Tinjauan Ekonomi & Pasar Modal 2015
Fundamental Ekonomi Indonesia Outlook Pasar Modal
2
Pertumbuhan Ekonomi diperkirakan akan tumbuh secara moderat
Pertumbuhan GDP Indonesia Menantikan arah kebijakan baru
Komposisi GDP Indonesia (Demand Side)
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sedikit lebih lambat pada tahun ini menjadi 5,4% dibandingkan akhir tahun lalu sebesar 5,8%.
Konsumsi masih menopang pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi sebesar 56%.
Namun dengan suku bunga BI yang lebih tinggi menyebabkan akselerasi aktivitas ekonomi sedikit melambat sebagaimana tercermin pada pertumbuhan kredit yang hanya meningkat 13%.
Pertumbuhan ekonomi yang moderat memang didesain oleh pemerintah guna memelihara kesehatan fiskal dan defisit transaksi berjalan.
Dampak BI Rate pada ekspansi kredit perbankan 45.00
14.00
40.00
12.00
35.00
Credit yoy
25.00
8.00
20.00
6.00
15.00
BI Rate
10.00
30.00
4.00
10.00 2.00
5.00 0.00
0.00
Sep-14
Feb-14
Jul-13
Dec-12
Oct-11
May-12
Aug-10
Comercial Credit yoy
Mar-11
Jan-10
Jun-09
Apr-08
Nov-08
Sep-07
Jul-06
Feb-07
Dec-05
Sumber: Bloomberg, NISPS
BI Rate Sumber: BPS, Bloomberg, NISPS
BI Rate meningkat ke level 7,75%
BI rate dan Inflasi 20 18 16 14
12 10 8 6 4 2 0 Nov-14
Mar-14
Jul-13
Nov-12
Mar-12
Jul-11
Nov-10
Mar-10
Jul-09
Nov-08
Mar-08
Jul-07
Nov-06
Mar-06
Jul-05
Nov-04
Mar-04
BI Rate
Inflation YoY
Sumber:Bloomberg,
Sumber: Bloomberg, NISPS
BI rate mengemban tugas memelihara level inflasi. Dengan demikian kebijakan BI rate ditujukan untuk mempengaruhi permintaan dan penawaran uang yang akan berpengaruh terhadap pasar barang.
Inflasi yang tinggi akan direspon dengan kebijakan peningkatan suku bunga guna menahan laju aktivitas ekonomi sehingga tekanan inflasi dari sisi permintaan dapat berkurang, demikian sebaliknya.
Kenaikan BI rate ke level 7,75% disebabkan oleh langkah antisipatif BI dalam mengelola ekspektasi inflasi di tengah penguatan nilai tukar dolar AS secara global di masa mendatang.
4
Kurs dalam tekanan eksternal Kurs USD/IDR & Yield Spread Indonesia-AS untuk tenor 5 tahun 13,000
16 14
12,000
10
10,000
8 6
9,000
Yield Spread
USD IDR
12 11,000
4 8,000
2
7,000
0
Dec-14
Jul-14
Feb-14
Sep-13
Apr-13
Nov-12
Jun-12
Jan-12
Aug-11
Mar-11
Oct-10
May-10
Dec-09
Jul-09
Feb-09
Sep-08
Apr-08
Nov-07
Jun-07
Jan-07
Aug-06
Mar-06
Oct-05
May-05
Dec-04
Jul-04
Feb-04
USD IDR
Indonesia-US (5 Yield Spread) Sumber: Bloomberg, NISPS
Pelemahan nilai tukar dolar selain disebabkan oleh faktor internal akibat adanya defisit transaksi berjalan (meski kembali membaik pada kuartal 3 dan 4 tahun 2014), tetapi juga lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal akibat kebijakan moneter AS yang memberi sinyal untuk lebih mengontrol tingkat likuiditas ke arah yang lebih ketat (tighthening bias) yang kemungkinan akan diterapkan pada pertengahan tahun 2015 melalui kenaikan suku bunga The Fed.
Hal tersebut menyebabkan adanya aliran keluar jangka pendek portofolio investasi yang menyebabkan yield spread obligasi Indonesia terhadap AS mengalami pelebaran. Yield spread yang melebar tersebut menggambarkan ekspektasi pasar atas suku bunga mendatang kedua negara tersebut serta arah ekspektasi depresiasi rupiah atas dolar AS yang cenderung dalam tekanan depresiasi rupiah terhadap dolar AS. Kami perkirakan nilai tukar rupiah pada 2015 masih akan berfluktuasi pada kisaran Rp12.000-12.500. Turunnya harga energi dunia sedikit banyak akan mengurangi resiko fiskal Indonesia, sehingga hal ini akan berdampak positif terhadap premi resiko SUN. Faktor positif ini kemungkinan akan menjadi penyeimbang atas rupiah di tengah tekanan eksternal.
5
Ekonomi Indonesia Outlook Pasar Modal
6
19
PE IHSG
200
Average:14.06
180
Stdv:2.3
160
JCI , Dow Jones and Regional Index (Jan 2008-Nov 2014) Jan 2008 = 100
140 120
14
100
9
80 60
4
40
Sumber: Bloomberg, NISPS
JCI
Nikkei
Hang Seng
Kospi
Strait Times
Shanghai
NIFTY India
Dow Jones
Sep-14
May-14
Jan-14
Sep-13
Jan-13
May-13
Sep-12
May-12
Jan-12
Sep-11
May-11
Jan-11
Sep-10
Jan-10
Sep-09
Jan-09
Sep-08
May-10
PE+stdv
May-09
PE Avg
May-08
PE-stdv
0
Jan-08
Nov-14 Jul-14 Mar-14 Nov-13 Jul-13 Mar-13 Nov-12 Jul-12 Mar-12 Nov-11 Jul-11 Mar-11 Nov-10 Jul-10 Mar-10 Nov-09 Jul-09 Mar-09 Nov-08 Jul-08 Mar-08 Nov-07 Jul-07 Mar-07 Nov-06 Jul-06 Mar-06
PE
20
• Pasar bereaksi positif paska kenaikan harga BBM. Hal ini diyakini akan dapat mengurangi resiko defisit fiskal maupun neraca berjalan ke level yang lebih buruk. Beberapa sektor yang diuntungkan dengan pengalihan belanja subsidi BBM adalah semen, konstruksi, dan properti yang mengalami peningkatan demikian juga sektor perbankan.
• Strategy dan outlook. IHSG diperkirakan masih akan diperdagangkan pada kisaran level 5000-5200 atau berada pada kisaran PER 2014 dan 2015 di level 16x dan 14x. Sektor yang kemungkinan akan diuntungkan oleh kondisi pelemahan dolar AS di antaranya adalah PGAS, mengingat basis pendapatannya dalam mata uang dolar AS, sementara sektor toll road diperkirakan masih akan stabil mengingat resiko inflasi akan bersifat netral terhadap industri toll road melalui kebijakan penetapan harga tarif yang langsung dikaitkan dengan inflasi. Sementara sektor perbankan dan properti masih akan tumbuh moderat mengingat suku bunga kredit yang belum akan menurun dalam jangka menengah disertai dengan perlambatan penyaluran kredit. Di sisi lain sektor infrastruktur berpeluang membaik sehubungan dengan arah kebijakan pemerintah baru dalam meningkatkan porsi pembangunan infrastruktur. 7
Tema Investasi 2015: Sektor Infrastruktur
Ruang fiskal akibat penyesuaian harga BBM dapat mencapai kisaran Rp100 triliun. Keinginan pemerintah untuk mengalokasikannya kepada sektor produktif, dapat dibaca sebagai upaya pemerintah untuk mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur.
Jika pemerintah serius dalam pembangunan infrastruktur, maka beberapa sektor yang akan diuntungkan oleh kebijakan tersebut dan dapat dipertimbangkan sebagai tema investasi 2015 di pasar modal adalah sektor semen, gas, toll road, dan konstruksi. Beberapa proyek seperti pembangunan pelabuhan laut, tol trans Sumatra, Trans Jawa, Monorail, power plant, irigasi, dan perumahan rakyat kemungkinan akan menjadi program infrastruktur unggulan yang akan digagas oleh pemerintah.
Kendala pembebasan lahan dan perijinan lintas departemen kemungkinan masih akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dalam merealisasikan program tersebut.
Sumber: www.Detik.com
8
SMGR – TP: Rp19.000
Posisi pasar yang dominan. Semen Indonesia merupakan market leader di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 44%. Hal ini memungkinkan perusahaan dalam mengelola tekanan kenaikan biaya dengan menaikkan harga jual. Pertumbuhan penjualan moderat. Diperkirakan pertumbuhan penjualan sampai dengan akhir tahun 2014 sebesar 7%, sedangkan pada tahun 2015 akan meningkat 17% seiring dengan realisasi pembangunan infrastruktur serta belanja properti yang tertunda pada tahun ini. Valuation. Di tengah turunnya harga energi dunia maka perusahaan akan diuntungkan oleh karena komponen energi berdampak 34% terhadap biaya manufaktur. Pada saat ini perusahaan diperdagangkan pada level PE 2015 di level 12x. (Buy. TP:Rp19.000)
Pendapatan (Milyar Rp) Net profit (Miliar Rp) EPS (Rp) EPS yoy(%) DPS (Rp) PE (x) EV/EBITDA (x) Dividend yield (%) ROE (%) Net gearing (%)
2012 2013 2014F 2015F 19,598 24,501 26,246 30,892 4,847 5,370 6,313 7,818 817.4572 905 1063.898 1317.497 23% 11% 18% 24% 15 26 32 51 22 14 15 12 15 9 10 8 2 3 3 4 30% 28% 28% 30% 20% 16% 7% 1%
Sumber: Company
PE Band SMGR Komposisi Pendapatan
25
Foreign Market 5%
20 15
10 5
Outside Java 43%
0
Java 52%
Dec-09 Mar-10 Jun-10 Sep-10 Dec-10 Mar-11 Jun-11 Sep-11 Dec-11 Mar-12 Jun-12 Sep-12 Dec-12 Mar-13 Jun-13 Sep-13 Dec-13 Mar-14 Jun-14 Sep-14
PER
Average
Sumber: Perseroan, NISPS
Avg+stdv
Avg-Stdv
Sumber: Perseroan, NISPS
9
INTP – TP: Rp27.000
Kapasitas Meningkat. Perusahaan sedang dalam tahap pengembangan kapasitas produksi sebesar 4,4 juta ton yang akan dioperasikan pada 2016 mendatang. Dengan tambahan tersebut total kapasitas akan meningkat menjadi 24 juta ton. Penambahan kapasitas tersebut sebagai antisipasi perusahaan atas permintaan semen ke depan. Adapun tingkat utilisasi produksi saat ini sudah berada pada level 86%. Pertumbuhan penjualan moderat. Sampai dengan 9 bulan pertama, pertumbuhan volume penjualan mencapai 3,8% yoy, atau sebesar 18,9 juta ton. Diperkirakan pertumbuhan penjualan pada tahun 2015 akan meningkat 3% oleh karena masih terbatasnya kapasitas produksi saat ini. Valuation. Di tengah turunnya harga energi dunia maka perusahaan akan diuntungkan oleh karena komponen energi berdampak 34% terhadap biaya manufaktur. Pada saat ini perusahaan diperdagangkan pada level PE 2015 di level 14x. (Buy. TP:Rp27.000)
Pendapatan (Milyar Rp) Net profit (Miliar Rp) EPS (Rp) EPS growth (%) DPS (Rp) PE (x) EV/EBITDA (x) Dividend yield (%) ROE (%) Net gearing (%)
2012 2013F 2014F 2015F 17,290 18,691 21,042 23,866 4,760 5,010 5,566 6,176 1293.154 1361.028 1511.967 1677.817 32% 5% 11% 11% 18 33 27 33 16 14 15 14 10 8 9 8 1 2 2 2 27% 24% 22% 21% -31% -34% -24% -18%
Source: Company
Komposisi Pendapatan
PE Band INTP
Aggregates and Trass Quarries 1%
25
20
Ready Mix Concrete 13%
15 10 5
Dec-09 Mar-10 Jun-10 Sep-10 Dec-10 Mar-11 Jun-11 Sep-11 Dec-11 Mar-12 Jun-12 Sep-12 Dec-12 Mar-13 Jun-13 Sep-13 Dec-13 Mar-14 Jun-14 Sep-14
0
PER
Sumber: Perseroan, NISPS
Average
Avg+stdv
Cement 86%
Avg-Stdv
Sumber: Perseroan, NISPS
10
SMCB – TP: Rp3.000 Kapasitas Meningkat. Perusahaan sedang dalam tahap pembangunan kapasitas produksi Tuban 2 dengan tambahan kapasitas sebesar 1,5jt ton. Saat ini kapasitas berada di level 10 juta ton. Pertumbuhan penjualan semen diperkirakan akan tumbuh moderat sebesar 3-4% tahun depan mengingat terbatasnya kapasitas saat ini . Pertumbuhan penjualan moderat. Peningkatan penjualan kemungkinan akan berasal dari kenaikan ASP (Average Sales Price) yang saat ini sudah naik sebesar 5% yoy. Dengan demikian ekspektasi pertumbuhan pendapatan tahun 2015 sebesar 12% yoy. Valuation. Di tengah turunnya harga energi dunia maka perusahaan akan diuntungkan oleh karena komponen energi yang berdampak hampir 50% terhadap biaya manufaktur. Pada saat ini perusahaan diperdagangkan pada level PE 2015 di level 20x. (Buy. TP:Rp3.000)
Front Page at Amcap Pendapatan (Milyar Rp) Net profit (Miliar Rp) EPS (Rp) EPS growth (%) Consensus EPS PE (x) EV/EBITDA (x) Dividend yield (%) ROE (%) Net gearing (%)
2012 2013 2014F 2015F 9,011 9,686 10,984 12,341 1,350 952 1,055 978 176.2061 124.2497 137.6427 127.6695 15% 10% 10% 8% 158 165 166 167 16 19 19 20 9 7 7 7 17% 11% 12% 10% 13% 17% 22% 24%
Source: Company
PE Band SMCB
Komposisi Pendapatan
30
Aggregates 1%
25 20
Readymix concrete 16%
15 10
5
Cement 83%
0 1/1/2010
1/1/2011
1/1/2012
PER
Average
Sumber: Perseroan, NISPS
1/1/2013
Avg+stdv
1/1/2014
Avg-Stdv Aggregates 1%
Sumber: Perseroan, NISPS
Readymix
11
PGAS – TP: Rp6.800 Fokus pada pembangunan jaringan distribusi gas. Guna meningkatkan tingkat penggunaan gas, perusahaan telah membangun jaringan pipa sepanjang 90 km dari total target sebesar 100 km tahun ini di Lampung. Di samping itu jaringan pipa terintegrasi juga sedang dibangun di Jawa Tengah yang merupakan bagian dari tahap 1 pembangunan Kalija (Kalimantan Jawa). Diuntungkan dengan penguatan dolar AS. Penguatan nilai tukar dolar akan menguntungkan perusahaan mengingat pencatatan transaksinya dalam dolar AS. Diperkirakan pertumbuhan pendapatan dapat mencapai 3% yoy. Valuation. Saat ini perusahaan ditransaksikan pada level PE tahun 2015 di level 15x. Dengan penambahan jaringan serta program alih energi di masa mendatang, maka kami memiliki pandangan yang positif terhadap perusahaan. (Buy. TP:Rp6.800)
Pendapatan (US$ juta) Net profit (US$ juta) EPS (US$) EPS growth (%) DPS (RUS$) PE (x) EV/EBITDA (x) Dividend yield (%) ROAE (%) Net gearing (%)
2012 2013 2014F 2015F 224,043 261,001 265,608 273,143 77,431 74,829 63,511 67,044 0.000003 0.000003 0.000003 0.000003 31% -3% -10% 4% 0 0 0 0 14 12 15 15 10 9 10 10 0 0 0 0 45% 36% 27% 24% 0% 7% -8% -14%
Source: Company
PE Band PGAS
Komposisi Pendapatan
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
Fibre optic
PER
Sumber: Perseroan, NISPS
Average
Avg+stdv
Oct-14
Jul-14
Jan-14 Apr-14
Oct-13
Jul-13
Apr-13
Jan-13
Jul-12
Oct-12
Apr-12
Jan-12
Oct-11
Jul-11
Apr-11
Jan-11
Oct-10
Jul-10
Jan-10 Apr-10
Fibre optic rental Penjualan neto rental 0% Penjualan neto oil & gas 0% Lain-lain oil &1% gas Lain-lain 0% 1% 0% Transmisi Gas Transmisi7%Gas 7%
Distribusi Gas 92%
Avg-Stdv
Sumber: Perseroan, NISPS
Distribusi Gas 92%
12
JSMR – TP: Rp6.800 2013 2014F 2015F 10,294 11,813 12,744 1,335 1,452 1,625 196.8 214.0 239.5 -17% 9% 12% 3 5 5 28 31 28 13 15 14 0 0 0 15% 15% 16% 49% 48% 47%
Source: Company
Komposisi Pendapatan
35
2006
2007
2008
957
916
880
2015F
2013
2014F
2012
2011
2010
2009
2004
2003
2002
2001
2000
1999
200 1998
Avg-Stdv
859
Avg+stdv
808
Sumber: Perseroan, NISPS
Average
627
PER
582
400
516
0
468
600
501
5
674
800
10
829
1000 755
15
849
20
2005
1200
1,291
25
1,175
1400
1,091
30
1,413
1600
1,526
PE Band JSMR
1997
2012 9,070 1,603 235.9 34% 9 23 13 0 19% 43%
Pendapatan (Milyar Rp) Net profit (Miliar Rp) EPS (Rp) EPS growth (%) DPS (Rp) PE (x) EV/EBITDA (x) Dividend yield (%) ROAE (%) Net gearing (%)
Dlm juta
Fokus pada peningkatan jaringan tol. Perusahaan tengah membangun jaringan tol sepanjang 48 km pada 2015 dan tambahan 88 km pada 2016. Dengan demikian total panjang tol pada 2015 adalah 637 km dan 725,4 km pada 2016. Kombinasi antara jumlah lalu lintas yang tumbuh stabil dan pertambahan jaringan tol akan memperkokoh prospek pertumbuhan pendapatan yang diperkirakan akan naik sebesar 7% tahun depan. Inflation hedging. Penyesuaian tarif tol setiap dua tahun yang akan disesuaikan dengan besaran akumulasi inflasi dalam tahun tersebut akan membuat profitabilitas perusahaan imun terhadap resiko inflasi. Valuation. Prospek pendapatan yang stabil serta pertumbuhan aset yang terukur menjadi pertimbangan positif. Pada saat ini perusahaan diperdagangkan pada level PE 2015 di level 28x. (Buy. TP:Rp6.800)
Dec-09 Mar-10 Jun-10 Sep-10 Dec-10 Mar-11 Jun-11 Sep-11 Dec-11 Mar-12 Jun-12 Sep-12 Dec-12 Mar-13 Jun-13 Sep-13 Dec-13 Mar-14 Jun-14 Sep-14
Volume Traffic
Sumber: Perseroan, NISPS
13
WIKA – TP: Rp3.400 2012 9,816 505 76.01 29% 1 20 18 183% 20% 61%
Pendapatan (Milyar Rp) Net profit (Miliar Rp) EPS (Rp) EPS growth (%) DPS (Rp) PE (x) EV/EBITDA (x) Dividend yield (%) ROE (%) Net gearing (%)
2013 2014F 2015F 11,885 14,363 18,099 624 757 925 92.93 112.7245 137.6574 24% 21% 22% 2 2 2 20 25 20 15 19 17 186% 149% 181% 21% 22% 23% 63% 66% 70%
Source: Company
PE Band WIKA
40
Komposisi Pendapatan Energy and Industrial Plant 25%
35 30 25 20
15
Realty Product 9%
10
Construction services 35%
5
PER Sumber: Perseroan, NISPS
Average
Concrete Product / Industrial 31%
Sep-14
Jun-14
Mar-14
Dec-13
Jun-13
Avg+stdv
Sep-13
Mar-13
Dec-12
Jun-12
Sep-12
Mar-12
Dec-11
Jun-11
Sep-11
Mar-11
Dec-10
Sep-10
0 Jun-10
Mar-10
Memiliki arus pendapatan yang relatif terdiversifikasi. Pendapatan dari konstruksi menyumbang 35% terhadap total pendapatan disusul pendapatan dari beton pracetak sebanyak 31% dan EPC (Engineering, Procurement, & Construction) sebesar 25%. Diuntungkan dengan pertumbuhan infrastruktur. Seiring dengan rencana pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur, maka outlook pendapatan akan semakin cerah pada tahun mendatang. Estimasi pendapatan tahun 2015 diperkirakan akan tumbuh sebesar 26%. Valuation. Saat ini perusahaan ditransaksikan pada level PE tahun 2015 di level 20x. Dengan ruang fiskal yang lebar, maka alokasi infrastruktur akan bertambah. (Buy. TP:Rp3.400)
Dec-09
Avg-Stdv
Sumber: Perseroan, NISPS
14
WSKT – TP: Rp1.100 Bertumpu pada usaha konstruksi. Pendapatan dari konstruksi menyumbang 95% terhadap total pendapatan disusul pendapatan dari beton pracetak sebanyak 4,5%. Perusahaan tengah berupaya meningkatkan pendapatan yang lebih terdiversifikasi yang berasal dari investasi jalan tol. Hal ini akan membuat tingkat pendapatan berulang (recurring income) meningkat. Diuntungkan dengan pertumbuhan infrastruktur. Seiring dengan rencana pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur, maka outlook pendapatan akan semakin cerah pada tahun mendatang. Estimasi pendapatan tahun 2015 diperkirakan akan tumbuh sebesar 26%. Valuation. Saat ini perusahaan ditransaksikan pada level PE tahun 2015 di level 20x. Dengan ruang fiskal yang lebar, maka alokasi infrastruktur akan bertambah. (Buy. TP:Rp1.100)
2012 8,808 254 38.8 48% 0.0 12 11 0.0 19% 50%
Pendapatan (Milyar Rp) Net profit (Miliar Rp) EPS (Rp) EPS growth (%) DPS (Rp) PE (x) EV/EBITDA (x) Dividend yield (%) ROE (%) Net gearing (%)
2013 9,687 368 38.2 45% 0.0 12 13 0.0 17% 60%
2014F 11,624 455 47.3 24% 0.0 25 13 0.0 17% 64%
2015F 13,949 564 58.6 24% 0.0 20 13 0.0 18% 64%
Source: Company
PE Band WSKT
Komposisi Pendapatan
35 30
Sales Precast 4.5%
25
Buildings Rental 0.002%
20
15 10
5
Construction Services 95.5%
0 Feb-13
May-13
Aug-13
PER
Sumber: Perseroan, NISPS
Nov-13 Average
Feb-14
May-14
Avg+stdv
Aug-14
Nov-14
Avg-Stdv
Sumber: Perseroan, NISPS
15
PTPP – TP: Rp2.700 Bertumpu pada usaha konstruksi. Pendapatan dari konstruksi menyumbang 84% terhadap total pendapatan disusul properti sebanyak 5% dan EPC sebesar 11%. Perusahaan tengah berupaya meningkatkan pendapatan dari properti yang diharapkan akan berkontribusi sebesar 9%. Hal ini akan membuat tingkat pendapatan berulang (recurring income) meningkat. Diuntungkan dengan pertumbuhan infrastruktur. Seiring dengan rencana pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur, maka outlook pendapatan akan semakin cerah pada tahun mendatang. Estimasi pendapatan tahun 2015 diperkirakan akan tumbuh sebesar 26%. Valuation. Saat ini perusahaan ditransaksikan pada level PE tahun 2015 di level 19x. Dengan ruang fiskal yang lebar, maka alokasi infrastruktur akan bertambah. (Buy. TP:Rp2.700)
Pendapatan (Milyar Rp) Net profit (Miliar Rp) EPS (Rp) EPS growth (%) DPS (Rp) PE (x) EV/EBITDA (x) Dividend yield (%) ROAE (%) Net gearing (%)
2012 8,004 310 64.5 29% 0.7 24 15 1.1 20% 65%
2013 11,656 421 87.0 36% 1.3 15 13 1.5 23% 65%
2014F 16,022 537 111.1 28% 0.9 29 17 0.8 24% 62%
2015F 20,175 816 168.8 52% 2.0 19 14 1.2 30% 64%
Source: Company
PE Band PTPP
Komposisi Pendapatan
35
EPC, 0.1093555 52
30
Equipment Rent, 0.001318 178
Property, 0.045 450533
25 20
15 10 5
0
Construction, 84% PER
Average
Sumber: Perseroan, NISPS
Avg+stdv
Avg-Stdv
Sumber: Perseroan, NISPS
16
ADHI – TP: Rp4.000 Bertumpu pada usaha konstruksi. Pendapatan dari konstruksi menyumbang 76% terhadap total pendapatan disusul EPC 13% dan properti sebanyak 7%. Perusahaan tengah berupaya meningkatkan pendapatan dari properti dan investasi pada sektor transportasi guna meningkatkan arus pendapatan yang beragam dengan profitabilitas marjin yang lebih baik. Diuntungkan dengan pertumbuhan infrastruktur. Seiring dengan rencana pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur, maka outlook pendapatan akan semakin cerah pada tahun mendatang. Estimasi pendapatan tahun 2015 diperkirakan akan tumbuh sebesar 26%. Valuation. Saat ini perusahaan ditransaksikan pada level PE tahun 2015 di level 13x. Dengan ruang fiskal yang lebar, maka alokasi infrastruktur akan bertambah. (Buy. TP:Rp4.000)
2012 7,628 213 117.5 17% 2.6 13 17 2.2 19% 73%
Revenue (Rpbn) Net profit (Rpbn) EPS (Rp) EPS growth (%) DPS (Rp) PE (x) EV/EBITDA (x) Dividend yield (%) ROE (%) Net gearing (%)
2013 9,800 408 224.9 91% 2.8 9 12 1.3 30% 64%
2014F 9,077 264 145.6 -35% 0.8 20 20 0.5 16% 71%
2015F 10,477 415 228.5 57% 2.0 13 15 0.9 21% 69%
Source: Company
PE Band ADHI
Komposisi Pendapatan Investasi Infrastructure 2%
35 30
25 Real Estates 2%
20
Property 7%
15 10
EPC 13%
5
PER
Sumber: Perseroan, NISPS
Average
Avg+stdv
Sep-14
Jun-14
Mar-14
Dec-13
Sep-13
Jun-13
Mar-13
Dec-12
Sep-12
Jun-12
Mar-12
Dec-11
Sep-11
Jun-11
Mar-11
Dec-10
Sep-10
Jun-10
Mar-10
Dec-09
0 Construction Services 76%
Avg-Stdv
Sumber: Perseroan, NISPS
17
Terima Kasih