Conference on Management and Behavioral Studies (CMBS) 2014 Program Studi S-1 Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara ISBN NO 978-602-71601-0-1
PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL DAN KOMITMEN ORGANISASI AUDITOR INTERNAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus Pada Inspektorat Kabupaten Purwakarta)
R. Ait Novatiani & Taofik Mustofa Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama - Bandung Email :
[email protected]
Abstrak Pengawasan keuangan daerah merupakan tugas dari Inspektorat daerah. Pada kenyataannya masih terjadi kelalaian kinerja auditor internal Inspektorat, sehingga menyebabkan kerugian keuangan daerah. Diperlukan sikap profesionalisme dan komitmen organisasi dari auditor internal untuk dapat menciptakan kinerja auditor internal yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor internal dan komitmen organisasi auditor internal terhadap kinerja auditor internal. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian assosiatif yang bersifat kausal. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan metode simple random sampling dengan mengambil sampel sebanyak 23 orang auditor internal. Pengujian statistik menggunakan analisis regresi linear berganda, analisis koefisien korelasi dan analisis koefisien determinasi, dimana pengaruh parsial diuji dengan menggunakan uji t dan pengaruh simultan diuji dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa profesionalisme auditor internal dan komitmen organisasi auditor internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal yang dilihat dari Fhitung sebesar 15,636 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,493, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Kata Kunci : Profesionalisme Auditor Internal, Komitmen Organisasi Auditor Internal, dan Kinerja Auditor Internal
THE EFFECT OF INTERNAL AUDITORS PROFESSIONALISM AND ORGANIZATIONAL COMMITMENT INTERNAL AUDITORS TO INTERNAL AUDITORS PERFORMANCE (Case studies at Inspectorate Purwakarta)
R. Ait Novatiani & Taofik Mustofa Widyatama University, Economics Faculty – Bandung Email :
[email protected]
Abstract Regional financial control is the task of the Inspectorate.In fact still happening negligence Inspectorate internal auditor performance, thereby causing loss regional finance. Required professionalism and commitment of the organization's internal auditors to be able to create an internal auditor 's performance better. The purpose of this research was to determine the effect of internal auditors professionalism and organizational commitment internal auditor to internal auditor performance. The research method used is a study that is causal associative. The sampling technique used in this research is probability sampling with simple random sampling method by taking a sample of 23 internal auditors. Statistical testing using multiple linear regression analysis, analysis of the correlation coefficient and coefficient of determination, where the effect of the partial tested using the t test and the effect of simultaneous tested using F test. Based on research result in this study concluded that the professionalism of internal auditors and the internal auditors' organizational commitment significant effect on the performance of the internal
104
Conference on Management and Behavioral Studies (CMBS) 2014 Program Studi S-1 Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara ISBN NO 978-602-71601-0-1
auditors, This is shown by the result of F count 15.636 which is higher than the F table 3.493. This means H o is rejected and Ha is not rejected. Keywords : Internal Auditor Professionalism , Organizational Commitment Internal Auditor , and Internal Auditor Performance A. PENDAHULUAN Pengawasan keuangan daerah bertujuan untuk menjamin bahwa semua sumber daya ekonomi yang dimiliki daerah telah digunakan untuk kepentingan masyarakat dan telah dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Untuk kepentingan tersebut, kemudian daerah membentuk satuan pengawas internal yang diwadahi dalam sebuah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang kemudian dikenal dengan Inspektorat Daerah atau Badan Pengawas Keuangan Daerah (Bawasda). Inspektorat daerah mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pengawasan umum pemerintah daerah dan tugas lain yang diberikan kepala daerah, sehingga dalam tugasnya inspektorat sama dengan auditor internal. Audit internal adalah audit yang dilakukan oleh unit pemeriksa yang merupakan bagian dari organisasi yang diawasi (Mardiasmo, 2005). Kinerja merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan (Robbins, 2008). Kinerja auditor internal yang baik akan menghasilkan hasil audit yang sesuai dengan aturan pelaksanaan audit internal, sehingga menghasilkan hasil audit yang handal atau terbebas dari kesalahan dan penyimpangan di dalam penyajiannya. Di kabupaten Purwakarta sendiri kinerja auditor internal Inspektorat masih kurang baik, hal ini sesuai dengan pernyataan Kepala Inspektorat Purwakarta Rivai , Selasa (12 februari 2013) yang mengatakan pada tahun 2011 lalu kinerja pihak inspektorat saat dipimpin Dadan Koswara dianggap lalai melakukan aturan kerja (Sumber : Garisnews.com, diunduh tanggal 24 Oktober 2013). Kinerja auditor internal Inspektorat Purwakarta ini dianggap lalai karena disinyalir menggunakan anggaran dinas rangkap, yang tidak sesuai dengan aturan kerja sehingga merugikan kas daerah sebesar Rp. 154 juta. Karena kelalaian kinerja internal auditor Inspektorat ini mengakibatkan Lembaga yang memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Purwakarta ini dinyatakan wajib mengambalikan uang senilai Rp 154 juta ke kas daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Barat (Sumber : Garisnews.com, diunduh tanggal 24 Oktober 2013). Agar kesalahan ini tidak terjadi lagi maka diperlukan peningkatan kinerja auditor internal di Inspektorat Kabupaten Purwakarta agar proses pengawasan internal berjalan dengan benar dan sesuai dengan aturan kerja yang berlaku. Untuk menciptakan peningkatan kinerja auditor internal tersebut maka seorang auditor internal dituntut untuk memiliki sikap profesionalisme dan komitmen organisasi organisasi terhadap pekerjaannya. Komitmen organisasi menunjukan suatu daya dari seseorang dalam mengidentifikasikan keterlibatannya dalam suatu bagian organisasi (Mowday, et al dalam Trisnaningsih, 2007). Komitmen organisasi dibangun atas dasar kepercayaan pekerja atas nilai-nilai organisasi, kerelaan pekerja membantu mewujudkan tujuan organisasi dan loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. Oleh karena itu, komitmen organisasi akan menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belonging) bagi pekerja terhadap organisasi. Jika pekerja merasa jiwanya terikat dengan nilai-nilai organisasional yang ada maka dia akan merasa senang dalam bekerja, sehingga kinerjanya dapat meningkat (Trisnaningsih, 2007). Profesionalisme auditor internal merupakan salah satu kunci sukses para auditor internal dalam melaksanakan tugasnya. Untuk menciptakan sikap profesionalisme dalam tiap aktifitasnya, maka auditor internal dituntut agar dapat melaksanakan tugas pemeriksaannya dengan sungguh-sungguh dan penerapannya sesuai dengan SPAI. Seorang auditor internal jika telah melaksanakan tugasnya secara professional, maka diharapkan akan menghasilkan laporan hasil pemeriksaan yang efektif sesuai dengan Standar Profesi Audit Internal (Yan Shandy : 2011). Laporan hasil pemeriksaan tersebut sangat penting bagi auditor internal karena laporan tersebut mencerminkan kinerja auditor internal terhadap pekerjaannya, maka semakin baik profesionalisme auditor internal akan menghasilkan laporan hasil pemeriksaan yang semakin efektif sehingga menciptakan kinerja auditor internal yang lebih baik. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan sangat ditentukan oleh profesionalisme terhadap bidang yang ditekuninya. Profesionalisme sendiri harus ditunjang oleh komitmen organisasi untuk mencapai tingkatan yang tertinggi. Komitmen merupakan suatu konsistensi dari wujud keterikatan seseorang atas suatu hal. Profesionalisme dan komitmen organisasi yang tepat akan memberikan motivasi yang tinggi dan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja suatu pekerjaan, salah satunya terhadap kinerja audit internal. Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan pentingnya pengaruh profesionalisme auditor internal dan komitmen organisasi auditor internal terhadap kinerja auditor internal. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : mengetahui pengaruh profesionalisme auditor internal terhadap kinerja auditor internal,
105
Conference on Management and Behavioral Studies (CMBS) 2014 Program Studi S-1 Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara ISBN NO 978-602-71601-0-1
mengetahui pengaruh komitmen organisasi auditor internal terhadap kinerja auditor internal dan mengetahui pengaruh profesionalisme auditor internal dan komitmen auditor internal terhadap kinerja auditor internal
B. MATERI 2.1 Pengertian Audit Internal Pengertian Audit Internal menurut Mulyadi (2002:29) dalam bukunya yang berjudul Auditing adalah sebagai berikut: “Pemeriksaan yang bekerja dalam perusahaan, yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang diterapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi”. 2.2 Komponen Komitmen Organisasi Audit Internal Meyer dan Allen dalam Ikhsan dan M Ishak (2005 : 36) mengemukakan tiga komponen mengenai komitmen organisasi antara lain: 1) Komitmen Afektif (Affective Commitment) 2) Komitmen Kontinuan (Continuance Commitment) 3) Komitmen Normatif (Normative Commitment) 2.3 Standar Kinerja Auditor Internal Menurut Messier et. Al yang dialih bahasakan oleh Nuri Hinduan (2005) bahwa standar kinerja internal auditor dapat dilihat dari : 1) pengelolaan aktivitas audit internal, 2) Sifat pekerjaan, 3) Perencanaan penugasan, 4) Pelaksanaan penugasan, dan 5) Komunikasi hasil Penugasan. 2.4 Hipotesis. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel X dengan variabel Y. Berikut ini adalah perumusan hipotesis, yaitu : 1. Secara Parsial a) Ho1 : Profesionalisme auditor internal tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal. Ha1 : Profesionalisme auditor internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal. b) Ho2 : Komitmen organisasi auditor internal tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal. Ha2 : Komitmen organisasi auditor internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal. 2.
Secara Simultan (bersama-sama) Ho3 : Profesionalisme auditor internal dan komitmen organisasi auditor internal tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal. Ha3 : Profesionalisme auditor internal dan komitmen organisasi auditor internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal.
C. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian assosiatif yang bersifat kausal 3.1. Operasionalisasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variable yaitu : a.Variabel bebas, yaitu :. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari: Profesionalisme Auditor Internal (X1), Komitmen Organisasi Auditor Internal (X2) b.Variabel terikat, yaitu : Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Auditor Internal (Y). 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Auditor Internal di Inspektorat Kabupaten Purwakarta yang berjumlah 24 orang. Adapun Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan metode simple random sampling dengan mengambil sampel sebanyak 23 orang auditor internal 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
106
Conference on Management and Behavioral Studies (CMBS) 2014 Program Studi S-1 Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara ISBN NO 978-602-71601-0-1
1. Data primer, dengan cara : wawancara , kuesioner dan observasi 2. Data sekunder, dengan cara : studi kepustakaan (library research), 3.4 Uji Kualitas Data 3.4.1 Uji Validitas Uji validitas merupakan pengujian secara statistik yang berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada angket yang harus di buang atau diganti karena dianggap tidak relevan.Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan formula korelasi product moment. Menurut Hussen umar (2008:166) sebagai berikut : Kriteria pengujian adalah : 1. Jika rxy hitung ≥ r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid. 2. Jika rxy hitung ≤ r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid. 3.4.2 Uji Reliabilitas Uji reliabel dilakukan pada pernyataan-pernyataan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama,, dimana penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus split half spearman brown. Menurut Sugiyono (2010:122) sebagai berikut : Kriteria pengujian adalah : 1. Jika ≥ , maka pernyataan dinyatakan reliabel. 2. Jika
≤
, maka pernyataan dinyatakan tidak reliabel.
3.5 Pemilihan Test Statistik 1. Analis Regresi Linier Berganda 2. Analisis Korelasi Product Moment Rumus dari analisis Korelasi Product Moment adalah:
(Sumber: Sugiyono, 2012) Keterangan : r = Koefisien korelasi X = variabel x Y = variabel y n = Banyaknya sampel Tabel 3.1 Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0.599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 3.Koefisien Determiasi Rumus koefisien determinasi (kd) sebagai berikut : Kd = r2 x 100 % Misalnya bila diperoleh hasil dari rs = 0,9 maka kd = x 100% = 81%. Ini berarti kontribusi variabel X terhadap naik turunnya variabel Y adalah sebesar 81%, dan sisanya 19% adalah kontribusi dari faktor-faktor lainnya. 4.Uji t. Kriteria pengambilan keputusan apakah Ho diterima dan Ha ditolak atau Ho ditolak dan Ha diterima adalah dengan menghitung t hitung dengan menggunankan rumus sebagai berikut :
107
Conference on Management and Behavioral Studies (CMBS) 2014 Program Studi S-1 Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara ISBN NO 978-602-71601-0-1
Dimana:
Jumlah sampel Nilai koefisien kolerasi rank spearman
Penerapan rumus t hitung tersebut akan diperoleh distribusi student dengan tingkat kebebasan (dk) = n – 2 . Melalui dk dan taraf signifikan maka akan diperoleh nilai t melalui tabel (t tabel). Setelah diperoleh hasil dari t hitung sebelumnya maka nilai t hitung tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel yang diperoleh dari tabel distribusi t, dan keputusan yang diambil adalah : 1. Jika t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Jika t hitung < t tabel, maka Ho dierima dan Ha ditolak. 5.Uji F Untuk korelasi ganda menggunakan Fhitung dengan rumus sebagai berikut:
Uji F ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Derajat kebebasan ganda adalah df pembilang = k dan df penyebut = (n – k – 1). Dimana: k = jumlah variabel independen n = jumlah data Menentukan nilai F dengan menggunakan rumus uji statistik F melalui analisis varians (ANOVA). 3.6 Penetapan Tingkat Signifikan Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05, karena dinilai cukup ketat dalam menguji hubungan variabel-variabel yang diteliti atau menunjukan hubungan. Korelasi antara kedua variabel cukup nyata dan merupakan tingkat signifikansi, yang umum digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. Tingkat signifikansi 0,05 artinya kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%. D. HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI 4.1 Uji Validitas Uji validitas butir-butir kuesioner penelitian dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment.Hasil uji validitas yang dilakukan terhadap semua item variabel X1, X2 dan variabel Y menunjukkan valid, karena memiliki nilai di atas 0,413 baik untuk semua item variabel X1, X2 dan variabel Y . 4.2 Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas digunakan dengan bantuan Program Sofware SPSS 20 (statistical product and service solutions). Hasil uji validitas yang dilakukan terhadap semua item variabel X1, X2 dan variabel Y menunjukkan reliable, karena nilai koefisien reliabilitas split half > 0,700 4.3 Pengaruh Profesionalisme Audit Internal dan Komitmen Organissi Audit Internal Terhadap Kinerja Audit Internal Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme audit internal dan komitmen organisasi audit internal terhadap kinerja Audit Internal, maka penulis melakukan analisis regresi linier berganda, analisis korelasi product moment, koefisiensi determinasi, dan uji hipotesis. Adapun untuk penjelasannya dapat dilihat dibawah ini: a. Analisis Regresi Linier Berganda diperoleh persamaan regresi berikut : b. Y = 3,108+ 0,348X1 + 0,634X2 b.Korelasi Product moment Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh besarnya koefisien korelasi Profesionalisme auditor internal (X 1), dan komitmen organisasi auditor internal (X2), sebesar 0,781. Nilai tersebut berada antara nilai 0,60 – 0,799, artinya Profesionalisme auditor internal (X1), dan komitmen organisasi auditor internal (X2) memiliki keeratan hubungan yang kuat dengan kinerja auditor internal auditor internal (variabel Y). b.Koefisien Determinasi Profesionalisme auditor internal (X1), dan komitmen organisasi auditor internal (X2), mempunyai pengaruh terhadap kinerja auditor internal (variabel Y) sebesar 61,0%. Adapun profesionalisme auditor internal (X1) berpengaruh terhadap kinerja auditor internal(Y) sebesar 39,56% dan komitmen organisasi auditor internal (X2) berpengaruh terhadap kinerja auditor internal(Y) sebesar 48,30%. c.Pengujian Hipotesis
108
Conference on Management and Behavioral Studies (CMBS) 2014 Program Studi S-1 Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara ISBN NO 978-602-71601-0-1
Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis, maka dilakukan uji hipotesis yaitu sebagai berikut : Berdasarkan hasil perhitungan uji F , maka diperoleh F hitung sebesar 15,636. Hal ini menunjukkan bahwa F hitung = 15,636 lebih besar dari Ftabel = 3,493, ini berarti Ho3 ditolak dan Ha3. Dengan demikian, maka profesionalisme auditor internal dan komitmen organisasi auditor Internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal. Adapun Berdasarkan hasil perhitungan uji t , maka diperoleh t hitung sebesar 2,545. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung = 2,545 lebih besar dari t tabel = 2,080, ini berarti Ho1 ditolak dan Ha1. Dengan demikian, maka profesionalisme auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor internal dan juga Berdasarkan hasil perhitungan uji t , maka diperoleh t hitung sebesar 3,315. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung = 3,315 lebih besar dari t tabel = 2,080, ini berarti Ho2 ditolak dan Ha2. Dengan demikian, maka komitmen organisasi auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor internal. E. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Profesionalisme auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor internal 2. Komitmen organisasi auditor internal berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor internal 3. Profesionalisme auditor internal dan komitmen organisasi auditor internal berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal. REFERENSI Abdul Halim, 2003, Auditing 1 Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan, Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN Akmal (2007). Pemeriksaan Intern. Jakarta: Penerbit PT. Macanan Jaya Cemerlang. AL. Haryono Yusuf, 2001. Auditing, Penerbit STIE YKPN Yogyakarta. Arens, Elder and Beasley, 2008. Auditing dan Jasa Assurance, Alih Bahasa Gina Gania, Edisi Indonesia, Penerbit Erlangga, Jakarta. Cut Zurnali, 2010, "Learning Organization, Competency, Organizational Commitment, dan Customer Orientation : Knowledge Worker - Kerangka Riset Manajemen Sumberdaya Manusia di Masa Depan", Penerbit Unpad Press, Bandung. Dan M Guy, et al. Penerjemah: Paul A. Rajoe, dkk. 2003. Edisi 5. Auditing Jilid ke-2. Jakarta: Erlangga. Diah Wijayanti. 2008. “Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Internal : Motivasi Sebagai Variabel Moderating”. Jurnal Auditing dan Etika Profesi, Simposium Nasional Akuntasi Pontianak 2008. Edy Sujana. 2012. “Pengaruh Kompetensi, Motivasi, Kesesuaian Peran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Internal Inspektorat Pemerintah Kabupaten”. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika 2012. Ghozali, Imam, 2012. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Griffin, 2004. Manajemen, alih bahasa Gina Gania, Erlangga, Jakarta. Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga. Harun, Al Rasyid.2000. Statistika Sosial. Bandung: Universitas Padjadjaran. Hiro Tugiman. 2009. Pengenalan Internal Audit, Edisi Kedua. Jakarta : Kanisius. Indriantoro, Nur Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.Yogyakarta : BPFE. Ida Rosnidah, Rawi, & Kamarudin (2011). “Analisis Dampak Motivasi Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah”. Pekbis Jurnal. Volume 2. Juli 2011. Cirebon: Universitas Swadaya Gunung Jati. IIA.2011.International Professional Practices Framework. The Institute of InternalAuditor Inc.USA. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). (2004). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta. Ikhsan, Arfan, Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Penerbit Salemba 4. Ilyas. 2001. Teori, Penilaian dan Penelitian Kinerja.Cetakan Kedua. Jakarta: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM-UI. Keputusan Ketua LAN Nomor 239/IX.6/2003, tanggal 25 maret 2003, tentang Perbaikan Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesional Audit Internal. Jilid 1. Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta. Lawyer B. Sawyer, et.al. Penerjemah: Desi Adhariani. 2005. Edisi 5. Sawyer’s Internal Auditing (Audit Internal Sawyer). Jakarta : Salemba Empat. Lisnawati, (2013). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Profesionalisme Auditor dan Sistem Reward Terhadap Kinerja Auditor.USU. Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : ANDI
109
Conference on Management and Behavioral Studies (CMBS) 2014 Program Studi S-1 Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara ISBN NO 978-602-71601-0-1
Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik Edisi 2. Penerbit Andi. Yogyakarta Mega Karina, (2013). Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan.UPI. Messier, F.W., V.S. Glover, dan F.D. Prawitt. 2005. Jasa Audit dan Assurance: Suatu Pendekatan Sistematis. Diterjemahkan oleh Nuri Hinduan. Edisi 4 Buku 1 & 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta Mulyadi, 2002. Auditing, Buku Dua, Edisi Ke Enam, Salemba Empat, Jakarta. Peraturan Pemerintah Rebuplik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Jakarta Riduwan dan Sunarto, H. ( 2007 ), Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis, Cetakan 1, Alfabeta, Bandung. Robbins dan Judge. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi Duabelas, Penerbit Salemba Empat: Jakarta. Singgih Santoso dan Tjiptono. 2001. Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, Elex Media Komputindo, Jakarta. Srimindarti, C, 2006. Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja, STIE Stikubank, Semarang. Sudjana, 2000, Metode Statistik, Tarsito: Bandung. Sugiyono, Prof. Dr. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Trisnaningsih (2007), Independensi Auditor Dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makassar 26-28 Juli 2007. Wahyudi dan Aida, (2006). Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan. UNDIP. Yusar Sagara. 2013. “Profesionalisme Internal Auditor dan Intensi Melakukan Whistleblowing”. Jurnal Liquidity. Volume2. Juni 2013. Jakarta : STIE Ahmad Dahlan. Yan Shandy Fauzi Nasution. 2011. “Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Efektifitas Laporan Hasil Pemeriksaan” . Jurnal Akuntansi. Bandung : Institut Manajemen Telkom. Zulkifli, (2009). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan, Komitmen Organisasi, Sistem Reward, Pengalaman dan Motivasi Terhadap Kinerja Auditor.USU. http://www.garisnews.com/pemerintah/958-pegawai-inspektorat-wajib-kembalikan-dana-anggaran-dinas#
110