Menjadi Kaya di Pasar Modal: Analisis Ekonomi dan Analisis Teknikal Juli 2009
∂Ri DANAREKSA RESEARCH INSTITUTE Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110 Tel. (6221) 350 9777 Fax: (6221) 3501709 http://www.danareksa-research.com
I.
Indikator Ekonomi Makro dan Pasar Modal
II. Ekonomi Dunia dan Indonesia: •
Ekonomi AS
•
Ekonomi Indonesia -
Inflasi, suku bunga, dan rupiah
-
Indeks kepercayaan konsumen
-
Early Economic Indicators: - Coincident Economic Index - Leading Economic Index - Siklus bisnis - Sequential Signaling
III. Analisis Teknikal: Mendengarkan Suara Pasar
∂Ri
Danareksa Research Institute
-1-
Memahani Beberapa Indikator Makroekonomi Produk Domesti Brutto (PDB): Angka yang menggambarkan aktivitas perekonomian secara agregat (menyeluruh). Angka ini menjadi acuan utama para investor untuk melihat arah pergerakan suatu perekonomian secara menyeluruh. Pertumbuhan ekononomi mengacu pada pertumbuhan PDB (bisa tahunan, bisa triwualanan). Suatu perekonomian disebut mengalami ekspansi bila angka pertumbuhan PDB nya positif. Sebaliknya, suatu perekonomian disebut mengalami kontraksi (resesi) bila pertumbuhan PDB nya negatif. Reaksi Pasar: - angka pertumbuhan PDB yang tinggi akan direspon positif oleh pasar. - angka pertumbuhan PDB yang negatif akan direspon negatif oleh pasar.
∂Ri
Danareksa Research Institute
-2-
…PDB detil Sector
∂Ri
2009F, % Y-o-Y
2008F 2009F
2009F, % Q-o-Q
1. Agriculture
4.5
2.5
Q1 3.5
2. Mining and Quarrying
0.5
0.0
-1.7
-0.2
1.1
0.8
-5.1
2.3
2.9
0.9
3. Manufacturing
4.3
4.7
4.4
5.5
4.4
4.6
-0.5
2.4
2.2
0.4
4. Electricity, Gas, and Clean Water
11.3
8.4
8.3
8.0
8.4
8.9
-0.1
4.1
2.6
2.0
5. Construction
7.8
5.3
5.1
4.7
5.5
5.9
-4.3
2.0
3.9
4.4
6. Trade, Hotel, and Restaurant
7.4
5.7
6.3
5.3
5.7
5.6
-1.2
1.6
5.0
0.1
7. Transportation and Communication
17.7
12.5
12.7
11.9
12.6
12.6
-0.3
3.3
4.9
4.3
8. Finance, Leasing, and Business Services
7.8
4.2
3.7
3.2
4.6
5.2
-0.2
1.1
3.1
1.1
9. Services
6.1
4.1
4.5
3.6
3.9
4.4
-0.8
1.6
1.2
2.3
GROSS DOMESTIC PRODUCT
6.3
4.8
4.7
4.6
4.8
4.9
0.7
2.4
3.7
-1.9
1. Consumption Expenditures: Household
5.2
3.5
3.8
3.8
4.0
2.4
-0.9
1.4
2.1
-0.1
2. Consumption Expenditures: Government
9.2
5.6
9.8
5.5
1.1
6.9
-30.4
21.5
3.4
22.3
3. Gross Fixed Capital Formation
12.5
6.0
5.7
4.3
6.6
7.4
-2.2
1.0
7.7
0.9
4. Export of Goods and Services
13.7
3.6
1.7
1.4
4.2
7.0
-1.3
4.8
2.7
0.7
5. Import of Goods and Services
13.6
5.7
5.2
4.5
6.3
6.6
0.1
4.7
2.9
-1.2
6. Total Consumption
5.7
3.8
4.4
4.0
3.6
3.0
-5.1
3.5
2.2
2.7
7. Domestic Demand
7.4
4.4
4.7
4.1
4.4
4.2
-4.4
2.8
3.7
2.2
Danareksa Research Institute
-3-
Q2 2.5
Q3 2.6
Q4 1.3
Q1 16.2
Q2 4.4
Q3 6.9
Q4 -21.8
Inflasi Inflasi adalah perubahan level harga secara umum. Angka inflasi diumumkan oleh BPS setiap awal bulan. Ada dua angka inflasi: - Bulanan (MoM); perubahan level harga dibandingkan dengan bulan sebelumnya. - Tahunan (YoY): perubahan level harga dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju inflasi: - Faktor musiman. - Kenaikan BBM. - Pergerakan nilai tukar. - Gangguan distribusi barang. - Kualitas panen beras.
∂Ri
Danareksa Research Institute
-4-
… Inflasi Changes in Consumer Price Index (percent) M-on-M changes Y-on-Y changes Dec-08 Jan-09 Feb-09 Dec-08 Jan-09 Feb-09 FOODSTUFF 0.57 0.76 0.95 16.35 14.29 13.06 PREPARED FOOD 0.52 0.95 0.91 12.53 11.15 11.25 HOUSING 0.52 -0.06 0.28 10.92 8.95 9.26 CLOTHING 1.13 0.55 2.85 7.33 6.11 8.30 MEDICAL CARE 0.21 0.37 0.17 7.96 7.79 6.14 EDUCATION 0.16 0.12 0.04 6.66 5.76 5.76 TRANSPORTATION -2.74 -2.53 -2.43 7.49 4.25 1.59 GENERAL -0.04 -0.07 0.21 11.06 9.13 8.60 Food and Non-Food FOOD 0.54 0.84 0.93 14.63 12.88 12.25 NON-FOOD -0.44 -0.66 -0.23 8.77 6.78 6.26 Source : BPS
∂Ri
Danareksa Research Institute
-5-
YTD (Jan-Feb) 2007 2008 2009 3.56 4.67 1.71 1.72 3.04 1.87 1.54 1.75 0.22 0.66 2.50 3.42 1.04 2.27 0.54 1.56 1.01 0.15 0.24 0.62 -4.89 1.83 2.41 0.14 2.71 1.02
3.94 1.45
1.78 -0.89
Suku Bunga Suku bunga adalah instrumen yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk mempercepat atau untuk memperlambat perekonomian. Bila perekonomian dirasakan bergerak terlalu cepat maka BI akan menaikkan BI rate agar perekonomian tidak terlalu panas. Sebalinya, bila perekonomian diarasakan tumbuh lebih lambat dari laju pertumbuhan potensialnya, maka BI akan menurunkan suku bunga acuannya. Bunga yang tinggi akan memperlambat pertumbuhan ekonomi karena naiknya suku bunga akan meningkatkan opportunity cost of money. Naiknya suku bunga acuan akan menaikkan pula suku bunga deposito dan pinjaman. Akibatnya, peminjam akan enggan meminjam dari bank, dan pemilik uang akan enggan membelanjakan uangnya. Akibatnya, aktivitas perekonomian cenderung melambat. BI rate adalah suku bunga acuan/target dari BI. Targetnya adalah suku bunga SBI yang dilelang setiap minggu. BI berusaha agara bunga yang dihasilkan dalam lelang SBI mendekati BI rate.
∂Ri
Danareksa Research Institute
-6-
BI Rate
%
One month SBI rate
Inflation rate, %YoY
20 15 10 5 0 Jan-05
∂Ri
Jul-05
Jan-06
Jul-06
Danareksa Research Institute
Jan-07
-7-
Jul-07
Jan-08
Jul-08
Jan-09
Ekspor-Impor
Menunjukkan aktivitas perdagangan Indonesia dengan luar negeri. Angka ekspor juga dapat menunjukkan tingkat ketergantungan kita dengan perekonomian global. Ekspor yang meningkat menunjukkan aktivitas perusahaan eksportir yang meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita. Impor yang naik juga dapat menunjukkan permintaan domestik yang meningkat. Artinya, angka impor juga dapat menunjukkan aktivitas perekonomian yang meningkat. Angka ekspor dan impor dipublikasikan oleh BPS setiap awal bulan.
∂Ri
Danareksa Research Institute
-8-
Export and Import Performance (billions of US$) 2007 Jul
Export
Import
Balance
Total Export
2008 Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Jan
Jan - Jul Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
2004
2005
2006
2007
2008
10.04
9.60
9.52
10.30
9.84
10.94
11.19
10.55
12.01
10.92
12.91
12.90
12.55
37.80
47.90
55.80
63.90
83.03
Oil & Gas
1.83
1.86
2.08
1.99
2.11
2.52
2.24
2.38
2.77
2.48
3.23
2.98
2.87
8.69
10.46
12.51
11.55
18.95
Total excl. oil/gas
8.21
7.74
7.44
8.32
7.74
8.42
8.95
8.16
9.24
8.44
9.68
9.91
9.68
29.12
37.45
43.29
52.35
64.07
Total Import
6.36
6.92
6.79
6.29
7.57
6.84
7.50
7.87
7.97
9.35
9.67
9.83
10.74
25.15
33.45
34.35
40.07
62.93
Oil & Gas
1.77
1.84
2.28
1.81
2.44
2.42
1.91
2.57
2.49
2.83
3.30
3.58
3.55
6.05
9.47
10.88
11.15
20.22
Total excl. oil/gas
4.59
5.08
4.51
4.48
5.14
4.42
5.59
5.31
5.48
6.52
6.37
6.25
7.19
19.10
23.98
23.47
28.92
42.70 20.10
Total incl. oil/gas
3.68
2.68
2.72
4.02
2.27
4.10
3.69
2.67
4.04
1.57
3.24
3.06
1.82
12.65
14.45
21.44
23.83
Oil & Gas
0.06
0.01
-0.20
0.17
-0.33
0.10
0.34
-0.18
0.28
-0.35
-0.07
-0.60
-0.68
2.63
0.98
1.63
0.40
-1.27
Total excl. oil/gas
3.62
2.66
2.92
3.84
2.60
4.00
3.35
2.86
3.76
1.92
3.31
3.67
2.49
10.02
13.47
19.81
23.44
21.37
29.93
Y on Y Growth (percent)
Export
Total Export
13.05
7.68
7.60
18.20
10.38
13.86
34.48
28.69
32.48
22.53
31.63
34.92
25.03
5.82
26.72
16.48
14.52
-12.99
0.15
29.80
24.26
20.38
32.81
47.51
62.15
75.73
61.47
80.00
63.15
57.38
8.92
20.35
19.68
-7.73
64.16
Total excl. oil/gas
21.11
9.65
2.69
16.85
7.94
9.20
31.56
21.38
23.38
14.42
20.82
28.26
17.84
4.93
28.62
15.59
20.95
22.38
Total Import
17.24
21.26
20.26
37.19
30.36
37.63
41.98
68.80
41.13
65.71
49.78
63.43
68.80
35.02
32.98
2.71
16.63
57.06
Oil & Gas
-4.22
7.35
20.63
5.12
75.57
76.84
37.05
132.71
46.81
73.97
72.48
116.90
100.70
41.37
56.47
14.90
2.45
81.38
Total excl. oil/gas
28.32
27.24
20.07
56.49
16.18
22.74
43.74
49.01
38.69
62.37
40.22
43.20
56.51
33.13
25.53
-2.11
23.21
47.68
Oil & Gas
Import
∂Ri
Danareksa Research Institute
-9-
Respon Pasar Modal Terhadap Variabel Makro PDB naik (tumbuh lebih cepat) : •
positif, karena keuntungan perusahaan cenderung membaik.
PDB tumbuh lebih lambat (atau rurun) : •
negatif, karean keungungan perusahaan cenderung menurun.
Inflasi tinggi: negatif, karena bunga akan dinaikkan dan perekonomian akan cenderung melambat. Inflasi rendah: positif, karena ada peluang bunga menurun yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Suku bunga turun: positif Suku bunga naik:
∂Ri
negatif
Danareksa Research Institute
- 10 -
Respon Pasar Modal Terhadap Variabel Makro
Ekspor naik: •
Positif
Ekspor turun: •
Negatif
Rupiah Menguat: •
Positif
Rupiah Melemah: •
∂Ri
Negatif
Danareksa Research Institute
- 11 -
Dalam prakteknya, BI menggunakan kerangka kebijakan inflation targeting: Artinya, naik dan turunnya suku bunga ditentukan oleh laju inflasi yang terjadi. Setiap awal tahun BI menetapkan target inflasi untuk tahun itu. Bila inflasi berada di atas target yang telah ditetapkan, maka BI akan menaikkan suku bunga, dengan tujuan memperlambat sedikit pertumbuhan ekonomi agar tekanan inflasi dari sisi permintaan dapat mengendur. Sebaliknya, bila laju inflasi berada di bawah target, maka BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuannya agar perekonomian dapat berjalan lebih cepat.
BI rate ditentukan oleh BI dalam periode tertentu. Tapi saat ini BI rate ditentukan dalam rapat dewan gubernur BI yang diadakan setiap bulan.
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 12 -
I.
Indikator Ekonomi Makro dan Pasar Modal
II. Ekonomi Dunia dan Indonesia: •
Ekonomi AS
•
Ekonomi Indonesia -
Inflasi, suku bunga, dan rupiah
-
Indeks kepercayaan konsumen
-
Early Economic Indicators: - Coincident Economic Index - Leading Economic Index - Siklus bisnis - Sequential Signaling
III. Analisis Teknikal: Mendengarkan Suara Pasar
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 13 -
Ekonomi AS : Pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi Int. rate
GDP,CPI 8
9.0 FFR
GDP (YoY%)
Inflation
7.5
6
6.0
4
4.5
2
3.0
0
1.5
-2
0.0
-4 90
∂Ri
91
92
93
94
95
96
97
98
99
00
Danareksa Research Institute
01
02
03
04
- 14 -
05
06
07
08
09
Di tahun 2008 perekonomian Amerika masih bertumbuh, meskipun lebih rendah dari pertumbuhan 2007. Data terakhir menunjukkan perekonomian Amerika dalam fase resesi. Pemerintah Amerika memberikan stimulus fiskal dan moneter untuk mengurangi kedalaman resesi.
Ekonomi AS : Upah, penjualan ritel dan tingkat pengangguran Penjualan Ritel, Upah dan Tingkat Pengangguran 12.0
8.0 4.0
M -09
M -09
J-09
N -08
S-08
J-08
M -08
M -08
J-08
N -07
S-07
J-07
M -07
M -07
J-07
N -06
S-06
J-06
M -06
M -06
J-06
N -05
S-05
J-05
M -05
-4.0
M -05
J-05
0.0
Seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi tingkat pengangguran juga meningkat hingga mencapai 9.7% di bulan Juni 2009.
-8.0
Penurunan penjualan ritel mulai berkurang.
-12.0 Hourly earnings, %YoY
Retail sales, %YoY
Uemployment rate, %
-16.0
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 15 -
Ekonomi AS : Indeks Produksi Industri, Penurunannya Makin Kecil Industrial Production Index
YoY%
Meskipun Indeks Produksi Industri masih menurun, namun penurunannya makin kecil, seperti terlihat pada laju pertumbuhannya yang bergerak menuju titik nol.
6 4 2 0 -2 -4 -6 -8 -10 -12 2000
∂Ri
2001
2002
2003
2004
Danareksa Research Institute
2005
2006
2007
- 16 -
2008
2009
Ekonomi AS : Indeks Kepercayaan Konsumen Cenderung Membaik US - Consumer Confidence Index 160 140 120 100 80 60 40 20 0 2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Meskipun pada bulan Juni Indeks kepercayaan konsumen (IKK) menurun, namun trendnya dalam empat bulan terakhir masih meningkat. IKK adalah salah satu leading economic indicator bagi perekonomian Amerika.
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 17 -
Penjualan Rumah: Masih Mengalami Kontraksi (Index)
(YoY%)
80
60 Housing Market Index
70
45
Housing Started
60
30
Home Sales
50
15
40
0
30
-15
20
-30
10
-45
0
-60 2005
∂Ri
2006
2007
Danareksa Research Institute
2008
2009
- 18 -
Penjualan rumah mulai mengalami kontraksi sejak bulan November 2005. Memasuki tahun 2009 laju pertumbuhan penjualan rumah masih negatif, yang berarti masih menurun. Namun penurunannya cenderung makin mengecil dalam beberapa bulan terakhir.
Ekonomi AS : Kondisi ekonomi terkini masih resesi, namun LEI membaik USA: Coincident & Leading Index
USA: Coincident & Leading Index
115
112
105
107
104
106
103
105
102
104
101
103
100
102
99
LEI
CEI
101
98
Resesi ekonomi yang terjadi saat ini telah terdeteksi oleh sistem LEI Amerika sejak bulan Juli 2007, saat mana LEI mengalami penurunan yang signifikan. Menurut Conference Board, Amerika memasuki resesi sejak bulan Desember 2007 dan masih berlangsung hingga saat ini, seperti ditunjukkan oleh CEI yang masih menurun. Namun dalam tiga bulan terakhir LEI mulai membaik, indikasi awal akan adanya perbaikan.
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 19 -
J u n -0 9
M a y -0 9
M a r-0 9 A p r-0 9
O c t- 0 7 N o v -0 7
S e p -0 7
J u l-0 7 A u g -0 7
J u n -0 7
M a y -0 7
M a r-0 7 A p r-0 7
J a n -0 7
97 F e b -0 7
100
J a n -0 9
J a n -0 8
J a n -0 7
J a n -0 6
J a n -0 5
J a n -0 4
J a n -0 3
J a n -0 2
J a n -0 1
J a n -0 0
J a n -9 9
J a n -9 8
J a n -9 7
J a n -9 6
J a n -9 5
J a n -9 4
J a n -9 3
J a n -9 2
J a n -9 1
J a n -9 0
J a n -8 9
J a n -8 8
J a n -8 7
J a n -8 6
J a n -8 5
J a n -8 4
J a n -8 3
J a n -8 2
J a n -8 1
40 J a n -8 0
55
LEI
J a n -0 9
52
F e b -0 9
65
O c t- 0 8
64
N o v -0 8 D e c -0 8
75
J u l-0 8
76
A u g -0 8 S e p -0 8
85
A p r-0 8
88
M a y -0 8 J u n -0 8
95
M a r-0 8
100
J a n -0 8 F e b -0 8
105
D e c -0 7
CEI
108
Laju Inflasi global: banyak negara maju mengalami deflasi US
Japan
Euro
Indonesia
China
Malaysia
Philippina
Thailand
14
10
12
8
10 6
8
4
6 4
2
2 0
0
-2
-2
-4
-4
-6 J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J 2007
2008
J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J
2009
2007
2008
2009
Seiring dengan penurunan harga komoditi di pasar global, laju inflasi juga makin menurun. Sebagian besar negara maju mengalami deflasi, bahkan beberapa negara berkembang pun mengalami deflasi juga.
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 20 -
Seiring dengan penurunan inflasi, suku bunga juga makin menurun %
20%
8
US China Euro Japan
7 6
5.31
5
18
Indonesia
16
Thailand Malaysia
14
Filipina
12 10
4
8
3
6.75
6
2 1
1 0 2000
0.25 0.1 2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
4
4
2
2 1.25
0
2009
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Setelah mengalami penurunan yang cukup pesat, suku bunga di negara maju stabil di level yang rendah. Sedangkan suku bunga di negara berkembang masih dalam tren menurun sejalan dengan penurunan laju inflasi. Penurunan suku bunga juga dimaksudkan menjadi stimulus bagi perekonomian untuk meminimalkan dampak resesi.
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 21 -
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara, % Negara
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009F
2010F
Amerika Serikat
0.8
1.6
2.5
3.6
2.9
2.8
2.0
1.1
-2.5
2.1
Jepang
0.2
0.3
1.4
2.8
1.9
2.0
2.4
-0.7
-5.9
0.9
Eropa
1.9
1.0
0.9
1.9
1.8
3.1
2.7
0.6
-4.3
0.6
China
8.3
9.1
10.0
10.1
10.4
11.6
13.0
9.0
8.0
8.5
Singapura
-2.2
4.1
2.9
7.5
6.6
8.3
7.8
1.3
-5.3
2.9
Malaysia
0.5
5.4
5.8
6.8
5.0
5.9
6.3
4.6
-2.1
3.0
Thailand
2.2
5.3
7.1
6.3
4.6
5.2
4.9
2.6
-3.5
3.0
Korea
4.0
7.2
2.8
4.6
4.0
5.2
5.1
2.2
-1.6
3.7
Filipina
3.1
4.5
4.9
6.4
4.9
5.4
7.1
3.9
2.3
4.2
INDONESIA
3.9
4.4
4.9
4.9
5.7
5.5
6.3
6.1
4.2
5.5
Sumber: Bloomberg, Juli 2009
Tahun 2009 diperkirakan hanya sedikit negara yang masih bertumbuh positif. Namun di 2010 kondisi perekonomian dunia diperkirakan akan membaik. Indonesia termasuk negara yang kondisi ekonominya diperkirakan relatif baik.
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 22 -
Suku Bunga (BI rate) dan Pertumbuhan Ekonomi YoY%
percent
7
21
6
18
5
15
4
12
3
9
2
6
1
3
0
0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2001
2002
2003
2004
2005
GDP Growth
∂Ri
Danareksa Research Institute
2006
2007
SBI 1M
- 23 -
2008
2009
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.
Data historis menunjukkan bahwa suku bunga di bawah 10 persen akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Harga Minyak dan Pertumbuhan Ekonomi Amerika US GDP vs Oil Price GDP: 2000p (% YoY)
Crude Oil Price: EIA: Domestic First Purchase 100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 -2.00 -4.00 1977 1980 1983 1986 1989 1992 1995 1998 2001 2004 2007
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 24 -
Harga komoditi cenderung menguat kembali 1400
160 Palm oil (Index)
WTI Oil Price ($US/Barrel) 140
1200
120
1000
100 800 80 600 60 400
40
200
0 Jan00
∂Ri
20 0 Nov00
Sep01
Jul02
Danareksa Research Institute
May03
Mar04
Jan05
- 25 -
Nov05
Sep06
Jul07
May08
Mar09
Perkiraan laju inflasi dan suku bunga: menurun Laju Inflasi dan BI Rate 3.0
13.2 MoM, %
YoY, %
BI Rate
Nov-09
Sep-09
Jul-09
May-09
Mar-09
2.0 Jan-09
-0.5 Nov-08
3.6
Sep-08
0.0
Jul-08
5.2
May-08
0.5
Mar-08
6.8
Jan-08
1.0
Nov-07
8.4
Sep-07
1.5
Jul-07
10.0
May-07
2.0
Mar-07
11.6
Jan-07
2.5
Laju inflasi diperkirakan akan cenderung menurun menjadi sekitar 4.0 % di akhir tahun 2009. Suku bunga juga diperkirakan akan cenderung menurun. BI rate diperkirakan akan berada di kisaran 6.0 6.5% hingga akhir tahun 2009.
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 26 -
Indeks Nilai Tukar Beberapa Negara: Rupiah Relatif Terlalu Lemah 150
Indonesia 125 Thailand
Singapore
100
Korea 75 Philippines
50
2005
2006
2007
2008
as of: July 21
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 27 -
2009
Rupiah Tak Akan Melemah Terus: AS Akan Cetak Uang Dalam Jumlah Besar YoY%
Indeks
119
21 Uang Beredar - M1 (LHS)
18
Indeks Nilai Tukar USD (RHS)
108
15 Periode Resesi Ekonomi
12 9
97
6 86
3 0 -3 2000
75 2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
- The Fed beli 1.7 triliun dolar bond di secondary market: AS mencetak uang (tak perlu serap dari luar negeri) - Laju pertumbuhan uang di sana sudah amat pesat. - Save haven akan segera hilang.
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 28 -
Rupiah Tak Akan Melemah Terus: Pengalaman Krisis 97-98 IDR/USD
(%)
16000
140
14000
120
12000
100
10000
80
8000
60
6000
40
4000
20
2000
IDR (sumbu kiri)
SBI 1M (sumbu kanan)
M1-g (sumbu kanan)
M0-g (sumbu kanan) -20
0 1997
∂Ri
0
1998
Danareksa Research Institute
1999
- 29 -
Rupiah Tak Akan Melemah Terus: Kebijakan Moneter Cukup Ketat Rp Trn
Rp Trn
percent
250
14 Rekening Pem erintah di BI Inter Bank Rate
200
12
BI Rate
persen
300
12
280 11
260 240
10
10
220 150
8 6
100
200
9
180 8
160 4
140
50 2 0
0 2003
2004
2005
2006
2007
2008
7
120 100
6 2007
2009
YoY% 50
2008 SBI Outstanding (sumbu kiri) SBI 1-bulan (sumbu kanan)
2009 BI Rate (sumbu kanan)
40
30
20
Laju pertumbuhan suplai uang relatif terlalu rendah
10
0 2005
2006
2007
2008
2009
-10
M2
M1
M0
-20
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 30 -
Indikator Jangka Pendek Nilai Tukar Rupiah Rp/US$ 13000 Actual (LHS) 12000
Short-term Indicator (LHS)
11000
10000
9000
8000
7000
Nov-99
∂Ri
Nov-00
Nov-01
Nov-02
Danareksa Research Institute
Nov-03
Nov-04
- 31 -
Nov-05
Nov-06
Nov-07
Nov-08
Banking Pressure Index (BPI)
Banking Pressure Index (BPI) adalah salah satu sistem peringatan dini (early warning system) untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya krisis perbankan di suatu negara. BPI adalah kombinasi dari 6 variabel yang berdasarkan studi dibeberapa negara merupakan leading indicator terhadap terjadinya banking crisis di suatu negara. Ke-6 variabel tersebut adalah real effective exchange rate atau REER (deviation from HodrickPrescott filter trend), indeks harga saham (six-months smoothed annualized growth rate atau SM6), money multiplier (six-months smoothed annualized growth rate), PDB riil (interpolated) atau composite leading economic indicator (six-months smoothed annualized growth rate), ekspor dalam nominal US$ (six-months smoothed annualized growth rate) dan suku bunga jangka pendek. Semakin tinggi nilai BPI (menurut para praktisi di atas 0.5), maka semakin vulnerable pula sistem perbankan suatu negara, dan sebaliknya (<0.5) less vulnerable.
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 32 -
Banking Pressure Index: …tekanan menurun Banking Pressure Index 1.5 1.0 0.5 0.19 0.0 -0.5 -1.0 -1.5 J- S- D- M- J- S- D- M- J- S- D- M- J- S- D- M- J- S- D- M- J- S- D- M03 03 03 04 04 04 04 05 05 05 05 06 06 06 06 07 07 07 07 08 08 08 08 09
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 33 -
Tekanan di sektor perbankan makin berkurang seiring dengan perbaikan kondisi perekonomian, penurunan suku bunga dan penguatan nilai tukar Rupiah.
Ketergantungan Eksternal Indonesia Relatif Lebih Kecil Rasio Ekspor Terhadap PDB (%).
Indonesia
41.0 39.0 32.7 30.5 32.2 34.1 31.0 29.4 29.8 sumber: CEIC
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
∂Ri
Malaysia Singapore Thailand Hongkong
119.8 110.4 108.3 106.9 115.4 117.5 116.7 110.2 103.3
Danareksa Research Institute
195.6 191.5 192.7 212.5 225.4 238.5 246.2 230.9 234.3
- 34 -
66.8 65.9 64.2 65.7 70.7 73.4 73.5 73.3 76.4
143.3 138.7 149.5 171.0 190.2 198.7 205.5 207.3 212.3
Melihat Dampak Peristiwa Bom 1200
1100
Bom Bali II
1000
900
800
Bom Aussie
700
600
Bom Bali I
500
Bom JW Mar
400
Penutupan IHSG Penutupan IHSG pada hari sebelum dan sesudah peristiwa Peristiwa
∂Ri
Tanggal -3
-2
-1
0
1
2
3
% Change Pada 0
1. Bom Bali I
12 Oct 2002
391.8
384.5
376.2
337.5
342.2
357.4
355.1
-10.3
2. Bom JW Marriot
05 Aug 2003
508.0
508.7
503.9
488.5
494.4
508.3
505.4
-3.1
3. Bom Kedubes Australia
09 Sep 2004
786.5
784.8
786.7
789.1
782.7
797.8
809.0
0.3
4. Bom Bali II
01 Oct 2005
1027.9 1048.3 1079.3 1083.4 1101.2 1104.1 1096.4
0.4
Danareksa Research Institute
- 35 -
11/1/2005
9/1/2005
7/1/2005
5/1/2005
3/1/2005
1/1/2005
11/1/2004
9/1/2004
7/1/2004
5/1/2004
3/1/2004
1/1/2004
11/1/2003
9/1/2003
7/1/2003
5/1/2003
3/1/2003
1/1/2003
11/1/2002
9/1/2002
7/1/2002
5/1/2002
3/1/2002
200
1/1/2002
300
∂Ri Danareksa Research Institute - 36 -
Oct‐08
Jan‐08
Apr‐07
Jul‐06
Oct‐05
Jan‐05
Apr‐04
Jul‐03
Oct‐02
Jan‐02
Apr‐01
Jul‐00
Oct‐99
Jan‐99
Apr‐98
Jul‐97
Oct‐96
Jan‐96
108
Apr‐95
114
Jul‐94
Oct‐93
Jan‐93
Apr‐92
Jul‐91
Oct‐90
Jan‐90
Siklus Bisnis Perekonomian Indonesia 120 111
LEI (LHS) 108
CEI (RHS) 104
102 101
96 97
90 94
84 90
78 87
72 83
Early Economic Indicators Component of prompt indicators: - CEI (coincident economic index) - LEI (leading economic index) Coincident Economic Index: adalah indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi terkini. Leading Economic Index (LEI): adalah indeks yang bergerak mendahului CEI, sehingga dapat memberikan gambaran tentang arah pergerakan perekonomian dalam waktu 6 sampai 12 bulan mendatang.
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 37 -
Coincident Economic Index: Rebound! Composite Coincident Index 8
110 Index (LHS)
SM6,%(RHS)
6
108
5 106
3
104
2
102
0 -2
99
-3 97
-5 -6
95 J05
∂Ri
Dalam periode Juli 2008 – Februari 2009 CEI cenderung menurun. Hal ini mengindikasikan adanya perlambatan yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
A05
J05
O05
J06
A06
J06
O06
J07
A07
J07
Danareksa Research Institute
O07
J08
A08
J08
O08
- 38 -
J09
A09
Pada bulan Maret 2009, CEI rebound yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi akan kembali meningkat.
Leading Economic Index: Rebound! COMPOSITE LEADING INDEX 114
8.0 Index (LHS)
SM6,% (RHS)
110
5.0
106
2.0
102
-1.0
98
-4.0
94
-7.0 J-05 M-05 S-05 J-06 M-06 S-06 J-07 M-07 S-07 J-08 M-08 S-08 J-09 M-09
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 39 -
LEI cenderung menurun dari bulan Desember 2007 hingga Oktober 2008. Pada bulan Nopember 2008 LEI mulai membaik dan terus meningkat hingga Mei 2009. Hal ini mengindikasikan bahwa peluang perekonomian kita memasuki fase ekspansi dalam bulan-bulan mendatang makin besar.
The Business Cycle
P3 P2 P1
T3 T2 T1
ekspansi
∂Ri
Danareksa Research Institute
kontraksi
- 40 -
ekspansi
Peak Detection: Ekonomi melambat sejak Juli 2008 s/d Feb 2009 CEI
P1
P2
P3
108 105 102 99 96 93 90
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 41 -
Oct-08
Jan-08
Apr-07
Jul-06
Oct-05
Jan-05
Apr-04
Jul-03
Oct-02
Jan-02
Apr-01
Jul-00
Oct-99
Jan-99
Apr-98
Jul-97
Oct-96
Jan-96
87
Trough Detection: Ekonomi Rebound! CEI
T1
108
T2
T3
Feb-02
105 102 99 96 93 90
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 42 -
Jan-09
Jan-08
Jan-07
Jan-06
Jan-05
Jan-04
Jan-03
Jan-02
Jan-01
Jan-00
Jan-99
Jan-98
Jan-97
Jan-96
87
Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK): Daya Beli Membaik Indeks Kepercayaan Konsumen
CCI berdasarkan Tingkat Pendapatan 110
105
100
100 95
90
90 Harga B B M Naik
80
80
Harga Kebutuhan P o ko k Naik
75 Harga B B M Naik
70 65
Harga B B M Turun
Harga Kebutuhan P o ko k Naik
70
Rp. 500.000 - 700.000
Jul-09
Apr-09
Jan-09
50 Jan- Apr06 06
IKK memberikan indikasi tentang tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan.
Danareksa Research Institute
Rp 700.000 - 1.000.000,Rp 1.000.000,- and over
O ct-08
Jan-08
O ct-07
Jul-07
Apr-07
Jan-07
O ct-06
Jul-06
Apr-06
Jan-06
O ct-05
Jul-05
Apr-05
Jan-05
60
Jul-08
Harga B B M Naik
∂Ri
under RP 500.000
60
Apr-08
85
Jul06
Oct06
Jan- Apr07 07
Jul07
Oct07
Jan- Apr08 08
Jul08
Oct- Jan- Apr08 09 09
Jul09
IKK turun tajam ke level 65.3 di bulan Mei 2008 menyusul kenaikan harga BBM, dan setelah itu rebound dan mencapai level 92.4 di bulan Juli 2009.
- 43 -
Indeks Sentimen Bisnis: membaik 160 S ales Ex pec tation Index Profits Ex pec tation Index Current S ales Index Current Profits Index
150 140 130 120 110 100 90 80 70 60 Mar-08
May-08
J ul-08
S ep-08
Nov-08
J an-09
Mar-09
May-09
Di bulan Mei 2009, sentimen pelaku bisnis membaik. Para pelaku bisnis tampaknya makin optimis kedepan seperti terlihat pada indeks ekspektasi sales dan profit yang terus meningkat.
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 44 -
Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2009 Sector
2008
2009F, % Y-o-Y
2009F
2009F, % Q-o-Q
1. Agriculture
4.8
3.4
Q1 4.8
Q2 3.2
Q3 2.2
Q4 3.5
Q1 19.3
Q2 4.7
Q3 6.1
Q4 -21.9
2. Mining and Quarrying
0.5
1.7
2.2
1.0
1.3
2.1
-0.5
-0.3
2.2
0.7
3. Manufacturing
3.7
3.0
1.6
2.0
2.7
5.8
-0.3
1.8
3.8
0.5
4. Electricity, Gas, and Clean Water
10.9
9.3
11.4
8.0
8.3
9.5
3.6
1.2
2.5
1.9
5. Construction
7.3
6.7
6.3
6.1
6.0
8.4
-1.2
2.1
3.1
4.2
6. Trade, Hotel, and Restaurant
7.2
4.6
0.6
5.2
4.7
7.9
-4.8
8.1
4.4
0.4
7. Transportation and Communication
16.7
13.8
16.7
13.3
13.2
12.4
2.1
1.3
4.4
4.1
8. Finance, Leasing, and Business Services
8.2
5.0
6.3
4.7
5.2
4.1
0.8
-0.1
2.4
0.9
9. Services
6.4
5.1
6.8
4.9
4.3
4.6
1.3
0.7
0.5
2.1
GROSS DOMESTIC PRODUCT
6.1
4.8
4.4
4.4
4.3
6.1
1.6
2.8
3.6
-2.0
1. Consumption Expenditures: Household
5.3
4.3
5.8
3.8
4.0
3.6
0.8
-0.6
2.0
1.3
2. Consumption Expenditures: Government
10.4
17.0
19.2
21.4
16.8
12.6
-28.7
28.4
1.6
21.1
3. Gross Fixed Capital Formation
11.7
5.3
3.5
4.4
5.2
8.1
-5.4
4.1
5.9
3.5
4. Export of Goods and Services
9.5
-4.8
-19.1
-7.2
-2.2
9.7
-17.2
18.6
5.3
5.9
5. Import of Goods and Services
10.0
-10.2
-24.1
-16.5
-9.1
10.3
-18.6
15.2
9.8
7.1
6. Total Consumption
5.9
5.9
7.2
6.0
5.6
4.9
-3.6
2.6
2.0
4.1
7. Domestic Demand
7.4
5.7
6.2
5.5
5.5
5.7
-4.1
3.0
3.0
3.9
Source: Danareksa Research Institute
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 45 -
Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh 4.8% di tahun 2009. Pertumbuhan antara lain akan ditopang oleh konsumsi dan investasi.
Kesimpulan Keadaan Makroekonomi Indonesia ¾
Perekonomian global masih dalam fase resesi, namun ada indikasi akan mulai rebound dalam beberapa bulan mendatang.
¾
Suku bunga dan laju inflasi global berada pada level yang rendah.
¾
Secara umum perekonomian Indonesia sudah mencapai bottom, dan saat ini berada dalam fase ekspansi. Hal ini ditopang oleh perbaikan daya beli seiring dengan penurunan laju inflasi, perbaikan sentimen pebisnis serta penurunan suku bunga.
¾
Ekspansi tersebut akan semakin pesat bila diikuti dengan percepatan realisasi stimulus fiskal, pembelanjaan APBN yang tepat waktu serta penurunan suku bunga pinjaman ke level yang lebih rendah.
¾
Risiko: Dampak musim kemarau panjang (El Nino).
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 46 -
I.
Indikator Ekonomi Makrodan Pasar Modal
II. Ekonomi Dunia dan Indonesia: •
Ekonomi AS
•
Ekonomi Indonesia -
Inflasi, suku bunga, dan rupiah
-
Indeks kepercayaan konsumen
-
Early Economic Indicators: - Coincident Economic Index - Leading Economic Index - Siklus bisnis - Sequential Signaling
III. Analisis Teknikal: Mendengarkan Suara Pasar
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 47 -
Analisis Teknikal
¾ Analisis teknikal Î untuk mengidentifikasi arah pergerakan harga saham, melalui studi harga pasar, dan volume perdagangan historis. ¾ Idenya adalah bahwa harga bergerak dalam trends yang dicerminkan dengan perubahan perilaku investor dalam menaksirkan ekonomi, moneter, politik, dan psikologi.
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 48 -
Analisis Teknikal
Pergerakan harga saham dapat ditampilkan dalam bentuk: • Line chart ÎLine chart dapat digunakan untuk menggambarkan last price, median price, typical price, atau weighted close. • Candlesticks dan OHLC Î Tampilan ini menggambarkan perkembangan pergerakan harga saham dalam satu hari (open, high, low, close price). Beberapa indikator teknikal berdasarkan kegunaan: • Identifikasi bullish (bearish) • Identifikasi kekuatan trend • Identifikasi volatilitas • Identifikasi overbought (oversold)
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 49 -
How to Use
• Silahkan membuka www.danareksa-research.com Î stock market Î real time technical chart. • Membuka account untuk login. Atur halaman teknikal dengan parameter sbb (contoh): 1. 2. 3. 4. 5.
Ticker symbol : TLKM Time period : 6 months Chart type : Last price Price band : Bollinger band Moving average : • None • Simple : 20 6. Technical indicators : • MACD • Slow Stochastic 7. Klik Update chart
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 50 -
How to Use (tampilan)
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 51 -
Indikator Teknikal- Indikasi Tinggi atau Rendahnya Harga
Bollinger Bands • Harga saham dianggap tinggi ketika menyentuh upper band, dan rendah disaat menyentuh lower band.
• Double Bottom Buy: Sinyal ini terjadi ketika harga saham menembus lower band, dan kembali berbalik arah (titik reverse pertama) diatas lower band. Satu hal yang penting adalah ketika terjadi penurunan yang kedua, dan berbalik (titik reverse kedua), maka titik ini lebih tinggi dari titik reverse pertama, dan diatas lower band. Sinyal bullish (beli) terjadi jika harga saham bergerak memotong keatas middle band.
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 52 -
•
∂Ri
Double Top Sell: Sinyal ini sifatnya hampir sama dengan double bottom buy, tetapi diterapkan pada kondisi bearish. Sinyal ini terjadi ketika harga saham bergerak menembus upper band, dan berbalik (titik reverse pertama), selanjutnya terjadi kenaikan kedua dan berbalik arah(titik reverse kedua). Titik reverse kedua ini biasanya lebih rendah dari yang pertama dan berada dibawah upper band. Sinyal bearish (jual) terjadi jika harga saham bergerak memotong kebawah middle band
Danareksa Research Institute
- 53 -
Indikator Teknikal- Indikasi Tinggi atau Rendahnya Harga
Harga saham saat ini relatif tinggi karena hampir menembus upper bands
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 54 -
Indikator Teknikal- Bullish (Bearish)
Negative Volume Index (NVI)
∂Ri
•
Jika nilai NVI berada diatas 1 tahun moving averagenya, pasar berada dalam kondisi bullish
•
Jika nilai NVI berada dibawah 1 tahun moving averagenya, pasar berada dalam kondisi bearish
Danareksa Research Institute
- 55 -
Indikator Teknikal- Bullish (Bearish)
NVI yang masih berada dibawah 1 tahun moving average menunjukkan saham masih bearish
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 56 -
Indikator Teknikal- Kekuatan Trend Indikator Aroon Indikator AO terdiri atas Aroon Up dan Aroon Down, dan Aroon Oscillator (AO). Aroon Up •Aroon Up berada diatas 70 Î momentum trend kenaikan yang kuat. •Aroon Up berada dibawah 30 Î trend penurunan lebih dominan. Aroon Down •Aroon Down berada diatas 70 Î momentum trend penurunan yang kuat. •Aroon Down dibawah 30 Î trend kenaikan lebih mendominasi. •Apabila nilai kedua indikator (baik Aroon Up dan Aroon Down) lebih besar dari 70, maka hal ini menunjukkan trend kuat kearah yang sama.
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 57 -
Indikator Teknikal- Kekuatan Trend Average Directional Movement index (ADX) • • • • •
∂Ri
ADX biasanya mendasarkan pada pergerakan dua indikator ADX, yaitu +DI (14 periode) dan –DI (14 periode). +DI menunjukkan adanya tekanan kenaikan harga (naik), sedangkan –DI menunjukkan tekanan penurunan harga (turun). ADX yang berada dibawah 20 menunjukkan trend lemah, sedangkan jika bergerak diatas nilai 40, menunjukkan adanya trend kuat. ADX bergerak dari bawah nilai 20 ke nilai diatas 20 Î trend. ADX bergerak dari atas nilai 40 ke nilai dibawah 40 Î non trend (trading).
Danareksa Research Institute
- 58 -
Indikator Teknikal- Kekuatan Trend
Momentum kenaikan mulai terlihat melemah, seiring turunnya Aroon Up dan ADX
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 59 -
Indikator Teknikal- Volatilitas Pasar
Chaikin Volatility •
Kenaikan indikator ini menunjukkan volatilitas harga saham yang cukup tinggi.
•
Bersiap terhadap pembalikan arah harga saham.
Donchian Channel Width
∂Ri
•
Semakin lebar atau naik indikator ini, berarti volatilitas harga saham cukup tinggi
•
Penggunaan indikator ini dikombinasikan dengan indikator teknikal lain, sebagai titik masuk atau keluar pasar.
Danareksa Research Institute
- 60 -
Indikator Teknikal- Volatilitas Pasar
Penurunan nilai Chaikin Vol. dan Donchian CW. Menunjukkan pelemahan volatilitas harga saham.
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 61 -
Indikator Teknikal- Overbought (Oversold) Commodity Channel Index (CCI) •
Nilai CCI yang berada diatas +100 menunjukkan keadaan terjadinya titik jenuh beli (Overbought),
•
Nilai CCI di bawah -100 menunjukkan keadaan terjadinya titik jenuh jual (Oversold)
Slow Stochastic (SS)
∂Ri
•
Nilai SS dibawah 20 berarti memasuki oversold, dan nilai diatas 80 berarti memasuki overbought.
•
Sinyal beli muncul ketika garis %K memotong dari bawah keatas garis %D.
•
Sinyal jual muncul ketika garis %K memotong dari atas kebawah garis %D.
•
Hati-hati sinyal palsu.
Danareksa Research Institute
- 62 -
Indikator Teknikal- Overbought (Oversold)
•
∂Ri
Harga saham diprediksi akan menurun, ketika indikator CCI meninggalkan daerah overbought, dan indikator SS telah menunjukkan penurunan. Danareksa Research Institute
- 63 -
Contoh Kasus: Telkom
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 64 -
Contoh Kasus: BMRI
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 65 -
Contoh Kasus: BUMI
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 66 -
∂Ri
Danareksa Research Institute
- 67 -
67