RANCANG BANGUN APLIKASI BERBASIS ANDROID PERHITUNGAN PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT SYARIAT ISLAM
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Satriyo Akbar Supriyono 11.11.5506
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
RANCANG BANGUN APLIKASI BERBASIS ANDROID PERHITUNGAN PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT SYARIAT ISLAM Satriyo Akbar Supriyono1), Tonny Hidayat2), 1,2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected]),
Abstract - Studies of inheritance is one of the science that should be learned by the Muslims, at least there is someone who knows in detail and are able to explain or provide solutions in case of problems about the beneficiary. Discussion of inheritance is crucial that could lead to conflicys and cause enmity within the family, therefore faraidh science needs to be learned and understood. Appeared some problems, because many people have yet to understand the science of inheritance and difficult calculation implemented the Division of the inheritance manually and takes a long time, because in the process of calculation implemented the Division of the inheritance, one must understand the science of faraidh first. By utilizing the technology development of android based smartphone, created a system which facilitates the calculation of inheritance according to Islamic shari’a. System development methods used in this research is the development of system SDLC waterfall model and Applications used in building the system is Adobe Flash CS6. The resulting application will be implemented on the device android smartphone. This application will help the process of calculating inheritance quickly and can be used to study faraidh anywhere, anytime. Keywords: Mobile Application, Android Application, Faraidh Application, SDLC, Adobe Flash CS6 1. Pendahuluan Perkembangan Smarthphone menjadi trend tersendiri dari perjalanan perkembangan teknologi komunikasi. Smartphone bisa dibilang adalah generasi penerus handphone yang ada sebelumnya. Smartphone identik dengan semakin banyak fitur canggih yang disedikan, kemampuan pemrosesan data yang makin canggih, serta penggunaan sistem operasi tertentu pada perangkatnya.[1] Smartphone dengan sistem operasi android hingga saat ini masih memuncaki daftar smartphone dengan sistem operasi android yang banyak digunakan diseluruh dunia.[2] Hal ini dikarenakan, beragam aplikasinya yang gratis yang tersedia dan terupdate untuk memenuhi kebutuhan para pengguna android, banyaknya pilihan smartphone berbasis android,
[email protected])
sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi para penggunanya. Sifatnya yang open source memungkinkan semua orang bisa membangun aplikasi, hal ini karena tools untuk membangun aplikasi berbasis android telah banyak tersedia. Di lansir id.techinasia.com, salah satu banyaknya pengguna smartphone android adalah meningkatnya pengembang aplikasi atau developer. Ilmu waris (faraidh) merupakan salah satu ilmu yang harus dipelajari setiap muslim. Hal ini merupakan perintah dari Allah SWT yang harus dilaksanakan seperti halnya mengerjakan sholat, puasa, zakat, dan haji. Hal ini dikarenakan ilmu waris sudah ada ketentuan yang telah dijabarkan dalam Al Qur’an dan Hadits. Pembagian harta warisan di dalam Al Qur’an dikenal dengan istilah hududallah yaitu ketentuan yang ditetapkan oleh Allah SWT (QS: Annisa, 13-14). Ilmu waris merupakan salah satu ilmu yang harus dipelajari oleh setiap orang Islam, minimal ada seseorang yang mengetahui secara detail dan mampu menjelaskan atau memberikan solusi apabila terjadi permasalahan soal waris. Dan Rasulullah SAW sendiri bersabda “pelajarilah AlQur’an dan ajarkanlah kepada manusia. Pelajarilah ilmu faraidh dan ajarkanlah kepada manusia, karena sesungguhnya saya orang yang akan direnggut (diwafatkan Allah), sedangkan ilmu faraidh akan diangkat (dihilangkan) Allah. Hampir saja dua orang bertengkar tentang pembagian harta pusaka, maka mereka berdua tidak menemukan seorangpun yang sanggup menfatwakannya kepada mereka. “ (HR: Ahmad, Nasai, dan ad-daruquthny). Hadist tersebut dapat dipahami yang mana pembahasan mengenai harta warisan merupakan hal krusial yang bisa mengakibatkan pertikaian dan menyebabkan permusuhan dalam rumah tangga, oleh karena itu ilmu faraid perlu di pelajari dan pahami. Akan tetapi muncul beberapa masalah, dikarenakan banyak orang belum memahami ilmu waris dan sulit diimplementasikan perhitungan pembagian warisannya secara manual serta membutuhkan waktu yang lama, karena dalam proses perhitungan pembagian warisan seseorang harus memahami ilmu faraidh terlebih dahulu seperti: penentuan siapa yang berhak menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, dan penentuan bagian masing – 1
masing ahli waris untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya. Sedangkan untuk mencari yang ahli dalam bidang waris ini pun tidak setiap orang bisa menguasainya. Oleh karena itu muncul sebuah pemikiran bagaimana memanfaatkan perkembagan teknologi komunikasi untuk mempermudah orang dalam mempelajari atau menerapkan kaidah ilmu waris ini dalam sebuah bentuk aplikasi mobile berbasis android sehingga dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.
waris ini sehingga para ahli fiqh telah mendalami masalahmasalah yang berpautan dengan warisan dan menjadikan ilmu ini suatu ilmu yang berdiri sendiri dan menamakannya ilmu faraidh.[3] 2.2.2 Pentingnya Ilmu Faraidh Menurut Tuwaijri (Ziyad dan Latif, 2012, h.5) Ilmu Faraidh termasuk ilmu yang paling mulia tingkat bahayanya, paling tinggi kedudukannya, paling besar ganjarannya, oleh karena pentingnya, bahkan sampai Allah sendiri yang menentukan takarannya.[4]
2. Landasan Teori 2.1 Tijauan Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh Irwansyah, dkk (2012), mengenai Aplikasi Penentuan Waris Pada Perangkat Mobile Menggunakan Java (J2ME). Sistem yang dibuat mampu menghitung jumlah bagian harta setiap setiap ahli waris dan terdapat menu deskripsi sebagai acuan dalam warisan. Aplikasi yang dibangun digunakan pada perangkat mobile java, materi ilmu faraidh masih sedikit, dan tidak ada fitur yang dapat menghitung jumlah pengeluaran harta waris sebelum diwarisi, seperti : Pengeluaran biaya untuk penyelenggraan jenazah, biaya untuk membayar hutang dan wasiat sehingga diperoleh hasil jumlah harta waris bersih. Penelitian yang dilakukan oleh Irwansyah Kurniadi, Irawan (2012), mengenai Rancang Bangun Aplikasi Perhitungan Pembagian Harta Waris Secara Islami Berbasis JAVA ME. Sistem yang dirancang mampu menghitung besarnya jumlah hasil perhitungan pembagian harta warisan yang akan didapat oleh setiap ahli waris, aplikasi ini dapat memberikan informasi pengetahuan tentang Faraidh. Aplikasi yang dirancang digunakan pada perangkat mobile java, dan tidak ada dan tidak ada fitur yang dapat menghitung jumlah pengeluaran harta waris sebelum diwarisi, seperti : Pengeluaran biaya untuk penyelenggraan jenazah, biaya untuk membayar hutang dan wasiat sehingga diperoleh hasil jumlah harta waris bersih. Penelitian yang dilakukan oleh Irwansyah Kurniadi, Saputra E W (2010), Mengenai Rancangan Aplikasi Mobile Untuk Perhitungan Warisan Menggunakan Teknologi J2ME. Aplikasi ini sangat mambantu ahli waris atau pengguna dalam menghitung warisan berdasarkan hukum Islam. Namun Aplikasi yang dirancang tidak terdapat fitur materi ilmu-ilmu faraidh.
2.2.3 Sumber-sumber Hukum Waris 1. Sumber Al-Qur’an (QS An-Nissa’ 4:11,12,176) 2. Sumbert As-Sunnah 3. Ijma
2.2.4 Rukun Waris Untuk dapat menerima pusaka, harus memenuhi beberapa rukun, beberapa sebab, beberapa syarat dan beberapa penghalang. Ada tiga rukun: 1. Muwarits, orang yang meninggalkan hartanya. 2. Warits, orang yang ada hubungan dengan orang yang telah meninggal, seperti kekerabatan (hubungan darah) dan perkawinan.
3. Mauruts, harta yang menjadi pusaka.[3] 2.2.5 Penyebab Waris Sebab-sebab seseorang menerima warisan atau pusaka menurut syariat islam ada tiga: 1. Nikah, dengan akad yang benar atau sah, maka suami bisa mendapat harta warisan istrinya dan istripun bisa mendapat jatah dari suaminya. 2. Nasab (keturunan) atau perwalian, yaitu kerabat dari arah atas seperti kedua orang tua, keturunan seperti anak, ke arah samping seperti saudara, paman serta anak-anak mereka. 3. Budak, yaitu ashobah yang disebabkan kebaikan seseorang terhadap budaknya dengan menjadikannya merdeka, maka dia berhak untuk mendapatkan waris jika tidak ada ashobah dari keturunannya atau tidak adanya ashab furudh.[4]
2.2 Ilmu Faraidh 2.2.1 Tentang Ilmu Faraidh Shddieqy (2010, h.5) Faraidh jamak dari Faridhah. Kata ini diambil dari fardhu. Fardhu dalam istilah ulama fiqh mawaris ialah bagian yang telah ditetapkan oleh syara’. Untuk waris seperti nishfu(1/2), rubu’1/4). Masalah-masalah mawaris di dalam syariat islam, merupakan salah satu pembahasan ilmu fiqh yang terpenting. Pentingnya ilmu
2.2.6 Penghalang Pusaka ( Ta’rif Hajb) Hajb dalam bahasa arab, adalah mencegah, menutup dan menghalangi. Orang yang menjadi penghalang disebut hajb dan orang yang dicegah atau ditutup dinamakan mahjub. Menurut istilah ulama mawaris (faraidh), adalah mencegah
2
dan menghalangi orang-orang tertentu dari menerima seluruh pusaka semuanya karena ada seorang yang lain.[3]
yang harus diselesaikan berkenaan dengan pewaris, yakni meliputi : 1. Tajhiz atau Biaya perawatan jenazah 2. Hutang pewaris 3. Wasiat pewaris 1/3 dari Tirkah.[1]
2.2.7 Pembagian Warisan Warisan terbagi menjadi dua bagian yaitu dengan Fardh (ditentukan) dan dengan ta’sib (tersisa).
3.2 Analisis Sistem 3.2.1 Analisis SWOT Analisis SWOT merupakan metode perencanaan srategis yang digunakan untuk melakukan evaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threat) dalam suatu proyek. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mendukung dan menghambat tujuan tersebut.
2.2.8 Aturan Pembagian Warisan Biaya perawatan jenazah, membayar hutang dan wasiat harus dipenuhi terlebih dahulu. Kemudian harta pusaka dibagikan kepada ahli waris yang berhak. Berdasar ayatayat Al-Qur’an mengenai waris, para ahli fiqh menentukan aturan pembagian harta waris sebagi berikut (Fatchurrochman, 2007, h. 38-41):[3] 2.3 Android 2.3.1 Tentang Android Menurut Nazrudin Safaat H (Ichwan dan Hakiky, 2011, h. 15.) “Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi,middleware, dan aplikasi.”[6]
3.2.2 Analisis Kebutuhan Sistem Analisi kebutuhan sistem adalah untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk merealisasikan sistem yang akan di bangun, dalam bagian ini akan di bagi menjadi dua bagian yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional.
2.4 System Development Life Cycle (SDLC) Sukamto, dkk (2011, h. 533) System Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah model konseptual yang digunakan dalam pengelolaan projek yang menggambarkan tahapantahapan yang dilibatkan dalam projek pengembangan sistem informasi dari studi kelayakan awal sampai maintenance dari aplikasi.[7] Model air terjun (waterfall) adalah suatu proses pembuatan sistem informasi secara terstruktur dan berurutan dimulai dari penentuan masalah, analisa kebutuhan, perancangan implementasi, integrasi, uji coba sistem, penempatan dan pemeliharaan.[8]
3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Perancangan UML Perancangan Aplikasi Faraidh ini menggunakan metode Unified Modeling Language (UML) yang menggunakan sekumpulan diagram untuk memodelkan sistem. UML dalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan proses dari analisis dan desain berorientasi objek. 3.3 Perancangan Interface
2.5 UNIFIED MODELING LANGUANGE (UML) 2.5.1 Pengertian UML (S A Rosa dan Shalahuddin, 2011, h. 118) Unified Modeling Languange (UML) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung, UML adalah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek. .[9]
Gambar 1. Menu Utama Aplikasi Faraidh Keterangan gambar: 1. Background dari aplikasi 2. Icon gambar Aplikasi 3. Button Menu Ilmu-Ilmu Faraid 4. Button Menu Kalkulator 5. Button Menu About 6. Button Exit
3. Analisis dan Perancangan 3.1 Tinjauan Umum Hak-hak yang harus didahulukan sebelum para waris menerima harta bagiannya ada tiga. Menurut istilah sebagain besar ulama harta warisan disebut tirkah. Sebelum harta warisan itu dibagikan kepada ahli warisnya ada beberapa hal
3
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi Pada tahap ini harus dipastikan program telah sesuai dengan perencanaan yang sudah kita analisisi pada bab sebelumnya. Tujuan dari tahap implementasi adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Setelah itu baru dilakukan tahapan pengujian sistem guna meminimalisir segala kemungkinan kesalah yang terjadi. 4.1.1 Implementasi Program Implementasi program adalah tahap untuk membangun sistem sehingga dapat dijalankan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya.
Gambar 3. Air For Android Setting 4.2.3 Black Box Testing Pengujian Blackbox dilakukan untuk mengetahui apakah program yang dibuatsudah sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya. Pengujian di lakukan pada seluruh modul program. Dalam uji coba kasus ini,aplikasi akan di uji dari segi fitur dan elemen-elemen yang terdapat dalam aplikasi faraidh berbasis android.
4.1.2 Implementasi Interface
4.2.4 Studi Kasus Seorang suami meninggalkan jumlah harta warisan Rp.65.000.000. Dan ahli waris Ayah, Ibu, Istri dan Seorang Anak Laki-laki. Berapakah bagian harta masing-masing para ahli waris. 1. Perhitungan manual. Jumlah Total Harta Warisan : Rp.65.000.000 Hutang Berkaitan : Rp.1.000.000 Hutang Tidak Berkaitan : Rp.1.000.000 Biaya Pemakaman : Rp.2.000.000 Wasiat maksimal 1/3 : Rp.1.000.000 Sisa harta yang dibagi : Rp.60.000.000 Diketahui: Ayah 1/6 = 1/6 x 24 = 4
Gambar 2. Menu Utama Aplikasi Faraidh 4.2 Pengujian Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan fungsinya atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan metode blackbox testing dan whitebox testing. 4.2.1 White Box Testing White box testing merupakan pengujian yang dilakukan untuk menguji prosedur – prosedur yang ada. Alur logika yang dilakukan oleh setiap bagian prosedur diuji dengan
4/24 x 60.000.000 = Rp. 10.000.000 Bagian Ibu 1/6 = 1/6 x 24 = 4
memberikan kondisi yang spesifik.
4/24 x 60.000.000 = Rp. 10.000.000
4.2.2 Membuat File AplikasiFaraidh.apk Pada tahap ini aplikasi akan di publish agar bisa dibuka di smartphone berbasis android dengan ekstensi file (.apk).
Bagian Istri 1/8 = 1/8 x 24 = 3 3/24 x 60.000.000 = Rp. 7.500.000 Anak laki-laki 60.000.000 – 10.000.000 - 10.000.000 – 7.5000.000 = 32.500.000 Jadi bagian setiap ahli waris adalah Ayah mendapatkan bagian Rp.10.000.000, Ibu mendapatkan bagian Rp.
4
10.000.000, Istri mendapatkan bagian Rp.7.500.000 dan Anak Laki-laki mendapatkan bagian Rp.32.500.000. 2. Aplikasi Faraidh
4.3 Instalasi Instalasi adalah proses memasang aplikasi pada perangkat android sehingga aplikasi dapat digunakan sesuai fungsinya. Langkah instalasi sangat mudah bagi pengguna. Berikut langkah langkah proses instalasi program pada smartphone berbasis android. Berikut Langkah-langkahnya: 1. Pilih dan klik Aplikasi AplikasiFaraid.apk yang telah tersimpan pada memori smartphone, melalui file menager. Klik file tersebut dan kemudian install. Perlu diperhatikan bila pengguna menggunakan smartphone dengan system operasi Android versi 2.2 sampai versi 4.3, pengguna tidak perlu mengistall terlebih dahulu aplikasi perantara Adobe Air. Sebaliknya jika pengguna menggunakan smartphone dengan system operasi Android versi 4.4 sampai versi 5.0, pengguna terlebih dahulu menginstall aplikasi perantara Adobe Air bila menggunakan Aplikasi Faraidh.
Gambar 4. Input Total Harta Warisan
2. Proses install selesai dan aplikasi siap digunakan. 4.4 Pemeliharaan Pemeliharaan sistem dilakukan oleh pengembang secara teratur. Pemeliharaan sistem dimaksudkan agar sistem yang telah dibangun tetap berjalan dengan optimal dan tanpa gangguan atau kesalahan yang berasal dai sistem sendiri, maupun secara teknis pengelolaan sistem.
Gambar 5. Input Kewajiban Mawarist
5. Penutup 5.1 Kesimpulan Dari uraian dan penjelasan serta pembahasan keseluruhan materi pada bab-bab sebelumnya dan dalam pengakhiri pembahasan “RANCANG BANGUN APLIKASI BERBASIS ANDROID PERHITUNGAN PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT SYARIAT ISLAM” maka penyusun mengambil kesimpulan bahwa : 1. Menghasilkan Aplikasi Faraidh berbasis android perhitungan pembagian harta warisan menurut syariat islam yang di implementasikan pada smartphone dengan Extensi file AplikasiFaraidh.apk 2. Aplikasi ini menyediakan fitur-fitur Ilmu-ilmufaraidh untuk mempelajari ilmu faraidh dan fitur hitung waris untuk mempermudah perhitungan pembagian harta warisan 3. Dalam metode pengembagan system penulis menggunakan System Development Life Cycle (SDLC). 4. Aplikasi yang digunakan dalam merancang aplikasi faraidh adalah Adobe Flash CS6 dan Actionscript 3.0. 5. Bagi pengguna menggunakan smartphone dengan system operasi Android versi 2.2 sampai versi 4.3, pengguna tidak perlu mengistall terlebih dahulu aplikasi perantara Adobe Air. Sebaliknya jika pengguna menggunakan
Gambar 6. Input Ahli waris
Gambar 7. Hasil Perhitungan
5
smartphone dengan system operasi Android versi 4.4 sampai versi 5.0, pengguna terlebih dahulu menginstall aplikasi perantara Adobe Air bila menggunakan Aplikasi Faraidh. 6. Direkomendasikan spesikasi smartphone android yang digunakan untuk implementasi aplikasi faraidh menggunakan layar 5” ke atas, agar tampilan lebih baik. 5.2 Saran Berikut ini beberapa saran yang bertujuan mengembangkan aplikasi Faraidh ini: 1. Aplikasi menyediakan fasilitas menghitung pembagian harta warisan untuk masalah Radd dan Aul. 2. Aplikasi sebaiknya ditambahkan fitur yang dapat menghitung tidak hanya berupa nominal uang saja tetapi dalam bentuk barang seperti : tanah, rumah dan lain sebagainya. 3. Aplikasi dapat menyimpan data pada setelah melakukan hasil perhitungan dan menambah data, edit dan menghapus data.
Biodata Penulis Satriyo Akbar Supriyono, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Tonny Hidayat, saat ini menjadi dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika, lulus tahun 2007 dan Magister Komputer (M.Kom), Jurusan Teknik Informatika, lulus tahun 2011.
Daftar Pustaka [1] [2]
[3]
[4] [5]
[6]
[7]
[8] [9]
Pradana Pandu, 2013. Mengenal Android Lebih Dekat. Yogyakarta: Skripta Media Creative. StatCounter Global Stats, http://gs.statcounter.com/#mobile_os-ww-yearly2012-2015, diakses tanggal 29 Agustus 2015. Ash-Shddieqy Muhammmad Teungku, 2010. Fiqh Mawaris “Hukum Pembagian Warisan Menurut Syariat Islam”. Semarang: Pustaka Rizki Putra. Tuwaijiri, 2012. Ringkasan Fiqh Islam 5 Ilmu Waris. Fatchurrochman, 2007. Sistem Waris “Desain Aplikasi Berorientasi Objek Menggunakan Bahasa Java”. Malang: UIN-Malang Press. Ichwan dan Hakiky, 2011. Pengukuran Kinerja Goodreads Application Programming Interface (API) Pada Aplikasi Mobile Android (Studi Kasus Untuk Pencarian Data Buku). Vol. 2, No. 26. Institut Teknologi Nasional Bandung: Jurnal Informatika. Sukamto dkk, 2011. Pemanfaatan E-learning Sebagai Pendukung Program Polines Smartcampus. Vol. 5. No. 2. Politeknik Negeri Semarang: Jurnal Informatika. Wahana komputer, 2005. Seri Buku Pintar Menjadi Seorang Desainer Web. Yogyakarta: Andi Rosa, A.S. dan Shalahuddin M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
6