Rancang Bangun Aplikasi Penugasan pada Blackberry Mobile Device dengan Haversine Formula 1
Nurul Huda1, Umi Laili Yuhana 2, Bilqis Amaliah S.3 Jurusan Teknik Informatika ITS,
[email protected] 2 Jurusan Teknik Informatika ITS,
[email protected] 3 Jurusan Teknik Informatika ITS,
[email protected]
ABSTRAK PT. Optima Motion Digital (PT. OMD) merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam pelayanan maintenance berkala (satu kali setiap satu bulan) atau insidentil terhadap unit komputer customer. Teknisi dari PT. OMD akan datang ke tempat customer untuk memberikan layanan tersebut. Setiap hari teknisi akan menerima sejumlah Surat Perintah Kerja (SPK) untuk mendatangi tempat dan memberikan maintenance pada unit komputer customer. Jika teknisi telah selesai dengan semua pekerjaanya, teknisi harus kembali ke kantor untuk menerima tugas baru jika jam kerja masih tersedia (08.00-16.00). Saat jumlah customer meningkat dengan letak yang tersebar di Surabaya, cara tersebut akan mengakibatkan beberapa customer tidak mendapatkan layanan karena keterbatasan jumlah teknisi. Solusi dengan menambah jumlah teknisi kurang bijaksana untuk dilakukan karena akan menambah biaya operasional perusahaan. Untuk itu dibutuhkan solusi lain atas masalah tersebut. Penelitian ini berupaya menghadirkan sebuah solusi bagi PT. OMD atas permasalahan tersebut. Solusi yang diajukan adalah meningkatkan efektifitas kinerja teknisi dengan cara memilih tugas yang memiliki jarak terdekat dengan posisi teknisi saat itu dan dapat diberikan kapanpun (real time) dan dimanapun (mobile) teknisi berada, sehingga teknisi tidak harus kembali ke kantor untuk menerima tugas tersebut, dengan demikian
waktu dan biaya perjalanan teknisi menjadi lebih efisien. Oleh karena itu dipergunakanlah Haversine Formula dan Blackberry Mobile Application untuk mengimplementasikan solusi tersebut. Haversine Formula digunakan untuk menghitung jarak dua titik GPS antara teknisi dengan setiap tugas yang ada, sehingga dapat diketahui mana tugas yang memiliki jarak terdekat dengan posisi teknisi saat itu. Sedangkan Blackberry dipakai untuk mengambil posisi GPS sekaligus sebagai alat penerima tugas, karena dapat melakukan komputasi kapanpun dan dimanapun teknisi berada selama jam kerja. Dari hasil ujicoba yang telah dilakukan , terbukti bahwa solusi yang diberikan mampu menangani permasalahan yang ada di PT. OMD. Aplikasi dapat digunakan di seluruh wilayah Surabaya (Mobile), serta dapat melakukan komputasi secara terus-menerus (Real Time) selama jam kerja teknisi (08.0016.00) menggunakan Blackberry Mobile Device. Jumlah unit yang dapat di-maintenance oleh teknisi selama tiga bulan pemakaian aplikasi, meningkat sebesar 20.09% dibanding tiga bulan sebelum pemakaian aplikasi, dan total biaya operasional teknisi selama tiga bulan pemakaian aplikasi, mengalami penurunan hingga 7.65 % dibanding total biaya operasional teknisi selama tiga bulan sebelum pemakaian aplikasi. Keyword : Harvesine Formula, Blackberry Device. 1. Pendahuluan Sebuah perusahaan outsourcing, bisa memiliki banyak karyawan dengan banyak 1
Dengan mengambil customer terdekat setelah dilakukan perhitungan, diharapkan teknisi dapat bekerja lebih efisien waktu dan biaya.
proses bisnis di dalamnya. Salah satu proses bisnis yang ada adalah penugasan bagi teknisi perusahaan untuk mengunjungi para customer perusahaan tersebut yang tersebar di berbagai wilayah untuk memberikan pelayanan dan perawatan komputer yang selalu prima. Didalam pemberian tugas kepada karyawan untuk melakukan pekerjaannya, supervisor akan mencetak Surat Perintah Kerja (SPK) diatas kertas, kemudian diberikan kepada teknisi. Dari teknisi akan berangkat ke tempat customer dan setelah selesai melaksanakan tugas, teknisi kembali lagi ke kantor untuk menerima tugas berikutnya sembari menyerahkan hasil kerja kepada supervisor. Cara manual seperti ini akan menimbulkan masalah, jika jumlah customer sangat banyak. Selain itu biaya perjalanan bolak-balik teknisi dari kantor menuju tempat customer juga merupakan pemborosan. Oleh karena itu diperlukan pendekatan lain untuk mencari solusi dari masalah ini. Di era teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini menawarkan berbagai macam pilihan teknologi, salah satunya adalah Mobile Device (Perangkat bergerak) untuk menjawab masalah ini. Dan salah satu Perangkat bergerak yang ada dan diminati oleh masyarakat Indonesia saat ini adalah Blackberry Device. Blackberry Device merupakan piranti portable/mobile yang mampu melakukan komputasi Client-Server secara real time dengan menggunakan teknologi GPS dan GPRS, Hal ini dapat menjadi solusi yang memadai untuk membantu masalah ini. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, teknisi dapat menerima surat perintah tugas serta melaporkan hasil kerja dimanapun dia berada tanpa harus kembali ke kantor secara real time. Selain itu, agar biaya perjalanan teknisi dari kantor ke customer atau sebaliknya dapat ditekan, perlu diterapkan sebuah algoritma yang dapat membantu untuk memilih customer yang terdekat dengan posisi teknisi saat ini. Dalam kasus ini Haversine Formula dapat digunakan untuk menghitung jarak sesungguhnya dari teknisi ke customer, melalui perhitungan Longitude dan Latitude
2. Dasar Teori 2.1 QR-Code Quick Response Code (QR-Code) adalah pengembangan lanjut dari barcode yang menggunakan gambar dua dimensi untuk merepresentasikan sebuah data [1]. Data dalam QR-Code berupa teks atau String, data ini nantinya dapat merepresentasikan apapun, seperi URL, E-mail atau pesan.Di dalam QRCode terdapat beberapa komponen didalamnya. Antara lain Version Information (yang menyatakan Versi dari QR-Code), Format Information (Format QR-Code), Data and Error Correction dan Required Pattern yang terbagi dalam Position, Alignment, dan Timing. Position untuk mendeteksi Posisi dari gambar QR-Code, berapa sudut kemiringanya, seberapa besar QR-Code tersebut dan lainlain. Alignment dipakai untuk memberikan batas data dari tiap blok yang ada, dan Timing merepresentasikan urutan pembacaan data. 2.2 Metode Haversine Haversine adalah persamaan penting dalam navigasi, memberikan besar-lingkaran jarak antara dua titik pada lingkup dari bujur dan lintang.Ini merupakan kasus khusus dari formula yang lebih umum pada trigonometri bola (spherical trigonometri) [2]. Algoritma ini nantinya akan digunakan untuk menghitung jarak antara dua titik GPS. Dalam hal ini adalah titik GPS teknisi dan titik GPS unit, sehingga algoritma ini menjadi kunci utama untuk menentukan pemilihan tugas yang akan diberikan pada teknisi Rumus Haversine untuk setiap 2 titik pada bola
Dimana : Haversin (θ) = sin2(θ/2) = (1−cos(θ))/2. Φ 1 = garis lintang ( latitude ) dari titik 1. d = jarak dua titik (antara unit dan teknisi). φ2 = garis lintang ( latitude ) dari titik 2. R = jari-jari bola (radius bumi). 2
Δλ = pemisah bujur (longitude).
Gambar 2 menunukan Pseudocode Algoritmma Haversine Formula.
Perlu diketahui bahwa argumen untuk fungsi haversine diasumsikan di sini untuk diberikan dalam radian. Dalam derajat, haversin (d / R) dalam rumus akan menjadi haversin (180 ° d / πR). Mengingat lingkup pada haversine merupakan segitiga pada permukaan bola yang didefinisikan oleh lingkaran – lingkaran besar yang menghubungan tiga titik u , v , dan w pada bola. Seperti pada gambar 1.
R <-6371 α <-sin((Φ1- Φ2)/2)2+cos(Φ1)*cos(Φ1)*sin(Δγ/2)2 β <-2*atan2(√ (α), √ (1- α)) d <-R * β Gambar 2 Pseudocode haversine Formula 2.3 Alur Kerja Alur Kerja ditujukan pada gambar 3. Teknisi memulai dengan login, setelah login teknisi akan masuk ketahapan selanjutnya yaitu menunggu datangnya tugas, selama tidak ada tugas, maka teknisi hanya menunggu. Ketika dating sebuah tugas, teknisi harus melakukan validasi qr-code. Kemudian teknisi harus meminta testimonial dari customer dan terakhir teknisi harus memberikan laporan bagi hasil tugasnya [3].
Gambar 1. Segitiga Bola Haversine Jika panjang dari ketiga sisi adalah A (u ke v) , b (dari u untuk w), dan c (dari v ke w), dan sudut sudut c sebaliknya adalah C, maka hukum haversines sebagai berikut:
Tidak Mengirim data username dan password teknisi ke server (Login)
Mulai
Haversin(c)=haversin(a– b)+sin(a)sin(b)haversin(c)
Apakah Login Berhasil ?
Ya
Selesai
Karena ini adalah lingkup unit, panjang a, b, dan c hanya sama dengan sudut (dalam radian) dengan sisi dari pusat bola sedangkan untuk lingkup non-unit, masing-masing sama panjang busur untuk sudut pusat yang dikalikan dengan jari-jari bola. Jika dalam satu kasus khusus dimana U adalah kutub utara , sementara v dan w adalah dua poin pemisah yang akan ditentukan Dalam hal ini, a dan b adalah π / 2 - φ1, 2 (yaitu, 90 ° lintang), C adalah longitude Δλ pemisahan, dan c adalah dikehendaki d / R. Memperhatikan bahwa haversin (π / 2 - φ) = cos (φ), maka Haversin-nya akan menjadi sebagai berikut :
Ya
Apakah jam kerja teknisi telah habis ?
meminta Waktu/ Jam Server
Tidak
Melakukan permintaan tugas
Apakah ada tugas ?
Tidak
Ya TIdak
Apakah Validasi Barcode Berhasil ?
Ya Tampilkan Data Tugas dan Map
Valildasi QR-Code
Ya Mengirim username, password customer, dan data testimonial customer ke Server ?
Apakah Penyimpanan Data Testimonial berhasil ?
Ya
Tidak
Tidak
Cos(c)=cos(a)cos(b)+sin(a)sin(b)cos(c)
Gambar 3 Alur Kerja Aplikasi. 3
Mengirim data hasil maintenance ke server
Apakah penyimpanan data hasil maintenance berhasil ?
ke server, data yang dikirim berbentuk HTTP Request sedangkan hasilnya berupa XML.
3. Perancangan Aplikasi Rancangan use case diagram untuk APPKT dapat dilihat pada gambar 4 berikut:
Gambar 5 Rancangan Arsitektur Aplikasi. Gambar 4. Use Case Diagram APPKT
4. Implementasi Aplikasi Gambar 6 menampilkan halaman utama pada APPKT. Skenario awal teknisi harus masuk pada menu login untuk melakukan login (Lihat Gambar 7). Setelah teknisi melakukan login , teknisi akan mendapatkan sebuah tugas yang dapat dilihat pada Task Screen (Lihat Gambar 8). Jika teknisi ingin melihat map mengenai posisinya dan posisi unit yang harus di-maintenance dapat membuka Map (Lihat Gambar 9). Setelah teknisi sampai pada unit yang dituju, teknisi harus melakukan scanning QRCode yang ada di unit, karena akan digunakan sebagai validasi, dan sekaligus mendeteksi unit yang benar yang harus di-maintenance (Lihat Gambar 10 dan 11). Setelah unit selesai di-maintenance maka teknisi harus meminta testimonial dari customer atas hasil kerja unit yang telah dimaintenace (Lihat Gambar 12) dengan memasukan username dan password customer . selanjutnya teknisi dapat melaporkan hasil kerja mereka pada server yang berhubungan dengan hal-hal teknis (Lihat Gambar 13). Setelah teknisi melaporkan hasil kerjanya, maka teknisi akan mendapatkan tugas baru dan seluruh flow kembali mulai dari saat teknisi melihat tugas yang harus dikerjakan.
1. View Task digunakan untuk menampilkan tugas yang harus dikerjakan oleh teknisi. Pemilihan tugas ini didasarkan pada posisi teknisi dan posisi unit dengan menggunakan Haversine Formula. 2. View Map digunakan untuk menamilkan map dan marker posisi teknisi dan posisi dari unit yang menjadi tugas teknisi tersebut. 3. QR-Code Validation digunakan untuk melakukan scanning pada QRCode dan melakukan validasi unit menjadi tugas dari teknisi. 4. Add Testimonial digunakan untuk memberikan testimonial pada kinerja teknisi dengan memasukan password dari customer yang memiliki unit tersebut. 5. Report Task digunakan oleh teknisi untuk melaporkan hasil kinerja. Sementara Rancangan Arsitektur Aplikasi ditunjukan pada gambar 5. Jaringan yang digunakan adalah GPRS dan GPS. GPS digunakan untuk mencari posisi Longitude dan Latitude sedangkan GPRS digunakan untuk megambil MAP dan melakuklan sinkronisasi data ke server. Khusus untuk sinkronisasi data 4
4. Analisis
Gambar 6 MenuScreen
Gambar 7 LoginScreen
Gambar 8 TaskScreen.
Gambar 9 MapScreen.
Analisis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan efektifitas kinerja teknisi dan apakah ada penurunan biaya operasional. Untuk menghitung peningkatan efektifitas kinerja teknisi maka digunakanlah data sample hasil kinerja teknisi selama tiga bulan sebelum menggunakan aplikasi (Lihat Tabel 1) dan data tiga bulan setelah menggunakan aplikasi. Dengan menggunakan uji coba P-Value dapat dibuktikan bahwa nilai data tabel 2 lebih besar dari nilai yang ada di tabel 1 dengan nilai P-Value = 0.004 (Lihat Gambar 14 hasil keluaran minitab). hal ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan kinerja teknisi setelah menggunakan aplikasi. Adapun besar prosentase dari peningkatan efektifitas kerja teknisi pada tiga bulan sebelum dengan tiga bulan setelah menggunakan aplikasi adalah Prosentase = ((N’-N)/N)*100% ......... (1 ) Dimana :
Gambar 10 Proses decode QR-Code
N = Jumlah hasil kerja orang teknisi selama tiga bulan sebelum menggunakan aplikasi.
Gambar 11 QRCode Benar.
N’ = Jumlah hasil kerja empat orang teknisi selama tiga bulan setelah menggunakan aplikasi. Sehingga : N=130+124+128+123+129+121+132+120+119 +141+108+153 =1,528
Gambar 12 Testimonial berhasil disimpan.
N’=129+150+178+125+153+143+129+163+179 +162+135+189=1,835
Gambar 13 Report Task Berhasil.
Prosentase = ((1,835-1,528)/1,528)*100% = 20.09 % 5
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa dalam tiga bulan setelah pemakaian aplikasi efektifitas kinerja teknisi meningkat 20.09 % dibanding tiga bulan kinerja sebelum menggunakan aplikasi. Sedangkan untuk menghitung efisiensi biaya operasional, maka digunakanlah data tiga bulan pengeluaran biaya operasional sebelum mneggunakan aplikasi (Tabel 3) dan tiga bulan sesudah menggunakan aplikasi (Tabel 4). Dengan menggunakan uji coba P-Value dapat dibuktikan bahwa nilai dari tabel 3 lebih besar dari nilai pada tabel 4 dengan nilai PValue = 0.044. (Lihat Gambar 15 hasil keluaran minitab). hal ini menunjukan bahwa terjadi penururan biaya operasional setelah menggunakan aplikasi. Adapun besar prosentase dari peningkatan efisiensi biaya operasional teknisi pada tiga bulan sebelum dengan tiga bulan setelah menggunakan aplikasi adalah
Teknisi
Oktober 2010
Nopember 2010
Desember 2010
Ratarata
Donny Kusuma I
130
124
128
127.33
Titah Priyangga
123
129
121
124.33
Nanda Irawan
132
120
119
123.67
Aan Yery P.
141
108
153
134
Tabel 1 APPKT.
Prosentase = ((T-T’)/T)*100% ................ ( 2 ) Dimana : T = Jumlah biaya operasional empat orang teknisi selama tiga bulan sebelum menggunakan aplikasi. T’= Jumlah biaya operasioan empat orang teknisi selama tiga bulan setelah menggunakan aplikasi.
hasil
Kinerja
Sebelum
memakai
Teknisi
Februari 2011
Maret 2011
April 2011
Ratarata
Donny Kusuma I
129
150
178
Titah Priyangga
125
153
143
Nanda Irawan
129
163
179
157
Aan Yery P.
162
135
189
162
152.33 140.33
Tabel 2 Kinerja setelah memakai APPKT.
Sehingga : T = 1,385,000+1,285,000+1,315,000 = 3,985,000 T’ = 1,240,000+1,240,000+1,200,000 = 3,680,000 Prosentase = ((3,985,000-3,680,000)/ 3,985,000)*100% = 7.65 %
Bensin
Pulsa
Kertas
Print
Total
Oktober 2010
900,000
50,000
35,000
400,000
1,385,000
Nopember 2010
850,000
50,000
35,000
350,000
1,285,000
Desember 2010
850,000
50,000
35,000
380,000
1,315,000
Tabel 3 pengeluaran sebelum menggunakan APPKT
dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa dalam tiga bulan setelah pemakaian aplikasi biaya operasional teknisi mengalami penurunan sebesar 7.65 % dibanding tiga bulan biaya operasional sebelum menggunakan aplikasi. 6
Oktober 2011
Bensin
Pulsa
Kertas
Print
Total
800,000
440,000
0
0
1,240,000
Nopember 2011
800,000
440,000
0
0
1,240,000
Desember 2011
800,000
400,000
0
0
1,200,000
Analisis berikutnya yang dilakukan adalah ujicoba pada haversine formula. Dalam uji coba ini akan dilakukan pengujian pada sejumlah tugas, yang mana salah satu dari tugas tersebut akan dipilih yang memiliki jarak terdekat terhadap posisi teknisi saat melakukan Request sebuah tugas, dengan menggunakan Haversine Formula. Tugas yang didapatkan oleh teknisi tersebut, seharusnya memiliki jarak terdekat dibanding dengan tugas yang lain.
Tabel 4 pengeluaran sesudah menggunakan APPKT.
Two-Sample Sebelum
T-Test
and
CI:
Sesudah,
Dalam uji coba ini terdapat 5 data lokasi unit komputer yang mana setiap dari data unit ini memiliki letak posisi GPS yang berbeda. Dalam uji coba ini teknisi diletakan pada posisi pada Longitude 112.792940 dan Latitude 7.276740. Dengan menggunakan pseudocode yang ada pada gambar 2 nilai hasil perhitungan dari Haversine Formula untuk tiap-tiap lokasi unit komputer bisa didapatkan (Lihat gambar 16).
Two-sample T for Sesudah vs Sebelum N
Mean StDev SE Mean
Sesudah 4 152.92 9.27
4.6
Sebelum 4 127.33 4.72
2.4
Difference = mu (Sesudah) - mu (Sebelum) Estimate for difference: 25.58 95% lower bound for difference: 14.49 T-Test of difference = 0 (vs >): T-Value = 4.92 P-Value = 0.004 DF = 4 Gambar 14 Hasil keluaran Minitab. Two-Sample Sebelum
T-Test
and
CI:
Sesudah, Gambar 16 Hasil perhitungan Tiap Unit dengan Haversine Formula.
Two-sample T for Sesudah vs Sebelum N
Jika teknisi (dengan posisi Longitude 112.792940 dan Latitude -7.276740 ) meminta sebuah tugas, maka seharusnya tugas yang didapat adalah tugas pada alamat jl. Suterejo Selatan (id_unit 3). Karena memiliki jarak straight line terkecil yaitu 0.6839858715393092 KM dari posisi teknisi. Hasil ujicoba menunjukan bahwa tugas yang didapat beralamatkan pada jl. Sutorejo Selatan dengan id_unit 3 (Gambar 17). Terbukti bahwa aplikasi yang dikembangkan mampu memilih tugas dengan jarak terpendek terhadap posisi teknisi.
Mean StDev SE Mean
Sesudah 3 1226667 23094
13333
Sebelum 3 1328333 51316
29627
Difference = mu (Sesudah) - mu (Sebelum) Estimate for difference: -101667 95% upper bound for difference: -6798 T-Test of difference = 0 (vs <): T-Value = -3.13 P-Value = 0.044 DF = 2 Gambar 15 hasil keluaran minitab.
7
Blackberry Device (Gambar 19). Pada gambar 20 hasil dari decoding QR-Code ditampilkan pada text box Hasil. Terlihat pada gambar bahwa hasil proses decoding menghasilkan String 72e6f6e0f08ca88f02b1480464afd55 yang berarti aplikasi berhasil melakukan decoding pada gambar QR-Code.
Gambar 17, Posisi jalan sutorejo Selatan Ujicoba pada QR-Code decoder dilakukan dengan cara menguji apakah aplikasi mampu melakukan decoding pada sebuah QR-Code. Untuk melakukan pengujian maka diperlukan sebuah contoh QR-Code. Gambar 18 adalah sebuah QR-Code yang berasal dari sebuah String 72e6f6e0f08ca88f02b1480464afd55 yang merupakan sebuah kode QR-Code dari salah satu unit. String ini nantinya akan didecode menggunakan aplikasi yang tertanam dalam Blackberry Mobile Device.
Gambar 19 Proses Decoding QR-Code
Gambar 20 Hasil decoding QR-Code Ujicoba Map dilakukan dengan menggunakan Blackberry Device pada posisi GPS Longitude 112.796307 dan Latitude 7.276992 yang berada pada Jl. Teknik Kimia Kejawan, Putih Tambak. Kemudian melakukan Request, pada server. Gambar 18 QR-Code. Response server memberikan tugas dengan posisi Longitude 112.794376 dan
Proses Decoding dilakukan dengan scanning menggunakan kamera yang ada pada 8
Latitude -7.273778 yang berada pada Jl. Permai Wisma 1, Mulyorejo.
Daftar Pustaka [1] Sumajaya, Tikak., 2010, Apa itu QRCode ?,
. [2] Kirkup, Mike, 2010, Calculate Distance, Bearing and More Between two Latitude/Longitude Point,
. [3] Panduan Pengembangan Visi Misi dan Tata Kerja Karyawan PT. Optima Motion Digital Edisi 2, Buku panduan PT. Optima Motion Digital, Surabaya, 2009.
Pada aplikasi, map dan marker berhasil ditampilkan dengan posisi Longitude dan Latitude yang sesuai baik untuk posisi teknisi (Gambar 21) maupun posisi unit (Gambar 22), beserta jarak perhitungan dengan Haversine Formula. Terbukti bahwa aplikasi dapat menampilkan map beserta marker dimana posisi teknisi dan posisi unit berada.
Gambar 21 Posisi Teknisi.
Gambar 22 Posisi Unit
5. Kesimpulan 1. Aplikasi ini dapat memberikan penugasan yang memiliki jarak terdekat dengan posisi teknisi, menggunakan Algoritma Haversine Formula. 2. Aplikasi dapat menampilkan Map dan memberi tanda Marker yang sesuai dengan posisi teknisi dan unit menggunakan GPS (Longitude dan Latitude). 3. Aplikasi ini dapat melakukan decoding QRCode dengan melakukan scanning pada gambar QR-Code. 4. Aplikasi dapat membantu meningkatkan efektifitas kerja teknisi di PT. Optima Motion Digital Surabaya 5. Aplikasi dapat membantu efisiensi biaya operasional yang ada di PT. Optima Motion Digital Surabaya.
9