RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DATA HIDROAKUSTIK BERBASIS WEBSITE
Oleh : Asep Ma’mun C64104030
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul:
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DATA HIDROAKUSTIK BERBASIS WEBSITE adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir Skripsi ini.
Bogor, Mei 2009 Asep Ma’mun C64104030
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
RINGKASAN ASEP MA’MUN. Rancang Bangun Sistem Informasi Data Hidroakustik Berbasis Website. Dibimbing oleh HENRY M. MANIK dan BONAR P. PASARIBU. Penelitian sistem informasi hidroakuktik dilakukan di Laboratorium Akustik dan Instrumentasi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institus Pertanian Bogor. Data hidroakustik yang digunakan merupakan data primer di perairan Selatan Jawa pada tanggal 10 Desember 2003 hasil penelitian bersama Tokyo University of Marine Science and Technology Japan dan FPIK-IPB. Hasil pengolahan diperoleh lokasi penelitian termasuk dalam kategori perairan yang dangkal dengan rata-rata kedalaman sebesar 122,9 m. Dalam pendeteksian ikan diperoleh data Target Strength (TS) terbesar terdapat pada strata kedalaman 110-120 m yaitu sebesar -32,95 dB dan nilai TS terkecil terdapat pada strata kedalaman 10-20 m yaitu sebesar -62,78 dB. Berdasarkan persamaan Foote (1987), dapat diduga bahwa panjang ikan terbesar sebesar 56,56 cm dan terkecil sebesar 1,82 cm. Nilai Scattering Volume (SV) terbesar terdapat pada strata kedalaman 110-120 m yaitu sebesar -43,75 dB dan nilai SV terkecil terdapat pada strata kedalaman 120-130 m yaitu sebesar -65,10 dB. Semakin besar nilai SV maka pengelompokan target semakin besar. Densitas ikan secara horizontal menyebar merata sekitar 0,588 ikan / m3. Densitas ikan terbesar yaitu 0,599 ikan / m3, sedangkan densitas ikan terkecil yaitu 0,584 ikan / m3. Dari hasil pengklasifikasian pantulan pertama (E1) dan pantulan kedua (E2), lokasi penelitian didominasi oleh substrat pasir berlumpur. Distribusi pasir berlumpur ini sangat dipengaruhi oleh faktor pergerakan arus dan gelombang yang sangat kuat. Adanya pengaruh arus dan gelombang dapat mengakibatkan lumpur tidak dapat mengendap di sepanjang pantai, akibatnya pada daerah ini hampir sebagian besar didominasi oleh tipe pasir sedangkan kearah laut lepas didominasi substrat lumpur. Sistem informasi hidroakustik terdiri dari beberapa database yang saling berelasi atau berhubungan. Dalam relasi database memiliki kunci utama (Primary key) dan kunci tamu (Foregin key) pada tabel-tabel yang ada. Hubungan atau relasi yang digunakan adalah hubungan dari satu ke satu ( One to one) dan hubungan relasi dari satu ke banyak (One to many). Pada sistem informasi data hidroakustik terdiri dari halaman utama, hasil analisis hidroakustik, formula, download, buku tamu, kontak, link instansi terkait dan halaman jurnal / artikel yang tersedia. Sistem informasi hidroakustik memiliki fasilitas untuk user (peneliti / pembuat artikel) dapat mengupload hasil penelitianya. Peta lokasi penelitian pada halaman utama sistem informasi ini dapat memberikan informasi hidroakustik pada titik-titik yang telah ditentukan di peta. Website sistem informasi hidroakustik ini memiliki 2 tingkat keamanan yaitu tingkat administrator utama dan administrator tingkat kedua atau sering disebut dengan istilah user. Pengelolaan sistem informasi ini dilakukan oleh administrator termasuk dalam menentukan user yang akan diterima menjadi anggota. Sistem informasi hidroakustik diciptakan sebagai sarana untuk para peneliti untuk menyimpan dan menginformasikan hasil karyanya ke dunia luas. Data yang tersimpan dalam sistem informasi hidroakustik dapat disimpan dalam dua jenis yaitu dalam bentuk raw data (*.txt, *.csv) untuk data mentah dan dalam bentuk *.pdf, *.ppt dan*.doc untuk tulisan yang akan dipublikasikan.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DATA HIDROAKUSTIK BERBASIS WEBSITE
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
Oleh: Asep Ma’mun C64104030
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul ” RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DATA HIDROAKUSTIK BERBASIS WEBSITE ”. Pembuatan sistem informasi data hidroakustik sangat penting untuk pengembangan informasi dunia kelautan, khususnya untuk teknologi deteksi bawah air dengan menggunakan gelombang suara. Pada kesempatan ini penulis berterima kasih kepada kedua orang tua, Bapak Muhammad Shoim dan Ibu Siti Djubaedah atas doa, jerih payah dan kasih sayang, kepada adik-adikku Dewi, Tia dan Nurlela yang selalu memberi dukungan, serta keluarga besarku yang selalu membantuku selama ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Henry M. Manik, M.T dan Bapak Prof. Dr. Ir. Bonar P Pasaribu, M.Sc yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi pembimbing dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir. Ranum Esha Kharisma atas segalanya yang telah diberikan. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar Laboratorium Akustik dan Instrumentasi Kelautan, khususnya Muhammad Iqbal, S.Pi, Obed Agtapura S.Pi yang telah banyak membantu dalam penelitian ini. Rekan-rekan ITK 41 dan seluruh warga ITK-IPB atas dukungan dan kebersamaan dalam menempuh masa pendidikan.
Bogor, Mei 2009
Penulis
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
© Hak cipta milik Asep Ma’mun, tahun 2009 Hak cipta dilindungi Dilarang mungutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotocopy, microfilm, dan sebagainya
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
SKRIPSI
Judul Skripsi
: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DATA HIDROAKUSTIK BERBASIS WEBSITE
Nama Mahasiswa
: Asep Ma’mun
Nomor Pokok
: C64104030
Departemen
: Ilmu dan Teknologi Kelautan
Menyetujui, Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Henry M. Manik,M.T. NIP. 19701229 199703 1 008
Prof. Dr. Ir. Bonar P. Pasaribu,M.Sc. NIP.130 350 058
Mengetahui, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Prof. Dr. Ir. Indra Jaya,M.Sc. NIP. 19610410 198601 1 002
Tanggal Lulus : 19 Mei 2009
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii DAFTAR TABEL .......................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii I. PENDAHULUAN ......................................................................................
1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1.2 Tujuan Penelitian ......................................................................
1 2
II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................
3
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6
Sistem Informasi ....................................................................... Sistem Manajemen Basis Data ................................................. Model Basis Data Relational ..................................................... Teknologi Internet ..................................................................... World Wide WEB ...................................................................... Hidroakustik ............................................................................. 2.6.1 Sistem Akustik Bim Terbagi ....................................... 2.6.2 Near Field dan Far Field ............................................ 2.6.3 Target Strength (TS) .................................................. 2.6.4 Volume Backscattering Strength (Sv) ......................... 2.6.5 Pendugaan Densitas Ikan .......................................... 2.6.6 Panjang Ikan .............................................................. 2.6.7 Batimetri .................................................................... 2.6.8 Lapisan Dasar Perairan ............................................
3 3 5 6 7 8 10 12 14 16 18 21 22 23
III. BAHAN DAN METODE ........................................................................... 27 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6
Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... Peralatan Penelitian ................................................................. Tahap Identifikasi Masalah dan Pengumpulan Data ................. Tahap Perancangan dan Pemrograman Sistem ....................... Tahap Implementasi dan Verifikasi ........................................... Analisis Data ............................................................................
27 28 30 31 32 32
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 34 4.1 Hidroakustik ............................................................................. 4.1.1 Profil Batimetri Laut Selatan Jawa .............................. 4.1.2 Sebaran vertikal Target Strength (TS) ........................ 4.1.3 Sebaran vertikal Scattering Volume (Sv) .................... 4.1.4 Sebaran Horizontal Densitas Ikan .............................. 4.1.5 Sebaran Vertikal Densitas Ikan .................................. 4.1.6 Panjang Ikan .............................................................. 4.1.7 Hamburan Balik Dasar Perairan ................................. 4.2 Sistem Informasi ....................................................................... 4.2.1 Perancangan Basis Data ............................................ 4.2.2 Perancangan Hierarki Halaman Web .......................... 4.2.3 Tampilan Sistem Informasi ..........................................
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
34 34 35 37 38 39 40 41 44 44 47 48
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
4.2.4 Halaman Input Data .................................................... 4.2.4.1 Input Data Hidroakustik .................................. 4.2.4.2 Input Data Artikel / Jurnal ............................... 4.2.4.3 Input Institusi Terkait ...................................... 4.2.4.4 Input Formula ................................................. 4.2.4.5 Input Kontak ................................................... 4.2.4.6 Registrasi Anggota ......................................... 4.2.4.7 Input Download .............................................. 4.2.5 Halaman Output Data ................................................. 4.2.5.1 Output Informasi Umum Data Hidroakustik .... 4.2.5.2 Output Data Publikasi Penelitian .................... 4.2.5.3 Hasil Tampilan Output Data ........................... 4.2.6 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Hidroakustik ................................................................
51 51 52 53 54 54 55 55 56 56 57 58 68
V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 69 5.1 Kesimpulan .............................................................................. 69 5.2 Saran ........................................................................................ 70 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 72 LAMPIRAN .................................................................................................... 75 RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 107
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
DAFTAR TABEL
No.Tabel
Halaman
1. Perbedaan antara Server Side Script dan Client Side Script ..............
7
2. Deskripsi tabel data dan struktur basis data hidroakustik ................... 45
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
DAFTAR GAMBAR
No.Gambar
Halaman
1. Skema sistem informasi berbasis internet ..........................................
7
2. Prinsip kerja metode akustik ...............................................................
9
3. Transduser bim terbagi ...................................................................... 10 4. Bentuk Split Beam dan Full Beam Transduser ................................... 11 5. Radiasi energi dari Transduser .......................................................... 13 6. Geometri akustik dasar perairan ........................................................ 25 7. Klasifikasi jenis substrat dasar berdasarkan nilai E1 dan E2 .............. 26 8. Peta Lokasi Penelitian ....................................................................... 27 9. Diagram alir analisis data hidroakustik ............................................... 33 10. Batimetri daerah penelitian ................................................................. 34 11. Sebaran vertikal Target Strength pada tiap strata kedalaman ............ 35 12. Sebaran vertikal Scattering Volume pada tiap strata kedalaman ....... 37 13. Sebaran horizontal densitas ikan ....................................................... 38 14. Nilai sebaran densitas ikan rata-rata perstrata kedalaman ................. 39 15. Estimasi panjang ikan berdasarkan data hidroakustik ........................ 41 16. Sebaran nilai backscattering volume E1 dasar Laut Selatan Jawa ..... 42 17. Sebaran nilai backscattering volume E2 di Laut Selatan Jawa ........... 43 18. Diagram relasi antar tabel basis data hidroakustik ............................. 47 19. Halaman Log in sistem informasi hidroakustik ................................... 48 20. Tampilan blok Header dan Menu Pop Up .......................................... 49 21. Tampilan blok Footer ......................................................................... 49 22. Tampilan blok kiri sistem informasi hidroakustik ................................. 50 23. Tampilan halaman utama sistem informasi hidroakustik .................... 50 24. Diagram input data hidroakustik ......................................................... 52
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
25. Diagram input artikel / jurnal .............................................................. 53 26. Diagram input institusi terkait ............................................................. 53 27. Input data formula .............................................................................. 54 28. Input data kontak ............................................................................... 54 29. Diagram input registrasi anggota ....................................................... 55 30. Diagram input download .................................................................... 56 31. Diagram output data umum sistem informasi hidroakustik ................. 56 32. Diagram output data publikasi penelitian............................................. 57 33. Tampilan informasi statis ( Formula ) ................................................. 59 34. Tampilan informasi statis ( Link Instansi Terkait ) ............................... 60 35. Tampilan informasi statis ( Kontak ) ................................................... 61 36. Tampilan informasi statis ( data hasil olahan ) ................................... 62 37. Tampilan informasi Dinamis ( Target Strength ) ................................. 63 38. Tampilan informasi Dinamis ( Download ) .......................................... 64 39. Tampilan informasi Dinamis ( Guest Book ) ........................................ 65 40. Tampilan informasi Dinamis ( Daftar User ) ........................................ 66 41. Tampilan informasi Dinamis ( Artikel / Jurnal ) .................................... 67
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
DAFTAR LAMPIRAN
No.Lampiran
Halaman
1. Data nilai kedalaman menurut posisi dan ESDU ................................. 75 2. Data nilai panjang ikan ........................................................................ 79 3. Data nilai sebaran horizontal densitas ikan ......................................... 79 4. Data rata-rata sebaran densitas ikan perstrata kedalaman ................ 84 5. Data Nilai Kekasaran (E1) dan Kekerasan (E2) menurut posisi, Strata kedalaman dan ESDU ............................................................. 84 6. Data Nilai Target Strength menurut posisi, Strata kedalaman dan ESDU ............................................................. 88 7. Data Nilai Scattering Volume menurut posisi Strata kedalaman dan ESDU ............................................................. 99 8. Data Nilai Densitas Ikan menurut posisi, Strata kedalaman dan ESDU ............................................................. 100
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Hidroakustik merupakan suatu teknologi pendeteksian bawah air dengan menggunakan perangkat akustik (acoustic instrument), antara lain; Echosounder, Fishfinder, Sonar dan ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler). Teknologi ini menggunakan suara atau bunyi untuk melakukan pendeteksian. Keunggulan komparatif metode akustik antara lain: berkecepatan tinggi (great speed), sehinga sering disebut “quick assessment method”, memungkinkan memperoleh dan memproses data secara real time, akurasi dan ketepatan (accuracy and precision), dilakukan dengan jarak jauh (remote sensing), informasi pada areal yang dideteksi dapat diperoleh secara cepat (real time)(FAO,1985). Instrumen akustik sekarang ini telah berkembang dengan pesat sehingga dapat menghitung Target Strength ikan melalui pengukuran secara langsung melalui berbagai percobaan - percobaan khususnya echosounder dual beam dan split beam, kedua instrumen ini juga telah digunakan untuk estimasi kelimpahan melalui echo integration (Maclennan dan Simmonds, 1992). Data yang diperoleh sistem hidroakustik pada umumnya berupa echogram yang merupakan nilai estimasi Target Strength, Scattering Volume, batimetri dan substrat dasar. Pada saat ini telah dikembangkan juga suatu pendetekian substrat dasar dengan melihat nilai kekasaran (E1) dan nilai kekerasan (E2), dan dengan melihat bottom backscattering strength. Penelitian pendugaan klasifikasi substrat dasar dengan menggunakan nilai kekasaran dan kekerasan dan hubunganya dengan komunitas ikan demersal oleh (Pujiyati, 2008). Pengklasifikasian dasar perairan di Perairan Sumur, Banten dengan menggunakan nilai kekasaran dan kekerasan (Taruk Allo,2008) dan Kuantifikasi bottom acoustic backscattering strength di
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
perairan Selatan Jawa (Manik et al,2006). Dengan adanya sistem informasi data yang dihasilkan dapat diakses dan dipergunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan dengan mudah melalui web. Sistem Informasi yang telah dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan konservasi mangrove, yaitu suatu sistem informasi mangrove yang dikembangkan di wilayah Ciamis, dengan sistem stand alone (Suhana, 2002), sistem informasi mangrove yang berbasis jaringan internet serta mencakup wilayah seluruh Indonesia (Purnama, 2004) dan sistem informasi konservasi terumbu karang yang berbasis jaringan (Perkasa, 2005). Ketiga sistem yang telah dibuat di atas, data yang digunakan merupakan data hasil survei lapang yang bersifat hasil perhitungan visual dan identifikasi langsung dilapangan. Pada sistem informasi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan data hidroakustik yang diperoleh melalui echo integration sebagai sumber data.
1.2. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mempelajari karakteristik perairan di Selatan Jawa dengan mengunakan metode hidroakustik. 2. Mengembangkan sistem basis data hidroakustik berbasis website.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu kesatuan (entity) formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik maupun logik. Secara umum, sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu, sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan (Prahasta, 2005). Kata data dan informasi memiliki arti yang saling berkaitan. Data adalah fakta yang diperoleh dari pengamatan, baik pengamatan dengan panca indera maupun dengan alat. Informasi adalah data yang telah mengalami proses tertentu, tetapi informasi tertentu dapat menjadi data untuk proses lain yang kemudian akan menghasilkan informasi lagi (Nabil,1998). Informasi terbentuk dari proses penggabungan data-data dalam susunan yang mempunyai arti (Davis,1991). Menurut Supranto (1992), data secara umum mempunyai dua kegunaan atau fungsi yaitu untuk mengetahui atau memperoleh suatu gambaran mengenai suatu keadaan atau persoalan dan untuk membuat keputusan atau memecahkan persoalan.
2.2. Sistem Manajemen Basis Data Sutanta (1996) mendefinisikan basis data (database) sebagai suatu kumpulan data yang disimpan secara bersama-bersama pada suatu media tanpa ada redudansi (data yang tidak diperlukan atau pengulangan data) satu sama lain sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Satu sistem manajemen basis data (Data Base Management System, DBMS) adalah sistem yang berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan satu set program untuk mengakses data tersebut. DBMS terdiri dari set basis data dan set program pengelola untuk menambah, menghapus, mengambil dan membaca data (Kristanto,1994). Menurut Kristanto (1994), dalam merancang basis data kesulitan yang paling utama adalah bagaimana merancang suatu basis data yang dapat memuaskan keperluan saat ini dan yang akan datang. Perancangan model konseptual basis data merupakan hal yang penting, dimana pada point ini harus menunjukan entitas dan relasinya berdasarkan proses yang diinginkan. Dalam menentukan entitas dan relasinya dibutuhkan analisis data tentang informasi yang ada dalam spesifikasi dimasa yang akan datang. Kemudian, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam merancang basis data yaitu : 1. Redudansi dan Inkonsistensi Data Redudansi adalah data yang sama di beberapa tempat. Hal ini dapat menyebabkan inkonsitusi data, karena jika ada data yang harus dirubah harus merubah data satu persatu. Selain itu juga menyebabkan pemborosan ruang dan biaya. 2. Kesulitan Akses Data Data yang kita miliki mudah untuk diakses dengan program yang familiar (user friendly), dan DBMS sudah dapat memenuhi syarat tersebut. 3. Isolasi Data Untuk Standarisasi Apabila data yang kita miliki tersebut di beberapa file, maka haruslah dalam format yang sama sehingga tidak menyulitkan dalam pengaksesan data.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
4. Pengguna / Multiple User Salah satu alasan mengapa basis data dibuat adalah karena nantinya basis data digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang berbeda dan diakses oleh program yang sama dengan berbeda orang dan waktu, sehingga basis data yang baik harus tidak tergantung dan menyatu dengan programnya. 5. Masalah Keamanan ( Security) Sistem basis data yang baik haruslah mempunyai program yang dapat mengatur hak akses data dari user. 6. Masalah Integritas Apabila terdapat dua file yang asing berkaitan maka harus ada field kunci yang mengkaitkan antara keduanya. 7. Masalah Kebebasan Data Sistem basis data yang baik harus menjamin bahwa bila suatu saat struktur basis data dirubah, maka program tidak perlu dirubah dan tetap dapat mengakses data. Komponen terpenting dalam DBMS (Data Base Management System) adalah data, karena data inilah pemakai dapat memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing (Kadir, 2003).
2.3. Model Basis Data Relational Basis data relational merupakan suatu teknik yang menghubungkan antara satu entity dengan entity lainya. Hubungan relational antara file dihubungkan dengan kunci relasi. Kunci relasi merupakan field kunci yang unik dari masingmasing file (McLeod,1995).
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Relasional merupakan asosiasi antara tabel data dalam bentuk dua dimensi, dimana setiap relasi (tabel) terdiri dari sekumpulan kolom dan sejumlah baris. Setiap kolom didalam suatu relasi disebut juga atribut relasi tersebut. Setiap baris pada suatu relasi disebut juga record yang mengandung nilai data untuk entity (Kadir, 2003). Menurut Kadir (2003) relationship dapat berupa : 1. Relasi satu ke satu (one to one). Setiap entity dari dalam relasi A dihubungkan dengan paling banyak satu entity didalam relasi B dan satu entity didalam relasi B dihubungkan dengan paling banyak satu entity di dalam relasi A. 2. Relasi satu ke banyak (one to many). Setiap entity didalam relasi A dihubungkan dengan lebih dari satu entity di dalam relasi B. Sedangkan entity didalam relasi B hanya dihubungkan dengan paling banyak satu entity didalam relasi A, atau kebalikanya. 3. Relasi banyak ke banyak (many to many). Setiap entity di dalam relasi A dihubungkan dengan sejumlah entity di dalam relasi B, dan entity di dalam relasi B dihubungkan dengan sejumlah entity didalam relasi A.
2.4. Teknologi Internet Teknologi internet merupakan pengembangan dari teknologi sebelumnya yaitu teknologi client / server, dimana file program dan database disimpan di server dan input / output dilakukan oleh pengguna dikomputer client yang dihubungkan melalui internet (Fathansyah,1999). Di dalam internet, pemrograman dibagi menjadi dua menurut jenisnya yaitu Server Side Script (programming) dan Client Side Script (programming). Server side artinya bahasa pemrograman dieksekusi di Server dan hasilnya akan dikirim kepada pihak pengguna sudah berbentuk file html, sedangkan pada Client Side
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Program ditaruh di file html dan diolah di komputer client (Fathansyah,1999). Perbandingan antara keduanya dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Perbedaan antara Server Side Script dan Client Side Script Server Side Script Bahasa yang dipakai Tempat eksekusi Keamanan
Client Side Script
ASP, CFM, PHP, JSP
Javascript, Vbsript, Jscript
Server
Client
Lebih tinggi, listing program tidak dapat dilihat
Lebih rendah, listing program terlihat
Dari uraian diatas maka sistem informasi berbasis internet dapat diringkas dalam skema sebagai berikut (Gambar 1).
Sumber : Perkasa, 2005 Gambar 1. Skema Sistem Informasi Berbasis Internet
2.5. World Wide WEB Sistem pengaksesan informasi dalam internet yang paling terkenal adalah World Wide Web (WWW) atau biasa dikenal dengan istilah Web. Web menggunakan protokol yang disebut HTTP (HyperText Transfer Protocol).
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Dokumen Web ditulis dalam format HTML (HyperText Markup Language). Informasi yang terdapat pada Web disebut halaman Web (web page). Untuk mengakses sebuah halaman Web dari browser, pemakai perlu menyebutkan URL (Uniform Resource Locator). URL tersusun atas tiga bagian yaitu format transfer, nama host dan Path berkas dokumen ( Kadir, 2003). Dalam sistem komputer kita dapat mengelompokannya menjadi dua kategori, yaitu Client dan Server. Server bertugas dalam menyampaikan informasi dan memproses permintaan Client informasi yang diterima sangat beragam mulai dari gambar, data dan suara keseluruhan dari informasi tersebut dikirim melalui Interface yang berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan dan server yang digunakan. HTML dapat digunakan secara bebas dan yang paling umum digunakan antara lain adalah PHP, ASP, JSP, CFM.
2.6.
Hidroakustik Menurut MacLennan dan Simmonds (2005), data hidroakustik merupakan
data hasil estimasi echo counting dan echo integration melalui proses pendeteksian bawah air. Proses tersebut antara lain seperti berikut: 1. Transmitter menghasilkan listrik dengan frekuensi tertentu, kemudian disalurkan ke transduser. 2. Transduser akan mengubah energi listrik menjadi suara, kemudian suara tersebut dalam berbentuk pulsa suara dipancarkan dengan satuan ping. 3. Suara yang dipancarkan tersebut akan mengenai objek, kemudian suara itu akan dipantulkan kembali oleh obyek dalam bentuk echo dan kemudian diterima kembali oleh tranduser.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
4. Echo yang diperoleh tersebut diubah kembali menjadi energi listrik di transduser kemudian diteruskan ke receiver. 5. Pemrosesan sinyal echo dengan menggunakan metode echo integration. 6. Echo yang diperoleh dapat mengestimasi beberapa data antara lain target strength, scattering volume, scattering area, densitas ikan, batimetri, panjang ikan, lapisan dasar perairan dan dapat diaplikasikan untuk kegiatan lainya. Proses tersebut kedalam sebuah gambar maka akan seperti dibawah ini (Gambar 2).
Sumber : MacLennan dan Simmonds, 2005 Gambar 2. Prinsip Kerja Metode Hidroakustik
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Pemanfaatan metode hidroakustik antara lain: untuk pendugaan stok sumberdaya hayati, operasi penangkapan ikan, navigasi, mempelajari proses sedimentasi, penentuan kontur dasar laut atau batimetri, penentuan jenis dan komposisi dasar laut (lumpur, pasir, kerikil, kerang dan sebagainya) dan penentuan sifat-sifat akustik dari air laut dan objek bawah air.
2.6.1. Sistem Akustik Bim Terbagi Menurut Simrad (1993b) sistem akustik bim terbagi terdiri dari; (1) tampilan berwarna yang beresolusi tinggi untuk menampilkan echogram secara real time dan juga berfungsi sebagai pengontrol dalam pengoperasian echosounder, (2) transceiver yang terdiri dari unit elektronik echosounder, yang terdiri dari unit transmitter dan receiver. Jenis ini juga dilengkapi dengan sarana hubungan paralel input-output untuk berhubungan dengan bagian diluar echosounder. Transducer bim terbagi dibagi menjadi empat kuadran yaitu FP (Fore Port), FS (Fore Starboard), AP (Aft Port) dan AS (Aft Starboard) (Gambar 3).
FORE
FP
FS
PORT
STARBOARD
AP
AS AFT
Sumber : Simrad, 1993b Gambar 3. Transduser Bim Terbagi
Pengukuran fase pada bidang alongship diperoleh dari jumlah sinyal pada bagian fore port dan fore starboard dari transduser dan jumlah sinyal dari bagian
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
aft port dan aft starboard (Gambar 4). Pengukuran fase pada bidang melintang juga dapat diperoleh dengan cara yang sama. Fore alongship dan fase melintang ini digunakan untuk menentukan arah target relatif terhadap sumbu pusat bim suara (MacLennan and Simmonds,2005).
Sumber : MacLennan and Simmonds, 2005 Gambar 4. Bentuk Split Beam dan Full Beam Transduser
Transmitter mengirim power ke semua bagian transduser pada waktu yang bersamaan. Sinyal yang terpantul dari target diterima secara terpisah oleh masing-masing kuadran. Selama penerimaan berlangsung, ke empat bagian transduser menerima echo dari target, dimana target yang terdeteksi oleh transduser terletak pada pusat dari bim suara dan echo dari target akan diterima oleh keempat bagian transduser pada waktu bersamaan. Jika target yang terdeteksi tidak terletak tepat pada sumbu pusat dari bim suara, maka echo akan
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
diterima lebih dulu oleh bagian transduser yang paling dekat dari target atau dengan mengisolasi terget dengan menggunakan output dari full beam (MacLennan and Simmonds,2005). Echosounder modern memiliki fungsi Time Varied Gain (TVG) di dalam sistem perolehan data akustik. TVG ini berfungsi secara otomatis untuk mengeleminir pengaruh atenuasi yang disebabkan baik oleh geometrical spreading dan absorpsi suara ketika merambat ke dalam air. Ada dua tipe fungsi TVG yaitu fungsi TVG yang bekerja untuk echo ikan tunggal yang disebut fungsi TVG ”40 log R” dan fungsi TVG ”20 Log R” yang bekerja untuk echo ikan berkelompok. Fungsi TVG 40 Log R menghasilkan sinyal amplitudo yang sama untuk ikan dengan ukuran yang sama tergantung dari jarak target terhadap transduser sehingga kekuatan echo hanya tergantung dari target strength yang bersangkutan. Fungsi TVG 20 Log R akan menghasilkan sinyal amplitudo yang sama untuk kelompok ikan dengan ukuran yang sama tanpa tergantung pada jarak target terhadap pusat transduser (MacLennan and Simmonds,2005).
2.6.2. Near Field dan Far Field Menurut Lurton (2002) pada saat transduser memancarkan suara maka akan terjadi perpindahan energi pada lingkungan. Energi yang dipancarkan oleh transduser ke suatu medium dapat menghilang seiring dengan perambatan suara pada medium tersebut. Proses hilangnya energi tersebut bergantung jarak antara titik observasi terhadap transduser. Terdapat dua zona dimana terjadi perpindahan energi saat suara dipancarkan, zona tersebut adalah Near field dan Far field. Near field (zona Fresnel) merupakan zona adanya pengaruh dari titik-titik yang berbeda fase satu dengan lainya pada saat transduser mentransmisikan
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
suara (Lurton,2002). Sedangkan menurut MacLennan dan Simmonds ( 2005), Near field merupakan jarak dari permukaan transduser sampai kejarak dimana terjadi fluktuasi yang tinggi dari intensitas atau tekanan. Far field (zona Fraunhofer) adalah zona terjadinya perbedaan sinyal karena pengaruh interferensi yang hilang pada wilayah tersebut. Intensitas berkurang seiring bertambahnya kedalaman. Menurut MacLennan dan Simmonds ( 2005), Far field merupakan jarak dimana terjadinya fluktuasi intensitas suara ketika ditransmisikan oleh transduser. Berikut adalah gambar radiasi energi yang dipancarkan oleh transduser serta pembagian Near field dan Far field.
Sumber : Lurton,2002 Gambar 5. Radiasi energi dari Transduser
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
2.6.3. Target Strength (TS) Target Strength (TS) merupakan faktor terpenting dalam pendeteksian dan pendugaan stok ikan dengan menggunakan metode hidroakustik. TS merupakan suatu ukuran yang dapat menggambarkan kemampuan suatu target untuk memantulkan gelombang suara yang datang mengenainya. Nilai TS suatu ikan tergantung kepada ukuran dan bentuk tubuh, sudut datang pulsa, tingkah laku atau orientasi ikan terhadap transduser, keberadaan gelembung renang, frekuensi atau panjang gelombang suara, acoustic impedance dan elemen ikan (daging, tulang, kekenyalan kulit serta distribusi dari sirip dan ekor) walaupun pengaruh elemen terakhir ini kecil karena nilai kerapatanya tidak berbeda jauh dengan air (MacLennan and Simmonds,2005). Menurut Coates (1990) menyatakan TS adalah ukuran decibel intensitas suara yang dikembalikan oleh target, diukur pada jarak standar satu meter dari pusat akustik target relatif terhadap intensitas suara yang mengenai target. Johannesson dan Mitson (1983) membagi dua definisi TS berdasarkan domain yang digunakan, yaitu intensitas target strength (TSi) dan energi target strength (TSe). Berdasarkan intensitas target strength dapat diformulasikan sebagai berikut (Pers.1).
TSi = 10 log
dimana
Ir , r = 1 m ..................................... (1) Ii
TSi = Intensitas target strength
I r = Intensitas suara yang dipantulkan diukur pada jarak 1 meter dari target
I i = Intensitas suara yang mengenai target
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Sedangkan energi target strength diformulasikan sebagai (Pers.2).
TSe = 10 log
Er , r = 1 m ..................................... (2) Ei
dimana TSe = Energi target strength
Er = Energi suara yang dipantulkan diukur pada jarak 1 meter dari target
Ei = Energi suara yang mengenai target Menurut Maclennan dan Simmond (2005), TS merupakan backscattering cross section dari target yang mengembalikan sinyal dan dinyatakan dalam bentuk persamaan:
TS = 10 log
.......................................................... 4
(3)
Sedangkan menurut Burczynski dan Johnson (1986) kesetaraan backscattering cross section (σ bs) dengan TS dinyatakan dalam (Pers.4).
TS = 10 log σ bs ...................................................... (4)
dimana σ bs = Target backscattering cross section
TS ikan tunggal sebagai scalling factor bagi volume backscattering strength kelompok ikan agar diperoleh pendugaan kelimpahan ikan. Dawson dan Karlp (1990), pendugaan baik ukuran maupun densitas ikan selalu tergantung pada distribusi target strength.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
2.6.4. Volume Backscattering Strength (Sv) Volume backscattering strength (Sv) merupakan rasio antara intensitas yang direfleksikan oleh suatu group single target, dimana target berada pada suatu volume air (Lurton,2002). Pengertian volume backscattering strength ini mirip dengan pengertian target strength, dimana target strength untuk ikan tunggal sedangkan volume backscattering strength untuk mendeteksi kelompok ikan. Maclennan dan Simmonds (2005) menyatakan bahwa Sv dari kelompok ikan dapat ditentukan dari volume reverberasi. Teori volume reverberasi menggunakan pendekatan linear untuk directional transducer dengan asumsi: 1. Ikan bersifat homogen atau terdistribusi merata dalam volume perairan. 2. Perambatan gelombang suara pada garis lurus dimana tidak ada refleksi oleh medium hanya ada spreading loss saja. 3. Densitas yang cukup dalam satuan volume. 4. Tidak ada Multiple Scattering. 5. Panjang pulsa yang pendek untuk propagasi diabaikan. Total intensitas suara yang dipantulkan oleh suatu multiple target adalah jumlah dari intensitas suara yang dipantulkan oleh masing-masing target tunggal (Pers.5).
Ir total = Ir1+Ir2+Ir3+Ir4+.... + Ir n .................................... (5) dimana n = jumlah target
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Suatu grup terdiri dari n target dengan sifat-sifat akustik serupa maka diperoleh persamaan sebagai berikut:
Ir total = n. Ir ............................................................ (6) dimana Ir = intensitas rata-rata yang direfleksikan oleh target tunggal
Equivalent cross section rata-rata tiap target (Pers.7).
=
1 n j .......................................................... (7) n j 1
Menurut definisi σ = 4 (Ir/Ii) akan menjadi:
Ir Ii
= 4
......................................................... (8)
Dengan mengganti Ir = Ir /Ii yang diperoleh dari Pers.(8) ke pers.(6) maka akan diperoleh:
4
Ir total = n.
Ii ................................................. (9)
Jadi total intensitas dari gelombang suara yang dipantulkan oleh multiple target adalah proposional terhadap jumlah individu target (n), scattering cross
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
section rata-rata setiap target ( ) dan intensitas suara yang mengenai target (Ii). Persamaan (9) dapat ditulis dalam bentuk yang lebih sederhana yaitu:
Ir total ~ n. .Ii ....................................................... (10)
Persamaan ini merupakan dasar untuk pendugaan secara kuantitatif dari biomassa atau stok ikan dengan metode akustik. Metode echo integration yang digunakan untuk mengukur Sv yaitu berdasarkan pada pengukuran total power backscattered pada tranduser.
2.6.5. Pendugaan Densitas Ikan Dalam menduga densitas ikan pada suatu perairan dilakukan dengan mengitegrasikan echo yang berasal dari kelompok-kelompok ikan terdeteksi yang dianggap membentuk suatu lapisan perairan. Menurut Johanesson dan Mitson (1983), untuk integrasi pada jarak kedalaman R = R2 – R1, Sv untuk satu transmisi dari suatu ukuran intensitas akustik, direfleksikan dari tiap m3 air yang dijumlahkan dan dirata-ratakan pada R. Sehingga Sv dari persamaan (11) dapat ditulis sebagai berikut:
Sv = 10 Log v + TS ......................................................... (11)
Jika Sv diketahui, maka rataan densitas ikan untuk suatu integrasi dapat diketahui apabila TS diketahui juga. Rata-rata Sv (MVBS, Mean Volume Backscattering Strength) sebuah transmisi akustik dalam range R = R2 – R1 adalah:
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
n N
Sv
(V n 1
2 0 n
)
Ci ( R1 R2 )
................................................................. (12)
Dimana Ci menggambarkan parameter instrument : SL, SRT, dan lain-lain sedangkan N = R / (c /2) adalah jumlah pulsa yang terjadi dalam R dan
(V02 ) n adalah kuadrat dari keluaran voltase ke-n. Kemudian pendugaan densitas dari MVBS dapat dilakukan dengan menghubungkan persamaan (24) dan persamaan integrator dimana output (M):
R2
M Ge V02 .dR ................................................................... (13) R1
dimana Ge adalah faktor gain echo integrator, V0 adalah keluaran voltase yang langsung masuk ke input terminal dari integrator. Penggabungan dari pers.(24) dan (25) dapat dituliskan:
SvR M / Ci Ge ................................................................ (14) Dengan mengsubtitusikan persamaan (23) dan (26), akan didapatkan:
v / R M / Ci.Ge( / 4 ) ................................................. (15)
v / R A ........................................................................ (16) Selanjutnya sistem akustik bim terbagi dapat diaplikasikan dengan:
A S A / bs ....................................................................... (17) Integrasi didasarkan pada persamaan berikut (Simrad,1993):
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
/ V 4 .R 2 .Sv ............................................................. (18) / A / V .r ............................................................ (19)
bs rata rata / A .................................................... (20) Kemudian pers.(32) mengubah volume backscattering menjadi area backscattering per unit volume. Nilai area backscattering didapat dengan mengintegrasikan lapisan perairan secara vertikal. Lalu diperoleh output yang merupakan rata-rata interval A yang menyatakan nilai rata-rata area backscattering yang diperoleh dengan perhitungan rata-rata masing-masing nilai
/ A dalam suatu interval. Dalam Simrad (1993b), hubungan antara Sa (m2/nm2) dengan A (m2/nm2) dinyatakan sebagai: Sa = (1852 m/nm)2 A ....................................................... (21) Selanjutnya perhitungan yang diimplementasikan echosounder diperoleh dengan mengkombinasikan persaman menjadi:
R 2 Sa = 4R . Svdr .(1852m / nm) 2 ..................................... (22) R1 2
Untuk memperoleh Sv dari Sa secara metemetis dapat diubah menjadi:
Sv =
Sa .................................... (23) 4R (1852m / nm) 2 .(R1 R2 ) 2
Selanjutnya integrasi secara vertikal dilakukan dengan menghitung densitas ikan dalam suatu volume perairan berdasarkan persamaan (28) menjadi:
v A ( R1 R2 ) ................................................................ (24) dimana v merupakan densitas ikan yang diperoleh untuk tiap satuan jarak integrasi dalam satuan nilai jumlah ekor persatuan volume (1000 m3)
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
(Simrad,1993a). Nilai v dapat diperoleh dari persamaan (23) dengan memasukan nilai Sv dan TS dalam satuan decibel (dB) menjadi:
v 10( SvTS ) / 10 .................................................................... (25) Nilai v yang diperoleh merupakan volume densitas ikan dalam satuan fish / m3.
2.6.6. Panjang Ikan Love (1971) menyatakan persamaan matematis hubungan antara scattering cross section, panjang ikan dan panjang gelombang adalah sebagai berikut:
/ 2 a( L / ) b ................................................................ (26) dimana
= scattering cross section = Panjang gelombang L = Panjang ikan
a dan b = konstanta yang tergantung dari anatomi, ukuran dan panjang gelombang yang digunakan
Pada formula diatas ini jelas terlihat fungsi frekuensi akustik atau panjang gelombang suara yang digunakan dalam pendeteksian. Selanjutnya Foote (1987) mengintroduksi formula TS dengan mengeliminasi fungsi akustik menjadi sebagai berikut:
TS = 20 log L – 68 .............................................................. (27) dimana
L = Panjang ikan (cm) 68 = Normalized TS ikan bersangkutan ( bladder fish-physoclist)
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
2.6.7. Batimetri Nontji (1993) menyebutkan bahwa batimetri adalah ukuran tinggi rendahnya dasar laut. Bathymetry merupakan istilah yang diambil dari bahasa Yunani, dimana ”bathy” artinya kedalaman, ”metry” artinya ilmu pengukuran. Penggunaan gelombang suara di dalam air untuk mendeteksi objek disuatu perairan mulai berkembang pada tahun 1920-an. Pada saat itu gelombang suara digunakan sebagai alat pendeteksi keberadaan kapal selam. Seiring dengan perkembangan jaman alat ini digunakan sebagai sarana eksploitasi pada wilayah perairan, termasuk untuk mengukur kedalaman. Dengan mengetahui waktu yang diperlukan untuk menerima kembali gelombang yang dipancarkan maka dapat diketahui jarak tempuh gelombang tersebut di dalam air. Isyarat bunyi yang dipancarkan dari lunas kapal, merambat dengan kecepatan rata-rata 1500 m/s, sehingga membentur dasar laut, dan gema yang dipantulkan kemudian ditangkap kembali. MacLennan dan Simmonds (1992) menjelaskan bahwa cepat rambat gelombang suara di air berkisar antara 1450-1550 m/s, tergantung tekanan, suhu dan salinitas, sehingga nilai yang biasa digunkan sebagai nilai cepat rambat gelombang suara di air laut adalah 1500 m/s. Pengukuran kedalaman perairan dapat diketahui dengan delay antara waktu gelombang suara dilepaskan oleh transduser dan kemudian ditangkap kembali oleh hydrophone setelah mengenai objek. Metode ini menggunakan rumus kecepatan sederhana yaitu v = d / t, dimana v adalah kecepatan rambat gelombang suara di air (v = 1500 m/s); d adalah jarak tempuh gelombang suara; dan t adalah interval waktu antara gelombang suara dilepaskan dan ditangkap kembali oleh receiver. Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat diperoleh nilai kedalaman dengan perhitungan: kedalaman= 1 2 x jarak tempuh gelombang suara.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Akuisisi data batimetri berhubungan dengan data posisi dan data kedalaman. Di dalam proses pengambilan data batimetri, sebuah data yang teramati disebut titik fix. Titik fix harus memiliki informasi mengenai posisi dan kedalaman yang teramati secara bersamaan. Beberapa titik fix yang teramati dapat dibuat profil batimetri atau peta yang menggambarkan kondisi topografi dari permukaan dasar laut. Selain data posisi dan kedalaman juga diperlukan data ramalan pasang surut sebagai koreksi untuk menentukan bidang referensi kedalaman. Perekaman data dapat dilakukan secara terintegrasi oleh komputer. Data yang perlu direkam adalah: waktu (tanggal, jam yang dijadikan sebagai nama file), kedalaman dan data posisi (dicatat dari GPS), dari hasil perekaman didapat suatu profil batimetri yang akurat.
2.6.8. Lapisan Dasar Perairan Lapisan dasar perairan pada umumnya disusun oleh sedimen. Sedimen adalah kerak bumi (regolith) yang ditransportasikan melalui proses hidrologi dari suatu tempat ke tempat yang lain, baik secara vertikal maupun secara horizontal. Seluruh permukaan dasar lautan ditutupi oleh partikel-partikel sedimen yang diendapkan secara perlahan-lahan dalam jangka waktu berjuta-juta tahun (Garrison, 2005). Sedimen terutama terdiri dari partikel-partikel yang berasal dari hasil pembongkaran batu-batuan dan potongan-potongan kulit (shell) serta sisa rangka-rangka dari organisme laut. Ukuran-ukuran partikel sedimen sangat ditentukan oleh sifat-sifat fisik mereka dan akibatnya sedimen yang terdapat di berbagai tempat di dunia mempunyai sifat-sifat yang sangat berbeda satu sama lainnya.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Informasi mengenai tipe dasar, sedimen dan vegetasi perairan secara umum dapat digambarkan pada sinyal echo dimana sinyal ini dapat disimpan dan diperoleh secara bersamaan dengan menggunakan data GPS. Sinyal echo ini dapat diuraikan sehingga informasi mengenai dasar perairan dapat diproyeksikan ke suatu tabel digital. Untuk verifikasi hasil, sampel fisik dasar perairan harus diobservasi melalui penyelaman atau dengan menggunakan kamera bawah air (underwater camera) yang harus direkam sebagai salah satu data akustik yang diperoleh sehingga pada saat verifikasi kembali data yang ada dapat digunakan untuk membandingkan tipe dasar perairan yang belum diketahui (Burczynski, 2002). Nilai dari sinyal echo selain tergantung dari tipe dasar perairan (khususnya kekasaran dan kekerasan) tetapi tergantung juga dari parameter alat (misalnya frekuensi, transducer beamwidth dan lain-lain) (Burczynski, 2002). Verifikasi hasil akan valid hanya untuk sistem akustik yang telah dikalibrasi. Schlagintweit (1993) dan Kloser et al. (2001) mengamati klasifikasi dasar laut dari frekuensi akustik. Dasar perairan yang memiliki ciri-ciri yang sama, perbedaan indeks kekasaran diamati berdasarkan perbedaan dua frekuensi yang mereka gunakan. Schlagintweit (1993) menemukan bahwa perbedaan timbul dari frekuensi 40 kHz dan 208 kHz yang disebabkan oleh perbedaan penetrasi dasar laut berdasarkan frekuensi kedalaman pada berbagai tipe dasar perairan. Pada frekuensi rendah di mana panjang gelombang akustik adalah lebih besar dari skala kekasaran dasar laut, secara akustik permukaan dasar laut akan tampak lembut. Dalam hal ini, pantulan dasar laut akan didominasi oleh pola penyebaran dasar laut. Disisi lain pada frekuensi tinggi, panjang gelombang akustik lebih kecil dibanding skala dasar laut, penyebaran kekasaran dapat mendominasi sinyal yang dikembalikan dan dasar laut mungkin secara akustik dianggap kasar. Sebagai tambahan, ketika dasar laut menyerap lebih sedikit
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
energi pada frekuensi rendah dibanding frekuensi tinggi, lapisan dibawah dasar laut permukaan boleh jadi tampak secara akustik. Dengan demikian, backscatter dasar laut dan pemantulan dasar perairan pada frekuensi rendah dapat sampai pada waktu yang bersamaan dari berbagai sudut. Penggolongan dasar perairan tentunya akan selalu berkaitan dengan bagaimana cara menentukan fraksi sedimen dari dasar perairan. Perbandingan nilai E1 dan E2 dalam metode akustik tentunya akan memberikan gambaran yang jelas dari dasar perairan seperti digambarkan pada Gambar 5.
E1 (Kekasaran)
E2 (Kekerasan)
Sumber : Siwabessy, 2000 Gambar 6. Geometri Akustik Dasar Perairan
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Analisis data digunakan dengan menggunakan perangkat lunak Echoview 3.5 dan dua variabel yang menggambarkan karateristik dari sinyal dasar perairan yaitu :
1. Energy of the 1st bottom echo (E1) 2. Energy of the 2nd bottom echo (E2
Sumber : Burczynski, 2002 Gambar 7. Klasifikasi Jenis Substrat Dasar berdasarkan nilai E1 dan E2
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
3. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Data hidroakustik yang digunakan merupakan data primer di perairan Selatan Jawa hasil penelitian bersama Tokyo University of Marine Science and Technology Japan dan FPIK-IPB. Lokasi pengambilan data ditunjukan seperti Gambar 7.
Gambar 8. Peta Lokasi Penelitian
Penelitian rancang bangun sistem informasi data hidroakustik berbasis web ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2008 sampai bulan April 2009. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 tahapan, yaitu pertama identifikasi masalah dan pengumpulan informasi, tahap perancangan dan pemrograman sistem serta tahap implementasi dan verifikasi. Penelitian ini dilaksanakan di
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Laboratorium Akustik dan Instrumentasi Kelautan, Departemen Ilmu Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 3.2. Peralatan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah rancang bangun sistem informasi berbasis Web, sehingga sebagian besar peralatan yang dibutuhkan berbasis komputer. Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian rancang bangun sistem informasi data hidroakustik berbasis Web adalah dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Prosesor Intel Pentium 2,4 GHz 2. Memori DDR RAM 1.24 GB 3. Hardisk Seagate 7200 Rpm 160 GB 4. Keyboard dan mouse 5. Monitor Samsung 17” 6. Internal modem 56Kbps 7. Printer ( percobaan cetak grafik hasil penelitian ) Perangkat lunak yang digunakan selama penelitian mengenai sistem informasi ini adalah: 1. Microsoft Windows Xp Professional Perangkat lunak ini berfungsi sebagai sistem operasi yang digunakan dalam penelitian. 2. PHP for windows 5.2.2 Program ini merupakan program Add On (tambahan/menempel) pada perangkat lunak Apache web server yang berfungsi sebagai penerjemah (interpreter) dari bahasa program PHP.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
3. Macromedia Dreamweaver MX 2004 Perangkat lunak ini digunakan untuk membuat layout halaman Web, dan juga sebagai editor HTML dan PHP. 4. Macromedia Fireworks MX 2004 Perangkat lunak ini digunakan untuk menyelaraskan gambar setelah diubah di program Adobe Photosop dengan standar Web. 5. Macromedia Flash MX Professional 2004 Perangkat lunak ini digunakan dalam pembuatan animasi yang akan digunakan didalam Web. 6. MySQL for windows 1.4 MySQL for windows 1.4 adalah perangkat lunak sebagai sistem manajemen basis data ( DBMS, database management system ). 7. PHPMyAdmin 2.10.1 PHPMyAdmin 2.10.1 adalah program berbasis Web untuk mempermudah manajemen basis data melalui internet. 8. XAMPP Merupakan kumpulan dari bahasa pemograman PHP,MySQL untuk membuat Web, dan server Apache 2.5 9. Microsoft Office 2003 Perangkat lunak ini digunakan untuk pengolahan data dan penulisan laporan. 10. Microsoft Internet Explorer 6.0 Perangkat ini digunakan untuk browser, berfungsi untuk melihat tampilan akhir program dan juga sebagai interface dalam input/output antara server dengan user.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
11. Mozilla Firefox 2.0 Version Perangkat lunak ini sejenis dengan Internet Explorer. Perangkat lunak sebagai perwakilan diantara browser lain, apakah program ini dapat berjalan dengan baik selain di browser Internet Explorer. 12. Matlab R2008b Perangkat lunak ini digunakan dalam pemrosesan data akustik yang berperan dalam pembuatan sebaran-sebaran dalam buntuk grafik 2 dimensi ataupun dalam grafik 3 dimensi. 13. Echoview 3.50 Perangkat lunak ini digunakan untuk pemrosesan data akustik untuk menghitung nilai/besarnya data yang diperoleh dari hasil pendeteksian bawah air.
3.3. Tahap Identifikasi Masalah dan Pengumpulan Data Merancang dan membangun suatu sistem informasi terlebih dahulu diperlukan identifikasi masalah, analisis kebutuhan dan pengumpulan informasi sesuai kebutuhan. Tahapan ini dilakukan supaya sistem yang akan dibuat nanti dapat terpenuhi kebutuhannya dan bersifat informatif. Identifikasi masalah merupakan tahap yang sangat penting dalam perancangan sebuah sistem informasi. Adanya tahap identifikasi masalah kita dapat memperoleh gambaran mengenai data-data yang dibutuhkan. Data-data tersebut akan didapatkan gambaran-gambaran mengenai informasi yang akan ditampilkan dalam sistem. Setelah data diperoleh kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan batasan informasi yang akan kita tampilkan pada sistem perangkat lunak nanti. Selesai tahap pengidentifikasian masalah dan penganalisisan data, kemudian dilakukan tahap pengumpulan informasi yang sesuai dengan
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
kebutuhan. Informasi yang akan diberikan pada penelitian ini yaitu informasi hasil pengolahan sebuah data lapang. Pengumpulan data dan informasi dibagi mejadi 2 bagian besar. Kedua data ini bersifat dinamis yang dapat berubah berdasarkan waktu, situasi dan kondisi. Bagian pertama adalah data daerah/wilayah penelitian dan data mekanisme dan spesifikasi alat. Data ini jarang sekali berubah dan kemungkinan untuk berubahnya kecil, sehingga data ini dimasukan oleh administrator pada tingkat pertama (admin utama). Bahkan untuk merubah/menghapus data ini, yang memiliki kendali adalah administrator tingkat pertama. Bagian data yang kedua adalah data hidroakustik yang berupa target strength, volume backscattering strength, backscattering area, densitas ikan, batimetri, panjang ikan dan lapisan dasar perairan. Data ini selalu bertambah dan berubah berdasarkan data yang dimasukan oleh administrator tingkat kedua, dimana administrator tingkat kedua ini adalah pengguna yang memanfaatkan sistem informasi tersebut. Data inilah yang menjadi bagian utama dan akan dihitung dalam software sistem informasi ini.
3.4. Tahap Perancangan dan Pemrograman Sistem Tahap perancangan dan pemrograman sistem dibedakan menjadi tahap spesifikasi dan sketsa web, desain web, pembuatan basis data dan tahap penggabungan basisdata dan desain menggunakan skrip PHP. Pada tahap ini dilakukan spesifikasi informasi yang akan disampaikan serta ditentukan datadata yang akan ditampilkan pada menu utama dan pada submenu. Setelah itu dibuat sketsa web agar memudahkan dalam mendesain web. Jika tahap desain web telah selesai kemudian lakukan pembuatan basisdata dari informasi yang telah diperoleh. Setelah skrip basis data selesai kemudian basis data tersebut digabungkan dan desain dengan menggunakan skrip PHP.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
3.6. Tahap Implementasi dan Verifikasi Dalam tahap ini sistem yang telah dibuat diuji cobakan ( verifikasi sistem). Verifikasi sistem ini dilakukan untuk mencari kekurangan atau kelemahan dalam program yang telah dibangun. Kekurangan program yang dimaksud adalah baik kesalahan dalam programan atau yang lebih dikenal dengan istilah debugging. Selain itu juga dimungkinkan kekurangan dalam pengkonsepan sistem dan kekurangan dari segi isi. Masukan-masukan dari pengguna pada saat verifikasi ini sistem informasi dapat dibenahi dan disempurnakan agar dapat memberikan informasi yang cukup pada para pengguna. Proses rancang bangun sistem ini dikatakan selesai bila sistem informasi yang dihasilkan telah dapat memuaskan pengguna sistem informasi ini.
3.7. Analisis Data Dalam penghitungan nilai data hidroakustik merupakan hasil dari pengolahan software yaitu Echoview 3,50 dan Matlab R2008b dan beberapa dihitung dengan menggunakan beberapa persamaan yang telah baku yang kemudian data tersebut akan diupload setelah data mentah tersebut disimpan dalam bentuk ekstensi .csv atau .txt. Gambar olahan disimpan dalam bentuk .png, .gif atau .jpeg. File yang disimpan akan diupload secara online. Upload dapat dilakukan oleh administrator atau user yang telah terdaftar. Untuk proses analisis data hidroakustik dapat dilihat pada Gambar 9.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Transduser
Software Echoview
Data Akustik
Faktor Kalibrasi
Analize Pelagic Layer
Posisi
Data Perstrata Kedalaman
Target Strength
Batimetri
Integration Selection
Ketebalan Integrasi
Panjang Ikan ( Foote,1987)
Kekasaran (E1) & Kekerasan (E2)
Scattering volume Densitas Ikan
Sebaran Spasial dan Temporal
Penyajian Gambar / Grafik
ANALISIS
Gambar 9. Diagram alir analisis data hidroakustik
Faktor kalibrasi yang digunakan dalam pengolahan data hidroakustik ini antara lain, frekuensi gelombang, panjang gelombang, lebar pulsa, kecepatan suara, PH, suhu, Absorption coefficient (dB/m), Transmitted power (W), Transducer gain (dB), two-way beam angle dan TVG correction. Faktor-faktor diatas digunakan sebagai koreksi terhadap data yang diperoleh dengan harapan data yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi sebenarnya. Kedalaman perairan yang diobservasi yaitu pada kedalaman 10-160 m dari posisi transduser diletakan.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hidroakustik 4.1.1. Profil Batimetri Laut Selatan Jawa Pada Gambar 10. terlihat profil batimetri Laut Selatan Jawa yang diperoleh dari hasil pemetaan batimetri, dimana dari gambar tersebut dapat dilihat batimetri perairan yang relatif rata dan landai.
Sumber : Diolah dari Lampiran 1 Gambar 10. Batimetri daerah penelitian
Laut Selatan Jawa termasuk dalam kategori perairan yang dangkal dengan rata-rata kedalaman sebesar 122,9 meter. Pengkategorian ini berdasarkan Nontji (1993) yang menyatakan bahwa perairan dangkal terhitung dari garis surut terendah hingga kedalaman 120-200 meter. Kedalaman tertinggi yaitu 160,24 m terletak pada posisi 8o5’24” LS dan 108o37’21”BT, sedangkan kedalaman terendah yaitu 112,30 m terletak pada posisi 8o59’88” LS dan 108o50’38”BT. Semakin ke selatan mengarah Samudera Hindia kedalaman laut semakin dalam.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Hal ini didukung oleh hasil penelitian dari Mbay (1998) yang mengukur batimetri dari bagian utara selat sunda hingga ke arah selatan. Dikatakan bahwa semakin ke arah selatan atau ke arah Samudera Hindia kedalaman semakin bertambah.
4.1.2. Sebaran vertikal Target Strength (TS) Dalam pendeteksian dan pendugaan stok ikan dengan menggunakan metode hidroakustik nilai rata-rata Target Strength (TS) merupakan faktor yang harus terlebih dahulu diketahui, selanjutnya dilakukan pengukuran nilai densitas ikan dari suatu perairan. Oleh karena itu dengan mengetahui sebaran nilai TS untuk setiap strata kedalaman bisa diduga ukuran ikan dalam suatu grombolan ikan. Hubungan nilai Target strength dengan nilai densitas ikan berdasarkan pada formula V 10 ( SvTS ) / 10 dimana nilai densitas ikan semakin besar apabila nilai TS semakin kecil dengan catatan nilai Sv tetap. TS terbesar terdapat pada strata kedalaman 110-120 m yaitu sebesar -32,95 dB dan nilai TS terkecil terdapat pada strata kedalaman 10-20 m yaitu sebesar 62,78 dB. Berdasarkan persamaan Foote (1987), yaitu TS = 20 log L – 68, maka dapat diduga bahwa panjang ikan terbesar sebesar 56,56 cm dan terkecil sebesar 1,82 cm. Nilai TS merupakan indikasi dari ukuran target yang terdeteksi, dimana semakin besar nilai TS maka ukuran target akan semakin besar dan sebaliknya. Nilai TS di permukaan relatif lebih kecil dibandingkan dengan dilapisan kolom air yang lebih dalam. Hal ini karena pada lapisan permukaan banyak terdapat ikan-ikan pelagis berukuran kecil yang hidup untuk mencari makan, diperkirakan pada lapisan inilah plankton banyak dijumpai. Fitoplankton biasanya berkumpul di zona dengan intensitas cahaya yang masih memungkinkan terjadinya fotosintesis (Arinardi, 1996).
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Sebaran nilai TS perstrata kedalaman di Laut Selatan Jawa dapat dilihat pada Gambar 11.
Sumber : Diolah dari Lampiran 6 Gambar 11. Sebaran vertikal Target Strength pada tiap strata kedalaman
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
4.1.3. Sebaran vertikal Scattering Volume (Sv) Sebaran nilai SV rata-rata per strata kedalaman di Laut Selatan Jawa dapat dilihat pada Gambar 12.
Sumber : Diolah dari Lampiran 7 Gambar 12. Sebaran vertikal Scattering Volume pada tiap strata kedalaman
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Nilai Secattering Volume terbesar terdapat pada strata kedalaman 110-120 meter yaitu sebesar -43,75 dB dan nilai Secattering Volume terkecil terdapat pada strata kedalaman 120-130 meter yaitu sebesar -65.10 dB. Nilai Scattering Volume menunjukan nilai pantulan dari target suatu kelompok ikan yang terdeteksi. Semakin besar nilai SV maka kemungkinan pengelompokan target semakin besar dan sebaliknya. Dengan adanya pengelompokan target, maka biomassa atau stok ikan dapat diduga besarnya.
4.1.4. Sebaran Horizontal Densitas Ikan Nilai dan sebaran densitas ikan secara horizontal di Laut Selatan Jawa, dapat dilihat pada Gambar 11.
Sumber : Diolah dari lampiran 3 Gambar 13. Sebaran horizontal densitas ikan
Dari gambar sebaran horizontal densitas ikan diatas, dapat dilihat bahwa densitas ikan menyebar merata sekitar 0,588 ikan / m3. Berdasarkan Gambar 13 dapat dilihat bahwa densitas ikan terbesar yaitu 0,599 ikan / m3 terletak pada posisi 8o4’95” LS dan 108o38’23”BT, sedangkan densitas ikan terendah yaitu
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
0,584 ikan / m3 terletak pada posisi 8o2’90” LS dan 108o38’11”BT. Nilai densitas ikan relatif lebih tinggi pada daerah lepas pantai, hal ini diduga karena pada daerah pantai faktor oseanografi di Laut Selatan Jawa yang memiliki karakteristik ombak yang besar dan pergerakan arus yang cepat tidak memungkinkan untuk ikan hidup. Sedangkan daerah lepas pantai memiliki karakteristik laut yang relatif tenang. Menurut Laevastu dan Hela (1970), faktor lingkungan seperti faktor fisik, kimia dan biologi merupakan salah satu faktor yang penting dalam perubahan sebaran dan kelimpahan ikan.
4.1.5. Sebaran Vertikal Densitas Ikan Nilai dan sebaran densitas ikan pada umumnya diperoleh nilai yang tidak begitu jauh berbeda pada setiap posisi dan strata kedalaman yang sama. Berikut grafik sebaran nilai densitas pada setiap strata kedalaman (Gambar:14).
5
Densitas Ikan ( ikan / m^3)
4,5
densitas ikan
4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 10 - 20 20 - 30 30 - 40 40 - 50 50 - 60 60 - 70 70 - 80 80 - 90
densitas ikan
4,515
1,665
0,855
0,518
0,348
0,249
0,187
0,146
90 100
100 110
110 120
120 130
130 140
140 150
150 160
0,117
0,095
0,081
0,030
0,013
0,002
0,001
Strata Kedalaman
Sumber : Diolah dari Lampiran 4 Gambar 14. Nilai sebaran rata-rata densitas ikan perstrata kedalaman
Gambar 14. memperlihatkan bahwa dengan bertambahnya kedalaman nilai densitas ikan semakin kecil. Kedalaman perairan mempengaruhi tingkah laku
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
ikan pada suatu perairan. Densitas ikan rata-rata terbesar terdapat pada strata kedalaman 10-20 m yaitu sebesar 4,5146 ikan / m3. Untuk densitas ikan ratarata terkecil terdapat pada kedalaman 150-160 m yaitu sebesar 0.0011 ikan / m3. Densitas ikan rata-rata secara vertikal memperlihatkan kecenderungan melimpahnya ikan pada lapisan permukaan, pada lapisan ini diduga merupakan ikan-ikan pelagis kecil, hal ini berkaitan dengan ketersediaan makanan berupa plankton, pada lapisan permukaan plankton banyak ditemukan karena lapisan permukaan merupakan lapisan yang ideal bagi plankton untuk melangsungkan kegiatan fotosintesis untuk melangsungkan hidupnya. Pada lapisan permukaan penetrasi sinar matahari cukup tinggi sehingga proses fotosintesis juga dapat berlangsung sempurna. Tiap spesies ikan mempunyai toleransi yang berbeda terhadap faktor fisika dan kimia perairan seperti tekanan, suhu dan salinitas sehingga akan mempengaruhi pengelompokan ikan dan jenis ikan disuatu perairan. Faktor suhu, salinitas dan ketersediaan plankton sebagai makanan merupakan faktor pembatas bagi organisme ekosistem perairan yang menentukan nilai dan sebaran densitas ikan.
4.1.6. Panjang Ikan Panjang ikan adalah salah satu faktor yang dapat diperoleh dari hasil perhitungan nilai TS menurut persamaan 39 (Foote,1987), dimana target tunggal ikan yang mendominasi di area penelitian yaitu ikan berukuran kecil dan diasumsikan memiliki gelembung renang tertutup. Gambar 13, diperoleh dari hasil pengolahan integration selection kawanan ikan pada echogram. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diperkirakan panjang ikan yang berada diperairan tersebut. Setelah itu data tersebut dapat digunakan untuk penentuan jenis ikan, tentunya diperlukan penelitian lanjutan untuk verifikasi data tersebut.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
70 panjang ikan (cm)
60 50 40 30 20 10 0 8˚ 2΄21˝ ; 8˚ 5΄42˝ ; 8˚ 5΄42˝ ; 8˚ 5΄38˝ ; 8˚ 5΄34˝ ; 8˚ 5΄28˝ ; 8˚ 5΄13˝ ; 8˚ 5΄12˝ ; 8˚ 5΄14˝ ; 8˚ 5΄11˝ ; 8˚ 5΄16˝ ; 108˚41΄39˝ 108˚40΄57˝ 108˚41΄15˝ 108˚41΄17˝ 108˚41΄12˝ 108˚41΄13˝ 108˚41΄25˝ 108˚41΄31˝ 108˚41΄10˝ 108˚41΄40˝ 108˚41΄30˝ panjang ikan
53,102042 11,859381 15,403537 49,041701 31,545684 31,903696 43,404898 62,680647 14,69331 22,821452 20,07284
Koordinat Diolah menggunakan persamaan 39 (Foote,1987)
Sumber : Diolah dari lampiran 2 Gambar 15. Estimasi panjang ikan berdasarkan data hidroakustik Dari Gambar 15. diatas diperoleh nilai panjang ikan terbesar yaitu 62,68 cm pada posisi 8˚ 5΄12˝ LS dan108˚41΄31˝BT, sedangkan nilai panjang ikan terkecil adalah 11,85 cm pada posisi 8˚ 5΄42˝ LS dan 108˚40΄57˝BT. Pada kenyataanya penggunaan rumus Foote (1987) dengan menggunakan sampel pada wilayah subtropis kurang tepat diaplikasikan karena ukuran dan bentuk tubuh ikan-ikan pada wilayah tropis seperti Indonesia memiliki bentuk tubuh yang pipih dibandingkan dengan wilayah subtropis. Untuk jenis ikan, wilayah tropis memiliki jenis yang beragam bila dibandingkan dengan ikan di wilayah subtropis.
4.1.7. Hamburan Balik Dasar Perairan Berdasarkan hasil pengolahan data di Laut Selatan Jawa menggunakan Echoview 3.5, pengklasifikasian tipe substrat dasar perairan dapat dilihat dari nilai hasil analisis pantulan pertama (E1) yang berkisar antara -30,06 dB sampai -20,41 dB. Gambar 14, menggambarkan sebaran nilai pantulan pertama (E1) dari dasar perairan dimana pada daerah sepanjang pantai memiliki nilai pantulan yang besar.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
-8
L i n t a -8.05 n g
108.65
108.7
108.75
108.8
108.85
Bujur
Sumber : Diolah dari lampiran 5 Gambar 16. Sebaran nilai backscattering volume E1 dasar Laut Selatan Jawa
Daerah pantai memiliki pantulan yang kecil hal ini disebabkan karena daerah pantai merupakan perairan dangkal yang didominasi oleh tipe substrat pasir berlumpur. Hasil ini didukung oleh penelitian sebelumnya Manik et al (2006) menyatakan daerah tersebut didominasi oleh pasir berlumpur. Banyaknya lumpur pada wilayah ini diduga dipengaruhi oleh banyaknya masukan dari sungai yang membawa partikel lumpur dari darat, akibatnya pada daerah ini hampir sebagian besar didominasi oleh tipe substrat pasir berlumpur. Semakin ke arah laut nilai backscattering volume dasar perairan (E1) semakin besar berkisar antara -26,5 dB sampai -22 dB. Hal ini disebabkan pada daerah yang lokasinya berada jauh dari pantai sebagian besar tipe substratnya berupa fraksi pasir dimana fraksi ini mendapat pengaruh masukan dari darat sangat kecil. Gambar 17. menggambarkan distribusi nilai pantulan kedua (E2) dari dasar perairan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai E2 ini berkisar antara -63,57 dB sampai dengan -34,86 dB. Pada daerah sepanjang pantai nilai E2 terlihat sangat kecil dibandingkan dengan nilai E2 yang berada jauh dari pantai. Ini menunjukkan bahwa semakin ke arah pantai tipe substratnya semakin
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
memberikan hamburan yang lemah dikarenakan tipe substratnya berupa pasir berlumpur, sedangkan kearah laut lepas nilai hamburan semakin kuat hal ini diduga pada daerah ini banyak terdapat fraksi pasir. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya (Manik et al, 2006).
-8
-8.02
L i n -8.04 t a n -8.06 g -8.08
108.64 108.66 108.68 108.7 108.72 108.74 108.76 108.78 108.8 108.82 108.84 108.86
Bujur
Sumber : Diolah dari lampiran 8 Gambar 17. Sebaran nilai backscattering volume E2 di Laut Selatan Jawa
Hasil diatas dapat dilihat bahwa fraksi pasir berlumpur memiliki nilai pantulan E1 (kekasaran) berkisar antara -30,06 dB sampai -20,41 dB dengan nilai ratarata dari backscattering volume dasar perairan sebesar -24,69 dB. Nilai E2 (kekerasan) nilai pantulan dasar perairan berkisar antara -63,57 dB sampai dengan -34,86 dB dengan nilai rata-rata dari backscattering volume E2 sebesar 52,73 dB.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
4.2. Sistem Informasi 4.2.1. Perancangan Basis Data Dalam perancangan basis data harus benar-benar dimengerti mengenai sistem informasi yang akan dibuat. Informasi di dalam basis data diklasifikasikan dengan membuat tabel. Menurut fungsinya tabel-tabel tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu tabel penyimpanan data statis hidroakustik dan tabel data dinamis berupa penyimpanan data hasil penelitian hidroakustik. Kategori tabel data statis hidroakustik terdiri atas Formula yang digunakan, informasi terkini, informasi umum tentang website, link instansi terkait dan kontak website. Kategori tabel data dinamis terdiri atas data registrasi anggota, data umum lokasi penelitian beserta abstrak, metode, gambar sebaran, pembahasan dan data mentah hasil penelitian. Tabel tersebut kemudian akan ditampilkan di dalam sistem informasi. Konsep relational database ditandai dengan pengunaan kunci utama (Primary key) dan kunci tamu (Foregin key) pada tabel-tabel yang ada. Primary key adalah field untuk mengidentifikasikan baris secara unik yang berfungsi untuk mempermudah pengaturan dan perbaikan data pada tabel induk, sedangkan foregin key adalah kunci pada tabel anak yang terhubung dengan primary key pada tabel induk (Yung, 2003). Setelah key didapatkan maka dibuatkan relasi antar tabel. Deskripsi mengenai tabel-tabel yang digunakan untuk menyimpan informasi data hidroakustik dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel-tabel yang ada akan dihubungkan dengan kata kunci seperti digambarkan pada Gambar 17.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Tabel 2. Deskripsi tabel data dan struktur basis data hidroakustik No
Nama Tabel
1
Abstrak
2
Deskripsi_umum
3
Target_Strength
4
5
6
7
8
Nama Field id_abstrak
Tipe Data Tinyint (5)
abstrak
Text
id_data
Tinyint (5)
id_abstrak
Tinyint (5)
observer lokasi observasi tanggal observasi id_ts
Varchar (50) Varchar (50) Varchar (20) Tinyint (5)
id_analisis
Tinyint (5)
id_data
Tinyint (5)
pembahasan id_sv
Text Tinyint (5)
id_analisis
Tinyint (5)
id_data
Tinyint (5)
pembahasan id_densitas
Text Tinyint (5)
id_analisis
Tinyint (5)
id_data
Tinyint (5)
pembahasan
Text
id_panjang
Tinyint (5)
id_analisis
Tinyint (5)
id_data
Tinyint (5)
pembahasan
Text
id_e12
Tinyint (5)
id_analisis
Tinyint (5)
id_data
Tinyint (5)
pembahasan id_batimetri
Text Tinyint (5)
id_analisis
Tinyint (5)
id_data
Tinyint (5)
pembahasan
Text
Scattering_Volume
Densitas_Ikan
Panjang_Ikan
E1_E2
Batimetri
Keterangan Primary key Deskripsi mengenai data olahan Primary key Foreign key tabel abstrak Nama peneliti Lokasi penelitian Waktu penelitian Primary key Foreign key data observasi Foreign key deskripsi umum Pembahasan TS Primary key Foreign key data observasi Foreign key deskripsi umum Pembahasan Sv Primary key Foreign key data observasi Foreign key deskripsi umum Pembahasan Densitas Ikan Primary key Foreign key data observasi Foreign key deskripsi umum Pembahasan Panjang Ikan Primary key Foreign key data observasi Foreign key deskripsi umum Pembahasan E1&E2 Primary key Foreign key data observasi Foreign key deskripsi umum Pembahasan Batimetri
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Tabel 2. Lanjutan id_analisis
Tinyint (5)
id_data
Tinyint (5)
Data_Observasi
metode_analisa
Text
10
Berita_Terkini
gambar_sebaran pembahasan id isi id tanggal
11
Artikel_Jurnal_terkini
isi id
Varchar (50) Text Tinyint (5) Text Tinyint (5) Varchar (20) Varchar (100) Text Tinyint (5)
name
Varchar(50)
link
Varchar(50)
9
12
Download_test
judul
Primary key Foreign key deskripsi umum Metode yang digunakan File gambar olahan Pembahasan Primary key Tanggal upload Primary key Tanggal upload Judul / artikel / jurnal Abstrak artikel / jurnal Primary key Nama file yang disimpan Penghubung dengan folder penyimpanan
Relasi antar tabel dapat dibedakan menjadi: 1. One to one yaitu relasi yang menghubungkan satu record suatu tabel hanya ke satu record ke tabel lainya. 2. One to many atau many to one, relasi ini menghubungkan satu record pada suatu tabel ke banyak record pada tabel lain atau sebaliknya. 3. Many to many, relasi ini menghubungkan banyak record pada suatu tabel ke banyak record di tabel lain. Jika tabel-tabel diatas diberikan relasi antar tabel maka akan diperoleh gambar seperti Gambar 17.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Target Strength Id_ts Id_data Id_anaisis pembahasan
Scattering Volume Id_sv Id_data Id_analisis pembahasan
Abstrak Id_abstrak abstrak
Densitas Id_densitas
Analisis Data Hidroakustik
Deskripsi Umum
Id_data
Id_analisis
Id_data
Id_analisis
ts
Id_abstrak
pembahasan
sv
observer
densitas
Lokasi_observasi
Panjang_ikan
Batimetri
Tanggal_observasi
Id_batimetri
Metode_analisis
Id_data
e1_e2 batimetri
Id_analisis
E1 dan E2 Id_e12 Id_data Id_analisis pembahasan
Panjang Ikan
pembahasan
Id_panjang Id_data Id_analisis pembahasan
Gambar 18. Diagram relasi antar tabel basis data hidroakustik
Gambar 18, dapat dilihat hubungan relasi antar tabel pada sistem informasi hidroakustik adalah hubungan relasi one to one, one to many atau many to one. Antar tabel dihubungkan oleh suatu kata kunci atau yang sering disebut Primary key
4.2.2. Perancangan Hierarki Halaman Web Sistem informasi data hidroakustik merupakan sistem perangkat lunak berbasis interaktif dan melibatkan dua pihak. Dengan demikian maka perlu diadakanya otoritasasi keamanan dalam website ini. Dengan adanya otorisasi tersebut diharapkan data mentah yang dimasukan tidak akan terbongkar dan akan tersimpan dengan baik dalam basis data yang tersedia.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Website sistem informasi hidroakustik ini memiliki 2 tingkat keamanan yaitu tingkat administrator utama dan administrator tingkat kedua atau sering disebut dengan istilah user. Hak yang diberikan pada administrator utama yaitu diberikan akses tanpa batas untuk mengedit seluruh halaman situs, termasuk dapat merubah data mentah yang dimasukan oleh user. Keseluruhan hak akses tersebut dapat dilakukan dengan terhubung dua arah terhadap basis data yang tersedia. Administrator tingkat kedua tentu saja memiliki hak akses yang sangat berbeda dengan administrator utama. Dalam hal ini administrator tingkat kedua hanya bisa mengupload data penelitian berupa data mentah, gambar sebaran beserta keterangan dan pembahasanya. Keseluruhan data tersebut akan ditampilkan sebagai data publikasi sistem informasi hidroakustik. Pembedaan tersebut dapat dilihat dari halaman yang akan tampilan setelah melakukan Log in, pembedaan ini dilakukan dengan cara penginisialisasian pada program. Berikut adalah gambar halaman Log in sistem informasi hidroakustik (Gambar 18).
Gambar 19. Halaman Log in sistem informasi hidroakustik
4.2.3. Tampilan Sistem Informasi Tampilan sistem informasi hidroakustik dirancang sedemikian hingga memudahkan pengguna dalam mencari maupun memasukan data yang diinginkan. Bagian atas dan bawah merupakan tampilan blok header (Gambar
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
20) dan footer (Gambar 21), sedangkan bagian kiri merupakan data tampilan menu dan bagian tengah merupakan tampilan data modul atau isi data. Hasil informasi dari bagian blok kiri (Gambar 22) tersebut yang akan ditampilkan di blok bagian tengah atau blok utama. Pada sistem informasi hidroakustik ini disediakan juga Menu Pop Up (Gambar 20) yang berfungsi untuk mempermudah pengguna untuk memasuki suatu halaman tertentu. Menu Pop Up yang disediakan dalam sistem informasi hidroakustik ini antara lain formula, target strength, scattering volume, densitas ikan, panjang ikan, batimetri, nilai kekasaran (E1) dan kekerasan (E2). Pada sistem informasi ini juga disertai dengan content Search yang berfungsi mencari informasi sesuai kata kunci yang diberikan. Berikut adalah gambar tampilantampilan yang berada pada sistem informasi hidroakustik:
Gambar 20. Tampilan blok Header dan Menu Pop Up
Gambar 21. Tampilan blok Footer
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Gambar 22. Tampilan blok kiri sistem informasi hidroakustik
Gambar 23. Tampilan halaman utama sistem informasi hidroakustik
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
4.2.4. Halaman Input Data Halaman input dan output data dibagi menjadi dua bagian yaitu halaman input statis dan halaman input dinamis, sama halnya dengan output yang akan ditampilkan dalam dua halaman yang berbeda. Halaman-halaman inilah yang nantinya akan ditampilkan pada pengunjung situs umum hanya halaman output saja, sehingga kerahasiaan dan validasi data dapat terjaga. Keseluruhan modul dan blok dalam perancanganya tanpa menggunakan sistem basis data, tetapi nantinya dapat dirubah dengan cara memasukan file-file yang telah dibuat kedalam modul dan blok tersebut. Halaman input statis meliputi formula, halaman utama, link instansi terkait, kontak, berita terkini dan artikel / jurnal terbaru. Halaman input dinamis meliputi data hidroakustik , daftar user dan buku tamu. Dalam pengelolaannya input data dilakukan oleh administrator utama dan administrator kedua. Administrator utama memiliki hak akses untuk melakukan input pada semua bagian sistem informasi baik statis maupun dinamis. Sedangkan administrator kedua memiliki akses untuk melakukan input data publikasi sekaligus dengan data mentah penelitian yang akan dipublikasikan. Input data dilakukan dengan cara mengisi form yang telah disediakan oleh administrator utama. Data hidroakustik yang telah masuk dapat diperbaiki apabila ada perbaikan dilain waktu.
4.2.4.1. Input Data Hidroakustik Dalam sistem informasi ini data hidroakustik yaitu meliputi data target strength, scattering volume, densitas ikan, panjang ikan, batimetri, nilai kekasaran (E1) dan kekerasan (E2). Secara umum data ini meliputi posisi dan nilai data hidroakustik, tetapi untuk posisi dibedakan menjadi posisi lintang dan bujur. Untuk data hidroakustik hendaknya diolah dalam bentuk satuan yang umum digunakan. Dalam sistem informasi hidroakustik data mentah bisa di
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
upload, dalam bentuk .csv (comma separated variabel). Data mentah pada sistem informasi ini tidak ditampilkan tetapi disajikan dalam bentuk file-file yang bisa didownload. Data hidroakustik yang ditampilkan pada sistem informasi ini yaitu deskripsi umum, gambar sebaran dan pembahasan. Deskripsi umum ini meliputi pendahuluan, abstrak, nama observer, lokasi penelitian dan metode analisis yang digunakan. Input data hidroakustik bisa dilakukan oleh administrator utama ataupun administrator kedua. Untuk administrator tingkat kedua proses input data dapat dilakukan setelah melakukan sign-in ke dalam situs ini. Jika digambarkan dalam diagram alir proses yang terjadi di dalam sistem (Gambar 24).
Tidak
Mulai
Persiapan data dalam format .csv
Upload data hidroakustik
Baca Hasil Input
Format Benar ? Ya Simpan Data
Selesai
Gambar 24. Diagram input data hidroakustik
4.2.4.2. Input Data Artikel / Jurnal Artikel atau jurnal yang dibuat banyak diketahui orang dan terpublikasikan secara luas. Sistem informasi hidroakustik memberikan sarana untuk publikasi hasil penelitian atau riset tersebut secara mudah. Pemasukan data yaitu dengan cara mengisi form-form yang telah disediakan administrator utama. Data artikel / jurnal yaitu dalam jenis .pdf (portabel document format). Untuk informasi artikel /
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
jurnal terbaru pada halaman website itu secara otomatis berganti berdasarkan variabel waktu penginputan data. Berikut diagram alir proses pemasukan data kedalam sistem informasi (Gambar 25).
Mulai
Input Artikel / Jurnal
Pengisian Benar ?
Ya Simpan Data
Selesai
Tidak
Gambar 25. Diagram input artikel / jurnal
4.2.4.3. Input Institusi Terkait Dalam pengembangan teknologi kelautan tentunya banyak instansi-instansi yang terkait didalamnya baik departemen ataupun instansi non departemen yang memiliki tujuan sama yaitu pengembangan teknologi dunia kelautan, khususnya di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sistem informasi ini memfasilitasi publikasi dari institusi tersebut. Halaman ini sepenuhnya dikelola oleh administrator utama. Langkah pertama adalah dengan menulis instansi-instansi yang terkait beserta link ke situs institusi terkait. Penulisan link tersebut adalah dengan menuliskan variabel
nama institusi, sehingga nama data institusi yang tertera dapat langsung terhubung dengan situs yang bersangkutan (Gambar 26).
Mulai
Pengisian Benar ?
Input Institusi terkait
Ya Simpan Data
Selesai
Tidak
Gambar 26. Diagram input institusi terkait
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
4.2.4.4. Input Formula Data formula yang digunakan dalam pengolahan merupakan data yang dikelola oleh administrator utama. Formula dalam sistem informasi ini merupakan pengertian dan rumus-rumus dasar yang digunakan dalam pengolahan data hidroakustik seperti rumus mencari target strength, scattering volume, densitas ikan dan panjang ikan. Data formula dimasukan bertujuan untuk menyamakan jenis data input yang akan dimasukan dalam sistem informasi. Berikut adalah tahapan proses pemasukan data dalam sistem informasi (Gambar 27)
Ya Mulai
Pengisian Benar ?
Input Formula
Simpan Data
Selesai
Tidak
Gambar 27. Input data formula
4.2.4.5. Input Kontak Pemasukan data kontak dalam sistem dilakukan oleh administrator utama. Data kontak berisi tentang biodata atau alamat yang bisa dihubungi terkait dengan pengelolaan sistem informasi hidroakustik ini. Informasi yang dimasukan dalam sistem adalah nama administrator utama dan alamat yang bisa dihubungi (Gambar 28).
Mulai
Pengisian Benar ?
Input Kontak
Ya Simpan Data
Selesai
Tidak
Gambar 28. Input data kontak
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
4.2.4.6. Registrasi Anggota Registrasi dilakukan bagi administrator tingkat kedua. Administrator tingkat kedua memiliki hak akses dalam sistem informasi yaitu dapat memasukan hasil penelitian atau riset yang telah dilakukan, baik data hasil olahan maupun data mentah penelitian. Mekanisme menjadi anggota sistem informasi hidroakustik yaitu dengan cara mengisi seluruh form yang telah tersedia, setelah menekan tombol daftar secara otomatis terdaftar sebagai administrator tingkat kedua.
Ya Mulai
Isi form pendaftaran
Pengisian Benar ?
Simpan Data
Administrator
Tidak
E-mail user
Selesai
Gambar 29. Diagram input registrasi anggota
4.2.4.7. Input Download Data download diperoleh dari proses pemasukan data oleh administrator utama ataupun administrator tingkat dua. Data-data yang bisa didownload nantinya akan disajikan dalam halaman khusus tersendiri yaitu halaman download. Data yang tersedia pada halaman informasi dan bisa didownload yaitu data dengan jenis .csv, .JPEG, .GIF, .pdf. Berikut diagram alir proses pemasukan data yang bisa di download (Gambar 30).
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Mulai
Ya
Pengisian Benar ?
Isi data download
Simpan Data
Selesai
Tidak
Gambar 30. Diagram input download
4.2.5. Halaman Output Data Halaman output data dibedakan menjadi dua bagian yaitu output data statis dan output data dinamis. Output data statis yaitu data formula, halaman utama, link instansi terkait, kontak, berita terkini dan artikel / jurnal terbaru. Output data dinamis terdiri atas output dari data publikasi penelitian yang selalu bertambah seiring dengan pertambahan jumlah member dan memasukan data.
4.2.5.1. Output informasi umum data hidroakustik Informasi umum mengenai data hidroakustik yang ditampilkan antara lain formula yang digunakan untuk mengolah data hidroakustik, berita terkini, dan artikel/jurnal yang telah di upload. Output ini akan terus berkembang seiring dengan pertambahan member pada situs (Gambar 31).
Tidak
Mulai Alternatif Data
Pilih dataset
Tampilkan Data?
Ya
Hasil tampilan data
Selesai
Gambar 31. Diagram output data umum sistem informasi hidroakustik
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
4.2.5.2. Output data publikasi penelitian Data publikasi penelitian merupakan hasil utama dari rancang bagun sistem informasi berbasis website ini. Hasil penelitian itu sendiri merupakan hasil dari pemasukan data oleh administrator utama ataupun administrator tingkat kedua. Hasil penelitian tersebut ditampilkan dalam bentuk halaman-halaman pada website dengan cara memilih content yang telah disediakan pada menu pop up atau dengan menekan tombol dibagian header. Dalam prosesnya content atau tombol diberikan link kehalaman yang dikehendaki oleh pengguna situs. Cara lain untuk mencari publikasi penelitian dapat dilakukan dengan cara menuliskan nama peneliti yang diinginkan dalam form search, maka data publikasi dari peneliti tersebut akan segera tampil (Gambar 32).
Mulai
Pilih alternatif data
Alternatif Seluruh publikasi
Alternatif Search
Pilih content
Cari data publikasi
Cari Data?
Cari Data?
Ya
tidak
tidak
Alternatif Menu Pop Up
Ya
Tampilakan data publikasi
Selesai
Gambar 32. Diagram output data publikasi penelitian
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
4.2.5.3. Hasil tampilan output data Keseluruhan output data yang diperoleh akan ditampilkan dalam satu halaman situs yang telah dibagi dalam beberapa modul atau blok yang tersusun dalam Gambar 19. Mengenai blok menu dan isi modul yang akan ditampilkan disesuaikan dengan menu dataset yang dipilih. Dalam setiap tampilan data akan memiliki menu dataset yang berbeda yang disesuaikan dengan sistem basis data yang dimiliki oleh modul tersebut. Modul statis meliputi halaman formula, halaman utama, link instansi terkait, kontak, informasi terkini, halaman artikel / jurnal terbaru dan halaman data hasil olahan serta pembahasanya oleh administrator utama. Modul dinamis meliputi data hidroakustik, halaman download, halaman artikel / jurnal, daftar user dan buku tamu. Untuk modul statis informasi terkini, halaman artikel / jurnal terbaru dan halaman utama dapat dilihat pada Gambar 22 dan 23, untuk halaman formula, link instansi terkait, kontak, dan halaman data hasil olahan serta pembahasanya dapat dilihat pada Gambar 33, 34, 35 dan 36. Sedangkan modul dinamis dapat dilihat pada Gambar 36,37,38,39,40 dan 41. Untuk modul data hidroakustik pada umumnya bentuk sama, yang membedakan adalah data yang dimasukan dalam sistem informasi. Perbedaan tersebut antara lain gambar sebaran, pembahasan dan raw data yang dimasukan kedalam system informasi hidroakustik ini.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Gambar 33. Tampilan informasi statis ( Formula )
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Gambar 34. Tampilan informasi statis ( Link Instansi Terkait )
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Gambar 35. Tampilan informasi statis ( Kontak )
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Gambar 36. Tampilan informasi statis ( data hasil olahan )
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Gambar 37. Tampilan informasi Dinamis ( Target Strength )
Untuk tampilan Scattering volume, Densitas ikan, Panjang ikan, Batimetri, serta kekerasan (E1) dan kekasaran (E2) pada umumnya sama dengan tampilan ini.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Gambar 38. Tampilan informasi Dinamis ( Download )
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Gambar 39. Tampilan informasi Dinamis ( Guest Book )
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Gambar 40. Tampilan informasi Dinamis ( Daftar User )
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Gambar 41. Tampilan informasi Dinamis ( Artikel / Jurnal )
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
4.2.6. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Hidroakustik Sistem informasi hidroakustik ini dibuat berbasis website dan sebagai database data penelitian akustik. Informasi tentang akustik akan lebih cepat didapat dan mudah memperolehnya dimanapun selama didaerah tersebut terdapat jaringan internet. Proses pengelolaannya bisa dilakukan dimana saja asalkan terdapat fasilitas untuk mengakses internet. Point – point pada peta lokasi penelitian dapat memberikan informasi hidroakustik pada lokasi tersebut jika point ditekan. Keunggulan lainnya dari sistem informasi hidroakustik adalah menyediakan informasi berita terkini didunia kelautan dan menyediakan artikel / jurnal kelautan, sehingga dapat dijadikan sarana dalam mencari informasi tentang dunia kelautan khususnya dalam bidang teknik deteksi dengan menggunakan gelombang suara. Keunggulan lain dari sistem informasi hidroakustik ini merupakan sebagai fasilitas untuk para peneliti, khususnya para peneliti akustik untuk mempublikasikan hasil penelitianya secara luas. Fasilitas lainya yang dapat dinikmati adalah telah disediakanya halaman untuk mendownload data, baik data mentah maupun data olahan termasuk didalamnya gambar-gambar sebaran. Sistem ini juga masih terdapat banyak kelemahan yaitu halaman website termasuk pengaturanya hanya bisa dilakukan oleh administrator, user hanya diberikan akses untuk mengupload informasi dan data yang dimilikinya. Hal lain yang menjadi kekurangan sistem informasi ini yaitu data yang dimasukan merupakan data hasil olahan
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa dasar laut diperairan sekitar Selatan Jawa memiliki kontur dasar laut yang relatif rata dan landai. Laut Selatan Jawa termasuk dalam kategori perairan yang dangkal dengan rata-rata kedalaman sebesar 122,9 meter. Kedalaman tertinggi yaitu 160.24 m terletak pada posisi 8o5’24” LS dan 108o37’21”BT, sedangkan kedalaman terendah yaitu 112.30 m terletak pada posisi 8o59’88” LS dan 108o50’38”BT. Dalam pendeteksian ikan diperoleh data TS terbesar terdapat pada strata kedalaman 110-120 m yaitu sebesar -32,95 dB dan nilai TS terkecil terdapat pada strata kedalaman 10-20 m yaitu sebesar -62,78 dB. Nilai TS merupakan indikasi dari ukuran target yang terdeteksi, dimana semakin besar nilai TS maka diduga ukuran target akan semakin besar dan sebaliknya. Nilai Scattering Volume (SV) terbesar terdapat pada strata kedalaman 110120 meter yaitu sebesar -43,75 dB dan nilai Secattering Volume terkecil terdapat pada strata kedalaman 120-130 meter yaitu sebesar -65.10 dB. Nilai SV menunjukan nilai pantulan dari target suatu kelompok ikan yang terdeteksi. Semakin besar nilai SV maka pengelompokan target semakin besar dan sebaliknya. Densitas ikan secara horizontal menyebar merata sekitar 0,588 ikan / m3. Densitas ikan terbesar yaitu 0,599 ikan / m3 terletak pada posisi 8o4’95” LS dan 108o38’23”BT, sedangkan densitas ikan terendah yaitu 0,584 ikan / m3 terletak pada posisi 8o2’90” LS dan 108o38’11”BT Nilai densitas ikan relatif lebih tinggi pada daerah lepas pantai, hal ini diduga karena pada daerah pantai faktor oseanografi di Laut Selatan Jawa yang memiliki karakteristik ombak yang besar dan pergerakan arus yang cepat tidak memungkinkan untuk ikan hidup. Sedangkan daerah lepas pantai memiliki
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
karakteristik laut yang relatif tenang. Nilai dan sebaran vertikal densitas ikan di Laut Selatan Jawa pada umumnya diperoleh nilai yang tidak begitu jauh berbeda pada setiap posisi dan strata kedalaman yang sama. Berdasarkan persamaan Foote (1987), nilai panjang ikan terbesar yaitu 62,68 cm pada posisi 8˚ 5΄12˝ LS dan108˚41΄31˝BT, sedangkan nilai panjang ikan terkecil adalah 11,85 cm pada posisi 8˚ 5΄42˝ LS dan 108˚40΄57˝BT. Pada kenyataanya penggunaan rumus Foote (1987) dengan menggunakan sampel pada wilayah subtropis kurang tepat diaplikasikan karena ukuran dan bentuk tubuh ikan-ikan pada wilayah tropis seperti Indonesia memiliki bentuk tubuh yang pipih dibandingkan dengan wilayah subtropis. Untuk jenis ikan, wilayah tropis memiliki jenis yang beragam bila dibandingkan dengan ikan di wilayah subtropis. Laut Selatan Jawa didominasi oleh pasir berlumpur. Distribusi pasir berlumpur ini sangat dipengaruhi oleh faktor pergerakan arus dan gelombang yang sangat kuat. Sistem informasi hidroakustik terdiri dari beberapa database yang saling berelasi atau berhubungan. Dalam relasi database memiliki kunci utama (Primary key) dan kunci tamu (Foregin key) pada tabel-tabel yang ada. Hubungan atau relasi yang digunakan adalah hubungan dari satu ke satu ( One to one) dan hubungan relasi dari satu ke banyak (One to many). Pada sistem informasi data hidroakustik terdiri dari halaman utama, hasil analisis hidroakustik, formula, download, buku tamu, kontak, link instansi terkait dan halaman jurnal / artikel yang tersedia. Sistem informasi hidroakustik memiliki fasilitas untuk user (peneliti / pembuat artikel) dapat mengupload hasil penelitianya. Peta lokasi penelitian pada halaman utama sistem informasi ini dapat memberikan informasi hidroakustik pada titik-titik yang telah ditentukan di peta.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Website sistem informasi hidroakustik ini memiliki 2 tingkat keamanan yaitu tingkat administrator utama dan administrator tingkat kedua atau sering disebut dengan istilah user. Pengelolaan sistem informasi ini dilakukan oleh administrator termasuk dalam menentukan user yang akan diterima menjadi anggota. Sistem informasi hidroakustik diciptakan sebagai sarana untuk para peneliti untuk menyimpan dan menginformasikan hasil karyanya ke dunia luas. Data yang tersimpan dalam sistem informasi hidroakustik dapat disimpan dalam dua jenis yaitu dalam bentuk raw data (*.txt, *.csv) untuk data mentah dan dalam bentuk *.pdf, *.ppt dan*.doc untuk tulisan yang akan dipublikasikan.
5.2. Saran Perlu adanya upaya perbaikan untuk penelitian-penelitian lanjutan, diantaranya yaitu : 1. Diperlukan data hasil tangkapan ikan untuk mendukung hasil pendugaan dengan metode akustik. 2. Diperlukan pengambilan sample substrat untuk mendukung hasil pendugaan substrat dasar. 3. Perlu diadakanya pengambilan data suhu dan salinitas. 4. Penambahan modul pengolahan untuk perhitungan secara online. 5. Tambahkan fitur-fitur seperti forum diskusi dan dokumentasi kegiatan. 6. Berikan akses user untuk mengelola halamannya sendiri.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
DAFTAR PUSTAKA Arinardi, O.H. 1996. Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan Di Perairan Kawasan Tengah Indonesia. LIPI. Jakarta. Burczynski, J dan Johnson.1986. Introduction to The Use of Sonar System for Estimating Fish Biomass. FAO. Fisheries Technical Paper No.199 Revision 1.Roma. Burczynski, J.2002. Bottom Clasification. BioSonics, Inc. [25 Agustus 2007]. www.BioSonics.com. Coates, R.F.W.1990. Underwater Acoustic System. MacMillan Education Ltd. Australia. Davis, G.1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Bagian I Pengantar. Pustaka Binama Pressindo. Jakarta. Davis, W. S.1991. Sistem Pengolahan Informasi, Edisi kedua. Erlangga. Jakarta. Dawson, J.J dan Karlp, W.A.1990. On Situ Measurenment of Target Strength Variability of Individual Fish.Rapp.P.V.Reur. Cons Int. Expor.Mcr.189 p FAO. 1985. Finding Fish with Echosounders. Roma Fathansyah.1999. Buku Teks Komputer Basis Data. Penerbit Informatika. Bandung. Foote, K.G.1987. Fish Target Strength for Use in Echo Integrator Surveys. J. Acoust. Soc. Am. 82(3) :981-987. Garrison, T. 2005. Oceanography: An Invitation to Marine Science. 5ed. Thomson Learning, Inc. USA. Johanesson, K.A. dan Mitson, R.B.1983. Fisheries Acoustic. A Practical Manual for Acoustic Biomass Estimation. FAO Fisheries Tech. Kadir, A. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta. Kadir, A. 2003. Penuntun Praktis Data Base menggunakan Microsoft Access. Yogyakarta. Kloser, R.J., Bax, N.J., Ryan, T., Williams, A. and Baker, B. A. (2001). Remote sensing of seabed types in the Australian South East Fishery development and application of normal incident acoustic techniques and associated ground truthing. Journal of Marine and Freshwater Research 552: 475-489. Kristanto. 1994. Konsep dan Perancangan Database. Penerbit andi Yogyakarta. Yogyakarta.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Laevastu T. and Hela I. 1970. Fisheries Oceanography. Fishing News (Books) Ltd., London. Love, R.H.1971. Dorsal Aspect Target Strength of an Individual Fish. J. Acoust. Soc. Am. 49: 816-823. Lurton, X.2002. An Introduction to Underwater Acoustic. Principles and applications. Praxis Publishing Ltd. Chichester. UK. MacLennan, D.N dan Simmonds, E.J.2005. Fisheries Acoustic. Chapman and Hall. Manik, H.M., Furusawa, M and Amakasu, K. 2006. Measurement of Sea Bottom Surface Backscattering Strength by Quantitative Echo Sounder. The Japanese Society of Fisheries Science, Tokyo. Vol 72 No.3. Mbay,L.O.N.1998.Peta Bathimetri Perairan Selat Sunda Berdasarkan Hasil Echogram Dari Survei Akustik Dengan Menggunakan Alat Acoustic SplitBeam System. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. McLeod, Jr.R. 1995. Management Information System. Penerjemah ; Hendia Teguh. Sistem Informasi Manajemen Jilid 1. PT.Prenhallindo. Jakarta. Nabil, M. 1998. Piawai Komputer: Dasar-dasar,Teknik Memrogram dan Struktur Data dengan Pendekatan Abstrak Data Type. Diktat kuliah. Jurusan Teknologi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Agro Industri press. Bogor. Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta. Perkasa, A. 2005. Sistem Informasi Statistik Terumbu Karang berbasi Web. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Prahasta, E. 2005. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografi. Edisi Revisi cetakan kedua. Informatika Bandung. Pujiyati, S. 2008. Pendekatan Metode Hidroakustik Untuk Melihat Klasifikasi Tipe Substrat Dasar Perairan.Disertasi. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Purnama, O. 2004. Rancang Bangun Sistem Informasi Mangrove Indonesia Berbasis Internet.Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Simrad. 1993a. SIMRAD EK 500 Instruction Manual Portable Scientific Echosounder. Horten. Norwegia. Simrad. 1993b. SIMRAD EP 500 (Operation Manual) Echo Processing System. Horten. Norwegia.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Siwabessy, P.J.W. 2000. Bottom Classification in the Continental Shelf:A Case Study for the North-west and South-east Shelf of Australia.Proceedings of Acoustic 2000, Australian Acoustical Society,15-17 November 2000, Joondalup, Perth, Western Australia, 265-270.
Schlagintweit, G.E.O.1993. Real-time acoustic bottom classification: a field evaluation of RoxAnn. Proceedings of Ocean ’93: 214-219. Suhana.2002. Sistem Informasi Konservasi Mangrove dengan Sistem Stand Alone Di Wilayah Ciamis. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Supranto, J.1992. Statistik dan Sistem Informasi untuk Pemimpin. Penerbit Erlangga. Jakarta. Sutanta, E. 1996. Sistem Basisdata dan Konsep dan Penerapannya dalam Sistem Informasi Manajemen. Andi Offsed. Yogyakarta. Taruk Allo, O.A.2008. Klasifikasi Habitat Dasar Perairan Dengan Menggunakan Instrument Hidroakustik SIMRAD EY 60 Di Perairan Sumur, PandeglangBanten. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Yung, K. 2003. Trik Menguasai Perintah SQL. Elex media computindo. Jakarta.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
LAMPIRAN
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 1. Data nilai kedalaman menurut posisi dan ESDU Posisi
ESDU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Bujur
Lintang
o
8° 05' 24" 8° 05' 17" 8° 05' 07" 8° 04' 95" 8° 04' 65" 8° 04' 37" 8° 04' 11" 8° 03' 83" 8° 03' 25" 8° 02' 90" 8° 02' 60" 8° 02' 33" 8° 02' 32" 8° 01' 99" 8° 01' 69" 8° 01' 41" 8° 00' 98" 8° 00' 71" 8° 00' 34" 8° 00' 06" 7° 59' 96" 8° 59' 94" 8° 59' 92" 8° 59' 91" 8° 59' 90" 8° 59' 90" 8° 00' 08" 8° 00' 32" 8° 00' 50" 8° 00' 83" 8° 01' 10" 8° 01' 31" 8° 01' 62" 8° 01' 89" 8° 02' 19" 8° 02' 48" 8° 02' 78" 8° 03' 08"
108 37' 21" o 108 37' 50" o 108 37' 88" o 108 38' 23" o 108 38' 33" o 108 38' 38" o 108 38' 42" o 108 38' 39" o 108 38' 22" o 108 38' 11" o 108 38' 04" o 108 37' 99" o 108 37' 99" o 108 37' 94" o 108 37' 91" o 108 37' 90" o 108 37' 88" o 108 37' 88" 108° 37' 88" 108° 37' 89" 108° 38' 17" 108° 38' 62" 108° 38' 96" 108° 39' 27" 108° 39' 96" 108° 39' 90" 108° 39' 99" 108° 40' 02" 108° 40' 04" 108° 40' 04" 108° 40' 01" 108° 39' 99" 108° 39' 96" 108° 39' 95" 108° 39' 95" 108° 39' 97" 108° 39' 98" 108° 39' 99"
Kedalaman (meter) -160,24 -158,8 -155,78 -150,12 -142,62 -135,92 -129,76 -124,22 -119,22 -118,5 -122,44 -124,06 -123,16 -121,44 -119,58 -118,52 -116,82 -115,92 -115,06 -114,58 -114,18 -113,86 -113,7 -113,74 -113,64 -113,8 -114,14 -114,62 -115,12 -115,72 -116,28 -116,94 -117,2 -116,8 -116,34 -115 -115,18 -115,5
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lanjutan 1 (lanjutan) 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
108° 40' 01" 108° 40' 02" 108° 40' 04" 108° 40' 05" 108° 40' 04" 108° 40' 04" 108° 40' 32" 108° 40' 60" 108° 40' 99" 108° 41' 32" 108° 41' 61" 108° 41' 97" 108° 42' 05" 108° 42' 01" 108° 41' 98" 108° 41' 95" 108° 41' 93" 108° 41' 96" 108° 42' 00" 108° 42' 02" 108° 42' 04" 108° 42' 06" 108° 42' 07" 108° 42' 07" 108° 42' 07" 108° 42' 06" 108° 42' 07" 108° 42' 29" 108° 42' 76" 108° 43' 07" 108° 43' 43" 108° 43' 84" 108° 44' 05" 108° 44' 05" 108° 44' 06" 108° 44' 04" 108° 44' 02" 108° 44' 00" 108° 43' 98" 108° 43' 96"
8° 03' 39" 8° 03' 69" 8° 03' 95" 8° 04' 29" 8° 04' 58" 8° 04' 86" 8° 04' 95" 8° 04' 95" 8° 04' 97" 8° 05' 00" 8° 05' 03" 8° 05' 40" 8° 04' 81" 8° 04' 52" 8° 04' 22" 8° 03' 94" 8° 03' 59" 8° 03' 22" 8° 02' 91" 8° 02' 56" 8° 02' 18" 8° 01' 90" 8° 01' 48" 8° 01' 19" 8° 00' 84" 8° 00' 52" 8° 00' 11" 8° 00' 05" 8° 00' 03" 8° 00' 02" 8° 00' 00" 7° 59' 98" 8° 00' 17" 8° 00' 45" 8° 00' 69" 8° 00' 98" 8° 01' 30" 8° 01' 55" 8° 01' 84" 8° 02' 14"
-117,72 -120,48 -124,02 -128,72 -132,5 -137,84 -139,8 -138,78 -138,24 -138,02 -137,94 -137,96 -137,56 -134,22 -129,92 -125,96 -122,9 -119,66 -118,58 -116,64 -117,12 -117,58 -117,56 -116,84 -116,16 -115,36 -114,78 -114,26 -114,12 -114,18 -113,86 -113,94 -114,08 -114,52 -114,94 -115,34 -115,78 -116,32 -116,86 -117,48
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 1 (lanjutan) 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118
108° 43' 95" 108° 44' 01" 108° 44' 07" 108° 44' 13" 108° 44' 20" 108° 44' 19" 108° 44' 17" 108° 44' 11" 108° 44' 04" 108° 43' 99" 108° 44' 05" 108° 44' 42" 108° 44' 73" 108° 45' 15" 108° 45' 52" 108° 45' 85" 108° 46' 28" 108° 46' 34" 108° 46' 36" 108° 46' 31" 108° 46' 26" 108° 46' 18" 108° 46' 09" 108° 45' 98" 108° 45' 94" 108° 45' 91" 108° 45' 91" 108° 45' 94" 108° 45' 97" 108° 46' 00" 108° 46' 00" 108° 46' 00" 108° 46' 21" 108° 46' 21" 108° 46' 59" 108° 47' 00" 108° 47' 35" 108° 47' 77" 108° 48' 11" 108° 48' 23"
8° 02' 44" 8° 02' 73" 8° 03' 02" 8° 03' 31" 8° 03' 67" 8° 03' 88" 8° 04' 23" 8° 04' 47" 8° 04' 73" 8° 05' 01" 8° 05' 29" 8° 05' 30" 8° 05' 28" 8° 05' 25" 8° 05' 19" 8° 05' 12" 8° 04' 96" 8° 04' 68" 8° 04' 40" 8° 03' 99" 8° 03' 66" 8° 03' 37" 8° 03' 09" 8° 02' 77" 8° 02' 41" 8° 02' 09" 8° 01' 78" 8° 01' 39" 8° 01' 12" 8° 00' 69" 8° 00' 37" 8° 00' 05" 7° 59' 86" 7° 59' 87" 7° 59' 88" 8° 59' 95" 8° 00' 01" 8° 00' 05" 8° 00' 05" 8° 00' 47"
-118,64 -120,46 -122,34 -122,94 -123,46 -124,62 -126,18 -127,66 -129,82 -132,48 -136,46 -139,74 -139,82 -139,38 -138,98 -138,76 -137,16 -135,7 -133,04 -130,66 -128,46 -126,7 -124,66 -122,42 -120,46 -118,64 -116,02 -118,34 -117,5 -116,9 -115,96 -115,06 -114,54 -114,14 -114,1 -114,42 -115,54 -115,62 -115,26 -115,66
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 1 (lanjutan) 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158
108° 48' 12" 108° 47' 97" 108° 47' 89" 108° 47' 89" 108° 47' 91" 108° 47' 98" 108° 47' 99" 108° 48' 00" 108° 48' 00" 108° 48' 00" 108° 48' 00" 108° 48' 01" 108° 48' 01" 108° 48' 01" 108° 48' 01" 108° 48' 01" 108° 48' 28" 108° 48' 58" 108° 48' 98" 108° 49' 29" 108° 49' 77" 108° 50' 09" 108° 50' 20" 108° 50' 20" 108° 50' 20" 108° 50' 17" 108° 50' 13" 108° 50' 10" 108° 50' 07" 108° 50' 04" 108° 50' 01" 108° 49' 97" 108° 49' 96" 108° 49' 95" 108° 49' 94" 108° 49' 94" 108° 49' 98" 108° 50' 38" 108° 50' 63" 108° 51' 11"
8° 00' 67" 8° 00' 89" 8° 01' 15" 8° 01' 43" 8° 01' 70" 8° 02' 04" 8° 02' 31" 8° 02' 59" 8° 02' 87" 8° 03' 21" 8° 03' 49" 8° 03' 75" 8° 04' 05" 8° 04' 35" 8° 04' 63" 8° 04' 92" 8° 05' 09" 8° 05' 07" 8° 05' 05" 8° 05' 01" 8° 04' 97" 8° 04' 92" 8° 04' 63" 8° 04' 34" 8° 03' 99" 8° 03' 66" 8° 03' 29" 8° 02' 95" 8° 02' 64" 8° 02' 30" 8° 01' 95" 8° 01' 58" 8° 01' 30" 8° 00' 87" 8° 00' 55" 8° 00' 22" 7° 59' 93" 8° 59' 88" 8° 59' 90" 8° 59' 94"
-116,4 -117,18 -118,36 -115,94 -114,02 -116,54 -118,56 -119,34 -120,28 -121,78 -123,32 -125,3 -126,98 -128,66 -130,32 -132,4 -134,82 -136,44 -136,08 -135,82 -135,12 -134,36 -133,6 -131,66 -130,2 -128,32 -126,56 -125,14 -123,48 -122,56 -121,26 -119,7 -118,62 -116,64 -115,28 -114,08 -112,78 -112,3 -112,38 -112,4
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 1 (lanjutan) 159 160 161 162
108° 51' 48" 108° 51' 82" 108° 52' 11" 108° 52' 10"
8° 59' 97" 8° 00' 00" 8° 00' 15" 8° 00' 39"
-112,46 -112,34 -112,8 -114,14
163
108° 52' 07"
8° 00' 69"
-115,2
Lampiran 2. Data nilai panjang ikan Posisi Bujur
Lintang
108˚41΄39˝ 108˚40΄57˝ 108˚41΄15˝ 108˚41΄17˝ 108˚41΄12˝ 108˚41΄13˝ 108˚41΄25˝ 108˚41΄31˝ 108˚41΄10˝ 108˚41΄40˝
8˚ 2΄21˝ 8˚ 5΄42˝ 8˚ 5΄42˝ 8˚ 5΄38˝ 8˚ 5΄34˝ 8˚ 5΄28˝ 8˚ 5΄13˝ 8˚ 5΄12˝ 8˚ 5΄14˝ 8˚ 5΄11˝ 8˚ 5΄16˝
108˚41΄30˝
Panjang Ikan (cm) 53,102042 11,859381 15,403537 49,041701 31,545684 31,903696 43,404898 62,680647 14,693310 22,821452 20,072840
Lampiran 3. Data nilai sebaran horizontal densitas ikan Posisi
ESDU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Bujur
Lintang
o
8° 05' 24" 8° 05' 17" 8° 05' 07" 8° 04' 95" 8° 04' 65" 8° 04' 37" 8° 04' 11" 8° 03' 83" 8° 03' 25" 8° 02' 90" 8° 02' 60" 8° 02' 33" 8° 02' 32"
108 37' 21" o 108 37' 50" o 108 37' 88" o 108 38' 23" o 108 38' 33" o 108 38' 38" o 108 38' 42" o 108 38' 39" o 108 38' 22" o 108 38' 11" o 108 38' 04" o 108 37' 99" o 108 37' 99"
Densitas 3 (ikan/m ) 40,56061 40,56092 40,56175 40,56314 40,51888 40,46819 40,47066 40,41156 40,34244 40,34143 40,41276 40,41217 40,41267
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 3 (lanjutan) 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
o
108 37' 94" o 108 37' 91" o 108 37' 90" o 108 37' 88" o 108 37' 88" 108° 37' 88" 108° 37' 89" 108° 38' 17" 108° 38' 62" 108° 38' 96" 108° 39' 27" 108° 39' 96" 108° 39' 90" 108° 39' 99" 108° 40' 02" 108° 40' 04" 108° 40' 04" 108° 40' 01" 108° 39' 99" 108° 39' 96" 108° 39' 95" 108° 39' 95" 108° 39' 97" 108° 39' 98" 108° 39' 99" 108° 40' 01" 108° 40' 02" 108° 40' 04" 108° 40' 05" 108° 40' 04" 108° 40' 04" 108° 40' 32" 108° 40' 60" 108° 40' 99" 108° 41' 32" 108° 41' 61" 108° 41' 97" 108° 42' 05" 108° 42' 01" 108° 41' 98"
8° 01' 99" 8° 01' 69" 8° 01' 41" 8° 00' 98" 8° 00' 71" 8° 00' 34" 8° 00' 06" 7° 59' 96" 8° 59' 94" 8° 59' 92" 8° 59' 91" 8° 59' 90" 8° 59' 90" 8° 00' 08" 8° 00' 32" 8° 00' 50" 8° 00' 83" 8° 01' 10" 8° 01' 31" 8° 01' 62" 8° 01' 89" 8° 02' 19" 8° 02' 48" 8° 02' 78" 8° 03' 08" 8° 03' 39" 8° 03' 69" 8° 03' 95" 8° 04' 29" 8° 04' 58" 8° 04' 86" 8° 04' 95" 8° 04' 95" 8° 04' 97" 8° 05' 00" 8° 05' 03" 8° 05' 40" 8° 04' 81" 8° 04' 52" 8° 04' 22"
40,41357 40,34177 40,34243 40,34365 40,34434 40,34496 40,34532 40,34561 40,34586 40,34596 40,34594 40,34605 40,34590 40,34563 40,34530 40,34490 40,34444 40,34404 40,34356 40,34339 40,34370 40,34402 40,34495 40,34488 40,34460 40,34293 40,34149 40,41134 40,40954 40,46960 40,46746 40,46680 40,46717 40,46741 40,46751 40,46754 40,46770 40,46909 40,47079 40,41101
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 3 (lanjutan) 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93
108° 41' 95" 108° 41' 93" 108° 41' 96" 108° 42' 00" 108° 42' 02" 108° 42' 04" 108° 42' 06" 108° 42' 07" 108° 42' 07" 108° 42' 07" 108° 42' 06" 108° 42' 07" 108° 42' 29" 108° 42' 76" 108° 43' 07" 108° 43' 43" 108° 43' 84" 108° 44' 05" 108° 44' 05" 108° 44' 06" 108° 44' 04" 108° 44' 02" 108° 44' 00" 108° 43' 98" 108° 43' 96" 108° 43' 95" 108° 44' 01" 108° 44' 07" 108° 44' 13" 108° 44' 20" 108° 44' 19" 108° 44' 17" 108° 44' 11" 108° 44' 04" 108° 43' 99" 108° 44' 05" 108° 44' 42" 108° 44' 73" 108° 45' 15" 108° 45' 52"
8° 03' 94" 8° 03' 59" 8° 03' 22" 8° 02' 91" 8° 02' 56" 8° 02' 18" 8° 01' 90" 8° 01' 48" 8° 01' 19" 8° 00' 84" 8° 00' 52" 8° 00' 11" 8° 00' 05" 8° 00' 03" 8° 00' 02" 8° 00' 00" 7° 59' 98" 8° 00' 17" 8° 00' 45" 8° 00' 69" 8° 00' 98" 8° 01' 30" 8° 01' 55" 8° 01' 84" 8° 02' 14" 8° 02' 44" 8° 02' 73" 8° 03' 02" 8° 03' 31" 8° 03' 67" 8° 03' 88" 8° 04' 23" 8° 04' 47" 8° 04' 73" 8° 05' 01" 8° 05' 29" 8° 05' 30" 8° 05' 28" 8° 05' 25" 8° 05' 19"
40,41267 40,34172 40,34240 40,34380 40,34346 40,34313 40,34315 40,34366 40,34415 40,34474 40,34517 40,34556 40,34566 40,34562 40,34585 40,34581 40,34569 40,34532 40,34506 40,34476 40,34444 40,34402 40,34363 40,34318 40,34236 40,41392 40,41304 40,41281 40,41253 40,41183 40,41096 40,41012 40,40908 40,46976 40,46810 40,46682 40,46674 40,46692 40,46708 40,46718
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 3 (lanjutan) 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133
108° 45' 85" 108° 46' 28" 108° 46' 34" 108° 46' 36" 108° 46' 31" 108° 46' 26" 108° 46' 18" 108° 46' 09" 108° 45' 98" 108° 45' 94" 108° 45' 91" 108° 45' 91" 108° 45' 94" 108° 45' 97" 108° 46' 00" 108° 46' 00" 108° 46' 00" 108° 46' 21" 108° 46' 21" 108° 46' 59" 108° 47' 00" 108° 47' 35" 108° 47' 77" 108° 48' 11" 108° 48' 23" 108° 48' 12" 108° 47' 97" 108° 47' 89" 108° 47' 89" 108° 47' 91" 108° 47' 98" 108° 47' 99" 108° 48' 00" 108° 48' 00" 108° 48' 00" 108° 48' 00" 108° 48' 01" 108° 48' 01" 108° 48' 01" 108° 48' 01"
8° 05' 12" 8° 04' 96" 8° 04' 68" 8° 04' 40" 8° 03' 99" 8° 03' 66" 8° 03' 37" 8° 03' 09" 8° 02' 77" 8° 02' 41" 8° 02' 09" 8° 01' 78" 8° 01' 39" 8° 01' 12" 8° 00' 69" 8° 00' 37" 8° 00' 05" 7° 59' 86" 7° 59' 87" 7° 59' 88" 8° 59' 95" 8° 00' 01" 8° 00' 05" 8° 00' 05" 8° 00' 47" 8° 00' 67" 8° 00' 89" 8° 01' 15" 8° 01' 43" 8° 01' 70" 8° 02' 04" 8° 02' 31" 8° 02' 59" 8° 02' 87" 8° 03' 21" 8° 03' 49" 8° 03' 75" 8° 04' 05" 8° 04' 35" 8° 04' 63"
40,46788 40,46849 40,46961 40,47058 40,40967 40,41067 40,41180 40,41303 40,41402 40,34229 40,34399 40,34257 40,34318 40,34362 40,34430 40,34497 40,34535 40,34565 40,34565 40,34542 40,34462 40,34456 40,34483 40,34451 40,34396 40,34338 40,34256 40,34377 40,34563 40,34377 40,34242 40,34190 40,34151 40,41340 40,41256 40,41146 40,41049 40,40956 40,40894 40,46995
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 3 (lanjutan) 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162
108° 48' 01" 108° 48' 28" 108° 48' 58" 108° 48' 98" 108° 49' 29" 108° 49' 77" 108° 50' 09" 108° 50' 20" 108° 50' 20" 108° 50' 20" 108° 50' 17" 108° 50' 13" 108° 50' 10" 108° 50' 07" 108° 50' 04" 108° 50' 01" 108° 49' 97" 108° 49' 96" 108° 49' 95" 108° 49' 94" 108° 49' 94" 108° 49' 98" 108° 50' 38" 108° 50' 63" 108° 51' 11" 108° 51' 48" 108° 51' 82" 108° 52' 11" 108° 52' 10"
8° 04' 92" 8° 05' 09" 8° 05' 07" 8° 05' 05" 8° 05' 01" 8° 04' 97" 8° 04' 92" 8° 04' 63" 8° 04' 34" 8° 03' 99" 8° 03' 66" 8° 03' 29" 8° 02' 95" 8° 02' 64" 8° 02' 30" 8° 01' 95" 8° 01' 58" 8° 01' 30" 8° 00' 87" 8° 00' 55" 8° 00' 22" 7° 59' 93" 8° 59' 88" 8° 59' 90" 8° 59' 94" 8° 59' 97" 8° 00' 00" 8° 00' 15" 8° 00' 39"
40,46889 40,46820 40,46837 40,46848 40,46880 40,46914 40,46947 40,47029 40,40893 40,40975 40,41074 40,41153 40,41251 40,41301 40,41364 40,34170 40,34239 40,34302 40,34381 40,34481 40,34566 40,34666 40,34704 40,34698 40,34694 40,34693 40,34702 40,34660 40,34562
163
108° 52' 07"
8° 00' 69"
40,34483
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 4. Data rata-rata sebaran densitas ikan perstrata kedalaman 3
Strata Kedalaman
Densitas ikan (ikan/m )
10-20 20-30 30-40 40-50 50-60 60-70 70-80 80-90 90-100 100-110 110-120 120-130 130-140 140-150
4,5145 1,6654 0,8554 0,5181 0,3475 0,2490 0,1870 0,1457 0,1166 0,0954 0,0812 0,0303 0,0134 0,0015
150-160
0,0010
Lampiran 5. Data Nilai Kekasaran (E1) dan Kekerasan (E2) menurut posisi, strata kedalaman dan ESDU Posisi
ESDU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
E1
Bujur
Lintang
o
8° 05' 24" 8° 05' 17" 8° 05' 07" 8° 04' 95" 8° 04' 65" 8° 04' 37" 8° 04' 11" 8° 03' 83" 8° 03' 25" 8° 02' 90" 8° 02' 60" 8° 02' 33" 8° 02' 32" 8° 01' 99" 8° 01' 69" 8° 01' 41"
108 37' 21" o 108 37' 50" o 108 37' 88" o 108 38' 23" o 108 38' 33" o 108 38' 38" o 108 38' 42" o 108 38' 39" o 108 38' 22" o 108 38' 11" o 108 38' 04" o 108 37' 99" o 108 37' 99" o 108 37' 94" o 108 37' 91" o 108 37' 90"
-25,97 -26,7 -26,13 -23,88 -22,44 -21,6 -22,45 -22,56 -22,64 -21,6 -25,4 -26,11 -24,56 -26,16 -26,01 -25,96
E2 0 0 0 -50,16 -57,52 -34,86 -57 -54,53 -54,23 -52,75 -59,95 -51,14 -57,33 -56,29 -53,55 -50,2
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 5. (lanjutan) 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
o
108 37' 88" o 108 37' 88" 108° 37' 88" 108° 37' 89" 108° 38' 17" 108° 38' 62" 108° 38' 96" 108° 39' 27" 108° 39' 96" 108° 39' 90" 108° 39' 99" 108° 40' 02" 108° 40' 04" 108° 40' 04" 108° 40' 01" 108° 39' 99" 108° 39' 96" 108° 39' 95" 108° 39' 95" 108° 39' 97" 108° 39' 98" 108° 39' 99" 108° 40' 01" 108° 40' 02" 108° 40' 04" 108° 40' 05" 108° 40' 04" 108° 40' 04" 108° 40' 32" 108° 40' 60" 108° 40' 99" 108° 41' 32" 108° 41' 61" 108° 41' 97" 108° 42' 05" 108° 42' 01" 108° 41' 98" 108° 41' 95" 108° 41' 93" 108° 41' 96"
8° 00' 98" 8° 00' 71" 8° 00' 34" 8° 00' 06" 7° 59' 96" 8° 59' 94" 8° 59' 92" 8° 59' 91" 8° 59' 90" 8° 59' 90" 8° 00' 08" 8° 00' 32" 8° 00' 50" 8° 00' 83" 8° 01' 10" 8° 01' 31" 8° 01' 62" 8° 01' 89" 8° 02' 19" 8° 02' 48" 8° 02' 78" 8° 03' 08" 8° 03' 39" 8° 03' 69" 8° 03' 95" 8° 04' 29" 8° 04' 58" 8° 04' 86" 8° 04' 95" 8° 04' 95" 8° 04' 97" 8° 05' 00" 8° 05' 03" 8° 05' 40" 8° 04' 81" 8° 04' 52" 8° 04' 22" 8° 03' 94" 8° 03' 59" 8° 03' 22"
-25,65 -25,63 -25,86 -27,51 -26,64 -27,03 -28,53 -27,37 -27,9 -27,31 -30,06 -26,3 -26,7 -27,48 -27,59 -26,32 -26,91 -25,24 -23,06 -23,36 -22,48 -23,07 -21,99 -21,9 -22,57 -26,28 -23,1 -22,08 -20,41 -22,45 -22,84 -21,24 -24,6 -24,02 -22,68 -21,77 -21,92 -23,24 -23,06 -22,52
-55,79 -52,23 -59,88 -53,19 -60,06 -60,97 -61,18 -59,7 -63,57 -59,36 -54,87 -60,87 -56,15 -52,89 -40.76 -46.45 -41.13 -41.71 -45.32 -49.69 -50.49 -49.86 -51.58 -45.33 -46.73 -51.07 -50.26 -49.87 -37.68 -47.82 -42.16 -48.26 -46.52 -44.60 -45,28 -43,29 -45,66 -47,83 -54,47 -48,76
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 5. (lanjutan) 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
108° 42' 00" 108° 42' 02" 108° 42' 04" 108° 42' 06" 108° 42' 07" 108° 42' 07" 108° 42' 07" 108° 42' 06" 108° 42' 07" 108° 42' 29" 108° 42' 76" 108° 43' 07" 108° 43' 43" 108° 43' 84" 108° 44' 05" 108° 44' 05" 108° 44' 06" 108° 44' 04" 108° 44' 02" 108° 44' 00" 108° 43' 98" 108° 43' 96" 108° 43' 95" 108° 44' 01" 108° 44' 07" 108° 44' 13" 108° 44' 20" 108° 44' 19" 108° 44' 17" 108° 44' 11" 108° 44' 04" 108° 43' 99" 108° 44' 05" 108° 44' 42" 108° 44' 73" 108° 45' 15" 108° 45' 52" 108° 45' 85" 108° 46' 28" 108° 46' 34"
8° 02' 91" 8° 02' 56" 8° 02' 18" 8° 01' 90" 8° 01' 48" 8° 01' 19" 8° 00' 84" 8° 00' 52" 8° 00' 11" 8° 00' 05" 8° 00' 03" 8° 00' 02" 8° 00' 00" 7° 59' 98" 8° 00' 17" 8° 00' 45" 8° 00' 69" 8° 00' 98" 8° 01' 30" 8° 01' 55" 8° 01' 84" 8° 02' 14" 8° 02' 44" 8° 02' 73" 8° 03' 02" 8° 03' 31" 8° 03' 67" 8° 03' 88" 8° 04' 23" 8° 04' 47" 8° 04' 73" 8° 05' 01" 8° 05' 29" 8° 05' 30" 8° 05' 28" 8° 05' 25" 8° 05' 19" 8° 05' 12" 8° 04' 96" 8° 04' 68"
-23,05 -25,07 -25,65 -24,16 -25 -25,83 -27,47 -26,84 -24,94 -26,75 -25,17 -26,26 -26,41 -26,28 -26,2 -26,25 -25,9 -25,36 -22,54 -23,41 -23,59 -23,96 -27,18 -22,31 -25,69 -24,68 -23,75 -23,02 -23,56 -25,73 -23,08 -23,65 -22,59 -22,9 -23,27 -24,81 -25,54 -20,6 -23,33 -23,51
-48,64 -49,01 -55,19 -48 -55,18 -51,78 -53,68 -51,61 -56,58 -47,68 -52,89 -58,56 -54,61 -54,61 -55,18 -55,62 -55,77 -53,73 -46,21 -49,62 -51,72 -51,68 -55,52 -49,37 -51,74 -43,33 -46,4 -50,4 -49,99 -52,07 -52,38 -54,53 -50,59 -54,07 -53,85 -51,58 -54,03 -53,95 -54,18 -50,36
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 5. (lanjutan) 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162
108° 48' 98" 108° 49' 29" 108° 49' 77" 108° 50' 09" 108° 50' 20" 108° 50' 20" 108° 50' 20" 108° 50' 17" 108° 50' 13" 108° 50' 10" 108° 50' 07" 108° 50' 04" 108° 50' 01" 108° 49' 97" 108° 49' 96" 108° 49' 95" 108° 49' 94" 108° 49' 94" 108° 49' 98" 108° 50' 38" 108° 50' 63" 108° 51' 11" 108° 51' 48" 108° 51' 82" 108° 52' 11" 108° 52' 10"
8° 05' 05" 8° 05' 01" 8° 04' 97" 8° 04' 92" 8° 04' 63" 8° 04' 34" 8° 03' 99" 8° 03' 66" 8° 03' 29" 8° 02' 95" 8° 02' 64" 8° 02' 30" 8° 01' 95" 8° 01' 58" 8° 01' 30" 8° 00' 87" 8° 00' 55" 8° 00' 22" 7° 59' 93" 8° 59' 88" 8° 59' 90" 8° 59' 94" 8° 59' 97" 8° 00' 00" 8° 00' 15" 8° 00' 39"
-25,68 -23,44 -24,52 -22,63 -23,96 -23,59 -26,33 -25,03 -25,45 -23,2 -23,55 -26,99 -23,59 -23,53 -26,87 -27,06 -27,04 -24,33 -26,46 -27,28 -25,6 -23,95 -24,9 -25,64 -25,97 -27,77
-52,95 -54,14 -45,16 -53,07 -54,86 -54,55 -57,32 -52,42 -52,36 -47,31 -55,53 -54,91 -49,22 -52,4 -47,95 -53,79 -54,41 -53,15 -57,65 -52,87 -53,38 -55,11 -49,35 -56,04 -47,7 -55,96
163
108° 52' 07"
8° 00' 69"
-26,55
-48,18
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 6. Data Nilai Target Strength menurut posisi, strata kedalaman dan ESDU Posisi
ESDU Bujur 1
108o 37' 21" o
Strata Kedalaman (m) Lintang
10-20
20-30
30-40
40-50
50-60
60-70
70-80
80-90
90-100
100-110
110-120
120-130
130-140
140-150
150-160
8° 05' 24"
-62,79
-58,93
-55,68
-50,94
-51,43
-52,44
-47,83
-48,81
-50,74
-48,77
-46,05
-50,45
-47,55
-48,94
-43,07
2
108 37' 50"
8° 05' 17"
-59,58
-59,32
-55,48
-50,77
-52,73
-53,17
-47,95
-49,59
-51,15
-49,91
-48,96
-52,37
-49,52
-50,54
-44,45
3
108o 37' 88"
8° 05' 07"
-62,36
-59,27
-55,31
-51,63
-51,09
-52,30
-48,89
-49,90
-51,57
-49,71
-49,40
-53,39
-51,19
-50,17
-43,36
4
108o 38' 23"
8° 04' 95"
-62,36
-59,87
-55,46
-52,12
-48,96
-52,19
-49,45
-50,20
-50,32
-49,91
-50,83
-51,41
-49,86
-49,13
-40,56
-46,72
o
5
108 38' 33"
8° 04' 65"
-60,94
-59,36
-55,41
-52,38
-48,09
-51,64
-48,98
-50,11
-49,94
-49,72
-51,05
-48,72
-46,29
6
108o 38' 38"
8° 04' 37"
-60,37
-58,08
-54,59
-53,08
-47,79
-50,29
-48,58
-49,52
-49,77
-50,06
-49,86
-46,41
-44,96
-
-
7
108o 38' 42"
8° 04' 11"
-59,86
-58,02
-54,58
-51,97
-47,15
-50,36
-47,85
-47,09
-50,01
-50,16
-49,11
-46,91
-44,75
-
-
-42,54
o
-
8
108 38' 39"
8° 03' 83"
-59,57
-57,31
-54,80
-51,18
-47,02
-50,19
-46,97
-46,85
-49,35
-48,98
-48,11
-
-
-
9
108o 38' 22"
8° 03' 25"
-59,16
-55,39
-55,11
-51,74
-46,54
-49,63
-46,06
-43,95
-46,62
-47,42
-41,23
-
-
-
-
10
108o 38' 11"
8° 02' 90"
-59,16
-56,06
-55,07
-52,38
-46,82
-51,27
-46,62
-48,45
-47,94
-46,99
-49,95
-
-
-
-
o
11
108 38' 04"
8° 02' 60"
-58,84
-57,00
-55,36
-52,38
-47,58
-51,10
-46,96
-49,24
-49,49
-47,72
-46,37
-49,13
-
-
-
12
108o 37' 99"
8° 02' 33"
-57,40
-56,23
-56,32
-52,49
-48,67
-51,68
-48,69
-48,01
-48,97
-46,94
-46,37
-43,92
-
-
-
13
108o 37' 99"
8° 02' 32"
-58,82
-55,07
-55,61
-53,60
-48,76
-50,06
-49,23
-46,56
-48,35
-46,60
-44,86
-43,45
-
-
-
-45,33
o
14
108 37' 94"
8° 01' 99"
-60,14
-55,62
-56,56
-54,78
-48,88
-50,13
-49,85
-46,52
-47,30
-45,92
-44,82
-
-
-
15
108o 37' 91"
8° 01' 69"
-61,33
-55,62
-57,22
-54,84
-50,04
-50,55
-47,55
-46,94
-47,26
-46,76
-44,46
-
-
-
-
16
108o 37' 90"
8° 01' 41"
-60,66
-57,11
-56,75
-55,38
-50,13
-50,14
-47,04
-46,44
-47,94
-47,15
-44,08
-
-
-
-
o
17
108 37' 88"
8° 00' 98"
-60,12
-56,69
-53,40
-54,52
-51,75
-50,08
-46,27
-46,61
-47,00
-46,78
-42,47
-
-
-
-
18
108o 37' 88"
8° 00' 71"
-59,15
-56,18
-54,21
-54,92
-52,13
-50,08
-46,16
-45,84
-46,17
-44,51
-40,02
-
-
-
-
19
108° 37' 88"
8° 00' 34"
-60,66
-57,91
-55,41
-55,16
-52,70
-50,12
-46,70
-45,93
-45,16
-42,72
-32,95
-
-
-
-
20
108° 37' 89"
8° 00' 06"
-59,60
-57,88
-55,25
-54,41
-52,77
-47,55
-46,47
-45,70
-43,88
-42,91
-42,23
-
-
-
-
21
108° 38' 17"
7° 59' 96"
-58,02
-56,65
-54,62
-54,80
-53,10
-48,33
-47,42
-46,04
-44,54
-42,73
-41,99
-
-
-
-
22
108° 38' 62"
8° 59' 94"
-57,74
-57,10
-53,75
-55,16
-53,43
-47,84
-48,88
-46,48
-44,57
-41,73
-42,78
-
-
-
-
23
108° 38' 96"
8° 59' 92"
-57,79
-56,55
-52,33
-54,42
-52,76
-49,15
-49,28
-45,38
-44,08
-41,87
-42,13
-
-
-
-
24
108° 39' 27"
8° 59' 91"
-57,74
-56,15
-52,19
-54,10
-52,61
-48,75
-49,54
-45,04
-43,83
-41,79
-42,07
-
-
-
-
25
108° 39' 96"
8° 59' 90"
-57,53
-55,94
-52,91
-54,27
-53,33
-47,67
-48,92
-46,00
-44,03
-40,75
-42,73
-
-
-
-
26
108° 39' 90"
8° 59' 90"
-57,71
-55,60
-52,85
-54,55
-54,19
-48,03
-48,44
-44,19
-44,69
-40,52
-43,22
-
-
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 6. Lanjutan 27
108° 39' 99"
8° 00' 08"
-58,01
-55,29
-52,60
-54,56
-53,01
-46,64
-47,62
-44,48
-44,29
-40,66
-41,69
-
-
-
-
28
108° 40' 02"
8° 00' 32"
-57,83
-54,67
-51,51
-54,27
-51,88
-47,01
-47,44
-44,91
-45,45
-41,21
-42,61
-
-
-
-
29
108° 40' 04"
8° 00' 50"
-57,35
-54,59
-51,51
-54,59
-51,54
-49,21
-46,20
-45,17
-45,73
-41,81
-42,98
-
-
-
-
30
108° 40' 04"
8° 00' 83"
-57,62
-54,82
-52,54
-53,38
-51,36
-50,12
-48,17
-43,87
-44,14
-42,02
-43,00
-
-
-
-
31
108° 40' 01"
8° 01' 10"
-57,70
-54,86
-54,01
-53,36
-50,15
-49,27
-48,48
-42,08
-42,33
-41,90
-41,79
-
-
-
-
32
108° 39' 99"
8° 01' 31"
-57,85
-54,30
-53,32
-52,54
-49,47
-47,63
-47,45
-40,96
-45,53
-43,68
-41,75
-
-
-
-
33
108° 39' 96"
8° 01' 62"
-57,52
-54,71
-52,49
-51,83
-49,55
-47,90
-47,42
-40,99
-45,88
-45,30
-44,49
-
-
-
-
34
108° 39' 95"
8° 01' 89"
-57,08
-54,29
-51,67
-50,42
-48,07
-49,04
-47,90
-42,71
-45,60
-45,71
-44,89
-
-
-
-
35
108° 39' 95"
8° 02' 19"
-57,34
-52,61
-51,15
-49,60
-47,45
-49,69
-47,41
-42,73
-44,90
-46,33
-46,64
-
-
-
-
36
108° 39' 97"
8° 02' 48"
-57,27
-52,73
-50,35
-47,96
-45,71
-48,98
-46,43
-43,31
-44,13
-47,27
-50,59
-
-
-
-
37
108° 39' 98"
8° 02' 78"
-56,65
-53,23
-50,71
-47,54
-44,94
-48,67
-45,00
-44,01
-44,86
-48,10
-49,65
-
-
-
-
38
108° 39' 99"
8° 03' 08"
-56,92
-53,97
-50,89
-48,32
-44,78
-45,92
-44,10
-43,97
-44,35
-49,60
-50,81
-
-
-
-
39
108° 40' 01"
8° 03' 39"
-57,80
-53,83
-50,97
-48,04
-44,55
-44,95
-43,05
-43,74
-41,88
-47,76
-47,72
-
-
-
-
40
108° 40' 02"
8° 03' 69"
-58,73
-54,21
-51,05
-48,02
-44,69
-45,40
-43,52
-43,76
-44,37
-47,17
-44,60
-
-
-
-
41
108° 40' 04"
8° 03' 95"
-59,70
-54,57
-51,31
-48,42
-44,99
-45,13
-44,59
-40,12
-44,66
-47,24
-44,94
-
-
-
-
42
108° 40' 05"
8° 04' 29"
-60,44
-55,12
-51,45
-48,67
-45,42
-47,30
-45,05
-43,62
-45,45
-47,77
-51,87
-
-
-
-
43
108° 40' 04"
8° 04' 58"
-60,22
-56,06
-51,88
-48,80
-46,59
-48,95
-45,41
-46,15
-46,97
-47,17
-51,90
-
-45,17
-
-
44
108° 40' 04"
8° 04' 86"
-59,45
-56,06
-52,21
-48,71
-46,85
-49,21
-46,00
-46,11
-42,75
-38,88
-41,92
-
-42,88
-
-
45
108° 40' 32"
8° 04' 95"
-59,47
-56,69
-51,88
-49,17
-46,79
-48,67
-46,91
-45,62
-42,09
-39,13
-42,08
-
-42,74
-
-
46
108° 40' 60"
8° 04' 95"
-59,84
-56,42
-51,65
-49,03
-46,64
-48,50
-45,68
-45,28
-41,69
-41,16
-44,60
-
-44,38
-
-
47
108° 40' 99"
8° 04' 97"
-60,08
-56,16
-51,87
-49,07
-47,06
-48,64
-45,65
-44,08
-40,83
-39,77
-42,05
-
-41,78
-
-
48
108° 41' 32"
8° 05' 00"
-60,97
-56,46
-52,31
-49,47
-46,95
-48,20
-47,05
-44,47
-42,38
-41,25
-42,86
-
-42,10
-
-
49
108° 41' 61"
8° 05' 03"
-60,87
-56,97
-52,60
-49,46
-47,19
-48,61
-47,58
-44,55
-42,56
-39,11
-41,86
-
-41,80
-
-
50
108° 41' 97"
8° 05' 40"
-61,23
-57,55
-52,45
-49,29
-46,88
-48,69
-47,98
-44,82
-42,07
-38,58
-41,33
-
-41,91
-
-
51
108° 42' 05"
8° 04' 81"
-60,82
-57,23
-52,53
-49,21
-45,83
-47,60
-46,87
-44,89
-42,81
-41,01
-41,45
-
-41,47
-
-
52
108° 42' 01"
8° 04' 52"
-60,03
-56,69
-52,24
-48,30
-45,18
-47,37
-45,95
-45,55
-43,80
-42,13
-41,67
-
-39,78
-
-
53
108° 41' 98"
8° 04' 22"
-59,10
-56,32
-51,50
-48,03
-44,83
-47,33
-45,93
-47,16
-47,50
-47,28
-49,67
-
-
-
-
54
108° 41' 95"
8° 03' 94"
-58,38
-55,41
-51,20
-47,48
-43,90
-46,32
-46,58
-45,80
-46,47
-48,47
-50,05
-
-
-
-
Lampiran 6. Lanjutan ©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
55
108° 41' 93"
8° 03' 59"
-58,82
-55,18
-51,09
-47,68
-44,60
-46,10
-46,87
-45,13
-45,00
-49,42
-49,55
-
-
-
-
56
108° 41' 96"
8° 03' 22"
-58,05
-55,09
-51,28
-49,18
-45,32
-45,03
-45,03
-42,84
-44,18
-48,63
-48,86
-
-
-
-
57
108° 42' 00"
8° 02' 91"
-57,65
-54,72
-51,04
-49,20
-44,77
-45,17
-44,38
-41,42
-46,06
-47,54
-49,39
-
-
-
-
58
108° 42' 02"
8° 02' 56"
-57,73
-54,91
-51,33
-48,63
-45,22
-45,36
-45,19
-42,07
-45,34
-47,24
-46,75
-
-
-
-
59
108° 42' 04"
8° 02' 18"
-57,69
-55,05
-51,64
-49,12
-46,20
-46,51
-45,82
-41,55
-45,57
-46,98
-41,07
-
-
-
-
60
108° 42' 06"
8° 01' 90"
-58,33
-55,31
-51,90
-49,87
-46,44
-45,64
-45,52
-41,19
-46,00
-45,95
-41,23
-
-
-
-
61
108° 42' 07"
8° 01' 48"
-58,59
-54,81
-51,29
-50,00
-47,29
-45,08
-46,08
-42,06
-47,06
-44,94
-41,38
-
-
-
-
62
108° 42' 07"
8° 01' 19"
-58,46
-54,59
-51,36
-50,13
-47,17
-44,78
-45,12
-43,01
-46,35
-43,67
-40,74
-
-
-
-
63
108° 42' 07"
8° 00' 84"
-58,30
-53,78
-51,20
-50,21
-46,90
-44,70
-44,60
-41,62
-44,33
-42,42
-40,21
-
-
-
-
64
108° 42' 06"
8° 00' 52"
-58,48
-53,47
-50,18
-49,38
-47,32
-45,08
-43,37
-41,79
-43,55
-41,10
-39,67
-
-
-
-
65
108° 42' 07"
8° 00' 11"
-58,58
-53,49
-49,76
-48,46
-47,08
-45,02
-43,35
-41,37
-43,57
-40,33
-39,31
-
-
-
-
66
108° 42' 29"
8° 00' 05"
-58,38
-54,04
-49,90
-47,53
-46,96
-45,19
-42,77
-41,71
-41,89
-40,63
-38,54
-
-
-
-
67
108° 42' 76"
8° 00' 03"
-58,63
-54,29
-49,42
-48,11
-46,98
-45,06
-43,68
-41,10
-41,24
-40,85
-38,41
-
-
-
-
68
108° 43' 07"
8° 00' 02"
-58,35
-54,39
-49,73
-48,84
-47,43
-45,05
-43,40
-42,07
-39,50
-42,49
-37,39
-
-
-
-
69
108° 43' 43"
8° 00' 00"
-58,26
-54,77
-50,30
-49,06
-47,11
-45,13
-43,71
-43,12
-39,66
-42,56
-37,40
-
-
-
-
70
108° 43' 84"
7° 59' 98"
-57,87
-54,71
-50,19
-49,20
-46,96
-45,14
-43,68
-43,88
-40,98
-42,61
-37,82
-
-
-
-
71
108° 44' 05"
8° 00' 17"
-57,98
-54,25
-50,08
-49,04
-46,98
-44,96
-43,56
-42,98
-41,01
-42,50
-38,27
-
-
-
-
72
108° 44' 05"
8° 00' 45"
-58,69
-53,87
-50,52
-49,62
-46,99
-44,78
-43,43
-42,72
-40,10
-42,91
-39,40
-
-
-
-
73
108° 44' 06"
8° 00' 69"
-58,54
-53,69
-50,65
-49,08
-46,67
-43,88
-43,86
-42,45
-41,31
-45,12
-39,39
-
-
-
-
74
108° 44' 04"
8° 00' 98"
-58,41
-54,40
-50,70
-49,43
-46,92
-44,49
-43,99
-42,38
-45,01
-45,37
-40,48
-
-
-
-
75
108° 44' 02"
8° 01' 30"
-58,55
-55,28
-50,29
-49,72
-46,83
-44,89
-44,14
-42,35
-47,12
-45,46
-40,19
-
-
-
-
76
108° 44' 00"
8° 01' 55"
-57,99
-55,15
-50,62
-49,76
-47,10
-44,56
-43,19
-42,89
-48,06
-45,08
-40,60
-
-
-
-
77
108° 43' 98"
8° 01' 84"
-57,91
-54,95
-50,57
-49,13
-46,43
-44,00
-42,59
-43,41
-48,90
-47,24
-40,55
-
-
-
-
78
108° 43' 96"
8° 02' 14"
-57,91
-54,64
-50,85
-49,00
-45,99
-44,64
-43,57
-41,09
-46,49
-48,39
-40,74
-
-
-
-
79
108° 43' 95"
8° 02' 44"
-57,89
-55,55
-51,18
-49,18
-45,22
-44,81
-44,96
-39,98
-45,32
-47,61
-42,13
-42,94
-
-
-
80
108° 44' 01"
8° 02' 73"
-58,20
-55,75
-51,81
-48,71
-44,83
-45,26
-42,55
-41,24
-43,04
-47,61
-43,12
-43,62
-
-
-
81
108° 44' 07"
8° 03' 02"
-58,55
-55,61
-52,66
-48,90
-44,84
-44,76
-44,21
-40,56
-42,66
-47,46
-46,82
-43,75
-
-
-
82
108° 44' 13"
8° 03' 31"
-58,14
-55,97
-52,25
-48,45
-44,37
-45,09
-43,64
-42,60
-44,47
-49,97
-48,01
-46,77
-
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 6. Lanjutan 83
108° 44' 20"
8° 03' 67"
-58,54
-56,13
-51,80
-47,90
-44,50
-45,50
-43,49
-44,36
-44,20
-48,30
-48,48
-50,15
-
-
-
84
108° 44' 19"
8° 03' 88"
-58,97
-56,53
-51,75
-47,87
-44,78
-45,27
-44,51
-46,04
-44,93
-50,28
-47,60
-50,64
-
-
-
85
108° 44' 17"
8° 04' 23"
-59,11
-56,24
-52,20
-48,66
-44,74
-45,33
-44,70
-46,54
-46,79
-50,05
-47,06
-48,83
-
-
-
86
108° 44' 11"
8° 04' 47"
-59,91
-56,40
-52,78
-48,80
-45,42
-46,31
-45,03
-45,18
-47,34
-47,87
-48,80
-49,56
-
-
-
87
108° 44' 04"
8° 04' 73"
-60,20
-57,14
-53,50
-49,37
-45,39
-46,97
-46,20
-45,51
-46,50
-48,78
-47,39
-49,32
-48,00
-
-
88
108° 43' 99"
8° 05' 01"
-60,31
-57,57
-53,70
-49,38
-45,34
-45,65
-46,85
-46,20
-45,85
-47,76
-48,02
-49,98
-48,30
-
-
89
108° 44' 05"
8° 05' 29"
-60,62
-58,25
-53,92
-49,21
-44,88
-45,57
-46,99
-45,72
-45,91
-46,93
-48,24
-52,07
-46,44
-
-
90
108° 44' 42"
8° 05' 30"
-60,89
-58,41
-54,39
-48,91
-44,57
-45,55
-46,63
-45,73
-45,90
-46,44
-48,06
-52,43
-47,72
-
-
91
108° 44' 73"
8° 05' 28"
-61,34
-58,10
-54,50
-49,38
-45,17
-45,95
-46,19
-45,93
-46,55
-46,29
-48,91
-51,31
-46,72
-
-
92
108° 45' 15"
8° 05' 25"
-60,88
-58,08
-54,32
-49,84
-45,48
-45,04
-45,96
-45,83
-46,12
-47,96
-50,57
-50,99
-48,13
-
-
93
108° 45' 52"
8° 05' 19"
-60,70
-57,07
-54,24
-50,09
-45,13
-44,77
-45,50
-45,26
-44,57
-48,98
-51,02
-50,46
-46,87
-
-
94
108° 45' 85"
8° 05' 12"
-61,46
-56,53
-54,52
-49,79
-45,59
-44,97
-45,75
-43,46
-44,02
-48,74
-51,47
-49,03
-47,81
-
-
95
108° 46' 28"
8° 04' 96"
-60,66
-57,02
-54,29
-49,52
-45,58
-44,54
-45,00
-44,31
-43,65
-48,44
-49,34
-48,24
-47,48
-
-
96
108° 46' 34"
8° 04' 68"
-60,19
-58,24
-53,74
-49,17
-45,56
-43,98
-43,35
-43,55
-42,85
-48,01
-48,29
-49,23
-47,94
-
-
97
108° 46' 36"
8° 04' 40"
-60,21
-57,93
-53,43
-48,91
-44,92
-44,22
-43,39
-43,18
-41,69
-48,83
-45,99
-48,12
-48,87
-
-
98
108° 46' 31"
8° 03' 99"
-59,69
-57,03
-53,51
-48,93
-44,62
-43,55
-43,64
-43,59
-41,13
-49,93
-46,02
-48,71
-
-
-
99
108° 46' 26"
8° 03' 66"
-58,96
-57,43
-52,92
-49,03
-44,97
-43,90
-43,33
-44,04
-41,50
-48,68
-46,04
-47,37
-
-
-
100
108° 46' 18"
8° 03' 37"
-58,80
-57,25
-52,47
-49,13
-45,22
-44,04
-42,67
-42,63
-43,02
-48,50
-47,32
-47,77
-
-
-
101
108° 46' 09"
8° 03' 09"
-57,80
-56,73
-52,25
-48,27
-44,89
-44,79
-42,68
-42,95
-42,73
-47,86
-45,90
-45,33
-
-
-
102
108° 45' 98"
8° 02' 77"
-58,04
-56,31
-52,02
-48,42
-43,97
-44,36
-43,62
-42,10
-41,93
-47,60
-45,02
-42,22
-
-
-
103
108° 45' 94"
8° 02' 41"
-57,83
-55,73
-51,80
-49,51
-45,28
-44,32
-42,76
-41,15
-45,14
-46,18
-43,40
-
-
-
-
104
108° 45' 91"
8° 02' 09"
-57,67
-55,47
-51,40
-49,38
-45,58
-44,25
-41,67
-41,67
-46,75
-45,20
-39,22
-
-
-
-
105
108° 45' 91"
8° 01' 78"
-58,08
-55,71
-50,61
-48,92
-45,97
-43,73
-42,13
-42,43
-46,88
-46,86
-39,21
-
-
-
-
106
108° 45' 94"
8° 01' 39"
-58,51
-55,77
-50,50
-48,95
-46,60
-43,37
-42,75
-42,38
-47,32
-45,33
-38,72
-
-
-
-
107
108° 45' 97"
8° 01' 12"
-58,06
-54,70
-50,63
-48,85
-46,52
-43,35
-43,17
-42,47
-45,91
-45,46
-38,56
-
-
-
-
108
108° 46' 00"
8° 00' 69"
-58,23
-54,05
-50,65
-48,59
-46,84
-43,40
-42,80
-43,73
-42,53
-42,85
-36,80
-
-
-
-
109
108° 46' 00"
8° 00' 37"
-59,19
-54,87
-50,51
-49,05
-46,48
-43,70
-43,94
-42,84
-40,49
-43,99
-37,03
-
-
-
-
110
108° 46' 00"
8° 00' 05"
-58,37
-55,54
-50,31
-48,65
-46,65
-44,65
-44,14
-42,66
-41,63
-41,01
-36,00
-
-
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 6. Lanjutan 111
108° 46' 21"
7° 59' 86"
-57,81
-55,16
-50,68
-48,86
-47,44
-44,26
-44,18
-43,27
-41,71
-41,41
-34,99
-
-
-
-
112
108° 46' 21"
7° 59' 87"
-57,50
-55,16
-50,68
-48,86
-47,44
-44,26
-44,18
-43,27
-42,17
-42,64
-34,99
-
-
-
-
113
108° 46' 59"
7° 59' 88"
-57,83
-55,38
-50,63
-48,97
-47,67
-44,49
-44,24
-42,45
-42,55
-41,08
-34,50
-
-
-
-
114
108° 47' 00"
8° 59' 95"
-57,72
-54,74
-50,64
-49,19
-46,99
-44,72
-43,82
-42,46
-41,76
-40,87
-35,39
-
-
-
-
115
108° 47' 35"
8° 00' 01"
-57,58
-54,44
-50,54
-49,21
-47,57
-44,71
-43,09
-41,90
-41,96
-41,19
-34,63
-
-
-
-
116
108° 47' 77"
8° 00' 05"
-57,13
-54,24
-49,96
-48,72
-47,39
-44,33
-42,09
-39,78
-42,06
-40,97
-33,91
-
-
-
-
117
108° 48' 11"
8° 00' 05"
-57,27
-54,43
-50,24
-49,27
-47,20
-44,15
-42,07
-39,06
-41,90
-42,52
-35,07
-
-
-
-
118
108° 48' 23"
8° 00' 47"
-57,31
-54,69
-50,36
-49,31
-47,61
-44,35
-42,68
-38,95
-42,27
-41,99
-35,23
-
-
-
-
119
108° 48' 12"
8° 00' 67"
-57,56
-54,05
-50,97
-49,84
-47,74
-43,98
-43,45
-39,66
-41,37
-43,67
-37,26
-
-
-
-
120
108° 47' 97"
8° 00' 89"
-57,60
-53,85
-50,86
-49,01
-46,88
-43,56
-43,58
-41,78
-42,70
-44,36
-38,57
-
-
-
-
121
108° 47' 89"
8° 01' 15"
-58,16
-53,88
-50,17
-47,53
-45,91
-43,27
-42,68
-43,48
-44,27
-44,61
-39,05
-
-
-
-
122
108° 47' 89"
8° 01' 43"
-58,12
-54,56
-50,01
-47,39
-45,33
-43,15
-42,30
-42,21
-43,52
-41,22
-39,55
-
-
-
-
123
108° 47' 91"
8° 01' 70"
-57,68
-55,12
-50,73
-48,74
-44,78
-43,02
-42,32
-42,30
-41,54
-39,80
-40,95
-
-
-
-
124
108° 47' 98"
8° 02' 04"
-57,51
-55,40
-51,79
-49,37
-45,83
-43,19
-41,84
-41,61
-45,17
-45,53
-40,64
-
-
-
-
125
108° 47' 99"
8° 02' 31"
-57,24
-55,11
-51,92
-49,14
-45,80
-43,76
-41,31
-40,85
-44,91
-45,33
-41,00
-
-
-
-
126
108° 48' 00"
8° 02' 59"
-57,80
-55,61
-52,00
-49,10
-44,90
-43,91
-41,40
-40,70
-42,62
-45,98
-41,33
-
-
-
-
127
108° 48' 00"
8° 02' 87"
-58,13
-56,34
-52,81
-49,14
-44,81
-43,52
-42,03
-40,65
-40,57
-46,19
-45,73
-41,87
-
-
-
128
108° 48' 00"
8° 03' 21"
-58,90
-57,15
-53,43
-49,23
-44,94
-44,08
-42,68
-42,09
-41,01
-45,72
-49,67
-45,80
-
-
-
129
108° 48' 00"
8° 03' 49"
-58,75
-57,46
-53,42
-49,53
-45,62
-43,27
-41,60
-42,03
-41,03
-46,10
-47,78
-46,89
-
-
-
130
108° 48' 01"
8° 03' 75"
-59,55
-56,63
-53,97
-49,86
-45,52
-43,24
-41,91
-42,77
-40,50
-47,41
-47,09
-45,94
-
-
-
131
108° 48' 01"
8° 04' 05"
-60,11
-56,67
-54,19
-50,27
-45,31
-43,23
-42,01
-42,89
-41,36
-48,14
-47,92
-47,35
-
-
-
132
108° 48' 01"
8° 04' 35"
-60,17
-57,29
-54,44
-50,03
-44,87
-43,99
-41,23
-41,68
-41,28
-48,73
-47,81
-48,19
-
-
-
133
108° 48' 01"
8° 04' 63"
-60,47
-57,64
-54,84
-50,13
-45,78
-43,57
-41,17
-41,64
-41,34
-50,14
-48,77
-47,64
-48,24
-
-
134
108° 48' 01"
8° 04' 92"
-61,39
-57,50
-54,30
-50,14
-45,77
-43,80
-42,00
-41,90
-41,42
-48,59
-50,68
-48,84
-47,51
-
-
135
108° 48' 28"
8° 05' 09"
-60,62
-57,97
-54,46
-50,22
-45,44
-43,80
-42,26
-42,15
-41,36
-46,76
-50,72
-49,26
-46,71
-
-
136
108° 48' 58"
8° 05' 07"
-60,12
-58,27
-54,61
-50,51
-45,13
-43,18
-41,73
-41,91
-42,08
-47,81
-51,02
-47,78
-47,41
-
-
137
108° 48' 98"
8° 05' 05"
-59,77
-58,04
-54,42
-49,52
-44,65
-43,30
-41,17
-41,58
-40,28
-47,74
-50,97
-47,22
-47,87
-
-
138
108° 49' 29"
8° 05' 01"
-60,61
-58,49
-54,54
-49,86
-45,22
-42,39
-41,38
-43,21
-41,17
-48,10
-50,27
-46,69
-46,71
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 6. Lanjutan 139
108° 49' 77"
8° 04' 97"
-61,38
-58,95
-55,01
-50,17
-45,85
-41,72
-41,07
-42,68
-41,83
-47,80
-48,93
-46,33
-45,51
-
-
140
108° 50' 09"
8° 04' 92"
-61,26
-58,95
-54,78
-49,99
-45,29
-41,82
-40,71
-43,29
-41,39
-47,07
-48,69
-45,65
-45,02
-
-
141
108° 50' 20"
8° 04' 63"
-61,05
-58,27
-54,44
-49,70
-44,90
-42,29
-40,37
-41,47
-41,93
-47,99
-47,80
-46,63
-43,74
-
-
142
108° 50' 20"
8° 04' 34"
-60,83
-58,19
-54,04
-49,18
-45,21
-42,71
-38,94
-41,09
-40,24
-48,07
-47,28
-48,31
-
-
-
143
108° 50' 20"
8° 03' 99"
-60,68
-58,35
-53,99
-49,48
-44,94
-42,48
-39,95
-42,83
-40,14
-49,43
-47,12
-47,51
-
-
-
144
108° 50' 17"
8° 03' 66"
-60,31
-57,11
-53,26
-49,93
-45,36
-42,48
-41,34
-43,99
-40,39
-46,25
-48,32
-46,21
-
-
-
145
108° 50' 13"
8° 03' 29"
-60,06
-56,18
-53,26
-49,74
-45,68
-43,17
-41,13
-42,37
-41,01
-46,47
-47,90
-44,33
-
-
-
146
108° 50' 10"
8° 02' 95"
-59,54
-56,13
-52,80
-49,14
-45,68
-43,67
-41,31
-41,25
-39,86
-45,43
-47,72
-42,06
-
-
-
147
108° 50' 07"
8° 02' 64"
-58,63
-55,97
-52,35
-49,18
-45,32
-44,18
-41,57
-40,76
-40,81
-45,41
-45,89
-39,25
-
-
-
148
108° 50' 04"
8° 02' 30"
-57,60
-56,16
-52,24
-49,11
-44,78
-42,95
-42,04
-40,58
-43,12
-46,79
-43,45
-38,02
-
-
-
149
108° 50' 01"
8° 01' 95"
-57,91
-55,46
-51,66
-48,45
-44,55
-43,33
-42,16
-40,87
-42,94
-47,52
-42,33
-
-
-
-
150
108° 49' 97"
8° 01' 58"
-58,04
-54,18
-50,89
-47,28
-44,50
-43,24
-42,11
-40,25
-43,87
-45,70
-41,59
-
-
-
-
151
108° 49' 96"
8° 01' 30"
-58,14
-54,03
-50,53
-46,95
-45,27
-43,91
-42,52
-40,28
-43,95
-46,84
-40,99
-
-
-
-
152
108° 49' 95"
8° 00' 87"
-58,06
-54,01
-50,91
-48,45
-46,64
-44,72
-42,08
-39,07
-43,51
-45,39
-40,01
-
-
-
-
153
108° 49' 94"
8° 00' 55"
-57,55
-54,09
-50,27
-48,24
-46,78
-44,01
-42,27
-39,64
-43,30
-44,41
-38,04
-
-
-
-
154
108° 49' 94"
8° 00' 22"
-57,48
-54,32
-50,40
-47,93
-46,99
-43,69
-42,72
-39,49
-42,93
-42,02
-37,88
-
-
-
-
155
108° 49' 98"
7° 59' 93"
-57,61
-54,87
-50,13
-47,81
-46,80
-45,16
-42,15
-41,18
-42,33
-40,21
-37,55
-
-
-
-
156
108° 50' 38"
8° 59' 88"
-57,25
-54,83
-49,67
-48,13
-46,18
-46,11
-42,50
-41,30
-42,28
-39,29
-36,52
-
-
-
-
157
108° 50' 63"
8° 59' 90"
-57,17
-55,04
-49,54
-48,07
-46,66
-45,42
-42,74
-41,36
-41,81
-38,70
-36,63
-
-
-
-
158
108° 51' 11"
8° 59' 94"
-57,39
-54,76
-48,97
-47,14
-46,34
-44,67
-43,03
-41,17
-41,24
-39,82
-36,90
-
-
-
-
159
108° 51' 48"
8° 59' 97"
-57,08
-54,69
-48,71
-46,88
-46,06
-44,13
-43,92
-40,48
-41,47
-39,48
-36,47
-
-
-
-
160
108° 51' 82"
8° 00' 00"
-57,14
-54,30
-48,44
-46,66
-46,10
-44,18
-44,50
-40,72
-40,14
-40,77
-36,58
-
-
-
-
161
108° 52' 11"
8° 00' 15"
-57,36
-54,05
-48,69
-46,70
-46,66
-43,54
-44,55
-41,04
-40,56
-40,45
-36,86
-
-
-
-
162
108° 52' 10"
8° 00' 39"
-57,82
-53,77
-48,69
-47,16
-45,55
-43,65
-43,71
-40,20
-42,94
-42,17
-37,82
-
-
-
-
163
108° 52' 07"
8° 00' 69"
-58,15
-54,31
-48,56
-46,65
-44,97
-43,47
-41,79
-42,07
-43,28
-42,13
-38,97
-
-
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 7. Data Nilai Scattering Volume menurut posisi, strata kedalaman dan ESDU Posisi
ESDU
Strata Kedalaman (m)
Bujur
Lintang
10-20
1
108o 37' 21"
8° 05' 24"
-56,24
-56,71
-56,36
-53,80
-56,02
-58,48
-55,11
2
108o 37' 50"
8° 05' 17"
-53,03
-57,10
-56,16
-53,63
-57,32
-59,21
-55,23
o
8° 05' 07"
-55,81
-57,05
-55,99
-54,49
-55,68
-58,34
o
3
108 37' 88"
20-30
30-40
40-50
50-60
60-70
70-80
80-90
90-100
100-110
110-120
120-130
130-140
140-150
150-160
-57,18
-60,07
-58,97
-57,04
-62,16
-59,93
-61,94
-56,65
-57,96
-60,48
-60,11
-59,95
-64,08
-61,90
-63,54
-58
-56,17
-58,27
-60,90
-59,91
-60,39
-65,10
-63,57
-63,17
-56,83 -53,92
4
108 38' 23"
8° 04' 95"
-55,81
-57,65
-56,14
-54,98
-53,55
-58,23
-56,73
-58,57
-59,65
-60,11
-61,82
-63,12
-62,24
-62,11
5
108o 38' 33"
8° 04' 65"
-54,39
-57,14
-56,09
-55,24
-52,68
-57,68
-56,26
-58,48
-59,27
-59,92
-62,04
-60,43
-58,67
-59,54
o
8° 04' 37"
-53,82
-55,86
-55,27
-55,94
-52,38
-56,33
-55,86
-57,89
-59,10
-60,26
-60,85
-58,12
-57,23
-
-
o
-56,87
6
108 38' 38"
7
108 38' 42"
8° 04' 11"
-53,31
-55,80
-55,26
-54,83
-51,74
-56,40
-55,13
-55,46
-59,34
-60,36
-60,10
-58,59
8
108o 38' 39"
8° 03' 83"
-53,02
-55,09
-55,48
-54,04
-51,61
-56,23
-54,25
-55,22
-58,68
-59,18
-59,10
-54,08
o
8° 03' 25"
-52,61
-53,17
-55,79
-54,60
-51,13
-55,67
-53,34
-52,32
-55,95
-57,62
-52,16
o
8° 02' 90"
-52,61
-53,84
-55,75
-55,24
-51,41
-57,31
-53,90
-56,82
-57,27
-57,19
-60,94
o
9 10
108 38' 22" 108 38' 11"
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
108 38' 04"
8° 02' 60"
-52,29
-54,78
-56,04
-55,24
-52,17
-57,14
-54,24
-57,61
-58,82
-57,92
-57,36
-60,60
-
-
-
12
108o 37' 99"
8° 02' 33"
-50,85
-54,01
-57,00
-55,35
-53,26
-57,72
-55,97
-56,38
-58,30
-57,14
-57,36
-55,42
-
-
-
o
8° 02' 32"
-52,27
-52,85
-56,29
-56,46
-53,35
-56,10
-56,51
-54,93
-57,68
-56,80
-55,85
-54,92
-
-
-
o
-56,75
13
108 37' 99"
14
108 37' 94"
8° 01' 99"
-53,59
-53,40
-57,24
-57,64
-53,47
-56,17
-57,13
-54,89
-56,63
-56,12
-55,81
-
-
-
15
108o 37' 91"
8° 01' 69"
-54,78
-53,40
-57,90
-57,70
-54,63
-56,59
-54,83
-55,31
-56,59
-56,96
-55,43
-
-
-
-
o
8° 01' 41"
-54,11
-54,89
-57,43
-58,24
-54,72
-56,18
-54,32
-54,81
-57,27
-57,35
-55,01
-
-
-
-
o
16
108 37' 90"
17
108 37' 88"
8° 00' 98"
-53,57
-54,47
-54,08
-57,38
-56,34
-56,12
-53,55
-54,98
-56,33
-56,98
-53,34
-
-
-
-
18
108o 37' 88"
8° 00' 71"
-52,60
-53,96
-54,89
-57,78
-56,72
-56,12
-53,44
-54,21
-55,50
-54,71
-50,85
-
-
-
-
19
108° 37' 88"
8° 00' 34"
-54,11
-55,69
-56,09
-58,02
-57,29
-56,16
-53,98
-54,30
-54,49
-52,92
-43,75
-
-
-
-
20
108° 37' 89"
8° 00' 06"
-53,05
-55,66
-55,93
-57,27
-57,36
-53,59
-53,75
-54,07
-53,21
-53,11
-53,01
-
-
-
-
21
108° 38' 17"
7° 59' 96"
-51,47
-54,43
-55,30
-57,66
-57,69
-54,37
-54,70
-54,41
-53,87
-52,93
-52,76
-
-
-
-
22
108° 38' 62"
8° 59' 94"
-51,19
-54,88
-54,43
-58,02
-58,02
-53,88
-56,16
-54,85
-53,90
-51,93
-53,53
-
-
-
-
23
108° 38' 96"
8° 59' 92"
-51,24
-54,33
-53,01
-57,28
-57,35
-55,19
-56,56
-53,75
-53,41
-52,07
-52,88
-
-
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 7. Lanjutan 24
108° 39' 27"
8° 59' 91"
-51,19
-53,93
-52,87
-56,96
-57,20
-54,79
-56,82
-53,41
-53,16
-51,99
-52,82
-
-
-
-
25
108° 39' 96"
8° 59' 90"
-50,98
-53,72
-53,59
-57,13
-57,92
-53,71
-56,20
-54,37
-53,36
-50,95
-53,47
-
-
-
-
26
108° 39' 90"
8° 59' 90"
-51,16
-53,38
-53,53
-57,41
-58,78
-54,07
-55,72
-52,56
-54,02
-50,72
-53,97
-
-
-
-
27
108° 39' 99"
8° 00' 08"
-51,46
-53,07
-53,28
-57,42
-57,60
-52,68
-54,90
-52,85
-53,62
-50,86
-52,45
-
-
-
-
28
108° 40' 02"
8° 00' 32"
-51,28
-52,45
-52,19
-57,13
-56,47
-53,05
-54,72
-53,28
-54,78
-51,41
-53,39
-
-
-
-
29
108° 40' 04"
8° 00' 50"
-50,80
-52,37
-52,19
-57,45
-56,13
-55,25
-53,48
-53,54
-55,06
-52,01
-53,78
-
-
-
-
30
108° 40' 04"
8° 00' 83"
-51,07
-52,60
-53,22
-56,24
-55,95
-56,16
-55,45
-52,24
-53,47
-52,22
-53,83
-
-
-
-
31
108° 40' 01"
8° 01' 10"
-51,15
-52,64
-54,69
-56,22
-54,74
-55,31
-55,76
-50,45
-51,66
-52,10
-52,64
-
-
-
-
32
108° 39' 99"
8° 01' 31"
-51,30
-52,08
-54,00
-55,40
-54,06
-53,67
-54,73
-49,33
-54,86
-53,88
-52,62
-
-
-
-
33
108° 39' 96"
8° 01' 62"
-50,97
-52,49
-53,17
-54,69
-54,14
-53,94
-54,70
-49,36
-55,21
-55,50
-55,37
-
-
-
-
34
108° 39' 95"
8° 01' 89"
-50,53
-52,07
-52,35
-53,28
-52,66
-55,08
-55,18
-51,08
-54,93
-55,91
-55,76
-
-
-
-
35
108° 39' 95"
8° 02' 19"
-50,79
-50,39
-51,83
-52,46
-52,04
-55,73
-54,69
-51,10
-54,23
-56,53
-57,49
-
-
-
-
36
108° 39' 97"
8° 02' 48"
-50,72
-50,51
-51,03
-50,82
-50,30
-55,02
-53,71
-51,68
-53,46
-57,47
-61,39
-
-
-
-
37
108° 39' 98"
8° 02' 78"
-50,10
-51,01
-51,39
-50,40
-49,53
-54,71
-52,28
-52,38
-54,19
-58,30
-60,45
-
-
-
-
38
108° 39' 99"
8° 03' 08"
-50,37
-51,75
-51,57
-51,18
-49,37
-51,96
-51,38
-52,34
-53,68
-59,80
-61,63
-
-
-
-
39
108° 40' 01"
8° 03' 39"
-51,25
-51,61
-51,65
-50,90
-49,14
-50,99
-50,33
-52,11
-51,21
-57,96
-58,63
-
-
-
-
40
108° 40' 02"
8° 03' 69"
-52,18
-51,99
-51,73
-50,88
-49,28
-51,44
-50,80
-52,13
-53,70
-57,37
-55,58
-
-
-
-
41
108° 40' 04"
8° 03' 95"
-53,15
-52,35
-51,99
-51,28
-49,58
-51,17
-51,87
-48,49
-53,99
-57,44
-55,93
-56,57
-
-
-
42
108° 40' 05"
8° 04' 29"
-53,89
-52,90
-52,13
-51,53
-50,01
-53,34
-52,33
-51,99
-54,78
-57,97
-62,86
-59,47
-
-
-
43
108° 40' 04"
8° 04' 58"
-53,67
-53,84
-52,56
-51,66
-51,18
-54,99
-52,69
-54,52
-56,30
-57,37
-62,89
-62,56
-57,34
-
-
44
108° 40' 04"
8° 04' 86"
-52,90
-53,84
-52,89
-51,57
-51,44
-55,25
-53,28
-54,48
-52,08
-49,08
-52,91
-57,34
-55,20
-
-
45
108° 40' 32"
8° 04' 95"
-52,92
-54,47
-52,56
-52,03
-51,38
-54,71
-54,19
-53,99
-51,42
-49,33
-53,07
-55,69
-55,11
-
-
46
108° 40' 60"
8° 04' 95"
-53,29
-54,20
-52,33
-51,89
-51,23
-54,54
-52,96
-53,65
-51,02
-51,36
-55,59
-58,65
-56,72
-
-
47
108° 40' 99"
8° 04' 97"
-53,53
-53,94
-52,55
-51,93
-51,65
-54,68
-52,93
-52,45
-50,16
-49,97
-53,04
-55,19
-54,10
-
-
48
108° 41' 32"
8° 05' 00"
-54,42
-54,24
-52,99
-52,33
-51,54
-54,24
-54,33
-52,84
-51,71
-51,45
-53,85
-55,64
-54,42
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 7. Lanjutan 49
108° 41' 61"
8° 05' 03"
-54,32
-54,75
-53,28
-52,32
-51,78
-54,65
-54,86
-52,92
-51,89
-49,31
-52,85
-55,34
-54,11
-
-
50
108° 41' 97"
8° 05' 40"
-54,68
-55,33
-53,13
-52,15
-51,47
-54,73
-55,26
-53,19
-51,40
-48,78
-52,32
-55,86
-54,21
-
-
51
108° 42' 05"
8° 04' 81"
-54,27
-55,01
-53,21
-52,07
-50,42
-53,64
-54,15
-53,26
-52,14
-51,21
-52,44
-55,88
-53,67
-
-
52
108° 42' 01"
8° 04' 52"
-53,48
-54,47
-52,92
-51,16
-49,77
-53,41
-53,23
-53,92
-53,13
-52,33
-52,66
-53,45
-51,88
-
-
53
108° 41' 98"
8° 04' 22"
-52,55
-54,10
-52,18
-50,89
-49,42
-53,37
-53,21
-55,53
-56,83
-57,48
-60,66
-58,57
-
-
-
54
108° 41' 95"
8° 03' 94"
-51,83
-53,19
-51,88
-50,34
-48,49
-52,36
-53,86
-54,17
-55,80
-58,67
-61,04
-59,03
-
-
-
55
108° 41' 93"
8° 03' 59"
-52,27
-52,96
-51,77
-50,54
-49,19
-52,14
-54,15
-53,50
-54,33
-59,62
-60,52
-
-
-
-
56
108° 41' 96"
8° 03' 22"
-51,50
-52,87
-51,96
-52,04
-49,91
-51,07
-52,31
-51,21
-53,51
-58,83
-59,80
-
-
-
-
57
108° 42' 00"
8° 02' 91"
-51,10
-52,50
-51,72
-52,06
-49,36
-51,21
-51,66
-49,79
-55,39
-57,74
-60,25
-
-
-
-
58
108° 42' 02"
8° 02' 56"
-51,18
-52,69
-52,01
-51,49
-49,81
-51,40
-52,47
-50,44
-54,67
-57,44
-57,63
-
-
-
-
59
108° 42' 04"
8° 02' 18"
-51,14
-52,83
-52,32
-51,98
-50,79
-52,55
-53,10
-49,92
-54,90
-57,18
-51,97
-
-
-
-
60
108° 42' 06"
8° 01' 90"
-51,78
-53,09
-52,58
-52,73
-51,03
-51,68
-52,80
-49,56
-55,33
-56,15
-52,13
-
-
-
-
61
108° 42' 07"
8° 01' 48"
-52,04
-52,59
-51,97
-52,86
-51,88
-51,12
-53,36
-50,43
-56,39
-55,14
-52,25
-
-
-
-
62
108° 42' 07"
8° 01' 19"
-51,91
-52,37
-52,04
-52,99
-51,76
-50,82
-52,40
-51,38
-55,68
-53,87
-51,58
-
-
-
-
63
108° 42' 07"
8° 00' 84"
-51,75
-51,56
-51,88
-53,07
-51,49
-50,74
-51,88
-49,99
-53,66
-52,62
-51,02
-
-
-
-
64
108° 42' 06"
8° 00' 52"
-51,93
-51,25
-50,86
-52,24
-51,91
-51,12
-50,65
-50,16
-52,88
-51,30
-50,46
-
-
-
-
65
108° 42' 07"
8° 00' 11"
-52,03
-51,27
-50,44
-51,32
-51,67
-51,06
-50,63
-49,74
-52,90
-50,53
-50,08
-
-
-
-
66
108° 42' 29"
8° 00' 05"
-51,83
-51,82
-50,58
-50,39
-51,55
-51,23
-50,05
-50,08
-51,22
-50,83
-49,30
-
-
-
-
67
108° 42' 76"
8° 00' 03"
-52,08
-52,07
-50,10
-50,97
-51,57
-51,10
-50,96
-49,47
-50,57
-51,05
-49,18
-
-
-
-
68
108° 43' 07"
8° 00' 02"
-51,80
-52,17
-50,41
-51,70
-52,02
-51,09
-50,68
-50,44
-48,83
-52,69
-48,14
-
-
-
-
69
108° 43' 43"
8° 00' 00"
-51,71
-52,55
-50,98
-51,92
-51,70
-51,17
-50,99
-51,49
-48,99
-52,76
-48,16
-
-
-
-
70
108° 43' 84"
7° 59' 98"
-51,32
-52,49
-50,87
-52,06
-51,55
-51,18
-50,96
-52,25
-50,31
-52,81
-48,58
-
-
-
-
71
108° 44' 05"
8° 00' 17"
-51,43
-52,03
-50,76
-51,90
-51,57
-51,00
-50,84
-51,35
-50,34
-52,70
-49,05
-
-
-
-
72
108° 44' 05"
8° 00' 45"
-52,14
-51,65
-51,20
-52,48
-51,58
-50,82
-50,71
-51,09
-49,43
-53,11
-50,19
-
-
-
-
73
108° 44' 06"
8° 00' 69"
-51,99
-51,47
-51,33
-51,94
-51,26
-49,92
-51,14
-50,82
-50,64
-55,32
-50,20
-
-
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 7. Lanjutan 74
108° 44' 04"
8° 00' 98"
-51,86
-52,18
-51,38
-52,29
-51,51
-50,53
-51,27
-50,75
-54,34
-55,57
-51,31
-
-
-
-
75
108° 44' 02"
8° 01' 30"
-52,00
-53,06
-50,97
-52,58
-51,42
-50,93
-51,42
-50,72
-56,45
-55,66
-51,04
-
-
-
-
76
108° 44' 00"
8° 01' 55"
-51,44
-52,93
-51,30
-52,62
-51,69
-50,60
-50,47
-51,26
-57,39
-55,28
-51,47
-
-
-
-
77
108° 43' 98"
8° 01' 84"
-51,36
-52,73
-51,25
-51,99
-51,02
-50,04
-49,87
-51,78
-58,23
-57,44
-51,44
-
-
-
-
78
108° 43' 96"
8° 02' 14"
-51,36
-52,42
-51,53
-51,86
-50,58
-50,68
-50,85
-49,46
-55,82
-58,59
-51,68
-
-
-
-
79
108° 43' 95"
8° 02' 44"
-51,34
-53,33
-51,86
-52,04
-49,81
-50,85
-52,24
-48,35
-54,65
-57,81
-53,11
-54,34
-
-
-
80
108° 44' 01"
8° 02' 73"
-51,65
-53,53
-52,49
-51,57
-49,42
-51,30
-49,83
-49,61
-52,37
-57,81
-54,11
-55,07
-
-
-
81
108° 44' 07"
8° 03' 02"
-52,00
-53,39
-53,34
-51,76
-49,43
-50,80
-51,49
-48,93
-51,99
-57,66
-57,81
-55,21
-
-
-
82
108° 44' 13"
8° 03' 31"
-51,59
-53,75
-52,93
-51,31
-48,96
-51,13
-50,92
-50,97
-53,80
-60,17
-59,00
-58,25
-
-
-
83
108° 44' 20"
8° 03' 67"
-51,99
-53,91
-52,48
-50,76
-49,09
-51,54
-50,77
-52,73
-53,53
-58,50
-59,47
-61,67
-
-
-
84
108° 44' 19"
8° 03' 88"
-52,42
-54,31
-52,43
-50,73
-49,37
-51,31
-51,79
-54,41
-54,26
-60,48
-58,59
-62,22
-
-
-
85
108° 44' 17"
8° 04' 23"
-52,56
-54,02
-52,88
-51,52
-49,33
-51,37
-51,98
-54,91
-56,12
-60,25
-58,05
-60,46
-
-
-
86
108° 44' 11"
8° 04' 47"
-53,36
-54,18
-53,46
-51,66
-50,01
-52,35
-52,31
-53,55
-56,67
-58,07
-59,79
-61,26
-
-
-
87
108° 44' 04"
8° 04' 73"
-53,65
-54,92
-54,18
-52,23
-49,98
-53,01
-53,48
-53,88
-55,83
-58,98
-58,38
-61,03
-60,15
-
-
88
108° 43' 99"
8° 05' 01"
-53,76
-55,35
-54,38
-52,24
-49,93
-51,69
-54,13
-54,57
-55,18
-57,96
-59,01
-61,69
-60,57
-
-
89
108° 44' 05"
8° 05' 29"
-54,07
-56,03
-54,60
-52,07
-49,47
-51,61
-54,27
-54,09
-55,24
-57,13
-59,23
-63,78
-58,81
-
-
90
108° 44' 42"
8° 05' 30"
-54,34
-56,19
-55,07
-51,77
-49,16
-51,59
-53,91
-54,10
-55,23
-56,64
-59,05
-64,14
-60,09
-
-
91
108° 44' 73"
8° 05' 28"
-54,79
-55,88
-55,18
-52,24
-49,76
-51,99
-53,47
-54,30
-55,88
-56,49
-59,90
-63,02
-59,08
-
-
92
108° 45' 15"
8° 05' 25"
-54,33
-55,86
-55,00
-52,70
-50,07
-51,08
-53,24
-54,20
-55,45
-58,16
-61,56
-62,70
-60,48
-
-
93
108° 45' 52"
8° 05' 19"
-54,15
-54,85
-54,92
-52,95
-49,72
-50,81
-52,78
-53,63
-53,90
-59,18
-62,01
-62,17
-59,21
-
-
94
108° 45' 85"
8° 05' 12"
-54,91
-54,31
-55,20
-52,65
-50,18
-51,01
-53,03
-51,83
-53,35
-58,94
-62,46
-60,74
-60,10
-
-
95
108° 46' 28"
8° 04' 96"
-54,11
-54,80
-54,97
-52,38
-50,17
-50,58
-52,28
-52,68
-52,98
-58,64
-60,33
-59,95
-59,72
-
-
96
108° 46' 34"
8° 04' 68"
-53,64
-56,02
-54,42
-52,03
-50,15
-50,02
-50,63
-51,92
-52,18
-58,21
-59,28
-60,94
-60,10
-
-
97
108° 46' 36"
8° 04' 40"
-53,66
-55,71
-54,11
-51,77
-49,51
-50,26
-50,67
-51,55
-51,02
-59,03
-56,98
-59,83
-60,97
-
-
98
108° 46' 31"
8° 03' 99"
-53,14
-54,81
-54,19
-51,79
-49,21
-49,59
-50,92
-51,96
-50,46
-60,13
-57,01
-60,37
-
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 7. Lanjutan 99
108° 46' 26"
8° 03' 66"
-52,41
-55,21
-53,60
-51,89
-49,56
-49,94
-50,61
-52,41
-50,83
-58,88
-57,03
-58,97
-
-
-
100
108° 46' 18"
8° 03' 37"
-52,25
-55,03
-53,15
-51,99
-49,81
-50,08
-49,95
-51,00
-52,35
-58,70
-58,31
-59,30
-
-
-
101
108° 46' 09"
8° 03' 09"
-51,25
-54,51
-52,93
-51,13
-49,48
-50,83
-49,96
-51,32
-52,06
-58,06
-56,89
-56,78
-
-
-
102
108° 45' 98"
8° 02' 77"
-51,49
-54,09
-52,70
-51,28
-48,56
-50,40
-50,90
-50,47
-51,26
-57,80
-56,00
-53,62
-
-
-
103
108° 45' 94"
8° 02' 41"
-51,28
-53,51
-52,48
-52,37
-49,87
-50,36
-50,04
-49,52
-54,47
-56,38
-54,34
-
-
-
-
104
108° 45' 91"
8° 02' 09"
-51,12
-53,25
-52,08
-52,24
-50,17
-50,29
-48,95
-50,04
-56,08
-55,40
-50,07
-
-
-
-
105
108° 45' 91"
8° 01' 78"
-51,53
-53,49
-51,29
-51,78
-50,56
-49,77
-49,41
-50,80
-56,21
-57,06
-50,14
-
-
-
-
106
108° 45' 94"
8° 01' 39"
-51,96
-53,55
-51,18
-51,81
-51,19
-49,41
-50,03
-50,75
-56,65
-55,53
-49,61
-
-
-
-
107
108° 45' 97"
8° 01' 12"
-51,51
-52,48
-51,31
-51,71
-51,11
-49,39
-50,45
-50,84
-55,24
-55,66
-49,43
-
-
-
-
108
108° 46' 00"
8° 00' 69"
-51,68
-51,83
-51,33
-51,45
-51,43
-49,44
-50,08
-52,10
-51,86
-53,05
-47,63
-
-
-
-
109
108° 46' 00"
8° 00' 37"
-52,64
-52,65
-51,19
-51,91
-51,07
-49,74
-51,22
-51,21
-49,82
-54,19
-47,83
-
-
-
-
110
108° 46' 00"
8° 00' 05"
-51,82
-53,32
-50,99
-51,51
-51,24
-50,69
-51,42
-51,03
-50,96
-51,21
-46,78
-
-
-
-
111
108° 46' 21"
7° 59' 86"
-51,26
-52,94
-51,36
-51,72
-52,03
-50,30
-51,46
-51,64
-51,04
-51,61
-45,75
-
-
-
-
112
108° 46' 21"
7° 59' 87"
-50,95
-52,94
-51,36
-51,72
-52,03
-50,30
-51,46
-51,64
-51,50
-52,84
-45,75
-
-
-
-
113
108° 46' 59"
7° 59' 88"
-51,28
-53,16
-51,31
-51,83
-52,26
-50,53
-51,52
-50,82
-51,88
-51,28
-45,28
-
-
-
-
114
108° 47' 00"
8° 59' 95"
-51,17
-52,52
-51,32
-52,05
-51,58
-50,76
-51,10
-50,83
-51,09
-51,07
-46,21
-
-
-
-
115
108° 47' 35"
8° 00' 01"
-51,03
-52,22
-51,22
-52,07
-52,16
-50,75
-50,37
-50,27
-51,29
-51,39
-45,45
-
-
-
-
116
108° 47' 77"
8° 00' 05"
-50,58
-52,02
-50,64
-51,58
-51,98
-50,37
-49,37
-48,15
-51,39
-51,17
-44,72
-
-
-
-
117
108° 48' 11"
8° 00' 05"
-50,72
-52,21
-50,92
-52,13
-51,79
-50,19
-49,35
-47,43
-51,23
-52,72
-45,89
-
-
-
-
118
108° 48' 23"
8° 00' 47"
-50,76
-52,47
-51,04
-52,17
-52,20
-50,39
-49,96
-47,32
-51,60
-52,19
-46,08
-
-
-
-
119
108° 48' 12"
8° 00' 67"
-51,01
-51,83
-51,65
-52,70
-52,33
-50,02
-50,73
-48,03
-50,70
-53,87
-48,14
-
-
-
-
120
108° 47' 97"
8° 00' 89"
-51,05
-51,63
-51,54
-51,87
-51,47
-49,60
-50,86
-50,15
-52,03
-54,56
-49,50
-
-
-
-
121
108° 47' 89"
8° 01' 15"
-51,61
-51,66
-50,85
-50,39
-50,50
-49,31
-49,96
-51,85
-53,60
-54,81
-49,91
-
-
-
-
122
108° 47' 89"
8° 01' 43"
-51,57
-52,34
-50,69
-50,25
-49,92
-49,19
-49,58
-50,58
-52,85
-51,42
-50,31
-
-
-
-
123
108° 47' 91"
8° 01' 70"
-51,13
-52,90
-51,41
-51,60
-49,37
-49,06
-49,60
-50,67
-50,87
-50,00
-51,81
-
-
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 7. Lanjutan 149
108° 50' 01"
8° 01' 95"
-51,36
-53,24
-52,34
-51,31
-49,14
-49,37
-49,44
-49,24
-52,27
-57,72
-53,30
-
-
-
-
150
108° 49' 97"
8° 01' 58"
-51,49
-51,96
-51,57
-50,14
-49,09
-49,28
-49,39
-48,62
-53,20
-55,90
-52,53
-
-
-
-
151
108° 49' 96"
8° 01' 30"
-51,59
-51,81
-51,21
-49,81
-49,86
-49,95
-49,80
-48,65
-53,28
-57,04
-51,89
-
-
-
-
152
108° 49' 95"
8° 00' 87"
-51,51
-51,79
-51,59
-51,31
-51,23
-50,76
-49,36
-47,44
-52,84
-55,59
-50,87
-
-
-
-
153
108° 49' 94"
8° 00' 55"
-51,00
-51,87
-50,95
-51,10
-51,37
-50,05
-49,55
-48,01
-52,63
-54,61
-48,85
-
-
-
-
154
108° 49' 94"
8° 00' 22"
-50,93
-52,10
-51,08
-50,79
-51,58
-49,73
-50,00
-47,86
-52,26
-52,22
-48,64
-
-
-
-
155
108° 49' 98"
7° 59' 93"
-51,06
-52,65
-50,81
-50,67
-51,39
-51,20
-49,43
-49,55
-51,66
-50,41
-48,26
-
-
-
-
156
108° 50' 38"
8° 59' 88"
-50,70
-52,61
-50,35
-50,99
-50,77
-52,15
-49,78
-49,67
-51,61
-49,49
-47,21
-
-
-
-
157
108° 50' 63"
8° 59' 90"
-50,62
-52,82
-50,22
-50,93
-51,25
-51,46
-50,02
-49,73
-51,14
-48,90
-47,33
-
-
-
-
158
108° 51' 11"
8° 59' 94"
-50,84
-52,54
-49,65
-50,00
-50,93
-50,71
-50,31
-49,54
-50,57
-50,02
-47,60
-
-
-
-
159
108° 51' 48"
8° 59' 97"
-50,53
-52,47
-49,39
-49,74
-50,65
-50,17
-51,20
-48,85
-50,80
-49,68
-47,17
-
-
-
-
160
108° 51' 82"
8° 00' 00"
-50,59
-52,08
-49,12
-49,52
-50,69
-50,22
-51,78
-49,09
-49,47
-50,97
-47,27
-
-
-
-
161
108° 52' 11"
8° 00' 15"
-50,81
-51,83
-49,37
-49,56
-51,25
-49,58
-51,83
-49,41
-49,89
-50,65
-47,58
-
-
-
-
162
108° 52' 10"
8° 00' 39"
-51,27
-51,55
-49,37
-50,02
-50,14
-49,69
-50,99
-48,57
-52,27
-52,37
-48,59
-
-
-
-
163
108° 52' 07"
8° 00' 69"
-51,60
-52,09
-49,24
-49,51
-49,56
-49,51
-49,07
-50,44
-52,61
-52,33
-49,78
-
-
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 8. Data Nilai Densitas Ikan menurut posisi, strata kedalaman dan ESDU Posisi
ESDU Bujur o
Strata Kedalaman (m) Lintang
10-20
20-30
30-40
40-50
50-60
60-70
70-80
80-90
90-100
100-110
110-120
120-130
130-140
140-150
150-160
1
108 37' 21"
8° 05' 24"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05778
0,05010
0,04389
2
108o 37' 50"
8° 05' 17"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05778
0,05010
0,04420
o
8° 05' 07"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05778
0,05010
0,04502
o
3
108 37' 88"
4
108 38' 23"
8° 04' 95"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05778
0,05033
0,04618
5
108o 38' 33"
8° 04' 65"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05781
0,05223
-
o
8° 04' 37"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05935
-
-
o
6
108 38' 38"
7
108 38' 42"
8° 04' 11"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06789
0,06135
-
-
8
108o 38' 39"
8° 03' 83"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07014
-
-
-
o
8° 03' 25"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08066
-
-
-
-
o
8° 02' 90"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07965
-
-
-
-
o
9 10
108 38' 22" 108 38' 11"
11
108 38' 04"
8° 02' 60"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07134
-
-
-
12
108o 37' 99"
8° 02' 33"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07076
-
-
-
o
8° 02' 32"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07125
-
-
-
o
13
108 37' 99"
14
108 37' 94"
8° 01' 99"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07964
0,07215
-
-
-
15
108o 37' 91"
8° 01' 69"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07999
-
-
-
-
o
8° 01' 41"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08065
-
-
-
-
o
16
108 37' 90"
17
108 37' 88"
8° 00' 98"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08186
-
-
-
-
18
108o 37' 88"
8° 00' 71"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08255
-
-
-
-
19
108° 37' 88"
8° 00' 34"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08318
-
-
-
-
20
108° 37' 89"
8° 00' 06"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08354
-
-
-
-
21
108° 38' 17"
7° 59' 96"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08383
-
-
-
-
22
108° 38' 62"
8° 59' 94"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08408
-
-
-
-
23
108° 38' 96"
8° 59' 92"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08418
-
-
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 8. Lanjutan 24
108° 39' 27"
8° 59' 91"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08416
-
-
-
-
25
108° 39' 96"
8° 59' 90"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08426
-
-
-
-
26
108° 39' 90"
8° 59' 90"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08412
-
-
-
-
27
108° 39' 99"
8° 00' 08"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08385
-
-
-
-
28
108° 40' 02"
8° 00' 32"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08351
-
-
-
-
29
108° 40' 04"
8° 00' 50"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08311
-
-
-
-
30
108° 40' 04"
8° 00' 83"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08266
-
-
-
-
31
108° 40' 01"
8° 01' 10"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08226
-
-
-
-
32
108° 39' 99"
8° 01' 31"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08177
-
-
-
-
33
108° 39' 96"
8° 01' 62"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08161
-
-
-
-
34
108° 39' 95"
8° 01' 89"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08191
-
-
-
-
35
108° 39' 95"
8° 02' 19"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08224
-
-
-
-
36
108° 39' 97"
8° 02' 48"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08317
-
-
-
-
37
108° 39' 98"
8° 02' 78"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08309
-
-
-
-
38
108° 39' 99"
8° 03' 08"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08281
-
-
-
-
39
108° 40' 01"
8° 03' 39"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08115
-
-
-
-
40
108° 40' 02"
8° 03' 69"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07971
-
-
-
-
41
108° 40' 04"
8° 03' 95"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07964
0,06992
-
-
-
42
108° 40' 05"
8° 04' 29"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06812
-
-
-
43
108° 40' 04"
8° 04' 58"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06744
0,06074
-
-
44
108° 40' 04"
8° 04' 86"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05862
-
-
45
108° 40' 32"
8° 04' 95"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05796
-
-
46
108° 40' 60"
8° 04' 95"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05833
-
-
47
108° 40' 99"
8° 04' 97"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05858
-
-
48
108° 41' 32"
8° 05' 00"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05867
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 8. Lanjutan 49
108° 41' 61"
8° 05' 03"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05870
-
-
50
108° 41' 97"
8° 05' 40"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05886
-
-
51
108° 42' 05"
8° 04' 81"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,06025
-
-
52
108° 42' 01"
8° 04' 52"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06773
0,06165
-
-
53
108° 41' 98"
8° 04' 22"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06959
-
-
-
54
108° 41' 95"
8° 03' 94"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07125
-
-
-
55
108° 41' 93"
8° 03' 59"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07994
-
-
-
-
56
108° 41' 96"
8° 03' 22"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08062
-
-
-
-
57
108° 42' 00"
8° 02' 91"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08202
-
-
-
-
58
108° 42' 02"
8° 02' 56"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08168
-
-
-
-
59
108° 42' 04"
8° 02' 18"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08135
-
-
-
-
60
108° 42' 06"
8° 01' 90"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08136
-
-
-
-
61
108° 42' 07"
8° 01' 48"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08188
-
-
-
-
62
108° 42' 07"
8° 01' 19"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08237
-
-
-
-
63
108° 42' 07"
8° 00' 84"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08296
-
-
-
-
64
108° 42' 06"
8° 00' 52"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08338
-
-
-
-
65
108° 42' 07"
8° 00' 11"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08378
-
-
-
-
66
108° 42' 29"
8° 00' 05"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08388
-
-
-
-
67
108° 42' 76"
8° 00' 03"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08384
-
-
-
-
68
108° 43' 07"
8° 00' 02"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08406
-
-
-
-
69
108° 43' 43"
8° 00' 00"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08403
-
-
-
-
70
108° 43' 84"
7° 59' 98"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08391
-
-
-
-
71
108° 44' 05"
8° 00' 17"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08354
-
-
-
-
72
108° 44' 05"
8° 00' 45"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08328
-
-
-
-
73
108° 44' 06"
8° 00' 69"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08298
-
-
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 8. Lanjutan 74
108° 44' 04"
8° 00' 98"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08266
-
-
-
-
75
108° 44' 02"
8° 01' 30"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08224
-
-
-
-
76
108° 44' 00"
8° 01' 55"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08185
-
-
-
-
77
108° 43' 98"
8° 01' 84"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08140
-
-
-
-
78
108° 43' 96"
8° 02' 14"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08057
-
-
-
-
79
108° 43' 95"
8° 02' 44"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07974
0,07240
-
-
-
80
108° 44' 01"
8° 02' 73"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07162
-
-
-
81
108° 44' 07"
8° 03' 02"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07139
-
-
-
82
108° 44' 13"
8° 03' 31"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07111
-
-
-
83
108° 44' 20"
8° 03' 67"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07042
-
-
-
84
108° 44' 19"
8° 03' 88"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06954
-
-
-
85
108° 44' 17"
8° 04' 23"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06870
-
-
-
86
108° 44' 11"
8° 04' 47"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06766
-
-
-
87
108° 44' 04"
8° 04' 73"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
-
-
-
88
108° 43' 99"
8° 05' 01"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
-
-
-
89
108° 44' 05"
8° 05' 29"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
-
-
-
90
108° 44' 42"
8° 05' 30"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
-
-
-
91
108° 44' 73"
8° 05' 28"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
-
-
-
92
108° 45' 15"
8° 05' 25"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
-
-
-
93
108° 45' 52"
8° 05' 19"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
-
-
-
94
108° 45' 85"
8° 05' 12"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
-
-
-
95
108° 46' 28"
8° 04' 96"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
-
-
-
96
108° 46' 34"
8° 04' 68"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
-
-
-
97
108° 46' 36"
8° 04' 40"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06751
-
-
-
98
108° 46' 31"
8° 03' 99"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06825
-
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 8. Lanjutan 99
108° 46' 26"
8° 03' 66"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06925
-
-
-
100
108° 46' 18"
8° 03' 37"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07038
-
-
-
101
108° 46' 09"
8° 03' 09"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07161
-
-
-
102
108° 45' 98"
8° 02' 77"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07973
0,07252
-
-
-
103
108° 45' 94"
8° 02' 41"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08051
-
-
-
-
104
108° 45' 91"
8° 02' 09"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08221
-
-
-
-
105
108° 45' 91"
8° 01' 78"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08079
-
-
-
-
106
108° 45' 94"
8° 01' 39"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08140
-
-
-
-
107
108° 45' 97"
8° 01' 12"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08183
-
-
-
-
108
108° 46' 00"
8° 00' 69"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08251
-
-
-
-
109
108° 46' 00"
8° 00' 37"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08319
-
-
-
-
110
108° 46' 00"
8° 00' 05"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08357
-
-
-
-
111
108° 46' 21"
7° 59' 86"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08387
-
-
-
-
112
108° 46' 21"
7° 59' 87"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08387
-
-
-
-
113
108° 46' 59"
7° 59' 88"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08364
-
-
-
-
114
108° 47' 00"
8° 59' 95"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08284
-
-
-
-
115
108° 47' 35"
8° 00' 01"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08277
-
-
-
-
116
108° 47' 77"
8° 00' 05"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08305
-
-
-
-
117
108° 48' 11"
8° 00' 05"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08273
-
-
-
-
118
108° 48' 23"
8° 00' 47"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08218
-
-
-
-
119
108° 48' 12"
8° 00' 67"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08160
-
-
-
-
120
108° 47' 97"
8° 00' 89"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08078
-
-
-
-
121
108° 47' 89"
8° 01' 15"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08199
-
-
-
-
122
108° 47' 89"
8° 01' 43"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08385
-
-
-
-
123
108° 47' 91"
8° 01' 70"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08199
-
-
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 8. Lanjutan 124
108° 47' 98"
8° 02' 04"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08064
-
-
-
-
125
108° 47' 99"
8° 02' 31"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08011
-
-
-
-
126
108° 48' 00"
8° 02' 59"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07973
-
-
-
-
127
108° 48' 00"
8° 02' 87"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07964
0,07198
-
-
-
128
108° 48' 00"
8° 03' 21"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07114
-
-
-
129
108° 48' 00"
8° 03' 49"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07004
-
-
-
130
108° 48' 01"
8° 03' 75"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06907
-
-
-
131
108° 48' 01"
8° 04' 05"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06815
-
-
-
132
108° 48' 01"
8° 04' 35"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06752
-
-
-
133
108° 48' 01"
8° 04' 63"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,06111
-
-
134
108° 48' 01"
8° 04' 92"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,06005
-
-
135
108° 48' 28"
8° 05' 09"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05936
-
-
136
108° 48' 58"
8° 05' 07"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05953
-
-
137
108° 48' 98"
8° 05' 05"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05964
-
-
138
108° 49' 29"
8° 05' 01"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,05996
-
-
139
108° 49' 77"
8° 04' 97"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,06030
-
-
140
108° 50' 09"
8° 04' 92"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,06063
-
-
141
108° 50' 20"
8° 04' 63"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06742
0,06145
-
-
142
108° 50' 20"
8° 04' 34"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06751
-
-
-
143
108° 50' 20"
8° 03' 99"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06833
-
-
-
144
108° 50' 17"
8° 03' 66"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,06933
-
-
-
145
108° 50' 13"
8° 03' 29"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07011
-
-
-
146
108° 50' 10"
8° 02' 95"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07109
-
-
-
147
108° 50' 07"
8° 02' 64"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07963
0,07159
-
-
-
148
108° 50' 04"
8° 02' 30"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07964
0,07221
-
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
Lampiran 8. Lanjutan 149
108° 50' 01" 8° 01' 95"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,07992
-
-
-
-
150
108° 49' 97" 8° 01' 58"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08061
-
-
-
-
151
108° 49' 96" 8° 01' 30"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08124
-
-
-
-
152
108° 49' 95" 8° 00' 87"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08202
-
-
-
-
153
108° 49' 94" 8° 00' 55"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08302
-
-
-
-
154
108° 49' 94" 8° 00' 22"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08387
-
-
-
-
155
108° 49' 98" 7° 59' 93"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08487
-
-
-
-
156
108° 50' 38" 8° 59' 88"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08525
-
-
-
-
157
108° 50' 63" 8° 59' 90"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08520
-
-
-
-
158
108° 51' 11" 8° 59' 94"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08516
-
-
-
-
159
108° 51' 48" 8° 59' 97"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08514
-
-
-
-
160
108° 51' 82" 8° 00' 00"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08524
-
-
-
-
161
108° 52' 11" 8° 00' 15"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08481
-
-
-
-
162
108° 52' 10" 8° 00' 39"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08384
-
-
-
-
163
108° 52' 07" 8° 00' 69"
4,514579
1,66548
0,85548
0,51815
0,34751
0,24907
0,18703
0,14570
0,11670
0,09549
0,08305
-
-
-
-
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030
Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor, 31 Agustus 1986. Penulis adalah anak sulung dari Ayah Muhammad Shoim dan Ibu Siti Djubaedah. Memulai pendidikan SDN Ciheuluet 2 tahun 1992-1998, SLTPN 3 Kota Bogor tahun 1998-2001, dan SMA PGRI 1 Bogor tahun 2001-2004. Penulis mengikuti program USMI (Ujian Seleksi Mahasiswa IPB) dengan pilihan Ilmu Kelautan. Penulis memulai pendidikan tahun 2004. Selama kuliah di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, penulis pernah menjadi Asisten Lapang Mata Kuliah Oseanografi Umum periode 2007-2008, Asisten Praktikum Mata Kuliah Dasar-Dasar Instrumentasi periode 2008-2009, dan Asisten Praktikum Mata Kuliah Akustik Kelautan periode 2008-2009. Selain itu, penulis aktif dalam kepengurusan Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor (HIMITEKA-IPB) menjabat anggota Departeman Hubungan Luar dan Komunikasi (2005-2006), dan tahun 2006-2007 menjabat sebagai Ketua Departemen Hubungan Luar dan Komunikasi (Hublukom). Penulis juga ikut serta dalam beberapa kepanitian acara, seperti Mukernas Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia (HIMITEKINDO) 2005, Temu Alumni ITK 2006, Aksi Peduli Maritim 2007, Seminar Nasional ITK 2009, dan kegiatan lainnya. Penulis melakukan penelitian dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Data Hidroakustik Berbasis Website” untuk menyelesaikan pendidikan di ITK-IPB.
©Skripsi Asep Ma’mun C64104030