PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN PER 30 September 2007 (TIDAK DIAUDIT) dan 30 September 2006 (TIDAK DIAUDIT)
Global Reports LLC
DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan
Global Reports LLC
2
3-4 5 6 7 8 - 45
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK NERACA 30 September 2007 dan 2006 Catatan AKTIVA Kas dan setara kas Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah kas dan setara kas
30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
8,401,772,683 6,997,415,162 15,399,187,845
7,223,515,164 8,355,372,881 15,578,888,045
11,000,000,000
11,000,000,000
53,000,000,000 384,828,275,313 437,828,275,313
11,160,000,000 0 11,160,000,000
628,670,422,176 120,187,169,124 (87,500,541,449) (120,187,169,124) 541,169,880,727 (14,903,971,198)
528,369,269,824 99,947,001,130 (75,685,326,872) (99,947,001,130) 452,683,942,952 (13,875,602,394)
526,265,909,529
438,808,340,558
385,363,580,517 (3,540,472,689)
257,266,046,363 (9,573,444,051)
381,823,107,828
247,692,602,312
2,246,903,312 8,862,782,137 11,109,685,449
113,999,992 2,037,536,868 2,151,536,860
1,123,956,098
0 677,393,844
1,123,956,098
677,393,844
2b,2c,2d,3,30
2e,4
Deposito berjangka Pihak ketiga Investasi jangka pendek Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah investasi jangka pendek - bersih
2c,2f,5,30
Penanaman neto sewa guna usaha Pihak ketiga Piutang sewa guna usaha Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa guna usaha belum diakui Simpanan jaminan Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
2b,2g,2i,6
Jumlah penanaman neto sewa guna usaha 2h,2i,7
Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui masing-masing sebesar Rp 74.610.991.777 dan Rp 50.882.029.017 untuk tahun 2007 dan 2006 Pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah piutang pembiayaan konsumen - bersih Piutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah piutang lain-lain
2c,8,30
Biaya dibayar dimuka Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga
2j
Jumlah biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka
2p,9
252,755,494
382,239,510
Aktiva pajak tangguhan
2p,28
10,048,192,102
8,672,306,409
9,204,090,346
12,722,320,827
10,847,763,506
11,528,009,235
Aktiva yang disewagunausahakan Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 12.570.628.994 dan Rp 11.807.373.113 pada tahun 2007 dan 2006
2c,2g,10,30
2k,11
Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 10.594.374.639 dan Rp 6.478.161.461 pada tahun 2007 dan 2006
12
Aktiva lain-lain JUMLAH AKTIVA
392,084,000
386,584,000
1,415,295,007,510
760,760,221,600
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
3
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK NERACA - Lanjutan 30 September 2007 dan 2006 Catatan
30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
0 95,756,786,203 95,756,786,203
0 12,483,307,082 12,483,307,082
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Hutang bank Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah hutang bank Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
2c,13
2c,2l,14
Hutang premi asuransi Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah hutang premi asuransi
2c,15,30
Hutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah hutang lain-lain
2b, 16
Biaya masih harus dibayar Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga
2c,2o,17,30
Jumlah biaya masih harus dibayar Pendapatan ditangguhkan - bersih Pihak hubungan istimewa Hutang pajak
1,983,260,537 3,433,760,691 5,417,021,228
3,561,764,300 0 3,561,764,300
0 9,739,581,458 9,739,581,458
0 1,843,652,310 1,843,652,310
2,482,812,500 8,922,730,468
2,450,000,000 1,573,083,712
11,405,542,968
4,023,083,712
1,500,000,000
2,100,000,000
3,742,598,620
4,438,310,466
2c,2l,20,30
Jumlah hutang obligasi - bersih Kewajiban imbalan pasca kerja
0 0 0
2c,2g,2o,18,29 2o,19,28
Hutang obligasi Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Sub jumlah Dikurangi: beban emisi obligasi yang belum diamortisasi
29,506,167,750 0 29,506,167,750
2q, 35
157,000,000,000 68,000,000,000 225,000,000,000 (854,046,022)
156,000,000,000 144,000,000,000 300,000,000,000 (2,144,563,098)
224,145,953,978
297,855,436,902
2,012,134,473
1,779,222,219
383,225,786,678
328,084,776,990
650,824,992,000 100,000,000 147,635,681,664 233,508,547,168
260,553,645,000 0 22,116,000 172,099,683,610
JUMLAH EKUITAS
1,032,069,220,832
432,675,444,610
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1,415,295,007,510
760,760,221,600
JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham tahun 2007 dan 2006 Modal dasar - 4.160.000.000 saham tahun 2007 dan 2006 Modal ditempatkan dan disetor - 2.603.299.968 dan 1.042.214.580 saham tahun 2007 dan 2006 Cadangan Umum Agio saham Saldo laba
1b,21 21 22
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
4
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK LAPORAN LABA RUGI Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006 Catatan
2007 Rp
2006 Rp
2b,2g,2o 2h,2o
59,097,766,052 47,726,557,740
55,992,561,794 33,209,793,938
2c,2g,2o,18,30 2b,2c,2o,23,30 2b 2f,2o,24
5,516,339,614 4,750,718,043 0 16,848,710,736
6,969,694,350 5,000,192,284 845,837,727 8,051,454,176
133,940,092,186
110,069,534,269
37,180,577,766 25,075,400,986 3,012,149,649 449,939,460 4,000,000,000 375,588,197
31,222,604,453 22,349,686,328 3,015,193,828 0 5,000,000,000 790,439,430 , ,
JUMLAH BEBAN
70,093,656,058
62,377,924,038
LABA SEBELUM PAJAK
63,846,436,128
47,691,610,231
(19,136,430,000) 0
(14,289,983,000) 0
(19,136,430,000)
(14,289,983,000)
44,710,006,128
33,401,627,231
28.88
33.34
PENDAPATAN Sewa guna usaha - pihak ketiga Pembiayaan konsumen - pihak ketiga Sewa guna usaha - operating lease Pihak hubungan istimewa Bunga Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Pendapatan lain-lain JUMLAH PENDAPATAN BEBAN Bunga dan beban pembiayaan lainnya Umum dan administrasi Penyusutan aktiva yang disewagunausahakan Kerugian kurs mata uang asing - bersih Penyisihan piutang ragu-ragu Beban lain-lain
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
2b,2c,2o,25,30 2o,2q,26,30 2c,2g,10,30 2b 2i,6,7 2f,27
2p,28
JUMLAH BEBAN PAJAK LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM
2r,29
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
5
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
Catatan
Saldo per 31 Desember 2005
21,22
Modal disetor Rp
Tambahan modal disetor agio saham Rp
Dana cadangan
Saldo laba ditentukan penggunaannya Rp
Saldo laba tidak ditentukan penggunaannya Rp
Jumlah Rp
260,553,645,000
22,116,000
0
(15,633,218,700)
164,753,420,879
409,695,963,179
Pembayaran deviden
0
0
0
(10,422,145,800)
0
Laba bersih periode berjalan (9 bulan)
0
0
0
0
33,401,627,231
33,401,627,231
260,553,645,000
22,116,000
0
(26,055,364,500)
198,155,048,110
432,675,444,610
0
0
100,000,000
(100,000,000)
0
0
0
0
0
0
16,798,857,430
16,798,857,430
21,22
260,553,645,000
22,116,000
100,000,000
(26,155,364,500)
214,953,905,540
449,474,302,040
Hasil penawaran umum terbatas IV
21
390,271,347,000
156,108,538,800
0
0
0
546,379,885,800
Biaya emisi efek ekuitas
22
0
0
0
0
Saldo per 30 September 2006 Setoran dana cadangan
21,22 21
Laba bersih periode berjalan (3 bulan) Saldo per 31 Desember 2006
Laba bersih periode berjalan (9 bulan) Saldo per 30 September 2007
21,22
(8,494,973,136)
(8,494,973,136)
0
0
0
0
44,710,006,128
44,710,006,128
650,824,992,000
147,635,681,664
100,000,000
(26,155,364,500)
259,663,911,668
1,032,069,220,832
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
6
Global Reports LLC
(10,422,145,800)
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK LAPORAN ARUS KAS Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006 Catatan
2007 Rp
2006 Rp
239,552,317,135 242,736,433,728 5,819,312,861
238,375,255,165 170,701,952,840 6,559,875,109
32,591,951,634 3,577,048,325 26,199,312,253
23,375,447,433 5,568,272,016 31,783,244,328
Pembayaran kas kepada : Pemasok sewa guna usaha Pemasok pembiayaan konsumen
(287,383,105,955) (311,621,841,327)
(188,166,890,561) (167,248,597,584)
Pembayaran kas untuk aktivitas operasi lainnya Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Pembelian surat berharga Penjualan surat berharga Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
(20,813,929,330) (22,327,383,484) (37,055,439,041) (33,899,249,086) (654,463,244,063) 196,634,968,750 29,400,000,000
(85,584,634,562) (13,312,364,562) (19,193,828,241) (14,753,573,556) (59,405,000,000) 59,405,000,000 -
Kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
(591,052,847,599)
(11,895,842,175)
(2,748,325,693) 178,250,000 300,000,000
(2,622,164,500) 36,418,710 (204,896,610) 1,300,000,000
(2,270,075,693)
(1,490,642,400)
176,343,189,775 (135,697,290,570) 390,271,347,000 156,108,538,800 (524,794,393)
3,010,801,000 (12,483,307,420) 0 0 0
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERAS Penerimaan dari transaksi pembiayaan: Sewa guna usaha Pembiayaan konsumen Sewa guna usaha - operating lease Penerimaan hasil penyaluran piutang pembiayaan konsumen Penerimaan penghasilan bunga Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTAS Perolehan aktiva tetap Penjualan aktiva tetap Perolehan aktiva yang disewagunausahakan Penjualan aktiva yang disewagunausahakan
11 11 10 10
Kas digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank Pembayaran hutang bank Hasil penawaran umum terbatas IV Hasil tambahan modal disetor Pembayaran biaya emisi efek ekuitas
21 22 22
Kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
586,500,990,612
(9,472,506,420)
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS
(6,821,932,679)
(22,858,990,995)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
22,221,120,524
38,437,879,040
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
15,399,187,845
15,578,888,045
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
7
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
1.
UMUM a. Pendirian PT Clipan Finance Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta No. 47 tanggal 15 Januari 1982, kemudian diperbaiki dengan akta No. 363 tanggal 29 Juni 1982, keduanya dibuat oleh Ny. Kartini Muljadi, SH, notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-396.HT.01.01.Th.82 tanggal 2 Agustus 1982 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturutturut di bawah No. 2771 dan 2772 tanggal 10 Agustus 1982, serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1982, Tambahan No. 1189. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dimana seluruh anggaran dasar Perusahaan diubah dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Clipan Finance Indonesia Tbk No. 466 tanggal 29 Juli 1997, dibuat oleh Adam Kasdarmadji, SH, notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. C2-9361.HT.01.04.Th.97 tanggal 11 September 1997, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 23 tanggal 19 Maret 1999 Tambahan No.1690. Selanjutnya perubahan guna meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp 177.600.204.000 (seratus tujuh puluh tujuh miliar enam ratus juta dua ratus empat riburupiah) menjadi Rp 585.000.000.000 (lima ratus delapan puluh lima miliar rupiah) sebagaimana dimuat dalam akta No. 54 tanggal 29 Nopember 1999, dibuat oleh Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang - Undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-4781 HT.01.04-THN.2000 tanggal 3 Maret 2000 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 51 tanggal 27 Juni 2000 tambahan No.3320. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam akta No. 41 tanggal 24 Juli 2002 yang dibuat oleh notaris Veronica Lily Dharma, SH, para pemegang saham telah menyetujui untuk merubah anggaran dasar Perusahaan, antara lain: * Perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500 menjadi Rp 250 per saham; * Perubahan anggaran dasar Perusahaan, antara lain pasal 4 ayat 1 : modal dasar Perusahaan berjumlah Rp 585.000.000.000 terbagi atas 2.340.000.000 saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp 250. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-14470 HT.01.04.Th.2002 tanggal 2 Agustus 2002 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 2002, Tambahan No. 826. Perubahan nilai nominal saham Perusahaan telah dilaksanakan berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat yang telah dibuat oleh Veronica Lily Dharma, SH, notaris di Jakarta dengan akta No. 44 tanggal 22 Juli 2003, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-24510 HT.01.04.TH.2003 tanggal 15 Oktober 2003 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 2003, Tambahan No. 915. Berdasarkan akta notaris Veronica Lily Dharma, SH., No. 36 tanggal 19 Juli 2005, disebutkan para pemegang saham telah menyetujui untuk merubah anggaran dasar diantaranya meningkatkan modal dasar Perusahaan dimana sebelumnya sebesar Rp 585.000.000.000 yang terbagi atas 2.340.000.000 saham menjadi sebesar Rp 1.040.000.000.000 yang terbagi atas 4.160.000.000 saham, dengan nilai nominal masing-masing Rp 250 per saham. Perubahan anggaran dasar Perusahaan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C23997 HT.01.04.TH.2005 tanggal 30 Agustus 2005 yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.95 tanggal 29/11/2005, Tambahan No.12253. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama usaha Perusahaan meliputi usaha pembiayaan sewa guna usaha, anjak piutang dan pembiayaan konsumen. Perusahaan memperoleh izin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No. 1402/KMK.013/1990 tanggal 3 Nopember 1990. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan 10 kantor cabang masing - masing di Denpasar, Bandung, Medan, Yogyakarta, Lampung, Surabaya, Pekanbaru, Balikpapan, Semarang, Palembang dan 6 kantor pemasaran di Jakarta, Depok, Tangerang, Bogor, Bekasi dan Samarinda. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Panin.
8
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006 1.
UMUM - Lanjutan b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 26 Juni 1989, Perusahaan memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No.SI-037/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas 1,5 juta saham Perusahaan, nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 8.850 per saham. Saham-saham tersebut telah dicatat di Bursa Paralel Indonesia pada tanggal 27 Agustus 1990. Pada tanggal 5 Agustus 1993, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus sebanyak 2.466.564 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum saham. Pada tanggal 24 Juli 1995, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus sebanyak 4.933.453 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum saham. Sampai dengan tanggal 31 Desember 1996, saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Selanjutnya sejak tanggal 2 Januari 1997, saham Perusahaan tidak lagi tercatat di Bursa Efek Surabaya sesuai dengan surat dari PT Bursa Efek Surabaya No. S-054/LIS/BES/CB/XI/96 tanggal 11 Nopember 1996. Penghapusan pencatatan efek (delisting) Perusahaan pada Bursa Efek Surabaya karena sejak saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Surabaya tidak pernah terjadi transaksi. Pada tanggal 17 Oktober 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No.S-2427/PM/1997 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 29.600.034 saham, nilai nominal Rp 1.000 per saham dan 5.550.006 waran yang diterbitkan menyertai saham biasa atas nama tersebut yang diberikan secara cuma-cuma dengan harga penawaran Rp 1.000 per saham. Seluruh saham telah diambil oleh pemegang saham dalam Penawaran Umum Terbatas tersebut, namun tidak terdapat waran seri I. Saham-saham tersebut telah dicatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 7 Nopember 1997. Pada tanggal 29 Juni 1998, Perusahaan melakukan perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham. Dengan perubahan nilai nominal tersebut, maka jumlah saham Perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 19 Oktober 1998 sejumlah 88.800.102 saham. Pada tanggal 9 Desember 1998, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus sebanyak 8.705.734 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 10 Desember 1998. Pada tanggal 20 Oktober 1999, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan Surat No. S-2009/PM/1999 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyakbanyaknya 217.211.696 saham, nilai nominal Rp 500 per saham dan 36.201.949 waran seri II yang diterbitkan menyertai saham biasa atas nama tersebut yang diberikan secara cuma-cuma dengan harga penawaran Rp 500 per saham. Jumlah saham dan waran seri II yang diambil oleh pemegang saham dalam Penawaran Umum Terbatas tersebut sejumlah 195.011.672 saham dan 32.501.945 waran seri II. Saham dan waran seri II tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta tanggal 11 Nopember 1999 dan pada Bursa Efek Surabaya tanggal 20 Januari 2000. Pada tanggal 31 Desember 1999, jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta sebanyak 292.517.508 saham. Pada tanggal 23 Mei 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S1136/PM/2000 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III Dengan Hak memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyakbanyaknya 336.119.465 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 49.795.476 waran seri III yang diterbitkan menyertai saham biasa atas nama tersebut yang diberikan secara cuma-cuma dengan harga penawaran Rp 500 per saham. Jumlah saham dan waran seri III yang diambil oleh pemegang saham dalam Penawaran Umum Terbatas tersebut sejumlah 171.088.532 saham dan 25.346.447 waran seri III. Saham dan waran seri III tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta tanggal 20 Juni 2000 dan pada Bursa Efek Surabaya tanggal 20 Juni 2000. Pada tanggal 29 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S3216/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dengan Hak memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyakbanyaknya 1.563.321.870 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 250,- setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp 350 per saham dan 312.664.374 waran seri IV yang diterbitkan menyertai Saham Biasa atas Nama hasil pelaksanaan HMETD yang nilai nominal Rp 250,- setiap sahamnya dengan harga penawaran Rp 400,- per saham.
9
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006 1.
UMUM - Lanjutan c. Penawaran Umum Obligasi Perusahaan Pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta masing-masing sebanyak 2.603.299.968 dan 1.042.214.580 lembar. Pada bulan Nopember 2003, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003 melalui Bursa Efek Surabaya dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 150.000.000.000 dengan tingkat bunga per tahun sebesar 14% yang bersifat tetap dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 Nopember 2008 (Catatan 20). Pada bulan Desember 2004, Perusahaan kembali menawarkan kepada masyarakat Obligasi Clipan Finance Indonesia II Tahun 2004 melalui Bursa Efek Surabaya dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 200.000.000.000 yang terbagi atas: Seri A :
Jangka waktu 370 ( tiga ratus tujuh puluh ) hari dengan tingkat bunga tetap 10% per tahun sebesar Rp 50.000.000.000 (lima puluh miliar rupiah)
Seri B :
Jangka waktu 2 (dua) tahun dengan tingkat bunga tetap 11,50% per tahun sebesar Rp 75.000.000.000 (tujuh puluh lima miliar rupiah)
Seri C :
Jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan tingkat bunga tetap 12,50% per tahun sebesar Rp 75.000.000.000 (tujuh puluh lima miliar rupiah)
Obligasi ini telah jatuh tempo masing-masing tanggal 27 Desember 2005 dan 17 Desember 2006 untuk Seri A dan Seri B sedangkan untuk seri C akan jatuh tempo tanggal 17 Desember 2007 (Catatan 20). d. Susunan Pengurus dan Karyawan Perusahaan Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: 30 Sep. 2007 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris / Komisaris Independen Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit
30 Sep. 2006
Mu’min Ali Gunawan Roosniati Salihin Veronika Lindawati
Mu’min Ali Gunawan Gunawan Santoso Hendrawan Danusaputra
Gita Puspa Kirana Darmawan Irwan Djaja
Gita Puspa Kirana Darmawan Irwan Djaja
Hendrawan Danusaputra Sahat Maruli Purba Alex Gunawan
Hendrawan Danusaputra Sahat Maruli Purba Alex Gunawan
Ruang lingkup Presiden Direktur mencakup bidang akuntansi dan keuangan, penagihan, hukum dan sumber daya manusia. Sedangkan ruang lingkup Direktur mencakup bidang pemasaran, pengembangan sistem dan administrasi serta teknologi informasi. Pembentukan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5. Susunan dewan komisaris dan direksi tersebut di atas sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 14 tanggal 19 Juli 2006 dan No. 69 tanggal 29 Juni 2007, yang keseluruhannya dibuat oleh Veronika Lily Dharma, SH, notaris di Jakarta. Gaji dan kesejahteraan dewan komisaris dan direksi masing-masing sebesar Rp 2.527.108.547 dan Rp 1.697.878.324 untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2007 dan 2006. Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 masing-masing sebanyak 294 orang dan 257 orang. 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Perusahaan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. VIII.G.7 tentang "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan". 10
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan a. Penyajian Laporan Keuangan - Lanjutan Laporan keuangan Perusahaan disusun berdasarkan nilai historis kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan menggunakan kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia masing - masing sebesar Rp 9.145 dan Rp 9.225 untuk US$ 1 pada tanggal 30 September 2007 dan 2006. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. c. Transaksi Hubungan Istimewa Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang "Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa", hubungan istimewa didefinisikan sebagai berikut: 1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries) , mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries); 2) Perusahaan asosiasi (associated companies); 3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); 4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Semua transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam Catatan 30 tentang sifat dan transaksi hubungan istimewa. d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. e. Deposito Berjangka Deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atau dijaminkan disajikan dalam akun ini pada nilai nominal. f.
Investasi Dalam Efek Hutang dan Ekuitas Berdasarkan PSAK No. 50 "Akuntansi Investasi Efek Tertentu", transaksi investasi efek dicatat sebagai berikut: Investasi dalam efek hutang dan ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia diakui berdasarkan harga perolehan. Penyisihan untuk penurunan nilai investasi dilakukan apabila manajemen Perusahaan menyimpulkan bahwa nilai investasi telah mengalami penurunan yang signifikan atau permanen. 11
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan f.
Investasi Dalam Efek Hutang dan Ekuitas - Lanjutan Efek hutang dan ekuitas yang dibeli dan dimiliki untuk diperdagangkan dalam waktu dekat diklasifikasikan sebagai efek yang diperdagangkan dan diakui sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. Untuk investasi dalam efek hutang dan ekuitas yang nilai wajarnya tersedia, pihak manajemen menentukan klasifikasi yang tetap untuk investasi tersebut pada saat perolehan dan mengevaluasi ulang klasifikasi tersebut pada setiap tanggal neraca. Obligasi diklasifikasi sebagai 'dimiliki hingga jatuh tempo' apabila Perusahaan bermaksud dan mampu memiliki efek tersebut hingga jatuh tempo. Efek tersebut diakui berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi diskonto atau premium yang belum diamortisasi. Efek hutang dan ekuitas yang tidak diklasifikasi sebagai "dimiliki hingga jatuh tempo" atau efek yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai efek yang tersedia untuk dijual dan diakui sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Penentuan biaya perolehan dalam menghitung laba atau rugi yang direalisasi didasarkan pada metode rata-rata tertimbang dengan memperhitungkan amortisasi diskonto atau premium.
g. Akuntansi Sewa Guna Usaha Perusahaan menggunakan metode finance lease untuk transaksi sewa guna usaha yang memenuhi kriteria di bawah ini: *
Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha;
*
Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha;
*
Masa sewa guna usaha minimum dua tahun.
Sedangkan, jika salah satu kriteria tersebut diatas tidak terpenuhi maka transaksi sewa guna usaha akan dicatat dengan menggunakan metode operasional (operating lease). Piutang sewa guna usaha dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari sewa guna usaha dikurangi pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu. Finance Lease: Penanaman neto dalam aktiva yang disewagunausahakan diperlakukan dan dicatat sebagai penanaman neto sewa guna usaha yang terdiri dari jumlah piutang sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang akan diterima pada akhir masa sewa guna usaha dikurangi dengan pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui (unearned lease income) dan simpanan jaminan (security deposits). Selisih antara piutang sewa guna usaha ditambah nilai sisa dengan biaya perolehan aktiva yang disewagunausahakan dicatat sebagai pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui yang dialokasikan sebagai pendapatan tahun berjalan berdasarkan suatu tingkat pengembalian berkala (periodic rate of return) atas penanaman neto dalam sewa guna usaha. Apabila aktiva yang disewagunausahakan dijual kepada penyewa guna usaha sebelum masa sewa guna usaha berakhir, maka perbedaan antara harga jual dengan penanaman neto dalam sewa guna usaha, dicatat sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Apabila aktiva yang disewagunausahakan ditarik/dimiliki kembali (repossessed) dan kemudian dijual, maka biaya perolehan aktiva tersebut dikeluarkan dari akun yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi dicatat dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Operating Lease: Barang modal yang disewagunausahakan diperlakukan dan dicatat sebagai aktiva yang disewagunausahakan berdasarkan harga perolehan. Pembayaran sewa guna usaha (lease payments) selama tahun berjalan yang diperoleh dari penyewa guna usaha diakui dan dicatat sebagai pendapatan sewa. Pendapatan sewa diakui dan dicatat dengan metode akrual berdasarkan metode garis lurus sepanjang masa sewa guna usaha. 12
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan g. Akuntansi Sewa Guna Usaha - Lanjutan Operating Lease - lanjutan: Penyusutan aktiva yang disewagunausahakan dilakukan dalam jumlah yang layak dengan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap - pemilikan langsung (lihat kebijakan akuntansi mengenai aktiva tetap - pemilikan langsung). Apabila aktiva yang disewagunausahakan dijual, maka perbedaan antara nilai buku dan harga jual diakui dan dicatat sebagai keuntungan atau kerugian tahun berjalan. Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun berjalan. h. Akuntansi Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari pembiayaan konsumen dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu . Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan yang belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen dengan menggunakan tingkat pengembalian bunga efektif. Pendapatan administrasi yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun berjalan pada saat perjanjian pembiayaan pertama kali ditandatangani. Pelunasan sebelum masa berakhirnya kontrak pembiayaan konsumen dianggap sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan. Transaksi kerjasama penyaluran pembiayaan dilakukan oleh Perusahaan dengan menjual piutang pembiayaan konsumen yang sudah dibukukan oleh Perusahaan sebesar 100% kepada pihak Bank. Piutang pembiayaan konsumen yang telah dijual kepada pihak Bank dikeluarkan dari akun piutang pembiayaan konsumen. Perusahaan menjual piutang pembiayaan konsumen kepada pihak Bank dengan suku bunga yang lebih rendah bila dibandingkan dengan suku bunga yang diterima Perusahaan dari konsumen. Selisih antara suku bunga yang dikenakan oleh Perusahaan kepada konsumen dan suku bunga yang dikenakan oleh pihak Bank kepada Perusahaan diakui oleh Perusahaan sebagai pendapatan pembiayaan konsumen dan dibukukan pada laporan laba rugi periode berjalan. i.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu atas penanaman neto sewa guna usaha, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang tersebut pada akhir tahun. Piutang yang tidak tertagih dihapuskan pada saat terjadinya. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain dalam tahun berjalan.
j.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya dengan metode garis lurus.
k. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Bangunan Prasarana kantor (partisi dan renovasi kantor) Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabot kantor
13
Global Reports LLC
Masa Manfaat
Tarif per Tahun
20 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun
5% 20% 20% 20% 20%
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan k. Aktiva Tetap - Lanjutan Hak atas tanah tidak disusutkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 47. Hak atas tanah Perusahaan merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama perorangan yang telah dilepaskan haknya ke Perusahaan. Manajemen berkeyakinan tidak akan ada masalah untuk perpanjangan/pembaharuan hak atas tanah tersebut. Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount), maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi ke akun aktiva tetap yang bersangkutan. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutan. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
l.
Biaya Penerbitan Emisi Efek Ekuitas dan emisi Obligasi Biaya emisi efek ekuitas disajikan sebagai pengurang modal disetor lainnya sebagai bagian dari ekuitas dari neraca. Beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran emisi obligasi Perusahaan dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam menentukan hutang obligasi bersih yang bersangkutan dan disajikan sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.7 tentang "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan". Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal obligasi diakui sebagai diskonto atau premium dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan menggunakan metode garis lurus.
m. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebesar harga pembelian yang disepakati dikurangi dengan beban bunga yang dibayar dimuka. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali efek diakui sebagai beban bunga yang dibayar dimuka dan diamortisasi selama jangka waktu sejak efek tersebut dijual hingga dibeli kembali. n. Instrumen Keuangan Laba atau rugi yang timbul dari kontrak swap dan forward yang berasal dari selisih antara kurs yang berlaku pada saat penutupan kontrak dengan kurs pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan mengakui pendapatan atas sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen seperti yang dijelaskan pada catatan 2g dan 2h. Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dan tingkat bunga berlaku. Pada saat piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen dinyatakan macet, Perusahaan menghentikan pengakuan pendapatan bunganya. Pada saat realisasi penerimaan hasil tagihan piutang macet tersebut, diutamakan untuk melunasi pokok piutang dan sisanya diakui sebagai pendapatan bunga (bila ada). Pendapatan diterima dimuka atas transaksi operating lease diamortisasi sesuai dengan masa sewa guna usaha dengan menggunakan metode garis lurus dan disajikan sebagai "Pendapatan Ditangguhkan - Bersih" pada neraca. p. Pajak Penghasilan Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada periode berjalan dan periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang. 14
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan p. Pajak Penghasilan - Lanjutan Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak lain. q. Imbalan Pasca Kerja Pemerintah melalui Undang-Undang No. 13 tahun 2003 mewajibkan semua Perusahaan di Indonesia untuk membayarkan imbalan minimum kepada setiap karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja. Relevansi berlakunya Undang-undang ini bagi Perusahaan adalah timbulnya kewajiban bagi Perusahaan dan dalam waktu bersamaan memunculkan hak bagi setiap karyawan. Suatu Perusahaan dapat pula menyelenggarakan program imbalan tersendiri, tanpa mengurangi jumlah hak yang ditetapkan oleh Pemerintah. PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengharuskan Perusahaan (pemberi kerja) untuk mengakui kewajiban kontinjensi imbalan pasca kerja ini pada neraca dan beban yang terkait dalam laporan laba rugi. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program. r.
Laba Per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
s. Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan disajikan menurut pengelompokan (segmen) usaha. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri atau sekelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para pelanggan diluar Perusahaan.
t.
Estimasi Manajemen Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan taksiran tersebut.
15
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
3.
KAS DAN SETARA KAS 30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
8,401,772,683
7,223,515,164
8,401,772,683
7,223,515,164
47,904,621
20,687,611
3,877,679,599 2,157,800,644 497,160,176 410,642,040 1,843,082 2,000,000 2,385,000 6,949,510,541
993,317,186 1,781,387,496 547,569,582 12,411,006 0 0 0 3,334,685,270
0
5,000,000,000
0 15,399,187,845
5,000,000,000 15,578,888,045
Tingkat Bunga
30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
7,5% tahun 2007 11,75% tahun 2006 7,5% tahun 2007 11,75% tahun 2006
5,250,000,000
Pihak hubungan istimewa Bank PT Bank Pan Indonesia Tbk (termasuk US$ 273,103 tahun 2007 dan US$ 365,551 tahun 2006) Sub jumlah Kas Pihak ketiga Bank Bank Victoria Bank Central Asia Bank Mega Bank Mandiri Bank Bukopin Bank Mayapada Bank Multicor Sub jumlah Deposito berjangka PT Bank Victoria International Tbk tingkat bunga 9% - 11,25% per tahun Sub jumlah Jumlah 4.
DEPOSITO BERJANGKA
Pihak Ketiga : PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Tbk
1 bulan 3 bulan 1 bulan 1 bulan
Jumlah
5,250,000,000 5,750,000,000 5,750,000,000 11,000,000,000
11,000,000,000
Merupakan penempatan deposito berjangka pada PT Bank Mega Tbk yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan penerbitan obligasi Perusahaan, yang merupakan 1 (satu) kali dari jumlah bunga obligasi yang harus dibayar untuk setiap periode pembayaran bunga obligasi masing-masing sebesar Rp 5.250.000.000 untuk Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003 dan Rp 5.750.000.000 untuk Obligasi Clipan Finance Indonesia II Tahun 2004 (Catatan 20).
16
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
5.
INVESTASI JANGKA PENDEK - Bersih 30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
Pihak hubungan istimewa Surat berharga komersial - efek hutang untuk diperdagangkan Obligasi Subordinasi I - Bank Panin Obligasi II - Bank Panin Seri B Obligasi II - Bank Panin Seri C
31,500,000,000 7,000,000,000 14,500,000,000
11,160,000,000 0 0
Sub jumlah
53,000,000,000
11,160,000,000
Pihak ketiga Surat berharga komersial - efek hutang untuk diperdagangkan Obligasi Indosiar I ORI III PT Truba Alam Manunggal Engineering
81,828,275,313 115,000,000,000 188,000,000,000
Sub jumlah Jumlah
384,828,275,313 437,828,275,313
11,160,000,000
30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
Lancar Macet
437,828,275,313 0
11,160,000,000 0
Jumlah
437,828,275,313
11,160,000,000
Kolektibilitas surat berharga pada tanggal 30 Sep 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: Klasifikasi
Pada berbagai tanggal dari bulan Januari sampai dengan Juni 2006, Perusahaan melakukan investasi jangka pendek dalam bentuk Obligasi Subordinasi Bank Panin I tahun 2003 (pihak hubungan istimewa) sebesar Rp 39.000.000.000 dengan harga 93% 97% dan tingkat bunga 14% per tahun. Surat berharga komersial efek hutang ini telah dijual pada berbagai tanggal dari bulan Maret sampai dengan Oktober 2006 dengan harga 93% - 98% dan Perusahaan telah membukukan keuntungan sebesar Rp 600.000.000 atas penjualan surat berharga ini. Pada tanggal 9 Maret 2006, Perusahaan melakukan investasi jangka pendek dalam bentuk Obligasi Panin Sekuritas II tahun 2005 (pihak hubungan istimewa) sebesar Rp 10.000.000.000 dengan harga 98% dan tingkat bunga 11,625% per tahun. Surat berharga komersial efek hutang ini telah dijual pada tanggal 17 Maret 2006 dengan harga 98% dan Perusahaan tidak membukukan keuntungan (kerugian) atas penjualan surat berharga ini. Pada tanggal 7 Maret 2006, Perusahaan melakukan investasi jangka pendek dalam bentuk Obligasi Bank Maspion I tahun 2003 (pihak ketiga) sebesar Rp 10.000.000.000 dengan harga 90,35% dan tingkat bunga 13,5% per tahun. Surat berharga komersial efek hutang ini telah dijual pada tanggal 10 Juli dan 3 Agustus 2006 masing-masing dengan harga 100% dan 91%. Perusahaan membukukan keuntungan sebesar Rp 245.000.000 atas penjualan surat berharga ini. Pada tanggal 9 Maret 2006, Perusahaan melakukan investasi jangka pendek dalam bentuk Obligasi Bank Bumiputera I tahun 2003 (pihak ketiga) sebesar Rp 10.000.000.000 dengan harga 98,5% dan tingkat bunga 13,5% per tahun. Surat berharga komersial efek hutang ini telah dijual pada tanggal 17 Maret 2006 dengan harga 98,5% dan Perusahaan tidak membukukan keuntungan (kerugian) atas penjualan surat berharga ini. Pada tanggal 28 Pebruari 2007, Perusahaan melakukan investasi jangka pendek dalam bentuk obligasi Subordinasi Bank Panin I tahun 2003 (pihak hubungan istimewa) sebesar Rp 10.000.000.000 dengan harga 99% dan tingkat bunga 14% per tahun. Pada tanggal 7 Maret 2007, Perusahaan melakukan investasi jangka pendek dalam bentuk obligasi Subordinasi Bank Panin I tahun 2003 (pihak hubungan istimewa) sebesar Rp 10.000.000.000 dengan harga 99% dan tingkat bunga 14% per tahun. Pada tanggal 18 Juni 2007, Perusahaan melakukan investasi jangka pendek dalam bentuk obligasi Panin II seri C tahun 2007 sebesar Rp 12.000.000.000 dengan harga 100% dan tingkat bunga 11% per tahun. 17
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
5.
INVESTASI JANGKA PENDEK - Bersih - Lanjutan Pada tanggal 20 Juni 2007, Perusahaan melakukan investasi jangka pendek dalam bentuk obligasi subordinasi Bank Panin II seri C tahun 2007 sebesar Rp 2.500.000.000 dengan harga 100% dan tingkat bunga 11% per tahun. Pada tanggal 20 Juni 2007, Perusahaan melakukan investasi jangka pendek dalam bentuk obligasi subordinasi Bank Panin II seri B tahun 2007 sebesar Rp 7.000.000.000 dengan harga 100% dan tingkat bunga 10,75% per tahun. Pada berbagai tanggal selama periode Juli sampai dengan September 2007, perusahaan melakukan investasi jangka pendek dalam bentuk transaksi pembelian dan penjualan atas Obligasi Indosiar I, Obligasi Panin dan ORI III. Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga komersial efek hutang yang dimiliki oleh Perusahaan digunakan untuk tujuan diperdagangkan. Perusahaan membebankan laba (rugi) yang belum direalisasi dari kenaikan (penurunan) nilai investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga komersial efek hutang pada operasi tahun berjalan berdasarkan harga pasar yang berlaku pada akhir tahun buku yang bersangkutan.
6.
PENANAMAN NETO SEWA GUNA USAHA Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha (finance lease) untuk mesin-mesin industri, alat-alat transportasi dan peralatan kantor. Saldo pada tanggal-tanggal neraca adalah sebagai berikut: 30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
519,914,018,775 101,961,887,349 (72,419,316,337) (101,961,887,349)
492,640,434,984 92,674,914,232 (70,855,484,092) (92,674,914,232)
447,494,702,439
421,784,950,892
108,756,403,401
35,728,834,840
18,225,281,775
7,272,086,898
Pendapatan sewa guna usaha belum diakui (US$ 1,649,122 tahun 2007 dan US$ 523,560 tahun 2006)
(15,081,225,112)
(4,829,842,780)
Simpanan jaminan (US$ 1,992,923 tahun 2007 dan US$ 479,772 tahun 2006)
(18,225,281,775)
(7,272,086,898)
Sub jumlah Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
93,675,178,289 541,169,880,727 (14,903,971,198)
30,898,992,060 452,683,942,952 (13,875,602,394)
Jumlah - bersih
526,265,909,530
438,808,340,558
Pihak ketiga Rupiah: Piutang sewa guna usaha Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa guna usaha belum diakui Simpanan jaminan Sub jumlah Pihak ketiga . Piutang sewa guna usaha (US$ 11,892,444 tahun 2007 dan US$ 3,873,044 tahun 2006) Nilai sisa terjamin (US$ 1,992,923 tahun 2007 dan US$ 479,772 tahun 2006)
Piutang Sewa Guna Usaha Jumlah pembayaran sewa guna usaha dari pihak ketiga sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut: 30 Sep. 2007 Rp Belum jatuh tempo tahun: 2007 2008 2009 dan selanjutnya
148,558,032,607 273,428,393,143 206,683,996,426
Jumlah
628,670,422,176 18
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
6.
PENANAMAN NETO SEWA GUNA USAHA - Lanjutan Piutang Sewa Guna Usaha - lanjutan 30 Sep. 2006 Rp Belum jatuh tempo tahun: 2006 2007 2008 dan selanjutnya Jumlah
100,631,759,972 258,298,173,030 169,439,336,822 528,369,269,824
Tingkat bunga rata-rata per tahun : 2007 Rupiah US Dolar
2006
20.12% 10.45%
17.5% - 24% 11.00%
30 Sep. 2007 Rp 13,492,947,972 3,000,000,000 (1,588,976,774) 14,903,971,198
30 Sep. 2006 Rp 16,652,574,627 (900,000,000) (1,876,972,233) 13,875,602,394
Kisaran jangka waktu pembiayaan adalah 2 - 3 tahun. Rincian penyisihan piutang ragu-ragu :
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan Saldo akhir tahun
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Simpanan Jaminan Pada saat perjanjian sewa guna usaha dimulai, penyewa guna usaha memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aktiva yang disewagunausaha pada akhir masa sewa guna usaha, bila hak opsi dilaksanakan penyewa guna usaha. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha. 7.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH 30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
Pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui
459,974,572,294 (74,610,991,777)
308,148,075,380 (50,882,029,017)
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
385,363,580,517 (3,540,472,689)
257,266,046,363 (9,573,444,051)
Jumlah - bersih
381,823,107,828
247,692,602,312
Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut: 30 Sep. 2007 Rp Belum jatuh tempo tahun: 2007 2008 2009 dan selanjutnya Jumlah
86,076,408,577 225,150,264,376 148,747,899,341 459,974,572,294 19
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
7.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH - Lanjutan 30 Sep. 2006 Rp Belum jatuh tempo tahun: 2006 2007 2008 dan selanjutnya Jumlah
65,926,502,860 150,296,953,409 91,924,619,111 308,148,075,380
Tingkat bunga rata-rata per tahun : 2007 Rupiah
2006
18.43%
18% - 26.02%
30 Sep. 2007 Rp 4,653,756,127 1,000,000,000 (2,113,283,438)
30 Sep. 2006 Rp 8,395,766,079 5,900,000,000 (4,722,322,028)
3,540,472,689
9,573,444,051
Rincian penyisihan piutang ragu-ragu :
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan Saldo akhir tahun
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang dan berkeyakinan bahwa agunan yang diterima atas pembiayaan yang diberikan dapat menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan tersebut. 8.
PIUTANG LAIN-LAIN 30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
Pihak hubungan istimewa Piutang karyawan Bunga obligasi - PT Bank Pan Indonesia Tbk Bunga transaksi swap - PT Bank Pan Indonesia Tbk
1,814,517,839 211,372,570 221,012,903
113,999,992
Sub jumlah
2,246,903,312
113,999,992
Pihak ketiga Piutang karyawan Bunga obligasi Bunga deposito berjangka Lain-lain
1,098,319,704 1,777,068,743 45,657,535 5,941,736,155
1,961,810,248
8,862,782,137 11,109,685,449
2,037,536,868 2,151,536,860
Sub jumlah Jumlah
0
57,861,644 17,864,976
Piutang karyawan merupakan pinjaman finansial biasa, pinjaman untuk pembiayaan pemilikan rumah dan kendaraan bermotor yang diberikan kepada direksi dan karyawan dengan tingkat bunga 0% - 6% per tahun. Jangka waktu pinjaman ini adalah 1-5 tahun. 9.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA Merupakan pajak pertambahan nilai - masukan. Saldo pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 252.755.494 dan Rp 382.239.510.
20
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
10. AKTIVA YANG DISEWAGUNAUSAHAKAN Akun ini merupakan sewa menyewa biasa (operating lease) antara Perusahaan dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (pihak hubungan istimewa) untuk pembiayaan bangunan berupa rukan dan kendaraan bermotor dengan masa sewa selama 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun dan 10 tahun dan akan berakhir pada tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010. Perusahaan juga mengadakan perjanjian sewa menyewa biasa (operating lease) dengan PT Asuransi Multi Artha Guna dan PT Panin Life Tbk (keduanya merupakan pihak hubungan istimewa) untuk pembiayaan berupa kendaraan bermotor dengan masa sewa selama 1 - 3 tahun (Catatan 30). Rincian dari aktiva yang disewagunausahakan pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: 01 Jan. 2007 Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
1,945,500,000 1,354,500,000 21,229,693,940 24,529,693,940
0 0 0 -
0 0 2,200,000,000 2,200,000,000
0 0 (554,974,600) (554,974,600)
1,945,500,000 1,354,500,000 18,474,719,340 21,774,719,340
457,143,750 12,331,335,614 12,788,479,364 11,741,214,576
56,437,500 2,955,712,149 3,012,149,649
0 1,723,333,347 1,723,333,347
0 (1,506,666,672) (1,506,666,672)
513,581,250 12,057,047,744 12,570,628,994 9,204,090,346
01 Jan. 2006 Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
30 Sep. 2006 Rp
1,945,500,000 1,354,500,000 20,982,193,940 24,282,193,940
0 0 1,500,000 1,500,000
0 0 1,300,000,000 1,300,000,000
0 0 1,546,000,000 1,546,000,000
1,945,500,000 1,354,500,000 21,229,693,940 24,529,693,940
389,418,750 9,247,760,548 9,637,179,298 14,645,014,642
58,900,000 2,926,460,494 2,985,360,494
0 842,602,177 842,602,177
30 Sep. 2007 Rp
Biaya perolehan Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor Jumlah Nilai buku
Biaya perolehan Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor Jumlah Nilai buku
(8,106,169) 35,541,667 27,435,498
440,212,581 11,367,160,532 11,807,373,113 12,722,320,827
Jumlah penyusutan yang dibebankan pada operasi tahun berjalan adalah sebesar Rp 3.012.149.649 dan Rp 2.985.360.494 masing-masing untuk tahun 2007 dan 2006. Pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 seluruh aktiva yang disewagunausahakan telah diasuransikan kepada PT Panin Insurance Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna (keduanya merupakan pihak hubungan istimewa) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 13.752.025.400 untuk tahun 2007 dan Rp 14.071.500.000 untuk tahun 2006. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya yang mungkin dialami oleh Perusahaan.
21
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
11. AKTIVA TETAP 01 Jan. 2007 Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
30 Sep. 2007 Rp
1,269,800,000 1,130,200,000 1,906,930,123 6,686,895,202 6,239,791,332 1,387,523,618 18,621,140,275
0 0 147,764,240 549,484,814 1,938,188,440 112,888,200 2,748,325,694
0 0 0 0 464,302,424 0 464,302,424
0 0 0 0 554,974,600 0 554,974,600
1,269,800,000 1,130,200,000 2,054,694,363 7,236,380,016 8,268,651,948 1,500,411,818 21,460,138,145
372,024,191 411,541,805 3,192,653,678 2,784,247,426 393,638,087 7,154,105,187 11,467,035,088
42,382,501 257,035,711 856,221,353 953,768,005 189,763,025 2,299,170,595
0 0 0 347,567,814 0 347,567,814
0 0 0 1,506,666,671 0 1,506,666,671
414,406,692 668,577,516 4,048,875,031 4,897,114,288 583,401,112 10,612,374,639 10,847,763,506
01 Jan. 2006 Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
30 Sep. 2006 Rp
1,269,800,000 1,130,200,000 370,310,987 4,466,857,990 5,097,337,132 443,462,518 12,777,968,627
0 0 1,519,611,136 2,049,927,314 2,144,532,200 887,574,700 6,601,645,349
0 0 0 0 182,500,000 0 182,500,000
0 0 0 14,056,900 (1,205,000,000) 0 (1,190,943,100)
1,269,800,000 1,130,200,000 1,889,922,123 6,530,842,204 5,854,369,332 1,331,037,218 18,006,170,876
315,514,167 162,195,268 2,287,491,776 1,858,660,299 208,317,431 4,832,178,941 7,945,789,686
79,418,333 169,205,406 655,918,108 804,019,474 128,290,522 1,836,851,843
0 0 0 124,000,000 0 124,000,000
(37,035,809) 0 0 (29,833,334) 0 (66,869,143)
357,896,691 331,400,674 2,943,409,884 2,508,846,439 336,607,953 6,478,161,641 11,528,009,235
Pemilikan langsung Biaya perolehan Tanah Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabot kantor Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabot kantor Jumlah Nilai Buku
Pemilikan langsung Biaya perolehan Tanah Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabot kantor Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabot kantor Jumlah Nilai buku
Jumlah penyusutan yang dibebankan pada operasi tahun berjalan adalah sebesar Rp 2.299.170.596 dan Rp 1.836.851.843 masing-masing untuk tahun 2007 dan 2006. Pada tanggal 30 September 2007 dan 2006, seluruh aktiva tetap telah diasuransikan kepada PT Panin Insurance Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna (keduanya merupakan pihak hubungan istimewa) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 9.147.884.940 untuk tahun 2007 dan Rp 5.295.130.000 untuk tahun 2006. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko lain yang mungkin dialami oleh Perusahaan.
22
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
12. AKTIVA LAIN-LAIN
Jaminan sewa mesin fotokopi Jaminan sewa gedung Jaminan lain - lain Jumlah
30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
3,084,000 383,500,000 5,500,000 392,084,000
3,084,000 383,500,000 0 386,584,000
30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
33,333,333,351 33,333,333,351 15,499,999,946
10,083,333,318 0 0
8,126,078,710 5,014,001,199 450,039,646
1,221,654,984 1,178,318,780 0
95,756,786,203
12,483,307,082
13. HUTANG BANK
Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk Jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jatuh tempo dalam waktu dua tahun Jatuh tempo dalam waktu tiga tahun PT Bank Mandiri Tbk Jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jatuh tempo dalam waktu dua tahun Jatuh tempo dalam waktu tiga tahun Jumlah PT Bank Pan Indonesia Tbk
Berdasarkan surat penegasan dari PT Bank Pan Indonesia Tbk No. 047/FIT/EXT/06 tanggal 3 April 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit yang terdiri dari fasilitas money market I dan transaksi valuta asing dengan jumlah maksimum masingmasing US$ 4 juta yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2007. Kemudian berdasarkan surat penegasan dari PT Bank Pan Indonesia Tbk No. 245/FIT/EXT/06 tanggal 19 Desember 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman money market II dengan jumlah maksimum Rp 100 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2007. Seluruh fasilitas money market dan transaksi valuta asing ini telah diperpanjang pada tanggal 23 Maret 2007 berdasarkan surat No. 083/FIT/EXT/07 dari PT Bank Pan Indonesia Tbk yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2008. Fasilitas money market diatas digunakan sebagai cadangan kebutuhan modal kerja bagi Perusahaan dengan jangka waktu penggunaan dana maksimum 3 (tiga) bulan, biaya provisi sebesar 1/8% flat dibayar dimuka dan besarnya tingkat bunga ditentukan oleh divisi treasury PT Bank Pan Indonesia Tbk pada setiap saat penarikan dana. Sedangkan fasilitas transaksi valuta asing digunakan oleh Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan valuta asing dan melindungi nilai posisi valuta asing dalam melakukan transaksi spot, forward dan swap dengan jangka waktu maksimum 3 (tiga) bulan. Saldo pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 masing-masing sebesar nihil dan nihil.
23
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
13. HUTANG BANK - Lanjutan PT Bank Central Asia Tbk Pada tanggal 8 April 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 dari PT Bank Central Asia Tbk dalam bentuk fasilitas Installment Loan dengan batas waktu penarikan 6 (enam) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Tingkat bunga tetap ditentukan berdasarkan jangka waktu pembayaran kembali yaitu sebesar 13% per tahun untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, 13,5% per tahun untuk jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan, dan 14% per tahun untuk jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan. Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang yang berasal dari utang pokok pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali (Catatan 7). Berdasarkan surat BCA No. 412/BMK/2004 tanggal 17 Mei 2004 terdapat penurunan suku bunga pinjaman yang berlaku terhitung tanggal 17 Mei 2004 (khusus untuk plafon yang belum ditarik) sebesar 0,5% per tahun menjadi 12,5% per tahun untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, 13% per tahun untuk jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan, dan 13,5% per tahun untuk jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan. Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, Perusahaan tidak diperkenankan untuk, antara lain, mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk apapun kepada pihak lain, meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari, mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada instansi yang berwenang (pengadilan), melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada, melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran dan mengubah status kelembagaan, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank. Perusahaan juga diwajibkan untuk, antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/harga dari agunan tidak kurang dari 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali, perbandingan antara seluruh kewajiban terhadap total ekuitas (debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1. Kemudian berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1259/GBK/2006 tanggal 20 Oktober 2006 dari PT Bank Central Asia, Tbk., Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit Installment Loan 2 dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000.000 untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan suku bunga 13,5% flat serta biaya provisi sebesar 0,75% flat sekali bayar sesuai plafon kredit. Agunan dan/atau jaminan atas fasilitas kredit ini adalah tagihan/ piutang pembayaran (bersih) milik Perusahaan senilai 105% dari outstanding fasilitas installment loan (Catatan 7). Perubahan fasilitas kredit di atas telah sesuai dengan akta Perubahan Pertama Perjanjian Kredit No. 45 dan akta Jaminan Fidusia No. 46 yang masing-masing bertanggal 27 Nopember 2006, dibuat di hadapan Erly Soehandjojo, SH., notaris di Jakarta. Saldo pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 82.166.666.648 dan Rp 10.083.333.318 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tanggal 25 Januari 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000.000.000 dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas KMK Revolving dengan aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau kendaraan bermotor roda empat non komersial (pribadi) dan kendaraan roda empat atau lebih komersial/niaga khusus merk Mitsubishi. Tingkat bunga tetap ditentukan berdasarkan jangka waktu pelunasan yaitu sebesar 17% per tahun untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, 17,25% per tahun untuk jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan dan 17,75% per tahun untuk jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan. Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang kepada nasabah (Catatan 6). Selama fasilitas kredit belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Perusahaan tidak diperkenankan melakukan tindakan sebagai berikut: memindahtangankan barang jaminan, melunasi hutang Perusahaan kepada pemilik/pemegang saham, membagikan dividen lebih besar 50% dari laba 1 (satu) tahun sebelumnya, mengambil bagian dividen atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi serta tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham yang mewakili saham dan pengurus dari PT Bank Pan Indonesia Tbk.
24
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006 13. HUTANG BANK - Lanjutan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Lanjutan Sampai dengan akhir Desember 2006 telah terjadi 2 (dua) kali perubahan atas fasilitas kredit yang diberikan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. JCCO.VI/007/PK-KMK/2006 tanggal 27 Januari 2006 sebagai berikut: 1. Addendum I tanggal 2 Oktober 2006 mengenai perubahan provisi kredit; Pihak bank melalui Surat Pemberitahuan Tingkat Suku Bunga dan Provisi Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Executing No.CBC.OTO/88/2006 tanggal 20 September 2006, telah menyetujui penurunan provisi penarikan menjadi sebesar 0,5% terhitung sejak tanggal 20 September 2006 (dimana sebelumnya sebesar 0,75%). 2. Addendum II tanggal 17 Oktober 2006 mengenai perpanjangan dan perubahan syarat fasilitas kredit; Pihak bank melalui Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No.CBC.OTO/105/2006 tanggal 13 Oktober 2006, telah menyetujui perpanjangan perjanjian kredit sehingga masa berlaku perjanjian maksimum selama 4,5 tahun sampai dengan tanggal 26 Juli 2010 termasuk masa penarikan kredit selama 1,5 tahun. Perjanjian Kredit Modal Kerja (PKMK) di atas pertama kali dibuat di hadapan N.M.Dipo Nusantara Pua Upa,S.H., notaris di Jakarta dengan Akta No.4 tanggal 27 Januari 2006. Dengan demikian berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No.CBC.OTO/105/2006 terdapat perubahan beberapa ketentuan perjanjian kredit sebagai berikut: 1. Jangka waktu fasilitas kredit; Sebelumnya 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Januari 2010 termasuk 1 (satu) tahun masa penarikan kredit menjadi 4,5 tahun terhitung sejak tanggal 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Juli 2010 termasuk 1,5 tahun masa penarikan kredit. 2. Provisi, commitment fee dan biaya administrasi; Sebelumnya provisi sebesar 0,75% dari nilai pencairan menjadi 0,5% dari nilai pencairan dan akan dibebankan pada saat setiap penarikan/pencairan. Berdasarkan surat No.CBC.OTO/159/2006 tertanggal 20 Nopember 2006, tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15%, 15,25% dan 15,50%. Sedangkan tingkat bunga per tahun untuk alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,50%, 15,75% dan 16%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 22 Nopember 2006. Berdasarkan surat No.CBC.OTO/116/2007 tertanggal 25 April 2007, tingkat bunga per tahun dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 12,5%, 12,75% dan 13%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 26 April 2007. Saldo pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 13.590.119.555 dan Rp 2.399.973.764 14. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Jangka Waktu Pihak hubungan istimewa Obligasi Subordinasi I - Bank Panin Beban bunga yang belum diamortisasi Jumlah
Tanggal Jatuh Tempo
14 hari
2 Oktober 2007
30 Sep. 2007 Rp 29,514,334,500 (8,166,750) 29,506,167,750
30 Sep. 2006 Rp 0 0 0
15 HUTANG PREMI ASURANSI 30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
Pihak hubungan istimewa PT Multi Artha Guna Sub jumlah
1,983,260,537 1,983,260,537
3,561,764,300 3,561,764,300
Pihak ketiga PT Asuransi Astra Buana PT Asuransi Sinar Mas PT Asuransi Bina Dana Arta Sub jumlah Jumlah
128,960,134 2,914,745,182 390,055,375 3,433,760,691 5,417,021,228
0 0 0 0 3,561,764,300
25
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
16. HUTANG LAIN-LAIN
Pihak ketiga Titipan setoran nasabah Pengembalian potongan premi asuransi kepada dealer Hutang dividen Hutang dealer Lain-lain Jumlah
30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
3,528,250,406 2,525,052,056 45,839,136 3,558,065,573 82,374,286 9,739,581,458
1,168,648,560 42,456,750 46,199,199 548,069,351 38,278,450 1,843,652,310
30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
2,482,812,500 2,482,812,500
2,450,000,000 2,450,000,000
331,770,833 477,830,892 40,000,000 59,600,000 0 7,970,178,743 43,350,000 8,922,730,468 11,405,542,968
700,000,001 53,031,250 71,530,063 77,133,324 502,453,590 0 168,935,484 1,573,083,712 4,023,083,712
17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Pihak hubungan istimewa Bunga obligasi Sub jumlah Pihak ketiga Bunga obligasi Bunga pinjaman Jasa profesi Barang cetakan Bonus Biaya penawaran umum terbatas IV Lain-lain Sub jumlah Jumlah 18. PENDAPATAN DITANGGUHKAN - Bersih
Merupakan sewa diterima dimuka atas transaksi sewa menyewa biasa (operating lease) antara Perusahaan dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (pihak hubungan istimewa) berupa bangunan rukan di Permata Hijau untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak 19 April 2000 sampai dengan 19 April 2010. Pembayaran atas transaksi sewa menyewa ini dibagi dalam 2 (dua) tahap yaitu pada tahun 2000 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 3.000.000.000 (Catatan 30).
Sewa diterima dimuka Dikurangi: Amortisasi sewa diterima dimuka Jumlah
30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
3,000,000,000 (1,500,000,000)
3,000,000,000 (900,000,000)
1,500,000,000
2,100,000,000
Sewa diterima dimuka yang diakui sebagai pendapatan sewa guna usaha - operating lease pada tahun 2007 dan 2006 masingmasing sebesar Rp 450.000.000 (Catatan 30).
26
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
19. HUTANG PAJAK
Deviden PPN keluaran Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Jumlah
30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
1,828,616 0
0 0
369,756,772 52,792,187 1,780,147,017 1,538,074,028 3,742,598,620
132,520,875 85,432,438 1,121,114,267 3,099,242,886 4,438,310,466
Perusahaan telah melunasi hutang PPh pasal 29 untuk tahun 2005 sebesar Rp 2.662.565.150 pada tanggal 24 Maret 2006. Sedangkan hutang PPh pasal 29 tahun 2006 sebesar Rp 5.491.729.153 telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 23 Maret 2007. 20. HUTANG OBLIGASI 30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003 Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga
150,000,000,000 -
150,000,000,000 -
Obligasi Clipan Finance Indonesia II Tahun 2004 Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga
7,000,000,000 68,000,000,000
6,000,000,000 144,000,000,000
225,000,000,000
300,000,000,000
Nilai Nominal Obligasi dalam mata uang Rupiah
Sub jumlah Dikurangi : beban emisi obligasi - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 6.400.244.399 tahun 2007 dan Rp 5.109.727.323 tahun 2006
(854,046,022)
Jumlah - bersih
224,145,953,978
(2,144,563,098) 297,855,436,902
Rincian beban emisi obligasi dan akumulasi amortisasi terkait tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Beban emisi obligasi dalam mata uang Rupiah Dikurangi : akumulasi amortisasi beban emisi obligasi (termasuk amortisasi yang dibebankan selama tahun berjalan masing-masing sebesar Rp 881.990.838 dan Rp 1.397.372.652 pada tahun 2007 dan 2006)
30 Sep. 2007 Rp
30 Sep. 2006 Rp
7,254,290,421
7,254,290,421
(6,400,244,399)
(5,109,727,323)
854,046,022
Jumlah - bersih
2,144,563,098
Berdasarkan Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-2740/PM/2003 tanggal 10 Nopember 2003, Perusahaan telah menerbitkan "Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003" dengan nilai nominal Rp 150.000.000.000 yang akan jatuh tempo dalam waktu 5 (lima) tahun sampai dengan tanggal 19 Nopember 2008 dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama dilakukan pada tanggal 19 Februari 2004, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal 19 Nopember 2008. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 Nopember 2008 yang merupakan Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. 27
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
20. HUTANG OBLIGASI - Lanjutan Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang lancar yang diberikan oleh Perusahaan untuk kepentingan pemegang obligasi dalam jumlah tidak kurang dari 100% dari jumlah pokok obligasi yang terhutang. Apabila nilai jaminan tersebut kurang dari 100% dari jumlah pokok obligasi yang terhutang, maka Perusahaan wajib menambah jaminan dengan menggunakan cash collateral yang ditempatkan pada instrumen yang disepakati oleh Wali Amanat dan Perusahaan. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia dalam laporannya No.623/PEFDir/X/2003 tanggal 17 Oktober 2003, Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003 memperoleh peringkat idBBB- (triple B minus; Stable Outlook). Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003 ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya mulai tanggal 20 Nopember 2003 sesuai Surat Persetujuan Bursa Efek Surabaya No.JKT-027/LISTEMITEN/BES/XI/2003 tanggal 19 Nopember 2003. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Kasnic Credit Rating Indonesia dalam laporannya No.175A/KCRI/X/2004 tanggal 20 Oktober 2004, No.247/KCRI/X/2005 tanggal 14 Nopember 2005 dan No. 163/Kasnic/RD/6/2006 tanggal 8 Juni 2006, Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003 memperoleh peringkat A (Single A). Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Moody's Indonesia pada tanggal 12 Juni 2007, Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003 memperoleh peringkat A2.id. Pada bulan Desember 2004, Perusahaan kembali menawarkan kepada masyarakat Obligasi Clipan Finance Indonesia II Tahun 2004 melalui Bursa Efek Surabaya dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 200.000.000.000 yang terbagi atas: Seri A : Seri B : Seri C :
Jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari dengan tingkat bunga tetap 10% per tahun sebesar Rp 50.000.000.000 (lima puluh miliar rupiah) Jangka waktu 2 (dua) tahun dengan tingkat bunga tetap 11,50% per tahun sebesar Rp 75.000.000.000 (tujuh puluh lima miliar rupiah) Jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan tingkat bunga tetap 12,50% per tahun sebesar Rp 75.000.000.000 (tujuh puluh lima miliar rupiah)
Obligasi ini ditawarkan 100% dari jumlah pokok dan bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, sesuai dengan pembayaran masing-masing bunga. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 17 Maret 2005 dan pembayaran bunga terakhir telah dilakukan pada tanggal 27 Desember 2005 untuk Seri A, tanggal 17 Desember 2006 untuk Seri B dan akan dilakukan pada tanggal 17 Desember 2007 untuk Seri C yang merupakan tanggal pelunasan pokok obligasi. Obligasi Clipan Finance Indonesia II Tahun 2004 ini telah dinyatakan efektif berdasarkan Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-3674/PM/2004 tanggal 8 Desember 2004 dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 20 Desember 2004 sesuai Surat Persetujuan Bursa Efek Surabaya No. JKT-045/LIST-EMITEN/BES/XII/2004 tanggal 16 Desember 2004. Dalam rangka penerbitan Obligasi Clipan Finance Indonesia II Tahun 2004 ini, Perusahaan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas obligasi dari PT Kasnic Credit Rating Indonesia (Kasnic) dengan peringkat A (Single A) sesuai laporannya No. 175B/KCRI/X/2004 tanggal 20 Oktober 2004, No. 247/KCRI/X/2005 tanggal 14 Nopember 2005 dan No. 163/Kasnic/RD/6/2006 tanggal 8 Juni 2006. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Moody's Indonesia pada tanggal 12 Juni 2007, Obligasi Clipan Finance Indonesia II Tahun 2004 memperoleh peringkat A2.id. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang dalam kategori lancar yang diberikan oleh Perusahaan untuk kepentingan Pemegang Obligasi dalam jumlah tidak kurang dari 105% dari jumlah pokok obligasi setiap saat. Apabila nilai jaminan tersebut kurang dari 105% dari jumlah pokok obligasi yang terhutang, maka Perusahaan wajib menambah jaminan dengan menggunakan cash collateral dalam bentuk gadai deposito. Jaminan ini terpisah dengan jaminan yang telah diberikan kepada kreditur lain.
28
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
20. HUTANG OBLIGASI - Lanjutan Sebelum dilunasinya semua Jumlah Yang Terhutang yang harus dibayar oleh Perusahaan berkenaan dengan Obligasi, Perusahaan berjanji dan mengikat diri bahwa : Tanpa ijin tertulis dari Wali Amanat, pemberian ijin tertulis tersebut tunduk pada ketentuan sebagai berikut : - Ijin tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar; dan - Wali Amanat wajib memberikan tanggapan atas permohonan ijin tersebut dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah permohonan ijin dan/atau dokumen pendukungnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat, dan jika dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja tersebut Perusahaan tidak menerima tanggapan apapun dari Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan ijin. Perusahaan tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan atau memberikan persetujuan kepada anak perusahaan b. Menerbitkan atau mengeluarkan obligasi atau instrumen pasar modal lain yang sejenis yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dari obligasi ini. c. Memberikan pinjaman kepada pihak manapun atau mengijinkan anak perusahaan (jika ada) memberikan pinjaman kepada pihak manapun, kecuali: Pinjaman yang telah ada sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan; Pinjaman yang diberikan berdasarkan kegiatan usaha Perusahaan yang ditentukan berdasarkan Anggaran Dasar; Pinjaman kepada pegawai termasuk Direksi dan Komisaris untuk program kesejahteraan pegawai Perusahaan dengan ketentuan sesuai peraturan Perusahaan. d. Mengubah bidang usaha utama Perusahaan dan/atau memberikan ijin atau persetujuan kepada anak perusahaan (jika ada) untuk mengadakan perubahan bidang usaha. e. Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan. f. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) atau mengijinkan anak perusahaan (jika ada) mengajukan permohonan pailit atau permohonan PKPU yang diajukan oleh Perusahaan dan/atau anak perusahaan (jika ada) sebagai akibat adanya permohonan kepailitan pihak lain. g. Membayar, membuat atau mengajukan pembayaran dividen lebih dari 50% (lima puluh persen) dari laba bersih pada tahun buku Perusahaan. h. Mengadakan segala bentuk kerjasama, bagi hasil atau perjanjian serupa lainnya di luar kegiatan usaha Perusahaan seharihari atau mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan/operasi Perusahaan diatur oleh pihak lain. Selama pokok obligasi dan/atau bunga obligasi belum dilunasi seluruhnya, Perusahaan berkewajiban untuk, antara lain: a. Menyetorkan dana (in good fund) yang diperlukan untuk pelunasan pokok obligasi dan/atau pembayaran bunga obligasi yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran paling lambat 1 (satu) hari bursa sebelum tanggal pembayaran bunga obligasi atau tanggal pelunasan pokok obligasi dan menyerahkan fotokopi bukti transfer kepada Wali Amanat pada hari yang sama. b. Memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga tetap berlakunya segala kuasa, ijin dan persetujuan (baik dari Pemerintah maupun dari pihak yang berwenang lainnya) dan dengan segera memberikan laporan dan/atau masukan dan/atau melakukan hal-hal yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan Republik Indonesia sehingga Perusahaan dapat secara sah menjalankan kewajibannya berdasarkan setiap dokumen emisi dalam mana Perusahaan menjadi salah satu pihaknya atau memastikan keabsahan, keberlakuan, dapat dilaksanakannya setiap dokumen emisi di Republik Indonesia. c. Memastikan pada setiap saat keadaan keuangan Perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan tahunan Perusahaan terakhir yang telah diaudit atau laporan keauangan semesteran yang berakhir, diserahkan kepada Wali Amanat harus berada dalam rasio jumlah Pinjaman terhadap Ekuitas tidak melebihi pembatasan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 448/KMK-017/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Perusahaan Pembiayaan atau perubahan-perubahannya. d. Mempertahankan jaminan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan setiap saat dengan nilai sekurangkurangnya 100% dari nilai pokok obligasi dengan memperhatikan ketentuan Akta Jaminan Fidusia. e. Tidak akan membayarkan dividen atau pembayaran lain kepada pemegang saham Perusahaan selama Perusahaan lalai melakukan pembayaran bunga obligasi dan/ atau pelunasan pokok obligasi sesuai Perjanjian Perwaliamanatan, Akta Pengakuan Hutang dan/atau perjanjian lain yang dibuat berkenaan dengan obligasi. f. Dari waktu ke waktu menyediakan dana pada rekening penampungan pada bank yang disetujui oleh Perusahaan dan Wali Amanat minimal sebesar 1 (satu) kali dari jumlah bunga obligasi yang harus dibayar untuk setiap periode pembayaran bunga obligasi. 29
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
21. MODAL SAHAM Komposisi pemegang saham Perusahaan per 30 September 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut : Jumlah Saham
Pemegang Saham Tahun 2007
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal Saham (Rp)
PT Bank Pan Indonesia Tbk HSBC - Fund Service Client A/C 500 PT Indopremier Securities Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%)
1,414,783,286 185,774,000 135,000,000
54.35% 7.14% 5.19%
353,695,821,500 46,443,500,000 33,750,000,000
867,742,682
33.33%
216,935,670,500
Jumlah
2,603,299,968
100,00%
650,824,992,000
Jumlah Saham
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal Saham (Rp)
414,783,286 185,774,000 53,642,000
39,80% 17,82% 5,15%
103,695,821,500 46,443,500,000 13,410,500,000
Pemegang Saham Tahun 2006 PT Bank Pan Indonesia Tbk HSBC - Fund Service Client A/C 500 HSBC - Fund Service Client A/C 006 Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Jumlah
388,015,294
37,23%
97,003,823,500
1,042,214,580
100,00%
260,553,645,000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam Akta No. 143 tanggal 20 Oktober 1997 dari Notaris Adam Kasdarmadji, SH, para pemegang saham telah menyetujui Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 29.600.034 saham biasa dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan 5.550.006 waran yang diterbitkan menyertai saham biasa atas nama tersebut yang diberikan secara cuma-cuma. Setiap pemegang 8 saham Perusahaan yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham tanggal 3 Nopember 1997 berhak membeli 16 saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp 1.000 per saham. Setiap 16 saham baru melekat 3 waran, setiap 1 waran berhak membeli 1 saham baru atas nama dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 1.000 atau harga pelaksanaan baru bila terjadi penyesuaian, yang dapat dilaksanakan mulai tanggal 7 Mei 1998 sampai dengan 7 Nopember 2002. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam Akta No. 138 tanggal 29 Juni 1998 dari Siti Rahmayati, SH, Kandidat Notaris, Notaris Pengganti Adam Kasdarmadji, SH, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-12013.HT.01.04.Th.98 tanggal 25 Agustus 1998, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan Tanda Daftar Perusahaan yang dikeluarkan oleh Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Jakarta Barat dengan pendaftaran No. 1476/BH.09.03/IX/98 tanggal 16 September 1998, para pemegang saham menyetujui dan memutuskan sebagai berikut: * Meningkatkan modal dasar dari Rp 50.000.000.000 menjadi Rp 177.600.204.000 * Perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham Sehubungan dengan penurunan nominal saham tersebut, jumlah waran yang dikeluarkan menjadi sebanyak 11.100.012 waran dan harga pelaksanaan waran menjadi Rp 500 per saham. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam Akta No. 2 tanggal 2 September 1998 dari Notaris Adam Kasdarmadji, SH, para pemegang saham telah menyetujui pembagian saham bonus sebanyak 8.705.734 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham. Pelaksanaan pembagian saham bonus dilakukan pada tanggal 9 Desember 1998 yaitu kepada para pemegang saham yang namanya terdaftar pada tanggal 10 Nopember 1998 dengan rasio pembagian pemilik 51 saham lama memperoleh 5 saham baru. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam Akta No. 30 tanggal 22 Oktober 1999 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, para pemegang saham telah menyetujui Penawaran Umum Terbatas II Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya 217.211.696 saham biasa dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 36.201.949 waran seri II yang diterbitkan menyertai saham biasa atas nama tersebut yang diberikan secara cuma-cuma. Setiap pemegang 3 saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham tanggal 21 Oktober 1999 berhak membeli 6 saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp 500 per saham. Setiap 6 saham baru melekat 1 waran seri II, setiap 1 waran seri II berhak membeli 1 saham baru atas nama dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham yang dapat dilaksanakan mulai tanggal 27 April 2000 sampai dengan 4 Nopember 2004. 30
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
21. MODAL SAHAM - Lanjutan Dalam jumlah maksimum saham dan waran seri II yang ditawarkan tersebut telah diperhitungkan konversi seluruh waran seri I menjadi saham sampai tanggal 21 Oktober 1999. Jumlah waran seri I sebanyak 11.100.012 waran, yang apabila dikonversi akan mempunyai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada Penawaran Umum Terbatas II sebanyak 22.200.024 saham dan 3.700.004 waran seri II. Sampai dengan tanggal 21 Oktober 1999 seluruh waran seri I tidak dikonversi, sehingga jumlah saham dan waran seri II yang diambil oleh pemegang saham dalam Penawaran Umum Terbatas II tersebut sebanyak 195.011.672 saham dan 32.501.945 waran seri II. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam Akta No. 54 tanggal 29 Nopember 1999 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-4781 HT.01.04-TAHUN.2000 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sebagaimana ternyata dari Tanda Daftar Perusahaan yang dikeluarkan oleh Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Jakarta Barat, dengan pendaftaran No. 0283/BH.09.02/IV/2000 tanggal 10 April 2000, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 51 tanggal 27 Juni 2000, Tambahan No. 3320, para pemegang saham menyetujui dan memutuskan untuk meningkatkan modal dasar dari Rp 177.600.204.000 menjadi Rp 585.000.000.000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam Akta No. 85 tanggal 24 Mei 2000 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, para pemegang saham telah menyetujui Penawaran Umum Terbatas III Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak- banyaknya 336.119.465 saham biasa dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 49.795.476 waran seri III yang diterbitkan menyertai saham biasa atas nama tersebut yang diberikan secara cuma-cuma. Setiap pemegang 27 saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham tanggal 9 Juni 2000 berhak membeli 4 saham baru. Setiap pemegang 1 waran seri III berhak untuk membeli 1 saham baru atas nama dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham yang dapat dilaksanakan mulai tanggal 20 Desember 2000 sampai dengan 28 Juni 2005. Dalam jumlah maksimum saham dan waran seri III yang ditawarkan tersebut telah diperhitungkan konversi seluruh waran seri I dan II menjadi saham sampai tanggal 9 Juni 2000. Jumlah waran seri I sebanyak 11.100.012 waran dan waran seri II sebanyak 32.501.945 waran yang apabila dikonversi akan mempunyai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada Penawaran Umum Terbatas III sebanyak 165.030.933 saham dan 24.449.029 waran seri III. Sampai dengan tanggal 9 Juni 2000 seluruh waran seri I dan II tidak dikonversi, sehingga jumlah saham dan waran seri III yang diambil oleh pemegang saham dalam Penawaran Umum Terbatas III tersebut sebanyak 171.088.532 saham dan 25.346.447 waran seri III. Perubahan jumlah saham beredar sejak 1 Januari 2006 hingga 30 September 2007 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Saldo 31 Desember 2005, nilai nominal Rp 250 per saham Perubahan selama Januari - September 2006 Saldo 30 September 2006, nilai nominal Rp 250 per saham Perubahan selama Oktober - Desember 2006 Saldo 31 Desember 2006, nilai nominal Rp 250 per saham Perubahan selama Januari - September 2007 Saldo 30 September 2007, nilai nominal Rp 250 per saham
1,042,214,580 0 1,042,214,580 0 1,042,214,580 1,561,085,388 2,603,299,968
Jumlah waran yang belum dilaksanakan masing-masing adalah 312.217.073 waran dan nihil waran pada tanggal 30 September 2007 dan 2006. Sampai dengan 31 Desember 2002, waran seri I sebanyak 11.100.012 waran yang telah jatuh tempo pada tanggal 7 Nopember 2002 tidak dilaksanakan. Per 31 Desember 2006 dan 2005, waran seri II dan seri III masing-masing sebanyak 1.390 waran dan 692.894 waran yang telah jatuh tempo pada tanggal 4 Nopember 2004 dan 28 Juni 2005 tidak dilaksanakan. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam Akta No. 41 tanggal 24 Juli 2002 dari Notaris Veronica Lily Dharma, SH, para pemegang saham telah menyetujui untuk mengubah Anggaran Dasar Perusahaan, antara lain: * Perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500 menjadi Rp 250 per saham. * Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, antara lain pasal 4 ayat 1 : Modal dasar Perusahaan berjumlah Rp 585.000.000.000 terbagi atas 2.340.000.000 saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp 250.
31
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
21. MODAL SAHAM - Lanjutan Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-14470 HT.01.04.Th.2002 tanggal 2 Agustus 2002 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 2002, Tambahan No. 826. Perubahan nilai nominal saham Perusahaan telah dilaksanakan berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat yang telah dibuat oleh Veronica Lily Dharma, SH, Notaris di Jakarta dengan Akta No. 44 tanggal 22 Juli 2003 dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No. C24510 HT.01.04.TH.2003 tanggal 15 Oktober 2003 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 2003, Tambahan No. 915. Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 26 tanggal 24 Juni 2005 dari notaris Veronica Lily Dharma, SH, Perusahaan memberikan kuasa kepada Direksi untuk menetapkan pembagian dividen sebesar Rp 15 per saham sehingga jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham adalah sebesar Rp 15.633.218.700. Pembayaran dividen ini diambil dari laba ditahan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam akta No. 36 tanggal 19 Juli 2005 dari notaris Veronica Lily Dharma, SH, para pemegang saham telah menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Perusahaan dimana sebelumnya sebesar Rp 585.000.000.000 yang terbagi atas 2.340.000.000 saham menjadi sebesar Rp 1.040.000.000.000 yang terbagi atas 4.160.000.000 saham, dengan nilai nominal masing-masing Rp 250 per saham. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-23997 HT.01.04.TH.2005 tanggal 30 Agustus 2005. Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 19 tanggal 29 Juni 2006 dari notaris Veronica Lily Dharma, SH., Perusahaan menyetujui penetapan penggunaan keuntungan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 sebagai berikut: a. sejumlah Rp 100.000.000 sebagai dana cadangan sesuai ketentuan anggaran dasar Perusahaan; b. sejumlah Rp 10.422.145.800 sebagai dividen untuk 1.042.214.580 saham yang telah dikeluarkan Perusahaan yang berhak atas dividen atau Rp 10 per saham. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 29 Juni 2007, para pemegang saham telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 1.563.321.870 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 250 per saham setiap saham yang ditawarkan dengan harga Rp 350,- setiap saham sehingga seluruhnya bernilai Rp 547.162.654.500 dan sebanyak - banyaknya 312.664.374 waran seri IV yang diterbitkan menyertai saham biasa atas Nama hasil pelaksanaan HMETD. Semua saham yang ditawarkan merupakan saham yang berasal dari portepel dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Jakarta dan PT Bursa Efek Surabaya. Setiap pemegang 10 saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 11 Juli 2007 mempunyai 15 HMETD untuk 15 saham baru yang ditawarkan dengan harga Rp 350,- setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Pada setiap 5 saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 waran seri IV yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya. Waran Seri IV adalah efek yang memberikan kepada pemegangnya hak untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp 250,- setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan Rp 400,- per saham yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai tanggal 14 Januari 2008 sampai dengan 12 Juli 2010 dimana setiap 1 Waran Seri IV berhak membeli 1 saham baru PT Clipan Finance Indonesia Tbk. Perubahan komposisi pemegang saham Perusahaan per 30 September 2007 merupakan hasil dari transaksi bursa yang telah sesuai dengan daftar pemegang saham dari Biro Administrasi Efek.
32
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR - AGIO SAHAM Akun ini merupakan kelebihan harga jual saham atas nilai nominal dari penawaran umum maupun penwaran umum terbatas yang dilakukan perusahaan sejak tahun 1990 sampai tahun 2007. Pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 saldo akun ini adalah sebagai berikut: Jumlah Rp 11,775,000,000
Penawaran umum saham sebanyak 1.500.000 saham, nominal Rp 1.000 per saham dan harga penawaran Rp 8.850 Dikurangi: kapitalisasi menjadi modal disetor Tahun 1993 Tahun 1995 Tahun 1998 Saldo 30 September 2006 Penawaran umum terbatas IV Beban emisi efek ekuitas penawaran umum terbatas IV Saldo 30 September 2007
(2,466,564,000) (4,933,453,000) (4,352,867,000) 22,116,000 156,108,538,800 (8,494,973,136) 147,635,681,664
23. PENDAPATAN BUNGA
Deposito dan jasa giro Obligasi Lain-lain Jumlah
2007 Rp
2006 Rp
1,242,609,418 3,503,505,883 4,602,742 4,750,718,043
2,791,911,847 2,177,952,222 30,328,215 5,000,192,284
2007 Rp
2006 Rp
1,680,234,764 3,268,177,113
1,163,248,496 1,805,496,979
2,197,313,942 2,479,159,648 1,851,488,425 5,235,510,595 61,515,390 75,310,860 16,848,710,736
1,427,395,420 1,172,858,512 505,856,415 1,808,862,719 0 167,735,635 8,051,454,176
2007 Rp
2006 Rp
13,180,386,832 847,091,542 22,918,251,938 234,847,453 37,180,577,766
1,737,568,424 233,592,229 29,250,000,000 1,443,800 31,222,604,453
24. PENDAPATAN LAIN-LAIN
Denda keterlambatan pembayaran cicilan dan bunga Sewa guna usaha Pembiayaan konsumen Jasa administrasi : Sewa guna usaha Pembiayaan konsumen Keuntungan penghentian kontrak Potongan premi asuransi Laba penjualan aktiva tetap Lain-lain Jumlah 25. BEBAN BUNGA DAN BEBAN PEMBIAYAAN LAINNYA
Bunga bank Provisi dan administrasi bank Bunga obligasi Lain-lain Jumlah
33
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2007 Rp
2006 Rp
Gaji dan kesejahteraan karyawan Perijinan, materai dan pajak Sewa Pemeliharaan Honorarium tenaga ahli Perjalanan dinas Perjamuan Pos dan telekomunikasi Iklan dan administrasi pencatatan efek Keperluan kantor dan alat tulis kantor Asuransi Penyusutan aktiva tetap Biaya amortisasi emisi obligasi Registrasi saham Pelatihan Lain-lain
14,656,420,362 518,180,796 1,549,581,962 833,379,745 166,448,896 502,123,991 58,494,838 1,415,248,522 833,281,888 507,988,879 674,688,545 2,299,170,596 881,990,838 0 153,700,001 24,701,128
11,638,263,212 486,118,351 1,998,556,711 570,308,915 257,290,605 410,327,794 94,010,856 1,146,350,718 606,184,240 393,764,605 627,894,880 1,836,851,843 1,397,372,652 100,000,000 137,776,424 648,614,522
Jumlah
25,075,400,986
22,349,686,328
2007 Rp
2006 Rp
Selisih pembayaran bunga kepada dealer Rugi penjualan aktiva yang disewagunausahakan Lain-lain
25,451,464 176,666,653 173,470,080
723,424,066
Jumlah
375,588,197
790,439,430
2007 Rp
2006 Rp
Pajak kini Pajak tangguhan
(19,136,430,000) -
(14,289,983,000) -
Jumlah penghasilan (beban) pajak
(19,136,430,000)
(14,289,983,000)
27. BEBAN LAIN-LAIN
67,015,364
28. PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK DAN AKTIVA PAJAK TANGGUHAN Penghasilan (beban) pajak Perusahaan terdiri dari:
Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi Beda temporer : Penyusutan aktiva tetap Penyusutan aktiva yang disewagunausahakan Beban imbalan pasca kerja Penyisihan piutang ragu-ragu: - sewa guna usaha - pembiayaan konsumen Jumlah beda temporer 34
Global Reports LLC
2007 Rp
2006 Rp
63,846,436,128
47,691,610,231
0 0 0
0 0 0
0 0
0 0
0
0
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
28. PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK DAN AKTIVA PAJAK TANGGUHAN - Lanjuta 2007 Rp
2006 Rp
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0
0
0 0
0 0
0 63,846,436,128
0 47,691,610,231
2007 Rp
2006 Rp
10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000 30% x Rp 63.746.436.000 tahun 2007 30% x Rp 47.591.610.000 tahun 2006
5,000,000 7,500,000 19,123,930,000 0
5,000,000 7,500,000 0 14,277,483,000
Jumlah pajak kini
19,136,430,000
14,289,983,000
Dikurangi pajak dibayar dimuka: Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25
(144,378,532) (17,453,977,440)
(195,590,861) (10,995,149,253)
Jumlah pajak dibayar dimuka Hutang pajak kini
(17,598,355,972) 1,538,074,028
(11,190,740,114) 3,099,242,886
Beda tetap : Penyusutan aktiva tetap yang tidak dapat disusutkan menurut pajak Jamuan dan sumbangan Perbaikan dan pemeliharaan Pendidikan dan pelatihan Pendapatan atas aktiva yang disewagunausahakan Pendapatan bunga yang sudah dikenakan pajak final Keuntungan kenaikan surat berharga yang belum direalisasi Beban lain-lain Jumlah beda tetap Laba kena pajak Perhitungan beban dan hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Laba kena pajak untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 merupakan taksiran perhitungan sementara. Besarnya laba kena pajak tahun 2007 akan dihitung untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Perusahaan melaporkan/menyetorkan pajak-pajaknya berdasarkan sistem selfassessment. Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut dalam waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi Rp
8,469,244,843 668,514,328 251,343,238 659,089,693 10,048,192,102
0 0 0 0 0
31 Des. 2006
30 Sep. 2007 Rp
Aktiva pajak tangguhan: Penyisihan dan penghapusan piutang ragu-ragu Penyusutan aktiva yang disewagunausahakan Penyusutan aktiva tetap Beban imbalan pasca kerja Jumlah 35
Global Reports LLC
8,469,244,843 668,514,328 251,343,238 659,089,693 10,048,192,102
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006 28. PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK DAN AKTIVA PAJAK TANGGUHAN - Lanjuta
Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi Rp
7,239,244,843 400,048,298 486,872,579 546,140,689 8,672,306,409
0 0 0 0 0
31 Des. 2005
30 Sep. 2006 Rp
Aktiva pajak tangguhan: Penyisihan dan penghapusan piutang ragu-ragu Penyusutan aktiva yang disewagunausahakan Penyusutan aktiva tetap Beban imbalan pasca kerja Jumlah
7,239,244,843 400,048,298 486,872,579 546,140,689 8,672,306,409
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2007 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Tarif pajak yang berlaku
2006 Rp
63,846,436,128
47,691,610,231
(19,136,430,000)
(14,289,983,000)
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0
0
0 0
0 0
0 (19,136,430,000)
0 (14,289,983,000)
Pengaruh pajak atas penghasilan (beban) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Penyusutan aktiva tetap yang tidak dapat disusutkan menurut pajak Jamuan dan sumbangan Perbaikan dan pemeliharaan Pendidikan dan pelatihan Pendapatan atas aktiva yang disewagunausahakan Pendapatan bunga yang sudah dikenakan pajak final Keuntungan kenaikan surat berharga yang belum direalisasi Beban lain-lain Jumlah Jumlah penghasilan (beban) pajak 29. LABA PER SAHAM DASAR Laba Bersih Laba bersih untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar (pembilang) adalah sebagai berikut:
Laba bersih
2007 Rp
2006 Rp
44,710,006,128
33,401,627,231
Jumlah Saham Jumlah saham berdasarkan rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: Rata-rata tertimbang saham Rp Rata-rata tertimbang saham 31 Desember 2005 Perubahan selama Januari - September 2006 Rata-rata tertimbang saham 30 September 2006 Perubahan selama Oktober - Desember 2006 Rata-rata tertimbang saham 31 Desember 2006 Perubahan selama Januari - September 2007 Rata-rata tertimbang saham per 30 September 2007
1,001,885,156 0 1,001,885,156 0 1,001,885,156 546,256,251 1,548,141,407 36
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
29. LABA PER SAHAM DASAR - Lanjutan Laba Per Saham Dasar
Laba bersih per saham dasar
2007 Rp
2006 Rp
28.88
33.34
Laba Per Saham Dilusian Tidak terdapat jumlah saham Perusahaan hasil konversi waran seri II, III dan IV setelah tanggal laporan keuangan ini dibuat, sehingga jumlah saham beredar Perusahaan tidak mengalami perubahan. Oleh karena itu, dalam perhitungan laba (rugi) bersih per saham pada tahun 2007 dan 2006 tidak terdapat dampak dilusi. 30. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa PT Bank Pan Indonesia Tbk, pemegang saham utama, memiliki 54,35% dan 39,80% saham Perusahaan masing-masing pada tanggal 30 September 2007 dan 2006. PT Panin Insurance Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna, keduanya merupakan perusahaan afiliasi. Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak di luar pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam laporan keuangan. Tidak terdapat transaksi lain dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa selain yang telah diungkapkan dalam laporan keuangan. Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak hubungan istimewa sebagai berikut: *
Perusahaan memberikan fasilitas pinjaman biasa, dana perumahan dan pemilikan kendaraan bermotor kepada direksi dan manajer pada tahun 2007 dan 2006 dengan tingkat bunga 0 - 6% per tahun dengan jangka waktu 1 - 5 tahun dengan jumlah fasilitas masing-masing sebesar Rp 1.814.517.839 dan Rp 113.999.992
*
Pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 seluruh aktiva yang disewagunausahakan telah diasuransikan kepada PT Panin Insurance Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna (keduanya merupakan pihak hubungan istimewa) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 13.752.025.400 dan Rp 14.071.500.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya yang mungkin dialami oleh Perusahaan (Catatan 10). Pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 seluruh aktiva tetap telah diasuransikan kepada PT Panin Insurance Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna (keduanya merupakan pihak hubungan istimewa) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 9.147.884.940 dan Rp 5.295.130.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya yang mungkin dialami oleh Perusahaan (Catatan 11).
*
Perusahaan menempatkan dana dalam bentuk rekening giro pada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan dengan tingkat bunga dan persyaratan normal sebagaimana dengan pihak ketiga (Catatan 3).
*
Pada tanggal 19 April 2000, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa bangunan rukan di Permata Hijau kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan untuk jangka waktu 10 tahun. Perusahaan telah menerima sejumlah Rp 3 miliar sebagai pembayaran di muka untuk jangka waktu 5 tahun (tahun 2000 - 2005) sedangkan untuk pembayaran jangka waktu 5 tahun berikutnya (tahun 2005 - 2010) sebesar Rp 3 miliar telah dibayarkan oleh PT Bank Pan Indonesia Tbk pada tanggal 11 April 2005 (Catatan 10 dan 18).
*
Berdasarkan surat penegasan No. 090/FI/EXT/2003 tanggal 1 April 2003, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Pan Indonesia Tbk (induk perusahaan) dalam bentuk fasilitas money market dan transaksi valas yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2004. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai beberapa kali kemudian terakhir diperpanjang berdasarkan surat penegasan PT Bank Pan Indonesia Tbk No. 083/FIT/EXT/07 tanggal 23 Maret 2007 yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2008. Selama tahun 2007, Perusahaan telah menggunakan fasilitas ini. Saldo fasilitas pinjaman ini per 30 September 2007 dan 2006 masing-masing sebesar nihil dan nihil (Catatan 13). 37
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
30. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA - Lanjutan *
Pada tanggal 11 Juni 2003, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (channeling) dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan dengan jumlah maksimum pembiayaan sebesar Rp 200 miliar dengan tingkat bunga antara 15,75% - 16,75% untuk jangka waktu 60 bulan yang akan berakhir pada tanggal 11 Juni 2008 atau tanggal lain yang disetujui kedua belah pihak bila seluruh pinjaman telah dilunasi. Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan, berdasarkan Akta No. 24 tanggal 11 Juni 2003 sejumlah maksimum Rp 200 miliar juncto Akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005 (Penambahan Fasilitas sejumlah Rp 100 miliar) sehingga jumlah pokok yang dapat dibiayai maksimum sebesar Rp 300 miliar dengan tingkat suku bunga terakhir yang berlaku masing-masing sebesar 11,5% per tahun untuk tenor 1-12 bulan, 12% per tahun untuk tenor 13-24 bulan dan 13 % per tahun untuk tenor 25-36 bulan. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 11 Juni 2011 atau tanggal lain yang disetujui kedua belah pihak apabila seluruh pinjaman telah dilunasi (Catatan 33).
*
Pada tanggal 25 Juli 2003, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 10,94 miliar kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan untuk jangka waktu 3 tahun. Perjanjian ini telah diselesaikan tahun 2006 (Catatan 10).
*
Pada tanggal 11 Nopember 2003, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 2,2 miliar kepada PT Asuransi Multi Artha Guna, pihak hubungan istimewa untuk jangka waktu 3 tahun. Perjanjian ini telah diselesaikan tahun 2006 (Catatan 10).
*
Pada tanggal 11 Juni 2004, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 975 juta kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan, untuk jangka waktu 3 tahun. Perjanjian ini mengalami perubahan pada tanggal 6 Juni 2007 dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 480 juta kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan, untuk jangka waktu 3 tahun (Catatan 10).
*
Pada tanggal 6 Agustus 2004, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 1,265 miliar kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan untuk jangka waktu 3 tahun. Perjanjian ini mengalami perubahan pada tanggal 6 Agustus 2007 dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 700 juta kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan, untuk jangka waktu 3 tahun (Catatan 10).
*
Pada tanggal 23 September 2004, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 1,1 miliar kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan untuk jangka waktu 3 tahun. Perjanjian ini mengalami perubahan pada tanggal 24 September 2007 dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 550 juta kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan, untuk jangka waktu 3 tahun (Catatan 10).
*
Pada tanggal 21 Oktober 2004, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 1,03 miliar kepada PT Panin Life Tbk, perusahaan afiliasi untuk jangka waktu 3 tahun. Perjanjian ini telah diselesaikan tahun 2007 (Catatan 10).
*
Pada tanggal 24 Maret 2005, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 850 juta kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan untuk jangka waktu 3 tahun. Perjanjian ini telah diselesaikan pada tanggal 25 Januari 2007 (Catatan 10).
*
Pada tanggal 29 Maret 2005, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 1,1 miliar kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan untuk jangka waktu 3 tahun. Tidak terdapat perubahan selama tahun 2007 dan 2006 (Catatan 10).
*
Pada tanggal 1 April 2005, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 2,826 miliar kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan untuk jangka waktu 3 tahun. Tidak terdapat perubahan selama tahun 2007 dan 2006 (Catatan 10).
*
Pada tanggal 24 Juni 2005, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 1,35 miliar kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan untuk jangka waktu 3 tahun. Tidak terdapat perubahan selama tahun 2007 dan 2006 (Catatan 10).
*
Pada berbagai tanggal dari bulan Januari sampai dengan Juni 2006, Perusahaan melakukan investasi jangka pendek dalam bentuk Obligasi Subordinasi Bank Panin I tahun 2003 (pihak hubungan istimewa) sebesar Rp 39.000.000.000 dengan harga 93% - 97% dan tingkat bunga 14% per tahun. Surat berharga komersial efek hutang ini telah dijual pada berbagai tanggal dari bulan Maret sampai dengan Oktober 2006 dengan harga 93% - 98% dan Perusahaan telah membukukan keuntungan sebesar Rp 600.000.000 atas penjualan surat berharga ini (Catatan 5). 38
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
30. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA - Lanjutan *
Pada tanggal 11 Januari 2006, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 310.000.000 kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan untuk jangka waktu 3 tahun (Catatan 10).
*
Pada tanggal 9 Maret 2006, Perusahaan melakukan investasi jangka pendek dalam bentuk Obligasi Panin Sekuritas II tahun 2005 (pihak hubungan istimewa) sebesar Rp 10.000.000.000 dengan harga 98% dan tingkat bunga 11,625% per tahun. Surat berharga komersial efek hutang ini telah dijual pada tanggal 17 Maret 2006 dengan harga 98% dan Perusahaan tidak membukukan keuntungan (kerugian) atas penjualan surat berharga ini (Catatan 5).
*
Pada tanggal 21 April 2006, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 342.500.000 kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan untuk jangka waktu 3 tahun (Catatan 10).
*
Pada tanggal 12 Mei 2006, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 895.000.000 kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan untuk jangka waktu 3 tahun (Catatan 10).
*
Pada tanggal 25 Juli 2006, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 3,69 miliar kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan untuk jangka waktu 3 tahun (Catatan 10).
*
Pada tanggal 11 Nopember 2006, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 900.000.000 kepada PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, perusahaan afiliasi untuk jangka waktu 1 tahun (Catatan 10).
*
Selama tahun 2007 dan 2006, Perusahaan melakukan transaksi swap dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan (Catatan 8 dan 13).
*
Pada tanggal 25 Januari 2007, Perusahaan memberikan pembiayaan sewa guna usaha secara operating lease berupa kendaraan bermotor senilai Rp 1,395 miliar kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk, perusahaan afiliasi untuk jangka waktu 3 tahun (Catatan 10).
*
Perusahaan menyewa sejumlah ruangan Tbk dengan rincian sebagai berikut: Luas ruangan Jangka waktu Nilai sewa
*
kantor yang merupakan bagian dari bangunan kantor milik PT Bank Pan Indonesia : 905,27 m2 : 1 tahun : Rp 760.426.800
Pada tanggal 18 September 2007, perusahaan melakukan transaksi repo obligasi Subordinasi I Bank Panin dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan senilai Rp 29.400.000.000 untuk jangka waktu 14 hari.
Saldo akun sehubungan dengan transaksi tersebut di atas adalah sebagai berikut: 30 Sep. 2007 Rp
AKTIVA
30 Sep. 2006 Rp
Kas dan setara kas Persentase terhadap total aktiva Investasi jangka pendek - bersih Persentase terhadap total aktiva Piutang lain-lain Persentase terhadap total aktiva Aktiva yang disewagunausahakan - bersih Persentase terhadap total aktiva
8,401,772,683 0.59% 53,000,000,000 3.74% 2,246,903,312 0.16% 9,204,090,346 0.65%
7,223,515,164 0.95% 11,160,000,000 1.47% 113,999,992 0.01% 12,722,320,827 1.67%
Jumlah aktiva yang terkait dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persentase terhadap total aktiva
72,852,766,341 5.15%
31,219,835,983 4.10%
39
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
30. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA - Lanjutan 30 Sep. 2007 Rp
KEWAJIBAN
30 Sep. 2006 Rp
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Persentase terhadap total kewajiban Hutang premi asuransi Persentase terhadap total kewajiban Biaya masih harus dibayar Persentase terhadap total kewajiban Pendapatan ditangguhkan - bersih Persentase terhadap total kewajiban Hutang obligasi Persentase terhadap total kewajiban
29,506,167,750 7.70% 1,983,260,537 0.52% 2,482,812,500 0.65% 1,500,000,000 0.39% 157,000,000,000 40.97%
0 0.00% 3,561,764,300 1.09% 2,450,000,000 0.75% 2,100,000,000 0.64% 156,000,000,000 47.55%
Jumlah kewajiban yang terkait dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persentase terhadap total kewajiban
192,472,240,787 50.22%
164,111,764,300 50.02%
2007 Rp
2006 Rp
PENDAPATAN Pendapatan sewa guna usaha - operating lease Persentase terhadap total pendapatan Pendapatan bunga Persentase terhadap total pendapatan Pendapatan operasi lainnya Persentase terhadap total pendapatan
5,516,339,614 4.12% 1,818,744,598 1.36% 0 0.00%
6,969,694,350 6.33% 2,507,747,407 2.28% 12,980,204 0.01%
Jumlah pendapatan yang terkait dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persentase terhadap total pendapatan
7,335,084,212 5.48%
9,490,421,961 8.62%
2007 Rp
2006 Rp
BEBAN Gaji dan kesejahteraan direksi dan komisaris Persentase terhadap total beban Asuransi Persentase terhadap total beban Sewa Persentase terhadap total beban Bunga dan beban pembiayaan lainnya Persentase terhadap total beban
2,527,108,547 3.61% 349,717,440 0.50% 576,908,100 0.82% 21,248,670,615 30.31%
1,697,878,324 2.72% 627,894,880 1.01% 0.00% 17,818,429,914 28.57%
24,702,404,702 35.24%
20,144,203,118 32.29%
Jumlah beban yang terkait dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persentase terhadap total beban
40
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
31. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 September 2007 dan 2006, Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dolar Amerika (US$) sebagai berikut: 30 Sep.2007 US$ Ekuivalen Rp
30 Sep. 2006 US$ Ekuivalen Rp
AKTIVA Kas dan setara kas Penanaman neto sewa guna usaha Piutang lain - lain
273,103 10,243,322 2,565
2,497,524,362 93,675,178,289 23,456,925
365,551 3,349,484 0
3,372,206,960 30,898,992,060 0
Jumlah aktiva
10,518,990
96,196,159,575
3,715,035
34,271,199,020
0 36,351
0 332,429,895
0 15,121
0 139,495,192
36,351 10,482,639
332,429,895 95,863,729,680
15,121 3,699,914
139,495,192 34,131,703,828
KEWAJIBAN Hutang bank Hutang lain-lain Jumlah kewajiban Jumlah aktiva - bersih
Pada tanggal 30 September 2007 dan 30 September 2006, kurs tengah transaksi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia per US$ 1 adalah Rp 9.145 dan Rp 9.225. Jika posisi aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2007 disajikan dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 22 Oktober 2007 dengan kurs per US$ 1 adalah Rp 9.135, maka jumlah aktiva bersih Perusahaan akan menurun sebesar Rp 104.826.390. 32. INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan bergerak dalam bidang usaha pembiayaan dengan aktivitas utama sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen. Organisasi Perusahaan tidak dikelompokkan per masing-masing segmen usaha, sehingga informasi segmen yang tersedia pada pendapatan, beban dan aktiva berhubungan langsung dengan aktivitas utama. Perusahaan tidak mempunyai dasar memadai untuk mengalokasikan pendapatan, beban dan aktiva lainnya ke masing-masing segmen. Informasi segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut: Tahun 2007
PENDAPATAN Pendapatan segmen Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Pendapatan tidak dapat dialokasi: Bunga Lain-lain Jumlah pendapatan
Sewa guna usaha Rp
Pembiayaan konsumen Rp
Jumlah Rp
5,516,339,614 59,097,766,052
0 47,726,557,740
5,516,339,614 106,824,323,793
47,726,557,740
4,750,718,043 16,848,710,736 133,940,092,186
64,614,105,666
BEBAN Beban tidak dapat dialokasi Laba sebelum pajak tidak dapat dialokasi Penghasilan (beban) pajak Laba bersih AKTIVA Aktiva segmen Aktiva tidak dapat dialokasi Jumlah aktiva
70,093,656,058 63,846,436,128 (19,136,430,000) 44,710,006,128 535,469,999,875
381,823,107,828
535,469,999,875
381,823,107,828
KEWAJIBAN Kewajiban tidak dapat dialokasi Jumlah kewajiban
383,225,786,678 383,225,786,678 41
Global Reports LLC
917,293,107,705 498,001,899,805 1,415,295,007,510
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
32. INFORMASI SEGMEN USAHA - Lanjutan Tahun 2006
PENDAPATAN Pendapatan segmen Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Pendapatan tidak dapat dialokasi Bunga Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Lain-lain Jumlah pendapatan
Sewa guna usaha Rp
Pembiayaan konsumen Rp
Jumlah Rp
6,969,694,350 55,992,561,794
0 33,209,793,938
6,969,694,350 89,202,355,733
33,209,793,938
5,000,192,284 845,837,727 8,051,454,176 110,069,534,269
62,962,256,144
BEBAN Beban tidak dapat dialokasi Laba sebelum pajak tidak dapat dialokasi Penghasilan (beban) pajak Laba bersih AKTIVA Aktiva segmen Aktiva tidak dapat dialokasi Jumlah aktiva
62,377,924,038 47,691,610,231 (14,289,983,000) 33,401,627,231 451,530,661,385
KEWAJIBAN Kewajiban tidak dapat dialokasi
247,692,602,312
699,223,263,697 61,536,957,903 760,760,221,600 328,084,776,990 328,084,776,990
Jumlah kewajiban 33. PERJANJIAN KERJASAMA PT Bank Pan Indonesia Tbk
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank), induk perusahaan, berdasarkan akta No. 24 tanggal 11 Juni 2003 jo akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005, yang keduanya dibuat oleh James Herman Rahardjo, SH, notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Bank akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Perusahaan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Perusahaan. Tujuan dari kerjasama/ fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga (konsumen) secara "consumer finance without recourse" yang dananya disalurkan melalui Perusahaan. Jumlah pokok yang dapat dibiayai maksimum sebesar Rp 300 miliar dengan tingkat suku bunga terakhir yang berlaku mulai 7 September dengan berdasarkan perjanjian No. 200/FIT/EXT/07 tanggal 5 September 2007 masing-masing sebesar 10,25% per tahun untuk tenor 1 - 12 bulan, 10,75% per tahun untuk tenor 13 - 24 bulan dan 11,25% per tahun untuk tenor 25 - 36 bulan. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 11 Juni 2011 atau tanggal lain yang disetujui kedua belah pihak apabila seluruh pinjaman telah dilunasi. Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (channeling) ini masingmasing sebesar Rp 48.595.926.953 dan Rp 61.516.744.732 pada tanggal 30 September 2007 dan 2006.
42
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
34. IKATAN DAN KONTINJENSI a. Perusahaan menerima gugatan hukum sebesar Rp 664.795.350 dari CV Prima Centra sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha (leasing). Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 90 / PDT.G / 1996 / PN.JKT.PST tanggal 25 Juli 1996 gugatan tersebut ditolak untuk seluruhnya dan gugatan rekonpensi dari Perusahaan diterima sebagian. Selanjutnya, pada tanggal 29 Juli 1997, CV Prima Centra telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 463/PDT/1997/PT.DKI tanggal 8 Desember 1997 sebagaimana tercantum dalam Surat Pemberitahuan Isi Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 3 Agustus 1999 yang dibuat oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Pengadilan Tinggi Jakarta menguatkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.90/PDT.G/1996/PN.JKT.PST tanggal 25 Juli 1996. Pada tanggal 28 Oktober 1999, CV Prima Centra mengajukan memori kasasi, melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Atas memori kasasi tersebut, pada tanggal 8 Nopember 1999, Perusahaan mengajukan kontra-memori kasasi melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Telah ada Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 761K/PDT/2000 tanggal 29 Januari 2001 dengan amar putusan permohonan kasasi CV Prima Centra (Pemohon Kasasi) tidak dapat diterima (N.0). Adapun hingga tanggal laporan ini dibuat, Perusahaan tidak menerima pemberitahuan tentang adanya upaya hukum luar biasa berupa Peninjauan Kembali dari pihak CV Prima Centra selaku pihak yang dikalahkan dalam peradilan kasasi. b. Perusahaan menerima gugatan hukum sebesar Rp 1.025.914.823 yang terdiri dari gugatan material sebesar Rp 225.014.823 dan immaterial sebesar Rp 800.000.000 dari Sufri Hasanuddin sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha (leasing). Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.445/PDT.G/1996/PN.JKT.PST tanggal 19 Mei 1997 gugatan tersebut ditolak. Selanjutnya Sufri Hasanuddin mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 264/PDT/1998/PT.DKI tanggal 5 Agustus 1998 mengabulkan gugatan dari Sufri Hasanuddin dan membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 445/PDT.G/1996/PN.JKT.PST tanggal 19 Mei 1997. Atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut, Perusahaan telah menyampaikan memori kasasi dan telah ada Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 2015K/PDT/1999 tanggal 7 Juni 2000, dengan amar putusan mengabulkan permohonan kasasi Perusahaan dan membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 445/PDT.6/1996/PN JKT.PST tanggal 19 Mei 1997 JO Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan menyatakan gugatan Sufri Hasanudin tidak dapat diterima. Adapun hingga tanggal laporan ini dibuat, Perusahaan tidak menerima pemberitahuan tentang adanya upaya hukum luar biasa berupa Peninjauan Kembali dari pihak lawan selaku pihak yang dikalahkan dalam peradilan kasasi. c. Pada tanggal 24 Oktober 1996, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa gedung kantor Plaza 89 dengan PT Mulialand untuk jangka waktu 1 Oktober 1996 sampai dengan 30 September 2000. Pada bulan Maret 1998, Perusahaan telah pindah kantor ke gedung Plaza Panin Palmerah. Sejak bulan April 1998, Perusahaan tidak melakukan pembayaran sewa ke PT Mulialand. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 27 Januari 1999 PT Mulialand mengajukan gugatan kepada Perusahaan yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel tanggal 29 Juli 1999, Perusahaan diwajibkan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 sampai dengan 30 September 1998 sebesar US$ 518,222 dikurangi dengan deposit telepon Perusahaan sebesar Rp 58.318.270 dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak tanggal 21 April 1998 sampai dengan seluruh kewajiban dibayar lunas oleh Perusahaan sehubungan dengan pengakhiran sewa oleh Perusahaan pada bulan Maret 1998. Atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta, dan selanjutnya berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977/Pdt/1999/PT.DKI tanggal 25 Pebruari 2000, Perusahaan sebagai pihak yang dikalahkan. Dengan adanya hasil putusan tersebut, Perusahaan telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah menyampaikan memori kasasi tertanggal 26 Oktober 2000 sesuai risalah penerimaan permohonan kasasi No.43/PDT.G/1999/PN.Jkt.Sel. Telah ada surat dari Mahkamah Agung RI kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan MA No.2321/K/PDT/2001 tanggal 17 Maret 2003. Akan tetapi sampai dengan tanggal laporan ini dibuat, isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi kepada Perusahaan belum diberitahukan sehingga isi Putusan belum diketahui. d. Perusahaan selaku anggota sindikasi (porsi 18%) melalui PT Koexim Mandiri Finance selaku AGEN SINDIKASI telah mengajukan permohonan pailit terhadap PT Saka Utama Dewata yang merupakan Penanggung Hutang (Corporate Guarantor) dari PT Sakadwi Dewata (Lessee Sindikasi). Permohonan pailit tersebut diajukan oleh 2 (dua) pemohon pailit yaitu PT Salindo Perdana Finance (Dalam Likuidasi) dan PT Koexim Mandiri Finance (selanjutnya disebut "Para Pemohon"). 43
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
34. IKATAN DAN KONTINJENSI - lanjutan Permohonan pailit diajukan di Pengadilan Niaga Surabaya dengan register No.02/Pailit/2003/PN.Niaga Surabaya tanggal 20 Pebruari 2003. Atas gugatan pailit ini telah ada Putusan dari Pengadilan Niaga Surabaya No.02/Pailit/2003/PN.Niaga Sby tanggal 20 Maret 2003, dengan amar putusan di antaranya mengabulkan permohonan Para Pemohon untuk sebahagian dan menyatakan PT Saka Utama Dewata, berkedudukan di Jalan Bakung Sari No.1 Kuta, Bali, PAILIT; Atas Putusan Pengadilan Niaga Surabaya tersebut di atas, PT Saka Utama Dewata mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah ada Putusan Perkara Kasasi Niaga dari Mahkamah Agung RI dengan No.08/K/N/2003 tanggal 12 Mei 2003 dengan amar putusan di antaranya mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT Saka Utama Dewata tersebut dan membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 20 Maret 2003 No. 02 / PAILIT / 2003 / PN.NIAGA.SBY serta menolak permohonan pernyataan pailit yang diajukan Pemohon Kasasi: I. PT Salindo Perdana Finance dan II. PT Koexim Mandiri Finance tersebut. Atas Putusan Perkara Kasasi Niaga ini, Para Pemohon Pailit telah mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung RI dan telah ada Putusan Perkara Peninjauan Kembali Niaga No. 06 PK/N/2003 tanggal 22 Juli 2003, dengan amar putusan diantaranya mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali dari Para Pemohon Peninjauan Kembali: 1. PT Salindo Perdana Finance (Dalam Likuidasi) dan 2. PT Koexim Mandiri Finance tersebut dan membatalkan Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 12 Mei 2003 No.08 K/N/2003 yang membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 20 Maret 2003 No.02/PAILIT/2003/PN-Niaga.Sby serta menyatakan Termohon: PT Saka Utama Dewata, berkedudukan di Jl. Bakung Sari No.1 Kuta Bali, PAILIT. Dengan adanya Putusan Peninjauan Kembali ini PT Saka Utama Dewata demi hukum berada dalam keadaan PAILIT dan putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (in kracht van gewijsde). Amar Putusan Peninjauan Kembali telah diumumkan dalam harian Kompas tanggal 11 Agustus 2003. Telah ada putusan PN Surabaya No.02/Pailit/2003/PN.Niaga Surabaya tertanggal 31 Agustus 2005 tentang penetapan besarnya tagihan Kreditur Sindikasi, selanjutnya diajukan kasasi oleh kreditur sindikasi. Kemudian berdasarkan Putusan Kasasi No.022/K/N/2005 tanggal 29 Nopember 2005, telah ada putusan mengenai jumlah hutang yang harus dibayar, dengan amar putusan diantaranya menetapkan besar tagihan para Kreditur Sindikasi sejumlah Rp 21.001.525.358. PT Saka Utama mengajukan permohonan peninjauan kembali atas Putusan Kasasi No.022/K/N/2005 tersebut di atas. Telah ada putusan Peninjauan Kembali No.02/PK/N/2006 tanggal 19 Juni 2006 isinya antara lain menolak permohonan Peninjauan Kembali dari PT Saka Utama Dewata (Pemohon). Atas putusan Peninjauan Kembali tersebut di atas, PT Saka Utama Dewata dan PT Saka Dwi Dewata mengajukan Memori Peninjauan Kembali tertanggal 19 Juli 2006 yang telah diterima pada tanggal 26 Juli 2006. Peninjauan Kembali tersebut melanggar azas hukum karena Peninjauan Kembali merupakan upaya hukum terakhir. Pada tanggal 25 September 2006, telah ada surat dari Pengadilan Negeri No.W.10.D.04.UM.02.02.2854.2006 perihal persetujuan menjual lelang harta pailit di muka umum.
-
Niaga
Surabaya
e. Perusahaan menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari Rudi Lukman sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen. Dalam perkara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 206/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Brt., disebutkan gugatan primair antara lain memerintahkan penggugat (Rudi Lukman) untuk membayar tunggakan cicilan mobil kepada Perusahaan sejumlah Rp 18.980.000 serta gugatan ganti rugi sejumlah Rp 16.000.000 sedangkan gugatan subsidair sebesar Rp 84.301.500. Berdasarkan putusan sela perkara No.206/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Brt., Pengadilan Negeri Jakarta Barat menerima eksepsi Tergugat (Perusahaan) dan memutuskan tidak berwenang memeriksa perkara tersebut. f.
Selanjutnya Rudi Lukman mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan telah ada putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 145/Pdt,2006 tanggal 25 Juli 2006 yang memutuskan menguatkan putusan pengadilan Negeri Jakarta Barat No.206/Pdt.6/2005/PN.JAK.BAR. Gugatan Perseroan selaku Penggugat terhadap Rudi Lukman selaku Tergugat dengan register perkara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 250/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Pst. berupa gugatan wanprestasi Rudi Lukman terhadap Perseroan atas kewajiban pembayaran angsuran pembiayaan konsumen sebuah kendaraan bermotor berdasarkan perjanjian pembiayaan konsumen antara Perseroan pembiayaan/kreditur dengan Rudi Lukman selaku konsumen dengan nolai perkara seluruhnya sebesar Rp 102.200.037,- ditambah dengan bunga, denda dan biaya lainnya, hingga Rudi Lukman membayar lunas seluruh hutangnya tersebut kepada perseroan. Berdasarkan Putusan Sela Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 25 Nopember 2005, sehubungan eksepsi yang dilakukan Rudi Lukman berkenaan dengan kompetensi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Majelis Hakim Memutuskan menolak eksepsi Rudi Lukman dan menyatakan Pengadilan Neg 44
Global Reports LLC
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2007 dan 2006
34. IKATAN DAN KONTINJENSI - Lanjutan pemeriksaan perkara ini dilanjutkan. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 26 Januari 2006 Majelis Hakim memutuskan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya dan menyatakan Rudi Lukman telah melakukan perbuatan wanprestasi atas pembayaran hutang-hutangnya kepada perseroan dan menghukum Rudi Lukman membayar seluruh hutangnya kepada perseroan per 22 Agustus 2006 sejumlah Rp 102.200.037,-, ditambah dengan bunga sebesar 6% per tahun hingga hutang dibayar lunas. Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut, Rudi Lukman mengajukan banding berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 155/PDT/2006.PT.DKI, DKI Jakarta tanggal 18 Juli 2006 yang memutuskan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 250/Pdt.G/2005/PN.Jak.Pst. yang dimohonkan banding tersebut dan menghukum Rudi Lukman membayar biaya perkara. Pada tanggal 26 Januari 2006, telah ada putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.250/Pdt-G/2005/PN.Jkt.Pst dengan amar putusan di antaranya menghukum Tergugat (Rudi Lukman) untuk membayar seluruh hutangnya kepada Penggugat (Perusahaan) sejumlah Rp 102.200.037 ditambah dengan bunga sebesar 6% per tahun hingga Tergugat (Rudi Lukman) membayar seluruh hutangnya kepada Penggugat (Perusahaan). Pada tanggal 25 Juli 2006, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan putusan No.145/PDT/2006, Pengadilan Tinggi DKI memutuskan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.206/Pdt-G/2005/PN.JAK.BAR dan telah ada putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No.155/PDT/2006/PT.DKI tertanggal 18 Juli 2006 yang dalam amar keputusannya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.250/Pdt-G/2005/PN.JKT.PST. Adapun hingga tanggal laporan ini dibuat, belum ada konfirmasi dari pengadilan apakah Rudi Lukman akan mengajukan upaya hukum kasasi. 35. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA Seperti dijelaskan pada Catatan 2q, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) sejak tahun 2005. Perusahaan mencatat akrual atas biaya pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 2.012.134.473 dan Rp 1.779.222.219 serta disajikan sebagai "Kewajiban Imbalan Pasca Kerja" pada neraca. 36. REKLASIFIKASI AKUN-AKUN Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2006 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk periode yang berakhir 30 September 2007. Akun-akun yang telah direklasifikasi adalah sebagai berikut : 30 Sep. 2006 Sesudah Sebelum reklasifikasi reklasifikasi Rp Rp Akun Laba Rugi Pendapatan bunga Pendapatan lain-lain Jumlah
7,968,937,758 5,082,708,702
5,000,192,284 8,051,454,176
13,051,646,460
13,051,646,460
37. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 2 Oktober 2007, perusahaan telah melakukan pembelian kembali atas transaksi repo Obligasi Subordinasi I Bank Panin dengan PT Bank Pan Indonesia, induk perusahaan senilai Rp 29.514.334.500. Pada tanggal 5 Oktober 2007, perusahaan telah melakukan penjualan surat berharga ORI III senilai Rp 20.357.094.444. 38. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 22 Oktober 2007.
45
Global Reports LLC