RANCANG BANGUN APLIKASI PROTOTYPE PERHITUNGAN ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PADA BISNIS WARALABA (STUDI KASUS PADA ROYAL CREPES SURABAYA) Rachmat Ade susilo 1) S1/Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya email :
[email protected] Abstract: “Now, franchise business in Indonesia are growing than before, especially culinary franchise business that is currently increasingly in demand. But not the least of the franchise that failed. Factors affecting the failure of the franchise that is not all people understand about how to calculate and analyze the feasibility of the investment before the opening of business because everyone has different educational and not everyone can analyze the feasibility of the investment. By utilizing information technology, then made an application prototype information system feasibility analysis of investment calculations that can help the franchisee in calculating the BEP and ROI Feasibility and Investment Analysis. The information system is expected to generate output in the form of the cost of production reports to determine the cost of production to be sold, the report projected income statement to calculate the net income derived, Break Event Point report to find out how many units must be sold so that all costs can be covered, the report return on investment to know the percentage of results obtained, and investment feasibility analysis report to see feasibility an investment in a franchise business. Implementation of this system provides information for the franchisee who will calculate the feasibility of an investment of a business franchise that will be executed.” Keywords : Harga pokok produksi, Net Profit, Break Event Point, Return on Investment.
Saat ini bisnis waralaba di indonesia
negara. Saat ini pertumbuhan usaha waralaba
semakin banyak dan berkembang, terutama
(franchise) di Indonesia diperkirakan semakin
bisnis waralaba kuliner yang saat ini semakin
pesat di masa mendatang dan sanggup
diminati. Berkembangnya usaha waralaba di
mencapai 10 % - 15% per tahun.
Indonesia
dikarenakan
banyaknya
calon
Namun permasalahan yang terjadi
pengusaha yang ingin membuat usaha sendiri.
tidak sedikit usaha waralaba yang mengalami
Bisnis waralaba juga merupakan salah satu
kegagalan,
bisnis yang mempunyai kontribusi cukup
kegagalan dalam waralaba yaitu tidak semua
besar dalam perkembangan perekonomian
orang memahami tentang cara menghitung dan
Faktor
yang
mempengaruhi
menganalisis kelayakan investasi sebelum
dengan waralaba adalah perikatan dimana
membuka usaha dikarenakan setiap orang
salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan
memiliki latar belakang pendidikan yang
atau
berbeda dan
intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri
tidak semua orang dapat
menganalisis kelayakan investasi.
menggunakan
hak
dari
kekayaan
khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan
Oleh karena itu dibutuhkan aplikasi
suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang
yang dapat melakukan perhitungan Break
ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam
Event Point, Return on Investment dan
rangka penyediaan atau penjualan barang dan
Analisa Kelayakan Investasi sehingga dapat
jasa. (Sumarsono, 2009)
membantu berbisnis
para
pengusaha
waralaba,
untuk
yang
ingin
menganalisis
Selain
pengertian
waralaba,
perlu
dijelaskan pula apa yang dimaksud dengan
kelayakan investasi dengan praktis dan mudah
Franchisor
dan mampu menghasilkan keluaran berupa
2009) Franchisor atau pemberi waralaba,
laporan
untuk
adalah badan usaha atau perorangan yang
mengetahui harga pokok produksi yang akan
memberikan hak kepada pihak lain untuk
dijual, laporan proyeksi laba rugi untuk
memanfaatkan dan atau menggunakan hak
menghitung laba bersih yang didapat, laporan
atas kekayaan intelektual atau penemuan atau
Break Event Point untuk mengetahui berapa
cirri khas usaha yang dimilikinya.
harga
pokok
produksi
dan
Franchisee.
(Sumarsono,
unit yang harus dijual agar seluruh biaya dapat
Franchisee atau penerima waralaba,
tertutup, laporan Return on Investment untuk
adalah badan usaha atau perorangan yang
mengetahui hasil prosentase yang didapat, dan
diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau
laporan analisa kelayakan investasi untuk
menggunakan hak atas kekayaan intelektual
melihat kelayakan dari suatu investasi.
atau penemuan atau cirri khas yang dimiliki pemberi waralaba
LANDASAN TEORI Studi Kelayakan Bisnis
Waralaba Waralaba
atau
franchising
dari
bahasa
Perancis untuk kejujuran atau kebebasan adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud
Pengertian studi kelayakan proyek atau bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai
dengan aspek manajemen dan keuangannya,
Biaya Overhead (biaya bahan penolong)
dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian
studi
digunakan
kelayakan
untuk
dan
mengambil
hasilnya keputusan
Menurut Mulyadi (2009), Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian
produksi
jadi
atau
bahan
yang
apakah suatu proyek atau bisnis dapat
meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi
dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak
nilainya relative kecil bila dibandingkan
dijalankan.
dengan
harga
pokok
produksi
tersebut.
Seorang pengusaha dituntut untuk
Misalnya dalam waralaba Royal Crepes yang
melakukan studi kelayakan terhadap ide bisnis
termasuk bahan baku penolong antara lain Tas
yang akan dijalankan agar tidak terjadi
kresek, kertas, tisu dan gas
ketelanjuran investasi di kemudian hari. Selain itu, sebelum sebuah ide bisnis dijalankan, beberapa pihak selain pelaku bisnis juga membutuhkan
studi
kelayakan
dengan
berbagai kepentingannya (Suliyanto, 2010)
Biaya Tenaga Kerja Menurut Mulyadi (2009), Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah sebuah produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja
Harga Pokok Produksi Harga pokok merupakan salah satu
manusia tersebut.
unsur penting dalam menentukan harga jual suatu
barang
yang
dihasilkan.
Menurut
Mursyidi (2010), Harga pokok adalah biaya yang belum dibebankan atau dikurangkan dari penghasilan.
Biaya Bahan Baku Menurut Mulyadi (2009), Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Arus Kas
HPP = BBB + BTKL + BO
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Pengertian setara
Keterangan : HPP
: Harga Pokok Produksi
BBB
: Biaya Bahan Baku
BTKL : Biaya Tenaga Kerja Langsung BO
: Biaya Overhead
kas sendiri adalah investasi yang sifatnya sangat Liquid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
PSAK No.2 (2009). Arus kas terbagi menjadi tiga
yaitu
maka perusahaan dapat menentukan luas
utama
produksi minimal agar perusahaan dapat
investasi
memperoleh keuntungan. Hal ini disebabkan
merupakan perolehan dan pelepasan asset
jika market share atau kapasitas teknis tidak
jangka panjang serta investasi lain yang tidak
mampu
termasuk setara kas, aktivitas pendanaan
perusahaan
merupakan aktivitas yang mengakibatkan
(Suliyanto, 2010).
pendapatan
operasional
aktivitas
penghasil
titik impas
yang
merupakan
aktivitas
Dengan diketahuinya
entitas
,
aktivitas
memenuhi akan
titik
impas
mengalami
maka kerugian
perubahan dalam jumlah serta komposisi Return on Investment
kontribusi modal dan pinjaman entitas
ROI (Return On Investment) adalah merupakan
Net Profit
pengukuran
kemampuan
Pengertian laba menurut Harahap
perusahaan secara keseluruhan di dalam dan
(2008:113) “kelebihan penghasilan diatas
menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan
biaya
akuntansi”.
aktiva yang tersedia di dalam perusahaan.
Sementara pengertian laba yang dianut oleh
semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan
struktur akuntansi sekarang ini adalah selisih
suatu perusahaan karena berarti penggunaan
pengukuran pendapatan dan biaya. Besar
seluruh modal yang telah diinvestasikan pada
kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan
seluruh aktiva semakin efisien (Rahayu, 1999)
sangat bergantung pada ketepatan pengukuran
.
pendapatan dan biaya.
Analisis Kelayakan Investasi
selama
satu
periode
Payback Period (PP)
Break Event Point (BEP) BEP (Break Even Point) adalah titik
Payback periode merupakan metode
waktu dimana biaya operasional bulanan sama
yang digunakan untuk menghitung periode
banyak
bulan
waktu kembalinya dana yang diinvestasikan
tersebut. Sedangkan menurut Andri apriyono
pada suatu proyek atau usaha tertentu.
Break Event Point adalah suatu keadaan
Perhitungan Payback periode dapat mudah
dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak
dilakukan, karena membandingkan antara nilai
mendapat
suatu
dengan
untung
pendapatan
maupun
(penghasilan = total biaya).
total
rugi/
impas
investasi
dengan
arus
kas
yang
diproyeksikan diterima setiap periode, dalam
hal ini umumnya setiap tahun (danang &henry, 2009). Rumus
Keterangan : PVAKB : Present value arus kas bersih
yang
digunakan
untuk
menghitung Payback Periode (PP) adalah
AKB
: Arus Kas Bersih : Discount Factor
sebagai berikut (danang &henry, 2009): Total Investasi Payback Periode = Arus Kas per tahun
I
: Tingkat suku bunga
n
: Banyak periode (Bulan)
Profitability Index (PI) Net Present Value (NPV) Metode Metode
Net
Present
Value
merupakan metode yang dilakukan dengan cara membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih atau laba bersih (Proceeds) dengan nilai sekarang dari biaya pengeluaran suatu investasi (Outlays). Oleh karena itu, untuk
melakukan
perhitungan
kelayakan
merupakan
masuk bersih atau laba bersih dimasa yang akan datang dan
rate of
return
yang
metode
perbandingan
yang
antara
Index
(PI)
menghitung
nilai
sekarang
penerimaan kas bersih (PVAKB) dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi (Outlays). Apabila PI > 1 maka investasi pada suatu proyek akan menguntungkan (danang &henry, 2009).
investasi dengan metode NPV diperlukan data aliran kas keluar awal atau modal, aliran kas
Profitability
Rumus
yang
digunakan
untuk
menghitung Profitability Index (PI) adalah sebagai berikut : Profitability Index =
PVAKB
diinginkan. Apabila NPV > 0 maka investasi
PVI
proyek diterima. Rumus yang digunakan untuk menghitung
Internal Rate of Return (IRR)
NPV adalah sebagai berikut : Metode Internal Rate of Return (IRR)
NPV = PVAKB - PVI
adalah besarnya tingkat pengembalian modal Dimana :
sendiri yang dipergunakan untuk menjalankan usaha.
Jadi
kemanfaatan
IRR
ini
modal
untuk sendiri
mengukur untuk
menghasilkan laba. Jika IRR > bunga bank,
dikatakan usaha tersebut dinilai layak untuk
Sistem Informasi
diberi kredit bank. Namun jika IRR < bunga bank berarti usahanya tidak layak untuk diberi kredit Bank. Cara menghitung Internal Rate of Return adalah sebagai berikut : IRR =
Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi
dari
teknologi,
media,
pengendalian mendapatkan
Laba Usaha
orang-orang,
prosedur-prosedur
yang jalur
ditujukan komunikasi
memproses tipe transaksi
X 100% Investasi
fasilitas,
rutin
dan untuk
penting, tertentu,
memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal
Atau
dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik. (Jogiyanto, 1999) Sistem Informasi Akuntansi
i1 = Tingkat bunga pertama i2 = Tingkat bunga kedua
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkoordinasian
Average Return (AR) Metode
Average
sumber daya (daya, materials, equipment, Return
(AR)
supplier,
personal,
and
founds)
untuk
merupakan metode yang digunakan untuk
mengkonversi input berupa data ekonomik
mengukur tingkat keuntungan yang diperoleh
menjadi keluaran berupa informasi keuangan
dari suatu investasi. Tingkat keuntungan yang
yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan
digunakan dalam metode ini adalah rata-rata
suatu entitas dan menyediakan informasi
penerimaan pertahun dibandingkan dengan
akuntansi
total atau rata-rata investasi. Metode ini tidak
berkepentiingan (wilkinson,1991).
mendasarkan pada Proceeds atau Cash Flow. Rumus yang digunakan untuk menghitung AR adalah sebagai berikut. Net Profit AR =
X Investasi
100%
bagi
pihak-pihak
yang
ANALISA PERANCANGAN SISTEM
kertas. Rp.20 /pcs
DFD (Data Flow Diagram)
gas. Rp. 50/pcs
Metode Penelitian
Maka Biaya-biaya yang timbul akan dapat
Metode Break Event Point(BEP)
ditutup, apabila penjualan telah mencapai 303 pcs
Proses perhitungan BEP merupakan proses yang berfungsi untuk memproyeksikan
Metode Return on Investment(ROI)
jumlah produksi yang harus dihasilkan oleh
ROI digunakan
untuk
mengukur
franchisee agar dapat menutup biaya-biaya
efektifitas didalam menghasilkan keuntungan
yang ada, baik biaya variabel atau biaya tetap.
dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki.
Formula yang digunakan adalah sebagai
Formula yang digunakan beserta Estimasi
berikut :
Angka sebagai berikut untuk paket Gerobak
Total Fixed Cost / Harga jual per unit -
dorong :
variable cost per unit = BEP Laba Bersih Rp.644.000
X 100% Jumlah Total aktiva
Rp.2.750 – Rp.620 =
= ROI
303 pcs
Harga jual per unit : adalah nilai dari ratarata harga jual empat produk Produk 1 Rp. 2000 Produk 2 Rp. 2500 Produk 3 Rp. 3000 Produk 4 Rp. 3500 Harga jual per unit = (Rp.2.000+ Rp.2.500+ Rp.3.000+ Rp.3.500) / 4 = Rp.2.750 Variable cost per unit : Biaya yang dikeluarkan setiap penjualan biaya karyawan Rp.450/pcs kantong plastik Rp. 100/pcs
Rp. 220.450 X 100% Rp. 4.500.000 = 4,89 % Maka
jumlah
prosentase
yang
dihasilkan oleh paket gerobak dorong adalah sejumlah 4,89 % perbulan. semakin tinggi prosentase
maka
investasi tersebut.
semakin
baik
tingkat
Metode Payback Periode Merupakan metode yang digunakan untuk menghitung periode waktu kembalinya
Rp. 220.450 0,033 =
X 100% Rp.6.500.000
dana yang diinvestasikan pada suatu proyek atau usaha tertentu. Rumus
beserta
Estimasi
Angka
Pada proses perhitungan Average
sebagai Return
berikut :
akan
menghasilkan
perbulan sebesar 3% Total Investasi
Prosentase
perbulan sehingga
periode investasi yang dihitung. Demikian prosentase yang diberikan kepada franchisee
Payback Periode = Arus Kas perbulan Rp.6.500.000
sebesar 3% per bulan. Metode Net Prosent Value Proses
55 bulan = Rp. 118.200
perhitungan
NPV
adalah
menentukan layak tidaknya suatu usaha dari
dilaksanakan dilihat dari nilai sekarang arus
perhitungan Payback Periode adalah waktu
kas bersih yang akan diterima dikurangi
yang dibutuhkan untuk kembali modal yang
dengan nilai sekarang dari jumlah investasi
akan diberikan kepada franchisee 55 bulan.
yang dikeluarkan.
Maka
hasil
yang
didapat
Dengan Estimasi Angka sebagai berikut Metode Average Return
selama enam tahun :
Proses perhitungan Average Return merupakan metode yang digunakan untuk
NPV = PVAKB - PVI
mengukur tingkat keuntungan yang diperoleh
NPV
dari suatu investasi.
= Rp. 353.707 layak (bunga 6,50%)
=
Rp. 6.853.707 – Rp.6.500.000
Dengan estimasi angka sebagai berikut
NPV = Rp. 6.812.000 – Rp.6.500.000
untuk jenis investasi gerobak dorong :
Rp. 312.000 layak (bunga 6,75%)
=
Net Profit AR =
X 100% Investasi
Proses
perhitungan
NPV
akan
menghasilkan laporan berupa layak atau tidaknya suatu investasi yang akan dilakukan pada bisnis waralaba apabila NPV > 0
dinyatakan
layak
sedangkan
NPV<
0
Metode Profitability Index
dinyatakan tidak layak.
Proses perhitungan Profitability Index hanya suatu perbandingan antara Present
Metode Internal Rate Of Return
Value Investasi dengan Present value arus kas
Proses perhitungan Internal Rate of Return adalah perhitungan besarnya tingkat pengembalian
modal
sendiri
yang
dipergunakan untuk menjalankan usaha, jadi perhitungan
IRR
kemanfaatan
berfungsi
modal
bersih yang hasilnya berupa prosentase sehingga dapat dilihat hasil dari perhitungan Profitability Index apabila lebih dari satu maka dikatakan layak.
mengukur
sendiri
untuk
menghasilkan laba dalam bentuk prosentase
Dengan estimasi angka sebagai berikut : PI =
PVAKB
sehingga apabila besar prosentase IRR lebih besar
dari
bunga
bank
maka
investasi
dianggap layak.
PVI PI= Rp. 6.812.000
= 1,04 Layak
Rp.6.500.000
Formula perhitungan IRR : Profitability Index yang dihasilkan adalah 1,04
NPV1 IRR =
i1 +
( I2 - i1 ) NPV1 – NPV2
maka investasi tersebut dikatakan layak. Karena PI > 1 untuk paket gerobak.
Dengan Estimasi Angka sebagai berikut : Rp. 353.707 IRR = 0,065 + ( 0,067 – 0.065 ) Rp. 353.707 – Rp. 312.000 IRR =
0,065 + (8,480 x 0,002) = 0,081 >
0,650 dan 0,675 Apabila dilihat pada tabel diskonto faktor Prosentase IRR adalah 8,1% selama lima tahun. berarti lebih besar daripada suku bunga 6,50 % dan 6,75% maka usaha ini dapat diberikan dana baru atas usaha tersebut.
Context Diagram Context informasi
ini
diagram seperti
gambar di bawah ini.
dari
digambarkan
sistem pada
Biaya bahan Baku
Conceptual Data Model Sebuah
Franchisor Produk
Conceptual
Data
Model
BANK
suku bunga
menggambarkan secara keseluruhan konsep
Harg a jual per unit Biaya Variabel per unit
struktur basis data yang dirancang untuk suatu
0
Biaya operasional
biaya overhead
penjualan
program atau aplikasi.
assets Biaya tenag a kerja
Jenis investasi Aplikasi perhitung an analisis kelayakan investasi
Biaya Bahan Baku ID bahan baku nama bahan baku Total Bahan Baku total keseluruhan
+ perhitung an PP laporan IRR
Biaya Operasional ID Operasional Nama Biaya Operasional Total keseluruhan Biaya Overhead total Biaya Operasional
Biaya tenaga kerja ID tenaga kerja Upah per bulan Jumlah Produksi Upah perproduksi
Produk Id_produk Relation_179 Nama Produk harga
Relation_777
Relation_420
laporan PI laporan NPV
Relation_178
Biaya Overhead ID overhead nama overhead Total keseluruhan Biaya Overhead Total biaya overhead
Franchisee
laporan AR Laporan HPP Net Profit
HPP ID HPP Total HPP
Relation_217
Relation_317
Relation_181
Relation_182
Laporan BEP
Arus kas Relation_215 Id_arus kas
Laporan ROI Relation_216
tot_keg_operasional tot_keg_investasi tot_keg_pendanaan total_arus kas
Relation_225
Gambar 1 Context Diagram Investasi ID_investasi jenis investasi total investasi Gambar Total Aktiva
Dari context diagram diatas maka di break down ke level 0 untuk melihat proses
Profitability Index idd_PI total PI
Payback periode ID_payback total payback
Relation_230 Relation_231
Relation_321 9 Produk
Franchisor
1
input Produk data produk 28
Jenis investasi
Produk
Relation_242 perhitung an total investasi
input investasi 2
Penjualan ID penjualan unit terjual Total_Penjualan penjualan satu bulan Relation_318
Avarage return ID Avarage total avarage
Relation_232
ROI ID ROI Total Aktiva Total ROI
Internal rete of return ID IRR total IRR
Relation_241
lebih detail lagi seperti gambar dibawah ini. Franchisor
Relation_782 Relation_214
NPV ID NPV suku bunga faktor_diskonto tahun proyeksi total_PVAKB Total_NPV
Relation_235
Relation_441
investasi
simpan investasi 3
simpan biaya overhead
Biaya overhead
6
Gambar 3 CDM
2 biaya overhead
simpan biaya bahan baku
biaya bahan baku
perhitung an biaya
Franchisor Franchisor Franchisor
Biaya bahan Baku Biaya tenag a kerja
simpan biaya tenaga kerja
Biaya operasional
Biaya tenag a kerja
5
8
siimpan biaya operasional
Biaya operasional Franchisee Franchisee Franchisee
3 info biaya tenaga kerja info HPP
7
HPP
perhitung an HP Produksi
info biaya bahan baku info biaya overhead Laporan HPP
data produk
4
hpp
Net Profit
Franchisee Franchisee Franchisee
8
penjualan
Perhitung an Net Profit
perhitung an Penjualan
info biaya operasional Info Biaya Operasional 12
ROI
simpan net profit info Net profit
Total Penjualan penjualan 9 21
info hpp
net profit
5
Penjualan 6 Franchisee Franchisee
Laporan BEP pnjualan
Harg a jual per unit Franchisor Franchisor
Perhitung an ROI
assets
simpan ROI
Perhitung an BEP
simpan BEP
Franchisee Franchisee
Laporan ROI
Biaya Variabel per unit 11
BEP 7
info penjualan
info investasi
Periode waktu laporan AR laporan NPV Fran Fran chis Franc Franch Fran Fran Fran Franch chis chise hisee isee chise chis isee Franchiseee e
Perhitung an Kelayakan Investasi
suku bunga
BANK
+
laporan PI perhitung an PP
laporan IRR
Gambar 2 DFD Level 0
Net Profit ID NetProfit laba kotor Relation_644 Royalti net profit
BEP ID BEP Total BEP harga jual per produk biaya variable per produk
PRODUK ID_PRODUK1 VARCHAR(15) NAMA_PRODUK INTEGER HARGA INTEGER BIAYA_BAHAN_BAKU ID_BAHAN_BAKU VARCHAR(25) NAMA_BAHAN_BAKU_ VARCHAR(30) TOTAL_BAHAN_BAKU INTEGER TOTAL_KESELURUHAN_ INTEGER HPP ID_HPP ID_BAHAN_BAKU ID_BAHAN_BAKU = ID _BAHAN_BAKU ID_TENAGA_KERJA ID_OVERHEAD ID_PRODUK1 TOTAL_HPP
ID_PRODUK1 = ID_PRODUK1
VARCHAR(5) VARCHAR(25) VARCHAR(25) VARCHAR(5) VARCHAR(15) INTEGER
PENJUALAN ID_PENJUALAN TOTAL_PENJUALAN UNIT_TERJUAL PENJUALAN_SATU_BULAN
BIAYA_OPERASIONAL ID_OPERASIONAL NAMA_BIAYA_OPERASIONAL TOTAL_KESELURUHAN_BIAYA_OVERHE TOTAL_BIAYA_OPERASIONAL
VARCHAR(25) VARCHAR(25) INTEGER INTEGER
VARCHAR(25) INTEGER INTEGER INTEGER
ID_OPERASIONAL = ID _OPERASIONAL
ID_PENJUALAN = ID_PENJUALAN
BIAYA_OVERHEAD ID_OVERHEAD NAMA_OVERHEAD TOTAL_KESELURUHAN_BIAYA_OVERHE TOTAL_BIAYA_OVERHEAD
ID_OVERHEAD = ID_OVERHEAD
VARCHAR(5) VARCHAR(50) INTEGER VARCHAR(25)
ID_HPP = ID _HPP
ID_OPERASIONAL = ID _OPERASIONAL
ARUS_KAS ID_PENJUALAN ID_HPP ID_OVERHEAD ID_TENAGA_KERJA ID_ARUS_KAS TOTAL_ARUS_KAS TOT_KEG_OPERASIONAL TOT_KEG_INVESTASI TOT_KEG_PENDANAAN ID_OPERASIONAL
ID_OVERHEAD = ID_OVERHEAD
INVESTASI ID_INVESTASI VARCHAR(25) JENIS_INVESTASI VARCHAR(10) HARGA_INVESTASI NUMBER(10) GAMBAR LONG RAW TOTAL_AKTIVA
ID_TENAGA_KERJA = ID_TENAGA_KERJA
VARCHAR(25) VARCHAR(5) VARCHAR(5) VARCHAR(25) VARCHAR(15) INTEGER INTEGER INTEGER INTEGER VARCHAR(25)
ID_TENAGA_KERJA = ID_TENAGA_KERJA ID_INVESTASI = ID _INVESTASI
ID_INVESTASI = ID _INVESTASI
ID_INVESTASI = ID _INVESTASI
ID_PENJUALAN = ID_PENJUALAN
BIAYA_TENAGA_KERJA ID_TENAGA_KERJA VARCHAR(25) UPAH_PER_BULAN CHAR(25) JUMLAH_PRODUKSI INTEGER UPAH_PERPRODUKSI INTEGER
AVARAGE_RETURN ID_INVESTASI VARCHAR(25) ID_NETPROFIT VARCHAR(5) ID_AVARAGE VARCHAR(25) TOTAL_AVARAGE INTEGER
ID_ARUS_KAS = ID _ARUS_KAS
NPV ID_NPV ID_INVESTASI TOTAL_PVAKB TOTAL_NPV SUKU_BUNGA ID_ARUS_KAS FAKTOR_DISKONTO TAHUN_PROYEKSI
ID_OPERASIONAL = ID _OPERASIONAL
BEP ID_BEP ID_OPERASIONAL TOTAL_BEP HARGA_JUAL_PER_PRODUK BIAYA_VARIABLE_PER_PRODUK
ID_NETPROFIT = ID_NETPROFIT
PROFITABILITY_INDEX IDD_PI VARCHAR(15) ID_INVESTASI VARCHAR(25) ID_NPV VARCHAR(5) TOTAL_PI INTEGER
ID_INVESTASI = ID _INVESTASI
PAYBACK_PERIODE ID_INVESTASI VARCHAR(25) ID_PAYBACK VARCHAR(15) TOTAL_PAYBACK INTEGER ID_ARUS_KAS VARCHAR(15)
NET_PROFIT ID_NETPROFIT VARCHAR(5) ID_HPP VARCHAR(5) ID_OPERASIONAL VARCHAR(25) ID_PENJUALAN VARCHAR(25) LABA_KOTOR INTEGER NET_PROFIT INTEGER ROYALTI INTEGER
ID_HPP = ID _HPP
VARCHAR(5) VARCHAR(25) INTEGER INTEGER INTEGER
Gambar 4 Form Harga Pokok Produksi ROI
ID_NETPROFIT = ID_NETPROFIT
ID_ROI ID_NETPROFIT TOTAL_AKTIVA TOTAL_ROI
INTERNAL_RETE_OF_RETURN ID_IRR VARCHAR(25) ID_NPV VARCHAR(5) TOTAL_IRR INTEGER
VARCHAR(5) VARCHAR(5) INTEGER INTEGER
2. Perhitungan proyeksi Laba/rugi Menu perhitungan proyeksi laba/rugi
ID_NPV = ID _NPV VARCHAR(5) VARCHAR(25) INTEGER INTEGER ID_ARUS_KAS = ID _ARUS_KAS FLOAT VARCHAR(15) FLOAT INTEGER
berfungsi untuk menghitung keuntungan yang
ID_NPV = ID _NPV
didapat, data yang diperlukan berasal
Gambar 4 PDM
data penjualan, Harga Pokok Produksi , biaya operasional dan royalti.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk membantu franchisee dalam menghitung HPP, Net profit, serta analisa kelayakan investasi. 1. Penentuan Harga Pokok Produksi Menu
perhitungan
dari
harga
pokok
produksi berfungsi untuk menghitung harga pokok produksi. Pada form ini franchisee menginputkan data biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead.
Gambar 5 form input penjualan
Gambar 7 perhitungan BEP 4. Perhitungan Return on Investment Berikut form perhitungan Return on Investment yang digunakan untuk menghitung Prosentase keuntungan yang didapat.
Gambar 6 form Perhitungan Net Profit
3. Perhitungan Break Event Point Perhitungan BEP digunakan untuk menghitung berapa unit yang dicapai agar terjadi titik impas atau BEP dari suatu produk yang dijual. Berikut adalah perhitungan dari Break Event Point.
Gambar 8 form perhitungan ROI 5. Perhitungan Payback Periode Menu perhitungan Payback Periode digunakan untuk mengetahui berapa bulan modal akan kembali.
7. Perhitungan Net Present Value Menu perhitungan Net Present Value untuk
mengukur
nilai
perusahaan
yang
dihasilkan dari suatu investasi apabila nilai tersebut positif maka perusahaan tersebut dikatakan ada peningkatan kekayaan.
Gambar 9 Perhitungan Payback Periode 6. Perhitungan Avarage Return Menu perhitungan Avarage Return digunakan
untuk
mengukur
tingkat
keuntungan yang dipengaruhi dari suatu investasi dan tidak mendasarkan pada cash flow.
Gambar 11 Perhitungan Net Present Value 8. Perhitungan Intenal Rete of Return Menu perhitungan Internal rate of return untuk besarnya tingkat pengembalian modal
sendiri
yang
menjalankan usaha.
Gambar 10 Perhitungan Avarage Return
digunakan
untuk
Laporan A. Laporan Harga Pokok Produksi Hasil Laporan yang terbentuk dari Harga Pokok Produksi suatu produk tampak seperti gambar di bawah ini.
Gambar 12 Perhitungan Internal rate of return 9. Perhitungan Profitability Index Menu perhitungan Profitability Index menghitung
perbandingan
antara
Gambar 14 Laporan HPP
nilai
sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi.
B. Laporan Net Profit / laba bersih Hasil Laporan yang terbentuk dari proyeksi laba rugi tampak seperti gambar di bawah ini.
Gambar 15 Laporan Laba/Rugi Gambar 13 Perhitungan Profitability Index
E. Laporan Analisa Kelayakan Investasi C. Laporan Break Event Point (BEP) Hasil Laporan yang terbentuk dari Hasil Laporan yang terbentuk dari Analisa Kelayakan Investasi
seperti pada
perhitungan break event point tampak seperti gambar 4.51 di bawah ini. gambar di bawah ini.
Gambar 16 Laporan BEP
D. Laporan Return on Investment Hasil Laporan yang terbentuk dari
Gambar 18 Laporan Analisa Kelayakan investasi
perhitungan Return on Investment. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil implementasi dan Evaluasi pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut: a. Sistem
Infomasi
aplikasi
prototype
dengan perhitungan analisa kelayakan Gambar 17 Laporan ROI
investasi dapat memberikan informasi laporan analisa kelayakan investasi.
b. Penerapan
sistem
ini
menyediakan
informasi bagi franchisee yang akan
DAFTAR PUSTAKA Chariri, anis dan Gozali, imam, (2003). Teori
menghitung layak tidaknya suatu usaha
Akuntans, Badan Penerbit Universitas
waralaba dari segi BEP, ROI dan Analisa
Diponegoro, Semarang.
Kelayakan Investasi. Danang Sunyoto dan Henry Sarnowo, (2009). SARAN
Ekonomi manajerial dan bisnis, Esia
Dalam pengembanganya perancangan sistem
Media, Bogor.
prototype aplikasi perhitungan dengan analisa kelayakan investasi ini dapat diajukan
a. Didalam sistem ini bisa dikembangkan lanjut
dengan
menggunakan
tekhnologi-tekhnologi baru, sehingga hasil yang didapatkan
benar-benar
mampu
membantu franchisee dalam memilih suatu
waralaba
Akuntansi
Keuangan,
Pernyataan
standart
akuntansi keuangan laporan arus kas.(online). (http://staff.blog.ui.ac.id/martani/files /2011/04/PSAK-2-Laporan-ArusKas1.pdf diakses tanggal 26 Agustus 2011).
modal
yang
saja
dapat
Didit Herlianto dan Triani Pujiastuti, (2009).
meningkatkan keuntungan yang didapat
Studi Kelayakan Bisnis, Graha Ilmu,
seorang franchisee.
Yogyakarta.
dimiliki,
dengan
Standart (2009).
beberapa saran, yaitu :
lebih
Dewan
dan
tentu
b. Sistem ini bisa dikembangkan lagi untuk menyimpan beberapa usaha waralaba yang lain sehingga franchisee dapat melihat waralaba yang ada saat ini pada website.
Hakim, Lukmanul, (2010). Bikin Website Super Keren dengan PHP dan Jquery, Lokomedia, Yogyakarta. Hansen, Don R dan Mowen, Maryanne M, (2009). Akuntansi Manajerial edisi 8, Salemba empat, Jakarta. Harahap,
Sofyan
Safri,
(2005),
Akuntansi, Rajawali Pers, Jakarta.
Teori
Harddian (2009).
Pengertian Website, Web
http://ekonomi.kompasiana
Hosting dan Domain Name. (online)
.com/wirausaha/2011/01/28/tips-praktis-
.(http://harddian.com/2009/03/18/peng
berbisnis-waralaba/ diakses tanggal 24
ertian-website-web-hosting-dan-
Februari 2011).
domain-name/
diakses
tanggal
28
Februari 2011).
Mulyadi, (2002), Akuntansi Biaya, Aditya Media, Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto, 1999, Analisis & Disain Sistem
Informasi:
Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta. Hartono, Jogiyanto, 1999, Analisis & Disain Sistem
Informasi:
Pendekatan
Mulyadi, (2009), Akuntansi Biaya, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Mursyidi, (2010), Akuntansi Biaya, PT Refika Aditama, Bandung.
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta. Kontan
(2009).
Pertumbuhan
Franchise
Santoso, Budi dkk, (2003). Omzet
Indonesia.
(online).(http://www.franchisewaralab a.com/pertumbuhan-omzet-franchiseindonesia.html
diakses
tanggal
29
Februari 2011). Kontan (2009). Mengapa Tingkat Kegagalan Bisnis Franchise Tinggi?(online). http://www .franchisewaralaba.com/mengapatingkat-kegagalan-bisnis-franchisetinggi.html diakses tanggal 24 Februari 2011).
http://ppsub.ub.ac.id/perpustakaan/abst raksi/tesis/Budi-Santoso-FAKTORFAKTOR-YANGMEMPENGARUHI-RETURN-OFINVESTMENT-(ROI)-DALAMRANGKA-PENGEMBANGANUSAHA.pdf diakses tanggal 30 Juni 2011 Suliyanto. (2010), Studi Kelayakan Bisnis: Pendekatan
Praktis,
Andi
Offset,
Yogyakarta. Sumarsono, Sonny. (2009). Manajemen Bisnis Waralaba, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Kompasiana (2011). Tips praktis berbisnis waralaba.(online)
wilikinson, Joseph W. (1991). Sistem Informasi dan Akuntansi edisi ke-3, Bina Rupa Aksara, Jakarta. wild, John J. Dan Robert F. Halsey. (2005). Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke-8, alih bahasa
Yanivis Bachtiar
dan S. Nurwahyu Harahap, Salemba Empat, Jakarta.