PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010 DAN 31 DESEMBER 2009 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK PEROIDE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)
1
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
DAFTAR ISI
Surat Pernyataan Direksi Posisi Keuangan
i
............................................................................................ 1 - 2
Laporan Laba Rugi Komprehensif ................................................................
3
Laporan Perubahan Ekuitas .........................................................................
4
Laporan Arus Kas ......................................................................................... 5 Catatan Atas Laporan Keuangan ..................................................................
2
6 - 35
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
3
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
4
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
5
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
6
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
7
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 1.UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Hanson International Tbk (dahulu PT Hanson Industri Utama Tbk/“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Juli 1971 berdasarkan Akta Notaris Henk Limanow, S.H., No. 13. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/212/11 tanggal 22 Desember 1971, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 26 Desember 1975, Tambahan No. 777. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Tri Firdaus Akbarsyah S.H., No. 13 tanggal 04 Juni 2010 mengenai pernyataan sebagian keputusan rapat PT Hanson International Tbk. Akta perubahan ini telah dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-30369 tanggal 26 Nopember 2010. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang industri kimia dan serat sintesis, pemintalan dan pertenunan, industri tekstil lainnya, perdagangan ekspor impor, lokal, leveransir, grosir dan distributor, serta agen Perusahaan mulai melakukan kegiatan komersial pada tahun 1973 dan hasil produksinya dipasarkan terutama ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah. Perusahaan berkedudukan di Mayapada Tower lantai 21 Jl. Jend. Sudirman Kav 28, Jakarta Selatan. b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 10 September 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat No.SI-129/SHM/MK10/1990 untuk melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat atas 1 juta saham Perusahaan, nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 9.900 per saham. Pada tanggal 31 Oktober 1990 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Pada tanggal 4 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-2789/PM/1997 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 92,4 juta saham, nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 4.400 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Desember 1997. Pada tanggal 6 Oktober 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-2700/PM/2000 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu maksimum 5,6 miliar saham Seri B dengan nilai nominal dan harga penawaran Rp 125 per saham, disertai insentif berupa waran secara cuma-cuma. Setiap pemegang 40 saham Seri B melekat 6 waran dan setiap pemegang 1 waran berhak membeli 1 saham Seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham. Masa pelaksanaan mulai tanggal 1 Juni 2001 sampai dengan 12 Juni 2006. Waran kadaluarsa, apabila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 November 2000.
86
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) Pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saham Perusahaan sejumlah 700,7 juta saham Seri A, 1,1 miliar saham Seri B dan 4,5 miliar saham Seri C telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. c. Anak Perusahaan Anak Perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut :
Anak Perusahaan
Domisili
Jenis Usaha
Tahun Mulai Beroperasi Komersial
30 Sept 2011 %
Persentase Kepemilikan 31 Des 1 Jan 2010/ 2010 31 Des 2009 % %
30 Sept 2011 Rp '000
PT Apinus Pratama (API)
Jakarta
Tabung Gas
1997
97
--
--
98,684,808,510
PT De PetroleumInternational
Jakarta
Pertambangan
2004
60
60
--
160,469,804,071
Jumlah Aset 31 Des 2010 Rp '000
1 Jan 2010/ 31 Des 2009 Rp '000
100,621,092,102 --
d. Dewan Komisaris dan Direksi Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 dan 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut : Komisaris Utama Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : : :
30 September 2011 Monang Situmeang Raden Agus Sentosa Roni Agung Suseno Sali Soemadisastra Ingrid Suria Irwan Suria
Komisaris Utama Komisaris Independen Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : : : :
31 Desember 2010 Monang Situmeang Haswanto Raden Agus Sentosa Roni Agung Suseno Sali Soemadisastra Ingrid Suria Irwan Suria
Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
: : : : : : :
31 Desember 2009 Tubagus M Hasyim Haswanto Monang Situmeang Raden Agus Sentosa Roni Agung Suseno Ingrid Suria Irwan Suria
Jumlah rata-rata jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak adalah sebanyak 334 untuk periode 30 September 2011 dan 224 untuk 31 Desember 2010 dan 2009 (tidak diaudit).
97
---
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Dasar penyajian laporan keuangan Konsolidasi Interim Laporan keuangan konsolidasi interim disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturanperaturan serta pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk perusahaan publik. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), dengan mengklasifikasikan peneriman dan pengeluaran kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Standar Akuntansi Baru Perusahaan telah menerapkan PSAK Revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang mulai berlaku pada atau setelah 1 Januari 2011 pada Laporan keuangan konsolidasian ini, yaitu: -
PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan laba rugi komprehensif) atau dua laporan (laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif). Perusahaan memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan. Laporan keuangan konsolidasian telah disusun menggunakan pengungkapan yang disyaratkan. PSAK ini memperkenalkan terminologi baru (termasuk revisi judul atas laporan keuangan) dan perubahan format dan penyajian laporan keuangan yang mempengaruhi penyajian laporan keuangan Perusahaan antara lain sebagai berikut: Neraca berubah nama menjadi Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi berubah nama menjadi Laporan Laba Rugi Komprehensif Istilah aktiva menjadi aset, kewajiban menjadi liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan non-pengendali PSAK ini juga mengakibatkan beberapa penambahan pengungkapan dalam Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan. Pengakuan dan pengukuran aset, liabilitas, pendapatan dan beban Perusahaan tidak mengalami perubahan. Beberapa akun pendapatan dan beban yang diakui langsung di bagian ekuitas Perusahaan sekarang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pendapatan Komperehensif Lain”. Selain itu, PSAK ini juga mengubah penyajian kepentingan non-pengendali dari disajikan di antara liabilitas dan ekuitas menjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Perusahaan telah memilih untuk menyajikan laporan laba rugi komprehensif dalam bentuk satu laporan, yaitu laporan laba rugi komprehensif konsolidasian digabung dengan laporan pendapatan komprehensif konsolidasian.
-
PSAK 2 (Revisi 2009): Laporan Arus Kas PSAK ini memberikan tambahan pengaturan mengenai arus kas dari beberapa transaksi serta keuntungan atau kerugian dari transaksi tersebut yang tidak diatur secara eksplisit
10 8
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) oleh PSAK 2 sebelumnya. Penerapan PSAK ini tidak memberikan dampak yang signifikan pada Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan. -
PSAK 4 (Revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK ini menghapuskan pengaturan bahwa entitas anak tidak dikonsolidasian apabila pengendalian dimaksudkan untuk sementara atau dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang. Berdasarkan PSAK ini semua entitas anak harus dikonsolidasiankan apabila perusahaan mempunyai pengendalian atas entitas anak dan keberadaan hak suara potensial harus diperhitungkan dalam menilai keberadaan pengendalian. Penerapan PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 5 (Revisi 2009): Segmen Operasi PSAK ini mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan laporan internal manajemen yang direview secara regular oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. PSAK ini juga melakukan beberapa perubahan atas metodologi dan format dari pelaporan segmen. Dampak dari PSAK ini atas Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan relatif kecil karena Perusahaan menetapkan pelaporan segmen operasi berdasarkan PSAK 5 (Revisi 2009) sama dengan bentuk primer pelaporan segmen yaitu segmen usaha berdasarkan PSAK 5 sebelumnya. Penerapan PSAK ini mengakibatkan beberapa penambahan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 7 (Revisi 2010): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK ini mengubah istilah “Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa” menjadi “Pihak Berelasi”, selain itu PSAK ini memperjelas definisi pihak-pihak berelasi dan mensyaratkan beberapa tambahan pengungkapan atas pihak-pihak berelasi. Penerapan PSAK ini mengakibatkan penambahan pengungkapan dalam Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 15 (Revisi 2009): Investasi Pada Entitas Asosiasi PSAK ini menentukan bahwa pengaruh signifikan tidak hanya berdasarkan persentase kepemilikan yang ada, tetapi harus memperhatikan hak suara potensial. Selain itu, penerapan metode ekuitas berdasarkan PSAK ini menghapuskan amortisasi atas goodwill. Penerapan PSAK ini tidak memberikan dampak yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 23 (Revisi 2010): Pendapatan PSAK ini tidak banyak berubah dibandingkan dengan PSAK 23 sebelumnya, namun PSAK ini sudah dilengkapi dengan lampiran yang diadopsi dari appendix IAS 18. Penerapan PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 25 (Revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK ini memberikan panduan pemilihan kebijakan akuntansi ketika tidak ada PSAK yang secara khusus berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya. PSAK ini juga mengharuskan penerapan retrospektif atas suatu kebijakan akuntansi kecuali disyaratkan lain oleh penerapan PSAK awal atau tidak praktis untuk menentukan dampak periode spesifik atau dampak kumulatif perubahan tersebut. PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
11 79
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) -
PSAK 48 (Revisi 2009): Penurunan Nilai Aset PSAK ini memberikan pengaturan beberapa hal yang belum diatur di PSAK 48 sebelumnya diantaranya, beberapa aset tertentu yang harus diuji untuk penilaian penurunan nilai setiap tahunnya walaupun tidak ada indikasi penurunan nilai, pengaturan mengenai arus kas masa depan yang menggunakan valuta asing, dan cara melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill. PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 57 (Revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK ini memberikan pengaturan lebih jelas mengenai provisi, yang harus diakui Perusahaan apabila memenuhi syarat-syarat tertentu, selain itu PSAK ini juga mengatur lebih rinci masalah provisi yang berhubungan dengan restrukturisasi Perusahaan. Penerapan PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
ISAK 17: Laporan Keuangan dan Penurunan Nilai ISAK 17 mengharuskan Perusahaan untuk tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode sebelumnya yang berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan. Penerapan ISAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan. Berikut adalah perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2011, namun tidak relevan bagi Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan:
-
PSAK 22 (Revisi 2010): Kombinasi Bisnis PSAK 58 (Revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7: Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9: Perubahan Atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa ISAK 11: Distribusi Non-kas kepada Pemilik ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi Non-moneter oleh Venturer ISAK 14: Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web
b. Prinsip konsolidasi dan akuntansi penggabungan usaha Prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operational dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Kepentingan dari pemegang saham non-pengendali terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha dan bagian kepentingan non-pengendali dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Sebelum 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian kepentingan non pengendali dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Efektif mulai 1 Januari 2011, pendapatan komprehensif diatribusikan kepada pemilik-pemilik induk perusahaan dan kepentingan non-pengendali walaupun kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit.
12 10
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama periode berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. Akuntansi Kombinasi Bisnis Atas transaksi kepemilikan saham yang merupakan reorganisasi perusahaan sepengendali (metode penyatuan kepemilikan), sesuai PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, selisih antara harga beli/jual yang dibayarkan atau diterima dengan nilai buku ekuitas yang dibeli/dijual disajikan dalam Ekuitas sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Entitas sepengendali akan kehilangan sifat pengendaliannya apabila:
Pihak sepengendali tersebut tidak lagi menjadi sepengendali karena restrukturisasi yang dimaksudkan tidak untuk sementara waktu (temporer); atau Aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dikuasai oleh entitas sepengendali dialihkan ke entitas yang tidak sepengendali.
Jika perubahan selisih restrukturisasi entitas sepengendali dilakukan dengan cara pelepasan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepihak lain yang tidak sepengendali, maka saldo selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi. c. Piutang usaha dan piutang lain-lain Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan sebesar jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu, jika ada, berdasarkan penelaahan kolektibilitas saldo piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih. d. Transaksi dengan pihak –pihak berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam pernyataan ini dirujuk sebagai entitas pelapor) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut : 1. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor ; 2. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor ; atau 3. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut : 1. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk , entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
13 11
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 2. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). 3. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. 5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. Semua transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi baik yang dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak akan diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasi. e. Persediaan Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Harga perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang secara langsung dapat dihubungkan dengan pembuatan produk, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan. f.
Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
g. Penyertaan dalam bentuk saham Penyertaan dalam bentuk saham dengan kepemilikan 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan ditambah/dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sesuai dengan jumlah persentase kepemilikan dan dikurangi dengan penerimaan dividen, sejak tanggal perolehannya. Pernyataan dengan persentase kepemilikan di bawah 20% dicatat dengan metode biaya, yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai investasi. h. Aset tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994),” Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasian sebagai kebijakan atas aset tetap dan harus diterapkan secara konsisten terhadap semua aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tersebut dianggap sebagai
14 12
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap pada saat penerapan pertama kali PSAK No.16 (Revisi 2007) harus direklasifikasi ke saldo laba. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Sebagai tambahan, dalam PSAK No.16 (Revisi 2007), biaya perolehan aset tetap juga meliputi estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset, dimana kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena penggunaan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan. Kewajiban atas biaya ini diakui dan diukur sesuai dengan PSAK No. 57, “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana
20
Mesin-mesin dan peralatan
4-20
Instalasi dan perlengkapan
4-10
Kendaraan dan peralatan berat
4-8
Perabotan kantor dan pa
4-8
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi yang bersangkutan. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi pada saat terdapat kejadian atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diukur dengan nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. i.
Sewa pembiayaan Transaksi sewa digolongkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset. Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007) dari situasi yang secara individual atau gabungan dalam kondisi normal adalah sebagai berikut: 1. Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa; 2. Lessee mempunyai opsi untuk membeli pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan; 3. Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan;
15 13
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 4. Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan; dan 5. Aset sewaan bersifat khusus dan di mana hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material. Jika tidak, maka transaksi sewa pembiayaan dikelompokkan sebagai sewa-menyewa biasa (operating lease). Aset sewa pembiayaan dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada neraca) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pembiayaan selama masa sewa pembiayaan ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa pembiayaan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan jenis aset tetap yang bersangkutan. Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-andleaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat aset sewa pembiayaan yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. j.
Restrukturisasi Hutang Bermasalah Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut. Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan Pendapatan mencakup penerimaan dari pemberian jasa penambangan, jasa konstruksi pertambangan dimana penagihannya berdasarkan biaya aktual ditambah margin keuntungan tertentu , penerimaan dari jasa-jasa lainnya yang diberikan kepada pelanggan. Pendapatan diakui pada saat jasa diberikan. Pendapatan bunga Pendapatan bunga diakrual berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai. Beban Beban diakui pada saat terjadinya. l.
Imbalan kerja Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, biaya imbalan pasca masa kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai
16 14
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) penghasilan atau beban apabila akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut dan selama rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan. m. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Mata Uang Per 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan menggunakan mata uang USD dengan kurs Rp 8.823, Rp 8.991 dan Rp 9.400. Transksi dalam mata uang lainnya dinilai tidak signifikan. n. Pajak penghasilan Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan estimasi pendapatan kena pajak tahun bersangkutan. Penghasilan atau beban pajak tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Metode pajak penghasilan tangguhan diterapkan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak serta akumulasi kompensasi rugi fiskal yang diestimasi dapat dipulihkan. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan mengajukan keberatan. o. Laba (rugi) bersih per saham dasar Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham (LPS), laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar adalah sejumlah 5.214,4 juta saham pada tahun 2011 dan 2010. p. Informasi segmen Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5 (Revisi 2000), ”Akuntansi Segmen” dengan mengadopsi segmen usaha sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan segmen geografis berdasarkan lokasi aset sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder.
17 15
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) q. Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil aktual yang disajikan di masa yang akan datang mungkin berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi tersebut. r.
Instrumen Derivatif Sebagai bagian dari manajemen resiko keuangan, Perusahaan melakukan kontrak opsi dengan tujuan melindungi nilai atas harga minyak dengan pihak luar. Kontrak-kontrak tersebut merupakan instrumen derivatif. Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai", dalam membukukan transaksi derivatif. PSAK No.55 mensyaratkan kriteria tertentu supaya instrumen derivatif dapat dicatat sebagai suatu lindung nilai. Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria sebagai lindungh nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Perubahan nilai wajar derivatif yang memenuhi kriteria sebagai lindung nilai secara garis besar dicatat sesuai dengan perlakukan atas derivatif yang menjadi obyek lindung nilai tersebut. Mulai 1 januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran.
18 16
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 3. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari : 30-Sep-11 Kas Rupiah Jumlah Kas Bank Dalam Rupiah PT Bank Syariah Mandiri A/C no 0000.157.250 PT Bank Syariah Mandiri A/C No 057.009.6106 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Syariah Mandiri Rek. 009-022-5651 PT Bank Syariah Mandiri A/C No. 057.002.2120 PT Bank Syariah Mandiri a/c no 0090.191.681 PT Bank Mandiri Rek. 121-00-0424593-6 PT Bank Syariah Mandiri Rek. 009-024-7032 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Ganesha PT CIMB Niaga Syariah Rek. 502-01-00098-00-5 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Bank Syariah Mandiri ac No 281.000.7168 PT CIMB Niaga PT Bank Panin Indonesia Tbk Jumlah Bank Dalam USD PT Bank Windu Jumlah Kas dan Bank
31 Des 2009
-
971,017,460 971,017,460
724,295,701 724,295,701
17,889,065,134 16,228,656 8,468,930 5,142,678 6,530,664 2,226,465 1,315,520 1,094,112 1,230,228 47,914,131 1,016,000 988,858 1,312,596 17,982,533,972
333,441 4,308,789 3,607,758 1,315,520 1,319,112 1,304,990 4,919,368 1,179,000 18,287,978
693,441 1,669,112 1,668,616 1,431,000 595,752 6,057,921
17,469,716 18,971,021,148
742,583,679
6,057,921
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak –pihak berelasi.
19 17
31 Des 2010
-
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 4. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari : 30-Sep-11
31 Des 10
31 Des 09
Berdasarkan Pelanggan Pihak Ketiga : Suite Atomatic Logan Enterprice Co. Ltd PT Citra Secta Putra Inter Atlantic Merchant.Ltd PT Mitra Pertiwi PT Pertamina (Persero) Exxon PT Permata Loka Pala Kondur Petroleum S.A Lain-lain Jumlah Piutang Usaha
6,741,732,291 43,903,248,000 3,150,000,000 2,296,469,741 711,114,735 700,000,000 626,725,353 1,081,142,521 59,210,432,641
31,908,339,720 6,372,670,292 1,820,189,360 40,101,199,372
-
Berdasarkan Umur : 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari > 120 hari Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Piutang Usaha - bersih
1,081,142,521 43,903,248,000 1,081,142,521 13,144,899,599 59,210,432,641 59,210,432,641
8,192,859,652 31,908,339,720 40,101,199,372 40,101,199,372
-
44,984,390,521 14,226,042,120 59,210,432,641
31,908,339,720 8,192,859,652 40,101,199,372
59,210,432,641
40,101,199,372
-
Berdasarkan Mata uang USD Rupiah Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Piutang Usaha - bersih
Berdasarkan hasil penelahaan terhadap piutang usaha pada akhir periode, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Sebagian piutang usaha dijadikan jaminan atas hutang bank.
18 20
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 5. PIUTANG PIHAK BERELASI Akun ini terdiri dari :
Tn. Nardi Atmaja PT Taloca Corporation Jumlah
30-Sep-11
31 Des 10
31 Des 09
965,333,000 965,333,000
905,333,000 905,333,000
439,181,906 439,181,906
6. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini merupakan piutang pinjaman kepada karyawan yang belum dibayar pada anak perusahaan per 30 September 2011 , 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 terdiri dari Rp 42.215.000, Rp 37.875.000 dan nihil. 7. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari :
Bahan Baku Barang Jadi Jumlah Persediaan
30-Sep-11
31 Des 10
4,765,340,120 10,861,059,109 15,626,399,229
9,722,074,022 1,711,910,725 11,433,984,747
31 Des 09 -
8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA Akun ini terdiri dari : 30-Sep-11 PPN masukan Jumlah Pajak dibayar dimuka
287,610,860 287,610,860
19 21
31 Des 10 211,159,635 211,159,635
31 Des 09 137,610,635 137,610,635
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 9. UANG MUKA Jumlah tersebut merupakan saldo uang muka per 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 2009 yang terdiri dari : 30-Sep-11 Inter Atlantic Merchant Ltd Lain-lain Jumlah Uang Muka
31 Des 10
1,332,853,578 1,332,853,578
31 Des 09
193,800,350 193,800,350
-
-
10. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN PIHAK BERELASI Sifat dan transaksi hubungan pihak berelasi pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 adalah PT Apinus Rama dan PT De Petroleum Indonesia. Sifat dan transaksi hubungan pihak berelasi pada tanggal-tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: a. PT Kencanaraya Nusasemesta, PT Taloca Corporation dan PT Ciptawira Binamandiri adalah pemegang saham Perusahaan. b. Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan yaitu PT Ciptawira Binamandiri dan PT Pondok Solo Permai. c. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemen sama dengan Perusahaan yaitu PT Ciptawira Binamandiri, PT Mayer Crocodile Indonesia, PT Pondok Solo Permai dan PT Kencanaraya Nusasemesta 11. AKTIVA TETAP S a ld o Aw a l Rp B ia ya P e ro le h a n P e m ilik a n L a n g s u n g Tanah B angunan M e s in d a n P e ra la ta n P ro ye k M e s in d a n P e ra la ta n P a b rik P e ra la ta n B e n g k e l K e n d a ra a n d a n P e ra la ta n B e ra t P e ra b o ta n K a n to r d a n P a b rik J u m la h A k tiva D a la m P e n ye le s a ia n M e s in d a n P e ra la ta n P ro ye k J u m la h B ia ya P e ro le h a n A k u m u la s i P e n yu s u ta n P e m ilik a n L a n g s u n g B angunan M e s in d a n P e ra la ta n P ro ye k M e s in d a n P e ra la ta n P a b rik P e ra la ta n B e n g k e l K e n d a ra a n d a n P e ra la ta n B e ra t P e ra b o ta n K a n to r d a n P a b rik J u m la h J u m la h T e rc a ta t
P enam bahan Rp
1 0 ,7 3 8 ,7 1 0 ,0 0 0 3 9 ,6 4 3 ,8 7 0 ,0 0 0 3 5 ,4 7 4 ,1 5 8 ,0 0 0 6 ,0 7 2 ,6 0 6 ,7 7 5 7 0 1 ,6 8 0 ,0 0 0 7 ,0 9 4 ,5 8 6 ,0 0 0 2 ,3 9 1 ,0 3 9 ,6 0 0 1 0 2 ,1 1 6 ,6 5 0 ,3 7 5 --
------3 ,2 5 0 ,0 0 0 3 ,2 5 0 ,0 0 0 1 5 ,0 9 9 ,1 7 7 ,9 7 3
3 0 -S e p -1 1 P e n g u ra n g a n Rp
R e k la s ifik a s i Rp
--------
S a ld o Ak h ir Rp
-3 1 ,1 5 2 ,1 3 2 ,3 4 4 4 5 ,8 4 6 ,0 0 0 ,0 0 0 1 8 ,6 7 4 ,8 0 0 ,0 0 0 -3 6 7 ,2 5 6 ,0 0 0 5 2 1 ,2 1 3 ,5 0 0 9 6 ,5 6 1 ,4 0 1 ,8 4 4
1 0 ,7 3 8 ,7 1 0 ,0 0 0 7 0 ,7 9 6 ,0 0 2 ,3 4 4 8 1 ,3 2 0 ,1 5 8 ,0 0 0 2 4 ,7 4 7 ,4 0 6 ,7 7 5 7 0 1 ,6 8 0 ,0 0 0 7 ,4 6 1 ,8 4 2 ,0 0 0 2 ,9 1 5 ,5 0 3 ,1 0 0 1 9 8 ,6 8 1 ,3 0 2 ,2 1 9
--
--
1 5 ,0 9 9 ,1 7 7 ,9 7 3
1 0 2 ,1 1 6 ,6 5 0 ,3 7 5
1 5 ,1 0 2 ,4 2 7 ,9 7 3
-
9 6 ,5 6 1 ,4 0 1 ,8 4 4
2 1 3 ,7 8 0 ,4 8 0 ,1 9 2
3 ,7 3 7 ,9 0 5 ,0 0 0 8 ,9 2 1 ,6 9 9 ,0 4 2 4 ,2 3 5 ,9 9 8 ,7 2 3 8 7 ,7 1 0 ,0 0 0 4 ,4 9 2 ,3 1 5 ,1 6 7 1 ,3 7 0 ,7 4 8 ,8 0 1
1 ,3 8 0 ,4 9 8 ,4 0 4 2 ,9 8 1 ,2 3 4 ,8 7 5 6 2 6 ,3 3 1 ,4 6 5 4 3 ,8 5 5 ,0 0 0 6 9 3 ,6 8 7 ,5 0 0 3 1 3 ,0 2 2 ,0 3 4
-------
8 ,7 6 1 ,5 3 7 ,2 2 1 1 7 ,0 7 3 ,6 3 8 ,0 3 8 7 ,0 0 3 ,0 5 0 ,0 0 0 -3 6 7 ,2 5 6 ,0 0 0 --
1 3 ,8 7 9 ,9 4 0 ,6 2 5 2 8 ,9 7 6 ,5 7 1 ,9 5 5 1 1 ,8 6 5 ,3 8 0 ,1 8 8 1 3 1 ,5 6 5 ,0 0 0 5 ,5 5 3 ,2 5 8 ,6 6 7 1 ,6 8 3 ,7 7 0 ,8 3 5
2 2 ,8 4 6 ,3 7 6 ,7 3 3
6 ,0 3 8 ,6 2 9 ,2 7 8
-
3 3 ,2 0 5 ,4 8 1 ,2 5 9
7 9 ,2 7 0 ,2 7 3 ,6 4 2
6 2 ,0 9 0 ,4 8 7 ,2 7 0 1 5 1 ,6 8 9 ,9 9 2 ,9 2 2
22 20
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 11. AKTIVA TETAP – LANJUTAN Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Pem ilikan Langsung Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Proyek Mesin dan Peralatan Pabrik Peralatan Bengkel Kendaraan dan Peralatan Berat Perabotan Kantor dan Pabrik Jum lah Akum ulasi Penyusutan Pem ilikan Langsung Bangunan Mesin dan Peralatan Proyek Mesin dan Peralatan Pabrik Peralatan Bengkel Kendaraan dan Peralatan Berat Perabotan Kantor dan Pabrik
6,754,320,000 27,424,700,000 35,474,158,000 6,072,606,775 -7,094,586,000 2,391,039,600
13,757,611,290 71,453,799,085
S ald o Aw al Rp
Jum lah A kum ulasi P enyusutan P em ilikan Langsung K endaraan dan P eralatan B erat P erabotan K antor dan P abrik Jum lah Ju m lah Tercatat
16,905,240,000
1,755,711,500 4,487,429,292 3,590,829,126 -3,104,940,167 818,701,205
Jum lah Tercatat
B iaya P erolehan P em ilikan Langsung K endaraan dan P eralatan B erat P erabotan K antor dan P abrik
3,984,390,000 12,219,170,000 --701,680,000 ---
85,211,410,375
Jum lah
31 Desem ber 2010 Pengurangan Rp
Penam bahan Rp
1,982,193,500 4,434,269,750 645,169,597 87,710,000 1,387,375,000 554,041,646 9,090,759,493
Reklasifikasi Rp
Saldo Akhir Rp
--------
--------
-
-
-----1,994,050
-------
1,994,050
--
10,738,710,000 39,643,870,000 35,474,158,000 6,072,606,775 701,680,000 7,094,586,000 2,391,039,600 102,116,650,375
3,737,905,000 8,921,699,042 4,235,998,723 87,710,000 4,492,315,167 1,370,748,801 22,846,376,733 79,270,273,642
31 D esem b er 2009 P en g u ran g an Rp
P en am b ah an Rp
626,586,000 27,844,600 654,430,600
626,586,000 2,685,690
S ald o Akh ir Rp
---
---
---
-
--
--
---
---
--
--
-6,961,140
629,271,690
R eklasifikasi Rp
6,961,140
25,158,910
626,586,000 27,844,600 654,430,600
626,586,000 9,646,830 636,232,830 18,197,770
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut : 30-Sep 2011 Rp
30-Sep 2010 Rp
Beban Usaha (Lihat Catatan 24)
6,038,629,278
5,042,210,676
Jumlah
6,038,629,278
5,042,210,676
Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 13).
23 21
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 11. AKTIVA TETAP – LANJUTAN Pada tahun 2010, seluruh aset tetap tidak diasuransikan dari risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya. Berdasarkan analisa manajemen Perusahaan, bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggaltanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009. 12. HUTANG USAHA Akun ini terdiri dari : 30-Sep-11
31 Des 10
PT Qiam Perkasa
1,987,743,841
4,137,743,843
-
Konsorsium PT Adhi Barata
320,478,242 2,308,222,083
2,958,068,996 7,095,812,839
-
Jumlah Hutang Usaha
31 Des 09
-
13. HUTANG BANK 30-Sep-11
31 Des 10
31 Des 09
Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar AS No. rekening 115.018.000.028.5
102,244,524,490
102,978,377,612
106,471,019,480
No. rekening 115.010.000.012.6
6,127,722,609
6,191,567,001
6,427,020,828
No. rekening 115.010.000.076.1
7,766,055,156
7,567,410,218
7,498,017,818
31,480,322,750
29,280,632,980
26,350,389,818
Rupiah No. rekening 115.018.900.073.2 Perusahaan anak 1,995,884,480
2,195,884,481
-
PT Bank Syariah Mandiri - KI 2389
720,000,000
720,000,000
-
PT Bank Syariah Mandiri - KI 2390
900,000,000
900,000,000
-
1,125,000,000
-
-
152,359,509,484
149,833,872,292
PT Bank Syariah Mandiri - KI 2389
28,067,169,888
28,067,169,888
-
PT Bank Syariah Mandiri - KI 2390
35,275,000,000
35,275,000,000
-
114,047,521,011
-
Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang
177,389,690,899
63,342,169,888
-
Jumlah Hutang Bank
329,749,200,383
213,176,042,180
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Syariah Mandiri Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek
146,746,447,944
Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun :
PT Bank Syariah Mandiri
24 22
146,746,447,944
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 13. HUTANG BANK – LANJUTAN Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri“) Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja valuta asing dari Bank Mandiri yang digunakan untuk pembiayaan modal kerja usaha sehubungan pabrik pakaian jadi yang berlokasi di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, mesin-mesin dan peralatan, tanah, bangunan dan prasarana Perusahaan di Bekasi serta saham tertentu (lihat Catatan 14 dan 22). Jaminan ini sudah dijual untuk melunasi sebagian hutangnya di Bank Mandiri. Fasilitas ini dikenakan bunga 10% per tahun. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 1999. Pada tanggal 27 Desember 1999, fasilitas kredit ini telah direstrukturisasi dengan jumlah maksimum AS$ 8.985.000 dan telah jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2000 dan diperpanjang lagi menjadi tanggal 23 Desember 2008. Perusahaan sedang melakukan negosiasi dengan Bank Mandiri atas keseluruhan hutangnya yang telah jatuh tempo. Berdasarkan lampiran surat jawaban konfirmasi Bank Mandiri No. TFS.SAM/LC II.125/2010 tanggal 23 Desember 2010, pada tanggal 30 September 2011, posisi hutang pokok Perusahaan yang telah jatuh tempo termasuk hutang tunggakan bunga, denda dan ongkosnya masing-masing sebesar AS$ 11,588,408.08 (No. rekening 115.018.000.028.5), AS$ 694,516.59 (No. rekening 115.010.000.012.6), AS$ 880,205.73 (No. rekening 115.010.000.076.1) dan Rp 31.480322,75 (No. rekening 115.018.900.073.2). Sesuai dengan surat PT Hanson International Tbk No. 115/HI-T/XI/2007 tanggal 1 November 2007 dan No. 118/HI-T/XI/2007 tanggal 15 November 2007, manajemen Perusahaan meminta klarifikasi data pendukung yang menjadi dasar timbulnya hutang PT Hanson International Tbk kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, belum ada hasil kesepakatan antara Perusahaan dan Bank Mandiri, namun manajemen tetap berupaya untuk melakukan negosiasi. Perusahaan anak PT APINUS RAMA Sesuai dengan Addendum VII (Ketujuh) Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor JCCO.IV/098/PK-KMK/2005 tanggal 30 September 2010, Perusahaan telah mendapatkan persetujuan perubahan dan/atau tambahan fasilitas Kredit Modal Kerja dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Perubahan dan/atau tambahan fasilitas kredit tersebut adalah sebagai berikut :
Jangka waktu : 9 (sembilan) bulan terhitung sejak tanggal 10 Juni 2010 sampai dengan 09 Maret 2011. Biaya Administrasi : Rp 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah). Denda : Atas pelunasan dipercepat, diperkenankan tanpa dikenakan denda / penalti. Agunan kredit non fixed assets : Persediaan barang dagangan, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari, yang telah diikat secara Fidusia berdasarkan Sertifikat Jaminan Fidusia
25 23
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 13. HUTANG BANK – LANJUTAN Nomor W7-012214 HT.04.06.TH.2008/STD tanggal 17 September 2008, dengan nilai penjaminan sebesar Rp 850.765.375. Piutang dagang, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari, yang telah diikat secara Fidusia berdasarkan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-003381 HT.04.06.TH.2005/STD tanggal 13 April 2005, dengan nilai penjaminan sebesar Rp 1.700.000.000 yang selanjutnya ditingkatkan dengan nilai penjaminan menjadi sebesar Rp 2.600.000.000 berdasarkan Perubahan Jaminan Fidusia Nomor W71194.HT.04.07.TH.2008/P tanggal 17 September 2008. Sesuai dengan Surat Penawaran Persetujuan Kredit (SPPK) Nomor SBDC.JTH.TS4/SPPK/102/2009 tanggal 26 Februari 2009, Perseroan telah mendapatkan persetujuan perpanjangan fasilitas kredit dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk, dengan ketentuan dan persyaratan sebagai berikut :
Limit kredit : Rp 2.200.000.000 (dua milyar dua ratus juta rupiah). Jenis kredit : KMK / Revolving Transaksional (Non Rekening Koran). Jangka waktu : 1 (satu) tahun sejak tanggal 10 Maret 2009 sampai dengan 09 Maret 2010. Tujuan Penggunaan : Modal Kerja Kontraktor untuk Sektor Telekomunikasi. Suku Bunga : 15 % per tahun dibayar efektif setiap bulan dan dapat berubah sewaktuwaktu sesuai ketentuan yang berlaku di PT. Bank Mandiri (Persero), perubahan tersebut mengikat debitur maupun penjamin cukup dengan cara pemberitahuan secara tertulis kepada debitur. Provisi : 1 (satu) % per tahun dari tambahan kredit diperhitungkan dengan jangka waktu kredit dan harus dibayar paling lambat pada saat penandatanganan Add. Perjanjian Kredit. Denda : 2 (dua) % per tahun diatas suku bunga kredit yang berlaku untuk setiap keterlambatan pembayaran bunga. Biaya Administrasi : Rp 1.000.000 (satu juta rupiah).
PT. Bank Syariah Mandiri Sesuai dengan Surat Penegasan Persetujuan Peninjauan Kembali Keputusan Pembiayaan (PKKP) No. 11/070-3/SP3/DKI tanggal 3 November 2009, Perseroan telah mendapatkan persetujuan penjadwalan kembali fasilitas pembiayaan investasi dan modal kerja dari PT. Bank Syariah Mandiri, dengan persyaratan dan kondisi sebagai berikut : Fasilitas I : Jenis Pembiayaan Tujuan Penggunaan Limit Pembiayaan Jangka Waktu Biaya Administrasi Biaya Keterlambatan
: Al Murabahah : Modal Kerja : Rp 29.447.169.000 : 60 bulan : Rp 294.4716.900 : 0,00069 x per hari dari jumlah kewajiban yang tertunda
Fasilitas II : Jenis Pembiayaan Tujuan Penggunaan
: Al Murabahah : Investasi dan Modal Kerja Pabrik Tabung Gas LPG 3 Kg
26 24
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 13. HUTANG BANK – LANJUTAN Limit Pembiayaan Jangka Waktu Biaya Administrasi Biaya Keterlambatan
: Rp 37.000.000.000 : 60 bulan : Rp 370.000.000 : 0,00069 x per hari dari jumlah kewajiban yang tertunda
PT DE PETROLEUM INTERNATIONAL PT. De Petroleum International mendapatkan pinjaman dari PT. Bank Syariah Mandiri (Persero), Tbk, sesuai dengan Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan No. 6/134/SP3/DPK2 tanggal 14 Oktober 2004, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : a. Limit Pembiayaan : Rp. 75.000.000.000,- (Tujuh puluh lima miliar rupiah) b. Jenis Fasilitas : Pembiayaan Al-Murabahah c. Tujuan Penggunaan : Pembelian equipment pengolahan sludge oil, 2 unit oil barge dan 1 unit tugboat, pengadaan sarana dan prasarana pendukung (Sludge Pit 1,3 Ha beton, 15 unit storage sludge dan 2 unit excavator) d. Jangka Waktu : 48 bulan termasuk di dalamnya grace periode 6 bulan e. Margin Bank : Margin setara 15% dengan ceiling price setara dengan 18% yang bersifat f. Biaya-biaya : Biaya administrasi 1% Biaya administrasi keterlambatan 0,00069 x total kewajiban tertunggak per hari g.Jaminan Jaminan Utama : 1. Equipment pengolahan sludge oil 2. 2 unit oil barge dan 1 unit Tugboat 3. Sarana dan prasarana pendukung (sludge pit 1,3 Ha beton, 15 unit storage sludge tank dan 2 unit excavator Jaminan : 1 unit apartemen Jaminan utama dan tambahan diikat secara notarial sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta diasuransikan dengan Banker’s Clause untuk kepentingan PT. Bank syariah Mandiri minimal sebesar nilai wajar jaminan yang insurable. Biayabiaya yang timbul sehubungan dengan penyerahan jaminan dan penutupan asuransi menjadi beban Perseroan. Selanjutnya sesuai dengan akad restrukturisasi dalam akte No. 19 tanggal 31 Oktober 2005 dengan Notaris Efran Yuniarto, SH disebutkan bahwa jangka waktu diperpanjang sampai dengan 20 Oktober 2011 dengan ketentuan sebagai berikut : a. Limit pembiayaan pokok Rp 68.146.133.001 margin Rp 27.532.045.982 b. Biaya restrukturisasi sebesar 8,77% dari baki debet pokok pembiayaan atau Rp 17.929.247.593 dibayar saat terjadi penjualam asset perusahaan dan maksimal pada saat berakhirnya pembiayaan. Perusahaan memiliki hutang pembiayaan Al-Murabahah sesuai dengan Surat Rencana Jual Beli Saham dan Penetapan Jadwal Angsuran Pembiayaan dengan No. 12/1682-3/DRS tanggal 22 Desember 2010, hutang pembiayaan Al-Murabahah masing-masing dengan outstanding pokok sebesar Rp 64.809.485.884 outstanding margin sebesar Rp 25.839.455.005 dan biaya restrukturisasi sebesar Rp 31.123.580.124 per 31 Desember 2010.
27 25
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 14. HUTANG PAJAK Jumlah tersebut merupakan saldo hutang pajak per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 dan 2009, yang terdiri dari : 30-Sep-11
31 Des 2010
31 Des 2009
Pajak Penghasilan Pasal 29 Pasal 23 Pasal 21
115,278,099 20,490,816 --
115,278,099 -20,276,200
--83,500
Jumlah
135,768,915
135,554,299
83,500
15. HUTANG PIHAK KETIGA Jumlah tersebut merupakan saldo hutang pihak ketiga per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 dan 2009 yang terdiri dari : 30-Sep-11 PT Primamandiri Wahana Lestari PT Usahaprima Bhakti Putera R/K Associates Jumlah hutang pihak ketiga
20,000,000,000 14,316,000,000 34,316,000,000
31 Des 2010 10,805,912,046 10,805,912,046
31 Des 2009 -
-
Pada tanggal 21 Mei 2010 PT Hanson International Tbk membeli saham PT Apinus Rama dari Tuan Ir. Sufrancis sebanyak 9.700 lembar saham, dengan harga Rp 1.000.000/lembar saham, melalui "Loan Agreement" dengan RK Associaties, yang berkedudukan di New Delhi - India. PT Hanson International Tbk mengeluarkan Promissory Note (Surat Promes) yang dibeli oleh RK Associates, dengan nominal Rp 10.454.470.000, tanggal terbit 08 Juni 2010, jatuh tempo 07 Juni 2011, tingkat suku bunga 6%, dengan total jatuh tempo sebesar Rp.11.081.738.200 dan telah dilunasi pada tanggal 7 Juni 2011. Pada tanggal 30 Juni 2011 PT Hanson International Tbk membeli saham PT De Petroleum International dari PT Usahaprima Bhakti Putera sebanyak 75.000 lembar saham senilai Rp 14.316.000.000 . PT Hanson International Tbk mengeluarkan Promissory Note (Surat Promes) yang dibeli oleh PT Usahaprima Bhakti Putera, dengan nominal Rp 14.316.000.000, tanggal terbit 30 Juni 2011, jatuh tempo 36 bulan, tingkat suku bunga 2%
28 26
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Jumlah tersebut merupakan saldo biaya masih harus dibayar per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 dan 2009, yang terdiri dari : 30-Sep-11
PKKP PT Bank Syariah Mandiri
31 Des 2009
3,428,601,912
1,142,867,304
288,756,768
108,283,788
-
44,494,387
290,000,000
331,369,745
3,761,853,067
1,541,151,092
331,369,745
Margin Pembiayaan PT Bank Syariah Mandiri Lain-lain Jumlah Biaya Masih Harus Dibayar
31 Des 2010
-
17. KEPENTINGAN NON PENGENDALI Hak Minoritas atas aset bersih dan atas rugi (laba) anak perusahaan :
30-Sep-11
Kepentingan Non Pengendali atas Aset Bersih PT Apinus Rama PT De Petroleum International Jumlah
Kepentingan Non Pengendali atas Rugi (Laba) PT Apinus Rama PT De Petroleum International Jumlah
31 Des 2010
300,000,000 50,000,000,000 50,300,000,000
750,023,871 750,023,871
30-Sep-11
30-Sep-10
27,167,335 470,967,042 498,134,376
4,709,150 4,709,150
18. PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN 30-Sep-11 Pendapatan yang ditangguhkan Jumlah
31 Des 2010 -
31 Des 2009
12,254,909,410 12,254,909,410
Harga perolehan saham PT Apinus Rama adalah Rp 10.454.470.000, sedangkan nilai buku saham pada saat akuisisi adalah sebesar Rp. 22.709.379.410,- sehingga Perseroan memperoleh keuntungan sebesar Rp 12.254.909.410 yang akan dibukukan oleh Perusahaan pada periode berjalan.
29 27
-
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 19. MODAL SAHAM Berdasarkan laporan dari PT Ficomindo Buana Registar, Biro Administrasi Efek dan PT tanggal-tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, dan 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Jum lah Saham
Pem egang Saham
30 Septem ber 2011 Persentase Pem ilikan %
Jum lah M odal Disetor Rp
Saham Seri A Nom inal Rp 500 per saham Masyarakat (m asing-m asing di bawah 5% )
700,700,000
100
350,350,000,000
Jum lah Saham Seri A
700,700,000
100
350,350,000,000
Saham Seri B Nom inal Rp 125 per saham Lily Soem antri Nathaniel Tanaya Masyarakat (m asing-m asing di bawah 5% )
120,000,000 61,000,000 939,995,000
10.70 5.44 83.85
15,000,000,000 7,625,000,000 117,499,375,000
Jum lah Saham Seri B
1,120,995,000
100
140,124,375,000
Saham Seri C Nom inal Rp 110 per saham Budi Darm awan Jones Djatisasm ito PT AJ. Adisarana W anaartha Masyarakat (m asing-m asing di bawah 5% )
527,966,500 400,000,000 901,000,000 2,684,738,664
10.13 7.67 17.28 64.92
58,076,315,000 44,000,000,000 99,110,000,000 295,321,253,040
Jum lah Saham Seri C
4,513,705,164
100.0
496,507,568,040
Jum lah Saham
Pem egang Saham
31 Desem ber 2010 Persentase Pem ilikan %
Jum lah M odal Disetor Rp
Saham Seri A Nom inal Rp 500 per saham Masyarakat (m asing-m asing di bawah 5% )
700,700,000
100
350,350,000,000
Jum lah Saham Seri A
700,700,000
100
350,350,000,000
Saham Seri B Nom inal Rp 125 per saham Lily Soem antri Nathaniel Tanaya Masyarakat (m asing-m asing di bawah 5% )
120,000,000 61,000,000 939,995,000
10.70 5.44 83.85
15,000,000,000 7,625,000,000 117,499,375,000
Jum lah Saham Seri B
1,120,995,000
100
140,124,375,000
Saham Seri C Nom inal Rp 110 per saham Jones Djatisasm ito PT AJ. Adisarana W anaartha Masyarakat (m asing-m asing di bawah 5% )
400,000,000 502,500,000 3,611,205,164
8.86 11.13 80.01
44,000,000,000 55,275,000,000 397,232,568,040
Jum lah Saham Seri C
4,513,705,164
100
496,507,568,040
30 28
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 31 Desem ber 2009 Persentase Pem ilikan %
Jum lah Saham
Pem egang Saham Saham Seri A Nom inal Rp 500 per saham Big Tim e Veblurer PT Taloca Corporation Key W ork Universal Ltd Valley View Holding Ltd Masyarakat (m asing-m asing di bawah 5% )
228,763,000 200,000,000 170,107,000 62,314,500 39,515,500
Jum lah Saham Seri A
700,700,000
Saham Seri B Nom inal Rp 125 per saham Lily Soem antri Nathaniel Tanaya Masyarakat (m asing-m asing di bawah 5% )
32.65 28.54 24.28 8.89 5.64 100
Jum lah M odal Disetor Rp 114,381,500,000 100,000,000,000 85,053,500,000 31,157,250,000 19,757,750,000 350,350,000,000
120,000,000 99,292,500 901,702,500
10.70 8.86 80.44
15,000,000,000 12,411,562,500 112,712,812,500
Jum lah Saham Seri B
1,120,995,000
100
140,124,375,000
Saham Seri C Nom inal Rp 110 per saham Ferry Sudjono PT Kencana Raya Nusa Sem esta Dr. Claudia Jonathan Raden Sarjono Bernardi Maya Hartono Masyarakat (m asing-m asing di bawah 5% )
800,000,000 658,000,000 260,310,000 258,000,000 256,410,000 243,458,000 2,037,527,164
17.72 14.58 5.77 5.72 5.68 5.39 45.14
88,000,000,000 72,380,000,000 28,634,100,000 28,380,000,000 28,205,100,000 26,780,380,000 224,127,988,040
Jum lah Saham Seri C
4,513,705,164
100
496,507,568,040
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini terdiri dari :
Agio Saham Perusahaan Penawaran Umum Perdana Penawaran Umum Terbatas I Jumlah Pembagian Saham Bonus Tahun 1992 Pembagian Saham Bonus Tahun 1998 Biaya Emisi Saham Penawaran Umum Terbatas II Jumlah Tambahan Modal Disetor
31 29
30-Sep-11
31 Des 10
31 Des 09
8,900,000,000 314,160,000,000 323,060,000,000 (7,700,000,000) (242,550,000,000)
8,900,000,000 314,160,000,000 323,060,000,000 (7,700,000,000) (242,550,000,000)
8,900,000,000 314,160,000,000 323,060,000,000 (7,700,000,000) (242,550,000,000)
(1,469,320,564) 71,340,679,436
(1,469,320,564) 71,340,679,436
(1,469,320,564) 71,340,679,436
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 21. SELISIH NILAI TRANSAKSI RETRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Harga perolehan saham PT De Petroleum International adalah Rp 14.316.000.000, sedangkan nilai buku saham pada saat akuisisi adalah sebesar Rp 5.241.401.713 sehingga Perseroan memperoleh kerugian sebesar Rp 9.074.598.287. 22. PENDAPATAN Rincian pendapatan adalah sebagai berikut: 30-Sep-11 Penjualan Tabung Gas LPG 3 Kg Penjualan Scrap Baja SG295/SPHC Jasa Makloon Metal Forming Konstruksi Tank Cleaning Recovery Oil Lain Jumlah
30-Sep-10
15,140,502,746 540,130,320 2,134,024,000 2,050,000,000 2,149,250,000 2,509,702,350 38,565,121,387
59,309,301,200 2,204,616,010 -
63,088,730,803
61,513,917,210
-
23. BEBAN POKOK PENDAPATAN Rincian Beban Pokok Pendapatan adalah sebagai berikut: 30-Sep-11 Tabung gas LPG Plaat Coil Body Tabung (SG 259) Neckring + Valve Plaat Baja Handguard+Footring (SPHC) Painting Upah Langsung Welding Sand Blast Blanking Annealing Drawing Beban Transportasi K3 dan PD Sub jumlah Metal forming Welding Upah Langsung Blanking Sand Blast Drawing Annealing Sub jumlah
32 30
30-Sep-10
5,324,583,009 2,054,522,400 1,399,835,250 450,691,875 438,859,920 367,698,150 70,792,128 69,183,216 48,267,360 41,831,712 37,548,168 2,654,705 10,306,467,893
26,201,175,000 9,388,281,250 5,843,491,875 2,393,845,525 2,016,505,300 1,816,576,650 313,448,520 306,324,690 213,714,900 185,219,580 185,217,245 11,754,320 48,875,554,855
620,966,000 276,373,600 129,440,800 99,704,400 97,955,200 68,218,800 1,292,658,800
-
-
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 23. BEBAN POKOK PENDAPATAN LANJUTAN 30-Sep-11 Konstruksi Biaya material Biaya upah langsung Sub jumlah
30-Sep-10
607,500,000 202,500,000 810,000,000
Tank Cleaning Jumlah Beban Pokok Pendapatan
-
-
2,284,878,996
-
14,694,005,689
48,875,554,855
30-Sep-11
30-Sep-10
24. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
6,038,629,278 2,238,312,486 796,251,666 625,000,000 171,710,897 117,154,887.00 85,711,490 36,997,880 22,977,700 26,246,808 -
Penyusutan (Catatan 12) Gaji, upah dan tunjangan Sewa kantor Jasa tenaga ahli Pos, telegram, internet dan telepon Transportasi Kantor Konsumsi Alat tulis kantor Beban Pajak PPh Pasal 21 Beban pajak dan denda Administrasi saham Keperluan kantor Listrik, air dan gas Perijinan dan legalitas RUPS Lain-lain
-
166,187,375.00 10,325,180,466
33 31
5,042,210,676 2,876,054,290 3,300,000 787,500,000 2,331,005 209,151,315 82,110,156 20,078,820 35,855,329 521,054,581 117,427,036 2,250,000 184,076,845 79,490,000 10,000,000 167,426,563 10,140,316,616
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 25. PAJAK PENGHASILAN Rekonsiliasi antara laba(rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran laba (rugi) dengan taksiran laba (rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut : 30-S ep -11 P erusahaan Laba ( rugi) sebelum beban pajak penghasilan m enurut laporan laba rugi Taksiran pajak penghasilan A nak perusahaan H ak m inoritas atas laba anak perusahaan R ugi penjualan anak perusahaan Laba ( rugi) sebelum beban pajak penghasilan B eda tetap P endapatan bunga B eban pajak B eban gaji R epresentasi dan sum bangan Jum lah
30-S ep -10
38,892,603,067 (303,563,000) (498,134,376) 38,090,905,691
(16,382,159) 22,977,700
6,595,541
Laba (R ugi) F iskal K om pensasi rugi fiskal Tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2007 Tahun 2006 Tahun 2005 A kum ulasi rugi fiskal
38,097,501,232 13,963,024,392 (25,773,456,550) (33,683,713,346) (5,720,708,800) (2,651,877,205) (15,769,230,277)
3,746,469,629 (52,323,886) (4,709,150) 3,689,436,593
-
3,689,436,593 13,963,024,392 (25,773,456,550) (33,683,713,346) (5,720,708,800) (2,651,877,205) (50,177,294,916)
Perusahaan tidak menghitung pajak penghasilan badan untuk tahun 2010 dan 2009, karena secara fiscal, Perusahaan mengalami akumulasi kerugian fiscal. 26. LABA PER SAHAM Laba (Rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham Seri A dan Seri C yang beredar pada tahun : 30-Sep-11
30-Sep-10
Laba Komprehensif bersih tersedia Rata-rata tertimbang jumlah saham Seri A dan Seri C (dalam jutaan lembar saham)
50,345,815,102
3,689,436,593
5,214.40
5,214.40
Laba Komprehensif Bersih per Saham Dasar
10
1
Saham seri B tidak termasuk dalam perhitungan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar, karena pemegang saham seri B mempunyai keistimewaan terlebih dahulu dalam deviden. Pada tahun 2010 dan 2008, Perusahaan tidak menghitung laba (rugi) per saham dilusian, karena Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham berseri A dan seri C yang bersifat dilutif.
34 32
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) 27. KELANGSUNGAN USAHA DAN RENCANA MANAJEMEN Rincian Ditempatkan dan Disetor Penuh : 30-Sep-11 Modal ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A Saham Seri C Saham Seri B Tambahan modal disetor Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Defisit
31 Des 2010
31 Des 2009
350,350,000,000 496,507,568,040 140,124,375,000 71,340,679,436 (9,074,598,287) (1,120,520,491,186) (71,272,466,997)
350,350,000,000 496,507,568,040 140,124,375,000 71,340,679,436 (1,170,866,306,288) (112,543,683,812)
350,350,000,000 496,507,568,040 140,124,375,000 71,340,679,436 (1,204,499,475,433) (146,176,852,957)
-105.88%
-110.63%
-113.81%
Pada periode enam bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2011, 31 Desemeber 2010 dan 2009 Perusahaan mengalami defisit masing-masing sebesar Rp 1,120,520,491,997 dan Rp 1,170,866,306,288 dan Rp 1,204,499,475,433 atau 105,88%, 110,63% dan 113,81% dari modal ditempatkan dan disetor penuh yang mengakibatkan defisiensi ekuitas Perusahaan menjadi masing-masing sebesar Rp 71.272.466.997, Rp 111.793.659.941 dan Rp 146.176.852.957. Sebagaimana ketentuan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 21 (Reformat 2007), “Akuntansi Ekuitas”, apabila Perusahaan mencapai akumulasi kerugian sebesar tujuh puluh lima persen (75%) dari modal, penjelasan bahwa demi hokum PT tersebut bubar, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, selama Undang-Undang yang terkait masih berlaku.” Menanggpi kondisi ini, manajemen perusahaan telah menerapkan dan/atau berencana untuk melaksanakan hal-hal berikut : a. Berusaha mencari jalan keluar untuk menyelesaikan kewajiban Perusahaan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan cara apapun yang dianggap perlu dan baik oleh Perusahaan. b. Perusahaan akan meningkatkan kapasitas prosuksi Anak Perusahaan dalam memproduksi Tabung Gas LPG 3 Kg yang dibarengi dengan usaha Perusahaan untuk bias mendapatkan tender tester/repair tabung LPG 3 kg yang akan direkondisi karena rusak/aus dan tender pengadaan Tabung LPG 3 Kg dari PT Pertamina, dimana pada kwartal I tahun 2011. Pertamina telah merencanakan akan menyelenggarakan tender pengadaan tabung LPG 3 kg dan tender tester/repair tabung LPG 3 Kg, disamping untuk memenuhi tender produksi yang sudah didapatkan. c.
Pada tanggal 16 September 2010 Perusahaan telah mengadakan kesepahaman dengan Jinchuan Group (Republik Rakyat Cina) sebuah Perusahaan pertambangan, untuk secara berkesinambungan melakukan komunikasi dan pertukaran informasi dalam rangka pembahasan kerjasama bilateral antar kedua perusahaan dalam usaha mengembangkan potensi sumber daya pertambangan nikel dan tembaga. Perusahaan bersama Jin Chuan Group telah mengirimkan timnya untuk menjajagi kelayakan penambangan dan pengolahan nikel di Sulawesi dan Papua.
35 33
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah)
28. KEWAJIBAN KONTINJENSI Berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan Negeri Purwakarta No. 05/Pen.EksL/1996/PN.PWK tanggal 14 Juli 1996, tentang PT Yusung Meyer Textile, perusahaan asosiasi, memperoleh surat sita eksekusi No. WB.DY.HT.02.02.585/96 tanggal 22 Juli 1996 atas tanah dan bangunan berikut mesin mesin yang berada diatas tanah tersebut, karena perusahaan asosiasi menunggak pembayaran pinjaman berikut bunganya kepada PT Bank International Indonesia Tbk, PT Bank Utama dan PT Bank Pan Indonesia Tbk. Berdasarkan Akta No. 47 tanggal 8 Maret 1993 dari Moendjiati Soegito, SH, notaries di Jakarta, Perusahaan mengikat diri sebagai penjamin atas kewajiban PT Yusung Meyer Textile untuk sejumlah 40% dari seluruh jumlah terhutang dan wajib dibayar oleh perusahaan asosiasi tersebut kepada pihak bank. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, jumlah kewajiban yang harus dipenuhi Perusahaan atas kejadian tersebut belum dapat ditentukan secara layak. 29. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 30 September 2011 Mata Uang Ekuivalen Asing Rp Aset Kas dan Setara Kas Piutang Usaha
USD USD
1,980.02 5,098,536.84
-3,548,920
45,001,860,237
Jumlah Liabilitas Hutang Bank
17,469,716 44,984,390,521
31 Desember 2010 Mata Uang Ekuivalen Asing Rp
USD
13,163,130.71
116,138,302,254
-31,908,339,720
1 Januari 2010/31 Desember 2009 Mata Uang Ekuivalen Asing Rp ---
---
31,908,339,720 13,020,763
117,069,683,909
-12,806,920
120,396,058,126
Jumlah
116,138,302,254
117,069,683,909
120,396,058,126
Jumlah Liabilitas Bersih
(71,136,442,017)
(85,161,344,189)
(120,396,058,126)
30. STANDAR AKUNTANSI PROSPEKTIF Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin akan berdampak pada laporan keuangan Perseroan dan anak perusahaan, yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut : a. b. c. d. e.
PSAK 10 (revisi 2010) - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 18 (revisi 2010) - Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010) - Imbalan kerja PSAK 34 (revisi 2010) - Akuntansi Kontrak Konstruksi PSAK 45 (revisi 2010) - Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
36 34
PT. HANSON INTERNATIONAL Tbk dan ENTITAS ANAK Untuk Periode Yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 Dan Tahun-tahun Yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah) f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s.
PSAK 46 (revisi 2010) - Akuntansi Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010) - Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010) - Pembayaran Berbasis Saham PSAK 60 (revisi 2010) - Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61 - Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK62 - Kontrak Asuransi PSAK 63 - (revisi 2010) - Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64 - Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 16 - Perjanjian Konsensi Jasa ISAK 18 - Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 19- Penerapan Pendekatan Penyajian dalam PSAK 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20 - Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.
Perusahaan dan entitas anak sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian 31. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan Laporan konsolidasian interim yang diselesaikan pada tanggal 31 Oktober 2011.
37 35
keuangan