PT Matahari Putra Prima Tbk dan Anak Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 Dan 1999
Laporan Auditor Independen
Laporan No. 35044S
Pemegang Saham dan Dewan Komisaris dan Direksi PT Matahari Putra Prima Tbk
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Matahari Putra Prima Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, serta hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Catatan 40 atas laporan keuangan konsolidasi mengungkapkan dampak kondisi ekonomi Indonesia terhadap Perusahaan dan Anak Perusahaan, serta tindakan yang ditempuh dan rencana yang akan dilakukan Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai tanggapan terhadap kondisi ekonomi tersebut. Laporan keuangan konsolidasi terlampir telah mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diestimasi.
PRASETIO, UTOMO & CO. NIU-KAP 98.2.0024
Dra. Feniwati Chendana NIAP 00.1.0713 31 Januari 2001
-2-
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) 31 Desember 1999 (Disajikan Kembali lihat Catatan 3)
2000 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas (Catatan 2c, 5, 10 dan 35) Investasi jangka pendek (Catatan 2d, 6, 10 dan 35) Piutang (Catatan 2e, 7 dan 35) Usaha Penyisihan piutang ragu-ragu
Rp
Jumlah Aktiva Lancar
( (
Bersih Sewa jangka panjang - bersih (Catatan 2h, 14 dan 34) Uang jaminan - bersih (Catatan 10, 15, 34, 35 dan 38) Aktiva tidak lancar lainnya (Catatan 2g, 2i, 3, 10, 16 dan 34) Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA (Berlanjut)
Rp
166.309 7.257 ) (
(
Bersih Lain-lain (Catatan 10 dan 13) Instrumen derivatif - bersih (Catatan 2l, 2m dan 36) Persediaan (Catatan 2f, 8 dan 34) Pajak dibayar di muka (Catatan 9) Biaya dibayar di muka (Catatan 2h dan 14) Aktiva lancar lainnya
AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa - bersih (Catatan 10) Aktiva pajak tangguhan (Catatan 2n dan 20) Investasi pada perusahaan asosiasi (Catatan 2d, 10 dan 11) Investasi jangka panjang lainnya (Catatan 2d, 10 dan 12) Aktiva tetap (Catatan 2g, 13 dan 34) Harga perolehan Akumulasi penyusutan Penurunan nilai aktiva
917.576 99.180
Rp
795.433 222.663 86.811 7.560 )
159.052 32.048 368.826 4.826 34.989 19.092
79.251 17.110 55.206 269.090 47.411 20.749 15.739
1.635.589
1.522.652
111.337 11.485
61.993 106.493
23.886
24.579
43.760
93.803
1.164.000 400.251 ) ( 49.992 ) (
964.711 352.500 ) 71.717 )
713.757
540.494
119.142
126.610
142.192
127.673
144.375
107.197
1.309.934
1.188.842
2.945.523
Rp
2.711.494
-3-
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) 31 Desember 1999 (Disajikan Kembali lihat Catatan 3)
2000 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek (Catatan 10, 17, 35 dan 38) Wesel Rp Cerukan Hutang Usaha (Catatan 18) Lain-lain (Catatan 10 dan 19) Hutang pajak (Catatan 9 dan 20) Beban masih harus dibayar dan lainnya (Catatan 2l, 2m, 10, 21, 35 dan 36) Taksiran kerugian akibat restrukturisasi toko (Catatan 34) Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun (Catatan 22, 23, 35, 36 dan 38) Wesel - bersih (Catatan 2j) Non-lembaga keuangan Kewajiban sewa guna usaha Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 10) Kewajiban pajak tangguhan (Catatan 2n dan 20) Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (Catatan 22, 23, 35, 36 dan 38) Non-lembaga keuangan Kewajiban sewa guna usaha Wesel - bersih (Catatan 2j) Uang muka obligasi konversi subordinasi (Catatan 24) Obligasi konversi subordinasi (Catatan 25) Jumlah Kewajiban Tidak Lancar HAK MINORITAS (Catatan 2b) (Berlanjut)
53.380 48.205
Rp
55.735 -
442.397 44.967 38.297
264.412 32.874 32.416
230.077
180.201
51.160
51.160
245.114 29.556 39
8.773 831
1.183.192
626.402
685 199
1.309 23
29.035 78 -
54.391 476.407
8.097 30.000
8.097 30.000
68.094
570.227
10
7
-4-
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) 31 Desember 1999 (Disajikan Kembali lihat Catatan 3)
2000 EKUITAS Modal saham - Rp 500 per saham Modal dasar - 10.800.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.705.994.000 saham (Catatan 26) Rp Tambahan modal disetor - bersih (Catatan 2i, 3 dan 27) ( Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan (Catatan 2b) ( Laba (rugi) yang belum direalisasi dari pemilikan surat berharga (Catatan 2d dan 12) ( Selisih penilaian kembali aktiva tetap (Catatan 2g) Saldo laba Telah ditentukan penggunaaannya (Catatan 37) Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Rp
1.352.997
Rp
6.356 ) (
1.352.997 6.356 )
16.415 )
4.900
30.719 ) 120
7.008 120
2.000 392.600
156.189
1.694.227
1.514.858
2.945.523
Rp
2.711.494
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
-5-
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 1999 (Disajikan Kembali lihat Catatan 3)
2000 PENJUALAN BERSIH (Catatan 2k dan 28)
Rp
4.265.183
Rp
3.043.513
BEBAN POKOK PENJUALAN (Catatan 2f, 2g, 2k dan 13)
2.985.105
2.128.356
LABA KOTOR
1.280.078
915.157
431.760
334.705
570.853
408.119
1.002.613
742.824
277.465
172.333
54.947 38.307
44.477 50.645
BEBAN USAHA (Catatan 2k) Beban penjualan (Catatan 10 dan 29) Beban umum dan administrasi (Catatan 2g, 2h, 2i, 10, 13, 14, 16 dan 30) Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba atas wesel yang diperoleh kembali (Catatan 2j dan 23) Pendapatan bunga - bersih (Catatan 10 dan 31) Selisih lebih (kurang) klaim asuransi atas nilai buku - bersih (Catatan 13) Laba penjualan investasi jangka pendek - bersih (Catatan 2d dan 6) Laba (rugi) kurs - bersih (Catatan 2l) Beban sehubungan dengan ruangan toko dan kantor yang tidak digunakan - bersih (Catatan 2g, 13 dan 32) Beban transaksi valuta berjangka (Catatan 2m, 23 dan 36) Lain-lain - bersih (Catatan 2d, 2e, 2g, 4, 6, 7, 13 dan 33)
30.201
(
166 )
26.603 23.660
(
104.946 33.823 )
(
24.997 ) (
45.000 )
(
15.543 ) (
19.869 )
(
10.628 ) (
5.344 )
Penghasilan Lain-lain - Bersih BAGIAN ATAS RUGI BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI (Catatan 2d dan 11) LABA SEBELUM TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN (Berlanjut)
122.550
(
693 ) (
399.322
95.866
1.364 )
266.835
-6-
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 1999 (Disajikan Kembali lihat Catatan 3)
2000 TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN (Catatan 2n dan 20) Tahun berjalan Tangguhan
(Rp (
LABA SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (Catatan 2b)
21.071 ) (Rp 95.185 ) ( 283.066
(
12.709 ) 21.753 ) 232.373
6) (
4)
LABA BERSIH
Rp
283.060
Rp
232.369
LABA BERSIH PER SAHAM (Catatan 2o dan 3)
Rp
105
Rp
86
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
-7-
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI (Dalam Jutaan Rupiah)
Modal Saham Saldo, 1 Januari 1999 sesuai laporan terdahulu
Rp
Penyesuaian akibat penerapan Surat Keputusan BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 (Catatan 2i dan 3)
1.352.997
Rp
- (
Saldo, 1 Januari 1999 setelah disajikan kembali
Selisih Laba (Rugi) yang Transaksi Belum Direalisasi Perubahan Ekuitas dari Pemilikan Anak Perusahaan Surat Berharga
Tambahan Modal Disetor Bersih
1.352.997 (
30.211 (Rp 36.567 ) 6.356 ) (
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
4.900 ) (Rp
29.930 ) Rp
-
-
4.900 ) (
29.930 )
Saldo Laba (Defisit) Telah Ditentukan Penggunaannya
120
Rp
-
Belum Ditentukan Penggunaannya
- (Rp -
120
Ekuitas - Bersih
85.846 ) Rp 9.666 (
- (
76.180 )
1.262.652 26.901 ) 1.235.751
Laba bersih, sesuai laporan terdahulu
-
-
-
-
-
-
225.049
225.049
Penyesuaian akibat penerapan Surat Keputusan BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 (Catatan 2i dan 3)
-
-
-
-
-
-
7.320
7.320
Laba bersih setelah disajikan kembali
-
-
-
-
-
-
232.369
232.369
Laba yang belum direalisasi dari pemilikan surat berharga (Catatan 2d dan 12)
-
-
-
36.938
-
-
-
36.938
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan (Catatan 2b)
-
-
9.800
-
-
-
-
9.800
4.900
7.008
120
-
156.189
1.514.858
Saldo, 31 Desember 1999 setelah disajikan kembali
1.352.997 (
6.356 )
Diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 9 Mei 2000: (Catatan 37) Deklarasi dividen tunai Pembentukan cadangan umum
-
-
-
-
-
Laba bersih
-
-
-
-
-
-
Rugi yang belum direalisasi dari pemilikan surat berharga (Catatan 2d dan 12)
-
-
- (
-
-
- (
37.727 )
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan (Catatan 2b)
-
- (
-
-
- (
21.315 )
Saldo, 31 Desember 2000
Rp
1.352.997 (Rp
6.356 ) (Rp
21.315 ) 16.415 ) (Rp
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
37.727 ) 30.719 ) Rp
120
- ( 2.000 (
Rp
2.000
44.649 ) ( 2.000 ) 283.060
Rp
392.600
44.649 ) 283.060
Rp
1.694.227
-8-
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari penjualan Pengeluaran kas selama tahun berjalan untuk: Persediaan Gaji dan upah Sewa - bersih Beban penjualan Kas yang dihasilkan dari operasi Penjualan investasi jangka pendek Pendapatan bunga - bersih Penambahan investasi jangka pendek Pajak Penghasilan Pendapatan (beban) lainnya - bersih
Rp ( ( ( (
1999
4.182.882 2.913.925 ) 277.538 ) 218.014 ) 215.203 )
( (
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Rp
3.018.435
( ( ( (
2.077.697 ) 184.580 ) 220.481 ) 118.851 )
558.202 358.742 26.161 477.626 ) ( 18.707 ) ( 116.973 (
416,826 522.315 54.975 429.833 ) 14.557 ) 242.807 )
563.745
306.919
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap Penambahan aktiva tetap Penambahan aktiva tidak lancar lainnya Investasi saham
( ( (
2.824 244.690 ) ( 146.860 ) ( 9.000 ) (
2.652 108.312 ) 69.768 ) 2.000 )
Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi
(
397.726 ) (
177.428 )
( (
31.106 ( 44.527 ) 29.828 ) (
79.381 ) 61.383 )
(
625 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan (pengurangan) bersih pinjaman jangka pendek Pembayaran dividen tunai Pembayaran hutang jangka panjang Penambahan (pengurangan) hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham minoritas Penambahan hutang jangka panjang Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan
(
2) ( -
2) 686
(
43.876 ) (
139.486 )
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
122.143
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
795.433
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN (Berlanjut)
594
Rp
917.576
(
9.995 ) 805.428 Rp
795.433
-9-
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000
1999
Informasi tambahan laporan arus kas: Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Kompensasi investasi efek hutang (wesel yang diperoleh kembali) dengan hutang jangka panjang
Rp
614.962
Rp
199.437
Kompensasi kewajiban jangka pendek dan bunga masih harus dibayar dengan piutang swap
154.578
-
Penggunaan uang jaminan atas harga perolehan investasi efek hutang
34.295
-
Reklasifikasi uang muka aktiva tetap dan aktiva non-operasional ke aktiva tetap
18.056
-
8.804
931
Reklasifikasi investasi jangka pendek yang telah jatuh tempo ke piutang lain-lain
-
31.875
Reklasifikasi uang muka obligasi konversi subordinasi ke obligasi konversi subordinasi
-
9.000
Pengakuan tagihan pada perusahaan asuransi atas nilai buku aktiva tetap dan persediaan yang terbakar
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
- 10 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 11 Maret 1986 berdasarkan akta notaris Budiarti Karnadi S.H. No. 30 tanggal 11 Maret 1986. Akta pendirian Perusahaan diumumkan dalam Berita Negara No. 73 tanggal 10 September 1991, Tambahan No. 2954. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Ny. Maria Theresia Suprapti S.H. (sebagai notaris pengganti Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H.), No. 27 tanggal 9 Mei 2000, antara lain mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perusahaan bergerak mengusahakan sebuah jaringan toko serba ada (department store) yang menyediakan berbagai macam barang seperti pakaian, perhiasan, tas, sepatu, kosmetik, alat listrik, mainan, alat tulis, buku dan kebutuhan sehari-hari. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1986. Kantor Pusat Perusahaan berkedudukan di Menara Matahari - Lippo Life, Lantai 20, Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci - Tangerang, Jawa Barat. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan dan Anak Perusahaan (PT Matahari Super Ekonomi) mengoperasikan 77 toko yang berlokasi di Jakarta dan kota lainnya di Indonesia. Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp 15.300 dan Rp 8.253 pada tahun 2000 dan 1999. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tahun 1992, Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tahun 1995, 1996 dan 1997, Perusahaan mencatatkan tambahan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya masing-masing 75.166.500 saham (Rp 1.400 per saham), 225.499.500 saham (Rp 1.000 per saham) dan 1.803.996.000 saham (Rp 500 per saham) melalui Penawaran Umum Terbatas I, II dan III kepada para pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. c.
Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan Pada tanggal 31 Desember 2000, susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan (secara keseluruhan disebut sebagai “Perusahaan”) adalah sebagai berikut:
Anak Perusahaan Pemilikan langsung: Matahari International Finance Company B.V. PT Matahari Tatagriya Pesona (“PT MTP”) PT Nadya Putra Investama (Berlanjut)
Lokasi
Kegiatan Usaha
Mulai Beroperasi
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah Aktiva
Rotterdam, Belanda
Keuangan
1996
100,0000
Rp1.024.607
Denpasar, Bali Tangerang, Jawa Barat
Penjualan eceran Perdagangan umum
1995 1998
99,9999 99,9992
100.441 11.576
- 11 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit)
Anak Perusahaan
Lokasi
Kegiatan Usaha
PT Matahari Mega Swalayan (“PT MMS”) PT Taraprima Reksabuana (“PT TPRB”)
Tangerang, Jawa Barat Jakarta
PT Matahari Graha Fantasi
Jakarta
Perdagangan umum Penjualan dan pemasaran air mineral Pusat hiburan Keluarga
PT Matahari Super Ekonomi
Tangerang, Jawa Barat
Penjualan eceran
Denpasar, Bali
Pembiayaan konsumen
Pemilikan tidak langsung PT Matahari Dana Prima (“PT MDP”, melalui PT MTP)
Mulai Beroperasi
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah Aktiva
1998
99,9992 99,9920
Rp
3.618 22.875
1995
99,9800
105.789
1994
99,2000
26.150
-
99,9999
1.927
Per 31 Desember 2000, PT MMS dan PT MDP belum memulai operasi komersialnya. d. Karyawan, Direktur dan Dewan Komisaris Per 31 Desember 2000, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 9 Mei 2000, adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
: : :
Presiden Direktur Direktur
: :
Roy Edu Tirtadji Herman Darmawan Bernd Heinrich Hebbering Hamid Djojonegoro Jusuf Arbianto Tjondrolukito Jeffrey Koes Wonsono Jonathan L. Parapak Gerard McMahon Eddy Sindoro Antonius Hanifah Komala Sumedi Surjadi Teddy Hartono Setiawan Hartoyo Hidayat Eddy Soegiantoro Soepodo Hadi Rusli Purnomo Utoyo
Per 31 Desember 1999, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 16 April 1999, adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
: : :
Roy Edu Tirtadji Herman Darmawan Bernd Heinrich Hebbering Hamid Djojonegoro Jusuf Arbianto Tjondrolukito Hengky Tjitra Jeffrey Koes Wonsono
- 12 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Presiden Direktur Direktur
: :
Antonius Hanifah Komala Sumedi Surjadi Teddy Hartono Setiawan Robert Hilton Hacker Hartoyo Hidayat Eddy Soegiantoro Soepodo
Perusahaan mempunyai sekitar dua puluh satu ribu karyawan pada tanggal 31 Desember 2000.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar atau sebesar nilai aktiva bersih (net assets value), atau yang dinyatakan dengan metode ekuitas untuk perusahaan asosiasi dengan pemilikan paling sedikit 20%. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun berdasarkan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah. b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan. Semua akun dan transaksi antar Perusahaan yang material telah dieliminasi. Pada saat Anak Perusahaan memiliki surat berharga yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual (available for sale), maka ekuitasnya akan terpengaruh oleh pengakuan laba/rugi yang belum direalisasi dari pemilikan surat berharga (lihat Catatan 2d). Nilai Penyertaan Perusahaan pada Anak Perusahaan juga akan terpengaruh, sehingga Perusahaan akan mengakui perubahan bersih dalam penyertaan pada ekuitas Anak Perusahaan tersebut dengan mengkredit atau mendebit “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”. Selisih nilai wajar aktiva bersih atas biaya perolehan untuk Anak Perusahaan yang diakuisisi, dicatat sebagai “Selisih Nilai Buku atas Biaya Perolehan Investasi”, yang diamortisasi dengan metode garis lurus (straight-line method). c.
Setara Kas Setara kas meliputi semua investasi yang sangat likuid dan pada saat diterbitkan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang.
d. Investasi Investasi terdiri dari: 1. Surat berharga dalam bentuk efek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity securities)
- 13 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Efektif sejak tanggal 1 Januari 1999, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, yang mengklasifikasikan surat berharga dalam tiga kelompok yaitu: •
Diperdagangkan (trading securities) Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya mempunyai frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari kenaikan harga dalam jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
•
Dimiliki hingga jatuh tempo (held-up-to-maturity) Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan premi yang diamortisasi atau diskonto yang belum diamortisasi.
•
Tersedia untuk dijual (available-for-sale) Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan (dibebankan) pada “Laba/Rugi yang Belum Direalisasi dari Pemilikan Surat Berharga”, yang merupakan komponen Ekuitas.
Harga perolehan surat berharga yang dijual ditentukan dengan metode rata-rata. 2. Reksa dana Reksa dana dinyatakan sebesar nilai aktiva bersih (net assets value) pada tanggal neraca. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat perubahan nilai aktiva bersih pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. 3. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atau yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun pada saat penempatan Deposito disajikan sebesar nilai nominal. 4. Investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia Investasi saham di mana Perusahaan mempunyai penyertaan dengan pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode tersebut, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan dan disesuaikan dengan laba atau rugi perusahaan asosiasi sebanding dengan persentase pemilikan pada perusahaan tersebut (metode ekuitas) serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Investasi di mana Perusahaan mempunyai penyertaan dengan pemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebesar harga perolehan. e. Piutang Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan atas keadaan piutang pada akhir tahun.
- 14 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) f.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode eceran yang mendekati metode rata-rata. Perhitungan harga perolehan dengan metode eceran dilakukan dengan mengurangkan margin laba dari harga jual eceran, setelah disesuaikan dengan penurunan harga (markdown), potongan harga oleh pemasok, retur pembelian dan kehilangan persediaan.
g. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar harga perolehan, kecuali untuk aktiva tertentu yang dinilai kembali pada tahun 1986 sesuai dengan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung sebagai berikut: Metode
Tahun
Tarif
Bangunan (termasuk satuan rumah susun yang disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya”) Renovasi bangunan Peralatan dan instalasi Kendaraan Mesin
Garis lurus Garis lurus Saldo-menurun ganda Saldo-menurun ganda Garis lurus
20 5 3-5
15% dan 25% 50% -
Aktiva sewa guna usaha kendaraan
Saldo-menurun ganda
-
50%
Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. h. Sewa Jangka Panjang Perjanjian sewa jangka panjang yang pembayaran nilai kontraknya dilakukan selama suatu periode tertentu yang lebih pendek dari masa sewanya, dibukukan pada saat perjanjian sewa tersebut berlaku dengan mendebit akun “Sewa Jangka Panjang” sebesar nilai kontrak dan mengkredit akun “Hutang Sewa Jangka Panjang Non-lembaga Keuangan” sebesar nilai kontrak yang belum dibayar. Sewa jangka panjang yang umumnya berupa ruangan toko, diamortisasi dengan metode garis lurus, yang dihitung sejak dibukanya toko yang bersangkutan selama jangka waktu sewa. Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun disajikan sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka”. i.
Beban Ditangguhkan 1. Beban Emisi Saham Sebelum tanggal 1 Januari 2000, beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan (termasuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu) kepada publik ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus (straight-line method) selama 5 tahun.
- 15 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Efektif tanggal 1 Januari 2000, berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan (termasuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu) kepada publik dibebankan ke “Tambahan Modal Disetor”. Untuk tujuan perbandingan, laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999 telah disajikan kembali untuk mencerminkan penerapan retroaktif dari perubahan kebijakan akuntansi yang baru ini (lihat Catatan 3). 2. Beban Perangkat Lunak Beban sehubungan dengan pembelian perangkat lunak komputer dan beban pemutakhirannya (updating), ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus (straight-line method) selama 4 tahun. 3. Sistem Data Pelanggan Beban yang terjadi sehubungan dengan penyusunan basis data (database) pelanggan ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus (straight-line method), sesuai dengan taksiran masa manfaatnya, selama 5 tahun. 4. Hak Paten Beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak paten ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan masa manfaat hak paten tersebut. j.
Wesel yang Diperoleh Kembali Perolehan kembali instrumen hutang yang tidak dimaksudkan sebagai pelunasan, diperlakukan seolah-olah telah terjadi pelunasan dalam laporan keuangan.
k.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan barang dagangan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya.
l.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing termasuk transaksi dengan Anak Perusahaan yang dikelola dan beroperasi di luar Indonesia yang merupakan bagian integral dari Perusahaan, dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku yang terakhir diumumkan oleh Bank Indonesia untuk tahun berjalan. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, kurs yang digunakan masing-masing sebesar Rp 9.595 dan Rp 7.100 untuk AS$ 1, yang merupakan kurs rata-rata antara kurs beli dan kurs jual uang kertas dan/atau kurs transaksi, yang terakhir diumumkan oleh Bank Indonesia masingmasing pada tanggal 29 Desember 2000 dan 30 Desember 1999. Perusahaan tidak menyatakan bahwa aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing tersebut (terutama dalam Dolar AS) dapat ditukarkan ke Rupiah dengan kurs tanggal 31 Desember 2000. Laba atau rugi yang timbul dari kontrak berjangka yang berasal dari selisih antara kurs yang berlaku pada saat penutupan kontrak dengan kurs pada tanggal neraca dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Beban yang terjadi dalam penutupan kontrak tersebut diamortisasi selama masa kontrak.
- 16 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) m. Instrumen Keuangan Laba atau rugi yang timbul dari transaksi valuta berjangka (forward contracts) ditangguhkan dan diperhitungkan dengan transaksi valuta asing yang bersangkutan apabila kontrak tersebut dimaksudkan untuk dan efektif sebagai hedging dari suatu komitmen valuta asing yang mengikat. Laba atau rugi yang timbul dari penerapan metode penilaian marked-to-market atas transaksi yang tidak memenuhi kriteria hedging dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Sesuai dengan PSAK No. 55, “Akuntansi untuk Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, semua instrumen derivatif dicatat dengan nilai wajar. n. Taksiran Pajak Penghasilan Efektif sejak tanggal 1 Januari 1999, Perusahaan menerapkan metode penangguhan Pajak Penghasilan untuk akuntansi Pajak Penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Metode penangguhan Pajak Penghasilan diterapkan untuk mencerminkan perbedaan waktu antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak dan akumulasi rugi fiskal yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak atau jumlah yang boleh dikurangkan dalam perhitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aktiva tersebut dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi. Untuk setiap perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan waktu dan akumulasi rugi fiskal, yang masing-masing dapat berupa aktiva atau kewajiban disajikan dalam jumlah bersih. o. Laba Bersih per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan. Laba bersih pada tahun 2000 dan 1999 masing-masing sebesar Rp 283.060 dan Rp 232.369. Jumlah rata-rata tertimbang saham adalah 2.705.994.000 saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999. 3. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Seperti yang diungkapkan pada Catatan 2i, pada tahun 2000, Perusahaan mengubah kebijakan akuntansi sehubungan dengan beban emisi saham. Untuk tujuan perbandingan, laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999 telah disajikan kembali untuk mencerminkan penerapan retroaktif dari perubahan kebijakan akuntansi, yang berpengaruh pada akun-akun berikut ini: Dilaporkan Disajikan Terdahulu Kembali Neraca Konsolidasi Jumlah aktiva Ekuitas - bersih
Rp
Laporan Laba Rugi Konsolidasi Laba bersih Laba bersih per saham Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Tambahan modal disetor - bersih Defisit awal tahun
2.733.370 1.534.439
225.049 83
(
30.211 ( 85.846 ) (
Rp
2.711.494 1.514.858
232.369 86
6.356 ) 76.180 )
- 17 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit)
4. AKUISISI PT TARAPRIMA REKSABUANA (“PT TPRB”) Berdasarkan akta notaris Misahardi Wilamarta S.H. No. 165 dan No. 166 tanggal 31 Desember 1998, Perusahaan dan PT Matahari Super Ekonomi (“PT MSE”) menandatangani perjanjian pengikatan jual-beli dengan PT Tason Putra Mandiri (“PT TPM”) dan PT Citra Swakarya Mulia Prima (“PT CSMP”), di mana PT TPM dan PT CSMP setuju untuk menjual investasi mereka pada PT TPRB sebanyak 47.520 saham (merupakan 99% dari saham PT TPRB yang ditempatkan) dari PT TPM kepada Perusahaan dan 480 saham (merupakan 1% dari saham PT TPRB yang ditempatkan) dari PT CSMP kepada PT MSE masing-masing sebesar Rp 23.760 dan Rp 240, pada saat anggaran dasar PT TPRB disahkan oleh Menteri Kehakiman. Pada tahun 1999, anggaran dasar PT TPRB telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-6656.HT.01.01.Th.99 tanggal 12 April 1999. Pada Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham PT TPRB yang diselenggarakan pada tanggal 4 Juni 1999, yang telah diaktanotariskan dengan akta notaris No. 10 tanggal 4 Juni 1999 dari Misahardi Wilamarta, S.H., para pemegang saham menyetujui, antara lain, penjualan 23.520 saham PT TPRB (merupakan 49% dari saham PT TPRB yang ditempatkan) dari PT TPM kepada Perusahaan dan 480 saham PT TPRB dari PT CSMP kepada PT MSE. Pada Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham PT TPRB yang diselenggarakan pada tanggal 16 Juni 1999, yang telah diaktanotariskan dengan akta notaris No. 22 tanggal 16 Juni 1999 dari Misahardi Wilamarta, S.H., para pemegang saham menyetujui penjualan 24.000 saham PT TPRB (merupakan 50% dari saham PT TPRB yang ditempatkan) dari PT TPM kepada Perusahaan. PT TPRB bergerak dalam penjualan air mineral di Bali. PT TPRB mulai beroperasi komersial pada bulan Agustus 1998. Akuisisi tersebut di atas dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Selisih lebih nilai buku aktiva bersih atas biaya perolehan sebesar Rp 147 dikreditkan pada operasi tahun 1999 karena selisih tersebut tidak signifikan.
5. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2000 Kas (termasuk AS$ 16 pada tahun 2000 dan AS$ 19 pada tahun 1999) Bank Afiliasi PT Bank Lippo Tbk (termasuk AS$ 1.369 pada tahun 2000 dan AS$ 869 pada tahun 1999) Pihak ketiga: PT Bank Central Asia Tbk PT Bank International Indonesia Tbk (termasuk AS$ 29 pada tahun 2000 dan AS$ 3 pada tahun 1999) (Berlanjut)
Rp
1999 25.386
Rp
13.358
253.218
155.230
14.663
13.617
9.989
2.383
- 18 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) 2000 Citibank N.A. (termasuk AS$ 847 dan NLG 7.287 pada tahun 2000 dan AS$ 687 dan NLG 32.111 pada tahun 1999) PT Bank Danamon Tbk Bank lainnya (masing-masing di bawah Rp 3.000, termasuk AS$ 302 pada tahun 2000 dan AS$ 14.651 pada tahun 1999)
Rp
Deposito berjangka (lihat Catatan 6) Afiliasi PT Bank Lippo Tbk (termasuk AS$ 1.200 pada tahun 1999) Pihak ketiga: Deutsche Bank (termasuk AS$ 13.000 pada tahun 2000 dan AS$ 3.000 pada tahun 1999) ABN-AMRO Bank N.V. (AS$ 11.032) PT Bank Mandiri (Persero) Chase Manhattan Bank N.A. PT Pan Indonesia Bank Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk (termasuk AS$ 10 pada tahun 1999) Bank lainnya (masing-masing di bawah Rp 10.000, termasuk AS$ 808 pada tahun 2000 dan AS$ 8.876 pada tahun 1999) Sertifikat Bank Indonesia - bersih dari diskonto yang belum diamortisasi Jumlah
Rp
1999
9.450 6.793
Rp
7.364 94
5.426
105.750
39.508
66.453
149.735 105.856 68.000 55.000 30.096 27.801
113.275 50.000 12.316
12.051
3.171
14.820
252.422
89.784
-
917.576
Rp
795.433
Deposito berjangka dalam Rupiah pada PT Bank Lippo Tbk (afiliasi) memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 6% sampai 11,75% pada tahun 2000 dan antara 8% sampai 39% pada tahun 1999, sedangkan deposito berjangka dalam Dolar AS memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 5% sampai 6% pada tahun 2000 dan sebesar 4% pada tahun 1999. Deposito berjangka dalam Rupiah pada pihak ketiga memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 5% sampai 14,5% pada tahun 2000 dan antara 7% sampai 41% pada tahun 1999, sedangkan deposito berjangka dalam Dolar AS memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 3% sampai 6,84% pada tahun 2000 dan antara 3% sampai 5,89% pada tahun 1999. Pada tahun 2000, Sertifikat Bank Indonesia memperoleh bunga dengan tingkat diskonto berkisar antara 9,34% sampai 14,63%.
- 19 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit)
6. INVESTASI JANGKA PENDEK Investasi jangka pendek terdiri dari: 2000
1999
Investasi dalam efek hutang dan ekuitas Efek yang diperdagangkan Wesel berbunga mengambang (floating rate notes) Pihak ketiga (AS$ 5.270 pada tahun 2000 dan AS$ 12.610 pada tahun 1999)
Rp
Obligasi Pihak ketiga
50.568
Rp
89.529
25.665
12.922
Sertifikat deposito berbunga mengambang (floating rate certified deposit) Pihak ketiga (AS$ 750 pada tahun 2000 dan AS$ 2.720 pada tahun 1999)
7.196
19.312
Saham Pihak ketiga
3.634
4.875
Wesel jangka menengah/Euro notes Pihak ketiga (AS$ 5.250)
-
37.275
Wesel tagih Pihak ketiga
-
8.775
87.063
172.688
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (termasuk AS$ 554 pada tahun 2000 dan AS$ 1.368 pada tahun 1999) Pihak ketiga
6.710 639
12.256 700
Sub jumlah
7.349
12.956
Pihak ketiga (termasuk AS$ 315 pada tahun 2000 dan AS$ 180 pada tahun 1999) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
3.027 1.741
35.278 1.741
Sub jumlah
4.768
37.019
Sub jumlah Reksa dana
Deposito berjangka
Jumlah
Rp
99.180
Rp
222.663
- 20 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Floating rate notes, floating rate certified deposit dan wesel jangka menengah/Euro notes memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 6,78% sampai 7,41% pada tahun 2000 dan antara 6,5% sampai 8,21% pada tahun 1999. Obligasi memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 13,83% sampai 18% pada tahun 2000 dan antara 6,5% sampai 21% pada tahun 1999. Pada tahun 1999, wesel tagih memperoleh bunga dengan tingkat tahunan sebesar 28%. Selama tahun 2000 dan 1999, dari transaksi penjualan investasi Perusahaan pada obligasi, floating rate notes, wesel jangka menengah, floating rate certified deposit dan saham yang tercatat di bursa efek, Perusahaan memperoleh laba bersih masing-masing sebesar Rp 26.603 dan Rp 104.946. Pada tanggal 31 Desember 1999, reksa dana dalam Dolar AS merupakan investasi 39.665,59 unit “Lippo Indonesian Growth Fund” yang diterbitkan oleh Lippo Global Investment Fund, Hong Kong (afiliasi), sedangkan reksa dana dalam Rupiah merupakan investasi 2.000.000 unit “Rencana Cerdas” dan 1.000.000 unit “SAM Dana Pasti”, yang masing-masing diterbitkan oleh PT Lippo Investment Management (afiliasi) dan PT Samuel Aset Manajemen (“PT SAM”). Pada tanggal 28 Januari 2000, investasi 1.000.000 unit “SAM Dana Pasti” dikonversi menjadi 572.292,3303 unit “SAM Dana Pasti Plus”, yang juga diterbitkan oleh PT SAM. Deposito berjangka dalam Rupiah terdiri dari deposito berjangka pada CS First Boston (“CSFB”) dan PT Bank Lippo Tbk (afiliasi). Deposito berjangka pada CSFB memperoleh bunga dengan tingkat tahunan sebesar 30,37%. Pada tanggal 9 Februari 2000, Perusahaan mencairkan deposito berjangka pada CSFB. Deposito berjangka pada PT Bank Lippo Tbk (afiliasi) memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 9,75% sampai 11,25% pada tahun 2000 dan antara 12% sampai 39% pada tahun 1999, dan digunakan sebagai jaminan atas bank garansi. Deposito berjangka dalam Dolar AS terdiri dari deposito berjangka pada PT Rabobank Duta Indonesia (“PT RDI”) pada tahun 2000 dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“PT BII”) pada tahun 1999, dengan tingkat bunga tahunan masing-masing berkisar antara 4% sampai 6,75% dan antara 5,5% sampai 13%. Deposito berjangka pada PT RDI digunakan sebagai jaminan atas FX Prepaid Facility, sedangkan deposito berjangka pada PT BII digunakan sebagai jaminan atas sewa bangunan di Kuta oleh PT Matahari Tatagriya Pesona.
7. PIUTANG Piutang terdiri dari: 2000 Usaha: Penjualan kredit Penjualan barang dagangan kepada toko yang sebelumnya dioperasikan oleh Perusahaan Penjualan ke pelanggan melalui kartu kredit Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
Rp
1999 68.157
Rp
59.562 38.590
51.909 7.320
166.309 7.257 ) (
( Rp
159.052
27.582
86.811 7.560 ) Rp
79.251
- 21 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) 2000 Lain-lain: Pihak ketiga: Klaim asuransi Penjualan investasi jangka pendek (AS$ 576) Bunga (termasuk AS$ 63 pada tahun 2000 dan AS$ 320 pada tahun 1999) Pinjaman kepada kontraktor Lain-lain
Rp
8.879
Sub jumlah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Bank Lippo Tbk (bunga) Jumlah
1999
Rp
Rp
185
5.529
-
2.776 1.483 13.261
2.811 9.289 4.707
31.928
16.992
120
118
32.048
Rp
17.110
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2000 Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan piutang Saldo akhir tahun
1999
Rp
7.560 Rp 2.500 2.803 ) (
7.229 2.310 1.979 )
Rp
7.257
7.560
(
Rp
Piutang usaha dari penjualan barang dagangan kepada toko yang sebelumnya dioperasikan oleh Perusahaan tidak dikenakan bunga oleh Perusahaan sejak bulan Juli 1997. Piutang usaha penjualan kredit terutama merupakan piutang dari PT MTP kepada para pelanggan masing-masing sebesar Rp 68.000 dan Rp 27.269 pada tahun 2000 dan 1999. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha.
8. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2000 Pakaian wanita Pakaian pria Pakaian anak Sepatu Tas, kosmetik dan perhiasan Alat listrik dan alat hobi Mainan, alat tulis dan perlengkapan olah raga Perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan mandi Kebutuhan sehari-hari, makanan dan minuman Lain-lain
Rp
Jumlah
Rp
1999 42.492 50.262 36.246 38.917 444 7.974 20.796
Rp
47.915 122.065 1.715 368.826
38.356 51.375 23.420 33.929 1.081 9.072 16.331 27.305 66.984 1.237
Rp
269.090
- 22 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Perusahaan mengasuransikan seluruh persediaannya terhadap kebakaran dan risiko lainnya sebesar Rp 552.054 pada tanggal 31 Desember 2000. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya. 9. PAJAK DIBAYAR DI MUKA Pajak dibayar di muka terdiri dari: 2000 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 22, 23 dan 25 dari tahun: - 2000 (lihat Catatan 20) - 1999 (lihat Catatan 20) - 1998 - 1997 Pajak Pertambahan Nilai Ketetapan Pajak (termasuk denda) atas Pajak Penghasilan Pasal 21 (1997) Pasal 23 (1994, 1997 dan 1998) Pasal 26 (1994) Pasal 29 (1994 dan 1997) Pajak Pertambahan Nilai (1994, 1997 dan 1998) Jumlah
Rp
Rp
1999 -
Rp
419
823 2.658
5.950 3.318 12.004 1.445
45 458 -
129 9.653 1.305 8.517
842
4.671
4.826
Rp
47.411
Rincian ketetapan pajak (termasuk denda) atas Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai adalah sebagai berikut: a. Pada tanggal 29 Desember 1998, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) untuk tahun pajak 1997. Berdasarkan SKP dan STP tersebut, Perusahaan dikenakan masing-masing sebesar Rp 6.751 dan Rp 540 tambahan Pajak Penghasilan (Pasal 21, 23 dan 29) dan Pajak Pertambahan Nilai beserta dendanya. Direktorat Jenderal Pajak juga mengkoreksi rugi fiskal Perusahaan yang berjumlah Rp 81.625 menjadi penghasilan kena pajak sebesar Rp 47.287 dan pembayaran Pajak Penghasilan di muka menjadi Rp 208 lebih kecil dari jumlah yang dilaporkan pada Surat Pemberitahuan Pajak (“SPT”). Pada tanggal 14 Januari 1999, Perusahaan menerima lagi SKP dan STP untuk tahun pajak 1994. Berdasarkan SKP dan STP tersebut, Perusahaan dikenakan masing-masing sebesar Rp 15.628 dan Rp 817 tambahan Pajak Penghasilan (Pasal 23, 26 dan 29) dan Pajak Pertambahan Nilai beserta dendanya. Pada tanggal 29 September 1999, Perusahaan membayar SKP dan STP tersebut dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 23.736. Perusahaan telah mengajukan keberatan atas seluruh SKP, kecuali SKP untuk tahun pajak 1997 atas Pajak Penghasilan Pasal 21 yang berjumlah Rp 45.
- 23 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Pada bulan Februari dan Maret 2000, Perusahaan menerima surat keputusan dari Direktorat Jenderal Pajak sehubungan dengan keberatan Perusahaan atas SKP. Berdasarkan surat tersebut, Direktorat Jenderal Pajak setuju untuk mengurangi jumlah SKP dan penghasilan kena pajak tahun 1997 masing-masing menjadi Rp 8.739 dan 33.490. Perusahaan tidak mengajukan keberatan atas surat keputusan tersebut di atas, kecuali atas Pajak Penghasilan Pasal 23 dan 29 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 7.699. Bagian yang tidak disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak dan tidak diajukan keberatan sebesar Rp 1.040 dikompensasikan dengan pajak dibayar di muka dan dibebankan ke beban pajak pada tahun 2000. Pada bulan Oktober dan November 2000, Perusahaan menerima putusan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (“BPSP”) sehubungan dengan keberatan Perusahaan atas SKP Pajak Penghasilan Pasal 23 dan 29. Berdasarkan putusan tersebut, SKP tersebut berkurang menjadi Rp 493, yang dikompensasikan dengan pajak dibayar di muka dan dibebankan ke beban pajak pada tahun 2000. Di samping itu, rugi fiskal dan pembayaran Pajak Penghasilan di muka Perusahaan untuk tahun pajak 1997 juga dikoreksi masing-masing menjadi Rp 81.093 dan Rp 11.895, lebih kecil Rp 532 dan Rp 109 dari jumlah yang dilaporkan pada SPT, sedangkan penghasilan kena pajak untuk tahun pajak 1994 disetujui tanpa ada koreksi. Selama tahun 2000, Perusahaan menerima pengembalian dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 32.696 dari Direktorat Jenderal Pajak atas kelebihan pajak tahun 1997 dan bagian dari SKP yang telah disetujui oleh BPSP. b. Pada tanggal 8 Desember 1999, Perusahaan menerima SKP untuk tahun pajak 1998. Berdasarkan SKP tersebut, Perusahaan terhutang Pajak Penghasilan (mencakup Pajak Penghasilan Pasal 21 dan 23) dan Pajak Pertambahan Nilai beserta dendanya, sebesar Rp 1.814, yang dikompensasikan dengan pajak dibayar di muka dan dibebankan ke beban pajak pada tahun 1999. Di samping itu, rugi fiskal dan pembayaran Pajak Penghasilan di muka Perusahaan dikoreksi oleh Direktorat Jenderal Pajak masing-masing menjadi Rp 101.114 dan Rp 5, lebih kecil dari jumlah yang dilaporkan pada SPT. Pada tanggal 5 Januari 2000, Perusahaan menerima pengembalian sebesar Rp 3.318 atas kelebihan pajak tahun 1998 dari Direktorat Jenderal Pajak, setelah dikompensasi dengan tambahan STP sehubungan dengan SKP yang berjumlah Rp 2.690 untuk tahun 1994 dan 1997 (lihat poin a. di atas). c.
Pada tanggal 9 dan 16 Oktober 2000, Perusahaan menerima SKP untuk tahun pajak 1999. Berdasarkan SKP tersebut, Perusahaan terhutang Pajak Penghasilan (mencakup Pajak Penghasilan Pasal 21, 23 dan 26) dan Pajak Pertambahan Nilai beserta dendanya, sebesar Rp 529, yang dikompensasikan dengan pajak dibayar di muka dan dibebankan ke beban pajak pada tahun 2000. Di samping itu, pembayaran Pajak Penghasilan di muka Perusahaan sebesar Rp 5.950 disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak, sedangkan penghasilan kena pajak dikoreksi dari Rp 60.276 menjadi Rp 82.500 (lebih besar Rp 22.284 dari jumlah yang dilaporkan pada SPT). Setelah memperhitungkan SKP tersebut, Perusahaan tidak terhutang atas tambahan Pajak Penghasilan, karena setelah memperhitungkan akumulasi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya, Perusahaan masih mengalami rugi fiskal. Pada bulan November 2000, Perusahaan telah menerima pengembalian sebesar Rp 5.421 atas kelebihan pajak tahun 1999 dari Direktorat Jenderal Pajak.
d. Selama tahun 1999 dan 2000, Perusahaan menerima SKP untuk tahun pajak 1998 dan 1997 atas beberapa toko Perusahaan di luar kota Jakarta atas tambahan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan 23 dan Pajak Pertambahan Nilai beserta dendanya sebesar Rp 1.345 pada tahun 2000 dan Rp 1.941 pada tahun 1999 yang telah diajukan keberatan oleh Perusahaan.
- 24 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) 10. HUBUNGAN ISTIMEWA Rincian akun dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (afiliasi) adalah sebagai berikut: Persentase dari Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan atau Biaya yang Bersangkutan
Jumlah 2000 Kas dan setara kas PT Bank Lippo Tbk Rekening koran Deposito berjangka
1999
2000
1999
Rp
253.218 39.508
Rp
155.230 66.453
8,60% 1,34
5,72% 2,45
Rp
292.726
Rp
221.683
9,94%
8,17%
Rp
5.313
Rp
9.716
0,18%
0,36%
1.397
2.540
0,05
0,09
Sub jumlah
6.710
12.256
0,23
0,45
Deposito berjangka PT Bank Lippo Tbk
1.741
1.741
0,06
0,06
Jumlah Investasi jangka pendek Reksa dana: Lippo Global Investment Fund PT Lippo Investment Management
Jumlah
Rp
8.451
Rp
13.997
0,29%
0,51%
Piutang lain-lain PT Bank Lippo Tbk
Rp
120
Rp
118
-%
-%
Rp
33.663 27.205
Rp
28.000 3.981
1,14% 0,92
1,03% 0,15
21.875 10.038
21.875 -
0,74 0,34
0,81 -
8.515
5.652
0,29
0,21
3.905
-
0,13
-
3.016 1.689 1.308 123
1.038 1.308 139
0,10 0,06 0,04 -
0,04 0,05 0,01
Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Lippo Securities Tbk (“PT LC”) Karyawan PT Andalguna Karyamandiri (“PT AK”) - bersih PT Lippo Shop (“PT LS”) PT Matahari Leisure (“PT ML”) - bersih PT Mulia Multi Mandiri (“PT MMM”) PT Multipolar Corporation Tbk (“PT MC”) PT Dunia Dinamika Nusantara PT Matahari Pusakatama Lainnya Jumlah
Rp
111.337
Rp
61.993
3,76%
2,30%
Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi pada: PT Bintang Sidoraya* Rp PT Tason Mitra Prima* PT Matahari Leisure
17.726 3.367 2.793
Rp
18.726 3.367 2.486
0,60% 0,11 0,09
0,69% 0,12 0,09
Jumlah
23.886
Rp
24.579
0,80%
0,90%
Rp
* perusahaan asosiasi yang diperoleh melalui PT Taraprima Reksabuana, Anak Perusahaan
- 25 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Persentase dari Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan atau Biaya yang Bersangkutan
Jumlah 2000 Investasi jangka panjang lainnya Investasi pada: PT Lippo Karawaci Tbk PT Lippo Shop PT Siloam Health Care Tbk
Rp
Sub jumlah Uang muka investasi pada PT Lippo Shop Jumlah
1999
8.085 5.000 178
Rp
2000
1999
29.400 680
0,27% 0,17 0,01
1,08% 0,03
13.263
30.080
0,45
1,11
4.000
-
0,14
-
Rp
17.263
Rp
30,080
0,59%
1,11%
Rp
7.600 1.017 451
Rp
7.600 374 152
0,26% 0,03 0,02
0,28% 0,01 0,01
Rp
9.068
Rp
8.126
0,31%
0,30%
Aktiva tidak lancar lainnya Uang muka pembelian aktiva tetap PT Multipolar Corporation Tbk Rp
-
Rp
136
-%
0,01%
Hutang jangka pendek Wesel Courts Furnishers (Overseas) Limited, U.K. Rp
15.000
Rp
-
1,20%
-%
Rp
3.186 649 567 122
Rp
590 1.248 -
0,25% 0,05 0,05 0,01
0,05% 0,10 -
Rp
4.524
Rp
1.838
0,36%
0,15%
Rp
775 360
Rp
-
0,06% 0,03
-% -
1.135
-
0,09
-
1.122
-
0,09
-
Uang jaminan PT Matahari Pusakatama PT Lippo Cikarang Tbk PT Lippo Supermall - bersih Jumlah
Hutang - lain-lain Courts Furnishers (Overseas) Limited, U.K. PT Lippo Shop PT Matahari Leisure Pemegang saham (dividen) Jumlah Beban masih harus dibayar Sewa: PT Lippo Cikarang Tbk PT Lippo Supermall Sub jumlah Bunga Courts Furnishers (Overseas) Limited, U.K. Jumlah Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Bintang Sidoraya* Lainnya Jumlah
Rp
2.257
Rp
-
0,18%
-%
Rp
611 74
Rp
615 694
0,05% 0,01
0,05% 0,06
Rp
685
Rp
1.309
0,06%
0,11%
* perusahaan asosiasi yang diperoleh melalui PT Taraprima Reksabuana, Anak Perusahaan
- 26 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Persentase dari Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan atau Biaya yang Bersangkutan
Jumlah 2000
1999
2000
1999
Biaya sewa (termasuk amortisasi sewa jangka panjang) PT Lippo Supermall PT Matahari Pusakatama PT Lippo Cikarang Tbk
Rp
7.217 3.639 2.181
Rp
1.637 9.784 1.311
3,30% 1,66 1,00
0,77% 4,60 0,62
Jumlah
Rp
13.037
Rp
12.732
5,96%
5,99%
Pendapatan sewa PT Dunia Dinamika Nusantara PT Multipolar Corporation Tbk
Rp
3.660 745
Rp
4.012 -
9,96% 2,03
13,54% -
Jumlah
Rp
4.405
Rp
4.012
11,99%
13,54%
Beban pemasaran PT Lippo E-Net Tbk PT Kreasindo Ciptapariwara
Rp
10.000 152
Rp
4.496
6,48% 0,10
-% 5,43
Jumlah
Rp
10.152
Rp
4.496
6,58%
5,43%
Beban gaji dan kesejahteraan karyawan Dewan Komisaris dan Direksi
Rp
15.300
Rp
8.253
5,09%
4,02%
Beban asuransi PT Aon Lippo PT Lippo General Insurance Tbk
Rp
16.458 1.920
Rp
23.488 253
64,45% 7,52
81,32% 0,88
Jumlah
Rp
18.378
Rp
23.741
71,97%
82,20%
Beban konsultan - PT Sharestar Indonesia
Rp
3.098
Rp
272
7,84%
1,25%
Beban bank - PT Bank Lippo Tbk
Rp
163
Rp
424
9,55%
11,50%
Rp
8.875 1.016 405 174 18 -
Rp
92.293 859 7.133
9,34% 1,07 0,43 0,18 0,02 -
55,85% 0,52 4,32
Jumlah
Rp
10.488
Rp
100.285
11,04%
60,69%
Beban bunga - Courts Furnishers (Overseas) Limited, U.K.
Rp
1.449
Rp
-
2,56%
-%
Pendapatan bunga PT Bank Lippo Tbk PT Matahari Leisure PT Mulia Multi Mandiri PT Lippo Shop PT Multipolar Corporation Tbk PT Andalguna Karyamandiri
Piutang dari PT LC, PT LS, PT ML, PT MMM dan PT MC memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 9,75% sampai 18% pada tahun 2000, sedangkan piutang dari PT ML memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 11% sampai 36,5% pada tahun 1999. Piutang yang lainnya tidak dikenakan bunga pada tahun 1999.
- 27 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Pada tahun 2000, sebagian piutang karyawan sebesar Rp 9.155 berasal dari tunjangan kendaraan yang diberikan Perusahaan kepada karyawannya. Piutang dari PT AK merupakan wesel tagih yang telah jatuh tempo sebesar Rp 31.875 (sebelum penyisihan). Wesel tersebut memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 18% sampai 41% pada tahun 1999. Wesel tersebut diperpanjang setiap triwulan dan jatuh tempo pembayaran terakhir pada tanggal 31 Desember 1999 tetapi tidak dilunasi pada tanggal tersebut. Sampai dengan tanggal 31 Januari 2001, Perusahaan masih bernegosiasi dengan PT AK mengenai pelunasan wesel tersebut. Pada tahun 1999, PT Matahari Graha Fantasi, Anak Perusahaan, membentuk penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.500 atas piutang dari PT ML, setelah memperhitungkan posisi keuangan PT ML. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut. Pembayaran beban pemasaran kepada PT Lippo E-Net Tbk terdiri dari beban penerapan program pemasaran Perusahaan melalui PT Media Manager Network (Rp 6.200) dan promosi pemasaran melalui PT Lippo On Line (Rp 3.800) dalam situsnya yang dikenal sebagai “LippoStar.com”. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
No.
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
1.
PT Bank Lippo Tbk
Afiliasi
Pembukaan rekening koran, penempatan deposito berjangka, beban komitmen dan provisi dan pendapatan bunga
2.
Lippo Global Investment Fund PT Lippo Investment Management
Afiliasi Afiliasi
Investasi reksa dana
3.
PT Lippo Securities Tbk PT Mulia Multi Mandiri
Afiliasi Afiliasi
Piutang antar perusahaan dan pendapatan bunga
4.
Karyawan
Karyawan
Pinjaman
5.
PT Andalguna Karyamandiri
Afiliasi
Saldo wesel tagih dan pendapatan bunga
6.
PT Lippo Shop
Afiliasi
Piutang antar perusahaan, penyertaan dan uang muka penyertaan saham, hutang pembelian peralatan dan pendapatan bunga
7.
PT Matahari Leisure
Perusahaan asosiasi dengan pemilikan langsung
Piutang antar perusahaan, penyertaan saham, hutang pembelian mesin dan pendapatan bunga
(Berlanjut)
- 28 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit)
No.
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
8.
PT Multipolar Corporation Tbk
Pemegang saham mayoritas
Piutang antar perusahaan, uang muka pembelian aktiva tetap, penerimaan pendapatan sewa dan pendapatan bunga
9.
PT Dunia Dinamika Nusantara
Afiliasi
Piutang antar perusahaan dan penerimaan pendapatan sewa
10.
PT Matahari Pusakatama
Afiliasi
Piutang antar perusahaan, uang jaminan sehubungan dengan sewa ruangan toko, dan pembayaran beban sewa (termasuk amortisasi sewa jangka panjang)
11.
PT Bintang Sidoraya
Perusahaan asosiasi dengan pemilikan tidak langsung
Penyertaan saham dan hutang antar perusahaan
12.
PT Tason Mitra Prima
Penyertaan saham
PT Lippo Karawaci Tbk PT Siloam Health Care Tbk
Perusahaan asosiasi dengan pemilikan tidak langsung Afiliasi Afiliasi
13.
PT Lippo Cikarang Tbk PT Lippo Supermall
Afiliasi Afiliasi
Uang jaminan sehubungan dengan sewa ruangan toko, sewa masih harus dibayar dan pembayaran beban sewa.
14.
Courts Furnishers (Overseas) Limited, U.K.
Afiliasi
Saldo wesel bayar, penagihan beban, bunga masih harus dibayar dan beban bunga
15.
PT Lippo E-Net Tbk PT Kreasindo Ciptapariwara
Afiliasi Afiliasi
Pembayaran beban promosi
16.
PT Aon Lippo PT Lippo General Insurance Tbk
Afiliasi Afiliasi
Pembayaran beban asuransi
17.
PT Sharestar Indonesia
Afiliasi
Pembayaran beban pengelolaan administrasi saham pasar sekunder dan beban pengkonversian saham Perusahaan menjadi perdagangan tanpa warkat
- 29 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit)
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Akun ini merupakan penyertaan pada perusahaan asosiasi yang dinyatakan dengan metode ekuitas dan terdiri dari:
2000 Penyertaan saham pada: PT Bintang Sidoraya* PT Tason Mitra Prima* PT Matahari Leisure
Persentase Pemilikan (%)
Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi yang Tidak Dibagikan
Nilai Penyertaan
40 50 50
Jumlah
Rp
17.726 3.367 2.793
(Rp
3.234 ) 367 1.356
Rp
23.886
(Rp
1.511 )
Rp
18.726 3.367 2.486
(Rp
2.234 ) 367 1.049
Rp
24.579
(Rp
818 )
1999 Penyertaan saham pada: PT Bintang Sidoraya* PT Tason Mitra Prima* PT Matahari Leisure
40 50 50
Jumlah
* perusahaan asosiasi yang diperoleh melalui PT Taraprima Reksabuana, Anak Perusahaan
Perubahan nilai penyertaan pada perusahaan asosiasi untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2000 dan 1999 hanya berasal dari bagian atas rugi bersih, masing-masing berjumlah Rp 693 dan Rp 1.364. 12. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA Akun ini terdiri dari penyertaan saham yaitu: 2000 Efek ekuitas yang tersedia untuk dijual Penyertaan dan uang muka penyertaan saham yang dinyatakan dengan metode biaya
Rp
Jumlah
Rp
1999 34.110
Rp
93.153
9.650 43.760
650 Rp
93.803
a. Efek ekuitas yang tersedia untuk dijual 2000
1999
PT Hero Supermarket Tbk PT Lippo Karawaci Tbk PT Mulia Industrindo Tbk PT Siloam Health Care Tbk
Rp
25.137 8.085 710 178
Rp
61.923 29.400 1.150 680
Jumlah
Rp
34.110
Rp
93.153
- 30 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Rugi/laba yang belum direalisasi dari pemilikan efek ekuitas Perusahaan yang dibebankan/dikreditkan ke ekuitas sebesar Rp 37.727 dan Rp 36.938 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. b. Penyertaan dan uang muka penyertaan saham yang dinyatakan dengan metode biaya Persentase Pemilikan (%) Penyertaan saham pada: PT Lippo Shop PT Sarana Sulsel Ventura PT Sarana Sulut Ventura PT Sarana Kalbar Ventura PT Sarana Sumbar Ventura PT Sarana Riau Ventura PT Sarana Sulteng Ventura
10,00 3,99 3,27 2,85 2,45 1,99 1,33
2000 Rp
5.000 200 100 100 100 100 50
Sub jumlah Uang muka penyertaan saham pada PT Lippo Shop
1999
-
Jumlah
Rp
200 100 100 100 100 50
5.650
650
4.000
-
9.650
650
13. AKTIVA TETAP Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut: Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo Awal
2000 Nilai Tercatat Pemilikan Langsung: Tanah Bangunan Renovasi bangunan Peralatan dan instalasi Kendaraan Mesin Sub jumlah
Rp
Penambahan
106.751 217.611 111.239 425.920 13.955 87.288
Rp
61 115.347 20.447 102.501 4.967 19.757
Saldo Akhir
Pelepasan***
Rp
103 61 18.364 34.011 8.264 1.236
Rp
106.709 332.897 113.322 494.410 10.658 105.809
962.764
263.080
62.039
1.163.805
1.947
195
1.947
195
Jumlah
964.711
263.275
63.986
1.164.000
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung: Bangunan Renovasi bangunan Peralatan dan instalasi Kendaraan Mesin
38.789 55.399 201.585 10.465 44.487
11.316 17.752 43.024 2.514 17.518
19 17.176 16.419 8.021 988
50.086 55.975 228.190 4.958 61.017
Sub jumlah
350.725
92.124
42.623
400.226
1.775
68
1.818
25
352.500
92.192
44.441
400.251
Aktiva Sewa Guna Usaha Kendaraan
Aktiva Sewa Guna Usaha Kendaraan Jumlah (Berlanjut)
- 31 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo Awal
2000 Bersih Penurunan nilai aktiva tetap sehubungan dengan rencana pengurangan toko (lihat Catatan 34) Peralatan dan instalasi Bangunan Renovasi bangunan Kendaraan
Rp
612.211
( ( ( (
Bersih
Penambahan Rp
171.083
41.580 ) 19.159 ) 10.962 ) 16 ) Rp
540.494
Rp
19.545
Rp
Saldo Akhir
Pelepasan***
171.083
13.649 7.727 333 16 ( Rp
Rp
763.749
( ( (
2.180 )
27.931 ) 11.432 ) 10.629 ) Rp
713.757
Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo Awal
1999 Nilai Tercatat Pemilikan Langsung: Tanah Bangunan Renovasi bangunan Peralatan dan instalasi Kendaraan Mesin
Rp
Sub jumlah
Penambahan*
106.733 211.824 108.576 367.749 11.429 58.921
Rp
Saldo Akhir
Pelepasan
269 Rp 5.787 ** 10.497 60.094 3.315 29.490
251 7.834 1.923 789 1.123
Rp
106.751 217.611 111.239 425.920 13.955 87.288
865.232
109.452
11.920
962.764
5.003
-
3.056
1.947
Jumlah
870.235
109.452
14.976
964.711
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung: Bangunan Renovasi bangunan Peralatan dan instalasi Kendaraan Mesin
31.501 45.694 168.921 9.377 32.804
7.288 16.064 33.756 1.814 12.509
6.359 1.092 726 826
38.789 55.399 201.585 10.465 44.487
Sub jumlah
288.297
71.431
9.003
350.725
4.253
537
3.015
1.775
Jumlah
292.550
71.968
12.018
352.500
Bersih
577.685
37.484
2.958
612.211
-
1.204 -
Aktiva Sewa Guna Usaha Kendaraan
Aktiva Sewa Guna Usaha Kendaraan
Penurunan nilai aktiva tetap sehubungan dengan rencana pengurangan toko (lihat Catatan 34) Peralatan dan instalasi Bangunan Renovasi bangunan Kendaraan Bersih
( ( ( (
41.580 ) 19.159 ) 12.166 ) 16 ) Rp
504.764
Rp
37.484
Rp
* termasuk pengaruh akuisisi PT Tataprima Reksabuana, Anak Perusahaan ** termasuk reklasifikasi dari tanah *** termasuk aktiva yang terbakar
1.754
( ( ( (
41.580 ) 19.159 ) 10.962 ) 16 ) Rp
540.494
- 32 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Penyusutan yang dibebankan pada usaha tahun 2000 dan 1999 terdiri dari: 2000 Beban umum dan administrasi Beban sehubungan dengan ruangan toko dan kantor yang tidak digunakan - bersih Beban pokok penjualan
Rp
Jumlah
Rp
1999 82.070
Rp
62.827
10.037 85 92.192
8.991 Rp
71.818
Pada tahun 1998, empat toko Perusahaan yang berlokasi di Singosaren - Surakarta, Super Mall Karawaci dan Cimone - Tangerang dan satu toko PT Matahari Super Ekonomi (“PT MSE”) yang berlokasi di Purwosari - Surakarta rusak akibat kebakaran. Di samping itu, toko Perusahaan dan PT MSE yang masing-masing berlokasi di Jatinegara - Jakarta dan Pancoran Mas - Depok dijarah. Seluruh nilai buku sebesar Rp 52.138 atas aktiva tetap, persediaan dan uang muka renovasi bangunan toko yang terbakar direklasifikasi ke klaim asuransi, yang dicatat sebagai bagian dari “Piutang Lain-lain” pada tahun 1998. Pada bulan Agustus 2000, tagihan klaim tersebut diselesaikan dengan jumlah yang lebih besar dari klaim yang diakui pada tahun 1998. Pada tanggal 15 Mei 2000, Perusahaan membeli gedung Menara Matahari, yang terdiri atas unit perkantoran dan 107 satuan rumah susun, dengan jumlah harga keseluruhan sebesar Rp 99.313 (AS$ 12.500) dari PT Kresendo Nityaprima (lihat Catatan 16). Pada bulan Oktober 2000, toko Perusahaan dan pusat hiburan PT Matahari Graha Fantasi (“PT MGF”) yang berlokasi di Pondok Gede - Jakarta rusak akibat kebakaran. Seluruh nilai buku sebesar Rp 8.804 atas aktiva tetap dan persediaan yang terbakar direklasifikasi ke klaim asuransi yang dicatat sebagai bagian dari “Piutang Lain-lain”. Sampai dengan 31 Januari 2001, Perusahaan masih dalam proses pengajuan klaim, sedangkan PT MGF masih bernegosiasi dengan perusahaan asuransi mengenai jumlah klaim. Perusahaan mengasuransikan seluruh aktiva tetapnya, kecuali hak atas tanah, terhadap kebakaran dan risiko lainnya sebesar Rp 2.271.327 pada tanggal 31 Desember 2000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya.
14. SEWA JANGKA PANJANG Akun ini merupakan penyewaan ruangan dan pengalihan hak pertokoan yang mencakup periode persewaan lebih dari satu tahun sampai dengan 27 tahun. Rincian nilai kontrak sewa jangka panjang adalah sebagai berikut: 2000 Nilai kontrak Dikurangi akumulasi amortisasi Bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (Berlanjut)
Rp (
(
1999
190.090 Rp 56.229 ) (
191.460 50.151 )
133.861
141.309
10.424 ) (
10.404 )
- 33 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) 2000 Bagian jangka panjang Penyisihan kerugian akibat tidak dimanfaatkannya/dipulihkannya sewa jangka panjang (lihat Catatan 34) Bersih
Rp
1999
123.437
(
Rp
4.295 ) ( Rp
119.142
130.905
4.295 ) Rp
126.610
Amortisasi sewa jangka panjang yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp 10.585 dan Rp 7.120 masing-masing untuk tahun 2000 dan 1999.
15. UANG JAMINAN Akun ini terutama terdiri dari jaminan sewa ruangan toko yang dibayarkan kepada pengembang/pemilik bangunan setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian sehubungan dengan rencana restrukturisasi toko masing-masing sebesar Rp 4.602 dan Rp 9.312 per 31 Desember 2000 dan 1999 (lihat Catatan 34). Pada tahun 1999, termasuk dalam akun ini uang jaminan sebesar AS$ 3.895 atas pembelian guaranteed notes yang diterbitkan oleh Matahari International Finance Company B.V., Anak Perusahaan. Pada bulan Oktober 2000, uang jaminan tersebut digunakan atas harga perolehan wesel. Per 31 Desember 2000, 61,06% dari jumlah uang jaminan sewa merupakan uang jaminan dalam Dolar AS, di mana sebesar 36,57% dicatat dengan kurs tetap yang digunakan Perusahaan untuk membayar beban sewa ke pemilik bangunan. 16. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 1999 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
2000 Aktiva non-operasional Uang muka aktiva tetap Satuan rumah susun - bersih (lihat Catatan 13) Beban ditangguhkan - bersih
Rp
59.342 45.132 33.797 6.104
Rp
60.229 39.794 7.174
Jumlah
Rp
144.375
Rp
107.197
a. Aktiva non-operasional Akun ini merupakan harga perolehan tanah, bangunan, satuan rumah susun, mesin, satuan rumah dan sewa jangka panjang di toko Perusahaan yang mengalami kebakaran. Berdasarkan Rapat Direksi Perusahaan tanggal 18 Desember 1997, diputuskan untuk membuat penyisihan kerugian sebesar Rp 21.169 atas sewa jangka panjang pada toko Perusahaan di gedung Internusa - Bogor dan King Plaza - Jakarta yang mengalami kebakaran masing-masing pada tahun 1996 dan 1997 (lihat Catatan 34).
- 34 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) b. Uang muka aktiva tetap Akun ini terdiri dari uang muka: 2000
c.
1999
Pembelian peralatan dan instalasi Proyek interior toko Perencanaan toko Pembelian tanah dan bangunan Renovasi toko
Rp
25.873 13.099 5.359 458 343
Rp
6.381 8.193 1.728 22.545 947
Jumlah
Rp
45.132
Rp
39.794
Satuan rumah susun - bersih Penyusutan satuan rumah susun yang dibebankan pada usaha, yang dicatat sebagai bagian dari “Beban Sehubungan dengan Ruangan Toko dan Kantor yang Tidak Digunakan - Bersih” berjumlah Rp 1.165 pada tahun 2000.
d. Beban ditangguhkan - bersih Akun ini terdiri dari: 1999 (Disajikan Kembali Lihat Catatan 3)
2000 Beban perangkat lunak komputer Sistem data pelanggan Hak paten Beban lainnya
Rp
4.730 1.000 73 301
Rp
3.853 2.000 91 1.230
Jumlah
Rp
6.104
Rp
7.174
Amortisasi beban ditangguhkan yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp 2.644 pada tahun 2000 dan Rp 2.667 pada tahun 1999. 17. PINJAMAN JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari: 2000 Wesel Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Courts Furnishers (Overseas) Limited, U.K.
Rp
Pihak ketiga PT Pan Indonesia Bank Tbk selaku perantara (AS$ 4.000 pada tahun 2000 dan AS$ 8.200 pada tahun 1999) Dikurangi diskonto yang belum diamortisasi
15.000
Rp
38.380 -
Bersih Jumlah
1999
58.220 (
2.485 )
38.380 Rp
53.380
-
55.735 Rp
55.735
- 35 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) 2000
1999
Cerukan ABN-AMRO Bank N.V. PT Bank Central Asia Tbk
Rp
37.579 10.626
Rp
-
Jumlah
Rp
48.205
Rp
-
Pada tahun 2000, PT Matahari Tatagriya Pesona, Anak Perusahaan, menerbitkan beberapa wesel dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 15.000 kepada Courts Furnishers (Overseas) Limited, U.K.. Wesel tersebut jatuh tempo 1 tahun setelah tanggal penerbitannya dan dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 18%. Di samping itu, pada tahun 2000 Perusahaan melunasi wesel sebesar AS$ 4.200 dari AS$ 8.200, yang diterbitkan kepada PT Pan Indonesia Bank Tbk (“PT Panin Bank” selaku perantara). Saldo wesel yang terhutang kepada PT Panin Bank sebesar AS$ 4.000 telah jatuh tempo per 31 Desember 2000. Sampai dengan tanggal 31 Januari 2001, pemegang wesel (melalui PT Panin Bank selaku perantara) belum meminta pembayaran atas wesel tersebut. Pinjaman dalam Dolar AS dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 9,25% sampai 15,5% pada tahun 2000 dan 1999. Pinjaman cerukan dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 14,5% sampai 17% pada tahun 2000. Pada tahun 1999, Perusahaan melunasi wesel sebesar AS$ 2.800 dari PT Panin Bank (sebagai perantara) dan memperpanjang saldo wesel sampai tahun 2000 (AS$ 8.200) dan tahun 2001 (AS$ 2.000 - lihat Catatan 23). Per 31 Desember 2000, tidak ada aktiva Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek. Perusahaan mempunyai fasilitas pinjaman jangka pendek per 31 Desember 2000 yang belum digunakan sebesar Rp 151.795 (lihat Catatan 38). 18. HUTANG USAHA Akun ini merupakan kewajiban kepada para pemasok dalam rangka pembelian barang dagangan. 19. HUTANG LAIN-LAIN Akun ini terutama merupakan kewajiban kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi bangunan termasuk dekorasi toko, jasa pemasaran dan pembelian aktiva. Pada tahun 2000 dan 1999, akun ini juga termasuk bunga masing-masing sebesar Rp 1.569 dan Rp 7.435, yang telah diterima di muka dari investasi jangka pendek.
20 HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari: 2000 Hutang Pajak Penghasilan (setelah dikurangi dengan pembayaran pajak di muka sebesar Rp 12.467 pada tahun 2000 dan Rp 5.109 pada tahun 1999) (Berlanjut)
Rp
1999
8.604
Rp
7.600
- 36 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) 2000 Pajak Penghasilan masih harus dibayar Pasal 21 Hutang pajak lainnya: Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pembangunan (PB I) Pajak undian Surat tagihan dan ketetapan pajak (termasuk denda)
Rp
Jumlah
Rp
1999 6.152
Rp
10.019
3.456 2.628 1.130 669 15.610 33 15
1.096 2.125 471 743 10.171 27 -
-
164
38.297
Rp
32.416
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi, dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan, termasuk akumulasi rugi fiskal adalah sebagai berikut: 1999 (Disajikan Kembali 2000 lihat Catatan 3) Laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan per laporan laba rugi konsolidasi Laba Anak Perusahaan sebelum Pajak Penghasilan Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi Selisih nilai buku di atas biaya perolehan investasi Laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan Perusahaan Koreksi positif (negatif): Kesejahteraan karyawan Biaya atas pendapatan yang telah dikenakan pajak final - sewa Penyisihan untuk pemutusan hubungan kerja, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan Penurunan (kenaikan) nilai reksa dana yang belum direalisasi Rugi yang belum direalisasi dari pemilikan surat berharga Rugi (laba) yang belum direalisasi dari pemilikan saham yang tercatat di bursa efek Pajak dan izin Perbaikan dan pemeliharaan (Berlanjut)
Rp (
399.322
Rp
60.086 ) ( 693 -
(
266.835 32.071 ) 1.364 147 )
339.929
235.981
41.065
17.913
23.906
19.948
13.538
-
5.373
(
2.990
1.500 522 417
6.645 ) 2.414
(
2.505 ) 724 529
- 37 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) 1999 (Disajikan Kembali lihat Catatan 3)
2000 Penyusutan aktiva sewa guna usaha Sumbangan Laba atas wesel yang diperoleh kembali Pendapatan yang telah dikenakan pajak final/bukan obyek pajak - Sewa - Bunga - Dividen - Laba penjualan investasi pada saham yang tercatat di bursa efek Penghapusan aktiva tetap dan uang jaminan sehubungan dengan restrukturisasi toko Penyusutan dan amortisasi Laba (rugi) kebakaran - bersih Amortisasi beban emisi saham Cicilan sewa guna usaha Penurunan nilai reksa dana yang telah direalisasi Amortisasi laba penjualan dan penyewaan kembali aktiva sewa guna usaha Penyisihan kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya wesel tagih Jamuan Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi (lihat Catatan 2i dan 3) Rugi fiskal awal tahun Koreksi rugi fiskal tahun 1997 dan penghasilan kena pajak tahun 1999 oleh Direktorat Jenderal Pajak (lihat Catatan 9) Rugi fiskal akhir tahun
Rp (
43 Rp 18 54.947 ) (
( ( (
44.260 ) ( 43.729 ) ( 10.998 ) (
34.550 ) 115.385 ) 9.046 )
(
25 ) (
30.819 )
( ( ( ( (
22.847 ) 13.635 ) ( 8.495 ) 4.283 ) 831 ) (
9.402 ) 36.876 4.337 )
(
300 )
(
-
70 ) (
160 )
-
10.000 7
224.881
67.596
- ( 374.750 ) (
(
530 44.477 )
7.320 ) 435.026 )
22.816 Rp
127.053
Rp
374.750
Perhitungan taksiran Pajak Penghasilan adalah sebagai berikut: 1999 (Disajikan Kembali lihat Catatan 3)
2000 Penghasilan kena pajak Anak Perusahaan - bersih dari akumulasi rugi fiskal
Rp
70.294
Rp
41.470
Taksiran Pajak Penghasilan - tahun berjalan Anak Perusahaan
Rp
21.071
Rp
12.709
(Berlanjut)
- 38 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) 1999 (Disajikan Kembali lihat Catatan 3)
2000 Taksiran Pajak Penghasilan - tangguhan Perusahaan Pengaruh akumulasi rugi fiskal pada tarif pajak maksimum (30%), setelah koreksi rugi fiskal tahun 1997 dan penghasilan kena pajak tahun 1999 oleh Direktorat Jenderal Pajak (lihat Catatan 9) Pengaruh beda waktu pada tarif pajak maksimum (30%) Laba atas wesel yang diperoleh kembali Penghapusan aktiva tetap dan uang jaminan sehubungan dengan restrukturisasi toko Penyusutan dan amortisasi Rugi (laba) kebakaran - bersih Cicilan sewa guna usaha Amortisasi laba penjualan dan penyewaan kembali aktiva sewa guna usaha Penyisihan untuk pemutusan hubungan kerja, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan Kenaikan (penurunan) nilai reksa dana yang belum direalisasi Rugi yang belum direalisasi dari pemilikan surat berharga Penyusutan aktiva sewa guna usaha Penyisihan kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya wesel tagih Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi (lihat Catatan 2i dan 3)
Rp
74.309
Rp
18.083
16.484
13.343
6.854 4.090 2.548 249
5.017 11.063 ) 1.301
(
22
48
(
4.061 )
-
(
1.321 )
1.994
( (
897 ) ( 13 ) (
(
Bersih Anak Perusahaan
724 ) 159 )
(
3.000 )
4.589 ) (
2.196 )
93.675 1.510
22.644 891 )
(
Pajak Penghasilan - tangguhan
95.185
21.753
Taksiran Penghasilan Pajak Perusahaan Anak Perusahaan
93.675 22.581
22.644 11.818
Jumlah
Rp
116.256
Rp
34.462
- 39 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Perhitungan taksiran hutang Pajak Penghasilan (tagihan pajak) adalah sebagai berikut: 2000 Taksiran Pajak Penghasilan - tahun berjalan Anak Perusahaan
Rp
Pembayaran Pajak Penghasilan di muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
1999 21.071
Rp
12.709
17 205 601
1.270 4.680
823
5.950
Anak Perusahaan Pasal 23 Pasal 25
152 12.315
115 4.994
Sub jumlah
12.467
5.109
13.290
11.059
Sub jumlah
Jumlah pembayaran di muka Taksiran hutang Pajak Penghasilan (tagihan pajak) Perusahaan (lihat Catatan 9) Anak Perusahaan
(
Bersih
823 ) ( 8.604 Rp
7.781
5.950 ) 7.600 Rp
1.650
Rekonsiliasi antara taksiran Pajak Penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku sebesar 30% dari laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan, dengan taksiran Pajak Penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut: 1999 (Disajikan Kembali 2000 lihat Catatan 3) Laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan per laporan laba rugi konsolidasi Taksiran Pajak Penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku sebesar 30% Pengaruh pajak atas beda tetap: Kesejahteraan karyawan Biaya atas pendapatan yang telah dikenakan pajak final Pendapatan yang telah dikenakan pajak final/bukan obyek pajak Lain-lain - bersih Koreksi rugi fiskal tahun 1997 dan penghasilan kena pajak tahun 1999 oleh Direktorat Jenderal Pajak (lihat Catatan 9) (Berlanjut)
(
Rp
399.322
Rp
266.835
Rp
119.796
Rp
80.051
12.689
5.688
7.815
6.002
27.558 ) ( 143
6.845
56.715 ) 1.652
-
- 40 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) 1999 (Disajikan Kembali lihat Catatan 3)
2000 Rugi fiskal Anak Perusahaan yang tidak diakui (terpulihkan) - bersih Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi (lihat Catatan 2i dan 3) Taksiran Pajak Penghasilan - bersih per laporan laba rugi konsolidasi
Rp (
1.115
(Rp
4.589 ) ( Rp
116.256
20 ) 2.196 )
Rp
34.462
Pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan pajak dan akumulasi rugi fiskal adalah sebagai berikut: 2000 1999 Perusahaan: Aktiva pajak tangguhan Penyisihan restrukturisasi toko Akumulasi rugi fiskal Penyisihan kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya wesel tagih Penyisihan untuk pemutusan hubungan kerja, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Rugi yang belum direalisasi dari pemilikan surat berharga Penyusutan aktiva sewa guna usaha
Rp
40.808 38.116
Rp
47.662 112.425
6.000
6.000
4.061 2.031
2.031
1.621 1.229
724 1.216
93.866
170.058
48.259 29.827 2.647 2.548
48.758 13.343 2.398 -
238
216
166
1.487
Jumlah
83.685
66.202
Aktiva pajak tangguhan - bersih
10.181
103.856
1.304
2.637
Jumlah Kewajiban pajak tangguhan Penyusutan dan amortisasi Laba atas wesel yang diperoleh kembali Cicilan sewa guna usaha Rugi kebakaran Amortisasi laba penjualan dan penyewaan kembali aktiva sewa guna usaha Kenaikan nilai reksa dana yang belum direalisasi
Anak Perusahaan (PT MGF pada tahun 2000 dan 1999, dan PT MSE pada tahun 1999) Jumlah
Rp
11.485
Rp
106.493
Rp
199
Rp
23
Kewajiban pajak tangguhan Anak Perusahaan (PT MTP pada tahun 2000 dan 1999, dan PT MSE pada tahun 2000)
- 41 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Per 31 Desember 2000 dan 1999, tidak diakui aktiva pajak tangguhan atas akumulasi rugi fiskal masing-masing sebesar Rp 7.819 dan Rp 5.573 dari PT MSE. Jumlah rugi fiskal kumulatif atau Pajak Penghasilan yang terhutang untuk tahun 1999 sama dengan yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan yang disampaikan oleh masing-masing Perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak. Tidak terhutang Pajak Penghasilan untuk PT MSE, PT NPI dan PT TPRB pada tahun 2000 dan 1999 karena perusahaan tersebut mengalami rugi fiskal setelah memperhitungkan akumulasi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya, dan untuk PT MMS pada tahun 2000 dan 1999 karena belum beroperasi. 21. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR DAN LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2000 Beban masih harus dibayar Sewa Gaji dan kesejahteraan karyawan (lihat Catatan 30) Pemasaran dan perlengkapan Bunga Beban konsultan Listrik dan energi Asuransi Telepon dan teleks Lain-lain
Rp
94.312
Sub jumlah Lainnya Instrumen derivatif - bersih Jumlah
1999
Rp
Rp
93.115
44.671 24.543 11.707 7.683 7.512 6.188 1.096 19.545
21.492 15.375 21.379 10.485 2.189 662 1.123 14.381
217.257
180.201
12.820
-
230.077
Rp
180.201
Termasuk dalam beban sewa masih harus dibayar jumlah sebesar Rp 54.020 pada tahun 2000 dan Rp 49.537 pada tahun 1999 yang merupakan selisih antara nilai tukar tetap dengan nilai tukar pada tanggal neraca yang digunakan untuk mengkonversi sewa dalam Dolar AS. Penggunaan nilai tukar tetap pada tahun berjalan, yang juga telah diterima pada tahun-tahun sebelumnya, masih dinegosiasikan dengan pemilik bangunan. 22. HUTANG JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN Rincian hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun adalah sebagai berikut: 2000 Wesel: Guaranteed notes (AS$ 100.000) Guaranteed notes yang telah diperoleh kembali (AS$ 74.454) Bersih
Rp (
1999 959.500
Rp
714.386 ) Rp
245.114
-
Rp
-
- 42 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) 2000 Non-lembaga keuangan (hutang sewa): PT Matahari Mas Sejahtera (AS$ 2.519) PT Griya Mentari Dewata PT Inti Griya Prima Sakti PT Gemini Sinar Perkasa PT Metropolitan Development (AS$ 27) PT Sawo Kembar (AS$ 22) Jumlah
1999
Rp
24.174 2.625 1.196 1.090 261 210
Rp
5.775 1.196 1.454 193 155
Rp
29.556
Rp
8.773
23. HUTANG JANGKA PANJANG Hutang jangka panjang terdiri dari: 2000 Non-lembaga keuangan (hutang sewa): PT Matahari Mas Sejahtera (AS$ 2.519) PT Griya Mentari Dewata PT Trikarya Idea Sakti PT Bogor Internusa Graha Hotel (BIGH) (AS$ 432) PT Inti Griya Prima Sakti PT Gemini Sinar Perkasa PT Metropolitan Development (AS$ 27) PT Sawo Kembar (AS$ 22) Bapak Hermono (AS$ 16) Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Rp
(
Bagian jangka panjang Wesel Guaranteed Notes (AS$ 100.000) Guaranteed Notes yang diperoleh kembali (AS$ 74.454 pada tahun 2000 dan AS$ 34.354 pada tahun 1999)
1999 24.174 15.225 11.438
Rp
17.888 24.675 11.438
4.145 1.894 1.090 261 210 154
3.067 3.090 2.544 193 155 114
58.591
63.164
29.556 ) (
8.773 )
Rp
29.035
Rp
54.391
Rp
959.500
Rp
710.000
714.386 ) (
243.914 )
Bersih Wesel yang diterbitkan kepada PT Pan Indonesia Bank Tbk selaku perantara (AS$ 2.000)
245.114
466.086
-
14.200
Jumlah Dikurangi diskonto yang belum diamortisasi
245.114 -
Bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
245.114
Bagian jangka panjang
(
(
480.286 3.879 )
(
476.407
245.114 ) Rp
-
Rp
476.407
- 43 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Pada tahun 1996, Matahari International Finance Company B.V. (“MIFCO”), Anak Perusahaan yang didirikan di Rotterdam menerbitkan guaranteed notes tanpa agunan sebesar AS$ 100.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2001. Guaranteed notes ini dijamin penuh dan tidak dapat dibatalkan oleh Perusahaan. Tingkat bunga guaranteed notes ditetapkan sebesar 11,25% per tahun, terhutang tiap tanggal 15 Maret dan 15 September, mulai tanggal 15 September 1996. MIFCO menginvestasikan hasil penerbitan guaranteed notes tersebut pada wesel yang diterbitkan oleh Perusahaan yang penerimaannya digunakan untuk melunasi sebagian kewajiban Perusahaan, membiayai pembukaan toko baru dan keperluan lainnya. Guaranteed notes ini diterbitkan dengan sebuah perjanjian yang dibuat antara MIFCO, Perusahaan dengan CS First Boston dan Bankers Trust International PLC sebagai pembeli pertama. Perjanjian guaranteed notes memuat beberapa pembatasan, antara lain mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Perusahaan, menjual atau mengalihkan saham anak perusahaan, melakukan transaksi tertentu dengan pihak afiliasi, mengadakan hipotik, gadai serta pemberian tanggungan kepada pihak lain. Dalam perjanjian ini juga disebutkan bahwa pemegang guaranteed notes dapat meminta Perusahaan untuk membeli seluruh atau sebagian wesel yang dimilikinya dengan harga 101% dari nilai nominal, jika terjadi perubahan pemilikan (change of control). Pada tahun 2000 dan 1999, Perusahaan melakukan pembelian dari pasar secara kas, guaranteed notes masing-masing dengan nilai nominal sebesar AS$ 40.100 dengan harga AS$ 36.002 dan AS$ 34.354 dengan harga AS$ 28.090. Selisih sebesar Rp 54.947 dan Rp 44.477 antara nilai nominal guaranteed notes dengan harga perolehannya dicatat sebagai “Laba atas Wesel yang Diperoleh Kembali” masing-masing pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2000 dan 1999. Nilai nominal AS$ 74.454 dan AS$ 34.354 dari wesel yang diperoleh kembali diperlakukan sebagai wesel yang diperoleh kembali dan dilaporkan sebagai pengurang dari guaranteed notes masingmasing pada neraca konsolidasi tahun 2000 dan 1999. Pada bulan Agustus 1999, Perusahaan menerbitkan 2 wesel bayar masing-masing sebesar AS$ 1.000 kepada PT Pan Indonesia Bank Tbk (selaku perantara) sebagai pengganti dari wesel yang telah jatuh tempo (lihat Catatan 17). Wesel tersebut dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 10,81% dan masing-masing akan jatuh tempo pada bulan Februari dan Agustus 2001. Pada bulan November 2000, Perusahaan melunasi wesel tersebut dengan memperoleh potongan sebesar Rp 1.415. Pada tahun 1996, Perusahaan menerbitkan sepuluh wesel dengan jumlah keseluruhan sebesar AS$ 149.232 yang didiskontokan kepada PT Pan Indonesia Bank Tbk dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 11,86% sampai 14,46% dan akan jatuh tempo pada beberapa tanggal mulai Maret 1997 sampai dengan Maret 2001. Per 31 Desember 2000, wesel yang beredar sebesar AS$ 105.755 dipegang oleh Matahari International Finance Company B.V., dan telah dieliminasi pada saat konsolidasi. Tidak ada aktiva Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan atas hutang jangka panjang. Semua fasilitas pinjaman jangka 31 Desember 2000 (lihat Catatan 38).
panjang
Perusahaan
telah
digunakan
pada
tanggal
24. UANG MUKA OBLIGASI KONVERSI SUBORDINASI Akun ini merupakan uang muka dari Courts Furnishers (Overseas) Limited, U.K. untuk obligasi konversi subordinasi yang akan diterbitkan oleh PT Matahari Tatagriya Pesona, Anak Perusahaan. Pada tanggal 29 Oktober 1999, sebagian dari uang muka sebesar Rp 9.000 digunakan sebagai pelunasan atas penerbitan obligasi konversi subordinasi (lihat Catatan 25).
- 44 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit)
25. OBLIGASI KONVERSI SUBORDINASI a. Berdasarkan “Perjanjian Obligasi Konversi” dan perubahannya, PT Matahari Graha Fantasi (“PT MGF”) menerbitkan beberapa obligasi konversi dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 20.000 per tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 ke Leisure and Allied Industries Asia Pte. Limited (“LAIA”). Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada beberapa tanggal sampai tahun 2007 dan dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 21% pada tahun 2000 dan 1999. Bunga untuk periode dari bulan Juli sampai dengan Desember 2000 telah dibebaskan oleh LAIA. Hak untuk mengkonversi obligasi konversi dapat dilaksanakan mulai atau setelah tanggal PT MGF mencatatkan sahamnya pada bursa efek di Indonesia atau pada tanggal bidang usaha PT MGF terbuka untuk orang asing dan berakhir saat obligasi jatuh tempo. Harga konversi Rp 1.000 (harga nominal) per saham. Apabila seluruh obligasi ini dikonversi menjadi saham pada tanggal 31 Desember 2000, persentase pemilikan Perusahaan atas PT MGF akan turun dari 99,98% menjadi 49,99%. b. Pada tanggal 12 Desember 1994 dan 29 Oktober 1999, PT Matahari Tatagriya Pesona (“PT MTP”) menerbitkan obligasi konversi subordinasi masing-masing sejumlah Rp 1.000 dan Rp 9.000 kepada Courts Furnishers (Overseas) Limited, U.K.. Obligasi ini akan jatuh tempo sekaligus pada tahun 2009 dan diterbitkan dengan tingkat bunga sebesar 1% per tahun (setelah dikurangi pajak). Sampai dengan Desember 2000, PT MTP dibebaskan dari beban bunga obligasi oleh Courts Furnishers (Overseas) Limited, U.K.. Obligasi tersebut bersifat subordinasi terhadap kewajiban Perusahaan lainnya. Hak untuk mengkonversi obligasi konversi yang diterbitkan PT MTP berlaku mulai tanggal 1 Januari 1996 dan berakhir pada tanggal, mana yang terlebih dahulu, dari 60 hari setelah tanggal pencatatan saham PT MTP di bursa efek di Indonesia atau 60 hari setelah PT MTP menyerahkan Surat Pernyataan Direksi kepada pemegang obligasi, yang menyatakan bahwa konversi obligasi ini tidak melanggar peraturan yang ada. Harga konversi ke saham ditetapkan sebesar Rp 1.000 per saham dengan kemungkinan penyesuaian dalam kondisi tertentu seperti deklarasi dividen, penawaran saham kepada masyarakat dan penerbitan hak memesan saham terlebih dahulu. Apabila seluruh obligasi ini dan uang muka obligasi konversi subordinasi (lihat Catatan 24) dikonversi menjadi saham pada tanggal 31 Desember 2000, persentase pemilikan Perusahaan atas PT MTP akan turun dari 99,9999% menjadi 49,99%. 26. MODAL SAHAM Sejak tanggal 11 Oktober 2000, saham Perusahaan secara efektif diperdagangkan tanpa warkat di bursa efek. Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut: 2000 Pengurus Bapak Hamid Djojonegoro (Komisaris) Bapak Bernd Heinrich Hebbering (Komisaris) Bapak Jusuf Arbianto Tjondrolukito (Komisaris) (Berlanjut)
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal
5.014.000
0,1853%
Rp
2.507
3.107.500
0,1148
1.554
1.010.500
0,0374
505
- 45 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit)
2000 Bukan Pengurus PT Multipolar Corporation Tbk PT Lippo E-Net Tbk PT AIG Lippo Life Lain-lain (masing-masing di bawah 2,5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal
1.163.507.280 99.828.000 70.600.000
42,9974% 3,6891 2,6090
Rp
581.754 49.914 35.300
1.362.926.720
50,3670
2.705.994.000
100,0000%
Rp
1.352.997
36.000
0,0013%
Rp
18
681.463
1999 Pengurus Bapak Robert Hilton Hacker (Direktur) Bukan Pengurus PT Multipolar Corporation Tbk Morgan Stanley International Nominees Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah 2,5%) Jumlah
1.228.248.280
45,3899
614.124
86.795.000
3,2075
43.398
1.390.914.720
51,4013
695.457
2.705.994.000
100,0000%
Rp
1.352.997
27. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 (disajikan kembali - lihat Catatan 3) adalah sebagai berikut: Agio saham atas: - Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu - Konversi obligasi ke saham Beban emisi saham
Rp (
30.067 144 36.567 )
Bersih
(Rp
6.356 )
Beban emisi saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas I, II dan III kepada para pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu masing-masing berjumlah Rp 1.312, Rp 2.475 dan Rp 32.780. 28. PENJUALAN BERSIH Akun ini merupakan hasil penjualan dari toko-toko Perusahaan termasuk Super Ekonomi, Courts serta pusat hiburan keluarga yang dikenal sebagai Time Zone. Toko-toko tersebut berlokasi di 35 kota di Indonesia.
- 46 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) 29. BEBAN PENJUALAN Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: 2000 Sewa (setelah dikurang pendapatan sewa sebesar Rp 14.474 pada tahun 2000 dan Rp 12.322 pada tahun 1999) Pemasaran Perlengkapan Kartu kredit Jumlah
1999
Rp
208.060 154.229 59.516 9.955
Rp
205.762 82.787 38.156 8.000
Rp
431.760
Rp
334.705
30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: 1999 (Disajikan Kembali lihat Catatan 3)
2000 Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyusutan Listrik dan energi Beban konsultan Asuransi Perjalanan dinas Telepon dan teleks Perbaikan dan pemeliharaan Amortisasi: - Sewa jangka panjang - Beban ditangguhkan - Diskonto wesel Beban umum lainnya
Rp
Jumlah
Rp
300.717 82.070 49.992 39.528 25.535 18.600 13.265 12.995
Rp
10.585 2.644 2.295 12.627 570.853
205.396 62.827 31.829 21.788 28.885 11.871 9.806 11.272 7.120 2.667 1.968 12.690
Rp
408.119
Pada tahun 2000, Perusahaan membentuk cadangan sebesar Rp 14.207 untuk pemutusan hubungan kerja, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan. Jumlah ini diestimasi atas dasar Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian oleh perusahaan. Cadangan tersebut telah dihitung berdasarkan perhitungan aktuaria untuk tahun pajak 2000 yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaria independen, dengan menggunakan metode agregat dan memperhitungkan asumsi-asumsi berikut: Tingkat diskonto tahunan Ekspektasi tingkat pengembalian tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun Tingkat pengunduran diri tahunan
12% 12% 10% 55 tahun 9% untuk karyawan dengan usia sampai dengan 45 tahun dan 0,3% untuk karyawan dengan usia lebih dari 45 tahun sampai dengan usia pensiun
- 47 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Perhitungan cadangan untuk kesejahteraan karyawan di atas per 31 Desember 2000 adalah sebagai berikut: Kewajiban manfaat yang diproyeksikan Biaya jasa lalu yang belum diakui
Rp
45.840 31.633 )
Rp
14.207
Biaya jasa kini Kewajiban bunga Amortisasi biaya jasa lalu
Rp
5.958 4.273 3.976
Jumlah
Rp
14.207
(
Cadangan Beban kesejahteraan karyawan yang diakui pada tahun 2000 terdiri dari:
Kesejahteraan karyawan yang dicadangkan tersebut disajikan sebagai bagian dari beban gaji dan kesejahteraan karyawan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2000. Biaya jasa lalu yang belum diakui, diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata di masa yang akan datang dari karyawan yang aktif yaitu 8,91 tahun, terhitung mulai tanggal 1 Januari 2000. 31. PENDAPATAN BUNGA - BERSIH Akun ini terdiri dari: 2000 Pendapatan bunga Beban bunga Bersih
1999
Rp
95.004 Rp 56.697 ) (
Rp
38.307
(
Rp
165.257 114.612 ) 50.645
32. BEBAN SEHUBUNGAN DENGAN RUANGAN TOKO DAN KANTOR YANG TIDAK DIGUNAKAN BERSIH Akun ini merupakan beban dan pendapatan sehubungan dengan ruangan toko dan kantor Perusahaan yang lebih, yang disewakan kepada pihak lain. Rincian beban sehubungan dengan ruangan toko dan kantor yang tidak digunakan - bersih adalah sebagai berikut: 2000 1999 Penyusutan Listrik dan energi Gaji dan kesejahteraan karyawan Asuransi Pemasaran (Berlanjut)
Rp
11.202 10.848 2.211 2.041 1.845
Rp
8.991 8.720 1.972 3.813 1.677
- 48 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit)
2000 Perlengkapan Pemeliharaan Sewa (setelah dikurangi pendapatan sewa sebesar Rp 36.732 pada tahun 2000 dan Rp 29.638 pada tahun 1999) Lain-lain
Rp
1.523 479
(
Bersih
1999 Rp
1.754 716
6.213 ) 1.061 Rp
16.573 784
24.997
Rp
45.000
33. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2000
1999
Kenaikan (penurunan) nilai reksa dana yang belum direalisasi Laba (rugi) yang belum direalisasi dari pemilikan surat berharga Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya wesel tagih Lain-lain - bersih
(Rp
5.613 )
( (
4.490 ) 2.500 ) (
Bersih
(Rp
1.975
Rp
(
10.628 ) (Rp
6.645 91 3.810 ) 10.000 ) 1.730 5.344 )
34. RENCANA RESTRUKTURISASI TOKO Sehubungan dengan rencana restrukturisasi toko dan untuk menanggapi kondisi ekonomi akhir-akhir ini (lihat Catatan 40), dalam rapat Direksi Perusahaan pada tahun 1996 dan 1997 serta dalam rapat Direksi PT Matahari Super Ekonomi (“PT MSE”) pada tahun 1996, diputuskan untuk menutup beberapa toko Perusahaan, mengurangi luas beberapa toko dalam rangka efisiensi, merubah konsep toko Galeria dan PT MSE serta melakukan penyisihan kerugian atas tidak dimanfaatkannya/ dipulihkannya sewa jangka panjang Perusahaan untuk ruangan toko di Gedung Internusa - Bogor dan King Plaza - Jakarta (yang terbakar masing-masing pada bulan Februari 1996 dan Januari 1997) serta pada beberapa toko lainnya yang direncanakan akan ditutup, termasuk uang jaminannya. Atas rencana ini, Perusahaan menyisihkan sebesar Rp 24.500 dan Rp 148.151 masing-masing pada tahun 1996 dan 1997, sebagai penyisihan penurunan nilai aktiva tetap, taksiran kerugian akibat restrukturisasi toko, penyisihan penurunan nilai aktiva non-operasional, penyisihan penurunan nilai uang jaminan, penyisihan penurunan nilai dari tidak dimanfaatkannya/dipulihkannya sewa jangka panjang dan penyisihan penurunan nilai yang dapat direalisasi dari persediaan. Pada tahun 1998, Perusahaan mencatat beban tambahan sehubungan dengan penutupan, pengurangan luas toko dan penundaan pembukaan beberapa toko sebagai bagian dari rencana restrukturisasi toko. Di samping itu, PT MSE juga menambah penyisihan penurunan nilai aktiva tetap sebesar Rp 915 untuk toko yang telah ditutup.
- 49 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Penyisihan tersebut di atas dibebankan sebagai “Penyisihan Restrukturisasi Toko” dan dikredit, masing-masing ke akun aktiva yang bersangkutan atau sebagai “Taksiran Kerugian Akibat Restrukturisasi Toko”, tergantung mana yang lebih sesuai. Nilai buku bersih dari peralatan, instalasi dan renovasi yang ada di toko-toko yang akan ditutup dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 220 direklasifikasi ke “Aktiva Lancar Lainnya” pada tahun 1998, karena pengurangan toko direncanakan akan dilakukan dalam jangka waktu dekat. Dalam Rapat Direksi Perusahaan dan PT MSE yang diselenggarakan pada tanggal 14 Desember 1999, diputuskan untuk menutup beberapa toko Perusahaan dan merubah format toko Galeria. Keputusan tersebut direncanakan akan dilakukan pada tahun 2000, dengan menggunakan taksiran kerugian akibat restrukturisasi toko serta cadangan yang ada. Sejak tahun 1997 sampai dengan tanggal 31 Januari 2001, Perusahaan telah menutup 6 toko Perusahaan yang berlokasi di Jatinegara, Pasar Baru dan Hayam Wuruk - Jakarta, Pusat Pasar dan Tata Plaza - Medan dan di Cicadas - Bandung dan PT MSE juga telah menutup 4 tokonya yang berlokasi di Tanah Mas dan Simpang Lima - Semarang, Depok dan Purwosari - Surakarta. Sejak tahun 1997 sampai dengan tahun 2000, Perusahaan telah menghapus jumlah yang dicatat sebagai “Aktiva Lancar Lainnya” dan menggunakan penyisihan penurunan nilai aktiva tetap dan penyisihan penurunan nilai uang jaminan masing-masing sebesar Rp 29.562 dan Rp 10.086, dan penyisihan penurunan nilai yang dapat direalisasi dari persediaan sebesar Rp 2.700 sebagai akibat dari penutupan toko-toko Perusahaan. Per 31 Desember 2000, saldo “Taksiran Kerugian Akibat Restrukturisasi Toko” dan akun lawannya masing-masing berjumlah Rp 51.160 dan Rp 80.058. 35. AKTIVA, KEWAJIBAN DAN IKATAN DALAM VALUTA ASING Aktiva, kewajiban dan ikatan Perusahaan dalam valuta asing pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut: Jumlah Ekuivalen 2000 Valuta Asing Rupiah Aktiva Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang lain-lain Uang jaminan
AS$ NLG AS$ AS$ AS$
27.403 7.287 6.889 639 3.112
Jumlah aktiva Kewajiban Pinjaman jangka pendek Wesel Beban masih harus dibayar Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Wesel Wesel yang diperoleh kembali Non-lembaga keuangan (Berlanjut)
AS$ AS$
4.000 5.459
AS$ (AS$ AS$
100.000 74.454 ) ( 2.568
Rp
262.933 29 66.104 6.134 29.860
Rp
365.060
Rp
38.380 52.379
959.500 714.386 ) 24.645
- 50 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit)
Jumlah Valuta Asing
2000 Hutang jangka panjang Non-lembaga keuangan
AS$
Ekuivalen Rupiah 448
Jumlah kewajiban
Rp
4.299
Rp
364.817
Ikatan Saldo atas transaksi opsi untuk membeli AS$ 20.000 seharga JP¥ 2.770.750.000 (call option) Jumlah Valuta Asing
1999 Aktiva Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang lain-lain Uang jaminan
AS$ NLG AS$ AS$ AS$
Ekuivalen Rupiah
29.315 32.111 22.128 320 4.943
Jumlah aktiva Kewajiban Pinjaman jangka pendek Wesel Beban masih harus dibayar Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Non-lembaga keuangan Kewajiban sewa guna usaha Hutang jangka panjang Wesel Wesel yang diperoleh kembali Non-lembaga keuangan Jumlah kewajiban Ikatan Saldo atas: Kontrak swap untuk membeli AS$ 29.000 Kontrak forward untuk membeli wesel dengan nilai nominal AS$ 9.500 Transaksi opsi untuk membeli AS$ 20.000 seharga JP¥ 2.770.750.000 (call option)
AS$ AS$
8.200 6.879
AS$ AS$
49 117
AS$ (AS$ AS$
102.000 34.354 ) ( 2.967
Rp
208.134 104 157.110 2.273 35.096
Rp
402.717
Rp
58.220 48.844
349 831 724.200 243.913 ) 21.068 Rp
609.599
Rp
75.255 55.309
- 51 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) 36. SWAP DAN PRODUK DERIVATIF Per 31 Desember 2000, Perusahaan mempunyai transaksi instrumen keuangan sebagai berikut:
a. Pada tahun 1997, Perusahaan menandatangani dua kontrak currency swap dengan PT Pan Indonesia Bank Tbk (“PT Panin Bank”), untuk membeli Dolar AS dengan nilai Rupiah tetap dengan jumlah kontrak keseluruhan sebesar AS$ 29.000 untuk periode tiga setengah tahun. Pada tanggal 17 dan 30 November 2000, Perusahaan menghentikan kontrak swap di atas. Berdasarkan perjanjian, Perusahaan dan PT Panin Bank sepakat bahwa Perusahaan akan menerima pada tanggal 14 Maret 2001 sejumlah Rp 174.036 yang timbul dari selisih lebih antara kurs pembayaran (settlement rate) dengan kurs penutupan kontrak (forward rate). Pada tanggal 21 November dan 4 Desember 2000, PT Panin Bank memberikan dua fasilitas pinjaman money market kepada Perusahaan masing-masing sebesar Rp 105.707 dan Rp 58.532 dengan tingkat bunga tahunan sebesar 20%. Pada tanggal 14 Maret 2001, pinjaman beserta bunga yang terhutang akan dikompensasikan dengan jumlah yang diperoleh dari penghentian kontrak swap tersebut. Per 31 Desember 2000, pinjaman dan bunga yang terhutang atas pinjaman tersebut dikompensasikan dengan nilai tercatat piutang swap, dan menghasilkan pendapatan diterima di muka, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Masih Harus Dibayar dan Lainnya” pada bagian kewajiban lancar neraca konsolidasi. b. Pada tahun 1998, Perusahaan menutup empat kontrak “currency option” dengan jumlah keseluruhan sebesar AS$ 20.000 dari Bear Stearns Capital Market Inc. - New York untuk membeli Dolar AS dengan nilai Yen Jepang tetap untuk periode tiga tahun. Untuk kontrakkontrak ini, Perusahaan membayar premi sebesar AS$ 1.320. Harga pasar (marked-to-market) dari seluruh kontrak instrumen keuangan di atas per tanggal 31 Desember 2000 adalah positif sebesar AS$ 24. Perusahaan yakin bahwa risiko kerugian yang mungkin timbul akibat wanprestasi (non-performance) pihak lawan transaksi (counter-party) dalam memenuhi kewajibannya adalah sangat kecil.
37. PEMBAGIAN LABA DAN PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 9 Mei 2000, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 27 dari Ny. Maria Theresia Suprapti S.H. (sebagai notaris pengganti Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H.) diputuskan, antara lain, untuk mengumumkan dividen tunai sebesar Rp 16,50 per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 8 Agustus 2000 dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp 2.000.
38. IKATAN a. Pada tahun 1997, Perusahaan menandatangani tiga perjanjian sewa dengan PT Griya Pesona Mentari (“PT GPM”) untuk sewa ruangan toko masing-masing seluas 23.000 m2, 16.000 m2 dan 6.700 m2 untuk periode 20 tahun (periode sewa) di Mal Mega M Serang (Serang), Mal Matahari Sukabumi (Sukabumi) dan Mal Matahari Karawang (Karawang) dengan harga sewa AS$ 1/m2 per bulan untuk Serang dan Sukabumi serta AS$ 8,5/m2 untuk Karawang.
- 52 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit) Berdasarkan perjanjian sewa untuk Serang dan Sukabumi, PT GPM mempunyai hak untuk meminta Perusahaan membayar di muka, beban sewa untuk semua atau sebagian periode sewa. Perusahaan juga memperoleh hak opsi untuk menyewa selama 18 tahun atas kedua ruangan tersebut, terhitung sejak tahun 2000, dengan harga opsi masing-masing sebesar AS$ 1.202/m2 dan AS$ 1.148/m2 (belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai) untuk Serang dan Sukabumi. Untuk itu Perusahaan memberikan jaminan sewa pada tahun 1997 sebesar AS$ 9.203 (Rp 22.486), yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Jaminan”. Jaminan sewa tersebut akan dikembalikan pada saat Perusahaan melaksanakan opsinya, tanpa bunga. Jaminan sewa akan menjadi milik PT GPM, apabila Perusahaan tidak melaksanakan opsi tersebut. b. Pada tahun 1997, Perusahaan menandatangani sebuah perjanjian dengan PT Permana Indoasri Nusantara (“PT PIN”), di mana PT PIN mendapat hak untuk memasarkan dan menyewakan ruangan toko di mal yang berlokasi di Serang, Sukabumi, Cianjur dan Karawang. Perjanjian ini berlaku sampai 3 bulan setelah pembukaan mal di mana ruangan toko tersebut berada. Sampai dengan 31 Desember 2000, hanya satu mal yang telah dioperasikan, yaitu di Karawang.
c. Pada bulan Desember 2000, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa dengan PT Graha Megaria Raya untuk sewa ruangan toko dengan luas tidak kurang dari 10.000 m2 untuk periode 10 tahun di Cilandak - Jakarta Selatan dengan harga sewa Rp 62.500/m2 per bulan. Periode sewa harus sudah dimulai selambat-lambatnya bulan Agustus 2002. Untuk itu Perusahaan memberikan jaminan sewa pada tahun 2000 sebesar Rp 20.000, yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Jaminan”. Jaminan sewa tersebut nantinya akan digunakan untuk pembayaran sewa.
d. Pada tanggal 31 Desember 2000, Perusahaan mempunyai fasilitas pinjaman dalam Rupiah sebesar Rp 364.239 dan Dolar AS sebesar AS$ 104.000. Fasilitas pinjaman dalam Rupiah sebesar Rp 151.795 belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2000 (lihat Catatan 17 dan 23). 39. INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan dan Anak Perusahaan membagi segmen usaha utamanya menjadi dua yaitu penjualan eceran dan pusat hiburan keluarga. Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: 2000 1999 Penjualan bersih: Penjualan eceran Pusat hiburan keluarga
Rp
4.099.168 166.015
Rp
2.922.624 120.889
Jumlah
Rp
4.265.183
Rp
3.043.513
Laba usaha: Penjualan eceran Pusat hiburan keluarga
Rp
229.313 48.152
Rp
141.324 31.009
Jumlah
Rp
277.465
Rp
172.333
Jumlah aktiva: Penjualan eceran Pusat hiburan keluarga
Rp
2.839.734 105.789
Rp
2.619.044 92.450
Jumlah
Rp
2.945.523
Rp
2.711.494
- 53 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit)
40. KONDISI EKONOMI AKHIR-AKHIR INI Sejak pertengahan tahun 1997, Indonesia mengalami kesulitan ekonomi yang disebabkan labilnya nilai tukar mata uang dan tingkat bunga, kenaikan harga barang dan jasa, kekurangan likuiditas dan pengetatan penyediaan kredit. Kondisi ini menjadi semakin tidak menguntungkan setelah semester pertama tahun 1998 dan sejak itu investasi baru menurun dengan tajam. Faktor tersebut telah melemahkan kegiatan ekonomi dan dapat mempengaruhi pertumbuhan penjualan Perusahaan. Menghadapi kondisi ekonomi tersebut, mulai tahun 1998 Perusahaan telah menutup, mengurangi luas toko atau menunda pembukaan toko dan melakukan program penghematan biaya/efisiensi. Perusahaan akan meneruskan menerapkan langkah ini untuk menghadapi kesulitan ekonomi. Perusahaan juga telah menerapkan kriteria yang lebih ketat dalam evaluasi kegiatan investasi. Perusahaan bermaksud akan terus menerapkan langkah ini dan melakukan program penghematan biaya serta langkah lainnya dalam menghadapi kesulitan ekonomi. Meskipun labilnya nilai tukar mata uang telah berkurang dan tingkat bunga telah menurun secara signifikan pada tahun 2000 dan 1999 dibandingkan dengan tahun 1997 dan 1998, penyelesaian kondisi ekonomi tersebut tergantung dari kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lain yang diambil Pemerintah untuk memulihkan ekonomi, yang adalah di luar kendali Perusahaan. Pada saat ini, tidak mungkin untuk menentukan perkembangan ekonomi di masa yang akan datang dan dampaknya terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan.
41. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a. Pada tanggal 31 Januari 2001, tingkat nilai tukar kurs beli dan jual yang diterbitkan oleh Bank Indonesia adalah masing-masing sebesar Rp 9.403 dan Rp 9.497 untuk AS$ 1, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2000 kurs tukar tersebut masing-masing sebesar Rp 9.095 dan Rp 10.095 untuk AS$ 1. Penurunan nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah tidak akan mengurangi laba bersih Perusahaan secara signifikan karena selisih lebih jumlah aktiva Perusahaan dalam mata uang asing terhadap kewajiban Perusahaan dalam mata uang asing per 31 Desember 2000 hanya sebesar AS$ 22. b. Pada tanggal 31 Januari 2001 nilai aktiva bersih reksa dana “Lippo Indonesian Growth Fund”, “Rencana Cerdas” dan “SAM Dana Pasti Plus” (lihat Catatan 6) naik masing-masing dari AS$ 554 menjadi AS$ 557 (AS$ 14,04 per unit), dari Rp 1.396 menjadi Rp 1.490 (Rp 739,42 per unit), dan dari Rp 640 menjadi Rp 651 (Rp 1.136,80 per unit). c.
Pada bulan Januari 2001, Perusahaan membeli obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 47.000 dan menjual floating rate notes yang diterbitkan oleh Astra International Finance B.V. sebesar AS$ 1.000.
- 54 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit)
42. REKLASIFIKASI AKUN Berikut adalah akun-akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 1999 yang telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2000: No.
Deskripsi
Jumlah
107.197
Lihat * di bawah.
Piutang dari PT Lippo Securities Tbk dan PT Andalguna Karyamandiri direklasifikasi dari “Piutang Lain-lain” ke “Piutang Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
49.875
Lihat * di bawah.
3.
“Tagihan Pajak” direklasifikasi ke “Pajak Dibayar di Muka”.
45.966
Lihat * di bawah.
4.
“Investasi pada Perusahaan Asosiasi” disajikan terpisah dari “Investasi Jangka Panjang Lainnya”.
24.579
Lihat * di bawah.
5.
Pengakuan laba/rugi yang belum direalisasi dari pemilikan surat berharga oleh Anak Perusahaan yang mempengaruhi ekuitasnya (klasifikasi surat berharga tersebut adalah kelompok “tersedia untuk dijual”) disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, yang sebelumnya telah dilaporkan sebagai bagian dari “Laba/Rugi yang Belum Direalisasi dari Pemilikan Surat Berharga”.
4.900
Untuk menyesuaikan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”
6.
“Penyisihan Piutang Ragu-ragu” atas penjualan kredit PT MTP yang sebelumnya disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” direklasifikasi sebagai bagian dari “Pendapatan (Beban) Lain-lain”.
2.310
Pendapatan bunga yang diperoleh dari transaksi yang sama telah disajikan terlebih dahulu sebagai bagian dari “Pendapatan (Beban) Lain-lain”.
1.
Akun “Aktiva Non-operasional”, “Uang Muka Pembelian Aktiva Tetap” dan “Beban Ditangguhkan” disajikan dalam satu akun yaitu “Aktiva Tidak Lancar Lainnya”.
2.
(Berlanjut)
Rp
Alasan
- 55 -
PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Dolar AS, kecuali Data Saham/Unit)
*
No.
Deskripsi
7.
Diskonto atas guarantee notes dikompensasi dengan nilai nominal guaranteed notes. Diskonto ini sebelumnya disajikan sebagai bagian dari “Beban Ditangguhkan”.
Jumlah
Rp
2.295
Alasan
Lihat * di bawah.
Untuk menyesuaikan dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 sehubungan dengan perubahan Peraturan No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan