NAMA NIM KELAS
: Zuah Eko Mursyid Bangun : 160301066 : AET-2A
Ralstonia solanacearum (Bakteri penyebab penyakit layu)
1. Klasifikasi Kingdom : Prokaryotae Divisi : Gracilicutes Subdivisi : Proteobacteria Famili : Pseudomonadaceae Genus : Ralstonia Spesies : R. solanacearum 2.
Gambar
Gambar Ralstonia solanacearum :
Gambar Tanaman yang terserang Ralstonia solanacearum :
3. Pembahasan Ralstonia solanacearum Ralstonia solanacearum merupakan bakteri patogen yang paling merugikan didunia karena menyebabkan penyakit pada lebih dari 200 spesies dalam lebih dari 50 famili tanaman terutama Solanaceae. Bakteri ini merupakan bakteri tular tanah yang menjadi faktor pembatas utama dalam produksi berbagai jenis tanaman di dunia dan tersebar luas di daerah tropis, sub tropis, dan beberapa daerah hangat lainnya. Di daerah tropis, patogen ini berkembang biak dengan subur karena keberadaan inangnya yang sepanjang tahun. R. solanacearum merupakan kompleks spesies yang terdiri dari banyak genetik grup. Strain-strain R. solanacearum dibedakan terutama menurut ras atau biovar. Klasifikasi berdasarkan ras ditentukan berdasarkan kisaran inangnya sedangkan klasifikasi biovar ditentukan berdasarkan kemampuannya untuk
menggunakan jenis gula dan alkohol sebagai sumber karbohidrat/karbon. Tidak ada korelasi yang jelas antara ras dan biovar kecuali ras 3 yang biasanya merupakan biovar 2. RFLP 16S rRNA
Ras
Kisaran inang
Distribusi geografis
Biovar
1
Luas, beberapa genus tanaman
Asia Australia Amerika
3 4 1
Pisang dan Musa spp
Karibia, Brazil, Filipina
1
3
Kentang
hampir seluruh dunia
2
4
Jahe
Asia
3&4
I
5
Mulberry
China
5
I
2
I II
II
II
Klasifikasi R. solanacearum berdasarkan ras dan biovar Klasifikasi berdasarkan ras dan biovar merupakan klasifikasi berdasarkan pada kriteria fenotipik dan tidak mempertimbangkan genetik antar strain. Klasifikasi berdasarkan kriteria fenotipik membutuhkan pekerjaan yang banyak dan memakan waktu relatif lama. Kelemahan klasifikasi fenotipik ini dapat diatasi dengan klasifikasi secara molekuler yang dapat mengkarakterisasi suatu mikroorganisme dengan lebih cepat. Selain itu teknik molekuler dapat mengkaraktersisasi mikroorganisme yang tidak dapat dikulturkan (viable but unculturable).
3.1
Karakteristik Ralstonia solanacearum
R. solanacearum merupakan salah satu bakteri penyebab layu bakteri atau penyakit lender pada tanaman. Karakteristik bakteri ini adalah: 1. Selnya berbentuk batang dan bergerak dengan satu flagel 2. Bakteri ini dapat bertahan di dalam tanah dan dapat cepat berkembang biak pada keadaan tanah yang lembab, 3. Bakteri ini dapat menginfeksi akar-akar tanaman melalui luka-luka. 4. Patogen ini menyerang jaringan pengangkutan air sehingga mengganggu transportasi air tanaman inang, akibatnya kelihatan tanaman menjadi layu, menguning dan kerdil, dan biasanya dalam beberapa hari tanaman akan mati. 5. Gejala penyakit layu bakteri pada tembakau ditandai dengan perubahan warna pada bagian berkas pembuluhnya biasanya menjadi berwarna coklat dan perubahan warna ini dapat meluas sampai ke tulang daun bahkan sampai ke empulur dan akar tanaman yang sakit berwarna coklat. Umumnya pertama kali gejala terlihat pada tanaman yang berumur kurang lebih 6 minggu. 6. Bila batang tanaman yang sakit dipotong dan potongan tersebut dimasukkan ke dalam gelas/wadah berisi air, yang jernih, kemudian dibiarkan beberapa lama, akan keluar eksudat (cairan berwarna putih kotor) yang berisi jutaan bakteri.
A
B
Keterangan gambar : A. Ciri akar batang tembakau terserang bakteri (busuk basah) B. Keluarnya massa bakteri seperti asap putih R. solanacearum adalah spesies yang sangat kompleks. Hal ini disebabkan oleh variabilitas genetiknya yang luas dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan setempat, sehingga di alam dijumpai berbagai strain R. solanacearum dengan ciri yang sangat beragam. Ditinjau dari segi morfologi dan fisiologinya, R. solanacearum merupakan bakteri gram negatif, berbentuk batang dengan ukuran 0,5-0,7 x 1,5-2,5 μm, berflagela, bersifat aerobik, tidak berkapsula, serta membentuk koloni berlendir berwarna putih. 3.2 Siklus Hidup Ralstonia solanacearum Secara ringkas, siklus hidup R. solanacearum dapat dimulai dari terjadinya infeksi patogen ke dalam akar, baik secara sendiri maupun melalui luka yang dibuat oleh nematoda peluka akar, atau akibat serangga dan alat-alat pertanian. Setelah berhasil masuk ke dalam jaringan akar, R. solanacearum akan berkembang biak di dalam pembuluh kayu (xylem) dalam akar dan pangkal batang, kemudian menyebar ke seluruh bagian tanaman. Akibat tersumbatnya pembuluh kayu oleh jutaan sel R. solanacearum, transportasi air dan mineral dari tanah terhambat sehingga tanaman menjadi layu dan mati. Faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan udara dan air, serta faktor kebugaran tanaman sangat memengaruhi perkembangan patogen. R. solanacearum berkembang pesat pada kondisi suhu udara 24-35°C, tetapi perkembangannya menurun pada suhu di atas 35°C atau di bawah 16°.
3.3 Penyebaran Ralstonia solanacearum Bakteri ini menginfeksi akar tanaman melalui luka yang terjadi secara tidak langsung pada waktu proses pemindahan tanaman maupun luka akibat tusukan nematoda akar, dan secara langsung masuk ke dalam bulu akar/akar yang sangat muda dengan melarut dinding sel. Infeksi secara langsung lebih banyak terjadi jika populasi bakteri di tanah terdapat dalam jumlah yang tinggi. R. solanacearum merupakan patogen tular tanah dan dapat menyebar dengan mudah melalui bahan tanaman, alat pertanian, dan tanaman inang. Kemampuan bakteri tanah bertahan hidup diduga sangat bergantung pada keberadaan tanaman inang. Metode penyebaran R.solanacearum mengindikasikan bahwa patogen ini sangat mudah menyebar, baik melalui benih, air, tanah, maupun serangga, sehingga sulit dikendalikan jika telah menjadi wabah (outbreak).
3.4 Dampak Ralstonia solanacearum R. solanacearum mampu menyebar lintas benua dan negara, menginfeksi berbagai jenis tanaman inang. Hal ini menimbulkan kerugian yang besar sehingga patogen ini menjadi hambatan utama dalam perdagangan internasional dan domestik. R. solanacearum telah tersebar di seluruh dunia, termasuk di Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Eropa, Asia, Afrika, maupun Australia dan Pasifik. R. solanacearum adalah salah satu patogen utama yang mengancam ketersediaan pasokan komoditas pertanian, baik untuk keperluan ekspor maupun domestik.
3.5 Cara Pengendalian Ralstonia solanacearum Mengingat kompleksitas ragam R. solanacearum, maka menangani penyakit layu karena bakteri ini secara terpadu antara lain : Penggunaan bibit yang sehat Desinfeksi air siraman Pergiliran tanaman Penggarapan tanah Pemupukan Sterilisasi tanah pembibitan Pengendalian dengan agens hayati (Pseudomonas fluorencens) dan pestisida nabati.
4. Kesimpulan Berdasarkan dari pemaparan tentang bakteri Ralstonia solanacearum, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Bakteri R. solanacearum merupakan bakteri yang sangat merugikan bagi sektor pertanian, khususnya dalam famili terung-terungan / Solanaceae 2. Bakteri R. solanacearum menyebabkan tanaman inangnya menjadi layu 3. Bakteri R. solanacearum berkembang biak dengan subur pada daerah tropis karena keberadaan inangnya yang sepanjang tahun 4. Bakteri ini memiliki bentuk sel batang, datang bergerak menggunakan buah 1 flagel 5. Terjadinya siklus bakteri ini dimulai dari terjadinya infeksi patoge pada tanaman dimulai dari akarnya secara sendiri, melalui luka oleh bakteri lain, maupun akibat alat-alat pertanian. 6. Bakteri ini berkembang pesat pada kondisi suhu udara 24-35°C 7. Penyebaran bakteri ini bias melalui benih, air, tanah, maupun serangga 8. Dampak dari serangan R. solanacearum ini mengancam ketersediaan pasokan komoditas pertanian 9. Beberapa cara pengendalian bakteri ini dari penggunaan bibit yang sehat, desinfeksi air siraman, sterilisasi tanah pembibitan, Pengendalian dengan agens hayati, maupun pestisida nabati.
5. Daftar Pustaka E-book : Ratmawati, Ika. 2013. Mengenal (disbunhut.probolinggokab.go.id)
Lebih
Dekat
Penyakit
Layu
Bekteri
Ralstonia
solanacearum
pada
Tembakau
Website : http://kusumadarma17.blogspot.co.id/2013/03/identifikasi-keragaman-dan-klasifikasi.html http://fujianto21-chikafe.blogspot.com/2015/01/contoh-penulisan-daftar-pustaka.html Gambar : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/13/Ralstonia_solanacearum_symptoms.jpg https://projects.ncsu.edu/cals/course/pp728/Ralstonia/Ralstonia_TZC.jpg https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/9a/Ralstonis_wilt_symptom.jpg https://iant.toulouse.inra.fr/bacteria/annotation/web/img/ralso_big.png http://www.apsnet.org/publications/apsnetfeatures/Article%20Images/Ralstonia_Fig02b.jpg http://d33v4339jhl8k0.cloudfront.net/docs/assets/536fb913e4b03c6512282450/images/53995fe1e4b02f024c4efea5/filei5mXCDJfvQ.gif http://www.apsnet.org/publications/apsnetfeatures/Article%20Images/Ralstonia_Fig01a.jpg