PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk
Laporan Keuangan (Tidak Diaudit) Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dan 2009 (Mata Uang Rupiah)
Daftar isi 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan
1a - 1b 2 3 4 5 - 39
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Maret 2011 (tidak diaudit)
Catatan
2010 (diaudit)
2009 (diaudit) (Disajikan Kembali)
ASET
Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang Persediaan Uang muka Pajak dibayar dimuka Piutang hubungan istimewa Aset pajak tangguhan Penyertaan saham Jaminan pembelian aset properti Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 84,721,628, Rp 75.862.800 dan Rp 40.427.483 pada 31 Maret 2011, 31 Desember 2010 dan 2009 Tanah yang belum dikembangkan
2d,4 5 2f, 6 2g,7 8 2q,15a 2c,9 2p,15c 2h,10 11
2i,12 2j,13
JUMLAH ASET
1.416.689.363 3.650.000.000 38.935.000 4.373.547.067 59.922.653.505 65.261.465 729.959.288.527 515.433.167.339
24.205.730 35.076.201.145 36.335.907.413 38.935.000 111.343.102 65.261.465 729.959.288.527 515.433.167.339
4.988.104 35.076.201.145 3.952.500 17.333.239.429 727.554.955 4.422.121.096 111.343.102 3.142.012.331 729.959.288.527 515.433.167.339
57.019.652 -
65.878.481 -
101.313.797 19.002.667.984
1.314.916.561.919
1.317.110.188.203
1.325.317.850.310
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
- 1a -
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
Maret 2011 (tidak diaudit)
2010 (diaudit)
2009 (diaudit) (Disajikan Kembali)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Hutang usaha - pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar Hutang pihak hubungan istimewa Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Jumlah kewajiban EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 15.000.000.000 saham pada tanggal 31 Maret 2011, 2010 dan 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 13.474.800.000 saham pada 31 Maret 2011, 31 Desember 2010 dan 2009 Tambahan modal disetor - bersih Saldo laba
14 2q,15b 16 2c,17 2k,18
19 2n,20
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
4.370.887.449 7.823.179 260.965.858 4.639.676.486
716.635.132 257.823.181 9.894.897.657 260.965.858 11.130.321.828
121.156.469 706.558.586 794.556.843 8.034.974.207 260.965.858 9.918.211.963
1.347.480.000.000 (38.703.454.315) 1.500.339.748
1.347.480.000.000 (38.703.454.315) (2.796.679.310)
1.347.480.000.000 (38.703.454.315) 6.623.092.662
1.310.276.885.433
1.305.979.866.375
1.315.399.638.347
1.314.916.561.919
1.317.110.188.203
1.325.317.850.310
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
- 1b -
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA TBK LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
Maret 2011 (tidak diaudit)
PENDAPATAN BERSIH
2o,21
36.500.000.000
-
-
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2o,22
36.335.907.413
-
-
164.092.587
-
-
291.113.646 291.113.646
1.536.188.626 1.536.188.626
148.970.000 1.272.633.195 1.421.603.195
(127.021.059)
(1.536.188.626)
(1.421.603.195)
65.277.900 (353.000) -
72.083 (813.519) (4.550.043.170)
196.346 (1.517.000) (88.076.559)
Lain-lain bersih Jumlah penghasilan (beban) lain-lain - bersih
64.924.900
(256.047.874) (4.806.832.480)
(101.580.003) (190.977.216)
LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
(62.096.159)
(6.343.021.106)
(1.612.580.411)
(3.076.750.866) (3.076.750.866)
(92.664.817) (92.664.817)
(62.096.159)
(9.419.771.972)
(1.705.245.227)
(0,005)
(0,70)
(0,13)
LABA KOTOR
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Jumlah beban usaha
2o,23 2o,23
RUGI USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Penghasilan administrasi penjualan Beban administrasi bank Denda pajak
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan Tangguhan Manfaat (beban) pajak penghasilan - bersih
2009 (diaudit) (Disajikan Kembali)
2o,24
-
2q,15c
LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) PER SAHAM
2010 (diaudit)
2r
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
-2-
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Catatan Saldo 1 Januari 2009 (Disajikan Kembali)
1.347.480.000.000
Rugi bersih tahun 2009
-
Saldo 31 Desember 2009 (Disajikan Kembali)
19,20
1.347.480.000.000
Rugi bersih tahun 2010
-
Saldo 31 Desember 2010
1.347.480.000.000
Koreksi penghapusan PPN di tahun 2010 Rugi bersih Periode Berjalan Saldo 31 Maret 2011
Tambahan modal disetor - bersih
Modal saham
19,20
1.347.480.000.000
(38.703.454.315) (38.703.454.315) (38.703.454.315)
(38.703.454.315)
Saldo Laba 8.328.337.889
1.317.104.883.574
(1.705.245.227)
(1.705.245.227)
6.623.092.662
1.315.399.638.347
(9.419.771.972)
(9.419.771.972)
(2.796.679.310)
1.305.979.866.375
4.359.115.217 (62.096.159)
4.359.115.217 (62.096.159)
1.500.339.748
1.310.276.885.433
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
-3-
Jumlah ekuitas - bersih
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA TBK LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Maret 2011 (tidak diaudit)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran atas: Beban operasi dan lainnya - bersih Pajak Penghasilan Kas bersih diperoleh dari (Digunakan) untuk Aktivitas Operasi
71.660.379.045 -
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan saham anak perusahaan Perolehan aset tetap Jaminan pembelian aset properti Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan setoran modal melalui PUT I Penerimaan (pembayaran) piutang hubungan istimewa Penerimaan (pembayaran) hutang hubungan istimewa Pembayaran hutang sewa pembiayaan Pembayaran beban emisi saham Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
2010 (diaudit)
2c,3
2009 (diaudit) (Disajikan Kembali)
-
(542.787.350) -
(1.840.705.824) -
799.495.617 -
71.117.591.695
(1.840.705.824)
71.940.662
-
-
(46.680.000) -
-
-
(46.680.000)
(59.830.210.405)
-
(35.715.000)
(9.894.897.657)
1.859.923.450
-
-
-
-
-
(69.725.108.062)
1.859.923.450
(35.715.000)
1.392.483.633
19.217.626
(10.454.338)
24.205.730
4.988.104
15.442.442
1.416.689.363
24.205.730
4.988.104
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
-4-
(727.554.955)
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
1.
UMUM a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Royal Oak Development Asia Tbk. (Perusahaan) didirikan pada tanggal 15 Oktober 1984 dengan nama PT Roda Panggon Harapan Tbk. berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 83. Akta Pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-2260.HT.01.01.Th.85 tanggal 24 April 1985 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 72, Tambahan No. 1098 tanggal 6 September 1985. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 254 tanggal 28 Desember 2007 antara lain sehubungan dengan peningkatan modal dasar serta modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-02313.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 17 Januari 2008. Pengumuman Berita Negara Republik Indonesia atas Akta tersebut sedang dalam proses penyelesaian. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi perdagangan umum, peragenan, kontraktor, perindustrian, pengangkutan, percetakan, pertanian, real estat, perkebunan dan pertambangan. Pada saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah dalam bidang pembangunan dan penjualan real estat Perumahan Simprug di Poris, Tangerang serta investasi dalam bentuk penyertaan saham dan beberapa aset properti yang berupa tanah dan unit apartemen. Perusahaan berkedudukan di Menara Imperium Lt. 18 Jl. HR Rasuna Said Kav. 1, Jakarta Selatan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1995.
b.
Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 28 September 2001, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-2366/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 150.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 pada harga penawaran sebesar Rp 120 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) (dahulu PT Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 22 Oktober 2001.
5
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
1.
U M U M (lanjutan) b.
Penawaran Umum Saham Perusahaan (lanjutan) Pada tanggal 28 Desember 2007, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) No. S-6570/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk mengeluarkan saham baru sejumlah 12.883.800.000 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp 100 per saham atau setara dengan USD 0,0107 (dengan kurs Rp 9.335 untuk USD 1), di mana melekat sejumlah 118.200.000 Waran Seri II. Setiap pemegang 5 saham yang namanya tercatat di Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 15 Januari 2008 pukul 16.00 WIB, berhak atas 109 HMETD, dimana 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dan setiap 109 saham baru melekat 1 Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma. Waran Seri II merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dengan harga sebesar Rp 100 yang dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran yaitu tanggal 28 Juli 2008 sampai dengan tanggal 28 Januari 2013. Waran Seri II, selama tidak dilaksanakan, tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham dan hak atas dividen. Apabila Waran Seri II tidak dilaksanakan sampai habis masa periode pelaksanaannya, maka Waran tersebut akan kadaluarsa, tidak bernilai, tidak berlaku serta jangka waktunya tidak akan diperpanjang. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, tidak ada Waran Seri II yang dilaksanakan menjadi saham.
c.
Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Berdasarkan Akta Penegasan Pengikatan Pemindahan Hak-hak Atas Saham Nomor 28 dari Notaris Yulia, S.H., tanggal 20 November 2007 yang terakhir diubah dengan Adendum Perubahan Kedua Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 17 Desember 2007 yang dibuat di bawah tangan, Perusahaan dan PT Selaras Cemerlang, pihak ketiga, telah sepakat untuk mengalihkan 398.860.000 saham PT Transpacific Mutual Capita dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang dimiliki oleh PT Selaras Cemerlang kepada Perusahaan dengan harga sebesar Rp 329.720.372.443. Di samping itu berdasarkan Perjanjian Penjualan dan Pengalihan Piutang tanggal 5 Desember 2007, Perusahaan dan PT Selaras Cemerlang juga telah sepakat untuk mengalihkan 283.833.913 saham PT Transpacific Mutual Capita (yang berasal dari konversi hutang PT Transpacific Mutual Capita kepada PT Selaras Cemerlang di mana konversinya dilakukan pada tanggal 20 Januari 2008) dengan nilai nominal Rp 100 per saham kepada Perusahaan dengan harga sebesar Rp 283.833.912.704.
6
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
1.
U M U M (lanjutan) c.
Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan) Perusahaan juga telah mengambil bagian dan menyetor penuh saham PT Transpacific Mutual Capita yang dikeluarkan dari portepel sebanyak 116.405.004 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Dengan demikian seluruh saham PT Transpacific Mutual Capita yang dimiliki oleh Perusahaan adalah sebanyak 799.098.917 saham atau sebesar 99,85%. Perolehan saham tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 253 tanggal 28 Desember 2007. Adapun seluruh dana yang digunakan untuk memperoleh saham PT Transpacific Mutual Capita tersebut, yaitu sebesar Rp 729.959.288.527, berasal dari PUT I (lihat Catatan 1b). Pada tanggal 31 Maret 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 , Anak Perusahaan yang dimiliki Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2011
Anak Perusahaan Kepemilikan langsung PT Transpacific Mutual Capita
Bidang Usaha
Tempat Kedudukan
Tahun Awal Operasi Komersial
Persentase Kepemilikan Efektif (%)
Umum
Jakarta
1997
99,86 %
826.419.723.317
Jakarta Jakarta
1993 2004
88,26 % 99,63 %
154.186.540.769 133.246.530.634
Jakarta
2006
55,49%
51.865.267.541
Jumlah Aset (Rp)
Kepemilikan tidak langsung Melalui Transpacific Mutual Capita PT Transpacific Finance PT Cozmo Menteng PT Multicor Life Insurance (PT MLI)
Keuangan dan modal ventura Real estat Asuransi umum
2010 Anak Perusahaan Kepemilikan langsung PT Transpacific Mutual Capita
Bidang Usaha
Tempat Kedudukan
Tahun Awal Operasi Komersial
Persentase Kepemilikan Efektif (%)
Umum
Jakarta
1997
99,86 %
7
Jumlah Aset (Rp)
761.527.581.860
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) Kepemilikan tidak langsung Melalui Transpacific Mutual Capita PT Transpacific Finance PT Cozmo Menteng PT Multicor Life Insurance (PT MLI)
Keuangan dan modal ventura Real estat Asuransi umum
Jakarta Jakarta
1993 2004
88,26 % 99,63 %
163.058.651.131 136.058.769.704
Jakarta
2006
55,49%
53.295.674.966
2009 Anak Perusahaan Kepemilikan langsung PT Transpacific Mutual Capita Kepemilikan tidak langsung Melalui Transpacific Mutual Capita PT Transpacific Securindo PT Transpacific General Insurance PT Transpacific Finance PT Cozmo Menteng PT Multicor Life Insurance (PT MLI)
Bidang Usaha
Tempat Kedudukan
Tahun Awal Operasi Komersial
Persentase Kepemilikan Efektif (%)
Umum
Jakarta
1997
99,86 %
832.770.774.552
Jakarta
1990
99,00 %
104.165.812.385
Jakarta
1989
99,50 %
47.014.368.422
Jakarta Jakarta
1993 2004
88,26 % 99,63 %
149.559.121.055 144.209.747.962
Jakarta
2006
99,99%
30.504.316.986
pedagang dan perantara efek Asuransi umum Keuangan dan modal ventura Real estat Asuransi umum
Jumlah Aset (Rp)
Pada tanggal 23 Juni 2010 seluruh kepemilikan saham PT. Transpacific General Insurance yang dimiliki oleh PT Transpacific Mutual Capita dialihkan/dijual ke Bp. Sujaya Dinata Pangestu dengan harga pengalihan sebesar Rp. 5.970.000.000, pengalihan ini didasarkan pada laporan penilaian independen Nana, Imanuddin & Rekan pada tanggal 03 Mei 2010. Pasar wajar saham PT. Transpacific General Insurance yang dimiliki oleh PT. Transpacific Mutual Capita per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 5.574.000.000,- dan atas pengalihan ini telah dibuat akta oleh notaris Yulia S.H di Jakarta nomor 70 pada tanggal 23 Juni 2010. Hal ini sesuai surat laporan keterbukaan informasi PT Royal Oak Development Asia Tbk dengan nomor 050/Dir-RODA/IV/2010 tanggal 24 Juni 2010. Pada tanggal 24 Juni 2010 seluruh kepemilikan saham PT Transpacific Securindo yang dimiliki oleh PT Transpacific Mutual Capita dialihkan/dijual ke PT Farnela Mandiri Utama dengan harga pengalihan sebesar Rp. 21.052.000.000,- Nilai pengalihan didasarkan pada laporan penilaian independen Nana, Imanuddin & Rekan pada tanggal 24 Juni 2010 atas nilai pasar wajar PT Transpacific Securindo yang dimiliki oleh PT Transpacific Securindo yang dimiliki oleh PT Transpcific Mutual Capita per 31 Mei 2010 sebesar Rp. 20.896.000.000 , atas pengalihan ini telah di buat akta oleh notaris Yulia S.H di Jakarta nomor 23 pada tanggal 13 Juli 2010. Hal ini sesuai laporan surat laporan keterbukaan informasi PT Royal Oak Development Asia Tbk dengan nomor 054/DirRODA/VII/2010 tanggal 14 Juli 2010.
8
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Pada tanggal 25 Juni 2009 seluruh kepemilikan sebanyak 900 lembar saham PT Transpacific Insurance Broker yang dimiliki oleh PT Transpacific Mutual Capita dialihkan/dijual ke PT Menara Retzeki Internasional dengan harga Rp 450.000.000, atas pengalihan ini telah di buat akta oleh notaris Yulia S.H di Jakarta nomor 74 pada tanggal 25 Juni 2009. d.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit serta Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani S.H. No. 31 tanggal 3 Maret 2011, pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 88 tanggal 22 September 2010 , dan pada tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., No. 197 tanggal 29 Oktober 2009 adalah sebagai berikut : Maret 2011
2010
2009
Komisaris Utama (Independen)
:
Ir. A.H. Mahendra
Prof. DR. Patrick Loh
Kelly Setiadi Kurnia
Komisaris (Independen)
:
Pingki Elka Pangestu
Husni Thamrin Mukti
Husni Thamrin Mukti
Komisaris
:
Husni T. Mukti
Richard Rachmadi
Richard Rachmadi
Wiriahardja
Wiriahardja
Subianto Satmaka
Subianto Satmaka
Direktur Utama
:
Wakil Direktur Utama
:
Subianto Satmaka -
-
Leong Hin Chuee (Andrew Leong)
Direktur (tidak terafiliasi)
:
-
Direktur
:
Muliadi Hardja
Direktur
:
Yudhi Asmara Yasmine
Angel Setiadi Kurnia
Angel Setiadi Kurnia
Direktur
:
Hong Moi Me
Parningotan Okto Luther
Parningotan Okto Luther
Direktur
:
-
Pingki Elka Pangestu
Pingki Elka Pangestu
Muliadi Hardja
Muliadi Hardja
Setia Widjaja
Maret 2011
-
2010
2009
Ketua
:
Husni Thamrin Mukti
Husni Thamrin Mukti
JB Kristiadi Pudjosukanto
Anggota
:
Faisal Pohan
Faisal Pohan
Lili Phang
Anggota
:
Yani Sunarti
Yani Sunarti
Eddy Yulianto
Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk periode tahun berjalan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 0 , Rp 399.000.000 dan Rp 704.000.000. Pada tanggal 31 Maret 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009, jumlah karyawan tetap yang dimiliki oleh Perusahaan masing-masing adalah sebanyak 7, 7 dan 10 orang.
9
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase kepemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, atau kurang dari 50% tetapi dapat dibuktikan adanya pengendalian. Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada grup efektif dan tidak dikonsolidasikan sejak tanggal pelepasan atau pengendalian dimaksudkan untuk sementara dan/atau Anak Perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga mempengaruhi secara signifikan kemampuannya dalam mentransfer dana kepada induk Perusahaan. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan yang dikonsolidasikan, telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan disajikan sebagai akun “Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi.
10
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Perubahan Terhadap Kebijakan Akuntansi atas Prinsip Konsolidasi Pada tahun 2011, Perusahaan berencana untuk melakukan divestasi atas seluruh penyertaan sahamnya ke PT Transpasific Mutual Capital (TMC). Rencana perusahaan tersebut telah ditindak lanjuti dengan pengiriman surat agenda RUPSLB ke BAPEPAM tanggal 12 April 2011 dimana RUPSLB nya direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2011 dan telah dibuatnya Nota Kesepahaman antara PT Royal Oak Development Asia Tbk. dan PT Swadayanusa Kencana Raharja sebagai pihak calon pembeli saham PT TMC pada tanggal 16 Mei 2011. Sesuai dengan PSAK No. 4 mengenai “Laporan Keuangan Konsolidasi”, Anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila : a. Pengendalian dimaksudkan untuk sementara, karena saham anak perusahaan dibeli dengan tujuan untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek. b. Anak perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga mempengaruhi secara signifikan kemampuannya dalam mentransfer dana kepada induk perusahaan. Sehubungan dengan adanya perubahan maksud kepemilikan saham pada PT TMC, maka perusahaan merubah kebijakan akuntansi atas penyertaan tersebut dimana laporan keuangan tidak disajikan secara konsolidasi dan penyertaan pada PT TMC dicatat dalam akun Penyertaan Saham yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Penurunan nilai wajar atas akun Penyertaan Saham diakui secara langsung dalam ekuitas sampai terdapat bukti obyektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai. Ketika terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi.
c.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
d.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dipergunakan sebagai jaminan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya.
11
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e.
Aset dan Kewajiban Keuangan Per 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK No.50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No.55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No.50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999),“Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. PSAK No. 50 (Revisi 2006) berisi syarat-syarat untuk penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian berlaku untuk klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif Perusahaan menjadi aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen modal, klasifikasi suku bunga terkait, dividen, rugi dan laba, kondisi-kondisi dimana aset dan kewajiban keuangan dapat saling hapus. PSAK ini mengharuskan pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah, waktu dan kepastian dari arus kas entitas dimasa mendatang yang berhubungan dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang berlaku bagi instrumen-instrumen tersebut. PSAK No. 55 (Revisi 2006) menetapkan prinsip-prinsip dalam pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan sejumlah kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. PSAK ini memberikan penetapan definisi dan karakteristik dari derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. Perusahaan mengklasifikasikan instrument keuangan sebagai berikut: Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada tahun 2010, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
12
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan) (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tahun 2010, Perusahaan mempunyai kas dan setara kas, piutang usaha, piutang retensi, piutang karyawan, dan piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai Pinjaman yang diberikan dan piutang. (iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tahun 2010, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. (iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
13
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan) (iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. (v) Investasi saham diukur dengan metode biaya Investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Pada tahun 2010, Perusahaan mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi saham diukur dengan metode biaya. (vi) Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan. Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai, maka Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan dengan prosentase tertentu. Setiap tahun Perusahaan akan mengkaji basis prosentase tersebut sampai dengan diperoleh data historis yang memadai. Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena pemisahan atas dampak tersebut tidak dapat dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis. Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
14
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Kewajiban Keuangan (lanjutan) (i) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada tahun 2010, perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. (ii) Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada neraca. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Aset keuangan dan kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, disajikan sebesar nilai tercatat yang nilainya mendekati nilai wajar pada 31 Desember 2010. f.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan dan kemungkinan tertagihnya masing-masing akun piutang pada akhir periode.
15
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g.
Persediaan Persediaan yang meliputi antara lain kavling tanah, unit bangunan rumah dan/atau apartemen dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya-biaya untuk pematangan dan pengembangan tanah termasuk beban bunga atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian, pematangan dan pengembangan tanah sebelum tahap penyelesaian, di kapitalisasi sebagai bagian dari harga perolehan tanah.
h.
Investasi tersedia untuk dijual Penyertaan dalam saham dimana Perusahaan mempunya kepemilikan kurang dari 20% dicatat sebesar harga perolehan. Sedangkan untuk kepemilikan minimal 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
i.
Aset Tetap Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK ini tidak memiliki pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Anak Perusahaan. Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method), kecuali untuk aset tetap dengan kepemilikan langsung milik beberapa Anak Perusahaan yang disusutkan dengan metode saldo menurun berganda (double declining method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Jenis Aset Tetap
Masa Manfaat (Tahun)
Bangunan dan prasarana Peralatan dan perabot kantor Kendaraan
20 4-8 4-5
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas dan peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian periode yang bersangkutan. j.
Tanah yang Belum Dikembangkan Tanah untuk pengembangan di masa mendatang dikelompokkan dalam akun “Tanah yang Belum Dikembangkan”, di mana akumulasi biaya tersebut akan diklasifikasikan ke persediaan pada saat pengembangan dan pembangunan infrastruktur dimulai.
16
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan mencatat kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU Ketenagakerjaan). Berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja sesuai dengan UU Ketenagakerjaan dihitung berdasarkan metode aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Besarnya keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja yang akan dijalani para pekerja dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.
l.
Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali Pengalihan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan yang lain antar Perusahaan sepengendali disajikan dengan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku aset dibukukan dalam akun “Selisih nilai transaksi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
m. Selisih Nilai Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi Sesuai dengan PSAK No.40 mengenai “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan /Perusahaan Asosiasi”, selisih yang timbul atas perubahan ekuitas pada anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang bukan berasal dari transaksi antar perusahaan dan anak perusahaan, disajikan pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” sebagai bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasian. n.
Tambahan Modal Disetor – Bersih Tambahan modal disetor – bersih terdiri dari agio saham dikurangi biaya emisi saham. Agio saham merupakan kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal. Biaya emisi saham merupakan akumulasi biaya yang terjadi dalam rangka penawaran umum dan penjualan saham kepada masyarakat.
17
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44 tentang “Akuntansi Pengembangan Real Estat“. Berdasarkan PSAK tersebut maka : 1.
Penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lain beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh apabila telah memenuhi seluruh kriteria berikut ini: a. Proses penjualan telah selesai; b. Harga jual akan tertagih; c. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan d. Penjual telah mengendalikan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansial adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
2.
Penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh dimana pada saat pengikatan jual beli, seluruh kriteria berikut ini telah terpenuhi : a. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; b. Harga jual tertagih; c. Tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; d. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lahi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan e. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tanah tersebut.
Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian aktivitas pengembangan adalah berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan total biaya yang harus dikeluarkan (cost to cost basis). Seluruh penerimaan hasil penjualan rumah dan tanah yang belum memenuhi persyaratan tersebut, dikelompokkan sebagai “Uang Muka Penjualan”. Sedangkan penerimaan administrasi lainnya atas penjualan rumah dan tanah dikelompokkan sebagai “Penghasilan Administrasi Penjualan”. Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).
18
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
Kapitalisasi dan Metode Alokasi Beban Proyek Pengembangan Real Estat Beban aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah: 1. 2. 3. 4. 5.
Beban pra-perolehan tanah; Beban perolehan tanah; Beban yang secara langsung berhubungan dengan proyek Beban yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan Beban pinjaman
Beban yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah: 1. 2.
Beban pra-perolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh; dan Kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersilkan, yang dijual atau dialihkan sehubungan dengan penjualan unit.
Perusahaan tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek. Atas perbedaan yang terjadi perusahaan melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi konsolidasian periode berjalan. Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus. Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Perusahaan akan melakukan revisi dan realokasi biaya. Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat. q.
Pajak Penghasilan Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No.46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan” yang mensyaratkan adanya pencatatan akuntansi untuk menghitung pengaruh pajak dari pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban pada nilai tercatatnya, serta pengakuan dan pengukuran aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk pengaruh pajak di masa mendatang atas kejadian-kejadian yang sudah diakui dalam laporan keuangan konsolidasi termasuk akumulasi rugi fiskal. Pengaruh pajak dari beda waktu dan akumulasi rugi fiskal, yang dapat berupa aktiva ataupun kewajiban, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas yang dikonsolidasi.
19
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r.
Laba (Rugi) Bersih per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56 tentang “Laba per Saham”, laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan.
s.
Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi pada nilai yang dilaporkan dalam periode laporan sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, sehingga terdapat kemungkinan hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan estimasi yang telah dilaporkan sebelumnya.
3.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2009 Seperti yang diungkapkan dalam catatan 27, Pada tahun 2011, Perusahaan berencana untuk melakukan divestasi atas seluruh penyertaan sahamnya ke PT Transpasific Mutual Capital (TMC). Rencana perusahaan tersebut telah ditindak lanjuti dengan pengiriman surat agenda RUPSLB ke BAPEPAM tanggal 12 April 2011 dimana RUPSLB nya direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2011 dan telah dibuatnya Nota Kesepahaman antara PT Royal Oak Development Asia Tbk. dan PT Swadayanusa Kencana Raharja sebagai pihak calon pembeli saham PT TMC pada tanggal 16 Mei 2011 Sesuai dengan PSAK no. 4 mengenai, “Laporan keuangan Konsolidasi”, dimana Anak Perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila pengendalian dimaksudkan untuk sementara, karena saham anak perusahaan dibeli dengan tujuan untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek. Maka dengan adanya perubahan maksud kepemilikan saham PT TMC ini, perusahaan tidak mengkonsolidasikan laporan keuangan perusahaan dengan laporan keuangan anak perusahaan. Untuk meningkatkan daya banding penyajian laporan keuangan komparatif untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009, maka Perusahaan melakukan penyajian kembali atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009.
20
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 3.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2009 Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 telah disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk periode tiga (3) bulan serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebagai berikut:
Keterangan
2009 Dilaporkan Sebelumnya
Penyesuaian untuk penyajian kembali
Penyajian kembali
Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha – pihak ketiga Piutang sewa Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang pembiayaan konsumen Bunga yang masih harus diterima Tagihan anjak piutang Piutang nasabah Piutang Premi Efek beli dengan janji dijual kembali Piutang lain-lain Persediaan Biaya dibayar dimuka Uang muka Piutang hubungan istimewa Penyertaan saham Piutang jasa perantara asuransi Pajak dibayar dimuka Aset pajak tangguhan Jaminan pembelian aset property Aset tetap Tanah yang belum dikembangkan
6.296.577.593 197.858.163.591 36.186.861.281 39.788.573.051 8.332.297.350 10.972.303.124 3.584.969.269 51.791.152.457 911.926.949 4.034.181.420 11.853.357.890 2.935.300.653 51.905.195.496 580.108.770 404.681.026.277 63.400.445.976 776.749 6.919.024.869 13.404.448.467 515.433.167.339 36.343.981.917 27.202.667.984
(6.291.589.489) (197.858.163.591) (1.110.660.136) (39.788.573.051) (8.332.297.350) (10.972.303.124) (3.584.969.269) (51.791.152.457) (911.926.949) (4.034.181.420) (11.853.357.890) (2.931.348.153) (34.571.956.067) (580.108.770) (403.953.471.322) (63.289.102.874) 729.959.288.527 (776.749) (2.496.903.773) (10.262.436.136) (36.242.668.120) (8.200.000.000)
4.988.104 35.076.201.145 3.952.500 17.333.239.429 727.554.955 111.343.102 729.959.288.527 4.422.121.096 3.142.012.331 515.433.167.339 101.313.797 19.002.667.984
Hutang bank Hutang usaha - pihak ketiga Hutang lembaga kliring dan penjaminan Hutang nasabah Hutang asuransi Efek jual dengan janji dibeli kembali Hutang lain-lain pihak ketiga Hutang pajak Beban masih harus dibayar Hutang pembiayaan konsumen Hutang deviden Kewajiban estimasi atas imbalan kerja karyawan Kewajiban manfaat polis masa depan Hutang hubungan istimewa
(36.538.865.725) (6.859.658.772) (4.469.168.000) (4.947.441.799) (5.938.230.182) (1.000.000.000) (22.365.957.203) (3.765.690.603) (8.201.245.230) (37.800.352) -
36.538.865.725 6.738.502.303 4.469.168.000 4.947.441.799 5.938.230.182 1.000.000.000 22.365.957.203 3.059.132.017 7.406.688.387 37.800.352 -
(121.156.469) (706.558.586) (794.556.843) -
(944.034.134) (6.347.340.164) -
683.068.276 6.347.340.164 (8.034.974.207)
(260.965.858) (8.034.974.207)
21
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 3.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2009 2009 Dilaporkan Sebelumnya
Penyesuaian untuk penyajian kembali
Penyajian kembali
(78.140.863.109) (15.336.350.875) (1.347.480.000.000) 38.703.454.315 855.006.510 4.265.190.600
78.140.863.109 15.336.350.875 (7.478.099.172) (4.265.190.600)
(1.347.480.000.000) 38.703.454.315 (6.623.092.662) -
4.972.286.870
(4.972.286.870)
-
(839.800.619)
839.800.619
-
Keterangan Selisih nilai buku investasi diatas harga perolehan Hak minoritas Modal saham Tambahan modal disetor – bersih Saldo laba Laba belum direalisasi atas portofolio efek Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
4.
KAS DAN SETARA KAS Akun ini merupakan saldo uang tunai dan giro pada bank dengan rincian sebagai berikut : Maret 2011 Kas kecil Bank : PT Bank Sinarmas PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk. (dahulu PT Bank Multicor Tbk.) Jumlah
5.
2010
2009
304.421
23.224.771
1.279.909
1.415.459.236
-
331.094
925.706 1.416.384.942 1.416.689.363
980.959 980.959 24.205.730
3.377.101 3.708.196 4.988.104
PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA Rincian piutang usaha berdasarkan tipe rumah dan kavling tanah adalah sebagai berikut : Maret 2011 Tipe 43/84 Tipe 38/90 Tipe 110/120 Tipe 46/90 Tipe 43,5/84 Tipe 61/120 Tipe 38/77 Tipe 50/96 Tipe 45/105 Tipe 36/72 Tipe 78/75
22
2010 4.855.488.546 4.345.485.488 3.771.371.995 2.161.415.648 1.987.299.781 1.821.548.651 1.812.542.131 1.663.066.330 875.132.120 825.643.382 819.410.114
2009 4.855.488.546 4.345.485.488 3.771.371.995 2.161.415.648 1.987.299.781 1.821.548.651 1.812.542.131 1.663.066.330 875.132.120 825.643.382 819.410.114
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) Tipe 80/150 Tipe 54/105 Tipe 38/102 Kavling tanah Jumlah
3.650.000.000 3.650.000.000
654.131.350 83.256.426 1.571.244.562 7.829.164.621 35.076.201.145
654.131.350 83.256.426 1.571.244.562 7.829.164.621 35.076.201.145
Rincian piutang usaha berdasarkan tipe rumah dan kavling tanah adalah sebagai berikut : 2010 Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo: Kurang dari 3 bulan 3 sampai 6 bulan 7 sampai 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah
3.650.000.000 3.650.000.000
2010
2009 -
-
35.076.201.145 35.076.201.145
8.781.220.821 26.294.980.324 35.076.201.145
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa semua piutang dapat ditagih, oleh sebab itu Perusahaan tidak melakukan penyisihan piutang ragu-ragu. Tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan. Pada bulan Mei 2011 perusahaan telah menerima pelunasan piutang tersebut. 6.
PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini merupakan piutang karyawan. Saldo piutang lain-lain pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 Rp.NIHIL dan per tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 3.952.500. Pada tahun 2010 perusahaan melakukan penyisihan penuh atas saldo piutang lain-lain tersebut.
7.
PERSEDIAAN Seluruh akun ini meliputi persediaan tanah dan unit bangunan atas nama Perusahaan yang berada di Perumahan Simprug di Poris, Tangerang, Banten dan di Batu Ceper , Tangerang , Banten Perusahaan tidak mengasuransikan persediaannya karena manajemen berkeyakinan bahwa risiko kerugian yang mungkin timbul atas persediaan tidak signifikan. Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi terjadinya peristiwa atau perubahan keadaan yang dapat menyebabkan turunnya nilai persediaan, sehingga Perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan atas nilai persediaan. Saldo persediaan per tanggal 31 Maret 2011 sebesar Rp. NIHIL, 31 Desember 2010 sebesar Rp 36.335.907.413, dan per tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 17.333.239.429.
23
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) Akun ini terdiri dari : Maret 2011
2010
2009
-
36.335.907.413
17.333.239.429
-
36.335.907.413
17.333.239.429
Maret 2011
2010
2009
36.335.907.413 36.335.907.413 -
17.333.239.429 19.002.667.984 36.335.907.413
17.333.239.429 17.333.239.429
Maret 2011
Luas (m2) 2010
Tanah kavling Jumlah
Rincian Tanah Kavling adalah sebagai berikut :
Tanah Kavling Saldo awal Penambahan Pengurangan / penjualan Reklasifikasi Saldo Akhir Lokasi
Poris , Tangerang, Banten Batu Ceper , Tangerang , Banten Jumlah
8.
2009
-
4.125 168.663
4.125 -
-
172.788
4.125
UANG MUKA Rincian uang muka adalah sebagai berikut : Maret 2011
2010
2009
PT Gita Cipta Selaras Lain-lain
38.935.000
38.935.000
688.619.956 38.935.000
Jumlah
38.935.000
38.935.000
727.554.956
24
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
9.
PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA Rincian piutang hubungan istimewa adalah sebagai berikut : Maret 2011 PT. Transpacific Mutual Capita PT. Kharisma Prima Nusantara PT Citra Kebun Raya Agri Tbk PT Transpacific Insurance Broker PT Transpacific Investama Jumlah
10.
2010
58.253.000.000 1.384.550.405 285.103.100 59.922.653.505
2009
79.563.102 18.900.000 12.880.000 111.343.102
79.563.102 18.900.000 12.880.000 111.343.102
INVESTASI TERSEDIA UNTUK DIJUAL Pada tanggal 31 Maret 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 akun ini terdiri dari penyertaan saham pada PT Transpacific Mutual Capita dengan rincian sebagai berikut :
Tempat
Bidang
Persentase
Kedudukan
Usaha
Kepemilikan
Harga Perolehan
Jakarta
Umum
99,86%
729.959.288.527
Akumulasi Bagian
Selisih Perubahan
Rugi Anak Perusahaan
Ekuitas Anak
(Rp)
Perusahaan -
-
Nilai Tercatat 729.959.288.527
Perusahaan mempunyai penyertaan pada saham PT Transpasific Mutual Capita (PT TMC) yang diperoleh pada tahun 2008 dengan harga perolehan sebesar Rp. 729.959.288.527 untuk kepemilikan dengan presentase sebesar 99,85 %. Laporan keuangan PT TMC untuk tahun 2008 dan 2009 telah di konsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perusahaan. Atas penyertaan tersebut pada bulan Mei 2011 manajemen berniat untuk melakukan divestasi seluruh penyertaan di PT TMC. Rencana perusahaan tersebut telah ditindak lanjuti dengan pengiriman surat agenda RUPSLB ke BAPEPAM tanggal 12 April 2011 dimana RUPSLB nya direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2011 dan telah dibuatnya Nota Kesepahaman antara PT Royal Oak Development Asia Tbk. dan PT Swadayanusa Kencana Raharja sebagai pihak calon pembeli saham PT TMC pada tanggal 16 Mei 2011. Perubahan maksud dari penyertaan tersebut, yang semula dimaksudkan untuk dimiliki untuk jangka waktu panjang dan dirubah untuk dilepaskan dalam waktu kurang dari satu tahun. Maka berdasarkan Standar Akuntansi N0. 4. tentang “Laporan Keuangan Konsolidasi” (Reformat 2007), laporan keuangan anak perusahaan ( PT TMC ), tidak dikonsolidasikan Dan berdasarkan PSAK No.25 (Reformat 2007) tentang “Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi”, perubaham maksud dari kepemilikan penyertaan tersebut dinyatakan sebagai Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan harus diterapkan secara retrospektif, atas laporan keuangan komparatifnya. Berdasarkan PSAK No.50 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan” 25
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) dan PSAK No.55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, penyertaan tersebut diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan disajikan berdasarkan nilai wajarnya. Pada laporan keuangan tahun 2011 dan 2010, perusahaan telah mencatat penyertaan tersebut dengan harga perolehannya sebesar Rp. 729.959.288.527 dan laporan keuangan PT TMC tidak dikonsolidasikan. Perusahaan juga, menyajikan kembali laporan keuangan tahun buku 2009, sebagai komparatif terhadap laporan keuangan tahun 2011 dan 2010, yang semula merupakan laporan keuangan konsolidasi dengan PT TMC, disajikan kembali menjadi tidak konsolidasi.
11.
JAMINAN PEMBELIAN ASET PROPERTI Akun ini merupakan akumulasi dari seluruh dana yang sudah dibayarkan Perusahaan kepada PT Adhisakti Kreasi Persada, sehubungan dengan transaksi pembelian aset properti Cozmo Oakwood Premier (berupa 139 unit apartemen dan 2 unit penthouse dengan luas keseluruhan 16.848 m2 dan 4.721 m2 ruang usaha ritel yang disewakan), yang berlokasi di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Transaksi ini telah dinyatakan dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli Rumah Susun No. 72 dari Notaris Yulia S.H.., tanggal 16 November 2007. PT Adhisakti Kreasi Persada telah menandatangani sales and purchase agreement atas 139 unit apartemen dan 2 unit penthouse dengan luas keseluruhan 16.848 m2 yang merupakan milik PT Cozmo International dan ruang usaha ritel seluas 4.721 m2 yang merupakan milik PT Intermustika Mutiara (merupakan pihak terafilliasi). Atas perjanjian pengikatan jual beli rumah susun antara PT Adhisakti Kreasi Persada dengan PT Royal Oak Development Asia Tbk, masing-masing pemilik tersebut telah memberikan persetujuan. PT Intermustika Mutiara merupakan pihak terafiliasi dengan Perusahaan karena memiliki kesamaan karyawan kunci dengan Perusahaan. Perjanjian tersebut telah di addendum beberapa kali dan addendum yang terakhir diubah berdasarkan Perubahan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Rumah Susun tanggal 21 Februari 2008. Adapun sesuai dengan adendum tersebut syarat bagi PT Adhisakti Kreasi Persada antara lain adalah menyelesaikan aktivitas fitting-out atas aset properti tersebut dan menyerahkannya kepada Perusahaan dalam kondisi fully-furnished. Bilamana masih terdapat aset properti dalam kondisi belum fully-furnished, jumlah seluruh dana yang sudah dibayarkan oleh Perusahaan kepada PT Adhisakti Kreasi Persada dianggap sebagai uang titipan. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2011, PT Adhisakti Kreasi Persada belum melakukan serah terima secara fisik atas aset properti tersebut. Adapun saldo sampai dengan 31 Maret 2011, 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 515.433.167.339.
26
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Pada tanggal 25 Mei 2011, PT Adhisakti Kreasi Persada dan PT Royal Oak Development Asia Tbk. Telah menandatangani suatu perjanjian Pembatalan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Rumah Susun dimana didalamnya dijelaskan bahwa PT Adhisakti Kreasi Persada telah gagal menyerahkan obyek jual beli kepada PT Royal Oak Development Asia Tbk. dalam kondisi fully furnished dan oleh karena itu PT Adhi Kreasi Persada setuju untuk mengembalikan uang jaminan pembelian kepada PT Royal Oak Development Asia Tbk.
12.
ASET TETAP Akun ini terdiri dari : Maret 2011 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
-
-
141.741.280 141.741.280
Harga perolehan Peralatan Kantor Jumlah harga perolehan Akumulasi penyusutan Peralatan Kantor Jumlah akumulasi penyusutan Nilai Buku
141.741.280 141.741.280
75.862.799
8.858.829
-
84.721.628
75.862.799 65.878.481
8.858.829
-
84.721.628 57.019.652
2010 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
-
-
141.741.280 141.741.280
Harga perolehan Peralatan Kantor Jumlah harga perolehan Akumulasi penyusutan Peralatan Kantor Jumlah akumulasi penyusutan Nilai Buku
141.741.280 141.741.280
40.427.483
35.435.316
-
75.862.799
40.427.483 101.313.797
35.435.316
-
75.862.799 65.878.481
27
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
2009 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Harga perolehan Peralatan Kantor Jumlah harga perolehan Akumulasi penyusutan Peralatan Kantor Jumlah akumulasi penyusutan Nilai Buku
13.
95.061.280 95.061.280
46.680.000 46.680.000
-
141.741.280 141.741.280
5.327.161
35.100.322
-
40.427.483
5.327.161 89.734.119
35.100.322
-
40.427.483 101.313.797
TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN Akun ini merupakan tanah untuk dikembangkan pada masa mendatang milik Perusahaan yang seluruhnya berlokasi di kecamatan Batu Ceper, Tangerang, dengan luas 168.663 m2. Saldo per 31 Desember 2009 sebesar Rp 19.002.667.984 dan pada tahun 2010 akun ini direklasifikasi ke akun Persediaan. Maret 2011
2010
2009
Batu Ceper , Tangerang , Banten
-
-
19.002.667.984
Jumlah
-
-
19.002.667.984
Luas tanah (m2)
Lokasi Maret 2011
2010
2009
Batu Ceper , Tangerang , Banten
-
-
168.663
Jumlah
-
-
168.663
28
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Rincian mutasi tanah yang belum dikembangkan adalah sebagai berikut: Maret 2011 -
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
2010 2009 19.002.667.984 19.002.667.984 19.002.667.984 - 19.002.667.984
Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi terjadinya peristiwa atau perubahan keadaan yang dapat menyebabkan turunnya nilai tanah yang belum dikembangkan, sehingga Perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan nilai atas tanah yang belum dikembangkan tersebut.
14.
HUTANG USAHA – PIHAK KETIGA Akun ini merupakan hutang usaha atas pihak ketiga. Saldo per tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 Rp. NIHIL , saldo per tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 121.156.469.
15. PERPAJAKAN Akun ini terdiri dari : a. Pajak dibayar di muka Maret 2011 Pajak penghasilan : Pajak Pertambahan Nilai SKFLN Fiskal Jumlah
2010
2009
4.373.547.067 -
-
4.413.121.096 9.000.000
4.373.547.067
-
4.422.121.096
b. Hutang pajak Maret 2011 Pajak penghasilan : Pasal 21
19.345.359 29
2010
15.093.042
2009
9.935.496
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
51.899.573 4.299.642.517
51.899.573 649.642.517
46.980.573 649.642.517
4.370.887.449
716.635.132
706.558.586
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak rugi fiskal untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal- tanggal 31 Maret 2011, 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2010
2009
(62.096.159) -
(6.343.021.106) -
(1.612.580.411) -
(62.096.159)
(6.343.021.106)
(1.612.580.411)
-
3.952.500 3.952.500
113.451.212 (484.110.478) (370.659.266)
4.252.317 10.000.000
4.821.700 4.550.043.170 800.000 -
3.882.440 88.076.559 25.486.080 9.869.672
(65.277.900) (51.025.583)
(72.083) 1.350.000 4.556.942.787
(196.346) 416.617 127.535.022
(113.121.742)
(1.782.125.819)
(1.855.704.655)
Maret 2011 Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laporan laba rugi Laba (rugi) bersih anak perusahaan Rugi bersih sebelum laba anak Perusahaan Beda temporer: Pencadangan piutang Imbalan kerja karyawan Penyesuaian manfaat karyawan Beda permanen: Natura Pajak Iklan dan promosi Perjalanan dinas Jamuan dan sumbangan Penghasilan yang telah dikenakan pajak bersifat final Lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak
c. Pajak Tangguhan. Manfaat (beban) pajak tangguhan untuk periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011, dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp NIHIL, Rp. (3.076.750.866) , dan Rp (92.664.817).
30
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) Saldo dan rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan pada tanggal 31 Maret 2011, dan 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Dibebankan ke laporan laba Penyesuaian 31 Maret 1 Januari 2011 rugi 2011 Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Rugi fiskal Penyesuaian manfaat karyawan Jumlah Aset Pajak Tangguhan
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Rugi fiskal Penyesuaian manfaat karyawan Jumlah Aset Pajak Tangguhan
65.261.465 -
-
-
65.261.465 -
-
-
-
-
65.261.465
-
-
65.261.465
Penyesuaian
1 Januari 2010
Dibebankan ke laporan laba rugi
31 Desember 2010
65.261.465 3.076.750.866 (3.076.750.866)
-
65.261.465 -
-
-
-
3.142.012.330 (3.076.750.866)
-
65.261.465
Penyesuaian
31 Desember 2009
-
1 Januari 2009 Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Rugi fiskal Penyesuaian manfaat karyawan Jumlah Aset Pajak Tangguhan
Dibebankan ke laporan laba rugi
157.926.281 3.076.750.866
28.362.803 -
(121.027.619) -
65.261.465 3.076.750.866
-
-
-
-
3.234.657.148
28.362.803
(121.027.619)
3.142.012.331
Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengesahkan amandemen Undang-Undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009, yang menetapkan tarif pajak penghasilan Perusahaan menjadi tarif tunggal sebesar 28% sejak 2009 dan diturunkan lagi menjadi 25% sejak 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan. 31
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas saldo aset dan kewajiban pajak tangguhan karena perubahan tarif pajak penghasilan badan ini, dimana manfaat (beban) pajak tangguhan yang dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan merupakan saldo yang telah disesuaikan dengan perubahan tarif pajak baru. 16.
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini merupakan beban yang masih harus dibayar atas gaji dan tunjangan karyawan. Saldo per tanggal 31 Maret 2011, 31 Desember 2010, dan 2009 sebesar Rp.7.823.179, Rp. 257.823.181 dan Rp 794.556.843 .
17.
HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA 2010
Maret 2011
2009
PT Citra Kebun Raya Agri Tbk
-
18.229.995
18.229.995
PT Kharisma Prima Nusantara
-
9.876.667.662
8.016.744.212
-
9.894.897.657
8.034.974.207
Jumlah
Hutang hubungan istimewa kepada PT Kharisma Prima Nusantara merupakan hutang atas pinjaman dana untuk digunakan dalam operasional Perusahaan.
18.
KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Pada 31 Desember 2009, Perusahaan mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama untuk periode 31 Desember 2009. Perhitungan aktuaria tersebut menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut: Maret 2011 Tingkat diskonto Kenaikan upah dan gaji Usia pension
2010 -
2009 -
11% 8% 55 tahun
Mutasi kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: Maret 2011 Saldo awal periode Beban imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 23) 32
260.965.858 -
2010 260.965.858 -
2009 147.514.646 113.451.212
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) Pesangon karyawan Saldo akhir periode
260.965.858
260.965.858
260.965.858
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 , Perusahaan tidak melakukan perhitungan kewajiban estimasi atas imbalan kerja karyawan..
19.
MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011, 31 Desember 2010, dan 2009 sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Forever Prosperous Pte. Ltd Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Persentase Pemilikan
Jumlah
9.164.870.500
68,01%
916.487.050.000
4.309.929.500 13.474.800.000
31,99% 100,00%
430.992.950.000 1.347.480.000.000
31 Desember 2009
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
Forever Prosperous Pte. Ltd Ralffeisen Zentralbank Oesterreich AG, S Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Jumlah
6.764.870.500 2.400.000.000
50,20% 17,81%
676.487.050.000 240.000.000.000
4.309.929.500 13.474.800.000
31,99% 100,00%
430.992.950.000 1.347.480.000.000
Perubahan anggaran dasar Perusahaan terakhir berdasarkan Berita Acara Rapat RUPSLB No.196 dan Akta PKR RUPSLB No.197 tanggal 29 Oktober 2009 yang dinyatakan dengan Akta Aulia Taufani S.H., pengganti Sutjipto S.H., Perusahaan menyetujui penambahan modal Dasar Perseroan dari sebesar Rp 5.389.440.000.000 menjadi Rp 10.389.440.000.000. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dinyatakan dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 71 dan 72 tanggal 15 November 2007 para pemegang saham 33
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) telah menyetujui antara lain peningkatan modal dasar Perusahaan dari semula Rp 168.000.000.000 yang terdiri dari 1.680.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 menjadi sebesar Rp 1.500.000.000.000 yang terdiri dari 15.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100. Perubahan tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-06114HT.01.04-TH.2007 tanggal 11 Desember 2007. Selanjutnya, berdasarkan keputusan RUPSLB sebagaimana dinyatakan dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 254 tanggal 28 Desember 2007, para pemegang saham telah menyetujui antara lain peningkatan: 1.
modal dasar Perusahaan yang semula sebesar Rp 1.500.000.000.000 dan terdiri dari 15.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 menjadi sebesar Rp 5.389.440.000.000 yang terdiri dari 53.894.400.000 saham dengan nilai nominal Rp 100.
2.
modal ditempatkan dan disetor melalui HMETD sebanyak 12.883.800.000 saham yang seluruhnya sebesar Rp 1.288.380.000.000 disertai dengan penerbitan Waran Seri II atas saham baru tersebut sebanyak 118.200.000 waran yang seluruhnya sebesar Rp 11.820.000.000, sehingga dengan penambahan tersebut maka jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan akan menjadi sebanyak 13.474.800.000 saham atau senilai Rp 1.347.480.000.000
Perubahan di atas telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-02313.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 17 Januari 2008. 20.
TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham dengan rincian sebagai berikut:
Agio saham Dikurangi biaya emisi saham Jumlah
21.
Maret 2011
2010
2009
2.029.014.645 40.732.468.960 (38.703.454.315)
2.029.014.645 40.732.468.960 (38.703.454.315)
2.029.014.645 40.732.468.960 (38.703.454.315)
PENDAPATAN USAHA Pada tahun 2011 Perusahaan mencatat penjualan tanah kavling seharga Rp 36.500.000.000. Untuk tahun-tahun 2010 dan 2009 tidak ada penjualan.
22.
BEBAN POKOK PENDAPATAN Harga pokok penjualan tanah kavling pada tahun 2011 adalah Rp 36.335.907.413. Sedangkan untuk tahun 2010 dan 2009 tidak ada penjualan.
23.
BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 34
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
Maret 2011 Penjualan Komisi penjualan Iklan dan Promosi Sumbangan dan jamuan Sub Jumlah Umum dan administrasi Gaji,upah dan tunjangan Imbalan kerja karyawan Jasa professional Perjalanan dinas dan transportasi Iuran dan perijinan Administrasi efek Air, listrik dan telepon Penyusutan Perlengkapan dan alat tulis Perbaikan dan pemeliharaan Sewa dan asuransi Beban Penyisihan piutang Lain-lain Sub Jumlah Jumlah
2010
2009
-
-
148.970.000 -
-
-
148.970.000
124.502.317 150.000 10.000.000 115.000.000 400.000 8.858.829 22.202.500 10.000.000
903.332.336 322.715.454 6.399.000 14.560.000 142.000.000 43.519.303 35.435.316 112.221.726 73.078.960 130.500 3.952.500 (121.156.469)
718.667.378 113.451.212 130.000.000 58.551.265 10.000.000 93.379.038 35.100.322 97.430.733 6.183.575 9.869.672
291.113.646
1.536.188.626
1.272.633.195
291.113.646
1.536.188.626
1.421.603.195
24. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Maret 2011 Bunga deposito dan jasa giro Pendapatan administrasi penjualan Beban administrasi Bank Denda pajak Lain-lain bersih Jumlah
65.277.900 (353.000) 64.924.900 35
2010 72.083 (813.519) (4.550.043.170) (256.047.874) (4.806.832.480)
2009 196.346 (1.517.000) (88.076.558) (101.580.003) (190.977.216)
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
25.
KELANGSUNGAN USAHA Mulai tahun 2009 dan tahun 2010, seperti dijelaskan pada catatan 22 perusahaan sudah tidak memperoleh penghasilan dari usaha operasionalnya. Selain itu selama tahun 2009 dan 2010, Perusahaan juga tidak melakukan pembangunan proyek-proyeknya. Perusahaan pada tahun-tahun 2010 dan 2009 terus mengalami kerugian yaitu masing-masing sebesar Rp.9.419.771.972 dan Rp.1.705.245.227 sehingga pada tahun 2010, Perusahaan mengalami defisit saldo laba sebesar Rp. 2.796.679.310. Dan seperti yang diungkapkan pada Catatan 27.b, Perusahaan juga mengalami pembatalan atas perjanjian jual beli aset property yang disebabkan ketidakmampuan Penjual (PT Adhikreasi Karya Persada) dalam menyerahkan aset yang diperjanjikan dalam keadaan fully furnished.
26.
KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
a.
Rencana Pelepasan penyertaan saham pada PT Transpacific Mutual Capita Pada bulan Mei 2011 manajemen berniat untuk melakukan divestasi seluruh penyertaan di PT TMC. Rencana perusahaan tersebut telah ditindak lanjuti dengan pengiriman surat agenda RUPSLB ke BAPEPAM tanggal 12 April 2011 dimana RUPSLB nya direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2011 dan telah dibuatnya Nota Kesepahaman antara PT Royal Oak Development Asia Tbk. dan PT Swadayanusa Kencana Raharja sebagai pihak calon pembeli saham PT TMC pada tanggal 16 Mei 2011.
27.
KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) b.
Pembatalan perjanjian pengikatan jual beli rumah susun Pada tanggal 25 Mei 2011 perusahaan melakukan pembatalan perjanjian pengikatan jual beli rumah susun dengan PT Adhisakti Kreasi Persada (PT AKP), yang mana isi dari pembatalan perjanjian pengikatan jual beli tersebut membatalkan perjanjian pengikatan jual beli rumah susun dengan PT AKP dengan no 72 yang terakhir diubah pada tanggal 17 Desember 2007. Disamping itu pihak PT AKP akan mengembalikan uang titipan atau uang jaminan pembelian dari PT AKP dengan nilai sebesar Rp. 515.433.167.339 secara lunas (aquit et decharge) dan melepaskan tanpa syarat serta tidak dapat ditarik kembali terhadap pihak yang lainnya berkenaan dengan perjanjian pengikatan jual beli.
36
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) 27.
MANAJEMEN RESIKO Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perseroan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut : -
-
Risiko kredit : Kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perseroan. Risiko likuiditas: Perseroan menetapkan risiko likuiditas atas kolektibilitas dari piutang usaha seperti yang dijelaskan di atas, sehingga mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan kewajiban keuangan. Risiko pasar: pada saat ini tidak terdapat risiko pasar, selain risiko suku bunga dan risiko nilai tukar karena Perseroan tidak berinvestasi di instrumen keuangan dalam aktivitas normal.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan,yang sejalan dengan tujuan perseroan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perseroan. Pedoman utama Perseroan dari kebijakan ini adalah semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau di kantor pusat. Perseroan tidak memiliki instrumen derivatif untuk mengantisipasi risiko yang terjadi.
Risiko Kredit Risiko Kredit adalah Risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang diakibatkan oleh pelanggan, klien atau pihak ketiga yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Sampai saat ini Perusahaan selalu berupaya agar tidak terjadi risiko kredit yang signifikan yang dirasa tidak dapat dipenuhi kewajibannya oleh pelanggan yang nilainya material. Perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan dan memantau eksposur terkait dengan batasan batasan tersebut. Perusahaan hanya melakukan hubungan usaha dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan menerapkan kebijakan verifikasi kredit untuk setiap pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit dan selain hal tersebut setiap piutang dipantau secara berkala, apabila ada indikasi piutang lambat tertagih, Perusahaan berusaha untuk mengadakan penagihan dan negoisasi secara kontinyu. Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah merupakan risiko disaat posisi arus kas Perusahaan menunjukkan nilai pendapatan jangka pendek, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya.
37
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh) Di dalam mengelola Risiko Likuiditas, Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai Operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari arus kas. Perusahaan dalam kebijakannya ingin menerapkan suatu evaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual tersebut, jadual jatuh tempo hutang apabila ada, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif penggalangan dana, dapat berupa loan dari perbankan, penerbitan saham atau obligasi di pasar modal. Risiko Suku Bunga Risiko Suku Bunga merupakan risiko nilai wajar atau risiko arus kas masa datang dari instrument keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan tidak memiliki jumlah pinjaman signifikan baik dari bank dan lainnya yang dikenakan bunga. Perusahaan menerapkan sifat kehati-hatian disertai kebijakan untuk mendapatkan tingkat suku bunga yang paling menguntungkan, dengan mengendalikan pinjaman dengan sebisa mungkin menerapkan kombinasi antara hutang, pinjaman jangka panjang dan obligasi dengan tingkat suku bunga tetap dan mengambang.
Risiko NIlai Tukar Mata Uang Asing Risiko nilai tukar mata asing adalah risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrument keuangan yang berfluktuasi, akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Pada saat ini Perusahaan tidak memiliki eksposur dalam mata uang asing baik dari hutang dalam mata uang asing maupun lainnya. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 Perusahaan tidak memiliki asset maupun kewajiban moneter dalam mata uang asing. 28.
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI BARU Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan revisi yang akan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 dan 2012 dan mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Perseroan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
PSAK No.1 PSAK No. 2 PSAK No. 3 PSAK No. 4 PSAK No. 7 PSAK No. 8 PSAK No. 10 PSAK No. 12 PSAK No. 15 PSAK No. 18
Penyajian Laporan Keuangan Laporan Arus Kas Laporan Keuangan Interim Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama Investasi pada Entitas Asosiasi Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya 38
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 (TIGA) BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (Dalam Rupiah Penuh)
29.
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
PSAK No. 19 PSAK No. 22 PSAK No. 23 PSAK No. 24 PSAK No. 25 PSAK No. 34 PSAK No. 46 PSAK No. 48 PSAK No. 50 PSAK No. 53 PSAK No. 57 PSAK No. 58 PSAK No. 60 PSAK No. 61 PSAK No. 63 ISAK No. 7 ISAK No. 9
Aset Tak Berwujud Kombinasi Bisnis Pendapatan Imbalan Kerja Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan Kontrak Konstruksi Pajak Penghasilan Penurunan Nilai Aset Instrumen Keuangan: Penyajian Pembayaran Berbasis Saham Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan Instrumen Keuangan: Pengungkapan Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa
28. 29. 30. 31. 32. 33.
ISAK No. 10 ISAK No. 11 ISAK No. 12 ISAK No. 13 ISAK No. 14 ISAK No. 15
34. 35.
ISAK No. 16 ISAK No. 17
Program Loyalitas Pelanggan Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya Perjanjian Konsesi Jasa Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
TANGGUNG JAWAB ATAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan pada tanggal 7 Juli 2011
39