PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 D A N LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 30 SEPTEMBER 2014 (Dengan Perbandingan Angka-angka per 31 Desember 2013)
1-2
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE 9 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (Dengan Perbandingan Angka-angka untuk Periode 9 Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2013)
3-4
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE 9 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (Dengan Perbandingan Angka-angka untuk Periode 9 Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2013)
5
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE 9 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (Dengan Perbandingan Angka-angka untuk Periode 9 Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2013)
6
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
7 - 51
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 30 SEPTEMBER 2014 (Dengan Perbandingan Angka-angka per 31 Desember 2013) (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
A S E T Catatan
2014
2013
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Deposito Berjangka Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar
2&4
1.336.925
2.588.959
5 2,6&11 2&6 2,7&11 10
12.300.000 14.722.349 26.444 9.269.542 18.909 209.177 37.883.345
6.950.000 19.233.002 36.731 12.105.483 260.959 41.175.134
2 & 10
27.894
11.918
2,8&11
33.101.712
37.162.389
2 2
48.434 235.503 33.413.542
45.208 236.360 37.455.875
71.296.888
78.631.009
ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan masing-masing sebesar USD 63.804.464 dan USD 60.173.391 per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 Aset Tidak Lancar Lainnya: Uang Jaminan Biaya Ditangguhkan - Bersih Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
1
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) PER 30 SEPTEMBER 2014 (Dengan Perbandingan Angka-angka per 31 Desember 2013) (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha kepada Pihak Ketiga Utang Lain-lain Utang Pajak Beban Akrual
2,9&22
2014
2013
16.978.797
23.152.599
2 & 22 2,10&22
259.084 38.742
514.768 298.528
2 & 22
500.170
344.429
17.776.793
24.310.324
479.312
633.561
2.296.607
2.198.834
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
2 & 10 2,12&22
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas
2.775.919
2.832.395
20.552.712
27.142.719
E K U I T AS Modal Saham, nilai nominal Rp 150 per saham Modal Dasar - 4.920.000.000 saham Ditempatkan dan Disetor - 1.771.448.000 saham Tambahan Modal Disetor
1 & 13
32.329.685
32.329.685
1,2,14&16
20.349.910
20.349.910
2 & 15
(3.515.438)
(3.515.438)
Saham Diperoleh Kembali (Treasuri) 354.289.500 saham Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan
2 & 16
-
-
2
-
-
Saldo Laba:
21
- Ditentukan Penggunaannya - Belum Ditentukan Penggunaannya Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Langsung kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
53.506
24.982
1.525.335
2.297.994
50.742.998
51.487.133
1.177
1.157
50.744.175
51.488.290
71.296.888
78.631.009
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
2
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE 9 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (Dengan Perbandingan Angka-angka untuk Periode 9 Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2013) (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2014
2013
PENDAPATAN Penjualan
2 & 17
Jasa Perakitan Jumlah Pendapatan
89.346.154
165.312.896
2.296.732
2.234.582
91.642.886
167.547.478
(87.201.190)
(160.793.937)
BEBAN POKOK Penjualan
2 & 18
Jasa Perakitan
2 & 19
Jumlah Beban Pokok LABA KOTOR BEBAN USAHA
(1.945.577)
(1.211.692)
(89.146.767)
(162.005.629)
2.496.119
5.541.849
2 & 20
Penjualan Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha LABA (RUGI) USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
(125.186)
(209.036)
(4.365.215)
(5.413.078)
(4.490.400)
(5.622.114)
(1.994.281)
(80.265)
2
Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih
(13.692)
761.909
Laba Penjualan Sisa Produksi
128.776
167.556
Jasa Giro dan Bunga Deposito
188.814
127.864
11
(26.021)
(29.270)
2&8
33.145
17.965
Beban Bunga dan Provisi Bank Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap Denda Pajak
-
(280)
Kompensasi Tenaga Kerja atas Penghentian Kontrak dengan Pelanggan Lain-lain Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih
-
233.965
328.662
1.079.916
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PAJAK PENGHASILAN
534.930
(914.365)
1.374.406 1.294.141
2 & 10
Pajak Kini Pajak Tangguhan LABA (RUGI) BERSIH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
(99.784)
170.224
(263.082)
(744.140)
931.274
-
LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF
(744.140)
3
931.274
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE 9 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (Dengan Perbandingan Angka-angka untuk Periode 9 Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2013) (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2014
2013
LABA (RUGI) BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk
(744.140)
Kepentingan Non Pengendali
-
J u m l a h
931.274 -
(744.140)
931.274
(744.140)
931.274
LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
-
J u m l a h LABA (RUGI) BERSIH PER 1.000 SAHAM DASAR
2
(744.140)
931.274
(0,53)
0,53
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
4
-
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE 9 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPT 2014 (Dengan Perbandingan Angka-angka untuk Periode 9 Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Sept 2013) (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saham
SALDO PER 1 JANUARI 2013
32,329,685
Tambahan Modal Disetor
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Saham Treasuri
23,168,684
-
(2,818,774)
(2,818,774)
-
Saldo Laba Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya
Kepentingan Non Pengendali
Jumlah Ekuitas
5,366
990,619
53,675,580
1,157
53,676,737
2,818,774
-
-
-
-
-
PENERAPAN PSAK NO 38(REVISI SEPT 2012)
-
PEMBAGIAN DEVIDEN 2012
-
-
-
-
-
(99,201)
PEMBENTUKAN DANA CADANGAN
-
-
-
-
19,616
(19,616)
LABA BERSIH KOMPREHENSIF 2013 - 9 BULAN
-
-
-
-
-
SALDO PER 30 SEPTEMBER 2013
32,329,685
20,349,910
-
-
SALDO PER 31 DESEMBER 2013
32,329,685
20,349,910
PEMBENTUKAN DANA CADANGAN
-
-
KEPENTINGAN NON PENGENDALI(KENNY NIO & JONI)
-
RUGI BERSIH KOMPREHENSIF 2014 - 9 BULAN SALDO PER 30 SEPTEMBER 2014
Jumlah
(99,201)
-
(99,201)
-
-
-
931,274
931,274
-
931,274
24,982
1,803,079
54,507,656
1,157
54,508,813
-
24,982
2,297,994
51,487,133
1,157
51,488,290
-
-
28,524
-
-
-
-
-
-
-
-
20
20
-
-
-
-
-
32,329,685
20,349,910
-
53,506
(3,515,438)
(3,515,438)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan 5
(28,524) (744,140) 1,525,335
(744,140) 50,742,998
1,177
(744,140) 50,744,175
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE 9 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2014 (Dengan Perbandingan Angka-angka untuk Periode 9 Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2013) (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2014
2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan
96.153.540
170.804.636
Pembayaran kepada Komisaris, Direksi dan Karyawan
(7.440.264)
(12.857.055)
(83.795.498)
(154.124.949)
Pembayaran kepada Pemasok dan Lainnya Kas yang Dihasilkan dari Aktivitas Operasi Penerimaan Restitusi Pajak Penghasilan Badan
10
Pembayaran Pajak Penghasilan Badan
10
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
4.917.778
3.822.633
-
-
(220.248)
(19.532)
4.697.530
3.803.101
(1.187.822)
(1.138.753)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap
8
Penjualan Aset Tetap
8
Peningkatan Biaya Ditangguhkan
589.841
17.965
-
Penempatan Deposito Berjangka
5
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(30.002)
(5.350.000)
(6.050.000)
(5.947.981)
(7.200.790)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran Bunga dan Provisi Bank
11
(1.583)
(1.737)
Pembayaran Utang Bank
11
(4.500.000)
(4.710.000)
Perolehan Utang Bank
11
4.500.000
4.710.000
Pembayaran Dividen Tunai
-
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN
(99.201)
(1.583) (1.252.034)
(100.938) (3.498.627)
2.588.959 1.336.925
8.072.410 4.573.783
0,00 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
6
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
1.
GAMBARAN UMUM PERSEROAN a.
Pendirian Perseroan PT Sat Nusapersada (Perseroan) didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 1 Juni 1990 dari Notaris Maria Anastasia Halim, SH. Akta Pendirian Perseroan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C24877.HT.01.01.Th.91 tanggal 18 September 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 Nopember 1991, Tambahan No. 4299. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dalam Akta No. 105 tanggal 26 Juni 2008 dari Notaris Fathiah Helmi, SH mengenai persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”, sekarang merupakan bagian dari Otoritas Jasa Keuangan atau “OJK”) No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perseroan Publik. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU44546.AH.01.02 tanggal 24 Juli 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 2012, Tambahan No. 20254. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah bergerak dalam bidang usaha perakitan alat-alat elektronik, developer, kontraktor, perdagangan, pertanian, pertambangan, perkebunan, perikanan, perhutanan dan angkutan darat. Pada saat ini, Perseroan bergerak dalam bidang usaha perakitan alat-alat elektronik. Perseroan berkedudukan di Batam. Kantor Pusat dan pabrik Perseroan berlokasi di Jl. Pelita VI No. 99, Batam, Propinsi Kepulauan Riau. Perseroan mulai beroperasi komersial pada bulan Desember 1990. Perseroan tidak memiliki entitas induk dan entitas induk terakhir.
b.
Penawaran Umum Pada tanggal 21 Agustus 2007, melalui Surat Pengantar Pernyataan Pendaftaran No. 755/SK/SNP/VIII/07, Perseroan telah menawarkan sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah 531.388.000 saham dengan nilai nominal Rp 150 per saham dengan harga penawaran Rp 580 per saham. Pada tanggal 26 Oktober 2007, berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-5364/BL/2007, Perseroan telah memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Penawaran. Selisih lebih jumlah yang diterima dari pengeluaran saham terhadap nilai nominalnya sebesar USD 24.370.397 dicatat dalam akun “Tambahan Modal Disetor” setelah dikurangi biaya emisi saham sebesar USD 1.201.713. Pada tanggal 8 Nopember 2007, seluruh saham Perseroan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
7
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
1.
GAMBARAN UMUM PERSEROAN (Lanjutan) c.
Entitas Anak PT SM Engineering (SME) Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 38 tanggal 18 Desember 2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, Perseroan membeli saham SME milik PT Sat Nusapersada Brothers dan Abidin, keduanya pihak sepengendali, secara keseluruhan sebanyak 2.499 saham dengan biaya perolehan sebesar Rp 23.000.000.000 (USD 2.441.873) atau 99,96% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor SME. Pembelian saham SME tersebut telah disetujui pemegang saham Perseroan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 37 tanggal 18 Desember 2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH. Selisih biaya perolehan di atas nilai buku bagian Perseroan atas ekuitas SME sebesar Rp 6.664.126.585 (USD 707.520) dicatat dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali sebagai unsur Ekuitas di Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada tahun 2012, efektif 1 Januari 2013, direklasifikasi ke akun Tambahan Modal Disetor. SME berkedudukan di Batam dengan kantor pusat dan pabrik berlokasi di Lot 8 Citra Buana Centre Park III, Jl. Engku Putri, Batam, Propinsi Kepulauan Riau. SME bergerak dalam bidang industri pengepresan logam (metal stamping) dan beroperasi komersial pada bulan Oktober 2002. Jumlah aset SME setelah eliminasi pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar USD 2.224.978 dan USD 2.813.958. PT SNI Internasional (SNI) dan SNI Internasional, S.A (SNISA) Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 11 Desember 2013 dari Notaris Yosephina Hotma Vera, SH, Mkn, Perseroan dan Entitas Anak Perseroan, PT SM Engineering (SME) mendirikan PT. SNI Internasional (SNI) dengan penyertaan saham secara keseluruhan sebanyak 5000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per lembar saham atau sebesar 100% dari modal ditempatkan dan disetor SNI. SNI merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. SNI berkedudukan di Batam. Pada tanggal 9 Januari 2014, Perseroan telah menyetorkan 50% dari modal ditempatkan dan disetor SNI yaitu sebesar Rp 2.500.000.000. Pada tanggal 4 April 2014, Entitas Anak Perseroan, PT. SNI Internasional (SNI) bersama Kenny Nio dan Joni (pihak tidak berelasi) mendirikan SNI Internasional, S.A yang berkedudukan di Dili, Timor Leste dengan penyertaan saham sebanyak 4998 saham dengan nilai nominal USD 10 per lembar saham atau sebesar 99,96 % dari modal ditempatkan dan disetor SNISA. SNISA merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultasi manajemen berdasarkan sertifikat pendaftaran usaha dan persetujuan melakukan kegiatan usaha yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Registrasi dan Verifikasi Perusahaan Timor Leste(SERVE) dengan Satuan Nomor Unik Perusahaan (TIN) 1195070. Per tanggal 30 September 2014, PT. SNI Internasional (SNI) bersama Kenny Nio dan Joni (pihak tidak berelasi) telah menyetorkan 100% dari modal ditempatkan dan disetor SNISA yaitu sebesar USD 50.000. Jumlah aset SNI bersama SNISA setelah eliminasi pada tanggal 30 September 2014 sebesar USD 157.615.
8
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
1.
GAMBARAN UMUM PERSEROAN (Lanjutan) d.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Akta No. 90 tanggal 26 Juni 2012 dari Notaris Soehendro Gautama, SH, M.Hum., dan No. 14 tanggal 7 Agustus 2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, susunan pengurus Perseroan per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 sebagai berikut: Dewan Komisaris : Sofjan Wanandi : Usman Fan : Anas
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: Abidin : Bidin Yusuf : Megawati
Susunan komite audit Perseroan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota
: :
Anas Fransiska Yohan Yenny
Manajemen kunci meliputi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar USD 820.423 dan USD 977.933 masing-masing untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan 2013. Perseroan dan Entitas Anak memiliki 474 dan 524 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. e.
Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perseroan pada tanggal 30 Oktober 2014.
9
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a.
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan telah disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Laporan Keuangan Konsolidasian disusun berdasarkan konsep Biaya Perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diungkapkan dalam masing-masing Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian, dan atas dasar Akrual, kecuali Laporan Arus Kas Konsolidasian. Laporan Arus Kas Konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta disusun berdasarkan metode Langsung (Direct method). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian adalah mata uang Dolar Amerika Serikat, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan dan Entitas Anak.
10
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b.
Prinsip Konsolidasian Laporan Keuangan Konsolidasian meliputi Laporan Keuangan Perseroan dan Entitas Anak. Laporan Keuangan Entitas Anak disusun untuk periode pelaporan yang sama dengan Perseroan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten. Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perseroan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perseroan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari 50% hak suara. Saldo dan transaksi signifikan termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar Perseroan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perseroan dan entitas anak sebagai satu kesatuan usaha. Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada Kepentingan Non Pengendali (KNP), bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP bersaldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perseroan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perseroan:
Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya, bila ada; Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian; dan Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perseroan, yang masingmasing disajikan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian dan dalam ekuitas dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
11
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) c.
Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung pada tahun berjalan. Pada tanggal akuisisi, selisih lebih antara penjumlahan imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP dengan aset teridentifikasi dan liabilitas yang diambil-alih (aset neto) dicatat sebagai goodwill. Jika imbalan lebih rendah dari nilai wajar aset neto dari Perseroan yang diakuisisi maka selisihnya diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian. Sebelum tanggal 1 Januari 2013, selisih yang timbul dari transaksi dengan pihak sepengendali dicatat sebagai ”Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam bagian Ekuitas. Sejak 1 Januari 2013, akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali disajikan dalam Pos Tambahan Modal Disetor dan tidak mengakui laba rugi direalisasi maupun reklasifikasi ke saldo laba.
d.
Transaksi dengan Pihak Berelasi Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 (2010) mengenai ”Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perseroan: a)
b)
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perseroan jika orang tesebut: i)
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perseroan;
ii)
memiliki pengaruh signifikan atas Perseroan; atau
iii)
personil manajemen kunci Perseroan atau entitas induk Perseroan.
Suatu entitas berelasi dengan Perseroan jika memenuhi salah satu hal berikut: i)
Entitas dan Perseroan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
ii)
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii)
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
12
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) d.
Transaksi dengan Pihak Berelasi (Lanjutan) iv)
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
v)
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Perseroan. Jika Perseroan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perseroan.
vi)
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).
vii)
Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian. e.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang sejak saat penempatan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun disajikan sebagai deposito berjangka.
f.
Instrumen Keuangan Perseroan dan Entitas Anak mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. Aset dan liabilitas keuangan diakui pertama kali pada nilai wajar termasuk biaya transaksi. Aset dan liabilitas keuangan ini selanjutnya diukur pada nilai wajar atau biaya diamortisasi menggunakan metode bunga efektif sesuai dengan klasifikasinya.
13
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada awal pengakuannya sesuai dengan tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perseroan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Klasifikasi aset keuangan sebagai berikut: (i)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan, yaitu jika perolehannya ditujukan untuk dijual dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dikreditkan atau dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian tahun berjalan. Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan.
(ii)
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif. Aset keuangan pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang jaminan.
(iii)
Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a)
Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
b)
Investasi yang ditetapkan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual; dan
c)
Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
14
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Aset Keuangan (Lanjutan) Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif. Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. (iv)
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditujukan untuk dimiliki sampai periode yang tidak ditentukan, yang mana dapat dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya sampai dengan dihentikan pengakuannya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajarnya dicatat sebagai pendapatan komprehensif lain. Ketika instrumen ini dijual, akumulasi penyesuaian nilai wajar yang dicatat sebagai pendapatan komprehensif lain diakui sebagai laba rugi tahun berjalan. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat pada biaya perolehan, jika nilai tercatatnya adalah mendekati nilai wajarnya, atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo.
Liabilitas Keuangan Klasifikasi liabilitas keuangan sebagai berikut: (i)
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan, yaitu jika perolehannya ditujukan untuk dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek. Tidak ada liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan.
15
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (ii)
Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi meliputi utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual.
Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Pengukuran Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan dalam pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan berdasarkan referensi harga pasar kuotasian, tanpa dikurangi biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif, nilai wajarnya ditentukan berdasarkan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian tersebut meliputi transaksi pasar wajar terkini, referensi kepada nilai wajar kini instrumen keuangan lainnya yang secara substansi adalah serupa dan analisa arus kas diskonto atau model penilaian lainnya. Penurunan Nilai Aset Keuangan Perseroan dan Entitas Anak mendeteksi penurunan nilai aset keuangannya apabila terdapat bukti objektif adanya peristiwa merugikan yang menimbulkan pengaruh negatif terhadap arus kas masa depan dari suatu aset keuangan. Penurunan nilai tersebut diakui apabila peristiwa merugikan tersebut dapat diperkirakan secara handal telah terjadi. Kerugian yang diperkirakan akan timbul akibat dari peristiwa masa depan tidak diakui. Penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya diamortisasi diukur dari perbedaan antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan. Arus kas masa depan ini yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perseroan dan Entitas Anak tidak mendiskontokan arus kas yang berasal dari piutang jangka pendek, apabila pengaruh pendiskontoan tersebut tidak material.
16
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui dalam laba rugi sebagai kerugian penurunan nilai. Jumlah kerugian kumulatif tersebut merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui. Penghentian Pengakuan Instrumen Keuangan Perseroan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau saat seluruh risiko dan manfaat dari aset keuangan tersebut ditransfer secara substansial kepada pihak lain. Perseroan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan saat kewajiban kontraktual untuk membayar dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
g.
Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dalam sewa operasi dimana Perseroan dan Entitas Anak sebagai lessee, Perseroan dan Entitas Anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar Garis Lurus selama masa sewa.
h.
Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai piutang. Cadangan penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang dan cadangan penurunan nilai piutang dihapus pada saat piutang tersebut dipastikan tidak tertagih.
17
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) i.
Persediaan Persediaan dicatat berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan Metode Rata-rata. Cadangan penurunan nilai persediaan dilakukan untuk mengurangi nilai tercatat menjadi nilai realisasi bersih dan ditentukan berdasarkan penelahaan terhadap keadaan persediaan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
j.
Aset Tetap Perseroan menggunakan model biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dibukukan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Aset tetap, disusutkan dengan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat keekonomian masing-masing aset tetap sebagai berikut: Bangunan dan Sarana Mesin dan Peralatan Kendaraan Inventaris Kantor dan Mess
10 - 20 4 - 12 4 4-8
tahun tahun tahun tahun
Tanah tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya harga tersebut tidak didepresiasi. Biaya terkait dengan pembaharuan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum atau umur ekonomi tanah mana yang lebih pendek. Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar Perseroan dan Entitas Anak akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai yang terkait dengan penggantian komponen tidak diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Nilai residu, umur manfaat aset dan metode penyusutan ditelaah, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan. Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian periode berjalan.
18
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) k.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Aset non-keuangan ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pada setiap akhir periode pelaporan, aset non-keuangan yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai, maka langsung diakui dalam laba rugi, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya.
l.
Aset Tidak Berwujud - Biaya Ditangguhkan Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan perpanjangan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya yaitu 20 dan 30 tahun dengan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method). ISAK 25, “Hak Atas Tanah“, yang merupakan interpretasi dari PSAK 16 (Revisi 2011) menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai (HP) yang dikeluarkan pada saat tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan tidak diamortisasi.
m.
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perseroan menerapkan secara prospektif PSAK 38 (2012). ”Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali dicatat menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Transaksi kombinasi bisnis, antara entitas sepengendali berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitasentitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan perubahan pemulihan dalam arti substansial ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak menimbulkan laba rugi bagi seluruh kelompok usaha atau bagi entitas individu dalam kelompok usaha tersebut. Selisih antara harga pengalihan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis antara entitas sepengendali pada tanggal pengalihan dicatat sebagai Tambahan Modal Disetor. Sebelum tanggal 1 Januari 2013, selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan sebagai Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali di ekuitas. Sejak tanggal 1 Januari 2013, akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali disajikan dalam pos Tambahan Modal Disetor dan tidak mengakui laba rugi direalisasi maupun reklasifikasi ke saldo laba.
19
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) n.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perseroan dan Entitas Anak dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan. Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan. Beban diakui pada saat terjadinya (basis Akrual).
o.
Transaksi, Saldo dan Penjabaran dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam tahun berjalan yang menggunakan mata uang asing dibukukan berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi terjadi. Pada tanggal Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penyesuaian aset dan liabilitas dalam mata uang asing tersebut dikreditkan atau dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian tahun berjalan. Nilai tukar yang digunakan Perseroan Konsolidasian sebagai berikut:
IDR 1.000 SGD 1 JPY 1 MYR 1
p.
pada tanggal
Laporan
Posisi
Keuangan
30 September 2014
31 Desember 2013
0,0819 0,7849 0,0091 0,3053
0,0820 0,7899 0,0095 0,3042
Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan akumulasi biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perseroan kepada masyarakat. Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang ekuitas dan tidak diamortisasi.
20
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) q.
Pajak Penghasilan Pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui ke pendapatan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak kini dihitung untuk setiap entitas sebagai badan hukum yang berdiri sendiri. Pajak tangguhan dicatat dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer yang timbul antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam Laporan Keuangan Konsolidasian. Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan rugi fiskal diakui apabila besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset atau liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan penyisihan dan/atau penyesuaian kembali dari seluruh perbedaan temporer, termasuk perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas yang sama dan otoritas perpajakan yang sama. Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas tersebut. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
21
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) r.
Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan Pascakerja Perseroan memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan dari Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan atas imbalan pascakerja dihitung dengan menggunakan metode Proyeksi Kredit Unit Aktuaria. Penyisihan biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian yang melebihi batas 10% ini diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan dengan metode Garis Lurus.
s.
Informasi Segmen Segmen adalah bagian khusus dari Perseroan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai segmen tersebut.
t.
Laba (Rugi) Bersih Per Saham Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 masing-masing sejumlah 1.417.158.500 saham dan 1.771.448.000 saham. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Perseroan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif, sehingga laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian.
22
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) u.
Saham Treasuri Instrumen ekuitas yang diperoleh kembali (saham treasuri) diakui pada biaya perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang ekuitas. Biaya perolehan dari saham diperoleh kembali ditentukan dengan metode Rata-rata Tertimbang. Tidak ada laba atau rugi yang diakui pada laba rugi atas perolehan, penjualan kembali, penerbitan atau pembatalan dari instrumen ekuitas Perseroan. Selisih antara jumlah tercatat dan penerimaan, bila diterbitkan kembali, diakui sebagai bagian dari tambahan modal disetor pada ekuitas.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi nilai yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penerapan estimasi, maka realisasinya dapat berbeda dari jumlah yang estimasi yang dibuat. Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini. Cadangan Penurunan Nilai Piutang Perseroan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perseroan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perseroan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Cadangan Penurunan Nilai Persediaan Dalam menentukan cadangan penurunan nilai persediaan, manajemen menggunakan estimasi mengenai tingkat penjualan atau penggunaan atas persediaannya. Perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak secara material terhadap hasil usaha.
23
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Perseroan ditentukan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perseroan atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena faktor yang disebutkan diatas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset. Tidak terdapat perubahan masa manfaat aset selama periode berjalan. Penurunan Nilai Aset Non Moneter Review atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset dan penjualan aset tersebut. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam Laporan Keuangan Konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha. Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan pascakerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perseroan langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Walaupun asumsi Perseroan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan kerja Perseroan. Perpajakan Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah timbulnya pendapatan kena pajak dimasa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas pendapatan dan beban pajak yang telah dicatat. Estimasi juga dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.
24
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Pemulihan Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Penentuan nilai wajar instrumen keuangan memerlukan adanya estimasi-estimasi tertentu. Dalam pasar yang tidak aktif, manajemen menggunakan teknik penilaian tertentu untuk menentukan nilai wajar. Manajemen memilih teknik penilaian yang dapat memaksimumkan penggunaan parameter yang dapat diamati dan meminimalkan penggunaan yang tidak dapat diamati dalam menentukan nilai wajar. Ketika menentukan nilai wajar dengan cara tersebut di atas, manajemen juga memasukkan unsur kondisi pasar saat ini serta membuat penyesuaian risiko yang dianggap tepat akan dibuat oleh pelaku pasar.
4.
KAS DAN SETARA KAS Rinciannya sebagai berikut: 30 September 2014 Kas Rupiah USD SGD MYR J u m la h Bank Dalam Mata Uang USD PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Cabang Singapura PT Bank Internasional Indonesia Tbk Dalam Mata Uang SGD PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Cabang Singapura PT Bank Internasional Indonesia Tbk
25
31 Desember 2013
6.746 3.293 568 10.606
6.202 67 4.108 903 11.280
960.006 39.124 110.431
726.594 39.577 27.464
41.777 20.075 -
17.546 9.890 -
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
4.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 30 September 2014 Dalam Mata Uang Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk J u m la h Deposito Berjangka - Dalam Mata Uang USD PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk J u m la h J U M L A H
Deposito yang ditempatkan berjangka waktu 3 bulan. antara 2,25% - 3% per tahun pada tahun 2013.
31 Desember 2013
152.873 1.748 285 1.326.319
55.211 907 490 877.679
1.336.925
1.700.000 1.700.000 2.588.959
Tingkat suku bunga deposito berkisar
Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak ada kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya dan seluruh setara kas ditempatkan pada pihak ketiga.
5.
DEPOSITO BERJANGKA Akun ini merupakan deposito berjangka waktu 6 bulan dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk sebesar USD 12.300.000 per 30 September 2014 dengan tingkat suku bunga sebesar 2,7% 2,9% per tahun dan USD 6.950.000 per 31 Desember 2013 dengan tingkat suku bunga sebesar 2,5% - 3% per tahun.
6.
PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA Rinciannya sebagai berikut: 30 September 2014 Kenwood Electronics Technologies (M) Sdn. Bhd Allied Telesyn International (Asia) Pte. Ltd. Sony Energy Devices Corporation Nidec Servo Singapore Pte. Ltd. TOA E& I (S) Pte. Ltd. Sony Electronics (S) Pte. Ltd. Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd. Sanyo Energy ( Batam ) Corporate, PT Sep (Singapore Epson Industrial Pte Ltd) Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah USD 500.000) J u m l a h
26
4.086.786 2.539.627 2.351.659 323.116 1.908.723 1.055.438 888.608 604.004 964.387 14.722.349
31 Desember 2013 6.724.264 1.534.902 2.836.749 2.981.326 2.072.860 1.118.635 725.114 144.019 374.127 721.006 19.233.002
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
6.
PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA (Lanjutan) Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang sebagai berikut: 30 September 2014 0 - 30 31 - 60 61 - 90 > 90 J u m l a h
31 Desember 2013
8.310.729 5.531.999 858.503 21.118 14.722.349
11.375.263 6.215.990 782.410 859.339 19.233.002
0
-
Rincian piutang usaha berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura J u m l a h
31 Desember 2013
14.686.074 36.275 14.722.349
63 19.149.142 83.797 19.233.002
0
-
Piutang usaha sebesar Rp 95.000.000.000 atau ekuivalen sebesar USD 7.779.234 per 30 September 2014 dan USD 7.793.913 per 31 Desember 2013 digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 11). Berdasarkan pengalaman dan penelaahan, manajemen berkeyakinan Perseroan tidak mengalami kesulitan atas kolektibilitas piutang usaha, sehingga tidak dilakukan cadangan penurunan nilai piutang usaha.
7.
PERSEDIAAN Rinciannya sebagai berikut: 30 September 2014 Barang Jadi Barang dalam Proses Bahan Baku Bahan Pembantu Suku Cadang Mesin J u m l a h
195.140 4.747.931 3.437.239 491.212 398.020 9.269.542
31 Desember 2013 297.731 6.023.720 4.808.686 568.137 407.209 12.105.483
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan secara keseluruhan sebesar USD 12.700.000 dan SGD 1.100.000. Manajemen Perseroan berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan. 27
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
7.
P E R S E D I A A N (Lanjutan) Persediaan dengan jumlah tercatat sebesar Rp 30.000.000.000 atau ekuivalen sebesar USD 2.456.600 per 30 September 2014 dan USD 2.461.236 per 31 Desember 2013 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 11). Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan penurunan nilai persediaan yang perlu dibentuk pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.
8.
ASET TETAP Rinciannya sebagai berikut: PER 30 SEPTEMBER 2014 Penambahan Pengurangan
Saldo Awal Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan Sarana Mesin dan Peralatan Kendaraan Inventaris Kantor Inventaris Mess J u m l a h Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan Sarana Mesin dan Peralatan Kendaraan Inventaris Kantor Inventaris Mess J u m l a h Jumlah Tercatat
Saldo Akhir
3.690.991 23.093.085 61.694.273 2.762.821 5.998.441 96.169 97.335.780
523.463 71.146 581.560 (1) 11.273 381 1.187.822
113.650 1.423.808 79.968 1.617.426
4.214.454 23.050.581 60.852.025 2.682.852 6.009.714 96.550 96.906.176
11.959.783 40.494.873 2.335.320 5.313.702 69.713 60.173.391 37.162.389
923.618 3.476.084 130.875 158.118 3.108 4.691.803
32.539 948.222 79.968 1.060.729
12.850.861 43.022.734 2.386.227 5.471.820 72.821 63.804.464 33.101.712
28
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
8.
ASET TETAP (Lanjutan) PER 31 DESEMBER 2013 Penambahan Pengurangan
Saldo Awal Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan Sarana Mesin dan Peralatan Kendaraan Inventaris Kantor Inventaris Mess J u m l a h Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan Sarana Mesin dan Peralatan Kendaraan Inventaris Kantor Inventaris Mess J u m l a h Jumlah Tercatat
Saldo Akhir
3.690.991 22.837.724 61.449.748 2.604.076 5.906.957 73.982 96.563.478
255.361 622.205 220.569 91.484 22.187 1.211.806
377.680 61.824 439.504
3.690.991 23.093.085 61.694.273 2.762.821 5.998.441 96.169 97.335.780
10.749.086 35.928.536 2.207.304 5.091.488 67.421 54.043.835 42.519.643
1.210.697 4.871.965 189.840 222.214 2.292 6.497.008
305.628 61.824 367.452
11.959.783 40.494.873 2.335.320 5.313.702 69.713 60.173.391 37.162.389
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2014 dan 2013 dialokasikan sebagai berikut:
Beban Pokok Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Pokok Jasa Perakitan J u m l a h
2 0 1 4(9 BULAN)
2 0 1 3(9 BULAN)
3.566.133 373.188 752.482 4.691.803 0
4.339.598 389.499 158.549 4.887.647
Rincian pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan aset tetap sebagai berikut:
Harga Jual Jumlah Tercatat Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap
29
2 0 1 4(9 BULAN)
2 0 1 3(9 BULAN)
589.841 (556.697) 33.145 (0)
17.965 17.965
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
8.
ASET TETAP (Lanjutan) Jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan sebesar USD 19.858.329. Bangunan, mesin dan peralatan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sebesar USD 40.820.000, SGD 5.600.000, dan IDR 3.120.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan. Aset tetap dengan jumlah tercatat sebesar USD 7.933.544 per 30 September 2014 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 11). Berdasarkan hasil penelaahan manajemen Perseroan, tidak terdapat kejadian dan perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Manajemen Perseroan juga berpendapat tidak terdapat perubahan estimasi masa manfaat dan perubahan yang signifikan dalam ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan (metode penyusutan) terhadap aset tetap tersebut.
9.
UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA Rinciannya sebagai berikut:
Kenwood Electronic Technologies (M) Sdn. Bhd. Allied Telesyn Internasional (Asia) Pte. Ltd. Sony Electronics (S) Pte. Ltd. Sony Energy Devices Corporation Nidec Servo Singapore Pte. Ltd. TOA E & I (S) Pte. Ltd. Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd. Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah USD 1.000.000) J u m l a h
30
30 September
31 Desember
2014
2013
3.374.380 4.292.720 1.603.373 2.588.765 920.460 2.178.908 2.020.191 16.978.797
5.502.379 4.712.146 3.583.839 2.471.816 2.378.396 2.224.642 430.555 1.848.826 23.152.599
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
9.
UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA (Lanjutan) Rincian utang usaha berdasarkan umur hutang sebagai berikut: 30 September 2014 0 - 30 31 - 60 61 - 90 > 90
31 Desember 2013
9.831.193 2.822.808 2.707.169 1.617.627 16.978.797 (0)
J u m l a h
10.674.286 9.682.399 2.164.204 631.710 23.152.599 -
Rincian utang usaha berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Rupiah J u m l a h
10.
16.940.490 27.650 10.657 16.978.797 (0)
31 Desember 2013 23.078.541 64.817 9.241 23.152.599 -
PERPAJAKAN Rinciannya sebagai berikut: 30 September 2014 Pajak Dibayar di Muka Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Pasal 22 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 J u m l a h
Utang Pajak Pajak Penghasilan Pasal 21/26 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29 - untuk tahun-tahun pajak 2011 dan 2012 Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar J u m l a h
31
31 Desember 2013
18.909 18.909
-
38.113 430 -
96.116 1.043 1.018
199 38.742
41.947 108.173 1.014 49.217 298.528
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
10.
P E R P A J A K A N (Lanjutan) Pajak Penghasilan Badan Rincian penghasilan (beban) pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut: 2 0 1 4(9 BULAN) Pajak Tangguhan
Pajak Kini Perusah aan Entitas Anak J u m l a h
-
Pajak Kini Perusah aan Entitas Anak J u m l a h
(99.784) (99.784)
154.249 15.975 170.224
2 0 1 3(9 BULAN) Pajak Tangguhan (275.017) 11.935 (263.082)
Jumlah 154.249 15.975 170.224
Jumlah (275.017) (87.850) (362.867)
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dengan laba fiskal untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2014 dan 2013 sebagai berikut: 2014 Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Dikurangi: Rugi (Laba) sebelum Pajak Penghasilan - Entitas Anak Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan - Perseroan Beda Temporer: Penyusutan Aset Tetap Pemilikan Langsung - Komersial Penyusutan Aset Tetap Pemilikan Langsung - Fiskal Rugi (Laba) Penjualan Aset Tetap - Komersial Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap - Fiskal Cadangan Imbalan Kerja Selisih Kurs Atas Imbalan Kerja Pembayaran Imbalan Kerja Jumlah Beda Temporer
32
(914.365)
2013
1.206.291
249.457 (664.908)
(256.233) 950.058
4.481.091 (4.780.637) (33.145) 188.484 307.887 (3.975) (225.321) (65.616)
4.682.378 (3.531.531) (13.597) 13.597 372.600 (404.431) (68.386) 1.050.630
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
10.
P E R P A J A K A N (Lanjutan) Pajak Kini (Lanjutan) 2014 Beda Tetap: Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Diakui Fiskal Sumbangan dan Representasi Rugi Pengalihan Aset Tetap yang Telah Dikenakan PPh Final - Fiskal Asuransi Pajak Jasa Giro dan Bunga Deposito Lain-lain Jumlah Beda Tetap Laba (Rugi) Fiskal Penyesuaian Kurs Laba (Rugi) Fiskal setelah Penyesuaian Akumulasi Kerugian Fiskal, Awal Tahun : 2 0 0 8 (sesuai SKPLB) 2 0 0 9 (sesuai SKPLB) 2 0 1 0 (sesuai SKPLB) 2011 Akumulasi Kerugian Fiskal, Akhir Tahun Beban Pajak Kini Perseroan Entitas Anak J u m l a h Pajak Dibayar di Muka Perseroan Entitas Anak J u m l a h Pajak Penghasilan Kurang Bayar Perseroan Entitas Anak J u m l a h
33
2013
107.276 86.880
125.697 121.694
7.216 10.930 1.412 (187.023) 21.223 47.915 (682.609) (682.609)
10.300 280 (127.778) 19.817 150.009 2.150.698 2.150.698
(845.657) (2.189.143) (554.321) (4.271.731)
(3.963.132) (2.189.143) (554.321) (4.555.898)
-
99.784 99.784
(18.909) (18.909)
(19.532) (19.532)
(18.909) (18.909)
80.252 80.252
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
10.
P E R P A J A K A N (Lanjutan) Pada tanggal 7 September 2012, Perseroan telah menerima surat persetujuan dari Menteri Keuangan, Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta mengenai penyelenggaraan pembukuan dengan menggunakan satuan mata uang Dolar Amerika Serikat mulai tahun buku 2013. Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan kini Perseroan tahun 2013 dalam mata uang Dolar Amerika Serikat telah dilaporkan oleh Perseroan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) PPh badan tahun 2013 ke kantor pajak. Berdasarkan peraturan Perpajakan Indonesia rugi fiskal dapat diperhitungkan hingga jangka waktu 5 (lima) tahun. Perseroan menghitung sendiri jumlah pajak yang terutang dalam Surat Pemberitahuan Pajak. Otoritas Pajak dapat meninjau kewajiban pajak Perseroan dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Pajak Tangguhan Perhitungan beban pajak tangguhan dan saldo aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
1 Januari 2013 Perseroan Aset Tetap Imbalan Kerja Rugi Fiskal J u m l a h Entitas Anak Aset Tetap Imbalan Kerja J u m l a h J U M L A H
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif
31 Desember 2013
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif
30 September 2014
(36.052) 19.648 170.653 154.249
(2.072.259) 525.014 1.067.933 (479.312)
(2.397.613) 538.299 1.676.649 (182.665)
361.406 (32.933) (779.369) (450.896)
(2.036.207) 505.366 897.280 (633.561)
(48.892) 30.834 (18.058) (182.665) (18.058)
16.466 13.510 29.976 (420.920)
(32.426) 44.344 11.918 (633.561) 11.918
34
11.180 4.795 15.975 170.224
(21.246) 49.139 27.894 (479.312) 27.894
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
10.
P E R P A J A K A N (Lanjutan) Rekonsiliasi Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2 0 1 4(9 BULAN) Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Rugi (Laba) sebelum Pajak Penghasilan - Entitas Anak Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan - Perseroan Tarif Pajak yang Berlaku Pengaruh Pajak atas: Beda Tetap Penyesuaian Akumulasi Kerugian Fiskal Beban (Manfaat) Pajak - Perseroan Beban (Manfaat) Pajak - Entitas Anak Beban (Manfaat) Pajak
11.
2 0 1 3(9 BULAN)
(914.365) 249.457 (664.908) (166.227)
1.206.291 (256.233) 950.058 237.515
11.979 (154.248) (15.975) (170.224) 0
37.502 275.017 87.850 362.867 (0)
UTANG BANK Pada tahun 2008, Perseroan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, untuk tambahan modal kerja industri perakitan elektronik. Fasilitas tersebut bersifat berulang (revolving) dengan maksimum kredit secara keseluruhan sebesar Rp 15.000.000.000 dan USD 6.275.000 per 31 Desember 2012. Pada tahun 2013, fasilitas kredit tersebut telah diubah menjadi: -
-
-
Fasilitas kredit modal kerja dalam mata uang Rupiah untuk modal kerja industri perakitan elektronik. Fasilitas ini bersifat berulang (revolving) dengan maksimum kredit secara keseluruhan sebesar Rp 5.000.000.000. Fasilitas kredit modal kerja valas dalam mata USD untuk modal kerja industri perakitan elektronik. Fasilitas ini bersifat berulang (revolving) dengan maksimum kredit sebesar USD 5.000.000. Fasilitas treasury line untuk menghedge transaksi impor dan ekspor terhadap risiko fluktuasi kurs USD/IDR, USD/SGD dan USD/JPY. Fasilitas ini bersifat uncommitted line dengan maksimum limit USD 3.000.000 untuk limit notional.
35
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
11.
UTANG BANK (Lanjutan) Fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang beberapa kali, terakhir akan jatuh tempo pada tanggal 29 Oktober 2014. Tingkat bunga yang dibebankan per tahun sebagai berikut: Dalam Mata Uang Rupiah Dalam Mata Uang Dolar Amerika Serikat
9,75% - 10,5% 6%
Jaminan yang diberikan meliputi: a.
b.
Jaminan utama berupa: -
Seluruh persediaan yang diikat dengan Akta Jaminan Fidusia sebesar Rp 30.000.000.000.
-
Seluruh piutang yang diikat dengan Akta Jaminan Fidusia sebesar Rp 95.000.000.000.
Jaminan tambahan berupa: -
Enam belas bidang tanah yang terletak di Jalan Pelita VI, Kelurahan Kampung Pelita, Kecamatan Lubuk Baja, Kotamadya Batam, Propinsi Kepulauan Riau atas nama Perseroan berikut seluruh bangunan, mesin dan sarana pelengkapnya yang diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp 79.610.000.000.
-
9 bidang tanah dan bangunan di Jalan Pelita VI, Kelurahan Kampung Pelita atas nama Perseroan yang diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp 5.631.000.000.
-
Mesin-mesin penunjang produksi milik Perseroan yang diikat dengan akta jaminan fidusia sebesar Rp 12.848.594.600.
Sehubungan dengan fasilitas tersebut, tanpa persetujuan tertulis dari Bank, Perseroan dibatasi dalam beberapa hal, antara lain memindahtangankan barang jaminan, melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham mayoritas/pengendali, memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain, dan mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perseroan kepada pihak lain. Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, Perseroan tidak memiliki saldo hutang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Beban bunga pinjaman untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2014 dan 2013 masing-masing sebesar USD 26.021 dan USD 26.583.
36
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
12.
LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perseroan dan Entitas Anak hanya berhubungan dengan liabilitas imbalan pascakerja. Imbalan ini tidak didanakan. Perseroan dan Entitas Anak, menghitung dan mencatat liabilitas imbalan kerja untuk semua karyawan tetap sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan”. Liabilitas imbalan kerja ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria independen PT Bestama Aktuaria. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah karyawan yang berhak masing-masing sebanyak 474 dan 524 karyawan. Asumsi yang digunakan untuk menghitung liabilitas imbalan kerja pada tanggal Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian adalah sebagai berikut: 30 September 2014
31 Desember 2013
60 tahun
60 tahun
Tingkat Kenaikan Gaji per tahun
11%
11%
Tingkat Diskonto per tahun
9%
9%
TMI 2011
TMI 2011
10% x mortalita
10% x mortalita
0% - 3%
0% - 3%
Proyeksi Kredit Unit
Proyeksi Kredit Unit
Usia Pensiun Normal
Tingkat Mortalita Tingkat Catat Tingkat Pengunduran Diri Metode Penilaian
Mutasi saldo liabilitas imbalan kerja sebagai berikut: 30 September 2014 Saldo Awal Cadangan Tahun Berjalan Dampak Mutasi Pembayaran Imbalan Kerja Selisih Kurs atas Imbalan Kerja Saldo Akhir
2.198.834 328.798 (225.970) (5.055) 2.296.607
37
31 Desember 2013 2.276.527 465.933 65.449 (71.983) (537.092) 2.198.834
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
12.
LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (Lanjutan) Beban cadangan imbalan kerja disajikan dalam akun Beban Umum dan Administrasi. Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut telah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan kerja tersebut telah memadai untuk menutupi liabilitas imbalan kerja Perseroan.
13.
MODAL SAHAM Berdasarkan laporan dari biro administrasi efek, PT Raya Saham Registra, susunan pemegang saham Perseroan sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham
PER 30 SEPTEMBER 2014 Modal Ditempatkan dan Disetor Persentase Kepemilikan J u m l a h
Abidin (Direktur Utama) Bidin Yusuf (Direktur) Masyarakat
1.177.500.000 62.560.000 177.098.500
66,47 % 3,53 10,00
22.626.262 1.202.122 2.833.274
Jumlah Saham Beredar Saham Treasuri
1.417.158.500 354.289.500
80,00 % 20,00
26.661.658 5.668.027
J U M L A H
1.771.448.000
100,00 %
32.329.685
38
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
13.
MODAL SAHAM (Lanjutan)
Jumlah Saham
Pemegang Saham
14.
PER 31 DESEMBER 2013 Modal Ditempatkan dan Disetor Persentase Kepemilikan J u m l a h
Abidin (Direktur Utama) Bidin Yusuf (Direktur) Masyarakat
1.177.500.000 62.560.000 177.098.500
66,47 % 3,53 10,00
22.626.262 1.202.122 2.833.274
Jumlah Saham Beredar Saham Treasuri
1.417.158.500 354.289.500
80,00 % 20,00
26.661.658 5.668.027
J U M L A H
1.771.448.000
100,00 %
32.329.685
TAMBAHAN MODAL DISETOR Rinciannya sebagai berikut: 30 September 2014
31 Desember 2013
Agio Saham - Penawaran Umum Perdana Biaya Emisi Saham - Penawaran Umum Perdana
24.370.397 (1.201.713)
24.370.397 (1.201.713)
Jumlah - Bersih Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
23.168.684
23.168.684
(2.818.774)
(2.818.774)
20.349.910
20.349.910
J U M L A H
Penurunan tahun 2013, merupakan reklasifikasi sehubungan dengan penerapan PSAK 38 (Revisi 2012) (Catatan 16).
15.
SAHAM TREASURI Berdasarkan Surat Edaran OJK No. 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perseroan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi secara Signifikan, Perseroan melakukan pembelian kembali saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Rincian saham treasuri per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 sebagai berikut: Jumlah Saham
Tanggal Perolehan Tahun 2013
3 Oktober 2013
354.289.500
39
Persentase Kepemilikan 20,00
%
Biaya Perolehan 3.515.438
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
16.
SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 38 tanggal 18 Desember 2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, Perseroan membeli saham PT SM Engineering (SME) milik PT Sat Nusapersada Brothers (SNB) dan Abidin secara keseluruhan sebanyak 2.499 saham dengan biaya perolehan sebesar Rp 23.000.000.000 (setara USD 2.441.873) atau 99,96 % dari seluruh modal ditempatkan dan disetor SME. Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Aset dan Bisnis dalam SNB No. 44 tanggal 28 Desember 2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, Perseroan membeli aset dan bisnis SNB dengan biaya perolehan masing-masing sebesar Rp 21.000.000.000 (setara USD 2.229.536) dan Rp 20.000.000.000 (setara USD 2.123.368). Pembelian saham SME, aset dan bisnis SNB tersebut telah disetujui oleh pemegang saham Perseroan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 37 tanggal 18 Desember 2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH. Abidin merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan dan SME, dan merupakan direktur utama Perseroan, SME dan SNB. Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perseroan menerapkan PSAK 38 (2012), ”Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, sehingga saldo selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dipindahkan ke akun tambahan modal disetor.
17.
PEND AP ATAN Jumlah ini merupakan penjualan bersih dan penghasilan jasa perakitan alat-alat elektronik untuk periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2014 dan 2013. Rinciannya sebagai berikut:
2 0 1 4(9 BULAN) Penjualan - Bersih Jasa Perakitan J u m l a h
89.346.154 2.296.732 91.642.886
40
2 0 1 3(9 BULAN) 165.312.896 2.234.582 167.547.478
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
17.
P E N D A P A T A N (Lanjutan) Seluruh penjualan dan jasa perakitan dilakukan dengan pihak ketiga. Rincian pelanggan dengan nilai pendapatan bersih melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih sebagai berikut:
2 0 1 4(9 BULAN)
Kenwood Electronic Tehnologies (M) Sdn. Bhd. Sony Electronics (S) Pte. Ltd Sony Energy Devices Corporation Allied Telesyn Internasional (Asia) Pte. Ltd. Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd. J u m l a h
2 0 1 3(9 BULAN)
24.728.529 11.661.978 20.051.158 14.638.698 1.553.226 72.633.589
50.080.287 43.328.386 24.548.986 13.929.141 15.014.286 146.901.086
Persentase dari Jumlah Pendapatan Bersih 2 0 1 4(9 BULAN) 2 0 1 3(9 BULAN) % % 26,98 12,73 21,88 15,97 1,69 79,26
29,89 25,86 14,65 8,31 8,96 87,68
Rincian pelanggan dengan nilai pendapatan bersih melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih per segmen adalah sebagai berikut:
2 0 1 4(9 BULAN)
Pendapatan Industri Kenwood Electronic Tehnologies (M) Sdn. Bhd. Sony Electronics (S) Pte. Ltd Sony Energy Devices Corporation Allied Telesyn Internasional (Asia) Pte. Ltd. Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd. J u m l a h Pendapatan Jasa Perakitan Singapore Epson Industrial Pte. Ltd. J u m l a h
18.
2 0 1 3(9 BULAN)
Persentase dari Jumlah Pendapatan Bersih 2 0 1 4(9 BULAN) 2 0 1 3(9 BULAN) % %
24.728.529 11.661.978 20.051.158 14.638.698 1.553.226 72.633.589
50.080.287 43.328.386 24.548.986 13.929.141 15.014.286 146.901.086
27,68 13,05 22,44 16,38 1,74 81,29
30,29 26,21 14,85 8,43 9,08 88,86
1.840.333 1.840.333
1.693.755 1.693.755
80,13 80,13
75,80 75,80
BEBAN POKOK PENJUALAN Rinciannya sebagai berikut: 2 0 1 4(9 BULAN) Persediaan Awal, Bahan Baku Pembelian Bersih Persediaan Akhir, Bahan Baku Bahan Baku yang Digunakan Upah Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung Jumlah Biaya Produksi
4.808.686 72.393.329 (3.437.239) 73.764.776 2.542.557 9.515.476 85.822.809
41
2 0 1 3(9 BULAN) 5.259.822 140.579.381 (5.003.535) 140.835.668 6.680.239 14.373.027 161.888.935
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
18.
BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) 2 0 1 4(9 BULAN) Barang dalam Proses, Awal Barang dalam Proses, Akhir Jumlah Biaya Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi, Awal Persediaan Barang Jadi, Akhir Beban Pokok Penjualan
2 0 1 3(9 BULAN)
6.023.720 (4.747.931) 87.098.599 297.731 (195.140) 87.201.190
5.955.928 (6.933.930) 160.910.932 174.448 (291.443) 160.793.937
Seluruh pembelian dilakukan dengan pihak ketiga. Rincian Biaya Produksi Tidak Langsung sebagai berikut: 2 0 1 4(9 BULAN) Penyusutan Gaji dan Tunjangan Pengepakan Listrik Bahan Pembantu Perbaikan dan Pemeliharaan Lain-lain J u m l a h
2 0 1 3(9 BULAN)
3.566.133 2.387.169 1.328.583 763.825 657.437 571.649 240.681 9.515.476 (0)
4.339.598 3.833.602 1.685.459 1.580.396 1.559.159 1.019.228 355.586 14.373.027 0
Rincian pemasok dengan nilai pembelian bersih melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih sebagai berikut:
2 0 1 4(9 BULAN)
Kenwood Electronic Tehnologies (M) Sdn. Bhd. Sony Electronics (S) Pte. Ltd Sony Energy Devices Corporation Allied Telesis International Asia, Pte. Ltd. Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd. J u m l a h
20.960.279 6.594.340 17.107.002 12.176.069 983.957 57.821.649
42
2 0 1 3(9 BULAN)
42.414.972 34.416.436 21.899.372 12.886.414 11.468.177 123.085.371
Persentase dari Jumlah Pembelian Bersih 2 0 1 4(9 BULAN) 2 0 1 3(9 BULAN) % % 28,95 9,11 23,63 16,82 1,36 79,87
30,17 24,48 15,58 9,17 8,16 87,56
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
19.
BEBAN POKOK JASA PERAKITAN Rinciannya sebagai berikut: 2 0 1 4(9 BULAN) Bahan Pembantu Upah Langsung Penyusutan Gaji dan Tunjangan Perbaikan dan Pemeliharaan Listrik Pengepakan Lain-lain J u m l a h
20.
299.450 268.130 752.482 258.109 142.095 181.737 17.185 26.388 1.945.577
2 0 1 3(9 BULAN) 478.917 210.601 158.549 142.622 125.876 61.085 13.777 20.266 1.211.692
BEBAN USAHA Rinciannya sebagai berikut: 2 0 1 4(9 BULAN) Beban Penjualan Jasa Pemasaran Gaji dan Tunjangan Astek Pengangkutan Lain-lain J u m l a h Beban Umum dan Administrasi Gaji dan Tunjangan Cadangan Imbalan Kerja Penyusutan Inventaris Kantor Perjalanan Dinas Representasi dan Sumbangan Perbaikan dan Pemeliharaan Listrik, Air dan Telepon Jasa Profesional Astek Bahan Bakar Perijinan Amortisasi Lain-lain (Saldo masing-masing dibawah USD 20.000) J u m l a h J U M L A H
43
13.897 52.910 1.438 50.893 6.047 125.186 2.735.799 328.798 373.188 96.449 78.631 93.899 80.365 79.121 47.449 66.858 32.787 47.018 96.854 208.000 4.365.215 4.490.400
2 0 1 3(9 BULAN)
144.633 60.919 1.634 (6.125) 7.974 209.036 3.528.902 399.480 389.499 155.571 61.947 121.694 111.058 105.073 69.721 86.139 54.573 58.825 78.675 191.923 5.413.078 5.622.114
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
21.
PENGGUNAAN SALDO LABA Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 20 Mei 2013 yang dinyatakan dalam Akta No. 69 dari Notaris Soehendro Gautama, SH, M.Hum, pemegang saham menyetujui pembagian dividen kas sebesar USD 99.201 atau USD 0,000056 per saham serta pembentukan dana cadangan sebesar USD 19.616 untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 26 Juni 2014 yang dinyatakan dalam Akta No. 169 dari Notaris Soehendro Gautama, SH, M.Hum, pemegang saham menyetujui pembentukan dana cadangan sebesar USD 28.524 untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
22.
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Rincian aset dan liabilitas moneter Perseroan dalam mata uang asing sebagai berikut: 30 September 2014 Aset Kas dan Bank
31 Desember 2013
IDR SGD MYR SGD IDR IDR SGD IDR IDR SGD
1.974.091.732 82.997 1.859 46.215 275.042.287 4.996 513.058.000 9.969.533 -
IDR SGD IDR SGD JPY IDR IDR SGD JPY IDR IDR SGD MYR JPY
(130.149.218) (35.228) (331.780.417) (67.267) (473.118.690) (3.906.111.115) (28.046.161.293) (30.115.159.179) 31.714 1.859 -
(112.636.429) (82.058) (437.059.870) (123.400) (3.855.000) (2.320.251.781) (3.874.289.785) (26.801.586.753) (31.844.708.375) (53.581) 2.969 (3.855.000)
Setara dengan Dolar Amerika Serikat berdasarkan kurs pada tanggal Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian USD
(2.440.570)
(2.690.739)
Piutang Usaha Piutang Lain-lain Jaminan Uang Muka Lain-lain Liabilitas Utang Usaha Utang Lain-lain
Utang Pajak Beban Akrual
Liabilitas Imbalan Kerja Jumlah Aset (Liabilitas) - Bersih
44
765.586.960 39.934 2.969 106.087 773.573 391.338.377 5.856 497.558.000 45.859.333 -
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
23.
INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Informasi segmen usaha sebagai berikut: 2 Industri Perakitan
0
1
4 (9 BULAN)
Jasa Perakitan
Eliminasi
Jumlah
Pendapatan : Pendapatan Eksternal
89.346.154
2.296.732
-
-
-
-
-
89.346.154
2.296.732
-
91.642.886
(87.201.190) 2.144.963
(1.945.577) 351.156
-
(89.146.767) 2.496.119
Pendapatan Antar Segmen Jumlah Pendapatan Beban Pokok Penjualan Laba Kotor
91.642.886
30 September 2014 Aset Segmen
-
-
-
-
Aset Tidak Dapat Dialokasikan Jumlah Aset Konsolidasi
71.296.888 71.296.888
Liabilitas Tidak Dapat Dialokasikan
-
-
2 Industri Perakitan
0
1
-
20.552.712
3 (9 BULAN)
Jasa Perakitan
Eliminasi
Jumlah
Pendapatan : Pendapatan Eksternal
165.312.896
2.234.582
-
-
-
-
-
165.312.896
2.234.582
-
167.547.478
(160.793.937) 4.518.959
(1.211.692) 1.022.890
-
(162.005.629) 5.541.849
-
19.233.002
Pendapatan Antar Segmen Jumlah Pendapatan Beban Pokok Penjualan Laba Kotor
167.547.478
31 Desember 2013 Aset Segmen
18.727.712
505.290
Aset Tidak Dapat Dialokasikan Jumlah Aset Konsolidasi
59.398.007 78.631.009
Liabilitas Tidak Dapat Dialokasikan
-
-
-
27.142.719
Segmen Geografis Informasi segmen geografis sebagai berikut: 2 0 1 4(9 BULAN) Luar Negeri Singapura Malaysia Jepang Eropa Vietnam China Dalam Negeri J u m l a h
43.243.412 24.840.736 20.051.158 20.330 139.330 26.017 3.321.902 91.642.886 -
45
2 0 1 3(9 BULAN)
90.106.234 50.244.077 24.548.986 7.000 584 2.640.598 167.547.478 0
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
24.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko keuangan utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Kebijakan keuangan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perseroan dan Entitas Anak. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Perseroan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perseroan melakukan kesepakatan mengenai jangka waktu pembayaran pada saat pengadaan kontrak kerja dengan para pelanggannya dan memonitor sistem pembayaran dari pelanggan dan telah menerapkan denda kepada pelanggan yang telah melewati masa tenggang pembayaran yang telah ditentukan serta penundaan pengiriman barang kepada pelanggan untuk mengurangi risiko kredit. Perseroan dan Entitas Anak juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank dengan reputasi yang baik. Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan pada tanggal 30 September 2014 adalah sebagai berikut: Kas dan Setara Kas Deposito Berjangka Piutang Usaha Piutang Lain-lain Uang Jaminan
1.336.925 12.300.000 14.722.349 26.444 48.434
Jumlah
28.434.151
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Untuk pembayaran dalam mata uang asing, Perseroan mempunyai fasilitas treasury line dimana Perseroan dapat melakukan penukaran dari satu jenis mata uang ke mata uang lainnya sehingga tidak ada risiko nilai tukar mata uang asing yang terpusat secara signifikan. Saat ini, Perseroan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai dalam mata uang asing
46
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
24.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Perseroan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar secara langsung yaitu saldo – saldo yang tersimpan di bank, simpanan dalam deposito berjangka 1 bulan dan sehubungan dengan perolehan kredit modal kerja dengan tingkat suku bunga yang dapat berubah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan adanya risiko suku bunga tersebut, maka Perseroan tetap menjaga hubungan kerja yang baik dengan bank lainnya untuk mempermudah akses pemberian kredit jika Perseroan membutuhkannya. Pada tanggal 30 September 2014, tidak terdapat liabilitas yang dikenakan bunga, sehingga Perseroan dan Entitas Anak tidak terekspos risiko tingkat suku bunga pada tanggal akhir periode pelaporan tersebut. Risiko Likuiditas Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas memadai untuk mendukung kegiatan bisnis Perseroan dan Entitas Anak secara tepat waktu. Dalam mengantisipasi risiko pengelolaan dana, Perseroan dan Entitas Anak telah melakukan prediksi dana untuk jangka pendek dan menengah dalam mendukung kebutuhan operasionalnya dan memastikan tersedianya pendanaan berdasarkan kecukupan fasilitas kredit yang mengikat. Seluruh liabilitas keuangan Perseroan dan Entitas Anak per 30 September 2014 adalah liabilitas jangka pendek yang jatuh tempo dalam satu tahun, dengan rincian sebagai berikut: Utang Usaha Utang Lain-lain Beban Akrual
16.978.797 259.084 500.170
Jumlah
17.738.051
Pengelolaan Modal Tujuan Perseroan dan Entitas Anak ketika mengelola modal adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perseroan dan Entitas Anak serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Perseroan dan Entitas Anak secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perseroan dan Entitas Anak, profitabilitas saat ini dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perseroan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi hutang.
47
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
24.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) Pengelolaan Modal (Lanjutan) Perseroan dan Entitas Anak memonitor berdasarkan rasio gearing Konsolidasian. Rasio gearing dihitung dengan membagi hutang bersih dengan total ekuitas. Hutang bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan setara kas. Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat saldo pinjaman. Aset dan Liabilitas Keuangan Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perseroan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013: 2 0 1 4 Nilai Wajar Nilai Tercatat Aset Keuangan - Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Deposito Berjangka Piutang Usaha Piutang Lain-lain Uang Jaminan Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan - Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Utang Usaha Utang Lain-lain Beban Akrual Jumlah Liabilitas Keuangan
2 0 1 3 Nilai Wajar Nilai Tercatat
1.336.925 12.300.000 14.722.349 26.444 48.434 28.434.151
1.336.925 12.300.000 14.722.349 26.444 48.434 28.434.151
2.588.959 6.950.000 19.233.002 36.731 45.208 28.853.900
2.588.959 6.950.000 19.233.002 36.731 45.208 28.853.900
16.978.797 259.084 500.170 17.738.051
16.978.797 259.084 500.170 17.738.051
23.152.599 514.768 344.429 24.011.796
23.152.599 514.768 344.429 24.011.796
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat diukur, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi yang wajar (arms-length transactions). Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut: -
Nilai wajar kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual mendekati nilai tercatatnya karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
-
Nilai wajar uang jaminan tidak disajikan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal dimana aset keuangan tersebut tidak memiliki jangka waktu pengembalian secara kontraktual.
48
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
25.
26.
PERIKATAN DAN KOMITMEN a.
Pada tanggal 1 Januari 2009, Perseroan mengadakan Perjanjian Pemasaran (Marketing Agreement) dengan Forward Semiconductor (S) Pte. Ltd (Forward), dimana Forward menyediakan jasa dalam pemasaran bisnis Perseroan dan memperoleh transaksi bisnis baru khususnya sektor elektronik di pasar luar negeri. Jasa pemasaran tersebut adalah sebesar 1% dari total penjualan yang diperoleh dari jasa Forward dengan persetujuan Perseroan terlebih dahulu. Perjanjian ini berlaku efektif sejak ditandatangani dan berakhir dalam 2 bulan berdasarkan persetujuan kedua pihak.
b.
Perseroan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 11). Pada tanggal 30 September 2014, seluruh fasilitas kredit tersebut tidak digunakan oleh Perseroan, tetapi tersedia jika Perseroan membutuhkannya.
RENCANA MANAJEMEN Pada tahun 2014, dalam meningkatkan pendapatan dan laba Perseroan, manajemen akan mengambil langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Pematangan rencana produksi agar dapat mengidentifikasi masalah teknis dan mengkaji ulang syarat dan ketentuan kontrak terhadap barang-barang reject.
2.
Menerapkan strategi pemasaran yang lebih fleksible guna memperluas jaringan pemasaran dan mempertahankan daya saing dan hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
3.
Melakukan efisiensi dalam proses produksi dan terhadap biaya-biaya yang tidak memberikan kontribusi terhadap Perseroan.
4.
Diversifikasi produk dan peningkatan produktifitas.
5.
Berupaya keras untuk menjajaki segmen bisnis lainnya yang bersinergi dengan core business Perseroan dan melakukan ekspansi fasilitas produksi dalam mendukung bisnis integrasi atau pelayanan satu atap yang lebih komplit mencakupi Surface Mount Technology, Plastic Molding, Metal Stamping dan Final Assembly.
6.
Penerapan target profitabilitas serta penggencaran program kerja yang lebih komprehensif pada setiap departemen baik produksi maupun administrasi umum.
7.
Perbaikan infrastruktur teknologi informasi dalam menunjang penyempurnaan sistem kerja yang lebih terkendali dan terukur sehingga dapat meningkatkan marjin Perseroan.
8.
Penggencaran upaya untuk menjajaki bisnis full turn key (pembelian material secara langsung) yang akan memberikan kontribusi pada marjin Perseroan.
9.
Membentuk tim khusus dalam memonitor pergerakan harga bahan baku, bahan penolong dan bahan pengepakan lainnya untuk meminimalisir pengaruh dari volatilitas harga pasar yang berpotensi menekan profitabilitas Perseroan.
10.
Melakukan pelatihan dan peningkatan pengetahuan serta kapabilitas pekerja untuk mendukung regenerasi pemimpinan yang baik di produksi maupun di administrasi umum agar kelangsungan sistem manajemen Perseroan dapat dipertahankan secara terus menerus.
49
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
26.
RENCANA MANAJEMEN (Lanjutan) 11.
Bekerja sama dengan berbagai pihak di luar Pulau Batam khususnya di pulau Jawa dalam hal perluasan penjajakan pekerja yang lebih kompeten agar rekruitmen pada pekerja yang berkualitas dapat ditingkatkan.
12.
Pendekatan dengan pelanggan untuk meninjau ulang harga jual seiring dengan peningkatan upah minimum kerja yang telah mengalami kenaikan 15,4% sejak Januari 2014.
13.
Memperluas basis vendor agar tidak terpusat pada Negara Asia Tenggara saja dengan menjajaki berbagai vendor di China yang sangat terkenal dengan bahan baku dan bahan pembantu yang murah dalam menunjang industri elektroniknya. Langkah tersebut diharapkan dapat memperbesar kontribusi marjin Perseroan khususnya untuk bahan baku serta bahan pembantu lainnya.
14.
Terus berinovasi dalam pembuatan semi automation dan penyempurnaan proses integrasi vertical dengan memperbaharui fasilitas produksi, meningkatkan control pada kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman barang serta penekanan biaya produksi sehingga dapat memberikan nilai tambah kepada pelanggan serta mempertahankan hubungan kerjasama yang baik dengan pelanggan.
15.
Mengajukan pengurangan harga atau diskon dari vendor dengan memperpendek jangka waktu pembayaran dengan selalu mempertimbangkan efek ekonomis terhadap keuntungan Perseroan.
16.
Memperluas potensi marjin Perseroan dengan melakukan ekspansi kapabilitas engineering melalui pelayanan kebutuhan internal seperti men-fabrikasi jig dan tools yang digunakan dalam proses produksi serta menjajaki pangsa pasar diluar Perseroan.
17.
Mengkaji kemungkinan penggunaan jenis bahan penolong yang lebih efisien dan murah dengan tetap memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan serta mendapatkan persetujuan pelanggan sebelum perubahan tersebut dilakukan.
18.
Menjajaki kerjasama dengan Perseroan design sebagai terobosan dalam pemberian pelayanan terintegrasi ke pelanggan. Penambahan pelayanan design produk kepada pelanggan tersebut akan lebih meningkatkan ketergantungan pelanggan pada Perseroan sehingga keberlangsungan bisnis dapat lebih terjamin.
50
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
27.
STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perseroan dan Entitas Anak, namun belum berlaku efektif untuk Laporan Keuangan Konsolidasian tahun 2013: -
PSAK 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pospos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
-
PSAK 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri, yang diadopsi dari IAS 4, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan Laporan Keuangan Tersendiri sebagai informasi tambahan. Peraturan akuntansi untuk Laporan Keuangan Konsolidasian diatur dalam PSAK 65.
-
PSAK 24 (2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini antara lain menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
-
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, yang diadopsi dari IFRS 10, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4 (2009) yang mengenai peraturan akuntansi untuk Laporan Keuangan Konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
-
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, yang diadopsi dari IFRS 12, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) dan PSAK 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.
-
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diijinkan.
-
ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, yang diadopsi dari IFRIC 18, berlaku efektif 1 Januari 2014.
-
ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas, yang diadopsi dari IFRIC 19, berlaku efektif 1 Januari 2014.
Perseroan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan.
51