LAPORAN PENELITIAN PEMBAKUAN NORMA TES KRAEPELIN SEBAGAI ALAT PENGUKUR KECEPATAN KERJA. KETELITIAN KERJA, KEAJEGAN KERJA. DAN KETAHANAN KERJA PADA SARJAN A MUDA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN SARJA~MUDA ILMU PENGETAHUAN EKSAKTA DAN ALAM Dl KOTAMADVA VOGYAKARTA
Oleh :
K OENTJORO RPUSTAKAAN UGM
K KI r·5 9.98 K oe .-'· · c ..p1
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
1984
....., LAPORAN PENELITIAN
~MBAKUAN
NORMA TES KRAEPELIN SEBAGAI ALAT PENGUKUR
KECEPATAN KERJA, KETELITIAN KERJA, KEAJEGAN KERJA, DAN · ETAHUAN SOSIAL
KETAHANAN KERJA PADA SARJANA MUDA ILMU ,.
'
DAN SARJANA MUDA ILMU PENGETAHUAN EKSAKTA ••
'•
-~
. . .. ... -~
-·· ~.
DI KOTAMADYA YOGYAKARTA
- - · ...;..
~
1
OLEH:
// K 0 E N T J 0 R 0
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA Y 0 G Y A K A R T A 1 984
~AN ..!
ALAM
c.
tJ r
P R A K A T A
Segala Pengasih lagi
puja
dan
puji kehadirat Allah
yang
..
Mah~ . Penyayang.
Karena rahmat dan
Maha
hidayah
Nya 1 ah maka penel i t.i an i ni . tel ah dapat . ,di sel esai kan. Penelitian tes
Kraepelin
ini dimaksudkan untuk membakukan sebagai
alat pengukur
kerja,
kecepatan •
1
•
norma
· _,
..
ketelitian kerja, keajegan kerja dan
ketahan~n
sarjana
ataupun • ·universitas
muda
baik lulusan akademi
kerja pada
dari jurusan ilmu pengetahuan sosial maupun jurusan eksakta dan alam di Kotamadya Yogyakarta. kannya
norma
membantu
di
Dengan dibaku-
tes Kraepelin ini diharapkan dalam
kegiatan-kegiatan
ilmu
yang
akan
banyak
berhubungan
dengan seleksi dan penempatan kerja dalam berbagai bidang lapangan pekerjaan. Penelitian
ini tidak mungkin terlaksan a tanpa ban-
tuan pihak-pihak tertentu. disertai hati yang tulus,
. tidak terhingga
peneliti
menyampaikan terima kasih yang
kepada:
1. Fakultas Biro
Pada kesempatan ini
Psikologi
Universitas Gadjah Mada
testing Fakultas Psikologi Universitas Gadjah
cq Mada
yang telah berkenan menyediakan data. 2. Dra.Nuryati Atamimi Rasimin, yang telah memberikan dorongan dan juga telah membantu menyediakan data. 3. Mbak Uk, Tessy, · kan
dorongan,
Wiwi, Didut yang telah memberi-
membantu membuatkan program dan i
membantu
lewat . "program Hasta Karya" nya. 4. Rekan-rekan dosen yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu
yang telah membantu kelancaran
penelitian
ini. Kiranya penelitian ini dapat berguna kepada gai pihak, kritik
berba-
untuk itu peneliti mengharapkan dengan sangat
dan saran dalam rangka pengembangan diri
dimasa mendatang.
Yogyakarta, Oktober 1984. Drs. Koentjoro.
ii
penulis
D A F T A R
I S I
Prakata
i
Daftar Isi
iii
Daftar Tabel
iv
Intisari . . . . . . . . . . .
vi
BAB
PENGANTAR
1
1. Permasalahan.
1
2. 'Tinjauan Pustaka
3
CARA PENELITIAN
9
I
BAB II
1.
BAB III
Cara Pengumpulan Data
9
2. Alat dan Pengukuran
11
3. Analisis Data
14
HASIL PENELITIAN
17
KESIMPULAN
27
DAFTAR PUSTAKA
29
iii
DAFTAR
TABEL
1. Tabel
1.
Perinc:ian Subyek Penelitian
2. Tabel
2.
Komputasi t tes untuk masi_ngmasing kelompok jurusan
3. Tabel
3.
17
Anal isis t tes berdasar jenis 18
kelamin 4. Tabel
4.
Anal isis t tes berdasarkan jurusan IPA -
5. Tabel
5.
19
IPS
Tes kurve normal berdasarkan jenis kelamin IPS
6. Tabel
6.
7.
20
Tes kurve normal berdasarkan jurusan IPA -
7. Tabel
10
IPS
21
Norma tes Kraepelin untuk aspek KECEPATAN KERJA jurusan
.
IPS PUTRI
~
8. Tabel
8.
22
Norma tes Kraepelin aspek KECEPATAN KERJA IPS PUTRA
9. Tabel
IX
Norma tes Kraepelin aspek KECEPATAN KERJA
10.Tabel
X
22
IPA
23
Norma tes Kraepelin aspek KETELITIAN KERJA IPS PUTRA PUTRI dan IPA
11. Tabel
XI
23
Norma tes Kraepelin aspek KEAJEGAN KERJA berdasr RANGE Kelompok IPS PUTRA.
24. ·'
~
iv
12.Tabel XII
Norma tes Kraepelin aspek KEAJEGAN KERJA berdasar RANGE pada IPS PUTRI dan IPA.
13.Tabel XIII
24
Norma tes Kraepelin aspek KEAJEGAN KERJA berdasar AVERAGE DEVIATION IPS PUTRA - PUTRI dan IPA.
14.Tabel XIV
Norma tes Kraepelin aspek KETAHANAN KERJA IPS PUTRA
15.Tabel XV
25
Norma tes Kraepelin aspek KETAHANAN Kerja IPS PUTRI
16.Tabel XVI
25
26
Norma tes Kraeplin aspek KETAHANAN KERJA IPA
v
26 .
I N T I S A R I
Tes
Kraepelin
adalah
salah satu
alat
pengukuran
psikologis,yang sangat besar peranannya tertutama didalam seleksi
penempatan
akademi
khususnya memang dicetak
rangka
seleksi
sekali
digunakan.
tenaga
kerja.
Sarjana untuk
Muda
bekerja,
dalam
penempatan pekerja tes kraepelin Namun
dari
demikian norma
tes
sering
Kraepelin
untuk golongan atau kelompok sarjana muda ini belum Oleh
karen a
memandang
kebutuhan
perlu
adanya
yang
kian
norma,
mendesak
untuk
ada.
penulis
itulah
maka
penelitian ini dilakukan. Dari
data
sebanyak
563 sarjana muda
yang
pernah
mengikuti kegiatan tes di biro testing Fakultas Psikologi UGM yang terkumpul sejak tahun 1982 - 1984, sarjana muda sebagai sampel pehelitian.
pada
Putra. putri.
kelompok
Dari Dari
199
sarjana muda IPA
Dari sejumlah
kesemuanya
adalah
sarjana muda 120 adalah putra
analisis
uji
t
311
112 sarjana muda
berasal dari IPA dan 199 berasal dari IPS. itu
diambil
berdasarkan
dan
atas
kelaminnya ternyata pada aspek Kecepatan Kerja,
79
jenis
Keajegan
Kerja yang menggunakan Range dan Ketahanan kerja dijumpai adanya
perbedaan
yang
bermakna.
Analisis
uji
t
berdasarkan latar belakang pendidikan ternyata hanya pada aspek
Kecepatan
kerja
saja
perbedaan yang bermakna.
vi
yang
t~rnyata
mempunyai
Uji pada
kurve
normal menunjukkan hasil
aspek Ketelitian Kerja.
yang
Hal ini terjadi bila
menguji
berdasarkan atas jenis kelamin.
menguji
berdasarkan
jurusan ternyata
juga menunjukkan hasil yang bermakna. pembuatan
norma
didasarkan
aspek
ketelitian ternyata
Sehingga bagi yang atas
sedang bila tidak bermakna menggunakan Mean dan Deviation.
kita
Namun bila kita
kerja dan Keajegan Kerja yang menggunakan Range
bermakna
bermakna
persentil, Standard
5 Kategori yang dipilih dalam pembakuan norma
adalah Baik Sekali, Baik, Sedang, Kurang, Kurang Sekali.
vii
BAB I P E N G A N T A R
1. Permasalahan Pembangunan yang semakin giat dilaksanakan di Indonesia
seperti
sekarang ini,
menuntut adanya
efisiensi
kerja yang dimaksud adalah
efisiensi
kerja diseluruh bagian. Efisiensi yang
berupa
kerja
yang
penempatan tenaga tepat
yang
manusia
sesuai
sebagai
dengan
tenaga dan
bakat '
kemampuannya. Dengan adanya penempatan yang tepat •hal ini berarti
pula penghematan beaya,
tenaga dan waktu
telah
dapat dilakukan. Kesesuaian dicapai
bila
terhadap
antara
t~naga
dan
pekerjaan
dapat dilakukan pengukuran
kemampuan-kemampuan
yang
yang
ada
dapat
obyektif
pada
seseorang
dapat
dilakukan
tenaga kerja. Pengukuran dengan
kemampuan tersebut
berbagai cara,
antara lain yang sering digunakan
adalah dengan menggunakan tes yang oleh orang awam sering disebut sebagai psikotest. Di
dalam kegiatan-kegiatan seleksi,
penempatan, merupakan
pendidikan, kegiatan
menanggulangi
yang
klinis
penggunaan
sangat
meluas
masalah-masalah 1
psikologi,
konseling, tes
dalam
sudah rangka
terutama
di
yang sudah maju.
negara~negara
Kegiatan ini pada
akhir ini nampaknya sudah merupakan salah satu bagi
masyarakat,
permintaan
jasa
hal
ini
psikologi
nampak yang
dari
oleh
akhir~
kebutuhan
meningkatnya awam
~asyarakat
dikenal sebagai psikotes. Namun
demikian
adanya
satu
mereka
hadapi.
para
sarjana
permasalahan
Psikologi
yang cukup
Persoalannya
adalah
merasakan
besar
dan
harus
disebabkan
karena
kurangnya alat-alat tes yang bisa digunakan sesuai dengan situasi
dan
sarjana
Psikologi Indonesia membuat alat untuk
kebutuhan
kondisi di
di
atas,
Indonesia.
bahkan
Banyak
banyak pula
sudah
para
memenuhi
yang
berusaha
mengadakan adaptasi alat tes yang berasal dari luar , Indonesia untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi
Indo-
nesia. Pada intinya perkembangan tes Psikologi di Indonesia akan
sangat
tergantung kepada kemampuan kita
di
dalam
mengatasi sebab-sebab terjadinya kekurangan-kekurangan di dalam masalah alat tes psikologi ini. Salah
satu langkah yang paling tidak harus kita
adalah
kita
psikologi dari
harus
ini,
masyarakat
mengisi
kekurangan
sehingga permintaan y an g kepada kita,
lakukan
persediaan
tes
b er macam-macam
dapat kita layani
dengan
sebaik-baiknya. Untuk
I
mengatasi
masalah
tersebut
di
atas,
maka
langkah standardisasi terhadap alat tes yang berasal dari negara
di luar Ind o nesia adalah merupakan
2
langkah
yang
bermanfaat.
Pembakuan
norma
tes
Kraepelin
baik dari jurusan sosial
pada
ataupun
para
sarjana
muda
jurusan
eksakta
adalah merupakan salah satu langkah untuk menuju
ke arah itu. Mengingat sarjana
belum
muda
ini,
adanya norma
tes
untuk
gotongan
sementara mereka yang dari
akademi,
para lulusannya diharapkan bisa langsung bekerja tenaga ahli tingkat menengah. tes
sebagai
kerja,
Maka suatu pembakuan norma
alat pengukur kecepat a n
keajegan
kerja
sebagai
dan
kerja,
ketah a nan
ketelitian
kerja
adalah
merupakan suatu langkah yang positif dan diharapkan.
2. Tinjauan Pustaka. Di
depan
telah
disebutkan
bahwa
pengukuran
kemampuan d a pat dilakukan dengan menggunakan
tes.
Untuk
mendapatkan
tes,
maka
ahli,
akan
beberapa
gambaran
definisi
diketengahkan
yang
jelas
apa
itu
yang diberikan oleh para
dengan
maksud untuk
me mberikan
gambaran
yang lebih jelas • • a. Lee J. Cronbach II
A
test is a systematic procedure
behavior of two or more persons"
for
comparing
the
<4>.
b. Florence R. Goodenough II
Tes diberikan kepada seorang individu atau
individu
dengan
sekelompok
mak s ud untuk menentukan kecakapan
membandingk a n kecakapan mereka satu
3
sam~
lain''. <7>. :
atau
Anne Anastasi menyatakan c. Anne Anastasi 11 A psychological test is essentially an
objective
standardized measure of a sample of behavior d. suatu
Sukarti
11
and
.1)
(15) dari penelitiannya me8yarankan agar
tes dapat memenuhi fungsinya,
ma k a
mempunyai beberapa syarat yang penting,
itu
t~s
yaitu
h a rus valid,
reliabel dan terstandardisasikan. Usaha
pengemban g an
tes
sebagai alat
pengukur
di
Indonesia ini dapat dilakukan melalui dua cara (15) yaitu 1.
Membuat
memenuhi
atau
syarat.
menciptakan
Apabila
ini
tes
psikologis
diberlakukan
maka
yang akan
memerlukan waktu yang cukup lama. 2.
Menggunakan tes yang telah ada dan distand Frdrsa-
sikan
di
negara
lain dengan pengertian bahwa
harus
disesuaikan dengan kondisi dan
tes
itu
distandardisasikah
di Indonesia. Penelitian upaya
ini
dimaksudkan sebag a i
5alah
seperti yang dimaksudkan dalam nomor dua di
satu atas,
yaitu membuat standardisasi, cara penilaian serta mencari norma
tes kraepelin untuk mereka yang berijazah
sarjana
mud a. Hal i ni sesuai apa yang di katakan Anne Anastas-i (1)
yang
menyatakan bahwa:
uniformity
II
Standardization
of procedure in a administering
implies
and
scoring
Emile Kr'aepelin,
sete ~ ah
the test ". Seorang psikiater Jerman, berkali-kali menciptakan
mengadakan
penelitian
akhirnya
ia
dapat
alat tes yang mampu mengungkap 4 macam aspek 4
j
kemampu~n
yang ada pada
kecepatan
kerja,
ketelitian kerja,
ketahanan
kerja.
Tes
Kraepelin
(1).
diri
seseorang,
yaitu:
aspek
keajegan kerja
dan
ini kemudian dikenal sebagai
tes
Pada dasarnya tes ini dibuat
berdasarkan
hasil tes obyektif yang kemudian diinterpretasikan berdasarkan aspek-aspek bakat yang terkandung di dalamnya (9) Sedangkan hasil tes Kraepelin ini sangat dipengaruhi oleh faktor "sensory-perception" dan "motor-response" <6>. Dari
berbagai
pendidikan berbeda
yang
penelitian diketemukan
bahwa
jenis
berbeda ternyata didapatkan hasil
yang
Sehingga
pula pada kesemua aspeknya (10,11,12>
untuk mengadakan pembakuan norma tes Kraepelin ini, susnya
untuk tingkat pendidikan sarjana
muda
khu-
dirasakan
sangat perlu sebab selama ini memang belum pernah ada. Spearman berpendapat bahwa aspek-aspek yang diungkap di
dalam tes Kraepelin ini dianggapa sebagai
dari energi mentalnya, dicapai
pernyataan
yang mengukur optimum yang
individu untuk dirinya dalam keadaan fungsi men-
tal yang normal <14>. Dalam pelaksanaan tesnya,tes Kraepelin yang dari harus
telah
angka-angka
satua yang bergerak dari 1
dijumlahkan
untuk tiap dua angka
terdiri
sampai
yang
9,
terdekat,
dengan menuliskan jumlah yang sebenarnya. Dari penjumlahan dua angka yang terdekat ini akan diperoleh angka-angka baru yang kemudian dievaluasi sebagai hasil tes. Thurstone
I
Kraepelin i ties
mengatakan bahwa aitem-aitem di dalam tes
ini mengandung "factors prfmary
number",
di
mental
mana di dal amnya ter·dapat
5
abil-
kec:akapan
j
untuk
rnenghitung
teliti
(6).
Guilford
"simple arithmatic" dengan
cepat
Berdasarkan atas tinjauan mental ini
(8) sependapat dengan Thurstone dan
dan maka
mengatakan
bahwa aitem-aitem dai dalam tes Kraepelin ini bila ditinjau
dari fungsi mental dalam mengerjakan tes
ini,
maka
akan
tergolong di dalam faktor-faktor "convergent-think-
ing"
dan
jika
dipandang dari isi
aitemnya
tergolong faktor-faktor simbolik atau ty",
yaitu
suatu
k~cakapan
angka dengan cepat
maka
"numerical-facili-
di dalam menggunakan
dan teliti
akan
angka-
(6).
Di Indonesia tes Kraepelin ini telah lama digunakan, terutama
dalam rangka seleksi dan penempatan kerja
pada
perusahaan dan ABRI. Bentuk dan ukuran tes yang diguqakan di Indonesia telah banyak mengalami perubahan dari bentuk aslinya,
dengan
penggunaannya ini
salah satu pertimbangan
namun
praktis
dalam
demikian prinsip-prinsip dasar
masih senantiasa tetap dipertahankan
sesuai
tes
dengan
keadaan aslinya. Validitas tes Kraepelin ini telah pula diteliti oleh Arief
Wangsa pada tahun 1965,
karyawan
di
dengan menggunakan subyek
beberapa perusahaan
di
Yogyakarta
dengan
hasil yang cukup tinggi dan meyakinkan untuk validitas ke empat
aspek
yang diungkap
oleh tes ini
<2>.
Darochim
Effendi melalui penelitiannya pada para karya wan di usahaan Kertas Negara Blabak Magelang, tian
mendukung peneli-
Arief Wangsa dimana dalam kesimpulan
dikatakan
Per-
penelitiannya
bahwa ada korelasi yang positif dan meyakinkan
6
antara hasil tes kraepelin dengan prestasi kerja karyawan di Perusahaan Kertas Negara Blabak Magelang (5). Tentang reliabilitasnya tes Kraepelin ini
ternyata
mempunyai taraf reliabilitas yang cukup tinggi pula. ini
dibuktikan oleh penelitian Tukul Santosa pada
Hal tahun
1967 yang dikenakan pada para karyawan PN Blabak Magelang (17)
demikian
norma
tes Kraepelin ini pernah beberapa kali
yaitu
oleh
tes
pula
penelitian
tentang
Marcham Darokah (13) yang
di Yogyakarta pada tahun 1967;
dilakukan,
menyusun
Kraepelin khusus untuk para siswa
atas
standardisasi
sekolah
norma
menengah
Sukarti dan
kawan-
kawan (15) membuat standardisai norma tes Kraepelin menurut
kelompok
umur yang dimulai dari umur 15
dilakukan di Yogyakarta pada tahun 1975;
tahun
dan
Nuryati Atamimi
telah tiga kali membuat standardisasi norma tes Kraepelin ini
dengan sample yang berbeda dari jurusan dan
pendidikannya.
tingkat
Misalnya Norma tes Kraepelin khusus untuk
para siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan STM dan SMEA yang dilakukan pada tahun 1980- 1981, lin
norma tes Kraepe-
untuk para sarjana lulusan jurusan Ilmu
Pengetahuan
Sosi&l dan jurusan Ilmu Pengetahuan Eksakta dan Alam yang dibuat
pada
tahun
1981 -1982 dan pembuatan
norma
tes
Kraeplin yang terakhir ia buat adalah norma tes Kraepelin untuk
para
lulusan SMA jurusan
Ilmu
Pengetahuan
Alam
dengan jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial di Yogyakarta yang ia
buat pada tahun 1982 -1983 (10,11,12>. Mengingat
penelitian
di
dari atas
jumlah
penelitian
belum ada yang meneliti
7
dan norma
judul tes
Kraepelin sedang
untuk para sarjana muda dari jurusan
kebutuhan
sarjana pengukuran
muda
akan tenaga kerja
kian
terhadap
hari tes
kian
yang
penelitian ini diselenggarakan.
I
8
berpendidikan
meningkat
Kraepelinpun
manapun,
belum
dan ada
norma maka
BAB CARA
II
PENELITIAN
1. Cara Pengumpulan Data Subyek muda
di dalam penelitian ini adalah para
dari
berbagai akademi,
universitas dari
Ilmu Pengetahuan Eksakta
seleksi
perusahaan Fakultas
tinggi
ataupun
dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
jurusan
mengikuti
perguruan
sarjana
di
dan penempatan
Seluruh
Psikologi
dan
Alam,
yang
kerja
dari
beberapa
pada
Biro
Testing
Indonesia
Universitas Gadjah Mada
Dari data yang masuk sejumlah 563,
maupun
Yogyakarta.
kemudian diambi1
311
sebagai sampe1 pene1itian dan dipi1ih berdasarkan random. Adapun
data yang masuk tersebut mulai dikumpulkan
sejak
awa1 tahun 1982 sampai dengan bulan Agustus 1984. Pangka1 to1ak
subyek
<para
sarjana
mempunyai
penelitian adalah para sarjana muda
yang
baru saja
penga1aman kerja,
pengalaman
praktis
yang
sehingga
diperkirakan
muda
lulus>
dan
dapat
baru be1um
diharapkan
dapat
mengotori
hasi1 pene1itian ini dapat dikenda1ikan untuk tidak turut mempengaruhi penelitian untuk
hasi1 yang
jurusan
berasal
Mengingat bahwa jumlah dari jenis
kelamin
I1mu Pengetahuan Eksakta dan
berjumlah 3 orang, kemudian
tes.
sampe1
perempuan A1am
maka dengan terpaksa sampel
hanya
tersebut
di drop sehingga norma tes KraeP.elin untuk Sar-
9
jana muda jurusan Ilmu Pengetahuan Eksakta dan Alam tidak dihitung
jenis
perbedaan
perempuannya.
Adapun
kelamin
mengenai
laki-laki
dan
subyek penelitian
dapat
dilihat pada tabel berikut ini Tabel
1
Perincian Subyek Penelitian IKelompok ilmu
Lulusan
dari
I Pengetahuan
Jenis Kelamin IJumlah
---------------: Pria I Wanital
-------------- ----------------- -------1-------1------Fisipol
8
10
I I
-------1------27 5
APMD
18
32
---------------------~-;------- ------Bahasa 3 6 9 -----------------------:------------3 APERDAG 2 1
-----------------.-------1------- ------Akuntansi
S 0 S I A L
16
24
40
5
2
7
-----------------------1------------ASMI 7 2 ----------------------- -------:------Ekonomi 14 12 2 ----------------------- -------:-------· AKUB 13 20 33 AMP
--·----- I -------
ABI
5
3
8
APPI
3
1
4
Pariwisata
5
AKPRIND
5
-------'
12
Hukum
12
5
5
-----------------1-------'------------Psikologi 2 2 Jumlah
120
79
199
-------1
Analis Kimia
2
2
Fisiotherapi
5
5
3
: 3
I Komputer :--------~--------
I Fak.Tnk.Tambang
-. 10
-------1------11
1 I
-----------------:-------:-------:-------: 4 Fak.Tnk.Mesin -----------------------:------- -------: Fak.Tnk.Kimia 9 9 ' Fak.Tnk.Sipil
8
8
Fak.Tnk.Tekstil
3
3
ATN
13
13
-----------------------t------------Peternakan 2 I 2 ----------------- -------1------- -------
IPA
Geografi
4
4
Maritim
2
2
14
14
3
3
I
-----------------------1-------------1 AKPRIND 29 29 -------'
Teknologi Kulit Agro Lain
-----------------------1------------Jumlah 112 112
2. Alat dan Pengukuran. 2.1. Tes Kraepelin. Materi ini pada ini
tes
Kraepelin yang akan dibakukan
bentuknya adalah deretan angka-angka 2 lembar kertas HVS. perjumlah 50 deret,
yang
normanya tercetak
Deretan angka-angka pada
tes
setiap deretnya terdiri atas 27
nomor penjumlahan. Angka-angka yang disajikan pada setiap deret
adalah
angka
tunggal yang
bervariasi
antara · 1
sampai dengan 9. Pelaksanaan testing dapat dilakukan secara a tau
klasikal,
namun
dapat
pula
dilakukan
kelompok secara
individual. Di dalam pelaksanaan testing, 11
kepada subyek diminta
untuk
menjumlahkan
setiap
terdekat,secepat-cepatnya
dan
dua
angka
yang
seteliti-telitinya
tanpa
ada satu angkapun yang dilewati, pada setiap deret dengan urutan
dari bawah ke atas.
disediakan adalah 15 detik.
Pada setiap
waktu yang
d~ret
Apabila waktu pelaksanaan 15
detik
telah
untuk
segera pindah ke deret berikutnya meskipun
belum
menyelesaikan
tersebut
subyek diberi tanda
be~lalu,
dilakukan
deret yang sedang sampai dengan
atau
aba-aba subyek
dikerjakan.
deret
yang
Hal
terakhir
yaitu deret yang ke 50. Waktu
yang
dibutuhkan adalah 15 detik x 50
deret,
yaitu 12,5 menit. Agar subyek benar-benar mengetahui cara tes
ini
dengan
mengerjakan bagian maka
benar,
persis
sama
diberikan
dahulu
contoh
(biasanya pada halaman 1 lembar tes ini
contohnya). kepada
maka
menQerjakan
Setelah dijelaskan cara
subyek
diminta
·untuk
dengan pelaksanaan
mengerjakan
mengerjakan
yang
ada
contoh
sebenarnya,
yang
kemudian pekerjaan contoh subyek ini di cek satu persatu, dapat
sehin~ga
belum. benar
diketahui mana yang jelaa dan mana
Kemudian kita jelaskan lagi hingga subyek
yang benar-
telah mengetahui cara mengerjakan yang benar
pada
tes ini. Guna mengerjakan tes ini kepada masing-masing subyek disediakan apabila
ballpoint
ballpoint
dan
cadangannya
untuk
persiapan
yang pertama habis tintanya atau
keruwetan dengan ballpoint yang mereka gunakan.
12
.ada
Tes
Kreapelin
kecepatan
kerja,
ini
dimaksudkan
ketelitian kerja,
untuk
mengungkap
keajegan kerja
dan
ketahanan kerja.
2.2. Pernilaian Hasil Tes. Pernilaian
hasil
tes
i ni
dimaksudkan
untuk
memperoleh nilai kasar dari aspek-aspek kecepatan kerja , ketelitian kerja, keajegan kerja dan ketahanan kerja. Nilai untuk aspek kecepatan kerja adalah rerata atau "Mean" deret dua
dari distribusi nilai ke 50 deret.
Nilai
diperoleh dari jumlah penjumlahan yang benar angka yang berurutan.
setiap dari
Sehingga rumus dari kecepatan
kerja ini adalah: { fx
Mean Ni lai
=------50
ketelitian
kerja
diperoleh
dari
juml.ah
kesalahan (error) dan banyaknya loncatan atau angka-angka disetiap
deret
yang
tidak dijumlahkan
(skipped)
dilakukan subyek pada waktu mengerjakan tes.
Rumus
yang dari
ketelitian kerja adalah: KETELITIAN KERJA Nilai
= ERROR
+ SKIPPED
keajegan kerja dapat diperoleh dengan 2
cara
yaitu : A. Range. Yaitu
dengan
mengetahui jarak atau selisih
antara
hasil penjumlahan tertinggi dengan hasil penjumlahan yang terendah. Sehingga rumusnya adalah: RANGE
=X
X
t
r
13
B. Haverange Deviation Diketahui dengan menggunakan rumus ~
Av. Dev.
fd
= ------N
Ni lai
ketahanan
kerja
dapat
diperoleh
dengan
menggunakan rumus persamaan garis ketahanan kerja yaitu : y
=
a
a
=
y
b
=
bx
+
bx xy -
N.
~·
N.
{x
( i. X)
(
£ y>
----------------------2 2 (
~X)
Kemudian dari rumus ini dicari selisih
an tara
y 50 - y 0 yang merupakan nilai ketahanan kerja. selisih
itu
menunjukkan pada tanda negatif
ketahanan kerjanya menurun,
<->
'
• Apabila berarti
akan tetapi bila positif
(+)
berarti bahwa ketahanan kerjanya meningkat.
3. Analisis Data. Dalam rangka pembakuan norma di dalam penelitian ini digunakan analisis statistik. Untuk kurve
menentukan
apakah didtribusi
normal atau tidak,
data
memenuhi
maka untuk menentukan
testing
kurve normalnya digunakan 2 cara yaitu : A. Tes Skewness. Tes ini digunakan untuk mengetahui derajad dari distribusi data.
14
kejulingan
Tes tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Sk
C.R. Sk
= -------SD.Sk
( p 90 + p 10) . Sk
= ----------------
p 50
2
SD.Sk Sedangkan
(p 90 - p 10) ---------------
= 0.5185
perhitungan
untuk
rumus-rumus
tersebut
digunakan rumus-rumus jenjang persentil. n/100. N - Cfb
Pn
= Bbn
+ <
---------------> fi
i
B. Tes kurtosis Tes bentuk
ini digunakan untuk mengetahui tinggi r e ndahnya kurol
dari
distribusi
data.
Adapun
rumusnya
untuk
golongan
adalah: Dev. Ku CR
Penyusunan
norma
= --------SD Ku
tes
Kraepelin
Sarjana Muda ini dibagi menjadi 5 tingkatan kategori. Untu~
distribusi yang memenuhi syarat kurve normal
dibuktikan
oleh testing kurve normal dengan hasil
si gni fi kan,
maka
penyusunan
norma
berdasarkan
yang tidak pad a
perhitungan standard deviasi. St andard
deviasi untuk ke 5 kategori dapat dilihat
gambar berikut ini.
-. 15
pada
Gambar
untuk pembagian kategori distribusi yang memenuhi syarat kurve normal.
I
24.17%
: 19.15
19 15 •
I
t
24.17 %
.
6. 68%
.~--------~-----------1---- ----1----------~----------,
- 3 SD Kategori:
-1.5 SD
I
II
Untuk normal
+1.5 SD
+3 SD
v
IV
III
distribusi
yang tidak memenuhi syarat
yang dibuktikan oleh testing kurve normal
hasil Signifikan, perhitungan daerah
-0.5 SD +O.SSD
kurve dengan
maka penyusunan norma berdasarkan pada
persentil
daerah
kurve
normal.
kurve normal untuk masing-masing
Pembagian
kategori
dalam
persentil dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar
untuk
pembagian kategpri distribusi
yang
tidak
memenuhi syarat kurve normal.
I
I
.5%
I
24%
I l
I
22.5%
22.5%!
I
24%
I 3.5%
----------1----------!~~-~ ----:----------t---------3 SD -1.8 SD -0.6SD +0.680 1.8 so · +3 so
·.
Kategori I
II
III
16
IV
v
BAB
III
HASIL PENELITIAN
Untuk
1.
dan
putri
sampel
menguji nilai rata-rata antara kelompok dilakukan melalui komputasi
11
putra
t-test 11 untuk
dengan jumlah subyek yang tidak sama.
Untuk
2
itu
hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel II Komputasi t-tes untuk masing-masing Aspek Tes
Kraepelin
Kelompok Sarjana Muda Jurusan Ilmu Sosial dan IPA. Aspek
Juri N
-------- ---:--Pan-Ker
---------------
Sekor Min
--------:--------:-------1 18.68
0
65
Jan-Rang IPS 1199
8.603
-----'-------1.235
---~---
.~752
Jan-AvDe IPS 1199 ---1---
11.648
2.423 l 5.871 I
------ ----- -------- --------1-------
Tian-Ker IPS 1199 ----~---
Var
I I
IPS 1199 5.08 ---1---
so
Mean
2.468
10.225 1104.554 --------:---~-. • 268 I • 072
------.----- -------- --------1------3
I
18
7.935
2.3251 5.405
12.826 I
2.07 I 4.283 I
-------- ---:--- ------:----- --------:--------1-------. Han-Ker IPS: 199 -3.59715.73 -.452 1.54 : 2.372 : -------- ---:--- ------:----- --------:--------:-------:
Pan-Ker IIPA 112
--------:--Tian-KerliPA
7.68 117.62
------1----- --------:--------1-------:
112,
0
32
7.688 I
7.33 153.73
--------:--- ---1------1----- --------1--------:-------r
Jan-AvDeiiPA 1121
.65212.582
1. 227 I
. 305 I
• 093 I
--------1--- ---:------1----- --------1--------:-------1
Jan-RangiiPA 112:
4
14
--------:--- ---:------1-----
Han-Ker IIPA 1121
~ 5.2
13.918
8
2.144 : 4.595 :
--------1--------:-----~-J
-.657
1. 493 l 2. 229 :
-------------------~-----------------------------------1
17
Uji ilmu
pengetahuan sosial,
ngingat ilmu
t hanya dikenakan pada kelompok
muda
hal ini terpaksa dilakukan me-
jumlah subyek putri pada sarjana
pengetahuan
sarjana
eksakta dan alam
jumlahnya yaitu 3 orang subyek,
muda
kelompok sedikit
terlalu
dibandingkan dengan jum-
lah subyek putranya sebanyak 112 orang
subyek~
Maka uji t
tidak dilakukan. Dari hasil
perhitungan
diperoleh
harga - harga
seperti pada tabel berikut ini.
Tabel
I I I
Analisis t-test untuk masing-masing aspek tes Kraeplin berdasarkan jenis kelamin Aspek
F
df
t
p
. -------------------------------------------------------Pan Ker 8. 764 : 2. 96 197 : . 0038 '
---------:---------:--------:-----------1 1.992 : 1.411 : 197 : .1559 : ---------:---------1--------:-----------! Ajeg Range 6.11 2.472 197 .0137 -------------- ---------:---------:--------:-----------: Ajeg Av.Dev 3.158 1.777 197 .0733 -------------- ---------:---------:--------:-----------1 Tian -
Ker
Han
Ker
Dengan
7.319
demikian
-2.705 :
197
.0074
maka untuk aspek ketelitian
kerja
dinyatakan sangat signifikan pada batas signifikansi 1% untuk aspek ketelitian kerja dinyatakan tidak pada batas signifikansi 5%,
signifikan
untuk keajegan kerja apabila
menggunakan dasar perhitungan range dinyatakan signifikan pada batas signifikansi 51.,
akan tetapi bila menggunakan
dasar
Deviation
perhitungan
signifikansi
5%
Average dinyatakan
18
tidak
maka
pada
signifikan.
batas
-
Untuk
perhitungan
signifikansi
pada
aspek
kerja
ketahanan
ternyata sangat sinifikan pada batas signifikansi 1%. Uji t untuk membandingkan sarjana muda kelompok ilmu pengetahuan pengetahuan
sosial
dan
sarjana
muda
ilmu
kelompok
eksakta dan alam,hasilnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel Analisis pada
t
IV
tes untuk masing-masing aspek tes
Kraepelin
sarjana muda kelompok ilmu pengetahuan
sosial
dan
sarjana muda kelompok ilmu pengetahuan eksakta dan alam Aspek
-.
Pan
Ker
Tian -
Ker
Ajeg - Range
·-
Ajeg - Av.Dev Han
Ker
Dari terlihat perbedaan sosial alam aspek
-----------.5251 -----------.9881 -----------.8246 .46 .215 -------.--------------------------1.695 1. 302 309 . 1908
--------.52 --------0
------- -------309 .721 ------- -------309 -0.011 ---------------------309 I I
untuk
tabel
tersebut
di
aspek
kecepatan
atas
kerja
antara sarjana muda kelompok Ilmu
dengan
kelompok
ilmu
pengetahuan
tampak ternyata
pengetahuan eksakta
sangat signifikan pada batas signifikansi 1%. ketelitian
menggunakan kerja
------- -------- --------------------.0001 309 18.809 -4.337
perhitungan bahwa
p
df
t
F
kerja,
keajegan
Average Deviation ataupun
kerja range,
kesemuanya tidak dijumpai perbedaan
diantara dua kelompok sarjana muda tersebut.
19
baik
yang
dan Pada yang
ketahanan berarti
2.
Testing kurve normal digunakan untuk melihat apakah
distribusi kelompok
data tes Kraepelin untuk semua aspek dari dua jenis
mengikuti
kelamin
distribusi
normal
atau tidaknya. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel V Tes kurve normal untuk masing masing aspek tes kraeplin berdasarkan atas jenis kelamin pada kelompok sarjana muda ilmu pengetahuan sosial Jenis Kelamin A S P E K
Wanita p
Tes Kecepatan Kerja
Pria
-1.07<.05 Non.Sig
-------------------.--------Ketelitian Kerja 4.908>.01 Keajegan I Range
P I Evlasi
Evlasi Tes
Signif
1.613<.05 Non.Sigl
--------·--------.50<.05 Non.Sig 4.41>.01
Signif
.68(.05 Non.Sig
1----------------------1-------- -------I Av.Dev .132<.05 Non.Sigl1.62<.05 Non.Sig ---------------------------------1-------- -------Ketahanan Kerja .901<.05 Non.Sigl .40<.05 Non.Sig Kerja
Dari tabel tersebut diatas ternyata bahwa pada aspek ketelitian sosial
baik
signifikan tersebut, untuk
kerja sarjana muda kelompok ilmu pria maupun wanita, hal
ini
tidal<
mengikuti
mendapatkan
acuannya.
Pada
berarti
dijumpaui bahwa
untuk
pengetahuan hasil
kelompok
kurve normal sehingga
normanya digunakan SO
sebagai
aspek yang lain dijumpai hasil yang
signifikan hal ini berarti bahwa distribusinya
20
yang
untuk dasar non
mengikuti
kurve
normal
sehingga
acuan
yang
untuk
digunakan
menghitung normanya adalah persentil. Untuk untuk
melihat apakah distribusi data tes
semua aspek pada kedua kelompok sarjana
mengikuti
kurve normal atau tidak,
Kraepelin muda
ini
hasil perhitungannya
dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel VI Tes kurve normal untuk masing-masing aspek tes berdasarkan latar belakang ilmu pengetahuan
Kraepelin (jurusan>
------------------------------------~------------------1I
Jurusan
I
1---------------------------------1 I . I P A I P S :----~----------- ----------------: Tes P IEvalsi Tes P IEvalsi -----------------------------:-------------1 ~-----Kecepatan - Kerja -1.3 <.05 Non.Si .835<.051Non.Sig ----------------------------- ------ --------:------Ketelitian -Kerja 6.186>.01 Signif 3.73>.011Signif A s p e k
Keajegan I Range
0.783(.05 Non.Si 2.11>.05 Signif
:---------- --------- ------ -------- ------I Av. Dev. 1.429<.05 Non.Si -1.7<.05 Non.Sig :---------------------.--------- ------ -------- ------, Kerja
I Ketahanan - Kerja
Dari
perhitungan
ketelitian keajegan
10.072<.05 Non.Si -.67<.05 Non.Sig
kerja
pada
tersebut
diatas
hanyalah
kelompok IPA dan IPS
kerja yang menggunakan range
akan
aspek
dan
aspek
menggunak~n
norma yang acuannya adalah SD sedang pada aspek yang lain acuan yang digunakan adalah persentil. Berikut Kraepelin p~nelitian
ini
akan disajikan tabel-tabel
norma
untuk semua aspek dari ke dua kelompok yaitu
kelompok
sarjana 21
muda
jurusan
tes
sampel Ilmu
Pengetahuan
Sosial
dan sarjana muda dari
Pengetahuan Eksakta dan Alam.
jurusan
Ilmu
Untuk penyusunan norma tes
Kraepelin ini dibagi ke dalam 5 kategori.
Tabel VII Norma
tes Kraeplin untuk aspek KECEPATAN KERJA
kelompok
sarjana muda IPS
~--------~-~-~-~-~~-------------------------------------
K a t e g o r
i
:
--------------------------· .----------------------------: Baik Sekali 16.044 ke atas --------------------------1 . ----------------------------1 Baik 13.362 16.043 --------------------------1---------------------: 10.963 13.361 1 Sedan ------: --------------------------1--------------~------: 8.116 10.962 I Kurang ------: 1
1
--------------------------~ 8.115 - ke bawah ----------------------------: '
-----------
I
Kurang Sekali --------------------------------------------Tabel VIII
Norma
tes
Kraeplin
untuk aspek
KECEPATAN
KERJA
pada
sarjana muda kelompok IPS
-------------------------------------------------------1 KATEGORI N I L A I ----------------------------1 ~------------------------Baik Sekali di atas 15.809 -----------------------------1 :------------------------Baik 12.724 - 15.808 -----------------------------· 1------------------------Sedang 9.976- 12.724 ----------------------------1------------------------Kurang 6.709- 9.975 1-------------------------:----------------------------Kurang Sekali di bawah 6.708 -------------------------------------------------------1 I
22
Tabel IX Norma
tes
Kraeplin
untuk aspek
KECEPATAN
KERJA
pada
kelompok sarjana muda IPA N I L A I
KATEGORI
1------------------------:-----------------------------di atas 16.496 Baik Sekali :-----------------------14.297 -
16.495
Baik
:-----------------------Sedang I 11.405 - 14.296 1-----------------------------------------------------1 8.946 - 11.404 Kurang ;-----------------------------------------------------1 di bawah 8.945 Kurang Sekali I I
Tabel X
-Norma
tes
Kraepelin untuk aspek KETELITIAN
kelompok sarjana muda IPS PUTRA N I L A I
pada
PUTRI dan IPA.
KATEGORI
0 -----~------------------1 2
3
~
KERJA
Baik Sekali Baik Sedang
14
· I
-------------------------,-----------------------------1 15 21 I Kurang l -------------------------(-----------------------------: di atas 22 Kurang Sekali ----- - --------------------1----~------------------------l
23
Tabel XI Norma
tes
Kraepelin
untuk
aspek
KEAJEGAN
KERJA
berdasarkan RANGE pada kelompok sarjana muda IPS PUTRA
:------------------------------------------------------N I L A I KATEGORI :----------------------------------------------------Baik Sekali 4 ke bawah 1----------------------------------------------------Baik 6 5
Sedang 7 8 ----------------------~--:----------------------------9
Kurang
13
-------------------------:-----------------------~-----:
Kurang Sekali
di atas 14
. -------------------------------------------------------Tabel XII Norma
tes
Kraepelin
untuk
aspek
KEAJEGAN
KERJA
berdasarkan RANGE pada sarjana muda IPS PUTRI dan IPA
N I L A I
KATEGORI
-------------------------:----------------------------: • 4 ke bawah Baik Sekali I
----------------------------------------------------: 5 7 Baik 9
Sedang
10
12
Kurang
di atas
13
Kurang Sekali
8
24
Tabel XIII Norma
tes
berdasarkan
Kraepelin
untuk
aspek
KEAJEGAN
KERJA
AVERAGE DEVIATION pada kelompok sarjana muda IPS PUTRA - PUTRI DAN IPA
N I L A I
KATEGORI
l-------------------------1---------------------------: di bawah 0.794 Baik Sekali -------------------------1---------------------------l Baik 0.795 1.039 -------------------------:--------------------------Sedang 1.040 1.347 ------------~------------1---------------------------
1.348
1.783
Kurang
t-------------------------1----------------------:---Kurang Sekali di atas 1.784
Tabel XIV Norma
tes
Kraepelin untuk aspek
KETAHANAN
KERJA
pada
kelompok sarjana muda IPS {PUTRA} -----~--------------------------------------------------
N I L A I
KATEGORI
-----------------------------------------------------1 + 2.69 ke atas Baik Sekali ------------~------------ -----------------------------1 + 0.682 - + 2.68 Baik -----------------------------------------------------1 - 1.063 - + 0.681 Sedang --------------------------------------------·---------1 - 2.954 - - 1.064 Kurang -----------------------------------------------------: di bawah - 2.955 Kurang Sekali .
25
I I
Tabel XV Norma
tes
Kraepelin
untuk aspek KETAHANAN
KERJA
pada
kelompok sarjana muda IPS
N I L A I
KATEGORI
+ 2.030 ke atas + 0.224 - + 2.029
----------------------------1 Baik Sekali '' ----------------------------1 Baik
- 1.947 - + 0.223
Sedang
- 3.438 - - 1.948
Kurang
1---------------------------------------------------' di bawah - 3.439 Kurang Seakali
Tabel XVI Norma
tes
Kraepelin untuk aspek
KETAHANAN
KERJA
pada
kelompok sarjana muda jurusan IPA N I L A I
KATEGORI
1-------------------------:---------------------------+ 2.13 ke atas I Baik Sekali 1-------------------------·---------------------------+ 0.28- + 2.129 Baik -
1.472- + 0.27
- 3.411- -
Sedang
1.473
Kurang
di bawah - 3.412
Kurang Sekali
26
~
'
BAB IV
K E S I MP U L A N
Hasil-hasil
dari
penelitian ini yang dapat
disimpulkan
adalah sebagai berikut : 1.
Pembakuan
sarjana
norma
muda
tes Kraepelin
disusun
yang dikelompokkan ke dalam
untuk dua
kelompok
besar yaitu: a. Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial b.
Jurusan
Ilmu
para
Pengetahuan Eksakta
dan
Alam . 2.
Hasil
analisis
uji t menunjukkan adanya
perbedaan
yang bermakna antara kelompok putra dan putri pada
aspek
kecepatan
kerja,
range
dan
pada
juga
keajegan kerja yang berdasarkan aspek
perbedaan-perbedaan norma
yang
keajegan dijumpai
ketahanan
kerja.
Karena
maka pada aspek tersebut
terpisah.
diperlukan
Untuk aspek ketelitian kerja
kerja yang menggunakan average deviation perbedaan
adanya
yang
bermakna
untuk
itu
dan tidak tidak
diperlukan norma yang terpisah. 3.
Hasil uji t untuk kelompok IPA dan IPS hanya dijumpai
perbedaan yang bermakna pada aspek kecepatan kerja.
Maka
dari itu untuk aspek kecepatan kerja ini diperlukan norma
27
yang
te~pisah
norma yang
dipe~lukan
4.
Untuk
penyusunan uji kurve
tidak
te~pisah.
masing-masing
Kraepelin, analisis
sedang untuk aspek-aspek yang lain
aspek yang diungkap normanya
dilakukan
no~mal
yang menggunakan·
no~mal
be~dasa~kan
oleh
tes
be~dasarkan
Tes
Skewnes
dan Tes Kurtosis. 5.
Hasil uji
hanya
ku~ve
pad a
aspek
menunjukkan berdasa~kan ke~ja
juga
range.
yang
ju~usannya
kerja
bermakna.
maka disamping
aspek keajegan kerja yang
Untuk
bermakna untuk
hasil
ketelitian
itu
bagi
yang
jenis kelamin maka sajalah
Sedang aspek
apa
hasil
penyusunan normanya digunakan persentil
yang
tidak menunjukkan hasil yang
bila
ketelitian
be~dasa~kan
menunjukkan
yang
bermakna
atas yang sedang (non
signifikan> penyusunan norma nya didasarkan atas analisis Mean dan Standard Deviation.
I
28
DAFTAR PUSTAKA
1.
Anastasi,
A.
Psychological Testing.
New
York:
MacMillan
Third Ectition,
Publishing
Co.,
Inc., 1968. 2.
Arief Wangsa.
"Studi tentang Validita tes Kraepelin
terhadap Vasa, Ntipiksa Balai
karyawan-karyawan PNPR
Budjana
Pabrik
rokok
Tarumartani,
Vasa,
Balai
Penelitian
Penelitian
Batik,
PNPR
PNPR Kulit,
Keramika
Vasa, Pabrik Keramik Jogjakarta, 1965". Skripsi
Sarjana
Psikologi
UGM
tidak
diterbitkan. 3.
Bruning,
J.L. & Kintz, B.L. of
Statistics,
Computational Handbook Illinois
> :
Scott
'
Foresman and Co., 1968. 4.
Cronbach, L.J., Essentials of Psychological Testing. New York, Harper, 1960.
5.
Darochim Effendi. " Suatu Studi tentang Standardi.sasi dan
Validasi
Test Kreapelin
pada
para
karyawan PN Blabak Magelang ". 1966. Skripsi
Sarjana
diterbitkan.
·29
•
Psikologi
UGM,
tidak
___________________________ ______ _
6. Freeman, Frank.S. Theory and Practice of Psychological ....} Testing. Third Edition, New York: Holt Rinehart Winston Inc., 1962. 7.
Goodenough,
F.L., Mental Testing, New york, Rinehart 1949.
8.
Guilford, J.P., Personality. New York: MacGraw Hill Hill Book Company. 1959.
9.
Nunnally,
Jum
C.,
Educational
Measurement
and
Evaluation. MacGraw Hill Book Co. 1972. 10.
Nuryati
Atamimi.,Pembakuan Sebagai
Norma
tes
Kraepelin
alat Pengukur Kecepatan
Ketelitian
Kerja,
Ketahanan
Kerja
Sekolah
Kejuruan
Keajegan pada
Kerja
siswa
STM
Kerja,
dan
dan
lulusan SMEA
di
Yogyakarta. Laporan Penelitian UGM,l980. 11
Nuryati Atamimi., Untuk
Pembakuan Norma Sarjana
Kotamadya
tes
Jurusan IPS dan Yogyakarta,
Kraepelin IPA
di
Lap or an
Penelitian, 1982.
12.
Nuryati
Atamimi.,
Pembakuan
Norma tes
Kraepelin
untuk lulusan SMA jurusan IPA dan IPS di
30
Kotamadya Yogyakarta,.
Laporan
Peneli-
tian , 1983. 13.
Marcham
Darokah.
"Usaha
Penelitian Tes
Kraepelin
Sebagai alat Pengukur Aptitude" 1967 Skripsi Sarjana.Tidak diterbitkan. 14.
Spearman,
C.
The Abilities of Man.
Millan 15.
New York:
Mac
Co. 1927.
~
Sukarti,dkk. "Standardisasi Tes Kraepelin"
<menurut
kelompok umur>". Jurnal Psikologi No.
I
Th. 5 - 1975, hal. 14 - 21. 16.
Super,
E.
Donald
Crites,
~
0.
John.,
A~praising
Vocational Fitness. New York : Harper ~
17.
Tukul
Row, 1965.
Santosa.
"Studi
tentang
Kraepelin
Revisi
dikenakan
pada
Blabak
di
Reliabilita
Fakultas segenap
Magelang".
Pendidikan,
Karyawan Skripsi
Psikologi UGM, tidak diterbitkan.
?
31
test
P.N.
Sarjana