PT UNILEVER I NDONESIA T BK LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000
DAN
1999
Daftar Isi
Laporan Auditor Independen Neraca
1 2-3
Laporan Laba Rugi
4
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Laporan Arus Kas
6
Catatan atas Laporan Keuangan
7 - 29
PT. UNILEVER INDONESIA Tbk NERACA 31 DESEMBER 2000 DAN 1999
Jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per lembar saham Catatan
2000
1999
AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha (Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 1.759 pada tahun 2000 dan 1.729 pada tahun 1999) - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan Biaya dibayar dimuka
3
722.647
519.910
340.400 13.403 18.545 412.673 26.387
283.085 6.213 14.966 438.466 32.392
1.534.055
1.295.032
7a 2j, 11b 2f, 8a
17.261 9.511 505.967
14.545 444.120
2g, 9
113.793
16.551
2k, 7g, 5
73.050
45.656
719.582
520.872
2.253.637
1.815.904
2d, 4
7g, 5 2e, 6 2k
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aktiva pajak tangguhan Aktiva tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 188.113 pada tahun 2000 dan 155.313 pada tahun 1999) Aktiva tidak berwujud (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar 13.793 pada tahun 2000 dan 11.034 pada tahun 1999) Aktiva lain-lain Jumlah Aktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA
2
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan
PT. UNILEVER INDONESIA Tbk NERACA 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal per lembar saham Catata n
2000
1999
KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang Pajak Biaya masih harus dibayar Hutang bersih atas kontrak pembelian valuta asing Hutang lain-lain
10
421.371 1.358 116.157 176.961 7.542
421.266 518 201.190 176.389 1.297 2.894
723.389
803.554
28.072 76.617
30.003 887 71.536
104.689
102.426
14
76.300
76.300
15 2f 17
15.227 154 15.260 1.318.618
15.227 154 15.260 802.983
2j, 11c 12 2m, 22
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban pensiun
7b 2j, 11b 2l, 13
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
EKUITAS Modal saham (Modal dasar, seluruhnya ditempatkan dan disetor penuh : 763.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham untuk tahun 2000; dan 76.300.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per lembar saham untuk tahun 1999) Agio saham Selisih penilaian kembali aktiva tetap Saldo laba yang dicadangkan Saldo laba yang belum dicadangkan
3
Jumlah Ekuitas
1.425.559
909.924
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2.253.637
1.815.904
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan
PT. UNILEVER INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah Catata n PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
2i, 18 19
LABA KOTOR
BEBAN USAHA Beban pemasaran dan penjualan Beban umum dan administrasi
20a 20b
LABA USAHA PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Laba/(rugi) penjualan aktiva tetap Laba/(rugi) kurs Pendapatan bunga Beban bunga
8c 2c
2000
1999
4.870.972
4.167.393
(2.594.253)
(2.357.092)
2.276.719
1.810.301
(1.258.157)
(1.019.589)
(941.802) (316.355)
(684.061) (335.528)
1.018.562
790.712
122.824
(7.812)
207 63.699 58.918 -
(6.376) (1.825) 19.021 (18.632)
4
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Beban pajak penghasilan
2j, 11a
LABA BERSIH
1.141.386
782.900
(328.181)
(249.895)
813.205
533.005
Laba usaha per saham (dalam Rupiah penuh)
2n
1.335
1.036
Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh)
2n
1.066
699
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan
PT. UNILEVER INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah
Catatan
Saldo per 31 Desembe r 1998 Laba bersih tahun berjalan Dividen
16
Modal saham
Agio Saham
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
76.30 0
15.227
154
15.260
385.954
492.895
-
-
-
-
533.005
533.005
-
-
-
-
(115.976)
(115.976 )
Saldo laba yang dicadangkan
Saldo laba yang belum dicadangkan
Jumlah
5
Saldo per 31 Desembe r 1999 Laba bersih tahun berjalan Dividen
Saldo per 31 Desembe r 2000
16
76.30 0
15.227
154
15.260
802.983
909.924
-
-
-
-
813.205
813.205
-
-
-
-
(297.570)
(297.570 )
76.30 0
15.227
154
15.260
1.318.618
1.425.55 9
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan
PT. UNILEVER INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2000 DAN 1999
Jutaan rupiah Catata n
2000
1999
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan
5.133.386
4.360.517 6
Penerimaan kas dari pendapatan bunga Pembayaran pinjaman karyawan
Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran iuran pensiun Pembayaran kas untuk servis fee dan UBGS fee Pembayaran pajak penghasilan badan Pembayaran bunga Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
58.918 (22.149) (3.694.874) (232.101) (19.278) (202.952) (437.990) -
19.021 (12.541) (2.976.119) (163.283) (5.790) (131.964) (121.005) (25.680)
582.960
943.156
(100.000) (104.193) 1.300
(44.636) 2.114
(202.893)
(42.522)
(297.570)
(251.592) (40.000) (115.976)
(297.570)
(407.568)
82.497 120.240 519.910
493.066 (1.080) 27.924
722.647
519.910
Arus kas dari aktivitas investasi Pembelian aktiva tak berwujud Pembelian aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap Arus kas investasi
bersih
yang
digunakan
untuk
aktivitas
Arus kas dari aktivitas pendanaan Pembayaran pinjaman jangka pendek Pembayaran pinjaman jangka panjang Pembayaran dividen Arus kas bersih pendanaan
yang
digunakan
untuk
aktivitas
Kenaikan bersih kas dan setara kas Dampak perubahan kurs terhadap kas dan setara kas Kas dan setara kas - awal tahun 3
Kas d an setara kas - akhir tahun
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999
1. Umum 7
PT Unilever Indonesia Tbk ("Perseroan") didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. dengan akta No. 23 Mr. A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia, disetujui oleh Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie dengan No.14 tanggal 16 Desember 1933, didaftarkan di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3 pada Javasche Courant tanggal 9 Januari 1934. Nama Perseroan diubah menjadi “PT Unilever Indonesia” dengan akta notaris Ny. Kartini Muljadi SH No. 171 tanggal 22 Juli 1980. Selanjutnya perubahan nama Perseroan menjadi “PT Unilever Indonesia Tbk”, dilakukan dengan akta Tn. Mudofir Hadi SH No. 92 tanggal 30 Juni 1997. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-1.049HT.01.04 TH.98 tanggal 23 Pebruari 1998 dan diumumkan dalam Tambahan No. 39 Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998. Pada tanggal 16 Nopember 1981 Perseroan mendapat izin Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI 009/PM/E/1981 untuk menawarkan 15% sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 13 Juni 2000, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan pemecahan saham (stock split) dengan merubah nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp100 (Rupiah penuh). Perubahan ini diaktakan dengan akta notaris Singgih Susilo SH No. 19 tanggal 4 Agustus 2000 dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia da lam surat keputusan No. C-18481 HT.01.04-TH.2000. Kegiatan usaha Perseroan meliputi pembuatan sabun, deterjen, margarin, minyak dan makanan berinti susu, minuman dengan bahan pokok teh, es krim dan produk - produk kosmetik. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 13 Juni 2000, yang diaktakan dengan akta notaris Singgih Susilo No. 82 tanggal 14 Juni 2000 Perseroan juga bertindak sebagai distributor utama dan penyedia jasa penelitian pemasaran. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-18482 HT.01.04-TH.2000. Perseroan berlokasi di Jakarta dan pabriknya berlokasi di Cikarang dan Surabaya. Pada tanggal 31 Desember 2000, susunan dewan komisaris dan dewan direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris
:
Louis Willem Gunning : Robby Djohan Sapto Sutarno Sri Mulyani Indrawati Theodore Permadi Rachmat
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur
:
: Nihal Vijaya Devadas Kaviratne Desmond Gerard Dempsey Hanafiah Djajawinata Antonius Armand Pranatadjaja Inarto Setiadi Maurits Lalisang Muhammad Saleh David John Lewis Rostinawati Leli Brian Lee Manning Josef Bataona
8
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Yang Penting Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perseroan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. a.
Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali. Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas.
b.
Laporan arus kas Laporan arus kas disusun dengan metode langsung (direct method), dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penggunaan metode langsung ini merupakan perubahan klasifikasi yang disebabkan oleh penerapan Peraturan Pasar Modal No. 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000. Sebelumnya arus kas disusun menggunakan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang setelah dikurangi cerukan, jika ada.
c.
Penjabaran mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Kurs tanggal neraca yang digunakan untuk menjabarkan saldo mata uang asing tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 masing-masing adalah Rp 9.752 untuk 1 US$ dan Rp 7.073 untuk 1 US$.
d.
Piutang usaha Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan manajemen atas kolektibilitas masing-masing saldo piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
e.
Persediaan Persediaan dinilai dengan nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Metode utama yang dipakai untuk menentukan harga perolehan adalah harga rata-rata. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maup un variabel. Penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan tidak terpakai/tidak laris ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing - masing jenis persediaan pada masa mendatang.
9
10
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KE UANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999
f.
Aktiva tetap dan penyusutan Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan, kecuali untuk aktiva tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Pemeliharaan dan perbaikan atas aktiva tetap dibebankan sebagai beban, sedangkan untuk penggantian dan perbaikan yang secara material menambah nilai atau masa manfaat atau kapasitas aktiva yang bersangkutan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan, sedangkan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Aktiva yang akan dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan dicatat sebagai aktiva lain-lain. Aktiva tetap tertentu telah dinilai kembali pada pada tanggal 1 Januari 1981 sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-1677/MK/II/12/1976 dan tanggal 1 Januari 1987 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 45/1986 dan Keputusan Menteri Keuangan No. 914/KMK.04/1986. Selisih penilaian kembali aktiva tetap dikreditkan ke akun "selisih penilaian kembali aktiva tetap" yang disajikan pada bagian ekuitas di neraca sebesar saldo setelah dikurangi bagian yang dikapitalisasi sebagai modal saham. Penyusutan dihitung dari harga perolehan atau nilai baru revaluasi secara garis lurus selama taksiran masa manfaatnya, dimulai dari awal triwulan setelah tanggal perolehannya. Kelompok-kelompok utama aktiva tetap yang disusutkan berikut taksiran masa manfaatnya diikhtisarkan sebagai berikut: Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor
33 - 45 tahun 8 - 25 tahun 4 - 10 tahun
Tanah tidak disusutkan. Apabila nilai tercatat aktiva lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aktiva akan diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aktiva dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aktiva tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut mulai digunakan. g.
Aktiva tidak berwujud Harga perolehan dari hak usaha, merek dagang dan hak cipta diamortisasi dengan metode garis lurus sesuai dengan taksiran masa manfaatnya selama 10 tahun.
h.
Penelitian dan pengembangan Beban penelitian dan pengembangan dibukukan sebagai beban pada periode terjadinya.
i.
Pendapatan dan beban Penjualan bersih adalah pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk Perseroan, setelah dikurangi retur, cadangan penjualan, pajak penjualan barang mewah dan pajak pertambahan nilai. Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang diatas kapal di pelabuhan pengirim. Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada distributor/pelanggan. Beban diakui berdasarkan metode akrual.
11
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999
j.
Perpajakan Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
k.
Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dibebankan ke laba rugi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
l.
Manfaat pensiun karyawan Perseroan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang mencakup seluruh karyawan. Beban manfaat pensiun dihitung berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan No. 24 “Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun”. Biaya manfaat pensiun dibebankan ke laporan laba rugi dan meliputi biaya jasa kini dan amortisasi biaya jasa lalu, biaya koreksi aktuaria dan dampak perubahan asumsi aktuaria. Amortisasi dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran sisa masa kerja rata-rata peserta aktif dana pensiun selama 12,33 tahun untuk karyawan aktif yang berpartisipasi dalam program yang disponsori oleh Perseroan. Perseroan menggunakan metode Projected Unit Credit untuk penilaian aktuarianya. Iuran pensiun ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan minimal setiap 3 tahun sekali. Penilaian aktuaria terakhir dilakukan pada tanggal 31 Desember 2000 oleh PT Watson Wyatt Purbajaga.
m. Instrumen keuangan derivatif Biaya lindung nilai dan selisih kurs yang timbul dari transaksi valuta berjangka dengan tujuan untuk menutup komitmen dalam mata uang asing ditangguhkan dan diperhitungkan dalam menentukan nilai transaksi-transaksi yang berkaitan. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi valuta berjangka dengan tujuan lindung nilai atau transaksi dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi. Premium atau diskonto yang timbul dari transaksi lindung nilai diamortisasi dengan jangka waktu kontrak. n.
Laba usaha dan laba bersih per saham Laba usaha dan laba bersih per saham untuk tahun yang bersangkutan dihitung masing-masing atas dasar laba usaha dan laba bersih tahun yang bersangkutan, dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar. Untuk tujuan perbandingan, laba usaha dan laba bersih per saham untuk tahun 1999 telah dihitung kembali berdasarkan jumlah saham yang beredar seandainya pemecahan saham yang terjadi di tahun 2000 telah 12
dilakukan di awal tahun 1999. Tidak ada obligasi konversi, opsi, atau waran yang dapat menimbulkan pengaruh dilusi pada laba usaha atau laba bersih per saham. o.
Pembayaran pesangon karyawan Pesangon yang akan diberikan ke karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja umumnya diakui pada saat dibayar. Peningkatan jumlah pesangon yang terhutang seiring dengan peningkatan masa kerja karyawan tidak diakui sebagai beban pada period berjalan.
p.
Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000 3. Kas dan setara kas
1999
722.647
519.910
Kas Bank Pihak ketiga - Rupiah : ABN Amro Bank Bank Mandiri Bank BNI Citibank Deutsche Bank HSBC Lippo Bank Standard Chartered Bank Bank Bali, BCA, Bank Niaga
481
1.130
1.499 29.893 736 39.907 4.820 1.310 13.349 52 2.324
43.274 (1.844) 2.726 56.673 5.646 41.195 (1.554) 16.190 2.464
Pihak ketiga - US Dolar : ABN Amro Bank ANZ Bank Citibank Standard Chartered Bank Deutsche Bank
21.353 17 178.837 1.274 2.578
115.474 2 46.416 35.957 -
7 7.993
6 -
Pihak ketiga - Deutsche Mark (DEM) : ABN Amro Bank Deutsche Bank Deposito berjangka (jatuh tempo dalam tiga bulan) :
13
Pihak ketiga - Rupiah : Citibank ABN Amro Bank HSBC ANZ Bank Pihak ketiga - US Dolar : Deutsche Bank HSBC Standard Chartered Bank ANZ Bank Bunga per tahun deposito berjangka tersebut diatas berkisar antara : Deposito - Rupiah Deposito - US Dolar
518 101.703 75.000 13.359
-
68.395 97.765 59.477
70.952 35.365 49.838
8% - 12,50% 3% - 6,25%
4,75% 5,25%
4. Piutang usaha Pihak ketiga : Rupiah US Dolar Dikurangi: penyisihan piutang ragu-ragu
340.400
283.085
319.290 22.869 (1.759)
275.146 9.668 (1.729)
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : Unilever Australia Ltd (Australia) Unilever Taiwan Ltd (Taiwan) Lain-lain (masing-masing saldo individual kurang dari 1.000)
1999
13.403
6.213
3.389 4.529 5.485
1.281 4.679 253
340.400
283.085
Piutang usaha pihak ketiga dalam mata uang Rupiah terdiri atas piutang usaha dari distributor-distributor di seluruh kepulauan Indonesia. Piutang usaha pihak ketiga dalam mata uang US Dolar terdiri atas piutang usaha dari distributor luar negeri. Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut :
14
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari Penyisihan piutang ragu-ragu Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut : Penyisihan piutang ragu-ragu - awal tahun Beban piutang ragu-ragu Penghapusan piutang usaha Penyisihan piutang ragu-ragu - akhir tahun
333.253 8.906 (1.759)
282.821 1.993 (1.729)
(1.759)
(1.729)
(1.729) (50) 20 (1.759)
(1.587) (510) 368 (1.729)
18.545
14.966
8.451 10.034 60
10.949 3.067 950
73.050
45.656
49.776 17.447 5.827
34.596 2.635 8.425
Berdasarkan penelaahan dari status masing-masing piutang usaha pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu per 31 Desember 2000 dan 1999 adalah cukup. 5. Piutang lain-lain Lancar Uang muka Pinjaman karyawan Lain-lain (masing-masing saldo individual kurang dari 1.000) Tidak lancar Pinjaman karyawan Sewa dibayar dimuka Lain-lain (masing-masing saldo individual kurang dari 1.000) Manajemen tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu untuk akun diatas karena manajemen berpendapat bahwa saldo piutang lain-lain akan tertagih seluruhnya.
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000 6.
Persediaan Barang jadi Barang dalam proses
1999
412.673
438.466
246.103 1.326
255.977 5.874
15
Bahan baku Barang dalam perjalanan Suku cadang Penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan tidak terpakai/tidak laris.
153.661 14.431 21.905
149.715 23.193 19.269
(24.753)
(15.562)
17.261
14.545
14.675 2.044 542
14.247 298
28.072
30.003
1.848 3.058 2.295 1.000 18.850 1.021
403 24.602 3.930 1.068
Manajemen yakin bahwa penyisihan untuk persediaan usang dan persediaan tidak terpakai/tidak laris telah mencukupi atas kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 persediaan Perseroan telah diasuransikan terhadap risiko yang disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, sabotase dan pengrusakan dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar masing-masing Rp 400 milyar (Rupiah penuh) dan Rp 419 milyar (Rupiah penuh). Menurut pendapat manajemen pertanggungan asuransi telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. 7. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa a. Piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Unilever Business Group Services B.V. (Belanda) Unilever N.V. (Belanda) UAL Lever Rexona (Australia) Lain-lain (masing-masing saldo individual kurang dari 1.000) Manajemen tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu untuk akun ini karena manajemen berpendapat saldo piutang tersebut akan tertagih seluruhnya. b. Hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Unilever N.V. (Belanda) Unilever Business Group Services B.V. (Belanda) Unilever United States, Inc. (Amerika Serikat) Unilever PLC (Inggris) Zeepziederij De Hamer B.V. (Belanda) Lain-lain (masing-masing saldo individual kurang dari 1.000)
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 16
Jutaan Rupiah 2000
1999
c. Berdasarkan syarat dan kondisi yang tercantum dalam perjanjian dengan kelompok perusahaan Unilever, jasa-jasa tertentu diberikan oleh Unilever N.V. kepada Perseroan. Perseroan juga berhak menggunakan semua paten dan merek dagang Indonesia yang dimiliki oleh Unilever N.V. atau anggota kelompok perusahaan Unilever. Perjanjian selanjutnya menyebutkan bahwa sehubungan dengan pemberian hak-hak tersebut, Perseroan harus membayar imbalan tahunan sebesar dua persen (termasuk pajak penghasilan pasal 26) dari nilai penjualan kepada pihak ketiga selama tahun yang bersangkutan. Beban imbalan untuk tahun yang berakhir 31Desember 2000 dan 1999 masing-masing berjumlah 94.996 dan 82.709. Persentase beban imbalan ini adalah 57% (1999 - 57%) dari total fee yang dibayarkan ke Unilever N.V. d. Pada tahun 1997, Perseroan mengadakan perjanjian dengan Unilever Business Group Services B.V. (UBGS). Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan akan membayar biaya tahunan untuk jasa-jasa regional yang diberikan oleh UBGS dan Perseroan akan membebani UBGS dengan biaya kelompok perusahaan yang dikeluarkan oleh Perseroan. Total biaya yang dibebankan kepada Perseroan oleh UBGS untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999 masing-masing berjumlah 71.138 dan 62.032 dan setara dengan 43% (1999 43%) dari total fee yang dibayarkan ke Unilever N.V. Jumlah keseluruhan biaya yang dibebankan kepada UBGS oleh Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999 masing-masing berjumlah 37.146 dan 28.869. e. Pada 7 April 2000, Perseroan mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Scott Paper Indonesia (SPI) dimana SPI telah menunjuk Perseroan sebagai distributor eksklusif atas barang-barang SPI yang dijual di Indonesia. f.
Hutang pada Zeepziederij De Hamer B.V. berkaitan dengan pembelian mesin dan peralatan yang akan dipergunakan untuk pabrik makanan di Cikarang.
17
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000 g. Pinjaman karyawan
1999
7.736
6.990
18.675
15.377
9%
10%
Perseroan memberikan pinjaman kepada karyawan kunci. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. h. Gaji dan tunjangan unt uk dewan komisaris dan direksi Persentase terhadap total biaya karyawan Piutang dan hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam neraca pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 berhubungan dengan transaksi dengan kelompok perusahaan Unilever seperti disebutkan diatas. Lihat catatan 18 dan 19 untuk perincian penjualan dan pembelian barang-barang kepada/dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama seperti transaksi dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. 8. Aktiva tetap a. Mutasi kelompok-kelompok utama aktiva tetap (pemilikan langsung) adalah sebagai berikut : Tahun yang berakhir 31 Desember 2000 Saldo 31 Desember 1999
Harga perolehan (termasuk nilai revaluasi) : Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor
34.023 72.076 424.805 18.187
Penambahan
3.934 16.605 7.684
Reklasifikasi
6.596 56.135 -
(Pelepasan)
(14) (7.723) (1.809)
Saldo 31 Desember 2000
37.957 78.658 489.822 24.062
18
Aktiva dalam penyelesaian
75.970
(62.731)
-
63.581
599.433
104.193
-
(9.546)
694.080
11.213 135.758 8.342
1.808 33.727 2.355
(105) 105 -
(9) (3.571) (1.510)
12.907 166.019 9.187
Total
155.313
37.890
-
(5.090)
188.113
Nilai buku bersih
444.120
Total Akumulasi Penyusutan : Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor
50.342
505.967
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000
1999
Tahun yang berakhir 31 Desember 1999 Saldo 31 Desember 1998
Harga perolehan (termasuk nilai revaluasi) : Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Aktiva dalam penyelesaian Total Akumulasi penyusutan : Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Total Nilai buku bersih
Penambahan
Reklasifikasi
(Pelepasan)
Saldo 31 Desember 1999
36.464 70.568 433.682 15.272
11.859 4.169
(2.441) 1.733 23.660 -
(225) (44.396) (1.254)
34.023 72.076 424.805 18.187
44.686
28.608
(22.952)
-
50.342
600.672
44.636
-
(45.875)
599.433
9.490 120.963 7.375
1.747 29.077 1.793
-
(24) (14.282) (826)
11.213 135.758 8.342
137.828
32.617
-
(15.132)
155.313
462.844
444.120
19
b. Perseroan mempunyai 22 bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan yang mempunyai sisa manfaat antara 8 dan 23 tahun. c. Perhitungan (laba)/rugi penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut : (Laba)/rugi penjualan aktiva tetap Harga perolehan Akumulasi penyusutan
Nilai buku Penerimaan dari aktiva yang dijual (Laba)/rugi penjualan aktiva tetap
(207)
6.376
5.365 (4.272)
13.389 (4.899)
(207)
6.376
1.093 (1.300)
8.490 (2.114)
Rugi dari aktiva tetap yang dihapuskan
3.363
22.253
Harga perolehan Akumulasi penyusutan
4.181 (818)
32.486 (10.233)
Nilai buku
3.363
22.253
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000 d. Harga perolehan diatas termasuk selisih penilaian kembali tahun 1981 dan 1987, untuk kelompok-kelompok aktiva sebagai berikut pada tanggal 31 Desember : Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor e. Aktiva dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember : Bangunan Mesin dan peralatan
13.982
1999
14.120
3.087 10.782 113
3.100 10.907 113
63.581
50.342
6.784 56.797
5.787 44.555
20
Persentase penyelesaian untuk aktiva dalam penyelesaian adalah sekitar 78% (1999 - 62%) dari jumlah biaya yang dianggarkan. Pembangunan diharapkan akan selesai tahun depan. f. Beban penyusutan dialokasikan sebagai beban produksi sebesar 21.009 (1999 - 18.277) dan beban usaha sebesar 16.881 (1999 - 14.340). g. Pada tanggal 31 Desember 2000 aktiva tetap Perseroan diasuransikan terhadap risiko kerugian dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 173 juta dan Rp 23.294 juta (Rupiah penuh) (1999 - US$ 150 juta dan Rp 17.671 juta) (Rupiah penuh), yang menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Pertanggungan asuransi untuk setiap kelompok aktiva tetap adalah sebagai berikut: Nilai buku aktiva tetap
Tahun yang berakhir 31 Desember 2000 US$ juta Bangunan, mesin dan peralatan Kendaraan bermotor
173 173
Jumlah pertanggungan Rp ekuivalen
Rp
1.687.096 -
23.294
1.687.096
23.294
Bangunan, mesin dan peralatan Kendaraan bermotor
150 150
Jumlah pertanggungan Rp ekuivalen
Rp
1.060.953 -
17.671
1.060.953
389.554 14.875 404.429 Nilai buku aktiva tetap
Tahun yang berakhir 31 Desember 1999 US$ juta
Rp
17.671
Rp 349.910 9.845 359.755
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000 9. Aktiva tidak berwujud
113.793
1999 16.551
21
Harga perolehan Dikurangi : Akumulasi amortisasi
127.586 (13.793)
27.585 (11.034)
Pihak ketiga :
421.371
421.266
- Rupiah - US Dolar
378.796 42.575
390.219 31.047
1.358
518
328.181
249.895
338.579
261.427
(8.352) (2.046)
(11.532) -
1.141.386
782.900
29.884
35.908
(8.162) 6.118
(12.286) 14.847
(58.918) 18.318
(19.021) 69.103
Aktiva tidak berwujud timbul dari perolehan atas hak usaha, merek dagang dan hak cipta yang berhubungan dengan produk Hazeline dan kecap Bango. 10. Hutang usaha
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa-US Dolar (masing-masing saldo individual kurang dari 1.000) Saldo-saldo di atas berasal dari pembelian bahan baku, barang-barang teknik, bahan pembantu dan belanja iklan. 11. Pajak a. Beban pajak penghasilan Kini Tangguhan: - Lancar - Tahun lalu Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang diungkapkan dalam laporan keuangan dengan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut : Laba sebelum pajak penghasilan Perbedaan waktu : Penyisihan Perbedaan antara penyusutan dan amortisasi komersial dan fiskal Kewajiban manfaat pensiun Perbedaan tetap : Penghasilan bunga kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Taksiran laba kena pajak
1.128.626
871.451
Jumlah penghasilan kena pajak berdasarkan perhitungan diatas telah sesuai dengan taksiran penghasilan kena pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Perseroan.
PT UNILEVER INDONESIA Tbk 22
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000
1999
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut : Laba sebelum pajak
1.141.386
782.900
Beban pajak penghasilan
328.181
249.895
Pajak dihitung pada tarif pajak progresif Penghasilan kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Pajak tangguhan - tahun lalu
342.407 (17.675) 5.495 (2.046)
234.870 (5.706) 20.731 -
9.511
(887)
1999 23.187
Dibebanka n ke Laporan laba rugi 8.852
2000 32.039
(45.535) 21.461 (887)
(289) 1.835
10.398
(45.824) 23.296
1998 5.464
Dibebanka n ke Laporan laba rugi 17.723
1999 23.187
(34.890) 17.007
(10.645) 4.454
(45.535) 21.461
116.157
201.190
338.579 (265.746)
261.427 (89.183)
b. Aktiva/(kewajiban) pajak tangguhan
- Penyisihan - Perbedaan antara penyusutan dan amortisasi komersial dan fiskal - Kewajiban manfaat pensiun
- Penyisihan - Perbedaan antara penyusutan dan amortisasi komersial dan fiskal - Kewajiban manfaat pensiun
(12.419)
11.532
9.511
(887)
Menurut pendapat manajemen, aktiva pajak tangguhan per 31 Desember 2000 akan dapat direalisasikan di periode pembukuan mendatang. c. Hutang pajak Pajak penghasilan - tahun berjalan Dikurangi : Pajak dibayar dimuka
23
Hutang pajak penghasilan badan pasal 29 Hutang pajak - pajak lain : Pasal 21 Pajak pertambahan nilai Pasal 23/26
72.833
172.244
10.992 11.550 20.782
9.193 14.477 5.276
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000
1999
d. Ketetapan pajak Pada tahun 2000, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk pajak penghasilan badan dan pajak - pajak lainnya untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1998 masingmasing sebesar 1.585 dan 1.564 termasuk denda dan bunga. Koreksi tersebut berkaitan dengan pengeluaran tertentu yang oleh Direktorat Jenderal Pajak dianggap sebagai beban yang tidak boleh diakui sebagai pengurang penghasilan kena pajak. Direksi Perseroan setuju dengan koreksi fiskal tersebut. Jumlah tersebut dibayar pada tanggal 24 Nopember 2000. e. Administrasi Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jendral Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. 12. Biaya masih harus dibayar Komisi penjualan dan promosi Biaya restrukturisasi Biaya pegawai yang masih harus dibayar Lain-lain (masing-masing saldo individual kurang dari 10.000)
176.961
176.389
46.969 19.827 41.301 68.864
38.890 39.874 13.207 84.418
13. Kewajiban pensiun
24
Perseroan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. KEP.283/KM.17/2000 tertanggal 3 Juli 2000 untuk mendirikan Dana Pensiun Unilever Indonesia (Dana Pensiun) yang dikelola oleh pengurus yang terpisah bagi seluruh karyawan yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Karyawan yang telah memenuhi persyaratan tertentu berhak memperoleh manfaat pensiun, cacat atau meninggal dunia. Dana Pensiun akan mendapatkan dana melalui iuran-iuran, yang sebagian besar ditanggung oleh Perseroan, dan cukup untuk memenuhi jumlah minimum yang diharuskan oleh peraturan dana pensiun yang berlaku.
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000
Beban manfaat pensiun terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut : Biaya jasa kini Unsur bunga atas beban manfaat pensiun yang terhutang Amortisasi biaya jasa lalu dan koreksi aktuaria.
1999
24.359
20.637
7.291 9.300 7.768
6.192 7.370 7.075
136.702 (6.743)
112.558 -
129.959
112.558
Pada tanggal 31 Desember 2000 estimasi kewajiban aktuaria dan nilai wajar aktiva Dana Pensiun berdasarkan perhitungan aktuaria terakhir tertanggal 21 Maret 2001 yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga adalah sebagai berikut : Kewajiban aktuaria Nilai wajar aktiva Dana Pensiun (tidak diaudit)
Selisih lebih kewajiban aktuaria atas nilai wajar aktiva Dana Pensiun Berikut ini adalah asumsi utama aktuaria yang digunakan untuk menentukan kewajiban manfaat pensiun :
25
a. Tingkat diskon (discount rate) : b. Kenaikan gaji yang mendapat pensiun (pensionable salary increase) : c. Kenaikan pensiun (pension increases) :
13% per tahun 11% per tahun 5% per tahun
Kewajiban manfaat pensiun, terdiri dari :
76.617
71.536
71.536 24.359 (12.745) (6.533)
56.689 20.637 (5.790)
76.300
76.300
Mavibel (Maatschappij voor Internationale Beleggingen) B.V. Rotterdam, Belanda: 648.487.750 lembar saham (1999 - 64.848.775 lembar saham) dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per lembar saham (1999 - Rp 1.000 per lembar saham) (Rupiah penuh).
64.849
64.849
Masyarakat (tercatat dalam Bursa Efek Jakarta dan Surabaya): 114.512.250 lembar saham (1999 11.451.225 lembar saham) dengan nilai nominal RP 100 per lembar saham (Rupiah penuh) (1999 - Rp 1.000 per lembar saham) (Rupiah penuh).
11.451
11.451
Saldo awal Penambahan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi Transfer ke Dana Pensiun (Juni - Desember 2000) Pensiun yang telah dibayar oleh Perseroan 14. Modal saham Modal dasar, seluruhnya ditempatkan pada dan disetor penuh oleh :
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000
1999
Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, Mavibel B.V. yang memiliki 648.487.750 lembar saham atau 85% dari jumlah modal dasar, ditempatkan dan disetor, merupakan pemegang saham utama Perseroan; tidak ada pemegang saham lain yang memiliki saham lebih dari 1,9% (1999 2,6%) dari jumlah modal dasar, ditempatkan dan disetor Perseroan.
26
Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, Direksi dan Komisaris yang memiliki saham publik adalah : Direksi : - Tn. Inarto Setiadi - Tn. Hanafiah Djajawinata - Tn. Josef Bataona (tahun 2000 saja) Komisaris : - Tn. Sapto Sutarno - Tn. Tjokorde Ngurah Wim Sukawati (tahun 1999 saja) Masing-masing dengan pemilikan tertinggi tidak lebih dari 0,001% (1999 - 0,006%) dari jumlah modal dasar, ditempatkan dan disetor Perseroan. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 13 Juni 2000, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan pemecahan saham (stock split) dengan mengubah nilai nominal saham dari Rp 1.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp 100 (Rupiah penuh) per saham. 15. Agio Saham
15.227
15.227
297.570
115.976
144.970 152.600 -
70.196 45.780
Agio saham merupakan selisih antara harga jual (Rp 3.175 setiap lembar saham) (Rupiah penuh) dengan nilai nominal (Rp 1.000 setiap lembar saham) (Rupiah penuh) untuk 9.200.000 saham yang dijual melalui Bursa Efek di Indonesia pada bulan Desember 1981, setelah dikurangi kapitalisasi ke modal saham melalui pembagian 4.783.333 saham bonus sebesar Rp 4.783.333.000 (Rupiah penuh) pada tahun 1993. 16. Dividen Dividen final tahun 1999 Dividen interim tahun 2000 Dividen final tahun 1998 Dividen interim tahun 1999
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah
27
2000
1999
17. Penyisihan untuk cadangan umum Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sesuai dengan Akta Notaris Singgih Susilo SH No. 81 tanggal 31 Mei 1999, telah disetujui untuk menyisihkan saldo laba tahun 1998 sebesar 15.260 sebagai dana cadangan sesuai dengan ketentuan Pasal 61 undangundang Republik Indonesia No. 1 tahun 1995 mengenai Perseroan Terbatas yang dikeluarkan pada bulan Maret 1995. 18. Penjualan bersih Dalam negeri Ekspor
4.870.972
4.167.393
4.611.809 259.163
3.964.850 202.543
73.454
51.910
21.490 2.654 2.242 9.782 3.454 9.232 19.830 1.678
12.708 2.463 12.756 3.540 4.436 15.795 -
2.362 730
212
Penjualan Perseroan kepada kelompok perusahaan Unilever yang berhubungan dengan Mavibel B.V. (pemegang saham), berjumlah 73.454 dan 51.910 berturut-turut untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, atau masingmasing setara dengan 1,51% dan 1,25% dari total penjualan bersih. Perincian penjualan kepada kelompok perusahaan Unilever adalah sebagai berikut : Unilever Aus tralia Ltd (Australia) Unilever New Zealand (Selandia Baru) Unilever Singapore Pte Ltd (Singapura) Unilever Malaysia Holdings Sdn. Bhd. (Malaysia) Lipton Japan K.K. (Jepang) Unilever Korea Ltd. (Korea) Unilever Taiwan Ltd. (Taiwan) Lever Brothers West Indies, Trinidad W.J. (Guyana) Unilever Market Development, Durban South Africa (Afrika Selatan) Lain-lain (masing-masing saldo individual kurang dari 1.000)
28
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000 19. Beban pokok penjualan
1999
2.594.253
2.357.092
176.615 2.358.802
194.228 2.201.441
2.370.173 54.260 21.009 134.389
2.219.054 44.591 18.277 109.243
Komponen beban pokok penjualan adalah sebagai berikut : Bahan baku - Awal tahun - Pembelian
- Akhir tahun
Bahan baku yang digunakan Biaya tenaga kerja langsung Penyusutan Beban pabrikasi lainnya Jumlah beban produksi Barang dalam proses - Awal tahun - Akhir tahun Harga pokok produksi Barang jadi - Awal tahun - Akhir tahun
2.535.417 (165.244)
2.579.831
5.874 (1.326)
2.395.669 (176.615)
2.391.165
7.574 (5.874)
2.584.379
2.392.865
255.977 (246.103)
220.204 (255.977)
42.602
196
31.693 4.157 5.484 1.268
196
941.802
684.061
665.049 6.789 114.798 14.855 5.072
458.802 8.389 86.779 9.786 4.161
Pembelian Perseroan dari kelompok perusahaan Unilever yang berhubungan dengan Mavibel B.V. (pemegang saham), masing-masing berjumlah 1,8% dan 0,008% dari total seluruh pembelian. Pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terdiri dari: PT Scott Paper Indonesia (Indonesia) Lipton Ltd, (Kenya) UAL Lever Rexona, (Australia) Lain-lain (masing-masing saldo individual kurang dari 1.000) 20.
a. Beban pemasaran dan penjualan Iklan, promosi dan riset Penyusutan aktiva tetap Gaji dan insentif Perjalanan dinas dan entertainmen Reparasi dan pemeliharaan
29
Pengangkutan Lain-lain
108.157 27.082
110.622 5.522
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000 b. Beban umum dan administrasi Servis fee dan UBGS fee Gaji dan insentif Pensiun Telekomunikasi Penyusutan aktiva tetap Sewa gedung Jasa konsultan Restrukturisasi Lain-lain 21. Biaya karyawan
1999
316.355
335.528
166.135 55.466 24.359 22.392 10.092 15.944 11.644 10.323
144.741 45.589 30.382 10.828 5.951 14.478 7.291 40.204 36.064
196.906
153.780
US$
US$
Jumlah karyawan permanen Perseroan pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 masing-masing adalah 2.199 dan 2.159 orang. 22. Aktiva dan kewajiban dalam valuta asing Aktiva dan kewajiban dalam berbagai valuta asing adalah sebagai berikut (valuta asing selain US Dolar dinyatakan dalam nilai setara dengan US Dolar). Aktiva : Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
44.882.499
50.050.061
2.356.444 1.415.810
1.362.347 878.478
265.160
42.164 30
Kewajiban : Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Biaya masih harus dibayar Hutang lain-lain
Kelebihan aktiva atas kewajiban dalam valuta asing
48.919.913
52.333.050
4.365.799 139.219
4.389.445 73.266
2.878.609 8.408 176.872 7.568.907
763.548 7.672 464.265 5.698.196
41.351.006
46.634.854
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000
1999
Jika diperlukan, Perseroan akan melakukan kontrak pembelian valuta asing untuk mengurangi dampak perubahan kurs mata uang asing terhadap aktiva dan kewajiban dalam valuta asing. Pada tanggal 31 Desember 2000 Perseroan tidak mempunyai kontrak karena manajemen berkeyakinan bahwa aktiva dalam valuta asing yang dimiliki Perseroan saat ini cukup untuk membayar kewajiban dalam valuta asing. 23. Kondisi ekonomi Indonesia, seperti halnya beberapa negara di daerah Asia Pasifik, mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi dalam beberapa tahun terakhir.
31
Sebagaimana pada tahun 1999, hukum dan regulasi yang mempengaruhi iklim usaha di Indonesia masih berubah dengan sangat cepat. Pemulihan stabilitas ekonomi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh efektivitas kebijakan pemerintah, keputusan organisasi kreditor internasional, dan faktor lain termasuk perkembangan peraturan dan politik yang berada diluar kendali Perseroan. Walaupun kondisi ekonomi pada tahun 1999 telah mulai stabil namun ketidakpastian masih berlangsung. Selama tahun 2000, ketidakpastian ini berlanjut dengan pergolakan politik dan ekonomi. Laporan keuangan tidak termasuk penyesuaian yang berasal dari ketidakpastian ini. 24. Ikatan dan perjanjian-perjanjian penting Penjualan dan pembelian aktiva Pada tanggal 22 November 2000, Perseroan mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga dimana Perseroan membeli tanah, gedung, dan aktiva bergerak (persediaan, pabrik dan peralatan dan catatan-catatan) sejumlah Rp 15 milyar (Rupiah penuh). Pembayaran dilakukan di bulan Pebruari dan April 2001. Perjanjian kerjasama Pada tanggal 22 Nopember 2000 Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan sebuah perusahaan baru dengan nama PT Anugrah Lever (PT AL), yang akan bergerak dalam bidang pabrikasi, pengembangan, pemasaran, dan penjualan kecap, sambal dan saus lainnya dengan merek Cap Bango, Parkiet, Sakura, dan merek lain dibawah lisensi Perseroan kepada PT AL.
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000
1999
Perseroan akan mengakuisisi 65% modal saham yang ditempatkan PT AL (setara dengan 13.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham) (Rupiah penuh). 32
Per tanggal laporan audit, pembentukan PT AL masih dalam proses. 25. Ikatan dan kewajiban bersyarat a. Perseroan mempunyai ikatan untuk pembelian aktiva tetap berjumlah sekitar Rp 7,2 milyar pada tanggal 31 Desember 2000 (1999 - Rp 1,7 milyar)(Rupiah penuh). b. Sewa yang harus dibayar berdasarkan perjanjian sewa menyewa ("operating lease") : Tahun berakhir 31 Desember 2000
Jatuh tempo dalam waktu 1 tahun 2-5 tahun
US$ (dalam ribuan)
Rp (dalam jutaan )
1.440 1.290
3.823 9.409
US$ (dalam ribuan)
Rp (dalam jutaan )
1.802 2.867
448 1.309
Tahun berakhir 31 Desember 1999
Jatuh tempo dalam waktu 1 tahun 2-5 tahun
c. Perseroan memperoleh fasilitas "kredit revolving" pada tanggal 31 Desember 2000 dari : Jangka pendek US$ (Juta)
Rp (Juta)
Cerukan Rp (Juta)
Citibank ABN AMRO Bank Deutsche Bank HSBC
10 10 -
200.000 50.000
10.000 3.000
Total fasilitas
20
250.000
13.000
Fasilitas ini akan ditinjau kembali setiap tahun. Pinjaman ini merupakan pinjaman jangka pendek tanpa jaminan dan dibebani bunga sesuai dengan tingkat bunga pasar yang berlaku. Per 31 Desember 2000 dan 1999, Perseroan tidak menggunakan fasilitas hutang jangka pendek ini.
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 33
31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000
1999
d. Kewajiban bersyarat Menteri Tenaga Kerja baru-baru ini menerbitkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep150/Men/2000 mengenai kewajiban perusahaan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja. Peraturan ini mengharuskan perusahaan untuk membayar kompensasi kepada karyawan yang berhenti bekerja secara sukarela atau membayar uang pensiun jika pada tanggal pensiun karyawan tidak termasuk dalam suatu program pensiun yang ada. Persyaratan yang terakhir ini telah diatur dalam peraturan ketenagakerjaan yang lama. Berdasarkan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia saat ini, pembayaran sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja biasanya dicatat dengan menggunakan dasar kas (cash basis). Oleh karena itu Perseroan belum mencatat kewajiban sehubungan dengan peraturan ini di dalam laporan keuangan. Namun demikian Perseroan telah menghitung estimasi kewajiban per 31 Desember 2000, yaitu sebesar Rp 7,6 milyar (Rupiah penuh). 26. Peristiwa sesudah tanggal neraca Aktiva dan kewajiban moneter Perseroan pada tanggal 31 Desember 2000 telah dilaporkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs 1 US$ = Rp 9.752 (Rupiah penuh). Sejak tanggal 31 Desember 2000, kurs tersebut telah berubah dari 1 US$ = Rp 9.752 (Rupiah penuh) menjadi 1 US$ = Rp 9.530 (Rupiah penuh) pada tanggal 2 Pebruari 2001. Pada masa mendatang, kurs masih mungkin berubah-ubah dan mata uang Rupiah mungkin mengalami depresiasi atau apresiasi secara signifikan terhadap mata uang lainnya. 27. Standar akuntansi baru Ikatan Akuntan Indonesia telah mengeluarkan standar akuntansi seperti dibawah ini : PSAK PSAK 55
Berlaku efektif -
Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai
1 Januari 2001
34
PSAK 57
-
PSAK 5 (revisi) PSAK 19 (revisi) -
Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi Pelaporan Segmen Aktiva Tidak Berwujud
1 Januari 2001 1 Januari 2002 1 Januari 2001
Perseroan belum menentukan dampak dari penerapan standar akuntansi baru tersebut terhadap posisi dan hasil usahanya.
PT UNILEVER INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Jutaan Rupiah 2000
1999
28. Reklasifikasi Piutang dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang timbul dari aktivitas di luar usaha yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun sebelumnya disajikan sebagai aktiva dan kewajiban lancar. Sesuai dengan peraturan Bapepam No. KEP06/PM/2000, piutang dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang timbul dari aktivitas di luar usaha sekarang disajikan sebagai aktiva tidak lancar. Beban penunjang distribusi sebesar 34.848 di tahun 1999 telah direklasifikasi dari beban umum dan administrasi ke beban pemasaran dan penjualan, karena manajemen berkeyakinan bahwa beban penunjang distribusi lebih tepat diklasifikasikan sebagai beban pemasaran dan penjualan.
35