PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODE - PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT)
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM – Pada tanggal 31 Maret 2012 (Tidak Diaudit) dan tanggal 31 Desember 2011 (Auditan) serta untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Interim
2
Laporan Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian Interim
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Interim
5
Laporan Arus Kas Konsolidasian Interim
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Interim
7
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret 2012
31 Desember 2011
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha kepada pihak ketiga Piutang lain-lain pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sejumlah Rp 554.628.060 31 Desember 2011: Rp 547.861.356 Persediaan Beban dibayar di muka Uang muka
6,38 7 8,38
157.202.905.124 17.017.592.723 71.848.815.573
172.261.171.030 131.907.234.762 72.188.560.718
9,38 10
1.170.974.877 44.710.319.639 3.195.835.761 930.526.442.449
1.089.552.065 43.026.076.924 2.816.419.460 122.421.009.790
1.225.672.886.146
545.710.024.749
12,34 21 13 14
8.578.059.445 47.875.710.173 125.454.558.000 1.287.439.392.839
8.210.082.775 47.172.414.426 181.818.200.000 1.281.779.520.806
15 16 25,33,38 17 18
1.041.721.507 1.319.571.310.399 18.653.842.620 256.300.071.635 52.199.198.989
571.073.444 1.319.571.310.399 31.546.447.568 251.445.224.128 52.548.316.323
Jumlah Aset Tidak Lancar
3.117.113.865.607
3.174.662.589.869
JUMLAH ASET
4.342.786.751.753
3.720.372.614.618
11,33
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang kepada pihak berelasi Aset pajak tangguhan - bersih Investasi pada aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.295.388.399 31 Desember 2011: Rp 3.199.145.388 Goodwill Rekening yang dibatasi penggunaannya Aset minyak dan gas bumi - bersih Aset lain-lain - bersih
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
-2-
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret 2012
31 Desember 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR Utang jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Beban yang masih harus dibayar Uang jaminan Utang lain-lain pihak ketiga Utang kepada pihak berelasi Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bank Lain-lain
19 20,38
20.000.000.000
20.000.000.000
58.124.116.825 53.995.322.687 20.513.144.815 100.207.938.854 300.000.000 138.640.334.280 32.550.490
51.576.506.764 60.561.082.332 20.640.503.810 107.648.263.699 300.000.000 144.365.181.032 32.554.408
72.981.000.000 158.373.355
94.080.500.000 60.213.333
464.952.781.306
499.264.805.378
98.569.105.926 365.813.946 4.544.920.934
94.731.908.848 75.266.667 4.028.123.484
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar
103.479.840.806
98.835.298.999
JUMLAH LIABILITAS
568.432.622.112
598.100.104.377
3.497.684.292.800 638.652.430.330 (210.257.895.750) (151.738.195.702)
3.007.574.445.200 418.102.998.910 (142.294.731.327) (161.063.766.697)
3.774.340.631.678 13.497.963
3.122.318.946.086 (46.435.845)
JUMLAH EKUITAS
3.774.354.129.641
3.122.272.510.241
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4.342.786.751.753 4.342.786.751.753 (1)
3.720.372.614.618
34 21 22,38 23,33,38 24,34 25 33,38
Jumlah Liabilitas Lancar LIABILITAS TIDAK LANCAR Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bank Lain-lain Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan
25 33,38 26
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 72.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 34.976.842.928 saham 31 Desember 2011: 30.075.744.452 saham Tambahan modal disetor Komponen ekuitas lainnya Saldo rugi Ekuitas yang dapat diatribusikan langsung kepada pemilik entitas induk Kepentingan Nonpengendali
27 28
(59.933.808) Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
-3-
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE-PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Maret 2012
31 Maret 2011
Pendapatan
29,33
96.272.677.183
77.176.270.792
Beban Pokok Pendapatan
30,39
(55.522.531.341)
(63.367.163.174)
40.750.145.842
13.809.107.618
(21.161.834.221)
(21.644.246.960)
19.588.311.621
(7.835.139.342)
21.420.433.365 (31.742.700.058)
59.144.677.417 (44.871.690.242)
9.266.044.928
6.437.847.833
Laba Kotor Beban umum & administrasi
31,39
Laba (Rugi) Operasi Pendapatan Lain-lain Beban Lain-lain
32 32,39
Laba Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Manfaat (beban) pajak penghasilan: Kini Tangguhan Final
21
Manfaat (beban) pajak penghasilan - bersih Laba tahun berjalan
119.459.875 -
(7.121.040.750) 6.539.947.681 (410.625.489)
119.459.875
(991.718.558)
9.385.504.803
5.446.129.275
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak: Aset keuangan tersedia untuk dijual: Kerugian bersih yang timbul selama tahun berjalan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
(56.363.642.000) (11.599.522.423)
6.973.412.176
Total rugi komprehensif - tahun berjalan
(58.577.659.620)
12.419.541.451
Laba yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan Non-pengendali
9.325.570.994 59.933.808
5.613.704.847 (167.575.572)
Jumlah
9.385.504.803
5.446.129.275
(58.637.593.429) 59.933.808 (58.577.659.620)
12.587.117.023 (167.575.572) 12.419.541.451
Total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan Non-pengendali Jumlah Laba bersih per saham dasar
37
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
-4-
0,28
0,19
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE-PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Ditempatkan dan Disetor
Tambahan Modal Disetor
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan
Aset keuangan tersedia untuk di jual
3.007.574.406.500
418.102.981.495
360.398.177
-
(99.745.217.767)
-
-
6.973.412.176
-
5.613.704.847
12.587.117.023
(167.575.572)
12.419.541.451
-
-
6.973.412.176
-
5.613.704.847
12.587.117.023
(167.575.572)
12.419.541.451
Saldo per 31 Maret 2011
3.007.574.406.500
418.102.981.495
7.333.810.353
-
(94.131.512.920)
3.338.879.685.428
Saldo per 1 Januari 2012
(23.812.901.297)
(161.063.766.697)
3.122.318.946.086
Catatan
Saldo per 1 Januari 2011 Laba komprehensif periode berjalan Total laba (rugi) komprehensif periode berjalan
3.007.574.445.200
418.102.998.910
Pelaksanaan waran menjadi saham
490.109.847.600
220.549.431.420
Laba komprehensif periode berjalan Total laba (rugi) komprehensif periode berjalan
-
-
3.497.684.292.800
Saldo per 31 Maret 2012
(118.481.830.030)
Jumlah
3.326.292.568.405
47.668.959.215
47.501.383.643
(46.435.845)
3.373.961.527.620
3.386.381.069.071
3.122.272.510.241
(11.599.522.423)
(56.363.642.000)
9.325.570.994
(58.637.593.429)
59.933.808
(58.577.659.620)
-
(11.599.522.423)
(56.363.642.000)
9.325.570.994
(58.637.593.429)
59.933.808
(58.577.659.620)
638.652.430.330
(35.412.423.720)
(174.845.472.030)
(0)
-
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
-5-
-
0
3.774.340.631.677
-
Jumlah Ekuitas
-
(151.738.195.703)
710.659.279.020
Kepentingan Non Pengendali
-
-
-
Saldo Rugi
13.497.963 13.497.963 0
710.659.279.020
3.774.354.129.641
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE-PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pembayaran aktivitas operasi dan lainnya
31 Maret 2011
102.913.169.960 (98.139.653.934) (10.610.909.191)
65.573.269.992 (21.917.265.149) (52.334.063.601)
(5.837.393.165)
(8.678.058.758)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penghasilan bunga Perolehan aset minyak dan gas Pencairan investasi jangka pendek Pembayaran uang muka Pengurangan rekening bank yang dibatasi penggunaannya Perolehan aset tetap
3.565.787.507 (4.491.770.750) 114.889.642.039 (808.484.848.959) 12.892.604.948 -
4.151.126.689 1.227.283.094 (3.898.269.661)
Arus Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi
(681.628.585.215)
1.480.140.122
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Peningkatan modal saham dan modal disetor Pembayaran utang bank jangka panjang Penerimaan (pembayaran) kas dari pihak yang berelasi Pembayaran untuk beban keuangan
710.659.279.020 (19.514.109.386) (367.980.588) (18.369.476.572)
(7.375.143.780) 4.079.045.981 (21.369.571.247)
Arus Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan
672.407.712.474
(24.665.669.046)
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(15.058.265.906)
(31.863.587.682)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
172.261.171.030
63.213.565.874
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
157.202.905.124
31.349.978.192
Arus Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi
(1) AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Penambahan aset tetap lewat utang sewa pembiayaan
494.000.000
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan.
-6-
-
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Benakat Petroleum Energy Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta notaris Elvie Sahdalena, S.H, M.H., No. 4 tanggal 19 April 2007. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W8-01763. HT.01.01-TH.2007 yang ditetapkan tanggal 25 Juni 2007. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir kali berdasarkan akta notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn., No. 78 tanggal 16 Maret 2012. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam suratnya pada tertanggal 20 Maret 2012 dengan No: AHU-AH.01.10-09809. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan beralamat di Menara Anugrah, Lantai 12 Kantor Taman E.3.3, Jl. Mega Kuningan Lot. 8.6-8.7, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak di bidang pembangunan, perdagangan, pertambangan, perindustrian, dan jasa. Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 2007. Perusahaan dan entitas anak memiliki karyawan tetap pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebanyak 92 dan 88 orang. Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 : Omar Putihrai : Zanial Achmad : Ferdy Yustianto
31 Desember 2011 Andreas Kastono Ahadi Zanial Achmad Ferdy Yustianto
Direktur Utama Direktur Tidak Terafiliasi Direktur
: Muhammad Suluhuddin Noor : Firlie Hanggodo Ganinduto : Adhi Utomo Jusman Michael Wong Andreas Kastono Ahadi
Muhammad Suluhuddin Noor Firlie Hanggodo Ganinduto Adhi Utomo Jusman Michael Wong
Sekretaris Perusahaan
: Dina Andini
Dina Andini
Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (”RUPSLB”) Perusahaan pada tanggal 28 Maret 2012, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui perubahan rencana penggunaan dana hasil konversi waran yang tercantum dalam akta Berita Acara RUPSLB Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn No. 123 tertanggal 28 Maret 2012 dan perubahan susunan pengurus perusahaan yang tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn No 124 tertanggal 28 Maret 2012 mengenai hal-hal sebagai berikut: 1. Pengunduran diri Bapak Andreas Kastono Ahadi selaku komisaris utama Perusahaan 2. Pengangkatan Bapak Omar Putihrai selaku komisaris utama Perusahaan 3. Pengangkatan Bapak Andreas Kastono Ahadi selaku direktur Perusahaan. Jumlah remunerasi bruto untuk anggota komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 1,9 miliar untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan Rp 7,5 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
-7-
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) dengan Surat No. S 891/BL/2010 tanggal 1 Pebruari 2010 untuk melakukan penawaran umum atas 11.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 140 per saham dan 6.500.000.000 waran seri 1 yang menyertai saham biasa atas nama yang dikeluarkan dalam rangka penawaran umum. Pada tanggal 11 Pebruari 2010, saham dan waran seri 1 tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Harga pelaksanaan setiap waran adalah sebesar Rp 145 per saham. Waran seri 1 diberikan cumacuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan penawaran umum yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek pada tanggal penjatahan, yaitu tanggal 9 Pebruari 2010. Setiap pemegang 23 saham baru perusahaan berhak memperoleh 13 waran dimana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perusahaan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 3 tahun, yaitu sejak tanggal 11 Pebruari 2010 sampai dengan 8 Pebruari 2013. Hingga tanggal 31 Maret 2012, hasil pelaksanaan waran seri 1 menjadi saham Perusahaan adalah sejumlah 4.901.098.928 saham. Jumlah waran yang belum dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2012 adalah 1.598.901.072 waran.
c. Kerjasama Operasi Minyak dan Gas Bumi dan Ijin Usaha Pertambangan (“IUP”) dahulu bernama Kuasa Penambangan Patina Group Ltd Patina Group Ltd (“Patina”), entitas anak, memiliki perjanjian kerjasama dengan PT. Pertamina (“PEP”) pada tanggal 25 April 2007 sehubungan dengan operasi penanganan produksi minyak mentah dan gas bumi di wilayah produksi Bangkudulis, Kalimantan Timur. Masa berlaku perjanjian ini adalah 15 tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dimana ijin lokasi dimiliki oleh Pemerintah yang diwakili oleh PEP, jumlah cadangan terbukti 9.500.000 barel, akumulasi jumlah produksi dari periode 1 Agustus 2010 sampai dengan 31 Maret 2012 adalah sebesar 39.006 barel. PT. Nusa Energy Raya PT. Nusa Energy Raya (“NER”), entitas anak, memiliki ijin eksploitasi bahan galian mangan pada tanggal 14 Mei 2008 sesuai dengan KP No. HK/142/2008 seluas 199,7 ha di daerah Wae Limar dan sekitarnya, Desa Bajak, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur untuk jangka waktu 5 tahun. NER memiliki ijin eksploitasi bahan galian mangan pada tanggal 25 Agustus 2008 sesuai dengan KP No. HK/222/2008 seluas 173,1 ha di Desa Watu Tango dan sekitarnya, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur untuk jangka waktu 5 tahun. Pada tanggal 5 Desember 2009, NER menerima Perubahan Keputusan Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur tentang Kuasa Pertambangan Ekspoitasi bahan galian mangan berubah menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi dengan No. HK/269/2009 seluas 173,1 ha untuk jangka waktu 5 tahun. NER memiliki ijin eksplorasi bahan galian mangan pada tanggal 7 Juli 2009 sesuai dengan KP No. HK/163/2009 seluas 1.503 ha di daerah Wae Beci dan sekitarnya, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur untuk jangka waktu 1 tahun. Pada tanggal 23 Maret 2011, Perusahaan menerima Persetujuan Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi sesuai dengan Keputusan Bupati Manggarai No. HK/74/2011 seluas 1.043 ha untuk jangka waktu 1 tahun dan berakhir 23 Maret 2012. Sampai dengan diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian interim ini, perpanjangan ijin eksplorasi lanjutan masih dalam proses.
-8-
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) c. Kerjasama Operasi Minyak dan Gas Bumi dan Ijin Usaha Pertambangan (“IUP”) dahulu bernama Kuasa Penambangan (lanjutan) NER memiliki ijin eksplorasi bahan galian mangan pada tanggal 1 Oktober 2009 sesuai dengan KP No. HK/217/2009 seluas 1.015 ha di Daerah Ngancar dan sekitarnya, Desa Bajak, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur untuk jangka waktu 1 tahun. Pada tanggal 23 Maret 2011, Perusahaan menerima Persetujuan Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi sesuai dengan Keputusan Bupati Manggarai No. HK/73/2011 untuk jangka waktu 1 tahun dan berakhir 23 Maret 2012. Sampai dengan diterbitkannya diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian interim ini, perpanjangan ijin eksplorasi lanjutan masih dalam proses. PT. Benakat Barat Petroleum PT. Benakat Barat Petroleum (“BBP”), entitas anak, memiliki perjanjian kerjasama dengan PT. Pertamina EP (“PEP”) pada tanggal 16 Maret 2009 sehubungan dengan operasi penanganan produksi minyak mentah dan gas bumi di wilayah produksi Benakat Barat. Masa berlaku perjanjian ini adalah 15 tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dimana ijin lokasi dimiliki oleh Pemerintah yang diwakili oleh PEP, jumlah cadangan terbukti 11.100.000 barel, akumulasi jumlah produksi dari periode 16 Maret 2009 sampai dengan 31 Maret 2012 adalah sebesar 2.109.799 barel.
d. Entitas Anak Perusahaan memiliki baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 sebagai berikut: Persentase Pemilikan Efektif
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
Tempat Kedudukan
Mulai Beroperasi Komersial
PT. Benakat Oil ('BO')
Jakarta
2007
Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi
100,00%
529.926.891.228
541.960.663.742
PT. Indelberg Indonesia ("II")
Jakarta
2005
Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi
100,00%
377.360.442.656
389.393.968.599
PT. Benakat Barat Petroleum ("BBP")
Jakarta
2008
Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi
94,00%
361.590.204.487
373.970.938.271
PT. Benakat Mining ("BM")
Jakarta
2009
Pertambangan dan Jasa Pendukung
99,96%
422.885.325.597
422.420.459.518
PT. Nusa Energy Raya ("NER")
Jakarta
2008
Produksi dan Perdagangan Mineral Logam
79,97%
6.885.753.947
6.418.938.298
PT. Benakat Energy Kreasi ("BEK")
Jakarta
2009
Energi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
99,86%
500.000.000
500.000.000
PT. Benakat Patina ("BP")
Jakarta
2008
Energi Jasa Pendukung
99,80%
1.017.997.824.227
1.061.448.626.451
Singapura
2011
Perusahaan Investasi
100,00%
1.092.607.734.506
1.087.965.559.088
BVI
2007
Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi
99,70%
138.769.187.800
145.764.257.083
Entitas anak
Silverstein Ventures Pte Ltd ("SV") Patina Group Ltd ("Patina")
Kegiatan Usaha
31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
31 Maret 2012
31 Desember 2011
PT. Benakat Oil (”BO”) Pada tanggal 9 September 2011, Perusahaan mengakuisisi 20% kepemilikan tersisa pada BO melalui pembelian 66.042.159 lembar saham oleh Perusahaan dan 1 lembar saham oleh BP dari PT. Tesco International Capital (“TIC”). Sehingga secara langsung dan tidak langsung 100% kepemilikan BO dimiliki oleh Perusahaan (Catatan 5).
-9-
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) d. Entitas Anak (lanjutan) Silverstein Ventures Pte LTd. (”SV”) dan Patina Pada tanggal 29 September 2011, BP mengakuisisi SV melalui perolehan 1.001.000 lembar saham atau 100% kepemilikan. Saham tersebut dibeli dari TIC sejumlah 400.400 lembar saham, PT. AM Texas Resources (“ATR”) sejumlah 600.600 lembar saham sesuai dengan Conditional Share Sale and Puchase Agreement tertanggal 27 Agustus 2011 (Catatan 5). SV adalah pemilik 99,90% saham Patina, sehingga bersamaan dengan efektifnya kepemilikan BP di SV, Perusahaan juga secara tidak langsung memiliki 99,90% saham di Patina.
e. Entitas Asosiasi Perusahaan memiliki secara langsung dan tidak langsung, lebih dari 20% saham pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 sebagai berikut:
Tempat Kedudukan
Mulai Beroperasi Komersial
PT. Elnusa,Tbk.
Jakarta
1969
PT. Java Mitra Sentosa
Jakarta
2008
Entitas Asosiasi
Kegiatan Usaha Jasa, perdagangan, pertambangan dan perindustrian Produksi dan pertambangan batubara
Persentase Pemilikan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (berdasarkan Efektif laporan audit akuntan independen) 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 31 Maret 2012 31 Desember 2011
37,67% 27,42%
4.258.232.000.000 35.493.299.638
4.389.950.000.000 35.376.572.412
Pada tanggal 26 Agustus 2011, PT. Benakat Mining (“BM”) dan PT. Aiwa Artha Sejahtera (“Aiwa”) menandatangani Exchangable Note Issuance Agreement, di mana BM menerbitkan exchangable note yang dapat ditukarkan dengan 4.480 lembar saham PT. Java Mitra Sentosa (“JMS”) yang dimiliki oleh BM pada tanggal efektif. Pada tanggal 30 September 2011, Aiwa dan BM telah menukarkan exchangeable note tersebut menjadi saham melalui Akta Jual Beli No. 285 tanggal 30 September 2011. Dengan demikian, nilai kepemilikan BM atas JMS berkurang, yang sebelumnya memiliki 6.400 saham atau efektif sebesar 91,43 % menjadi hanya 1.920 saham atau 27,43 % (Catatan 5).
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. Standar yang sudah berlaku efektif pada tahun 2011 Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian interim. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
PSAK 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan
- 10 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) (lanjutan) a. Standar yang sudah berlaku efektif pada tahun 2011 (lanjutan)
PSAK 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (Revisi 2009), Konsolidasi: Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
b. Standar dan interpretasi yang berlaku efektif pada periode berjalan Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing PSAK 13 (Revisi 2011), Properti Investasi PSAK 16 (Revisi 2011), Aset Tetap PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK 30 (Revisi 2011), Sewa PSAK 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, PSAK 24, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya. ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan ISAK 23, Sewa Operasi-Insentif
- 11 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) (lanjutan) b. Standar dan interpretasi yang berlaku efektif pada periode berjalan (lanjutan)
ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real Estat dan PSAK 38 (Revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian interim, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standard dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian interim.
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim Laporan keuangan konsolidasian interim disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-02/BL/2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, Khususnya Industri Minyak dan Gas Bumi”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian interim. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011, dan standar yang berlaku efektif pada periode berjalan seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini. Laporan keuangan konsolidasian interim disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian interim disusun dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian interim. Laporan arus kas konsolidasian interim menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung (direct method). Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang.
- 12 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Interim (lanjutan) Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak mempunyai dampak signifikan terhadap pengungkapan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian interim. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim adalah mata uang Rupiah (Rp). b. Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian interim meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1d, yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan lebih dari 50% atau apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan secara retrospektif PSAK No.4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menilai keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang dibatasi oleh restriksi jangka panjang. PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian interim untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapan terkait. Kepentingan dari pemegang saham non-pengendali terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha dan bagian kepentingan non-pengendali dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Sebelum 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian kepentingan non-pengendali melebihi hak kepentingan non-pengendali dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Efektif mulai 1 Januari 2011, pendapatan komprehensif diatribusikan kepada pemilik-pemilik induk perusahaan dan kepentingan non-pengendali walaupun kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama periode berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasian interim. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh pada tanggal akuisisi. Jika harga perolehan lebih rendah daripada nilai wajar aset bersih yang diperoleh (goodwill negatif), maka selisihnya diakui di dalam laba rugi konsolidasian. Goodwill tidak diamortisasi dan dilakukan uji penurunan nilai setiap tahun.
- 13 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan entitas anak, kecuali II, BBP, SV dan Patina, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan rata-rata nilai kurs seperti yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian interim periode yang bersangkutan. Nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 1 Dolar Amerika Serikat (USD)
31 Desember 2011
9.180
9.068
Pembukuan II, BBP, SV dan Patina, diselenggarakan sesuai mata uang fungsionalnya, yaitu Dolar Amerika Serikat. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian interim, aset dan liabilitas entitas anak pada tanggal posisi dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs ratarata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Komponen ekuitas lainnya”. d. Transaksi dengan pihak berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian interim dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian interim. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam pernyataan ini dirujuk sebagai ‘entitas pelapor’). a) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: 1. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; 2. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau 3. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: 1. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). 2. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). 3. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak yang sama. 4. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
- 14 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) 5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. 6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a). 7. Orang yang diidentifikasi dalam huruf a)1. memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi, baik yang dilakukan dengan kondisi dan prasyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian interim. e. Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. f.
Rekening yang dibatasi Penggunaannya Rekening bank dan investasi berjangka yang dipakai sebagai agunan atau dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset tidak lancar.
g. Cadangan Penurunan Nilai Piutang Cadangan penurunan nilai piutang ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masingmasing akun piutang pada akhir periode. h. Persediaan Persediaan dinilai pada nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih (the lower of cost or net realizable value). Harga perolehan persediaan untuk Patina dihitung dengan metode rata-rata (average method), sedangkan untuk BBP dihitung dengan metode masuk pertama, keluar pertama (first in first out method). Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. i.
Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
j.
Investasi pada entitas asosiasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
- 15 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan) Investasi pada perusahaan dimana Perusahaan memiliki paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% hak suara, atau dimana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan, dicatat berdasarkan metode ekuitas. Dengan metode ini, biaya perolehan investasi bertambah atau berkurang sebesar bagian pemilikan Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan, dan distribusi dividen tunai. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai liabilitas atau melakukan pembayaran liabilitas perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut. Laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian interim mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berkaitan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian interim. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan pada entitas asosiasi. Selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan antara biaya perolehan investasi pada perusahaan asosiasi dengan proporsi pemilikan atas nilai wajar aset bersih perusahaan asosiasi, termasuk di dalamnya nilai tercatat dari investasi, diukur dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikan (Catatan 3b). Goodwill yang ada, tidak diamortisasi dan dilakukan uji penurunan nilai setiap tahun.
k. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. PSAK No. 50 (Revisi 2006) berisi persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan produk non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
- 16 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan dalam empat jenis: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan entitas anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tanggal pelaporan keuangan. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan atau kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan entitas anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: - Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba (rugi) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba (rugi) termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal. Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba (rugi) disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim. Investasi jangka pendek dan aset derivatif diklasifikasikan dalam kategori ini. - Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, tidak termasuk dalam kelompok aset diperdagangkan dan tidak diklasifikasikan sebagai “dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi” atau sebagai “tersedia untuk dijual”. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi. Perusahaan dan entitas anak memiliki kas dan setara kas, kas pada bank yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain dalam kategori ini.
- 17 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Aset Keuangan (lanjutan) - Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, selain pinjaman yang diberikan dan piutang, serta entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual. Perusahaan memiliki investasi pada promissory notes dalam kategori ini. - Aset keuangan tersedia untuk dijual (Available-for-sale (AFS)) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian interim. Pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya dicatat dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian interim. Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: 1)
Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
2)
Investasi pada saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar.
Perusahaan memiliki investasi pada saham dalam kategori ini.
Penghentian pengakuan aset keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau bila dapat diterapkan, untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: 1. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau 2. Perusahaan dan entitas anak tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut namun menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan; atau 3. Perusahaan dan entitas anak mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut dan: (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mengalihkan pengendalian atas aset keuangan tersebut.
- 18 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan entitas anak terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan entitas anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dinilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika suatu aset keuangan yang dikelompokkan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang” memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan entitas anak. Jika pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan cadangan penurunan nilai. Jika terdapat penghapusan yang dapat dipulihkan di masa mendatang, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan atau berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.
- 19 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Aset Keuangan (lanjutan) Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian interim - direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian interim. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dibalik/dipulihkan melalui laba atau rugi; namun kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai tersebut diakui dalam ekuitas. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkan pada penurunan nilai tercatat dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Penghasilan bunga yang masih harus dibayar tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Penghasilan Bunga” dalam laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian. Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar atas instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang timbul setelah pengakuan kerugian penurunan nilai melalui laba atau rugi, kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba atau rugi.
m. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba (rugi) dan liabilitas keuangan lain yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau tidak ditetapkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Perusahaan dan entitas anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dari jumlah yang diterima dan, dalam hal pinjaman dan utang, dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak meliputi utang usaha dan utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, utang bank, pinjaman jangka panjang dan liabilitas jangka panjang. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: -
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba (rugi) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba (rugi) termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba (rugi) pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
- 20 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan) -
Pinjaman dan utang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan posisi keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari nilai pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Penghentian Pengakuan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dibayar atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika sebuah liabilitas keuangan yang masih ada ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, seperti pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto,atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar yang berlaku pada waktu penutupan bisnis setiap tanggal pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diizinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dengan mengacu pada transaksi wajar (arm’s length market transactions); mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang serupa; analisa arus kas yang didiskontokan; atau model penilaian lain. n. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Perbedaan antara estimasi dan hasil aktual dibebankan atau dikreditkan pada usaha periode berjalan.
- 21 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Aset Tetap Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan PSAK 16 (Revisi 2011) Aset Tetap. Penerapan ini tidak berdampak signifikan atas jumlah yang tercatat di laporan keuangan konsolidasian interim. Perusahaan dan entitas anak telah menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, untuk entitas anak tertentu metode penyusutan yang digunakan adalah metode saldo menurun (declining balance method) sebagai berikut: Tahun 4 4-8 4 5
Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Komputer Fasilitas produksi
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Perbaikan yang menambah masa manfaat atau meningkatkan manfaat ekonomis aset tetap dikapitalisasi ke harga perolehan aset terkait dan disusutkan sesuai dengan tingkat penyusutan aset yang bersangkutan. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian interim. Keuntungan dan kerugian penjualan aset tetap diakui sebagai laba rugi komprehensif konsolidasian interim periode berjalan. p. Sewa Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Aset sewa yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir periode sewa. Liabilitas yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan utang dan beban keuangan. Jumlah liabilitas sewa, setelah dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai liabilitas jangka panjang kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan atau kurang yang disajikan sebagai liabilitas jangka pendek. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan ke laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian selama masa sewa yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo liabilitas. Aset sewa disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki langsung. q. Aset Minyak dan Gas Bumi Efektif 1 Januari 2012, entitas anak yang bergerak di industri eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi menerapkan PSAK 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral menggantikan PSAK 29 Akuntansi Minyak dan Gas Bumi dan menggunakan metode akuntansi full cost.
- 22 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. Aset Minyak dan Gas Bumi (lanjutan) Kegiatan eksplorasi meliputi penyelidikan topografi, geologi, geofisika, pemboran sumur eksplorasi dan pemboran sumur uji stratigrafi, dikapitalisasi dan dicatat sebagai bagian dari aset sumur dan perlengkapan terkait serta fasilitas dalam pekerjaan. Jika ditemukan cadangan terbukti pada sumur, maka biaya-biaya pengeboran yang dikapitalisasi dicatat dalam sumur dan perlengkapan terkait serta fasilitasnya. Namun, apabila tidak ditemukan maka biaya tersebut dicatat sebagai beban. Kegiatan pengembangan meliputi penyediaan peralatan dan fasilitas pengembangan, pengaliran, pengumpulan dan penyimpanan minyak dan gas bumi serta penyediaan sistem pengurasan yang telah diperbaiki, dikapitalisasi dan dicatat sebagai bagian dari aset sumur dan perlengkapan terkait serta fasilitas dalam pekerjaan. Biaya tersebut dipindahkan ke aset sumur dan perlengkapan terkait serta fasilitasnya pada saat pemboran atau konstruksi selesai. Kegiatan produksi meliputi pengangkatan minyak dan gas bumi ke permukaan bumi, pemisahan minyak, gas bumi dan endapan dasar dan air (Basic Sediment and Water – BS&W) dan pengangkutan minyak dilapangan produksi serta lokasi distribusi diperlakukan sebagai beban pada saat terjadinya. Berdasarkan metode full cost pusat biaya digunakan untuk mengumpulkan (“Pool”) biaya-biaya yang kemudian akan di bandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan dari operasi pusat biaya tersebut. Penyusutan, deplesi dan amortisasi atas aset minyak dan gas bumi dihitung dengan menggunakan metode satuan unit produksi, dengan menggunakan produksi kotor yang dibagi dengan cadangan yang terbukti dan telah dikembangkan kotor. r.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur- prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian interim.
- 23 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Pendapatan dari minyak mentah diakui berdasarkan kepentingan entitas dalam bidang produksi (“Hak” metode) pada saat minyak mentah diserahkan atau hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Pendapatan yang diperoleh dari suatu Kerja Sama Operasi diakui berdasarkan hak bersih sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian Kerja Sama Operasi Pendapatan dari jasa konstruksi diakui pada saat penyerahan atau instalasi barang kepada pelanggan, sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam kontrak penjualan, sedangkan pendapatan dari jasa pemeliharaan diakui pada saat jasa diberikan. Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai. Beban dan biaya produksi minyak mentah diakui pada saat terjadinya. Biaya produksi meliputi produksi minyak ke permukaan bumi dan pengumpulan, pengolahan, pemrosesan dan penyimpanan sampai pengiriman. t.
Beban Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan Biaya eksplorasi dan pengembangan diakumulasi untuk setiap area of interest dan ditangguhkan pembebanannya sebagai aset bila biaya-biaya tersebut diharapkan akan dapat diperoleh kembali melalui eksploitasi atau penjualan, atau apabila kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk memastikan apakah kegiatan tersebut akan dapat menghasilkan cadangan yang secara ekonomis terbukti serta kegiatan yang signifikan dalam area of interest terkait masih berlangsung. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi dan apabila diperlukan, penyesuaian dibuat untuk menghapuskan biaya eksplorasi tangguhan sebesar nilai yang tidak bisa diharapkan untuk dipulihkan di masa yang akan datang. Biaya eksplorasi dari area of interest yang telah berada pada tahap produksi diamortisasi berdasarkan unit produksi selama periode berjalan. Biaya pengembangan dikapitalisasi termasuk biaya-biaya untuk mengembangkan area of interest sebelum dimulainya kegiatan operasi dalam area of interest yang bersangkutan. Biaya pengembangan diamortisasi selama masa produksi yang diharapkan atau berdasarkan estimasi umur tambang atau periode kuasa penambangan, yang mana yang lebih pendek. Biaya yang tidak diamortisasi dihapuskan pada saat Perusahaan menentukan bahwa tidak ada lagi nilai yang dapat diharapkan dari area of interest yang bersangkutan di masa mendatang.
u. Imbalan Kerja Entitas anak mengakui liabilitas imbalan pensiun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003) dan PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”. Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”, beban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris projected-unitcredit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui dari masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata taksiran sisa masa kerja dari para pekerja.
- 24 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u. Imbalan Kerja (lanjutan) Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut telah menjadi hak (vested), dan sebaliknya akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan. v. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan consolidated statement of financial position liability method, untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan diterapkan pada saat aset pajak tangguhan yang bersangkutan direalisasi atau pada saat liabilitas pajak tangguhan diselesaikan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding pada saat keputusan atas keberatan/banding tersebut ditetapkan. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding pada saat keputusan atas keberatan/banding tersebut ditetapkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. w. Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian interim. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian interim. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b) hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk, yang mana hampir sama dengan informasi segmen bisnis yang dilaporkan sebelumnya.
- 25 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) x. Laba (rugi) per Saham Sesuai dengan PSAK 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”, laba atau rugi bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode yang bersangkutan.
4. PERTIMBANGAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam proses penerapan prinsip akuntansi sebagai dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen belum membuat pertimbangan kritis yang mempunyai efek yang signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Sumber Utama Ketidakpastian Estimasi Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan, yang memilii risiko yang signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini. Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Perusahaan dan entitas anak mengukur penurunan nilai pinjaman dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Untuk menentukan apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, manajemen membuat pertimbangan apakah terdapat bukti objektif atas kejadian kerugian tersebut (Catatan 3k). Manajemen juga membuat pertimbangan untuk metodologi dan asuransi untuk mengestimasi jumlah dan waktu dari penerimaan kas di masa datang yang telah secara rutin untuk mengurangi selisih antara estimasi kerugian dan kerugian akrual. Penyisihan Keusangan Persediaan Entitas anak membuat penyisihan persediaan usang apabila persediaan tersebut diestimasi tidak akan digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan persediaan usang yang tercermin dalam laporan keuangan dianggap telah sesuai dengan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan nilai tercatat persediaan dan biaya persediaan barang usang, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan dan entitas anak. Taksiran Masa Manfaat Ekonomi Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis dan pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum dan keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tetap. Tidak terdapat perubahan masa manfaat aset tetap selama periode berjalan. Nilai tercatat aset tetap adalah sebesar Rp 1,04 miliar pada tanggal 31 Maret 2012 (Catatan 15).
- 26 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PERTIMBANGAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) Manfaat Karyawan Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi entitas anak diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi entitas anak dianggap tetap dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataan atau perubahan signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja entitas anak bisa memberi dampak yang material pada laporan keuangan. 5. AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK Pelepasan PT. Suluh Ardhi Engineering (“SAE”) Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham PT. Suluh Ardhi Engineering sebanyak 95.475 lembar saham, antara BM, entitas anak, dengan PT. Trisurya Lintas Energi, berdasarkan Akta No.38 yang telah diaktakan oleh Notaris Humberg Lie, SH. SE, M.Kn, tanggal 7 Oktober 2011. Selisih antara harga jual dengan nilai tercatat investasi sejumlah Rp. 20,28 miliar merupakan kerugian atas pelepasan investasi yang dicatat sebagai bagian dari beban lain – lain “atas pelepasan investasi” dalam laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian. 2011 Nilai Investasi Goodwill (Catatan 16)
(2.607.874.736) 25.265.788.476
Nilai Investasi tercatat Harga penjualan
22.657.913.740 2.375.000.000
Rugi pelepasan investasi
(20.282.913.740)
Rincian aset dan liabilitas yang tidak dikonsolidasi sehubungan dengan transaksi pelepasan entitas anak, adalah sebagai berikut: 2011 Kas dan setara kas Piutang usaha Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka dan aset lancar lain-lain Aset pajak tangguhan - bersih (Catatan 21) Piutang kepada pihak berelasi Aset tetap - bersih (Catatan 15) Aset lain-lain - bersih Utang usaha pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar Utang lain-lain Utang kepada pihak berelasi
379.737.863 563.484.948 946.819.269 830.167.566 15.611.198.047 1.889.125.000 1.859.755.073 882.541.441 (2.081.798.361) (2.426.324.034) (12.108.688.113) (9.091.150.000)
Aset bersih
(2.745.131.301)
Kepemilikan yang dilepas
95%
- 27 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) Pelepasan PT. Java Mitra Sentosa (“JMS”) Berdasarkan Exchangable Note Issuance Agreement tertanggal 26 Agustus 2011, BM, entitas anak, menerbitkan exchangable note yang dapat ditukarkan dengan 4.480 saham JMS yang dimiliki oleh BM, kepada Aiwa dengan harga Rp 975 miliar. Pada tanggal 30 September 2011, Aiwa menukarkan exchangeable notes tersebut menjadi saham berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 285 antara Aiwa dengan BM, yang dibuat di hadapan Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn., di Jakarta. Selisih antara harga jual dengan nilai tercatat investasi sejumlah Rp 4,34 miliar merupakan kerugian atas pelepasan investasi yang dicatat sebagai bagian dari “Beban Lain-lain” atas pelepasan Investasi” di dalam laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian. Melalui transaksi tersebut hak kepemilikan Perusahaan secara langsung dan tidak langsung berkurang menjadi 27,43%. 2011 Nilai investasi tercatat Investasi Goodwill (Catatan 16) Nilai Investasi tercatat Harga Jual
3.521.966.735 975.818.666.667 979.340.633.402 975.000.000.000
Rugi pelepasan investasi
(4.340.633.402)
Rincian aset dan liabilitas yang tidak dikonsolidasi sehubungan dengan transaksi pelepasan entitas anak, adalah sebagai berikut: 2011 Kas dan setara kas Piutang lain-lain pihak ketiga Aset tetap - bersih (Catatan 15) Aset pajak tangguhan - bersih (Catatan 21) Aset lain-lain - bersih (Catatan 18) Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain Kepentingan Non-pengendali
223.484.770 159.500.000 26.335.747 517.499.823 32.132.631.938 (20.160.653.745) (7.171.209.808) (224.515.704)
Aset bersih
5.503.073.021
Kepemilikan yang dilepas
64%
- 28 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. AKUISISI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) Akuisisi Silverstein Ventures Pte Ltd (“SV”) Pada tanggal 29 September 2011, BP, entitas anak, mengakuisisi 100% kepemilikan pada SV dengan harga perolehan sebesar Rp 8,55 miliar yang diperoleh dari TIC dan ATR yang merupakan transaksi dengan pihak ketiga.
2011 Harga perolehan Nilai wajar aset bersih pada tanggal akuisisi
8.546.976.265 8.546.976.265
Goodwill
-
Rincian aset dan liabilitas yang timbul pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut: 2011 Kas Piutang usaha Persediaan Biaya dibayar di muka dan aset lancar lain-lain Aset pajak tangguhan - bersih (Catatan 21) Goodwill (Catatan 16) Aset minyak dan gas bumi - bersih (Catatan 17) Aset lain-lain - bersih (Catatan 18)
2.683.726.406 1.781.560.894 3.872.708.153 8.248.981.600 193.741.318 890.226.890.024 102.388.268.384 4.716.611.651
Jumlah Aset
1.014.112.488.430
Utang usaha pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar Utang lain-lain Utang kepada pihak berelasi
12.118.143.046 8.789.854.572 5.787.412.757 978.870.101.790
Jumlah Liabilitas
1.005.565.512.165
Nilai wajar yang diakuisisi
8.546.976.265
Akuisisi PT. Benakat Oil (“BO”) Pada tanggal 7 September 2011, telah ditandatangani Perjanjian Jual Beli Saham BO sebanyak 66.042.160 lembar saham atau 20% kepemilikan tersisa, antara Perusahaan dan BP, entitas anak, sebagai Pembeli dengan TIC sebagai Penjual (Catatan 1d), Perjanjian Jual Beli Saham ini kemudian efektif dilakukan berdasarkan Akta Jual Beli No. 24 tanggal 9 September 2011 antara Perusahaan dengan TIC dan Akta Jual Beli No. 25 tanggal 9 September 2011 antara BP dengan TIC. Kedua Akta tersebut dibuat di hadapan Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn., di Jakarta. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar aset bersih pada tanggal akusisi dicatat sebagai goodwill dengan perhitungan sebagai berikut: 2011 Harga perolehan Nilai wajar aset bersih 19,99% pada tanggal akuisisi
259.312.992.148 46.230.152.148
Goodwill
213.082.840.000
- 29 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. KAS DAN SETARA KAS 31 Maret 2012 Kas Rupiah Bank Rupiah PT. Bank CIMB Niaga Tbk PT. Bank Mandiri (Persero)Tbk PT. Bank Mayapada International Tbk PT. Bank Capital Indonesia Tbk PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT. Bank Mega Tbk Lain-lain Dolar Amerika Serikat PT. Bank CIMB Niaga Tbk PT. Bank Capital Indonesia Tbk PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT. Bank Mega Tbk PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Lain-lain
31 Desember 2011
148.026.820
147.961.079
1.208.163.793 553.704.049 445.815.111 345.831.799 262.345.011 33.278.831 3.576.266
34.456.425 1.574.738.361 71.091.066 148.533.617 3.514.022.292 1.926.207.120 516.876
3.589.104.693 340.082.868 138.022.483 66.737.099 13.988.484 54.227.817
33.488.033 2.678.369.912 11.285.252.952 66.592.782 725.770.970 54.169.545
Deposito berjangka - Rupiah PT. Bank Mayapada International Tbk
150.000.000.000
150.000.000.000
Jumlah
157.202.905.124
172.261.171.030
7%
7 - 7,25%
Tingkat suku bunga deposito per tahun - Rupiah
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak-pihak berelasi. 7. INVESTASI JANGKA PENDEK 31 Maret 2012 Investasi pada Promissory Notes
17.017.592.723
31 Desember 2011 131.907.234.762
Mutasi investasi pada Promissory Notes adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Saldo awal Penambahan pokok Pencairan
131.907.234.762 1.327.295.634 (116.216.937.673)
Saldo akhir
17.017.592.723
31 Desember 2011 1.582.589.632.610 144.578.308.502 (1.595.260.706.350) 131.907.234.762
Promissory Notes ini merupakan hasil dari perjanjian Sale and Repurchase Agreement yang dilakukan pada tahun 2010 dengan Wellington Ventures Ltd (“Wellington”) untuk membeli Promissory Notes (“PN”) yang mana diterbitkan oleh beberapa pihak ketiga dan diperoleh oleh Wellington dengan menggunakan jasa Wellsville Inc., sebagai perantara.
- 30 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan) Perjanjian tersebut memiliki nilai total sebesar Rp 1,48 triliun dan jangka waktu 3 bulan dengan tingkat bunga 7% per tahun serta tambahan bunga 5% per tahun apabila dimiliki sampai tanggal jatuh tempo. Pada tanggal 25 Maret 2011, Perusahaan dan Wellington sepakat untuk merubah jangka waktu menjadi 1 tahun efektf sejak 1 April 2011, dengan tingkat bunga 7% per tahun serta tambahan bunga 6% per tahun apabila dimiliki sampai tanggal jatuh tempo. Pendapatan bunga sebesar Rp 1,38 miliar dan Rp 46,27 miliar untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2012 dan 2011 dicatat sebagai bagian dari akun Beban Lain-lain - bersih pada laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian interim. Selain itu, atas pendapatan bunga tersebut, sebesar Rp 127,28 juta dan Rp 72,76 juta masih menjadi bagian dari akun “Piutang lain-lain pihak ketiga” pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Catatan 9).
8. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA 31 Maret 2012 a. Berdasarkan pelanggan PT. Pertamina EP Jumlah b. Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari 91 s/d 120 hari > 120 hari Jumlah c. Berdasarkan Mata Uang Dolar Amerika Serikat Rupiah Jumlah
31 Desember 2011
71.848.815.573 71.848.815.573
72.188.560.718 72.188.560.718
30.586.681.194
37.404.816.928
33.623.446.556 1.156.990.927 2.837.922.917 3.643.773.979
28.386.350.586 2.803.301.675 30.864.933 3.563.226.596
71.848.815.573
72.188.560.718
61.187.314.948 10.661.500.625
67.650.363.339 4.538.197.379
71.848.815.573
72.188.560.718
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa seluruh saldo piutang usaha dapat ditagih sehingga tidak membentuk cadangan penurunan nilai. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, piutang PT. Benakat Barat Petroleum (“BBP”), entitas anak, kepada PT. Pertamina EP, dijaminkan atas pinjaman yang diperoleh BBP dari Standard Bank Plc. (“SBP”) (Catatan 25).
- 31 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PIUTANG LAIN-LAIN PIHAK KETIGA 31 Maret 2012 Bunga deposito berjangka Bunga investasi jangka pendek (Catatan 7) Lain-lain Jumlah
739.601.344 127.282.268 858.719.325 1.725.602.937
Cadangan penurunan nilai
(554.628.060)
Jumlah - Bersih
1.170.974.877
31 Desember 2011 715.727.930 72.758.908 848.926.583 1.637.413.421 (547.861.356) 1.089.552.065
Mutasi cadangan penurunan nilai piutang lain-lain adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Saldo awal Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
547.861.356 6.766.704
543.209.247 4.652.109
Saldo akhir
554.628.060
547.861.356
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang lain-lain masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa jumlah cadangan penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.
10. PERSEDIAAN 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Suku cadang dan pelumas Lain-lain
40.124.108.138 4.586.211.501
39.526.675.604 3.499.401.320
Jumlah
44.710.319.639
43.026.076.924
Akun ini merupakan persediaan yang akan digunakan dalam aktivitas pengeboran BBP dan Patina, entitas anak. Manajemen entitas anak berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penyisihan atas penurunan nilai persediaan tersebut karena seluruh persediaan dapat digunakan dalam kegiatan usaha normal entitas anak. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, seluruh persediaan milik BBP tersebut dijaminkan atas pinjaman yang diperoleh BBP dari SBP (Catatan 25).
- 32 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. UANG MUKA 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Proyek (Catatan 33d) Pemasok Lain-lain
922.403.112.005 2.013.054.660 6.110.275.784
114.497.845.332 1.894.261.318 6.028.903.140
Jumlah
930.526.442.449
122.421.009.790
Uang muka proyek merupakan uang muka yang telah dibayarkan atas rencana akuisisi PT Astrindo Mahakarya Indonesia dan dapat dikembalikan (Catatan 33d) jika proyek tidak berhasil, sedangkan uang muka pemasok adalah uang muka atas aktivitas Patina, entitas anak.
12. PIUTANG KEPADA PIHAK BERELASI 31 Maret 2012
31 Desember 2011
PT. Delta Samudra Karyawan Dennes Hasiholan Lumban Toruan Yoseph Sipa PT. Bintang Sukses Nasional PT. Java Mitra Sentosa Harry Sohar PT. Black Diamond Resources
5.206.628.879 1.943.287.766 450.000.000 450.000.000 250.000.000 186.142.800 50.000.000 42.000.000
5.206.628.879 1.575.311.096 450.000.000 450.000.000 250.000.000 186.142.800 50.000.000 42.000.000
Jumlah
8.578.059.445
8.210.082.775
Berdasarkan hasil penelaahan piutang kepada pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa seluruh saldo piutang kepada pihak berelasi dapat ditagih sehingga tidak membentuk cadangan penurunan nilai. 13. INVESTASI PADA ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL Pada tanggal 26 Agustus 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian Jual Beli Saham PT. Buana Listya Tama Tbk (“BULL”) dengan PT. Mentari Bersahabat Indonesia, PT. South East Capital Investment dan PT. Tesco International Capital, masing-masing sebanyak 700.000.000 lembar saham setara dengan 3,97%, sebanyak 279.182.000 lembar saham setara dengan 1,58% dan sebanyak 839.000.000 lembar saham atau setara dengan 4,75%, dengan nilai perolehan sebesar Rp 300,30 miliar (harga per lembar Rp 165 dan crossing fee sebesar Rp 300,00 juta) yang dibayarkan oleh Perusahaan. Jumlah saham yang dibeli perusahaan adalah 1.818.182.000 lembar saham atau 10,30% kepemilikan pada BULL. Investasi ini merupakan investasi yang tersedia untuk dijual. Harga pasar saham pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing Rp 69 dan Rp 100 sehingga kerugian yang belum direalisasi atas investasi ini masing-masing sebesar Rp 56,36 miliar dan Rp 118,48 miliar disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “komponen ekuitas lainnya”.
- 33 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 31 Maret 2012
% kepemilikan
31 Desember 2011
37,67%
PT Elnusa Tbk Saldo awal Bagian laba (rugi) bersih Deviden Bersih
870.215.633.990 5.661.367.236 -
891.601.062.638 (14.163.964.884) (7.221.463.764)
875.877.001.226
870.215.633.990
411.563.886.816 (1.495.203)
419.717.414.315 (8.133.236.771) (20.290.728)
411.562.391.613
411.563.886.816
1.287.439.392.839
1.281.779.520.806
27,43%
PT Java Mitra Sentosa Saldo awal Sisa pelepasan atas investasi Penurunan nilai Bagian rugi bersih Bersih Jumlah
15. ASET TETAP 2012 Saldo Awal 1 Januari
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Selisih kurs penjabaran
Pelepasan Entitas Anak
Saldo Akhir 31 Maret
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Peralatan kantor Perlengkapan kantor Komputer Kendaraan Aset sewa pembiayaan Kendaraan
1.991.562.945 42.965.000 91.311.587 1.418.579.300
30.700.000
-
20.242.208 1.098.008 14.501.200
-
2.011.805.153 42.965.000 92.409.595 1.463.780.500
225.800.000
494.400.000
-
5.949.658
-
726.149.658
Jumlah
3.770.218.832
525.100.000
-
41.791.074
-
4.337.109.906
1.787.790.349 11.180.938 92.863.551 1.286.141.800
20.296.818 884.062 10.402.598 1.801.250
-
20.242.208 210.661 14.501.200
-
1.828.329.375 12.065.000 103.476.810 1.302.444.250
21.168.750
27.696.000
-
208.214
-
49.072.964
-
35.162.283
-
3.295.388.399
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Peralatan kantor Perlengkapan kantor Komputer Kendaraan Aset sewa pembiayaan Kendaraan
Jumlah Jumlah tercatat
3.199.145.388
61.080.728
571.073.444
1.041.721.507
- 34 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. ASET TETAP (lanjutan) 2011 Saldo Awal 1 Januari Biaya perolehan: Pemilikan langsung Peralatan kantor Perlengkapan kantor Komputer Kendaraan Aset sewa pembiayaan Kendaraan
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Selisih kurs penjabaran
488.800.000
225.800.000
-
-
(488.800.000)
14.775.300.057
279.121.364
-
24.148.777
(11.308.351.366)
3.770.218.832
1.712.189.719 5.123.575.775 65.507.581
61.774.112 1.348.061.832 30.223.321
-
13.826.518 813.492
(6.460.456.669) (3.770.843)
1.787.790.349 11.180.938 92.773.551
2.296.242.529
281.816.355
(753.032.340)
9.969.575
(548.764.319)
1.286.231.800
161.650.000
58.646.253
(115.068.750)
-
(84.058.753)
21.168.750
Jumlah
9.359.165.604
1.780.521.873
(868.101.090)
24.609.585
(7.097.050.584)
3.199.145.388
Jumlah tercatat
5.416.134.453
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Peralatan kantor Perlengkapan kantor Komputer Kendaraan Aset sewa pembiayaan Kendaraan
9.486.364 43.835.000 -
-
13.826.518 352.684 9.969.575
(7.521.668.740) (36.182.626) (3.261.700.000)
Saldo Akhir 31 Desember
1.991.562.945 42.965.000 91.311.587 1.418.579.300 225.800.000
Jumlah
1.968.250.063 7.564.633.740 83.306.529 4.670.309.725
Pelepasan Entitas Anak *
571.073.444
Beban penyusutan yang dicatat pada akun “Beban Pokok Pendapatan” dan “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian interim adalah sebesar Rp 61,08 juta dan Rp 603,64 juta masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011. Pada tanggal 31 Maret 2012, beberapa aset tetap berupa kendaraan atas utang sewa pembiayaan yang diperoleh perusahaan dan entitas anak dari PT. Toyota Astra Financial Services, dan telah diasuransikan atas semua risiko dengan nilai pertanggungan Rp 720,20 juta pada PT Toyota Insurance. Aset tetap BBP dijaminkan atas pinjaman yang diperoleh BBP dari SBP (Catatan 25). Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa jumlah tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset yang dipertanggungkan.
16. GOODWILL Akun ini merupakan selisih antara biaya akuisisi Perusahaan dan entitas anak dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2012 PT. Indelberg Indonesia PT. Benakat Oil Silverstein Ventures Pte Ltd PT. Benakat Mining Pelepasan (Catatan 5) PT. Benakat Mining (SAE) PT. Benakat Mining (JMS) Perubahan JMS menjadi entitas asosiasi (Catatan 14) Total
31 Desember 2011
173.082.747.764 256.261.672.611 890.226.890.024 1.319.571.310.399
- 35 -
173.082.747.764 256.261.672.611 890.226.890.024 1.419.292.455.143 (25.265.788.476) (975.818.666.667) (418.208.000.000) 1.319.571.310.399
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. GOODWILL (lanjutan) Manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa goodwill yang timbul akibat akuisisi mencerminkan pembayaran yang dilakukan oleh Perusahaan dan entitas anak untuk mengantisipasi manfaat ekonomi yang akan diperoleh di masa mendatang. Pengukuran Penurunan Goodwill Perusahaan dan entitas anak melakukan pengukuran atas penurunan goodwill secara tahunan atau lebih sering, jika terdapat indikasi penurunan nilai goodwill. Pada saat pengukuran penurunan nilai goodwill, goodwill dialokasikan pada unit penghasil kas yang terendah yang diharapkan dapat memberikan manfaat atas penggabungan usaha, yang ditentukan oleh Perusahaan dan entitas anak. Jumlah yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas ditentukan berdasarkan perhitungan nilai pakainya. Asumsi utama terhadap perhitungan nilai pakai adalah tingkat diskonto, tingkat pertumbuhan, perubahan terhadap nilai jual yang diharapkan serta beban langsung selama tahun berjalan. Manajemen mengestimasi tingkat diskonto menggunakan tarif sebelum pajak yang merefleksikan penilaian pasar saat ini atas nilai waktu daripada uang dan risiko-risiko spesifik atas unit penghasil kas. Tingkat pertumbuhan berdasarkan pada perkiraan tingkat pertumbuhan industri. Perubahan atas nilai jual dan beban langsung didasarkan pada praktek-praktek masa lalu dan ekspektasi dari perubahan pasar di masa yang akan datang. Perusahaan dan entitas anak menyiapkan perkiraan laporan arus kas yang diperoleh dari anggaran keuangan saat ini yang telah disetujui oleh manajemen. Tingkat bunga untuk mendiskontokan perkiraan arus kas dari unit penghasil kas adalah rata-rata tingkat bunga pinjaman pada tanggal posisi keuangan yang telah disesuaikan, untuk mengestimasi tingkat bunga dari pasar yang diharapkan dari investasi. Tingkat bunga ini tidak melampui tingkat pertumbuhan rata-rata jangka panjang atas pasar yang relevan. Perusahaan menghentikan amortisasi goodwill sejak awal periode tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2011.
- 36 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. ASET MINYAK DAN GAS BUMI - BERSIH 2012 Saldo Awal 1 Januari Biaya perolehan: Sumur dan perlengkapan terkait serta fasilitasnya - BBP - Patina Perlengkapan kantor - BBP Sumur dan perlengkapan terkait serta fasilitas dalam pengerjaan - BBP - Patina Jumlah Akumulasi deplesi dan penyusutan: Sumur dan perlengkapan terkait serta fasilitasnya - BBP - Patina
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Selisih kurs penjabaran
Akuisisi Entitas Anak
Saldo Akhir 31 Maret
147.317.189.322 70.474.513.784
4.200.030.000 -
5.021.817.977 27.284.634.229
1.908.920.995 1.207.435.441
-
158.447.958.294 98.966.583.453
-
-
114.025.000
995.114
-
115.020.114
22.760.951.969 35.202.363.235
283.500.000 -
(6.206.037.977) (27.284.634.229)
266.078.258 97.792.860
17.104.492.250 8.015.521.866
275.755.018.310
4.483.530.000
(1.070.195.000)
3.481.222.668
--
282.649.575.978
23.998.446.675
1.544.380.775
-
311.983.656
-
25.854.811.106
311.347.507
89.306.630
-
4.046.095
-
404.700.232
-
89.094.349
-
898.656
-
89.993.005
24.309.794.182
1.722.781.754
-
316.928.407
-
Perlengkapan kantor - BBP Jumlah Jumlah tercatat
251.445.224.128
26.349.504.343 256.300.071.635
2011 Saldo Awal 1 Januari Biaya perolehan: Sumur dan perlengkapan terkait serta fasilitasnya - BBP - Patina Sumur dan perlengkapan terkait serta fasilitas dalam pengerjaan - BBP - Patina Jumlah Akumulasi deplesi dan penyusutan: Sumur dan perlengkapan terkait serta fasilitasnya - BBP
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Selisih kurs penjabaran
Akuisisi Entitas Anak
Saldo Akhir 31 Desember
76.433.211.463 -
68.498.836.539 303.248.829
-
2.385.141.320 1.608.378.504
68.562.886.451
147.317.189.322 70.474.513.784
15.948.109.926 -
2.793.083.235 -
-
4.019.758.808 1.246.393.862
33.955.969.373
22.760.951.969 35.202.363.235
92.381.321.389
71.595.168.603
-
9.259.672.494
102.518.855.824
275.755.018.310
4.960.844.289
18.390.831.067
-
646.771.319
-
23.998.446.675
- Patina
-
171.330.212
-
9.429.855
130.587.440
311.347.507
4.960.844.289
18.562.161.279
-
656.201.174
130.587.440
Jumlah tercatat
87.420.477.100
Jumlah
24.309.794.182 251.445.224.128
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, seluruh sumur, perlengkapan dan fasilitas terkait yang dimiliki entitas anak yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar USD 963 juta.
- 37 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. ASET LAIN-LAIN - BERSIH 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Beban eksplorasi, pengembangan dan proyek tangguhan - bersih Jaminan Lain-lain
50.238.130.428 1.212.168.561 748.900.000
50.459.220.387 1.340.195.936 748.900.000
Jumlah
52.199.198.989
52.548.316.323
Rincian beban eksplorasi, pengembangan dan proyek tangguhan - bersih sebagai berikut: 2012 Saldo Awal 1 Januari
Penambahan
Selisih kurs penjabaran
Reklasifikasi
Pelepasan/Akuisisi Entitas Anak
Saldo Akhir 31 Maret
Biaya perolehan: Eksplorasi dan pengembangan tangguhan BBP Patina NER
49.874.000.000 4.923.924.000 5.272.846.014
340.000.000
-
616.000.000 -
-
50.490.000.000 4.923.924.000 5.612.846.014
Jumlah
60.070.770.014
340.000.000
-
616.000.000
-
61.026.770.014
Akumulasi amortisasi dan deplesi: Eksplorasi dan pengembangan tangguhan Patina BBP
190.849.767 9.420.699.860
115.696.884 993.299.939
-
(58.227.005) 126.320.141
-
248.319.646 10.540.319.940
Jumlah
9.611.549.627
1.108.996.823
-
68.093.136
-
10.788.639.586
Bersih
50.459.220.387
50.238.130.428 2011
Saldo Awal 1 Januari
Penambahan
Selisih kurs penjabaran
Reklasifikasi
Pelepasan/Akuisisi Entitas Anak
Saldo Akhir 31 Desember
Biaya perolehan: Eksplorasi dan pengembangan tangguhan BBP Patina NER DS
49.082.000.000 9.671.681.514 24.051.913.200
601.164.500 8.080.718.738
(5.000.000.000) -
792.000.000 133.035.000 -
4.790.889.000 (32.132.631.938)
49.874.000.000 4.923.924.000 5.272.846.014 -
Jumlah
82.805.594.714
8.681.883.238
(5.000.000.000)
925.035.000
(27.341.742.938)
60.070.770.014
Akumulasi amortisasi dan deplesi: Eksplorasi dan pengembangan tangguhan Patina BBP
5.675.154.882
110.759.372 3.216.080.112
-
5.813.046 529.464.866
74.277.349 -
190.849.767 9.420.699.860
Jumlah
5.675.154.882
3.326.839.484
-
535.277.912
74.277.349
9.611.549.627
Bersih
77.130.439.832
50.459.220.387
Beban amortisasi yang dibebankan pada laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian adalah sebesar Rp 1,11 miliar dan Rp 816,36 juta dicatat pada akun “Beban lain-lain - bersih” (Catatan 32) masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011.
- 38 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG JANGKA PENDEK Utang ini merupakan fasilitas “Pinjaman Aksep dari PT Bank Capital Indonesia sebesar Rp 20 miliar dengan jangka waktu 12 bulan dan tingkat bunga 18% per tahun. Pinjaman ini telah dicairkan pada tanggal 29 Desember 2010 dan telah diperpanjang jatuh temponya hingga 29 Desember 2012. Beban bunga untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp 910 juta dan Rp 900 juta dicatat pada akun “Beban lain-lain - bersih” (Catatan 32) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim. Berdasarkan perjanjian pinjaman antara Perusahaan dengan BCI, Perusahaan harus memperoleh persetujuan tertulis dari BCI sebelum melakukan beberapa transaksi, antara lain: -
Mendapatkan pinjaman dari pihak lain atau menjaminkan uang kepada pihak lain manapun yang jumlahnya melampaui jumlah yang ditentukan oleh BCI, kecuali untuk usaha sehari-hari; Melakukan pembagian dividen tunai, dividen saham dan/ atau saham bonus;
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang terdapat dalam perjanjian.
20. UTANG USAHA 31 Maret 2012 a. Berdasarkan pemasok Pihak ketiga PT. Sinar Surya Graha Persada PT. Ariesta Pratama PT. Bukitapit Bumi Persada PT. Maju Mandiri Utama PT. Duta Adhikarya Negeri PT. Pertamina EPTC PT. Mudking Asia Pasifik Raya Kangean Energy Indonesia Ltd PT. Bumi Mega Pratama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 2 Miliar) Jumlah Pihak berelasi PT. ElnusaTbk Jumlah
b. Berdasarkan mata uang Dolar Amerika Serikat Rupiah Jumlah
31 Desember 2011
7.819.680.060 6.306.614.100 4.433.701.320 3.396.416.400 2.388.039.300 2.382.081.480 2.267.689.500 2.124.627.554 27.005.267.111
4.162.212.000 6.010.252.264 2.357.680.000 2.642.786.988 2.683.638.328 33.719.937.184
58.124.116.825
51.576.506.764
53.995.322.687
60.561.082.332
112.119.439.512
112.137.589.096
71.426.148.424 40.693.291.088
70.603.314.429 41.534.274.667
112.119.439.512
112.137.589.096
Perusahaan dan entitas anak tidak memberikan jaminan apapun atas utang usaha tersebut pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
- 39 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PERPAJAKAN 31 Maret 2012
31 Desember 2011
a. Utang pajak Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29
Entitas anak Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26
Jumlah
b. Beban pajak penghasilan Perusahaan Kini Entitas anak Tangguhan Final
11.386.495 41.749.696 7.859.112.775 6.860.789.547 189.171.750
10.998.527 31.911.818 7.721.760.950 6.860.789.547 189.171.750
14.962.210.263
14.814.632.592
343.477.071 1.016.839 4.706.931.728 499.508.914
298.642.298 1.395.697.302 3.906.899.122 224.632.496
5.550.934.552
5.825.871.218
20.513.144.815
20.640.503.810
-
7.121.040.750
(119.459.875) -
(6.539.947.681) 410.625.489
(119.459.875)
(6.129.322.192)
Konsolidasian Kini Tangguhan Final
(119.459.875) -
7.121.040.750 (6.539.947.681) 410.625.489
Jumlah
(119.459.875)
991.718.558
- 40 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PERPAJAKAN (Lanjutan) Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 (tiga bulan) Laba sebelum beban pajak penghasilan per laporan laba (rugi) konsolidasian
31 Maret 2011 (tiga bulan)
9.266.044.930
6.437.847.834
Rugi entitas anak sebelum pajak penghasilan - bersih
59.526.067
6.296.897.763
Laba sebelum beban pajak penghasilan - Perusahaan
9.325.570.997
12.734.745.597
(15.963.217.329) 2.550.000 (2.130.822.323) 1.298.280.030 -
15.464.573.635 15.184.012 (5.898.922) 275.558.746
(7.467.638.625)
28.484.163.068
Perbedaan tetap: Bagian laba bersih entitas anak dan entitas asosiasi - bersih Perjamuan dan sumbangan Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Beban pajak Lain-lain Laba (rugi) fiskal Perusahaan sebelum rugi fiskal yang dapat yang dapat dikompensasikan dari tahun sebelumnya Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dari tahun sebelumnya Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) - Perusahaan
(7.467.638.625)
Beban pajak penghasilan kini
28.484.163.068
-
7.121.040.750
Pajak Tangguhan Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
1 Januari 2012
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif
Entitas anak Rugi fiskal Imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap Pembayaran sewa pembiayaan
46.181.775.639 990.638.787 -
34.676.851 84.855.413 (72.389)
Aset pajak tangguhan - bersih
47.172.414.426
119.459.875
- 41 -
Selisih kurs penjabaran
Akuisisi Entitas Anak
Pelepasan Entitas Anak
31 Maret 2012
574.135.923 9.701.175 (1.226)
-
-
46.790.588.413 1.085.195.375 (73.615)
583.835.872
-
-
47.875.710.173
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PERPAJAKAN ( Lanjutan) Pajak Tangguhan (lanjutan)
1 Januari 2011
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif
Selisih kurs penjabaran
Akuisisi Entitas Anak
Pelepasan Entitas Anak
31 Desember 2011
Entitas anak Rugi fiskal Imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap Pembayaran sewa pembiayaan
26.335.857.167 1.701.350.984 40.412.500 (86.285.624)
33.594.239.726 179.250.910 9.369.377 (10.900.657)
1.158.087.743 9.285.278 -
193.741.318 -
(14.906.408.997) (1.092.989.703) (49.781.877) 97.186.281
46.181.775.639 990.638.787 -
Aset pajak tangguhan - bersih
27.991.335.027
33.771.959.356
1.167.373.021
193.741.318
(15.951.994.296)
47.172.414.426
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak progresif yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan dan beban (manfaat) pajak Perusahaan dan entitas anak seperti disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 (tiga bulan)
31 Maret 2011 (tiga bulan)
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian Rugi entitas anak sebelum pajak penghasilan
9.266.044.930 59.526.067
6.437.847.834 6.296.897.763
Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan - Perusahaan
9.325.570.997
12.734.745.597
Beban pajak dengan tarif yang berlaku
2.331.392.749
3.183.686.399
Pengaruh pajak atas beda tetap : Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Bagian rugi bersih entitas anak dan entitas asosiasi - bersih Beban pajak Perjamuan dan sumbangan Lain-lain
(532.705.581) (3.990.804.332) 324.570.008 637.500 -
(1.474.730) 3.866.143.392 3.796.003 68.889.686
Beban (manfaat) pajak menurut laporan laba (rugi) sebelum kompensasi rugi fiskal - perusahaan Rugi fiskal yang dapat di kompensasikan dari tahun lalu
(1.866.909.656) -
7.121.040.750 -
Jumlah Beban pajak - Perusahaan
-
7.121.040.750
Selama tahun 2012, entitas anak tertentu telah menerima beberapa Surat Tagihan Pajak (“STP”) atas pajak penghasilan pasal 21 dan pasal 26 masing-masing sebesar Rp 10,37 juta, Rp 43.83 juta, yang telah dicatat sebagai bagian dari akun “Beban lain-lain - bersih” dalam laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian interim per 31 Maret 2012 (Catatan 32). Termasuk juga akrual atas denda pajak penghasilan pasal 23, pasal 26 dan PPN masing-masing sebesar Rp 1,298 miliar dan Rp 926,71 juta untuk periode 31 Maret 2012 dan 2011.
- 42 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 31 Maret 2012 Produksi Financing cost Support cost Aktivitas pemboran Material Perbaikan Bunga (Catatan 19 dan 23) Lain-lain (masing - masing dibawah Rp. 2 miliar) Jumlah
31 Desember 2011
34.357.428.682 21.235.617.374 12.246.063.270 12.841.853.805 2.233.635.647 1.538.649.610 2.610.099.728 13.144.590.738
44.086.133.901 20.767.679.606 15.191.957.831 10.360.271.703 3.625.083.499 1.491.709.486 551.666.667 11.573.761.006
100.207.938.854
107.648.263.699
23. UTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA
31 Maret 2012 PT. Raja Dana Indonesia PT. Panin Sekuritas Tbk Ferry Sudjono Amadia Investment Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) Jumlah
31 Desember 2011
98.637.465.000 20.000.000.000 15.000.000.000 5.002.869.280
20.000.000.000 15.000.000.000 106.143.172.723 3.222.008.309
138.640.334.280
144.365.181.032
Pada tanggal 13 Februari 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman untuk tambahan modal kerja dan investasi dari PT. Raja Dana Indonesia sebesar Rp 300 miliar. Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu pembayaran 1 tahun sejak tanggal perjanjian dengan tingkat bunga 20% per tahun. Pada tanggal 31 Maret 2012, saldo pokok pinjaman adalah sebesar Rp 98,64 miliar dan beban bunga sebesar Rp 1,92 miliar yang telah dicatat sebagai bagian dari akun “Beban lain-lain - bersih” (Catatan 32) pada laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian interim. Atas pinjaman ini, Perusahaan memberikan jaminan saham ELSA dan/atau tambahan saham Perusahaan yang dimiliki ITP agar nilai jaminan terhadap pinjaman tetap 1,25x. Pada tanggal 24 Juni 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian “Facility Agreement” dengan Amadia Investment Ltd. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan memiliki fasilitas pinjaman sebesar USD 30.000.000. Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu pembayaran 12 bulan dari tanggal penarikan dengan tingkat bunga 12% per tahun. Pada tanggal 28 Juli 2011, Perusahaan telah melakukan perpanjangan jangka waktu pembayaran sampai tanggal 28 Desember 2011. Atas perpanjangan ini, Perusahaan dibebankan biaya transaksi (Transaction Cost) sebesar USD 1.750.000 yang dicatat sebagai bagian dari akun “beban yang masih harus dibayar” (Catatan 22). Perusahaan berkewajiban membayar bunga pinjaman per 3 bulan sekali di muka dan juga berkewajiban untuk membayar biaya-biaya yang telah disepakati antara Perusahaan dengan Amadia Investment Ltd,. Pinjaman yang diperoleh Perusahaan digunakan untuk membeli saham ELSA (Catatan 1e). Pinjaman ini dijaminkan dengan perjanjian gadai saham antara Perusahaan dan entitas anak dengan Amadia Investment Ltd. (Catatan 33a).
- 43 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. UTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pokok utang Perusahaan adalah sebesar USD 11.705.246. Beban bunga pinjaman untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp 9,84 miliar telah dicatat sebagai bagian dari akun “Beban lain-lain - bersih” (Catatan 32) pada laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian interim. Pada bulan Pebruari 2012, Perusahaan telah melunasi seluruh pokok pinjamannya. Pada tanggal 27 Oktober 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian repo saham dengan Ferry Sudjono. Berdasarkan perjanjian tersebut, Ferry Sudjono memberikan pinjaman sebesar Rp 15 miliar. Pinjaman ini dijamin dengan saham ELSA sebanyak 214.286.000 lembar, dikenakan tingkat bunga 20% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2012 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 27 April 2012. Jumlah utang bunga pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 627,45 juta dan Rp 551,67 juta dicatat dalam akun “Beban yang masih harus dibayar”(Catatan 22). Pada tanggal 29 November 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian repo saham dengan PT. Panin Sekuritas Tbk. Berdasarkan perjanjian tersebut, PT. Panin Sekuritas Tbk. memberikan pinjaman sebesar Rp 20 miliar. Pinjaman ini dijamin dengan saham ELSA sebanyak 190.476.500 lembar, dikenakan tingkat bunga 18% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 29 Februari 2012 dan telah diperpanjang sampai tanggal 29 Mei 2012. Pada periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012, beban bunga sebesar Rp 1,02 miliar telah dicatat sebagai bagian dari akun “Beban lain-lain - bersih” (Catatan 32) pada laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian interim. Seluruh hak dan kewajiban yang timbul dan melekat atas saham-saham ELSA dibawah perjanjianperjanjian tersebut tetap menjadi hak Perusahaan sepenuhnya.
24. UTANG KEPADA PIHAK BERELASI Utang kepada pihak berelasi merupakan utang kepada karyawan.
25. UTANG JANGKA PANJANG 31 Maret 2012 Bank Standard Bank Plc. (Catatan 33f dan 40) Biaya keuangan dan premium yang belum diamortisasi Sewa Pembiayaan PT. Toyota Astra Financial Services Lainnya Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bank PT. Toyota Astra Financial Services Utang jangka panjang Bank PT. Toyota Astra Financial Services Jumlah
- 44 -
31 Desember 2011
186.124.500.000 (14.574.394.074)
205.843.600.000 (17.031.191.152)
524.187.301 172.074.293.227
135.480.000 188.947.888.848
(72.981.000.000) (158.373.355) (73.139.373.355)
(94.080.500.000) (60.213.333) (94.140.713.333)
98.569.105.926 365.813.946
94.731.908.848 75.266.667
98.934.919.872
94.807.175.515
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Pada tanggal 24 Juni 2010, BBP (entitas anak) memperoleh pinjaman modal kerja dari Standard Bank Plc (“SBP”), dimana SBP bersedia memberikan fasilitas utang jangka panjang berupa Senior Secured Facility (“SSF”) dan Senior (Second Lien) Facility (“SSLF”) dengan nilai masing-masing adalah sebesar USD 27.000.000 dan USD 5.000.000. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan, terhitung sejak tanggal perjanjian pinjaman. Pinjaman ini dijaminkan dengan perjanjian gadai saham Perusahaan dan entitas anak dengan SBP (Catatan 33f). Sehubungan dengan perolehan pinjaman diatas, BBP disyaratkan untuk melindungi jumlah produksi BBP dengan menandatangani perjanjian Hedging dengan SBP dengan jangka waktu yang sama dengan fasiltas pinjaman yang diperoleh. Selain itu, BBP juga disyaratkan untuk membuka Debt Service Reserve Account (“DSRA”), dengan saldo minimum setara dengan pembayaran beban bunga selama 6 bulan dan pembayaran pokok (quarterly) yang dicatat dalam akun “Rekening Bank yang Dibatasi Penggunaannya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, saldo DSRA adalah masing-masing sebesar USD 2.032.009 (atau setara dengan Rp 18,65 miliar) dan USD 2.031.734 (atau setara dengan Rp 18,42 miliar). Sampai dengan 31 Maret 2012, BBP telah menggunakan fasilitas sebesar USD 20.000.000 untuk SSF dan USD 5.000.000 untuk SSLF. Pada tahun 2012 dan 2011, Perusahaan telah melakukan pembayaran pokok pinjaman sebesar USD 2.425.000 (terdiri dari USD 2.000.000 untuk SSF dan USD 425.000 untuk SSLF) dan USD 2.075.000 (terdiri dari USD 1.800.000 untuk SSF dan USD 275.000 untuk SSLF). Atas perjanjian ini, BBP dikenakan bunga 11% diatas LIBOR untuk SSF dan 14,65% diatas LIBOR untuk SSLF, beban bunga atas pinjaman tersebut untuk periode Januari sampai dengan Desember 2011 sebesar USD 2.914.389 (atau setara dengan Rp 12.953.950.324) (Catatan 32). BBP dan SBP telah sepakat untuk Amendment Senior Secured Facility (“SSF”) dan Senior (Second Lien) Facility (“SSLF”) (Catatan 33b). Berdasarkan perjanjian pinjaman antara entitas anak (“BBP”) dengan SBP Plc (“SBP”) : - Entitas anak harus memperoleh persetujuan tertulis dari SBP sebelum melakukan pembagian dividen tunai, dividen saham dan/ atau saham bonus; - Entitas anak tidak di perbolehkan untuk memiliki utang baru dan memberikan kredit kecuali untuk keperluan normal bisnis dimana periodenya tidak lebih dari 120 hari dan jumlahnya tidak melebihi USD 3.000.000. - Pada setiap kuarter entitas anak harus memastikan bahwa rasio utang terhadap EBITDA tidak melebihi 3:1 pada tanggal laporan posisi keuangan, rasio untuk menutupi Historical Debt Service tidak melebihi 1,2:1 pada tanggal laporan posisi keuangan dan rasio Debt to Equity tidak melebihi 3:1 pada tanggal laporan posisi keuangan; - Pada setiap semester entitas anak harus memastikan bahwa rasio Field Life Cover minimal 1,7:1 pada tanggal laporan posisi keuangan, rasio Loan Life Service Cover minimal 1,5:1 pada tanggal laporan posisi keuangan dan rasio Debt Service Cover Ratio minimal 1,2:1 pada tanggal laporan posisi keuangan; Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan telah memenuhi rasio keuangan dan pembatasan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam perjanjian. b. Pinjaman dari PT. Toyota Astra Financial Services merupakan utang sewa pembiayaan dalam mata uang rupiah yang diperoleh perusahaan, untuk jangka waktu 3 tahun, dengan tingkat bunga sebesar 6% per tahun.
- 45 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) Atas pinjaman yang diperoleh tersebut Perusahaan dan entitas anak menjaminkan beberapa asetnya sebagai berikut: - Pinjaman modal kerja yang diperoleh dari SBP dijaminkan dengan perjanjian gadai saham entitas anak PT Benakat Oil (“BO”),PT Indelberg Indonesia (“II”) dan BBP dengan SBP ,serta seluruh piutang BBP dan aset tetap, persediaan milik BO, II dan BBP; - Pinjaman berupa Kredit Pemilikan Mobil (“KPM”) yang diperoleh entitas anak dijaminkan dengan kendaraan tersebut; - Pinjaman berupa utang sewa pembiayaan yang diperoleh perusahaan dijaminkan dengan barang yang diperolehnya atas fasilitas pembiayaan tersebut. 26. ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Patina, BBP dan II, entitas anak, menyelenggarakan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian interim adalah: 31 Maret 2012 (tiga bulan)
31 Maret 2011 (tiga bulan)
Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Kerugian aktuarial bersih
418.550.476 55.420.205 (10.486.710) -
565.733.464 257.432.403 15.143.483 (59.942.453)
Jumlah
463.483.971
778.366.897
Imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian interim adalah sebagai berikut:
31 Maret 2012
31 Desember 2011
Nilai kini liabilitas yang tidak didanai Kerugian aktuarial belum diakui Biaya jasa lalu non-vested yang belum diakui
4.820.413.864 (314.294.702)
3.674.955.756 (209.196.362)
38.801.772
562.364.090
Liabilitas bersih
4.544.920.934
4.028.123.484
Mutasi liabilitas bersih periode berjalan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Saldo awal Beban tahun berjalan (Catatan 31) Pembayaran manfaat Akuisisi entitas anak (Catatan 5) Pelepasan entitas anak (Catatan 5) Penyesuaian selisih kurs
4.028.123.484 463.483.971 53.313.479
6.725.714.615 2.446.093.115 (1.550.055.313) 774.950.559 (4.398.575.317) 29.995.825
Saldo akhir
4.544.920.934
4.028.123.484
- 46 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) Perhitungan imbalan pasca kerja untuk tahun beakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dihitung oleh aktuaris independen, PT. Prima Bhaksana Lestari dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 9 Januari 2012 untuk BBP dan II dan 16 Januari 2012 untuk Patina. Perhitungan imbalan pasca kerja untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dilakukan oleh manajemen. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, asumsi utama yang digunakan untuk perhitungan aktuaris tersebut adalah sebagai berikut :
Tingkat mortalita Umur pensiun Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat diskonto
31 Maret 2012
31 Desember 2011
CSO-80 55 tahun 10% 6,91%
CSO-80 55 tahun 10% 6,91%
27. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham Perusahaan dan persentase pemilikannya pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2011 Nama Pemegang Saham
PT. Indotambang Perkasa Inventures Capital PTE LTD Direksi - Firlie Hanggodo Ganinduto Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah Modal Disetor (Rp)
11.450.537.282 7.003.237.000 55.000
32,74% 20,02% 0,00%
1.145.053.728.200 700.323.700.000 5.500.000
16.523.013.646
47,24%
1.652.301.364.600
34.976.842.928
100,00%
3.497.684.292.800
31 Desember 2011 Nama Pemegang Saham
PT. Indotambang Perkasa Inventures Capital PTE LTD Direksi - Firlie Hanggodo Ganinduto Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah Modal Disetor (Rp)
12.414.199.637 4.712.700.000 55.000
41,28% 15,67% 0,00%
1.241.419.963.700 471.270.000.000 5.500.000
12.948.789.815
43,05%
1.294.878.981.500
30.075.744.452
100,00%
3.007.574.445.200
- 47 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. MODAL SAHAM (Lanjutan) Mutasi modal disetor Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Saldo awal Pelaksanaan waran menjadi saham
3.007.574.445.200 490.109.847.600
3.007.574.406.500 38.700
Saldo akhir
3.497.684.292.800
3.007.574.445.200
28. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun tambahan modal disetor merupakan selisih antara penerimaan dana pada hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan biaya emisi saham. Penerimaan dana yang dimaksudkan adalah kelebihan penerimaan dana antara harga penawaran pada penawaran umum perdana saham perusahaan dengan harga nominal saham Perusahaan. Berikut merupakan detail perhitungan tambahan modal disetor Perusahaan: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Selisih lebih harga atas nilai nominal saham - bersih Penerbitan saham melalui pelaksanaan waran I
418.102.998.910 220.549.431.420
418.102.981.495 17.415
Jumlah
638.652.430.330
418.102.998.910
2012 (tiga bulan)
2011 (tiga bulan)
Minyak mentah (Catatan 33e dan 33f) Jasa konstruksi Jasa perekayasaan
96.272.677.183 -
63.766.558.722 442.591.116 12.967.120.954
Jumlah
96.272.677.183
77.176.270.792
29. PENDAPATAN
Berikut ini adalah rincian pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011: 31 Maret 2012 31 Maret 2011 (tiga bulan) (tiga bulan)
PT. Pertamina EP JOB - Talisman Jambi Merang
96.272.677.183 -
63.766.558.722 10.992.121.700
Jumlah
96.272.677.183
74.758.680.422
- 48 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. BEBAN POKOK PENDAPATAN 31 Maret 2012 (tiga bulan)
31 Maret 2011 (tiga bulan)
Pemeliharaan dan pengoperasian sumur Deplesi dan Intangible Cost Workover Penyusutan Lain-lain
35.422.883.585 14.213.724.579 817.671.052 5.068.252.125
36.137.797.352 14.992.597.907 432.707.273 11.804.060.642
Jumlah
55.522.531.341
63.367.163.174
Tidak terdapat pembelian atau beban jasa yang melebihi 10% untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011.
31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 31 Maret 2012 (tiga bulan) Gaji dan kesejahteraan karyawan Jasa profesional Sewa Umum dan administrasi Transportasi Beban imbalan kerja karyawan (Catatan 26) Penyusutan (Catatan 15 dan 17) Asuransi Lain - lain Jumlah
31 Maret 2011 (tiga bulan)
9.514.862.474 6.447.659.270 1.749.616.786 1.631.430.800 811.418.954 463.483.971 150.175.077 24.086.015 369.100.874
8.880.094.447 2.093.790.970 1.807.435.357 3.465.374.784 514.021.658 778.366.897 603.644.283 57.523.395 3.443.995.170
21.161.834.221
21.644.246.960
32. BEBAN LAIN-LAIN - BERSIH 31 Maret 2012 (tiga bulan) a. Penghasilan Lain-lain Keuntungan selisih kurs mata uang asing Ekuitas dari laba entitas asosiasi Pendapatan bunga dan jasa giro Lainnya Jumlah penghasilan lain-lain b. Beban Lain-lain Beban bunga dan administrasi bank Beban Hedging Amortisasi beban keuangan dan premium Beban pajak dan denda pajak (Catatan 21) Amortisasi beban eksplorasi dan beban pengembangan tangguhan (Catatan 18) Beban keuangan Lainnya Jumlah beban lain-lain Jumlah
- 49 -
31 Maret 2011 (tiga bulan)
12.194.773.825 5.659.872.033 3.565.787.507 -
2.298.031.251 7.400.834.561 49.441.666.180 4.145.425
21.420.433.365
59.144.677.417
(11.571.742.839) (14.450.444.700) (2.640.513.765) (1.352.414.668)
(25.803.966.939) (11.934.211.947) (2.053.870.952) (926.705.907)
(1.108.996.823) (22.603.226) (595.984.037)
(816.358.067) (3.336.576.429) -
(31.742.700.058)
(44.871.690.242)
(10.322.266.693)
14.272.987.175
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERIKATAN DAN KONTINJENSI a. Pada tanggal 6 Juli 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Gadai Saham dengan Amadia Investments Ltd. (“AI”), dimana Perusahaan menyatakan untuk menyerahkan dan/atau menggadaikan hak atas kepemilikan 916.069.558 lembar saham PT. Elnusa Tbk. Perjanjian ini diaktakan dengan Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn., No. 31 tertanggal 6 Juli 2010. Perjanjian Gadai Saham ini untuk menjamin agar Perusahaan membayar kembali dengan tertib dan sebagaimana mestinya utang Perusahaan kepada AI yang tercantum dalam Perjanjian Utang tanggal 24 Juni 2010 (Catatan 23). Sehubungan dengan utang Perusahaan kepada AI, pada tanggal 24 Juni 2010, PT. Black Diamond Resources (“BDR”), entitas anak, mengadakan Perjanjian Gadai Saham dengan AI, dimana BDR menyatakan untuk menyerahkan dan/atau menggadaikan hak atas kepemilikan 213 lembar saham PT. Delta Samudra. Perjanjian ini diaktakan dengan Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn., No. 130 tertanggal 24 Juni 2010. Perjanjian Gadai Saham ini untuk menjamin agar Perusahaan membayar kembali dengan tertib dan sebagaimana mestinya utang Perusahaan kepada AI yang tercantum dalam Perjanjian Utang tanggal 24 Juni 2010 (Catatan 23). Sehubungan dengan utang Perusahaan kepada AI, pada tanggal 24 Juni 2010, PT. Java Mitra Sentosa (“JMS”), entitas anak, mengadakan Perjanjian Gadai Saham dengan AI, dimana JMS menyatakan untuk menyerahkan dan/atau menggadaikan hak atas kepemilikan 70.000 lembar saham BDR. Perjanjian ini diaktakan dengan Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn., No. 133 tertanggal 24 Juni 2010. Perjanjian Gadai Saham ini untuk menjamin agar Perusahaan membayar kembali dengan tertib dan sebagaimana mestinya utang Perusahaan kepada AI yang tercantum dalam Perjanjian Utang tanggal 24 Juni 2010 (Catatan 23). b. Sehubungan utang PT. Benakat Barat Petroleum (“BBP”), entitas anak kepada Standard Bank Plc (“SBP”), pada tanggal 25 Juni 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Gadai Saham dengan SBP, dimana Perusahaan menyatakan untuk menyerahkan dan/atau menggadaikan hak atas 80% dan 2.13% kepemilikan saham PT. Benakat Oil (“BO”) dan II. Perjanjian ini diaktakan dengan Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn., No. 177 dan No. 180 tanggal 25 Juni 2010. Perjanjian Gadai Saham ini untuk menjamin agar entitas anak membayar kembali dengan tertib dan sebagaimana mestinya utang entitas anak kepada SBP yang tercantum dalam Perjanjian Utang tanggal 24 Juni 2010. Sehubungan utang BBP kepada SBP, pada tanggal 25 Juni 2010, BO mengadakan Perjanjian Gadai Saham dengan SBP, dimana BO menyatakan untuk menyerahkan dan/atau menggadaikan hak atas 97,87% kepemilikan saham II. Perjanjian ini diaktakan dengan Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn., No. 174 tertanggal 25 Juni 2010. Perjanjian Gadai Saham ini untuk menjamin agar entitas anak membayar kembali dengan tertib dan sebagaimana mestinya utang entitas anak kepada SBP yang tercantum dalam Perjanjian Utang tanggal 24 Juni 2010. Sehubungan utang PT. Benakat Barat Petroleum (“BBP”), entitas anak kepada SBP, pada tanggal 25 Juni 2010, II mengadakan Perjanjian Gadai Saham dengan SBP, dimana II menyatakan untuk menyerahkan dan/atau menggadaikan hak atas 94% kepemilikan saham PT. Benakat Barat Petroleum, entitas anak. Perjanjian ini diaktakan dengan Akta Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn., No. 183 tanggal 25 Juni 2010. Perjanjian Gadai Saham ini untuk menjamin agar entitas anak membayar kembali dengan tertib dan sebagaimana mestinya utang entitas anak kepada SBP yang tercantum dalam Perjanjian Utang tanggal 24 Juni 2010. Pada tanggal 14 Maret 2012, Perusahaan dan SBP telah sepakan untuk memperpanjang tenor pinjaman yang diperoleh BBP sampai dengan 24 bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2015. BBP telah memenuhi seluruh persyaratan yang diberikan SBP dalam perpanjangan tenor pinjaman ini.
- 50 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERIKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan) c.
Pada tanggal 31 Agustus 2009, BBP, mengadakan Perjanjian Penerbitan Garansi Bank No. 105/BGB/BCI-KP/VIII/2009 dengan PT. Bank Capital Indonesia Tbk (“BCI”), dimana BCI memberikan Fasilitas Garansi Bank kepada BBP maksimal sebesar USD 9.944.000. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Maret 2012. Pada tanggal 12 Maret 2012, BBP menyampaikan surat permohonan perpanjangan bank garansi, sampai dengan diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian, perpanjangan bank garansi masih dalam proses. Pada tanggal 14 Oktober 2009, BBP mengadakan Perjanjian Gadai Deposito No 024/GD/BCIKP/X/2009 dengan BCI, dimana BBP menyatakan untuk menyerahkan dan/atau menggadaikan hak atas rekening deposito BBP ke BCI sebesar USD 2.447.141. Perjanjian Gadai Deposito ini untuk menjamin agar BBP membayar kembali dengan tertib dan sebagaimana mestinya utang BBP kepada BCI sebagaimana yang tercantum dalam Perjanjian Penerbitan Garansi Bank No. 105/BG-B/BCIKP/VIII/2009. Nilai deposito yang dijaminkan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar USD 1.447.142 (atau setara dengan Rp 13,12 miliar) dicatat sebagai bagian dari akun “Rekening Bank yang Dibatasi Penggunaannya”. Pada tanggal Maret 2012, deposito ini telah dicairkan.
d. Pada tanggal 20 September 2011, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama dengan PT. Ranger Indonesia Group (“Ranger”). Berdasarkan perjanjian tersebut, Ranger akan mencari peluang-peluang kemitraan secara global bagi Perusahaan untuk proyek yang berpotensi dimasa yang akan datang, perjanjian ini memiliki jangka waktu 1 tahun. Ranger telah mendapatkan proyek untuk Perusahaan sebagaimana dijelaskan dibawah ini: Pada tanggal 19 Desember 2011, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (“PPJB”) dengan PT. Indokreasi Nuansa Sejahtera (“INS”). Berdasarkan perjanjian tersebut, INS berjanji untuk menjual dan mengalihkan sejumlah saham PT. Asrindo Mahakarya Indonesia (“AMI”) dengan nilai transaksi sampai dengan USD 600.000.000. Pengalihan saham AMI dari INS kepada Perusahaan akan menjadi efektif setelah dipenuhinya seluruh persyaratan pendahuluan sebagaimana dimaksud pada PPJB. Persyaratan pendahuluan harus dipenuhi selambat-lambatnya pada tanggal 31 Maret 2012, baik INS maupun Perusahaan telah sepakat untuk memperpanjang sampai dengan 30 Juni 2012. e. Pada tanggal 16 Maret 2009, BBP mengadakan Perjanjian Kerjasama Operasi dengan PT. Pertamina EP (“Pertamina EP”) yang berisi perjanjian kerjasama sehubungan dengan operasi penanganan produksi minyak mentah dan gas bumi di wilayah produksi Benakat Barat. Masa berlaku perjanjian ini adalah 15 tahun sejak ditandatanganinya perjanjian. Sehubungan dengan hasil produksi minyak bumi di blok Benakat Barat, BBP memiliki hak atas bagian dari produksi incremental, yaitu jumlah produksi lebih setelah produksi dasar yang menjadi hak Pertamina EP terpenuhi sesuai dengan tabel dalam perjanjian. Bagian dari produksi incremental yang menjadi hak BBP berasal dari jumlah yang tersisa setelah jumlah produksi incremental dikurangi dengan komponen pengembalian biaya operasi (cost recovery) sebesar maksimum 80% dari produksi incremental. Dari jumlah produksi incremental setelah biaya operasi, sebesar 32,7731% merupakan bagian milik BP Migas dan sebesar 67,2269% merupakan bagian yang akan dibagi antara Pertamina dan BBP dimana BBP berhak atas 24,5098%. Dari bagian BBP sebesar 24,5098% tersebut, sebesar 25% harus dialokasikan untuk penyediaan kebutuhan pasar dalam negeri (“DMO”) dan atas alokasi DMO ini BBP akan menerima pembayaran pada harga 25% dari harga minyak mentah Indonesia (“ICP”).
- 51 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERIKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan) f.
Pada tanggal 25 April 2007, Patina mengadakan Perjanjian Kerjasama Operasi dengan PT. Pertamina EP (“Pertamina EP”) yang berisi perjanjian kerjasama sehubungan dengan operasi penanganan produksi minyak mentah dan gas bumi di wilayah produksi Bangkudulis, Kalimatan Timur. Masa berlaku perjanjian ini adalah 15 tahun sejak ditandatanganinya perjanjian. Sehubungan dengan hasil produksi minyak bumi di blok Bangkudulis, Patina memiliki hak atas bagian dari produksi incremental, yaitu jumlah produksi lebih setelah produksi dasar yang menjadi hak Pertamina EP terpenuhi sesuai dengan tabel dalam perjanjian. Bagian dari produksi incremental yang menjadi hak Patina berasal dari jumlah yang tersisa setelah jumlah produksi incremental dikurangi dengan komponen pengembalian biaya operasi (cost recovery) sebesar maksimum 80% dari produksi incremental. Dari jumlah produksi incremental setelah biaya operasi, sebesar 32,7731% merupakan bagian milik BP Migas dan sebesar 67,2269% merupakan bagian yang akan dibagi antara Pertamina dan Patina dimana Patina berhak atas 26,7857%. Dari bagian Patina sebesar 26,7857% tersebut, sebesar 25% harus dialokasikan untuk penyediaan kebutuhan pasar dalam negeri (“DMO”) dan atas alokasi DMO ini BBP akan menerima pembayaran pada harga 25% dari harga minyak mentah Indonesia (“ICP”).
g. Pada tanggal 9 Juli 2010, BBP, entitas anak menandatangani perjanjian derivative dengan Standard Bank Plc. untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas harga minyak mentah di masa mendatang dengan total nilai nosional sebesar 1.083.000 barel minyak mentah dimana untuk tahun 2011 sebesar 483.000 barel, untuk tahun 2012 sebesar 424.000 barel dan untuk tahun 2013 sebesar 176.000 barel. Tanggal efektif dari kontrak ini adalah 1 Januari 2011 dan akan berakhir pada 30 Juni 2013. Berdasarkan perjanjian hedging ini, Perusahaan membayar premi sebesar USD 4.300.000 dimana pembayaran terbagi menjadi 6 termin yakni USD 2.200.000 ditahun 2010, USD 1.700.000 ditahun 2012 dan USD 400.000 ditahun 2013. Harga yang digunakan adalah harga Oil-Brent-IPE. Berdasarkan perjanjian ini, harga beli yang disepakati adalah USD 70/bbl – USD 50/bbl dan harga jual yang disepakati adalah USD 80/bbl – USD 95/bbl. Pada tanggal 14 Maret 2012, BBP dan SBP telah sepakat untuk melakukan amandemen pembayaran premi yang akan jatuh tempo di tahun 2012 dan 2013, dimana atas perubahan tersebut jumlah premi yang harus masih harus dibayar sebesar USD 2.214.842,44, dimana pembayaran terbagi menjadi 5 termin yakni USD 550.000 di tahun 2012 dan USD 1.664.842,44 ditahun 2013.
34. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan entitas anak telah melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi yang terutama terdiri dari transaksi keuangan lainnya. a. Sifat hubungan Rincian dari sifat hubungan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Yoseph Sipa dan Dennes Hasiholan Lumban Toruan merupakan pemegang saham PT. Nusa Energy Raya, entitas anak. PT. Bintang Sukses Nasional dan Harry Sohar merupakan pemegang saham PT. Benakat Barat Petroleum, entitas anak. PT. Elnusa Tbk, PT. Java Mitra Sentosa, PT. Black Diamond Resources dan PT. Delta Samudra merupakan entitas asosiasi.
- 52 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) b. Ikhtisar Berikut ini disajikan saldo aset dan liabilitas atas transaksi dengan pihak-pihak berelasi: 31 Maret 2012 Aset tidak lancar Piutang kepada pihak yang berelasi PT. Delta Samudra Karyawan Dennes Hasiholan Lumban Toruan Yoseph Sipa PT. Bintang Sukses Nasional PT. Java Mitra Sentosa Harry Sohar PT. Black Diamond Resources Jumlah Persentase terhadap jumlah aset
5.206.628.879 1.943.287.766 450.000.000 450.000.000 250.000.000 186.142.800 50.000.000 42.000.000
5.206.628.879 1.575.311.096 450.000.000 450.000.000 250.000.000 186.142.800 50.000.000 42.000.000
8.578.059.445
8.210.082.775
0,20%
Investasi pada entitas asosiasi PT. Elnusa Tbk. PT. Java Mitra Sentosa Jumlah Persentase terhadap jumlah aset
31 Desember 2011
0,22%
875.877.001.226 411.562.391.613
870.290.591.547 411.563.886.816
1.287.439.392.839
1.281.854.478.363
29,64%
34,46%
Liabilitas lancar Utang usaha PT. Elnusa Tbk Utang kepada pihak yang berelasi Karyawan Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas
53.995.322.687
60.561.082.332
32.550.490
32.554.408
54.027.873.177
60.593.636.740
11,62%
- 53 -
10,13%
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Segmen usaha Perusahaan dan entitas anak ditetapkan berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan jasa yang diberikan yaitu minyak bumi, konstruksi, batubara dan lainnya. Informasi segmen usaha Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Minyak bumi
Lainnya
Eliminasi
Jumlah
PENDAPATAN Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen
96.272.677.183 -
-
-
96.272.677.183 -
Jumlah pendapatan per laporan laba (rugi) komprehensif konsolidasian
96.272.677.183
-
-
96.272.677.183
Beban pokok pendapatan
(55.522.531.341)
-
-
(55.522.531.341)
Biaya usaha
(17.824.783.814)
(3.337.050.407)
-
(21.161.834.221)
53.146.190 (54.134.638)
3.512.641.317 5.659.872.033 (1.298.280.030)
-
3.565.787.507 5.659.872.033 (1.352.414.668)
12.576.302.726 (2.640.513.765) (14.450.444.700) -
(381.528.901) (22.603.226)
-
12.194.773.825 (2.640.513.765) (14.450.444.700) (22.603.226)
(1.108.996.823) (6.313.138.983) (33.577.068) 119.459.875 (595.984.035)
(5.258.603.856) (26.356.740) -
-
(1.108.996.823) (11.571.742.839) (59.933.808) 119.459.875 (595.984.035)
Pendapatan bunga dan jasa giro Ekuitas dari laba perusahaan asosiasi Beban pajak dan denda pajak Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Amortisasi beban keuangan dan premium Beban hedging Beban keuangan Amortisasi beban eksplorasi dan beban pengembangan tangguhan Beban bunga dan administrasi bank Kepentingan Non-pengendali Manfaat (Beban) pajak penghasilan Beban lain-lain Laba bersih ASET Aset segmen
9.325.570.997
1.547.924.715.455
4.392.324.142.017
(1.597.462.105.720)
Jumlah aset konsolidasian LIABILITAS Liabilitas segmen
4.342.786.751.752 4.342.786.751.752
1.411.556.849.888
Jumlah liabilitas konsolidasian
692.656.539.361
(1.535.780.767.138)
568.432.622.111 568.432.622.111
- 54 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 31 Maret 2011 Konstruksi, pertambangan dan tenaga ahli
Minyak bumi
Lainnya
Eliminasi
Jumlah
PENDAPATAN Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen
13.409.712.069 -
63.766.558.723 -
-
-
77.176.270.792 -
Jumlah pendapatan per laporan laba rugi konsolidasi
13.409.712.069
63.766.558.723
-
-
77.176.270.792
(11.804.060.642)
(51.563.102.532)
-
-
(63.367.163.174)
(4.944.361.503)
(14.295.660.940)
(2.404.224.516)
-
(21.644.246.960)
2.238.909 (51.296.311) -
183.832.855 (926.705.907) (893.915.449) (2.053.870.952)
49.255.594.416 7.400.834.561 3.243.243.011 -
-
49.441.666.180 7.400.834.561 (926.705.907) 2.298.031.251 (2.053.870.952)
(21.087.157) 166.530.655 633.893.700 4.845.425
(816.358.067) (11.934.211.947) (623.391.596) (6.601.470.936) 5.495.428.492 -
(2.713.184.833) (19.181.408.846) 1.044.917 (7.121.040.750) (700.000)
-
(816.358.067) (11.934.211.947) (3.336.576.429) (25.803.966.939) 167.575.572 (991.718.558) 4.145.425
Beban pokok pendapatan Biaya usaha Pendapatan bunga dan jasa giro Ekuitas dari laba perusahaan asosiasi Keuntungan penjualan aset tetap Beban pajak dan denda pajak Kerugian kurs mata uang asing - bersih Amortisasi beban keuangan dan premium Amortisasi beban eksplorasi dan beban pengembangan tangguhan Beban hedging Beban keuangan Beban bunga dan administrasi bank Kepentingan Non-pengendali Manfaat (Beban) pajak penghasilan Beban lain-lain
-
Laba bersih ASET Aset segmen
5.613.704.848
1.484.382.228.829
549.061.894.471
4.335.991.335.314
(1.572.551.741.588)
Jumlah aset konsolidasi LIABILITAS Liabilitas segmen
4.796.883.717.026 4.796.883.717.026
1.512.968.263.410
400.137.286.661
997.111.649.884
(1.499.714.552.000)
Jumlah liabilitas konsolidasi
1.410.502.647.955 1.410.502.647.955
36. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi serta untuk mengelola risiko operasional, risiko ketidaksesuaian proyeksi dan perkiraan, risiko ketidaksesuaian perkiraan cadangan dan sumber daya, risiko fluktuatif harga pasar, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga, resiko likuiditas jangka pendek, dan risiko ketaatan hukum. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Direksi. i. Manajemen risiko operasional Minyak Mentah Kegiatan operasi entitas anak tertentu, selalu dihadapkan pada bahaya dan risiko yang ditimbulkan dari aktivitas pengeboran, dan produksi serta transportasi minyak, seperti kebakaran, bencana alam, ledakan, amblas, berhadapan dengan tekanan abnormal, semburan liar, keretakan, pipa-pipa yang putus dan bocor yang mengakibatkan hilangnya hydrocarbon, pencemaran lingkungan, kecelakaan kerja dan kerugian lainnya pada aset-aset perusahaan. Di samping itu, kegiatan operasional minyak berada di area yang rentan terhadap gangguan cuaca, yang di antaranya menyebabkan kerusakan fatal terhadap fasilitas-fasilitas tersebut sehingga memungkinkan akan menganggu proses produksi. Untuk mengurangi dampak keuangan dari kemungkinan bahaya
- 55 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan) i. Manajemen risiko operasional (lanjutan) dalam operasional ini, penutupan asuransi dilakukan atas kerugian-kerugian tertentu, namun tidak untuk seluruh potensi kerugian. Penutupan asuransi terhadap kegiatan eksplorasi dan produksi minyak, termasuk namun tidak terbatas pada, kerusakan sumur-sumur, semburan liar, dan biaya tertentu atas pengendalian polusi, kerusakan fisik atas aset-aset tertentu, kewajiban pemberi kerja, pertanggungjawaban umum dan jaminan kesejahteraan karyawan. Pertambangan Kegiatan operasi entitas anak tertentu, selalu dihadapkan pada bahaya dan risiko yang ditimbulkan atas aktivitas penambangan seperti kebakaran, bencana alam, pencemaran lingkungan, kecelakaan kerja dan kerugian lainnya pada aset-aset perusahaan. Untuk mengurangi dampak keuangan dari kemungkinan bahaya dalam operasional ini, penutupan asuransi dilakukan atas kerugian-kerugian tertentu, namun tidak untuk seluruh potensi kerugian. Penutupan asuransi terhadap kegiatan penambangan dan biaya tertentu atas pengendalian polusi, kerusakan fisik atas aset-aset tertentu, kewajiban pemberi kerja, pertanggungjawaban umum dan jaminan kesejahteraan karyawan. ii. Manajemen risiko ketidaksesuaian proyeksi dan perkiraan Saat ini entitas anak tertentu berada dalam tahap eksplorasi. Pada tahap ini, manajemen membuat proyeksi dan perkiraan cadangan dan biaya masa depan untuk kinerja yang efektif, seperti berikut ini: • Estimasi jumlah cadangan (reserve) dan sumber daya (resource), perkiraan mengenai potensi eksplorasi di masa yang akan datang dan sensitivitas dari mulai perubahan cadangan sampai perubahan harga internasional; • Estimasi biaya eksplorasi, hasil, cadangan dan sumber daya; • Rencana pengembangan, produksi dan penjualan; • Estimasi biaya modal, pengembangan proyek, jangka waktu pengembangan/ eksplorasi/ produksi yang dibutuhkan, produksi awal; • Estimasi biaya operasional, biaya-biaya lainnya dan perpajakan; dan lain-lain Proyeksi dan perkiraan tersebut dibuat dengan sumber dan dasar-dasar yang dapat dipercaya dan dengan itikad baik. Namun, perkiraan tersebut memiliki risiko ketidakpastian yang tinggi karena perkiraan tersebut masih terkait faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan perbedaan yang signifikan antara realisasi dengan proyeksi yang telah ditentukan. iii. Manajemen risiko perkiraan cadangan dan sumber daya Cadangan (reserve) dan sumber daya (resource) menggambarkan potensi profitabilitas entitas anak tertentu. Seperti pada pernyataan sebelumnya, estimasi cadangan dan sumber daya sangat rentan terhadap risiko ketidakpastian, baik dalam hal volume atau jumlah maupun kualitas. Perkiraan cadangan dan sumber daya yang dimiliki entitas anak tertentu, termasuk cadangan terbukti (proven) dan terduga (probable) merupakan perkiraan yang dibuat berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan praktik dalam industri. Perkiraan tersebut dapat mengalami perubahan yang cukup signifikan apabila terdapat informasi baru di kemudian hari. Adapun risikorisiko yang berkaitan dengan perkiraan tersebut, seperti risiko adanya perbedaan antara laporan estimasi dengan hasil realisasi, seperti kemungkinan perbedaan dalam hal kuantitas, volume, kondisi geologis, penurunan harga logam, dan lain-lain.
- 56 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan) iii. Manajemen risiko perkiraan cadangan dan sumber daya (lanjutan) Jika suatu estimasi atau perkiraan diindikasikan terdapat perbedaan yang siginifikan, manajemen perlu melakukan penyesuaian atas laporan estimasi cadangan dan sumber daya. Penyesuaian dan perubahan estimasi dapat mempengaruhi rencana penambangan entitas anak tertentu serta berpotensi menimbulkan dampak yang material bagi kegiatan usaha dan kondisi keuangan, khususnya dalam memenuhi komitmen dan pertanggungjawaban kepada masyarakat. iv. Risiko harga komoditas Kinerja keuangan entitas anak tertentu, khususnya segmen usaha minyak bumi yang telah berproduksi, sangat bergantung pada harga minyak internasional. Setiap penurunan yang terjadi pada harga minyak internasional akan langsung mempengaruhi pendapatan, laba bersih dan arus kas. Harga minyak internasional dipengaruhi oleh beberapa faktor di luar kendali entitas anak tertentu, antara lain: • Kondisi politik internasional dan hubungan diplomasi antar negara penghasil minyak. Semakin buruk kondisi politik internasional dan hubungan diplomasi suatu negara penghasil minyak, harga minyak internasional akan semakin berfluktuatif. • Resesi atau penurunan kondisi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, negara-negara industri dan negara-negara berkembang, dimana kondisi ini dipengaruhi oleh kondisi politik dan ekonomi negara-negara tersebut. • Tingkat produksi minyak internasional. Untuk mengatasi risiko tersebut, entitas anak tertentu menandatangani perjanjian lindung nilai (hedging) dengan Standard Bank Plc (Catatan 25 dan 33b). v. Risiko nilai tukar mata uang asing Perusahaan dan entitas anak melakukan natural hedge atas kewajiban yang harus dibayar dalam mata uang asing. Natural hedge dilakukan dengan cara menetapkan ketersediaan minimum atas mata uang dolar Amerika Serikat mengingat hampir seluruh penerimaan entitas anak dalam mata uang dolar Amerika Serikat. Namun, beberapa pengeluaran Perusahaan dan entitas anak dalam mempunyai denominasi dalam mata uang Rupiah, seperti pengeluaran biaya karyawan, biaya kantor, biaya konsultan, biaya sewa dan biaya operasional lainnya. Manajemen berpendapat bahwa fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tidak akan berdampak signifikan terhadap Perusahaan dan entitas anak. vi. Risiko tingkat bunga Atas tujuan kelancaran operasional berupa pengembangan konstruksi untuk segmen usaha pertambangan, proyek pengeboran untuk segmen usaha minyak bumi, entitas anak tertentu melakukan kegiatan pendanaan dengan pemegang saham dan lembaga keuangan, dengan komitmen pengembalian pada suku bunga yang telah disepakati. Kondisi ekonomi dan moneter sangat mempengaruhi perubahan tingkat suku bunga yang dapat mengakibatkan peningkatkan biaya keuangan.
- 57 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan) vii. Risiko likuiditas jangka pendek Perusahaan menerapkan pengelolaan risiko terhadap likuiditas dengan hati-hati, guna menjamin kecukupan likuiditas jangka pendek, dan pada saat yang sama memastikan cadangan kas digunakan dengan baik melalui aktifitas investasi, termasuk akuisisi, pembayaran deviden dan pembelian kembali saham. Perusahaan mengatur likuiditas dengan berbagai macam metode termasuk memelihara fasilitas kredit. viii. Risiko ketaatan hukum Kegiatan operasional Perusahaan dan entitas anak sangat bergantung pada kemampuan untuk mempertahankan, dan memperbaharui ijin-ijin dan persetujuan-persetujuan serta mempertahankan konsesi yang dimilikinya, seperti: ijin eksplorasi, ijin usaha penambangan, dan lain sebagainya. Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban untuk memperbarui ijin dan persetujuan yang dimilikinya apabila masa berlakunya telah habis, termasuk mendapatkan ijin-ijin dan persetujuan-persetujuan baru lainnya apabila diperlukan. Tidak ada kepastian bahwa Perusahaan dan entitas anak akan mampu mempertahankan atau memperoleh atau memperpanjang ijin-ijin atau persetujuan-persetujuan yang diperlukan yang telah habis masa berlakunya. Apabila Perusahaan dan entitas anak tidak dapat memperoleh atau memperbaharui ijin dan persetujuan yang dibutuhkan mereka untuk melakukan kegiatan usahanya, maka kegiatan usaha, hasil usaha, kondisi keuangan dan prospek akan terkena dampak yang merugikan secara material. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan sama nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka waktu pendek atau yang berdasarkan tingkat suku bunga pasar. Nilai wajar instrumen keuangan ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuangan yang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama.
37. LABA PER SAHAM Berikut adalah data yg digunakan untuk perhitungan laba (rugi) per saham: 31 Maret 2012 (tiga bulan) Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata - rata tertimbang jumlah saham dasar yang bereadar Laba per Lembar Saham Dasar
31 Maret 2011 (tiga bulan)
9.325.570.995
5.613.704.847
33.326.498.785 -
30.075.744.065
0,28
0,19
Laba per saham dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.
- 58 -
PT. BENAKAT PETROLEUM ENERGY Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITAN) SERTA UNTUK PERIODEPERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT) (LANJUTAN) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2012, Perusahaan dan entitas anak mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 31 Maret 2012 Ekuivalen USD dalam IDR
Aset Kas dan bank Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Rekening bank yang dibatasi penggunaannya
457.752 6.665.285 2.851
4.202.163.360 61.187.316.300 26.172.180
2.032.009
18.653.842.620
9.157.897
84.069.494.460
Liabilitas Utang usaha pihak berelasi Utang usaha pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar Utang bank
5.881.843 1.898.783 7.791.559 18.687.375
53.995.318.740 17.430.827.940 71.526.511.620 171.550.102.500
Jumlah liabilitas
34.259.560
314.502.760.800
Jumlah aset
Liabilitas - bersih
(230.433.266.340)
Pada tanggal 30 April 2012, kurs yang berlaku adalah sebesar Rp 9.190 terhadap USD 1. Jika liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku tanggal 30 April 2012, maka liabilitas moneter bersih akan naik sebesar Rp 251,03 juta.
39. REKLASIFIKASI AKUN Laporan keuangan konsolidasi interim tanggal 31 Maret 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tanggal 31 Maret 2012. Rincian reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: 31 Maret 2011 Sebelum Setelah reklasifikasi reklasifikasi LABA (RUGI) KOMPREHENSIF Beban pokok pendapatan
61.495.522.792
63.367.163.173
Beban umum dan administrasi Pendapatan lain-lain - bersih
23.490.522.689 14.247.622.522
21.644.246.960 14.272.987.175
40. TANGGUNG JAWAB PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian interim Perusahaan dan entitas anak dan telah menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan konsolidasian interim Perusahaan dan entitas anak untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 pada tanggal 30 April 2012. ******* - 59 -