PT. Centra Rekayasa Enviro Engineering Solutions for Our Environment, Industry and Community

PT. Centra Rekayasa Enviro Engineering Solutions for Our Environment, Industry and Community

Lokasi: Cakung - Jakarta Timur

IPAL Elektrokoagulasi Kapasitas: 100 M3/hari

Jenis Limbah:

- Limbah spray paint

– Limbah Coolant

- Bekas cuciantangki

– Blowdown boiler

– Ex. cooling tower

- Outlet IPAL Domestik

CASE STUDY

PT. XXX merupakan perusahaan terkemuka di Indonesia yang memproduksi dan merakit mesin, transmisi dan part untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.

Mayoritas limbah yang dihasilkan dari PT.XXX berupa limbah cair yang berasal dari proses cleaning, paint facility dan kegiatan produksi lainya.

Jika Limbah tersebut bila tidak dikelola dengan benar maka akan menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap lingkungan.

Dengan adanya terobosan teknologi Elektrokoagulasi ini, diharapkan dapat menjadi Solusi atau menjadi acuan Utama dalam Aplikasi pengelolaan limbah B3 / Non B3 bagi perusahaan-perusahaan penghasil limbah. Dengan proses operasi yang mudah, aman terhadap kelestarian Lingkungan sekitarnya, akurat dan biaya operasional yang lebih murah.

Ruko Taman Mekar Agung No 42, Komplek Istana Mekar Wangi, Jl. Moh. Toha, Bandung, Jawa Barat – Indonesia 40237 Tel: +62(0)22 8888 6522 / 6523

Email: [email protected] | [email protected]

Fax: +62(0)22 523 4061 Website: www.cr-enviro.com Environmental & Waste Engineering | Civil, Mechanical & Electrical | Design & Fabrication | Operation & Maintenance | Trading


Elektrokoagulasi (EC) merupakan metoda yang digunakan pada pengolahan air limbah (waste water treatment), dimana menggunakan proses elektrokimia dan hampir sama sekali tidak memerlukan bahan kimia.

EC mampu menurunkan COD, BOD dan kekeruhan dari limbah cair yang bersifat organik dan anorganik. Kemampuan/performansi EC untuk menurunkan kadar COD,BOD dan kekeruhan dari tiap-tiap limbah sangat beragam dan bergantung pada waktu proses dan besar arus yang diberikan. Sehingga untuk jenis-jenis limbah yang spesifik, arus yang diberikan harus spesifik pula.

Sistem Elektrokoagulasi tidak efektif pada pengerjaan dengan kondisi sampel asam kuat, sehingga sampel harus di beri basa. Minimal hingga pH di atas 4. Kondisi asam kuat akan menyebabkan asam bereaksi sempurna dengan elektroda. Sehingga elektroda akan menjadi cepat rusak. Hasil akhir dari metoda elektrokimia akan didapatkan gelembung-gelembung gas Nitrogen, Oksigen dan Hidrogen. Juga akan terjadi endapan yang dapat disaring dengan menggunakan filter press sehingga berbentuk “cake”.

Sementara hasil filtratnya dapat disesuaikan dengan baku mutu air limbah yang berlaku. Adapun proses Elektrokoagulasi ini, merupakan proses pengolahan limbah dengan bantuan arus listrik sehingga terjadi elektrolisis terhadap air limbah.





Foto IPAL Elektrokoagulasi:












PT. Centra Rekayasa Enviro Engineering Solutions for Our Environment, Industry and Community

Recommend Documents