PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA MA AL-FALAH PANCOR DAO LOMBOK TENGAH
QURRATUL AINI
A. PENDAHULUAN Dalam era globalisasi dan informasi di tuntut kemampuan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang memadai. Untuk menuju pada pada kemajuan tehnologi yang di harapkan, harus memanfaatkan sumber daya yang tersedia, salah satu sumber daya tersebut adalah sumber daya manusia (SDM) yang memegang peranan penting dalam pembangunan. Dengan demikian unsur pendidikan juga berperan untuk menigkatkan kempuan masing-masing individu. Keberhasilan pembangunan nasional ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia baik yang menjadi pengambilan keputusan,menentukan kebijakan, pemikir dan perencanaan maupun yang menjadi pelaksana di sektor terdepan dan para pelaku fungsi kontrol atau pengamat pembangunan. Hal ini menunjukan bahwa unsur manusialah yang mengerakkan roda pembangunan tersebut. Oleh karena itu, harus menjaga kestabilan dan keseimbangan proses pembangunan dan meningkatkan dinamika agar target dan tujuannya tercapai. Sarana paling strategis bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan. Posisi pendidikan yang strategis ini hanya mengandung makna dan dapat mencapai tujuan dalam rangka peningkatan kualitas sumber
1
daya manusia apabila pendidikan tersebut memiliki sistem yang relevan dengan pembangunan dan kualitas yang tinggi baik dari segi proses dan hasilnya. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya Manusia. Sebagaimana tercantum dalam Undag-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, telah digariskan bahwa: Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan bangsa dari mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri sera rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Atas dasar pandangan diatas, menyatakan bahwa sektor pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan yang sedang berlangsung, sektor pendidikan menggarap unsur manusia yang diharapkan dapat mengelola sektor ekonomi dan sebagai pelaku pembangunan. Keberhasilan pembangunan lahir dari akal budi manusia yang dipelihara dan di pertajam melalui berbagai jenis sekolah atau dengan kata lain pendidikan. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional diperlukan peran aktif dari berbagai pihak yang terkait. Oleh karena itu, bidang pendidikan perlu mendapatkan perhatian, penanganan dan prioritas, baik oleh pemerintah, keluarga masyarakat maupun pengelola pendidikan. Upaya pembangunan di bidang
2
pendidikan masih perlu dilanjutkan untuk meningkatkan mutu pendidikan, sehingga menghasilkan manusia pembangunan yang berkualitas. Selain itu perkembangan zaman juga berpengaruh terhadap pendidikan, sehingga mengakibatkan iklim pendidikan juga akan berubah
kompleksitas
masalah pendidikan menjadi semakin terasa, jika dipandang dari sudut kualitas harus di sediakan gedung sekolah, biaya pendidikan dan tenaga guru dalam jumlah yang memadai. Dari sudut kualitasyang saat ini banyak menjadi perhatian umum adalah masalah mutu pendidikan. Permasalahan pendidikan yang merupakan salah satu yang harus dihadapi bangsa indonesia, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualitas guru, serta dengan pengadaan buku-buku dan alat pengajaran dan lebih memperhatikan sistem pengelolaan kelas yang baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat.Dalam usaha pencapaian mutu pendidikan diperlukan suatu pengelolaan kelasdan pemanfaatan sumber belajar secara optimal. Pengelolaan kelas adalah usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinyaproses belajar yang dilakukan oleh seorang penanggungjawab kegiatan dalam hal ini adalah seorang guru dengan kata lain pengelolaan kelas adalah usaha untuk menciptakan suasana belajar didalam kelas
3
pada saatproses belajar mengajar menjadi nyaman, dan saling menguntungkan bagi siswadan guru. Pengelolaan kelas yang baik mampu mencapai tujuan dalam kegiatan belajar mengajar baik yang bersifat instruksional maupun pengiring secaraoptimal. Pengelolaan kelas meliputidua hal yaitu: 1.
Pengelolaan yang menyangkut siswa
2.
Pengelolaan fisik seperti ruangan, perabot dan alat pengajaran. Pengelolaan kelas tersebut dapat dilakukan dengan efektif dan saling
menguntungkan. Pengelolaan kelas yang efektif dapatdilakukan oleh seorang guru dengan mengetahui terlebih dahulu: 1.
Mengetahui secara tepat faktor-faktor mana saja yang dapat menunjang tercapainya kondisi yang menguntungkan dalam ProsesBelajar Mengajar (KBM)
2.
Mengetahui masalah-masalah apa saja yang biasanya timbul dan dapat merusak Proses Belajar Mengajar (KBM)
3.
Mengetahui waktu yang tepat untuk menerapkan pendekatan dalam pengelolaan kelas Sumber belajar tidak hanya pada buku panduan atau buku dektat yang
menunjang proses belajar mengajar saja melainkan juga tertuju pada lingkungan di dalam maupun di luar kelas, guru, sarana dan fasilitas belajar dan masih banyak lainnya. Pemanfaatan sumber belajar adalah termasuk juga pencapaian mutu pendidikan. Dengan kata lain sumberbelajar juga mendukung terciptanya proses belajar mengajar.
4
Seperti yang di ungkapkan oleh Drs Ahmad Rohani HM dan Drs.H.Abu Ahmadi, (1991: 152) Segala daya yang dapat di pergunakan untuk kepentingan proses/aktivitas pengajaran baik langsung maupun tidak langsung di luar diri peserta didik yang melengkapi diri mereka pada saat pelajaran berlangsung disebut dengan sumber belajar. Sedang menurut Mudhoffur (1992: 10) menyatakan bahwa : Segala yang bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui perkembangan sistem instruksional disebut dengan sumber belajar Menurut Wardana (2006: 115) “Pemanfaatan sumber belajar-sumber belajar sangat tergantung pada kreatifitas seorang guru, biaya dan kebijakan-kebijakan lainnya”. Oleh karena itu dengan penjelasan tersebut diharapkan agar seorang guru harus dapat dan mampu memusatkan pikiran dan tenaga untuk dapat menggunakan dan memanfaatkan sumber belajar yang ada secara optimal. Guru dan siswa sering dihadapkan masalah yang tergolong cukup rumit dan menyita banyak pikiran dan tenaga bagaimana sumber belajar itu dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan baik guru maupun murid baik didalam kelas maupun di luar kelas. Pengelolaan kelas dan pemanfaatan sumber belajar adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena keduanya merupakan satu kesatuan yang mampu mempengaruhi keberhasilan siswadalam belajar yaitu pencapaian prestasi. Prestasi belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar atau dengan kata lain tujuan dari belajar adalah mendapatkan prestasi. MA AL-FALAH Pancor Dao Lombok Tengah adalah salah satu sekolah yang telah mengusahakan pengelolaan
5
kelas dan pemanfaatan sumber belajar secara optimal guna mendapatkan prestasi belajar siswa yang baik. Namun terkadang siswa dan guru dihadapkan masalah tentang bagaimana pengelolaan kelas yang lebih baik dan pemanfaatan sumber belajar yang terkadang kurang optimal sehingga prestasi belajar siswa menjadi rendah. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis memilih judul ”Pengaruh Pengelolaan Kelas dan Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS EkonomiBagi Siswa Kelas XI MA ALFALAH Pancor Dao Lombok”. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Adakah pengaruh yag signifikan antara pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi ?
2.
Adakah pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi ?
3.
Adakah pengaruh yang signifikan anara pengelolaan kelas dan pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaraan ekonomi?
C. KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Pada bagian kajian teori ini dikemukakan ulasan tentang: (1) teori motivasi, (2) motivasi belajar, dan (3) prestasi belajar 1. Pengelolan Kelas
6
a. Pengertian Pengelolaan Kelas Dalam proses pembelajaran di kelas yang dapat dilakukan oleh seorang guru adalah mengupayakan atau menciptakan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kondisi belajar yang baik diharapkan proses belajar
mengajar
akan
berlangsung
dengan
baik
pula.
Proses
pembelajaran yang baik akan meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan serta kesalahan dalam pembelajaran. Maka dari itu penting sekali bagi seorang guru memiliki kemampuan menciptakan kondisi belajar mengajar yang baik dan untuk mencapai tingkat efektivitas yang optimal dalam kegiatan instruksional kemampuan pengelolaan kelas merupakan salah satu faktor yang juga harus dikuasai oleh seorang guru, di samping faktor-faktor lainnya. Kemampuan tersebut yang kemudian disebut dengan kemampuan mengelola kelas. Menurut Djamarah (2005: 173) “ pengelolaan kelas adalah suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi mencapai tujuan pembelajaran”. Menurut Winataputra (2005: 9.6) menyatakan bahwa “pengelolaan kelas adalah serangkaian tindakan guru yang ditunjukan untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosiemosional yang positif, serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif.
7
Beberapa pengertian pengelolaan kelas yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, dapatlah memberi suatu gambaran serta pemahaman yang jelas bahwa pengelolaan kelas merupakan suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran, sehingga menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosioemosional yang positif, serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif. Memandang pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio-emosional yang positif didalam kelas. Pandangan ini mempunyai anggapan dasar bahwa kegiatan belajar akan berkembang secara maksimal di dalam kelas yang beriklim positif, yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Untuk terciptanya suasana seperti ini guru memegang peranan kunci. Dengan demikian peranan guru ialah mengembangkan iklim sosio-emosional kelas yang positif melalui pertumbuhan hubungan interpersonal yang sehat. Lingkungan fisik meliputi : (1) ruangan, (2) keindahan kelas, (3) pengaturan tempat duduk, (4) pengaturan sarana dan alat pengajaran, (5) ventilasi dan pengaturan cahaya. Sedangkan lingkungan sosio-emosional meliputi: (1) tipe kepemimpinan guru, (2) sikap guru, (3) suara guru, (4) pembinaan hubungan yang baikMenurut Sanjaya (2008: 172).
8
Kelas bukanlah sekedar ruangan dengan segala isinya yang bersifat statis dan pasif, namun kelas juga merupakan sarana berinteraksi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Ciri utama kelas adalah pada aktivitasnya
untuk
dapat
menjalankan
aktivitas
atau
kegiatan
pembelajaran yang dinamis perlu adanya suatu aktivitas pengelolaan kelas baik dan terencana. Keberhasilan mengajar seorang guru tidak hanya berkaitan langsung dengan proses belajar mengajar, misalnya tujuan yang jelas, menguasai materi, pemilihan metode yang tepat, penggunaan sarana, dan evaluasi yang tepat. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah keberhasilan guru dalam mencegah timbulnya perilaku subyek didik yang mengganggu jalannya proses belajar mengajar, kondisi fisik belajar dan kemampuan mengelolanya. b. Keterampilan Mengelola Kelas Keberhasilan mengajar seorang guru tidak hanya berkaitan langsung dengan proses belajar mengajar, misalnya tujuan yang jelas, menguasai materi, pemilihan metode yang tepat, penggunaan sarana, dan evaluasi yang tepat. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah keberhasilan guru dalam mencegah timbulnya perilaku subyek didik yang mengganggu jalannya proses belajar mengajar, kondisi fisik belajar dan kemampuan mengelolanya. Oleh sebab itu kegiatan guru dapat dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan pengelolaan pengajaran dan kegiatan pengelolaan kelas . Tujuan
9
pengajaran yang tidak jelas, materi yang terlalu mudah atau terlalu sulit, urutan materi tidak sistematis, alat pembelajaran tidak tersedia, merupakan contoh masalah pembelajaran. Sedangkan subyek didik mengantuk, enggan mengerjakan tugas, terlambat masuk kelas, mengganggu teman lain, mengajukan pertanyaan aneh, tempat duduk banyak kutu busuk, ruang kelas kotor, merupakan contoh masalah pengelolaan kelas. Dan untuk penanggulangannya seorang guru harus dapat memberikan bimbingan sebab ini secara psikologis akan menarik keterlibatan siswa. Guru bisa memulainya dengan apa yang siswa sukai, bagaimana cara berpikir mereka dan bagaimana mereka menyikapi hal.hal yang terjadi dalam kehidupan mereka. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang mengaktifkan siswa perlu diperhatikan hal.hal sebagai berikut : 1. Aksesbilitas : siswa mudah menjangkau alat dan sumber belajar. 2. Mobilitas : siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian yang lain. 3. Interaksi : memudahkan terjadi interaksi antara diri siswa maupun antar siswa 4. Variasi kerja siswa: memungkinkan siswa bekerja secara perorangan, berpasangan atau berkelompok. Pada intinya, kemampuan guru memilih strategi pengelolaan kelas yang tepat sangat tergantung pada kemampuannya menganalisis masalah
10
kelas yang dihadapinya jika ia tepat meletakkan strategi tersebut maka proses belajar mengajar akan efektif. 2. Sumber Belajar a. Pengertian Sumber Belajar Menurut Slameto (2003: 2) “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan ,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Jadi belajar tidak harus dihadiri oleh guru. Dalam belajar siswa dapat menggunakan sumber belajar yang tersedia di sekolah, baik berupa bukubuku, majalah, perpustakaan, laboratorium dan kegiatan lain yang dapat menjadi sumber belajar. Siswa harus aktif mencari dan berineraksi dengan sumber belajar. Menurut Sanjaya (2008: 174) mangatakan bahwa “Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Menurut Mulyasa (2003: 48) menyatakan bahwa “Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan dalam proses belajar mengajar”. Sedangkan menurut Sudono (2000: 7) menyatakan “Sumber belajar adalah bahan termasuk juga alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan
11
kepada murid maupun guru antara lain buku referensi, buku cerita, gambargambar, narasumber, benda atau hasil-hasil budaya”. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai baik itu berupa orang, barang, data, dan lainnya yang bisa digunakan untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam belajar dan menambah pengetahuannya. Dengan sumber belajar tersebut, maka siswa mendapatkan fasilitas yang dapat memungkinkannya untuk belajar dengan baik. b. Klasifikasi Sumber Belajar Menurut Mulyasa (2003: 48) dari berbagai sumber belajar yangada dan mungkin dikembangkan dalam pembelajaran pada garis besarnya dapat dikelompokkan menjadi: 1. Manusia Yang dimaksud manusia yaitu orang yang menyampaikan pesan secara langsung: seperti guru konselor, administrator, yang diniati secara khusus dan disengaja untuk kepentingan belajar (by design). Manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan,
tidak
termasuk
mereka
yang
menjalankan
fungsi
pengembangan dan pengolahan sumber belajar, misalnya guru pembina, tutor, murid, pemain, pembicara tidak termasuk tim guru pembimbing kurikulum, peneliti, produser, tehnisi dan lain- lain.
12
Disamping itu ada pula orang tidak diniati untuk kepentingan proses belajar mengajar tetapi memiliki sesuatu keahlian yang bias dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar, misalnya pemimpin perusahaan, pengurus koperasi, dan sebagainya. Orang – orang tersebut tidak diniati, tetapi sewaktu – waktu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan belajar. 2. Bahan Bahan yaitu sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran: baik yang diniati secara khusus seperti film pendidikan, peta, grafik, buku paket, dan sebagainya, yang biasanya disebut media pengajaran (instructional media), maupun bahan yang bersifat umum. 3. Lingkungan Lingkungan yaitu ruang dan tempat dimana sumber – sumber dapat berinteraksi dengan para peserta didik. Ruang dan tempat yang diniati secara sengaja untuk kepentingan belajar, misalnya perpustakaan, ruang kelas, laboratorium, ruang micro teaching, dan sebagainya. Disamping itu, ada pula ruang dan tempat yang tidak diniati untuk kepentingan belajar, namun bias dimanfaatkan; misalnya museum, kebun binatang, kebun raya, candi, dan tempat–tempat beribadah. 4. Alat dan Peralatan Alat adalah sesuatu ( biasa pula disebut hard ware atau perangkat keras) yang diberikan untuk menyampaikan pesan. Atau dengan kata lain alat dan peralatan adalah sumber belajar untuk produksi dan atau
13
memainkan sumber–sumber lain. Alat dan peralatan untuk produksi menghasilkan misalnya kamera untuk produksi foto dan tape recorder. Sedangkan alat dan peralatan yang digunakan untuk memainkan sumber lain misalnya proyektor, film, pesawat televisi, pesawat radio dan sebagainya. 5. Aktivitas Aktivitas yaitu sumber belajar yang biasanya merupakan kombinasi antar suatu tehnik dengan sumber lain untuk memudahkan belajar, misalnya pengajaran berprograma merupakan kombinasi antara teknik penyajian bahan dengan buku, contoh lain seperti simulasi dan karya wisata. Sedang klasifikasi yang biasa dilakukan terhadap sumber belajar menurut Nana sudjana dan Ahmad Rivai (2001: 80) yaitu: 1) Sumber belajar tercetak : buku, majalah, brosur, poster, denah, ensiklopedi, kamus, dan lain–lain. 2) Sumber belajar non cetak; film, video, model, audio cassette, transparansi, realita, objek, dan lain-lain. 3) Sumber belajar yang terbentuk fasilitas: perpustakaan, ruang belajar, studio, lapangan olahraga, dan lain-lain. 4) Sumber belajar yang berupa kegiatan : Wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, permainan dan lain–lain. 5) Sumber belajar yang berupa lingkungan di masyarakat, taman, terminal, took, pasar, pabrik, museum, dan lain–lain.
14
Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa sumber belajar meliputi banyak jenis. Sumber belajar merupakan salah satu alat pendidikan baik dalam bentuk lingkungan atau situasi dimana bila di manfaatkan dengan baik dan benar, maka akan menghasilkan sesuatu yang berguna, dan salah satunya menambah pengetahuan. 3. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Djamarah (1994: 24) ”Prestasi Belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan atau kecakapan/keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penelitian. Winkel (1991: 161) mengatakan “Prestasi adalah bukti usaha yang dicapai”. Dari pendapat ahli diatas mengenai prestasi belajar dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti usaha yang dicapai dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan atau kecakapan/keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penelitian. Jadi dalam kenyataannya untuk mendapatkan prestasi tidak semudah yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk mencapainya, hanya dengan keuletan dan optimisme dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.Prestasi belajar siswa yang terutama dinilai adalah aspek
15
kognitifnya karena menyangkut kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan evaluasi. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. 1. Faktor-faktor intern Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor ini dibagi menjadi tiga yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. a) Faktor jasmaniah Faktor jasmaniah terdiri dari faktor kesehatan, cacat tubuh. Agar seseirang dapat belajar dengan baik maka harus dapat menjaga kesehatan tubuhnya dengan mengatur jam kerja, belajar, istirahat, tidur, maka olahraga, rekreasi dan ibadah. Keadaan cacat tubuh bisa mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya terganggu, maka perlu perlakukan khusus dengan alat bantu atau belajar di pendidikan khusus. b) Faktor Psikologis Faktor psikologis diantaranya adalah : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Dalam belajar perlu kesiapan mental tersebut. c) Faktor kelelahan Kelelahan dalam belajar dapat mengganggu kesehatan dan mengakibatkan kurangnya konsentrasi. Siswa harus menghindari
16
kelelahan sehingga apa yang dipelajari dapat mengendap dalam pikiran secara optimal. 2. Faktor-faktor Ekstern Faktor esktern merupakan faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. a) Faktor keluarga Belajar yang baik dapat dilakukan apabila keadaan rumah tenang dan tentram, hubungan keluarga baik sehingga anak betah di rumah dan faktor ekonomi keluarga terpenuhi. b) Faktor sekolah Faktor sekolah meliputi lingkungan sekolah, metode mengajar, kurikulum dan fasilitas-fasilitas lain yang menunjang belajar. c) Faktor masyarakat Faktor masyarakat meliputi teman bergaul, kegiatan siswa dalam masyarakat, masa media yang memberi pengaruh baik pada siswa, lingkungan masyarakat yang positif. B. Kajian Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu
telah melakukan penelitian tentang
pengelolaan kelas dan pemanfaatan sumber belajar, hasil penelitian tersebut antara lain: 1. Rahmania
(2006)
yang penelitiannya
berjudul
pengaruh
minat
dan
pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas II SMP
17
Negeri 6 Pemalang. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya yaitu minat belajar dan pemanfaatan sumber belajar sedangkan variabel terikatnya prestasi belajar IPS. Metode analisis data yang digunakan yaitu menggunakan metode deskriptif persentase, analisis regresi dan uji kenormalan. Dari hasil penelitiannya menunjukkan ada pengaruh minat dan pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar IPS kelas II SMP Negeri 6 Pemalang. 2. Herlina (2007) tentang pengaruh
pengelolaan kelas terhadap hasil belajar
biologi siswa kelas VII MTS. Al-Mafatih Palmerah. Variabel penelitian yaitu pengelolaan kelas sebagai variabel bebas (variabel X) dan hasil belajar biologi siswa sebagai variabel terikat (variabel Y). Analisis data menggunakan uji-t pada taraf signifikasi 0,05. Dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan pengelolaan kelas lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan tidak menggunakan pengelolaan kelas. 3. Novikasari (2007) tentang pengaruh sumber belajar dan kemandirian terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Nogosari tahun ajaran 2008/2009. Dalam penelitinan ini variabel bebasnya adalah sumber belajar (X1) dan kemandirian belajar (X2) dan variabel terikatnya adalah prestasi belajar ekonomi (Y). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier ganda. Hasil penelitiannya yaitu sumber belajar dan kemandirian belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. C. Kerangka Berpikir
18
Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana telah dipaparkan di muka maka dalam penyusunan penelitian ini penulis mengajukan anggapan dasar atau kerangka pemikiran sebagai berikut : Pengelolaan Kelas (x1)
Prestasi Belajar (Y)
Pemanfaatan Sumber Belajar (X2) Belajar (x2) Gambar 2.1 : Kerangka Berpikir Keterangan : Dengan mengamati kerangka pemikiran di atas maka dapat diambil gambaran bahwa terdapat dua variabel independent (X1 dan X2) dan satu variabel dependen (Y) dimana variabel independen adalah X1 (Pengelolaan Kelas) variabel X2 (Sumber Belajar) sedangkan variabel Y (Prestasi Belajar Ekonomi). Kedua variabel tersebut mempunyai hubungan klausal atau sebab akibat.
Variabel
independen
secara
bersama-sama
atau
serempak
mempengaruhi variabel dependen (Prestasi Belajar Ekonomi), sedangkan secara parsial variabel X1 mempengaruhi Y, variabel X2 mempengaruhi Y. Jadi peneliti berasumsi bahwa ketiga variabel di atas memiliki hubungan sangat erat sehingga mempengaruhi satu sama lain, jika salah satu variabel tidak di laksanakan secara optimal, maka akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. D. Hipotesis
19
Menurut Arikunto (2006: 71) “hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementar terhadap permasalahan penelitian,sampai terbukti melalui data yang terkumpul ”.karena sifatnya masih sementara maka perlu dibuktikan kebenarannya melalui data empirik yang terkumpul. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H a1 = Di duga ada pengaruh yang signifikan antara pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI MA AL- FALAH Pancor Dao Lombok Tengah tahun pelajaran 2013/2014. H a 2 = Diduga ada pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI MA ALFALAH Pancor Dao Lombok Tengah tahun pelajaran 2013/2014. H a3 = Di duga ada pengaruh yang signifikan pengelolaan kelas dan pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI MA AL-FALAH Pancor Dao Lombok Tengah tahun pelajaran 2013/2014. D. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalahexpost facto.Expost facto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian meruntun kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini tergolong jenis penelitian ex post facto. ”Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa-peristiwa
20
yang telah terjadi dan kemudian melihat kebelakang untuk mengetahui faktorfaktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut”(Sugiono, 2008:39). Penelitian Ex Post Facto adalah suatu penelitian yang digunakan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian meneliti ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut (Riduwan, 2007: 50). B. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MA AL-FALAH Pancor DaoLombok Tengah. b. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian pada semester genap dari bulanMei sampai Junitahun 2014. C. Jadwal Penelitian Adapun jadwal penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Kegiatan
Bul Bul Bul Bul Bul an I an II an an an Feb Mar Apr Mei juni ruari et ir 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Usulan Judul Penelitian Studi Literan dan Kepustakaan
21
Penyusunan Bab I, II, dan III Penyusunan Instrumen Penelitian Pengambilan Data Analisis dan Pengolahan Data Penyususnan Bab IV dan V Bimbingan dan Kunsultasi Ujian Skripsi Penjilidan Skripsip
D. Jenis Data Dan Sumber Data 1. Jenis data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data bentuk jumlah untuk menerangkan kejelasan dari angka-angka, kemudian dijelaskan kembali dalam bentuk kalimat atau uraian. 2. Sumber data
22
a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dalam arti data tersebut diperoleh dari sumber sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan seperti permasalahan “Pengaruh Pengelolaan Kelas dan Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Bagi Siswa MA AL-FALAH Pancor Dao. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang mendukung data primer maksudnya data yang diperoleh dari dokumen atau berkas-berkas yang sudah jadi dari instansi terkait E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Arikunto (2006: 130) mengatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi sensus”. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek yang menjadi sasaran penelitian untuk memperoleh informasi atau data terhadap permasalahan yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XIMA AL-FALAH Pancor Dao Lombok Tengah yang terdiri dua kelas dengan jumlah 60siswa seperti tabel dibawah ini yaitu:
23
Kelas
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian Jumlah
XI A
30
XI B
30
2. Sampel Menurut Arikunto (2006: 130) : Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi. Untuk dapat memilih sampel yang dapat mewakilkan populasi juga harus mempunyai satu sifat yang sama dengan populasinya, sehingga dapat mewakili populasi. Dalam penelitian ini sampel dari populasi yang mewakili satu sifat sama yakni sama-sama sebagai peserta didik kelas XI MA AL-FALAH Pancor Dao Lombok Tengah. Karena populasi kurang dari 100 maka dalam penelitian ini yang dijadikan sampel penelitian adalah 60 orang, jadi semua siswa kelas X1 IPS menjadi sampel seperti tabel dibawah ini yaitu : Tabel 3.3 JumlahSampel Penelitian Kelas
Jumlah 30
XI A XI B
30
3. Teknik Pengumpulan Data
24
Dalam usaha memperoleh data dan agar data yang diperoleh dapat mendukung penelitian secara lengkap, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain dengan cara : 1. Angket Menurut Nasution (2004: 128) “ Angket adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan penelitian. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, artinya responden hanya tinggal memberi tanda cek pada salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan untuk dipilih. Sedangkan bentuk angketnya adalah angket langsung karena peneliti langsung memberikan angket kepada responden yang isinya menggambarkan diri responden itu sendiri. Angket ini menggunakan empat elternatif jawaban dengan bobot penskoran ordinat vertikal yaitu sebagai berikut : Jawaban a skor 3 Jawaban b skor 2 Jawaban c skor 1 Tabel 3.4 Kisi – kisi Angket Pengelolaan kelas, Pemanfaatan Sumber Belajar dan prestasi belajar Variabel Pengelolaan Kelas (X1)
Indikator -
Nomor Pertanyaan 1, 2 3, 4, dan 5
Ruangan Keindahan kelas Pengaturan tempat duduk
6, 7, dan 8
25
Jumlah Pertanyaan 2 3 3
Pemanfaatan Sumber Belajar(X2)
Prestasi Belajar(Y)
-
Pengaturan sarana dan alat pengajaran Ventilasi dan pengaturan cahaya Tipe kepemimpinan guru Sikap guru Suara guru Pembinaan hubungan yang baik Manusia
9, 10, dan
3
11 3 12, 13 dan 14 15, dan 16 17, dan 18 19, dan 20
2 2 2 2
21, dan 22 23, 24, dan
3
25 - bahan - lingkungan - alat dan perlengkapan - aktivitas
26, dan 27 28, dan 29
-
34, dan 35
30, dan 31 32, dan 33
Nilai Raport Jumlah
2 2 2 2
2 33
Karena pada hakekatnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan dengan instrumen penelitian. Arikunto (2006: 160) menyatakan bahwa: “instrumen adalah alat atau fasilitas yang di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah di olah”. 1. Uji Validitas Menurut Arikunto (2006: 170) “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau sahih mempunyai validitas
26
tinggi”. Teknik analisa yang digunakan adalah analisis product moment angka kasar, dengan rumus sebagai berikut : rxy Keterangan: rxy
= koefisien korelasi X dan Y
X
= skor masing-masing item
Y
= skor total
XY
= jumlah penilaian perkalian X dan Y
N
= jumlah subyek Untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan valid atau tidak
maka r hitung yang telah diperoleh (r
) dikonsultasikan dengan r
hitung
product moment dengan taraf signifikan 5 %. Apabila r instrumen dikatakan valid dan apabila r
hitung
tabel
hitung
> r
tabel
tabel
maka
maka instrumen dikatakan
tidak valid. Dari kuesioner yang terdidri dari 21 butir pertanyaan untuk pengelolan kelas dan 11 butir pertanyaan untuk sumber belajar sudah memenuhi syarat valid dan reliability. Untuk mengetahui validitas dapat dilihat nilai Corrected Item-Total Correlation (rhitung) diatas sudah memenuhi syarat dimana lebih besar daripada rtabel (0,211) atau (rhitung > rtabel ) dapat di lihat pada lampiran2.
ITEM
Tabel 3.4 Validitas Pengelolaan Kelas R tabel R hitung α =0,05; n = Keputusan
27
60 Valid
,419
0,211
,330
0,211
,453
0,211
,273
0,211
,236
0,211
,271
0,211
,265
0,211
,279
0,211
,220
0,211
10
,235
0,211
Valid
11
,261
0,211
Valid
19
,246
0,211
Valid
20
,533
0,211
Valid
21
,235
0,211
Valid
1
2
3
4
5 6
7
8
9
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid Valid
Valid
Valid
Sumber : Data perimer yang diolah
2. Uji Reliabilitas Menurut Arikunto (2006: 196) “Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik ”.
28
Instrumen pada penelitian ini berupa angket maka pengujian reliabelitas akan diukur dengan menggunakan rumus alpha yaitu :
Keterangan : : reabilitas instrumen k
: banyaknya item : jumlah varians butir : varians total
Kriteria keputusan : Dikatakan tidak reliabel jika r 1 1 < r
. Dikatakan
tabel
reliabel jika r 1 1 > r
.
tabel
Untuk reliability dapat dilihat nilai Cronbach’s Alphad diata yaitu 0,640. Jika dibandingkan dengan dengan rhitung = 0,640 > rtabel=0,211 untukpengelolaan kelas sedangkan sumber belajarrhitung = 0,634> rtabel=0,211 untukJelas data diatas sudah sangat memenuhi sayarat relibility dengan membandingkan nilai rhitung denganrtabel dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.5 Reabilitas pengelolaan kelas
No. Pertayaan No.1
Scale Mean if Item Deleted 93,5324
Scale Variance if Item Deleted 61,597
Corr ected ItemTotal Correlat ion ,419
No 2
93,5424
61,597
,419
29
Cronba ch's Alpha if Item Deleted ,621 ,621
No.3
93,6780
61,395
,330
,623
No.4
93,6441
60,337
,453
,615
No.5
93,8136
62,258
,273
,628
No.6
93,6441
63,613
,236
,637
No.7
93,7797
65,692
,271
,650
No.8
94,0847
63,113
,265
,635
No.9
93,4915
62,530
,279
,633
No.10
94,0169
63,017
,220
,633
No.11
93,2881
61,622
,235
,628
No.12
94,0169
64,431
,261
,641
No.13
93,7797
62,692
,224
,631
No.14
94,1356
62,705
,248
,630
No.15
94,0678
64,168
,250
,639
No.16
94,0508
61,739
,371
,623
No.17
93,7966
59,751
,465
,612
No.18
93,8136
63,637
,233
,637
No.19
93,7627
64,012
,299
,639
No.20
93,7797
64,382
,246
,643
No.21
93,5085
58,978
,533
,606
47,0169
15,707
,995
,486
Corr ected
Cronba ch's Alpha
Pengelola an kelas
Reliability Statistics Cron N bach's of Alpha Items 21 ,640 1 Tabel 3.6 Reabilitas sumber belajar No. pertyan
Scale Mean if
Scale Variance 30
Item Deleted
No.22
35,4576
70,632
ItemTotal Correlat ion ,384
No.23
35,8305
63,833
,613
,577
No.24
35,1695
72,729
,374
,628
No.25
35,7627
77,667
,233
,648
No.26
36,1864
73,465
,335
,631
No.27
35,3898
76,104
,256
,736
No.28
35,8136
71,258
,248
,621
No.29
35,7288
70,856
,248
,624
No.30
35,9153
69,217
,399
,608
No.31
35,6271
69,514
,442
,607
No.32
36,2034
75,682
,334
,639
35,4576
70,632
,997
,613
Sumber belajar
if Item Deleted
if Item Deleted
,613
Sumber : Data perimer yang diolah
Reliability Statistics Cron bach's Alpha
N of Items 21 1
,634 2. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006: 231) “ Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku. Surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda, dan sebagainy. Dalam penelitian ini, dokumentasi
digunakan
untuk
mengumpulkan
31
data
hasil
prestasi
belajarmata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI di MA AL-FALAH Pancor Dao Lombok Tengah yang berupa hasil nilai mid semester genap. 4. Teknik Analisis Data Metode analisis adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah data baru hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1.
Statistik Deskriptif Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
pengelolaan kelas dan pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar IPS siswa. Untuk mengukur variabel tersebut dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
%
n x100% N
Keterangan: n = Jumlah skor yang diperoleh dari data
N = Jumlah skor maksimal Mi = 1/2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) Sdi = /6 (skor maksimal ideal – skor minimL ideal) 2.
Regresi Berganda
Analisis regresi yang dipergunakan menggunakan persamaan: Rumus : Y = a + b1X1 + b2X2 Dimana : X1 = pengelolaan kelas X2 = sumber belajar
32
Y = prestasi belajar a
= konstanta
b = koefisien regresi Pengujian terhadap koefisien regresi dilakukan dengan: 3. Pengaruh X dan X terhadap Y secara bersama-sama (Uji F) 1
2
a. Merumuskan hipotesis statistik 1) Ho : β = β = 0 artinya pengelolaan kelas dan pemanfaatan sumber 1
belajar secara
2
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar
mata pelajaran ekonomi. 2) Ha : β atau β ≠ 0 artinya pengelolaan kelas dan pemanfaatan sumber 1
2
belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi. b. Rumus yang digunakan
JKreg F
k JKres
(n k 1)
Keterangan: F
= harga F garis regresi
Jkreg
= jumlah kuadrat regresi
Jkres
= jumlah variabel residu
k
= jumlah variabel prediktor
n
= jumlah responden
l
= angka konstan
33
c. Kaidah pengambilan keputusan 1) Jika nilai F
hitung
> F
tabel
maka Ho ditolak sehingga pengelolaan kelas dan
pemanfaatan sumber belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi. 2) Jika nilai F
hitung
tabel
maka Ho diterima sehingga pengelolaan kelas dan
pemanfaatan sumber belajar secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi. 4. Pengaruh X dan X terhadap Y secara parsial (Uji t) 1
2
a. Merumuskan hipotesis statistik 1) Ho : β = 0, i = X , X artinya pengelolaan kelas dan pemanfaatan sumber 1
1
2
belajar secara parsial (sendiri-sendiri) tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi. 2) Ha : β ≠ 0, i = X , X artinya pengelolaan kelas dan pemanfaatan sumber 1
1
2
belajar secara parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi. b. Rumus yang digunakan
y y r 1 y y 2
Keterangan:
r 2 = Besarnya koefesien determinan y
= Nilai variable y
y = Nilai estimasi y
34
y = Nilai rata-rata variabel y E. ASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Diskripsi data a. Variabel X1 (Pengelolaan Kelas) Penelitian ini dilaksanakan di MA AL-FALAH Pancor Dao Lombok Tengahsebanyak 40siswa.Variabel yang diteliti meliputi pengelolaan
kelas,
pemanfaatan
sumber
belajar
dan
prestasi
belajar.Berdasrkan pada hasil angket yang telah disampaikan kepada 60 orang responden (sampel penelitian) dengan kuesioner yang terdidri dari 21 butir pertanyaan untuk pengelolan kelas dan 11 butir pertanyaan untuk sumber belajar sudah memenuhi syarat valid dan reliability. Selain itu juga diperoleh skor tertinggi 61 dari skor maksimal yang biasa dicapai oleh siswa yaitu 84, sekor terendah adalah 24 dari nilai terendah yang bisa dicapai yaitu 21, nilai rata-rata (mean) sama dengan 37,35 dengan standar deviasi sama dengan 8,68 untuklebih ringkasnya dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel :4.1 Deskripsi data pengelolaan kelas, sumber belajar dan prestasi Statistics Pengelolaan Kelas N
Valid Missing
Mean
Prestasi
60
60
60
37
37 49.25 00
37 72. 2167
37.3500
35
Sumber Belajar
Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum
1.12089 36.5000 31.00a 8.68239 75.384
.5449 4 49.50 00 51.00 4.221 11 17.81 8
37.00
27.00
24.00
32.00
61.00
59.00
2955. 00 Perce 25 47.00 31.0000 ntiles 00 50 49.50 36.5000 00 75 51.00 42.7500 00 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown 2241.00
.94 064 70. 0000 70. 00 7.2 8614 53. 088 28. 00 60. 00 88. 00 433 3.00 67. 0000 70. 0000 77. 5000
Dari tabel di atas, dapat diketahui gambaran data secara umum mengenai nilai maksimum, nilai minimum, range, standar deviasi, standar error, mean, median, varian dan sebagainya. Akan tetapi secara khusus tabel tersebut belum memberikan jawaban terhadap pertanyaan mengenai pengelolaan kelas. Sebagaimana yang telah dijabarkan pada bab III tentang analisis deskriptif terhadap data penelitian. Dalam artian bahwa data tersebut perlu diurai kembali menjadi bagian yang lebih rinci ke dalam tabel frekuensi dan histogram, sehingga dapat dipahami dengan lebih mudah oleh orang lain. Guna keperluan penyusunan interval dan pembuatan grafik
36
tingkat kecenderungan Sumber belajar siswa dilakukan beberapa langkah yaitu: 1) mengurutkan/merangking skor pengelolaan kelassiswa dari yang skor terendah sampai kepada skor tertinggi, 2) mencari range dengan mengurangi skor maksimal dengan skor minimal, 3) mencari banyaknya kelas dengan rumus sturgess yaitu BK = 1 + 3,3 Log n, 4) menentukan panjang kelas dengan membagi range dengan banyaknya kelas, dan 5) membuat distribusi frekuensi sebagaimana berikut :
Tabel 4.2 Frekuensi skor pengelolaan kelasSiswa kelas XI MAAL- Falah Pancor Dao Interval Batas Bawah Frekuensi Nilai Tengah 24 – 29 23,5 10 26,5 30 – 35
29,5
17
32,5
36 – 41
35,5
17
38,5
42 – 57
41,5
15
49,5
58 -62
57,5
1
60
Jumlah
60
Sumber : Data perimer yang diolah
Dengan melihat tabel tersebut dapat diketahui skor pengelolaan kelas siswa terbanyak pada interval 36 – 41 dan 36 – 41 yaitu sebanyak 17 orang atau 28,33%, sebaliknya sebaran skor pengelolaan kelassiswa yang paling sedikit terdapat pada interval 58 – 62 sebanyak 1 orang (1,66%). Apabila frekuensi skor perolehan pengelolaan kelastersebut dimasukkan ke dalam grafik (histogram), maka akan tampak grafik sebagai berikut.
37
Gambar 4.1: Grafik Pengelolaan Kelas
Untuk mengetahui tingkat kecenderungan skor Pengelolaan Kelas siswa kelas XI MAAL- Falah Pancor Dao , dapat dilakukan dengan mencari mean ideal dan standar deviasi ideal sebagai berikut: 1) skor maksimal ideal 84 dan minimal 21, diperoleh mean ideal (Mi) = ½ (Skor maksimal + skor minimal) sehingga diperoleh Mi = ½ (84 + 21) =52,5 sedangkan SDi = 1/6 (skor maksimal – skor minimal = 1/6 (84 – 21) = 31,5. Nilai SDi dan Mi kemudian dikonversikan ke dalam tabel kecenderungan dengan 5 (lima) kategori sebagaimana berikut.
Table 4.3 Skor Pengelolaan Kelas Nilai Mi + SDI = Mi + SDI Mi + 1,5 SDi – Mi + 3,0 SDi 52,5 + 1,5 (31,5) – 52,5 + 3,0
Kategori
Sangat Tinggi
(31,5) 99,75 – 147 Mi + 0,5 SDi – Mi + 1,5 SDi 52,5 + 0,5 (31,5) – 52,5 + 1,5
38
Tinggi
(31,5) 68,25 – < 99,75 Mi – 0,5 SDi – Mi + 0,5 SDi 52,5 – 0,5 (31,5) – 52,5 + 0,5
Sedang
(31,5) 36,75 — < 68,25 Mi – 3,0 SDi – Mi + 0,5 SDi 52,5 – 1,5 (31,5) – 52,5 + 0,5
Rendah
(31,5) 5,25 — <52,5 Mi – 3,0 SDi – Mi – 1,5 SDi 52,5 – 3,0 (31,5) – 52,5 – 0,5
Sangat Rendah
(31,5) (-42) – <36,75 Sumber : Data perimer yang diolah
Dari tabel diatas rata-rata (mean) skor Pengelolaan Kelassiswa sebesar 37,35 terletak pada rentangan 36,75 — < 68,25 yaitu termasuk ke dalam kategori Sedang.
2. Variabel X2 (Pemanfaatan Sumber Belajar) Tabel 4.1 di atas hasil angket yang disampaikan kepada 60 orang responden (sampel penelitian) dengan kuesioner yang terdiri atas 21 butir pertanyaan diperoleh skor tertinggi adalah 59 dari skor maksimal yang bisa dicapai oleh siswa yaitu 84, skor terendah adalah 32 dari nilai terendah yang bisa dicapai yaitu 21, nilai rata-rata (mean) sama dengan 49,25, dan standar deviasi sama dengan 4,22.
39
Diketahui gambaran data secara umum mengenai nilai maksimum, nilai minimum, range, standar deviasi, standar error, mean, median, varian dan sebagainya. Akan tetapi secara khusus tabel tersebut belum memberikan jawaban
terhadap
pertanyaan
berapa
banyak
siswa
yang
menggunakansumber belajar, sedang dan rendah. Sebagaimana yang telah dijabarkan pada bab III tentang analisis deskriptif terhadap data penelitian. Dalam artian bahwa data tersebut perlu diurai kembali menjadi bagian yang lebih rinci ke dalam tabel frekuensi dan histogram, sehingga dapat dipahami dengan lebih mudah oleh orang lain. Guna keperluan penyusunan interval dan pembuatan grafik tingkat kecenderungan sumber belajarsiswa dilakukan beberapa langkah yaitu: 1) mengurutkan/merangking skor sumber belajardari yang skor terendah sampai kepada skor tertinggi, 2) mencari range dengan mengurangi skor maksimal dengan skor minimal, 3) mencari banyaknya kelas dengan rumus sturgess yaitu BK = 1 + 3,3 Log n, 4) menentukan panjang kelas dengan membagi range dengan banyaknya kelas, dan 5) membuat distribusi frekuensi sebagaimana berikut:
Tabel : 4.4 Frekuensi skor Sumber BelajarSiswa Kelas XI MAAL- FalahPancor Dao Interval 32 – 37
Batas Bawah 31,5
Frekuensi 1
Nilai Tengah 34,5
38 – 43
37,5
2
40,5
44 – 49
43,5
27
46,5
49,5
27
52,5
40
50 – 55
55,5
3
58,5
56 – 61
60 Jumlah sumber : Data perimer yang diolah sumber belajarTabel di atas dapat diketahui skor pemanfaatan sumber belajarterbanyak pada interval 44 – 49 dan 50 – 55 yaitu sebanyak 27 orang atau 45%, sebaliknya sebaran skor sumber belajarsiswa yang paling sedikit terdapat pada interval 32 – 37 sebanyak 1 orang (1,66%). Apabila frekuensi skor perolehan sumber belajartersebut dimasukkan ke dalam grafik (histogram), maka akan tampak grafik sebagai berikut:
Gambar 4.2: Grafiksumber belajar siswa Kelas XI MA AL- FalahPancor Dao Sedangkan untuk mengetahui tingkat kecenderungan skor sumber belajarsiswaKelas XI MAAL- Falah Pancor Dao, dapat dilakukan dengan mencari mean ideal dan standar deviasi ideal sebagai berikut: 1) skor maksimal ideal 195 dan minimal 39, diperoleh mean ideal (Mi) = ½ (Skor maksimal + skor minimal) sehingga diperoleh Mi = ½ (195 + 39) =117, 41
sedangkan SDi = 1/6 (skor maksimal – skor minimal = 1/6 (195 – 39) = 26. Nilai SDi dan Mi kemudian dikonversikan ke dalam tabel kecenderungan dengan 5 (lima) kategori sebagaimana berikut :
Table 4.5 Sekor Sumber Belajar Nilai Mi + SDI = Mi + SDI Mi + 1,5 SDi – Mi + 3,0 SDi
Kategori
52,5 + 1,5 (31,5) – 52,5 + 3,0 (31,5)
Sangat Tinggi
99,75 – 147 Mi + 0,5 SDi – Mi + 1,5 SDi 52,5 + 0,5 (31,5) – 52,5 + 1,5 (31,5)
Tinggi
68,25 – < 99,75 Mi – 0,5 SDi – Mi + 0,5 SDi 52,5 – 0,5 (31,5) – 52,5 + 0,5 (31,5)
Sedang
36,75 — < 68,25 Mi – 0,5 SDi – Mi + 0,5 SDi 52,5 – 1,5 (31,5) – 52,5 + 0,5 (31,5)
Rendah
5,25 — <52,5 Mi – 3,0 SDi – Mi – 1,5 SDi 52,5 – 3,0 (31,5) – 52,5 – 1,5 (31,5)
Sangat Rendah
(-42) – <36,75
Rata-rata (mean) skor sumber belajarsiswa sebesar 49,25 terletak pada rentangan 36,75 — < 68,25 yaitu termasuk ke dalam kategori Sedang.
a. Variabel Y1 (Prestasi Belajar)
42
Dari tabel 4.1, dapat diketahui gambaran data mengenai prestasi belajar Ekonomi siswa, di mana mean (rata-rata) skor perolehan siswa adalah 72,21. Varian sama dengan 53.088 dengan standar deviasi sama dengan 7.28614. Skor maksimal peroleh siswa adalah 88.00 dan skor minimum sama dengan 60.00. Sama dengan langkah yang dilakukan pada penyusunan interval dan pembuatan grafik sumber belajar. Penyusunan interval dan pembuatan grafik tingkat kecenderungan prestasi belajar siswa juga dilakukan dengan beberapa langkah yaitu: 1) mengurutkan/merangking skor perestasi belajar dari yang skor terendah sampai kepada skor tertinggi, 2) mencari range dengan mengurangi skor maksimal dengan skor minimal, 3) mencari banyaknya kelas dengan rumus sturgess yaitu BK = 1 + 3,3 Log n, 4) menentukan panjang kelas dengan membagi range dengan banyaknya kelas, dan 5) membuat distribusi frekuensi sebagaimana berikut:
Tabel 4.6 Frekuensi skor Prestasi Belajar siswa Kelas XI MAAL- Falah Pancor Dao Interval 60 -65
Batas Bawah 59,5
Frekuensi 10
Nilai Tengah 62,5
66 – 71
65,5
25
68,5
72 -77
71,5
10
74,5
78 – 83
77,5
10
80,5
84 – 89 Jumlah
83,5
5 60
86,5
Sumber : Data perimer yang diolah
43
Melihat tabel tersebut dapat diketahui skor prestasi belajar siswa terbanyak pada interval 66 –71 yaitu sebanyak 25 orang atau 41,66%, sebaliknya sebaran skor prestasi belajar siswa yang paling sedikit terdapat pada interval 84 – 89 sebanyak 5 orang (8,33%). Apabila frekuensi skor perolehan prestasi belajar tersebut dimasukkan ke dalam grafik (histogram), maka akan tampak grafik sebagaimana berikut.
Gambar 4.2: Grafik Kecenderungan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa
Sedangkan untuk mengetahui tingkat kecenderungan skor prestasi belajar siswa Kelas XI MAAL- Falah Pancor Dao, dapat dilakukan dengan mencari mean ideal dan standar deviasi ideal sebagai berikut: 1) skor maksimal ideal 100 dan minimal 0, diperoleh mean ideal (Mi) = ½ (Skor maksimal + skor minimal) sehingga diperoleh Mi = ½ (100 + 0) = 50.0, sedangkan SDi = 1/6 (skor maksimal – skor minimal = 1/6 (100 – 0) = 16,67. Nilai SDi dan Mi kemudian dikonversikan ke dalam tabel kecenderungan dengan 5 (lima) kategori sebagaimana berikut:
Tabel 4.7
44
Skor Prestasi Belajar Nilai Mi + SDI - Mi + SDI Mi + 1,5 SDi – Mi + 3,0 SDi
Kategori Sangat Tinggi
50 + 1,5 (16,67) – 50 + 3,0 (16,67) 75 – 100 Mi + 0,5 SDi – Mi + 1,5 SDi Tinggi
50 + 0,5 (16,67) – 50 + 1,5 (16,67) 58,33 – < 75 Mi – 0,5 SDi – Mi + 0,5 SDi
Sedang
50 – 0,5 (16,67) – 50 + 0,5 (16,67) 41,67 — < 58,33 Mi – 1,5 SDi – Mi – 0,5 SDi Rendah
50 – 1,5 (16,67) – 50 – 0,5 (16,67) 25 – < 41,67 Mi – 3,0 SDi – Mi – 1,5 SDi
Sangat Rendah
50 – 3,0 (16,67) – 50 – 1,5 (16,67) 0 – < 25 Sumber : Data perimer yang diolah
Rata-rata (mean) skor prestasi belajar Ekonomi siswa sebesar 72,21 terletak pada rentangan 75 –100 yaitu termasuk ke dalam kategori SangatTinggi.
2. Uji Hipotesis Data tentangPengelolaan Kelas (X1), Sumber belajar (X2)dan data tentang prestasi belajar siswa (Y) dapat dilihat pada lampiran 6. Dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:
45
Tabel : 4.8 Hubungan pengelolaan kelasrTerhadap Prestasi BelajarSiswa Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model
B
Std. Error
(Constant) 1
40.451
2.140
Pengelolaan Kelas Sumber Belajar
0.236 0.395
Beta
t 18.899
.056 .109
.485 .116
4.219 893
Sig. .000 .000 .000
a. Dependent Variable: Prestasi belajar b.pengelolaan kelas c.Sumber belajar Dari tabel 4.8 di atas, persamaan regresi linier berganda Y dan X1,X2 adalah
Y= 40.451 0 + 0,236X1 0,398 X2 + e
Dari persamaan regresi linear berganda tersebut memiliki nilai positif pada konstanta yaitu 40.451 menyatakan bahwa apabila Sumber Belajar bernilai nol maka prestasi belajar siswa akan bernilai 40.451, Koefisien regresi variabel X1 adalah positif sebesar 0,236 dan koefisien regresi variable X2 adalah Positif sebesar 0.398 , bahwa setiap pengelolaan kelas dan sumber Belajarnaik sebesar satu satuan maka akan menyebabkan kenaikan prestasi belajar sebesar 0,236 dan 0,398 satu satuan. Artinya pengaruh tersebut adalah pengaruh yang positif.Diperoleh juga tabel anova sebagai berikut:
46
Tabel : 4.9 ANOVAb Sum of Squares
Model
Df
Mean Square
F
246.822
17.796
.000a
.797
.000a
Regression 1
246.822
1
Residual
804.428
58
13.869
309.726
8
53.271
Total
1360.976
Sig .
67
a. Predictors: (Constant), Pengelolaan kelas b. Dependent Variable: Perestasi Dari tabel 4.9 terlihat sig. = 0.000 < 0.05 = , ini berarti H0 : 1 = 0 ditolak, dengan demikian H1 : 1 0 diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan Pengelolaan kelasterhadap perestasi belajar siswa. Begitu juga terlihat sig. = 0.000< 0.05 = , ini berarti H0 : 2 = 0 ditolak, dengan demikian H2 : 2 0 diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara sumber belajar terhadap prestasi belajar siswa. Tabel : 4.10 Model Summaryb R
R Square
1
.485a
.235
.222
3.72417
2
.365a
.125
.112
2.61206
Model
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
a. Predictors: (Constant), Pengelolaan kelas. b.sumber belajar . Dependent Variable: perestasi belajar siswa Dari tabel 4.10yaitu model summary, terlihat R Square-nya sebesar 0.235. Ini berarti sebesar 23.5%perestasi belajar siswa(X1) dipengaruhi oleh
47
Pengelolaan kelas(Y1), begigitu juga dengan sumber belajar (Y2) dan data tentang prestasi belajar siswa (X) dapat dilihat pada lampiran 7.
B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan dapat diketahui besarnya pengaruh mencapai 23,5% signifikan 0,000 < 0,05 .Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dari pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.Artinya semakin baik penataan siswa dalam kelas dan penataan ruang, maka semakin baik kecenderungan siswa untuk mencapai prestasi belajar yang baik. Sebaliknya semakin tidak penataan siswa dalam kelas dan penataan ruang
ada
maka semakin baik
kecenderungan siswa untuk mencapai prestasi belajar yang rendah. Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai variabel pemanfaatan sumber belajar sebesar
27,5%dengan taraf signifikansi 0,000 <0,05). Hal ini
membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dari pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar siswa.Artinya semakin baik pemanfaatan sumber belajar, maka semakin baik prestasi belajar siswa.Sebaliknya semakin rendah kemandirian belajar, maka semakin rendah pula prestasi belajar siswa. Dari hasil analisis diskriptif, prestasi belajar siswa kelas XI dalam kategori baik.prestasi belajar siswa terbanyak pada interval 66 –71 yaitu sebanyak 25 orang atau 41,66%, sebaliknya sebaran skor prestasi belajar siswa yang paling sedikit terdapat pada interval 84 – 89 sebanyak 5 orang 48
(8,33%).Dari data empirik di atas diketahui bahwa hipotesis yang menyatakan pengelolaan kelas dan pemanfaatan sumber belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar dapat diterima. Hasil penelitian ini membuktikan penelitian yang dilakukan Novikasari (2007) tentang pengaruh sumber belajar dan kemandirian terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 1 Nogosari tahun ajaran 2008/2009. Hasil penelitiannya yaitu sumber belajar dan kemandirian belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. . Disamping itu juga hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan pengelolaan kelas di antaranya pengaturan ruangan, tempat duduk, pengaturan sarana dan alat pengajaran , sikap guru dalam mengajar akan menambah motivasi siswa dalam belajar dan mendapatkan prestasi belajar yang baik. Sedangkan untuk pemanpaatan sumber belajar diantaranya, bahan pelajaran, alat dan perlengkapandan dan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran secara tidak langsung akan menumbuhkan semangat siswa dalam pemperoleh perestasi yang baik dan bagus. Kaitannya hasil penelitian ini dengan dengan teori yang dikemukakan Winataputra
(2005:
96)
memang benarbeliau
menyatakan
bahwa
“pengelolaan kelas adalah serangkaian tindakan guru yang ditunjukan untuk mendorong
munculnya
tingkah
laku
siswa
yang
diharapkan
dan
menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosiemosional yang positif, serta
49
menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif sehingga mampu meraih prestasi yang baik. Sedangkan untuk pemanfaatan sumber belajar kaiatan penelitian ini dengan teori yang dikemukakanMenurut Sanjaya (2008: 174) mangatakan bahwa “Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Jadi teori di atas biasa disimpulkan bahwa pengelolaan kelas dan sumber belajar sangat berpengaruh terhadap hasil yang dicapai siswa. F. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa: 1.
Pengelolaan kelas berpengaruh terhadap perestasi belajar, memiliki hubungan yang positif dan signifikan dimana nilia signya menunjukkan 0,000 > 0,05 dan besarnya pengaruh pengelolaan kelas perestasi belajar yaitu 23,5%. Sedangakan sisanya dipengaruhi oleh faktor luar sebesar 76,5%.
2.
Pemanfaatan sumber belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa memiliki hubungan yang positif, dimana nilai signya menunjukkan 0,000> 0,05 dan besarnya pengaruh pemanfaatan sumber terhadap belajar prestasi belajar siswa sangat kecil yaitu 27,5%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor luar sebesar 72,5%.
50
3.
Dari persamaan regresi linear berganda tersebut memiliki nilai positif pada konstanta yaitu 40.451 menyatakan bahwa apabila Sumber Belajar bernilai nol maka prestasi belajar siswa akan bernilai 40.451, Koefisien regresi variabel X1 adalah positif sebesar 0,236 dan koefisien regresi variable X2 adalah Positif sebesar 0.398 , bahwa setiap pengelolaan kelas dan sumber Belajarnaik sebesar satu satuan maka akan menyebabkan kenaikan prestasi belajar sebesar 0,236 dan 0,398 satu satuan.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka diberikan saran-saran sebagai berikut: 1.
Bagi para siswa Siswa diharapkan dapat membiasakan diri dengan beberapa macam sumber belajar dan lebih meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan sumber belajar. Tindakan yang dilakukan adalah mempelajari dengan tekun buku-buku materi dan buku penunjang (LKS), menambah buku referensi lainnya dari perpustakaan, dan bertanya kepada guru tentang materi yang belum dikuasai.
2. Bagi Guru a.
Guru perlu meningkatkan kompetensi mengajar guru, baik dalam penguasaan materi maupun dalam penggunaan sumber belajar. Tindakan yang dilakukan adalah dengan memberikan pembelajaran dengan metode yang bervariasi, memperbanyak sumber bacaan, dan selalu memberikan soal latihan bagi siswa.
51
b.
Para guru di sekolah diharapkan dapat merancang dan melaksanakan suatu kegiatan belajar yang dapat menciptakan suasana kondusif, yang dapat meningkatkan minat belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran ekonomi. Suasana kondusif dapat diaplikasikan melalui penataan ruangan yang mencerminkan kesejukan, ventilasi yang baik sehingga sirkulasi udara berjalan dengan baik, penataan atau kreativitas siswa dengan demikian siswa merasa memiliki atas segala perlengkapan ataupun hiasan kelas.
3. Saran bagi sekolah Diharapkan dapat menutup kekurangan-kekurangan yang ada dalam proses belajar. Tindakan yang dilakukan adalah dengan menyediakan sumber belajar yang bervariasi (buku referensi, LKS, dan silabus), membenahi kondisi sarana dan prasarana pendidikan agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam pembelajaran di kelas. 4. Saran bagi teoritis Sebagai
gambaran akan pentingnya pengelolaan kelas dan
pemanfaatan sumber belajar yang akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Selain itu diharapkan dapat berfungsi sebagai salah satu bentuk pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan terutama dibidang pendidikan IPS Ekonomi sehingga dapat dijadikan sebagai landasan atau pedoman berpikir bagi pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya. .
52