PT PETROSEA Tbk
2005
ENGINEERING CONSTRUCTION AND MINING
COMPANY PROFILE Profil Perusahaan
Perusahaan dengan sejarah kesuksesan selama 34 tahun dalam membantu para klien mencapai tujuan mereka di Indonesia dan di kawasan regional. Perusahaan Indonesia yang mempunyai kantor-kantor regional, berpusat di Jakarta Indonesia dengan komitmen jangka panjang. Salah satu dari sejumlah kecil perusahaan terbuka yang transparan dalam bidang industri konstruksi di Indonesia. Perusahaan yang mempunyai keunggulan dalam pertambangan, migas, dan infrastruktur, yang didukung oleh jaringan lokal serta internasional berkemampuan tinggi dalam rekayasa di berbagai bidang. Perusahaan dengan hubungan internasional yang kuat, mengelola perusahaan dengan baik, dan komitmen akan standar internasional yang terbaik dalam bidang manajemen, kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan. Perusahaan dengan sertifikasi jaminan kualitas internasional. Perusahaan fleksibel yang siap menerapkan berbagai model komersil yang inovatif untuk menghantarkan proyek kepada klien.
A company with a 34-year track record of success in assisting clients to meet their goals in Indonesia and regionally. A regionally centered, Jakarta-based Indonesian company, committed for the long term. One of the very few transparent, publicly listed Indonesian resource industry construction companies. A company with strengths in mining, oil and gas, and infrastructure, backed by a highly capable network of locally-based and international engineering capabilities in a wide range of disciplines. A company with strong international links and origins, strong corporate governance, and a commitment to the best international management, health, safety, and environmental standards. A company with international quality assurance certification. A flexible company ready to apply a range of innovative commercial models for project delivery with clients.
annual report '05
01 PETROSEA
TABLE of CONTENTS Daftar Isi
'05 Profil Perusahaan COMPANY PROFILE
Pesan Presiden Komisaris PRESIDENT COMMISSIONER'S MESSAGE Rangkuman Sejarah Keuangan HISTORICAL FINANCIAL SUMMARY
01 04 - 05 06
Laporan Presiden Direktur PRESIDENT DIRECTOR'S REPORT
07 - 11
Tinjauan Operasi REVIEW OF OPERATIONS
12 - 18
Pekerja dan Masyarakat PEOPLE AND COMMUNITY
19 - 21
Dewan Manajemen BOARD OF MANAGEMENT
22 - 25
Tata Kelola Perusahaan GOOD CORPORATE GOVERNANCE Diskusi dan Analisa Manajemen MANAGEMENT'S DISCUSSION AND ANALYSIS Ikhtisar Data Keuangan SUMMARY OF FINANCIAL DATA Laporan Keuangan Konsolidasian CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
26 27 - 32
33 35 - 82
Informasi Perusahaan CORPORATE INFORMATION
83
Petunjuk Alamat Kantor OFFICE DIRECTORY
84
Peta Operasi MAP OF OPERATIONS
PRESIDENT COMMISSIONER'S MESSAGE Pesan Presiden Komisaris
> Drs. Haji Udaya Sastrodimedjo
Penanaman modal asing memegang kunci untuk masa depan Indonesia dan akan memperkuat dukungan pertumbuhan Petrosea untuk jangka waktu panjang. Untuk beberapa alasan, bagaimanapun, sebagian besar perekonomian masih tertunda dan menunggu stimulus yang diharapkan setelah pemilihan pemerintah yang baru 18 bulan yang lalu. Bencana Tsunami yang dahsyat dan menakutkan, serta adanya bom teroris di Bali, merupakan salah satu penyebab terjadinya penundaan. Bagaimanapun juga, sekarang adalah saatnya Pemerintah untuk bertindak. Bisnis internasional, yang potensial untuk menyuntik modal yang signifikan ke dalam ekonomi kita, mengharapkan pemerintahan ini untuk membawa suatu penyegaran dan kepastian hukum yang luas atas beberapa permasalahan seperti perpajakan, penyusutan, pembebasan tanah dan masalah hubungan industri. Investasi eksternal menawarkan banyak kebutuhan di bidang infrastruktur, seperti jembatan, pelabuhan, jalan raya, listrik dan penyediaan air, untuk daerah yang masih tertinggal di Indonesia. Hal ini akan menghasilkan peningkatan kemudahan dan kualitas hidup yang lebih baik untuk masyarakat lokal. Bantuan dana dari luar negeri, seperti dari negara Australia, merupakan salah satu stimulus untuk pembangunan yang mana jangan sampai tidak diperhatikan dan harus dipergunakan secara tepat. Dengan adanya investasi tersebut, maka partisipasi dari organisasi seperti Petrosea akan diperlukan, yang mana memiliki pengetahuan keadaan daerah dan pengalaman tehnik untuk melaksanakan infrastruktur dengan kualitas tingkat dunia. Sebagai salah satu perusahaan yang terkemuka di Indonesia di bidang rekayasa dan kontruksi Petrosea berkomitmen untuk kemajuan bangsa kita. Keinginan untuk melakukan kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak dengan pemerintah Indonesia dan dengan pemberi jasa lainnya, saat ini telah dibuktikan pada pengembangan penyediaan air Cikokol di Tangerang. Proyek ini telah terbukti menjadi satu keberhasilan yang luar biasa setelah beroperasi selama tahun pertama. Kemampuan di bidang industri juga memiliki potensi yang besar untuk mensponsori bidang infrastruktur tetapi hal ini ragu dilaksanakan karena kondisi yang tidak menentu. Laporan hasil keuangan yang menguntungkan Petrosea untuk tahun ini diperoleh dari bidang jasa pertambangan dan minyak dan gas yang dihasilkan oleh kuatnya harga komoditas. Tanpa adanya jaminan keamanan yang memadai, industri pertambangan tidak akan berkomitmen terhadap infrastruktur dengan skala besar.
annual report '05
04 PETROSEA
Foreign investment holds the key to Indonesia's future and will underpin Petrosea's sustained growth in the longer term. For a number of reasons, however, the economy is still largely on hold and waiting for the stimulus that was expected after election of a new government 18 months ago. The horrific Tsunami disaster, coupled with another terrorist bombing in Bali, has been partially responsible for the delay. However, now is the time for the Government to act. International businesses, with the potential to inject significant capital into our economy, are looking to this Government to deliver a fresh approach and greater legal certainty on issues such as taxation, depreciation, land access and industrial relations. External investment offers much-needed infrastructure, such as bridges, harbours, roads, power and water supplies, to the underdeveloped regions of Indonesia. This will result in increased efficiency and a better quality of life for local communities. Foreign aid money, from countries such as Australia, is another stimulus for development which should not be overlooked and which must be applied carefully. Once investment is in place, participation will be required from organisations, such as Petrosea, which have the local knowledge and technical experience to produce infrastructure of world quality. As one of Indonesia's leading engineering and construction companies, Petrosea is committed to the progress of our nation. Its willingness to enter into win-win partnerships with the Indonesian government, and other service providers, is currently being demonstrated on the Cikokol water supply development, in Tangerang. This landmark project is proving to be extremely successful after its first year of operation. The resource industry also has great potential to sponsor infrastructure but is reluctant to do so in this regulatory climate. Petrosea's financial results for the year have benefited from an upswing in mining and oil and gas production that has been generated by strong commodity prices. Without greater security, however, the mining industry is not committing to large-scale infrastructure.
PRESIDENT COMMISSIONER'S MESSAGE Pesan Presiden Komisaris
Petrosea kembali meragamkan pendapatannya untuk menciptakan kesuksesan yang pasti dan dengan pondasi risiko yang rendah yang menghasilkan keuntungan untuk pemegang sahamnya. Fokus yang paling utama adalah di bidang minyak dan gas dan Petrosea adalah salah satu dari sebagian kecil perusahaan Indonesia yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan lepas pantai seperti yang kita sedang jajaki di Laut Timor dan sebelah timur pulau Jawa. Pada awal tahun ini kami mengucapkan selamat datang kepada Presiden Direktur baru, John F.B. Sheridan yang menggantikan Micheil (Mike) E. Anderson yang telah lima tahun memberikan jasanya yang sangat berharga. John Sheridan memiliki pengalaman yang sangat luas khususnya di bidang minyak dan gas. Saya yakin bahwa rencana ambisiusnya untuk perusahaan ini akan membangun di atas pekerjaan luar biasa yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir ini dan akan membantu menciptakan semangat kerja dan motivasi yang diperlukan untuk meraih hasil yang baik untuk karyawan, klien dan pemegang saham.
Petrosea continues to diversity its earnings to create a reliable, and low-risk foundation for success that will generate profit for its shareholders. Oil and gas is an important focus and Petrosea is one of the very few Indonesian companies with the capabity to work on offshore deepwater developments like those we are tracking in the Timor Sea and east of Java. At the beginning of this year, we welcomed a new President Director, Mr. John F.B. Sheridan who succeeded Mr. Micheil (Mike) E. Anderson after five years of valuable service. Mr. Sheridan has extensive experience, particularly in the oil and gas sector. I am confident his ambitious plans for the company will build on the outstanding work that has been done over the past few years and will help to create the energy and motivation needed to achieve good results for employees, clients and shareholders.
Drs. Haji Udaya Sastrodimedjo
Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner
annual report'05
05 PETROSEA
HISTORICAL FINANCIAL SUMMARY Rangkuman Sejarah Keuangan
599,705
584,068
541,210
57,703 57,703 24,598
23,390
559,470
654,524
1,043,420
812,960
675,027
692,000
83,617
117,515
113,499 32,918
33,677
71,804
664,057
686,286
147,807
1,284,934
877,747 847,616
862,217
> statistik lima tahun terakhir (dalam jutaan rupiah)
01 02 03 04 05
01 02 03 04 05
01 02 03 04 05
01 02 03 04 05
01 02 03 04 05
Pendapatan Usaha
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Laba Bersih
Jumlah Aktiva
Ekuitas
operating revenue
net income
total assets
profit before income tax
equity
> five year historical statistics (in million rupiah)
Pendapatan usaha-sektor pasar (dalam jutaan rupiah) operating revenue - market sectors (in million rupiah) 5 year 2005 Average
2001
2003
2004
621,652 532,434
295,982
301,560
489,360 38.1
49.4
MINING
240,268 315,111
367,888
575,325
795,574 61.9
50.6
ENGINEERING & CONSTRUCTION
187
862
297
2002
71
2005
-
%
-
862,217 847,616 664,057 877,747 1,284,934 100
ENGINEERING & CONSTRUCTION MINING
annual report '05
06 PETROSEA
%
-
OTHER
100
TOTAL
2005
PRESIDENT DIRECTOR'S REPORT Laporan Presiden Direktur
> John F. B. Sheridan, BE(Hons), MBA
Ikhtisar Saya gembira berkesempatan menyampaikan laporan pertama kepada para pemegang saham, sebagai Presiden Direktur, dan dengan bangga mengumumkan bahwa perusahaan Anda telah berkinerja baik sekali pada tahun 2005, dengan mencatat pertambahan berarti dalam pendapatan, laba usaha dan laba setelah pajak. Hasil ini cukup menggambarkan bagaimana strategi, para pekerja, gagasan peningkatan terus-menerus kita, serta sektor-sektor pasar yang menjadi ladang operasi kita. Pasar mineral yang melesat naik, disertai makin meningkatnya kegiatan minyak dan gas bumi kita, menjadi penyumbang-penyumbang utama dari pencapaian kita. Tahun ini diawali dengan tinjauan strategis menyeluruh atas keseluruhan usaha, yang sangat berkembang dari landasan yang disiapkan oleh mantan Presiden Direktur Micheil (Mike) E. Anderson. Mike meninggalkan Petrosea pada bulan Maret 2005, setelah lima tahun mengabdi dengan memberi banyak hal-hal yang berharga selama lima tahun. Pada kesempatan ini, saya ingin menyatakan penghargaan saya atas sumbangannya yang besar kepada Perusahaan selama masa-masa sulit penuh ujian. Tinjauan strategis itu menjadi cara terbaik bagi saya untuk mempelajari kekuatan dan kelemahan Petrosea serta berbagai peluang dan ancaman bisnis dalam pasar kita. Jelas bahwa nama dan keberhasilan kita tetap menjadi kekuatan. Hampir tidak ada tempat di Indonesia dimana Petrosea belum pernah melayani penambangan, rekayasa dan konstruksi. Walaupun usaha kita sudah merubah haluan dan fokus perhatiannya selama ini, dalam menjawab pasar Indonesia yang terus berubah, nama dan keberhasilan kita terus menanjak dan makin dikenal sepanjang sejarahnya. Fokus usaha tahun ini adalah pada proses pelaksanaan usaha kita dalam proyek-proyek penambangan dan rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC = engineering procurement and construction). Kita juga memusatkan kegiatan pada pengembangan tenaga kerja kita dan melengkapi rencana strategis kita dan dengan gembira saya laporkan bahwa kita telah mencapai kemajuan berarti di semua bidang ini. Semua yang kita lakukan di Petrosea adalah berdasarkan strategi kita dan tujuan pertumbuhan kita untuk jangka yang lebih panjang, yang bertujuan untuk memastikan bahwa kita tetap meyakinkan para pemilik kepentingan kita tentang mutu layanan. Hasil finansial, dan kehebatan pelaksanaan kita, terutama dalam hal menjaga kesehatan, keselamatan dan lingkungan hidup.
Overview It is with great pleasure that I present my first report to shareholders as President Director, and I am pleased to announce that your company has performed very well in 2005, with significant increases in revenue, operating income and profit after tax. This result reflects well on our strategy, our people, our continuous improvement initiatives, and the market sectors in which we have chosen to operate. The booming minerals market, coupled with improved levels of oil and gas activity, have been the main contributors to our results. The year began with a comprehensive strategic review of our entire business, which built largely on the foundations laid by the former President Director Micheil (Mike) E. Anderson. Mike departed from Petrosea in March 2005, after five years of valuable service. I would like to take this opportunity to recognise his tremendous contribution to the Company during some difficult and trying times. The strategic review was an excellent way for me to learn about the strengths and weaknesses of Petrosea and the business opportunities and threats within our markets. Clearly, our company name and reputation is a consistent strength. It is difficult to find a part of Indonesia where Petrosea has not provided mining, engineering and construction services. Whilst our business has changed direction and focus over time, in response to the changing Indonesian marketplace, our name and reputation has continued to develop and be enhanced along the way. The focus this year has been on our business execution processes in mining and engineering, procurement and construction (EPC) projects. We have also concentrated on developing our people and embedding our strategic plan and I am pleased to report that significant progress has been made in all of these areas. Everything we now do in Petrosea is based around our strategy and our longer term growth goals which aim to ensure that we continue to delight all of our stakeholders with the quality of our services, financial results and execution excellence, particularly in respect of health, safety and environmental performance. Today, Petrosea is well positioned to capitalise on quality opportunities from the mining, oil & gas and infrastructure sectors. Our strategy is sound and we have set ourselves exacting growth and performance targets for the next 3 to 5 years. We look forward with confidence as we build on the 2005 result.
Saat ini, Petrosea berada pada posisi baik untuk mengadakan kapitalisasi atas peluang mutu dari sektor pertambangan, minyak & gas serta prasarana. Strategi kita menjamin keberhasilan dan kita sudah menetapkan target pertumbuhan dan kinerja yang jelas untuk 3 sampai 5 tahun ke depan. Kita memandang ke depan dengan penuh percaya diri setelah kita mengembangkan hasil tahun 2005.
annual report'05
07 PETROSEA
PRESIDENT DIRECTOR'S REPORT Laporan Presiden Direktur
Lingkungan yang bersaing Permintaan layanan proyek pertambangan serta pelayanan jasa di bidang minyak dan gas bumi kita sangat kuat, sebagian besar berkat dukungan pasar komoditas dan minyak internasional. Jelas bahwa pasar batubara termal yang sedang melesat naik di Indonesia, yang didorong oleh permintaan yang kuat dan harga komoditas, tetap mendominasi kegiatan jasa penambangan dan tambang kita. Tahun ini, kita berhasil memperoleh kontrak pertambangan besar kedua dengan PT Mitra Internusa Persada (MIP), selama kegiatan pertambangannya. Kita tetap besar dalam prospek memperoleh pekerjaan batubara di Indonesia tetapi sementara itu kita juga sedang berupaya melakukan diversifikasi bisnis pertambangan kita mencakup peluang batubara non-termal. Ini akan memberikan kita pengaman alamiah bila pasar batubara termal melemah. Bagian dari Strategi diversifikasi kita telah menghasilkan diadakannya Aliansi 5-tahun dengan Renison NL, untuk pengembangan Tom's Gully Gold Mine di Australia. Petrosea yang melakukan kegiatannya berdasarkan kontrak Aliansi, menjadi pemimpin dalam penambangan bawah tanah, pemeliharaan peralatan dan dalam kesehatan dan keselamatan kerja. Kontrak Tom's Gully menjadi yang pertama bagi perusahaan kita dalam banyak hal. Kesempatan ini membawa kita ke kegiatan penambangan bawah tanah untuk pertama kali, dan juga menjadi kontrak penambangan luar negeri kita yang pertama. Kegiatan ini mendukung kedudukan Petrosea yang makin mencuat sebagai pusat keunggulan pertambangan bagi kelompok perusahaan Clough Limited. Dalam peran ini, kita akan terus mencari peluang kemitraan pertambangan di Indonesia, Australia dan Asia. Tahun ini juga merupakan tahun pertama bagi Engineering Service Group (PEC) yang menjalankan studi kelayakan untuk BHP Billiton Maruwai Coking Coal Project, bekerjasama (Kontrak Kerjasama Operasi) dengan Calibre Projets dan Roberts & Schaeffer. Jasa rekayasa kita sekarang diposisikan untuk mendukung kegiatan Petrosea dalam pasar minyak & gas dan pertambangan. Kita terus bekerjasama dengan mitra kita Tanito Harum dalam rencana komersialisasi konsesi Santan Batubara, sejalan dengan harga batubara termal yang kuat, sebagaimana yang dialami sekarang. Dalam jangka pendek, pasar pertambangan tetap kuat, namun kita perlu prihatin atas rendahnya investasi eksplorasi di Indonesia yang akan memberi dampak pada tersedianya peluang pertambangan dalam jangka menengah dan jangka panjang yang bermutu. Kegiatan dalam bidang minyak dan gas bumi terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, yang sebagian besar didorong oleh harga minyak yang menguat.
annual report '05
08 PETROSEA
Competitive Environment Demand for our mining and oil and gas project delivery services has been strong, driven largely by the international commodity and oil markets. Certainly, the booming thermal coal market in Indonesia, driven by strong demand and commodity prices, continues to dominate our mining and mine services activities. This year, we secured a second major mining contract with PT Mitra Internusa Persada (MIP), for life of mine activities. We remain bullish on the prospects for thermal coal in Indonesia but we are also seeking to diversify our mining business across non-thermal coal opportunities. This will provide us with a natural hedge if the thermal coal market softens. Part of our diversification strategy has resulted in the establishment of a 5-year Alliance with Renison Consolidated Mines NL, for development of the Tom's Gully Gold Mine in Australia. Petrosea, operating under an Alliance contract arrangement, is providing leadership on underground mining, equipment and plant maintenance and health and safety excellence. The Tom's Gully contract is a first for our Company in many respects. It moves us into underground mining activities for the first time and is also our first overseas mining contract. This type of activity supports Petrosea's emerging position as the mining centre of excellence for the Clough Limited group. In this role, we will continue to seek mine partnering opportunities in Indonesia, Australia and Asia. This year also marks a first for the Engineering Services Group (PEC) which secured the feasibility study work for the BHP Billiton Maruwai Coking Coal Project, in partnership (Joint Operation) with Calibre Projects and Roberts & Schaeffer. Our engineering service is now positioned to support Petrosea's activities in both the oil & gas and mining markets. We are continuing to work with our partner Tanito Harum on development plans for the Santan Batubara Coal concession, in light of the strong thermal coal prices currently being experienced. In the short term, the mining market remains strong, however we are concerned with extremely low levels of exploration investment in Indonesia which will ultimately impact the availability of quality mining opportunities in the medium and long-term. Oil & gas activity levels have continued to increase from previous years largely driven by the strong oil price.
Sejalan dengan kegiatan yang semakin meningkat, kita juga melihat kenaikan permintaan jasa pelaksanaan proyek di jasa minyak dan gas bumi lepas pantai, yang kita berikan dalam kerjasama dengan Clough Limited. Pencapaian tahun ini meliputi keberhasilan penyelesaian Proyek BP APN West Java, BP Muara Karang Pipeline Remeridal Works, COPI Kerisi pipelines serta diperolehnya proyek Santos Maleo. Kemampuan rekayasa dan konstruksi Petrosea juga semakin meningkat dengan diterapkannya cara kerja terbaik dalam manajemen proyek dan sistim pengendalian untuk mendukung kemampuan pelaksanaan proyek kita. Pandangan jangka pendek dan jangka menengah adalah positif untuk bisnis minyak dan gas bumi kita, dan kita terus melihat sisi positif yang terus berkembang sejalan dengan usulan perubahan bagi Pemerintah Indonesia untuk mengatasi produksi yang menurun, sudah mulai menunjukkan hasilnya. Tantangan pada sektor ini adalah untuk memastikan kami tetap kompetitif dan relevan baik untuk klien besar internasional dan perusahaan energi Indonesia yang sedang berkembang. Fokus kita pada tahun 2006 adalah mengupayakan efisiensi biaya dengan mengusahakan keterpaduan yang lebih erat dengan perusahaanperusahaan mitra Indonesia. Walaupun kita sudah mencapai keberhasilan yang cukup besar tahun ini, masih ada keprihatinan nyata dengan tingkat investasi yang relatif rendah dalam pertambangan dan eksplorasi minyak dan gas, bila diukur dengan kecenderungan dunia. Kita tetap berharap bahwa Pemerintah Indonesia akan berupaya mengatasi area-area yang sekarang menjadi penghalang bagi aliran investasi bermutu, dari para investor Indonesia dan asing. Investasi dalam sektor infrastruktur kembali terbukti mengecewakan. Banyak yang dinyatakan tetapi sangat sedikit yang dilakukan. Kita tetap mempunyai keyakinan yang positif secara hati-hati bahwa Pemerintah Indonesia akan memberlakukan tindakan-tindakan reformasi yang diperlukan untuk mewujudkan janji-janji yang dibuat pada tahun 2004. Kinerja Hasil dalam bidang finansial tahun 2005 adalah sangat positif dengan pendapatan meningkat sebesar 46,4 persen menjadi Rp 1.284,9 miliar, dari Rp 877,7 miliar tahun lalu. Akibatnya, laba usaha meningkat tiga kali lipat menjadi Rp 79,1 miliar, dan perusahaan meraup keuntungan setelah pajak sebesar Rp 83,6 miliar, naik sebesar 44,9 persen dari Rp 57,7 miliar pada tahun 2004. Pekerjaan yang masih harus ditangani juga meningkat sebesar 9,5 persen, dari Rp. 2,0 triliun pada Desember 2004, yang juga cukup menjanjikan untuk keberhasilan lain dalam kemampuan kita untuk membayar dividen nanti.
Along with improved levels of activity, we have also seen an increase in demand for project execution services in offshore oil & gas services which we provide in joint venture with Clough Limited. Achievements this year include the successful completion of the BP APN West Java Project, BP Muara Karang Pipeline Remedial Works, COPI Kerisi pipelines and the award of the Santos Maleo project. Petrosea's engineering and construction capability is also being enhanced with the rollout of best practice project management and control systems to support our project execution capabilities. The short to medium term view is positive for our Oil & Gas business, and we see continued upside as the proposed reforms of the Indonesian Government to reverse declining production, begin to deliver results. The challenge in this sector is to ensure we remain competitive and relevant to both major international clients as well as emerging Indonesian energy companies. Our focus in 2006 will be to drive cost efficiency by fostering closer integration with Indonesian partner companies. Whilst we have enjoyed considerable success this year, there remains real concerns with the relatively low level of investment in mining and oil and gas exploration when measured against world trends. We remain hopeful that the Indonesian Government will work to address the areas that are currently barriers to quality investment flows, from both Indonesian and foreign investors. Investment activity in the infrastructure sector has proved to be, once again, a disappointment. Much has been said but very little delivered. We remain cautiously positive that the Indonesian Government will put in place the necessary reform measures needed to deliver on the promises made in 2004. Performance Financial results for 2005 were extremely positive with revenue growing by 46.4 percent to Rp 1,284.9 billion, from Rp 877.7 billion last year. As a consequence, operating income increased three-fold to Rp 79.1 billion and the organisation delivered a profit after tax of Rp 83.6 billion, up 44.9 percent from Rp 57.7 billion in 2004. Work in hand has also increased by 9.5 percent, from Rp 2.0 trillion in December 2004, which augurs well for another successful result this year and our ability to pay future dividends. On the strength of a strong financial performance, the Company paid two dividends totalling Rp 400 per share to shareholders this year. This, combined with the increase in the Company's share price, delivered to shareholders strong total returns.
Dengan kekuatan kinerja keuangan yang kuat, Perusahaan membayar dividen dua kali sejumlah Rp 400 per saham kepada para pemegang saham. Hal ini, disertai kenaikan yang cukup besar dalam nilai saham Perusahaan, memberikan jumlah imbalan yang kuat kepada para pemegang saham. annual report '05
09 PETROSEA
PRESIDENT DIRECTOR'S REPORT Laporan Presiden Direktur
Struktur dan Strategi Petrosea telah bertekad untuk mensukseskan rencana pertumbuhan yang dirancang untuk memberikan peningkatan pelayanan yang terbaik kepada klien kami, peluang lebih besar untuk karyawan kami dan peningkatan penghasilan kepada pemegang saham. Strategi kita didukung oleh struktur bisnis baru yang difokuskan pada tiga jenis usaha pilihan: rekayasa dan konstruksi, pertambangan dan jasa, yang melaksanakan kegiatannya dalam tiga sektor pasar, yaitu sektor minyak dan gas, mineral dan infrastruktur. Organisasi terpadu ini memberikan fleksibilitas bagi usaha kita untuk mengkapitalisasi pada kondisi pasar Indonesia dan untuk memenuhi siklus tertinggi dan terendah yang menjadi gambaran khas dari industri rekayasa dan konstruksi. Ini juga berkaitan erat dengan struktur operasi dan pelaporan dari pemegang saham besar kita, dengan siapa kita membangun hubungan kerja yang kuat dan kooperatif. Upaya Petrosea untuk memperoleh diversifikasi keuntungan terus berlanjut dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan agar pertambangan memberikan pendapatan sekitar 50%, dengan imbangan dari proyek-proyek rekayasa, manajemen konstruksi, operasi dan pemeliharaan, yang menjanjikan keuntungan tetap dan penurunan berarti dalam risiko. Pengembangan sarana pusat pengadaan di Tanjung Batu, dan proyek-proyek seperti kontrak pasokan air bersih Cikokol, di Tangerang, dimana kita memiliki posisi ekuitas jangka panjang dengan para mitra Indonesia, adalah bukti keberhasilan awal dari strategi ini. Manajemen risiko menjadi prioritas dan sistim yang efektif sudah diterapkan sehingga peluang yang kita kejar menjanjikan imbalan yang sesuai dengan risiko yang melekat. Sistim informasi manajemen baru sudah diterapkan selama dua tahun terakhir yang memungkinkan kita untuk secara efektif menganalisa dan mengendalikan efisiensi dan biaya operasi di semua lokasi proyek. Kehandalan sistim ini didukung oleh komitmen Petrosea untuk selalu menjadi yang terbaik di bidang manajemen kritis lainnya, seperti kesehatan dan keselamatan, pengelolaan lingkungan dan tatalaksana perusahaan. Ini yang membedakan usaha kita dari sekian banyak pesaing. Manusia, Keselamatan dan Lingkungan Tenaga kerja Petrosea sedang berkembang, dan sekarang kita mempekerjakan lebih dari 1.754 orang, termasuk 46 tenaga asing di semua kegiatan kita. Strategi manajemen bakat formal diberlakukan untuk memastikan kesinambungan tersedianya sumber daya manusia dengan keterampilan dan pengalaman yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan usaha kita. Pola ini adalah tambahan dari kegiatan pengembangan staf kita yang sudah berjalan, yang meliputi beasiswa perguruan tinggi, penempatan di luar negeri, dan pelatihan terstruktur melalui penyedia jasa internal dan eksternal.
annual report '05
10 PETROSEA
Strategy and Structure Petrosea has committed to an ambitious growth plan which is designed to deliver enhanced service to our clients, greater opportunities for our employees and improved returns to our shareholders. Our strategy is supported by a new business structure which focuses on three distinct business lines - engineering & construction, mining and services - which operate across the three market sectors of oil & gas, minerals and infrastructure. This integrated organisation provides the flexibility our business needs to capitalise on the Indonesian market conditions and to meet the cyclical peaks and troughs that typify the engineering and construction industry. It is also closely aligned with the operating and reporting structure of our major shareholder with whom we are building a strong and cooperative working relationship. Petrosea's quest for earnings diversification continues with the objective of growing revenues such that mining represents approximately 50% of revenue, with the balance coming from engineering, construction management, operations and maintenance projects which offer sustained earnings and significant reductions in risk. Development of the new supply base facility at Tanjung Batu, and projects like the Cikokol water supply contract, in Tangerang, in which we have a long-term equity position with Indonesian partners, are evidence of the early success of this strategy. Risk management has been a priority and effective systems are in place to ensure that the opportunities we pursue offer rewards commensurate with the risks involved. New management information systems have been rolled out over the past two years which enable us to effectively analyse and control the efficiency and cost of operations on all project sites. The sophistication of these systems is supported by Petrosea's commitment to excellence in other critical management areas such as occupational health and safety, environmental management and corporate governance. This sets our business apart from many of its competitors. People, Safety and Environment Petrosea's workforce is growing and we now employ more than 1,754 people, including 46 expatriate staff, across our operations. A formal talent management strategy has been introduced to ensure a consistent supply of people with the skill and experience necessary to meet our business needs. This scheme is in addition to our existing staff development activities, which include tertiary scholarships, overseas placements, and structured training through internal and external service providers.
Upaya Perusahaan untuk menerapkan cara kerja terbaik bertaraf internasional juga dibuktikan oleh peningkatan yang terus berjalan dari statistik keselamatan kerja kita. Petrosea tetap berada di tingkat teratas dalam kinerja industri tingkat internasional, dan mencatat Tingkat Frekuensi kecelakaan kerja hanya sebesar 0,2 (Standar Australia), lebih rendah dari 0,4 pada tahun sebelumnya. Komitmen ini terus dipertahankan dalam upaya kami mencapai yang terbaik dalam pengelolaan lingkungan dan pada arti penting yang kita berikan dalam hubungan kita dengan masyarakat setempat. Sebagai perusahaan yang mempunyai banyak pekerja, dan warga pengusaha terkemuka, kita secara aktif turut serta dalam sejumlah inisiatif yang dirancang untuk memastikan bahwa kegiatan operasi kita memperbaiki lingkungan hidup dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Pandangan ke depan Walaupun kondisi pasar sekarang cukup baik, kita sudah menetapkan sendiri target yang tinggi untuk pertumbuhan yang mengharuskan Petrosea terus mengembangkan dan meningkatkan tiap bidang usaha yang digelutinya. Dalam jangka pendek, peluang minyak & gas bumi dan pertambangan diharapkan tetap prospektif karena adanya permintaan energi yang besar dari Cina akan mendorong adanya permintaan dunia. Strategi kita untuk mengejar peluang bermitra di bidang pertambangan di Australia dan wilayah ASEAN akan menjamin bahwa kita mempunyai persiapan yang cukup untuk meraup peluang pertambangan bermutu, yang melengkapi usaha kita yang sudah ada di Indonesia. Keberhasilan Perusahaan dalam keuangan adalah gambaran langsung dari kecakapan dan kemampuannya untuk mengkapitalisasi peluang pasar sebagaimana diwakilinya. Ini sebagian besar berkat keterampilan dan dedikasi para pekerja kita yang sudah membangun budaya yang kuat untuk inovasi dan kinerja. Pada kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih kepada mereka atas semua kerja keras dan komitmen dan atas dukungan yang mereka berikan selama tahun pertama saya sebagai Presiden Direktur. Saya harap kita akan bersama-sama menikmati masa depan yang gemilang.
The Company's pursuit of international best practice is further evidenced by ongoing improvement in our safety statistics. Petrosea remains in the top quartile of industry performers internationally, and recorded a Lost Time Injury Frequency Rate for the year of just 0.2 (Australian Standard), down from 0.4 the previous year. This commitment extends to our pursuit of excellence in environmental management and to the importance we place on our relationship with local communities. As a major employer, and a leading corporate citizen, we are actively engaged in a range of initiatives designed to ensure our operations enhance the environment and benefit communities at the grass roots. Outlook Although current market conditions are favourable, we have set ourselves an ambitious target for growth that demands that Petrosea continues to evolve and improve in every area of its business. In the short term, oil & gas and mining opportunities are expected to remain buoyant as an energy-hungry China drives world demand. Our strategy to pursue mine partnering opportunities across the Australian and ASEAN region will ensure we have an adequate pipeline of quality mining opportunities, which complements our existing Indonesian business. The Company's financial success is a direct reflection of the organisation's competency and ability to capitalise on market opportunities as they are presented. This is largely due to the skill and dedication of our people who have built a strong culture of innovation and performance. I would like to take this opportunity to thank them all for their hard work and commitment and for the support they have shown during my first year as President Director. I look forward to an exciting future together.
John F.B. Sheridan, BE(Hons), MBA
Presiden Direktur President Director
annual report '05
11 PETROSEA
REVIEW of OPERATIONS Tinjauan Operasi
> Minyak & Gas
Oil & Gas <
Minyak & Gas Pendapatan Petrosea dari rekayasa dan konstruksi terus berkembang dengan mantap selama tahun buku, berkat dukungan proyek-proyek utama dari sektor minyak dan gas. Dengan menggunakan struktur yang telah mengalami perubahan, yang mulai diberlakukan pada awal 2005, Petrosea sekarang melaporkan secara bersama-sama semua jasa rekayasa dan konstruksi yang diberikannya di semua jenis industri. Namun demikian, kegiatan dalam bidang minyak dan gas tetap menjadi sumber pendapatan utama dan menjadi keunggulan penting dalam persaingan usaha. Di Indonesia, proyek-proyek minyak dan gas dilaksanakan melalui kerjasama operasi 50:50 yang dikenal dengan Petrosea Clough Joint Operation. Dengan berbasis di Jakarta, kemitraan ini menjangkau pengalaman pekerjaan minyak dan gas internasional, perkapalan dan aset konstruksi lepas pantai yang dimiliki Clough, serta didukung oleh pengalaman pelaksanaan pekerjaan, sumber daya daerah setempat dan kemampuan rekayasa Petrosea. Kerjasama operasi ini memiliki kedudukan yang unik di pasar Indonesia karena kemampuannya melayani pekerjaan di darat dan di lepas pantai, mulai dari rekayasa dan konstruksi anjungan lepas pantai, saluran pipa, sistim penambatan dan FPSO, sampai ke sarana pengolahan hilir. Petrosea dan Clough telah bersama-sama menyelesaikan proyek untuk sebagian besar perusahaan minyak internasional yang beroperasi di Indonesia. Yang disorot pada tahun ini meliputi keberhasilan menyelesaikan pemasangan saluran pipa bawah laut untuk klien-klien utama ConocoPhillips dan BP serta penyelesaian proyek yang berkinerja kurang memuaskan di Ladang APN/MM milik BP, di lepas pantai barat Jawa. Kemampuan • Hulu & Hilir • Di darat dan lepas pantai • Sumur lama dan sumur baru • FEED • Jasa rancangan rinci • EPIC • Pemasangan dan konstruksi • SURF (subsea, umbilical, risers & flowlines) • Pemeriksaan, perbaikan dan pemeliharaan bawah laut
annual report '05
12 PETROSEA
Oil & Gas Petrosea's engineering & construction revenue continued to build steadily during the financial year on the back of key projects in the oil & gas sector. Under a revised structure, introduced at the beginning of 2005, Petrosea now reports collectively on the engineering and construction services it provides in all industries. Oil & gas activities, however, continue to be a primary source of income and an important competitive advantage for the business. In Indonesia, oil & gas projects are delivered through a 50:50 joint operation known as the Petrosea Clough Joint Operation. Based in Jakarta, this partnership has access to the international oil and gas experience, vessels and offshore construction assets of Clough, supported by the local operating knowledge, resources and engineering capability of Petrosea. The joint operation is uniquely placed in the Indonesian market because of its onshore and offshore service capabilities, which range from the engineering and construction of offshore platforms, pipelines, mooring systems and FPSOs, through to downstream processing facilities. Together, Petrosea and Clough have successfully executed projects for most of the international oil companies operating in Indonesia. Highlights this year include the successful completion of subsea pipeline installations for premier clients ConocoPhillips and BP and the completion of an under-performing project on BP's APN/MM Field, off the west coast of Java. Capabilities • Upstream & downstream • Onshore & offshore • Brownfield and greenfield • FEED • Detailed design services • EPIC • Installation and construction • SURF (subsea, umbilical, risers & flowlines) • Subsea inspection, repair and maintenance
REVIEW of OPERATIONS Tinjauan Operasi
> Minyak & Gas
Oil & Gas <
Bidang Usaha Utama • Sarana pengolahan • Saluran pipa & lintas aliran • Instalasi bawah laut lepas pantai • Infrastruktur lokasi • Rekayasa & perancangan yang berbasis di Jakarta Proyek-proyek yang Patut Dicatat : Kerisi Development Project ConocoPhillips Indonesia, Ltd Sistem Petrosea-Clough Joint Operation telah berhasil membuat sistim lintas aliran lepas pantai di Ladang Belanak ConocoPhillips, di Laut Natuna Barat. Kontrak ini meliputi manajemen dan rekayasa proyek saluran pipa minyak dan gas sepanjang sekitar 50 km serta fabrikasi dan pemasangan lima struktur bawah laut, yang beratnya mencapai 150 ton di kedalaman laut 90 sampai 95 meter. Ladang ini terletak 550 km Timur Laut dari Singapura. Saluran pipa itu menghubungkan FPSO Belanak dengan sumur-sumur bawah laut Hiu, serta anjungan kepala sumur Kerisi baru yang masih akan dipasang. APN Development Project BP West Java, Ltd Selama satu tahun, Petrosea dan Clough bersama-sama menyelesaikan perluasan besar sarana lepas pantai untuk meningkatkan pasokan gas pada pembangkit listrik PLN, di Jawa Barat. Kontrak ini meliputi perancangan, fabrikasi dan pemasangan tiga struktur kepala sumur berkaki-satu (monopod) dan saluran pipa lepas pantai sepanjang 80 km di Ladang APN/MM. Pekerjaan ini juga mencakup modifikasi sumur lama yang luas di MM Complex yang ada. Ladang ini yang terletak 100 km timur laut dari Jakarta, di lepas pantai Jawa, mempunyai kapasitas produksi sebesar 150 MMSCFD dan sangat penting bagi pasokan tenaga listrik Indonesia. Gas Pipeline Remediation BP West Java, Ltd Kontrak ini meliputi penyediaan jasa rekayasa dan konstruksi siap pakai untuk mengatasi tekanan pada saluran pipa besar bawah laut di ladang Muara Karang milik BP. Pekerjaan peningkatan ini diperlukan untuk mengatasi dampak pengendapan tanah di saluran pipa impor bawah laut sepanjang 49 km, yang digunakan untuk memindahkan gas bumi dari anjungan lepas pantai PCP ke MK ORF, dan berlanjut ke saluran pipa ekspor bawah laut sepanjang 12,3 km. Petrosea bertanggung jawab atas semua aspek pekerjaan meliputi rekayasa, perancangan rinci, pengadaan, fabrikasi, pengangkutan, pengkaitan, pengujian, penguji-jalanan, dan startup.
Key Lines of Business • Process facilities • Pipelines & flowlines • Offshore subsea installation • Site infrastructure • Jakarta-based engineering & design Notable Projects : Kerisi Development Project ConocoPhillips Indonesia, Ltd The Petrosea-Clough Joint Operation has successfully constructed an offshore flowline system on ConocoPhillips Belanak Field, in the West Natuna Sea. The contract included project management and engineering for approximately 50 km of oil and gas pipelines and the fabrication and installation of five subsea structures, weighing up to 150 tonnes, in water depths of 90 to 95 metres. The field is located 550km north-east of Singapore. The pipelines link the Belanak FPSO with the Hiu subsea wells and a new Kerisi wellhead platform that is yet to be installed. APN Development Project BP West Java, Ltd During the year, Petrosea and Clough jointly completed a major expansion of offshore facilities to increase the supply of gas to PLN's power plant, in West Java. The contract encompassed the design, fabrication and installation of three monopod wellhead structures and 80km of offshore pipelines on the APN/MM Field. It also involved extensive brownfields modifications at the existing MM Complex. Located 100km north-east of Jakarta, off the coast of Java, the field has a production capacity of 150 MMSCFD and is strategically important to Indonesia's domestic power supply. Gas Pipeline Remediation BP West Java, Ltd This contract involved the provision of turnkey engineering and construction services to eliminate stress on a major subsea pipeline, on BP's Muara Karang Field. The remediation work was required to overcome the effects of soil settlement on a 49km subsea import pipeline, used to deliver natural gas from the PCP offshore platform to the MK ORF, and on to a 12.3 km subsea export pipeline. Petrosea was responsible for all facets of the work including engineering, detailed design, procurement, fabrication, transportation, hook-up, testing, commissioning and startup.
annual report '05
13 PETROSEA
REVIEW of OPERATIONS Tinjauan Operasi
> Pertambangan
Mining <
Petrosea sedang berkembang menjadi pusat jasa pertambangan mutakhir dan sudah melangkah keluar Indonesia untuk pertama kalinya dengan menjadi pelopor dalam pengembangan tambang bawah tanah berskala besar di Australia. Perjanjian kemitraan pertambangan ini, di Tom's Gully, menjadi tonggak sejarah pertama dan menyumbang daftar pekerjaan bernilai sekitar US$150 juta dalam kontrak baru pertambangan yang berhasil dimenangkan tahun ini. Perluasan ke Australia untuk pertama kalinya, menandakan peran penting Petrosea dalam pemberian jasa pertambangan atas nama pemegang saham utamanya yaitu Clough Limited. Gabungan pengalaman antara Petrosea dan Clough, dalam penambangan, pengolahan dan infrastruktur sumber daya menjadi kelebihan penting dalam pasar sumber daya alam di kawasan Australasia. Aliansi Tom's Gully adalah kemitraan inovatif 50:50 antara Petrosea dan Renison Consolidated Mines NL, untuk pengembangan tambang emas bawah tanah, di Australia Utara. Dalam perjanjian itu, Petrosea telah membuat investasi strategis di Renison dan memberikan keahlian pertambangan serta peralatan modal, sementara Renison menyediakan penyewaan pertambangan dan instalasi pengolahan. Penciptaan peluang melalui investasi dalam sumber daya berbasisekuitas menjadi strategi yang pertama kali ditempuh oleh Petrosea di konsesi Santan Batubara di Kalimantan. Petrosea memiliki 50% dari proyek jangka panjang ini dimana pekerjaan eksplorasi dan kelayakan sudah berjalan selama beberapa tahun. Produksi diperkirakan akan dimulai tahun 2006. Perolehan dari kontrak pertambangan meningkat secara signifikan dalam tahun yang bersangkutan dengan adanya kontrak-kontrak baru di Sanga Sanga dan Bukit Baiduri dan kenaikan produksi yang diperoleh dari kegiatan jangka panjang di Gunungbayan Pratamacoal. Sumber daya batubara bermutu tinggi dan yang dapat diakses terus menarik para investor ke Indonesia dan operasi pengupasan lapisan tanah di Gunungbayan Pratamacoal menjamin landasan yang kuat untuk kegiatan penambangan Petrosea dalam empat tahun kedepan. Kontrak Sanga Sanga selanjutnya memberikan tambahan daftar kontrak hasil negosiasi yang sudah secara signifikan meningkatkan profil risiko Perusahaan dalam sektor yang penuh persaingan ini.
annual report '05
14 PETROSEA
Petrosea is evolving as a centre of mining excellence and has stepped outside Indonesia for the first time to take the lead in a major underground mine development, in Australia. The mine partnering agreement, at Tom's Gully, is a milestone and contributes to a portfolio of approximately US$150 million in new mining contracts won during the year. Expansion into Australia for the first time, acknowledges Petrosea's vital role in the delivery of mining services on behalf of its major shareholder, Clough Limited. The combined experience, of Petrosea and Clough, in resource extraction, processing and infrastructure, is an important advantage in resource markets across Australasia. The Tom's Gully Alliance is an innovative 50:50 partnership, between Petrosea and Renison Consolidated Mines NL, for development of an underground gold mine, in Northern Australia. Under the agreement, Petrosea has taken a strategic investment in Renison and is supplying mining expertise and capital equipment, while Renison has provided the mining lease and process plant. Creating opportunities through equity-based resource investments was a strategy first initiated by Petrosea at the Santan Batubara coal concession in Kalimantan. Petrosea owns 50% of this longterm project where exploration and feasibility work has been ongoing for several years. Production is expected to start in 2006. Contract mining revenue increased significantly during the year with new contracts commencing at Sanga Sanga and Bukit Baiduri and production increases coming through from long-term operations at Gunungbayan Pratamacoal. High quality and accessible coal resources continue to attract investors to Indonesia and overburden stripping operations at Gunungbayan Pratamacoal ensure a solid foundation for Petrosea's mining operations over the next four years. The Sanga Sanga contract further builds on a portfolio of negotiated contracts that have significantly improved the Company's risk profile in this competitive sector.
REVIEW of OPERATIONS Tinjauan Operasi
> Pertambangan
Mining <
Lebih US$30 juta akan diinvestasikan dalam bentuk alat dan peralatan selama tiga tahun berikut pada proyek-proyek yang ada untuk mendukung pertumbuhan dalam usaha pertambangan kita yang sudah ada. Banyak dari armada baru yang dibeli mulai digunakan dalam paruh kedua tahun yang bersangkutan. Penyebarannya meliputi satu spektrum lengkap dari unit-unit pengangkut berukuran besar, dipadu dengan peralatan pemuat galian dan peralatan bawah tanah. Selanjutnya direncanakan pembelian peralatan baru sejalan dengan dimenangkannya proyek-proyek baru. Kemampuan • Studi kelayakan • Penyusunan konsep • Pemilihan peralatan • Pengkajian biaya • Rekayasa nilai dan penelitian manajemen • Penambangan dan pengolahan mineral • Pengembangan dan pengoperasian infrastruktur • Rehabilitasi lokasi dan pengelolaan lingkungan Bidang Usaha Utama • Kontrak pertambangan • Persewaan alat berat • Penggunaan tenaga terampil • Pengembangan infrastruktur lokasi
More than US$30 million will be invested in plant and equipment over the next three years at existing projects to support growth in our mining business. Much of the new fleet purchased came into service during the second half of the year. The spread includes a full spectrum of large haulage units, matched excavating loading equipment and underground equipment. Further new equipment purchases are expected in the future as new projects are won and come on line. Capabilities
• • • • • • • •
Feasibility studies Concept planning Equipment selection Cost studies Value engineering and management studies Mineral extraction and processing Infrastructure development and operation Site rehabilitation and environmental management
Key Lines of Business • Contract mining • Heavy equipment hire • Skilled personnel hire • Site infrastructure development
Proyek-proyek yang Patut Dicatat : PT Gunungbayan Pratamacoal Penambangan Batubara dan Pengupasan Lapisan Tanah Produksi berjalan terus dengan kecepatan meningkat sebanyak 3 juta meter kubik per bulan, sejalan dengan Petrosea menginjak tahun kedua dari kontrak perpanjangan empat tahun, di penambangan batubara besar di Kalimantan Timur ini. Armada besar alat berat saat ini sedang ditingkatkan kemampuannya disertai peralatan tambahan yang baru dibeli untuk menunjang kegiatan penyingkiran limbah, yang meliputi pemindahan lapisan atas dan lapisan antara dari sumur tambang terbuka. Petrosea telah menyingkirkan lebih dari 145 juta meter kubik bahan dan berhasil memperoleh pendapatan lebih dari US$170 juta sejak kontrak itu dimulai pada tahun 1999.
Notable Projects : PT Gunungbayan Pratamacoal Coal Mining and Overburden Stripping Production is continuing at the accelerated rate of 3 million cubic metres per month as Petrosea heads into the second year of a four-year contract extension at this major coal operation in East Kalimantan. An extensive fleet of heavy equipment is currently being upgraded and new additional equipment already purchased to facilitate the waste removal activities, which include the relocation of topsoil, overburden and interburden from multiple open pit mines. Petrosea has removed more than 145 million cubic metres of material and generated more than US$170 million in revenue since the initial contract began, in 1999.
annual report '05
15 PETROSEA
REVIEW of OPERATIONS Tinjauan Operasi
> Pertambangan
Mining <
PT Mitra Internusa Persada Penambangan Batubara dan Pengupasan Lapisan Tanah Kegiatan operasi meningkat di konsesi batubara Sanga Sanga yang baru dibuka, dekat Samarinda, Kalimantan Timur. Proyek besar ini telah digunakan oleh Petrosea sebagai contoh kemampuan Perusahaan dalam operasi penambangan. Kontrak awal selama empat tahun diperoleh bulan September 2005 yang meliputi penyingkiran lapisan tanah, pengangkutan batubara ke kilang pengolahan dan jasa pertambangan yang berkaitan dengannya. Dengan dukungan pusat pengadaan Tanjung Batu milik Petrosea, tingkat produksinya akan berjumlah rata-rata satu juta meter kubik pengupasan lapisan tanah atas dan 125.000 ton batubara per bulan. Petrosea/Renison Consolidated Mines NL Tambang Emas Bawah Tanah Tom's Gully Pengembangan tambang emas bawah tanah yang akan memproduksi 240.000 ton pertahun ini berjalan sesuai jadwal di Teritori Australia Utara. Pertambangan mulai dilaksanakan bulan Oktober 2005 dengan dimulainya pengembangan menurun. Perbaikan kilang pengolahan yang ada dijadwalkan untuk diujijalankan pada triwulan kedua tahun 2006. Tahap pertama dari proyek aliansi yang inovatif antara Petrosea dan Renison yang berkedudukan di Australia ini memiliki kegiatan penambangan awal selama lima tahun dan diharapkan akan menghasilkan 45.000 ons emas per tahun. PT Bukit Baiduri Energy Kontrak Penambangan Batubara dan Pengupasan Lapisan Tanah Petrosea kembali ke pengoperasian batubara Bukit Baiduri Energy di Samarinda, Kalimantan Timur, untuk menyelesaikan pengupasan lapisan tanah sebagai bagian dari perjanjian penutupan utang. Proyek selama 14 bulan ini meliputi pekerjaan penyingkiran lumpur dan lapisan tanah atas untuk membuka sekitar 630.000 ton batubara yang kemudian diangkut sepanjang 3,5 kilometer ke pelabuhan Merandai. Tim Petrosea membuat pencapaian mengesankan dengan 500.000 jam-tanpa kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya hari kerja.
annual report '05
16 PETROSEA
PT Mitra Internusa Persada Coal Mining and Overburden Stripping Operations are ramping up at the greenfields Sanga Sanga coal concession, near Samarinda, in East Kalimantan. The major project has been earmarked by Petrosea as a showcase for the Company's mining operations. The initial four year contract was awarded in September, 2005, and includes overburden removal, transporting of coal to the process plant and associated mine services. With support from Petrosea's Tanjung Batu supply base, production levels will average around one million cubic metres of overburden and 125,000 tonnes of coal per month. PT Petrosea/Renison Consolidated Mines NL Tom's Gully Underground Gold Mine Development of this 240,000 tonnes per annum underground gold mine is progressing to schedule in Australia's Northern Territory. Mining commenced in October 2005 with the commencement of the decline development. The refurbishment of the existing process plant is scheduled for commissioning in the 2nd quarter of 2006. The first stage of this innovative alliance project, between Petrosea and Australian-based Renison, has an initial mine life of five years and is expected to produce 45,000 ounces of gold per annum. PT Bukit Baiduri Energy Contract Mining and Overburden Stripping Petrosea has returned to Bukit Baiduri Energy's coal operations, at Samarinda, East Kalimantan, to complete an overburden stripping contract as part of a debt recovery agreement. The 14 month project involved the removal of mud and topsoil to reveal approximately 630,000 tonnes of coal which was then transported 3.5 kilometres to the port of Merandai. The Petrosea team achieved an impressive 500,000 manhours without a lost time injury.
REVIEW of OPERATIONS Tinjauan Operasi
> Bidang Jasa
Services <
Bidang usaha jasa baru yang mulai ditawarkan pada tahun 2005 untuk menggabungkan pengoperasian jasa-jasa Petrosea dalam rekayasa. Tanjung Batu Supply Base, kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan serta investasi instalasi pengolahan air. Sektor ini memberi sumbangan berarti pada pendapatan dan memberikan rekayasa yang terintegrasi, manajemen konstruksi dan dukungan operasional kepada klien-klien dalam proyek minyak & gas, petrokimia, pertambangan dan pengolahan mineral, pembangkitan listrik, pengolahan air dan air limbah di darat dan di lepas pantai. Jasa-jasa perancangan rekayasa dan konsultasi dipelopori oleh Pusat Rekayasa Petrosea yang mempekerjakan lebih dari 70 insinyur dan staf teknik. Tim multi-disiplin yang berkedudukan di Jakarta ini menjadi tonggak kemampuan Petrosea untuk melaksanakan kontrak-kontrak rekayasa, pengadaan dan manajemen konstruksi (EPCM dan EPC). Proyek-proyek konsultasi yang ada sekarang mencakup studi kelayakan untuk pengembangan tambang baru sampai ke pemindahan tambang emas yang sudah ada, dari Australia Barat ke Austindo Resources' Cibaliung Gold Project, di Jawa. Petrosea mengoperasikan jaringan pusat pengadaan, termasuk sarana laut dalam di Tanjung Batu, Balikpapan. Fasilitas strategis ini terus berkembang menjadi semakin dekat dengan rencana kapasitas 150.000 meter perseginya, dengan sejumlah sarana baru yang akan mulai dalam setahun meliputi klinik medis, tangki penampung air, dan infrastruktur pembuangan air. Berbagai sarana yang ada di sini meliputi dermaga kapal sedalam 9 meter, kran dan peralatan penanganan barang, lebih dari 10.000 m2 lahan parkir dan gudang tertutup untuk barang dan peralatan. Sarana ini memberikan dukungan logistik kepada proyek-proyek minyak & gas Petrosea, serta layanan kepada klien-klien internasional. Dalam sejarahnya selama lebih 30 tahun, Petrosea telah memainkan peran penting dalam pengembangan infrastruktur Indonesia yang sedang berjuang untuk mencari dana yang cukup dalam upaya memenuhi permintaan masyarakat akan air, tenaga listrik dan jasa angkutan yang memadai. Para tahun 2005, Petrosea mulai berkiprah dalam kerjasama pemerintah-swasta untuk menyelenggarakan dan memperluas instalasi pengolahan air Cikokol di Jakarta, untuk jangka waktu 15 tahun. Setelah keberhasilan pengoperasian pada tahun pertama, Perusahaan sekarang sedang giat mencari peluang usaha berbasis ekuitas yang baru dalam bidang ini. Bidang Usaha Utama • Jasa Rekayasa • Manajemen Berbasis-pasokan • Ekuitas dan O&P dalam Pengolahan Air
A new Services business line was introduced in 2005 to consolidate the operations of Petrosea's engineering services. Tanjung Batu Supply Base, operations and maintenance activities and water treatment plant investment. The sector made a significant contribution to revenue and provides integrated engineering, construction management and operational support to clients in onshore and offshore oil & gas, petrochemicals, mining and minerals processing, power generation, water and wastewater treatment. Engineering design and consulting services are spearheaded by the Petrosea Engineering Centre which employs more than 70 engineers, and technical personnel. Based in Jakarta, this multidisciplined team underpins the Company's ability to deliver complex engineering, procurement and construction management (EPCM and EPC) contracts. Current consulting projects range from feasibility studies for greenfield mine developments to the relocation of an existing gold mine, from Western Australia, to Austindo Resources' Cibaliung Gold Project, in Java. Petrosea operates a network of supply bases, including a deepwater facility at Tanjung Batu, in Balikpapan. This strategic facility continues to grow nearer to its planned 150,000 square metre capacity with a range of new facilities coming on line during the year including a medical clinic, water storage tanks and drainage infrastructure. The base incorporates a 9 metre deep marine berth, craneage and materials handling equipment, more than 100,000 square meters of hardstand and undercover storage for materials and equipment. It provides logistical support for Petrosea's oil & gas and mining projects, as well as the operations of international clients. Over its 30 year history, Petrosea has played a prominent role in the development of Indonesian infrastructure which is struggling to attract adequate funds to cope with community demand for reliable water, power and transport services. In 2004, Petrosea entered an historic public-private sector arrangement to operate and expand the Cikokol water treatment plant, in Jakarta, over a period of 15 years. After a successful first year of operation, the Company is now actively seeking new equity-based business opportunities in this arena. Key Lines of Business • Engineering Services • Supply Base Management • Equity and O&M in Water Treatment annual report '05
17 PETROSEA
REVIEW of OPERATIONS Tinjauan Operasi
> Bidang Jasa
Services <
Proyek-proyek yang Patut Dicatat : BHP Biliton Jasa Rekayasa dan Manajemen Petrosea menjadi pemimpin dalam konsorsium yang melaksanakan penyidikan atas dampak rekayasa, lingkungan dan komunitas dari ladang baru Maruwai Coal Mine, di Kalimantan Tengah. Proyek terpencil di hutan ini dilengkapi dengan infrastruktur, kilang penanganan dan penyiapan batubara, penanganan barang, pemuatan ke tongkang, dan sarana pelabuhan. Selain itu, terdapat juga jasa pendukung seperti pembangkit listrik, pasokan bahan bakar, barak dan landasan pesawat terbang. Studi kelayakan proyek harus selesai bulan Nopember 2006 dan, bila disetujui klien, akan berlanjut pada tahap EPCM proyek.
Notable Projects :
Aker Kvaemer Australia, Pty., Ltd Jasa Konsultasi Rekayasa Petrosea memberikan jasa rancangan konseptual dan estimasi anggaran untuk infrastruktur lokasi proyek, untuk tambang baru PT Weda Bay Nickel di Pulau Halmahera, Maluku Utara. Penelitian ini akan memutakhirkan pra-studi kelayakan, yang diselesaikan tahun 2002, dan memberikan biaya sesuai keadaan terkini untuk infrastruktur di lokasi. Prasarana ini meliputi jalan sepanjang 40 km, perpanjangan dan peningkatan landasan pesawat yang ada dan konstruksi sarana pelabuhan yang mampu melayani kapal berbobot sampai dengan 60.000 DWT. Layanan lainnya meliputi saluran pipa dan distribusi air, konstruksi barak berkapasitas 4.500 orang, barak akomodasi berkapasitas 400 orang dan pekerjaan kelistrikan.
Aker Kvaerner Australia Pty., Ltd Engineering Consultancy Services Petrosea is providing conceptual design and budget estimates for site infrastructure associated with PT Weda Bay Nickel's new mine, on Halmahera Island, in North Maluku. The research will update a pre-feasibility study, completed in 2002, and provide current costings for site infrastructure. Facilities include 40km of roads, extension and upgrading of an existing airstrip and the construction of port facilities capable of handling vessels up to 60,000 DWT. Additional services include water pipelines and distribution, a 4500-man construction camp, 400-man accommodation camp and electrical works
Pangkalan Pasokan Tanjung Batu Penyelesaian area penyimpanan seluas 22.000 meter persegi di Tanjung Batu, lengkap dengan bengkel terbuka dan kantor, segera digunakan oleh PT Dharma Henwa untuk menampung 150 alat berat pertambangan. Kontrak penyimpanan pipa Chevron yang sudah ada terus berkembang. Sekitar 40.000 buah pipa pengeboran disimpan saat ini sedangkan sarana inspeksi pipa yang dibuat secara khusus sudah diuji-jalankan. Pada bulan Desember 2005, sebuah kontrak penting dibuat dengan TOTAL E&P Indonesie untuk sarana tambahan penyimpanan dan penanganan pipa. PT Tirta Bangun Nusantara Penyehatan dan Pemasokan Air Bersama dengan mitra PT Enviro Nusantara, Petrosea telah mendirikan suatu badan usaha baru yang bergerak dalam bidang pelayanan dan pengolahan instalasi air kepada pemerintah-pemerintah daerah di seluruh Indonesia. Ini mengikuti keberhasilan Proyek Cikokol di Jakarta, dimana Petrosea telah mengambil-alih manajemen dari sarana pemerintah yang ada untuk jangka waktu 15 tahun. Dalam perjanjian itu, instalasi air akan diperbaiki dan ditingkatkan sampai kapasitas 1.500 liter per detik, yang cukup untuk melayani 70.000 rumah.
annual report '05
18 PETROSEA
BHP Billiton Engineering and Management Services Petrosea has taken the lead in a consortium investigating the engineering, environmental and community impacts of the major greenfields Maruwai Coal Mine, in Central Kalimantan. The remote jungle development includes mine infrastructure, coal handling and preparation plants, materials handling, barge loading and port facilities. It also encompasses support services such as power generation, fuel supply, camp and airstrip. The feasibility study is due for completion in November 2006 and, subject to client approval, will pave the way for the EPCM phase of the project.
Tanjung Batu Supply Base Completion of a 22,000 square metre storage area at Tanjung Batu, complete with uncovered workshop and an office, was immediately taken up by PT Dharma Henwa to house 150 pieces of heavy mining equipment. The existing Chevron pipe storage contract continues to grow. About 40,000 pieces of drill pipe are currently stored and a purpose-built pipe inspection facility has been commissioned. In December 2005, a landmark contract was secured with TOTAL E&P Indonesie for additional pipe storage and handing facilities. PT Tirta Bangun Nusantara Water Treatment and Supply Together with partners PT Enviro Nusantara, Petrosea has established a new entity to promote water supply operations and maintenance services to local governments across Indonesia. This follows the success of the Cikokol Project, in Jakarta, where Petrosea has taken over the management of an existing public facility for a period of 15 years. Under the agreement, the plant will be refurbished and expanded to a capacity of 1,500 litres per second, sufficient to service 70,000 homes.
PEOPLE & COMMUNITY Pekerja & Masyarakat
Tahun ini departemen-departemen penting seperti Sumber Daya Manusia dan fungsi manajemen lain-lainnya telah digabungkan dengan diperkenalkannya Tim Bisnis Integritas yang baru. Tim bisnis yang baru ini menggabungkan departemen Human Resources dan General Affairs, Quality / Mutu serta HSE / Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan dengan tujuan agar tim ini dapat mempertajam dan meningkatkan bisnis inti secara efisien. Sumber Daya Manusia Di akhir tahun ini, karyawan Petrosea di seluruh Indonesia berjumlah 1,754 orang termasuk 46 tenaga asing. Suatu strategi 'talent management' yang baru belum lama ini telah diperkenalkan untuk menjamin adanya persediaan tenaga kerja yang punya kemampuan tinggi secara berkesinambungan yang sanggup mendukung kebutuhan Perusahaan saat ini dan di masa yang akan datang. Pelatihan dan Sertifikasi Profesional Petrosea menawarkan serangkaian pilihan program-program pelatihan berbasis kompetensi serta pengembangan profesi bagi semua karyawan sebagai peluang untuk meningkatkan kesempatan dalam berkarir. Pada tahun ini, hampir sebanyak 11.000 jam kerja pelatihan telah diselenggarakan dalam area-area seperti operasional peralatan bergerak, keselamatan kerja, sumber daya manusia, jaminan mutu/kualitas, keuangan dan akunting, konstruksi, dan sistem teknologi informasi. Bagi para pekerja asing disediakan pula kelas pelajaran Bahasa Indonesia. Program sertifikasi profesional bagi para insinyur yang memenuhi syarat terus berlanjut. Program ini menyediakan akreditasi yang diakui secara international di semua disiplin ilmu dengan sertifikasi yang berbasis pada perpaduan antara pengetahuan formal dan pengalaman professional. Di tahun 2005, tujuh (7) insinyur Petrosea berhasil lulus dan menerima sertifikat dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Dua (2) orang staff berhasil memperoleh Sertifikat Profesional Sumber Daya Manusia. Program Pengembangan di Luar Negeri Melalui jaringan afiliasi di luar negeri, Petrosea secara teratur menawarkan kesempatan bagi para karyawannya untuk bekerja dan belajar di luar negeri di bidang-bidang seperti rekayasa, keselamatan kerja, dan teknologi informasi. Selama tahun ini, karyawan-karyawan Petrosea telah menjalani sebanyak 975 hari orang kerja dalam program pengalaman bekerja di luar negeri bersama Clough, di lokasi-lokasi seperti Saudi Arabia, India dan Pakistan. Skema Beasiswa Pemberian beasiswa kepada para mahasiswa tingkat prasarjana telah menjadi bagian yang menonjol dari kontribusi Petrosea kepada masyarakat sejak tahun 1987. Lima (5) beasiswa diberikan kepada mahasiswa fakultas teknik dari universitas-universitas di sekitar Jakarta. Sebagai tindak lanjut dari program ini, kepada para mahasiswa yang berhasil lulus ditawarkan juga kesempatan untuk bekerja di Perusahaan.
Key human resource and management functions have been consolidated this year with the introduction of a new Business Integrity Team. The new function integrates the Human Resources & General Affairs, Quality, and Health, Safety & Environment Departments with the aim of refining and improving core business efficiency. Human Resources At the end of the year, the number of Petrosea employees around Indonesia totaled 1,754 personnel, including 46 expatriates. A new talent management strategy has recently been introduced to ensure a continuous supply of high performance staff capable of supporting the Company's current and future requirements. Training and Professional Certification Petrosea offers a wide range of competency-based training and professional development programs to build solid career opportunities for all employees. This year, almost 11,000 manhours of training was conducted in areas such as mobile equipment operation, safety, human resources, quality assurance, finance, accounting, construction, and information technology. Bahasa Indonesia language classes were also provided for expatriate staff. The professional certification program for qualified engineers continued. The scheme provides internationally-recognised accreditation in all disciplines with certification based on a combination of professional experience and formal assessment. In 2005, a total of seven (7) engineers successfully obtained certification from The Institution of Engineers - Indonesia. Two (2) staff reached certification in human resources. Overseas Advancement Program Through its international affiliations, Petrosea offers regular opportunities for employees to work and learn overseas in occupations such as engineering, safety, and information technology. During the year, Petrosea employees spent a total of 975 man days in overseas work experience with Clough, based in locations such as Saudi Arabia, India and Pakistan. Scholarship Scheme Undergraduate university scholarships have been a feature of Petrosea's industry contribution since 1987. A total of five awards were presented in 2005 for undergraduate engineering students from universities in the greater Jakarta area. In addition to a study grant, successful graduates are also offered employment with the Company.
annual report '05
19 PETROSEA
PEOPLE & COMMUNITY Pekerja & Masyarakat
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Statistik keselamatan kerja secara berkesinambungan membaik dengan angka Frequency kecelakaan Kerja 0,2 (Standar Australia), dibandingkan dengan tahun lalu 0,4. Alat ukur kinerja baru, Positive Operational Safety Target (POST) diperkenalkan untuk pertama kalinya. Ini adalah kegiatan proaktif keselamatan kerja, seperti pertemuan untuk keselamatan kerja, pertemuan K3 mingguan / tool box talks, Analisa Keselamatan Bekerja dan pelaporan observasi bahaya. Setiap aktifitas diberi nilai dan keseluruhannya diukur setiap bulannya dengan tujuan membudayakan keselamatan kerja secara aktif. Keberhasilan keselamatan meliputi :
Safety highlights include :
•
• A four star NOSA rating to Petrosea's Timika Highland
Penghargaan NOSA bintang 4 untuk operasi Petrosea Timika Highland yang diberikan setelah dilakukan audit NOSA yang independen oleh PT Freeport.
• "Penghargaan Kecelakaan Nihil" nasional yang bergengsi
diberikan kepada operasi Balikpapan dan Tanjung Batu setelah mencapai lebih dari empat juta jam orang kerja tanpa kecelakaan yang menghilangkan hari kerja. Penghargaan ini disampaikan oleh Wakil Presiden Indonesia Yusuf Kalla setelah melalui penilaian ketat Departmen Tenaga Kerja.
• Pencapaian tiga juta jam orang kerja tanpa kecelakaan
yang menghilangkan hari kerja di Operasi Kaltim Prima Coal Sangata.
• Lebih dari 2,9 juta jam orang kerja tanpa kecelakaan yang menghilangkan hari kerja di PT Gunungbayan Pratamacoal.
• Penyelesaian tiga proyek minyak & gas tanpa ada kecelakaan yang menghilangkan hari kerja. Ini termasuk 1.300.000 jam orang kerja di APN-MM Offshore Field milik BP West Java, 100.000 jam orang kerja di proyek Muara Karang Pipeline Remediation dan 250.000 jam orang kerja tanpa cidera di proyek Kerisi Field Development ConocoPhillips.
Jaminan Mutu Tahun ini Petrosea baru saja menyelesaikan audit sertifikasi ISO 9001:2000 tiga tahunan yang kedua. Badan Sertifikasi resmi yaitu SGS telah menyelesaikan 6 kali kunjungan audit dengan menghabiskan 19 hari orang kerja ke berbagai lokasi proyek di daerah maupun kantor pusat di Jakarta dengan tidak satupun permintaan tindakan perbaikan dimunculkan.
annual report '05
20 PETROSEA
Health, Safety and Environment Safety statistics continue to improve with a Lost Time Injury Frequency Rate of 0.2 (Australian Standard), compared with 0.4 in the previous year. A new measure, the Positive Operational Safety Target (POST), was introduced for the first time. This initiative tracks proactive safety events, such as meetings, toolbox talks, job safety analyses and hazard observation reports. Each activity is scored and the overall tally is measured on a monthly basis with the goal of encouraging an active safety culture.
Operations following an independent NOSA audit by PT Freeport.
• A prestigious national "LTI Free Award" to operations at
Balikpapan and Tanjung Batu after more than four million manhours without lost time injury. The award was presented by Indonesian Vice President Yusuf Kalla after a rigorous assessment by the Department of Manpower.
• Three million manhours lost time injury free at Kaltim Prima Coal's Sangatta operations.
• More than 2.9 million manhours lost time injury free at PT Gunungbayan Pratamacoal.
• Completion of three oil and gas projects without any lost time
injury. This included almost 1,300,000 manhours on BP West Java's APN-MM Offshore Field, nearly 100,000 manhours on the Muara Karang pipeline remediation project and 250,000 manhours without injury on the ConocoPhillips Kerisi Field Development.
Quality Assurance Petrosea successfully completed its second triennial certification audit to ISO 9001:2000 this year. This followed six visits from certification body SGS, with no corrective actions being raised after 19 mandays of auditing at various project sites and the Jakarta head office.
PEOPLE & COMMUNITY Pekerja & Masyarakat
Periode ini menjadi tahun yang amat menantang bagi tim pengendalian mutu dengan adanya empat buah kontrak besar di bidang minyak dan gas dalam waktu yang bersamaan yaitu diantaranya penyelesaian proyek Pengembangan Lapangan APN MM dan Pekerjaan Perbaikan Pipa Alir Muara Karang, keduanya untuk BP West Java, Pengembangan Lapangan Kerisi untuk ConocoPhillips dan proyek Bull Head di Lapangan West Seno untuk Unocal. Keempat proyek tersebut telah berhasil diselesaikan dan diserahkan kepada pelanggan dengan memuaskan, berkat kinerja para personil Petrosea yang penuh dedikasi dan berpengalaman. Audit pihak luar yang dilakukan oleh pelanggan utama yaitu ConocoPhillips tahun ini membuktikan pernyataan tersebut dengan hasil yang sangat memuaskan terhadap Jaminan Mutu dan Sistem Manajemen Proyek yang diberlakukan oleh Petrosea. Hubungan Masyarakat Petrosea merupakan pendukung kuat bagi masyarakat regional dan menyediakan peluang kerja jangka pendek dan jangka panjang bagi pekerja-pekerja lokal. Melalui program-program kepelatihan ketrampilannya yang ekstensif, Perusahaan menawarkan kesempatan bekerja untuk membantu para tenaga kerja mengembangkan kemampuan mereka. Program-program ini dilaksanakan di lokasi-lokasi seperti Jakarta, Tanjung Batu, Muara Pahu dan lain-lain. Peserta yang mengikutinya berjumlah 2 dari Jakarta, 3 dari Tanjung Batu, 2 dari Muara Pahu (GBP), 7 dari Loa Buah (BBE) dan 15 dari Sangatta.
The period has been a challenging one for Petrosea's quality control team with four substantial oil and gas contracts proceeding in parallel, including BP West Java's APN-MM Development and Muara Karang Remediation Works, ConocoPhillips Kerisi Field Development and Unocal's West Seno Bull Head. Those projects were successfully managed and delivered to the client's satisfaction by Petrosea's dedicated and experienced personnel. External audits performed by prominent client ConocoPhilips offered an outstanding endorsement of Petrosea's quality assurance and project management systems. Community Relations Petrosea is a staunch supporter of regional communities and provides short and long-term project employment for local workers. Through its extensive vocational training schemes, the Company offers work experience to help job seekers in regional areas to develop vital skills. These programs are conducted at locations such as Jakarta head office, Tanjung Batu, Muara Pahu, etc. There were 2 participants from Jakarta, 3 from Tanjung Batu, 2 from Muara Pahu (GBP), 7 from Loa Buah (BBE) and 15 from Sangatta. Other community relations activities included cattle donations to charities and cultural foundations during the annual Idul Adha celebrations. In addition, Petrosea supports a wide range of organisations through sponsorship and donations. Petrosea Balikpapan sponsor a Health Walk for Balikpapan people and give donation to the villagers of Kampung Baru whose houses were on fire.
Aktifitas hubungan masyarakat yang lainnya termasuk sumbangan ternak Qurban kepada berbagai kelompok dan yayasan dalam rangka perayaan Idhul Adha. Perusahaan juga mendukung berbagai kegiatan organisasi kemasyarakatan lainnya, sebagai sponsor dan donatur. Petrosea Balikpapan mensponsori kegiatan Jalan Sehat untuk masyarakat Balikpapan dan memberikan sumbangan kepada masyarakat Kampung Baru yang rumahnya terkena bencana kebakaran.
annual report '05
21 PETROSEA
BOARD of MANAGEMENT Dewan Manajemen
> John F.B. Sheridan, BE(Hons), MBA
> Drs. Haji Udaya Sastrodimedjo
Presiden Komisaris Independent Independen President Commissioner Drs. Haji Udaya Sastrodimedjo - Drs SPj.
Presiden Direktur President Director John F.B. Sheridan - BE(Hons), MBA
Warga Negara Indonesia, ditunjuk sebagai Komisaris Utama Petrosea pada tanggal 18 Juni 1999 setelah 27 tahun menjabat sebagai Direktur Perusahaan. Spesialisasi keahliannya di bidang perpajakan. Tuan Sastrodimedjo menempuh pendidikan tinggi bidang Ilmu Ekonomi di Universitas Indonesia dan memperdalam bidang perpajakan di Belanda pada Akademi Ryksbelasting. Beliau adalah mantan Ketua Asosiasi Konsultan Pajak Indonesia dan Asosiasi Fiskal International. Tuan Sastrodimedjo masih aktif di KADIN Indonesia sebagai Wakil Ketua Departemen Ekonomi dan Keuangan dan juga sebagai Ketua BP4 KADIN. Beliau pernah menjadi Dosen selama 20 tahun di Universitas Katolik Parahyangan dan pernah menjadi penasihat di industri minyak dan gas selama lebih dari 30 tahun. Beliau juga dalam 7 tahun terakhir ditunjuk sebagai Anggota Dewan Penasehat Asosiasi Emiten Indonesia.
Warga Negara Australia, ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Petrosea pada bulan Maret 2005. Sepanjang kariernya John memegang peranan sebagai pelopor untuk memulai proyekproyek baru dan proyek dalam bentuk joint operations termasuk Stena UK, Saipem Italia dan Unocal Thailand, dimana pada tahun 2001 ia telah memegang posisi Manajer UCU Alliance. Selanjutnya memegang jabatan sebagai General Manager Clough Unithai pada tahun 2002 dan pada tahun 2003 ia telah diangkat menjadi General Manager Clough Thailand, dimana tanggung-jawab nya meliputi kawasan Asia Tenggara. John telah membawa Perusahaan dengan kualitas kepemimpinan yang kuat, dengan ketrampilan dibidang analisa keuangan dan komersil dengan fokus strategis pengembangan dan implementasi untuk pertumbuhan kinerja dan bisnis.
An Indonesian Citizen, was appointed President Commissioner of Petrosea on 18 June 1999 after 27 years as a Director of the Company. He specialises in Taxation. Mr. Sastrodimedjo was educated at the Economics Faculty of the University of Indonesia and studied taxation in Holland at the Rykesbelasting Academy. He was Chairman of both the Indonesian Tax Consultant Association and International Fiscal Association. Mr. Sastrodimedjo is still active at the Indonesian Chamber of Commerce and Industry as Vice Chairman of the Economic and Finance Department and also Chairman of the Board of Tax Studies Development and Counseling (BP4 KADIN). He was also a Lecturer for 20 years at the Parahyangan Catholic University and an Advisor in the oil and gas industry for over 30 years. He has also been for the last 7 years a member of the Council Advisor of Public Listed Companies Association.
An Australian Citizen, was appointed as President Director of Petrosea in March 2005. Throughout his career John has undertaken groundbreaking roles for company start-ups and joint venture projects with entities including Stena of the UK, Saipem of Italy and Unocal in Thailand, where in 2001 he held the position of UCU Alliance Manager. Following on from this role, John became General Manager of the Clough Unithai partnership in 2002 and in 2003 he was appointed General Manager Clough Thailand, where his responsibilities spanned the South East Asian region. John brings to the Company strong leadership qualities, both commercial and financial analysis skills with a focus on strategic development and implementation to deliver business growth and performance.
annual report '05
22 PETROSEA
BOARD of MANAGEMENT Dewan Manajemen Firdaus A. Siddik - B Econ.,MBA Komisaris Independen Warga negara Indonesia, ditunjuk sebagai Komisaris Independen Petrosea pada bulan Nopember tahun 2001, dan sebagai Ketua Komite Audit Perusahaan. Tuan Siddik adalah profesional terkemuka dalam bidang manajemen keuangan dengan pengalaman lebih dari 38 tahun dalam berbagai bidang usaha mulai dari gas dan minyak sampai ke pertambangan, distribusi, logistik dan jasa keuangan dan manajemen. Tuan Siddik adalah salah satu pendiri PT Price Waterhouse Siddik dan memimpin perusahaan itu sampai beliau pensiun pada tahun 1990 untuk memusatkan perhatian awalnya dalam bidang manajemen investasi dengan MeesPierson dan belakangan dalam usaha investasi bidang perbankan sebagai Presiden Komisaris pada PT Rothschild Indonesia, jabatan yang masih beliau pegang. Beliau juga aktif dalam Dewan Komisaris di beberapa perusahaan Indonesia.
David P.A. Singleton - BSc(Hons), FIEAust Komisaris David P.A. Singleton adalah seorang warga Negara Inggris, menetap di Perth, Western Australia. Pada bulan September 2003 beliau ditunjuk sebagai CEO dan Pimpinan Clough Limited. Tuan Singleton adalah seorang Insinyur di bidang mekanikal dan berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang bisnis internasional dengan peran sebagai Pejabat Eksekutif Senior, terutama di Eropa dan USA. Beliau sukses dalam tugasnya di bisnis berskala besar dan ahli dalam manajemen asset, merger, dan akuisisi. Tuan Singleton saat ini menyumbangkan keahliannya yang sudah diakui di dalam bidang kepemimpinan, strategi dan keuangan demi kemajuan Clough Group.
Andrew J. Walsh - ACMA Komisaris Andrew J. Walsh adalah seorang warga Negara Inggris yang menetap di Perth, Australia bagian Barat. Beliau ditunjuk sebagai Kepala Keuangan Clough Limited pada bulan Oktober 2003 dan menjadi anggota Dewan Direksi Clough Limited pada bulan November 2003. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang keuangan di arena internasional, terutama dalam kontraktor pertahanan. Tuan Walsh sudah dipercaya memegang banyak jabatan senior dibidang keuangan pada perusahaan GEC, yang sekarang bernama BAE Systems. Sebelum bergabung dengan Clough, beliau menjabat sebagai Deputy CEO AMS dan Direktur Utama pada cabang perusahaan tersebut di Inggris (UK). AMS adalah salah satu kontraktor terkemuka di Eropa dalam bidang pertahanan dan elektro sipil yang dimiliki bersama oleh BAE System, UK dan Finmeccanica, Italia. Spesialisasi Tuan Walsh adalah di bidang keuangan korporat, akunting untuk proyek besar, merger dan akuisisi. Beliau adalah anggota dari Chartered Institute of Management Accountants dan lulusan Diploma Pasca Sarjana di bidang Manajemen.
Firdaus A. Siddik - B Econ.,MBA Independent Commissioner An Indonesian Citizen, was appointed as an Independent Commissioner of Petrosea in November 2001, and is the Chairman of the Company's Audit Committee. Mr. Siddik is a prominent financial management professional with over 38 years experience in various fields of business ranging from oil and gas to mining, distribution, logistics and financial and management services. Mr. Siddik cofounded and headed PT Price Waterhouse Siddik until his retirement in 1990 to concentrate firstly on his investment management business with MeesPierson and later in investment banking as President Commissioner of PT Rothschild Indonesia, a position he still holds. He is also active on the Board of Commissioners of a number of Indonesian companies.
David P.A. Singleton - BSc(Hons), FIEAust Commissioner David P.A. Singleton is a British citizen, resident in Perth, Australia. In September 2003 he was appointed Chief Executive Officer and Managing Director of Clough Limited. Mr Singleton is a Mechanical Engineer with more than 20 years international business experience in senior executive roles, primarily in Europe and the USA. He has been successful in large-scale business improvement assignments and has significant expertise in asset management, mergers, and acquisitions. Mr Singleton brings to the Clough Group a formidable depth of leadership, strategic and financial skills.
Andrew J. Walsh - ACMA Commissioner Andrew J. Walsh is a British citizen residing in Perth, Western Australia. He was appointed Chief Financial Officer for Clough Limited in October 2003 and became a Director of the Clough Limited Board in November 2003. He has more than 20 years experience in the international finance arena, predominantly in defence contracting. Mr Walsh has held a number of senior financial posts with GEC, now BAE Systems. Prior to joining Clough, he was Deputy Chief Executive Officer of AMS and Managing Director of the company's UK business. AMS was one of Europe's leading defence and civil electronics contractors owned jointly by BAE Systems, of the UK, and Finmeccanica, of Italy. Mr Walsh specialises in corporate finance, major project accounting, mergers and acquisitions. He is an Associate Member of the Chartered Institute of Management Accountants and holds a Post Graduate Diploma in Management.
annual report '05
23 PETROSEA
BOARD of MANAGEMENT Dewan Manajemen
Micheil (Mike) E. Anderson - BE(Mech), MIEA, CPEng Komisaris Warga Negara Australia, ditunjuk sebagai Komisaris PT Petrosea pada bulan Maret 2005. Tuan Anderson mempunyai pengalaman 32 tahun dalam proyekproyek rekayasa dan konstruksi besar di segala penjuru dunia. Latar belakang beliau sangat kuat di manajemen proyek multidisiplin, dengan fokus rekayasa biaya dan kontrak. Tuan Anderson telah bekerja sebelumnya di Indonesia selama 5 tahun pada penghujung tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an.
Hendrick U. Ibrahim - Adv. Acc Direktur Warga Negara Indonesia, ditunjuk sebagai Direktur Petrosea pada tahun 1999 dan telah bekerja pada Perusahaan sejak didirikan pada tahun 1972. Tuan Ibrahim pernah menjabat sebagai Manajer di kantor strategis Balikpapan selama 7 tahun dan sebagai Manajer Akunting Perusahaan di kantor pusat Jakarta selama lebih dari 18 tahun. Tuan Ibrahim mempunyai keahlian khusus dalam bidang perpajakan dan menangani portfolio Hubungan Pemerintahan sejak 1997.
Michael J. Goddard - B. Com, MBA, MPhil, CPA Direktur Warga Negara Australia, mantan CEO Divisi Pengembangan pada Clough Grup. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Petrosea sejak 1999. Tuan Goddard menjabat sebagai Direktur dan Kepala Keuangan pada Clough Limited sejak 1996 sampai dengan 2003 dan memiliki pengalaman 29 tahun dalam bidang keuangan dan usaha, memiliki keahlian khusus dalam perencanaan perusahaan dan corporate affairs.
annual report '05
24 PETROSEA
Micheil (Mike) E. Anderson - BE(Mech), MIEA, CPEng Commissioner An Australian Citizen, was appointed as Commissioner in March 2005. Mr Anderson has 32 years of experience in large engineering and construction projects around the world. His background is strongly multidiscipline project management, with a cost and contracts engineering focus. He has previously worked for five years in Indonesia in the late 1970's and early 1980's.
Hendrick U. Ibrahim - Adv. Acc Director An Indonesian Citizen, was appointed a Director of Petrosea in 1999 and has worked continuously with the Company since its inception in 1972. Mr. Ibrahim was Manager of the strategic Balikpapan office for 7 years and Accounting Manager for the Company at the Jakarta head office for over 18 years. Mr. Ibrahim specialises in taxation and has also managed the Company's Government Relations portfolio since 1997.
Michael J. Goddard - B. Com, MBA, MPhil, CPA Director An Australian Citizen, former Chief Executive Officer of Development Division for the Clough Group. He has also been a Director of Petrosea since 1999. Mr. Goddard was a Director and Chief Financial Officer of Clough Limited from 1996 to 2003 and has 29 years experience in financing and business, specialising in corporate planning and corporate affairs.
BOARD of MANAGEMENT Dewan Manajemen
A. M. (Mark) Delmonte Sekretaris Perusahaan
Warga Negara New Zealand, Tuan Delmonte bergabung dengan Petrosea sebagai Manajer Keuangan pada bulan Januari 2003, dan pada bulan Juni 2003 juga ditunjuk sebagai Sekretaris Korporasi bagi Perseroan. Tuan Delmonte telah bergabung dengan Clough Limited sejak tahun 1997 dan telah memiliki pengalaman 24 tahun dengan peran-perannya sebagai pejabat senior yang menangani bidang keuangan, termasuk administrasi, akuntansi, pajak, investasi dan keuangan korporasi. Beliau juga pernah bekerja di Australia (8 tahun), New Zealand (5 tahun) dan Papua Nugini (10 tahun). Mark Delmonte saat ini telah kembali ke Clough's Queensland sebagai General Manager MPA Energy Services.
Christopher J. Bath - CA, MAICD Sekretaris Perusahaan Chris Bath telah ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan yang baru efektif mulai 1 Maret 2006.
Warga negara Australia, Tuan Bath bergabung dengan Petrosea sebagai Manajer Keuangan dan Sekretaris Perusahaan pada bulan Maret 2006 dari Clough Limited, setelah bergabung dengan Clough pada bulan Oktober 2005. Tuan Bath adalah seorang akuntan dan anggota Perkumpulan Direktur Perusahaan Australia dan mempunyai pengalaman lebih dari 16 tahun dalam jabatan senior dibidang keuangan terutama dalam industri pertambangan dan explorasi di Australia termasuk pengalaman pelaporan keuangan, peningkatan capital, pasar modal, keuangan perseroan, perpajakan perseroan dan investor relation. Beliau pernah menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan di beberapa perusahaan terdaftar di Australia dan juga di AIM-United Kingdom.
A. M. (Mark) Delmonte Corporate Secretary
A New Zealand Citizen, Mr. Delmonte joined Petrosea as Finance Manager in January 2003 from Clough Limited, and in June 2003 was also appointed Corporate Secretary for the Company. Mr. Delmonte has been with Clough Limited since 1997 and has over 24 years experience in a range of senior financial roles, including administration, accounting, taxation, investment and corporate finance. His background includes working in Australia (8 years), New Zealand (5 years) and Papua New Guinea (10 years). Mark Delmonte is returning to Clough's Queensland office to take up the role of General Manager MPA Energy Services for Clough Services.
Christopher J. Bath - CA, MAICD Corporate Secretary Chris Bath has been appointed as the new Corporate Secretary effective 1 March 2006.
An Australian citizen, Mr Bath joined Petrosea as Chief Financial Officer and Corporate Secretary in March 2006 from Clough Limited, having joined Clough in October 2005.Mr Bath is a chartered accountant and member of the Australian Institute of Company Directors and has over 16 years experience in a range of senior financial roles primarily in the mining and exploration industries in Australia including experience in financial reporting, capital raisings, stock exchange listings, corporate finance, corporate taxation and investor relations.He has been company secretary for a number of ASX listed companies and was also company secretary for an AIM listed company in the United Kingdom.
annual report '05
25 PETROSEA
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance As a publicly listed company Petrosea is fully aware of the importance of good corporate governance. Audit Committee In compliance with a Decree of the Chairman of the Capital Markets Supervisory Agency; the Audit Committee has the following responsibilities :
• Review financial information to be published by the Company • Tata Kelola Perusahaan Sebagai perusahaan publik Petrosea sangat peduli untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik. Komite Audit Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam; bahwa Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit :
• Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang • • •
akan dikeluarkan perusahaan seperti Laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan Bursa dan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Melakukan penelaahan pemeriksaan oleh auditor internal dan auditor eksternal Perusahaan. Melaporkan kepada Komisaris berbagai resiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen resiko oleh Direksi.
Anggota Komite Audit terdiri dari : • Ketua : Firdaus A. Siddik, MBA • Anggota : Phillip Payne • Anggota : Ay Thying Phan Presiden Direktur, Sekretaris Perusahaan dan Auditor Eksternal Perusahaan turut diundang untuk menghadiri pertemuan Komite Audit.
annual report '05
26 PETROSEA
• •
i.e. financial statements, projections and other financial information. Review compliance with stock exchange regulations and other regulations applicable to the Company's activities. Review work performed by internal auditors and the Company's external auditors. Report to the Board of Commissioners on risks faced by the Company and risk management performed by the Board of Directors.
The members of the Audit Committee are : • Chairman : Firdaus A. Siddik, MBA • Member : Phillip Payne • Member : Ay Thying Phan The President Director, Corporate Secretary and the Company's External Auditors also attend Audit Committee meeting's by invitation.
MANAGEMENT'S DISCUSSION & ANALYSIS Diskusi dan Analisa Manajemen
Pendapatan dan Laba Usaha Pertumbuhan pendapatan yang kuat di sektor pertambangan, dikombinasikan dengan pendapatan yang stabil dari sektor rekayasa dan konstruksi menyebabkan adanya peningkatan pendapatan sebesar 46.4%, dari Rp 877,7 miliar pada tahun 2004, menjadi Rp 1.284,9 miliar di tahun 2005. Laba kotor dan laba usaha, keduanya kembali ke tingkat yang lebih memuaskan di tahun 2005 dan laba usaha per saham naik menjadi Rp 771, meningkat secara signifikan dari Rp 214 di tahun 2004. Ini merupakan hasil terbaik sejak tahun 2001 dan laba usaha sebesar 6.2% merupakan imbal hasil Petrosea rata-rata dalam jangka panjang. Laba bersih per saham mengalami pertumbuhan lebih dari 40% menjadi Rp 83,6 miliar, atau sebesar Rp 815 per saham, dan tingkat pengembalian modal naik menjadi lebih dari 12%. Pendapatan dari kontrak penambangan meningkat lebih dari 60%. Dua proyek kontrak penambangan baru dimulai tahun ini dan pembaharuan kontrak dengan Gunung Bayan Pratama (GBP) memberikan peningkatan pendapatan karena adanya peningkatan produksi. Pendapatan dari rekayasa dan konstruksi lebih dari 750 miliar sebagian besar berasal dari pelaksanaan proyek di bidang industri minyak dan gas. Marjin rekayasa dan konstruksi didukung oleh marjin yang baik yang telah dicapai dari bisnis jasa penambangan kami di Kaltim Prima Coal (KPC) dan Freeport.Namun marjin tersebut dipengaruhi oleh pengakuan beban yang lebih besar daripada penghasilan dari proyek BP-APN yang sebagian besar diselesaikan selama tahun 2005. Proyek ini dilaksanakan oleh Kerjasama Operasi Petrosea-Clough dan manajemen akan terus melakukan negosiasi dengan BP West Java Ltd. untuk memaksimalkan penghasilan. Semua proyek minyak dan gas lainnya diselesaikan dengan marjin yang bagus. Marjin rekayasa dan konstruksi lebih lanjut mengalami peningkatan dengan diselesaikannya dan diterimanya klaim yang signifikan dari proyek Waduk Kelian yang telah selesai pada tahun 2004. Pangkalan logistik kami, jasa rekayasa dan investasi pada proyek pengolahan penjernihan air telah ditempatkan sebagai fokus lini bisnis jasa di tahun 2005 dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap laba usaha.
Sales & Operating Income Strong growth in mining revenue combined with steady Engineering & Construction revenues resulted in a 46,4% increase in total revenues from Rp 877.7 billion for 2004 to Rp 1,284.9 billion in 2005. Both gross profit and operating margins returned to much more satisfactory levels in 2005 and operating income per share increased to Rp 771, up significantly from Rp 214 in 2004. This is the best result since 2001 and the operating margin of 6.2% is a return to longer term averages for Petrosea. Net profit per share grew by over 40% to 83.6 billion or Rp 815 per share and return on equity increased to over 12%. Contract mining revenue increased by over 60%. Two new contract mining projects were commenced in the year and the Gunung Bayan Pratama (GBP) contract renewal delivered increased sales as production increased. Engineering & construction sales of over Rp 750 billion were mostly derived from the delivery of projects to the oil and gas industries. Engineering and construction margins were supported by good margins achieved from our mine services business at Kaltim Prima Coal (KPC) and Freeport. The margins however were impacted by the recognition of costs in excess of revenues on the BP-APN project largely completed during 2005. This project was undertaken by the Petrosea Clough Joint Operation and management will continue to negotiate with BP West Java Ltd. to maximise revenues. All other oil & gas projects were completed with good margins.Engineering & construction margins were further increased by the settlement and receipt of significant claims from the Kelian Dam project completed in 2004. Our supply base, engineering services and water treatment plant investment have been placed in a focused Services business line in 2005 and contributed significantly to operating income. Plant and equipment costs increased in line with increased mining revenues. Depreciation charges were similar to 2004 as the new mining fleet was put into service mainly in the second half of the year.
Biaya alat berat dan peralatan meningkat sejalan dengan meningkatnya penghasilan penambangan. Beban penyusutan hampir sama dengan tahun 2004 karena penggunaan armada penambangan yang baru sebagian besar terjadi pada tengah tahun kedua.
annual report'05
27 PETROSEA
MANAGEMENT'S DISCUSSION & ANALYSIS Diskusi dan Analisa Manajemen
Beban penjualan dan administrasi umum tetap stabil pada tingkat 5.8% dari penjualan. Jumlah beban gaji, upah dan biaya pegawai, baik langsung maupun tidak langsung, di tahun 2005 meningkat sebesar 14.4% dari tahun 2004, sementara jumlah karyawan mengalami penurunan sebesar 17,0% menjadi 1.754 pada akhir tahun (2004 - 2.113). Penurunan jumlah karyawan terutama disebabkan berakhirnya kontrak dengan PT Freeport Indonesia pada akhir tahun 2005. Pekerjaan yang Masih Ditangani Pekerjaan yang masih harus ditangani pada tanggal 31 Desember 2005 telah meningkat menjadi lebih dari US$ 239 juta atau Rp 2,3 triliun (2004 - US$ 217 juta atau Rp 2 triliun). Penghasilan dan Beban Lain-lain Penurunan penghasilan bunga mencerminkan adanya penurunan saldo kas. Peningkatan beban bunga sebesar Rp 4,3 miliar (2004 - nil) terjadi karena pembiayaan peralatan. Keuntungan atas penjualan aktiva tetap hampir sama dengan tahun 2004 sejumlah Rp 6,0 miliar (2004 - Rp 5,2 millar) dan keuntungan tersebut mencerminkan kebijakan penyusutan Grup yang hati-hati. Usaha yang terus menerus dari pihak manajemen dan perjanjianperjanjian yang telah dilakukan dengan para klien telah mengakibatkan pemulihan provisi mengurangi jumlah yang sebelumnya dipertimbangkan sebagai piutang tidak tertagih. Pengurangan yang sesungguhnya dari pencadangan selama empat tahun terakhir ini sangat menggembirakan namun penilaian yang seksama terhadap klien yang baru dan pengawasan secara terus menerus terhadap klien yang sudah ada tetap diperlukan guna memastikan bahwa Grup dibayar penuh untuk jasa yang telah diberikan. Adanya ketidakpastian hukum di Indonesia membuat tugas pengawasan ini menjadi semakin penting. Arus Kas Kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi berkurang menjadi suatu pengeluaran sebagian dikarenakan peningkatan saldo piutang usaha. Umur piutang pada akhir tahun meningkat menjadi 112 hari dari 98 hari di tahun 2004. Faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan ini termasuk uang retensi yang baru bisa ditagih pada saat penyelesaian akhir kontrak, klaim yang penyelesaiannya tertunda dan piutang dari kontrak penambangan yang penyelesaiannya tergantung atas penjualan batubara. Perubahan bersih kas juga dipengaruhi oleh program penginvestasian kembali alat-alat seperti yang telah diindikasikan dalam laporan tahun lalu untuk mendukung proyek penambangan baru dan investasi dalam ekuitas yang telah terdaftar di bursa untuk menunjang proyek kerjasama penambangan di Australia. Kenaikan harga minyak pada sektor pertambangan dan jasa tidak mempengaruhi marjin Grup secara signifikan karena kenaikan ini ditanggung oleh klien kami, namun demikian modal kerja terpengaruh oleh peningkatan nilai persediaan solar dan pembayaran di muka atas pembelian solar yang disyaratkan oleh pemasok. Kenaikan harga minyak mempengaruhi margin dan modal kerja pada proyek-proyek konstruksi dan rekayasa.
annual report '05
28 PETROSEA
Selling and general administration expenses remained steady at 5.8% of sales. Total wage and salary costs, both direct and indirect, in 2005 increased by 14.4% over 2004 whilst personnel numbers decreased by 17.0% to 1,754 at year end (2004 - 2,113). The employee reduction was particularly due to contract completion with PT Freeport Indonesia at the end of 2005. Work in Hand The Group's work in hand at 31 December 2005 has again increased to over US$ 239 million or Rp 2.3 trillion (2004 - US$ 217 million or Rp 2 trillion). Other Income and Expenses The decrease in interest income reflects the decrease in cash balances. The increase in interest expense of Rp 4.3 billion (2004 - nil) was incurred on equipment financing. Gains on sales of fixed assets was similar to 2004 at Rp 6.0 billion (2004 - Rp 5.2 billion) and the gain reflects the Group's prudent depreciation policy. Continued efforts by management and agreements executed with clients have resulted in the reversal of the provision against amounts previously considered doubtful debts. The virtual elimination of this provision over the past four years is pleasing but careful assessment of new clients and the constant monitoring of existing clients is necessary to ensure the Group is paid in full for the services provided. The lack of legal certainty in Indonesia makes this task doubly important. Cash Flow Net cash generated from operating activities decreased to an outflow partly due to an increase in receivables. The age of receivables at year end increased to 112 days from 98 in 2004. The factors in this increase include, outstanding contract retentions due upon contract final completion, claims pending settlement and mining receivables payable upon coal sales. Net cash movements were also impacted by the equipment re-investment program foreshadowed in last year's report to support the new mining projects and the investment in listed equities in support of the mine partnering project in Australia. Fuel cost increases in mining and services do not significantly impact the Company's margins as these increases are borne by our clients however working capital is impacted by the increase in fuel inventory values and the advance fuel payments required by the supplier. Fuel cost increases do impact margins and working capital in engineering and construction projects.
MANAGEMENT'S DISCUSSION & ANALYSIS Diskusi dan Analisa Manajemen
Perubahan dalam peraturan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang mengubah status dari klien Kontrak Kerjasama Produksi menjadi wajib pungut pajak juga telah mempengaruhi posisi kas kami. Perubahan tersebut telah mengubah kelegaan pada tanggal 1 Januari 2005 dan kembali mengakibatkan adanya penundaan yang lama karena lagi-lagi Grup selalu dalam posisi restitusi PPN.
Changes in VAT regulations changing the status of Production Sharing Contract clients to Tax Collectors have also impacted our cash position. The change has reversed the 1 January 2005 relief and again resulted in long delays as the Group again is put in a permanent VAT refund position.
Jumlah pembelanjaan modal, pada alat berat dan pembangunan kembali alat berat yang sudah ada, meningkat sangat signifikan menjadi Rp 233,3 miliar (2004 - Rp 41,2 miliar). Jumlah yang disajikan dalam laporan arus kas konsolidasian sebesar Rp 94,6 merupakan pembelanjaan modal bersih diluar yang dibiayai melalui sewa guna usaha pembiayaan.
Total capital expenditure, on plant and existing plant rebuilds increased significantly to Rp 233.3 billion (2004 - Rp 41.2 billion). The amount included in the consolidated cash flow statement of Rp 94.6 billion reflects the net capital expenditure after debt funding.
Dividen Selama tahun ini Perusahaan membayarkan dividen final sebesar Rp 100 per lembar saham dan dividen interim 2005 sebesar Rp 300 per lembar saham.
Dividend During the year the Company paid a 2004 final dividend of Rp 100 per share and a 2005 interim dividend of Rp 300 per share.
Kebijakan Grup adalah membayar dividen secara tunai. Besarnya dividen ditentukan berdasarkan tingkat keuntungan Grup, cadangan kas dan rencana pengembangan dimasa mendatang sesuai tingkat laba yang diharapkan berkesinambungan.
The Group's policy is to pay a dividend in cash. The level of dividend is based on the level of Company profitability, cash reserves and future expansion plans, as well as expected sustainable profit levels.
Berikut adalah daftar pembayaran dividen selama lima tahun terakhir :
The following is a table of past dividend payments :
Daftar pembayaran dividen untuk 5 tahun terakhir Listing of dividend payments for last 5 years Tahun buku
Financial year
Tanggal dibayarkan
Date paid
Dividen tunai per lembar saham* Cash dividend per share*
2005
1 Desember / December 2005
2004
22 Juli / July 2005
2004
29 Oktober / October 2004
2003
20 Juli / July 2004
Rp
50,-
2002
23 Juli / July 2003
Rp
50,-
2001
19 Juli / July 2002
Rp 200,-
* Dividen per saham berdasarkan atas 102,6 juta lembar saham biasa.
Modal Kerja Modal kerja bersih Grup pada 31 Desember 2005 adalah Rp 427,7 miliar sedikit menurun dibandingkan tahun 2004 sebesar Rp 439,9 miliar. Diluar saldo kas, modal kerja bersih yang digunakan meningkat dari Rp 199,0 miliar di tahun 2004 menjadi Rp 343,6 di tahun 2005 terutama disebabkan adanya peningkatan piutang usaha.
Rp 300,- (interim) Rp 100,- (final) Rp 360,- (interim)
* Dividend per share based on 102.6 million common shares.
Working Capital The Group's net working capital employed at 31 December 2005 was Rp 427.7 billion, slightly decreased from 2004 of Rp 439.9 billion. Excluding cash balances, working capital employed increased from Rp 199.0 billion in 2004 to Rp 343.6 billion in 2005 mainly due to the increase of trade receivables.
annual report '05
29 PETROSEA
MANAGEMENT'S DISCUSSION & ANALYSIS Diskusi dan Analisa Manajemen
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Penyisihan piutang tidak tertagih telah berkurang selama tahun ini dari Rp 7.8 miliar menjadi Rp 934 juta sebagai akibat dari adanya suatu perjanjian untuk melunasi piutang lama yang sebelumnya telah dicadangkan. Grup tidak menghapusbukukan piutang selama tahun ini. Pembelanjaan Modal Pembelanjaan modal meliputi pembangunan kembali peralatan yang ada dan pengadaan peralatan baru. Sejalan dengan program Grup dalam pencegahan biaya pemeliharaan, pembelanjaan modal untuk pembangunan kembali meningkat menjadi Rp 90,7 miliar dari Rp 31,7 miliar di tahun 2004. Sebesar Rp 3,9 miliar juga dibelanjakan untuk membeli peralatan baru. (2004 - Rp 9,5 miliar). Sebagian besar sebagai bagian dari komitmen pembaruan armada untuk empat tahun perpanjangan kontrak penambangan dengan Gunungbayan Pratamacoal dan untuk kontrak penambangan lainnya, Grup mempunyai komitmen pembelanjaan modal sebesar Rp 104,6 miliar pada tanggal pelaporan ini. Semua komitmen dalam bentuk Dolar Amerika Serikat. Kapitalisasi Tidak terjadi perubahan modal dasar dan modal ditempatkan di tahun 2005. Informasi Perdagangan Saham Seluruh saham, sebanyak 102,6 juta saham, terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan dari jumlah ini sebanyak 68,4 juta saham terdaftar di Bursa Efek Surabaya.
Allowance for Doubtful Debts The provision for doubtful debts was reduced during the year from Rp 7.8 billion to Rp 934 million as a result of an agreement to recover long outstanding debts previously provided for. The Group did not write off any bad debts during the year. Capital Expenditure Capital expenditure includes existing equipment rebuilds and purchases of new equipment. Consistent with the Group's preventative maintenance program capital expenditure on rebuilds increased to Rp 90.7 billion from Rp 31.7 billion in 2004. A further Rp 3.9 billion was spent on new equipment (2004 - Rp 9.5 billion). Largely as part of the fleet renewal committed to for the four year extension of the Gunungbayan Pratamacoal overburden mining contract, and for other mining contracts, the Group had committed to Rp 104.6 billion of capital expenditure at reporting date. All of this commitment is payable in US dollars. Capitalization There were no changes to the authorized and issued capital in 2005. Share Trading Information All 102.6 million shares are listed on the Jakarta Stock Exchange and of these 68.4 million are listed on the Surabaya Stock Exchange. A summary of share trading information is listed below :
Di bawah ini adalah ringkasan informasi perdagangan saham :
2004 Jumlah lembar saham diperdagangkan Total no.of shares traded
Qtr. 1 (Jan - Mar)
477,500
Harga saham (Rp) Share price High
Low
1,975
1,600
Jumlah lembar saham diperdagangkan Total no.of shares traded
Harga saham (Rp) Share price High
Low
3,921,500
5,750
4,000
643,500
2,300
1,850
1,217,500
5,300
4,300
Qtr. 3 (Jul - Sep)
6,829,000
4,400
2,050
845,500
5,350
4,500
Qtr. 4 (Oct - Dec)
4,131,000
4,300
3,825
3,121,500
7,200
4,600
Qtr. 2 (Apr - Jun)
Pembiayaan Grup memiliki fasilitas kredit untuk hutang cerukan, pinjaman jangka pendek, bank garansi dan lindung nilai mata uang asing sebesar US$39,0 juta. Pada tanggal neraca tidak ada fasilitas hutang secara tunai yang diambil.
annual report '05
2005
30 PETROSEA
Financing The Group maintains a line of credit for overdraft, short term loans, bonding facilities and foreign exchange hedging totalling US$ 39.0 million. None of the cash portion of the facility was drawn at balance date.
MANAGEMENT'S DISCUSSION & ANALYSIS Diskusi dan Analisa Manajemen
Sebagai bagian dari program pembaharuan armada seperti disebutkan dalam pembelanjaan modal seperti tersebut di atas, Grup telah menggunakan sewa guna usaha pembiayaan peralatan sejumlah Rp 138,7 miliar pada tanggal 31 Desember 2005. Grup bermaksud mempergunakan lebih lanjut fasilitas sewa guna usaha pembiayaan untuk mendanai pembelian peralatan di masa yang akan datang. Pada tanggal neraca rasio pinjaman terhadap ekuitas pada tingkat sedang yaitu sebesar 20%. Dampak Nilai Tukar Mata Uang Asing Lebih dari 99 % pendapatan usaha Grup diperoleh dalam Dolar Amerika Serikat. Pemisahan biaya berdasarkan mata uang bervariasi menurut jenis proyeknya. Di tahun 2005 pembiayaan yang menggunakan mata uang rupiah berkisar antara 20 % dari total biaya (2004 - 25%). Selebihnya sebagian besar biaya terjadi dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang secara alami terlindung nilai. Ketika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS bergerak, akan membawa dampak bagi akun usaha Grup, namun hanya untuk biaya-biaya yang secara alami tidak terlindung nilai. Grup pada dasarnya mempertahankan kelebihan aktiva moneter terhadap kewajiban moneter dalam denominasi Dolar AS. Hal ini akan memberikan kerugian atau keuntungan selisih kurs yang belum terealisasi apabila Rupiah menguat atau melemah. Di tahun 2005, keuntungan selisih kurs sebesar Rp 16,9 miliar (2004 - Rp 32,7 miliar) telah dibukukan dalam laporan laba rugi. Risiko Usaha Grup menghadapi risiko komersial yang wajar pada kegiatan usahanya yang pada umumnya telah diperhitungkan dalam pendapatan dari klien. Namun, karena ketidakpastian kontrak, kadang-kadang kerugian pada sebuah proyek bisa terjadi. Pada kegiatan yang banyak menggunakan alat berat, kompetitor bisa menurunkan harga untuk meningkatkan penggunaan alatnya. Hal ini bisa mengakibatkan kerugian pada Grup karena peralatan tidak dipergunakan dan adanya kerugian. Jika hal ini terjadi maka Grup akan meminimalkan segala bentuk kerugian dengan menggunakannya, menjual atau menyewakan alat tersebut. Pelanggan Grup terkonsentrasi pada industri pertambangan dan perminyakan di Indonesia dan jika ada dampak eksternal pada industri ini akan berdampak pula pada bisnis Grup. Grup secara aktif membuat diversifikasi kegiatan usaha untuk menjamin penghasilan yang lebih stabil.
As part of the fleet renewal program noted above in capital expenditure, the Group has drawn down equipment financing totalling Rp 138.7 billion at 31 December 2005. The Group intends to draw upon further finance lease facilities to fund future equipment purchases. At balance date the financial gearing was a modest 20% of equity. Impact of Foreign Exchange Over 99 % of the Group's operating revenue is earned in US dollars. The split of cost by currency varies according to the type of project. In 2005 Rupiah based costs accounted for approximately 20% of costs (2004 - 25%). The balance of costs are incurred predominantly in US dollars which are therefore naturally hedged. When the Rupiah to US dollar exchange rate moves, there is an impact to the Group's trading account, but only on those costs which are not covered by this natural hedge. The Group also typically maintains an excess of monetary assets over monetary liabilities denominated in US dollars. This will give rise to unrealised losses or gains on exchange if the Rupiah strengthens or weakens respectively. In 2005, exchange gains of Rp 16.9 billion (2004 - Rp32.7 billion) are recorded in the statement of income. Business Risk The Group takes normal commercial risk for its business activities which are covered by income from clients. However, because of the uncertainties of contracting, individual project losses are sometimes incurred. In equipment intensive activities, competitors can reduce rates to increase utilisation. This may result in the Group having idle equipment and attendant losses. Should this occur the Group will act to minimise any such losses by redeployment, sale or off-hiring of equipment. The Group's customer base is concentrated in the mining and petroleum industries in Indonesia and any external impacts on these industries is likely to impact the Group's business. The Group is actively working to further diversify its business lines to secure less earnings volatility.
annual report '05
31 PETROSEA
MANAGEMENT'S DISCUSSION & ANALYSIS Diskusi dan Analisa Manajemen
Grup juga menanggung risiko atas kemampuan klien untuk membayar sesuai dengan syarat-syarat di dalam kontrak. Iklim usaha dan hukum di Indonesia menunjukkan pengalaman dimana jika klien kesulitan untuk membayar, tagihan yang telah jatuh tempo kemungkinan akan sulit untuk ditagih dan dengan demikian perlu untuk dibuatkan cadangan atau dihapuskan. Seperti telah diuraikan di atas bahwa telah dilakukan penyisihan piutang tidak tertagih sebesar Rp 934 juta (2004 - Rp 7,8 miliar) untuk mengatasi risiko ini. Komite Audit Pada tahun 2001, sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh PT Bursa Efek Jakarta, Perusahaan membentuk Komite Audit yang beroperasi berdasarkan anggaran dasar yang disahkan oleh Dewan Komisaris. Selama tahun 2005 komite ini telah bertemu empat kali dengan personil manajemen keuangan dan internal auditor Grup. Sesuai dengan anggaran dasar Komite Audit, pada tahun 2005 Komite Audit Petrosea telah menelaah dan merasa puas dengan hal-hal berikut : informasi keuangan triwulanan Grup, laporan pengendalian internal, kepatuhan manajemen Grup terhadap rekomendasi yang diberikan oleh auditor Perusahaan, dan cakupan serta perencanaan dari auditor eksternal Perusahaan yang ditunjuk, yaitu Haryanto Sahari & Rekan - PricewaterhouseCoopers, untuk memeriksa laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005. Persetujuan Laporan Tahunan Presiden Komisaris dan Presiden Direktur telah diberi kuasa oleh Dewan Komisaris dan Direksi untuk menandatangani persetujuan atas laporan tahunan ini atas nama mereka sesuai dengan resolusi masing-masing dewan.
annual report '05
32 PETROSEA
The Group also takes risk on the ability of its clients to pay in accordance with contract terms. The business and legal environment in Indonesia means that where clients experience payment difficulties the amounts due may be difficult to recover and may need to be provided for or written off. As described above a provision for doubtful debts of Rp 934 million (2004 - Rp 7.8 billion) has been made to allow for this risk. Audit Commitee In 2001, in accordance with regulations of the Jakarta Stock Exchange, the Company formed an Audit Committee which operates under a charter approved by the Board of Commissioners. During 2005, the Committee met four times with the Group's financial management personnel and its internal auditors. In compliance with the Audit Committee's charter, the Petrosea Audit Committee in 2005 has reviewed and is satisfied with the following : The Group's quarterly financial information, internal control reports, compliance by the Group's management with recommendations by the Company's auditors, and the scope and planning of the engagement of the Company's external auditors Haryanto Sahari & Rekan - PricewaterhouseCoopers to audit the Group's consolidated financial statements for the year ended 31 December 2005. Approval of Annual Report The President Commissioner and President Director have been authorised by all the Commissioners and Directors to signify the approval of this Annual Report on their behalf as per resolutions of the respective boards.
Drs. Haji Udaya Sastrodimedjo
John F.B. Sheridan, BE(Hons), MBA
Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner Jakarta 27 Maret 2006
Presiden Direktur President Director Jakarta 27 March 2006
SUMMARY of FINANCIAL DATA Ikhtisar Data Keuangan
Satuan
2001
2002
2003
2004
2005
Units
Pendapatan Usaha
Jt Rp.
862,217
847,616
664,057
877,747
1,284,934
Mn Rp.
Operating Revenue
Laba Kotor
Jt Rp.
198,183
107,395
82,908
74,095
153,174
Mn Rp.
Gross Profit
Laba Usaha
Jt Rp.
131,710
48,560
30,619
21,996
79,115
Mn Rp.
Operating Income
Laba Bersih
Jt Rp.
117,515
23,390
24,598
57,703
83,617
Mn Rp.
Net Income
13.63
2.76
3.70
6.57
6.51
Keterangan
Rasio Laba Bersih
%
%
atas Pendapatan Usaha
Description
Ratio of Net Income to Operating Revenue
Pembayaran Dividen
Jt Rp.
10,260
20,520
5,130
42,066
41,040
Mn Rp.
Jumlah Saham yang
Jt
102.60
102.60
102.60
102.60
102.60
Mn
Ditempatkan dan
Dividend Paid Number of Share Issue & Paid Up
Disetor Penuh Laba Bersih per Saham
Rp
1,145
228
240
562
815
Rp
Net Income per Share
Modal Kerja Bersih
Jt Rp.
220,661
309,290
393,207
439,913
427,668
Mn Rp.
Net Working Capital
Jumlah Aktiva
Jt Rp.
686,286
692,000
675,027
812,960
1,043,420
Mn Rp.
Total Assets
Pembelanjaan Modal
Jt Rp.
62,667
41,615
28,012
41,185
233,256
Mn Rp.
Capital Expenditure
Penyusutan
Jt Rp.
105,561
99,744
81,680
61,497
61,847
Mn Rp.
Depreciation
Jumlah Kewajiban
Jt Rp.
145,076
132,530
90,959
213,255
388,896
Mn Rp.
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
Jt Rp.
541,210
559,470
584,068
599,705
654,524
Mn Rp.
Total Equity
15.83
3.38
3.60
7.76
9.01
Rasio Laba Bersih
%
%
atas Jumlah Aktiva
Ratio of Net Income to Total Assets
%
23.85
4.25
4.30
9.75
13.33
%
Rasio Lancar
Rs.
2.75
3.54
5.88
3.20
2.57
Rs.
Current Ratio
Rasio Jumlah Kewajiban
%
26.81
23.69
15.57
35.56
59.42
%
Ratio of Total Liabilities to
Rasio Laba Bersih atas Ekuitas
Equity
atas Ekuitas Rasio Jumlah Kewajiban
Equity %
21.14
19.25
atas Jumlah Aktiva
Singkatan Jt Rp. % Jt Rp Rs.
: Jutaan Rupiah : Persentase : Juta : Rupiah : Rasio
Ratio of Net Income to
13.47
26.23
37.27
%
Ratio of Total Liabilities to Total Assets
Abbreviations Mn Rp. % Mn Rp Rt.
: Million Rupiah : Percentage : Million : Rupiah : Ratio
annual report '05
33 PETROSEA
ENGINEERING CONSTRUCTION AND MINING
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN consolidated financial statements
Surat Pernyataan Direksi DIRECTORS' STATEMENT
35
Laporan Auditor Independen INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
36 - 37
Neraca Konsolidasian CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
38 - 39
Laporan Laba Rugi Konsolidasian CONSOLIDATED INCOME STATEMENTS
40
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
41
Laporan Arus Kas Konsolidasian CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
42
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
43 - 82
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2005
AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang tidak tertagih sebesar 934 pada tahun 2005 dan 7.829 pada tahun 2004) Piutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (setelah dikurangi penyisihan piutang tidak tertagih sebesar 11.912 pada tahun 2005 dan 11.213 pada tahun 2004) Persediaan Efek tersedia untuk dijual Nilai kotor piutang dari klien untuk kontrak pekerjaan Pajak dibayar di muka Beban dibayar di muka Uang muka dan jaminan kepada pihak ketiga
AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 447.583 pada tahun 2005 dan 412.939 pada tahun 2004) Investasi pada perusahaan asosiasi Aktiva pajak tangguhan
JUMLAH AKTIVA
84,015
2q,4
2d,6
236,880
40,191
7
27,504
26,214 37,903 26,516
16e 2e,8 2j,5
13,842 26,560 -
13,158 97,868 6,324
2l,25 2n,26a 9
13,418 64,105 3,877
13,837
12,360
699,263
639,499
PETROSEA
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables (net of allowance for doubtful accounts of 934 in 2005 and 7,829 in 2004) Other receivables Third parties -
Related parties (net of allowance for doubtful accounts of 11,912 in 2005 and 11,213 in 2004) Inventories Available for sale investments Gross amounts due from clients for contract work Prepaid taxes Prepayments Advances and deposits to third parties
NON CURRENT ASSETS
322,164
2f,2g,2h,12
153,961
Fixed assets (net of accumulated depreciation of 447,583 in 2005 and 412,939 in 2004)
2,095 19,898
2i,10 2n,26d
1,358 18,142
Investments in associates Deferred tax assets
344,157
173,461
1,043,420
812,960
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 38
240,953
353,237
*) Laporan keuangan Perusahaan yang berdiri sendiri (lihat Catatan 3)
annual report‘05
2004 *)
TOTAL ASSETS
*) Stand-alone financial statements of the Company (see Note 3)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2005
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Nilai kotor hutang kepada klien untuk kontrak pekerjaan Hutang pajak kini Pendapatan yang ditangguhkan Beban yang masih harus dibayar Kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - sewa guna usaha pembiayaan Kewajiban penghentian kontrak kerja Hutang lain-lain
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
195,088
13
167,129
6,467
16e
951
12,594 2,436 7,974 5,059
2l,25 2n,26b
2h,17
-
4,488 9,016
2r,18 14
5,157
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties Related parties Gross amounts due to clients for contract work Current tax liabilities Deferred income Accrued expenses Current maturities of long term liabilities finance leases Termination benefit obligations Other payables
199,586 NON-CURRENT LIABILITIES
104,627 12,674
2h,17 2r,18
117,301 EKUITAS Modal saham - Modal dasar 410.400.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 500 (nilai penuh) per saham - Modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh 102.600.000 lembar saham biasa Agio saham Cadangan wajib Laba ditahan Cadangan nilai wajar
19,938 3,413 2,998
28,473
271,595 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - sewa guna usaha pembiayaan Kewajiban imbalan kerja
2004 *)
13,669 13,669
19a
51,300 450 10,260 580,272 12,242
19b 19c 19d 2j,5
51,300 450 10,260 537,695 -
654,524
599,705
1,043,420
812,960
*) Laporan keuangan Perusahaan yang berdiri sendiri (lihat Catatan 3)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Long term liabilities net of current maturities finance leases Employee benefit obligations
EQUITY Share capital Authorised capital of 410,400,000 common shares with par value of Rp 500 (full amount) per share Issued and paid up capital of 102,600,000 common shares Share premium Statutory reserve Retained earnings Fair value reserve
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Stand-alone financial statements of the Company (see Note 3)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 39
annual report‘05
PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2005
PENDAPATAN USAHA BEBAN USAHA LANGSUNG LABA KOTOR
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED INCOME STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
1,284,934 (1,131,760)
2l 2l,23
153,174
BEBAN PENJUALAN DAN ADMINISTRASI UMUM
(74,059)
PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Beban bunga Keuntungan selisih kurs Keuntungan atas penghapusan aktiva tetap Pembatalan penyisihan piutang tidak tertagih Lain-lain JUMLAH PENGHASILAN LAIN-LAIN
2l,24
GROSS PROFIT SELLING AND GENERAL ADMINISTRATION EXPENSES
21,996
OPERATING INCOME OTHER INCOME/ (EXPENSES) Interest income Interest expense Foreign exchange gain
2m 2c
7,119 32,669
6,003
12
5,226
7,050 3,731
2d,6
4,794 -
Gain on disposal of fixed assets Reversal of allowance for doubtful accounts Others
49,808
TOTAL OTHER INCOME
-
SHARE OF ASSOCIATE’S NET INCOME
71,804
PROFIT BEFORE INCOME TAX
33,417
967
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
113,499
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(29,882)
2i,10
2n,26c
83,617
RATA-RATA TERTIMBANG JUMLAH LEMBAR SAHAM BIASA YANG BEREDAR
(52,099)
OPERATING REVENUE DIRECT COSTS
4,043 (4,335) 16,925
BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI
LABA BERSIH
877,747 (803,652) 74,095
79,115
LABA USAHA
2004 *)
(14,101) 57,703
102,600,000
INCOME TAX EXPENSE NET INCOME
102,600,000
WEIGHTED AVERAGE COMMON SHARES OUTSTANDING
LABA USAHA PER SAHAM (NILAI PENUH)
771
2o
214
OPERATING INCOME PER SHARE (FULL AMOUNT)
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (NILAI PENUH)
815
2o
562
BASIC EARNINGS PER SHARE (FULL AMOUNT)
*) Laporan keuangan Perusahaan yang berdiri sendiri (lihat Catatan 3)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 40
annual report‘05
PETROSEA
*) Stand-alone financial statements of the Company (see Note 3)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
annual report‘05
41
PETROSEA
10,260
450
51,300
-
-
-
2j, 5
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-
10,260
-
450
51,300
-
10,260
-
-
-
450
Cadangan wajib/ Statutory reserve
2p,15 2p,15
2p,15 2p,15
51,300
Modal saham/ Share capital
Agio saham/ Share premium
*) Laporan keuangan Perusahaan yang berdiri sendiri (lihat Catatan 3)
Saldo 31 Desember 2005
Laba bersih tahun berjalan Dividen final 2004 Dividen interim 2005 Keuntungan yang belum direalisasi - efek tersedia untuk dijual
Saldo 31 Desember 2004 *)
Laba bersih tahun berjalan Dividen final 2003 Dividen interim 2004
Saldo 1 Januari 2004 *)
Catatan/ Notes
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-
-
-
-
654,524
12,242
83,617 (10,260) (30,780)
599,705
57,703 (5,130) (36,936)
584,068
Jumlah/ Total
Balance at 31 December 2005
Unrealised holding gain available for sale investments -
Net income for the year Final dividend 2004 Interim dividend 2005
Balance at 31 December 2004 *)
Net income for the year Final dividend 2003 Interim dividend 2004
Balance at 1 January 2004 *)
*) Stand-alone financial statements of the Company (see Note 3)
12,242
12,242
Cadangan nilai wajar/ Fair value reserve
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
580,272
-
83,617 (10,260) (30,780)
537,695
57,703 (5,130) (36,936)
522,058
Laba ditahan/ Retained earnings
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
2005 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Penerimaan bunga Pembayaran pajak penghasilan (setelah dikurangi restitusi pajak) Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian dan perbaikan aktiva tetap Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi pada efek tersedia untuk dijual Pinjaman kepada pihak ketiga Hasil dari penjualan aktiva tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran bunga Pembayaran dividen Pembayaran pinjaman - sewa guna usaha pembiayaan Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun
2004 *)
1,214,168
836,021
(1,183,330) 4,043
(680,286) 7,078
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash payments to suppliers and employees Interest received
(45,353)
(26,718)
Income taxes paid (net of refunds received)
(10,472)
136,095
Net cash flows (used in)/provided from operating activities
(94,598) -
(41,185) (1,358)
(8,023) 9,209
(6,537) 21,755
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Purchase and rebuild of fixed assets Investment in associates Available for sale investments Loan to third party Proceeds from sale of fixed assets
(93,412)
(27,325)
Net cash flows used in investing activities
(4,335) (41,040) (7,679)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Interest paid Dividends paid Repayment of borrowing finance leases
(42,066) -
Net cash flows used in financing activities
(53,054)
(42,066)
(156,938)
66,704
240,953
174,249
Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at the beginning of the year
84,015
240,953
Cash and cash equivalents at the end of the year
*) Laporan keuangan Perusahaan yang berdiri sendiri (lihat Catatan 3)
*) Stand-alone financial statements of the Company (see Note 3)
Transaksi non-kas
Non-cash transactions
Transaksi non-kas yang utama meliputi konversi pinjaman tanpa jaminan kepada Renison Consolidated Mines NL menjadi efek yang dapat dikonversi (lihat Catatan 5) dan perolehan aktiva tetap melalui sewa guna usaha pembiayaan (lihat Catatan 12).
The principal non-cash transactions are the conversion of an unsecured loan to Renison Consolidated Mines NL into convertible notes (see Note 5) and the acquisition of fixed assets using finance leases (see Note 12).
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. 42
annual report‘05
PETROSEA
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL
PT Petrosea Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta notaris Djojo Muljadi LLM No. 75, di Jakarta tertanggal 21 Februari 1972, berdasarkan ketentuan Undang-Undang Penanaman Modal Asing tahun 1967. Anggaran Dasar Perusahaan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/51/17 tanggal 30 November 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 96 tanggal 7 Desember 1972. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan berdasarkan akta notaris No. 58 tertanggal 9 November 2001 yang dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adiwarsito, SH, Notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-00622HT.01.04.TH2002 tertanggal 14 Januari 2002 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 658 tanggal 14 Januari 2002. Perubahan terjadi dalam pasal 11 ayat 3 dan pasal 14 ayat 3 Anggaran Dasar Perusahaan, mengenai perubahan jangka waktu pengangkatan anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.
PT Petrosea Tbk (the “Company”) was established under Notarial Deed No. 75, dated 21 February 1972, of Notary Public Djojo Muljadi LLM in Jakarta, under the framework of the foreign capital investment law of 1967. The Company’s Articles of Association were approved by the Minister of Justice in decision letter No. Y.A.5/51/17, dated 30 November 1972, and the letter was published in State Gazette No. 96, dated 7 December 1972. The Articles of Association of the Company have been amended several times. The latest amendment was based on notarial deed No. 58, dated 9 November 2001, by Mrs. Poerbaningsih Adiwarsito, SH, Notary in Jakarta. The amendment was approved by Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia under decision letter No.C-00622 HT.01.04.TH2002 dated 14 January 2002 and was published in State Gazette No. 658 dated 14 January 2002. The amendment was in relation to the Company’s Articles of Association article 11 paragraph 3 and article 14 paragraph 3, pertaining to the period of appointment of members of the Board of Directors and the Board of Commissioners.
Kantor pusat Perusahaan berada di Jl. Taman Kemang No 32B, Jakarta dan memiliki kantor-kantor pendukung di Tanjung Batu, Sangatta dan Timika.
The Company’s head office is situated at Jl. Taman Kemang No 32B, Jakarta and there are support offices in Tanjung Batu, Sangatta and Timika.
Pada tanggal 21 Mei 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 4,5 juta lembar saham dari 13,5 juta saham yang ditempatkan dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham (nilai penuh). Selanjutnya, pengeluaran saham bonus dengan perbandingan 1:1 yang dilakukan pada bulan November 1994, pembagian saham bonus dengan perbandingan 9:10 yang dilakukan pada bulan Maret 1998 dan pemecahan saham pada tahun 1998 telah mengakibatkan kenaikan saham yang ditempatkan menjadi 102,6 juta saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham (nilai penuh).
On 21 May 1990, the Company obtained an effective statement to offer 4.5 million of the 13.5 million issued shares to the public in an Initial Public Offering with a par value of Rp 1,000 per share (full amount). Since then a 1:1 share bonus in November 1994, a 9:10 share bonus in March 1998 and a stock split in 1998 have resulted in an increase of issued shares to 102.6 million with par value of Rp 500 per share (full amount).
Seluruh saham, sebanyak 102,6 juta saham, terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan dari jumlah ini sebanyak 68,4 juta saham juga terdaftar di Bursa Efek Surabaya.
All 102.6 million shares are listed on the Jakarta Stock Exchange and of these 68.4 million are also listed on the Surabaya Stock Exchange.
Perusahaan memiliki 100% saham yang ditempatkan dari PTP Investments Pte. Ltd. (“PTPI”), sebuah perseroan terbatas yang didirikan di Singapura pada tanggal 3 Juni 2005. Pada tanggal 31 Desember 2005, PTPI memiliki jumlah aktiva sebesar 26.516. Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan anak perusahaannya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
The Company owns 100% of the issued capital of PTP Investments Pte. Ltd. (“PTPI”), a limited liability company incorporated in Singapore on 3 June 2005. As at 31 December 2005, PTPI has total assets of 26,516. In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiary are collectively referred to as the “Group”.
annual report‘05
43 PETROSEA
annual report‘05
43 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Perusahaan bergerak dalam dua segmen utama yaitu Rekayasa dan Konstruksi serta Pertambangan. Kegiatan utama Perusahaan adalah kontraktor umum dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972. Anak perusahaannya bergerak di bidang investasi efek.
The Company is engaged in two principal business segments, being Engineering and Construction; and Mining. The Company’s principal activity is general contracting. It commenced commercial operations in 1972. Its subsidiary is engaged in investing in marketable securities.
Perusahaan induk Grup adalah Clough Limited, sebuah perusahaan yang berdiri di Australia.
The ultimate parent company of the Group is Clough Limited, a company incorporated in Australia.
Susunan Dewan Komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:
The Board of Commissioners of the Company as at 31 December 2005 are:
- Drs. Haji Udaya Sastrodimedjo
- Presiden Komisaris Independen/ Independent President Commissioner - Komisaris Independen/ Independent Commissioner - Komisaris/Commissioner - Komisaris/Commissioner - Komisaris/Commissioner
- Firdaus A. Siddik, MBA - David P.A. Singleton - Andrew J. Walsh - Micheil E. Anderson Susunan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut :
The Board of Directors of the Company as at 31 December 2005 are :
- John F.B. Sheridan - Hendrick U. Ibrahim - Michael J. Goddard
- Presiden Direktur/President Director - Direktur/Director - Direktur/Director
Pada tanggal 31 Desember 2005, karyawan tetap Grup berjumlah 1.754 (2004 - 2.113).
2.
a.
GENERAL (continued)
IKHTISAR PENTING
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
As at 31 December 2005, the Group’s permanent employees totaled 1,754 (2004 - 2,113).
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun dan diselesaikan oleh Dewan Direksi pada tanggal 27 Maret 2006.
The Group’s consolidated financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors on 27 March 2006.
Kebijakan akuntansi penting berikut ini diterapkan oleh Grup dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian ini juga disesuaikan dengan peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ), kecuali untuk pengungkapan yang berhubungan dengan kontrak individual dimana menurut Direksi akan merugikan Grup dan informasi arus kas berdasarkan segmen dimana menurut pendapat Direksi penghitungannya dianggap tidak praktis.
The following principal accounting policies adopted by the Group in preparing the consolidated financial statements are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia. The consolidated financial statements are also in conformity with requirements of the Capital Markets Supervisory Board (Bapepam) and the Jakarta Stock Exchange (JSX), except for disclosures relating to individual contracts which the Directors believe would unfairly prejudice the Group, and cash flow information by segment which the Directors believe is impractical to calculate.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan kecuali dinyatakan lain.
annual report‘05
a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements The consolidated financial statements have been prepared based on historical cost except where otherwise disclosed.
44 PETROSEA
annual report‘05
44 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
b.
c.
AKUNTANSI
YANG
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun atas dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas.
The consolidated financial statements have also been prepared on an accrual basis except for the statements of cash flows.
Semua angka dalam laporan keuangan konsolidasian dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are rounded and stated in million Rupiah unless otherwise stated.
Prinsip-prinsip konsolidasi
b.
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang berada di dalam dan di luar negeri di mana Perusahaan mempunyai penyertaan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, serta apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara tetapi dapat dibuktikan adanya pengendalian. Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada Perusahaan secara efektif dan tidak dikonsolidasikan sejak tanggal pelepasan.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company’s domestic and foreign controlled subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of voting rights, or if equal to or less than 50%, the Group has the ability to control the entity. Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated from the date of disposal.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
The effect of all transactions and balances between companies in the Group has been eliminated in preparing the consolidated financial statements.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian, telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiary unless otherwise stated.
Akun-akun anak perusahaan di luar negeri yang merupakan bagian integral dari Perusahaan dijabarkan seolah-olah seluruh operasi diluar negeri tersebut dilaksanakan sendiri oleh Perusahaan.
The accounts of foreign subsidiaries that are integral to the Company are translated as if such foreign operations are the Company’s own transactions.
Penjabaran transaksi dan akun dalam mata uang asing Catatan akuntansi Perusahaan dilakukan dalam Dolar Amerika Serikat (“US$”), yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak tanggal 4 Juli 1994. Anak perusahaan menggunakan mata uang US$ dalam mencatat transaksinya. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.
annual report‘05
c.
Foreign currency translation
The Company’s accounting records are maintained in United States Dollars (“US$”), which was approved by the Director General of Taxes on 4 July 1994. The subsidiary maintains its records in US$. The consolidated financial statements are prepared in Rupiah. Transactions in foreign currencies are converted to Rupiah at rates ruling on the transaction date. At year end, monetary assets and liabilities in foreign currencies are converted at rates ruling at that date. Exchange gains and losses arising are recognised in the consolidated income statements.
45 PETROSEA
annual report‘05
45 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
AKUNTANSI
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
c.
Penjabaran transaksi dan akun dalam mata uang asing (lanjutan)
c.
Foreign currency translation (continued)
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember:
The rate of exchange used at 31 December:
2005 (Rupiah) Dolar Amerika Serikat (“US$”) 1 Dolar Australia (“AU$”) 1 Dolar Singapura (“SIN$”) 1 d.
e.
f.
2004 (Rupiah)
9,844 7,400 5,920
Piutang usaha
ACCOUNTING
9,266 6,930 5,500 d.
United States Dollars (“US$”) 1 Australian Dollars (“AU$”) 1 Singapore Dollars (“SIN$”) 1
Trade receivables
Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih.
Trade receivables are recorded net of any allowance for doubtful accounts.
Penyisihan piutang tidak tertagih dihitung berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapusbukukan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak tertagih.
An allowance for doubtful accounts is raised based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Receivables are written off in the period they are determined to be not collectible.
Persediaan
e.
Inventories
Persediaan disajikan berdasarkan harga perolehan, setelah memperhitungkan penyisihan persediaan usang. Harga perolehan atas jumlah persediaan yang ada pada tanggal neraca ditetapkan dengan menggunakan metode rata-rata, dan terdiri dari harga sesuai nota tagihan ditambah ongkos angkut dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan perolehan persediaan.
Inventories are stated at cost, after appropriate provision for obsolescence. Costs have been assigned to inventory quantities on hand at balance sheet date using the average cost method, which comprises the invoiced cost plus associated freight and duties.
Penyisihan untuk persediaan usang dan yang pergerakannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
The provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage of individual inventory items.
Aktiva tetap Aktiva tetap disajikan berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Kecuali tanah, semua aktiva tetap disusutkan setelah memperhitungkan estimasi nilai sisa aktiva tetap yang bersangkutan. Penghitungan penyusutan dimulai dari bulan dimana aktiva tetap mulai dipergunakan atau diperoleh, dengan metode sebagai berikut:
f.
Fixed assets Fixed assets are stated at acquisition cost less accumulated depreciation. Fixed assets, except land, are depreciated to their estimated residual values. Depreciation is calculated from the month in which the asset was put into service or acquired as follows:
-
Gedung dan perbaikan gedung disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran umur manfaat aktiva tersebut yaitu 8 - 20 tahun.
-
Buildings and improvements are depreciated on a straight line basis over the estimated useful life of the asset of 8 - 20 years.
-
Alat berat, peralatan dan kendaraan disusutkan atas dasar penggunaan jam kerja selama taksiran umur operasi aktiva tersebut.
-
Plant, equipment and vehicles are depreciated on an hourly utilisation basis over the estimated total machine operating life.
annual report‘05
46 PETROSEA
annual report‘05
46 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
f.
Aktiva tetap (lanjutan) -
g.
h.
AKUNTANSI
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
f.
Fixed assets (continued)
Perabotan dan perlengkapan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran umur manfaat aktiva tersebut yaitu 4 - 5 tahun.
-
ACCOUNTING
Furniture and fittings are depreciated on a straight line basis over the estimated useful life of the asset of 4 - 5 years.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aktiva dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
The costs of maintenance and repairs are charged as an expense as incurred. Expenditure which extends the future life of assets is capitalised and depreciated in accordance with the applicable policy.
Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the consolidated income statement.
Akumulasi biaya pembangunan kembali alat-alat berat dikapitalisasi sebagai aktiva dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aktiva tetap pada saat proses pembangunan kembali selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut siap digunakan.
The accumulated costs of equipment rebuilds are capitalised as rebuilds in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the rebuild is complete. Depreciation is charged from the date when assets are available for use.
Penurunan nilai dari aktiva tetap
g.
Impairment of long lived assets
Setiap tanggal neraca Grup melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai aktiva.
At balance sheet date, the Group undertakes a review to determine whether there is any indication of asset impairment.
Aktiva tetap dan aktiva tidak lancar lainnya ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai atau apakah telah terjadi perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tersebut tidak dapat dipulihkan. Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila nilai tercatat aktiva melebihi nilai yang dapat dipulihkan dari aktiva tersebut. Nilai yang dapat dipulihkan adalah yang lebih tinggi diantara harga jual neto dan nilai pakai aktiva. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aktiva dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai penghasilan pada periode terjadinya pemulihan.
Fixed assets and other non-current assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of impairment is recorded as income in the period when the reversal occurs.
Aktiva sewa guna usaha Aktiva tetap yang diperoleh dengan sewa guna usaha pembiayaan disajikan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan hutang dan pembayaran beban bunga. Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode yang sama seperti aktiva yang dimiliki.
annual report‘05
h.
Fixed assets under finance lease Fixed assets acquired by means of finance leases are presented at the present value of all lease payments plus purchase option at the end of the lease term. A corresponding liability is also established and each lease payment is allocated between the liability and finance charges. The assets are depreciated similarly to owned assets.
47 PETROSEA
annual report‘05
47 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
i.
Investasi pada perusahaan asosiasi
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
i.
Investments in associates
Investasi pada perusahaan asosiasi dimana Grup memiliki antara 20% sampai 50% hak suara dan mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mempunyai pengendalian, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, investasi dicatat sebesar nilai perolehan dan jumlah ini akan ditambah atau dikurangi dengan bagian Grup atas laba, rugi dan penerimaan dividen setelah tanggal perolehan. j.
Investasi pada efek
ACCOUNTING
Investments in associated companies, where the Group holds between 20% and 50% of the voting power and exercises significant influence, but which it does not control, are accounted for using the equity method. Under the equity method, the investment is recorded at cost and the carrying amount is increased or decreased by the Group’s share of profits, losses and dividends received after the date of acquisition. j.
Investments in marketable securities
Grup mengklasifikasikan investasi pada efek hutang dan ekuitas yang dimilikinya sebagai berikut: efek yang “diperdagangkan”, “dimiliki hingga jatuh tempo” dan “tersedia untuk dijual” Klasifikasi ini tergantung pada tujuan dilakukannya investasi tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi tiap-tiap investasi yang dimilikinya pada saat pembelian dan melakukan evaluasi ulang terhadap pengklasifikasian tersebut secara berkala.
The Group classifies its investments in debt and equity securities into the following categories: trading, held-to-maturity and available-for-sale. The classification is dependent on the purpose for which the investments were acquired. Management determines the classification of its investments at the time of the purchase and re-evaluates such designation on a regular basis.
Investasi yang tujuan utamanya adalah untuk memperoleh keuntungan dari fluktuasi harga dalam jangka pendek diklasifikasikan sebagai efek yang “diperdagangkan” dan digolongkan sebagai aktiva lancar; dalam laporan keuangan konsolidasian ini, yang dimaksud jangka pendek adalah 3 bulan. Investasi yang memiliki waktu jatuh tempo yang pasti, dimana manajemen memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki efek tersebut hingga jatuh tempo diklasifikasikan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo” dan digolongkan sebagai aktiva tidak lancar, kecuali untuk yang jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal neraca akan diklasifikasikan sebagai aktiva lancar; selama periode pelaporan ini, Grup tidak memiliki investasi dalam kategori ini. Investasi yang tidak digolongkan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo” atau “efek yang diperdagangkan” diklasifikasikan sebagai “tersedia untuk dijual”; dan dicatat sebagai aktiva tidak lancar kecuali apabila pihak manajemen memiliki maksud untuk memiliki investasi tersebut dalam jangka waktu kurang dari 12 bulan sejak tanggal neraca atau apabila investasi tersebut harus dijual untuk meningkatkan modal operasi, dalam hal ini investasi tersebut akan digolongkan sebagai aktiva lancar.
Investments that are acquired principally for the purpose of generating a gain from short-term fluctuations in price are classified as trading investments and included in current assets; for the purpose of these consolidated financial statements, short term is defined as three months. Investments with a fixed maturity that management has the intent and ability to hold to maturity are classified as heldto-maturity and are included in non-current assets, except for maturities within 12 months from the balance sheet date which are classified as current assets; during the period the Group did not hold any investments in this category. Investments not classified as either held-to-maturity or trading securities are classified as available-for-sale; and are included in non-current assets unless management has the express intention of holding the investment for less than 12 months from the balance sheet date or unless they will need to be sold to raise operating capital, in which case they are included in current assets.
annual report‘05
48 PETROSEA
annual report‘05
48 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
j.
Investasi pada efek (lanjutan)
j.
Investments in marketable securities (continued)
k.
Harga perolehan efek yang dibeli mencakup juga biaya-biaya transaksi. Efek yang ‘diperdagangkan’ dan ‘tersedia untuk dijual’ diakui sebesar nilai wajarnya. Efek yang ‘dimiliki hingga jatuh tempo’ diakui sebesar harga perolehan dikurangi amortisasi dengan menggunakan metode hasil efektif (effective yield). Keuntungan dan kerugian dari perubahan nilai wajar efek yang diperdagangkan, baik yang telah direalisasi maupun yang belum direalisasi, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada periode terjadinya keuntungan dan kerugian tersebut. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek yang diklasifikasikan sebagai ‘tersedia untuk dijual’ diakui sebagai bagian dari ekuitas.
The cost of investments purchased includes transaction costs. Trading and available-for-sale investments are subsequently carried at fair value. Held-to-maturity investments are carried at amortised cost using the effective yield method. Realised and unrealised gains and losses arising from changes in the fair value of trading investments are included in the consolidated income statement in the period in which they arise. Unrealised gains and losses arising from changes in the fair value of securities classified as available-for-sale are recognised in equity.
Nilai wajar efek ditentukan berdasarkan harga pasar penawaran penjualan (bid price) efek tersebut. Ketika efek dengan klasifikasi “tersedia untuk dijual” dijual atau mengalami penurunan nilai, akumulasi penyesuaian nilai wajar akan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai keuntungan dan kerugian dari investasi efek.
The fair values of investments are based on quoted bid prices. When securities classified as availablefor-sale are sold or impaired, the accumulated fair value adjustments are included in the consolidated income statement as gains and losses from investment securities.
Harga pokok efek yang dijual ditentukan berdasarkan metode ‘rata-rata tertimbang’.
Costs of securities sold are determined on the basis of the ‘weighted average’ method.
Kerjasama operasi
k.
Perusahaan mempunyai kontrak dalam bentuk usaha kerja sama operasi. Proporsi Perusahaan atas laba kotor, biaya yang timbul, aktiva dan kewajiban telah diperhitungkan di dalam laporan keuangan konsolidasian di bawah kategori yang sesuai.
l.
ACCOUNTING
Pengakuan pendapatan usaha dan beban
Joint operations The Company engages in some contracts through participation in unincorporated joint operations. The Company’s proportionate share of gross income, costs incurred, assets and liabilities are included in the consolidated financial statements under the appropriate headings.
l.
Revenue and expenses recognition
Pendapatan usaha mencakup penerimaan dari pemberian jasa konstruksi dan penambangan, kegiatan jasa konstruksi, penerimaan sewa atas peralatan, rumah, gudang dan fasilitas lainnya, dan jasa-jasa lainnya yang diberikan kepada pelanggan, setelah dikurangi pajak pertambahan nilai dan setelah eliminasi penjualan antar perusahaan dalam Grup.
Operating revenue includes fees for construction and mining services, construction activities, rental received on equipment, houses, warehouse and other facilities, and fees for other services to clients, net of value added tax and after eliminating sales within the Group.
Penjualan jasa diakui pada saat pemberian jasa kepada pelanggan.
Sales of services are recognised when services are rendered to the customer.
Kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dirundingkan secara khusus untuk konstruksi sebuah aktiva atau kombinasi dari beberapa aktiva yang berhubungan atau saling bergantung secara erat dalam hal rancangan, teknologi dan fungsi ataupun tujuan atau kegunaan akhirnya.
A construction contract is a contract specifically negotiated for the construction of an asset or a combination of assets that are closely interrelated or interdependent in terms of their design, technology and functions or their ultimate purpose or use.
annual report‘05
49 PETROSEA
annual report‘05
49 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
l.
Pengakuan (lanjutan)
usaha
beban
l.
Revenue and expenses recognition (continued)
pendapatan
dan
ACCOUNTING
Apabila hasil atau outcome suatu kontrak konstruksi tidak bisa diestimasi secara andal, penerimaan kontrak diakui hanya sebatas biaya-biaya kontrak yang terjadi sepanjang terdapat kemungkinan besar bahwa biaya-biaya tersebut dapat dipulihkan. Biayabiaya kontrak diakui pada saat terjadinya.
When the outcome of a construction contract cannot be estimated reliably, contract revenue is recognised to the extent of contract costs incurred where it is probable those costs will be recoverable. Contract costs are recognised when incurred.
Apabila hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, penerimaan dan biaya-biaya kontrak diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian. Persentase penyelesaian diukur dengan mempertimbangkan hubungan antara biayabiaya kontrak yang terjadi untuk pekerjaan yang dilakukan hingga tanggal neraca dengan estimasi jumlah biaya kontrak secara keseluruhan. Apabila terdapat kemungkinan besar bahwa biaya kontrak keseluruhan akan melebihi pendapatan kontrak keseluruhan, kerugian yang diperkirakan akan terjadi segera diakui sebagai beban.
When the outcome of a construction contract can be estimated reliably, contract revenue and contract costs are recognised by using the percentage of completion method. The percentage of completion is measured by reference to the relationship that contract costs incurred for work performed to date bear to the estimated total costs for the contract. When it is probable that total contract costs will exceed total contract revenue, the expected loss is recognised as an expense immediately.
Biaya-biaya yang terjadi sepanjang tahun yang terkait dengan aktivitas kontrak di masa depan tidak diakui sebagai biaya dan dinyatakan sebagai kontrak dalam pernyelesaian. Keseluruhan biaya yang terjadi dan keuntungan/kerugian yang diakui pada setiap kontrak dibandingkan dengan termin (progress billings) sampai dengan akhir tahun. Apabila biaya yang terjadi ditambah keuntungan yang diakui (dikurangi kerugian yang diakui) melebihi termin (progress billings), maka kelebihan tersebut akan dicatat sebagai nilai kotor piutang dari klien untuk kontrak pekerjaan. Apabila termin (progress billings) melebihi biaya-biaya yang terjadi ditambah keuntungan yang diakui (dikurangi kerugian yang diakui), maka kelebihan tersebut akan dicatat sebagai nilai kotor hutang kepada klien untuk kontrak pekerjaan.
Costs incurred during the year in connection with future activity on a contract are excluded and shown as contract work in progress. The aggregate of the costs incurred and the profit/loss recognised on each contract is compared against the progress billings up to the year end. Where costs incurred and recognised profits (less recognised losses) exceed progress billings, the balance is shown as gross amounts due from clients for contract work. Where progress billings exceed costs incurred plus recognised profits (less recognised losses), the balance is shown as gross amounts due to clients for contract work.
Beban diakui berdasarkan metode akrual.
Expenses are recognised on an accrual basis.
m. Penghasilan bunga Penghasilan bunga dari bank-bank di Indonesia disajikan dalam jumlah bersih setelah dipotong pajak sebesar 20% yang merupakan pajak final yang dipotong oleh lembaga yang membayar bunga tersebut. Penghasilan bunga dari bank di luar negeri dan penghasilan bunga atas keterlambatan pembayaran tagihan oleh pelanggan disajikan secara bruto.
annual report‘05
m. Interest income Interest income from Indonesian banks has been presented net of withholding tax of 20% which is a final tax deducted by the institutions paying the interest. Interest income from overseas banks and interest income on late payments by clients are presented on a gross value basis.
50 PETROSEA
annual report‘05
50 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n.
Perpajakan
n.
Taxation
o.
Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode kewajiban untuk semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban untuk tujuan pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya. Akun yang menyebabkan timbulnya perbedaan temporer adalah penyusutan, sewa guna usaha pembiayaan, kewajiban imbalan kerja, penyisihan persediaan usang serta penyisihan piutang tidak tertagih. Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
Deferred income tax is provided using the liability method for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Accounts giving rise to temporary differences include depreciation, finance leases, employee benefit obligations, provision for stock obsolescence and provision for doubtful accounts. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aktiva pajak tangguhan.
Deferred tax assets are recognised to the extent that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Pajak ditetapkan dengan dasar penghasilan kena pajak selama tahun berjalan, dihitung dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pajak akhir tahun yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Taxation is determined on the basis of taxable income for the year, calculated in US Dollars and converted to Rupiah using the Minister of Finance Decree for the year end tax rate.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Laba per saham
o.
Laba usaha dan laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang dari saham biasa yang beredar pada tahun berjalan. Grup tidak mempunyai surat berharga yang mempunyai efek dilutif terhadap laba usaha dan laba bersih per saham. p.
Dividen
annual report‘05
Operating income and basic earnings per share have been computed by dividing operating and net income by the weighted average number of shares of common stock outstanding during the year. The Group does not have any securities which may have a dilutive effect on the operating and net income per common shares. p.
Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perusahaan diakui sebagai sebuah kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasian Grup pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan.
Earnings per share
Dividends Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognised as a liability in the Group’s consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Company’s shareholders.
51 PETROSEA
annual report‘05
51 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
q.
Laporan arus kas konsolidasian
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
q.
Consolidated statements of cash flows
Laporan arus kas konsolidasian disajikan berdasarkan metode langsung dengan cara mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan pelaporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan. r.
Imbalan kerja (i)
Kewajiban imbalan pasca-kerja
ACCOUNTING
The consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purposes of reporting consolidated cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and short-term investments with a maturity of three months or less, net of overdrafts. r.
Employee benefits (i)
Post-retirement benefit obligations
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensation.
Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau Kesepakatan Kerja Bersama (“KKB”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau KKB menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau KKB adalah program imbalan pasti. Grup memberikan pensiun imbalan pasti sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan atau KKB. Besarnya provisi ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang dilakukan secara berkala.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 or the Company’s Collective Labor Agreement (the “CLA”), whichever is higher. Since the Labor Law or the CLA set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labor Law or the CLA represent defined benefit plans. The Group provides for a defined benefit pension in accordance with prevailing labor-related laws and regulations or the CLA. The provision is determined by periodic actuarial calculations.
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di necara konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aktiva program, serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi perusahaan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The liability recognised in the consolidated balance sheet in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
annual report‘05
52 PETROSEA
annual report‘05
52 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
r.
Imbalan kerja (lanjutan) (i)
AKUNTANSI
YANG
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
r.
Employee benefits (continued)
Kewajiban imbalan pasca-kerja (lanjutan)
(i)
Apabila keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pension melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aktiva program pada tanggal neraca, maka kelebihannya dibebankan sebagai biaya atau dikreditkan sebagai pendapatan selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
(ii) Termination benefits
Pesangon pemutusan kontrak terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Grup menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Manajemen risiko keuangan
Post-retirement benefit obligations (continued) Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit or 10% of the fair value of the program’s assets at balance sheet date, are charged or credited to income over the average remaining service lives of the related employees.
(ii) Pesangon pemutusan kontrak kerja
s.
ACCOUNTING
Termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Group recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal.
s.
Financial risk management
Aktivitas Grup menghadapi berbagai risiko keuangan, termasuk pengaruh perubahan nilai tukar mata uang asing dan tingkat bunga. Program manajemen risiko Grup secara keseluruhan ditujukan untuk mengurangi dampak yang tidak menguntungkan bagi kinerja keuangan Grup.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks, including the effects of changes in foreign currencies and interest rates. The Group’s overall risk management programme seeks to minimise potential adverse effects on the financial performance of the Group.
(i)
(i)
Risiko nilai tukar mata uang asing Sebagian besar pendapatan dan beban Grup terjadi dalam Dolar Amerika Serikat dan kelebihan dana umumnya dipertahankan dalam Dolar Amerika Serikat. Dengan demikian, kebutuhan untuk melakukan lindung nilai atas nilai wajar dari risiko nilai tukar mata uang asing dianggap tidak diperlukan.
(ii)
Risiko tingkat bunga Grup memiliki kewajiban sewa guna usaha pembiayaan dengan tingkat bunga variabel dan menggunakan swap tingkat suku bunga sebagai lindung nilai arus kas terhadap pembayaran bunga masa depan.
annual report‘05
Foreign exchange risk Most of the Group’s revenue is earned, and costs are incurred in US Dollars and surplus funds are generally held in US Dollars. As such, the establishment of a fair value hedge on foreign exchange risk is not considered necessary.
(ii) Interest rate risk The Group has finance lease obligations at variable interest rates and uses interest rate swaps as cash flow hedges of future interest payments.
53 PETROSEA
annual report‘05
53 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
AKUNTANSI
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
YANG
t.
Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
t.
Accounting for derivative financial instruments and hedging activities
Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui di neraca konsolidasian berdasarkan harga perolehannya dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung pada sifat dari obyek yang dilindungi nilainya. Grup mengelompokkan derivatif sebagai (1) instrumen lindung nilai terhadap nilai wajar suatu aktiva atau kewajiban yang diakui atau terhadap komitmen teguh yang belum diakui (lindung nilai atas nilai wajar), atau (2) instrumen lindung nilai transaksi yang diperkirakan akan terjadi (lindung nilai arus kas), atau (3) lindung nilai terhadap investasi bersih pada entitas asing, pada tanggal kontrak derivatif dilakukan.
Derivative financial instruments are initially recognised in the consolidated balance sheet at cost and subsequently are remeasured at their fair value. The method of recognising the resulting gain or loss is dependent on the nature of the item being hedged. The Group designates certain derivatives as either (1) a hedge of the fair value of a recognised asset or liability or of an unrecognised firm commitment (fair value hedge), or (2) a hedge of a forecasted transaction (cash flow hedge), or (3) a hedge of a net investment in a foreign entity, on the date a derivative contract is entered into.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar, dan lindung nilai tersebut efektif, dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian, bersama dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aktiva atau kewajiban yang dilindungi nilainya.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as fair value hedges and that are highly effective, are recorded in the consolidated income statement, along with any changes in the fair value of the hedged asset or liability that is attributable to the hedged risk.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai tersebut efektif, diakui sebagai bagian dari ekuitas, pada akun cadangan nilai wajar. Jumlah yang ditangguhkan di ekuitas kemudian dialihkan ke laporan laba rugi konsolidasian dan diklasifikasikan sebagai pendapatan atau beban pada periode yang sama dengan periode ketika transaksi yang dilindungi nilainya mempengaruhi laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges and that are highly effective, are recognised in equity, in the fair value reserve account. Amounts deferred in equity are subsequently released to the consolidated income statement and classified as revenue or expense in the same periods during which the hedged forecasted transaction affects the consolidated income statement.
annual report‘05
54 PETROSEA
annual report‘05
54 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
AKUNTANSI
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
YANG
t.
Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
t.
Accounting for derivative financial instruments and hedging activities (continued)
Lindung nilai investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri diperlakukan sama seperti pada lindung nilai arus kas. Keuntungan maupun kerugian instrumen lindung nilai yang terkait dengan porsi efektif lindung nilai tersebut diakui dalam ekuitas; keuntungan maupun kerugian yang berhubungan dengan porsi yang tidak efektif diakui segera dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan maupun kerugian yang terakumulasi sebagai bagian dari ekuitas diakui pada laporan laba rugi konsolidasian ketika kegiatan usaha luar negeri tersebut dilepas.
Hedges of net investments in foreign operations are accounted for similarly to cash flow hedges. Any gain or loss on the hedging instrument relating to the effective portion of the hedge is recognised in equity; the gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the consolidated income statement. Gains and losses accumulated in equity are included in the consolidated income statement when the foreign operation is disposed of.
Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui segera dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in the fair value of any derivative instruments that do not qualify for hedge accounting are recognised immediately in the consolidated income statement.
Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan maupun kerugian yang ada di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat transaksi yang dijanjikan atau yang diperkirakan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Apabila transaksi yang dijanjikan atau yang diperkirakan terjadi tidak lagi diharapkan akan terjadi, akumulasi keuntungan maupun kerugian yang telah dicatat di bagian ekuitas langsung dialihkan ke laporan laba rugi konsolidasian.
When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the committed or forecasted transaction is ultimately recognised in the consolidated income statement. When a committed or forecasted transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the consolidated income statement.
Pada awal terjadinya transaksi, Grup melakukan dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aktiva dan kewajiban tertentu atau dengan komitmen teguh tertentu atau transaksi yang diperkirakan. Grup juga melakukan dokumentasi atas penilaian mereka apakah derivatif yang digunakan pada transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas unsur yang dilindungi nilainya. Penilaian ini dilakukan baik pada permulaan lindung nilai maupun pada saat-saat berikutnya secara berkelanjutan.
At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions. The Group also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
annual report‘05
55 PETROSEA
annual report‘05
55 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
u.
Penggunaan estimasi
AKUNTANSI
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
u.
Use of estimates
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Nilai sebenarnya mungkin berbeda dengan nilai yang diestimasi. v.
3.
Informasi segmen
ACCOUNTING
The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual values could differ from those estimates. v.
Segment information
Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aktiva dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya.
A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Grup menggolongkan segmen usahanya ke dalam dua segmen utama yaitu Rekayasa dan Konstruksi serta Pertambangan.
The Group is organised into two principal business segments of Engineering and Construction; and Mining.
Segmen Rekayasa dan Konstruksi menyediakan layanan multidisiplin yang menyeluruh di bidang jasa rekayasa, pengadaan dan konstruksi untuk minyak dan gas (daratan dan lepas pantai), infrastruktur, industri dan manufaktur, utilitas dan industri pertambangan (selain kontrak pertambangan). Dalam segmen ini termasuk juga penyediaan fasilitas pangkalan logistik, jasa tenaga kerja terlatih serta penyewaan alat berat dan peralatan.
The Engineering and Construction segment provides a comprehensive range of multi-disciplinary engineering, procurement and construction services to the oil and gas (onshore and offshore), infrastructure, industrial and manufacturing, utility and mining industries (but not contract mining). The segment also includes supply base facilities, and skilled trade personnel and equipment hire services.
Segmen Pertambangan meliputi kontrak pertambangan secara menyeluruh mulai dari pengupasan lapisan tanah penutup, pengeboran, peledakan, pengangkutan, penggalian, jasa penambangan dan kerja sama pertambangan.
The Mining segment covers comprehensive contract mining including overburden stripping, drilling, blasting, lifting, hauling, mine service and mine partnering.
KONSOLIDASI Seperti yang diungkapkan dalam Catatan 1, sejak 2005, Perusahaan mendirikan PTPI, yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki 100% oleh Perusahaan. Sehingga laporan keuangan tahun 2005 merupakan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan. Sedangkan laporan keuangan tahun 2004 merupakan laporan keuangan Perusahaan yang berdiri sendiri.
annual report‘05
3.
CONSOLIDATION As discussed in Note 1, during 2005, the Company established PTPI which is a 100% owned subsidiary of the Company. As such, the 2005 financial statements represent the consolidated financial statements of the Company and its subsidiary, PTPI, while the 2004 financial statements represent the stand-alone financial statements of the Company.
56 PETROSEA
annual report‘05
56 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
4.
Kas dan setara kas yang dipegang sendiri dan yang ditempatkan pada pihak ketiga memiliki denominasi dalam mata uang berikut ini:
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents on hand and held with third parties are denominated in the following currencies:
2005 US$ Kas Bank - HSBC - Mandiri - ABN Amro - Lain-lain
Deposito berjangka - ABN Amro - HSBC
AU$
2004 Jumlah/ Total
Rp
US$
153
-
317
470
143
283
426
Cash on hand
19,038 247 -
772 -
654 5,192 63 484
20,464 5,192 310 484
13,100 200 -
84 272 111 797
13,184 272 311 797
Cash HSBC Mandiri ABN Amro Others -
19,285
772
6,393
26,450
13,300
1,264
14,564
54,142
-
2,953
57,095
6,486 217,830
1,647
6,486 219,477
54,142
-
2,953
57,095
224,316
1,647
225,963
73,580
772
9,663
84,015
237,759
3,194
240,953
_
Deposito berjangka tersebut di atas memperoleh tingkat suku bunga tahunan sebagai berikut (dalam %): 2005 - US$ - Rupiah
2004
1.20 - 3.50 1.50 - 7.85
EFEK TERSEDIA UNTUK DIJUAL
0.70 - 2.10 4.75 - 7.00
2005
Keuntungan yang belum direalisasi - efek tersedia untuk dijual
US$ Rupiah -
All of the above time deposits had a maturity date of three months or less at the balance sheets date.
5.
Efek yang dapat dikonversi: Renison Consolidated Mines NL Saham biasa yang disetor penuh: Renison Consolidated Mines NL
Time deposits ABN Amro HSBC -
The above time deposits earned interest at annual rates as follows (in %):
Semua deposito berjangka tersebut di atas mempunyai masa jatuh tempo tiga bulan atau kurang dari tanggal neraca. 5.
Jumlah/ Total
Rp
AVAILABLE FOR SALE INVESTMENTS 2004
7,137 7,137
Convertible notes: - Renison Consolidated Mines NL Fully paid ordinary shares: - Renison Consolidated Mines NL
14,274
-
12,242
-
26,516
-
Unrealised holding gain available for sale investments -
Pada tanggal 20 September 2005, Grup telah mengkonversi pinjaman tanpa jaminan sebesar AU$1 juta yang diberikan kepada Renison Consolidated Mines NL menjadi 400.000 lembar efek yang dapat dikonversi dengan harga AU$2,50 per lembar (lihat Catatan 7). Pada saat yang sama, Grup juga membeli delapan juta lembar saham biasa Renison dengan harga AU$0,125 per lembar.
On 20 September 2005, the Group converted an unsecured loan to Renison Consolidated Mines NL of AU$1 million into 400,000 convertible notes at an issue price of AU$2.50 per note (see Note 7). At the same time, the Group also subscribed for eight million of Renison’s ordinary shares at AU$0.125 per share.
Investasi tersebut perusahaan, PTPI.
The above investments were made through the Company’s subsidiary, PTPI.
annual report‘05
diatas
dilakukan
oleh
anak
57 PETROSEA
annual report‘05
57 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
6.
Piutang usaha termasuk pendapatan yang belum ditagih terdiri dari piutang sebagai berikut: 2005 Pihak ketiga: - US$ - AU$ - Rupiah
2004 237,276 7,433
354,171
244,709
(934)
236,880
7,829
11,738
(7,050) 155
Penyisihan piutang tidak tertagih pada akhir tahun pelanggan
utama
PT Gunungbayan Pratamacoal PT Bukit Baiduri Energy PT Freeport Indonesia PT Mitra Internusa Persada PT Dharma Henwa Chevron Makassar Ltd (sebelumnya Unocal Makassar Ltd) Santos (Madura Offshore) Pty.Ltd PT Kaltim Prima Coal Total E&P Indonesie BP West Java Ltd Chevron Indonesia Company (sebelumnya Unocal Indonesia Company) PT Robert Schaefer Soros Indonesia PT Kelian Equatorial Mining Lain-lain (kurang dari 4.000)
Third parties: US$ AU$ Rupiah Less: Allowance for doubtful accounts
Allowance for doubtful accounts at the beginning of the year Reversal of allowance for (4,794) doubtful accounts 885 Foreign exchange translation
934
2005
7,829
Allowance for doubtful accounts at the end of the year
Analysis of receivables based on major customers is as follows: 2004
133,459 46,710 39,608 31,102 17,268
57,109 7,506 50,101 -
16,914 15,401 14,024 12,010 5,792
11,988 20,005 51,550
4,437
7,061
17,446
13,526 14,945 10,918
354,171
244,709
(934) 353,237
annual report‘05
(7,829)
353,237 Penyisihan piutang tidak tertagih pada awal tahun Pembatalan penyisihan piutang tidak tertagih Perubahan selisih kurs
Dikurangi: Penyisihan piutang tidak tertagih
Trade receivables, which include income earned not yet billed, comprise the following:
335,070 1,578 17,523
Dikurangi: Penyisihan piutang tidak tertagih
Analisis piutang berdasarkan adalah sebagai berikut:
TRADE RECEIVABLES
(7,829)
PT Gunungbayan Pratamacoal PT Bukit Baiduri Energy PT Freeport Indonesia PT Mitra Internusa Persada PT Dharma Henwa Chevron Makassar Ltd (formerly Unocal Makassar Ltd) Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd PT Kaltim Prima Coal Total E&P Indonesie BP West Java Ltd Chevron Indonesia Company (formerly Unocal Indonesia Company) PT Robert Schaefer Soros Indonesia PT Kelian Equatorial Mining Others (below 4,000)
Less: Allowance for doubtful accounts
236,880
58 PETROSEA
annual report‘05
58 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Ageing analysis of trade receivables is as follows:
2005 Lancar dan lewat jatuh tempo < 30 hari Lewat jatuh tempo 30-60 hari Lewat jatuh tempo 60-90 hari Lewat jatuh tempo > 90 hari
2004
281,638 49,888 13,414 9,231
214,321 16,980 2,652 10,756
354,171
244,709
Dikurangi : Penyisihan piutang tidak tertagih
(934)
(7,829)
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang tidak tertagih tersebut di atas memadai untuk menutup kemungkinan rugi yang timbul atas tidak tertagihnya piutang usaha. PIUTANG LAIN-LAIN
Pihak ketiga: Uang retensi dari : - BP West Java Ltd - Chevron Makassar Limited (sebelumnya Unocal Makassar Ltd) - Chevron Indonesia Company (sebelumnya Unocal Indonesia Company) Pinjaman tanpa jaminan kepada Renison Consolidated Mines NL Beban yang dapat ditagih Klaim asuransi karyawan Penghasilan bunga yang akan diterima
Less : Allowance for doubtful accounts
Management is of the opinion that the allowance for doubtful accounts is sufficient to cover potential losses arising from the non-collection of trade receivables. 7.
2005
Current and overdue < 30 days Overdue 30-60 days Overdue 60-90 days Overdue > 90 days
236,880
353,237
7.
TRADE RECEIVABLES (continued)
OTHER RECEIVABLES 2004
25,214
7,380
11,575
10,895
-
1,659
3,328 74
6,537 847 145
Third parties: Retention money due from : BP West Java Ltd Chevron Makassar Limited (formerly Unocal Makassar Ltd) Chevron Indonesia Company (formerly Unocal Indonesia Company) Unsecured loan to Renison Consolidated Mines NL Recoverable expenses Staff insurance claims
-
41
Accrued interest income
40,191
27,504
Manajemen berpendapat bahwa piutang lain-lain tersebut dapat ditagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan piutang tidak tertagih.
Management is of the opinion that other receivables are collectible in full, and therefore an allowance for doubtful receivables is not required.
Pinjaman tanpa jaminan telah dilunasi oleh Renison Consolidated Mines NL dengan penerbitan 400.000 efek yang dapat dikonversi di Maret 2007. Efek ini telah dicatat dalam aktiva lancar – investasi pada efek tersedia untuk dijual (lihat Catatan 5).
The unsecured loan has been repaid by Renison Consolidated Mines NL by the issuance of 400,000 March 2007 Convertible Notes. The Convertible Notes are included in current assets – available for sale investments (see Note 5).
annual report‘05
59 PETROSEA
annual report‘05
59 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
9.
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN
8.
INVENTORIES
Persediaan terdiri dari suku cadang dan bahan pembantu yang ada di gudang dan dalam perjalanan setelah dikurangi dengan penyisihan persediaan usang sebesar 17.738 (2004 - 16.062).
Inventories represent spare parts and supplies on hand and in transit net of a provision for obsolescence of 17,738 (2004 - 16,062).
Manajemen yakin bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang.
Management believes that the provision for obsolescence is adequate to cover possible losses for obsolete stock.
Persediaan telah diasuransikan secara “all risk” sejumlah 22.807 pada akhir tahun. Menurut pendapat manajemen, jumlah pertanggungan ini telah memadai.
An “all risks” insurance policy is held in respect of inventories for an amount equivalent to 22,807 at year end. In the opinion of the management, this provides adequate insurance cover.
BEBAN DIBAYAR DI MUKA
9. 2005
Sewa dibayar di muka Asuransi dibayar di muka Lain-lain
2004 4,318 227 1,779
2,212 1,132 533
6,324
3,877
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
Nilai tercatat - akhir tahun
2004
1,000 (1,000)
-
PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri - persentase kepemilikan 47% Nilai tercatat - awal tahun Harga perolehan Bagian laba bersih perusahaan asosiasi - tahun berjalan Penyesuaian nilai perolehan
1,358 -
Nilai tercatat - akhir tahun
2,095
967 (230)
PT Santan Batubara percentage of ownership 50% 1,000 Costs - beginning (1,000)
Provision (see note below)
_______-
Carrying amount - end of year
1,358 -
PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri - percentage of ownership 47% Carrying amount - beginning Acquisition costs Share of associate’s net income - current year Adjustment of cost
__________1,358
Carrying amount - end of year
Tom’s Gully Mining Pty. Ltd. persentase kepemilikan 50% Nilai tercatat - awal tahun Harga perolehan
-
Nilai tercatat - akhir tahun
-
__________-
2,095
1,358
annual report‘05
Prepaid rental Prepaid insurance Others
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
2005 PT Santan Batubara persentase kepemilikan 50% Harga perolehan - awal Penyisihan (lihat catatan di bawah)
PREPAYMENTS
Tom’s Gully Mining Pty. Ltd. percentage of ownership 50% Carrying amount - beginning Acquisition costs Carrying amount - end of year
60 PETROSEA
annual report‘05
60 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (continued)
Pada tahun 1998, Grup telah membeli 50% kepemilikan atas PT Santan Batubara, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi, pertambangan, pengolahan dan penjualan batubara, dengan harga perolehan sebesar 1.000. PT Santan Batubara berkedudukan di Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2005, PT Santan Batubara berada dalam tahap studi kelayakan. Sebagai akibat kerugian yang terjadi pada PT Santan Batubara, nilai tercatat investasi tersebut adalah nihil (2004 - nihil).
In 1998, the Group purchased a 50% interest in PT Santan Batubara, a company engaged in exploring, mining, treating and selling coal at a cost of 1,000. PT Santan Batubara is domiciled in Jakarta. As at 31 December 2005, PT Santan Batubara is engaged in feasibility studies. As a result of losses incurred by PT Santan Batubara, the carrying value of this investment is nil (2004 - nil).
Sejak tahun 2004 Grup mempunyai 47% kepemilikan atas PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan air bersih. PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri berkedudukan di Tangerang.
Since 2004 the Group has held a 47% interest in PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri, a company engaged in the water treatment industry. PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri is domiciled in Tangerang.
Pada tahun 2005, Grup memperoleh 50% kepemilikan atas Tom’s Gully Mining Pty. Ltd., sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pertambangan dengan harga perolehan AU$1. Tom’s Gully Mining Pty. Ltd. berkedudukan di Australia.
In 2005, the Group acquired a 50% interest in Tom’s Gully Mining Pty. Ltd., a company engaged in mining services in Australia, at an acquisition cost of AU$1. Tom’s Gully Mining Pty. Ltd. is domiciled in Australia.
11. KERJA SAMA OPERASI
Proyek kerja sama/ Joint Operation Petrosea Clough
Pola bagi hasil/ Method of sharing results Bagi hasil/ Profit sharing
11. JOINT OPERATIONS Pendapatan bagian Perusahaan/ Company’s profit share
50%
Masing-masing partisipan akan membagi hak, keuntungan, hutang, kewajiban, risiko, beban, laba atau rugi bersih sesuai dengan proporsi bagi pendapatan masing-masing partisipan, tergantung perubahan proporsi bagi pendapatan yang dibuat dalam perjanjian kerjasama operasi.
annual report‘05
Masa kerja sama/ Duration Masih berjalan/ Ongoing
Hasil Kerja Sama Operasi/ Results of Joint Operations 2005
2004
1,328
Each participant shall share the rights, benefits, liabilities, obligations, risk, expenses, net profit or net loss in proportion to their respective participating interest, subject to any subsequent change of the share of profit made pursuant to the joint operation agreement.
61 PETROSEA
9,266
annual report‘05
61 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. AKTIVA TETAP
12. FIXED ASSETS Saldo 1 Januari 2005/ Balance at 1 January 2005
Harga perolehan Pemilikan langsung - Tanah - Gedung dan perbaikan gedung - Alat berat, peralatan dan kendaraan - Perabotan dan perlengkapan
-
Aktiva dalam penyelesaian
Aktiva sewa guna usaha - Alat berat, peralatan dan kendaraan
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung - Gedung dan perbaikan gedung - Alat berat, peralatan dan kendaraan - Perabotan dan perlengkapan
Aktiva sewa guna usaha - Alat berat, peralatan dan kendaraan
Nilai buku bersih
annual report‘05
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
Penambahan/ Additions
Pemindahan/ Transfers
Saldo 31 Desember 2005/ Balance at 31 December 2005
Penghapusan/ Disposals
10,900
-
-
-
10,900
Cost Direct ownership Land -
4,064
-
-
-
4,064
Buildings and improvements
537,921
2,689
91,672
3,663
1,243
-
556,548
3,932
91,672
10,352
90,666
(91,672)
566,900
94,598
-
(30,409) (30,409) (30,409)
601,873 4,906
Plant, equipment and vehicles Furniture and fittings
621,743 9,346
Rebuilds in progress -
631,089 Fixed assets under finance leases
-
138,658
-
566,900
233,256
-
(30,409)
138,658
Plant, equipment and vehicles
769,747 Accumulated depreciation Direct ownership
2,432
381
-
406,844
51,228
-
3,663
156
-
412,939
51,765
-
-
(27,203) (27,203)
2,813
430,869 3,819
Buildings and improvements Plant, equipment and vehicles Furniture and fittings
437,501 Fixed assets under finance leases
-
10,082
-
412,939
61,847
-
153,961
(27,203)
10,082
Plant, equipment and vehicles
447,583 322,164
Net book value
62 PETROSEA
annual report‘05
62 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
12. AKTIVA TETAP (lanjutan) Saldo 1 Januari 2004/ Balance at 1 January 2004
Harga perolehan - Tanah - Gedung dan perbaikan gedung - Alat berat, peralatan dan kendaraan - Perabotan dan perlengkapan
-
Penambahan/ Additions
Pemindahan/ Transfers
Penghapusan/ Disposals
Saldo 31 Desember 2004/ Balance at 31 December 2004
10,900
-
-
-
10,900
Cost Land -
2,147
-
1,917
-
4,064
Buildings and improvements
568,315
9,534
24,111
3,663
-
-
585,025
9,534
26,028
4,729
31,651
(26,028)
589,754
41,185
Aktiva dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Gedung dan perbaikan gedung - Alat berat, peralatan dan kendaraan - Perabotan dan perlengkapan
12. FIXED ASSETS (continued)
(64,039) -
3,663
(64,039)
556,548
-
-
Plant, equipment and vehicles Furniture and fittings
537,921
10,352
(64,039)
Rebuilds in progress -
566,900 Accumulated depreciation
-
Nilai buku bersih
2,147
285
-
393,332
61,022
-
3,473
190
-
398,952
61,497
-
-
(47,510) -
3,663
(47,510)
412,939 153,961
Pengurangan aktiva tetap merupakan penjualan dan penghapusan aktiva dengan rincian sebagai berikut:
Harga jual Nilai buku Keuntungan
Plant, equipment and vehicles Furniture and fittings
406,844
190,802
Penjualan/ Sales
Buildings and improvements
2,432
2005 Penghapusan/ Write-off
Jumlah/ Total
Net book value
Disposal of fixed assets comprises sales and assets written-off as follows: Penjualan/ Sales
2004 Penghapusan/ Write-off
Jumlah/ Total
9,209 (3,206)
-
9,209 (3,206)
21,755 (16,236)
(293)
21,755 (16,529)
6,003
-
6,003
5,519
(293)
5,226
Sale price Net book value Gain
Grup memiliki beberapa bidang tanah dengan nilai tercatat sebesar 9.630 yang dibeli untuk memenuhi kebutuhan pengembangan di masa yang akan datang.
The Group owns various parcels of land carried in the books at 9,630 which have been acquired to cater for future expansion.
Grup memiliki beberapa bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan yang mempunyai sisa masa manfaat antara 16 dan 23 tahun. Manajemen yakin bahwa hak tersebut akan diperbaharui sebelum habis masa berlakunya.
The Group has various parcels of land with “Hak Guna Bangunan” titles which have remaining useful lives of between 16 and 23 years. Management believes that these will be renewed prior to their expiration dates.
Aktiva tetap tersebut di atas termasuk aktiva yang telah habis disusutkan tetapi masih tetap digunakan dengan harga perolehan sebesar 56.686 (2004 – 49.322).
The above fixed assets include assets costing 56,686 (2004 – 49,322) which are fully depreciated but are still in use.
Grup mengambil kebijaksanaan asuransi “all risk” untuk aktiva tetapnya yang berupa gedung dan alatalat berat, marine hull dan kendaraan dengan nilai pertanggungan setara dengan 537.923. Menurut pendapat manajemen, jumlah pertanggungan ini telah memadai.
The Group’s fixed assets in the form of property and equipment, marine hull and motor vehicles are covered by “all risks” insurance under an insured value equivalent to 537,923. In the opinion of the management, this provides adequate insurance cover.
annual report‘05
63 PETROSEA
annual report‘05
63 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
13. HUTANG USAHA
13. TRADE PAYABLES 2005
Pihak ketiga: - US$ - Rupiah
2004
193,097 1,991
160,666 6,463
195,088
167,129
Third parties: US$ Rupiah -
Hutang usaha timbul akibat dari pembelian barangbarang dan jasa.
The trade payables arose from the purchase of goods and services.
Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
Ageing analysis of trade payables is as follows:
2005 Lancar dan lewat jatuh tempo < 30 hari Lewat jatuh tempo 30-60 hari Lewat jatuh tempo 60-90 hari Lewat jatuh tempo > 90 hari
2004
147,977 37,191 4,983 4,937
140,063 24,400 864 1,802
195,088
167,129
Tidak ada pemasok individual yang saldonya lebih besar dari 10% dari jumlah saldo hutang usaha.
14. HUTANG LAIN-LAIN
There are no individual vendor balances which constitute more than 10% of the total payable balance.
14. OTHER PAYABLES 2005
Pajak pertambahan nilai wajib pungut Hutang retensi Uang muka dan jaminan dari pihak ketiga Lain-lain
Current and overdue < 30 days Overdue 30-60 days Overdue 60-90 days Overdue > 90 days
2004 4,345 3,657
2,887 2,159
514 500
111 -
9,016
5,157
15. DIVIDEN
Value added tax – collector Retention payable Advances and deposits from third parties Others
15. DIVIDENDS
Dividen yang diusulkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 adalah sebesar Rp 50 (nilai penuh) per saham, telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2003 pada tanggal 9 Juni 2004. Dividen tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham pada tanggal 20 Juli 2004.
The proposed dividend for the year ended 31 December 2003 was Rp 50 (full amount) per share, which was approved at the Annual General Meeting of Shareholders on 9 June 2004. The dividend was paid to shareholders on 20 July 2004.
Rapat Dewan Direksi Perseroan tanggal 23 September 2004 telah menyetujui untuk membagikan dividen interim untuk hasil operasi tengah tahunan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2004 sebesar Rp 360 (nilai penuh) per saham. Pembayaran dividen interim telah dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2004.
The Board of Directors of the Company in their meeting held on 23 September 2004 declared an interim dividend in respect of the operating result for the half year ended 30 June 2004 amounting to Rp 360 (full amount) per share. This interim dividend was paid on 29 October 2004.
annual report‘05
64 PETROSEA
annual report‘05
64 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. DIVIDEN (lanjutan)
15. DIVIDENDS (continued)
Dividen final untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 100 (nilai penuh) per saham telah disahkan dan disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di tahun 2005. Dividen ini adalah sebagai tambahan dividen interim yang telah dibayarkan pada bulan Oktober 2004 sebesar Rp 360 (nilai penuh) per saham. Dividen final tersebut telah dibayarkan pada tanggal 22 Juli 2005.
The final dividend for the year ended 31 December 2004 was Rp 100 (full amount) per share, which was approved at the Annual General Meeting of Shareholders in 2005. This dividend was in addition to the special interim dividend paid in October 2004 of Rp 360 (full amount) per share. The final dividend was paid on 22 July 2005.
Rapat Dewan Direksi Perusahaan tanggal 10 Oktober 2005 telah menyetujui untuk membagikan dividen interim untuk hasil operasi tengah tahunan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 sebesar Rp 300 (nilai penuh) per saham. Dividen interim ini telah dibayarkan pada bulan Desember 2005.
The Board of Directors of the Company in their meeting held on 10 October 2005, declared an interim dividend in respect of the operating result for the half year ended 30 June 2005 amounting to Rp 300 (full amount) per share. The interim dividend was paid in December 2005.
16. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
a.
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
16. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada dasarnya dilakukan sesuai dengan syarat-syarat komersial yang lazim.
Transactions with related parties are conducted on normal commercial terms.
Grup mempunyai transaksi dengan pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
The Group has transactions with certain parties which are related to the Group as follows:
Clough Group
a.
typically
Clough Group
Grup memperoleh jasa teknik, keagenan, pengadaan dari perusahaan yang tergabung dalam Clough Group.
The Group received technical support, agency and procurement services from other members of the Clough Group.
Jumlah jasa ini lebih kurang sebesar 5,57% (2004 5,92%) dari jumlah biaya.
These services amounted to approximately 5.57% (2004 - 5.92%) of total costs.
Transaksi utama dengan afiliasi Clough Group terdiri dari:
The major transactions with Clough Group affiliates consist of:
1.
Imbalan jasa bantuan teknik sebesar 24.014 (2004 - 16.725) dibayarkan oleh Grup kepada Clough Engineering Limited, Perth, Australia Barat sesuai dengan Perjanjian Pemberian Jasa Teknik yang telah disepakati.
1.
Technical service support fees of 24,014 (2004 16,725) were paid by the Group to Clough Engineering Limited, Perth, Western Australia in accordance with the Technical Service Agreement.
2.
Premi asuransi sebesar 12.573 (2004 - 14.876) dibayarkan oleh Grup kepada Clough Engineering Limited, Perth, Australia Barat.
2.
Insurance premiums of 12,573 (2004 - 14,876) were paid by the Group to Clough Engineering Limited, Perth, Western Australia.
3.
Biaya yang terkait dengan pemakaian bahan, pengadaan dan penggantian atas beban yang dibayar untuk Grup oleh perusahaan afiliasi lain yang tergabung dalam Clough Group sejumlah 30.564 (2004 - 19.071).
3.
Charges relating to material usage, procurement services and other reimbursement of costs paid on behalf of the Group by Clough Group entities of 30,564 (2004 - 19,071).
annual report‘05
65 PETROSEA
annual report‘05
65 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
16. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
16. TRANSACTIONS (continued)
a.
a.
Clough Group (lanjutan) Grup membebankan Kerja Sama Operasi Petrosea Clough biaya-biaya yang berhubungan dengan jasa teknik, pemakaian bahan, pengadaan dan penggantian atas beban lain-lain sejumlah 26.428 (2004: 15.881) atau 2,19% (2004: 1,86%) dari jumlah biaya.
b.
Karyawan
b.
Perusahaan asosiasi
c.
Remunerasi kepada Komisaris dan Direksi
2005 Komisaris Direksi Sebagai persentase terhadap total biaya karyawan
Employees
Associated company
Commissioners and Directors remuneration Commissioners and Directors are remunerated for services to the Group as follows: 2004
4,004 2,774
3,031 3,154
6,778
6,185
3.59%
3.75%
Beberapa Komisaris dan Direksi mendapatkan tambahan kenikmatan lainnya, seperti perumahan dan penggunaan kendaraan dinas yang tidak termasuk dalam remunerasi di atas.
annual report‘05
Clough Group (continued)
The Group has an advance to an associated company, PT Santan Batubara of 11,912 (2004 11,213), to fund exploration for coal. Recoverability of this advance is contingent upon the successful identification, development, and exploitation of coal deposits. Full provision is made against the advance until the identification and development of commercially viable coal deposits occurs (refer to Note 16e). d.
Para Komisaris dan Direksi dibayar untuk jasanya kepada Grup sebagai berikut:
Commissioners Directors As a percentage of total employee costs
Some Commissioners and Directors are entitled to other benefits, such as housing and the use of the Group’s vehicles which are not included in the above remuneration.
66 PETROSEA
PARTIES
Employees of the Group routinely receive advances and loans from the Group. These employee receivables are repaid out of the employees’ salaries and wages.
Grup mempunyai uang muka kepada perusahaan asosiasi PT Santan Batubara sebesar 11.912 (2004 11.213), untuk membiayai eksplorasi batubara. Uang muka ini akan diperoleh kembali dengan persyaratan suksesnya identifikasi, pengembangan, dan eksploitasi tambang batubara. Seluruh jumlah tersebut telah diprovisikan sampai identifikasi dan pengembangan tambang batubara berjalan secara komersial (lihat Catatan 16e). d.
RELATED
The Group charged the Petrosea Clough Joint Operation costs relating to technical support, material usage, procurement services and other reimburseable costs amounting to 26,428 (2004: 15,881) or 2.19% (2004: 1.86%) of total costs.
Karyawan Grup secara rutin menerima uang muka dan pinjaman dari Grup. Piutang karyawan ini dibayar kembali melalui pemotongan gaji dan upah.
c.
WITH
annual report‘05
66 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
16. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
16. TRANSACTIONS (continued)
e.
e.
Ringkasan saldo hubungan istimewa
pihak
yang
mempunyai
Berikut ini adalah piutang dan hutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 2005 Piutang Karyawan PT Clough Clough Engineering and Integrated Solutions Pty. Ltd. Clough Java Offshore Pte. Ltd. Clough (Thailand) Co. Ltd. Clough Engineering Ltd. Uang muka pada perusahaan asosiasi Dikurangi: Penyisihan (lihat Catatan 16c) Sebagai persentase terhadap total aktiva Hutang Asia Offshore Services Pte. Ltd., Singapura. Clough Petrosea Pte. Ltd., Singapura. Clough Projects Pty. Ltd. Lain-lain Sebagai persentase terhadap total kewajiban
Summary of intercompany balances Presented below are receivables from and payables to related parties.
1,055 12,525
300 4,716 192 -
191 71
Receivables Employees PT Clough Clough Engineering and Integrated Solutions Pty. Ltd. Clough Java Offshore Pte. Ltd. Clough (Thailand) Co. Ltd. Clough Engineering Ltd.
11,912
11,213
Advance to associated company
38,126
25,055
(11,912)
(11,213)
26,214
13,842
2.51%
1.70%
1,520
917
1,335 10,724 85
34
13,664
951
3.51%
0.45%
Less: Provision (see Note 16c) As a percentage of total assets Payables Asia Offshore Services Pte. Ltd., Singapore. Clough Petrosea Pte. Ltd., Singapore. Clough Projects Pty. Ltd. Others As a percentage of total liabilities
17. FINANCE LEASES
2005
Obligations under finance leases are due to PT Caterpillar Finance Indonesia, PT Orix Indonesia Finance and Clough Projects Pty. Ltd. as follows :
2004
106,588 19,315 7,197
-
133,100
-
PT Caterpillar Finance Indonesia PT Orix Indonesia Finance Clough Projects Pty. Ltd.
67 PETROSEA
PARTIES
1,916 19,090
Kewajiban yang berasal dari transaksi sewa guna usaha pembiayaan terhutang kepada PT Caterpillar Finance Indonesia, PT Orix Indonesia Finance dan Clough Projects Pty. Ltd. sebagai berikut :
annual report‘05
RELATED
2004
17. SEWA GUNA USAHA PEMBIAYAAN
PT Caterpillar Finance Indonesia PT Orix Indonesia Finance Clough Projects Pty. Ltd.
WITH
annual report‘05
67 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
17. SEWA GUNA USAHA PEMBIAYAAN (lanjutan)
17. FINANCE LEASES (continued)
2005 Kurang dari 1 tahun Antara 1- 2 tahun Antara 3 - 5 tahun
2004
38,645 36,516 85,279
-
160,440
-
Payable within 1 year Payable within 1 - 2 years Payable within 3 - 5 years
Dikurangi: Beban bunga yang belum jatuh tempo
Less: (27,340)
-
Future finance charges
Nilai tunai sewa guna usaha yang belum jatuh tempo
133,100
-
Present value of finance leases
Dikurangi: Bagian jangka pendek
(28,473)
-
Less: Current portion
Bagian jangka panjang
104,627
-
Non-current portion
Tidak ada jaminan yang diberikan sehubungan dengan sewa guna usaha ini.
18. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
18. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS
Kewajiban yang diakui di neraca konsolidasian telah sesuai dengan perhitungan terakhir PT Rileos Pratama, aktuaris independen, dalam laporannya tanggal 20 Desember 2005, sebagai berikut: 2005 Imbalan pasca-kerja dan penghentian kontrak kerja Cuti berimbalan jangka panjang
The obligations recognised in the consolidated balance sheet are in accordance with the latest calculation performed by PT Rileos Pratama, an independent actuary in its report dated 20 December 2005, as follows: 2004
12,984 4,178
9,906 3,763
17,162
13,669
Dikurangi: Imbalan penghentian kontrak kerja – jangka pendek Bagian jangka panjang
There is no collateral given in respect of the leases.
Post-retirement and termination benefits Long service leave
4,488
-
Less: Termination benefits current portion
12,674
13,669
Long-term portion
Imbalan pasca-kerja dan penghentian kontrak kerja
Post-retirement and termination benefits
Jumlah yang diakui di ditentukan sebagai berikut:
The amounts recognised in the consolidated balance sheet are determined as follows:
neraca
konsolidasian 2005
Nilai kini dari kewajiban yang tidak didanai Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui
annual report‘05
2004
19,319 (6,531)
16,479 (7,260)
196
687
12,984
9,906
Present value of unfunded defined benefit obligation Unrecognised past service cost Unrecognised actuarial gain
68 PETROSEA
annual report‘05
68 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
18. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS (continued)
Mutasi saldo kewajiban yang diakui di dalam neraca konsolidasian adalah:
Movement in the liability consolidated balance sheet:
2005
recognised
in
the
2004
Saldo pada awal tahun Tambahan selama tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan
9,906 12,714
10,383 3,645
Balance at the beginning of the year Additions during the year
(9,636)
(4,122)
Payments during the year
Saldo pada akhir tahun
12,984
9,906
Jumlah yang diakui di laporan konsolidasian adalah sebagai berikut:
laba
rugi
The amounts recognised in the consolidated income statement are as follows:
2005 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu yang langsung diakui Biaya jasa lalu Imbalan penghentian kontrak kerja Amortisasi kerugian aktuarial Jumlah biaya yang disajikan sebagai bagian biaya karyawan Asumsi utama yang digunakan independen, adalah sebagai berikut:
oleh
2004 3,738 1,044
1,261 1,014
2,508 616 4,808 -
625 745
Current service cost Interest cost Recognition of past service costs immediately Past service costs Termination benefits Amortisation of actuarial loss
12,714
3,645
Total expenses included in staff costs
aktuaris
The principal actuarial assumptions used by the independent qualified actuary were as follows:
2005 Tingkat diskonto Proyeksi tingkat kenaikan gaji Tingkat pengunduran diri sukarela sampai dengan usia 40 Tingkat cacat Usia pensiun dini Usia pensiun
Balance at the end of the year
2004 12% 8%
10% 6%
7% 10% 45 55
8.75% 10% 45 55
Discount rate Salary increment projection rate Voluntary resignation rate up to age 40 Disability rate Early retirement age Retirement age
19. MODAL SAHAM, AGIO SAHAM DAN CADANGAN WAJIB
19. SHARE CAPITAL, SHARE STATUTORY RESERVE
a.
a.
Modal dasar saham 410.400.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham (nilai penuh).
annual report‘05
PREMIUM
Authorised share capital 410,400,000 shares with par value of Rp 500 per share (full amount).
69 PETROSEA
AND
annual report‘05
69 PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM, AGIO SAHAM DAN CADANGAN WAJIB (lanjutan)
19. SHARE CAPITAL, SHARE PREMIUM STATUTORY RESERVE (continued)
b.
b.
Modal yang ditempatkan dan disetor penuh 102.600.000 lembar saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh terdiri dari:
Issued and paid up capital 102,600,000 consisting of:
2005 Jumlah saham/ Number of shares Saham-saham yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES)
Jumlah saham/ Number of shares
Nilai/ Par Value
34,200
Modal yang ditempatkan dan disetor penuh
102,600,000
51,300
102,600,000
2004 Jumlah saham/ Number of shares
%
81,425,700
79.36
84,425,700
153,520
0.15
153,520
37,600
0.04
37,600
20,983,180
20.45
17,983,180
102,600,000
100.00
102,600,000
Agio saham
51,300
Issued and paid up capital
The Company’s shareholders composition as at 31 December 2005 and 2004 is as follows:
2005
c. 2005
% Clough International Singapore Pte. Ltd. Drs. Haji Udaya Sastrodimedjo (President 0.15 Commissioner) Hendrick U. Ibrahim 0.04 (Director) Public (less than 5% 17.52 interests)
82.29
100.00
Share premium 2004
450
Cadangan wajib Perusahaan membuat penyisihan untuk cadangan umum sejumlah 10.260 sesuai dengan UndangUndang Republik Indonesia No. 1/1995 tentang Perseroan Terbatas yang dikeluarkan pada bulan Maret 1995, yang mengharuskan dibentuknya suatu penyisihan cadangan umum sebesar sekurangkurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
450 d.
Balance at 31 December
Statutory reserve The Company maintains a general reserve amounting to 10,260 in accordance with the Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 introduced in March 1995 which requires the establishment of a general reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid up share capital.
70 PETROSEA
shares
Listed on JSX but unlisted on SSX (shares owned by Clough International 17,100 Singapore Pte. Ltd.)
34,200,000
annual report‘05
common
68,400,000
17,100
Jumlah saham/ Number of shares
d.
up
Listed shares on the Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock 34,200 Exchange (SSX)
34,200,000
Saldo pada 31 Desember
paid
Nilai/ Par Value
Saham yang terdaftar pada BEJ tetapi tidak terdaftar pada BES (saham yang dimiliki oleh Clough International Singapore Pte. Ltd.)
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut:
c.
fully 2004
68,400,000
Clough International Singapore Pte. Ltd. Drs. Haji Udaya Sastrodimedjo (Presiden Komisaris) Hendrick U. Ibrahim (Direktur) Publik (kepemilikan di bawah 5%)
AND
annual report‘05
70 PETROSEA
annual report‘05
71
PETROSEA
18,992
(554)
151,734
Jumlah kewajiban
219,152
137,106
(19,004) (2,485)
(1,312)
5,536
(47,147)
213,497
508,911
189,091
3,678
261,294 247,617
7,050 -
44,402 144,689
(14,463)
17,252
299,048
Jumlah aktiva
Pembelanjaan modal Pendapatan/(beban) non kas Penyusutan Pendapatan/(beban) non-kas lainnya
51,241 247,807
62,751
-
-
Informasi lainnya Aktiva tetap Aktiva lainnya
Laba bersih
-
-
-
-
-
-
(4,335) -
16,277
489,360
2005
-
(554)
575,325
2004
20.
4,703
(42,415)
37,507
65,542
291,119
102,034 189,085
40,263
-
4,794 -
-
-
35,469
301,560
2004
Pertambangan/ Mining
-
62,751
Hasil segmen Laba/(rugi) usaha
Penghasilan bunga Beban bunga Keuntungan selisih kurs Keuntungan penghapusan aktiva tetap Pembatalan penyisihan piutang tidak tertagih Lain-lain Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Beban pajak penghasilan
795,574
Pendapatan usaha
2005
Rekayasa dan konstruksi/ Engineering and construction
Grup bergerak di bidang Rekayasa dan Konstruksi serta Pertambangan di Indonesia.
20. PELAPORAN SEGMEN
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
87
-
(1,928)
(237)
2,507
18,010
235,461
9,629 225,832
1,874
967 (29,882)
3,731
6,003
4,043 16,925
2005 862
529
(78)
-
10,607
332,750
7,525 325,225
17,994
(14,101)
-
5,226
7,119 32,669
(12,919)
2004
Tidak dialokasikan/ Unallocated
2,296
(61,847)
233,256
388,896
1,043,420
322,164 721,256
83,617
967 (29,882)
7,050 3,731
6,003
4,043 (4,335) 16,925
79,115
1,284,934
2005
2,747
(61,497)
41,185
213,255
812,960
153,961 658,999
57,703
(14,101)
4,794 -
5,226
7,119 32,669
21,996
877,747
2004
Konsolidasi/ Consolidated
Capital expenditure Non cash income/(expenses) Depreciation Other non cash income/ (expenses)
Total liabilities
Total assets
Other information Fixed assets Other assets
Net income
Interest income Interest expense Foreign exchange gain Gain on disposal of fixed assets Reversal of allowance for doubtful accounts Others Share of associate’s net income Income tax expense
Segment result Operating income/(loss)
Operating revenue
The Group operates in the Engineering and Construction and Mining segments in Indonesia.
SEGMENT REPORTING
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated)
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PEMUSATAN RISIKO
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated) ___ 21. CONCENTRATION OF RISK
Pelanggan Grup terkonsentrasi pada industri pertambangan dan minyak dan gas di Indonesia. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2005, lima pelanggan memiliki kontribusi kurang lebih 76% (2004: 79%) dari jumlah pendapatan. Pada umumnya Grup tidak memerlukan jaminan, oleh karena itu sebagian besar piutang dagang tidak dijamin. Meskipun Grup secara langsung dipengaruhi oleh kinerja pelanggan, manajemen tidak melihat adanya risiko kredit yang signifikan pada 31 Desember 2005.
The Group’s customer base is concentrated in the mining and oil and gas industries in Indonesia. For the year ended 31 December 2005, five customers accounted for approximately 76% (2004: 79%) of total revenue. The Group generally does not require collateral, therefore the majority of trade receivables are unsecured. Although the Group is directly affected by the performance of its customers, management does not believe a significant credit risk exists as at 31 December 2005.
22. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
22. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES 2005
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) Aktiva Kas dan setara kas - US$ - AU$ Piutang usaha (bersih) - US$ - AU$ Piutang lain-lain - Pihak ketiga - US$ - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - US$ Efek tersedia untuk dijual - AU$ Pajak dibayar dimuka - AU$
Assets Cash and cash equivalents US$ AU$ Trade receivables (net) US$ AU$ Other receivables Third parties - US$
7,474,627 105,926
7,474,627 78,385
73,580 772
33,943,114 216,639
33,943,114 160,313
334,136 1,578
4,081,411
4,081,411
40,177
2,537,091
2,537,091
24,975
3,640,000 18,835
2,693,600 13,938
26,516 137
Related parties – US$ Available for sale investments - AU$ Prepaid tax - AU$
50,982,479
501,871
Total assets
Jumlah aktiva Kewajiban Hutang usaha - Pihak ketiga - US$ - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - US$ - AU$ - SIN$ Beban yang masih harus dibayar - US$ Sewa guna usaha pembiayaan - US$ - AU$ Hutang lain-lain - US$
Setara dengan Setara dengan US$ Rupiah (dalam (nilai penuh)/ Equivalent in US$ jutaan)/Equivalent in Rupiah (in million) (full amount)
19,615,720
19,615,720
193,097
Liabilities Trade payables Third parties - US$
88,095 661,411 134,198
88,095 489,444 79,445
867 4,818 782
Related parties US$ AU$ SIN$ -
156,756
156,756
1,543
Accrued expenses - US$
12,789,744 988,034 423,783
12,789,744 731,145 423,783
125,903 7,197 4,172
Finance leases US$ AU$ Other payables - US$
Jumlah kewajiban
34,374,132
338,379
Total liabilities
Aktiva bersih
16,608,347
163,492
Net assets
annual report‘05
72 PETROSEA
72
annual report‘05
PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated) ___
22. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
22. MONETARY ASSETS AND DENOMINATED IN FOREIGN (continued)
LIABILITIES CURRENCIES
2004 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currencies (full amount) Aktiva Kas dan setara kas US$ Piutang usaha (bersih) - US$ Piutang lain-lain - Pihak ketiga : - AU$ - US$ - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - US$
Setara dengan Setara dengan US$ Rupiah (dalam (nilai penuh)/ jutaan)/Equivalent in Rupiah (in Equivalent in US$ full amount) million) Assets
25,659,368
25,659,368
237,759
Cash and cash equivalents - US$
25,296,136
25,296,136
234,394
1,000,000 2,261,223
705,500 2,261,223
6,537 20,953
Trade receivable (net) - US$ Other receivables Third parties : AU$ US$ -
1,406,779
1,406,779
13,035
55,329,006
512,678
Total assets
Jumlah aktiva Kewajiban Hutang usaha - Pihak ketiga - US$ - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - AU$ - SIN$ Hutang lain-lain - US$
Related parties - US$ -
19,355,226
19,355,226
179,345
Liabilities Trade payables Third parties - US$ -
4,826 166,739 174,071
3,654 98,971 174,071
34 917 1,613
Related parties AU$ SIN$ Other payables - US$
Jumlah kewajiban
19,631,922
181,909
Total liabilities
Aktiva bersih
35,697,084
330,769
Net assets
23. BEBAN USAHA LANGSUNG
23. DIRECT COSTS 2005
Biaya operasi alat berat dan peralatan Gaji, upah dan biaya pegawai Subkontraktor dan beban usaha langsung lain-lain Penyusutan Bahan konstruksi
500,348 164,970
406,603 145,372
275,798 61,847 128,797
141,000 61,497 49,180
1,131,760
803,652
Grup tidak mempunyai transaksi yang lebih dari 10% dari total pembelian dengan satu pemasok.
annual report‘05
2004 Operation of plant and equipment Salaries, wages and related costs Subcontractors and other direct costs Depreciation Construction materials
The Group did not have any transactions of more than 10% of total purchases with any one supplier.
73 PETROSEA
73
annual report‘05
PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. BEBAN PENJUALAN DAN ADMINISTRASI UMUM 2005 Imbalan jasa bantuan teknik oleh Clough Group Upah dan gaji Perbaikan dan pemeliharaan Sistem Informasi Manajemen Jasa hukum dan profesional Komunikasi Perjalanan Penempatan dan pemindahan Air, listrik dan bahan bakar Transportasi, impor dan sewa gudang Beban lain-lain
Piutang dari/(hutang kepada) klien untuk kontrak pekerjaan - bersih Nilai kotor piutang dari klien untuk kontrak pekerjaan Nilai kotor hutang kepada klien untuk kontrak pekerjaan Pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan usaha selama tahun berjalan
annual report‘05
GENERAL
ADMINISTRATION
24,014 23,815 2,277 2,899 6,376 2,175 3,088 1,359 645
16,725 19,705 2,214 2,199 1,915 1,641 1,480 788 501
Clough Group technical services support fee Salaries and wages Repairs and maintenance Management Information System Legal and professional fees Communication Travelling Placing and relocation Water, electricity and fuel
203 7,208
260 4,671
Freight, importation and storage Other expenses
74,059
52,099 25. CONTRACT PROFIT RECOGNITION
2005
Penagihan sampai saat ini Perubahan selisih kurs
24. SELLING AND EXPENSES 2004
25. PENGAKUAN LABA ATAS KONTRAK
Biaya konstruksi kumulatif yang terjadi Rugi konstruksi kumulatif yang diakui
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated) ___
2004
(3,222)
(44,214)
Cumulative contract costs incurred Cumulative recognised construction loss
455,113 (454,836) 287
254,281 (260,525) (276)
Progress billings to date Foreign exchange translation
458,335
298,495
(6,520)
Amounts due from/(to) clients for contract work - net
13,158
13,418
Gross amounts due from clients for contract work
(12,594)
(19,938)
564
434,582
241,386
Gross amounts due to clients for contract work Contract revenue recognised as operating revenue during the year
74 PETROSEA
74
annual report‘05
PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated) ___
26. PERPAJAKAN
26. TAXATION
a.
a.
Pajak dibayar di muka 2005 Pajak penghasilan badan Saldo pada awal tahun Hutang pajak penghasilan badan tahun berjalan Penyesuaian hutang pajak tahun sebelumnya
b.
2004
(55,553)
(50,636)
32,862
21,439
(1,224)
362
Corporate income tax Balance at beginning of year Current income tax payable for the year Prior year tax payable adjustments
Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan restitusi pajak
(23,915) (67,714) 22,361
(28,835) (54,631) 27,913
Income taxes paid Tax refunds received
Saldo pada akhir tahun
(69,268)
(55,553)
Balance at year end
Saldo terdiri dari: - Restitusi pajak 2003 - Restitusi pajak 2004 - Restitusi pajak 2005
34,416 34,852
22,361 33,192 -
The balance represents: Tax refund 2003 Tax refund 2004 Tax refund 2005 -
Jumlah restitusi pajak penghasilan
69,268
55,553
Total income tax refunds
Pajak pertambahan nilai
28,600
8,552
Value added tax
97,868
64,105
Hutang pajak kini
b. 2005
Pajak penghasilan: - Pasal 21 - Pasal 23 - Pasal 26
c.
Prepaid taxes
2004
1,367 856 213
1,582 1,010 821
2,436
3,413
Beban pajak penghasilan
c. 2005
Kini Tangguhan Penyesuaian pajak tahun sebelumnya
32,862 (1,756) (1,224) 29,882
annual report‘05
Current tax liabilities
Income tax: Article 21 Article 23 Article 26 -
Income tax expense 2004 21,439 (7,700) 362
Current Deferred Prior year tax adjustments
14,101
75 PETROSEA
75
annual report‘05
PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated) ___
26. PERPAJAKAN (lanjutan)
26. TAXATION (continued)
c.
c.
Beban pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang ditunjukkan dalam laporan keuangan konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut : 2005
Income tax expense (continued) A reconciliation between the profit before income tax as shown in these consolidated financial statements and the estimated taxable income for the years ended 31 December 2005 and 2004 is as follows : 2004
Laba sebelum pajak penghasilan dengan kurs pajak Selisih kurs antara kurs pajak dengan kurs pembukuan
76,407
23,291
37,092
48,513
Profit before income tax at tax rate Foreign exchange tax rate against booking rate
Laba sebelum pajak penghasilan
113,499
71,804
Profit before income tax
Perbedaan temporer: - Perbedaan antara nilai buku komersial dan fiskal aktiva tetap - Sewa guna usaha pembiayaan - Perbedaan antara laba/(rugi) penjualan aktiva tetap komersial dan fiskal - Kewajiban imbalan kerja - Penyisihan piutang tidak tertagih dan persediaan usang
Perbedaan permanen: - Selisih kurs - Penghasilan kena pajak final - Bagian laba bersih perusahaan asosiasi - Beban yang tidak dapat dikurangkan
Penghasilan kena pajak - non-final
4,065 3,313
21,555 -
(1,961) 3,372
6,102 (1,588)
(6,709)
(3,990)
2,080
22,079
(37,092) (1,467)
(48,513) (1,271)
(1,187) 33,161
27,117
(6,585)
(22,667)
Temporary differences: Difference between commercial and tax fixed assets net book value Finance leases Difference between commercial and tax on gain/(loss) on sale of fixed assets Employee benefit obligations Provisions for doubtful accounts and stock obsolescence
Permanent differences: Foreign exchange differences Income subject to final tax Share of associate’s net income Non-deductible expenses -
108,994
71,216
Non-final taxable income
Pajak penghasilan - non-final Pajak final
32,681 181
21,347 92
Income tax - non-final Final tax
Pajak penghasilan kini
32,862
21,439
Current income tax
annual report‘05
76 PETROSEA
76
annual report‘05
PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated) ___
26. PERPAJAKAN (lanjutan)
26. TAXATION (continued)
c.
c.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
Income tax expense (continued)
Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak. Koreksi atas perhitungan ini akan dilakukan pada saat Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Current income tax computations are based on estimated taxable income. This computation is adjusted when annual fiscal returns are lodged with the tax office.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Group’s profit before income tax is as follows:
2005 Laba sebelum pajak penghasilan Pajak dihitung atas dasar tarif progresif Selisih kurs yang tidak mempengaruhi perhitungan pajak Penghasilan kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Penyesuaian pajak tahun sebelumnya Beban pajak penghasilan d.
annual report‘05
71,804
34,032
21,523
(12,259) (259)
(15,630) (289)
9,948
8,135
Non deductible expenses
(356)
-
Share of associate’s net income
(1,224)
362
Prior year tax adjustments
14,101
Income tax expense
d.
Profit before income tax Tax calculated at progressive rate Foreign exchange rate movements not deductible for tax calculation Income subject to final tax
Deferred tax assets
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian/ Credited/(charged) to consolidated income statement
Saldo per 1 Januari 2005/ Balance at 1 January 2005
Perbedaan antara nilai buku komersial dan fiskal Sewa guna usaha pembiayaan Kewajiban imbalan kerja yang dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal pada saat dibayar
113,499
29,882
Aktiva pajak tangguhan
Penyisihan piutang tidak tertagih dan persediaan usang
2004
Saldo per 31 Desember 2005/ Balance at 31 December 2005
7,167
(1,565)
5,602
6,007
1,006
7,013
-
994
994
4,968
1,321
6,289
18,142
1,756
19,898
Provisions for doubtful accounts and stock obsolescence Difference between commercial and tax net book value Finance leases Employee benefit obligations deductible for fiscal purposes when paid
77 PETROSEA
77
annual report‘05
PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated) ___
26. PERPAJAKAN (lanjutan)
26. TAXATION (continued)
d.
d.
Aktiva pajak tangguhan (lanjutan) Saldo per 1 Januari 2004/ Balance at 1 January 2004 Penyisihan piutang tidak tertagih dan persediaan usang Perbedaan antara nilai buku komersial dan fiskal Kewajiban imbalan kerja yang dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal pada saat dibayar
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited/(charged) to income statement
7,583 (2,076)
6,007
4,935
33
4,968
10,442
7,700
18,142
Surat ketetapan pajak
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Kantor Pelayanan Pajak dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 tahun dari tanggal terhutangnya pajak. Restitusi pajak diharapkan diterima oleh Grup sesuai dengan peraturan pajak dan pada saat diselesaikannya pemeriksaan pajak tahunan.
annual report‘05
7,167
8,083
Provisions for doubtful accounts and stock obsolescence Difference between commercial and tax net book value Employee benefit obligations deductible for fiscal purposes when paid
Management believes that deferred tax assets arising from temporary differences will be realised in future periods.
e.
Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar No. SKPLB 00061/406/03/054/04 tertanggal 16 Desember 2004 yang menyatakan adanya kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun 2003 sebesar US$2.591.894 (setara dengan 22.361). Restitusi kelebihan pajak tersebut telah diterima dalam Rupiah sebesar 22.190 pada tanggal 4 Maret 2005, setelah dikurangi kurang bayar pajak penghasilan lain sebesar 171. f.
Saldo per 31 Desember 2004/ Balance at 31 December 2004
(416)
Menurut pendapat manajemen, aktiva pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer tersebut akan dapat digunakan pada periode yang akan datang. e.
Deferred tax assets (continued)
Tax assessment letters The Company received tax over-payment assessment letter No. SKPLB 00061/406/03/054/04 dated 16 December 2004 confirming an over payment for 2003 corporate income tax, amounting to US$2,591,894 (equivalent to 22,361). Refund of this over-payment was received in Rupiah on 4 March 2005 in the amount of 22,190, net of unpaid withholding tax of 171.
f.
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Group submits tax returns on a self assessment basis. The tax authorities may assess or amend taxes within 10 years from the date the tax becomes due. Refunds are expected to be paid to the Group in accordance with tax legislation and on completion of annual tax audits.
78 PETROSEA
78
annual report‘05
PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated) ___
27. KOMITMEN DAN KEWAJIBAN BERSYARAT
27. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
a.
Grup mempunyai beberapa fasilitas kredit dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited yang menyediakan fasilitas impor, bank garansi dan pendanaan jangka pendek sampai maksimum sejumlah US$39 juta.
a.
The Group maintains various lines of credit with The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited which provides import facilities, guarantees and short term funding up to a maximum amount of US$39 million.
b.
Komitmen modal berkaitan dengan komitmen peremajaan alat-alat berat dan peralatan yang belum direalisasi sampai dengan 31 Desember 2005 adalah sebesar 43.257 (2004 - 30.947).
b.
Capital commitments representing unrealised rebuild costs of plant and equipment at 31 December 2005 were 43,257 (2004 - 30,947).
c.
Pada tanggal 31 Desember 2005, Grup juga telah mempunyai komitmen untuk membeli alat berat dan peralatan sebesar 61.331 (2004 - 67.948).
As at 31 December 2005, the Group has also committed to purchase plant and equipment of 61,331 (2004 - 67,948).
Semua komitmen modal adalah dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
All capital commitments are denominated in US Dollars.
Grup mempunyai komitmen sewa guna usaha operasi yang tidak dapat dibatalkan atas tanah dan bangunan sebagai berikut:
c.
2005 Kurang dari 1 tahun Antara 1 - 2 tahun Antara 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
d.
The Group has commitments under non–cancellable operating leases for land and buildings as follows: 2004
4,472 5,842 4,430 8,983
4,858 4,974 5,364 8,455
23,727
23,651
Payable within 1 year Payable within 1 - 2 years Payable within 2 - 5 years Payable after 5 years
Tidak ada jaminan yang diberikan sehubungan dengan sewa guna usaha ini. Selain itu, tidak ada pembatasan yang ditetapkan dalam perjanjian sewa guna usaha tersebut.
There is no collateral given in respect of the leases. In addition, there are no covenants stipulated in the lease agreements.
Manajemen berpendapat bahwa komitmen sewa tersebut di atas dapat disewakan kembali kepada pihak lain jika dikehendaki.
In the opinion of management, the above commitments could be relieved by suitable sub-lease arrangements if required.
Pada tanggal 31 Desember 2005, Grup mempunyai berbagai bank garansi yang diperlukan dalam rangka operasi Perusahaan sebesar 46.717 (2004 – 62.122). Kurang lebih 73% dari garansi dikeluarkan untuk Chevron Makassar Ltd. (sebelumnya Unocal Makassar Ltd.), ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd, Korea Development Company Ltd dan PT Caterpillar Finance Indonesia.
annual report‘05
d.
As at 31 December 2005, the Group had various outstanding bank guarantees as required in operations amounting to 46,717 (2004 - 62,122). Approximately 73% of guarantees were outstanding to Chevron Makassar Ltd. (formerly Unocal Makassar Ltd.), ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd, Korea Development Company Ltd and PT Caterpillar Finance Indonesia.
79 PETROSEA
79
annual report‘05
PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. KOMITMEN (lanjutan) e.
DAN
KEWAJIBAN
BERSYARAT
Grup memiliki sebidang tanah sejak tahun 1994 dengan status kepemilikan Hak Guna Bangunan dengan nilai buku 7.517 yang sebelumnya dalam perkara perdata.
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated) ___ 27. COMMITMENTS (continued) e.
Pada tanggal 26 April 2005, Perusahaan telah melakukan perjanjian aliansi dengan Renison Consolidated Mines NL (“RCM”), Tom’s Gully Mining Pty. Ltd. (“TGM”), and Tom’s Gully Holdings Pty. Ltd. untuk mengembangkan dan mengoperasikan tambang emas bawah tanah dan pemrosesannya di tambang emas Tom’s Gully (“Proyek”) yang terletak 90 km sebelah tenggara Darwin, Australia. TGM diharapkan mulai produksi pada awal tahun 2006 dengan rencana awal umur tambang lima tahun. Jangka waktu perjanjian aliansi adalah setara dengan umur tambang selama lima tahun, namun dapat diperpanjang apabila disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam perjanjian aliansi. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Perusahaan menyediakan tenaga kerja dan peralatan tambang, serta perbaikan dan pemeliharaan fasilitas dan berpartisipasi dalam pembagian hasil Proyek. Perusahaan telah berkomitmen untuk menyediakan peralatan tambang kepada Proyek sampai dengan AU$6,27 juta selama rencana awal umur tambang, dan mempunyai hak untuk membebankan penyusutan dan biaya lainnya ke Proyek.
28. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Para pemegang saham, pada Rapat Umum Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 25 Januari 2006, menyetujui rencana pembelian kembali saham Perusahaan. Rencana yang telah disetujui adalah pembelian kembali saham Perusahaan sampai sejumlah 10% dari saham yang telah ditempatkan dengan harga beli maksimum adalah Rp 7.000 (nilai penuh) per lembar saham dan jumlah maksimum pengeluaran adalah 80.000. Pembelian kembali saham akan dilakukan selama-lamanya sampai dengan 18 bulan dari tanggal disetujui.
annual report‘05
CONTINGENCIES
The validity of the title for land owned by the Group since 1994 with a book value of 7,517 was under legal challenge by an individual.
The Group took the land case to the Supreme Court in accordance with the South Jakarta District Court Letter No. W7.Dd.Ht.04.10.124.4024/Kasasi, in December 2003. On 30 June 2005, the Supreme court found in the Group’s favour and has confirmed the validity of the Group’s land title.
Grup melanjutkan perkara ini ke Mahkamah Agung berdasarkan Surat Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. W7.Dd.Ht.04.10.124.4024/Kasasi, pada bulan Desember 2003. Pada 30 Juni 2005, Mahkamah Agung telah memenangkan Grup dan menyatakan keabsahan kepemilikan tanah tersebut sebagai milik Grup. f.
AND
f.
On 26 April 2005, the Company entered into an Alliance Agreement with Renison Consolidated Mines NL (“RCM”), Tom’s Gully Mining Pty. Ltd. (“TGM”), and Tom’s Gully Holdings Pty. Ltd. to develop and operate an underground gold mining and processing operation at Tom’s Gully gold mine (the “Project”) located 90 km to the southeast of Darwin, Australia. TGM is expected to start production in early 2006 with an initial mine life of five years. The term of the Alliance Agreement is also equal to the initial mine life of five years, but can be extended upon the agreement of the parties to the Alliance Agreement. As part of the agreement, the Company supplies mining personnel and equipment and the repairs and maintenance facilities and will participate in a share of profits from the Project. The Company has committed to provide plant and equipment to the Project up to a value of AU$6.27 million for the initial mine life period, and has the right to charge the Project for depreciation and other costs.
28. POST BALANCE SHEET EVENT The shareholders, at an Extraordinary General Meeting held on 25 January 2006, approved a share buy-back plan. The approved plan is for the Company to purchase up to 10% of issued shares at a maximum purchase value of Rp 7,000 (full amount) per share at a maximum total expenditure of 80,000. The share buy-back will be conducted over a maximum period of 18 months from the date of the approval.
80 PETROSEA
80
annual report‘05
PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated) ___
29. INFORMASI KOMPARATIF
29. COMPARATIVE INFORMATION
Akun dalam laporan keuangan tahun 2004 berikut ini telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2005.
The following accounts from the 2004 financial statements have been reclassified to conform to the accounts presentation in the 2005 consolidated financial statements.
Pada tahun 2005, Grup mengakui pendapatan dari kontrak konstruksi menggunakan metode persentase penyelesaian, yang diukur sesuai dengan proporsi biaya kontrak yang terjadi hingga tanggal neraca dibandingkan dengan estimasi jumlah biaya kontrak secara keseluruhan. Grup sebelumnya menghitung persentase penyelesaian berdasarkan termin yang disetujui oleh klien.
In 2005, the Group recognises revenue from construction contracts based on the percentage of completion method, measured by the proportion which contract costs incurred for work performed to date bear to the estimated total costs for the contract. The Group previously measured the percentage of completion based on progress billings agreed by clients.
Grup secara retrospektif telah mereklasifikasi laporan keuangan tahun sebelumnya untuk merefleksikan pengaruh perubahan tersebut pada akun-akun berikut ini:
The Group retrospectively reclassified the financial statements for prior years to reflect the impact of the changes on the following accounts:
Penjelasan/Explanation
Pendapatan usaha/operating revenue
Hutang usaha/trade payables
Piutang usaha/trade receivables
Jumlah/ Amount
15,128
Direklasifikasi ke beban usaha langsung/ reclassified to direct costs
18,679
Direklasifikasi ke nilai kotor piutang dari klien untuk kontrak pekerjaan 6.206 dan ke nilai kotor hutang kepada klien untuk kontrak pekerjaan 24.885/6,206 reclassified to gross amounts due from clients for contract work and 24,885 to gross amounts due to clients for contract work
4,947
Grup sebelumnya menyajikan beban tertentu sebagai beban usaha langsung dan cuti berimbalan jangka panjang sebagai beban yang masih harus dibayar. Manajemen berpendapat bahwa penyajian masingmasing sebagai beban penjualan dan administrasi umum dan kewajiban imbalan kerja jangka panjang lebih mencerminkan aktivitas Grup secara wajar. Penjelasan/Explanation
Beban usaha langsung/ Direct costs
Beban yang masih harus dibayar/ Accrued expenses
annual report‘05
Keterangan/ Nature
Jumlah/ Amount
Direklasifikasi ke nilai kotor hutang kepada klien untuk kontrak pekerjaan/reclassified to gross amounts due to clients for contract work The Group previously presented certain expenses within directs costs and long service leave obligations as accrued expenses. Management believe that their presentation as selling and administration expenses and non-current employee benefit obligations, respectively, is a fairer representation of the Group’s activities. Keterangan/ Nature
5,855
Direklasifikasi ke beban penjualan dan administrasi umum/reclassified to selling and general administration expenses
3,763
Direklasifikasi ke kewajiban imbalan kerja jangka panjang/reclassified to non-current employee benefit obligations
81 PETROSEA
81
annual report‘05
PETROSEA
PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. KONDISI EKONOMI Indonesia terus mengalami kesulitan ekonomi. Pemulihan stabilitas ekonomi di Indonesia tergantung pada efektifitas kebijakan yang diambil pemerintah, keputusan lembaga pemberi pinjaman internasional, perubahan dalam kondisi ekonomi global dan faktor– faktor lain, termasuk perkembangan peraturan dan politik, yang berada di luar kendali Grup.
annual report‘05
PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2005 AND 2004 (In Million Rupiah, unless otherwise stated) ___ 30. ECONOMIC CONDITIONS Indonesia continues to experience economic difficulties. Indonesia’s return to economic stability depends on the effectiveness of measures taken by the government, decisions of international lending organisations, changes in global economic conditions and other factors including regulatory and political developments, which are beyond the Group’s control.
82 PETROSEA
82
annual report‘05
PETROSEA
CORPORATE INFORMATION Informasi Peru s ahaan
KANTOR PUSAT head office & principal registered office PT PETROSEA Tbk PMA - Public Company Established: February 1972
Jakarta Jalan Taman Kemang No. 32B Jakarta 12730 - Indonesia Telephone : +62 21 718 3255 Facsimile : +62 21 718 3266 E-mail :
[email protected] Website : www.petrosea.com
DEWAN KOMISARIS board of commissioners Pres. Komisaris Independen Independent President Commissioner Drs. Haji Udaya Sastrodimedjo Komisaris Independen Independent Commissioner Firdaus A. Siddik, MBA Komisaris Commissioner David P.A. Singleton Komisaris Commissioner Andrew J. Walsh Komisaris Commissioner Micheil (Mike) E. Anderson
DIREKSI board of directors Presiden Direktur president director John F. B. Sheridan Direktur director Hendrick U. Ibrahim Direktur director Michael J. Goddard
KOMITE AUDIT audit committee Ketua chairman Firdaus A. Siddik, MBA Anggota member Phillip Payne Anggota member Ay Thying Phan
SEKRETARIS PERUSAHAAN c o r p o r a t e s e c r e t a r y Christopher J. Bath
BIRO ADMINISTRASI EFEK
share register
PT Sirca Datapro Perdana listed on the Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock exchange (SSX)
AKUNTAN PUBLIK independent auditors Haryanto Sahari & Rekan Pricewaterhouse Coopers
BANK banks Hong Kong and Shanghai Banking Corporation ABN AMRO Bank Bank Mandiri BCA
annual report '05
83 PETROSEA
OFFICE DIRECTORY Petun ju k A lamat K ant or
KANTOR - KANTOR CABANG DEPOT ALAT BERAT & PANGKALAN branch offices, plant depots & supply bases Balikpapan Transit Depot Pelabuhan Haji Sadang Jl.Let Jend Suprapto RT 16 No.58 Kampung Baru Ulu, Balikpapan 76143 Kalimantan Timur, Indonesia Telephone: +62 542 740047 Facsimile: +62 542 740074
Tanjung Batu Supply Base Kariangau, Tanjung Batu West Balikpapan 76134 East Kalimantan, Indonesia Telephone: +62 542 736559 Facsimile: +62 542 441357
Sangatta Road 9, Kaltim Prima Coal Sangatta Baru 75387 East Kalimantan, Indonesia Telephone: +62 549 21564, 21394, 23381 Facsimile: +62 549 21910
Timika Jalan SP2 Camp Timika 98663 Irian Jaya, Indonesia Telephone: +62 901 321159 Facsimile: +62 901 321177
PERUSAHAAN - PERUSAHAAN AFILIASI associated companies Clough Group Clough Limited Australia Perth 251 St. Georges Terrace Perth, Western Australia 6000 Telephone : +61 8 9281 9281 Facsimile : +61 8 9481 6699 E-mail :
[email protected] Website : www.clough.com.au
KANTOR - KANTOR CABANG CLOUGH GROUP clough group branch offices Australia Melbourne Level 1, 83-113 Batman Street West Melbourne, Victoria 3003 Telephone : +61 3 8327 0500 Facsimile : +61 3 8327 0600 Brisbane Level 6, 301 Coronation Drive Milton, Queensland 4064 PO Box 1228 Milton Queensland 4064 Telephone : +61 7 3858 7000 Facsimile : +61 7 3858 7050
annual report '05
84 PETROSEA
Singapore 21 Pandan Crescent Singapore 128471 Telephone: +65 6775 2411 Facsimile: +65 6778 0026 Thailand Bangkok Unit 319B/2 19th Floor, Tower III (East) SCB Park Plaza 19 Racthadapisek Road Chatuchak, Bangkok 10900 Telephone: +66 2 500 1222 Facsimile: +66 2 500 1223
Pakistan Karachi House No. 7B, Street No. 33 Sector F-7/1 Islamabad, Pakistan Telephone: +92 51 287 8070-1 Facsimile: +92 51 287 8072 Saudi Arabia Al Khobar Al Bilad S&B Clough Limited PO Box 3730 Al Khobar 31952 Saudi Arabia Telephone: +966 3 882 5705 Facsimile: +966 3 882 4852
No:Name Communications
GULF RESOURCES (STAR ENERGY) KAKAP FIELD
CONOCO MATAK ISLAND
KODECO KE 40 FIELD DEVELOPMENT
BP INDONESIA PORONG / GRESIK TRAKINDO UTAMA TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA
JAVA
TRAKINDO UTAMA PLAZA INDONESIA JKT
TIRTA KENCANA MANDIRI WTP CIKOKOL
1
KALIMANTAN TLPA BULHEAD INJECTION
SANTAN COAL CONCESSION
SANTOS (MADURA OFFSHORE) MADURA STRAIT
BP KANGEAN PAGERUNGAN ISLAND
NEWMONT / FLUOR DANIEL BATU HIJAU
ARUTMIN AIR TAWAR
INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA - SOROAKO
PRIMA LIRANG MINING WETARISLAND
TRAKINDO UTAMA TIMIKA WAREHOUSE
FREEPORT INDONESIA TIMIKA
4
PAPUA
PAPUA NEW GUINEA
FREEPORT INDONESIA TEMBAGAPURA
5. Singapore 6. Kuala Lumpur 7. Bangkok 8. Manila
asian affiliated company offices :
Kantor Afiliasi di Asia
BP BERU AIRSTRIP UPGRADE BABO
CONOCO KEPALA BURUNG
AUSTRALIA
CUFPEC BULA
NEWCREST MINING GOSOWONG GOLD MINE
CSR PETROLEUM BULA
TRAKINDO UTAMA MESEL
NEWMONT MINAHASA RAYA MESEL
1. Jakarta 2. Tanjung Batu 3. Sangata 4. Timika
offices :
Kantor
KANTOR office PROYEK YANG LALU past projects PROYEK BERJALAN current projects
AKER KVAERNER AUSTRALIA WEDA BAY
MEARES SOPUTAN MINING SANGIHE ISLAND
UNION TEXAS/ARCO DRILL SITE LUWUK
UNOCAL ATTAKA FIELD
PETROSEA OFFSHORE SUPPLY BASE TANJUNG BATU INDOMINCO MANDIRI MARINE WORKS - BONTANG
MITRA INTERNUSA PERSADA SANGA - SANGA UNOCAL MUARA TEWEH
KALTIM PRIMA COAL SANGATA
UNOCAL S U L A W E S I WEST SENO FIELD
3
PHILIPPINES
LASMO RUNTU RUNTU
TOTAL INDONESIE TUNU PLATFORMS & PIPELINES
2
8
KELIAN EQUATORIAL MINING KELIAN / NAMUK DAM BUKIT BAIDURI ENT LOA BUAH
GUNUNGBAYAN PRATAMA COAL MUARA PAHU
INDO MURO KENCANA PURUK CAHUH
MARUWAI COAL LAMPUNUD
DASA EKA JASATAMA BANJAR BARU ARUTMIN BUKIT SENTUL SATUI SENTUL - BOGOR
PALMABIM DIAMOND BANJAR BARU BP WEST JAVA APN FIELD
ADARO INDONESIA TANJUNG
BP MINERALS KUALA KURUN
KOBATIN BANGKA ISLAND
AMPALIT MAS PERDANA and KASONGAN BUMI KENCANA AMPALIT RIVER JAMBI SHELL JAMBI
BP BHPSI WEST JAVA CILEGON MUARA KARANG
BARISAN TROPICAL MINING MUSI RAWAS
BUKIT SUNUR ARAN TIGA
LUSANG MINING LEBONG TANDAI WIDJAJA GROUP LAIS DANAU MAS HITAM AIR MANGGUS
ELF AQUITAINE DATAH BILANG
INDO MURO KENCANA MT MURO
BUNDI GAS FIELD DEVELOPMENT
CONOCOPHILLIPS INDONESIA BELANAK FIELD
AMOSEAS SOUTH CHINA SEA
PREMIER OIL ANOA - AGX FACILITIES
KARIMUN GRANITE KARIMUN ISLAND
SUMATERA
6
5
PREMIER OIL GAJAH BARU FIELD
THAILAND
MALAYSIA
BARISAN TROPICAL MINING LUBUK LINGGAU
TOTAL OIL CO. MUARA KAMPAR
HUDBAY OIL PADANG ISLAND
ESSO DUMAI CALTEX PACIFIC IND. DURI
PETROSEA COAL EXPL MEULABOH
MOBIL OIL ARUN
7
Peta Operasi
OPERATION MAP
ENGINEERING CONSTRUCTION AND MINING