Kementerian Keuangan Republik Indonesia
PENGENDALIAN INTERN DALAM PELAKSANAAAN DAN PERTANGUNGJAWABAN APBN :
Pengalaman Kementerian Keuangan Rabu, 19 Agustus 2015 Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di Lingkungan Kemristekdikti
Agenda
• Konsep Dasar Pengendalian Intern • Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban APBN • Pengendalian Intern dalam Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban APBN • Pengalaman Kementerian Keuangan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
2
Konsep Dasar Pengendalian Intern Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di Lingkungan Kemristekdikti
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Kenapa perlu kontrol?
ADA HAL YANG TIDAK PASTI DI SETIAP AKTIVITAS PENCAPAIAN TUJUAN
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
4
Bagaimana praktik kontrol? Dahulu... Internal check: kegiatan yang dilakukan oleh seseorang diawasi orang lain
Pengawasan melekat Sistem pengendalian manajemen: organisasi, personil, kebijakan, perencanaan, prosedur, pencatatan, pelaporan, reviu intern
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
5
Bagaimana praktik kontrol? Saat ini... Terjadi perubahan fokus pengendalian yang dulunya “hard control” menjadi terintegrasi antara “hard control” dan “soft control”
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
6
Terbit kerangka pengendalian intern terintegrasi
1992
Internal Control Integrated Framework
1999
2004
GAO
INTOSAI
PP-60/2008
Standards for Internal Control in the Federal Government
Guidelines for Internal Control Standards for the Public Sector
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
2008
7
Definisi Pengendalian Intern COSO
INTOSAI
SPIP
Proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen, dan personil lainnya, dirancang untuk memberikan jaminan yang memadai mengenai pencapaian tujuan
Proses integral yang dipengaruhi oleh manajemen dan personil suatu entitas dan dirancang untuk mengatasi risiko dan memberikan jaminan yang memadai dalam mewujudkan misi entitas dan tujuan umum dapat tercapai
Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
8
Definisi Pengendalian Intern
Proses
• Terintegrasi • Terusmenerus
Dipengaruhi manusia • Pimpinan • Pegawai
Keyakinan memadai
Mewujudkan tujuan
• Tidak mutlak • Memiliki keterbatasan
Operasi, pelaporan, ketaatan, pengamanan aset
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
9
Keterbatasan Pengendalian Intern • • • • •
Pertimbangan (judgement) Gangguan (breakdown) Pengabaian manajemen Kolusi Biaya vs manfaat
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
10
Visualisasi Konsep Pengendalian Intern Korelasi antara komponen-komponen pengendalian intern
Hubungan antara komponen ruang lingkup, dan tujuan pengendalian intern Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
11
Visualisasi Konsep Pengendalian Intern
COSO
INTOSAI
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
SPIP
12
Tujuan Pengendalian Intern COSO
efektivitas dan efisiensi operasi keandalan pelaporan keuangan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
INTOSAI
melaksanakan operasi secara tertib, beretika, ekonomis, efisien, dan efektif memenuhi kewajiban akuntabilitas mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku pengamanan sumber daya terhadap kehilangan, penyalahgunaan, & kerusakan
SPIP
kegiatan yang efektif dan efisien keandalan pelaporan keuangan pengamanan aset negara ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
13
Unsur Pengendalian Intern
Lingkungan pengendalian Penilaian risiko Aktivitas/kegiatan pengendalian Informasi & komunikasi Pemantauan COSO, INTOSAI, dan SPIP memiliki unsur yg sama Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
14
Tanggung Jawab Manajemen bertanggung jawab merancang, melaksanakan, memelihara dan mendokumentasikan pengendalian intern
Setiap orang bertanggung jawab atas pengendalian intern sesuai perannya Internal auditor mengevaluasi dan memberikan rekomendasi untuk mendukung efektivitas pengendalian intern
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
15
PP-60/2008 SPIP Ps. 13-17
Ps. 4-12
Ps. 3
Ps. 1-2
Penilaian Risiko
Kegiatan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian Umum
Bab I Umum
Ps. 18-40
Informasi & Komunikasi
Bab II Unsur SPIP
SPIP
Pemantauan
Bab IV Penutup
Ps. 41-42
Ps. 43-46
Ps. 60-61
Bab III Penguatan Umum Ps. 47
Pembinaan Pengawasan Intern
Ps. 59
Ps. 48-58
DAFTAR UJI Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
16
SPIP dalam Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara PAKET UUKN
• UU-17/2003 • UU-1/2004 • UU-15/2004
PEMERINTAH PUSAT & DAERAH
mengelola keuangan negara Perencanaan – Pelaksanaan – Pengawasan – Pertanggungjawaban
Menyelenggarakan SPIP Keyakinan Memadai
tercapainya tujuan organisasi kegiatan efektif dan efisien – pelaporan keuangan andal – pengamanan aset – ketaatan terhadap peraturan
akuntabilitas kepada PUBLIK: Pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
17
Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban APBN Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di Lingkungan Kemristekdikti
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Pejabat Perbendaharaan Negara (UU No. 1 tahun 2004 Pasal 4 s.d. 10)
• Menteri/pimpinan lembaga adalah Pengguna Anggaran/Pengguna Barang bagi Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya; • Menteri Keuangan adalah Bendahara Umum Negara; • Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota mengangkat Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan/belanja pada kantor/satker dilingkungan K/L/Satker perangkat daerah
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
19
Pelaksanaan Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (Pasal 11 s.d. 12)
• Tahun anggaran meliputi satu tahun mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember; • APBN dalam satu tahun anggaran meliputi : a. Hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih; b. Kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai penguran nilai kekayaan bersih c. Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran ybs maupun tahun-tahun anggaran berikutnya • Penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui Rekening Kas Umum Negara
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
20
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran
Perubahan mendasar: Pembagian kewenangan, Sistem pembayaran, 21
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Pembagian kewenangan
22
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI TEKNIS
Menteri Keuangan sebagai pembantu Presiden dalam bidang keuangan pada hakekatnya adalah Chief Financial Officer (CFO) Pemerintah R.I.
Setiap menteri sebagai pembantu Presiden pada hakekatnya adalah Chief Operational Officer (COO) untuk bidang tugas kementerian yang dipimpinnya. 23
Pendelegasian Kewenangan dalam Pelaksanaan Anggaran
Presiden (sebagai CEO) Menteri Teknis (sebagai COO)
Menteri Keuangan (sebagai CFO)
Kepala Kantor (selaku Kuasa COO)
Kepala KPPN
(selaku Kuasa CFO)
Pendelegasian kewenangan pelaksanaan program Pendelegasian kewenangan perbendaharaan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
24
Pemisahan Kewenangan
Menteri Teknis PEMBUATAN KOMITMEN
PENGUJIAN & PEMBEBANAN
PERINTAH PEMBAYARAN
Administratief beheer
Menteri Keuangan
PENGUJIAN
PENCAIRAN DANA
Comptabel beheer
25
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Yang berlaku sebelum Menteri Teknis PEMBUATAN KOMITMEN
PENGUJIAN & PEMBEBANAN
Administratief beheer
Menteri Keuangan PERINTAH PEMBAYARAN
Administratief beheer
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
PENGUJIAN
PENCAIRAN DANA
Comptabel beheer
26
PEMISAHAN KEWENANGAN DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA NEGARA
Menteri Teknis
Selaku Pengguna Anggaran
PEMBUATAN KOMITMEN
PENGUJIAN & PERINTAH PEMBEBANAN PEMBAYARAN
Menteri Keuangan Selaku BUN
PENGUJIAN
PENCAIRAN DANA
Pengurusan Administratif
Pengurusan Komtabel
(Administratief Beheer)
(Comptabel Beheer)
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
27
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Pelaporan
Dari Realisasi Anggaran Ke LAPORAN KEUANGAN
28
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Audit
Sasaran: • Audit keuangan, • Audit kinerja. • Audit dengan Tujuan tertentu. Lembaga: • Internal, • Eksternal.
29
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN Kementerian Keuangan Republik Indonesia
RUU pertanggungjawaban pelaksanaan APBN, berupa laporan keuangan yang telah diperiksa BPK, disampaikan kepada DPR selambat-lambatnya 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan setidak-tidaknya meliputi : o Laporan Realisasi APBN, o Neraca, o Laporan Arus Kas, dan o Catatan atas Laporan Keuangan (dilampiri laporan keuangan perusahaan negara dan badan lainnya). Akrual : + LO dan LPE.
Pengendalian Intern dalam Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban APBN Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di Lingkungan Kemristekdikti
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Lingkungan Pengendalian Membentuk nada organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya, dan menjadi fondasi disiplin dan struktur bagi komponen pengendalian intern yang lain.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
32
Lingkungan Pengendalian
Pelaksanaan • Jaga integritas dan nilainilai etik dalam melaksanakan anggaran. • Beri kewenangan kepada pejabat yang kompeten. • Bentuk struktur sesuai kebutuhan dan governance • Berdayakan Inspektorat jenderal agar efektif. Struktur organisasi
Pertanggungjawaban • Jaga integritas dalam pelaporan dan pertanggungjawaban. • Tunjuk pejabat yang kompeten dalam pelaporan keuangan; • Komitmen pimpinan dalam pelaporan keuangan.; • Berdayakan Inspektorat jenderal untuk melakukan review atas Lap.keuangan.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
SPIP • • • • • •
•
•
Penegakan integritas & nilai etika; Komitmen terhadap kompetensi; Kepemimpinan yang kondusif; Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia; Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif; dan Hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait
33
Penilaian Risiko Penilaian atas kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
34
Penilaian Risiko Pelaksanaan
Pertangungjawaban
SPIP
• Rumuskan tujuan pelaksanaan
• Rumuskan tujuan pertanggungjawaban.
• Identifikasi risiko
• Identifikasi risiko pelaksanaan anggaran.
• Identifikasi risiko
• Perlu penetapan tujuan instansi dan kegiatan
• Analisis risiko.
• Analisis risiko pelaksanaan anggaran.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
• Analisis risiko
35
Aktivitas/Kegiatan Pengendalian Kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan perintah/arahan atau respon risiko dilaksanakan.
PREVENTIF dan DETEKTIF
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
36
Aktivitas/Kegiatan Pengendalian Pelaksanaan
Pertangg.
SPIP • Reviu atas kinerja instansi pemerintah yg bersangkutan; • Pembinaan sumber daya manusia; • Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi; • Pengendalian fisik atas aset; • Penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran kinerja; • Pemisahan fungsi; • Otorisasi atas transaksi dan kejadian yg penting; • Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian; • Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya; • Akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya; dan • Dokumentasi yg baik atas SPI serta transaksi dan kejadian penting.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
37
Informasi dan Komunikasi Informasi harus tepat waktu, terkini, akurat dan dapat diakses oleh pihak yang tepat serta didukung dengan komunikasi efektif.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
38
Informasi dan Komunikasi Pelaksanaan
Pertangg.
SPIP • Pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat • Komunikasi atas informasi wajib diselenggarakan secara efektif
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
39
Pemantauan Menilai kualitas kinerja sistem pengendalian intern dari waktu ke waktu.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
40
Pemantauan Pemantauan berkelanjutan Pelaksanaan Evaluasi terpisah Laksanakan TL
Pertangg.
SPIP
Pemantauan berkelanjutan Evaluasi terpisah Laksanakan TL
Pemantauan berkelanjutan Evaluasi terpisah Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
41
Pengalaman Kementerian Keuangan Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di Lingkungan Kemristekdikti
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Pendahuluan • Kemenkeu mengemban tugas strategis dalam pengelolaan keuangan negara • Sasaran strategis terkait penerimaan negara, penganggaran, perbendaharaan, kekayaan dan utang negara, perimbangan keuangan, kebijakan fiskal, dan stabilisasi ekonomi dan sektor keuangan • Kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan terus berubah, baik di lingkup nasional, regional, maupun global • Kemenkeu memiliki proses bisnis, jumlah aparatur dan satker dengan karakteristik budaya, geografi, dan infrastruktur yang beragam
Perlu Menerapkan Pengendalian Intern
Perlu Kerangka Kerja pengembangan dan penerapan jangka panjang secara berkelanjutan
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
43
Strategi Peningkatan Penerapan Pengendalian Intern Ditetapkan dalam KMK Nomor 152/KMK.09/2011 jo KMK Nomor 435/KMK.09/2012
JANGKA PENDEK 2011
JANGKA PANJANG 2012-2015
Sasaran
Pelaksana
Pemantauan atas kegiatan tertentu yang dipilih monitoring –level
Unit kerja tertentu yg ditunjuk
aktivitas/transaksi
Penerapan SPIP secara luas dan memadai seluruh unsur – entitas
UKI (permanen)
dan aktivitas/ transaksi)
MANAJEMEN
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
44
Peningkatan Penerapan Pengendalian Intern
Penguatan Unsur Pemantauan
UNSUR SPIP • • • • •
Lingkungan Pengendalian Penilaian Risiko Kegiatan Pengendalian Informasi dan Komunikasi Pemantauan
Penerapan unsur SPIP secara langsung maupun tidak langsung telah dibangun sejak reformasi birokrasi Kemenkeu tahun 2006.
Untuk meningkatkannya dilakukan penguatan unsur pemantauan di tiap unit eselon I: 1. Pemantauan pengendalian utama 2. Pemantauan efektivitas implementasi dan kecukupan rancangan Hasil pemantauan akan menjadi feedback perbaikan penerapan unsur-unsur lainnya.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
45
Tujuan Pemantauan Pengendalian Intern
membantu pimpinan unit kerja untuk meningkatkan penerapan pengendalian intern dalam rangka pencapaian tujuan organisasi
memastikan pengendalian utama dijalankan sesuai dengan sistem, prosedur, dan ketentuan perundang-undangan yg berlaku
memastikan kecukupan rancangan pengendalian intern
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
46
Tahapan Peningkatan Penerapan Pengendalian Intern di Kemenkeu
2011
Penunjukan unit pelaksana pemantauan, penataan tugas serta pengembangan metodologi, perangkat dan mekanisme kerja pemantauan pada kegiatan tertentu.
2012
• Pembentukan struktur UKI permanen; • Pengembangan prgkt pemantauan pada kegiatan di luar tahun 2011; • Pengembangan metodologi , prgkt dan mekanisme kerja seluruh unsur pengendalian intern.
2013
Uji coba penerapan metodologi, perangkat, dan mekanisme kerja seluruh unsur pengendalian intern pada program dan kegiatan tertentu.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
2014
Pengembangan & penerapan perangkat dan mekanisme kerja seluruh unsur pengendalian intern pada program dan kegiatan selain tahun 2013
2015
Pengembangan serta penerapan perangkat dan mekanisme kerja seluruh unsur pengendalian intern pada seluruh program dan kegiatan
47
Dasar dan Acuan Penerapan
DASAR HUKUM
ACUAN
• UU No.1/2004 • PP No.60/2008 • KMK No.152/KMK.09/2011
• COSO-Internal Control Integrated Framework • COSO-Guidance on Monitoring Internal Control Systems
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
48
Kebijakan Umum Penerapan Pengendalian Intern • Penerapan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing unit eselon I • Pimpinan unit eselon I harus menetapkan sistem, kebijakan, prosedur, rencana kerja, dan menyelenggarakan pelatihan yang memadai • Pimpinan unit eselon I harus menyediakan sumber daya yang memadai • Setiap level pimpinan unit eselon I memberikan teladan budaya pengendalian intern yang kuat kepada seluruh pegawai di lingkungan kerjanya • Setiap unit eselon I melakukan evaluasi dan pengembangan berkelanjutan dalam rangka peningkatan penerapan pengendalian intern • Itjen sebagai aparat pengawasan intern secara aktif mendorong penerapan pengendalian intern di lingkungan Kemenkeu
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
49
Lingkup Penerapan Pengendalian Intern
Fokus utama penerapan pengendalian intern di Kementerian Keuangan adalah pada pembangunan lingkungan pengendalian yang kondusif serta pelaksanaan kegiatan pengendalian untuk mendukung pencapaian tujuan/sasaran operasional, pelaporan, dan ketaatan.
• Pengendalian intern diterapkan pada berbagai level dan area organisasi seperti pada level kementerian, eselon I, eselon II, dan eselon III pelayanan/operasional. • Pengendalian intern dapat pula diterapkan pada program, proyek, dan/atau kegiatan tertentu.
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
50
Konsep Tiga Lini Pertahanan
Lini Pertahanan Pertama
Lini Pertahanan Kedua
Lini Pertahanan Ketiga
Manajemen & seluruh pegawai
Fungsi Pemantauan (UKI)
Fungsi Auditor Internal (Itjen)
Lini pertahanan terpenting dalam mencegah kesalahan, mendeteksi kecurangan, serta mengidentifikasi kelemahan dan kerentanan pengendalian.
Memantau pengendalian intern di setiap tingkatan manajemen dan memperingatkan lini pertahanan pertama bila dijumpai kelemahan rancangan dan pelaksanaan pengendalian intern
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
Memberikan konsultasi dan asurans penerapan pengendalian intern, melaporkan kecurangan atau kekeliruan yang terjadi dan kelemahan pengendalian yang membahayakan organisasi
51
Dokumentasi Penerapan Pengendalian Intern
DOKUMENTASI PELAKSANAAN DAN PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN
Disusun dan dipelihara oleh setiap unit
• Rekaman seluruh proses kegiatan yang telah terjadi • Dasar pengambilan keputusan di masa yang akan datang • Bukti hukum atas apa yang telah diputuskan dan dilaksanakan, khususnya bila terjadi sengketa hukum • Sarana pembelajaran dalam bentuk basis data pengetahuan • Sarana pemantauan dan kaji ulang
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
52
Dokumentasi Penerapan Pengendalian Intern
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN • Penataan dokumentasi sedemikian rupa sehingga informasi mudah diakses dan termutakhirkan dengan baik • Pengamanan dokumentasi agar terjaga dari kemungkinan pencurian atau akses oleh pihak yang tidak berwenang • Pemenuhan persyaratan dokumen yang memerlukan keabsahan hukum tertentu • Penyimpanan dokumen orisinil dan masa retensi sesuai peraturan yang berlaku
Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti
53
Unit Kepatuhan Internal
U
nderstand business needs
K
eep anything on track
I
mprove processes continuously
Terima Kasih