Rancang Bangun Aplikasi Mobile Analisa Olahraga Sepak Bola Alfa Radito Prihartianto1) 1) S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya email: radito.alfa@gmail.com
Abstract: Sports Football is the most popular sport in Indonesia and even around the world. There are so many clubs that have a great coach, however there are still obstacles faced each coach one of them is the selection of players to fill the team. Selection of player who tends to be subjective is often a composition of players rarely change. So it is not uncommon potential player did not get a chance to show his skills. Application will be made using statistics and profile matching as a method for determining the core players and game reserves in the game as well as generate an analysis that can assist coaches in analyzing the game and can also provide a solution to solve the problems faced by the team. Keywords: Football, Coach, Statistic, Profile Matching, Mobile Sepak
cabang
Seluruh aktifitas di atas masih dilakukan
olahraga yang menampilkan dua tim
secara manual dengan dicatat pada suatu
dimana masing-masing tim terdapat 11
buku catatan baik oleh pelatih maupun
pemain inti, minimal 3 sampai maksimal
assisten pelatih dan tidak semua aspek
7 pemain cadangan, 1 pelatih, dan staf
dapat tercatat dengan baik, sehingga
lain seperti : assisten pelatih dan tim
pelatih kerap salah menentukan strategi
medis. (FIFA 2011:17) Olahraga ini
atau strategi tidak berjalan dengan baik
sangat digemari banyak orang, baik dari
karena
kurangnya
Indonesia maupun seluruh dunia. Dalam
didapat
saat
olahraga sepak bola dibutuhkan suatu
pertandingan berlangsung.
strategi
bola
matang
mendalam,
dan
juga hal
adalah
analisa itu
yang
pun
juga
informasi
latihan
maupun
yang saat
Menurut Jozef Sneyers (1989:18) ada
beberapa
aspek
yang
dilakukan ketika pertandingan sedang
dipertimbangkan
berlangsung.
melihat
menentukan apakah seorang pemain
kondisi tim dan permainan tiap pemain,
harus diganti atau tidak dalam suatu
mempelajari
hingga
pertandingan, apakah pemain tersebut
bagaimana menentukan strategi bermain.
pantas dalam starting line-up atau hanya
Dimulai
strategi
dari
lawan,
pelatih
harus untuk
1
berada di bangku cadangan. Dimana
sehingga
beberapa aspek tersebut adalah : passing,
menentukan pemain mana yang pantas
positioning,
masuk tim inti dan pemain mana saja
tackling,
ball
control,
heading,
dan
shooting,
goalkeeping
sulit
yang pantas
bagi
pelatih
masuk
tim
untuk
cadangan.
(khusus penjaga gawang), selain itu
Masalah lain yang muncul adalah ketika
aspek mental dan aspek fisik juga
pelatih harus menentukan pemain mana
mempengaruhi
yang
kriteria
pemilihan.
harus
diganti
pada
saat
Selama masa latihan, pelatih akan
pertandingan sedang berlangsung dan
menilai pemain berdasarkan dari aspek
pemain cadangan mana yang tepat untuk
di atas, sehingga hasil akhirnya adalah
menggantikan pemain tersebut. Pada
pelatih dapat menentukan posisi yang
saat pelatih melakukan evaluasi juga
cocok untuk seorang pemain dan strategi
terdapat permasalahan, pelatih kurang
apa yang cocok untuk pemain tersebut.
mendapat catatan data faktual tentang
Sedangkan saat pertandingan, pelatih
performa tim pada saat pertandingan.
tidak bisa memantau dengan baik seperti
Oleh sebab itu diperlukan suatu aplikasi
pada saat latihan, hal ini dikarenakan
pencatatan dan pendukung keputusan
pelatih sibuk mengarahkan pemainnya
agar
atau disebabkan hal lainnya yang di luar
performa tim dan mengambil keputusan
teknis. Sehingga selama pertandingan
yang tepat sehingga bisa menerapkan
pelatih hanya mendapat sedikit informasi
strategi yang sesuai.
tentang pertandingan yang seharusnya
pelatih
dapat
mengevaluasi
Seperti dijelaskan di atas terdapat
dapat membantu untuk melakukan rotasi
aspek-aspek
pemain, merubah strategi, atau membaca
pertimbangan seorang pelatih untuk
pola
saat
menilai seorang pemain. Dari analisis
melakukan
terhadap aspek-aspek tersebut dapat
kesalahan strategi akibat kurangnya
menghasilkan suatu gambaran tentang
informasi, maka hal ini bisa merugikan
kondisi tim, karakter bermain per-
tim dan juga merugikan pelatih itu
individu, dan pola permainan tim. Ketika
sendiri.
berada pada suatu pertandingan pelatih
permainan.
pertandingan
Dan pelatih
Permasalahan
apabila
muncul
yang
menjadi
bahan
ketika
tidak bisa menganalisa sebaik saat
banyak pemain yang harus dipilih,
sedang berlatih dikarenakan kondisi
2
yang sangat berbeda dengan saat latihan.
penentuan pemain cadangan, penentuan
Hal ini bisa menyebabkan kesalahan
pergantian pemain saat pertandingan,
strategi karena apa yang terjadi di
dan hasil statistik pertandingan yang
lapangan saat sedang bertanding sangat
dapat menjadi bahan evaluasi bagi
jauh berbeda pada saat latihan. Untuk itu
pelatih kepada para pemain.
diperlukan
suatu
catatan
tentang
informasi yang mencakup seluruh tim pada saat pertandingan berlangsung. Catatan tersebut harusnya berisi tentang data dan fakta yang terjadi di lapangan. Untuk
membuat
diperlukan
suatu
catatan
tersebut
metode
statistika
sehingga menghasilkan informasi yang
LANDASAN TEORI 1. Statistika Deskriptif Adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Pengklasifikasian menjadi statistika inferensia
terukur dan nyata. Aplikasi analisa sepak bola ini
Sistem
Informasi
STIKOM
Surabaya, tahun 2004. Aplikasi tersebut membahas tentang penentuan strating line-up.
Dimana
penentuannya
berdasarkan dari tiga faktor yaitu skill, mental, dan non-teknis (wasit, kondisi lapangan, dll). Permasalahan muncul ketika
pemain
menampilkan
yang performa
terpilih terbaik
tidak saat
pertandingan, sehingga membuat pelatih kerepotan untuk mencari penggantinya. Dengan adanya aplikasi analisa olahraga sepak bola ini diharapkan dapat membantu pelatih mengambil suatu
dan
dilakukan
statistika berdasarkan
aktivitas yang dilakukan. Statistika
pernah dibuat oleh saudara Abdul Mujib, Sarjana
deskriptif
deskriptif
hanya
memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia
atau kesimpulan
apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang
sering
muncul
adalah,
tabel,
diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran. Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan
rapi
serta
dapat
memberikan
informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran
keputusan dalam penentuan pemain inti,
3
pemusatan data, ukuran penyebaran data,
oleh suatu posisi. Kemampuan tersebut
serta kecenderungan suatu gugus data.
haruslah dapat dipenuhi oleh pemain.
Dibutuhkan suatu data statistik agar
dapat
statistika.
melakukan Menurut
perhitungan
Afgani
pada
Dalam proses profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan
antara
kemampuan
http://muhammadwinafgani.com/ untuk
individu ke dalam kemampuan posisi
dapat dikatakan data statistik, angka
sehingga dapat diketahui perbedaan
tersebut haruslah menunjukkan dari
kemampuannya
suatu penelitian yang bersifat agretatif
semakin kecil gap yang dihasilkan maka
serta
bobot nilainya semakin besar yang
mencerminkan
suatu
kegiatan
dalam
(disebut
juga
gap),
berarti memiliki peluang lebih besar
bidang
atau
lapangan
tertentu.
untuk pemain menempati posisi tersebut.
Pengertian agretatif ada dua, yaitu :
Adapun
aplikasi
yang
akan
1. Penelitian boleh hanya satu individu
dibuat adalah software profile matching
saja tetapi pencatatannya harus
yang berfungsi sebagai alat bantu untuk
dilakukan lebih dari satu kali.
mempercepat proses matching antara
2. Penelitian hanya dilakukan satu kali
profil posisi (soft kemampuan posisi)
saja tetapi individunya lebih dari satu.
dengan profil pemain (soft kemampuan
Seperti
pemain) sehingga dapat memperoleh
yang dijelaskan oleh Budi
Murtiyasa
(dalam
Matematika
dan
informasi lebih cepat, seperti untuk
Statistika, 2006:20) data statistik dapat
mengetahui
digolongkan
posisi dengan pemain yang bermain
berdasarkan
sifat,
cara
penyusunan,dan waktu pengumpulannya.
dalam
gap
kemampuan antara
posisi
tersebut.Dalam
permasalahan kali ini, terdapat 3 aspek yang menentukan dalam proses profile
2. Profile Matching Profile proses
matching
yang sangat
manajemen (SDM),
merupakan
Sumber dimana
suatu
matching.
penting dalam Daya
Manusia
terlebih
dahulu
ditentukan kemampuan yang diperlukan
2.1. Aspek Teknikal Adalah aspek yang menggambarkan semua
kemampuan
teknik
individu
dalam sepak bola, menurut Paul Buckle
4
(1989:9) aspek teknikal (ketrampilan)
pemain untuk mencetak gol ke gawang lawan.
terbentuk dari beberapa aspek dan aspek – aspek tersebut dapat dilihat dalam
Block
Ketangkasan seorang pemain dalam menggagalkan tembakan lawan atau memotong umpan.
Long Passing
Kemampuan seorang pemain untuk melakukan umpan jauh.
Ball Possession
Kemampuan seorang pemain menguasai bola pada saat mendapat tekanan.
Turn Over
Kemampuan seorang pemain untuk merebut bola dari lawan.
Through Passing
Kemampuan seorang pemain dalam memberikan umpan terobosan.
Grab
Kemampuan seorang pemain dalam menangkap/merebut bola.
Crossing
Kemampuan seorang pemain dalam melakukan umpan silang pada daerah pertahanan lawan.
Table 2.1. Table 2.1 Aspek Teknikal Aspek Short Passing
Dribbling
Tackling
Control
Shooting Accuracy
Heading
Set Pieces
Finishing
Keterangan Kemampuan seorang pemain untuk membagi/mengoper bola kepada teman satu tim. Kemampuan seorang pemain untuk membawa bola dan melewati hadangan lawan. Kemampuan seorang pemain untuk memotong/menghentikan pergerakan lawan. Kemampuan seorang pemain dalam penerimaan bola yang menuju padanya. Kemampuan seorang pemain dalam melakukan tendangan ke gawang lawan. Kemampuan seorang pemain dalam melakukan pertarungan udara, kontrol, operan, atau mencetak gol dengan menggunakan kepala. Kemampuan seorang pemain untuk melakukan tendangan bebas atau sepak pojok.
2.2. Aspek Mental Kerja Menggambarkan
daya
tahan,
ketekunan, dan ketelitian kerja yang merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan, dimana menurut Robert L. Mathil (2006:87) pada mental kerja
Kemampuan seorang
5
memiliki aspek seperti terlihat pada
Keberanian
Merupakan energi positif yang dimiliki individu yang muncul dari keberaniannya terhadap kapasitas pribadi.
Kerja Tim
Menunjukkan kemampuan individu untuk bekerja sama secara berkelompok dengan individu yang lain untuk satu tujuan yang sama.
Antisipasi
Merupakan kecakapan dalam memprediksi suatu kejadian (akibat) dan mampu mengenali akan adanya gejalagejala perubahan.
Table 2.2. Table 2.2 Aspek Mental Kerja Aspek Energi Psikis
Ketelitian dan Tanggung Jawab
Kehati-hatian
Pengendalian Perasaan
Keterangan Mengungkap besarnya potensi energi kerja, terutama ketika dibawah tekanan. Menunjukkan adanya kesediaan bertanggung jawab, teliti, kepedulian, akan tetapi dapat berarti pula mudah dipengaruhi, labil, kurang waspada. Menunjukkan adanya kecermatan, hati-hati, konsentrasi, kesiagaan, dan kemantapan kerja terhadap pengaruh tekanan. Menunjukkan adanya ketenangan, penyesuaian diri, keseimbangan dan sebaliknya dapat berarti menggambarkan penuh temperamen, mudah terangsang, dan cenderung egois.
Konsentrasi
Merupakan kemantapan dalam memahami sesuatu persoalan.
Kestabilan
Menunjukkan kemampuan individu untuk mengerjakan tugas dengan irama kerja yang stabil.
2.3. Aspek Fisik Menggambarkan
kemampuan
fisik pemain, aspek fisik terdiri dari beberapa aspek yang dapat dilihat pada Table 2.3. Table 2.3 Aspek Fisik Aspek
Keterangan
Speed
Merupakan kelincahan berlari pemain pada saat menggiring bola maupun mengejar pergerakan lawan.
Jumping
Merupakan kemampuan melompat saat bola berada di udara.
Agility
Merupakan kelincahan membaca pergerakan 6
pemain lawan dan membaca arah bola. Stamina
NS NST =
Mengungkap besarnya potensi stamina pemain, terutama ketika bermain di lapangan.
IS
Keterangan: NST : Nilai rata-rata secondary factor teknikal NS : Jumlah total nilai secondary factor
2.4 Langkah Perhitungan Kemudian menjadi
aspek-aspek 2
bagian
ini,
dibagi
untuk
proses
teknikal IS : Jumlah item secondary factor Rumus di atas adalah rumus
perhitungannya dengan memilahnya ke
untuk menghitung core factor dan
dalam dua kelompok, yaitu:
secondary factor dari aspek teknikal.
a. Core Factor (Faktor Utama) Merupakan aspek yang paling menonjol/paling dibutuhkan oleh suatu posisi
yang
diperkirakan
dapat
menghasilkan kinerja optimal.
Rumus di atas juga digunakan untuk menghitung core factor dan secondary factor dari aspek mental kerja dan aspek fisik. Berdasarkan hasil dari 2 proses
Untuk menghitung Core factor
perhitungan
digunakan rumus:
dihitung NC NCT =
IC
Keterangan : NCT : Nilai rata-rata core factor teknikal
Secondary factor adalah itemitem selain aspek yang ada pada core factor. Untuk menghitung secondary factor digunakan rumus:
akan
totalnya
yang
berpengaruh
tiap-tiap
terhadap
profile.
Untuk
masing aspek, digunakan rumus: 60%NCT + 40%NST = NT (Nilai Total Aspek Teknikal) Hal yang sama juga dilakukan
IC : Jumlah item core factor b. Secondary Factor (Faktor Pendukung)
nilai
nantinya
menghitung nilai total dari masing-
NC : Jumlah total nilai core factor teknikal
lagi
diperkirakan kinerja
diatas
terhadap aspek mental kerja dan aspek fisik. Hasil akhir dari proses profile matching adalah rangking dari kandidat yang diajukan untuk mengisi suatu posisi
tertentu.
Penentuan
rangking
7
mengacu pada hasil perhitungan yang ditunjukkan pada rumus di bawah ini: Rangking = 20% NMK + 30%
Selain tabel patokan bobot nilai, ada patokan range persentase untuk menentukan
bobot
nilai.
Range
NF + 50% NT
persentase ini ditentukan oleh pelatih,
Keterangan:
sehingga range persentase akan tidak
NMK : Nilai Mental Kerja
sama tiap pelatih. Sedangkan untuk nilai
NF
: Nilai Fisik
presentase didapat dari perhitungan hasil
NT
: Nilai Teknikal
observasi selama di lapangan. Patokan
Setelah setiap kandidat mendapatkan
range presentase secara standar dapat
hasil akhir, maka dapat ditentukan
dilihat pada Table 2.5.
peringkat
atau
rangking
dari
tiap
kandidat dimana semakin besar nilai akhir,
maka
semakin
besar
diinginkan,
dan
begitu
NO
Range Presentase
Bobot Nilai
1 2 3 4 5 6
100% - 86% 85% - 76% 75% - 66% 65% - 56% 55%- 46% 45% - 0%
6 5 4 3 2 1
pula
kesempatan untuk menempati posisi yang
Table 2.5 Tabel Bobot Nilai Presentase
pula
sebaliknya. Adapun tabel sebagai patokan bobot nilai untuk perhitungan dari selisih gap. Patokan bobot nilai dapat dilihat
DESAIN SISTEM
pada Table 2.4
Pada perancangan proses sistem ini
Table 2.4 Tabel Bobot Nilai NO
Selisih Gap
Bobot Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
0 1 -1 2 -2 3 -3 4 -4 5 -5
6 5,5 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1
pertama
akan
aplikasi
dijabarkan
yaitu
arsitektur
gambaran
bagaimana
sistem
selanjutnya
akan
berjalan dijelaskan
umum dan urutan
proses yang terjadi pada aplikasi. 1. Arsitektur Aplikasi Arsitektur aplikasi dari aplikasi Analisis dan Statistik Sepak Bola dapat dilihat pada gambar 3.1.
8
System
INPUT
PROSES
OUTPUT
Manajemen Pemain
<<extend>>
List Pemain Inti
- Data Pemain - Aktivitas - Value Aktivitas - Data Area - Aspek Mental - Aspek Fisik
Manajemen Nilai Pemain
Pengguna
Menghitung performa pemain pada saat latihan
<
>
Memetakan area aktifitas
<>
List Pemain Cadangan
Melihat Pemain Inti Dengan Performa Buruk
Statistik Akurasi Passing, Akurasi Shooting, Dribbling, Penguasaan Bola, Finishing, Heading, Control, Turn Over, Tackling, Goalkeeping. Saat latihan
<> Melihat Pemain Alternatif Pengganti Pemain Inti
Menentukan Bobot Nilai Prosentase
Menentukan Core Factor dan Secondary Factor
Proses pemetaan Area Aktivitas pemain saat latihan
Peta Area Aktivitas saat latihan
Menentukan Standar Nilai Profil Posisi
Statistik Akurasi Passing, Akurasi Shooting, Dribbling, Penguasaan Bola, Finishing, Heading, Control, Turn Over, Tackling, Goalkeeping. Saat pertandingan
Menghitung performa pemain pada saat pertandingan
Admin
Melihat Daftar Pemain Inti
Melihat Daftar Pemain Cadangan Melihat Statistik Pemain
Gambar 3.2. Use Case Diagram
Pemain Inti dengan performa buruk Perhitungan pemilihan pemain cadangan untuk mengganti pemain inti.
Pemain alternatif untuk menggantikan pemain inti
Proses pemetaan Area Aktivitas pemain saat pertandingan
Peta Area Aktivitas saat pertandingan
HASIL DAN PEMBAHASAN Manajemen Pemain Hasil tampilan untuk manajemen pemain diantaranya tambah, hapus, dan
Gambar 3.1. Arsitektur Aplikasi
ubah. Dapat dilihat pada gambar 4.1.
2. Use Case Diagram Kemampuan
system
untuk
berinteraksi dengan pengguna dan admin dapat digambarkan dalam use case diagram pada gambar 3.2. Pada gambar tersebut,
terdapat
dua
aktor,
yaitu
pengguna dan admin.
Gambar 4.1. Manajemen Pemain
9
Penilaian Pemain Sebelum menilai pemain pengguna menentukan formasi, pemain, dan aspek yang dinilai. Penilaian pemain dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.3. Penilaian Teknik
2. Penilaian Mental Selanjutnya pengguna dapat menilai mental dari pemain yang telah dipilih. Penilaian teknik dapat dilihat pada Gambar 4.2. Penilaian Pemain
gambar 4.4.
1. Penilaian Teknik Pengguna dapat menilai teknik dari pemain yang telah dipilih. Penilaian teknik dapat dilihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.4. Penilaian Mental
10
3. Penilaian Fisik Selanjutnya pengguna dapat menilai fisik dari pemain yang telah dipilih. Penilaian teknik dapat dilihat pada gambar 4.5.
Gambar 4.6. Detil Nilai 2. Statistik Grafik Nilai Selain pengguna dapat melihat detil nilai Gambar 4.5. Penilaian Fisik
pemain, pengguna juga dapat melihat
Hasil Penilaian
statistik grafik nilai pemain. Hasil
1. Detil Nilai
statistik grafik nilai dapat dilihat pada
Setelah melakukan penilaian, pengguna
gambar 4.7.
dapat melihat detil nilai pemain dari hasil penilaian sebelumnya. Hasil detil nilai dapat dilihat pada gambar 4.6.
Gambar 4.7. Statistik Grafik Nilai
11
2.
3. Penentuan Tim
Berdasarkan hasil uji coba, dengan
Dari penentuan tim, pengguna akan
menggunakan
mendapat
profile
matching terbentuk suatu aplikasi
matching yang menentukan anggota tim
sistem pendukung keputusan yang
inti dan tim cadangan. Hasil penentuan
dapat
tim dapat dilihat pada gambar 4.8.
sesuai
hasil
perhitungan
metode
menyeleksi untuk
profile
pemain
yang
ditempatkan
pada
diberikan
untuk
posisi tertentu.
SARAN Saran
yang dapat
pengembangan lebih lanjut antara lain: 1.
Mengembangkan aplikasi dengan membuat database server digunakan
untuk
yang
keperluan
menyimpan dan mengambil data. Sehingga
apabila
pengguna
mengganti device atau memasang ulang aplikasi, maka tidak perlu takut kehilangan data yang sudah Gambar 4.8. Penentuan Tim
tersimpan. 2.
KESIMPULAN
Mengembangkan aplikasi dengan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
menambahkan modul yang dapat
pembuatan aplikasi analisis sepak bola
melakukan observasi pada pihak
ini sesuai uji coba adalah sebagai
lawan. Sehingga pengguna juga
berikut:
dapat mengetahui kelebihan dan
1.
Berdasarkan
hasil
uji
kelemahan lawan.
coba,
didapatkan bahwa Aplikasi Analisis
3.
Mengembangkan aplikasi dengan
Sepak Bola yang telah dibuat,
menambahkan desain interaksi yang
mampu berjalan pada sistem operasi
lebih baik dan menarik. Sehingga
Android versi 2.2.
pengguna
lebih
nyaman
dalam
menggunakan aplikasi.
12
DAFTAR PUSTAKA Android Developers. 2010. Android SDK Docs. http://www.android.com/ diakses tanggal 18 April 2012 Blackduck. 2012. Android – Opporunity, Complexity, and Abundance. http://ducks.blackducksoftware. com/~whitepapers/WP-AND0910-UL-AC-W.pdf diakses tanggal 19 April 2012 Buckle, Paul. 1982, SEPAKBOLA : Keterampilan, Taktik, Fakta. London: WHSMITH DiMarzio, Jerome. 2008. Android A Programmer’s Guide. USA America: The McGraw-Hill Companies. FIFA. 2011. Laws Of The Game 20112012. http://www.fifa.com/mm/document/affe deration/generic/81/42/36/lawso fthegame_2011_12_en.pdf diakses tanggal 6 Maret 2012 Johnson,
Chris. 2009. Assigning Positions. http://www.soccerxpert.com/so ccertips/id1215.aspx diakses tanggal 29 Mei 2012
Mathil,
Robert L., 2006, Human Resource Management, Singapore: Cangage Learning.
Martiningtyas, Nining, 2004, Buku Materi Kuliah STIKOM Statistika, STIKOM Surabaya, Surabaya. Murtiyasa, Budi. 2006, Matematika dan Statistika. Bandung: Alfabeta Scheunemann, Timo. 2008, Dasar Sepakbola Modern. Malang: Dioma Media. Sholiq, Muhammad. 2006, Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML.Yogyakarta: Graha Ilmu. Sneyers, Jozef. 1989, Petunjuk dan Latihan Kesebelasan Sepakbola. Jakarta: Rosda Jaya Putra. Suryadi, Kadarsah. & Ramdhani, Ali. 2000. Sistem Pendukung Keputusan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
13