SAR ASWAT I
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
DAFTAR ISI 02
Visi Misi IKHTISAR DATA KEUANGAN
04
Informasi Keuangan
05
Informasi Saham
06
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
09
LAPORAN DEWAN DIREKSI PROFIL PERSEROAN
12
Sekilas Perseroan
18
Struktur Organisasi
20
Profil Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
24
TATA KELOLA PERUSAHAAN
26
DISKUSI DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
30
SURAT PERNYATAAN
31
LAPORAN KEUANGAN
VISI MISI
VISI Menjadi yang terbaik di industri pariwisata dengan penggabungan strategi lokasi,
desain yang spektakuler, keaneka ragaman budaya dengan konsep go green.
MISI Menciptakan sarana akomodasi dengan membangun hotel-hotel yang berkelas
dengan jaringan operator-operator hotel yang telah ternama didunia.
02 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
VISI MISI
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 03
SEKILAS PERSEROAN
IKTHISAR KEUANGAN POSISI KEUANGAN (dalam Rupiah)
2013
2012
2011
Aset Lancar
109,577,688,875
51,056,230,374
48,924,887,082
Aset Tetap-Net
769,703,186,052
705,675,496,984
414,128,780,470
Aset Lain-lain
96,051,021,446
86,885,217,248
82,669,858,993
JUMLAH ASET
975,331,896,373
843,616,944,606
545,723,526,545
Liabilitas Lancar
281,628,004,753
146,665,705,238
240,607,982,237
Liabilitas Tidak Lancar
314,678,050,733
422,911,382,924
223,279,790,845
Ekuitas
379,025,840,887
274,039,856,444
81,835,753,403
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
975,331,896,373
843,616,944,606
545,723,526,485
Modal Kerja Bersih
(172,050,315,878)
(95,609,474,864)
(191,683,095,155)
LABA RUGI
(dalam Rupiah, kecuali laba bersih per saham) Pendapatan
149,192,492,189
126,596,502,987
12,537,647,348
Laba (Rugi) Kotor
76,400,713,267
76,394,358,555
6,991,431,859
Laba (Rugi) Usaha
29,281,089,397
31,564,252,528
(28,858,869,230)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
12,500,049,847
23,058,591,497
(36,927,503,320)
Laba (Rugi) Bersih
9,676,919,995
17,125,821,348
(31,288,493,321)
Laba (Rugi) yang diatribusikan kepada
9,662,371,313
16,960,922,499
(31,043,750,272)
Jumlah Rata-rata tertimbang saham
3,458,333,333
1,920,000,000
1,101,916,667
8.83
(28.17)
59,291,265,336
42,944,954,894
(20,110,554,800)
51.21
60.34
55.76
24.93
(230.18)
6.49
13.53
(249.56)
0.99
2.03
(5.73)
2.55
6.25
(38.23)
38.91
34.81
20.33
67.52
85.00
154.32
272.84
167.41
302.65
pemilik Entitas Induk
Laba (Rugi) Bersih Per Saham EBITDA RASIO-RASIO (dalam Persen)
2.79
RASIO PERTUMBUHAN Laba (Rugi) Kotor Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih RASIO USAHA Laba (Rugi) Terhadap Aset Laba (Rugi) Terhadap Ekuitas RASIO KEUANGAN Aset Lancar Terhadap Liabilitas Lancar Liabilitas Terhadap Asset Liabilitas Tidak Lancar Terhadap Ekuitas Pinjaman Terhadap Ekuitas
19.63
61.14 83.02 100.58
04 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
SEKILAS PERSEROAN
PENDAPATAN (DALAM MILYARAN RUPIAH)
ASSET (DALAM MILYARAN RUPIAH) 2013 2012 2011
2013 2012 2011
975.33 843.62 545.72 LABA BERSIH (DALAM MILYARAN RUPIAH)
(31.29)
2013 2012 2011
9.68 17.13
LABA USAHA (DALAM MILYARAN RUPIAH)
(28.86)
2013 2012 2011
(28.17)
2.79 8.83
29.28 31.56
EBITDA (Dalam Milyaran Rupiah)
LABA BERSIH PER SAHAM 2013 2012 2011
12.54
149.19 126.60
(20.11)
2013 2012 2011
59.29 42.94
IKHTISAR SAHAM Pernyataan Pendaftaran Efektif
Sabtu, 28 Desember 2012 550,000,000
Jumlah Saham Yang Ditawarkan
15.49%
Persentase Saham Yang Ditawarkan ke Masyarakat
275,000,000
Jumlah Waran Yang Dibagikan Menyertai Saham Harga Penawaran
Rp 185,-
Harga Pelaksanaan Waran Seri I
Rp 220,-
Periode Pelaksanaan Waran Seri I Masa Akhir Berlaku Waran Seri I
10 Januari 2013 - 8 Januari 2018 Selasa, 9 Januari 2018 HOTL
Kode Perdagangan Saham
Rp 171,-
Harga Per Lembar Saham
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM PT TIARA REALTY
65.41%
FRANS HASJIM
0.85%
BHAKTI SALIM MASYARAKAT
1.27%
32.47%
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 05
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
Para pemegang saham yang saya hormati,
Sekalipun pada saat ini keadaan perekonomian masih dibayang-
bayangi krisis ekonomi global yang melanda beberapa negara Eropa, namun dampak terhadap
perekonomian domestik agaknya
Dalam Laporan ini Dewan Komisaris
datang, Dewan Komisaris telah
Direksi dalam mengelola perusahaan
untuk tahun 2014 yang telah
juga menyampaikan bahwa kinerja
selama tahun 2013 cukup baik serta sejalan dengan strategi persereoan, baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam usaha untuk
mewujudkan visi dan misinya.
tidak terlalu berpengaruh, dimana
Dewan Komisaris telah membantu dan
sebesar kurang lebih 5,78%, sedikit
sekiranya dapat diimplementasikan
ekonomi Indonesia justru tumbuh lebih rendah bila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, 2012,
yang menurut Biro Pusat Statistik mencapai pertumbuhan sebesar 6,23%.
Terkait dengan bidang usaha
perseroan yang bergerak dalam bidang perhotelan, perseroan
memproyeksikan pada tahun 2014 prospek pariwisata akan tetap menjanjikan karena adanya
peningkatan infrastruktur serta semaraknya penerbangan-
penerbangan berbiaya murah.
menelaah rencana bisnis Perseroan digariskan oleh Direksi, dan
berdasarkan pandangan Dewan
Komisaris rencana bisnis tersebut
cukup rasional dan terukur dan merasa cukup optimis bahwa target tersebut akan tercapai.
memberikan arahan serta strategi yang
Pada kesempatan yang baik ini,
dengan pertimbangan-pertimbangan
kasih kepada para pemegang saham
makro ekonomi nya kepada Direksi.
Untuk tahun 2014, Dewan Komisaris
beranggapan dengan adanya agenda Pemilihan Umum akan menjadi isu
penting yang perlu untuk diperhatikan
disamping pergerakan nilai tukar rupiah
serta tingkat suku bunga yang beberapa
waktu belakangan cenderung meningkat yang merupakan faktor-faktor yang akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan
Dewan Komisaris mengucapkan terima yang telah menunjukkan perhatian, dukungan serta kepercayaannya
terhadap Perseroan selama tahun 2013. Perhatian, dukungan serta
kepercayaan tersebut sudah tentu kami harapkan pula dimasa-masa yang akan datang.
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris,
Perseroan.
Dengan mempertimbangkan situasi
yang terjadi pada saat ini dan yang akan
06 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
Elly Salim
Komisaris Utama
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 07
PROFIL PERSEROAN
08 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
LAPORAN DEWAN DIREKSI
LAPORAN DEWAN DIREKSI Para pemegang saham yang saya hormati,
Pada kesempatan yang baik ini, atas nama Dewan Direksi dengan senang
hati kami sampaikan Laporan Tahunan 2013 dan Laporan Keuangan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia selama tahun 2013
mencapai 8,8 juta orang atau naik sekitar 9,42 persen dibandingkan
dengan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun sebelumnya, dimana
jumlah ini melampaui target yang
ditetapkan yaitu sebanyak 8,7 juta
orang. Sektor pariwisata ini tercatat menghasilkan devisa senilai 10,05
miliar dolar AS selama tahun 2013.
dibandingkan dengan tahun 2012
penurunan tersebut terutama
Disamping peranan wisatawan
beban bunga yang naik dari
yang berjumlah 2.892.019 orang.
mancanegara, maka peranan wisatawan nusantara juga tidak kalah pentingnya bagi perkembangan pariwisata, yang
trend nya semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini dapat dilihat dari data
jumlah kunjungan wisatawan nusantara
ke Bali dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, dimana jumlah kunjungan
wisatawan nusantara ke Bali mengalami peningkatan yang sangat signifikan,
yaitu sebanyak 2.898.794 orang pada tahun 2008, menjadi 6.063.558 orang
mencapai rekor tertinggi masingmasing sebanyak 807.422 dan
860.655 wisatawan mancanegara. Terkait dengan Bali dimana sebagian besar hotel-hotel perseroan berada, berdasarkan data Statistik Dinas
Pariwisata Pemerintah Provinsi Bali,
jumlah wisatawan mancanegara yang
berkunjung ke Bali selama tahun 2013 adalah sebanyak 3.278.598 orang, naik sebesar 13,37 persen bila
segera menyelesaikan pembangunan Westin Ubud di Ubud dan juga
selanjutnya Luxury Collection Sarasvati di Seminyak, Bali. Sehingga akan dapat meningkatkan pendapatan
perseroan di masa yang akan datang
pada saat kedua hotel ini sudah mulai beroperasional.
terima kasih yang sebesar-besarnya
bagi perseroan yang usahanya
bergerak dalam bidang penyediaan jasa akomodasi.
pendapatan tersebut mengalami
November dan Desember 2013
perseroan berusaha untuk dapat
merupakan kondisi yang menjanjikan
Provinsi Bali), hal ini sudah tentu
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga wisatawan mancanegara selama
Rp 17.518.608.121. Pada saat ini
Atas nama direksi, pada kesempatan
Pendapatan perseroan pada tahun 2013
menunjukkan bahwa kunjungan
Rp 8.089.385.377 menjadi
pada tahun 2012 (Dinas Pariwisata
Badan Pusat Statistik (BPS) dan
Pusat Data dan Informasi Kementerian
disebabkan oleh peningkatan
berjumlah Rp 149.192.492.189,
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar
Rp 126.596.502.987. Peningkatan
tersebut terutama disebabkan oleh
pendapatan dari penjualan kondotel
Anantara Uluwatu. Selain itu disebabkan juga oleh pendapatan operasional dari Best Western Kuta Beach Hotel,
Anantara Uluwatu Bali Hotel dan juga
ini kami juga ingin menyampaikan rasa kepada seluruh Pemegang Saham dan Dewan Komisaris atas pengawasan dan kepercayaan nya kepada
manajemen sepanjang tahun 2013
serta pihak-pihak lainnya, baik internal maupun eksternal yang telah
memberikan yang terbaik bagi
perseroan, kami percaya dengan dukungan penuh dari seluruh
stakeholder, perseroan akan dapat
terus berkembang menjadi lebih baik
lagi dan memberikan nilai tambah bagi kita semua.
Untuk dan atas nama Dewan Direksi,
Saraswati Borobudur di Magelang. Peningkatan pendapatan tersebut
menghasilkan laba bersih perseroan
sebesar Rp 9.676.919.995, jumlah ini
turun bila dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 17.125.821.349,
Frans Faizal Hasjim Direktur Utama
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 09
PROFIL PERSEROAN
SEKILAS PERSEROAN Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 05 tanggal 25 Maret
2006, yang diubah dengan Akta Perubahan No. 04 tanggal 10 Agustus 2006, keduanya dibuat di hadapan Rina Utami Djauhari, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Saraswati Griya Lestari. Akta pendirian tersebut telah
memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. W7-02974 HT.01.01-TH.2007 tanggal 21 Maret 2007, dan telah
didaftarkan di dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Magelang di bawah No. 26/BH.11-30/IV/2010 tanggal 14 April
2010, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 47 tanggal 21 Mei 2010, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 4547/2010.
Seluruh ketentuan anggaran dasar
Tangerang, yang menyetujui untuk (i)
disesuaikan dengan UUPT,
meningkatkan modal ditempatkan
Perseroan telah diubah untuk
sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham Di Luar RUPS No. 22 tanggal 29 Juli 2008, dibuat di hadapan Rina Utami Djauhari, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat
persetujuan dari Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan No.
AHU-56269. AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 28 Agustus 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan No. AHU-0076917.AH. 01.09.Tahun 2008 tanggal 28 Agustus 2008, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 41 tanggal 21 Mei 2010, Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia No. 4548/2010. Anggaran dasar
Perseroan terakhir kali diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana
Saham Perseroan berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 06 tanggal 16 Oktober 2012 yang
dibuat di hadapan Dewi Sukardi,
S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten
meningkatkan modal dasar; (ii)
dan disetor; (iii) merubah susunan anggota direksi dan dewan
komisaris Perseroan; (iv) merubah
seluruh Anggaran Dasar Perseroan antara lain menyesuaikan dengan
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketuan
Bapepam dan LK Nomor KEP-179/ BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, dan mengubah status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi
Perseroan Terbuka sehingga nama Perseroan menjadi “PT Saraswati Griya Lestari Tbk”; (v) penjualan saham baru dalam simpanan
Perseroan sebanyak- banyaknya
1.000.000.000 (satu miliar) saham
baru yang dikeluarkan dari portepel, masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp100,-
(seratus Rupiah), dengan atau tanpa disertai penerbitan Waran yang
menyertai saham biasa atas nama tersebut, yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran
Umum, dengan memperhatikan
12 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
PROFIL PERSEROAN
peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang
berlaku di tempat dimana sahamsaham Perseroan dicatatkan; (vi)
memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan: untuk melaksanakan
segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO (Initial
Publik Offering/Penawaran Umum Perdana Saham), termasuk tetapi tidak terbatas pada menetapkan
penggunaan dana atas dana yang
diperoleh melalui Penawaran Umum, mendaftarkan saham-saham
Perseroan dalam Penitipan Kolektif
sesuai dengan peraturan Kustodian
Sentral Efek Indonesia, mencatatkan seluruh saham Perseroan yang merupakan saham yang telah
dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek; dan (vii) memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk: menentukan kepastian jumlah Saham yang
dikeluarkan melalui Penawaran
Umum kepada masyarakat serta menyatakan dalam akta Notaris mengenai peningkatan modal
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 13
10 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 11
PROFIL PERSEROAN
dan modal disetor Perseroan sebagai
AHU-AH.01.10-38837 tanggal 31
1. Akta No. 07 tanggal 22 Februari
telah dikeluarkan dalam Penawaran
Pemberitahuan Perubahan Anggaran
S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten
realisasi pengeluaran saham yang
Umum, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan. Perubahan tersebut telah memperoleh
persetujuan dari Menkunham
berdasarkan Surat Keputusan No.
AHU-55211.AH. 01.02.Tahun 2012
tanggal 25 Oktober 2012 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0093608.AH.01.09.Tahun
2012 tanggal 25 Oktober 2012, serta telah dicatat dalam Database
Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sesuai dengan (i) Surat No.
Oktober 2012 perihal Penerimaan
Dasar Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.
AHU-0094699.AH.01.09.Tahun 2012
tanggal 31 Oktober 2012 (ii) Surat No. AHU-AH.01.10-38838 tanggal 31
Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan dan telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan No. AHU-0094700.AH. 01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober
2012. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu sebagaimana dimuat dalam akta-akta sebagai berikut:
14 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
2011, dibuat di hadapan Dewi Sukardi, Tangerang, yang menyetujui untuk: (i) pengalihan saham; (ii) peningkatan modal dasar; dan (iii) peningkatan modal ditempatkan dan disetor.
Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan No.
AHU-18030.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 11 April 2011 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan
No. AHU-0028731.AH.01.09. Tahun
2011 tanggal 11 April 2011 serta telah diterima dan dicatat dalam database Sismimbakum Direktorat Jenderal
PROFIL PERSEROAN
Administrasi Hukum Umum
tersebut telah memperoleh persetujuan
dari Menkumham berdasarkan Surat
Manusia Republik Indonesia sesuai
Keputusan No. AHU-AH.01.10- 38629
tanggal 17 September 2012 perihal
Departemen Hukum dan Hak Asasi dengan Surat No. AHU-AH.01.10-
11204 tanggal 14 April 2011 perihal Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0030047.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 14 April 2011.
2. Akta No. 04 tanggal 2 November
2011, dibuat di hadapan Dewi Maya Rachmandani Sobari S.H., M.Kn.,
Notaris di Tangerang Selatan, yang
menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan
dari Menkumham berdasarkan Surat tanggal 29 November 2011 perihal
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan serta telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0097288.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 29 November 2011.
3. Akta No. 11 tanggal 26 Juni 2012 jo.
Akta No. 11 tanggal 26 Juli 2012, dibuat di hadapan Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Bekasi, yang
menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan
tersebut telah memperoleh persetujuan
Keputusan No. AHUAH.01.10-33763 Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0082758.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 17 September 2012.
Anggaran dasar Perseroan terakhir kali diubah dalam rangka Penawaran
Umum Perdana Saham Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 06 tanggal 16
Oktober 2012 yang dibuat di hadapan Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 15
PROFIL PERSEROAN
menyetujui untuk (i) meningkatkan
Perseroan dari Perseroan Tertutup
nama tersebut, yang ditawarkan
ditempatkan dan disetor; (iii) merubah
nama Perseroan menjadi
Umum, dengan memperhatikan
modal dasar; (ii) meningkatkan modal susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perseroan; (iv) merubah
seluruh Anggaran Dasar Perseroan antara lain menyesuaikan dengan
Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketuan Bapepam dan LK Nomor
KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, dan mengubah status
menjadi Perseroan Terbuka sehingga “PT Saraswati Griya Lestari Tbk”; (v)
penjualan saham baru dalam simpanan Perseroan sebanyak- banyaknya
1.000.000.000 (satu miliar) saham baru yang dikeluarkan dari portepel,
masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah), dengan atau tanpa disertai penerbitan
Waran yang menyertai saham biasa atas
16 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
kepada Masyarakat melalui Penawaran peraturan perundangan yang berlaku
termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat dimana saham-saham
Perseroan dicatatkan; (vi) memberikan
kuasa kepada Direksi Perseroan: untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO (Initial Publik Offering/Penawaran
PROFIL PERSEROAN
Umum Perdana Saham), termasuk
(vii) memberikan kuasa kepada Dewan
menetapkan penggunaan dana atas
kepastian jumlah Saham yang
tetapi tidak terbatas pada
dana yang diperoleh melalui
Penawaran Umum, mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam
Penitipan Kolektif sesuai dengan
peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia, mencatatkan seluruh
saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan
disetor penuh pada Bursa Efek; dan
Komisaris Perseroan untuk: menentukan
e. Jasa Pengelolaan Properti
(Apartemen, Kondominium).
dikeluarkan melalui Penawaran Umum
Perseroan juga mendapatkan
dalam akta Notaris mengenai
yaitu antara lain sebagai berikut:
kepada masyarakat serta menyatakan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebagai
realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum, setelah Penawaran Umum selesai
dilaksanakan. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari
Menkunham berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-55211.AH.01.02.
sertifikasi-sertifikasi dari pihak ketiga, • Sertifikat dari Dinas Pariwisata
Provinsi Jawa Tengah tertanggal 26 Juli 2007, yang menyatakan
bahwa telah dipenuhinya syarat legalitas usaha hotel untuk Saraswati Borobudur.
• Certificate of Excellence for The
Year of 2012, Saraswati Borobudur.
Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0093608.
AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 25
Oktober 2012, serta telah dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan (i) Surat No. AHU-AH.01.10-38837 tanggal 31
Oktober 2012 perihal Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.
AHU-0094699.AH.01.09.Tahun 2012
tanggal 31 Oktober 2012 (ii) Surat No. AHU-AH.01.10-38838 tanggal 31
Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.
AHU-0094700.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang usaha penyediaan akomodasi.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: a. Usaha Hotel;
b. Usaha Pondok Wisata;
c. Usaha Bumi Perkemahan;
d. Usaha Persinggahan Karavan;
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 17
PROFIL PERSEROAN
STRUKTUR ORGANISASI
KOMISARIS KOMISARIS INDEPENDEN DIREKTUR UTAMA SEKRETARIS PERUSAHAAN
DIREKTUR TIDAK TERAFILIASI
DIREKTUR KEUANGAN & AKUNTANSI
KEPALA OPERASIONAL (COO)
GENERAL MANAGER HOTEL
PROYEK
PENGEMBANGAN USAHA
PENJUALAN & MARKETING
MANAJER KEUANGAN
18 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
DIREKTUR KEUANGAN
EAM
EXT. CHEFF
MANAJER SDM
MANAJER SDM
PROFIL PERSEROAN
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 19
PROFIL PERSEROAN
PROFIL DEWAN KOMISARIS DAN DEWAN DIREKSI
ELLY SALIM KOMISARIS UTAMA Warga Negara Indonesia, 42 tahun. Mendapat gelar Sarjana Teknik jurusan Arsitektur dari Universitas Tarumanagara pada tahun 1996. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2006. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris di PT Bangun Jaya Semesta (2010-sekarang), Komisaris di PT Tiara Inti Mulia (2011-sekarang), Komisaris Utama di PT Alam Bali International (2012sekarang) Komisaris di PT Alam Bali International (2011-2012), Direktur di PT Alam Bali Internaitional (2006-2011), Komisaris Utama di PT Bina Buana Sarana (2010-sekarang), Komisaris di PT Cakrawala Mitra Usaha (2010-sekarang), Komisaris di PT Pratika Nugraha (2010-sekarang), Komisaris Utama di PT Tiara Realty (2010- sekarang), Komisaris Utama di PT Mitra Propertindo (2010sekarang) Komisaris di PT Cakrawala Usaha Nusantara (2009-sekarang), Direktur di PT Fikasa Bintang Cemerlang (2008-sekarang), Komisaris di PT Pulau Kencana Raya (2007-sekarang), Direktur di PT Solusi Kesehatan Indonesia (2007sekarang), Komisaris Utama di PT Seminyak Suite Development (2006sekarang), Direktur di PT Bukit Cinere Indah (2005-sekarang), Direktur di PT Alto Lelang (2005-sekarang), Direktur di PT Tri Banyan Tirta Tbk (2003-sekarang), Direktur di PT Intiputra Fikasa (2003-sekarang), Direktur di PT Fikasa Raya (2003sekarang), dan Manager Kustodian di PT Inti Fikasa Securindo (1996-sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Direktur di PT Saraswati Griya Lestari (2006-2011).
20 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
ELIZABETH LINANDI KOMISARIS INDEPENDEN Warga Negara Indonesia, 40 tahun. Mendapat gelar Master of Law dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2008, Master of Management dari Universitas Indonesia pada tahun 1999 dan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti pada tahun 1996. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2012. Saat ini juga menjabat sebagai Senior Manager General Treasury di PT Omni Capital (2011-sekarang), Konselor di Trisakti School of Management (2001sekarang), dan Dosen Luar Biasa di Trisakti School of Management (1999sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Senior Manager Corporate Finance/ Financial Controller di PT Omni Capital (2008-2011), Senior Manager Internal Audit/Corporate Finance di PT Omni Capital (2006-2007), Kepala Divisi Akuntansi dan Keuangan di PT Ramayana Makmur Sentosa (2006), GM Akuntansi dan Keuangan di Royal Standard Group (2005-2006), Manajer-Business Development di PT Mitra Investindo Multicorpora (2003-2005), Manajer Akuntansi dan Keuangan di PT Gema Grahasarana Tbk (2001-2002), Konsultan Senior di DME Consulting, Management, Tax and Financial Consultant (2000-2001), Semi Senior Auditor di KAP Hans Tuanakotta & Mustofa (member of Deloitte Touche Tohmatsu International) (19961998), Dosen Luar Biasa di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (1997-2004).
PROFIL PERSEROAN
FRANS FAIZAL HASJIM DIREKTUR UTAMA Warga Negara Indonesia, 59 tahun. Mendapat gelar Master of Business Administration dari McGill University, Montreal, Canada pada tahun 19771979 dan Bachelor of Science (Hons) dari York University, Toronto, Canada pada tahun 1973-1976.Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2011. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur di PT Pratika Nugraha (2011-sekarang), Direktur Utama PT. Mitra Propertindo (2010-sekarang), Komisaris Utama Bangun Jaya Semesta (2010-sekarang), Direktur Utama di PT Cakrawala Realty (2010-sekarang), Direktur di PT Tiara Realty (2011-sekarang), Direktur Utama di PT Cakrawala Mitra Usaha (2010-sekarang), Direktur di PT Cakrawala Usaha Nusantara (2011-sekarang), Direktur Utama di PT Bina Buana Sarana (2010-sekarang), Direktur di PT Tiara Inti Mulia (2008-sekarang) dan Direktur di PT Kacemas (2001-sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Direktur Utama di PT Tiara Realty (2010 – 2011), Direktur Utama di PT Cakrawala Usaha Nusantara (2010-2011), Direktur Utama di PT Tiara Inti Mulia (2008-2011), Marketing Coordinator di PT Seminyak Suites (20052008), General Manager (Marketing) di PT Gunung Agung (1985-1989),
BHAKTI SALIM DIREKTUR Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Mendapat gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak tahun 2011. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama di PT Fikasa Raya (1998-sekarang), Komisaris di PT Inti Fikasa Securindo (1989-sekarang), Direktur Utama di PT Intiputra Fikasa (2003-sekarang), Direktur Utama PT Tri Banyan Tirta Tbk (1997-sekarang), Direktur Utama di PT Alto Lelang (2005sekarang), Komisaris Utama di PT Bukit Cinere Indah (2005-sekarang), Direktur di PT Seminyak Suite Development (2006sekarang), Komisaris di PT Solusi Kesehatan Indonesia (2007-sekarang), Komisaris di PT Fikasa Bintang Cemerlang (2008-sekarang), Direktur di PT Bangun Jaya Semesta (2010-sekarang), Direktur Utama di PT Mitra Propertindo (2010sekarang), Direktur di PT Cakrawala Realty (2010-sekarang), Direktur di PT Bina Buana Sarana (2010-sekarang), Direktur di Cakrawala Mitra Usaha (2010-sekarang), Direktur Utama di PT Tiara Inti Mulia (2011-sekarang), Direktur Utama di PT Cakrawala Usaha Nusantara (2011sekarang), Direktur Utama di PT Praktika Nugraha (2011-sekarang), Direktur Utama di PT Tiara Realty (2011- sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Direktur di Fikasa Raya (1988-1998), Direktur di PT Intiputra Fikasa (1994-2003), Direktur di PT Miwon Indonesia (19942000), Komisaris di PT Saraswati Griya Lestari (2006-2011).
FERRY SETIAWAN DIREKTUR TIDAK TERAFILIASI Warga Negara Indonesia, 42 tahun. Mendapat gelar S-2 Manajemen Marketing dari Universitas Atmajaya pada tahun 2007 dan S-1 Manajemen dari Universitas Atmajaya pada tahun 1995. Menjabat sebagai Human Resource & Legal Director. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak tahun 2012. Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Komisaris Independen di PT Kokoh Inti Arebama Tbk (2007-2011), Senior Store Plan and Franchise Manager di PT Bangun Adi Perkasa (2010-2012), Senior Project Manager di PT Bangun Adi Perkasa (2008-2010), Merchandising Manager di PT Bangun Adi Perkasa (2007-2008), General Manager di Inspire Design (2005-2006), General Manager di PT Lensa Spektrum Infotainment (2004-2004), General Manager di PT Panca Selaras Mandiri (2001-2003), Marketing Manager di PT Indofinance Perkasa (1997-2001), Marketing Manager Assistant di PT Modern Photo Tbk (1997-1997), Bank Dagang Nasional Indonesia (1995-1997).
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 21
22 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 23
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN DEWAN KOMISARIS
Komisaris kepada Rapat Umum
Perseroan yang secara kolektif
perwujudan akuntabilitas pengawasan
Dewan Komisaris merupakan organ bertanggung jawab melakukan
tugas-tugas pengawasan secara
umum dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberikan
Pemegang Saham merupakan
atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
nasihat kepada Direksi. Dewan
DEWAN DIREKSI
mengambil keputusan operasional.
Direktur Utama dalam suatu Perusahaan
Komisaris tidak turut serta dalam
Kedudukan masing-masing anggota
Dewan Komisaris termasuk Komisaris
Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama adalah mengkoordinasikan
kegiatan Dewan Komisaris. Dewan
Komisaris diangkat dan diberhentikan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Sebagai kompensasi terhadap
pelaksanaan tugasnya, Dewan
Komisaris berhak untuk mendapatkan gaji yang jumlah maksimum
pertahunnya ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Dalam melaksanakan tugas, Dewan
Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Pertanggungjawaban Dewan
24 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
Direktur Utama
memegang peranan penting, selaku
Direktur Utama memiliki tugas untuk
mengambil keputusan yang final dalam pengelolaan perusahaan, meneliti dan
mempertimbangkan ide dan saran yang masuk dari semua anggota Direksi dan memberikan persetujuan atas semua
langkah yang diambil masing-masing anggota Direksi dalam menjalankan roda perusahaan.
Tugas dan wewenang Direktur Utama adalah memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan
berdasarkan maksud dan tujuan, Visi
dan Misi serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan, dan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
terlaksananya pengelolaan dan
kesekretariatan pimpinan perusahaan.
Perusahaan, fungsi pengawasan intern
sesuai dengan Peraturan Bapepam-
pengendalian fungsi Sekretaris dan fungsi manajemen risiko. Direktur Keuangan
Dalam hal ini memiliki ruang lingkup pekerjaan yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan operasional
Keberadaan Sekretaris Perusahaan LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan yang pada dasarnya adalah dalam rangka
meningkatkan pelayanan kepada investor bagi perusahaan publik.
keuangan dari perusahaan,
KOMITE AUDIT
kepada Direktur Utama mengenai
III.1.7 Peraturan No I-A, perusahaan
memberikan informasi langsung kondisi keuangan perusahaan,
pengendali keuangan perusahaan
dan bertanggung jawab atas laporan keuangan perusahaan.
SEKRETARIS PERUSAHAN
Sekretaris Perusahaan memiliki
peranan penting untuk memastikan
Sesuai dengan ketentuan butir
membentuk Komite Audit sesuai dengan ketentuan selambat-
lambatnya dalam jangka 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal dimulainya pencatatan dan
perdagangan saham PT. Saraswati
Griya Lestari Tbk di BAPEPAM-LK.
aspek keterbukaan dari Perusahaan.
Dalam struktur organisasi Perusahaan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada
Direktur Utama. Tugas dan tanggung jawab pokok Sekretaris Perusahaan meliputi komunikasi internal dan
eksternal, hubungan investor dan
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 25
DISKUSI DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
DISKUSI DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Bagian ini memuat pembahasan manajemen mengenai kejadian penting dan faktor-faktor yang
melakukan cicilan pembayaran atas pinjaman bank.
mempengaruhi kinerja finansial
Ekuitas
berikut sebaiknya dipelajari bersama
meningkat sebesar 38,31% atau
Perseroan di tahun 2013. Pembahasan dengan laporan keuangan konsolidasi bersama catatannya. Aset
Aset Perseroan pada tahun 2013 meningkat sebesar 15,61% atau
Rp 131.714.951.767 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 843.616.944.606 diakhir tahun
2012 menjadi Rp 975.331.896.373 di
akhir tahun 2013. Peningkatan jumlah aset tersebut terutama disebabkan
Ekuitas Perseroan pada tahun 2013 Rp 104.985.984.443 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari
Rp 274.039.856.444 di akhir tahun 2012 menjadi Rp 379.025.840.887 di akhir
tahun 2013. Peningkatan jumlah ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh
karena faktor penambahan modal disetor dari Rp 300.000.000.000 di akhir tahun 2012 menjadi Rp 355.000.000.000 di
akhir tahun 2013 atau meningkat sebesar 18.33% atau Rp 55.000.000.000.
oleh karena faktor Bangunan Dalam
Pendapatan
atas proyek-proyek hotel Entitas Anak
sebesar 17,85% atau Rp 22.595.989.202
Penyelesaian, yaitu pembangunan
yang pada tahun 2013 sedang dan
masih dalam tahap pembangunan, PT Bina Buana Sarana (Westin Ubud di
Ubud, Bali) serta PT Pratika Nugraha (Luxury Collection Sarasvati di Seminyak, Bali). Kewajiban
Kewajiban Perseroan pada tahun 2013 meningkat sebesar 4,69% atau
Rp 26.728.967.325 bila dibandingkan
Pendapatan Perseroan meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari
Rp 126.596.502.987 di tahun 2012 menjadi Rp 149.192.492.189 di tahun 2013.
Kenaikan pendapatan Perseroan
tersebut disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
• Penjualan kondominium (Rp 26.755.262.092)
dengan tahun sebelumnya, yaitu dari
• Kamar Rp 32.986.223.895
2012 menjadi Rp 596.306.055.486 di
• Total Rp 22.595.989.202
Rp 569.577.088.161 di akhir tahun
akhir tahun 2013. Peningkatan jumlah
• Lainnya Rp 16.365.027.399
kewajiban tersebut terutama
Penurunan pendapatan atas penjualan
notes sebesar Rp. 34.074.750.000,
unit yang dijual pada tahun 2013 hanya 3
disebabkan karena adanya promissory di sisi lain Perseroan juga telah
kondominium disebabkan karena jumlah unit sedangkan di tahun sebelumnya
26 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
DISKUSI DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
PENDAPATAN PERSEROAN MENINGKAT SEBESAR 17,85% ATAU RP 22.595.989.202 BILA DIBANDINGKAN DENGAN TAHUN SEBELUMNYA mencapai 19 unit, dimana 19 unit
2012 menjadi Rp 7.011.468.006 di
pada tahun 2012 dan juga tahun tahun
antara lain disebabkan karena kenaikan
tersebut merupakan unit yang dijual sebelumnya akan tetapi baru diakui pendapatan atas penjualan
kondominium tersebut di tahun 2012
dikarenakan serah terima baru dilakukan pada tahun 2012 tersebut.
Peningkatan pendapatan dari kamar
disebabkan antara lain karena ketiga
hotel yaitu Anantara Uluwatu, Saraswati Borobudur serta Best Western Kuta
Beach telah mengalami peningkatan
tahun 2013. Peningkatan tersebut
tingkat hunian hotel yaitu dari 76% di tahun 2012 menjadi 78% di tahun 2013. Namun demikian kenaikan
tingkat hunian tersebut tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan dari
restoran serta pendapatan lainnya, yaitu turun sebesar 1,87% atau
Rp 33.766.162 yaitu dari Rp 1.800.921.182 di tahun 2012 menjadi
Rp 1.767.155.020 di tahun 2013.
pendapatan bila dibandingkan dengan
Hotel Best Western Kuta Beach,
beroperasinya ketiga hotel tersebut
Pendapatan Hotel Best Western
tahun sebelumnya. Dengan
dengan sendirinya juga mengakibatkan kenaikan pendapatan lainnya, yaitu makanan dan minuman serta
pendapatan departemental lainnya.
Sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku di
Indonesia penjualan unit kondominium Best Western Kuta Beach yang dapat diakui adalah sejumlah 26 (duapuluh
enam) unit dengan total nilai penjualan
sebesar Rp 17.963.292.502, sedangkan untuk kondominium Anantara Uluwatu
Kuta, Bali.
Kuta Beach meningkat sebesar
Rp 4.862.114.893 atau 18,43% yaitu
dari Rp 26.375.757.769 di tahun 2012 menjadi Rp 31.237.872.662 di
tahun 2013. Peningkatan tersebut disebabkan karena kenaikan tarif
kamar rata-rata, namun tingkat hunian hotel mengalami penurunan 1% bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, yaitu dari 83% di tahun 2012 menjadi 82% di tahun 2013.
Bali adalah sejumlah 22 (Dua Puluh Dua)
Hotel Anantara Uluwatu,
Rp 119.567.584.778.
Pendapatan Hotel Anantara Uluwatu
unit dengan total nilai penjualan sebesar
Hotel Saraswati Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Pendapatan Hotel Saraswati
Borobudur di tahun 2013 meningkat Rp 764.682.274 atau 8,46% bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 6.246.785.732 di tahun
Uluwatu, Bali.
meningkat sebesar Rp 43.906.497.371 atau 376,92% yaitu dari
Rp 11.648.846.556 di tahun 2012 menjadi Rp 55.555.343.927
di tahun 2013. Peningkatan tersebut
disebabkan karena pada tahun 2012
pendapatan hotel hanya untuk periode kurang lebih empat bulan dikarenakan
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 27
DISKUSI DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
!
hotel baru mulai beroperasi sejak
September 2012 dan pada tahun 2013 hotel beroperasi penuh selama
tahun 2012 hanya beroperasi selama kurang lebih empat bulan.
konstruksi. Hal ini menyebabkan beban bunga atas pinjaman jangka panjang
tersebut meningkat bila dibandingkan
1 tahun periode.
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Beban Pokok Pendapatan
menunjukkan kenaikan beban sebesar
Selisih kurs
dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
sebesar 41,38% atau Rp 258.666.170
Beban Pokok Pendapatan di tahun
2013 mengalami peningkatan sebesar 45,00% atau Rp 22.589.634.490 yaitu dari Rp 50.202.144.432 di tahun 2012 menjadi Rp 72.791.778.922 di tahun 2013. Kenaikan beban pokok
pendapatan ini berkorelasi dengan kenaikan pendapatan perseroan. Laba Kotor
Laba kotor menurun sebesar 0,01% atau Rp 6.354.712 yaitu dari
Rp 76.394.358.555 di tahun 2012
Penghasilan (beban) lain-lain secara total 97,29% atau Rp 8.275.378.519 bila
yaitu dari Rp 8.505.661.031 di tahun 2012 menjadi Rp 16.781.039.550 di
tahun 2013. Kenaikan (beban) tersebut disebabkan karena pos-pos berikut : • Pendapatan bunga dan jasa giro Rp 1.347.308.140
• Beban bunga (Rp 9.429.222.744) • Selisih kurs (Rp 258.666.170) • Lain-lain Rp 65.202.254
• Total (Rp8.275.378.519)
menjadi Rp 76.400.713.267 di tahun
Beban bunga
alokasi amortisasi properti investasi
Rp 9.429.222.744 atau 116,56% bila
2013. Salah satunya disebabkan oleh dari beban umum dan administrasi. Beban Usaha
Beban usaha mengalami peningkatan
sebesar 5,11% atau Rp 2.289.517.843 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari
Rp 44.830.106.028 di tahun 2012 menjadi Rp 47.119.623.870 di
tahun 2013. Kenaikan beban usaha ini berkaitan dengan kenaikan
pendapatan hotel, diantaranya juga disebabkan karena Hotel Anantara
Uluwatu telah beroperasi selama satu tahun periode penuh dimana pada
Beban bunga ditahun 2013 naik sebesar dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 8.089.385.377 di tahun 2012 menjadi Rp 17.518.608.121 di
tahun 2013. Sejak Hotel Best Western Kuta Beach serta Hotel Anantara
Uluwatu beroperasi pada bulan Agustus
2012 dan September 2013, beban bunga atas pinjaman Entitas Anak PT
dengan tahun sebelumnya.
Rugi selisih kurs mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, yaitu dari Rp 625.133.656 di tahun 2012 menjadi Rp 883.799.826 di tahun 2013. Kenaikan selisih kurs ini
terutama disebabkan karena nilai tukar mata uang asing yang meningkat dari tahun sebelumnya.
Laba (Rugi) Komprehensif
Laba (rugi) komprehensif mengalami penurunan sebesar 43,50% atau Rp 7.448.901.353 yaitu dari laba
sebesar Rp 17.125.821.348 di tahun 2012 menjadi laba sebesar
Rp 9.676.919.995 di tahun 2013. Laba komprehensif sebesar
Rp 9.676.919.995 di tahun 2013 yang dapat diatribusikan adalah
Rp 9.494.819.229 kepada pemilik
entitas induk dan Rp 182.100.766
kepada kepentingan non pengendali.
Cakrawala Usaha Nusantara (proyek
Aktivitas Operasi
Tiara Inti Mulia (proyek Hotel Anantara
operasi selama tahun 2013 adalah
Hotel Best Western Kuta Beach) serta PT Uluwatu) telah dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif dari yang
sebelumnya dikapitalisasi kedalam asset tetap sebagai bagian dari biaya
28 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
Kas bersih yang diterima dari aktivitas sebesar Rp 85.945.033.373 yang terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 152.087.280.493 dan
digunakan untuk pembayaran kepada
DISKUSI DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
pemasok dan karyawan sebesar
tetap berupa peningkatan progress
beban bunga dan keuangan sebesar
Entitas Anak yaitu PT Cakrawala Usaha
Rp 50.125.057.505 serta pembayaran Rp 16.017.189.615 Sedangkan kas
bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi selama tahun 2012 adalah
sebesar Rp 365.688.940 yang terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan
pembangunan proyek-proyek milik
Nusantara, PT Tiara Inti Mulia serta PT Bina Buana Sarana masing-masing
untuk proyek Best Western Kuta Beach, Anantara Uluwatu serta Westin Ubud.
sebesar Rp 76.182.638.593
Aktivitas Pendanaan
karyawan sebesar Rp 68.879.975.701
pendanaan selama tahun 2013 adalah
pembayaran kepada pemasok dan
serta pembayaran beban bunga dan
keuangan sebesar Rp 7.668.351.832. Dengan telah beroperasinya Hotel
Best Western Kuta Beach dan Hotel Anantara Uluwatu secara penuh di tahun 2013 penerimaan kas dari
pelanggan selama periode tahun 2013 lebih tinggi bila dibandingkan dengan
periode yang sama tahun sebelumnya. Aktivitas Investasi
Kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas investasi selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 100.419.565.882 yang terutama disebabkan karena kenaikan asset tetap berupa
peningkatan progress pembangunan
proyek-proyek milik Entitas Anak yaitu PT Bina Buana Sarana dan PT Pratika
Nugraha, masing-masing untuk proyek Westin Ubud serta Luxury Collection
Seminyak. Sedangkan kas bersih yang digunakan untuk investasi selama tahun 2012 adalah sebesar
Rp 311.783.466.686 yang terutama disebabkan karena kenaikan asset
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas sebesar Rp 17.515.822.959 yang
terutama disebabkan oleh peningkatan
DENGAN TELAH BEROPERASINYA HOTEL BEST WESTERN KUTA BEACH DAN HOTEL ANANTARA ULUWATU SECARA PENUH DI TAHUN 2013 PENERIMAAN KAS DARI PELANGGAN SELAMA PERIODE TAHUN 2013 LEBIH TINGGI BILA DIBANDINGKAN DENGAN PERIODE YANG SAMA TAHUN SEBELUMNYA.
modal ditempatkan dan disetor dari para pemegang saham Perseroan sebesar Rp 95.309.064.448 yang digunakan
untuk pembayaran utang bank sebesar Rp 77.543.406.431, pelunasan utang pembiayaan konsumen sebesar
Rp 196.965.040 serta peningkatan dana dalam pembatasan sebesar
Rp 52.870.018. Sedangkan kas bersih
yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2012 adalah sebesar
Rp 321.247.636.511, yang terutama diperoleh dari peningkatan modal
ditempatkan dan disetor dari para
pemegang saham Perseroan sebesar
Rp 174.000.000.000, serta penerimaan
utang bank sebesar Rp 211.092.470.778, yang diantaranya digunakan untuk
pelunasan utang kepada pihak berelasi sebesar Rp 63.947.908.035, untuk
pelunasan utang pembiayaan konsumen sebesar Rp 346.926.232 dan
peningkatan dana dalam pembatasan sebesar Rp 630.880.164.
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 29
SURAT PERNYATAAN
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013 PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi
dalam laporan tahunan PT Saraswati Griya Lestari Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan
tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
JAKARTA, 11 JUNI 2014
ELLY SALIM KOMISARIS UTAMA
ELIZABETH LINANDI KOMISARIS INDEPENDEN
FRANS FAIZAL HASJIM DIREKTUR UTAMA
BHAKTI SALIM DIREKTUR
30 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013
FERRY SETIAWAN DIREKTUR TIDAK TERAFILIASI
SURAT PERNYATAAN
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK
LAPORAN KEUANGAN
Beserta Laporan Auditor Independen Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012)
SURAT PERNYATAAN
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DAFTAR ISI
Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ...........................................................................................
1-3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian .............................................................................
4-5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .......................................................................................
6
Laporan Arus Kas Konsolidasian .......................................................................................................
7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ................................................................................
8-72
Informasi Keuangan Tambahan .........................................................................................................
73-77
*********************
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
1 Januari 2012/ 31 Desember 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011
ASET ASET LANCAR Kas dan bank 2d,2l,4,33,38,42 Piutang usaha 2e,2l,5,33,38 Pihak ketiga Piutang non-usaha 2h,2l,6,31,38 Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan 2f,3,7 Pajak dibayar di muka 2r,18a Uang muka dan biaya dibayar di muka 2g,8
14.657.264.971
11.615.974.521
3.148.373.800
3.018.162.984
5.170.378.020
771.899.462
22.085.734.416 378.459.008 11.211.659.679 18.043.000.681 40.183.407.136
104.049.453 11.781.397.114 20.485.784.398 1.267.766.704
11.973.004 26.721.634.071 17.205.163.586 1.065.843.159
109.577.688.875
50.425.350.210
48.924.887.082
2h,6,31,38
13.000.000.000
-
-
2i,10,28 2r,3,18d 2j,2l,9,38,42 2k,11
769.703.186.052 4.104.668.246 683.750.182 78.262.603.018 -
705.675.496.984 742.645.218 630.880.164 79.701.636.478 6.440.935.552
414.128.780.470 1.622.614.057 80.333.098.516 714.146.360
Jumlah Aset Tidak Lancar
865.754.207.498
793.191.594.396
496.798.639.403
JUMLAH ASET
975.331.896.373
843.616.944.606
545.723.526.485
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR Piutang non-usaha Pihak berelasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp46.794.357.055, Rp16.335.354.952 dan Rp7.538.069.395 pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 Aset pajak tangguhan Dana dalam pembatasan Sewa hak atas tanah Aset lain-lain
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
1
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
1 Januari 2012/ 31 Desember 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang kontraktor dan usaha Pihak ketiga Utang non-usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang jangka pendek Uang muka penjualan Biaya masih harus dibayar Utang pajak Bagian utang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
2l,2o,13,33,37,38 2l,2n,14,33,37,38
1.762.584.942
1.844.673.534
1.870.907.646
121.736.838.710
62.292.547.335
68.919.607.500
12,37,38 2t,16,33 2l,17,33,37,38 2r,18b
14.226.826.485 21.074.450.000 11.316.987.966 12.389.216.972 11.899.764.714
11.153.984.648 10.574.414.698 11.463.300.555 7.328.134.623
63.497.908.035 14.938.063.932 56.589.800.534 5.823.055.806 1.348.949.900
2l,2o,21,37,38
771.153.836
1.058.639.700
1.069.911.458
2l,2o,20,33,37,38
86.450.181.128
40.950.010.153
26.549.777.426
281.628.004.753
146.665.705.246
240.607.982.237
2l,19,38
13.000.000.000
-
-
2l,2o, 20,33,37,38
293.008.630.185
415.970.118.999
219.251.646.836
2l,2o,21,37,38 2p,22
794.436.338 7.874.984.210
703.915.514 6.237.348.403
1.039.569.988 2.988.574.021
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
314.678.050.733
422.911.382.916
223.279.790.845
JUMLAH LIABILITAS
596.306.055.486
569.577.088.162
463.887.773.082
2l,2h,15,37,38
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembiayaan konsumen setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan kerja karyawan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
2
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1 Januari 2012/ 31 Desember 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011
Catatan
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal per saham Rp100 Modal dasar -12.000.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan 4.700.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2011 Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.550.000.000 saham, 3.000.000.000 saham dan 1.260.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Defisit
23 24
355.000.000.000 27.787.243.380
2c,24,35a
Sub-jumlah
(6.662.542.819)
300.000.000.000 -
126.000.000.000 -
(12.521.821.068) (16.157.362.049 )
(12.521.821.068) (33.118.289.548)
376.124.700.561
271.320.816.883
80.359.889.384
2.901.140.326
2.719.039.561
1.475.864.019
JUMLAH EKUITAS
379.025.840.887
274.039.856.444
81.835.753.403
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
975.331.896.373
843.616.944.606
545.723.526.485
KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
2b,29
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
3
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2013
2012
PENDAPATAN
2t,25,34
149.192.492.189
126.596.502.987
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2u,26,42
72.791.778.922
57.412.130.053
76.400.713.267
69.184.372.934
580.159.342 46.539.464.528
1.622.683.353 35.997.437.054
Jumlah Beban Usaha
47.119.623.870
37.620.120.407
LABA USAHA
29.281.089.397
31.564.252.527
1.501.418.506 (17.518.608.121) (883.799.826) (99.208.128) 219.158.019
156.305.820 24.718.308 (8.089.385.377) (625.133.656) (37.531.450) 65.365.325
(16.781.039.550)
(8.505.661.030)
12.500.049.847
23.058.591.497
(5.769.390.380) (415.762.500) 3.362.023.028
(4.404.944.393) (647.856.917) (879.968.838)
(2.823.129.852 )
(5.932.770.148)
LABA BRUTO BEBAN USAHA Pemasaran Umum dan administrasi
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga Penyesuaian atas perubahan kepemilikan Beban bunga Rugi selisih kurs - neto Administrasi bank Lain-lain - neto
2u,34 27 28,42
2q
Jumlah Beban Lain-lain - Neto LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Final Kini Tangguhan
2r,18c
Beban Pajak Penghasilan - Neto
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
4
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2013
LABA NETO TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
2012
9.676.919.995
17.125.821.349
-
-
9.676.919.995
17.125.821.349
9.494.819.230 182.100.765
16.960.927.499 164.893.850
9.676.919.995
17.125.821.349
2,75
8,83
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
2b,29
JUMLAH
LABA NETO PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2s,30
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
5
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Saldo, 31 Desember 2011 Penambahan modal disetor
23
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Tambahan Modal Disetor
126.000.000.000
-
174.000.000.000
-
Kepentingan NonPengendali
Defisit
Sub-jumlah
(33.118.289.548)
80.359.889.384
1.475.864.019
81.835.753.403
-
-
174.000.000.000
1.103.000.000
175.103.000.000
-
-
-
(24.718.308)
(24.718.308)
-
16.960.927.499
16.960.927.499
164.893.850
17.125.821.349
(16.157.362.049)
271.320.816.883
2.719.039.561
274.039.856.444
(12.521.821.068)
Jumlah Ekuitas
Penyesuaian atas perubahan kepemilikan kepentingan non-pengendali Laba komprehensif tahun 2012 Saldo, 31 Desember 2012
-
-
-
300.000.000.000
-
(12.521.821.068)
Penambahan peningkatan modal saham melalui penawaran umum perdana saham
24
55.000.000.000
-
-
-
55.000.000.000
-
55.000.000.000
Agio saham atas peningkatan modal saham melalui penawaran umum perdana saham
24
-
46.750.000.000
-
-
46.750.000.000
-
46.750.000.000
Biaya emisi saham sehubungan dengan penawaran umum perdana saham
24
-
(6.440.935.552)
-
-
(6.440.935.552)
-
(6.440.935.552)
Perubahan akibat penerapan PSAK 38 sehubungan dengan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
2c,35a
-
(12.521.821.068)
12.521.821.068
-
-
-
-
-
-
-
9.494.819.230
9.494.819.230
182.100.765
9.676.919.995
355.000.000.000
27.787.243.380
-
(6.662.542.819)
376.124.700.561
2.901.140.326
379.025.840.887
Laba komprehensif tahun 2013
Saldo, 31 Desember 2013
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Desember 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kembali untuk: Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran beban bunga, neto Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
31 Desember 2012
152.087.280.493
76.182.638.593
(50.125.057.505 ) (16.017.189.615 )
(68.639.966.284) (7.908.361.249)
85.945.033.373
(365.688.940)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Penjualan aset tetap
(100.419.565.882 ) -
(311.796.293.911) 12.827.225
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(100.419.565.882 )
(311.783.466.686)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan utang non-usaha kepada pihak berelasi Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Penerimaan (pembayaran) utang bank Penerimaan hasil penerbitan surat utang Pemberian surat utang kepada pihak berelasi Pelunasan utang pembiayaan Konsumen Dana dalam pembatasan
95.309.064.448 (77.543.406.431) 34.074.450.000
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN NETO KAS DAN BANK
(63.497.908.035) 174.000.000.000 211.092.470.778 -
(34.074.450.000)
-
(196.965.040) (52.870.018)
(346.926.232) (630.880.164)
17.515.822.959
320.616.756.347
3.041.290.450
8.467.600.721
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
2d,4
11.615.974.521
3.148.373.800
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
2d,4
14.657.264.971
11.615.974.521
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
7
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a.
Pendirian Perusahaan PT Saraswati Griya Lestari Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris Rina Utami Djauhari, S.H., notaris di Jakarta, No. 5 tanggal 23 Maret 2006 dan diubah berdasarkan akta perubahan dari Akta Notaris yang sama No. 4 tanggal 10 Agustus 2006 mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan, modal dasar dan modal ditempatkan serta disetor penuh serta susunan anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. W7-02974 HT.01.01-TH 2007 tanggal 21 Maret 2007. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah kembali berdasarkan Akta Notaris Rina Utami Djauhari, S.H., No. 22 tanggal 29 Juli 2008 mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk memenuhi ketentuan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-56269.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 28 Agustus 2008 dan serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 21 Mei 2010, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 4548/2010. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi S.H., M.Kn., No. 6 tanggal 16 Oktober 2012, antara lain, mengenai: (i). Peningkatan modal dasar dari semula Rp470.000.000.000 menjadi Rp1.200.000.000.000; (ii). Peningkatan modal disetor dan modal ditempatkan dari semula berjumlah Rp216.000.000.000 menjadi Rp300.000.000.000; (iii). Perubahan maksud dan tujuan Perusahaan; (iv). Perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perusahaan; (v). Perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)) No. IX.J.1 sehubungan dengan prinsip-prinsip Anggaran Dasar bagi Perusahaan yang akan melakukan Penawaran Umum Terbatas atas instrumen surat berharga dan Perusahaan Publik, lampiran dari Keputusan Ketua OJK (dahulu Bapepam-LK) No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 dan perubahan status Perusahaan dari Perusahaan tertutup menjadi Perusahaan Terbuka, sehingga nama Perusahaan menjadi PT Saraswati Griya Lestari Tbk; (vi). Penjualan saham baru dalam simpanan Perusahaan sebanyak 1.000.000.000 saham baru yang dikeluarkan dari portopel, masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp100; (vii). Memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO (Initial Public Offering atau Penawaran Umum Perdana Saham); (viii).Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menentukan kepastian jumlah saham yang dikeluarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat dan menyatakan akta notaris mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum setelah Penawaran Umum selesai. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-55211.AH.01.02 tanggal 25 Oktober 2012.
8
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) a.
Pendirian Perusahaan (lanjutan) Perubahan Anggaran dasar Perusahaan yang terakhir, berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi S.H., M.Kn., No. 5 tanggal 18 Maret 2013, antara lain, mengenai menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan yaitu semula sebesar Rp300.000.000.000 masing-masing saham bernilai nominal Rp100 atau sejumlah 3.000.000.000 lembar saham menjadi Rp355.000.000.000 dengan nilai nominal yang sama atau sejumlah 3.550.000.000 lembar saham. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.AHU-AH.01.10-18639 tanggal 15 Mei 2013. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah usaha penyediaan akomodasi dengan segala fasilitas dan sarana penunjang lainnya, antara lain perhotelan, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan karavan dan jasa pengelolaan properti seperti apartemen dan kondominium. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan kantornya berlokasi di The Belezza Shopping Arcade Lt. 1 No. 130-131. Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12210. Perusahaan mengoperasikan Hotel dengan nama “Hotel & Restoran Saraswati Borobudur” yang berlokasi di Jl. Balaputradewa No. 10 Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Perusahaan mulai melakukan kegiatan usaha secara komersial pada tahun 2006. Entitas induk Perusahaan dalam kelompok usaha adalah PT Tiara Realty (TR) yang merupakan pemegang saham, yang mempunyai kepemilikan saham sebesar 81,97% dan 97,00% pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. TR berkedudukan di Jakarta.
b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 28 Desember 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-14829/BL/2012 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas 550.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp185 dan menerbitkan sejumlah 275.000.000 Waran Seri I yang diberikan kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat di Daftar Pemegang Saham Penjatahan secara cuma-cuma dengan ketentuan bahwa setiap 2 lembar saham biasa berhak mendapatkan 1 Waran Seri I, yang ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp220. Pada tanggal 10 Januari 2013, seluruh saham ini telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Sehubungan dengan Penawaran Umum Efek Perusahaan tersebut diatas masa perdagangan saham perdana Perusahaan adalah dimulai sejak tanggal 10 Januari 2013 sedangkan masa perdagangan Waran Seri I berlaku sejak tanggal 10 Januari 2013 sampai dengan 4 Januari 2018. Pada tanggal 31 Desember 2013 belum terdapat penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh atas penjualan dari Waran Seri I.
c.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., notaris di Tangerang No. 6 tanggal 16 Oktober 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 9
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) c.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan) Komisaris Utama Komisaris Independen
: Ny. Elly Salim : Ny. Elizabeth Linandi
Direktur Utama Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: Tn. Frans Faizal Hasjim : Tn. Bhakti Salim : Tn. Ferry Setiawan
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki masing-masing 108 dan 259 orang karyawan tetap (tidak diaudit). d.
Kepemilikan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak, (selanjutnya disebut “Grup”), yang terdiri dari: Persentase Pemilikan Langsung Nama Perusahaan
Kegiatan usaha
Domisili
Tahun Beroperasi
31 Desember 2013
31 Desember 2012
Jumlah Aset (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2013
31 Desember 2012
1) PT Tiara Inti Mulia
Properti
Jakarta
September 2012
99,00%
99,00%
372.631
352.378
2) PT Bina Buana Sarana
Properti
Jakarta
Belum beroperasi
99,00%
99,00%
288.355
239.779
3) PT Cakrawala Usaha Nusantara
Properti
Jakarta
99,00%
99,00%
103.622
100.264
Properti
Jakarta
Belum beroperasi
99,00%
99,00%
155.641
130.712
Perhotelan
Jakarta
Agustus 2011 dan September 2012
99,00%
99,00%
62.186
15.791
4) PT Pratika Nugraha 5) PT Cakrawala Mitra Usaha Hotel Best Western Kuta Beach dan Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa
Agustus 2011
1)
PT Tiara Inti Mulia telah melakukan pembangunan kondominium di Uluwatu, Bali.
2)
PT Bina Buana Sarana sedang melakukan pembangunan hotel di Ubud, Bali.
3)
PT Cakrawala Usaha Nusantara telah melakukan pembangunan kondominium di Kuta, Bali.
4)
PT Pratika Nugraha sedang melakukan pembangunan gedung hotel di Seminyak, Bali.
5)
PT Cakrawala Mitra Usaha - Hotel Best Western Kuta Beach dan Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa yang menyediakan akomodasi perhotelan.
1)
PT Tiara Inti Mulia (TIM) TIM didirikan berdasarkan Akta Notaris Sugito Tedjakusuma S.H., No. 18 tanggal 11 Oktober 2004. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-01092.AH.01.01 tanggal 8 Januari 2008. Anggaran dasar terakhir diubah berdasarkan dengan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., No. 08 tanggal 16 Oktober 2012 sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor TIM dari semula Rp102.500.000.000 menjadi Rp158.500.000.000. Sebesar Rp56.000.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham TIM. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No.AHU-AH.01.10-38230 tanggal 24 Oktober 2012. Ruang lingkup kegiatan usaha TIM adalah dalam bidang pembangunan, antara lain meliputi pengembangan, pemborong dan pembangunan kondominium dan beserta seluruh prasarana penunjang lainnya yang berkaitan dengan usaha ini.
10
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) d.
Kepemilikan Entitas Anak (lanjutan) 1)
PT Tiara Inti Mulia (TIM) (lanjutan) TIM beralamat di The Belezza Shopping Arcade Lt. 1 No. 130-131. Jl. Letjend Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
2)
PT Bina Buana Sarana (BBS) BBS didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 6 April 2009 berdasarkan Akta Notaris Musa Muamarta, S.H., No. 4. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-21690.AH.01.01 tanggal 19 Mei 2009. Anggaran dasar terakhir diubah dengan Akta Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn., No. 9 tanggal 26 Juli 2012 yang menyatakan penegasan kembali atas perubahan anggaran dasar BBS yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 9 tanggal 26 Juni 2012 dari Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn., sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor BBS dari semula Rp20.000.000.000 menjadi Rp48.000.000.000. Sebesar Rp28.000.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham BBS. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-31172 tanggal 27 Agustus 2012. Ruang lingkup kegiatan usaha BBS adalah dalam bidang pembangunan, antara lain meliputi pengembangan, pemborong dan pembangunan kondominium berserta seluruh prasarana penunjang lainnya yang berkaitan dengan usaha ini. BBS beralamat di The Belezza Shopping Arcade Lt. GF No. 30-31. Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta 12210.
3)
PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) CUN didirikan berdasarkan Akta Notaris Musa Muamarta, S.H., No. 23 tanggal 26 Mei 2008 dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-40045.AH.01.01, tanggal 10 Juli 2008. Anggaran dasar terakhir diubah berdasarkan dengan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., No. 07 tanggal 16 Oktober 2012 sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor CUN dari semula Rp38.100.000.000 menjadi Rp42.500.000.000. Sebesar Rp4.400.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham CUN. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-39478 tanggal 5 Nopember 2012. Ruang lingkup kegiatan usaha CUN adalah dalam bidang pembangunan, antara lain meliputi pengembangan, pemborong dan pembangunan kondominium dan berserta seluruh prasarana penunjang lainnya yang berkaitan dengan usaha ini. CUN beralamat di The Belezza Shopping Arcade Lt. GF No. 30-31. Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta 12210.
11
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) d.
Kepemilikan Entitas Anak (lanjutan) 4)
PT Pratika Nugraha (PN) PN didirikan berdasarkan Akta Notaris Jansehat Aritonang, S.H., No. 50 tanggal 26 Nopember 2009 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU-07342.AH.01.01, tanggal 11 Februari 2010. Anggaran dasar diubah terakhir dengan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn. No. 09 tanggal 16 Oktober 2012 sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor PN dari semula Rp48.000.000.000 menjadi Rp49.000.000.000. Sebesar Rp1.000.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham PN. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-39479 tanggal 5 Nopember 2012. Ruang lingkup kegiatan usaha PN, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan, antara lain meliputi pengembangan, pemborong dan pembangunan kondominium dan beserta seluruh prasarana penunjang lainnya yang berkaitan dengan usaha ini. Kantor pusat PN beralamat di The Bellezza Shopping Arcade suite 130-131. Jl. Letjen. Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta.
5)
PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) CMU didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 6 Juli 2010 berdasarkan Akta Notaris Musa Muamarta, S.H., No. 06. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-37850.AH.01.01 tanggal 30 Juli 2010. Anggaran dasar CMU telah mengalami perubahan, terakhir berdasarkan akta Notaris Jansehat Aritonang, S.H. M.Kn., No. 20 pada tanggal 30 Mei 2011, Notaris di Jakarta sehubungan dengan : 1. Perubahan nilai nominal saham dari semula Rp1.000.000 menjadi Rp100.000; 2. Menyetujui peningkatan modal dasar CMU dari semula sebesar Rp1.000.000.000 menjadi sebesar Rp2.000.000.000; 3. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor CMU dari semula Rp600.000.000 menjadi Rp2.000.000.000. Sebesar Rp1.400.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh oleh PT Intiputra Fikasa dan PT Kace Mas masing-masing sebesar Rp896.000.000 dan Rp504.000.000; 4. Pengalihan seluruh saham milik PT Kace Mas sebesar Rp720.000.000 kepada Perusahaan; 5. Pengalihan seluruh saham milik PT Intiputra Fikasa sebesar Rp1.280.000.000 kepada Perusahaan, Tn. Frans Faizal Hasjim dan Tn. Bhakti Salim masing-masing sebesar Rp1.260.000.000, Rp6.000.000 dan Rp14.000.000. 6. Menyetujui perubahan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.
12
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) d.
Kepemilikan Entitas Anak (lanjutan) 5)
PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) (lanjutan) Perubahan anggaran dasar CMU di atas telah ditegaskan kembali dengan Akta Notaris Jansehat Aritonang, S.H., M.Kn., No. 7 tanggal 11 Juni 2012. Akta penegasan ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-48948.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 17 September 2012. Ruang lingkup kegiatan usaha CMU adalah dalam bidang penyediaan akomodasi berupa hotel, vila, bumi perkemahan, persinggahan karavan dan akomodasi lainnya yang dapat digunakan untuk tujuan pariwisata. Saat ini, CMU menjalankan penyediaan akomodasi berupa hotel yaitu Hotel Best Western Kuta Beach, terletak di Kuta, Bali dan Hotel Anantara Bali Uluwatu Resort and Spa, terletak di Uluwatu, Bali. Hotel Best Western Kuta Beach dan Hotel Anantara Bali Uluwatu Resort and Spa sudah beroperasi secara komersial masing-masing sejak tanggal 15 Agustus 2011 dan 1 September 2012. CMU beralamat di The Belezza Shopping Arcade Lt. GF No. 30-31. Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta 12210.
e.
Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. 00836/SGL/FH/IPO/X/2012 tanggal 15 Oktober 2012, Ketua Sekretaris Perusahaan adalah Tn. Darmawan Kusnadi sebagai Sekretaris Perusahaan.
f.
Komite Audit Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut : Ketua Anggota
g.
: Ny. Elizabeth Linandi (Komisaris Independen) : Tn. Tubagus Yudi Yuniardi
Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 10 Juni 2014.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator pasar modal.
13
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Laporan keuangan konsolidasian juga disusun sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)) No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terlampir dalam Lampiran Keputusan Ketua OJK (dahulu Bapepam dan LK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi di setiap akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia memerlukan penggunaan estimasi akuntansi penting tertentu. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangannya dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area-area yang memerlukan tingkat pertimbangan yang kompleksitas yang tinggi, atau area dimana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian, diungkapkan dalam Catatan 3. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (IDR), yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a) b) c)
d)
Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
Biaya terkait akuisisi dibebankan pada saat terjadinya. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian telah beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal hilangnya pengendalian. Laporan keuangan Entitas Anak telah disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan untuk transaksi yang serupa dan kejadian lain dalam keadaan yang serupa. 14
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan) Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak dimiliki Perusahaan dan disajikan secara tepisah dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas induk perusahaan. Laba atau rugi dari setiap komponen pendapatan komprehensif lain dialokasikan kepada induk perusahaan dan kepentingan non-pengendali. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak, seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. c. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Sejak tanggal 1 Januari 2013, selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas pengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2012) sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian. Sebelum tanggal 1 Januari 2013, selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian. Transaksi antara entitas sepengendali adalah pengalihan entitas dalam satu grup yang sama dan secara substansi tidak merubah kepemilikan, sehingga tidak ada pengakuan laba atau rugi pada Grup maupun entitas individu pada grup yang sama. Transaksi yang mendasari restrukturisasi harus dibukukan pada nilai bukunya dan transaksi tersebut diperlakukan sebagai penggabungan usaha menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of interests method). Dalam metode penyatuan kepemilikan, laporan keuangan perusahaan yang direstrukturisasi disajikan seolah-olah entitas pengakuisisi atau yang di lepas telah disatukan atau dilepaskan pada saat awal tahun laporan keuangan terakhir disajikan atau ketika transaksi yang mendasari restrukturisasi tersebut menjadi bagian dari Grup. Selisih antara harga pengalihan yang dibayar atau diterima oleh Perusahaan dari mengakuisisi atau melepaskan Entitas Anak dengan kepemilikan Perusahaan pada aset neto Entitas Anak diakui sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali. Saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dapat berubah pada saat: (i) Adanya transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama; (ii) Adanya peristiwa kuasi reorganisasi; (iii) Hilangnya status sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi; atau (iv) Pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. 15
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (lanjutan) Jika terjadi perubahan atas saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang disebabkan oleh (i), saldo yang ada akan disalinghapuskan dengan transaksi baru, sehingga menimbulkan saldo baru. Jika terjadi perubahan atas saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang disebabkan oleh (ii), saldo yang ada akan digunakan untuk menghilangkan atau menambah saldo negatif akun saldo laba. Jika terjadi perubahan atas saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang disebabkan oleh (iii), atau (iv), saldo yang ada diakui sebagai laba atau rugi yang terealisasi. d. Kas dan Bank Kas dan bank terdiri dari kas dan bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak dijaminkan. e. Piutang Usaha Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. f.
Persediaan Harga perolehan persediaan real estat dialokasikan ke masing-masing proyek real estat ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus untuk beban langsung dan berdasarkan meter persegi untuk beban fasilitas umum dan sosial. Harga perolehan persediaan real estat meliputi biaya perizinan, pembebasan lahan, pengurusan surat-surat tanah, pematangan tanah, prasarana, pengembangan dan pembangunan proyek, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman serta selisih kurs atas pokok pinjaman dalam valuta asing selama masa pembangunan dan pengembangan. Persediaan real estat yang berupa bangunan kondominium dan hotel dicatat berdasarkan biaya perolehan yang ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan estimasi nilai realisasi neto. Nilai realisasi neto merupakan estimasi nilai jual dikurangi biaya pengembangan untuk menghasilkan produk yang siap dijual dan biaya untuk merealisasi penjualan. Selisih antara harga perolehan dengan estimasi nilai realisasi neto dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam akun “Beban Pokok Pendapatan”. Bangunan yang siap untuk dijual dikelompokkan sebagai “Persediaan Real Estat” di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Persediaan makanan, minuman, perlengkapan dan barang dagangan hotel dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Nilai realisasi neto ditentukan berdasarkan taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi taksiran biaya yang diperlukan untuk menjual persediaan tersebut. Penyisihan persediaan usang atau persediaan yang perputarannya lambat, ditentukan, jika ada, berdasarkan penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun.
16
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. h. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, sebagaimana didefinisikan oleh PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal maupun tidak, sebagaimana dilakukan dengan pihak diluar hubungan pihak yang berelasi, diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika: a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut; (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) Personil manajemen kunci Perusahaan; b. Suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; c. Suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venture; d. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan atau kelompok Perusahaan; e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. i.
Aset Tetap Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut: Tahun 20 8 4 4
Bangunan dan prasarana Mesin (genset) Perabotan dan peralatan Kendaraan
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun berjalan dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap atau persediaan yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
17
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. Aset Tetap (lanjutan) Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”. Semua biaya pinjaman, termasuk bunga dan beban keuangan yang dapat diatribusikan ke aset tertentu, dikapitalisasi ke harga perolehan aset dalam pembangunan dan pemasangan. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan atau pemasangan selesai dan aset yang dibangun atau dipasang tersebut siap untuk digunakan. j. Dana dalam Pembatasan Deposito yang dibatasi penggunaannya diklasifikasikan bukan sebagai kas dan setara kas akan tetapi dicatat dalam akun “Dana dalam pembatasan”. k. Sewa Hak atas Tanah Sewa hak atas tanah dibayar di muka terdiri dari biaya sewa, pengurusan legal hak atas tanah awal dan perpanjangan atau pembaharuannya dan diamortisasi sesuai dengan umur hak sewa atas tanah. l. Aset dan Liabilitas Keuangan i. Aset Keuangan Berdasarkan PSAK No. 55, aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal. Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, piutang non-usaha dan dana dalam pembatasan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. ii. Liabilitas Keuangan Berdasarkan PSAK No. 55, liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori nilai wajar melalui laba rugi dan biaya perolehan diamortisasi. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat liabilitas keuangan tersebut diperoleh. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
18
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan Grup meliputi utang jangka pendek, utang kontraktor dan usaha, utang non-usaha, utang pembiayaan konsumen, utang jangka panjang, utang bank dan biaya masih harus dibayar (utang bunga) yang diklasifikasikan sebagai kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. iii. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. iv. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Grup mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Grup menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). v. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
19
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa pihak pelanggan mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakkan pembayaran piutang, terdapat kemungkinan bahwa pihak pelanggan akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
20
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) vii. Penghentian Pengakuan Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. Dalam transaksi dimana Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan dan Entitas Anak tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Perusahaan dan Entitas Anak dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Nilai tercatat dari aset yang bukan aset keuangan milik Perusahaan dan Entitas Anak, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika indikasi tersebut ada, maka nilai yang dapat dipulihkan dari aset tersebut akan diestimasi. Penyisihan penurunan nilai diakui jika nilai tercatat dari suatu aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Penyisihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Penyisihan penurunan nilai yang diakui pada tahun sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan. Penyisihan kerugian penurunan nilai dijurnal balik hanya hingga nilai tercatat aset tidak melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, dikurangi dengan depresiasi atau amortisasi, jika penyisihan penurunan nilai tidak pernah diakui. Sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen tidak ada penurunan nilai aset non-keuangan. n. Utang Kontraktor dan Usaha Utang kontraktor dan usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang telah diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha biasa. Utang kontraktor dan usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur sebesar harga perolehan diamortisasi.
21
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o. Pinjaman yang Diterima Pinjaman yang diterima pada awalnya diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh liabilitas keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. p. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan menerapkan PSAK No. 24, “Imbalan Kerja” untuk menentukan liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang”) tanggal 25 Maret 2003. Sesuai PSAK No. 24, beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak. q. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal akhir tahun pelaporan, aset dan liabilitas dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs terakhir atas mata uang asing yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tahun tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs yang digunakan untuk penjabaran pospos moneter dalam mata uang asing didasarkan pada rata-rata kurs jual beli uang kertas asing yang diterbitkan oleh Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 2013 1 1
Dolar Amerika Serikat/ Rupiah EUR/ Rupiah
12.189 16.821
2012 9.670 12.810
r. Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Final Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan.
22
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak Penghasilan Final (lanjutan) Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban pajak kini atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau pajak yang masih harus dibayar. Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan (jika ada) juga diakui sebagai aset pajak tangguhan sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan atas pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan, ketika hasil banding diterima. s. Laba Per Saham Laba neto per saham dihitung dengan membagi laba neto tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun berjalan. t. Pengakuan Pendapatan Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium yang telah selesai proses pembangunannya diakui dengan metode akrual penuh (Full Accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: 1. 2. 3.
Proses penjualan telah selesai dimana pengikatan jual beli atau perjanjian jual beli telah berlaku; Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; Harga jual akan tertagih; dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati; 23
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t. Pengakuan Pendapatan (lanjutan) 4.
5.
Penjual telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut; Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan secara keseluruhan dapat diperkirakan secara wajar.
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi. Pendapatan kamar hotel diakui berdasarkan tingkat hunian sementara pendapatan hotel lainnya diakui pada saat barang atau jasa telah diberikan kepada pelanggan. u. Pengakuan Beban Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual). v. Informasi Segmen Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan berbeda dari segmen lainnya. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis. w. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan Peristiwa setelah akhir tahun yang memerlukan penyesuaian dan menyediakan informasi tambahan tentang posisi Grup pada tanggal pelaporan (adjusting event) tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian apabila material. x. Biaya Emisi Saham Beban yang terjadi sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering), dicatat sebagai pengurang tambahan modal disetor, yang merupakan selisih antara nilai yang diterima dari pemegang saham dengan nilai nominal saham. y. Provisi dan Kontinjensi Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Provisi direviu pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. 24
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) y. Provisi dan Kontinjensi (lanjutan) Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan, kecuali arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil. Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh. z. Saldo Laba Dicadangkan Undang-undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 1/1995 yang diterbitkan di bulan Maret 1995 dan telah diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba neto sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk cadangan tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan oleh manajemen, Perusahaan belum membentukan cadangan umum, karena Perusahaan masih mengalami defisit.
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN a. Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Grup mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang untuk mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Akun tertentu berupa provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan oleh Grup jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai. 25
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan dibawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Penentuan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan manajemen Grup dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat mortalitas dan usia pensiun. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 22. Penyusutan Aset Tetap Beban perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset tetap dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10. Instrumen Keuangan Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Grup. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 38. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Cadangan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan Cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. 26
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Cadangan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan (lanjutan) Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan.
27
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
KAS DAN BANK Kas dan bank terdiri dari: 2013
2012
Kas Kas kecil Kas resto
568.685.612 84.870.507
229.602.940 110.666.730
Sub-jumlah
653.556.119
340.269.670
6.802.585.738 3.836.959.887 457.763.122 120.777.865 98.561.137
7.116.056.350 2.126.799.088 155.820.014 111.804.464 2.300.000
2.180.549.891
588.862.579
492.276.776
1.173.146.704
14.234.436
-
-
915.652
Sub-jumlah
14.003.708.852
11.275.704.851
Jumlah
14.657.264.971
11.615.974.521
Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mayapada Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk (USD178.895 pada tanggal 31 Desember 2013, dan USD60.896 pada tanggal 31 Desember 2012) PT Bank CIMB Niaga Tbk (USD40.387 pada tanggal 31 Desember 2013, dan USD121.318 pada tanggal 31 Desember 2012) PT Bank Mega Tbk (USD1.168 pada tanggal 31 Desember 2013) Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (USD95 pada tanggal 31 Desember 2012)
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 seluruh kas dan bank tidak dibatasi penggunaannya dan tidak ada yang dijaminkan. 5.
PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha berdasarkan jenis piutang adalah sebagai berikut: 2013
2012
Rupiah Piutang Agen Piutang Visa/ Master Card Lain-lain
2.149.721.685 541.801.215 25.904.211
1.262.262.581 709.255.155 90.808.002
Sub-jumlah
2.717.427.111
2.062.325.738
28
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PIUTANG USAHA (lanjutan) 2013 Dolar Kondominium (USD24.673 pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD321.412 pada tanggal 31 Desember 2012) Jumlah
2012
300.735.873
3.108.052.282
3.018.162.984
5.170.378.020
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, semua piutang usaha berasal dari pihak ketiga dan memiliki umur piutang selama 1 bulan - 3 bulan. Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan yang dibentuk untuk piutang usaha - pihak ketiga karena semua piutang dapat tertagih dan tidak turun nilainya pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
6.
PIUTANG NON-USAHA Akun ini terdiri dari : 2013
2012
Pihak berelasi PT Tiara Global Propertindo (Catatan 31) Piutang bunga-TGP
21.074.450.000 1.011.284.416
-
Sub-jumlah
22.085.734.416
-
Piutang pihak ketiga Piutang pajak Piutang supplier Lain-lain
178.461.956 122.940.648 77.056.404
96.520.164 7.529.289
Sub-Jumlah
378.459.008
104.049.453
Pihak berelasi PT Tiara Global Propertindo (Catatan 31)
13.000.000.000
-
Jumlah
35.464.193.424
104.049.453
Piutang non-usaha lebih dari satu tahun
Semua piutang non-usaha tidak memiliki syarat dan kondisi. Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan yang dibentuk untuk piutang non-usaha karena semua piutang non-usaha dapat tertagih dan tidak turun nilainya pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
29
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari : 2013 Real estat Bangunan siap dijual : Kondominium Hotel Makanan Minuman Lain-lain Jumlah
2012
2011
9.941.275.400
10.772.365.687
25.999.317.032
321.860.289 243.926.267 704.597.723
205.138.711 247.933.323 555.959.393
63.910.842 115.750.576 542.655.621
11.211.659.679
11.781.397.114
26.721.634.071
Rincian persediaan bangunan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Pemilik
2013 Nama Hotel
PT Tiara Inti Mulia
Anantara Bali Uluwatu
PT Cakrawala Usaha Nusantara
Best Western Kuta Beach
Jumlah Kondotel
Jumlah
Pemilik
2012 Nama Hotel
PT Tiara Inti Mulia
Anantara Bali Uluwatu
PT Cakrawala Usaha Nusantara
Best Western Kuta Beach
Nilai 3
4.867.814.548
17
5.073.460.852
20
9.941.275.400
Jumlah Kondotel
Jumlah
Nilai 4
5.698.904.835
17
5.073.460.852
21
10.772.365.687
Mutasi persediaan kondominium adalah sebagai berikut: 2013 Saldo awal tahun Reklasifikasi dari aset tetap Reklasifikasi bangunan dalam penyelesaian (Catatan 10) Pembebanan beban pokok pendapatan (Catatan 26) Saldo akhir tahun
2012
10.772.365.687 5.926.465.271 (6.757.555.558)
25.999.317.032 11.428.920.512 (26.655.871.857 )
9.941.275.400
10.772.365.687
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan dan barang usang, sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan berkaitan dengan hal tersebut. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan bangunan hotel milik TIM dan CUN dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima oleh TIM dan CUN dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 20). Estimasi nilai wajar persediaan bangunan CUN pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp8.996.352.968. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. 30
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PERSEDIAAN (lanjutan) Estimasi nilai wajar persediaan bangunan TIM pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp27.395.414.087. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. Persediaan bangunan dan aset tetap berupa bangunan dan prasarana atas Villa dan Kondotel Anantara, Bali Uluwatu, milik TIM diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Zurich Insurance Indonesia terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp272.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap risiko konstruksi (construction risk) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD13.500.000 pada tanggal 31 Desember 2012. Persediaan bangunan dan aset tetap berupa bangunan dan prasarana atas Kondotel Best Western Kuta Beach, Kuta - Bali, milik CUN diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Asuransi Indrapura terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp82.500.000.000 dan Rp72.500.000.000 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas bangunan yang dipertanggungkan.
8.
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari : 2013 Uang muka Uang muka pembelian tanah 2 Sebidang tanah dengan luas 584 m terletak di Jalan Gajah Mada No. 30 Jakarta 2 Sebidang tanah dengan luas 6.687 m terletak di Jalan Hanoman Banjar Padang Tegal Kelod Ubud Gianjar - Bali 2 Sebidang tanah dengan luas 1.575 m terletak di Jalan Pantai Karang No. 23 Denpasar Selatan - Sanur 2 Sebidang tanah dengan luas 1.581 m terletak di jalan raya cibarusah cikarang kav No.16 Cikarang - Jawa Barat Lain-lain Sub-jumlah Biaya dibayar di muka Asuransi Lisensi Sewa Jamsostek Lain-lain Sub-jumlah Jumlah 31
2012
14.000.000.000
-
12.500.000.000
-
9.000.000.000
-
3.000.000.000 628.694.455
626.525.126
39.128.694.455
626.525.126
550.859.781 36.612.118 6.875.000 460.365.782
424.140.244 22.495.001 3.000.000 1.394.500 190.211.833
1.054.712.681
641.241.578
40.183.407.136
1.267.766.704
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA (lanjutan) Uang muka lain-lain merupakan uang muka atas pembayaran pemasok dan beban operasional Perusahaan. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset dapat terealisasi seluruhnya. Oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aset.
9.
DANA DALAM PEMBATASAN Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, akun ini merupakan deposito berjangka milik PT Pratika Nugraha, Entitas Anak pada PT Bank CIMB Niaga Tbk masing-masing sebesar Rp683.750.182 dan Rp630.880.164 yang dijaminkan sehubungan dengan fasilitas pinjaman bank pada PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 20). Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tingkat suku bunga atas deposito berjangka dalam mata uang rupiah masing-masing berkisar antara 4,00%-5,50% dan 4,25%-6,00%.
10. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin (genset) Peralatan dan perabotan Kendaraan
4.819.250.000 368.062.292.949 150.000.000 3.777.647.162 5.025.608.628
41.668.851.954 37.959.906 1.500.000.000
2.025.000 4.384.440 -
Bangunan dalam penyelesaian
340.176.053.197
57.212.754.022
-
Jumlah biaya perolehan
722.010.851.936
100.419.565.882
6.409.440
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin (genset) Peralatan dan perabotan Kendaraan
10.932.700.889 150.000.000 3.201.012.055 2.051.642.008
28.606.736.267 455.721.466 1.399.896.003
125.000 3.226.633 -
-
39.539.312.156 150.000.000 3.653.506.888 3.451.538.011
Jumlah akumulasi penyusutan
16.335.354.952
30.462.353.736
3.351.633
-
46.794.357.055
Nilai Buku
31 Desember 2012 Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin (genset) Peralatan dan perabotan Kendaraan
(5.926.465.271 ) (5.926.465.271 )
705.675.496.984
Saldo Awal
4.819.250.000 403.802.654.632 150.000.000 3.811.222.628 6.525.608.628 397.388.807.219 816.497.543.107
769.703.186.052
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
4.102.250.000 86.674.298.748 150.000.000 3.581.677.614 3.853.708.628
717.000.000 773.673.999 219.340.876 1.171.900.000
23.371.328 -
Bangunan dalam penyelesaian
323.304.914.875
308.914.379.036
Jumlah biaya perolehan
421.666.849.865
311.796.293.911
32
Saldo Akhir
280.614.320.202 -
4.819.250.000 368.062.292.949 150.000.000 3.777.647.162 5.025.608.628
-
(292.043.240.714 )
340.176.053.197
23.371.328
(11.428.920.512 )
722.010.851.936
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) 31 Desember 2012 (lanjutan)
Saldo Awal
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin (genset) Peralatan dan perabotan Kendaraan
3.440.312.379 150.000.000 2.955.346.048 992.410.968
7.492.388.510 256.210.110 1.059.231.040
10.544.103 -
-
10.932.700.889 150.000.000 3.201.012.055 2.051.642.008
Jumlah akumulasi penyusutan
7.538.069.395
8.807.829.660
10.544.103
-
16.335.354.952
Nilai Buku
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
414.128.780.470
Saldo Akhir
705.675.496.984
Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dibebankan pada akun-akun sebagai berikut: 2013
2012
Beban pokok pendapatan (Catatan 26) Beban umum dan administrasi (Catatan 28)
28.323.704.318 2.138.649.418
7.209.985.621 1.597.844.039
Jumlah penyusutan
30.462.353.736
8.807.829.660
Penurunan aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 terutama disebabkan oleh penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: 2013 Harga jual Jumlah tercatat Keuntungan penjualan aset tetap
2012
3.057.807 3.057.807
12.827.225 12.827.225
-
-
Pada tanggal 31 Desember 2011, berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 1437 dan No. 2137 serta 2 Buku Tanah Hak Milik No. 1904, tanah dengan total luas 3.830 m , milik Perusahaan masih atas nama Agung Salim, S.H., pemegang saham. Tanah tersebut terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. Pada tanggal 6 Nopember 2012, tanah tersebut telah dibalik nama atas nama Perusahaan di Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Magelang, dimana biaya terkait untuk proses balik nama sebesar Rp717.000.000 dicatat sebagai bagian dari “Aset tetap-Tanah”. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap bangunan dan prasarana merupakan investasi pada bangunan berikut sarana penunjangnya pada Hotel Best Western Kuta Beach, Kuta - Bali, milik CUN dan Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa, milik TIM. Bangunan dan prasarana ini disewakan kepada PT Cakrawala Mitra Usaha, pihak berelasi, dimana pada tanggal 15 Agustus 2011 dan 1 September 2012, Hotel Best Western Kuta Beach dan Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa telah beroperasi secara komersial. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, bangunan dalam penyelesaian merupakan proyek pembangunan kondotel milik PN dan BBS.
33
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) Aset tetap bangunan dan prasarana dan persediaan bangunan hotel milik CUN diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Asuransi Indrapura terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp82.500.000.000 dan Rp72.500.000.000 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas bangunan dan prasarana yang dipertanggungkan. Aset tetap berupa kendaraan milik CMU, CUN, BBS dan TIM telah diasuransikan terhadap segala bentuk risiko kepada PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Jaya Proteksi, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp5.252.400.000 dan Rp2.880.105.000 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap milik Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Wahana Tata, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp13.500.000.000. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Aset tetap berupa bangunan dan prasarana dan persediaan bangunan atas Villa dan Kondotel Anantara Resort & Spa, Uluwatu-Bali, milik TIM diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Zurich Insurance Indonesia terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp272.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap risiko konstruksi (contractual risk) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD13.500.000 pada tanggal 31 Desember 2012. Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Aset tetap berupa, bangunan dalam penyelesaian atas Hotel Residences at The Westin Resort and Spa-Bali, milik BBS diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT MAA General Assurance, PT Asuransi Rama Satria Wibawa dan PT Asuransi Indrapura terhadap risiko konstruksi (contractual risk) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp185.633.562.000 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap berupa bangunan dalam penyelesaian milik PN telah diasuransikan terhadap risiko konstruksi kepada PT Asuransi Indrapura dan PT Asuransi Adira Dinamika, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp115.000.000.000 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal 1 Januari 2012. Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Pada tahun 2010, BBS mengadakan Pengikatan Jual Beli tanah dengan rincian sebagai berikut: a. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 5 tanggal 06 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., PN membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Tanek, seluas 1.100 m 2, terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp450.000.000.
34
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) Pada tahun 2010, BBS mengadakan Pengikatan Jual Beli tanah dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan) b. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 7 tanggal 6 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., PN membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Jiwa, seluas 1.500 m 2, terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp553.500.000. c. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 9 tanggal 6 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., PN membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Peresta, seluas 900 m 2, terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp424.000.000. d. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 11 tanggal 6 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., PN membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Kenak, seluas 1.000 m 2, terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp328.500.000. e. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 13 tanggal 06 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., PN membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama Gst Ketut Enjar, seluas 900 m2, terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp382.000.000. f. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 15 tanggal 6 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., PN membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Rekeg, seluas 1.400 m 2, terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp682.500.000. g. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 17 tanggal 06 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., PN membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Degdeg, seluas 1.000 m 2, terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp420.000.000 Tanah dan bangunan milik Perusahaan, dijadikan jaminan atas pinjaman kredit kepada PT Bank Victoria International Tbk (Catatan 13 dan 20). Aset tetap bangunan dan prasarana milik TIM dan CUN pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dijaminkan sehubungan dengan pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 20). Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap berupa bangunan dalam penyelesaian dan tanah milik BBS dan bangunan dalam penyelesaian milik PN dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima oleh Entitas Anak masing-masing dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 20). Estimasi nilai wajar aset tetap Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp20.997.000.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. Estimasi nilai wajar aset tetap CUN pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp91.350.647.032. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012.
35
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) Estimasi nilai wajar aset tetap TIM pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp249.622.585.913. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. Estimasi nilai wajar aset tetap BBS pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp178.820.200.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. Estimasi nilai wajar aset tetap PN pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp83.842.500.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. Estimasi nilai wajar aset tetap CMU pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp1.951.500.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. Rincian dan progress bangunan dalam penyelesaian: 31 Desember 2013 Nilai Bangunan dalam Penyelesaian PT Bina Buana Sarana
271.161.270.565
PT Pratika Nugraha
139.227.536.654
Persentase Penyelesaian
Hotel The Residences At The Westin Resort & Spa, Ubud The Sarasvati A Luxury Collection Resort
Tanggal Penyelesaian
94%
Oktober 2014
62%
Oktober 2015
31 Desember 2012 Nilai Bangunan dalam Penyelesaian PT Bina Buana Sarana
224.322.794.136
PT Pratika Nugraha
115.853.259.061
Persentase Penyelesaian
Hotel The Residences At The Westin Resort & Spa, Ubud The Sarasvati A Luxury Collection Resort
Tanggal Penyelesaian
93%
Februari 2013
58%
Juni 2013
Rincian akumulasi biaya provisi dan bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke bangunan dalam penyelesaian: 2013 2012 PT Bina Buana Sarana PT Pratika Nugraha
13.954.751.288 11.307.557.514
13.589.391.333 4.352.354.402
Jumlah
25.262.308.802
17.941.745.735
Berdasarkan penilaian manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
36
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. SEWA HAK ATAS TANAH 2013
2012
Harga sewa Akumulasi amortisasi
80.484.045.000 (2.221.441.982 )
80.484.045.000 (782.408.522 )
Nilai buku neto
78.262.603.018
79.701.636.478
2013
2012
Mutasi Amortisasi:
Saldo awal Penambahan Pengurangan (Catatan 26)
782.408.522 1.439.033.460 -
150.946.484 631.462.038 -
Saldo akhir
2.221.441.982
782.408.522
PT Tiara Inti Mulia (TIM) Hak atas tanah milik TIM, Entitas Anak, merupakan tanah yang disewa oleh TIM berdasarkan Akta Notaris Eddy Nyoman Winarta, S.H., No. 138 tanggal 27 Juli 2009, notaris di Kabupaten Daerah Tingkat II Badung yang berkedudukan di Kuta, yang disewa dari Drs. Ketut Loper Winartha, M.Pd, 2 pihak ketiga. Berdasarkan akta tersebut tanah seluas 17.000 m merupakan bagian dari tanah SPPT 2 No.51.03.050.001.006-0014.0 seluas kurang lebih 9.500 m dan tanah SPPT 2 No.51.30.050.001.006-0015.0 seluas kurang lebih 18.200 m . Perusahaan memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk area tanah seluas 2 17.000 m yang terletak di Banjar Dinas Labuan Sait, Desa/ Kelurahan Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali yang akan berakhir tahun 2033. Jangka waktu sewa dimulai pada tanggal 1 September 2009 untuk jangka waktu 45 tahun dan berakhir pada 1 September 2054. Nilai sewa menyewa tersebut sebesar Rp45.000.000.000. Biaya yang timbul secara keseluruhan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp45.224.000.000. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, amortisasi hak atas tanah yang dibebankan dalam beban pokok pendapatan adalah sebesar Rp1.076.761.908 dan Rp269.190.476. Akumulasi amortisasi hak atas tanah pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp1.345.952.384 dan Rp269.190.476. Estimasi nilai wajar hak atas tanah TIM pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp90.100.000.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012.
37
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. SEWA HAK ATAS TANAH (lanjutan) PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) a. Hak atas tanah milik CUN, Entitas Anak, merupakan tanah yang disewa oleh CUN berdasarkan Akta Notaris J.S. Wibisono, S.H., No. 1 tanggal 1 Februari 2010, notaris di Denpasar. Tanah tersebut disewa dari Tony Wijaya, pihak ketiga yaitu pihak yang lebih dahulu menyewa dari pemilik tanah, melalui perjanjian sewa menyewa tanggal 11 April 2007 No. 7 yang dibuat di hadapan Notaris J.S. Wibisono, S.H., untuk jangka waktu 20 tahun, terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2007 sampai dengan 31 Juli 2027. Berdasarkan akta tersebut, tanah yang disewa memiliki luas 1.915 m² dari luas seluruhnya 5.915 m² berdasarkan surat ukur tanggal 15 Desember 2004 No. 1772/Kuta/2004 dengan sertifikat Hak Milik No. 9581/Kuta. Perusahaan memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk area tanah seluas 1.850 m2 yang terletak dalam Provinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta, Kelurahan Kuta yang akan berakhir tahun 2027. Jangka waktu sewa dimulai sejak tanggal 1 Februari 2010 untuk jangka waktu 17 tahun 6 bulan yang akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2027. Nilai sewa menyewa tersebut sebesar Rp6.000.000.000 dengan pembayaran awal sebesar Rp200.000.000 dan sebesar Rp300.000.000 dalam waktu 7 hari ketika memperoleh surat pernyataan dari pemilik tanah tentang kesediaannya untuk memberikan Hak Guna Bangunan/Hak Pakai diatas tanah Hak Milik kepada CUN dan sebesar Rp5.500.000.000 paling lambat 3 bulan sejak tanggal surat pernyataan dari pemilik tanah tentang kesediaannya untuk memberikan Hak Guna Bangunan/Hak Pakai di atas tanah Hak Milik kepada CUN. Berdasarkan surat keterangan Notaris J.S. Wibisono, S.H., No. 26/ket/III/2010 tanggal 9 Maret 2010, notaris di Denpasar, bahwa setelah diadakan pengukuran dan pemecahan tanah yang disewa adalah seluas 1.850 m² dari luas yang sebelumnya 1.915m² berdasarkan surat ukur tanggal 17 Februari 2010 No. 02599/Kuta/2010. Biaya yang timbul, secara keseluruhan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp5.796.345.000. b. Berdasarkan surat keterangan Notaris J.S. Wibisono, S.H., No. 12 tanggal 5 Mei 2010, notaris di Denpasar, CUN mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan I Wayan Medi, pihak ketiga yaitu pihak pemegang hak atas sebidang tanah hak milik seluas 1.850 m2, yang terletak di Provinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta, Kelurahan Kuta, dengan nomor identifikasi tanah (NIB) 22.03.04.04.05995, untuk jangka waktu 17 tahun 2 bulan dan 26 hari, sejak tanggal 1 Februari 2010 sampai dengan 31 Juli 2027, dengan nilai sewa sebesar Rp2.000.000.000 sebagai uang muka. Akta tersebut telah diperbaharui, berdasarkan surat keterangan dari Notaris Luh Putu Darmayanti, S.H., M.Kn., No. 09 tanggal 8 April 2011, notaris di Denpasar, dimana telah dilakukan perjanjian perpanjangan diri untuk melakukan pemberian hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah hak milik, sebagai berikut : 1. Tanah yang disewa memiliki luas 1.850 m² berdasarkan sertifikat hak guna bangunan No.982/kuta. 2. Tanah tersebut terletak dalam Provinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta, Kelurahan Kuta, dengan sertipikat Hak Milik No. 10312/Kuta. 3. Tanah tersebut memiliki Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.04.04.05995. 4. Jangka waktu sewa dimulai pada tanggal 1 Agustus 2027 untuk jangka waktu 15 tahun sehingga berakhir pada tanggal 31 Juli 2042. 5. Nilai sewa dengan jumlah sebesar Rp15.000.000.000 pembayaran dilakukan secara bertahap, dengan rincian imbalan atas tanah sebesar Rp2.000.000.000 dan imbalan untuk biaya keamanan hotel, upacara adat bali dan pembersihan Rp13.000.000.000 dan memperoleh surat pernyataan dari pemilik tanah tentang kesediaannya untuk memberikan Hak Guna Bangunan/Hak Pakai diatas tanah Hak Milik kepada Tn. Frans Faizal Hasjim. 38
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. SEWA HAK ATAS TANAH (lanjutan) PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, biaya secara keseluruhan untuk hak atas tanah diatas adalah sebesar Rp15.000.000.000 dimana masing-masing sebesar Rp5.000.000.000 dan Rp8.750.000.000 masih terutang dan dicatat sebagai bagian dari utang non-usaha (Catatan 15). Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, amortisasi hak atas tanah yang dibebankan dalam beban pokok pendapatan adalah masing-masing sebesar Rp362.271.552 dan Rp362.271.562. Akumulasi amortisasi hak atas tanah pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp875.489.598 dan Rp513.218.046. Estimasi nilai wajar hak atas tanah CUN pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp7.400.000.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. PT Bina Buana Sarana (BBS) a. Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Hak Guna Bangunan atas Tanah Hak Milik No. 3 tanggal 27 September 2010, Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., BBS memperoleh Hak Guna Bangunan atas tanah hak milik selama 30 tahun dan bisa diperpanjang 20 tahun lagi, dengan rincian tanah seluas 1.700 m² dan 1.210 m² dengan sertifikat hak milik No. 1314 dan No. 1509 dan tercatat atas nama I Made Wirata dan I wayan Lantra. Tanah ini terletak di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Atas hak ini BBS memberikan imbalan untuk jangka waktu 30 tahun sebesar Rp785.700.000. Periode perjanjian ini terhitung mulai tanggal 25 Oktober 2010 sampai dengan 25 Oktober 2040. b. Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Hak Guna Bangunan atas Tanah Hak Milik No. 3 tanggal 27 September 2010, Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., BBS memperoleh Hak Guna Bangunan atas tanah hak milik selama 30 tahun dan bisa diperpanjang 20 tahun lagi, dengan rincian tanah seluas 2.750 m2 dan 3.230 m2 dengan sertifikat hak milik No. 474 dan No. 1319 dan tercatat atas nama Laba Pura Puseh Kengetan. Tanah ini terletak di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Atas hak ini BBS memberikan imbalan untuk jangka waktu 30 tahun sebesar Rp1.794.000.000 dan terhitung mulai tanggal 25 Oktober 2010 sampai dengan 25 Oktober 2040. BBS memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk Area tanah seluas 8.623 m2 yang terletak di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali yang akan berakhir tahun 2040. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, biaya secara keseluruhan yang dikeluarkan oleh BBS untuk sewa hak-hak atas tanah tersebut di atas adalah sebesar Rp2.579.700.000. Selain biaya yang dikeluarkan untuk hak-hak atas tanah tersebut, BBS juga mengeluarkan biaya atas pengurusan tanah sebesar Rp250.000.000. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, BBS belum melakukan amortisasi hak atas tanah tersebut dikarenakan BBS belum beroperasi secara komersial. Estimasi nilai wajar hak atas tanah BBS pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp10.572.800.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012.
39
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. SEWA HAK ATAS TANAH (lanjutan) PT Pratika Nugraha (PN) PN mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan Tn. I Wayan Kanda, yang merupakan ahli waris dari alm. Ny. Ni Nyoman Rambeg. Berdasarkan Akta Notaris Eddy Nyoman Winarta, S.H., atas perjanjian sewa menyewa tanah No. 141 tanggal 19 Oktober 2010 atas sebidang tanah dengan 2 Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 3629, seluas 2.770 m , yang terletak di kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, provinsi Daerah Tingkat I Bali. Dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) tersebut di atas tertanggal 19 Agustus 1991 yang dikeluarkan oleh pihak berwenang di Kabupaten Badung, tertera atas nama Ni Ketut Rimek dan Ni Nyoman Rambeg. Periode sewa menyewa dimulai pada tanggal 15 Oktober 2010 dengan jangka waktu selama 25 tahun. Dan telah diperpanjang kembali untuk jangka waktu 5 tahun, sehingga sewa menyewa seluruhnya berlaku selama 30 tahun yang berakhir pada tanggal 15 Oktober 2040. Nilai sewa menyewa adalah sebesar Rp11.634.000.000. Pemilik tanah berjanji akan memberikan Sertifikat Hak Guna Bangunan untuk jangka waktu 30 tahun kepada PN apabila telah membayar lunas sewa tanah tersebut. PN memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk Area tanah seluas 2.750 m2 yang terletak di kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, provinsi Daerah Tingkat I Bali yang akan berakhir tahun 2040. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, biaya yang dikeluarkan oleh PN secara keseluruhan untuk hak atas tanah di atas adalah sebesar Rp11.634.000.000. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, PN belum melakukan amortisasi hak atas tanah tersebut dikarenakan PN belum beroperasi secara komersial. Estimasi nilai wajar hak atas tanah PN pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp13.007.500.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012.
12. UTANG JANGKA PENDEK Pada tanggal 31 Desember 2013 akun ini merupakan utang jangka pendek sehubungan dengan surat utang (Promissory Note) yang diterbitkan oleh perusahaan dengan rincian sebagai berikut: Nama
Suku Bunga
Nilai Utang
Jatuh tempo
Rupiah Yulius Ardi
11,00%
100.000.000
30-Jan-14
Pulung Wirawan
12,00%
1.000.000.000
07-Mei-14
Giovani Tamara
11,50%
500.000.000
16-Jul-14
Khoe Su Jung
12,00%
1.000.000.000
18-Jul-14
Ng Jaw Hian
12,00%
1.000.000.000
26-Jul-14
Rosmina Sudiman
11,50%
350.000.000
02-Agust-14
Rosmina Sudiman
11,50%
150.000.000
16-Agust-14
Aspin Suryanna
12,50%
5.000.000.000
15-Sep-14
Harry Antony
12,50%
1.000.000.000
15-Sep-14
40
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) Nama
Suku Bunga
Nilai Utang
Jatuh tempo
Indroko Sastro Wiryono
11,00%
1.000.000.000
20-Sep-14
Susanna
12,50%
1.000.000.000
06-Okt-14
Sinarti
12,50%
1.000.000.000
07-Okt-14
Hendry Tanasal
12,50%
5.000.000.000
09-Okt-14
Truely Khosama
12,50%
400.000.000
30-Okt-14
Heidy Prasetya
12,50%
965.000.000
07-Nop-14
Jasin Herianto
12,50%
1.000.000.000
03-Des-14
Sub-jumlah USD Irwan (USD50.000 pada tanggal 31 Desember 2013)
20.465.000.000
5,00%
Jumlah
609.450.000
01-Nop-14
21.074.450.000
Penerbitan surat utang ini sehubungan dengan surat permintaan dukungan penerbitan surat berharga Nomor 010/TGP/LGL-BTV/III/2013 tertanggal 1 Maret 2013 dari PT Tiara Global Propertindo (TGP), pihak yang berelasi dalam rangka untuk pengembangan usaha dan investasi TGP dan Grup. Surat utang ini di jamin dengan Jaminan perusahaan dari TGP, berdasarkan Surat Jaminan Perusahaan tertanggal 6 Mei 2013, yang menyatakan bahwa TGP menjamin pembayaran kembali pokok utang dan semua kewajiban pembayaran biaya bunga dan biaya lainnya atas surat utang yang telah diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 31). Berdasarkan surat perjanjian utang yang diterbitkan oleh Perusahaan semuanya kepada pihak ketiga. Tidak ada jaminan atas surat utang yang diterbitkan Perusahaan.
13. UTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari : 2013 Perusahaan PT Bank Victoria International Tbk Pinjaman rekening koran
1.762.584.942
2012
1.844.673.534
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan No. 15 dan 16 masing-masing tertanggal 15 Maret 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Fransisca Susi Setiawati, S.H., antara Perusahaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria), Bank Victoria setuju untuk memberikan fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran sampai jumlah setinggi-tingginya Rp250.000.000. Jangka waktu selambat-lambatnya 15 Maret 2011. Pinjaman ini dikenakan bunga 12% per tahun. Pinjaman ini kemudian diperpanjang berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Kredit No.15 Tanggal 16 Maret 2012.
41
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Berdasarkan Akta Perubahan I Terhadap Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan No. 19 tanggal 6 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Fransisca Susi Setiawati, S.H., antara Perusahaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria), Bank Victoria setuju untuk menambah plafon fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp1.750.000.000 sehingga menjadi setinggi-tingginya sebesar Rp2.000.000.000 dan memperpanjang jangka waktu pinjaman menjadi tanggal 15 Maret 2012. Pada tanggal 15 Maret 2012, Perusahaan memperoleh surat persetujuan dari Bank Victoria untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman yang berakhir pada tanggal 15 Maret 2013 dan kemudian pada tanggal 15 Maret 2013, Perusahaan memperoleh surat perpanjangan jangka waktu pinjaman dari Bank Victoria yang akan berakhir pada tanggal 15 Maret 2014. Fasilitas kredit tersebut diberikan untuk pembiayaan renovasi Hotel Saraswati Borobudur berikut pembelian peralatan dan perlengkapannya, pelunasan pinjaman kepada pihak ketiga dan untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas kredit ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan dan dapat diperpanjang. Tingkat bunga pinjaman sebesar 12% pertahun dibayar efektif per bulan dan sewaktu-waktu dapat berubah. Jaminan atas fasilitas kredit tersebut adalah: - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat pengganti hak milik nomor 1437/Borobudur 2 seluas 780 m atas nama Perusahaan; - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 2137/Borobudur seluas 1.250 2 m atas nama Perusahaan; - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 1904/Borobudur seluas 1.800 2 m atas nama Perusahaan; - Mesin-mesin dan peralatan hotel dan peralatan lainnya; - Inventaris peralatan hotel berikut perlengkapan-perlengkapannya; - Jaminan Perusahaan dari PT Intiputra Fikasa, pihak yang berelasi; - Jaminan pribadi dari Tn. Bhakti Salim, pemegang saham Perusahaan. Dalam perjanjian dengan Bank Victoria terdapat pembatasan kepada Perusahaan yang mewajibkan Perusahaan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank Victoria apabila akan melakukan merger, reverse merger, akuisisi, pengambilalihan usaha, perubahan anggaran dasar dan susunan struktur Perusahaan, merubah susunan pemegang saham utama, perolehan pinjaman dalam bentuk apapun, membagikan dividen kecuali untuk memenuhi persyaratan OJK (dahulu Bapepam dan LK), menjual, menyewakan, mengalihkan pendapatan atau aset tetap atau investasi Perusahaan, kecuali dalam rangka usaha sehari-hari.
14. UTANG KONTRAKTOR DAN USAHA Rincian utang kontraktor dan usaha berdasarkan nama supplier adalah sebagai berikut: 2013 PT Graha Cipta Aditama PT Jaya Kusuma Sarana PT Kobin Keramik Industri PT Tata Mulia Nusantara PT Panca Usaha Palopo Plywood PT Hardi Agung Perkasa PT Pratama Surya Sentosa CV Hitakara
17.557.123.508 11.143.027.717 9.051.511.818 9.010.102.328 8.745.967.113 6.451.177.175 5.350.935.873 5.169.000.000 42
2012 14.499.472.622 5.135.402.321 650.011.818 8.833.236.349 851.180.113 6.222.734.808 220.000.000
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG KONTRAKTOR DAN USAHA (lanjutan) 2013 PT Rusli Vinilon Sakti PT Duta Kreasi Bersama Realtindo PT Maktal PT Manamakmur PT Dunia Metal Works PT Idola Sakti Jaya PT Bian Niaga Batuan PT Lodging Management Indonesia PT Agung Mustika Selaras PT Putra Inti Kencana PT Duta Cermat Mandiri PT Saranacentra Bajatama PT Dapur Inspirasi PT Duta Megah Matra PT Marissi Idola Sumber Sejahtera CV Lembah Jati PT Asta Anugerah PT Sinar Sejati PT Wavin Duta Jaya PT Mitra Kurnia PT Space Matrix PT Nipsea Paint and Chemicals PT Dharmamas Putra Bali PT Idea Mandiri CV Mahesa Company Group PT Majamakmur Sukses Mandiri UD Mekar Kaca PT Batraco Raya PT Sumber Graha Sejahtera PT Kerismas Witikco Makmur PT Mahesa Sarana Cipta PT Majamakmur Sukses Sejahtera PT Omega Karya Samitra CV Bumi Jaya Laju Sejahtera PT Duta Abadi Primantara CV Cipta Selaras Group PT Bioseptic PJ Garden PT Sejahtera Usaha Bersama Candra Basuki PT Baliboxes Langgeng Loundry Zarade Bali PT Balicipendale PT Sukses Kurnia Alam PT Great Stone Int PT Nettocyber Suite Grey PT Lodging PT Rotaryana PT Lelco Trindo
4.861.672.382 4.678.046.747 4.640.916.248 4.212.464.554 3.980.882.000 3.223.581.935 2.147.348.546 2.010.460.364 1.533.554.000 1.387.765.355 985.325.000 910.001.000 824.596.131 554.195.000 550.031.895 544.868.800 535.600.000 482.457.240 471.249.163 455.950.000 427.602.152 419.278.694 406.605.349 380.645.185 334.800.767 333.842.096 285.557.266 283.805.099 277.200.000 276.676.400 273.119.564 256.885.974 225.036.000 220.115.445 211.997.513 209.297.930 198.000.000 181.266.800 172.800.000 119.820.000 111.457.678 107.892.757 41.549.255 5.382.410 43
2012 161.596.747 1.007.435.081 2.147.348.546 645.975.000 1.037.500.000 901.756.422 985.814.550 765.800.000 298.597.350 427.602.152 1.184.693.486 706.525.185 2.518.251.400 11.284.906 289.506.327 284.232.448 198.000.000 89.243.210 205.280.000 176.086.515 253.016.293 562.123.850 207.396.260 798.694.600 793.627.065 1.037.107.500 461.136.000 435.150.000 367.921.915 354.814.380
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG KONTRAKTOR DAN USAHA (lanjutan) 2013 CV Dwi Putu PT Kaison Prima Green Design PT Space Matrix Lain-lain (dibawah Rp150.000.000) Jumlah
2012
4.506.392.484
293.349.000 271.199.499 169.309.760 169.225.000 5.663.908.857
121.736.838.710
62.292.547.335
Rincian utang kontraktor dan usaha seluruhnya merupakan utang pihak ketiga dan berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2013
2012
Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro
119.610.078.465 2.126.760.245 -
59.399.262.229 2.430.626.346 462.658.760
Jumlah
121.736.838.710
62.292.547.335
15. UTANG NON-USAHA Akun ini terdiri dari: 2013 Pihak ketiga: Uang muka pelanggan Sewa hak atas tanah (Catatan 11) Komisi agen Service charge Utang atas pengembalian investasi Lain-lain Jumlah
2012
6.610.738.425 5.000.000.000 291.975.735 225.494.259 2.098.618.066
999.757.962 8.750.000.000 81.401.069 122.658.342 143.465.667 1.056.701.608
14.226.826.485
11.153.984.648
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, utang non-usaha CUN atas sewa tanah merupakan utang kepada I Wayan Medi atas sewa tanah di Provinsi Bali.
16. UANG MUKA PENJUALAN Akun ini merupakan penerimaan uang atas pembelian kondominium hotel milik TIM dan BBS pada tanggal 31 Desember 2013 dan milik TIM, CUN dan BBS pada tanggal 31 Desember 2012 dari pelanggan yang sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian diterbitkan oleh manajemen, proses penjualan belum selesai. TIM, CUN dan BBS akan melaporkan uang muka sebagai penjualan setelah diselesaikannya perikatan jual beli atau pengikatan kredit dan dilakukan serah terima kunci pada pelanggan. 44
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. UANG MUKA PENJUALAN (lanjutan) Akun ini terdiri dari: 2013 Irwan Karim Djoko Gazali Amir Sambodo Agustinus Lumboan Budi Darmadi Jumlah
2012
3.601.295.510 3.601.295.510 2.326.215.190 1.788.181.756 -
2.857.045.402 2.857.045.402 1.318.328.604 1.418.637.350 2.123.357.940
11.316.987.966
10.574.414.698
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, semua uang muka penjualan milik TIM, CUN dan BBS merupakan uang muka dari pihak ketiga dalam mata uang asing. Saldo uang muka penjualan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masingmasing sebesar USD928.459 dan USD1.093.528.
17. BIAYA MASIH HARUS DI BAYAR Akun ini terdiri dari: 2013 Bunga pinjaman Gaji Jasa manajemen Asuransi Jasa pelayanan Pemasok Jamsostek Tenaga ahli Lain-lain Jumlah
2012
3.927.422.253 1.500.381.688 1.162.699.624 332.460.820 243.874.071 809.387.000 72.361.470 4.340.630.046
3.001.975.110 1.002.016.595 567.008.194 331.593.788 243.927.036 193.446.573 44.077.360 4.326.671.184 1.752.584.715
12.389.216.972
11.463.300.555
18. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar di Muka Akun ini terdiri dari : 2013
2012
Pajak Penghasilan: Pajak pertambahan nilai Pasal 4 ayat 2
18.043.000.681 -
20.480.336.404 5.447.994
Jumlah
18.043.000.681
20.485.784.398
45
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Utang Pajak Akun ini terdiri dari : 2013 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4(2) Pasal 25 Pasal 29 Pajak lainnya: Pajak pembangunan 1 Pajak final Jumlah
2012
530.811.957 258.378.077 3.234.845.830 28.340.583 160.697.253
510.455.980 52.783.762 682.045.225 647.856.917
812.356.241 6.874.334.773
1.330.048.346 4.104.944.393
11.899.764.714
7.328.134.623
c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: 2013
2012
Pajak final - Entitas Anak Pajak kini - Entitas Anak
(5.769.390.380) (415.762.500)
(4.404.944.393 ) (647.856.917 )
Sub-jumlah
(6.185.152.880 )
(5.052.801.310 )
Pajak tangguhan: Perusahaan Entitas Anak
2.914.432.806 447.590.222
(209.675.605 ) (670.293.233 )
Sub-jumlah
3.362.023.028
(879.968.838 )
Jumlah beban pajak penghasilan - neto
(2.823.129.852)
(5.932.770.148 )
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi: Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Entitas Anak Penyesuaian atas perubahan kepemilikan kepentingan non-pengendali
2012
12.500.049.847
23.058.591.497
(23.947.639.248)
(22.212.479.573 )
46
(24.718.308 )
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (lanjutan) 2013 Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer: Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Beda tetap: Jamuan dan sumbangan Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Pendapatan jasa giro dan deposito Pajak final atas jasa giro dan deposito Penghasilan Kena Pajak (Rugi Fiskal)
(11.447.589.401)
Akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan pada akhir tahun
821.393.616
276.856.721 (75.182.448)
154.122.941 (80.801.030 )
28.418.755
17.385.500
(256.211.593) 17.650.185
(10.861.216 ) 2.195.454
(11.456.057.781)
Akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan: Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
2012
903.435.265
(215.808.480) (402.477.447)
(156.550.386 ) (962.693.359 ) (402.477.447 )
(12.074.343.708)
(618.285.927 )
Penghasilan kena pajak dan akumulasi rugi fiskal pada tanggal 31 Desember 2012 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menyampaikan SPT pajak penghasilan badan tahun 2013 kepada Kantor Pajak. Manajemen Perusahaan menyatakan bahwa SPT pajak penghasilan badan tahun 2013 akan dilaporkan sesuai dengan perhitungan pajak di atas. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 rincian dari akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan milik Perusahaan terdiri dari: 2013 2012 Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal : 31 Desember 2008 31 Desember 2009 31 Desember 2013
(215.808.480) (402.477.447) (11.456.057.781)
(215.808.480 ) (402.477.447 ) -
Jumlah
(12.074.343.708)
(618.285.927 )
Pada bulan September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyetujui perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2009. Salah satu perubahan tersebut sehubungan dengan tarif pajak penghasilan badan.
47
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (lanjutan) Sebelumnya, tarif pajak penghasilan badan bersifat progresif sebesar 10% dan 15% atas Rp50 juta penghasilan kena pajak pertama dan kedua dan berikutnya 30% atas penghasilan kena pajak lebih dari Rp100.000.000. Sesuai dengan perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan, tarif pajak penghasilan badan ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak tanggal 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak tanggal 1 Januari 2010. Perhitungan pajak penghasilan tangguhan telah menggunakan tarif pajak baru tersebut. Manfaat (beban) pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 2012 Perusahaan Rugi fiskal Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Entitas Anak Amortisasi biaya pra operasi Penyusutan aset tetap Liabilitas imbalan kerja karyawan Jumlah
2.864.014.238 69.214.180 (18.795.613)
(225.183.608 ) 34.304.485 (18.796.481 )
328.504.028 103.267.438 15.818.757
(991.192.397 ) 18.129.547 302.769.616
3.362.023.028
(879.968.838 )
d. Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Perusahaan Rugi fiskal Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Entitas Anak Liabilitas imbalan kerja karyawan Amortisasi biaya pra operasi Penyusutan aset tetap Jumlah
2012
3.018.585.927 152.615.854 18.822.956
154.571.689 83.401.674 37.618.569
459.455.930 328.504.028 126.683.551
443.637.173 23.416.113
4.104.668.246
742.645.218
Manajemen Grup berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut di atas dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang. Aset dan kewajiban pajak tangguhan tidak diakui untuk kegiatan usaha Grup yang dikenai pajak penghasilan final (butir ”f” dibawah).
48
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Administrasi Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang berdomisili di Indonesia menghitung dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. f. Lainnya Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 (PP 81/2007) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”. PP 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak. Pada tanggal 4 Nopember 2008, Presiden dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 yang mengatur bahwa penghasilan wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan akan dikenakan pajak yang bersifat final efektif tanggal 1 Januari 2009.
19. UTANG JANGKA PANJANG Pada tanggal 31 Desember 2013 akun ini merupakan utang jangka panjang sehubungan dengan surat utang (Medium Term Note) yang diterbitkan oleh perusahaan dengan rincian sebagai berikut: Nama
Suku Bunga
Nilai Utang
Jatuh tempo
Surfiwaty Tjandrasa
12,50%
1.000.000.000
15-Agust-15
Harry Antony
12,50%
1.000.000.000
11-Jul-15
Aspin Suryanna
12,50%
2.500.000.000
20-Agust-15
Aspin Suryanna Djohan Or Murni Sutanto Djohan Or Murni Sutanto
12,50%
2.500.000.000
22-Agust-15
12,50%
2.500.000.000
19-Sep-15
12,50%
2.500.000.000
24-Sep-15
Rusna Tandry
12,50%
1.000.000.000
29-Okt-15
Jumlah
13.000.000.000
49
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Penerbitan surat utang ini sehubungan dengan surat permintaan dukungan penerbitan surat berharga Nomor 010/TGP/LGL-BTV/III/2013 tertanggal 1 Maret 2013 dari PT Tiara Global Propertindo (TGP), pihak yang berelasi dalam rangka untuk pengembangan usaha dan investasi TGP dan Grup. Surat utang ini di jamin dengan Jaminan perusahaan dari TGP, berdasarkan Surat Jaminan Perusahaan tertanggal 6 Mei 2013, yang menyatakan bahwa TGP menjamin pembayaran kembali pokok utang dan semua kewajiban pembayaran biaya bunga dan biaya lainnya atas surat utang yang telah diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 31). Berdasarkan surat perjanjian utang yang diterbitkan oleh Perusahaan semuanya kepada pihak ketiga. Tidak ada jaminan atas surat utang yang diterbitkan Perusahaan.
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari: 2013 Rupiah Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Victoria International Tbk
2012
67.453.703.705 8.164.262.056
115.000.000.000 9.424.999.978
127.140.449.920 123.494.000.000
143.529.338.800 126.494.000.000
53.206.395.632
62.471.790.374
379.458.811.313
456.920.129.152
17.222.222.220 1.300.000.008
1.300.000.008
30.388.888.880 12.000.000.000
16.388.888.880 3.000.000.000
Dollar AS Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk (USD2.095.256 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012)
25.539.070.020
20.261.121.265
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu setahun
86.450.181.128
40.950.010.153
293.008.630.185
415.970.118.999
Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri Tbk Dollar AS Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk (USD4.365.116 pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD6.460.371 pada tanggal 31 Desember 2012) Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Rupiah Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Victoria International Tbk Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri Tbk
Bagian jangka panjang
50
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Pinjaman yang diperoleh Perusahaan, terdiri dari: PT Bank Victoria International Tbk Berdasarkan akta perjanjian kredit dengan memakai jaminan No.16 tanggal 15 Maret 2010 yang dibuat dihadapan notaris Fransisca Susi Setiawati, S.H., antara Perusahaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria), Bank Victoria setuju untuk memberikan fasilitas kredit sebesar Rp13.000.000.000. Fasilitas kredit tersebut diberikan untuk pembiayaan renovasi hotel Saraswati Borobudur berikut pembelian peralatan dan perlengkapannya, pelunasan pinjaman kepada pihak ketiga dan untuk modal kerja Perusahaan. Jangka waktu pinjaman adalah 10 tahun (120 bulan) atau selambat-lambatnya 15 Maret 2020. Tingkat bunga pinjaman sebesar 12% per tahun dibayar efektif per bulan dan sewaktu-waktu dapat berubah. Jaminan pemberian pinjaman tersebut adalah: - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat pengganti hak milik nomor 1437/Borobudur 2 seluas 780 m atas nama Perusahaan; - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 2137/Borobudur seluas 2 1.250 m atas nama Perusahaan; - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 1904/Borobudur seluas 2 1.800 m atas nama Perusahaan; - Inventaris peralatan hotel berikut perlengkapan-perlengkapannya. - Jaminan Perusahaan dari PT Intiputra Fikasa dan Tn. Bhakti Salim berdasarkan akta Pemberian Jaminan Perusahaan No. 22 dan 23 dari Notaris Ny. Franscisca Susi Setiawati, S.H., Notaris di Jakarta. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Berdasarkan surat Offering Letter atas Pemberian Fasilitas Kredit Kepada Perusahaan atas pemberian fasilitas kredit No. 427/NH/CBGI/X/2012 tanggal 6 Nopember 2012 dan telah diaktakan berdasarkan akta notaris dan pejabat pembuat akta tanah No. 47 tanggal 22 Nopember 2012 dari Notaris E. Betty Budiyanti Moesigit, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari CIMB untuk keperluan pembiayaan modal disetor Entitas Anak dengan jumlah maksimum sebesar Rp115.000.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar 10,5% per tahun (dan bunga akan naik menjadi 12% apabila dalam kuarter pertama 2013 pelaksanaan Penawaran Perdana Saham Perusahaan belum terlaksana). Provisi 0,5% dari jumlah maksimum fasilitas pinjaman dan dibayarkan pada saat penandatanganan perjanjian kredit. Pinjaman ini jatuh tempo selama lima (5) tahun sejak penarikan pertama. Jadwal angsuran pembayaran cicilan dilakukan secara bulanan dengan rincian sebagai berikut: a. b.
Bulan ke 6 sebesar Rp37.500.000.000 atau 30% dari nilai Penawaran Umum Perdana Saham, mana yang lebih besar Bulan ke 7 - 60 sebesar Rp1.435.185.185 per bulan (dengan asumsi pelunasan bulan ke 6 sebesar Rp37.500.000.000)
Jaminan yang diberikan Perusahaan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: 1. APHT 3 atas tanah dan bangunan SHGB No. 967 (sewa) atas nama TIM, Entitas Anak di 2 atas SHM milik I Made Runteng dengan luas 17.000 m sebesar Rp93.280.000.000; 2. Gadai saham atas saham non-publik Perusahaan dengan harga par sebesar Rp60.000.000.000; 3. Personal guarantee dari Tn. Frans Faizal Hasjim dan Tn. Bhakti Salim; 51
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Pinjaman yang diperoleh Perusahaan, terdiri dari: (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) Jaminan yang diberikan Perusahaan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: (lanjutan) 4. Assignment cash flow dari TIM, CUN, PN, masing-masing merupakan Entitas Anak; 5. Cross company guarantee dari TIM, CUN, PN, CMU masing-masing merupakan Entitas Anak; dan PT Intiputra Fikasa, pihak yang berelasi; 6. Pengikatan ulang atas gadai saham CUN (Rp29.000.000.000), TIM (Rp38.000.000.000), PN (Rp13.000.000.000) yang dimiliki oleh Perusahaan dan berlaku assignment of voting rights untuk CIMB. Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, Perusahaan, tidak akan menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan para pemegang saham kendali, membagikan dividen dan mengubah jenis usaha. Menjaga posisi keuangan Perusahaan dan 30% dana dari Penawaran Umum Perdana Saham digunakan untuk pelunasan kredit. Pada bulan Mei 2013, Perusahaan melakukan pembayaran pokok atas pinjaman pada bank CIMB sebesar Rp37.500.000.000 dari dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan dan telah melakukan pembayaran cicilan selama tahun 2013 sebesar Rp10.046.296.295. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman Perusahaan kepada CIMB adalah masing-masing sebesar Rp67.453.703.705 dan Rp115.000.000.000. b. Pinjaman yang diperoleh PT Tiara Inti Mulia (TIM) terdiri dari: PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Berdasarkan surat Perubahan atas Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit TIM atas pemberian fasilitas kredit No. 194/NH/LCBI/V/2012 tanggal 21 Mei 2012, TIM memperoleh fasilitas pinjaman dari CIMB untuk keperluan pembiayaan konstruksi Hotel Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa dengan jumlah maksimum sebesar Rp40.000.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar 10,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini jatuh tempo selama lima (5) tahun sejak penarikan pertama dan dapat diperpanjang setiap tahun. Pada tanggal 20 Januari 2010, TIM menerima fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus dari CIMB dengan maksimum kredit sebesar USD9.428.650. Tingkat suku bunga pertahun sebesar 7,5% dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini akan jatuh tempo selama tujuh (5) tahun sejak penarikan pertama dan diperpanjang setiap tahun. Jaminan yang diberikan TIM atas fasilitas ini adalah hak tanggungan atas tanah dan bangunan hotel di Uluwatu, Bali, jaminan Perusahaan (Company’s Guarantee) atas nama PT Intiputra Fikasa dan jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah saldo fasilitas pinjaman pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp84.317.506.752 (setara dengan USD4.365.115 dan Rp31.111.111.120) dan Rp102.471.790.374 (setara dengan USD6.460.371 dan Rp40.000.000.000). Jaminan yang diberikan TIM atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: 1. Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan Tamanpuri Permata Hijau Town House Jl. Biduri 1 Kebayoran Lama atas SHGB No. 1888, 1893, 2979, 2029, 1899, 1896, 1959 Grogol utara dengan luas 14.965 m2 atas nama PT Intiputra Fikasa. 52
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) b. Pinjaman yang diperoleh PT Tiara Inti Mulia (TIM) terdiri dari: (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) Jaminan yang diberikan TIM atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2. Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan atas SHGB No. 9678 (sewa) atas nama TIM di atas SHM milik I Made Runteng dengan luas 17.000 m2. 3. Personal guarantee dari Tn. Frans Hasjim, Tn. Bhakti Salim dan Tn. Agung Salim. 4. Corporate guarantee dari PT Intiputra Fikasa dan CMU. 5. Fidusia atas piutang usaha dari penjualan unit kondo dan vila, 6. Proceed of Insurance, 7. Gadai saham TIM, 8. Assignment Proceed Cashflow dari PT Intiputra Fikasa. Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, TIM, tidak akan menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan para pemegang saham kendali, membayar dividen, melakukan pengeluaran modal diatas 5 miliar, mengubah jenis usaha dan mengubah rencana pembangunan/ peruntukan proyek. c. Pinjaman yang diperoleh PT Bina Buana Sarana (BBS), terdiri dari: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Berdasarkan surat Penawaran atas Pemberian Fasilitas Kredit No. CBC.DPS/SPPK/111/2012 tanggal 18 Juli 2012, BBS memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi Umum (KIU) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk keperluan pembiayaan konstruksi Hotel The Residence At The Westin Resort & Spa, Ubud dan take over fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp129.500.000.000. Utang ini dikenai bunga sebesar 11,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 13 Mei 2018 termasuk grace period angsuran pokok selama 12 bulan terhitung sejak penandatanganan Perjanjian Kredit dan dapat diperpanjang setiap tahun. 2
Jaminan fasilitas ini adalah 11 bidang tanah total luas 15.104 m atas nama BBS berikut bangunan The Residences At The Westin Resort & Spa, Ubud di desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Bali, jaminan perusahaan (Company’s Guarantee) atas nama PT Saraswati Griya Lestari Tbk (SGL), pemegang saham, PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) dan PT Tiara Inti Mulia (TIM) masing-masing pihak yang berelasi, Personal Guarantee dari Tn. Frans Faizal Hasjim dan Tn. Bhakti Salim, Deficit Cashflow Notarial SGL, pemegang saham, CUN dan TIM, pihak yang berelasi, bagian bangunan kondotel dan jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank. Berdasarkan perjanjian dengan Mandiri, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, BBS tidak diperkenankan untuk merubah status hukum dan kepemilikan usaha, memperoleh fasilitas kredit, dari bank lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan BBS kepada pihak lain, mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi dan memindahkan barang agunan. Jumlah saldo pinjaman pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp123.494.000.000 dan Rp126.494.000.000.
53
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) d. Pinjaman yang diperoleh PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN), terdiri dari: PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Pada tanggal 16 Juni 2010, CUN menerima fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan maksimum kredit sebesar Rp51.000.000.000. Jangka waktu selama tujuh (7) tahun dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar 12% pada saat CUN masih dalam tahap pengembangan dan 11% pada saat CUN sudah beroperasi secara komersial, provisi sebesar 4% flat dibayar di muka pada saat setelah penandatanganan perjanjian dan 1% dari outstanding pinjaman pada saat ulang tahun perjanjian kredit. Jaminan yang diberikan atas fasilitas ini adalah hak tanggungan atas tanah dan bangunan hotel di Kuta, Bali, jaminan perusahaan (Company Guarantee) atas nama PT Intiputra Fikasa dan PT Kace Mas serta jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank. Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, CUN, tidak akan menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan para pemegang saham kendali, membayar dividen, melakukan perubahan struktur permodalan dan mengubah rencana pembangunan/peruntukan proyek. Jumlah saldo pinjaman pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp39.000.000.000 dan Rp46.500.000.000. e. Pinjaman yang diperoleh PT Pratika Nugraha (PN), terdiri dari: PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Pada tanggal 23 Desember 2011, PN menerima fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan maksimum kredit sebesar Rp95.000.000.000 untuk tujuan pembiayaan pembangunan Hotel Sarasvati Seminyak, Bali. Jumlah fasilitas kredit yang telah diterima Perusahaan sampai dengan 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar Rp57.029.338.800. Tingkat suku bunga per tahun sebesar 12% dan dapat berubah sewaktu-waktu dengan jangka waktu selama 7 tahun. Utang bank ini di jaminkan dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan atas SHGB (sewa) tanah yang terletak dijalan Sarimande, Kuta Bali seluas 2800 m2, gadai saham PN, jaminan pribadi dari Tn. Frans Faizal Hasjim dan Tn. Bhakti Salim, jaminan perusahaan dari PT Inti Fikasa Raya, CMU dan PT Saraswati Griya Lestari Tbk, pemegang saham PN. Sesuai dengan perjanjian pinjaman, PN diwajibkan mensyaratkan assignment proceed cash flow dari CUN, TIM, BBS, PT Inti Fikasa Raya, CMU, semuanya pihak-pihak yang berelasi atas utang bank kepada Bank CIMB dan memenuhi batasan-batasan tertentu. Sehubungan dengan pinjaman kepada CIMB, Perusahaan diwajibkan memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Tingkat leverage maksimal 4 kali pada tahun 2015, 3 kali pada tahun 2016 dan 2 kali pada tahun 2017 tahun-tahun selanjutnya. 2. Tingkat EBTIDA utang bank maksimal 3 kali pada tahun 2014 dan 2 kali pada tahun 2015 dan tahun-tahun selanjutnya. 3. Tingkat Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 1 kali pada tahun 2014 dan tahun-tahun selanjutnya. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan dan Entitas Anak telah memenuhi semua persyaratan yang telah ada atau memperoleh waiver sebagaimana diperlukan. 54
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Akun ini merupakan utang atas fasilitas pembiayaan konsumen untuk pembelian kendaraan dengan rincian sebagai berikut: 2013
PT BCA Finance PT BII Finance PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT CIMB Niaga Auto Finance PT Balimor Finance
2012
924.607.811 298.443.298 204.633.005 137.906.060 -
554.022.086 512.507.738 454.616.647 214.103.822 27.304.921
1.565.590.174
1.762.555.214
Dikurangi bagian utang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo dalam satu tahun
771.153.836
1.058.639.700
Utang pembiayaan konsumen bagian jangka panjang
794.436.338
703.915.514
Utang pembiayaan konsumen jangka panjang sebelum dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
a. Utang pembiayaan yang diperoleh PT Tiara Inti Mulia (TIM): TIM mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance dan PT BII Finance dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima masing-masing sebesar Rp1.737.520.000 dan Rp131.200.000 untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2013 dan 2014. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang pembiayaan konsumen dari PT BCA Finance adalah masing-masing sebesar Rp22.283.124 dan Rp436.863.638, sedangkan dari PT BII Finance adalah Rp nil dan Rp3.626.457. b. Utang pembiayaan yang diperoleh PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN): CUN mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Balimor Finance dan PT BCA Finance dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima masing-masing sebesar Rp280.000.000 dan Rp221.520.000 untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2013 dan 2014. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang pembiayaan konsumen dari PT BCA Finance adalah masing-masing sebesar Rp9.910.558 dan Rp72.455.480. Saldo utang pembiayaan kepada PT Balimor Finance pada tanggal 31 Desember 2013 telah lunas dan saldo 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp27.304.921. c. Utang pembiayaan yang diperoleh PT Bina Buana Sarana (BBS): Pada tahun 2011, BBS mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima sebesar Rp106.080.000 untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2014. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang pembiayaan konsumen dari PT BCA Finance adalah masing-masing sebesar Rp6.710.494 dan Rp44.702.968. 55
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) d. Utang pembiayaan yang diperoleh PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU): CMU mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2013 dan 2014 dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima adalah sebesar Rp740.000.000. CMU mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Bank International Indonesia Tbk dan PT CIMB Niaga Auto Finance, untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2015 dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima masing-masing adalah sebesar Rp602.000.000 dan Rp245.708.200. Pada tanggal 29 Juli 2013, CMU mengadakan perjanjian dengan PT BCA Finance untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2016 dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima sebesar Rp1.050.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang pembiayaan konsumen dari PT Mitsui Leasing Capital Indonesia adalah masing-masing Rp204.633.005 dan Rp454.616.647, dari PT BCA Finance pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp885.703.635. Saldo utang pembiayaan konsumen dari PT BII Finance pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp298.443.298 dan Rp508.881.281, sedangkan saldo utang pembiayaan konsumen dari PT CIMB Niaga Auto Finance adalah sebesar Rp137.906.060 dan Rp214.103.822. 22. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan Perusahaan dihitung oleh aktuaris independen, PT Prima Bhaksana Lestari, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” yang laporannya masing-masing bertanggal 13 Januari 2014 dan 28 Januari 2013. Asumsi aktuaria dan perhitungan yang digunakan oleh Perusahaan dalam menentukan beban dan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2013 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun Metode penilaian
2012
9,09% 10,00% 55 Tahun Projected Unit Credit
6,77% 10,00% 55 Tahun Projected Unit Credit
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan Entitas Anak, dihitung oleh aktuaris independen, PT Prima Bhaksana Lestari, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” yang laporannya bertanggal 13 Januari 2014 dan 28 Januari 2013. Asumsi aktuaria dan perhitungan yang digunakan oleh Entitas Anak dalam menentukan beban dan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2013 Tingkat Diskonto PT Tiara Inti Mulia PT Cakrawala Usaha Nusantara
2012 8,93% 8,83%
56
5,87% 6,03%
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 2013 Tingkat Diskonto (lanjutan) PT Bina Buana Sarana PT Cakrawala Mitra Usaha PT Pratika Nugraha Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun Tingkat kematian Metode penilaian
8,99% 9,13% 8,40% 10,00% 55 Tahun 100% TMI2011 Projected Unit Credit
2012 6,24% 6,35% 5,77% 10,00% 55 Tahun 100 % TMI2011 Projected Unit Credit
Rekonsiliasi liabilitas imbalan kerja pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut: 2013
2012
Liabilitas pada awal tahun Beban liabilitas diestimasi (Catatan 28) Pembayaran imbalan
6.237.348.403 1.637.635.807 -
2.988.574.021 3.265.679.382 (16.905.000 )
Liabilitas akhir tahun
7.874.984.210
6.237.348.403
Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 2013
2012
Biaya jasa kini Beban bunga Kerugian aktuaria Koreksi aktuarial
2.308.032.150 357.515.182 (386.400.629) (641.510.896)
3.047.668.526 217.843.334 167.522 -
Jumlah beban imbalan kerja
1.637.635.807
3.265.679.382
Jumlah liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013
2012
Nilai kini liabilitas Kerugian aktuarial yang belum diakui
6.043.423.288 1.831.560.922
6.162.093.193 75.255.210
Liabilitas akhir tahun
7.874.984.210
6.237.348.403
57
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham dan kepemilikannya pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor penuh
Persentase Pemilikan
PT Tiara Realty Tn. Bhakti Salim Tn. Frans Faizal Hasjim Tn. Agung Salim Masyarakat
2.910.000.000 45.000.000 30.000.000 15.000.000 550.000.000
81,97% 1,27% 0,85% 0,42% 15,49%
291.000.000.000 4.500.000.000 3.000.000.000 1.500.000.000 55.000.000.000
Jumlah
3.550.000.000
100,00%
355.000.000.000
Pemegang Saham
Jumlah
31 Desember 2012 Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor penuh
Persentase Pemilikan
PT Tiara Realty Tn. Bhakti Salim Tn. Frans Faizal Hasjim Tn. Agung Salim
2.910.000.000 45.000.000 30.000.000 15.000.000
97,00% 1,50% 1,00% 0,50%
291.000.000.000 4.500.000.000 3.000.000.000 1.500.000.000
Jumlah
3.000.000.000
100,00%
300.000.000.000
Pemegang Saham
Jumlah
Berdasarkan Akta Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn., No. 11 tanggal 26 Juni 2012 menyatakan penegasan kembali atas perubahan anggaran dasar Perusahaan yang telat diaktakan dengan Akta Notaris No. 11 tanggal 26 Juli 2012 dari Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn. sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari semula sebesar Rp126.000.000.000 menjadi Rp216.000.000.000 dimana peningkatan sebesar Rp90.000.000.000 telah diambil bagian oleh seluruh pemegang saham Perusahaan. Akta penegasan tersebut telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-33763 tanggal 17 September 2012. Berdasarkan akta notaris Dewi Sukardi S.H., M.Kn., No. 6 tanggal 16 Oktober 2012, antara lain, mengenai peningkatan modal dasar dari semula Rp470.000.000.000 menjadi Rp1.200.000.000.000 dan peningkatan modal disetor dan modal ditempatkan dari semula berjumlah Rp216.000.000.000 menjadi Rp300.000.000.000. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-55211.AH.01.02 tanggal 25 Oktober 2012. Berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi S.H., M.Kn., No. 5 tanggal 18 Maret 2013, antara lain, mengenai menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan yaitu semula sebesar Rp300.000.000.000 masing-masing saham bernilai nominal Rp100 atau sejumlah 3.000.000.000 lembar saham menjadi Rp355.000.000.000 dengan nilai nominal yang sama atau sejumlah 3.550.000.000 lembar saham (Catatan 1). 58
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. TAMBAHAN MODAL DI SETOR Akun ini merupakan tambahan modal disetor sehubungan dengan: 2013 Agio saham - IPO Biaya emisi saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali Jumlah
2012
46.750.000.000 (6.440.935.552 )
-
(12.521.821.068 )
-
27.787.243.380
-
Agio saham - IPO Agio saham sebesar Rp46.750.000.000 yang timbul dari Penawaran Umum Perdana Perusahaan (IPO) untuk 550.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham, sedangkan nilai pasar adalah Rp185 (nilai penuh) per saham berdasarkan hasil dari Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham yang muncul dari Penawaran Umum Perdana Perusahaan (IPO) sebesar Rp6.440.935.552. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Antara Entitas Sepengendali Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali merupakan selisih yang timbul antara nilai akuisisi dengan nilai buku beberapa Entitas Anak tertentu yang menggabungkan diri dengan Perusahaan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan pada tahun 2011 dan 2012 (Catatan 35). Sebelum tanggal 1 Januari 2013, selisih nilai transaksi restrukturisasi dengan entitas sepengendali dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian. Sejak tanggal 1 Januari 2013, selisih nilai transaksi restrukturisasi dengan entitas sepengendali di catat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.
25. PENDAPATAN Akun ini terdiri dari: 2013 Kamar Penjualan kondominium Makanan dan minuman Departemental lainnya Jumlah
65.777.772.417 55.387.807.594 25.044.721.238 2.982.190.940
32.791.548.522 82.143.069.686 10.168.187.290 1.493.697.489
149.192.492.189
126.596.502.987
Tidak terdapat pendapatan dari pihak berelasi pada tahun 2013 dan 2012. 59
2012
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PENDAPATAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada transaksi pendapatan kepada satu pelanggan pihak ketiga yang jumlah pendapatan kumulatif melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasian. 26. BEBAN POKOK PENDAPATAN Akun ini terdiri dari: 2013
2012
2011
Penyusutan aset tetap (Catatan 10) Kamar Bangunan (Catatan 7) Departemental lainnya Makanan dan minuman Listrik, air dan telekomunikasi Tanah (Catatan 11)
28.323.704.318 10.565.102.423 9.757.555.558 9.159.851.090 8.747.587.495 4.798.944.578 1.439.033.460
7.209.985.621 7.112.417.044 26.955.871.857 5.222.043.431 7.611.058.409 2.669.291.653 631.462.038
2.253.105.041 1.671.734.175 1.289.810.258 1.766.495.970 667.228.602 150.946.484
Jumlah
72.791.778.922
57.412.130.053
7.799.320.530
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak ada transaksi pembelian kepada satu pemasok pihak ketiga yang jumlah pendapatan kumulatif melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasian.
27. BEBAN USAHA - PEMASARAN Akun ini terdiri dari: 2013
2012
Gaji dan tunjangan Perjalanan dinas Iklan Keamanan dan kebersihan Jamuan dan sumbangan Listrik dan air Komisi penjualan Lain-lain (dibawah Rp20juta)
296.213.065 112.401.275 107.270.500 23.430.000 12.017.204 11.664.925 17.162.373
452.854.878 140.755.622 645.602.225 50.760.000 34.926.903 23.539.874 251.158.192 23.085.659
Jumlah
580.159.342
1.622.683.353
28. BEBAN USAHA - UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari: 2013 Gaji dan tunjangan Sewa Jasa manajemen Penyusutan aset tetap (Catatan 10) Imbalan kerja karyawan (Catatan 22)
19.063.308.823 5.913.204.472 5.806.103.908 2.138.649.418 1.637.635.807 60
2012 14.973.696.742 1.415.375.313 2.566.523.525 1.597.844.039 3.265.679.382
2011 11.148.111.341 1.010.228.308 3.157.416.168 1.152.022.082 2.146.414.284
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. BEBAN USAHA - UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan) 2013 Tenaga ahli Perjalanan dinas Cadangan pembelian aset tetap Asuransi Biaya konsumsi Biaya jasa alih daya Biaya pra opening hotel Jamuan Biaya iklan dan promosi Perbaikan dan pemeliharaan Listrik, air dan telepon Alat perlengkapan kantor Keamanan dan kebersihan Pajak dan perijinan Biaya pra operasi Lain-lain (dibawah Rp50Juta) Jumlah
2012
2011
1.506.430.000 1.377.989.171 1.272.667.776 762.344.200 454.543.627 368.529.597 262.495.387 256.848.948 255.653.723 235.004.801 203.420.823 154.562.324 90.211.000 60.917.800 4.718.942.923
2.259.483.600 1.429.167.618 658.692.529 439.058.711 13.386.780 476.286.933 37.380.546 497.895.361 6.974.873 729.787.390 220.779.517 126.251.251 90.485.601 736.667.915 2.572.872.707 1.883.146.721
1.430.106.025 1.254.594.073 348.404.312 518.226.003 277.657.197 84.822.619 246.105.281 130.102.032 285.198.526 5.256.064.450 1.046.000.137
46.539.464.528
35.997.437.054
29.491.472.838
29. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI Perhitungan kepentingan non-pengendali atas aset neto Entitas Anak yang dikonsolidasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 2012 Kepentingan non-pengendali pada awal tahun Penambahan uang muka setoran modal Penyesuaian atas perubahan kepemilikan kepentingan non-pengendali Bagian kepentingan non-pengendali atas laba neto tahun berjalan
2.719.039.561
1.475.864.019
-
1.103.000.000
-
Kepentingan non-pengendali
(24.718.308 )
182.100.765
164.893.850
2.901.140.326
2.719.039.561
30. LABA NETO PER SAHAM DASAR Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba komprehensif tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun berjalan. 2013 2012 Laba neto tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah rata-rata tertimbang saham Laba neto per saham dasar 61
9.494.819.230 3.458.333.333
16.960.927.499 1.920.000.000
2,75
8,83
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Rincian saldo dengan pihak berelasi: Persentase terhadap jumlah aset/
Saldo
31 Des 2013 Piutang non-usaha (Catatan 6) PT Tiara Global Propertindo Piutang bunga-TGP
beban usaha yang bersangkutan 31 Des 2012
31 Des 2013
31 Des 2012
34.074.450.000 1.011.284.416 35.085.734.416
-
3,49% 0,10% 3,59%
-
8.691.775.320 1.355.121.312
6.991.599.602 2.563.736.739
18,45% 2,88%
18,58% 6,81%
10.046.896.632
9.555.336.341
21,33%
25,39%
Beban gaji dan tunjangan Imbalan kerja jangka pendek Direksi Komisaris Saldo beban gaji dan tunjangan
Piutang pihak yang berelasi kepada PT Tiara Global Propertindo (TGP) merupakan piutang sehubungan dengan hasil penerbitan surat utang oleh Perusahaan (Catatan 12 dan 19). PT Tiara Global Propertindo merupakan pemegang saham dari PT Tiara Realty (Pemegang saham Perusahaan). Tidak terdapat transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perusahaan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu”. Selain transaksi yang dilakukan Perusahaan sehubungan dengan penerbitan surat utang untuk kepentingan TGP.
32. PERIKATAN DAN PERJANJIAN Perikatan dan perjanjian dengan Perusahaan dan Entitas Anak sebagai berikut : a. PT Tiara Inti Mulia (TIM) mengadakan perjanjian dengan Lodging Management (Labuan) Limited (LML) dimana LML akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel TIM. Sebagai kompensasi, TIM akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan bruto dan biaya insentif manajemen setinggi-tingginya sebesar 8% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak tanggal efektifnya perjanjian yaitu 9 Januari 2009 kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama 10 tahun berturut-turut atas persetujuan kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa sudah beroperasi, sehingga TIM sudah membayar dan membebankan biaya lisensi pada operasional hotel. b. TIM mengadakan perjanjian dengan Lodging Management (Labuan) Limited (LML) dimana TIM diberikan ijin untuk menggunakan nama “Anantara” termasuk logo, design, trademarks, service marks dan registrasi sehubungan dengan Hotel. Perjanjian ini berlaku sepanjang Management Agreement dengan LML masih berlaku, kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Anantara Bali Uluwatu, Resort & Spa sudah beroperasi, sehingga TIM sudah membayar dan membebankan biaya manajemen pada operasional hotel.
62
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. PERIKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan) c. PT Bina Buana Sarana (BBS) mengadakan perjanjian dengan Starwood Asia Pacific Hotels & Resorts Pte. Ltd (Starwoods) dimana Starwoods akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel BBS. Sebagai kompensasi, BBS akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan bruto dan biaya insentif manajemen sebesar 5% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan, sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, BBS belum beroperasi sehingga belum ada pembayaran biaya manajemen ke Starwoods. d. PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) mengadakan perjanjian dengan PT Bangun Wahana Indah Indonesia dalam Internasional Best Western (BWII) dimana BWII akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel Perusahaan. Sebagai kompensasi, CMU akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan kotor dan biaya insentif manajemen sebesar 5% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak tanggal efektifnya perjanjian yaitu 30 Juni 2012 kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama 3 periode 2 tahun berturut-turut atas persetujuan kedua belah pihak. Biaya jasa manajemen yang dibebankan pada operasional hotel adalah masing-masing sebesar Rp5.806.103.908 dan Rp2.566.523.525 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi-Jasa Manajemen” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 aset dan liabilitas moneter Grup dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013
31 Desember 2012 Ekuivalen Mata uang asing IDR
Ekuivalen Mata uang asing IDR Aset keuangan Kas dan bank
2.687.061.103
USD220.450
1.762.924.935
USD182.309
Piutang usaha
300.735.873
USD24.673
3.108.052.282
USD 321.412
Jumlah Aset
2.987.796.976
4.870.977.217
Liabilitas Utang kontraktor dan usaha
2.126.760.245
USD174.482
2.430.626.346
USD251.357
-
-
462.658.760
EUR36.117
Biaya yang masih harus dibayar
539.147.261
USD44.232
-
-
Utang jangka pendek
609.450.000
USD50.000
-
-
Utang bank
53.206.395.632
USD4.365.116
62.471.790.374
USD6.460.371
Uang muka penjualan
11.316.987.966
USD928.459
10.574.414.698
USD1.093.528
Jumlah Liabilitas Liabilitas dalam mata uang asing neto
67.798.741.104
75.939.490.178
(64.810.944.128)
(71.068.512.961)
63
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Jika nilai denominasi liabilitas neto dari mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 ditampilkan dengan menggunakan nilai tukar yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 10 Juni 2014 (tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian), yaitu Rp11.806 untuk 1 Dollar AS, liabilitas neto moneter Grup akan mengalami penurunan sebesar Rp2.036.482.332. 34. INFORMASI SEGMEN Sesuai dengan PSAK No. 5, “Segmen Operasi”, informasi segmen dibawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya. a. Segmen operasi Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan (Catatan 1a), Perusahaan dan Entitas Anak memiliki usaha bidang penyediaan akomodasi dibidang perhotelan dan properti. b. Informasi menurut segmen operasi Informasi tentang Perusahaan dan Entitas Anak menurut segmen usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 Hotel
Properti
Jumlah
Eliminasi
Konsolidasian
Pendapatan Pihak eksternal
93.804.684.595
85.387.807.594
179.192.492.189
(30.000.000.000)
149.192.492.189
Hasil segmen
27.533.199.009
48.867.514.258
76.400.713.267
-
76.400.713.267
Beban usaha
24.338.306.358
22.781.317.512
47.119.623.870
-
47.119.623.870
3.194.892.651
26.086.196.746
29.281.089.397
-
29.281.089.397
(12.224.706.516)
(4.556.333.034)
(16.781.039.550)
-
(16.781.039.550)
(9.029.813.865)
21.529.863.712
12.500.049.847
-
12.500.049.847
2.946.260.528
(5.769.390.380)
(2.823.129.852)
-
(2.823.129.852)
(6.083.553.337)
15.760.473.332
9.676.919.995
-
9.676.919.995
-
-
-
-
-
(6.083.553.337)
15.760.473.332
9.676.919.995
-
9.676.919.995
608.348.138.157
907.249.298.605
1.515.597.436.762
(540.265.540.389)
975.331.896.373
221.265.808.214
618.305.787.661
839.571.595.875
(243.265.540.389)
596.306.055.486
Hasil
Laba usaha Beban lain-lain - neto Laba (Rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba (rugi) neto tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Jumlah laba (rugi) komprehensif
Informasi lainnya Aset segmen Liabilitas segmen
64
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) b. Informasi menurut segmen operasi (lanjutan) 31 Desember 2012 Hotel
Properti
Jumlah
Eliminasi
Konsolidasian
Pendapatan Pihak eksternal
44.453.433.301
85.143.069.686
129.596.502.987
(3.000.000.000)
126.596.502.987
Hasil segmen
18.538.622.764
50.645.750.170
69.184.372.934
-
69.184.372.934
Beban usaha
13.507.852.863
24.112.267.544
37.620.120.407
-
37.620.120.407
5.030.769.901
26.533.482.626
31.564.252.527
-
31.564.252.527
(2.102.487.114)
(6.427.892.224)
(8.530.379.338)
24.718.308
(8.505.661.030)
2.928.282.787
20.105.590.402
23.033.873.189
24.718.308
23.058.591.497
(1.527.825.755)
(4.404.944.393)
(5.932.770.148)
-
(5.932.770.148)
1.400.457.032
15.700.646.009
17.101.103.041
24.718.308
17.125.821.349
-
-
-
-
-
1.400.457.032
15.700.646.009
17.101.103.041
24.718.308
17.125.821.349
Aset segmen
452.164.478.400
823.133.710.937
1.275.298.189.337
(431.681.244.731)
843.616.944.606
Liabilitas segmen
154.307.659.567
549.950.673.326
704.258.332.893
(134.681.244.731)
569.577.088.162
Hasil
Laba usaha Beban lain-lain, neto Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba neto tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Jumlah Laba komprehensif
Informasi lainnya
35. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN a. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Pada bulan Februari 2011, Perusahaan membeli 64% kepemilikan PT Bina Buana Sarana (BBS), PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN), PT Tiara Inti Mulia (TIM) dan PT Pratika Nugraha (PN) yang dimiliki oleh PT Intiputra Fikasa (IF), pihak yang berelasi, dengan total nilai pembelian sebesar Rp1.536.000.000. Kemudian pada bulan yang sama, Perusahaan melakukan setoran modal kepada BBS, CUN, TIM dan PN sebesar Rp19.480.000.000, Rp28.958.000.000, Rp60.085.000.000 dan Rp14.754.000.000. Atas penyertaan tersebut, Perusahaan memperoleh 99,25% kepemilikan saham pada CUN dan 99,00% kepemilikan saham pada BBS, TIM dan PN. Total aset neto semua Entitas Anak yang menjadi bagian Perusahaan pada tanggal akuisisi dan penyertaan saham adalah sebesar (Rp9.290.349.742). Selisih antara nilai pembelian dengan total aset neto atas penyertaan saham Perusahaan di Entitas Anak tersebut sebesar Rp10.826.349.742 dicatat dan dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada Ekuitas di Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian. Pada bulan Mei 2011, Perusahaan membeli 99,00% kepemilikan PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) yang dimiliki oleh PT Intiputra Fikasa (IF) dan PT Kace Mas (KM), pihak yang berelasi, dengan total nilai pembelian sebesar Rp1.980.000.000. Atas penyertaan tersebut, Perusahaan memperoleh 99,00% kepemilikan saham pada CMU. Total aset neto CMU yang menjadi bagian Perusahaan pada tanggal akuisisi dan penyertaan saham adalah sebesar Rp284.528.674. Selisih antara nilai pembelian dengan total aset neto atas penyertaan saham Perusahaan di CMU tersebut sebesar Rp1.695.471.326 dicatat dan dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada Ekuitas di Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian. 65
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN (lanjutan) a. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
PT Tiara Inti Mulia (TIM)
Net Aset Harga Akuisisi Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
PT Bina Buana Sarana (BBS)
PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN)
PT Pratika Nugraha (PN)
PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU)
Jumlah
(6.400.569.469)
(596.057.258)
(2.318.601.155)
24.878.140
284.528.674
(9.005.821.068)
800.000.000
320.000.000
320.000.000
96.000.000
1.980.000.000
3.516.000.000
(7.200.569.469)
(916.057.258)
(2.638.601.155)
(71.121.860)
(1.695.471.326)
(12.521.821.068)
b. Rugi Anak Perusahaan Pra Akuisisi Pada bulan Februari dan Mei 2011, Perusahaan melakukan akuisisi saham dan penyertaan modal atas saham BBS, CUN, CMU, TIM dan PN. Rugi Entitas Anak tersebut untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 sebelum tanggal akuisisi tidak diperhitungkan sebagai bagian laba komprehensif konsolidasian, dengan rincian sebagai berikut: 2011
CMU TIM CUN BBS PN
1.682.302.299 1.450.254.339 799.977.714 791.190.928 23.799.109
Jumlah
4.747.524.389
36. CADANGAN UMUM Undang-undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 1/1995 yang diterbitkan di bulan Maret 1995 dan telah diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba neto sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan belum membentuk cadangan umum tersebut, dikarenakan Perusahaan masih mengalami saldo defisit.
37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Grup secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengelola risiko-risiko tersebut dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Grup. Direksi mereviu dan menyetujui semua kebijakan untuk mengelola setiap risiko, termasuk juga risiko ekonomi dan risiko usaha Grup, yang dirangkum dibawah ini dan juga memantau risiko harga pasar yang timbul dari semua instrumen keuangan. a. Risiko kredit Resiko kredit timbul dari kemungkinan ketidakmampuan pelanggan untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan syarat normal transaksi pada saat jatuh tempo pembayaran. 66
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Risiko kredit (lanjutan) Risiko kredit timbul dari kas dan bank, piutang usaha, piutang non-usaha dan dana dalam pembatasan. Manajemen menempatkan kas, deposito berjangka dan investasi surat berharga (jika ada) hanya pada bank dan lembaga keuangan yang bereputasi baik dan terpercaya. Untuk meminimalisasi risiko kredit atas piutang usaha yang berasal dari penjualan properti, manajemen mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran serta melakukan serah terima unit pada saat pelunasan. Untuk penyewaan properti, pelanggan diminta membayar uang sewa dimuka dan memberikan uang jaminan atas service charge dan utilitas. Untuk piutang kamar hotel, manajemen melakukan hubungan usaha dengan pihak agen perjalanan yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit. Kualitas kredit dari aset keuangan Grup berupa kas dan bank, piutang usaha dan piutang non-usaha adalah lancar, yang ditelaah dengan mengacu pada kredibilitas dan reputasi pihak rekanan serta informasi historis mengenai penerimaan pembayaran. Risiko kredit maksimum Grup untuk komponen dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah nilai tercatat seperti yang diilustrasikan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. b. Risiko mata uang asing Grup terekspos terhadap perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dalam Rupiah Indonesia, Dolar Amerika Serikat dan Euro pada biaya-biaya tertentu, aset dan liabilitas yang timbul dari operasi sehari-hari (Catatan 33). c. Risiko suku bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur utama Grup yang terkait dengan risiko suku bunga adalah utang bank. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang dan perikatan utang baru. d. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan bank yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
67
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. Risiko likuiditas (lanjutan) Grup berencana dapat membayar semua liabilitas dalam periode mendatang. Untuk memenuhi komitmen kas, Grup berharap kegaiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Selain itu, Perusahaan memiliki aset keuangan yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Dewan Direksi Grup telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup. Pedoman utama dari kebijakan ini antara lain adalah sebagai berikut: - Meminimalisasi risiko fluktuasi tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi; - Memaksimalisasi penggunaan “lindung nilai alami” yang menguntungkan sebanyak mungkin off setting alami antara pendapatan dan beban serta utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko tingkat suku bunga; dan - Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau dan dilakukan secara bijaksana, konsisten dan mengikuti praktik pasar yang terbaik. Tabel dibawah ini menganalisa liabilitas keuangan Grup yang diselesaikan secara neto yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan: 1 tahun atau kurang
Liabilitas keuangan Utang jangka pendek Utang bank jangka pendek Utang kontraktor dan usaha Utang non-usaha Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Utang bunga Utang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
Lebih dari 1 tahun sampai kurang dari 2 tahun
Lebih dari 2 tahun
Jumlah
21.074.450.000
-
-
21.074.450.000
1.762.584.942
-
-
1.762.584.942
121.736.838.710
-
-
121.736.838.710
14.226.826.485
-
-
14.226.826.485
3.927.422.253
-
-
3.927.422.253
771.153.836
-
-
771.153.836
86.450.181.128
-
-
86.450.181.128
68
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. Risiko likuiditas (lanjutan) Lebih dari 1 tahun sampai kurang dari 2 tahun
1 tahun atau kurang
Liabilitas keuangan Utang jangka panjang Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen jangka panjang
Lebih dari 2 tahun
Jumlah
-
13.000.000.000
-
13.000.000.000
-
27.667.325.612
265.341.304.573
293.008.630.185
-
794.436.338
-
794.436.338
249.949.457.354
41.461.761.950
265.341.304.573
556.752.523.877
e. Manajemen modal Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Grup mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya. Agar dapat menjaga dan menyesuaikan struktur modalnya, Grup akan menyesuaikan jumlah dari pembayaran dividen kepada para pemegang saham atau tingkat pengembalian modal atau menerbitkan surat saham. Struktur modal terdiri dari ekuitas ditambah utang neto. Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti penerapan tahun-tahun sebelumnya.
38. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat ditukar di dalam transaksi antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar masing-masing kelompok dari instrumen keuangan Grup: 1. Kas dan bank, piutang usaha, piutang non-usaha, dana dalam pembatasan, utang kontraktor dan usaha, utang non-usaha dan biaya masih harus dibayar (utang bunga) mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. 2. Nilai tercatat dari utang jangka pendek, utang jangka panjang, utang bank jangka pendek, utang jangka panjang berupa utang bank dan utang pembiayaan konsumen, mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank atau perusahaan pembiayaan. 3. Nilai wajar dana dalam pembatasan dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
69
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2013
Aset keuangan Kas dan bank Piutang usaha - pihak ketiga Piutang non-usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Dana dalam pembatasan
31 Desember 2012
Nilai tercatat
Nilai wajar
Nilai tercatat
Nilai wajar
14.657.264.971
14.657.264.971
11.615.974.521
11.615.974.521
3.018.162.984
3.018.162.984
5.170.378.020
5.170.378.020
35.085.734.416
35.085.734.416
-
-
378.459.008
378.459.008
104.049.453
104.049.453
683.750.182
683.750.182
630.880.164
630.880.164
21.074.450.000
21.074.450.000
-
-
1.762.584.942
1.762.584.942
1.844.673.534
1.844.673.534
121.736.838.710
121.736.838.710
62.292.547.335
62.292.547.335
14.226.826.485
14.226.826.485
11.153.984.648
11.153.984.648
13.000.000.000
13.000.000.000
-
-
1.565.590.174
1.565.590.174
1.762.555.214
1.762.555.214
379.458.811.313
379.458.811.313
456.920.129.152
456.920.129.152
3.927.422.253
3.927.422.253
3.001.975.110
3.001.975.110
Liabilitas keuangan Utang jangka pendek Utang bank jangka pendek Utang kontraktor dan usaha Utang non-usaha Utang jangka panjang Utang pembiayaan konsumen Utang bank Biaya masih harus dibayarutang bunga
39. KEJADIAN SETELAH TANGGAL PELAPORAN a.
Perpanjangan Fasilitas Kredit Berdasarkan surat perpanjangan fasilitas kredit dari PT Bank Victoria International Tbk tanggal 12 Maret 2014, bahwa fasilitas pinjaman kredit Rekening Koran Perusahaan sebesar Rp2.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 15,5% diperpanjang sampai dengan 15 Maret 2015. Jaminan fasilitas tersebut adalah tanah dan bangunan beserta mesin dan inventarisnya, SHGB 2 No. 00083.00084.00085 atas nama Perusahaan, dengan luas tanah 3.830 m dan luas 2 Bangunan 2.451/m yang terletak di Jl. Balaputra Dewa No.10 Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Personal Guarantee dari Tn. Bhakti Salim dan Corporate Guarantee dari PT Intiputra Fikasa, pihak yang berelasi.
b.
Penerimaan Pelunasan Piutang Pada tanggal 10 Juni 2014 Perusahaan telah menerima pelunasan piutang non-usaha dan piutang bunga dari PT Tiara Global Propertindo sebesar Rp35.085.734.416. Sehubungan dengan penerbitan surat utang oleh Perusahaan.
70
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. PERKEMBANGAN TERKINI YANG MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI Berikut ini adalah Pernyataan (“PSAK”), Interpretasi (“ISAK”) dan Pernyataan Pencabutan (“PPSAK”) yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) untuk diterapkan pada tahun buku laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013, yaitu: • PSAK No. 38 (Revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali • ISAK No. 21 *): Perjanjian Konstruksi Real Estate • PPSAK No. 7 *): Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate Paragraf 1-46, 49-55 dan 62-64 • PPSAK No. 10: Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi *)
Ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan, No. 0643/DSAK/IAI/IX/2012 tanggal 21 September 2012.
sesuai
dengan
surat
pengumuman
DSAK-IAI
Berikut PSAK revisi yang telah dikeluarkan oleh DSAK sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha, yang relevan dengan Kelompok Usaha yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2014: Berlaku efektif sejak awal atau setelah 1 Januari 2014: • ISAK No. 27: “Pengalihan Aset dari Pelanggan”, yang diadopsi dari International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) 18. • ISAK No. 28: “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”, yang diadopsi dari IFRIC 19. Kelompok Usaha telah menentukan bahwa dampak dari standar akuntansi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian tidak material. Berlaku efektif sejak awal atau setelah 1 Januari 2015: • PSAK No. 1 (2013): “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi. •
PSAK No. 4 (2013): “Laporan Keuangan Tersendiri”, yang diadopsi dari IAS 4. PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65.
•
PSAK No. 15 (2013): “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, yang diadopsi dari IAS 28. PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama selain untuk entitas asosiasi.
•
PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19. PSAK ini menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontijensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
71
PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. PERKEMBANGAN TERKINI YANG MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI (lanjutan) Berlaku efektif sejak awal atau setelah 1 Januari 2015: (lanjutan) •
PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasi, yang diadopsi dari IFRS 10. PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (2009) yang mengenai akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika suatu entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
•
PSAK No. 66: “Pengaturan Bersama”, yang diadopsi dari IFRS 11. PSAK ini menggantikan PSAK No. 12 (2009) dan ISAK No. 12. PSAK ini menghapus opsi metode Konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.
•
PSAK No. 67: “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”, yang diadopsi dari IFRS 12. PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) dan PSAK No. 15 (2009), Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.
• PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar”, yang diadopsi dari IFRS 13. PSAK ini memberikan panduan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. 41. PERKARA HUKUM DAN LIABILITAS BERSYARAT Grup tidak mempunyai perkara hukum yang signifikan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa kewajiban atas gugatan hukum atau tuntutan dari pihak ketiga tidak akan mempengaruhi posisi keuangan dan hasil operasi masa yang akan datang secara signifikan.
42. REKLASIFIKASI AKUN Berikut adalah akun-akun pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang telah direklasifikasi untuk memungkinkan daya banding akun-akun tersebut pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013:
Dilaporkan Sebelumnya
Beban Umum dan Administrasi Penyusutan Aset Tetap
Kas dan Bank
Direklasifikasikan ke Akun
Beban Pokok Pendapatan Penyusutan Aset Tetap
Dana dalam Pembatasan
2012
2011
7.209.985.621
2.253.105.041
630.880.164
-
Sehubungan dengan reklasifikasi akun di atas Grup tidak menyajikan laporan keuangan permulaan dari periode komparatif terawal (tanggal 1 Januari 2012) karena reklasifikasi tersebut dianggap tidak material.
72
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk INDUK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Laporan keuangan Induk Perusahaan berikut ini, dimana tidak termasuk saldo dari Entitas Anak, telah disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak disajikan sebesar harga perolehan. 2013 ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Piutang non-usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Uang muka dan biaya dibayar di muka Jumlah Aset Lancar
2012
4.099.821.589
3.839.436.901
125.662.489
104.998.870
248.443.346 185.306.646.927 38.521.606.620
2.991.890 123.784.070.691 11.599.608
228.302.180.971
127.743.097.960
13.000.000.000 297.000.000.000
297.000.000.000
4.670.256.009 3.190.024.737 -
4.913.990.448 275.591.932 6.440.935.552
Jumlah Aset Tidak Lancar
317.860.280.746
308.630.517.932
JUMLAH ASET
546.162.461.717
436.373.615.892
ASET TIDAK LANCAR Piutang non-usaha Pihak berelasi Penyertaan saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp4.708.933.977 dan Rp4.465.199.538 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
73
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk INDUK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Utang bank jangka pendek Utang non-usaha Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Utang jangka pendek Utang pajak Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
46.453.143.580 1.762.584.942
5.704.857.558 1.844.673.534
1.443.528.907 21.074.450.000 288.516.930
102.564.187 4.734.826.767 92.186.844
18.522.222.228
1.300.000.008
89.544.446.587
13.779.108.898
13.000.000.000
-
57.095.743.533 610.463.417
123.124.999.970 333.606.696
70.706.206.950
123.458.606.666
Jumlah Liabilitas
160.250.653.537
137.237.715.564
EKUITAS Modal saham - nilai nominal per saham Rp100 pada 31 Desember 2013 dan 2012 Modal dasar - 12.000.000.000 saham pada 31 Desember 2013 dan 2012 Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.550.000.000 dan 3.000.000.000 saham pada 31 Desember 2013 dan 2012 Tambahan modal disetor Defisit
355.000.000.000 300.000.000.000 40.309.064.448 (9.397.256.268) (864.099.672)
Jumlah Ekuitas
385.911.808.180
299.135.900.328
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
546.162.461.717
436.373.615.892
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan kerja karyawan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
74
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk INDUK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013
2012
PENDAPATAN
7.011.468.006
6.428.828.976
BEBAN POKOK PENDAPATAN
1.804.760.572
1.817.649.869
LABA BRUTO
5.206.707.434
4.611.179.107
BEBAN USAHA Umum dan administrasi
4.304.055.393
1.712.671.721
Jumlah Beban Usaha
4.304.055.393
1.712.671.721
902.652.041
2.898.507.386
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga Pendapatan jasa giro Pendapatan bunga promissory note Beban bunga Rugi selisih kurs - neto Administrasi bank Lain-lain - neto
167.575.590 70.985.818 1.189.746.372 (12.673.961.485) (1.034.694.999 ) (69.706.728 ) (186.011 )
94.488.442 10.861.216 (2.168.952.024) (3.647.445) (9.863.958)
Jumlah Beban Lain-lain Neto
(12.350.241.443)
(2.077.113.769)
LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
(11.447.589.402)
821.393.617
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
2.914.432.806
(209.675.606)
(8.533.156.596)
611.718.011
LABA (RUGI) NETO Pendapatan komprehensif lain
-
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF NETO
(8.533.156.596)
75
611.718.011
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor
Defisit
Jumlah Ekuitas
Saldo, 1 Januari 2012
126.000.000.000
-
(1.475.817.683)
124.524.182.317
Penambahan modal disetor
174.000.000.000
-
-
174.000.000.000
-
-
611.718.011
611.718.011
300.000.000.000
-
(864.099.672)
299.135.900.328
Penambahan modal disetor Agio saham atas peningkatan modal saham Biaya emisi saham sehubungan dengan penawaran umum perdana saham
55.000.000.000
-
-
55.000.000.000
-
46.750.000.000
-
46.750.000.000
-
(6.440.935.552)
-
(6.440.935.552)
Rugi komprehensif tahun 2013
-
-
(8.533.156.596)
(8.533.156.596)
355.000.000.000
40.309.064.448
(9.397.256.268)
385.911.808.180
Laba komprehensif tahun 2012 Saldo, 31 Desember 2012
Saldo, 31 Desember 2013
76
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013
2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan (pembayaran) kembali untuk: Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran beban bunga dan keuangan, neto Kenaikan piutang kepada pihak berelasi
(48.876.458.835) 1.309.266.178 (11.245.653.705) (2.063.602.366) (39.436.841.820) (123.576.550.352)
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(46.159.556.951) (117.984.623.079)
53.399.397.409
6.346.263.461
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap
-
(717.000.000)
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
-
(717.000.000)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Penurunan utang kepada pihak berelasi Investasi kepada entitas anak Uang muka investasi Penerimaan (pembayaran) utang bank Penerimaan hasil penerbitan surat utang Pemberian surat utang kepada pihak berelasi
95.309.064.448 174.000.000.000 - (63.495.811.869) - (170.207.000.000) 68.310.000.000 (48.889.122.809) 113.673.765.880 34.074.450.000 (34.074.450.000) -
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
46.419.941.639
122.280.954.011
260.384.688
3.579.330.932
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
3.839.436.901
260.105.969
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
4.099.821.589
3.839.436.901
KENAIKAN NETO KAS DAN BANK
77
PT. SARASWATI GRIYA LESTARI TBK. The Bellezza Shopping Arcade Suite GF No. 30-31. Jl. Letjen Soepeno Kav. 34 Arteri Permata Hijau. Jakarta Selatan 12210