PT TIGA PILAR SEJAKTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk periode yang berakhir pada 30 September 2011 dan 2010
Daftar isi
Halaman
1. Surat Pernyataan Direksi 2. Posisi Keuangan /Neraca Konsolidasi
1 - 2
3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
3
4. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
4
5. Laporan Arus Kas Konsolidasi
5
6. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi
6 - 67
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI Periode 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga (Net of allowance for impairment Rp 1,011,780,860 as of September 30, 2011, Rp 843,384,890 as of September 30, 2010 and as of December 31, 2010, respectively) Piutang Lain-lain Persediaan (Net of impairment value amounted to Rp 250,297,990 September 30, 2011 and 2010 and December 31, 2010, respectively) Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Uang Muka Pembelian Total Assets Lancar
Notes
September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp
2.d, 2.s, 2.t, 4, 34, 35 2.s, 2.t, 5, 35 2.a, 6
December 31, 2010 (Audited) Rp
33.899.767.640
64.146.646.519
15.427.089.579
1.157.632.728
1.157.632.728
1.157.632.728
217.409.176.346 344.578.625
153.389.547.518 2.991.976.043
159.842.650.190 2.024.215.896
2.e, 7 2.q, 8.a 2.f 9
488.360.667.021 2.566.554.008 3.675.138.819 57.588.493.543 805.002.008.730
319.207.244.235 4.765.648.266 2.636.856.037 23.649.741.140 571.945.292.486
424.331.967.809 1.084.772.871 1.545.100.278 60.595.561.320 666.008.990.671
2.a, 6, 35 2.t 2.i, 34 2.q, 8.b
43.364.315.280 31.069.001 7.140.428.538 7.829.062.853
-29.439.000 -819.040.667
43.257.390.000 29.439.000 -6.581.178.521
2.g, 2.h, 11
773.238.256.628
515.643.947.916
620.042.870.163
2.j, 12 2.k, 13 14 2.g, 11 2.a,10 15
344.455.282.139 149.673.887.237 147.618.981.249 9.216.155.903 110.022.931.455 17.095.920.694
321.891.834.204 136.637.996.529 59.340.965.631 9.216.155.903 -544.465.000
324.014.562.135 143.696.625.271 45.171.944.910 9.216.155.903 77.102.992.339 1.827.292.225
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
1.609.686.290.977
1.044.123.844.850
1.270.940.450.467
TOTAL ASSETS
2.414.688.299.707
1.616.069.137.336
1.936.949.441.138
NON CURRENT ASSETS Piutang Hubungan Istimewa Investasi pada Perusahaan Asosiasi Piutang Plasma Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva Tetap (Net of accumulated depreciation amounted to Rp 352,337,546,583, Rp 258,584,880,981 and Rp 310,243,502,773 for September 30, 2011 and 2010 and December 31, 2010, respectively) Tanaman Perkebunan (Net of accumulated depreciation amounted to Rp 10,680,065,623, Rp. 5,620,203,177, and Rp 7,179,733,269 for September 30, 2011 and 2010 and December 31, 2010, respectively) Biaya Hak Atas Tanah Ditangguhkan - Bersih Uang Muka Jangka Panjang Unutilized Assets Asset Tidak Berwujud Aset Lain-lain
2.t
1
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI Periode 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Notes
September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp
LIABILITAS
SHORT-TERM LIABILITIES Pinjaman Jangka Pendek Hutang Usaha Hubungan Istimewa Pihak ketiga Hutang Pajak Uang Muka Penjualan Biaya yang Masih Harus Dibayar Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Hutang Sewa Pembiayaan Hutang Bank Jangka Panjang Hutang Jangka Panjang Lainnya Hutang Lain-lain
2.t, 16, 35 2.s, 2.t, 34, 35 2.a, 6 17 2.q, 8.c 2.p 2.p, 18, 35 2.t, 34 2.h, 2.s, 19, 33 20 2.t, 20, 34 2.t, 34
Total Short-Term Liabilities LONG-TERM LIABILITIES Pinjaman Jangka Panjang Current Maturities: Hutang Sewa Pembiayaan Hutang Bank Jangka Panjang Hutang Jangka Panjang Lainnya Hutang Hubungan Istimewa Kewajiban Pajak Tangguhan Kewajiban Diestimasi atas Manfaat Pensiun Advance for Future Shares Subsciription
2.t, 34 2.h, 2.s, 19, 33 20 2.t, 21, 34 2.a, 2.t, 6, 34 2.r, 8.b 2.l, 22 23
December 31, 2010 ( Audited) Rp
393.786.335.733
273.873.497.000
305.622.256.759
2.778.531.220 35.040.983.063 40.318.340.098 150.961.056 21.656.134.675
-33.539.731.720 17.775.860.806 9.670.694.089 8.062.421.041
2.778.531.220 41.827.122.794 23.613.003.797 170.694.089 22.080.392.165
15.733.788.437 166.769.576.190 60.000.000.000 117.933.907
4.496.693.882 13.280.206.620 -5.404.095.896
17.202.360.164 101.104.777.261 -3.894.964.445
736.352.584.379
366.103.201.054
518.294.102.694
15.136.965.003 707.833.023.565 -243.859.701.759 5.451.349.416 14.662.205.806 21.000.000.000
42.795.475.346 653.341.540.144 -858.890.375 1.405.486.551 10.134.208.826 --
24.544.065.680 576.900.337.989 60.000.000.000 151.921.076.478 3.571.270.481 11.650.267.810 --
Total Kewajiban Jangka Panjang
1.007.943.245.549
708.535.601.242
828.587.018.438
TOTAL KEWAJIBAN
1.744.295.829.927
1.074.638.802.296
1.346.881.121.132
22 2.m, 23
374.900.000.000 217.816.324.655
374.900.000.000 217.816.324.655
374.900.000.000 217.816.324.655
2.o, 24
1.215.758.370 (60.496.985)
(70.809.879.564) --
1.215.758.370 (60.496.985)
1.c, 2.o
-51.051.690.718 644.923.276.758
92.479.312.461 (73.410.218.657) 540.975.538.895
-(18.108.858.195) 575.762.727.845
2.a
25.469.193.021
454.796.145
14.305.592.161
670.392.469.779
541.430.335.040
590.068.320.006
2.414.688.299.706
1.616.069.137.336
1.936.949.441.138
EKUITAS Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Modal Saham Nilai Nominal Saham Seri A : Rp 500 Saham Seri B : Rp 200 Modal Dasar Saham Seri A: 135,000,000 Lembar Saham Seri B : 4,652,500,000 Lembar Modal ditempatkan dan di setor Penuh Saham Seri A : 135,000,000 Lembar Saham Seri B : 1,537,000,000 Lembar Agio Saham Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak Proforma Modal yang timbul dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Saldo Laba (Deficit) Ekuitas yang di atribusikan kepada pemilik Entitas Induk KEPENTINGAN NON PENGENDALI JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI Periode 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh) 9 bulan Notes
2011
2010 (Restated, Note 3) Rp
Rp PENJUALAN - BERSIH
2.p, 27
1.131.097.658.757
446.770.672.907
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.p, 28
(862.303.120.953)
(325.629.312.303)
268.794.537.804
121.141.360.604
(41.945.186.613) (32.810.709.420) (74.755.896.033)
(14.121.205.895) (19.921.217.370) (34.042.423.265)
194.038.641.771
87.098.937.339
(78.125.018.716) (2.572.354.168) (1.448.505.356) 1.032.188.130
(58.286.344.386) (1.626.596.124) (3.316.495.193) 297.368.270
(81.113.690.110) (10.643.910.074) 1.539.143.961 (90.218.456.223) 103.820.185.548
(62.932.067.433) (10.778.539.895) 12.839.701.155 (60.870.906.173) 26.228.031.166
(22.863.841.172) (632.194.603) (23.496.035.775)
(6.485.092.223) 550.700.049 (5.934.392.174)
80.324.149.773
20.293.638.992
--
--
80.324.149.773
20.293.638.992
--
290.791.433
80.324.149.773
20.584.430.425
69.160.548.913 11.163.600.860
20.555.813.053 28.617.372
80.324.149.773
20.584.430.425
41,36
12,12
41,36
12,29
LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban Pemasaran dan Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Usaha
2.p, 29 2.p, 30
Laba Usaha Beban (Pendapatan) Keuangan Beban Keuangan Pinjaman Bank Provisi Bank Sewa Pembiayaan Pendapatan Keuangan
15, 20 19
Beban Keuangan - Bersih Beban Lain-lain Pendapatan Lain-lain LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan Beban Pajak Penghasilan
2.q, 8.d
LABA PERIODE BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN PENDAPATAN KOMPREHENSIF SEBELUM EFEK PENYESUAIAN PROFORMA EFEK PENYESUAIAN PROFORMA PENDAPATAN KOMPREHENSIF SETELAH EFEK PENYESUAIAN PROFORMA JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF YANG DIATRIBUSIKAN Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali Total LABA PER SAHAM Setelah Efek Penyesuaian Proforma Laba per Saham Dasar
2.r, 31
Sebelum Efek Penyesuaian Proforma Laba per Saham Dasar
3
217.816.324.655
374.900.000.000
374.900.000.000
SALDO PER 31 DESEMBER 2009
SALDO PER 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT)
Laba Komprehensif Sebelum Penyesuaian Proforma
SALDO PER 31 DESEMBER 2010
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Anak Proforma Modal yang timbul dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Laba Komprehensif Sebelum Penyesuaian Proforma Efek Penyesuaian Proforma Tambahan Pihak Non Pengendali dari Akuisisi Perusahaan Anak
--
--
-----
-----
374.900.000.000
--
217.816.324.655
--
217.816.324.655
--
--
374.900.000.000
--
--
217.816.324.655
--
--
217.816.324.655
Rp
Rp
374.900.000.000
Tambahan Modal Disetor
Modal Saham
Proforma Modal yang timbul dari Transaksi Rekstrukturisai Entitas Sepengendali Laba Komprehensif Sebelum Efek Penyesuaian Proforma SALDO PER 30 SEPTEMBER 2010 (DISAJIKAN KEMBALI)
SALDO PER 31 DESEMBER 2009
(Dalam Rupiah Penuh)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Periode 30 September 2011 dan 2010
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
4
1.215.758.370
--
1.215.758.370
--
---
72.025.637.934
--
--
(70.809.879.564)
(70.809.879.564)
--
--
--
--
--
--
-(133.228.079.104)
--
(72.025.637.934)
--
205.253.717.038
92.479.312.461
--
(112.774.404.577)
205.253.717.038
Rp
Bagian Ekuitas Pemilik (Induk) Proforma Modal yang timbul dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
(70.809.879.564)
Rp
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Sepengendali
--
--
--
--
--
(60.496.985)
--
(60.496.985)
--
---
--
--
(60.496.985)
Rp
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Anak
51.051.690.718
69.160.548.913
(18.108.858.195)
--
75.857.173.515
--
--
--
(93.966.031.710)
(73.410.218.657)
20.555.813.053
--
(93.966.031.710)
Rp
Defisit
644.923.276.758
69.160.548.913
575.762.727.845
--
75.857.173.515 (133.228.079.104)
72.025.637.934
(72.025.637.934)
(60.496.985)
633.194.130.419
540.975.538.895
20.555.813.053
(112.774.404.577)
633.194.130.419
Rp
Total Ekuitas Kepada Pemilik (Induk)
25.469.193.021
11.163.600.860
14.305.592.161
9.670.348.067
4.209.065.321 --
--
--
--
426.178.773
454.796.145
28.617.372
--
426.178.773
Rp
Bagian Non Pengendali
670.392.469.779
80.324.149.773
590.068.320.006
9.670.348.067
80.066.238.836 (133.228.079.104)
72.025.637.934
(72.025.637.934)
(60.496.985)
633.620.309.192
541.430.335.040
20.584.430.425
(112.774.404.577)
633.620.309.192
Ekuitas Rp
Total
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Periode 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
9 months
Notes 2011
Rp
2010 (Restated, Note 3) Rp
1.253.716.996.817 (1.020.307.520.045) 233.409.476.772 1.032.188.130 (4.580.971.567) (24.824.484.124) (70.681.700.324)
457.590.965.948 (432.000.481.178) 25.590.484.770 297.368.270 (2.788.408.021) (32.111.464.522) (27.137.657.184)
134.354.508.888
(36.149.676.686)
-(136.198.078.946) (7.568.682.730) (33.668.422.938) (12.191.429.663) (228.927.208.776) --
70.080.352.929 (14.169.020.721) (2.555.545.000) -(6.527.258.901) (8.885.480.851) (122.375.000.000)
(418.553.823.052)
(84.431.952.544)
396.944.317.200 265.640.707.059 111.580.200.000 21.000.000.000 (19.000.000.000) -(14.011.487.875) (62.550.397.106) (70.243.839.133) (326.778.365.444)
153.860.000.000 92.541.250.800 30.247.345.435 --(3.500.000.000) (11.424.583.861) (33.648.375.000) (27.370.089.560) (37.500.000.000)
302.581.134.701
163.205.547.814
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
18.381.820.536
42.623.918.584
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
15.517.947.104
21.522.727.935
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
33.899.767.640
64.146.646.519
268.953.882 31.095.813.759 2.535.000.000
706.049.602 45.940.596.917 17.500.000.000
33.899.767.640
64.146.646.519
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Kas yang dihasilkan dari Operasi' Penerimaan Bunga Pembayaran Pajak Pembayaran Bungan dan beban Keuangan Pembayaran Karyawan Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Lahan & Tanaman Perkebunan Pengeluaran Uang Muka Jangka Panjang Pengeluaran atas hak atas tanah Pengeluaran untuk merk Dagang Pemeliharaan Tanama Perkebunan Perolehan Aset tetap Akuisisi entitas anak Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari Hutang Bank - Jangka Pendek Penerimaan dari Hutang Bank - Jangka Panjang Penerimaan dari pihak-pihak Berelasi Cash Received Advance for Future Shares Subsciription Pembayaran dari pihak-pihak Berelasi Pembayaran Obligasi Konversi Pembayaran Hutang Sewa Pembiayaan Pembayaran Bunga Pinjaman Bank - Kredit Investasi Pembayaran Hutang Bank - Jangka Panjang Pembayaran Hutang Bank - Jangka Pendek Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
2.d, 4 4
Cash and Cash Equivalents at the End of the Period Cash on Hand Cash in Banks Time Deposits Total Cash and Cash Equivalents
5
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
1.
Umum 1.a. Pendirian Perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 berdasarkan Akta Pendirian No. 143 yang dibuat dihadapan Winanto Wiryomartani, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Asia Intiselera. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1827.HT.01.01.Th.91tanggal 31 Mei 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65, Tambahan No. 2504 tanggal 13 A gustus 1991. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Akta pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40/2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-85499.AH.01.02.Tahun.2008 tanggal 13 Nopember 2008. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha bidang perdagangan, perindustrian, peternakan, perkebunan, pertanian, perikanan dan jasa. Pada saat ini kegiatan usaha Perusahaan dan perusahaan anak meliputi usaha industri mie dan perdagangan mie, khususnya mie kering, mie instan dan bihun, snack, industri biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan dan distribusiberas. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta. Lokasi pabrik mie kering, biskuit dan permen terletak di Sragen, Jawa Tengah. Usaha perkebunan kelapa sawit terletak di beberapa lokasi di Sumatera dan Kalimantan. Usaha pengolahan dan distribusi beras terletak di Cikarang, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
1.b. Penawaran Efek Perusahaan Pada tanggal 14 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No.S-919/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum 45 juta saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham kepada masyarakat. Pada tanggal 11 Juni 1997, saham tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tanggal 5 September 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengeluarkan 230 juta saham Seri B dengan nominal Rp 200 dan obligasi konversi sebesar Rp60 miliar yang dapat dikonversi dengan saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 200 per saham tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.4, lampiran Kep-44/PM/1998. Pada tanggal 6 Nopember 2002 dan 29 Nopember 2002, 6
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
BEI menyetujui pencatatan saham seri B dan pencatatan pre-list saham hasil obligasi konversi. Pada tanggal 24 Oktober 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum PemegangSaham untuk mengeluarkan 547,5 juta saham seri B dengan nominal Rp 200 dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I Perusahaan. Pada tanggal 7 Nopember 2003, saham tersebut telah dicatatkan di BEI. Pada tanggal 27 Oktober 2003, PT Tiga Pilar Sekuritas sebagai salah satu pemilik obligasi konversi melaksanakan konversi 53 lembar obligasi konversi senilai Rp 26,5 miliar menjadi 132,5 juta saham Seri B Perusahaan dengan nominal Rp 200 per lembar saham. Saham tersebut telah dicatatkan di BEI pada tanggal 19 Nopember 2003. Saham-saham hasil pelaksanaan konversi tersebut tidak akan diperjualbelikan (lock-up) selama 6 (enam) bulan. Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 627.000.000 saham biasa Seri B dengan nilai nominal Rp 200 per saham dan harga penawaran Rp 522 per saham. Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam – LK No. S-2478/BL/2008 tanggal 28 April 2008, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 29 April 2008. Pada tanggal 14 Mei 2008, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 1.672.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2008. Pada 31 September 2011 1.672.000.000 saham.
dan 2010, jumlah
7
saham
yang beredar sejumlah
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
1.c. Struktur Perusahaan Anak Perusahaan memiliki, baik secara langsung dan tidak langsung, lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali atas manajemen perusahaan-perusahaan anak sebagai berikut: Subsidiaries
Domicile
PT Tiga Pilar Sejahtera
Year of Commercial Operations
30-Sep-11 %
30-Sep-11 %
Total Asset 30-Sep-10 31-Des-10 Rp Rp
1990
99,90
99,90
99,90
842.058.771.263
Jakarta
Snack Industry
--
--
99,96
--
--
1.080.586.637
PT Naga Mas Sakti Perkasa*
Jakarta
Marine Product Industry
--
--
99,95
--
--
--
Snack Industry
2000
99,96
99,96
99,96
299.127.811.327
283.703.904.831
278.868.797.372
PT Bumiraya Investindo and Subsidiaries
Solo
Noodle/Snack Industry and Trading
Percentage of Ownership 30-Sep-10 31-Des-10 % %
PT Asianiaga Prakarsatama* PT Poly Meditra Indonesia
Solo
Activites
910.855.053.134
857.129.785.808 ---
Jakarta
Palm Oil Plantations Industry
1993
99,90
99,90
99,90
540.837.653.899
462.173.196.464
528.280.912.576
PT Charindo Palma Oetama
Jakarta
Palm Oil Plantations Industry
2006
99,99
--
99,99
95.850.092.617
--
83.439.533.292
PT Muarobungo Plantation
Jakarta
Palm Oil Plantations Industry
2007
99,99
--
99,99
35.283.227.179
--
30.793.707.933
PT Airlangga Sawit Jaya
Jakarta
Palm Oil Plantations Industry
2006
99,99
--
99,99
67.330.705.830
--
60.200.028.426
PT Mitra Jaya Agro Palm
Jakarta
Palm Oil Plantations Industry
2000
99,99
--
99,99
196.354.445.483
--
187.472.084.974
PT Tugu Palma Sumatera
Jakarta
Palm Oil Plantations Industry
2008
99,96
--
99,96
11.100.522.779
--
10.702.776.424
PT Patra Power Nusantara**
Solo
Electric Power Plant Industry
--
99,90
99,90
99,90
99.415.442.728
90.896.621.463
95.999.342.038
Sragen
Rice Mill Trading and Industry
2008
70,00
--
70,00
245.923.687.239
--
353.147.548.950
Karawang Rice Mill Trading and Industry
2003
99,99
--
99,99
272.958.947.166
--
251.523.046.235
2008
70,00
--
70,00
267.931.961.813
--
1.703.293.794
PT Dunia Pangan and Subsidiaries PT Jatisari Srirejeki PT Indo Beras Unggul
Jakarta
Rice Mill Trading and Industry
PT Balaraja Bisco Paloma
Balaraja
Distribution, Trading and Agency
--
99,90
--
--
31.522.102.854
--
--
PT Putra Taro Paloma**
Jakarta
Snack Industry
--
99,96
--
--
1.250.000.000
--
--
*) Dijual **) dalam Tahap Pengembangan
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan restrukturisasi kelompok usaha dengan mengakuisisi 6 (enam) perusahaan yang masih di bawah kontrol umum. Perusahaan mengakuisisi saham PT Pangan Dunia (DP) dan PT Bumiraya Investindo, anak perusahaan, mengakuisisi saham PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Muarobungo Perkebunan (MBP) dan PT Tugu Palma Sumatera (TPSU). Perseroan melalui anak perusahaannya, DP, saham diperoleh sebesar 99,99% kepemilikan di PT Jatisari Srirejeki dari pihak ketiga pada Desember 2010 dan 70% kepemilikan di PT Indo Beras Unggul (IBU) selamaAgustus 2010. Selama Mei 2011, Perusahaan mendirikan PT Balaraja Bisco Paloma (BBP) dengan jumlah pembayaran modal Rp 24.975.000.000,- yang mewakili 99,90% kepemilikan saham. Selanjutnya, pada bulan September 2011, BBP mengakuisisi 2.499 saham PT Putra Taro Paloma senilai Rp 1.249.500.000 yang mewakili 99,96% kepemilikan saham. Ringkasan kegiatan akuisisi saham adalah sebagai berikut:
PT PT PT PT PT PT PT PT PT PT
Company Acquired
Transaction Date
Total Share
Percentage of Ownership
Dunia Pangan (DP) Indo Beras Unggul (IBU) Mitra Jay a Agro Palm (MJAP) Airlangga Saw it Jay a (ASJ) Charindo Palma Oetama (CPO)) Muarobungo Plantation (MBP) Tugu Palma Sumatera (TPSU) Jatisari Srirejeki (JS) Balaraja Bisco Paloma (BBP) Putra Taro Paloma (PTP)
December 15, 2010 August 20, 2010 December 15, 2010 December 15, 2010 December 15, 2010 December 15, 2010 December 15, 2010 December 31, 2010 May 18, 2011 September 16, 2011
21.000 875 39.999 109.999 149.999 19.999 2.499 50.199 24.975 2.499
70,00% 70,00% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 90,00% 99,99% 99,90% 99,96%
8
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Pada tanggal 15 Desember 2010, Perusahaan mengakuisisi 70% kepemilikan dari PT Dunia Pangan berdasarkan akta akuisisi saham No 23 dan 24, dilakukan di hadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, saham akuisisi terdiri dari: • 18.000 saham yang dimiliki oleh Direktur Perusahaan Stefanus Joko Mogoginta, dan • 3.000 saham yang dimiliki oleh Komisaris Perusahaan Budhi Istanto Suwito. Berdasarkan akta 20 dan 21 tanggal 15 Desember, 2010 dari Benediktus Andy Widyanto, SH, mengenai Perjanjian penjualan saham MJAP ke BRI yang terdiri dari: • 39.996 saham yang dimiliki oleh PT Permata Handrawina Sakti, pemegang saham, dan • 3 saham yang dimiliki oleh Direktur Perusahaan Stefanus Joko Mogoginta. Berdasarkan akta nomor 13 tanggal 15 Desember 2010, Benediktus Andy Widyanto dari, SH, mengenai perjanjian penjualan saham milik PT ASJ Tugu Palma Sejahtera, anak perusahaan, ke BRI sebesar 109.999 saham. Berdasarkan akta nomor 11 tanggal 15 Desember 2010, Benediktus Andy Widyanto dari, SH, mengenai perjanjian penjualan saham CPO milik PT Tugu Palma Sejahtera ke BRI sebesar 149.999 saham. Berdasarkan akta nomor 15 tanggal 15 Desember 2010, Benediktus Andy Widyanto dari, SH, mengenai perjanjian penjualan saham PT MBP yang dimiliki oleh Tugu Palma Sejahtera ke BRI sebesar 149.999 saham. Berdasarkan akta 17 dan 18 tanggal 15 Desember, 2010 dari Benediktus Andy Widyanto, SH, mengenai perjanjian penjualan saham TPSU ke BRI yang terdiri dari: • 2.250 saham yang dimiliki oleh PT Pilar Agrostar Midland, dan • 249 saham yang dimiliki oleh PT Agro Palmindo Utama. Pada tanggal 25 Agustus 2010, DP mengakuisisi 70% kepemilikan IBU berdasarkan akta akuisisi saham No 19 dan 20, dibuat di hadapan Mohammad Dalwan Ginting, SH, akuisisi saham terdiri dari: • 750 saham yang dimiliki oleh PT Midland Pilar Utama Agrostar; dan • 125 saham yang dimiliki oleh PT Agro Palmindo Utama. Transaksi akuisisi ini dicatat sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Standar (PSAK) No 38 (Revisi 2004) tentang “Accounting untuk Entitas Sepengendali Restrukturisasi”. Akibatnya perbedaan, bersih antara harga akuisisi saham dengan nilai buku bersih aset dari anak perusahaan yang diakuisisi sebesar Rp 72.025.637.934 pada tahun 2010 (lihat Catatan 26), dicatat sebagai Difference Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dalam Ekuitas bagian dalam laporan posisi keuangan konsolidasi. Konsolidasi laporan komprehensif pendapatan untuk periode yang berakhir 30 September 2010 yang telah disajikan kembali seolah-olah transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali telah terjadi sejak tanggal 1 Januari 2010 (lihat Catatan 3). Bagian laba bersih akan dicatat sebagai “Effect Pro Forma 9
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Adjustment” dalam laporan laba rugi konsolidasi komprehensif untuk periode yang berakhir 30 September 2010. Berdasarkan Akta Keputusan Rapat No 29 dan No 31 tanggal 20 Desember 2010, yang dibuat dibuat oleh Benediktus Andy Widyanto, SH, notaris di Jakarta, pemegang saham setuju untuk menjual semua kepemilikan di PT Mas Naga Sakti Perkasa (NMSP) dan PT Asianiaga Prakarsatama (ANP). Berdasarkan akta 30 tanggal 20 Desember 2010, yang dibuat oleh Benediktus Andy Widyanto, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan menjual kepemilikan saham di NMSP sebesar 21.488.500 saham kepada PT Tunas Pupuk Sejati (TPSE), entitas sepengendali, dengan harga jual sebesar Rp 1.000.000. Selanjutnya, berdasarkan akta No 32 tanggal 20 Desember 2010 yang dibuat oleh Benediktus Andy Widyanto, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan menjual saham kepemilikan ANP sebesar 12.955 saham ke TPSE dengan harga jual sebesar Rp 1.000.000 Berdasarkan Share Purchase Agreement tanggal 31 Desember 2010 yang kemudian didokumentasikan di akta 213 dan 214 tanggal 13 April 2011, dari Arry Supratno, SH, PT Wahana Nusantara (WN) dan PT Hap Chuan Perdagangan (HCT) menjual saham mereka di PT Jatisari Srirejeki (JS) untuk PT Dunia Pangan (DP) yang terdiri dari: • 45.180 saham yang dimiliki oleh WN, dan • 5.020 saham yang dimiliki oleh HCT. Berbagi biaya akuisisi sebesar Rp 35 miliar. sumber dana DP untuk mengakuisisi JS diperoleh dari fasilitas pinjaman dari Primanex, Pte Ltd adalah sebesar Rp 35 miliar (lihat Catatan 6). Transaksi akuisisi dari JS dipertanggungjawabkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Standar Akuntansi (PSAK) No 22 (Revisi 2007) tentang "Penggabungan Usaha". Akibatnya, bersih perbedaan antara harga akuisisi saham dengan nilai wajar aset bersih anak perusahaan yang diakuisisi sebesar Rp 73.111.078.629 dicatat sebagai Goodwill di bagian aset dalam konsolidasi laporan posisi keuangan (lihat Catatan 10).
10
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi , Komite Audit dan Karyawan Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 63 tanggal 25 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : September 30, 2011
September 30, 2010
December 31, 2010
Priyo Hadi Sutanto Kang Hongkie Widjaja Hengky Koestanto -Bondan Haryo Winarno Haryadi
Priyo Hadi Sutanto Kang Hongkie Widjaja Herry Beng Koestanto Budhi Istanto Suwito Bondan Haryo Winarno Haryadi
Priyo Hadi Sutanto Kang Hongkie Widjaja Herry Beng Koestanto Budhi Istanto Suwito Bondan Haryo Winarno Haryadi
Stefanus Joko Mogoginta Budhi Istanto Suwito Edi Susanto
Stefanus Joko Mogoginta Hengky Koestanto Edi Susanto
Stefanus Joko Mogoginta Hengky Koestanto Edi Susanto
Haryadi Trisnawan Widodo Sri Wahyuni
Haryadi Trisnawan Widodo Sri Wahyuni
Haryadi Trisnawan Widodo Sri Wahyuni
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners Independent Commissioners
Board of Directors President Director Vice President Director Director Audit Committee Chairman Members
Remunerasi yang dibayarkan kepada karyawan tetap adalah sebesar Rp 3.764.100.000 dan Rp 3.183.575.000 masing-masing pada periode 30 September 2011 dan 2010. Dan Rp 5.195.925.000 Pada tanggal 31 Desember 2010 Per 30 September 2011 dan 2010, dan 31 Desember 2010 Jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan perusahaan anak adalah 1.990, 1.816 dan1.816 orang.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan 2.a.
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu didasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung dan dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan 11
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
konsolidasian ini adalah Rupiah. Standar Akuntansi Keuangan Baru Perusahaan telah menerapkan PSAK Revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK") yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 pada laporan keuangan konsolidasian sebagai berikut: • PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 1 (Revisi 2009) memperkenalkan istilah baru (termasuk revisi judul keuangan pernyataan) dan perubahan format dan penyajian laporan keuangan yang mempengaruhi Perseroan laporan keuangan adalah sebagai berikut: o Neraca berubah nama menjadi Pernyataan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi o berubah nama menjadi Laporan Laba Rugi Komprehensif o Istilah minoritas menjadi non-mengendalikan kepentingan PSAK revisi ini juga membuat beberapa pengungkapan tambahan pada laporan keuangan konsolidasi. Pengakuan dan pengukuran aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban Perseroan tidak berubah. Beberapa akun pendapatan dan beban diakui langsung dalam ekuitas diakui dalamPerusahaan pendapatan saat ini yang komprehensif sebagai "pendapatan komprehensif lainnya". Perusahaan telah yang dipilih untuk menyajikan laporan pendapatan komprehensif dalam bentuk dua pernyataan, yaitu terpisah laporan laba rugi konsolidasi dan laporan laba rugi konsolidasi yang komprehensif. Selain itu, PSAK juga mengubah representasi non-mengendalikan rekening kepentingan disajikan antara kewajiban dan ekuitas disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Setelah reklasifikasi ini, Perusahaan telah menyajikan laporan posisi keuangan konsolidasi periode komparatif mulai 31 Desember 2010. Perusahaan juga menyajikan kembali laporan laba komprehensif laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk sembilan bulan periode yang berakhir 30 September 2010 untuk informasi komparatif (lihat Catatan 3). •
PSAK 2 (Revisi 2009) Laporan Arus Kas PSAK 2 (Revisi 2009) memberikan peraturan tambahan mengenai arus kas dari beberapa transaksi dan keuntungan atau kerugian dari transaksi yang tidak secara eksplisit diatur oleh PSAK 2. Penerapan PSAK 2 (Revisi 2009) tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap keuangan konsolidasi Perusahaan
•
PSAK 3 (Revisi 2010): Laporan Keuangan Interim PSAK 3 (Revisi 2010) memperkenalkan dua bentuk laporan keuangan interim, yaitu lengkap interim laporan keuangan dan laporan keuangan interim ringkas. Selain itu, PSAK 3 (Revisi2010) memberikan panduan mengenai komponen minimal, format dan isi laporan tersebut, serta periode pelaporan komparatif dalam laporan keuangan interim. Perusahaan telah memilih untuk menyajikan laporan keuangan lengkap dalam mempersiapkan sementara keuangan konsolidasi Perusahaan pernyataan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2011. 12
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
•
PSAK 4 (Revisi 2009) Consolidated dan Dipisahkan Statement Keuangan PSAK 4 (Revisi 2009) menulis dari peraturan bahwa anak tidak konsolidasi ketika control dimaksudkan untuk sementara atau dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang. Berdasarkan PSAK 4 (Revisi 2009) semua anak perusahaan harus konsolidasi ketika perusahaan memiliki kendali atas anak perusahaan dan adanya potensi suara harus dipertimbangkan dalam menilai kehadiran kontrol. Aplikasi PSAK 4 (Revisi 2009) tidak mempengaruhi laporan konsolidasi Perusahaan keuangan.
•
PSAK No 5 (Revisi 2010) Operating Segmen Standar tersebut mengharuskan Perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan pernyataan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kegiatan usaha. Standar juga meningkatkan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan operasi segmen. Hal ini membutuhkan pendekatan management di mana informasi segmen disajikan padadasar yang sama seperti yang digunakan untuk tujuan pelaporan internal. Perusahaan mengoperasikan dan mengelola nya bisnis melalui 3 (tiga) segmen yang terdiri dari manufaktur makanan, beras dan agribisnis segmen. Segmen usaha dilaporkan secara konsisten dengan pelaporan internal yang disediakan untuk kepala operasi pembuat keputusan. Kepala operasi pembuat keputusan telah diidentifikasi sebagai dewan direktur yang membuat keputusan strategis.
•
PSAK No 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Hubungan Istimewa” Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan perusahaan menerapkan PSAK subsidiarries Nomor 7 (Revisi 2010) mempertimbangkan berhubungan dengan Perusahaan adalah sebagai berikut: (a). Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih keluarga intermedieries memiliki hubungan dengan entitas pelaporan, jika: (i) Kontrol, atau di bawah yang dikendalikan dari entitas pelaporan; (ii) Apakah pengaruh yang signifikan dengan entitas pelaporan; dan (iii) karyawan manajemen kunci dari entitas pelaporan atau induk dari entitas pelaporan. (b) Entitas telah ditetapkan pihak terkait dengan entitas pelapor jika: (i) Badan dan pelaporan entitas berada di bawah pengendalian bersama entitas Induk,anak perusahaan dan entitas berikutnya yang dikaitkan dengan yang lain); (ii) Entitas adalah perusahaan asosiasi atau perusahaan patungan dari entitas lain (atau perusahaan asosiasi atau joint venture merupakan bagian dari kelompok perusahaan yang lain adalah entitas keluarga); (iii) Kedua entitas perusahaan patungan dari pihak ketiga yang sama. 13
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
(iv) Kedua entitas perusahaan patungan dari pihak ketiga dan entitas lainnya yang berhubungan dengan pihak ketiga; (v) Entitas adalah pasca pensiun imbalan kerja dari salah satu entitas pelaporan atau entitas terkait entitas pelaporan. Jika entitas pelaporan sponsor dari program ini, pihak entitas terkaitdengan entitas pelaporan; (vi) Entitas sepengendali atau dikontrol dari orang yang telah diidentifikasi dalam butir (a);dan (vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atau manajemen kunci dari Perusahaan. Transaksi ini dibuat berdasarkan ketentuan yang disepakati oleh semua pihak, istilah tersebut mungkin tidak samaseperti yang transaksi dengan pihak terkait. Semua bahan transaksi dan saldo dengan pihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas Laporan Keuangan konsolidasi. •
PSAK No 48 (Revisi 2009 PSAK 48 (Revisi 2009) memberikan beberapa pedoman peraturan yang tidak ada dalam PSAK 48 lama, beberapa aset tertentu yang harus diuji untuk penilaian penurunan setiap tahunnya meskipun ada ada indikasi penurunan, pengaturan arus kas masa depan dan bagaimana untuk melakukan tes Impairment pada Goodwill. Standar akuntansi keuangan berikut ini, dan interpretasi wajib untuk kali pertama untuk tahun keuangan yang dimulai 1 Januari 2011, namun saat ini tidak relevan atau tidak memiliki bahan dampak bagi Perusahaan dan anak perusahaan: - PSAK No 8 (Revisi 2010) - PSAK No 12 (Revisi 2009) - PSAK No 15 (Revisi 2009) - PSAK No 19 (Revisi 2010) - PSAK No 22 (Revisi 2010) - PSAK No 23 (Revisi 2010) - PSAK No 25 (Revisi 2009)
: Peristiwa setelah Periode Pelaporan : Bunga dalam Joint Ventures : Investasi pada Perusahaan Asosiasi : Aset Tak Berwujud : Kombinasi Bisnis : Pendapatan : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan : Ketentuan, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Dihentikan Operasi : Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus : Perubahan Pengosongan yang ada, Restorasi dan Mirip Kewajiban : Customer Loyalty Program : Distribusi Aset Non Kas bagi Pemilik
- PSAK No 57 (Revisi 2009) - PSAK No 58 (Revisi 2009) - IFAS No 7 (Revisi 2009) - IFAS Nomor 9 - IFAS Nomor 10 - IFAS No 11
Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak yang mungkin timbul pada penerbitan standar akuntansi keuangan berikut dan penafsiran, yang 14
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
wajib untuk tahun keuangan mulai 1 Januari 2012: - PSAK No 10 (Revisi 2010) - PSAK No 18 (Revisi 2010)
: Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Asing : Akuntansi dan Pelaporan oleh Rencana Manfaat Pensiun : Manfaat Karyawan : Konstruksi Kontrak : Pendapatan Pajak : Instrumen Keuangan: Penyajian : Berbagi berbasis Pembayaran : Instrumen Keuangan: Pengungkapan : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah : Hedges dari Investasi Bersih dalam Operasi Asing : PSAK No 24 - Batas pada Aset Manfaat, Pendanaan Minimum Persyaratan dan Interaksi mereka : Konsesi Layanan Pengaturan : Bantuan Pemerintah - Tidak ada Hubungan Khusus untuk kegiatan Operasi : Pajak - Perubahan Status Pajak Badan atau perusahaan pemegang Saham
- PSAK No 24 (Revisi 2010) - PSAK No 34 (Revisi 2010) - PSAK No 46 (Revisi 2010) - PSAK No 50 (Revisi 2010) - PSAK No 53 (Revisi 2010) - PSAK No 60 - PSAK No 61 - IFAS Nomor 13 - IFAS No 15
- IFAS Nomor 16 - IFAS Nomor 18 - IFAS Nomor 20
2.b.
Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan anak sebagaimana yang disajikan dalam Catatan 1.c.Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha. Seluruh akun, transaksi dan laba signifikan antara perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan.
2.c.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangankonsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset, kewajiban, pendapatan dan beban sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang kemungkinan berbeda dari estimasi tersebut.
2.d.
Setara Kas Setara kas meliputi deposito yang jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan jaminan. 15
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
2.e.
Persediaan Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang diinginkan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual persediaan yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut. Harga perolehan dihitung dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama. Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
2.f.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
2.g.
Aset Tetap Aset tetap dicatat berdasarkan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada, kecuali tanah yang dicatat pada harga perolehan dan tidak didepresiasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan Infrastruktur 10 – 20 Mesin 4 – 10 Peralatan Pabrik 8 Kendaraan 4–8 Perabot dan Peralatan Kantor 4–8 Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah umur masa manfaat aset tetap atau taksiran manfaat di masa mendatang dikapitalisasi. Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan laba rugi konsolidasian. Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap. Seluruh biaya yang dikeluarkan,termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk konstruksi aset terkait selama periode konstruksi, dikapitalisasi. Aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke aset tetap yang tepat pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Aset tetap yang tidak digunakan lagi dikeluarkan dari aset tetap berdasarkan jumlah nilai tercatatnya.
16
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
2.h.
Sewa Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Semua bentuk sewa lainnya diklasifikasikan sebagai sewa menyewa biasa. Pada awal masa sewa,lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian nilai wajar aset ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.
2.i.
Perkebunan Plasma Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui pembiayaan diri. Biaya yang dikeluarkan selama tahap pengembangan sampai dengan penyerahan plasmaperkebunan untuk petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan disajikan bersihpinjaman yang diterima, sebagai aset atau kewajiban dalam laporan posisi keuangan konsolidasi. Perbedaan antara akumulasi biaya pengembangan dan nilai konversi (jumlah disepakati antara bank dan petani plasma) dibebankan ke laporan laba pendapatan komprehensif saat tanah tersebut diserahkan kepada petani plasma.
2.j.
Tanaman Perkebunan Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional berdasarkan luas hektar tanam. Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut akan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Tanaman menghasilkan akan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif selama 20 tahun.
2.k.
Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan pembebanannya dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah yang bersangkutan.
2.l.
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dan perusahaan anak dalam suatu periode akuntansi. Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan 17
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanyakepada Perusahaan dan perusahaan anak dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Perusahaan dan perusahaan anak. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan perusahaan anak berkomitmen untuk: a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. 2.m. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor”. 2.n.
Aset Tidak Berwujud Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya. Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih perusahaan anak (Goodwill) diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20(duapuluh) tahun.
2.o.
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, saham, kewajiban atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun kewajiban yang pemilikannya (dalam bentuk hukumnya) dialihkan, dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Jika substansi sepengendalian antara entitas yang melakukan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tersebut telah hilang atau terjadi pelepasan aset, kewajiban, 18
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepada pihak lain yang tidak sepengendali, maka saldo akun selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akan diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada laporan laba rugi konsolidasian. 2.p.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Penjualan yang dibayar di muka diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
2.q.
Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban. Tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatantersebut telah ditetapkan. Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
2.r.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba(rugi) bersih residual (laba atau rugi setelah pajak dikurangi dividen saham utama) yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan. Laba (rugi) per saham dilusian mempertimbangkan pula instrumen keuangan lain yang diterbitkan yang sifatnya berpotensi dilutif bagi seluruh saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.
2.s.
Informasi Segmen Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan (segmen) usaha. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha, dan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri atau sekelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para pelanggan diluar entitas Perusahaan. Segmen geografis adalah komponen Perusahaanyang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan/wilayah ekonomi tertentudan memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dari imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan/wilayah ekonomi lain. 19
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
2.t.
Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs tengah dari Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Kurs yang digunakan pada tanggal neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:
USD 1 SGD 1 EUR 1
2011 Rp
2010 Rp
8,823.00 6,796,35 11,956.06
8,991.00 6,980.51 11,955.79
h
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan. 2.u.
Instrumen Keuangan Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan” Pengakuan dan Pengukuran”, secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Sebagai dampak penerapan PSAK tersebut adalah tambahan pengungkapan pada kebijakan akuntansi Perusahaan dan pengungkapan Catatan 35 mengenai Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan. Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut: Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) adalah asetkeuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
20
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
(ii)
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (AFS) adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi. Penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual, diakui pada laporan laba rugi.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilaiwajarnya tidak dapat diukur secara handal, diukur pada biaya perolehan. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi yang dimiliki hingga 21
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal pengukuran aset keuangan dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: • Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau • Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau • Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. 22
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Kewajiban Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai Kewajiban atau Ekuitas Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas. 23
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham. Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kewajiban Keuangan yang Diukur pada BiayaPerolehan Diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yangdiperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca.Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan dipasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode discounted cash flows dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya. Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
24
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
3. Restatement Laporan Keuangan Konsolidasian untuk Sembilan Bulan Berakhir, 30 September 2010 Seperti dijelaskan dalam Catatan 1.c, pada tahun 2010, Perusahaan telah melakukan akuisisi lebih dari 6 (enam) perusahaan yang merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali yang diperlakukan sebagai pooling-of-interest. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 38 (Revisi 2004) tentang "Restrukturisasi Entitas Sepengendali" (lihat Catatan 1.c). konsolidasi laporan keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2010 telah disajikan kembali seolah-olah restrukturisasi transaksi antara entitas sepengendali telah terjadi sejak tanggal 1 Januari 2010. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 sebelum dan sesudah penyajian kembali adalah sebagai berikut: September 30, 2010
CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalents Accounts Receivable Related Parties Third Parties Other Receivables Inventories Prepaid Taxes Prepaid Expenses Purchase Advances Total Current Assets NON-CURRENT ASSETS Investment in Shares of Stock Deferred Tax Assets Property, Plant and Equipments - Net Plantations Deferred Land Rights Cost - Net Long-term Advances Unutilized Assets Other Assets Total Non-Current Assets TOTAL ASSETS
25
Before Restated Rp
After Restated Rp
63,796,559,456
64,146,646,519
1,157,632,728 153,389,547,518 2,584,849,919 288,050,885,493 4,765,648,266 23,624,435,330 2,556,256,038 539,925,814,747
1,157,632,728 153,389,547,518 2,991,976,043 319,207,244,235 4,765,648,266 2,636,856,037 23,649,741,140 571,945,292,486
29,438,989 268,340,618 511,516,883,279 84,833,325,357 14,534,028,248 346,465,511,220 9,216,155,903 544,465,000 967,408,148,614--
29,439,000 819,040,667 515,643,947,916 321,891,834,204 136,637,996,529 59,340,965,631 9,216,155,903 544,465,000 1,044,123,844,850
1,507,333,963,361
1,616,069,137,336
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Before Restated Rp SHORT-TERM LIABILITIES Short-term Bank Loans Accounts Payable-Third Parties Taxes Payable Sales Advance Accrued Expenses Current Maturities of Long-term Liabilities Obligation under Finance Leases Bank Loans Other Payables
After Restated Rp
273,873,497,000 22,821,816,776 17,775,273,315 9,670,694,089 6,915,784,472
273,873,497,000 33,539,731,720 17,775,860,806 9,670,694,089 8,062,421,053
4,496,693,882 13,280,206,620 --
4,496,693,882 13,280,206,620 5,405,747,522
348,833,966,153
366,104,852,692
42,795,475,346 653,341,540,144 858,890,374 1,405,486,552 7,931,408,631
42,795,475,346 653,341,540,144 858,890,375 1,405,486,551 10,134,208,826
706,332,801,047
708,535,601,242
1,055,166,767,200
1,074,640,453,934
374,900,000,000 217,816,324,655
374,900,000,000 217,816,324,655
(70,809,879,564)
(70,809,879,564)
NON-CONTROLLING INTEREST
-(70,194,045,023) 451,712,400,068 454,796,092
92,479,312,461 (73,410,218,657) 540,975,538,895 454,796,145
TOTAL EQUITY
452,167,196,160
541,430,335,040
1,507,333,963,361
1,616,070,788,974
Total Short-Term Liabilities LONG-TERM LIABILITIES Long-term Liabilities - Net of Current Maturities: Obligation under Finance Leases Bank Loans Due to Related Parties Deferred Tax Liabilities Provision Liability on Employee Benefits Total Long-Term Liabilities TOTAL LIABILITIES STOCKHOLDERS’ EQUITY Equity Attributable to Owners to the Parent: Capital Stock Additional Paid-in Capital Difference in Value from Restructuring Transactions between Entities Under Common Control Pro Forma Capital Arising from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control (Deficit)
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
26
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi sebelum dan sesudah penyajian kembali untuk sembilan bulan periode yang berakhir 30 September 2010 adalah sebagai berikut:
OPERATING INCOME
90.644.877.520
87.098.937.339
OTHER INCOME-NET
(60.860.892.639)
(60.870.906.173)
29.783.984.881
26.228.031.166
Total Tax Expenses
(6.485.092.223) -(6.485.092.223)
(6.485.092.223) 550.700.049 (5.934.392.174)
INCOME FOR PERIOD
23.298.892.658
20.293.638.992
--
--
23.298.892.658
20.293.638.992
--
290.791.433
COMPREHENSIVE INCOME BEFORE EFFECT OF PRO FORMA ADJUSMENT
23.298.892.658
20.584.430.425
TOTAL OF COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO : Owners of the Parent Non-Controling Interest
23.269.948.303 28.944.355
20.555.813.053 28.617.372
Total
23.298.892.658
20.584.430.425
INCOME BEFORE TAX EXPENSES INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES) Current Deferred
OTHER COMPREHENSIVE INCOME COMPREHENSIVE INCOME AFTER EFFECT OF PRO FORMA ADJUSTMENT EFFECT OF PRO FORMA ADJUSMENT
27
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
4.
Kas dan Setara Kas September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp Cash on Hand Cash in Banks Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk Other (each below Rp 1 billion) US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Kesawan other (each below 500 millions) Sub Total Cash in Banks Time Deposits Rupiah PT Bank Panin PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Bumiputera Sub Total Time Deposits Total Cash and Cash Equivalents
December 31, 2010 (Audited) Rp
268.953.882
706.049.602
1.200.094.336
13.834.500.653 8.627.854.395 2.933.083.183 1.919.912.378 739.282.463 3.930.180 1.482.653.461
16.112.891.079 3.420.431.381 169.158.600 4.000.000 25.207.887.052 13.582.042 903.378.718
4.744.636.359 2.265.223.139 75.973.286 -210.052.808 1.501.004.783 450.378.055
363.319.758 132.433.848 587.275.000 471.568.439 31.095.813.758
52.862.742 --
2.000.921.746 2.681.062.254
56.405.302 45.940.596.917
224.742.813 14.153.995.243
2.500.000.000 35.000.000 --
5.000.000.000 -12.500.000.000
-73.000.000 --
2.535.000.000
17.500.000.000
73.000.000
33.899.767.640
64.146.646.519
15.427.089.579
Suku bunga dan periode jatuh tempo untuk deposito pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 30 September 2010 adalah sebagai berikut:
Interest Rates Maturity
September 30, 2011
September 30, 2010
December 31, 2010
5.75% 1 - 3 month
5.75% 1 - 3 month
5.75% 1 - 3 month
28
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
5. Piutang Usaha September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp Related Party (See Note 6)
December 31, 2010 (Audited) Rp
1,157,632,728
1,157,632,728
1,157,632,728
Third Parties PT Semar Kencana Sejati United Nations for World Food Programme PT Tata Makmur Sejahtera PT Kereta Kencana Mulia PT Kereta Kencana Murni PT Kereta Kencana Mandiri PT Prima Indo Meal Others (each below Rp 5 billions) Sub Total Third Parties Less : Impairment Value Accounts Receivable Third Parties-Net
53,738,834,049 42,867,201,156 32,806,349,475 9,603,877,526 7,254,087,493 5,990,457,981 -66,160,149,526 218,420,957,206 (1,011,780,860) 217,409,176,346
40,180,881,971 23,495,335,268 35,801,123,991 12,300,544,184 11,276,121,603 5,078,192,412 9,059,998,200 17,040,734,780 154,232,932,408 (843,384,890) 153,389,547,518
36,285,433,792 32,427,774,311 34,354,060,280 13,225,264,539 12,103,463,448 7,810,156,627 -24,479,882,081 160,686,035,078 (843,384,888) 159,842,650,190
Accounts Receivable - Net
218,566,809,074
154,547,180,246
161,000,282,918
Perincian Umur Piutang berdasarkan tanggal invoice adalah sebagai berikut : September 30,
Related Party > 12 months Sub Total Related Parties
2011
2010
December 31, 2010
(Unaudited)
(Restated, Note 3)
(Audited)
Rp
Rp
Rp
1,157,632,728 1,157,632,728
1,157,632,728 1,157,632,728
1,157,632,728 1,157,632,728
Third Parties Up to 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months > 6 months - 12 months > 12 months Sub Total Less: Impairment Value Sub Total Third Parties - Net
139,770,665,768 57,663,742,574 19,179,147,472 772,084,014 1,035,317,378 218,420,957,206 (1,011,780,860) 217,409,176,346
40,763,413,616 71,160,321,347 36,520,573,976 4,765,314,664 1,023,308,806 154,232,932,408 (843,384,890) 153,389,547,518
79,319,740,727 71,024,101,045 3,485,211,476 3,871,091,968 2,985,889,862 160,686,035,078 (843,384,888) 159,842,650,190
Accounts Receivable - Net
218,566,809,074
154,547,180,246
161,000,282,918
29
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Mutasi piutang ragu – ragu adalah sebagai berikut :
September 30, 2011 (Unaudited) Rp Third Parties Beginning Balance Addition Ending Balance of Periods/Year
2010 (Restated, Note 3) Rp
December 31, 2010 (Audited) Rp
843,384,888 168,395,972
843,384,888 --
843,384,888 --
1,011,780,860
843,384,888
843,384,888
Perincian piutang berdasarkan mata uang adalah berikut :
September 30, 2011 (Unaudited) Rp
2010 (Restated, Note 3) Rp
December 31, 2010 (Audited) Rp
Rupiah US Dollar
195,769,246,677 22,797,562,397
153,595,627,066 951,553,180
159,308,927,466 1,691,355,452
Accounts Receivable - Net
218,566,809,074
154,547,180,246
161,000,282,918
Piutang usaha PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya perusahaan anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Seluruh piutang usaha PT Bumiraya Investindo, perusahaan anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk . Piutang usaha PT Dunia Pangan, perusahaan anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank International Indonesia Tbk. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang usaha.
30
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
6. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Hubungan Istimewa Dalam kegiatan bisnis normal, Perusahaan dan perusahaan anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa sebagai berikut : Total
Percentage to Respective Total Assets/Liabilities/ Expenses
September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp Accounts Receivable PT Sarana Indoboga Pratama
December 31, 2010 (Audited) Rp
September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp
December 31, 2010 (Audited) Rp
1,157,632,728
1,157,632,728
1,157,632,728
0.05
Due From Related Parties PT Naga Mas Sakti Perkasa Others (each below Rp 1 billion)
43,257,390,000 106,925,280
---
43,257,390,000 --
1.79 0.00
Total Due from Related Parties
43,364,315,280
--
43,257,390,000
2.10
2,778,531,220
--
2,778,531,220
0.16
--
0.26
Due to Related Parties Primanex Pte Ltd PT Sarana Indoboga Pratama PT Tiga Pilar Corpora Others (each below Rp 1 billion)
150,000,000,000 1,035,311,759 92,750,000,000 74,390,000
-----
150,000,000,000 1,035,311,759 -885,764,719
8.60 0.06 5.32 0.00
-----
11.14 0.08 -0.07
Total Due to Related Parties
243,859,701,759
--
151,921,076,478
13.98
4,749,377,124
6,857,604,752
7,392,053,849
14.48
Accounts Payable PT Dinamika Energitama Nusantara
Royalty and Management Fee Expenses PT Tiga Pilar Corpora
Transaksi-transaksi tersebut diperlakukan diungkapkan lain.
sama dengan
0.07 ---
2.23 -2.23
11.29
34.42
12.87
transaksi pihak ketiga, kecuali
Piutang kepada PT Naga Mas Sakti Perkasa (NMSP) merupakan beban antar perusahaan pada saat NMSP masih menjadi perusahaan anak. Piutang ini dijamin dengan tanah yang dimiliki oleh NMSP. Hutang kepada Primanex Pte Ltd (Primanex), pemegang saham, sebesar Rp 150 miliar terdiri dari hutang PT Dunia Pangan, perusahaan anak, kepada Primanex sebesar Rp 35 miliar yang digunakan untuk mengakuisisi PT Jatisari Srirejeki (JS) (lihat Catatan 1.c) dan hutang JS kepada Primanex sebesar Rp 115 miliar berdasarkan Perjanjian Jual Beli Piutang tanggal 31 Desember 2010. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Piutang tersebut, tagihan kepada JS telah dijual oleh PT Wahana Nusantara (WN) dan PT Hap Chuan Trading (HCT) kepada Primanex, dengan demikian per 31 Desember 2010 JS mengakui hutang kepada Primanex. Kewajiban ini tidak dikenakan bunga, tidak memiliki jangka waktu pembayaran kembali dan tidak dijamin. 31
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Selain transaksi di atas, DP juga membeli piutang untuk JS dari HCT dan WN, berdasarkan Perjanjian Jual Beli Piutang tanggal 21 Desember 2010. DP memperoleh piutang JS sebesar Rp 78 miliar dari WN dan HCT dengan harga Rp 60 miliar. Perbedaan antara nilai piutang dan harga transfer tercatat sebagai pendapatan lain – lain dalam laporan laba rugi konsolidasi komprehensif
Sebagai bagian dalam upaya akuisisi anak perusahaan, PT Bumiraya Investindo (BI), perusahaan anak, menerbitkan obligasi wajib konversi kepada Perusahaan. Sumber dana yang diperoleh BI untuk mengakuisisi anak perusahaan diperoleh dari penerbitan obligasi wajib konversi pada tanggal 15 Desember 2010 kepada Perusahaan sebesar Rp 145 miliar dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun, tanpa bunga dan tidak ada jaminan. Obligasi ini akan dikonversi dengan saham BI pada saat jatuh tempo tanggal 15 Desember 2013. Saldo investasi pada obligasi wajib konversi di pembukuan BI dan kewajiban obligasi wajib konversi di pembukuan Perusahaan untuk tujuan penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah dieliminasi sesuai dengan prinsip-prinsip konsolidasian. Kewajiban kepada PT Tiga Pilar Corpora sebesar Rp 92,75 miliar terdiri atas dana yang diberikan kepada PT Pangan Dunia (DP) sebesar Rp 30 miliar digunakan untuk injeksi modal untuk PT Indo Beras Unggul (IBU), anak perusahaan, Sedangkan kewajiban sebesar Rp 62,75 miliar adalah diperuntukkan PT Tiga Pilar Sejahtera, anak perusahaan, dalam kaitannya dengan impor bahan baku. Rincian sifat hubungan istimewa dan jenis transaksi dengan pihak hubungan istimewa :
Nam a Perusahaan
Sifat Hubungan Istim ew a
Sifat Transaksi
PT. Sarana Indoboga Pratama
Perusahaan Affiliasi
PT. Dinamika Energitama Nusantara
Perusahaan Affiliasi
Piutang Usaha Hutang Usaha
PT. Tiga Pilar Corpora
Perusahaan Affiliasi
Pinjaman Tanpa bunga dan Jaminan, Royalti dan
PT. Naga Mas Sakti Perkasa
Perusahaan Affiliasi
Beban antarperusahaan yang tidak dikenakan bunga
Primanex Pte Ltd
Pemegang Saham
Pinjaman tanpa bunga
Management Fee
32
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
7. Persediaan
September 30, 2011 (Unaudited) Rp
2010 (Restated, Note 3) Rp
December 31, 2010 (Audited) Rp
Raw Materials Supporting Materials Finished Goods Sparepart and Fuel Others Sub Total Less: Impairment Value
325,659,791,740 93,614,082,355 40,246,562,081 15,740,965,762 13,349,563,073 488,610,965,011 (250,297,990)
163,715,557,669 93,687,819,178 29,340,057,916 20,315,913,761 12,398,193,701 319,457,542,225 (250,297,990)
320,739,499,201 56,601,206,165 28,715,894,753 9,956,749,599 8,568,916,082 424,582,265,800 (250,297,991)
Inventories - Net
488,360,667,021
319,207,244,235
424,331,967,809
Persediaan PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya perusahaan anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Persediaan PT Bumiraya Investindo, perusahaan anak,dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Persediaan PT Dunia Pangan, perusahaan anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank International Indonesia Tbk.Persediaan PT Jatisari Srirejeki, perusahaan anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada PT Asuransi Central Asia dan PT Tripakarta dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 241,1 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian persediaan. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan cukup untuk menutup kemungkinan yang timbul akibat penurunan nilai persediaan.
33
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
8. Perpajakan a. Pajak dibayar dimuka September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp The Company Income Taxes Article 25 Article 23 Article 28.a Value Added Tax Sub Total Subsidiaries Income Taxes Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Article 28a Value Added Tax Sub Total Total Prepaid Taxes
December 31, 2010 (Audited) Rp
--1,484,354,651 20,788,800 1,505,143,451
56,551,518 118,579,396 -11,216,918 186,347,832
--571,412,312 -571,412,312
5,289,834 ----1,056,120,723 1,061,410,557
261,042,826 337,280,000 16,915,466 3,091,117,785 -872,944,357 4,579,300,434
----513,360,559 -513,360,559
2,566,554,008
4,765,648,266
1,084,772,871
b. Pajak Tangguhan
December 31, 2010
Company Deferred Tax Assets Impairment Value of Receivable Subsidiaries Deferred Tax Assets Total Deferred Tax Assets Defered Tax Liabilities
Rp
Charged (Credited) to Consolidated Statements of Comprehensive Income Rp
September 30, 2011
Rp
77,660,354 77,660,354
---
9,862,864,958 77,660,354
6,503,518,167 6,581,178,521
1,247,884,332 1,247,884,332
7,751,402,499 7,829,062,853
(3,571,270,481)
(1,880,078,935)
(5,451,349,416)
34
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
December, 31 2009
Rp The Company deferred Assets Impairment Value of Receivable Subsidiaries Deferred Tax Assets Total Deferred Tax Assets Deferred Tax Liabilities
December 31, 2010 (Audited)
Deferred Tax Asset/Liabilities arising from Subsidiaries Rp
Rp
77,660,354 77,660,354
---
77,660,354 77,660,354
190,680,264 268,340,618
6,312,837,903 6,312,837,903
6,503,518,167 6,581,178,521
(1,405,486,551)
(2,165,783,930)
(3,571,270,481)
c. Hutang Pajak
September 30, 2011 (Unaudited) Rp The Company Income Taxes Article 25 Article 23 Article 21 Article 29 Value Added Tax Sub Total Subsidiaries Income Taxes Article 29 Article 23 Article 25 Article 25 Article 21 Article 4 (2) Value Added Tax Other Tax Payables Sub Total Total Taxes Payable
2010 (Restated, Note 3) Rp
December 31, 2010 (Audited) Rp
-18,536,419 56,200,373 -729,285,153 804,021,945
-132,670,960 291,100,524 -326,127,267 749,898,751
134,095,471 135,152,214 428,516,994 -428,102,138 1,125,866,817
33,237,587,536 2,175,459,893 447,657,189 2,382,667 122,439,600 -2,922,726,824 606,064,444 39,514,318,153 40,318,340,098
7,466,586,932 1,966,387,518 --8,828,810 -6,996,352,032 587,806,761 17,025,962,054 17,775,860,805
15,647,022,343 1,997,399,439 431,796,373
35
82,232,469 2,044,444 4,326,641,912 -22,487,136,980 23,613,003,797
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
d. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan 9 months 2011 (Unaudited) Rp The Company Current Deferred Sub Total Subsidiaries Current Deferred Sub Total Total Income Tax Expense
2010 (Restated) Rp ----
----
(22.863.841.172) (632.194.603)
(6.485.092.223) 550.700.049
(23.496.035.775)
(5.934.392.174)
(23.496.035.775)
(5.934.392.174)
Perhitungan taksiran pajak penghasilan kini dan hutang pajak adalah sebagai berikut: 9 months 2011 (Unaudited) Rp Income before Income Tax as Presented in Consolidated Statement of Comprehensive Income Less: Equity Portion of Subsidiaries Net Income - Net The Company's Profit Before Estimated Income Tax Permanent Differences Tax Penalty Representation and Donations Interest on Current Accounts Gain on Subsidiaries Disposal Total The Company's Estimated Taxable Income (Loss)
2010 (Restated, see Note 3) Rp
103.820.185.548 (118.610.455.475)
94.187.275.845 (61.131.567.496)
(14.790.269.927)
33.055.708.349
1.065.877.695 -1.032.188.130 --
1.162.856.263 252.434.166 (27.632.888) (44.301.796.762)
2.098.065.825
(42.914.139.221)
(12.692.204.103)
(9.858.430.872)
Estimated Current Income Tax Expense Less: Prepaid Income Taxes - Article 23 Prepaid Income Taxes - Article 25
--
--
(217.185.417) (1.267.169.234)
(571.412.312) --
Estimated Under (Over) Payment of Income Tax
(1.484.354.651)
(571.412.312)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2011 dan 30 September 2010 adalah sebagai berikut:
36
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
9 months 2011 (Unaudited) Rp Income before Income Tax as Presented in Consolidated Statement of Comprehensive Income Less: Equity Portion of Subsidiaries Net Income - Net
2010 (Restated, see Note 3) Rp
103.820.185.548 (118.610.455.475)
94.187.275.845 (61.131.567.496)
(14.790.269.927)
33.055.708.349
3.697.567.482 (4.067.397.338) 111.782.823 -258.047.033 --
(8.263.927.087) (2.464.607.718) (290.714.066) (63.108.542) 6.908.222 11.075.449.191
--
--
Income Tax Expense of Subsidiaries
(23.496.035.775)
(5.934.392.174)
Consolidated Income Tax Expenses
(23.496.035.775)
(5.934.392.174)
The Company's Profit Before Estimated Income Tax Income Tax at Applicable Rate Uncompensated Tax Loss Tax Penalty Representation and Donations Interest on Current Accounts Gain on Subsidiaries Disposal Total Tax Expense of the Company
9. Uang Muka Pembelian Akun ini merupakan uang muka pembelian PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia, PT Dunia Pangan, PT Jatisari Srirejeki dan PT Bumiraya Investindo, seluruhnya perusahaan anak, kepada pemasok atas pembelian tepung terigu, beras, bibit tanaman dan bahan pembantu lainnya. 10. Aset Tak berwujud
Goodwill Software Implementation Trade Mark
September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, see Note 3) Rp Rp 73.111.078.629 -3.243.429.889 -33.668.422.937 --
Total Intangible Assets
110.022.931.455
--
December 31, 2010 (Audited) Rp 73.111.078.629 3.991.913.710 -77.102.992.339
Goodwill merupakan selisih antara biaya akusisi PT Jatisari Srirejeki dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh. Tidak terdapat indikasi penurunan nilai terhadap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas dari entitas yang menimbulkan Goodwill tersebut.
37
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
11. Aset Tetap
Acquisition Cost Direct Ownership Land Buildings Infrastructures Machineries Factory Equipments Furniture and Fix tures Vehicles Total Under Capital Lease Machineries Vehicles Construction in Progress Buildings Machineries Total Acquisition Cost Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Infrastructures Machineries Factory Equipments Furniture and Fix tures Vehicles Total Under Capital Lease Machineries Vehicles Total Accumulated Depreciation Carrying Value
Addition
139,222,405,500 133,505,305,280 10,238,167,193 494,187,404,938 9,327,243,971 9,936,717,946 5,359,228,272 801,776,473,100
100,595,760,000 9,166,438,161 210,000,000 23,829,407,790 150,612,500 424,361,696 10,349,507,980 144,726,088,127
---------
-18,517,844,709 (1,105,631,020) 1,959,502,927 181,126,775 113,495,520 (109,712,909) 19,556,626,002
239,818,165,500 161,189,588,150 9,342,536,173 519,976,315,655 9,658,983,246 10,474,575,162 15,599,023,343 966,059,187,229
43,902,066,213 18,152,100,815
20,304,209,459 --
---
588,947,973 814,272,000
64,795,223,645 18,966,372,815
31,632,643,891 34,823,088,917 930,286,372,936
257,939,019 30,213,303,271 195,501,539,876
-- (16,058,024,242) -- (4,901,821,733) ---
15,832,558,668 60,134,570,455 1,125,787,912,812
45,465,795,766 3,577,401,612 239,355,055,022 2,959,811,114 4,245,068,918 11,901,389,965 307,504,522,397
4,960,694,657 830,971,044 30,031,673,731 329,785,376 959,665,126 1,878,635,486 38,991,425,421
--------
--------
50,426,490,423 4,408,372,656 269,386,728,753 3,289,596,490 5,204,734,044 13,780,025,451 346,495,947,818
1,567,089,178 1,171,891,198 310,243,502,773 620,042,870,163
2,374,631,483 940,096,507 42,306,153,410
----
----
3,941,720,661 2,111,987,705 352,549,656,183 773,238,256,628
Beginning Balance Rp Acquisition Cost Direct Ownership Land Buildings Infrastructures Machineries Factory Equipments Furniture and Fix tures Vehicles Total
September 30, 2011 Deduction Reclassification
Beginning Balance Rp
Rp
Rp
Rp
September 30, 2010 (Restated, see Note 3) Addition Deduction Reclassification Rp
Rp
Rp
Ending Balance Rp
Ending Balance Rp
122,383,825,500 110,469,972,652 8,920,485,677 366,679,413,410 1,698,102,001 4,496,490,335 10,884,539,967 625,532,829,542
---675,127,995 109,800,000 539,748,634 90,259,372 1,414,936,001
---------
---------
122,383,825,500 110,469,972,652 8,920,485,677 367,354,541,405 1,807,902,001 5,036,238,969 10,974,799,339 626,947,765,543
Under Capital Lease Machineries Vehicles Construction in Progress Buildings Machineries Total Acquisition Cost
68,859,906,108 9,761,151,880
-148,859,262
---
---
68,859,906,108 9,910,011,142
9,297,754,960 53,724,660,170 767,176,302,660
3,039,952,807 2,448,778,166 7,052,526,236
----
----
12,337,707,767 56,173,438,336 774,228,828,896
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Infrastructures Machineries Factory Equipments Furniture and Fix tures Vehicles Total
33,534,696,698 1,714,932,679 168,406,258,138 1,000,073,630 2,692,021,850 8,597,275,060 215,945,258,055
4,138,927,426 479,969,219 31,194,482,677 154,024,035 406,240,324 2,367,635,485 38,741,279,166
--------
--------
37,673,624,124 2,194,901,898 199,600,740,815 1,154,097,665 3,098,262,174 10,964,910,545 254,686,537,221
1,567,089,178 1,136,842,642 218,649,189,875
1,168,125,523 26,286,417 39,935,691,106
----
----
2,735,214,701 1,163,129,059 258,584,880,981
Under Capital Lease Machineries Vehicles Total Accumulated Depreciation Carrying Value
548,527,112,785
515,643,947,915
38
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Acquisition Cost Direct Ownership Land Buildings Infrastructures Machineries Factory Equipments Furniture and Fix tures Vehicles Total
December 31, 2010 Deduction Reclassification
Beginning Balance Rp
Addition
122,383,825,500 110,469,972,652 8,920,485,677 366,679,413,410 1,698,102,001 4,496,490,335 10,884,539,967 625,532,829,542
16,838,580,000 23,225,377,118 1,811,238,928 81,217,487,485 7,629,141,970 5,305,120,921 1,748,552,000 137,775,498,422
Rp
Rp
Rp
---------
Ending Balance Rp
-(190,044,490) (493,557,412) 46,290,504,043 -135,106,690 7,391,618,481 53,133,627,312
139,222,405,500 133,505,305,280 10,238,167,193 494,187,404,938 9,327,243,971 9,936,717,946 20,024,710,448 816,441,955,276
Under Capital Lease Machineries Vehicles Construction in Progress Buildings Machineries Total Acquisition Cost
68,859,906,108 9,761,151,880
1,537,872,605 999,330,454
-- (26,495,712,500) -- (7,273,863,695)
43,902,066,213 3,486,618,639
9,297,754,960 53,724,660,170 767,176,302,660
22,355,998,042 450,490,013 163,119,189,536
-(21,109,111) -- (19,352,061,266) -(9,119,260)
31,632,643,891 34,823,088,917 930,286,372,936
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Infrastructures Machineries Factory Equipments Furniture and Fix tures Vehicles Total
33,534,696,698 1,714,932,679 168,406,258,138 1,000,073,630 2,692,021,850 8,597,275,060 215,945,258,055
12,202,908,013 1,837,968,516 70,607,933,132 1,959,737,484 1,503,241,388 3,447,475,809 91,559,264,342
--------
(271,808,945) 24,500,417 340,863,752 -49,805,680 (143,360,904) --
45,465,795,766 3,577,401,612 239,355,055,022 2,959,811,114 4,245,068,918 11,901,389,965 307,504,522,397
1,567,089,178 1,136,842,642 218,649,189,875
-35,048,556 91,594,312,898
----
----
1,567,089,178 1,171,891,198 310,243,502,773
Under Capital Lease Machineries Vehicles Total Accumulated Depreciation Carrying Value
548,527,112,785
620,042,870,163
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut : 9 Months 2011 (Unaudited) Rp
2010 (Restated, see Note 3) Rp
1 year 2010 (Audited) Rp
Cost of Goods Sold General and Adminitration Expenses Selling and Marketing Expenses
36,854,895,463 5,038,432,577 412,825,370
37,967,119,350 1,617,132,002 351,439,754
88,956,493,413 2,168,891,039 468,928,446
Total Depreciation Expenses
42,306,153,410
39,935,691,106
91,594,312,898
Pada tahun 2010, penambahan asset tetap termasuk penambahan asset dari transaksi akuisisi PT. Jatisari Srirejeki dengan harga perolehan sebesar Rp 147,8 miliar dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 38,5 miliar. Berdasarkan Perjanjian Memorandum antara PT Indo Beras Unggul (IBU), anak perusahaan dan PT Alam Makmur Semesta (AMS) tanggal 3 Mei 2011, IBU telah mengakuisisi tanah, bangunan dan mesin penggilingan beras dengan nilai sejumlah Rp 137,2 miliar.
39
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Kepemilikan lahan Perusahaan dan anak perusahaan dilindungi oleh Hak Atas Bangunan dan memiliki tanggal kadaluarsa mulai 2024 sampai dengan 2037. Manajemen berpendapat bahwa tidak akan ada kesulitan dalam memperoleh perpanjangan sertifikat tanah pada saat habis masa berlakunya. Beberapa lokasi tanah yang baru diakuisisi oleh Perusahaan dan entitas anak dan kepemilikan masih dalam proses pentransferan. Saldo aktiva dalam penyelesaian terutama berasal dari proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik PT Patra Power Niaga (PPN), entitas anak dalam tahap pengembangan, yang terletak di Sragen - Jawa Tengah, dan pembangunan pabrik minyak sawit yang dimiliki oleh BRI, entitas anak. Aset tetap Perusahaan dan entitas anak, kecuali tanah dan kendaraan, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 493,5 miliar, Rp 260 miliar dan Rp 539,20 miliar pada 30 September 2011 dan 2010. Mesin dan peralatan serta kendaraan diakuisisi oleh PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poli Meditra Indonesia (PMI) dan PPN, seluruh entitas anak, melalui fasilitas sewa pembiayaan telah diasuransikan terhadap risiko hilang dan kerusakan dengan nilai pertanggungan sebesar fasilitas pembiayaan dan dijadikan jaminan atas masing-masing fasilitas tersebut. Seluruh tanah, bangunan dan mesin produksi TPS, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman dan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Muamalat Indonesia (Catatan 15). Seluruh tanah, bangunan dan mesin produksi PMI, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 15 dan 19). Tanah, bangunan dan mesin produksi PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 20). Tanah, bangunan dan mesin produksi PT Indo Beras Unggul, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia (Catatan 20). Mesin dan bangunan yang tidak digunakan dalam produksi dengan nilai tercatat sebesar Rp 9.216.155.903 disajikan dalam akun “Aset Tetap yang Tidak Digunakan” pada aset tidak lancar. Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahan-perubahan kondisi yang mengakibat kan penurunan nilai aset tetap pada 30 September 2011.
40
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
12. Tanaman Perkebunan September 30, 2011
Acquisition Cost Palm Oil Trees Accumulated Depreciation Palm Oil Trees Carrying Value
Beginning Balance
Addition
Deduction
Reclassification
Ending Balance
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
331,194,295,404
23,941,052,358
--
7,179,733,269
3,500,332,354
--
Accumulated Depreciation Palm Oil Trees Carrying Value
Accumulated Depreciation Palm Oil Trees Carrying Value
10,680,065,623 344,455,282,139
September 30, 2010 (Restated, Note 3) Addition Deduction Reclassification Rp
Rp
387,099,619,081
22,545,481,807
82,133,063,507
9,021,902,930
2,639,817,754
6,041,517,507
Rp
Ending Balance Rp 327,512,037,382
--
378,077,716,151
Beginning Balance Rp Acquisition Cost Palm Oil Trees
--
324,014,562,135
Beginning Balance Rp Acquisition Cost Palm Oil Trees
355,135,347,762
5,620,203,177 321,891,834,204
Desember 31, 2010 Deduction Reclassification
Addition Rp
Rp
Rp
387,099,619,081
26,227,739,830
82,133,063,507
--
9,021,902,930
4,199,347,846
6,041,517,507
--
378,077,716,151
Ending Balance Rp 331,194,295,404 7,179,733,269 324,014,562,135
Berdasarkan perjanjian No.001/SPK-KOPBUN/SS/PT-BRI/I/2010 tanggal 7 Januari 2010 antara PT. Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, dengan Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera (program petani plasma), telah disepakati bahwa kedua belah pihak mengadakan kerjasama proyek pembagunan kebun plasma seluas 3.000 hektar. Sehubungan dengan perjanjian ini, BRI mengalihkan lahan-lahan seluas 3.000 hektar kepada petani plasma (anggota Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera). Beban penyusutan tanaman menghasilkan dibebankan pada biaya produksi.
41
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Rincian mutasi Tanaman perkebunan adalah sebagai berikut : September 30, 2011 Rp Mature Plantation Beginning Balance Transferred for Plasma Program Reclassification from Immature Plantation
December 31, 2010
2010 (Restated, Note 3) Rp
Rp
93,342,196,091 -909,845,806 94,252,041,897 (10,680,065,623) 83,571,976,274
76,545,332,647 (53,840,875,785) 22,361,501,722 45,065,958,584 (5,620,203,177) 39,445,755,407
76,545,332,647 (53,840,875,785) 70,637,739,229 93,342,196,091 (7,179,733,271) 86,162,462,820
Immature Plantation Beginning Balance Capitalized Expenditures Transferred for Plasma Program Reclassification to Mature Plantation Ending Balance
237,852,099,315 23,941,052,356 -(909,845,806) 260,883,305,865
310,554,286,436 22,545,481,806 (28,292,187,722) (22,361,501,722) 282,446,078,798
310,554,286,436 26,227,739,830 (28,292,187,722) (70,637,739,229) 237,852,099,315
Total Biological Assets
344,455,282,139
321,891,834,205
324,014,562,135
Accumulated Depreciation Ending Balance
Rincian tanaman berdasarkan luas area adalah sebagai berikut: September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Hectares Hectares
December 30, 2010 (Audited) Hectares
Mature Plantation Trees Immature Plantation Trees
3,218 5,581
3,192 5,607
3,192 5,607
Total Land Area
8,799
8,799
8,799
Tanaman perkebunan milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 20). Tanah perkebunan milik PT Mitra Jaya Agro Palm dan PT Airlangga Sawit Jaya, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Catatan 20). Tanaman Perkebunan Menghasilkan PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak, diasuransikan terhadap risiko kehilangan, kebakaran dan kerusakan pada PT Asuransi Central Asia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 110.000.000.000.
42
telah
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
13. Biaya atas Hak Tanah Ditangguhkan – Bersih September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp
December 31, 2010 (Audited) Rp
Deferred Land Rights Cost Less: Accumulated Amortization
152,040,825,118 (2,366,937,881)
137,224,587,439 (586,590,910)
144,472,142,388 (775,517,117)
Deferred Land Rights Cost - Net
149,673,887,237
136,637,996,529
143,696,625,271
PT Bumiraya Investindo (BI), perusahaan anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68 – 70, seluruhnya terdaftar atas nama BI, seluas kurang lebih 2.803 hektar dan berlokasi di Kotabaru – Kalimantan Selatan. Masing-masing SHGU akan berlaku sampai tahun 2035 – 2044. Pada tanggal 31 Desember 2010, PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), perusahaan anak, telah memperoleh SHGU No. 11- 16, seluruhnya terdaftar atas nama ASJ, seluas kurang lebih 4.037 hektar dan berlokasi di Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu. Masing- masing SHGU akan berlaku sampai tahun 17 Nopember 2045. PT Charindo Palma Oetama (CPO), entitas anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 17-22 atas nama CPO seluas 3.622 hektar dan berlokasi di Kecamatan Air Besar yang terbagi di Desa Sepangah, Semuntik, Sekendal, Temoyok, Nyanum, Semedang. Masing-masing SHGU tersebut akan berakhir pada tanggal 17 November 2045. Sertifikat tanah Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-70 milik BRI, entitas anak, dijadikan jaminan pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) dan sertifikat tanah SHGU No. 30 dan No. 17 – 22 milik CPO dan SHGU No. 11 – 16 milik ASJ, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka panjang Perusahaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. PT Muarobungo Plantation, PT Mitra Jaya Agro Palm dan PT Tugu Palma Sumatera, semuanya entitas anak, sedang dalam proses untuk mendapatkan Sertifikat Hak Guna Usaha atas lahan perkebunan sawit. Manajemen berpendapat tidak akan ada hambatan dalam memperbaharui sertifikat pada saat habis masa berlakunya. PT Muarobungo Plantation, PT Mitra Jaya Agro Palm dan PT Tugu Palma Sumatera, semua entitas anak, sedang dalam proses untuk mendapatkan Sertifikat Hak Guna Usaha atas lahan perkebunan sawit.
43
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
14. Uang Muka Jangka Panjang September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp Purchase Machineries Acquisition of Property, Plant, and Equipment Mill Construction Development of Plantation Project Others Total Long-term Advances
December 31 2010 (Audited) Rp
74,000,000,000 52,581,943,961 21,037,037,288 ---
--22,768,114,000 32,879,143,115 3,693,708,516
--21,581,943,961 21,358,807,580 2,231,193,369
147,618,981,249
59,340,965,631
45,171,944,910
IBU, entitas anak melakukan pembayaran uang muka sebesar Rp 74 miliar ke beberapa kontraktor untuk peningkatan asset baru yang diperoleh. Uang muka untuk akuisisi properti, pabrik dan peralatan sebesar Rp 52.581.943.961 merupakan uang muka untuk memperoleh Merek Taro sebagai bagian dari Perjanjian Bersyarat Pengalihan Aset Bisnis sebesar Rp 50 miliar (lihat Catatan 35) dan uang muka peralatan pembangkit listrik PT Patra Power Nusantara, entitas anak. Uang muka pembangunan pabrik merupakan uang muka dalam rangka pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit milik PT. Bumiraya Investindo, entitas anak (Catatan 35). Uang muka pengembangan proyek perkebunan terutama merupakan biaya pengembangan dan pematangan tanah perkebunan. 15. Aset Lain-lain
Bank Provision Deferred Interest Refundable Deposit Others (each below Rp 1 billion) Total Other Assets
September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp 13,000,000,000 -1,850,000,000 -1,236,434,697 544,465,000 1,009,485,997 -17,095,920,694
44
544,465,000
December 31, 2010 (Audited) Rp --684,469,697 1,142,822,528 1,827,292,225
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
16. Hutang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp
December 31, 2010 (Audited) Rp
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Danareksa Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Total Rupiah Bank Loan
180,358,171,106 145,000,000,000 49,920,555,556 17,045,528,100 1,462,080,972 393,786,335,733
273,873,497,000 ----273,873,497,000
264,238,270,393 -25,000,000,000 12,364,528,800 4,019,457,566 305,622,256,759
Total Short-term Bank Loans
393,786,335,733
273,873,497,000
305,622,256,759
a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KP-CRO/CBC-JPM/111/PK-KMK/2009 No. 15 tanggal 6Nopember 2009, Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Fixed loan Nomor KPCRO/CBC-JPM/112/PK-KMK/2009 No. 16 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Non Cash Loan Dengan Trust Receipt No. KP-CRO/CBCJPM/003/PNCL/2009 No. 17 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Bank Garansi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/002/PGB/2009 No. 18 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Jasa Pelayanan Transaksi Treasury Nomor KP-CRO/CBC-JPM/003/PFL/2009 No. 19 tanggal 6 Nopember 2009, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), perusahaan anak, memperoleh fasilitas perbankan dari Bank Mandiri sebagai berikut: Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving Fasilitas Kredit Modal Kerja Fixed Loan Fasilitas Pinjaman Non Kas, yang terdiri dari: - Letter of Credit / SKBDN dan Trust Receipt - Bank Garansi Fasilitas Treasury Line Fasilitas Bills Purchasing Line Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dan Kredit Modal Kerja Fixed Loan digunakan oleh TPS untuk menambah modal kerja dan mengambil alih seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan kepada TPS dari bank lain. Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dan Kredit Modal Kerja Fixed Loan masing-masing memiliki pagu kredit sebesar Rp 120 miliar dan 80 miliar, dengan periode fasilitas 1 (satu) tahun dan dikenakan tingkat bunga 11,5% per tahun (31 Desember 2010 : 12%, 30 September 2010: 12,5% per tahun). Pada tanggal 30 September 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas Modal Kerja Revolving Loan masing-masing sebesar Rp 120 miliar, Rp 116,7 miliar dan Rp 120 miliar.
45
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Pada tanggal 30 September, 2011 dan 2010, 31 Desember 2010, saldo Pinjaman Kredit Modal Kerja Fixed Loan sebesar Rp 80 miliar, nihil dan Rp 80 miliar, masing-masing. Fasilitas Pinjaman Non Kas – Letter of Credit (L/C) / SKBDN dan Trust Receipt digunakan TPS untuk penerbitan L/C /SKBDN atas pembelian bahan baku, bahan penolong dan suku cadang yang dibutuhkan dalam proses produksi TPS, memiliki pagu kredit sebesar Rp 143 miliar dengan periode pembayaran 180 hari dan tidak dikenakan bunga. Fasilitas Pinjaman Non Kas – Bank Garansi digunakan TPS untuk pembayaran L/C Impor/ SKBDN yang jatuh tempo, memiliki pagu kredit sebesar Rp 7 miliar dengan periode pembayaran 240 hari dan tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, seluruh saldo terhutang atas fasilitas Pinjaman Non Kas – Letter of Credit/ SKBDN, Trust Receipt dan Bank Garansi masing-masing sebesar Rp 9,6 miliar, Rp 4,9 miliar dan Rp 44,2 miliar. Fasilitas Treasury Line digunakan oleh TPS untuk melakukan pembelian di masa mendatang (forward buy) dengan periode maksimal pembelian 6 (enam) bulan, memiliki pagu kredit USD 7,000,000, berperiode 1 (satu) tahun dan tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo terhutang dari fasilitas pinjaman ini per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010. Fasilitas Bill Purchasing Line digunakan oleh TPS untuk endapatkan pembayaran lebih awal atas penjualan ekspor, memiliki pagu kredit USD 300,000, berperiode 1 (satu) tahun dan tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo terhutang dari fasilitas pinjaman ini per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010. Seluruh fasilitas pinjaman jangka pendek diatas telah diperpanjang sampai dengan 5 Nopember 2011 melalui perjanjian addendum I tanggal 4 Nopember 2010. Sebagai tambahan dari fasilitas perbankan di atas, TPS juga memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada neraca konsolidasian (Catatan 20). Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 1-4, No. 6-13, No. 19, No. 22, No. 27-28, No. 30-32, No. 36-38, seluruhnya terdaftar atas nama TPS, dan tanah dalam proses sertifikasi, seluruhnya berlokasi di Sragen – Jawa Tengah (lihat Catatan 11), Seluruh bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat pada tanah tersebut (lihat Catatan 11), Seluruh mesin dan peralatan pendukungnya (lihatCatatan 11), Tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 415 dan 450, seluruhnya terdaftar atas nama Priyo Hadi Sutanto, Komisaris Utama, Tanah dengan SHGB No. 7, terdaftar atas nama PT Naga Mas Sakti Perkasa, pihak hubungan istimewa, Persediaan dan piutang usaha TPS senilai minimum 120% dari saldo terhutang fasilitas Modal Kerja Revolving (lihat Catatan 7 dan 5), Corporate Guarantee dari Perusahaan, dan Jaminan Pribadi dari Stefanus Joko Mogoginta, Direktur Utama.
46
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor KP-CR0/CBC-JPM/113/PK-KMK/2009 No.25 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), perusahaan anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri yang digunakan untuk menambah modal kerja PMI. Fasilitas Kredit Modal Kerja memiliki pagu kredit sebesar Rp 20 miliar dan telah diperpanjang melalui Addendum Perjanjian I No. TOP.CRO/CLA.396/ADD/2010 sampai dengan 5 Nopember 2011. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31Desember 2010, saldo terhutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp 20 miliar, Rp 17,3 miliar dan Rp 20 miliar dikenakan bunga sebesar 11,5%, 12,5% dan 11,5% per tahun . Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, PMI juga memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada neraca konsolidasian (Catatan 20). Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah dengan SHGB No. 2001 dan No. 2002, seluruhnya terdaftar atas nama PMI, berlokasi di Karanganyar – Jawa Tengah (Catatan 11), Bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat di atas tanah tersebut (Catatan 11), Persediaan dan piutang usaha sebesar minimal 120% dari saldo terhutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja (Catatan 7 dan 5).
b. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. S.2010.033/DIRCORP BANKING tanggal 22 Oktober 2010, PT Dunia Pangan (DP), perusahaan anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja yang digunakan untuk pembelian beras dari pemasok. Periode fasilitas ini adalah 1 (satu) tahun mulai dari 25 Oktober 2010 untuk 25 Oktober 2011. Selain itu, berdasarkan Amandemen Perjanjian Kredit No 430/PrbPK/COD-Thamrin/2011 tanggal 10 Oktober 2011,pinjaman periode fasilitas diperpanjang mulai dari 25 Oktober 2011 untuk 25 Oktober 2012. Fasilitas ini dikenakan tahunan bunga sebesar 12%. Jaminan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: Piutang usaha dan persediaan (Catatan 5 dan 7), Post dated giro, c. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Berdasarkan amandemen atas perjanjian Kredit No. BS.0079/SYR/08/2010, yang telah dilegalisasi oleh akta No. 9 tanggal 3 September 2010 oleh Yualita Widyadhari,H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Musyarakah sebesar Rp 50 miliar untuk mendukung kontrak penjualan ekspor, jangka waktu 12 bulan sejak 27 Agustus 2010. Pinjaman ini telah diperpanjang dan dilakukan amandemen dengan Perubahan Perjanjian Modal Kerja Berdasarkan Musyarakah No 094/AADPK/08/2011 tanggal 26 Agustus 2011, yang memperpanjang periode dari 3 September 2011 sampai 3 September 2012 dengan tingkat bunga 10% per tahun. 47
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah piutang usaha Sejahtera, perusahaan anak, sebesar Rp 100 miliar (Catatan 5).
PT
Tiga Pilar
Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, Perusahaan juga memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari LPEI dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada neraca konsolidasian (Catatan 20). d. Dana Reksa Berdasarkan Akta No PJ-35/95/LG tanggal 6 Mei 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek sebesar Rp 45 miliar jangka waktu 6 bulan dengan tingkat bunga 18% per tahun. Jaminan pinjaman ini adalah saham Perusahaan yang dimiliki oleh Primanex Pte, Ltd, sebagai pemegang saham. Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan tanggal 26 Juli 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Dana reksa (Persero) dalam bentuk fasilitas Pembiayaan sebesar Rp 100.000 untuk tujuan memperoleh Taro merek dari PT Unilever Indonesia Tbk. e. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No.R.II.367-KCK/PBI/ADK/12/2005 No. 16 tanggal 15 Desember 2005 yang dibuat di hadapan Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, S.H., M.M, M.H, Notaris di Jakarta, PT Jatisari Srirejeki (JS) memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Modal Kerja. Fasilitas Kredit Modal Kerja memiliki pagu kredit sebesar Rp 12 miliar dan berdasarkan surat putusan restrukturisasi kredit No. R.II-487-ADK/DKR/11/2007 akan jatuh tempo pada 15 Desember 2011 dengan bunga 7,5% per tahun. Jaminan dan persyaratan atas fasilitas ini diatur bersama-sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh JS dari BRI (Catatan 20) . 17. Hutang Usaha September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp Related Party (see Note 6) Third Parties: PT Sinar Pematang Mulia PT Solindo Garpika PT Satriagraha Sempurna PT Prima Makmur Roto Kemindo PT Jumbo Glory UD Berkat Abadi Manildra Flour Mills Others (each below Rp 1 billion) Total Accounts Payable
December 31, 2010 (Audited) Rp
2,778,531,220
--
2,778,531,220
3,732,379,640 2,527,872,765 1,875,446,083 1,012,500,500 ---25,892,784,075 37,819,514,283
1,744,627,500 2,163,306,640 1,365,324,597 293,177,500 -1,608,925,000 -26,364,370,483 33,539,731,720
----15,000,000,000 -2,639,696,911 24,187,425,883 44,605,654,014
48
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Rincian Hutang usaha berdasarkan mata uang asing adalah sebagai berikut :
Rupiah US Dollar Singapore Dollar Euro Jumlah Hutang Usaha
September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp 37,683,500,191 32,496,619,192 136,014,093 1,043,112,528 ----37,819,514,283 33,539,731,720
December 31, 2010 (Audited) Rp 40,673,225,809 3,930,379,776 35,304 2,013,125 44,605,654,014
18. Beban Masih Harus dibayar September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp
December 31, 2010 (Audited) Rp
Interest Interest from Restructured Bank Loan Interest from Bank Loan Salary and Allowances Others (each below Rp 1 billion)
11,000,543,157 2,489,563,505 2,811,429,958 5,354,598,055
-3,080,443,890 2,891,958,002 2,090,019,148
11,000,543,157 5,338,597,149 2,581,961,919 3,159,289,940
Total Accrued Expenses
21,656,134,675
8,062,421,041
22,080,392,165
Bunga atas pinjaman bank direstrukturisasi merupakan bunga pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang diperoleh PT Jatisari Srirejeki, perusahaan anak (Catatan 20). 19. Hutang Sewa Pembiayaan PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), PT Patra Power Niaga (PPN) dan PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), seluruhnya entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan untuk pengadaan mesin pabrik dan kendaraan operasional dari beberapa perusahaan pembiayaan sebagai berikut: September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp
December 31, 2010 (Audited) Rp
a. PT Austindo Nusantara Jaya Finance b. PT BCA Finance c. Others (each below Rp 1.5 billions)
15.935.094.072 2.308.495.334 12.627.164.034
41.290.674.080 5.132.390.635 869.104.513
36.367.111.580 4.405.261.891 974.052.373
Total Obligation under Finance Leases
30.870.753.440
47.292.169.228
41.746.425.844
49
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
2011
September 30, 2010
December 31, 2010
(Unaudited)
(Restated, Note 3)
(Audited)
Rp
Rp
Rp
2009 2010 2011 2012 2013
--6.797.406.791 20.268.504.152 5.781.428.342
-6.154.772.913 16.616.311.489 20.369.492.321 8.648.286.387
--17.649.886.409 20.824.312.295 3.928.224.411
Total
32.847.339.285
51.788.863.110
42.402.423.115
Less: Interest Portion
(1.976.585.845)
(4.496.693.882)
(655.997.271)
Obligation under Finance Leases - Net
30.870.753.440
47.292.169.228
41.746.425.844
Obligation under Finance Leases Current Maturities
15.733.788.437
4.496.693.882
17.202.360.164
Obligation under Finance Leases Net of Current Maturities
15.136.965.003
42.795.475.346
24.544.065.680
a. PT Austindo Nusantara Jaya Finance (ANJ) Berdasarkan Master Lease Agreement tanggal 24 Desember 2007 yang telah dilegalisasi oleh Teddy Anwar, S.H., Notaris di Jakarta dan Offer to Lease and Acceptance tanggal 8 Januari 2008, TPS mendapatkan fasilitas sewa pembiayaan untuk pembelian mesin pabrik pengolahan mie kering senilai Rp 26.549.000.000 dengan periode 66 bulan sampai dengan tanggal 15 Juli 2013. Pembiayaan ini dikenakan bunga sebesar Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) + 3% per tahun. Berdasarkan Master Lease Agreement tanggal 28 September 2007 dan Offer to Lease and Acceptance tanggal 28 September 2007, PPN, perusahaan anak dalam tahap pengembangan, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan senilai USD 4,264,640 dengan periode pembayaran 66 bulan. Pembiayaan ini dikenakan bunga sebesar JIBOR + 3% per tahun. b. PT BCA Finance (BCA) TPS memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan dari BCA sejak tahun 2007 sampai 2009 untuk pembelian kendaraan bermotor yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional TPS. Nilai total fasilitas sewa pembiayaan sampai tahun 2009 sebesar Rp 9.310.930.789 dengan masa terakhir pembayaran berkisar antara tahun 2011 – 2013 dan dikenakan bunga efektif sebesar 10,46% – 17,20% per tahun.
50
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
20. Hutang Bank Jangka Panjang
September 30, 2011 2010 (Unaudited) (Restated, Note 3) Rp Rp Rupiah a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk b. PT Bank Muamalat Indonesia c. PT Rabobank International Indonesia d Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia e PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Total Long-term Bank Loans Less: Current Maturities Rupiah a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk b. PT Bank Muamalat Indonesia c PT Rabobank International Indonesia d Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia e PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
December 31, 2010 (Audited) Rp
400.453.521.862 146.677.674.570 185.000.000.000 95.994.759.259 46.476.644.063 874.602.599.754
420.761.836.324 167.003.910.440 -78.856.000.000 -666.621.746.764
415.444.483.117 156.730.988.070 -53.853.000.000 51.976.644.063 678.005.115.250
55.875.000.000 58.954.587.221 29.210.526.316 17.229.462.653 5.500.000.000
6.500.000.000 6.780.206.620 ----
37.000.000.000 46.119.480.966 -6.985.296.295 11.000.000.000
Total Current Maturities
166.769.576.190
13.280.206.620
101.104.777.261
Long-term Bank Loans Net of Current Maturities
707.833.023.565
653.341.540.144
576.900.337.989
a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/014/PK-KI/2009 No. 14 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), perusahaan anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi yang digunakan oleh TPS untuk pembiayaan kembali kompleks pabrik TPS yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah dan mengambil alih seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan kepada TPS dari bank lain. Fasilitas Kredit Investasi memiliki pagu kredit sebesar Rp 280 miliar dengan periode pinjaman 6 (enam) tahun 3 (tiga) bulan. Pada 30 September 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 244 miliar dan Rp 278 miliar dan dikenakan bunga 11,5% dan 12,5% per tahun. Sebagai tambahan dari fasilitas Kredit Investasi, TPS juga memperoleh fasilitas perbankan lain dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Pendek pada neraca konsolidasian (lihat catatan 15). Jaminan atas fasilitas Kredit Investasi yang diperoleh TPS dari Bank Mandiri sama dengan jaminan atas fasilitas perbankan lain yang diberikan Bank Mandiri kepada TPS. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/015/PK-KI/2009 No. 24 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati,Notaris di Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), perusahaan anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari 51
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Bank Mandiri yang digunakan oleh PMI untuk pembiayaan kembali aset tersedia dan aset dalam penyelesaian. Fasilitas Kredit Investasi memiliki pagu kredit sebesar Rp 100 miliar, periode pembayaran selama 6 (enam) tahun 3 (tiga) bulan. Pada 30 September 2011 dan 2009 dan 31 Desember 2010 , saldo terhutang atas fasilitas Kredit Investasi milik PMI sebesar Rp 82,5 miliar dan Rp 98,5 miliar dan Rp. 88,5 miliar dan dikenakan bunga 11,5%, 12,5% dan 11,5% per tahun. Sebagai tambahan dari fasilitas Kredit Investasi, PMI juga memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Pendek pada neraca konsolidasian (lihat catatan 15). Jaminan atas fasilitas Kredit Investasi yang diperoleh PMI dari Bank Mandiri sama dengan jaminan atas fasilitas Kredit Modal Kerja yang diberikan Bank Mandiri kepada PMI. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 dan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BI), perusahaan anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari: Kredit Investasi – Kebun I Kredit Investasi – Kebun II Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil alih fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas tanam 1.000 hektar beserta sarananya. Fasilitas Kredit Investasi – Kebun I memiliki pagu kredit sebesar Rp 38,6 miliar dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 30 bulan. Fasilitas Kredit Investasi – Kebun II memiliki pagu kredit sebesar Rp 24,3 miliar dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 42 bulan. Pada 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh saldo terhutang atas fasilitas Kredit Investasi masing-masing sebesar Rp 49 miliar dan dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun (2009: 13,5% per tahun). Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, BI memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi – Pabrik Kelapa Sawit yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit. Fasilitas Kredit Investasi – Pabrik Kelapa Sawit memiliki pagu kredit sebesar Rp 54,8 miliar dengan periode pembayaran 7 (tujuh) tahun termasuk masa tenggang 2 (dua) tahun. Pada 30 September 2011, 2010 dan 30 September 2010, dikenakan bunga sebesar 12,5%, 13,5% dan 12,5% per tahun. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Mesin, peralatan, alat berat dan sarana pendukung lainnya atas Pabrik Kelapa Sawit yang baru akan dibangun (lihat Catatan 11, 12 dan 32), 52
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Kendaraan yang sudah ada dan yang akan ada milik BI (lihat Catatan 11), Keseluruhan proyek berupa kebun seluas 3.300 Hektar (lihat Catatan 12), yang terdiri dari: • Lahan seluas kurang lebih 1.041 hektar dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30, terdaftar atas nama BI dan berlokasi di Desa Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur dan Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru danTanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan, • Lahan seluas kurang lebih 823 Hektar dengan SHGU No. 68 yang berlokasi di Desa Sebanti dan Sumbersari, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan, • Lahan seluas kurang lebih 939 Hektar denganSHGU No. 69 dan No. 70 yang berlokasi di Desa Teluk Sirih, Sei Bulan, Sei Bahrim dan Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau LautSelatan, Kotabaru – Kalimantan Selatan, • Lahan seluas kurang lebih 200 hektar yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini masih dalam pengurusan sertifikat, • Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU, Corporate Guarantee dari PT Permata Handrawina Sakti, pemegang saham, Corporate Guarantee dari Perusahaan, Gadai Saham pemegang saham atas nama Aunur Rofiq, Seluruh persediaan BI (lihat Catatan 7), dan Seluruh piutang usaha BI kepada pihak ketiga (lihat Catatan 5). b.
PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) Berdasarkan Akta Wa’d Pembiayaan Murabahah No. 42 tanggal 25 Mei 2009 yang dibuat di hadapanYualita Widyadhari, S.H, Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), perusahaan anak, memperoleh fasilitas pinjaman Wa’d Al Murabahah dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja TPS, memiliki pagu kredit Rp 100 miliar dengan periode pembayaran 60 bulan. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 – 35, seluruhnya terdaftar atas nama TPS, yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah, Tanah seluas 15.750 hektar, bangunan kantor dan tanaman kelapa sawit seluas 4.533 hektar yang berlokasi di Desa Bambulung & Ketab, Kecamatan Pematang, Barito Timur – Kalimantan Tengah milik PT Mitra Jaya Agro Palma, perusahaan anak, Saham PT Mitra Jaya Agro Palma, perusahaan anak, sebanyak 24.222 lembar, dan Pada 31 Desember 2010 dan 2009, saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 85,2 miliar dan Rp 99,8 miliar. Berdasarkan atas perjanjian Kredit No. 217/OL/BMI/301/VIII/2010 tanggal 27 Agustus 2010 yang telah dilegalisasi oleh akta No 21 tanggal 8 September 2010 oleh Yualita Widyadhari, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Wa’d Al Murabahah dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja Perusahaan, memiliki pagu kredit Rp 75 miliar dengan periode pembayaran 60 bulan.
53
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah seluas 10.200 hektar, tanaman kelapa sawit seluas 4.533 Ha, Bangunan terletak di Desa Balumbung & Ketab, Kecamatan Pematang Karau, kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah atas nama PT Mitra Jaya Agro Palm, perusahaan anak; Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 – 35, seluruhnya terdaftar atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, perusahaan anak, yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah; Satu hamparan tanah dengan bukti kepemilikan SHGB No 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25,26, 29, 33, 34 dan 35 yang terletak di Palur, Desa Sepat, Kabupaten Sukoharjo atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, perusahaan anak; Saham PT Mitra Jaya Agro Palm, perusahaan anak, atas nama PT Permata Handrawina Sakti sebanyak 24.222 lembar @ Rp 1.000.000, pemegang saham; Tanah seluas 13.370 m2 dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 53 atas nama Perusahaan di Jl. Sinar Matahari Desa Curug Kecamatan Cimanggis Kabupaten Bogor dengan bangunan diatasnya; Tanah seluas 1.852 m2 beserta bangunan diatasnya di Jl Raya Solo-Sragen Desa Ngringo Kecamatan Jaten kab. Karanganyar Jawa Tengah, atas nama PT Sarana Indoboga Pratama, pihak hubungan istimewa, dan; Setoran jaminan atas L/C yang diterbitkan minimal 10% dari nilai L/C. Berdasarkan Akta Pembiayaan No. 34 tanggal 22 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Yualita Widyadhari, S.H, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Wa’d Al Murabahah dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja TPS, entitas anak. Fasilitas ini memiliki pagu kredit sebesar Rp 23.500 periode pembayaran 60 bulan termasuk grace period 6 bulan. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 12/Cibadak, seluas 2.250 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 13/Cibadak seluas 1.970 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 14/Cibadak seluas 1.290 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 15/Cibadak seluas 1.755 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 16/Cibadak seluas 1.350 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 17/Cibadak seluas 1.560 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; • Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 18/Cibadak seluas 1.800 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan 54
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
•
•
•
• c.
Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 19/Cibadak seluas 3.700 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 21/Cibadak seluas 1.380 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 22/Cibadak seluas 660 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Mesin dan peralatan senilai Rp. 16,844 Milyar
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Berdasarkan Prinsip Murabahah No. 83 tanggal 26 Mei 2010 yang telah dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, SH, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan kembali (refinancing) qardh wal murabahah sebesar Rp 100 miliar untuk jangka waktu 5 tahun 6 bulan. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah perkebunan seluas 3.621 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya diKecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Charindo Palma Oetama,perusahaan anak; Tanah perkebunan seluas 4.037 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Airlangga Sawit Jaya, perusahaan anak; Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.135 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Iie Dewi Koestanto, pihak hubungan istimewa; Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.200 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Stefanus Joko Mogoginta, pihak hubungan istimewa; Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.710 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Hengky Koestanto, pihak hubungan istimewa; Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.132 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Budi Istanto Suwito, pihak hubungan istimewa; Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 2.519 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, atas nama PT Sarana Indoboga Pratama, pihak hubungan istimewa; Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 955 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Alor 13, Surakarta, Jawa Tengah, atas nama Stefanus Joko Mogoginta, pihak hubungan istimewa;
55
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
d.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Berdasarkan Akta Perjanjian Persetujuan Membuka Kredit Investasi No. 15 tanggal 15 Desember 2005 yang dibuat di hadapan Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, S.H., M.M, M.H, Notaris di Jakarta, PT Jatisari Srirejeki (JS), perusahaan anak, memperoleh fasilitas kredit investasi dengan pagu kredit sebesar Rp 68 miliar dan dikenakan bunga sebesar 7,5% per tahun Kemudian, berdasarkan Surat dari BRI No.R.II.487.ADK/DKR/11/2007 tanggal 12 Nopember 2007 tentang Keputusan Restrukturisasi Kredit JS, diubah jadwal pengembalian pinjaman, yang semula jangka waktu kredit berlaku sampai dengan 15 Juni 2011, diperpanjang menjadi sampai dengan dengan 15 Juni 2014. Restrukturisasi pinjaman ini juga mengatur bahwa tunggakan bunga dan denda yang belum dilunasi JS dapat diangsur sampai dengan tahun 2014. Jumlah tunggakan bunga dan denda pada 31 Desember 2010 sebesar Rp 11 miliar yang dicatat pada akun biaya yang masih harus dibayar. Jaminan atas fasilitas pinjaman ini adalah sebagai berikut: Tanah seluas 76.539 m2; Bangunan pabrik dan prasarana; Mesin-mesin pabrik; Persediaan barang dagangan.
e.
PT Bank Rabobank International Indonesia Berdasarkan Facility Agreement No. LA/CA/1829/2011 tanggal 22 Agustus 2011, Indo Beras Unggul, perusahaan anak, memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp 185 miliar dan dikenakan bunga sebesar Cost Of Fund + 3% . Berdasarkan Facility Agreement No. LA/CA/1830/2011 tanggal 22 Agustus 2011, Indo Beras Unggul, perusahaan anak mendapatkan fasilitas Obtained Stock Financing sebesar Rp. 30 milyar, yang digunakan untuk membeli bahan baku dengan dikenakan bunga sebesar Cost of Fund + 2,5%. Seluruh fasilitas pinjaman dari Rabobank dijamin dengan Tanah, Bangunan, Mesin dan perlengkapanya, Piutang Dagang dan Persediaan Barang yang terletak di pabrik Cikarang, dan adanya Corporate Guarantee dari PT Dunia pangan, sebagai pemegang saham.
21. Hutang Jangka Panjang Lainnya Hutang jangka panjang lainnya sebesar Rp 60 miliar, terjadi sehubungan dengan Perjanjian Jual Beli Piutang antara PT Dunia Pangan, perusahaan anak dengan PT Hap Chuan Trading dan PT Wahana Nusantara pada tanggal 21 Desember 2010. Kemudian, pada tanggal 12 April 2011, transaksi diatas telah diaktakan dalam Surat Hutang Pengakuan hutang ini tidak dikenakan bunga, tidak dijamin dan akan jatuh tempo pada tanggal 13 April 2012.
56
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
22. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas manfaat karyawan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak pada 30 September 2011, 31 Desember 2010, dan 30 September 2010 dihitung oleh Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama dengan tanggal laporan masing-masing 5 September 2011, dan Management membuat estimasi imbalan kerja karyawan berdasar perhitungan yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, untuk periode selama sembilan bulan. Asumsi perhitungan yang berdasarkan perhitungan Aktuaria dalam menghitung estimasi Imbalan Kerja karyawan yang dibebankan diperiode 30 September 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Umur Pensiun Normal Estimasi Kenaikan Gaji Tarif Discount Tarif Mortality Tarif Resignation Metode
55 Tahun 8% 7,5% ( 31 Desember 2010; 8%; 30 September 2010; 10%) Commissioners Standard Ordinary (CSO)-1980 Umur 18-44 : 5% Pertahun Umur 45-54 : 0% Pertahun Projected Unit Credit
23. Uang Muka Setoran Modal PT Indo Beras Unggul, anak perusahaan, telah menerima suntikan modal seperti yang diisyaratkan oleh kreditur PT Rabobank International Indonesia sebesar Rp 70 miliar. Jumlah tersebut harus disuntikkan dari pemegang saham masing-masing sesuai porsinya untuk memenuhi perjanjian pinjaman (lihat Catatan 20.e), sehingga pemegang saham non-pengendalian telah membayar uang muka setoran Modal saham sebesar Rp 21 miliar. 24. Modal Saham 30/09/2011
Nama Pemegang Saham
Saham Seri A Masyarakat (m as ing-masing dibawah 5%)
Saham Seri B PT, Permata Handrawina Sakti Primanex Pte. Ltd HSBC-Fund Services Basinale Investment Ltd Pandawa Treasuries Pte. Ltd Masyarakat (m as ing-masing dibawah 5%) Sub Jumlah Jumlah Modal Saham
Jum lah Saham
Persentase
Ditem patkan dan
Kepem ilikan
Disetor Penuh
%
Rp
135.000.000
8,07
67.500.000.000
296.189.000 203.028.050 189.509.000 143.720.347 106.358.000 598.195.603 1.537.000.000
17,71 12,14 11,33 8,60 6,36 35,78 91,93
59.237.800.000 40.605.610.000 37.901.800.000 28.744.069.400 21.271.600.000 119.639.120.600 307.400.000.000
1.672.000.000
100,00
374.900.000.000
31/12/2010
Nama Pemegang Saham
Saham Seri A Masyarakat (m as ing-masing dibawah 5%)
Saham Seri B PT, Permata Handrawina Sakti Primanex Pte. Ltd HSBC-Fund Services Basinale Investment Ltd Pandawa Treasuries Pte. Ltd Masyarakat (m as ing-masing dibawah 5%) Sub Jumlah Jumlah Modal Saham
Jum lah Saham
Persentase
Ditem patkan dan
Kepem ilikan
Disetor Penuh
%
Rp
135.000.000
8,07
67.500.000.000
296.189.000 203.028.050 189.509.000 143.720.347 106.358.000 598.195.603 1.537.000.000 1.672.000.000
17,71 12,14 11,33 8,60 6,36 35,78 91,93 100,00
59.237.800.000 40.605.610.000 37.901.800.000 28.744.069.400 21.271.600.000 119.639.120.600 307.400.000.000 374.900.000.000
57
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
25. Agio Saham Akun ini merupakan selisih antara nilai nominal saham dengan jumlah penerimaan harga pasar pada saat perusahaan melakukan penawaran saham perdana kepada masyarakat dan penawaran umum terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (lihat catatan 1.b) Rp Penawaran Umum Perdana Tahun 1997 Penawaran Umum Terbatas Kedua Tahun 2008 Biaya Emisi Saham
20.250 201.894 (4.328)
Jumlah Agio Saham
217.816
26. Selisih Nialai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Subsidiaries
PT Tiga Pilar Sejahtera PT Bumiray a Inv estindo PT Poly Meditra Indonesia PT Patra Power Nusantara Total as of September 30, 2010
PT Dunia Pangan PT Mitra Jaya Agro Palm PT Airlangga Sawit Jaya PT Charindo Palma Oetama PT Muarobungo Plantation PT Tugu Palma Sumatera
Number of Shares 109,890,000 90,909 111,888,000 37,962
21,000 39,999 109,999 149,999 19,999 2,499
Total as of December 31, 2010 and September 30, 2011
Transfer Price Rp
The Company's Portion of Net Assets Rp
Difference in Value Rp
109,500,000,000 139,000,000,000 145,000,000,000 36,000,000,000
110,631,738,707 92,378,149,947 116,596,793,410 37,962,000,000
(1,131,738,707) 46,622,850,520 27,280,767,751 (1,962,000,000)
429,500,000,000
357,568,682,064
70,809,879,564
10,000,000,000 40,000,000,000 21,000,000,000 47,000,000,000 11,000,000,000 2,500,000,000 131,500,000,000 561,000,000,000
21,528,653,285 39,479,515,235 50,133,829,201 73,385,126,027 18,296,018,873 702,495,313 203,525,637,934 561,094,319,998
(11,528,653,285) 520,484,765 (29,133,829,201) (26,385,126,027) (7,296,018,873) 1,797,504,687 (72,025,637,934) (1,215,758,370)
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 17 tanggal 24 Oktober 2003 yang dibuat di hadapan Saal Bumela, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 7 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Jual Beli Saham No. 8 tanggal 12 Juni 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan saham di PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 9 tanggal 12 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,96% persen kepemilikan di PT Poly Meditra Indonesia, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi.
58
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 10 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Jual Beli Saham No. 11 tanggal 12 Juni 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Patra Power Niaga, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi. Seluruh nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul pada 31 Desember 2010 berasal dari transaksi akuisisi sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1.c 27. Penjualan Bersih
Penjualan Kotor Dikurangi: Diskon Penjualan Jumlah Penjualan Bersih
30/09/2011
30/09/2010
Rp
Rp
1.157.295.352.278 (26.197.693.521) 1.131.097.658.757
463.838.264.072 (17.067.591.166) 446.770.672.907
Rincian penjualan berdasarkan kelompok produk utama sebagai berikut : 9 Months 2011 Rp Food Manufacturing Basic Food Dry Noodle Vermicelli
2010 (Restated, Note 3) Rp
158.005.945.463 94.659.723.715
134.276.489.980 64.146.942.184
Sub Total Basic Foods
252.665.669.179
198.423.432.164
Consumer Food Biscuit Instant Noodle Waffer Stick and Snack Extrusion Candy Others
200.906.750.366 146.160.173.769 46.555.941.138 11.241.742.394 18.073.596.326
96.437.107.064 86.095.055.313 4.013.518.480 10.097.038.389 28.258.349.555
Sub Total Consumer Food
422.938.203.992
224.901.068.801
675.603.873.170
423.324.500.965
Sub Total of Food Manufacturing
Rice Product Rice Agribusiness Fresh Fruit Bunch Sub Total Sales Less: Sales Discount
411,485,075,871
6,107,477,000
70,206,403,237 1,157,295,352,279 (26,197,693,521)
34,406,286,108 463,838,264,073 (17,067,591,166)
Net - Sales
1,131,097,658,758
446,770,672,907
59
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
28. Beban Pokok Penjualan 9 months 2011
2010 (Restated, Note 3) Rp
Rp Consumers Product Usage of Raw Material Beginning Balance, January 1 Purchases Ending Balance
224.597.984.075 323.158.813.513 (179.654.585.293)
135.604.968.579 209.189.244.926 (133.155.702.444)
Total Usage of Raw Material
368.102.212.296
211.638.511.061
Direct Labors Factory Overhead Expenses
24.604.870.360 62.566.720.392
15.087.835.743 62.692.127.651
Cost of Good Manufactured Finished Good Beginning Balance, January 1 Ending Balance
455.273.803.048
289.418.474.455
28.715.894.752 (31.915.036.637)
34.326.863.837 (29.340.057.916)
Cost of Goods Sold for Consumers Product
452.074.661.163
294.405.280.376
28.306.000.000 487.396.876.018 (145.865.537.933)
5.894.506.070 ---
Total Usage of Raw Material
369.837.338.086
5.894.506.070
Direct Labors Factory Overhead Expenses
---
---
Cost of Good Manufactured
369.837.338.086
5.894.506.070
Finished Good Beginning Balance, January 1 Purchases Ending Balance Cost of Goods Sold for Rice Product
-67.835.515.216 (67.835.515.216) (8.331.525.444)
-----
361.505.812.642
5.894.506.070
14.905.315.178 4.862.664.539
4.231.897.905 5.298.966.000
3.500.332.353 17.326.646.760 2.493.565.785
3.149.510.885 7.343.043.411 871.775.920
43.088.524.615 5.634.122.534
20.895.194.120 4.434.331.737
48.722.647.148
25.329.525.858
862.303.120.953
325.629.312.303
Rice Product Usage of Raw Material Beginning Balance, January 1 Purchases Ending Balance
Plantations Product Direct Costs Wages Maintenance and Recovery Depreciation of Mature Plantations Transportation and Harvesting Incentive Plasma Farmer Sub Total Direct Costs Indirect Production Costs Cost of Goods Sold for Plantations Product Total Cost of Goods Sold
60
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
29. Beban Pemasaran dan penjualan 9 Bulan 2011
2010 (Restated, Note 3) Rp
Rp Promotion Transportation Employee Salary and Allowances Others (each below Rp 1 billion)
17.656.800.110 12.798.387.228 7.855.282.158 3.634.717.117
Total
2.120.074.335 6.682.789.149 2.940.142.631 2.378.199.780
41.945.186.613
14.121.205.895
30. Beban Umum dan Administrasi 9 Bulan 2011 Rp Employee Salary and Allowances Depreciation Employee Benefits Professional and Consultant Tax Penalties Transportation and Accomodation Rental Others (each below Rp 1 billion) Sub Total Total
2010 (Restated, Note 3) Rp
12.372.844.420 5.038.432.577 4.148.083.752 2.576.800.088 1.497.676.442 1.077.994.295 1.065.877.695 5.033.000.151 32.810.709.420
5.465.197.724 1.617.132.002 2.202.800.195 1.120.058.529 961.014.242 1.515.361.478 1.124.321.120 5.915.332.081 19.921.217.370
74.755.896.032
34.042.423.265
31. Laba Pelepasan Entitas Anak Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 30 dan 32 tanggal 20 Desember 2010, seluruhnya dibuat di hadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Tangerang Selatan, Perusahaan menjual kepemilikan saham pada PT Nagamas Sakti Perkasa dan PT Asianiaga Prakarsatama masing-masing sebesar 21.488.500 dan 12.995 lembar saham kepada PT Tunas Pupuk Sejati, dengan harga perolehan masing-masing sebesar Rp 1. Berdasarkan transaksi tersebut, Perusahaan mengkredit ke laporan laba rugi komprehensif atas tanggungan bagian rugi PT Nagamas Sakti Perkasa dan PT Asianiaga Prakarsatama, sebesar Rp 44.302 yang sebelumnya disajikan sebagai kewajiban Perusahaan. 32. Laba Atas Pengalihan Piutang Terkait dengan akuisisi PT Jatisari Srirejeki (JS) oleh PT Dunia Pangan (DP), semuanya entitas anak, pada Desember 2010, DP membeli liabilitas JS kepada PT Wahana Nusantara dan PT Hap Chuan Trading sebesar Rp 73.920 dengan nilai pengalihan sebesar Rp 60.000. Selisih antara hak tagih dengan harga pengalihan sebesar Rp 13.920 dicatat sebagai laba Pengalihan Piutang. 61
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
33. Laba Per Saham 9 months 2011 (Unaudited) Rp After Effect of Pro Forma Adjustment Net Income Weighted Average of Outstanding Shares Earnings per Share Earnings per Share Before Effect of Pro Forma Adjustment Net Income Weighted Average of Outstanding Shares
2010 (Restated, Note 3) Rp
69,160,548,913
20,265,021,620
1,672,000,000
1,672,000,000
41.36
12.12
69,160,548,913
20,555,813,053
1,672,000,000
1,672,000,000
41.36
12.29
Earnings per Share Earnings per Share
34. Segment Information September 30, 2011 Food Manufacture
Rice Product
Rp
Rp
Agribusiness Rp
Consolidated Rp
Sales - Net Cost of Goods Sold Gross Profit Allocated Operating Expenses
650.100.831.858 452.074.661.163 198.026.170.695 57.490.672.642
410.790.423.662 361.505.812.642 49.284.611.020 9.803.478.544
70.206.403.237 48.722.647.148 21.483.756.089 7.461.744.847
1.131.097.658.757 862.303.120.953 268.794.537.804 74.755.896.033
Net - Operating Income
140.535.498.053
39.481.132.476
14.022.011.242
194.038.641.771
Net - Financial Charges (Income) Other Operating Expenses (Income)
70.661.099.714 5.894.762.212
6.184.371.563 769.629.774
4.268.218.833 2.440.374.127
81.113.690.110 9.104.766.113
Total
76.555.861.926
6.954.001.337
6.708.592.960
90.218.456.223
63.979.636.127
32.527.131.139
7.313.418.282
103.820.185.548
(21.188.779.511)
(2.552.840.649)
245.584.385
(23.496.035.775)
Income before Income Tax Expense Income Tax Expense - Net Comprehensive Income After Effect Pro Forma Adjustment
80.324.149.773
Total of Comprehensive Income Atributable to: Owners of The Parent Non - Controlling Interest
69.160.690.273 11.163.459.508
Total
80.324.149.781
Segment Assets Segment Liabilities Other Segment Information: Capital Expenditures Depreciationof Property, Plant and Equipment Cash Flows Cash Flow Provided by (Used for) Operating Activities
1.189.094.994.953
647.913.153.912
577.680.150.843
2.414.688.299.708
925.611.612.913
572.545.941.621
271.607.327.061
1.769.764.881.595
35,938,923,602
170,859,127,938
22,674,860,399
229,472,911,939
346,410,676,452
4,837,630,757
1,301,348,975
352,549,656,184
(4,435,517,401)
(467,601,793)
3,066,198,419
(1,836,920,775)
Cash Flow from Investing Activities Cash Flow Used for Investing Activities
(11,124,188,958)
(211,096,180,840)
(39,142,023,591)
(261,362,393,389)
Cash Flow from Financing Activities Cash Flow Provided by (Used for) Financing Activities
19,780,066,957
213,565,117,345
48,235,950,399
281,581,134,701
62
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
September 30, 2010, (Restated, Note 3) Food Manufacture
Rice Product
Agribusiness
Consolidated
Rp
Rp
Rp
Rp
406,256,909,799 294,405,280,376 111,851,629,422 30,982,654,244
6,107,477,000 5,894,506,070 212,970,930 54,444,402
34,406,286,108 25,329,525,857 9,076,760,251 3,005,324,619
446,770,672,907 325,629,312,303 121,141,360,604 34,042,423,265
Net - Operating Income
80,868,975,178
158,526,528
6,071,435,632
87,098,937,339
Net - Financial Charges (Income) Other Operating Expenses (Income) Total
60,755,593,357 (6,641,261,798) 54,114,331,559
(2,445,829) 12,294,720 9,848,891
2,178,919,905 4,567,805,818 6,746,725,723
62,932,067,433 (2,061,161,260) 60,870,906,173
Income before Income Tax Expense
26,754,643,619
148,677,637
(675,290,091)
26,228,031,166
Income Tax Expense - Net
(5,878,813,951)
--
(55,578,224)
(5,934,392,175)
Sales - Net Cost of Goods Sold Gross Profit Allocated Operating Expenses
Comprehensive Income After Effect Pro Forma Adjustment
20,293,638,992
Total of Comprehensive Income Atributable to: Owners of The Parent Non - Controlling Interest
20,265,021,620 28,617,372
Total
20,293,638,992
Segment Assets Segment Liabilities Other Segment Information: Capital Expenditures Depreciationof Property, Plant and Equipment Cash Flows Cash Flow Provided by (Used for) Operating Activities Cash Flow from Investing Activities Cash Flow Used for Investing Activities Cash Flow from Financing Activities Cash Flow Provided by (Used for) Financing Activities
1,045,215,651,493
30,924,778,421
660,878,007,372
1,737,018,437,286
689,229,050,827
818,942,552
382,844,456,453
1,072,892,449,832
5,346,864,739
--
6,094,161,112
11,441,025,851
38,919,528,482
--
1,016,162,623
39,935,691,105
(43,765,013,184)
(463,800,108)
(12,617,143,516)
(56,845,956,808)
(4,486,321,309)
(875,000,000)
(58,374,351,613)
(63,735,672,922)
142,973,776,526
442,650,000
19,789,121,288
163,205,547,814
63
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
December 31, 2010 Food Manufacture
Rice Product
Agribusiness
Consolidated
Rp
Rp
Rp
Rp
610,441,803,710 457,313,034,983 153,128,768,727 53,754,009,062
48,609,378,355 33,526,513,483 15,082,864,872 280,463,568
46,168,641,391 30,564,991,167 15,603,650,224 5,585,261,614
705,219,823,456 521,404,539,633 183,815,283,823 59,619,734,244
99,374,759,665
14,802,401,304
10,018,388,610
124,195,549,579
82,652,009,219 (44,301,796,762) -(2,272,746,425)
4,610,844 -(13,920,000,000) 38,886,748
4,191,625,977 --3,615,684,133
86,848,246,040 (44,301,796,762) (13,920,000,000) 1,381,824,456
Total
36,077,466,032
(13,876,502,408)
7,807,310,110
30,008,273,734
Income before Income Tax Expense
63,297,293,633
28,678,903,712
2,211,078,500
94,187,275,845
(14,040,348,735)
--
(703,290,598)
(14,743,639,333)
Sales - Net Cost of Goods Sold Gross Profit Allocated Operating Expenses Net - Operating Income Net - Financial Charges (Income) Gain on Subsidiaries Disposal Gain on Cessie of Receivable Other Operating Expenses (Income)
Income Tax Expense - Net Comprehensive Income After Effect Pro Forma Adjustment
79,443,636,512
Total of Comprehensive Income Atributable to: Owners of The Parent Non - Controlling Interest
75,234,571,191 4,209,065,321
Total
79,443,636,512
Segment Assets
1,056,218,188,509
353,147,548,950
527,583,703,679
1,936,949,441,138
961,820,663,600
308,090,077,238
76,970,380,294
1,346,881,121,132
10,108,063,641
147,795,836,769
2,678,086,067
160,581,986,477
54,120,659,543
38,498,722,845
1,678,862,330
94,298,244,718
(6,876,706,083)
(13,568,628,377)
(2,679,335,225)
(23,124,669,685)
Cash Flow from Investing Activities Cash Flow Used for Investing Activities
(28,437,506,897)
(35,875,000,000)
(59,762,846,935)
(124,075,353,832)
Cash Flow from Financing Activities Cash Flow Provided by (Used for) Financing Activities
208,924,873,152
12,364,528,800
(84,520,643,810)
136,768,758,142
Segment Liabilities Other Segment Information: Capital Expenditures Depreciationof Property, Plant and Equipment Cash Flows Cash Flow Provided by (Used for) Operating Activities
64
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
35. Aset dan Kewajiban dalam Mata Uang Asing September 30, 2011 Foreign Equivalent Currency USD Rp
December 31, 2010 Foreign Currencies USD
Equivalent SGD
EUR
Rp
Assets Cash and Cash Equivalents 176,198.24 Accounts Receivable - Third Parties 107,849.16 Sub Total Assets 284,047.40
1,554,597,045 951,553,180 2,506,150,225
545,737.61 188,116.50 733,854.11
----
----
Liabilities Trade Payables - Third Parties Obligation under Capital Lease Sub Total Liabilities
15,415.86 1,865,780.00 1,881,195.86
136,014,093 (437,146.01) 16,461,776,940 (2,665,400.02) 16,597,791,033 (3,102,546.03)
(5.27)
(149.01)
Liabilities Denominated in Foreign Currency - Net
2,165,243.26
19,103,941,258 (2,368,691.92)
September 30, 2010 Foreign Equivalent Currencies USD Rp
4,906,726,813 12,244.29 1,691,355,452 106,628.55 6,598,082,265
109,268,044 951,553,180
1,043,112,528 26,164,632,560
(5.27)
(3,932,198,096) 116,888.45 (23,964,611,580) 2,931,940.00 (149.01) (27,896,809,676)
(5.27)
(149.01) (21,298,727,411)
36. Instrumen Keuangan dan Managemen Resiko Keuangan Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan. Risiko likuiditas: Perusahaan menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha sehingga perusahaan dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan kewajiban keuangan. Risiko pasar: pada saat ini tidak terdapat risiko pasar, selain risiko suku bunga dan risiko nilai tukar karena Perusahaan tidak berinvestasi di instrumen keuangan dalam aktivitas normal. Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelolarisiko keuangan yang dihadapi Perusahaan. Kebijakan manajemen Perusahaan untuk mengelola risiko diatas adalah sebagai berikut: Pemberian jaminan kredit dari pelanggan untuk meminimalkan risiko piutang yang tidak tertagih; Meminimalkan tingkat suku bunga dan beban keuangan Membuat perencanaan keuangan yang berimbang, sehingga dapat memenuhi kewajiban keuangan. 65
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
Kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dikelola di pusatPerusahaan memiliki instrumen derivatif untukmengantisipasi risiko yang terjadi.
tidak
Risiko Kredit Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan jaminan pembayaran berupabank garansi dan aset tetap, dimana setiap pelanggan baru harus melalui persetujuan Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Resiko Likuiditas\ Pada saat ini Perusahaan berharap dapat membayar semua kewajiban pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari kewajiban keuangan. Resiko Suku Bunga Perusahaan terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut kewajiban keuangan. Perusahaan memiliki pinjaman yang bersifat jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga pasar. Pada saat ini, Perusahaan tidak memiliki kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan mengurangi pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih tinggi ke pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2010. Resiko Nilai Tukar Perusahaan tidak memiliki risiko yang signifikan atas risiko nilai tukar mata uang asing khususnya US Dollar, karena sebagian kewajiban dalam mata uang asing telah banyak berkurang. Untuk meminimalkan risiko ini perusahaan akan selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi mata uang asing dan menyediakan kas yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan nilai tukar. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar. Nilai wajar instrumen keuangan ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuanganyang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama. 37. Perikatan dan Perjanjian Penting a. Berdasarkan Perjanjian Kontrak No. 001/MINDO-TECH/VI/2009 tanggal 10 Juni 2009, PT Bumiraya Investindo (BI), perusahaan anak, menunjuk PT Mindo Tech sebagai kontraktor untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan nilai kontrak 66
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)
sebesar USD 5,448,335 dan Rp 20.699.390.000. b. Berdasarkan “Purchase Contract” No.IDN/2011/4500037748 tanggal 7 Juni 2011, PT Tiga Pilar Sejahatera (TPS), entitas anak, menandatangani kontrak penjualan dengan World Food Programme Indonesia (WFP). Perjanjian ini mengikat TPS untuk memproduksi Fortified Biscuits (Biskuit yang diperkaya vitamin dan mineral). c. Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Jaminan tanggal 22 Juli 2011 yang dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja SH, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia terdiri dari Term Loan (TL) Fasilitas Kredit sebesar Rp 200.000.000.000 disediakan bersamaan dengan Bank (BG) Fasilitas Penjaminan dan SBLC dengan prinsipal total tidak melebihi Rp 250.000.000.000. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk menyediakan pembiayaan untuk akuisisi aset yang meliputi tanah bangunan dan mesin yang terletak di Bogor, Jawa Barat dan di Medan yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk. Fasilitas pinjaman dikenakan bunga TL Jakarta Inter Bank Offered dengan tingkat bunga (JIBOR) + 4% per tahun dan akan dijamin dengan aset yang diperoleh dari PT Unilever Indonesia Tbk. d. Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Aset Usaha Bersyarat tanggal 12 Agustus 2011, Perusahaan bertindak sebagai pembeli dan PT Unilever Indonesia Tbk bertindak sebagai penjual telah bersepakat untuk melaksanakan pengalihan Aset Usaha di mana penjual setuju untuk menjual Aset Merek Taro dan Aset terkait, pada harga Rp 250.000.000.000. Pembayaran dilakukan atas dasar tahap – tahap pembayaran dimana sejumlah Rp 4.269.000.000 sebagai uang muka yang telah dibayar sebelum pelaksanaan perjanjian ini, dan sejumlah Rp 45.731.000.000 harus dibayar pada tanggal perjanjian ini. Sisa saldo sebesar Rp 200.000.000.000 harus dikirimkan paling lambat pada tanggal yang tidak melebihi 28 Desember 2011 39. Reklasifikasi Akun Penyajian hak minoritas pada tahun 2010 telah direklasifikasi menjadi kepentingan non pengendali disesuaikan dengan Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2011 laporan keuangan konsolidasi presentasi. Akun kerugian atas penurunan piutang pada tahun 2010 direklasifikasi agar sesuai dengan Penyajian Laporan keuangan Konsolidasi tahun 2011. 40. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 3 November 2011.
67