31 Maret 2015
Company Update RECOMMENDATION : Current Price Target Price (12 months), set on 31 Maret 2015 Up/down side (+/-) Stock Information Reuters Code No. of shares (mn) Market Cap. (Rp) 52wk High 52wk Low Beta (Reuters) Shareholders PT Anugerah Pratama Intl. Andreas Chaiyadi Karwandi Djafar Lingkaran Widjaksono Masyarakat / Publik Key Financial (2015 E) ROA (%) ROE (%) Book Value/ share (IDR) PE (x) PBV (x)
PT DWI ANEKA JAYA KEMASINDO TBK (DAJK.JK) Rp 740 Rp 930 + 25.7 %
DAJK.JK 2,500 1,862,500 T 785 460 -
58.98 % 0.42 % 0.42 % 0.17 % 40.01 %
16.62 23.7% 3,064 1.28 0.30
Historical Chart
PT. Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk didirikan pada tahun 1997 hanya dengan modal yang sedikit dan dimulai disebuah ruang tamu rumah, namun berkat komitmen, kerja keras dari para pendiri, kepercayaan dari konsumen dan lembaga perbankan, DAJK dapat melalui tahun demi tahun dan menjelma menjadi pemain yang diperhitungkan dalam industri kemasan kertas untuk offset printing dan karton gelombang di Indonesia. Pada tahun 2011, DAJK menjalankan proses akuisisi PT. Super Kemas Pratama, perusahaan produsen karton gelombang yang sudah cukup lama berdiri dengan kapasitas saat itu 24.000 ton per tahun dan merubahnya menjadi divisi corrugated melalui proses merger pada Juni 2013 sehingga DAJK dapat lebih terintegrasi dan efisien. DAJK juga pada 2 Oktober 2013 meresmikan pendirian pabrik baru yaitu plant 1 yang sekaligus berfungsi sebagai kantor pusat. Pendirian ini juga disertai penambahan sebanyak 33 unit mesin guna mengantisipasi penambahan 153 pelanggan baru perseroan untuk tahun 2013.
Laba Dwi Aneka Jaya Kemasindo 3Q14 naik 59.1% ...
PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK) menunjukkan kinerja positif pasca initial public offering (IPO). DAJK telah memperoleh pendapatan Rp 577,6 miliar di 3Q14. Pendapatan DAJK 3Q14 tumbuh 59.1% dari tahun 3Q13 sebesar Rp 362,9 miliar. Di 3Q14 laba bersih DAJK Rp 64,75 miliar. Valuasi Kami yakin sektor jasa pengemasan mempunyai peluang pasar yang masih terbuka untuk tumbuh, salah satunya prospek bisnis pengemasan tahun depan diprediksi tetap tumbuh positif, terutama seiring dengan pertumbuhan sektor consumer. Dengan keyakinan akan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang, DAJK melihat bahwa untuk di masa yang akan datang pertumbuhan bisnis pengemasan juga akan mengalami peningkatan. Hampir 90% pelanggan DAJK adalah perusahaan yang memproduksi barang-barang konsumsi di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan pangsa pasar konsumsi di Indonesia secara langsung akan memberikan efek peningkatan penjualan DAJK. DAJK diperdagangkan pada PE’15 = 1.28x dan PBV’15 = 0.30x. Harga objektif yang kami tetapkan : Rp 930 dengan metode DCF, dengan WACC = 9.99%, dan long term growth : 3%.
Source : Estimasi Riset Anugerah Sentra
Yusuf Nugraha Analyst Research Investment Telp (021) 426 0375 ext 117 Fax (021) 428 89088
Source : Estimasi Riset Anugerah Sentra
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
2
DWI ANEKA JAYA KEMASINDO
31 Maret 2015
Industri dan Prospek Usaha Dwi aneka jaya kemasindo telah menjalankan bisnis di bidang perindustrian diantaranya pembuatan karton kemas, pembuatan kertas dan hal-hal yang berhubungan dengan kertas untuk dijadikan kemasan dan industri pengolahan barang-barang dari kertas dan karton. Selain itu, DAJK juga menjalankan bisnis yang lainnya seperti ekspor dan impor, jasa penyewaan mesin-mesin pembuatan kemasan, jasa pengangkutan barang dan percetakan. Keunggulan kompetitif DAJK antara lain : DAJK memiliki kapasitas produksi yang sangat lengkap baik meliputi industri offset printing dan karton gelombang (one stop paper packaging) DAJK memiliki pelanggan-pelanggan yang merupakan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia yang bergerak di bidang makanan dan minuman, telekomunikasi, farmasi, peralatan rumah tangga, sepatu, dan industri lainnya. Dengan keyakinan akan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang, DAJK melihat bahwa untuk di masa yang akan datang pertumbuhan bisnis pengemasan juga akan mengalami peningkatan. Hampir 90% pelanggan DAJK adalah perusahaan yang memproduksi barang-barang konsumsi di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan pangsa pasar konsumsi di Indonesia secara langsung akan memberikan efek peningkatan penjualan DAJK. Dengan stabilitas politik dan social Indonesia yang relatif baik, perekonomian Indonesia meski mengalami koreksi dari estimasi semula tumbuh 6,5% menjadi kisaran 5.2 - 5.4% (versi Bank Indonesia ) namun dengan stabilitas dan pertumbuhan Indonesia yang stabil tetap merupakan pasar yang menarik bagi investor Asing maupun pemodal swasta dalam negeri untuk terus melakukan ekpansi usahanya. Stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia salah satunya ditunjang oleh domestic consumption yang menopang lebih dari 50% dari total Gross Domestic Product Indonesia. Hal ini juga berdampak pula pada industri kemasan dalam hal ini karton gelombang dan offset printing yang menunjukkan perkembangan yang positif dengan merujuk pada perkembangan konsumsi dan maraknya ekspansi industri yang berbasis consumer goods sehingga berakibat pada peningkatan permintaan akan kemasan produk. Perkembangan yang positif ini, mendorong DAJK untuk melakukan penambahan kapasitas produksi melalui penambahan mesin yang diimpor dari Jerman, Taiwan dan China. Dengan peningkatan kapasitas mesin baik untuk divisi Corrugated dari 24.000 ton pertahun menjadi 48.000 ton per tahun serta divisi offset printing dari 36.000 ton per tahun, dengan penambahan mesin baru yang mulai berdatangan di awal tahun 2014 kapasitas meningkat menjadi 58.000 ton dan diharapkan dapat terus bertambah menggapai 72.000 ton setelah seluruh mesin terpasang, karenanya DAJK yakin dengan penambahan kapasitas ini dapat mempertahankan tingkat produksi dan penjualan yang tinggi. Pasar Industri Kemasan Percetakan Offset dan Karton Gelombang Dalam perkembangannya, kemasan sebuah produk memiliki peranan penting bagi nilai produk itu sendiri. Tidak hanya sebagai pembungkus maupun pelindung sebuah produk, namun kini barang kemasan menjadi sebuah senjata bagi para produsen untuk dapat menarik minat pembeli agar mengkonsumsi barang dagangannya. Bahkan di negara berkembang, kemasan menjadi nilai krusial terhadap sebuah keputusan konsumsi oleh pelanggan. Kemasan sebuah produk menjadi aspek penting sebagai ciri khas suatu produk pada mayoritas barang konsumsi. Dalam pasar persaingan sempurna, dimana kompetisi yang sangat ketat akan berimbas kepada bersaingnya harga jual, maka disitulah kemasan mememberikan nilai lebih terhadap penjualan sebuah produk. Kemasan di pasar global menjadi biaya yang cukup mahal yang dikeluarkan produsen. Contohnya saja produk minuman bersoda dimana 48% biaya produksinya adalah kemasan. Sekilas Industri Kemasan Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pira International Ltd tahun 2009, konsumsi kemasan di kawasan Asia menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan regional lainnya. Tercatat tingkat penjualan kemasan di Asia mencapai lebih dari US$160 miliar, melesat dibandingkan dengan konsumsi di tahun 2003 yang kurang dari US$120 miliar. Sedangkan Indonesia sendiri masuk kedalam 15 besar negara dengan tingkat konsumsi kemasan tertinggi di seluruh dunia. Indonesia memiliki tingkat konsumsi kemasan hingga berkisar US$10 miliar pada tahun 2009.
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
3
DWI ANEKA JAYA KEMASINDO
31 Maret 2015 Grafik 1. Pasar Kemasan Dunia (miliar dolar AS)
Source : Market statistics and future trends in global packaging WPO 2009 Hingga saat ini industri kemasan dalam negeri khususnya terhadap pasar retail, terklasifikasi menjadi beberapa kategori berdasarkan bahan bakunya. Beberapa klasifikasi tersebut adalah Industri kemasan berbahan baku kertas dan karton, kemasan berbahan baku kaca, kemasan berbahan baku kaleng, kemasan berbahan baku plastik fleksibel dan kemasan berbahan baku plastik kaku. Berdasarkan data yang didapat dari organisasi kemasan dunia (World Packaging Organisation/ WPO), kemasan berbahan baku kertas dan karton menempati urutan pertama dalam penggunaan seluruh kemasan. Kertas dan karton memiliki pangsa pasar hingga 38%, diikuti plastic kaku sebesar 21% dan plastik fleksibel 13%. Grafik 2. 15 Negara dengan pangsa pasar kemasan terbesar (miliar dolar AS)
Source : Market statistics and future trends in global packaging WPO 2009
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
4
DWI ANEKA JAYA KEMASINDO
31 Maret 2015 Grafik 3. Konsumsi kemasan dunia berdasarkan sektor dari 2003 - 2009
Source : Market statistics and future trends in global packaging WPO 2009 Dalam periode 2003 – 2009, kemasan yang berasal dari kertas dan karton menjadi primadona di pasar dunia. Dengan kapitalisasi pasar mencapai US$165 miliar di tahun 2003 atau setara dengan 38% dari total konsumsi, kemasan kertas dan karton tumbuh sekitar 4% per tahunnya menjadi US$216 miliar di tahun 2009. Sedangkan kemasan berbahan baku plastik menempati urutan kedua yang mencapai 30% dari total penjualan, dimana plastik kaku sendiri memiliki pangsa pasar mencapai 18% dan sisanya berupa plastik fleksibel. Sekilas Produk Kemasan Kertas dan Karton Kemasan berbahan baku kertas sendiri memiliki berbagai macam jenis produk. Ada yang berbentuk papan kertas (cardboard), karton gelombang (corrugated board), kertas kraft, kertas medium dan karton seni (art carton). Produk-produk tersebut dibuat dari serat selulosa yang dihasilkan dari kayu. Material tersebut dapat dicetak serta memiliki ciri fisik kaku maupun fleksibel dengan cara memotong, melipat, membentuk, mengelem dan sebagainya. Berdasarkan data Dirjen Industri Menengah dan Kecil, produk kemasan berasal dari kertas dan karton dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: Kemasan fleksibel (Flexible packaging). Memiliki sifat lentur dan fleksibel, biasanya digunakan untuk kemasan makanan dan jajanan. Kemasan kaku (Rigid packaging). Bersifat kaku dan lebih tebal. Biasanya digunakan sebagai kontainer (kemasan bagian luar) untuk produk-produk makanan. Kemasan kotak (Box packaging) yang terbuat dari karton gelombang dan karton duplex. Digunakan sebagai wadah untuk memindahkan produk (carried box), tempat pajangan produk (display box), dan tempat makanan (food box)
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
5
DWI ANEKA JAYA KEMASINDO
31 Maret 2015
Diagram 1. Konsumsi kemasan kertas dan karton tahun 2009
Source : Market statistics and future trends in global packaging WPO 2009 Pada negara berkembang seperti Indonesia, pertumbuhan konsumsi kemasan sangatlah cepat. Pertumbuhan penggunaan kemasan kertas dan karton juga terus meningkat. Sepanjang periode 2004 hingga 2008 produk kemasan kertas karton meningkat hingga 56,7%. Pertumbuhan tersebut dapat terlihat pada nilai produk industri di tabel berikut. Tabel 1. Data industri kemasan kertas dan karton
Source : Market statistics and future trends in global packaging WPO 2009 Sedangkan pada tahun 2010, nilai penjualan produk kemasan berbahan kertas dan karton mencapai US$1,85 miliar atau setara dengan 25% dari total penjualan produk kemasan dalam negeri. Pertumbuhan permintaan produk kemasan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang cukup luas. Ketika ekonomi suatu negara berperan penting dalam mendorong pertumbuhan, maka terdapat beberapa faktor kecil lainnya yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan industri kemasan, seperti tingkat populasi penduduk, kecenderungan pola konsumsi masyarakat, meningkatnya standar konsumsi masyarakat, kepedulian akan pola hidup sehat, gaya hidup cepat saji yang semakin tinggi serta perkembangan bahan baku baru pembuat kemasan. Produk kemasan berbahan baku kertas memiliki permintaan yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan kemasan yang berasal dari kertas dan karton cenderung lebih aman digunakan khususnya untuk kemasan makanan. Sektor makanan sendiri memberikan kontribusi besar terhadap permintaan kemasan dari kertas dan karton. Selain itu juga kemasan karton lebih ramah lingkungan karena mudah terurai dan dapat didaur ulang. Kondisi ekonomi memiliki peran penting yang mempengaruhi tingkat konsumsi kemasan. Dalam beberapa tahun terakhir ekonomi dalam negeri mengalami pertumbuhan pesat. Derasnya dana investasi yang masuk ke Indonesia memacu produktifitas manufaktur dalam negeri. Salah satu gambaran pertumbuhan sektor konsumsi yang menjadi kontribusi besar dalam industri kemasan adalah tingkat belanja konsumen.
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
6
DWI ANEKA JAYA KEMASINDO
31 Maret 2015 Grafik 4. Tingkat Konsumsi Masyarakat Indonesia
Source : Market statistics and future trends in global packaging WPO 2009 Kondisi demografi Indonesia juga menjadi salah satu keunggulan bagi industri konsumsi khususnya ritel untuk tumbuh. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia, penduduk Indonesia hingga tahun 2012 mencapai 245,9 juta orang dengan rata rata pertumbuhan empat juta orang per tahunnya sepanjang lima tahun terakhir. Selain itu meningkatnya usia produktif di Indonesia menciptakan sebuah gaya hidup serba cepat dan instan. Tingginya aktivitas seseorang menentukan tingkat keputusan dalam mengkonsumsi suatu barang. Gaya hidup seperti ini tentu saja menjadi kabar positif bagi industri kemasan. Dengan tingginya aktivitas maka seseorang hanya memiliki keterbatasan waktu dalam berbelanja, maka dari itu adanya inovasi dalam kemasan menjadi daya tarik pertama bagi seseorang dalam membeli sebuah produk. Grafik 5. Tingkat penduduk Indonesia
Source : Market statistics and future trends in global packaging WPO 2009 Pertumbuhan penduduk yang tinggi dengan kapitalisasi pasar kemasan yang masih terbilang kecil, maka Indonesia memiliki potensi pertumbuhan industri kemasan yang besar. Dapat dilihat dari diagram pertumbuhan industri kemasan sepanjang tahun 2004 - 2009, Indonesia memiliki pertumbuhan sekitar 9,4%, urutan ke-5 sebagai negara dengan pertumbuhan konsumsi kemasan tertinggi. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar kemasan di kawasan Asia meningkat dari 26% menjadi 29% di tahun 2009.
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
7
DWI ANEKA JAYA KEMASINDO
31 Maret 2015 Grafik 6. Sepuluh Negara dengan pertumbuhan pasar kemasan tertinggi
Source : Market statistics and future trends in global packaging WPO 2009 Sektor Konsumsi sebagai kontribusi terbesar Daya beli masyarakat Indonesia kelas bawah dan menengah yang tumbuh signifikan dalam satu tahun terakhir mendorong tingkat konsumsi ritel meningkat. Kenaikan upah minimum di wilayah ibu kota menjadi Rp2,2 juta, meningkatkan kapasitas penjualan industri konsumsi. Sedangkan menurut International Monatery Fund (IMF), tingkat pendapatan per kapita Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp52 juta di tahun 2015 mendatang, naik dari tahun 2012 yang hanya Rp30,51 juta. Peningkatan tersebut akan mempengaruhi keputusan belanja masyarakat ke barang-barang konsumsi yang memiliki kualitas tinggi. Grafik 7. Pertumbuhan Penjualan Ritel (%)
Source : Market statistics and future trends in global packaging WPO 2009 Target dan Hasil PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) telah memperluas pasar ekspornya pada akhir tahun 2013 dengan tujuan ke pasar Australia, Afrika, dan negara di Asia. Selain itu, DAJK juga fokus ke pasar domestik. Hingga akhir 2012, kapasitas produksi kemasan DAJK sebesar 60.000 ton per tahun. Akhir 2014 nanti, DAJK berencana meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 124.000 ton per tahun. Dalam waktu dekat, DAJK akan memulai commisioning coriggater machine baru yang didatangkan dari Jerman. Mesin berkapasitas 5.000 ton per bulan ini bakal melengkapi mesin lama yang hanya berkapasitas produksi 25.000 ton tiap bulan. DAJK juga akan menggenjot jumlah konsumen dari 300 konsumen menjadi 660 konsumen di tahun 2014. Meski menargetkan penambahan jumlah konsumen, DAJK memperkirakan konsumen masih akan didominasi oleh industri makanan dan minuman. Saat ini, sektor makanan dan minuman sudah mengontribusi 70% dari total penjualan perusahaan. Selain industri makanan dan minuman, beberapa pelaku industri yang menjadi konsumennya antara lain industri telekomunikasi, keramik, farmasi, dan home appliances. DAJK menambah kapasitas produksi dengan membeli empat mesin produksi baru pada tahun 2014. Mesinmesin baru tersebut berupa tiga mesin KBA dan satu mesin Heidelberg. Dengan penambahan mesin itu, DAJK akan menambah kapasitas pabrik menjadi 72.000 ton per tahunnya untuk offset printing dari 24.000 ton per
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
8
DWI ANEKA JAYA KEMASINDO
31 Maret 2015
tahun. Hingga akhir Mei 2014 DAJK sudah membukukan pendapatan sekitar Rp 300 miliar. Pada pertengahan 2014, DAJK juga menargetkan bekerjasama dengan tiga perusahaan besar seperti, Unilever, Indofood, dan Danone. Dalam jangka panjang, DAJK juga berencana untuk mengakuisisi perusahaan dan menambah dua pabrik baru. Pada bulan September 2014, DAJK berencana membangun pabrik baru di Subang, Jawa Barat dengan nilai investasi ditaksir mencapai Rp 500 miliar. Saat ini, DAJK tengah menjajaki akuisisi lahan di daerah tersebut, dengan menargetkan lahan hingga 30 hektare. Pabrik tersebut akan mulai digarap pada tahun 2017 mendatang untuk meningkatkan kapasitas produksi DAJK hingga dua kali lipat. DAJK sendiri kini memproduksi karton kemasan, kertas untuk kemasan, serta pengolahan barang-barang dari kertas dan karton. Di bisnis kemasan itu, DAJK memiliki dua divisi usaha yakni offset printing dan karton gelombang (corrugated). Tahun 2014, DAJK memiliki kapasitas terpasang mesin offset printing sebanyak 35.000 ton. Hingga Juni, kapasitas terpakai sebesar 17.500 ton. Sementara kapasitas produksi corrugated sebesar 48.000 ton dan kapasitas terpakainya sebesar 19.800 ton. Di tahun 2014, DAJK menambah enam mesin baru dengan nilai investasi sekitar Rp 250 miliar. Di bulan Oktober 2014, DAJK akan kedatangan tiga mesin baru. Maka kapasitas offset printing di akhir tahun bisa mencapai 72.000 ton. Tahun 2014, total pelanggan DAJK sudah mencapai 410 pelanggan. Dana untuk mengembangkan pabrik baru itu bakal berasal dari kas internal maupun mencari tambahan pendanaan dari eksternal. Dengan adanya tambahan pabrik baru, kapasitas terpakai DAJK di offset printing dan corrugated masing-masing akan mencapai 100.000 ton per tahun. Dalam dua tahun ke depan, DAJK akan terus menambah mesin baru dengan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 500 miliar. Harapannya di tahun 2014, penjualan DAJK bisa mencapai Rp 826,5 miliar, lalu akan tumbuh menjadi Rp 1,3 triliun pada tahun 2015. Sementara laba bersih di tahun 2014 ditargetkan mencapai Rp 115,5 miliar dan di tahun depan mencapai Rp 211,35 miliar. Pembangunan pabrik itu akan memakan waktu sekitar dua tahun. Sehingga pada tahun 2018, harapannya DAJK sudah bisa mengantongi omzet sampai Rp 2 triliun dengan laba bersih Rp 386 miliar. Margin laba DAJK akan ditargetkan di kisaran 13%-15% per tahunnya. Saat ini DAJK banyak mendapat pesanan dari sektor konsumer. DAJK juga tengah membidik pemain besar seperti Indofood dan Unilever. DAJK juga sudah mendapat order pengemasan dari Oriental Asahi di Australia dan RMS Internasional di Inggris. DAJK menyiapkan anggaran belanja modal (capex) hingga Rp 700 miliar untuk mendanai sejumlah ekspansi tahun 2015. DAJK sudah berencana membangun pabrik flexible packaging di Subang, Jawa Barat. Untuk pembangunan pabrik ini, DAJK mebutuhkan dana sekitar Rp 500 miliar. Saat ini DAJK sudah membebaskan 25 hektare lahan. DAJK membutuhkan sekitar 60 ha lahan untuk pembangunan pabrik ini. Proses pembebasan tanah akan dilakukan secara bertahap. Sementara pembangunan pabrik rencananya akan mulai di semester kedua tahun 2015. DAJK menargetkan pabrik tersebut mulai beroperasi di tahun 2017. Selanjutnya, DAJK menyiapkan Rp 100 miliar untuk akuisisi perusahaan kompetitor. Akuisisi ini diharapkan mendongkrak kinerja perseroan ke depan. Pasalnya, perusahaan yang nantinya akan diakuisisi memiliki pelanggan besar seperti Nestle, Indofood, dan Grup Tempo Scan. DAJK optimistis pertumbuhannya tahun 205 akan cukup positif. Hal ini seiring dengan pertumbuhan sektor konsumer. Selama ini, DAJK banyak memasok kemasan untuk industri konsumer. DAJK berharap pendapatan dan laba bersih tahun 2015 bisa tumbuh masing-masing 30% dan 20%. DAJK menargetkan pendapatan dari produk ritel bisa menyumbang 3% - 5% terhadap total pendapatan tahun 2015. Akhir bulan Januari 2015, DAJK mulai memasarkan produk ritel berupa gelas, piring, mangkuk, dan box makanan kecil. Produk-produk tersebut dipasarkan dengan brand milik DAJK sendiri. DAJK menyiapkan bisnis ini untuk mendukung bisnis utamanya. Berbeda dengan produk utama yang dipasarkan business to business (B2B), produk ritel ini langsung dipasarkan ke konsumer. Saat ini, pemasaran produk ritel DAJK belum masif. Namun, DAJK akan memasarkan produknya ke seluruh Pulau Jawa dan Kalimantan. DAJK melihat potensi bisnis produk kemasan ritel sangat menjanjikan. Target pasar untuk produk ini sangat besar, sementara pemainnya terbilang sedikit.
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
9
DWI ANEKA JAYA KEMASINDO
31 Maret 2015
Technical Side Memasuki awal tahun 2015, saham DAJK bergerak cukup moderat sejalan dengan pergerakan IHSG. Periode Januari s/d Februari 2015, harga saham mengalami konsolidasi dengan range 565 - 780. Hal ini mungkin disebabkan animo pasar menanggapi optimisme terhadap kinerja keuangan DAJK sampai akhir tahun 2014.
Pergerakan harga saham DAJK selama bulan Januari - Februari relatif meningkat dengan harga tertinggi 780, dan mengalami konsolidasi, dengan range harga 565 - 780.
Source : Chartnexus Valuasi Periode bulan Januari - Februari 2015, harga saham DAJK mengalami penurunan dari level Rp 780 ke level Rp 640 (MoM) atau turun Rp 140. Sejalan dengan penurunan harga saham DAJK di bursa sebesar 17.9 %, harga objektif DAJK kami “upgrade” dari Rp 930 menjadi Rp 1,070 (konservatif). DAJK diperdagangkan pada PE’15 = 1.28x dan PBV’15 = 0.30x. Harga objektif yang kami tetapkan: Rp 930 dengan metode DCF, dengan WACC = 9.99%, dan long term growth: 3%.
Source : Estimasi Anugerah Sentr Source : Estimasi Anugerah Sentra
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
10
DWI ANEKA JAYA KEMASINDO
31 Maret 2015
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
11
DWI ANEKA JAYA KEMASINDO
31 Maret 2015
Source : Estimasi Anugerah Sentra
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA
12
DWI ANEKA JAYA KEMASINDO
31 Maret 2015
Disclaimers: THIS REPORT IS FOR INTERNAL/OUR CLIENT USE ONLY, NOT COMMERCIAL RESEARCH REPORT. This report is not a solicitation or an offer to buy or sell any securities/ stocks. The information and commentaries are also not meant to be endorsements or offerings of any securities, stocks or other investment product. This report has been prepared without regard to the individual financial circumstances, needs or objective of persons who receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstances and objectives and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation. PT Anugerah Sentra Investama does not otherwise guarantee or provide assurance in respect of the obligations of any investment entities. This research has been prepared for the general use of the wholesale clients of PT Anugerah Sentra Investama and must not be copied, either in whole or in part, or distributed to any other person. Before making an investment decision on the basis of this research, the reader needs to consider, with or without the assistance of an adviser, whether the advice is appropriate in light of their particular investment needs, objectives and financial circumstances. There are risks involved in securities trading. The price of securities can and does fluctuate, and an individual security may even become valueless. Our investors are reminded of the additional risks inherent in local and international investments, such as currency fluctuations and international stock market or economic conditions, which may adversely affect the value of the investment. This research is based on information obtained from sources believed to be reliable but we do not make any representation or warranty that it is accurate, complete or up to date. We accept no obligation to correct or update the information or opinions in it. Opinions expressed are subject to change without notice. __________________________________________________________________________________________________________________ Research Team of PT Anugerah Sentra Investama Ruko Cempaka Mas Blok M1, No 48 Lantai 2, Jl. Letjend Suprapto Cempaka Putih Telp: 021-426 0375 Fax. 021-428 89088, Jakarta, 10640
ANUGERAH SENTRA INVESTAMA