| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
Table of Content Daftar Isi 04. 2012 Financial Highlights Ikhtisar Keuangan 2012 05. 2012 Share Highlights Ikhtisar Saham 2012 08. 2012 Significant Event Peristiwa Penting 2012 10. Milestones Tonggak Sejarah 13. Report of the President Commissioner Laporan Komisaris Utama 17. Report of the President Director Laporan Direktur Utama 20. Corporate Data Data Perusahaan 21. Company Profile Profil Perusahaan 22. Organization Structure Struktur Organisasi 23. Vision and Mission Visi dan Misi 24. Profile of the Board of Commissioners Profil Dewan Komisaris 25. Profile of the Board of Directors Profil Direksi 26. Human Resources Sumber Daya Manusia 30. Management Discussion and Analysis Analisa dan Pembahasan Managemen 34. Good Corporate Governance Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik 47. Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 49. Statement of the Board Commissioners and the Board of Director Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
51. Financial Statement Laporan Keuangan
| 2
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
L AYING THE FOUNDATION FOR SUSTAINABLE GROW TH The past years of strong Indonesian GDP growth has led to a rapidly expanding middle class. Local and international advertisers are targeting this audience with growing marketing budgets, up 20% Y/Y according to Nielsen. This is a trend that PT Skybee Tbk. (The Company) is capitalizing on through its media buying subsidiary. It is also a trend that supports the rapid growth of mobile devices and data usage, including voice, text and video communications, as well as content creation, distribution and consumption. By migrating users from 2G to 3G, mobile operators are seeing increasing ARPU (Average Revenue Per User) for consumers taking advantage of new powerful smartphone capabilities. As per Yahoo! TNS Net Index 2012, the internet is now the second largest media channel in Indonesia, after TV. The report also found that 62% of Internet users in Indonesia accessed the Internet via mobile phones, up from 22% in 2009. Riding this momentum, The Company intends to capitalize on the opportunities in the rapidly growing Internet and mobile Internet sectors. For example, Skybee’s subsidiaries built and launched a mobile money application. Mobile payments is a space forcasted by McKinsey to grow close to 10 times globally between 2011 and 2015. The Company aims to continue to capitalize on new technology and high growth trends, where incumbents do not yet dominate the market or where new technology allows us to disrupt the market.
Pertumbuhan PDB Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan cepatnya perkembangan pada kelas menengah. Para pengiklan berupaya memanfaatkan potensi tersebut, dimana menurut Nielsen, anggaran pemasaran tumbuh sekitar 20% Per tahun,. Dan PT Skybee Tbk. (Perseroan) akan memanfaatkan peluang tersebut melalui anak perusahaannya yang bergerak di bidang media buying. Tren tersebut juga mendukung pesatnya pertumbuhan perangkat mobile dan penggunaan data, termasuk komunikasi suara, teks dan video, serta pembuatan, distribusi dan konsumsi konten. Dengan beralihnya pengguna teknologi 2G ke 3G, para operator merasakan peningkatan ARPU (Average Revenue Per User), hal ini dikarenakan konsumen memanfaatkan kemampuan smartphone yang semakin canggih. Menurut Yahoo! TNS Net Index 2012, internet kini adalah media terbesar kedua di Indonesia, setelah TV. Laporan tersebut juga menemukan bahwa 62% dari pengguna internet di Indonesia mengakses internet melalui ponsel, naik dari 22% pada tahun 2009. Dengan memanfaatkan momentum tersebut Perseroan bermaksud untuk memanfaatkan peluang di internet dan mobileinternet yang berkembang pesat. Sebagai contoh, anak perusahaan Perseroan mengembangkan dan meluncurkan layanan mobile money. Menurut McKinsey “mobile payment” akan bertumbuh hampir 10 kali lipat secara global antara tahun 2011 dan juga 2015. Perseroan akan terus memanfaatkan tren teknologi baru dan pertumbuhan yang tinggi, sebab tidak ada dominasi pemain lama dan Perseroan dapat masuk dengan memanfaatkan teknologi baru.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 3
2012 FINANCIAL HIGHLIGHTS Ikhtisar Keuangan 2012
Consolidated Balance Sheets Neraca Konsolidasi
2012
2011
2010
2009
2008
Current Assets / Aset Lancar
947.647
839.569
314.124
20.382
6.933
Non-Current Assets / Aset Tidak Lancar
101.346
11.804
9.296
1.803
5.278
1.048.993
851.373
323.420
22.185
12.211
742.177
608.638
171.564
4.398
2.702
Total Assets / Jumlah Aset Current Liabilities / Kewajiban Lancar Non-Current Liabilities / Kewajiban Tidak Lancar Total Liabilities / Jumlah Kewajiban Minority Interest / Hak Minoritas Total Equity / Jumlah Ekuitas Total Liabilities and Equity / Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
77.857
55.631
1.236
77
3.884
820.034
664.269
172.800
4.475
6.586
52.413
18.207
4.357
-
-
176.545
168.897
146.263
17.710
5.625
1.048.993
851.373
323.420
22.185
12.211
Consolidated Statements of Income Laporan Laba Rugi Net Sales / Penjualan Bersih
1.720.259
1.412.829
553.230
288.869
255.348
Cost of Goods Sold / Beban Pokok Penjualan
1.680.738
1.303.633
497.327
282.005
250.714
39.521
109.196
55.903
6.864
4.634
63.829
73.503
34.282
4.572
2.875
(24.308)
35.693
21.621
2.292
1.759
Gross Profit / Laba Kotor Operating Expenses / Beban Usaha Income from Operations / Laba Usaha Other Income, Net / Penghasilan Lain-lain, Bersih
37.703
8.906
4.533
1.732
1.500
Income Before Income Tax Expense / Laba Sebelum Pajak Penghasilan
13.394
44.599
26.154
4.024
3.259
(662)
(13.653)
(6.911)
(664)
(657)
Income Tax Expense / Beban Pajak Penghasilan Minority Interest / Hak Minoritas Net Income / Laba Bersih Earnings per Share / Laba per Saham
(5.084)
(8.415)
(237)
-
-
7.648
22.531
19.006
3.360
2.602
13
39
43
192
-
Ratios (in %) Rasio - Rasio (dalam %) Liquidity Ratio / Rasio Likuiditas 127,68%
137,94%
183,09%
463,44%
256,59%
Quick Ratio / Rasio Cepat
0,48%
105,21%
80,43%
280,20%
255,66%
Cash Ratio / Rasio Kas
0,53%
9,60%
32,39%
68,17%
112,29%
78,17%
78,02%
53,43%
20,17%
53,93%
464,49%
393,30%
118,14%
25,27%
117,08%
Current Ratio / Rasio Lancar
Leverage Ratio / Rasio Leverage Debt Ratio / Rasio Hutang Debt to Equity Ratio / Rasio Hutang terhadap Ekuitas Profitability/Rentability Ratio / Rasio Profitabilitas/Rentabilitas Gross Profit Margin / Margin Laba Kotor
2,30%
7,73%
10,10%
2,38%
1,81%
Net Profit Margin / Margin Laba Bersih
0,44%
1,59%
3,44%
1,16%
1,02%
Income from Operation Margin / Margin Laba Usaha
-1,41%
2,53%
3,91%
0,79%
0,69%
Return on Asset (ROA) / Imbal Hasil Aset
0,73%
2,65%
5,88%
15,15%
21,31%
Return on Equity (ROE) / Imbal Hasil Ekuitas
4,33%
13,34%
12,99%
18,97%
46,26%
Income from Operations/Net Sales / Laba Usaha/Penjualan Bersih
-1,41%
2,53%
3,91%
0,79%
0,69%
Net Income/Net Sales / Laba Bersih/Penjualan Bersih
0,44%
1,59%
3,44%
1,16%
1,02%
Performance and Operational Ratio / Rasio Kinerja dan Operasional
-13,77%
21,13%
14,78%
12,94%
31,27%
Net Income/Total Equity / Laba Bersih / Ekuitas
4,33%
13,34%
12,99%
18,97%
46,26%
Income from Operations/Total Assets / Laba Usaha/Jumlah Aset
-2,32%
4,19%
6,69%
10,33%
14,41%
0,73%
2,65%
5,88%
15,15%
21,31%
Income from Operations/Net Equity / Laba Usaha/Ekuitas
Net Income/Total Assets / Laba Bersih/Jumlah aset
| 4
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
2012 SHARE HIGHLIGHTS Ikhtisar Saham 2012 VOLUME
SHARE PRICE
100000
800
80000
680
60000
560
40000
440
20000
320
JAN 2012
FEB 2012
VOLUME
MAR 2012
APR 2012
MAY 2012
JUN 2012
JUL 2012
AUG 2012
SEP 2012
OKT 2012
NOV 2012
DES 2012
SHARE PRICE HARGA SAHAM
SHARE PRICE HARGA SAHAM
2011 HIGHEST Tertinggi
LOWEST Terendah
2012 CLOSING Penutupan HIGHEST Tertinggi
LOWEST Terendah
CLOSING Penutupan
Q1
540
495
540
600
455
500
Q2
650
495
670
500
460
500
Q3
740
540
580
500
450
495
Q4
650
480
590
500
450
495
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 5
2012 SHARE HIGHLIGHTS Ikhtisar Saham 2012 CHRONOLOGICAL LISTNG OF SHARES Kronologis Pencatatan Saham LISTING DATE
CORPORATE ACTION
TANGGAL PENCATATAN
TINDAK AN KORPORASI
1 Juli 2011 7 Juli 2011
Initial Public Offering for 235,000,000 shares Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak 235.000.000 lembar
Stock Listings at IDX Pencatatan Saham di BEI
LIST OF SHAREHOLDERS PER 31 DECEMBER 2012 Daftar Pemegang Saham per 31 Desember 2012
| 6
NAME OF SHAREHOLDERS
TOTAL SHARE ISSUED & FULLY PAID
PERCENTAGE OF OWNERSHIP
NAMA PEMEGANG SAHAM
JUMLAH SAHAM DITEMPATK AN & DISETOR PENUH
PERSENTASE KEPEMILIK AN
JPMIB Ora Pro Nubis International Corp
14 0 . 0 0 0 . 0 0 0
23,93%
JPMIB Creative One Ltd.
101.7 8 2 . 5 0 0
17,40%
JPMIB Aspires Inc.
6 9 . 9 9 7. 5 0 0
11,97%
Credit Suisse AG Singapore Trust
8 3 . 3 6 2. 5 0 0
14,25%
Syailendra Capital
45.250.000
7,74%
masyarakat < 5%
14 4 . 6 0 7. 5 0 0
24,72%
TOTAL JUMLAH
585.000.000
100,00%
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
COMPOSITON OF SHAREHOLDERS Daftar Pemegang Saham
USE OF FUNDS FROM IPO AS OF DECEMBER 31, 2012 Laporan Realisasi Penggunaan Dana IPO per 31 desember 2012
PROCEEDS FROM INITIAL PUBLIC OFFERING
23,93%
17,40%
JPMIB ORA PRO NUBIS INTERNATIONAL CORP
JPMIB CREATIVE ONE LTD.
11,97%
JPMIB ASPIRES INC.
24,72%
DANA HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA
88.125.000.000
COST OF INITIAL PUBLIC OFFERING BIAYA PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA
3.578.558.139
USE OF PROCEEDS FROM INITIAL PUBLIC OFFERING PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA
84.545.4 41.861
BALANCE OF PROCEEDS FROM INITIAL PUBLIC OFFERING
MASYARAKAT < 5%
14,25%
SISA DANA HASIL PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA
-
CREDIT SUISSE AG SINGAPORE TRUST
7,74% SYAILENDRA CAPITAL
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 7
2012 SIGNIFICANT EVENT Peristiwa Penting 2012
51
%
INVESTMENT
The Company held Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2012 at Sari Pan Pacific Hotel, Jakarta. Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 25 Juni 2012 di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta.
The Company concluded the investment in 51% of PT Skye Sab Indonesia in October. PT Skye Sab Indonesia is a non-bank financial institution. Perseroan menyelesaikan investasi 51% saham PT Skye Sab Indonesia pada bulan Oktober. Skye Sab Indonesia adalah lembaga keuangan non bank.
The Company divested of 70% of its ownership in PT Numedia Global. Perseroan melakukan divestasi atas 60% kepemilikan sahamnya di PT Numedia Global.
| 8
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
SKYBEE TAKES ADVANTAGE OF THE SYNERGY BETWEEN ITS FOUR SUBSIDIARIES AND ASSUMES THE ROLES AS ACCELERATOR, FACILITATOR, AND DISTRIBUTOR. SKYBEE MEMANFAATKAN SINERGI KEEMPAT ANAK PERUSAHAANNYA DAN BERPERAN SEBAGAI PENDORONG, FASILITATOR DAN DISTRIBUTOR.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 9
MILESTONES Tonggak Sejarah
PT Skybee Tbk (The Company) was established in 1995 in Jakarta as an advertising company under the name of PT Kreatip Komunikacitra. PT SkyBee Tbk (Perseroan) didirikan pada tahun 1995 di Jakarta sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa periklanan dengan nama PT Kreatip Komunikacitra.
In February, the Company expanded its core business, from advertising company to Indosat’s Multi Region Authorized Dealer. In the same month, the Company also acquired PT Sinergitama Komindo as its subsidiary with share ownership of 99.75%. Pada bulan Februari, Perseroan mengalihkan inti kegiatan usahanya, dari jasa periklanan menjadi Multi Region Authorized Dealer dari INDOSAT. Masih di bulan yang sama, Perseroan memperluas kegiatan usaha dengan mengakuisisi PT Sinergitama Kominido sebagai anak perusahaan Perseroan dengan jumlah kepemilikan saham sebesar 99,75%.
On October, 16th, the Company changed its name into PT Skybee and finalized its business structure according to the new strategy, vision and mission as a service and integrated telecommunication technology product provider with its brand name ‘Skybee’ In December, the Company and subsidiaries developed the following business unit categories: 1. Telcolink or distribution service for the Indosat's products such as starter pack and prepaid voucher and as principal for 'Skybee' mobile phones product. 2. Mobile and Computing or the hardware and smart phones provider to access mobile and internet connection. 3. Interactive Multimedia or Value Added Service telecomunication provider including content, application and new media. Pada tanggal 16 Oktober, Perseroan secara resmi mengubah namanya menjadi PT Skybee sekaligus melengkapi struktur usahanya sesuai dengan strategi, visi dan misi baru sebagai penyedia layanan dan produk teknologi telekomunikasi yang terintegrasi dan terkemuka dengan nama ‘Skybee’. Pada bulan Desember, Perseroan dan anak perusahaan melakukan pengembangan unit usaha yang menjangkau bidang: 1. Telcolink atau penyedia layanan distribusi produk operator INDOSAT, seperti palet perdana kartu SIM prabayar dan voucher isi ulang serta produk seluler dengan merek 'Skybee'; 2. Mobile dan Computing atau penyedia perangkat keras dan perangkat cerdas untuk akses koneksi internet bergerak. 3. Interactive Multimedia atau penyedia layanan VAS (Value Added Service) telekomunikasi yang mencakup pembuatan konten dan media baru.
| 10
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
In July, the Company conducted its Initial Public Offering (IPO) and was listed as the 7th public company at Indonesia Stock Exchange (IDX) for the year 2010. Pada bulan Juli Perseroan melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering) dan tercatat sebagai perusahaan publik ke 7 (tujuh) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2010.
In June, the Company developed its business unit to cover media business by acquiring 60% shares of PT Kaswall Dinamika Indonesia, an advertising agency Pada bulan Juni, Perseroan mulai mengembangkan unit usahanya yang menjangkau bidang media dengan melakukan akuisisi 60% saham PT Kaswall Dinamika Indonesia yg bergerak di bidang media agency (agen periklanan).
Investment in 51% of the total shares of PT Skye Sab Indonesia and divestment of 70% of the shares of the subsidiary PT Numedia Global. Investasi 51% saham di PT Skye Sab Indonesia dan Divestasi 70% saham anak perusahan PT Numedia Global.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 11
| 12
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
REPORT OF THE PRESIDENT COMMISSIONER Laporan Komisaris Utama
Dear shareholders,
Para pemegang saham yang terhormat,
Referring to the mandate set out in the Articles of Association, the Board of Commissioners regularly engage in oversight of the management of the Company by the Board of Directors and provide recommendations to ensure that the Company's business objectives have been achieved. The Board of Commissioners also ensures that Good Corporate Governance is consistently put in practice, as is internal control, risk management, and human resource development.
Merujuk pada mandat yang tertuang dalam Anggaran
In carrying out the abovementioned duties the Board of Commissioners collaborates with the Board of Directors and the Audit Committee, ensuring that the oversight and recommendations provided facilitate the Company in achieving the desired performance.
Komisaris bekerjasama dengan Direksi dan Komite Audit
The Board of Commissioners acknowledges the efforts and results delivered by the Board of Directors, which are in accordance with the targets stipulated in the strategic policy and short-term as well as long-term plans.
hasil yang dicapai oleh Direksi, yang sesuai dengan
Also in 2012 the Company noted a change in the structure of the Board of Commissioners. At the Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2012 in Jakarta, the Shareholders approved the new composition of the Board of Commissioners as follows:
Saham Tahunan pada tanggal 25 Juni 2012 di Jakarta,
President Commissioner: Hendra Kendro Independent Commissioner: Karnadi Widodo
Dasar Perseroan, Dewan Komisaris secara berkala melakukan pengawasan atas pengelolaan Perseroan oleh Direksi dan menyampaikan rekomendasi-rekomendasi untuk memastikan tercapainya tujuan usaha Perseroan. Dewan Komisaris juga memastikan bahwa Good Corporate Governance senantiasa diterapkan, demikian juga dengan pengendalian internal, manajemen risiko, dan pengembangan sumber daya manusia. Dalam menjalankan tugas-tugas tersebut Dewan dan memastikan bahwa pengawasan dan rekomendasirekomendasi yang diberikan mampu mendukung pencapaian kinerja yang memuaskan. Dewan Komisaris menghargai usaha-usaha serta hasilsasaran yang ditetapkan dalam kebijakan strategis dan rencana jangka pendek maupun jangka panjang. Kemudian pada tahun 2012 terjadi perubahan struktur Dewan Komisaris. Dalam Rapat Umum Pemegang Pemegang Saham menyetujui susunan Dewan Komisaris yang baru sebagai berikut: Komisaris Utama: Hendra Kendro Komisaris Independen: Karnadi Widodo Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada Dewan Komisaris terdahulu atas dedikasinya kepada
The Board of Commissioners would like to thank the former Board of Commissioners for the dedication to the Company and the Shareholders during its tenure.
Perseroan dan Pemegang Saham selama masa baktinya.
Going forward the Board of Commissioners expects the Company to grow the performance by capitalizing on new businesses potential. At the same time it is imperative that the Company maintains efficiency particularly with regard to operating costs in order to maximize profits in the future.
dengan mengembangkan bisnis-bisnis baru yang dapat
Kedepannya Dewan komisaris mengharapkan agar Perseroan dapat terus meningkatkan kinerjanya memberikan pertumbuhan pendapatan dan keuntungan bersih. Pada saat yang sama Perseroan diharapkan dapat terus melakukan efisiensi biaya operasional sehingga dapat memaksimalkan laba di masa yang akan datang.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 13
REPORT OF THE PRESIDENT COMMISSIONER Laporan Komisaris Utama
Also I would like to advantage of this opportunity to extend our gratitude to all members of the Audit Committee for the strong performance in carrying out the audit function throughout 2012. The Board of Commissioners collaborating with the Audit Committee periodically evaluated the Company’s financial performance and discussed other pertaining issues.
Dalam kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan
Finally, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank the Board of Directors for the performance in 2012 and all Shareholders and stakeholders who had supported and placed confidence in the Company. We also extend a sincere gratitude to the Managemvent and all employees for their dedication and hard work throughout 2012.
menyampaikan terima kasih kepada Direksi atas
On behalf of the Board of Commissioners PT Skybee Tbk.
PT Skybee Tbk.
HENDRA KENDRO President Commissioner
| 14
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
terima kasih kepada semua anggota Komite Audit atas kinerjanya dalam menjalankan fungsi audit selama tahun 2012. Dewan Komisaris bekerjasama dengan Komite Audit secara berkala melakukan evaluasi atas kinerja keuangan Perseroan dan membahas hal-hal terkait. Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris, saya kinerjanya pada tahun 2012 dan kepada para Pemegang Saham serta seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung dan memberikan kepercayaan kepada Perseroan. Kami juga menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Manajemen dan seluruh karyawan atas dedikasi dan kerja kerasnya sepanjang tahun 2012. Atas nama Dewan komisaris
THE PERFORMANCE OF THE BOARD OF DIRECTORS IS IN ACCORDANCE WITH THE TARGETS AND SHORT-TERM AS WELL AS LONG-TERM PLANS. KINERJA DIREKSI SESUAI DENGAN SASARAN DAN RENCANA JANGKA PENDEK MAUPUN JANGKA PANJANG.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 15
| 16
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
REPORT OF THE PRESIDENT DIRECTOR Laporan Direktur Utama
Dear shareholders,
Para pemegang saham yang terhormat,
2012 was a year of changes as we started exploring steps to position PT Skybee Tbk (The Company) for growth in new and expanding Technology, Media and Telecommunications (TMT) areas. It was also decided to exit businesses if they did not add to the financial strength of The Company or fit our developing longterm strategy. Operating costs were reduced and aligned to the changes in our businesses.
Tahun 2012 merupakan tahun perubahan seiring dengan langkah-langkah yang dilakukan PT Skybee Tbk. (Perseroan) untuk mencapai pertumbuhan di bidang Teknologi, Media dan Telekomunikasi (TMT) yang baru dan berkembang. Perseroan juga memutuskan untuk keluar dari bisnis yang tidak memberikan manfaat bagi kinerja keuangan atau tidak sesuai dengan strategi jangka panjang, serta mengurangi dan menyesuaikan biaya operasional dengan perkembangan usaha.
2013 PLAN AND STRATEGY Following the initial steps taken in 2012, The Company is ramping up its efforts to grow the business in the TMT sectors, with more focus on digital parts of the economy. We specifically want to go after large consumer markets that provide long-term and high-growth possibilities. The ideal markets are ones where there are not yet incumbents in control or where disruption by new technologies and players is possible. In our efforts to enter new promising markets we will consider all options available, including to build, buy and partner. The ambition of The Company is to position ourselves as a leading TMT player in the digital space. Actions in 2013 will support this strategy.
RENCANA DAN STRATEGI 2013 Menyusul langkah-langkah awal yang diterapkan pada tahun 2012, Perseroan meningkatkan upaya-upaya pengembangan bisnis di sektor TMT dengan berfokus pada bisnis-bisnis berorientasi digital. Pada khususnya Perseroan membidik pasar konsumen yang besar dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang tinggi. Pasar yang ideal adalah pasar yang tidak dikendalikan oleh pemain utama serta dapat dimasuki oleh teknologi dan pemain baru. Dalam upaya untuk memasuki pasar baru yang menjanjikan Perseroan berencana untuk mempertimbangkan semua opsi yang ada termasuk membangun, membeli dan bermitra. Perseroan berambisi untuk menjadi pemain TMT terkemuka di sektor digital dan langkah-langkah pada tahun 2013 akan mendukung strategi tersebut.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE As a publicly listed company on the Indonesia Stock Exchange (IDX) we are commited to practicing the principle of the Good Corporate Governance (GCG). Part of the commitment will be to make sure that all of our financial reports and other reports required as a public company are accurately made and publicized on time.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Sebagai perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), kami berkomitmen untuk mempraktekkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Salah satu wujud komitmen adalah memastikan bahwa semua laporan keuangan dan laporan lainnya yang diperlukan sebagai perusahaan publik dipersiapkan secara akurat dan diterbitkan tepat waktu.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 17
IN 2012 WE DIVESTED UNPRODUCTIVE SUBSIDIARIES IN ORDER TO REDUCE COSTS. WE NOW FOCUS ON TECHNOLOGY, MEDIA, AND TELECOMMUNICATION. PADA TAHUN 2012 KAMI MELAKUKAN DIVESTASI ATAS ANAK PERUSAHAAN YANG TIDAK PRODUKTIF UNTUK MENGURANGI BIAYA. KINI KAMI BERFOKUS PADA TEKNOLOGI, MEDIA, DAN TELEKOMUNIKASI.
| 18
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
On behalf of the Board of Directors, we would like to thank all of our stakeholders, business partners, our Board of Commissioners, the Audit Committee, and also to extend our special gratitude and appreciation to all of our employees for their hard work and dedication over the past year. Thank you.
Atas nama Direksi, kami menyampaikan terima kasih
On Behalf of Board of Directors, PT Skybee Tbk.
Atas nama Direksi,
kepada para pemangku kepentingan, mitra bisnis, Dewan Komisaris, dan Komite Audit, serta terima kasih dan penghargaan kepada seluruh karyawan atas dedikasi dan kinerjanya selama tahun 2012. Terima kasih.
PT Skybee Tbk.
PONTUS SONNERSTEDT President Director
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 19
CORPORATE DATA Data Perusahaan
Corporate Name Nama Perseroan
PT SKYBEE TBK Official Website Situs Resmi
www.skybee.com Corporate Address Alamat Perseroan
SKYBEE ONE BUILDING 7TH FLOOR JL. KEBON SIRIH RAYA KAV. 63 JAKARTA 10340 Line of Business Bidang Usaha
PENYEDIA DAN PENDISTRIBUSI PRODUK DAN JASA TEKNOLOGI KOMUNIKASI SERTA PRODUK DAN JASA TEKNOLOGI TERKINI LAINNYA. Investor Relation Hubungan Investor
SKYBEE ONE BUILDING, JL. KEBON SIRIH RAYA KAV. 63 JAKARTA 10340 TEL. (62 - 21) 390 7882 FAX. (62 - 21) 390 7883 E-MAIL
[email protected] Ticker Symbol Simbol Saham
SKYB Stock Exchange Listing Pencatatan Saham
PT BURSA EFEK INDONESIA Share Register Biro Administrasi Efek
PT SIRCA DATAPRO PERDANA JL. JOHAR NO. 18, MENTENG, JAKARTA 10340 Public Accountant Akuntan Publik
TANUBRATA SUTANTO FAHMI & REKAN PRUDENTIAL TOWER, 17TH FLOOR JL. JEND. SUDIRMAN KAV. 79, JAKARTA 12910 Notary Notaris
FATHIAH HELMI, SH. GRAHA IRAMA, LANTAI 6 RUANG C JL. HR. RASUNA SAID KAV. 1 & 2 KUNINGAN 12950
| 20
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
COMPANY PROFILE Profil Perusahaan COMPANY AT A GLANCE PT Skybee Tbk. (Skybee / the Company) continues to grow and develop to become the premier provider of technology and telecommunication products and services that is integrated, creative and innovative, in the efforts to enhance the lifestyle of the Indonesian people. By capitalizing on the synergies between the subsidiaries namely PT Sinergitama Komindo, PT inTouch Innovate Indonesia, PT Kaswall Dinamika Indonesia and PT Skye Sab Indonesia, Skybee focuses on three core businesses, namely: • Telcolink, distribution of telecommunication operator products and “Skybee” branded cellular phones. • Mobile & Computing, distribution of hardware and the accessories. • I nteractive Multimedia, value-added telecommunication services that include content, applications, media and new media. The Company was established in 1995 under the name PT Kreatip Komunikacitra that initially engaged in advertising business. Then in October 2009 the Company was renamed to PT SkyBee and simultaneously expanding its business activities to technology and telecommunications sector through acquisitions and development of new business units.
Sekilas Perseroan PT Skybee Tbk. (Skybee/ Perseroan) terus tumbuh dan berkembang untuk menjadi penyedia layanan dan produk teknologi dan telekomunikasi yang terintegrasi, kreatif dan inovatif, dalam upaya mendukung gaya hidup masyarakat Indonesia. Dengan memanfaatkan sinergi anak-anak perusahaan yaitu PT Sinergitama Komindo, PT inTouch Innovate Indonesia, PT Kaswall Dinamika Indonesia dan PT Skye Sab Indonesia , Skybee berfokus pada tiga bisnis inti yaitu: • Telcolink, distribusi produk operator telekomunikasi dan telepon seluler dengan merek "SkyBee". • Mobile & Computing, distribusi perangkat keras dan pendukungnya. • Interactive Multimedia, layanan nilai tambah telekomunikasi yang mencakup konten, aplikasi, media and new media. Perseroan berdiri pada tahun 1995 dengan nama PT Kreatip Komunikacitra yang awalnya merupakan perusahaan periklanan. Kemudian pada bulan Oktober 2009 Perseroan berubah nama menjadi PT SkyBee dan sekaligus memperluas kegiatan usahanya ke sektor teknologi dan telekomunikasi melalui akuisisi dan pengembangan unit usaha baru.
PT SKYBEE TBK.
55% PT SINERGITAMA KOMINDO Distribusi BB & Soner, Pulsa, dll
70%
51%
60%
PT INTOUCH INNOVATE INDONESIA
PT SKYE SAB INDONESIA
PT KASWAL DINAMIKA INDONESIA
Developer IT
Lembaga Keuangan Non Bank
Advertising Management / Agency
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 21
ORGANIZATION STRUCTURE Struktur Organisasi
THE BOARD OF COMMISSIONERS Dewan Komisaris
AUDIT COMMITTEE Komite Audit
THE BOARD OF DIRECTORS Direksi
CORPORATE SECRETARY Korporate Sekretaris
INTERNAL AUDIT Audit Internal
CORPORATE NONOPERATIONAL
OPERATIONAL Operasional
Korporasi Non-Operasional
FINANCE DEPT.
SUPPORT DEPT.
MARKOM DEPT.
Department Keuangan
Department Markom
Department Support
VOUCHER DISTRIBUTION
MOBILE PHONE
Distribusi Voucher
Telepon Selular
NEW MEDIA & CONTENT
APPLICATION & SERVICES
Media Baru & Konten
Aplikasi & Layanan
ADVERTISING MEDIA AGENCY Seluler & Komputer
| 22
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
VISION AND MISSION Visi dan Misi
Our vision is to create context and connection between business, ideas and people to improve the lifestyle and increase value to the society. Visi kami adalah menciptakan konteks dan koneksi antara usaha, ide dan manusia untuk meningkatkan gaya hidup dan menambah nilai bagi masyarakat.
Misi kami adalah; 1. As ACCELERATOR, we leverage our resources, network and expertise to grow ideas into successful businesses. 2. As ENABLER, we participate and build strategic infrastructure to pave way for new media and technology services. 3. As DISTRIBUTOR, we provide channel to bring contents and services to end users in the most effective and efficient way. 4. We offer SYNERGY and integrated offering to help increase value of our offering to partners and stakeholders. Misi kami adalah; 1. Sebagai PENDORONG, kami mengandalkan sumber daya, jaringan, dan keahlian kami untuk mengembangkan ide menjadi kesuksesan usaha. 2. Sebagai FASILITATOR, kami berpartisipasi dan membangun infrastruktur strategis untuk mengakomodasi media baru dan layanan teknologi. 3. Sebagai DISTRIBUTOR, kami menyediakan saluran untuk menghadirkan teknologi, konten, dan layanan kepada pengguna akhir dengan cara yang paling efektif dan efisien. 4. Kami menawarkan SINERGI dan penawaran terintegrasi untuk membantu meningkatkan nilai penawaran kami terhadap mitra dan pemangku kepentingan.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 23
PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS Profil Dewan Komisaris
HENDRA KENDRO
KARNADI WIDODO
PRESIDENT COMMISSIONER KOMISARIS UTAMA
INDEPENDENT COMMISSIONER KOMISARIS INDEPENDEN
Indonesian citizen, 57 years old, serving as President Commissioner since 2012 based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on June 25, 2012. Previously, he served as President Director of the Company (2009 - 2012) and currently serves as Director of its subsidiary PT Intouch Innovate Indonesia. He is well experienced in information technology and telecommunications industries as director in several companies, including Intouch Wireless Service Pte. Ltd., PT Meganet, PT InMac, Eastern Computer and Pusdikom. He graduated from the University of Manitoba, Canada in 1981.
Indonesian citizen, 47 years old, serving as Independent Commissioner since 2012 based on the decision of the AGMS on June 25, 2012. He also serves as Vice President of Finance and Accounting at PT Trikomsel Oke Tbk. (2009 - present), Accounting and Finance Division Head at PT Bank UOB Buana (2005-2009), and Auditor at KAP Siddharta Siddharta & Widjaja (1991-2004). He earned a Bachelor degree in Accounting from Universitas Tarumanagara, Jakarta. Warga negara Indonesia, 47 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2012
Warga negara Indonesia, 57 tahun, menjabat
berdasarkan keputusan RUPST pada tanggal 25
sebagai Komisaris Utama sejak tahun 2012
Juni 2012. Beliau juga menjabat sebagai Vice
berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
President Finance dan Accounting di PT Trikomsel
Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 25 Juni
Oke Tbk. (2009 – sekarang), Kepala Divisi
2012. Sebelumnya beliau menjabat sebagai
Akuntansi dan Keuangan di PT Bank UOB Buana
Direktur Utama Perseroan (2009 – 2012) dan
(2005 – 2009), dan Auditor di KAP Siddharta
saat ini juga menjabat sebagai Direktur anak
Siddharta & Widjaja (1991 – 2004).
perusahaan PT Intouch Innovate Indonesia. Beliau berpengalaman di industri teknologi informasi dan telekomunikasi sebagai Direktur di beberapa perusahaan, antara lain Intouch Wireless Service Pte. Ltd., PT Meganet, PT InMac, Eastern Computer dan Pusdikom. Beliau lulus dari University of Manitoba, Kanada tahun 1981.
| 24
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, Jakarta.
PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS Profil Direksi
PONTUS SONNERSTEDT
MEILIANA WIDJAJA
PRESIDENT DIRECTOR DIREKTUR UTAMA
UNAFFILIATED DIRECTOR DIREKTUR TIDAK TERAFILIASI
Swedish citizen, 42 years old, serving as Director since 2012 based on the decision of the AGMS on June 25, 2012. Previously, he served as Chief Marketing Officer at Carrierrnet Global for Southeast Asia, Country Manager at PT Yahoo Indonesia (2007 - 2012), and Senior Manager Business Development & Head of APAC Emerging Market at Sony Ericsson Mobile Communications International AB for Asia Pacific (2001 to 2007). He started his career at the Royal Navy of the Kingdom of Sweden (1991 - 1992) and earned a Bachelor of Arts degree in International Economics from the American University of Paris.
Indonesian citizen, 41 years old, serving as Director Unaffiliated since 2012 based on the decision of the AGMS on June 25, 2012. Previously, she served as AVP Finance at PT Trikomsel Oke Tbk. (2002-2011), Internal Audit Manager at PT Dutamulti Intioptic Pratama, Domba Mas Group (2000-2002); and Auditor at Prasetio Utomo & Co., Arthur Andersen (1997-2000). She started her career as Auditor at Johan, Malonda & Partners and Nexia International in 1995. She holds a Bachelor degree in Accounting from Universitas Atma Jaya, Jakarta.
Warga Negara Swedia, 42 tahun, menjabat
Warga Negara Indonesia, 41 tahun, menjabat
sebagai Direktur Utama sejak tahun 2012
sebagai Direktur Tidak Terafiliasi sejak tahun 2012
berdasarkan keputusan RUPST pada tanggal
berdasarkan keputusan RUPST pada tanggal 25
25 Juni 2012. Sebelumnya beliau menjabat
Juni 2012. Sebelumnya beliau menjabat sebagai
sebagai Chief Marketing Officer di Carrierrnet
AVP Finance PT Trikomsel Oke Tbk. (2002-2011),
Global untuk Asia Tenggara, Country Manager di
Internal Audit Manager di PT Dutamulti Intioptic
PT Yahoo Indonesia (2007 – 2012), dan Senior
Pratama, Domba Mas Group (2000-2002); dan
Manager Business Development & Head of
Auditor di Prasetio Utomo & Co., Arthur Andersen
APAC Emerging Market di Sony Ericsson Mobile
(1997-2000). Beliau mengawali kariernya sebagai
Communications International AB untuk Asia
Auditor di Johan, Malonda & Rekan dan Nexia
Pasifik (2001 – 2007). Beliau mengawali karir
International pada tahun 1995. Beliau memegang
sebagai Tentara Angkatan Laut Kerajaan Swedia
gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Atma
(1991 – 1992) dan memperoleh gelar Bachelor
Jaya, Jakarta.
of Arts in Internasional Economics dari American University of Paris.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 25
HUMAN RESOURCES Sumber Daya Manusia
EMPLOYEES PARTICIPATE IN VARIOUS FORUMS AND CONFERENCES IN THE TELECOMMUNICATIONS INDUSTRY, IN ORDER TO EXPAND THEIR EXPERIENCE AND ENHANCE THEIR KNOWLEDGE ON INDUSTRY TRENDS. KARYAWAN TURUT BERPARTISIPASI DALAM BERBAGAI FORUM DAN SEMINAR MENGENAI INDUSTRI TELEKOMUNIKASI, UNTUK MENINGKATKAN PENGALAMAN DAN PENGETAHUAN MEREKA MENGENAI TREN DI INDUSTRI.
| 26
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
The Company is aware of the fact that the mission, vision and objectives of the Company will only be realized by capitalizing on reliable and competent human resources (HR). With HR at the center stage of business development, the Company puts HR as its strategic asset.
Perseroan menyadari bahwa misi, visi dan tujuan
Capitalizing on qualified human resources, the Company aims to secure the trust of the customers, investors and other stakeholders.
Dengan dukungan SDM yang berkualitas, Perseroan
Accordingly, in 2012 the Company continued organizing training programs and seminars aimed at enhancing human resources competency at all organizational levels.
Oleh sebab itu pada tahun 2012 Perseroan terus
In addition to trainings and seminars, the Company also encouraged its employees to take an active role in various forums and conferences in the telecommunications industry, both at home and abroad, not only as a participant but also as a source. This initiative aimed to expand their experience, broaden their attention span and enhance their knowledge on industry trends in the future.
Selain pelatihan dan seminar, Perseroan mendorong
The Company provides appropriate and competitive remuneration and benefits based on the principles of comparability between two equivalent positions in the Company and industry average, while meeting the Government requirements regarding Regional Minimum Wage.
Perseroan memberikan remunerasi dan tunjangan
The benefits provided by the Company are as follows: 1. Holiday Allowance (THR). 2. Gratification. 3. Workers Social Security (JAMSOSTEK). 4. Medical benefits, accident and life insurances. 5. Reimbursement for outpatient and inpatient. 6. Operational vehicles for employees with certain positions. 7. Spiritual facility.
Tunjangan-tunjangan yang diberikan Perseroan adalah
Employee compositions based on management level, education and employment status are as follows:
Perseroan hanya dapat dicapai dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan kompeten. Sehubungan dengan pentingnya peran SDM bagi perkembangan bisnis, Perseroan menempatkan SDM sebagai aset strategis.
berupaya untuk meraih kepercayaan pelanggan, investor dan pihak-pihak terkait lainnya.
menyelenggarakan program-program pelatihan dan seminar untuk meningkatkan kompetensi SDM di semua tingkat organisasi.
para karyawan untuk berperan aktif di dalam berbagai forum dan konferensi industri telekomunikasi, baik di dalam maupun di luar negeri, tidak hanya sebagai peserta namun juga sebagai narasumber. Hal ini bertujuan untuk memperkaya pengalaman, memperluas wawasan dan menambah pengetahuan akan tren industri ini di masa mendatang.
yang layak serta kompetitif berdasarkan prinsipprinsip komparatif antara dua posisi yang setara dalam Perseroan dan dengan rata-rata industri, selain memenuhi ketentuan Pemerintah mengenai Upah Minimum Regional.
sebagai berikut: 1. Tunjangan Hari Raya (THR). 2. Gratifikasi. 3. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). 4. Tunjangan kesehatan, asuransi kecelakaan kerja dan jiwa. 5. Penggantian biaya untuk rawat jalan dan rawat Inap. 6. Tunjangan kendaraan operasional bagi karyawan dengan jabatan tertentu. 7. Fasilitas kerohanian. Komposisi karyawan berdasarkan tingkat manajemen, pendidikan dan status kepegawaian adalah sebagai berikut:
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 27
HUMAN RESOURCES Sumber Daya Manusia
MANAGEMENT LEVEL TINGKAT MANAJEMEN
Management Level
Number of Employees
Percentage
Tingkat Manajemen
Jumlah Karyawan
Persentase
Non Staff
8
8,2%
Staff
59
60,2%
Supervisor
20
20,4%
Manager
9
9,2%
VP
2
2,0%
TOTAL
98
100%
Education Level
Number of Employees
Percentage
Tingkat Manajemen
Jumlah Karyawan
Persentase
3
3,1%
53
54,1%
18
18,4%
24
24,4%
TOTAL
98
100%
Status
Number of Employees
Percentage
Status
Jumlah Karyawan
Persentase
91
92,9%
7
7,1%
98
100%
EDUCATIONAL LEVEL TINGKAT PENDIDIKAN
Postgraduate Pasca Sarjana
Undergraduate Sarjana
Diploma Diploma
High school and under SMA dan di bawahnya
STATUS STATUS
Permanent Karyawan Tetap
Contract Karyawan Kontrak
TOTAL
| 28
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
THE COMPANY PROVIDES COMPETITIVE REMUNERATION BASED ON THE PRINCIPLE OF COMPARABILITY BETWEEN TWO EQUIVALENT POSITIONS IN THE COMPANY AND INDUSTRY AVERAGE. PERSEROAN MEMBERIKAN REMUNERASI YANG KOMPETITIF BERDASARKAN PRINSIP KOMPARATIF ANTARA DUA POSISI YANG SETARA DALAM PERSEROAN DAN DENGAN RATARATA INDUSTRI.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 29
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Analisa dan Pembahasan Manajemen REVENUES AND COST OF REVENUES The company's revenues in 2012 increased by 21.76% to Rp 1,720 billion from rp 1,413 billion previously. the increase in revenues was due to the increase in media billing revenue in line with the increase in the Company's business activities. Cost of revenues increased by 28.93% to Rp 1,681 billion in 2012 from Rp 1,304 billion in 2011. GROSS PROFIT The Company's gross profit decreased by 63.81% from Rp 109.2 billion in 2011 to Rp 39.5 billion in 2012 due to the decrease in mobile phones revenues that generated bigger gross profit margin than media billing. OPERATING EXPENSES Operating expenses decreased by 13.16% to Rp 63.8 billion in 2012 from Rp 73.5 billion in the previous year. The decline was due to the decrease in advertising and promotion expenses from Rp 15.23 billion to Rp 5.63 billion. OTHER INCOME (EXPENSES) Other income (expenses) increased by 323.32% to Rp 37.70 billion in 2012 compared to only Rp 8.9 billion in 2011. The increase was due to the goodwill resulting from the acquisition of one of the Company’s subsidiaries in the amount of Rp 17.5 billion and difference in foreign exchange due to the increase in the value of foreign exchange especially US dollars (USD) in the amount of Rp 11.17 billion. NET INCOME Overall net income decreased by 58.86% from Rp 30.95 billion in 2011 to Rp 12.73 billion in 2012, leading to the decrease in earnings per share to Rp 13 from Rp 40 in 2011. CONSOLIDATED BALANCE SHEET Total assets as of December 31, 2012 was Rp 1,049 billion, increasing by Rp 197.62 billion from Rp 851.31 billion as of December 31, 2011. The increase was primarily due to the increase in accounts receivable and other current assets.
Pendapatan dan Beban Pendapatan Pendapatan perseroan di tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 21,76% menjadi Rp 1.720 milyar dari sebelumnya rp 1.413 milyar. kenaikan pendapatan ini disebabkan adanya kenaikan pendapatan media billing yang sejalan dengan meningkatnya aktivitas usaha Perseroan. Beban pendapatan meningkat 28,93% menjadi Rp 1.681 milyar di tahun 2012 dari Rp 1.304 milyar di tahun 2011. Laba Bruto Laba bruto Perseroan menurun sebesar 63,81% dari Rp 109,2 milyar di tahun 2011 menjadi Rp 39,5 milyar di tahun 2012, karena turunnya pendapatan telepon selular yang memberikan margin laba bruto lebih besar dari media billing. Beban Usaha Beban usaha turun sebesar 13,16% menjadi Rp 63,8 milyar di tahun 2012 dari Rp 73,5 milyar di tahun sebelumnya. Penurunan tersebut dikarenakan menurunnya biaya promosi dan iklan dari Rp 15,23 milyar menjadi Rp 5,63 milyar. Pendapatan (beban) lainnya Pendapatan (beban) Lainnya meningkat sebesar 323,32% menjadi Rp 37,70 milyar di tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 yang hanya sebesar Rp 8,9 milyar. Peningkatan ini dikarenakan goodwill yang timbul akibat adanya akuisisi salah satu anak perusahaan perseroan sebesar Rp 17,5 milyar dan selisih kurs akibat meningkatnya nilai tukar mata uang asing khususnya dolar Amerika Serikat (USD) sebesar Rp 11,17 milyar. Laba Bersih Secara keseluruhan laba bersih perseroan turun sebesar 58,86% dari Rp 30,95 milyar ditahun 2011 menjadi sebesar Rp 12,73 milyar di tahun 2012, sehingga laba bersih per saham juga turun menjadi Rp 13 dari Rp 40 pada tahun 2011. Neraca Konsolidasi Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp 1.049 milyar, meningkat sebesar Rp 197,62 milyar dari Rp 851,31 milyar pada tanggal 31 Desember 2011. Peningkatan ini terutama dikarenakan meningkatnya piutang usaha dan aset lancar lainnya.
| 30
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
In terms of liabilities, the Company’s total liabilities in 2012 was Rp 820.03 billion, increasing by Rp 155.77 billion from the previous year’s position of Rp 664.27 billion. This increase was due to the increase in the sales advance from Rp 10.76 billion in 2011 to Rp 73.92 billion in 2012 as well as the increase in other non-current liabilities to Rp 19.45 billion in 2012.
Dari sisi kewajiban, jumlah kewajiban perseroan di
LIQUIDITY Liquidity indicates the ability of the Company and its subsidiaries to meet short-term liabilities as reflected in the ratio of current assets to total current liabilities. The higher the ratio, the higher the ability of the Company to meet its current liabilities. The liquidity ratio of the Company and its subsidiaries as of December 31, 2012 was 1.28 (x), decreasing compared to 2011 position of 1.38 (x). The Company and its subsidiaries conducted rigorous oversight over the collectability of accounts receivable and the turnover of existing inventory, in order to ensure the availability of cash flow to be used to repay bank debts and accounts payable.
Likuiditas
SOLVENCY Solvency indicates the ability of the Company and its subsidiaries' to repay short-term and longterm debts. Solvency is measured by the ratio of total debt to total assets (debt to asset ratio) or the ratio of total debt to total equity (debt to equity Ratio). As of December 31, 2012, the ratio of liabilities to assets was 0.78 (x) or relatively the same as 2011 position of 0.78 (x). The ratio of debt to equity was 4.64 (x) or increasing compared to 2011 position of 3.93 (x).
Solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dan
The Company and its subsidiaries constantly monitored cash flow projections and the availability of funds that among others originated from billing proceeds used for repayment of shortterm and long-term debts when due.
Perseroan dan anak perusahaa selalu memonitor
tahun 2012 sejumlah Rp 820,03 milyar, naik sebesar Rp 155,77 milyar dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 664,27 milyar. Peningkatan ini dikarenakan adanya kenaikan uang muka penjualan dari Rp 10,76 milyar di tahun 2011 menjadi Rp 73,92 milyar di tahun 2012 dan adanya kenaikan liabilitas tidak lancar lainnya menjadi Rp 19,45 milyar di tahun 2012.
Likuiditas menunjukkan kemampuan Perseroan dan anak perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang tercermin dari rasio antara aset lancar dan kewajiban lancar. Semakin tinggi rasio tersebut, semakin tinggi kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban lancar. Rasio likuiditas Perseroan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah 1,28(x), menurun dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 1,38(x). Perseroan dan anak perusahaan melakukan pengawasan yang ketat atas kolektibilitas piutang usaha dan turnover persediaan yang ada, untuk menjamin ketersediaan arus kas untuk melunasi hutang bank dan hutang usaha. Solvabilitas anak perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendek maupun jangka panjang. Solvabilitas diukur dengan menggunakan rasio jumlah hutang terhadap jumlah aset (debt to asset ratio) atau rasio jumlah hutang terhadap jumlah ekuitas (debt to equity ratio). Pada tanggal 31 Desember 2012, rasio kewajiban terhadap aset mencapai 0,78 (x) atau relatif sama dengan posisi 2011 yaitu 0,78(x). Sementara rasio kewajiban terhadap ekuitas adalah 4,64(x) atau meningkat dibandingkan dengan posisi 2011 yaitu 3,93(x).
proyeksi arus kas dan ketersediaan dana yang antara lain berasal dari penagihan hasil penjualan untuk pelunasan hutang jangka pendek maupun jangka panjang pada saat jatuh tempo.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 31
TOTAL ASSETS AS OF DECEMBER 31, 2012 WAS RP 1,049 BILLION, INCREASING BY RP 197.62 BILLION FROM RP 851.31 BILLION AS OF DECEMBER 31, 2011. THE INCREASE WAS PRIMARILY DUE TO THE INCREASE IN ACCOUNTS RECEIVABLE AND OTHER CURRENT ASSETS. JUMLAH ASET PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 ADALAH RP 1.049 MILYAR, MENINGKAT SEBESAR RP 197,62 MILYAR DARI RP 851,31 MILYAR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011. PENINGKATAN INI TERUTAMA DIKARENAKAN MENINGKATNYA PIUTANG USAHA DAN ASET LANCAR LAINNYA.
| 32
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Analisa dan Pembahasan Manajemen
REPORT OF THE USE OF IPO FUNDS The Company has used all of the proceeds from the Initial Public Offering (IPO) net of the costs of the public offering in the amount of Rp 84,546,441,861, - in accordance with the plan described in the prospectus and the change in the use of proceeds from initial public offering that was approved by the AGM on June 25, 2012. DIVIDEND POLICY All common stocks issued and fully paid, including common shares offered at the initial public offering, have the same and equal rights including the right to receive dividends. Cash dividends (cash) are based on the financial performance and financial condition in the amount equal to as much as 25% of the consolidated net income annually. The decision to pay cash dividends (cash) depends on the earnings, financial condition and liquidity, compliance with laws and regulations as well as other factors deemed relevant by the Board of Directors upon the approval of the General Meeting of Shareholders (GMS). Shareholders of the Company on a certain date are entitled to a dividend that was approved by the shareholders at the GMS.
Laporan Penggunaan Dana IPO Perseroan telah menggunakan seluruh dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) setelah dikurangi biaya-biaya penawaran umum Rp 84.546.441.861,- sesuai dengan rencana penggunaan yang tercantum di dalam prospektus dan perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana yang telah disetujui oleh RUPS tanggal 25 Juni 2012. Kebijakan Dividen Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang ditawarkan dalam penawaran umum saham perdana, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen. Pembagian dividen kas (tunai) adalah berdasarkan kinerja keuangan dan kondisi keuangan dalam jumlah yang setara sebanyak-banyaknya 25% dari laba bersih konsolidasi setiap tahunnya. Keputusan untuk membayar dividen kas (tunai) tergantung pada laba, kondisi keuangan dan likuiditas, kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi setelah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pemegang saham Perseroan pada tanggal tertentu berhak atas sejumlah dividen yang telah disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 33
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
THE IMPLEMENTATION OF GCG PROVIDES DIRECTION IN CONDUCTING BUSINESS ACTIVITIES AND RECOGNIZING SHAREHOLDERS' NEEDS. PENERAPAN GCG MEMBERIKAN ARAH DALAM KEGIATAN-KEGIATAN USAHA DAN DALAM MEMENUHI KEPENTINGAN PEMEGANG SAHAM.
As a public company, PT Skybee Tbk. (Skybee/ the Company) is aware of the importance of the implementation of Good Corporate Governance (GCG), in order to achieve sustainable corporate growth. Therefore, Skybee consistently puts into practice the GCG principles, namely Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness guided by the guidelines GCG guidelines developed by Indonesian Corporate Governance Committee. The implementation of GCG delivers substantial benefits to the Company and the stakeholders by: • Providing direction in conducting business activities based on the practices of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness.
Perseroan) menyadari pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/ GCG) dalam upaya mencapai pertumbuhan usaha yang berkelanjutan. Oleh sebab itu, Skybee senantiasa menerapkan prinsip-prinsip GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Independensi dan Kewajaran dengan berpedoman pada pedoman GCG yang dibuat oleh Komite Nasional Kebijakan Tata Kelola Indonesia. Penerapan GCG memberikan manfaat bagi Perseroan dan para pemangku kepentingan dengan cara: • Memberikan arah bagi kegiatan-kegiatan usaha berdasarkan praktik-praktik transparansi, akuntabilitas, bertanggung jawab, independensi dan kewajaran.
• Recognizing the needs and position the Company in meeting and addressing the interests of the shareholders.
• Mengetahui secara dini kebutuhan dan posisi
The long-term benefits are:
Sedangkan manfaat jangka panjang adalah:
• Assisting the Company in focusing on major business strategies.
• Membantu Perseroan untuk berfokus pada strategi-
• Increasing customer and Shareholder satisfaction.
• Membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dan
• I mproving communication between the Company and its Stakeholders. • Building the reputation, image and credibility of the Company. During 2012, the Company has implemented a number of initiatives in GCG implementation including audit of the financial statements by an independent Public
| 34
Sebagai perusahaan publik PT Skybee Tbk. (Skybee/
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
Perseroan dalam memenuhi dan menanggapi kepentingan para Pemegang Saham.
strategi usaha yang utama.
Pemegang Saham. • Meningkatkan komunikasi antara Perseroan dan para Pemangku Kepentingan. • Meningkatkan reputasi, citra dan kredibilitas Perseroan. Selama tahun 2012, Perseroan telah melakukan beberapa langkah nyata penerapan GCG antara lain audit atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor
Accounting Office and regular meetings between the Board of Commissioners and the Board of Directors at least once a month.
Akuntan Publik independen dan rapat rutin antara Dewan
General Meeting of Shareholders The General Meeting of Shareholders (GMS) is the constituent of the Company that retains the highest authority not granted to the Board of Directors or the Board of Commissioners. The decisions of GMS determine the Company's strategy and aim to increase shareholder value.
Rapat Umum Pemegang Saham
In accordance with stock market regulations, the Company issued a notice and announcement to the public in at least 2 national newspapers and submit the resolutions reached at the meeting to BapepamLK, the Indonesia Stock Exchange and Capital Market Information Center.
menerbitkan pemberitahuan dan panggilan kepada publik
In 2012 the Company held an Annual General Meeting of Shareholders on June 25, 2012 in Jakarta with the resolutions as follows:
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 25 Juni
Komisaris dengan Direksi yang sekurang-kurangnya dilakukan 1 kali dalam sebulan.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perusahaan yang mempunyai wewenang tertinggi yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris. Keputusan RUPS menentukan strategi Perseroan dan bertujuan untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Sesuai dengan peraturan pasar modal, Perseroan sebelumnya melalui sedikitnya 2 surat kabar nasional dan menyampaikan hasil keputusan yang dicapai di dalam rapat kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia serta Pusat Referensi Pasar Modal. Pada tahun 2012 Perseroan mengadakan Rapat Umum 2012 di Jakarta dengan keputusan sebagai berikut: 1. Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal
1. Received and approved the Annual Report of the Company ending on December 31, 2011 including the Annual Report and the Supervisory Report by the Board of Commissioners of the Company and approved the Company’s Financial Statements for book year ending on December 31, 2011 which had been audited by Public Tanubrata Sutanto Fahmi & Partners as described in the report Number 234/3-S054/FH-3/12.11 dated March 22, 2012 with Fair opinion, and thus provided a full release and discharge of responsibilities (acquit et de charge) to the members of the Board of Directors for the actions of management and the members of the Board of Commissioners on the control measures run during the year 2011 as long as the measures are included in the Annual Report and Financial Statements of the Company for the year 2011.
31 Desember 2011, termasuk Laporan Tahunan dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan sebagaimana termuat dalam laporannya Nomor 234/3-S054/FH-3/12.11 tanggal 22 Maret 2012 dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, dengan demikian memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2011 sepanjang tindakan tersebut tercantum dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2011.
2. Appropriation of Net Profit of the Company for the year ending on December 31, 2011 amounting to Rp 22,530,545,818.00 as follows:
2. Menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk
a. Amounting to Rp 1,000,000,000.00 designated as reserves in accordance with the provisions of Article 70 of Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company;
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 22.530.545.818,00 sebagai berikut: a. Sebesar Rp 1.000.000.000,00 ditetapkan sebagai cadangan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 70 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 35
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan
b. The remaining Rp 21,530,545,818.00 is to be recorded as Retained Earnings.
3. Granted the and authority to the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners to appoint a public accounting firm to audit the Company's financial statements for 2012 book year, the provisions of a public accounting firm to be appointed is registered in the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution and granted authority to the Board of Directors to enter into an agreement and to determine the remuneration and other requirements related to the appointment, including the appointment of personnel in charge of the Financial Statements of the Company for the fiscal year ending on December 31, 2012. Appointment of the Public Accountant and responsible person would refer to the regulations and laws in force.
b. Sisanya sebesar Rp 21.530.545.818,00 akan dibukukan sebagai Laba Ditahan.
3. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2012, dengan ketentuan kantor akuntan publik yang akan ditunjuk tersebut terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan serta memberikan kewenangan kepada Direksi untuk menandatangani perjanjian kerja serta menetapkan honorarium dan persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan tersebut termasuk penunjukan Penanggung Jawab atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Penunjukan Kantor Akuntan Publik dan Penanggung Jawab akan mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
4. Determination of the salaries and allowances for members of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company as follows:
4. Penetapan gaji dan tunjangan bagi anggota Dewan
a. Authorizes the Shareholders of the Company to determine the salaries and allowances of the Board of Commissioners of the Company for 2012 book year.
b. Authorized the Board of Commissioners to determine the salaries and allowances of the Board of Directors of the Company for 2012 book year.
Komisaris dan Direksi Perseroan sebagai berikut : a. Memberikan kewenangan kepada Pemegang Saham Utama Perseroan untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2012. b. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan Dewan Direksi Perseroan untuk tahun buku 2012.
5. a. Agreed to honorably discharge all members of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company as of the closing of the Meeting, in order to simplify the calculation of the period of office of members of the Board of Commissioners and Board of Directors.
5. a. Menyetujui memberhentikan dengan hormat
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi terhitung
The composition of the Board of Commissioners as of the closing of the meeting until the closing of the Annual GMS held in 2014 is as follows: Board of Commissioners President Commissioner: Kendro Hendra Independent Commissioner: Karnadi Widodo
seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat, untuk mempermudah perhitungan jangka waktu masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
sejak ditutupnya Rapat sampai dengan penutupan RUPS Tahunan yang diselenggarakan tahun 2014 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama: Hendra Kendro Komisaris Independen: Karnadi Widodo
| 36
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
Direksi
Board of Directors President Director : Pontus Sonnerstedt Director Unaffiliated : Meiliana Widjaja
Direktur Utama
Direktur Tidak Terafiliasi : Meiliana Widjaja
b. Authorized the Board of Directors to declare the changes in the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company in a separate deed before the Notary (if needed) and to take care of notification and registration to the relevant authorities.
c. Delegated the authority to the meeting of the Board of Directors of the Company to stipulate the duties and authorities of the Board of Directors of the Company and each member of the Board of Directors in accordance with Article 16 paragraph (8) of the Articles of Association of the Company.
6. Submitted reports and approved the changes to the use of proceeds from the initial public offering to be used as working capital of the Company’s business units in charge of operator products.
: Pontus Sonnerstedt
b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan perubahan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dalam suatu akta tersendiri di hadapan Notaris (apabila diperlukan) dan mengurus pemberitahuan serta pendaftaran kepada instansi yang berwenang. c. Melimpahkan wewenang kepada Rapat Direksi Perseroan untuk pembagian tugas dan wewenang Direksi Perseroan dan setiap anggota Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 16 ayat (8) Anggaran Dasar Perseroan.
6. Memberikan laporan dan menyetujui perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana menjadi digunakan sebagai modal kerja unit usaha produk operator Perseroan. Dewan Komisaris
Board of Commissioners In accordance with Chapter VII of the Law on Limited Liability Company No. 40/2007, the Articles of Association and based on the decision of the AGMS on June 25, 2012, the Board of Commissioners of Skybee for the period of 2012-2013 is as follows:
Sesuai dengan Bab VII Undang-Undang Perseroan
President Commissioner : Kendro Hendra Independent Commissioner : Karnadi Widodo
Komisaris Independen : Karnadi Widodo
In accordance with the provisions of the Indonesia Stock Exchange Number Kep-305/BEI/07-2004, a minimum of 30% of the Board of Commissioners of Skybee consists of independent parties.
Nomor Kep-305/BEI/07-2004, minimum 30%
The duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows:
sebagai berikut:
• To direct, monitor, approve, and evaluate the implementation of the Company’s strategies, policies and plans. • To provide opinions and advice to the Board of Directors in the preparation of the Annual Financial Statements, and in relation to issues affecting the Company.
Terbatas No. 40/2007, Anggaran Dasar Perseroan dan berdasarkan keputusan RUPST pada tanggal 25 Juni 2012, Dewan Komisaris Skybee untuk periode 20122013 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama
: Hendra Kendro
Sesuai dengan ketentuan PT Bursa Efek Indonesia dari Dewan Komisaris Skybee terdiri dari pihak independen. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah
• Mengarahkan, memantau, menyetujui, dan mengevaluasi pelaksanaan strategi, kebijakan, dan rencana Perseroan. • Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahunan, dan dalam kaitannya dengan masalah-masalah yang mempengaruhi Perseroan.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 37
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan
• Menetapkan dan memastikan penerapan
• To establish and ensure the implementation of risk management and GCG principles in every activity at every level of the organization, at least including the duties and responsibilities of the Board of Commissioners, Board of Directors, and the Internal Audit, as well as the implementation of risk management, compliance function, and strategic plans.
manajemen risiko dan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan pada setiap tingkat organisasi, sekurang-kurangnya termasuk tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, dan Audit Internal; serta penerapan manajemen risiko, fungsi kepatuhan, dan rencana strategis. Komisaris Independen mengupayakan agar Dewan
The Independent Commissioner endeavor to ensure that the Board of Commissioners may conduct monitoring and provide effective advice to the Board of Directors to increase the Company's performance, take appropriate risks while taking into consideration the vision and mission of the Company for the benefit of the Shareholders.
Komisaris dapat melakukan pengawasan dan
The Board of Commissioners has fulfilled its duties in providing oversight and advice to the Board of Directors by holding a joint meeting between the Board of Commissioners and the Board of Directors. Each member of the Board of Commissioners is required to attend and actively participate in the meeting.
dalam memberikan pengawasan dan nasihat kepada
During 2012 the Board of Commissioners convened in 5 joint meeting with attendance record as follows:
bertemu dalam 5 rapat gabungan dengan catatan
memberikan saran-saran yang efektif kepada Direksi guna meningkatkan kinerja Perseroan, mengambil risiko yang tepat dengan selalu mempertimbangkan visi dan misi Perseroan demi kepentingan para Pemegang Saham. Dewan Komisaris telah menjalankan fungsinya Direksi dengan mengadakan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi. Setiap anggota Dewan Komisaris diwajibkan untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam rapat tersebut. Selama tahun 2012 Dewan Komisaris dan Direksi kehadiran sebagai berikut:
Name
Title
Frequency
Attendance
Attendance Ratio
Nama
Jabatan
Frekuensi
Kehadiran
Rasio Kehadiran
5
4
80%
5
4
80%
5
5
100%
5
5
100%
Hendra Kendro Karnadi Widodo
President Commissioner Komisaris Utama
Independent Commissioner Komisaris Independen
Pontus Sonnerstedt Meiliana Widjaja
| 38
President Director Direktur Utama
Director Unaffiliated Direktur Tidak Terafiliasi
The amount of remuneration received by the Board of Commissioners in 2012 is Rp 660.000.000.
Jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan
Board of Directors In accordance with Law No. 40 on Limited Liability Company, the Company’s Articles of Association and based on the decision of the AGMS on June 25, 2012, the Board of Directors of Skybee for the period of 2012-2013 is as follows:
Direksi
President Director: Pontus Sonnerstedt Director Unaffiliated: Meiliana Widjaja
Direktur Utama: Pontus Sonnerstedt
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
Komisaris pada tahun 2012 adalah Rp 666.000.000.
Sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan, dan berdasarkan keputusan RUPST pada tanggal 25 Juni 2012, Direksi Skybee untuk periode 2012-2013 adalah sebagai berikut:
Direktur Tidak Terafiliasi: Meiliana Widjaja
The duties and responsibilities of the Board of Directors are as follows:
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai
• To manage the day-to-day activities of the Company in accordance with the vision, mission, purposes and objectives as well as the rights and obligations.
• Mengelola kegiatan sehari-hari Perseroan sesuai
• To implement policies, principles, values, strategies, objectives and performance targets that have been evaluated and approved by the Board of Commissioners.
• Mengimplementasikan kebijakan, prinsip, nilai,
• T o implement risk management and the principles of GCG in all activities at all levels.
berikut:
dengan visi, misi, maksud dan tujuannya serta hak dan kewajiban.
strategi, tujuan dan target kinerja yang telah dievaluasi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. • Mengimplementasikan manajemen risiko dan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan di semua tingkatan.
• T o design the organizational structure of the Company.
• Merancang struktur organisasi Perseroan.
The Board of Directors holds regular joint meetings with the Board of Commissioners. Each member of the Board of Directors is required to attend and actively participate in the meeting.
dengan Dewan Komisaris. Setiap anggota Direksi
During 2012 the Board of Directors met with the Board of Commissioners in 5 joint meetings. The attendance record of the Board of Directors in those joint meeting has been described in the table above.
Komisaris dalam 5 rapat gabungan. Catatan kehadiran
The amount of remuneration received by the Board of Directors in 2012 is Rp 1,842,502,000.
tahun 2012 adalah Rp 1.842.502.000.
Audit Committee In performing its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee. In addition to complying with Bapepam-LK regulation No. IX.I.5, Attachment of the Decree of the Chairman of BapepamLK No. Kep-643/BL/2012, dated December 7, 2012, the establishment of this committee also represents the Company's commitment to implementing good corporate governance in every aspect.
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris
The Audit Committee is responsible for providing recommendations to the Board of Commissioners on the report submitted by the Board of Directors, identifying aspects that require the attention of the Board of Commissioners and performing various other tasks related to the duties of the Board of Commissioners.
rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas laporan
The Audit Committee consists of at least 3 (three) persons, and one of its members is an Independent Commissioner of the Company who serves as the Chairman of the Audit Committee, while two other
dan salah satu anggotanya adalah Komisaris
Direksi mengadakan rapat gabungan secara rutin diwajibkan untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam rapat tersebut. Selama tahun 2012 Direksi bertemu dengan Dewan Direksi dalam rapat gabungan tersebut telah dijelaskan di dalam tabel di atas. Jumlah remunerasi yang diterima oleh Direksi pada
Komite Audit dibantu oleh Komite Audit. Selain untuk memenuhi ketentuan Bapepam-LK Nomor IX.I.5, Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-643/ BL/2012, tanggal 7 Desember 2012, pembentukan komite ini juga menjadi bentuk komitmen Perseroan dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik di setiap aspek. Komite Audit bertanggung jawab untuk memberikan yang diberikan oleh Direksi, melakukan identifikasi aspek-aspek yang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris serta melaksanakan berbagai tugas lainnya yang berkaitan dengan tugas-tugas Dewan Komisaris. Komite Audit terdiri dari sedikitnya 3 (tiga) orang, Independen Perseroan sebagai Ketua Komite Audit, sementara dua anggota adalah pihak eksternal yang independen. Anggota Komite Audit hanya dapat
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 39
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan
members are independent external parties. Members of the Audit Committee may only be re-elected for one term. The duties and responsibilities of the Audit Committee are as follows: • To review the financial information issued by the Company, such as financial statements, projections, and other financial information. • To review the independence and objectivity of the public accountant. • To review the Company's compliance to laws and regulations in the capital market and other laws relating to the Company's business activities. • To reviewing the adequacy of the examination conducted by the public accountant to ensure that all essential risks have been considered. • To review the implementation of the internal auditor. • T o report to the Board of Commissioners of the various risks faced by the Company and the implementation of risk management by the Board of Directors. • To review and report to the Board of Commissioners of complaints about the Company. • T o examine the alleged errors in the decision of the Board of Directors meeting. The examination may be carried out by the Audit Committee or an independent party appointed by the Audit Committee with expenses born by the Company. • To maintain confidentiality of documents, data and information of the Company. • To work together with the Internal Audit Unit. In addition to the duties and responsibilities, the Audit Committee has the authority to access the records or information about employees, funds, assets and other resources of the Company, pertaining to the fulfillment of its duties. Based on the decision of the Board of Commissioners on June 28, 2012, in consideration of the decision the Chairman of Bapepam-LK Kep-29/PM/2004 dated September 24, 2004; decision of the Board of
| 40
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
diangkat kembali untuk satu periode berikutnya. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang dikeluarkan oleh Perseroan, seperti Laporan Keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya. • Menelaah independensi dan objektivitas akuntan publik. • Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan undang-undang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. • Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik untuk memastikan semua risiko penting telah dipertimbangkan. • Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan auditor Internal. • Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. • Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan. • Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan kesalahan dalam keputusan rapat Direksi. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan oleh Komite Audit atau pihak independen yang ditunjuk oleh Komite Audit atas biaya Perseroan. • Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan. • Bekerjasama dengan Unit Audit Internal. Disamping tugas dan tanggung jawab, Komite Audit Perseroan memiliki wewenang untuk mengakses catatan atau informasi mengenai karyawan, dana, aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugasnya. Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 28 Juni 2012, dengan pertimbangan keputusan Ketua Bapepam-LK No Kep-29/PM/2004
Directors of BEI No. Kep-305/BEJ/07-2004 dated July 19, 2004, and the appointment of the new Board of Commissioners of the Company through the Company's AGMS decision on June 25, 2012, the Audit Committee for the period of 2012-2013 is as follows:
tanggal 24 September 2004; keputusan Dewan Direksi
Chairman : Karnadi Widodo Members : Silvyanna Nagasastra Members : Dody Setiabudi
Ketua
The Audit Committee consists of independent parties and have the knowledge and experience in accounting and finance, and work by the Audit Committee Guidelines approved by the Board of Commissioners.
Komite Audit terdiri dari pihak-pihak independen dan
Karnadi Widodo - Chairman Indonesian citizen, 47 years old. He has served as Chairman of the Audit Committee since 2012, and obtained a Bachelor’s degree in Accounting from Tarumanagara University, Jakarta. Currently, he also serves as Vice President of Finance and Accounting at PT Trikomsel Oke Tbk. (since 2009). Previously, he served as Chief of the Accounting and Finance Division of PT Bank UOB Buana (2005-2009). He started his career as an auditor at KAP Siddharta Siddharta & Widjaja (1991-2004).
Karnadi Widodo – Ketua
Silvyanna Nagasastra - Member Indonesian citizen, 46 years old. She has served as Member of the Audit Committee since 2011, and earned a Bachelor’s degree in Accounting from the Tarumanagara University, Jakarta. She started her career as an auditor at KAP Prasetio Utomo & Partners.
Silvyanna Nagasastra – Anggota
Dody Setiabudi - Member Indonesian citizen, 43 years old. He has served as Member of the Audit Committee since 2011. He earned a Bachelor of Economics from the University of Parahyangan, Bandung (1995), Bachelor of Law from the University of Padjadjaran, Bandung (1999) and a Master of Management from PPM Management Academy, Jakarta (1998). Currently, he also serves as Director of PT Reliance Capital Management. Previously, he served as Director of PT Kemang Mitraswadaya and PT Reliance Securities Tbk.
Dody Setiabudi – Anggota
BEI No Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004, dan pengangkatan Dewan Komisaris baru Perusahaan melalui keputusan RUPST Perseroan pada tanggal 25 Juni 2012, Komite Audit untuk periode 2012-2013 adalah sebagai berikut: : Karnadi Widodo
Anggota : Silvyanna Nagasastra Anggota : Dody Setiabudi
memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang akuntansi dan keuangan, serta bekerja berdasarkan Pedoman Kerja Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan.
Warga Negara Indonesia, Usia 47 tahun. Menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2012, beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, Jakarta. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Vice President Finance dan Accounting di PT Trikomsel Oke Tbk. (sejak 2009). Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Akuntansi dan Keuangan di PT Bank UOB Buana (2005 – 2009). Beliau mengawali karirnya sebagai Auditor di KAP Siddharta Siddharta & Widjaja (1991 – 2004).
Warga Negara Indonesia, Usia 46 tahun. Menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak tahun 2011. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, Jakarta. Beliau mengawali karirnya sebagai Auditor di KAP Prasetio Utomo & Rekan.
Warga Negara Indonesia, Usia 43 tahun. menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak tahun 2011. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Parahyangan, Bandung (1995), Sarjana Hukum dari Universitas Padjajaran, Bandung (1999) dan Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta (1998). Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Reliance Capital Management. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Direktur di PT Kemang Mitraswadaya dan PT Reliance Securities Tbk.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 41
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan
The Audit Committee holds regular meetings to discuss issues related to corporate governance and requires the attention of the Board of Commissioners and Board of Directors, as well as other important issues such as the application of accounting principles, the delivery of information to the public, and the appointment of a public accountant.
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala untuk
The attendance record for 2012 is as follows:
berikut:
membutuhkan perhatian Dewan Komisaris dan Direksi, serta hal-hal penting lainnya seperti penerapan prinsipprinsip akuntansi, penyampaian informasi kepada masyarakat, dan penunjukan akuntan publik. Catatan kehadiran selama tahun 2012 adalah sebagai
Name
Position
Frequency
Attendance
Attendance Ratio
Nama
Posisi
Frekuensi
Kehadiran
Rasio Kehadiran
Karnadi Widodo
Head Ketua
4
3
75%
Silvyanna Nagasastra
Member Anggota
4
4
100%
Dody Setiabudi
Member Anggota
4
3
75%
Report of the Audit Committee The Audit Committee is a unit under the Board of Commissioners assigned to assist the Board of Commissioners in carrying out oversight functions within the company. Summary of the main activities of the year 2012 is as follows:
Laporan Komite Audit
1. Reviewed the independence and objectivity of the External Auditors Public Accounting Office Tanubrata Sutanto Fahmi and Partners, member of the global network BDO International Limited.
1. Menelaah independensi dan objektifitas External
2. Discussed with the Management the following matters:
a. financial Statements b. Internal control system c. Business strategies and budgets for 2013. d. Risk management
Komite Audit adalah unit kerja di bawah Dewan Komisaris yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan dalam perusahaan. Rangkuman kegiatan utama dalam tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Auditor KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan, anggota jaringan global BDO International Limited. 2. Melakukan pembahasan dengan manajemen mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Laporan keuangan
b. Sistem pengendalian internal
c. Strategi bisnis dan anggaran tahun 2013
d. Manajemen Resiko
3. Membahas dengan Internal Auditor implementasi
3. Discussed with Internal Auditor the implementation and results of internal control system and the scope of internal audit plan in 2013.
dan hasil-hasil dari proses sistem pengendalian
4. Discussed with the External Auditor the audit plan and program pertaining to financial statements in 2012.
4. Membahas dengan External Auditor rencana dan
5. Read the minutes of meetings of the meetings of the Board of Directors.
5. Membaca risalah rapat Direksi.
6. Reports:
| 42
membahas hal-hal yang terkait dengan GCG dan
a. Submitted quarterly reports to the Board of Directors and Board of Commissioners.
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
internal dan lingkup rencana internal audit tahun 2013.
program audit laporan keuangan tahun 2012.
6. Laporan-laporan:
a. Menyampaikan laporan tiap kwartal kepada direksi dan dewan komisaris.
b. Submitted the audit committee work plan for 2013 to the Board of Directors and Board of Commissioners.
b. Menyampaikan rencana kerja komite audit untuk tahun 2013 kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
7. Selama 2012 melakukan 5 kali pertemuan.
7. During 2012 convened in 5 meetings.
Untuk dan atas nama Komite Audit PT Skybee Tbk.
for and on behalf of the Audit Committee of PT Skybee Tbk. Jakarta, 30 Desember 2012 Jakarta, December 30, 2012 Karnadi Widodo
Chairman Ketua
Corporate Secretary The Corporate Secretary supports the Board of Commissioners in implementing the GCG principles and facilitates the relationship between the Company and its stakeholders. The Corporate Secretary is bound by the provisions, regulations and law of the capital market without exception. According to the Decree of the Board of Directors dated July 6, 2011 and in accordance with BapepamLK regulation No. IX.I.4 about the establishment of corporate secretary, the position of corporate secretary is currently held by Meiliana Widjaja who also serves as Director Unaffiliated of the Company. Indonesian citizen, 41 years old, Meiliana Widjaja has served as Corporate Secretary and Director Unaffiliated since 2011. Previously, she served as AVP Finance of PT Trikomsel Oke Tbk. (2002-2011) and Internal Audit Manager of PT Dutamulti Intioptic Pratama, Domba Mas Group (2000-2002), and Auditor at Prasetio Utomo & Co., Arthur Andersen (1997-2000). She began her career as Auditor at KAP Johan, Malonda & Partners and Nexia International in 1995, and earned a Bachelor's degree in Accounting from Atma Jaya University, Jakarta.
Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan mendukung Dewan Komisaris dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG dan memfasilitasi hubungan antara Perseroan dengan pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan terikat oleh ketentuan, peraturan dan hukum pasar modal tanpa pengecualian. Berdasarkan surat keputusan Direksi tertanggal 6 Juli 2011 dan sesuai dengan peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang pembentukan sekretaris perusahaan, posisi sekretaris perusahaan saat ini dijabat oleh Meiliana Widjaja yang juga merangkap sebagai Direktur Tidak Terafiliasi. Warga Negara Indonesia, 41 tahun, Meiliana Widjaja telah menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan dan Direktur Tidak Terafiliasi sejak tahun 2011. Sebelumnya beliau menjabat sebagai AVP Finance PT Trikomsel Oke Tbk. (2002-2011) dan Internal Audit Manager PT Dutamulti Intioptic Pratama, Domba Mas Group (2000-2002), dan Auditor Prasetio Utomo & Co., Arthur Andersen (1997-2000). Mengawali kariernya sebagai Auditor di KAP Johan, Malonda & Rekan dan Nexia International pada tahun 1995, beliau meraih gelar
The duties and responsibilities of the Corporate Secretary are as follows:
Sarjana Akuntansi dari Universitas Atmajaya, Jakarta.
• To manage investor relations activities, maintain the relationship between the Company and the capital
adalah sebagai berikut:
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan
• Mengelola kegiatan hubungan investor, menjaga
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 43
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan
market, capital market authorities, and the Indonesia Stock Exchange.
otoritas pasar modal, dan Bursa Efek Indonesia.
• To ensure the availability of information to all stakeholders in a timely, accurate, and responsible manner.
• Memastikan bahwa informasi kepada semua
• To ensure that the Company has met and complied with all laws and regulations of the capital market.
• Memastikan bahwa Perseroan telah memenuhi dan
• To keep up with the development in the capital market and the telecommunications industry and provide the latest and relevant information to the Board of Directors. • T o lead in the creation of positive image of the Company in accordance with the vision, mission, culture, and values.
| 44
hubungan antara Perseroan dan pelaku pasar modal,
pemangku kepentingan tersedia secara tepat waktu, akurat, dan bertanggung jawab.
mematuhi semua ketentuan, peraturan dan hukum pasar modal. • Mengikuti perkembangan di pasar modal dan industri telekomunikasi serta menyediakan informasi yang relevan dan terbaru bagi Direksi. • Memimpin dalam penciptaan citra positif Perseroan sesuai dengan visi, misi, budaya, dan nilai-nilai. Unit Audit Internal
Internal Audit Unit As an effort to improve its performance while Bapepam-LK regulation on assessment of internal control, the Company established the Internal Audit Unit which consists of professionals who have the competencies in the field of financial audit.
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja
The Internal Audit Unit is responsible for providing an assessment from the external viewpoint on the Company's internal control and related risks and providing recommendations on the issues that need to be addressed, based on the findings from the audit process.
Unit Audit Internal bertugas untuk memberikan
To support the efficiency and effectiveness of the Company's management, the Internal Audit Unit communicates regularly with the Board of Directors, the Board of Commissioners and the Audit Committee, immediately following an internal audit.
Untuk mendukung efisiensi dan efektifitas Manajemen
The Internal Audit Unit is also authorized to access all relevant information about the Company in relation to its duties and functions and to coordinate activities with external auditors.
Unit Audit Internal juga berwenang untuk mengakses
Important cases As of December 31, 2012, the Company and its subsidiaries, the Commissioners and the Directors of the Company and its subsidiaries were not involved in any material legal proceedings, both civil and criminal and/ or disputes/ claims in a court and/ or arbitration body anywhere in Indonesia.
Perkara-perkara penting
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
sekaligus memenuhi peraturan Bapepam-LK tentang penilaian terhadap pengendalian internal, Perseroan membentuk Unit Audit Internal yang terdiri dari para profesional yang memiliki kompetensi di bidang audit keuangan.
penilaian dari sudut pandang eksternal atas pengendalian internal Perseroan serta risiko-risiko terkait dan memberikan rekomendasi atas hal-hal yang perlu diperbaiki, sesuai dengan penemuan-penemuan dalam proses audit.
Perseroan, Unit Audit Internal Audit melakukan komunikasi secara rutin dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit, segera setelah setiap aktifitas internal audit dilakukan.
seluruh informasi yang relevan tentang Perseroan terkait dengan tugas dan fungsinya dan melakukan koordinasi kegiatan dengan auditor eksternal.
Sampai dengan 31 Desember 2012, Perseroan beserta anak perusahaan, Komisaris dan Direksi Perseroan dan anak perusahaan tidak terlibat dalam perkara hukum yang bersifat material, baik pada bidang perdata maupun pidana dan/ atau perselisihan/ tuntutan di pengadilan dan/ atau badan arbitrase mana pun di Indonesia.
SKYBEE CONTINUES TO GROW TO BECOME THE PREMIER PROVIDER OF TECHNOLOGY AND TELECOMMUNICATION PRODUCTS AND SERVICES, COMPLEMENTING THE LIFESTYLE OF THE INDONESIAN PEOPLE. SKYBEE TERUS BERTUMBUH UNTUK MENJADI PENYEDIA PRODUK DAN LAYANAN TEKNOLOGI DAN TELEKOMUNIKASI UTAMA, MELENGKAPI GAYA HIDUP MASYARAKAT INDONESIA.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 45
| 46
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Tanggung Jawab Sosial Perusahaan In line with its commitment to becoming the key element of society and contributing optimally to the growth of the surrounding community, in 2012 PT Skybee Tbk. (Skybee/ the Company) continued to participate in Corporate Social Responsibility (CSR) programs that involved various members of the community.
Sejalan dengan komitmennya untuk menjadi bagian
In addition to the positive impact on the long-term business sustainability, the Company believes that the CSR programs ensure a balance between the Company’s performance and social welfare.
Selain berdampak positif terhadap kelangsungan
The philosophy of the Company’s CSR program is more than giving back to the community, but weaving reciprocal relationships with various segments of society in order to achieve mutual benefits that will remain influential for many generations to come. The CSR activities during 2012 include: 1. Blood Drive: Taking place at Skybee One Building, Jakarta on June 4, 2012, the blood drive was attended by Skybee employees including President Director Mr. Hendra Kendro and Director Ms. Meiliana Widjadja. 2. I ftar at Skybee One Building on August 14, 2012, attended by all employees. 3. Visit to Pondok Boncel Orphanage in Srengseng Sawah, Jagakarsa, on December 21, 2012. 4. Christmas and New Year Celebration 2012 at Skybee One Building, Jakarta, on December 21, 2012.
inti dari masyarakat dan berkontribusi secara optimal bagi pertumbuhan masyarakat sekitar, pada tahun 2012 PT Skybee Tbk. (Skybee/ Perseroan) kembali berpartisipasi dalam program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang melibatkan berbagai anggota masyarakat.
usaha jangka panjang, Perseroan meyakini bahwa program-program CSR tersebut memastikan keseimbangan antara kinerja Perseroan dan kesejahteraan masyarakat. Filosofi program CSR Perseroan adalah lebih dari sekedar memberikan kembali kepada masyarakat, namun membangun hubungan timbal balik dengan berbagai segmen masyarakat untuk mencapai manfaat bersama yang akan terus membawa dampak bagi generasi-generasi mendatang. Kegiatan CSR selama tahun 2012 terdiri dari: 1. D onor darah: Bertempat di Skybee One Building, Jakarta pada tanggal 4 Juni 2012, acara donor darah diikuti oleh para karyawan Skybee termasuk Direktur Utama Bapak Hendra Kendro dan Direktur Ibu Meiliana Widjadja. 2. B uka puasa bersama di Skybee One Building, tanggal 14 Agustus 2012 bersama seluruh karyawan Perseroan. 3. K unjungan ke Panti Asuhan Pondok Boncel di Srengseng Sawah, Jagakarsa, pada tanggal 21 Desember 2012. 4. P erayaan Natal dan Tahun Baru 2012 yang bertempat di Skybee One Building, Jakarta, pada tanggal 21 Desember 2012.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 47
This page intentionally blank Halaman ini sengaja dikosongkan
| 48
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
STATEMENT OF
SURAT PERYATAAN
THE BOARD COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
ON THE ACCOUNTABILITY OF THE 2012 ANNUAL REPORT OF PT SKYBEE TBK.
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN
The undersigned below acknowledge that all information contained in the 2012 Annual Report of PT Skybee Tbk. (“the Company”) has been presented as a whole and therefore are accountable for the validity of the Company’s Annual Report.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
This statement is made truthfully.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
DAN DIREKSI
TAHUNAN 2012 PT SKYBEE TBK.
bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Skybee Tbk. (“Perseroan”) Tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan tersebut.
Jakarta, April 2013
HENDRA KENDRO
KARNADI WIDODO
PRESIDENT COMMISSIONER KOMISARIS UTAMA
INDEPENDENT COMMISSIONER KOMISARIS INDEPENDEN
PONTUS SONNERSTEDT
MEILIANA WIDJAJA
PRESIDENT DIRECTOR DIREKTUR UTAMA
UNAFFILIATED DIRECTOR DIREKTUR TIDAK TERAFILIASI
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 49
| 50
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
FINANCIAL STATEMENT LAPORAN KEUANGAN
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 51
| 52
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 53
| 54
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 55
| 56
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit A
Exhibit A
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga – setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sejumlah Rp 6.891.039.036 pada tahun 2012 dan nil pada tahun 2011 Pihak berelasi Aset keuangan lancar lainnya Piutang non usaha dari pihak berelasi Persediaan, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sejumlah 1.105.220.183 pada 2012, Rp 909.732.994 pada 2011 Pajak dibayar di muka Beban dibayar di muka dan uang muka Aset lancar lainnya
2d,e,5 2d,g,6
2h 2d,7 2d,g
Total Aset Tidak Lancar TOTAL
ASET
23.909.488.793
226.545.637.961 325.138.296.461 44.041.312.017 -
2011 79.697.884.381
289.600.901.061 88.215.341.359 20.032.858.722 -
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 1 January 2011/ 31 December 2010 55.573.088.976
A
S
S
E
T
S
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables
153.151.663
Third parties - net of allowance for impairment loss of Rp 6,891,039,036 in 2012 and nil in 2011 Related parties Current financial assets Non trade receivables from related parties
68.866.120.544 7.491.977.142 5.900.878.841
2i,8 15a
9.344.725.758 14.388.122.517
175.903.991.899 18.575.182.569
131.083.273.572 9.408.597.536
Inventories, net of allowance for impairment in value of 1,105,220,448 in 2012 and Rp 909,732,994 in 2011 Prepaid tax
2j,9
220.450.437.217 83.829.059.259
166.018.793.100 1.523.982.113
35.495.137.686 151.513.300
Prepaid expenses and advances Other current assets
947.647.079.983
839.568.935.204
314.123.739.263
Total Current Assets
2p,15d
5.439.573.017
784.065.969
489.423.329
2l,10
5.806.384.999 90.099.725.320
6.653.674.686 77.126.341 4.288.720.827
3.372.678.042 5.433.844.459
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets, Net Property and equipment, net of accumulated depreciation amounting Rp 4,628,314,197 in 2012, Rp 3,529,551,329 in 2011 Goodwill Other non–current assets
101.345.683.336
11.803.587.823
9.295.945.830
Total Non-Current Assets
1.048.992.763.319
851.372.523.027
323.419.685.093
TOTAL ASSETS
Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan, neto Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp 4.628.314.197 pada 2012, Rp 3.529.551.329 pada 2011 Goodwill Aset tidak lancar lainnya
2012
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2d,11
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit A/2
Exhibit A/2
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2012
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 1 January 2011/ 31 December 2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Beban masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang pajak Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Bagian jangka pendek dari utang sewa pembiayaan Liabilitas lancar lainnya
LIABILITIES AND EQUITY 2d,12
25.993.734.423
107.429.527.447
27.549.720.296
2d,13 15b
611.297.131.041 4.794.518.227 73.924.455.105 11.829.348.311
468.341.444.777 972.739.558 10.760.852.214 12.300.816.366
134.036.148.420 676.835.751 3.785.585.436
14
13.479.791.515
793.498.214
3.518.570.186
2d
858.047.658
170.418.336 7.868.608.402
1.997.060.661
CURRENT LIABILITIES Short- term bank loans Trade payables Third parties Accrued expenses Sales advance Taxes payable Other short-term financial liabilities Current portion of obligations under finance leases Other current liabilities
742.177.026.280
608.637.905.314
171.563.920.750
Total Current Liabilities
55.627.266.691
52.015.266.691
-
260.373.014
-
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan – setelah dikurangi bagian jangka pendek Liabilitas diestimasi imbalan kerja karyawan Liabilitas tidak lancar lainnya
2d,12
2r,16
Total Liabilitas
Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
731.799.084 504.343.371
77.857.242.516
55.631.086.444
1.236.142.455
Total Non-Current Liabilities
820.034.268.796
664.268.991.758
172.800.063.205
Total Liabilities EQUITY Equity attributable to the owners of the parent Share capital – par value Rp 100 per share Authorized – 1.400.000.000 shares in 2012 and 2011
17 18
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
2.452.496.918 902.949.821
-
Total Liabilitas Jangka Panjang
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham – nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar – 1.400.000.000 saham masingmasing pada 2012 dan 2011 Modal ditempatkan dan disetor penuh – 585.000.000 saham masing-masing pada 2012 dan 2011 Agio saham, Neto Saldo laba - belum ditentukan penggunaanya
2.783.563.138 19.446.412.687
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term bank loans Obligations under finance leases - net of current potion Estimated liability for employee benefits Others-non current liabilities
19
58.500.000.000 61.046.441.861
58.500.000.000 61.046.441.861
58.500.000.000 61.046.441.861
56.998.702.740
49.350.369.707
26.716.434.176
Issued and fully paid 585.000.000 shares in 2012 dan 2011 Additional paid-in capital, Net Retained earnings Unappropriated
176.545.144.601
168.896.811.568
146.262.876.037
Total equity attributable to the owners of the parent company
52.413.349.922
18.206.719.701
4.356.745.851
Non-controlling interest
228.958.494.523
187.103.531.269
150.619.621.888
Total Equity
1.048.992.763.319
851.372.523.027
323.419.685.093
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit B
Exhibit B
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 DAN 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2012
Catatan/ Notes
2011
PENDAPATAN
1.720.259.276.325
22
1.412.828.767.405
REVENUE
BEBAN POKOK PENJUALAN
1.680.738.274.872
23
1.303.633.469.381
COST OF SALES
109.195.298.024
GROSS PROFIT
LABA BRUTO Beban umum dan administrasi Beban penjualan dan pemasaran Beban keuangan Pendapatan keuangan Pendapatan operasi lain Beban operasi lain
39.521.001.453 ( ( ( (
LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN - Neto LABA NETO TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba bersih/total pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Total LABA NETO PER SAHAM DASAR
60.537.728.389 ) 3.291.305.873 ) 9.716.935.872 ) 5.484.397.696 51.594.428.971 9.659.377.692 )
24 24
( ( (
25 (
13.394.480.294 (
662.303.827)
56.357.347.673 ) General and administrative expenses 17.145.426.144 ) Selling and marketing expenses 11.580.322.751 ) Finance cost 1.238.761.764 Finance income 20.999.416.884 Other operating income 1.751.614.016 ) Other operating expenses 44.598.766.088
15c
12.732.176.467
(
13.652.859.255) 30.945.906.833
-
-
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) - Net NET INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME
30.945.906.833
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
7.648.333.033 5.083.843.434
22.530.545.818 8.415.361.015
Net income/total comprehensive income attributable to: Owners of the parent company Non-controlling interests
12.732.176.467
30.945.906.833
Total
40
BASIC EARNINGS PER SHARE
12.732.176.467
13
21
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari which are an integral part of Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit D PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Pembayaran kas untuk operasi lainnya Pembayaran pajak
2011 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers
( 1.373.669.298.538) ( 1.104.223.195.481) Cash paid to suppliers and employees ( 202.877.925.431) ( 160.288.259.234) Cash paid for operating and other expenses ( 12.556.942.342) ( 13.890.824.750) Payments of taxes 25.955.961.301 ( 108.108.498.559)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap ( Pembayaran atas akuisisi entitas anak baru ( Penjualan aset tetap Penjualan entitas anak Penerimaan piutang dari penjualan investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (penurunan) dana yang dibatasi penggunaannya Penerimaan pinjaman bank dan hutang lain-lain jangka panjang Pelunasan utang bank
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 DAN 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.615.060.127.612 1.170.293.780.906
Arus kas neto diperoleh (digunakan) untuk aktivitas operasi
Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
Exhibit D
(
1.731.313.319) ( 12.000.000.000 )( 155.382.466 192.000.000 13.383.930.853 )(
Net cash flows provide by (used in) operating activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Purchases of property and equipment Payment for acquisition of new subsidiary Sale of fixed asset Sale of subsidiary Collection of receivable from sale of 4.556.000.000 investment
3.846.120.028) 7.000.000.000) -
6.290.120.028)
Net cash flows used in investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
9.674.891.498 ( (
13.542.891.498)
275.307.538.653 541.985.642.450 353.280.730.240 )( 410.090.568.608)
Increase (decrease) restricted fund Proceeds from bank loan and long-term payables Payment of bank loans
Arus kas neto diperoleh (digunakan) untuk aktivitas pendanaan (
68.298.300.089 )
118.352.182.344
Net cash flows provided by (used in) financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS (
55.726.269.641 )
3.953.563.757
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
42.742.465 104.868.412 )
20.171.231.648 -
Cash and cash equivalents of newly acquired subsidiary Cash payment from sale of subsidiary
Kas dan setara kas dari akuisisi entitas anak baru Pembayaran atas penjualan entitas anak
(
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
79.697.884.381
55.573.088.976
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
23.909.488.793
79.697.884.381
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari which are an integral part of Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit C
Exhibit C
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to owners of the parent company Modal saham Saldo laba Ditempatkan belum dan disetor Agio saham, ditentukan penuh/ bersih/ Penggunaannya/ Issued and additional Retained Catatan/ fully paid-in paid-in capital, earnings Notes share capital Net unappropriated Saldo 31 Desember 2010 Penyesuaian sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 22 (Revisi 2010) Kepentingan non-pengendali dari akuisisi entitas anak baru
58.500.000.000 2c
-
-
1c,4
-
-
-
-
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2011 Kepentingan non-pengendali dari akuisisi entitas anak baru Kepentingan non-pengendali penjualan entitas anak Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Saldo 31 Desember 2012
61.046.441.861
58.500.000.000
61.046.441.861
26.716.434.176
Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interest
150.619.621.888
Balance as of 31 December 2010
103.389.713
Adjustments in accordance with the transition provisions of PSAK No. 22 (Revised 2010)
5.434.612.835
5.434.612.835
Non-controlling interest from acquisition of new subsidiary
22.530.545.818
8.415.361.015
30.945.906.833
Total comprehensive income for the year
49.350.369.707
18.206.719.701
187.103.531.269
Balance as of 31 December 2011
103.389.713 -
4.356.745.851
Total ekuitas/ Total equity
-
1c,4
-
-
-
28.748.590.000
28.748.590.000
Non-controlling interest from acquisition of new subsidiary
1c
-
-
-
374.196.787
374.196.787
Non-controlling interest from sales of subsidiaries
-
-
7.648.333.033
5.083.843.434
12.732.176.467
Total comprehensive income for the year
56.998.702.740
52.413.349.922
228.958.494.523
Balance as of 31 December 2012
58.500.000.000 Catatan 18/ Note 18
61.046.441.861 Catatan 19/ Note 19
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E
Exhibit E
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M a. Pendirian Perusahaan
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 DAN 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1.
G ENERAL a. Establishment of the Company
PT Skybee Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Kreatip Komunikacitra pada tanggal 10 Juni 1995 berdasarkan akta Notaris Liliana I. Tanuwidjaja, S.H., No. 12. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-5662.HT.01.01.TH.96 tanggal 6 Maret 1996, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 2 Agustus 1996, Tambahan No. 6819. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan nama Perusahaan menjadi PT Skybee berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 19 tanggal 16 Oktober 2009 yang telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-53111.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 3 November 2009. Perubahan terakhir dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 90 tanggal 25 Juni 2012, tentang perubahan susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0074534.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 14 Agustus 2012. Akta perubahan tersebut mengenai perubahan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
PT Skybee Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia under its original name PT Kreatip Komunikacitra on 10 June 1995 based on Notarial deed No. 12 of Liliana I. Tanuwidjaja, S.H., the Company’s deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-5662. HT.01.01.Th.96 dated 6 March 1996 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 62 dated 2 August 1996, Supplement No. 6819. The Company’s articles of association have been amended several times, including the change of the Company’s name to PT Skybee based on Notarial deed No. 19 of Fathiah Helmi, S.H., dated 16 October 2009 and was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-53111. AH.01.02.Tahun 2009 dated 3 November 2009. The latest amendment was drawn up in Notarial deed No. 90 of Fathiah Helmi, S.H., dated 25 june 2012, about the chage in the compositin of the Comany’s Board of Comissioners and Director which was approved by the Minister of Law and Human Rights in his Decision Letter No. AHU-0074534.AH.01.09 Year 2012 dated 14 August 2012. The above amandement was regarding the change in the compositions of the Company’s Board of Commissioners and Directors.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan telpon selular dan produk penunjang operator selular. Perusahaan terletak di Jl. Kebon Sirih No. 63, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996.
In accordance with Article 3 of the Company’s articles of association, the Company is mainly engaged in the trading of mobile phones and supporting products of providers. The Company is located at Jl. Kebon Sirih No. 63, Jakarta. The Company started its commercial operations in 1996.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Berdasarkan dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-5887/BL/20104 tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 235.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp 375 per saham. Pada tanggal 7 Juli 2010, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
b. Public Offering of the Company’s Shares Based on the Effective Statement Letter No. S-5887/BL/20104 dated 29 June 2010 from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”), the Company offered 235,000,000 shares to the public with a par value of Rp 100 per share through the Indonesia Stock Exchange at the offering price of Rp 375 per share. As of 7 July 2010, all the Company’s shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/2 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. G E N E R A L (Continued)
c. Struktur Entitas Anak
c. Structure of Subsidiaries
Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset entitas anak adalah sebagai berikut:
Nama entitas anak/ Name of subsidiary
Exhibit E/2
Domisili/ Domicile
Jenis usaha/ Nature of business
The percentage of ownership of the Company, either directly or indirectly, and total assets of the subsidiaries are as follows:
Mulai beroperasi secara komersial/ Start of commercial operations
2012
2011
2012
Persentase kepemilikan (%)/ Percentage ownership (%)
Total aset (dalam jutaan Rupiah)/ Total assets (in millions of Rupiah) 2011
Kepemilikan langsung /Direct ownership: PT Sinergitama Komindo (STK)
Jakarta
Perdagangan dan jasa/ Trading and services
2000
55,00
55,00
130.037
409.309
PT Intouch Innovate Indonesia (INO)
Jakarta
Perdagangan dan jasa/ Trading and services
2008
70,00
70,00
3.676
1.413
PT Numedia Global (dahulu PT Starmedia Mobile/ formerly PT Starmedia Mobile) (NUG)
Jakarta
Perdagangan dan jasa/ Trading and services
2007
-
70,00
-
3.916
PT Kaswall Dinamika Indonesia (KDI)
Jakarta
Manajemen periklanan/ Advertising management
2009
60,00
60,00
133.430
286.610
PT Skye Sab Indonesia (SSI)
Jakarta
Keuangan non bank sebagai penyedia jasa emoney/ As nonbank financial service providers of e-money
2007
51,00
-
81.543
3.038
Kepemilikan tidak langsung /Indirect ownership: Melalui KDI/ Through KDI: PT Media World Indonesia (MWI)
Jakarta
Perdagangan dan jasa/ Trading and services
2007
59,40
59,40
105.968
78.263
PT Media One Indonesia (MOI)
Jakarta
Perdagangan dan jasa/ Trading and services
2010
59,40
59,40
68.050
60.701
PT Iklania (IKL)
Jakarta
Jasa periklanan dan lain-lain/ Advertising and other services
2012
30,00
30,00
1.544
250
PT Optima Kaswall (OK)
Jakarta
Perdagangan dan jasa/ Trading and services
2012
30,60
30,60
630.694
153
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/3 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) c. Struktur Entitas Anak (Lanjutan)
Exhibit E/3 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued) c. Structure of the Subsidiaries (Continued)
Berdasarkan akta Notaris No. 170 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan mengakuisisi 1.071 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham), yang mewakili 51% kepemilikan di SSI dari PT Prima Andalan Mulia (pihak ketiga) dengan biaya perolehan sebesar Rp 12.000.000.000. Perusahaan mencatat transaksi tersebut menggunakan metode akuisisi (Catatan 4).
Based on Notarial deed No. 170 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H.,M.Kn, dated 22 October 2012, the Company acquired 1,071 shares (at par value of Rp 1,000,000 per share) representing 51% ownership interest in SII from PT Prima Andalan Mulia (third party) at a total cost of Rp 12,000,000,000. The Company accounted for the transaction using the acquisition method (Note 4).
Berdasarkan akta Notaris No. 9 dari Notaris Edwar, S.H., tanggal 13 Desember 2012, Perusahaan menjual 700 saham, yang mewakili 70% kepemilikan di NUG kepada PT Ultima Communication Indonesia (pihak ketiga) dengan harga jual sebesar Rp 192.000.000 yang menghasilkan keuntungan sebesar Rp 1.291.464.963. Total aset dan liabilitas entitas anak pada saat pelepasan masing-masing sebesar Rp 1.564.644.869 dan Rp 2.987.609.514.
Based on Notarial deed No. 9 of Edwar, S.H., dated 13 December 2012, the Company sold 700 shares representing 70% ownership interest in NUG to PT Ultima Communication Indonesia (third party) with a selling price Rp 192,000,000 that resulted to gain of Rp 1,291,464,963. Total Asset dan liabilities of the subsidiary upon divestment amounted to Rp 1,564,644,869 dan Rp 2,987,609,514
Berdasarkan akta Notaris No. 55 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., tanggal 17 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 3.000 saham (dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham), yang mewakili 60% kepemilikan di KDI dari PT Mazeltov Putra Kaswall (pihak ketiga) dengan biaya perolehan sebesar Rp 7.000.000.000. Perusahaan mencatat transaksi tersebut menggunakan metode akuisisi (Catatan 4).
Based on Notarial deed No. 55 of Fathiah Helmi, S.H.,. dated 17 June 2011, the Company acquired 3,000 shares (at par value of Rp 100,000 per share) representing 60% ownership interest in KDI from PT Mazeltov Putra Kaswall (third party) at a total cost of Rp 7,000,000,000. The Company accounted for the transaction using the acquisition method (Note 4).
Berdasarkan akta Notaris Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn. No. 1 tanggal 1 Desember 2010, KDI mendirikan MOI dengan jumlah 75 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham) atau sejumlah Rp 75.000.000, yang mewakili 75% kepemilikan.
Based on Notarial deed No. 1 of Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn. dated 1 December 2010, KDI established MOI with 75 shares (at par value of Rp 1,000,000 per share) or a total of Rp 75,000,000 representing 75% ownership interest.
Berdasarkan akta Notaris Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn. No. 11 tanggal 6 Mei 2011, KDI meningkatkan kepemilikan saham di MOI sebesar Rp 24.000.000 sehingga pemilikan saham di MOI sebesar 99%.
Based on Notarial deed No. 11 of Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn. dated 6 May 2011, KDI increased its investment in MOI by Rp 24,000,000, incrising with equity interest in MOI to 99%.
Berdasarkan akta No. 14 dari Notaris Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn., tanggal 6 Mei 2011, KDI mengakuisisi 99 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham) yang mewakili 99% kepemilikan MWI dari Apink Widyasmoko dan Nadia Natalia (pihak ketiga) dengan biaya perolehan sebesar Rp 99.000.000.
Based on Notarial deed No. 14 of Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn., dated 6 May 2011, the Company acquired 99 shares (at par value of Rp 1,000,000 per share) representing 99% ownership interest in MWI from Apink Widyasmoko and Nadia Natalia (third parties) at a total acquisition cost of Rp 99,000,000.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/4 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/4 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
c. Struktur Entitas Anak (Lanjutan)
c. Structure of the Subsidiaries (Continued)
Berdasarkan akta Notaris No. 9 dari Notaris Nana Zaenah, S.H., tanggal 25 Pebruari 2011, KDI mendirikan perusahaan baru yaitu IKL dengan jumlah modal disetor sebesar Rp 500.000.000. Jumlah penyertaan modal KDI pada IKL adalah sebesar Rp 250.000.000 yang mewakili 50% kepemilikan. Karena IKL tersebut masih dalam tahap pra-operasional, maka Perusahaan, melalui entitas anak KDI, tidak melakukan konsolidasi.
Based on Notarial deed No. 9 of Nana Zaenah, S.H., dated 25 February 2011, KDI established a new company named IKL with total capital stock amounting to Rp 500,000,000. KDI’s investment in IKL amounted to Rp 250,000,000 representing 50% ownership interest. The Company, trough its subsidiary KDI, did not consolidated IKL as IKL is still in pre-operational stage.
Berdasarkan akta Notaris No. 26 dari Notaris Edwar S.H., tanggal 27 November 2011, KDI mendirikan perusahaan baru yaitu OK dengan jumlah modal disetor sebesar Rp 300.000.000. Jumlah penyertaan modal KDI pada OK adalah sebesar Rp 153.000.000 yang mewakili 51% kepemilikan. Karena OK tersebut masih dalam tahap pra-operasional, maka Perusahaan, melalui entitas anak KDI, tidak melakukan konsolidasi.
Based on Notarial deed No. 26 of Edwar S.H., dated 27 November 2011, KDI established a new company named OK with total capital stock amounting to Rp 300,000,000. KDI’s investment in OK amounted to Rp 153,000,000 representing 51% ownership interest. The Company, trough its subsidiary KDI, did not consolidated OK as OK is still in preoperational stage.
Pada tanggal 20 Desember 2010, Perusahaan menjual sebagian penyertaan saham STK kepada PT Sinergitama Mandiri (pihak ketiga), sejumlah 18.244 saham atau sebesar Rp 4.556.000.000. Dengan demikian pemilikan saham Perusahaan pada STK menjadi sebesar 55% pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
On 20 December 2010, the Company sold 18,244 of it shares in STK to PT Sinergitama Mandiri (third party) with total par value of Rp 4,556,000,000, which decreased its ownership in STK to 55% as of 31 December 2011 and 2010.
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
d. Boards of Commissioners, Committee and Employees
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Directors, Audit
As of 31 December 2012 and 2011, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:
2012 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
: :
Hendra Kendro Karnadi Widodo
: :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur tidak terafiliasi
: :
Pontus Sonnerstedt Meiliana Widjaja
: :
Directors President Director Unaffiliated Director
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/5 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/5 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan)
d. Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (Continued) 2011
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Felix Ali Chendra Jany Chau Handoko Setiono
: : :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur tidak terafiliasi
: : : : :
Hendra Kendro Adrian Kusnadi Andi Zain Octaviane N. A. Mussu Meiliana Widjaja
: : : : :
Directors President Director Vice President Director Director Director Unaffiliated Director
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota Anggota
: : :
The composition of the Company’s Audit Committee as of 31 December 2012 and 2011 are as follows:
2012
2011
Karnadi Widodo Silvyanna Nagasastra Dody Setiabudi
Handoko Setiono Silvyanna Nagasastra Dody Setiabudi
: : :
Chairman Member Member
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 65/SB/ DIR/VII/11 tentang pengangkatan sekretaris Perusahaan tanggal 6 Juli 2011, Perusahaan menetapkan Saudari Meiliana Widjaja sebagai Sekretaris Perusahaan terhitung sejak tanggal tersebut.
Based on Director Statement No. 65/SB/DIR/ VII/11 dated 6 July 2011, the Company appointed Meiliana Widjaja as its Corporate Secretary effective on the same date.
Jumlah beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci (termasuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi) Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Rp 2.508.502.000 dan Rp 4.150.392.036
The amount of gross compensation for key management (including members of the Board Commissioners and Directors) of the Company for the years ended 31 December 2012 and 2011 are as follows: Rp 2,508,502,000 and Rp 4,150,392,036
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan entitas anak (“Kelompok Usaha”) mempunyai pegawai tetap masingmasing sejumlah 148 dan 229 orang (tidak diaudit).
As of 31 December 2011 and 2010, the Company and subsidiaries (the “Group”) have 148 and 229 permanent employees, respectively (unaudited).
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/6 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Dasar Penyajian Konsolidasian
Laporan
Exhibit E/6 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Keuangan
a. Basic of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“FAS”), which are comprised of the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statements Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012, seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidated financial statements, except for the adoption of several amended FAS effective 1 January 2012, as disclosed in this note.
Kelompok Usaha telah mengadopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), berlaku efektif mulai 1 Januari 2011.
The group has adopted Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 1 (Revised 2009), effectif 1 January 2011.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.
SFAS No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and noncurrent assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, others comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis (historical cost concept), dengan pengecualian seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows, using the historical cost concept of accounting, unless as disclosed in the relevant notes herein.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the Group’s functional currency.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/7 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)
Exhibit E/7 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. Basic of Preparation of the Consolidated Financial Statements (Continued)
PSAK dan ISAK yang berlaku efektif pada tahun 2012
SFAS and IFAS effective in 2012
Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012.
As disclosed in the relevant notes below, several accounting standards have been revised and published, effective implemented on 1 January 2012.
Berikut ini adalah PSAK dan ISAK yang baru yang relevan terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha:
The following are the new SFAS and IFAS which are relevant to the preparation and presentation of the consolidated financial statements of the group:
•
•
•
PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi” PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”
•
PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”
•
• •
PSAK No. 30 (Revisi 2011) “Sewa” PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Pajak Penghasilan” PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 56 (Revisi 2010) “Laba per Saham”
• •
PSAK No. 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” ISAK No. 25 (Revisi 2011) “Hak atas Tanah”
•
•
• • • • •
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
• •
• • •
•
SFAS No. 10 (Revised 2010) “Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” SFAS No. 13 (Revised 2011) “Investment Property” SFAS No. 16 (Revised 2011) “Property, Plant and Equipment” SFAS No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits” SFAS No. 30 (Revised 2011) “Leases” SFAS No. 46 (Revised 2010) “Income Taxes” SFAS No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation” SFAS No. 55 (Revised 2011) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” SFAS No. 56 (Revised 2010) “Earnings per Share” SFAS No. 60 (Revised 2010) “Financial Instruments: Disclosures” IFAS No. 25 (Revised 2011) “Land Rights”
b. Principles of Consolidation Effective 1 January 2011, the Group retrospectively implemented SFAS No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to noncontrolling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/8 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan)
Exhibit E/8 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Principles of Consolidation (Continued)
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
SFAS No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
As described herein, the adoption of SFAS No. 4 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting including the related disclosures in the consolidated financial statements.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha seperti yang disebutkan pada Catatan 2b yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
The consolidated financial statements include the accounts of the Group mentioned below 2b, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan:
In case of loss of control over a subsidiary, the Company:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities af the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/9 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (Lanjutan)
mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c. Kombinasi Bisnis
Exhibit E/9 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Principles of Consolidation (Continued)
reclassifies the parent company’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separate from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company. c. Business Combinations
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
Effective 1 January 2011, the Company prospectively adopted SFAS No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year/period commencing on or after 1 January 2011.
PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang komunikasi bisnis dan dampaknya.
SFAS No. 22 (Revised 2010) stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha: menghentikan amortisasi goodwill; mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan
In accordance with the transitional provisions of SFAS No. 22 (Revised 2010), starting 1 January, 2011, the group: ceased the goodwill amortization; eliminated the carrying amount of the related accumulated amortization of goodwill; and performed an impairment test of goodwill in accordance with SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”
melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No.48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/10 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c. Kombinasi Bisnis (Lanjutan)
Exhibit E/10 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Business Combinations (Continued)
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan NKP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Company acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances, and the pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/11 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (Lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
PENTING
c. Kombinasi Bisnis (Lanjutan)
Exhibit E/11 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY (Continued)
OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
c. Business Combinations (Continued)
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasi sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in consolidated statements of comprehensive income.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquire are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
d. Aset dan Liabilitas Keuangan
d. Financial Assets and Liabilities
Sejak Tanggal 1 Januari 2012
Starting 1 January 2012
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” yang menggantikan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pegungkapan”. Penerapan PSAK tersebut tidak berdampak material kepada laporan keuangan konsolidasian.
Effective on 1 January 2012, the Group adopted SFAS No. 55 (Revised 2011), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" which replaces SFAS No. 55 (Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement", SFAS No. 50 (Revised 2010), "Financial Instruments: Presentation", which replaces and SFAS No. 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosures" and SFAS No. 60 “Financial Instruments: Disclosures". SFAS did not have a material impact to the consolidated financial statements.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/12 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (Lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
PENTING
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/12 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY (Continued)
OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
d. Financial Assets and Liabilities (Continued)
Sebelum Tanggal 1 Januari 2012
Prior to 1 January 2012
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK No. 50 (Revisi 1998), “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
Effective 1 January 2010, the Company and subsidiary adopted SFAS No. 55 (Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and SFAS No. 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosure", which replace SFAS No. 55 (Revised 1999), "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities" and SFAS No. 50 (Revised 1998), "Accounting for Investments in Certain Securities”.
1. Aset dan Liabilitas Keuangan
1.
a. Aset Keuangan
Financial Assets and Liabilities a. Financial Assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.
Financial assets within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in hedge effective.
Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, aset tidak lancar lainnya, dan dana yang dibatasi penggunaannya.
The Group’s financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables, other current financial assets, other non-current assets, and restricted funds.
i.
Aset Keuangan Diukur Melalui Laporan Laba Rugi
i.
Financial Assets at Fair Value through Profit or Loss
Aset keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan aset keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and assets designated upon initial recognition as at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Financial assets are classified as held for trading if acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative assets are also classified as held for trading unless designated as effective hedging instruments. Financial assets measured at fair value through profit or loss are recorded in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in consolidated statements if comprehensif income.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/13 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/13 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
d. Financial Assets and Liabilities (Continued)
1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) a. Aset Keuangan (Lanjutan)
1. Financial Assets and Liabilities (Continued) a.
ii. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. iii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
Financial Assets (Continued) ii. Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and which the Group does not intend to sell immediately or in the near future. iii. Held to Maturity Investments
Dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual. iv. Tersedia untuk Dijual Aset Keuangan Kategori tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. b. Liabilitas Keuangan
Held-to-maturity investments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity which the Group has the positive intention and ability to hold to maturity, and are not designated as at fair value through profit or loss or available-for-sale.
iv. Available for Sale Financial Assets Available-for-sale financial assets consist of non-derivative financial assets designated as available-for-sale or are not classified in any of three preceding categories. b. Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortized cost. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
i. Liabilitas keuangan laporan laba rugi
melalui
i. Financial liabilities measured at fair value through profit and loss
Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari liabilitas keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities measured at fair value through profit and loss include the financial liabilities held for trading and liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit and loss.
diukur
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/14 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
PENTING
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
d. Financial Assets and Liabilities (Continued)
1. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
1.
b. Liabilitas Keuangan (Lanjutan) ii. Liabilitas keuangan diukur laporan laba rugi (Lanjutan)
Exhibit E/14
Financial Assets and Liabilities (Continued) b.
Financial Liabilities (Continued)
melalui
ii. Financial liabilities measured at fair value through profit and loss (Continued)
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha terdiri atas utang usaha, liabilitas keuangan lancar lainnya, beban masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan, dan utang bank.
The Group’s financial liabilities consist of trade payables, current financial liabilities, accrued expenses, obligations under finance leases, and bank loans.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Financial liabilities are classified as held for trading if acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless designated as effective hedging instruments. Financial liabilities measured at fair value through profit or loss are recorded in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in consolidated statements of comprehensive income.
iii. Pinjaman dan utang Pinjaman adalah liabilitas keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. c. Pengakuan Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, kecuali aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah atau dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut. 2. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
iii. Loans and borrowings Loans are non-derivative financial liabilities with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and the Group’s does not intend to sell immediately or in the near future. c. Recognition At initial recognition, financial assets or liabilities are measured at fair value, except for financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss, plus or minus the transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issuance of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on the classification of financial assets and liabilities. 2. Fair Value Measurement Fair value is the amount for which an assets could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm's length transaction on the date of measurement.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/15 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG PENTING
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 2. Pengukuran Nilai Wajar (Lanjutan)
Exhibit E/15 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
POLICIES
d. Financial Assets and Liabilities (Continued) 2. Fair Value Measurement (Continued)
Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Group measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and reflect actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak aktif, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model).
If the market of the financial instrument is inactive, the Group determines fair value by using valuation techniques which include using recent market transactions conducted properly by knowledgeable, willing parties and, if available, reference to the current fair value of another instrument which is substantially the same, discounted cash flow analysis, and option pricing model.
3. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE) yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. 4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
3. Amortized Cost Measurement The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal payments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate (EIR) method, calculated from the difference between the initial amount and the maturity amount, minus any reduction for impairment. 4. Impairment of Financial Assets
Kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:
The accounting policy on impairment of financial assets measured at amortized cost are as follows:
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events occurring subsequent to initial recognition of the asset (loss events), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/16 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG PENTING
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/16 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
POLICIES
d. Financial Assets and Liabilities (Continued) 4. Impairment of Financial Assets (Continued)
Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
The Group considers whether there is objective evidence of impairment individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists individually for an individually-assessed financial asset, regardless of whether the amount is significant or not, those financial assets will be assessed collectively in a group of financial assets that have similar credit risk characteristics. Assets that are individually assessed, and for which an impairment is or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
The impairment loss of a financial asset, which is assessed individually is measured as the difference between the carrying value of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted using the effective interest rate at the beginning of the financial asset. The carrying amount of the asset is presented by deducting the allowance for impairment losses and the impairment loss in recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the group. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not exist currently.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/17 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG PENTING
d. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 5. Penghentian Pengakuan
Exhibit E/17 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
POLICIES
d. Financial Assets and Liabilities (Continued) 5. Derecognition
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Kelompok Usaha mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Kelompok Usaha diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Group derecognizes financial assets when the contractual rights to the cash flows arising from the financial assets expire or when the Group transfers all rights to receive contractual cash flows of financial assets in a transaction where the Group has transferred substantially all the risks and rewards of ownership of the financial assets transferred. Any rights or obligations on the transferred financial assets created or retained by the Group are recognized as assets or liabilities separately.
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
The Group derecognizes financial liabilities when the obligation specified in the contract is discharged, cancelled or expires.
Dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Kelompok Usaha tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transactions in which the Group neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of financial assets, the Group derecognizes the assets if it does not retain control over the assets. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the assets is retained, the Group continues to recognize the assets to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred assets.
6. Saling hapus Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai neto yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha ada hak hukum saat ini dilaksanakan untuk mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. e. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
6. Offsetting Financial assets and liabilities are set off and the net amount presented in the consolidated statements of financial position if, and only if, the Group has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. e. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash and cash balances and time deposits which have maturities of three (3) months or less at the time of placement, not pledged as collateral and not restricted in use.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/18 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) f. Dana yang dibatasi Pengunaannya Kas di bank yang dijaminkan untuk fasilitas pinjaman disajikan sebagai “Dana yang dibatasi pengunaannya”. g. Piutang Piutang usaha dan piutang lain-lain yang merupakan aset keuangan diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang. Pada pengukuran awal, disajikan sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi langsung dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dan penurunan nilai dievaluasi sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011) (Catatan 2d). h. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi
Exhibit E/18 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
f. Restricted Funds Cash in banks which are pledged for loan facilities are presented as “Restricted Funds” g. Receivables Trade receivables and other receivables are financial assets classified as loans and receivables. At initial measurement, these are stated at fair values plus directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortized cost and assessed for impairment in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2011) (Note 2d). f. Transactions with Related Parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihakpihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
Effective 1 January 2011, the Group applied SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised SFAS requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. The adoption of the said revised SFAS has impact on the related disclosures in the consolidated financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha jika:
A party is considered to be related to the Group if:
a.
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama,dengan Kelompok Usaha; atau (ii) memiliki kepentingan dalam Kelompok Usaha yang memberikan pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha; suatu pihak yang berelasi dengan Kelompok Usaha; suatu pihak adalah ventura bersama di mana Kelompok Usaha sebagai ventura; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau induk; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Kelompok Usaha.
a. directly, or in directly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influenced over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes herein.
b. c. d. e. f.
g.
b. the party is an associate of the Group; c. the party is a joint venture in which the Group is a venture; d. the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent; e. the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d); f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/19 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
YANG PENTING
i. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan untuk persediaan usang, jika diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun. j. Beban Dibayar Di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). k. Aset Tak Berwujud
Exhibit E/19 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF (Continued)
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
i. Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method. Provision for inventory obsolescence, if necessary, is based on a review of the status of physical inventories at the end of the year.
j. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized the benefited using the straight-line method.
periods
k. Intangible Assets
Aset tak berwujud sehubungan dengan pembelian program komputer dan biaya penerapannya diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak lancar – Lain-lain” di laporan posisi keuangan konsolidasian.
Intangible assets in connection with the purchase of a computer program and its implementation costs are amortized using the straight-line method over their estimated lives and are presented as part of "Non-Current Assets - Others" in the tconsolidated statements of financial position.
Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No 19 (Revisi 2010), "Aset Tak Berwujud", yang mengatur perlakuan akuntansi untuk aset tak berwujud yang tidak ditangani secara khusus dalam PSAK lain dan membutuhkan pengakuan aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria yang ditetapkan terpenuhi, dan juga menentukan bagaimana mengukur nilai tercatat aktiva tak berwujud dan pengungkapan yang terkait.
Effective 1 January 2011, the Group adopted SFAS No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, which prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in other PSAK and requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and the related disclosures.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tak berwujud diukur sebagai selisih antara hasil pelepasan neto dan nilai tercatat aktiva dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the asset and are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the asset is derecognized.
l. Aset Tetap Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap”, dimana berdampak pada pengakuan atas aset, dan penentuan nilai tercatat dan beban depresiasi serta rugi penurunan nilai diakui dalam kaitannya dengan aset tersebut.
l. Property and Equipment Effective 1 January 2012, the Company and subsidiary applied SFAS No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”, which supersedes SFAS No. 16 (Revised 2007), “Property, Plant and Equipment”, which had an impact on the recognition of property, plant and equipment and the determination of carrying value and depreciation, including impairment losses recognized in relation to such assets.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/20
Exhibit E/20
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF (Continued)
l. Aset Tetap (Lanjutan)
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
l. Property and Equipment (Continued)
Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya.
Property, plant and equipment are initially carried at cost. The cost of an asset comprises its purchase price and any directly attributable costs of bringing the asset to the working condition and location for its intended use.
Kelompok Usaha menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain tanah, diakui sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
The Group has applied the cost model in subsequent recognition for its property, plant and equipment. Property, plant and equipment, other than land, are recognized at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
Kecuali disebutkan pada paragraf di bawah, penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut:
Except for those mentioned in paragraph below, depreciation is generally computed using the straight-line method, over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Tahun/Years Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana
20 8 4 4
Building Vehicles Office equipment and furniture Facilities and infrastructure
Beban perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun berjalan.
The costs of repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of comprehensive income as incurred; significant renewals and betterments, that will prolong the useful lives of the related assets are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of comprehensive income for the current year.
Aset dalam penyelesaian meliputi bangunan dan prasarana lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya pembangunan, biaya pegawai langsung, biaya tidak langsung dalam pembangunan tersebut. Akun biaya aset dalam penyelesaian akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan.
Construction-in-progress consisting of building and building improvements are stated at construction cost, direct labor cost, overhead cost. The construction-in-progress account is then reclassified to the respective property, plant and equipment account.
Berdasarkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa dan/atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.
In accordance with SFAS No. 48, “Impairment of Asset Values”, asset values are reviewed for any impairment and/or possible write-down to fair values whenever events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recovered.
Pada saat akhir tahun buku, nilai sisa aset, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan, sesuai dengan keadaan.
At the end of the year, the asset residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted prospectively if necessary.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/21 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) l. Aset Tetap (Lanjutan)
Exhibit E/21 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
l. Property and Equipment (Continued)
Sebelum Tanggal 1 Januari 2012
Prior to 1 January 2012
Sejak tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), ”Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), ”Aktiva Tetap dan Aktiva Lainlain” dan PSAK No. 17 1994), ”Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan dan entitas anak telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
Effective 1 January 2008, the Company and subsidiary applied SFAS No. 16 (Revised 2007), “Property, plant and equipment”, which supersedes SFAS No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and SFAS No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. In accordance with SFAS No. 16 (Revised 2007), an entity should choose either the cost model or revaluation model as its accounting policy for the measurement of property, plant and equipment. The Company and subsidiary chose the cost model as the accounting policy for the measurement of its property, plant and equipment.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika aset tetap tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Property, plant and equipment were derecognized upon disposal or when the property, plant and equipment was permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal of an item of property, plant and equipment are recognized in the consolidated statements of comprehensive income in the year of retirement or disposal.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
m. Revenue and Expenses Recognition
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK No. 23 (Revisi 2010) yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective 1 January 2011, the group adopted SFAS No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised SFAS identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of SFAS No. 23 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/22 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
YANG
PENTING
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)
Exhibit E/22 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF POLICIES (Continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
m. Revenue and Expense Recognition (Continued)
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from delivery of the Group’s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan Bunga
Interest Income
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate method), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrument keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using their effective interest rate method, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when they are incurred (accrual basis).
n. S e w a
n. Leases
Sejak 1 Januari 2012
Starting 1 January 2012
Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang menggantikan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dimana mengatur klasifikasi masing-masing untuk tanah dan bangunan secara terpisah, baik sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi. Tidak ada dampak signifikan dari Penerapan PSAK revisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective 1 January 2012, the Group applied SFAS No. 30 (Revised 2011), “Lease”, which supersedes SFAS No. 30 (Revised 2007), which regulates the classification of each land and building separately whether as a finance lease or operating lease. There is no significant impact of the adoption of the revised SFAS on the consolidated financial statements.
Sejak 1 Januari 2011
Starting 1 January 2011
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Based on SFAS No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under SFAS No. 30 (Revised 2007), leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Subsequently, a lease is classified as an operating lease, if the lease does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/23 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
PENTING
o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Exhibit E/23 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. Foreign Currency Transactions and Balances
Pembukuan Kelompok Usaha diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi pada bulan dan periode tersebut, laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The accounts of the Group are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the period involving foreign currencies are recorded at the exchange rates prevailing at the transaction date. At consolidated statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted based on the middle rate published by Bank Indonesia at the last transaction date of the month and the period, profits or losses are credited or charged to consolidated statements of comprehensive income for the current year.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai tukar kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp 9.670 dan Rp 9.068 per USD 1.
As of 31 December 2012 and 2011, the rates of exchange used were Rp 9,670 and Rp 9,068 per USD 1, respectively.
p. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
p. Income Tax Expense (Benefit)
Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pemulihan masa depan (pernyataan) dari nilai tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan transaksi lainnya dan peristiwa terbaru dari periode berjalan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Effective 1 January 2012, the Company applied SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Tax”, which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.
Corporate income tax is determined on a per legal entity basis.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Pajak tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah aset dan liabilitas berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan setiap tanggal pelaporan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk mengukur aset dan liabilitas pajak tangguhan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax is provided on all temporary differences arising between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Tax rates currently enacted or substantively enacted tax laws are used as bass to measure deferred tax assets and liabilities.
Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.
Deferred tax assets relating to the carry-forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the unused tax losses can be utilized.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when a Tax Assessment Letter is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/24 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
PENTING
q. Provisi
Exhibit E/24 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) q. Provision
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitias diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontijensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
Effective 1 January 2011, the Group adopted SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. The revised SFAS is to be applied prospectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan liabilitas kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
r. Imbalan Kerja Karyawan
r. Post-employment Benefits
Kelompok Usaha mengakui liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-Undang”) dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” yang berlaku di Indonesia.
The Group recognized an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003 (the “Law”) and SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” prevailing in Indonesia.
Sejak tanggal 1 Januari 2012
Starting 1 January 2012
Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan kerja”, yang mengatur akuntansi dengan pengungkapan untuk imbalan kerja, baik jangka pendek (yaitu, cuti tahunan, pembayaran cuti sakit) dan jangka panjang (yaitu, cuti berimbalan jangka panjang, imbalan medikal pasca-kerja). Kelompok Usaha memilih untuk menggunakan koridor 10% untuk pengakuan keuntungan (kerugian) aktuarial. Kelompok Usaha juga membutuhkan pengakuan atas liabilitas dan beban pada saat karyawan telah memberikan jasa dan entitas menikmati keuntungan ekonomi yang timbul atas jasa tersebut.
Effective 1 January 2012, the Group applied SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, which regulates the accounting and disclosure for employee benefits, both short term (i.e., paid annual leave, paid sick leave) and long term (i.e., long service leave, post employment medical benefits). The Group has chosen the 10% corridor method for the recognition of actuarial gains and losses. The Group also requires recognition of liabilities and expense when an employee has provided services and the entity has received economic benefits arising from the service.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/25 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) s. Imbalan Kerja Karyawan
Exhibit E/25 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) s. Post-employment Benefits
Sebelum tanggal 1 Januari 2012
Before 1 January 2012
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-Undang ditentukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau biaya bila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui untuk masing-masing karyawan pada pelaporan tahun sebelumnya melebihi 10% dari liabilitas kini imbalan kerja atau nilai wajar aset program pada tanggal tersebut, mana yang lebih tinggi. Keuntungan dan kerugian ini diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Under SFAS No. 24 (Revised 2004), provision of employee benefits under the Law is determined using the “Projected Unit of Credit” method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeds 10% of the present value of the defined benefit obligation or the fair value of the plan assets at that date, whichever is higher. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the average remaining service years of employees.
t. Laba Bersih Per Saham Dasar
t. Basic Earnings Per Share
Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2010), "Laba per Saham", yang menggantikan PSAK 56 (Revisi 1999), laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun setelah mempertimbangkan efek pemecahan saham (Catatan 21).
Effective 1 January 2012, the Group adopted SFAS No. 56 (Revised 2010), "Earnings per Share", which supersedes SFAS No. 56 (Revised 1999), earnings per share is computed by dividing the net profit attributable to owners of the parent by the weighted average number of shares outstanding during the year after consider the effect of the stock split (Note 21).
Laba per saham dilusi dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode/tahun setelah mempertimbangkan efek pemecahan saham ditambah jumlah saham ratarata tertimbang yang akan dikeluarkan pada saat obligasi konversi dikonversi menjadi saham biasa.
Diluted earnings per share is calculated by dividing the net income attributable to equity holders of the parent company by the weightedaverage number of shares outstanding during the period/ year after considering the effect of stock split plus the weighted-average number of shares that would be issued on conversion of convertible bonds into ordinary shares.
u. Informasi Segmen
u. Segment Information
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan konsolidasian untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective 1 January 2011, the Group applied SFAS No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The SFAS No. 5 (Revised 2009) requires disclosures that will enable users of consolidated financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. The adoption of SFAS No. 5 (Revised 2009) has no significant impact on the consolidated financial statements.
Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/26 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG (Lanjutan)
PENTING
Exhibit E/26 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
u. Informasi Segmen (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) u. Segment Information (Continued)
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intragroup transactions are eliminated.
v. Kontinjensi
v. Contingencies
Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil.
Contingent liabilities are not recognized in the consolidated financial statements. They are disclosed in the notes to consolidated financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote.
Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas.
Contingent assets are not recognized in notes to consolidated financial statements but are disclosed in the notes to consolidated financial statements when an inflow of economic benefits is probable.
w. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
w. Events After the Reporting Period
Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan konsolidasian.
Events after the reporting period that provide evidence of conditions that existed at the end of the reporting period (adjusting events) are reflected in the consolidated financial statements.
Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian bila material.
Events after the reporting period that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/27 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Exhibit E/27 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
Pertimbangan (Lanjutan)
Judgments (Continued)
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilites
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2d.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2d.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Goodwill
Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ektensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh perusahaan menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), ”Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diarmotisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill negatif Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp 17.508.800.000 dan Rp 1.132.806.489.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Company have resulted in goodwill. Under SFAS No. 22 (Revised 2009), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Company’s negatif goodwill as of 31 December 2012 and 2011 was Rp 17,508,800,000 and Rp 1,132,806,489.
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgement in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang
Allowance for Impairment of Receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak berbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provision for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/28 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
ASUMSI AKUNTANSI
Exhibit E/28 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
Pertimbangan (Lanjutan)
Judgments (Continued)
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak berbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Nilai tercatat dari piutang usaha dan piutang lain-lain Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 558.574.973.458 dan Rp 40.173.312.017 (31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 377.816.242.420 dan Rp 6.489.967.224) Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6 dan 7.
The Group revaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provision for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables and other receivables before allowance for impairment as of 31 December 2012 was Rp 558,574,973,458 and Rp 40,173,312,017 (31 December 2011 was Rp 377,816,242,420 and Rp 6,489,967,224). Further details are contained in Notes 6 and 7.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances arising beyond the control of the group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp 2.783.563.138 dan Rp 2.452.496.918. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16.
The determination of the Group’s obligation and cost for pension and employee benefits liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the group’ believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits exense. The carrying amount of the Group’ estimated liabilities for employee benefits as of 31 December 2012 and 2011 were Rp 2,783,563,138 and Rp 2,452,496,918. Further details are disclosed in Note 16.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/29 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Exhibit E/29 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Estimates and Assumptions (Continued)
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Property and Equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 5.806.384.999 dan Rp 6.653.674.686. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.
The costs of property and equipment are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s property and equipment as of 31 December 2012 and 2011 Rp 5,806,384,999 and Rp 6,653,674,686, respectively. Further details are disclosed in Note 10.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi komprehensif Kelompok Usaha.
The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group statement of comprehensive income.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen diisyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determined the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/30 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Exhibit E/30 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Estimates and Assumptions (Continued)
Penyisihan atas Penurunan Nilai Persediaan
Allowance for Impairment of inventory
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah diestimasi. Nilai tercatat persediaan Kelompok Usaha sebelum penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 10.449.945.941 dan Rp 176.813.724.893 Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8.
Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Group’s inventories before allowance for obsolescence and decline in market values as of 31 December 2012 and 2011 was Rp 10,449,945,941 and Rp 176,813,724,893, respectively. Further details are contained in Note 8.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Impairment of Non-Financial Assets
Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
An impairment exist when the carrying value of an asset or CGU axceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transaction in an arm’s length transactions of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset.
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Arus kas diproyeksikan untuk sepuluh tahun ke depan dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkannya kinerja dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The future cash flow projection is for a period of ten years and does not include restructuring activities that the Group is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discounted rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.
4. AKUISISI
Berdasarkan akta Notaris No. 170 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn pada tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan mengakuisisi 1.071 saham (dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham), yang mewakili 51% kepemilikan di SSI dari PT Prima Andalan Mulia (pihak ketiga) dengan harga perolehan sebesar Rp 12.000.000.000. Perusahaan mengakui goodwill negatif yang termasuk dalam perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian seperti yang dirinci dibawah ini:
4. ACQUISITION
Based on Notarial deed No. 170 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H.,M.Kn, dated 22 October 2012, the Company acquired 1,071 shares (at par value of Rp 1,000,000 per share) representing 51% ownership interest in SII from PT Prima Andalan Mulia (third party) at a total cost of Rp 12,000,000,000. The Company recognised negative goodwill which was included in consolidation statement of comprehensive income as detailed below:
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/31 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. AKUISISI (Lanjutan) Biaya perolehan Alokasi harga perolehan: Aset lancar Aset tetap Aset tidak lancar lainnya Aset tidak berwujud Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Kewajiban pajak tangguhan Kepentingan non-pengendali Total
Total
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. ACQUISITION (Continued) 12.000.000.000
( ( ( (
488.456.000 1.143.658.000 77.830.000 78.067.068.000 2.147.519.000) 252.336.000) 19.516.767.000) 28.351.590.000) 17.508.800.000
Berdasarkan akta Notaris No. 56 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., pada tanggal 17 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 3.000 saham (dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham), yang mewakili 60% kepemilikan di KDI dari PT Mazeltov Putra Kaswall (pihak ketiga) dengan harga perolehan sebesar Rp 7.000.000.000. Perusahaan mengakui goodwill negatif yang termasuk dalam perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian seperti yang dirinci dibawah ini: Biaya perolehan Alokasi harga perolehan: Aset lancar Aset tetap Aset tidak lancar lainnya Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Kepentingan non-pengendali
Exhibit E/31
Purchase consideration Purchase price allocation: Current assets Property and equipment Other non-current assets Intangible assets Current liabilities Non- current liabilities Deferred tax liabilities Non-controlling interest Total
Based on Notarial deed No. 56 of Notaris Fathiah Helmi, S.H., dated 17 June 2011, the Company acquired 3,000 shares (at par value of Rp 100,000 per share) representing 60% ownership interest in KDI from PT Mazeltov Putra Kaswall (third party) at a total cost of Rp 7,000,000,000. The Company recognised negative goodwill which was included in consolidation statement of comprehensive income as detailed below:
7.000.000.000 289.518.457.672 2.087.697.335 146.368.054 ( 277.857.927.858) ( 327.266.139) ( 5.434.522.575) 1.132.806.489
Purchase consideration Purchase price allocation: Current assets Property and equipment Other non-current assets Current liabilities Non- current liabilities Non-controlling interest Total
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/32 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. KAS DAN SETARA KAS
B a n k, Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk Lain-lain (masing-masing saldo dibawah Rp 1 miliar) Dalam Dolar AS PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT Bank ICBC Indonesia
Deposito berjangka, Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia
Total
70.230.143
2011 98.294.710
Cash on hand Cash in banks, Third parties In Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk Others (each below Rp 1 bilion)
7.780.189.453 7.715.215.424 4.643.289.505 160.026.784 61.275.192
4.744.918.024 32.311.322.329 19.056.117.292 2.601.670.064 2.043.778.922
2.159.846.850
1.549.203.488
223.719.028 198.901.458 78.832.023
211.006.647 177.896.115 55.059.989
17.962.933 -
10.840.069 47.621.146
In US Dollar PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT Bank ICBC Indonesia
23.039.258.650
62.809.434.085
Sub-total
800.000.000 -
1.716.511.750 15.073.643.836
Time Deposit, Third parties In Rupiah PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia
800.000.000
16.790.155.586
23.909.488.793
79.697.884.381
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun adalah sebagai berikut:
PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2012 Kas
Exhibit E/32
The interest rates in time deposits per year, are as follow:
2012
2011
0,5% - 2 % 4,5%
0,5% - 2% 4,5%
Perusahaan dan entitas anak tidak mempunyai saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Total
PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Negara Indonesia Tbk
The Company and subsidiary do not have cash and cash equivalents balances held by related parties as of 31 December 2012 dan 2011.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/33 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA
Exhibit E/33 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 6. TRADE RECEIVABLES
2012 Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Lestariputera Wirasejati PT Pertamina Indonesia PT Perusahaan Dagang dan Industri Tresno PT Adriwara Krida PT lenovo Indonesia PT MPG Indonesia PT Bakrie Telecom Tbk CV Makmur Utama PT Bumi Sumber Sentosa PT Trigema Bangun Insani PT Nojorono Tobacco International PT Advisindo PT Triwara Natatirta Satu PT Holcim Indonesia Tbk PT Media Planning Kaiser Lenovo (Singapore) Pte Ltd PT Bentoel Prima PT Mayora Indah Tbk Toko Saver Phone PT Bank BRI Syariah PT Mitra Telekomunikasi Selular TVS Motor Company Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5 miliar)
2011
21.837.893.654 21.497.003.092
30.199.799.735
17.001.334.733 16.294.075.847 10.135.934.803 9.640.222.566 9.180.065.689 7.836.500.000 6.781.692.393 6.684.156.551 6.586.264.520 5.821.690.779 5.681.738.667 4.610.042.188 4.202.650.973 2.510.576.221 2.081.599.290 -
21.077.684.906 34.889.274.661 6.604.385.522 5.010.311.065 12.941.900.818 16.822.983.347 7.641.183.587 7.634.787.646 8.318.513.380 18.053.858.487 9.824.155.000 6.674.346.923 6.166.825.000 5.375.586.589
75.053.235.031
92.365.304.395
Third parties In Rupiah PT Lestariputera Wirasejati PT Pertamina Indonesia PT Perusahaan Dagang dan Industri Tresno PT Adriwara Krida PT lenovo Indonesia PT MPG Indonesia PT Bakrie Telecom Tbk CV Makmur Utama PT Bumi Sumber Sentosa PT Trigema Bangun Insani PT Nojorono Tobacco International PT Advisindo PT Triwara Natatirta Satu PT Holcim Indonesia Tbk PT Media Planning Kaiser Lenovo (Singapore) Pte Ltd PT Bentoel Prima PT Mayora Indah Tbk Toko Saver Phone PT Bank BRI Syariah PT Mitra Telekomunikasi Selular TVS Motor Company Others (each below Rp 5 billion)
233.436.676.997 6.891.039.036 )
289.600.901.061 -
Total Allowance for impairment loss
Pihak ketiga - Neto
226.545.637.961
289.600.901.061
Third parties – Net
Pihak yang berelasi, Dalam Rupiah (Catatan 28)
325.138.296.461
88.215.341.359
Related parties, In Rupiah (Note 28)
Total
551.683.934.422
377.816.242.420
Total
Total pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai
(
Analisa umur piutang adalah sebagai berikut:
The analysis of aging schedule are as follows:
2012
2011
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari 91 – 120 hari Lebih dari 120 hari
190.006.066.269
95.054.839.262
94.080.600.023 62.137.005.275 28.901.700.049 161.133.004.147 15.425.558.659
138.026.633.705 49.171.765.353 22.338.411.394 65.937.766.687 7.286.826.019
Current Overdue 1 – 30 days 31 – 60 days 61 – 90 days 91 – 120 days Over 120 days
Total
551.683.934.422
377.816.242.420
Total
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/34 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
Exhibit E/34 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. TRADE RECEIVABLES (Continued)
Mutasi cadangan kerugian pernurunan nilai adalah sebagai berikut: 2012
The movement in the allowance for impairment loss are follows: 2011
Saldo awal tahun Perubahan selama tahun berjalan
6.891.039.036
-
Beginning balance of year Changes in the current year
Saldo akhir tahun
6.891.039.036
-
Ending balance of year
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, piutang usaha digunakan sebagai agunan atas pinjaman bank tertentu (Catatan 12).
As of 31 December 2012 and 2011, trade receivables are used as collateral for certain bank loans (Note 12).
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
Based on the review of the status of the individual receivable accounts at end of the year, management believes that the above allowance for impairment loss is adequate to cover the possible losses that may arise from the non-collection of accounts.
7. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA
7. OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS 2012
2011
Piutang lain-lain Dana yang dibatasi penggunaannya
40.173.312.017 3.868.000.000
6.489.967.224 13.542.891.498
Other receivables Restricted funds
Total
44.041.312.017
20.032.858.722
Total
a. Dana yang dibatasi penggunaannya
a. Restricted funds 2012
Dana yang dibatasi penggunaannya Dalam Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk
-
2011
4.474.891.498
Restricted funds In Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Dalam Dolar AS PT Bank Mutiara Tbk PT Bank ICBC Indonesia
3.868.000.000 -
3.627.200.000 5.440.800.000
In US Dollar PT Bank Mutiara Tbk PT Bank ICBC Indonesia
Total
3.868.000.000
13.542.891.498
Total
Dana di bank yang dibatasi penggunaannya adalah jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan (Catatan 12).
Restricted funds are pledged as security for the credit facility obtained by the Company (Note 12).
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/35 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (Lanjutan) a. Dana yang dibatasi penggunaannya (Lanjutan) Tingkat bunga deposito berjangka per tahun adalah sebagai berikut:
Exhibit E/35 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 7. OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS (Continued) a. Restricted funds (Continued) The interest rates in time deposits per year, are as follow:
2012
2011
Dalam Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk
2% - 5,5%
2% - 5,5%
In Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Dalam Dolar AS PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Negara Indonesia Tbk
0,5% - 2% 0,5% - 2%
0,5% - 2% 0,5% - 2%
In US Dollar PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Negara Indonesia Tbk
b. Piutang lain-lain
b. Other receivables 2012
Pihak ketiga Dalam Rupiah Karyawan PT Saberro Skye Mandiri Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Total
4.675.278.759 1.135.719.832
4.849.859.264 -
34.362.313.426
1.640.107.960
Third Parties In Rupiah Employee PT Saberro Skye Mandiri Others (each below Rp 1 billion)
40.173.312.017
6.489.967.224
Total
8. PERSEDIAAN
8. INVENTORIES 2012
Telepon selular Voucher isi ulang Lain-lain Total Penyisihan atas penurunan nilai persediaan Bersih
2011
(
2011
8.796.227.526 1.362.256.085 291.462.330
172.624.065.804 4.189.659.089 -
Mobile phones Starter packs and reload vouchers Others
10.449.945.941
176.813.724.893
Total
1.105.220.183 )( 9.344.725.758
909.732.994) 175.903.991.899
Allowance for impairment of inventories Net
Persediaan merupakan agunan atas pinjaman bank tertentu (Catatan 12).
Inventories are used as collateral for certain bank loans (Note 12).
Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan telah mencukupi untuk menutupi kerugian yang timbul dari persediaan yang tidak lancar, penyisihan yang dilakukan Kelompok Usaha adalah masing-masing sebesar Rp 1.105.220.183 dan Rp 909.732.994 oleh entitas anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The Group’s management believes that the allowance for impairment in value of inventories is adequate to cover possible future losses. The Group recognized allowance for impairment amounting to Rp 1,105,220,183 and Rp 909,732,994 by the subsidiaries as of 31 December 2012 and 2011, respectively.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/36 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PERSEDIAAN (Lanjutan)
9. BEBAN DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA 2012
Uang muka Brightpoint Singapore Pte Ltd PT Gramedia Media Nusantara New Chabridge Electronics (HK) Ltd PT Rajawali Citra Televisi PT Televisi Transformasi Indonesia PT Duta Visual Nusantara Tivi 7 TSD ShenZhen XMT Technology Co. Ltd Shenzen Fadar Telecom Eq Dynamax Development Co. Ltd Lain–lain (masing-masing saldo di bawah Rp 1 miliar)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. INVENTORIES (Continued)
Persediaan di atas diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks), dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 118 miliar dan Rp 153 miliar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
Beban dibayar di muka
Exhibit E/36
1.725.931.617
Inventories are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks), with an aggregate coverage amount of Rp 118 billion and Rp 153 billion as of 31 December 2012 and 2011, respectively which, in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks.
9. PREPAID EXPENSES AND ADVANCES 2011 1.872.118.246
Prepaid expenses
6.120.989.689 2.629.328.290 2.071.913.736
5.739.931.179 2.465.641.048 1.942.928.000
21.080.199.200
27.917.822.019
Advances Brightpoint Singapore Pte Ltd PT Gramedia Media Nusantara New Chabridge Electronics (HK)Ltd PT Rajawali Citra Televisi PT Televisi Transformasi Indonesia PT Duta Visual Nusantara Tivi 7 TSD ShenZhen XMT Technology Co. Ltd Shenzen Fadar Telecom Eq Dynamax Development Co. Ltd Others (each below Rp 1 billion)
Total Uang Muka
218.724.505.600 164.146.674.854
Total Advances
Total
220.450.437.217 166.018.793.100
Total
110.537.497.790 103.982.810.200 26.966.106.130 20.710.133.997 10.767.311.479 9.177.154.141 8.663.871.148
22.097.542.408 -
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/37
Exhibit E/37
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP 2012
10. PROPERTY AND EQUIPMENT Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions*
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
** Divestasi/ Divestations
Saldo akhir/ Ending balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor
980.148.000 1.158.200.000
75.000.000
5.043.390.684
1.541.875.819
370.346.583
-
Sarana dan prasarana
2.215.903.995
114.437.500
14.900.000
-
Sub-total
9.397.642.679
1.731.313.319
385.246.583
Aset sewa pembiayaan Kendaraan
785.583.336
-
-
-
785.583.336
785.583.336
(
785.583.336 )
1.094.593.555 1.094.593.555
-
2012
2.315.441.495
Carrying value Direct ownership Building Vehicles Office equipment and furniture Facilities and infrastructure
10.434.699.196
Sub-total
980.148.000 2.018.783.336 5.120.326.365
Capital lease assets Vehicles
-
Total Nilai Tercatat 10.183.226.015 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana Aset sewa pembiayaan Kendaraan
385.246.583
-
302.212.300 300.166.664
49.007.400 208.946.601
2.067.426.216
1.341.903.869
476.364.637
-
655.931.565
541.967.345
8.691.667
-
203.814.584
Total akumulasi penyusutan
3.529.551.329
Nilai Buku
6.653.674.686
*
1.731.313.319
-
2.141.825.215
-
-
(
203.814.584)
485.056.304
Termasuk saldo awal dari entitas anak baru dan penambahan biaya perolehan dan akumulasi depresiasi masing-masing sebesar Rp 808.439.947 dan Rp 323.516.424.
** Merupakan pelepasan aset tetap anak perusahaan PT NUG.
203.814.584
-
*
1.094.593.555
-
10.434.699.196
351.219.700 712.927.849
558.006.043 -
2.374.959.405 1.189.207.243
-
558.006.043
Total Carrying Value Accumulated depreciation Direct ownership Building Vehicles Office equipment and furniture Facilities and infrastructure Capital lease assets Vehicles
-
4.628.314.197
Total accumulated depreciation
5.806.384.999
Net Book Value
Including beginning balances of new subsidiary and additions to acquisition cost and accumulated depreciation totalling Rp 808,439,947 and Rp 323,516,424, respectively.
** Divestation of subsidiaries property and equipment PT NUG.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/38
Exhibit E/38
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan) 2011
Biaya perolehan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor Sarana dan prasarana Sub-total
10. PROPERTY AND EQUIPMENT(continued) Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions*
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
980.148.000 350.000.000
808.200.000
-
-
980.148.000 1.158.200.000
2.478.468.382
2.564.922.302
-
-
5.043.390.684
379.503.300
1.573.429.195
-
262.971.500
2.215.903.995
Carrying value Direct ownership Building Vehicles Office equipment and furniture Facilities and infrastructure
4.188.119.682
4.946.551.497
-
262.971.500
9.397.642.679
Sub - total
Aset dalam penyelesaian Sarana dan prasarana Aset sewa pembiayaan Kendaraan Total Nilai Tercatat
262.971.500
4.451.091.182
-
-
(
262.971.500)
-
Sarana dan prasarana Aset sewa pembiayaan Kendaraan
Construction in Progress Facilities and infrastructure
785.583.336
-
-
785.583.336
Capital lease assets Vehicles
5.732.134.833
-
-
10.183.226.015
Total Carrying Value
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor
2011
253.204.900 61.979.167
49.007.400 238.187.497
-
-
302.212.300 300.166.664
683.714.910
1.383.711.306
-
-
2.067.426.216
79.514.163
576.417.402
-
-
655.931.565
Accumulated Depreciation Direct ownership Building Vehicles Office equipment and furniture Facilities and infrastructure
-
Total akumulasi penyusutan
1.078.413.140
Nilai Buku
3.372.678.042
203.814.584
-
-
203.814.584
Capital lease assets Vehicles
2.451.138.189
-
-
3.529.551.329
Total accumulated depreciation
6.653.674.686
Net Book Value
* Termasuk saldo awal dari entitas anak baru dan penambahan biaya perolehan dan akumulasi depresiasi masing-masing sebesar Rp 2.018.423.672 dan Rp 917.992.203.
* Including beginning balances of new subsidiary and additions to acquisition cost and accumulated depreciation totalling Rp 2,018,423,672 and Rp 917,992,203, respectively
Jumlah beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sejumlah Rp 2.141.825.215 dan Rp 2.451.138.189, dibebankan ke beban operasi (Catatan 24).
Depreciation of property and equipment amounted to Rp 2,141,825,215 and Rp 2,451,138,189 for the years ended 31 December 2012 and 2011, respectively, which were charged to operating expenses (Note 24).
Aset tetap Perusahaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Property and equipment are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks) as of 31 December 2012 and 2011.
Berdasarkan evaluasi manajemen, aset tetap Kelompok Usaha tidak terdapat penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Based on management's evaluation, property and equipment of the Group as of 31 December 2012 and 2011, are not impaired.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/39 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11.
ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
Total
2011
78.067.068.000 8.564.261.419 1.770.833.333 1.276.583.980
3.020.833.333 1.022.978.503
420.978.588
244.908.991
Intangible assets - operations right Claim for tax refund Naming right (Note 27c) Software Others (each below Rp 1 billion)
90.099.725.320
4.288.720.827
Total
12. UTANG BANK
12. BANK LOANS 2012
Jangka pendek PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mutiara Tbk (USD 4.000.000) PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia (USD 3.000.000 pada 2011)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 11. OTHER NON-CURRENT ASSETS
2012 Aktiva tidak berwujud – Hak Operasional Restitusi pajak Hak penggunaan nama (Catatan 27c) Perangkat lunak Lain–lain (masing–masing saldo di bawah Rp 1 miliar)
Exhibit E/39
2011
-
36.272.000.000 27.577.054.248
-
27.204.000.000
Short-term PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mutiara Tbk (USD 4,000,000) PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia (USD 3,000,000 in 2011)
25.993.734.423 107.429.527.447
Total Short-term Loans
Jangka panjang PT Bank Mutiara Tbk (USD 6.000.000 as of 31 Desember 2011)
55.627.266.691
52.015.266.691
Long-term PT Bank Mutiara Tbk (USD 6,000,000 as of 31 December 2011)
Total
81.621.001.114 159.444.794.138
Total
Total utang bank – jangka pendek
25.993.734.423
a. PT Bank Danamon Indonesia Tbk Berdasarkan akta Notaris Sulistyaningsih, S.H., No. 143 tanggal 24 Juni 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk berupa fasilitas letter of credit sub limit trust receipt dengan jumlah maksimum sebesar USD 5.000.000 atau dalam jumlah yang setara dengan Rp 46.500.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juni 2013. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan Perusahaan dan margin deposit sebesar 20% dari nilai letter of credit. (Catatan 3 dan 7).
16.376.473.199
a.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Based on Notarial deed No. 143 of Sulistyaningsih, S.H., dated 24 June 2010, the Company obtained a facility from PT Bank Danamon Indonesia Tbk in the form of a letter of credit sub-facility limit trust receipt with a maximum amount of USD 5,000,000 or an amount equivalent to Rp 46,500,000,000 and will mature on 24 June 2013. The facility is guaranteed by inventories of the Company and the margin deposit of 20% of the value of the outstanding letters of credit (Notes 3 and 7).
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/40 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. UTANG BANK (Lanjutan) b. PT Bank Central Asia Tbk
Exhibit E/40 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 12. BANK LOANS (Continued) b.
Pada tanggal 12 Maret 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk untuk fasilitas kredit modal kerja dengan nilai maksimum pinjaman sejumlah Rp 30 miliar dengan suku bunga tetap tahunan dan suku bunga efektif sebesar 9,75% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Perusahaan (Catatan 4 dan 7). Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2012 dan diperpanjang sampai dengan 12 Juni 2013. c. PT Bank Mutiara Tbk
PT Bank Central Asia Tbk On 12 March 2010, the Company signed a credit agreement with PT Bank Central Asia Tbk for working capital credit facility with a maximum amount of Rp 30 billion and annual stated and effective interest of 11% respectively. The facility is guaranteed by trade receivables and inventories of the Company (Notes 4 and 7). This loan was originally due on 12 March 2012 and was subsequently extended to 12 March 2013.
c.
PT Bank Mutiara Tbk
Fasilitas Cash Loan
Cash Loan Facility
Berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No . 21 tanggal 23 Februari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank Mutiara Tbk berupa fasilitas kredit angsuran berjangka dengan limit sebesar USD 6.000.000 dengan suku bunga tetap sebesar 5,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Februari 2014. Fasilitas ini dijamin dengan Persediaan Perusahaan (Catatan 7).
Based on Notarial deed No. 21 of Fathiah Helmi, S.H., dated 23 February 2011, the Company obtained a facility from PT Bank Mutiara Tbk in the form of Installment Credit with a máximum amount of USD 6,000,000 and annual stated interest of 5.5%, and will mature on 25 February 2014. The facility is guaranteed by inventories of the Company (Note 7).
Fasilitas Non-cash Loan
Non-cash Loan Facility
Berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 22 tanggal 23 Februari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank Mutiara Tbk berupa fasilitas Non-Cash Loan dalam bentuk Letter of Credit Line Switchable SKBDN (Sight/Usance) dengan limit USD 4.000.000. Pinjaman akan berakhir pada 23 Februari 2013. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Perusahaan, serta 10% margin deposit (Catatan 3 dan 7), pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 31 Agustus 2012.
Based on Notarial deed No. 22 of Fathiah Helmi, S.H., dated 23 February 2011, the Company obtained a Non-cash Loan facility from PT Bank Mutiara Tbk in the form of Letter of Credit Line Switchable SKBDN (Sight/Usance) with a máximum amount of USD 4,000,000. This loan will mature on 23 February 2012 and was subsequently extended to 22 February 2013. This facility is guaranteed by trade receivables, inventory of the Company and 10% margin deposit (Notes 3 and 7), this loan was fully paid on 31 August 2012.
d. PT Bank ICBC Indonesia Berdasarkan akta Notaris Osrimarni Oesman, S.H., No. 37 tanggal 22 Februari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank ICBC Indonesia berupa fasilitas “Account Payable Financing including import L/C or SKBDN Facility (Sight or Usance) and Trust Receipt” dengan jumlah maksimum sebesar USD 3.000.000. Pinjaman ini akan berakhir pada 22 Februari 2012 dan diperpanjang sampai dengan 22 Februari 2013. Fasilitas ini dijamin dengan 20% margin deposit (Catatan 3). Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 14 Agustus 2012.
d.
PT Bank ICBC Indonesia Based on Notarial deed No. 37 of Osrimarni Oesman, S.H., dated 22 February 2011, the Company obtained a facility from PT Bank ICBC Indonesia in the form of “Account Payable Financing including import L/C or SKBDN Facility (Sight or Usance) and Trust Receipt” with a maximum amount of USD 3,000,000. This loan will mature on 22 February 2012 and was subsequently extended to 22 February 2013. This facility is guaranteed by 20% margin deposit (Note 3). This loan was fully paid on 14 August 2012.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/41 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG USAHA
Exhibit E/41 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. TRADE PAYABLES
Utang usaha terutama merupakan utang atas pembelian persediaan. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Trade payables mainly represent liabilities arising from purchases of inventories. The details of this account are as follows:
2012 2011 Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia 140.495.258.471 42.829.261.371 PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh 74.708.945.862 31.279.412.643 PT Surya Citra Televisi 58.000.494.338 20.185.487.081 PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia 48.250.128.083 18.703.265.845 PT Televisi Transformasi Indonesia 44.151.794.326 20.691.143.605 PT Asia Global Media 20.119.943.736 12.406.207.955 PT Global Informasi Bermutu 18.542.644.765 13.389.125.192 PT Gramedia Media Nusantara 18.542.151.442 5.045.551.567 PT Media Televisi Indonesia 14.940.718.820 5.929.565.800 PT Indosiar Visual Mandiri Tbk 13.461.670.218 8.075.241.531 PT Lativi Mediakarya 13.267.847.191 5.066.109.232 Kompas Media Nusantara 12.290.665.196 PT Indovision 6.913.967.180 PT Media Network Indonesia 6.130.091.799 PT Trikomsel Oke Tbk 194.569.246 227.544.741.519 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5 miliar) 121.286.240.368 57.196.331.436 Total
Third parties In rupiah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh PT Surya Citra Televisi PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia PT Televisi Transformasi Indonesia PT Asia Global Media PT Global Informasi Bermutu PT Gramedia Media Nusantara PT Media Televisi Indonesia PT Indosiar Visual Mandiri Tbk PT Lativi Mediakarya Kompas Media Nusantara PT Indovision PT Media Network Indonesia PT Trikomsel Oke Tbk Others (each bellow Rp 5 billion)
611.297.131.041 468.341.444.777
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, analisa umur utang usaha di atas adalah sebagai berikut: 2012
Total
As of 31 December 2012 and 2011, the aging analysis of the above trade payables are as follows: 2011
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari Lebih dari 90 hari
319.012.581.750
44.281.136.146 120.957.998.959 55.565.605.466 157.752.745.371 27.825.383.959 23.330.208.389 164.612.423.720 82.223.818.038
Current Overdue: 1 – 30 days 31 – 60 days 61 – 90 days Above 90 days
Total
611.297.131.041 468.341.444.777
Total
14. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA Utang lain-lain
Total
14. OTHERS SHORT-TERM FINANCIAL LIABILITIES Other payable
2012 Pihak ketiga Utang gaji Utang jamsostek PT Intercipta Kirana PT Emma Group Indonesia PT Trikomsel Oke Tbk Indosat Lain-lain
84.076.674.020
2011
497.097.581 5.925.926 2.274.575.370 1.177.966.775 74.666.400 36.250.068 9.413.309.395
184.818.639 12.238.507 596.441.068
Third parties Salary Payables Jamsostek Payable PT Intercipta Kirana PT Emma Group Indonesia PT Trikomsel Oke Tbk Indosat Others
13.479.791.515
793.498.214
Total
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/42 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN
a. Prepaid Tax
Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang dibayar sejumlah Rp 14.388.122.517 dan Rp 18.575.182.569 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. b. Utang Pajak
This account represents the Value Added Tax amounting to Rp 14,388,122,517 and Rp 18,575,182,569 as of 31 December 2012 and 2011, respectively. b. Taxes Payable
2012 Pajak Penghasilan : Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 – 2011
Pajak Lainnya : Pajak Pertambahan Nilai
Income Taxes : Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 – 2011
11.334.598.866 11.470.589.953
Sub total
830.226.413
Other Tax : Value-Added Tax
11.829.348.311 12.300.816.366
Total
494.749.445
Total
2011 86.642.708 435.741.752 3.591.294.041 497.495.592 35.350.603 6.824.065.257
31.378.993 709.916.116 4.482.377.144 1.011.067.111 5.099.859.502
Sub total
c. Beban Pajak
c. Tax Expense 2012
Total
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. TAXATION
a. Pajak dibayar di muka
Pajak Kini Pajak tangguhan
Exhibit E/42
(
2011
5.505.060.500 13.984.835.750 4.842.756.673)( 331.976.495) 667.303.827
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian dan hasil perhitungan teoritis laba sebelum pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut:
13.652.859.255
Current Tax Deferred tax Total
The reconciliation between consolidated income tax expenses and the theoritical tax amount on consolidated profit before income tax is as follows:
2012
2011
Laba sebelum pajak penghasilan konsolidasi
13.273.799.256
44.598.766.088
Consolidated Income before income tax expense
Pajak dihitung pada tarif pajak yang berlaku
3.318.449.814
11.149.691.522
Tax calculated at applicable tax rates
2.503.167.733
Permanent differences calculated at applicable tax rates
13.652.859.255
Consolidated income tax expense
Beda tetap dihitung pada tarif pajak yang berlaku ( 2.656.145.987) Beban pajak penghasilan konsolidasian
662.303.827
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/43
Exhibit E/43
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
15. TAXATION (Continued)
c. Pajak kini (lanjutan)
c. Current tax (Continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax expense, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and estimated taxable income for the period ended 31 December 2012 and 2011 is as follows:
2012
2011
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 13.394.480.294 44.598.766.088 Laba neto entitas anak sebelum beban pajak penghasilan 11.087.885.112 28.248.487.363 Eliminasi ( 39.672.077.133 ) ( 46.127.238.370 ) Laba sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer: Beban penyisihan imbalan kerja karyawan Beban penyisihan penurunan nilai piutang Beban penyisihan penurunan nilai persediaan Beda tetap: Promosi Tunjangan kesehatan Entertain Jamsostek Sumbangan Biaya depresiasi Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Pendapatan bunga Bagian atas laba perusahaan asosiasi Beban pajak penghasilan Lain – lain Total beda tetap Taksiran (rugi fiskal) penghasilan kena pajak - Perusahaan
( 15.189.711.727 )
26.720.015.081
Income before income tax expense per consolidated statements of comprehensive income Income of subsidiaries before income tax expense Eliminations Income before income tax expense attributable to the Company Temporary differences:
(
970.492.463))
772.032.994
6.537.400.320
-
Impairment loss on receviable
383.859.172
-
Impairment loss on inventories
103.192.541 201.411.375
( 11.502.542.844 ) 78.517.993 ( 62.500.000 )
Permanent differences: Promotion Medical allowance Entertainment Jamsostek Donation Depreciation expense Interest income already subjected to final tax Interest income Equity in net earnings of associated companies Income tax expense Others
216.766.211
( 5.430.911.396 )
Total Permanent differences
22.061.136.679
Estimated taxable income – Company
208.367.363 154.136.852 22.846.846 51.178.332 47.041.682 21.875.000 (
Employee benefits expense
6.230.866.754 230.070.962 223.008.202 135.259.051 30.650.000 21.875.000
593.283.780 ) ( (
( 9.022.178.000 )
79.707.141 ) 736.409.373 )
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/44 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
Exhibit E/44 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. TAXATION (Continued)
c. Pajak kini (Lanjutan)
c. Current tax (Continued)
Perhitungan beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran hutang (tagihan restitusi) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Taksiran penghasilan kena pajak - Perusahaan (dibulatkan) - Entitas anak
The computation of current income tax expense and the estimated income tax payable
2012
2011
22.842.803.717
22.061.136.000 33.878.207.000
Estimated taxable income Company (rounded-off) Subsidiaries -
Kompensasi rugi fiskal - Perusahaan - Anak
822.560.383
-
Fiscal loss compensation Company Subsidiaries -
Total kompensasi rugi fiskal
822.560.383
-
Total fiscal loss compensation
22.020.243.334
-
Estimated income tax after fiscal compensation
22.020.243.000
-
Estimated income tax, rounded
Taksiran penghasilan kena pajak setelah kompensasi fiskal Taksiran Penghasilan kena pajak, dibulatkan Beban pajak penghasilan – tahun berjalan Perusahaan Entitas anak Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian – tahun berjalan Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka : Perusahaan Entitas anak (dengan perolehan laba fiskal) Entitas anak (dengan perolehan rugi fiskal)
5.505.060.750
5.515.284.000 8.469.551.750
5.505.060.750
13.984.835.750
Income tax expense – current Company Subsidiaries Income tax expense per consolidated statements of income – current
2.977.098.479
5.304.763.142
Less prepayments of income taxes : Company
405.200.998
1.856.007.351
Subsidiaries (with income tax)
5.587.162.940
Total pajak penghasilan dibayar di muka
8.969.462.417
-
Subsidiaries (with fiscal loss)
7.160.770.493
Total prepayments of income taxes
Taksiran hutang pajak penghasilan Pasal 29 Perusahaan Entitas anak
5.099.859.752
210.520.858 6.613.544.399
Estimated income tax payableArticle 29 Company Subsidiaries
Total
5.099.859.752
6.824.065.257
Total
Total estimasi klaim restitusi pajak Perusahaan Entitas anak
( (
2.977.098.479 ) 5.587.162.940 )
-
Total estimated of claim income tax Company Subsidiaries
Total
(
8.577.496.730 )
-
Total
Menurut Undang-Undang Perpajakan di Indonesia, Kelompok Usaha menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktorat jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam jangka waktu lima (5) tahun (untuk tahun fiskal 2008), dalam jangka waktu sepuluh (10) tahun atau paling lambat tahun 2013 (untuk tahun fiskal sebelum 2008) sejak tanggal terutangnya pajak. Koreksi liabilitas pajak dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan Perusahaan tersebut telah ditetapkan.
According to the Taxation Laws in Indonesia, the Group calculate and pay their own respective taxes owed. The Tax Office may assess or amend taxes within five (5) years (for fiscal year 2008), within ten (10) years or no later than 2013 (for fiscal years prior to 2008) from the date the tax was payable. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received, or if appealed against, when the decision of the appeal is determined.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/45
Exhibit E/45
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. TAXES (Continued)
d. Pajak Tangguhan
d. Deferred Tax
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
2011
Aset pajak tangguhan : Imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan Sewa pembiayaan ( Cadangan kerugian fiskal Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang Aset Pajak Tangguhan Liabilitas pajak tangguhan Selisih atas revaluasi aset tak berwujud
Aset pajak tangguhan : Imbalan kerja karyawan Penyisihan persediaan Sewa pembiayaan Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang Aset Pajak Tangguhan
613.124.230 ) 227.433.249 56.491.510) 784.065.969 )
Dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Charges credited to consolidated statements of comprehensive income
82.766.556
70.354.313
2012
625.536.473
-
276.305.112 2.814.971.673
1.722.759.759
-
1.722.759.759
4.725.861.361
-
2010
Dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Charges credited to consolidated statements of comprehensive income
448.279.147
227.433.249 (
37.262.343) (
79.040.309 (
79.040.309)
489.423.329
Akuisisi entitas anak/ Acquisition of subsidiaries
48.871.863 56.491.510 2.814.971.673
-
182.949.771
Deferred tax is calculated based on the effect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the consolidated financial statements with the tax bases of assets and liabilities. Details of deferred tax assets and liabilities are as follows:
331.976.495
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
Deferred Tax Asset : Employee benefits Allowance for impairment of inventory Finance leases Allowance for impairment loss on receivables
70.354.313 5.439.573.017
Deferred Tax Asset
19.446.412.687 19.446.412.687
Revaluation surplus of intangible asset
Akuisisi entitas anak/ Acqusition of subsidiaries
( 18.104.688 19.229.167 )( 37.333.855 (
2011
613.124.230 ) 227.433.249 56.491.510) 784.065.969 )
Deferred Tax Asset : Employee benefits Allowance for impairment of inventory Finance leases Allowance for impairment loss on receivables Deferred Tax Asset
Management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/46 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. IMBALAN KERJA KARYAWAN
Exhibit E/46 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. EMPLOYEE BENEFITS
Kelompok Usaha mencatat liabilitas diestimasi bersih untuk imbalan kerja karyawan masingmasing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing berjumlah Rp 2.783.563.138 dan Rp 2.452.496.918, yang disajikan sebagai akun “Liabilitas Tidak Lancar - Liabilitas Diestimasi Imbalan Kerja Karyawan” di laporan posisi keuangan konsolidasian. Rincian saldo dari akun tersebut adalah sebagai berikut: 2012
The Group recorded the net estimated liability for employee benefits as of 31 Desember 2012 and 2011 amounting to Rp 2,840,027,605 and Rp 2,452,496,918, respectively, which are presented in the consolidated statements of financial position as “Non-current Liabilities Estimated Liability for Employee Benefits”. The details of the balance of this account are as follow: 2011
Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan 3.213.059.090 2.445.272.333 Keuntungan aktuarial yang tidak diakui di laporan posisi keuangan, neto ( 429.495.952 ) 7.224.585
Present value of defined benefit obligation
Saldo akhir tahun
Balance at the end of the year
2.783.563.138
Analisa atas mutasi saldo liabilitas diestimasi untuk imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012
2.452.496.918
Unrecognized actuarial losses (gains), net
An analysis of the movements in the balance of the above-mentioned net estimated liability for employee service benefits for the years ended 31 December 2012 and 2011 are as follows: 2011
Saldo awal tahun Penyisihan imbalan kerja selama tahun berjalan
2.456.421.360
731.799.084
Balance at the beginning of the year
327.141.778
1.720.697.834
Provision during the year
Saldo akhir tahun
2.783.563.138
2.452.496.918
Balance at the end of the year
Jumlah karyawan yang diperhitungkan dalam imbalan kerja karyawan masing–masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah 148 orang dan 229 orang.
The number of employees included in the calculation of employee benefits as of 31 December 2012 and 2011 are 148 and 229 employees, respectively.
Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan untuk tahun 2012 dan 2011 masing-masing berjumlah Rp 327.141.778 dan Rp 1.720.697.834, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Usaha” di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan rincian sebagai berikut:
The related costs of employee benefits charged to operations in 2012 and 2011 amounted to Rp 327,141,778 and Rp 1,720,697,834, respectively, which are presented as part of “Operating Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income, with details as follows:
2012 Beban jasa masa kini Beban bunga Amortisasi kerugian aktuaria Dampak kurtailemen dan penyelesaian Total
2.152.926.775 124.053.030 ( 15.684.768) ( 1.934.153.259) 327.141.778
2011 1.649.162.279 60.775.837 10.759.719 1.720.697.834
Current service costs Interest costs Actuarial losses recognized Effect of curtailment and settlement Total
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/47
Exhibit E/47
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan)
16. EMPLOYEE BENEFITS (Continued)
Pada 31 Desember 2012 dan 2011, penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuaria, dengan menggunakan metode “Projected-UnitCredit”.
As of 31 December 2012 and 2011, the above-mentioned provisions for employee service entitlement benefits were estimated by management based on the actuarial calculations prepared by PT Padma Radya Aktuaria, using the “Projected-Unit-Credit” method.
Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tahun 2012 dan tahun 2011 adalah sebagai berikut, antara lain:
The key assumptions used for the said actuarial calculations in period 2012 and in 2011 are as follows, among others:
Tingkat mortalita Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan/ Umur pensiun (Tahun)
: : : :
2012
2011
TMI3 6%
TMI2 8% 8% 55
17. MODAL SAHAM
2012
Ora Pro Nobis International Corp. Creative One Ltd. Credit Suisse AG Singapore Trust Aspires Inc. PT Syailendra Capital Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Total
2011
Pemegang Saham Ora Pro Nobis International Corp. Creative One Ltd. Credit Suisse AG Singapore Trust Aspires Inc. PT Syailendra Capital Masyarakat (masing- masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Pengurus Perusahaan Bpk. Ian Rustandi Total
Mortality rate Discount rate Annual salary increment rate Retirement age (years)
17. SHARE CAPITAL
Rincian pemilikan saham adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
: : : :
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
The details of share ownership of follows: Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
the Company are as 2011
Shareholders Total/Total
23,93% 17,40% 14,25% 11,97% 7,74%
140.000.000 14.000.000.000 101.782.500 10.178.250.000 83.362.500 8.336.250.000 69.997.500 6.999.750.000 45.250.000 4.525.000.000
24,71%
144.607.500 14.460.750.000
Ora Pro Nobis International Corp. Creative One Ltd. Suisse AG Singapore Trust Aspires Inc. PT Syailendra Capital Public (with ownership interest of less than 5% each)
100,00%
585.000.000 58.500.000.000
Total
Total saham Persentase ditempatkan dan pemilikan/ disetor penuh/ Percentage Number of shares of issued and fully ownership paid
2011
Shareholders Total/Total
23,93% 17,40% 14,25% 11,97% 7,74%
140.000.000 14.000.000.000 101.782.500 10.178.250.000 83.362.500 8.336.250.000 59.997.500 5.999.750.000 45.250.000 4.525.000.000
24,7096%
154.605.000 15.460.500.000
0,0004% 100,00%
250.000
Ora Pro Nobis International Corp. Creative One Ltd. Suisse AG Singapore Trust Aspires Inc. PT Syailendra Capital Public (with ownership interest of less than 5% each) The Company’s management Mr. Ian Rustandi
585.000.000 58.500.000.000
Total
2.500
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/48 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Exhibit E/48 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. SHARE CAPITAL (Continued)
Berdasarkan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 9 tanggal 28 Januari 2010, Perusahaan meningkatkan modal dasar dari Rp 40 miliar menjadi Rp 140 miliar dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 10 miliar menjadi Rp 35 miliar. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 25 miliar seluruhnya disetor penuh oleh PT Syailendra Capital. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-11479. AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 4 Maret 2010. 18. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Based on Notarial deed No. 9 of Leolin Jayayanti, S.H. dated 28 January 2010, the Company increased its authorized capital from Rp 40 billion to Rp 140 billion and increased its issued and paid-up capital from Rp 10 billion to Rp 35 billion. The increase in issued and paid-up capital of Rp 25 billion was fully paid by PT Syailendra Capital. The amendments were approved by the Minister of Justice and Human Rights through its Decree No. AHU-11479. AH.01.02. Year 2010 dated 4 March 2010.
18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL, NET
Akun ini merupakan selisih antara jumlah nilai nominal saham Perusahaan sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat dan hasil neto yang diterima dari penawaran saham kepada masyarakat tersebut. Saldo agio saham sejumlah Rp 61.046.441.861 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, merupakan jumlah agio setelah dikurangi dengan biaya emisi sebesar Rp 3.578.558.139 dalam Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan.
19. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
This account represents the difference between the nominal value of the Company’s shares offered to the public and the actual net proceeds received from such public offering. The balance of paid-in capital in excess of par value amounted to Rp 61,046,441,861 as of 31 December 2012 and 2011 represents paid-in capital in excess of par value from balance of paid-in capital in excess of par value after deducting share issuance cost from the Company’s Initial Public Offering of Rp 3,578,558,139. 19. NON-CONTROLLING INTEREST
Kepentingan Non Pengendali (KNP) atas aset neto Entitas anak merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset neto Entitas anak yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Kelompok Usaha tertentu (Catatan 2b).
Non-controlling interest in net assets of subsidiaries represents the shares of minority shareholders in the net assets of Subsidiaries that are not whollyowned by the Group (Note 2b).
2012
2011
PT Skye Sab Indonesia PT Kaswall Dinamika Indonesia PT Sinergitama Komindo Lain-lain
27.780.722.936 17.107.888.796 7.098.516.895 426.221.295
8.951.657.361 9.115.873.960 139.188.380
PT Skye Sab Indonesia PT Kaswall Dinamika Indonesia PT Sinergitama Komindo Others
Total
52.413.349.922
18.206.719.701
Total
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/49 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI SEGMEN USAHA
Exhibit E/49 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. SEGMENT INFORMATION
a. Informasi Segmen Primer
a. Primary Segment Information
Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Kelompok Usaha diklasifikasikan menjadi empat (4) segmen usaha, yaitu kartu perdana dan voucher isi ulang, telepon selular media dan jasa lainnya. Informasi mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut:
For management purposes, the Group’s business activities are categorized into four (4) core business segments, namely, starter pack and vouchers, mobile phones media and other services. Information regarding these business segments is as follows:
2012
Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang/ Starter Packs Telepon Selular/ and Vouchers Mobile Phones
Pendapatan ekstern
153.860.834.574 412.844.052.267 1.144.645.589.520
8.908.799.964 1.720.259.276.325 External revenue
Beban pokok penjualan
149.371.988.903 399.262.307.110 1.129.081.574.468
3.022.404.391 1.680.738.274.872
Laba segmen
4.488.845.671
13.581.745.157
Media/Media
15.564.015.052
Jasa Lainnya/ Other Services
Total/Total
5.886.395.573
Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
(
Beban pendanaan neto yang tidak dapat dialokasikan
(
Pendapatan operasi lain neto yang tidak dapat dialokasikan (
Laba bersih tahun berjalan
Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
Telepon Selular/ Mobile Phones 16.000.379.914
Media/Media 535.316.753.317
Jasa Lainnya/ Other Services 366.801.191
Total aset Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
609.285.371.441
119.251.260
Total liabilitas Depresiasi dan amortisasi
4.232.538.176)
Unallocated net finance cost
662.303.827)
3.209.422.071
645.887.830
57.044.921
Unallocated net other operating income Income tax expense Net income for the year
Total/Total 2012 Segment Assets Unallocated segment 497.308.828.897 Assets 551.683.934.422
1.048.992.763.319 1.892.508.340
Segment result
63.829.034.262)
12.732.176.467 Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang/ Starter Packs and Vouchers
Cost of goods sales
Unallocated operating expense
41.935.051.279
Beban pajak penghasilan, neto
2012
39.521.001.453
2012
Total asset
611.297.131.041
Segment liabilities Unallocated segmen 208.737.173.755 Liabilities 820.034.268.796
Total liability
3.912.354.822
Depreciation and Amortization
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/50 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
2011
a.
Primary Segment Information (Continued)
Telepon Selular/ Mobile Phones
Media/Media
172.875.541.559
Pendapatan ekstern
175.565.035.801
1.047.574.186.866
Beban pokok penjualan
172.227.133.044
954.747.179.716
3.337.902.757
92.827.007.150
Laba segmen
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. SEGMENT INFORMATION (Continued)
a. Informasi Segmen Primer (Lanjutan) Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang/ Starter Packs and Vouchers
Exhibit E/50
Jasa Lainnya/ Other Services
External revenue
9.681.589.027 1.303.633.469.381
External sales
166.977.567.594
5.897.973.965
7.132.414.152
Telepon Selular/ Mobile Phones 143.413.414.886
Media/Media 231.798.699.794
Jasa Lainnya/ Other Services 2.603.127.740
73.502.773.817 )
(
10.341.560.987 )
Unallocated net finance cost
228.546.996.420
238.764.397.224
1.030.051.133
2.782.830.308
444.433.706
166.870.187
Unallocated net other operating income
13.652.859.255 ) Income tax expense
Total/Total
Net income for the year
2011
377.815.242.420
Segment assets Unallocated segment 473.557.280.607 assets 851.372.523.027
Total liabilitas Depresiasi dan amortisasi
(
30.945.906.833
Kartu Perdana dan Voucher Isi Ulang/ Starter Packs and Vouchers
Segment result Unallocated operating expense
(
Total aset Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
109.195.298.024
19.247.802.868
Laba neto tahun berjalan
Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
2011
16.814.003.179 1.412.828.767.405
Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan Beban pendanaan neto yang tidak dapat dialokasikan Pendapatan operasi lain neto yang tidak dapat dialokasikan Beban pajak penghasilan, neto
2011
Total/Total
Total asset
468.341.444.777
Segment liabilities Unallocated segmen 195.927.546.981 liabilities 664.268.991.758
Total liability
3.394.134.201
Depreciation and amortization
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/51
Exhibit E/51
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
20. SEGMENT INFORMATION (Continued) b. Geographical Segment Information
b. Informasi Segmen Geografis
Information concerning the group’s business segments is as follows:
Informasi mengenai segmen usaha geografis Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
2012
Kartu perdana dan voucher isi ulang/ Starter packs Telepon selular/ and vouchers Mobile phones
Media/ Media
Jasa lainnya/ Other services
Total/Total
PENDAPATAN Jawa dan Bali Kalimantan Sumatera Sulawesi
geographical
2012 REVENUES
32.643.702.110 52.978.576.564 55.739.798.720 12.498.757.180
371.160.374.996 1.147.511.214.499 4.007.142.735 24.915.666.361 12.760.868.175 -
6.043.174.985 1.557.358.466.590 56.985.719.299 80.655.465.081 25.259.625.355
Java and Bali Kalimantan Sumatera Sulawesi
Total
153.860.834.574
412.844.052.267 1.147.511.214.499
6.043.174.985 1.720.259.276.325
Total
2011
Kartu perdana dan voucher isi ulang/ Starter packs and vouchers
Telepon selular/ Mobile phones
Media/ Media
Jasa lainnya/ Other services
Total/Total
PENDAPATAN Jawa dan Bali Kalimantan Sumatera Sulawesi Total
2011 REVENUES
1.997.253.998 80.596.165.158 78.504.715.909 14.466.900.736
952.445.755.370 172.875.541.559 7.132.787.273 55.720.905.677 32.274.738.546 -
16.814.003.179 1.144.132.554.106 87.728.952.431 134.225.621.586 46.741.639.282
Java and Bali Kalimantan Sumatera Sulawesi
175.565.035.801 1.047.574.186.866 172.875.541.559
16.814.003.179 1.412.828.767.405
Total
21. LABA NETO PER SAHAM DASAR
21. BASIC EARNINGS PER SHARE
Rincian dari perhitungan laba neto per saham dasar adalah sebagai berikut:
The computation of basic earnings per share is as follows:
2012 Laba neto periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Total rata–rata tertimbang saham yang beredar Laba netoper saham dasar
2011
7.648.333.033
22.530.545.818
Net income for the period attributable to owners of parent company
585.000.000
585.000.000
Weighted average number of outstanding shares
13
40
Basic earnings per share
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/52 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PENDAPATAN NETO
Exhibit E/52 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. REVENUE
2012
2011
Media Billing Telepon selular Kartu perdana dan voucher isi ulang Lain-lain
1.144.645.589.520 172.875.541.559 412.844.052.267 1.047.574.186.866 175.565.035.801 16.814.003.179
Starter pack and vouchers Others
Total
1.720.259.276.325 1.412.828.767.405
Total
153.860.834.574 8.908.799.964
Rincian pelanggan dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Details of customers with the cumulative amount more than 10% of total consolidated net sales for the year ended 31 December 2012 and 2011 are as follows:
Total/Total 2012 2011 PT Optimum Media Direction PT Advisindo PT Global Teleshop
301.267.938.085 234.546.326.633 62.214.319.593
23. BEBAN POKOK PENJUALAN
Media Billing Mobile phone
Persentase Terhadap Total Penjualan Konsolidasian (%)/ Percentage of the Total Consolidated Sales (%) 2012 2011
271.959.867.914
17,51 13,63 3,62
19,25
23. COST OF GOODS SOLD 2012
2011
Media Telepon selular Kartu perdana dan voucher isi ulang Lain-lain
1.129.081.574.468 399.262.307.110
166.977.567.594 954.747.179.716
Media Mobile phones
149.371.988.903 3.022.404.391
172.227.133.044 9.681.589.027
Starter packs and vouchers Others
Total
1.680.738.274.872
1.303.633.469.381
Total
Rincian pemasok dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Details of suppliers with cumulative amounts of more than 10% of total consolidated net purchases for the years ended 31 December 2012 and 2011 are as follows:
Total/Total 2012 2011 PT Trikomsel Tbk PT Indosat Tbk PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Televisi Tranformasi Indonesia
276.613.198.962 1.013.226.504.999 147.607.792.240 170.211.908.078 183.971.211.849 170.932.089.014 -
Persentase Terhadap Total Beban Pokok Penjualan Konsolidasian (%)/ Percentage of the Total Consolidated Cost of Good Sold (%) 2012 2011 16,46 8,78 10,95 10,17
77,72 13,06 -
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/53 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. BEBAN USAHA
Exhibit E/53 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 24. OPERATING EXPENSES
2012 Umum dan administrasi Gaji karyawan Sewa Promosi Penyusutan dan amortisasi (Catatan 10) Beban tenaga kerja outsourcing Jasa profesional Penyisihan imbalan kerja Ekspedisi Biaya riset Lain-lain (masing-masing saldo di bawah Rp 1 milliar) Sub total
2011
8.668.059.971 11.110.320.655
General and administrative Salaries employee Rent Promotion Depreciation and amortization (Note 10) Outsourcing man power Profesional fee Employee benefits expense Expedition Research expense Others (each below Rp 1 billion)
60.537.728.389 56.357.347.673
Sub total
27.389.649.739 21.304.786.321 4.744.709.105 2.859.634.493 4.955.528.368 6.022.242.732 3.912.354.822 3.394.134.201 3.679.254.366 5.516.715.190 2.574.833.911 1.233.052.283 1.527.426.558 1.720.697.834 1.694.615.557 2.398.270.641 1.391.295.992 797.493.323
Penjualan dan pemasaran Promosi dan iklan Lain-lain (masing-masing saldo di bawah Rp 100 juta)
674.992.802
9.208.328.602
2.616.313.071
7.937.097.542
Selling and marketing Promotion and advertising Others (each below Rp 100 milion)
Sub total
3.291.305.873 17.145.426.144
Sub total
63.829.034.262 73.502.773.817
Total
Total 25. PENDAPATAN OPERASI LAIN
25. OTHER OPERATING INCOME 2012
2011
Cash back Negatif goodwill (Catatan 4) Laba selisih kurs Laba atas penjualan investasi saham Lain-lain
21.628.183.608 13.550.690.482 17.508.800.000 1.132.806.489 11.165.980.400 2.371.641 1.291.464.963 6.313.548.272
Cash back Negative goodwill (Note 4) Gain on foreign exchange Gain on sale investment Others
Total
51.594.428.971 20.999.416.884
Total
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
26. ACCOUNTS ANDTRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Piutang dan utang atas transaksi usaha dengan pihak-pihak yang berelasi disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” atau “Utang Usaha” (masing-masing Catatan 6 dan 13), sedangkan saldo atas transaksi di luar usaha disajikan di bawah ini sesuai dengan klasifikasi/penyajian dalam akunnya masing-masing pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Group, in its regular conduct of business, engages in transactions with related parties. The account balances with related parties arising from trade transactions are presented as part of “Trade Receivables” and “Trade Payables” (Notes 6 and 13, respectively), while those arising from non-trade transactions are detailed below according to their account classifications/ presentation in the consolidated statements of financial position.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
Details of the nature and type of material transactions with related parties are as follows:
Pihak yang berelasi/ Related parties PT Global Teleshop
PT Optima Media Dinamika
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transactions
Pemegang saham non-pengendali Perusahaan memiliki hubungan afiliasi dengan salah satu direktur PT Global Teleshop/ The non-controlling shareholder of the Company has affiliated relationship with a director of PT Global Teleshop. Pemegang saham PT Optima Kaswall dimana merupakan anak dari PT Kaswall Dinamika Indonesia/The shareholder of PT Optima Kaswall as a Company subsidiaries PT Kaswall Dinamika Indonesia.
Penjualan / Sales
Piutang usaha / Account receivables
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/54 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS PARTIES (Continued)
2011
2012
Aset Lancar Piutang usaha ** PT Global Teleshop Tbk PT Optima Media Dinamika
-
88.215.341.359
325.138.296.461
-
30,99
Total
325.138.296.461
88.215.341.359
30,99
Total/Total
Penjualan ** PT Global Teleshop Tbk **
WITH RELATED
Persentase terhadap total aset/liabilitas konsolidasian (%)/Percentage to consolidated assets/liabilities(%)
Total/Total 2012
Exhibit E/54
2011
-
10,36
Current Assets Trade receivables PT Global Teleshop Tbk PT Optima Media Dinamika
10,36
Total
-
Persentase terhadap total penjualan/pembelian konsolidasian (%)/Percentage to consolidated sales/purchase(%)
2012
2011
2012
-
271.959.867.914
-
2011
19,25
Sales PT Global Teleshop Tbk
Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012, PT Global Teleshop Tbk tidak lagi menjadi pihak yang berelasi / For the year ended 31 December 2012, PT Global Teleshop Tbk was no longer a related party of the Group.
27. PERJANJIAN-PERJANJIAN KONTINJENSI
PENTING,
IKATAN DAN
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, CONTINGENCIES
COMMITMENTS AND
Pihak Ketiga
Third Parties
a.
Berdasarkan perjanjian penunjukan dealer utama dengan PT Indosat Tbk (“Indosat”), Indosat menunjuk Perusahaan untuk menjadi dealer resmi untuk produk Indosat. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 15 Februari 2008 sampai dengan 31 Desember 2009. Perjanjian terakhir perpanjangan tanggal 11 April 2011 dan efektif sejak tanggal 1 April 2011 sampai dengan 31 Maret 2014.
a. Under the agreement the appointment of main
Pada tanggal 15 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa ruangan kantor yang berlokasi di Jalan Kebon Sirih No. 63, Jakarta Pusat dengan PT Mega Best Realty untuk jangka waktu satu tahun dengan harga sewa sejumlah Rp 90.000 per M2 per bulan. Perjanjian terakhir perpanjangan tanggal 23 Februari 2011 dan efektif sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan 28 Februari 2012.
b. On 15 October 2009, the Company signed a lease agreement with PT Mega Best Realty for office space located in Jalan Kebon Sirih No. 63, Jakarta Pusat. This agreement remains valid for one year with rental fee amounting to Rp 90,000 per square meter per month. The last extension of the agreement was dated 23 February 2011 and effective from 1 March 2011 until 28 February 2012.
b.
dealers with PT Indosat Tbk ("Indosat"), Indosat appointed the Company to become an authorized dealer of Indosat products. The original agreement was effective from 15 February 2008 until 31 December 2009. The latest extension of the agreement was dated 11 April 2011 and effective from 1 April 2011 until 31 March 2014.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/55 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
Exhibit E/55 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued)
Pihak Ketiga
Third Parties
c.
Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian sewa menyewa (addendum) dari perjanjian sewa menyewa tanggal 15 Oktober 2009 dengan PT Mega Best Realty sehubungan dengan adanya tambahan biaya Hak Penamaan Gedung sebesar Rp 5.000.000.000 yang akan dibayar dengan 2 (dua) kali angsuran dan perubahan masa sewa dari tanggal 15 Oktober 2009 sampai dengan 14 Oktober 2014.
c. On 1 April 2010, the Company signed an amendment of the lease agreement dated 15 October 2009 with PT Mega Best Realty in connection with the additional cost of Building Naming Rights of Rp 5,000,000,000 which will be paid with two (2) installments and the change in the lease period from 15 October 2009 until 14 October 2014.
d.
INO menandatangani perjanjian dengan PT XL Axiata Tbk (“XL”), dimana INO memanfaatkan jaringan yang dimiliki oleh XL untuk menyelenggarakan layanan SMS Broadcast yang ditujukan khusus untuk pengguna XL.
d. INO, signed an agreement with PT XL Axiata Tbk (“XL”), where XL would allows INO to take advantage of the network owned by XL to provide SMS broadcast serviced intended specifically for users of XL.
e.
INO menandatangani perjanjian dengan PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”), dimana Telkomsel dan INO sepakat untuk bekerjasama mengadakan layanan SMS Bulk melalui system aplikasi yang disediakan oleh pihak Telkomsel, dan layanan ini khusus diberikan kepada member yang merupakan pengguna layanan Telkomsel.
e.
f.
INO menandatangani perjanjian dengan PT Bakrie Telecom Tbk (“Bakrietel”), dimana INO bertindak sebagai penyedia informasi berbentuk data yang akan digunakan oleh pihak Bakrietel dalam mengembangkan layanan Value Added Short Message Services (VASMS). Dalam perjanjian ini keduanya sepakat untuk melakukan pembagian pendapatan, dimana skema pembagiannya adalah 70% untuk Bakrietel dan 30% untuk INO.
f. INO signed an agreement with PT Bakrie Telecom Tbk (“Bakrietel”), where INO will act as information provider in the form of data to be used by the parties in developing services Bakrietel Value-Added Short Message Services (VASMS). In this agreement, the two parties agreed to share revenues, where the distribution scheme was 70% for Bakrietel and 30% for INO.
g.
INO menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Darta Media Indonesia (Kaskus) dalam pengembangan program Value Added Service (VAS) bagi anggota komunitas Kaskus. Jangka waktu perjanjian adalah selama satu tahun sejak 22 Maret 2010 sampai dengan 21 Maret 2011, dan dapat diperpanjang atas kesepakatan para pihak.
g.
INO signed an agreement with PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”), where Telkomsel and INO agreed to cooperate in holding Bulk SMS services through the application system provided by the Telkomsel, with the service to be given Telkomsel users.
INO signed an agreement with PT Darta Media Indonesia (Kaskus) in the development of a Value-Added Service (VAS) program for community members of Kaskus. The agreement was valid for one year from 22 March 2010 to 21 March 2011 and may be extended upon mutual agreement of the parties.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/56 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
Exhibit E/56 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued)
Pihak Ketiga (Lanjutan)
Third Parties (Continued)
h. INO menandatangani kerjasama dengan PT Bina
h.
INO signed an agreement with PT Bina Media Tenggara in the field of providing business portal TheJakartaPost.com on mobile-based social network owned by INO. This agreement is valid for one year.
i.
The Company leased outlets located in the ECenter Karawaci, Tangerang, to PT Trikomsel Oke Tbk, for the rental period from 1 March 2007 until 1 March 2012, and has been extended until 31 march 2014 Deferred rent income as of 31 December 2009 amounted to Rp 80,000,000. Rental income obtained by the Company relating to these leases for the years ended 31 December 2011 and 2010 amounted to Rp 125,000,000 and Rp 31,250,000, respectively, and presented as part of "Other operating income" in the consolidated statement of comprehensive income.
Media Tenggara dalam bidang penyediaan portal bisnis TheJakartaPost.com pada jejaring social berbasis mobile milik INO. Perjanjian ini berlaku selama satu tahun. i.
Perusahaan menyewakan outlet yang berlokasi di E-Center Karawaci, Tangerang, kepada PT Trikomsel Oke Tbk, untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Maret 2007 sampai dengan 1 Maret 2012, dan telah diperpanjang sampai dengan 1 Maret 2014. Pendapatan sewa ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 80.000.000. Pendapatan sewa yang diperoleh Perusahaan yang berkaitan dengan transaksi sewa tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal–tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing– masing sebesar Rp 125.000.000 dan Rp 31.250.000, disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan operasi lainnya” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian komprehensif konsolidasian.
28. ASET DAN LIABILITAS UANG ASING
MONETER DALAM MATA 2012 Setara (IDR)/ Valas/ Foreign Equivalent currency (IDR)
USD Aset Kas dan setara kas Uang muka Aset keuangan tidak lancar lainnya
43.688 419.707.108 13.573.174 131.252.594.012
Total Aset
28. ASSETS AND LIABILITIES FOREIGN CURRENCIES 2011 Setara (IDR)/ Valas/ Foreign Equivalent currency (IDR) 55.406 5.050.956
502.423.966 45.802.069.008
Total Liabilitas Liabilitas, Bersih
IN
USD Assets
402.623
3.868.000.000
1.000.000
9.068.000.000
Cash and cash equivalents Advance payment Other non-current Financial asset
446.311
4.287.707.108
1.055.406
9.570.423.966
Total Assets
Liabilitas Pinjaman jangka pendek - Bank Pinjaman jangka panjang - Bank
DENOMINATED
Liabilities -
7.000.000
63.476.000.000
Short-term bank loans
6.000.000
54.408.000.000
6.000.000
54.408.000.000
Long-term bank loans
6.000.000
54.408.000.000
13.000.000 117.884.000.000
Total Liabilities
11.944.594) (108.313.576.034)
Liabilities, Net
-
(
5.553.689) ( 50.120.292.892) (
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/57 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Exhibit E/57 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.
The fair value of financial assets and liabilities is the value at which the instruments can be exchanged/ settled between knowledgeable parties and willing to do transaction fairly (arm's length transaction), which is not arised from forced sales or liquidation.
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Kelompok Usaha:
The following are methods and assumptions that are used to estimate the fair value of each group of the Group’s financial instruments:
1. Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lainlain, aset lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, beban yang masih harus dibayar, dan utang sewa pembiayaan mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
1.
2. Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan dengan pasar oleh masing-masing bank.
2. The carrying amount of bank loans approach their fair values due to the use of floating interest rate for the mentioned instrument, in which the interest rate is always adjusted to market by each bank.
3. Nilai wajar utang sewa pembiayaan diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga saat ini bagi pinjaman, yang mempersyaratkan risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang serupa.
3. The fair value of lease payables were estimated by discounting future cash flows using current interest rate for loan, which requires similar credit risks and maturity period.
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan Kelompok Usaha:
The following table represents fair value, which is approaching carrying value for the Group’s financial assets:
2012
Cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, other assets, trade payables, other payables, accrued expenses, lease payables, approach their carrying values due to their shortterm nature.
2011
A S E T
ASSETS
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loan and receivables
Kas dan setara kas Dana yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lain-lain
23.909.488.793 79.697.884.381 3.868.000.000 13.542.891.498 551.683.934.422 377.816.242.420 40.173.312.017 32.794.197.744 83.829.059.259 1.523.982.113
Cash and cash equivalents Restricted funds Trade receivables Other receivables Other assets
Total
703.463.794.491 505.375.198.156
Total
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/58 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 2012
Exhibit E/58 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) 2011
Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi
Liabilities which are recorded based on fair value or amortized cost
Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar
81.621.001.114 107.429.527.447 611.297.131.041 468.341.444.777 13.479.791.515 793.498.214 4.794.518.227 972.739.558
Bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses
Total
711.192.441.897 577.537.209.996
Total
29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko keuangan yang dihadapi Kelompok Usaha, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan.
The Group’s financial risk management policies aim to identify and analyze the financial risks faced by the Group, set appropriate risk limits and controls, and oversee compliance with the limits established.
Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Kelompok Usaha dalam menghadapi risiko tersebut adalah sebagai berikut:
Financial risk management policies implemented by the Group in the face of these risks are as follows:
a. Risiko Kredit
a. Credit Risk
Eksposur risiko kredit Kelompok Usaha terutama timbul dari pengelolan piutang usaha. Kelompok Usaha melakukan pengawasan kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan juga melakukan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi timbulnya kegagalan penagihan. b.
c.
Risiko Tingkat Suku Bunga
The Group exposure to credit risk arises primarily from managing accounts receivable. The Group monitors receivables so that these are collected in a timely manner and also conduct reviews of individual customer accounts on a regular basis to assess the potential for uncollectibility.
b. Interest Rate Risk
Eksposur risiko tingkat suku bunga Kelompok Usaha terutama adalah berasal dari utang bank yang diperoleh Kelompok Usaha dimana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar.
The Group’s exposure to currency exchange risk primarily from the bank loan obtained by the Group whereby the fair value of future cash flows will fluctuate because of changes in market interest rates.
Kelompok Usaha mengelola risiko tersebut dengan senantiasa memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar yang berlaku dan mengelola ketersediaan arus kas yang digunakan untuk melunasi pinjaman dan untuk modal kerja.
The Group manages the risk by continuing to monitor the movement of interest rates prevailing in the market and managing the availability of cash flows used to repay loans and for working capital.
Risiko Mata Uang Asing Risiko nilai tukar mata uang asing Grup yang signifikan berasal dari pinjaman yang diperoleh Perusahaan dalam mata uang asing. Manajemen melakukan penelaahan dan Monitoring terhadap pergerakan kurs mata uang asing tersebut.
c. Foreign Currency Exchange Risk The Group;s foreign exchange risk arises from the loan received by the Company in foreign currency. Management researches and monitors the movement of foreign currency rates.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/59 PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) c.
Exhibit E/59 PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Mata Uang Asing (Lanjutan)
c. Foreign Currency Exchange Risk (Continued)
Tabel dibawah ini menunjukan sensitivitas yang memiliki kemungkinan terjadi perubahan di dalam mata uang dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah Indonesia dengan asumsi semua variabel adalah tetap, terhadap laba (rugi) sebelum pajak dan ekuitas Grup pada tanggal 31 Desember 2012.
The table below shows the sensitivity that the possibility of a change in United States dollar againts Indonesian Rupiah, assuming all other variables are fixed, to the income before income taxes and equity of the Group as of 31 Desember 2012.
Peningkatan (Penurunan)/ Increase (Decrease) Menguat 5% Laba sebelum pajak penghasilan Ekuitas Melemah 5% Laba sebelum pajak penghasilan Ekuitas d.
Strengthened by 5% Income before tax Equity
( 2.901.000.000) ( 2.901.000.000)
Weakened by 5% Income before tax Equity
2.901.000.000 2.901.000.000
Risiko Likuiditas
d. Liquidity Risk
Eksposur Grup terhadap risiko likuiditas timbul terutama dari penempatan dana dari kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha Grup. Grup mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan fasilitas bank dengan terus memonitor proyeksi arus kas dan ketersediaan dana. Grup juga menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihan dana kas dalam instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai serta memperhatikan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan.
The Group’s exposure to liquidity risk arises primarily from the placement of funds in excess of those used to support the business activities of the Group. The Group manages liquidity risk by maintaining sufficient cash flows and bank facilities by continuously monitoring projected cash flows and availability of funds. The Group also implements prudent liquidity risk management to maintain sufficient cash balances arising from revenue collection, places the excess cash in low-risk financial instruments that provide adequate returns, and pays close attention to the reputation and credibility of financial institutions.
Tabel berikut ini merupakan ringkasan atas liabilitas keuangan berdasarkan Grup pada akhir periode pelaporan berdasarkan pembayaran kontraktual sebelum didiskontokan:
The following table is a summary of the financial liabilities pf the Group at the end of the reporting based on undiscounted contractual payments before discounting:
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/60
Exhibit E/60
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) d.
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Likuiditas (Lanjutan) Permintaan segera atau antara satu tahun/ Immediate demand or between one year
d. Liquidity Risk (Continued)
Lebih dari satu tahun/ More than one year
Total
-
23.909.488.793 551.683.934.422
-
83.829.059.259
-
89.663.881.332
Financial Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other current financial assets Other non-current financial assets
-
749.086.363.806
Total
Aset Keuangan Kas dan setara kas 23.909.488.793 Piutang usaha 551.683.934.422 Aset keuangan lancar lainnya 83.829.059.259 Aset keuangan tidak lancar lainnya 89.663.881.332 Total Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang Utang usaha Beban masih harus dibayar Total e.
749.086.363.806
Financial Liabilities 25.993.734.423
25.993.734.423
Short-term bank loan
55.627.266.691 55.627.266.691 611.297.131.041 611.297.131.041
Long-term bank loan Trade payables
4.794.518.227
-
4.794.518.227
Accrued expenses
642.085.383.691 55.627.266.691 697.712.650.382
Total
Manajemen permodalan
-
e. Capital management
Perusahaan dan entitas anak melakukan pengelolaan modal untuk memastikan kelangsungan hidup serta mencapai struktur permodalan yang optimal untuk memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham. Manajemen Perusahaan dan entitas anak secara berkala melakukan penelaahan dan mengelola struktur permodalan dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan, biaya modal, tingkat profitabilitas, proyeksi arus kas dan proyeksi peluang investasi.
The Company and subsidiary exercise capital management to ensure the Company and subsidiary’s ability to continue as a going concern whilst achieving optimum capital structure to maximize shareholder value. The Company and subsidiary management regularly review and manage the capital structure, considering the future capital requirements, cost of capital, profitability levels, projected cash flows and projected investment opportunities.
Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan struktur modal berdasarkan gearing ratio konsolidasian. Gearing ratio didapatkan dengan membagi utang bersih dengan total ekuitas. Utang bersih didapat dengan mengurangkan jumlah utang dengan kas dan setara kas serta aset keuangan tidak lancar lainnya.
The Company and subsidiary review the capital structure based on the consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated by dividing net borrowings with total equity. Net borrowings is calculated as total borrowings less cash and cash equivalents including other non-current financial assets.
These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/61
Exhibit E/61
PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SKYBEE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Gearing ratio as of 31 December 2012 and 2011 are as follows:
2012
2011
Total Pinjaman
81.621.001.114
159.444.794.138
Total Borrowings
Kas dan setara kas Aset keuangan tidak lancar lainnya – dana yang dibatasi pengunaannya
23.909.488.793
79.697.884.381
Cash and cash equivalents
3.868.000.000
13.542.891.498
Other non-current financial asset – Restricted funds
Pinjaman bersih
53.843.512.321
66.204.018.259
Net borrowings
171.985.755.654
168.896.811.568
Equity
31,31%
39,20%
Gearing ratio
Ekuitas Rasio pinjaman bersih terhadap modal 30. REKLASIFIKASI AKUN
30. ACCOUNT RECLASSIFICATION
Akun tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, sebagai berikut:
Sebelum reklasifikasi/ Before Reklasifikasi/ reclassification Reclassification
Deskripsi 31 Desember 2011 Piutang lain-lain – pihak ketiga Dana yang dibatasi penggunaannya Aset keuangan lancar lainnya
6.489.967.224 (
Sesudah reklasifikasi/ After reclassification
6.489.967.224 )
-
13.542.891.498 ( 13.542.891.498 )
-
-
31 Desember 2010 Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset keuangan lancar lainnya 31. PENYELESAIAN KONSOLIDASIAN
Certain accounts in the consolidated statements of financial position as of 31 December 2011 and 1 January 2011/31 December 2010 have been reclassified to conform with the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2012, as follow:
20.032.858.722
5.900.878.844 (
LAPORAN
-
5.900.878.844 ) 5.900.878.841
KEUANGAN
Manajemen Kelompok Usaha bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini. Penyusunan laporan keuangan ini selesai tanggal 19 Maret 2013.
20.032.858.722
5.900.878.841
31.aTHE COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Description 31 December 2011 Other receivables – third parties Restricted funds Other current financial assets 31 December 2010 Other receivables – third parties Current financial assets CONSOLIDATED
The management is responsible for the preparation of these consolidated financial statements that were completed on 19 March 2013.
NOTES Catatan
| LAPORAN TAHUNAN 2012 PT SKYBEE Tbk.
| 59
| 60
| ANNUAL REPORT 2012 PT SKYBEE Tbk.