RENCANA STRATEGI 2017 - 2020
PROGRAM STUDI/DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2016
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, penyusunan buku Rencana Strategi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dapat diselesaikan dengan baik. Rencana strategi ini merupakan kelengkapan dari program kerjan dan Portfolio Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Rencana Strategi yang dituliskan dalam program kerja ini meliputi komponenkomponen berdasarkan buku Pedoman Rencana Strategi Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan yang terdiri dari Analisis SWOT dari Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta Strategi Pencapaiannya, tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu, mahasiswa dan lulusan, sumber daya manusia, kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik, pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi dan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama. Semua profil tersebut telah dianalisis dan dilengkapi dengan data pendukung baik dalam bentuk tabel maupun dokumen pendukung lainnya. Diharapkan hasil Rencana Strategi ini dapat dipergunakan sebagai indikator kinerja program studi dalam rangka pengembangan pendidikan sesuai dengan Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad. Bersama ini kami sampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada Tim Penyusun Rencana Strategi serta pihak-pihak lain yang telah membantu terselesaikannya buku Rencana Strategi ini.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
ii
Bandung, September 2016 Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Dr. Iwan Fuadi, dr., SpAn-KNA., MKes. NIP 197112091999031002
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................................
i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................................
v
RANGKUMAN EKSEKUTIF ............................................................................................
1
Susunan Tim Program Kerja & Rencana Strategi ...............................................................
5
BAB I...................................................................................................................................
7
A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaiannya ............................
8
B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu ......
17
C. Mahasiswa dan Lulusan ......................................................................................
33
D. Sumber Daya Manusia ........................................................................................
44
E. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik............................................
53
F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi. ..............................
68
G. Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama ..............................
75
BAB II .................................................................................................................................
81
A. Analisis Antar Komponen ..................................................................................
81
B. Strategi dan Pengembangan ................................................................................ 102 C. Strategi Pencapaian ……………………………………………………………. 101 D. Formulir Kebijakan …………………………………………………………… 104 BAB III……………………………………………………………………………….. ..... 10807 Referensi .................................................................................................................................... vi
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Alur mekanisme penyusunan visi dan misi program studi ..........................
Gambar 1.2
Struktur organisasi Departemen/SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad – RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung .........................................
Gambar 1.3
17
Jumlah peserta lulus seleksi penerimaan PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadajran tahun 2013-2015 ....
Gambar 1.4
8
36
IPK lulusan PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadajran Tahun 2013-2015 ..................................................
36
Gambar 2.1. Anatomi Kuadran .........................................................................................
80
Gambar 2.2
Posisi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif Kuadran Hasil Penghitungan SWOT ...................................................................................
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
99
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Distribusi Jumlah Staf pendidik Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad yang Bidang Keahliannya Sesuai PS Berdasarkan Jenjang Pendidikan....................................................................................................
Tabel 1.2
46
Distribusi Jumlah Staf pendidik Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad yang Bidang Keahliannya Sesuai PS Berdasarkan Profesi Dan Masa Kerja ...................................................................................................
Tabel 1.3
46
Staf pendidik Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad di RS Pendidikan Utama yang bidang keahliannya sesuai PS ..............................
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
47
vi
RANGKUMAN EKSEKUTIF
Rencana Strategi dimulai dengan pembentukan Tim RENSTRA yang terdiri Tim Penyusunan Rencana Strategi, tim program kerja dan tim pengumpulan data. Tim Penyusunan Rencana Strategi memulai kerja dengan berkoordinasi dengan tim pengumpulan data tim program kerja untuk menerjemahkan data dan dokumen yang ada untuk dilakukan analisis oleh tim penyusunan Rencana Strategi. Analisis dimulai dengan pengelompokan data dan dokumen terkait kedalam kelompok standarisasi untuk memudahkan dalam penilaian dan analisis. Tiap data pada masing-masing komponen dilakukan diskripsi narasi dan data obyektif untuk kemudian masing-masing komponen dapat diketahui Kekuatan (S), Kelemahan (W), Peluang (O), dan Ancaman (T) yang dapat diidentifikasi secara kualitatif untuk kemudian dilakukan analisis SWOT. Dalam melakukan analisis SWOT, tiap komponen memiliki bobot penilaian yang berbeda. Pembobotan dilakukan berdasarkan pertimbangan besar kecilnya pengaruh atau dampak yang dapat ditimbulkan oleh komponen tersebut terhadap keberlangsungan program studi.Setelah pembobotan pada masing–masing komponen, dilakukan pembobotan terhadap masing-masing subkomponen serta dilakukan penilaian berdasarkan skala penilaian 1 sampai 4, agar dapat dilakukan penilaian secara kuantitatif dan obyektif. Pembobotan dilakukan berdasarkan keputusan bersama oleh tim penyusunan Rencana Strategi. Penilaian pada komponen A. Visi, Misi, Tujuan, dan Sarana, serta Strategi Pencapaiannya, program studi memiliki penilaian kekuatan (S) yang cukup (0,34) dibandingkan kelemahan (0,30). Hal ini dikarenakan program studi memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang realistis dan saling berkaitan, dimana kesemuanya disusun dengan melibatkan seluruh civitas academica, alumni, dan pemangku kebijakan serta merujuk pada Standar Pendidikan Nasional, Kolegium, Fakultas, dan RSUP Dr. Hasan Sadikin. Sehingga visi, misi, tujuan dan sasaran Prodi sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat berkaitan dengan pelayanan kesehatan. Namun program studi masih kurang dalam hal mengupayakan seluruh civitas academica untuk memahami dan menghayati visi, misi tersebut. Pada faktor eksternal, peluang (0,345) yang dapat dimanfaatkan antara lain penambahan jumlah rumah sakit yang cukup pesat, terbukanya peluang kerjasama dengan rumah sakit di daerah, dukungan pemerintah yang cukup tinggi, dan RSUP Dr Hasan Sadikin sebagai Rumah Sakit Pendidikan utama yang telah terakreditasi JCI dan juga terakreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Selain itu status RSUP Dr. Hasan Sadikin sebagai Pusat
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
1
Pelayanan Kesehatan tingkat 3 (PPK3) memberikan variasi kasus yang banyak bagi peserta didik. Namun, masih terdapat beberapa ancaman (0,300) antara lain dukungan sarana dan prasarana dari Rumah Sakit yang belum optimal, terdapat beberapa perubahan kebijakan di bidang pendidikan dan pelayanan, serta jumlah pasien yang semakin berkurang di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sebagai PPK3. Komponen B.
Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan
Penjaminan Mutu, memiliki kekuatan yang cukup (0,435). Hal ini dikarenakan KPS diplih dan diangkat melalui prosedur dan kriteria seleksi yang jelas, sehingga memberikan pemimpin yang baik secara organisasi, operasional dan publik. Selain itu pimpinan sudah membuat struktur organisasi dan uraian tugas yang jelas, sehingga tata pamong berjalan dengan baik. Pengelolaan program studi juga dilakukan secara transparan, akuntabel, adil, bertanggungjawab, dan kredibel. Dengan adanya dedikasi yag baik dari masing-masing individu juga membuat tata pamong terkoordinasi dan berjalan dengan baik. Dari faktor eksternal, terdapat peluang yang cukup (0,420) untuk pengembangan berikutnya antara lain: Fakultas dan Rumah sakit yang ikut berperan dalam evaluasi dan monitoring jalannya program studi, juga Rumah Sakit ikut berperan dalam pembinaan tata kelola program studi. Selain itu sudah alumni ikut serta memberikan masukkan untuk pengembangan pengelolaan Prodi. Komponen C. Mahasiswa dan Lulusan, memiliki penilaian kelemahan yang cukup tinggi (0,640) dikarenakan angka kelulusan tepat waktu yang masih rendah, rasio jumlah staf pendidik dan peserta didik yang belum sesuai, dan angka lulusan dengan IPK cumlaude masih kurang. Meskipun memiliki kelemahan yang tinggi, program studi masih memiliki peluang yang cukup tinggi (0,680), dikarenakan kebutuhan dokter spesialis anestesi yang masih tinggi di Indonesia. Selain itu banyaknya jumlah alumni yang ikut berpartisipasi untuk kemajuan departemen. Dengan adanya ikatan alumni yang baik, maka koordinasi alumni untuk ikut berpartisipasi dalam proses pendidikan akan semakin mudah. Hal ini dapat menjadi landasan untuk pengembangan prodi anestesi selanjutnya. Komponen D. Sumber Daya Manusia, memiliki kelemahan yang cukup tinggi (0,800) dikarenakan rasio staf pendidik dan peserta didik masih rendah. Namun program studi masih memiliki peluang (0,580) yang dapat dimanfaatkan dengan baik, yaitu terbukanya kesempatan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan dukungan dari Rumah Sakit berupa kemudahan dalam proses pengajuan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ditambah dengan adanya tawaran beasiswa untuk pengembangan staf memberikan peluang yang baik untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya dalam kaitan
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
2
proses pengelolaan prodi. Hubungan yang baik dengan instansi pendidikan lain juga menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan. Komponen E. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik, memiliki kelemahan yang cukup tinggi (0,680) disebabkan jumlah SDM dengan beban kurikulum yang belum seimbang. Hal ini berpengaruh terhadap jadwal kegiatan belajar mengajar yang belum sesuai. Selain itu belum optimalnya kinerja sistem penjaminan mutu dan evaluasi menjadi tambahan kelemahan Prodi. Namun, hal ini dapat diantisipasi dengan adanya peluang dari faktor eksternal yang baik (0,740) berupa dukungan RSUP Dr. Hasan Sadikin sebagai Rumah Sakit Pendidikan dalam hal pemberian fasilitas untuk pendidikan dan pelayanan, serta status RSUP Dr. Hasan Sadikin yang telah terkareditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama, KARS, dan JCI. Selain itu Fakultas juga membuka peluang kerjasama pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini diharapkan akan tetap menjadi peluang untuk pengembangan Prodi. Komponen F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, Serta Sistem Informasi, masih memiliki beberapa kelemahan (0,138) antara lain: pengelolaan program studi yang masih sangat tergantung dari dana mandiri dan alumni serta pemanfaatan sistem informasi yang masih belum optimal. Namun sarana dan prasarana yang ada cukup memadai sehingga menjadi nilai kekuatan (0,150) yang masih dapat diandalkan dalam proses pengelolaan Prodi. Selain itu terdapat kesempatan untuk terus berkembang dari faktor eksternal/peluang (0,140), dimana fakultas memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan dapat digunakan oleh peserta didik, pengajuan anggaran yang sudah satu pintu dan melibatkan prodi dalam perencanaannya, dan terdapat sistem informasi yang mendukung proses pendidikan. Selain itu adanya alumni yang dapat memberikan dukungan sarana, prasarana, dan pendanaan. Serta jejaring institusi pendidikan dan Rumah sakit memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Meskipun demikian, masih terdapat ancaman (0,165) yang harus diwaspadai antara lain: ketidakpastian dan ketidakjelasan anggaran yang dberikan oleh Fakultas kepada Prodi, sebagian besar saran dan prasarana memiliki usia pakai yang sudah lama, serta belum terintegrasinya sistem informasi antara Prodi, RSUP Dr. Hasan Sadikin, dan Fakultas. Komponen G. Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama, memiliki kekuatan (0,340) yang memberikan keunggulan. Dimana Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad telah mengelola jurnal nasional yang terkreditasi, sehingga sangat mendukung proses penelitian yang berjalan. Selain itu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat telah terintegrasi pada kurikulum pendidikan. Program studi juga memiliki unit penelitian dan publikasi ilmiah yang juga didukung oleh staf yang sudah memiliki agenda
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
3
penelitian serta variasi kasus yang cukup banyak sehingga memberikan peluang untuk dilakukannya penelitian yang berkelanjutan dan semakin berkembang. Pada segi pengabdian pada masyarakat, dengan jumlah staf dan peserta didik yang cukup, proses pengabdian masyarakat dapat berjalan dengan baik. Keseluruhan analisis SWOT antar komponen menunjukkan bahwa program studi memiliki kekuatan (3,025) yang masih kalah dengan kelemahan (3,148) yang ada. Pada faktor eksternal, peluang yang ada (3,275) sangat tinggi sehingga pengaruh ancaman (2,565) tidak memberikan pengaruh yang banyak, meskipun hal ini tetap memerlukan perhatian. Secara umum, posisi program studi berada pada posisi yang stabil (Kuadran II), yang memerlukan aggresive maintenance agar dapat mengurangi kelemahan yang ada serta meningkatkan kekuatan internal program studi. Dengan memperhatikan hasil analisis SWOT yang ada, program studi menyusun 5 strategi pengembangan yang diharapkan dapat memperkuat posisi program studi menjadi lebih baik di masa mendatang. Kelima strategi pengembangan merupakan strategi yang mencerminkan peningkatan setiap komponen untuk menjadi lebih baik. Hasil Rencana Strategi ini akan dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi landasan dalam penyusunan Rencana Strategi dan Pengembangan (RENSTRA) program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNPAD / RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, untuk menjadi dasar pengembangan program kerja program studi di masa mendatang.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
4
Susunan Tim Penyusun Rencana Strategi Program Studi Anestesiologi & Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Penasehat
: Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Pengarah
: Wakil Dekan I Wakil Dekan II
Pendamping : Prof., Dr., Himendra Wargahadibrata, dr., SpAn-KIC., KNA. Prof., Dr., Tatang Bisri, dr., SpAn-KNA., KAO., MKes. Dr. Ike Sri Redjeki, dr., SpAn-KIC., KMN., MKes.
TIM INTI PENYUSUNAN RENCANA STRATEGI
Penanggung jawab
: Ruli Herman S, dr., SpAn-KIC, KAP, MKes.
Ketua
: Dr. Iwan Fuadi, dr., SpAn-KNA., MKes.
Wakil Ketua
: Ardi Zulfariansyah, dr., SpAn-KIC., MKes.
Tim Renstra Koordinator
: Ardi Zulfariansyah, dr., SpAn-KIC., MKes.
Anggota Standar 1
: Nurita Dian KSS, dr., SpAn-KIC
Standar 2
: Dhany Budipratama, dr., SpAn-KIC
Standar 3
: Reza W. Sudjud, dr., SpAn-KAKV., KIC., MKes.
Standar 4
: M. Erias Erlangga, dr., SpAn., MKes.
Standar 5
: Osmond Muftilov Pison, dr., SpAn.
Standar 6
: Ricky Aditya, dr., SpAn-KIC., MKes.
Standar 7
: M. Andy Prihartono, dr., SpAn-KMN., MKes.
Tim Rencana Strategi Koordinator
: Dr. Suwarman, dr., SpAn-KIC., KMN., MKes.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
5
Anggota
: Ezra Oktaliansyah, dr., SpAn-KIC., KAP., MKes Dr. Erwin Pradian, dr., SpAn-KIC., KAR., MKes. Dedi Fitri Yadi, dr., SpAn., MKes Dr. Dewi Yulianti Bisri, dr., SpAn-KNA., KAO., MKes. Radian Ahmad Halimi, dr., SpAn.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
6
BAB I DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN
A. Pencapaian Renstra 2012 – 2016 Rencana Strategi dimulai dengan pembentukan Tim Renstra yang terdiri tim Penyusunan Rencana Strategi dan Tim Pengumpulan Data. Tim Penyusunan Rencana Strategi memulai kerja dengan berkoordinasi dengan tim pengumpulan data dan bersama dengan tim renstra untuk menerjemahkan data dan dokumen yang ada untuk dilakukan analisis oleh tim penyusunan Rencana Strategi. Analisis dimulai dengan pengelompokan data dan dokumen terkait kedalam kelompok standar dan untuk memudahkan dalam penilaian dan analisis. Tiap data pada masing-masing komponen dilakukan diskripsi narasi dan data obyektif untuk kemudian masing-masing komponen dapat diketahui Kekuatan (S), Kelemahan (W), Peluang (O), dan Ancaman (T) yang dapat diidentifikasi secara kualitatif untuk kemudian dilakukan analisis SWOT. Dalam melakukan analisis SWOT, tiap komponen memiliki bobot penilaian yang berbeda. Pembobotan dilakukan berdasarkan pertimbangan besar kecilnya pengaruh atau dampak yang dapat ditimbulkan oleh komponen tersebut terhadap keberlangsungan program studi. Setelah pembobotan pada masing–masing komponen, dilakukan pembobotan terhadap masing-masing subkomponen serta dilakukan penilaian berdasarkan skala penilaian 1 sampai 4, agar dapat dilakukan penilaian secara kuantitatif dan obyektif. Pembobotan dilakukan berdasarkan keputusan bersama oleh tim penyusunan Rencana Strategi. Pencapaian strategi tahun 2012 – tahun 2016, yang masih perlu perbaikan walaupun mengalami kemajuan setiap tahun nya. Dari strategi satu yang masih perlu perbaikan pada presentasi lulus tepat waktu dan pada bagian lulus dengan IPK 3.50. Dari Strategi dua yang masih perlu perbaikan jumlah pendidik yang memiliki pendidikan S3 dan sedang mengikuti pendidikan S3. Dari strategi tiga pada bagian terealisasinya sarana dan prasarana pelayanan sesuai yang di rencanakan dan pada bagian terakreditasi dengan nilai A oleh . Hal ini menunjukkan usaha di setiap tahun nya sehingga percapaian strategi kita sudah cukup baik karena dapat mencapai peningkatan bahkan dengan hasil pencapaian 100%.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
7
B. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaiannya 1.
Deskripsi Komponen Penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran pada program studi Anestesiologi FK Unpad dilakukan melalui mekanisme pelibatan seluruh pemangku kepentingan (pihak pimpinan fakultas, Direksi Rumah Sakit Pendidikan Utama, Ketua program Studi, sekretaris Program Studi, kepala, kepala departemen anestesi, staf kependidikan, peserta didik, dan alumni). Hal ini kemudian diselaraskan dengan visi utama FK Unpad sebagai unit pengelola program studi. Penyusunan visi ditentukan untuk jangka panjang yang selanjutnya diterjemahkan pada misi program studi. Evaluasi misi dilakukan setiap empat tahun sekali melalui Rencana Strategis (Renstra) program studi. Program studi telah menyusun dan menetapkan Rencana Strategis tahun 2017-2020. Pada tahap awal dilakukan proses penyusunan draft awal. Mekanisme yang dilakukan adalah dengan melakukan Rencana Strategi. Mekanisme Rencana Strategi dilakukan dengan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity and thread) baik data akademik, pendukung dan data eksternal lainnya yang sesuai, untuk kemudian dikaitkan dengan kondisi internal dan eksternal. Setelah terbentuk suatu Rencana Strategi yang menyeluruh, kemudian dilakukan penyusunan naskah visi dan misi organisasi Selanjutnya naskah visi dan misi ini diterjemahkan menjadi tujuan dan sasaran pencapaian bahkan juga strategi pencapaiannya. Naskah ini kemudian dikonsultasikan ulang kepada seluruh pemangku kepentingan untuk dimintakan umpan balik sebelum dilaksanakan penyempurnaan berdasarkan umpan balik tersebut. Visi dan misi ini dituangkan dalam Rencana Strategis Program Studi yang disosialisasikan kepada seluruh civitas academica.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
8
Evaluasi pencapaian visi dan misi
Analisis SWOT
Pelaksanaan
Sosialisasi
Perumusan Visi dan Misi
Gambar 1.1 Alur mekanisme penyusunan visi dan misi program studi
2.
Rumusan visi program pendidikan yang konsisten dengan visi lembaga Visi program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran adalah :
“Menjadi institusi pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif yang unggul dan mampu mendorong daya saing bangsa pada tahun 2020”
Unggul : Terbaik dan melebihi standar dalam kualitas pendidikan, penelitian, dan pelayanan masyarakat. Institusi pendidikan dokter spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran memiliki dua program pendidikan unggulan yaitu intensive care dan neuroanestesi. Berdaya saing : Kesanggupan, kemampuan dan kekuatan untuk bersaing dengan program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif di Nasional dan Internasional.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
9
Visi program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran menunjukkan keinginan untuk menjadi unggul dan berdaya saing di tingkat Nasional yang akan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga berperan dalam peningkatan status kesehatan masyarakat Indonesia. Visi tersebut sejalan dengan visi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu menjadi institusi kesehatan yang unggul dan transformatif dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat.
3.
Rumusan misi program Pendidikan yang diturunkan dari misi lembaga Misi program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran adalah : a. Menyelenggarakan pendidikan di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif yang terintegrasi dengan pelayanan dan penelitian sesuai Standar Nasional Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif dan mengikuti perkembangan Nasional dan Internasional yang mutahir. b. Meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian serta publikasi baik Nasional maupun Internasional. c. Melakukan pengabdian kepada masyarakat di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif yang berkualitas sesuai dengan standar profesi.
Misi ini sejalan dengan misi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan RSHS yaitu menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan yang akan meningkatkan status kesehatan masyarakat. Guna mencapai misi tersebut telah dirumuskan tahapan pengembangan dalam bentuk pencapaian jangka pendek, pencapaian jangka menengah, pencapaian jangka panjang. Berikut merupakan sasaran strategi pencapaian dalam Renstra 2017-2020: •
Terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu, unggul dan berdaya saing nasional.
•
Terwujudnya peningkatan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran, penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah serta dalam proses pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
•
Terwujudnya sistem tata kelola yang efektif, efisien dan professional.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
10
•
Terwujudnya publikasi nasional dan internasional terhadap hasil penelitian.
•
Terwujudnya
peningkatan
kualitas
pelayanan
dan
pengabdian
kepada
masyarakat.
4.
Rumusan tujuan program Pendidikan yang merujuk tujuan lembaga dan merupakan turunan dari misinya. Tujuan Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran merupakan penjabaran dari visi dan misi prodi yang sejalan dengan visi dan misi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Rumusan dari tujuan program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dijabarkan menjadi Tujuan Umum dan Tujuan Khusus. Tujuan program studi adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Umum Menghasilkan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif yang unggul dan mampu mendorong daya saing bangsa. b. Tujuan Khusus 1) Mempunyai pengetahuan dan memiliki ketrampilan di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif sesuai standar Nasional dengan keunggulan di bidang intensive care dan neuroanestesi sehingga mampu memberikan pelayanan dan memecahkan permasalahan di masyarakat. 2) Mempunyai tanggung jawab profesi, moral dan dapat mengamalkan pengetahuan di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif. 3) Mampu merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan penelitian yang berkualitas secara mandiri dalam rangka pengembangan di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif serta berperan dalam kegiatan ilmiah Internasional. 4) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat secara profesional di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif. 5) Mampu bekerjasama dengan sejawat lain serta menjunjung tinggi etika dan norma-norma yang berlaku.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
11
5.
Sasaran yang merupakan target terukur, strategi pencapaian, dan kemampuan pelaksanaan. a. Sasaran Strategi 1) Terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu, unggul dan mampu mendorong daya saing bangsa. 2) Terwujudnya peningkatan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran, penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah. 3) Terwujudnya sistem tata kelola yang efektif, efisien dan professional. 4) Terwujudnya publikasi nasional dan internasional terhadap hasil penelitian. 5) Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
b. Strategi Pencapaian 1) Jangka pendek (tahun 2017) : a.
Terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu, unggul dan mampu mendorong daya saing bangsa. o Persentase lulus tepat waktu sebanyak 40% o Persentase lulus ujian tulis BOARD Nasional pada kesempatan pertama adalah 100% o Lulus ujian OSCE Nasional pada kesempatan pertama adalah 100% o Lulus ujian lisan Nasional pada kesempatan pertama adalah 100% o Lulusan dengan IPK ≥ 3,50 adalah 50% o Rasio pendidik dan peserta didik adalah 1:4
b.
Terwujudnya
peningkatan
kemampuan
pendidik
dalam
proses
pembelajaran, penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah. o Jumlah pendidik yang memiliki pendidikan konsultan dan sedang mengikuti pendidikan konsultan sebesar 100% o Jumlah pendidik yang di tugaskan untuk mengikuti pendidikan S3 sejumlah 2 pendidik o Belum ada penambahan jumlah guru besar o Jumlah pendidik yang memiliki kualifikasi trainer baik Nasional maupun Internasional adalah 80%
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
12
o Berpartisipasi sebagai penyaji makalah ilmiah dalam acara pertemuan Nasional atau Internasional bagi setiap pendidik per tahun sebanyak 1 kali o Tersusunnya satu pohon penelitian dalam 1 divisi o Menjalin kerjasama dengan senter Internasional sebanyak 1 orang per tahun c. Terwujudnya sistem tata kelola yang efektif, efisien dan professional. o Persentase ketepatan waktu dalam penyelesaian rotasi pendidikan sebesar 70% o Terealisasinya sarana dan prasarana pelayanan sesuai dengan yang direncanakan minimal sebesar 10% o Rekrutmen dan penempatan pendidik untuk mencapai kecukupan tenaga pendidik pada subdivisi dan untuk memenuhi rasio pendidik dan peserta didik program studi sebanyak 2 orang per tahun o Terakreditasi dengan nilai A oleh Lam-PT-Kes d.
Terwujudnya publikasi nasional dan internasional terhadap hasil penelitian. o Jumlah minimal publikasi penelitian setiap pendidik di majalah ilmiah Nasional dan/atau Internasional adalah 1 kali/tahun
e.
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. o Jumlah minimal pengabdian masyarakat bagi setiap staf Pendidik 2 kali/tahun o Jumlah minimal pengabdian masyarakat bagi peserta didik selama pendidikan 2 kali/tahun
2) Jangka menengah (tahun 2018) : a.
Terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu, unggul dan mampu mendorong daya saing bangsa. o Persentase lulus tepat waktu sebanyak 50% o Persentase lulus ujian tulis BOARD Nasional pada kesempatan pertama adalah 100% o Lulus ujian OSCE Nasional pada kesempatan pertama adalah 100% o Lulus ujian lisan Nasional pada kesempatan pertama adalah 100%
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
13
o Lulusan dengan IPK ≥ 3,50 adalah 60% o Rasio pendidik dan peserta didik adalah 1:4 b.
Terwujudnya
peningkatan
kemampuan
pendidik
dalam
proses
pembelajaran, penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah. o Jumlah pendidik yang memiliki pendidikan konsultan dan sedang mengikuti pendidikan konsultan sebesar 100% o Jumlah pendidik yang di tugaskan untuk mengikuti pendidikan S3 sejumlah 2 pendidik o Ada penambahan 1 orang guru besar o Jumlah pendidik yang memiliki kualifikasi trainer baik Nasional maupun Internasional adalah 90% o Berpartisipasi sebagai penyaji makalah ilmiah dalam acara pertemuan Nasional atau Internasional bagi setiap pendidik per tahun sebanyak 1 kali o Tersusunnya satu pohon penelitian dalam 2 divisi o Menjalin kerjasama dengan senter Internasional sebanyak 1 orang per tahun c.
Terwujudnya sistem tata kelola yang efektif, efisien dan professional. o Persentase ketepatan waktu dalam penyelesaian rotasi pendidikan sebesar 80% o Terealisasinya sarana dan prasarana pelayanan sesuai dengan yang direncanakan minimal sebesar 20% o Rekrutmen dan penempatan pendidik untuk mencapai kecukupan tenaga pendidik pada subdivisi dan untuk memenuhi rasio pendidik dan peserta didik program studi sebanyak 2 orang per tahun o Persiapan untuk akreditasi pertiga tahun
d.
Terwujudnya publikasi nasional dan internasional terhadap hasil penelitian. o Jumlah minimal publikasi penelitian setiap pendidik di majalah ilmiah Nasional dan/atau Internasional adalah 1 kali/tahun
e.
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. o Jumlah minimal pengabdian masyarakat bagi setiap staf Pendidik 2 kali/tahun
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
14
o Jumlah minimal pengabdian masyarakat bagi peserta didik selama pendidikan 2 kali/tahun
3) Jangka panjang (tahun 2019-2020) : a.
Terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu, unggul dan mampu mendorong daya saing bangsa. o Persentase lulus tepat waktu sebanyak 60%-70% o Persentase lulus ujian tulis BOARD Nasional pada kesempatan pertama adalah 100% o Lulus ujian OSCE Nasional pada kesempatan pertama adalah 100% o Lulus ujian lisan Nasional pada kesempatan pertama adalah 100% o Lulusan dengan IPK ≥ 3,50 adalah 70%-80% o Rasio pendidik dan peserta didik adalah 1:3
b.
Terwujudnya
peningkatan
kemampuan
pendidik
dalam
proses
pembelajaran, penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah. o Jumlah pendidik yang memiliki pendidikan konsultan dan sedang mengikuti pendidikan konsultan sebesar 100% o Jumlah pendidik yang di tugaskan untuk mengikuti pendidikan S3 sejumlah 2 pendidik o Ada penambahan 1 orang guru besar dalam kurun waktu 2 tahun o Jumlah pendidik yang memiliki kualifikasi trainer baik Nasional maupun Internasional adalah 100% o Berpartisipasi sebagai penyaji makalah ilmiah dalam acara pertemuan Nasional atau Internasional bagi setiap pendidik per tahun nya sebanyak 2 kali o Tersusunnya satu pohon penelitian dalam 3-4 divisi o Menjalin kerjasama dengan senter Internasional sebanyak 1 orang per tahun c.
Terwujudnya sistem tata kelola yang efektif, efisien dan professional. o Persentase ketepatan waktu dalam penyelesaian rotasi pendidikan sebesar 90%-100% o Terealisasinya sarana dan prasarana pelayanan sesuai dengan yang direncanakan minimal sebesar 30%-40%
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
15
o Rekrutmen dan peranempatan pendidik untuk mencapai kecukupan tenaga pendidik pada subdivisi dan untuk memenuhi rasio pendidik dan peserta didik program studi sebanyak 2 orang per tahun o Persiapan untuk akreditasi pertiga tahun d.
Terwujudnya publikasi nasional dan internasional terhadap hasil penelitian. o Jumlah minimal publikasi penelitian setiap pendidik di majalah ilmiah Nasional dan/atau Internasional adalah 1 kali/tahun
e.
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. o Jumlah minimal pengabdian masyarakat bagi setiap staf Pendidik 2 kali/tahun o Jumlah minimal pengabdian masyarakat bagi peserta didik selama pendidikan 2 kali/tahun
6.
Analisis keterkaitan antara visi, misi, tujuan, dan sasaran program Pendidikan Visi dan misi program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran merujuk pada visi dan misi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, sehingga visi dan misi tersebut saling mendukung. Visi dan misi program studi dituangkan dalam tujuan dan sasaran yang ingin dicapai program studi, dan kemudian dirumuskan sebagai strategi pencapaian. Dengan terlaksananya strategi pencapaian dan misi, dan tercapainya tujuan dan sasaran program studi, maka visi program studi dapat terwujud.
7.
Analisa SWOT a. Kekuatan (Strengths) • Rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran yang realistis dan saling berkaitan • Dalam penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran melibatkan seluruh civitas academica, alumni, dan stakeholder • Visi, misi, dan tujuan PRODI sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat berkaitan dengan pelayanan kesehatan • Visi, misi, tujuan dan sasaran telah dirumuskan dengan merujuk pada standar
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
16
pendidikan Nasional, kolegium, Fakultas, dan RSUP Dr. Hasan Sadikin. b. Kelemahan (Weaknesses) • Tingkat pemahaman visi dan misi oleh civitas academica yang belum merata dengan baik • sampai saat ini perbandingan staf pendidik dan peserta didik masih belum seimbang • staf pendidik guru besar masih kurang c. Peluang (Opportunities) • Penambahan jumlah rumah sakit yang cukup pesat di Indonesia • Terbukanya peluang Kerjasama dengan Rumah Sakit di Daerah karena kebutuhan Ahli Anestesi yang masih tinggi dan belum meratanya penyebaran dokter Anestesi di Indonesia • Dukungan Pemerintah terhadap penambahan tenaga Ahli Anestesi untuk meningkatkan pelayanan Rumah Sakit terhadap masyarakat • Kasus di RSUP Dr. Hasan Sadikin sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan tingkat 3 (PPK3) cukup bervariasi d. Ancaman (Threats) • Dukungan sarana dan prasarana dari Rumah Sakit yang belum optimal • Perubahan kebijakan di bidang pendidikan dan pelayanan dari pembuat kebijakan yang memberikan pengaruh dalam pengelolaan sistem yang ada • Jumlah pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin sebagai PPK3 semakin berkurang.
B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu 1.
Sistem Tata Pamong Tata Pamong adalah kepemimpinan yang memproses segala sumber daya (masukan) yang ada dalam suatu organisasi dibawah kepemimpinan manajerial yang terstruktur dan berjenjang, untuk mewujudkan visi, terlaksananya misi, tercapainya tujuan, serta berjalannya rencana strategis secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil. Sistem tata pamong Program Studi Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
17
disusun berdasarkan pedoman penyusunan struktur organisasi dan tata kelola yang dikeluarkan oleh Universitas Padjadjaran dan RSUP Dr. Hasan Sadikin. Struktur Organisasi Program Studi (Prodi) Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad terdiri dari : a. Unsur pimpinan: Ketua Program Studi. b. Unsur pelaksana: Sekretaris Program Studi, Evaluator Semester, Penanggung Jawab Divisi, penanggung jawab semester 1-8, Penanggung Jawab Stase, Evaluator Semester. c. Unsur pelaksana administrasi akademik: staf kependidikan. d. Unsur kelompok staf pendidik. Ketua Program Studi (KPS) Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad/RSUP Dr. Hasan Sadikin dipilih berdasarkan seleksi dan uji kepatutan dan kelayakan pada calon-calon yang memenuhi. Selanjutnya ditetapkan oleh Dekan FK Unpad atas nama Rektor Universitas Padjadjaran. Ketua Program Studi diangkat untuk periode lima tahun. Dalam penyelenggaraan proses pendidikan, KPS dan SPS dibantu oleh para penanggung jawab yang merupakan staf pendidikan.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
18
Struktur Organisasi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I Anestesiologi dan Terapi Intensif adalah sebagai berikut
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Departemen/SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad – RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
19
2.
Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya Sistem organisasi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad/RSUP Dr. Hasan Sadikin dijalakan berdasarkan uraian tugas dari para penanggungjawab. Sehingga berjalan secara optimal sesuai dengan uraian tugas masing-masing penanggungjawab. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing Satuan Kerja di dalam Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad/RSUP Dr. Hasan Sadikin antara lain :
a.
Uraian Tugaas Kepala Departemen 1) Merumuskan dan mengusulkan program kerja tahunan beserta kebutuhan sumber daya kepada Dekan FK 2) Menyusun rencana kegiatan bulanan berdasarkan program kerja tahunan yang telah disahkan oleh Dekan FK 3) Merintis dan menggalang kerja sama internal maupun external bersama Ketua Program Studi dalam rangka mendukung tridharma perguruan tinggi 4) Mendorong staf pendidik untuk meningkatkan kapasitasnya dalam bentuk pemberian ijin untuk mengikuti kursus/seminar dll atau pendidikan formal 5) Menyelenggarakan pertemuan ilmiah berkala 6) Menyusun dan mengusulkan prosedur operasional standar POS) sesuai kebutuhan untuk disahkan oleh Dekan FK 7) Mengusulkan
pemberian
tugas
dosen
yang
dibutuhkan
untuk
dibutuhkan
untuk
penyelenggaran program studi terkait kepada Dekan FK 8) Mengusulkan
pemberian
tugas
dosen
yang
penyelenggaraan penelitian di pusat studi 9) Mendukung kebutuhan sumber daya lain yang dibutuhkan oleh program studi dan studi 10) Melakukan koordinasi dengan program studi dan pusat studi dalam rangka pemenuhan sumber daya 11) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan secara periodik 12) Mengevaluasi kinerja staf pendidik dalam rangka pengembangan dan pembinaan karir 13) Mengusulkan jabatan akademik, pangkat/golongan dosen kepada Dekan DK Unpad 14) Memberi masukan hasil kinerja staf kependidikan kepada KABAG TU
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
20
15) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dekan FK Unpad dalam rangka mendukung kelancaran organisasi Fakultas Kedokteran
b. Uraian Tugas Ketua Program Studi 1) Merumuskan dan mengusulkan program kerja akademik beserta kebutuhan sumber daya kepada Dekan FK 2) Mengembangkan kurikulum pendidikan beserta metodenya berdasarkan penelitian-penelitian terkini 3) Menyusun rencana kegiatan akademik setiap semester berdasarkan program kerja tahunan yang telah disahkan oleh Dekan FK 4) Bersama kepala departemen merintis dan menggalang kerja sama internal maupun external dalam rangka mendukung tridharma perguruan tinggi 5) Melakukan kegiatan sosialisasi program studi dengan berbagai metode dalam rangka menarik minat calon mahasiswa 6) Menyusun dan mengusulkan prosedur operasional standar POS) sesuai kebutuhan untuk disahkan oleh dekan FK 7) Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk setiap program studi 8) Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan serta menggerakkan pengajuan ijin baru atau perpanjangan ijin program studi sebelum masa habis ijin 9) Mengusulkan kebutuhan dosen kepada departemen terkait dalam rangka kelancaran proses akademik 10) Melaksanakan proses akademik sesuai dengan standar/ kurikulum 11) Menjaga dan melaksanakan program peningkatan mutu 12) Bertanggung jawab atas entry data dan validasi data akademik secara berkala 13) Menetapkan dan mengawasi tata tertib akademik 14) Membina dan memelihara disiplin dan kekompakan unit kerja 15) Mengawasi pelaksanaan kode etik civitas academica dan memberikan masukan kepada Dekan FK bila terjadi pelanggaran 16) Memantau dan mengevaluasi proses akademik secara berkala 17) Melakukan koordinasi dengan departemen dalam rangka pemenuhan sumber daya 18) Melakukan koordinasi dengan pusat studi dalam rangka memfasiltiasi penelitian yang dilakukan oleh peserta didik
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
21
19) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dekan FK Unpad dalam rangka mendukung kelancaran organisasi Fakultas Kedokteran
c.
Uraian Tugas Sekretaris Program Studi 1) Mengatur rotasi PPDS sesuai dengan tahapannya selama 1 (satu) semester. 2) Mengatur jadwal jaga harian PPDS setiap bulan. 3) Memberikan persetujuan kepada PPDS untuk tidak mengikuti kegiatan pendidikan PPDS (kehadiran: sakit, ijin, cuti) setelah berkoordinasi dengan KPS. 4) Memantau absensi harian PPDS 5) Mengevaluasi dan memberikan persetujuan judul penelitian yang diajukan oleh PPDS 6) Berkoordinasi dengan RS Satelit dan RS Afiliasi dalam pengiriman PPDS ke Rumah Sakit Terkait. 7) Memberi masukan kepada KPS apabila diperlukan yang berkaitan dengan pendidikan 8) Bertanggung jawab terhadap seluruh surat masuk dan keluar 9) Membantu KPS dalam melaksanakan tugas 10) Ikut bertanggung jawab pada permasalahan seluruh PPDS 11) Bertanggung jawab terhadap materi dan kegiatan penerimaan PPDS baru 12) Melaporkan hasil evaluasi pengayaan, hasil yudisium, hasil evaluasi lainnya kepada KPS 13) Menyusun pembimbing I dan pembimbing II penelitian (tesis) PPDS.
d.
Uraian Tugas Evaluator Dan Koordinator Pendidikan Sp1 1) Memantau pelaksanaan jadwal ilmiah dan ujian yang telah disusun oleh penanggung jawab masing masing semester. 2) Mengkoordinir pengumpulan hasil penilaian PPDS dari masing masing semester dan RS Jejaring. 3) Membuat jadwal ilmiah PPDS dan memantau kelancaran pelaksanaannya. 4) Memantau absensi acara ilmiah PPDS, daftar hadir, pembimbing dan moderator ilmiah. 5) Memeriksa hasil kehadiran ilmiah PPDS setiap semester dan staf pembimbing.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
22
6) Menerima laporan hasil nilai setiap semester dari setiap penanggung jawab tahapan. 7) Melaporkan hasil evaluasi bulanan dan akhir semester PPDS kepada KPS. 8) Melakukan koordinasi dengan penanggung jawab rotasi untuk menentukan rotasi PPDS. 9) Membuat laporan kemajuan semester setiap peserta didik. 10) Memberikan pertimbangan kepada KPS dalam menjatuhkan sanksi akademik kepada peserta didik
e.
Uraian Tugas Koordinator Penelitian Dan Publikasi Ilmiah 1) Memberikan dorongan, membantu serta mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan publikasi karya ilmiah dari staf atau PPDS. 2) Membimbing penelitian PPDS-1. 3) Mempublikasikan hasil kegiatan ilmiah atau penelitian yang dilakukan oleh staf atau PPDS. 4) Membuat laporan publikasi dan penelitian tahunan Prodi Pendidikan Anestesiologi dan Terapi Intensif Universitas Padjadjaran
f.
Uraian Tugas Sekretariat Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif Universitas Padjadjaran 1) Menyelenggarakan kegiatan administrasi menyangkut dokumentasi dan perekaman catatan setiap kegiatan Prodi baik dalam bidang pendidikan, pelayanan medik dan pengabdian masyarakat 2) Mengatur dan menata alur keluar – masuk setiap dokumen yang dikirimkan atau diterima oleh Prodi. 3) Mengarahkan dan membantu peserta didik atau PPDS dalam hal ini menyangkut pencatatan dan pemberkasan persyaratan administrasi selama menempuh pendidikan. 4) Menyiapkan segala keperluan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan rapat pada Prodi. 5) Membantu dalam pengurusan kenaikan pangkat pegawai, cuti, dan sebagainya
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
23
g.
Uraian Tugas Gugus Kendali Mutu 1) Membantu KPS dalam kelancaran kegiatan akademik semester. 2) Memonitor dan membahas proses belajar mengajar yang sedang berlangsung serta mengevaluasi pembelajaran pada akhir semester. 3) Memonitor dan mengevaluasi kinerja staf pendidik 4) Membuat rekomendasi rekrutmen staf berdasarkan kebutuhan sesuai Renstra Prodi. 5) Melakukan Rencana Strategi internal Program Studi secara berkala
b. Uraian Tugas Penanggung Jawab Divisi 1) Berkoordinasi dengan penanggung jawab semester atas nilai evaluasi dan kendala yang dihadapi oleh peserta didik dalam menjalani rotasi pendidikan anestesi dan terapi intensif 2) Mengatur jadwal pemberian materi dan jadwal evaluasi pengayaan PPDS di setiap rotasi pendidikan anestesi dan terapi intensif 3) Membuat rencana dan jadwal pembelajaran mengenai Anestesi sesuai rotasi pendidikan anestesi dan terapi intensif dengan berpedoman kepada Modul Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif (KATI) 4) Membuat rencana dan jadwal evaluasi hasil pembelajaran 5) Melaporkan hasil pembelajaran dan evaluasi pada Tim Evaluasi Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad / RSHS
c.
Uraian Tugas Penanggung Jawab Stase 1) Berkoordinasi dengan penanggung jawab divisi untuk menjamin kegiatan pendidikan dan pelayanan anestesi dan terapi intensif dapat berlangsung dengan optimal 2) Berkoordinasi dengan penanggung jawab semester atas nilai evaluasi dan kendala yang dihadapi oleh peserta didik dalam menjalani stase pendidikan anestesi dan terapi intensif 3) Mengatur jadwal pemberian materi dan jadwal evaluasi pengayaan peserta didik di setiap stase pendidikan anestesi dan terapi intensif 4) Membuat rencana dan jadwal pembelajaran mengenai Anestesi sesuai stase pendidikan anestesi dan terapi intensif dengan berpedoman kepada Modul Kolegium Anestesi.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
24
5) Membuat rencana dan jadwal evaluasi hasil pembelajaran 6) Berkoordinasi dengan penanggung jawab divisi dalam menyusun laporan evaluasi hasil pendidikan anestesi dan terapi intensif 7) Melaporkan hasil pembelajaran dan evaluasi kepada penanggung jawab semester.
d. Uraian Tugas Penanggung Jawab Semester 1) Membuat jadwal ujian praktek dan lisan yang sesuai dengan semester masing-masing. 2) Mengajukan jadwal kepada komisi ujian kolegium dalam pelaksanaan ujian tulis nasional (penanggung jawab semester V) 3) Mengelola hasil evaluasi pelaksanaan pendidikan peserta didik 4) Mengkoordinir pengumpulan buku log book pasien dan buku kemajuan PPDS 5) Bertanggung jawab atas segala permasalahan pendidikan dari PPDS semester I. 6) Melaporkan hasil nilai PPDS setiap akhir semester kepada KPS/SPS dan evaluator 7) Berkoordinasi dengan KPS apabila ada kendala dari peserta didik semester VII yang menyelesaikan penelitiannya.
3.
Sistem Pengelolaan Program Studi Sistem pengelolaan fungsional dan operasional Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad/RSUP Dr. Hasan Sadikin mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf, pengawasan, pengarahan, representasi, dan penganggaran.
a. Perencanaan Perencanaan di dalam sistem pengelolaan dilakukan dalam upaya mencapai misi dan tujuan Program Studi, secara berkesinambungan. Perencanaan disusun berasarkan hasil Rencana Strategi yang selanjutnya disusun bertahap dengan melihat rencana jangka panjang (5 tahun) dalam bentuk Renstra, serta rencana jangka pendek (1 tahun) dalam bentuk Rapat Kerja yang dilaksanakan setiap tahun.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
25
b. Pengorganisasian Pengorganisasian
prodi
dilakukan
dengan
pembagian,
koordinasi,
dan
pengendalian tugas, dengan alur koordinasi berdasarkan Prosedur Tetap dan SOP/Standar Prosedur Baku (SPB) yang telah disusun. Ketua Program Studi mendistribusikan otoritas pekerjaan kepada setiap staf pendidikan dan memegang kendali atas akuntabilitas masing-masing personil dapat dilihat dalam bentuk laporan, logbook, absensi.
a. Pengembangan Staf Pengembangan staf dilakukan berdasarkan Renstra dan kebutuhan yang disesuaikan dengan perkembangan pelayanan di Rumah Sakit. Ketua Program Studi selanjutnya memberikan kesempatan kepada staf pendidik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kemampuan masing masing staf dan kebutuhan.
b. Pengarahan Dalam upaya mencapai misi dan tujuan organisasi, secara terus menerus dilakukan pengarahan terhadap staf melalui motivasi, komunikasi, dinamika kelompok, kepemimpinan, dan penegakkan kedisiplinan, sekaligus membantu mereka mencapai karir yang diharapkan. Rapat kerja pendidikan setiap tahun untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
c. Pengawasan Dalam upaya membentuk standar kinerja yang baik, dilaksanakan pengendalian internal dan eksternal secara berkesinambungan. Dengan melakukan rapat evaluasi bulanan, rapat evaluasi akhir semester. Proses pengawasan dimaksudkan untuk menjamin proses pendidikan untuk membentuk standar kerja yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
d. Penganggaran Penganggaran terkait dengan RKAT yang disusun oleh Program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif antara lain diperuntukan dalam kegiatan:
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
26
•
Bidang Pendidikan: Penyusunan rencana anggaran dan program kegiatan tahunan yang berbentuk pengiriman staf dan peserta didik dalam kegiatan berkelanjutan.
•
Bidang Penelitian: Penyusunan rencana dan program kegiatan tahunan yang berbentuk penelitian yang berkelanjutan.
•
Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat: Penyusunan rencana dan program kegiatan tahunan yang berbentuk pengiriman staf dan peserta didik pada kegiatan bakti sosial kedaerah, ketempat terjadinya bencana maupun memberikan pelatihan kegawat daruratan untuk awam Maupin anak sekolah.
•
Peningkatan fasilitas Sarana dan Prasarana: pembelian buku, kebutuhan lab skill, IT
Perencanaan terhadap anggaran belanja pendidikan dilakukan dengan membuat Rencana Anggaran Belanja (RAB) setiap tahun sesuai dengan RENSTRA dari Fakultas Kedokteran Unpad.
4.
Sistem Kepemimpinan Dan Pengalihan Serta Akuntabilitas Pelaksanaan Tugas Ketua Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNPAD ditetapkan dan diangkat dengan SK Dekan FK UNPAD atas usulan dari Kepala Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNPAD. Ketua Program Studi bertanggung jawab kepada Dekan FK UNPAD dan selalu berkoordinasi dengan Kepala Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif. Selain berkapasitas untuk memimpin secara operasional kegiatan pendidikan, KPS harus mampu membentuk hubungan yang harmonis dengan pihak eksternal menyangkut kepentingan para peserta didiknya. Dalam operasional,
menjalankan kepemimpinan
fungsi
kepemimpinan
organisasi,
dan
dikenal
kepemimpinan
kepemimpinan publik.
Terkait
kepemimpinan operasional, KPS mempunyai tugas memimpin, mengorganisasikan, mengembangkan dan mengelola program studi. KPS dibantu oleh SPS, penanggung jawab rotasi, penganggung jawab divisi, dan penanggung jawab semester dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan. Dalam pelaksanaan kegiatan harian, KPS berkoordinasi dengan staf kependidikan dalam pengelolaan administrasi. KPS bertanggung jawab dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan operasionalisasi pengelolaan program studi dan melaporkan secara berkala kepada
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
27
Fakultas Kedokteran Unpad. Secara organisasi, KPS melakukan koordinasi secara internal program studi serta koordinasi eksternal dengan TKP-PPDS FK UNPAD, Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif, RS Dr. Hasan Sadikin, RS satelit dan afiliasi, dan masyarakat. Kepemimpinan KPS dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi dari staf pendidikan. Pengimplementasian sistem kepemimpinan ini meliputi pertemuan rutin antara unsur pimpinan dan unsur pelaksana akademik baik staf pendidik maupun staf kependidikan yang bertujuan antara lain: a. Perkembangan dan kemajuan pencapaian hasil pendidikan dan pengajaran b. Kendala atau permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh staf kependidikan atau PPDS c. Penyampaian aspirasi atau ide dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan mutu pendidikan d. Penghargaan kepada staf kependidikan dan peserta didik yang berprestasi e. Pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik dan tindak lanjutnya Dalam kepemimpinan organisasional, Ketua Program Studi (KPS), dalam melaksanakan kepemimpinannya senantiasa berpedoman pada uraian tugas masingmasing sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku dan berhubungan satu sama lain berdasarkan pada garis komando atau garis koordinasi. Kepemimpinan KPS dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi dari staf pendidikan dengan cara meminta masukan dan umpan balik terhadap perencanaan serta pelaksanaan kegiatan, sehingga kegiatan yang berjalan merupakan milik bersama dalam suatu rapat pendidikan rutin yang berasaskan pada musyawarah untuk mufakat. Berkaitan dengan kepemimpinan Publik, KPS bersama dengan Kepala Departemen berkoordinasi dalam hal hubungan dengan pihak luar termasuk dengan pelaksanaan kerjasama misalnya dalam hal pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Berkoordinasi dengan kepala Departemen, KPS membuat kerjasama dengan rumah sakit afiliasi maupun satelit. Bila ketua program berhalangan, maka tugas-tugasnya secara langsung akan diambil alih oleh sekretaris program, atau koordinator terkait. Demi tercapainya pelaksanaan tugas yang akuntabel, maka setiap individu yang ada dalam jajaran organisasi dipilih sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi tertentu.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
28
5.
Partisipasi Civitas Academica Dalam Pengembangan Kebijakan, Serta Pengelolan Dan Koordinasi Pelaksanaan Program Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan, selalu berkoordinasi dengan pimpinan FKUP melalui rapat-rapat rutin maupun rapat yang diadakan secara khusus. Rapat rutin diadakan misalnya dalam menghadapi tahun ajaran baru dan penentuan judisium. Sedangkan rapat khusus diadakan misalnya untuk menjatuhkan sanksi pada mahasiswa yang melanggar aturan. Selain dengan pimpinan fakultas, program studi juga mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai unit penunjang dan pendukung, misalnya pada saat penyusunan kalender akademik, persiapan penerimaan mahasiswa baru, persiapan pelaksanaan ujian dan pelaksanaan judisium. Staf pendidik dan staf kependidikan terlibat langsung pada aspek perencanaan, pelaksanaan, monitoring-evaluasi dan proses review. Beberapa instrumen monitoring seperti kuesioner untuk penilaian dosen, proses, mahasiswa, sarana- prasarana dan staf kependidikan telah menjadi bagian dari kegiatan rutin program studi. Kegiatan ini sudah rutin dilakukan sejak satu tahun terakhir. Masukan dari instrumen ini menjadi dasar pertimbangan pengambilan kebijakan.
6.
Perencanaan
Program Jangka
Panjang
(RENSTRA)
dan
Monitoring
Pelaksanaannya sesuai dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Program Renstra program jangka panjang disusun berdasarkan Rencana Strategi bersama fakultas dan universitas untuk melakukan monitoring pelaksanaan program dan kesesuai dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan program studi. Rencana Strategi dilakukan dengan mengacu pada capaian atau target yang telah ditentukan sebelumnya. Renstra dapat dilakukan revisi dan pembaruan bila didapatkan perubahan-perubahan
yang
cukup
fundamental
yang
dapat
mempengaruhi
pencapaian target terukur dan atau mempengaruhi kesesuaian dengan visi dan misi program studi.
7.
Efisiensi dan Efektivitas Kepemimpinan Secara keseluruhan setiap komponen organisasi membentuk suatu sistem yang harus dipahami oleh seluruh staf sehingga tidak terjadi malfungsi. Sistem koordinasi yang berjenjang ini dilakukan untuk memastikan terlaksananya kinerja yang efektif dan efisien, alur deputisasi yang jelas, serta akuntabilitas yang sesuai dengan otoritas masing-masing personil sehingga fungsi dan tugas pokok setiap
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
29
personil dapat berjalan secara optimal. Pelaksanaan tata pamong mengikuti prinsipprinsip demokrasi di dalam pengambilan keputusan. Kebijakan ditingkat program studi didasarkan pada hasil rapat antara unsur pimpinan dan unsur pelaksana akademik,
untuk
kemudian
disosialisasikan
kepada
peserta
didik.
Pola
kepemimpinan dan kebijakan ini dinilai cukup efektif dan efisien jika dilihat dari kelancaran pelaksanaan program, kesesuaian dengan perencanaan dan analisis umpan balik dari pemangku kepentingan internal dan eksternal.
8.
Evaluasi Program dan Pelacakan Lulusan Evaluasi Program Studi dilakukan dengan mengukur sejauh mana penjaminan mutu dapat dicapai dalam pelaksanaannya. Evaluasi program dilakukan terhadap kegiatan studi, belajar mengajar, kemajuan penelitian, lama studi sampai pendidikan berakhir, dan kurikulum. Umpan balik mengenai program studi dalam rangka jaminan mutu diperoleh antara lain dari alumni, pengguna lulusan dan dosen. Pelacakan lulusan dan manfaatnya bagi pengguna dilakukan dengan mengirimkan kuesioner lewat pos atau surat elektronik. Data menunjukkan bahwa umumnya lulusan merasa terbantu dengan kurikulum yang diterapkan di program studi, sehingga membuat mereka berpikir kritis, sedangkan pengguna lulusan untuk wilayah kota Bandung dan sekitarnya sebagian besar merasa puas dengan kualitas lulusan. Ikatan alumni juga membentuk media sendiri untuk menjalin kerjasama, keakraban, dan tukar menukar informasi. Evaluasi peserta didik dilakukan dengan mengisi kartu kemajuan mahasiswa (buku log) yang dikontrol oleh program studi dan pembimbing.
9.
Perencanaan dan Pengembangan Program, dengan Memanfaatkan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berlangsung dengan begitu cepat serta peningkatan tuntutan kualitas pelayanan kesehatan menuntut pula pengembangan proses pendidikan dokter spesialis, khususnya Pendidikan Dokter Spesialis I Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad harus dapat mengimbangi kebutuhan pelayanan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengembangan inovasi yang terus menerus dengan tersedianya akses informasi yang memadai, merupakan salah satu upaya untuk memfasilitasi dan menjamin terciptanya inovasi
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
30
dibidang pendidikan dan penelitian untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian yang berkelanjutan. Hasil penelitiannya bukan saja sebagai informasi ilmiah baru tetapi berguna untuk pelayanan, yang akhirnya untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan kemanusiaan itu sendiri. Salah satu kriteria normatif dan standar mutu yang diperhatikan adalah kurikulum baku yang digunakan sebagai acuan.
10. Dampak Hasil Evaluasi Program. Dilihat dari berbagai dimensi pengelolaan lembaga, hasil evaluasi program studi berdampak pada pengelolaan program studi yang lebih baik. Kepemimpinan mendapat dukungan dari seluruh staf akademik dan pimpinan fakultas. Selain itu berdampak juga pada adanya perencanaan dan pengembangan yang sudah mulai disusun dengan basis kinerja dan melibatkan para dosen.
11. Hubungan dengan Penjaminan Mutu pada Tingkat Lembaga Penjaminan mutu di Program Studi dilaksanakan sesuai aturan dan kebijakan yang ada di tingkat lembaga (Fakultas Kedokteran). Hal tersebut dilakukan agar terjadi keseragaman di seluruh program studi yang ada di fakultas kedokteran. Unit Penjaminan Mutu (UPM) merupakan unit yang bertugas menetapkan pedoman penjaminan mutu dan standar mutu di tingkat fakultas. Dalam hal pelaksanaan proses penjaminan mutu maka gugus kendali mutu di tingkat prodi melakukan koordinasi dengan UPM.
12. Dampak Proses Penjaminan Mutu Terhadap Mahasiswa Proses penjaminan mutu diharapkan mampu memberi jaminan kualitas pendidikan atau akademik peserta didik. Penjaminan mutu dilakukan lewat kurikulum yang digunakan oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar di program studi. Dengan menerapkan aturan seperti ini, maka peserta didik akan berusaha menyelesaikan setiap tugas tepat waktu.
13. Metodologi Baku Mutu Dalam menerapkan penjaminan mutu Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I Anestesiologi dan Terapi Intensif, menggunakan acuan baku mutu yang tertuang pada Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (SPMI-PT) Dirjen
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
31
Dikti Kemendikbud 2014, Standar Akreditasi Komponen BAN PT, Pedoman Penjaminan Mutu Satuan Penjaminan Mutu Unpad. Model baku mutu ini kemudian diolah dan dikembangkan sehingga menjadi panduan penjaminan mutu internal Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif.
14. Pengembangan dan Penilaian Pranata Kelembagaan Pengembangan pranata dan kelembagaan melalui monitoring dan evaluasi (Monev) dilakukan baik secara horisontal antar program studi sejenis atau secara vertikal dengan stakeholder dengan harapan adanya perbaikan atau pengembangan dalam proses belajar mengajar. Pengembangan pranata kelembagaan dilakukan dengan memperbaiki sarana dan prasarana yang menunjang pendidikan proses untuk memperoleh hasil yang lebih baik serta dilakukan Rencana Strategi secara berkala.
15. Evaluasi Internal Berkelanjutan Peningkatan mutu berkelanjutan merupakan prinsip yang sangat penting dan mendasar dalam sistem jaminan mutu. Evaluasi mutu pada program studi dilakukan secara internal dan berkelanjutan pada tingkat program studi melalui Gugus Kendali Mutu maupun eksternal untuk dimanfaatkan dalam program perbaikan dan pengembangan program studi. Pengelolaan mutu mencakup bidang akademik maupun pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan.
16. Pemanfaatan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal dalam Perbaikan dan Pengembangan Program Hasil evaluasi internal dan eksternal diimplementasikan dalam proses akademik peserta didik lewat kurikulum belajar mengajar yang sesuai dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan masyarakat, sehingga mampu bersaing dengan lulusan program studi yang sama di perguruan tinggi lain secara nasional. Hal ini selalu dilakukan terus menerus sehingga program studi tetap melakukan perbaikan sebagai pengembangan program, termasuk evaluasi kurikulum.
17. Kerjasama dan Kemitraan Instansi Terkait dalam Pengendalian Mutu Kerjasama dan kemitraan dalam pengendalian mutu terjadi pada umumnya dengan kolegium dan pihak fakultas, yaitu dalam hal pelatihan yang diikuti, pedoman yang digunakan dan proses penelaahan yang dilakukan. Hasil dari proses
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
32
penelaahan tersebut dijadikan acuan dalam pengembangan program untuk menuju perbaikan yang berkelanjutan.
18. Analisis SWOT a.
Kekuatan (Strengths) •
Memiliki prosedur dan kriteria seleksi jabatan KPS dan SPS
•
Memiliki struktur organisasi dan uraian tugas yang jelas
•
Terdapat panduan untuk pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
•
Pengelolaan prodi dilakukan secara transparan, akuntabel, adil, bertanggung jawab, dan kredibel.
•
Koordinasi tata pamong sudah berjalan baik
•
Memiliki kepemimpinan operasional, organisasi, dan publik yang baik
•
Masing-masing individu pada struktur organisasi program studi memiliki dedikasi yang tinggi untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
b. Kelemahan (Weaknesses)
c.
•
Program penjaminan mutu dan evaluasi belum berjalan optimal
•
Sistem pengarsipan dan administrasi yang masih belum optimal
Peluang (Opportunities) •
Adanya peran dari fakultas dan rumah sakit dalam monitoring evaluasi dan penjaminan mutu
•
Adanya partisipasi dari alumni untuk pengembangan pengelolaan prodi
•
Dukungan dan binaan manajemen rumah sakit terhadap tata kelola prodi
d. Ancaman (Threats) •
Kurangnya koordinasi antara pimpinan rumah sakit dan fakultas.
C. Mahasiswa dan Lulusan 1.
Sistem Rekrutmen Peserta Didik Baru Sistem rekruitmen peserta didik baru dilaksanakan berdasarkan dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Padjadjaran. Sistem ini melibatkan pihak Universitas, Fakultas dan Prodi Anestesiologi dan terapi intensif sesuai kriteria
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
33
peserta didik, sistem pengambilan keputusan dan prosedur penerimaan peserta didik baru. Proses perekrutan berlangsung setahun dua kali dan diawali dengan pendaftaran secara online di situs resmi Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru di www.smup.unpad.ac.id. Sistem rekrutmen dan seleksi calon Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran mengacu pada pedoman penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) dan Buku Panduan Program Pendidikan Dokter Spesialis-1/PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif 2017.
Persyaratan Umum 1) Warga Negara Indonesia lulusan Fakultas Kedokteran yang telah terakreditasi 2) Warga Negara Asing yang mendapat persetujuan Dirjen Dikti dan memenuhi ketentuan Konsil Kedokteran Indonesia 3) Mengisi formulir pendaftaran Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dengan diketik atau ditulis tangan sendiri (dengan huruf balok) yang terdiri atas 3 (tiga) set masing – masing 6 (enam) halaman, dapat di unduh di http://smup.ac.id atau http://pendaftaran.unpad.ac.id. 4) Surat Permohonan untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran yang diketik atau ditulis tangan sendiri (dengan huruf balok) ditujukan kepada Yth. Rektor UNPAD melalui Dekan Fakultas Kedokteran UNPAD, tembusan kepada Koordinator PPDS Fakultas Kedokteran UNPAD, dan kepada Ketua Program Studi terkait di Lingkungan FK UNPAD. 5) Fotokopi bukti pembelian PIN (personal identification number) dari Bank Negara Indonesia (BNI)/bank yang ditunjuk. 6) Fotokopi kartu ujian SMUP yang sudah ditanda tangan dan cap jempol tangan kiri. 7) Hasil pencetakan biodata online yang sudah ditempel pas foto berwarna ukuran 3x4, tanda tangan diatas materai dan cap jempol tangan kiri. 8) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP). 9) Fotokopi ijazah Sarjana Kedokteran yang telah dilegalisasi oleh pimpinan fakultas. 10) Fotokopi ijazah Profesi yang telah dilegalisasi oleh pimpinan fakultas.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
34
11) Fotokopi transkrip akad bemik S.Ked. yang telah dilegalisasi oleh pimpinan fakultas. 12) Fotokopi transkrip akademik profesi yang telah dilegalisasi oleh pimpinan fakultas. 13) Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) yang masih berlaku 14) Fotokopi Surat Ijin Praktek (SIP) Dokter yang masih berlaku. 15) Setelah lulus dokter minimal 1 tahun terhitung sejak dinyatakan lulus UKDI dan telah bekerja di Institusi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit Pemerintah atau Swasta, maupun klinik) selama 1 tahun sejak diterbitkannya SIP dan dinyatakan dalam surat keterangan telah bekerja oleh pimpinan institusi. 16) Bagi dokter yang melaksanakan internship, telah bekerja di institusi pelayanan kesehatan (Rumah Sakit Pemerintah atau Swasta, maupun klinik) selama 1 tahun sejak diterbitkannya SIP dan dinyatakan dalam surat keterangan telah bekerja oleh pimpinan institusi. 17) Surat rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setempat yang menyatakan tidak pernah melakukan mal praktik atau pelangaran kode etik kedokteran 18) Surat keterangan berbadan sehat dari rumah sakit pemerintah termasuk pemeriksaan buta warna (tidak buta warna) 19) Surat keterangan bebas penggunaan NAPZA (Narkotik, Psikotropik, dan Zat Adiktif lainnya) dari rumah sakit pemerintah 20) Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari kepolisian setingkat POLRESTA 21) Khusus bagi calon pelamar yang berasal dari instansi TNI dan POLRI, Surat Kelakuan Baik (SKCK) dikeluarkan oleh kesatuan masing-masing yang telah dilegalisasi 22) Bagi yang telah melaksanakan PTT wajib melampirkan fotokopi SK pengangkatan dan penempatan PTT, serta surat keterangan selesai masa bakti dari Kementrian Kesehatan 23) Bagi Pegawai Negeri wajib melampirkan fotokopi SK CPNS (80%) dan PNS (100%) 24) Bagi pelamar yang berasal dari TNI dan POLRI wajib melampirkan SPRIN pertama dan SPRIN terakhir
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
35
25) Bagi pelamar yang dikirim oleh instansi pemerintah atau swasta, harus melampirkan surat pernyataan jaminan pembiayaan dari instansi yang mengirim 26) Bagi yang pernah mengikuti seleksi PPDS Fakultas Kedokteran dimana pun tetapi tidak diterima, wajib melampirkan surat penolakan dari Fakultas Kedokteran penyelengara PPDS yang pernah diikuti 27) Tidak sedang menempuh seleksi PPDS 1 di Universitas lain di periode yang sama 28) Seluruh persyaratan diatas masing-masing dibuat 3 rangkap
Persyaratan Khusus 1) IPK untuk tingkat sarjana kedokteran dan profesi dokter masing-masing tidak kurang dari 2.75 2) Wajib memiliki sertifikat telah mengikuti dan lulus kursus ACLS 3) Usia maksimal 35 tahun saat memulai pendidikan 4) Pas foto 4 x 6 berwarna (2 buah) 5) Fotokopi sertifikat pendukung (ATLS, FCCS,dll) 6) Surat rekomendasi atasan (kalau ada) 7) Surat tugas belajar (kalau ada) 8) Surat penempatan dimana saudara akan bekerja nanti setelah pendidikan (surat resmi yang dikeluarkan direktur rumah sakit/kepala dinas) 9) Fotokopi sertifikas UKDI
Seleksi Calon Peserta PPDS-1 : 1) Tes kemampuan bahasa inggris (dikoordinasikan oleh SMUP TKP PPDS-1) 2) Tes kemampuan belajar advance (dikoordinasikan oleh SMUP TKP PPDS-1) 3) Tes Psikometrik dan kognitif (dikoordinasikan oleh SMUP melalui TKP PPDS1) 4) Wawancara (dilakukan oleh Program Studi masing-masing) 5) Tes akademik (dilakukan oleh Program Studi masing-masing)
Untuk memilih calon yang memenuhi persyaratan, data hasil dari semua seleksi administrasi dan seleksi akademik yang berhasil dikumpulkan, diberi skor dan bobot, sehingga lebih obyektif, berdasarkan matriks yang bersumber dari Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif. Hasil penilaian dirapatkan Tim
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
36
rekruitmen sebagai pertimbangan terakhir untuk menentukan jumlah dan siapa yang diterima, terutama untuk nilai yang berimbang. Baik yang diterima dan tidak, dilaporkan ke TKP PPDS, Dekan, dan Rektor untuk diteruskan ke pelamar dengan tembusan ke kolegium. Jumlah PPDS yang diterima harus memperhatikan kemampuan Institusi Pendidikan Dokter Spesialis (IPDS) untuk mendidik dari segi jumlah staf pendidik aktif (pendidik aktif : PPDS = 1 : 3), sarana dan prasarana IPDS/Rumah Sakit Pendidikan termasuk RS Jejaringnya, jumlah dan macam kasus, sehingga dapat melaksanakan kurikulum nasional yang telah ditentukan. Cara rekruitmen ini dimaksudkan untuk memudahkan IPDS mendidik PPDS sehingga dapat menghasilkan dokter Spesialis Anestesi yang sesuai dengan visi/misi FK. UNPAD dan RSHS dan kebutuhan masyarakat. Secara berangsur penilaian akan ditingkatkan agar mutu internasional dapat tercapai.
Biaya pendidikan Besarnya biaya pendidikan untuk setiap peserta didik tergantung pada status kepegawaian atau tempat kerja peserta didik yang ditentukan oleh pihak universitas sesuai dengan SK Rektor No : 1358/UN.6.RKT/KU/2012 tanggal 1 Maret 2012. Untuk penerimaan periode September 2017, sesuai Peraturan Rektor Unpad No. 8 Tahun 2017.
Pengumuman Penerimaan Peserta PPDS-1 Daftar kelulusan calon peserta akan ditandatangani oleh Rektor Universitas Padjadjaran dan akan diumumkan melalui website: www.smup.unpad.ac.id dan melalui surat yang ditandatangani oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Peserta yang diterima harus segera menghubungi sekretariat TKP-PPDS untuk mengurus persyaratan administrasi selaku mahasiswa Universitas Padjadjaran, penerimaan mahasiswa PPDS oleh Dekan FK UNPAD dan Direktur Rumah Sakit Pendidikan, dan pengumuman lain yang dipandang perlu.
2.
Profil mahasiswa a.
Akademik Jumlah calon peserta didik yang mendaftarkan ke bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada tahun
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
37
2013-2015 adalah 146 orang. Jumlah calon peserta yang diterima pada tahun 2013-2015 73 orang. Dari data ini dapat dilihat bahwa program pendidikan dokter spesialis-1 ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran diminati oleh banyak calon peserta didik. Saat ini perbandingan total peserta didik dengan staf pendidik adalah 1:4-5. Dalam grafik dapat dillihat adanya penurunan penerimaan peserta didik baru, ini dilakukan untuk menurunkan perbandingan total peserta didik dengan staf pendidik agar didapatkan proses pendidikan yang efektif.
Gambar 1.3 Jumlah peserta lulus seleksi penerimaan PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadajran tahun 2013-2015
Evaluasi keberhasilan dinilai melalui kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masa studi PPDS (termasuk lulus pada Ujian Tulis dan Lisan Nasional) secara tepat waktu dengan IPK lebih dari 3,00 (sangat memuaskan). Angka kelulusan tepat waktu Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif masih rendah, dengan lama pendidikan rata-rata 8-9 semester. Indeks Prestasi Kumulatif lulusan berada pada rata-rata 3,5 – 3,74. Angka kegagalan menyelesaikan pendidikan sebesar 0-10% pada setiap angkatan (pada tahun 2013-2015). Dari data ini dapat dilihat bahwa angka kelulusan tepat waktu yang masih kurang dan lulusan dengan IPK cum laude masih kurang. Ini mungkin disebabkan oleh semangat peserta didik yang masih kurang.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
38
Gambar 1.4 IPK lulusan PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadajran Tahun 2013-2015
Peserta didik di bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran juga memiliki prestasi di bidang akademik diantaranya juara lomba ilmiah baik ditingkat nasional maupun internasional.
b. Kemandirian dan Kreativitas Peserta didik mempunyai organisasi di bawah pembinaan KPS. Organisasi ini dibentuk secara resmi berdasarkan keputusan KPS. Dengan adanya organisasi ini peserta didik diajarkan untuk mandiri dalam beberapa aspek, seperti membuat jadwal jaga, memberikan usulan rotasi pelayanan sesuai dengan target pendidikan. Ini dapat memperlancar proses pendidikan yang dijalani dan sebagai penghubung antara peserta didik dan staf. Peserta didik juga mengadakan kegiatan olahraga rutin seperti Futsal dan bersepeda secara rutin tiap minggunya dan mengikuti beberapa kompetisi baik di internal RSHS maupun eksternal.
3.
Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan Peserta didik juga berperan dalam menyukseskan kegiatan pendidikan tersebut. Keterlibatannya bukan hanya dalam proses pendidikan dan pelayanan, tetapi juga terlibat dengan sistem yang ada dalam proses tersebut. Berbagai kegiatan akademik yang diikuti oleh mahasiswa maupun staf pendidik, seperti seminar, lokakarya, simposium, keterlibatan staf pendidik dan mahasiswa dalam penelitian tim, keikutsertaan dalam seminar nasional/internasional,
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
39
termasuk dalam mengikuti lomba-lomba tingkat nasional dan beberapa diantaranya dapat menjadi pemenang. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk berperan dalam penysunan rotasi divisi, jadwal jaga, kuliah khusus dan identifikasi serta upaya-upaya pemecahan masalah-masalah akademik dan non-akademik.
4.
Kegiatan Ekstra-Kurikuler Mahasiswa diberi kesempatan dalam mengembangkan minat dan bakat yang bersifat non-akademik dalam kegiatan ekstrakurikuler. Adapun manfaat, fungsi, dan tujuan diadakannya kegiatan ekstrakurikuler ini adalah sebagai wadah penyaluran hobi, minat, dan bakat para peserta didik secara positif dan dapat mengasah kemampuan, daya kreatifitas, jiwa sportifitas, meningkatkan rasa percaya diri, menjaga kebugaran dan stamina peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran antara lain vocal group, futsal, supercamp, gerak jalan, bulutangkis dan bersepeda. Dalam kegiatan ini, peserta didik juga telah menjuarai berbagai pertandingan dan mendapat penghargaan.
5.
Keberlanjutan
Penerimaan
Mahasiswa
(Minat Calon
Mahasiswa Dan
Kebutuhan Akan Lulusan Program Pendidikan) Sebuah sistem dalam perjalanannya tidak hanya berlangsung dalam satu siklus dan ini otomatis menjadi sebuah tuntutan yang harus berlangsung terus. Keberlanjutan Penerimaan Mahasiswa akan terus berlanjut, karena hal ini merupakan regenerasi yang harus berjalan demi kehidupan pendidikan yang harus hidup. Keberlanjutan Penerimaan baik di peserta didik maupun di Staf Pengajar selalu berlangsung. Penerimaan peserta didik dalam setiap tahunnya berlangsung sebanyak dua kali. Peminatan para calon peserta didik terhadap Bagian Anestesiologi dan Terapi intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada setiap periode penerimaan baik dan sesuai dengan jumlah penerimaan peserta didik yang diharapkan. Setiap peserta didik yang telah lulus memiliki tempat, baik sebagai staf pelayanan medis maupun sebagai staf pendidik yang tersebar di seluruh Indonesia. Kebutuhan akan lulusan tidak hanya karena faktor internal yaitu institusi pendidikan tetapi juga karena kebutuhan akan masyarakat lewat pemerintah di mana
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
40
kebutuhan secara kuantitas masih dibutuhkan. Hal ini dapat kita lihat melalui lulusan alumni yang langsung terpakai karena tuntutan kebutuhan tersebut, utamanya dalam bidang kesehatan dalam hal ini kebutuhan rumah sakit di berbagai daerah.
6.
Pelayanan untuk mahasiswa Wujud dari komitmen pimpinan program studi akan pentingnya pelayanan kepada peserta didik diwujudkan pada tersedianya layanan yang bersifat suportif dan menyeluruh. Bentuk layanan itu berupa :
a. Bimbingan dan konseling Bimbingan pada peserta didik diantaranya saat laporan pagi (setiap hari), presentasi referat, case report, dan journal reading, audit mortalitas dan morbiditas, coaching pada tindakan anestesi dan laporan kasus mingguan ICU. Selain itu, terdapat pelayanan konseling bersama tim (dimulai dari staf pendidik wali hingga Tim Bimbingan dan Konseling/TBK Departemen) yang siap setiap saat menerima residen yang bermasalah/ membutuhkan konseling; bila perlu, rujukan dilanjutkan ke fakultas dan universitas.
b. Pembinaan Soft Skill Pelayanan soft skill bagi peserta didik tersedia berupa kegiatan ilmiah mengenai
etik
kedokteran, informed
concent,
hubungan pasien-dokter,
humaniora, filsafat ilmu, metodologi penelitian, critical thinking, evidence based medicine, dan lain-lain. Selain itu, terdapat acara siraman rohani rutin 2 minggu sekali setiap hari Jumat. Bentuk pelayanan lainnya pada peserta didik adalah tersedia wadah untuk menyalurkan minat dan bakat peserta didik di bidang seni (vocal group) dan olahraga (futsal, basket, bulutangkis, bersepeda). Kegiatan tersebut dilakukan secara rutin maupun insidental. Beberapa hasil kegiatan tersebut adalah vocal group mendapat predikat juara pada beberapa kompetisi dan sering menerima undangan untuk mengisi berbagai acara nasional maupun internasional.
7.
Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan Kompetensi yang diharapkan pada lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan dan Standar Kompetensi dokter spesialis anestesi yang dibuat oleh
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
41
kolegium dan disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Kompetensi yang diharapkan berupa pencapaian perilaku, pengetahuan dan keterampilan di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif. Dari syarat kompetensi tersebut, dibuatlah modul-modul dan mata ajar agar capaian pembelajaran dapat dipenuhi. Kompetensi lulusan spesialis Anestesi terdiri dari Kompetensi Umum, Kompetensi Dasar dan Kompetensi Lanjut. Kompetensi umum berisi penjabaran dari perilaku, kemampuan komunikasi, patient safety, dan sikap terhadap pasien, sejawat dan senior. Kompetensi dasar dan lanjut merupakan capaian pengetahuan dan keterampilan di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif. Hasil kompetensi ini dinilai dengan cara melakukan penjaringan umpan balik dari pengguna lulusan.
8.
Hasil Pembelajaran a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan Kurikulum nasional ditetapkan oleh kolegium Anestesiologi dan Terapi Intesif yang diterjemahkan ke dalam buku Panduan Program Pendidikan Dokter Spesialis-1/PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung 2017. Untuk mencapai target kompetensi, peserta didik melakukan rotasi dan jaga di rumah sakit pendidikan utama dan rumah sakit jejaring. Pencapaian kompetensi direkapitulasi dalam buku log yang dievaluasi
setiap
semester.
Setiap
tingkat
pendidikan
memiliki
target
kompetensinya masing-masing. Kompetensi yang dicapai dalm pendidikan yang dilakukan di Universitas Padjadjaran sudah sesuai dengan apa yang ditetapkan pada kolegium. Hal ini dibuktikan dengan kenyataan bahwa semua peserta didik dan lulusan Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad berhasil lulus pada Ujian Nasional baik lisan maupun tulisan sesuai dengan tingkatannya masing masing. Ujian Nasional ini merupakan tolak ukur kompetensi Dokter Spesialis Anestesi sesuai dengan yang ditentukan oleh kolegium. Pada periode selanjutnya, akan dilakukan Ujian OSCE bagi peserta didik yang telah menyelesaikan rotasi pendidikan sebagai tambahan tolak ukur untuk menilai kompetensi dokter spesialis anestesi. Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran saat ini sudah mulai mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi ujian tersebut yang akan dilaksanakan pada akhir tahun 2017.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
42
b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan Penilaian akan kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan dipantau secara eksternal melalui kuesioner yang diisi oleh alumni. Melalui kegiatan alumni (temu alumni, grup media sosial) dapat menjadi sarana komunikasi untuk melihat kondisi dan kompetensi lulusan di tempatnya bekerja.
c. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian Pendidikan mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan) Evaluasi kemajuan peserta didik dimulai sejak peserta didik mengikuti PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif. Evaluasi kemajuan meliputi perkembangan peserta didik setiap rotasi melalui proses ujian yang meliputi afektif, kognitif, dan psikomotor. Hasil kemajuan akhir dilihat pada akhir semester melalui proses judicium. Evaluasi keberhasilan dinilai melalui kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masa studi PPDS (termasuk lulus pada Ujian Tulis dan Lisan Nasional) secara tepat waktu dengan IPK lebih dari 3,00 (sangat memuaskan). Angka kelulusan tepat waktu Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif masih rendah, dengan lama pendidikan rata-rata 8-9 semester. Indeks Prestasi Kumulatif lulusan berada pada rata-rata 3,5 – 3,74. Angka kegagalan menyelesaikan pendidikan sebesar 0-10% pada setiap angkatan (pada tahun 2013-2015).
d. Kepuasan pemanfaatan lulusan Untuk mengevaluasi kepuasan pemanfaatan lulusan dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada pengguna lulusan. Evaluasi ini baru dimulai pada tahun 2017, dan masih sedikit umpan balik yang didapat.
9.
Partisipasi Alumni Partisipasi dari alumni kepada bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran berupa sumbangan dana, kerja sama sebagai rumah sakit afiliasi, menjadi staf pendidik tidak tetap, pengembangan
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
43
pendidikan di rumah sakit jejaring dan fasilitas rumah singgah/wisma untuk peserta didik selama melaksanakan stase di rumah sakit afiliasi.
10. Analisis SWOT a. Kekuatan (Strengths) •
Sistem seleksi penerimaan peserta didik baru memiliki standard baku dan objektif
•
Peserta didik mempunyai kualitas yang baik
•
Layanan program pendidikan kepada peserta didik untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan berjalan dengan baik
b. Kelemahan (Weaknesses) •
Perbandingan peserta didik dengan staf pendidik masih belum sesuai
•
Jumlah penerimaan peserta didik belum konsisten dengan daya tampung
•
Angka kelulusan tepat waktu yang masih kurang
•
Lulusan dengan IPK cum laude masih kurang
c. Peluang (Oppurtunities) •
Jumlah alumni yang banyak dapat dimanfaatkan dalam partisipasi alumni untuk kemajuan departemen
•
Kebutuhan dokter spesialis anestesi yang masih tinggi di Indonesia.
•
Ikatan alumni sudah terbentuk sehingga memudahkan koordinasi alumni dalam partisipasinya untuk kemajuan departemen
d. Ancaman (Threats) •
Keputusan akhir jumlah peserta didik yang diterima ditentukan oleh pimpinan universitas
D. Sumber Daya Manusia 1.
Sistem Rekrutmen dan Seleksi Staf Pendidik dan Tenaga kependidikan Pelaksanaan sistem seleksi kepegawaian dan pengembangan dilaksanakan sesuai prioritas rekrutmen dan mengacu pada tatacara penerimaan staf yang sesuai dengan peraturan tata cara penerimaan staf yang diterbitkan oleh pimpinan Fakultas
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
44
Kedokteran Unpad. Calon staf pendidik mengisi surat permohonan untuk menjadi staf di Departemen/SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad –RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan melampirkan kelengkapan administrasi yang dibutuhkan sebagai syarat seleksi. Setelah itu calon staf akan mengikuti tahapan wawancara dengan kepala departemen lalu akan diadakan pengambilan keputusan melalui rapat pleno staf.
a.
Sistem seleksi/perekrutan Sistem seleksi perekrutan calon staf dilakukan sesuai dengan Protap Rekrutmen Calon Staf Departemen/SMF Anestesiologi & Terapi Intensif FK Unpad – RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Hal ini dilakukan dengan cara mengembangkan pola rekrutmen sesuai dengan rasio staf pendidik dan peserta didik dan kebutuhan kualifikasi keahlian spesifik staf pendidik untuk pengembangan divisi di Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Saat ini sistem yang berjalan sudah memenuhi ketentuan yang berlaku.
b. Penempatan Staf pendidik yang telah direkrut, ditempatkan pada bidang peminatan sesuai dengan kebutuhan yang direkomendasikan oleh divisi kepada kepala departemen. Masing-masing staf pendidik yang telah ditempatkan mengerjakan tugas-tugas yang diperintahkan oleh departemen dengan berdasarkan surat tugas sesuai dengan tempat pada divisi atau bidang peminatan yang ditugaskan. Pada pelaksanaannya hal tersebut sudah terwujud. Namun secara global, rasio staf pendidik dan peserta didik masih belum ideal.
c.
Pengembangan Fakultas Kedokteran UNPAD dan Rumah Sakit Hasan Sadikin memberikan kesempatan dalam pengembangan SDM untuk meningkatkan kualitas staf pendidik dengan cara meningkatkan jenjang pendidikan sesuai bidang ilmu. Staf pendidik diharuskan untuk melanjutkan ke pendidikan konsultan dan S3 yang sesuai dengan program studi dan didukung oleh adanya beasiswa yang diperoleh dari pemerintah pusat dan instansi lainnya. Staf pendidik diberikan kesempatan untuk mengembangkan kualitas dengan
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
45
mengikuti seminar baik sebagai peserta, pembicara maupun moderator di tingkat nasional ataupun internasional. Saat ini perencanaan pengembangan untuk SDM sudah terprogram, namun belum berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan kurangnya koordinasi antara Fakultas Kedokteran UNPAD dan Rumah Sakit Hasan Sadikin dalam kaitan pengembangan sumber daya manusia serta tidak adanya dukungan dana yang optimal dari fakultas kepada staf yang menjalani tugas belajar. Pengembangan
staf
dilakukan
sesuai
dengan
kebijakan
kepala
departemen dan ketua program studi yang ada di dalam program kerja pada rencana strategi program studi yaitu: 1) Meningkatkan kualitas staf pendidik yang ada dengan mengikutkan staf pada program pendidikan strata yang lebih tinggi dan pendalaman pendidikan profesi yang diminati, serta mengikutkan dalam sertifikasi staf pendidik 2) Memberi kesempatan staf untuk mengikuti seminar, simposium, kursus atau pendidikan pengembangan profesi di dalam atau di luar negeri 3) Menjadi pembicara atau pertemuan pakar di dalam atau di luar negeri 4) Mengikuti rapat-rapat antar institusi, organisasi profesi. 5) Menjadi nara sumber pada diskusi kasus bersama multidisiplin 6) Dilibatkan dalam proses belajar mengajar untuk program S1, S2, Dokter, Sp1 dan Sp2 dan S3 Pengembangan kapasitas penelitian dilakukan melalui kegiatan-kegiatan penelitian di divisi atau bidang masing-masing dengan alokasi anggaran dari Program Studi, Fakultas, dan atau Universitas, Kegiatan penelitian kependidikan kedokteran melalui pengiriman staf mengikuti berbagai workshop internasional kependidikan.
d. Pemberhentian Staf pendidik dan Tenaga Pendidikan Pemberhentian staf pendidik yang memiliki status sebagai pegawai negeri sipil diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri sipil secara umum. Tata cara pemberhentian dilakukan dengan mengeluarkan surat keputusan yang mengacu pada ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran Unpad/RSUP Dr. Hasan Sadikin Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif dan ditandatangani oleh kepala Departemen bila terjadi pelanggaran terhadap afektif, attitude dan knowledge serta psikomotor yang
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
46
mengalami ketidakmampuan secara akademik maupun profesional apapun penyebabnya. Keputusan ini ditetapkan dalam rapat pleno departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif . Selanjutnya hal tersebut ditindaklanjuti dengan penertiban surat rekomendasi pemberhentian staf yang ditujukan kepada Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan Direktur RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
2.
Pengelolaan Staf Pendidik dan Tenaga Kependidikan. a.
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pendidikan Monitoring dan evaluasi kinerja pendidikan dilakukan terhadap program pendidikan yang telah disusun berdasarkan kurikulum yang pelaksanaanya dibebankan kepada masing-masing staf pengajar sesuai dengan beban kerja masing-masing. Pelaksanaan tanggung jawab masing-masing tenaga pengajar tehadap pelaksanaan program pendidikan dimonitoring dengan menggunakan penilaian penilaian Indeks Kinerja Individu (IKI), Indeks Kinerja Unit (IKU) yang dilakukan setiap bulan dan LKD (Lembar Kinerja Staf pendidik), BKD (Beban Kinerja Staf pendidik) dilakukan penilaian setiap semester. Kegiatan ini mencakup Kegiatan Belajar Mengajar, kegiatan penelitian dan karya ilmiah, pengabdian kepada masyarakat. Hasil monitoring ini dianalisis dan dievaluasi setiap akhir semester yang hasilnya disampaikan pada KPS dan Kepala Departemen untuk ditindak lanjuti. Sistem monitoring ini berguna untuk memastikan bahwa tujuan pendidikan terhadap peserta didik dapat diwujudkan.
b.
Rekam Jejak Akademik Kegiatan pendidikan dan pelayanan seluruh staf pendidik dicatat dan dimasukkan ke dalam rekam jejak staf pendidik antara lain: 1) Log Book staf pendidik dan peserta didik
2) Absensi pada setiap kegiatan bimbingan ilmiah (jurnal, tinjauan kepustakaan, laporan kasus, penelitian)
3) Surat tugas yang dikeluarkan oleh Kepala Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif pada setiap kegiatan yang ditujukan bagi staf pendidik
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
47
3.
Profil staf pendidik dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman, ketersediaan (kecukupan, kesesuaian, dan rasio staf pendidik-peserta didik)
Tabel 1.1 Distribusi Jumlah Staf pendidik Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad yang Bidang Keahliannya Sesuai PS Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jabatan Akademik (2) Asisten Ahli Lektor Lektor Kepala Guru Besar Pendidik Klinis Madya Pendidik Klinis Muda Pendidik Klinis Pertama Jabatan Fungsional Umum Staf Pendidik Klinis Jumlah
Jumlah Staf pendidik Berdasarkan Jenjang Pendidikan S-1
S-2/Sp
S3/Sp.K
(3) -
(4) 1 1 3 5
(5) 3 2 1 1 2 2 5 1 17
0
Tabel 1.2 Distribusi Jumlah Staf pendidik Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad yang Bidang Keahliannya Sesuai PS Berdasarkan Profesi Dan Masa Kerja. No
Kompetensi
Bidang
Jumlah
1
Sp <5th
Anestesiologi dan terapi intensif
3
2
Sp 5 – 10 th
Anestesiologi dan terapi intensif
-
3
Sp >10th
Anestesiologi dan terapi intensif
2
4
Sp.K
Anestesiologi dan terapi intensif
17
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
48
Tabel 1.3 Staf pendidik Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad di RS Pendidikan Utama yang bidang keahliannya sesuai PS Nama Dosen di RS Jabatan Tgl. Lahir S1 S2 S3 Sp1 Sp2 Pendidikan Utama NIDN(1) Akademik Prof. Dr. Tatang Bisri, 0007024903*** Ciamis, FK FK FK FK FK 1 dr., SpAn-KNA, Guru Besar 194902071977031002 7 Februari 1949 UNPAD UNPAD UNPAD UNPAD UNPAD KAO***
No
2
3
4
5
6
7
8
Bidang Keahlian
Neuroanestesi; Obstetri Anestesi; Anestesi Umum Intensive Care; Ruli Herman Pediatrik Bandung, Dokter FK FK FK FK Sitanggang, dr., SpAn- 195512071983121001 7 Desember Anestesi; Pendidik UNPAD UNPAD UNPAD UNPAD Anestesi Umum; KIC, KAP, M.Kes 1955 Klinis Madya Perfusionis Dr. Tinni Trihartini Bandung, Intensive Care FK FK FK FK FK Maskoen, dr., SpAn- 195402111983022001 11 Februari Lektor Manajemen Nyeri UNPAD UNPAD UNPAD UNPAD UNPAD KIC, KMN 1954 Anestesi Umum Anestesi Umum Dokter Doddy Tavianto, dr., Pekalongan, FK 196505031991031004 Pendidik FK UGM Kardiologi SpAn UNPAD 3 Mei 1965 Klinis Muda Anestesi; Rudi Kurniadi, dr., Direktur Kuningan, FK FK FK FK Regional Anestesi SDM dan SpAn- KAR, MM, 195901251989021001 25 Januari 1959 UNPAD UNPAD UNPAD UNPAD Anestesi Umum Pendidikan M.Kes Intensive Care; Ezra Oktaliansah, dr., Dokter Tanjungkarang, FK FK FK FK Pediatrik SpAn-KIC, KAP, 196810121999071001 Pendidik 12 Oktober 1968 UNSRI UNPAD UNPAD UNPAD Anestesi; M.Kes Klinis Muda Anestesi Umum Intensive Care; Dr. Erwin Pradian, dr., Bandung, Dokter FK FK FK FK FK Regional SpAn-KIC, KAR, 196902202005011001 20 Februari Pendidik UNPAD UNPAD UNPAD UNPAD UNPAD Anestesi; M.Kes 1969 Klinis Muda Anestesi Umum Dr. Iwan Fuadi, dr., Bandung, FK FK FK FK FK Neuroanestesi; 0009127110*** SpAn-KNA, 9 Desember Lektor UNPAD UNPAD UNPAD UNPAD UNPAD Anestesi Umum 197112091999031002 M.Kes*** 1971
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
49
No
Nama Dosen di RS Pendidikan Utama
NIDN(1)
Tgl. Lahir
Jabatan Akademik
S1
S2
S3
Sp1
Sp2
Bidang Keahlian
Bandung, Dr. Suwarman, dr., 0024027209*** 9 24 Februari SpAn-KIC, M.Kes*** 197202242006041002 1972 10
11
12
13
14
15
16
Intensive Care; FK FK FK FK FK Asisten Ahli Anestesi Umum; UNPAD UNPAD UNPAD UNPAD UNHAS Manajemen Nyeri Santo Regional Dedi Fitri Yadi, dr., 0018107406*** Bandung, 18 FK FK Thomas Anestesi; Asisten Ahli SpAn, M.Kes*** 197410182006041002 Oktober 1974 UNPAD UNPAD Universit Anestesi Umum; y Manajemen Nyeri Reza Widianto Kardiologi Bandung, FK FK FK RS Sudjud, dr., SpAn0010017906*** Anestesi; Asisten Ahli KAKV, KIC, 197901102009121004 10 Januari 1979 UNPAD UNPAD UNPAD HARKIT Anestesi Umum; M.Kes*** Intensive Care Dokter Bandung, Indriasari, dr., SpAnPendidik FK FK FK FK Intensive Care; 197802212010122001 21 Februari KIC, M.Kes Klinis UNPAD UNPAD UNPAD UNPAD Anestesi Umum 1978 Pertama Dr. Dewi Yulianti Neuroanestesi; 0003077909*** Bandung, FK FK FK FK FK Asisten Ahli Obstetri Anestesi; Bisri, dr., SpAn-KNA, 197907032010122001 3 Juli 1979 UNJANI UNPAD UNPAD UNPAD UNPAD KAO, M.Kes*** Anestesi Umum Jabatan FK FK FK FK Intensive Care; Ardi Zulfariansyah, Tanjungkarang, 197501092002121003 Fungsional 9 Januari 1975 UNSRI UNPAD UNPAD UNPAD Anestesi Umum dr., SpAn-KIC, M.Kes Umum Dokter Iwan Abdul Rachman, Pontianak, 19 Pendidik FK FK FK FK Neuroanestesi; dr., SpAn-KNA, 197812102012121002 Desember 1976 Klinis UNJANI UNPAD UNPAD UNPAD Anestesi Umum M.Kes Pertama Anestesi Umum; Muhammad Andy Jabatan Surabaya, FK FK FK FK Manajemen Fungsional Prihartono, dr., SpAn- 198003072014121002 7 Maret 1980 UNJANI UNPAD UNPAD UNHAS Nyeri; Umum KMN, M.Kes Regional Anestesi
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
50
No
17
Nama Dosen di RS Pendidikan Utama Ricky Aditya, dr., SpAn, KIC M.Kes
20
21 22
198104152014121001
Bandung, 15 April 1981
Jabatan Akademik Jabatan Fungsional Umum
Jabatan Fungsional Umum Pematang Jabatan Nurita Dian Kesriani, 198001052014122000 Siantar, Fungsional dr., SpAn-KIC 2 5 Januari 1980 Umum Muchammad Erias Bandung, 15 Juli Staf pendidik Erlangga, dr., SpAn, 198307152016045001 1983 klinis M.Kes Bandung, Radian Ahmad Staf pendidik 198509012016043001 1 September Halimi, dr., SpAn klinis 1985 Osmond Muftilov Jakarta, Staf pendidik 198601032016043001 Pison Sirait, dr., SpAn 3 Januari 1986 klinis
Dhany Budipratama, 18 dr., SpAn-KIC 19
NIDN(1)
Tgl. Lahir
Bandung, 197806152014121002 15 Juni 1978
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
S1
S2
S3
Sp1
Sp2
Bidang Keahlian
FK FK UNPAD UNPAD
Anestesi Umum ; FK FK Kardiologi UNPAD UNPAD anestesi (perfusi) ; Intensive care
FK UNPAD
-
FK FK Anestesi Umum ; UNPAD UNPAD Intensive care
FK UNPAD
-
FK FK Anestesi Umum ; UNPAD UNPAD Intensive care
FK FK UNPAD UNPAD
FK UNPAD
Anestesi Umum
FK UNPAD
-
FK UNPAD
Anestesi Umum
FK UNPAD
-
FK UNPAD
Anestesi Umum
Halaman
51
4.
Analisa SWOT a.
Kekuatan (Strengths) • Memiliki staf yang memiliki reputasi nasional dan ahli di bidangnya • Memiliki pola rekrutmen yang cukup baik • Sebagian besar staf berusia muda • Terdapat upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang baik • Adanya pengembangan karir staf pendidik departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif • Monitoring dan evaluasi kinerja staf dan tenaga pendidikan sudah optimal • Staf pendidik memiliki sertifikasi dan telah mengikuti lokakarya maupun workshop di bidang kependidikan.
b. Kelemahan (Weaknesses) • Rasio staf pendidik dan peserta didik masih belum sesuai c.
Peluang (Opportunites) • Terbukanya kesempatan dari fakultas untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. • Rumah Sakit memberikan kemudahan dalam program peningkatan kualitas sumber daya manusia. • Terdapat beasiswa dari pemerintah pusat dan instansi lainnya untuk pengembangan sumber daya manusia. • Adanya hubungan yang baik dengan instansi lain untuk pengembangan sumber daya manusia.
d. Ancaman (Threats) • Kurangnya koordinasi antara Fakultas dan Rumah Sakit dalam kaitan pengembangan sumber daya manusia • Tidak ada dukungan dana yang optimal dari fakultas kepada staf yang menjalani tugas belajar
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
52
E. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik 1.
Kesesuaian dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran Sistem pembelajaran dan suasana akademik Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad telah sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi. Kesesuaian dengan visi dapat dilihat dengan adanya program unggulan berupa neuroanestesi, intensive care, regional anestesi dan basic interventional pain. Selain itu, program pelayanan, penelitian, publikasi ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat telah terintegrasi kedalam kurikulum. Hal ini membuktikan bahwa kurikulum yang disusun sudah sesuai dengan misi program studi. Sistem pembelajaran bertahap yang terintegrasi dengan pelayanan berlandaskan tanggung jawab profesi dan moral serta menjunjung tinggi etika dan norma yang berlaku sesuai dengan tujuan pendidikan. Adanya publikasi nasional dan internasional serta pengabdian masyarakat yang ditunjukkan dengan kegiatan bakti sosial dengan fakultas kedokteran telah menunjukkan kesesuaian sasaran pendidikan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad.
2.
Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders Stakeholders yang dimaksud adalah peserta didik dan alumni, kolegium, komunitas layanan kesehatan nasional, dan komunitas keilmuan kedokteran nasional. Kurikulum program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Universitas Padjajaran sudah relevan dengan tuntutan kebutuhan stakeholders. Hal ini dapat dinilai dengan umpan balik yang diberikan stakeholders kepada program studi.
3.
Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/ organisasi) Struktur kurikulum Program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad memiliki beban studi sebesar 124,78 SKS dengan masa tempuh dalam waktu 8 (delapan) semester dengan persentase beban studi (SKS) sebesar 77.32% dan kompetensi pendukung memiliki persentase sebesar 22,68%. Mata ajaran yang diperoleh selama 8 semester sebanyak 60 mata ajaran yang di dalamnya terdapat 37 kompetensi utama dan 23 kompetensi pendukung. Terdapat stase dan Modul Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang diberikan selama 8 semester untuk mendukung kegiatan perkuliahan, tutorial dan praktek peserta didik/ peserta didik.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
53
Keleluasan kurikulum pendidikan dokter spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad berisi kompetensi yang wajib dimiliki oleh peserta didik mengacu pada kebutuhan nasional (standar KKNI), standar profesi Kolegium Anestesi dan Terapi Intensif (KATI), dan kebutuhan lokal (standar institusi dan wilayah) yang terus berkembang dengan memenuhi standar internasional World Federation Society of Anesthesiologist (WFSA). Kedalaman kurikulum pendidikan dokter spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad dilakukan memalui proses pembelajaran di kamar operasi elektif dan gawat darurat, perawatan di ruangan intensif dan semiintensif, poliklinik anestesi, pembelajaran di luar kamar operasi, tutorial pagi, laporan kasus, journal reading, dan diskusi multidisiplin. Koherensi kurikulum pendidikan dokter spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad sesuai dengan tahapan pendidikan yaitu: •
Tahap 1 (Pemahaman dan adaptasi) terdiri dari 4 semester (1,2,3 dan 4), pada tahap ini peserta didik diharapkan mampu merubah pola pikir serta kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilannya agar dapat menjalani masa studi tahap berikutnya.
•
Tahap 2 (pendalaman) terdiri dari 2 semester (5 dan 6). Tahap ini bertujuan untuk memberi bekal kepada peserta didik agar pada akhir tahap ini mempunyai kemampuan dan keterampilan yang diharapkan seperti tatalaksana anestesi pada pasien gawat darurat, terapi intensif, penanggulangan nyeri akut dan kronis dan penanganan penyulit yang mungkin timbul.
•
Tahap 3 (Pemantapan) terdiri dari 2 semester (7 dan 8). Tahap ini didapatkan pemantapan dari capaian pembelajaran sikap, pengetahuan dan keterapilan sesuai yang diinginkan. Selain itu kemampuan nonmedik dengan melaksanakan tugastugas manajerial sebagai chief residen, melakukan tugas pengaturan ketenagaan peserta PPDS, tugas sebagai pembimbing, serta tata laksana konsultasi antar disiplin ilmu. Keleluasaan, kedalaman dan koherensi kurikulum ini berguna agar peserta
didik dapat memahami ilmu yang diajarkan dan diterapkan dalam proses belajar. Di bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Unpad sesuai dengan kurikulum standar KATI dengan keunggulan yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik. Program pendidikan Anestesiologi dan Terapi Intensif Unpad memiliki struktur organisasi yang terdiri dari :
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
54
a. Unsur pimpinan: Ketua Program Studi. b. Unsur pelaksana: Sekretaris Program Studi, Evaluator Semester, Penanggung Jawab Divisi, penanggung jawab semester 1-8, Penanggung Jawab Stase, Evaluator Semester. c. Unsur pelaksana administrasi akademik: staf kependidikan. d. Unsur kelompok staf pendidik. Struktur organisasi ini bertanggung jawab untuk terselenggaranya pendidikan sesuai dengan kurikulum, dan secara administratif dapat mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Kepala Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif.
4.
Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu) Materi pembelajaran diberikan berdasarkan tingkat semester dan jenis kompetensi melalui tahapan pendidikan yang terintergrasi dalam modul dan stase yang meliputi kompetensi umum dan lanjut. Struktur kurikulum program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad terbagi menjadi MKDU (semester 1), tahap 1 (semester 2-4), tahap 2 (semester 5-6) dan tahap 3 (semester 7-8). Antara tahapan pendidikan saling berkaitan dan berintegrasi baik secara ilmu sehingga penanganan pasien oleh peserta didik dilakukan dengan baik. Antara bidang ilmu anestesi saling berkaitan dan mendukung satu sama lain.
5.
Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga Lulusan program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif diharapkan mampu melakukan tindakan anestesi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sesuai dengan kompetensi dan keunggulannya seperti ilmu neuroanestesi, intensive care, regional anestesi dan basic interventional pain karena Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin merupakan rumah sakit rujukan nasional. Mata pelajaran dan pelayanan anestesi baik dikamar operasi, rawat jalan, ruang resusitasi atau poliklinik anestesi merupakan kompetensi untuk memenuhi tuntutan pelayanan anestesi rawat jalan/ one day care secara menyeluruh yang aman dan nyaman kepada masyarakat dengan mengutamakan prinsip patient safety.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
55
6.
Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/ kebutuhan peserta didik serta individu/kelompok Lulusan dokter spesialis anestesi diharapkan dapat memenuhi segala kebutuhan dan harapan masyarakat disegala aspek. Kebutuhan peserta didik ditunjang dengan adanya stase dan 39 modul sesuai dengan panduan KATI dan ditunjang keunggulan yang dimiliki akan memberikan nilai tambah kepada peserta didik untuk melakukan pendalaman ilmu anestesi yang merupakan unggulan Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif dibawah bimbingan staf pendidik.
7.
Peluang bagi peserta didik untuk mengembangkan diri : melanjutkan pendidikan,
mengembangkan
pribadi,
memperoleh
pengetahuan
dan
pemahaman materi khusus dengan bidang pendidikannya, mengembangkan keterampilan yang dapat dialihkan, terorientasi ke arah karir dan pemerolehan pekerjaan. Struktur
kurikulum
memberikan
peluang
peserta
didik
untuk
mengembangkan diri secara dini dalam pendidikan anestesi. Selain itu, program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif juga memiliki kerjasama dengan berbagai pihak dalam pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang dapat dialihkan (transferable skills). Materi dan metode pembelajaran yang diberikan di dalam kurikulum dirancang sesuai dengan kebutuhan peserta didik saat melakukan pekerjaan diberbagai tempat, baik tempat yang memiliki sarana dan prasarana lengkap sampai tempat yang sangat minim fasilitas sarana dan prasarana dengan tetap mempertahankan standar keselamatan pasien. 8.
Misi pembelajaran a.
Pengembangan/ pelatihan kompetensi yang diharapkan Target kompetensi pada kurikulum Program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad meliputi kompetensi utama dan kompetensi pendukung sesuai panduan Kolegium Anestesi dan Terapi Intensif (KATI) serta program unggulan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad. Metode pengajaran dan pelatihan yang disampaikan disesuaikan dengan ragam mata ajar dan tahapan kompetensi peserta didik. Metode pengajaran yang diberikan meliputi: kuliah, diskusi, coaching, bedside teaching, tutorial, diskusi multidisplin, workshop dan laporan kegiatan dan jaga.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
56
b. Efisiensi internal dan eksternal Kegiatan pendidikan yang terintegrasi baik pada setiap tahapannya yang dimulai pada tahap MKDU, tahap 1, tahap 2 dan tahap 3. Kurikulum yang terencana untuk pengembangan peserta didik telah disusun baik dari sisi jadwal dan waktu pembelajaran, jumlah sks dan materi yang akan diberikan sehingga efisiensi dapat tercapai. Kerjasama dengan jejaring lain telah diperhitungkan sesuai kompetensi peserta didik sehingga tercipta efisiensi dalam proses pembelajaran.
9.
Mengajar a.
Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan Penyusunan
strategi
pembelajaran
melalui
metode
dan
media
pembelajaran peserta didik dilakukan sesuai dengan tahapan pendidikan. Ragam mata ajar dan tuntutan capaian keluaran yang berbeda sesuai tingkat peserta didik menyebabkan metode tiap mata ajar bisa berbeda-beda. Metode yang diterapkan dalam prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif adalah sebagai berikut: kuliah, diskusi, demonstrasi, coaching, bedside teaching, tutorial, dan workshop. Media pembelajaran yang digunakan seperti manekin, skill laboratorium, penggunaan LCD, white board, buku ajar, textbook, dan video.
b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah Staf pendidik adalah mereka yang karena keahliannya diberi wewenang menilai, mendidik dan membimbing pada Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi baik dalam meningkatkan keterampilan, peningkatan bidang ilmiah/ pengetahuan, dan menilai hasil belajar peserta didik. Kualifikasi staf pendidik disesuaikan dengan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan mata kuliah. Struktur kurikulum dan keunggulan merangsang peserta didik menyesuaikan materi pembelajaran sesuai dengan kurikulum dan keunggulan yang ada agar dapat berdaya saing secara nasional. c.
Efisiensi dan produktivitas Jumlah staf pendidik masih belum optimal karena rasio jumlah staf pendidik dengan peserta didik belum sesuai harapan. Hal ini dapat mengurangi
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
57
efisiensi dan produktifitas staf pendidik dalam memberikan materi kepada peserta didik. d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar Struktur kegiatan akademik yang dilakukan oleh Ketua Program Studi (KPS) dibantu oleh Sekretaris Program Studi (SPS) untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan proses belajar mengajar dengan dibantu oleh evaluator semester dan penanggung jawab semester pada masing-masing mata ajar. Penanggung jawab semester berkoordinasi dengan penanggung jawab stase dalam pemberian mata ajar yang terintegrasi dengan modul, dan melakukan evaluasi sesuai dengan buku panduan PPDS 1 Anestesiologi dan Terapi Intensif. Struktur kegiatan mengajar disesuaikan dengan materi ajar yang akan disampaikan. Rentang kegiatan mengajar disesuaikan dengan jumlah beban SKS dari setiap mata ajar, akan tetapi diskusi dapat dilakukan diluar kegiatan mengajar. e.
Penggunaan teknologi informasi Media pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan meliputi penggunaan multimedia seperti video, layanan e- jurnal internasional dan e-library. Selain itu pemberian fasilitas berupa hot-spot wifi yang sangat mudah diakses di seluruh ruangan Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad, sangat membantu dalam mendapatkan akses internet dan referensi ilmiah terkini.
10. Belajar a.
Keterlibatan peserta didik Keterlibatan peserta didik dalam proses belajar mengajar menjadi perhatian utama dalam metode pembelajaran di program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad. Peserta didik dipacu secara aktif dan mandiri untuk mampu mengembangkan pengetahuan sesuai bidangnya dengan menelaah sumber-sumber pustaka yang dipercaya. Dalam melakukan telaah akademik, mahasiwa diberikan keleluasaan dalam melakukan diskusi dengan staf pendidik. Selain itu, ilmu pengetahuan yang semakin berkembang, membawa peserta didik kepada suasana ilmiah, dengan kajian-kajian dari para ahli. Berkaitan dengan
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
58
peningkatan keterampilan peserta didik belajar langsung dengan bimbingan supervisi di lapangan (OK, PACU, Brakhitherapi, ruang CT Scan, Cath lab, ruang bersalin, ICU, HCU, resusitasi dan poliklinik). Dengan ini diharapkan visi, misi dan tujuan pendidikan dapat tercapai. b. Bimbingan skripsi/ tesis/ disertasi Selama masa pendidikan seorang peserta didik PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNPAD diwajibkan untuk membuat 1 (satu) buah penelitian yang berpedoman pada buku panduan penulisan skripsi/tesis/disertasi yang dikeluarkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Peserta didik mendapatkan pembekalan cara pembuatan tesis melalui mata kuliah MKDU yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Selain itu peserta didik juga diberikan kesempatan untuk mengajukan judul penelitian lebih awal yaitu pada semester 2, sehingga diharapkan peserta didik mempunyai waktu yang lebih banyak untuk mendalami materi penelitiannya. Selama penyusunan usulan penelitian, pelaksanaan penelitian dan pembuatan tesis, peserta didik dibimbing oleh 2 (dua) orang dosen pembimbing yang akan mendampingi sampai penelitian selesai. Staf pendidik maksimal membimbing skrip 4 orang peserta didik dan setiap bimbingan akan dicatat dalam logbook. Staf pengajar bertanggung jawab atas keaslian penelitian dalam pengembangan ilmu, penguasaan teori dan kedalaman penalaran, ketepatan metodologi, sistematika pemikiran dan kesimpulan calon sarjana serta kaidah-kaidah penulisan skripsi. c.
Peluang bagi peserta didik untuk mengembangkan : 1) Pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya Pengetahuan dan pemahaman akan materi khusus pendidikan anestesi menjadi titik dalam mengembangkan keilmuan peserta didik. Materi khusus yang menjadi dasar seperti fisiologi, farmakologi dan patofisiologi menjadi perhatian yang ditekankan selama proses pendidikan. Peserta didik diharapkan menguasai pemahaman akan ilmu yang menjadi dasar dari pendidikan anestesi. Pengembangan pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap bidang tertentu dapat dilakukan dengan kebebasan dalam
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
59
menentukan tugas karya ilmiah dengan bimbingan dari staf pendidik dan peran aktif serta kemandirian menjadi prinsip utama.
2) Keterampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable) Pendidikan Anestesiologi dan Terapi Intensif sangat terkait erat dengan berbagai macam tindakan kegawatdaruratan maupun tindakan selama pembiusan di kamar operasi dan poliklinik. Ketrampilan atau skill ini dapat ditransfer selama peserta didik menjalani stase di rumah sakit. Dengan demikian, bimbingan ketrampilan yang baik dari supervisor yang kompeten akan mengarahkan peserta didik pada kompetensi keterampilan yang diharapkan. Prinsip bertanggung jawab menjadi dasar dalam peningkatan keterampilan dan manekin digunakan untuk meningkatan kemampuan keterampilan peserta didik.
3) Pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri Kegiatan pendidikan di rumah sakit pendidikan dan rumah sakit jejaring memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memahami kemampuan diri dan memanfaatkannya dibawah supervisi. Kompetensi peserta didik akan meningkat sehingga secara bertahap akan memahami akan kemampuan diri dan memanfaatkannya secara komprehensif meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional seorang dokter spesialis anestesi. Melalui pemahaman tersebut, peserta didik akan semakin mudah dan terampil dalam memberikan pertolongan dan penanganan terhadap pasien.
4) Kemampuan belajar mandiri Kemampuan belajar secara mandiri dibangun dan ditekankan sejak awal pendidikan dimulai. Sistem pendidikan di program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad adalah student centered seperti tutorial dan diskusi sehingga diperlukan kemandirian dan peran aktif dari peserta didik. Kurikulum disusun dengan metode untuk memicu semangat belajar para peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pemahaman yang diperlukan untuk pelayanan kepada pasien. Dengan pendampingan atau
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
60
supervisi, kesalahan terhadap hasil belajar secara mandiri ini akan dapat dihindari, sehingga prinsip patient safety akan tetap dijalankan.
5) Nilai, motivasi dan sikap Pemberian tugas menyusun makalah dengan topik tertentu akan memberikan mahasiswa peluang untuk mengembangkan nilai, motivasi dan sikap. Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi akan bersikap positif dalam mengerjakan tugas dengan harapan mendapat nilai yang maksimal. Keberhasilan sistem pembelajaran ini diharapkan tercermin dari para lulusan prodi yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan pembelajaran. Selain itu program
studi
memiliki
program
rutin
non-akademis
yang dapat
meningkatkan motivasi, nilai dan sikap dari peserta didik, seperti acara peserta didik dan staf, outbound, vokal grub, bersepeda dan kajian rutin keagamaan.
11. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar a. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian Pendidikan peserta didik. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi peserta didik mengacu pada Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif (KATI), serta tuntutan capaian pembelajaran yang ditentukan oleh KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) kebutuhan lokal (standar institusi dan wilayah) yang terus berkembang dengan memenuhi standar internasional (World Federation Society of Anesthesiologist-WFSA) baik dalam kompetensi utama dan pendukung. Kemajuan peserta didik tercantum dalam logbook dan penyelesaian pendidikan dinilai dari ujian yang dilakukan selama stase dan diumumkan saat yudisium.
b. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan peserta didik Penilaian/ evaluasi dilakukan kepada semua peserta didik PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNPAD. Setiap divisi/ stase membuat program kerja kegiatan dan evaluasi untuk peserta didik yang tengah menjalani stase berdasarkan standar kompetensi Dokter Spesialis-1 Anestesiologi dan
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
61
Terapi Intensif. Selama konsultasi dan bimbingan di setiap stase, peserta didik diwajibkan mengisi logbook dengan daftar kegiatan/ tindakan yang dilakukan di stase tersebut, termasuk audit medik internal, dan ditandatangani/ diverifikasi oleh penanggung jawab stase. Peserta didik mendapatkan minimal 3 kali bimbingan skill/ coaching setiap stase (36 kali/ tahun) dan tercatat dalam logbook sebelum mengerjakan tindakan dengan pendampingan chief peserta didik, sesuai tahap pendidikan. Kegiatan ilmiah rutin seperti case report, journal reading, textbook reading dan referat juga menjadi strategi dalam penilaian kemajuan peserta didik. Evaluasi kompetensi peserta didik dinilai dari tiga kompetensi, yaitu : 1)
Kemampuan kognitif, meliputi : a) Ujian kompetensi • Ujian tulis • Ujian Lisan • Ujian lisan komprehensif/ ujian CR b) Sidang Penelitian (Usulan Penelitian dan Tesis) c) Kompetensi dasar dinilai melalui: • Jumlah tindakan anestesi yang telah dikerjakan; data diperoleh dari catatan tindakan yang dikerjakan selama menjalani masa studi di dalam log book masing-masing peserta didik, dan direkapitulasi ke dalam laporan. • Jumlah laporan ilmiah yang telah dikerjakan; data diperoleh dari laporan yang dicatat ke dalam log book dan direkapitulasi. a. Ujian Kompetensi Nasional • Ujian Lisan Nasional Oleh Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (KATI).
2)
Keterampilan Di evaluasi melalui Ujian praktek yang dilakukan di stase tertentu. Ujian praktek diadakan di setiap stase. Ujian praktek anestesi meliputi ujian praktek
Anestesi
Umum,
Anestesi
Regional,
Anestesi
Pediatrik,
Neuroanestesi, dan ICU. Selain itu, kompetensi keterampilan juga dinilai melalui jumlah tindakan anestesi yang telah dikerjakan. Data mengenai
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
62
jumlah tindakan tersebut diperoleh dari catatan tindakan yang dikerjakan selama menjalani masa studi di dalam log book masing-masing peserta didik, dan direkapitulasi ke dalam laporan. 3)
Perilaku Kemampuan peserta didik untuk berperilaku yang baik di ukur selama menjalani masa studi. Sumber penilaian berasal dari survei/ kuesioner etika profesional meliputi etika, kerja sama, kemampuan berkomunikasi, dan patient safety. Lembar survei tersebut diisi oleh staf pendidik, teman sejawat peserta didik, serta staf paramedis dan non-medis. Selain itu di evaluasi juga melalui daftar hadir pendidikan, daftar hadir ilmiah, ketepatan waktu penyelesaian tugas ilmiah, penilaian morbiditas atau mortalitas melalui audit internal.
c. Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang peserta didik pada akhir jenjang pendidikan) Yudisium bagi peserta didik PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad dilakukan secara rutin pada setiap akhir semester. Sebelum yudisium diadakan rapat evaluasi oleh tim pendidikan dan dihadiri oleh KPS, SPS, tim evaluator serta penanggung jawab semester.
12. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi staf pendidik–peserta didik, baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional Rumah sakit Dr. Hasan Sadikin yang terakreditasi sebagai rumah sakit pendidikan utama, KARS dan JCI telah memberikan fasilitas penunjang pendidikan untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik serta interaksi staf pendidik dan peserta didik. Sarana di dalam kampus seperti beberapa acara ilmiah diantaranya adalah morning report, jurnal reading, referat, laporan kasus, workshop dan laporan mingguan ICU berfokus pada peningkatan pemahaman dalam manajemen pelayanan kepada pasien. Kegiatan ini berfokus mengasah dari segi keilmuan dan mengasah peserta didik untuk berani dan mampu dalam menyampaikan pendapat serta mempresentasikannya. Dengan kata lain, kemampuan dalam berkomunikasi juga dilatih. Di sisi lain, kegiatan di luar kampus dalam bentuk seminar/ simposium juga sangat mendukung dalam meningkatkan
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
63
profesionalisme peserta didik dan diharapkan setiap peserta didik pernah terlibat secara aktif dalam presentasi di acara berskala nasional dan atau internasional.
13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik staf pendidik, peserta didik dan civitas academica lainnya Interaksi akademik peserta didik dan pengajar dilakukan dalam proses belajar baik kegiatan akademik dan nonakademik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat seperti bakti sosial yang bekerjasama dengan instansi lain diluar anestesi, pertemuan ilmiah, pelatihan Basic Life Support (BLS) di lingkungan rumah sakit dan fakultas kedokteran, tindakan di poliklinik anestesi dilakukan bersama antara staf pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan kuantitas interaksi.
14. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat Suasana akademik
dan
nonakdemik
di
lingkungan
Program
studi
Anestesiologi dan Terapi Intensif didesain untuk merangsang iklim yang kondusif bagi pengembangan keilmuan bagi segenap civitas akademika. Kegiatan yang dilakukan seperti : a. Program pendidikan 1) Pelatihan Basic Life Support ke instansi di lingkungan Rumah Sakit dan Fakultas Kedokteran. 2) Pengiriman peserta didik ke pertemuan ilmiah tingkat nasional, regional, maupun internasional. b. Program Pelayanan Kesehatan Pelayanan di seluruh Unit pelayanan Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif termasuk kamar operasi, ruang resusitasi, tindakan anestesi di luar kamar operasi (brakhiterapi, ct-scan, MRI, cathlab) poliklinik anestesi, ruang Intensif (ICU), ruang high care (HCU). c. Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. 1) Baksos yang terintegrasi dengan program Fakultas Kedokteran Unpad. 2) Penelitian karya akhir. 3) Bakti sosial bekerja sama dengan yayasan atau instansi lain di luar fakultas kedokteran.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
64
15. Keikutsertaan
civitas
academica
dalam
kegiatan
akademik
(seminar,
simposium, diskusi, eksibisi) di kampus Kegiatan akademikyang dilakukan bersama antara staf pendidik dan peserta didik, seperti seminar dan lokakarya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus menunjukkan kontribusi civitas akademika dalam ilmu pengetahuan. Diskusi multidisiplin antara bagian di rumah sakit rutin dilakukan untuk membagi ilmu dan penanganan pasien secara komprehensif.
16. Pengembangan kepribadian ilmiah Kepribadian ilmiah bagi civitas akademika dikembangkan melalui kegiatan pendidikan dan penelitian. Untuk mengembangkan kepribadian ilmiah dosen dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi dosen untuk meningkatkan pengetahuan sesuai bidang ilmunya melalui pendidikan yang lebih tinggi, mengikuti kegiatan kursus singkat dan pelatihan penyusunan karya ilmiah dan buku ajar. Kepribadian ilmiah mahasiswa dapat dikembangkan melalui kegiatan perkuliahan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Mahasiswa diperkenalkan bagaimana menumbuhkan sikap ilmiah dalam menyelesaikan tugas, membuat makalah, memberikan presentasi, diskusi dan kegiatan praktik di perpustakaan atau kegiatan kuliah lapangan. Pengembangan perilaku ilmiah dalam melaksanakan penelitian misalnya dengan seobjektif mungkin mengolah data penelitian dan melaporkannya, mampu memanfaatkan peralatan sesuai dengan fungsinya dan menggunakan peralatan/instrumen yang handal dan sahih.
17. Hasil pembelajaran : a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan Lulusan dokter spesialis Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad telah mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Hasil pembelajaran dibuktikan oleh peserta didik ditiap tahap pendidikan melalui ujian nasional (ujian tulis dan ujian lisan) dengan hasil kelulusan 100%.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
65
b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan Dengan kompetensi yang dicapai dalam proses pendidikan dokter spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif di FK Unpad, diharapkan lulusannya mampu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan tanpa mengesampingkan keselaman pasien. Secara umum berdasarkan capaian kompetensi melalui tahapan pendidikan, lulusan program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan berbagai sarana kesehatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya lulusan yang bekerja diberbagai rumah sakit di Indonesia. Namun yang perlu menjadi catatan adalah jumlah lulusan yang masih belum memenuhi kebutuhan terutama pada daerah di luar pulau jawa. Hal ini terjadi karena distribusi lulusan yang masih terkonsentrasi di pulau jawa. Oleh karena itu, dengan keberlanjutan pendidikan Anestesi di FK Unpad diharapkan kebutuhan ini bisa dipenuhi di masa yang akan datang.
c. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian pendidikan peserta didik (termasuk IPK dan yudisium lulusan) Kemajuan hasil belajar secara umum sesuai yang diharapkan. Lulusan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad telah ujian akhir nasional dengan kelulusan 100% dan first taker, IPK rata-rata > 3.50 dan diantaranya berhasil menjuarai pertemuan ilmiah berskala nasional dan internasional.
d. Kepuasan lulusan Secara umum lulusan puas dengan pembelajaran yeng telah ditempuh. Hal ini tampak pada hasil kuosioner evaluasi tahunan peserta didik PPDS 1 terhadap proses belajar mengajar. Kegiatan yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran
seperti
tutorial
pagi,
diskusi
multidisiplin,
acara
audit
morbiditas/mortalitas direspon dengan baik oleh para lulusan. Mereka meyakini bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dalam penanganan pasien.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
66
18. Pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan Lulusan dokter spesialis anestesi dapat langsung menjalankan pekerjaannya setelah lulus dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Lulusan telah bekerja dalam beberapa bidang seperti : Rumah sakit, sarana kesehatan lain, mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis II (PPDS II), Program Doktoral (S3) dan menjadi staf pengajar di institusi pendidikan kedokteran. Lulusan bekerja pada instansi antara lain: Pemerintah Daerah, Kementerian Kesehatan, KemenristekDIKTI, TNI/POLRI dan pihak swasta. Lulusan dokter spesialis anestesi UNPAD juga memiliki beberapa alumni yang memiliki prestasi yang menonjol baik nasional, regional dan internasional.
19. Produk program Pendidikan berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Universitas Padjajaran dalam perannya melaksanakan pendidikan juga menghasilkan beberapa karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi maupun internasional. Beberapa buku telah dihasilkan sebagai suatu produk yang dikembangkan sendiri dan diterbitkan oleh penerbit sebagai buku referensi. Namun karya ciptaan tersebut belum semua memiliki hak atas kekayaan intelektual.
20. Analisa SWOT a.
Kekuatan (Strengths) • Memiliki kurikulum yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif • Suasana akademik telah tercipta melalui kegiatan akademik dan nonakademik yang berjalan dan terdokumentasi dengan baik • Memiliki kurikulum unggulan dibidang Neuroanestesi, Intensive Care, Regional Anestesi dan Interventional Pain Management
b. Kelemahan (Weaknesses) • Kegiatan belajar mengajar masih ada yang tidak sesuai jadwal • Jumlah SDM dengan beban kurikulum belum seimbang
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
67
• Kinerja sistem penjaminan mutu dan ealuasi belum optimal c.
Peluang (Opportunities) • Fakultas membuka peluang kerjasama pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat • Rumah sakit memberikan fasilitas sebagai sarana penunjang pendidikan • RS Dr. Hasan Sadikin terakreditasi sebagai rumah sakit pendidikan utama • RS Dr. Hasan Sadikin terakreditasi KARS
d. Ancaman (Threats) • Perubahan kebijakan baik dari Kolegium atau Universitas mengenai pendidikan Dokter Spesialis yang berpeluang mempengaruhi sistem pendidikan • Koordinasi antara Fakultas dan Rumah Sakit berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan dan pelayanan masih belum optimal.
F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi. 1.
Sistem Alokasi Dana Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad membuat Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) setiap tahunnya dalam rapat tahunan. Hasil Rapat berupa RKAT yang berisi Rencana anggaran biaya (RAB) tahunan, pengajuan dana rutin untuk kegiatan pembelajaran serta pengajuan pembelian sarana alat kesehatan yang menunjang proses pendidikan, penelitian, pelayanan, serta pengabdian kepada masyarakat. Hasil rapat tahunan yang berupa RKAT kemudian diajukan kepada FK Unpad. Akan tetapi angaran yang diajukan belum ditindak lanjuti oleh pihak FK Unpad hingga saat ini Dana mandiri peserta didik, beasiswa peserta didik yang berasal dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), dan Kementerian Hukum dan Pertahanan (Kemenhan) secara langsung dibayarkan kepada FK Unpad. Namun dana tersebut tidak disalurkan ke Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
68
2.
Pengelolaan dan Akuntabilitas Penggunaan Dana Pengelolaan dana yang diperoleh dari Usaha sendiri, Pemerintah dan sumber lain telah dikelola dengan baik, dengan membuat laporan pertanggung jawaban internal secara rutin. Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif belum mendapatkan dana yang berasal dari FK Unpad seperti RKAT yang diusulkan setiap tahunnya.
3.
Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya Proses pengadaan barang yang terkait dengan proses pendidikan dilakukan melalui proses pengajuan dari Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif ke Unit Layanan Pengadaan FK Unpad terlebih dahulu dengan membuat usulan ke Wakil Dekan II. Selain itu juga Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif bisa mengajukan usulan pengadaan barang yang berkaitan pelayanan ke Unit Layanan Pengadaan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Pengajuan pengadaan barang sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran Tahunan yang telah dibuat. Pengajuan pengadaan barang yang telah disetujui oleh FK Unpad/RSUP Dr. Hasan Sadikin, akan diproses Unit Layanan Pengadaan, setelah selesai kemudian akan dilakukan serah terima barang. Sehubungan dengan anggaran yang diusulkan tidak pernah terealisasi, pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dikelola secara mandiri dengan memanfaatkan sumber dana yang diperoleh dari Usaha sendiri dan sumber lain. Barang tersebut digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar dan pengembangan para staf.
4.
Pengelolaan, Pemanfaatan, dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan sarana dan prasarana pelayanan yang berada di RSUP Dr. Hasan Sadikin dan merupakan bagian dari sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang merupakan milik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pemeliharaannya menjadi beban RSUP Dr. Hasan Sadikin. Sarana dan prasarana yang terkait dengan pendidikan dan pengadaannya berasal dari dana dari FK Unpad, maka pemeliharaannya menjadi beban FK Unpad namun sampai saat ini bentuk pemeliharaan dan pelaksanaan dari FK Unpad masih belum jelas. Pemeliharaan sarana dan prasarana masih dilakukan secara mandiri oleh Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
69
Sarana dan prasarana di Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad dikelola secara maksimal, baik dari segi pemanfaatan dan perawatannya. Prioritas utama pemanfaatan sarana dan prasarana adalah untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan khususnya untuk peserta didik.
5.
Ketersediaan dan Mutu Gedung, Ruang Kuliah, Laboratorium, Perpustakaan, dll. Untuk menunjang kegiatan pembelajaran, Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad memiliki fasilitas gedung yang lengkap dan secara garis besar dikelompokkan sebagai berikut: a.
Kelompok Kegiatan Pelayanan 1) Ruang Operasi terletak di gedung Instalasi Bedah Sentral lantai 3 terdiri dari : 3 ruang operasi emergency dan 9 ruang operasi elektif. Lantai 4 terdiri dari : 5 ruang operasi elektif, 2 ruang operasi One Day Surgery, 3 ruang tindakan Endoscopy dan 2 ruang tindakan sedasi yang digunakan untuk tindakan intratekal dan ovum pick up. 2) Ruang Post Anesthesia Care Unit terletak di gedung Instalasi Bedah Sentral lantai 3 dan 4 3) Ruang Resusitasi, terletak di lantai 1 ruang Intalasi Gawat Darurat 4) Ruang Intensive Care Unit terletak di gedung Instalasi Bedah Sentral lantai 2 5) Ruang High Care Unit terletak di gedung kemuning lantai 1 6) Ruang Poliklinik Anestesi terletak di gedung instalasi rawat jalan lantai 1 dan 1 poliklinik spesialis di gedung Anggrek 7) Ruang Cath Lab terletak di gedung parahyangan lantai 2 dan gedung Cardiac Centre lantai 6 8) Ruang Brakhiterapi terletak di gedung radiologi intervensi atau radioterapi 9) Ruang CT Scan terletak di departemen Radiologi lantai 1 10) Ruang bersalin Obgyn terletak di gedung instalasi gawat darurat lantai 2 11) Ruang Spect/CT terletak di gedung Departemen Ilmu Kedokteran Nuklir dan Pencitraan Molekuler lantai 1 dan gedung Cardiac Centre lantai basement
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
70
b. Kelompok Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan 1) Ruang Kuliah dengan fasilitas wifi, terletak di dalam departemen anestesiologi dan terapi intensif 2) Ruang Perpustakaan dengan fasilitas wifi, terletak di dalam departemen anestesiologi dan terapi intensif 3) Ruang Sekretariat Publikasi Ilmiah, terletak di dalam departemen anestesiologi dan terapi intensif 4) Ruang Pertemuan 1 dengan fasilitas wifi, terletak di dalam departemen anestesiologi dan terapi intensif 5) Ruang Pertemuan 2 dengan fasilitas wifi, terletak di dalam departemen anestesiologi dan terapi intensif 6) Ruang Pertemuan 3 dengan fasilitas wifi, terletak di dalam departemen anestesiologi dan terapi intensif 7) Ruang Skill Lab 1 dengan fasilitas wifi, terletak di dalam departemen anestesiologi dan terapi intensif 8) Ruang Skill Lab 2 dengan fasilitas wifi, terletak di dalam departemen anestesiologi dan terapi intensif
c.
Kelompok Kegiatan Administrasi 1) Ruang Kepala Departemen 2) Ruang Ketua Program Studi 3) Ruang Sekretariat 4) Ruang Konsulen (setiap staf pengajar, memiliki 1 meja kerja) 5) Kamar jaga konsulen 6) Kamar jaga residen Seluruh ruangan terhubung dengan konektifitas wifi
6.
Fasilitas Komputer dan Pendukung Pembelajaran dan Penelitian Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad memiliki dua skill lab, yaitu tempat peserta didik belajar melakukan tindakan anestesi sebelum ke pasien. Penggunaan skill lab rutin pada peserta didik pada semester 1 dan 2 untuk memberikan keterampilan yang cukup sebelum terjun dalam penanganan pasien. Fasilitas komputer tersedia pada ruang komputer, ruang konference, ruang
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
71
sekretariat, dan kamar jaga yang disertai fasilitas WIFI yang dapat diakses oleh staf pendidik dan peserta didik.
7.
Kesesuaian Dan Kecukupan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana di program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad sudah cukup lengkap, dengan data penggunaan yang tercatat dalam Rencana Strategi Standar 6 poin 6.2.
8.
Keberlanjutan Pengadaan, Pemeliharaan dan Pemanfaatannya Pengadaan sarana dan prasarana di Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif bertujuan untuk: a. Peningkatan keterampilan dan kemampuan peserta program studi b. Peningkatan kualitas pelayananan c. Peningkatan pendayagunaan potensi penelitian dan pengembangan kebijakan dan prosedur pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana di Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif mengikuti mekanisme satu pintu di FK Unpad, maka Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif secara rutin mengajukan usulan pengadaan sarana dan prasarana kepada FK Unpad untuk ikut direncanakan dalam daftar rencana anggaran yang akan diusulkan.
9.
Rancangan Pengembangan Sistem Informasi Sistem informasi adalah hal yang penting untuk menunjang aktifitas akademis di lingkungan Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif, sehubungan dengan pengembangan Program Studi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, menjadi organisasi yang modern dengan tingkat beban kerja yang kompleks sehingga memerlukan kecepatan, validitas dan relevansi data. Pengembangan sistem informasi yang berbasis teknologi diharapkan akan menyediakan data/ informasi yang akurat. Sistem informasi di Program Studi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif pada umumnya dijalankan berbasis komputer sudah mulai dijalankan. Tujuan dari pengembangan sistem informasi berbasis komputer ini diharapkan mampu mengolah data dengan lebih cepat, tepat dan konsisten, serta keamanan data yang lebih terjamin.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
72
Selain itu, tersedia juga fasilitas WIFI, untuk memudahkan penggunaan internet baik untuk para peserta didik maupun staf pengajar dalam rangka mendukung kegiatan pendidikan di lingkungan Program Studi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad.
10. Kecukupan
dan
Kesesuaian
Sumber
Daya,
Sarana
dan
Prasarana
Pendukung Untuk Pemberdayaan Sistem Informasi Dalam rangka mendukung pemberdayaan sistem informasi, Program Studi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif memiliki beberapa peralatan yang tersedia yaitu sistem pengolahan data telah terkomputerisasi, semua komputer telah terhubung dengan internet, akses terhadap perpustakaan elektonik internasional.
11. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi Sistem informasi di Program Studi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif secara langsung diharapkan dapat berjalan efisien dan efektif, dan dimanfaatkan tenaga pendidik serta peserta didik. Manfaat yang diharapkan antara lain: a. Berkurangnya tingkat kesalahan (increased accuracy) b. Mengurangi waktu untuk memperbaiki kesalahan c. Mempercepat waktu tanggap d. Mempercepat waktu penyediaan laporan (informasi) e. Meningkatkan sistem keamanan informasi
12. Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet) Komputer di perpustakaan Program Studi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif bisa digunakan oleh pendidik serta peserta didik. Dengan akses internet ini telah memudahkan bagi civitas akademika untuk mendapatkan informasi, antara lain: a. Bagi peserta didik, memudahkan untuk mendapatkan informasi, literatur dan bertukar informasi seputar akademis baik dengan sesama peserta didik atau dengan pengajar b. Bagi pengajar, memudahkan untuk mendapatkan informasi medis terkini dan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian-penelitian berikutnya.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
73
c. Program Studi telah memiliki website sehingga memungkinkan pihak luar untuk mendapatkan informasi tetang profil, kegiatan yang dilakukan dan kabar – kabar terkini dari program studi ini.
13. Analisa SWOT a. Kekuatan (Strengths) • Sarana dan prasarana serta sistem informasi cukup memadai dalam menunjang pendidikan, pelayanan dan penelitian
b. Kelemahan (Weaknesses) • Pemanfaatan sistem informasi masih belum optimal • Pengelolaan program studi masih sangat tergantung dari dana mandiri dan alumni
c.
Peluang (Opportunities) • Memiliki jejaring intitusi pendidikan dan rumah sakit dengan sarana dan prasarana yang memadai • Fakultas memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan dapat digunakan peserta didik • Pengajuan anggaran sudah satu pintu dan melibatkan program studi dalam perencanaannya • Sudah terdapat sistem informasi RSHS dan Fakultas Kedokteran yang mendukung proses pendidikan • Adanya alumni yang memberikan dukungan berupa sarana, prasarana, serta pendanaan.
d. Ancaman (Threats) • Ketidakpastian dan ketidakjelasan anggaran yang diberikan oleh Fakultas kepada program studi • Sebagian sarana dan prasarana memiliki usia pakai yang sudah lama • Belum terintegrasinya sistem informasi antara program studi, RSHS dan fakultas.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
74
G. Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama 1.
Mutu, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi pemanfaatan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir telah dihasilkan 151 karya ilmiah yang telah dipublikasikan berupa makalah ilmiah, jurnal maupun penelitian. Dari jumlah tersebut, tercatat sebanyak 42 karya ilmiah telah dipublikasikan berskala nasional yang telah terakreditasi, dan 9 karya ilmiah yang telah dipublikasikan secara internasional. Program studi selalu mengacu pada visi, misi dan tujuan program studi pendidikan dokter spesialis anestesi dan terapi intensif untuk menjaga mutu, produktivitas, relevansi sasaran, efisiensi pemanfaatan dana penelitian dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ditujukan untuk peningkatan kemampuan, pengembangan keilmuan dan penerapannya dalam pendidikan dan pelayanan kedokteran. Pengabdian kepada masyarakat diberikan dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat maupun pendidikan kepada masyarakat. Pelayanan kepada masyarakat telah menyatu dalam pelayanan anestesi di Rumah Sakit Pendidikan Utama maupun Rumah sakit jejaring ditambah dengan berbagai kegiatan yang telah dilakukan seperti bakti sosial ataupun menjadi tim bantuan kesehatan. Pendidikan kepada masyarakat secara tidak langsung menyatu dengan pelayanan itu sendiri, selain beberapa kegiatan atau kursus yang melibatkan masyarakat sebagai peserta. Pelayanan kepada masyarakat yang dilaksanakan di rumah sakit jejaring menunjukkan kerjasama yang baik antara program studi dengan instansi lain yang dapat pula digunakan untuk mentransfer dan pembaharuan terkini dari keilmuan anestesi dan terapi intensif. Selain itu optimalisasi SDM dan pelayanan anestesi dapat dilakukan melalui kerjasama dengan rumah sakit jejaring. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir telah dilakukan sebanyak 106 kali yang diikuti oleh seluruh staf pendidik dan peserta didik.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
75
2.
Agenda, Keberlanjutan, Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Program studi telah merencanakan agenda rutin kegiatan ilmiah. Selama ini hasil kegiatan penelitian dipublikasikan dalam bentuk jurnal dalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pelatihanpelatihan yang selama ini dilaksanakan merupakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan erat dengan kegiatan pendidikan anestesi di program studi anestesi universitas Padjadjaran sehingga penerapannya lebih mudah untuk dilaksanakan dan memberikan manfaat baik untuk peserta didik maupun masyarakat.
3.
Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Bersama Staf pendidik dan Peserta didik Sejalan dengan misi program studi anestesiologi dan terapi intensif FK UNPAD dan Tridarma perguruan tinggi, program studi mengintegrasikan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat kedalam kurikulum pendidikan. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir program studi anestesiologi dan terapi intensif FK UNPAD terlibat dalam 106 kegiatan bakti sosial dimana didalamnya melibatkan seluruh tenaga pendidik beserta peserta didik yang ditugaskan secara bergiliran. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan instansi lain dan berlangsung secara berkala. Selain itu, program studi anestesiologi dan terapi intensif FK UNPAD juga melakukan kegiatan penelitian. Seluruh tenaga pendidik bertanggung jawab menjadi pembimbing dalam penelitian yang dilakukan oleh peserta didik. Disamping itu, tenaga pendidik juga melakukan penelitian untuk pengembangan keilmuan khususnya bidang anestesiologi dan terapi intensif.
4.
Banyak dan mutu kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh peserta didik Sebagaimana visi, misi dan tujuan pendidikan, kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peserta didik menjadi hal yang mutlak dilakukan. Tidak hanya sebagai syarat kelulusan, akan tetapi juga diharapkan mampu memberikan sumbangsih terhadap kemajuan ilmu pengetahuan, pengembangan ilmu terapan dan aplikasinya serta meningkatkan mutu dan kualitas dari peserta didik itu sendiri. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan oleh peserta didik,
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
76
mampu memberikan masukan positif terhadap peningkatan kemampuan peserta didik. Di samping itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah memberikan pengalaman tersendiri bagi peserta didik dalam hal komunikasi, pengembangan sikap empati dan afektif di mana hal-hal tersebut tidak akan maksimal bila hanya diajarkan secara formal. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa kegiatan pengabdian masyarakat selama kurun waktu 3 tahun terakhir ini tercatat 106 kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang tidak hanya dilakukan di wilayah Jawa Barat, tetapi telah dilakukan juga di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Walaupun kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di tempat dengan sarana dan prasarana yang terbatas, tetap memperhatikan standar minimal pelayanan anestesi demi keselamatan pasien. Dalam 3 tahun terakhir tercatat sebanyak 18 tenaga pendidik yang memiliki agenda penelitian serta 83 peserta didik yang telah melakukan kegiatan penelitian. Dari penelitian tersebut tercatat beberapa penelitian yang dipublikasikan baik dalam jurnal nasional terakreditasi maupun internasional.
5.
Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat merupakan bukti peningkatan
pemahaman
keilmuan,
peningkatan
kompetensi,
peningkatan
kemampuan komunikasi dan kepekaan sosial. Penelitian, pemecahan permasalahan kesehatan, dan landasan ilmiah anestesiologi dan terapi intensif merupakan bagian dari kompetensi yang diajarkan di samping penguasaan keterampilan itu sendiri.
6.
Banyak dan Mutu Kegiatan Penelitian dan Publikasi Staf pendidik Dalam 3 tahun terakhir tercatat 51 penelitian dan publikasi ilmiah yang telah dilakukan oleh tenaga pendidik, 42 penelitian diantaranya dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi dan 9 penelitian lainnya di jurnal berskala internasional.
7.
Hubungan Kerjasama dan Kemitraan Penelitian dengan Lembaga Dalam dan Luar Negeri Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga dalam dan luar negeri saat ini belum terjalin.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
77
8.
Mutu dan Kurun Waktu Penyelesaian Skripsi/ Tesis/ Disertasi (Termasuk Proses Penulisan Tesis dan Pembimbingannya) Penyusunan karya tulis ilmiah di departemen anestesiologi dan terapi intensif sudah sesuai dengan panduan penulisan karya tulis ilmiah yang dikeluarkan oleh fakultas kedokteran Universitas Padjadjaran. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh peserta didik dan tenaga pendidik di departemen anestesiologi dan terapi intensif telah sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki. Penyelesaian tugas akhir/ skripsi/ tesis/ disertasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses penyelesaian pendidikan. Jumlah peserta didik yang menyelesaikan tugas akhir tepat waktu masih sedikit. Hal yang perlu diperhatikan adalah perencanaan yang baik mengenai kurun waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan satu tesis/ skripsi/ disertasi mulai dari tahap pengajuan proposal, proses pembimbingan sampai dengan penyelesaiannya.
9.
Publikasi Hasil Penelitian, Karya Inovatif, dan Rangkuman Skripsi/ Tesis/ Disertasi Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dihasilkan 151 karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan berupa makalah ilmiah, jurnal maupun penelitian. Dari jumlah tersebut, tercatat sebanyak 42 karya tulis ilmiah telah dipublikasikan dalam jurnal nasional terakreditasi, dan 9 karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan secara internasional.
10. Kerjasama Dengan Instansi yang Relevan Kerjasama dengan instansi yang relevan diharapkan dapat memperluas akses lahan pembelajaran bagi peserta didik. Dengan adanya kerjasama dengan rumah sakit lain yang tersebar diseluruh Indonesia, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemandirian dan keterampilan peserta didik. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir tercatat telah dilakukan 18 kerjasama dengan rumah sakit lain yang tersebar diseluruh Indonesia.
11. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama Proses monitoring dan evaluasi merupakan aspek yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan kerjasama. Hal ini bertujuan untuk menilai apakah proses kerjasama ini telah berjalan sesuai dengan visi, misi dan tujuan program studi. Saat
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
78
ini proses monitoring dan evaluasi telah berjalan dengan adanya tim gugus kendali mutu.
12. Hasil Kerjasama yang Saling Menguntungkan Terkait dengan pemanfaatan rumah sakit daerah sebagai lahan pendidikan, program studi memperoleh berbagai manfaat tidak hanya bagi peserta didik tetapi juga bagi rumah sakit yang menjadi mitra kerjasama. Manfaat yang telah dirasakan antara lain: a. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pengalaman yang lebih banyak sebagai dokter spesialis Anestesi baik dari segi kemampuan klinis maupun manajerial b. Menambah ketrampilan bagi peserta didik c. Meningkatkan jumlah kasus yang ditangani oleh peserta didik d. Pelayanan anestesi di rumah sakit mitra menjadi terbantu dengan adanya peserta didik.
13. Kepuasan pihak-pihak yang bekerja sama Kepuasan pihak-pihak yang bekerja sama terlihat dari adanya umpan balik dari rumah sakit mitra yang menunjukkan kepuasan terhadap kerjasama yang berjalan, selain itu dapat juga dilihat dari adanya keberlanjutan kerjasama antara program studi anestesiologi dan terapi intensif FK Universitas Padjadjaran hingga saat ini.
14. Analisa SWOT a. Kekuatan (Strengths) • Program studi mengelola jurnal nasional yang sudah terakreditasi • Jumlah staf pendidik dan peserta didik yang cukup untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat • Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sudah terintegrasi dengan kurikulum pendidikan • Program studi memiliki unit penelitian dan publikasi ilmiah • Jenis kasus yang bervariasi sebagai sumber penelitian
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
79
• Staf pendidik memiliki agenda penelitian yang terkoordinasi dengan program studi
b. Kelemahan (Weaknesses) • Staf pendidik yang menulis suatu karya ilmiah belum mengurus untuk mendapatkan HAKI • Belum adanya alokasi pada RAB untuk kegiatan penelitian
c. Peluang (Opportunities) • Adanya lembaga sosial yang memiliki agenda pengabdian kepada masyarakat yang membutuhkan dukungan program studi anestesi • Fakultas dan RS pendidikan memiliki lembaga riset • Fakultas dan universitas memiliki komitmen yang tinggi terhadap kegiatan penelitian • Fakultas dan universitas telah membuka kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian nasional dan internasional • Media publikasi nasional dan internasional sebagai sarana publikasi hasil riset dan penelitian maupun makalah ilmiah yang dihasilkan • Fakultas dan universitas mendukung adanya kegiatan penelitian pada staf • Adanya unit publikasi ilmiah dan HAKI di fakultas yang dapat memfasilitasi publikasi dan pendaftaran HAKI • Banyak rumah sakit di Jawa Barat yang dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat • Fakultas memfasilitasi program studi untuk menjalin kerjasama dengan pusat pendidikan atau lembaga di dalam dan luar negeri
d. Ancaman (Threats) • Sumber pendanaan untuk melakukan penelitian tidak konsisten
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
80
BAB II ANALISIS SWOT
A. Analisis Antar Komponen 1.
Analisis SWOT Untuk mengetahui gambaran Program Pendidikan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNPAD/RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dilakukan analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk mengambarkan dan mengevaluasi organisasi berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) organisasi. Faktor internal meliputi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Faktor eksternal meliputi peluang (opportunites) dan ancaman (threats). Analisis dilakukan terhadap tujuh komponen yang mempengaruhi kinerja organisasi, yaitu: a. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaian b. Tata pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu c. Peserta didik dan Lulusan d. Sumberdaya Manusia e. Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik f. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, dan Sistem Informasi g. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Kegiatan ini melibatkan seluruh anggota tim Rencana Strategi yang terdiri dari Kepala Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Ketua Program Studi, Tim Koordinator Bidang Minat, seluruh staf, chief residen, dan peserta didik. Langkah analisis diawali dengan mengindentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman masing-masing komponen. Kemudian pada hasil identifikasi SWOT dilakukan penetapan nilai bobot dan skala yang penilaiannya berdasarkan judgement tim evaluasi. Nilai bobot ditetapkan berdasarkan sbesarnya kontribusi masingmasing komponen terhadap kinerja organisasi. Skala penilaian yang digunakan terdiri atas empat tingkat. Pada hasil identifikasi yang merupakan kekuatan dan peluang, digunakan skala penilaian yang terdiri dari empat tingkat yang terdiri atas: 1) Sangat Baik atau Sangat Berbobot/berpegaruh 2) Baik atau Cukup Berbobot/berpengaruh
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
81
3) Cukup atau Sedikit Berbobot/berpengaruh 4) Kurang atau Tidak Berbobot/berpengaruh Skor pada hasil identifikasi ini bernilai negatif. Selanjutnya, dilakukan pembandingan antara faktor eksternal dan faktor internal. Dari hasil perhitungan tersebut dituangkan dalam diagram cartesius. Gambaran posisi organisasi berdasarkan analisis SWOT dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.1. Anatomi Kuadran
a.
Kuadran I (Pengembangan dan Pertumbuhan) Dalam keadaan ini pengembangan dan pertumbuhan secara agresif sangat dimungkinkan karena organisasi memiliki kekuatan-kekuatan untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada.Pengembangan dan Pertumbuhan ini dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari alternatif-alternatif berikut: 1) Memperluas kerjasama antar institusi di tingkat nasional dan internasional 2) Meningkatkan upaya advokasi pada pimpinan fakultas dan Universitas untuk mendapatkan dukungan maksimal dan berkesinambungan 3) Meningkatkan
suasana
akademik
dan
atmosfer
penelitian
untuk
meningkatkan kualitas lulusan dan meningkatkan produk penelitian dan publikasi
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
82
b. Kuadran II (Stabilisasi / Rasionalisasi) Organisasi/Perusahaan
pada
kuadran
ini
tetap
masih
dapat
berkembang/tumbuh, asal pandai/jeli dalam memilih arena untuk bersaing atas dasar kekuatan yang di milikinya
c.
Kuadran III (Defensif / Penciutan kegiatan) Organisasi yang berada pada kuadran ini, kemungkinan untuk tumbuh/berkembang sudah sangat kecil karena banyak kelemahannya. Dalam kondisi demikian satu- satunya pilihan adalah bertahan sekedar hidup, menjaga agar apa yang sudah ada tidak hilang
d. Kuadran IV (Diversifikasi) Usaha diversifikasi (mengembangkan usaha-usaha baru) mungkin perlu dilakukan apabila peluang-peluang pengembangan lebih lanjut dalam usaha yang sekarang kurang menarik/terbatas.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
83
2. No
Faktor Internal Komponen
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
1
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta Strategi Pencapaiannya.
a. Rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran yang realistis dan saling berkaitan b. Dalam penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran melibatkan seluruh civitas academica, alumni, dan stakeholder c. Visi, misi, dan tujuan PRODI sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat berkaitan dengan pelayanan kesehatan d. Visi, misi, tujuan dan sasaran telah dirumuskan dengan merujuk pada standar pendidikan Nasional, kolegium, Fakultas, dan RSUP Dr. Hasan Sadikin.
a. Tingkat pemahaman visi dan misi oleh sivitas akademika yang belum merata dengan baik b. Sampai saat ini perbandingan tenaga pendidik dan peserta didik masih belum seimbang c. Masih kurangnya tenaga pendidik guru besar saat ini
2
Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu.
a. Memiliki prosedur dan kriteria seleksi jabatan KPS dan SPS b. Memiliki struktur organisasi dan uraian tugas yang jelas c. Terdapat panduan untuk pelaksanaan Monev d. Pengelolaan prodi dilakukan secara transparan, akuntabel, adil, bertanggungjawab, dan kredibel. e. Koordinasi tata pamong sudah berjalan baik f. Memiliki kepemimpinan operasional, organisasi, dan publik yang baik g. Masing-masing individu pada struktur organisasi Program Studi memiliki dedikasi yang tinggi untuk menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
a. Program penjaminan mutu dan evaluasi belum berjalan optimal b. Sistem pengarsipan dan administrasi yang masih belum optimal
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
84
No
Komponen
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
3
Mahasiswa dan Lulusan.
a. Sistem seleksi penerimaan peserta didik baru memiliki a. Perbandingan peserta didik dengan staf pendidik masih belum sesuai standard baku dan objektif b. Peserta didik mempunyai kualitas yang baik b. Jumlah penerimaan peserta didik belum c. Layanan program pendidikan kepada peserta didik untuk konsisten dengan daya tampung membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, c. Angka kelulusan tepat waktu yang masih seni, dan kesejahteraan berjalan dengan baik kurang d. Lulusan dengan IPK cum laude masih kurang
4
Sumber Daya Manusia.
a. Memiliki staf yang memiliki reputasi nasional dan ahli di a. Rasio staf pendidik dan peserta didik bidangnya masih belum sesuai b. Memiliki staf pendidik S3 dan konsultan sub spesialis b. Adanya KPS dan beberapa staf pendidik per divisi yang pensiun c. Memiliki pola rekrutmen yang cukup baik d. Sebagian besar staf berusia muda e. Terdapat upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang baik f. Adanya pengembangan karir staf pendidik departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif g. Monitoring dan evaluasi kinerja staf dan tenaga pendidikan sudah optimal h. Staf pendidik memiliki sertifikasi dan telah mengikuti lokakarya maupun workshop di bidang kependidikan
5
Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana A kademik.
a. Memiliki kurikulum yang sesuai dengan Standar a. Kegiatan belajar mengajar masih ada yang Nasional Pendidikan dan Standar Kompetensi Dokter tidak sesuai jadwal Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif b. Jumlah SDM dengan beban kurikulum b. Suasana akademik telah tercipta melalui kegiatan belum seimbang akademik dan nonakademik yang berjalan dan c. Kinerja sistem penjaminan mutu dan terdokumentasi dengan baik ealuasi belum optimal c. Memiliki kurikulum unggulan dibidang Neuroanestesi, Intensive Care, Regional Anestesi dan Interventional Pain Management
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
85
No
Komponen
Kekuatan (S)
Kelemahan (W) a. Pemanfaatan sistem informasi masih belum optimal b. Pengelolaan Program Studi masih sangat tergantung dari dana mandiri dan alumni a. Staf yang menulis suatu karya ilmiah belum mengurus untuk mendapatkan HAKI b. Belum adanya alokasi pada RAB untuk kegiatan penelitian
6
Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi.
a. Sarana dana prasarana cukup memadai baik fungsi maupun jumlah dalam menunjang pendidikan, pelayanan dan penelitian
7
Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama.
a. Program studi mengelola jurnal nasional yang sudah terakreditasi b. Jumlah staf dan peserta didik yang cukup untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat c. Penelitian dan program pengabdian kepada masyarakat sudah terintegrasi dengan kurikulum pendidikan d. Program studi memiliki unit penelitian dan publikasi ilmiah e. Jenis kasus yang bervariasi sebagai sumber penelitian f. Staf pengajar memiliki agenda penelitian yang terkoordinasi dengan program studi
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
86
3.
Faktor Eksternal
No Komponen 1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta Strategi Pencapaiannya.
a. b.
c.
d.
Peluang (O) Ancaman (T) Penambahan jumlah rumah sakit yang cukup pesat di a. Dukungan sarana dan prasarana dari Rumah Sakit yang belum optimal Indonesia Terbukanya peluang Kerjasama dengan Rumah Sakit b. Perubahan kebijakan di bidang pendidikan dan pelayanan dari pembuat kebijakan yang di Daerah karena kebutuhan Ahli Anestesi yang masih tinggi dan belum meratanya penyebaran dokter memberikan pengaruh dalam pengelolaan Anestesi di Indonesia sistem yang ada Dukungan Pemerintah terhadap penambahan tenaga c. Jumlah pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin sebagai PPK3 semakin berkurang Ahli Anestesi untuk meningkatkan pelayanan Rumah Sakit terhadap masyarakat Kasus di RSUP Dr. Hasan Sadikin sebagai PPK3 cukup bervariasi
2
Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu.
a. Adanya peran dari Fakultas dan Rumah Sakit dalam a. Kurangnya koordinasi antara pimpinan monitoring evaluasi dan penjaminan mutu rumah sakit dan fakultas. b. Adanya masukkan dari alumni untuk pengembangan pengelolaan Prodi c. Dukungan dan binaan manajemen Rumah Sakit terhadap tata kelola Prodi
3
Mahasiswa dan Lulusan.
a. Jumlah alumni yang banyak dapat dimanfaatkan a. Keputusan akhir jumlah peserta didik yang dalam partisipasi alumni untuk kemajuan departemen diterima ditentukan oleh pimpinan b. Kebutuhan dokter spesialis anestesi yang masih tinggi Universitas di Indonesia c. Ikatan alumni sudah terbentuk sehingga memudahkan koordinasi alumni dalam partisipasinya untuk kemajuan departemen
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
87
No
Komponen
Peluang (O)
Ancaman (T)
4
Sumber Daya Manusia.
a. Terbukanya kesempatan dari fakultas untuk a. Kurangnya koordinasi antara Fakultas dan Rumah Sakit dalam kaitan pengembangan peningkatan kualitas sumber daya manusia sumber daya manusia b. Rumah Sakit memberikan kemudahan dalam program b. Tidak ada dukungan dana yang optimal dari peningkatan kualitas sumber daya manusia Fakultas kepada staf yang menjalani tugas c. Terdapat beasiswa dari pemerintah pusat dan instansi lainnya untuk pengembangan sumber daya manusia belajar d. Hubungan yang baik degan instansi pendidikan lain untuk pengembangan sumber daya manusia
5
Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik.
6
Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi.
a. Fakultas membuka peluang kerjasama pendidikan, a. Perubahan kebijakan baik dari Kolegium penelitian dan pengabdian masyarakat atau Universitas mengenai pendidikan b. Rumah sakit memberikan fasilitas sebagai sarana Dokter Spesialis yang berpeluang penunjang pendidikan mempengaruhi sistem pendidikan c. RS Dr. Hasan Sadikin terakreditasi sebagai rumah sakit b. Koordinasi antara Fakultas dan Rumah pendidikan utama Sakit berkaitan dengan pelaksanaan d. RS Dr. Hasan Sadikin terakreditasi KARS dan JCI pendidikan dan pelayanan masih belum optimal a. Memiliki jejaring institusi pendidikan dan rumah sakit a. Ketidakpastian dan ketidakjelasan anggaran dengan sarana dan prasarana yang memadai yang diberikan oleh Fakultas kepada b. Fakultas memiliki sarana dan prasarana yang memadai program studi b. Sebagian sarana dan prasarana memiliki dan dapat digunakan peserta didik usia pakai yang sudah lama c. Pengajuan anggaran sudah satu pintu dan melibatkan program studi dalam perencanaannya c. Belum terintegrasinya sistem informasi d. Sudah terdapat sistem informasi RSHS dan Fakultas antara program studi, RSHS dan fakultas Kedokteran yang mendukung proses pendidikan e. Adanya alumni yang memberikan dukungan berupa sarana, prasarana, serta pendanaan.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
88
No Komponen 7 Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama.
a.
b. c. d.
e.
f. g.
h.
i.
Peluang (O) Ancaman (T) Adanya lembaga-lembaga sosial yang memiliki a. Sumber pendanaan untuk agenda pengabdian kepada masyarakat yang penelitian tidak konsisten membutuhkan dukungan program studi anestesi Fakultas dan RS pendidikan memiliki lembaga riset Fakultas dan universitas memiliki komitmen yang tinggi terhadap kegiatan penelitian Fakultas dan universitas telah membuka kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian nasional dan internasional Media publikasi nasional dan internasional sebagai sarana publikasi hasil riset dan penelitian maupun makalah ilmiah yang dihasilkan Fakultas dan Universitas sangat mendukung adanya kegiatan penelitian pada staf Adanya unit publikasi ilmiah dan HAKI di Fakultas yang dapat memfasilitasi publikasi dan pendaftaran HAKI Banyak rumah sakit di Jawa Barat yang dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Fakultas memfasilitasi program studi untuk menjalin kerjasama dengan pusat pendidikan atau lembaga di dalam dan luar negeri
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
melakukan
Halaman
89
4.
Hasil Analisis SWOT a.
No.
1 a
b
c
d
2 a b c d e f
g
Analisis Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaian Rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran yang realistis dan saling berkaitan Dalam penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran melibatkan seluruh civitas academica, alumni, dan stakeholder Visi, misi, dan tujuan PRODI sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat berkaitan dengan pelayanan kesehatan Visi, misi, tujuan dan sasaran telah dirumuskan dengan merujuk pada standar pendidikan Nasional, kolegium, Fakultas, dan RSUP Dr. Hasan Sadikin. Sub Jumlah Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu Memiliki prosedur dan kriteria seleksi jabatan KPS dan SPS Memiliki struktur organisasi dan uraian tugas yang jelas Terdapat panduan untuk pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan prodi dilakukan secara transparan, akuntabel, adil, bertanggungjawab, dan kredibel.
Bobot Bobot Skala Faktor Subfaktor Penilaian c a b 4 3 2 1
Nilai axbxc
0,1 0,4
0,160
4
0,3
3
0,090
0,2
3
0,060
0,1
3
0,030
1
0,340
0,15
Koordinasi tata pamong sudah berjalan baik Memiliki kepemimpinan operasional, organisasi, dan publik yang baik Masing-masing individu pada struktur organisasi Program Studi memiliki dedikasi yang tinggi untuk menjalankan tugas dan tanggungjawabnya Sub Jumlah
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
0,1
3
0,045
0,15
3
0,068
0,1
2
0,030
0,2
3
0,090
0,1
3
0,045
0,15
3
0,068
0,2
3
0,090
1
0,435
Halaman
90
No. 3 a b c
d
4 a b c d e
f g h
5
a
b
c
Kekuatan Mahasiswa dan Lulusan Sistem seleksi penerimaan peserta didik baru memiliki standard baku dan objektif Peserta didik mempunyai kualitas yang baik Peserta didik mempunyai reputasi yang baik Layanan program pendidikan kepada peserta didik untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan berjalan dengan baik Sub Jumlah Sumber Daya Manusia Memiliki staf yang memiliki reputasi nasional dan ahli di bidangnya Memiliki pola rekrutmen yang cukup baik Sebagian besar staf berusia muda Terdapat upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang baik Adanya pengembangan karir staf pendidik departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Monitoring dan evaluasi kinerja staf dan tenaga pendidikan sudah optimal Staf pendidik memiliki sertifikasi dan telah mengikuti lokakarya maupun workshop di bidang kependidikan Memiliki staf pendidik S3 dan konsutan sub spesialis per divisi Sub Jumlah Kurikulum Pembelajaran dan Suasana Akademik Memiliki kurikulum yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Suasana akademik telah tercipta melalui kegiatan akademik dan nonakademik yang berjalan dan terdokumentasi dengan baik Memiliki kurikulum unggulan dibidang Neuroanestesi, Intensive Care, Regional Anestesi dan Interventional Pain Management Sub Jumlah
Bobot Bobot Skala Faktor Subfaktor Penilaian c a b 4 3 2 1 0,2 0,4
3
0,2
Nilai axbxc
0,240 2
0,080
0,1
3
0,060
0,3
3
0,180
1
0,560
0,2 0,3
3
0,180
0,3 0,05
3
0,180 0,020
0,3
3
0,180
0,1
3
0,060
0,05
3
0,030
0,1
3
0,060
0,05
3
0,030
2
1
0,580
0,2
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
0,4
0,3
0,3
4
0,320
3
0,180
2
1
0,120 0,620
Halaman
91
No.
6 a
7 a b
c d e f
Kekuatan
Bobot Bobot Skala Faktor Subfaktor Penilaian c a b 4 3 2 1
Pembiayaan, Sarana dan Prasarana dan Sistem informasi Sarana dan prasarana cukup memadai baik fungsi maupun jumlah dalam menunjang pendidikan, pelayanan dan penelitian Sub Jumlah Penelitian, Pengabdian Pada Masyarakat Program studi mengelola jurnal nasional yang sudah terakreditasi Jumlah staf dan peserta didik yang cukup untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat Penelitian dan program pengabdian kepada masyarakat sudah terintegrasi dengan kurikulum pendidikan Program studi memiliki unit penelitian dan publikasi ilmiah Jenis kasus yang bervariasi sebagai sumber penelitian Staf pengajar memiliki agenda penelitian yang terkoordinasi dengan program studi Sub Jumlah
Nilai axbxc
0,05 1
3
0,150
1
0,150
0,1 0,1
1
3
0,030
0,1
4
0,040
0,3
4
0,120
0,1
3
0,030
0,3
3
0,090
0,1
3
0,030
1
0,340
Keterangan : Skala Penilaian (4) Sangat Baik atau Sangat Berbobot/berpegaruh (3) Baik atau Cukup Berbobot/berpengaruh (2) Cukup atau Sedikit Berbobot/berpengaruh (1) Kurang atau Tidak Berbobot/berpengaruh
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
92
b. Analisis Kelemahan (Weaknesses)
No.
1 a
b c 2 a b 3 a b c d 4 a
5 a b c
Kelemahan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaian Tingkat pemahaman visi dan misi oleh civitas academica yang belum merata dengan baik Sampai saat ini perbandingan staf pendidik dan peserta didik masih belum seimbang Staf pendidik guru besar masih kurang Sub Jumlah Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu Program penjaminan mutu dan evaluasi belum berjalan optimal Sistem pengarsipan dan administrasi yang masih belum optimal Sub Jumlah Mahasiswa dan Lulusan Jumlah perbandingan total peserta didik dengan staf pendidik masih belum sesuai Penerimaan peserta didik belum konsisten dengan daya tampung Angka kelulusan tepat waktu yang masih kurang Lulusan dengan IPK cum laude masih kurang Sub Jumlah Sumber Daya Manusia Rasio staf pendidik dan peserta didik masih belum sesuai Sub Jumlah Kurikulum Pembelajaran dan Suasana Akademik Kegiatan belajar mengajar masih ada yang tidak sesuai jadwal Jumlah SDM dengan beban kurikulum belum seimbang Kinerja sistem penjaminan mutu dan ealuasi belum optimal Sub Jumlah
Bobot Bobot Skala Faktor Subfaktor Penilaian c a b 4 3 2 1
Nilai axbxc
0,1 0,4
3
0,120
0,3
3
0,090
0,3 1
3
0,090 0,300
0,6
3
0,270
0,15
0,4
2
1
0,120 0,390
0,2 0,4
4
0,4
0,320 3
0,240
0,1
2
0,040
0,1
2
0,040
1
0,640
0,2 1
4
0,800
1
1,800
0,2
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
0,3 0,4 0,3
3
0,180
4
0,320 3
0,180
1
0,680
Halaman
93
No.
6 a b
7 a b
Kelemahan Pembiayaan, Sarana dan Prasarana dan Sistem informasi Pemanfaatan sistem informasi masih belum optimal Pengelolaan Program Studi masih sangat tergantung dari dana mandiri dan alumni Sub Jumlah Penelitian, Pengabdian Pada Masyarakat Para staf yang menulis suatu karya ilmiah belum mengurus untuk mendapatkan HAKI Belum adanya alokasi pada RAB untuk kegiatan penelitian Sub Jumlah
Bobot Bobot Skala Faktor Subfaktor Penilaian c a b 4 3 2 1
Nilai axbxc
0,05 0,25 0,75
2
0,025 0,113
3
1
0,138
0,1 0,7 0,3
2 2
1
0,140 0,060 0,200
Keterangan : Skala Penilaian (4) Sangat Baik atau Sangat Berbobot/berpegaruh (3) Baik atau Cukup Berbobot/berpengaruh (2) Cukup atau Sedikit Berbobot/berpengaruh (1) Kurang atau Tidak Berbobot/berpengaruh
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
94
c.
No.
1 a
b
c
d
2 a b c 3 a b c
Analisis Peluang (Opportunities)
Peluang Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaian Penambahan jumlah rumah sakit yang cukup pesat di Indonesia Terbukanya peluang Kerjasama dengan Rumah Sakit di Daerah karena kebutuhan Ahli Anestesi yang masih tinggi dan belum meratanya penyebaran dokter Anestesi di Indonesia Dukungan Pemerintah terhadap penambahan tenaga Ahli Anestesi untuk meningkatkan pelayanan Rumah Sakit terhadap masyarakat Kasus di RSUP Dr. Hasan Sadikin sebagai PPK3 cukup bervariasi Sub Jumlah Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu Adanya peran dari Fakultas dan Rumah Sakit dalam monitoring evaluasi dan penjaminan mutu Adanya masukkan dari alumni untuk pengembangan pengelolaan Prodi Dukungan dan binaan manajemen Rumah Sakit terhadap tata kelola Prodi Sub Jumlah Mahasiswa dan Lulusan Jumlah alumni yang banyak dapat dimanfaatkan dalam partisipasi alumni untuk kemajuan bagian Kebutuhan dokter spesialis anestesi yang masih tinggi di Indonesia Ikatan alumni sudah terbentuk sehingga memudahkan koordinasi alumni dalam partisipasinya untuk kemajuan departemen Sub Jumlah
Bobot Bobot Skala Faktor Subfaktor Penilaian c a b 4 3 2 1
Nilai axbxc
0,1 0,1
3
0,030
0,3
3
0,090
0,15
0,45
0,045
3 4
0,180
1
0,345
0,15 0,4
3
0,2
0,180 2
0,4
3
0,060 0,180
1
0,420
0,2
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
0,4 0,4 0,2
0,240
3 4
0,320 3
0,120
1
0,680
Halaman
95
No. 4 a
b
c
d
5 a b c d
6 a
b
c
d
e
Peluang Sumber Daya Manusia Terbukanya kesempatan dari fakultas untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Rumah Sakit memberikan kemudahan dalam program peningkatan kualitas sumber daya manusia Terdapat beasiswa dari pemerintah pusat dan instansi lainnya untuk pengembangan sumber daya manusia Hubungan yang baik degan instansi pendidikan lain untuk pengembangan sumber daya manusia Sub Jumlah Kurikulum Pembelajaran dan Suasana Akademik Fakultas membuka peluang kerjasama pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat Rumah sakit memberikan fasilitas sebagai sarana penunjang pendidikan RS Dr. Hasan Sadikin terakreditasi sebagai rumah sakit pendidikan utama RS Dr. Hasan Sadikin terakreditasi KARS dan JCI Sub Jumlah Pembiayaan, Sarana dan Prasarana dan Sistem informasi Memiliki jejaring institusi pendidikan dan rumah sakit dengan sarana dan prasarana yang memadai Fakultas memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan dapat digunakan peserta didik Pengajuan anggaran sudah satu pintu dan melibatkan program studi dalam perencanaannya Sudah terdapat sistem informasi RSHS dan Fakultas Kedokteran yang mendukung proses pendidikan Adanya alumni yang memberikan dukungan berupa sarana, prasarana, serta pendanaan. Sub Jumlah
Bobot Bobot Skala Faktor Subfaktor Penilaian c a b 4 3 2 1 0,2
Nilai axbxc
0,3
3
0,180
0,3
3
0,180
0,3
3
0,180
0,1
2
1
0,040 0,580
0,2 0,2
3
0,120
0,4
4
0,320
0,3
4
0,240
0,1
3
0,060
1
0,740
0,05
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
0,3
3
0,045
0,3
3
0,045
0,1
0,2
0,1
2
3
0,010
0,030
2
1
0,010 0,140
Halaman
96
No.
7
a
b c
d
e
f
g
h
i
Peluang Penelitian, Pengabdian Pada Masyarakat Adanya lembaga-lembaga sosial yang memiliki agenda pengabdian kepada masyarakat yang membutuhkan dukungan program studi anestesi Fakultas dan RS pendidikan memiliki lembaga riset Fakultas dan universitas memiliki komitmen yang tinggi terhadap kegiatan penelitian Fakultas dan universitas telah membuka kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian nasional dan internasional Media publikasi nasional dan internasional sebagai sarana publikasi hasil riset dan penelitian maupun makalah ilmiah yang dihasilkan Fakultas dan Universitas sangat mendukung adanya kegiatan penelitian pada staf Adanya unit publikasi ilmiah dan HAKI di Fakultas yang dapat memfasilitasi publikasi dan pendaftaran HAKI Banyak rumah sakit di Jawa Barat yang dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Fakultas memfasilitasi program studi untuk menjalin kerjasama dengan pusat pendidikan atau lembaga di dalam dan luar negeri Sub Jumlah
Bobot Bobot Skala Faktor Subfaktor Penilaian c a b 4 3 2 1
Nilai axbxc
0,1
0,1
4
0,040
0,2
4
0,080
0,1
4
0,040
0,1
3
0,030
0,1
4
0,040
0,1
4
0,040
0,1
4
0,040
0,1
3
0,030
0,1
3
0,030
1
0,370
Keterangan : Skala Penilaian (4) Sangat Baik atau Sangat Berbobot/berpegaruh (3) Baik atau Cukup Berbobot/berpengaruh (2) Cukup atau Sedikit Berbobot/berpengaruh (1) Kurang atau Tidak Berbobot/berpengaruh
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
97
d. Analisis Ancaman (Threats)
No.
1 a
b
c
2 a 3 a
4 a b
5
a
b
Ancaman Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaian Dukungan sarana dan prasarana dari Rumah Sakit yang belum optimal Perubahan kebijakan di bidang pendidikan dan pelayanan dari pembuat kebijakan yang memberikan pengaruh dalam pengelolaan sistem yang ada Jumlah pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin sebagai PPK3 semakin berkurang Sub Jumlah Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu Kurangnya koordinasi antara pimpinan rumah sakit dan fakultas. Sub Jumlah Mahasiswa dan Lulusan Keputusan akhir jumlah peserta didik yang diterima ditentukan oleh pimpinan Universitas Sub Jumlah Sumber Daya Manusia Kurangnya koordinasi antara Fakultas dan Rumah Sakit dalam kaitan pengembangan sumber daya manusia Tidak ada dukungan dana yang optimal kepada staf yang menjalani tugas belajar Sub Jumlah Kurikulum Pembelajaran dan Suasana Akademik Perubahan kebijakan baik dari Kolegium atau Universitas mengenai pendidikan Dokter Spesialis yang berpeluang mempengaruhi sistem pendidikan Koordinasi antara Fakultas dan Rumah Sakit berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan dan pelayanan masih belum optimal Sub Jumlah
Bobot Bobot Skala Faktor Subfaktor Penilaian c a b 4 3 2 1
Nilai axbxc
0,1 0,4
3
0,120
0,3
3
0,090
0,3
3
0,090
1
0,300
0,15 1
2
1
0,300 0,300
0,2 1
3
0,600
1
0,600
0,2 0,5
2
0,200
0,5
2
0,200
1
0,400
0,2
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
0,6
3
0,360
0,4
3
0,240
1
0,600
Halaman
98
No.
6 a b c
7 a
Ancaman Pembiayaan, Sarana dan Prasarana dan Sistem informasi Ketidakpastian dan ketidakjelasan anggaran yang diberikan oleh Fakultas kepada program studi Sebagian sarana dan prasarana memiliki usia pakai yang sudah lama Belum terintegrasinya sistem informasi antara program studi, RSHS dan fakultas Sub Jumlah Penelitian, Pengabdian Pada Masyarakat Sumber pendanaan untuk melakukan penelitian tidak konsisten Sub Jumlah
Bobot Bobot Skala Faktor Subfaktor Penilaian c a b 4 3 2 1
Nilai axbxc
0,05 0,5 0,3 0,2
4
0,100 3
0,045 2
1
0,020 0,165
0,1 1
2
1
0,200 0,200
Keterangan : Skala Penilaian (4) Sangat Baik atau Sangat Berbobot/berpegaruh (3) Baik atau Cukup Berbobot/berpengaruh (2) Cukup atau Sedikit Berbobot/berpengaruh (1) Kurang atau Tidak berbobot/berpengaruh
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
99
Rekapitulasi Hasil Penghitungan SWOT No 1
2
Komponen Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta Strategi Pencapaiannya. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu.
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
Peluang (O)
Ancaman (T)
0,340
0,300
0,345
0,300
0,435
0,390
0,420
0,300
3
Mahasiswa dan Lulusan.
0,560
0,640
0,680
0,600
4
Sumber Daya Manusia.
0,580
0,800
0,580
0,400
0,620
0,680
0,740
0,600
0,150
0,138
0,140
0,165
0,340
0,200
0,370
0,200
3,025
3,148
3,275
2,565
5 6 7
Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi. Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama. TOTAL
Sumbu X (Faktor Internal) : S - W = 3,025 – 3,148 = - 0,123 Sumbu Y (Faktor Eksternal) : O - T = 3,275 – 2,765 = + 0,710
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
100
d. Gambaran Posisi Kuadran Peluang 0.75 II Stabil
I Growth
Aggressive Maintenance Stabil
Selective Maintenance
Rapid Growth
X
Kekuatan
0 -0.75
Kelemahan
0
Conglomerat Diversification
Turn Arround Giurella
0.75
Nice Concentric Diversification III Defensif
Y
IV Diversifikasi
-0.75 Ancaman
Gambar 2.2 Posisi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif Kuadran Hasil Penghitungan SWOT
Anatomi Kuadran : 1. Kuadran I
: Pengembangan dan Pertumbuhan
2. Kuadran II
: Stabilisasi dan Konsolidasi Intern
3. Kuadran III
: Bertahan
4. Kuadran IV
: Diversifikasi produk
Dari gambar kuadran analisis SWOT, program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif berada di Kuadran II yang termasuk Stabilisasi / Rasionalisasi. Pada posisi ini, program studi masih dapat berkembang / tumbuh, asalkan memiliki strategi yang tepat, teliti dan jeli dalam memilih arena untuk pengembangan diri atau bersaing atas dasar kekuatan yang dimiliki, dan cukup pandai dalam memanfaatkan peluang yang ada. Program studi harus melakukan aggressive maintenance mengingat peluang yang didapatkan masih cukup banyak untuk optimalkan. Program studi harus dapat
mengurangi
kelemahan
yang ada dengan
mengoptimalkan kekuatan dan peluang yang ada. Meskipun ancaman yang ada tidak banyak, tetap diperlukan strategi dalam mencegahnya dengan memanfaatkan peluang dan kekuatan yang ada.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
101
B. Strategi dan Pengembangan Berdasarkan hasil analisis SWOT, program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif menggunakan prinsip Aggressive maintenance di mana, untuk mengurangi kelemahan yang ada dengan memanfaatkan peluang yang ada semaksimal mungkin dengan mempertimbangkan kekuatan yang dimiliki. Oleh sebab itu, dirumuskan strategi sebagai berikut : 1. Meningkatkan peluang kerjasama Pendidikan dan Penelitian dengan institusi nasional dan internasional 2. Melakukan pemetaan menyeluruh terhadap masa studi, jumlah rotasi / stase, jumlah dan varisasi kasus, dan jumlah peserta didik 3. Memperbaiki program penjaminan mutu internal yang komprehensif, obyektif dan berkesinambungan 4. Melakukan pemetaan kebutuhan dan beban kerja staf pengajar / staf pendidik dan tenaga kependidikan terkait dengan sinkronisasi terhadap pendidikan, penelitian dan pelayanan / pengabdian kepada masyarakat, dengan sistem evaluasi yang efektif, efisien dan terpadu yang berlandaskan pengembangan sumber daya manusia 5. Memperbaiki dan meningkatkan sistem informasi dan administrasi pada pendidikan, pelayanan dan penelitian yang efektif, efisien dan terpadu serta menyeluruh, termasuk pendanaan, dan sarana dan prasarananya
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
102
SASARAN
STRATEGI PENCAPAIAN
STRATEGI
1
2
SASARAN MUTU
-
Target
Target
Target
Target
2017
2018
2019
2020
Persentase lulus tepat waktu Persentase lulus ujian tulis BOARD Nasional pada kesempatan pertama - Lulus ujian OSCE Nasional pada kesempatan pertama - Lulus ujian lisan Nasional pada kesempatan pertama - Lulusan dengan IPK ≥ 3,50 - Rasio pendidik dan peserta didik.
40%
50%
60%
70%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
50%
60%
70%
80%
1:4
1:4
1:4
1:3
-
Jumlah pendidik yang memiliki pendidikan konsultan dan sedang mengikuti pendidikan konsultan.
100%
100%
100%
100%
-
Jumlah pendidik yang ditugaskan untuk mengikuti pendidikan S3 (orang per tahun).
2
2
2
2
0
1
0
1
80%
90%
100%
100%
1
1
2
2
-
-
-
Penambahan jumlah Guru besar (orang per tahun) Jumlah pendidik yang memiliki kualifikasi trainer baik Nasional maupun Internasional Berpartisipasi sebagai penyaji makalah ilmiah dalam acara pertemuan Nasional atau Internasional bagi setiap pendidik per tahun.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
103
3
4
-
Tersusunnya satu pohon penelitian (kumulatif)
1 divisi
2 divisi
3 divisi
4 divisi
-
Menjalin kerjasama dengan center Internasional (per tahun).
1
1
1
1
-
Persentase ketepatan waktu dalam penyelesaian rotasi pendidikan.
70%
80%
90%
100%
-
Terealisasinya sarana dan prasarana pelayanan sesuai dengan yang direncanakan.
10%
20%
30%
40%
-
Rekrutmen dan penempatan pendidik untuk mencapai kecukupan tenaga pendidik pada subdivisi dan untuk memenuhi rasio pendidik dan peserta didik program studi (orang per tahun)
2
2
2
2
-
Terakreditasi dengan nilai A oleh Lam-PT-Kes √
-
-
-
Jumlah
minimal
publikasi
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
penelitian setiap pendidik di majalah
ilmiah
Nasional
dan/atau Internasional per tahun
5
-
-
Jumlah minimal pengabdian masyarakat bagi setiap staf Pendidik per tahun Jumlah minimal pengabdian masyarakat bagi peserta didik selama pendidikan
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
104
Penjabaran RENSTRA dalam Kegiatan Pencapaian
Tahap I. 2016-2017 : Mempersiapkan landasan pendidikan yang berkualitas, terukur dan berkesinambungan sebagai dasar untuk mampu meletakkan dasar penelitian yang unggul.
Tahap II. 2017-2018 : Pelaksanaan penelitian dan pendidikan pada berbagai bidang unggulan dan bekerja sama secara multidisiplin untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien menjadi pelayanan prima berstandar internasional. Merevisi kurikulum (implementasi modul yang dimodifikasi), merevisi buku panduan agar sesuai dengan acuan dari Fakultas, dan Dikti, merevisi pedoman pelayanan pasien.
Tahap III. 2018-2019 : Penguatan diseminasi dan implementasi hasil penelitian unggulan bagi terwujudnya pelayanan prima. Dibuat panduan pengajuan dan pelaksanaan penelitian untuk menyediakan data dasar epidemiologi pelayanan dan pendidikan di Program Studi dan Departemen, menugaskan kepada koordinator penelitian untuk meyediakan judul – judul penelitian epidemiologis yang berkualitas. Membuat kurikulum bersama sama dengan Prodi-Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif seluruh Indonesia yang berdasarkan sistem divisi dan modul yang terintegrasi. Meningkatkan kemampuan monitoring dan sistem evaluasi pendidikan serta penjaminan mutu dari sistem pendidikan di Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Tahap IV. 2019-2020 : Monitoring dan evaluasi dan penjaminan mutu dari program penelitian dan pendidikan yang telah dilakukan revisi – revisi. Dilakukan analisis ulang untuk kemungkinan perbaikan sesuai dengan kebutuhan saat itu.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
105
FORMULIR KEBIJAKAN
Masalah
Sebab
Pemecahan
Kebijakan
Rencana Pencapaian
Jumlah
tenaga Pengangkatan
pengajar kurang
staf
Depdiknas
Pengajuan
Regenerasi
2015-2019
kebutuhan staf sesuai
Penambahan staf 2
dari Bagin ke kebutuhan
orang/tahun
Fakultas
terbatas Kebijakan
Bagian banyak
zero growth
mengangkat staf muda
Motivasi
dan Sibuk dengan Mengurangi
kinerja
staf pelayanan
Komitmen
Berikut merupakan
seluruh
aktifitas
staf contoh reward yang
untuk mengajar anestesi yang pengajar dalam untuk kurang
menerapkan
pelayanan
lebih
diusulkan : 1.Diberi kesempatan
menjanjikan
system
point melanjutkan sekolah
secara
reward
yang ke
financial.
disepakati
jenjang
yang
dan lebih tinggi
melaksanakan
2.Dibebaskan
biaya symposium /
Tuntutan
Kehadiran
kewajiban
pelayanan
dimasukkan
mengajar sesuai workshop
prima
dalam system dengan jadwal
dari
ataupun
kongres
point reward Penghargaan terhadap
Untuk
kegiatan
kegiatan
mengajar
belajar
setiap
mengajar Kurang
dimasukkan
Pembagian
kedalam
tugas
untuk system
point
reward,
yang
pendidikan
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
106
yang
belum dinilai
terperinci
outcome bukan asal hadir tapi tidak ada yang dikerjakan
Membuat perincian tugas Tidak
adanya Pembagian
penanggung jawab
tugas
Penunjukkan
belum penanggung
sarana jelas
jawab
dan prasarana
Diterbitkannya SK
Kepala setiap
saran Bagian
dan prasarana
Adanya SK untuk penanggung
jawab sarana dan
mengenai
prasarana
penanggung jawab
sarana
dan prasarana Revisi
Perbedaan
Kurangnya
antara
perhatian staf kurikulum
kurikulum modul
dan pengajar yang terhadap
digunakan dalam
secara berkala
Bagian
Adanya
buku
menentukan
pedoman
revisi kurikulum pelaksanaan mengacu kepada panduan pendidikan kebutuhan
kurikulum
dengan
system
modul pada tahun
proses yang baru
belajar-mengajar
Disampaikan
Bagian
2008
dalam
setiap menerbitkan
rapat
besar buku
bagian
yang
dievaluasi
akan setiap
panduan tahun
Pendidikan untuk S0,S1,PPDS-1
Staf masih ada Staf pengajar Staf yang
belum berhalangan
pengajar Bagian
memprioritask
saat an
Setiap tahun 1 orang
mewajibkan staf staf yang mengikuti
untuk pengajar
untuk kursus Pekerti dan
mengikuti
pada
Pekerti dan AA
pelaksanaan
mengikuti
mengikuti
kursus
kursus
kursus
tersebut
AA
Pekerti
dan AA
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
107
Belum
ada Minimal setiap Bagian
Semua staf memiliki
jadwal Pekerti staf
mengusahakan
dan AA lagi
buku
mempunyai
buku akta V pada
panduan setiap tahunnya
buku panduan belajar-mengajar proses belajar (akta V) mengajar untuk dibaca
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
108
BAB III PENUTUP
Rencana Strategi ini disusun berdasarkan situasi dan kondisi pada program studi Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif secara berkesinambungan dan disusun dengan mempertimbangkan isi dari program kerja dan dokumen yang dibutuhkan dalam standarisasi Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif. Sistem Rencana Strategi menjadi dasar dalam pengembangan strategi dan pengembangan serta landasan dalam penyusunan Rencana Strategi dan Pengembangan (RENSTRA) program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNPAD/RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Rencana Strategi ini juga bermanfaat untuk meningkatkan self awareness terhadap situasi dan kondisi yang ada sehingga ke depannya dapat dilakukan berbagai langkah kebijakan yang dianggap perlu untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman, sehingga dapat meraih apa yang telah dicita-citakan dalam visi dan misinya dan perwujudan visi misi terlaksanan atas dukungan semua pihak yang telah bekerja secara professional untuk mencapai masa datang yang lebih baik.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
109
REFERENSI
Republik Indonesia; Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembar Negara RI Tahun 2003 nomor 78), Jakarta 2003 Republik Indonesia; Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembar Negara RI Tahun 2004 nomor 116), Jakarta 2004 Republik Indonesia; Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembar Negara RI Tahun 2012 nomor 158), Jakarta 2012 Republik Indonesia; Undang-undang nomor 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran (Lembar Negara RI Tahun 2013 nomor 132), Jakarta 2013 Republik Indonesia; Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2005 nomor 41), Jakarta 2005 Republik Indonesia; Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan PP no 19 tahun 2005 (Lembar Negara RI Tahun 2013 nomor 71), Jakarta 2013 Republik Indonesia; Peraturan Pemerintah nomor 04 tahun 2014 tentang Penyelenggara Pendidikan Tinggi dan Pengelola Perguruan Tinggi (Lembar Negara RI Tahun 2014 nomor 16), Jakarta 2014 Republik Indonesia; Peraturan Presiden nomor 30 tahun 2014 tentang Statuta Universitas Padjadjaran (Lembar Negara RI Tahun 2014 nomor 100), Jakarta 2014 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara RI Tahun 2014 nomor 769), Jakarta 2014 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 50 tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Berita Negara RI Tahun 2014 nomor 788), Jakarta 2014 Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2005 tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Jakarta 2005
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
vi
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2005 tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Jakarta 2010 Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia; Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi, Jakarta 2002 Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia; Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi, Jakarta 2000 Departemen
Kesehatan
Republik
519/MENKES/PER/III/2011
Indonesia; tentang
Peraturan Pedoman
Menteri
Kesehatan
Penyelenggaraan
nomor
Pelayanan
Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit, Jakarta 2011 Konsil Kedokteran Indonesia; Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia nomor 11 tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia (Berita Negara RI Tahun 2013 nomor 342), Jakarta 2012 Konsil Kedokteran Indonesia; Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia nomor 10 tahun 2012 tentang Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia (Berita Negara RI Tahun 2013 nomor 341), Jakarta 2012 Konsil Kedokteran Indonesia; Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia nomor 14 tahun 2013 tentang Adaptasi Dokter dan Dokter Gigi Warga Negara Asing (Berita Negara RI Tahun 2014 nomor 297), Jakarta 2013 Konsil Kedokteran Indonesia; Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia nomor 17 tahun 2013 tentang Registrasi Sementara dan Registrasi Bersyarat Bagi Dokter dan Dokter Gigi Warga Negara Asing (Berita Negara RI Tahun 2014 nomor 298), Jakarta 2013 Konsil Kedokteran Indonesia; Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia nomor 17 tahun 2012 tentang Penyelenggara Program Adaptasi Dokter dan Dokter Gigi Warga Negara Indonesia Lulusan Luar Negeri (Berita Negara RI Tahun 2012 nomor 452), Jakarta 2012 Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif; Buku Katalog Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, KARI 2008
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
vii
Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif; Buku Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, KARI 2008 WFME office, University of Copenhagen; Postgraduated Medical Education.WFME Global Standards for Quality Improvement, Denmark 2003 ACGME Program Requirements for Graduate Medical Education in Clinical Informatics (Review Committees for Anesthesiology, Diagnostic Radiology, Emergency Medicine, Family Medicine, Internal Medicine, Medical Genetics, Pathology, Pediatrics, or Preventive Medicine) approved February 3, 2014 The American Board of Anesthesiology, inc. The First Step Toward Board Certification and Maintenance of Certification in Anesthesiology. AMABS 2013 ACGME Program Requirements for Graduate Medical Education in Anesthesiology. Effective: July 1, 2008 Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran; Buku Alumni “Moments to Remembers”, Surabaya 2013 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo; Buku Profil dan Panduan Informasi RS Pendidikan RSUD Dr. Soetomo, Surabaya 2014 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran; Buku Program Pendidikan Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Surabaya 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran; Buku Panduan Pendidikan Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Surabaya 2011 Konsil Kedokteran Indonesia; Buku Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia, Jakarta 2012 Konsil Kedokteran Indonesia; Buku Standar Kompetensi Dokter Indonesia, Jakarta 2012
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016
Halaman
viii