Bacaan 1. Katekismus Konsili Vatikan II / Adolf Heuken S.J.- Jakarta : Cipta toka Caraka, 1996.- P. 2l - 28' 2. Pengalaman dan motivasi beragama / Nico Syukur Diester OFM,Yoryakarta : Kanisius, 1993.- p. 71 - 1 15. 3. Penghayatan agama:yang otentik & tidak otentik / A.M. Hardjana.Yogyakarta : Kanisius, 1993. 4. Sosiologi agama / D. Hendropuspito OC.- Yoryakarta : Kanisius, 1983.- p. 29 - 42,77 - 83 '
1.1 Pengertlan Secara etimologis, kata/istilatr agama berasal dari bahasa sansekerta r - gs,m - r. A yang pertama merupakan negasi (sepertt dalam kata/istiloi amoral, aters), yang berarti tidak. Gam berarti pergi ke atau menuju ke. Sedangkan r yang terakhir menyatakan sifat : kekal. Maka agama dapat berarti diam, atau berjalan menuju yang kekal, perjalanart menuju yang abadi. Dalam bahasa Inggeris, kata/istilah yang memiliki m'al
tersisii. 2
Encyclopedia Amcricana.- New York ; Americana Corpontion'
I Karnus bcsarbahasa lndoncsia.- Jakarta : Balai Puqala 2002. 4 ru Jakarta : Bajai Pug:*a. 1976. ^-.,,^',,*.,,n \.1,.c. rn,i^nc
-
l9?5.- vol. 23.
T
t il
I I i
n
I I I i
I I I
i
i
1
I
i
r r
mempesona (fas?ysm), mengatasi (trar*erud.en) tetapi sekaligus juga menjiwai (imanen)s, Setiap agama berurusan dengan dua sisi/dimensi yang hams diperhatilcan sccara (srnultan), yakni retasi manisiidengan Allah FtF*""1 '(dhnensi wrtilcall dan relasi manusia dengan sesama dan uriskungan hidupnya \dimensi. horizonta4. Relasi vertikal harus menjadi ,rf.ta a* seimbang dalam relasi horizontal.
13 Polgcloorpolen rgrer monurut erelo3no
Agama-agaTa dapat dikelompokkan menurut daeratr/wilayatr awal
- dan berkembangnya tumbuh suatu agama, atau menurut cara/bagaimana awal mula agama terscbut tumbuh dan bcrkembang. Menurut daerah/wilayah awal tumbuh dan berkembangrya suatu agama, aganaagama dapat dikelompokkan atau dibcdrkq" minJadi dua t
dan kebudayagn setempat, serta sarat dengan ke-arifan lokal. Agama luar adalatr agqma yang berasal dari luar daeratr/wilayal dari mana.agama terscbut pada mulanyatumbuh dan berkemuang".rsana tersebut dikenal oleh'daeratr yang bersangli:utan melalui siar agaila:oren para penganutny€, melalui pergaulan dengan pendatang, atau melalui paksaan yang dilakukan oleh orang/bangG yang menatliukkan daeratr tersebut. Pada umumnya, agama tersebut berittat universal, Udak t.ritot pada tradisi, adat-istiadat dan kebudayaan asalnya, sehingga m.udah diterima oleh dacrah yang tradisi, adat-lstiadat dan teuuaayafrnya uerLaa. f .3 Poagdoopolna rgrnr mdaurrt porrlynrnnyr Pada awalnya,agama-agama dapat tumbuh dan berkembang karena diciptakan oleh marusia scndiri (rnel-alui penrnrumgut panjang ion *untu!"ry perganlarnya dcngan alam *nues{a dan mi{tert trnriauforq. bup"t pu la karena diwahyukan (diberikan dltjarkan sccara istimewi oiefr-varrg / Kuasa (allatt) manusia. Menuruf cara/bagaimana awal mula suatu \epao. agama tumbuh dan berkembang, agama-agarrra dapat dibedakan dalam dq3 katesori : agama wadi lnafural retigiorq dan g."rr,r" .qrt"r,oi (reveakd. \
religiorl.
4gaFg wadi ldisebut iuga nalural rr'.Iigto+ aganw asli, atau agama Mro,q- adalatr agama yang diciptakan oleh-manujia scnciri berdasarkan pergaulan' permelgngan, pengalaman dan pcmahamannya terhad.ap alam semesta scrta kehidupan yang penuh misteri; terhadap y*g xuasa [yang mengatasi kekuatan sendiri maupun alam semesta). agar; ini -dirinya tumbuh dan berkembang seiring dengan-perkembangan teiaai:aa oan pemahaman terhadap ql"- semlsta, mistiri kchidupan, serta Kekuatan dipercaya sebagai pengatur dan penyelenggara alarn semesta 6an ITg. kehidupan di dalamnya Ciri umum agarna asli antarh !ain: 1. Tidak tentu,memffi N.Lgl atau tokoh utarna yang diakui scbagai pen diri, walaup u n memili lci pemimpin spiritu al. I
? 3.
4.
_ 5.
I
5.o-nl.p ke-Tuhan-annya salnar, aan uoi* sera]u monotcistis Tidak tentu memiliki Kitas suci, waraupun memiiiki kitab atau buku yang menJadi sumbcr ajaran. Kitab Sucinya tjdak menrpaken rvah;ru, melainr
t neugbqr'il8r tgilIu : yang otccik & tidat otontik / Alv{. }rardjara.-yograkara: Kanisirrq 1993.1.I l-12
t
t
6.
Kebenaran qjarannya tidak t-ahan terhadap tcitik akal @ertanyaan ditabuka4 ata.u ti!.gk dapat dijelaskan x&ro tqis d.an rZso""j. Agama samawi adalah agama wahyu. Agama yang aiwahyukanTaianugerahkan kepada manusia. Yang fransenain secara istimewa mewahyukan seperangkat kebenaran (dogma,moral,ritus, dst) kepada u tusanNya yang kemudian dikenal sebagai Nabi. Ciri umum agama samawi antara lain: 1. Konscp ke-Tuhan-annya biasanya monoteistis 2. Memiliki Nabi (orang aarw mempercteh wahgt atau pengufiisan dari
Atlatl
3. Memiliki Kitab suci yang dipercaya merupakan wahyu Allah, dan merupakan sumber ajaran.
4. Ajarannya cukup lrua!, sehingga tidal( mudah tergoyatrkan 5.
perubahan masyarakat. Kebenaran qjarannya tahan terhadap kritik tidak dit abukan).
kritik iluJ
oleh
@ertanyaan atau
1.4 Uarur duer lglnr - sebagai kesatuan kcnnpleks dari qiaran, kepercayaan, ungkapan dan penghayatan terhadap yang Kuasa, sctiap as-ama memiliki -unsu.unsur mendasar qiaran, Kitab Suci, ritus/kebakrian, institusi, -s€perti : iman, moralitas, dan peraturan yang mengikatz. 1. Aiaran. Satah satu unsur mendasar dalam suatu agama adalah 4iaran. Ajaran itulah yang kemudian membedakan agama atau kelompok penganut aggmlyang.satu dengT lang lainnya Ajaran tersebut pada umumnya disarikan di dalam syahadat. 2. Kitab Suci. Unsur mendasar berilmtnya adalah Kitab Suci. Kitab Suci merupakan sumber--segala ajaran, dan dipercaya merupakan watryu Allah (berusal dari Altatt) 3. Ritus/kebaktien. menyatakan relasinya secara nyata dengan -untuk lur-rtikall, yang adikodrati (dimensi setiap agana memiliki upacara kea_ gamaan atau ritus/kebaktian, baik yang dapat dilaksanalcan secara individual, maupun yang harus dilaksanakan bcara kolektif. 4. I4stitusi Qnenganglaft lcelembagatn dan pengo4garu'sasran). Agarna merupakan wadah lag manusia yang mengimaniTrnengamini aiaran agama yang sama. Dengan adanyalelembagaan, iman/kepercayarr, ajaran, praktek keagamaan drjaga, dikembandkan, dan diteruska; aad Fg?eral ke generasl. $ngorganisasian- agarrta inembantu pelaksanaan hidup keagr.mna-a. Setiap agarna memilrd-anggota (umat) a* oii", "t ter. 1..ry*.t*pi"gn (semacam organisa.si i'd,ernl yang bcrtanggungiawab hg.dap keberlangsungan hidup lembaga :'feng;jararr, pEniaga kemur4aran, pelaksan_aan upacara t<eagan;an itiu rituiTtiu"arcuan. _ $att 5. Im-an/kepercayaan.,iqlan/kepercayaan merupakan unsur penting suatu ag3ml oleh tman/kepercayaan, r.un"r, diterirna,'disem9q"bah, dan diakui sebagai asal, penyelenggara dan tujuan hidup- r** /kepercayaan merupakan pernyalag5r penerimaan (nrcngamiru) dan ajarannya, serta menjadikair ajaran asama menjadi' pem/pe.lvetujui bimbing jalan hidup. -Uesir-tmengimani/niens;ini -Jumlah penganut yang suatu agama, aken mempenfaruhi ecit]ry. .u"tr. gi*". ,6. $ral atau amal Moralitas bakti. Moralitas atau amal bakti *.rup"t mencerminkan pcmahaman, kedalaman rian penghayatan "ririt"p Fti" yang agama sehingga r-nempeqg^Tlti (dari d.alam) pola niaupjtiigk"h lgran laku fehidupan sehari-hari uail< aa:am cipta, raia, t arsa d; k;ya Moralitas atau amal bald merupakan konkretisasi atau pengamatar, {ari qiargn agarna, bajk dalam relasi vertikal (dcngan A,uan ira*p,ro dalam relasi horizontal (d.engan sessmc dan'lirq-tatngorngal, aJ^r, perilaku lahiriah. 7. Peratgran yang mqlgilfal[. Setiap agama memiliki peratunan Jreqffi rr^engikat umatnya. Selain sebagai pedoman maupun untuk mengffi,,m t
&td.
p
l3-loo
ff
pola hidup/tingkah laku, baik clalam hubungan vertikal {dengan Allahl mau pun h orizon tal (de rq an sesa rur & lingtantg ama al, pe ratu ran te rse but juga dimaksudkan agar qiaran agamanya ditaati dan diamarkan dalam kehidupan sehari-hari.Peraturan tersebut dapat berupa perintah atau kewajiban yang harus dilaksanakan, anJuran, atau larangan.
i
i
:
t
I
1.5
Mottvrd bongq"'ea
Mengapa manusia beragama? Apa motivasinya sehingga ia memilih hidup beragama? Pertanyaan ini bukan hanya layak diajukan kepada filsafat dan teologi saja, karena pada kenyataannya agama banyak berperan dalam pedalanan sejarah, sehingga menantang disiplin lain (seperti : psikologi dan sosiologi) untuk membahasnya. Menanyalcan motivasi berarti bertanya tentang sebab musabab, hasrat atau keinginan yang mendalam, scrta faktor yang pendorongnya baik dari dalam lintemall maupun dari luar dirinya (elcstemall. Faktorfaktor yang mendorong manusia hidup beragama di antaranya adalatr :
pengaruh ilahi, dorongan psikologis, pcngaruh sosial, dsb. Menurut alasan/tujuan, hasrat yang mendalam, serta faktor yang mendoronglya, motivasi hidup beragama dilihat dari sudut pandang politik, filsafat, teologi, psikologi. dan sosiologi. secara politis, orang menganut suatu agama karena terikat dengan peraturan/perundang-undangan yang bcrlalru di negaranya. Dapat juga orang menganut suatu agarna untuk mengejar karier politik (urfitk menmri dan mempertahar*an stafii s / ke dudulcan doJam pe nterintartan) . secara filosqfis, orang menganut suatu agama karena rnengikuti kodratnya yang seJalu ingin mendalami jati dirinya, yilg selalu bertanya dan mencari pgnjelasan terhadap keberadaan scrta misteri kehidupannya. Memang, filsafat, ilmu pengetatruan dan teknologi dapat menjawab sebagian. persoa-lan yang dipertanyakannya. Narnun- scbfuan lainnya teap menjadi misteri Iang hanJ! dijelaslcan. Manusia berpaling kepada qganra, karena agama dipercaya dapat memberikan jawabin atas makna-kehi9-up"l, atas pertanyaan-pertanyaan eksistensial seperti : siapa aku ini? untuk apa aku hidup? Mengapa ada penderitaan dan kematiaire Ke mala kalau sudah mati?, dsb. Menumt teolosi, manusia menganut suatu agarTla karena rahmat Allah. Allah sendiri. yang membukakan diriNya (mewahyukan diriNya), dan men doron g manu sia agar mengenaliNya dan mdngiku ti-jalan Nya. s Menun{t psikologi, setiap kelakuan manusia,..termasut kelakuan .beraS_ama, merupakan hasil dari hubungan dinamika timbat-balik antara tiga faktor pendorong atau penggerak. pertama, suatu gerak/dorongan vane secara spontan .dan alamiah terjadi pada manusia. oorongan iiu muncul dengan sendirinya, tedadi begltu saja, tanpa disengqja. Milhya :
lafsu makan, kebutuhan akan tidur, doiongan seksual, dsb. Kedlua,
(lsarcna lce-aht-awrya), sehingga suatu sikap/perbuatan dilakukan secara sadar, tatru dan *iu,.serta sIIp me-nanggung segala konsekrrensinya. Ketiga, situasi atau_linekunsan hjdupnya. Karena manusia hidup di dunia, *r@a dipenganrhi oleh nalurinya (dorongan spontanlscrta ke-aku-annya, tetapi juga oleh rangsangan yang berasal dari dunianya (lingkungannyai. secara psikologis, motif yang menjadi- penyiuau manudia hidup -be ragama adalatr : u ntu k mencari perlindu ngan / mdno apatkan lceamanan ; untuk mengatasi frustrasi; untuk menjaga kbsusilaan dan tata tiitiu masyarakat; untuk mcmuaskan intelek yang ingin tahu; untuk menga-tasi ketakutan; dan untuk memuaskan terinOuan. 1. ulrt+rk m,encad pprlindunean/medqpatkan keamanan. Hi'dup manusia selalu dihantu i oleh pend eritaan, ketidakberA ayaan Can ketidakpastian. t Hardlana, AM Oo,cit p. 14-22
bcragnra/ Nico syukur Direr.-yograkarta : lenisinr, 1993.*p, ?l-ll5 lTflgo+th tu Td"ry dan *nbcntut mcmilih roarusia scjak dari dalam landrmgnn (Litut yes. ycs. .
lP
4+:
i,
49:
l,
Gal.
4l .{
Ilmu pengetahuan dan teknorogi telah dikembangkan untuk mengahsi masalah tersebu t, narnun seriigtcati **;G;endapati penderitaan, penvakit, o* tak. ku nj u datang menerjang, 1o3i ;1iiiil'gf*.e.ncana aram tetap "s? .uo'"i, ivataupirn cermat untuk dihindarkan. KenyataandiPerhiilgkarr dengan sangat i.ri ua"t nanya mengingatkan -*Ji.y-o?u' ketakberdavrl sia, tetapi_ffi ir]anu bahwa hidu p ini ada vang ir.nyiieng5;aratcan: M.r* berparingrah m-anu_ sia kepad" sTq nengatui-"dan Fgnyere'gg; kehidupan tersebut u n tu k mempcr_or
:1:,
*.iq1T**
z.
neltin un tu t< m e n eatas fr^ i .fru s
qu
trg*, u n tui< *.it"p"tror,
t'J;- ilil;;;ililJ'u.i" keaman an.
Fasi. selar u memiriki keinginan oan teUut[f,G- , -rrr"t*rr,. *d.uil, u.fr, rc".anan, dsb. Ia akan merasa puas/nilan"t uiL terpenuhi. Sebaliknya, ia akan .dirri"iiTti'u,ur,*nya lccewa, frustras!nya tidak terpenuhi. Keadaan frustrasi-inf"t"bii;;ineinan/kebutuhan_ o"p"t menimbulkan perilaku Keaga.maan. Kebutuhan yang scuerumnya a'i*riir."r, ke dunii, karena tidak tetapi r..Enu"y", kini Oi kepada T:lpT9!i, dan mengharapkari Tuhan pemenuhin orri Freud, trasi tersebut dapat tigaai f.arena *riifl*o.rr, dan maut. rirus_ pmstrasi kareqa glam. "f*i, augr r".-rri menyebabkan ar.*_"t"1 rnrstrasi, karena uaat oapat memuasrcan tebritun* hidup manusia scperti: air, udara' maka;, minum, asb. rvrcmanj, manusia tela' ber_ usaha mensalalrkan.-gT_ denq::-gl ddn teknolog yang dikembangkannya, t a*utikenyataarinya_ffi;diruan *t"* t.t"p udak dapat ter u rir u'.r' a J' oG u s n an.f an. B;4" ;,ff " Menurut sicrnund Freud (dalam bJrryny" Trle fufiire o! anillusbn), fru s tra si tcarc ria n im bu-ltcai- r..'riri, religi u s. rmpi an manusia yang mendaram-i"rir, untuk p."i-o-i-*Ja,ruasa. Impian ini uerasar dari libido y_Tq r.",, u*G.t"ri Namun Tglq"et ararir mem_ batasinya (melarui-penyalcit ian-mautt. err,,, *ilbuat manusia
"r*'o' *xi;ftenurut
-
ffi tff
ly,ffi.lm:il ar{"rt;il- il
*
berdaya,fru strasi. tidak tu t .Log"i..inyd, man u si" i.io o.ong u n tu k men_ _un cari kekuatan vangmengatur aan meieuihik;kd; alam, mohon d ilin d u ng dan- aici agar Frustrasi sosiar. r.rurtr"ri *s"r:ug" r.riiil iil.na teran cam ro. d"p',i iiili*butkan ketakuan Deragarna' Menu-rut IGrl Mar:<, o.ri-"*"rfiliii'ropitilis, manusia udak diakui. r'ranuia martabat dan diasingkan dari dirinya sendiri. mutai tentang situasi ideal,yang betul-betut *i"srlri. rans t.u.Li*rilyu sebagai ra menciptalqn religi. ta membarv*gr.""--#;;Labarnya manu sia. akui oleh T\rhan oi s"rg., -ir"r.i.? akan di_ ii i""i" orang sama dan scderqjat. Dengan gerfr,iyJ ;-;*jkd; ;;;.f#ngharapkan dapat menemukan martabatnya. nramu n rrc"yaiaai;;;;. rgt"p kehilangan martabatnya. Maka yirrs oiularrJaj me'ciptakan -afril
ku;i5; il*ryr*"
.
dc;;uria llr.riiitp.Ei* b.rt*L'
Auil!il;a *1j.,* n"^" ke ao aan- te.*.tu t to.,
JdXffi &?:,i:h'; ffiH
o i cap
ai,
a
rvrenurut sigmund Freud, padl suhan dengan masyarakat, rr,iri"u dasarnya scdap individu bermu_ r.lhe"tiy"*,ilirt mengejar kebe_ basan dan kepuasan aiuatari oier, maqrarakaf meiJui nonna, peraturan, dsb. Terhadap hukum. tenyataan masyaralcat lebih kuat.- rtaanisia i"i m"rrusiiru.k berdaya, karena r.urt*"i,-;; Hln."ri kompensasi oe,,g"n masya_ ffi1T, Fry strasi. karena, morar. Kes u merupakan salah satu uentut sarrp TooI, yairu peras€an bersalah. rrust""i beragama. Banyak praktek tilg"^""r, -y."*';;;iilourr.', kelakuan
ffffiffi,,11"
r;;;." *,"*-iloiiiu
6.d"G-Jf**
;,ffi,Tffit'.p
purdapar ini dapu dibaca dalam
obat untuk
Fcasahm drn nrorivasi berapma / Nico Syuhu
{
qb ; re
t T T
r r r
t r r
t T T
t I I T
t I
menyembuhkan manusia dari pera.saan b:rsalah, serta sarana rehabilitasir2. Frustrasi karena maut. lvlenurut Freud, Kematian menginsafkan manusia terhadap ketidakberdayaannya Untuk melepaskan diri dari cengkeraman maut, manusia menciptakan tokoh mahakuasa, yang dianggapnya ilahi. Dari padanyalah ia mengharapkan keseiamatan dari maut. Carl Gustav Jung menganggap agama sebagai sarana yang ampuh untuk menyembuhkan manusia dari penyakit neurosis yang berkaitan dengan kematian. Kematian membuat manusia bertanya-tanya tentang makna kehidupan. Menurut Jung, agama menyajikan jawaban yang jelas dan tegas terhadap pertanyaan terscbut. Ia menganggap agama sebagai satu-satunya obat mujarab untuk mengatasi frustrasi karena mautl3. 3. Untuk meniasa kesusilaan dan tata tertib masyarakat. Selain frustrasi, motivasi psikologis lainnya yg dapat menirnbulkan perilaku keagamaan adalah kebutuhan al€n suatu trstansi yarrg menJaga dan menjarnin berlangsunglrya ketertiban dalam hidup moral',dan sosial. Agama dapat berfungsi sebagai instansi semacam itu. Maka tujuan beragama lebih bersifat moral dan sosial. Tekanan pendidikan agama lebih pada pendidikan moral : menanamkan nilai-nilai keadilan, kejujuran, ketcguhan hati dll., dari pada intensitas hubungan dengan Tuhan. 4. Untuk memuaskan intelek yang ingin tahu, Sebenarnya yang dapat memuaskan intelek yang ingin tatru bukanlah agama, melainkan ilmu pengetahuan dan filsafat. Namun kenyataalrnya agama memang dapat memberilcan jawaban terhadap keingintahuan manusia yang eksistensial dan psikologis, yaitu keinginan dan kebutuhan akan orientasi dalam kehidupan, untuk menempatkan diri sccana bermalcna dan berarti di tengah kejadian alam semesta. Pertanyaan-pertanyaan vital dan fundamental yang selalu diqiul€n manusia scpanjang sejarah adalah : asal, alasan, dan tujuan hidup. Di dalam agarna, manusia menemulcan tiga sumber kepuasan yang dapat memuaskan intelek yang ingin tahu. Pertama,agama dapat memberikan pengetahuan rahasia yang menyelamatkan. Di dalam agama, manusia memperoleh kebebasan batin. Kedua, di dalam agarna, manusia mengetahui apa yg harus dilalilkan untuk mencapai tujuan hidupnya. Ketiga, agarna menyqiikan sebuah kerangka acuan sehingga manusia dapat menempatkan diri dalam kehidupan.; 5. Un-tuk mengatas-i ketakutan. Ada dua Jenis ketakutan yang dihadapi oleh manusia : ketakutan yang ada obyeknya, serta ketakutan tanpa obyek, ketakutan eksistensial. Ketakutan yang berobyek dapat diatasi dengan menghindari atau menghilangkan obyek ketakutan. Ketakutan tarpa obyek dapat menjadi motivasi hidup beragama, bila ketakutan tersebu t menyertai fru strasi (menj adi tanda intersitas/ leb atng a frustrcsr'. Tahtt mati misalngal. Di sini agama dapat menjadi tempat pengungsian bas manusia yang ketakutan. Di lain pihak, ketakutan eksistensial ini juga membuat manusia rirenjadi sadar terhadap ketakberdayaannya, sehingga menjadi lebih peka terhadap yang Transendeni dan lebih teibuka terhadap pewartaan agama. 6. Mem.uaslqn ke:indua4. Manusia tidak mudah puas, selalu meninginkan lebih dari apa yang sudah dimilikinya. sebagai malchluk mhani, ia tidap puas dengan nilai manusiawi/duniawi. Ia juga ingin nilai rohani dan adikodrati yang mampu memuaskan hasratnya yang paling dalam. Ia tidak akan puas scbelum menemukan harta rohani dan adikodrati, yaitu Trrhan sendiri. Ia beragama karena ingin menemukdn harta tersebut.
't &jd. p. gl-94.
ll rx;,t ,-\
O(,- I
fln
to7 Menurut rysiglog,.motif yang mendorong manusia hidup bcragama antara lain : tradisi {warisan}; pengaruh lingkungan; untuk memelih"o g meneguhkan tata nilai; utk. memperoleh pemueniran praktik kehidupan. 1. Tradisi (wari$!r). Manusia hidup beragama karena mengikuti tradisi yang diwarisi dari nenek moyangnya sccara tumn-menurun, melalui 9lTg tuanya. Agarya diwariskan dari generasi ke generasi, karena diakui dan dialami memiliki nit,ai_nilai yang turut membangun budaya masyarakatnya. Dengan demikian agaTa merupakan b"gi; yang t"t terpisahkdn dari kebudayaan oan traaisi, sehingga kehilup"ir--ulu*u mencerminkan cara hidup (utay 3f trf4 masyaratat. Malia *iii"ggalkan/melawan agama berarti rnetdwahTmeninggalkan tradisi. z. laku mariusia binyak dipcngaruhi oleh @.'Tingkarr lingkungannya, baik secaxa langsung maupun tiaak rairgs[ng.-rremi_ l_
t
diannya, kematangarnya, kesempurnaannya. saiah satu safana untuk mcnyempurnakan'diri, Agama merupakan meratui qiaran dan latihan rohanj yang diberikannyari. 3' Penserem rarsu h{wqi/dunlaud. salah satu predikat rnanusia adalah animat. rat onata-anfEembedalcan manu sia dengan binatan g adalah rasio. Rasio itu hius digu;al
r ;
t
o.
i
(lnmo
. M;iusi;-
*l'E:l_{'
makhluk rohani
mo
m l
I
F
d* pgrpe.rtajam' kep.ircaan,Ji-du, iti adalatr agama,karena agama (nelalui ajaran dan- tatittaV .i["'rir1-r**u.ril U,J;/o._ t, tunjuk untuk menlaCi scmakin religius.
d
-
r
Yang harus digarisbawahi di sebaik dan sesempurna :Fl aqajah, apapun agama yTq dipilih/dianut, tidak , -"k "oa gun-ya, apabila tidak dimanfaatka' untuk niengasarr jiwa dan kemanusiiuo, -rnyempurnakan dfi, mengerem ngr.u ni.**iiO"niawi, *i-buqbing agar hidup semakin religius. Maka riBp uen'ar-aen i*rg iiiaup Deragama adarah menyerahlcan *utut p"a; ny" Ilahi, dan bersedia. diu'5ah/dibentuk menjadi ituui'u"iL. Beragama arau mengabdi Alah bukan karena mensharati; tctapi karena ingin menjadi lebih baik, lebih t *pr.*". rraai.a --melainkan o"i"* niaup beragama tidak berlaku hukum win-win sotutr.in, G;-I*u: Allah yang uin, manusia loose.
t
a*
r
qr
1.7
d*o*,-auii_ p."tGgg;-, orllr,
fbagrt rgr1r brgf mrryentltr!
Dalam hidupnya manusia seralu dihadapkan hidup, yaluri : tetioaqpasuan, ryd1 tiga tantangan kehngkann. Uniuk mengatasinya, manTi"..l"ri. icepada ag?ma, uierra yalcin r{gama dapat -untit menolongnya. Agama diperluifi fungsi eoutcatir, pengawasan sosial, memupur< persauoaraan, serta fungsi
teui"r.."*p"il;; *.r:rr*i*,
i.H.tmXff'
, Agarna diyakini dapat menjalankan funesi edukatif, karena agama memiliki pctugas-petugai rang dap"t memGEt- pengqiaran dan bim_ b i n gan, bah kan sampai paia na- n g *"r, uiil'a mencapai kedewasaan pribaoinva "p", irilaidikan kaum agalna_ wan terretak pada p.-rroay"gun*,, 5ff9i$G, n'ai-n'ai- io-t*, yang merupalcan pokok-pokok kioercayaan asama. N'ai.-n'ai yang diresapkan antara rain
t*d{*rGn-ro;
:
Sffi'.lil#tffi fitg$:::il*'i0*t*id;-:"*it,g*i"i,ii** Agama
dty-*i]li menjalankan karena manusia memerrukan .dqq"r te"seramatan-uail< @, Gmasa iaririnan hidup maupun sesudah mari. Jaminair itu dikiGmulian-liffi fr*". Melalui agarna, manusia dapat mengenal dan berhubulgln yang transendens. Melalui asama -dengan bersarih qil;;;.mperoleh pensampunan dan penyucian, sehingga d;pat hidup u.!u"r,"g-. Melalui agama, manusia dapat memperorerr*apa y*s diirgr,r."r, , pembebasan dan persaruan dengan yans transendens "Jrt^ oipJ ,(socra/ * iuga .a,1,rgi,i ^^ onfml), sebab kesejahteraan menusia ?alam masyamkat tidak
dapat lepas dari kaidah-kaidah dan norma-nonna yang mengatur hidup manusia. Pelanggaran terhadap norrna dan peraturan yang berlaku akan mendatangkan mala petaka dan kesusahan. Di sini, agama diperlukan, karena agama dapat mcmberikan kaidah-kaidah dan norrna, mengawasi 'dan mengkritisi pelaksanaannya demi te{aminnya kesejahteraan bersarna. Agama menjalankan fungsi pengawassn sosial ini antara lain dengan menyeleksi norrna-norrna sosial, mcngukuhkan, memberikan larangan dan sangsi, serta mengkritisi pelaksanaannya. Peraa agama dalam memupuk persaUdaraan dapat dilihat dalam keberhasilannya mempersatukan orang dari berbagai latar bslakang yang berbeda, dalam keluarga besar di mana masing-masing dapat menemukan ketentraman dan kedamdian. Agama juga diyakini dapat menjalankan funesi transformatif {berasal dari bahasa Latin : traruformare ' mengabah bentukl, sebab agama dianggap mampu mengubah cara hidup yg lama ldengan nilai-nilai larnal menjadi banr (dengnn rulai-rular barul. 1.8
ggn'.r dttr Agrnr
(re&gnustos)
Mengapa sering terjadi perselisihan hanya karena agama? I(alau begitu buat apa ada agama kalau hanya al€n memicu timbulnya perselisihan? Itulah pertanyaan yang sering mengemuka, manakala terjadi perselisihan dengan iatar belakang perbedaan agama. Pertanyaan tersebut dapat sqja dijawab karena : kecenderungan misioner (termaatkfanatbmel yang berlebihan; kesalahpahaman akibat kurangnya komunikasi; perbedaan pendapat/kepentingan yang bersumber pada perbedaan pendapatan; atau sederet penyebab lainnya yang merupalcan hasil penelitian . atau pengamatan supercermat dan superteliti. Dari antara deretan penyebab konflik antar penganut agama yang sering dikemukakan, masih terdapat penyebab lain yang pada umumnya tidak atau kurang disadari,yaitu ketidakrnampuan penganut agama untuk melihat perbedaan antara ggama lbergamai'dengan Agarna lberfuama. Agama d.engan A besar bia-sanya diistilahlcar{dibattosakan dengan isfr'lah religiusitas, sedangkan orang yang berAgama disebut oratlg Vang religius. *lanjutnga.unfuk merqgarXikart lcata/isfrlah Agama dcrqan A besar, isfiIahgang akan dberWnakan di sini a.d.alah relrEusrtcs). Bahkan orang berggama dianggap secara otomatis adalah orang religius (berdgama), padahal kata/istilah tersebut sesungguhnya memiliki malcna dan bobot yarg berbeda.
1. ggama (dengan a lcecil)hanyalatr bentqk atau wujud (akibat pelembagaan atau pembenitkan usadah dari qjarary praktek rchani, dst. .' gang dijalani bersama ntetutrut tra.disi dan budaya varw tertentu dolam suafu lcelompp{masyarakat gang sll,rta, sehingga terbentuklah beraneka macam agamol. gedangkan religiusitas (Agama) adalah hakekat; substansito. 2. gama ada/diciptalst agar manusia menjadi semakin religius, semakin dekat dengan Allah. Religiusifas setingkat lebih tinggi dad ggama. Cakupan religiusitas lebih luas dari agama. Religirrsitas merupakan sikap batin atau corak hidup yang mencerminkan kedalaman hidup dan intensitas relasi manusia dengan Allah. Religiusitas dapat digali {tumbuh dan berlcenbangl dalam setiap insan, melalui ajaran agama dan atau permenungan dalam pergulatannya d.engan misteri dan tantangan hidup. Religiusitas dapat juga berasal dari AUah sendiri (dianugerahkan/diwahyukan oleh Altah) dan menjadi sumber agama-agama. Harus diakui bahwa kedua-duanya dapat saling mengembangkan. 3. ggama lebih banyak berurusan dengan aspek lal:iria}l (ntug dogma, fuiotm aEana, dst), sedangkan reiigiusitas lebih banyak berurusan r6
Amlogiuya adalsh sir. Air yang wujudrbennrlcnya daia'a gelas discbut air miurun. Air bennrUwujudnya rlqlam parlt discbut air conbcrat lla&ekat/nrlxansi kerJua air terscbut adahh lUO.
4
,1TO
'
;
t
t
dengan aspek batiniah/spiritual. (sikqp bafin). Religiusitas merupa_ fan gejaia universal lmarutsia = i^o reirEosiisl, dapat tumbuh da' berkembang pada setiap insane. 4. ggama lebih ber.sifql .sgsial/kolektif/masal, sedangkan religiusitas bersifat personal/individual.' 5. agama dapat diperalat/.ditunggangi oleh kepentingan duniawi/manu sia, sedangkan rerigiusitas udak dapat aio6ot-ou6t ot.r, k;p;;ii;g* duniawi/manusiawi.
Dalam kenyataannyl, balrak or-ang beragama, tetapi tidak religius. orang tersebut oiapat ailitigorirlan seua[ai ;"]"iila nya rnemiriki/nteng arutt dan meniarankan peri,ttah agama, noffi,"i1"^tin uurrtt7-rri"anga sajal. sebaliknya, banyak juga orans yang hid-upnya sangat religius walaupun tidak mengenal/menlanut agarna yang tertentu, bahlqn atheis. Maka yang harus digarisbawarri ai sini aaairtr, irr,*" dalam triouj-teragama, seharusnya tidal< hanya berhenti pada *.ng*ut atau memiliki d* T9{alankan .perinta}r agima sa.ia, melainr,"t-rr*r mencapai taraf harus scyatcin retiiiup t"o^p6 J kap batin iilii ITg lebih tinggi, -*t Ad'p vang men-ermb*an kedalaian hidup dan intensifas relcsr' marutsia Au..ggarna ada/diciptal€n supaya manusia menjadi semakin *p." religius, ryhlnssa TT.t"l, dapar mens_qj;xian orang lal' agar menjadi semakin.religius jfg".- rtriuungan-eg*" "s*" kepada _ agama dalam 9t.llyl d91san kehidupan spiriiuar m*u.i^ 0"ffi oig"*barkan dalam piramida kehidupan spiritual manusia sebagai uirii.ui,
Agarna
I ;'
t
hewani (animal rationale)
I
t t t t t I
agama
ggarna
PIRAMIDA KEHIDUPAN SPIRITUAL MANUSIA
I I
.l_
manusiawi (insan i/humanis)
manusia d'apat nenjadi religius karcna ucabanya S5!to4.gq"i rcnd.iri,dan atau karena dip&h Allab' Manu"ia p"ia d"il; ffi;;r;;;ffit'enssu'aka' o,.nr/rasio (arlimal ratiorule. Nam*n ia dapat inengenbangkar ai.jrryTa:"gan usahsnya Jndiri, dan atau melalui aiaran ag1-a yang tertcnlr (h.eg"T"t, ,i*":" taraf hidup ya.g rebih tinggi : manueiawiin"no,I"l, * &gd-i"dlirrm. ap*u berha.sir-Dn;capai r*;q taraf hidrrp vons irahi, ia aipat ai*ri,i-*b"gffi.& rffi*u4,1s (berggam4. orang inifah y'ng ss'ncguhilyl+g"t par tarafkehidupan yang f,ahi. -""gt"rk*. agF,aa, agar o-raqg rein j*a dapat meaca_
rollek$f dln paadalenan materl fe{rqfren i. Berilah
^ 2' ^ 3. 1, 5.
contoh agama-agama yang dapat aitcategoritan kedaram agama 3$i, agama luar, agama-atam, Oarr agama samawi. Diantara motifasi-motifasi trioup d.1as**., rn*" sajakah niotifasi gdng kuat, yang mendorong anOaiiAu'p U.r"Surnui Ialg sejauh ini, manakah-funqs] agama yang benar-benar Anda rasakan? fungsi bersa.rniTbermasyarakar? . Lp" lioup "gT1g.*l* Manakatr yang rebih plnring bt"T niaip ini, ,tL* atau retigiusitas 6sam4? gteftanyaai ini se-rwd,a aengoi pel"fr;" : manakah gang Iebih penting p akaiad penampilan atau kepribadianl
i
lnl .*
"/
Aganra Karolik _ Diktar
u'
BAB
\\/ah1,s dan irnarr
U9
II : WAFT]ru DAN II{AN
Bacaan 1' Ensiklopedi Gereja / Adolf Heuken sJ.-Jal<arta : cipra Loka ca_ raka, 2OA4._Entri : aganla; u,ahyu; irnan. 2-
Katekismus Konsili farikan II"/ A;;ii^Heuke' sJ.__ Jakarra : Cipta Loka Caraka, 1996._ p.29 _ 49. 3' Mengenal iman xatotin / Afra siauwarjaya, Th. Huber sJ._ Jakarta : Obor, IggT. 4' Model-model wahyu / Avery Dulres sJ.- Ende: 5' Paham Allah dalam filsafat, us"**"garrra, Nusa Indah, 1gg4. dan teologi / Tom Jacob SJ._ yogpakarta : Kanisil;;;d;:_ _ 123. p. 106 6' Penghayatan agam., y*g otentik & tidak otentik / AM.Hardjana. - Yogyakarta : Kanisius, 1gg3.
I
-
I I
n 2.1 Peagertiau wah5ru secara etimologis, kata/ist'ah wahyu berasar dari bahasa Arab wahv yang berarti cJpat-cep.i na,ste:ii.t**, istilah keagamaan, waiv berarti apa vang oisampai'lll:i;*.;; t:, nabi secara r"r,g.,r.,g X:il#;"',::ffi:::f,lu"*' melalui seorans mataikat taai^ ^rmpt otou Ir{enurut pengertian umum,wahyu adalah. petunjuk (Earanl ruhan yang diturunkan dengan penvujudan"dalam *i_pi dsb.2; petunjuk dari Allah -vans diturunkai rr""v. i.tpada dsb.s. Dalam tradisi/buoava inoorr.ri"-ioiJ'rcn mimpi ""ii' ad" rasul',i.iJui selain kata/ kehid'rd se h ari -hiri ri ilen a r ltsnya), uga kata/ istitah tain xff":Hlam "atas' td"iat, Gtu"pi uur.".' ivahyu. vaitu : i. Wangsit : pesan atau aman at (gyi!) Wangsit ada.lah oetuqjuk atau tsyarat dari "atas" (gaib), isinya 1'ang uu[an berhubungan ciengan aga'a, melainkan dengan kebeiunt;;s;; ;;gkat, jodoh, dsb. 2' Firasat : keadaan y-;l*usakan toii.t"iiui) akan terjadi sesudah melihat geragat;k..*uf,* menge tatrui (meramalkan) ..ruoi, de'gan melihat keadaan,(wajah,d.sb) pe.,s.tah ; u an ten tang tand a- tanda bada' (tangan, dsb)'untut 'ir-,..,getahui pada tabiat (untung ma_iang dsb).
pi.
;,;it
.
/
Aclolf
.
lleuke' sJ --,Jakarta : cipra
Loka Caraka. 2OA.+._Entn
hasa
1976.-Entri , l,,,-aiil
-; iiamus beszrr irahasa ti lt
tn i \treh1,q
Indonesia Eciisi keuga._-.jakarta Balar :
'/
Kanisius' p. 1:n3 -cian 41 - 42 Lihar juga firasat, i-lham.
1i'?J1gsit,
Xun's besar
,q"
)
il
T-l fl
.;'
wffi:ili*9,,T*i1ilLi*i
' Dn'siklolredi'Gercia '.t"?.i-l','-Ll
t
I A)"
Puste*la
,, 2002,\
_
AI{. i{ardjiura.-yogl,akarta
lD'ti
:
.
:
I
--
{I
---
Aganra Karolik _ Diktat
_ V\/ahyu
dan
inran
2/9
F-irasaL rnerupakan petunjui(
i:t;Xllt*
atau isyarat clari "ata s, (gaibJ,.yang isi_ berhubu'gan dengan agarlla, melarnkan sesuatu yang akan
3' Ilha:n : petunjuk
Tuhan yang timbul timbul dari hati, bisikan iid; sesuatudi hati; pirciran (anga'_angan) r€ yang me ,ggerakkan hati u'tuk rnencipra (mengarang syair, ragu, ;r;i r-fi;.'rerupakan penrunluk
.-il:Hil,,ff.
;:X';"{fl#d
l;;i'i"v.'
ti
dak u..tuitJ,' dengan
Dalam litera.tur asing (twg"aq,kata/ist'ah yang dipergunakan alah revelation ( be rasal a"oi' iino" tiiili ri: tare=to unueil : me mbuka selubung, nrcngingkop, *iperkerwlka). "' Re;;i;tion berarti tersingkap_ nya ralrasia Alrah kepada manusia (the' uiueting n man of th.e hid.d.en oreh Auah mengenai sesuatu yans
t
ad
I
::tffi{;"tr i?i?jffI'i$;an Jadi secara
umum, wahyu. dapat dirumubkan sebagai petuqiuk han, yang' dii,lil:T"" ti"r,g'"Jrrg .maupun uaot, Iang sung) hanya kepada nabi,j*".".ur, wahyu itu biasanya berkait* .dalam *j.'u-J'-impi, penarnpakan, dsb. o.r,g* p."'g"rarrran yang diperoleh relasinva terhadap vang-'arri,ye-lipuii dalam p?rrl*.g3" tentang yang_Ilahi itu sendiri, tentang (aj aran)
dari
Tu
teienJJrvyail;;#;'L!,
;;
il ::1"' :llffi *t'#Uili *ftilr'
?...
r
kehidupan dan
*,,,
at;,
asar_ o rai -
;; * g m t
Menurut ajaran cereja, wahyu adalah pernyataan diri dan kasih Auai, serta rencana cinta i;.1;;dNffi'afu*p"ikan atau utusan, peristiwa, a"r, melarui sabda t*0, fOariJ&lemesta); untuk membawa manusia kepada persekut,-,*, uerrgar, ;ffi; d+* Keserarnatan abadi. Alrah dan mewahSrur;"r ai,.rvyi sgjak kebahagiaan sejarah manusia. y"hv" awar dan -sepanjang il;;;rr;il##i.,,arur, iman umat oilihan Nya (lsrael: panggit"" aa)iiii,^pgr.o Nabi, ds/.) dan mencapai puncak_ nya secara istimewa & definitii'aur"rrr'Tiii l."us Kristus, -ruua" yarg meqiadi rilsnuSi&..la. s.tJG;: .gg"r, p.iJvu @?!o,ru), pewahyuan isi *.rivu senairi. r,,ia'usia yans F:X#ttggnutnsr'opon1,'ian
iu
gJ.f*#AT:il 9.,,sa,,n1,;,;i1r$1,tr#",::_1ffi:f;"ffi terang iman A"^::fr:,, Kitab s"J Di rnana saja wahyu irliuaprofetica)). ^"p;', attan dapat aif*i.*rliarr? Di atas telah dike_ t^?lil; rvahvu ail"r. oii"*p"ilr,' i.raui sabda, randa dan ;::i:flH 't" pcrBauran dengan: Kitab semesta, dan ,rr-u"i, [ilt* Suci, nanusia '; ;;;^;_r $'-ili l1T;1, :f ::il:FL, ; alam hidup .^uqt,
Spellma'._Ne*, revela'ur.T* Kll\.rs tecloqi / Gerald o,cnlri,rnr.-,^ v vvul^' G. .arrusia _ ; Farrugia.-\'og1,aj.".raa , *'^tryu--* 1,,T:d;'oCou'rs, Edrvard ',{lw€Lfd G -l!96;;anr.i : Ka:risius. r\svu AdoU ncuKen / Heuken SJ._taka.r- . rr:.-+^ ] ^=grprdlGgrqE agama. 'J'-Jaka-rta: cipta Loka caraka, ioo4.-o'tri
:
,F
!L Aga.ra Katorik - Diktat v\/arryu cia'
i'#:*I'n:.:;frJ"ff,Hl,ji:ii#T,i#,,*' para Nabi arau utusanN.v". !.."
ir'an
3/g
wahyu A,,ah seba,r
wabi atau;iJfff [':sl3?rl3:;11flTr cara dari dirinl'. sendi.i, nrelainka. u*ur.*" tentang kebenaran Allah
i;i. !;il i.;,;;;:.. p.*.r,yuar ;;ililHf
i!'#l
fr?i:t tli, { Lli Auah. Fada *,*.1u.
T3l;Hf #' # :,ff#
JXil{1l3i,:li'.l[fi*,;;*'ia :: pib
YtrJ:.1ffi.,#l*$,t
q:
r
"
"
sabd
a
fl:l-#,.*A.f
v",,e -Jnekuni Kitab su.i daram ij u mpai meraru i pergau ran dengan a ram,
5:ttrffi#{;,t;flT.1#fi6,I'ffiqiS,r-f :lllxnm ::ffS"Jtrililf ;;iid*;';il#'^1,'f i'":fl l*,*.*H**i,ffi Manusia adalah gambar/citra "#i*lr,* Allah.
M*? kehadiran Altah juga I r. # d ey.san ..."_",,y?, H.,.,:#,T3F,:otentik r....i"l,yans mendenta,.,::I:i..ih5il;;;". disisihkAn, sebab t e r_
ffi:
orehpen;;il1'il"ff
W*.T#;;a:ar
iil
lT'ff?",*.*":H:tr"rh;rff:,*fl
visi
ili;
ff manu.l" ro;n,.;;;;';,; Diuain, s,o,ture auec ra
I I
I
i
I
1..:
E;.
E{ -i
rf,
Aganra Katolik
- Diktat - Wahyu dan
inran
49
.
i i i
3 i
; ; T
lanran hati
kepaciaNya.
Adapun menurut cara dan tempat terjadinya wahyu Allah dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu wahyu iebagai ajaran, sej arah, pengalaman batiniah,kehadiran dialektis, dan kesadaran baru o. 1. Wahyu sebagai ajaran.Allah menghadirkan diriNya melalui Earanajaran tentang berbagai pernyataan yang berkailan dengan Allah. Kitab Suci diidentikkan dengan wah5ru, karena merupakatr koteksi {aran yang diinspirasikan dan tidak sesatl 2. wahyu sebagai sejarah. Ailah mewahyukan diri dalam karya-karya besar.Kitab suci dan qiaran Gereja merupakan peniilmaan/kesaksian terhadap wahyu Allah. 3. wahyu sebagai pengalaman batiniah. wahyu bukanlah kumpulan kebenaran obyektif,atau rangkaian peristiwa lahiriah dan historis, melainkan penga-laman batiniah yang istimewa tentang rahmat atau persatuan dengan Allah. 4. wahyu sebagai kehadiran dialektis.Allah tidak dapat dikenal sebagai obyek, buil melalui penyimpulan berdasarkan kodrat, sejarah, atau perseps.i langsl.g 4"1* pengalaman mistis. Allah yang tran_ senden menjumpai inanusia melalui sabda, dan di dalam sabd.a itu iman dapat mengenal Allah. Sabda Allah seca-ra serentak mewahyu kan dan menyembunyika' kehadira' Ar lah. 5. wahyu sebagai kesadaran baru. Allah bukanlah satu obyek peng_ alaman, tetapi ia hadir seca-ra misterius, sebagai dimensi transenden dari keterlibatan manusiarvi dalam tugas-tugas kreatif. r
; T
T
3
r
t r
r E
2.3 Iman Kata/istiiah Iman (Arab) atau aman (Ibranl mempunyai akar kata yang sam.a, I'aitu E,u.yang artinya kokoh, aman. lman beiarti percaya, berpaling kepada, menganggap pasti. percaya oe.arti *;;;;gg"p /),akin /mengakui bahrva benarll. Menurut a,j'ara. Gereja, iman adaiah sikap batin yang men'atakan l<epercayaan dan penyerdtan diri secara bebas cian rnen.yeluruh Aiiah (yg telah nrctuah yukan. dinl se bagai asai, pe nl,elenggara, kepada andalan dan tu-juan hidup. iman itu rnencakup ar^ p.it ara, .1,akni kepercayaan ,j.
T
I T
i-{crrkcn SJ.
Adolf.-
'rtes,
/ Aver r -
Op Cir
\q
b'
to
s.J.-
Ende : Ntrsa [nc{ah, l9q+
-
p
. 19
132.
W
i
ttl Agama Katolik - Diktat - Wahyu dan
irnan
5/g
te'iradap r<eilcnaran )'ang dirvahyukan ltdes quae), dan pen.yerarha' secara pribadi l<epacla Allah ciiri .y*g rnewahyut
dirinya menuju subvek yang mengundig.ry", -d;-iremuangun relasi aku _
itu sekarigur -.iupakan anugerarr, keputusan, keterlibatan, dan tidak 'nan pernah selesajr3. berasal dari usah" *"rrr.ia,tdapl @. juga dianugelalkanTidai seiurutrnya kepada manusia. Tuhan itu maha tinggi a.r iia"i. terjirsta";iJ
manusia. Manusia ber_ iman karena Allah y*g *.r.,ghendakinyar4. rrnan adaidh 1*Airi keputuianl o"d;1;irril"J;, manusia menghadapi oanl'ak piliha'. Satu diantaranva adalah ,rr.iitit yang dapat dijadikan se bagai andalan hidup. Dalam i;an manusia memahu*i ruir. sebagai pa-ling dapat diandarkan l*g dan mendatangkan kebaikan. Maka rtu merupakan keputusan yang iman bebas d;-;;anggung jarvab untuk
.
fr?:i* #trr,fenYerahta'- aiii
tepaaa
aulii seuigJ ."tu-.utu.,y.
tman aaaun tcetertiua .
g",. itu merupakan jari,abar manusia :ffiifi se u ru hTll"".'ff h d u p d an"'''o:R3f iss"1'slgwio;untukmenyerahkan masa a. p "trH' 'i5#r ilnH,:t; ;:?-i mer'ah1rukan diri dan kehe"iutNyu. "' "v. eiri;;;" ii,:i ferarti hidup dalam jalan Allal, n:elibratkan diri (commi""r4 clia merakukan kehendak ;ffi Fil-"rjr; krr.l._atan Allah. berse_ demi t..r*rrii,anya keseramatan. Maka r
:;il,
I
I
I I
I
'\3
I
i
u,oi
ffilifi'l*sil inran itu pp:rrax :*:T
,;,#,;a
seruruh i,iaup
:
cira,
t-ajr serejel (eskatorogis). Hidup manusia Derkembans. M*3 jma-n terus o* g:. u..t.,riuLg sesuai dengan itu bangan ar<ar budi oan peri;;;;.g* perkem_ zama.,-.otih tcarena itu, orang iman harus peka terhadap ber_ tarrd"-t"r,.aa jaman, dan terus rlenerus men_ r-i,i..r' dalam situasi dan tantansar zalnax
;illT5:iilrlil"Perintah it{en
, r-rr t
pe nghalrqtan
dr:lltj'' itnan clalat cjiirer]akancra' c!
peraksanaan r},a Calarn
alarn
', O'Collfurs, Gerald dan lrarrugia, Dciivard :.: Hz.rdj:ura, i\,\{.-* _ql.g.f
* ;=i ]?;
G._ Op.Cit._ Entri : iman.
il:.:iftr u"*rr"i.I n:jr":l;&:s:, f,,,,* ;
:;tr: :s:imaur kita niengakui
: r-'Denga'
Kri s.r s ft or r 2 o 3',, mempercaJ,ai;an masa depan l:,n1, :
:.:
prakrek
duJk;;*6r, . iman ekstrinsikl<ehi_ dan
;
*. r 3 : r 6. 1 8 ) _
.*,**:1,?^t:'. ;;[]1ffi nEffi* T"r,ffi i :k.pa?a nff.f-, (Rrn O:a; tU,
ir,1)._
Ibid.
Hrti
am
d'i
il
I
I I I I T
T
T
Aqarna Katolik - Diktat - \\/ahvu cian
irnan
s/9
Pe{anjiarr r.a.ra
membenta.grca' pcrju.rpaan & pergauran Alrah l,\'alttuer de.ga'r ,11at piriha.N.r,a (lsraea'oiai" i6 t.i,,rtr. Kerompor< per_ tarlls tertli|i cja|i 39 l
i
-i
3
il;j;#;;"llu o* ortodoks
terinspiia"i, oi".out deuterot
tr
Men u ru t Perjanjian Lama, metalui kata-kata 6rer zs: rc,ii1wahyu' ilahi pertama- tarna d i sampaikan (Kel 5:1-21) dan kemudian;i;;; oa' p.ririii._ilii.tiru daram sejarah sebagai p:ngantara wahyu Allah or"iJri,ii"i.iil;* 1e:2; Keb r3:r-e). yrg utama, para nabi juga
-? -n --r
-
fr:i9il,1rJT,t{1T,n1;'* akari oit""s
t
t r
ryes
d*
;';#;
fI:,:i1gri1lflH.ff#
t t
J
L.,,y.r*atkan
Peq'anjan Baru menyajikan ajaran dan kesaksian tentang sang yang menjadi rnanusia daram yesus r.istus. p"r* penjelmaan, P?90" nroup' rvafat' *t!:ig.!tlT, o..,guturan Roh t
r
r r r r r r
berbicara
idf
;;?#:j*;i:xti3il
'j I b i(i Drtr-ti : clc u t<: rc.r karronika. ;i' o'coiiins. Gerarci cr:ur lrern ugia, Ecr,.:uci :o lo Il;icl. ll.licl. |
.
2l surar Q,,--.
Ibra.i, )'akobus, t pet^rs. II dan
G._ op.Cit._ Entri
:
III
";i liffi:::1"-";;;;;i;i;""#"r:,.;?,jj,, h pro an b' t .;" t;; ;; l;
l)c:r'j^'jia, r,a'a- Kitab Suci .juga r.'encatat pe n,garainan/kesaksian para sabda.v"ng ,i.niacli manusia'-al"diri yesus, dararn ;llil:i,1"1:T;ll..t1' waraupun Kitab suci itu rnerupakan wahyu Arah, namun
Ifitab suci itu bukan kitab pengalaman iman, pengaraman fgjarah, merainkan kitab yang memuat: hidirp b;;;;;'ffih. Kitab suci kitab )'ang menyampaikan permenunga.n.dan adarah pengalaman
apa.yRng dinyatakan Allah, Jerta pengataman Sebagai kumpulan p..tn."ing*
im*nya.
Allah' Kitab suci tiiak ,..:"oi ..tr:IiraiG" 9* n.rr.r;* hidu! bersama melainkan selama.t 1300 tahun,.seqan]angI"i"i"*x setama-iamanga), sejarah iman umat Isiaet mulai dari jaman ."*p;-4..e.1a Fe.iar,l. -Musa il.:."0i'ya Kitab Suci tersebut Oimurai{1,,:y1_,^ p.nsrlaman g:"!*. i_*bangsa rsrael (umat piritnn) dalam hidup bersamiArl! yang kemudian diteruskan secara turun-temurun dari generasi ,{vatuue), ke generasi dalam lisan tentang penygrtaan Atta., (!ahie1 4aran dan tradisi il;;;bangsa datan rua'na |ud"+'* a-L-ioJiSm*iran Israer, dan pada ja-man:;ll'i;Hri',t;]is
il
*5,#:T
I I I
*;;;; nil; s;:Ti#.*, v";e f.ii; ;;;.
il
r.emoari,o;;;,'.ffr'tii"i?ff :F,J.;"::..*.ffi
Iam, kemudian ciiakuiu Ji[,"ir.".i 1oro"u" Lar,oniJas i (canon = peraturan te tap' u rtdang -u n,andi : p n g ;t oi.o n nu *t und a ng -u nd a ng) o re h Gerej a " yans te.iirsii.aii ^"
3.*l"xtiu
tvtenurut Kitab suci, *,ahyu Perrama- tarna A llah ,'.r*'r.'ulo-"- .1{|ah disa:npaikan dalam 2 tahap. a i.i t.pui; ;fi;?' p'ihan Kesal<sian terhadap *"r-tvu N.ya israei; .\riJ"te rsebut aif,rii. JJam pe{anjian Tahap lteril
II,d.-_ Entn : \\,ah\.Ll
I
",'
^Ti[TL;:,,
i''' IJcukeir SJ, Actolf._
I
.
il I
f-
.
I I I fl
r-
Aganra Katolik
_
Dikrat _ Wahyu clan iinan glg
ciihidupl
2'
Mencari teks senada, untuk.Tlldrplrkan pengertian yang lebih Iuas dan seimbang. Dalarn Injil sinoitik (M.il;rs,Markus,Lukas), teks senada tersebut biasanya ditutis di bawah judul perikup. Misalnva Mt 4:1-11 ) penco6aan di;;d"d!u.ur, (Mrk 1: r2_r3. Luk 4:1-r3). Artinya, pencobaan pqo"ru'gi,.u' juga o.p.i itu di ketemukan dalam Mrk 1: 12_ 13 ti dan Luk 4: 1_ 13. 3' Merihat konteks nagkgh, vaiiu menempatkan teks pada kerangka ke se I u ru han teks. .l ad i b rikan penggalan -pen ggalan. 4' Melihat konteks jaman yang melatirbehdiltB" lengr.bil (historis, social, ekonomis, b3d.aya, politis, iligiu., moral) ketika teks itu ditulis. 5' Melihat bentuk s.astla rang iigunat
i;;;;;.
___
Pertanyaan
t
2'
3'
q
I
___
reflekif
d.an pead.alar,an materi menjelatrt"t r,"eaimana manusia dapat menemukan
il
Apai
il
*:fl;r'if#,ta
.1. Anda tlirninra
_
ooo 000 ooo
J
ca,
...o.u
intrinsik?
iIff ifi :i'l Jlifii: n," :*i:.t':t,,,11i,::,0.i r,,,., r
5.. Anda climinta m e' i ad i K i t a b .fr
:i'j,ffi
I bicl. - Dptri i \,.,;{11111. I{ardiana, AN,l .- Oir.Ci!._ p.
_
:il J# :: i,,f i'.xi,xT i #tr rr.:, *, t H:t"l
I
I SO _ 53.
I
I I
rJt ,. a
i
]r
1
Agarnra Katolik
3
- I)iktat - Kcraiaan
Allah
l17
BAB TV YDSUS DAN AJARANNYA TENTANG KERAJAN ALLAH
Bacaan
1.
2.
1 t' r:
Mengenal iman l(atolil< I Afra siauwarjaya, Th. Huber sJ.- Jakalta : Obor, 1987 .- p. 13 - 89. t;'I Ensiklopedi Gereja / Ailorf Heuken sJ.- Jakarta : cipta Loka,ca_ -- ralia, 2004.- Entri : almasih, keraja.anAllah, krirtrr., *esia.. \J
Tidak setiap orang dapat dengan mudah ajaran yesus. salah satu pendekatan yane dapat membantu memahami adarah dengan mengenal -M"ma.rg, terlebih ciahuru siapa yes.usltu. tidat aJa catatan historis yang rnenceriterakan sosok atau kehidupan yisus. walaupun demikian, ada s,mber lain yang dapat membantu untuk *rig"rr^rNya. yaitu masih melalui catatan / ke saksian para pen gik utNya, melalui g"i", g aiueritan ["paa._ |"" Nya, serta konteks masyiraklt yang meringku"pi rriaup aan karyaNyal 4. L liionteks kehadiran ycsus salah satu fal
adarah lingkungan tempatnya hidup dan dibesarkan. Maka usaha pengenalan pribadi mi.nusia jrrg."tiJ"t-{apat crilepaskan begirr-r saja. dari lingkr-rngan hidupnya. oreh gambaran renrerlg yesus dan ijaranNya,karena itu, untuk mendapatkan iuga tiJal a"p"I^iri;p"Jf,i'" a".r ko ntel<s ma syer rakar tempatnya- hidup "d;; #;.;;*. Situasi sejaman yang melingkupi rriaup iesus beberapa sudut, antara lain konteks : sosial,'ekonomi,dapat clilihat crari politjl< clan keiriclupan keagama.an. L. Kont,:ks sosiar. Masyarakat yang meringkupi kehidupan yesus adarah masyarakat yang terkotak-kotak u"b"..pa strata : penguasa, .dalaii imam,ahri kitab,farisi, dari ralryat jelata. Di antara ra}ryat jelata itu rer_ dapat orang-orang yang menderiti penyakit menurar (kusfa) atau tidak 'ffaras. Mereka ini disingkirkem aari masyr..t tempat-tempat tersembunyi,karena dianggap "i-."-ai, rlitempatkan di kotor/berdosa. selain itu, terdapat juga keturunan/campLlran varruai-non yahudi. Kerompok ini sering disamakan dengan u.rjing. yesu.s .."Ji.i walaupun termasuk l<eturur'n raja Daud, i".-."tk-dala.m. r."to-pot rakyat jelata. Kenya_ [ar^n inilah yang kelak membuat^banyak ;:;";;;rasa sangsi terhaclap pewartaarnNya, karena secara rogis mustahir orang besar rahir crari ralcyat jelata, dan berasal dari udik pula. -cr-ntar3 ^ I(ontel<s 2. ekonorni. secara ekonomis, masyarakat Jaman yesus terdiri dzrri penanglcap ikarr./nelayan, n.etelnall-nenggembala, pet.ani/buruh terrri, cie'r pccragang. Masyaraknt'lebih .tii.;;;i;leh tuan tanah arau tcngkulal< yang tamak. yesus sencriri adalah tuka'g kayu yang secara e]
't
no
=-*4
y'-'Luq
4
,1
l*^$ d '*ah .Wre' zb--r4 J,]4n0 \ia
t
1#;;:::8 ru
-.a'q
'h ,l
'(0
W"1 {rrcrly 'rt'nr"r(
-"nf a/,tl Ll-,nnl, ,,
' ; tr*4
";/\ 'xw ww
r,^.4,t.
l*t'hrl
J
,;"
t
t
Agama Katolik _ Diktat
_
Kerajaan
Allah
2/7
,(eJavaan raja Daudr. Namun ketika
me'yadari bahwa Kerajaan Alrah yang diajarka' ticlak sesuai dengan rrarapan merel.a (bukan kerajaan cepat p'la merJ<" *."i"i!Jt.., v..r",bahkan
f#:l,i;1:ensan mem+' I(ohteks keagamaan. yesus lahir dan dibesarkan dalam masyarakat yang hidup r<eagamaannya sangat dan secara ketat mentaati h"l*T.kuat.Masy"iur..t sangat menghargai i;;;;:rb^ff"n tegalistis, orang vang ricrak .cenderung sangat menjalank;;'T;;; adalah kafii. orang yang hidup"y,u:1.3t -ianggap berdosa. cacat t alena dikutuk yahwe. Bangsa Israel adalah u"ii.i y.a1g sangat memerihara eksistensinya sebagai bangsa pilihan, aaln orlfr fr;;;;"^".i.f" berusaJra menjaga kemurnian'ya' Maka, peranakal campuran dengan bangsa lain gap bukan *,r-Tr1k1n bagian d"ri- ki;;"t #i'.r.. Kelompokdiang_ puran ini bahkan sering ailamakan camd;-gai;;j_*. ui'ngsa t:l* sangat menjinjung tinggi raurat, 3;":,J l]l}""o"gai