Kantor Akuntan Publik Drs. Hadi Sutanto & Rekan Gedung PricewaterhouseCoopers Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. C-3 Jakarta 12920 - INDONESIA P.O. Box 2473 JKP 10001 Telephone: +62 21 5212901-06 Facsimile: +62 21 5212911/12
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT TO THE SHAREHOLDERS OF
PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk Kami telah mengaudit neraca PT International Nickel Indonesia Tbk tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
We have audited the accompanying balance sheets of PT International Nickel Indonesia Tbk as at 31 December 2001 and 2000, and the related statements of earnings, changes in equity and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Accountants. These standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance that the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT International Nickel Indonesia Tbk pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, dan hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT International Nickel Indonesia Tbk as at 31 December 2001 and 2000, and the results of its operations, its changes in equity and its cash flows for the years then ended, in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia.
Kantor Akuntan Publik Drs Hadi Sutanto & Rekan – PricewaterhouseCoopers
Drs VJH Boentaran Surat Izin Praktek Akuntan Publik/License of Public Accountant No. 98.1.0318 Jakarta, 5 Februari 2002/Jakarta, February 5, 2002
The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of operations, changes in shareholders’ equity and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. Accordingly the accompanying balance sheets and related statements of income, changes in shareholders’ equity and cash flows and their utilisation are not designed for those who are not informed about Indonesian accounting principles, procedures and practices. The standards, procedures and practices utilised in Indonesia to audit such financial statements may differ from those generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. Nomor Izin Usaha: KEP-964/KM.17/1998
2 0 0 1
A n n u a l
R e p o r t
41
Neraca
Balance Sheets
Per 31 Desember 2001 dan 2000 PT International Nickel Indonesia Tbk
At December 31, 2001 and 2000 PT International Nickel Indonesia Tbk
Catatan/Notes
2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
AKTIVA
ASSETS
Aktiva Lancar
Current Assets
Kas dan Setara Kas
3
43.490
36.718
Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha (Setelah dikurangi
Trade Receivables (Net of Allowance
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
for Doubtful Debts of Nil
2.4, 4 & 29e
2.256
37.824
in 2001 and 2000)
5, 10 & 29e
1.288
2.668
Other Receivables
Piutang Pajak
13a
10.007
9.317
Taxes Receivable
Pajak yang Dibayar Dimuka
13b
11.698
8.458
Prepaid Taxes
Persediaan
2.5 & 6
59.480
52.612
Biaya yang Dibayar Dimuka dan Uang Muka
2.6 & 7
2.642
2.141
130.861
149.738
1.094.344
1.146.489
sebesar Nihil pada tahun 2001 dan 2000)
Piutang Lain-lain
Jumlah Aktiva Lancar
Aktiva Tetap - Setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan sebesar
2.7, 2.8, 2.9 8&9
Inventories Prepaid Expenses and Advances Total Current Assets
Property, Plant and Equipment - Net of Accumulated Depreciation
$808.483 pada tahun 2001
of $808,483 in 2001
($748.618 pada tahun 2000)
($748,618 in 2000)
Aktiva Lain-lain Lain-lain Jumlah Aktiva Lain-lain Jumlah Aktiva
Other Assets 10 & 29e
5.143
4.580
Other
5.143
4.580
Total Other Assets
1.230.348
1.300.807
Total Assets
Lihat catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
42
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1
Catatan/Notes
2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
Kewajiban Lancar
Current Liabilities
Hutang Usaha Biaya yang Masih Harus Dibayar Hutang Pajak
12 & 29f
9.951
13.108
Trade Payables
14
15.460
20.028
Accrued Expenses
13c
2.460
1.992
Bagian Kewajiban Jangka Panjang yang Akan Jatuh Tempo dalam Satu Tahun: - Pinjaman
11 & 29f
76.935
76.935
Kewajiban Lancar Lainnya
15 & 30
3.919
1.187
108.725
113.250
Current Maturities of Long-Term Liabilities:
113.981
110.031
Jumlah Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Hutang Pajak Penghasilan Tangguhan Kewajiban Jangka Panjang (Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun): - Pinjaman
Taxes Payable
13e
- Borrowings Other Current Liabilities Total Current Liabilities Non - Current Liabilities Deferred Income Tax Liabilities Long-Term Liabilities (Net of Current Maturities):
11 & 29f
269.215
346.140
Kewajiban Manfaat Pensiun
2.13 & 16
2.358
2.920
Penyisihan Uang Jasa Karyawan
2.14 & 28
633
–
494.912
572.341
Jumlah Kewajiban Ekuitas
- Borrowings Provision for Retirement Benefits Provision for Employee Entitlements Total Liabilities Shareholders’ Equity
Modal Saham - Nilai nominal per saham
Share Capital - Par Value
Rp 1.000 (dalam Rupiah penuh)
Rp 1,000 (full Rupiah) per share
Modal Dasar - 993.633.872 saham di tahun 2001 dan 2000.
Authorized - 993,633,872 shares
Modal yang ditempatkan dan
in 2001 and 2000.
disetor penuh pada tahun 2001
Issued and paid-up capital in
dan 2000 - 248.408.468 saham
17
136.413
136.413
Tambahan Modal Disetor
19
277.760
277.760
Cadangan Jaminan Reklamasi
20
16.928
13.443
Saldo Laba
19
306.210
300.850
Kerugian Komprehensif Lain-lain Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
2.3 & 30
(
1.875)
–
735.436
728.466
1.230.348
1.300.807
Ditandatangani atas nama Direksi sesuai pasal 12.4 dari Anggaran Dasar Perseroan.
2001 and 2000 - 248,408,468 shares
Additional Paid-in Capital Reclamation Guarantee Reserve Retained Earnings Other Comprehensive Loss Total Shareholders’ Equity Total Liabilities and Shareholders’ Equity
Signed on behalf of the Board of Directors pursuant to Article 12.4 of the Articles of Association.
Rumengan Musu Presiden Direktur/President Director 5 Februari 2002/February 5, 2002 Lihat catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
2 0 0 1
A n n u a l
R e p o r t
43
Laporan Laba-Rugi
Statements of Earnings
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001dan 2000 PT International Nickel Indonesia Tbk
For the years ended December 31, 2001 and 2000 PT International Nickel Indonesia Tbk
Catatan/Notes
2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar, kecuali laba bersih per saham)
(US$ in thousands, except per share amounts)
Penjualan Harga Pokok Penjualan
2.11 & 29a 21
Laba Kotor Beban Penjualan, Administrasi dan Umum
22& 29d
Laba Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Pendapatan Bunga Beban Bunga Laba (Rugi) selisih kurs
23 & 29c 2.2
Jumlah Beban Lain-lain, Bersih Laba Sebelum Pajak Penghasilan
296.394 259.783
401.607 248.282
Sales Cost of Goods Sold
36.611
153.325
Gross Profit Selling, General and Administration Expenses
2.499
1.900
34.112
151.425
2.166 ( 23.395) 512
(
1.098 36.123) 344
( 20.717)
(
34.681)
13.395
Beban Pajak Penghasilan
2.12 & 13d
Laba Bersih Laba Bersih Per Saham
2.15 & 26
Share Capital
Total Other Expense, Net Earnings Before Income Tax
4.130
36.262
Income Tax Expense
9.265
80.482
Net Earnings
0,04
0,32
Net Earnings Per Share
Statements of Changes in Equity
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000
Catatan Notes
Other Income (Expense) Interest Income Interest Expense Currency Translation Adjustments
116.744
Laporan Perubahan Ekuitas Modal Saham
Operating Profit
For the years ended December 31, 2001 and 2000
Tambahan Modal Disetor Additional Paid-in Capital
Cadangan Jaminan Reklamasi Reclamation Guarantee Reserve
Saldo Laba Retained Earnings
Kerugian Komprehensif Lain-lain Other Comprehensive Income/(Loss)
Jumlah Total
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Saldo Awal Tahun 2000 Laba Bersih Dipindahkan sebagai Cadangan Jaminan Reklamasi Saldo Akhir Tahun 2000
17 136.413
10.935
222.876 80.482
647.984 80.482
277.760
2.508 13.443
( 2.508) 300.850
– 728.466
20 136.413
Penyesuaian terhadap saldo laba awal sehubungan dengan penerapan kebijakan akuntansi baru untuk : - instrumen keuangan 2.3 & 30 – - uang jasa karyawan 2.14 & 28 – Saldo yang disajikan kembali 1 Januari 2001 136.413 Laba Bersih Kerugian Komprehensif Lain-lain Dipindahkan sebagai Cadangan Jaminan Reklamasi Saldo Akhir Tahun 2001
277.760
30 20
– –
– –
277.760
13.443
330.430
50 728.096
– –
– –
– –
9.265 –
– 9.265 ( 1.925) ( 1.925)
– 136.413
– 277.760
3.485 16.928
( 3.485) 306.210
– – ( 1.875) 735.436
(
– 420)
50 – (
50 420)
Balance at Beginning of 2000 Net Earnings Transfer to Reclamation Guarantee Reserve Balance at End of 2000 Adjustments to opening retained earnings following implementation of new accounting policy for : - financial instruments - employee entitlements Restated Balance 1 January 2001 Net Earnings Other Comprehensive Loss Transfer to Reclamation Guarantee Reserve Balance at End of 2001
Lihat catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
44
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1
Laporan Arus Kas
Statements of Cash Flows
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 PT International Nickel Indonesia Tbk
For the years ended December 31, 2001 and 2000 PT International Nickel Indonesia Tbk 2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok Pembayaran kepada Karyawan Pembayaran Lain-lain Pembayaran Kontribusi Pensiun Pembayaran Bunga Pembayaran Pajak Perseroan Penerimaan Bunga Penerimaan Klaim Asuransi Penerimaan Pengembalian Pajak
Cash Flows from Operating Activities Receipts from Customers Payments to Suppliers Payments to Employees Other Payments Payments of Pension Contribution Payments of Interest Payments of Corporate Tax Receipts of Interest Receipts from Insurance Claim Corporate Tax Refund
331.943 ( 163.719) ( 22.302) ( 2.592) ( 2.601) ( 27.961) ( 3.196) 2.166 532 –
390.788 ( 173.323) ( 15.627) ( 6.119) ( 2.566) ( 30.337) ( 9.249) 1.098 766 4.356
Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
112.270
159.787
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pembelian Aktiva Tetap Pembayaran Bunga yang Dikapitalisasi
( 28.572) –
( 32.703) ( 6.004)
Cash Flows from Investing Activities Payments for Fixed Assets Payments of Capitalized Interest
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
( 28.572)
( 38.707)
Net Cash Flows Used for Investing Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang Pembayaran Pinjaman Jangka Pendek
( 76.926) –
( 76.925) ( 9.349)
Cash Flows from Financing Activities Repayments of Long-Term Bank Loans Repayments of Short-Term Bank Loans
Arus Kas yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
( 76.926)
( 86.274)
Net Cash Flows Used for Financing Activities
Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun
Net Cash Flows Provided by Operating Activities
6.772 36.718
34.806 1.912
Net Increase in Cash and Cash Equivalents Cash and Cash Equivalents at Beginning of Year
43.490
36.718
Cash and Cash Equivalents at End of Year
Lihat catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
2 0 0 1
A n n u a l
R e p o r t
45
Catatan Atas Laporan Keuangan
Notes to the Financial Statements
Per dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000
As of and for the years ended December 31, 2001 and 2000
1. Umum
1. General
PT International Nickel Indonesia Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tanggal 25 Juli 1968 berdasarkan akta notaris Eliza Pondaag, No. 49 di Jakarta. Anggaran Dasar Perseroan disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. JA5/69/18 tanggal 26 Juli 1968 dan diumumkan dalam Berita Negara No.62 tanggal 2 Agustus 1968. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dan yang terakhir diubah dengan akta Nomor 37 tanggal 9 April 1998 yang dibuat dihadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-15854.HT.01.04-TH98 tanggal 28 September 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 30 tanggal 14 April 2000. Sekitar 59% saham Perseroan dimiliki oleh Inco Limited, Kanada, 20% oleh masyarakat umum melalui Pasar Modal di Indonesia, sekitar 20% oleh Sumitomo Metal Mining Co., Ltd, dan sisanya oleh empat perusahaan Jepang lainnya.
PT International Nickel Indonesia Tbk (the “Company”) was established on July 25, 1968 by deed No.49 prepared by Eliza Pondaag, a public notary in Jakarta. The Company’s Articles of Association were approved by the Minister of Justice in decision letter No.JA5/69/18 dated July 26,1968 and the letter was published in State Gazette No.62 dated August 2, 1968. These Articles of Association have been amended several times and the last amendment was made by deed No. 37, dated April 9, 1998, prepared by Lindasari Bachroem S.H., a public notary in Jakarta. This amendment was approved by the Minister of Justice in decision letter No. C2-15854.HT.01.04-TH.98 dated September 28,1998 and the letter was published in State Gazette No.30 dated April 14, 2000. Approximately 59 per cent of the Company’s outstanding shares are currently owned by Inco Limited, 20 per cent by the public through the Indonesian Stock Exchanges, approximately 20 per cent by Sumitomo Metal Mining Co., Ltd., and the balance by four other Japanese companies.
Pabrik dan kantor pusat Perseroan masing-masing berlokasi di Sorowako dan Jakarta.
The Company’s plant and head office are located in Sorowako and Jakarta respectively.
Operasi Perseroan didasarkan atas Kontrak Karya yang ditandatangani oleh Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah) dan Perseroan pada tanggal 27 Juli 1968. Kontrak Karya ini memberikan hak kepada Perseroan untuk mengembangkan dan mengoperasikan proyek nikel dan mineral-mineral tertentu lainnya di daerah yang sudah ditentukan di Pulau Sulawesi. Kontrak Karya tahun 1968 ini akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2008. Pada tanggal 15 Januari 1996, Perseroan dan Pemerintah telah menandatangani Persetujuan Perubahan dan Perpanjangan Kontrak Karya 1968 (Persetujuan Perpanjangan) yang memperpanjang ijin operasi Perseroan sampai tahun 2025. Persetujuan Perpanjangan dapat diperpanjang lagi setelah tahun 2025 berdasarkan persetujuan Pemerintah.
The Company’s operations are conducted pursuant to a Contract of Work entered into with the Government of the Republic of Indonesia (the “Government”). The Contract of Work grants the Company the right to develop and operate a project for nickel and certain other minerals in defined areas within the island of Sulawesi. The original Contract of Work entered into on July 27, 1968 (the “1968 Contract”) was due to expire on March 31, 2008. On January 15, 1996, the Company and the Government signed the Agreement on Modification and Extension of the 1968 Contract (the “Extension Agreement”), extending the Company’s operations to 2025. The Extension Agreement may be further extended beyond 2025 with the agreement of the Government.
Berdasarkan ketentuan-ketentuan dari Persetujuan Perpanjangan tersebut, Perseroan menyepakati untuk melakukan perluasan atas fasilitas penambangan dan pengolahannya di Sorowako yang telah menghasilkan penambahan kapasitas produksi sebesar 50 persen menjadi 68.000 ton nikel dalam matte per tahun. Perluasan ini, yang mencakup pembangunan sebuah jalur peleburan ke empat, modifikasi terhadap beberapa fasilitas yang ada untuk memaksimalkan produksinya dan pembangunan tambahan fasilitas pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Under the terms of the Extension Agreement, the Company committed to undertake a major expansion of its Sorowako nickel mining and processing facilities which has resulted in production capacity being increased by 50% to 68,000 tonnes of nickel in matte per annum. This expansion involved the installation of a fourth smelting line, the modification of certain existing facilities to maximize their throughput and the construction of additional hydroelectric facilities.
Sebagai tambahan, Perseroan telah menyepakati, bergantung kepada kelayakan ekonomis dan teknis, untuk menyelidiki pengembangan potensi endapan nikel di Bahadopi, Sulawesi Tengah dan di Pomalaa,
In addition, the Company has undertaken, subject to economic and technical feasibility, to explore the potential development of its nickel deposits at Bahodopi in Central Sulawesi and at Pomalaa in Southeast
46
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1
Sulawesi Tenggara. Bagi masing-masing potensi pengembangan ini, Perseroan juga telah menyepakati untuk meneliti kemungkinan penambahan nilai di Indonesia dengan meningkatkan kemurnian produk akhir yang dapat dijual.
Sulawesi. With respect to each of these potential developments, the Company has also undertaken to investigate the possibility of adding value in Indonesia through the production of a more refined saleable product.
Persetujuan Perpanjangan itu juga memuat bahwa ketentuan-ketentuan dan kondisi-kondisi dari Kontrak Karya tahun 1968 secara umum akan tetap berlaku sampai 31 Maret 2008, kecuali untuk aturan-aturan pajak tertentu. Mulai tanggal 1 Januari 1996, aspek-aspek perpajakan terntentu dari Kontrak Karya 1968, khususnya di bidang pemotongan pajak dan kredit investasi, telah diubah agar lebih sejalan dengan peraturan perpajakan yang dewasa ini berlaku di Indonesia. Setelah Kontrak Karya tahun 1968 berakhir pada tanggal 31 Maret 2008, semua ketentuan-ketentuan dan kondisikondisi Pesetujuan Perpanjangan akan mulai diberlakukan.
The Extension Agreement also provides that the terms and conditions of the 1968 Contract will generally remain in place until March 31, 2008, except for certain of the tax, fiscal and related provisions. With effect from January 1, 1996, these provisions of the 1968 Contract, notably in the area of withholding taxes and investment credits, were modified to bring them more in line with current tax legislation in Indonesia. Following March 31, 2008, all of the remaining terms and conditions of the Extension Agreement will take effect.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Peseroan, kegiatan utama Perseroan adalah eksplorasi dan penambangan, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dan pemasaran nikel dan hasil mineral lainnya.
As stated in Article 3 of its Articles of Association, the Company’s main activities are exploration and mining, processing, storage, transportation and marketing of nickel and associated mineral products.
Pada tahun 1990, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat sebanyak 49,7 juta lembar saham atau 20% dari 248,4 juta saham yang ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan. Saham yang ditawarkan kepada masyarakat dalam Penawaran Umum Perdana Saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 16 Mei 1990.
In 1990, the Company conducted an Initial Public offering (IPO) of 49.7 million shares or 20 per cent of the 248.4 million shares issued and fully paid. The shares offered to the public in the IPO were registered in the Jakarta Stock Exchange (JSE) on May 16, 1990.
Per 31 Desember 2001, komposisi dari Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut :
As of December 31, 2001, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors were as follows:
Presiden Komisaris
Scott M. Hand
President Commissioner
Scott M. Hand
Komisaris
Achmad Amiruddin* Wm. Gordon Bacon Hirosuke Chihara Peter J. Goudie George C. Halatsis Peter C. Jones Susumu Makino Soetaryo Sigit* Atmono Suryo*
Commissioners
Achmad Amiruddin* Wm. Gordon Bacon Hirosuke Chihara Peter J. Goudie George C. Halatsis Peter C. Jones Susumu Makino Soetaryo Sigit* Atmono Suryo* (* Independent Commissioners)
(* Komisaris Independen) Presiden Direktur
Rumengan Musu
President Director
Rumengan Musu
Direktur
Andre C. Daenuwy John J. Ellis Edward W. Hodkin Benny S. Mahulete Bing R. Tobing Raymond W. Westall
Directors
Andre C. Daenuwy John J. Ellis Edward W. Hodkin Benny S. Mahulete Bing R. Tobing Raymond W. Westall
Jumlah seluruh karyawan pada tanggal 31 Desember 2001 adalah 2.499 (2000 - 2.360)
2 0 0 1
A n n u a l
R e p o r t
47
The total number of employees at December 31, 2001 was 2,499 (2000 - 2,360)
2. Ikhtisar Kebijakan Akutansi yang Signifikan
2. Summary of Significant Accounting Policies
Ikhtisar kebijakan akutansi Perseroan berikut ini disajikan untuk membantu pembaca dalam mengevaluasi laporan keuangan terlampir. Kebijakan akutansi ini telah diterapkan secara konsisten dalm semua hal yang material untuk periode yang tercakup dalam laporan keuangan ini.
The following summary of the significant accounting policies of the Company is presented to assist the reader in evaluating the accompanying financial statements. These policies have been followed consistently in all material respects for the periods covered in the financial statements.
2.1. Penyajian Laporan Keuangan
2.1. Presentation of Financial Statements
Berdasarkan Kontrak Karya dengan Pemerintah, pembukuan Perseroan dilakukan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (US Dollar) dan dalam bahasa Inggris.
As required by its Contract of Work with the Government, the Company maintains its books in United States dollars and in English.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan dan didasarkan pada prinsip-prinsip akutansi yang diterima umum di Indonesia, yang dalam hal ini sesuai pula dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum di Amerika Serikat.
The financial statements are prepared based on historical cost concepts in conformity with generally accepted accounting principles (“GAAP”) in Indonesia which, in the Company’s case, conform in all material respects with United States GAAP.
Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have also been prepared on the basis of the accruals concept except for the Statements of Cash Flows.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam No. 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
The Statements of Cash Flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities in compliance with Capital Market Regulation No. 06/PM/2000 dated March 13, 2000. For the purpose of the Statements of Cash Flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash at banks and short-term investments with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi ribuan US Dollar yang terdekat.
Figures in the financial statements are rounded to and stated in thousands of United States dollars unless otherwise stated.
2.2. Penjabaran Mata Uang Asing
2.2. Translation of Foreign Currencies
Pada setiap tanggal neraca , aktiva dan kewajiban moneter yang signifikan dalam mata uang selain US Dollar dijabarkan ke US Dollar dengan kurs tukar yang berlaku pada akhir tahun. Penjabaran dari aktiva dan kewajiban lainnya umumnya dilakukan dengan menggunakan kurs historis.
At each balance sheet date, significant monetary assets and liabilities in currencies other than United States dollars are translated into United States dollars at year-end rates of exchange. The translation of all other assets and liabilities generally recognizes the rates historically applicable.
Transaksi dalam tahun berjalan dalam mata uang selain US Dollar dijabarkan ke US Dollar dengan kurs rata-rata yang berlaku pada bulan berjalan. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dari penjabaran dan transaksi dalam mata uang asing dibukukan pada Laporan Laba-Rugi.
During the year, transactions in currencies other than United States dollars are translated at weighted average rates prevailing during each month. Gains or losses resulting from the translation and from foreign exchange transactions are included in the Statements of Earnings.
2.3 Instrumen Derivatif
2.3. Derivative Financial Instruments
Pada tahun 2001, Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 55 “Akuntansi untuk Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Pernyataan ini mengatur Perseroan untuk mengakui instrumen derivatif dalam Neraca sebesar nilai wajarnya. Pernyataan ini juga menetapkan perlakuan akuntansi baru atas instrumen lindung nilai, yang akan dipengaruhi oleh sifat dan kondisi lindung nilai. Untuk lindung nilai arus kas, bagian efektif dari perubahan nilai wajar suatu instrumen derivatif harus dilaporkan sebagai Pendapatan
In 2001, the Company adopted Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 55 “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. This statement requires the Company to recognize all derivative instruments on the Balance Sheet at fair value. The statement also establishes new accounting rules for hedging instruments, which depend on the nature of the hedge relationship. A cash flow hedge requires that the effective portion of the change in fair value of a derivative instrument be recognized in Other
48
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1
Komprehensif Lain-lain, bagian dari Ekuitas, dan direklasifikasi dalam laporan laba-rugi pada periode yang sama dimana transaksi yang dilindungi mempengaruhi rugi laba. Bagian tidak efektif atas perubahan nilai wajar instrument derivatif harus diakui langsung sebagai laba atau rugi.
Comprehensive Income (OCI), a component of Shareholders’ Equity, and reclassified into earnings in the same period during which the hedged transaction affects earnings. Any ineffective portion of a derivative instrument’s change in fair value is immediately recognized in earnings.
Perseroan melakukan penyesuaian transisi ke Pendapatan Komprehensif Lain-lain senilai $0,05 juta sehubungan dengan penerapan Standar baru ini.
The Company recorded a transition adjustment in Other Comprehensive Income (OCI) of $0.05 million with respect to the adoption of this new standard.
2.4. Piutang Usaha
2.4. Trade Receivables
Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan review atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
Trade receivables are recorded net of an allowance for doubtful accounts based on a review of the collectibility of the outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be uncollectable.
2.5. Persediaan
2.5. Inventories
Persedian dinyatakan dengan harga terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Nilai dari persediaan barang jadi nikel ditetapkan dengan metode masuk pertama keluar pertama (first-in first-out method). Nikel setengah jadi dinilai dengan metode biaya produksi rata-rata dan persediaan bahan pembantu (supplies) dinilai dengan metode harga pembelian rata-rata.
Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Cost of finished metal inventory is determined on a first-in, first-out basis, while metals in process is determined on an average production cost basis and supplies at average purchase cost.
Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, karyawan serta alokasi biaya overhead yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian.
Cost of finished goods and work in progress is comprised of material, labour and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Net realizable value is the estimate of the selling price in the ordinary course of business, less the costs of completion.
Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak laris ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan.
A provision for obsolete and slow-moving inventory is determined on the basis of estimated future usage.
2.6. Biaya Dibayar Dimuka dan Uang Muka
2.6. Prepaid Expenses and Advances
Biaya dibayar di muka dibebankan ke laporan laba rugi tahun berjalan berdasarkan metode garis lurus selama masa manfaatnya.
Prepaid expenses are charged to earnings on a straight-line basis over the expected period of benefit.
2.7. Aktiva Tetap
2.7. Property, Plant and Equipment
Aktiva tetap dicatat berdasarkan harga perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan.
Property, plant and equipment are recorded at cost, less accumulated depreciation.
Aktiva tetap yang tidak dialokasikan merupakan biaya yang terjadi selama masa konstruksi. Di dalamnya termasuk antara lain biaya penyusutan alat-alat yang dipakai untuk pekerjaan konstruksi, biaya operasi percobaan (commissioning) seluruh fasilitas Perseroan dan biaya tidak langsung. Biayabiaya tersebut tidak dapat dialokasikan kepada aktiva tetap tertentu.
Unallocated property, plant and equipment represents costs incurred during construction periods. These costs include, among others, depreciation of equipment used for construction work, commissioning of Company facilities and indirect costs. The costs are not allocable to specific property, plant and equipment items.
Biaya pengembangan tambang merupakan pengeluaran untuk membuat sebuah daerah tambang siap dieksploitasi. Sebagian besar dari biaya ini adalah untuk pembuatan jalan utama ke daerah-daerah tambang.
Mine development costs represent expenditures incurred in a mine area before mine activities commence. These costs are primarily for construction of main roads to mining areas.
2 0 0 1
A n n u a l
R e p o r t
49
Biaya pemugaran aktiva tetap dalam jumlah yang signifikan didebitkan ke beban yang ditangguhkan. Untuk memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam, beban yang ditangguhkan disajikan sebagai kategori tersendiri di dalam Aktiva Tetap.
Significant refurbishment costs of property, plant and equipment are charged to deferred charges. In order to comply with Capital Market Regulations, deferred charges are included as a separate category within Property, Plant and Equipment.
Biaya pemeliharan dan perbaikan rutin dibebankan sebagai biaya produksi pada saat terjadinya. Harga perolehan setelah dikurangi harga jual (jika ada) dari aktiva tetap yang dihapuskan atau dijual, bila tidak material, dikurangkan dari akun akumulasi penyusutan dan tidak ada laba atau rugi yang diakui.
Routine maintenance and repair costs are charged as production costs. The original cost less sales proceeds (if any) of property, plant and equipment disposed of or sold, if insignificant, is charged to the accumulated depreciation account, with no gain or loss recognized.
2.8. Aktiva tetap dalam penyelesaian
2.8. Construction in Progress
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan dan membangun fasilitas tambang dikapitalisasi sebagai aktiva tetap dalam penyelesaian sampai aktiva tersebut siap digunakan.
Costs incurred to develop mineral properties and construct facilities are capitalized as construction in progress until such assets are put in service.
Pada saat aktiva tetap digunakan, biaya-biaya yang dikapitalisasi tersebut dipindahkan ke beberapa kategori aktiva dan disusutkan sesuai dengan ketentuan diatas. Biaya atas pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktiva tertentu, termasuk bunga dan selisih kurs, dikapitalisasikan pada saat timbulnya hutang yang digunakan untuk membiayai pengembangan, pembangunan atau perluasan dari fasilitas tambang yang signifikan sampai dengan saat proses pembangunan tersebut selesai.
When completed facilities are put into service, capitalized costs are transferred to the various categories of property, plant and equipment and are depreciated in accordance with the policies described above. Financing costs directly attributable to a qualifying asset, including interest and foreign exchange differences, are capitalized when they arise from indebtedness incurred to finance the development, construction or expansion of significant mineral properties and facilities up to the date when construction is complete.
2.9. Penyusutan, Deplesi dan Amortisasi
2.9. Depreciation, Depletion and Amortization
Penyusutan aktiva tetap dihitung atas dasar unit produksi untuk jangka waktu maksimum 20 tahun.
Depreciation of property, plant and equipment is calculated on a unit of production basis over a maximum twenty-year period.
Deplesi biaya pengembangan tambang dihitung dengan menggunakan metode yang mengalokasikan biaya secara proposional terhadap jumlah berat biji nikel yang ditambang.
Depletion of mine development is calculated using a method which allocates costs proportionally to tonnes of ore mined.
Amortisasi biaya pemugaran aktiva tetap dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari pemugaran tersebut dengan menggunakan metode garis lurus.
Amortization of refurbishment costs is calculated on the estimated economic useful life of such refurbishment using a straight-line method.
2.10. Pengeluaran untuk Lingkungan Hidup
2.10. Environmental Expenditures
Operasi Perseroan telah dan mungkin di masa yang akan datang dipengaruhi, dari waktu ke waktu dengan tingkat yang berbeda oleh perubahan-perubahan dalam peraturan perundangan mengenai lingkungan hidup. Kebijaksanaan Perseroan adalah memenuhi atau, jika mungkin, melampaui semua ketentuan dalam peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, dengan menerapkan tindakan-tindakan yang secara teknis telah terbukti dan secara ekonomis dapat dipertanggungjawabkan.
The operations of the Company have been, and may in the future be, affected from time to time in varying degrees by changes in environmental regulations. The Company’s policy is to meet or, if possible, surpass the requirements of all applicable regulations issued by the Government by application of technically proven and economically feasible measures.
Pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan program lingkungan hidup dan reklamasi yang berkesinambungan dibebankan pada laporan labarugi pada saat terjadi atau dikapitalisasi dan disusutkan tergantung pada umur ekonomis dari pengeluaran tersebut. Pada saat ini Perseroan tidak membuat taksiran pengeluaran untuk lingkungan hidup sebagai mana diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 33 - Akuntansi untuk Pertambangan Umum, karena Perseroan tidak dapat memperkirakan taksiran pengeluaran untuk lingkungan hidup yang wajar. Lihat Catatan 24.
Expenditures that relate to ongoing environmental and reclamation programs are charged to earnings as incurred or capitalized and depreciated depending on their future economic benefits. At the present time, no provision for environmental expenditures, as required by the Financial Accounting Standards (PSAK) No.33 - Accounting for General Mining, has been made as the Company is unable to estimate with reasonable certainty the amount of provision required. See Note 24.
50
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1
2.11. Penjualan
2.11. Sales
Penjualan adalah pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk Perseroan.
Sales represent revenue earned from the sale of the Company’s products.
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengirim.
Revenue from export sales is recognized upon shipment of goods to the customer (F.O.B. at shipping point).
2.12. Pajak Penghasilan Tangguhan
2.12. Deferred Income Taxes
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan menurut dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Untuk menentukan jumlah pajak penghasilan tangguhan, digunakan tarif pajak yang berlaku saat ini.
Deferred income taxes are provided, using the liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income taxes.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to the Company’s taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
Kredit pajak atas investasi diperhitungkan dengan memakai metode “flow thorugh”. Lihat Catatan nomor 13.
Investment tax credits are accounted for using the “flow through” method. See Note 13.
2.13. Manfaat Pensiun
2.13. Retirement Benefits
Pada tanggal 31 Juli 1997, Perseroan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan (No. KEP-454/KM.17/1997, Tambahan Berita Negara No. 73/ 1997 tanggal 12 September 1997) untuk membentuk Lembaga (Trust) terpisah yang mengelola dana pensiun, bernama Dana Pensiun International Nickel Indonesia, untuk mengelola, atas nama para anggota, semua kekayaan agar dapat memenuhi kewajiban pensiun dari Perseroan. PT Watson Wyatt Purbajaga, sebuah Perusahaan Aktuaris Independen, melaksanakan penilaian aktuaris tahunan atas kewajiban program pensiun pada setiap akhir tahun, penilaian terakhir dilakukan pada tanggal 31 Desember 2000.
On July 31, 1997, the Company received approval from the Ministry of Finance (No. KEP - 454/KM.17/1997, State Gazette No. 73/1997 dated September 12, 1997) to establish a separate, trustadministered pension fund, Dana Pensiun International Nickel Indonesia, to hold, on behalf of plan members, assets held to satisfy the pension obligations of the Company. PT Watson Wyatt Purbajaga, an independent actuary, performs actuarial valuations of the pension benefits obligation of the Plan annually as of the end of each year, the most recent one being December 31, 2000.
Biaya untuk pengadaan program pensiun manfaat pasti ditentukan oleh aktuaris dan diakui sebagai penghasilan dengan menggunakan metode perkiraan unit kredit (projected unit credit) sesuai dengan masa kerja. Perbedaan yang timbul akibat perubahaan program, perubahaan asumsi dan rugi atau laba yang terjadi dicatat sebagai penghasilan selama masa rata-rata harapan usia dari pegawai.
The cost of providing benefits through defined benefit pensions is actuarially determined and recognized in earnings using the projected unit credit method prorated on service. Differences arising from plan amendments, changes in assumptions and experience gains and losses are recognized in earnings over the expected average remaining service life of employees.
2.14. Penyisihan Uang Jasa Karyawan
2.14. Provision for Employee Entitlements
Hak karyawan atas uang jasa dan ganti rugi yang berhubungan dengan pengunduran diri karyawan secara suka rela, diakui dengan metode akrual. Kewajiban estimasian yang diakui berhubungan jasa yang diberikan oleh karyawan sampai dengan tanggal neraca dan dihitung sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja No 150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000. Sebelumnya beban tersebut diakui pada saat pembayaran. Perubahan kebijakan akuntansi ini dicerminkan dalam penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 57 “Kewajiban diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi” yang berlaku efektif pada tanggal 1 January 2001.
Employee entitlements to service and compensation payments relating to an employee’s voluntary resignation are recognized when they accrue to the employee. A provision is made for the estimated liability as a result of past services rendered by employees up to the balance sheet date and is calculated based on the Ministry of Manpower regulation No. 150/Men/2000 dated June 20, 2000. Previously, the expense for past service was recognized based upon payment. This change in accounting policy is due to the adoption of Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 57 “Estimated Liabilities, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, which became effective on January 1, 2001.
2 0 0 1
A n n u a l
R e p o r t
51
Dengan adanya perubahan kebijakan akuntansi ini maka kewajiban uang jasa dan ganti rugi karyawan sejumlah $0,63 juta telah diakui di neraca per 31 Desember 2001, sejumlah $0,03 juta dibebankan ke laba rugi tahun 2001 dan dilakukan penyesuaian sejumlah $0,60 juta terhadap saldo laba awal tahun 2001. Penyesuaian tersebut juga mempengaruhi aktiva pajak tangguhan sehingga bertambah sejumlah $0,18 juta pada tanggal 1 Januari 2001. Dampak bersih dari penyesuaian-penyesuaian tersebut terhadap saldo laba awal tahun 2001 adalah penurunan sejumlah $0,42 juta.
This change in accounting policy resulted in the recognition of $0.63 million as employee’s service and compensation liability in the Balance Sheet, an expense of $0.03 million in the 2001 Statement of Earnings and an adjustment of $0.60 million in opening retained earnings at January 1, 2001. The comparative figures were not restated. This adjustment also affected the deferred tax asset which increased by $0.18 million at January 1, 2001. The net effect on opening retained earnings of the above adjustments was a reduction of $0.42 million.
2.15. Laba bersih per saham
2.15. Net Earnings Per Share
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata saham yang ditempatkan dan disetor penuh yaitu 248.408.468 di tahun 2001 dan 2000.
Net earnings per share is calculated by dividing net earnings by the weighted average number of shares outstanding which were 248,408,468 in 2001 and 2000.
3. Kas dan Setara Kas
3. Cash and Cash Equivalents
31 Desember
2001
2000
December 31
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Kas Bank: Rupiah: Bank Mandiri Citibank Bank BRI Lain-lain US Dollar: Chase Manhattan Bank Citibank Lain-lain Dollar Singapura: Citibank Dana Cerukan US Dollar: Bank of Montreal Chase Manhattan Bank
32
33
Cash on Hand
771) 372)
Cash in Bank: Rupiah: Bank Mandiri Citibank Bank BRI Others US Dollars: Chase Manhattan Bank Citibank Others Singapore Dollars: Citibank Bank Overdrafts US Dollars: Bank of Montreal Chase Manhattan Bank
912
313
Total Cash in Bank
Deposito Berjangka: US Dollar: Sanwa Bank Rupiah: Bank Mandiri
42.497 49
36.372 –
Time Deposits: US Dollars: Sanwa Bank Rupiah: Bank Mandiri
Jumlah Deposito Berjangka
42.546
36.372
Total Time Deposits
Jumlah Kas dan Setara Kas
43.490
36.718
Total Cash and Cash Equivalents
Jumlah Bank
( (
53 53 958 3
95 631 114 2
5 40 –
130 467 5
55
12
136) 119)
Suku bunga deposito berjangka di atas adalah : Deposito US$ Deposito Rupiah
The interest rates of the above time deposits are as follows: 3.9% 13.0%
4. Piutang Usaha 31 Desember
( (
6.5% -
US Dollar Deposits Rupiah Deposits
4. Trade Receivables 2001
2000
December 31
(Dalam ribuan US Dollar) Pihak yang mempunyai Hubungan istimewa
(US$ in thousands) 2.256
37.824
Related Parties
52
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember
Ageing analysis of trade receivables is as follows: 2001
2000
December 31
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Lancar
2.256
37.824
Current
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa tidak diperlukan adanya nilai penyisihan piutang ragu-ragu untuk menutup kemungkinan kerugian potensial atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, the Company’s management believes that no allowance for doubtful accounts is necessary to provide for losses from the potential non-collection of these accounts.
Piutang ini telah dijadikan agunan pinjaman bank seperti dijelaskan dalam Catatan 11.
These receivables have been pledged as collateral for bank loans as described in Note 11.
Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to Note 29 for details of related party balances and transactions.
5. Piutang Lain-lain
5. Other Receivables
Piutang lain-lain terdiri atas tagihan kepada pihak ketiga, klaim asuransi, pinjaman karyawan dan uang muka perjalanan dinas karyawan.
Other receivables represent claims against third parties, insurance claims, loans to employees and business and travel advances to employees.
31 Desember
2001
2000
December 31
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Klaim Asuransi Tagihan Lindung Nilai Minyak Tagihan dari Kontraktor Lain-lain Jumlah
93 476 719
539 831 695 603
1.288
2.668
Insurance Claims Oil Hedging Receivables Recoveries from Contractors Others Total
Perseroan tidak menetapkan penyisihan atas piutang tak tertagih karena manajemen berpendapat bahwa semua piutang dapat tertagih secara penuh.
The Company has not provided an allowance for doubtful accounts as management is of the opinion that these receivables will be collected in full.
6. Persediaan
6. Inventories
31 Desember
2001
2000
December 31
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Nikel Dalam proses Barang jadi
Bahan pembantu Dikurangi: Penyisihan Bahan pembantu usang
Jumlah
2 0 0 1
A n n u a l
R e p o r t
53
12.366 14.632
12.397 5.690
26.998
18.087
38.174
41.229
( 5.692)
( 6.704)
32.482
34.525
59.480
52.612
Metals In process Finished
Supplies Less: Provision for supplies obsolescence
Total
Manajemen Perseroan yakin bahwa penyisihan untuk persediaan usang telah mencukupi kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang.
The Company’s management believes that the provision for obsolete stock is adequate to cover possible losses from obsolete stock.
Pada tanggal 31 Desember 2001, persediaan Perseroan telah diasuransikan terhadap risiko yang disebabkan oleh bencana alam dan kebakaran, dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar $36 juta (2000: $40 juta). Menurut pendapat manajemen Perseroan, pertanggungan asuransi telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2001 inventories owned by the Company were insured against the risk of loss due to earthquake and fire, with total insurance cover of $36 million (2000: $ 40 million). In management’s opinion, the insurance should be adequate to cover possible losses arising from such risks.
7. Biaya Dibayar Dimuka dan Uang Muka
7. Prepaid Expenses and Advances
31 Desember
2001
2000
December 31
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Asuransi dibayar dimuka Garansi Bank Uang Jaminan Astek Uang Muka untuk kontraktor dan pemasok Lain-lain Jumlah
488 137 121 1.412 484
598 137 123 933 350
2.642
2.141
Prepaid Insurance Bank Guarantee Astek Deposit Advances to Contractors and Suppliers Other Total
8. Property, Plant and Equipment
8. Aktiva Tetap 1 Januari 2001 January 1, 2001
Penambahan Additions
Transfer Transfers
Pengurangan 31 Des. 2001 Disposals Dec. 31, 2001
(Dalam ribuan US Dollar) Harga Perolehan Jalan dan Jembatan Bangunan Pabrik dan Mesin Biaya yang Ditangguhkan Perabot dan Peralatan Kantor Aktiva Tetap yang Tidak Dialokasikan Pengembangan Tambang Aktiva Tetap Dalam Penyelesaian
(US$ in thousands)
11.187 486.499 1.075.431 69.385 22.610
– – – 3 –
– 244.268 ( 233.978) 1.242 1.308
197.663 6.863 25.469
– – 28.573
– 335 13.175)
1.895.107
28.576
(
( ( ( (
– 10.404) 9.634) 693) 125) – – –
197.663 7.198 40.867
–
( 20.856)
1.902.827 ( 808.483)
Akumulasi Penyusutan
( 748.618)
( 80.721)
–
20.856
Nilai Buku
1.146.489
(
–
–
52.145)
11.187 720.363 831.819 69.937 23.793
1.094.344
Cost Roads and Bridges Buildings Plant and Machinery Deferred Charges Furniture and Equipment Unallocated Property, Plant and Equipment Mine Development Construction in Progress
Accumulated Depreciation Net Book Value
54
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1
1 Januari 2000 January 1, 2000 (Dalam ribuan US Dollar) Harga Perolehan Jalan dan jembatan Bangunan Pabrik dan mesin Biaya yang ditangguhkan Perabot dan peralatan kantor Aktiva tetap yang tidak dialokasikan Pengembangan tambang Aktiva tetap dalam penyelesaian
Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Penambahan Additions
11.165 402.162 434.316 65.344 22.174
Transfer Transfers
22 84.413 659.135 4.041 1.943
Pengurangan 31 Des. 2000 Disposals Dec. 31, 2000
( 76) (18.020) ( 1.507)
197.663 6.863
11.187 486.499 1.075.431 69.385 22.610 197.663 6.863
742.169
32.854
(749.554)
25.469
1.881.856
32.854
–
(19.603)
1.895.107
( 691.404)
(76.817)
–
19.603
( 748.618)
1.190.452
(43.963)
–
–
1.146.489
(US$ in thousands) Cost Roads and Bridges Buildings Plant and Machinery Deferred Charges Furniture and Equipment Unallocated Property, Plant and Equipment Mine Development Construction in Progress
Accumulated Depreciation Net Book Value
Pada tanggal 31 Desember 2001 aktiva tetap Perseroan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian yang disebabkan oleh gempa dan kebakaran, dengan jumlah pertanggungan sebesar $1.681 juta (2000: $1.695 juta), yang menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dan risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2001, the Company’s property, plant and equipment were insured against the risk of loss due to earthquake and fire, with total insurance cover of $1,681million (2000 - $1,695 million). In management’s opinion, the insurance should be adequate to cover possible losses arising from such risks.
Biaya penyusutan seluruhnya dialokasikan ke Harga Pokok Penjualan di tahun 2001 dan 2000.
All depreciation in the year 2001 and 2000 was allocated to cost of goods sold.
9. Aktiva Tetap dalam Penyelesaian
9. Construction in Progress
Aktiva tetap dalam penyelesaian terdiri dari proyek yang belum selesai pada tanggal neraca.
Construction in progress represents capital projects that have not been completed at the balance sheet date.
Aktiva tetap dalam penyelesaian terdiri dari :
Construction in progress is comprised as follows:
31 Desember
2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Pengering No.2 Elektrostatik Presipitator Pengembangan pembuangan slag Pembangkit listrik Larona Pemutakhiran bendungan Fiona Penggantian truk penambangan Penggantian haulmaster Pengembangan tambang silika Stasiun penyaring belerang Lain-lain
2 0 0 1
A n n u a l
R e p o r t
December 31
55
8.379 6.748 5.133 2.950 2.776 1.836 1.481 11.564
1.880 3.862 2.818 1.564 1.738 2.042 11.565
40.867
25.469
Dryer No.2 Electrostatic Precipitator Slag Dump Development Larona Hydro Generator Fiona Dam Improvement Mining Trucks Replacement Haulmasters Replacement Silica Quarry Development Sulphur Filter Station Others
Catatan : - Persentase penyelesaian pengering No. 2 ESP adalah sekitar 69,8 persen dari jumlah biaya yang dianggarkan . Pembangunan ditaksir akan selesai tahun depan. - Persentase penyelesaian pengembangan pembuangan slag adalah sekitar 75,8 persen dari jumlah biaya yang dianggarkan . Pembangunan ditaksir akan selesai tahun depan. - Persentase penyelesaian pembangkit listrik Larona adalah sekitar 90,1 persen dari jumlah biaya yang dianggarkan . Pembangunan ditaksir akan selesai tahun depan.
Note: - The percentage of completion for Dryer No. 2 ESP is approximately 69.8 per cent of total budgeted costs. The construction is estimated to be completed in 2002. - The percentage of completion for Slag Dump Development is approximately 75.8 per cent of total budgeted costs. The construction is estimated to be completed in 2002. - The percentage of completion for Larona Hydro Generator is approximately 90.1 per cent of total budgeted costs. The construction is estimated to be completed in 2002.
10. Aktiva Lainnya
10. Other Assets
Aktiva lainnya terdiri dari biaya eksplorasi (termasuk sewa tanah) wilayah Kontrak Karya Perseroan yang pada saat ini belum ditambang dan pinjaman perumahan pegawai yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.
Other assets include exploration costs (including land rent) in respect of the Company’s Contract of Work area not yet being mined and employees’ housing loans not repayable within the next year.
11. Pinjaman
11. Borrowings
Jangka Panjang
Long-Term
31 Desember
2001
2000
December 31
(Dalam ribuan US Dollar) Pihak ketiga Japan Bank for International Cooperation Export Development Corporation Consortium Banks Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Inco Limited
(US$ in thousands)
96.920 138.461 56.250
118.460 169.231 68.750
54.519
66.634
346.150
423.075
Third Parties Japan Bank for International Cooperation Export Development Corporation Consortium Banks Related Parties Inco Limited
Dikurangi:
Less:
Bagian yang akan jatuh tempo Dalam waktu satu tahun: Japan Bank for International Cooperation Export Development Corporation Consortium Banks Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Inco Limited
Jangka panjang
21.540 30.780 12.500
21.540 30.780 12.500
Current Maturities Japan Bank for International Cooperation Export Development Corporation Consortium Banks
12.115
12.115
Related Parties Inco Limited
76.935
76.935
269.215
346.140
Non-current
56
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1
Perseroan memperoleh pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (dahulu Export and Import Bank of Japan - J-EXIM) sebesar $96,9 juta (2000: $118,5 juta). Jumlah fasilitas pinjaman adalah $140 juta yang telah digunakan untuk memperluas kapasitas produksi. Pinjaman bank tersebut akan dilunasi melalui 13 angsuran setengah tahunan yang besarnya sama mulai tanggal 31 Maret 2000. Tingkat bunga atas pinjaman termasuk premi penjaminan yang disebut dalam Catatan 27, adalah LIBOR + 0,875% sebelum 31 Maret 2000 dan setelah itu LIBOR + 1%. Rata-rata tingkat bunga pinjaman selama tahun berjalan adalah 5,7% (2000 - 7,4%).
The Company has loans from the Japan Bank for International Cooperation (formerly Export and Import Bank of Japan) amounting to $96.9 million (2000 - $118.5 million). The total facility was $140 million and was used to expand production capacity. The loan is payable in 13 equal semi-annual installments starting March 31, 2000. The interest rate on the loan including the guarantee premium referenced in Note 27 is LIBOR + 0.875% prior to March 31, 2000 and LIBOR + 1% thereafter. The average rate of interest on the loans during the year was 5.7% (2000 - 7.4%).
Perseroan memperoleh pinjaman dari Export Development Corporation sebesar $138,5 juta (2000 - $169,2 juta). Jumlah fasilitas pinjaman adalah $200 juta yang telah digunakan untuk memperluas kapasitas produksi. Pinjaman bank tersebut akan dilunasi melalui 13 angsuran setengah tahunan yang besarnya sama mulai tanggal 31 Maret 2000. Tingkat bunga pinjaman adalah LIBOR + 0,875% sebelum 31 Maret 2000 dan setelah itu LIBOR + 1%. Rata-rata tingkat bunga pinjaman selama tahun berjalan adalah 5,7% (2000 - 7,4%).
The Company has loans from Export Development Corporation amounting to $138.5 million (2000 - $169.2 million). The total facility was $200 million and was used to expand production capacity. The loan is payable in 13 equal semi-annual installments starting March 31, 2000. The interest rate on the loan is LIBOR + 0.875% prior to March 31, 2000 and LIBOR + 1% thereafter. The average rate of interest on the loans during the year was 5.7% (2000 - 7.4%).
Perseroan memperoleh pinjaman dari konsorsium bank-bank yang terdiri dari Bank of Montreal, The Bank of Nova Scotia, The Chase Manhattan Bank, N.A. Canadian Imperial Bank of Commerce and Toronto Dominion (South East Asia) Limited sebesar $56,25 juta ((2000 - $68,75 juta). Jumlah fasilitas pinjaman adalah $81,25 juta yang telah digunakan untuk pelunasan seluruh hutang Perseroan sehubungan dengan perjanjian pinjaman dengan Long Term Credit Bank of Japan. Pinjaman bank tersebut akan dilunasi melalui 13 angsuran setengah tahunan yang besarnya sama mulai tanggal 31 Maret 2000. Tingkat bunga pinjaman adalah LIBOR + 0,875% sebelum 31 Maret 2000 dan setelah itu LIBOR + 1%. Rata-rata tingkat bunga pinjaman selama tahun berjalan adalah 5,7% (2000 - 7,4%).
The Company has loans from a consortium of the following banks Bank of Montreal, The Bank of Nova Scotia, The Chase Manhattan Bank, Canadian Imperial Bank of Commerce and Toronto Dominion (South East Asia) Limited - amounting to $56.25 million (2000 $68.75 million). The available facility was $81.25 million and was used to make payment in full of all indebtedness of the Company under and in respect of a credit agreement with Long Term Credit Bank of Japan. The loan is payable in 13 equal semi-annual installments starting March 31, 2000. The interest rate is LIBOR + 0.875% prior to March 31, 2001 and LIBOR + 1% thereafter. The average rate of interest on the loans during the year was 5.7% (2000 - 7.4%).
Perseroan memperoleh pinjaman dari Inco Limited sebesar $54,52 juta (2000 - $66.63 juta). Jumlah fasilitas pinjaman yang tersedia adalah $78,75 juta merupakan fasilitas kredit berkelanjutan. Pinjaman bank tersebut akan dilunasi melalui 13 angsuran setengah tahunan yang besarnya sama mulai tanggal 31 Maret 2000. Tingkat bunga pinjaman adalah LIBOR + 1,5%. Rata-rata tingkat bunga pinjaman selama tahun berjalan adalah 6.2% (2000 - 7.5%).
The Company has loans from Inco Limited amounting to $54.52 million (2000 - $66.63 million). The total available facility is $78.75 million, which is a revolving credit facility. The loan is payable in 13 equal semi-annual installments starting March 31, 2000. The interest rate is LIBOR + 1.5%. The average rate of interest on the loans during the year was 6.2% (2000 - 7.5%).
Sebagai jaminan atas pinjaman ini, Perseroan telah menjaminkan dan menggadaikan seluruh aktiva yang digunakan untuk jaminan, perjanjian penjualan, perjanjian jasa dan polis asuransi, dan Perseroan juga telah menyetujui perjanjia-perjanjian keuangan tertentu.
As security for these loans, the Company has assigned and pledged all of its collateral accounts, sales agreements, service agreements and insurance policies, and has agreed to certain limited financial covenants.
Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to note 29 for details of related party balances and transactions.
2 0 0 1
A n n u a l
R e p o r t
57
12. Trade Payables
12. Hutang Usaha 31 Desember
2001
2000
December 31
(Dalam ribuan US Dollar) Pihak ke tiga Rupiah US Dollar Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah US Dollar Jumlah
(US$ in thousands) 1.128 6.526
3.489 8.181
7.654
11.670
207 2.090
203 1.235
9.951
13.108
Third Parties Rupiah US Dollar Related Parties Rupiah US Dollar Total
Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
The trade payables arose from the purchase of goods and services.
Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to Note 29 for details of related party balances and transactions.
13. Pajak Penghasilan a. Piutang Pajak
13. Income Tax a. Taxes Receivable
31 Desember
2001
2000
December 31
(Dalam ribuan US Dollar) Pajak Penghasilan Perseroan 1998 PPN Pajak dalam Proses Banding Jumlah
(US$ in thousands) 5.085 4.160 762
5.085 3.791 441
Corporate Income Tax 1998 VAT Tax in Dispute
10.007
9.317
Total
Terhadap ketetapan pajak senilai $5,1 juta atas kelebihan bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 1998, Perseroan mengajukan banding dan akan ditelaah oleh Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP). Pada tanggal 13 Desember 2001 BPSP menyetujui banding Perseroan, senilai $5,1 juta, untuk dibayar kembali secara penuh dalam US Dollar. b. Pajak yang dibayar dimuka 31 Desember
An amount of $5.1million of over payment of corporate income tax for the year 1998 was under appeal and subject to review by the tax court. On December 13, 2001 the Court ruled in favor of the Company for this amount to be settled in full in US Dollars.
b. Prepaid Taxes 2001
2000
December 31
(Dalam ribuan US Dollar) Pajak Penghasilan Badan 2000 2001 Jumlah
(US$ in thousands) 9.314 2.384
8.458 -
Corporate Income Tax 2000 2001
11.698
8.458
Total
c. Hutang Pajak 31 Desember
c. Taxes Payable 2001
2000
December 31
(Dalam ribuan US Dollar) Hutang Pajak antara lain Pasal 21 Pasal 23 dan 26 PPN Jumlah
(US$ in thousands) 216 468 1.776
232 283 1.477
Other taxes payable Article 21 Article 23 and 26 VAT input
2.460
1.992
Total
58
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1
d. Beban pajak penghasilan
d. Income Tax Expense The income tax expense for the years ended December 31, 2001 and 2000 was as follows:
Pembebanan pajak penghasilan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: 2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Pajak tahun berjalan Pajak tangguhan
4.130
1.266 34.996
Current Taxes Deferred Taxes
Beban pajak penghasilan
4.130
36.262
Income Tax Expense
The reconciliation between earnings before income tax as shown in these financial statements and the estimated taxable income was as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang ditunjukkan dalam laporan keuangan dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Laba sebelum pajak penghasilan
13.395
Perbedaan waktu: Perbedaan antara penyusutan komersial dan fiscal Penyisihan uang jasa karyawan Perbedaan permanen: Penghasilan bunga Kena pajak final Beban yang tidak dapat Dikurangkan
( 102.471) 32
(176.944) –
(89.044)
( 60.200)
(
69) 440 371
Kerugian kena pajak
( 88.673)
Pajak penghasilan Pajak yang dibayar dimuka Lebih bayar pajak
2.384 2.384
Kontrak Karya tahun 1968 menyatakan bahwa tarif pajak mula-mula atas penghasilan kena pajak Perseroan adalah 45 persen. Akan tetapi, tarif pajak setelah kredit pajak atas investasi tidak boleh melebihi tarif pajak terendah yang berlaku untuk industri pertambangan nikel Indonesia, yang besarnya 30 persen selama tahun 2001 dan 2000. Kontrak Karya tahun 1968 juga memberi hak kepada Perseroan untuk memperoleh kredit pajak atas investasi sebesar delapan persen dari besarnya investasi dalam aktiva yang dipakai. Berdasarkan aturan-aturan Persetujuan Perpanjangan, hak Perseroan untuk memeperoleh kredit pajak ini berakhir pada tanggal 31 Desember 1995. Setelah tanggal tersebut seluruh kredit pajak atas investasi yang ada dan yang belum dipakai dapat terus diperhitungkan dengan pajak penghasilan yang terhutang selama sisa masa berlaku Kontrak Karya tahun 1968, sebesar maksimum 50 persen dari pajak penghasilan yang terhutang pada suatu tahun tertentu. Jika kredit pajak atas investasi ini dimanfaatkan, pajak penghasilan yang terhutang harus dihitung dengan memakai tarif 45 persen seperti yang tercantum dalam Kontrak Karya tahun 1968, sehingga menurunkan tarif pajak efektif menjadi tidak lebih rendah dari 22,5%.
2 0 0 1
A n n u a l
R e p o r t
59
116.744
(
90) 450
Earnings before income taxes Timing Differences: Difference between book and tax depreciation Provision for employee entitlements Permanent Differences: Interest Income subject to Final tax Non -deductible expenses
360 ( 59.840) 8.458 8.458
Taxable Loss Income Tax Prepaid Tax Over Payment of Tax
The 1968 Contract provided that the initial rate of tax on the Company’s taxable profits was 45 per cent. However, the rate of tax after the application of investment tax credits could not exceed the lowest tax rate applicable in the nickel mining industry in Indonesia, which was 30 per cent in 2001 and 2000. The 1968 Contract entitled the Company to earn investment tax credits amounting to 8 per cent of the investment in the assets placed in service. Under the terms of the Extension Agreement, the Company’s entitlement to earn investment tax credits ceased effective December 31, 1995. All existing and unused credits as of that date may, for the remaining duration of the 1968 Contract, continue to be carried forward to be offset against income tax otherwise payable, to a maximum of 50 per cent of such tax in the year. When these credits are utilized, income tax otherwise payable must be determined using the 45 per cent rate of tax specified in the 1968 Contract, thereby reducing the effective income tax rate to no less than 22.5 per cent.
Perseroan telah membukukan manfaat kredit pajak atas investasi dalam laporan keuangannya dengan menggunakan dasar yang berbeda dari penggunaan kredit pajak atas investasi yang diperhitungkan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan. Sejak tahun 1996, tidak terdapat kredit pajak atas investasi yang dapat diperhitungkan dalam laporan keuangan komersial, sehingga tarif pajak efektif menjadi 30 persen. Karena Perseroan tidak lagi memperoleh kredit pajak atas investasi setelah tahun 1995, tarif pajak efektif Perseroan untuk tujuan akuntansi untuk tahun-tahun yang akan datang akan tetap sebesar 30 persen.
The Company has recorded the benefit of investment tax credits in the financial statements on a different basis than that used in the tax returns. Since 1996, no investment tax credits remained to be claimed for financial statement purposes, resulting in an effective income tax rate of 30 per cent. Since the Company no longer earns investment tax credits after 1995, the Company’s effective income tax rate will remain at the statutory income tax rate (currently 30 per cent) in future years.
Kredit pajak atas investasi untuk tujuan pajak adalah sebagai berikut:
Investment tax credits for tax purposes were as follows:
2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Saldo awal tahun Kredit yang ditangguhkan Penyesuaian laporan pajak
24.346 -
24.317 29
Balance at beginning of year Credits utilized Tax return adjustment
Saldo akhir tahun
24.346
24.346
Balance at end of year
The reconciliation of the income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s earnings before income taxes was as follows:
Rekonsiliasi antara pajak penghasilan dengan jumlah pajak teoritis pada laba sebelum Pajak Penghasilan Badan adalah sebagai berikut: 2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Laba sebelum pajak penghasilan
13.395
Pajak dihitung pada tariff 30% Pendapatan bunga kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Penyesuaian tahun-tahun lalu
(
Beban pajak penghasilan
4.019 21) 132 4.130
(
Earnings before income taxes
35.023 27) 135 1.131
Tax calculated at 30% Interest income subject to final tax Non-deductible expenses Previous Year adjustment
36.262
Income Tax Expense
e. Deferred Income Tax Liabilities
e. Kewajiban Pajak Penghasilan Tangguhan Perubahan kewajiban pajak tangguhan untuk tahun 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut:
2000
116.744
Dibebankan (Dikreditkan) ke Laporan Laba-rugi Charge (Credit) to Statement of Earnings
Changes in the deferred income tax liabilities for 2001 and 2000 are shown below: Penyesuaian terhadap Saldo Laba Awal Adjustment to Opening Retained Earnings
2001
(Dalam ribuan US Dollar) Perbedaan waktu Penyusutan dan Amortisasi Perbedaan tarif pajak Kerugian yang dapat dikompensasi Penyisihan uang jasa karyawan Lain-lain Kewajiban pajak penghasilan tangguhan
(US$ in thousands)
136.224 ( 8.106) ( 17.952) (
– 135)
110.031
31.469 – (27.259) ( (
9) 71) 4.130
– – – (180) – (180)
167.693 ( 8.106) ( 45.211) ( (
189) 206) 113.981
Temporary differences Depreciation and Amortization Income tax rate difference Loss carried forward Provision for Employee Entitlements Other Deferred Income tax liabilities
60
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1
Perubahan kewajiban pajak penghasilan tangguhan untuk tahun 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut:
1999
Dibebankan ke Laporan laba-rugi Charge to Statement of Earnings
Changes in deferred income tax liabilities for 2000 and 1999 are shown below:
2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Perbedaan waktu Penyusutan dan Amortisasi Perbedaan tarif pajak Kerugian yang dapat dikompensasi Lain-lain
83.141 ( 8.106) – –
53.083 – (17.952) ( 135)
136.224 ( 8.106) ( 17.952) ( 135)
Temporary differences Depreciation and Amortization Income tax rate difference Loss carried forward Others
Kewajiban pajak penghasilan tangguhan
75.035
34.996
110.031
Deferred Income tax liabilities
f. Surat Ketetapan Pajak Dalam tahun 2001, Perseroan telah menerima dan membayar Surat Ketetapan Pajak dalam Rupiah atas importasi barang sebesar $0,47 juta. Perseroan tidak setuju dengan surat ketetapan tersebut dan telah memasukkan surat banding atas ketetapan ini kepada Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP). Jumlah yang dibayarkan atas surat ketetapan ini dicatat sebagai Pajak Dalam Proses Banding. Lihat Catatan 13a.
Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan Indonesia. Perseroan menyampaikan surat pemberitahuan pajak berdasarkan metode self assessment (menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang). Sebagaimana dinyatakan oleh Kontrak Karya 1968, Direktorat Jenderal Pajak berhak melakukan pemeriksaan pajak dan menerbitkan surat dalam kurun waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Dalam Kontrak Karya 1968 juga disebutkan bahwa pajak penghasilan harus dihitung dan dibayar dalam US Dollar. Hal ini dipertegas lagi dalam ketentuan perpanjangan Kontrak Karya yang menyatakan bahwa perhitungan dan pembayaran pajak Perseroan harus dilakukan dalam US Dollar untuk setiap tahun berdasarkan penghasilan kena pajak Perseroan yang dinyatakan dalam US Dollar. Hal lain yang juga ditegaskan dalam perpanjangan Kontrak Karya adalah Perseroan harus menghitung dan membayar semua pajak penghasilan dalam US Dollar. Koreksi terhadap kewajiban pajak Perseroan dicatat pada saat keputusan atas keberatan Perseroan tersebut telah ditetapkan. Kelebihan cicilan pembayaran pajak penghasilan atas pajak yang terhutang dicatat sebagai pajak dibayar dimuka. Pajak dibayar dimuka pada 31 Desember 2001 adalah $11,7 juta (2000 - $8,5 juta). Jumlah ini akan direklasifikasi dari pajak yang dibayar dimuka ke piutang pajak, pada saat telah ditetapkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Indonesia. Demikian juga bila terdapat sejumlah pajak yang dibayar dimuka dalam proses banding dan Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut dapat diperoleh kembali, maka jumlah tersebut akan direklasifikasi dari pajak yang dibayar dimuka ke piutang pajak.
A n n u a l
R e p o r t
During 2001, the Company has received and paid tax on assessments in Rupiah on import related matters totalling $0.47 million. The Company disagrees with the assessments and has submitted an appeal letter to the tax court. The amount paid in relation to the assessments is recorded as Tax in Dispute. Refer to Note 13a.
g. Administration
g. Administrasi
2 0 0 1
f. Tax Assessment Letters
61
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on a self-assessment basis. As provided under the 1968 Contract, the tax authorities may audit the tax returns and issue an assessment within 5 years after the due date of the tax liability. Also under the terms of the 1968 Contract, corporation taxes should be calculated in US dollars and paid in US dollars. This requirement was confirmed in the Extension Agreement that the calculation of the tax payment to be made by the Company in any year shall be made in US dollars based upon the Net Taxable Income of the Company expressed in US dollars. It was also confirmed in the Extension that the Company shall compute and pay all payments of income tax in US dollars. Installments paid in excess of tax payable are classified as prepaid taxes. Prepaid taxes were $11.7 million at December 31, 2001 (2000 - $8.5 million). These amounts will be transferred from prepaid taxes to taxes receivable once they have been verified by the Indonesian Tax Authorities. Also if there are any amounts that are under appeal and the Directors are of the opinion that these amounts will be settled in the Company’s favor, then the appropriate amount will also be transferred from prepaid taxes to taxes receivable.
14. Accrued Expenses
14. Biaya Yang Masih Harus Dibayar 31 Desember
2001
2000
December 31
(Dalam ribuan US Dollar) Proyek Ekspansi Barang Modal Bunga Barang dan Jasa Lain-lain Jumlah
(US$ in thousands) 3.881 3.242 8.231 106
521 4.772 8.081 6.057 597
15.460
20.028
15. Kewajiban Lancar Lain-lain 31 Desember
Expansion Project Capital Items Interest Goods & Services Other Total
15. Other Current Liabilities 2001
2000
December 31
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Gaji dan upah Dividen yang belum diuangkan Hutang Lindung Nilai Minyak Lindung Nilai Arus Kas - Kontrak swap HSFO Lain-lain
1.283 51 663 1.875 47
1.062 51 74
Salaries and Wages Unclaimed dividends Fuel Oil Hedging Payable Cash Flow Hedge - HSFO swap contract Other
Jumlah
3.919
1.187
Total
16. Kewajiban Manfaat Pensiun
16. Provision for Retirement Benefits
Perseroan melaksanakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan berkebangsaan Indonesia yang bersifat non iuran berdasarkan Kesepakatan Kerja Bersama dan perjanjian-perjanjian lainnya. Program ini didanai oleh Perseroan, yang akan mencukupi ketentuan minimum seperti yang diatur oleh Undang-Undang Dana Pensiun. Manfaat pensiun dihitung dalam mata uang Rupiah. Biaya pensiun di tahun 2001 sebersar $2,2 juta (2000-$2,1 juta) dibebankan kepada laporan laba-rugi.
The Company maintains a non-contributory defined benefit pension plan (“the Plan”) under collective labour and other agreements, covering all Indonesian employees. The Plan is funded through contributions made by the Company, which are sufficient to meet the minimum requirements set forth in applicable pension legislation. Pension benefits are denominated in Indonesian Rupiah. Pension expense of $2.2 million in 2001 (2000 - $2.1 million) was charged to earnings.
Perubahan pada status pendanaan dari program Pensiun Perseroan adalah sebagai berikut:
The change in the funded status of the Company’s benefits plan was as follows:
2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar) Perubahan kewajiban manfaat pensiun Kewajiban awal tahun Biaya masa kerja Biaya bunga Kerugian aktuaris Pensiun yang dibayar Penyesuaian nilia kurs Kewajiban akhir tahun
(US$ in thousands)
13.776 816 1.636 14 ( 525) ( 987)
13.898 733 1.522 2.131 ( 346) ( 4.162)
14.730
13.776
Change in pension benefits obligation Obligation at beginning of year Service cost Interest cost Actuarial losses Benefits paid Currency translation adjustments Obligation at end of year
62
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1
2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Perubahan aktiva program pensiun Nilai wajar aktiva awal tahun Hasil sebenarnya dari aktiva Kontribusi perseroan Pensiun yang dibayar Penyesuaian nilai kurs
6.482 218 2.521 ( 525) ( 852)
4.152 265 2.788 ( 405) ( 318)
Fair value of plan assets at end of year
7.844
6.482
Status program pensiun yang belum didanai pada akhir tahun Saldo kewajiban bersih yang belum diakui pada 1 Januari Keuntungan (kerugian) aktuaris dan investasi yang belum diakui
( 6.886) 3.509 1.019
( 7.294) 4.236 138
Unfunded status of plan at end of year Unrecognized balance of January 1 obligation Unrecognized actuarial and investment gains
Taksiran hutang untuk program pesiun pada akhir tahun
( 2.358)
( 2.920)
Accrued pension benefits at end of year
Biaya manfaat pensiun termasuk biaya-biaya dibawah ini:
Change in pension plan assets Fair value of plan assets at beginning of year Actual return on plan assets Employer contributions Benefits paid Currency translation adjustments Fair value of plan assets at end of year
Pension benefits expense included the following components: 2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Biaya masa kerja Biaya bunga Ekspektasi hasil dari aktiva Amortisasi kewajiban bersih per 1 Januari Biaya manfaat pensiun
816 1.636 ( 730) 448
733 1.522 ( 720) 548
2.170
2.083
Asumsi rata-rata tertimbang yang digunakan dalam menghitung kewajiban manfaat pensiun di akhir tahun adalah sebagai berikut: 31 Desember
Tarif Diskonto Tingkat pengembalian aktiva program pensiun Tingkat kenaikan gaji
Service cost Interest cost Expected return on plan assets Amortization of net obligation at January 1 Pension benefits expense
The weighted average assumptions used in the determination of the pension benefits obligation at year-end were as follows:
2001
2000
12.0% 12.0% 10.0%
12.0% 12.0% 10.0%
December 31
Discount rate Expected return on plan assets Rate of compensation increase
Asumsi perhitungan aktuaris yang dipergunakan dalam menentukan kewajiban manfaat pensiun yang dilakukan oleh aktuaris independen, PT Watson Wyatt Purbajaga adalah:
The actuarial principal assumptions used to determine the cost of retirement benefits by the independent qualified actuaries, PT Watson Wyatt Purbajaga, were as follows:
a. Metode penilaian : Metode Proyeksi Kredit Unit. b. Tingkat mortalita : peserta yang masih aktif -The USA Commissioners’ Standard Ordinary Table of Mortality 1980 (CSO ’80) dan untuk peserta yang sudah pensiun - Group Annuity Table of Mortality 1971 (GAM ’71) c. Tingkat pengembalian investasi :12% per annum (2000 : 12% per tahun). d. Tingkat kenaikan gaji : 10% per tahun (2000 : 10% per tahun). e. Tingkat pengunduran diri : 5% per tahun untuk peserta berusia 20 tahun dan menurun secara proporsional hingga 0% pada usia 45 tahun. f. Tingkat pensiun dipercepat : 0% per tahun dari umur 45 sampai 54 tahun. g. Biaya kepungurusan pensiun : Nihil. h. Usia pensiun normal : 55 tahun. i. Usia pensiun dipercepat : 45 sampai dengan 54 tahun.
a. Valuation method : Projected Unit Credit Method. b. Rates of mortality : For active members -The USA Commissioners’ Standard Ordinary Table of Mortality 1980 (CSO ’80) and for Pensioners - Group Annuity Table of Mortality 1971 (GAM ’71) c. Rate of investment returns :12% per annum (2000 : 12% per annum). d. Rate of salary increase : 10% per annum (2000 : 10% per annum). e. Retirement category : 5% per annum for members with the age of 20 years and declining proportionally to 0% at the age of 45 years. f. Accelerated retirement category : 0% per annum from the age of 45 to 54 years. g. Cost of pension management : Nil on normal contributions. h. Normal pension age : 55 years. i. Early retirement age : 45 up to 54 years.
2 0 0 1
A n n u a l
R e p o r t
63
17. Modal Saham
17. Share Capital
Pemegang saham Perseroan, jumlah pemilikan saham, nilai nominal (Rp.1.000 per saham) dan persentasenya per 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut:
The Company’s shareholders, number of shares and the related par value (Rp1,000 per share) at December 31, 2001 and 2000 were as follows:
Jumlah Saham Total Shares
Ribuan US$ US$ in thousands
%
145.890.199
80.116
58,73
49.907.042 49.681.694 1.352.093 876.516 350.462 350.462
27.406 27.283 743 481 192 192
20,09 20,00 0,54 0,36 0,14 0,14
Saham yang ditempatkan dan disetor penuh Saham dalam portepel
248.408.468 745.225.404
136.413 409.239
100,00 –
Modal dasar
993.633.872
545.652
–
Inco Limited Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. Publik Inco TNC Limited Mitsui & Co., Ltd. Nissho-Iwai, Ltd. Sumitomo Shoji Kaisha, Ltd.
Inco Limited Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. Public Inco TNC Limited Mitsui & Co., Ltd. Nissho-Iwai, Ltd. Sumitomo Shoji Kaisha, Ltd. Total shares issued Unissued shares Total authorized common stock
Pemegang saham publik tidak ada yang memiliki lebih dari lima persen dari keseluruhan modal saham yang ditempatkan.
No public shareholder owned more than five per cent of the total shares issued.
18. Dividen
18. Dividends
Dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham tanggal 5 April 2001, pemegang saham menyetujui untuk tidak membayar dividen tahun 2000.
At the Annual General Meeting of Shareholders on April 5, 2001, no dividend in respect of the year 2000 was approved.
Keputusan mengenai dividen interim tahun 2001 ditunda karena menunggu pertimbangan penetapan dividen akhir. Usulan untuk penetapan dividen tahun 2001 akan disampaikan guna memperoleh pertimbangan para pemegang saham dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 3 April 2001.
The declaration of an interim dividend in respect of 2001 was postponed pending consideration of a final dividend. A final dividend recommendation in respect of 2001 will be submitted for approval at the Company’s General Meeting of Shareholders to be held in Jakarta on April 3, 2002.
19. Restrukturisasi Modal
19. Capital Restructuring
Akumulasi kerugian per 31 Desember 1983 sebesar $316,7 juta telah dipindah bukukan ke akun modal yang disetor lainnya yang terjadi akibat restrukturisasi modal Perseroan (quasi-reorganisasi) yang disetujui pada tahun 1983. Dengan demikian, jumlah Saldo Laba mencerminkan sisa laba sejak tahun 1983.
The balance in accumulated deficit at December 31, 1983 of $316.7 million was transferred to additional paid-in capital as a result of a capital restructuring (quasi-reorganization) approved in 1983. As a result, the Retained Earnings balance reflects results of operations since 1983.
20. Cadangan Jaminan Reklamasi
20. Reclamation Guarantee Reserve
Dirketur Jendral Pertambangan mengeluarkan peraturan yang mengharuskan Perseroan menyediakan jaminan keuangan atau jaminan reklamasi. Peraturan tersebut mengharuskan setiap perusahaan pertambangan yang beroperasi di Indonesia untuk setiap tahun melakukan perhitungan yang memperkirakan besarnya biaya reklamasi yang harus dilaporkan kepada pemerintah. Rencana tersebut harus mencakup perkiraan biaya dari pekerjaan untuk pemulihan lahan tambang bila dikerjakan oleh kontraktor luar. Untuk setiap pekerjaan yang tidak dilaksanakan Perseroan sesuai dengan rencana pada tahun tertentu, Pemerintah dapat menuntut pembayaran untuk pekerjaan yang tetunda untuk dikerjakan oleh kontraktor. Jaminan tersebut dapat berupa kas, letter
A financial surety, or reclamation guarantee, is required under regulations issued by the Director General of Mining. The regulations require that an annual study be undertaken by a mining company operating in Indonesia to estimate its reclamation costs and that a plan be submitted to the Government. The plan includes an estimate of the cost of performing the restoration work by an outside contractor. For any work a company does not carry out in the year pursuant to the plan, the Government can require payment for the outstanding work to be carried out by the contractor. The surety can be in the form of cash, letter of credit or, in certain circumstances involving public companies, a financial reserve recorded in the accounts of the
64
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1
of credit atau, pada kondisi tertentu yang melibatkan perusahaan publik dapat berupa cadangan dana yang dicatat dalam berupa cadangan dana yang dicatat dalam buku Perseroan. Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan No. 336.K/DDJP/1996 tanggal 1 Agustus 1996, Perseroan membentuk cadangan dana pada tahun 1998 dengan cara mengalokasikan laba ditahan sejumlah yang dianggap mencukupi untuk menutup biaya langsung dan biaya tidak langsung yang direncanakan untuk reklamasi untuk lima tahun mendatang.
Company. In accordance with the Decision Letter of the Director General of Mining No.336.K/271/DDJP/1996 dated August 01, 1996, the Company established in 1998 a financial reserve, by transfer from Retained Earnings, in an amount sufficient to cover its planned direct and indirect costs of reclamation for the next five years.
21. Harga Pokok Penjualan
21. Cost of Goods Sold
Harga Pokok Penjualan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut:
Cost of goods sold for the years ended December 31, 2001 and 2000 was as follows:
2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Biaya karyawan Minyak Biaya produksi lainnya
22.302 58.487 187.905
21.310 60.657 166.182
268.694
248.149
Barang dalam proses Persediaan awal Persediaan akhir
12.397 ( 12.366)
14.455 ( 12.397)
Harga Pokok Produksi
268.725
250.207
Barang Jadi Persediaan awal Persediaan akhir
5.690 ( 14.632)
Harga Pokok Penjualan
259.783
Pemasok dengan transaksi pembelian melebihi 10% total pembelian bahan baku dan barang jadi adalah: 2001
(
3.765 5.690) 248.282
Employment costs Heavy Oil Other production costs
Inventory in process Beginning balance Ending balance Cost of production Finished goods Beginning balance Ending balance Cost of goods sold
Suppliers having transactions more than 10% of total purchases were as follows: 2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Pihak ke tiga Mobil Sales & Supply Corporation Kinetic Energy Pte Ltd
62.036
54.559 10.591
Third parties Mobil Sales & Supply Corporation Kinetic Energy Pte Ltd
22. Biaya Penjualan, Umum dan Administrasi
22. Selling, General and Administration Expenses
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
The components of operating expenses were as follows: 2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Biaya karyawan Bantuan Manajemen dan Teknis Jasa Profesional Lain-lain Jumlah
2 0 0 1
A n n u a l
R e p o r t
65
105 100 1.613 681
110 100 759 931
2.499
1.900
Employment Costs Management and Technical Assistance Professional Fees Other Total
Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to Note 29 for details of related party balances and transactions.
23. Beban Bunga dan Keuangan
23. Interest and Finance Charges 2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Biaya bunga - Pinjaman
23.395
36.123
Interest expense - Loans
Jumlah
23.395
36.123
Total
Lihat Catatan 29 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to Note 29 for details of related party balances and transactions.
24. Pengeluaran untuk Lingkungan Hidup
24. Environmental Expenditures
Pada tahun 1993, Perseroan telah menerima persetujuan Pemerintah atas Studi Evaluasi Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup yang dilakukan Perseroan. Laporan-laporan tersebut memberikan informasi-informasi dan rencana-rencana pendahuluan kepada Pemerintah mengenai program-program pelestarian lingkungan hidup yang akan dilakukan Perseroan dewasa ini. Selama tahun 2001, sejumlah inisiatif, yang mewakili sebagian dari komitmen Perseroan di dalam rencana-rencana tersebut, telah diselesaikan sementara yang lainnya masih sedang berlangsung khususnya mengenai proyek perluasan. Inisiatif-inisiatif yang terus berlanjut termasuk penghijauan daerah penghijauan daerah purna tambang agar berimbang dengan tingkat pembukaan daerah tambang baru.
In 1993, the Company received approval from the Government for its Environmental Evaluation Study, Environmental Management Plan and Environmental Monitoring Plan. These reports provided the Government with information and preliminary plans in respect of the Company’s current environmental programs. During 2001, a number of initiatives, representing part of the Company’s commitments under these plans, were completed while others proceeded. Ongoing initiatives included the revegetation of minedout areas, which matched the stripping rates of new mining areas.
Pengeluaran untuk lingkungan hidup yang dibebankan kepada laba-rugi berjumlah $2,1 juta pada tahun 2001 (2000 - $1,8 juta). Pengeluaran barang modal yang berhubungan dengan proyek lingkungan hidup berjumlah $10,7 juta pada tahun 2001 (2000 - $2,2 juta).
Environmental expenditures charged to earnings were $2.1million in 2001 (2000 - $1.8 million). Capital expenditures in respect of environmental projects were $10.7 million in 2001 (2000 - $2.2 million).
25. Biaya karyawan
25. Employment Costs
Jumlah biaya karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 sebesar $22,4 juta (2000 - $21,3 juta).
Total employment costs for the year ended December 31, 2001 were $22.4 million (2000 - $21.3 million).
26. Laba Bersih per Saham
26. Earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing net earnings attributable to shareholders by the weighted average number of common shares outstanding during the year.
2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar, kecuali laba bersih per saham) Laba bersih kepada pemegang saham Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar (Dalam ribuan) Laba bersih per saham dasar
(US$ in thousands, except per share amounts) 9.265
80.482
248.408
248.408
0.04
0.32
Net earnings attributable to shareholders Weighted average number of common shares outstanding (In thousands) Basic earnings per share
66
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1
27. Ikatan dan Perjanjian-perjanjian penting
27. Significant Commitments and Agreements
a. Komitmen dalam pembelian barang modal
a. Capital commitments
Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan mempunyai komitmen kepada berbagai pemasok pihak ketiga, yang harus dilunasi dalam periode satu tahun sejumlah $1,3 juta (2000: $3,5 juta), untuk pembiayaan proyek-proyek yang disajikan sebaga Aktiva Tetap dalam Penyelesaian Lihat Catatan No. 9.
As of December 31, 2001, the Company had capital commitments with various third party suppliers, which are payable within one year, amounting to $1.3 million (2000 - $3.5 million) which relate to the projects classified as Construction in Progress - see Note 9.
b. Komitmen dengan penjamin pinjaman
b. Loan guarantor commitment
Perseroan memiliki Perjanjian Premi Penjaminan dengan The Sanwa Bank, Limited (Sanwa) dimana Sanwa memberikan jaminan kepada Japan Bank for International Cooperation (JBIC) atasi nilai pinjaman dan bunga dan semua hutang Perseroan lainnya sehubungan dengan pinjaman kepada JBIC. Perseroan akan membayar premi penjaminan kepada Sanwa atas pemberian jaminan sebesar 0,875% per tahun sebelum 31 Maret 2001 dan sebesar 1% per tahun mulai tanggal 31 Maret 2001, atas rata-rata harian nilai pinjaman terhutang dari JBIC. Premi penjaminan yang termasuk dalam pembayaran bunga terkait dalam Catatan 11, akan terhutang sampai saat pinjaman JBIC dibayar lunas atau sampai dengan tanggal pembatalan Perjanjian Penjaminan PinjamanJBIC (J-EXIM) atas persetujuan JBIC dan Sanwa.
The Company has a guarantee premium agreement with the Sanwa Bank, Limited whereby the Sanwa Bank, Limited will provide a guarantee in favor of Japan Bank for International Cooperation of principal and interest and all other amounts payable by the Company with respect to the Japan Bank for International Cooperation Loans. The Company shall pay to the Sanwa Bank, Limited for the issuance of the guarantee a guarantee premium, which is included in the related interest payment referenced in Note 11, at the rate of 0.875% per annum prior to March 31, 2001 and 1% per annum commencing on March 31, 2001, in each case on the daily average balance outstanding of the Japan Bank for International Cooperation loans. The guarantee premium shall be payable up to when the Loans from Japan Bank for International Cooperation are paid in full or the date of termination of the J-EXIM Loan Guarantee Agreement by agreement of Japan Bank for International Cooperation and the Sanwa Bank, Limited.
28. Penyisihan Uang Jasa Karyawan
28. Provision for Employment Entitlements
Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja menerbitkan Keputusan No. Kep-150/Men/2000 mengenai aturan besarnya kompensasi disertai ketentuan yang mendasari pemberian kompensasi tersebut, yang mengharuskan perusahaan untuk membayar uang jasa dan kompensasi sehubungan dengan pengunduran diri karyawan atas dasar jumlah tahun masa kerja dan gaji, apabila pengunduran diri memenuhi ketentuan yang diatur dalam Keputusan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2001, penyisihan sebesar $0,63 juta telah dihitung oleh aktuaris, PT Watson Wyatt Purbajaga, dengan menggunakan metode partial offset dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
On June 20, 2000, the Ministry of Manpower issued Decree No. KEP-150/Men/2000 regarding the settlements of work dismissal and determination of separation, appreciation and compensation payment by companies, which requires companies to pay their employees gratuity and compensation benefits in case of employee resignation based on the employee’s number of years of service and salaries provided the conditions set forth in the decree are met. An actuarial assessment of this provision amounting to $0.63 million was made at December 31, 2001 by PT Watson Wyatt Purbajaga, using the partial offset method and the following assumptions:
Tingkat Diskonto Tingkat Mortalita: Peserta yang masih aktif -The USA Commissioners’ Standard Ordinary Table of Mortality 1980 (CSO ’80) dan untuk peserta yang sudah pensiun - Group Annuity Table of Mortality 1971 (GAM ’71) Tingkat kenaikan gaji Usia Pensiun Normal
2 0 0 1
A n n u a l
R e p o r t
67
12 %
10 % 55 tahun/years
Discount rate Mortality rate: For active members - The USA Commissioners’ Standard Ordinary Table of Mortality 1980 (CSO ’80) and For Pensioners - Group Annuity Table of Mortality 1971 (GAM ’71) Salary growth rate Normal retirement age
Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut sudah memadai. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas uang jasa telah memadai untuk menutup kewajiban yang ditentukan oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150/Men/2000.
Management has reviewed the assumptions used and is of the opinion that the assumptions are reasonable. Management believes that the provision for severance provided is adequate to cover the potential liability required by Ministry of Manpower regulation No. 150/Men/2000.
29. Informasi Mengenai Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa
29. Related Party Information
Perseroan dikendalikan oleh Inco Limited. Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The Company is controlled by Inco Limited. Transactions with related parties are as follows:
a) Penjualan
a) Sales
Seluruh hasil produksi Perseroan dijual berdasarkan kontrak-kontrak penjualan jangka panjang dalam mata uang US Dollar, dimana harga ditentukan dengan sebuah rumus yang didasarkan atas harga tunai nikel di Pasar Bursa Logam London. Pasal 6 Kontrak Karya tahun 1968 menyatakan bahwa Perseroan harus menjual hasil produksinya dengan harga dan syarat-syarat yang sesuai dengan keadaan pasar dunia. Juga dinyatakan bahwa Pemerintah berhak untuk meninjau setiap perubahan atas perumusan harga.
The Company’s sales are made based on long-term “must take” US dollar denominated sales contracts, with prices determined by a formula which is based on the London Metal Exchange cash price for nickel. Article 6 of the 1968 Contract states that the Company is obliged to sell its product at prices and on terms compatible with world market conditions. The article also states that the Government has the right to review adjustments in the pricing formula.
Penjualan 2001 dan 2000 terdiri dari:
Sales for 2001 and 2000 consisted of: 2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar) a. Penjualan kepada Inco Limited dan anak perusahaannya b. Penjualan kepada Sumitomo Metal Mining Co., Ltd., pemilik 20.09% saham Perseroan
(US$ in thousands)
237.399
320.968
a. Sales to Inco Limited and its subsidiaries b. Sales to Sumitomo Metal Mining Co., Ltd., a 20.09% shareholder of the Company
58.995
80.639
296.394
401.607
Total penjualan kepada perusahaan afiliasi Terhadap total penjualan
100%
100%
Related party sales of goods as a percentage of total sales
b) Gaji dan tunjangan untuk Dewan Direksi dan Komisaris
1.272
1.243
b) Salaries and Allowances of Board of Commissioners and Directors
6%
6%
4.293
7.045
18%
20%
(Sebagai persentase terhadap total biaya karyawan) c) Beban bunga Inco Limited (Sebagai persentase terhadap jumlah beban bunga)
(As a percentage of total employment costs) c) Interest Expense Inco Limited (As a percentage of total interest expense)
68
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1
d) Beban Bantuan Manajemen dan Teknis
d) Management and Technical Assistance Fee
Beban bantuan manajemen dan teknis digolongkan sebagai beban penjualan, administrasi dan umum di dalam Laporan Laba-rugi.
Management and technical assistance fees are classified as selling, general and administration expenses in the Statements of Earnings.
2001
2000
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Inco Limited
100
(Sebagai persentase terhadap jumlah beban penjualan, administrasi dan umum dalam Laporan laba-rugi)
4%
e) Aktiva (i) Piutang Usaha
100
Inco Limited
5%
(As a percentage of total selling, general and administration expenses in the Statements of Earnings)
e) Assets (i) Trade Receivables
31 Desember
2001
2000
December 31
(Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Inco Limited Sumitomo Metal Mining Co., Ltd.
1.803 453
34.851 2.973
Inco Limited Sumitomo Metal Mining Co., Ltd.
Jumlah
2.256
37.824
Total
(ii) Piutang dari pihak yang memiliki hubungan istimewa
(ii) Amounts due from Related Parties
Pinjaman kepada karyawan kunci bertujuan untuk pembelian rumah karyawan. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan dibayarkan kembali dalam waktu sepuluh tahun. Pinjaman kepada karyawan kunci
Loans to key personnel are interest free loans made to key employees for the purchase of housing and are repayable within ten years.
117
109
Jumlah aktiva yang terkait dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2.373
37.933
(Sebagai persentase terhadap jumlah aktiva)
0.2%
2.9%
Loans to key personnel Total assets associated with related parties (As a percentage of total assets)
f) Kewajiban (i) Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
f) Liabilities (i) Amount due to Related Parties
Inco Limited Inco Technical Services Limited Inco TNC Limited Inco Europe Limited Dana Pensiun International Nickel Indonesia
1.115 69 ( 35) 86 203
Jumlah
1.653 432 ( 20) 25 207 2.297
(ii) Pinjaman
1.438
Inco Limited Inco Technical Services Limited Inco TNC Limited Inco Europe Limited Dana Pensiun International Nickel Indonesia Total
(ii) Borrowings
Inco Limited Bagian lancar Bagian tidak lancar
12.115 42.404
12.115 54.519
Inco Limited Current portion Non-current portion
Jumlah
54.519
66.634
Total
Jumlah kewajiban kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
56.816
68.072
Total liabilities to related parties
11%
12%
(Sebagai persentase jumlah kewajiban)
2 0 0 1
A n n u a l
R e p o r t
69
(As a percentage of total liabilities)
Adanya hubungan istimewa mungkin mengakibatkan persyaratan transaksi tersebut di atas tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
Because of these relationships, it is possible that the terms of these transactions are not the same as those that would result from transactions between wholly unrelated parties.
Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The nature of transactions and relationships with related parties are as follows:
Pihak yang memiliki hubungan istimewa Related parties
Sifat hubungan dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa Relationship with the Related Parties
Transaksi
Inco Limited
Pemegang saham/Shareholder
Pinjaman, Jasa Profesional, Jasa Manajemen dan Teknis Borrowings, Professional Services, Management and Technical Services
Sumitomo Metal Mining Co., Ltd.
Pemegang saham/Shareholder
Penjualan barang jadi/Sale of finished goods
Inco TNC Limited
Pemegang saham/Shareholder
Penjualan barang jadi/Sale of finished goods
Inco Technical Services Limited
Kepemilikan yang sama/The same shareholder
Jasa Teknis/Technical Services
Dana Pensiun International Nickel Indonesia (DPI) Dana Pensiun International Nickel Indonesia
Sejumlah Dewan Pengawas DPI adalah Direktur Perseroan/ A number of DPI’s Board of Supervisors are PT Inco Directors
Pendanaan Program Pensiun/ Funding Pension Plan
Manajemen Kunci Key Management
Karyawan Kunci Perseroan/ Key employees of the Company
Transaction
Pinjaman rumah/Housing Loans
Selain transaksi tersebut diatas, pihak yang memiliki hubungan istimewa membebankan biaya (pada harga perolehan) yang terjadi untuk kepentingan Perseroan.
In addition to the above, related parties charge expenditures (at cost) incurred on the Company’s behalf.
30. Instrumen Keuangan
30. Financial Instruments
Perseroan menghadapi risiko harga akibat perubahan harga dimasa yang akan datang untuk recana pembelian minyak dengan kandungan sulfur tinggi (HSFO). Sehingga, Perseroan menggunakan kontrak swap HSFO untuk mengunci harga atas rencana pembelian HSFO dimasa yang akan datang. Menurut kontrak-kontrak tersebut, Perseroan menerima atau membayar perbedaan antara harga tetap HSFO dengan harga yang mengambang (floating price). Atas instrumen derivatif ini, yang memenuhi kriteria lindung nilai arus kas, bagian efektif atas perubahan nilai wajar untuk sementara dicatat sebagai pendapatan komprehensif lain-lain, kemudian diakui sebagai pendapatan (kerugian) saat HSFO yang dilindung nilai dibebankan ke laba-rugi. Nilai wajar kontrak swap Perseroan dihitung berdasarkan harga forward swap Singapore Fuel Oil 180cst.
The Company is exposed to price risk due to changes in the future prices of the Company’s anticipated High Sulphur Fuel Oil (HSFO) purchases. As a result, the Company utilizes HSFO swap contracts to fix the future price of the Company’s anticipated HSFO purchases expected to occur within the next two years. Under such contracts, the Company receives or makes payments based on the difference between a fixed and a floating price for HSFO. For these derivatives, which qualify as hedges of future cash flows, the effective portion of the changes in fair value is temporarily recorded in other comprehensive income, then recognized in earnings when the hedged item affects earnings. The fair value of the Company’s HSFO swap contract’s fair value is calculated based on the forward swap prices for Singapore Fuel Oil 180cst.
Pada tanggal 31 Desember 2001, Perseroan memiliki kontrak-kontrak swap dengan lembaga keuangan atas 240.000 ton HSFO untuk tahun 2002 dan 80.000 ton HSFO untuk tahun 2003. Menurut kontrak swap tersebut, perseroan membayar harga tetap rata-rata $119,28 per ton di tahun 2002 dan $117,53 per ton di tahun 2003 dan menerima harga mengambang. Kontrak tersebut mensyaratkan penyelesaian dengan cara penyelesaian sekaligus (net settlement). Nilai wajar dari kontrak swap HSFO per 31 Desember 2001, yang dicatat dalam Kewajiban Lancar Lain-lain per 31 Desember 2001, berupa kerugian yang belum terealisasi sebesar $1,87 juta. Lihat Catatan No. 15.
As of December 31, 2001 the Company had swap contracts with financial institutions to purchase 240,000 tonnes of HSFO in 2002 and 80,000 tonnes of HSFO in 2003. Under the swap contracts, the Company pays a fixed price averaging $119.28 per tonne in 2002 and $117.53 per tonne in 2003 and receives a floating price. The contracts require net settlement. The fair value of the HSFO swap contracts, which is recorded in Other Current Liabilities at December 31, 2001, was an unrealized loss of $1.87 million. Refer to Note 15.
Rekonsiliasi atas perubahan nilai wajar dalam period ini yang termasauk dalam Pendapatan (kerugian) komprehensif lain-lain adalah sebagai berikut:
A reconciliation of current period changes in the fair value of the contracts included in other comprehensive income/(loss) was as follows: 70
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1
2001 (Dalam ribuan US Dollar)
(US$ in thousands)
Saldo awal tahun
–
Penyesuaian transisi
50
Penurunan nilai wajar periode ini
( 2.040)
Diakui dalam laporan laba-rugi
115
Saldo akhir tahun
( 1.875)
Balance at beginning of year Transition adjustment as of January 1, 2001 Current period decreases in fair value Recognized in earnings Balance at end of year
31. Aktiva dan Kewajiban Moneter Dalam Mata Uang Asing
31. Monetary Assets and Liabilities Denominated in Other Than US Dollar Currencies
Aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang Rupiah pada 31 Desember 2001 telah dikonversikan ke dalam mata uang US Dollar dengan menggunakan kurs US$1 = Rp 10.200. Sejak 31 Desember 2001, kurs telah bergerak dari US$1 = Rp 10.200 menjadi US$1 = Rp 10.280 pada 5 Februari 2002. Ada kemungkinan bahwa Rupiah akan terus tidak stabil di masa yang akan datang, dan mungkin akan terdepresiasi atau terapresiasi secara signifikan.
At December 31, 2001, monetary assets and liabilities denominated in Rupiah have been translated into US dollars using an exchange rate of US$ 1 = Rp.10,200. Since December 31, 2001, the exchange rate has moved from US$ 1 = Rp.10,200 to US$ 1 = Rp.10,280 as of February 5, 2002. It is possible that the Indonesian Rupiah will continue to be highly volatile in the foreseeable future, and may depreciate or appreciate significantly.
32. Kewajiban Kontinjen
32. Contingent Liabilities
Pada tanggal 31 Desember, 2001, Perseroan tidak mempunya kewajiban kontinjen yang signifikan.
At December 31, 2001, the Company had no significant contingent liabilities.
33. Peristiwa-peristiwa Setelah Tanggal Neraca
33. Subsequent Events
Indonesia mengalami kesulitan ekonomi berkepanjangan yang diperburuk dengan melemahnya ekonomi global pada tahun 2001. Pemulihan stabilitas ekonomi di Indonesia sangat bergantung pada efektifitas kebijakan yang diambil pemerintah, keputusan lembaga peminjam internasional, perubahan dalam kondisi ekonomi global dan faktor-faktor lain, termasuk perkembangan peraturan dan politik, yang berada di luar kendali Perusahaan.
Indonesia has been experiencing a prolonged period of economic difficulty which has been compounded in 2001 by a downturn in the global economy. Indonesia’s return to economic stability is dependent to a large extent on the effectiveness of measures taken by the government, decisions of international lending organisations, changes in global economic conditions and other factors including regulatory and political developments, which are beyond the Company’s control.
Di sektor pertambangan, perusahaan-perusahaan menghadapi beberapa ketidakpastian sebagai berikut:
In the mining sector, companies are facing the following additional challenges:
• ketidakpastian akibat tertundanya penyelesaian peraturan pelaksanaan Undang-Undang Otonomi dan upaya merevisi undang-undang tersebut; • ketidakjelasan sehubungan dengan peraturan perpajakan dan peraturan mengenai manajemen limbah beracun serta dampak Undang-Undang Kehutanan; dan • perselisihan yang berkelanjutan dengan komunitas lokal yang menuntut tambahan kompensasi dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah mereka.
• uncertainty due to delays in finalizing the implementing regulations for the Autonomy Laws as well as recent calls to revise these Laws; • confusion regarding recent changes to Taxation and Hazardous Waste Management regulations and the impact of the Forestry Law; and • continued disputes with local communities who are requesting additional compensation from companies operating in their areas.
Secara keseluruhan, hal tersebut di atas memberi dampak yang tidak baik bagi perusahaan-perusahaan, antara lain:
Collectively, these challenges are adversely affecting companies in the following manner:
• kesulitan untuk memperoleh dana tambahan baik untuk pembiayaan ataupun pendanaan; dan • pemerintah daerah memberi tekanan kepada perusahaan-perusahaan untuk memberi tambahan kontribusi untuk program pembangunan.
• problems in seeking additional finance both in terms of cost and/ or the amounts of funding provided; and • local governments applying pressure to companies to contribute additional funds to development programs.
2 0 0 1
A n n u a l
R e p o r t
71
Ketidakpastian tersebut dapat, dengan berjalannya waktu memberi dampak terhadap operasi Perusahaan dan hasil operasi dan hal tersebut telah dipertimbangkan oleh manajemen ketika mengevaluasi kegiatan saat ini dan dimasa yang akan datang di Indonesia.
The above challenges may, in time, affect the company’s operations and related results and have been carefully considered by management when evaluating the level of current and future activity in Indonesia as well as the impact or impairment on its existing operations.
Namun demikian, Manajemen berpendapat kecil kemungkinan bahwa kegiatan operasi dan kinerja keuangan Perseroan untuk tahun 2002 akan terpengaruh oleh ketidak pastian tersebut di atas, mengingat bahwa nikel dalam matte, produk setengah jadi dijual ke pasaran ekspor berdasarkan kontrak “harus ambil” jangka panjang dalam mata uang US Dollar. Operasi dan kinerja keuangan Perseroan dapat dipengaruhi secara negatif oleh harga nikel, yang pada gilirannya juga tergantung pada permintaan dan penawaran nikel di pasaran dunia dan curah hujan yang memadai untuk menjalankan Pembangkit Listrik Tenaga Air.
However, the Company does not believe that its result of operations or financial condition in 2002 will be materially affected by these uncertainties, because its nickel matte, an intermediate product, is sold in export markets pursuant to long-term US dollar denominated “must take” contracts. The Company’s operations and financial performance may be adversely affected by the price of nickel, which in turn will be determined by the worldwide nickel supply and demand, and sufficient rainfall to maintain hydroelectric power generation.
34. Angka Perbandingan
34. Comparative Figures
Angka perbandingan tertentu untuk tahun 2000 telah direklasifikasi agar sesuai dengan pelaporan di tahun 2001, reklasifikasi dilakukan untuk menyajikan laporan keuangan secara lebih baik. Rincian reklasifikasi adalah sebagai berikut:
Certain of the comparative figures for 2000 have been reclassified to conform with the presentation in 2001 which were made to give a better presentation in the financial statements. The detail is as follows:
31 Desember
Sesudah Reklasifikasi Sebelum Reklasifikasi After Reclassification Before Reclassification 2000 2000
December 31
(Dalam ribuan US Dollar) Aktiva Piutang lain-lain Piutang pajak Pajak yang dibayar dimuka Kewajiban Hutang usaha Biaya yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban lancar lainnya
(US$ in thousands) 2.668 9.317 8.458
6.900 13.543 –
Assets Other receivables Taxes receivable Prepaid taxes
13.108 20.028 1.992 1.187
16.110 16.878 1.937 1.390
Liabilities Trade payables Accrued expenses Taxes payable Other current liabilities
Pajak dalam proses banding dengan nilai $0,44 juta dan Piutang Pajak Pertambahan Nilai sebesar $3,79 juta sebelumnya disajikan sebagai Piutang Lain-lain – sekarang disajikan sebagai Piutang Pajak.
Tax in dispute of $0.44 million and Value Added Tax refundable of $3.79 million were previously presented as part of Other Receivables – they are currently presented as Taxes Receivable.
Pajak penghasilan pasal 25 yang dibayarkan dimuka sebesar $8,46 juta sebelumnya disajikan sebagai Piutang Pajak – sekarang disajikan sebagai Pajak yang Dibayar Dimuka.
Prepaid withholding tax article 25 of $8.46 million was previously recorded as Taxes Receivable – it is currently presented as Prepaid Taxes.
Jumlah yang terhutang kepada Pemerintah Republik Indonesia sehubungan dengan royalty, pungutan dan iuran tetap sebesar $3,15 juta sebelumnya disajikan sebagai bagian dari Hutang Usaha – sekarang disajikan sebagai bagian dari Biaya yang Masih Harus Dibayar.
Amounts accruing to the Government of Republic of Indonesia of $3.15 million on royalties, levies and land rent were previously presented as part of Trade Payables – they are currently presented as part of Accrued Expenses.
Hutang pajak penghasilan pasal 26 sebesar $0,06 juta sebelumnya disajikan sebagai bagian dari Hutang Usaha – sekarang disajikan sebagai bagian dari Hutang Pajak.
Withholding tax article 26 payable of $0.06 million was previously presented as part of Trade Payables – it is currently presented as part of Taxes Payable.
Kewajiban terhadap Dana Pensiun sebesar $0,20 juta sebelumnya disajikan sebagai Kewajiban Lancar Lainnya – sekarang disajikan sebagai bagian dari Hutang Usaha.
Pension fund liability of $0.20 million was previously recorded in Other Current Liabilities – it is currently presented as Trade Payables.
72
L a p o r a n
T a h u n a n
2 0 0 1