BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi Eksperimen. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang analisisnya dimaksudkan untuk memperoleh kejelasan tentang pengaruh suatu faktor (perubah) terhadap faktor lainnya dengan mengendalikan, baik faktor yang mempengaruhi maupun faktor yang dipengaruhi. Tujuan dari penelitian semu ini adalah menyelidiki ada tidaknya
pengaruh sebab akibat serta berapa besar
pengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada kelompok (Widjajanto, 2005). Penulisan eksperimen yang digunakan adalah desain pre test-post test control group desaign. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pre test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian eksperimen semu ini digunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan (menurunkan rasa rendah diri melalui konseling kelompok Adlerian). Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan sama sekali. Tujuan pembentukan kelompok kontrol untuk mengetahui perbedaan yang mungkin tampak antara kedua kelompok dan agar kesimpulan yang diambil menjadi lebih kuat. Semua kelompok, baik kelompok eksperimen 54
yang diberi perlakuan maupun kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan, keduanya diberi tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Dalam memberikan perlakuan, kelompok eksperimen dipisahkan dari kelompok kontrol. Model eksperimen semu yang digunakan dalam penelitian ini
digambarkan sebagai
berikut: Group: Ex. Group Ctr, Group
Pretest
Treatment
T1e
X
T1c
Posttest
T2e T2c
Tes awal digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rendah diri siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian pada kelompok ekperimen dikenai variabel perlakuan X (variabel bebas) untuk jangka waktu tertentu. Kemudian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan tes akhir untuk mengukur variabel tergantung atau terikat (rendah diri siswa) dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rendah diri siswa setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan. Menurut Rachman & Muchsin, (1996) prosedur pelaksanaan penelitian eksperimen sebagai berikut: 1. Pilih sejumlah subjek secara rambang dari suatu populasi 2. Secara rambang, golongkan subjek menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang dikenai variabel perlakuan X dan kelompok kontrol yang tidak dikenai variabel perlakuan. 3. Berikan pretes T1, untuk mengukur variabel tergantung pada kedua kelompok itu, lalu hitung mean masing-masing kelompok.
55
4. Pertahankan semua kondisi untuk kedua kelompok itu agar sama kecuali pada satu hal yaitu kelompok eksperimen yang dikenai variabel perlakuan X untuk jangka waktu tertentu. 5. Berikan posttest T2 kepada kedua kelompok itu untuk mengukur variabel tergantung, lalu hitung mean untuk masing-masing kelompok. 6. Hitung perbedaan untuk hasil pretest T1 dan T2 untuk masing-masing kelompok, jadi (T2e-T1e) dan (T2c dan T2c). 7. Bandingkan perbedaan tersebut, untuk mnentukan apakah penentuan perlakuan itu berkaitan dengan perubahan yang lebih besar pada kelompok eksperimen, jadi (T2e-T1e)(T2c dan T2c). 8. Kenakan test statistik yang cocok untuk rancangan ini. 3.2 Variabel penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konseling kelompok Adlerian dan variabel terikatnya adalah rasa rendah diri. 3.3 Subjek Penelitian Sebelum memberi perlakuan (menurunkan rendah diri melalui konseling kelompok Adlerian), terlebih dahulu penulis menyebar cheks list rasa rendah diri di kelas VII A, C, D, F untuk mengetahui siswa yang mempunyai rasa rendah diri. Dihasilkan siswa yang mengalami rasa rendah diri tinggi sebanyak 12 siswa dari empat kelas tersebut. Dari 12 siswa tersebut diambil 6 siswa menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen 6 siswa dan kelompok kontrol 6 siswa Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A, C, D, F SMP Negeri 8 Salatiga. Jumlah siswa keseluruhan 124 siswa tetapi tidak diambil seluruhnya 56
subjek untuk penelitian dalam pengukuran rendah diri yang pertama dilihat mana siswa yang memiliki skor rendah diri yang tinggi kemudian nanti siswa yang tinggi rasa rendah diri tersebut diberi layanan konseling kelompok. Dalam penelitian eksperimen dibutuhkan jumlah yang sama untuk setiap kelompoknya Hadi, 1970 (dalam Giyanti, 2007). Untuk menentukan siapa yang termasuk kelompok eksperimen ataupun kelompok kontrol harus dicari dan ditentukan ratarata tingkat rendah diri siswa yang tidak membedakan kedua kelompok. Alasan penulis mengambil subjek penelitian siswa kelas A, C, D, F bersifat homogen. Maksudnya adalah dari sifat hampir sama dalam rendah diri, misalnya dari segi usia hampir sama, tingkat sekolah dan tempat tinggal. 3.4 Definisi Operasional Dalam penelitian ini yang menjadi definisi operasionalnya adalah rasa rendah diri dan konseling kelompok Adlerian. Adapun definisi dari setiap variabel tersebut adalah: 1. Rasa rendah diri adalah perasaan tidak bisa menerima kondisi fisik, menerima keadaan sosial, mental, tidak percaya diri. Orang rendah diri tak mampu dan menganggap orang lain lebih baik dari dirinya. Orang minder cenderung bersikap ego sentris, memposisikan diri sebagai korban merasa tidak puas terhadap dirinya, mengasihani diri sendiri dan mudah menyerah. 2. Konseling
kelompok
Adlerian
disini
untuk
membangun
dan
mempertahankan hubungan empati antara konseli dan konselor yang 57
berdasarkan pada kepercayaan bersama dan rasa hormat dan dimana konseli merasa dimengerti dan diterima konselor, menyediakan suasana konseling dimana konseli dapat datang untuk mengerti kepercayaan dasar mereka dan perasaan tentang dirinya dan menemukan mengapa kepercayaan konseli bisa salah, membantu konseli mengembangkan pandangan ketujuan konseli yang salah dan kebiasaan kalah diri melalui proses
konfrontasi
dan
interpretasi,
membimbing
konseli
dalam
menemukan alternatif dan mendorong konseli untuk membuat keputusan yang memberi pandangan pada tindakan. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang dipakai oleh peneliti untuk memperoleh data yang akan diteliti. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data atau alat ukur pengukurannya (Suryabrata ,1990). Dalam penelitian ini digunakan alat pengumpulan data yaitu: 1. Check List Check List menurut Walgito (1985) merupakan suatu daftar yang mengandung atau mencakup faktor faktor yang ingin diselidik. Prosedur pengisian check list rasa rendah diri responden diminta untuk memilih jawaban “ Ya dan Tidak” pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan dirinya. Cara penilaiannya dengan memberi poin nilai pada tiap item. Penulis membuat semua item yang favorable karena penulis ingin siswa langsung mengisi tiap item sesuai dengan masalah yang dialami siswa. Jumlah item dalam 58
cheks list yang dibuat oleh penulis berjumlah 48 item yang sudah terbagi ke dalam aspek rendah diri fisik, psikologis, sosial dan indikator dari rasa rendah diri fisik, psikologis dan sosial. Tiap item mewakili satu indikator dan sudah valid. Untuk mengukur rasa rendah diri siswa yang diberikan untuk jawaban “Ya” di beri skor nilai “1” dan untuk jawaban “Tidak” diberi skor nilai “0”. Kemudian sesudah skor terkumpul akan dikategorikan siswa yang mengalami rasa rendah diri seperti berikut: 1. Bila memperoleh skor 40-48 dikategorikan mengalami rasa rendah diri “ Sangat Tinggi” 2. Bila memperoleh skor 30-39 dikategorikan mengalami rasa rendah diri “Tinggi” 3. Bila memperoleh skor 20-29 dikategorikan mengalami rasa rendah diri “Sedang” 4. Bila memperoleh skor 10-19 dikategorikan mengalami rasa rendah diri “Rendah” 5. Bila memperoleh skor 0-9 dikategorikan mengalami rasa rendah diri “Sangat Rendah” Berikut ini kisi-kisi / instrumen dan check list rasa rendah diri dengan menggunakan teorinya Adler yang disusun oleh penulis: Tabel 3.1 Instrumen/kisi-kisi rasa rendah diri Item No
Konsep
1
Rendah Diri
Sub Konsep
Indikator
A. Fisik 1. Kelainan fisik, yang terdiri: a. bertumbuh pendek/kerdil b. cacat c. kepincangan 59
Favorable (+) 1 2 3
B. Psikolo gis
C. Sosial
d. bagian wajah yang tidak proposional e. kelainan otot sejak kecil f. sejak kecil sudah kerempeng g. kecenderungan gemuk sejak kecil. 2. Disfungsi (tubuh yang normal mengalami perasaan inferiority organ karena berfikiran negatif dan pesimis terhadap dirinya) yang terdiri: a. ketidak mampuan dalam berbicara b. penglihatan c. pendengaran 3. Penyakit, yang terdiri: a. jantung lemah b. mengidap kelainan jantung dini c. paru-paru lemah d. asma e. polio. 1. Perasaan kurang berharga 2. Memposisikan diri sebagai korban 3. Merasa tidak puas terhadap dirinya 4. Mengasihani diri sendiri 5. Mudah menyerah 6. Agresif 7. Egosentris 8. Selalu dicap sebagai orang yang bodoh 9. Selalu dicap sebagai orang yang nakal 10. Selalu dicap sebagai orang yang lemah 11. Dilecehkan 12. Berfikiran negatif 13. Pesimis 14. Takut membuat kesalahan 15. Menyalahkan dunia 1. Perasaan kurang mampu dalam penghidupan 2. Kecenderungan menolak orang 3. Diintimidasi oleh teman-teman 4. Pemalu 5. Penakut 6. Merasa tidak aman 7. Ragu-ragu 60
4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
8. Pengecut 9. Dimanja 10. Diabaikan 11. Pengasuhan yang tidak toleran 12. Menarik diri dari kehidupan sosial 13. Tidak sportif 14. Sangat sensitif 15. Memancing pujian 16. Bersikap kasar 17. Mencela 18. tertindas 48
Jumlah
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
3.6 Uji Coba Instrumen Menurut Sugiyono (2006), Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Kriteria untuk menentukan validitas item instrumen menurut Ali (1995): 0,00-0,20 0,21-0,40 0,41-0,60 0,60-0,80 0,81-1,00
: Tidak ada validitas : Validitas Rendah : Validitas Sedang : Validitas tinggi : Validitas sangat tinggi
Reliabilitas, menurut Sugiyono (2006), adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan berulang. Kondisi itu di tengarai dengan konsistensi hasil dari penggunaan alat ukur yang sama dilakukan secara berulang dan memberikan hasil relatif sama dan tidak melanggar kelaziman. Untuk mengukur reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumus Alpha Crobach untuk mengestimasi reliabilitas instrumen. Kriteria untuk 61
menentukan besarnya koefisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George & Mallery (1995) sebagai berikut : α > 0,9 α > 0,8 α > 0,7 α > 0,6 α > 0,5 α < 0,5
: sangat bagus : bagus : dapat diterima : diragukan : jelek : tidak dapat diterima
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur Berikut ini adalah hasil uji coba instrumen yang dilakukan penulis di Panti Asuhan Darmo Lestari yang santrinya masih berstatus sekolah di SMP. Penulis menyebarkan ceks list berjumlah 40 lembar dengan 48 pernyataan yang diisi oleh 40 siswa SMP Panti Asuhan Darmo Lestari Pulutan secara random. Setelah beberapa kali penulis melakukan uji coba instrumen dan menghapus pernyataan yang negatif dari setiap indikator. Penulis menggunakan satu pernyataan yang valid untuk mewakili setiap indikator dari setiap aspek rasa rendah diri siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa check list rasa rendah diri yang disusun sendiri oleh penulis sudah teruji kevaliditasnya dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil uji validitas, diketahui bahwa nilai terendah validitas item sebesar 0,212 Dan nilai tertinggi validitas item sebesar 0,814. Dengan demikian seluruh item dapat digunakan. Berdasarkan uji reliabilitas instrumen diketahui bahwa nilai reliabilitas instrumen sebesar 0,889. Dengan demikian reliabilitas instrumen dapat dinyatakan memiliki kategori bagus. 62
Tabel 3.3 Reliabilitas Cheks list rasa rendah diri Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.889
48
3.7 Pre Test Pre test ini menggunakan format check list rasa rendah diri dan hasil pre test ini akan menjadi data perbandingan pada data pre test dan data post test. Pre test dilakukan pada tanggal 20 September 2011. Tujuan dari pretes adalah untuk mengetahui berapa skor dan kategori siswa yang memiliki kategori rasa rendah diri dari sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Teknik pengujian menggunakan teknik Mann Whitney U Test. Berikut Tabel Kelompok Ekperimen dan kelompok kontrol Tabel 3.3 Data pre test kelompok eksperimen No
Nama
Kelas
Pre test
Kategori
1
M. FH (kelompok eksperimen)
VII C
32
Tinggi
2
NIP (kelompok eksperimen)
VII C
31
Tinggi
3
FKN (kelompok eksperimen)
VII C
31
Tinggi
4
PPW (kelompok eksperimen)
VII A
30
Tinggi
5
NN (kelompok eksperimen)
VII D
30
Tinggi
6
DA (kelompok eksperimen)
VII C
30
Tinggi
63
Tabel 3.4 Data pre test kelompok kontrol No
Nama
Kelas
Pre test
Kategori
1
NA ( Kelompok kontrol)
VII C
32
Tinggi
2
IJ( Kelompok kontrol)
VII D
31
Tinggi
3
YJK ( Kelompok kontrol)
VII F
30
Tinggi
4
PF( Kelompok kontrol)
VII F
30
Tinggi
5
GW ( Kelompok kontrol)
VII F
30
Tinggi
6
MS ( Kelompok kontrol)
VIIC
30
Tinggi
Tabel 3.5 Hasil Analisis Pre Test Siswa kelas 7 SMP Negeri 8 Salatiga NPar Tests Mann-Whitney Test Ranks skor
kelompok
N
Mean Rank Sum of Ranks
eksperimen
6
6.92
41.50
kontrol
6
6.08
36.50
Total
12 Test Statisticsb skor Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. (2-tailed)
15.500 36.500 -.451 .652 .924
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok
64
Jumlah subjek untuk kelompok ekperimen 6 orang siswa dan jumlah subjek untuk untuk kelompok kontrol sebanyak 6 siswa. Dari hasil analisis diketahui koefisien Mann-Whitney U = 15.500, Mean rank untuk kelompok eksperimen = 6.92 dan mean rank kelompok kontrol = 6.08 dengan Asymp. Sig (2-tailed) .652 > 0.05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara rasa rendah diri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga eksperimen dapat dilanjutkan memberikan treatment atau perlakuan 3.8 Teknik Analisis Analisis data penelitian dengan melakukan pengolahan data dengan teknik analyze-descriptive frequencies untuk mengetahui penurunan rasa rendah diri yang dulunya tinggi menjadi menurun. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mann Whitney U yaitu untuk melihat perbedaan nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji Mann Whitney U merupakan uji non-parametrik yang digunakan untuk membandingkan dua mean sampel yang berasal dari sampel yang sama. Mann-Whitney U juga digunakan untuk menguji beda mean dua sampel, apakah berbeda signifikan atau tidak. Mann-Whitney U mensyaratkan skala data ordinal dalam pengujiannya (Sugiyono, 2006). Skala data yang digunakan penulis ini adalah skala data ordinal yang memakai sampel sedikit yang membuat penulis memakai uji non parametrik Mann Whitney U, Selain itu dua kelompok yang dibandingkan jumlahnya sama yaitu kelompok eksperimen 6 dan kelompok kontrol 6. Analisis perbedaan dimaksudkan untuk menguji apakah harga rata-rata (mean rank) pada satu 65
variabel berbeda pada kelompok yang satu dengan yang lain (Azwar, 1997). Maka Mann-Whitney U dapat digunakan sebagai teknik analisis dalam penelitian ini. Dalam analisis penulis dibantu dengan progam SPSS 17.0 for windows.
66