MENEMBUS BATAS KEINGINAN
PT Bank Mandiri (Persero)Tbk.
DAFTAR ISI
MENEMBUS BATAS KEINGINAN Warisan Tak Ternilai Penghargaan Ringkasan Laporan Keuangan Sambutan Komisaris Utama Dewan Komisaris Sambutan Direktur Utama Direksi & EVP Koordinator Struktur Organisasi
PEMBAHASAN UMUM & ANALISIS MANAJEMEN
2 4 8 10 13 18 32 42
Credit Committee Fungsi Kepatuhan, audit Intern dan Audit Ekstern Rencana Strategis Bank Corporate Social Responsibility Komite Pihak Independen Non Dewan Komisaris & Corporate Secretary Siaran Pers
L A P O R A N TA H UN A N 120 125 138 142 152 153
157
43 WHOLESALE BANKING
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Pelaksanaan Good Corporate Governance Komite Audit Komite Pemantau Risiko Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Good Corporate Governance Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Komite di Bawah Direksi
73
Corporate Banking Commercial Banking Treasury and International Banking Special Asset Management
CORPORATE CENTER & SHARED SERVICES Risk Management Technology & Operations Compliance and Human Capital Corporate Secretary, Legal & Customer Care Internal Audit Change Management Office Finance and Strategy
185 RETAIL BANKING Micro and Retail Banking Consumer Finance
186 194
267 DAFTAR CABANG
202 216 220
Daftar Cabang Bank Mandiri Daftar Kantor Luar Negeri/Perwakilan Daftar MBU, MBDC, CBC, & SBDC Pernyataan Dewan Komisaris Pernyataan Direksi
Informasi Pemegang Saham Produk dan Layanan Manajemen Group Heads
268 291 292 308 309
226 230 232 236
LAPORAN KEUANGAN INFORMASI PERUSAHAAN
74 80 85 87 89 91 93 106
158 166 176 180
201
243 244 252 256 257
311
Laporan Keuangan Konsolidasian beserta Laporan Auditor Independen
REFERENSI BAPEPAM LK
312
489
1
MENEMBUS BATAS KEINGINAN
DRAFT (March 25, 2010)
1. Foto- foto masih draft, fotografer akan memberikan pilihan 2. Narasi Direktorat SBU belum menggunakan hasil interview Bursons 3. Narasi Direktorat non SBU sebagian besar sudah mendapatkan approval direktur 4. Cover masih lowrest, nantinya akan di lakukan Digital Imaging agar logo dan awan lebih real 5. Alt. cover in progress LAPORAN TAHUNAN 2009 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
2
WARISAN TAK TERNILAI
Berbekal sejarah panjang yang telah dilalui dalam riwayat perbankan Indonesia, Bank Mandiri telah dan akan senantiasa memberikan kontribusi terbaiknya dalam mendukung pertumbuhan serta perkembangan perekonomian nasional dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Bank Mandiri didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, digabungkan ke dalam Bank Mandiri. Keempat Bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan perbankan di Indonesia dimana sejarahnya berawal pada lebih dari 140 tahun yang lalu. Proses panjang pendirian Bank Bumi Daya bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi bank tersebut. Pada tahun 1965, Bank Umum Negara digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV. Kemudian pada tahun 1968, Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya. Bank Dagang Negara merupakan salah satu bank tertua di Indonesia, pertama kali dibentuk dengan nama Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV, dimana selanjutnya pada tahun 1960 dinasionalisasikan serta berubah nama
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
menjadi Bank Dagang Negara, sebuah bank Pemerintah yang membiayai sektor industri dan pertambangan. Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia berawal dari perusahaan dagang Belanda, N.V. Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1824 dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pada tahun 1960, pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968, Bank Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor-Impor, yang akhirnya menjadi Bank Ekspor Impor Indonesia, bank pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah bank industri yang didirikan pada tahun 1951 dengan misi untuk mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri dan pertambangan. Pada tahun 1960, Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara dan BIN kemudian digabung dengan Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.
WARISAN TAK TERNILAI
Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. Masing-masing dari empat bank bergabung telah memainkan peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. KONSOLIDASI DAN INTEGRASI Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri kemudian memulai proses konsolidasi, termasuk pengurangan cabang dan pegawai. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui iklan dan promosi. Salah satu pencapaian penting adalah penggantian secara menyeluruh platform teknologi. Bank Mandiri mewarisi sembilan sistem perbankan dari keempat legacy banks. Setelah investasi awal untuk konsolidasi sistem yang berbeda tersebut, Bank Mandiri mulai melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun, di mana program pengganti tersebut difokuskan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi di segmen retail banking. Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi Bank Mandiri sudah mampu melakukan pengembangan e-channel & produk retail dengan Time to Market yang lebih baik. Nasabah Bank Mandiri yang terdiri dari berbagai segmen merupakan
penggerak utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan sektor usaha, nasabah Bank Mandiri bergerak di bidang usaha yang sangat beragam. Sebagai bagian dari upaya penerapan prudential banking & best-practices risk management, Bank Mandiri telah melakukan berbagai perubahan. Salah satunya, persetujuan kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan ‘four-eye principle’ , dimana persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan business unit. Sebagai bagian diversifikasi risiko dan pendapatan, Bank Mandiri juga berhasil mencetak kemajuan yang signifikan dalam melayani Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan nasabah ritel. Pada akhir 1999, porsi kredit kepada nasabah corporate masih sebesar 87% dari total kredit, sementara pada 31 Desember 2009, porsi kredit kepada nasabah UKM dan mikro telah mencapai 42,22% dan porsi kredit kepada nasabah consumer sebesar 13,92%, sedangkan porsi kredit kepada nasabah corporate mencakup 43,86% dari total kredit.
Pada saat ini, berkat kerja keras dari 22.909 pegawai yang tersebar di 1.095 kantor cabang dalam negeri dan 5 kantor cabang luar negeri termasuk perwakilannya serta didukung oleh anak perusahaan yang bergerak di bidang pasar modal, perbankan syariah, asuransi jiwa, bank dengan fokus di segmen mikro dan pembiayaan konsumen, Bank Mandiri menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh bagi perorangan dan perusahaan, baik swasta maupun milik Negara, komersial, usaha kecil dan mikro dengan kualitas pelayanan prima, dimana dalam tiga tahun terakhir secara berturut-turut Bank Mandiri mendapat penghargaan sebagai yang terbaik dalam hal kualitas pelayanan. Sesudah menyelesaikan program transformasi semenjak 2005 sampai dengan tahun 2009, Bank Mandiri sedang bersiap melaksanakan transformasi tahap berikutnya dengan merevitalisasi visi dan misi untuk menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif.
Sejak awal didirikan, Bank Mandiri terus bertekad untuk membentuk SDM handal dan profesional serta bekerja berdasarkan prinsip good corporate governance, dengan pengawasan dan kepatuhan yang sesuai dengan standar internasional. Dalam 3 tahun terakhir Bank Mandiri memperoleh predikat sebagai bank paling terpercaya, sebagai apresiasi upaya kami untuk terus menjaga penerapan good governance.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
3
4
penghargaan
PENGHARGAAN DITERIMA TAHUN 2009
• The Banker Award 2009 Bank Of The Year 2009 : Indonesia
• Penghargaan sebagai Perusahaan sangat Terpercaya (Good Corporate Governance) terbaik di Indonesia
• Best Local Cash Management Bank Votrd By Financial Institutions • Best Local Currency Cash Management Services (by Currency) IDR • Best Local Cash Management Bank in Indonesia as voted by Corporates (Large : rank 1 ; Medium : rank 2; Small : rank 3)
The Best Indonesia Contact Center, Kategori : Excellent Achievement (selama 2 tahun berturut-turut membuktikan memiliki layanan operasional Call Center Terbaik di Indonesia dan Asia Pacific)
Banking Efficiency Award 2009 untuk kategori BANK BUMN
Top 100 Emiten 2009 - Best Listed Companies Kategori Bank dengan Kapitalisasi Pasar > Rp 2,5 Triliun
• The Best Local Private Bank in Indonesia – 2009 • Euromoney Award 2009 For Excellence : Country Award , The Best Bank In Indonesia 2009
Alpha Southeast Asia’s 3rd Annual Best Financial Institution Awards Kategori: • Best Bank in Indonesia award for the period 2008-2009 • Best Trade Finance Bank • Best Private Wealth Management
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
penghargaan
PENGHARGAAN DITERIMA TAHUN 2009
Tax Award – Bank Mandiri Sebagai Tempat Pembayaran Pajak Favorit Kedua Tahun 2008
• • • • • •
The Best Investor Relations (Rank 1) The Best Managed Company (Rank 4) The Best Corporate Governance (Rank 5) The Best Corporate Social Responsibility (Rank 6) The Best Most Committed to a strong Dividend Policy (Rank3) Finance Asia Country Awards : Best Cash Management Bank in Indonesia
Perusahaan Paling Membanggakan: Sektor Perbankan
ISO 9001: 2000 bidang Manajemen Kearsipan
Customer Innovation Award; category: Innovation (Program Software AG & Partners Innovation Awards 2008)
Top Brand Award 2009 untuk kategori Credit Card
CSR Awards 2008 – Gold bidang sosial dan ekonomi jasa perbankan dan telematika
Outstanding Achievement Award for Debit 2008
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
5
6
penghargaan
PENGHARGAAN DITERIMA TAHUN 2009
Indonesian Service Quality Award 2009 Untuk kategori : • Priority Banking Services ( urutan ke-2) • Regular Banking Services – Domestic Banking ( urutan ke-2)
Good Corporate Governance Award 2009 Kategori : Best GCG SOE
Six Sigma Excellence Award 2009 dalam kategori Best Defect Elimination in Service & Transactions
ABFI Banking Award Best Performing Banking 2009 Kategori Bank Persero
Corporate Governance Asia Recognition Awards 2009: Asia’s Best Companies for Corporate Governance
Anugerah Media Humas 2009 Sebagai Juara Umum dgn merebut penghargaan: • Juara 1 Website BUMN, • Juara 1 Penerbitan Internal BUMN, • Juara 3 Profil Lembaga Cetak BUMN,
Asia Responsible Entrepreneurship Awards Kategori Investment in People
The Best Bank Services Excellence 2008/2009
Lafferty Cards Asia 2009: Indonesia Best Reward Program- Kartu Debit Mandiri
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
penghargaan
PENGHARGAAN DITERIMA TAHUN 2009
STP Award 2008 (Straight Through Processing) Untuk : exceptional quality of payment messages
• CALL CENTER AWARD for Excellence Service Performance, Untuk Kategori: Call Center Banking Services • CALL CENTER AWARD for Excellence Service Performance, Untuk Kategori: Call Center Credit Card Services
• ISO 9001:2008 Certification untuk Seksi Bank Garansi 1 dan 2 • ISO 9001:2008 Certification untuk Seksi Legal & Collateral Document Management
STP Award 2008 (Straight Through Processing), Untuk : exceptional quality of payment messages STP Award 2008 (Straight Through Processing), Untuk : exceptional quality of payment messages
• Contact Center World Award 2009 (Silver Award) kategori: The Best Contact Center Outbond Call Campaign • Contact Center World Award 2009 (Silver award) kategori IT Support • Contact Center World Award 2009 (Silver award) kategori Workforce Management Planning
• Best Arranger of Indonesian Loans 2009 dari Majalah Euroweek Asia - Euromoney • Industrial Deal of the Year 2009 dari Majalah Project Finance Euromoney.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
7
8
ringkasan laporan keuangan
2005 2006 Rp. Miliar Rp. Miliar Diaudit Diaudit
2007 2008 Rp. Miliar Rp. Miliar Diaudit Diaudit
2009 2009 Rp. Miliar USD juta Diaudit
LABA RUGI konsolidasian Pendapatan Bunga Bersih
8.955
10.345
12.355
14.800
16.777
1.786
Pendapatan Selain Bunga 1)
2.489
2.733
3.377
4.600
5.663
603
11.444
13.078
15.732
19.400
22.440
2.389
Beban Overhead 3)
6.267
6.269
7.451
8.426
9.178
977
Beban Penyisihan / (Pembalikan) Penghapusan Aktiva Produktif dan Komitmen & Kontinjensi
4.445
3.634
2.053
2.765
1.185
126
Beban Penyisihan / (Pembalikan) Penghapusan Lainnya (1.057)
(129)
(313)
(170)
810
86
Laba Operasional
1.188
2.711
6.213
7.910
10.434
1.111
Laba (rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Dan Hak Minoritas
1.233
2.831
6.333
8.069
10.824
1.152
Pendapatan Operasional
2)
Laba (Rugi) Bersih
603
2.421
4.346
5.313
7.155
762
29,90
119,08
209,78
254,51
341,72
-
Jumlah Aktiva
263.383
267.517
319.086
358.439
394.617
42.002
Aktiva Produktif (Bruto)
244.147
245.702
286.477
334.412
368.774
39.252
Aktiva Produktif (Neto)
229.059
229.004
2 7 1 .227
320.573
354.903
37. 776
Kredit yang diberikan
106.853
117.671
138.530
174.498
198.547
21.133
Laba Bersih per Saham Dasar (rupiah) NERACA konsolidasian
(11.824)
(14.389)
(13.042)
(11.860)
(12.452)
(1.325)
Jumlah Dana Pihak Ketiga
Penyisihan Penghapusan Kredit
206.289
205.708
247.355
289.112
319.550
34.013
Jumlah Kewajiban - Termasuk hak Minoritas
240.168
241.176
289.842
327.925
359.508
38.266
23.215
26.341
29.244
30.514
35.109
3.737
4)
Jumlah Ekuitas RASIO-RASIO KEUANGAN Imbal Hasil Rata-rata Aktiva (ROA) – sebelum pajak 5)
0,5 %
1,1 %
2,3 %
2,5 %
3,0 %
Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) – setelah pajak 6)
2,5 %
10,0 %
15,8 %
18,1 %
22,1 %
Marjin Pendapatan Bunga Bersih
4,1 %
4,7 %
5,2 %
5,5 %
5,2 %
Rasio Pendapatan Selain Bunga terhadap Pendapatan Operasional
21,7 %
20,9 %
20,9 %
23,1 %
24,6 %
Rasio Beban Overhead terhadap Pendapatan Operasional 7)
55,6 %
48,9 %
46,7 %
42,3 %
40,2 %
Rasio Beban Overhead terhadap Jumlah Aktiva Rasio Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/ NPL) - Bruto
2,4 %
2,3 %
2,3 %
2,4 %
2,3 %
25,2 %
16,3 %
7,2 %
4,7 %
2,8 %
Rasio Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/ NPL) – Neto
15,3 %
5,9 %
1,5 %
1,1 %
0,4 %
Penyisihan Penghapusan Kredit terhadap Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/NPL)
44,0 %
74,8 %
109,0 %
127,1 %
200,5 %
Rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga – Non Bank
51,7 %
57,2 %
54,3 %
59,2 %
61,4 %
Rasio Kecukupan Modal Inti (Tier 1 Capital Ratio ) 8)
18,0 %
19,6 %
17,3 %
12,8 %
12,5 %
Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/ CAR ) 9)
23,7 %
25,3 %
21,1 %
15,7 %
15,6 %
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
ringkasan laporan keuangan
Jumlah pegawai
Jumlah kantor cabang
‘05
21.192
‘05
909
‘06
21.062
‘06
924
‘07
21.631
‘07
956
‘08
22.408
‘08
1.027
‘09
22.909
‘09
1.095
4.000
8.000 12.000 16.000 20.000 24.000
Jumlah ATM
500
600
700
800
900
1.000
Jumlah ATM - LINK
‘05
2.560
‘05
6.025
‘06
2.800
‘06
6.265
‘07
3.186
‘07
7.051
‘08
4.120
‘08
7.851
‘09
4.996
‘09
12.666
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
4.000
6.000
8.000 10.000 12.000 14.000
Jumlah Rekening Dana Pihak Ketiga per 31 Desember ‘05
5.425.825
‘06
6.067.727
‘07
7.608.434
‘08
8.831.807
‘09
10.104.159 2
4
6
8
10
12
(juta)
CATATAN : 1) 2) 3) 4) 5)
6)
Termasuk keuntungan/kerugian dari kenaikan nilai dan penjualan surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah. Pendapatan bunga bersih + Pendapatan selain bunga. Beban umum dan administrasi + Beban gaji & tunjangan pegawai. Termasuk pendapatan yang ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN. Laba sebelum taksiran pajak penghasilan dan hak minoritas dibagi dengan rata-rata saldo triwulanan jumlah aktiva pada tahun yang bersangkutan. Laba bersih dibagi rata-rata saldo triwulanan jumlah ekuitas pada tahun yang bersangkutan.
7)
Beban overhead dibagi Pendapatan operasional tidak termasuk keuntungan dari kenaikan nilai dan penjualan surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah. 8) Perhitungan rasio kecukupan modal inti (Tier I Capital Ratio) dan rasio kecukupan modal (CAR) berdasarkan angka bank saja. 9) CAR dengan risiko kredit. 10) Ikhtisar keuangan tahun 2009, 2008, 2007, 2006, dan 2005 diatas, diambil dan/atau dihitung dari laporan keuangan konsolidasian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Anak Perusahaan. Laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan tahun yang berakhir 31 Desember 2009 telah di audit oleh Kantor
Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan, a member firm of PricewaterhouseCoopers Global Network. Laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, anggota Ernst & Young Global; laporan keuangan konsoliadasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 di audit oleh Preasetio, Sarwoko & Sandjaja, anggota Ernst & Young Global. Untuk tujuan perbandingan, beberapa informasi keuangan untuk tahun 2008 dan 2007 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian informasi keuangan tahun 2009.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
9
10
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA
EDWIN GERUNGAN
Komisaris Utama dan Komisaris Independen
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA
Dewan Komisaris senantiasa melanjutkan upaya untuk meningkatkan kualitas pengawasan dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki kualitas layanan Bank, dengan menyediakan tata kelola korporasi yang baik (good corporate governance)
KEPADA PARA STAKEHOLDERS, PEMEGANG SAHAM SERTA MASYARAKAT, Tahun 2009 yang merupakan tahun kedua dari fase Outperform the Market Bank Mandiri telah berhasil diselesaikan dengan baik. Pencapaian tersebut tak lepas dari upaya dan komitmen seluruh jajaran Manajemen dan Pegawai Bank Mandiri untuk menjadikan Bank Mandiri sebagai The Indonesia’s Most Admired and Progressive Financial Institution. Sejak triwulan pertama dan kedua di tahun 2009, krisis keuangan global terus berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini menyebabkan perlambatan pada pertumbuhan kredit dan likuiditas, baik dalam Rupiah maupun Dollar AS. Namun, dengan berbekal pengalaman dan rangkaian inisiatif yang telah kami lakukan di tahun sebelumnya serta ditambah dengan pemahaman yang mendalam terhadap kondisi pasar ke depan menjadi kunci keberhasilan yang membantu kami dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut. Di tahun 2009 kami bersyukur Bank Mandiri berhasil memperoleh beberapa pencapaian penting (milestones). Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp. 7,2 triliun, meningkat sebesar 34,7% dari Rp. 5,3 triliun di
tahun 2008. Angka ini merupakan laba bersih tertinggi dalam 11 (sebelas) tahun terakhir sejak Bank Mandiri berdiri dan pencatatan laba bersih tersebut terjadi dalam dua tahun berturut-turut. Pencapaian ini juga diikuti oleh perbaikan pada indikatorindikator penting lainnya termasuk pertumbuhan pada fee-based income, kredit dan dana pihak ketiga. Bank Mandiri juga mencatat peningkatan rasio-rasio utama seperti rasio imbal hasil rata-rata ekuitas (ROE) yang mencapai 22,1%, rasio imbal hasil rata-rata aktiva (ROA) yang telah mencapai 3%, dan efisiensi biaya, dimana biaya mengalami penurunan sebesar 40,2%. Bersamaan dengan pengembangan bisnis, Bank Mandiri tetap fokus terhadap peningkatan kualitas aset selama tahun 2009, yang menghasilkan tingkat NPL gross dan net masing-masing menjadi 2,8% dan 0,4%. Pada saat yang sama, kami juga terus fokus pada pengembangan pembiayaan segmen ritel dan berusaha mencapai efisiensi di berbagai aspek operasional. Perlu kita catat bahwa perbaikan kinerja yang berkesinambungan tersebut tercapai di tengah-tengah kondisi makro ekonomi global yang masih dipenuhi ketidak-pastian. Disiplin dalam pengelolaan likuiditas dengan terus menurunkan pembiayaan dengan mata uang asing di tahun
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
11
12
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA
2009, pengembangan bisnis yang terarah dan fokus pada sektor-sektor yang tahan krisis serta nasabahnasabah yang terbaik di masingmasing sektor dan wilayah geografis, memungkinkan kami untuk terus memperbaiki kinerja di saat-saat yang cukup sulit seperti yang baru kita lalui di tahun 2009. Dewan Komisaris senantiasa melanjutkan upaya untuk meningkatkan kualitas pengawasan dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki kualitas layanan Bank, dengan menyediakan tata kelola korporasi yang baik (good corporate governance) melalui empat komite utama:Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi & Nominasi, Komite Good Corporate Governance. Keempat Komite ini merupakan sarana bagi kami untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap seluruh aktivitas Bank, serta untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik selalu menjadi hal utama dalam penyelenggaraan kegiatan harian Bank. Fungsi Komite Audit adalah memastikan seluruh transaksi dijalankan sesuai dengan prosedur dan peraturan-peraturan terkait. Fungsi pengelolaan dari Komite Kebijakan Risiko adalah memastikan bahwa Bank memiliki likuiditas yang memadai baik dalam Rupiah maupun Dollar AS terkait dengan adanya ketidakpastian di dalam pasar sebagai akibat dari krisis global, terutama pada semester pertama tahun 2009. Pada tahun 2009, Komite Nominasi dan Remunerasi, dengan fokus spesifik pada sumber daya manusia menciptakan sebuah
sistem remunerasi yang baru yaitu menetapkan tantiem dan gaji Direksi berdasarkan prestasi. Pada periode sebelumnya belum dapat dilakukan pembedaan sistem remunerasi seperti yang baru kami laksanakan. Pada saat ini juga, persentase kenaikan gaji anggota direksi ditetapkan berdasarkan kinerja masing-masing. Hal ini merupakan pertama kalinya metode ini diterapkan pada bank milik pemerintah. Pendekatan baru terhadap sistem remunerasi ini juga mendapatkan dukungan positif dari pemegang saham dan Pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas. Memasuki tahun 2010 terdapat beberapa tantangan yang harus kami hadapi diantaranya kondisi pasar internasional yang masih belum pulih sepenuhnya karena adanya berbagai masalah yang harus dihadapi oleh negara-negara Eropa, seperti Yunani, Spanyol dan Portugal dan kami akan terus memantau perekonomian global berikut fase pemulihannya. Persaingan dalam industri perbankan nasional juga semakin meningkat. Sementara itu, komitmen untuk menjadikan Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif mendorong kami untuk terus bertransformasi dengan melakukan revitalisasi visi dan misi perusahaan. Dalam 5 (lima) tahun mendatang, kami akan berupaya untuk lebih fokus pada pengembangan di 3 (tiga) area; transactional banking di segmen wholesale, menjadi nomor 1 (satu) di pembayaran ritel dan memimpin di segmen pembiayaan ritel. Secara keseluruhan, Dewan Komisaris akan terus men-supervisi kebijakankebijakan Bank secara seksama dan
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
memperkuat implementasi dari performance based culture untuk memastikan peningkatan produktivitas yang lebih baik dalam dalam rangka optimalisasi nilai saham bagi para pemegang saham. Berbagai tantangan akan terus berlanjut, namun dengan dukungan dan dedikasi dari tim kami yang sangat baik, kami akan mencapai misi kami untuk menjadi lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi & selalu progresif. Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder dan nasabah Bank Mandiri atas dukungan dan kepercayaannya yang telah diberikan selama ini.
EDWIN GERUNGAN Komisaris Utama dan Komisaris Independen
dewan komisaris
4.
1.
5.
6.
2.
1. Edwin Gerungan
4. Soedarjono
Komisaris Utama & Komisaris Independen
2. Muchayat
5. Pradjoto
Wakil Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
3. Mahmuddin Yasin
6. Gunarni Soeworo
Komisaris
3.
Komisaris Independen
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
13
14
DEWAN KOMISARIS
NAMA DAN JABATAN
BIOGRAFI Lahir pada tahun 1948. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar sarjana dari Principia College, Illinois pada bulan Juni 1972 dan bergabung dengan Citibank N.A. bulan Agustus 1972. Puncak karier beliau selama 25 tahun di Citibank pada saat menduduki posisi jabatan Head of Treasury and Financial Markets. Bergabung dengan Atlantic Richfield tahun 1997, sebagai Senior Advisor. Tahun 1999, beliau kembali berkarier di dunia perbankan dan bergabung dengan Bank Mandiri menduduki posisi Executive Vice President – Treasury & International.
Edwin Gerungan Komisaris Utama Dan Komisaris Independen
Tahun 2000 sampai tahun 2001, beliau bekerja sebagai Kepala BPPN yang membawahi bidang restrukturisasi perusahaan, perbankan dan program penjaminan serta asset disposals. Tahun 2002 beliau ditunjuk menjadi Komisaris Bank Central Asia. Kemudian beliau juga menjabat sebagai Komisaris Bank Danamon pada kurun waktu September 2003 sampai dengan Mei 2005. Pada bulan Mei 2005, beliau ditunjuk menjadi Komisaris Utama Bank Mandiri. Pada bulan Oktober 2007, beliau ditunjuk sebagai Direktur Utama BHP Billiton Indonesia.
Lahir pada tahun 1950. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya tahun 1978, memperoleh gelar Master tahun 1983, dan Certificate Industrial Management dari Institut National Polytechnique de Lorraine (INPL) di Nancy, Perancis tahun 1984. Beliau memulai karier sebagai Pengajar (Dosen) di Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya tahun 1979. Tahun 1982, beliau ditunjuk sebagai Wakil Ketua Jurusan Fakultas Teknik Kimia sampai dengan tahun 1984.
Muchayat Wakil Komisaris Utama
Dari tahun 1990 sampai tahun 1996, beliau menjabat Komisaris Utama PT. Surabaya Artha Selaras Securitas di Surabaya. Tahun 1996 beliau menduduki posisi Komisaris PT. IEF Consultan, kemudian menjadi Koordinator Pencatatan Efek (Listing Committee) Bursa Efek Surabaya (BES). Tahun 1998 sampai tahun 1999, beliau menjabat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR – RI). Tahun 2001 beliau terpilih sebagai Wakil Ketua KPKPN untuk masa jabatan tiga tahun. Beliau menduduki posisi sebagai Komisaris Utama Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 pada tahun 2003. Pada bulan Mei 2005, beliau ditunjuk menjadi Komisaris Bank Mandiri. Jabatan profesional lainnya meliputi Wakil Ketua KADIN tahun 2004 dan Ketua Ikatan Konsultan nasional Indonesia dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2002.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
DEWAN KOMISARIS
NAMA DAN JABATAN
BIOGRAFI Lahir pada tahun 1954. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana Jakarta pada tahun 1982 dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari Washington University St Louis USA pada tahun 1986.
Mahmuddin Yasin Komisaris
Pada tahun 2000 beliau menjabat sebagai Deputi Ketua BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) sampai dengan tahun 2001. Pada tahun 2004 sampai dengan bulan Mei 2008 beliau menduduki posisi sebagai Komisaris Utama PT. Pupuk Sriwidjaja. Tahun 2005 beliau ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT. Socfin Indonesia selama kurun waktu 2 tahun sampai dengan tahun 2007. Pada tahun 2007 beliau menjabat Komisaris PT. Telekomunikasi Indonesia dan pada bulan Oktober 2008 beliau ditunjuk sebagai Komisaris di Bank Mandiri Pada tahun 1995 mengikuti Training Securities di Merrill Lynch New York dan Indonesia Executive Program di General Electric, Crotonville New York. Memperoleh pelatihan khusus Advanced Management Training dari Oregon University pada tahun 1996.
Lahir pada tahun 1939. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 1965 dan memulai karier sebagai Akuntan di kantor Akuntan Negara Yogyakarta tahun 1966. Beliau tetap berkarier di Kantor Akuntan Negara setelah berganti nama menjadi Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP), dan menjadi Deputi Kepala pada periode tahun 1989 sampai dengan 1991.
Soedarjono Komisaris Independen
Pada tahun 1993 ditunjuk sebagai Kepala BPKP dan menjabat selama 6 tahun. Beliau juga Kepala Bapeksta untuk Fasilitas Ekspor di Departemen Keuangan dari tahun 1991 sampai dengan tahun 1993. Tahun 1998 sampai 2003 beliau menjabat sebagai Komisaris Bank Mandiri, juga menjabat Ketua Komite Audit. Beliau menjabat Komisaris Utama Bank Danamon dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2002, juga menjabat Ketua Tim Pengawas Bank International Indonesia dari tahun 2002 sampai tahun 2003. Sejak tahun 2004, beliau menjabat Komisaris Utama PT. Danareksa (Persero), dan ditunjuk kembali menjadi Komisaris Bank Mandiri pada bulan Mei 2005. Beliau juga pernah memegang posisi penting di berbagai organisasi profesi lainnya termasuk sebagai Ketua Ikatan Akuntan Indonesia dari tahun 1994 sampai dengan tahun 1998.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
15
16
DEWAN KOMISARIS
NAMA DAN JABATAN
BIOGRAFI Lahir pada tahun 1953. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia tahun 1981 dan berkarier di PT. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) selama dua belas tahun, kemudian melanjutkan pendidikan Master di Faculty of Economy Universitas Kyoto Jepang tahun 1994.
Pradjoto Komisaris Independen
Tahun 1994, bergabung dengan Kantor Konsultan Hukum Pradjoto & Associates, hingga mencapai posisi Senior Partner. Dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2001, menjadi tenaga pengajar pada Program Magister Manajemen Universitas Atmajaya, Jogjakarta. Tahun 2000, terpilih menjadi anggota Komisi Hukum Nasional Republik Indonesia, dimana beliau menjadi Tim Perumus Perubahan UU Kepailitan. Beliau juga adalah anggota Komisi Ombudsman Nasional dan Komite Ombudsman BPPN. Tahun 2001, menjadi anggota Tim Gabungan Tindak Pidana Korupsi (TGTPK), Ketua Ombudsman BPPN dan anggota Oversight Committee BPPN. Tahun 2003 dan 2004, menjadi anggota Tim Independen Divestasi Bank Danamon dan Bank Permata serta anggota Tim Panel Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Pada tahun 2005, ditunjuk sebagai tenaga ahli Kejaksaan Agung RI dan sekaligus anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). Pada periode tahun 2002 sampai dengan bulan September 2006 beliau menjabat sebagai Komisaris di Bank International Indonesia kemudian mengundurkan diri untuk melanjutkan tugas menjadi Komisaris di Bank Mandiri. Pada bulan Mei 2005 ditetapkan menjadi Komisaris Independen di Bank Mandiri. Pada tahun 2005 ditunjuk sebagai Penasehat Dewan Gubernur BI.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
DEWAN KOMISARIS
NAMA DAN JABATAN
BIOGRAFI Lahir pada tahun 1943. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran, Bandung tahun 1968 dan bekerja pada PT. Unilever di bidang penjualan pada tahun yang sama. Bergabung dengan Citibank NA, Jakarta tahun 1970 dan menduduki posisi Credit Department Head sebelum ditugaskan ke New York tahun 1976. Beliau kembali ke Jakarta tahun 1978 menduduki posisi Division Head of Corporate Banking Group.
Gunarni Soeworo Komisaris Independen
Tahun 1987, beliau bergabung dengan Bank Niaga, Jakarta sebagai Senior Vice President and Group Head, Marketing & Credit. Dipromosikan sebagai Direktur Bank Niaga membawahi Marketing and Credit Directorate pada tahun 1989, dan ditunjuk sebagai Direktur Utama sejak tahun 1994 selama jangka waktu 5 tahun. Tahun 1999 sampai dengan tahun 2007, beliau ditunjuk sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Niaga, dan pada bulan Mei 2005 ditunjuk sebagai Komisaris Independen Bank Mandiri. Beliau merupakan anggota Dewan Ekonomi Nasional pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid dan Komite Pengawas BPPN (Oversight Committee). Terpilih sebagai Ketua Perbanas sejak tahun 1999 sampai tahun 2003. Tahun 1999 sampai dengan tahun 2004, beliau menjabat Wakil Ketua Komite Nasional Good Corporate Governance. Saat ini beliau juga menjabat anggota Dewan Penasehat Institut Bankir Indonesia dan Perbanas. Beliau juga terpilih sebagai Wakil Ketua IRPA (Indonesian Risk Professional Association).
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
17
18
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
AGUS MARTOWARDOJO Direktur Utama
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
Kami akan meneruskan prestasi yang telah kami capai di tahun 2009 untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkesinambungan dan berimbang dalam lima tahun ke depan. Kami akan mewujudkan visi kami untuk menjadi lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif di mata para nasabah, masyarakat dan pemegang saham Pemegang Saham yang terhormat, Tahun 2009 menandai berakhirnya tahap pertama transformasi Bank Mandiri yang telah dimulai sejak tahun 2005. Tahun 2009 juga merupakan tahun kedua fase “Outperform the Market”, dimana Bank Mandiri berhasil mengukir sejumlah prestasi baru, meskipun Bank Mandiri harus menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian sebagai akibat dari krisis ekonomi global. Kami terus fokus untuk bisa menjalankan strategi utama kami untuk dapat melampaui berbagai milestone keuangan maupun non keuangan. Sasaran bisnis kami tahap pertama pada periode transformasi sejak tahun 2005 hingga 2009 adalah untuk menjadi “Dominant Multi Specialist Bank” di Indonesia. Kami berhasil mencapai tujuan tersebut dengan mencatat pertumbuhan di berbagai strategic business unit (SBU) kami, yaitu Corporate Banking, Commercial Banking, Micro and Retail Banking, Consumer Finance serta Treasury and International Banking serta target kapitalisasi pasar yang kami canangkan di awal transformasi. Direktorat Special Asset Management kami bekerja sangat baik dengan keberhasilannya meningkatkan kualitas aset secara signifikan dan menurunkan tingkat kredit bermasalah (NPL). Kami juga dapat memperluas
jaringan distribusi di semua segmen dan terus melakukan investasi di bidang sumber daya manusia, manajemen risiko dan platform teknologi untuk mendukung ekspansi usaha. Kami juga meningkatkan sinergi antara berbagai SBU dan anak perusahaan untuk memberikan manfaat bagi para nasabah. Hasil dari tahap pertama transformasi sangatlah nyata ditunjukkan pada kinerja operasional dan keuangan kami. Laba bersih kami di tahun 2009 mencapai Rp 7,2 triliun dibandingkan dengan Rp 603 miliar di tahun 2005 atau meningkat hampir 12x dalam 4 tahun. ROE mencapai 22,1% pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2005 yang hanya 2,5%. Fee-based income mencapai Rp 5,7 triliun pada tahun 2009 dibandingkan dengan Rp 2,5 triliun di tahun 2005. Pada penghujung tahun 2009 Bank Mandiri mampu melampaui milestone utama menjadi Dominant Multi Specialist Bank, yaitu mencapai market capitalization sebesar Rp 100 triliun atau meningkat 3 kali dibandingkan dengan pada bulan Mei 2005 ketika kami memulai perjalanan transformasi kami. Di tahun 2010, kami akan memulai tahap kedua dari transformasi kami dengan melakukan revitalisasi atas visi kami yaitu untuk menjadi lembaga keuangan Indonesia yang Lanjut ke halaman 24
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
19
20
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO 2009 Prospek dan Tantangan Pemulihan Ekonomi Global. Kondisi perekonomian global terus mengalami pemulihan di semester kedua tahun 2009. Hal ini tidak terlepas dari dukungan optimal pemerintah di berbagai negara. Paket stimulasi fiskal dan moneter bernilai triliunan USD sukses mengangkat perekonomian dunia dari dasar krisisnya. Merespon perkembangan kebijakan yang sangat agresif ini, aktivitas pasar keuangan juga terlihat membaik. Indeks saham di berbagai belahan dunia meningkat antara 30% hingga 60% dari bottom yang terjadi pada periode Oktober 2008 - Maret 2009. Peningkatan terjadi khususnya pada negara-negara berkembang yang menunjukkan daya tahan terhadap krisis seperti Cina, India dan ASEAN. Prospek perekonomian terus mengalami revisi positif. IMF pada bulan Januari 2010 memperkirakan kontraksi perekonomian global tahun 2009 terjadi sebesar -0.8% lebih kecil daripada proyeksi di bulan Juni 2009 sebesar -1.4%. Untuk tahun 2010, IMF memperkirakan ekonomi dapat tumbuh sebesar 3.9% naik dari proyeksi sebelumnya di 2.5%. Negaranegara maju diperkirakan masih akan mempertahankan kebijakan ekonomi yang longgar untuk mendukung pemulihan ekonomi. Meskipun kondisi ekonomi global pada tahun 2010 diperkirakan lebih baik dari 2009, namun diperkirakan terdapat tiga risiko utama yang berdampak negatif terhadap pemulihan. Pertama adalah risiko likuiditas, negara-negara maju umumnya masih akan menerapkan kebijakan yang longgar yang berimplikasi
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PRODUK DOMESTIK BRUTO Impor
709 833
Ekspor
932 1,032 510 493
Pembentukan Modal Tetap Bruto
196 169 1,249 1,191
Konsumsi Pemerintah Konsumsi Rumah Tangga
200 2009
400
600
800
1,000
1,200
1,400
2008
BI RATE DAN INFLASI Q109
7.75 7.92
Q209
7 3.56
Q309
6.5 2.83
Q409
6.5 2.78
1.5 BI Rate (%)
3
4.5
6
7.5
9
11.5
Inflasi, YoY (%)
CADANGAN DEVISA DAN NILAI TUKAR Q109
54.8 11.555
Q209
57.6 10.208
Q309
62.3 9.663
Q409
66.1 9.390
10
20
30
Cadangan Devisa (USD miliar)
40
50
60
70
Nilai Tukar Rp/ USD (Rp. Ribu)
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
kepada kondisi likuiditas yang tinggi. Disisi lain, penyerapan likuiditas ini oleh sektor riil masih belum optimal karena daya beli masyarakat dan prospek bisnis belum kembali normal. Dalam situasi ini bahaya inflasi dan asset bubble akan meningkat yang pada gilirannya dapat menimbulkan potensi krisis baru. Kedua adalah kerentanan fiskal, untuk menanggulangi krisis global yang terjadi pada periode 2008-2009 banyak negara memberikan stimulus fiskal dalam jumlah yang masif. Dengan demikian saat ini, banyak negara-negara tersebut yang memiliki daya tahan fiskal yang rendah yang ditunjukkan oleh tingginya rasio defisit fiskal maupun rasio hutang publik terhadap pendapatan domestik bruto. Beberapa lembaga pemeringkat seperti S&P, Moodys dan Fitch telah menurunkan rating atau credit outlook dari Yunani, Spanyol, Portugal dan Jepang akibat prospek fiskal yang negatif ini. Risiko perekonomian global terakhir adalah penarikan stimulasi ekonomi (exit strategy) yang kurang cermat (ill-timing atau terlalu drastis). Kondisi ekonomi global meskipun telah pulih namun masih belum berada pada tingkat yang normal. Tingkat pengangguran di beberapa negara masih berada pada kisaran 8% s/d 10%. Tingginya tingkat pengangguran menyebabkan daya beli masyarakat menjadi lemah sehingga mengurangi motivasi perusahaan untuk ekspansi produksi. Disamping itu sektor perbankan juga belum dapat melaksanakan fungsi intermediasi secara baik karena keterbatasan modal dan sikap membatasi risiko (risk averse). Dengan demikian jika penarikan stimulasi ekonomi tidak dilakukan secara baik maka confidence pelaku ekonomi
dapat terguncang sehingga proses pemulihan akan terhambat. Kinerja Perekonomian Indonesia di Tengah Krisis. Dampak krisis global juga dialami oleh Indonesia. Pertumbuhan ekonomi turun dari 6.1% pada tahun 2008 menjadi 4.5% pada 2009. Perdagangan luar negeri mengalami kontraksi sebesar 9,7% dan investasi swasta hanya tumbuh sebesar 3.3% (jauh dibawah tahun 2008, yang mencapai 11.7%). Konsumsi domestik dapat bertahan untuk tetap tumbuh di 4.5%, terutama karena adanya aktivitas Politik (Pemilu dan Pilpres). Kinerja ini cukup bagus mengingat negara-negara lain umumnya mengalami kontraksi. Daya tahan ekonomi Indonesia terhadap krisis cukup tinggi. Hal ini disebabkan relatif rendahnya keterkaitan dengan luar negeri. Sebagai suatu ukuran, rasio Ekspor Indonesia terhadap GDP tahun 2008 hanya sebesar 27%. Fundamental ekonomi lainnya juga cukup solid, rasio utang luar negeri terhadap GDP tahun 2009 hanya sebesar 31.5% sedangkan rasio defisit fiskal adalah konservatif disekitar 1,6%. Indikator ekonomi yang sangat baik ini memberikan keyakinan bagi para investor dan menghindari adanya gejolak pasar. Disamping itu, pemerintah juga memberikan stimulus fiskal senilai Rp71.3 Triliun dalam bentuk insentif produksi, perdagangan, keringanan pajak dan pengeluaran proyek. Hal ini sangat membantu untuk mengurangi dampak krisis dengan menstimulasi permintaan dalam negeri.
menyebabkan tekanan pada nilai tukar. Rupiah sempat diperdagangkan pada kisaran Rp12.000/USD pada bulan November 2008, posisi terlemah sejak tahun 1998. Sejalan dengan pulihnya psikologi pasar global, sejak kuartal kedua aliran dana asing masuk ke Indonesia dan menyebabkan Rupiah terus menguat mencapai Rp9.390/USD pada akhir tahun 2009. Arus dana asing ini telah menyebabkan neraca pembayaran mengalami surplus. Pada tahun 2009, dana asing yang masuk tercatat sebesar USD10.1 milyar. Aliran dana juga telah meningkatkan cadangan devisa yang mencapai USD66 Milyar di tahun 2009 dari USD52 Milyar di tahun 2008. Surplus neraca pembayaran diperkirakan akan bertahan hingga tahun 2010, mengingat instrumen investasi Indonesia masih memiliki daya tarik. Tekanan Inflasi Masih Rendah. Sejalan dengan melemahnya daya beli akibat krisis, maka tekanan harga dari sisi permintaan juga menurun. Tingkat inflasi tahun 2009 hanya mencapai 2.78% jauh di bawah inflasi tahun 2008 yang mencapai 11.06%. Tingkat inflasi ini juga berada di bawah ekspektasi dan target BI yakni 4%. Selain dampak resesi ekonomi dunia, rendahnya tingkat inflasi di tahun 2009 juga bersumber dari (1) turunnya harga komoditas, (2) apresiasi nilai tukar rupiah dan (3) harga pangan yang stabil. Tingkat Bunga Acuan Berada Pada Level Yang Rendah.
Penguatan Nilai Tukar Rupiah. Pada 4Q08 hingga 1Q09 terdapat aliran dana keluar (capital outflow) yang
Upaya untuk menanggulangi dampak krisis juga dilakukan melalui kebijakan moneter. Sejak Desember 2008, BI terus
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
21
22
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO 2009 menurunkan suku bunga acuan (BI rate) dari sekitar 9.25% hingga mencapai 6.50% di bulan Juli 2009. Suku bunga acuan dipertahankan pada tingkat yang rendah yaitu 6.50% hingga saat ini. Bank Indonesia menempuh kebijakan longgar karena tingkat inflasi yang rendah dan nilai tukar yang cenderung menguat (dan stabil). Disamping itu, sikap kebijakan moneter negara maju yang juga longgar turut memberikan ruang bagi BI untuk menahan suku bunga pada tingkat yang rendah.
DANA PIHAK KETIGA NASIONAL Q109
310 1,476
Q209
291 1,532
Q309
304 1,554
Q409
316 1,657
250
500
750
Dana Valas (Rp. Triliun)
1,000
1,250
1,500
1,750
Dana Rupiah (Rp. Triliun)
Kinerja Perbankan Indonesia. Realisasi kredit turun secara signifikan. Pada tahun 2008, kredit masih tumbuh sebesar 30.5% YoY sedangkan pada tahun 2009 hanya tumbuh sebesar 10.7%. Rendahnya pertumbuhan kredit ini disebabkan berbagai faktor baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Sebagai respon krisis, perbankan melakukan pengetatan terhadap standar kredit dan memilih untuk menaruh dana pada instrumen likuid, seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN). Pada akhir tahun 2009, posisi bank di SBI mencapai Rp286 Triliun dan Rp257 Triliun di SUN. Realisasi kredit juga rendah akibat lemahnya permintaan. Fasilitas kredit yang disetujui tetapi tidak digunakan (undisbursed loan) meningkat dari Rp248 triliun (Desember 2008) ke Rp324 triliun (Desember 2009). Sikap lebih berhati-hati juga terlihat dari indikator perbankan lainnya. Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki tendensi menurun. Pada akhir tahun 2008, posisi LDR perbankan nasional berada pada 74.6% sedangkan di akhir tahun 2009 indikator ini telah turun ke 73.9%. Perbankan juga terlihat mengurangi
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PENYALURAN KREDIT NASIONAL Q109
244 1060
Q209
215 1120
Q309
200 1166
Q409
209 1438
250
500
750
Kredit Valas (Rp. Triliun)
1,000
1,250
1,500
1,750
Kredit Rupiah (Rp. Triliun)
NPL (%) Q109
3.93
Q209
3.94
Q309
3.80
Q409
3.31
1
2
3
4
5
6
7
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
eksposure terhadap risiko valuta asing. LDR valas telah turun dari 86.64% (Desember 2008) ke 66.1% (Desember 2009). Kencederungan pengurangan eksposure khsusnya terlihat pada kategori bank swasta devisa nasional dan bank asing (foreign dan joint venture). Sepanjang tahun 2009, perbankan dapat mempertahankan kualitas kredit. Non Performing Loan (NPL) dapat dijaga pada kisaran 4%. Dengan tingkat kualitas kredit yang tinggi maka perbankan Indonesia dapat menjaga modalnya secara memadai. Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan nasional per Desember 2009 masih berada di 17.4% jauh diatas tingkat yang disyaratkan BI, yakni 8%. CAR yang tinggi memberikan kemampuan kepada bank untuk melakukan ekspansi kredit. Perkiraan Kinerja Makro Ekonomi Indonesia di 2010. Pemulihan ekonomi Indonesia diprediksi akan berlanjut di tahun 2010. Perekonomian diperkirakan mengalami ekspansi sebesar 5.2%-5.5% ditopang oleh kenaikan ekspor dan investasi swasta. Tahun ini, ekspor diperkirakan tumbuh sebesar 8.2% membaik dari kondisi kontraksi sebesar 12.6% tahun 2009. Sedangkan investasi swasta (gross fixed capital formation) dapat tumbuh sebesar 7.7% meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan angka tahun 2009 sebesar 3.6%. Konsumsi sektor swasta diperkirakan stabil pada 5.4% sedangkan belanja negara diprediksi menurun pada level 6.0% (dari 11.2%). Turunnya belanja negara disebabkan oleh selesainya program stimulus fiskal. Tingkat inflasi di tahun 2010 diprediksi cukup terkendali pada kisaran 6.2%.
Diperkirakan inflasi akan lebih rendah dari ekspektasi. Hal ini terjadi karena pemerintah tengah mengusulkan penambahan pos subsidi untuk administered price seperti BBM, listrik, transportasi dan gas. Jika disetujui maka harga komoditas tersebut akan stabil dan mengurangi tekanan terhadap tingkat harga. Disamping itu, nilai tukar yang diperkirakan terus menguat akan mengurangi besaran inflasi, khususnya dari sisi supply. Dengan prospek tingkat inflasi yang rendah, maka Bank Indonesia (BI) memiliki ruang untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat yang akomodatif seperti saat ini di 6.5%. Kedepan dengan tingkat inflasi yang cenderung meningkat dan juga sejalan dengan siklus pemulihan global maka BI diperkirakan akan melakukan pengetatan moneter. Kenaikan BI rate diperkirakan terjadi pada akhir kuartal kedua hingga kuartal ketiga, serta berlangsung secara terukur hingga mencapai 7.25% diakhir tahun 2010.
Kondisi perbankan Indonesia saat ini berbeda dengan kebanyakan kondisi perbankan negara maju yang mengalami kenaikan NPL dan penurunan modal. Kondisi perbankan yang relatif kuat ini memberikan kemampuan untuk melakukan ekspansi di tahun 2010. Pertumbuhan kredit 2010 diperkirakan meningkat menjadi 20-25% terutama dipicu oleh pemulihan optimisme pelaku bisnis. Perbankan Indonesia mampu mengakomodasi pertumbuhan kredit ini karena rendahnya beban penghapusan kredit dan relatif tingginya permodalan.
Nilai tukar juga diperkirakan mengalami penguatan. Indonesia sebagai wilayah dengan prospek ekonomi positif diperkirakan akan banyak menarik dana-dana asing. Menurut data Institute International Finance, dana asing yang masuk ke wilayah Asia dapat mencapai USD273 milyar di tahun 2010, meningkat 43% dari tahun 2009. Di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia diperkirakan juga masih mencatat surplus sebesar USD1.79 milyar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa supply USD akan relatif lebih banyak daripada demand nya. Hal ini membantu posisi Rupiah untuk menguat. Untuk tahun 2010, rupiah diprediksi mengalami apresiasi hingga Rp8.927/USD di akhir tahun.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
23
24
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
paling dikagumi dan selalu progresif. Kami akan meneruskan perjalanan transformasi yang telah kami capai di tahun 2009 untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkesinambungan dan berimbang dalam lima tahun ke depan. Untuk merealisasikan visi tersebut Bank Mandiri akan terus membangun hubungan yang mendalam dengan para nasabah kami, baik bisnis maupun individual. Bersama dengan bertumbuhnya para nasabah kami, kami akan tumbuh bersama dengan Indonesia. Kami sepenuhnya menyadari harapan para pemegang saham yang terus meningkat dan industri yang semakin kompetitif. Bank Mandiri akan terus berupaya meningkatkan keunggulan bisnis dan operasionalnya, meningkatkan dan memperbaiki infrastruktur, memperkuat platform tata kelola, dan melakukan investasi sumber daya manusia untuk mewujudkan visi kami dalam lima tahun ke depan. Kami berharap bahwa menjadi lembaga keuangan yang dikagumi, kami akan dikenal karena kinerja kami yang berkesinambungan, SDM kami yang berkualitas serta kerja keras dan kerjasama kami. Makroekonomi dan Perkembangan Perbankan Indonesia di Tahun 2009 Sebagai bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri memainkan peran penting dalam ekonomi dan industri perbankan nasional. Krisis ekonomi global, yang awalnya berasal dari runtuhnya industri kepemilikan properti di Amerika Serikat, mulai mempengaruhi kepercayaan komunitas bisnis di Indonesia pada awal tahun 2009. Efek dari krisis global tersebut secara khusus dirasakan dengan terjadinya
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
pengetatan likuiditas yang sangat cepat di sektor perbankan pada awal tahun 2009. Otoritas moneter dan fiskal Indonesia bertindak cepat untuk mencegah dampak potensial akibat pengetatan likuiditas dan kekhawatiran para investor. Langkahlangkah kebijakan fiskal dan moneter yang terintegrasi segera diterapkan dan pada triwulan kedua tahun 2009 tampak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia masih dapat terus berkembang, meskipun pada tingkat yang menurun dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2009, ekonomi Indonesia dapat tetap tumbuh 4,5%, yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi ketiga di antara negara-negara di Asia Pasifik setelah China dan India. Inflasi terjaga pada 2,78%, tingkat terendah dalam 10 tahun terakhir. Cadangan devisa juga terus meningkat mencapai US$ 66,1 miliar dengan nilai tukar menguat ke Rp 9.395 per dollar AS pada akhir tahun 2009. Meskipun terjadi penurunan perdagangan internasional, Indonesia tetap mencatat surplus perdagangan sebesar US$ 19,68 miliar (Kementerian Perdagangan, Republik Indonesia) sepanjang tahun 2009. Seiring dengan kondisi ekonomi Indonesia yang relatif resilient terhadap perekonomian global, perbankan Indonesia juga cenderung memperlihatkan kinerja yang membaik di 2009 dibandingkan 2008. Laba dari sektor perbankan mencapai Rp 45,2 triliun pada tahun 2009, meningkat 47,7% dari Rp 30,6 triliun di tahun 2008. Total kredit tumbuh 9,96% pada tahun 2009, memang lebih rendah dibandingkan tahun 2008 sebesar 30% akibat ketidakpastian dampak dari krisis ekonomi global terhadap perekonomian
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
domestik serta menurunnya ekspor secara signifikan. Namun NPL sektor perbankan hanya naik tipis 3,3% pada tahun 2009, dari 3,2% di tahun 2008 dan keseluruhan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio atau CAR) industri cukup sehat di tingkat 16,8% pada tahun 2009. Sektor perbankan Indonesia juga terus menarik bagi investor internasional terbukti dari beberapa pengambilalihan bank-bank Indonesia oleh pemilik asing. Industri ini juga siap untuk terus tumbuh seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang diperkirakan akan membaik pada tahun 2010. Beberapa Inisiatif Baru untuk Membangun dan Mempertahankan Pertumbuhan Sepanjang tahun 2009, Bank Mandiri telah melakukan sejumlah inisiatif penting sebagai bagian dari strategi ini, mencakup: • Terus menciptakan momentum pertumbuhan untuk pertumbuhan kredit, fee based income, dana murah serta terus memperkuat neraca. • Memperkuat permodalan dan melakukan pertumbuhan non-organik sebagai platform pertumbuhan masa datang. • Mengembangkan jaringan dengan penambahan cabang-cabang, Commercial Banking Centers (CBC), dan Small Business Development Centers (SBDC), yang memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas pelayanan dan kenyamanan para nasabah kami. • Melanjutkan pembangunan budaya baru dan keterlibatan pegawai. • Melakukan upaya yang terus menerus untuk menyelesaikan NPL, baik
melalui restrukturisasi maupun penagihan, serta melakukan divestasi terhadap non core assets. • Melakukan upaya aliansi antar unit bisnis dan anak perusahaan yang lebih erat. • Menerapkan manajemen risiko yang sehat secara konsisten dan menyeluruh, dengan mengembangkan metodologi best practices dalam mengukur risiko. Inisiatif-inisiatif ini, yang merupakan bagian dari tahap transformasi yang diluncurkan pada tahun 2005, menghasilkan berbagai prestasi baru bagi Bank Mandiri sepanjang tahun 2009. Laba bersih meningkat 2009 dari 2008. Dibandingkan laba yang dicatat Bank Mandiri pada tahun 2005, tingkat laba yang dicapai di tahun 2009 ini meningkat hampir 12 kali lipat. Prestasi lainnya di tahun 2009 adalah pengurangan signifikan kredit bermasalah ke level 2,8% dari 25,2% di tahun 2005. Kepercayaan para pemegang saham dan stakeholders terhadap kinerja Bank Mandiri semakin nyata dengan keberhasilan kami mencatat kapitalisasi pasar lebih dari Rp 110 triliun pada bulan Oktober 2009, yang merupakan tingkat kapitalisasi tertinggi yang berhasil dicapai sejak Bank Mandiri melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada tahun 2003. Bank Mandiri mengembangkan jaringan distribusi menjadi 1.095 cabang, 4.996 jaringan ATM, 20 unit mobile banking, dan 811 outlet micro banking di seluruh Indonesia. Pada tahun 2009, Bank Mandiri mempercepat pertumbuhan di segmen pembiayaan konsumen melalui akuisisi PT. Tunas Financindo Sarana, yang kemudian berganti nama menjadi Mandiri Tunas Finance.
Pada bulan Desember 2009, Bank Mandiri berhasil memperoleh Rp 3,5 triliun melalui penerbitan obligasi subordinasi, yang merupakan obligasi subordinasi terbesar dalam denominasi Rupiah. Keberhasilan program peningkatan modal tersebut memperkokoh keyakinan para investor terhadap tahapan transformasi Bank Mandiri. Atas berbagai prestasi yang berhasil kami capai sepanjang tahun 2009, dengan bangga kami menerima sejumlah penghargaan penting dari berbagai lembaga domestik dan internasional penting seperti “The Best Bank in Service Excellence” untuk tahun kedua dan “The Best Bank in Corporate Governance” dari Corporate Governance Asia dan Institute for Corporate Governance. Kini perkenankan kami memaparkan kinerja kami di beberapa bidang berikut: 1. Mempertahankan momentum pertumbuhan bisnis Sejak awal tahun 2009, kami di Bank Mandiri telah melakukan antisipasi kemungkinan terburuk. Prudential Banking adalah salah satu inti dari strategi bisnis kami selama ini. Kami sengaja mengurangi ekspansi kredit kami sepanjang tahun 2009 dan kredit tumbuh hanya 13% dibandingkan 30% di tahun 2008. Di dalam portofolio kredit Corporate Banking, kami juga merevitalisasi portofolio kredit kami sehingga 65% rekening korporasi kami berada pada peringkat antara A dan AAA yang menunjukkan kualitas aset yang lebih baik pada tahun 2009, sementara 3 tahun sebelumnya hanya 51% dari nasabah kami yang berada dalam kategori ini. Sebagian besar
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
25
26
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
klien-klien wholesale kami menunjukkan kemampuan mereka untuk bertahan ditengah-tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global, dimana hal ini memberikan kontribusi pada kualitas aset yang lebih baik sepanjang tahun 2009. Dalam kondisi yang masih penuh diliputi ketidakpastian, terutama di awal tahun 2009, kami juga bertindak cepat untuk terus memperkuat basis pendanaan kami. Pada tahun 2009, total dana pihak ketiga Bank Mandiri mencapai Rp 319,6 triliun, atau naik 10,5% dari Rp 289,1 triliun di tahun 2008 atau 59% dari Rp 206,3 triliun di tahun 2005. Berbagai upaya terus kami lakukan untuk menarik dana murah, upaya tersebut berhasil meningkatkan pertumbuhan rekening tabungan dan giro. Rekening tabungan dan giro masing-masing tumbuh sebesar 19,8% dan 5,2% pada tahun 2009, sementara deposito tumbuh 6,4%. Micro and Retail Banking kami terus menunjukkan kemajuan signifikan di tahun 2009. Volume kredit untuk segmen Micro Banking tumbuh 44%, sementara volume kredit untuk usaha kecil dan menengah tumbuh 12,3%. Bisnis Commercal Banking kami berhasil meningkatkan perolehan kredit sebesar 17,3% pada tahun 2009. Bisnis perbankan syariah, yang ditawarkan melalui anak perusahaan kami, Bank Syariah Mandiri (BSM) juga berhasil meningkatkan aset dan jaringan distribusinya. Pada tahun 2009, aset BSM meningkat sebesar 29,1% menjadi Rp 22.037 miliar. BSM juga menambah 77 jaringan distribusi menjadi total 390 cabang sepanjang tahun 2009. Kami juga meningkatkan pendapatan fee based hingga mencapai Rp 5,7
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
triliun pada tahun 2009, naik 21,7% dari tahun 2008. Pendapatan fee based menyumbang 24,6% pada pendapatan operasional bank pada tahun 2009, meningkat dari 23,3% pendapatan operasional bank di tahun 2008. Pelaksanaan inisiatif “Outperform The Market” yang kami lakukan dengan terarah menghasilkan berbagai peningkatan signifikan terhadap kinerja mendasar kami. Laba bersih mencapai Rp 7,2 triliun pada tahun 2009, meningkat sebesar 34,7% dari tahun 2008 atau naik 82,4% dari tahun 2005. Hasil ini juga terlihat dari perbaikan Return on Equity (ROE) yang mencapai 22,07% pada tahun 2009 dibandingkan 18,06% di tahun 2008 atau 2,53% di tahun 2005. Suatu kemajuan signifikan berhasil dicapai pada kredit bermasalah dimana Bank Mandiri berhasil mencapai tingkat 2,8% (gross), yang jauh lebih rendah daripada target NPL (gross) 4,7%. Program penagihan dan keberhasilan melaksanakan program-program restrukturisasi kredit memberikan kontribusi pada keberhasilan kami memperkecil tingkat NPL Bank Mandiri. Sementara jumlah NPL terus menurun, kami secara konservatif terus meningkatkan rasio cash coverage terhadap NPL menjadi sebesar 200,5% pada tahun 2009 dibandingkan 127,1% di tahun 2008 dan sudah sangat jauh diatas 44,0% di tahun 2005. 2. Pengembangan jaringan dan modernisasi channel Salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dana murah adalah perluasan jaringan distribusi kami. Pada tahun 2009, kami menambah 68 kantor cabang, 876 unit ATM, dan 6,121 unit EDC. Selain itu, kami terus melakukan
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
3 Strategi Utama Wholesale Transactions, Retail Payments & High Yield Loans
Menjadi Lembaga Keuangan yang paling dikagumi dan progresif di Indonesia No. 1 Kapitaliasi Pasar terbesar di Indonesia tahun 2014
Memperkuat sektor Wholesale Transaction Banking • Solusi komprehensif pada transaksi dan pembiayaan. • Pendekatan hubungan secara menyeluruh sebagai lembaga terdepan di Indonesia.
Menjadi bank pilihan untuk retail deposit & payment • Mengembangkan solusi pembayaran yang inovatif. • Melayani transaksi retail payment secara unik untuk masing-masing segment.
Mencapai posisi #1 atau #2 pada segmen pembiayaan retail • Memperkuat posisi di pembiayaan pada segmen individu. • Membangun segmen micro. • Terdepan dalam Syariah di Indonesia
• Menghilangkan ‘silos’ untuk menyediakan solusi yang terintegrasi bagi nasabah dan program aliansi. • Memperbaharui infrastruktur penting (cabang, IT, operations, risk, PMS) agar dapat memberikan pengalaman nasabah terbaik. • Memperkuat kinerja sumber daya manusia, kerja sama dan inovasi.
investasi untuk meningkatkan fiturfitur bernilai tambah dan pembayaran lainnya atau saluran distribusi termasuk melalui SMS, internet, selular, dan Call Center 1400 kami. Selain daripada pengembangan cabang-cabang, kami juga menambah 2 Commercial Banking Center (CBC) dan 4 CBC Floor. Mulai di tahun 2009 kami juga melebarkan network untuk segmen korporasi dengan membuka corporate floor di Medan dan Surabaya serta corporate desk di Bandung dan Palembang. Pada tahun 2009 kami juga secara signifikan menambah 356 outlet micro yang terdiri dari 200 MBU dan 156 sales outlet. Hal yang menarik adalah bahwa kami membuka outlet micro yang tidak
lagi berada dalam satu lokasi cabangcabang kami, sebagai platform bagi pengembangan micro banking di masa mendatang. 3. Memperkuat modal dan tumbuh non-organik Inisiatif penting lainnya yang dilakukan adalah memperkuat modal kami melalui penerbitan pinjaman subordinasi denominasi Rupiah sebesar Rp 3,5 triliun pada tanggal 14 Desember 2009. Awalnya kami hanya menargetkan Rp 3 triliun, namun mengingat tingginya tingkat permintaan, kami kemudian menaikkan jumlah penawaran sebesar Rp 500 miliar. Penerbitan pinjaman subordinasi tersebut merupakan yang pertama sejak Bank Indonesia menerbitkan peraturan No. 10/15/
PBI/2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Tingkat permintaan yang tinggi ini juga membuktikan kepercayaan para investor yang sangat kuat terhadap kinerja Bank Mandiri hingga saat ini dan strategi bisnis kami ke depan. Per akhir tahun 2009, tingkat CAR kami mencapai 15,43%, jauh di atas ketentuan minimum yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8%. Struktur modal yang lebih kuat akan mendukung rencana ekspansi Bank Mandiri seiring dengan mulai dilaksanakannya tahap kedua transformasi mulai tahun 2010. Meskipun kami bertindak hati-hati untuk mengurangi potensi akibat krisis ekonomi global terhadap Bank Mandiri khususnya pada semester pertama tahun 2009, kami juga tetap awas
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
27
28
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
untuk bisa tumbuh secara non organik. Pada tahun 2009, mengakuisisi Mandiri Tunas Finance untuk mengembangkan portofolio kami ke segmen kredit otomotif. Sektor otomotif adalah salah satu sektor pembiayaan konsumen yang tumbuh pesat di Indonesia. Akuisisi atas Mandiri Tunas Finance, yang mengoperasikan 32 cabang di seluruh nusantara, merupakan batu loncatan bagi bisnis pembiayaan konsumen Bank Mandiri di tahun 2009. Kami juga mengawasi dengan ketat biaya-biaya overhead meskipun kami menikmati pertumbuhan yang kuat di tahun 2009. Rasio efisiensi biaya (cost efficiency ratio atau CER) kami tercatat sebesar 40,2% pada tahun 2009, di bawah rata-rata pesaing utama sebesar 43,36%. Meskipun kami menerapkan inisiatif pengawasan biaya yang ketat, kami terus melakukan investasi pada pegawai kami melalui berbagai pelatihan dan retensi bakat dan mempertahankan tingkat pengeluaran modal yang dibutuhkan untuk memperkuat infrastruktur kami untuk terus tumbuh. 4. Memperkuat Sinergi Strategis dan Aliansi Antar Unit-Unit Bisnis Strategis Penguatan sinergi dan aliansi antar unit bisnis sangatlah penting dalam pertumbuhan bisnis kami di tahun 2009. Sebagai bank terbesar di Indonesia, basis pelanggan kami yang kuat, bervariasi dan ekstensif merupakan platform alami untuk aliansi antar berbagai unit bisnis strategis yang kami miliki. Kami secara berkala melakukan survei untuk mengidentifikasi nasabah-nasabah potensial untuk aliansi tersebut, yang tentunya juga membantu meningkatkan pangsa pasar SBU yang berbeda.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Sinergi strategis dan kerjasama tersebut juga melibatkan anak-anak perusahaan kami, termasuk Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, AXA Mandiri, Mandiri Manajemen Investasi, Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) dan Mandiri Tunas Finance. Beberapa contoh sukses penerapan sinergi strategis dan aliansi tersebut antara lain peluncuran pembayaran e-card untuk para pelanggan Pertamina (perusahaan minyak dan gas negara terkemuka) dan Jasa Marga (operator jalan tol terkemuka di Indonesia). Layanan pelanggan bernilai tambah merupakan inti dari upaya sinergi strategis dan aliansi antar unit bisnis yang kami lakukan. Selama dua tahun berturut-turut, Bank Mandiri dianugerahi peringkat pertama dalam hal kualitas layanan oleh Marketing Research Indonesia (MRI). 5. Mengembangkan Manajemen Risiko sesuai Best Practice Pada tahun 2009, inisiatif ekspansi bisnis kami juga dilakukan dengan memastikan pengelolaan, sistem dan prosedur manajemen risiko yang kami laksanakan selaras dengan international best practice. Selain mematuhi peraturan Bank Indonesia, sistem pasar, operasional, dan manajemen risiko kredit kami harus diselaraskan dengan pedoman Basel II. Kami terus meningkatkan rating dan sistem penilaian internal kami untuk mengukur kualitas aset yang kami miliki, termasuk portofolio kredit. Kami telah mengembangkan rating Kriteria Penerimaan Risiko (Risk Acceptance Criteria atau RAC) per industri. Sistem rating dan penilaian internal ketat tersebut berkontribusi pada peningkatan signifikan terhadap
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
kualitas aset dan tingkat NPL kami pada tahun 2009. Kami menerapkan Manajemen Risiko Perusahaan (Enterprise Risk Management atau ERM) sebagai bagian dari peningkatan perangkat dalam proses bisnis dan Manajemen Risiko Operasional (Operational Risk Management atau ORM) hingga 90% dari semua unit kerja di Bank Mandiri, mengkonsolidasikan manajemen risiko kantor-kantor cabang internasional dan anak-anak perusahaan kami, dan melakukan tinjauan setiap triwulan terhadap risiko operasional semua unit bisnis. Kami juga mendirikan Risk Academy intern untuk memperluas pengetahuan dan keahlian pegawai kami dalam hal manajemen risiko. 6. Investasi Berkelanjutan pada Pegawai Pegawai adalah aset utama Bank Mandiri dan kami menyadari kebutuhan untuk terus berinvestasi meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka agar mampu memberikan pelayanan dan praktek terbaik di kelasnya. Selain memberikan panduan jelas perkembangan karir mereka, kami juga melakukan investasi melalui serangkaian program pelatihan yang ditujukan untuk mendapatkan pengetahuan baru dan memperkuat kemampuan kepemimpinan untuk lebih meningkatkan kapasitas sumber daya kami dan mendorong keterlibatan. Kami juga mengembangkan berbagai Banking Academy internal selain program pengembangan pegawai Officer Development Program (ODP), Staf Development Program (SDP)
serta pengembangan eksekutif, bagi anggota direksi dan manajemen senior. Pengembangan profesional berkelanjutan sumber daya manusia yang kami laksanakan turut berkontribusi pada pencapaian dan peningkatan kinerja bisnis kami dari tahun ke tahun dan kami terus melanjutkan fokus kami ini pada tahun 2010. Bank Mandiri berkomitmen untuk menyediakan lingkungan kerja yang dinamis untuk mendorong inovasi dan kerjasama tim guna memenuhi kebutuhan dan harapan semua nasabah kami di tahun 2010 dan seterusnya. Rencana Transformasi 2010-2014 Kami menyadari sepenuhnya persaingan industri perbankan di Indonesia akan semakin ketat di masa datang seiring dengan kebijakan pemerintah untuk terus membuka peluang investasi internasional. Hal ini akan menjadi sebuah tantangan, tapi ini merupakan tantangan yang kami yakin dapat kami atasi karena Bank Mandiri memiliki visi, strategi dan sumber daya untuk terus mencapai kinerja yang lebih tinggi dan meraih berbagai prestasi baru dengan strategi tersebut. Menyadari berbagai tantangan serta aspirasi untuk menjadi perwakilan Indonesia sebagai Top 3 di ASEAN di 2020 kami mencanangkan dimulainya tahap kedua transformasi Bank Mandiri (2010 – 2014) untuk menjadi lembaga keuangan Indonesia yang terpandang dan maju di Indonesia pada tahun 2014. Tujuan kami di Bank Mandiri dibagi ke dalam tiga bidang prioritas sebagai berikut:
1. Untuk menjadi Retail Payment Bank terbaik di Indonesia, memfokuskan pada penerapan solusi pembayaran inovatif untuk meningkatkan pengalaman perbankan bagi para nasabah. 2. Untuk menjadi Wholesale Transaction Bank terbaik di Indonesia, memperkuat wholesale lending business kami dan mencapai lebih dari 30% dan 1520% pangsa pasar untuk masingmasing corporate dan commercial banking. 3. Untuk menjadi pemain utama pembiayaan ritel di Indonesia, menjadi pemain nomor 1 (satu) di perbankan konsumen, salah satu pemain utama di micro banking dan pemain dominan di perbankan Syariah. Dalam lima tahun mendatang kami berharap bahwa kami akan dapat terus secara berkesinambungan meningkatkan ROE sehingga mencapai 25% dalam kurun waktu lima tahun mendatang, ditengah persaingan serta ekspektasi nasabah yang terus meningkat. Dengan peningkatan ROE tersebut, kami akan dapat terus meningkatkan nilai kapitalisasi pasar kami sehingga dapat menembus Rp.225 triliun untuk menjadi Top 5 Bank dari sisi market kapitalisasi di tahun 2014 untuk kemudian menjadi Top 3 di tahun 2020 mendatang. Kami yakin kami akan dapat meraih prestasi-prestasi baru ini dalam lima tahun mendatang melalui penguatan sinergi strategis dan aliansi antar unit bisnis kami, penawaran produk, jasa dan solusi perbankan terbaru yang sesuai dengan kebutuhan nasabah kami yang jumlahnya besar dan beragam, investasi berkelanjutan
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
29
30
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
terhadap pegawai dan sistem kami, perluasan jaringan distribusi kami, dan memperkuat manajemen risiko, audit internal serta sistem dan prosedur tata kelola kami yang akan mengurangi potensi risiko seiring pertumbuhan bank.
saat kami memulai tahap kedua transformasi kami untuk menjadi lembaga keuangan Indonesia yang paling terpandang dan maju yang tentunya akan menjadi aset bagi Indonesia.
Untuk melaksanakan tahap selanjutnya dari strategi kami dan visi yang diperbaharui, kami telah:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
1. Membangun organisasi baru untuk menyelaraskan dengan visi yang baru termasuk mendirikan unitunit pengembangan jaringan mikro untuk mempercepat pengembangan outlet-outlet mikro kami, mendirikan direktorat baru untuk mengelola hubungan pendanaan kelembagaan, dan memberikan fokus yang lebih terarah untuk membangun berbagai saluran elektronik 2. Menetapkan 45 inisiatif spesifik dengan tujuan dan ruang lingkup yang jelas 3. Membangun tim implementasi yang berada di bawah pengawasan direktorat Change Management Office (CMO) yang terdiri dari SDM yang berasal dari berbagai unit bisnis lainnya.
DIREKSI 1. Agus Martowardojo Direktur Utama 2. I Wayan Agus Mertayasa Wakil Direktur Utama 3. Zulkifli Zaini Direktur Commercial Banking 4. Sasmita Direktur Technology & Operations 5. Abdul Rachman Direktur Special Asset Management
Agus Martowardojo Direktur Utama
Tahap pertama transformasi Bank Mandiri (2005-2009) telah menghasilkan sejumlah prestasi baru bagi bank, pemegang saham dan stakeholders. Kami sangat menghargai kepercayaan dan keyakinan para pemegang saham dan stakeholders terhadap Bank Mandiri. Kami tentunya terus mengharapkan dukungan anda
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
6. Sentot A. Sentausa Direktur Risk Management 7. Bambang Setiawan Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care 8. Riswinandi Direktur Corporate Banking 9. Thomas Arifin Direktur Treasury & International Banking 10. Budi G. Sadikin Direktur Micro & Retail Banking 11. Ogi Prastomiyono Direktur Compliance & Human Capital EVP KOORDINATOR 12. Pahala N. Mansury EVP Koordinator Finance & Strategy Chief Financial Officer 13. Haryanto T. Budiman EVP Koordinator Change Management Office 14. Mansyur S. Nasution EVP Koordinator Consumer Finance 15. Riyani T. Bondan EVP Koordinator Internal Audit
direksi dan evp koordinator
8.
4.
9.
2.
7.
15.
10.
1.
6.
11.
14.
5.
12.
3.
13.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
DIREKSI
NAMA DAN JABATAN
BIOGRAFI Lahir pada tahun 1956 dan menyelesaikan pendidikan serta memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Selain itu beliau menyelesaikan berbagai course di beberapa institusi. Beliau memulai karir perbankan sebagai International Loan Officer di Bank of America. Pada tahun 1986 beliau kemudian bergabung dengan Bank Niaga dan terakhir menduduki posisi sebagai Vice President, Corporate Banking Head, Corporate Banking Group.
Agus Martowardojo Direktur Utama
Pada tahun 1995, beliau kemudian diminta untuk menjadi Direktur Utama PT Bank Bumiputera dan pada tahun 1998 ditugaskan sebagai Direktur Utama PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero). Selama kurun waktu tahun 1999 sampai dengan 2002, beliau bertugas sebagai Managing Director Bank Mandiri yang membawahkan berbagai bidang termasuk Risk Management and Credit Restructuring, Retail Banking dan Operations, dan terakhir memimpin bidang Human Resources and Support Services. Pada bulan Oktober 2002, setelah menjabat sebagai Penasehat untuk Ketua BPPN, beliau ditugaskan menjadi Direktur Utama PT Bank Permata Tbk. (merger dari PT Bank Bali Tbk., PT Bank Universal Tbk., PT Bank Prima Ekspres, Bank Media, Bank Patriot). Semenjak Mei 2005, beliau diminta untuk memimpin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai Direktur Utama sampai sekarang. Beliau juga aktif dalam berbagai organisasi profesi termasuk sebagai Ketua Ikatan Bankir Indonesia semenjak bulan Desember 2005 dan sejak bulan Juni 2006 menjabat Ketua Umum HIMBARA. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Perbanas sejak bulan Juni 2006 untuk periode 2006 - 2009 dan periode 2009 - 2012 dan sebelumnya menjabat sebagai Ketua Perbanas periode 2003 - 2006. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Bankers Club Indonesia dari tahun 2000 sampai dengan 2003. Beliau juga terpilih sebagai Anggota Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia periode 2008 - 2013 pada bulan Desember 2008. Pada tahun 2006, terpilih oleh Asiamoney sebagai Best Indonesian Executive dan memperoleh Leadership Achievement Award dari The Asian Banker. Pada tahun 2007 beliau memperoleh penghargaan sebagai Top Banker 2007 dari Majalah Investor. Pada bulan Desember 2008 beliau terpilih sebagai Top Executive National Banker dan Tokoh Finansial Indonesia oleh Majalah Investor. Pada tahun 2009 Asiamoney kembali menempatkan beliau sebagai Indonesia’s Best Executive 2009.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
DIREKSI
NAMA DAN JABATAN
BIOGRAFI Lahir pada tahun 1947. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Brawijaya Malang tahun 1973. Beliau memulai karir di Bank Bumi Daya (BBD) pada tahun 1973 sebagai Analis Kredit, kemudian pada tahun 1986 ditugaskan sebagai Branch Manager. Pada tahun 1991, dipromosikan menjadi General Manager Bank Bumi Daya Los Angeles AS. Tahun 1992 dimutasikan ke HongKong, menjadi Chief Executive BBD International Finance HongKong merangkap sebagai Chief Representative BBD HongKong. Tahun 1993, kembali ke Amerika Serikat dan menjabat sebagai General Manager BBD New York.
I Wayan Agus Mertayasa Wakil Direktur Utama
Pada tahun 1994 sampai dengan tahun 1999, beliau ditugaskan menjadi Direktur di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), membawahi bidang Treasury & International Banking, Financial Accounting and Credit Restructuring. Sejak tanggal 1 Juli 1999, beliau bertugas sebagai Executive Vice President Risk Management sampai dengan bulan Juli 2001 dan kemudian sejak Agustus 2001 menjadi Senior Executive Vice President Coordinator Human Resources, Compliance and Corporate Secretary di Bank Mandiri. Tahun 2002, beliau ditunjuk menjadi Managing Director Human Resources, Compliance and Corporate Secretary dan pada bulan April 2003 sampai dengan bulan Mei 2005, ditugaskan menjadi Managing Director membawahi bidang Risk Management. Pada bulan Mei 2005, beliau dipromosikan menjadi Wakil Direktur Utama merangkap Chief Financial Officer Finance & Strategy dan masih menjabat sebagai Wakil Direktur Utama sampai sekarang. Lahir pada tahun 1956 dan menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung tahun 1980 dan memperoleh gelar MBA Finance dari Washington University USA pada tahun 1994. Beliau memulai karir sebagai Civil & Structural Engineer pada Wiratman and Associate tahun 1980. Memulai karir perbankan sebagai Account Officer di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada tahun 1988.
Zulkifli Zaini Direktur Commercial Banking
Tahun 1994, menjabat Head of Project Finance Bapindo Cabang Surabaya dan pada tahun 1996 menjabat sebagai Wakil Kepala Cabang Bapindo Cabang Bandung. Tahun 1998 beliau menjabat Kepala Cabang di Jambi. Seiring proses merger Bank Mandiri, beliau menduduki posisi Senior Manager dan Team Leader Credit Risk Management. Pada bulan September 1999 sampai dengan Januari 2003 beliau ditunjuk sebagai Vice President and Division Head, Government Relationship Management sampai tahun 2003. Pada bulan Januari 2003, beliau menjabat Senior Vice President dan Group Head Retail Risk Management, dan pada bulan September 2003, beliau diangkat sebagai Managing Director & Senior Executive Vice President Distribution Network bertanggung jawab atas Cabang, Operations, Procurement dan Assets Management. Pada bulan Juni 2006, beliau ditugaskan menjadi Direktur Commercial Banking sampai sekarang bertanggung jawab atas segment Commercial Business Banking, Wholesale Product Management, dan mensupervisi Bank Syariah Mandiri.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
35
36
DIREKSI
NAMA DAN JABATAN
BIOGRAFI Lahir pada tahun 1951. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Muda dari Akademi Akuntansi Indonesia Jakarta tahun 1975. Memulai karir di Bank Dagang Negara (BDN) Jakarta tahun 1974 pada Divisi Accounting dan terakhir menjabat Kepala Bagian Sistem & Prosedur Urusan Luar Negeri pada tahun 1988. Tahun 1991 sampai tahun 1994 menjabat Operation Manager Staco International Finance Ltd. HongKong. Tahun1994 menjabat Assistant Managing Director Staco International Finance Ltd HongKong.
Sasmita Direktur Technology & Operations
Tahun 1997, menjabat Kepala Cabang BDN Kanwil XII Kota Baja Cilegon dan terpilih menjadi Tim Manajemen Bank Modern Jakarta tahun 1998. Pada tahun 1999 bergabung dengan Tim Merger Bank Mandiri sebagai wakil dari BDN. Seiring proses merger Bank Mandiri beliau ditunjuk sebagai sebagai Division Head Operation & Branch Operation System Bank Mandiri sampai tahun 2001. Pada tahun 2001 terpilih menjadi Tim Manajemen Bank Internasional Indonesia (BII). Tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 menjabat sebagai Group Head Central Operations. Tahun 2004 beliau diangkat menjadi Group Head Jakarta Network dan pada bulan Mei 2005 diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri membawahi bidang Small Business & Micro Banking Directorate. Menjelang akhir tahun beliau juga mengkoordinasikan Direktorat Human Capital and Compliance. Sejak bulan Mei 2006 hingga sekarang, beliau ditugaskan menjadi Direktur Technology & Operations.
Lahir pada tahun 1954 dan lulus dengan menyandang gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Padjajaran Bandung pada tahun 1980 dan gelar MBA jurusan Financial Management dari Kansas State University USA tahun 1989. Mengikuti short course dalam dan luar negeri antara lain Pasific Rim Bankers Program, USA dan Advance Management Course Insead, France dan Essentials of Leadership, London Business School dan Turnaround Management Strategis Harvard Business School.
Abdul Rachman Direktur Special Asset Management
Bergabung dengan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) Jakarta tahun 1981. Pada tahun 1990 ditempatkan di Bapindo HongKong dan sejak tahun 1993 menduduki jabatan sebagai general manager HongKong Branch. Jabatan terakhir di Bapindo adalah Kepala Divisi Perbankan Internasional. Seiring proses merger Bank Mandiri, beliau ditunjuk sebagai Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Jakarta. Pada bulan Desember 2003 sampai dengan bulan Mei 2005 menjabat sebagai Komisaris Bank Syariah Mandiri. Pada bulan Juli 2003 sampai dengan bulan Agustus 2004 menjabat sebagai Komisaris Mandiri Sekuritas. Pada bulan Mei 2005 beliau ditunjuk menjadi Managing Director & Senior Executive Vice President Corporate Banking sampai tahun 2008. Pada bulan Maret 2008, beliau ditunjuk sebagai Managing Director Special Asset Management sampai dengan bulan Desember 2009.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
DIREKSI
NAMA DAN JABATAN
BIOGRAFI Lahir pada tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan Sarjana jurusan Statistik dari Universitas Padjajaran Bandung tahun 1983 dan memperoleh gelar MBA dari Monash University, Melbourne, Australia tahun 1994. Beberapa short course yang diikuti antara lain Strategic Agility Leading Flexibility Organizations, Harvard Business School USA, Leadership at The Peak, Center for Creative Leadership, USA.
Sentot A. Sentausa Direktur Risk Management
Mengawali karir di dunia perbankan tahun 1986 sebagai Officer di Divisi Riset dan Pengembangan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Kemudian ditugaskan di Direktorat Treasury bidang Asset dan Liabilities Committee (ALCO), Wakil Kepala Cabang Bapindo Palembang, dan Kepala Cabang di dua cabang lainnya.Seiring proses merger Bank Mandiri, beliau menjabat Vice President and Division Head, Global Markets & Treasury Controlling. Pada tahun 2000, menjabat Division Head Market, Operational and Legal Risk, dan menjabat Division Head Procurement and Fixed Assets pada tahun 2001. Tahun 2001, beliau ditunjuk sebagai Vice President and Regional Risk Manager, di Bank Mandiri Wilayah VIII di Surabaya. Pada tahun 2003, beliau menduduki jabatan Group Head and Senior Vice President untuk Procurement & Fixed Assets. Tahun 2004, beliau ditugaskan menjadi Senior Vice President & Group Head Consumer Risk Group, dan pada awal tahun 2005 menjadi Portfolio and Operational Risk Group Head. Pada bulan Juni 2005, beliau ditunjuk sebagai Koordinator, Risk Management Directorate, merangkap sebagai Group Head Portfolio and Operational Risk. Bulan Mei 2006, beliau diangkat menjadi Direktur Risk Management sampai sekarang.
Lahir pada tahun 1958 dan Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi di Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1984 dan melanjutkan pendidikan Master serta memperoleh gelar Master of Business Administration dari Temple University, Philadelphia, Pennsylvania pada tahun 1993. Mengikuti berbagai pendidikan di dalam dan luar negeri antara lain Executive Trainings for CFO di Wharton School, University of Pennsylvania, Effective Corporate Board di Harvard Business School dan Essential of Leadership di London Business School, UK.
Bambang Setiawan Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care
Beliau memulai karir di Bank Bumi Daya (BBD) tahun 1985 sebagai Tata Usaha Satuan Kerja Audit Intern dengan jabatan terakhir Pemimpin Bagian Laporan Keuangan. Seiring proses merger Bank Mandiri beliau ditunjuk sebagai Group Head Accounting dari bulan Juli 1999 sampai dengan Januari 2001 dan kemudian beliau ditunjuk untuk menduduki posisi Project Head of Financial Control. Pada tahun 2003, beliau ditunjuk sebagai Group Head Compliance. Bulan Juli 2004, beliau memperoleh penugasan dari Presiden RI menjadi Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan sampai tahun 2005. Bulan November 2005, beliau kembali ke Bank Mandiri menduduki posisi Group Head Accounting. Sejak bulan Februari 2006 beliau ditugaskan sebagai Executive Vice President Coordinator Information and Technology merangkap Group Head Accounting hingga Mei 2006. Pada tanggal 22 Mei 2006 oleh RUPS beliau ditunjuk menjadi Direktur Bank Mandiri yang kemudian ditugaskan selaku Direktur yang membidangi Compliance, Legal, Learning Center dan Human Capital sampai dengan tanggal 17 Desember 2008, selanjutnya beliau ditugaskan sebagai Direktur yang membidangi Corporate Secretary, Legal, Customer Care dan Culture & Service Specialist sampai saat ini.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
37
38
DIREKSI
NAMA DAN JABATAN
BIOGRAFI Lahir pada tahun 1957 dan menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 1983. Memulai karir sebagai Senior Assistant di SGV Utomo pada tahun 1984. Selanjutnya tahun 1986 mulai berkarir di PT. Bank Niaga Tbk selama kurun waktu 13 tahun, khususnya dalam pengelolaan kredit korporasi (Corporate Banking), juga sebagai Kepala Cabang (General Manager) Bank Niaga di Los Angeles, Amerika Serikat dan terakhir menjabat sebagai Vice President Human Resources (Group Head).
Riswinandi Direktur Corporate Banking
Tahun 1999 bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dengan jabatan terakhir sebagai Senior Vice President-Loan Work Out & Collection Division Head di BPPN sampai dengan tahun 2001. Dalam tahun yang sama (2001) melanjutkan karir di PT. Bank Danamon Tbk, menjabat sebagai Executive Vice President - Corporate Lending Division dan terakhir menjabat sebagai Direktur PT. Bank Danamon Tbk sampai dengan Juni 2003. Pada bulan September 2003, ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sampai dengan bulan Mei 2005. Selanjutnya terhitung bulan Oktober 2005 bertugas sebagai Executive Vice President - Credit Recovery II. Pada bulan Mei 2006, ditunjuk sebagai Direktur Special Asset Management PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. hingga Maret 2008, selanjutnya bertugas sebagai Direktur Corporate Banking sampai saat ini. Lahir pada tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Matematika dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985, Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1986 dan menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Indonesia pada tahun 1990.
Thomas Arifin Direktur Treasury & International Banking
Beliau memperoleh beasiswa dari European Community dan ASEAN Countries untuk melanjutkan pendidikan Master di European University, Toulouse, Perancis dan memperoleh gelar Master of Business Administration (International Business) pada tahun 1993. Beliau juga telah mengikuti Executive Program yang diselenggarakan oleh INSEAD , Northwestern University dan Wharton Business School - University of Pennsylvania USA. Pada tahun 2004, beliau memperoleh Scholarship Training sponsored by Swedish International Development Agency (SIDA) dalam Advanced Training of Risk Management in Banking KPMG di Stockholm, Sweden. Beliau memiliki Sertifikasi Risiko (CRPSM) dan saat ini adalah Ketua Perhimpunan Pedagang Surat Utang Negara (HIMDASUN). Mengawali karir pada tahun 1986 sebagai Account Officer PT. Bank Bali Tbk. Pada tahun 1997, beliau dipromosikan menjadi First Vice President, General Manager di Los Angeles Branch, USA. Seiring proses merger PT. Bank Bali Tbk. Beliau ditunjuk sebagai General Manager, Risk Management Group PT. Bank Permata Tbk. pada tahun 2003-2006. Pada tahun 2006, beliau bergabung dengan Bank Mandiri dan menjabat sebagai Direktur Treasury and International Banking sampai sekarang.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
DIREKSI
NAMA DAN JABATAN
BIOGRAFI Lahir pada tahun 1964 dan menyelesaikan pendidikan sarjana fisika nuklir dari Institut Teknologi Bandung tahun 1988. Mendapatkan Sertifikasi Chartered Financial Consultant dan Certified Life Underwriter dari Singapore Insurance Institute pada tahun 2004.
Budi G. Sadikin Direktur Micro & Retail Banking
Mengawali karir pada tahun 1988 sebagai Information Technology Officer di IBM Asia- Pacific Headquarter, Tokyo, Japan dengan jabatan terakhir sebagai Systems Integration & Professional Services Manager pada tahun 1994. Bergabung dengan PT. Bank Bali Tbk., dan berturut-turut menjabat sebagai General Manager Electronic Banking, Chief General Manager Wilayah Jakarta, dan Chief General Manager Human Resources hingga tahun 1999. Selanjutnya, beliau bergabung dengan ABN AMRO Bank Indonesia, jabatan terakhir beliau adalah Senior Vice President, Director of Consumer & Commercial Banking ABN AMRO Indonesia & Malaysia hingga tahun 2004. Tahun 2004, beliau bergabung dengan PT. Bank Danamon Tbk., sebagai Executive Vice President Consumer Banking dan Direktur Adira Quantum Multi Finance. Beliau bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2006 dan menjabat sebagai Direktur Micro & Retail Banking sampai sekarang.
Lahir pada tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknologi Pertanian di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1984 dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari University of Notre Dame Indiana USA pada tahun 1994. Beliau memulai karir di Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada tahun 1986 sebagai Loan Officer Biro Kredit Perkebunan dan terakhir menjabat Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan pada tahun 1999.
Ogi Prastomiyono Direktur Compliance & Human Capital
Seiring proses merger Bank Mandiri beliau ditunjuk sebagai Kepala Divisi Compliance sampai dengan Januari 2001 dan kemudian beliau ditunjuk untuk menduduki posisi Project Head IPO Working Team, hingga Bank Mandiri menjadi perusahaan publik pada Juli 2003. Pada bulan Desember 2003, beliau ditunjuk sebagai Direktur Bank Syariah Mandiri dan menjabat sampai dengan Juni 2005. Beliau kembali ke Bank Mandiri dan menduduki posisi Group Head Compliance. Sejak bulan Januari 2006 sampai dengan Mei tahun 2008 beliau menjabat sebagai Group Head Internal Audit. Pada bulan Mei 2008 oleh RUPS beliau diangkat menjadi Direktur Bank Mandiri, dan sampai dengan saat ini membidangi Compliance dan Human Capital.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
39
40
EVP KOORDINATOR
NAMA DAN JABATAN
BIOGRAFI Lahir pada tahun 1971. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia dan memperoleh gelar MBA Finance dari Stern School of Business, New York University, USA. Beliau memulai karir sebagai Change Management Consultant di Andersen Consulting Jakarta sampai dengan tahun 1997. Pada tahun 1998, bekerja pada perusahaan pengelolaan investasi secara paruh waktu di New York, Amerika Serikat.
Pahala N. Mansury EVP Koordinator Finance & Strategy dan Chief Financial Officer
Selepas itu, beliau menduduki jabatan Senior Consultant di Booz Allen Hamilton kemudian, beliau menjabat sebagai Project Leader pada The Boston Consulting Group sampai dengan tahun 2003, dengan penugasan di berbagai proyek di sektor perbankan. Beliau bergabung dengan Bank Mandiri dan menduduki berbagai posisi diantaranya Group Head Corporate Development, Change Management Office, Accounting dan Economic Research dalam kurun waktu 2003 sampai dengan tahun 2006. Sejak tahun 2006, beliau menduduki jabatan sebagai EVP Coordinator Finance & Strategy dan Chief Financial Officer. Saat ini beliau juga aktif sebagai pengurus di CFA Indonesia sebagai Vice President.
Lahir pada tahun 1968 dan menyelesaikan pendidikan sarjana (Bachelor of Science) di jurusan Aerospace Engineering dari Texas A&M University pada tahun 1990 dan meraih gelar Master of Science (M.Sc) di jurusan Engineering Mechanics dari Virginia Polytechnic Institute & State University pada tahun 1991. Beliau meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph. D) di bidang Structures Technology dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat pada tahun 1996.
Haryanto T. Budiman EVP Koordinator Change Management Office
Selain pendidikan formal, beliau juga mengikuti berbagai pelatihan manajemen di bidang strategi, organisasi dan manajemen operasional yang diselenggarakan oleh McKinsey & Company serta Program Pelatihan Eksekutif di Harvard Business School dan di Graduate School of Business, Stanford University di Amerika Serikat. Mengawali karir di perusahaan konsultan McKinsey & Company. Selama bergabung dengan McKinsey sejak tahun 1996 sampai dengan 2006, ditugaskan di Amerika Serikat, Australia, Indonesia, India, Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura untuk menangani proyek-proyek strategis, organisasi, dan manajemen operasional di berbagai perusahaan besar (termasuk institusi-institusi keuangan terkemuka) di negara-negara tersebut. Jabatan terakhir di McKinsey adalah sebagai Associate Partner dan Direktur di PT. McKinsey Indonesia. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 2006 dan menduduki posisi jabatan Executive Vice President (EVP) Coordinator di Direktorat Change Management Office.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
EVP KOORDINATOR
NAMA DAN JABATAN
BIOGRAFI Lahir pada tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan sarjana pada Institut Pertanian Bogor (IPB) di bidang peternakan di tahun 1981, memperoleh gelar Master of Science in Resource Economics pada tahun 1991 dari Colorado State University. Karirnya dimulai pada sektor pertanian dan peternakan dari tahun 1981 sampai dengan 1983 pada Gabungan Koperasi Susu Indonesia dan Center for Agribusiness Development.
Mansyur S. Nasution EVP Koordinator Consumer Finance
Beliau bergabung dengan Bank Bumi Daya pada tahun 1983 sebagai Credit Analyst dan Pada tahun 1997 menjabat sebagai Pemimpin Bagian Kredit BUMN. Setelah bergabung dengan Bank Mandiri, Beliau menduduki berbagai posisi jabatan di Bank Mandiri antara lain Division Head Credit Risk Review (1999-2000), Division Head Commercial Credit Risk (2000-2002), Jakarta Regional Risk Manager (2003-2004), Regional Manager Kantor Wilayah VII Semarang ( 2004-2005), Group Head Consumer Risk (2005-2006), Group Head Commercial Risk (2006),Group Head Corporate Secretary (2006-2008). Beliau mengikuti berbagai pendidikan dan kursus di dalam dan di luar negeri, antara lain pendidikan kepemimpinan bank (SESPIBANK) di Institut Bankir Indonesia , serta Leadership Training di Harvard Business School dan IMD International. Beliau ditunjuk sebagai Executive Vice President Coordinator untuk mensupervisi Direktorat Consumer Finance pada bulan Oktober 2008 sampai dengan sekarang.
Lahir pada tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Sarjana dari Institut Pertanian Bogor tahun 1984 dan memperoleh gelar MBA dari University of Illinois, Urbana Champaign USA pada tahun 1994. Beliau memulai karir sebagai Analis Kredit pada Biro Kredit Perkebunan PT. Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) tahun 1987. Pada tahun 1994, beliau menjabat Kepala Seksi Biro Korporasi. Tahun 1997 sampai tahun 1999 beliau ditunjuk sebagai Executive Secretary to President Director.
Riyani T. Bondan EVP Koordinator Internal Audit
Seiring proses merger Bank Mandiri, beliau menduduki posisi Group Head (Kepala Bagian) Corporate & Commercial Credit Division. Pada tahun 2000 sampai dengan 2001 beliau ditunjuk menduduki jabatan Kepala Bagian Commercial Credit III dan tahun 2001 sampai tahun 2002 menjabat posisi Department Head Consumer Credit Risk Approval. Tahun 2002 beliau ditunjuk sebagai Group Head (Kepala Divisi) Retail Credit Risk Approval sampai dengan tahun 2003 dan selanjutnya menduduki posisi sebagai Group Head Learning Center selama kurun waktu 2 tahun sampai tahun 2005. Tahun 2005 beliau menduduki posisi sebagai Group Head Corporate Risk dan pada bulan Juni 2008 beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Group Head Internal Audit Group. Pada bulan Oktober 2008 beliau ditunjuk sebagai EVP Coordinator Internal Audit sampai saat ini
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
41
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Mass & Electronic Banking
Wholesale Product Management
Bank Sinar Harapan Bali
Bank Syariah Mandiri
Dewan Komisaris
Direktur
AXA Mandiri Financial Service
Small Business 2
Treasury
Bank Mandiri (Europe) Limited
Mandiri Tunas Finance
International Banking & Capital Market Services
Thomas Arifin
Consumer Loans
Consumer Card
Mansyur S. Nasution
Consumer Finance
Treasury & International Banking
Komite dibawah Direksi
Information & Technology Committee
Wealth Management
Small Business 1
Risk and Capital Committee
Mandiri Sekuritas
Syndicated & Structured Finance
Corporate Banking Agro-Based
Micro Business
Regional Commercial Sales 2
Corporate Banking III
Regional Network
Regional Commercial Sales 1
Corporate Banking II
Jakarta Network
Budi G. Sadikin
Jakarta Commercial Sales
Zulkifli Zaini
Riswinandi
Micro & Retail Banking
- Komisaris Utama/ Komisaris Independen - Wakil Komisaris Utama - Komisaris - Komisaris Independen - Komisaris Independen - Komisaris Independen
Corporate Banking I
Commercial Banking
Corporate Banking
Dewan Komisaris Edwin Gerungan Muchayat Mahmuddin Yasin Soedarjono Pradjoto Gunarni Soeworo
Learning Center
Human Capital Strategy & Policy
Human Capital Service
Compliance
Ogi Prastomiyono
Compliance & Human Capital
EVP Koordinator
Group Head
Personnel Policy Committee
Asset Management
Credit Recovery II
Credit Recovery I
Abdul Rachman
Special Asset Management
Direktur Utama Agus Martowardojo
Electronic Channel Operation
Central Operations
Credit Operations
Planning Policies, Procedures Architecture
IT Operations
IT Business Solution & Application Services
Sasmita
Technology & Operations
Culture & Service Specialist
Customer Care
Legal
Corporate Secretary
Bambang Setiawan
Corporate Secretary, Legal & Customer Care
Retail & Support Executive Committee
Chief of Economist
Procurement & Fixed Asset
Accounting
Strategy & Performance
Investor Relations
Pahala N. Mansury
Finance & Strategy
Anak Perusahaan Utama
Retail & Consumer Risk
Commercial Risk
Corporate Risk
Credit Risk & Policy
Market & Operational Risk
Sentot A. Sentausa
Risk Management
Wholesale Executive Committee
Riyani T. Bondan
Internal Audit
Specialist setingkat Group Head
Haryanto T. Budiman
Management Office
Change
Wakil Direktur Utama I Wayan Agus Mertayasa
42
Struktur Organisasi
43
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
MENEMBUS BATAS KEINGINAN
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
44
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
WAYAN AGUS MERTAYASA Wakil Direktur Utama
Laba per saham tahun 2009 meningkat 34,1% dari Rp255 pada tahun 2008 menjadi Rp342. Total laba operasional Bank Mandiri mencapai Rp10.434 miliar, yang terbesar di Indonesia, sementara laba bersih tumbuh 34,7% mencapai Rp7.155 miliar.
Bahasan serta analisis tentang hasil usaha dan kondisi keuangan Bank Mandiri. Bahasan mengenai operasional Bank Mandiri, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 ini sebaiknya dibaca bersama-sama dengan Laporan Keuangan Konsolidasian yang lengkap, termasuk catatan-catatan di dalamnya yang terdapat pada bab berikutnya.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Bahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Mandiri dan Anak Perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 yang disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan tersebut telah di audit oleh auditor independen KAP Haryanto Sahari & Rekan, a member firm of PricewaterhouseCoopers Global Network. Data keuangan tahun 2009 juga disajikan
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
dalam US Dollar dengan menggunakan kurs pada tanggal 31 Desember 2009 yaitu USD1 = Rp9.395 Kecuali dinyatakan lain, semua informasi keuangan yang berhubungan dengan Bank Mandiri dinyatakan secara konsolidasi sesuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Bahasan serta analisis tentang hasil usaha dan kondisi keuangan ini disajikan dalam 3 bagian sebagai berikut : tinjauan mengenai Kinerja dan Kondisi Keuangan Memberikan tinjauan mengenai 12 (duabelas) kinerja & kondisi keuangan utama. Tinjauan ini juga menyajikan kinerja dan kondisi keuangan Bank
Pemerintah dan Bank Swasta lainnya. Pembahasan yang lebih rinci atas kinerja dan kondisi keuangan tersebut disajikan pada bagian lain pembahasan umum dan analisis manajemen mengenai hasil usaha dan kondisi keuangan. Hasil Usaha Memberikan kajian mengenai kinerja keuangan yang disusun berdasarkan Laporan Laba Rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Kondisi Keuangan Memberikan kajian mengenai kinerja keuangan yang disusun berdasarkan Neraca, Laporan Arus Kas serta Laporan Komitmen dan Kontinjensi, yang disajikan pada halaman selanjutnya.
DAFTAR ANAK PERUSAHAAN dan perusahaan asosiasi No
Nama Perusahaan
Bidang Usaha
Kepemilikan (%)
1.
Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL)
Perbankan
100,00
2.
Mandiri International Remittance (MIR) 100,00
Sendirian Berhad
Jasa Pengiriman Uang
3.
PT. Bank Syariah Mandiri (BSM)
Perbankan Syariah
99,99
4.
PT. Usaha Gedung Bank Dagang Negara
Pengelolaan Properti
99,00
5.
PT. Mandiri Sekuritas
Sekuritas
95,69
6.
PT. Bumi Daya Plaza
Pengelolaan Properti
93,33
7.
PT. Bank Sinar Harapan Bali
Perbankan
81,46
8.
PT. Mandiri Tunas Finance
Pembiayaan
51,00
9.
PT. AXA Mandiri Financial Services
Asuransi
49,00
10.
PT. Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia
Perusahaan Induk
34,00
11.
PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia
Depository
10,00
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
45
46
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
SEKILAS TENTANG KINERJA DAN KONDISI KEUANGAN BANK MANDIRI 1) BANK MANDIRI - Marjin pendapatan bunga bersih pada tahun 2009 mengalami sedikit penurunan menjadi 5,2% dari 5,5% pada tahun sebelumnya. - Penurunan tersebut terutama disebabkan meningkatnya cost of funds dari 4,4% ditahun 2008 menjadi 4,8% di tahun 2009.
BANK LAIN MARJIN PENDAPATAN BUNGA BERSIH (%) 10 8 6
- Pada tahun 2009, marjin pendapatan bunga bersih Bank Pemerintah mengalami sedikit penurunan, sedangkan marjin pendapatan bunga bersih Bank Swasta meningkat. - Marjin pendapatan bunga bersih Bank Pemerintah untuk tahun 2009 sebesar 7,7%, sedangkan Bank Swasta sebesar 7,5%.
4 2 0 ‘05
- Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) pada tahun 2009 mengalami peningkatan yang cukup baik menjadi 22,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 18,1%. - Peningkatan tersebut terutama disebabkan peningkatan laba bersih yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
- Peningkatan tersebut terutama disebabkan laba bersih yang meningkat sebesar 34,7% di tahun 2009 dibandingkan assets yang tumbuh hanya 10,1%.
‘07
‘08
‘09
IMBAL HASIL RATA-RATA EKUITAS (ROE) (%) 30 24
12 6
‘05
‘06
‘07
‘08
‘09
IMBAL HASIL RATA-RATA AKTIVA (ROA) (%) 5 4 3
- Imbal Hasil Rata-rata Aktiva (ROA) Bank Pemerintah maupun Bank Swasta pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya masing-masing menjadi 2,8% dan 2,6%. - Rata-rata ROA perbankan pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang semula 2,50% menjadi 2,80%.
2 1 0
‘05
‘06
‘07
‘08
‘09
Bank Mandiri
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
- Imbal hasil rata-rata ekuitas Bank Pemerintah maupun Bank Swasta mengalami peningkatan pada tahun 2009. - ROE Bank Pemerintah untuk tahun 2009 sebesar 23,2%, sedangkan Bank Swasta sebesar 21,8%.
18
0
- ROA tahun 2009 meningkat sebesar 20,0% menjadi 3,0% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 2,5%.
‘06
Bank Pemerintah
Bank Swasta
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
BANK MANDIRI - Upaya efisiensi yang dilakukan Bank Mandiri menyebabkan terjadi penurunan rasio biaya terhadap pendapatan bersih yang cukup baik dari 42,3% menjadi 40,2% pada tahun 2009.
BANK LAIN - Rasio biaya terhadap pendapatan bersih Bank Pemerintah sebesar 42,2% lebih baik dibandingkan dengan Bank Swasta lainnya yaitu 46,9%.
RASIO BIAYA TERHADAP PENDAPATAN BERSIH 2) (%)60 50 40
- Pertumbuhan biaya overhead hanya sebesar 8,9% dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan operasional sebesar 15,7% menunjukkan pengendalian biaya yang baik.
- Rasio kredit dalam perhatian khusus di tahun 2009 mengalami sedikit peningkatan dari 9,1% pada tahun 2008 menjadi 9,5%.
30 20 0
‘05
‘06
‘07
‘08
‘09
- Rasio kredit dalam perhatian khusus Bank Pemerintah maupun Bank Swasta mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya masing-masing menjadi 6,1% dan 4,3%.
RASIO KREDIT KOLEKTIBILITAS DPK TERHADAP TOTAL KREDIT (%) 25 20
- Secara nominal jumlah kredit dalam perhatian khusus pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp18.838 miliar.
15 10 5 0
- Rasio Kredit Bermasalah – Bruto pada tahun 2009 mengalami perbaikan dari 4,7% pada tahun 2008 menjadi 2,8%.
‘05
‘06
‘07
‘08
‘09
RASIO KREDIT BERMASALAH – BRUTO (%) 30 24
- Sementara itu, Rasio Kredit Bermasalah – Neto pada tahun 2009 juga menurun menjadi sebesar 0,4%.
18
- Rasio kredit bermasalah bruto Bank Pemerintah lainnya maupun Bank Swasta pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, masing-masing menjadi 4,6% dan 2,4%.
12 6 0
‘05
‘06
‘07
‘08
‘09
Bank Mandiri
Bank Pemerintah
Bank Swasta
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
47
48
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
SEKILAS TENTANG KINERJA DAN KONDISI KEUANGAN BANK MANDIRI 1) BANK MANDIRI
- Penyisihan penghapusan kredit terhadap kredit bermasalah mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari 127,1% menjadi 200,5% lebih tinggi dibanding rata-rata Bank Swasta dan Bank Pemerintah lainnya. Hal tersebut menunjukkan prinsip kehati-hatian.
BANK LAIN PENYISIHAN PENGHAPUSAN KREDIT TERHADAP KREDIT BERMASALAH (%) 250 200
- Bank Swasta lebih konservatif dalam pembentukan PPAP dibandingkan dengan Bank Pemerintah lainnya. - Hal ini ditunjukkan oleh rasio PPAP terhadap NPL (143,5%) yang lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Pemerintah lainnya (124,4%).
150 100 50 0
- Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga – non Bank tahun 2009 mengalami peningkatan dari 59,2% pada tahun 2008 menjadi 61,4%.
‘05
‘06
‘07
‘08
‘09
RASIO KREDIT TERHADAP DANA PIHAK KETIGA – NON BANK (%) 100
- Hal ini disebabkan karena pertumbuhan kredit sebesar 13,8% lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan DPK sebesar 10,5%.
80
- Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga Bank Pemerintah lainnya sebesar 76,3% lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Swasta yaitu sebesar 68,8%.
60 40 20 0
- Rasio beban overhead terhadap jumlah aktiva mengalami kenaikan menjadi 2,3%, lebih rendah dibandingkan Bank Pemerintah lainnya maupun Bank Swasta. - Sebagai bank terbesar, Bank Mandiri memiliki keunggulan komparatif dalam skala operasi dan efisiensi.
‘05
‘06
‘07
‘08
‘09
RASIO BEBAN OVERHEAD TERHADAP JUMLAH AKTIVA (%) 5 4 3 2
- Rasio beban overhead terhadap aktiva Bank Pemerintah pada tahun 2009 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 3,1%, sedangkan rasio beban overhead terhadap aktiva Bank Swasta mengalami peningkatan menjadi 3,7%.
1 0
‘05
‘06
‘07
‘08
‘09
Bank Mandiri
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Bank Pemerintah
Bank Swasta
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
BANK MANDIRI - Rasio dana murah Bank Mandiri pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2008 menjadi 58,4%. - Jumlah dana murah meningkat sebesar 13,7%, sedangkan jumlah dana mahal hanya meningkat sebesar 6,4%. Hal ini menyebabkan rasio dana murah meningkat.
BANK LAIN - Komposisi dana murah Bank Pemerintah lainnya mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 56,7%. Sedangkan dana murah Bank Swasta mengalami peningkatan menjadi 58,7%
RASIO DANA MURAH (%)70 60 50 40 30 0 ‘05
- Rasio Kecukupan Modal Inti mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 12,5%. - Penurunan disebabkan pertumbuhan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar Rp. 23 triliun atau 13,3 %.
‘06
‘07
‘08
‘09
RASIO KECUKUPAN MODAL INTI (%) 25 20 15
- Sistem perbankan memiliki kecukupan modal yang sangat baik untuk mengantisipasi kebutuhan pertumbuhan.
10 5 0
- Rasio Kecukupan Modal (CAR) Bank Mandiri dengan Risiko Kredit pada tahun 2009 sebesar 15,6% jauh diatas kebutuhan modal menurut regulasi (8%), serta diatas rata-rata CAR perbankan.
- Rata-rata Rasio Kecukupan Modal Inti perbankan mengalami sedikit sedikit peningkatan menjadi 13,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 12,9%.
‘05
‘06
‘07
‘08
‘09
RASIO KECUKUPAN MODAL (CAR) (%) 30 25
- Secara umum, CAR sistem perbankan di tahun 2009 relatif stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 15,3%, jauh di atas kebutuhan modal menurut regulasi (8%).
20
- Dengan CAR yang cukup tinggi tersebut memungkinkan Bank Mandiri terus mengembangkan usaha.
15 10 0
‘05
‘06
‘07
‘08
‘09
Catatan : 1) Data untuk Bank Pemerintah, merupakan rata-rata data keuangan BRI, BNI dan BTN, sedangkan data Bank Swasta merupakan rata-rata data keuangan BCA, Bank Danamon, BII, Bank Lippo dan Bank Niaga yaitu 5 bank swasta terbesar menurut total aktiva yang datanya tersedia semenjak tahun 2005. Untuk data Bank Swasta tahun 2008 dan 2009 merupakan ratarata data keuangan BCA, Bank Danamon, BII dan Bank CIMB Niaga. 2) Rasio Biaya terhadap pendapatan bersih = Beban overhead/Pendapatan operasional (tidak termasuk pendapatan kenaikan nilai dan keuntungan penjualan surat berharga dan Obligasi Pemerintah).
Bank Mandiri
Bank Pemerintah
Bank Swasta
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
49
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
HASIL OPERASIONAL • Laba per saham (EPS) sebesar Rp341,72 • Laba bersih meningkat 34,7% menjadi Rp7.155 miliar • Pendapatan provisi, komisi dan fee meningkat 25,9% menjadi Rp4.311 miliar • Jumlah pendapatan operasional sebesar Rp22.440 miliar RINGKASAN PERHITUNGAN LABA (RUGI) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 31 DESEMBER 2009
2008 Rp. Miliar
Pendapatan Bunga
2009 % Perubahan Rp. Miliar USD Juta
27.336
32.599
3.470
19,3 %
(12.537)
(15.822)
(1.684)
26,2 %
14.800
16.777
1.786
13,4 %
Pendapatan Provisi, Komisi dan Fee
3.423
4.311
459
25,9 %
Pendapatan Transaksi Valuta Asing
789
637
68
(19,3 %)
(54)
181
19
435 %
1
(2)
-
(300 %)
Beban Bunga Pendapatan Bunga - bersih
Keuntungan (kerugian) penjualan Surat Berharga & Obligasi Pemerintah Keuntungan (Kerugian) atas penurunan nilai Surat Berharga & Obligasi Pemerintah Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Operasional
441
536
57
21,5 %
19.400
22.440
2.389
15,7 %
Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif dan komitmen & kontinjensi serta lainnya (net)
(2.595)
(1.996)
(212)
(23,1 %)
Beban Umum & Administrasi
(3.862)
(4.325)
460
12,0 %
Beban Personalia
(4.564)
(4.854)
(517)
6,4 %
Beban operasional Lainnya –Beban Lainnya
(469)
(831)
(88)
77,2 %
Laba Operasional
7.910
10.434
1.111
31,9 %
158
390
42
146,8 %
Laba sebelum pajak dan Hak Minoritas
8.068
10.824
1.152
34,2 %
Laba Bersih
5.313
7.155
762
34,7 %
Pendapatan (Beban) Non Operasional – bersih
PENDAPATAN BUNGA BERSIH (%) 12 10
11,40 %
9,80 %
9,80 % 9,84 %
8
7,30 %
6
0
‘06
Pendapatan Bunga
‘07
Biaya Bunga Dana
4,84 %
4,44 % 5,48 %
5,20 %
2
4,80 %
‘08
5,19 %
4 4,43 %
50
‘09
Marjin Pendapatan Bunga Bersih
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 13,4% dari Rp14.800 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp16.777 miliar pada tahun 2009. Peningkatan tersebut terutama disebabkan membaiknya kolektibilitas kredit dan bertumbuhnya kredit sehingga mengakibatkan peningkatan pendapatan bunga bersih. Kami sajikan pula pendapatan bunga yang berasal dari aktiva produktif, biaya bunga dana pihak ketiga serta marjin pendapatan bunga bersih – bank saja
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
Rincian volume rata-rata (Rp miliar), yield dan pendapatan bunga untuk masing-masing mata uang – bank saja RUPIAH 2006 2007 2008 2009 Keterangan Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata Kredit
69.968
13,00%
73.617
12,30%
99.971
11,98%
133.988
12,80%
Obligasi Pemerintah
91.591
11,80%
90.202
7,80%
88.175
8,84%
87.879
8,25%
Interest Earning Assets
176.907
12,60%
183.223
9,90%
205.351
10,36%
243.633
10,80%
9,10%
6,46%
SBI 1 bulan
11,90%
8,63%
VALUTA ASING 2006 2007 2008 2009 Keterangan Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata Kredit
29.970
4,70%
35.097
7,10%
36.895
6,26%
31.619
6,33%
Interest Earning Assets
42.715
4,80%
45.311
6,60%
50.512
5,25%
60.007
3,66%
Rincian volume rata-rata (Rp miliar) dan biaya dana untuk masing-masing mata uang – bank saja RUPIAH 2006 2007 2008 2009 Keterangan Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata Giro
30.174
3,30%
36.116
2,60%
42.030
2,85%
46.180
3,61%
Tabungan
45.697
4,50%
61.941
3,70%
76.132
3,12%
82.504
2.78%
94.448
11,10%
75.727
7,40%
77.408
7,56%
103.663
8,36%
177.659
7,80%
180.696
5,00%
201.393
4,75%
237.338
5,36%
Deposito Berjangka Interest Bearing Liabilities VALUTA ASING
2006 2007 2008 2009 Keterangan Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a Volume % p.a rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata Giro
12.727
2,60%
15.151
Deposito Berjangka
15.269
4,00%
13.871
Interest Bearing Liabilities
33.532
4,10%
35.885
1,90%
19.748
1,65%
29.043
1,10%
3,70%
16.973
3,50%
46.868
3,30%
17.107
3,06%
2,93%
51.389
2,10%
Marjin pendapatan bunga pada akhir tahun 2009 mengalami sedikit penurunan dari sebesar 5,5% menjadi 5,2%.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
51
52
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
KOMPOSISI PENDAPATAN BUNGA (Rp. Miliar) Keterangan
Kredit Obligasi Pemerintah Penempatan
2007 Rp. Miliar % dari total
2008 Rp. Miliar % dari total
2009 Rp. Miliar % dari total
12.630
52,78 %
15.958
58,38 %
21.064
64,62 %
7.418
31,00 %
7.799
28,53 %
7.437
22,81 %
756
3,16 %
662
2,42 %
475
1,46 %
Surat Berharga
1.760
7,36 %
1.625
5,94 %
2.199
6,75 %
Lainnya
1.365
5,70 %
1.292
4,73 %
1.424
4,37 %
T o t a l
23.929
100,00 %
27.336
100,00 %
32.599
100,00 %
PENDAPATAN BUNGA KREDIT Yield pendapatan bunga kredit (bank saja)-rupiah pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari 12,0% menjadi 12,8%, sedangkan yield pendapatan bunga kredit valuta asing relatif stabil yaitu 6,3%. Kontribusi pendapatan bunga yang berasal dari kredit pada tahun 2009 meningkat menjadi 64,6% dari total pendapatan bunga sebesar Rp32.599 miliar, hal ini terutama disebabkan perbaikan kualitas kredit, serta jumlah penyaluran kredit yang terus meningkat. Secara nominal total pendapatan bunga kredit yang diberikan meningkat 32,0% dari Rp15.958 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp21.064 miliar pada tahun 2009. Volume rata-rata kredit yang diberikan juga meningkat dari Rp152.187 miliar
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
pada tahun 2008 menjadi Rp183.618 miliar pada tahun 2009. Rata-rata Base Lending Rate kredit rupiah maupun valas pada tahun 2009 lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut terjadi pada hampir pada semua segmen kredit. Rata-rata Base Lending Rate untuk masing-masing segmen kredit pada tahun 2008 dan 2009 adalah:
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
RATA-RATA BASE LENDING RATE UNTUK MASING-MASING SEGMEN KREDIT PADA TAHUN 2008 DAN 2009 ADALAH : Corporate
Commercial 12,49%
‘06
‘06
6,23% 8,99% 5,78%
‘07
5
10
15
20
25
MICRO
10,65%
11,31%
10,60%
10
15
14,28%
6,59%
‘08
6,83% 11,18%
‘09
5,53% 5
6,96%
‘07
10,64% 6,69%
‘09
5,19%
‘06
9,96% 6,02%
‘08
9,96%
‘09
13,35%
6,48%
‘07
9,82% 6,38%
‘08
Small
20
25
20
25
5,59% 5
10
15
20
25
CoNSUMER
‘06
19,51%
18,44%
‘07
18,42%
‘09
5
10
15
20
Pada akhir tahun 2009 sebesar 2,0% dari kredit rupiah merupakan NPL, menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 3,2%, sedangkan 8,3% dari kredit valas merupakan NPL menurun dari sebelumnya sebesar 12,7%. Pendapatan bunga kredit untuk kolektibilitas 4 dan 5 harus dibukukan sebagai pengurang pokok kredit.
14,51%
‘07
19,75%
‘08
‘06
11,10%
11,77%
‘08
11,32%
‘09
25
5
10
15
Rupiah
Valas
PENDAPATAN BUNGA OBLIGASI PEMERINTAH
sebelumnya dari 28,5% menjadi 22,8% dari total pendapatan bunga.
Yield pendapatan bunga Obligasi Pemerintah pada tahun 2009 mengalami sedikit penurunan dari 8,8% pada tahun 2008 menjadi 8,3% pada tahun 2009.
Secara nominal total pendapatan bunga Obligasi Pemerintah menurun 7,0% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari Rp7.799 miliar menjadi Rp7.254 miliar.
Kontribusi pendapatan bunga yang berasal dari Obligasi Pemerintah pada tahun 2009 juga mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun
Volume rata-rata Obligasi Pemerintah menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari Rp88.643 miliar menjadi Rp88.475 miliar.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
53
54
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
KOMPOSISI PENDAPATAN BUNGA OBLIGASI PEMERINTAH BERDASARKAN SUKU BUNGA UNTUK TAHUN 2008 DAN 2009
KOMPOSISI PENDAPATAN BUNGA PORTFOLIO OBLIGASI PEMERINTAH UNTUK TAHUN 2008 DAN 2009 portfolio obligasi Diperdagangkan
BUNGA obligasi 176 73 28
Bunga Tetap
2
497 324 142 264
7.444
Tersedia untuk Dijual
2.175 2.304
10.344
2.093 3.221
Dimiliki HinggaJatuh Tempo
7.094
Bunga Mengambang
7.657 6.990
5.170 5.466 5.195
10.841 10.841
Total
7.418
7.418
7.799
Total
7.799
7.254
7.254
2006
2007
2008
2009
KOMPOSISI BEBAN BUNGA (Rp. Miliar)
2007
2008
2007
% dari Total
2008
2009
% dari Total
2009
% dari Total
Giro
1.252
10,95 %
1.386
11,20 %
1.852
11.81 %
Tabungan
2.310
20,21 %
2.579
20,85 %
2.539
16,20 %
Deposito Berjangka
6.466
56,57 %
7.022
56,76 %
9.862
62,92 %
Lainnya
1.403
12,27 %
1.384
11,19 %
1.422
9,07 %
T o t a l
11.431
100,00 %
12.371
100,00 %
15.675
100,00 %
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
Beban bunga meningkat sebesar 26,7% dari Rp12.371 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp15.675 miliar pada tahun 2009. Beban bunga simpanan terhadap total beban bunga mengalami peningkatan dari sebelumnya 93,5% menjadi 96,3%.
menjadi Rp255.867 miliar pada tahun 2009. Sejalan dengan membaiknya komposisi dana, volume rata-rata giro dan tabungan rupiah meningkat sebesar 8,8% dari Rp136.722 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp148.774 miliar pada tahun 2009.
Volume rata-rata simpanan Rupiah meningkat sebesar 17,1% dari Rp218.570 miliar pada tahun 2008
Sedangkan volume rata-rata deposito berjangka rupiah mengalami peningkatan sebesar 30,8% dari
Rp81.848 miliar menjadi Rp107.093 miliar. Volume rata-rata simpanan valuta asing meningkat sebesar 23,4% dari Rp29.815 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp36.784 miliar pada tahun 2009. Peningkatan tersebut terutama terjadi pada Giro dari Rp12.799 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp18.853 miliar pada tahun 2009.
LABA OPERASIONAL SEBELUM PENYISIHAN PENGHAPUSAN
Rp. Miliar
2005
2006
2007
2008
2009
Pendapatan Inti (Core Earnings) 1)
4.335
5.589
7.424
9.768
11.614
74
380
314
789
637
166
247
214
(52)
179
4.575
6.216
7.952
10.505
12.430
Pendapatan (Kerugian) Transaksi Valas Laba Kenaikan Nilai & Penjualan Obligasi Pemerintah dan Surat Berharga Total Laba Operasional sebelum penyisihan penghapusan
Catatan : 1) Terdiri dari pendapatan bunga bersih, pendapatan provisi, komisi dan fee serta pendapatan lainnya dikurangi dengan biaya overhead dan biaya operasional lainnya. Untuk tahun 2007 termasuk non recurring pendapatan bunga sebesar Rp425 miliar.
sebelum penyisihan penghapusan sebesar 93,4%.
Pendapatan inti (Core Earnings) pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 18,9% dari sebesar Rp9.768 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp11.614 miliar, dan memberikan kontribusi terhadap laba operasional
Laba Operasional sebelum penyisihan penghapusan pada tahun 2009 mengalami peningkatan, dari Rp10.505
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
Rp. Miliar 2008
2009
789
637
3.423
4.311
441
536
Pendapatan transaksi valuta asing - bersih Provisi dan komisi lainnya Lain-lain Jumlah pendapatan operasional lainnya
miliar pada tahun 2008 menjadi Rp12.430 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya pendapatan inti (Core Earnings) karena meningkatnya pendapatan bunga bersih serta pendapatan fee-income.
4.653
5.484
Pendapatan operasional lainnya pada tahun 2009 mengalami peningkatan dari sebesar Rp4.653 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp5.484 miliar. Pendapatan bersih atas transaksi valuta asing mengalami penurunan sebesar 19,3% dari Rp789 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp637 miliar pada tahun 2009. Pendapatan lain-lain meningkat sebesar 21,5% dari Rp441 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp536 miliar pada tahun 2009.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
55
56
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI LAINNYA UNTUK TAHUN 2008 DAN 2009 (Rp. Miliar)
2008
Administrasi kredit & simpanan 1.111 32,5% Lainnya 1) 726 21,2% Anak Perusahaan 477 13,9% Pembukaan L/C, Bank Garansi & Pasar Modal 465 13,6% Transfer, Inkaso, Kliring & Referensi Bank 217 6,3% Reksadana 49 1,4% Kartu Kredit 378 11,1% Total 3.423 100,0%
2009
1.359 956 578
31,5% 22,2% 13,4%
519
12,0%
230 68 601 4.311
5,4% 1,6% 13,9% 100,0%
Catatan : 1) Terdiri dari Kartu Debit & ATM, Sindikasi, Payment Point dll
Pendapatan provisi dan komisi lainnya meningkat sebesar 25,9% dari Rp3.423 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp4.311 miliar pada tahun 2009. Kontribusi provisi dan komisi lainnya terhadap total pendapatan operasional lainnya pada tahun 2009 sebesar 78,6%. (PENYISIHAN)/PEMBALIKAN PENYISIHAN Bank Mandiri sepenuhnya mengikuti ketentuan Bank Indonesia dalam pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif untuk kredit yang diberikan. Kebijakan Bank Mandiri dalam pembentukan PPAP kredit: • Lancar 1% • Dalam Perhatian Khusus 5% • Kurang Lancar 15% • Diragukan 50% • Macet 100%
Jumlah beban penyisihan penghapusan bersih mengalami penurunan sebesar 23,1% dari Rp2.595 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp1.996 miliar pada tahun 2009. Penurunan tersebut terutama disebabkan berkurangnya pembentukan penyisihan untuk aktiva produktif dari Rp2.986 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp1.148 miliar pada tahun 2009 yang diimbangi dengan pembentukan penyisihan lainnya sebesar Rp810 miliar.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
BEBAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF DAN PENYISIHAN LAINNYA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2008 DAN 2009
Rp. Miliar
2008
2009
Penyisihan penghapusan kredit
2.299
1.540
687
(392)
2.986
1.148
(Pembalikan)/penyisihan aktiva produktif lainnya Jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif (Pembalikan)/penyisihan lainnya dan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
(391)
848
Jumlah penyisihan penghapusan bersih
2.595
1.996
2007 8 00 2
KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) DARI PENJUALAN SURAT BERHARGA DAN OBLIGASI PEMERINTAH Keuntungan atas penjualan surat berharga dan Obligasi Pemerintah pada tahun 2009 sebesar Rp181 miliar, sedangkan pada tahun 2008 menderita kerugian sebesar Rp54 miliar dengan rincian :
Rp. Miliar
2008
2009
Surat-surat berharga
(24)
162
Obligasi Pemerintah 1)
(30)
19
Total
(54)
181
2007 8 00 2
Catatan : 1) Termasuk penjualan Obligasi Pemerintah yang dibeli di Pasar Sekunder
Keuntungan/(kerugian) atas perubahan nilai Surat-surat Berharga dan Obligasi Pemerintah Keuntungan atas perubahan nilai surat berharga dan obligasi pemerintah pada tahun 2009 sebesar Rp2 miliar meningkat 100% dibandingkan dengan tahun 2008 yaitu sebesar Rp1 miliar dengan rincian : Rp. Miliar
2008
2009
Surat-surat berharga
1
(4)
Obligasi Pemerintah 1)
-
2
Total
1
2
2007 8 00 2
Catatan : 1) Termasuk penjualan Obligasi Pemerintah yang dibeli di Pasar Sekunder
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
57
58
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
Rp. Miliar
2008
2009
Beban umum dan administrasi
3.862
4.325
Beban gaji dan tunjangan
4.564
4.854
469
831
8.895
10.010
Lain-lain – bersih 1) Jumlah beban operasional lainnya
2007 8 00 2
Catatan : 1) Termasuk biaya yang berhubungan dengan penjaminan atas dana pihak ketiga dalam program penjaminan pemerintah
Beban operasional lainnya meningkat dari Rp8.895 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp10.010 miliar pada tahun 2009. Beban umum dan administrasi mengalami kenaikan sebesar 12,0% dari Rp3.862 miliar pada tahun 2008
menjadi Rp4.325 miliar pada tahun 2009, demikian juga beban gaji dan tunjangan mengalami kenaikan sebesar 6,4% dari Rp4.564 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp4.854 miliar pada tahun 2009.
RINCIAN BIAYA OVERHEAD UNTUK TAHUN 2008 DAN 2009 Beban Umum & Administrasi IT & Telekomunikasi
2008
Rp. Miliar
2009 % Perubahan
792
702
(11,4 %)
Sewa, pemeliharaan. penyusutan & lainnya 1.008
1.169
16,0 %
Promosi & Sponsorship
553
642
16,1 %
Transportasi & Biaya Perjalanan
302
309
2,3 %
Jasa Professional & Lainnya
397
462
16,4 %
Terkait Pegawai
316
450
42,4 %
Anak Perusahaan
494
591
19,6 %
3.862
4.325
12,0 %
Gaji Kotor
1.427
1.532
7,4 %
Tunjangan
2.039
2.087
2,4 %
418
386
(7,7 %)
Training
212
200
(5,7 %)
Anak Perusahaan
468
649
38,7 %
4.564
4.854
6,4 %
Total Beban Gaji & Tunjangan
Post Employement Benefits 1)
Total
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Beban lain-lain – bersih mengalami peningkatan dari Rp469 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp831 miliar pada tahun 2009.
Catatan : 1) Mulai tahun 2005, kami mengakui cadangan atas manfaat Masa Bebas Tugas (MBT), yaitu suatu jangka tertentu sebelum usia pensiun yang membebaskan pegawai dari tugas-tugas rutin dengan tetap memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan meliputi gaji, tunjangan cuti, THR dll. Jumlah yang dicadangkan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp973 miliar dan Rp794 miliar
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
Pendapatan Non Operasional Bersih pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari Rp158 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp390 miliar pada tahun 2009. PENYISIHAN UNTUK PAJAK PENGHASILAN
Aktiva Pajak Tangguhan – bersih pada 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp6.014 miliar, sedangkan pada 31 Desember 2008 sebesar Rp6.124 miliar.
Pos-pos yang dapat dikategorikan sebagai perbedaan temporer (temporary differences) adalah :
Beban pajak penghasilan meningkat dari Rp2.753 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp3.626 miliar pada tahun 2009. Bank Mandiri menerapkan metode kewajiban (liability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan, Pada metode ini, aktiva dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer (temporary differences) antara nilai aktiva dan
Pemerintah telah mengumumkan adanya perubahan terhadap pajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009, yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk Bank akan dikenakan satu tarif sebesar 28% pada tahun 2009 dan akan berkurang menjadi 25% sejak 2010. Perubahan dalam tarif pajak ini menyebabkan penyesuaian dalam perhitungan pajak tangguhan.
a. Penyusutan aktiva tetap. b. Penyisihan biaya pegawai. c. Penyisihan penghapusan aktiva produktif dan komitmen & kontinjensi. d. Penyisihan kerugian atas kasus hukum. e. Keuntungan (kerugian) atas kenaikan/penurunan nilai surat berharga dan Obligasi Pemerintah.
LABA DAN NILAI BUKU PER SAHAM
Aktiva dan hutang pajak penghasilan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan pada periode aktiva atau kewajiban tersebut direalisasi atau diselesaikan, berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aktiva dan kewajiban tersebut setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mengakui adanya manfaat pajak di masa datang seperti rugi menurut pajak yang belum digunakan apabila kemungkinan besar manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.
PENDAPATAN NON OPERASIONAL BERSIH
Rupiah 2008
2009
Laba per saham dasar
255
342
Nilai Buku per saham
1.462
1.677
Laba per Saham (EPS) adalah laba bersih dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun berjalan. Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan sebagai pembagi dalam menghitung laba per saham pada tahun 2009 sebanyak 20.961.252.565 lembar dan pada tahun 2008 sebanyak 20.929.439.763 lembar.
Laba per saham dasar pada tahun 2009 adalah sebesar Rp342, sedangkan pada tahun 2008 sebesar Rp255. Laba bersih untuk tahun 2009 meningkat sebesar 34,7% dari Rp5.313 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp7.155 miliar. Kenaikan laba bersih terutama disebabkan meningkatnya pendapatan bunga bersih dari Rp14.800 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp16.177
miliar pada tahun 2009 dan kenaikan pendapatan operasional lainnya dari Rp4.653 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp5.484 miliar pada tahun 2009. Nilai Buku per saham Bank Mandiri per 31 Desember 2009 meningkat 14,7% menjadi Rp1.677 dari Rp1.462 pada akhir tahun 2008.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
59
60
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
RINGKASAN NERACA konsolidasian PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2009 1) 2008 (Rp. Miliar) USD Juta
Total Aktiva
2009 % (Rp. Miliar) USD Juta Perubahan
358.439
32.884
Kas & Penempatan pada BI
56.694
5.201
57.673
6.139
1,7 %
Giro & Penempatan pada Bank Lain – Neto
23.161
2.125
26.575
2.829
14,7 %
Surat Berharga yang dimiliki – Neto Obligasi Pemerintah Diperdagangkan Tersedia untuk Dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Kredit yang diberikan Performing Non Performing Penyisihan Penghapusan
394.617
42.003
10,1 %
3.324
305
7.634
813
129,7 %
88.259
8.097
89.133
9.487
1,0 %
44
4
430
46
877,3 %
26.244
2.408
25.916
2.758
(1,3 %)
61.971
5.685
62.787
6.683
1,3 %
174.498
16.009
198.547
21.133
13,8 %
165.170
15.153
192.335
20.472
3,9 %
9.328
856
6.212
661
(33,4 %)
(11.860)
(1.088)
(12.452)
(1.325)
5,0 %
Kredit – Neto
162.638
14.921
186.095
19.808
14,4 %
Total Deposits – Non Bank
289.112
26.524
319.550
34.013
10,5 %
69.087
6.338
72.697
7.738
5,2 %
Giro Tabungan
94.954
8.711
113.795
12.112
19,8 %
Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito
125.071
11.466
133.058
14.163
6.4 %
30.514
2.799
35.109
3.737
15,1 %
Ekuitas Catatan : 1) Disajikan sesuai format publikasi
Jumlah aktiva mengalami kenaikan sebesar 10,1% dari Rp358.439 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp394.617 miliar pada 31 Desember 2009. Kas dan Penempatan pada Bank Indonesia Kas dan Penempatan pada Bank Indonesia mengalami kenaikan sebesar 1,7% dari Rp56.694 miliar pada 31 Desember 2008 menjadi Rp57.673 miliar per 31 Desember 2009. Penempatan pada Bank Indonesia pada akhir tahun 2009 sebesar Rp48.805 miliar dengan rincian sebagai berikut: a. Giro b. Sertifikat BI c. Lainnya
Rp16.056 miliar Rp13.651 miliar Rp19.098 miliar
Sedangkan Kas pada 31 Desember 2009 sebesar Rp8.868 miliar meningkat 5,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Rp8.389 miliar.
Rp15.666 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp19.085 miliar pada tanggal 31 Desember 2009. Surat Berharga yang dimiliki
Giro dan Penempatan pada Bank Lain. Giro dan Penempatan pada Bank Lain mengalami kenaikan sebesar 14,7% dari Rp23.161 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp26.575 miliar pada tanggal 31 Desember 2009, terutama disebabkan peningkatan penempatan pada Bank lain dari
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Surat Berharga yang dimiliki mengalami peningkatan yang cukup significan dari Rp3.324 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp7.634 miliar pada tanggal 31 Desember 2009.
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
OBLIGASI PEMERINTAH BERDASARKAN PORTFOLIO DAN SUKU BUNGA Rp. Miliar Diperdagangkan Suku Bunga Tetap Suku Bunga Mengambang Total % dari total
Tersedia untuk Dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Total
% dari total
430
406
3.042
3.878
4,4
-
25.510
59.745
85.255
95,6
430
25.916
62.787
89.133
100,0
0,5
29,1
70,4
100,0
OBLIGASI PEMERINTAH BERDASARKAN JATUH TEMPO Rp. Miliar Diperdagangkan Kurang dari 1 tahun
Tersedia untuk Dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Total
% dari total
371
-
1.366
1.737
2,0%
59
651
729
1.439
1,6%
5 – 10 tahun
-
19.727
40.539
60.266
67,6%
Lebih dari 10 tahun
-
5.538
20.153
25.691
28,8%
430
25.916
62.787
89.133
100,0%
1 – 5 tahun
Total
Per 31 Desember 2009 Bank Mandiri memiliki Obligasi Pemerintah sebesar Rp89.133 miliar (nilai wajar), yang merupakan 22,6% dari total aktiva Bank. Obligasi tersebut terdiri dari obligasi bunga tetap dan obligasi bunga mengambang. Atas portfolio tersebut, obligasi bunga tetap memiliki tingkat suku bunga antara 6,75% sampai 15,58% per tahun, sedangkan obligasi bunga mengambang memiliki tingkat suku bunga sebesar tingkat suku bunga SBI 3
(tiga) bulan. Per 31 Desember 2009 porsi obligasi bunga mengambang sebesar 95,6% dari total portfolio Obligasi Pemerintah. Pada tahun 2009 keuntungan atas penjualan Obligasi Pemerintah sebesar Rp19 miliar, sedangkan keuntungan yang belum direalisasi atas Obligasi Pemerintah pada tahun yang sama Rp2 miliar.
Sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, dinilai berdasarkan harga pasar setiap bulannya sedangkan untuk Obligasi Pemerintah yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat berdasarkan harga perolehan.
KREDIT YANG DIBERIKAN
Rasio kredit terhadap total aktiva
2008
2009
48,7%
50,3%
58,4%
64,8%
Rasio pendapatan bunga kredit terhadap total pendapatan bunga
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
61
62
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah kredit yang diberikan bruto Bank Mandiri secara konsolidasi adalah sebesar Rp198.547 miliar atau 50,3%
dari total aktiva bank. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 13,8% dibandingkan dengan 31 Desember 2008 yaitu sebesar Rp174.498 miliar.
MUTASI KREDIT YANG DIBERIKAN SELAMA TAHUN 2009 (BANK SAJA) Saldo 31 Des. 2008 Pemberian kredit
Dibawah ini kami sajikan pertumbuhan total kredit dan kredit non performing (bank saja) selama tahun 2008 sebagai berikut:
(Rp. Miliar) 159.007 72.454
Angsuran
(16.747)
Pelunasan
(27.772)
Pengaruh kurs
(5.030)
Lain-lain
(2.224)
Saldo 31 Des. 2009
MUTASI KREDIT NON PERFORMING (BANK SAJA)
179.688
(Rp. Miliar)
Saldo 31 Des. 2008
8.531
Downgrade ke NPL
1.892
Upgrade dari NPL
(2.169)
Penerimaan kembali
(1.286)
Penghapusbukuan
(2.224)
Lain-lain Saldo 31 Des. 2009
PEMBERIAN KREDIT BERDASARKAN SEGMEN
646 5.390
(Rp. Miliar)
Corporate
36.994
Commercial
16.531
Small Business
4.951
Micro Banking
4.531
Consumer
9.447
Total
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
72.454
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
MUTASI KREDIT NON PERFORMING BERDASARKAN SEGMEN
Rp. Miliar
Corporate
Commercial
Upgrade dari NPL
Small
Micro
Consumer
Total
1.639
485
9
1
35
2.169
Downgrade ke NPL
392
731
406
98
265
1.892
Lain-lain
600
970
225
164
265
2.224
KOMPOSISI KREDIT (BANK SAJA) PER 31 DESEMBER 2008
Jumlah Rekening
Ukuran Kredit (Rp. Miliar)
Total
< 25
Saldo (Rp. Miliar)
NPL
Total
Rekening
%
44.932
5,8%
62.955
780.441
NPL 1)
Rp 2.540
% 4,0 %
>= 25 s.d < 100
681
15
2,2%
32.820
757
2,3 %
>= 100 s.d < 500
210
10
4,8%
42.456
2.093
4,9 %
>= 500 s.d < 1.000
21
-
-
14.310
-
-
>= 1.000
15
-
-
27.147
-
-
5,9%
179.688
TOTAL
781.368
34,799
5.390
3,0 % 1)
Catatan : 1) Termasuk penyisihan karena restrukturisasi.
KREDIT BERDASARKAN BUSINESS UNIT PADA 31 DESEMBER 2009 (BANK SAJA) Business Unit Kol Corporate
Baki Debet
Total
Rupiah Valas
1
54.267
11.817
66.085
94,6
2
1.040
933
1.973
2,8
3
-
-
-
-
%
4
-
369
369
0,5
5
82
1.316
1.398
2,0
Subtotal Corporate
55.389
14.435
69.825
38,9
Non performing loan
82
Commercial
1
41.318
4.694
46.012
97,5
2
1.318
694
2.012
4,1
3
243
-
243
0,5
4
200
2
202
0,4
1.685
1.767
2,5
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
63
64
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
Business Unit Kol
Baki Debet Rupiah Valas
Total
%
5
771
18
789
1,6
Subtotal Commercial
43.850
5.408
49.258
27,4
Non performing loan
1.214
20
1.234
Small
1
15.430
58
15.488
2
1.109
3
1.112
6,5
3
66
-
66
0,4
2,5 90,6
4
96
-
96
0,6
5
338
-
338
2,0
Subtotal Small
17.039
61
17.100
9,5
Non performing loan
500
-
500
2,9
Micro
1
4.262
-
4.262
79,2
2
806
-
806
15,0
3
52
-
52
0,9
4
61
-
61
1,0
5
200
-
200
3,7
Subtotal Micro
5.381
-
5.381
3,0
Non performing loan
313
-
313
5,8
1
250
15
265
2,6
2
3.898
5.189
9.087
88,7
3
143
30
173
1,7
Special Assets Management
4
22
-
22
0,2
5
283
420
703
6,9
Subtotal SAM
4.596
5.654
10.250
5,7
Non performing loan
448
450
898
8,8
Consumer
1
20.549
-
20.549
87,1
2
2.472
-
2.472
10,5
3
81
-
81
0,3
4
121
-
121
0,5
5
371
-
371
1,6
Subtotal Consumer
23.594
-
23.594
13,2
Non performing loan
573
-
573
2,4
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
Business Unit Kol
Baki Debet Rupiah Valas
Total
%
Treasury & International Banking
1
288
3.844
4.132
92,2
2
-
44
44
1,0
3
-
-
-
-
4
-
33
33
0,7
5
-
274
274
6,1
Subtotal International Banking
288
4.195
4.483
2,5
Non performing loan
-
307
307
6,9
Total Kredit
149.935
29.753
179.688
KREDIT YANG DIRESTRUKTURISASI Dari total kredit yang diberikan per 31 Desember 2009, sebesar 8,6% atau Rp17.104 miliar merupakan kredit yang pernah direstrukturisasi. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 3,3% dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2008 yaitu Rp16.560 miliar.
MUTASI KREDIT YANG pernah DIRESTRUKTURISASI TAHUN 2009 SALDO AWAL (Rp. Miliar)
16.560
Tambahan restrukturisasi
5.660
Pembayaran
(1.484)
Penghapusbukuan
(739)
Lain-lain 1)
(2.893)
SALDO AKHIR (Rp. Miliar)
17.104
Catatan : 1) Termasuk pembayaran sebagian, selisih kurs karena penjabaran mata uang asing dan fluktuasi kredit modal kerja.
SKEMA DAN JUMLAH KREDIT YANG pernah DIRESTRUKTURISASi Kredit jangka panjang dengan opsi saham (KJPOS)
Rp. Miliar 2008
2009
%
380
190
1,1
Fasilitas kredit tambahan
1.322
295
1,7
Perpanjangan jangka waktu kredit
8.019
6.764
39,6
Perpanjangan jangka waktu & penurunan suku bunga
4.486
310
1,8
Perpanjangan jangka waktu & skema restrukturisasi lain-lain 1)
2.353
9.546
55,8
16.560
17.104
100
Total
Catatan : 1) Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari penurunan tingkat suku bunga, penjadualan kembali bunga yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
65
66
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
KREDIT YANG DIHAPUSBUKUKAN Pada tahun 2009, Bank Mandiri menghapusbukukan kredit yang diberikan sebesar Rp2.224 miliar dan menerima kembali kredit yang telah dihapusbukukan sebesar Rp2.264 miliar dari kredit yang telah dihapusbukukan sebelum dan selama tahun 2009.
Saldo kredit yang dihapusbukukan per 31 Desember 2009 sebesar Rp32.610 miliar. Portfolio kredit yang telah dihapusbuku tersebut tidak dicatat dalam laporan keuangan.
MUTASI KREDIT YANG TELAH DIHAPUSBUKU TAHUN 2008 DAN 2009 (BANK SAJA) Rp. Miliar Saldo awal tahun Penghapusbukuan Penerimaan kembali Lain-Lain 1) Saldo akhir tahun
2008
2009
28.858
34.511
5.507
2.224
(2.308)
(2.264)
2.454
(1.861)
34.511
32.610
Catatan: 1) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
KREDIT YANG DIBELI DARI BPPN Termasuk dalam saldo kredit yang diberikan per 31 Desember 2009 adalah kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp157 miliar, seluruhnya telah dilakukan pengikatan kredit baru. Bank mencatat selisih antara nilai pokok kredit dengan harga pembelian sebagai penyisihan penghapusan aktiva produktif.
KREDIT YANG DIBELI DARI BPPN PADA 31 DESEMBER 2007 DAN 2008 Baki Debet
Rp. Miliar
2008
2009
289
157
Pendapatan yang ditangguhkan
1
-
PPAP
-
-
36
-
Pendapatan bunga & pendapatan lain yang terkait dengan kredit yang dibeli dari BPPN
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
MUTASI KREDIT YANG DIBELI DARI BPPN Rp. Miliar
2003
2004
2005
Saldo awal tahun
5.457
5.249
5.075
4.771
3.050
496
289
Pembayaran
(242)
(464)
(515)
(640)
(2.086)
(243)
(132)
-
(86)
(27)
(743)
(578)
-
-
399
(64)
-
-
-
-
-
Hapus Buku Pembelian & Adjustments 1)
2006
2007
2008
2009
Pengaruh Kurs
(365)
441
238
(338)
110
37
-
Saldo akhir tahun
5.249
5.075
4.771
3.050
496
289
157
Catatan : 1) Pada tahun 2003 termasuk kredit yang dibeli dari BPPN sebesar Rp160 miliar yang sebelumnya dicatat pada aktiva lain-lain, Pada tahun 2004 terdapat adjustments untuk pendapatan yang ditangguhkan
KOLEKTIBILITAS KREDIT YANG DIBELI DARI BPPN Rp. Miliar
2003
2004
Lancar
2.310
2.142
631
Dalam Perhatian Khusus
1.002
433
436
14
557
571
100
5
156
Kurang Lancar Diragukan
2005
2006
2007
2008
2009
471
315
267
157
2.073
180
2
-
6
-
-
-
-
-
-
-
Macet
1.823
1.938
2.977
500
-
20
-
Total
5.249
5.075
4.771
3.050
496
289
157
NPL
36,9%
49,3%
77,6%
16,6%
0%
6,9%
0%
SIMPANAN Pada 31 Desember 2009 jumlah simpanan meningkat sebesar 10,5% dari sebesar Rp289.112 miliar menjadi Rp319.550 miliar.
Rp113.795 miliar, sedangkan deposito berjangka dan giro meningkat sebesar 5,9% dari Rp194.158 miliar menjadi Rp205.755 miliar
Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya tabungan yang cukup signifikan sebesar 19,8% dari Rp94.954 miliar menjadi
Rasio dana murah terhadap total simpanan meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang semula 56,7% menjadi 58,3%.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
67
68
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
BERIKUT INI DISAJIKAN KOMPOSISI SIMPANAN PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2009
2008
2009
2008
2009
Giro
23,9%
22,7%
Tabungan
32,8%
35,6%
43,3%
41,6%
Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito Jumlah Total Simpanan
Jumlah Total Simpanan
Rp289.112 miliar
Rp319.550 miliar
KOMPOSISI SIMPANAN ( BANK SAJA) PER 31 DESEMBER 2009 Rp. Miliar Valuta
Giro
Deposito
Tabungan
Total
27.967
28.061
385
56.413
9.435
5.123
372
14.930
37.402
33.184
757
71.343
CORPORATE
Rp
Valuta Asing
Jumlah COMMERCIAL
Rp
15.535
9.615
1.161
26.311
Valuta Asing
6.600
2.119
683
9.402
22.135
11.734
1.844
35.713
7.490
68.023
95.221
170.735
Jumlah MICRO & RETAIL
Rp
Valuta Asing
Jumlah
1.373
6.680
8.107
16.160
8.863
74.703
103.328
186.895
827
2.807
22
3.657
TREASURY & INTERNATIONAL
Rp
Valuta Asing
Jumlah Total
635
981
498
2.114
1.462
3.788
520
5.771
69.862
123.409
106.449
299.722
EKUITAS Total ekuitas mengalami peningkatan sebesar 15,1% dari Rp30.514 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp35.109 miliar pada tanggal 31 Desember 2009. Kenaikan ini
terutama disebabkan meningkatnya saldo laba dari Rp13.179 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp17.859 miliar pada tanggal 31 Desember 2009.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pendistribusian laba bersih tahun 2008 yang dilaksanakan pada tahun 2009 adalah pembayaran dividen, cadangan umum serta Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Bank Mandiri
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
likuiditas bank. Pada tahun 2009, Bank Mandiri memiliki arus kas masuk dari peningkatan jumlah deposito berjangka, tabungan dan giro.
POSISI LIKUIDITAS BANK MANDIRI PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2009 Rp. Miliar Aktiva Lancar 1)
2008
2009
81.178
86.817
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Obligasi Pemerintah yang dimiliki untuk diperdagangkan dan tersedia untuk dijual.
28.288
26.346
Rasio kredit terhadap simpanan 2)
60,4%
62,1%
Aktiva lancar terhadap jumlah aktiva
22,6%
22,0%
Aktiva lancar terhadap simpanan 2)
28,1%
27,2%
Arus kas masuk bersih dari aktivitas operasi untuk tahun 2009 adalah sebesar Rp12.360 miliar terutama berasal dari pendapatan bunga dan pendapatan provisi & komisi masingmasing sebesar Rp32.078 miliar dan 5.270 miliar. Arus kas masuk bersih tersebut juga dipengaruhi oleh peningkatan giro, tabungan dan deposito berjangka sebesar Rp33.514 miliar yang diimbangi dengan beban bunga sebesar Rp15.879 miliar serta tambahan pemberian kredit sebesar Rp24.906 miliar.
Catatan: 1) Aktiva lancar terdiri dari : kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia , bank dan lembaga keuangan lain, serta surat-surat berharga (tidak termasuk Obligasi Pemerintah) dalam portfolio diperdagangkan dan tersedia untuk dijual) 2) Simpanan tidak termasuk simpanan dari bank lain.
telah melaksanakan pembayaran dividen tahun buku 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp88,55 dan Rp187,11 per lembar saham atau secara total masing-masing sebesar Rp1.859 miliar dan Rp3.912 miliar. Kegiatan usaha Bank Mandiri selama tahun 2009 sebagian besar didanai oleh kombinasi penerimaan dari pendapatan bunga atas kredit yang diberikan, komisi dan provisi, peningkatan jumlah simpanan. Selain itu, Bank Mandiri telah memanfaatkan pasar uang antar bank. Bank Mandiri juga mempertahankan cadangan likuiditas, yang biasanya berjumlah lebih besar daripada Giro Wajib Minimum Bank Indonesia, untuk mengantisipasi penarikan simpanan dalam jumlah besar oleh nasabah. Bank Mandiri menggunakan sebagian besar dananya untuk pembayaran beban bunga atas dana pihak ketiga dan pinjaman yang diterima, pemberian kredit dan pembayaran kembali pinjaman yang diterima, penempatan
pada pasar uang antar bank, dan pembayaran biaya operasional (termasuk biaya gaji dan tunjangan, serta biaya umum dan administrasi). Total aktiva lancar pada tahun 2009 mencapai Rp86.817 miliar, menunjukkan likuiditas yang sangat baik. Total aktiva lancar di akhir tahun 2009 mencapai 22,0% dari total aktiva atau 27,2% dari total simpanan juga mengindikasikan kondisi likuiditas yang baik. Bank Mandiri juga menggunakan portfolio Obligasi Pemerintah untuk mendukung likuiditas dan meningkatkan aktiva produktif melalui collateral fund borrowing serta transaksi penjualan dengan janji dibeli kembali. Bank Mandiri telah menjual Obligasi Pemerintah sebesar Rp316 miliar dengan janji untuk dibeli kembali pada bulan Mei 2010. Arus kas dari dana pihak ketiga juga secara signifikan mempengaruhi posisi
Pada tahun 2008 arus kas masuk bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp522 miliar terutama berasal dari pendapatan bunga sebesar Rp26.118 miliar, di mana kredit yang diberikan memberikan pendapatan sebesar Rp15.958 miliar. Arus kas masuk bersih juga dipengaruhi oleh penerimaan provisi dan komisi sebesar Rp4.263 miliar dan peningkatan giro, tabungan dan deposito berjangka sebesar Rp39.636 miliar, yang diimbangi dengan arus kas keluar dari beban bunga sebesar Rp12.165 miliar serta tambahan pemberian kredit sebesar Rp36.150 miliar. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2009 sebesar Rp4.716 miliar terutama disebabkan adanya kenaikan atas surat berharga yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali sebesar Rp4.269 miliar
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
69
70
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
dan pembelian aktiva tetap sebesar Rp651 miliar.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Rp2.476 miliar serta kenaikan pinjaman subordinasi sebesar Rp3.350 miliar.
Pada tahun 2008 arus kas masuk bersih dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp2.401 miliar terutama berkaitan dengan penurunan surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali sebesar Rp2.657 miliar, penurunan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp286 miliar serta pembelian aktiva tetap sebesar Rp614 miliar.
Selama tahun 2009 arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp4.468 miliar antara lain untuk pembayaran pinjaman yang diterima sebesar Rp13.818 miliar yang diimbangi dengan penambahan atas pinjaman yang diterima sebesar Rp8.391 miliar. Arus kas bersih tersebut juga digunakan untuk pembayaran dividen, dana Program Kemitraan , Bina Lingkungan dan tantiem sebesar
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2008 sebesar Rp9.158 miliar yang antara lain digunakan untuk pembayaran dividen dan Dana Program Kemitraan & Bina Lingkungan dan tantiem sebesar Rp4.085 miliar, pelunasan surat berharga yang diterbitkan sebesar Rp3.034 miliar serta surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali sebesar Rp1.932 miliar.
BELANJA MODAL Berikut ini kami sajikan realisasi belanja modal untuk tahun 2008 dan 2009 serta anggaran tahun 2010: Rp. Miliar
Realisasi
2008 Tanah dan bangunan
Anggaran
2009 2010
126
189
109
Peralatan Kantor, Komputer, Perangkat Lunak dan 488
594
397
Kendaraan
94
Implementasi Renovasi kantor
-
-
799
Jumlah
614
783
1.399
KOMITMEN & KONTINJENSI Jumlah Komitmen & Kontinjensi yang mempunyai risiko kredit per 31 Desember 2009 mengalami peningkatan sebesar 17,2% dibandingkan dengan tahun 2008. Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan valuta asing serta bank garansi yang diterbitkan baik rupiah maupun valuta asing.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PEMBAHASAN UMUM DAN ANALISIS MANAJEMEN
KOMITMEN & KONTINJENSI YANG MEMPUNYAI RISIKO KREDIT PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2009
Rp. Miliar
2008
2009
RUPIAH
Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan
1.637
1.356
Bank garansi yang diterbitkan
8.130
9.807
Standby letters of credit
620
1.031
10.387
12.194
KOLEKTIBILITAS KOMITMEN & KONTINJENSI PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2009 Rp. Miliar
Performing Non Performing
2008
2009
24.933
29.259
63
41
MATA UANG ASING
Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan
Bank garansi yang diterbitkan
Standby letters of credit
3.813
6.381
7.112
7.518
3.684
3.207
14.609
17.106
24.996
29.300
Penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi yang telah dibentuk pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp329 miliar dan Rp316 miliar.
RASIO KEUANGAN LAINNYA (BANK SAJA) Tabel berikut menyajikan rasio keuangan lainnya, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia :
Rasio
Aktiva Produktif Bermasalah Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif Pemenuhan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional 1)
2008
2009
3,0 %
1,7 %
4,0 %
3,6 %
103,8 %
107,3 %
73,7 %
70,7 %
Persentase Pelanggaran BMPK
Pihak Terkait
0,0 %
0,0 %
Pihak Tidak Terkait
0,0 %
0,0 %
Persentase Pelampauan BMPK
Pihak Terkait
0,0 %
0,0 %
Pihak Tidak Terkait
0,0 %
0,0 %
5,5 %
5,0 %
9,9 %
3,4 %
Giro Wajib Minimum Rupiah Posisi Devisa Netto
2)
Catatan: 1) Beban operasional termasuk beban bunga & beban PPAP serta beban penyisihan lainnya dibagi pendapatan operasional termasuk pendapatan bunga 2) Perhitungan devisa netto termasuk akun neraca dan rekening administratif
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
71
72
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
73
LAPORAN • TUGAS PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS • GOOD CORPORATE GOVERNANCE • CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY • KOMITE PIHAK INDEPENDEN NON DEWAN KOMISARIS & CORPORATE SECRETARY • SIARAN PERS
MENEMBUS BATAS KEINGINAN
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
74
LAPORAN TUGAS PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS
Pelaksanaan pengawasan terhadap Bank Mandiri senantiasa dilakukan secara proaktif guna mengarahkan dan memberikan shareholder value untuk Bank supaya terus tumbuh berkesinambungan berlandaskan penerapan prinsip-prinsip good corporate governance serta merefleksikan etika dan budaya tata kelola yang baik dalam struktur dan kebijakan Bank.
a. Laba bersih tumbuh signifikan dari Rp 603 milyar di tahun 2005 menjadi Rp 7,2 Triliun di tahun 2009 (audited) atau naik 12 kali lipat.
Arahan dan pemberian nasihat kepada Direksi, dilakukan sejak perumusan strategi yang diikuti pada tahap implementasi program, dilanjutkan dengan pemantauan kinerja disertai upaya memastikan penerapan manajemen risiko dan good corporate governance dilaksanakan secara komprehensif, efektif dan efisien.
c. Non Performing Loan (NPL) berhasil turun signifikan dari sebesar 25,2% (gross) dan 15,34% (netto) di tahun 2005 menjadi sebesar 2,8% (gross) dan 0,42% (netto) di tahun 2009.
Dewan Komisaris berpendapat bahwa dalam periode tahun 2009, manajemen telah bersungguh-sungguh untuk terus berupaya melanjutkan tahapan tranformasi dalam mewujudkan visi Bank. Pencapaian yang baik telah ditunjukkan dalam pertumbuhan bisnis, peningkatan profitabilitas, peningkatan mutu pelayanan dan perbaikan tata kelola. Selain pencapaian kinerja keuangan serta pengelolaan likuiditas. Secara umum pengawasan Dewan Komisaris difokuskan terhadap beberapa permasalahan utama yang terkait program perbaikan kinerja dan pencapaian target Bank, yaitu meliputi: Kinerja Keuangan Bank, Pengelolaan Likuiditas, Penanganan Kredit Bermasalah/Non Performing Loan (NPL), Corporate Governance, Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Operasional Bank, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pelaksanaan Management Stock Option Plan (MSOP) dan Hal-hal Lain Yang Perlu Mendapat Perhatian Manajemen. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dapat disampaikan bahwa secara garis besar program kerja dan target tahun 2009 dapat dilaksanakan dan dicapai dengan baik. Atas pelaksanaan program kerja dan pencapaian target tersebut, Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya berpendapat sebagai berikut: 1. Kinerja Keuangan Bank Proses transformasi yang dilaksanakan Bank Mandiri sejak tahun 2005 hingga akhir tahun 2009, telah berhasil mendorong peningkatan kinerja Bank Mandiri (konsolidasi) selama 5 (lima) tahun terakhir yang tercermin dari berbagai indikator keuangan utama yaitu:
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
b. Return on Equity (ROE) meningkat signifikan dari 2,5% di tahun 2005 menjadi 22,07% di tahun 2009 atau naik 9 kali lipat.
d. Penurunan NPL tersebut juga diiringi dengan peningkatan coverage PPAP terhadap NPL dari sebesar 43,97% pada tahun 2005 menjadi 200,45% pada tahun 2009. e. Dari sisi efisiensi operasional, Bank Mandiri mampu memperbaiki Cost Efficiency Ratio (CER) dari 55,6% pada tahun 2005 menjadi 40,2% pada tahun 2009.
Peningkatan kinerja yang berhasil dicapai Bank Mandiri sejak tahun 2005 tersebut pada akhirnya memberikan dampak positif pada peningkatan harga saham Bank Mandiri (BMRI). Harga saham BMRI di Bursa Efek Indonesia berhasil mencapai Rp 5.300 pada tanggal 7 Oktober 2009 dan menjadikan kapitalisasi pasar BMRI sebesar Rp 111,1 triliun, melampaui aspirasi awal yang ingin dicapai di tahun 2010 yaitu sebesar Rp.100 triliun.
Ditinjau dari pencapaian target yang telah ditetapkan dalam Key Performance Indicator (KPI) tahun 2009, Bank Mandiri telah mencapai hampir semua target dan rencana kerja dengan sangat baik.
2. Pengelolaan Likuiditas Kondisi makro ekonomi dan likuiditas pasar global maupun domestik menunjukkan perkembangan membaik, namun masih tetap perlu berhati-hati sehingga posisi likuiditas harus dijaga. Dalam hal ini Manajemen telah mampu melakukan pengelolaan likuiditas yang baik, tercermin dari pertumbuhan dana masyarakat yang cukup besar termasuk pendanaan yang berasal dari luar negeri diantaranya dari Asian Development Bank (ADB), International Financial
LAPORAN TUGAS PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS
Corporation (IFC) dan Agence France de Development (AFD) pada bulan November 2009, yang dapat digunakan untuk mendanai aktivitas Bank Mandiri.
3. Mengembangkan relationship untuk meningkatkan penghimpunan dana dari Departemen/Lembaga pemerintah.
Hal ini mencerminkan bahwa kepercayaan masyarakat luas dan investor terhadap Bank Mandiri sangat baik. Dengan pertumbuhan dana tersebut LDR Bank Mandiri khususnya LDR Valas mengalami penurunan yang cukup significan dari sebesar 80,5% di tahun 2008 menjadi 68,2% di tahun 2009 sehingga cenderung mengakibatkan over likuid. Disisi lain tentu memperkuat kemampuan Bank Mandiri untuk mengantisipasi dampak gejolak ekonomi global.
4. Memaksimalkan penetrasi bisnis atas nasabah baru yang potensial antara lain melalui penentuan target customers atas dasar sektor unggulan, top player & cluster daerah unggulan. 5. Memaksimalkan potensi bisnis nasabah eksisting melalui identifikasi kebutuhan atas dasar potensi nasabah serta mengembangkan product bundling sesuai kebutuhan nasabah
a. Penghimpunan Dana
Dibidang penghimpunan dana, secara umum pelaksanaan program kerja telah berjalan selaras dengan strategi bank. Walaupun pencapaian total dana masyarakat melebihi target yang ditetapkan, namun realisasi penghimpunan dana murah (giro dan tabungan) masih perlu ditingkatkan.
Strategi yang telah ditetapkan meliputi fokus pada targeted customer, mengembangkan produk/fitur, mengoptimalkan infrastruktur & perangkat teknologi yang mendukung operasional cabang dan jaringan distribusi yang luas untuk pengembangan retail payment, disertai peningkatan pelayanan dan program promosi/marketing yang berkesinambungan.
6. Meningkatkan efektivitas aliansi dengan nasabah corporate dan commercial sebagai strategic partner, memasarkan produk reksadana terproteksi & konvensional, meningkatkan brand image melalui media above the line, serta program Promosi berupa sponsorship, gift/souvenir, cash back serta program diskon. 7. Bank Mandiri juga memperluas kerjasamanya dengan hampir 1.200 bank koresponden yang terdapat di 106 negara. 8. Melakukan penjajakan dan mendapatkan komitmen pendanaan dan international trade finance line sebesar US$ 500 juta dari Asian Development Bank (ADB), International Financial Corporation (IFC) dan Agence France de Development (AFD).
Adapun program kerja yang telah dilaksanakan mencakup: 1. Meningkatkan dana murah melalui optimalisasi target market debitur individual, Bundling product Tabungan Rencana Mandiri & Payroll, meningkatkan dana dari Tabungan TKI dan Haji, serta meningkatkan jumlah rekening Tabungan Rencana Mandiri (TRM) sehingga peningkatan jumlah rekening tabungan mencapai 1,52 juta rekening di akhir Tahun 2009 (target peningkatan 1 juta rekening). 2. Optimalisasi pemanfaatan Giro sebagai operating account dari fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah baru.
9. Bank Mandiri telah melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 dengan nilai nominal sebesar Rp 3,5 Triliun yang telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia tanggal 14 Desember 2009. b. Penempatan Dana
Dibidang penempatan dana, pengembangan bisnis dilaksanakan melalui ekspansi kredit secara selektif dan pada segmen yang profitable dan mengoptimalkan sektor-sektor yang dapat tumbuh dengan baik dan merupakan sektor yang termasuk dalam industry class sangat disarankan disertai upaya penyempurnaan proses, kebijakan, dan pengawasan kredit sehingga tetap memperhatikan azas kehati-hatian.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
75
76
LAPORAN TUGAS PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS
Program kerja yang telah dilaksanakan antara lain:
1. Mengefektifkan ekspansi kredit (termasuk meningkatkan pemasaran kredit investasi), mengoptimalkan penggunaan KMK fixed dengan aktifitas di rekening giro sebagai operating account.
a. Manajemen telah berhasil melakukan penyelesaian atas kredit bermasalah dari Top Obligor dalam jumlah yang signifikan. Namun demikian untuk sisa penyelesaian obligor macet Top 30 yang tidak memiliki kemungkinan untuk direstrukturisasi ataupun pelunasan kewajiban perlu dilakukan tindakan tegas termasuk melalui jalur hukum.
2. Memaksimalkan potensi bisnis melalui identifikasi kebutuhan atas dasar potensi nasabah dan mengembangkan product sesuai kebutuhan nasabah. 3. Memaksimalkan penetrasi bisnis atas nasabah baru yang potensial antara lain melalui penentuan target customers (atas dasar sektor unggulan, top player & cluster daerah unggulan).
b. Upaya menjaga dan meningkatkan risk control system pada aktivitas perkreditan terutama segmen corporate, commercial, micro & retail, dan consumer finance, termasuk penyempurnaan kualitas business process secara end to end.
4. Melakukan kerjasama dengan koperasi, BUMN, asosiasi dan institusi lainnya dalam penyaluran Program Kemitraan, memperkuat penawaran produk consumer loan dengan fokus pada pengembang berskala menengah, besar dan brokerage house.
c. Proses restrukturisasi perlu terus diiringi dengan Strategi menjaga dan meningkatkan kualitas kredit pasca restrukturisasi kredit secara disiplin sehingga tidak terjadi penurunan kembali kolektibilitas kredit yang telah direstrukturiasi (relaps).
5. Melaksanakan ekspansi kredit secara prudent pada segmen Mikro yang didukung dengan kegiatan kerjasama aliansi dengan mitra Corporate dan Commercial dalam pembiayaan mikro, aktivitas komunikasi dan program promosi yang terarah untuk mendukung pemasaran produk. 6. Melakukan supervisi kredit secara intensif untuk meningkatkan kualitas aktiva produktif dengan memastikan terlaksananya prosedur pemrosesan sampai dengan pencairan kredit sesuai aturan yang berlaku, mengendalikan debitur yang downgrade melalui penagihan secara intensif, meningkatkan monitoring terhadap performance collector serta melakukan write off secara berkala. 3. Penanganan Kredit Bermasalah/Non Performing Loan (NPL)
Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko memonitor berbagai upaya yang dilakukan manajemen dalam menjaga NPL sesuai ketentuan Bank Indonesia, termasuk memonitor pengaruh perkembangan kondisi makro terhadap kualitas aktiva produktif pada umumnya.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Disamping itu, terkait dengan penanganan NPL, Dewan Komisaris tetap memberikan perhatian atas hal-hal yang telah dilakukan manajemen sebagai berikut:
d. Sejalan dengan fokus Bank Mandiri ke depan untuk pertumbuhan High Yield Business maka perlu ditingkatkan terus infrastruktur pengelolaan risiko kredit di segmen small business, consumer loan maupun mikro banking terus dikembangkan. 4. Corporate Governance, Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Operasional Bank.
Implementasi corporate governance dan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian operasional Bank, secara umum dapat dilaporkan telah dilaksanakan dengan baik dan penyempurnaannya terus diupayakan secara berkelanjutan. Sehubungan dengan hal tersebut, Dewan Komisaris mencatat beberapa hal sebagai berikut: a. Hasil self assessment Bank Mandiri atas pelaksanaan Good Corporate Governance (transparency, accountability, responsibility, independency dan fairness) periode tahun 2009 untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah
LAPORAN TUGAS PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS
untuk risiko kredit Bank Mandiri, Bank Indonesia menggolongkan acceptable untuk posisi 30 September 2009, sesuai surat No.12/1/DPB1/TPB1-1/ Rahasia tanggal 8 Januari 2010 perihal Informasi Predikat Penilaian Kecukupan Risk Control System untuk Risiko Kredit, Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank Mandiri Posisi 30 September 2009.
dengan PBI No.8/14/PBI/2006, menunjukkan nilai komposit 1,1 dengan predikat ”Sangat Baik”.
Selain itu, terkait dengan penerapan GCG, Bank Mandiri memperoleh penghargaan sebagai Perusahaan dengan predikat ”Sangat Terpercaya” (peringkat 1 dengan nilai 90,65) pada Corporate Governance Perception Index 2008 yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance pada tahun 2009, dan sekaligus memperoleh penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori Sangat terpercaya dan Emiten Keuangan Terbaik.
b. Bank Mandiri telah melakukan penyempurnaan terhadap legalitas operasional perusahaan penyedia layanan jasa pengiriman uang, yaitu Mandiri International Remittance (MIR) yang berlokasi di Kuala Lumpur, di mana kepemilikan Bank Mandiri sebesar 100% dengan mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia vide surat No. 10/548/DPB1 tanggal 14 November 2009. c. Terhadap pelaksanaan rencana divestasi atas PT. Usaha Gedun BDN (UGBDN) dan PT. Bank Bumi Daya Plaza (BDP), telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No. 11/1/DPB1/ TPB1-1 tanggal 6 Januari 2009, arahan divestasi utamanya akan dilakukan kepada internal Bank Mandiri terlebih dahulu dengan pertimbangan Bank secara keseluruhan. Adapun action plan UGBDN dan BDP telah dicantumkan dalam Rencana Bisnis Bank Mandiri 2010-2012. d. Review secara berkala terhadap penerapan manajemen risiko yang dilakukan Bank, antara lain terhadap portfolio kredit di atas Rp.1 triliun. Selain itu, Dewan Komisaris senantiasa memonitor kepatuhan terhadap ketentuan kehati-hatian yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, antara lain Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan penetapan Capital Adequacy Ratio (CAR). e. Terkait dengan Tingkat Kesehatan Bank Mandiri, Bank Indonesia memberikan hasil peringkat komposit 2 dengan predikat Baik untuk posisi 30 September 2009 dan kecukupan sistem pengendalian risiko
f. Rencana penyelesaian Bank Mandiri atas Mandatory Convertible Bond (MCB) PT. Garuda Indonesia (Persero) yang Bank konversikan menjadi penyertaan modal sementara pada nasabah, hal ini telah dicatatkan dalam Pelaporan Bank per 31 Desember 2009. Dewan Komisaris melalui surat No. COM/048/2009 tanggal 6 Juli 2009 telah memberikan persetujuan penyusunan Arsitektur Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri. 5. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dalam hal pengembangan sumber daya manusia, implementasi program telah diupayakan agar selaras dan terintegrasi sehingga dapat secara optimal mendukung pencapaian target dan rencana bisnis, sebagai berikut: a. Program internalisasi Budaya perusahaan yang mencakup nilai-nilai kebersamaan Trust, Integrity, Profesionalisme, Customer Focus dan Excellence (TIPCE) telah dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan untuk seluruh jajaran pegawai. b. Penyempurnaan strategi dan kebijakan Human Capital telah difokuskan pada pengembangan leadership dan capabilities yang efektif, peningkatan ketahanan (resiliance), peningkatan engagement serta penguatan budaya kerja dan penerapan best practices dalam pengelolaan Human Capital secara terintegrasi guna meningkatkan professionalisme dan produktivitas pegawai. Penyempurnaan strategi dan kebijakan tersebut seiring dengan strategi kompensasi yang kompetitif yang didasari pada jiwa “pay for performance” agar senantiasa dapat memotivasi pegawai.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
77
78
LAPORAN TUGAS PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS
c. Kebijakan resourcing telah mencakup kriteria dan proses serta akuntabilitas untuk mendapatkan kualitas pegawai yang diharapkan dalam waktu yang ditentukan. Kebijakan tersebut juga mencakup kebijakan outsourcing yang meliputi syarat-syarat pelaksanaan proses pengelolaan penyedia jasa outsourcing, termasuk jenis pekerjaan yang dapat di-outsource dan bentuk dari kegiatan outsource tersebut.
saham *), MSOP Tahap 2 sebanyak 304.942.052 lembar saham dan MSOP Tahap 3 sebanyak 225.339.779 lembar saham. Jumlah keseluruhan lembar saham hasil konversi MSOP yang diterbitkan sampai dengan 31 Desember 2009 sebanyak 905.647.788 lembar saham.
d. Program kerja telah dilaksanakan untuk meningkatkan profesionalisme dan produktivitas pegawai, antara lain: 1. Grand launching employee services centre yang terdiri dari call centre & walk in centre yang juga disebut hc4U. 2. Pengembangan business learning academies. 3. Implementasi program coaching & leadership development yang terintegrasi dalam people development framework. 4. Mengimplementasikan modul e-recruitment yang terintegrasi . 5. Penajaman Mandiri Employee Appraisal System & Talent Management System. 6. Perbaikan terhadap process penentuan remunerasi dan insentif. 7. Perbaikan jalur karir. 6. Pelaksanaan Management Stock Option Plan (MSOP)
Dewan Komisaris selama tahun 2009 juga melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan eksekusi atas Management Stock Option Plan (MSOP), sebagaimana diamanatkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Bank Mandiri tanggal 29 September 2003 yang menetapkan kebijakan pelaksanaan dan pengawasan serta penerima untuk program MSOP Tahap 1, RUPS Tahunan Bank Mandiri tanggal 16 Mei 2005 untuk MSOP Tahap 2 dan RUPS Tahunan Bank Mandiri tanggal 22 Mei 2006 untuk MSOP Tahap 3. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 jumlah total penerbitan saham baru Bank Mandiri hasil eksekusi MSOP Tahap 1 adalah sebanyak 375.365.957 lembar
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Penambahan jumlah saham beredar hasil dari eksekusi MSOP tersebut ditindaklanjuti dengan perubahan Anggaran Dasar untuk melakukan penambahan atas modal ditempatkan dan disetor penuh Bank Mandiri. *) Keterangan : Jangka waktu MSOP tahap 1 (option live) telah berakhir pada 13 Juli 2008
7. Hal-hal Lain Yang Perlu Mendapat Perhatian Manajemen
Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja dan pelaksanaan program kerja Bank Mandiri Tahun 2009 maka Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang perlu terus-menerus mendapat perhatian manajemen antara lain sebagai berikut: a. Sejalan dengan visi menjadi Indonesia’s most admired and progressive financial institution, maka pengembangan bisnis berupa penghimpunan dana, pengembangan fitur produk, optimalisasi infrastruktur dan perangkat teknologi, perluasan jaringan distribusi harus dilengkapi dengan langkah-langkah strategis untuk melakukan monitoring dan mendorong pencapaian kinerja yang sustainable serta dilaksanakan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip good corporate governance. b. Dalam rangka untuk mengendalikan cost of funds dan mengelola risiko likuiditas secara prudent dengan tetap mempertimbangkan aspek efisiensi, Dewan Komisaris menyarankan kepada Direksi untuk menyeimbangkan pengelolaan kebutuhan likuiditas dengan pengelolaan efesiensi. Jumlah likuiditas yang ada tentunya perlu disesuaikan dari waktu ke waktu dan perlu disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan likuiditas pasar yang saat ini menunjukan trend membaik. c. Dalam kondisi makro global yang masih dipenuhi ketidakpastian, Bank Mandiri agar terus memperbaiki
LAPORAN TUGAS PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS
bisnis model di luar negeri termasuk di HongKong dan Bank Mandiri Europe Limited, serta menghindari bisnis-bisnis dengan profil risiko yang tinggi. Dewan Komisaris menghargai upaya Direksi untuk mempertahankan cabang HongKong dengan arahan agar fokus pada peningkatan shareholder value dan meninggalkan marginal bisnis yang beresiko tinggi serta menyiapkan business model yang lebih sesuai dengan core competencies cabang HongKong. d. Pengembangan micro banking dalam jangka panjang, agar senantiasa memperhatikan kondisi dan pangsa pasar, target nasabah, teknis operasional, pengendalian risiko serta profitabilitas segmen dimaksud. Pengembangan outlet yang dibutuhkan sesuai business plan, tentunya juga perlu mempertimbangkan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan serta bagaimana dapat mencari, merekrut dan mempertahankan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. e. Dalam rangka pengamanan transaksi reksadana dimana Bank Mandiri bertindak sebagai penjual maka perlu dilakukan upaya-upaya antara lain yaitu secara reguler bersama dengan manajer investasi mengundang investor reksadana untuk menjelaskan bahwa produk reksadana bukan produk Bank dan risiko ditanggung oleh investor; menyampaikan kepada investor reksadana mengenai laporan posisi investasi secara berkala; public education kepada investor/calon Selama tahun 2009, Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan serta pemberian nasihat kepada Direksi dibantu oleh Komite-Komite yaitu : 1. Komite Audit 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi dan Nominasi 4. Komite Good Corporate Governance Seluruh Komite tersebut telah melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik dan telah memberikan laporan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu menjadi perhatian Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Demikian laporan Dewan Komisaris atas pelaksanaan program pengawasan selama tahun 2009.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
79
80
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Bank Mandiri merupakan Bank Umum Publik. Meskipun mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah, namun pengelolaan Bank Mandiri dilaksanakan secara profesional, transparan dengan tetap berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudential banking), Best Practices, serta Budaya Perusahaan yang terdiri dari nilai-nilai kebersamaan (shared values), yang merupakan pencerminan dari tanggung jawab utama kepada seluruh stakeholder. Bank Mandiri merupakan hasil penggabungan 4 (empat) bank yakni Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Import Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia yang merger secara legal dilakukan pada Juli tahun 1999. Pada bulan Juli 2003, Bank Mandiri berhasil melakukan Go Public dan mampu tercatat sebagai IPO tersukses pasca krisis. Seiring dengan berjalannya proses transformasi, Bank Mandiri bertekad untuk menjadi Regional Champion Bank pada tahun 2010. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) merupakan unsur penting di industri perbankan mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan semakin meningkat. Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan proses jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable value. Implementasi GCG sebagai sebuah sistem dilakukan melalui proses intern yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pegawai. Sejak diterapkannya GCG, Bank Mandiri mengalami perubahan yang lebih baik, terutama dengan meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) hingga dapat bekerja lebih efisien, efektif, kompetitif dan profesional didukung oleh budaya etos kerja yang mumpuni. Selain peningkatan kualitas SDM, penerapan GCG secara konsisten telah meningkatkan kinerja bank sehingga dapat memperkuat posisi daya saing perusahaan yang pada akhirnya akan menarik minat dan kepercayaan investor sehingga Bank Mandiri dapat tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang.
I. Governance Commitment Bank Mandiri mempunyai keyakinan bahwa implementasi GCG akan berjalan dengan baik kalau dilandasi komitmen yang kuat dari seluruh jajaran Bank Mandiri. Pada tahapan ini dilakukan perumusan kembali visi, misi dan strategi Bank Mandiri, yang diselaraskan dengan komitmen manajemen terhadap pentingnya penerapan GCG dalam menjalankan usahanya. Visi dan misi tersebut selanjutnya dilengkapi dengan strategi bisnis yang spesifik untuk masing-masing Strategic Busines Unit (SBU), yang terdiri dari Corporate Banking, Commercial Banking, Treasury & International Banking, Micro & Retail Banking dan Consumer Finance. Melengkapi komitmen visi, misi dan strategi bisnis, pada tahapan Perumusan Governance Commitment Bank Mandiri juga melakukan revitalisasi budaya perusahaan agar dapat memberikan keyakinan dan panduan yang lebih kuat. Revitalisasi tersebut dilakukan melalui penetapan budaya perusahaan yang dikenal dengan ”TIPCE” yaitu: Trust, Integrity, Professionalism, Customer focus dan Excellence. TIPCE tersebut kemudian dijabarkan dalam rumusan Pedoman 10 (sepuluh) Perilaku Utama bagi insan Bank Mandiri sebagai berikut : 1. Saling menghargai dan bekerja sama. 2. Jujur, tulus dan terbuka. 3. Disiplin dan konsisten. 4. Berpikir, berkata dan bertindak terpuji. 5. Kompeten dan bertanggung jawab. 6. Memberikan solusi dan hasil terbaik. 7. Inovatif, proaktif dan cepat tanggap. 8. Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan. 9. Orientasi pada nilai tambah dan perbaikan terus menerus. 10. Peduli lingkungan. II. Governance Structure
Implementasi GCG di Bank Mandiri dilaksanakan dengan berlandaskan prinsip-prinsip GCG yang terdiri dari 5 (lima) tahap, yaitu: 1. Governance Commitment 2. Governance Structure 3. Governance Mechanism *) 4. Sosialisasi dan Evaluasi 5. Walking the talk
Untuk mendukung tercapainya Visi, Misi dan Strateginya, Bank Mandiri telah melaksanakan penyempurnaan struktur organisasi yang menjamin adanya check and balance dan mencerminkan akuntabilitas yang jelas dan tegas dari masing-masing organ perusahaan. Governance Structure ini kemudian dituangkan dalam Anggaran Dasar Bank Mandiri dan GCG Charter berupa penataan fungsi, tugas dan wewenang masing-masing organ perseroan antara lain Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.
*) Keterangan:
Melalui tahapan ini Bank Mandiri telah melakukan beberapa hal penting terkait dengan penyempurnaan Governance Structure, yaitu melalui pemenuhan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris serta pembentukan Komite-komite. Adapun penjelasan mengenai struktur tata kelola perusahaan adalah sebagai berikut:
Sehubungan dengan penjelasan butir 1 dan 2, maka penjelasan mengenai butir 3, 4, dan 5 dapat dilihat pada halaman 127 dan seterusnya.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
A. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
Pada tanggal 4 Mei 2009, Bank Mandiri telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), dengan keputusan sebagai berikut: 1. Keputusan Agenda Pertama
a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan menyetujui Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk tahun buku 2008. b. Mengesahkan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku 2008 yang telah diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II.
2. Keputusan Agenda Kedua Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba bersih tahun buku 2008 sebesar Rp. 5.312.821.488.698. 3. Keputusan Agenda Ketiga a. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. b. Menetapkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II sebagai Auditor yang akan mengaudit Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. c. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik dan Auditor tersebut. 4. Keputusan Agenda Keempat a. Menyetujui penyesuaian gaji Direktur Utama menjadi sebesar Rp. 166 juta netto per bulan atau kenaikannya sebesar 11,06% dari gaji netto yang berlaku saat ini dengan pembulatan ke bawah dalam angka jutaan penuh yang berlaku terhitung sejak tanggal 1 Januari 2009. b. Gaji anggota Direksi, honorarium anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris yaitu Direktur Utama sebesar 100%, Komisaris Utama sebesar 50%, Wakil Komisaris Utama 47,5%, anggota Dewan Komisaris lainnya sebesar 45% dan Sekretaris Dewan Komisaris sebesar 18,75% masing-masing dari gaji Direktur Utama; adapun gaji Wakil Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan bobot pekerjaan, pencapaian kinerja dan kontribusi masing-masing Direktur yang bersangkutan selama tahun buku 2008. c. Menyetujui pemberian tantiem sebesar Rp. 61,65 miliar atau sebesar 1,16% gross dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 yang telah dianggarkan sebelumnya, untuk dibayarkan kepada segenap anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris yang menjabat dalam tahun 2008. d. Porsi tantiem untuk anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris adalah sebesar 22,14% dari total tantiem, dengan proporsi tantiem Komisaris Utama sebesar 100%, Wakil Komisaris Utama sebesar 95%, anggota Dewan Komisaris lainnya sebesar 90% dan Sekretaris Dewan Komisaris sebesar 37,5% masing-masing dari tantiem Komisaris Utama dengan mempertimbangkan lamanya menjabat pada tahun 2008; sedangkan porsi tantiem untuk Direksi adalah sebesar 77,86% dari total tantiem, dibagikan kepada masing-masing anggota Direksi dengan proporsi yang akan ditentukan dalam Rapat Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan pencapaian kinerja dan kontribusi serta lamanya menjabat masing-masing anggota Direksi pada tahun 2008. 5. Keputusan Agenda Kelima Menyetujui pelimpahan kewenangan RUPS kepada Dewan Komisaris untuk menyetujui penambahan modal ditempatkan dan disetor Perseroan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 29 Mei 2009.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
81
82
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
B. DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Susunan Anggota Dewan Komisaris • Edwin Gerungan Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen • Muchayat Wakil Komisaris Utama • Mahmuddin Yasin Komisaris • Soedarjono Komisaris Independen • Pradjoto Komisaris Independen • Gunarni Soeworo Komisaris Independen Komisaris Independen Sesuai PBI No.8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan PBI No.8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Bank harus memiliki Komisaris Independen yakni anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. PBI tersebut juga mengatur bahwa paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.
Sehubungan dengan hal tersebut, dan dalam rangka mendukung GCG Bank, pemegang saham dalam RUPS telah menetapkan Komisaris Independen dengan jumlah dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku guna menjalankan tugas pengawasan terhadap Bank dan kelompok usaha Bank. Sampai dengan saat ini anggota Dewan Komisaris berjumlah 6 (enam) orang dimana 4 (empat) diantaranya merupakan Komisaris Independen.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 1. Melakukan Pengawasan terhadap pengurusan Bank yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana kerja, pengembangan Bank, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS dan atau RUPS Luar Biasa dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Keputusan RUPS dan atau RUPS Luar Biasa secara efektif dan efisien serta terpeliharanya efektivitas komunikasi antara Dewan Komisaris dengan Direksi, Auditor Eksternal dan Otoritas Pengawas Bank atau Pasar Modal. 3. Menjaga kepentingan Bank dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada RUPS. 4. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut. 5. Memberikan pendapat dan saran atas Rencana Kerja dan Anggaran tahunan yang diusulkan Direksi dan mengesahkannya sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar. 6. Memonitor perkembangan kegiatan Bank. 7. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Bank.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
8. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Bank. 9. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya (a) pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan dan (b) keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.
FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS Nama
Jumlah Rapat
Kehadiran
Ketidakhadiran
% Kehadiran
Edwin Gerungan
18
18
0
100 %
Muchayat
18
18
0
100 %
Mahmuddin Yasin
18
18
0
100 %
Soedarjono
18
18
0
100 %
Pradjoto
18
18
0
100 %
Gunarni Soeworo
18
18
0
100 %
training/seminar Dewan Komisaris Nama
Jenis
Soedarjono
IIA International Conference 2009-Johannesberg
Gunarni Soeworo
Leadership Forum
Rekomendasi Dewan Komisaris Dalam rangka pencapaian kinerja bank yang lebih baik dan sustainable, Dewan Komisaris telah menyampaikan rekomendasi sebagai berikut: 1. Bank Mandiri perlu melakukan legal review secara berkala terhadap dokumen perjanjian/kontrak termasuk perjanjian kredit oleh pihak independen agar dapat melakukan identifikasi Risiko Hukum secara dini dan melakukan mitigasinya. 2. Terkait dengan jumlah perkara hukum perdata di Bank Mandiri yang sebagian besar berasal dari transaksi kredit, maka terhadap kasus-kasus hukum tersebut perlu dilakukan legal review dan dilengkapi dengan legal dokumen yang benar dan cukup untuk memperkuat alat bukti di pengadilan. 3. Diperlukan strategi dan program kerja masing-masing bisnis unit agar dapat melakukan aliansi antar bisnis unit untuk meningkatkan produk tabungan serta penggunaan transactional account secara intensif. 4. Bank Mandiri perlu melakukan uji kehandalan dan keamanan terhadap sistem informasi bank antara lain dengan menyewa profesional hacker.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
83
84
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
5. Agar Bank tetap berhati-hati dalam menghadapi perusahaan yang mempunyai struktur organisasi dan kepemilikan yang kompleks dan mempunyai unit usaha di negara-negara “tax heaven” karena berdasarkan pengalaman, perusahaan/debitur seperti ini cenderung menimbulkan masalah bagi bank. 6. Terkait dengan maraknya penipuan/manipulasi penarikan tabungan dengan menggunakan kartu ATM palsu, maka untuk menjaga/melindungi operasional ATM agar dilakukan pengamanan dan pengadministrasian persedian kartu ATM dan PIN sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 7. Sistem pengendalian terpadu yang telah dibuat untuk pencegahan fraud agar dilaksanakan dengan benar dan dipantau terus namun jangan sampai menghambat bisnis dan mengganggu pelayanan kepada nasabah. 8. Untuk memenangkan persaingan di sektor bisnis mikro, maka Bank Mandiri harus mempunyai “product differentiation” serta harus mulai memikirkan dan membuat business plan untuk 5 sampai dengan 10 tahun ke depan baik dari segi pangsa pasar, operasional dan profitability dalam bidang Kredit Mikro. 9. Sehubungan dengan kondisi makro ekonomi dan likuiditas pasar global maupun domestik yang menunjukkan perkembangan membaik, sebaiknya Bank Mandiri mereview ulang posisi likuiditas Rupiah maupun valas yang dirasakan terlalu tinggi, terutama likuiditas valas, sehingga dapat menurunkan cost of fund dan melakukan pengelolaan risiko likuiditas secara prudent namun tetap mempertimbangkan aspek efisiensi.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
C. KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
KOMITE AUDIT Komite Audit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sudah dibentuk sejak tanggal 19 Agustus 1999 berdasarkan Keputusan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. 013/KEP/KOM/1999 dan diperbaharui berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. 001/KEP/KOM/2005 tanggal 1 Juli 2005. Tujuan Pembentukan Komite Audit Pembentukan Komite Audit Bank Mandiri dilaksanakan dengan mengacu kepada Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. 117/M-MBU/2002, Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-29/PM/2004 dan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Corporate Governance bagi bank umum dengan tujuan untuk membantu memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya serta dalam memberikan nasehat kepada Direksi atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian intern, efektivitas pemeriksaan auditor eksternal dan internal, efektivitas pelaksanaan manajemen risiko serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Metodologi yang digunakan Komite Audit dalam menjalankan tugasnya adalah: a. Melakukan review atas laporan-laporan yang diterima langsung dari unit-unit kerja dan atau yang diterima melalui Komisaris. b. Melakukan review atas laporan hasil pemeriksaan auditor intern dan ekstern. c. Mengadakan rapat/diskusi dengan unit-unit kerja, auditor intern dan ekstern. Struktur dan Keanggotaan Komite Audit • Gunarni Soeworo Sebagai Ketua (Komisaris Independen) • Soedarjono Sebagai Anggota (Komisaris Independen) • Zulkifli Djaelani Sebagai Anggota (Pihak Independen) • Imam Sukarno Sebagai Anggota (Pihak Independen) Tugas dan Tangung Jawab Komite Audit Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan dan atau hal-hal lain yang disampaikan Direksi, serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris berdasarkan Audit Committee Charter yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris pada tanggal 30 Juni 2007, dengan cara: 1. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas semua informasi keuangan yang disajikan Manajemen. 2. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas efektifitas pelaksanaan pengendalian intern atau internal control. 3. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas efektifitas pelaksanaan hasil pemeriksaan oleh Satuan Kerja Audit Intern. 4. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas: a. Independensi dan obyektifitas Kantor Akuntan Public (KAP) yang akan mengikuti vendor. b. Biaya jasa Audit dan cakupan Audit yang diajukan oleh KAP terpilih. c. Pelaksanaan perkembangan Audit yang dilakukan Oleh KAP d. Laporan hasil Audit yang disampaikan oleh KAP 5. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6. Melakukan penelaahan dan pemantauan serta melaporkan berbagai risiko yang potensial akan terjadi. 7. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut oleh Manajemen yang berkaitan dengan temuan hasil pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern, Kantor Akuntan Public, Direktorat Pengawasan Bank-Bank Indonesia dan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
85
86
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Selama tahun 2009 Komite Audit telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Melakukan pertemuan dengan Accounting Group untuk membahas antara lain perkembangan pemilihan Kantor Akuntan Publik untuk Laporan Keuangan Bank Mandiri tahun Buku 2009 dan masalah-masalah dalam implementasi PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK 55 (revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. 2. Melakukan pertemuan dengan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) untuk membahas antara lain: a. Mengenai temuan-temuan signifikan hasil pemeriksaan SKAI, terutama yang berkaitan dengan implementasi kebijakan dan peraturan, sistem dan prosedur, sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Temuan-temuan signifikan dan kasus-kasus fraud. c. Mengenai perkembangan terakhir penyelesaian kasuskasus hukum dan mitigasinya. 3. Melakukan pertemuan dengan Compliance Group untuk membahas antara lain: a. Temuan-temuan hasil pemeriksaan Bank Indonesia tahun 2008, tindak lanjut yang sudah dilakukan dan temuantemuan penting yang tindak lanjutnya masih dalam proses. b. Perkembangan transaksi-transaksi mencurigakan. c. Masalah-masalah Kepatuhan selama tahun 2009 dan perbaikannya. 4. Melakukan pertemuan dengan Legal Group untuk membahas 10 kasus hukum terbesar dan mitigasinya. 5. Melakukan pertemuan dengan Kantor Akuntan Publik yang terpilih untuk melakukan audit Laporan Keuangan Bank Mandiri guna membahas mengenai : a. Perkembangan pelaksanaan audit (audit progress) Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2008 dan temuantemuan signifikan yang perlu mendapat perhatian.
b. Hasil akhir audit Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2008, beserta Management Letter dan laporan atas kepatuhan atas perundang-undangan dan laporan hasil pemeriksaan sesuai PSA 62 berkaitan dengan kepatuhan pengendalian internal. c. Rencana dan cakupan audit Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2009. d. Perkembangan pelaksanaan audit (audit progress) Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun Buku 2009 dan temuan-temuan awal yang perlu mendapat perhatian. 6. Melakukan pertemuan bersama-sama dengan Komite Pemantau Risiko untuk membahas antara lain : a. Membahas 10 jenis Operational Risk terbesar yang berpotensi fraud serta mitigasinya. b. Mereview implementasi pelaksanaan basel II. 7. Melakukan pertemuan dengan Human Capital Services Group, Human Capital Strategy & Policy Group dan Learning Center Group untuk membahas antara lain : a. Persiapan Sumber Daya Manusia (Standar Kompetensi) untuk menunjang konsep Dominant Multispecialist Bank. b. Kebijakan dan pelaksanaan “Home Base” pegawai dan rotasi pegawai. 8. Melakukan pertemuan dengan Central Operations Group untuk membahas antara lain pelaksanaan Operasional dan Pengendalian Risiko Operasional dan harmonisasi Sistem Integrasi Aplikasi Eximbills dan eMAS. 9. Melakukan tugas dan kegiatan lain yang diberikan Dewan Komisaris terkait dengan laporan Komisaris Utama dan Dewan Komisaris yang harus disampaikan kepada Bank Indonesia, yaitu laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil Audit Intern semester II/2008 dan semester I/2009; laporan pengawasan rencana bisnis Bank semester II/2008 dan semester I/2009.
FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT Nama
Jumlah Rapat
Kehadiran
Ketidakhadiran
% Kehadiran
Gunarni Soeworo
27
27
0
100 %
Soedarjono
27
27
0
100 %
Zulkifli Djaelani
27
27
0
100 %
Imam Soekarno
27
27
0
100 %
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Keterangan : Rapat komite dianggap sah apabila dihadiri paling kurang 51% dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris dan Pihak Independen. Keputusan Rapat dilakukan berdasarkan Musyawarah Mufakat, dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
KOMITE PEMANTAU RISIKO Sampai dengan saat ini, kondisi ekonomi global dilihat dari segi sektor keuangan maupun sektor industri manufacturing masih belum cukup stabil. Ini tercermin dari tingkat pengangguran yang tinggi dan semakin meningkat di sebagian besar negara. Per Desember 2009, tingkat pengangguran di Amerika Serikat mencapai 10%, Canada 8,5%, Uni Eropa 9,8%, Australia 5,7%, Jepang 5,2%, China 4,3% dan India 7,4%. Walaupun suku bunga pinjaman di negara-negara maju tersebut terendah sepanjang sejarah, namun perusahaan-perusahaan besar maupun kecil masih takut
untuk berinvestasi. Mereka khawatir dengan tingkat pengangguran yang tinggi tersebut dan diperkirakan masih akan tetap tinggi sampai dengan 5-7 tahun mendatang. Tingkat pengangguran yang tinggi akan menekan daya beli masyarakat. Berdasarkan keadaan tersebut diatas, Komite Pemantau Risiko selama tahun 2009 bekerja secara lebih proaktif, dan prudent di dalam menganalisa, mengelola dan memitigasi risiko-risiko yang ada dan yang akan ada. Komite juga melakukan analisa profil risiko bank secara konsolidasi dengan anak-anak perusahaan.
Tahun 2009, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan pertemuan secara intensif sebanyak 33 kali dengan pihak-pihak yang dianggap relevan dalam masalah risiko yang akan dibahas. Masalah risiko yang diprioritaskan dan difokuskan antara lain sebagai berikut: 1. Kondisi likuiditas bank baik dalam mata uang rupiah maupun US dollar. 2. Menjaga dan meningkatkan Net Interest Margin bank karena adanya tekanan dari biaya dana deposito. 3. Bersama dengan Manajemen melakukan simulasi stress testing terhadap Non Performing Loan berdasarkan asumsi-asumsi parameter makro. 4. Menjaga permodalan bank (CAR) pada tingkat yang cukup namun efisien. 5. Risiko yang terkait dengan posisi foreign exchange trading dan obligasi/Surat Utang Negara serta menghindar dari produk-produk derivatif. 6. Menjaga Loan to Deposit Ratio bank ( baik dalam mata uang Rupiah maupun US dollar) pada tingkat/ komposisi yang optimal dan juga BMPK baik terhadap pihak terkait maupun tidak terkait. 7. Memantau profil risiko dan termasuk secara konsolidasi dengan anak perusahaan. 8. Mereview dampak risiko akibat adanya perubahan peraturan dari otoritas moneter. 9. Secara berkala membahas dengan unit-unit terkait tentang implementasi dari pada penataan kembali organisasi yang berbasis SBU. 10. Memastikan bahwa terdapat sumber Daya Manusia yang berkualitas untuk menunjang pertumbuhan kredit. Struktur dan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko • Soedarjono Sebagai Ketua (Komisaris Independen) • Edwin Gerungan Sebagai Anggota (Komisaris Independen) • Gunarni Soeworo Sebagai Anggota (Komisaris Independen) • Tama Widjaja Sebagai Anggota (Pihak Independen) • Group Head Market & Operational Risk Sebagai Sekretaris (ex-officio) – Non Voting Member
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
87
88
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko 1. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko yang berkaitan dengan pengendalian risiko dibidang pengelolaan asset & liability, likuiditas, perkreditan serta operasional sebelum mendapat persetujuan Dewan Komisaris.
4. Mempertimbangkan aspek risiko produk dan perubahan keadaaan atau kejadian yang berasal dari internal maupun eksternal Bank.
2. Mendiskusikan dengan Direksi atau unit kerja terkait dengan manajemen risiko, menguji pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan membahasnya dalam rapat Dewan Komisaris atau rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
6. Mengevaluasi akurasi model dan validitas data pengukuran risiko.
3. Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan peraturan- peraturan internal tentang kebijakan manajemen risiko.
8. Mengkaji konsep laporan triwulanan profil risiko Bank secara individual dan konsolidasi serta menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut dengan Direksi.
5. Secara periodik mengkaji manajemen risiko dan pedoman pelaksanaannya dan penyesuaiannya.
7. Mengikuti dan mempelajari keputusan Risk and Capital Committee.
Komite Pemantau Risiko juga bekerja sama dengan Komite Audit mengadakan rapat gabungan dengan mengundang pihakpihak terkait dalam masalah risiko yang akan dibahas. Adapun kajian-kajian yang dilakukan antara lain sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Melakukan review terhadap kebijakan-kebijakan operational bank sehingga bisa mencegah/ meminimalisasi terjadinya fraud. Memonitor tahapan kemajuan dari implementasi Basel II dan PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006). Mengukur potensi risiko hukum dan melakukan pencegahannya. Memperbaiki secara berkala hal-hal penting yang belum sesuai/comply dengan peraturan baru Bank Indonesia.
Frekuensi rapat Komite Pemantau Risiko Nama Soedarjono
Jumlah Rapat
Kehadiran
Ketidakhadiran
33
33
0
% Kehadiran 100 %
Edwin Gerungan
33
4
29
12,12 %
Gunarni Soeworo
33
31
2
93,94 %
Tama Widjaja
33
32
1
96,97 %
33
33
0
100 %
Group Head Market & Operational Risk
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Keterangan : Rapat sah dan dapat mengambil keputusan apabila dihadiri 2/3 dari jumlah anggota komite dan harus dihadiri oleh Ketua komite. Dalam hal Ketua komite karena sesuatu hal tidak dapat hadir, sedangkan masalah yang dibahas sangat mendesak, Ketua dapat menunjuk salah seorang anggota untuk memimpin rapat. Keputusan rapat adalah sah bila disetujui oleh lebih dari ½ dari jumlah anggota yang hadir.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan penetapan kualifikasi dan proses nominasi serta remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif. Struktur dan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi • Edwin Gerungan Sebagai Ketua (Komisaris Independen) • Muchayat Sebagai Anggota (Komisaris) • Soedarjono Sebagai Anggota (Komisaris Independen) • Pradjoto Sebagai Anggota (Komisaris Independen) • Gunarni Soeworo Sebagai Anggota (Komisaris Independen) • Mahmuddin Yasin Sebagai Anggota (Komisaris) • Group Head - Sebagai Sekretaris (ex-officio) Human Capital – Non Voting Member Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi 1. Menyusun konsep dan analisa yang berhubungan dengan fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi. 2. Membantu Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Komisaris dan Direksi. 3. Membantu Dewan Komisaris dalam penetapan Kebijakan Umum Sumber Daya Manusia. 4. Merekomendasikan persetujuan perubahan struktur organisasi sampai dengan satu tingkat di bawah Direksi. 5. Membantu Dewan Komisaris memperoleh dan menganalisa data bakal calon pejabat satu tingkat di bawah Direksi secara triwulanan dan setiap waktu jika ada perubahan. 6. Membantu Dewan Komisaris dalam memberikan rekomendasi tentang opsi kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai, antara lain opsi saham serta pengawasan pelaksanaannya. 7. Memiliki data base calon-calon Direksi dan Dewan Komisaris.
8. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai : a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. 9. Memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 10. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 11. Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
89
90
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Komite Remunerasi dan Nominasi telah melangsungkan 3 (tiga) kali pertemuan dengan beberapa agenda penting antara lain: 1. Mengusulkan kenaikan gaji Board Of Director (BOD) dan honorarium Board Of Commisioner (BOC) serta besaran tantiem bagi BOC dan BOD untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Melakukan evaluasi kinerja Direksi secara periodik. 3. Memberikan rekomendasi sistem penentuan kenaikan gaji Board Of Director (BOD) untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
Frekuensi Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Nama
Jumlah Rapat
Kehadiran
Ketidakhadiran
% Kehadiran
Edwin Gerungan
3
3
0
100 %
Muchayat
3
3
0
100 %
Mahmuddin Yasin
3
3
0
100 %
Soedarjono
3
3
0
100 %
Pradjoto
3
3
0
100 %
Gunarni Soeworo
3
3
0
100 %
Group Head Human Capital 3
3
0
100 %
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Keterangan : Rapat komite Remunerasi dan Nominasi hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Group Head Human Capital Group. Keputusan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dalah hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sebagai wujud komitmen Bank Mandiri dalam menegakkan Good Corporate Governance (GCG), pada tanggal 18 Juli 2005 Dewan Komisaris telah membentuk Komite GCG guna membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan serta memperkuat implementasi prinsip-prinsip GCG. Struktur dan Keanggotaan Komite GCG • Muchayat Sebagai Ketua (Komisaris) • Gunarni Soeworo Sebagai Anggota (Komisaris Independen) • Mahmuddin Yasin Sebagai Anggota (Komisaris) • Group Head Compliance Sebagai Sekretaris (ex-officio) – Non Voting Member
Tugas dan Tanggung Jawab Komite GCG 1. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris mengenai arah kebijakan dan perbaikan implementasi prinsip-prinsip GCG yang dapat diterapkan di dalam perusahaan. 2. Mengawasi efektivitas implementasi GCG yang dilakukan oleh Direksi dalam upaya membangun Corporate Image serta budaya patuh (Sense of Complying) yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran Bank di setiap unit kerja secara total (Total Quality Compliance – TQC) sehingga memberikan iklim bisnis yang sehat dan lingkungan kerja yang kondusif. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan kewajiban perusahaan dalam memperhatikan dan mengakomodasi kepentingan Pemegang Saham Minoritas (Minority Shareholder) dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Memastikan bahwa proses nominasi calon Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif telah dilaksanakan berdasarkan kualifikasi yang jelas, proses seleksi yang transparan serta memenuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Memastikan bahwa perusahaan memiliki kebijakan evaluasi kinerja bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan Pejabat Eksekutif yang pelaksanaannya dilakukan secara transparan, dan dikaitkan dengan paket dan struktur remunerasinya. 6. Memastikan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi memiliki komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan (conflict of interest), perangkapan jabatan dan perilaku insider trading sebagaimana dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Menjaga Rahasia Bank dan kerahasiaan atas seluruh dokumen dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Komite. 8. Melaporkan hasil kegiatan Komite GCG kepada Dewan Komisaris untuk dituangkan dalam Laporan Tahunan Bank.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk membangun budaya patuh (sense of complying) terhadap regulasi, Komite GCG telah menyusun program kerja 2009 dan telah melakukan monitoring pemenuhan ketentuan BI mengenai GCG sebagai sebagai berikut: 1. Menindaklanjuti Hasil Penilaian Implementasi GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dalam CGPI 2007 yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) pada akhir tahun 2008. Hasil penilaian implementasi GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dalam Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2007 yang pelaksanaannya diadakan pada akhir tahun 2008 telah dilaporkan kepada Komisaris Utama vide surat No.COM.GCG/002/2009 tanggal 29 Januari 2009. 2. Rating GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), Sehubungan keikutsertaan Bank Mandiri dalam Good Corporate Governance Perception Index 2008 (CGPI 2008) yang diselenggarakan oleh IICG.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
91
92
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
3. Melaksanakan sosialisasi GCG di Kantor-kantor Wilayah. 4. Memonitor pelaksanaan self assessment, dalam rangka memenuhi PBI No.8/4/PBI/2006 sebagaimana diubah dengan PBI No.8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, telah dilakukan penyusunan self assessment penerapan Good Corporate Governance. Penyusunan tersebut antara lain dapat dipergunakan sebagai sarana untuk mengidentifikasi penerapan Good Corporate Governance sekaligus untuk menyusun langkah korektif maupun rencana tindak lanjut yang diperlukan. Untuk periode tahun 2009, hasil pembobotan menunjukkan nilai Komposit 1,1 dengan predikat “Sangat Baik”. Frekuensi Rapat Komite GCG Nama
Jumlah Rapat
Kehadiran
Ketidakhadiran
% Kehadiran
Muchayat
1
1
0
100 %
Gunarni Soeworo
1
1
0
100 %
Mahmuddin Yasin
1
0
1
0%
Group Head Compliance
1
1
0
100 %
Keterangan : Rapat komite sekurang-kurangnya dihadiri oleh 2/3 dari jumlah anggota komite dan harus dihadiri oleh Ketua Komite. Pengambilan keputusan harus disetujui oleh lebih dari ½ dari jumlah anggota komite yang hadir.
KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT
Ketua : Gunarni Soeworo Anggota : Soedarjono Zulkifli Djaelani Imam Soekarno
(Komisaris Independen) (Komisaris Independen) (Pihak Independen) (Pihak Independen)
KOMITE PEMANTAU RISIKO
Ketua : Soedarjono Anggota : Edwin Gerungan Gunarni Soeworo Tama Widjaja Group Head Market & Operational Risk
(Komisaris Independen) (Komisaris Independen) (Komisaris Independen) (Pihak Independen)
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI
Ketua : Edwin Gerungan Anggota : Muchayat Soedarjono Pradjoto Gunarni Soeworo Mahmuddin Yasin Group Head Human Capital
(Komisaris Independen) (Komisaris) (Komisaris Independen) (Komisaris Independen) (Komisaris Independen) (Komisaris) (Sebagai Sekretaris ex-officio Non Voting Member)
KOMITE GOOD Ketua : Muchayat CORPORATE Anggota : Gunarni Soeworo GOVERNANCE Mahmuddin Yasin Group Head Compliance
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(Sebagai sekretaris ex-officio Non Voting Member)
(Komisaris) (Komisaris Independen) (Komisaris) (Sebagai Sekretaris ex-officio Non Voting Member)
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
D. direksi
Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan anggaran dasar. Susunan Anggota Direksi • Agus Martowardojo • I Wayan Agus Mertayasa • Zulkifli Zaini • Sasmita • Abdul Rachman • Sentot A. Sentausa • Bambang Setiawan • Riswinandi • Thomas Arifin • Budi G. Sadikin • Ogi Prastomiyono
Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Commercial Banking Direktur Technology & Operations Direktur Special Asset Management Direktur Risk Management Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care Direktur Corporate Banking Direktur Treasury & International Banking Direktur Micro & Retail Banking Direktur Compliance & Human Capital
Selain itu, dalam menjalankan tugasnya Direksi dibantu oleh EVP Coordinator dengan susunan anggota sebagai berikut Pahala N. Mansury Haryanto T. Budiman Mansyur S. Nasution Riyani T. Bondan
EVP Coordinator Finance & Strategy; Chief Financial Officer EVP Coordinator Change Management Office EVP Coordinator Consumer Finance EVP Coordinator Internal Audit
Tugas dan tanggung jawab Direksi I. Direktur Utama 1. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengurusan Perseroan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan keputusan RUPS Perseroan dengan mengindahkan ketentuan yang berlaku. 2. Mengkoordinasikan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas yang berhubungan dengan unit Bisnis dan unit Supporting meliputi Direktorat Corporate Banking, Direktorat Commercial Banking, Direktorat Micro & Retail Banking, Direktorat Consumer Finance, Direktorat Treasury & International Banking, Direktorat Spesial Asset Management, Direktorat Risk Management, Direktorat Technology & Operations, Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care, Direktorat Compliance & Human Capital, Direktorat Finance & Strategy, Direktorat Change Management Office, dan Direktorat Internal Audit agar berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
3. Mengarahkan dan mensupervisi Direktorat-Direktorat dibawahnya berkoordinasi dengan Wakil Direktur Utama, secara berkesinambungan dalam melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing agar tetap pada jalur strategi jangka panjang Perseroan dan menangani persaingan dalam pasar. 4. Mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan pasar dengan mendorong business unit memasarkan produk dan jasa dengan lebih dinamis dan kompetitif. 5. Meningkatkan citra Perseroan baik di tingkat nasional maupun internasional dan turut membina hubungan baik dengan bank-bank koresponden, investment bank, lembaga keuangan, nasabah dan otoritas moneter baik dalam negeri maupun luar negeri.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
93
94
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
6. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
8. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan.
7. Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
9. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan, dan untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri, berhak mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan memberikan kepadanya atau kepada mereka kekuasaan untuk perbuatan tertentu tersebut yang diatur dalam surat kuasa.
II. Wakil Direktur Utama 1. Kebijakan dan Strategi. a. Membantu Direktur Utama dalam memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran serta sosialisasi kebijakan seluruh bidang yang dikoordinasi. b. Membantu Direktur Utama dalam memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan dan action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. 2. Kegiatan Operasional. a. Memastikan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas yang berhubungan dengan Direktorat Spesial Asset Management, Direktorat Corporate Banking, Direktorat Commercial Banking, Direktorat Micro & Retail Banking, Direktorat Consumer Finance, Direktorat Treasury & International Banking, Direktorat Compliance & Human Capital, Direktorat Risk Management, Direktorat Finance & Strategy, Direktorat Technology & Operations, Direktorat Change Management Office, dan Corporate Secretary Group agar berjalan dengan lancar, efektif dan efisien serta terkoordinasi dengan baik. b. Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan dan mensupervisi Direktorat-direktorat dan Group-group di bawahnya secara berkesinambungan dalam menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan bidangnya masingmasing agar tetap pada jalur strategi jangka panjang Perseroan dan menangani persaingan dalam pasar.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
c. Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan prosesproses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan pasar dengan mendorong business unit memasarkan produk dan jasa dengan lebih dinamis dan kompetitif. d. Membantu Direktur Utama dalam meningkatkan citra Perseroan baik di tingkat Nasional maupun International dan turut membina hubungan baik dengan bank-bank koresponden, investment bank, lembaga keuangan, nasabah dan otoritas moneter baik dalam negeri maupun luar negeri. e. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. f. Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundangundangan yang berlaku. g. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan. h. Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
III. Direktur Commercial Banking 1. Kebijakan dan Strategi. a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran serta sosialisasi kebijakan dalam bidang Commercial Banking dan bertindak sebagai pembina PT. Bank Syariah Mandiri. b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. 2. Kegiatan Operasional. a. Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan seluruh fungsi kerja Jakarta Commercial Sales Group dalam mengembangkan dan memasarkan produk dan aliansi sehingga lebih marketable dan profitable.
b. Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan seluruh fungsi kerja Regional Commercial Sales 1 Group, Regional Commercial Sales 2 Group dalam mengembangkan dan memasarkan produk dan aliansi sehingga lebih marketable dan profitable. c. Mengarahkan dan mengkoordinasikan fungsi kerja Wholesale Product Management Group dalam mengembangkan produk sehingga menciptakan produk dan kebijakan yang kompetitif. 3 Sumber Daya Manusia. Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi bidang Commercial Banking, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.
IV. Direktur Technology & Operations 1. Kebijakan dan Strategi. a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat Technology & Operations. b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. 2. Kegiatan Operasional. a. Mengkoordinasi perumusan kebijakan yang berhubungan dengan Technology & Operations. b. Mengarahkan dan mensupervisi group-group dibawahnya secara berkesinambungan dalam menjalankan tugastugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing agar tetap pada jalur strategi jangka panjang Perseroan dan Direktorat Technology & Operations.
c. Mengembangkan Information Technology untuk bekerja sebagai mitra bisnis dengan seluruh unit kerja organisasi Perseroan dan memastikan bahwa Perseroan telah mempunyai solusi teknologi yang paling tepat untuk situasi saat ini dan kebutuhan bisnis di masa mendatang melalui perencanaan teknologi informasi yang efektif dan efisien, pengembangan, pencapaian, pengimplementasian, pemeliharaan dan dukungan yang berkelanjutan. d. Mengarahkan aktivitas Pengadaan, maintenance, warehousing and archiving, service and facilities agar efektif dan efisien serta memastikan dokumen-dokumen Perseroan tersimpan dengan aman dan dapat dicari kembali dengan cepat dan efisien. 3. Sumber Daya Manusia. Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi Pejabat di Direktorat Technology & Operations, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/ rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
95
96
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
V. Direktur Special Asset Management 1. Kebijakan dan Strategi. a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan, strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan dalam bidang Special Asset Management. b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. c. Mengkoordinir penetapan ukuran-ukuran kinerja dan sasaran tahunan, sasaran jangka menengah, serta jangka panjang bidang credit recovery dan asset management serta meyakini bahwa penetapan ukuran dan sasaran tersebut disusun sesuai dengan kebijakan Perseroan. 2. Kegiatan Operasional. a. Memimpin dan mengkoordinir perumusan kebijakan serta strategi yang berhubungan dengan kegiatan operasional recovery & restrukturisasi untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang secara komprehensif. b. Mengkoordinir upaya penyehatan kredit bermasalah melalui usaha-usaha restrukturisasi dan recovery, baik dilakukan secara internal maupun melalui kerjasama dengan pihak ketiga.
c. Mengkoordinir penyusunan rekomendasi penghapusbukuan atas kredit bermasalah dilakukan secara tepat waktu. d. Mengkoordinir pengelolaan dan penagihan kredit ektrakomtabel. e. Memaksimalkan kepentingan Perseroan dalam hubungan dengan pihak ketiga (BI, BPK, Departemen Keuangan, Kementerian BUMN). f. Mengkoordinir tindak lanjut pemindahan kredit bermasalah dari unit bisnis kepada unit recovery dan pengembalian kredit bermasalah dari unit recovery kepada unit terkait dengan lancar dan tepat waktu. g. Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang berkaitan dengan bidang Asset Management. h. Memimpin dan mengkoordinasi aktivitas recovery & restrukturisasi secara agresif sesuai kebijakan Perseroan. 3. Sumber Daya Manusia. Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi bidang Special Asset Management, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.
VI. Direktur Risk Management 1. Kebijakan dan Strategi. a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat Risk Management. b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
2. Kegiatan Operasional. a. Mengkoordinasi perumusan kebijakan yang berhubungan dengan Risk Management. b. Mengarahkan dan mensupervisi group-group dibawahnya secara berkesinambungan dalam menjalankan tugastugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing agar tetap pada jalur strategi bank.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
c. Mengembangkan organisasi kerja Risk Management sehingga Perseroan memiliki policy, prosedur dan metode yang handal dalam menerapkan risk management.
business unit dapat memasarkan produk dan jasa dengan dinamis dan kompetitif. 3. Sumber Daya Manusia.
d. Memonitor kepatuhan dan pelaksanaan pengawasan melekat pada semua unit kerja organisasi Risk Management. e. Mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan pasar agar
Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi Pejabat di Direktorat Risk Management, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.
VII. Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care 1. Kebijakan dan Strategi. a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care. b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta pelaksanaan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dalam Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. 2. Kegiatan Operasional. a. Mengkoordinasi serta memimpin penyusunan dan pelaksanaan strategi komunikasi Perseroan dalam arti luas dalam upaya menjaga dan mempertahankan reputasi Perseroan sebagai perusahaan terbuka. b. Mengarahkan terlaksananya keterbukaan informasi Perseroan baik dalam bentuk public expose maupun bentuk-bentuk keterbukaan informasi lainnya dengan mengacu pada ketentuan perundang-undangan, Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Bapepam-LK, dan Peraturan Bursa Efek Indonesia. c. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan memonitor penyelenggaraan Corporate Action serta kegiatan internal Perseroan lainnya termasuk tetapi tidak terbatas pada pelaksanaan kegiatan sebagaimana tercatat dalam Calendar of Event maupun kegiatan lain berupa rapat-rapat intern Perseroan.
d. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan memonitor Brand Standardization melalui Brand Implementation pada point of contract yang utama. e. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan memonitor penanganan permasalahan hukum yang bersifat kompleks dan/atau bankwide melalui pemberian advis hukum kepada unit kerja, manajemen maupun dengan mengoptimalkan legal officer. f. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan memonitor legal action secara efektif melalui penanganan perkara secara terintegrasi dengan target yang jelas. g. Meyakini dan mengkoordinasikan bahwa penyusunan kebijakan, manual, Standar Operating Procedures maupun keputusan yang diterbitkan oleh Perseroan telah sesuai dengan best industry practice, memiliki basis hukum yang memadai dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta tidak melanggar prinsip kehati-hatian. h. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan-kegiatan implementasi Budaya Taat Hukum (Law as a second Nature) yang dilakukan di dalam lingkungan Perseroan. i. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan strategi service Perseroan, konsolidasi komunikasi dan program-program internal untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah. j. Mengkoordinasikan dan mengarahkan optimalisasi penggunaan data nasabah untuk mendukung aktivitas bisnis Perseroan.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
97
98
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
k. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan serta pengelolaan prosedur penanganan keluhan maupun sengketa nasabah.
n. Mengarahkan dan mengkoordinasikan pencapaian kinerja Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care. 3. Sumber Daya Manusia.
l. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan serta evaluasi corporate culture, sehingga senantiasa dapat mendukung pencapaian tujuan bank. m. Mengarahkan dan memastikan implementasi standar layanan, perilaku dan nilai-nilai budaya perusahaan telah sesuai dengan program transformasi budaya Perseroan.
Memimpin dan mengarahkan kebijakan Sumber Daya Manusia Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan, dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.
VIII. Direktur Corporate Banking 1. Kebijakan dan Strategi. a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan, strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan dalam bidang Corporate Banking dan bertindak sebagai pembina PT. Mandiri Sekuritas (Perusahaan Anak). b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. 2. Kegiatan Operasional. a. Memimpin dan mengkoordinir perumusan kebijakan serta strategi yang berhubungan dengan kegiatan operasional Corporate Banking untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang secara komprehensif. b. Memimpin dan mengarahkan serta mensupervisi group-group dibawahnya serta anak perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya secara berkesinambungan dalam menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing agar sejalan dengan kebijakan Perseroan, serta menangani persaingan pasar dalam bidang Corporate Banking. c. Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang berkaitan dengan bidang Corporate Banking.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
d. Memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinasi pengembangan serta penawaran produk-produk Corporate Banking yang terbaik, dan memastikan bahwa pengembangan serta penawaran tersebut merupakan produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. e. Memimpin dan mengkoordiansi pengaturan produk Corporate Banking secara agresif dengan mengindahkan kebijakan Perseroan dan prinsip kehati-hatian. f. Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif promosi produk-produk Corporate Banking sesuai dengan riset pasar dan segmen nasabah. g. Melakukan pembinaan hubungan dengan nasabah melalui kunjungan (on the spot) dan pemantauan proyek nasabah secara berkala. 3. Sumber Daya Manusia. Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi bidang Corporate Banking, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
IX. Direktur Treasury & International Banking d. Memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinasi pengembangan serta penawaran produk-produk Treasury & International Banking yang terbaik, dan memastikan bahwa pengembangan serta penawaran tersebut merupakan produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
1. Kebijakan dan Strategi. a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan, strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan dalam bidang Treasury & International Banking dan bertindak sebagai pembina BMEL (Perusahaan Anak).
e. Memimpin dan mengkoordinasi pengaturan produk Treasury & International Banking secara agresif dengan tetap mengindahkan kebijakan Perseroan dan prinsip kehati-hatian.
b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. 2. Kegiatan Operasional.
f. Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif promosi produk-produk Treasury & International Banking sesuai dengan riset pasar dan segmen nasabah.
a. Memimpin dan mengkoordinir perumusan kebijakan serta strategi yang berhubungan dengan kegiatan operasional Treasury & International Banking untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang secara komprehensif. b. Mengarahkan dan mensupervisi group-group di bawahnya serta anak perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya secara berkesinambungan dalam menjalankan tugastugas yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing agar sejalan dengan kebijakan Perseroan, serta menangani persaingan pasar dalam bidang Treasury & International Banking sesuai kebijakan Perseroan. c. Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang berkaitan dengan bidang Treasury & International Banking.
g. Memimpin dan mengarahkan front liner marketers untuk dapat menjalankan Standar Prosedur Kerja (SOP) dalam bidang Treasury & International Banking secara benar. h. Bertindak sebagai Direktur Pengganti sesuai dengan ketentuan Tata Tertib Direksi. 3. Sumber Daya Manusia.
Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi bidang Treasury & International Banking, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.
X. Direktur Micro & Retail Banking 2. Kegiatan Operasional. 1. Kebijakan dan Strategi. a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran serta sosialisasi kebijakan dalam bidang Micro & retail Banking dan bertindak sebagai pembina PT. AXA Mandiri Financial Services dan PT. Mandiri Manajemen Investasi. b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.
a. Memimpin dan mengkoordinir perumusan kebijakan serta strategi yang berhubungan dengan kegiatan operasional Micro & Retail Banking untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang secara komprehensif. b. Mengarahkan dan mensupervisi group-group dibawahnya serta anak perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya secara berkesinambungan dalam menjalankan
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
99
100
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
g. Memimpin dan mengarahkan front liner marketers untuk dapat menjalankan Standar Prosedur Kerja (SOP) dalam bidang Micro & Retail Banking secara benar.
tugas-tugas yang berkaitan dengan bidangnya masingmasing agar sejalan dengan kebijakan Perseroan, serta menangani persaingan pasar dalam bidang Micro & Retail Banking.
h. Mengkoordinasi dan mengarahkan kebijakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
c. Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang berkaitan dengan bidang Micro & Retail Banking. d. Memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinasi pengembangan serta penawaran produk-produk Micro & Retail Banking yang terbaik, dan memastikan bahwa pengembangan serta penawaran tersebut merupakan produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
i. Bertindak sebagai Direktur Pengganti sesuai dengan ketentuan Tata Tertib Direksi. 3. Sumber Daya Manusia.
e. Memimpin dan mengkoordinasi pengaturan produk Micro & Retail Banking secara agresif dengan mengindahkan kebijakan Perseroan dan prinsip kehati-hatian.
Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi bidang Micro & Retail Banking, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.
f. Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif advertising dan promosi produk-produk Micro & Retail Banking sesuai dengan riset pasar dan segmen nasabah.
XI. Direktur Compliance & Human Capital 1. Kebijakan dan Strategi. a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat Compliance & Human Capital.
b. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi dalam pelaksanaan system perekrutan, penempatan, mutasi, dan pengembangan pegawai untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang secara komprehensif.
b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.
c. Mengarahkan dan mengkoordinasikan kebijakan hubungan kerja yang produktif antara Bank dengan pegawai baik secara individu maupun Unit Kerja.
c. Mengkoordinasikan penetapan Peraturan Dana Pensiun beserta perubahannya, penunjukan serta pemberhentian Pengurus dan Dewan Pengawas, selaku Direktur yang membawahi Dana Pensiun Bank Mandiri.
d. Mengarahkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan dan evaluasi corporate culture, sehingga senantiasa dapat mendukung pencapaian tujuan Bank.
2. Kegiatan Operasional. a. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
e. Mengkoordinasi dan mengarahkan pelaksanaan system training sesuai kebutuhan bank yang disajikan dengan produktifitas dan kualitas yang tinggi. f. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
g. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. h. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Pihak Eksternal. i. Memantau tindak lanjut temuan dan rekomendasi dari auditor internal dan/atau auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya. j. Mengarahkan dan mencegah Direksi lainnya agar tidak menempuh kebijakan dan/atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari peraturan perundang-undangan yang berlaku. k. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan incentive system, benefits, dan compensation dapat berjalan dengan baik.
m. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kebijakan, manual SOP maupun keputusan yang diterbitkan oleh Bank sehingga memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak melanggar prinsip kehati-hatian serta sesuai dengan best industry practice. n. Mengkoordinasikan pencapaian kinerja Direktorat Compliance & Human Capital. 3. Sumber Daya Manusia. a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi Pejabat di Direktorat Compliance & Human Capital, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan. b. Memantau pelaksanaan penyampaian kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada jajaran Pegawai.
l. Melakukan tugas selaku anggota Personnel Policy Committee yang diangkat sebagai Wakil Ketua II dan menjadi anggota non voting member untuk komitekomite yang dibentuk di bawah koordinasi Direksi.
XII. Executive Vice President – Koordinator Finance & Strategy/ Chief Financial Officer (CFO) 1. Kebijakan dan strategi. a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat Finance & Strategy. b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. 2. Kegiatan Operasional. a. Memimpin dan mengarahkan strategi bisnis, tujuan dan target financial jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek Bank Mandiri secara komprehensif.
b. Memimpin dan mengkoordinasikan fungsi kerja Investor Relations dalam rangka melakukan komunikasi keuangan kepada investor secara efektif, efisien, transparan, akuntabel, tepat waktu, dan meningkatkan kualitas laporan tahunan Perseroan sebagai perusahaan public. c. Memimpin dan mengarahkan aktifitas pembukuan dan pelaporan (Accounting) agar memiliki sistem keuangan dengan pengawasan, kebijaksanaan, dan prosedur yang tepat untuk dapat menghasilkan informasi keuangan dan MIS yang tepat waktu, lengkap konsisten, handal dan terukur. d. Mengarahkan dan memimpin aktivitas procurement, maintenance, warehousing, servis dan fasilitas agar efektif dan efisien, serta memastikan dokumentasi procurement tersimpan dengan aman dan tertib serta efisien.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
101
102
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
e. Mengarahkan dan memimpin pembelian, pemeliharaan, dan penjualan fixed asset (kecuali yang tidak aktif digunakan oleh Bank) secara efektif dan efisien serta dilaksanakan dengan transparan.
3. Sumber Daya Manusia.
Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM di bawah koordinasi Pejabat di Direktorat Finance & Strategy termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan, dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.
XIII. Executive Vice President – Koordinator Change Management Office 1. Kebijakan dan Strategi.
e. Memonitor dan mengarahkan program aliansi strategis, Corporate Culture dan Branding agar implementasinya dapat diselesaikan tepat waktu, efisiensi dan memberi manfaat yang sesuai.
a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan tugas Direktorat Change Management Office.
f. Memimpin penyusunan analisa studi kelayakan dan project brief (termasuk analisa profitabilitas) potensi sinergi program aliansi strategis antar business unit.
b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.
g. Memimpin dan mengkoordinasi inisiatif strategis baik dari sisi waktu, biaya dan relaisasi manfaat sesuai dengan project charter.
2. Kegiatan Operasional. a. Memimpin dan mengarahkan evaluasi terhadap para calon legal, financial dan valuation specialist. b. Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan reorganisasi pembentukan SBU dalam Direktorat maupun dengan unit lain di Bank Mandiri.
h. Memimpin inisiatif yang berhubungan dengan pertumbuhan inorganic (merger & akuisisi). 3. Sumber Daya Manusia.
c. Melakukan koordinasi implementasi reorganisasi pembentukan SBU dengan konsultan manajemen. d. Merekomendasikan implikasi reorganisasi pembentukan SBU pada kebijakan Human Resources serta penyelarasan tenaga kerja yang dibutuhkan.
Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi Direktorat Change Management Office termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.
XIV. Executive Vice President – Koordinator Consumer Finance 1. Kebijakan dan Strategi. a. Memimpin dan mengarahkan kebijakan, strategi, pemutakhiran, serta sosialisasi kebijakan dalam bidang Consumer Finance.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang agar sejalan dengan kebijakan Perseroan.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
2. Kegiatan Operasional.
pengembangan serta penawaran tersebut merupakan produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
a. Memimpin dan mengkoordinir perumusan kebijakan serta strategi yang berhubungan dengan kegiatan operasional Consumer Finance untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang secara komprehensif.
e. Memimpin dan mengkoordinasi pengaturan produk Consumer Finance secara agresif dengan mengindahkan kebijakan Perseroan dan prinsip kehati-hatian.
b. Mengarahkan dan mensupervisi group-group di bawahnya serta anak perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya secara berkesinambungan dalam menjalankan tugastugas yang berkaitan dengan bidangnya masingmasing agar sejalan dengan kebijakan Perseroan, serta menangani persaingan pasar dalam bidang Consumer Finance. c. Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang berkaitan dengan bidang Consumer Finance.
f. Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif promosi produk-produk Consumer Finance sesuai dengan riset pasar dan segmen nasabah. g. Memimpin dan mengarahkan front liner marketers untuk dapat menjalankan Standar Prosedur Kerja (SOP) dalam bidang Consumer Finance. 3. Sumber Daya Manusia.
d. Memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinasi pengembangan serta penawaran produk-produk Consumer Finance yang terbaik, dan memastikan bahwa
Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah koordinasi bidang Consumer Finance, termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital
XV. Executive Vice President – Koordinator Internal Audit 1. Kebijakan dan Strategi. a. Merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan strategi kegiatan Internal Audit dengan penekanan pada bidang/aktivitas yang mempunyai risiko tinggi serta mengevaluasi prosedur/control system yang ada untuk mencapai sasaran yang konsisten dengan Internal Audit Charter dan tujuan Bank. b. Memimpin dan mengarahkan penyusunan business plan serta action plan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang Direktorat Internal Audit agar sejalan dengan kebijakan Perseroan. 2. Kegiatan Operasional. a. Menjamin terselenggaranya evaluasi dan peran aktif Internal Audit dalam meningkatkan efektivitas Sistem Pengendalian Intern secara berkesinambungan berkaitan
dengan pelaksanaan operasional Bank dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh manajemen. b. Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisa dan evaluasi terhadap usulan atau kebijakan mengenai sistem dan prosedur yang baru untuk memastikan bahwa kebijakan sistem dan prosedur tersebut telah mencakup aspek-aspek pengendalian intern. c. Menilai penerapan manajemen risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan mengkaji ulang penilaian risiko (laporan profil risiko) yang dihasilkan oleh satuan kerja manajemen risiko, membantu mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko serta memberikan rekomendasi dan solusi peningkatan kualitas Manajemen Risiko. d. Membantu memberikan assurance mengenai penerapan governance dengan melakukan penialaian dan memberikan rekomendasi dan solusi untuk memperbaiki governance process.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
103
104
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
h. Melaporkan pelaksanaan tugas dan tangung jawab Internal Audit kepada pihak intern dan ekstern sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Mengevaluasi kecukupan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah dilakukan oleh Auditee untuk meyakini sistem pengendalian intern, pengelolaan risiko dan governance proses telah dilaksanakan secara memadai.
3. Sumber Daya Manusia. f. Membina, mensupervisi dan mengkoordinasikan Regional Internal Control (RIC) dengan Internal Audit dalam menjalankan fungsi pemeriksaan agar terlaksana secara efektif dan efisien.
g. Mengkoordinir kelancaran pelaksanaan tugas Auditor Ekstern dan memonitor tindaklanjut hasil Auditor Ekstern.
Memimpin dan mengarahkan kebijakan SDM dibawah supervisi Direktorat Internal Audit termasuk mengusulkan rekrutmen, promosi, mutasi/rotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance & Human Capital.
FREKUENSI RAPAT DIREKSI Nama
Jumlah Rapat
Kehadiran
Ketidakhadiran
% Kehadiran
Agus Martowardojo
70
53
17
76 %
I Wayan Agus Mertayasa
70
61
9
87 %
Zulkifli Zaini
70
62
8
89 %
Sasmita
70
61
9
87 %
Abdul Rachman
70
60
10
86 %
Sentot A. Sentausa
70
60
10
86 %
Bambang Setiawan
70
64
6
91 %
Riswinandi
70
58
12
83 %
Thomas Arifin
70
57
13
81 %
Budi G. Sadikin
70
63
7
90 %
Ogi Prastomiyono
70
58
12
83 %
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PELAKSANAAN TRAINING DIREKSI Nama
Jenis
Agus Martowardojo
Achieving Breakthrough Service: Leveraging Employee and
Customer Satisfaction for Profit and Growth, HBS – MA, USA
I Wayan Agus Mertayasa
Global Strategic Management, HBS – Boston, MA USA &
London
Zulkifli Zaini
Executive Program in Strategy & Organization – Palo Alto, CA
USA
Sasmita
IMD – Orchestrating Winning Performance, Geneva-Switzerland
Abdul Rachman
Leadership for Senior Executives, HBS - USA
Sentot A. Sentausa
Leadership at the Peak, Center for Creative Leadership,
Colorado Spring-USA
Bambang Setiawan
Essential of Leadership London Business School, UK – London,
UK
Riswinandi
Leading Change and Organizational Renewal, HBS – Boston,
MA, USA
Thomas Arifin
Wharton, Investment Strategies and Portfolio Management –
Philadelphia, USA
Budi G. Sadikin
Global Strategic Management, HBS – Boston, MA, USA
Ogi Prastomiyono
Corporate Governance: Effectiveness and Accountability in the
Boardroom – Evanston, IL, USA
Pelaksanaan Training/Seminar EVP Coordinator Nama
Jenis
Pahala N. Mansury
Leadership Forum
Haryanto T. Budiman
Leadership Forum
Seminar John Kotter Asia Tour 2009 – Seattle, London
Singapore, The Effective Use of Power, Stanford University, CA,
USA
Mansyur S. Nasution
Leadership Forum, High Performance Leadership – Switzerland
Riyani T. Bondan
Leadership Forum, The Looking Glass Experience – Brussels,
Belgium
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
105
106
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
E. KOMITE DI BAWAH DIREKSI
Frekuensi Rapat Komite Di Bawah Direksi Risk & Capital Committee (RCC): Risk & Capital Committee (RCC) yang terdiri atas 4 (empat) sub komite adalah komite yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam menjalankan fungsi pengendalian sesuai bidang tugas masing-masing sub komite. Risk & Capital Committee (RCC) terdiri atas 4(empat) sub komite yaitu: 1. Risk Management Committee (RMC) 2. Asset and Liabilities Committee (ALCO) 3. Capital and Investment Committee (CIC) 4. Operational Risk Committee (ORC)
Risk Management Committee (RCC-RMC) Nama
Jumlah Rapat
Kehadiran
Ketidakhadiran % Kehadiran
PERMANENT VOTING MEMBERS Agus Martowardojo
7
0
7
0%
I Wayan Agus Mertayasa
7
7
0
100 %
Sasmita
7
5
2
71 %
Sentot A. Sentausa
7
6
1
86 %
Bambang Setiawan
7
4
3
57 %
Pahala N. Mansury
7
6
1
86 %
Haryanto T. Budiman
7
7
0
100 %
NON - PERMANENT VOTING MEMBERS Zulkifli Zaini
7
6
1
86 %
Abdul Rachman
7
5
2
71 %
Riswinandi
7
5
2
71 %
Thomas Arifin
7
5
2
71 %
Budi G. Sadikin
7
4
3
57 %
Mansyur S. Nasution
7
7
0
100 %
CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS Ogi Prastomiyono
7
4
3
57 %
Riyani T. Bondan
7
0
7
0%
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tugas dan Tanggung Jawab Risk Management Committee (RCC-RMC)
1. Menyetujui dan memutuskan perubahan Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) untuk selanjutnya dimintakan pengesahan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. 2. Melakukan penyempurnaan penerapan Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi internal dan eksternal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko Perseroan. 3. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis
yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities), seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Perseroan yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan. 4. Menetapkan metodologi Risk Based Pricing, Risk Adjusted Performance Measurement dan Limit Structure. 5. Menetapkan metodologi perhitungan kecukupan modal untuk mengcover credit risk, market risk dan operational risk.
Pada tahun 2009 RCC-RMC telah melakukan pembahasan hal-hal sebagai berikut: 1. Melakukan review atas Potensial Future Exposure (PFE). 2. Melakukan review atas kewenangan RCC-RMC. 3. Melakukan review atas Industry Portfolio Classification (Portfolio Guidelines). 4. Menetapkan beberapa penyempurnaan kebijakan diantaranya Standar Prosedur Treasury (SPT), Kebijakan perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM). 5. Menetapkan beberapa limit yang digunakan dalam mengelola posisi, termasuk limit VAR & limit stress testing.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
107
108
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
ASSETS AND LIABILITIES COMMITTEE (RCC-ALCO) Nama
Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran
PERMANENT VOTING MEMBERS Agus Martowardojo
15
2
13
13 %
I Wayan Agus Mertayasa
15
12
3
80 %
Zulkifli Zaini
15
14
1
93 %
Abdul Rachman
15
11
4
73 %
Sentot A. Sentausa
15
14
1
93 %
Riswinandi
15
8
7
53 %
Thomas Arifin
15
12
3
80 %
Budi G. Sadikin
15
14
1
93 %
Pahala N. Mansury
15
11
4
73 %
Mansyur S. Nasution
15
14
1
93 %
11
4
73 %
NON - PERMANENT VOTING MEMBERS Sasmita
15
Bambang Setiawan
15
6
9
40 %
Haryanto T. Budiman
15
11
4
73 %
CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS Ogi Prastomiyono
15
7
8
47 %
Riyani T. Bondan
15
2
13
13 %
Wewenang dan Tanggung jawab Assets & Liabilities Committee secara umum memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk menetapkan kebijakan, batasan-batasan dan pedoman strategi pengelolaan assets dan liabilities yang mencakup: 1. Pengembangan, kaji ulang dan modifikasi strategi Assets dan Liabilities Management (ALM). 2. Evaluasi posisi bank dan strategi ALM guna memastikan bahwa hasil risk taking position Perseroan telah konsisten dengan tujuan pengelolaan risiko likuiditas, risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.
3. Kaji ulang penetapan harga (pricing) aktiva dan pasiva untuk memastikan bahwa pricing tersebut dapat mengoptimalkan hasil penanaman dana, meminimumkan biaya dana, dan memelihara struktur neraca Perseroan, sesuai dengan strategi ALM Perseroan. 4. Kaji ulang deviasi antara hasil actual dengan proyeksi anggaran dan rencana bisnis Perseroan. 5. Penyampaian informasi kepada Direksi mengenai setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang mempengaruhi strategi dan kebijakan ALM.
Pada tahun 2009 RCC-ALCO telah melakukan pembahasan hal-hal sebagai berikut: 1. Perkembangan Kondisi Likuiditas Rupiah dan Valas, safety level likuiditas rupiah dan valas serta core deposit DPK. 2. Penentuan batas early warning Signal (EWS) Rupiah dan Valas yang optimal, dalam mengelola liquiditas. 3. Mereview Suku Bunga DPK Rupiah dan Valas, serta penetapan wewenang memutus untuk special rate. 4. Mereview suku bunga kredit rupiah maupun valas. 5. Pengelolaan Risiko Suku Bunga Kredit Bunga Tetap. 6. Penetapan Suku Bunga Fixed, termasuk untuk mengelola joint financing dan plafond fixed rate tersebut.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Capital & Investment Committee (RCC-CIC) Nama
Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran
PERMANENT VOTING MEMBERS group a Agus Martowardojo
7
6
1
86 %
I Wayan Agus Mertayasa
7
5
2
71 %
Sentot A. Sentausa
7
5
2
71 %
Pahala N. Mansury
7
7
0
100 %
Haryanto T. Budiman
7
5
2
71 %
PERMANENT VOTING MEMBERS group B Sasmita
5
5
0
100 %
Abdul Rachman
4
4
0
100 %
Zulkifli Zaini
6
6
0
100 %
Riswinandi
5
5
0
100 %
Budi G. Sadikin
4
4
0
100 %
Thomas Arifin
3
3
0
100 %
Mansyur S. Nasution
5
5
0
100 %
5
0
100 %
NON - PERMANENT VOTING MEMBERS Bambang Setiawan
5
CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS Ogi Prastomiyono
7
7
0
100 %
Riyani T. Bondan
3
3
0
100 %
Keterangan : Jumlah rapat untuk masing-masing group kehadiran sesuai dengan agenda pembahasan
Tugas dan Tanggung Jawab Capital & Investment Committee (RCC-CIC) 1. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas rencana penyertaan modal baru dan divestasi untuk Perusahaan Anak, untuk diajukan ke Rapat Direksi. 2. Melakukan evaluasi dan mengambil keputusan mengenai tambahan penyertaan modal untuk Perusahaan Anak, sepanjang penambahan modal tersebut tidak merubah status menjadi pemilik mayoritas (controlling shareholder) pada perusahaan anak. 3. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas inisiatif strategis pengelolaan permodalan sesuai dengan strategis dan rencana pertumbuhan Bank Mandiri serta ketersediaan modal untuk menjaga tingkat kecukupan modal Bank Mandiri, untuk diajukan ke Rapat Direksi.
4. Melakukan evaluasi berkala atas kinerja keuangan penyertaan modal pada Perusahaan Anak. 5. Melakukan evaluasi kinerja keuangan dan pengurus Perusahaan Anak dan memberikan rekomendasi kepengurusan untuk diajukan ke Rapat Direksi. 6. Menetapkan kebijakan pengelolaan Perusahaan Anak yang mencakup kebijakan atas supervisi bisnis dan monitoring kinerja Perusahaan Anak , persetujuan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Jangka Menengah, Rencana Jangka Panjang serta pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan Anak.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
109
110
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
7. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas rencana alokasi modal dan tambahannya pada Strategic Business Unit, untuk diajukan ke rapat Direksi.
9. Menetapkan kebijakan dan arahan investasi Dana Pensiun dalam kedudukan Bank Mandiri sebagai pendiri.
8. Melakukan evaluasi berkala atas kinerja keuangan penyertaan untuk alokasi modal Strategic Business Unit.
Pada tahun 2009 RCC-CIC telah melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Membahas usulan agenda RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa yang diajukan oleh perusahaan anak dan selanjutnya memberikan keputusan atas agenda-agenda yang akan dilaksanakan dalam RUPS/RUPSLB. Agenda-agenda RUPS/RUPSLB yang diputus dalam Rapat C&IC antara lain pengesahan laporan keuangan, penggunaan saldo laba, pembagian dividen, penunjukan pengurus perusahaan anak, penunjukan Kantor Akuntan Publik, perubahan anggaran dasar, penetapan remunerasi dan tantiem pengurus. 2. Memberikan persetujuan atas usulan Arahan Investasi yang baru untuk Dana Pensiun di lingkungan Bank Mandiri dan sekaligus mencabut Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 115/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri, Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 116/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri Satu, Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 117/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri Dua, Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 118/KEP. DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga, dan Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 119/KEP.DIR/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri Empat. 3. Memberikan persetujuan atas rencana penerbitan pinjaman subordinasi rupiah dalam rangka memperkuat struktur permodalan Bank Mandiri. Bank Mandiri berinisiatif memperkuat struktur permodalan agar ruang gerak Bank Mandiri menjadi lebih fleksibel dalam menangkap peluang bisnis di masa mendatang. Untuk itu, opsi yang dipilih Bank Mandiri adalah menerbitkan Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 sebesar Rp3,5 triliun yang dapat diperhitungkan sebagai modal pelengkap dalam perhitungan CAR. 4. Memberikan persetujuan atas beberapa inisiatif Anak Perusahaan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham seperti pengambil alihan 2% saham AXA di AMFS.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Operational Risk Committee (RCC-ORC) Nama
Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran
PERMANENT VOTING MEMBERS group A Agus Martowardojo
8
2
6
25 %
I Wayan Agus Mertayasa
10
8
2
80 %
Sasmita
12
12
0
100 %
Sentot A. Sentausa
12
12
0
100 %
Haryanto T. Budiman
12
8
4
67 %
PERMANENT VOTING MEMBERS group b Zulkifli Zaini
6
5
1
83 %
Abdul Rachman
8
7
1
88 %
Riswinandi
5
3
2
60 %
Thomas Arifin
6
4
2
67 %
Budi G. Sadikin
9
6
3
67 %
Pahala N. Mansury
8
6
2
75 %
Mansyur S. Nasution
5
5
0
100 %
CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS Bambang Setiawan
10
6
4
60 %
Ogi Prastomiyono
11
6
5
55 %
Riyani T. Bondan
10
1
9
10 %
Keterangan : Jumlah rapat untuk masing-masing group kehadiran sesuai dengan agenda pembahasan
Tugas dan Tanggung Jawab Operational Risk Committee (RCC-ORC) 1. Menyusun dan atau mengubah Kebijakan Operasional Bank Mandiri (KOBM) untuk selanjutnya dimintakan pengesahan kepada seluruh Direksi dan Dewan Komisaris. 2. Menetapkan prosedur operasional yang bersifat strategis berikut perubahan-perubahannya. 3. Memberikan arahan, pengawasan terhadap pelaksanaan operasional Perseroan yang bersifat strategis. 4. Menetapkan solusi serta pelaksanaan penyelesaian atas permasalahan Operasional Perseroan yang tidak dapat diselesaikan pada level di bawahnya.
5. Mendelegasikan sebagian kewenangan yang telah dimiliki berdasarkan surat keputusan ini kepada Direktur Bidang/ EVP Coordinator dengan hak untuk mendelegasikan kembali kepada pebajat-pejabat yang ditunjuk secara berjenjang. Pendelegasian ini tidak meliputi kewenangan memutus kredit dan atau kewenangan lain yang diatur secara tersendiri. 6. Menetapkan limit (cadangan) risiko operasional dengan mempertimbangkan eksposur risiko dan pengalaman kerugian masa lalu yang diakibatkan oleh risiko operasional sesuai ketentuan yang berlaku.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
111
112
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Pada tahun 2009, RCC ORC Operational Risk Committee telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut: 1. Memberikan persetujuan atas tinjauan tarif Transaction Banking. 2. Mereview dan memberikan persetujuan atas Standar Prosedur Operasional (SPO), termasuk untuk aktivitas pengadaan dan pengelolaan informasi nasabah. 3. Mereview dan memberikan persetujuan atas Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk produk/segment tertentu seperti SPO Wealth Management, SPO Produk Jasa Capital Market, SPO produk atau aktivitas baru dan SPO produk jasa retail lainnya. 4. Mereview dan menyetujui SPO untuk pedoman pemeriksaan Internal Audit dan Audit Charter serta berbagai pedoman lainnya.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Personnel Policy Committee (PPC) Nama
Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran
Permanent Voting Members Agus Martowardojo
6
6
0
100 %
I Wayan Agus Mertayasa
6
4
2
67 %
Ogi Prastomiyono
6
6
0
100 %
Budi G. Sadikin
6
5
1
83 %
2
67 %
Non - Permanent Voting Members Pahala N. Mansury
6
4
Haryanto T. Budiman
6
4
2
67 %
Sentot A. Sentausa
1
1
0
100 %
Tugas dan tanggung Jawab Personnel Policy Committee 1. Menetapkan kebijakan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM).
11. Menentukan kebijakan arah dari budaya kerja serta nilai-nilai perusahaan agar sejalan dengan visi, misi dan strategi perusahaan.
2. Menetapkan kebijakan perencanaan pegawai. 3. Menetapkan kebijakan sistem rekrutmen dan kontrak pegawai. 4. Menetapkan kebijakan pengembangan dan perubahan struktur organisasi perusahaan. 5. Menetapkan kebijakan sistem peringkat jabatan (job grading).
12. Menetapkan kebijakan sistem peraturan disiplin pegawai dan kebijakan pemberhentian pegawai. 13. Menetapkan kebijakan sistem dan kesejahteraan pensiunan pegawai. 14. Menetapkan kebijakan arah dan pengembangan Sistem Informasi Human Capital.
6. Menetapkan kebijakan sistem penilaian pegawai.
15. Menetapkan kebijakan batas kewenangan dalam menjalankan manajemen Human Capital.
7. Menetapkan kebijakan sistem kompensasi, benefit dan fasilitas pegawai.
16. Menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan Hubungan Industrial.
8. Menetapkan kebijakan sistem pelatihan dan pengembangan pegawai.
17. Menetapkan kebijakan SDM yang berkaitan dengan Perusahaan Anak Bank Mandiri, Dana Pensiun Bank Mandiri dan Yayasan terkait Bank Mandiri, serta Perusahaan Anak dari Perusahaan Anak Bank Mandiri, Dana Pensiun Bank Mandiri dan Yayasan terkait Bank Mandiri.
9. Menetapkan kebijakan Sistem Jalur Karir Pegawai, termasuk kebijakan promosi, mutasi, rotasi dan detasering. 10. Menetapkan kebijakan Talent Management dan Succession Plan pegawai.
18. Hal-hal lain yang berkaitan dengan pengelolaan SDM.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
113
114
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Pada Tahun 2009 Personnel Policy Committee (PPC) yang telah melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Menetapkan kebijakan Sumber Daya Manusia, tunjangan penampilan dan tunjangan lokasi zona 3 khusus. 2. Menetapkan kebijakan sistem jalur karir pegawai diantaranya dengan menetapkan Career Progression pimpinan dan pelaksana, menetapkan kebijakan Local Staff Development Program (LSDP) serta menetapkan kajian Job Grade dan Corporate Title. 3. Menetapkan program kesehatan pensiunan interim. 4. Menetapkan HC Strategy.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Information Technology Committee (IT-Committee) Nama
Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran
permanent voting member Agus Martowardojo
6
1
5
17 %
I Wayan Agus Mertayasa
6
4
2
67 %
Sasmita
6
6
0
100 %
Sentot A. Sentausa
6
5
1
83 %
Haryanto T. Budiman
6
5
1
83 %
NON - PERMANENT VOTING MEMBERS Zulkifli Zaini
6
5
1
83 %
Abdul Rachman
6
4
2
67 %
Bambang Setiawan
6
1
5
17 %
Riswinandi
6
5
1
83 %
Thomas Arifin
6
4
2
67 %
Budi G. Sadikin
6
5
1
83 %
Pahala N. Mansury
6
5
1
83 %
Mansyur S. Nasution
6
5
1
83 %
CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS Ogi Prastomiyono
6
3
3
50 %
Riyani T. Bondan
6
4
2
67 %
Tugas Information & Technology Committee 1. Memastikan bahwa IT Strategy Plan tetap konsisten dengan strategic objectives dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
4. Memastikan telah disesuaikannya berbagai masalah di antara bisnis unit yang terkait IT secara efektif, efisien dan tepat waktu.
2. Memastikan proyek-proyek IT tetap sesuai dengan IT Strategic Plan, dengan penekanan pada efisiensi dan efektivitas.
5. Melaporkan kepada rapat Direksi mengenai hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi.
3. Memastikan proyek-proyek IT dilaksanakan sesuai dengan project charter yang telah disetujui.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
115
116
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Wewenang dan Tanggung jawab Information & Technology Committee adalah: 1. Menetapkan kerangka acuan strategis untuk mengelola IT Resources. 2. Memberi arahan, pengawasan dan keputusan terhadap perencanaan, pengembangan dan penambahan sistem IT yang bersifat strategis. 3. Mengajukan kepada Direksi untuk mendapatkan pengesahan atas IT Strategic Plan dan/atau perubahannya serta alokasi budget IT Strategic Plan tersebut. 4. Memonitor proyek-proyek yang terkait IT Strategic Plan. 5. Menyelesaikan masalah-masalah di antara bisnis unit yang terkait dengan IT yang tidak dapat terselesaikan pada level proyek.
6. Memutuskan kebijakan dan rencana tindakan atas proyekproyek beserta anggarannya, termasuk atas programprogram dan proyek-proyek dalam ruang lingkup program, dalam rangka mengamankan asset IT dan meyakinkan kesinambungan layanan IT. 7. Menetapkan prioritas dan alokasi anggaran IT yang telah diputuskan oleh Direksi 8. Membentuk, mengubah dan membubarkan Sub-Komite di bawah Information & Technology Committee. 9. Dalam kapasitasnya sebagai komite, Information & Technology Committee tidak memiliki kewenangan untuk bertindak mewakili untuk dan atas nama Perseroan untuk melakukan pengikatan atau menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga, hal mana harus dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.
Pada tahun 2009, IT Committee telah menetapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Persetujuan Struktur IT Governance, dengan penambahan Program Steering Committee sebagai sub-komite dari IT Committee. 2. Persetujuan Program Governance, berikut struktur Program Steering Committee dan 5 (lima) program yang diusulkan yaitu Wholesale & Retail Payment, High Yield Loan, Information on Demand, Enterprise Risk Management dan Modernisasi E-Channel. 3. Persetujuan alokasi anggaran untuk inisiatif modernisasi e-channel. 4. Persetujuan alokasi anggaran untuk inisiatif Strategi IT. 5. Persetujuan inisiatif yang perlu dipenuhi dari resource pool. 6. Persetujuan inisiatif IT 2010 yang terdiri dari 7 (tujuh) kelompok utama dan terbagi atas tiga tier yaitu 1A, 1B dan 2.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
WHOLESALE EXECUTIVE COMMITTEE (WEC) Nama
Jumlah Rapat Kehadiran
Diwakili
Ketidakhadiran % Kehadiran
Permanent Voting Members Zulkifli Zaini
12
12
0
0
100 %
Riswinandi
12
Thomas Arifin
12
6
1
6
50 %
7
0
5
58 %
Sentot A. Sentausa
12
7
3
5
58 %
Abdul Rachman
12
9
0
3
75 %
Haryanto T. Budiman
12
8
0
4
67 %
NON - PERMANENT VOTING MEMBERS Wayan Agus Mertayasa
1
1
0
0
100 %
Sasmita
2
2
0
0
100 %
Mansyur S. Nasution
3
3
0
0
100 %
11
8%
CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS Ogi Prastomiyono
12
1
11
Tugas dan tanggung Jawab Wholesale Executive Committee 1. Menjalankan fungsi pengendalian dalam menetapkan strategi dan prosedur pada produk dan aktivitas serta pendukung dalam bidang wholesale yang meliputi Corporate Banking, Commercial banking, Treasury & International Banking, Special Assets Management. Khusus penetapan strategi dan prosedur yang terkait produk, aktivitas dan pendukung dalam bidang Small Business telah tercakup dalam Retail & Support Executive Committee sedangkan pengelolaan dan supervisinya tetap berada di Direktorat Commercial Banking. 2. Menetapkan dan memutuskan masalah-masalah yang terkait lintas Direktorat terkait dengan Performance Management System (PMS), melalui koordinasi dengan Direktur Bidang terkait.
3. Menetapkan usulan penyempurnaan Standar Prosedur Kredit (SPK) Corporate, Commercial, Financial Institution dan Kantor Luar Negeri. 4. Menetapkaan hal-hal terkait dengan sistem dan prosedur pada bidang wholesale yang meliputi Corporate Banking, Commercial banking, Treasury & International Banking, Special Assets Management termasuk penuangan kebijakannya dalam Manual Produk dan mengatur pengembangan serta perubahannya. 5. Melakukan kajian dan monitoring atas inisiatif strategis terkait dengan bidang wholesale yang meliputi Corporate Banking, Commercial Banking, Treasury & International Banking, Special Assets Management dan menetapkan halhal lain terkait dengan bidang wholesale tersebut.
Pada tahun 2009, Wholesale Executive Committee telah menetapkan berbagai hal termasuk: 1. Memberikan persetujuan beberapa produk baru seperti Mandiri Giro Escrow, Mandiri Giro Premier, dan Mandiri Giro Solusi. 2. Persetujuan Produk Kredit Agunan Deposito. 3. Persetujuan Produk Mandiri Bilateral Trade financing. 4. Persetujuan Produk Mandiri Export Credit Agency.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
117
118
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Retail and Support Executive Committee (RSEC) Nama
Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran
Permanent Voting Members Budi G. Sadikin
8
8
0
100 %
Sentot A. Sentausa
8
8
0
100 %
Sasmita
8
5
3
63 %
Mansyur S. Nasution
8
7
1
88 %
Pahala N. Mansury
8
8
0
100 %
Haryanto T. Budiman
8
4
4
50 %
6
0
100 %
0
100 %
NON - PERMANENT VOTING MEMBERS Zulkifli Zaini
6
CONTRIBUTING PERMANENT NON - VOTING MEMBERS Ogi Prastomiyono
8
8
Tugas dan Tanggung Jawab Retail & Support Executive Committee, menjalankan fungsi pengendalian dalam: 1. Menetapkan strategi dan prosedur pada produk dan aktivitas serta pendukung dalam bidang retail yang meliputi Micro & Retail Banking, Consumer Finance dan Small Business dimana pengelolaan dan supervisi Small Business tetap berada di Direktorat Commercial Banking. 2. Menetapkan standarisasi dan strategi yang terkait dengan ruang lingkup pengadaan barang dan jasa, general services, dan real estate yang bersifat bankwide. 3. Menetapkan dan memutuskan masalah-masalah yang bersifat lintas Direktorat terkait dengan Performance Management System (PMS) melalui koordinasi dengan Direktur Bidang terkait.
4. Menetapkan usulan penyempurnaan Standar Prosedur Kredit (SPK) Small Business, Mikro dan Consumer. 5. Menetapkan hal-hal terkait dengan sistem dan prosedur pada bidang retail yang meliputi Micro & Retail Banking dan Consumer Finance serta Small Business termasuk penuangan kebijakannya dalam Manual Produk dan mengatur pengembangan serta perubahannya. 6. Melakukan kajian dan monitoring atas inisiatif strategis terkait dengan bidang retail yang meliputi Micro & Retail Banking dan Consumer Finance serta Small Business dan menetapkan hal-hal lain yang terkait dengan kebijakan bidang retail yang meliputi Micro & Retail Banking dan Consumer Finance serta Small Business.
Pada tahun 2009, Retail & Support Executive Committee telah membahas berbagai hal antara lain: 1. Penyempurnaan Organisasi Retail & Support Executive Committee. 2. Penyempurnaan Manual Produk Kredit Mikro. 3. Penyempurnaan SPK Small Business, SPK Micro Business dan SPK Consumer. 4. Revisi Ketentuan Kredit Wirausahawan Mandiri (KWM) serta Kredit Multiguna Usaha (KMU). 5. Program Pengembangan Cluster Bisnis Cikarang Jababeka. 6. Progress Report Scoring untuk program cross sell kartu kredit. 7. Pembentukan Mandiri Micro Unit (MMU). 8. Program Branch Contest 2009. 9. Produk Kredit Tanaman Semusim. 10. Reformat dan revisi Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E). 11. Review Program Referral Mandiri Tunas Finance.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
BRAND COMMITTEE Nama
Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran
Permanent Voting Members Bambang Setiawan
9
9
0
100 %
Abdul Rachman
9
5
4
56 %
Budi G. Sadikin
9
8
1
89 %
Pahala N. Mansury
9
8
1
89 %
Haryanto T. Budiman
9
5
4
56 %
Tugas dan Tanggung Jawab Brand Committee 1. Menjalankan fungsi pengendalian dalam menetapkan strategi komunikasi dan implementasi corporate brand dan product brand. 2. Menetapkan penyelesaian masalah yang melibatkan lintas Direktorat terkait dengan implementasi brand, melalui koordinasi dengan Direktur bidang terkait. 3. Menetapkan strategi implementasi brand, termasuk tetapi tidak terbatas pada program strategic brand analysis, brand strategy development, visual identity creation, employee brand training dan identity implementation.
4. Menetapkan delegasi kewenangan untuk menyetujui atau memutus desain materi iklan baik Above The Line maupun Below The Line kepada Group Head Corporate Secretary yang tidak bersifat strategis dan sudah terdapat dalam brand guidelines. 5. Melakukan kajian dan monitoring atas inisiatif strategis terkait dengan implementasi branding di semua touch point. 6. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan strategy dan implementasi corporate brand dan product brand.
Pada tahun 2009, Brand Committee telah membahas berbagai hal antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pedoman pembuatan logo program, product, product services serta tagline bagi internal Bank Mandiri. Pengembangan Signage Bank Syariah Mandiri. Desain dan penggunaan logo Mandiri pada kartu nasabah. Penambahan dan desain Splash Screen pada Website Bank Mandiri. Desain street sign dan desain kartu Mandiri debit cobranding. Standarisasi Penempatan & regulasi wallsign cabang. Regulasi dan penyempurnaan desain wall tenant sign. Penyusunan pedoman iklan bersama.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
119
120
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Retail and Support Executive Committee (RSEC)
credit committee
Dalam rangka menjamin pemberian kredit yang prudent serta sesuai prinsip-prinsip manajemen risiko yang best practice, Bank Mandiri telah melakukan perombakan proses pemberian kredit secara fundamental. Setiap pemberian kredit di segment wholesale harus dilakukan melalui pembahasan di forum Rapat Komite Kredit sebagai sarana penerapan four-eye principle serta proses check and balance antara Bisnis Unit sebagai unit Inisiator dengan Risk Management selaku Unit Mitigasi Risiko. Dalam komite tersebut Legal Group dan Compliance Group juga harus selalu hadir untuk memberikan pendapat dari sisi legal dan kepatuhan guna memperkuat aspek independensi, menghindari dominasi salah satu unit, menghindari conflict of interest dan memastikan pengambilan keputusan yang objektif dan bebas tekanan. Rapat Komite Kredit telah berkembang menjadi forum untuk diskusi guna menguji kelayakan serta validitas argumentasi proposal kredit secara objektif. Pada tahap awal proses ini terasa sulit dan membutuhkan waktu yang panjang. Namun demikian seiring dengan berjalannya waktu dan semakin tingginya pemahaman organisasi untuk menyalurkan kredit yang berkualitas, proses tersebut akhirnya dapat berjalan dengan lebih cepat dan lancar. Percepatan proses tersebut juga didukung oleh proses pre-screen target market antara Unit Bisnis dan Risk Management sejak awal. Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances untuk kemajuan dan
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
kesehatan Bank. Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masing-masing bertanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang. Hal ini tercermin pada: 1. Terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kriteria yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 2. Terlaksananya dengan baik manajemen risiko maupun sistem pengendalian internal. 3. Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang saham. 4. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar. 5. Terpenuhinya implementasi GCG. 6. Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen di semua lini organisasi. Untuk dapat memenuhi tanggung jawab dan melaksanakan hubungan check and balances tersebut, Dewan Komisaris dan Direksi telah menyepakati hal-hal sebagai berikut: 1. Visi, misi dan corporate values. 2. Sasaran usaha, strategi, rencana jangka panjang maupun rencana kerja dan anggaran tahunan. 3. Kebijakan dalam memenuhi ketentuan perundangundangan, anggaran dasar dan prudential banking practices termasuk komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan. 4. Kebijakan dan metode penilaian kinerja Bank, unit-unit kerja dalam Bank dan personalianya. 5. Struktur organisasi ditingkat eksekutif yang mampu mendukung tercapainya sasaran usaha Bank.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi diselenggarakan secara rutin untuk membahas hal-hal yang bersifat strategis.
Frekuensi rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi/EVP Koordinator Nama
Jumlah Rapat Kehadiran Ketidakhadiran % Kehadiran
komisaris Edwin Gerungan
10
9
1
90 %
Muchayat
10
5
5
50 %
Mahmuddin Yasin
10
8
2
80 %
Soedarjono
10
10
0
100 %
Pradjoto
10
8
2
80 %
Gunarni Soeworo
10
9
1
90 %
Agus Martowardojo
10
8
2
80 %
I Wayan Agus Mertayasa
10
8
2
80 %
Zulkifli Zaini
10
8
2
80 %
Sasmita
10
8
2
80 %
Abdul Rachman
10
9
1
90 %
Sentot A. Sentausa
10
8
2
80 %
Bambang Setiawan
10
8
2
80 %
Riswinandi
10
5
5
50 %
Thomas Arifin
10
7
3
70 %
Budi G. Sadikin
10
9
1
90 %
Ogi Prastomiyono
10
6
4
60 %
Pahala N. Mansury
10
8
2
80 %
Haryanto T. Budiman
10
8
2
80 %
Mansyur S. Nasution
10
6
4
60 %
Riyani T. Bondan
10
8
2
80 %
direksi
EVP Koordinator
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
121
122
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
KOMITE DI BAWAH KOORDINASI DIREKSI RISK &CAPITAL COMMITTEE RISK MANAGEMENT COMMITTEE (RMC)
ASSET & LIABILITIES COMMITTEE (ALCO)
CAPITAL & INVESTMENT COMMITTEE (CIC)
OPERATIONAL RISK COMMITTEE (ORC)
Ketua : Direktur Utama Wakil Ketua : Wakil Direktur Utama Sekretaris : Group Head Credit Risk & policy I. Anggota Dengan Hak Suara a. Anggota Tetap 1. Direktur Utama 2. Wakil Direktur Utama 3. Direktur Technology & Operations 4. Direktur Risk & Management 5. Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care
6. EVP Coordinator Finance & Strategy 7. EVP Coordinator Change Management Office b. Anggota Tidak Tetap Anggota Direksi dan EVP Coordinator terkait lainnya yang hadir sebagai undangan II. Anggota Pemberi Kontribusi tanpa Hak Suara a. Anggota Tetap b. Anggota Tidak Tetap
Ketua : Direktur Utama Wakil Ketua : Wakil Direktur Utama Sekretaris : Group Head Market & Operational Risk I. Anggota Dengan Hak Suara a. Anggota Tetap 1. Direktur Utama 2. Wakil Direktur Utama 3. Direktur Commercial Banking 4. Direktur Special Assets Management 5. Direktur Risk Management
6. Direktur Corporate Banking 7. Direktur Treasury & International Banking 8. Direktur Micro & retail Banking 9. EVP Coordinator Finance & Strategy 10. EVP Coordinator Consumer Finance b. Anggota Tidak Tetap Anggota Direksi dan EVP Coordinator terkait lainnya yang hadir sebagai undangan II. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa Hak Suara a. Anggota Tetap b. Anggota Tidak tetap
Ketua : Direktur Utama Wakil Ketua : Wakil Direktur Utama Sekretaris : Group Head Strategy & Performance I. Anggota Dengan Hak Suara a. Anggota tetap Group A : Anggota tetap yang hadir pada setiap Rapat 1. Direktur Utama 2. Wakil Direktur Utama 3. Direktur Technology & Operations 4. Direktur Risk Management 5. EVP Coordinator Change Management Office
Group B : Anggota tetap yang hadir sesuai keterkaitan dengan agenda 1. Direktur Commercial Banking 2. Direktur Technology & operations 3. Direktur Special Assets Management 4. Direktur Corporate Banking 5. Direktur Micro & Retail Banking 6. Direktur Treasury & International banking 7. EVP Coordinator Consumer Finance b. Anggota Tidak tetap II. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa hak Suara a. Anggota Tetap b. Anggota Tidak tetap
Ketua : Direktur Utama Wakil Ketua : Wakil Direktur Utama Sekretaris 1 : Group Head Market & Operational Risk Sekretaris 2 : Group Head Policies, Procedures, Planning & Architecture I. Anggota Dengan Hak Suara a. Anggota Tetap Group A. Anggota tetap yang hadir pada setiap Rapat Komite 1. Direktur Utama 2. Wakil Direktur Utama 3. Direktur Technology & Operations 4. Direktur Risk Management
5. EVP Coordinator Change Management Office Group B. Anggota tetap yang hadir sesuai keterkaitan dengan topik 1. Direktur Commercial Banking 2. Direktur Special Assets Management 3. Direktur Corporate Banking 4. Direktur Micro & Retail Banking 5. Direktur Treasury & International Banking 6. EVP Coordinator Finance & Strategy 7. EVP Coordinator Consumer Finance II. Anggota Pemberi Kontribusi tanpa hak suara a. Anggota tetap b. Anggota tidak tetap
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PERSONNEL POLICY COMMITTEE (PPC)
INFORMATION TECHNOLOGY COMMITTEE (IT COMMITTEE)
WHOLESALE EXECUTIVE Committee (WEC)
Ketua : Direktur Utama Wakil Ketua : Wakil Direktur Utama Sekretaris 1 : Group Head Human Capital Services Sekretaris 2 : Group Head Human Capital Strategy & Policy Anggota : 1. Anggota dengan hak suara a. anggota tetap 1. Direktur Utama 2. Wakil Direktur Utama 3. Direktur Compliance & Human Capital 4. Direktur Micro & Retail Banking b. anggota tidak tetap 1. Direktur Commercial Banking 2. Direktur Technology & Operations
3. Direktur Special Assets Management 4. Direktur Risk Management 5. Direktur Corporate Secretary, Legal and Customer Care 6. Direktur Corporate Banking 7. Direktur Treasury & International Banking 8. EVP Coordinator Finance & Strategy 9. EVP Coordinator Change Management Office 10.EVP Coordinator Consumer Finance 2. Anggota tidak tetap tanpa hak suara EVP Coordinator Internal Audit 3. Anggota Pemberi Kontribusi tanpa hak suara a. anggota tetap b. anggota tidak tetap
Ketua : Direktur Utama Wakil Ketua : Wakil Direktur Utama Sekretaris : Group Head IT Business Solutions & Applications Services Anggota : 1. Anggota dengan hak suara a. anggota tetap 1. Direktur Utama 2. Wakil Direktur Utama 3. Direktur Technology & Operations 4. Direktur Risk Management 5. EVP Coordinator Change Management Office b. anggota tidak tetap 1. Direktur Commercial Banking
2. Direktur Corporate Banking 3. Direktur Micro & Retail Banking 4. EVP Coordinator Finance & Strategy 5. EVP Coordinator Consumer Finance 6. Direksi/EVP Coordinator yang terkait dengan agenda komite, kecuali EVP Coordinator Internal Audit 2. Anggota tetap tanpa hak suara Direktur Compliance & Human Capital atau Group Head Compliance atau Department Head atau pejabat Compliance Group yang ditunjuk. 3. Anggota Pemberi Kontribusi tanpa hak suara a. anggota tetap b. anggota tidak tetap
Ketua : Direktur Commercial Banking Sekretaris : Group Head Wholesale Product Management I. Anggota yang Memiliki Hak Suara a. Anggota Tetap 1. Direktur Commercial Banking 2. Direktur Corporate Banking 3. Direktur Treasury & international Banking 4. Direktur Risk Management
5. Direktur Special Asset Management 6. EVP Coordinator Change Management Office b. Anggota Tidak tetap Anggota Direksi dan EVP Coordinator terkait lainnya yang hadir sebagai undangan II. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa hak Suara a. anggota tetap b. anggota tidak tetap
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
123
124
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
RETAIL & Support EXECUTIVE COMMITTEE (RSEC)
Ketua : Direktur Micro & Retail Banking Sekretaris : Group Head Jakarta Network I. Anggota Dengan Hak Suara a. Anggota Tetap 1. Direktur Micro & Retail Banking 2. Direktur Risk Management 3. Direktur Technology & Operations 4. EVP Coordinator Consumer Finance 5. EVP Coordinator Finance & Strategy
6. EVP Coordinator Change Management Office b. Anggota Tidak tetap 1. Direktur Commercial Banking 2. Anggota Direksi terkait lainnya yang hadir sebagai undangan II. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa hak Suara a. anggota tetap b. anggota tidak tetap
brand COMMITTEE
Ketua : Direktur Corporate (merangkap anggota) Secretary, Legal & Customer Care Sekretaris : Group Head Corporate Secretary Anggota 1. Anggota dengan hak suara a. anggota tetap 1. Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care 2. Direktur Special Asset Management
3. Direktur Micro & Retail Banking 4. EVP Coordinator Finance & Strategy 5. EVP Coordinator Change Management Office b. anggota tidak tetap Anggota Direksi lainnya yang terkait dan hadir sebagai undangan 2. Anggota Pemberi Kontribusi tanpa hak suara a. anggota tetap b. anggota tidak tetap
CREDIT COMMITTEE *) Dengan perubahan organisasi per tanggal 11 Januari 2010, maka akan juga mengubah keanggotaan komite.
Corporate Secretary Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pemodal, Bank Mandiri sebagai perusahaan publik membentuk Sekretaris Perusahaan yang berperan sebagai satu-satunya penghubung Bank dengan para investor, pelaku pasar modal, regulator dan juga para pengamat.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Sekretaris Perusahaan memfasilitasi komunikasi yang efektif dan memastikan tersedianya informasi untuk berbagai pihak serta berperan sebagai penghubung utama antara Bank, BAPEPAM-LK, Bursa Efek Indonesia dan publik.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern A. FUNGSI KEPATUHAN Industri perbankan merupakan salah satu industri yang sarat dengan ketentuan (highly regulated industry) karena berkaitan dengan jasa pelayanan dan penanganan dana serta kepercayaan dari nasabah yang menempatkan dananya di bank.
2. Kepatuhan dimaksud tidak hanya terbatas pada apa yang tertulis secara harfiah, tetapi juga terhadap jiwa dan semangat yang mendasarinya. Hal ini penting untuk menjaga reputasi Bank Mandiri sebagai institusi yang bergerak di bidang jasa keuangan.
Direktur Kepatuhan Mengacu pada PBI No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum yang mengatur tata cara penugasan anggota direksi sebagai Direktur Kepatuhan, Direktur Utama bersama Dewan Komisaris dengan persetujuan Bank Indonesia menugaskan salah satu seorang Direksi sebagai Direktur Kepatuhan.
3. Seluruh jajaran Bank Mandiri bertanggung jawab penuh secara individu untuk memastikan kepatuhan dalam setiap kegiatan di bidang masing-masing. Dengan adanya komitmen tersebut diharapkan spirit kepatuhan terintegrasi dan dapat menstimulasi seluruh jajaran Bank Mandiri untuk berbudaya patuh di setiap saat dan dalam segala hal.
Fungsi kepatuhan dilaksanakan oleh Jajaran Kepatuhan yang terdiri dari Direktur Kepatuhan, Compliance Group Head dan Kepala Unit Kepatuhan di Unit Kerja.
Pelaksanaan Kepatuhan tahun 2009
Dalam melaksanakan fungsinya, Jajaran Kepatuhan harus memegang teguh independensi dalam mengungkapkan pandangan serta pemikiran tanpa memihak kepada kepentingan pihak lain, menjunjung tinggi integritas serta tidak menggunakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi/golongan di luar kepentingan Bank.
2. Mengkaji efektifitas fungsi, tugas dan tanggung jawab QAC guna mengoptimalkan peran QAC sebagai pelaksana fungsi kepatuhan.
Dalam pelaksanaan kepatuhan, Bank Mandiri mempunyai komitmen sebagai berikut: 1. Bank Mandiri melaksanakan kepatuhan secara total sehingga seluruh kegiatannya selalu mematuhi peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku serta menerapkan prinsip kehati-hatian.
1. Melaksanakan Forum Quality Assurance & Compliance (QAC).
3. Menyelesaikan pembuatan metodologi rancang bangun Compliance Risk Management (CRM) dalam rangka mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang dapat meningkatkan eksposur risiko kepatuhan, serta melakukan tindakan korektif yang tepat waktu terhadap potensi pelanggaran dan ketidakpatuhan terhadap perundangundangan yang berlaku. 4. Melaksanakan Forum Kepatuhan.
b. Fungsi audit intern, efektivitas dan cakupan audit intern dalam menilai seluruh aspek dan unsur kegiatan Bank. 1. Peran dan Fungsi Audit Intern Audit Intern memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga dan mengamankan kegiatan usaha Bank. Audit Intern merupakan salah satu unsur sistem pengendalian intern Bank yang memiliki kesempatan, tantangan, dan tanggung jawab untuk berperan aktif dalam membantu pencapaian visi dan misi Bank, melalui peran assurance & consulting-nya.
Fungsi utama audit intern dilakukan oleh Direktorat Internal Audit (DIA). Guna mendukung pelaksanaan fungsi audit intern, DIA dapat meminta bantuan unit/fungsi pemeriksa lainnya misalnya Regional Internal Control (RIC). Secara umum pelaksanaan kegiatan Audit Intern Bank Mandiri selama tahun 2009 telah dilakukan dengan program
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
125
126
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
audit untuk kepentingan assurance dan program consulting di bidang internal control, risk management dan governance process. Selain melaksanakan audit yang merupakan fungsi assurance, Audit Intern juga mendukung pelaksanaan kerja yang menjadi fokus Bank Mandiri secara keseluruhan seperti mendorong pencapaian bisnis, service, efisiensi biaya, penerapan azas kehati-hatian (prudential banking practices) dan penerapan good corporate governance.
B. Realisasi Audit Intern Realisasi audit selama tahun 2009 mencapai 187 (seratus delapan puluh tujuh) penugasan audit (103,31 % dari target audit tahun 2009 sebanyak 181 penugasan audit), terdiri dari: a. 119 (seratus sembilan belas) unit kerja/aktivitas/produk/ transaksi (assurance). b. 22 (dua puluh dua) unit kerja/aktivitas/produk/transaksi (review/consulting).
2. Ruang Lingkup Ruang lingkup pekerjaan Audit Intern mencakup semua area operasi Bank Mandiri sendiri maupun subsidiary/ afiliasinya untuk menentukan kualitas pengendalian intern, manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan.
c. 8 (delapan) unit kerja/aktivitas/produk/transaksi (mandatory). d. 38 (tigapuluh delapan) penugasan khusus. 4. Hasil Temuan Audit
Program audit terhadap keseluruhan audit universe telah disusun dengan suatu mekanisme yang sistematis dan konsisten. Prioritisasi audit tertuang dalam annual audit plan yang disusun atas dasar penilaian risiko secara bankwide oleh Top Management (Enterprise Risk Assessment/ERA), ketentuan regulator, arahan management dan Komite Audit, risk profile, hasil audit yang lalu serta periode terakhir pelaksanaan audit. 3. Perencanaan dan Realisasi Audit Tahun 2009 A. Rencana Audit Intern Dari urutan prioritas untuk tahun 2009 Audit Intern merencanakan 77 (tujuh puluh tujuh) assignment (181 (seratus delapan puluh satu) unit kerja/ aktivitas/ produk/ transaksi), terdiri dari: a. 51 (lima puluh satu) assurance (122 unit kerja/aktivas/ produk/transaksi). b. 10 (sepuluh) review/consulting 10 unit kerja/aktivitas/ produk/transaksi. c. 8 (delapan) penugasan yang sifatnya mandatory (8 unit kerja/aktivitas/ produk/transaksi). d. 8 (delapan) penugasan khusus (34 investigasi & 7 review aktivitas).
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Hasil audit umum dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) permasalahan pokok, yaitu Bidang Perkreditan, Kantor Pusat, Teknologi Informasi, Jaringan Distribusi (Cabang, KP Pembina Sistem dan Produk), Afiliasi (Perusahaan Anak & atau terafiliasi) sebanyak 179 (seratus tujuh puluh sembilan) permasalahan. Selama tahun 2009 telah dilakukan 38 (tigapuluh delapan) penugasan khusus dibeberapa unit kerja/aktivitas/produk.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
c. Fungsi audit ekstern, efektivitas pelaksanaan audit ekstern dan kepatuhan Bank terhadap ketentuan mengenai hubungan antara Bank, Akuntan Publik dan Bank Indonesia bagi Bank Konvensional koordinasi tersebut diharapkan dapat dicapai hasil audit yang komprehensif dan optimal. Koordinasi dapat dilakukan melalui pertemuan secara periodik untuk membicarakan halhal yang dianggap penting bagi kedua belah pihak.
Pengawasan terhadap Bank Mandiri dilaksanakan oleh internal auditor dan eksternal auditor. Pengawasan oleh eksternal auditor dilaksanakan oleh Bank Indonesia, Badan Pemeriksa Keuangan dan Kantor Akuntan Publik. Internal Audit bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan kegiatannya dengan kegiatan eksternal audit. Melalui
d. Jumlah Penyimpangan Internal (internal fraud) Internal Fraud dalam 1 tahun
Jumlah kasus yang dilakukan oleh
Pengurus
Pegawai Tetap
Pegawai Tidak Tetap
2008
2009
2008
2009
2008
2009
Total Fraud
-
-
9
5
3
4
Telah diselesaikan
-
-
3
5
2
4
Dalam proses penyelesaian di internal Bank
-
-
6
0
1
0
Belum Diupayakan penyelesaiannya
-
-
0
0
0
0
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
-
-
3
1
0
1
III. Governance Mechanism Dalam tahapan ini dilakukan penyempurnaan terhadap aturan mekanisme kerja di Bank Mandiri yang dituangkan di dalam kebijakan-kebijakan, standar prosedur dan petunjuk teknis lainnya yang senantiasa berlandaskan kepada prinsip-prinsip GCG antara lain : Penyusunan GCG Charter, Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri, Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa, Kebijakan Produk, Pedoman Disiplin Pegawai, dan berbagai kebijakan lainnya. Selama tahun 2009 Bank Mandiri melakukan review secara menyeluruh terhadap peraturan-peraturan Internal Bank Mandiri dengan menyempurnakan Arsitektur Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri yang telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris dan Direksi melalui rapat gabungan tanggal 24 Juni 2009, dengan penjelasan sebagai berikut:
A. Arsitektur Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri disusun dengan tatanan sebagai berikut: 1. Anggaran Dasar, yang merupakan rujukan tertinggi dalam penyusunan Kebijakan dan Prosedur. 2. Level Kebijakan, yang bersifat high level terdiri dari beberapa pembidangan sesuai dengan regulasi tertentu. 3. Level Prosedur, merupakan penjabaran dari Kebijakan yang mengatur end to end aktivitas secara umum. 4. Corporate Values, terdiri dari Good Corporate Governance, Code of Conduct, TIPCE dan Business Ethic menjadi dasar yang menjiwai setiap penyusunan Kebijakan dan Prosedur.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
127
128
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
B. Pengelompokan Kebijakan Bank Mandiri Terdapat 2 (dua) Pilar Kebijakan yaitu Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) dan Kebijakan Sistem Pengendalian Internal Bank Mandiri (KSPIBM) serta 3 (tiga) kelompok Kebijakan yang bersifat logical terdiri dari: 1. Kelompok Kebijakan Bisnis. 2. Kelompok Kebijakan Operasional. 3. Kelompok Kebijakan Pengendalian.
2. Management meeting, workshop dan rapat kerja yang dilakukan secara berkala. 3. Media komunikasi antara lain berupa video, majalah Mandiri, Knowledge Management System (KMS) dan website Bank Mandiri. 4. Sosialisasi secara langsung baik di Kantor Pusat maupun Kantor Wilayah, training /kelas-kelas, serta focus group. 5. e-learning modul GCG.
Masing-masing kelompok terdiri dari beberapa Kebijakan yang mencerminkan aktivitas dari setiap unit kerja. C. Pengesahan Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri 1. Level Kebijakan disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Level Prosedur disahkan oleh Direksi. Dengan disetujuinya Arsitektur Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri, seluruh ketentuan internal Bank Mandiri tidak diperkenankan disusun dalam bentuk Surat Edaran (SE), Standar Operasional Manual (SOM) dan Standard Operating Procedure (SOP). iV. Sosialisasi dan Evaluasi Untuk menjamin terlaksananya implementasi GCG, telah dilakukan sosialisasi tidak hanya terkait dengan prinsipprinsip GCG, namun termasuk sosialisasi terhadap budaya perusahaan, inisiatif strategis, dan kebijakan. Sedangkan dalam rangka monitoring implementasi GCG, Bank Mandiri melakukan evaluasi. Tujuan dari sosialisasi dan evaluasi tersebut adalah agar seluruh jajaran Bank dapat memahami dan melaksanakan Visi, Misi dan Strategi serta prinsip-prinsip GCG dimaksud dengan pemahaman dan standar yang sama di seluruh jajaran pegawai Bank Mandiri. A. Tahapan Sosialisasi, dilaksanakan kepada seluruh jajaran Bank Mandiri maupun stakeholder melalui berbagai cara, antara lain: 1. Pengarahan Direktur Utama kepada jajaran Senior Manajemen sampai dengan level pegawai dalam bentuk kunjungan langsung ke Kantor Wilayah / Unit Kerja terkait.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
6. Sosialisasi kepada pihak eksternal, antara lain melalui forum-forum Corporate Governance seperti Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), diskusi rutin yang diselenggarakan oleh Perusahaan-Perusahaan BUMN dan dalam seminar-seminar GCG berskala nasional maupun internasional. 7. Sosialisasi mengenai Visi, Misi, Strategi dan implementasi GCG kepada para stakeholder melalui Annual Report, sehingga diharapkan implementasi GCG di Bank Mandiri dapat dengan mudah diketahui oleh seluruh stakeholders. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkembangkan prinsip-prinsip GCG kepada seluruh jajaran dan untuk penerapan GCG di setiap bidang pekerjaanya di Bank Mandiri, telah dilaksanakan 5 (lima) kali sosialisasi Good Corporate Governance di Kanwil-kanwil , yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.
Tanggal 9 Februari 2009 di Kanwil X – Makassar Tanggal 14 Februari 2009 di Kanwil IV – Jakarta Tanggal 19 Februari 2009 di Kanwil VIII – Surabaya Tanggal 6 Maret 2009 di Kanwil VII – Semarang Tanggal 14 Maret 2009 di Kanwil V - Jakarta
B. Tahapan Evaluasi Dalam rangka monitoring implementasi GCG, Bank Mandiri melakukan evaluasi terhadap proses kerja, monitoring realisai terhadap target-target yang telah ditetapkan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Performance Review Bulanan yaitu review bulanan terhadap performance kinerja masing-masing SBU dan supporting unit yang dihadiri oleh seluruh Direksi serta senior management.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
4. Pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris dalam RUPS setiap tahun.
2. Penilaian Key Performance Indicator (KPI) setiap 6 (enam) bulan sekali, yang dilakukan untuk menilai setiap pencapaian target yang telah ditetapkan dibandingkan dengan realisasi pencapaiannya.
5. Pemeriksaan BI khusus GCG yang telah dilakukan pada tahun 2006, 2007, 2008 dan 2009.
3. Laporan realisasi Rencana Bisnis Bank kepada Dewan Komisaris dan Bank Indonesia setiap 6 (enam) bulan sekali.
6. Self Assessment Pelaksanaan GCG sesuai ketentuan BI, dimana pada tahun 2009 Bank Mandiri memperoleh nilai komposit 1,1 dengan predikat “Sangat Baik.”
Bank Mandiri menyadari bahwa aspek Good Corporate Governance adalah suatu proses yang berkelanjutan. Dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan GCG yang baik, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, secara berkala Bank Mandiri melakukan self assessment terhadap kecukupan pelaksanaan GCG. Berdasarkan hasil self assessment tersebut, nilai komposit Bank Mandiri adalah 1,1 dengan predikat Sangat Baik. Berikut ini adalah kesimpulan umum hasil self assessment GCG.
No
Aspek yang dinilai
1
Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung
Jawab Dewan Komisaris
Bobot (a) 10 %
Peringkat (b) Nilai (a) x (b) 1
0.10
Catatan Seluruh pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah memenuhi prinsip-prinsip GCG dan ketentuan yang berlaku.
2
Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung
Jawab Direksi
20 %
1
0.20
Seluruh pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah memenuhi prinsip-prinsip GCG dan ketentuan yang berlaku.
3
Kelengkapan dan Pelaksanaan
Tugas Komite
10 %
1
0.10
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite, kecukupan struktur dan kompetensi telah sesuai dengan prinsipprinsip GCG.
4
Penanganan Benturan Kepentingan
10 %
1
0.10
Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian benturan kepentingan.
5
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
5 %
1
0.05
Pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank dan independensi Direktur Kepatuhan serta Satuan Kerja Kepatuhan telah berjalan sangat efektif.
6
Penerapan Fungsi Audit Intern
5 %
1
0.05
Penerapan fungsi audit intern bank telah berjalan efektif dan memenuhi pedoman intern sesuai dengan standar minimum yang telah ditetapkan dalam SPFAIB. SKAI telah menjalankan fungsinya secara independen dan objektif.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
129
130
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
No 7
Aspek yang dinilai
Bobot (a)
Penerapan Fungsi Audit Ekstern
5 %
Peringkat (b) Nilai (a) x (b) 1
0.05
Catatan Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik telah efektif dan memenuhi dengan persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko
dan Pengendalian Intern
7.5 %
2
0.15
Penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern Bank telah efektif, sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha serta risiko yang dihadapi Bank, namun perlu dilakukan penyempurnaan sehingga tidak terdapat kelemahan dalam penerapannya.
9
Penyediaan Dana Kepada Pihak
Terkait (Related Party) dan Debitur
dan prosedur tertulis untuk penyediaan
Besar (Large Exposure)
dana kepada pihak terkait dan penye-
7.5 %
1
0.08
Bank telah memiliki kebijakan, sistem
diaan dana besar serta, tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK. 10
Transparansi Kondisi Keuangan dan
Non Keuangan Bank, Laporan pelak
keuangan dan non keuangan secara
sanaan GCG dan laporan internal
transparan kepada publik melalui
15 %
1
0.15
Bank telah menyampaikan informasi
homepage Bank dan media yang mudah diakses. Cakupan informasi keuangan dan non keuangan tersedia sangat tepat waktu, lengkap, akurat dan utuh. 11
Rencana Strategis Bank
5 %
1
0.05
Rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis bank (business plan) disusun secara realistis serta memperhatikan faktor eksternal maupun internal serta disesuaikan dengan visi dan misi Bank.
Nilai Komposit
Nilai Komposit < 1.5 1.5 < Nilai Komposit < 2.5
Predikat Komposit Sangat Baik Baik
2.5 < Nilai Komposit < 3.5
Cukup Baik
3.5 < Nilai Komposit < 4.5
Kurang Baik
Nilai Komposit > 4.5
Tidak baik
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Kesimpulan Umum hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG yang baik, dibuat untuk memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam PBI No.8/4/PBI/2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No.8/14/PBI/2006 dan SE BI No.9/12/DPNP mengenai Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Hasil Penilaian Rating GCG oleh Penilai Independen - The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) Sehubungan keikutsertaan Bank Mandiri dalam Good Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2008 yang diselenggarakan oleh IICG pada tahun 2009 telah dilaksanakan beberapa tahapan sebagai berikut:
Dengan pencapaian hasil penilaian tersebut maka pada CGPI 2008 Bank Mandiri telah berhasil mempertahankan prestasi sebagai Juara Umum 3 (tiga) tahun berturut-turut (CGPI 2006, 2007, dan 2008).
1. Self Assesment
V. konsistensi penerapan
Pada akhirnya Bank Mandiri menyadari bahwa keempat tahapan yang telah diuraikan sebelumnya akan kurang bermakna apabila implementasinya tidak dilakukan secara disiplin serta konsisten, dimana prinsip-prinsip GCG diwujudkan dalam tindakan nyata oleh seluruh jajaran manajemen Bank Mandiri.
Tahap pengisian kuesioner self assessment yang terkait dengan penyelarasan sistem GCG dalam proses bisnis.
2. Pengumpulan Dokumen Perusahaan
Tahap pengumpulan dokumen dan penyampaian bukti/ data yang mendukung penerapan Corporate Governance serta yang terkait dengan penyelarasan sistem GCG dalam proses bisnis.
3. Pembuatan Makalah dan Presentasi
Tahap pembuatan makalah dan presentasi dengan tema: ”GCG Dalam Perspektif Manajemen Stratejik di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.”.
4. Observasi ke Perusahaan
Tahap presentasi makalah oleh Direktur Utama serta observasi oleh IICG ke Bank Mandiri telah dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2009.
5. Tahap pengumuman pemenang pada tanggal 23 Desember 2009 dengan hasil Bank Mandiri memperoleh penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori “Sangat Terpercaya dan Emiten Keuangan Terbaik” (peringkat 1 dengan skor 90,65) yang diserahkan pada tanggal 23 Desember 2009 serta telah diumumkan di Majalah SWA.
Dalam mewujudkan tahapan ini (konsistensi penerapan) maka diperlukan keteladanan Top Management dan Senior Management yang berperan sebagai Change Champion dan Change Agent di setiap unit kerja, dan sebagai role-model yang menerapkan budaya perusahaan dan prinsip- prinsip GCG secara konsekuen. Contoh konsistensi penerapan adalah Bank Mandiri mendedikasikan pegawai yang terpilih di masing-masing unit kerja untuk menjadi Change Agent sebagai salah satu cara mempercepat internalisasi budaya perusahaan yang baru serta adanya kewajiban pegawai untuk membuat Pernyataan Tahunan yang memuat semua keadaan atau situasi yang memungkinkan timbulnya pelanggaran/ketidakpatuhan terhadap Code Of Conduct. Bank Mandiri meyakini bahwa penerapan budaya perusahaan yang konsisten dan disiplin akan menjadikan perusahaan memiliki tata kelola yang solid dan sustainable dalam jangka panjang, tidak hanya sekedar mencapai kinerja semu dalam jangka pendek.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
131
132
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Hal-hal terkait pelaksanaan GCG Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank yang belum diungkap dalam laporan lainnya: Bank Mandiri telah menyampaikan seluruh laporan kondisi keuangan dan non keuangan secara transparan kepada publik melalui berbagai sarana media cetak maupun elektronik, termasuk publikasi laporan keuangan di website Bank Mandiri, BI dan BUMN online.
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang Mencapai 5% atau Lebih Dari Modal Disetor Kepemilikan Saham Mencapai 5% atau lebih dari Modal Disetor Nama Bank Mandiri Perusahaan Lainnya Bank Lain
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Keterangan
Dewan Komisaris
Edwin Gerungan
-
-
-
-
Tidak Ada
Muchayat
-
-
-
-
Tidak Ada
Mahmuddin Yasin
-
-
-
-
Tidak Ada
Soedarjono
-
-
-
-
Tidak Ada
Pradjoto
-
-
-
-
Tidak Ada
Gunarni Soeworo
-
-
-
-
Tidak Ada
Direksi Agus Martowardojo
-
-
-
-
Tidak Ada
I Wayan Agus Mertayasa
-
-
-
-
Tidak Ada
Zulkifli Zaini
-
-
-
-
Tidak Ada
Sasmita
-
-
-
-
Tidak Ada
Abdul Rachman
-
-
-
-
Tidak Ada
Sentot A. Sentausa
-
-
-
-
Tidak Ada
Bambang Setiawan
-
-
-
-
Tidak Ada
Riswinandi
-
-
-
-
Tidak Ada
Thomas Arifin
-
-
-
-
Tidak Ada
Budi G. Sadikin
-
-
-
-
Tidak Ada
Ogi Prastomiyono
-
-
-
-
Tidak Ada
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank Tidak terdapat hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya. Direksi lainnya dan/ atau Pemegang Saham Pengendali Bank sebagaimana digambarkan pada tabel berikut.
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang Mencapai 5% atau Lebih Dari Modal Disetor Hubungan Keluarga Dengan Dewan Direksi Nama Komisaris
Pemegang Dewan Direksi Saham Komisaris Pengendali
Pemegang Saham Pengendali
Dewan Komisaris
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Edwin Gerungan
4
4
4
4
4
4
Muchayat
4
4
4
4
4
4
Mahmuddin Yasin
4
4
4
4
4
4
Soedarjono
4
4
4
4
4
4
Pradjoto
4
4
4
4
4
4
Gunarni Soeworo
4
4
4
4
4
4
Direksi
Agus Martowardojo
4
4
4
4
4
4
I Wayan Agus Mertayasa
4
4
4
4
4
4
Zulkifli Zaini
4
4
4
4
4
4
Sasmita
4
4
4
4
4
4
Abdul Rachman
4
4
4
4
4
4
Sentot A. Sentausa
4
4
4
4
4
4
Bambang Setiawan
4
4
4
4
4
4
Riswinandi
4
4
4
4
4
4
Thomas Arifin
4
4
4
4
4
4
Budi G. Sadikin
4
4
4
4
4
4
Ogi Prastomiyono
4
4
4
4
4
4
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
133
134
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Paket/ Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi Jenis Remunerasi & Jumlah Diterima dalam 1 Tahun (2008) Fasilitas lain
Dewan Komisaris Orang
Jutaan Rp
Direksi Orang
Pihak Independen 4)
Jutaan Rp
Orang
Jutaan Rp
Remunerasi
Gaji
6
7.425
11
27.571
3
1058
Bonus
-
-
-
-
4
480
Tunjangan Rutin 1)
6
5.088
11
12,817
3
249
Tantiem
8
12.836
11
48.000
-
-
2)
Fasilitas Lain Dalam Bentuk Natura
Perumahan (tidak dapat dimiliki) 3)
-
-
11
1.008
-
-
Transportasi (tidak dapat dimiliki)
5
2.891
11
3.871
-
-
Santunan (dapat dimiliki)
6
1,541
11
4.697
-
-
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 Tahun
Jumlah Jumlah Direksi Dewan Komisaris
Jumlah Pihak Independen
Di atas Rp. 2 miliar
-
11
Di atas Rp. 1 miliar s.d Rp. 2 miliar
6
-
-
Di atas Rp. 500 juta s.d Rp. 1 miliar
-
-
1
Rp. 500 juta ke bawah
-
-
2
1) 2) 3) 4)
Meliputi THR, cuti, kesehatan dan Handphone Termasuk tantiem 2 orang Dewan Komisaris dan 1 orang Direksi yang telah berhenti tahun 2008 2 orang Direksi mendapatan tunjangan karena tidak menempati rumah Dinas Pihak Independen adalah pihak diluar bank yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
-
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Shares Option Nama
Dewan Komisaris
Saham Bonus
Saham Diskon
Saham MSOP 1
Saham MSOP 2
Saham MSOP 3
Total Saham
Opsi Opsi Opsi Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Edwin Gerungan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Muchayat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Mahmuddin Yasin
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Soedarjono
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pradjoto
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Gunarni Soeworo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Komite Audit
Zulkifli Djaelani
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Direksi
Agus Martowardojo
-
-
-
3.148.399
7.103.807
10.252.206
-
-
-
-
-
8
1.535.507
2.852.450
4.387.965
-
-
-
Zulkifli Zaini
60.038
-
384.562
2.422.115
3.525.956
6.392.671
-
-
-
Sasmita
60.038
225.000
998.562
2.422.115
3.500.456
7.206. 1 7 1
-
-
-
176 1.036.436
2.422.115
3.490.956
6.949.740
-
-
-
I Wayan Agus Mertayasa
Abdul Rachman
57
Sentot A. Sentausa
49.985
105.000
354
2.179.853
2.529.456
4.864.648
-
-
-
Bambang Setiawan
49.985
-
354
1.729.853
2.160.956
3.941.148
-
-
-
Riswinandi
-
-
-
-
4.618.956
4.618.956
-
-
-
Thomas Arifin
-
-
-
-
2.462.956
2.462.956
-
-
-
Budi G. Sadikin Ogi Prastomiyono
-
-
-
-
3.400.456
3.400.456
-
-
-
485
442
354
86.000
349.787
437.068
-
-
-
EVP Koordinator
Pahala N. Mansury
-
-
-
100
1.005.000
1.005.100
-
-
-
Haryanto T. Budiman
-
-
-
-
186.500
186.500
-
-
-
Mansyur S. Nasution
42.299
26.766
141
300
11.643
81.149
-
-
-
4.485
443
354
100
287
5.669
-
-
-
Riyani T. Bondan
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah 1. Rasio Gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah 2. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 3. Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 4. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi
: : : :
30,75 : 1,14 : 1,11 : 3,15 :
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan : Tidak ada Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi Bank : Tidak ada
1 1 1 1
Permasalahan Hukum Data perkara baik perdata maupun pidana posisi 31 Desember 2009 Permasalahan Hukum
Jumlah Perdata Jumlah Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatanhukum yang tetap)
183 perkara
7 perkara
Dalam proses penyelesaian 522 perkara
34 perkara
Total
41 perkara
705 perkara
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
135
136
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern Implementasi manajemen risiko dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/ PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank, melalui tahapan proses manajemen risiko yaitu: identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko pada semua level. Cakupan laporan berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko Bank Mandiri adalah sbb: 1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi a. Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam melakukan persetujuan dan peninjauan berkala mengenai strategi dan kebijakan risiko yang mencakup batas toleransi Bank terhadap risiko, siklus perekonomian domestik dan internasional serta dirancang untuk keperluan jangka panjang. b. Direksi bertanggung jawab untuk mengimplementasikan strategi dan kebijakan risiko tersebut dengan cara menjabarkan dan mengkomunikasikan kebijakan dan strategi risiko, memantau dan mengendalikan risiko dan mengevaluasi penerapan kebijakan dan strategi dimaksud. c. Direksi memantau kondisi internal dan perkembangan kondisi eksternal, memastikan penetapan strategi Bank telah memperhitungkan dampak risiko dan memastikan Bank memiliki satuan kerja yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang mendukung perumusan dan pemantauan pelaksanaan strategi termasuk corporate plan dan business plan. d. Direksi menetapkan prosedur kaji ulang yang memadai terhadap akurasi metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi SIM risiko, dan kebijakan prosedur dan limit risiko. e. Direksi menetapkan struktur organisasi yang mencerminkan secara jelas mengenai batas wewenang, tanggung jawab dan fungsi, serta independensi antar unit bisnis dengan unit kerja manajemen risiko. 2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit a. Bank memiliki kebijakan dan prosedur tertulis yang memenuhi prinsip transparansi, peningkatan kualitas pelayanan nasabah & stakeholders dan kebijakan tersebut juga harus sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Kebijakan manajemen risiko bank disusun sesuai dengan misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan, kemampuan SDM dan risk appetite Bank.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
c. Bank melakukan evaluasi dan pengkinian kebijakan manajemen risiko dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi internal dan eksternal. d. Penetapan limit risiko telah memadai, yang meliputi limit per produk/transaksi, per jenis risiko dan per aktivitas fungsional dan melakukan monitoring limit secara periodik. 3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko a. Bank melakukan proses identifikasi dan pengukuran risiko secara tepat terhadap setiap produk/transaksi yang mengandung risiko. b. Bank telah memiliki sistem pemantauan eksposur risiko yang memadai, meliputi adanya fungsi yang independen yang melakukan pemantauan terhadap eksposur risiko secara rutin, adanya sistem informasi yang akurat dan tepat waktu dan adanya feed back dan tindak lanjut perbaikan/penyempurnaan. 4. Sistem Pengendalian Intern Yang Menyeluruh a. Terdapat penetapan wewenang dan tanggung jawab pemantauan kepatuhan kebijakan, prosedur dan limit. b. Terdapat penetapan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas dari satuan kerja operasional kepada satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian. c. Terdapat prosedur yang cukup untuk memastikan kepatuhan bank terhadap ketentuan. d. Satuan kerja audit intern melakukan audit secara berkala dengan cakupan yang memadai, mendokumentasikan temuan audit dan tanggapan manajemen atas hasil audit, serta melakukan review terhadap tindak lanjut temuan audit.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Penyediaan Dana
Jumlah Debitur
Nominal (jutaan Rp)
13
2.369.275
Kepada Pihak Terkait
Kepada Debitur Inti
a. Individu
b. Group
4
9.227.215
21
43.373.192
Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik A. Untuk kegiatan sosial sebagai berikut: Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik Kegiatan Program BUMN Peduli
Jumlah (dalam juta Rp) -
Program BUMN Pembina terdiri dari :
a. Bencana Alam
b. Pendidikan dan Pelatihan
2.629, 7 7 41.627,33
c. Sarana dan Prasarana Umum
5.376,33
d. Sarana Ibadah
7.503,09 2.600,80
e. Kesehatan
f. Olahraga
g. Pelestarian alam
TOTAL
8.856,38 68.593,71
B. Untuk kegiatan politik : NIHIL
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
137
138
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Rencana Strategis bank kedua” bagi para pegawainya yang memungkinkan proses pengembangan diri bagi setiap pegawai dan membangun kerjasama tim yang kuat.
a. Rencana Jangka Panjang Dalam menghadapi berbagai tantangan dan persaingan bisnis perbankan di Indonesia yang semakin ketat, Bank Mandiri harus segera melakukan proses transformasi lanjutan. Untuk melakukan proses transformasi lanjutan/ transformasi tahap kedua (2010-2014) tersebut, Bank Mandiri melakukan revitalisasi atas visinya. Visi jangka panjang Bank Mandiri di 2014 adalah ”To be Indonesia’s most admired and progressive financial institution”. Rumusan ini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia ”Menjadi lembaga keuangan di Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif”. Secara lebih detail, rumusan visi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Bank Mandiri berkomitmen dalam membangun hubungan jangka panjang yang didasari atas kepercayaan, baik dengan nasabah bisnis maupun perseorangan. Bank Mandiri melayani seluruh nasabah dengan standar layanan internasional melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Bank Mandiri ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim yang terbaik. b. Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi pelanggan, Bank Mandiri mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara konsisten bagi pemegang saham. Visi tersebut kemudian dikomunikasikan ke berbagai stakeholder dengan rumusan sebagai berikut: 1. Customers
Perseroan sebagai mitra keuangan yang terpilih, dapat dipercaya, dan selalu siap membantu nasabah. Untuk itu Perseroan akan memposisikan diri sebagai penasehat keuangan terpercaya, Bank yang dapat diandalkan, serta selalu siap 24 jam setiap harinya bagi para nasabahnya.
2. Employees
Dalam jangka panjang Perseroan adalah tempat yang terbaik bagi para pegawai untuk terus maju & berkembang melalui inovasi dan kerjasama tim yang solid. Perseroan akan memposisikan diri sebagai “rumah
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
3. Investor
Perseroan ingin menjadikan sahamnya sebagai saham unggulan di Indonesia dan selalu diminati oleh para investor (Indonesian Anchor Stock) secara konsisten melalui pencapaian kinerja terbaik secara berkelanjutan.
Dalam melakukan proses transformasi lanjutan untuk mencapai visi menjadi lembaga keuangan di Indonesia yang paling dikagumi dan paling progresif, pada tahun 2014 Perseroan ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia dan posisi 5 besar di ASEAN. Sementara itu di 2020 nanti, Perseroan diharapkan akan menjadi satu-satunya bank dari Indonesia yang akan menjadi salah satu dari tiga bank terbesar di Asia Tenggara dalam nilai kapitalisasi pasar. Untuk mencapai hal tersebut, strategi pertumbuhan kedepan akan difokuskan pada 3 (tiga) area kunci sebagai berikut: 1. Memperkuat leadership dalam bisnis Wholesale Transaction Banking (WTB). Hal ini akan dicapai dengan menawarkan solusi transaksi keuangan yang komprehensif dan membangun hubungan yang holistik untuk melayani institusi Corporate & Commercial yang terpandang di Indonesia. 2. Menjadi bank pilihan nasabah dibidang Retail Deposit. Untuk mencapai hal tersebut, Perseroan akan menyediakan layanan yang akan memberikan pengalaman perbankan yang unik & unggul bagi para nasabahnya (differentiated customer experience) serta memberikan solusi bertransaksi yang inovatif. 3. Meraih posisi #1 atau #2 dalam segmen pembiayaan ritel. Perseroan mentargetkan untuk memenangkan persaingan di bisnis mortgage, personal loan, dan consumer cards. Selain itu, Perseroan juga mentargetkan untuk menjadi salah satu pemain utama di micro banking, serta menjadi pemenang di persaingan bisnis perbankan syariah.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
c. Rencana Penambahan ATM dan EDC
Ketiga area fokus tersebut juga akan didukung dengan penguatan organisasi untuk memberikan solusi layanan terpadu, peningkatan infrastruktur (cabang, IT, operations, risk management) serta penguatan sumber daya manusia (SDM).
b. Rencana Jangka Menengah Dalam jangka menengah, Bank Mandiri telah menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2010 – 2012 dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal yang dihadapi dan menggunakan asumsi dan parameter yang selaras dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan terkini agar target dan arah yang ditetapkan menjadi realistis, menantang (challenging) namun tetap dapat dicapai (achievable). Adapun program kerja tersebut adalah sebagai berikut:
2. Membangun sinergi dan aliansi antar Strategic Business Unit (SBU)
Tuntasnya implementasi organisasi berbasis Strategic Business Unit (SBU) di Bank Mandiri, tidak berhenti pada kejelasan akuntabilitas masing-masing SBU. Lebih dari itu diharapkan mampu membangun sinergi yang optimal, baik antara seluruh SBU, SBU dengan Corporate Center maupun SBU dengan Shared Services. Dengan skala organisasi Bank Mandiri yang besar, efektivitas implementasi strategi hanya dapat dicapai melalui sinergi antar seluruh SBU agar dapat membangun keunggulan skala dan kelengkapan bisnis. Sinergi yang tepat antar SBU juga diharapkan dapat menemukan peluang-peluang cerukan bisnis yang selama ini belum tergarap karena membutuhkan penanganan lintas SBU (connecting the business).
Untuk dapat mewujudkan hal tersebut maka akan dilakukan pembenahan mekanisme sinergi melalui identifikasi dan penetapan target nasabah wholesale untuk cross-selling dengan produk high yield, penetapan Key Performance Indicator (KPI) yang jelas, product bundling dan penerapan metode transfer pricing.
1. Rencana Pengembangan Jaringan Kantor, Cabang, ATM dan EDC
Dalam rangka menghadapi perkembangan ekonomi domestik yang sangat cepat dan menggali peluang serta potensi bisnis di seluruh tanah air, Bank Mandiri merencanakan untuk memperluas jaringan usaha di dalam negeri melalui penambahan jaringan kantor, cabang, ATM dan EDC, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Rencana Pembukaan Jaringan Kantor
Bank Mandiri berencana membuka jaringan kantor baru untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis disetiap segmen melalui pembukaan Commercial Business Banking (CBC), Business Banking District Center (BBDC), dan Micro Business Unit (MBU).
3. Rencana Pertumbuhan Non Organik & optimalisasi anak perusahaan
b. Rencana Pembukaan Cabang
Bank Mandiri berencana membuka kantor cabang baru, dalam rangka pertumbuhan bisnis baik dana pihak ketiga maupun kredit. Pengembangan cabang difokuskan pada lokasi yang memiliki tingkat attractiveness yang tinggi yaitu memiliki volume bisnis besar, pertumbuhan bisnis tinggi, namun market share masih rendah.
Bank Mandiri berencana akan menambah jumlah ATM dan EDC, karena jaringan ATM dan EDC yang luas merupakan salah satu kunci utama untuk memenangkan persaingan menjadi transactional bank.
Bank Mandiri akan selalu memanfaatkan peluang untuk menjajaki pertumbuhan non organik sepanjang upaya tersebut memberikan nilai tambah bagi Bank Mandiri. Dalam rangka untuk lebih meningkatkan pengembangan bisnis, beberapa rencana strategi inisiatif non organik yang dilakukan oleh Bank Mandiri antara lain adalah: a. Melanjutkan pengembangan bisnis pegadaian melalui pembukaan konter layanan gadai Bank Syariah Mandiri.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
139
140
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
memperkuat pilar bisnis pendukung yang telah dimiliki Bank Mandiri saat ini yaitu investment banking melalui Mandiri Sekuritas, asuransi melalui AXA Mandiri Financial Services, perbankan syariah melalui Bank Syariah Mandiri, bank specialist (niche banking) melalui Bank Sinar Harapan Bali dan multifinance melalui Mandiri Tunas Finance.
b. Melanjutkan pengembangan Dana Pensiun Lembaga Keuangan agar dapat menjadi salah satu unit bisnis penyumbang likuiditas dan fee based income. c. Melaksanakan berbagai penempatan dana untuk melakukan pertumbuhan non organik, antara lain: • Melakukan kajian dan penjajakan untuk melakukan akuisisi terhadap perusahaan General Insurance untuk meng-capture sinergi dan peluang bisnis industri asuransi umum yang cukup besar. • Melanjutkan penambahan penyertaan modal kepada Mandiri International Remittance. • Menambah kepemilikan AMFS 2% untuk meningkatkan porsi kepemilikan Bank Mandiri pada AMFS menjadi 51%. • Melakukan kajian dan penjajakan untuk melakukan akuisisi terhadap bank dengan skala menengah (midsize bank) dalam rangka untuk memperkuat penetrasi dan pertumbuhan bisnis Bank Mandiri di segmen yang merupakan core bisnis spesifik bank yang akan diakuisisi.
Fokus utama Bank Mandiri tahun 2010, yang merupakan tahun pertama implementasi Corporate Plan 20102014 adalah pada pertumbuhan bisnis & profitabilitas dengan ekspektasi di atas pertumbuhan pasar sehingga mampu menjadi pemimpin pasar (market leader). Adapun beberapa tantangan utama yang perlu mendapat perhatian khusus Bank Mandiri di tahun 2010 untuk menjadi market leader adalah sebagai berikut: 1. Pangsa pasar Bank Mandiri masih belum optimal. Saat ini pangsa pasar dana Bank Mandiri hanya sekitar 15,04%, pangsa pasar kredit sekitar 12,5%, pangsa pasar asset sekitar 14,4% dan pangsa pasar pendapatan sebesar 12,4%.
d. Melakukan kajian terhadap kepemilikan saham Bank Mandiri pada BMEL.
2. Meskipun telah menunjukkan peningkatan, namun Bank Mandiri belum merupakan Bank dengan profitabilitas tertinggi.
e. Setelah pembukaan remittance office di Malaysia, Bank Mandiri akan melakukan penjajakan dan pengkajian untuk melakukan pembukaan cabang di Malaysia sebagai strategi follow the worker.
3. Pencapaian high yield loan hingga saat ini masih dapat di tingkatkan sebagai Bank terbesar dengan network terluas, Bank Mandiri memiliki potensi pasar dan customer base yang sangat besar.
f. Memperkuat struktur permodalan untuk Bank Syariah Mandiri dan optimalisasi permodalan untuk Mandiri Sekuritas.
4. Dari aspek fitur produk dan teknologi, e-channel Bank Mandiri sudah kompetitif, namun masih dibutuhkan terobosan untuk mengedukasi nasabah dan mempromosikan keunggulan e-channel Bank Mandiri agar nasabah lebih mengenal dan memiliki persepsi positif terhadap produk e-channel Bank Mandiri.
g. Melakukan penjajakan dan pengkajian kerjasama/joint venture dengan PT. Pos Indonesia untuk memperkuat bisnis retail. 4. Mengoptimalisasikan sinergi dan aliansi dengan anak perusahaan
c. Rencana Jangka Pendek
Sejalan dengan rencana pertumbuhan bisnis Bank Mandiri melalui non organic growth, maka Bank Mandiri akan terus
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Berdasarkan tantangan utama tersebut, Bank Mandiri telah merumuskan sepuluh target utama yang akan di capai di tahun 2010, yaitu: 1. Peningkatan Return on Equity (ROE) secara bertahap menuju 25% dalam 5 tahun.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
2. Peningkatan Market Share Revenue secara bertahap menuju 16% di 2014. 3. Pertumbuhan Market Capitalization terbesar dibanding para pesaing utama. 4. Pertumbuhan kredit diatas pasar pada sektor-sektor sesuai dengan portfolio guideline yang telah ditetapkan dengan tetap mempertahankan kualitas sehingga gross NPL dibawah 4%. 5. Peningkatan volume kredit berbunga tinggi (high yield loan), yaitu di segmen micro banking, small business, consumer loan dan credit card, sehingga Net Interest Margin (NIM) mencapai minimal 5,4%. 6. Peningkatan retail transaction banking untuk mendorong perbaikan komposisi dana murah hingga fee based income retail tumbuh lebih besar dari 25%. 7. Peningkatan wholesale transaction services untuk mendorong peningkatan fee based income wholesale tumbuh minimal sebesar 25%, serta pertumbuhan dana murah wholesale secara berkesinambungan. 8. Pencapaian aliansi bisnis antar SBU sesuai target dengan pendekatan relationship dengan nasabah. 9. Peningkatan kualitas layanan cabang dan e-channel dengan target peringkat ke satu Best Bank Service Excellence. 10.Pengembangan infrastruktur jaringan/distribusi sesuai waktu, dengan tetap menjaga dan mengendalikan efisiensi operasional dengan batasan Cost Efficiency Ratio.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
141
142
CORPORATE social responsibility
Strategi Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Mandiri terdiri dari Program Strategis yang fokus pada pendidikan dan Program Responsif yang lebih terarah dan terintegrasi sejalan dengan program pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Bank Mandiri mencanangkan tahun 2009 sebagai Tahun Wirausaha Mandiri melanjutkan program yang telah dimulai pada tahun 2007 dengan fokus pelaksanaan CSR strategis Bank Mandiri untuk mengatasi jumlah pengangguran di Indonesia dengan mendukung penciptaan pengusaha-pengusaha baru di sektor UMKM untuk dapat menjelma menjadi salah satu pilar perekonomian bangsa Indonesia. Untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran diperlukan peningkatan jumlah pendirian usaha, khususnya sektor UMKM. Sesuai data Badan Pusat Statistik, Usaha Kecil dan Menengah mampu menyerap tenaga kerja hingga 85% dari total jumlah tenaga kerja dan sebagian besar merupakan sektor agriculture yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk itu sektor UMKM harus mendapat dukungan untuk dapat tumbuh dengan optimal dan seperti yang kita ketahui bersama penggerak sektor UMKM adalah para wirausahawan
yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja yang lebih luas. Berangkat dari kondisi tersebut Bank Mandiri tetap menjadikan Program Wirausaha Mandiri yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang mandiri. Program ini dirancang bagi seluruh masyarakat khususnya mahasiswa serta alumni untuk mendapatkan ilmu mengenai wirausaha yang baik. Peserta tidak hanya dibekali sebatas pada pendidikan formal saja namun juga diberikan simulasi praktek dan dukungan lainnya dalam menjalankan usahanya di kemudian hari sehingga mereka dapat menjadi pengusaha yang berhasil. Dipilihnya kalangan mahasiswa dan alumni sebagai target, adalah dengan mempertimbangkan kemampuan intelektual peserta yang diharapkan dapat menyerap program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) yang kami berikan secara lebih baik.
Rangkaian kegiatan program Wirausaha Mandiri diberikan secara komprehensif dari hilir sampai hulu
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
workshop wmm
kuliah umum wirausaha
kompetisi business plant
program kemitraan
program pembinaan
Training wirausaha
award wirausaha
CORPORATE social responsibility
WORKSHOP WIRAUSAHA MUDA MANDIRI Program Wirausaha Muda Mandiri diimplementasikan melalui beberapa program yang berkelanjutan, antara lain Workshop Wirausaha Muda Mandiri 2009. Workshop Wirausaha Mandiri yang bertujuan memberikan gambaran kepada para generasi muda mengenai kondisi perekonomian Indonesia saat ini dan ada pilihan selain menjadi seorang pencari kerja serta sharing pengalaman dari pemenang program Wirausaha Mandiri 2008 yang merupakan contoh generasi muda yang berhasil menjadi seorang pengusaha yang sukses. Dilaksanakan di sembilan kota besar di Indonesia yaitu Semarang, Bandung, Manado, Malang, Medan, Banjarmasin, Palembang, Denpasar dan Bogor. Program ini diikuti oleh 6.117 mahasiswa dari 125 perguruan tinggi, meningkat pesat jika dibandingkan dengan pelaksanaan di tahun 2007 yang diikuti oleh 650 mahasiswa dari 18 perguruan tinggi. Workshop Wirausaha Muda Mandiri diadakan di beberapa kampus Perguruan Tinggi Negeri dan bertujuan untuk mengubah mindset generasi muda dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Kegiatan ini juga diisi dengan sesi sharing dari pengusaha sukses seperti bapak. Dr. Ir. Ciputra, Bapak Franciscus Welirang dan ibu Anne Avantie.
Jumlah Kota Pelaksana Jumlah Mahasiswa Peserta Jumlah Ptn/Pts Asal Peserta
2007
2008
2009
1
9
9
650
4.428
6.117
18
123
125
PENGHARGAAN WIRAUSAHA MUDA MANDIRI Untuk memberikan apresiasi kepada generasi muda yang sudah berani berwirausaha, Bank Mandiri memberikan penghargaan melalui Program Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri 2009 . Program tersebut merupakan langkah lanjutan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan dan mendorong bertambahnya jumlah wirausahawan muda, terutama dikalangan mahasiswa dan alumni. Beberapa tahapan program dilaksanakan secara berkesinambungan oleh tim Wirausaha Mandiri di sepuluh Kantor Wilayah Bank Mandiri bekerja sama dengan delapan PTN/ PTS. Setelah melewati beberapa tahapan seleksi, Program Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri menobatkan dua belas orang generasi muda sebagai juara untuk kategori Mahasiswa Diploma dan Sarjana serta kategori Pascasarjana dan Alumni maksimal 5 tahun. Program Penghargaan Wirausaha Mandiri 2009 kali ini diikuti oleh 1.706 mahasiswa dari 200 perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia yang tersebar di 27 propinsi. Program ini dilaksanakan dengan melibatkan secara penuh seluruh Kantor Wilayah Bank Mandiri dan PTN/PTS di 9 kota yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makassar dan Denpasar.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
143
144
CORPORATE social responsibility
Jumlah Peserta Jumlah Mahasiswa Peserta Jumlah Ptn/Pts Asal Peserta
2007
2008
2009
488
1.057
1.706
7
24
27
26
198
200
AWI-AWI MANDIRI Program Awi-Awi Mandiri 2009 diharapkan menjadi melting pot bagi para pelaku industri kriya dan akademisi bambu. Program ini dicanangkan sebagai “OSCAR” dalam sektor desain kerajinan berbahan baku bambu, sekaligus dapat menjadi program yang mendorong industri kerajinan berbahan baku bambu dan tumbuhkembangnya wirausaha mandiri yang dapat mengharumkan nama kriya Indonesia di mancanegara. Dalam dua tahun terakhir Bank Mandiri bekerja sama dengan Saung Angklung Udjo melaksanakan Program Awi-Awi Mandiri ini (dalam bahasa Sunda, awi-awi berarti bambu). Jika pada tahun 2008 lalu Program Awi-Awi Mandiri hanya dipusatkan di kota Bandung, maka pada tahun 2009 ini Program Awi-Awi Mandiri telah dilaksanakan di 5 kota yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar, yang terdiri dari seminar, program workshop mengenai kerajinan dan pengembangan sentra usaha bambu, pameran karya dan temu pasar serta penganugerahan karya terbaik dengan tema “Kharisma Awitama Karya”. Kegiatan ini mempertemukan semangat dan inovasi mahasiswa dengan keahlian pengrajin bambu, sehingga diharapkan dapat meningkatkan competitive & comparative advantage produk dalam negeri, khususnya produk bambu serta menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa seni dan pengrajin bambu. Angklung Resital Alat musik angklung pada saat ini tengah dihadapkan pada perkembangan dunia industri yang sangat cepat, sehingga senantiasa dibutuhkan inovasi dan kreatifitas agar angklung sebagai salah satu icon budaya Indonesia tetap dapat mempunyai tempat di masyarakat. Revitalisasi citra luhur budaya Indonesia hanya dapat dilakukan dengan adanya etos kebangsaan, semangat kebersamaan dan orientasi keunggulan. Untuk itu Bank Mandiri bersama dengan Saung Angklung Udjo menggelar angklung resital yang bertujuan untuk mempromosikan seni budaya angklung di Indonesia di kalangan generasi muda dengan mengikutsertakan siswa tingkat SD, SMP dan SMA dalam kegiatan dimaksud. Kegiatan Angklung Resital bertujuan antara lain untuk edukasi bagi tiap tingkatan usia mengenai musik tradisional dari bambu, memperkenalkan dan mendekatkan angklung sebagai musik bambu pada setiap tingkatan usia pendidikan, menumbuhkan jiwa kompetitif bagi pengembangan seni tradisional, mendekatkan angklung sebagai seni tradisional pada khalayak umum serta menentukan indikator keberhasilan sebuah proses pelatihan angklung sebagai wujud dari hasil apresiasi seni dan budaya. Rangkaian kegiatan Angklung Resital 2009, yaitu Road Show Angklung Clinic di beberapa SD, SMP dan SMA di kota Bandung, Jakarta, Palembang, Surabaya dan Semarang, proses seleksi
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
CORPORATE social responsibility
sekolah yang mengikuti angklung resital serta malam penganugerahan pertunjukan angklung terbaik dengan tema : Rime, Rhytm and Dinamic Sound of Nature Harmony. BEASISWA WIRAUSAHA MUDA MANDIRI Dalam mempersiapkan insan wirausaha yang mumpuni dan berbekal ilmu yang tinggi, Bank Mandiri bekerja sama dengan 56 perguruan tinggi negeri/swasta terbaik di Indonesia melaksanakan Program Beasiswa Wirausaha Muda Mandiri. Pada tahun 2009, Pemberian Beasiswa Wirausaha Mandiri kepada 1.680 mahasiswa yang telah menjadi entrepreneur, meningkat dibandingkan dengan pelaksanaan di tahun 2008 yang diberikan kepada 1.200 mahasiswa dari 40 perguruan tinggi, beasiswa yang berjangka waktu 1 tahun ini diberikan sebagai apresiasi Bank Mandiri kepada mahasiswa yang sudah berani menjadi wirausaha muda, Beasiswa Wirausaha Muda Mandiri untuk 30 Mahasiswa Universitas Samratulangi.
Pelajar Mahasiswa
2007
2008
2009
20
41
56
200
1.035
1.780
PROGRAM PENDAMPINGAN /PEMBINAAN BERWIRAUSAHA Untuk melengkapi program pembinaan bagi generasi muda yang sudah menjadi wirausahawan, Bank Mandiri melaksanakan Program Pendampingan Berwirausaha selama satu tahun penuh bekerja sama dengan sebuah lembaga yang ahli di bidangnya. Seleksi peserta program ini dilaksanakan cukup ketat, mengingat program ini diharapkan mampu menjadi sebuah program yang komprehensif sehingga bukan hanya memberikan pendidikan/pelatihan saja, namun mampu membedah kebutuhan, kendala dan solusi yang harus dijalankan oleh Wirausahawan baik dari sisi manajemen keuangan, personalia sampai dengan strategi promosi yang harus dilakukan oleh wirausahawan tersebut. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 adalah Pembinaan bagi 6 orang Finalis Program Penghargaan WMM 2009 dari Kanwil II Palembang - kerjasama dengan LPM UNSRI, Promosi Peserta WMM pemilik usaha franchise-Tabloid Kontan Edisi Khusus Waralaba (Hendy Setiono, Hengky Eko, Andi Sufariyanto dan Firmansyah), Keikutsertaan Pemenang WMM 2007 (Sdr. Elang Gumilang) dalam Penganugerahan Indonesian CSR Awards 2008 dan CSR Best Practice Expo, Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (a/n : Riezka Rahmatiana dan M. Avip Firmansyah), Pembinaan Finalis dan Pemenang WMM 2007 & 2008 dalam Program APEA (a/n: Hendy Seyiono, Saptuari Sugiharto, Henky Eko Sriyantono dan Firmansyah Budi Prasetyo), Program Mentoring (BootCamp) Bagi Pemenang dan Finalis WMM 2007 & 2008.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
145
146
CORPORATE social responsibility
Program Pembinaan Bagi Pemenang dan Finalis WMM 2008 - bekerjasama dengan ActionCOACH, Partisipasi keikutsertaan Dewan Pengembangan Program Kemitraan (DPPK) dalam World Association for Cooperative Education (WACE) Conference 2009, Partisipasi Seminar, Dialog dan Pameran Mengatasi Krisis Bersama UMKM melalui Gerakan Cinta Produk Dalam Negeri - kerjasama dengan PI UMKM. PAMERAN Sebagai bagian dari program pengembangan kewirausahaan bagi pengusaha muda yang tergabung dalam program Wirausaha Muda Mandiri maupun Mitra Binaan, Bank Mandiri senantiasa mengikutsertakan produk-produk yang mereka hasilkan pada pameran-pameran yang dilaksanakan di dalam negeri maupun di luar negeri. Kegiatan pameran yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 Pameran Pekan Raya Jakarta bagi Pemenang WMM 2008 (a/n Denny Delyandri dan Sinta), Keikutsertaan Anak WMM dalam Pameran Himpunan Pengusaha Muda indonesia (HIPMI) Expo 2009 (a/n : Hendy Setiono dan Firmansyah), Partisipasi keikutsertaan Finalis WMM 2009 (a/n Andi Sufariyanto) ke Festifal Indonesia 2009 di Paris tanggal 16-17 Mei 2009, Pameran Gelar Karya PKBL BUMN 2009. Keikutsertaan Finalis WMM 2008 (Sdr. Wahyu Aditya) dalam Pameran INAICTA 2009 di JCC, Pameran Franchise Expo - Balai Kartini Jakarta tanggal 20-22 Februari 2009, Pembinaan Finalis dan Pemenang WMM 2007 & 2008 dalam Program APEA (a/n: Hendy Seyiono, Saptuari Sugiharto, Henky Eko Sriyantono dan Firmansyah Budi Prasetyo). PROGRAM TV WIRAUSAHA MANDIRI Untuk lebih mengkomunikasikan dan membesarkan program Wirausaha Muda Mandiri, Bank Mandiri menayangkan program Wirausaha Muda Mandiri di sebuah stasiun televisi pada setiap hari Minggu jam 10.05 – 10.30 WIB. Konsep program ini cukup ringan namun berbobot dan penuh dengan tips-tips berwirausaha sehingga diharapkan mampu menginspirasi generasi muda sehingga semakin mantap dalam berwirausaha. Kegiatan tahun 2009 adalah membuat 17 episode TV program WMM. PROGRAM KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS Bank Mandiri menyadari bahwa untuk mampu menggerakkan kewirausahaan dengan mengubah pola pikir mahasiswa tersebut bukanlah hal yang mudah. Perlu dukungan dari Perguruan Tinggi, keluarga dan lingkungan sekitar secara maksimal. Salah satu kendalanya adalah kecenderungan sistem pendidikan perguruan tinggi di Indonesia yang lebih menyiapkan mahasiswanya sebagai pencari kerja. Atas hal tersebut, Bank Mandiri membuat Modul Kewirausahaan bekerjasama dengan universitas negeri yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran, Univesitas Indonesia, Institut Tehnologi Bandung, Institut Tehnologi Sepuluh November Surabaya, Institut Pertanian Bogor, serta penyerahan modul pada 57 Perguruan Tinggi Negeri.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
CORPORATE social responsibility
Kegiatan CSR lain yang dilakukan oleh Bank Mandiri di luar rangkaian Program Wirausaha Muda Mandiri adalah: MANDIRI PEDULI PENDIDIKAN Tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia mengakibatkan rendahnya kemampuan masyarakat dalam mengecap dunia pendidikan. Oleh karena itu Bank Mandiri memilih pendidikan sebagai dasar utama untuk memajukan bangsa. Program Mandiri Peduli Pendidikan merupakan tanggung jawab sosial bank Mandiri terhadap dunia pendidikan kepada masyarakat tidak mampu yang memiliki prestasi disekolah namun tidak dapat bersekolah karena ketiadaan biaya ataupun karena menjadi korban bencana alam, serta mahasiswa berprestasi dan mempunyai kepedulian terhadap lingkungannya. Selain itu Bank Mandiri juga membantu sarana dan prasarana pendidikan serta pembangunan fasilitas gedung sekolah, sehingga proses belajar mengajar dapat lebih efektif. Untuk tahun 2009, beberapa program yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memperoleh pendidikan dasar antara lain, beasiswa pendidikan untuk 2.000 anak asuh kerjasama dengan GNOTA, beasiswa pada 423 siswa TK, SD, SMP / Mts yang merupakan perwakilan dari 33 propinsi - kerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan Pusat (DWPP ), serta Beasiswa bagi 10 anak berprestasi selama 3 tahun - kerjasama dengan ILUNI , dan beasiswa pada 85 siswa dari 17 SMKN di Jakarta Selatan. Selain itu untuk mahasiwa berprestasi diberikan pula Beasiswa Mandiri Prestasi bagi mahasiswa FKM UI dan SMP Yapobri II Pasar Minggu, lima orang mahasiswa Universitas Pakuan, sepuluh mahasiswa STIE Perbanas Surabaya, sepuluh mahasiswa Universitas Pendidikan Nasional – Denpasar, Beasiswa Mandiri Prestasi (20 mahasiswa) dan Beasiswa kepada 500 mahasiswa melalui Yayasan Karya Salemba Empat. Sarana prasarana yang telah diberikan oleh Bank Mandiri untuk dunia pendidikan antara lain pemberian peralatan 112 Unit Komputer untuk SD YPK Immanuel, SD Yapis - Serui, SMPN 2 dan SAMN 1 Purbalingga, Universitas Muhamadiyah - Luwuk, Universitas Topotika - Luwuk, Pondok Pesantren Darunna’im Pontianak, STKIP PGRI Bandar Lampng, sekolah dasar di Pare-Pare, 2 sekolah di Kabupaten Serui, 5 sekolah di Gorontalo, SD Kristen Makale dan SMPN 1 Mangkedek - Tana Toraja, SD 04 Pagi Pondok Kelapa - Jakarta Timur, 3 SMP dan 3 SMA di Banjarmasin, SMUN 2, SMA Gabungan, SMAN 1 dan SMPN1 serta untuk Univ. Cendrawasih Kabupaten Jayapura. Pengadaan Peralatan Laboratorium Fisika SMA Katolik Santo Agustinus Kediri, Rehabilitasi SMP dan SMA Labschool YP - UNJ yang terbakar, Pemberian bantuan peralatan Sekolah untuk Masyarakat kurang mampu di sekitar Wilayah Cilandak, Cideng, Sunter dan Gondangdia, Perlengkapan Laboratorium Manajemen untuk Universitas Jend. Sudirman – Purwokerto, serta pemberian komputer beserta jaringannya kepada SMP Mabad, SMA Mabad dan Madrasah Ibtidaiyah. Sarana Pendidikan untuk SMP Muhammadiyah 17, Bantuan Lab. Komputer Rumah Autis Bekasi, Renovasi perpustakaan Laboratorium bengkel SMAK Bhakti Trikora, Jakarta
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
147
148
CORPORATE social responsibility
Barat, Laboratorium Bahasa SMKN 2 Depok, Mesin Mobil untuk Bengkel SMKN 1 Bekasi, serta Buku Perpustakaan dan peralatan sekolah pakaian seragam untuk SD Pulau Pari 02, Pulau Lancang Kepulauan seribu.Sarana pendidikan untuk Yayasan Nurun Nisa, partisipasi dalam penyelenggaraan International Conference of Young Scientist (ICYS) oleh Surya Institute, serta Pembangunan Sekolah SMP Islam Kembang Kuning Sukabumi. Untuk memberikan pengenalan pendidikan perbankan, Bank Mandiri juga menerima kunjungan dari sekolah-sekolah dalam bentuk karya wisata Bank Mandiri Kantor Pusat/Museum Bank Mandiri maupun program magang serta dilakukan pengajaran langsung oleh manajemen Bank Mandiri di sekolah – sekolah melalui program Mandiri Edukasi yaitu dengan melaksanakan Program Edukasi Perbankan bagi 1.160 warga disekitar lingkungan Bank Mandiri di 29 kota, program mengajar di 360 sekolah (SDSMA dan 9 Perguruan Tinggi), selain itu dilaksanakan pula Pelatihan matematika bagi guru SD - SMA oleh Yayasan Islamic Center Baitussalam, Komputer dan pelatihan membuat batik tulis di Yayasan Bina Insan Mandiri serta Pelatihan entrepreneur untuk masyarakat Tasikmalaya. Program lainnya yang telah dilaksanakan oleh Bank Mandiri untuk dunia pendidikan antara lain penghargaan kepada 231 guru berprestasi dan daerah terpencil seluruh Indonesia bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional. Selain itu dilaksanakan pula kegiatan, partisipasi kegiatan olimpiade mini antar SMP/MTs se-kota Kendari yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Kendari, Paket Perlengkapan Pendidikan untuk 200 siswa SD dalam rangka Hari Kesetiakawanan Nasional (HKSN) dan Hari Ibu - kerjasama dengan Yayasan Prestasi Anak Bangsa, partisipasi menyambut Hari Anak Nasional - kerjasama dengan Komunitas Perempuan Indonesia Peduli, partisipasi dalam Gerakan Semua Harus Sekolah yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Nasional Sulut, Partisipasi dalam Konferensi Asian International Model United Nations (AIMUN) - Universitas Gadjah Mada, MANDIRI PEDULI LINGKUNGAN Program Mandiri Peduli lingkungan merupakan bentuk tanggung jawab sosial Bank Mandiri terhadap lingkungan di sekitar wilayah usaha Bank Mandiri. Tahun 2009 bank Mandiri telah memberikan perhatian untuk sarana ibadah, antara lain pembangunan Masjid Al Agsa - Kabupaten Wamena, Renovasi 4 musholla di Palembang, Musholla Taqwa Titian Tareh , Musholla Cubadak Ampo Sumatera Barat, Madrasah Ibtidaiyah Al. Ma’arif Merauke selain itu Bank Mandiri membangun 2 gereja yaitu Gereja Rehobot dan Gereja Advent di Kabupaten Jayapura, Gereja GKI “Lahai Roi”, Fak-Fak, Gereja Katolik Kristen Hidup Merauke. Program Bank Mandiri dalam upaya peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat diwujudkan antara lain melalui pembangunan kampung ternak di Pontianak (pendidikan dan pelatihan bagi peternak). Di bidang kesehatan, pada tahun 2009 Bank Mandiri menunjukkan kepedulian dengan melaksanakan kegiatan Donor Darah dan pengobatan gratis di 6 kompleks
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
CORPORATE social responsibility
Bank Mandiri di Jakarta Komplek Rempoa, Pesing, Pancoran, Cempaka Putih, Cilandak, Pal Batu, diikuti oleh 380 pendonor dan 1430 pasien untuk pengobatan, serta penanggulangan penyakit TBC bagi 3.000 penderita dari keluarga tidak mampu bekerja sama dengan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI). Kerja sama tersebut merupakan kerjasama Tahap V yang telah berlangsung sejak tahun 2005. Selain itu, Bank Mandiri juga berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Program Ketahanan Pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam bentuk pemberian bantuan sembako bagi masyarakat kurang mampu. Kegiatan lain yang berkaitan dengan bencana, pada tahun 2009, Bank Mandiri membuka dapur umum selama 2 minggu di kerjasama dengan Brimob Jabar, memberikan bantuan sembako pada desa Cibereum Pengalengan pada saat terjadi gempa bumi di Tasikmalaya, memberikan bantuan kepada korban gempa bumi di Padang dan sekitarnya, serta peristiwa bencana jebolnya tanggul Situ Gintung. Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan Bank Mandiri membantu 5 unit komputer untuk kepolisian sulawesi Utara, Perahu Pintar (Perpustakaan Terapung) untuk Korem 101/Antasari, alat pertanian untuk Suku Dana di Kabupaten Wamena, Penyelenggaraan Talk Show dengan tema “Hidup Sehat dengan Perilaku Seks Aman” di 5 kota yaitu : Jakarta, Pekanbaru, Bandung, Balikpapan dan Semarang - kerjasama dengan Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Partisipasi dalam Festival Dalang Bocah Tingkat Nasional. Kegiatan lain yang berkaitan dengan keagamaan Bank Mandiri, pelaksanaan kegiatan buka puasa bersama serentak 10.000 anak yatim di seluruh Indonesia, serta penyerahan 30.000 sembako anak yatim Masinis dan petugas penjaga pintu perlintasan kereta api, Kepolisian serta, Masyarakat umum/kaum dhuafa yang tinggal sekitar kantor maupun rumah dinas Bank Mandiri di seluruh Kantor Wilayah Bank Mandiri dan Kantor Pusat. Program Kemitraan Melalui Program Kemitraan, Bank Mandiri berupaya untuk mengembangkan usaha kecil sehingga mampu menjadi pengusaha yang tangguh, mandiri dan beretika serta mempersiapkan pengusaha kecil untuk mampu mengakses fasilitas perbankan secara komersial. Program Kemitraan diimplementasikan dalam bentuk pinjaman dan pendidikan/ pelatihan serta pendampingan usaha untuk meningkatkan produktivitas usaha kecil. Dalam Program Kemitraan ini, para pengusaha kecil disejajarkan sebagai mitra sehingga mereka lebih dikenal dengan sebutan Mitra Binaan Mandiri. Tercatat sebanyak 6.209 pengusaha kecil telah menjadi Mitra Binaan Mandiri pada tahun 2009 sehingga total Mitra Binaan Mandiri sampai dengan tahun 2009 mencapai 45.182 pengusaha.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
149
150
CORPORATE social responsibility
Tahap awal dalam Program Kemitraan adalah memberikan pinjaman bagi usaha kecil, khususnya bagi usaha kecil yang belum mampu mengakses fasilitas perbankan secara komersial. Pinjaman yang diberikan kepada mitra binaan Mandiri bukan bersifat komersial, sehingga persyaratan dan angsuran pun disesuaikan dengan kemampuan usaha mitra binaan Mandiri. Melalui serangkaian pendidikan/pelatihan, Mitra Binaan Mandiri dipersiapkan untuk mampu membuat pembukuan dasar, manajemen sederhana, melakukan promosi dan pengemasan hasil produksinya. Pendidikan tahap selanjutnya diberikan untuk meningkatkan kemampuan produksi dan pemasaran produk Mitra Binaan Mandiri. Selain pendidikan/pelatihan, Mandiri juga membimbing Mitra Binaan mandiri melalui program pendampingan yang komprehensif selama 1 tahun penuh. Untuk memperluas pemasaran produk, Bank Mandiri mengikutsertakan Mitra Binaan Mandiri dalam berbagai pameran baik untuk skala lokal, nasional bahkan internasional. Selain melalui pameran, produk Mitra Binaan Mandiri tersebut juga dibantu pemasarannya melalui media promosi dalam bentuk pemasangan profil Mitra Binaan Mandiri di media berskala nasional seperti Kompas, Media Indonesia, Majalah Wirausaha dan Keuangan serta media internet. Usaha-usaha promosi ini diharapkan dapat memberikan fasilitas pembinaan yang terbaik serta menghasilkan Mitra Binaan Mandiri yang berkualitas dan siap bersaing secara sehat.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
CORPORATE social responsibility
Data Penyaluran Dana Bina Lingkungan Bank Mandiri No.
Keterangan
Nilai
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Seluruh beasiswa selain Beasiswa WM Pemberian sarana belajar ke sekolah dan perguruan tinggi Program Edukasi Mandiri Pembiayaan Pendidikan 2.000 Anak Asuh - kerjasama dengan GN-OTA Penghargaan bagi 231 guru berprestasi dari 33 propinsi Program Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2009 Workshop Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2009 di 9 Kota Beasiswa Wirausaha Mandiri Pembuatan Modul Kewirausahaan Program Awi-Awi Mandiri 2009 Program Angklung Resital 2009 - kerjasama dengan Saung Angklung Udjo (SAU) Program Mentoring (BootCamp) Bagi Pemenang dan Finalis WMM 2007 & 2008 TV Program WM 17 episode Profil WM di Media Pendampingan WM Pameran WM Anggaran untuk Direktorat dan Kanwil Donor darah dan pengobatan gratis di 6 komplek perumahan Bank Mandiri (Pancoran, Cempaka Putih, Cilandak, Pesinng, Pondok Pinang dan Rempoa) Pengobatan bagi 3.000 penderita TBC - kerjasama Tahap V dengan PPTI Anggaran untuk Direktorat dan Kanwil Program Penanaman 500.000 pohon Untuk Direktorat & Kanwil Bantuan kepada korban bencana alam Program Renovasi 20 Pasar Kawasan Kreatif Mandiri di kawasan Pasir Layung - Bandung bekerjasama dengan Saung Angklung Udjo (SAU) Kegiatan lainnya Renovasi Rumah Ibadah Kegiatan Keagamaan Pembagian sembako
1.593.083.333,33 1.944.135.772,00 4.792.300.000,00 240.000.000,00 1.732.500.000,00 3.916.212.000,00 11.135.247.400,00 8.346.900.000,00 1.292.500.000,00 597.825.000,00 145.000.000,00 376.822.000,00 2.285.186.363,00 1.029.641.466,00 709.500.000,00 165.580.000,00 1.541.786.500,00 397.640.000,00 555.500.000,00 930.943.880,00 8.750.000.000,00 106.376.000,00 2.643.903.832,50 1.100.000.000,00 1.125.000.000,00 2.599.540.260,00 2.104.847.323,00 5.379.600.000,00 749.200.000,00
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
151
152
KOMITE PIHAK INDEPENDEN NON DEWAN KOMISARIS & CORPORATE SECRETARY
NAMA DAN JABATAN
BIOGRAFI Menyelesaikan pendidikan MBA di Fort Hays State University, Kansas, USA. Mengawali karirnya di perbankan pada tahun 1987 sebagai Trainee di PT. Bank Niaga. Pada tahun 1990 sebagai Treasury Manager di PT. Fuji Bank International Indonesia. Pada tahun 1993 beliau menjadi General Manager, Group Treasury, PT. Raja Garuda Mas.
Tama Widjaja Anggota Komite Pemantau Risiko
Pada tahun 2001 beliau sempat menjabat sebagai Senior Vice President Treasury & International Banking Group Head, PT. Bank Bumiputera Indonesia Tbk., sebelum diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. pada tahun 2006.
Menyelesaikan pendidikan S1 dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1980. Memulai karir di Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada tahun 1981. Dalam perjalanan karirnya beliau sempat menjabat sebagai Regional Manager Wilayah VII (Semarang) dan Wilayah VIII (Surabaya) kemudian menjadi Group Head Central Operations dan Group Head Micro Business. Pada tahun 2008, beliau ditunjuk sebagai Group Head Corporate Secretary sampai sekarang.
Sukoriyanto Saputro Corporate Secretary Sempat menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta sampai dengan tahun 1975. Memulai karir sebagai Assistant Accountant PT. Rohm & Haas Indonesia pada tahun 1975.
Zulkifli Djaelani
Dalam perjalanan karirnya, beliau pernah menjabat sebagai pimpinan cabang dan pemimpin wilayah di Bank Niaga antara tahun 1986 - 1994 sebelum akhirnya menjabat sebagai Direktur Operasi & Sumber Daya Manusia, Bank Niaga pada tahun 1994. Sejak tahun 1999 beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Imam Sukarno
Menyelesaikan pendidikan S1 dari Universitas 17 Agustus 1945 pada tahun 1973 dan Master Management dari Asian Institute of Management - Manila tahun 1985. Memulai karir di Bagian Neraca Pembayaran & Moneter – Urusan Ekonomi & Statistik Bank Indonesia tahun 1975. Dalam perjalanan karirnya, beliau pernah menjabat sebagai Direktur Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat pada tahun 1998 - 2000, Direktur Direktorat Perizinan & Informasi Perbankan pada tahun 2000 2002 serta Team Pengawas Bank Universal pada tahun 2002. Sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Anggota Komite Audit
Anggota Komite Audit
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
SIARAN PERS
JANUARI 2
20 21
Januari 2009
Januari 2009 Januari 2009
18 Maret 2009
Dukung Sektor UKMK pada 2008 Bank Mandiri Salurkan Kredit senilai Rp23,19 Triliun
18 Maret 2009
Peduli Pendidikan Bank Mandiri warnai Manokwari dan jayapura
Kartu Kredit Bank Mandiri luncurkan Program ”Buy One Get One Free” Tiket Pesawat Sriwijaya Air
25 Maret 2009
Bank Mandiri & Rumah Perubahan Indonesia
Bank Mandiri tingkatkan Mitra Binaan Kredit Usaha Mikro di Surabaya
25 Maret 2009
Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp63 Miliar kepada 3 koperasi plasma di Kalimantan Barat
30 Maret 2009
Press Conference Triwulan IV/2008
Kunjungan ke Cabang Kramat dan Juanda. Transaksi financial Bank Mandiri mencapai Rp. 21,2 Triliun perhari selama libur akhir tahun 2008
22
Januari 2009
Bank Mandiri dukung Perekonomian Papua (KUR)
22
Januari 2009
Mandiri mobile tingkatkan layanan Bagi Nasabah
30
Januari 2009
Bank Mandiri dukung Sumber Pendanaan APBN dengan Sukuk Ritel
FEBRUARI 6 6
Februari 2009 Februari 2009
Bank Mandiri capai target keuangan utama 2008
APRIL 1
April 2009
Mandiri Tunas Finance Grand Launching
11 April 2009
Kesiapan Bank Mandiri menjelang Libur Paskah
21 April 2009
Lebih dari Rp1 Miliar Hadiah Superejeki, Apresiasi Bank Mandiri kepada Nasabah Pembayar Kredit tepat waktu
24 April 2009
Bank Mandiri dukung Penyelenggaraan Jasa Perbankan untuk TKI
29 April 2009
Bank Mandiri Tingkatkan total kredit Rp176,9 Triliun, Tumbuh 30,5%
Tunas Financindo. Bank Mandiri tanda tangani akta pembelian 51% saham PT. Tunas Financindo Sarana
10 Februari 2009
Mandiri Investasi Keluarga
11
Februari 2009
Panen raya Bojonegoro
11
Februari 2009
Top Branding Kartu Kredit
15
Februari 2009
Bank Mandiri Lampaui Target Penjualan Sukuk Ritel Seri SR001
MEI
23 Februari 2009
Free trade Zone Batam
04 Mei 2009
25 Februari 2009
Dukung Maritim di Tanah Air, Kredit Maritim Mandiri Tumbuh 118%
Bank Mandiri Perkuat Struktur Permodalan
10 Mei 2009
Peran Perbankan dalam Pengembangan Ekonomi Kelautan
19 Mei 2009
Kerjasama dengan Citraland Celebes Makasar
MARET 1
Maret 2009
Bank Mandiri Siap Menjadi Mitra Investor Timur Tengah
20 Mei 2009
4
Maret 2009
Rp200 Miliar kredit Koperasi , Bank Mandiri dukung Koperasi Astra International
Mandiri Luncurkan fitur pembelian berkala reksadana secara otomatis
28 Mei 2009
Bank Mandiri Mitra Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
28 Mei 2009
Mandiri ditunjuk sebagai lead sindikasi Semen Tonasa
29 Mei 2009
SMS & Win Baleno
11 Maret 2009
Penanaman 500 ribu Pohon
14 Maret 2009
Pembukaan KC Sumbawa/Pemberian Bantuan Renovasi Maumere
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
153
154
SIARAN PERS
29 Mei 2009
Pertumbuhan Q1/2009 Commercial Banking Bank Mandiri beri kontribusi terbesar
31 Juli 2009
Mandiri Kucurkan Kredit Rp1,25 Triliun untuk Pertamina
AGUSTUS JUNI 9
Juni 2009
Mandiri Pertahankan The Best Bank Service Excellence
5
Agustus 2009
Wirausaha muda Mandiri di Bandung
8
Agustus 2009
Launching Mandiri Fiesta
11 Agustus 2009
Bank Mandiri Dukung Universitas Muhammadyah Yogyakarta
12 Agustus 2009
40 ribu Pelajar/Mahasiswa Hadiri Program Edukasi Perbankan Bank Mandiri, 1200 Mahasiswa terima Beasiswa senilai Rp7,3 Miliar
14 Agustus 2009
Undian Mandiri Fiesta 14 Agustus 2009
14 Agustus 2009
Bank Mandiri berikan apresiasi dunia pendidikan
14 Agustus 2009
Kerjasama dengan Kimia Farma
18 Agustus 2009
Bank Mandiri memberikan apresiasi kepada guru berdedikasi di Jawa Barat
18 Agustus 2009
Wirausaha muda Mandiri di Denpasar
18 Agustus 2009
Dana Pihak Ketiga Indonesia Timur Meningkat
19 Agustus 2009
Bank Mandiri dukung industri Pariwisata
20 Agustus 2009
Penurunan Suku Bunga
PT. KSEI kembali tunjuk Mandiri sebagai Bank Pembayaran Periode 2009-2011
21 Agustus 2009
Kerjasama Remittance Yuan China dengan Bank of China dan OCBC
22 Agustus 2009
Indomaret Card
15 Juli 2009
CSR Bank Mandiri Luncurkan “Perahu Pintar” dan Hutan Kantor”
27 Agustus 2009
Bank Mandiri dukung Kegiatan Financial Penyediaan Jasa Pengeboran
15 Juli 2009
Wirausaha Muda Mandiri di Palembang
28 Agustus 2009
Mandiri Fiesta Minggu ke-3
16 Juli 2009
Mandiri kembali raih The Best Bank in Indonesia 2009
29 Juli 2009
Mandiri KPR Duo Dukung Properti Lippo Group
1 September 2009
Perkuat Modal, Mandiri Terbitkan Subdebt
28 Juli 2009
Wirausaha Muda Mandiri di Semarang
9 September 2009
Buka Puasa bersama Anak Yatim
10 September 2009
29 Juli 2009
Laporan Keuangan Triwulan II/2009
Bank Mandiri Kesiapan menjelang Lebaran
30 Juli 2009
Bank Mandiri Dukung Kebijakan Industri Migas
11 September 2009
Bank Mandiri Siap Hadirkan Layanan Pengiriman Uang di Malaysia
16 Juni 2009
Bank Mandiri Raih First Winner Six Sigma Excellence Award 2009 tingkat Asia
17 Juni 2009
Bank Mandiri Gandeng ASEI dalam Asuransi Pembiayaan Tagihan
18 Juni 2009
Wirausaha Muda Mandiri di Medan
22 Juni 2009
Mandiri Ditunjuk sebagai Lead Sindikasi Semen Tonasa
24 Juni 2009
Bank Mandiri Gandeng Solo Paragon
25 Juni 2009
Kucurkan 500 Milyar, Mandiri Gandeng Indo mobil Finance
JULI 10 Juli 2009
Bank Mandiri Kerjasama Kredit Sindikasi dengan BEI di Singapura
11
Mandiri Tingkatkan SDM melalui pengembangan Leadership
Juli 2009
13 Juli 2009
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
SEPTEMBER
SIARAN PERS
12 September 2009
Mandiri Fiesta
8 November 2009
Penerbitan Subdeb
13 September 2009
Mandiri Fokus Tuntaskan Kredit Bermasalah Debitur Besar
9 November 2009
Wirausaha muda Mandiri di Makasar
13 November 2009
Wirausaha muda Mandiri di Makasar
14 September 2009
Perjanjian Kerjasama dengan Pupuk Kaltim
18 November 2009
Kerjasama Bank Mandiri dan ADB
22 September 2009
Bank Mandiri finalkan Kesepakatan Penyelesaian Kewajiban dengan Garuda Indonesia
25 November 2009
Kerjasama ADB Trade Finance
27 November 2009
Idul Adha
29 November 2009
Grand Launching Malaysia International Remittance
28 September 2009
Tingkatkan Kepedulian sosial Mandiri gelar Donor Darah dan pengobatan gratis
27 September 2009
Transaksi ATM Bank Mandiri Capai Rp29,9 triliun selama libur Lebaran 2009
OKTOBER
DESEMBER 3 Desember 2009
Dukungan Mandiri pada industri Kelapa Sawit
3 Desember 2009
Kerjasama dengan Tiansi Indonesia
4 Desember 2009
Investor Summit
1
Oktober 2009
Kembangkan Kawasan Timur Mandiri Gelar Papua Investment Day
10 Desember 2009
Pemberian Hibah pada penderita TBC yang tidak mampu
1
Oktober 2009
9 Kantor Cabang Bank Mandiri Di Sumbar sudah beroperasi Normal
14 Desember 2009
Sindikasi dengan PLN
2 Oktober 2009
Memasuki Usai 11 Tahun , Mandiri Pertajam Fokus Bisnis
16 Desember 2009
Bank Mandiri Hibahkan Rp240juta untuk 20.000 anak asuh
7
Bank Mandiri Terus Mendorong Generasi Muda Berwirausaha
22 Desember 2009
Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp600 Miliar ke anak usaha Gozco
23 Desember 2009
Kesiapan Bank Mandiri menjelang akhir tahun
29 Desember 2009
Bank Mandiri ditunjuk untuk menyalurkan dana APBN 2010-2012
Oktober 2009
4 Oktober 2009
Mandiri Sisihkan Rp6,3 Miliar untuk membantu korban gempa Padang
14 Oktober 2009
Mandiri Salurkan Kredit Sindikasi Rp1,8 Triliun ke PLN
14 Oktober 2009
Penanganan Kasus Burhan Uray
18 Oktober 2009
Penunjukkan sebagai Bank Operasional
24 Oktober 2009
Bank Mandiri Kerjasama dengan Saung Udjo
25 Oktober 2009
Penurunan Suku Bunga
29 Oktober 2009
Kinerja Bank Mandiri Q3/2009
NOVEMBER 2 November 2009
Wirausaha Muda Mandiri di Yogyakarta
3 November 2009
Mandiri Fiesta
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
155
156
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
157
WHOLESALE BANKING
MENEMBUS BATAS KEINGINAN
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
158
WHOLESALE BANKING Corporate Banking
RISWINANDI Direktur Corporate Banking
Fondasi organisasi berbasis industri yang fokus, target segmen nasabah yang luas, kesiapan SDM yang kompeten dan ketersediaan infrastruktur yang baik, siap mengantarkan Corporate Banking menjadi bagian dari transformasi menuju wholesale transaction banking. PENCAPAIAN 2009 Di tengah-tengah berbagai tantangan dan ketidakpastian pasar finansial yang terjadi selama tahun 2009, Corporate Banking telah berhasil membangun momentum pertumbuhan dan melampaui target yang ditetapkan. Bisnis Corporate Banking mengalami peningkatan tidak hanya dari sisi kredit, melainkan juga sisi fee based income dan pertumbuhan jumlah nasabah. Di tahun
2009, volume bisnis (kredit dan dana) Corporate Banking tumbuh sebesar 8,46% dibandingkan tahun 2008 menjadi Rp 141 triliun. Pertumbuhan tersebut didorong oleh tumbuhnya volume kredit sebesar 12,5%, terutama di sektor-sektor yang masih memiliki ruang tumbuh antara lain pertanian, konstruksi, pengangkutan, pergudangan dan komunikasi serta jasa-jasa dunia usaha lainnya seperti lembaga keuangan, dimana pemain-pemain
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
terbaik di sektor ekonomi prospektif tersebut telah menjadi debitur Corporate Banking. Volume kredit meningkat menjadi sebesar Rp69,8 triliun, yang diperoleh bukan hanya melalui peningkatan penggunaan fasilitas kredit existing customers, tetapi juga melalui keberhasilan mengakuisisi 24 debitur baru yang memiliki nama baik sepanjang tahun 2009.
WHOLESALE BANKING Corporate Banking
TOTAL LOANS (Rp. Trilliun)
TOTAL DEPOSITS (Rp. Trilliun)
CONTRIBUTION MARGIN (Rp. Trilliun)
‘07
‘07
‘07
‘08
‘08
‘08
‘09
‘09
‘09
20
30
40
50
20
60
Valas Rupiah
40
60
80
100
NET INTEREST INCOME (Rp. Trilliun)
FEE INCOME ‘07
‘07
‘08
‘08
‘08
‘09
‘09
‘09
1.5
2.5
3.5
200
4.5
400
600
800
1000
Valas Rupiah
3
4
5
15
30
45
60
75
20
25
Personel General & Administrative
LOAN YIELD (%)
COST OF LIABILITIES (%)
NPL (%)
‘07
‘07
‘07
‘08
‘08
‘08
‘09
‘09
‘09
5
2
OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar) 1)
(Rp. Miliar)
‘07
0.5
1
Valas Rupiah
10
Valas Rupiah
15
20
25
2 Valas Rupiah
4
6
8
10
5
10
15
Valas Rupiah
1) Di luar premi penjaminan
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
159
160
WHOLESALE BANKING Corporate Banking
Corporate Banking jiantok hardjiman Corporate Banking I Group rustam s. sirait Corporate Banking II Group supriyusman Corporate Banking III Group sunarso Corporate Banking Agro Based Group alexandra Askandar Syndicated & Structured Finance Group
Pertumbuhan volume kredit juga didukung oleh peningkatan utilisasi fasilitas kredit yang diberikan, terutama pada kredit modal kerja valas, dari kisaran 50% pada akhir tahun 2008 meningkat menjadi 55% pada akhir tahun 2009. Tingkat utilisasi tersebut terus akan dipertahankan pada kondisi optimal sehingga dapat meminimalisir komitmen fasilitas kredit yang belum digunakan. Secara kualitas, portofolio kredit Corporate Banking terus mengalami perbaikan di sepanjang tahun 2009. Persentase non performing loan menurun menjadi 2,53% dari sebesar 4,35% di tahun 2008, hal ini disebabkan oleh perbaikan kolektibilitas beberapa nasabah. Pencapaian volume dana sebesar Rp71 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan volume dana rupiah sebesar 10,64%. Komposisi dana murah (giro dan tabungan bisnis) dengan deposito masih terjaga dengan baik, sebesar 53% : 47%. Dibandingkan dengan pencapaian tahun 2008, fee based income mengalami pertumbuhan sebesar 49% atau mencapai Rp 631 miliar. Dengan tujuan perluasan bisnis dan peningkatan customer base, di tahun 2009 Corporate Banking berhasil terpilih menjadi Bank Operasional 1 atas penyaluran dana-dana APBN di 15 wilayah Direktorat Jenderal Perbendaraan Negara (DJPBN), dan menjalin kerjasama dalam pengelolaan dana-dana Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan BP Migas. Faktor lain yang mendukung kinerja Corporate Banking adalah keberhasilan
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
implementasi budaya kerja dan Good Corporate Governance di Bank Mandiri, serta dukungan jaringan dan pelayanan terbaik kantor Cabang. Semua itu mendukung upaya peningkatan kepercayaan, kenyamanan dan kemudahan bertransaksi nasabah, serta menjadi modal yang kuat bagi Corporate Banking untuk tumbuh. OPTIMALISASI KOMPOSISI BUSINESS MIX Komposisi volume bisnis Corporate Banking berdasarkan kelompok kepemilikan nasabah mengalami pergeseran. Volume kredit dari kelompok nasabah BUMN/ lembaga pemerintah yang di awal tahun masih sangat mendominasi,mulai diimbangi dengan tumbuhnya hubungan bisnis dengan nasabah swasta, terutama perusahaan swasta yang telah go public. Secara bertahap, diupayakan komposisi tersebut bergeser menuju ke arah yang lebih seimbang dan optimal. Dari sisi pertumbuhan eksposur kredit per sektor ekonomi, selama tahun 2009 pertumbuhan tertinggi secara berurutan bergeser ke sektor pertanian, perburuan & sarana pertanian (43.4%), sektor konstruksi (26.5%), sektor pengangkutan, pergudangan dan komunikasi (25.9%) serta sektor jasa dunia usaha lainnya seperti lembaga keuangan dan jasa surveyor (24.4%). Sementara di tahun 2008, sektor ekonomi dengan pertumbuhan eksposur kredit tertinggi secara berurutan adalah lembaga keuangan dan jasa surveyor (117,9%), sektor konstruksi (61,1%), sektor pengangkutan, pergudangan & telekomunikasi (58,6%), serta sektor perindustrian (54,8%)
WHOLESALE BANKING Corporate Banking
Corporate Banking dengan customer base-nya yang besar dan terus berkembang, merupakan modal dasar bagi pengembangan strategi kolaborasi aliansi antar bisnis unit untuk peningkatan bisnis Bank Mandiri.
Mengantisipasi dampak krisis global, Corporate Banking juga mengurangi eksposure kredit valas,sehingga dibandingkan tahun 2008, kredit valas mengalami penurunan sebesar 24%, sedangkan pertumbuhan kredit rupiah mencapai sebesar 28%. POTENSI PENGEMBANGAN Kerjasama dan inisiasi bisnis yang telah dilakukan di tahun 2009 memberikan peluang dan potensi pengembangan bisnis yang dapat dieksplorasi bersama Strategic Bisnis Unit (SBU) lain melalui strategi value chain dan program aliansi. Di tahun 2010, Corporate Banking juga akan meningkatkan layanan dan melakukan eksplorasi potensi bisnis di segmen nasabah Multi National Company (MNC) dengan penyediaan produk-produk yang customized dan beragam disesuaikan dengan karakter
bisnis nasabah serta dukungan dari tim Syndicated & Structured Finance. Pengembangan potensi bisnis korporasi di luar Jakarta dikembangkan melalui optimalisasi peran/fungsi unit kerja Corporate Banking yang ditempatkankan di regional (Surabaya dan Medan) dengan layanan yang lebih lengkap dan komprehensif. MEMPERKUAT ORGANISASI & KAPABILITAS Peningkatan kinerja Corporate Banking tidak terlepas dari organisasi Corporate Banking yang semakin solid dan terus mendukung pengembangan bisnis Bank Mandiri di pasar korporasi. Di tahun 2009 Corporate Banking telah melakukan transformasi penyempurnaan organisasi yang berfokus pada industri (industry focused organization) melalui realokasi pengelolaan account, pembentukan
funding desk dan refinement unit kerja Syndicated and Structured Finance, serta meningkatkan sinergi dengan Mandiri Sekuritas. Organisasi yang berfokus pada industri ini didukung juga dengan peningkatan kapabilitas, pengetahuan, ketrampilan dan keahlian sumber daya manusia terhadap sektor industri yang dikelola. Sehingga diharapkan menjadi lebih baik dalam memberikan layanan kepada nasabah. Kedepannya, baik pengembangan organisasi maupun peningkatan kapabilitas sumber daya manusia Corporate Banking diarahkan sejalan dengan kebutuhan memperkuat organisasi Corporate Banking menjadi bagian dari Wholesale Transaction Banking.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
161
162
WHOLESALE BANKING Corporate Banking
PRIORITAS TAHUN 2010 TRANSFORMASI TAHAP II Di tahun 2010 Corporate Banking akan fokus pada pengembangan strategi Wholesale Transaction Banking melalui serangkaian langkah strategis yang sesuai dengan fokus strategi Bank Mandiri. Pertama, semakin memperkuat fokus organisasi atas dasar Industri termasuk melakukan investasi terkait pengembangan sumber daya manusia untuk menjamin kesiapan organisasi dalam mendukung pertumbuhan bisnis yang dapat melampaui pertumbuhan pasar. Kedua, mengembangkan organisasi yang fokus dalam mengoptimalkan potensi pertumbuhan bisnis wholesale transaction, pengendapan dana dan perolehan fee based income dengan penguatan fungsi product team, baik product sales specialist maupun product development dan tetap meningkatkan standar layanan dan daya saing produk.
WASPADA & PROAKTIF Dalam mengantisipasi dampak krisis ekonomi global, Corporate Banking akan selalu waspada terhadap kemungkinan memburuknya kondisi keuangan dan bisnis nasabah. Tindakan dan langkah-langkah antisipatif akan terus dilakukan dan diprioritaskan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit nasabah dan meningkatnya NPL Corporate Banking. Monitoring transaksi keuangan dan kondisi bisnis nasabah ditingkatkan, terutama di sektor-sektor industri yang sensitif terhadap dampak krisis global. Kondisi keuangan nasabah menjadi faktor yang sangat diperhatikan. Pengurangan eksposur nasabah akan menjadi salah satu langkah alternatif yang menjadi pertimbangan, bila kondisi keuangan nasabah memburuk. Pengembangan dan peningkatan implementasi Cash Management untuk nasabah korporasi akan mempermudah pelaksanaan monitoring tersebut.
Ketiga, meningkatkan kolaborasi aliansi antar bisnis unit dalam rangka mengoptimalkan potensi bisnis nasabah dari hulu ke hilir dengan tawaran produk dan layanan yang bervariasi sesuai kebutuhan.
Berdasarkan hasil monitoring dan review yang dilakukan, untuk debitur yang dikelompokkan menjadi nasabah watchlist, bersama Corporate Risk Group, Corporate Banking akan menetapkan account strategy yang sesuai untuk setiap nasabah watchlist dan menerapkannya dengan tertib.
Keempat, mengoptimalkan peran sinergis Syndicated & Structured Finance Group dan Mandiri Sekuritas dalam percepatan pengembangan wholesale transaction banking dengan menyediakan produk-produk yang sophisticated dan komprehensif sesuai kebutuhan nasabah.
Disamping itu, seluruh jajaran Corporate Banking akan memperkuat dan meningkatkan disiplin dokumentasi perkreditan yang diarahkan untuk menyelamatkan asset Bank.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
WHOLESALE BANKING Corporate Banking: Mandiri Sekuritas
MANDIRI SEKURITAS Meski secara umum dampak krisis keuangan global masih dirasakan pada tahun 2009, namun kondisi pasar modal Indonesia menunjukkan kinerja yang mengesankan. Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia mencatat kenaikan sebesar 85,85% dibandingkan dengan posisi pada akhir tahun 2008. IHSG akhir tahun 2009 ditutup pada posisi 2.518,994 naik 1.163,586 point atau 85,85% dari posisi akhir 2008 sebesar 1.355,408. Bursa Efek Indonesia tahun 2009 juga mencetak kenaikan nilai kapitalisasi pasar menjadi sebesar Rp2.019 triliun atau naik 87,64% dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 1.076 triliun Momentum tersebut sudah barang tentu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Mandiri Sekuritas dengan berbekal tekad, komitmen, kemampuan serta pengalaman yang dimiliki untuk meningkatkan pencapaian dan kinerja pada semua lini usaha yang digeluti. Tahun 2009 ditandai Mandiri Sekuritas dengan keberhasilan memperoleh dan menyelesaikan beberapa mandat untuk menangani transaksi penting seperti penjaminan emisi efek, advisory dan pinjaman sindikasi. Mandiri Sekuritas juga melanjutkan dominasinya pada perdagangan saham dan obligasi negara di pasar sekunder. Atas pencapaian tersebut, Mandiri Sekuritas kembali meraih berbagai penghargaan internasional diantaranya sebagai Best Domestic Bond House 2009 in Indonesia dari Majalah The Asset, Best Investment Bank in Indonesia untuk kelima kalinya berturut-turut dari Global Finance, Perusahaan Sekuritas Terbaik
untuk 2 tahun berturut-turut dari Bisnis Indonesia, dan #2 Best Local Brokerage House in Indonesia 2009 dari Asiamoney. Penghargaan lain yang tak kalah membanggakan juga diperoleh untuk transaksi IPO Bank BTN, di mana Mandiri Sekuritas bertindak sebagai Joint Lead Underwriter dan Bookrunner, sebagai Best IPO in 2009 dari The Asset dan Best Mid-Cap IPO Deal of the Year in Southeast Asia 2009 dari Alpha Southeast Asia. Investment Banking Meredanya gejolak pasar juga berimbas positif kepada kegiatan usaha Investment Banking. Dalam pasar penjaminan emisi saham (IPO), berdasarkan data Bloomberg, Mandiri Sekuritas berhasil memperbaiki posisinya di pasar domestik dari posisi ke-7 ditahun 2008 menjadi posisi pertama ditahun 2009 dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 28%. Transaksi penting yang perlu dicatat adalah saat Mandiri Sekuritas berhasil menangani IPO Bank BTN, yang merupakan program privatisasi, senilai Rp 1,89 triliun dengan sukses dan tercatat sebagai IPO dengan nilai terbesar di tahun 2009. Sedangkan pada pasar penjaminan emisi surat utang, Mandiri Sekuritas tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama dengan mencatat kinerja mengesankan dan keberhasilan dalam menyelesaikan mandat berbagai transaksi penting diantaranya Obligasi Subordinasi Bank Mandiri senilai Rp 3,50 triliun, Obligasi PLN senilai Rp 2,70 triliun, Obligasi Subrodinasi Bank BRI senilai Rp 2 triliun dan emisi obligasi Indosat senilai Rp 1,30 triliun.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
163
164
WHOLESALE BANKING Corporate Banking: Mandiri Sekuritas
MANDIRI SEKURITAS PERINGKAT PENJAMIN EMISI SAHAM TAHUN 2009 Rank
Perusahaan Efek
Jumlah (miliar Rp)
Pangsa Pasar (%)
Jumlah Issue
1
Mandiri Sekuritas
2
CIMB
1.094,40
28
3
944,02
24
1
3 4
Bahana Securities
375,01
10
2
BNP Paribas Group
333,03
9
1
5
Danareksa Sekuritas
333,03
9
1
6
Dinamika Usahajaya
160
4
1
7
OSK Nusadana Securities Indonesia
150
4
1
8
Lautandhana Securindo
99,75
3
1
9
Ciptadana Sekuritas
67,78
2
1
10
Indo Premier Securities
67,78
2
1
11
Lainnya
Total
228,73
6
6
3.853,53
100
19 Sumber: Bloomberg
Melengkapi daftar transaksi di atas, Mandiri Sekuritas juga berhasil menyelesaikan sejumlah mandat transaksi seperti shares sellback dan jasa penasehat keuangan untuk beberapa perusahan terkemuka. Capital Markets Seiring dengan membaiknya kondisi pasar sepanjang tahun 2009, Mandiri Sekuritas juga berhasil menunjukkan kinerja yang memuaskan dalam hal transaksi efek di pasar sekunder. Untuk transaksi saham, Mandiri Sekuritas berhasil membukukan transaksi sebesar Rp 44,20 triliun dan menguasai pangsa pasar sebanyak 2,30%. Mandiri Sekuritas juga tetap menjadi salah satu broker teraktif dalam perdagangan obligasi khususnya surat utang negara dengan mencatat nilai transaksi senilai Rp 21,40 triliun dan menguasai pangsa pasar sebesar 10%.
Di masa datang, Mandiri Sekuritas berkomitmen untuk meningkatkan kinerja usaha di sektor brokerage dengan memperluas jaringan di seluruh Indonesia sehingga dapat semakin menjangkau lebih banyak investor. Selain itu, Mandiri Sekuritas juga merencanakan untuk menambah berbagai fasilitas seperti on-line trading dan sebagainya guna memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Investment Management Pemulihan kondisi Pasar Modal secara berangsur-angsur juga berdampak positif terhadap industri reksa dana yang ditandai dengan kenaikan Nilai Aktiva Bersih (NAB) atas produk-produk reksa dana secara cukup signifikan. Mandiri Sekuritas melalui anak perusahaannya Mandiri Manajemen Investasi (MMI), juga berhasil meningkatkan jumlah
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
dana kelolaan dari Rp 7,75 triliun di akhir tahun 2008 menjadi Rp 14,62 triliun di akhir tahun 2009 atau tumbuh sebesar 88%. Selama tahun lalu, MMI juga cukup agresif dalam menerbitkan produk reksa dana baru yang sebagian besar berjenis terproteksi yang masih diminati oleh sebagian besar investor. Dalam upaya memperluas pangsa pasar dan meningkatkan dana kelolaan, MMI secara intensif terus melakukan riset guna menerbitkan produk inovatif sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan pasar. Di sisi lain, MMI juga bekerjasama erat dengan Bank Mandiri maupun dengan pihak lain baik dalam hal pengembangan produk reksa dana maupun pada sisi pendistribusiannya.
WHOLESALE BANKING Corporate Banking: Mandiri Sekuritas
MANDIRI SEKURITAS (AWARDS)
Best Investment Bank in Indonesia 2005 – 2009 – Global Finance
Best Domestic Bond House 2009
Best Mid-Cap IPO Deal of the Year in Southeast Asia 2009 for Bank BTN IPO – Alpha Southeast Asia
Best Bond House in Indonesia 2009 - FinanceAsia
#2 Best Local Brokerage House in Indonesia 2009 - Asiamoney
Perusahaan Sekuritas Terbaik 2008 - 2009 – Bisnis Indonesia
The Most Active Underwriter 2009 - Pinnacle - Pefindo
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
165
166
WHOLESALE BANKING Commercial Banking
ZULKIFLI ZAINI Direktur Commercial Banking
Di tahun 2009, kontribusi margin Direktorat Commercial Banking meningkat sebesar 42% atau mencapai Rp 4,4 triliun dari Rp 3,1 triliun di tahun 2008. Kinerja baik tersebut menunjukan komitmen kami dalam mengembangkan bisnis Commercial Banking secara berkesinambungan, melalui implementasi inisiatif-inisiatif strategis yang terencana, terukur, dan termonitor, baik di sisi produk, standar layanan, proses bisnis dan organisasi, serta SDM (Sumber Daya Manusia). KINERJA KEUANGAN TAHUN 2009 Pencapaian kinerja yang sangat baik di tahun 2009 semakin memantapkan langkah kami untuk memasuki tahap transformasi lanjutan pada tahun 2010 ini dan mewujudkan tekad untuk tetap menjadi “penyedia layanan solusi bisnis dan keuangan yang terbaik dan terkemuka kepada nasabah”.
Untuk meningkatkan fokus pelayanan kepada nasabah, di tahun 2009 telah dilakukan beberapa pembenahan internal, diantaranya penggabungan dan konsolidasi organisasi Small Business Group menjadi bagian dari Direktorat Commercial Banking. Sebelum bergabung dengan Direktorat Commercial Banking, Small Business Group berada di bawah supervisi Direktorat Micro & Retail
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Banking. Dengan bergabungnya Small Business Group ke Direktorat Commercial Banking, maka saat ini Direktorat Commercial Banking membawahi unit-unit di Commercial Sales dan Small Business. Selain itu, Direktorat Commercial Banking juga melakukan supervisi pengembangan bisnis perusahaan anak di segmen perbankan syariah melalui PT. Bank Syariah Mandiri.
WHOLESALE BANKING Commercial Banking
TOTAL LOANS (Rp. Triliun) 1)
CONTRIBUTION MARGIN (Rp. Triliun)
TOTAL DEPOSITS (Rp. Triliun) 2)
‘07
‘07
‘07
‘08
‘08
‘08
‘09
‘09
‘09
15
30
45
60
75
10
Valas Rupiah
20
30
40
1
50
3
4
5
Valas Rupiah
FEE INCOME 3) (Rp. Miliar)
NET INTEREST INCOME (Rp. Triliun)
OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar)
‘07
‘07
‘07
‘08
‘08
‘08
‘09
‘09
‘09
1
2
2
3
4
100
5
200
300
400
500
70
140
210
280
350
Personel General & Administrative
NPL (%)
COST OF LIABILITIES (%)
LOAN YIELD (%) ‘07
‘07
‘07
‘08
‘08
‘08
‘09
‘09
‘09
5
10
15
20
Valas Rupiah
25
4
6
8
10
Valas Rupiah
1) Tahun 2009 termasuk Small Business Loans 2) Termasuk perpindahan pengelolaan nasabah ke segmen lainnya di 2009
12
1
2
3
4
5
Valas Rupiah 3) Fee Income dalam grafik tidak termasuk laba perusaan anak PT. Bank Syariah Mandiri
DISTRIBUTIONS • • • •
Commercial Banking Center (CBC) Commercial Floor Trade Servicing Center (TSC) Trade Servicing Desk (TSD)
19 19 11 8
• • • •
Cluster Small Business Small Business District Center (SBDC) SBDC Floor SBDC Desk
3 24 51 87
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
167
168
WHOLESALE BANKING Commercial Banking
Commercial Banking Fransisca Nelwan Mok Jakarta Commercial Sales Group royke tumilaar Regional Commercial Sales 1 Group santoso b. riyanto Regional Commercial Sales 2 Group cornelis p. tehusijarana Wholesale Product Management Group rafjon yahya Small Business 1 Group
Small Business 2 Group
Di tengah kondisi makro ekonomi yang kurang kondusif sebagai dampak dari krisis ekonomi global, di akhir tahun 2009 Direktorat Commecial Banking berhasil mencapai sebagian besar target kinerja keuangan serta implementasi strategi bisnis yang ditetapkan untuk tahun 2009. Di bidang Perkreditan, strategi pertumbuhan bisnis Direktorat Commercial Banking diantaranya melalui penentuan targeted customer yaitu nasabah-nasabah utama di sektor unggulan di setiap wilayah, pengembangan kredit Small Business melalui pendekatan cluster di wilayah potensial, peningkatan pemasaran KMK Fixed untuk menjaga portfolio sustainability kredit, penyederhanaan proses dan format dokumen perkreditan untuk meningkatkan Turn Around Time proses kredit, serta ekspansi nasabah baru melalui peningkatan penyaluran kredit di sektor unggulan seperti Sektor Perdagangan, Perkebunan Kelapa Sawit, Pertambangan Batu Bara dan Transportasi. Melalui upaya keras dan sistematis dalam mengimplementasikan strategi di bidang perkreditan tersebut, maka volume kredit mencapai Rp 66.156 miliar atau tumbuh 17.3% dari tahun lalu. Pencapaian kredit tersebut terdiri dari kredit Commercial Sales sebesar Rp 49.056 miliar, atau meningkat 18.0% dibanding tahun sebelumnya, dan kredit Small Business sebesar Rp 17.100 miliar yang meningkat sebesar 15.4% dibanding tahun sebelumnya. Jumlah debitur kelolaan Direktorat Commercial Banking per Desember 2009 mencapai 27.319 debitur dengan total rekening sebanyak 37.667 rekening, terdiri dari debitur Commercial sebanyak 1.795 debitur (4.281 rekening) dan debitur
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Small Business sebanyak 25.524 debitur (33.386 rekening). Pertumbuhan kredit tersebut meningkatkan market share Segmen Commercial menjadi 10,3% dan di Segmen Small Business sebesar 10,1%. Ditinjau dari pendapatan sisi asset, portfolio yield kredit rupiah sebesar 12,73% di atas required yield kredit rupiah posisi Desember 2009 sebesar 10,27%, sedangkan portfolio yield kredit valas sebesar 8,38% di atas required yield valas posisi Desember 2009 sebesar 5,60%. Meskipun volume kredit tetap tumbuh, namun Direktorat Commercial Banking tetap fokus untuk menjaga kualitas aset. Strategi yang diterapkan di tahun 2009 untuk menjaga kualitas aset diantaranya dengan melakukan monitoring secara ketat debitur kolektibilitas 2 dan debitur watch list serta melakukan penagihan tunggakan secara intensif, serta koordinasi intensif dengan unit terkait atas penanganan kredit yang telah menjadi Non Performing Loan (NPL). Atas upaya tersebut, posisi NPL gross Direktorat Commercial Banking untuk posisi Desember 2009 terjaga di tingkat 2.32% dari total kredit yang disalurkan. Untuk Dana Pihak Ketiga, pengembangan bisnis diantaranya dilakukan dengan mengoptimalkan funding mix, pemberian fasilitas cash management untuk nasabah potensial, serta penerapan pricing strategy yang disertai dengan syarat peningkatan transaksi nasabah di rekening giro dan peningkatan product holding. Sepanjang tahun 2009 Bank Mandiri juga menetapkan kebijakan untuk menata ulang pengelolaan nasabah.
WHOLESALE BANKING Commercial Banking
Atas dasar ini, maka terjadi pengalihan dana dari Direktorat Commercial Banking ke direktorat lain. Dikarenakan pengalihan ini, maka dana pihak ketiga Direktorat Commercial Banking mengalami penurunan menjadi Rp35.713 miliar, atau menurun 8.0% dari tahun lalu. Pencapaian volume dana mengakibatkan pencapaian market share dana masyarakat segmen Commercial menjadi 14.5% dan Small Business sebesar 1.8%, adapun kontribusi pada pencapaian market share dana Bank Mandiri menjadi 15.6%. Ditinjau dari komposisi dana murah (Giro dan Tabungan Bisnis), struktur dana murah Direktorat Commercial Banking tetap terjaga dengan porsi 68.0% dari total volume dana pihak ketiga, atau sebesar Rp 24.808 miliar, sedikit meningkat apabila dibandingkan dengan posisi 2008 yang sebesar 66,8%. Jumlah nasabah funding kelolaan Direktorat Commercial Banking hingga Desember 2009 mencapai 106.690 nasabah, terdiri dari Commercial sebanyak 91.518 nasabah dan Small Business sebanyak 15.172 nasabah. Ditinjau dari pendapatan sisi liabilities, cost of fund rupiah mencapai 4,73%, cenderung meningkat apabila dibandingkan dengan tahun lalu yang 4,12%. Sedangkan cost of fund valas mencapai 1,68%. Di bidang Fee Based Income, strategi yang ditempuh Direktorat Commercial Banking selama tahun 2009 adalah meningkatkan pemasaran Product Push (produk unggulan) yang bersumber dari Trade dan Cash Management (Transaction Banking), memperluas pemasaran produk ekspor diantaranya Forfaiting dan Auto Purchase, serta melakukan penjualan produk bundling
dan intergrasi antar produk transaction sesuai dengan tipe dan siklus bisnis nasabah. Di bidang Trade Services, Bank Mandiri menghadapi tantangan keras sebagai dampak krisis perekonomian global sehingga volume transaksi trade finance Bank Mandiri menurun hingga 26.8% dibandingkan dengan tahun lalu atau mencapai Rp 90.07 triliun, dengan pangsa pasar sebesar 16% untuk transaksi ekspor dan 37% untuk transaksi impor. Namun, berkat kerja keras dan komitmen dalam melakukan inisiatif strategi untuk meningkatkan fee based, pendapatan fee based Direktorat Commercial Banking menunjukan peningkatan yang signifikan, khususnya pendapatan fee yang diperoleh dari bisnis Commercial & Small Business (tanpa memperhitungkan laba Perusahaan Anak Bank Syariah Mandiri) yang mencapai Rp 417 miliar atau mengalami kenaikan 46,8% dibanding tahun sebelumnya. Pendapatan fee tersebut terdiri dari pendapatan Commercial Sales sebesar Rp 351 miliar yang meningkat 23.6% dibanding tahun sebelumnya, dan pendapatan Small Business sebesar Rp 66 miliar yang meningkat sebesar 53.5% dibanding tahun sebelumnya. Apabila memperhitungkan pendapatan dari Bank Syariah Mandiri yang mencapai Rp 289,6 miliar, maka pendapatan fee income Direktorat Commercial Banking mencapai Rp 706,6 miliar. Sejalan dengan meningkatnya volume bisnis di tahun 2009, Direktorat Commercial Banking berhasil membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 4.646 miliar. Adapun kontribusi margin yang dapat dibukukan Direktorat Commercial Banking mencapai Rp 4.449 miliar atau naik 42% dari tahun sebelumnya.
IMPLEMENTASI INISIATIF STRATEGIS TAHUN 2009 Pencapaian kinerja finansial yang baik di tahun 2009 ditunjang oleh konsistensi Direktorat Commercial Banking dalam mengimplementasikan tiga pilar utama, yaitu pencapaian kinerja finansial sesuai target yang ditetapkan, penerapan nilai-nilai budaya perusahaan, dan implementasi Good Corporate Governance. Disamping itu, kinerja baik di tahun 2009 juga ditunjang oleh keberhasilan implementasi inisiatif strategis diantaranya adalah: Pertama, pengembangan jaringan di wilayah-wilayah potensial di seluruh Indonesia. Sepanjang tahun 2009, kami melakukan perluasan jaringan Commercial Sales dengan dibentuknya 2 Commercial Banking Center (CBC) yaitu CBC Surabaya Pemuda dan CBC Balikpapan, 4 Commercial Floor, dan 6 Trade Servicing Desk (TSD). Sejalan dengan beralihnya supervisi Small Business dari Direktorat Micro & Retail Banking ke Direktorat Commercial Banking, maka dilakukan penambahan jaringan Small Business untuk mendukung fokus bisnis Direktorat Commercial Banking, yaitu dengan membentuk 6 Small Business District Center (SBDC) yaitu di Pematangsiantar, Batam, Padang, Tangerang, Solo dan Balikapapan, serta mengembangkan 3 Cluster Small Business yaitu di Jababeka, Pasar 16 Ilir Palembang dan Pasar Atom Surabaya. Selain itu, penyempurnaan organisasi Small Business juga dilakukan di level wilayah melalui pembentukan 51 SBDC Floor dan 87 SBDC Desk di wilayah potensial/cluster bisnis. Dengan demikian, untuk jaringan Commercial Sales, saat ini kami telah
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
169
170
WHOLESALE BANKING Commercial Banking
memiliki 19 CBC, 19 Commercial Floor, 11 Trade Servicing Center (TSC), 8 TSD. Sementara untuk Small Business, kami telah memiliki 3 Cluster Small Business, 24 SBDC, 51 SBDC Floor dan 87 SBDC Desk. Terkait dengan pengembangan organisasi Wholesale Transaction Banking, telah dibentuk organisasi Tim Transaction Banking di setiap CBC untuk menangani nasabah non debitur dan secara proaktif menawarkan produk transaction banking. Kedua, Commercial Banking terus memperkuat pelaksanaan program aliansi dengan nasabah besar yang memiliki keterkaitan bisnis yang luas (hulu – hilir) sepanjang mata rantai usahanya (value chain financing) yang bergerak di bidang konstruksi, manufaktur, perdagangan dan telekomunikasi. Program aliansi dengan anchor nasabah Corporate telah terjalin sebanyak 9 nasabah, serta terus mengupayakan peningkatan realisasi value chain dengan nasabah turunannya. Selain itu, pengembangan aliansi dengan 17 anchor nasabah Commercial juga sudah terjalin dengan cukup baik. Selama tahun 2009, revenue yang diperoleh dari implementasi program aliansi di Commercial Banking mencapai Rp 10.9 miliar (meningkat 159% dari periode tahun lalu) dengan peningkatan product holding nasabah menjadi rata-rata 6.68 produk. Selain aliansi, sinergi dengan unit bisnis lain juga dilakukan dalam memasarkan produkproduk unggulan, diantaranya mitra karya, payroll, dan EDC (Electronic Data Capture). Ketiga, pengembangan sistem dan infrastruktur pendukung wholesale transaction melalui peningkatan infrastruktur IT yang salah satunya
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
dilakukan untuk mendukung implementasi pembaruan Cash Management System (CMS) menjadi Mandiri Cash Management (MCM) melalui Project Cash Management Engine yang dibagi di dalam 2 tahap. Pengembangan Cash Management Engine Tahap I telah selesai dilakukan di tahun 2009, dan pengembangan Cash Management Engine Tahap II serta pengembangan aplikasi End to End Trade Finance masih dalam proses finalisasi. Dengan dukungan infrastruktur IT tersebut, terjadi peningkatan nasabah pengguna Cash Management sebesar 25%, sehingga pada akhir tahun 2009 total pengguna Cash Management (termasuk CMS dan MCM) mencapai 4.733 nasabah. Keempat, peningkatan berkesinambungan dalam penyempurnaan/pengembangan produk dan layanan sesuai dengan karakteritik bisnis nasabah agar produk yang dihasilkan dapat lebih kompetitif di pasar. Di tahun 2009 telah dilakukan pengembangan 16 produk yaitu produk KAD, KSM telekomunikasi, Mandiri Supplier Financing, Giro Premier, Giro Escrow, Kredit Wirausaha Mandiri, Kredit kontraktor pertambangan, Treasury Line, Kredit Multiguna Usaha, Kredit Tanaman Semusim (termasuk khusus untuk tembakau), Kredit Ketahanan Pangan & Energi (KKPE), Rekening Giro untuk Badan Hukum Asing, Pembiayaan kepada End-User, Rekening Global Fund, dan Surat Keterangan Bank. Selain itu, dilakukan juga pengembangan 2 bundling product yaitu Mandiri Giro Solusi, dan Bundling Small untuk Cluster Jababeka – Cikarang. Adapun program bundling difokuskan untuk mendorong peningkatan wholesale transaction dan akuisisi nasabah Small Business.
WHOLESALE BANKING Commercial Banking
42%
Peningkatan kontribusi margin Di tahun 2009, kontribusi margin Direktorat Commercial Banking meningkat sebesar 42% atau mencapai Rp 4,4 triliun dari Rp 3,1 triliun di tahun 2008.
Kelima, penyempurnaan bisnis proses yang berkesinambungan, terutama untuk Small Business, yang dilakukan melalui penyederhanaan format Nota Analisa Kredit (NAK), penyederhanaan proses kredit baik untuk kredit perpanjangan maupun kredit baru, perbaikan scoring system, serta mengoptimalkan fungsi verificator. Keenam, inisiatif terkait pengembangan program marketing juga telah terlaksana dengan baik, antara lain telah tersedianya program video Commercial Banking, pemuatan iklan di beberapa media cetak dan elektronik, penyediaan souvenir, brosur dan pelaksanaan sponsorship antara lain pada event terkait oil & gas exhibition, GAPKINDO, Papua Investment Day, dan Trade Expo Indonesia. Ketujuh, peningkatan kualitas SDM melalui pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan yang khusus di
membangun semangat kebersamaan dan kepedulian pegawai (social responsibility culture & teamwork).
desain untuk memenuhi kebutuhan Direktorat Commercial Banking, meliputi leadership, managerial & selling skills, perkreditan dan product knowledge yang ditujukan untuk semua tingkatan pegawai. Untuk mendukung peningkatan product knowledge tim sales Transaction Banking, telah diadakan assessment product transaction, sosialisasi dan pelaksanaan training, termasuk optimalisasi Commercial Banking Academy.
SASARAN 2010
Kedelapan, pencapaian kinerja Direktorat Commercial Banking yang baik pada tahun ini dilandasi juga oleh komitmen seluruh jajaran Direktorat Commercial Banking dalam penerapan budaya perusahaan yang kuat dan konsisten, dengan fokus pada penerapan budaya berbasis kinerja (performance culture), peningkatan risk awareness (risk culture), peningkatan kompetensi dan entrepreneurship pegawai (learning & sharing culture), dan
Sebagai kelanjutan dari proses transformasi Bank Mandiri, di tahun 2010-2014 Bank Mandiri telah menentukan 3 (tiga) area bisnis utama sebagai key success factors, yaitu memperkuat keunggulan di bidang Wholesale Transaction Banking, meningkatan bisnis Retail Payment & Deposit, dan mengembangkan High Yield Business. Rencana jangka panjang 2010-2014 untuk Direktorat Commercial Banking adalah mendukung pertumbuhan market share yang positif, dan tetap menjadi penyedia layanan solusi bisnis yang terbaik dan terkemuka kepada nasabah. Hal ini dilakukan dengan ikut mengambil bagian dalam
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
171
172
WHOLESALE BANKING Commercial Banking
pengembangan inisiatif terkait Wholesale Transaction Banking, khususnya untuk nasabah Segmen Commercial; dan inisiatif terkait Retail Payment & Deposit dan Business Banking, khususnya dalam pengembangan portfolio dana dan transaksi dari nasabah Segmen Small Business. Untuk mendukung visi Bank Mandiri di bidang Wholesale Banking, Direktorat Commercial Banking akan memberikan pelayanan yang lebih sophisticated, customized dan lengkap. Hal ini dilakukan dengan mengefektifkan aliansi diantara unit kerja sehingga dapat memberikan total solusi bisnis terbaik bagi nasabah melalui pengembangan produk dan layanan yang inovatif serta dapat diandalkan, ketersediaan produk termasuk product bundling yang berkualitas, layanan responsif, dan penetapan harga yang kompetitif. Dengan model Integrated Wholesale Transaction Banking, diharapkan Direktorat Commercial Banking dapat bersaing dengan pesaing utama untuk mendapatkan potensi revenue dari Wholesale Banking Deposit dan fee income di segmen Commercial. Selain itu, pengembangan bisnis Wholesale Transaction, Direktorat Commercial Banking juga akan mendukung bisnis Bank Mandiri melalui peningkatan share of wallet nasabah, peningkatan revenue dari nasabah baru, dan mengendalikan NPL. Agar strategi dapat berjalan secara efektif, efisien dan tepat waktu, maka telah dicanangkan strategi yang fokus untuk Commercial Sales, dimana prioritas strategi yang akan dijalankan adalah mempertahankan posisi Bank Mandiri yang cukup baik di Segmen Large Commercial,
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
mempercepat pertumbuhan Segmen Middle Commercial di sektor-sektor yang atraktif, serta meningkatkan market share di Segmen Regional Governments melalui pemasaran produk dana & transaction banking. Selain itu, dilakukan penetapan value preposition yang menjadi competitive advantage segmen Commercial, yaitu menciptakan hubungan bisnis yang excellence, dan penawaran solusi yang menjawab kebutuhan nasabah. Adapun kunci untuk mendukung pencapaian tujuan dan strategi di atas adalah model relationship yang berorientasi pada nasabah, proses bisnis yang efisien, performance management yang kuat, dan implementasi inisiatif antar SBU, antara lain dalam bentuk pengembangan program aliansi dan pemberdayaan fungsi CEO Wilayah. Sementara itu, untuk mendukung inisiatif terkait Retail Payment & Deposit dan Business Banking, strategi yang akan dilakukan melalui pengembangan Small Business adalah fokus pada nasabah segmen Small Business dengan usaha berskala besar atau limit kredit di atas Rp 500 juta di wilayah potensial di seluruh Indonesia. Adapun value preposition yang menjadi competitive advantage di segmen Small adalah service yang nyaman dan mudah dari sisi produk dan channel, proses cepat dan transparan, serta penawaran produk yang kompetitif dan responsif terhadap kebutuhan nasabah. Berdasarkan value preposition tersebut, business model yang ditetapkan didasarkan pada relationship-based di BBC serta penyediaan layanan transaction banking melalui multichannel (cabang, electronic channel, call center, dsb.). Adapun kunci untuk mendukung pencapaian tujuan dan strategi tersebut adalah perbaikan
WHOLESALE BANKING Commercial Banking
terus-menerus di sisi layanan, termasuk re-branding nama Small Business menjadi Business Banking, serta penyelarasan nama sales distribution Small Business dari Small Business District Center (SBDC) menjadi Business Banking Center (BBC). Rebranding tersebut ditujukan untuk lebih menonjolkan fokus bisnis Small Business yaitu memberikan layanan dan pembiayaan untuk pebisnis/ kegiatan produktif. Selain itu dilakukan peningkatan customer facing time dari Relationship Manager, sehigga fokus pada kegiatan selling, peningkatan kompetensi SDM, serta efektifitas program aliansi.
Pelaksanaan inisiatif tersebut diikuti dengan sistem monitoring yang diharapkan dapat menghasilkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungan. Dengan demikian, kami memiliki keyakinan besar untuk dapat meningkatkan volume bisnis di tahun 2010 sesuai target yang ditetapkan dengan tetap berpegang pada penerapan nilai-nilai budaya Bank Mandiri (Trust, Integrity, Professionalism, Customer Focus, Excellence), dan implementasi Good Corporate Governance secara konsisten dalam mewujudkan “Commercial Banking: Innovate - Lead - Victory”.
Kami juga akan terus berupaya untuk menciptakan SDM yang kompeten, melalui optimalisasi Commercial Banking Academy untuk program pengembangan pegawai dengan lebih terencana, training pegawai, antara lain dalam bentuk pelaksanaan assessment perkreditan dan product knowledge, training soft skills dan hard skills, serta program pengembangan pegawai talent. Selain itu juga akan dilaksanakan forum peningkatan motivasi pegawai dan sharing knowledge antar pegawai, dalam bentuk Motivation Tune Up, Team Leader Forum dan Change Agent Forum minimal 1 (satu) kali dalam setahun. Pengembangan kompetensi SDM tersebut juga didukung oleh implementasi budaya di seluruh unit kerja Direktorat Commercial Banking, dengan fokus program pada peningkatan kinerja dan business process reengineering, peningkatan budaya knowledge management dan effective communication, penciptaan semangat aliansi, jiwa services dan peduli lingkungan.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
173
174
WHOLESALE BANKING Commercial Banking: Bank Syariah Mandiri
bank syariah mandiri Per 31 Desember 2009, total pembiayaan BSM merupakan 8,09% dari jumlah portfolio kredit Bank Mandiri (konsolidasi).
PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) didirikan pada tanggal 1 November 1999. Kinerja keuangan BSM mengalami perkembangan yang menggembirakan, baik aset, pendanaan, pembiayaan, maupun modal, yaitu sebagai berikut: ASET: Tumbuh sebesar Rp 4.945 miliar (28,97%), yaitu tumbuh dari posisi Rp 17.066 miliar di akhir 2008 ke posisi Rp 22.010 miliar di akhir 2009. Dana Pihak ke Tiga (DPK): DPK BSM tumbuh sebesar Rp 4.439 miliar (29,79%), yaitu tumbuh dari posisi Rp 14.899 miliar di akhir 2008 ke posisi Rp 19.338 miliar di akhir 2009. Pada akhir tahun 2009, BSM memiliki lebih dari 1,59 juta rekening pendanaan, baik rekening individu maupun rekening perusahaan. Per 31 Desember 2009, DPK BSM merupakan 6,05% dari jumlah DPK Bank Mandiri (konsolidasi). PEMBIAYAAN: Pembiayaan BSM tumbuh sebesar Rp 2.785 miliar atau 20,97%, yaitu tumbuh dari posisi Rp 13.278 miliar di akhir 2008 ke posisi Rp 16.063 miliar di akhir 2009. Pada akhir tahun 2009, BSM memiliki lebih dari 123 ribu nasabah pembiayaan.
EKUITAS: Total ekuitas BSM tumbuh sebesar Rp 392 miliar (32,44%), yaitu tumbuh dari posisi Rp 1.208 miliar di akhir 2008 ke posisi Rp 1.600 miliar di akhir 2009. BSM membukukan laba sebesar Rp290,982 miliar, dengan Return on Equity (ROE) sebesar 21,41%. Kami terus menguatkan dukungan terhadap BSM salah satunya melalui penambahan modal pada tahun 2009 sebesar Rp 100 miliar, baik dalam bentuk dana tunai. Sejak BSM berdiri hingga akhir 2009, kami tetap merupakan pemegang saham mayoritas BSM dengan menguasai 99,9% saham. Pangsa pasar BSM di industri perbankan syariah Indonesia mencapai 33,30%, asset, 34,26% pembiayaan, dan 37,00% pendanaan. BSM merupakan bank syariah dengan pangsa pasar terbesar di industri perbankan syariah Indonesia. Untuk menunjang kegiatan bisnis, BSM memiliki beragam produk pendanaan, pembiayaan, dan produk jasa-jasa perbankan lainnya. Produk pendanaan BSM terdiri atas berbagai ragam tabungan, deposito, dan giro. Produk pembiayaan terdiri atas pembiayaan konsumer, komersial, dan korporasi. Skema pembiayaan tersebut dapat digunakan untuk membiayai berbagai sektor usaha seperti sektor perdagangan grosir, pertanian, industri, perdagangan retail dan perumahan, sarana dan prasarana umum termasuk telekomunikasi, dll. Pada akhir 2009, porsi terbesar pembiayaan BSM disalurkan pada sektor UMKM (Usaha Menengah, Kecil, dan
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Mikro), dengan porsi pembiayaan mencapai 61.31% atau Rp 9.8 triliun. BSM juga menawarkan produk-produk jasa perbankan yang lengkap dan modern, meliputi jasa pengiriman uang (remittance) rupiah dan valas baik lokal maupun internasional, pembayaran berbagai macam tagihan (billing) seperti pembayaran listrik, air, telepon, pajak, dll, serta pembelian (purchasing) berbagai macam voucher. Kesemuanya dilayani secara online. Dalam rangka menjangkau seluruh lapisan nasabah, BSM menyediakan produk dan layanan melalui jaringan fisik dan virtual. Jaringan fisik per akhir 2009 meliputi outlet sebanyak 390 buah di 24 provinsi di Indonesia dan jaringan ATM sebanyak lebih dari 40 ribu buah di seluruh wilayah Indonesia dan Malaysia. Jaringan ATM tersebut meliputi jaringan ATM BSM sebanyak 220 buah, ATM Mandiri sebanyak 4.630 buah, ATM Bersama sebanyak 20.096 buah, dan ATM Prima sebanyak 13.663. BSM juga mendukung layanan transaksi perbankan melalui jaringan virtual internet menggunakan BSM Net Banking serta telepon genggam menggunakan layanan SMS Banking dan BSM Mobile Banking GPRS. Fokus pengembangan bisnis Bank Syariah Mandiri agar diarahkan pada bisnis retail banking. Untuk menghadapi persaingan di segmen perbankan syariah yang semakin ketat, maka strategi yang akan dilakukan oleh BSM di tahun 2010 salah satunya melalui pembiayaan segmen high yield termasuk Bisnis Gadai, Warung Mikro, dan CFBC (Consumer Financing Business Center). Selain itu, BSM akan terus memperluas jaringan infrastruktur termasuk jaringan kantor, jaringan ATM, dan peningkatan kualitas SDM.
WHOLESALE BANKING Commercial Banking: Bank Syariah Mandiri
PENGHARGAAN YANG DITERIMA BANK SYARIAH MANDIRI DI 2009 Best Brand dari SWA Magazine (Word of Mouth Marketing Award)
Best HRD dari Indonesia Central Bank (Sharia Acceleration Award) ISO 9001:2000 on banking HRD from Lloyd Register Quality Assurance - London (1st in Indonesia)
Best Loyalty Customer dari InfoBank & MarkPlus (IBLA)
Best Efficiency dari Binis Indonesia (Banking Efficiency Award)
Best Outlet Productivity dari Indonesia Central Bank (Sharia Acceleration Award)
Best Performance Banking 2009 dari ABFI Banking Award (ABFI Institute Perbanas)
Best Sharia Banking dari Karim Business Consulting (KBC)
STP Award, Citibank, New York
Bank Syariah Terbaik dari Globe Media Group
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
175
176
WHOLESALE BANKING Treasury and International Banking
THOMAS ARIFIN Direktur Treasury and International Banking
Direktorat Treasury & International Banking memiliki peran sentral dalam mengelola assets dan liabilities, menjaga kelangsungan bisnis dari aspek likuditas dan solvabilitas, serta ikut mendorong pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana. Ketika krisis ekonomi global mulai berdampak pada Indonesia di akhir tahun 2008, Bank Mandiri dengan cepat mengambil inisiatif untuk memastikan tingkat likuiditas yang mencukupi, memperkuat struktur pendanaannya, dan meminimalisasi dampak volatilitas nilai tukar valas. Memburuknya perdagangan global sejak kuartal III 2008 telah berdampak negatif pada aktifitas bisnis dan pasar valas di Indonesia. Direktorat Treasury and International Banking Bank Mandiri yang bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan treasury, perbankan
internasional dan bisnis pasar modal, berada pada posisi terdepan dalam menerapkan strategi yang proaktif dan tanggap bagi Bank Mandiri dalam menghadapi dampak dari ketidakpastian yang diakibatkan oleh krisis ekonomi secara global. Kinerja Tahun 2009 Walaupun menghadapi berbagai tantangan di tahun 2009, direktorat Treasury and International Banking Bank Mandiri menunjukkan kinerja
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
yang positif sepanjang tahun ini. Total contribution margin mencapai Rp 1,38 triliun di tahun 2009 meningkat 71.86% dibanding tahun 2008 yang sebesar Rp 803 miliar Pendapatan fee based mencapai Rp 996,0 miliar di tahun 2009, atau meningkat sebesar 8,5% dibanding tahun 2008. Pendapatan dari transaksi valuta asing memberikan kontribusi sebesar Rp 511,1 miliar terhadap keseluruhan pendapatan fee based di tahun 2009. Total nilai transaksi valuta asing dengan nasabah mencapai US$29,66 miliar, dan transaksi
WHOLESALE BANKING Treasury and International Banking
TOTAL LOANS (Rp. Trilliun)
TOTAL DEPOSITS (Rp. Trilliun)
operating profit (Rp. Trilliun)
‘07
‘07
‘07
‘08
‘08
‘08
‘09
‘09
‘09
1
2
3
4
1
5
Valas Rupiah
2
3
4
5
0.5
FEE INCOME (Rp. Triliun)
OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar) ‘07
‘07
‘08
‘08
‘08
‘09
‘09
‘09
1
1,5
2
30
2,5
60
90
120
150
Personel General & Administrative
COST OF LIABILITIES (%)
‘07
‘08
‘08
‘09
‘09
3
2
2.5
6
9
3
6
9
12
15
Valas Rupiah
DISTRIBUTIONS
‘07
Valas Rupiah
1.5
LOAN YIELD (%)
‘07
0,5
1
Valas Rupiah
12
15
4
8
16
28
32
Regional Treasury Marketing (RTM) Sub Regional Treasury Marketing (Sub RTM)
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
177
178
WHOLESALE BANKING Treasury and International Banking
Treasury & International Banking Iman Nugroho Soeko International Banking & Capital Market Services Group VINCENT NANGOI Treasury Group
valuta asing interbank mencapai US$36,93 miliar di tahun 2009. Basis nasabah Bank Mandiri yang besar dan adanya perluasan usaha treasury melalui unit Regional Treasury Marketing (RTM) yang terdapat di berbagai kota besar di Indonesia. Hal ini mendorong perluasan pangsa pasar Bank Mandiri untuk transaksi valuta asing dengan nasabah menjadi 17% di tahun 2009 dari 13% di tahun 2008. Selain transaksi valuta asing, Bank Mandiri juga melayani transaksi surat berharga baik untuk segmen korporasi maupun ritel. Hal tersebut tidak hanya memperkuat customer based tetapi juga menjadi salah satu sumber penerimaan fee based income untuk transaksi surat berharga Bank Mandiri juga berhasil meningkatkan pertumbuhan dananya. Di tahun 2009, total dana masyarakat meningkat sebesar 18,13% menjadi Rp 5,77 triliun di akhir tahun. Sebagai bagian dari langkah Bank Mandiri untuk memperkuat struktur pendanaan serta antisipasi menghadapi dampak krisis ekonomi global, Bank Mandiri telah melakukan penjajakan dan mendapatkan komitmen pendanaan dan international trade finance line
sebesar US$ 500 juta dari Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC), dan Agence Française de Développement (AFD) pada bulan November 2009, yang dapat digunakan untuk mendanai aktifitas usaha. Kemampuan Bank Mandiri untuk mendapatkan komitmen pendanaan melalui institusi keuangan internasional seperti ADB dan IFC membuktikan tingkat kepercayaan dan keyakinan yang tinggi di kalangan komunitas keuangan internasional terhadap Bank Mandiri. Direktorat Treasury and International Banking Bank Mandiri juga menyalurkan pinjaman sebesar Rp 4,48 triliun atau meningkat sebesar 3,8% dari tahun 2008. Meningkatnya pendanaan dan kredit ini berdampak pada pendapatan bunga bersih dari direktorat Treasury and International Banking yang mencapai Rp 671,2 miliar pada tahun 2009. Selain itu Bank Mandiri juga memfokuskan pada perluasan jangkauan produk dan jasanya di seluruh Indonesia serta pasar internasional. Dengan dukungan oleh 28 kantor cabang yang terdapat di seluruh Indonesia, RTM membantu nasabah dalam pengelolaan transaksi valas mereka serta memberikan solusi treasury lainnya dengan lebih efisien sebagai bagian nilai tambah dari fasilitas dan infrastruktur modern yang telah dimiliki di tahun sebelumnya. Komitmen untuk memberikan harga dan solusi yang kompetitif bagi nasabah menempatkan Bank Mandiri dalam posisi terdepan dalam transaksi treasury. Bank Mandiri juga memperluas kerjasamanya dengan hampir 1.200 bank koresponden yang terdapat di 106 negara untuk aspek pembiayaan perdagangan (trade finance), solusi
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
treasury, remittance/pengiriman uang dan risk sharing. Bank Mandiri telah mendirikan Mandiri International Remittance di Malaysia, dimana institusi ini akan membantu pekerja asal Indonesia di Malaysia untuk mengirim uang ke keluarga mereka di tanah air. Selanjutnya, Bank Mandiri juga membangun kerjasama dengan bank koresponden di Cina seperti Bank of China dan Industrial Commercial Bank of China (ICBC). Inisiatif Bank Mandiri di Malaysia dan Cina akan meningkatkan aktifitas perdagangan Indonesia dengan Malaysia dan Cina selain negara-negara di Asia Pasifik lainnya seperti Korea, Jepang, Taiwan, dan Brunei Darusalam. Cabang-cabang Bank Mandiri di Hong Kong dan London juga telah berhasil membukukan kinerja positifnya di tengah iklim ekonomi global yang masih belum pasti. Pada tahun 2009, kantor luar negeri Bank Mandiri mencatatkan keuntungan sebesar Rp 213,5 miliar. Pada tahun 2009, Bank Mandiri secara aktif mempromosikan Mandiri Direct Settlement (MDS), untuk membantu memfasilitasi pengiriman dalam mata uang dolar AS dari Bank Mandiri ke bank lokal serta sebaliknya dengan tingkat efisiensi biaya dan waktu yang lebih tinggi tanpa harus melalui bank koresponden yang berada di Amerika Serikat. Sejak peluncuran perdananya pada tahun 2007, sistem MDS ini telah membuktikan bahwa kehadirannya lebih dari sekedar memenuhi permintaan pasar seperti yang tercermin dari bertambahnya jumlah bank lokal yang berpartisipasi dalam program ini. Untuk bisnis pasar modal, Bank Mandiri terus memperkokoh dominasinya di Indonesia melalui kerjasama dengan sekitar 60% perusahaan anggota bursa
WHOLESALE BANKING Treasury and International Banking
Pada tahun 2009 Bank Mandiri telah membuka Mandiri International Remittance di Malaysia sebagai salah satu awal perjalanan Bank Mandiri untuk meningkatkan daya saing di kawasan Asia Tenggara.
lokal atau 72 dari 121 perusahaan yang telah menunjuk Bank Mandiri sebagai payment bank di tahun 2009. Prestasi Bank Mandiri ini tercermin dalam volume Asset Under Management (AUM) yang mencapai dua kali lebih besar di tahun 2009 sebesar Rp 5,7 triliun dibandingkan Rp 2,5 triliun pada tahun 2008. Selain menyediakan jasa payment bank, Direktorat Treasury & International Banking juga memberikan layanan pasar modal lain seperti kustodian, jasa wali amanat, escrow agent, paying agent, security agent dan receiving bank bagi emiten yang akan melaksanakan Initial Public Offering (IPO). Tantangan dan Peluang di Tahun 2010 Pada tahun 2010, Direktorat Treasury and International Banking akan terus memantau dampak pemulihan ekonomi secara global terhadap Indonesia, khususnya pada kinerja perdagangan
internasional. Strategi yang dimiliki Bank Mandiri dan pendekatan bisnis secara proaktif, sistem manajemen risiko yang komprehensif, komitmen transparansi untuk memberikan informasi tepat waktu kepada nasabah, kolaborasi yang berkelanjutan dalam unit usaha yang beragam, perluasan produk dan distribusi, serta peningkatan secara konsisten dalam kualitas pelayanan merupakan kunci tercapainya kinerja yang positif terlepas dari tantangan yang dihadapi sepanjang tahun 2009. Kami sangat optimis akan dapat terus meningkatkan kinerja kami di tahun 2010 dengan memperkuat manajemen risiko dan mengambil langkah-langkah inisiatif baru. Direktorat Treasury and International Banking akan terus menyediakan pendanaan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kepemilikan high
yield asset Bank Mandiri. Dalam rangka mengembangkan transaksi wholesale banking, Direktorat akan terus mengembangkan pelayanan nasabah dalam transaksi valuta asing serta surat berharga, meningkatkan kemudahan akses nasabah untuk melakukan transaksi dan pada waktu yang bersamaan, meningkatkan dan mengoptimalisasi berbagai unit usaha dan mitra perbankan Bank Mandiri. Sistem transaksi valuta asing secara online akan diperluas untuk memberikan layanan yang lebih cepat dan efisien kepada nasabah. Di waktu bersamaan, pengucuran kredit akan dilakukan seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kedepannya Bank Mandiri akan terus membangun kinerja yang kokoh di bidang treasury, perbankan internasional dan bisnis pasar modal guna mencapai prestasi-prestasi baru di tahun 2010.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
179
180
WHOLESALE BANKING Special Asset Management
ABDUL RACHMAN Direktur Special Asset Management
Rasio gross NPL Bank Mandiri dapat diturunkan secara signifikan dari 4,7% menjadi 2,6%, jauh dibawah target yang ditetapkan. Direktorat Special Asset Management (Direktorat SAM) bertugas menangani kredit-kredit bermasalah (Non Performing Loan/ NPL), mengelola kepemilikan saham pada perusahaan-perusahaan anak non core business, properti terbengkalai serta aktiva (ATTB Non produktif). Tugas utama Direktorat SAM adalah melakukan restrukturisasi kredit atas debiturdebitur yang dinilai masih memiliki
prospek yang baik, melakukan upaya penyelesaian kredit pada debitur yang sudah tidak memiliki prospek, melakukan divestasi kepemilikan saham perusahaan non core serta optimalisasi penggunaan dan divestasi terhadap properti terbengkalai maupun ATTB non Produktif. Dalam menjalankan tugasnya, Direktorat SAM didukung oleh
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
kekuatan internal yang dimiliki, antara lain organisasi yang efektif dan efisien, para Recovery Manager yang mempunyai kompetensi dan pengalaman tinggi serta Legal officer yang tersebar di setiap wilayah. Namun demikian disadari juga bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti besarnya portofolio dan jumlah debitur yang ditangani yang menyebabkan penanganan debitur
WHOLESALE BANKING Special Asset Management
TOTAL LOANS (Rp. Triliun)
NPL (%)
RESTRUKTURISASI (Rp. Triliun)
‘07
‘07
‘07
‘08
‘08
‘08
‘09
‘09
‘09
5
10
15
20
20
25
Valas Rupiah
40
60
80
2
100
COLLECTION pokok (Rp. Triliun)
COLLECTION bunga (Rp. Triliun) ‘07
‘07
‘08
‘08
‘08
‘09
‘09
‘09
4
6
8
1
10
FEE INCOME (Rp. Miliar)
2
3
4
5
1
OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar)
8
10
‘07
‘07
‘08
‘08
‘08
‘09
‘09
‘09
200
300
400
500
20
40
60
80
2
3
4
5
JUMLAH PEGAWAI
‘07
100
6
COLLECTION off- balance sheet (Rp. Triliun)
‘07
2
4
Valas Rupiah
100
100
200
300
400
Personel General & Administrative
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
181
182
WHOLESALE BANKING Special Asset Management
Special Asset Management e. wiseto baroto Credit Recovery I Group henry sihotang Credit Recovery II Group agus sudiarto Asset Management Group
harus berdasarkan prioritas. Masalah lain yang dihadapi terkait adanya masalah hukum serta peraturanperaturan yang membatasi Bank Mandiri sebagai BUMN dalam melakukan restrukturisasi kredit macetnya. Selama tahun 2009, kami mencatat beberapa inisiatif telah dapat dilaksanakan dengan baik. Inisiatif-inisiatif tersebut adalah pelaksanaan restrukturisasi dan pelunasan kredit bermasalah sehingga rasio gross NPL Bank Mandiri dapat diturunkan secara signifikan dari 4,7% menjadi 2,6%, melampaui target yang ditetapkan: Collection kredit ekstrakomtabel sebesar Rp. 2.071 miliar. Sementara total restrukturisasi yang berhasil diselesaikan di tahun 2009 adalah Rp. 5.521 miliar sehingga coverage PPA terhadap NPL akhir tahun 2009 dapat ditingkatkan menjadi di atas 200%; serta melakukan divestasi terhadap kepemilikan saham pada perusahaan non-core business maupun properti terbengkalai atau ATTB Non Produktif dengan nilai total sebesar Rp. 218 miliar (termasuk di antaranya penjualan asset ex Golden Key Group dan pengalihan BOT UGBDN sebesar Rp. 131 miliar). Krisis ekonomi pada awal tahun 2009 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja debitur terutama yang berorientasi ekspor, terdapat beberapa debitur yang turun kolektibilitas yang kemudian dilakukan restrukturisasi sederhana sehingga dapat membaik
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
kembali. Pelaksanaan penyelesaian kredit bermasalah melalui legal action (baik somasi, eksekusi Hak Tanggungan, pengajuan pailit maupun gugatan perdata) telah dilakukan terhadap 23 debitur dengan nilai kewajiban sebesar Rp. 5,745 miliar. Selain itu, kami juga secara aktif melakukan lelang agunan atas asset debitur. Beberapa debitur besar yang berhasil dilelang agunannya antara lain Suba Indah dan Anugrah Lingkar Selatan dengan collection masing-masing Rp. 101 miliar dan Rp. 264 miliar. Beberapa debitur masih dalam pembahasan restrukturisasi untuk menurunkan kredit bermasalah. Langkah antisipasi penambahan kredit bermasalah dengan terus meningkatkan kerjasama dengan Business Unit melalui implementasi early warning system terhadap debitur yang masih performing, yaitu dengan melaksanakan early restructuring dan joint effort dalam rangka simple restructuring debitur kelolaan Bisnis Unit. Hal ini penting karena kami dapat mendeteksi lebih dini atas permasalahan debitur, memberikan solusi dengan segera dan akhirnya dapat mencegah kesulitan debitur menjadi lebih buruk yang pada akhirnya berpengaruh pada kualitas kreditnya. Terhadap debitur existing paska restrukturisasi, kami melaksanakan loan monitoring secara intensif, serta melakukan tindakan-tindakan antisipatif terhadap permasalahanpermasalahan debitur yang mungkin terjadi dengan tetap berpedoman
WHOLESALE BANKING Special Asset Management
Pelaksanaan penyelesaian kredit melalui legal action telah dilakukan terhadap 23 debitur dengan nilai kewajiban sebesar Rp. 5,7 triliun.
pada ketentuan yang ada. Hubungan baik dengan calon investor potensial tetap dijaga untuk mendapatkan peluang melaksanakan divestasi saham dan fixed asset pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.
Dalam kerangka pengembangan Bank Mandiri, penurunan atas asset bermasalah terus dilakukan dan menjaga NPL berada di level yang rendah dengan terus menerus mengupayakan upaya restrukturisasi dan collection secara efektif.
Dengan langkah-langkah antisipatif ini, kami yakin bahwa pelaksanaan legal action dan restrukturisasi secara bersama-sama dengan Business Unit dan Risk Management Unit akan lebih meningkatkan kinerjanya di tahun 2010. Untuk itu, kami akan melakukan legal action lanjutan kepada 15 debitur nonkooperatif dengan total kewajiban sebesar Rp. 2.300 miliar dan percepatan restruktrurisasi kepada debitur non performing loan yang masih tersisa.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
183
184
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
185
RETAIL BANKING
MENEMBUS BATAS KEINGINAN
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
186
RETAIL BANKING Micro and Retail Banking
BUDI G. SADIKIN Direktur Micro and Retail Banking
Direktorat MRB berhasil mengoptimalkan interest margin dan mengendalikan cost of fund dengan mengupayakan peningkatan portofolio micro loan dan perbaikan komposisi dana murah melalui peningkatan penghimpunan dana ritel, khususnya produk giro dan tabungan. Micro & Retail Banking Upaya transformasi yang dilakukan oleh Direktorat Micro & Retail Banking pada tahun 2009 menghasilkan pencapaian-pencapaian baru yang penting, baik dari sisi pangsa pasar, komposisi pendanaan, fee based, basis nasabah, kanal transaksi dan cakupan distribusi. Berbagai pencapaian baru tersebut berhasil diraih di tengah berbagai tantangan yang harus dihadapi sebagai akibat
Pertumbuhan dan Perluasan yang Berkesinambungan di 2009
basis nasabah, memperbaiki komposisi pendanaan, memperkuat loyalitas nasabah serta memperluas pondasi jaringan dan transaksi yang dimiliki. Jumlah rekening di direktorat Micro & Retail Banking di tahun 2009 mencapai 9,9 juta rekening, meningkat sebesar 15% dibandingkan pada tahun 2008.
Walaupun harus menghadapi berbagai tantangan di tahun 2009, direktorat Micro & Retail Banking tetap fokus pada strategi utamanya yaitu memperluas
Untuk mendukung perluasan usaha, direktorat Micro & Retail Banking juga menambah jumlah cabang. Pada tahun 2009, direktorat ini menambah 68
dari memburuknya perekonomian global yang sempat memicu terjadinya pengetatan likuiditas di sektor perbankan Indonesia pada semester pertama tahun 2009.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
RETAIL BANKING Micro and Retail Banking
TOTAL LOANS (Rp. Trilliun) 1)
TOTAL DEPOSITS (Rp. Trilliun) 2)
CONTRIBUTION MARGIN (Rp. Triliun)
‘07
‘07
‘07
‘08
‘08
‘08
‘09
‘09
‘09
4
8
12
16
35
20
FEE INCOME
70
105
140
175
1
OVERHEAD EXPENSES (Rp. Triliun)
(Rp. Triliun)
‘07
‘07
‘08
‘08
‘08
‘09
‘09
‘09
1
1,5
2
2.6
0,5
1
1,5
2
5
2,5
4
5
COST OF LIABILITIES (%)
15
20
25
DISTRIBUTIONS
NPL (%)
‘07
‘08
‘09
Cabang
956
1,027
1,095
Outlet Micro
300
600
800
27
33
39
3,186
4,120
4,996
‘07
‘07
Priority Outlet
‘08
‘08
Mandiri ATM Mandiri EDC
‘09
‘09
4
6
8
10
2
10
Valas Rupiah
Personel General & Administrative
2
3
LOAN YIELD (%)
‘07
0,5
2
Valas Rupiah
Valas Rupiah
3
4
5
23,690 27,611 33,732
6
Valas Rupiah 1) Mulai tahun 2009 kredit small business dialihkan pengelolaannya ke Direktorat Commercial 2) Mulai tahun 2009 sebagian pengelolaan dana pendapatan dialihkan dari commercial banking ke micro & retail banking
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
187
188
RETAIL BANKING Micro and Retail Banking
Micro & Retail Banking heri gunardi Jakarta Network Group marwan budiarsyah Regional Network Group tardi Micro Business Group widhayati darmawan Mass & Electronic Banking Group inkawan d. jusi Wealth Management Group
cabang baru sehingga jumlah cabang secara total meningkat menjadi 1.095 dari 1.027 cabang pada tahun 2008. Dan Bank Mandiri melayani nasabah perbankan mikro melalui 800 outlet di seluruh Indonesia. Bank Mandiri juga memperluas jaringan kantor untuk melayani nasabah perbankan prioritas yang dimilikinya dan pada tahun 2009 menambah 6 outlet Mandiri Prioritas baru dan 10 lounge baru sehingga secara total saat ini terdapat 39 Priority Outlets dan 50 Lounges di seluruh Indonesia. Selain jaringan kantor cabang, Bank Mandiri juga memperluas jaringan ATM dan mobile banking yang dimilikinya. Sepanjang tahun 2009, Bank Mandiri menambah 876 unit ATM baru sehingga total jaringan ATM yang dimiliki Bank Mandiri di seluruh Indonesia mencapai 4.996 unit. Selama 2009, ATM Bank Mandiri memfasilitasi lebih dari 512,2 juta transaksi. Transaksi kartu debit mencapai 15,4 juta transaksi pada tahun 2009, atau peningkatan sebesar 34,8% dari tahun 2008. Usaha kartu debit Bank Mandiri mencapai tonggak sejarah baru di tahun 2009 dengan memperoleh penghargaan “Program Pemberian Hadiah Terbaik untuk Kartu Debit di Indonesia” (“The Best Reward Program for Debit Card in Indonesia”) dari Lafferty Group. Bank Mandiri juga telah mengeluarkan 20 unit mobile banking yang siap memberikan jasa perbankan ritel kepada nasabah seperti layanan uang tunai, ATM, pembukaan rekening, dan internet banking. Unit-unit mobile banking tersebut telah tersedia di beberapa kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Palembang, Batam,
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Semarang, Malang, Yogyakarta, Pekanbaru, Makasar, Balikpapan, dan Denpasar. Dan sebagai salah satu bagian dari strategi untuk meningkatkan kemampuan transaksi perbankan, Bank Mandiri secara berkesinambungan memperluas dan meningkatkan jasa nilai tambah (value add service) yang ditawarkan melalui jalur online termasuk SMS, internet, dan EDC. Pada tahun 2009, transaksi perbankan melalui internet (internet banking) tumbuh sebesar 175,6% menjadi 43,5 juta transaksi, sementara transaksi melalui SMS meningkat sebesar 86,2% menjadi 141,4 juta transaksi termasuk non-financial transaction. Pertumbuhan yang sangat signifikan dari transaksi online ini menandakan tingginya tingkat kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki para nasabah ritel terhadap mekanisme transaksi online atau e-channels yang dimiliki Bank Mandiri. Pada tahun 2009, direktorat Micro & Retail Banking juga melakukan kerjasama dengan unit-unit bisnis Bank Mandiri lainnya dalam memperkenalkan sistem pembayaran ritel baru untuk para nasabah Jasa Marga (operator jalan tol) dan Pertamina (perusahaan minyak dan gas milik negara). Jumlah total pengguna Kartu e-toll mencapai 99.454 pada tahun 2009 dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan akan dibukanya beberapa ruas jalan tol baru pada tahun 2010. Perbaikan Komposisi Pendanaan Bank Mandiri terus memperbaiki komposisi pendanaannya sepanjang tahun. Pada tahun 2009, jumlah dana pihak ketiga di direktorat Micro & Retail Banking mencapai Rp187,7 triliun,
RETAIL BANKING Micro and Retail Banking
meningkat 17,9% dari tahun 2008. Karena Bank Mandiri harus menjaga kestabilan tingkat likuiditas, jumlah deposito pada tahun 2009 meningkat sebesar Rp 6,8 triliun menjadi Rp 75,3 triliun dibandingkan dengan Rp 68,5 triliun pada tahun 2008. Tabungan meningkat sebesar 19,54% menjadi Rp103,3 triliun dari Rp 86,4 triliun pada tahun 2008. Pada tahun 2009, tabungan memberikan kontribusi sebesar 55,1% dari total dana pihak ketiga dibandingkan dengan 52,0% pada tahun 2008. Keberhasilan Bank Mandiri dari sisi produk tabungan ini diakui oleh kalangan industri perbankan dan diberi penghargaan pada posisi kedua untuk kategori Rekening Tabungan terbaik oleh Penghargaan Loyalitas Perbankan Indonesia (The Indonesian Bank Loyalty Award) tahun 2008-2009. Outlet Mandiri Prioritas dengan cabang-cabang regular kelolaan nya yang menjual produk-produk segment wealth management selama tahun 2009 telah berhasil menjual sukuk retail dan meraih prestasi dengan ditetapkannya Bank Mandiri sebagai Agen Penjual terbaik kategori Bank untuk penerbitan dan penjualan Sukuk Ritel seri SR-001, dimana kontribusi penjualan Bank Mandiri sebesar Rp. 1,37 triliun (24,7% dari market share penjualan nasional). Disamping itu, keberhasilan dalam menjual obligasi retail juga membawa Bank Mandiri ditetapkan sebagai Agen penjual terbaik ORI 006 dengan penjualan yang dicapai sebesar Rp. 1,58 triliun (18,6% dari market share penjulan nasional). Portofolio kredit untuk usaha kecil dan menengah tumbuh sebesar 12,3% menjadi Rp 23 triliun pada tahun
2009, sementara jumlah kredit mikro meningkat sebesar 44% menjadi Rp.3,8 triliun. Walaupun pembukuan kredit melonjak dengan pesat, Bank Mandiri pada tahun 2009 tetap dapat menjaga tingkat NPL gross yang rendah untuk portofolio usaha kecil dan menengah serta untuk nasabah perbankan mikro yaitu masing-masing sebesar 2,3% dan 1,2%. Direktorat ini juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebesar Rp 1,04 triliun, terutama melalui koperasi dan kelompok tani, yang mencapai 36.798 nasabah. Tingkat NPL gross untuk portofolio kredit KUR adalah sebesar 1,9% pada tahun 2009. Sinergi dengan Anak Perusahaan Usaha perbankan mikro Bank Mandiri sebagian dilakukan melalui anak perusahaannya, yaitu Bank Sinar Harapan Bali (BSHB). Bank yang merupakan salah satu penyedia jasa mikro utama di Bali tersebut memiliki 99 kantor cabang di seluruh Bali. BSHB membukukan keuntungan bersih sebesar Rp 12,8 miliar pada tahun 2009, meningkat 50,65% dari tahun 2008. Jumlah aset yang dimiliki bank tersebut mencapai Rp 651,61 miliar pada tahun 2009, meningkat sebesar 63,6% dari tahun 2008. Portofolio kredit difokuskan untuk nasabah pada segmen jasa, hotel, dan restoran, yang merupakan sektor-sektor utama perekonomian di Bali. Sinergi Bank Mandiri dengan anak perusahaan AMFS di tahun 2009, menghasilkan pendapatan premi sebesar Rp1,59 triliun dan memberikan kontribusi feebased Rp 149 miliar bagi Bank Mandiri. Sementara Aset AMFS mencapai Rp6,0 triliun dengan rasio Risk based capital mencapai 790.5% jauh melebihi
dari persyaratan dari Departmen Keuangan yang sebesar 120%, AMFS selain meberikan pelayanan produk asuransi jiwa ke segmen retail individu juga memberikan layanan produk bagi nasabah pemegang kartu kredit dan nasabah consumer loan Bank Mandiri. Dengan kinerja yang baik selama tahun 2009 AMFS memperoeh penghargaan dari majalah Media Asuransi sebagai Best Life Insurance Company, penghargaan dari Asosiasi Asuransi Jiwa (AAJI) sebagai Top Agent by Company 2008, Bancassurance Top Policy 2008, runner up Bancassurance Rookie of The Year 2008 , penghargaan dari lembaga Omnitouch International sebagai “The Best Customer Education 2009. Sinergi Bank Mandiri dengan anak perusahaan PT. Mandiri Manajemen Investasi (MMI) sampai dengan tahun 2009, menghasilkan penjualan produk AUM reksadana Rp 5.71 trilun yang tersedia pada 487 cabang Bank Mandiri sebagai distributor agen penjual/ referral yang memiliki Lisensi WAPERD dari Bapepam dan di 14 distributor (agen penjual reksadana) lain nya yang tersebar di Indonesia dan 1 (satu) distributor berada di luar negeri. Sedangkan total penjualan produk AUM reksadana pada distributor selain Bank Mandiri mencapai Rp 8.90 triliun. Selama Tahun 2009, MMI telah berhasil membukukan pendapatan gross 107,58 miliar dan membukukan laba bersih sebesar Rp10.98 miliar. Sementara itu, aset MMI per 31 December 2009 tercatat sebesar Rp 93.32 miliar. MMI menyediakan beragam layanan jasa pengelolaan dana dalam bentuk: Reksa Dana (Mutual Fund) Pasar
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
189
190
RETAIL BANKING Micro and Retail Banking
Uang, Pendapatan Tetap, Campuran, Saham dan Reksa Dana Terstruktur, Discretionary Fund, dan Penasihat Investasi (Advisory). Selama tahun 2009, MMI telah meluncurkan 25 Reksa Dana yang terdiri dari 22 Reksa Dana Terproteksi, 1 Reksa Dana Penyertaan Terbatas, dan 2 Reksa Dana Konvensional (yaitu Mandiri Investa Dana Syariah dan Mandiri Investa Keluarga). Market share MMI telah meningkat dari 9,53% di tahun 2008 menjadi 12,71%. di tahun 2009 dan Asset Under Management kelolaan meningkat 88,6% dari Rp7,75 triliun di tahun 2008 menjadi Rp14,62 triliun di tahun 2009. Berpegang pada prinsip “Berawal dari Kepercayaan” dan implementasi terhadap international best practice, MMI selalu memberikan pelayanan terbaik terhadap seluruh pemangku kepentingan seperti rekan bisnis dan juga investor, yang dibuktikan dengan pengakuan publik terhadap keberhasilan MMI dalam mengelola perusahaan maupun produknya dalam berbagai penghargaan: • Reksa Dana Pasar Uang Terbaik 2009 untuk produk Mandiri Investa Pasar Uang dari Majalah Investor • Reksa Dana Campuran Syariah Terbaik 2007, 2008, 2009 untuk produk Mandiri Investa Syariah Berimbang dari Majalah Investor • Dana Kelolaan Terbesar Kategori Capital Market 2009 untuk produk • Mandiri Investa Atraktif Syariah dari Karim Business Consulting
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Program Wirausaha Muda Mandiri Sadar akan pentingnya peran wirausahawan dalam perekonomian Indonesia, Bank Mandiri melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) melaksanakan serangkaian kegiatan untuk mendorong munculnya figur wirausaha masa depan di Indonesia. Pada tahun ketiga, program Wirausaha Mandiri telah menyelesaikan penyusunan Modul Kewirausahaan bekerjasama dengan Univesitas Indonesia (UI), Institut Tehnologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Padjajaran (UNPAD) dan Institut Tehnologi Sepuluh November Surabaya, menyelenggarakan Workshop Wirausaha Mandiri di 9 kota besar di Indonesia yang berhasil menarik 6.117 mahasiswa dan caloncalon wirausahawan, memberikan beasiswa kepada 1.680 mahasiswa dari 56 PTN/PTS diseluruh Indonesia, dan tetap memberikan Penghargaan Wirausaha Mandiri kepada generasi muda yang telah berhasil berwirausaha dan menjadikan generasi muda sebagai ikon generasi muda yang sukses dan beretika. Sasaran di tahun 2010 Memasuki tahun 2010, direktorat Micro & Retail Banking akan terus mengupayakan tercapainya visi untuk menjadi retail franchise yang terdepan. Hal ini dapat dicapai melalui berbagai program strategis. Pertama-tama adalah dengan memperluas jaringan Micro & Retail Banking dengan menambah setidaknya 60 kantor cabang, lebih dari 2.000 jaringan ATM, dan 25.000 fasilitas EDC baru.
RETAIL BANKING Micro and Retail Banking
8,7
juta nasabah
Tumbuh berkesinambungan lebih dari 8,7 juta nasabah dan 10 juta rekening, mengandalkan infrastruktur layanan terluas dan kanal elektronik yang handal dengan kualitas terbaik.
Jumlah outlet perbankan mikro akan ditingkatkan sehingga menjadi sekitar 1000 cabang sampai dengan akhir tahun 2010. Kedua adalah dengan memperkuat posisi dan reputasi Bank Mandiri di mata para nasabah. Hal ini termasuk kegiatan promosi produk tabungan bank melalui tayangan “Mandiri Fiesta”, yaitu sebuah program tayangan yang cukup sukses dan menerima peringkat yang tinggi serta pangsa top of mind diantara berbagai program TV di Indonesia.
cabang, sekolah usaha mikro, dan sekolah manajemen ritel dan wealth management. Keempat adalah melalui peningkatan aliansi silang dan sinergi dengan unit-unit bisnis lain dan anak-anak perusahaan. Melalui berbagai tindakan strategis tersebut dan secara konsisten menjamin pemberian layanan yang berkualitas kepada para nasabah Micro & Retail Banking, Bank Mandiri optimis dapat menjadi bank mikro dan ritel pilihan utama di Indonesia.
Ketiga adalah menyempurnakan tingkat pelayanan di seluruh kegiatan usaha secara terus-menerus. Hal ini termasuk memperluas penerimaan murid di Akademi Micro & Retail Banking yang dimiliki Bank, yang menyediakan beberapa program yang terdiri dari pengelolaan kantor
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
191
192
RETAIL BANKING Micro and Retail Banking
BANK SINAR HARAPAN BALI
Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) merupakan salah satu bank terkemuka di Provinsi Bali yang fokus pada pembiayaan segmen mikro dan kecil yang berdiri sejak tahun 1970 dan diakuisisi oleh Bank Mandiri pada bulan Mei 2008. Hasil proses akuisisi tersebut, BSHB menjadi perusahaan patungan antara Bank Mandiri (80%) dan pemegang saham lainnya (20%).
Pada tahun 2009 BSHB berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp11,9 miliar meningkat 34,83% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, aset BSHB per 31 Desember 2009 tercatat sebesar Rp 648,2 miliar (tumbuh 62.74%) dengan rasio kecukupan modal CAR sebesar 25,57%. Rasio-rasio keuangan lainnya juga menunjukan performa yang baik yaitu LDR 97,45%, NIM 12,37%, ROA 3,68%, ROE 11,48% dan NPL gross 0,68%. Sebagai bank yang fokus pada segmen Mikro dan Kecil, BSHB menerapkan stategi pengembangan usaha dengan membangun cabang-cabang yang
berada dekat pada target pasarnya yaitu nasabah segmen mikro. Pada tahun 2009 ini BSHB telah membuka 33 kantor cabang baru sehingga total BSHB telah memiliki 99 kantor cabang yang tersebar di seluruh Bali. Portofolio pembiayaan Mikro dan Kecil BSHB meliputi 88% dari total kredit yang disalurkan, dan 59% diantaranya disalurkan pada usaha produktif yaitu untuk pembiayaan di sektor perdagangan, restoran dan hotel yang merupakan segmen usaha yang berkembang di Bali.
PT. MANDIRI MANAJEMEN INVESTASI
agen penjual/ referral yang memiliki Lisensi Waperd dari Bapepam dan di 14 distributor (agen penjual reksadana) yang tersebar di Indonesia dan 1 (satu) distributor berada di luar negeri.
PT. Mandiri Manajemen Investasi, atau lebih dikenal dengan Mandiri Investasi, merupakan anak perusahaan dari PT. Mandiri Sekuritas dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang mulai terbentuk pada bulan Desember 2004, dengan komposisi kepemilikan PT. Mandiri Sekuritas 99% dan Koperasi Pegawai Mandiri 1% . Saat ini produk Reksa Dana Mandiri Investasi telah didistribusikan pada 487 cabang Bank Mandiri sebagai
Selama Tahun 2009, Mandiri Investasi telah berhasil membukukan pendapatan Rp 107,6 miliar dan membukukan laba bersih sebesar Rp10.97 miliar. Sementara itu, aset Mandiri Investasi per 31 Desember 2009 tercatat sebesar Rp 93,32 miliar dengan rasio kecukupan modal (MKBD, yang merupakan indikator kesehatan perusahaan manajemen investasi), 14 kali dari ketentuan. Mandiri Investasi menyediakan beragam layanan jasa pengelolaan dana dalam bentuk: Reksa Dana (Mutual Fund) Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran,
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Saham dan Terproteksi, Discretionary Fund, dan Penasihat Investasi (Advisory). Pada tahun 2009, Mandiri Investasi telah meluncurkan 25 Reksa Dana yang terdiri dari 22 Reksa Dana Terproteksi, 1 Reksa Dana Penyertaan Terbatas, dan 2 Reksa Dana Konvensional (yaitu Mandiri Investa Dana Syariah dan Mandiri Investa Keluarga ). Market share Mandiri Investasi telah meningkat dari 9,53% di tahun 2008 menjadi 12,30%. di tahun 2009 dan Asset Under Management kelolaan meningkat 88,6% dari Rp7,75 triliun di tahun 2008 menjadi Rp14,62 triliun di tahun 2009.
RETAIL BANKING Micro and Retail Banking: AXA Mandiri
PT. AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES PT. AXA Mandiri Financial Services (AMFS) merupakan perusahaan patungan antara Bank Mandiri (49%) dan AXA (51%) yang beroperasi sejak Desember 2003, dan saat ini secara representatif berada di lebih dari 848 cabang Bank Mandiri yang tersebar di sepuluh wilayah, dengan menempatkan lebih dari 1.329 Financial Advisor dan 106 Sales Manager. Selama tahun 2009, AMFS telah berhasil membukukan pendapatan premi sebesar Rp1,59 triliun dengan laba bersih sebesar Rp211,4 miliar. Sementara itu, aset AMFS per 31 Desember 2009 tercatat sebesar Rp6 triliun dengan rasio kecukupan modal (RBC/risk based capital, yang merupakan indikator kesehatan perusahaan asuransi), sebesar 809,1%, jauh melebihi ketentuan minimum dari Departemen Keuangan sebesar 120%. AMFS menawarkan layanan perencanaan keuangan dan manajemen kekayaan melalui berbagai produk asuransi dan investasi yang memberikan nilai tambah kepada nasabah Mandiri. Untuk bisnis individu (ritel), AMFS menawarkan produk kombinasi asuransi dan investasi (unit-linked) yang memiliki beragam pilihan yang fleksibel dengan tingkat keuntungan yang optimal untuk memenuhi beragam kebutuhan seperti tabungan hari tua, dana pendidikan ataupun tujuan keuangan lainnya dimasa datang. Disamping produk unit-linked tersebut, AMFS juga menawarkan produk asuransi tradisional seperti Mandiri Jiwa Sejahtera, Mandiri Hospital Saving,
Mandiri Income Replacement dan Mandiri Jaminan Kesehatan yang memberikan tingkat proteksi yang lebih tinggi untuk pertanggungan jiwa dan kesehatan selain serangkaian asuransi perlindungan tambahan (riders). Sementara untuk bisnis grup, AMFS juga menyediakan perlindungan asuransi bagi nasabah pemegang kartu kredit (Mandiri Protection) dan nasabah consumer loan Bank Mandiri. Ditahun 2009, AMFS juga meluncurkan produk Unit Link yang berbasis syariah, sehingga memberikan pilihan produk yang lebih beragam bagi nasabah Bank Mandiri. Dengan kinerja yang baik ini, selama tahun 2009 AMFS memperoleh beberapa penghargaan antara lain penghargaan dari Majalah Media Asuransi kategori Best Life Insurance Company, penghargaan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dalam ajang Top Agent Award sebagai Top Agent by Companies 2008, Bancassurance Top Policy 2008 dan Runner-up Bancassurance Rookie of The Year serta mendapat penghargaan Silver Award dari lembaga Omnitouch Intenational sebagai The Best Customer Education.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
193
194
RETAIL BANKING Consumer Finance
MANSYUR S. NASUTION EVP Koordinator Consumer Finance
Direktorat Consumer Finance dalam 5 tahun ke depan bertekad menjadi pemimpin pasar di hampir seluruh produk kredit konsumsi, menjadi pemain terbesar No. 2 di kartu kredit dan meraih kontribusi market share yang signifikan di kredit otomotif. Pada tahun 2009, Consumer Finance dapat melalui tantangan persaingan yang ketat di tengah-tengah krisis ekonomi global guna mencapai target dan prestasi baru. Direktorat ini bertanggungjawab terhadap kebutuhan pembiayaan konsumen berupa kredit kepemilikan rumah, kredit Mitra Karya (payroll loans), kredit tanpa agunan, kartu kredit dan pembiayaan kendaraan
bermotor. Sasaran kami adalah menjadi penyedia layanan keuangan yang paling inovatif di Indonesia dan sepanjang tahun, kami telah menerapkan beragam program pemasaran dan berinisiatif meluncurkan produk baru dengan tetap mempertahankan konsistensi untuk fokus pada strategi segmentasi produk dalam mendukung kinerja dan pertumbuhan usaha Consumer Finance.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Kunci Keberhasilan dan Penghargaan Industri Selama 2009 Di tahun 2009, pendapatan bunga bersih sebesar Rp1,955 miliar dan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp356 miliar sehingga menghasilkan kontribusi margin bersih sebesar Rp 1,509 miliar yang menandai
RETAIL BANKING Consumer Finance
TOTAL LOANS (Rp. Triliun)
CONTRIBUTION MARGIN (Rp. Miliar)
Net Interest Income
‘07
‘07
‘07
‘08
‘08
‘08
‘09
‘09
‘09
5
FEE INCOME
10
15
20
400
25
800
1200
1600
2000
0,5
OVERHEAD EXPENSES (Rp. Miliar)
(Rp. Miliar) 1)
‘07
‘07
‘08
‘08
‘08
‘09
‘09
‘09
200
300
400
500
40
80
120
160
1
1,5
2
2,5
2
3
4
5
NPL (%)
‘07
100
(Rp. Trilliun)
200
1
Personel General & Administrative
TOTAL LOAN DISBURSED (Rp. Triliun)
SALES VOLUME OF CARD (Rp. Trilliun)
DISTRIBUTIONS
‘07
‘07
‘08
‘08
CLBC CLBO
‘07
15
41
‘08
20
36
‘09
20
36
‘09
‘09
2
4
6
8
10
2
4
6
8
10
1) Termasuk Rp. 68 miliar non-recovery fee di 2008
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
195
196
RETAIL BANKING Consumer Finance
Consumer Finance handayani Consumer Card Group sarastri baskoro Consumer Loans Group
peningkatan sebesar 83% dari Rp831 miliar di tahun 2008. Bisnis Consumer Finance Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit yang tinggi di tengah ketatnya persaingan pada segmen pembiayaan konsumen tersebut. Total kredit meningkat sebesar 22% menjadi Rp23,6 triliun di tahun 2009 dari Rp19,3 triliun di tahun 2008, sementara industri mencatat pertumbuhan sebesar 19% di tahun 2009. Di akhir tahun 2009, pangsa pasar kredit konsumsi Bank Mandiri sebesar 5,49%, atau meningkat dari 5,35% di tahun 2008. Pada saat yang bersamaan, Bank Mandiri sebagai bank yang menjalankan prinsip kehatihatian (prudent) tetap menekankan pada kualitas aset yang memberi andil dalam mempertahankan tingkat NPL pada kisaran 2,43% di tahun 2009 dibandingkan dengan 2,45% di tahun 2008. Sebagai bagian dari strategi non organik perusahaan, Bank Mandiri telah menyelesaikan pengambilalihan PT. Tunas Financindo Sarana, yang selanjutnya diberi nama Mandiri Tunas Finance. Mandiri Tunas Finance merupakan penyedia kredit kendaraan bermotor dan pinjaman konsumen terbesar kelima, yang juga merupakan sektor usaha yang tengah berkembang pesat di Indonesia. Akuisisi Mandiri Tunas Finance yang memiliki 32 cabang di seluruh Indonesia, membantu mendongkrak pangsa pasar Bank Mandiri di bidang kredit pinjaman kendaraan bermotor. Sementara itu total kredit kendaraan bermotor sendiri telah mencapai Rp1,957 miliar di tahun 2009, meningkat 15.9% dibanding tahun 2008 yang sebesar Rp 1,689 miliar.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Selain itu, Mandiri Tunas Finance juga terus mengembangkan jaringan distribusinya, menawarkan harga yang kompetitif dan meningkatkan kualitas layanan proses persetujuan kredit yang menguntungkan bagi nasabah. Bank Mandiri juga memperluas pangsa pasarnya pada segmen kredit kepemilikan rumah. Nilai kredit kepemilikan rumah sendiri tumbuh 24,5% di tahun 2009 mencapai Rp10,02 triliun dari Rp8.05 triliun di tahun 2008. Bisnis Consumer Finance Bank Mandiri memiliki 317.601 rekening dan menjalin kerjasama dengan 420 pengembang properti di Indonesia, sehingga mengukuhkan Bank Mandiri sebagai salah satu bank yang menawarkan fasilitas kredit kepemilikan rumah terbesar di negeri ini. Atas pencapaian prestasi dalam segmen kredit kepemilikan rumah ini, Bank Mandiri memperoleh penghargaan “The First Bank of Choice for Mortgage Financing” atau “Bank Pilihan Utama untuk Pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah” dari Indonesia Property & Bank Award 2009. Selain itu Bank Mandiri terus memperbesar porsi Personal Loan (tumbuh 30.8% di tahun 2009) yang memiliki yield signifikan melalui fasilitas kredit Mitrakarya kepada pegawai perusahaan (payroll loans) yang tumbuh sebesar 24.3% dan Kredit Tanpa Agunan yang tumbuh 62.2% dan ditunjang juga oleh penawaran kredit beragunan (unsecured dan secured loans) sesuai kebutuhan pegawai. Bisnis kartu kredit Bank Mandiri juga telah mencatatkan pertumbuhan yang kokoh di tahun 2009 dan mengukuhkan posisi Bank Mandiri
RETAIL BANKING Consumer Finance
73%
Produktivitas pegawai Direktorat Consumer Finance meningkat signifikan sebesar 73%, dengan kontribusi Rp.1,68 miliar per pegawai.
sebagai yang terdepan dalam industri kartu kredit di Indonesia. Pada tahun 2009, jumlah kartu kredit Bank Mandiri telah meningkat 21% dari tahun 2008 menjadi 1,608,123 kartu dengan receivable sebesar Rp 2.989 Milyar dan Fee Based sebesar Rp 254 Milyar. Pertumbuhan ini membantu peningkatan pangsa pasar Bank Mandiri dalam industri kartu kredit menjadi 8,29% di tahun 2009. Sebagai tambahan dari program pemasaran yang agresif dan terarah, direktorat Consumer Finance juga secara intensif bersinergi dengan unit bisnis Bank Mandiri lainnya seperti Corporate Banking, Commercial Banking dan Micro & Retail Banking. Inisiatif utama lain yang diterapkan pada tahun 2009 untuk bisnis kartu kredit termasuk pengembangan Call Center serta penerapan kartu berbasis-EMV untuk pemegang kartu
Visa dan MasterCard dimana dengan menggunakan kartu jenis ini pemegang kartu mendapatkan tingkat keamanan yang lebih tinggi. Pada saat yang bersamaan, Direktorat Consumer Finance bekerjasama dengan tim manajemen risiko terus memantau kualitas aset melalui penerapan penilaian kredit dan perilaku. Fokus pada kualitas aset secara konsisten ini membantu untuk menjaga tingkat NPL pada bisnis kartu kredit sebesar 2,34% di tahun 2009. Pencapaian Bank Mandiri pada bisnis kartu kredit ini diakui sebagai yang terbaik untuk kawasan Asia Pasifik dengan pemberian penghargaan “Number 1 in Credit Card Management in Asia” (“Manajemen Kartu Kredit Nomor 1 di Asia”) dari The Asian Banker.
Bank Mandiri. Sepanjang tahun 2009, Bank Mandiri menawarkan kartu kredit yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah pada berbagai segmen. Bank juga telah meluncurkan berbagai rangkaian kegiatan promosi untuk terus menjaga dan mengembangkan loyalitas nasabah terhadap Bank Mandiri. Dengan terus memberikan perhatian besar pada kebutuhan nasabah, Bank Mandiri juga berhasil meningkatkan efisiensi dan efektifitas pada proses internalnya melalui penerapan ISO 9001:2000 – Quality Management Systems untuk proses transaksi di bank dan Standar Penanganan Data Elektronik (SPDE). Semua upaya ini bertujuan meningkatkan kesetiaan nasabah, sehingga dapat menghantar Bank Mandiri memperoleh penghargaan “Indonesia Bank Loyalty Award 2009” dari majalah Infobank.
Kesetiaan nasabah adalah kunci utama atas pertumbuhan bisnis kartu kredit di
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
197
198
RETAIL BANKING Consumer Finance
Inisiatif Agresif di Tahun 2010 Strategi pengembangan bisnis Consumer Finance akan diarahkan untuk mendukung pengembangan high yield business Bank Mandiri. Produk high yield yang akan lebih dikembangkan adalah credit card, personal loan, dan automotive dengan fokus pada penajaman target market di masing-masing daerah potensial, pengembangan produk yang variatif dan inovatif, strategi pemasaran yang terfokus, pricing strategy dan fitur produk yang inspiratif serta manajemen risiko yang dinamis. Aliansi strategis dengan unit bisnis lain dioptimalkan serta memanfaatkan jaringan cabang untuk melakukan cross selling produkproduk kartu kredit, KPR dan kredit perorangan lainnya. Pada tahun 2010, kami mulai menerapkan rencana korporasi baru kami untuk periode 2010 sampai dengan 2014 dan sasaran kami adalah untuk menjadi yang terdepan pada segmen kredit perorangan (personal loans) dan kredit kepemilikan rumah serta menjadi bank pilihan utama dalam jasa pembiayaan kendaraan. Kami juga memiliki sasaran untuk menjadi bank terbesar kedua dalam bisnis kartu kredit di tahun 2014. Semua tujuan ini akan dicapai melalui beberapa inisiatif yang akan terfokus pada pemasaran, jaringan informasi teknologi (IT), dan infrastruktur. Pada bisnis kartu kredit, kami akan lebih meningkatkan penerapan program Customer Lifecycle Management (CLM), yang akan memberikan kontribusi untuk mengoptimalisasi strategi penjualan dan pemasaran pada bisnis kartu kredit. Sementara dalam segmen kredit perorangan, kami akan
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
mengembangkan kredit tanpa agunan Mitra Karya (unsecured payroll loans) yang akan ditawarkan melalui strategi aliansi dengan unit bisnis lain yang ada di Bank Mandiri. Kami juga memiliki rencana untuk memperluas jaringan kami dengan menambahkan 5 kantor cabang consumer loans business untuk mendukung operasional kegiatan pinjaman kredit konsumen selain 5 pusat penjualan (sales centers) baru. Sistem manajemen risiko yang kuat dan kemampuan serta kehandalan sumber daya manusia kami adalah pondasi dari strategi pertumbuhan usaha kami. Kami juga akan terus berinvestasi pada pegawai kami agar dapat memberikan solusi bernilai tambah kepada nasabah. Dasar-dasar pertumbuhan telah dibentuk dan direktorat Consumer Finance siap untuk memulai mencatatkan prestasi-prestasi baru di tahun 2010.
RETAIL BANKING Consumer Finance: Mandiri Tunas Finance
mandiri tunas finance Tunas Group-Toyota, Daihatsu, Isuzu, Mercedes, BMW, Tunas Used Motor dan Tunas Used Car.
Mandiri Tunas Finance (MTF) didirikan dengan nama PT. Tunas Financindo Sarana merupakan lembaga pembiayaan yang fokus pada pembiayaan kendaraan bermotor yang berdiri sejak tahun 1989 dan diakusisi Mandiri pada bulan Februari 2009. Hasil proses akusisi tersebut, MTF menjadi perusahaan patungan antara Bank Mandiri (51%) dan PT. Tunas Ridean (49%). Sebagai perusahaan pembiayaan MTF mempunyai VISI menjadi perusahaan pembiayaan Otomatif Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di Indonesia dengan strategi menjadi Top Of Mind dalam industri pembiayaan, tersedia di setiap wilayah Indonesia dan memiliki sales force yang efektif. Pada tahun 2009 MTF berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp60,02 miliar dengan rasio keuangan ROA 4.51% dan ROE 19.88% serta Gross NPL/Total Kredit sebesar 0.73%. MTF memiliki 33 kantor cabang yang berlokasi di beberapa tempat di Indonesia. Dengan aliansi antara MTF dan cabang Mandiri menjadikan MTF memiliki jaringan di seluruh Indonesia. Sinergi juga berlanjut dengan cross sell dengan customer based yang besar dari Mandiri dan fleet financing corporate commercial. Selain itu MTF juga memiliki captive dealer yang terdiri dari
Untuk mendukung Visi MTF maka pada tahun 2010 MTF direncanakan untuk membuka 16 cabang baru dan 25 outlet baru serta enhancement IT untuk otomasi seluruh bisnis proses di MTF, rencana ini diperkirakan dapat lebih meningkatkan pembiayaan kendaraan bermotor secara signifikan. Strategi ini yang didukung oleh program referral yang memanfaatkan sinergi sumber daya yang ada di Mandiri dan MTF yang terdiri dari jumlah pegawai yang besar, jumlah nasabah yang banyak, jumlah cabang yang banyak dan tersebar, dana funding yang berlimpah, jaringan showroom yang luas dan brand image yang berkualitas. Strategi lainnya adalah Stock Financing, yaitu suatu fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh Bank Mandiri kepada showroom register/non-register melalui Mandiri Tunas Finance sebagai agent channeling untuk meningkatkan kerjasama dalam pembiayaan kendaraan bermotor. Adapun produk-produk yang tersedia antara lain: Mandiri mobil yaitu pembiayaan mobil baru atau bekas untuk keperluan pribadi atau usaha dengan sumber penghasilan dari total penghasilan, Mandiri fleet mobil, yaitu pembiayaan mobil baru atau mobil bekas bagi perusahaan untuk keperluan operasional dengan sumber pembayaran angsuran dari keuangan perusahaan, Mandiri motor, yaitu pembiayaan sepeda motor baru atau sepeda motor bekas untuk pribadi atau
usaha dengan sumber penghasilan dari total penghasilan dan Mandiri fleet motor yaitu pembiayaan motor baru atau motor bekas bagi perusahaan untuk keperluan operasional dengan sumber pembayaran angsuran dari keuangan perusahaan. Selain mendorong ekspansi pembiyaan, MTF juga menerapkan Risk Management Information System (RMIS) untuk memonitor risiko kredit portofolio sehingga dapat terukur dan menghasilkan return yang maksimal.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
199
200
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
201
CORPORATE CENTER & SHARED SERVICES
MENEMBUS BATAS KEINGINAN
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
202
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Risk Management
SENTOT A. SENTAUSA Direktur Risk Management
Peningkatan risk awareness untuk seluruh pegawai Bank Mandiri dilakukan secara terus menerus melalui sosialisasi maupun program yang sejalan dengan internalisasi budaya perusahaan. Pembentukan Risk Management Unit sebagai unit yang paling awal pada saat merger menjadi Bank Mandiri, menunjukkan bahwa pengelolaan risiko adalah bidang yang diutamakan dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan bisnis di Bank Mandiri. Penerapan manajemen risiko di Bank Mandiri telah melalui suatu proses yang panjang, dan telah mengalami beberapa kali evolusi, dari proses check and balance hingga menjadi pengarah dalam pelaksanaan bisnis
yang ekspansif namun tetap hati-hati. Belajar dari pengalaman Bank-Bank yang global, Bank Mandiri berupaya menerapkan manajemen risiko terkini sesuai international best practice tanpa melupakan kondisi lokal Indonesia dan tetap memenuhi segala ketentuan regulator. Dalam prakteknya, penerapan manajemen risiko di Bank Mandiri menggunakan pendekatan ERM (Enterprise Risk Management), yang dibangun oleh
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
4 building block: organisasi & SDM; kebijakan, guidelines, dan prosedur; Data & System; serta penggunaan model & analisis. 1. ORGANISASI & SUMBER DAYA MANUSIA Untuk mendukung penerapan manajemen risiko, secara organisasi pada level Dewan Komisaris telah dibentuk Komite Pemantau Risiko. Selanjutnya, pada level Direksi telah
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Risk Management
STRUKTUR TATA KELOLA MANAJEMEN RISIKO SECARA KESELURUHAN dewan Komisaris direksi risk & capital committee
Risk Management Committee
asset & liability Committee
• Market Risk
• Interest Rate Risk
Strategy and
• Operational Risk
• Credit Risk
• Liquidity Risk
Policy on Capital
• Legal Risk
• New Product &
• Forex Risk
& Investment
• Reputation Risk
Allocation
• Strategic Risk
Activities
Capital investment Committee
• Capital
operational risk Committee
• Compliance Risk
Management
sbus
model &
analytics data & system
policies, guidelines, procedures people & organization
BUILDING BLOCK RISK MANAGEMENT
Risk management unit
dibentuk Risk & Capital Committee yang terdiri dari subkomite Risk Management Committee, Asset & Liabilities Committee, Operational Risk Committee, dan Capital & Investment Committee. Pelaksanaan pengelolaan risiko secara khusus dilaksanakan oleh Direktorat Risk Management yang terdiri atas Credit Risk & Policy Group, Market & Operational Risk Group, Corporate Risk Group, Commercial Risk Group, Retail & Consumer Risk Group. Peningkatan risk awareness untuk seluruh pegawai Bank Mandiri dilakukan secara terus menerus melalui sosialisasi maupun program
compliance & audit
yang sejalan dengan internalisasi budaya perusahaan. Sedangkan untuk peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan tehnis terkait pengelolaan risiko, pada 2009 telah dibentuk Risk Management Academy (RMA) yang secara rutin menyelenggarakan pelatihan secara in house baik bagi pegawai di lingkungan Direktorat Risk Management maupun Direktorat lainnya. 2. KEBIJAKAN & PROSEDUR Sebagai landasan operasional pengelolaan risiko, Bank telah menyusun Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) yang secara periodik direview dan direvisi
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
203
204
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Risk Management
sesuai dengan kondisi lingkungan bisnis dan regulasi terkini.
Risk Management Pardi Sudradjat Market & Operational Risk Group Setyowati Credit Risk & Policy Group Sulaeman Corporate Risk Group Kartini Sally Commercial Risk Group Santaputra Pita Retail & Consumer Risk Group
Melengkapi KMRBM, untuk area bisnis yang lebih spesifik, Bank telah memiliki Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Kebijakan Treasury Bank Mandiri (KTBM), dan Kebijakan Operasional Bank Mandiri (KOBM). Masing-masing kebijakan ini, dijelaskan secara lebih rinci pada level operasi dalam bentuk Standar Prosedur Kredit (SPK) untuk setiap segmen kredit, Standar Prosedur Treasury (SPT) untuk Trading Book dan ALM (Asset Liability Management) serta Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk setiap aktivitas operasi bank. Keseluruhan perangkat kebijakan ini merupakan bagian dari arsitektur kebijakan yang berlaku di Bank Mandiri, yang direview secara berkala minimal sekali dalam setahun. 3. SISTEM & DATA Secara terus-menerus, Bank mengembangkan sistem terkait manajemen risiko agar dapat mendukung proses bisnis yang lebih efisien dan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan hati-hati. Pada tahun 2009, Bank berinisiatif untuk mengimplementasikan ILP (Integrated Loan Processing) disamping LOS (Loan Origination System) untuk menjaga kualitas data baik di segmen korporasi, komersial maupun retail. Pada saat yang sama Bank juga mengimplementasikan Integrated Collection System yang tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas aktivitas collection, khususnya di segmen konsumer dan ritel. Untuk kegiatan treasury, Bank telah mengimplementasikan Summit System sebagai upaya untuk
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
mengelola risiko trading book. Untuk mendapatkan gambaran profil risiko Bank Mandiri baik selaku perusahaan induk maupun profil risiko Bank yang terkonsolidasi dan terintegrasi sudah dengan Perusahaan Anak, Bank telah mengimplementasikan Risk Profile Mandiri (RPM) system. Tahun 2009 juga ditandai dengan dimulainya proyek ERM system, yaitu suatu sistem yang dapat memantau pengelolaan risiko secara holistik, dan mampu menghitung modal untuk mengcover semua jenis risiko, serta menentukan penilaian kinerja berbasis risiko untuk semua unit bisnis, produk dan jasa bank. Untuk mendukung dan menjaga kualitas data sebagai bagian yang vital dalam pengelolaan risiko dan pengambilan keputusan strategis, pada tahun 2009 dimulai inisiatif “Data Quality Awareness (DQA)” sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari implementasi ERM Project. DQA diimplementasikan sejalan dengan proses internalisasi budaya perusahaan, khususnya untuk meningkatkan “risk awareness” seluruh jajaran Bank Mandiri. 4. MODEL & ANALYTICS Sesuai dengan best practice internasional, Bank secara berkelanjutan menerapkan pengukuran risiko melalui pendekatan permodelan kuantitatif maupun kualitatif melalui pengembangan model risiko seperti rating, scoring, model VaR, dan model lainnya sebagai pelengkap atas judgmental decision making. Untuk menjaga keandalan dan validitas model, secara periodik model tersebut dilakukan kalibrasi,
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Risk Management
dan divalidasi. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank secara khusus membentuk unit Model Risk Validation. 5. ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM) ERM merupakan pengelolaan risiko secara terintegrasi, yang menghubungkan antara strategic planning, risk appetite, execution, risk assessment dan performance evaluation, dalam upaya memaksimalkan shareholder value. ERM diterapkan melalui pendekatan two-prong yaitu: 1. Pengelolaan risiko pada aktivitas operasional; ditujukan untuk mengelola risiko agar tidak melebihi toleransi risiko yang sudah ditetapkan, meliputi pengelolaan risiko kredit melalui front end, middle end dan back end, pengelolaan risiko pasar dan likuiditas melalui sistem limit, dan pengelolaan risiko operasional dengan menggunakan ORM tools seperti RCSA (risk and control self assessment, key risk indicators dan Mandiri Loss Event Database). Bank melakukan pengelolaan risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, pasar, likuiditas, dan operasional. Termasuk dalam pengelolaan risiko operasional adalah risiko legal, risiko reputasi, risiko strategis, dan risiko kepatuhan yang dalam pelaksanaannya telah tercermin dalam laporan profil risiko secara terkonsolidasi, termasuk Perusahaan Anak. 2. Memastikan kecukupan modal untuk mengcover risiko kredit,
tinggi, sehingga proses pemberian kredit dapat dilakukan secara obyektif, komprehensif dan hatihati.
risiko pasar dan risiko operasional, baik dalam kondisi normal maupun kondisi stress. Modal untuk mengcover risiko menjadi dasar bagi Bank dalam mengimplementasikan VBM (value based management) dengan pengukuran RORAC (return on risk adjusted capital) sehingga Bank dapat mengidentifikasi unit bisnis, segmen, produk, wilayah yang memberikan nilai tambah bagi Bank. Dengan demikian, Bank dapat fokus mengembangkan bisnis yang paling memberikan nilai tambah bagi Bank. Dengan ERM, manajemen risiko sudah melekat dengan perencanaan bisnis jangka panjang dan sustainable. A. PENGELOLAAN RISIKO PADA AKTIVITAS OPERASIONAL
Portfolio Guidelines Pada tingkat portfolio, pengelolaan risiko dilakukan dengan pendekatan active portfolio management di mana Bank secara proaktif memelihara diversifikasi portfolio pada tingkat optimal dengan risk exposure sesuai dengan risk appetite yang ditetapkan oleh Bank. Dalam pelaksanaannya Bank menggunakan alat bantu (tools) yang dinamakan Portfolio Guideline (PG). PG terdiri dari tiga bagian yaitu Industry Classification, Industry Acceptance Criteria dan Industry Limit.
Secara prinsip pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat transaksional maupun tingkat portofolio. Pada tingkat transaksional diterapkan prinsip four–eye, yaitu setiap pemutusan kredit melibatkan Business Unit dan Credit Risk Management Unit secara independen untuk memperoleh keputusan yang obyektif. Mekanisme four-eye dilakukan oleh Credit Committee sesuai limit kewenangan, dimana proses pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite Kredit.
Industry Classification (IC) mengelompokan sektor industri ke dalam 3 kelompok berdasarkan prospek industri dan risiko. IC digunakan Bank dalam menetapkan target market industry. Alat bantu yang ke dua adalah Industry Acceptance Criteria (IAC) yang merupakan kriteria dasar yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan kriteria dan kualifikasi debitur yang dapat diterima risikonya oleh Bank pada sektor industri tertentu. IAC digunakan Bank dalam menetapkan targeted customer. Tool ke tiga adalah Industry Limit (IL) yang memberikan batasan jumlah exposure maksimal yang dapat diberikan pada sektor industri tertentu.
Pemegang Kewenangan Memutus Kredit sebagai anggota Credit Committee memiliki kompetensi, kemampuan dan integritas yang
Dengan diterapkannya portfolio guideline, kini Bank secara proaktif membidik perusahaan terbaik (winner players) pada industri
1. PENGELOLAAN RISIKO KREDIT
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
205
206
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Risk Management
portfolio Guidelines
Industry Class
PORTFOLIO GUIDELINES
Industry Acceptance Criteria
Industry Limit
Portfolio Guideline
Targeted Prospective Industry
Eligible Individual Customer
Maximum Exposure Limit
prioritas yang dapat memberikan nilai tambah secara ekonomis sebagai targeted customer. Proses seleksi secara proaktif ini telah menciptakan hubungan kemitraan yang professional dan berkelanjutan (sustainable) serta bersifat jangka panjang antara Bank dengan nasabah atau calon nasabah. PG secara rutin di review dan sudah dilakukan back testing sehingga senantiasa relevan dan up-to-date serta memiliki predictive value pada tingkat yang dapat diterima. Sebagai langkah antisipatif (early warning signal), dilakukan proses stress test terhadap portfolio Bank secara berkala untuk mengetahui perubahan kualitas portfolio Bank per segmen atau per sektor industri, akibat perubahan beberapa parameter kondisi ekonomi ekstrim yang mungkin terjadi (extreme plausible). Hasil stress test digunakan sebagai langkah antisipatif Bank mempersiapkan alternatif mitigasi risiko, apabila kondisi ekstrim tersebut terjadi.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Underwriting Methodology Untuk mengidentifikasi serta mengukur risiko tingkat transaksional pada setiap aplikasi kredit yang diproses, digunakan sistem Rating dan Scoring. Bank merancang sistem Rating/Scoring berdasarkan karakteristik segmen kredit yang ada di Bank Mandiri, yaitu segmen korporat, kredit menengah kecil, kredit mikro, kredit konsumer, dan kartu kredit. Untuk menjaga kualitas rating dan scoring system , Bank menyusun Pedoman Penyusunan dan Pengembangan Model Credit Rating dan Credit Scoring. Sistem monitoring kinerja model dilakukan melalui penyusunan laporan Credit Scoring Review dan Rating Outlook, yang diterbitkan secara triwulan dan semesteran. Rating dan scoring yang digunakan divalidasi oleh unit independen di luar unit pengembang model. Sehubungan dengan penerapan Basel II, rating dan scoring yang digunakan sudah dapat memberikan nilai Probability of Default (PD), selain peringkat (rating) debitur. Untuk melengkapi kemampuan dalam pengukuran economic capital, Bank sedang mengembangkan pemodelan Exposure at Default (EAD) & Loss Given Default (LGD). Selain sistem Rating dan Scoring yang digunakan untuk membedakan kualitas debitur, Bank menggunakan spread sheet keuangan yang disebut dengan Nota Analisa Kredit (NAK) yang komprehensif untuk menentukan kelayakan debitur, dan menentukan limit kredit debitur. Selain itu bank mengembangkan sistem Loan Monitoring System
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Risk Management
28%
Dengan diterapkannya portfolio guideline, kini Bank secara proaktif membidik perusahaan terbaik (winner players) pada industri prioritas yang dapat memberikan nilai tambah secara ekonomis sebagai targeted customer.
yang telah terintegrasi dalam sistem ILP (Integrated Loan Processing)/ LOS (Loan Origination System) untuk memonitor kredit yang sudah ada dalam portfolio, agar dapat dilakukan antisipasi apabila terjadi masalah. Sistem ILOP sudah dapat melakukan proses secara end-to-end. Sebagai upaya memitigasi risiko kredit untuk masing-masing debitur, Credit Committee menentukan Struktur Kredit termasuk covenant yang tepat sesuai kebutuhan dan kondisi debitur, sehingga kredit yang diberikan benar-benar efektif dan menguntungkan bagi debitur maupun Bank Mandiri. Credit Monitoring Bank melakukan credit monitoring terhadap seluruh debitur sekurangkurangnya secara triwulanan. Untuk mengidentifikasi debitur - debitur yang berpotensi mengalami
kesulitan pembayaran kewajiban kredit, Bank menggunakan Loan Monitoring System. Pada proses monitoring, Bank melakukan deteksi dini dengan analisa Watch List (Early Warning Analysis) terhadap seluruh kredit debitur Corporate dan Commercial. Berdasarkan hasil analisa tersebut, Bank menetapkan account strategy dan tindakan secara dini untuk mencegah terjadinya NPL. Untuk segmen retail dan konsumer dilakukan monitoring pada tingkat portfolio melalui analisa portfolio dari berbagai aspek (kualitas dan kuantitas portfolio dari berbagai perspektif: industri, wilayah, produk, jenis kredit, unit bisnis, segmen dll). Bank juga mempunyai dashboard report risk profile yang menggambarkan inherent risk portfolio kredit dan efektifitas mekanisme kontrolnya. Kedua
report ini di update setiap bulan dan diinformasikan kepada direksi dan unit-unit perkreditan (unit bisnis, unit risiko dan unit supporting), sehingga kondisi dan perkembangan portfolio selalu termonitor dan strategi yang ditetapkan tepat waktu dan selalu in line dengan kondisi perkreditan. Untuk monitoring kondisi portfolio terhadap perkembangan kondisi perekonomian Bank melakukan simulasi dampak memburuknya kondisi perekonomian terhadap portfolio. Berdasarkan hal tersebut, Bank menetapkan langkah-langkah yang bersifat antisipatif. Efektifitas langkah antisipasi ini dapat dilihat pada performa Bank semester I/2009 yang menunjukkan tingkat NPL tetap membaik di saat bankbank lain mengalami kenaikan NPL. Pada akhir tahun 2008 terjadi gejolak ekonomi dunia akibat kasus
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
207
208
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Risk Management
KOMPOSISI KREDIT PER SEKTOR EKONOMI
Perdagangan Industri makanan, minuman Pertanian Jasa-jasa dunia usaha Pengangkutan Industri pengolahan kimia dan hasil bumi Kontruksi
12,5 % 11,1 % 10,9 % 9,2 % 8,1 % 6,9 % 6,1 %
tingkat diversifikasi dan juga prospek bisnisnya.
Other 35,5 % • Pertambangan (5,6 %) • Industri tekstil (2,9 %) • Industri bahan kertas (2,5 %) • Listrik, gas, dan air (1,6 %) • Jasa-jasa (1,0 %) • Industri lainnya (6,1 %) • Lain-lain (15,6 %)
subprime mortgage di USA, Bank berhasil mengambil langka-langka antisipatif yang sangat efektif sehingga sepanjang Semester I-2009 bank tetap berada dalam kondisi baik. Portfolio Management Risiko konsentrasi merupakan salah satu risiko yang timbul dari eksposur yang berlebihan kepada suatu individu atau entitas, wilayah geografis, sektor industri, atau produk tertentu yang berpotensi menimbulkan kerugian kepada Bank. Untuk menghindari terjadinya konsentrasi risiko kredit pada suatu industri tertentu atau debitur tertentu, Bank secara aktif melakukan pembatasan eksposur melalui Kebijakan Limit (Industry Limit dan Limit Debitur). Penetapan limit didasarkan pada ketersediaan modal bank, batasan exposure risiko yang dapat diterima (risk appetite),
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Industry Limit merupakan salah satu kebijakan limit yang menetapkan alokasi portfolio maximum per industri (berdasarkan Industry Class) yang memperhitungkan faktor-faktor tersebut di atas sehingga limit yang ditetapkan tidak berupa single limit tetapi terdiri dari beberapa tingkatan limit. Industri dengan klasifikasi “Sangat Disarankan” memiliki limit s.d. 20%, klasifikasi “Disarankan” limit s.d. 15%, dan klasifikasi “Selektif” limit s.d. 7,5%. Pembatasan limit debitur ditetapkan melalui ketentuan in-house limit yang merupakan batas maksimum pemberian kredit oleh Bank (BMPK Internal), di mana besarnya limit in-house lebih konservatif dari BMPK. Tujuan penetapan in-house limit tersebut agar pemberian kredit kepada pihak terkait debitur/group serta BUMN, tidak melampaui BMPK yang ditetapkan Bank Indonesia. Credit Collection & Recovery Retail & Consumer Lending Kebijakan penanganan collection Sebagai bagian dari Direktorat Risk Management, kebijakan penanganan dan recovery untuk kredit yang bersifat massal (mass production) di segmen retail dan consumer, dibuat secara lebih fokus, sistematis, agresif dan terpadu berdasarkan jenis produk dan masing-masing bucket collection. Kebijakan tersebut didukung oleh Automated Collection System yang sifatnya end-to-end dan dilengkapi dengan collection tools antara lain :
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Risk Management
a. Call Monitoring System untuk memonitor/merekam seluruh kegiatan penagihan yang dilakukan melalui telepon guna meminimalisir Reputational Risks dan digunakan sebagai alat untuk training/coaching b. Auto Predictive Dialer (Melita) untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas proses collection Kartu kredit yang terintegrasi dengan Behavior Score. Strategi penagihan berdasarkan Collection & Recovery Score pada produk kartu kredit telah dilaksanakan sejak kuartal II tahun 2009 untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses penagihan. Review dan penyempurnaan terhadap implementasi scoring tersebut dilakukan secara periodik sesuai dengan perkembangan bisnis terkini. Bank akan terus melakukan enhancement terhadap Automated Collection System terkait Debt Relief Program (restrukturisasi) kartu kredit sebagai upaya pemenuhan ketentuan Bank Indonesia mengenai pembatasan pengaturan kolektibilitas kredit restrukturisasi. 2. PENGELOLAAN RISIKO PASAR Risiko Pasar – Trading Book Dalam pengelolaan risiko pasar trading book, Bank menerapkan prinsip segregation of duties. Terdapat pemisahan fungsi antara pihak yang melakukan transaksi, yang melakukan pencatatan transaksi, verifikasi, valuasi , serta pengukuran risiko pasarnya
dengan menggunakan confidence level 99% dan holding period 10 hari. Perhitungan VaR untuk penggunaan internal dilakukan dengan confidence level 99% dan holding period 1 hari.
termasuk penghitungan kewajiban pemenuhan modal minimum (KPMM). Disamping itu, dilakukan pemisahan antara unit yang melakukan transaksi dengan unit settlement, dan unit pembuat kebijakan, prosedur dan penetapan limit, yang memonitor pemenuhan ketentuan dan pengujian posisi dalam kondisi pasar yang berubah serta pelaporan yang tepat waktu.
Untuk memastikan model VaR telah cukup akurat, Bank melakukan proses Back Testing. Risiko Pasar – Banking Book Risiko Pasar banking book terdiri dari risiko suku bunga yang diakibatkan oleh aktivitas perbankan (assets & liabilities) dan risiko nilai tukar. Risiko pasar banking book dikelola dengan tujuan agar neraca Bank dapat bertahan pada perubahan suku bunga dan nilai tukar, sehingga pencapaian NII (net interest income) dan nilai ekonomis dari modal dapat dikendalikan sesuai dengan toleransi risiko bank.
Pengelolaan risiko pasar dilakukan antara lain melalui monitoring aktivitas trading treasury dan menetapkan limit transaksi yang meliputi Value at Risk Limit (VaR Limit), limit nominal dealer, dan dealer loss limit yang dilaporkan dalam Trading Risk Profile secara periodik yaitu harian, mingguan dan bulanan. Laporan bulanan didalamnya termasuk mengenai perhitungan Stress Testing/Scenario Analysis yang mengukur pergerakan kondisi pasar abnormal secara kuantitatif, dan hasil back testing untuk menilai efektivitas pengukuran VaR dan akurasi metodologi yang digunakan. Dalam merespon perubahan harga faktor pasar (nilai tukar dan suku bunga) dan volume bisnis, Bank telah meninjau kembali penetapan besarnya risk factor atau Potential Future Exposure (PFE) dan besarnya limit VAR untuk melakukan aktivitas treasury. Bank telah siap melakukan perhitungan KPMM risiko pasar dengan menggunakan Model Internal yang menggunakan model VaR. Metode Value at Risk dilakukan
Bank melakukan pengelolaan risiko suku bunga dan risiko nilai tukar dengan menjaga agar posisi neraca Bank sejalan dengan prediksi arah pergerakan faktor suku bunga dan nilai tukar. Risiko suku bunga terutama terjadi karena terjadi gap suku bunga (repricing gap). Repricing gap terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan dalam scheduled maturity atau waktu repricing antara aset, kewajiban dan komponen off balance sheet yang dimiliki oleh Bank. Mismatch suku bunga yang terjadi dikelola dengan menggunakan antara lain interest rate swaps. Risiko nilai tukar terutama disebabkan oleh risiko transaksi
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
209
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Risk Management
Value at Risk per 31 Desember 2009 Rp. Miliar VaR
Akhir Maksimum Minimum thn ‘09
FX VaR IR VaR Correlation Effect
Rata -rata
Akhir thn ‘08
2,84
16,44
0,38
2,83
18,07
1,57
20,95
0,97
7,89
19,07
(1,22)
Total VaR
3,20
25,00
1,28
8,82
Utilisasi VaR
6,6%
41,0%
2,1%
14,5%
26,18 42,9%
VaR dan Back Testing Tahun 2009 25 15 5 0 (5) (15)
19 Mei ’08
24 Apr ’08
30 Mar ’08
5 Mar ’08
9 Feb ’08
15 Jan ’08
(25)
Analisis Sensitivitas Suku bunga Keterangan
perbankan dalam valuta asing. Risiko transaksi dikelola dengan melakukan pemantauan terhadap posisi devisa netto (PDN) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, dan ketentuan internal yang lebih prudent. Selama tahun 2009, dampak fluktuasi nilai tukar terhadap posisi finansial Bank tidak signifikan. Per 31 Desember 2009, PDN Neraca sebesar 9,09% dan PDN keseluruhan (absolut) sebesar 3,44% dari modal. Untuk memperkuat pengelolaan risiko pasar suku bunga banking book, Bank melakukan simulasi, analisa sensitivitas, stress testing dan gap analysis.
(Rp. Miliar)
21 Des ’07
210
Desember 2008
Desember 2009
(% terhadap target NII)
0.94 %
0.72 %
EVE Sensitivity (100 bps; % Equity)
1.45 %
0.77 %
Earning at Risk (% Equity)
1.66 %
0.50 %
Capital at Risk (% Equity)
2.33 %
2.31 %
NII Sensitivity 100 bps, NII 12 Mo
Manajemen Pricing Sebagai bagian dari pengelolaan risiko suku bunga, Bank menerapkan kebijakan pricing baik untuk produk dana maupun produk kredit. Kebijakan Pricing merupakan salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya mendukung Bank menguasai revenue market share dengan cara memaksimalkan Net Interest Margin (NIM). Dalam penetapan pricing Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank mempertimbangkan faktor internal antara lain biaya dana, struktur dan target pendanaan, serta faktor eksternal antara lain likuiditas pasar dan suku bunga pasar. Dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal tersebut, Bank menerapkan strategi aggressive atau defensive. Untuk penetapan pricing Kredit, Bank menerapkan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (Risk Based
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Risk Management
3. PENGELOLAAN RISIKO LIKUIDITAS Likuiditas merupakan kemampuan Bank untuk memenuhi seluruh kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu dengan harga wajar. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, kewajiban kepada counterparty dan komitmen kredit kepada debitur. Risiko likuiditas disebabkan oleh ketidakmampuan Bank untuk menyediakan likuiditas dengan harga wajar yang akan berdampak kepada profitabilitas dan modal Bank. Untuk mengelola risiko likuiditas, Bank menetapkan kebijakan antara lain pemeliharaan cadangan likuiditas setiap saat secara optimal, yaitu antara risiko likuiditas dan biaya memelihara aset likuid. Upaya lain dalam pengelolaan risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan limit risiko likuiditas, dan memantau realisasi indikator risiko likuiditas terhadap limit. Selain itu, secara periodik bank melakukan penyusunan scenario analysis dan contingency plan, dan menyusun strategi pendanaan kebutuhan likuiditas sesuai dengan kondisi internal dan eksternal. Likuiditas Bank saat ini diukur melalui tingkat primary reserve dan
nasabah besar yang umumnya bersifat rentan dan tidak stabil.
secondary reserve. Primary reserve adalah kas di cabang-cabang dan saldo Giro Wajib Minimum (GWM) Primer di Bank Indonesia. Per 31 Desember 2009, Bank memelihara GWM Primer sebesar 5,71% dari total dana pihak ketiga Rupiah dan 1,01% dari total dana pihak ketiga valuta asing.
Pricing). Struktur pembentukan suku bunga kredit, terdiri dari Cost of Funds, Overhead Cost, Cost of Allocated Capital dan Risk Premium. Bank menetapkan Required Yield yang merupakan tingkat imbal hasil minimum yang menjadi target Bank.
Per 31 Desember 2009, simpanan 50 deposan terbesar Bank adalah sebesar 15,6% dari total dana masyarakat (tidak termasuk simpanan dari bank lain), membaik dibandingkan per 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 sebesar masing-masing 17,3% dan 19,0%.
Secondary reserve Bank ditempatkan dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), penempatan antar bank (termasuk ekses likuiditas valas yang ditempatkan pada rekening Nostro) dan efekefek yang mudah diperjualbelikan (portfolio trading dan available for sale).
Bank menggunakan metodologi liquidity gap untuk mengestimasi potensi risiko likuiditas yang akan dihadapi Bank di masa mendatang. Berdasarkan rencana bisnis Bank dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2010, sampai dengan 12 bulan ke depan likuiditas Bank diproyeksikan akan berada dalam posisi surplus yang optimal.
Per 31 Desember 2009, Bank memelihara Secondary Reserve sebesar 16,23% dari total dana masyarakat.
4. PENGELOLAAN RISIKO OPERASIONAL
Konsentrasi Dana Nasabah Besar menunjukkan seberapa besar ketergantungan Bank terhadap sumber dana yang berasal dari
Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan atau tidak
RASIO SECONDARY RESERVE TERHADAP DANA MASYARAKAT (%)
RASIO SIMPANAN NASABAH BESAR TERHADAP DANA MASYARAKAT (%)
‘07
‘07
‘08
‘08
‘09
‘09
5
10
15
20
5
10
15
20
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
211
212
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Risk Management
berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Risiko operasional mencakup risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi dan risiko strategik. Pengelolaan risiko operasional bertujuan untuk meningkatkan risk awareness, memahami eksposure risiko operasional pada unit kerja dan Bank, perbaikan proses internal secara berkelanjutan serta menurunkan frekuensi dan/atau dampak dari suatu kerugian akibat risiko operasional, sehingga level risiko operasional dapat ditekan sesuai toleransi risiko bank. Untuk melakukan pengelolaan terhadap risiko operasional, Bank mempergunakan perangkat (ORM Tools). Kerangka kerja manajemen risiko operasional memperhatikan regulasi Bank Indonesia dan Basel II, dan ketentuan internal Bank yang berlaku. Kebijakan risiko operasional dituangkan dalam Kebijakan Operasional Bank Mandiri (KOBM), dan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang berisi teknis pengelolaan risiko operasional baik aspek governance, prosedur dan sistem pelaporan. Untuk melakukan mitigasi risiko pada produk dan aktivitas baru, Bank melakukan assessment terhadap 8 (delapan) jenis risiko yang diperkirakan dapat menjadi hambatan, dengan mengacu pada SPO Produk dan Aktivitas Baru (PAB).
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan pengelolaan risiko operasional, Bank sudah melakukan alignment metodologi risiko operasional dengan pola Risk Based Audit, sehingga dapat dihindarkan pekerjaan duplikasi yang tidak efisien. Pada kolaborasi ini, hasil penilaian risiko suatu unit kerja, menjadi dasar proses pemeriksaan audit berdasarkan profil risiko. Inisiatif baru tahun 2009, Bank menyediakan media Letter to CEO sebagai bentuk implementasi Whistle Blowing System, dalam rangka menunjang pengelolaan risiko operasional. Proses pengelolaan risiko operasional dilakukan oleh seluruh unit kerja Bank. Pelaksanaan implementasi ORM tools dibantu oleh ORM Coordinator (dilakukan oleh Regional Internal Control untuk kantor wilayah, dan dilakukan oleh Quality Assurance & Compliance untuk unit kerja kantor pusat). Implementasi ORM tools didiskusikan serta dilaporkan pada Forum Manajemen Risiko Operasional, baik di tingkat Wilayah ataupun Pusat melalui Operational Risk Committee. Unit kerja melakukan proses pengelolaan risiko operasional dengan cara: menentukan target kerja utama dari unit kerja, kemudian mengidentifikasi risiko yang dapat menggagalkan rencana tersebut. Bank menilai risiko dari sisi dampak (impact) dan frekuensi kejadian (likelihood), memantau trend risiko yang ada di
unit kerja. Selanjutnya unit kerja menilai perangkat manajemen risiko yang sudah ada. Apabila diperlukan perbaikan, unit kerja menentukan action plan untuk dapat melakukan mitigasi risiko dengan baik. Dari proses tersebut, Unit kerja menghasilkan profil risiko operasional yang menggambarkan eksposur risiko operasional unit kerja yang akan dijadikan dasar dalam pembuatan profil risiko operasional Bank. Laporan profil risiko operasional tingkat korporasi (bankwide) yang sudah di review oleh unit Internal Audit dipresentasikan kepada Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Bank Indonesia secara periodik. Business Continuity Management Bank telah memiliki suatu rencana komprehensif yang berisi langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama dan setelah terjadinya suatu keadaan darurat secara terdokumentasi, teruji untuk menjamin kelangsungan operasional Bank dalam bentuk Kebijakan Business Continuity Planning (BCP), Disaster Recovery Plan (DRP) dan pembentukan Disaster Recovery Center (DRC) sejak tahun 2003. Kebijakan kelangsungan usaha disempurnakan secara berkala dan pada tahun 2010 dibentuk satu unit kerja khusus yang akan menangani hal ini secara komprehensif. Supaya penerapan pengelolaan risiko menjadi lebih proaktif, Bank memanfaatkan sarana e-Learning untuk mengembangkan budaya pengelolaan risiko.
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Risk Management
ORM TOOLS
Mandiri Loss Event Database (MLED)
Bank menggunakan MLED untuk mencatat kerugian-kerugian akibat risiko operasional yang terjadi pada masing-masing unit kerja. Selain untuk pengelolaan risiko, data MLED menjadi dasar dalam model perhitungan kebutuhan modal untuk mengcover risiko operasional dengan menggunakan metode Advanced Measurement Approach (AMA).
Key Risk Indicator (KRI)
KRI merupakan indikator kuantitatif yang dimanfaatkan untuk memberikan indikasi tingkat risiko melekat pada key proses dalam satu tahapan unit bisnis/supporting atau end-toend processing. Dengan indikator ini bank memonitor risiko atas dasar suatu batas tertentu (threshold). Kejadian yang melewati batas, akan menginisiasi tindakan perbaikan atau pengamanan.
PE N
UA
N
ND GE
ALIAN
SASARAN BISNIS PE N
N
N
Risk & Control Self Assessment (RCSA)
RCSA dipergunakan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko yang melekat pada aktivitas, dan menilai kualitas kontrol. RCSA dilakukan melalui proses workshop, dimana unit kerja melakukan proses identifikasi risiko serta control atas seluruh proses kerja utama , memantau trend tingkat risiko melekat, serta melakukan rencana perbaikan kontrol dalam bentuk action plan, dan memonitor realisasi rencana tersebut.
I IKAS T IF
U RA
Penjelasan
K GU
ORM Tools
IDE
PROSES MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL
PEMA
A NT
modal Bank masih di atas ketentuan yang berlaku yang mencerminkan ketahanan Bank dalam menghadapi kondisi ekstrim sesuai skenario yang ditetapkan. 6. VALIDASI MODEL
5. SIMULASI KONDISI TERBURUK & STRESS TESTING Stress Testing sebagai bagian dari manajemen risiko merupakan suatu metode untuk mengevaluasi ketahanan Bank dalam menghadapi suatu skenario kejadian eksternal yang bersifat luar biasa (exceptional) tetapi mungkin terjadi (plausible) sebagai dasar dalam pengambilan keputusan Bank, serta pemenuhan ketentuan Bank Indonesia maupun Basel II.
Stress testing memberikan early warning signal kepada pihak manajemen Bank dengan menggambarkan hasil simulasi bisnis jika kondisi ekstrim terjadi, seberapa besar kerugian yang timbul serta bagaimana dampaknya terhadap modal. Dengan melakukan stress testing, Bank akan menyusun contingency plan guna mengantisipasi dampak kondisi ekstrim yang terjadi. Berdasarkan pelaksanaan stress testing, nilai rasio kecukupan
Dalam rangka pengendalian Intern bagi Bank, bagian dari penerapan Basel II pilar 1 dan pilar 2, dan pemenuhan ketentuan Bank Indonesia, Bank telah memiliki suatu unit kerja validasi yang independent di dalam Direktorat Risk Management. Ruang lingkup dari unit kerja ini adalah seluruh model risiko yang ada dan dipergunakan di Direktorat Risk Management. Selain dari pada itu, fungsi lain dari unit ini adalah memberikan advisory terhadap pengembangan model yang telah ada maupun yang akan ada dimasa yang akan datang.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
213
214
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Risk Management
Pada tahun 2009 telah dilakukan validasi terhadap 10 (sepuluh) jenis model di Direktorat Risk Management. Model-model tersebut mencakup penggunaan internal model untuk mengukur risiko pasar, model rating korporasi serta model scoring untuk segmentasi retail & consumer loan (kredit Mitra Karya, Usaha Mikro, Kendara, dan Behavior Scoring Credit Card). B. KECUKUPAN MODAL Perhitungan kecukupan modal telah dihitung sesuai ketentuan Bank Indonesia yang mencakup risiko pasar, risiko operasional dan risiko kredit. Kebutuhan modal minimum risiko pasar per Desember 2009 dengan menggunakan Model Standar adalah sebesar Rp127.94 Milyar, sehingga nilai KPMM setelah memperhitungkan unsur risiko kredit dan risiko pasar
menunjukkan ATMR risiko kredit untuk posisi 31 Desember 2009 sebesar Rp 210,01 T.
adalah sebesar 15,43%. Proyeksi KPMM setelah memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar per Desember 2010, 2011 dan 2012 masih menunjukkan tingkat kecukupan modal yang memadai. Pada tanggal 27 Januari 2009, Bank Indonesia mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. 11/3/ DPNP perihal Perhitungan Asset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar. Menindaklanjuti hal tersebut, Bank telah melakukan simulasi perhitungan ATMR dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Risiko Operasional. Dalam rangka persiapan penerapan Basel II, Bank telah melakukan simulasi perhitungan beban modal risiko kredit dengan pendekatan standardized yang dilakukan dengan berpedoman kepada Consultative Paper Bank Indonesia. Hasil perhitungan simulasi ini
6. PENGELOLAAN RISIKO PERUSAHAAN ANAK Sejalan dengan penerapan PBI No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan SE BI No. 8/27/DPNP tanggal 27 November 2006, Bank melaksanakan konsolidasi pengelolaan risiko dengan anak perusahaan (Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, Bank Mandiri Europe, Bank Sinar Harapan Bali, dan AXA Mandiri) secara bertahap. Sebagai landasan bagi konsolidasi, telah dilaksanakan penyelarasan kebijakan dan ketentuan antara Bank sebagai perusahaan induk dengan perusahaan-perusahaan anak tersebut yang diikuti dengan penyelenggaraan Forum ERM. 7. RISK CULTURE SURVEY
Di tahun 2009 Bank Mandiri bekerja sama dengan konsultan independen
SIMULASI KOMPOSISI BEBAN MODAL PER 1 Desember 2009
a
a
OR 5%
ATMR Risiko Pasar ATMR Risiko Operasional ATMR Risiko Kredit
1% 4% 95%
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
a
OR 10%
ATMR Risiko Pasar ATMR Risiko Operasional ATMR Risiko Kredit
1% 8% 91%
OR 15%
ATMR Risiko Pasar ATMR Risiko Operasional ATMR Risiko Kredit
1% 12% 87%
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Risk Management
PriceWaterhouseCoopers melakukan Risk Culture Survey untuk identifikasi kekuatan dan potensi permasalahan terkait penerapan Manajemen Risiko dan budaya kontrol perusahaan serta mengidentifikasi unit kerja yang belum memiliki kesamaan pemahaman budaya (risiko).
Dari hasil survey diketahui bahwa nilai seluruh aspek Key Attributes of Effective Risk Management Bank Mandiri lebih baik dibandingkan dengan PwC benchmark (Tabel 1).
Walaupun nilai overall untuk setiap aspek effective risk management Bank Mandiri lebih besar dari PwC
Key Attributes of Effective Risk Management Key Attribute and Sub-Attribute Leadership & Strategy
PWV Benchmark 1.13
Bank Mandiri 1.21
1. Integrity & Ethical Values
1.21
1.22
2. Communicate Mission & Objectives
1.05
1.20
Accountability & Reinforcement
0.89
1.08
3. Assignment of Authority & Responsibility
0.99
1.08
0.76
0.97
benchmark, namun masih terdapat 4 hal yang mendapat kategori “Perhatian” dan perlu dilakukan perbaikan, yaitu: 1. Proses promosi dan reward 2. Risiko Turnover pegawai 3. Kebutuhan training manajemen risiko dan kontrol 4. Pengaruh faktor eksternal dalam pencapaian target Penyempurnaan pengelolaan risiko di Bank Mandiri dilakukan secara berkelanjutan agar Risk Management mendukung transformasi lanjutan Bank Mandiri dengan tetap memenuhi ketentuan regulasi dan perkembangan bisnis Bank.
4. Human Resource Policies and Practices &
Performance Measurement
People & Communication
0.69
0.84
5. Commitment to Competence
0.65
0.80
6. Information & Communication
0.73
0.88
Risk Management & Infrastructure
0.80
0.97
7. Identity & Assess Risk
0.77
0.86
8. Establish Processes & Controls
0.84
1.07
RISK CULTURE SURVEY Strongly Disagree Neutral Agree Disagree (2,00) (1,00) 0 1,00
PwC BENCHMARK
Strongly Agree 2,00
MANDIRI
Hasil Risk Culture Survey Bank Mandiri memperoleh nilai overall sebesar 1.02 (skala -2 s/d +2) dengan kategori Baik. Di mana nilai overall Bank Mandiri lebih besar dari pada nilai benchmark yang dimiliki PwC, yaitu sebesar 0.89.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
215
216
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Technology & Operations
SASMITA
Direktur Technology & Operations Ketersediaan layanan yang prima semakin menjadi prioritas kami dalam menciptakan layanan operasional terbaik. Hal ini kami lakukan dengan senantiasa secara optimal terus menjaga standar mutu produk dan layanan yang memenuhi harapan seluruh stakeholder melalui dukungan infrastruktur teknologi & operasional yang melebihi harapan. Tersedianya layanan perbankan 24 x 7, kelengkapan produk dan jasa untuk semua segmen nasabah serta keamanan dalam setiap transaksi merupakan hasil kerja keras kami. Semua itu kami lakukan untuk menciptakan layanan perbankan yang menembus batas keinginan dalam penyediaan layanan operasional Bank Mandiri. TRANSFORMASI DIREKTORAT TECHNOLOGY & OPERATIONS Sejak pelaksanaan transformasi Bank Mandiri 2005, Direktorat Technology & Operations mempunyai peran yang besar, melalui penyempurnaan tata
kelola, peningkatan efisiensi operasional Bank Mandiri dengan menurunkan biaya transaksi,implementasi solusi teknologi dan peningkatan kapasitas operasional untuk memenuhi kebutuhan unit bisnis serta meningkatkan manfaat “economies of scale” melalui konsolidasi
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
unit operasional. Selain itu kami juga berhasil meningkatkan pemanfaatan aset bangunan dengan secara konsisten terus mengembangkan Sentra Mandiri sehingga dapat menyelaraskan dan memperkuat koordinasi proses operasional Bank secara tersentralisasi
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Technology & Operations
Selain itu hasil transformasi Direktorat Technology & Operations juga tercermin dari keberhasilan meningkatkan peringkat survei Banking Service Excellence secara berkesinambungan yang pada akhirnya berhasil meraih peringkat pertama. Berbagai pencapaian tersebut dapat diperoleh melalui kerja keras tiap pegawai Direktorat Technology & Operations dengan selalu mengutamakan layanan operasional yang berbiaya rendah namun tetap kompetitif, memenuhi perubahan kebutuhan pasar, bisnis dan nasabah secara cepat, mempertahankan dan meningkatkan kualitas service excellence; serta meningkatkan efektifitas operasional. Di masa mendatang Direktorat Technology & Operations akan terus meningkatkan upaya untuk dapat mempersingkat “time to market” pada pengembangan produk dan layanan baru, serta memudahkan “time to change” dalam rangka mendukung perubahan organisasi untuk menangkap peluang penciptaan nilai dan pertumbuhan strategis. PENYEMPURNAAN TATA KELOLA & PROSES BISNIS, EFISIENSI OPERASIONAL, OPTIMALISASI
disempurnakan. Demikian halnya dengan perbaikan proses bisnis secara konsisten terutama pada proses kliring, RTGS dan penerbitan Bank Garansi telah berhasil mengoptimalkan kinerja SDM sebesar 37,7%.
KAPASITAS INFRASTRUKTUR, SERTA SERVICE EXCELLENCE Kami melanjutkan pelaksanaan tata kelola yang baik di bidang teknologi & operasional yang selalu menjadi perhatian utama, mengingat hal tersebut mempengaruhi citra Bank Mandiri. Untuk itu kami telah melakukan penyempurnaan dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, antara lain ditunjukkan melalui pengendalian kesalahan seminimal mungkin, peningkatan keamanan, tindakan pencegahan dari fraud, dan penetration (internal dan eksternal). Hal serupa juga kami terapkan dalam bidang operasional kredit, melalui tata kelola administrasi perkreditan yang baik dengan memastikan kelengkapan dan kebenaran data-data nasabah, penilaian agunan sesuai ketentuan regulator, serta prosedur pencairan kredit sesuai persyaratan. Keberhasilan kami melaksanakan tata kelola dan kepatuhan secara baik tercermin dengan tidak adanya error pada transaksi treasury operations dan outgoing RTGS, sedangkan proses penerbitan Bank Garansi memiliki error rate yang terkendali dengan baik hanya mencapai 0,29%, dimana kedepan akan terus
TOTAL REKENING (Ribu)
Untuk menjamin kepastian dan kelancaran operasional, kami secara konsisten melakukan penyempurnaan kebijakan dan prosedur bidang teknologi dan operasional yang sejalan dengan Arsitektur Kebijakan dan Prosedur Bank Mandiri. Upaya untuk dapat secara konsisten meningkatkan manfaat “economies of scale” melalui konsolidasi unit operasional, dilakukan dengan optimalisasi penggunaan Sentra Mandiri untuk meningkatkan koordinasi antar unit kerja operasional. Selain itu, dengan sentralisasi pemanfaatan jaringan komunikasi untuk voice, data, image, didapatkan manfaat “economies of scale” sehingga menghasilkan biaya transaksi yang lebih rendah dan memberikan manfaat bisnis yang lebih tinggi. Optimalisasi jaringan komunikasi telah memberikan jaringan yang efisien untuk melaksanakan sentralisasi back office, operasional cabang serta e-channel.
TOTAL TRANSAKSI (Juta)
RASIO TRANSAKSI MONETARY E - CHANNEL : CABANG
‘07
‘07
‘07
71 : 29
‘08
‘08
‘08
74 : 26
‘09
‘09
‘09
82 : 18
4.000 6.000
8.000 10.000 12.000
400
800
1.200
1.600
1.800
Total Transaksi Monetary Total Transaksi
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
217
218
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Technology & Operations
Technology & Operations SURESH GUMMALAM IT Business Solutions & Application Services Group O.C. HARRY PUDJIATMOKO IT Operations Group MOHAMMAD GUNTUR Planning, Policies, Procedures, & Architecture Group CHRISNA PRANOTO Credit Operations Group herry rukmana Central Operations Group O.C. HARRY PUDJIATMOKO Electronic Channel Operation Group
Di tahun 2009 kami melaksanakan optimalisasi kehandalan infrastruktur teknologi, terutama pada infrastruktur yang bersifat kritikal melalui implementasi penambahan high availability blade server dan implementasi platform berbasis UNIX, sehingga skalabilitas pemrosesan transaksi serta pemenuhan SLA yang lebih baik. Sejalan dengan upaya kami menurunkan biaya transaksi, dengan pengalihan transaksi pada electronic channel yang berbiaya rendah, pada 2009 kami telah berhasil menurunkan biaya transaksi sebesar 10,5%, dengan meningkatnya rata-rata komposisi volume transaksi finansial e-channel terhadap cabang selama tahun 2009 menjadi 82:18 dari 74:26 pada rata-rata tahun 2008. Di sisi lain, peningkatan volume bisnis juga tercermin pada indikator pertumbuhan volume transaksi selama tahun 2009 sebesar 1,4 Milyar transaksi dari 1,2 Milyar transaksi selama tahun 2008. Posisi Bank Mandiri sebagai Supply Chain Bank bagi nasabah Commercial & Corporate dan Payment Bank bagi nasabah Consumer & Retail juga terlihat dari peningkatan volume transaksi remittance, untuk kliring debet pada tahun 2009 mencapai 6,3 juta transaksi atau mengalami kenaikan sebesar 1% dibandingkan tahun sebelumnya meskipun nilai transaksi mengalami penurunan sebesar 3% atau Rp 199,47 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan transaksi kliring kredit mencapai 11,2 juta transaksi mengalami kenaikan 10% dibandingkan tahun 2008, dengan nilai transaksi sebesar Rp. 103,1 triliun atau naik 7% dibandingkan tahun sebelumnya. Transaksi RTGS pada tahun 2009 tercatat sebesar Rp. 5.900 triliun dengan volume mencapai 3,28 juta transaksi. Nilai transaksi ini mengalami penurunan sebesar Rp. 940 triliun atau sebesar
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
13% dibandingkan nilai transaksi RTGS 2008, namun demikian volume transaksi mengalami peningkatan 340 ribu atau 12% dibandingkan volume transaksi tahun 2008. Kesungguhan kami untuk selalu memberikan layanan prima kepada nasabah diwujudkan melalui beberapa inisiatif peningkatan kualitas fisik dan non-fisik telah membuahkan hasil yang menggembirakan dengan keberhasilan meraih beberapa penghargaan penting terkait layanan prima CALL CENTER AWARD for Excellence Service Performance dari CARRE – CCSL (Center of Customer Satisfaction & Loyalty) dan The Best Contact Center of The Year dari Contact Center Association Malaysia. Selain pencapaian-pencapaian tersebut, masih terdapat beberapa hal yang perlu disempurnakan terkait teknologi & operasional seperti perlunya dilaksanakan security assessment secara menyeluruh, terutama pada electronic channel dan cabang. SASARAN STRATEGIS 2010 Setelah melalui kondisi perekenomian yang kurang kondusif pada awal tahun 2009, pada tahun 2010 ini pertumbuhan bisnis yang agresif dan outward looking akan menjadi sasaran utama untuk mendorong pertumbuhan High Yield Business, Retail Deposit & Payment dan Wholesale Transactions sesuai dengan Corporate Plan Bank Mandiri 2010 - 2014. Selaras dengan target pertumbuhan bisnis, pengembangan teknologi dan operasional terbagi atas 5 program yaitu : 1. Mendukung pertumbuhan High Yield Business dengan implementasi Loan Factory Solutions guna meningkatkan Turn Around Time, pengembangan
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Technology & Operations
0%
Kami terus melakukan terobosanterobosan untuk peningkatan pelaksanaan tata kelola dan kepatuhan secara baik tercermin dengan melalui keberhasilan kami menekan error rate hingga 0% untuk outgoing RTGS dan transaksi.
solusi bisnis Micro Banking yang komprehensif. 2. Meningkatkan jangkauan bisnis Bank Mandiri melalui program Retail Payment, e-Channel Modernization, & Branch Infrastructure dengan mendominasi industri spesifik melalui konsolidasi semua payment services untuk layanan B2B. 3. Mengembangkan Wholesale Transaction Banking dengan memberikan layanan treasury, cash management dan trade finance yang terbaik, serta meningkatkan kapabilitas dan utilisasi sistem berbasis Service Oriented Architecture (SOA). 4. Implementasi Enterprise Risk Management dengan cara menerapkan manajemen risiko secara pragmatis dan sesuai dengan best practice terkini.
5. Mewujudkan Information on Demand dalam rangka menyediakan informasi yang akurat, pada waktu yang tepat untuk kebutuhan user yang berwenang dengan menggunakan media yang handal. Disamping program - program tersebut, kami akan meningkatkan upaya penyempurnaan proses bisnis, termasuk melanjutkan rencana untuk melakukan konsolidasi fungsi-fungsi operasional yang saat ini masih terdapat di unit bisnis, seperti billing processing, call center, dan operasional kredit. Terkait pengelolaan aspek efisiensi transaksi dan layanan kami akan terus mengupayakan penurunan biaya transaksi dengan target 10%, melalui program efisiensi dan pengendalian biaya secara optimal, serta peluang penggunaan teknologi baru yang berbiaya rendah. Untuk mempertahankan kualitas layanan dan memastikan kapasitas infrastruktur IT sesuai dengan kebutuhan dan mampu mengakomodasi pertumbuhan bisnis,
dilaksanakan peremajaan infrastruktur cabang. Kami akan memperkuat “footprint” di kawasan regional, melalui standarisasi kantor cabang luar negeri dengan konsep hubbing. Seiring dengan tumbuhnya volume bisnis dan peningkatan efisiensi, maka manfaatnya akan dirasakan nasabah berupa; harga yang bersaing, proses yang lebih cepat dan waktu layanan yang lebih panjang. Melalui sasaran strategis 2010 tersebut, diharapkan Direktorat Technology & Operations dapat memberikan dukungan kepada unit bisnis dengan lebih optimal agar target pertumbuhan bisnis yang diharapkan dapat dicapai, serta secara konsisten memberikan layanan prima kepada seluruh stakeholder. Sehingga, Bank Mandiri akan dapat memberikan solusi keuangan yang inovatif dan berstandar internasional yang dapat memenuhi seluruh harapan nasabah.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
219
220
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Compliance and Human Capital
OGI PRASTOMIYONO Direktur Compliance and Human Capital
Penyempurnaan dan penataan Human Capital ditekankan pada penciptaan kebijakan yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Hal ini dilakukan agar Human Capital dapat menunjang pencapaian visi Bank Mandiri.
Dalam upaya mendukung pencapaian visi Bank Mandiri, Direktorat Compliance & Human Capital terus melakukan berbagai penyempurnaan dan penajaman strategi di bidang Human Capital dan Compliance, dengan mencanangkan misi strategisnya yakni “Accelerating Human Capital Value Creation”. Untuk mencapai misi tersebut, Strategi Human Capital difokuskan pada 4 hal utama, yakni:
• Meningkatkan kapabilitas leadership. • Meningkatkan keterikatan emosional (engagement) pegawai. • Mengembangkan budaya yang efektif, serta • Membangun praktik pengelolaan human capital yang terbaik. Misi ini dilandasi dengan pengembangan budaya yang menjunjung tinggi penerapan prinsip kehati-hatian,
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
manajemen risiko serta Good Corprate Governance (GCG). Proses Accelerating Human Capital Value Creation dilakukan dengan mengacu pada “Human Capital Lifecycle” yang menjadi dasar utama penyempurnaan dan penataan Human Capital, dengan penekanan pada penciptaan kebijakan yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Hal ini dilakukan
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Compliance and Human Capital
agar Human Capital dapat menunjang pencapaian visi Bank Mandiri. Beberapa inisiatif strategis dirancang dan disusun secara komprehensif, mengacu pada “HC Best Practices” yakni: Organization Development Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis, diperlukan organisasi yang efisien, efektif dan mampu bersaing di market. Untuk itu, pengembangan organisasi difokuskan dengan melakukan organization review, sehingga bisnis unit dapat menjadi lebih efektif. Beberapa hal telah dilakukan diantaranya adalah melakukan job evaluation dan menetapkan peringkat jabatan (job grade) pada unit-unit yang mengalami perubahan organisasi, menghitung kebutuhan penambahan pegawai secara tepat, merancang dan mengimplementasikan modelmodel career development yang dapat memberikan kesempatan bagi pegawainya untuk tumbuh baik dari segi kapabilitas, leadership maupun karir.
Jalur penerimaan pegawai Officer Development Program (ODP) sebagai kunci pegawai pimpinan Bank Mandiri di masa datang ditata kembali melalui perbaikan tahapan dan metode seleksinya. Proses seleksi disempurnakan agar mampu menggali potensi yang dimiliki oleh kandidat, untuk memenuhi kebutuhan pegawai pimpinan di masa depan, serta sesuai dengan kebutuhan bisnis unit. Perbaikan resourcing proses di atas dilakukan dengan menyusun resourcing guidelines baru yang lebih ringkas, sederhana, serta menyempurnakan infrastruktur melalui automation resourcing process dengan online
Pegawai baru juga dipersiapkan agar menjadi talent yang unggul dan tangguh.
Disamping penyelarasan di bidang resourcing policy, penyempurnaan outsourcing policy juga dilakukan agar pengelolaannya menjadi lebih efektif. Penataan kembali outsourcing policy, khususnya dalam hal tanggung jawab pengelolaan, jenis pekerjaan yang dapat dioutsourcekan serta vendor management yang lebih baik. Learning & Development Dalam upaya peningkatan kapabilitas leadership, Bank Mandiri telah menyusun beberapa program agar para leaders memiliki global outlook leadership yang kuat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menghadirkan pembicarapembicara bertaraf international untuk memberikan gambaran best practices mengenai trend perkembangan leadership serta budaya organisasi kepada
HUMAN CAPITAL LIFECYCLE
Workforce Planning & Staffing Pertumbuhan organisasi yang cepat perlu didukung dengan strategi pemenuhan pegawai yang tepat dan akurat. Sejalan dengan hal tersebut, resourcing policy, disesuaikan agar mampu memenuhi kebutuhan bisnis secara time to market dan sesuai dengan best practice di perbankan. Penajaman strategi resourcing juga terus ditata agar dapat mendukung operasional bank, baik dari segi jumlah, kompetensi maupun ketepatan waktu.
e-Recruitment, agar lebih cepat dan efisien. Dengan dilakukannya penyempurnaan ini, maka seluruh kebutuhan pegawai tahun 2009 dapat dipenuhi oleh Human Capital.
Program ”Mandiri Jumpstart”, yang merupakan program pembelajaran yang bersifat komprehensif untuk membekali pegawai dengan pengetahuan, peralatan dan dukungan untuk membantu proses pengenalan serta integrasi kedalam organisasi dan budaya dengan cepat dan efektif telah diciptakan dan akan diimplementasikan secara penuh pada tahun 2010.
HUMAN CAPITAL L IFECYCL E
3. Learning & Development
4. Employee Relation
TALENT
2. Workforce Planning & Staffing
1. Organization Development
5. Performance Management & Reward 6. Talent Management
B U D AYA & K E M I M P I N A N n EP ha eseluru
(Perub ahan Par adigm
S T R AT E
(Perb aikan
k a & Perilaku Individu secara
HC G I & TA KT I K P E N E R A PA N eknologi &T
dalam Kebij ties akan, Proses, People Capabili
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
221
222
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Compliance and Human Capital
Compliance and Human Capital mustaslimah Compliance Group kresno sediarsi Human Capital Services Group sanjay n. bharwani Human Capital Strategy & Policy Group i nengah rentaya Learning Center Group
para leader dalam acara ”Leadership Development and Executive Briefing Series”. Inisiatif ini didukung dengan pengiriman para leaders untuk mengikuti Executive Training ke universitas terkemuka di dunia. Disamping upaya pengembangan leadership di atas, learning development juga disusun agar lebih fokus, efektif serta dapat menunjang kinerja bisnis. Untuk itu, telah dibentuk akademiakademi sesuai dengan kebutuhan pengembangan Strategic Business Unit, yakni: Micro & Retail Banking Academy, Risk Management Academy, Corporate Banking Academy, Commercial Banking Academy, Treasury & International Banking Academy, Technology & Operations Academy, serta Audit, Compliance & Governance Academy. Penyelenggaraan pelatihan juga terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan melalui regular inhouse, serta pengiriman pegawai pada program training public di lembaga-lembaga pendidikan terkemuka nasional maupun internasional. Employee Relations Bank Mandiri terus berupaya meningkatkan engagement pegawai agar dapat memberikan kinerja yang maksimal bagi perusahaan. Beberapa program telah dibangun untuk mencapai hal tersebut, dimana salah satunya adalah dengan diimplementasikannya secara penuh Employee Service Center atau dikenal dengan ”hc4U”. Melalui sarana ini, pegawai dari seluruh nusantara dapat memperoleh informasi kepegawaian dengan mudah, cepat dan akurat melalui satu pintu. Pada tahun 2009 ini, Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk tahun 2009–
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
2011 telah ditandatangani antara Manajemen dengan Serikat Pegawai Bank Mandiri (SPBM). Pelaksanaan penandatanganan PKB ini, untuk pertama kalinya disaksikan secara langsung oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Proses ini merefleksikan kondisi kerja yang harmonis di Bank Mandiri. Performance Management & Reward Human Capital, pada tahun 2009, juga telah melakukan berbagai inovasi dan breakthrough di bidang performance management and rewards. Mid Year Performance Review untuk pertama kalinya diimplementasikan pada tahun 2009. Hal ini dilakukan untuk memastikan target kinerja pegawai telah sesuai dengan yang diharapkan oleh Line Manager. Disamping itu, Mid Year Peformance Review dilakukan untuk mencari solusi/ antisipasi penyelesaian kinerja pada tingkat awal. Inovasi bidang rewards juga dilakukan sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan kinerja pegawai. Implementasi pemberian tunjangan untuk jabatan tertentu dan tunjangan khusus bagi pegawai di daerah-daerah tertentu yang dipandang perlu untuk diberikan suatu tunjangan sebagai kompensasi untuk kondisi inflasi dari daerah dimaksud, juga telah dilakukan. Pengelolaan cuti pegawai juga disempurnakan melalui metode ”block leave”. Melalui sistem ini, cuti pegawai dapat dilaksanakan secara efektif. Metode ini akan diimplementasikan secara efektif pada tahun 2010. Upaya inovasi dan pengembangan sistem rewards lainnya akan terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan motivasi pegawai Bank Mandiri.
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Compliance and Human Capital
2010
Tahun 2010, Direktorat Compliance & Human Capital telah mencanangkan misinya “Accelerating Human Capital Value Creation to be Indonesia’s most Admired and Progressive Financial Institution Moving to High Gear”.
Talent Management & Sucession Program Pengembangan melalui Talent Management dan Succession Planning juga ditata kembali untuk mempersiapkan suksesor pemimpin Bank Mandiri di masa datang. Penyempurnaan dilakukan secara menyeluruh dari metode pemilihan, enhancement, assignment hingga placement pada jabatan yang strategis. Keseluruhan tahapan pengembangan ini dilakukan melalui pendekatan yang menitikberatkan pada kekuatan seseorang atau “strengths based approach”. Pengembangan berbasis strengths ini didukung dengan proses coaching oleh ”internal coach” yang telah terlatih dan disiapkan dengan matang. Hal ini dilakukan, agar para internal coach dapat memahami kekuatan, serta dapat mengoptimalkan kinerja pegawai sesuai dengan kekuatan yang dimilikinya. Program pengembangan ini dilaksanakan
dengan menekankan pada perencanaan, pengembangan, serta monitoringnya. Infrastruktur Tercapainya operational excellence selalu menjadi prioritas utama bagi Human Capital dalam memberikan support bagi pegawai dan unit kerja. Untuk itu, sistem dan infrastruktur juga dibenahi agar menjadi lebih baik. Penyempurnaan sistem payroll dan pengelolaan travel management telah dilakukan dengan mengoptimalkan infrastruktur yang dimiliki. Melalui optimalisasi sistem dan infrastruktur ini, maka proses administrasi human capital menjadi lebih efisien dan cepat, baik dari sisi biaya maupun sumber daya. Pelaksanaan Tugas di Bidang Kepatuhan Prudential Banking Bank Mandiri berkomitmen untuk
melaksanakan kepatuhan secara total sehingga seluruh kegiatannya selalu mematuhi peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku serta menerapkan prinsip kehati-hatian, antara lain tercermin dalam pelaksanaan Prudential Banking diantaranya yaitu: • Tidak terjadi pelampauan dan pelanggaran BMPK baik terhadap pihak terkait maupun pihak tidak terkait. • Tidak memberikan fasilitas kredit yang dilarang oleh Pemerintah dan peraturan-peraturan yang lain. • Tidak melanggar Giro Wajib Minimum (GWM). • Tidak melanggar ketentuan Posisi Devisa Netto (PDN). • Tidak melanggar Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Good Corporate Governance, Know Your Customer dan Anti Money Laundering Serangkaian perubahan dilakukan dan diterapkan secara konsisten, yakni dengan melakukan proses transformasi organisasi
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
223
224
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Compliance and Human Capital
melalui perbaikan tata kelola perusahaan yang taat pada prinsip-prinsip GCG. Keberhasilan Bank Mandiri dalam memperkuat penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance didukung oleh hasil riset dan pemeringkatan implementasi GCG oleh pihak independen yaitu Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dimana Bank Mandiri memperoleh peringkat 1 (nilai 90.65) dengan predikat sebagai perusahaan “Sangat Terpercaya” dan “Emiten Keuangan Terbaik”. Dari kalangan internasional, Bank Mandiri juga memperoleh penghargaan sebagai Asia’s Best Companies For Corporate Governance dalam Recognition Awards 2009 yang diselenggarakan oleh Corporate Governance Asia. Penerapan prinsip Know Your Customer (KYC) dan pencegahan tindak pidana pencucian uang (Anti Money Laundering/ AML) secara konsisten diimplementasikan dan terus disempurnakan baik dari sisi kebijakan maupun prosedur operasionalnya. Inisiatif-inisiatif yang dilaksanakan untuk memperkuat penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT), antara lain: • Implementasi sistem otomasi Anti Money Laundering (AML Solution) di kantor cabang Hong Kong dan Singapura untuk monitoring transaksi yang terindikasi mencurigakan. • Desentralisasi sistem AML Solution di seluruh Regional Internal Control (RIC) Kantor Wilayah sebagai bagian dari program pengendalian terpadu untuk pencegahan fraud dan mendeteksi adanya indikasi transaksi keuangan mencurigakan. • Pembuatan dan pendistribusian Alat
Peraga AML-KYC “Show and Tell” untuk front liner. • Mengembangkan modul training “Combating Financial and Transactional Crime” untuk pegawai pimpinan dan pelaksana. Disamping itu, untuk melengkapi fungsi dan tugas Quality Assurance & Compliance (QAC), selama tahun 2009, telah diterbitkan buku kebijakan kepatuhan Bank Mandiri, buku panduan dan review kepatuhan, disusun panduan Compliance Risk serta telah diimplementasikan Sistem Komunikasi Pelaporan Kepatuhan (SKPK) unit kerja. Program Pengembangan periode selanjutnya Bidang Human Capital Untuk periode selanjutnya, pengembangan Human Capital tetap diarahkan untuk mendukung pencapaian visi Bank Mandiri, serta mengakselerasi program yang telah disusun agar mampu memenuhi harapan stakeholder. Untuk itu, pada tahun 2010, Direktorat Compliance & Human Capital telah mencanangkan misinya “Accelerating Human Capital Value Creation to be Indonesia’s Most Admired and Progressive Financial Institution Moving to High Gear”. Human Capital Bank Mandiri akan terus diperbaiki dan disempurnakan melalui inovasi yang produktif. Beberapa langkah pembaharuan telah dicanangkan untuk dilakukan pada tahun 2010 diantaranya: • Pengembangan kapabilitas leadership melalui Great Leader Program dan Management Development Program • Pelaksanaan Program Master Degree (S2) di universitas terkemuka dunia. • Penyempurnaan performance based reward, health care serta recognition programs. • Penyempurnaan SAP dan pelaksanaan
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Employee Self Services di seluruh unit kerja. • Pengembangan Culture melalui penciptaan program budaya yang sustainable, monitoring yang efektif serta menanamkan mindset aliansi dan jiwa service pada seluruh insan Bank Mandiri. Bidang Kepatuhan Penyempurnaan di bidang kepatuhan juga terus diupayakan melalui penyempurnaan dari aspek metodologi, organisasi dan sistem informasi terkait. • Dari aspek metodologi, akan dilakukan compliance risk statement agar semua risiko kepatuhan yang signifikan diidentifikasi, didokumentasikan dan dimitigasi secara efektif. Dengan demikian diharapkan non-compliance event yang signifikan dapat diantisipasi sehingga target “No Surprise” yang telah dicanangkan dapat dicapai. • Di bidang organisasi, perbaikan struktur organisasi akan dilakukan didasarkan pada karakteristik risiko kepatuhan yang terdapat pada lines of business Bank Mandiri serta peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. • Dari segi sistem informasi, pengembangan akan dilakukan untuk mendukung manajemen komunikasi dan informasi yang efektif. Direktorat Compliance & Human Capital yakin bahwa melalui penciptaan SDM yang berkualitas serta pengelolaan bidang kepatuhan yang baik akan menciptakan masa depan perusahaan yang gemilang. Untuk itu, Direktorat Compliance & Human Capital terus berupaya melahirkan berbagai inisiatif strategis dan kebijakan yang sejalan dalam mendukung visi Bank Mandiri: “To be Indonesia’s most admired and progressive financial institution”.
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Compliance and Human Capital
komposisi pegawai berdasarkan pendidikan S2 DAN S3
JUMLAH Pegawai 21.192
‘05
S1 10.850
‘05
‘05
1.440
10.890 21.062
‘06
21.631
‘07
‘06
‘06
1.447
11.823
‘07
1.511
‘07
‘08
1.526
‘08
22.408
‘08
12.745
22.909
‘09
‘09
5.000 10.000 15.000 20.000 25.000
D3 DAN D4
1.541
250
500
1.000
1.500
13.820
‘09
2.000
2.500
5.000
7.500 10.000 15.000
Produktivitas pegawai ebt/ jumlah pegawai (Rp. Milliar)
SLTA Setara 5.721
‘05
3.181
‘05
‘06
3.180
‘06
‘07
3.146
‘08 ‘09
2.000 3.000
4.000
5.000
0,1
4.602
4.000
4.500 5.000
0,35 0,29
0,2
4.991
‘09
0,4 0,3
5.335
‘08
2.946
1.000
5.545
‘07
2.962
0,45
0,5
5.500
6.000
0,14
‘06
‘ 07
‘09
‘08
training jumlah peserta training ‘05 ‘06
12.690
‘05 23.380
‘08
‘06 58.814
‘07
‘09
biaya training (miliar Rp.)
50.851 27.225
‘07
jenis training Inhouse
113,974
Public Class
123,367 237,860
‘08
216,285
‘09
206,733
20.000 30.000 40.000 50.000 60.000
8.609 627
Sosialisasi
5.854
Special Project
11.272
Academy
863
50.000 100.000 150.000 200.000 250.000
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
225
226
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Corporate Secretary, Legal & Customer Care
BAMBANG SETIAWAN Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care
Mewujudkan Bank Mandiri sebagai korporasi yang sangat terpercaya dengan service excellence yang terbaik, posisi hukum yang kuat dan budaya perusahaan yang kokoh, merupakan tujuan utama kami. Goals ini kami capai melalui berbagai inisiatif dan aktivitas: menjaga dan meningkatkan reputasi perusahaan, memperkuat citra Bank Mandiri sebagai perusahaan terbuka yang terkemuka dan terpercaya, menjaga dan meningkatkan kualitas service excellence pada semua contact points, memberikan dukungan korporasi yang handal untuk meningkatkan nilai perusahaan, menjaga posisi hukum perusahaan dan melakukan transformasi budaya berkelanjutan. Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care mendukung visi Bank Mandiri menjadi Indonesia’s most admired and progressive financial institution, melalui pencapaian selama tahun 2009 yaitu terjaganya reputasi yang prima, tercapainya
service excellence yang terbaik, terbangunnya budaya perusahaan yang kokoh dan posisi hukum yang kuat. Keseluruhannya merupakan dukungan korporasi yang handal untuk meningkatkan nilai perusahaan secara berkesinambungan.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Selama tahun 2009 telah banyak pencapaian yang diraih oleh unit-unit kerja yang berada dalam supervisi Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care. Pencapaianpencapaian utama yang menjadi landasan fundamental tercapainya
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Corporate Secretary, Legal & Customer Care
visi Bank Mandiri adalah predikat sebagai bank yang menyediakan service excellence yang terbaik di Indonesia (Best Bank Service Excellence) pada tahun 2007/2008 dan 2008/2009 sesuai hasil riset dan survey Marketing Research Indonesia dan Majalah Infobank. Selain itu, dalam tahun 2009 reputasi Bank Mandiri sangat terjaga dan meningkat dengan baik, tercermin dari tercapainya Publicity Effectiveness Level yang baik yang mempunyai makna bahwa Bank Mandiri memperoleh exposure pemberitaan yang positif di media massa. Pencapaian utama lainnya adalah posisi hukum Bank Mandiri yang terjaga secara berkelanjutan, meningkatnya kualitas penanganan pengaduan nasabah serta terimplementasikannya budaya kerja secara efektif dengan indikator antara lain terwujudnya 8.212 change agents atau lebih dari 35% dari total pegawai, yang membentuk keseluruhan jajaran pegawai yang menjalankan nilai-nilai trust, integrity, professionalism, customer focus dan excellence. Secara terinci beberapa pencapaian utama tahun 2009 adalah sebagai berikut: 1. Terlaksananya monitoring dan penyempurnaan terus menerus atas standard layanan Bank Mandiri baik untuk front liners maupun supporting units guna menghasilkan standar layanan terkini yang sesuai dengan ekspektasi nasabah, merupakan langkah penting untuk mengukuhkan posisi Bank Mandiri sebagai service leader. 2. Tersusunnya blue print strategy service excellence Bank Mandiri 20102014 yang diantaranya menetapkan jiwa service dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh seluruh pegawai/
Optimalisasi communication channels & implementasi branding Implementasi program budaya, continous learning & akselerasi transformasi budaya
Peningkatan Risk Awareness
Inisiatif Strategis Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care Bank Mandiri produktivitas & efisiensi
Corporate action & implementasi organisasi yang optimal
Law as a second nature
Service excellence & service leader
unit kerja guna menciptakan pengalaman yang unik dan positif pada seluruh contact point Bank Mandiri.
merupakan hasil konkret dari peningkatan kompetensi dan perbaikan proses kerja semua unit legal secara nasional.
3. Implementasi program nasional corporate culture secara menyeluruh pada semua lini menghasilkan 8.212 change agent yang tersebar di seluruh Indonesia. Change agent yang efektif, tim budaya yang solid serta pimpinan yang menjadi panutan dan memberikan inspirasi, adalah suatu kondisi yang ingin dicapai untuk menjaga nilai-nilai yang diyakini baik oleh seluruh insan Bank Mandiri. Hasil nyata ini divisualisasikan melalui penyelenggaraan Culture Fair dan Culture Excellence Award setiap tahun dengan memberikan penghargaan kepada unit-unit kerja dan change agent terbaik dalam implementasi budaya kerja.
5. Memberikan dukungan/solusi dari aspek legal, baik preventif maupun represif terhadap berbagai inisiatif dan tindakan operasional Bank, dan melakukan legal action yang efektif terhadap nasabah, debitur dan pihak ketiga lainnya yang beritikad tidak baik.
4. Penyelesaian secara substantial kasus-kasus perdata yang mencapai sekitar 82% dari seluruh perkara backlog yang ada. Kinerja ini
6. Penyampaian pesan dan informasi korporasi secara efektif kepada seluruh pemangku kepentingan melalui penyelenggaraan berbagai event korporasi yang melibatkan nasabah maupun pegawai secara teratur dan berkesinambungan. 7. Penyelenggaraan berbagai aksi korporasi yang terencana, tertib dan sejalan dengan ketentuan Pasar Modal, diantaranya pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham, Penawaran Umum Obligasi
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
227
228
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Corporate Secretary, Legal & Customer Care
Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 sebesar Rp3,5 triliun, publikasi laporan keuangan secara berkala, dan keterbukaan informasi (corporate disclosures) yang merupakan bentuk pemenuhan kepatuhan terhadap ketentuan Pasar Modal dan penghormatan terhadap seluruh pemangku kepentingan sebagai implementasi prinsip good corporate governance.
Corporate Secretary, Legal & Customer Care SUKORIYANTO SAPUTRO Corporate Secretary Group RIDZKI JUNIADI Legal Group BASU VITRI MANUGRAHANI Customer Care Group BAMBANG ARI PRASODJO Culture & Service Specialist
8. Standarisasi penggunaan brand baru Bank Mandiri yang menampilkan wajah dan semangat baru, serta mencerminkan kesiapan menjadi bank yang terdepan, terpercaya dan tumbuh bersama seluruh pemangku kepentingannya. Standarisasi dilakukan bertahap sesuai tenggat waktu pembaharuan atas seluruh materi touch point baik yang tangible maupun intangible dengan tujuan menjaga citra perusahaan melalui konsistensi dan standarisasi pada implementasinya sehingga tercipta brand experience yang positif bagi seluruh pemangku kepentingan. 9. Corporate social responsibility (CSR) dilaksanakan selaras dengan visi dan misi Bank Mandiri sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat luas. Program CSR diimplementasikan melalui dua kelompok program: strategis dan responsif. Program strategis unggulan tahun 2009 berbasiskan pendidikan kewirausahaan (entrepreneurship) yaitu Program Wirausaha Mandiri yang bertujuan membangun semangat entrepreneurship bagi masyarakat Indonesia melalui berbagai kegiatan pembinaan dan dukungan usaha; sedangkan program responsif mencakup bidang pendidikan, kesehatan, budaya,
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
olahraga, lingkungan hidup, sarana ibadah dan bantuan bagi korban bencana alam, baik saat masa tanggap darurat, pasca bencana maupun pemulihannya. 10. Peningkatan kualitas customer data base dan optimalisasi penggunaan data nasabah (Customer Information File) untuk mendukung bisnis dan layanan . Meskipun banyak pencapaian yang diraih pada tahun 2009, upaya penyempurnaan terus dilakukan diantaranya meningkatkan efektivitas komunikasi korporasi guna membangun sentimen positif bagi reputasi Bank Mandiri, menumbuhkan kesadaran hukum ”law as a second nature” melalui pembelajaran dan pencegahan serta meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai budaya Bank Mandiri dan standar layanan prima pada seluruh jajaran pegawai. Rencana kerja 2010 Kami berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan reputasi Perseroan sebagai perusahaan terbuka yang terkemuka yang menerapkan prinsip good corporate governance dengan berlandaskan budaya kerja Bank Mandiri dan kepatuhan hukum demi menciptakan service excellence. Sehubungan hal tersebut, Direktorat Corporate Secretary, Legal & Customer Care mencanangkan inisiatif strategis dalam mendukung terwujudnya cita-cita Bank Mandiri, sebagai berikut: 1. Mengoptimalkan seluruh communication channels yang ada untuk memperkuat reputasi Bank Mandiri dan mangimplementasikan branding standard pada seluruh touch point.
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Corporate Secretary, Legal & Customer Care
28%
Kami berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan reputasi perseroan sebagai perusahaan terbuka yang terkemuka yang menerapkan prinsip good corporate governance dengan berlandaskan budaya kerja Bank Mandiri dan kepatuhan hukum demi menciptakan service excellence.
2. Melaksanakan program lanjutan implementasi budaya dan mendorong continuous learning untuk mengakselerasi transformasi budaya. 3. Melakukan upaya penanganan perkara melalui lembaga alternatif penyelesaian sengketa, mengakselerasi penyelesaian perkara, memberikan advis hukum dan bantuan hukum secara on site terhadap transaksi operasional perbankan baik secara preventif maupun represif, dan memberikan pemahaman aspek hukum kepada debitur. 4. Mempertahankan posisi Bank Mandiri sebagai service leader dan menyeragamkan kualitas layanan prima di seluruh wilayah, mengimplementasikan blue print service excellence, menyusun blue print operational excellence, melakukan survey kepuasan nasabah,
serta menyelesaikan dan menurunkan pengaduan nasabah. 5. Meningkatkan kualitas data base informasi nasabah. 6. Melaksanakan aksi korporasi sesuai ketentuan.
Agreement, dan efisiensi penggunaan anggaran biaya umum, biaya administrasi, biaya tenaga kerja dan investasi. 10. Meningkatkan risk awareness dan meminimalkan human error.
7. Menjaga keamanan aset dan operasional Bank Mandiri serta lingkungannya. 8. Memonitor dan meningkatkan kualitas penerapan budaya perusahaan, mengembangkan dan mengimplementasikan organisasi sesuai fungsinya, dan pemenuhan pegawai secara optimal. 9. Melaksanakan training, coaching, rotasi dan mutasi pegawai sesuai kebutuhan secara optimal, meningkatkan produktivitas pegawai melalui percepatan Service Level
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
229
230
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Internal Audit
RIYANI T. BONDAN EVP Koordinator Internal Audit
Tugas utama Internal Audit adalah harus menjadi katalis dan penjaga proses transformasi di Bank Mandiri dengan cara memberikan reasonable assurance bahwa seluruh proses dalam organisasi telah berfungsi secara efektif serta memberikan early warning signal untuk pencegahan masalah maupun untuk perbaikan/kesempurnaan di setiap bidang, baik di level Bank maupun level perusahaan anak/afiliasi.
Dalam rangka mencapai misi Bank Mandiri untuk menjadi Regional Champion Bank pada tahun 2010, maka organisasi Internal Audit harus mampu melaksanakan praktek audit bertaraf internasional. Oleh karena itu, Direktorat Internal Audit secara kontinyu melaksanakan inisiatif-inisiatif untuk perbaikan
metodologi, sumber daya manusia, organisasi dan system. Implementasi dari inisiatif-inisiatif tersebut telah dimulai sejak tahun 2006 melalui program transformasi dengan fokus pada penerapan Risk Based Audit, peningkatan kompetensi auditor, dan implementasi Sistem Informasi Manajemen Audit.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Memperhatikan tahun 2009 merupakan tahun terakhir fase “Shaping the end game” dari 3 tahapan program transformasi Bank Mandiri yang terdiri dari back on track, outperform the market, and shaping the end game, maka Direktorat Internal Audit pada tahun 2009 melaksanakan program audit
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Internal Audit
Untuk memastikan program audit untuk kepentingan assurance dapat dilaksanakan secara efektif, Direktorat Internal Audit menggunakan metode, system dan approach sebagai berikut : a. Implementasi Risk Based Audit Dengan semakin lengkapnya unit-unit kerja yang memiliki profil risiko maka implementasi Risk Based Audit dengan metodologi Risk Based Audit mengalami peningkatan yaitu mencapai 92 penugasan audit. Program audit dengan metode RBA ini diberlakukan untuk mengcover risiko operational, credit dan market. b. Implementasi SIMA Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Audit (SIMA) sebagai tools untuk otomasi proses audit juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2008, yaitu digunakan dalam 84 penugasan baik untuk penugasan audit dalam rangka assurance maupun penugasan dalam rangka audit khusus/investigasi. c. Unit Contact Person (UCP) UCP adalah auditor yang ditunjuk untuk memonitor suatu unit kerja guna mengetahui kondisi unit kerja secara berkelanjutan agar dapat mendeteksi lebih dini kondisi tertentu pada unit kerja dan selanjutnya menginformasikan kepada unit kerja dimaksud untuk dilakukan antisipasinya. d. Regional Internal Control Associate (RICA) RICA merupakan inisiatif Manajemen Internal Audit untuk meningkatkan kompetensi jajaran RIC dengan menunjuk Auditor di Direktorat Internal Audit untuk menjadi associate bagi pemeriksa di Regional Internal Control. RIC associate berfungsi sebagai mentor, help desk, termasuk menjadi trainer dalam menerapkan Metodologi Risk Based Audit (RBA), Sistem Informasi Manajemen Pemeriksaan (SIMP) serta pemahaman manajemen risiko dan teknik audit lainnya. e. Internal Auditor Capability Model (IACM) IACM diselenggarakan Direktorat Internal Audit guna memenuhi kualifikasi best practices mengacu kepada Standard of Professional Practice for Internal Auditors (SPPIA). Proses yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 antara lain tersusunnya General IA Development Plan, assessor training, assessment activities, dan role play coaching oleh atasan kepada bawahan.
dalam rangka assurance sebanyak 275 penugasan audit dan 1 program consulting kepada perusahaan anak. Peran Direktorat Internal Audit dalam early warning signal mechanism diwujudkan dalam bentuk evaluasi terhadap kecukupan internal control dalam kebijakan, prosedur, produk & aktivitas baru
serta program consulting kepada anak perusahaan yang baru diakuisisi Bank Mandiri pada tahun 2009, yaitu PT. Bank Sinar Harapan Bali (PT. BSHB).
bahwa fungsi Internal Audit PT. BSHB dapat dilaksanakan dengan efektif.
Fokus Direktorat Internal Audit dalam program consulting ini adalah sebagai bagian pasca akuisisi yaitu untuk mendapatkan keyakinan
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
231
232
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Change Management Office
HARYANTO T. BUDIMAN EVP Koordinator Change Management Office
Memasuki tahun kedua fase Outperform the Market transformasi Bank Mandiri 20052010, Change Management Office (“CMO”), sebagai think tank Bank Mandiri, terus berperan aktif dalam memimpin inisiatif-inisiatif strategis yang terkait dengan pertumbuhan non-organik termasuk di dalamnya akuisisi Tunas Finance dan penyelarasan perusahaan anak paska akusisi, serta inisiatif strategis yang terkait dengan optimalisasi pertumbuhan organik termasuk di dalamnya penyelarasan organisasi di tingkat wilayah melalui implementasi CEO Wilayah dan penyempurnaan program aliansi antar unit kerja. Di samping itu, CMO juga turut berperan dalam penyusunan maupun implementasi inisiatif-inisiatif lain yang sifatnya “built-for-the future” guna mendukung proses transformasi Bank Mandiri yang akan terus berkelanjutan. Change Management Office (CMO) adalah Direktorat khusus yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam memandu proses transformasi 2005-
2010 yang terdiri dari 3 Fase yaitu: (1) Back-on-Track (2005-2007), (2) Outperform the Market (2008-2009) dan (3) Shaping the End-Game (2010).
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Memasuki tahap akhir fase Outperform the Market di tahun 2009, CMO berperan aktif dalam implementasi inisiatif-inisiatif strategis guna
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Change Management Office
meningkatkan pangsa pasar dan menciptakan nilai tambah bagi Bank Mandiri dengan focus pada 3 bidang utama, yaitu : (1) Pertumbuhan non-organik melalui akuisisi, (2) Optimalisasi pertumbuhan organik melalui penajaman fungsi pimpinan wilayah dan aliansi (3) Inisiatif-inisiatif strategis fondasi masa depan (“builtfor-the future” initiatives).
1. Pertumbuhan Non Organik melalui Akuisisi
Untuk memperkuat penetrasi pasar Bank Mandiri ke dalam segmen consumer khususnya di segmen pembiayaan kendaraan bermotor, di tahun kedua fase Outperform the Market, Bank Mandiri telah menyelesaikan proses akuisisi atas PT. Tunas Financindo Sarana (“Tunas Finance”). Tunas Finance merupakan perusahaan pembiayaan (multifinance) kendaraan bermotor yang memiliki pengalaman usaha selama hampir 20 tahun dengan fokus usaha pada pembiayaan mobil baru, mobil bekas, dan sepeda motor. Proses akuisisi Tunas Finance telah dimulai sejak tahun 2008 dengan ditandatanganinya Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) atas pembelian 51% saham Tunas Finance pada tanggal 27 Juni 2008. Sebagai tindak lanjut PPJB, pada tanggal 23 September 2008 telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSBL) Bank Mandiri yang memberikan persetujuan penuh atas rencana akuisisi tersebut. Setelah memperoleh persetujuan akusisi dari regulator dalam hal ini Bank Indonesia dan Bapepam/LK, pada
Oktober 2009 yang dibuat dan ditandatangani dihadapan Notaris Ni Wayan Widastri, SH. Pelaksanaan penambahan penyertaan modal pada BSHB dilakukan dalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance yang antara lain mensyaratkan bahwa Direktur Utama Bank harus berasal dari pihak yang independen. Dengan penambahan penyertaan modal tersebut, kepemilikan Bank Mandiri terhadap BSHB mengalami peningkatan menjadi 81.46%.
tanggal 6 Februari 2009 dilakukan penandatanganan Akta Jual Beli (AJB) akuisisi Tunas Finance yang sekaligus menjadi penanda resmi bergabungnya Tunas Finance menjadi anak perusahaan Bank Mandiri.
Bergabungnya Tunas Finance yang memiliki dukungan jaringan distribusi yang luas, infrastruktur pendukung yang kuat, proses kredit yang cepat, dan dukungan jaringan dealership dari Tunas Group diharapkan dapat menghasilkan sinergi bisnis yang kuat dengan Bank Mandiri. Melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani pada tanggal 6 Februari 2009, Bank Mandiri telah berkomitmen untuk secara konsisten menyediakan sumber pendanaan yang memadai kepada Tunas Finance dalam bentuk kerja sama pembiayaan dengan skema joint financing. Sinergi ini diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan bisnis dan peningkatan portfolio pembiayaan consumer di Bank Mandiri khususnya dalam segmen pembiayaan kendaraan bermotor. Untuk mencerminkan sinergi bisnis tersebut, Tunas Finance telah melakukan re-branding nama bisnisnya menjadi Mandiri Tunas Finance. Pada tahun 2009 Bank Mandiri juga melakukan penambahan penyertaan modal kepada Bank Sinar Harapan Bali (“BSHB”) sebesar 1.46% dengan melakukan pembelian seluruh saham BSHB yang dimiliki oleh Direktur Utama BSHB sebagaimana tercantum dalam Akta No. 52 tanggal 22
CMO juga mendukung Direktorat Micro and Retail Banking dalam rencana peningkatan kepemilikan Bank Mandiri di PT. AXA Mandiri Financial Services (“AXA Mandiri”) menjadi 51% melalui pembelian secara langsung atas 2.027.844 lembar saham atau 2% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam AXA Mandiri dari National Mutual International Pty. Ltd. Peningkatan kepemilikan ini akan mengakibatkan beralihnya kepemilikan mayoritas di AXA Mandiri kepada Bank Mandiri.
Selain berperan aktif dalam melakukan kajian dan pelaksanaan inisiatif non-organik, CMO juga berperan aktif dalam penciptaan value dari perusahaan yang telah diakuisisi. Inisiatif yang dilakukan tidak hanya terkait dengan pengembangan bisnis tetapi juga mencakup upaya konsolidasi kebijakan dan manajemen risiko. Salah satu inisiatif yang dilakukan diantaranya melakukan asistensi dalam review dan penyusunan kebijakan Perusahaan Anak yang meliputi Kebijakan Perkreditan,
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
233
234
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Change Management Office
analisa. Lebih lanjut juga telah ditetapkan target aliansi dalam Key Performance Indicator (“KPI”), goal setting pegawai, serta skema insentif aliansi juga diharapkan dapat memacu kinerja pegawai demi tercapainya kesuksesan pelaksanaan aliansi strategis di Bank Mandiri. Selama bulan November hingga Desember 2009 telah dilaksanakan beberapa pilot project dan penetapan nasabah corporate dan commercial sebagai target aliansi.
Kebijakan Operasional, serta kebijakan Pengendalian Internal untuk memastikan terlaksananya Good Corporate Governance pada Perusahaan Anak serta menyusun kajian dalam rangka akselerasi pengembangan bisnis di Perusahaan Anak. 2. Optimalisasi pertumbuhan organik melalui penajaman fungsi pimpinan wilayah dan aliansi
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Bank Mandiri menerapkan model bisnis dan organisasi yang berbasiskan Strategic Business Unit (“SBU”). Dengan model bisnis SBU tersebut, diperlukan aliansi yang kuat antar unit bisnis sehingga dapat tercipta sinergi yang optimal dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah. Sejak tahun 2007, Bank Mandiri telah mengimplementasikan program aliansi strategis, dan dari tahun ke tahun Bank Mandiri terus melakukan pengembangan dan penyempurnaan sebagai upaya untuk meningkatkan pangsa pasar revenue di seluruh segmen. Di tahun 2009 CMO beserta unit kerja terkait telah melaksanakan penyempurnaan (refinement) atas inisiatif aliansi strategis. Hal tersebut dilakukan dengan penyusunan suatu program yang terstruktur, yang terdiri dari pembentukan team project penyusun proses bisnis aliansi serta prinsip aliansi. Selain itu juga telah ditentukan kriteria penetapan tingkatan nasabah yang nantinya akan ditetapkan perlakuan atau strategi khusus untuk setiap tingkatan nasabah sesuai dengan
Aliansi di Bank Mandiri dilakukan secara menyeluruh baik antar SBU, SBU dengan Supporting Unit maupun SBU dengan Kanwil. Target wilayah, area dan cabang harus disinkronisasi dengan target SBU agar tercapai dua hal utama yaitu penguatan aliansi dan penggalian potensi pasar yang maksimal di setiap wilayah. Hal ini juga yang akhirnya mendasari terciptanya konsep penguatan peran pimpinan wilayah dan organisasi di tingkat wilayah melalui implementasi konsep CEO Wilayah. CMO disini berperan untuk mensinergikan grup-grup terkait serta melakukan sosialisasi ke seluruh kantor wilayah Bank Mandiri. Dengan adanya konsep CEO Wilayah, maka Regional Manager, Area Manager (khususnya untuk area yang lokasinya tidak satu kota dengan Kanwil) dan Kepala Cabang (khususnya untuk cabang yang lokasinya tidak satu kota dengan Area) secara internal akan ditetapkan sebagai CEO Wilayah yang bertanggung jawab penuh atas pengelolaan seluruh bisnis di wilayahnya. Melalui penguatan peran ini, diharapkan penetrasi dan aliansi bisnis di wilayah akan lebih efektif karena memiliki
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Change Management Office
Terjadi sinergi yang kuat antara Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia, dengan Tunas Finance yang merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang didukung oleh jaringan distribusi Tunas Group yang kuat.
terhadap mekanisme penilaian kinerja pegawai. Penyempurnaan yang dilakukan antara lain meliputi pengembangan Performance Management System yang tidak hanya didasarkan atas KPI (result) saja, namun juga meliputi faktor kualitatif (process, context). Di samping itu CMO juga membantu dalam implementasi Performance Management System termasuk penentuan reward mechanism di seluruh organisasi sampai tingkat Direksi.
garis komando dan koordinasi yang lebih jelas dan tegas, tanpa menghilangkan akuntabilitas masing-masing SBU. 3. Inisiatif-inisiatif strategis fondasi masa depan (“built-for-the future” initiatives)
Sebagai unit yang berfungsi sebagai “think tank” Bank Mandiri, CMO juga berperan aktif dalam implementasi berbagai inisiatif strategis yang memberikan nilai tambah dalam proses transformasi dalam organisasi Bank Mandiri. Selama tahun 2009 CMO membantu melakukan penyelarasan dalam organisasi Bank Mandiri yakni dalam bentuk penyusunan kajian penataan struktur organisasi di beberapa Direktorat baik SBU, Risk Management maupun Supporting Unit. Reorganisasi ini dilakukan untuk menjadikan unit bisnis yang lebih lincah, sehingga lebih fleksibel dalam mengantisipasi perkembangan dan kebutuhan bisnis. Selaras dengan proses reorganisasi dengan penerapan budaya berbasis kinerja, di tahun 2009 CMO membantu Human Capital Strategy & Policy Group dalam melakukan penyempurnaan
Sejalan dengan hal tersebut, CMO juga turut terlibat dalam perumusan program transformasi budaya lanjutan Bank Mandiri, dengan melakukan penyusunan grand strategy transformasi budaya Bank Mandiri yang terdiri dari penyempurnaan program budaya yang telah dijalankan serta penyusunan grand design Change & Culture Academy. Transformasi budaya lanjutan Bank Mandiri ini bertujuan untuk menumbuhkan perilaku spesifik seluruh insan Bank Mandiri yang nantinya dapat mendukung kinerja masing-masing individu sesuai dengan main function-nya.
Direktorat CMO akan terus mengawal proses transformasi
Bank Mandiri melalui keterlibatan langsung dalam implementasi berbagai inisiatif strategis serta menjadi katalisator untuk mempercepat pertumbuhan bisnis Bank Mandiri.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
235
236
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Finance and Strategy
PAHALA N. MANSURY
EVP Koordinator Finance & Strategy dan Chief Financial Officer Direktorat Finance & Strategy di tahun 2009 berhasil menuntaskan penyusunan Rencana Jangka Panjang dan memperkuat modal sebagai platform transformasi 5 (lima) tahun kedepan. Tahun 2009 memiliki makna yang sangat penting bagi Direktorat Finance & Strategy terutama dilihat dari aspek pencapaian kinerja keuangan Bank Mandiri dan penyusunan rumusan strategi serta langkah transformasi lanjutan Bank Mandiri. Disamping itu, sepanjang tahun 2009 Market Capitalization Bank Mandiri juga berhasil mencatat peningkatan yang sangat signifikan hingga sempat mencapai lebih dari Rp110 triliun, atau melebihi aspirasi
program transformasi sebesar Rp100 triliun yang sebenarnya ditargetkan untuk dicapai ditahun 2010. Keberhasilan tersebut tentunya tidak lepas dari kedisiplinan dan kerja keras seluruh Strategic Business Unit (SBU) Corporate Center maupun Shared Services yang telah menjalankan fungsi dan perannya masing-masing, sekaligus bersamasama bersinergi dengan stakeholder untuk mendukung pencapaian target transformasi yang telah ditetapkan.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PENCAPAIAN KINERJA DIREKTORAT FINANCE & STRATEGY TAHUN 2009 Melihat berbagai pencapaian yang telah Bank Mandiri raih hingga tahun 2009, Direktorat Finance & Strategy telah mengambil berbagai inisiatif untuk meningkatkan dan memperluas peran strategisnya terutama untuk meyakinkan bahwa Bank Mandiri kedepannya akan terus tumbuh secara sustainable dengan fokus dan strategi yang tepat. Dalam hal ini, di
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Finance and Strategy
tahun 2009 telah disusun Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) Bank Mandiri tahun 2010-2014 dan memperkuat modal sebagai platform bagi transformasi Bank Mandiri 5 (lima) tahun kedepan. Sementara itu di tahun 2009, Direktorat Finance & Strategy juga tetap fokus pada penerapan performance based culture, penyediaan data laporan keuangan yang akurat, transparan dan tepat waktu, pengelolaan corporate image melalui pengembangan equity story yang komprehensif dan compelling, serta pengelolaan dan pengendalian program efisiensi operasional yang berkelanjutan. Secara lebih detail beberapa pencapaian dari program kerja utama Direktorat Finance & Strategy adalah sebagai berikut: 1. PENYUSUNAN RENCANA JANGKA PANJANG BANK MANDIRI TAHUN 2010 - 2014 Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, peta persaingan industri perbankan nasional maupun internasional telah mengalami perubahan yang sangat signifikan. Perubahan tersebut terutama dipengaruhi oleh dampak global ekonomi krisis yang terjadi sejak pertengahan tahun 2007, perkembangan teknologi yang semakin canggih, perkembangan beberapa segmen perbankan yang sangat atraktif serta kondisi persaingan yang semakin ketat. Dari sisi internal, sampai dengan akhir tahun 2009 Bank Mandiri juga telah berhasil menjadi lembaga keuangan terkemuka di Indonesia dengan mencatat berbagai keberhasilan baik dari aspek keuangan maupun non keuangan. Meskipun demikian, kami menyadari bahwa untuk terus dapat
bertahan dan menjadi pemenang dalam persaingan, Bank Mandiri harus memiliki strategi yang tepat dan sesuai dengan perkembangan industri terkini termasuk peluang dan tantangan yang ada dimasa datang. Mempertimbangkan hal tersebut, sejak pertengahan hingga akhir tahun 2009 Direktorat Finance & Strategy melakukan penyusunan Corporate Plan Bank Mandiri Tahun 2010-2014. Penyusunan Corporate Plan diawali dengan pelaksanaan review dan assesment atas kondisi persaingan, peluang pasar dan posisi Bank Mandiri saat ini dalam peta persaingan perbankan nasional. Atas dasar hasil review dan assestment tersebut maka dilakukan pendalaman atas area bisnis yang memiliki peluang paling besar dan paling menarik bagi Bank Mandiri, dalam hal ini juga ditetapkan strategi untuk masing-masing area. Corporate Plan Bank Mandiri 2010-2014 pada akhirnya telah menetapkan area fokus pertumbuhan Bank Mandiri 5 (lima) tahun kedepan yaitu area wholesale transaction banking, high yield business dan retail payment & deposits, aliansi antar BU dan sinergi antar Mandiri Group. 2. PENERAPAN PERFORMANCEBASED CULTURE a. Meningkatkan efektifitas fungsi decision support. Semenjak pengembangan based culture di tahun 2007 contribution margin SBU (diluar Special Asset Management) tumbuh 57% termasuk melalui pembentukan fungsi Controllership atau Decision Support di setiap SBU, yaitu Corporate Banking, Commercial
Banking, Treasury & International, Micro & Retail Banking, Consumer Finance dan Special Asset Management, telah diperkuat dan dipertajam selama tahun 2009. b. Meningkatkan integrasi dan keselarasan KPI antar BU dan juga antar BU dengan support unit. Pada tahun 2009 telah diupayakan peningkatan kualitas dari KPI dan juga score card yang digunakan, termasuk mulai digunakannya Return on Risk Adjusted Capital pada Business Unit sampai dengan tingkatan 1 (satu) level di bawah Direksi. Meskipun belum memperoleh bobot, penggunaan KPI tersebut merupakan bagian dari transformasi lanjutan Performance Management System Bank Mandiri. c. Memperkuat struktur permodalan. Pertumbuhan kredit yang signifikan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini telah mendorong peningkatan riskweighted assets yang menyebabkan menurunnya rasio permodalan perbankan. Untuk mempertahankan momentum pertumbuhan secara berkelanjutan, Bank Mandiri berinisiatif memperkuat struktur permodalan. Pada triwulan IV tahun 2009 Direktorat Finance & Strategy memberi dukungan dalam menerbitkan obligasi subordinasi Rupiah yang ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan serta meningkatkan struktur dana jangka panjang Bank Mandiri. Pada tanggal 14 Desember 2009 yang lalu Bank Mandiri telah berhasil mencatatkan obligasi subordinasi
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
237
238
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Finance and Strategy
rupiah yang diberi nama Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 di Bursa Efek Indonesia. Obligasi subordinasi rupiah tersebut berjumlah Rp3,5 Triliun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun dan mendapat rating tertinggi untuk obligasi subordinasi. Penerbitan obligasi rupiah tersebut merupakan penerbitan obligasi rupiah korporasi terbesar di Indonesia. Obligasi subordinasi rupiah tersebut juga telah disetujui Bank Indonesia untuk dicatat sebagai Low Tier 2 Capital, tidak lama setelah listing di Bursa Efek, sehingga berdampak langsung pada rasio kecukupan modal (CAR) Bank Mandiri yang semakin meningkat.
Finance and Strategy Jonathan Zax Investor Relations Group Agus Dwi Handaya Strategy & Performance Group Budi Sulistio Accounting Group Raizal Munir Procurement & Fixed Asset Group
Chief of Economist Group
d. Pengelolaan Perusahaan Anak. Di tahun 2009 telah dibentuk satu Unit Kerja setingkat Departemen di Direktorat Finance & Strategy yang secara khusus akan menangani pengelolaan perusahaan anak secara intensif dan komprehensif. Selain melalui pengawasan oleh Dewan Komisaris dan Direktorat Internal Audit Bank Mandiri di perusahaan anak, Bank Mandiri juga melakukan pengelolaan perusahaan anak melalui mekanisme berganda yaitu oleh Unit Bisnis sebagai Unit yang mensupervisi dan melakukan monitoring kinerja perusahaan anak dan oleh Capital & Investment Committee (C&IC). Selain mensupervisi kinerja, C&IC juga melaksanakan fungsi pengelolaan kegiatan penempatan modal sebagai bagian dari kegiatan pengembangan usaha.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
e. Pengembangan value-based management. Sebagai kelanjutan dari performance based culture. Untuk tahun 2009, kami juga telah melaksanakan penyempurnaan bebagai inisiatif terkait active capital management di antaranya melalui pengembangan Performance Management System melalui penerapan Value Based Management (VBM) dimana VBM menjadi alat bantu manajemen dalam pengukuran kinerja tiap SBU dengan melakukan pengelolaan Economic Profit dan Capital Allocation yang akurat, reliable dan sistematis. Penerapan VBM ini mampu mendorong kinerja SBU menjadi lebih baik dan berorientasi kepada value creation serta mendukung metode dan sistem reward/insentif yang terintegrasi 3. PENINGKATAN EFISIENSI OPERASIONAL SERTA PENERAPAN PENGADAAN YANG SESUAI DENGAN BEST PRACTICES. Dalam rangka optimalisasi efektivitas dan efisiensi pengelolaan infrastruktur Bank Mandiri, kami juga telah melakukan kajian ulang atas berbagai program dan aktivitas untuk peningkatan efisiensi. Diantaranya adalah melalui Program Management Bankwide Implementasi Efisiensi Operasional. Hasil dari penerapan efisiensi operasional tersebut terlihat dari penurunan Cost Efficiency Ratio dari 40,6% pada tahun 2008 menjadi 37,9% pada tahun 2009. Pada tahun 2009, biaya operasional juga berhasil dikendalikan dengan
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Finance and Strategy
cukup baik dimana total biaya operasional hanya tumbuh 6,7%, dibawah peningkatan pendapatan operasional yang mencapai sebesar 22,8%. 4. PELAPORAN ATAS DASAR BEST PRACTICES. Sehubungan dengan implementasi PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) efektif 1 Januari 2010, ditahun 2009 kami secara terus menerus menyempurnakan metode perhitungan dan data historis yang digunakan untuk menghitung penyisihan penghapusan kolektif dan individual untuk debitur-debitur kredit dalam rangka implementasi kedua PSAK tersebut. Kami telah melakukan persiapan yang diperlukan untuk dapat menerapkan PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) mulai 1 Januari 2010. Berdasarkan penilaian Manajemen, penerapan standar tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap posisi keuangan konsolidasian Bank pada tanggal 1 Januari 2010 5. MEMPERKUAT CORPORATE IMAGE BANK MANDIRI. Di tahun 2009 kami juga melakukan berbagai inisiatif untuk semakin memperkuat corporate image Bank Mandiri melalui pengembangan equity story yang komprehensif dan compelling untuk mengoptimalkan company value Bank Mandiri. Selama tahun 2009 kami melaksanakan road show sebanyak 11 kali dengan international analyst/ investor dan 16 kali dengan local investor/analyst. Disamping itu
kami juga telah terus melakukan penyempurnaan website kami untuk memberikan kemudahan bagi stakeholder dalam mengakses segala informasi mengenai perkembangan Bank Mandiri. Untuk mendukung Bank Mandiri menjadi thought leader dibidang perbankan, ditahun 2009 kami juga menyusun berbagai kajian dan menyediakan model dan melaksanakan review industry rating 25 (dua puluh lima) sektor dan pelaksanaan event yang berskala nasional untuk membahas outlook ekonomi, diantaranya “Papua Investment Day” dimana Bank Mandiri menjadi fasilitator yang menjembatani eksplorasi dan optimalisasi potensi daerah antara Pemerintah Daerah Papua dengan para calon investor. RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT FINANCE & STRATEGY TAHUN 2010 Pengembangan Direktorat Finance & Strategy di tahun 2010 diarahkan untuk menjadikan Direktorat Finance & Strategy sebagai Finance Function secara best practices yang mampu mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki Bank Mandiri. Dengan bergabungnya fungsi Corporate Secretary ke dalam Direktorat Finance & Strategy maka fokus kerja tahun 2010 juga akan semakin dipertajam terutama untuk memperkuat corporate image dan mengoptimalkan company value Bank Mandiri. Di tahun 2010, rencana strategis Direktorat Finance & Strategy akan mengusung tema ”Reduce, Automate dan Optimize” yang dijabarkan melalui program kerja sebagai berikut:
1. Reduce a. Melakukan inisiatif pengendalian biaya operasional dan investasi secara bankwide untuk memastikan pencapaian tingkat efisiensi yang tinggi sesuai best practice, dan memastikan keefektifan tujuan penggunaan anggaran biaya terhadap hasil yang dicapai. b. Merealisasikan Aset Pajak Tangguhan sehingga dapat mengurangi pembayaran pajak yang disebabkan adanya koreksi fiskal negatif. c. Mengoptimalkan penggunaan SAP Controlling untuk pencatatan transaksi terkait Biaya Umum & Administrasi, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Operasional Lainnya dan Biaya Non Operasional. Penggunaan SAP Controlling diharapkan dapat mengurangi pencatatan yang sifatnya manual dan menciptakan laporan yang lebih akurat dan tepat waktu. 2. Automate a. Implementasi proyek Enterprise Information System untuk mendorong otomasi dan efisiensi penyusunan laporan kepada Top Management dan penyediaan best practice reports kepada Top Management sebagai dasar pengambilan keputusan. b. Melakukan pengembangan dan implementasi sistem yang akan digunakan untuk menerapkan PSAK 50 dan 55 (revisi 2006). Inisiatif yang akan dilaksanakan antara lain mereview kembali
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
239
240
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Finance and Strategy
proses penerapan PSAK 50 & 55 (revisi 2006) bersama konsultan pendamping guna memastikan data yang dihasilkan oleh sistem sesuai permintaan dan ketentuan, menyiapkan interim solution untuk penerapan PSAK tersebut, dan meningkatkan pemahaman seluruh unit kerja dengan melakukan training dan sosialisasi PSAK 50 & 55 (revisi 2006) kepada unit kerja terkait secara berkesinambungan. 3. Optimize a. Memastikan implementasi Corporate Plan Bank Mandiri 2010-2014 di masing-masing SBU berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan. Dalam hal
ini termasuk penetapan target yang sejalan dengan Corporate Plan Bank Mandiri 2010-2014 serta pelaksanaan tracking atas pencapaian target dan pelaksanaan inisiatif strategis di masing-masing unit kerja. b. Mempertajam strategi komunikasi Bank Mandiri ke publik dan memperkuat brand Bank Mandiri sebagai top of mind di masyarakat Indonesia. Hal ini akan dilaksanakan dengan meningkatkan peranan publikasi, sponsorship, advertising, dan donasi untuk meningkatkan citra Bank Mandiri, meningkatkan hubungan media sebagai bagian dari strategi komunikasi strategis, meningkatkan pelayanan kepada
reduce
automate
optimize
Efficient finance functions,
Provide more analytics
Optimize the use
responsive to user request
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
than processing
resource & aligning objective
CORPORATE CENTER AND SHARED SERVICES Finance and Strategy
3.5t
Jumlah Subordinate bonds yang diterbitkan Bank Mandiri di tahun 2009, bond korporasi domestik terbesar dengan tenor 7 tahun yang pertama di Indonesia.
stakeholders terutama yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan informasi tentang Bank Mandiri dan melakukan analisis dan review terhadap pelaksanaan implementasi brand dalam berbagai touch points. c. Menyempurnakan metodologi VBM untuk dapat diimplementasikan sebagai salah satu ukuran kinerja utama dalam RKAP 2011. Hal ini ditujukan untuk mengurangi proses perhitungan yang bersifat manual, meningkatkan kualitas laporan yang dihasilkan, serta memudahkan users mencapai value creations pada masingmasing unit kerja.
d. Perbaikan equity story dengan melakukan penajaman content dan penyeimbangan materi keuangan dan non keuangan (strategi bisnis). Manfaat dari rencana strategis ini adalah untuk memberikan persepsi positif bagi analyst dan investor sehingga diharapkan mampu meningkatkan valuasi Bank Mandiri. Melalui berbagai inisiatif strategis tersebut, diharapkan Direktorat Finance & Strategy dapat menjadi katalis untuk mendorong pencapaian visi Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan tumbuh secara progresif.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
241
242
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
243
INFORMASI PERUSAHAAN • INFORMASI PEMEGANG SAHAM • PRODUK DAN LAYANAN • MANAJEMEN • GROUP HEADS
MENEMBUS BATAS KEINGINAN
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
244
INFORMASI PEMEGANG SAHAM
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pada tanggal 4 Mei 2009, Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dengan keputusan sebagai berikut:
2.
1. Keputusan Agenda Pertama 1 a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja - anggota Ernst & Young Global, dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian” sebagaimana dinyatakan dalam laporannya No. RPC-9714 tanggal 24 Februari 2009 dan menyetujui Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk tahun buku 2008. 1 b. Mengesahkan Laporan Tahunan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku 2008 yang telah diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi DKI Jakarta II, dengan kesimpulan “Secara umum pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dan Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003” sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Hasil Evaluasi Kinerja No. LHE-1452/
31 Desember 2008 atau sebesar Rp1.859.487.521.044,30 dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham.
PW30/4/2009 tanggal 6 April 2009. Selanjutnya dengan disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan termasuk disahkannya Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2008 dan Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, dan telah disahkannya Laporan Tahunan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, RUPS memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada segenap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2008, sejauh tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan serta Laporan Tahunan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku 2008; pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab tersebut juga berlaku bagi Sdr. Yap Tjay Soen, Sdr. Richard Claproth dan Sdr. Omar S. Anwar selama yang bersangkutan menjabat pada tahun 2008.
2. Keputusan Agenda Kedua Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan tahun buku 2008 sebesar Rp5.312.821.488.698,00 sebagai berikut: 1. 35% dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2008 sampai dengan
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pembayaran dividen tunai sebesar kurang lebih Rp88,55 per lembar saham akan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Khusus dividen bagian Pemerintah yang berasal dari 14 miliar lembar saham akan disetorkan ke rekening Bendahara Umum Negara (BUN) No.502.000000 di Bank Indonesia. b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk mengatur tata cara pembayaran dividen tunai tersebut serta mengumumkannya sesuai ketentuan yang berlaku.
2. 1% dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 atau sebesar Rp53.128.214.886,98 dialokasikan untuk Program Kemitraan dan sebesar 3% dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 atau sebesar Rp159.384.644.660,94 untuk Program Bina Lingkungan. Penggunaan dana PKBL tersebut selanjutnya harus dilaporkan kepada RUPS Tahunan mendatang. 3. 0,5% dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 atau sebesar Rp26.564.107.443,49 digunakan sebagai Cadangan Wajib. 4. 60,5% dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 atau
INFORMASI PEMEGANG SAHAM
sebesar Rp3.214.257.000.662,29 ditetapkan sebagai Laba Ditahan. 3. Keputusan Agenda Ketiga 1. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan (A member firm of PricewaterhouseCoopers global network) sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. 2. Menetapkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi DKI Jakarta II sebagai Auditor yang akan mengaudit Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. 3. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik dan Auditor tersebut. 4. Keputusan Agenda Keempat 1. Menyetujui penyesuaian gaji Direktur Utama menjadi sebesar Rp166 juta netto per bulan atau kenaikannya sebesar 11,06% dari gaji netto yang berlaku saat ini dengan pembulatan ke bawah dalam angka jutaan penuh yang berlaku terhitung sejak tanggal 1 Januari 2009. 2. Gaji anggota Direksi, honorarium anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris
yaitu: Direktur Utama sebesar 100%, Komisaris Utama sebesar 50%, Wakil Komisaris Utama sebesar 47,5%, anggota Dewan Komisaris lainnya sebesar 45% dan Sekretaris Dewan Komisaris sebesar 18,75%, masing-masing dari gaji Direktur Utama; adapun gaji Wakil Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan bobot pekerjaan, pencapaian kinerja dan kontribusi masing-masing Direktur yang bersangkutan selama tahun buku 2008. 3. Menyetujui pemberian tantiem sebesar Rp61,65 miliar atau 1,16% gross dari laba bersih Perseroan periode 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 yang telah dianggarkan sebelumnya, untuk dibayarkan kepada segenap anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris yang menjabat dalam tahun 2008. 4. Porsi tantiem untuk anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris adalah sebesar 22,14% dari total tantiem, dengan proporsi tantiem Komisaris Utama sebesar 100%, Wakil Komisaris Utama sebesar 95%, anggota Dewan Komisaris lainnya sebesar 90% dan Sekretaris Dewan Komisaris sebesar 37,5% masing-masing dari tantiem Komisaris Utama dengan mempertimbangkan lamanya menjabat pada tahun 2008; sedangkan porsi tantiem untuk Direksi adalah sebesar 77,86% dari total tantiem, dibagikan kepada masing-masing anggota
Direksi dengan proporsi yang akan ditentukan dalam Rapat Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan pencapaian kinerja dan kontribusi serta lamanya menjabat masingmasing anggota Direksi pada tahun 2008. 5. Pajak atas tantiem ditanggung penerima dan tidak boleh dibebankan kepada Perseroan. 5. Keputusan Agenda Kelima Menyetujui pelimpahan kewenangan RUPS kepada Dewan Komisaris untuk menyetujui penambahan modal ditempatkan dan disetor Perseroan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 29 Mei 2009. PEMBAYARAN DIVIDEN Dividen Tunai Final – Tahun Buku 2008. Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan pada tanggal 4 Mei 2009, Perseroan melaksanakan pembagian dividen tunai final kepada seluruh pemegang saham sebesar 35% dari laba bersih Perseroan tahun buku 2008 atau sebesar Rp1.859.487.521.044,30. Jumlah tersebut setara dengan Rp88,89584 per lembar saham yang dibagikan kepada 20.917.597.315 lembar saham dan dibayarkan pada tanggal 12 Juni 2009. Dividen Tunai Interim – Tahun Buku 2009. Berdasarkan keputusan Rapat Direksi pada tanggal 9 November 2009 dan persetujuan Dewan Komisaris melalui surat No. COM/089/2009 tanggal 11 November 2009, Perseroan melaksanakan pembagian dividen tunai interim kepada seluruh pemegang sahamnya sebesar Rp403.975.250.285,04 dimana tiap
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
245
246
INFORMASI PEMEGANG SAHAM
saham dibagikan dividen tunai interim sebesar Rp19,26433 dan dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2009. KRONOLOGIS PENAMBAHAN DAN PENCATATAN SAHAM Saham yang dikeluarkan oleh Perseroan terdiri dari 1 (satu) lembar Saham Seri A Dwiwarna dan Saham Biasa Atas Nama Seri B. Saham Seri A Dwiwarna dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dapat dipindahtangankan. Saham Seri A Dwiwarna adalah saham yang memberikan hak istimewa kepada pemegangnya dalam hal sebagai berikut: • RUPS sehubungan dengan peningkatan modal harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna; • RUPS untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna; • RUPS sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna;
• RUPS sehubungan dengan penggabungan, peleburan dan pengambilalihan harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna; dan • RUPS sehubungan dengan pembubaran dan likuidasi harus dihadiri dan disetujui oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. Pada saat divestasi melalui penawaran perdana tanggal 14 Juli 2003, jumlah saham Bank Mandiri yang Ditempatkan dan Disetor Penuh terdiri dari 1 (satu) lembar saham Seri A Dwiwarna dan 19.999.999.999 lembar Saham Biasa Atas Nama Seri B yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya. Pemerintah menawarkan Saham Biasa Atas Nama Seri B sejumlah 4.000.000.000 lembar saham atau 20% dari jumlah saham Bank Mandiri yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nominal Rp500 dan harga penawaran perdana Rp675 per lembar saham. Kemudian pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah melakukan program divestasi lanjutan atas saham Bank Mandiri melalui penawaran sekunder sejumlah 2.000.000.000 lembar Saham Biasa
Atas Nama Seri B atau 10% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran sebesar Rp1.450 per lembar saham. Selain keputusan untuk melaksanakan divestasi melalui penawaran perdana, pemegang saham Bank Mandiri dalam RUPS-LB tanggal 29 Mei 2003 juga menyetujui rencana kepemilikan saham oleh pegawai dan manajemen melalui Program Penjatahan Saham Employee Stock Allocation (ESA) dan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen Management Stock Option Plan (MSOP). ESA terdiri dari (i) Pemberian Bonus Saham (Bonus Share Plan) dan (ii) Penjatahan Saham Dengan Diskon (Share Purchase at Discount) sebesar 80% dari harga penawaran perdana. Sedangkan MSOP diberikan kepada Direksi dan manajemen senior pada tingkatan tertentu sebagai insentif bagi kinerja yang berkelanjutan. Direksi menjadi pengelola dan pelaksana program ESA dan MSOP dibawah pengawasan Dewan Komisaris. Pelaksanaan MSOP dilakukan melalui penerbitan saham baru. Bank Mandiri telah melakukan pencatatan pre-list sebanyak 1.000.000.000 lembar opsi
DEWAN KOMISARIS
DIREKSI
1. Komisaris Utama merangkap : Edwin Gerungan
1. Direktur Utama
2. Wakil Direktur Utama : I Wayan Agus Mertayasa
Komisaris Independen
: Agus Martowardojo
2. Wakil Komisaris Utama
: Muchayat
3. Direktur
: Zulkifli Zaini
3. Komisaris
: Mahmuddin Yasin
4. Direktur
: Sasmita
4. Komisaris Independen
: Soedarjono
5. Direktur
: Abdul Rachman
5. Komisaris Independen
: Pradjoto
6. Direktur
: Sentot A. Sentausa
6. Komisaris Independen
: Gunarni Soeworo
7. Direktur
: Bambang Setiawan
8. Direktur
: Riswinandi
9. Direktur
: Thomas Arifin
10. Direktur
: Budi G. Sadikin
11. Direktur
: Ogi Prastomiyono
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
INFORMASI PEMEGANG SAHAM
saham yang telah disetujui oleh Bursa Efek Jakarta melalui suratnya No.S-1065/ BEJ.PSJ/P/07-2004 tanggal 13 Juli 2004 dan oleh Bursa Efek Surabaya melalui surat No.JKT-023/LIST-EMITEN/BES/ VII/2004 tanggal 13 Juli 2004. Seluruh opsi tersebut terbagi menjadi tiga tahap yang mana MSOP Tahap 1 terdiri dari 378.583.785 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 per lembar saham.
Pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005 dan 22 Mei 2006, pemegang saham telah menyetujui pemberian MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 sebanyak 312.000.000 lembar saham dan 309.416.215 lembar saham, dengan nilai nominal masingmasing Rp500 per lembar saham.
1, terdapat total 375.365.957 opsi yang telah dieksekusi menjadi saham. Sedangkan sampai dengan 31 Desember 2009, terdapat total 304.942.052 opsi MSOP Tahap 2 dan 225.339.779 opsi MSOP Tahap 3 yang telah dieksekusi menjadi saham.
Sampai dengan 13 Juli 2008, yang merupakan batas waktu terakhir pelaksanaan konversi MSOP Tahap
KRONOLOGIS PEMBAYARAN DIVIDEN Ann. Date
Ex. Date
Rec. Date
Pay Date
End Date
Period
Type
Gross
Net
3-Dec-09
7-Dec-09
22-Dec-09
30-Sep-09
9M
Interim
19.26433
16.374681
6-May-09
27-May-09
29-May-09
12-Jun-09
31-Dec-08
12M
Final
88.89584
75.561464
2-Jun-08
20-Jun-08
24-Jun-08
3-Jul-08
31-Dec-07
12M
Final
187.11
159.0435
31-May-07
20-Jun-07
22-Jun-07
29-Jun-07
31-Dec-06
12M
Final
70.02
59.517
24-May-06
15-Jun-06
19-Jun-06
30-Jun-06
31-Dec-05
12M
Final
14.853
12.62505
25-May-05
14-Jun-05
16-Jun-05
24-Jun-05
31-Dec-04
3M
Final
70.496
-
24-Nov-04
17-Dec-04
21-Dec-04
30-Dec-04
30-Sep-04
9M
Interim
60
-
24-May-04
14-Jun-04
16-Jun-04
30-Jun-04
31-Dec-03
3M
Final
65
-
19-Nov-03
17-Dec-03
19-Dec-03
30-Dec-03
30-Sep-03
9M
Interim
50
-
12-Nov-09
Informasi Perdagangan dan Pencatatan Saham Bursa Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara 1 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Tel : 62-21 515 0515 www.bei.co.id Biro Administrasi Efek Datindo Entrycom Wisma Diners Club Annex Jl. Jend. Sudirman Kav 34 –35, Jakarta 12930, Indonesia Tel : 61-21 570 9009 Fax. : 62-21 526 6702 www.datindo.com
Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan PricewaterhouseCoopers Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940 - INDONESIA P.O. Box 2473 JKP 10001 Tel : +62 21 5212901 Fax : +62 21 52905555/52905050 www.pwc.com Informasi bagi Investor PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Plaza Mandiri Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan, Jakarta 12190 Indonesia Tel : 62-21 526 5045, 5299 7777 Fax. : 62-21 526 8246 www.bankmandiri.co.id
[email protected]
Corporate Secretary Sukoriyanto Saputro Tel : 62-21 524 5740 Fax. : 62-21 526 8246
[email protected] Head of Investor Relations Jonathan Zax Tel : 62-21 524 5085 Fax. : 62-21 5290 4249
[email protected]
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
247
248
INFORMASI PEMEGANG SAHAM
PEMEGANG SAHAM BANK MANDIRI Sampai dengan 31 Desember 2009, Bank Mandiri dimiliki oleh 20.726 pemegang saham. Jumlah pemegang saham tersebut terdiri dari 19.478 pemegang saham domestik dan 835 pemegang saham asing serta 40,50% dari total pemegang saham yang tercatat tersebut merupakan pegawai Bank Mandiri. Dalam administrasinya, biro administrasi efek mencatat setiap rekening nominee sebagai satu pemegang saham. KEPEMILIKAN SAHAM PER 31 DESEMBER 2009
Jumlah Investor
%
Jumlah saham
0,00 %
14.000.000.000
%
DOMESTIK Pemerintah RI
1
66,76 %
Perorangan Indonesia
11.041
53,27 %
194.898.289
0,93 %
Pegawai
8.394
40,50 %
125.478.548
0,60 %
Koperasi
5
0,02 %
130.000
0,00 %
Yayasan
9
0,04 %
9.415.500
0,04 %
Dana Pensiun Asuransi Bank Perseroan Terbatas Reksadana Total
137
0,66 %
188.342.000
0,90 %
41
0,20 %
279.256.500
1,33 %
1
0,00 %
91.000
0,00 %
139
0,67 %
298.551.365
1,42 %
123
0,59 %
19.891
95,97 %
74
0,36 %
6 1 7 . 1 9 1 .500 15.713.354.702
2,94 % 74,93 %
INTERNASIONAL Perorangan Asing
6.398.500
0,03 %
Badan Usaha Asing
761
3,67 %
5.250.363.603
25,04 %
Total
835
4,03 %
5.256.762.103
25,07 %
20.726
100,00%
20.970.1 1 6.805
100,00%
TOTAL
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
INFORMASI PEMEGANG SAHAM
PEMEGANG SAHAM TERCATAT YANG MEMILIKI LEBIH DARI 5% SAHAM PER 31 DESEMBER 2009 Nama Pemerintah RI
Jumlah Saham
%
14.000.000.000
66.77
Ikhtisar saham bank mandiri Harga Penutupan 1 jan - saham Bank Mandiri (Rp.) 31 des 2008 Tertinggi
3500
1 jan - 31 des 2009 5150
Trw 1 - 2009 2200
Trw 2 - 2009 3625
Trw 3 - 2009 Trw 4 - 2009 4725
5150
Terendah
1190
1700
1700
2150
3200
4375
Akhir periode
2025
4700
2175
3175
4700
4700
Rata-rata
2660
3339
1872
2846
3934
4684
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
249
INFORMASI PEMEGANG SAHAM
Grafik harga saham bank mandiri (juta) 200
Rp. 6.000
180 5.000 160
140 4.000 120
100
3.000
80 2.000
60
40 1.000
0
Des’ 09
Nop’ 09
Okt’ 09
Sept’ 09
Agt’ 09
Juli’ 09
Juni’ 09
Mei’ 09
Apr’ 09
Mar’ 09
Feb’ 09
0
Jan’ 09
20
VOLUME PERDAGANGAN HARGA PENUTUPAN
KINERJA RELATIF SELAMA 1 TAHUN
2,5
2,0
1,5
1,0
BMRI ihsg
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
INDEKS SEKTOR KEUANGAN
Des’ 09
Nop’ 09
Okt’ 09
Sept ’09
Agt ’09
Juli ’09
Juni ’09
Mei ’09
Apr’ 09
Mar ’09
0
Feb ’09
0,5
Jan ’09
250
0,0
BMRI ihsg Des ’09
Okt ’09
Jul ’09
Apr ’09
Jan ’09
Okt ’08
Jul ’08
Apr ’08
Jan ’08
Okt ’07
Jul ’07
Apr ’07
Jan ’07
Okt ’06
Jul ’06
Apr ’06
Jan ’06
Okt ’05
Jul ’05
Apr ’05
Des ’09
Okt ’09
Jul ’09
Apr ’09
Jan ’09
Okt ’08
Jul ’08
Apr ’08
Jan ’08
Okt ’07
Jul ’07
Apr ’07
Jan’ 07
0
Jan ’05
INFORMASI PEMEGANG SAHAM
KINERJA RELATIF SELAMA 3 TAHUN 1,8
1,6
1,4
1.0 1,3
0,8
0,6
0,4
0,2
KINERJA RELATIF SELAMA 5 TAHUN
3,0
2,5
2,0
1,5
1,0
0,5
INDEKS SEKTOR KEUANGAN
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
251
252
PRODUK DAN LAYANAN
WHOLESALE BANKING CORPORATE BANKING Cash Loan
Dana
Jasa/Non Cash Loan
Kredit Investasi Tabungan Bisnis Bank Guarantee Kredit Modal Kerja Giro Counter Guarantee Kredit Jangka Pendek Deposit on Call Trade Service : Pinjaman Rekening Koran Deposito Berjangka • Pembiayaan Ekspor : Pinjaman Transaksi Khusus Pre Export Financing, Negosiasi Wesel ekspor • Pembiayaan Impor : Usance Payable at Sight (UPAS), Trush Receipt Sindikasi Sindikasi Murni Club Deal Arranger Facility Agent Security Agent Asset Sales Securitisasi Asset Co marketing, beraliansi dengan Mansek untuk jasa financial Advisory (Restructuring, Financial Advisor & Structured Finance, Debt Structure, Merger & Acquisition) COMMERCIAL BANKING
Kredit
Cash Management
LC Import & Trust Receipt Bill Purchasing Bill Collection Open Account Financing Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri / SKBDN Standby Letter of Credit / Standy LC Bank Guarantee
Kredit Modal Kerja dengan Fasilitas Mandiri E-Biz card Kredit Agunan Deposito Kredit Investasi dalam Valuta Dollar Singapura (SGD) Modal Kerja Fixed Loan Modal Kerja dalam Valuta Dollar Singapura (SGD) Kredit Modal Kerja Warehouse Receipt Mandiri Kredit Alat Berat Mandiri Kredit Modal Kerja Plus Kredit Modal Kerja Pertambangan Kredit melalui / kepada Perusahaan Multi finance Kredit Modal Kerja Telekomunikasi Fasilitas Treasury Line
Mandiri Cash Concentration Mandiri National Pooling Mandiri Cash Management system Mandiri Immediate Cash Mandiri Mass Transaction System Mandiri Open Paymet Mandiri Virtual Account Mandiri Retail Collection Point Mandiri Cashier Cash Management Mandiri Corporate Collection Mandiri Cash Management Bank Services
Pembiayaan Dalam Rangka Sindikasi
Produk Dana
Produk Jasa
Sindikasi Murni Club Deal
Giro Deposit on Call Deposito Berjangka Tabungan Bisnis
Trade Service : • Letter of Credit (L/C) • Stand By L/C • Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri • Bank Garansi • Counter Guarantee Jasa Dalam Rangka Sindikasi : • Arranger • Underwriter • Agent (Facility Agent : Security Agent dan Escrow Agent)
Trade Finance & Service Export & Import Advisory
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PRODUK DAN LAYANAN
Treasury International Banking ProductS & Services
Trade Finance
Cash Transaction – Foreign Exchange Transaction (Today, Tomorrow, Spot) Derivative Transaction: • Foreign Exchange Transaction (Forward, Swap, Option) • Interest Rate Transaction (Interest Rate Swap, Cap, Floor) • Foreign Exchange dan Interest Rate Transaction (Cross Currency Swap)
- - - - - -
Assets Products
Custodial Services
Export Usance Bills Discounting Export L/C Renegotiation/Forfaiting Trust Receipt Usance Payable at Sight (UPAS) Bilateral Trade Financing ECA Covered Buyers Credit
Trade Service - - - - - - - - -
L/C Issuance & Amendment L/C Advising L/C Negotiation L/C Confirmation Inter Mandiri Transaction Export Bills Collection Documentary Collection Standby L/C Counter Guarantee
Trustee Service
Call loan General Custody Syndicated Loan Sub Registry SUN & SBI Investment Loan Local Custody for ADR/GDR Program Working Capital Loan Mutual Fund Administration Two-Step Loans Discretionary Fund Administration Ship Scrapping Business Euroclear Banker’s Acceptance Financing Securities Lending & Borrowing Cash Collateral Loan Sub Custody Govenrment Bonds Corporates Bonds
Trustee Payment Agent Security Agent Escrow Agent Receiving Bank
Others
Liabilities Products
Money Market
International Remittance Interbank Placement International Cheque Collection Interbank Taken Mandiri Direct Settlement Reverse Repo Vostro Account Interest Rate Swaps Interbank Risk Participation SBI Auctions & Repo Financial Advisory Bank Reference Intra-day Facility for Securities Company Overnight Facility for Securities Company Payment Bank for Indonesian Central – Securities Depository (KSEI)
Demand Deposits Time Deposits Certificate of Deposits
RETAIL BANKING PRODUK DAN JASA MASS & ELECTRONIC BANKING Tabungan
Mandiri Rekening Giro
Mandiri Deposito
Mandiri Tabungan Mandiri Giro Mandiri Deposito Mandiri Tabungan Rencana Mandiri Deposito Valas Mandiri Tabungan Bisnis Mandiri Tabungan Haji Mandiri Tabungan KAPEL Mandiri Tabungan Valas Mandiri Tabungan TKI Mandiri Debit
Mandiri Prabayar
Mandiri Debit Gaz Card Indomaret Card eToll Card
eChannel Mandiri Internet Mandiri SMS Mandiri ATM Mandiri Call Mandiri EDC
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
253
254
PRODUK DAN LAYANAN
Layanan Lainnya Mandiri Auto Payment Mandiri Traveller Cheque Mandiri Payroll Package Mandiri Safe Deposit Box Mandiri Western Union Mandiri Bank Draft Mandiri Transfer Valas Standing Instruction Bank Reference Kliring / RTGS Inkaso/Collection Transfer MIKRO Kredit Usaha Mikro (KUM) Kredit Serbaguna Mikro (KSM) Pinjaman kepada BPR Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) SMALL BUSINESS Kredit Non Program
Kredit Program
Kredit Investasi Kredit Modal Kerja
Kredit Multiguna Usaha (KMU) Kredit Wirausahawan Mandiri (KWM) Kredit Koperasi Mandiri kepada Koperasi Karyawan (KKM-Kopkar) Kredit Koperasi Mandiri kepada Non Koperasi Karyawan (KKM-Non Kopkar) Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mandiri Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) Kredit Pengembangan Energi Nabati Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP) Kredit Talangan Pembayaran Pertaminan (KTPP) Kredit Tempat Usaha Mandiri (KTUM)
CONSUMER LOAN Produk Secured
Produk Unsecured
a. Mandiri KPR b. Mandiri KPR Angsuran Berjenjang c. Mandiri KPR Flexible d. Mandiri KPR Duo e. Mandiri KPR Take Over f. Mandiri KPR Top Up g. Mandiri KPR Konstruksi h. Mandiri KPT (Kepemilikan Tanah) i. Mandiri Multiguna j. Mandiri Multiguna Take Over k. Mandiri Multiguna Top Up l. Mandiri Tunas KPMg.
Mandiri Mitrakarya Mandiri Mitrakarya Take Over Mandiri Mitrakarya Top Up Mandiri Kredit Tanpa Agunan Mandiri Kredit Tanpa Agunan Payroll Mandiri Kredit Tanpa Agunan Take Over Mandiri Kredit Tanpa Agunan Top Up Mandiri Kredit Tanpa Agunan Selected Company Mandiri Kredit Tanpa Agunan Cross Sell Mandiri Kredit Tanpa Agunan a/d. Kartu kredit
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PRODUK DAN LAYANAN
WEALTH MANAGEMENT Bancassurance Assurance Mandiri Investasi Sejahtera
Reksa Dana
Layanan Retail Brokerage
Mandiri Jiwa Sejahtera Mandiri Rencana Sejahtera Plus Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Perlindungan Tambahan (Riders)
Reksa Dana Pasar Uang Reksa Dana Pendapatan Tetap Reksa Dana Campuran Reksa Dana Saham Reksa Dana Terproteksi Reksa Dana Indeks
Jual Beli Saham di Pasar Sekunder bekerjasama dengan Mandiri Sekuritas
Surat Berharga
Transaksi Valuta Asing (Retail)
Mandiri Prioritas
Obligasi Negara Retail (ORI) (pasar perdana dan pasar sekunder) Uang Kertas Asing : Today and Tom Benefit Nasabah SUKUK retail (pasar perdana dan pasar sekunder) Devisa Umum: Today, Tomorrow, & Spot • Executive lounge SUN retail Currency Forward • Majalah Lifestyle Currency Swap • Majalah Prioritas Currency Option • SDB • Ulang Tahun • Souvenir • Airport Handling • Benefit Lainnya, meliputi : - Program Merchant Relationship - Program Apresiasi * Program Edukasi * Sponsorship * Golf Tournament * Gathering
Consumer Cards Produk
Program & Fitur
Mandiri Visa Silver/Gold Platinum Program Usage : Mandiri MasterCard Everyday/Titanium • Mandiri Power Cash Mandiri Visa Golf • Mandiri Power Bills: Mandiri Bethany Silver/Gold - Telco Garda Oto Visa - TV Cable Hypermart Silver/Gold - PLN Corporate Card Visa Silver/Gold/Platinum - Magazines • Mandiri Power Buy • Mandiri Transfer Balance • Insurance : - Mandiri Protection - Extra Care - Medicare - Critical Guard - Travel Insurance • Merchandising/Katalog Belanja Partnership Program/Joint Promo : • Power Discount • Buy 1 Get 1 Loyalty Program : • Power Point • Free Golf • Golf Tournament • Golf Clinic • Mileage Redeemption • Personal Assistant Platinum • Executive Lounge • Airport Handling
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
255
256
MANAJEMEN
DEWAN KOMISARIS 1.
Edwin Gerungan
Komisaris Utama & Komisaris Independen
2.
Muchayat
Wakil Komisaris Utama
3.
Mahmuddin Yasin
Komisaris
4.
Soedarjono
Komisaris Independen
5.
Pradjoto
Komisaris Independen
6.
Gunarni Soeworo
Komisaris Independen
DIREKSI 1.
Agus Martowardojo
Direktur Utama
2.
I Wayan Agus Mertayasa
Wakil Direktur Utama
3.
Zulkifli Zaini
Direktur Commercial Banking
4.
Sasmita
Direktur Technology & Operations
5.
Abdul Rachman
Direktur Special Asset Management
6.
Sentot A. Sentausa
Direktur Risk Management
7.
Bambang Setiawan
Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care
8.
Riswinandi
Direktur Corporate Banking
9.
Thomas Arifin
Direktur Treasury & International Banking
10. Budi G. Sadikin
Direktur Micro & Retail Banking
11.
Direktur Compliance & Human Capital
Ogi Prastomiyono
EVP KOORDINATOR 1. Pahala N. Mansury EVP Koordinator Finance & Strategy
Chief Financial Officer
2.
Haryanto T. Budiman
EVP Koordinator Change Management Office
3.
Mansyur S. Nasution
EVP Koordinator Consumer Finance
4.
Riyani T. Bondan
EVP Koordinator Internal Audit
KOMITE DIBAWAH DEWAN KOMISARIS KOMITE DIBAWAH DIREKSI Komite Audit Komite Remunerasi & Nominasi Risk and Capital Committee Gunarni Soeworo Edwin Gerungan Information Technology Committee Soedarjono Muchayat Personnel Policy Committee Zulkifli Djaelani Soedarjono Wholesale Executive Committee Imam Sukarno Gunarni Soeworo Retail and Support Executive Committee Mahmudin Yasin Brand Committee Credit Comittee Komite Pemantau Risiko Soedarjono Edwin Gerungan Gunarni Soeworo Tama Widjaja
Komite Good Corporate Governance Muchayat Gunarni Soeworo Mahmudin Yasin
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
group heads
group head
Group
Direktorat
Jiantok Hardjiman Rustam S. Sirait Supriyusman Sunarso Alexandra Askandar Fransisca Nelwan Mok Royke Tumilaar Santoso B. Riyanto C. Paul Tehusijarana Rafjon Yahya Heri Gunardi Marwan Budiarsyah Tardi Widhayati Darmawan Inkawan D. Jusi Handayani Sarastri Baskoro Iman Nugroho Soeko Vincent Nangoi E. Wiseto Baroto Henry Sihotang Agus Sudiarto Mustaslimah Kresno Sediarsi Sanjay N. Bharwani I Nengah Rentaya Pardi Sudradjat Setyowati Sulaeman Kartini Sally Santaputra Pita Jonathan Zax Agus Dwi Handaya Budi Sulistio Raizal Munir Suresh Gummalam O.C. Harry Pudjiatmoko Mohammad Guntur Chrisna Pranoto Herry Rukmana O.C. Harry Pudjiatmoko Sukoriyanto Saputro Ridzki Juniadi Basu Vitri Manugrahani Bambang Ari Prasodjo
Corporate Banking I Corporate Banking II Corporate Banking III Corporate Banking Agro Based Syndicated & Structured Finance Jakarta Commercial Sales Regional Commercial Sales 1 Regional Commercial Sales 2 Wholesale Product Management Small Business 1 Jakarta Network Regional Network Micro Business Mass & Electronic Banking Wealth Management Consumer Cards Consumer Loan International Banking & Capital Market Services Treasury Credit Recovery I Credit Recovery II Asset Management Compliance Human Capital Services Human Capital Strategy & Policy Learning Centre Market & Operational Risk Credit Risk & Policy Corporate Risk Commercial Risk Retail & Consumer Risk Investor Relations Strategy & Performance Accounting Procurement & Fixed Assets IT Business Solutions & Application Services IT Operations Planning, Policies, Procedures & Architecture Credit Operations Central Operations Electronic Channel Operation Corporate Secretary Legal Customer Care Culture & Service Specialist
Corporate Banking Corporate Banking Corporate Banking Corporate Banking Corporate Banking Commercial Banking Commercial Banking Commercial Banking Commercial Banking Commercial Banking Micro & Retail Banking Micro & Retail Banking Micro & Retail Banking Micro & Retail Banking Micro & Retail Banking Consumer Finance Consumer Finance Treasury & International Banking Treasury & International Banking Special Asset Management Special Asset Management Special Asset Management Compliance & Human Capital Compliance & Human Capital Compliance & Human Capital Compliance & Human Capital Risk Management Risk Management Risk Management Risk Management Risk Management Finance & Strategy Finance & Strategy Finance & Strategy Finance & Strategy Technology & Operations Technology & Operations Technology & Operations Technology & Operations Technology & Operations Technology & Operations Corporate Secretary, Legal & Customer Care Corporate Secretary, Legal & Customer Care Corporate Secretary, Legal & Customer Care Corporate Secretary, Legal & Customer Care
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
257
258
GROUP HEADS
CORPORATE BANKING NAMA DAN BIOGRAFI
sunarso | Corporate Banking Agro Based Group
jiantok hardjiman | Corporate Banking I Group
Lahir pada Tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian jurusan Agronomi dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1988 dan memperoleh gelar Magister Sains dari Universitas Indonesia pada tahun 2002.
Lahir pada Tahun 1956.Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana pada tahun 1987 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari STIE IPWI tahun 1998 Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Kantor Wilayah Surabaya. Sejak bulan November 2009, beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Group Head Corporate Banking I sampai dengan akhir tahun 2009.
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara dengan jabatan terakhir sebagai Relationship Manager. Sejak bulan November 2006 beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Corporate Banking Agro Based sampai dengan sekarang. ALEXANDRA Askandar | Syndicated & Structured Finance Group
rustam s. sirait | Corporate Banking II Group Lahir pada Tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986 dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari University Of Illinois At Urbana-Champaign, USA pada tahun 1994. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Tim Cabang Utama Bapindo Bandung Surapati. Pada tahun 2005, beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Group Head Corporate Banking II sampai dengan Desember 2009. SUPRIYUSMAN | Corporate Banking III Group Lahir pada Tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Perusahaan di Universitas Krisnadwipayana tahun 1983. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Bumi Daya (BBD) dengan jabatan terakhir sebagai Operation Manager Cabang Solo. Dan sejak tahun 2007 sampai dengan saat ini, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Corporate Banking III.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Lahir pada Tahun 1972. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1995 dan memperoleh gelar MBA (International Management) dari Boston University, Massachusetts, USA pada tahun 1999. Sebelum berkarier di Bank Mandiri, beliau menjabat sebagai Corporate Treasures di PT. Surveyor Indonesia, Jakarta sampai dengan tahun 1997. Sejak awal tahun 2009, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Syndicated & Structured Finance sampai dengan sekarang.
COMMERCIAL BANKING NAMA DAN BIOGRAFI Francisca nelwan mok | Jakarta Commercial Sales Group Lahir pada Tahun 1956. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Peternakan dari Universitas Padjajaran Jurusan Veterinary pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen Labora Jurusan Keuangan pada tahun 2002.
GROUP HEADS
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Bumi Daya (BBD) dengan jabatan terakhir sebagai Pembina pada Group Pembinaan & Penyelesaian Kredit UPK Bagian Pembinaan 1 UPK.
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan jabatan terakhir sebagai Treasury Manager Kantor Cabang Los Angeles.
Sejak bulan Februari 2006, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Jakarta Commercial Sales sampai dengan sekarang.
Sejak bulan Januari 2006 beliau menjabat sebagai Group Head Product Management yang pada tahun 2009 berganti nama menjadi Wholesale Product Management Group sampai dengan sekarang.
ROYKE TUMILAAR | Regional Commercial Sales 1 Group Lahir pada Tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Manajemen dari Universitas Trisakti pada tahun 1987 dan memperoleh gelar Master of Business in Finance dari University of Technology Sydney, pada tahun 1999. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan jabatan terakhir sebagai Staf Profesional Tim Penyelesaian Kredit Bank Dagang Negara, Jakarta. Pada tahun 2007 beliau menjabat sebagai Group Head Regional Commercial Sales 1 sampai dengan sekarang. SANTOSO B. RIYANTO | Regional Commercial Sales 2 Group Lahir pada Tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Perusahaan dari Universitas Jenderal Soedirman pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Satyagama Jakarta, pada tahun 1997 Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Cabang. Sejak tahun 2007, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Regional Commercial Sales 2 sampai dengan sekarang. C. PAUL TEHUSIJARANA | Wholesale Product Management Group Lahir pada Tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Magister of Business Administration (MBA) di University of Southern California - LA USA pada tahun 1998.
RAFJON YAHYA | Small Business 1 Group Lahir pada Tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian jurusan Agronomi dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1982 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Sriwijaya Palembang pada tahun 2002. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim). Sejak bulan Maret 2007, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Small Business 1 sampai dengan sekarang.
MICRO & RETAIL BANKING NAMA DAN BIOGRAFI HERI GUNARDI | Jakarta Network Group Lahir pada Tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan Master of Science jurusan Finance and Accounting dari Graduate School of Management, University of Oregon USA pada tahun 1991. Mendapatkan sertifikasi Chartered Life Underwriter dan Chartered Financial Consultant dari Singapore College of Insurance tahun 2004 dan tahun 2005. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Sub Bagian Sindikasi Surat Utang dan Fixed Income pada Urusan Treasury dan Jasa Perbankan. Sejak bulan Januari 2009 menjabat sebagai Group Head Jakarta Network.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
259
260
GROUP HEADS
MARWAN BUDIARSYAH | Regional Network Group
INKAWAN D. JUSI | Wealth Management Group
Lahir pada Tahun 1956. Menyelesaikan pendidikan Sarjana dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1980.
Lahir pada Tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Arsitektur dari Universitas Indonesia pada tahun 1986 dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari Western Illinois University Illinois, USA pada tahun 1989.
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Cabang.. Pada tahun 2006, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Regional Network sampai dengan sekarang.
TARDI | Micro Business Group Lahir pada Tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian Jurusan Agronomi dari Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta pada tahun 1987 dan memperoleh gelar Master Management Keuangan dari Universitas Padjajaran pada tahun 1999. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Bumi Daya (BBD) dengan jabatan terakhir sebagai Account Manager Kredit Korporasi. Sejak tahun 2008 menduduki jabatan sebagai Group Head Micro Business sampai dengan sekarang. widhayati darmawan | Mass & Electronic Banking Group Lahir pada Tahun 1965. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Matematika di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1989.
Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2004, beliau berkarier di Euronet Sigma Nusantara dan Bank Universal dengan jabatan terakhir sebagai Vice President, Branch & Phone Banking Development Head. Pada tahun 2009, beliau ditunjuk untuk menduduki jabatan sebagai Group Head Wealth Management sampai dengan sekarang.
CONSUMER FINANCE NAMA DAN BIOGRAFI HANDAYANI | Consumer Card Group Lahir pada Tahun 1965. Menyelesaikan pendidikan sebagai Dokter Gigi dari Universitas Airlangga pada tahun 1988 dan meperoleh gelar Magister Manajemen untuk Jurusan International Management dari Universitas Padjajaran di tahun 2001 Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada bulan Mei 2000, beliau berkarier di Bank Internasional Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Regional Card Center Manager West & Central Java.
Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2001, beliau berkarier di Bank Bali dengan jabatan terakhir sebagai Department Head Business Alliance.
Sejak Agustus 2004, menduduki jabatan sebagai Group Head Consumer Cards sampai dengan sekarang.
Sejak tahun 2003 beliau menempati posisi sebagai Group Head di berbagai group antara lain Electronic Banking Group, Customer Care Group dan terakhir menjabat sebagai Group Head Mass & Electronic Banking sampai dengan sekarang.
Sarastri Baskoro | Consumer Loans Group
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Lahir pada Tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan Sarjana di York University Toronto, Canada pada tahun 1983 dengan jurusan Mathematic Economic dan menyelesaikan Post Graduate Studies Majoring Banking and Finance dari Monash University pada tahun 1995.
GROUP HEADS
special asset management Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2000, beliau berkarier di Bank Papan Sejahtera dengan jabatan terakhir sebagai Consumer Banking Director. Sejak tahun 2001 beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Consumer Loans sampai dengan sekarang.
TREASURY & INTERNATIONAL BANKING NAMA DAN BIOGRAFI IMAN Nugroho SOEKO | International Banking & Capital
Market Services Group
Lahir pada Tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Tehnik Mesin dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1979 dan memperoleh gelar MsocSc dalam bidang Finance dari University of Birmingham, UK pada tahun 1989 atas beasiswa dari Pemerintah Inggris. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan jabatan terakhir sebagai General Manager Bapindo Cabang Hong Kong. Sejak Januari 2009, beliau menjabat sebagai Group Head International Banking & Capital Market Services sampai dengan sekarang. VINCENT NANGOI | Treasury Group Lahir pada Tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Studi Pembangunan dari Universitas Indonesia pada tahun 1980. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan jabatan terakhir sebagai General Manager BankExim Cabang Cayman Islands. Sejak tahun 2009 beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Treasury sampai dengan sekarang.
NAMA DAN BIOGRAFI E. WISETO BAROTO | Credit Recovery I Group Lahir pada Tahun 1959. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian bidang Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor di tahun 1983 dan selanjutnya Magister Manajemen bidang Keuangan dan Perbankan dari Universitas Gadjah Mada di tahun 1992. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Bumi Daya (BBD) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Kredit yang mengelola Kredit Perusahaan Korporasi. Sejak bulan April 2006 beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Group Head Credit Recovery I sampai dengan Desember 2009. HENRY SIHOTANG | Credit Recovery II Group Lahir pada Tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi, jurusan Manajemen Perusahaan dari Universitas Krisnadwipayana Tahun 1987 dan memperoleh gelar Magister Managemen dari Universitas Satyagama Tahun 2000. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan jabatan terakhir sebagai Relationship Manager, Urusan Penyelesaian Kredit. Sejak tahun 2008 beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Credit Recovery II sampai dengan Desember 2009. AGUS SUDIARTO | Asset Management Group Lahir pada Tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1988 dan memperoleh gelar Magister Management dari Universitas Indonesia pada tahun 2004. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bidang Cabang Madya.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
261
262
GROUP HEADS
Sejak tahun 2007 beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Group Head Asset Management sampai dengan sekarang.
COMPLIANCE & HUMAN CAPITAL NAMA DAN BIOGRAFI MUSTASLIMAH | Compliance Group Lahir pada Tahun 1965. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1988 dengan memperoleh gelar Insinyur. Beliau memulai karier sebagai pegawai Bank Dagang Negara di Kantor Pusat Jakarta pada tahun 1989. Pada tahun 1999, melalui proses merger, beliau bergabung dengan Bank Mandiri. Sejak tahun 2006 beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Compliance sampai dengan sekarang. KRESNO SEDIARSI | Human Capital Services Group Lahir pada Tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi (Ekonomi Umum) dari Universitas gadjah Mada pada tahun 1983 dan memperoleh gelar Master of Arts (International Relations) dari Kokusai Daigaku (International University of Japan) pada tahun 1992. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Perencanaan Strategis Perusahaan. Sejak bulan November 2008, beliau ditunjuk untuk menduduki jabatan sebagai Group Head Human Capital Services sampai dengan sekarang. SANJAY N. BHARWANI | Human Capital Strategy & Policy Group Lahir pada Tahun 1969. Menyelesaikan Bachelor of Technology dari The University of Ballarat - Australia. Beliau juga merupakan anggota dari The Australian Institute of Management.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2008, beliau berkarier di Bank Permata dengan jabatan terakhir sebagai HR Head of HR Centres of Expertise & Operations. Sejak tahun 2008 beliau menempati posisi sebagai Group Head Human Capital Strategy & Policy sampai dengan sekarang. I NENGAH RENTAYA | Learning Center Group Lahir pada Tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Ekonomi Studi Pembangunan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1987 dan memperoleh gelar M.I.A (Master of International Affairs) in Economic Policy and Management dari Columbia University New York pada tahun 1994. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Urusan Sumber Daya Manusia Bagian Data & Penilaian (USM). Sejak bulan Maret 2007 sampai dengan saat ini beliau menjabat sebagai Group Head di Learning Center Group.
RISK MANAGEMENT NAMA DAN BIOGRAFI PARDI SUDRADJAT | Market & Operational Risk Group Lahir pada Tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Tehnik Sipil dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Indonesia pada tahun 1981 dan Sarjana Ekonomi Jurusan Management dari Universitas Indonesia pada tahun 1986 serta memperoleh gelar MBA in Finance dan International Business dari Stern School of Business , New York University USA pada tahun 1994. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Urusan International. Sejak tahun 2006, beliau menjabat sebagai Group Head Market Risk & Operational Risk sampai dengan sekarang.
GROUP HEADS
setyowati | Credit Risk & Policy Group
SANTAPUTRA PITA | Retail & Consumer Risk Group
Lahir pada Tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro pada tahun 1982.
Lahir pada Tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Komputer dari Universitas City, London pada tahun 1982 dan memperoleh gelar MBA General Management dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) pada tahun 1989.
Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2006, beliau berkarier di Bank Danamon dengan jabatan terakhir sebagai Group Head Compliance. Sejak tahun 2007 menduduki jabatan Group Head Credit Risk & Policy sampai dengan tahun 2009.
sulaeman | Corporate Risk Group Lahir pada Tahun 1967. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian Jurusan Agronomi dari Universitas Padjajaran pada tahun 1989 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1997. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan jabatan terakhir sebagai Operation Manager Cabang Tangerang. Sejak tahun 2008, beliau menjabat sebagai Group Head Corporate Risk sampai dengan sekarang. kartini sally | Commercial Risk Group Lahir pada Tahun 1965. Menyelesaikan pendidikan Sarjana S1 Jurusan Kedokteran Gigi dari Universitas Indonesia pada tahun 1988 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Institut Pendidikan dan Pengembangan (IPPM) serta dari Universitas Jayabaya pada tahun 1998. Memulai karir sebagai Officer di Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) di Jakarta pada tahun 1991 dan bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 1999. Sejak bulan September 2006 menduduki jabatan sebagai Group Head Commercial Risk sampai dengan sekarang.
Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2003, beliau berkarier di Standard Chartered Bank, Singapore dengan jabatan terakhir sebagai Collection Head. Sejak awal tahun 2007 beliau ditunjuk sebagai Group Head Retail & Consumer Risk Management sampai dengan tahun 2009.
FINANCE & STRATEGY NAMA DAN BIOGRAFI JONATHAN ZAX | Investor Relations Group Lahir pada Tahun 1961.Menyelesaikan pendidikan Sarjana dari Harvard University, USA pada tahun 1983 dan memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari University of Pennsylvania - The Wharton School pada tahun 1988. Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2002, beliau berkarier di PT. HM. Sampoerna dengan jabatan terakhir sebagai Director of Corporate Development. Sejak tahun 2002 beliau bergabung dengan Bank Mandiri dan menduduki posisi Group Head Investor Relations sampai dengan saat ini. AGUS DWI HANDAYA | Strategy & Performance Group Lahir pada Tahun 1970. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 1995 Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan jabatan terakhir sebagai Staf Analyst Kredit Korporasi.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
263
264
GROUP HEADS
Sejak akhir tahun 2009 Beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Strategy & Performance Management sampai dengan sekarang. BUDI SULISTIO | Accounting Group Lahir pada Tahun 1955. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1985 dan memperoleh gelar MBA dari University of Illinois, Urbana Champaign, USA, pada tahun 1994. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian. Sejak tahun 2006, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Accounting sampai dengan sekarang. RAIZAL MUNIR | Procurement & Fixed Asset Group Lahir pada Tahun 1959. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1984 dan memperoleh gelar Master of Information System (MSIS) pada tahun 1991 dan Master of Telecommunication (MST) pada tahun 1992 dari Universitas of Pittsburgh, Pennsylvania USA. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara (BDN) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Perencanaan & Pemastian Kualitas, Urusan Teknologi Informasi. Sejak tahun 2005, beliau menduduki jabatan Group Head Procurement & Fixed Asset sampai dengan saat ini.
technology & Operations NAMA DAN BIOGRAFI SURESH GUMMALAM | IT Business Solutions & Application
Services Group
Lahir pada Tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Mesin dari National Institute of Technology, Rourkela, pada tahun 1984 dan memperoleh gelar Master
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
di bidang Teknik Industri dari National Institute of Industrial Engineering (NITIE), Bombay pada tahun 1986. Sebelum bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 2002, beliau berkarier di Bank Niaga dengan jabatan terakhir sebagai Senior Vice President, IS Development Group Head. Sejak tahun 2004, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head IT Business Solutions & Application Services sampai dengan sekarang. OC. HARRY PUDJIATMOKO | IT Operations Group (Rangkap} Electronic Channel Operation Group Lahir pada Tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1986, dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1997. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) di Biro Sistem dan Teknologi. Sejak tahun 2008, selain menduduki jabatan sebagai Group Head IT Operations, beliau merangkap sebagai Group Head Electronic Channel Operations sampai dengan sekarang. Mohammad Guntur | Planning, Policies, Procedures, &
Architecture Group
Lahir pada Tahun 1964. Menyelesaikan pendidikan Sarjana pada Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986 dan memperoleh gelar MM dari Universitas Gadjah Mada dan University of Kentucky USA pada tahun 1997. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Kelompok Kerja Biro Sistek Bank Exim. Sejak tahun 2007, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Planning, Policies, Procedures & Architecture sampai dengan sekarang.
GROUP HEADS
CHRISNA PRANOTO | Credit Operations Group
RIDZKI JUNIADI | Legal Group
Lahir pada Tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Pertanian Jurusan Agronomi dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986 dan memperoleh gelar Magister Manajemen International Business dari Universitas Gadjah Mada tahun 1998.
Lahir pada Tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum Perdata dari Universitas Padjajaran pada tahun 1984.
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) dengan jabatan terakhir sebagai Section Head International Trade & Remmitance Department International Banking Division. Sejak bulan Juli 2006, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Credit Operations sampai dengan sekarang. HERRY RUKMANA | Central Operations Group Lahir pada Tahun 1967. Menyelesaikan pendidikan S-1 pada tahun 1989 dan memperoleh gelar S-2 pada tahun 1999. Bergabung dengan Bank Mandiri dan menduduki berbagai posisi diantaranya Document Analysis, Section Head dan Department Head dalam kurun waktu 1999 sampai dengan tahun 2008. Pada tahun 2008, Beliau memperoleh sertifikasi international (CDCS – Certified Documentary Credit Specialist) di bidang documentary credit dari IFSA (International Financial Services Association) School of Finance endorsed by the International Chamber of Commerce. Sejak tahun 2009, beliau menduduki jabatan sebagai Group Head Central Operations sampai dengan sekarang.
corporate secretary, legal & Customer care NAMA DAN BIOGRAFI SUKORIYANTO SAPUTRO | Corporate Secretary Group Mengacu pada Biografi Anggota Komite Pihak Independen Non Dewan Komisaris & Corporate Secretary
Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Bumi Daya dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Urusan Biro Direksi & Hukum UBD. Sejak pertengahan tahun 2005, beliau ditunjuk sebagai Group Head Legal sampai dengan sekarang. BASU VITRI MANUGRAHANI | Customer care Group Lahir pada Tahun 1957. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Perusahaan dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada tahun 1982 dan memperoleh gelar Magister Manajemen Keuangan dari Universitas Indonusa Esa Unggul pada tahun 1998. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Cabang Bidang Pemasaran di Cabang Jakarta Wisma Indosemen. Sejak bulan Januari 2009, beliau menduduki jabatan Group Head Customer Care sampai dengan sekarang.
BAMBANG ARI PRASODJO | Culture & Service Specialist Lahir pada Tahun 1956. Menyelesaikan pendidikan sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1982 dan memperoleh gelar Master of International Relations dari International University of Japan pada tahun 1993. Bergabung dengan Bank Mandiri sejak tahun 1999 melalui legacy Bank Dagang Negara dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Cabang Bidang Retail di Cabang Genteng Kali Surabaya. Sejak tahun 2007, beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Group Head Culture and Service Specialist sampai dengan sekarang.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
265
266
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
267
DAFTAR CABANG • KANTOR WILAYAH DAN CABANG • MICRO BANKING DISTRICT CENTERS • MICRO BUSINESS UNITS • COMMERCIAL BANKING CENTERS • SMALL BUSINESS DISTRICT CENTERS
MENEMBUS BATAS KEINGINAN
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
268
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
WILAYAH I/MEDAN Jl. Pulau Pinang No. 1 Medan 20111 (061) 4153396, 4555434 4153273 AREA Medan Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 7 Medan 20112 (061) 4150600 4527365, 4155385 Medan Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 7 Medan 20112 (061) 4150600 4527365, 4155385 Medan Pulau Pinang Jl. Pulau Pinang No. 1 Medan 20111 (061) 4519666, 4518477 4538471 Medan Zainul Arifin Jl. Imam Bonjol No. 16 D Medan 20112 (061) 4538555 4538383 Medan Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 139 Medan 20112 (061) 4551162 4566626 Medan Kirana Jl. Kirana Raya No. 40-42 Medan 20112 (061) 4157555 4155269 Medan Taman Setiabudi Perumahan Taman Setiabudi Indah Jl.Cactus Raya Blok K No. 36 G Medan 20132 (061) 8200636, 8218183, 8221189 8200121, 8219445 Kabanjahe Jl. Veteran No.23, Kabanjahe Tanah Karo 20303 (0628) 323977 20087 Medan Dharma Agung Jl. S. Parman No. 207 DE Medan 20153 (061) 4529059 4526613 Medan PLN Wilayah II Jl. Yos Sudarso No. 284 Medan 20112 (061) 6617848 6613930 Medan Pertamina Jl. Yos Sudarso No. 8-10 Medan 10513 (061) 4552406 4552406 Medan Katamso Jl. Brigjen Zain Hamid No. 28 Medan 20158 (061) 7863298 7863298 Medan Tanjung Morawa Komplek Perkebunan PTP Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa Deli Serdang 20362 (061) 7944866, 7944944 7944977 Medan JW Marriot Jl. Putri Hijau No. 10 Medan 20111 (061) 80010037 - 39 800010040 Medan Simpang Pos Jl. Jenderal Besar Abdul Haris Nasution No. 5 JK Medan 20142 (061) 8211084 8212040 Lubuk Pakam Jl. Dr. Sutomo No. 52, Lubuk Pakam Deli Serdang 20514 (061) 7954542, 7955704 7954091 Berastagi Jl. Veteran No. 29 Karo 22516 (0628) 91319, 91819 (0628) 91599 Pangkalan Brandan Komplek Pertamina Sumbagut Pangkalan Brandan 20857 (0620) 21000, 21490 20190 Stabat Jl. KH Zainul Arifin No. 32, Stabat Langkat 20811 (061) 8910691, 8912239 8912240 AREA MEDAN BALAIKOTA Medan Balaikota Jl. Balaikota No. 8-10 Medan 20111 (061) 4524900 4152209, 4577691 Medan Lapangan Merdeka Jl. Balaikota No. 12-14 Medan 20111 (061) 4538122 45385666 Medan Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 109 Medan 20111 (061) 4536800 4512459 Medan Belawan Jl. Pelabuhan II Kotak Pos 15 Belawan 20411 (061) 6941152 6941733 Medan Gunung Krakatau Jl. Gunung Krakatau No. 7 G-H Medan 20239 (061) 6619000, 6629000 6619540 Medan Pusat Pasar Jl. Pusat Pasar No. 94-95 Medan 20216 (061) 4531164 4517644 Medan Asia Jl. Asia No. 97 C-D Medan 20214 (061) 7368798 7361897 Medan Letda Suyono Jl. Letda Suyono No. 220 Medan 20371 (061) 7353907, 7354338, 7356219, 7352629 7340135, 7344142 Medan Pulo Brayan Jl. Yos Sudarso Blok A No.1A, Pulo Brayan Medan 20116 (061) 6610033 6611100 Binjai Jl. Jend. Sudirman No. 292 Binjai 20711 (061) 8826000 8828064 Medan Sukaramai Wisma Kawasan Industri Medan Jl. Pulau Batam No. 1 Medan 20242 (061) 7321603, 7321624, 7357523 7321592 Medan Jalan Cirebon Jl. Cirebon No. 97 - 99 Medan 20212 (061) 4567162, 4157547 4157246 Medan Iskandar Muda Jl. Sultan Iskandar Muda No. 24 A-B Medan 20153 (061) 4515064, 4515068, 4515070 4515065 Medan Perintis Kemerdekaan Jl. Perintis Kemerdekaan No. 5-5A Medan 20235 (061) 4532609, 4532111, 4532262 4537282 Medan Kapten Muslim Jl. Kapten Muslim No. 10 A Medan 20124 (061) 8445229, 8445231, 8445232 8445230 Medan Sisingamangaraja Jl. Sisingamangaraja No. 55 A-B Medan 20217 (061) 7333981, 7333982, 7333984 7333983 Medan Universitas Sumatera Utara Kampus USU, Gelanggang Mahasiswa USU, Jl. Universitas No. 11 Medan 20155 (061) 8200361, 8210548 8210548 Medan Makro Bisnis Jl. Gatot Subroto No. A 15-16 Medan 20127 (061) 8463061 8473578 Tebing Tinggi Jl. Dr. Sutomo No. 17 Tebing Tinggi 20633 (0621) 21723 21093 AREA BANDA ACEH Banda Aceh Jl. Teuku H. Daud Beureuh No. 15 H Banda Aceh 23123 (0651) 23981, 21793, 23974 25455, 636154 Banda Aceh Unsyiah Darussalam Gedung AAC Prof.Dr.Dayan Dawood, Banda Aceh 23111 (0651) 7551809 7551809 Universitas Syah Kuala, Jl. Teuku Nyak Arief Kampus Unsyiah Darussalam Banda Aceh Cut Meutia Jl. Cut Meutia No. 2 Banda Aceh 23242 (0651) 21386, 23381, 23575 23370 Meulaboh Jl. National No. 112 Gampong Ujong Baroh Meulaboh 23600 (0655) 7552231, 7552232, 7552233, (0655) 7552235 7552234, 7552234, 7552235 Lhokseumawe Merdeka Jl. Merdeka No. 135 C Lhokseumawe 24301 (0645)40082, 42085 42922 Lhokseumawe Pendopo Jl. Merdeka No. 1 Lhokseumawe 24315 (0645) 43702 43062 Bireuen Jl. Iskandar Muda No. 102 ABC Bireuen 24251 (0644) 22221, 323306, 324399, 324588 21444 Blang Lancang Main Office Bld. PT Arun Ngl Co Blang Lancang 24352 (0645) 652711, 654252 Batuphat Komplek PT Arun NGL Co. Batuphat 24352 (0645) 653157, 653158 Lhoksukon Kompleks Mobil Oil Inc., Point A Landing Lhoksukon 24381 (0645) 393119, 393120 Takengon Jl. Sengeda No. 77-78, Takengon Aceh Tengah 24512 (0643) 24408, 24409 24406 Langsa Jl. Jend. Ahmad Yani No. 20 Langsa 24416 (0641) 21023 21212 Kuala Simpang Jl. Cut Nyak Dien No. 21 A, Kuala Simpang Aceh Tamiang 24475 (0641) 31000, 333155 333499 AREA PEMATANGSIANTAR Pematangsiantar Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 14 Pematangsiantar 21117 (0622) 22035 23211 Pematangsiantar Sutomo Jl. Sutomo No. 16 Pematangsiantar 21115 (0622) 21540, 21211 23446
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Balige Jl. Patuan Nagari No.10 Balige 22313 (0632) 322431 322432 Pasar Perluasan Jl. HOS Cokroaminoto No. 3B-3C Pemarang Siantar 21138 (0624) 435666 434758 Padang Sidempuan Jl. Sudirman No. 30-32 Padang Sidempuan 22718 (0634) 21032 21238 Panyabungan Jl. Willem Iskandar No. 105, Panyabungan Mandailing Natal 22913 (0636) 20925 20926 Sibolga Jl. Brigjend. Katamso No. 43 Sibolga 22522 (0631) 21376, 21591 22313 Rantau Prapat Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Rantau Prapat 21415 (0624) 21434 21869 Rantau Prapat M. Lubis Jl. Letkol. Martinus Lubis 11 Rantau Prapat 21412 (0624) 21712 21713 Kota Pinang Jl. Bukit No. 3, Kota Pinang Labuhan Batu 21464 (0624) 496351, 496352 496431 Aek Kanopan Jl. Jend. Sudirman No. 214-216, Labuhan Batu 21457 (0624) 92411, 92932, 92934 92022 Aek Kanopan,Kec.Kualuh Hulu Kisaran Jl. Cokroaminoto No. 65 Kisaran 21215 (0623) 41855, 41375 41857 Tanjung Balai Jl. Teuku Umar No. 48-54 Tanjung Balai 21312 (0623) 593137 597142 AREA PEKANBARU Pekanbaru Sudirman Bawah Jl. Jend. Sudirman No. 140 Pekanbaru 28113 (0761) 31786, 32881, 32403, 32223 28683, 33500, 46920 Pekanbaru Sudirman Atas Jl. Jend. Sudirman No. 452 Pekanbaru 28115 (0761) 31021-5, 21464 36383 Pekanbaru Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 85 Pekanbaru 28115 (0761) 24888 38003 Pekanbaru Nangka Jl. Tuanku Tambusai No. 18 E-F Pekanbaru 28282 (0761) 571610, 572517 572623, 572618 Pekanbaru Jalan Riau Jl. Riau No. 12 D-E Pekanbaru 28292 (0761) 859381, 859580, 859581 47764 Ujungbatu Jl. Jenderal Sudirman No. 15, Ujungbatu 28454 (0762) 61147, 61636, 61620 61148 Riau Pangkalan Kerinci Jl. Raya Lintas Timur Pangkalan Kerinci 28381 (0761) 493696, 493719 493906 Siak Perawang Jl. Raya Perawang Km. 5, Siak Siak 28772 (0761) 693426 693468 Pekanbaru Rumbai Kompleks PT Caltex Pasific Indonesia, Rumbai Pekanbaru 28271 (0761) 592190 594398 Pekanbaru Minas Main Office PT Caltex Pasific Indonesia, Minas Pekanbaru 28885 (0761) 993894, 993895 43177 Pekanbaru Tuanku Tambusai Komplek Lancang Kuning Square, Pekanbaru 28283 (0761) 859848, 859858 859868 Jl Tuanku Tambusai No. 144 Pekanbaru Panam Jl. HR Soebrantas Kav. 3 & 4, Panam Pekanbaru 28294 (0761) 562322, 562323 562319 Dumai Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 133 A Dumai 28812 (0765) 31088 31097 Dumai Syarif Kasim Jl. Sultan Syarif Kasim No. 99 Dumai 28812 (0765) 32203-4 32204, 35249 Baganbatu Jl. Jend. Sudirman No. 219, Bagan Sinembah Rokan Hilir 28992 (0765) 51093, 51091 51092 Bengkalis Jl. Ahmad Yani, Bengkalis Bengkalis 28712 (0766) 22771, 22772 22773 Pertamina Sungai Pakning Kompleks Pertamina, Sungai Pakning, Dumai 28700 (0766) 91220 - 22 Ext. 4269 Jl. Cendana, Singai Pakning Duri Jl. Hangtuah No. 289-292 Bengkalis 28884 (0765) 91170, 91171 91137 Duri Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kav. 109 Bengkalis 28884 (0765) 598795, 598791 598796 Duri Caltex Kompleks PT Caltex Pacific Indonesia, Duri Bengkalis 28884 (0765) 821500, 821156 999199 Rengat Jl. Jend. M.T. Haryono No. 11 Rengat 29319 (0769) 22070, 323357 21383 Air Molek Jl. Jend. Sudirman No. 190-192 Air Molek 29352 (0769) 41075 41074 AREA BATAM Batam Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 90 29432 (0778) 454444, 458137, 458280 452606, 452607, Batam 431740 Batam Lubuk Baja Jl. Imam Bonjol, Lubuk Baja Batam 29432 (0778) 458159 457830 Batam Raja Ali Haji Jl. Raya Ali Haji No. 39 Batam 29432 (0778) 456717, 456824, 456842 457988, 430295 Batam Sekupang Martadinata Jl. R.E. Martadinata, Batam 29422 (0778) 322126 322474 Komp. Harapan Business Center Blok I No.1 Batam Industrial Park Batam Industrial Park, Jl. Rasamala No. 1 Batam 29434 (0770) 611666, 611444 611333 Batam Panbil Kawasan Industri Panbil, Jl. Ahmad Yani Batam 29433 (0778) 371283, 371284 371281 Tanjung Uban Jl. Permaisuri No. 3 Tanjung Uban 29152 (0771) 81007, 81006 81008 Tanjung Balai Karimun Jl. Teuku Umar No. 9 Tj. Balai karimun 29161 (0771) 327668, 327389, 327078 327669 Batam Bandara Hang Nadim Bandara Hang Nadim Batam 29431 (0778) 761318 761317 Batam Center Gedung Otorita Batam, Batam Center Batam 29432 (0778) 462048, 462264 462216 Batam Batuaji Ruko Muka Kuning Indah II Blok E 2 Batam 29432 (0778) 395002, 395003 396476 No.3A & 5 Jl. Batuaji Baru Batam Kawasan Industri Tunas Komplek Tunas Industrial Estate Batam 29464 (0778) 471055, 471044, 471927, Jl. Engku Putri, Ruko No. II B 471844, 471727 Batam Tiban Jl. Tiban Raya, Komp.Tiban Garden Blok C No.20 Batam 29421 (0778) 327177, 326877 323264 Batam Kawasan Industri Kabil Kawasan Industri Kabil, Batam 29467 (0778) 711731, 711732 711733 Jl. Hang Kesturi Km.4, Nongsa Natuna Jl. Datuk Kaya Wan Muhammad Benteng Natuna 29183 (0773) 31497, 31498, 31499 31623 No. 96-98, Ranai Batam Nagoya Jl. Imam Bonjol Komplek Bumi Ayu Lestari Batam 29432 (0778) 452865, 450729, (0778) 433566 Blok D No. 25-27 431896, 451040 Tanjungpinang Tanjungpinang 29111 (0771) 22437, 21805 28047, 23143 Jl. Teuku Umar No. 23 Kijang Jl. Hang Jebat, Barek Motor No.9, Kijang Tanjungpinang 29151 (0771) 463377, 463507 463498 WILAYAH II/ PALEMBANG Jl. Kapten A. Rivai No. 1008 Palembang 30135 (0711) 364008 - 012, 364013 310992, 3120417, 374279 AREA JAMBI Wilayah
Area
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
269
270
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Jambi Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 60 A Jambi 36138 (0741) 31581 - 2, 21412 20066, 29966, 23644 Jambi Telanaipura Jl. Prof. Dr. Sri S.M. Sofwan, SH No. 27, Jambi 36122 (0741) 62184, 63267, 62537, 63334 62292 Telanaipura Jambi Sam Ratulangi Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 20 Jambi 36113 (0741) 22202, 31089 22202, 26915 Jambi Dr. Sutomo Jl. Dr. Sutomo, PO BOX 14 Jambi 36113 (0741) 34374, 22864 34185 Sarolangun Jl. Lintas Sumatera Km. 1 Sarolangun 37381 (0745) 91318, 91546 91443 Jambi Sipin Jl. Kol. Abunjani No. 54 Jambi 36129 (0741) 61042 668691 Sengeti Jalan Lintas Timur Km.35, Jambi 36381 (0741) 51900 51900 Desa Sengeti, Muaro Jambi Bajubang Jl. Pramuka No. 1, Bajubang Bajubang 21366 (0743) 21366 20066 Muara Bungo Jl. Lintas Sumatra Km. 1 Muara Bungo 37212 (0747) 21188, 21138 21137 Bangko Jl. Jend. Sudirman, Pematang Kandis Bangko 37314 (0746) 323224 323225 AREA PADANG Padang Lapangan Imam Bonjol Jl. Bagindo Aziz Chan No. 12 Padang 31505 (0751) 31501 - 2 31505, 36726 Padang Bagindo Aziz Chan Jl. Bagindo Aziz Chan No. 21 Padang 25211 (0751) 32747, 28443 36817 Padang Sudirman Jl. Sudirman No. 2A Padang 25001 (0751) 26940, 28940, 33840 31571 Padang Taman Melati Jl. Gereja No. 34 A Padang 25118 (0751) 33338, 33339, 26162, 28332, 38422 38340, 38341, 38342 Padang Indarung Social Center PT Semen Padang Padang 25237 (0751) 27001 34160 Padang Muara Jl. Batang Arau No. 42 Padang 25215 (0751) 34872 34036 Padang Belakang Olo Padang 25116 (0751) 32726, 32748 32749 Jl. Belakang Olo No. 63 Pasaman Jl. Jend.Sudirman No.101, Pasaman Baru Pasaman Barat 26366 (0753) 466534, 466535, 466536 466532 Bukittinggi Jl. Perintis Kemerdekaan No. 3 Bukittinggi 26111 (0752) 626401 626406 Bukittinggi Aur Kuning Jl. Raya By Pass No. 42, Pasar Aur Kuning Bukittinggi 26131 (0752) 627880, 627881 627879 Payakumbuh Jl. Jenderal Sudirman No. 14 Payakumbuh 26211 (0752) 796783 s/d 796786 796789 Solok Jl. K.H. Akhmad Dahlan Solok 27322 (0755) 21123 20169 Sawahlunto Komplek Saringan No. W 27,Jl. Soekarno Hatta Sawahlunto 27421 (0754) 61144, 61146, 61477 61422 Solok Sungai Rumbai Jl. Lintas Sumatera No. 2, Sungai Rumbai Dharmasraya 27584 (0754) 583393, 583394 583395 AREA PALEMBANG SUDIRMAN Palembang Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 419 Palembang 30134 (0711) 311177, 358325 310393, 317159 Palembang Atmo Jl. Kolonel Atmo No.118 Palembang 30125 (0711) 354144, 354245 313655 Palembang Pusri Jl. Mayor Zen No. 9, Gedung YDPK Palembang 30118 (0711) 711023 710994 Palembang R.S.U Jl. Jend. Sudirman Km. 3,5 Palembang 30126 (0711) 313498, 364020 313977 Palembang Pusat Dagang Jl. T.P. Rustam Effendi No. 550 Palembang 30125 (0711) 313767, 356436 310873 Lubuk Linggau Jl. Garuda No. 8-9 Lubuk Linggau 31616 (0733) 325350, 321925 325680 Palembang Sako Kenten Terminal Sako Kenten, Ruko K3 No.1, Sako Kenten Palembang 30762 (0711) 810771 810772 Tanjung Enim Jl. Jend. Ahmad Yani No. 8 Tanjung Enim 31711 (0734) 451033 s.d. 35, 453167 451036 Lahat Lahat 31411 (0731) 323700, 321012, 321013, 323600 Jl. Mayor Ruslan Blok A No. 7-8 322381, 322383 Muara Enim Jl. Jenderal Sudirman No. 44 Muara Enim 31315 (0734) 424148, 421363 423338 Baturaja Jl. Serma Zakaria No. 35-37 Baturaja 32116 (0735) 20688, 20687 23576 Belitang Jl. Pasar Baru Gumawang, BK 10, Belitang OKU Timur 32182 (0735) 451789, 351899 450789 Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman No. 7 Pangkalpinang 33128 (0717) 432385 421530, 432623 Mentok Jl. Yos Sudarso No. 1 / 78 Mentok 33311 (0717) 21194, 31942 21194 Sungailiat Jl. Sudirman No. 18 Sungailiat 32111 (0717) 92233, 92416 92233 Parit Tiga Jebus Jl. Air Kuang No. 2, Parit Tiga, Kec.Jebus Bangka Barat 33362 (0715) 351701, 351702 351733 Pangkalpinang Depati Amir Jl. Depati Amir No 45 A (d/h Jl. Mentok) Pangkalpinang 33133 (0717) 436701, 434468 439076 Toboali Jl. Jend. Sudirman No. 97 Toboali 33183 (0718) 42100, 42101, 42102, 42103 41415 Tanjungpandan Jl. Merdeka No. 6 Tanjungpandan 33411 (0719) 21011, 21012 21600 Manggar Jl. Jenderal Sudirman No. 414, Manggar Belitung Timur 33512 (0719) 92067, 92088 92054 AREA PALEMBANG ARIEF Palembang Arief Jl. Kapten A. Rivai No. 27 Palembang 30129 (0711) 310952, 313020, 373271, 352346 313379, 313627 Palembang A. Rivai Jl. Kapten A. Rivai No. 39 Palembang 30135 (0711) 313455, 311556 312016 Palembang Plaju Pertamina UEP III, Jl. Kurnia Plaju 20368 (0711) 352432 352432 Palembang Pasar 16 Ilir Jl. Pasar 16 Ilir No. 165-167 Palembang 30122 (0711) 322226 311481 Prabumilih Sudirman Jl. Sudirman No. 117 Prabumulih 31121 (0713) 326000, 326093, 326094 326095 Palembang Gedung Kanwil Palembang 30137 (0711) 364008 - 12 312477 Jl. Kapten A. Rivai No. 1008 Sungai Lilin Pasar Sungai Lilin No. 33, Musi Banyuasin 30755 (0714) 322750 322125 Jl. Raya Palembang-Jambi Pendopo Komplek Pertamina II, Jl. Cemara 18 Pendopo 31211 (0711) 90204 90808 Prabumulih Pertamina UEP II, Jl. Pramuka Prabumulih 31122 (0713) 20868 21515 Palembang Uniba Jl. Mayor Ruslan Palembang 30113 (0711) 364025 372233 Palembang Bandara Sultan Badaruddin Bandara Sultan Mahmud.Badaruddin II Palembang 30152 (0711) 410150 420183 Palembang Veteran Jl. Veteran No. A-8 Palembang 30113 (0711) 374004, 357472, 357496 350013 Sekayu Petro Muba Building, Jl. Merdeka Lk. I, Sekayu Musi Banyuasin 30711 (0714) 322900, 322901, 322902 322904
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Palembang R. Sukamto Jl. R. Soekamto No.55 A & 55 B, Simpang Patal Palembang 30114 (0711) 360808, 357823 357670 Palembang Sukajadi Jl. Raya Palembang - Betung Km.12-13, Banyuasin 30761 (0711) 430199, 431859 431989 Sukajadi, Talang Kelapa Bengkulu S. Parman Jl. Letjend. S. Parman No. 183 Bengkulu 38223 (0736) 20016, 22138, 21244 21361, 20464 Bengkulu Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60 Bengkulu 38115 (0736) 22881, 22916, 21062 22882, 20076 Bengkulu Curup Jl. Merdeka No. 225, Curup Rejang Lebong 39117 (0732) 325047, 325048, 325049 21804 Bengkulu Panorama Jl. Salak Raya No. 297 B, Bengkulu Bengkulu 38226 (0736) 346890 364891 AREA BANDAR LAMPUNG Bandar Lampung Malahayati Jl. Laksamana Malahayati No. 3 Bandar Lampung 35221 (0721) 481222, 486146, 481431 489064, 473752 Bandar Lampung Telukbetung Jl. Laksamana Malahayati No. 30 Bandar Lampung 34223 (0721) 481945 486847 Bandar Lampung Cut Meutia Jl. Cut Meutiah No. 46 Bandar Lampung 35214 (0721) 486087 483849 Bandar Lampung Supratman Jl. W.R. Supratman No. 70 Bandar Lampung 35111 (0721) 486942-3 485684 Metro Jl. Jend. Sudirman No. 39 A Metro 34111 (0725) 41363 41860 Tanjungkarang Kartini Jl. Kartini No. 79 Tanjungkarang 35111 (0721) 251414 252796 Tanjungkarang Bambu Kuning Jl. Bukit Tinggi No. 21 D Tanjungkarang 35114 (0721) 255167 268602 Pringsewu Jl. Ahmad Yani No. 9, Pringsewu Tanggamus 35373 (0729) 24452, 24453 21472 Bandar Lampung Raden Intan Jl. Raden Intan No. 132 Bandar Lampung 35141 (0721) 251312, 251510 51510 Bandar Lampung Teuku Umar Jl. Teuku Umar No. 7 Bandar Lampung 35141 (0721) 774400 774500 Bandar Jaya Jl. Proklamator No. 33 A, Bandar Jaya Lampung Tengah 34163 (0725) 529999 529127 Tulang Bawang Jl. Lintas Timur, Desa Dwi Tunggal Jaya, 34596 (0726) 750700, 750165 750701 Tulang Bawang Banjar Agung Bandar Lampung Antasari Jl. Pangeran Antasari No. 149 B - C Bandar Lampung 35133 (0721) 782555, 770163, 770282, 771026 782333 Bandar Lampung Way Halim Jl. Ki Maja No. 131 C,D,E Sepang Jaya, Way Halim Bandar Lampung 35141 (0721) 774761, 780947 773248 Kotabumi Jl. Jenderal Sudirman No. 43 Kotabumi 34516 (0724) 21392, 21539, 21611 21975, 21489 WILAYAH III/ JAKARTA KOTA Jl. Lapangan Stasiun No. 2 Jakarta Barat 11110 (021) 6922004, 2600500 6922006 AREA JAKARTA KOTA Jakarta Kota Jl. Lapangan Stasiun No. 2 Jakarta Barat 11110 (021) 2600500, 2600506 2600505, 2600508 Jakarta Bandengan Komplek Puri Deltamas Blok J 1-2, Jakarta Utara 14450 (021) 6603086, 6603087 66603981, 6690602 Jl. Bandengan Selatan No. 43 Jakarta Mitra Bahari Komplek Pertokoan Mitra Bahari Jakarta Utara 14440 (021) 6625325 - 26 6625327 Blok D No. 7, Jl. Pasar Ikan Jakarta Pluit Selatan Jl. Raya Pluit Selatan No. 31-35 Jakarta Utara 14450 (021) 6670909, 6670101 6697201, 6670044 Jakarta Pluit Kencana Jl. Raya Pluit Kencana No. 51-53 Jakarta Utara 14450 (021) 6630763, 6601602 - 6 6601608 Jakarta Pangeran Jayakarta Jl. Pangeran Jayakarta No. 73 Jakarta Pusat 10730 (021) 6299030, 6590919 6399070 Jakarta Glodok Plaza Ruko Glodok Plaza Blok H No.45-46, Jakarta Barat 11180 (021) 6252348-7 6252615, 6261657 Jl. Pinangsia Raya Jakarta Mangga Dua Arkade Dusit Mangga Dua No. 5, Jakarta Pusat 10730 (021) 6127281, 6124832 6127624 Jl. Arteri Mangga Dua Raya Jakarta Mega Mal Pluit Ruko Mega Mal Pluit No. MG 46 - 47 Jakarta Utara 14450 (021) 6683566, 6670926 6670926 Jakarta Muara Karang Dalam Jl. Muara Karang Blok O / VIII Timur No. 69-70 Jakarta Utara 14440 (021) 66605170-1 6678048 Jakarta Muara Karang Raya Jl. Muara Karang Raya No. 93-95 Jakarta Utara 14450 (021) 6603481 - 82 6697914 Jakarta Glodok Sky Pasar Glodok Lt. 2 A.LO2 BKS039, Jakarta Barat 11120 (021) 6336120, 6336130 6336440 Jakarta Pinangsia Jl. Pinangsia II No. 3 D, Taman Sari Jakarta Barat 11110 (021) 6011029, 6903715 62317073 Jakarta Pluit Karang Baru Jl. Pluit Karang Utara No. 66 A, Jakarta Utara 14450 (021) 66694401, 66694402 66692630 Blok I-1 Selatan Kav 38-SEB Jakarta ITC Mangga Dua ITC Mangga Dua Lt. I Blok B 13-14, Jakarta Utara 14410 (021) 62300268-269 62300267 Jakarta Harco Mangga Dua Ruko Agung Sedayu Blok N No. 36, Jakarta Pusat 10730 (021) 6127048, 6127049 6123134 Jl. Mangga Dua Raya Jakarta Pasar Pagi Mangga Dua Gedung Pusat Perdagangan Grosir Mangga Dua Jakarta Utara 14430 (021) 6019947 - 48 6019257 Blok KA No.12A-14,Jl. Mangga Jakarta WTC Mangga Dua WTC Mangga Dua Lt. 5 Blok D No. 27, Jakarta Utara 14430 (021) 30012229-2234-5 30012227 Jl. Mangga Dua Raya No. 8 Jakarta Pasar Pagi Lama Jl. Pintu Kecil III No. 54, Pasar Pagi Jakarta Utara 11230 (021) 6916434, 6926655 6909647 Jakarta Mangga Dua Square Mangga Dua Square Blok B No. 9, Jakarta Utara 14430 (021) 62312970, 70968167 62312971 Jl. Gunung Sahari Raya 1 Jakarta Pejagalan Jl. Pejagalan Raya No. 85 F/C, Tambora Jakarta Barat 11220 (021) 6930104 Ext. 10 6930105 Jakarta Ruko Tekstil Mangga Dua Ruko Tektil Blok C - 3,Jl. Mangga Dua Raya Kav. No. 4 Jakarta Utara 14430 (021) 6257050 6256151 Jakarta Jayakarta Komplek Sentral Komplek Ruko Sentral Blok A.9 & Blok A.10, Jakarta Pusat 10730 (021) 6242671 6242672 Jl. Pangeran Jayakarta No. 126-129 Jakarta Lindeteves Lindeteves Trade Center Blok RA No. 50, Jakarta Barat 11180 (021) 62310870 - 72 62310871 Jl. Hayam Wuruk No. 127 Jakarta CBD Pluit Gedung CBD Pluit Blok A No. 6, Jakarta Utara 14440 (021) 66675340, 66675342, 66675344 66675341 Jl. Raya Pluit Selatan Jakarta Pasar Pagi Perniagaan Jl. Perniagaan Timur No. 79 Jakarta Barat 11220 (021) 6919805, 6918774, 6907948 6919464 Jakarta Mal Mangga Dua Mal Mangga Dua No. RM/16, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat 10730 (021) 62202691/ 692 & -693 62201705 Wilayah
Area
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
271
272
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Jakarta Permata Kota Jl. Tubagus Angke No. 178 Komp. Permata Kota Jakarta Utara 14450 (021) 66674272, 6667144, 66674273 Blok A No. 6 Pejagalan, Penjaringan 66671734-35 Jakarta Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 112 F Jakarta Barat 11140 (021) 63854193 - 194 (021) 63854195 AREA JAKARTA S. PARMAN Jakarta S. Parman Wisma Barito Pacific, Jl. S. Parman Kav. 62-63, Slipi Jakarta Barat 11410 (021) 5346627, 5483595 5347012 Jakarta Bandara Soekarno-Hatta Bandara Soekarno-Hatta, Terminal D & E Jakarta Barat 19100 (021) 5502062, 5506744 5501383, 5594349 Departures Terminal D Jakarta Bandara Soekarno-Hatta Cargo Bandara Soekarno-Hatta, Cargo Area Gedung 501 Jakarta Barat 19101 (021) 5501260 5501289, 5507175 Jakarta R.S. Pelni Jl. Aipda KS Tubun 92-94, Petamburan Jakarta Barat 11410 (021) 5306784, 5363394 5480027 Jakarta Gedung Pusri Jl. Taman Anggrek-Kemanggisan Jaya Jakarta Barat 11480 (021) 5481489 5482003 Jakarta Design Center Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 53-54 Jakarta Pusat 10260 (021) 5495136-8 5495139 Jakarta R.S. Harapan Kita Jl. S. Parman Kav. 87 Jakarta Barat 11420 (021) 5681153, 5684085-1248 56963325 Jakarta Bandara Soekarno-Hatta Bandara Soekarno-Hatta, Gedung 601 Jakarta Barat 19120 (021) 5501240, 5501378, 5502426 5502427 Gedung Angkasa Pura Jakarta Garuda Sentra Operasi Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng Jakarta Barat 19110 (021) 5590369 5590389 Jakarta R.S. Kanker Dharmais R.S. Kanker Dharmais, Jakarta Barat 11420 (021) 5681573 56943406 Jl. Let.Jend. S. Parman Kav. 84-88, Slipi Jakarta Jalan Panjang Jl. Panjang No. 5 A, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 (021) 5327262, 5327472, 5327393 5322397 Jakarta Slipi Jaya Jl. Letjend. S. Parman Kav. 17-18, Gedung Slipi Jaya Jakarta Barat 11480 (021) 5356830, 5356646 5356917 Tangerang Taman Niaga Soewarna Taman Niaga Soewarna, Lantai Dasar Tangerang 19101 (021) 55911440, 55911242 55911441 Blok B Lot 1-5, Bandara International Soekarno-Hatta Jakarta Pos Pengumben Kompleks Intercon Megah Blok W.3 Jakarta Barat 11640 (021) 5864931, 5864951, 5865075 5864448 No. 20, Jl. Raya Joglo Jakarta Teluk Mas Ruko Teluk Mas, Jl. Teluk Mas No. 18 E, Pejagalan Jakarta Utara 11450 (021) 66698324 66698325 Jakarta Pantai Indah Selatan Jl. Pantai Indah Selatan I Jakarta Utara 14460 (021) 55964740 55964739 Blok D-A Kav.No.1, Penjaringan Jakarta Duta Harapan Indah Ruko Duta Harapan Indah Blok I Jakarta Utara 14460 (021) 66605630 66605631 No.18, Kapuk Muara Jakarta Pantai Indah Kapuk Rukan Bukit Golf Mediterania Blok C Jakarta Utara 14460 (021) 70708601, 70708602 70708603 No.1, Pantai Indah Kapuk Jakarta Kemanggisan Jl. Budi Raya No. 7 A-B, Kemanggisan Jakarta Barat 11480 (021) 53666265 53666264 Tangerang Mutiara Kosambi Wkawasan Pergudangan Mutiara Kosambi 2 Tangerang 15211 (021) 55310473, 55910471, 55911072 55991073 Blok A No.11 Jakarta Botanical Garden Komplek Puri Botanical Blok H7 No.3, Jl. Raya Joglo Jakarta Barat 11460 (021) 58907250, 58907251 58907240 Tangerang BNP2TKI Selapajang Gedung Pendataan Kepulangan TKI Selapajang, Tangerang 15127 5502062 5594349 Jl. Marsekal Surya Dharma, Neglasari, Selapajang Jakarta Rawa Belong Jl. Kebon Jeruk Raya No. 24, Batusari - Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 (021) 53653802-03 53653805 Tangerang Gedung Manajemen Garuda Gedung Manajemen Garuda, Tangerang 19110 (021) 55916577 55916575 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng Tangerang Bandara Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3, Tangerang 19100 (021) 29963021 - 23 (021) 29963020 Gedung Angkasa Pura II Cengkareng AREA JAKARTA KYAI TAPA Jakarta Kyai Tapa Jl. Kyai Tapa No. 99 Jakarta Barat 11440 (021) 5634614 5634613, 5634622 Jakarta Jelambar Jl. Pangeran Tubagus Angke No. 10 Jakarta Barat 11460 (021) 5647439 5675890 Jakarta Taman Kebon Jeruk Jl. Meruya Ilir Blok A No. 19 Jakarta Barat 11650 (021) 5846762 5304127 Jakarta Roxy Mas Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 125 Jakarta Pusat 10150 (021) 6329512 6329434 Jakarta Kebon Jeruk Perjuangan Jl. Perjuangan No. 9 B, Kebon Jeruk Jakarta Barat (021) 5360735-7 5348757 11520 Jakarta Jembatan Lima Jl. K.H. Moch. Mansyur No. 222 Jakarta Barat 11210 (021) 6310068 6306112 Jakarta Tomang Jl. Tomang Raya No. 32 Jakarta Barat 11430 (021) 56968006, 56968281 56968284 Jakarta RS Royal Taruma Jl. Daan Mogot No. 34 Jakarta Barat 11470 (021) 56962446 56961918 Jakarta Universitas Trisakti Kampus A Universitas Trisakti, Jakarta Barat 11440 (021) 5636491, 5636771 5636527 Jl. Kyai Tapa No. 1, Grogol Jakarta Latumetten Jl. Prof.DR. Latumetten No. 17 E Jakarta Barat 11320 (021) 6343302 - 03 6348110 Jakarta Taman Permata Indah Jl. Kampung Gusti Blok M No.25, Penjaringan Jakarta Utara 14450 (021) 6603040, 6606262 6602987 Jakarta Grogol Muwardi Jl. Dr. Muwardi II No. 15 A, Grogol, Petamburan Jakarta Barat 11460 (021) 5632657 5632574 Jakarta Jelambar Baru Ruko Jelambar Baru, Jl.Jelambar Baru Raya 11460 (021) 5643966 56963916 No. 6B, Grogol, Petamburan Jakarta Barat Jakarta Jembatan Dua Ruko Jembatan Dua, Jakarta Utara 14450 (021) 6619596 6620392 Jl. Jembatan Dua No.5C, Penjaringan Jakarta Taman Duta Mas Ruko Taman Dua Mas Blok A3/46, Jakarta Barat 11460 (021) 56942316 56942339 Grogol, Petamburan Jakarta Mohammad Mansyur Jl. KH Mahammad Mansyur No. 11 Blok A-3 Jakarta Pusat 10140 (021) 63857527 63857509 Jakarta Taman Permata Buana Ruko Taman Permata Buana, Jakarta Barat 11610 (021) 58355045 58304247 Jl. Pulau Bira III Blok D1 Kav.47, Kembangan
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Jakarta Universitas Tarumanegara Kampus Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat 11440 (021) 56967038 56960589 Jl. Letjen. S. Parman No.1 Jakarta ITC Roxy Mas Gedung ITC Roxy Mas Blok B No. 14-15, Jakarta Pusat 10150 (021) 63859978 63859980 Jl. KH Hasyim Ashari Jakarta Kebon Jeruk Business Park Kebon Jeruk Blok AB 5, Jakarta Pusat 11620 (021) 58908301 - 02 (021) 58908303 Jl. Raya Meruya Ilir No. 88 Meruya Utara Jakarta Taman Aries Rukan Kencana Niaga I, Jakarta Barat 11620 (021) 58908430 - 31 (021) 58908432 Jl. Taman Aries Blok D1-1L Kembangan Jakarta Roxy Square Gedung Roxy Square, Lantai Lower Ground Jakarta Barat 11718 (021) 56954494 56954514 Blok C3 No.7-8, Jl. Kyai Tapa No. 1 AREA JAKARTA DAAN MOGOT Jakarta Daan Mogot Jl. Daan Mogot Jakarta Barat 11460 (021) 56961890 5606252, 5606249 Jakarta Kalideres Jl. Utama Raya Blok B No. 57 A-B, Cengkareng Jakarta Barat 11730 (021) 5450258, 5450259, 54391549 5450257 Jakarta Grenvil Grenvil Real Estate Blok BG 31-36 Jakarta Barat 11510 (021) 5689044-46 5689048 Jakarta Tanjungduren Jl. Tanjungduren Raya No. 56 A-B Jakarta Barat 11470 (021) 5666503 5666552 Jakarta Kedoya Rukan Golden Green No. 21, Jl. Arteri Kedoya Jakarta Barat 11520 (021) 5824804 5824806 Jakarta Puri Indah Jl. Puri Indah Raya Ruko Blok I / 1 Jakarta Barat 11610 (021) 5824408-9 5824410 Jakarta Kepa Duri Jl. Mangga Raya Blok Y No. 20 Jakarta Barat 11510 (021) 5656646-7 5656645 Jakarta Taman Palem Lestari Jl. Boulevar Taman Palem Lestari Blok D1 No. 19 Jakarta Barat 11730 (021) 55955409-10 55955100 Jakarta Taman Semanan Indah Komplek Perumahan Taman Semanan Indah, Jakarta Barat 11750 (021) 5407035, 5407036 54351946 Jl. Dharma Kencana Blok H No. 21 Jakarta Daan Mogot Baru Pertokoan Daan Mogot Baru, Jakarta Barat 11840 (021) 54381659, 5459397 5459827 Jl. Jimbaran Blok 7 B No. 14 Jakarta Mutiara Taman Palem Ruko Mutiara Taman Palem Blok A2 No.22, Jakarta Barat 11730 54353122 (021) 54353574, 54353584 Jl. Outer Ring Road Kamal, Cengkareng Jakarta Taman Kedoya Baru Ruko Agave Blok B1/12A, Jl. Agave Kedoya Jakarta Barat 11520 (021) 5822882, 5823003 5823111 Jakarta Mal Puri Indah Komplek Mal Puri Indah, Lantai Dasar Unit 80, Jakarta Barat 11610 (021) 5822723, 5822778 5822302 Jl. Puri Agung, Puri Indah Jakarta Puri Kencana Komplek Puri Bugar, Jakarta Barat 11610 (021) 5819878 5808383 Jl. Kencana Utama Raya Blok L6/G Jakarta Mal Taman Anggrek Mal Taman Anggrek, Ground Level C 13A & C 13Z, Jakarta Barat 11470 (021) 56998570 s.d. 72 56998574 Jl. Let.Jend S.Parman Kav.21 Jakarta Galeri Niaga Mediterania Ruko Galeri Niaga Mediterania Jakarta Utara 14460 (021) 5882136 5882137 Blok X-3, Kav. No.A-8F, Kapuk Muara Jakarta Citra Garden Jl. Peta Selatan No. 6 A-B, Kalideres Jakarta Barat 11840 (021) 54380494, 54380495 54380501 Jakarta Mediterania Tanjung Duren Ruko Garden Shopping Arcade Podomoro City Jakarta Barat 11470 (021) 56985230 - 32 (021) 56985229 Blok B No 8 AD Jl. Letjend. S. Parman Kav. 28 Jakarta Duri Kosambi Ruko Interkota, Jl Duri Kosambi Raya Jakarta Barat 11750 (021) 54366785, 54366772, 54366758 (021) 54366737 Blok C3 No 11 Cengkareng Jakarta Jalan Arjuna Jl. Raya Arjuna Utara No. 7A Duri Kepa Jakarta Barat 11510 (021) 56970865, 56966704 (021) 56970882 Jakarta Taman Ratu Ruko Taman Ratu, Jl. Ratu Kemuning Jakarta Barat 11510 (021) 56972353, 56971804-04, (021) 56971808 Blok A2 No 9B Kav 9-10 Duri Kepa 56971816 Jakarta Palem City Ruko Miami Blok C 17.A City Resort Residences, Jakarta Barat 11730 (021) 56959891 - 92, 56959894 - 95 (021) 56959904 Jl. Lingkar Luar Kamal Raya - Cengkareng Jakarta Podomoro City Central Park Shop Unit L-118 Lower Ground Floor, Jakarta Barat 11470 (021) 56985435 - 37 (021) 56985438 Jl Letjend S. Parman Jakarta Peta Barat Jakarta Barat 11840 (021) 29020320 - 322, 29020324 (021) 29020323 Ruko Ditra Business Park Blok A-8, Jl Peta Barat - Cengkareng Jakarta Taman Kencana Ruko Perumahan Taman Kencana Jakarta Barat 11820 (021) 5553438 (021) 5553165 Blok CI No. 12 Tegal Alur - Cengkareng Jakarta Tanjung Duren Raya Jl. Tanjung Duren Raya Blok Z III Kav. 683 SEB Jakarta Barat 11470 (021) 56972378 - 380 (021) 56972375 Jakarta Sunrise Garden Perumahan Sunrise Garden Jl. Panjang Raya No. 9 E Jakarta Barat 11520 (021) 56940037 - 038 (021) 56972852 AREA JAKARTA GAMBIR Jakarta Gambir Jl. Ir. H. Juanda No. 18 Jakarta Pusat 10120 (021) 3864026, 3808367 3808357 Jakarta Gunung Sahari Jl. Industri No. 1 Jakarta Pusat 10720 (021) 2600025 2600236 Jakarta Krekot Jl. H. Samanhudi No. 2 AB Jakarta Pusat 10710 (021) 3506002 2310314 Jakarta Juanda Jl. Ir. H. Juanda No. 25 Jakarta Pusat 10110 (021) 2310203 2310311 Jakarta Angkasa Kantor Pusat PT MNA, Jakarta Pusat 10720 (021) 6540703 6540705 Jl. Angkasa Blok B-15 Kav. 2-3 Jakarta KP Pertamina Jl. Perwira No. 2 Jakarta Pusat 10110 (021) 2310380 2310509 Jakarta Pasar Baru Jl. H. Samanhudi No. 46 Jakarta Pusat 10710 (021) 2310277 2310318 Jakarta Ketapang Indah Komplek Ketapang Indah, Jakarta Barat 11140 (021) 6336461, 6336601, 6336482 6349340, 6340164 Jl. K.H. Zainal Arifin Blok A1 Jakarta Mangga Besar Jl. Mangga Besar Raya No. 73-75 Jakarta Barat 11170 (021) 2600044 2600007, 6391113 Jakarta KPKN II Jl. Dr. Wahidin II No. 3 Jakarta Pusat 10710 (021) 3850159 3850159 Wilayah
Area
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
273
274
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Jakarta Krekot Bunder Ruko Krekot Bunder, Jakarta Pusat 10710 (021) 3841665 3809826 Jl. Krekot Bunder Raya No. 62, Sawah Besar Jakarta Pademangan Jl. Pademangan IV Gang 6 No. 39 Jakarta Utara 14410 (021) 6409587, 6409588 6411910 Jakarta Batu Ceper Wisma Tigris, Jl. Batu Ceper No. 19 DEF Jakarta Pusat 10120 (021) 3500229, 3442873, 3512474 3512435 Jakarta KP BPKP KP BPKP, Jl. Hayam Wuruk Jakarta Pusat 10120 (021) 3866724, 3866725 3866724 Jakarta Departemen Keuangan Gedung 16 Lantai Departemen Keuangan, Jakarta Pusat 10710 (021) 3522074 3522072 Jl.Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta International Expo Kemayoran Jl. Benyamin Suep Jakarta Pusat 11620 (021) 26645157, 26645158 26645159 Jakarta Gedung Askrindo Jl. Angkasa Blok B-9 Kav. 8 Jakarta Pusat 10610 (021) 6546550 6546550 Jakarta Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No. 96 A, Tamansari Jakarta Barat 11160 (021) 6009367, 6009371, 6009374 6009375 Jakarta Karang Anyar Ruko Karang Anyar Blok C / 26 Jakarta Pusat 10740 (021) 6247384 6429405 Jakarta Juanda III Gedung Wisma Bisnis Indonesia 2, Jakarta Pusat 10120 (021) 3841225 3850544 Jl. Ir H. Juanda III No. 32 AREA JAKARTA TANJUNGPRIOK ENGGANO Jakarta Tanjungpriok Enggano Jl. Enggano No. 42 Jakarta Utara 14310 (021) 43902536, 4351167, 4351169 43933637, 4351168 Jakarta Cakung Komplek PT KBN, Jl. Raya Cakung, Cilincing Jakarta Utara 14410 (021) 44820942 44820937 Jakarta Sunter Permai Jl. Sunter Permai Raya No. 1-4 Jakarta Utara 14350 (021) 6408766 6408763 Jakarta Tanjungpriok Yos Sudarso Jl. Yos Sudarso No. 750 Jakarta Utara 14210 (021) 43930617 43930980 Jakarta Sunter Paradise Jl. Sunter Paradise Blok F20 No. 45-A/B, Sunter Jakarta Utara 14350 (021) 6459934 686453 Jakarta Tanjungpriok Tawes Jl. Tawes No. 23, Tanjungpriok Jakarta Utara 14310 (021) 4300138 4300182 Jakarta Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Jakarta Pusat 10510 (021) 4211167 4249658 Jakarta Perumpel Tanjungpriok Gedung Pulau Laut, Jl. Banda No. 1, Tanjungpriok Jakarta Utara 14310 (021) 4304953, 4304944, 4304952 43930230, 43904547 Jakarta Ancol Jl. Parang Tritis No. 4 Jakarta Utara 14430 (021) 6911037 6927821 Jakarta Pertamina DPKK Jl. Yos Sudarso No. 32-34 Jakarta Utara 14320 (021) 43904578 - 9 43937827 Jakarta Tanjungpriok - Kantor Departemen Agama Kota, Jakarta Utara, Jakarta Utara 14210 (021) 4300489, 4304572, 4300733 Departemen Agama Jl. Plumpang Raya Semper No.52 4308769, 4300821 Jakarta Griya Inti Sentosa Ruko Griya Inti Sentosa, Jakarta Utara 14350 (021) 65835034 - 35, 65835033 Jl. Griya Utama Blok A No. 22 65835014, 6516285 Jakarta Sunter Agung Utara Jl. Sunter Agung Utara Blok A 36 D No.25 Jakarta Utara 14350 (021) 65835132, 65835133, 64715602 65835229, 65835230 Jakarta Taman Sunter Indah Ruko Taman Sunter Indah, Jakarta Utara 14350 (021) 6514680, 6514681, 6500587 6500719 Jl. Taman Sunter Indah Blok KI-1 No. 15 Jakarta Mal Sunter Mal Sunter Lantai Dasar No.8 D, Jakarta Utara 14350 (021) 65832298, 65832299, 65832395 65831994 Jl. Danau Sunter Utara Jakarta Prima Sunter Ruko Prima Sunter, Jakarta Utara 14350 (021) 65836180, 65836181, 2 65830953 Jl. Danau Sunter Utara Blok A Kav. No.1 6583095 Jakarta Plumpang Gedung Pusat Arsip Pertamina, Jakarta Utara 14230 (021) 43906859, 43906861 43906860 Jl. Yos Sudarso, Jembatan 3, Plumpang Jakarta Pasar Seni Ancol Jl. Lodan Timur, Blok F Jakarta Utara 14420 (021) 6408862, 6413614 682210 Jakarta KBN Cilincing Kawasan Berikat Nusantara, Unit Usaha Jakarta Utara 14120 (021) 44851023, 44851051, 44851053 44851448 Kawasan Marunda, Jl. Lampung No.1, Cilincing Jakarta Cakung Babek TNI Jl. Raya Cakung Cilincing Jakarta Utara 14140 (021) 44853590, 44853591, 44853593 44853592, 44853594 Jakarta Tanjungpriok Kramat Jl. Kramat Jaya No. 22 J Jakarta Utara 14260 (021) 43800873 - 75, 43912518 43800876 Blok B Kav. No.4, Tanjungpriok AREA TANGERANG KI SAMAUN Tangerang Ki Samaun Jl. Ki Samaun No. 214 Tangerang 15118 (021) 5523618, 5522145 5525344 Tangerang Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 9 Tangerang 15111 (021) 5522206 5525004 Tangerang Merdeka Plaza Sinar Merdeka Mas Blok A2 No. 7-8, Tangerang 15113 (021) 5516959, 5517019 5523718 Jl. Merdeka No. 53 Tangerang Cikokol Ruko Mahkota Mas Blok C No. J4 - J5, Cikokol Tangerang 15117 (021) 5543218 5543048 Tangerang Ciledug Jl. Ciledug Raya No. 77, Kav. 1-2, Ciledug Tangerang 15154 (021) 5847826, 5854693, 7329006 5847827 Tangerang Daan Mogot Jl. Daan Mogot No. 55 - 57 Tangerang 15111 (021) 5530607, 5530641 / 661 / 671 55797359 - 360 Tangerang Cikupa Pertokoan Cikupa Blok B No.3, Tangerang 15710 (021) 5960561, 5963003 5961708 Jl. Raya Serang Km. 14,8 Tangerang Pinangsia Karawaci Ruko Pinangsia Blok A No. 39, Lippo Karawaci Tangerang 15139 (021) 5516058, 5515745 5588869 Tangerang Kota Modern Perumahan Modernland Blok BR No.19, Tangerang 15117 55749149 (021) 55749147, 55749148 Jl. Jend. Sudirman Tangerang Gading Serpong Ruko Gading Serpong Blok AA4 No. 38, Tangerang 15333 (021) 5462297, 5462330 5462220 Jl. Boulevard Tangerang Alam Sutera Ruko Sutera Niaga I No. 71, Jl. Raya Serpong Tangerang 15325 (021) 53124348, 53124349 5398754 Tangerang Ciledug CBD Ruko Central Business Dustrict (CBD), Tangerang 15157 (021) 7324942, 7328453, 7303899 7334583 Trade Mall and Shopping Arcade, Jl. HOS Cokroaminoto No. 93, Ciledug
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Tangerang Bumi Permata Indah Pertokoan Bumi Permata Indah Blok R 1 No. 23, Tangerang 15157 (021) 73453233, 73456025 73450677 Jl. Raden Saleh, Karang Tengah, Ciledug Tangerang Taman Borobudur Taman Borobudur II Blok DD No.1-2, Tangerang 15810 (021) 5912801, 5912806 5912990 Jl. Borobudur Raya, Perum II, Karawaci Tangerang Balaraja Jl. Raya Kresek No.8-9, Balaraja Tangerang 15160 (021) 5954461, 5954463 5954464 Tangerang Curug Jl. Raya Curug Rt.02,Rw.04, Curug Kulon Tangerang 15810 (021) 5983697, 5983698 5983699 Tangerang Universitas - Jl. Boulevard Gading Serpong Tangerang 15810 (021) 54220090 54220091 Multimedia Nusantara Serang Jl. Diponogero No. 8 Serang 42111 (0254) 205379, 201260, 205380, 202570 201533, 217723 Serang Cikande Kawasan Industri Modern Cikande, Serang 42186 (0254) 404102, 404103, 404104 400439 Komplek Ruko Modern Cikande Blok B No. 1, Jl. Raya Cikande, Serang Pasar Lama Jl. Maulana Hasanuddin No. 57 B Serang 42112 (0254) 220404 s.d 6 201224 Rangkasbitung Komplek Pertokoan Pasar Kota Rangkasbitung Serang 42311 (0252) 281611, 281612, 281613 281614 Blok B-1 No.1,Jl. Sunan Kalijaga, Rangkasbitung Cilegon Anyer Jl. Raya Anyer No. 2 Cilegon 42431 (0254) 391515 391396, 386622 Cilegon Merak Jl. Raya Merak No. 3 Cilegon 42431 (0254) 391211 391606 Cilegon Krakatau Steel Kawasan Industri Berat Cilegon, Cilegon 42431 (0254) 372124 386622 Gedung ADB Krakatau Steel Cilegon Pasar Anyar Jl. Raya Anyer No. 103, Anyer Serang 42166 (0254) 603515 603516 WILAYAH IV/ JAKARTA THAMRIN Jl. M.H. Thamrin No. 5 Jakarta Pusat 10340 (021) 23565700, 39832922, 39832917, 39832918, 39832921, 30400144, 39832923 30400147, 30400105 AREA JAKARTA KEBON SIRIH Jakarta Kebon Sirih Jl. Tanah Abang Timur No. 1-2 Jakarta Pusat 10110 (021) 2311800, 2300800 2310604, 2310216, 2310160 Jakarta Duta Merlin Komplek Pertokoan Duta Merlin, Blok A/26-28, 10130 (021) 63866447, 63866450 / 446 6342220 Jakarta Pusat Jl. Gajah Mada No. 3-5 Jakarta Fakhrudin Jl. K.H. Fakhrudin No.15, Tanah Abang Jakarta Pusat 10250 (021) 2301486, 2301487 2301338, 2301079 Jakarta Kebon Jati Jl. Kebon Jati No.18, Komplek Ruko No.116-117 Jakarta Pusat 10250 (021) 3914859 2303146 Jakarta Suryopranoto Jl. Suryopranoto No. 48 C-D Jakarta Pusat 10130 (021) 6304431 6307748 Jakarta Gedung Pelni Jl. Gajah Mada No. 14 Jakarta Pusat 10130 (021) 6335770 63857742 Jakarta Wisma Bisnis Indonesia Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta Pusat 10220 (021) 5900645, 5900646 5900647 Jl. KH Mas Mansyur No. 12 A Jakarta Cideng Jl. Cideng Barat No. 87 Jakarta Pusat 10150 (021) 3450945, 3446955 3847796 Jakarta Metro Tanah Abang Gedung Pusat Grosir Metro Tanah Abang Lantai 6 Jakarta Pusat 10230 (021) 30035457, 30035458 30035469 No.6-7, Jl. K.H. Wahid Hasyim No.187-189 Jakarta Pasar Tanah Abang Blok A Pasar Regional Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat 10250 (021) 23571745, 23571748 23571746 Lt.Basement 2 Blok F No.85-86, Tanag Abang Jakarta Departemen Hankam Jl. Merdeka Barat No. 13-14 Jakarta Pusat 10110 (021) 3828403 3840918 Jakarta Tanah Abang Bukit Pasar Tanah Abang Bukit Blok B No.3, Jakarta Pusat 10250 (021) 3456372, 31908817 3456373 Jl. Fakhrudin No. 36 Jakarta Gedung Indosat Jl. Medan Merdeka Barat No. 21 Jakarta Pusat 10110 (021) 3802614 2310141 Jakarta Gedung Depparpostel Jl. Merdeka Barat No. 17 Jakarta Pusat 10110 (021) 3867496 3520678 Jakarta Graha 55 Jl. Tanah Abang II No. 57 Jakarta Pusat 10160 (021) 3801092 - 93, 3801104 3801174 Jakarta Wahid Hasyim Jl. Wahid Hasyim No. 183 Jakarta Pusat 10240 (021) 3141359, 3140709 3140661 AREA JAKARTA THAMRIN Jakarta Thamrin Jl. Kebon Sirih No. 83 Jakarta Pusat 10340 (021) 2302411 2303744, 2302567 Jakarta Jalan Sunda Jl. Sunda No. 1 Jakarta Pusat 10350 (021) 2300473, 2300718, 31930396 39899056 Jakarta Menara Thamrin Jl. M.H. Thamrin Kav. 3 Jakarta Pusat 10340 (021) 2303860 2302841 Jakarta Gedung Jaya Jl. M.H. Thamrin No. 12 Jakarta Pusat 10250 (021) 2300104, 2300843, 2300849 2300316, 3903933 Jakarta Wisma Nusantara Jl. M.H. Thamrin No. 59 Jakarta Pusat 10310 (021) 2300517 2300216, 31934947 Jakarta Sabang Jl. Kebon Sirih No. 73 Jakarta Pusat 10340 (021) 3919931, 31925277 3147921, 31925285 Jakarta Sarinah Jl. M.H. Thamrin No. 11 Jakarta Pusat 10340 (021) 2300644 2300720 Jakarta Wisma Alia Jl. M. Ikhwan Ridwan Rais No. 10-18 Jakarta Pusat 10110 (021) 2311533 2310175 Jakarta RSPAD Gatot Subroto RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat 10410 (021) 3505963, 3505964, 3505966 3505967 Jl. Abdul Rahman Saleh No. 24 Jakarta Atrium Senen Ruko Segitiga Senen Blok E-21/22, Jakarta Pusat 10410 (021) 3852370 3852369 Jl. Senen Raya No. 135 Jakarta Prapatan Jl. Prapatan No. 30 Jakarta Pusat 10410 (021) 3847101, 3845507 3847110 Jakarta PLN Gambir Jl. M. Ikhwan Ridwan Rais No. 1 Jakarta Pusat 10110 (021) 3453914 3453880 Jakarta Gedung Bimantara Gedung Bimantara, Jl. Kebun Sirih 17-19 Jakarta Pusat 10340 (021) 3920105 3920017 Jakarta Departemen Agama Jl. Lapangan Banteng No. 3-4 Jakarta Pusat 10710 3504143 (021) 3504132 - 53 - 56 Jakarta Stasiun Senen Jl. Stasiun Senen No. 16 Jakarta Pusat 10410 (021) 42887720 42887731 Wilayah
Area
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
275
276
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
AREA JAKARTA IMAM BONJOL Jakarta Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 61 Jakarta Pusat 10310 (021) 2301555, 2301545 2300433, 2300569 Jakarta R.S.C.M. Jl. Diponegoro No. 71 Jakarta Pusat 10430 (021) 3918301 3100145 Jakarta R.S. Jakarta Jl. Jend. Sudirman Kav. 49 Jakarta Selatan 12930 (021) 5732241-43 5710329 Jakarta Bendungan Hilir Jl. Bendungan Hilir Raya No. 82 Jakarta Pusat 10210 (021) 5711658, 5721672, 5733283 5711671 Jakarta Cik Ditiro Jl. Ki S. Mangunsarkoro No. 49 Jakarta Pusat 10310 (021) 2300112, 2300291, 544 2300837 Jakarta Wisma Indosemen Jl. Jend. Sudirman Kav. 70-71 Jakarta Selatan 12910 (021) 2510381 2510380 Jakarta Berdharma Jl. Jend. Sudirman Kav. 32-33 Jakarta Pusat 10220 (021) 5701916 5706563 Jakarta Mid Plaza Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11 Jakarta Pusat 10220 (021) 5704560, 5720710, 5720714 5746474 Jakarta Thamrin Nine - Jl. M.H. Thamrin Kav. 9 Jakarta Pusat 10230 (021) 31996949, 31996943 - 44 31996941-42 (d/h. Jkt Kebun Melati) Jakarta Wisma Metropolitan Jl. Jend. Sudirman Kav. 29 Jakarta Selatan 12920 (021) 5712287, 5253208 5701647 Jakarta Plaza Dua Mutiara Plaza Dua Mutiara, Lt. 1 Ruang 103, Jakarta Pusat 12920 (021) 5208915, 5208917 5208913 Jl. Jend. Sudirman Kav. 25 Jakarta Plaza Indonesia Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30 Jakarta Pusat 10350 (021) 2300766, 2300678, 2300533 2300320 Jakarta Menteng Jl. Gereja Theresia No. 45 Jakarta Pusat 10350 (021) 3928625 3143413 Jakarta Grand Indonesia Jl. M.H. Thamrin Kav. 1 Jakarta Pusat 10310 (021) 23580830, 23580831, 23580832 23580834 Jakarta Wisma 46 Kota BNI Gedung Wisma 46-Kota BNI. Jakarta Pusat 10220 (021) 5746158, 5746159, 5746160 5746162 Jl. Jend. Sudirman Kav. 1 Jakarta Unika Atmajaya Kampus Unika Atmajaya, Jl. Jend. Sudirman No. 51 Jakarta Selatan 12930 (021) 57906502, 57906501 57906503 AREA JAKARTA CIKINI Jakarta Cikini Jl. Cikini Raya No. 56 Jakarta Pusat 10330 (021) 31931732 31927002, 3925464 Jakarta Salemba Raya Jl. Salemba Tengah No. 4 B Jakarta Pusat 10440 (021) 3907605 3913331 Jakarta Taman Ismail Marzuki Jl. Cikini Raya No. 34-36 Jakarta Pusat 10330 (021) 2300686, 2301561 2301511 Jakarta Kramat Raya Jl. Kramat Raya No. 94-96 Jakarta Pusat 10450 (021) 3161938 3161946 Jakarta Cut Meutia Jl. Cut Meutiah No. 16 Jakarta Pusat 10340 (021) 3927781-3 2301586 Jakarta Cempaka Mas Kompleks Pertokoan Graha Cempaka Mas Jakarta Pusat 10640 (021) 42800153, 4263947 4263946 Blok A 24-25, Jl. Letjend. Suprapto Jakarta Universitas Yarsi Jl. Letjend. Soeprapto, Cempaka Putih Jakarta Pusat 10510 (021) 4206036, 4259380 4262540 Jakarta Cempaka Putih Permai Cempaka Putih Permai Jakarta Pusat 10510 (021) 4203363 4205779 Blok A No. 20-21, Jl. Letjend. Suprapto Jakarta Percetakan Negara Departemen Kesehatan, Dirjen PPM & PL, Jakarta Pusat 10560 (021) 42802567 42802567 Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta Kenari Mas Gedung Kenari Mas Lantai 2 Blok G-5, Jakarta Pusat 10440 (021) 39842765 39840413 Jl. Kramat Raya No. 101 Jakarta R.S. Islam Jakarta Jl. Cempaka Putih Tengah 1 Jakarta Pusat (021) 42878737 4206683 10510 Jakarta Pertamina UPMS III Jl. Kramat Raya No. 59 Jakarta Pusat 10450 (021) 3100242, 3925876 3925876 Jakarta Taspen Jl. Letjend. Suprapto, Cempaka Putih Jakarta Pusat 10510 (021) 4256546 4256537 Jakarta Rawasari Jl. Rawasari Selatan No. 29 Jakarta Pusat 10570 (021) 42801640, 42802851, 42802852 42802853, 42802854 Jakarta ITC Cempaka Mas ITC Cempaka Mas Mega Grosir, Lower Ground Jakarta Pusat 10640 (021) 42874324, 42876943, 42874774 42873090 No. 155 dan 156, Jl. Letjen. Suprapto Jakarta Mega Grosir Cempaka Mas Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok E 1/1, Jakarta Pusat 10640 (021) 42889320, 42889321, 42906759 Jl. Letjend. Suprapto, Kemayoran 42889322 Jakarta Suprapto Jl. Letjend. Suprapto L 20 C Jakarta Pusat 10640 (021) 4206771, 4200851 4282745 Jakarta RP Soeroso Jl. R.P. Soeroso No. 2-4, Menteng Jakarta Pusat 10330 (021) 2300161, 2300163 2300146 Jakarta Kenari Lama Jl. Kenari II No. 5 Jakarta Pusat 10430 (021) 3924361 (021) 3923362 AREA JAKARTA TEBET SUPOMO Jakarta Tebet Supomo Jl. Prof. Dr. Supomo, SH No. 43, Tebet Jakarta Selatan 12180 (021) 83790218, 83790244, 83790249 83790229 Jakarta Gedung Tira Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-3 Jakarta Selatan 12920 (021) 5209345 5209325 Jakarta Tebet Barat Jl. Tebet Barat IX No.26, Tebet Jakarta Selatan 12810 (021) 83700179, 83795438, 83792659 83700178 Jakarta Casablanca Jl. Casablanca Kav. 18 Jakarta Selatan 12180 (021) 8317028, 8317029 8317026 Jakarta Rasuna Said Gedung Enterprise, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-5 Jakarta Selatan 12920 (021) 2501256 2501249 Jakarta Graha Irama Graha Irama Lantai Dasar Jakarta Selatan 12950 (21) 52964180, 52964282, 52964184 (021) 52964179 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-1, No. 1-2 Jakarta Lapangan Ros Jl. KH Abdullah Syafie No. 14, Lapangan Ros, Tebet Jakarta Selatan 12840 (021) 83792637 83792638 Jakarta Mega Kuningan Gedung RNI, Jl. Denpasar Kav. D IIII Jakarta Selatan 12950 (021) 2522852/54-5 2522853 Jakarta Saharjo Komplek Gajah Unit F & G, Jl. Dr. Saharjo No. 111 Jakarta Selatan 12810 (021) 8293567-68, 83791680 8282349, 83791681 Jakarta Kuningan Gedung Menara Duta, Jakarta Selatan 12920 (021) 5207075 5200301 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-9 Jakarta Pasar Rumput Jl. Sultan Agung No. 59 D Jakarta Selatan 12970 (021) 8294959 8315687 Jakarta Ambassador Mall Ambassador, Jl. Prof. Dr. Satrio Jakarta Selatan 12940 (021) 57930970, 57930971 - 72 57930973 Jakarta Wisma Tugu Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 8/9 Jakarta Selatan 12940 (021) 5208814 52962641 Jakarta Tebet Timur Jl. Tebet Timur Dalam Raya N0. 115 Jakarta Selatan 12820 (021) 8290675, 8290521, 8290721 8291788 Jakarta Tebet Raya Jl. Tebet Raya No. 9 A Jakarta Selatan 12810 (021) 8310117 8310208
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Jakarta Menara Palma Gedung Menara Palma, Jl. HR Rasuna Said Jakarta Selatan 12950 (021) 57957570, 57957571 57957572 Blok X2 Kav.6, Kuningan AREA JAKARTA JATINEGARA TIMUR Jakarta Jatinegara Timur Jl. Jatinegara Timur No. 58 Jakarta Timur 13310 (021) 2800033 8508770, 2800056 Jakarta Kalimalang Jl. Raya Tarum Barat Blok M I No. 2, Jakarta Timur 13450 (021) 8645943-4 8656511, 8645944 Kav. Billy Moon, Kalimalang Jakarta Pahlawan Revolusi Jl. Pahlawan Revolusi No. 57 , Pondok Bambu Jakarta Timur 13470 (021) 8625120 8625120 Jakarta Puri Sentra Niaga Jl. Seulawah Raya, Puri Sentra Niaga Jakarta Timur 13620 (021) 86600854-5 8604829 Blok C-50, Jatiwaringin Jakarta Pondok Bambu Jl. Pahlawan Revolusi No. 125 F/G, Pondok Bambu Jakarta Timur 13430 (021) 8612067 8612422 Jakarta Rawamangun Pegambiran Jl. Pegambiran No. 4, Rawamangun Jakarta Timur 13220 (021) 4892878 4750071 Jakarta D.I. Panjaitan Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Gedung Wika Jakarta Timur 13340 (021) 2800088 8195074 Jakarta Matraman Jl. Matraman Raya No. 31 Jakarta Timur 13150 (021) 8510772 8502389 Jakarta Jatinegara Barat Jl. Jatinegara Barat No. 142 AB Jakarta Timur 13320 (021) 8199747 8508807 Jakarta Pondok Kelapa Jl. Tarum Barat Km. 4,5, Kalimalang Jakarta Timur 13450 (021) 8645173 8652418 Jakarta Buaran Ruko Taman Buaran Indah Blok A No. 89, Jakarta Timur 13470 (021) 8608169, 8608232 86611127 Jl. Buaran Raya, Duren Sawit Jakarta Pondok Kelapa Kavling DKI Jl. Raya Pondok Kelapa Blok D II No. 2 Jakarta Timur 13450 (021) 86900803, 86902849, 86902268 86902294 Jakarta Cipinang Jaya Jl. Cipinang Jaya No. 357, Cipinang Besar Selatan Jakarta Timur 13410 (021) 85903526, 85903545, 85903628 85903919 Jakarta Pasar Jatinegara Jatinegara Trade Center Lt.III Blok AKS Jakarta Timur 13310 (021) 85903370, 85903412 85901129 No.3, 3A & 5, Jl. Matraman Raya Jakarta Waskita Karya Jl. Biru Laut X Kav. 10, Cawang Jakarta Timur 13340 (021) 8564421 8564422 Jakarta Klender Komplek Ruko Blok B1 No.6, Jl. I Gusti Ngurah Rai Jakarta Timur 13470 (021) 86612125 - 27 86612129 Jakarta Halim Perdanakusuma Bandara Halim Perdanakusuma No. 121 HT Jakarta Timur 13610 (021) 80889951 80889950 Jakarta Pramuka Gedung Is Plaza, Jl. Pramuka Raya Kav. 151, Jakarta Jakarta Timur 13120 (021) 8199377, 8564666 8199341 Jakarta Otto Iskandardinata Gedung Graha Marba, Lantai 1, Jakarta Timur 13330 (021) 85904114, 85903837 85903966 Jl. Otto Iskandardinata No. 64 Jakarta Duren Sawit Jl. Kolonel Sugiono No. 19 Blok O, Duren sawit Jakarta Timur 13430 (021) 86612782, 86612783 86612714 Jakarta Rawamangun Balai Pustaka Komplek Ruko Mega Indah Blok A3, Jakarta Timur 13220 (021) 47861964 47861964 Jl. Balai Pustaka Timur No. 39, Rawamangun AREA JAKARTA PULOGADUNG Jakarta Pulogadung Jl. Raya Bekasi Km. 21, Pulogadung Jakarta Utara 14250 (021) 4602877, 4602923 4602875, 4602879 Jakarta Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulobuaran No. 2, Pulogadung Jakarta Timur 13930 (021) 4600081, 46826938 46825364 Jakarta Kelapa Gading Bolevar Jl. Bolevar Raya Blok L No. 8, Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 (021) 4520245, 4520474, 45840343 4520203 Jakarta Perumnas Klender Jl. Raya Terate Putih Blok 19 No. 5 C-D, Klender Jakarta Timur 13460 (021) 86601828, 86610325, 8623321 86601823 Jakarta Kelapa Gading Barat Jl. Bolevar Barat Raya Blok LC-7 Jakarta Utara 14240 (021) 45841815, 45841816, 4504789 4504788 No. 22-23, Kelapa Gading Jakarta Kelapa Gading Jl. Kelapa Gading Bolevar Blok TB2 Jakarta Utara 14240 (021) 4520387 4520566 No. 6-8, Kelapa Gading Jakarta Graha Rekso Graha Rekso Building Ground & 3 Floor, Jakarta Utara 14240 (021) 45856278, 45856279, 45856266, 45856277 Jl. Bulever Artha Gading Kav. A1 45856315, 45856317, 45856866, 45856867 Jakarta Permata Ujung Menteng Ruko Permata Ujung Menteng, Jakarta Timur 13910 (021) 46833623, 46833624, 46820527 Jl. Raya Bekasi Km.25, Cakung 46833482 Jakarta Pemuda Jakarta Timur 13220 (021) 47862247, 47862343, 47862303 47862263 Jl. Pemuda Raya No. 3 B, Rawamangun Jakarta Rawamangun Pemuda Jl. Pemuda No. 10, Kav. 79 Blok A Jakarta Timur 13220 (021) 4757450 4757451, 4705267 Jakarta Pulomas Komplek Artamas, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Jakarta Timur 13210 (021) 4714815 -17 4898109, 47868923 Jakarta Mal Kelapa Gading Mal Kelapa Gading 3, Unit LG 47, Jakarta Utara 14240 (021) 45853740 s/d 44 45853745 Jl. Bulevar Blok M, Kelapa Gading Jakarta Kelapa Gading Inkopal Pertokoan dan Kantor Inkopal, Jakarta Utara 14240 (021) 45859414, 45859415, 45859416 45851022 Jl. Bulevar Barat Raya Blok A No. 12A, Kelapa Gading Barat Jakarta Kelapa Gading Hibrida Jl. Bulevar Raya Blok PA 11 No. 18 Jakarta Utara 14250 (021) 45866152, 45866153 45866154 Jakarta Kelapa Gading Bolevar Timur Jl. Raya Bolevar Timur Blok NB I No.55 Jakarta Utara 14250 (021) 4535909, 4535910, 4535911 45865866 Jakarta Kelapa Gading Bolevar Raya Jl. Raya Bolever Blok LA 6 No. 10-11 Jakarta Utara 14240 (021) 45856822, 45856823, 4530510 45856824, 45856825 Bekasi Pondok Ungu Pertokoan Naga Swalayan Blok A 17, Bekasi 17132 (021) 88852531-32 88852533 Jl. Sultan Agung Bekasi Harapan Indah Ruko Sentra Niaga Blok SN 07, Bekasi 17131 (021) 88872211, 88872244, 88872266 88875533 Jl. Boulevard Hijau, Komplek Perumahan Harapan Indah Bekasi Taman Harapan Baru Ruko Taman Harapan Baru Blok A 1 Bekasi 17131 (021) 88880206, 88880367, 88977797 No.70,Kec.Medan Satria 88987570 Jakarta Kelapa Gading Square Kelapa Gading Square Blok C.18, Jakarta Utara 14240 (021) 45867831 (021) 45867832 Jl Builevar Barat, Kelapa Gading Wilayah
Area
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
277
278
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
AREA BEKASI Bekasi Juanda Jl. Ir. H. Juanda No. 155 Bekasi 17112 (021) 88358784, 88358783 88359811 Bekasi Sentra Niaga Kalimalang Jl. Jend. Ahmad Yani, Sentra Niaga Kalimalang Bekasi 17141 (021) 8853507 8862613 Blok A3 No. 6-7 Bekasi Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani, Pusat Perdagangan Bekasi 17141 (021) 8848683 8846716, 8868401 Kalimalang Blok A VIII No.17-18 Bekasi Kemang Pratama Ruko Kemang Pratama, Bekasi 17114 (021) 8271329 8271326 Jl. Kemang Pratama Raya Blok MM-02 Bekasi Plaza Pondok Gede Jl. Raya Pondok Gede No. 50 B, Pondok Gede Bekasi 17414 (021) 8485643, 8485645 8482936 Bekasi Cikarang Ruko Roxy Blok E No. 1, Bekasi 17550 (021) 89909420 - 21 dan 89900126 89909422 Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang Jakarta Jatiwaringin Jl. Raya Jatiwaringin No. 263, Pondok Gede Bekasi 17411 (021) 8466850, 8465362 8473566 Bekasi Jakasampurna Pertokoan Duta Permai Blok B 1 No.10, Bekasi 17145 (021) 88955196, 88855291, 88964091 Jl. KH Noer Ali, Kalimalang 88855292 Bekasi Bulak Kapal Ruko Juanda Elok No. 3A, Jl. Ir. H. Juanda Bekasi 17112 (021) 8814241, 8814844, 8814002 8813871, 8814593 Cikarang Jababeka Ruko Roxy Ruko Roxy Blok B No. 3, Bekasi 17550 (021) 89840781 - 84 89840780 Jl. Kasuari Raya, Cikarang Utara Bekasi Grand Mal Komplek Ruko Grand Mal Bekasi Kaveling B Bekasi 17135 (021) 88854988, 88854989 88854987 No. 7, Jl. Raya Sudirman Bekasi Taman Galaxi Komplek Pertokoan Taman Galaxi, Bekasi 17147 (021) 82424918, 82424919 8205212 Jl. Galaxi Raya Blok G No. 1 Bekasi Villa Galaxi Jl. Pulo Ribung Raya Blok AR No. 25 Bekasi 17148 (021) 82425777, 82425306, 82425850 82426013 Villa Nusa Indah Komplek Perumahan Villa Nusa Indah II Bogor 16969 8213763 (021) 8214349, 8215078, 8215488 Blok U3 No.3-4 Bekasi Kalimas Ruko Kalimas, Jl. Chairil Anwar Blok C No. 3A Bekasi 17113 (021) 88353687, 88355577 8810011 Bekasi Jatibening Rukan Villa Jatibening Toll Kaveling No.A-05, Bekasi 17412 (021) 84978016 84993901 Jl. Caman Raya, Jatibening, P. Gede Bekasi Jati Asih Jl. Raya Jati Makmur No. 53 B, Pondok Gede Bekasi 17421 (021) 8461731, 8461991, 8462059 8461819 Bekasi Cibitung Kawasan Industri MM 2100, Cibitung, Bekasi Fajar Bekasi 17520 (021) 8981217 8980344 Cikarang Ruko Sentra Ruko Sentra Cikarang Blok C No.2, Bekasi 17550 (021) 89902333, 89903742 89901502 Jl. Raya Cikarang-Cibarusah Cikarang Jababeka Kawasan Industri Cikarang, Ruko Commercial Bekasi 17550 (021) 89832280 - 81 89832282 Blok A, No. 25-26 Tambun Naga Swalayan, Bekasi 17510 (021) 8810953, 8811029, 8811055 8810948 Jl. Raya Hasanudin Km.38, Tambun Bekasi Grand Wisata Komplek Perumahan Grand Wisata, Bekasi 17510 (021) 70920496, 70920497 88855721 Ruko Celebration Boulevard Blok AA 9 Kav.32,Tambun Bekasi Wisma Asri Jl. Raya Perjuangan Kav. M No. 14 Bekasi 17121 (021) 88855717 - 20 88855721 Cikarang Kota Jl. Kapten Sumantri No. 27, Cikarang Bekasi 17530 (021) 89108980, 89108987 89109131 Bekasi Komsen Jati Asih Jl. Raya jati Asih No. 26 Bekasi 17423 (021) 82415117, 82422808 82415001 Bekasi Ruko Mas Ruko Bekasi Mas Blok E 1-2, Jl. Jend. Ahmad Yani Bekasi 17141 (021) 8859663, 8858842 8858846 Bekasi Rawalumbu Ruko Kawu Jaya, Bekasi 17115 (021) 82432087, 82431966 82434581 Jl. Raya Pramuka No.1-2, Rawalumbu Cikarang Jababeka Capitol Ruko Capitol Business Park Bekasi 17530 (021) 89841698, 89841697 89841695 Jl. Niaga Raya Blok 2 C, Jababeka, Cikarang Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta Selatan 12190 (021) 5266566, 5267368 5267371, 5267365 WILAYAH V/ JAKARTA SUDIRMAN AREA JAKARTA PLAZA MANDIRI Jakarta Plaza Mandiri Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan 12190 (021) 5263553 5263654, 5263656 Jakarta Mampang Jl. Mampang Prapatan No. 61 Jakarta Selatan 12790 (021) 7995559, 7980695, 7982632 7989909 Jakarta Wisma Argo Manunggal Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 22 Jakarta Selatan 12930 (021) 2520051-3 2520054 Jakarta Gedung Bidakara Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73 Jakarta Selatan 12870 (021) 83793115-9 83793120 Jakarta Krakatau Steel Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta Selatan 12170 (021) 5221263, 5200683 5204338, 5207277 Jakarta Pancoran Jl. Raya Pasar Minggu No.17 A Jakarta Selatan 12780 (021) 7983377 7983422 Jakarta Gatot Subroto Gedung Menara Jamsostek, Jakarta Selatan 12710 (021) 52961514, 52962256 - 57, 52961513 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 38 52962263 Jakarta Gedung Jamsostek Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan 12930 (021) 5201885 5221632 Jakarta M.T. Haryono Jl. Letjend. M.T. Haryono Kav. 17 Jakarta Selatan 12810 (021) 83792003, 8292908, 8291043-4 8297223 Jakarta Gedung Patrajasa Gedung Patrajasa, Jakarta Selatan 12950 (021) 5251621 5227993 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 32-34 Jakarta Grha Citra Caraka Grha Citra Caraka/Witel IV, Jakarta Selatan 12710 (021) 5222185-6 5205935 Jl. Jend. Gatot Subroto No. 52 Jakarta BKPM Gedung BKPM, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 44 Jakarta Selatan 12190 (021) 5225828-9 5225828 Jakarta Nindya Karya Jl. Letjend. M.T. Haryono No. 3-7 Jakarta Timur 13630 (021) 8096961 8096961
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Jakarta Wisma IKPT Wisma IKPT, Jl. M.T. Haryono Kav.4-5 Jakarta Selatan 12820 (021) 8294717 8353987 Jakarta Dewi Sartika Jl. Dewi Sartika No.184 A, Cawang Jakarta Timur 13630 (021) 8094754-5 8094754 Jakarta Pusat Grosir Cililitan Jl. Mayjen. Sutoyo No. 76, Cililitan, Kramat Jati Jakarta Timur 13640 (021) 80016222 8004754 AREA JAKARTA SUDIRMAN Jakarta Sudirman Plaza Bapindo, Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta Selatan 12190 (021) 5266527 5266528, 5266529 Jakarta Mayestik Jl. Kyai Maja No. 6 A1-2, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 (021) 7211466 7233715 Jakarta Ratu Plaza Perkantoran Ratu Plaza Unit GB 2A & 2B, Jakarta Pusat 10270 (021) 2510911-12 2700854 Jl. Jend. Sudirman No. 9 Jakarta DPR RI Gedung MPR/DPR RI Senayan, Jakarta Pusat 10270 (021) 5701274 5701275 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Bursa Efek Gedung Bursa Efek Jakarta, Jakarta Selatan 12190 (021) 5153003-04 5153012 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Simprug Simprug Gallery Blok B, Jl. Teuku Nyak Arief No. 10 Jakarta Selatan 12220 (021) 72800986, 72800987, 7251932, 72783605 72800989 Jakarta Gedung Pusat Kehutanan Jl. Jend. Gatot Subroto, Manggala Wanabakti Jakarta Pusat 10270 (021) 5703246 5732972 Jakarta Puncak Emas Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62 Jakarta Selatan 12190 (021) 5200208 5202464 Jakarta Palmerah Jl. Palmerah Barat No. 39 Jakarta Pusat 10270 (021) 5485120 5308376 Jakarta Tendean Jl. Wolter Monginsidi No. 123 C Jakarta Selatan 12180 (021) 72800926 - 7 7393559 Jakarta Permata Hijau Jakarta Selatan 12210 (021) 5346918, 5346981 5485627 Pertokoan Permata Hijau Blok DC No. 25 Jakarta Pakubuwono Jl. Pakubuwono VI No. 39 A, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 (021) 7223462 - 63 72790837 Jakarta ITC Permata Hijau Ruko Grand ITC Permata Hijau Blok Emerald G 28, Jakarta Selatan 12210 (021) 53663322, 53663950, 53663622 Jl. Arteri Permata Hijau 53663951 Jakarta Energi Gedung The Energy, Kawasan SCBD Lot 11 A, Jakarta Selatan 12190 (021) 52892466, 52964535 52963075 Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta Senayan City Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot. 19 Jakarta Pusat 10270 (021) 72781423 - 5 72781493 AREA JAKARTA FALATEHAN Jakarta Falatehan Jl. Falatehan I No.44 Jakarta Selatan 12160 (021) 2700501 - 9, 2700444, 2700234 2700516, 2700512 Jakarta Panglima Polim Jl. Panglima Polim Raya No. 192 Blok A, Jakarta Selatan 12000 (021) 2700106 2700121 Kebayoran Baru Jakarta Kalibata Jl. Raya Pasar Minggu Km. 17 No.8 Jakarta Selatan 12740 (021) 7945427-28 7945429 Jakarta Pasar Minggu Jl. Raya Pasar Minggu No. 89 J, Pejaten Jakarta Selatan 12510 (021) 79190339, 339, 7982632 79190337 Jakarta Wolter Monginsidi Jl. Wolter Monginsidi No. 57, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12180 (021) 2702861-4 2702864 Jakarta Departemen PU Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 (021) 2700017 2700018, 7397730 Jakarta PLN Pusat Jl. Trunojoyo M 1 No. 135, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160 (021) 2751091 2700019 Jakarta Grand Wijaya Jl. Wijaya II, Komp. Wijaya Grand Center Blok B 1-3 Jakarta Selatan 12160 (021) 2700107-09, 2700939 2700938 Jakarta Kemang Raya Jl. Kemang Raya No. 18 A 12370 (021) 7199123-7, 7194805, 71791514 7190448 Jakarta Selatan Jakarta Iskandarsyah Graha Iskandarsyah, Jl. Iskandarsyah Raya No. 66 Jakarta Selatan 12160 (021) 2702711-5, 2700015 2700016 Jakarta Melawai Jl. Melawai Raya No. 12-14, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160 (021) 2700346 2700352 Jakarta R.S. Pusat Pertamina Jl. Kyai Maja No. 43, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 (021) 2700347 2700347 Jakarta Kemang Plaza Kemang Plaza, Jl. Kemang Raya No. 15 C Jakarta Selatan 12790 (021) 71794582, 71794583, 71794585 71790789 Jakarta Kalibata Rawajati Ruko Kalibata Indah Blok K No. 20, Jakarta Selatan 12750 (021) 7987185 & 86, 7980932 7987152 Jl. Rawajati Timur, Kalibata Jakarta Kemang Selatan Gedung Haery, Jl. Kemang Selatan Raya No. 151 Jakarta Selatan 12560 (021) 7812371 - 7812373 7814737 Jakarta Mabes Polri Jl. Trunojoyo No. 3, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 (021) 2700299, 7255467 2700300 Jakarta Ampera Raya Grha Matra Jl. Ampera Raya No.11 Jakarta Selatan 12550 (021) 7813782, 7811031, 7813785 7813449, 7813781 Jakarta Pejaten Timur Jl. Raya Pasar Minggu No. 6A, Jakarta Selatan 12510 (021) 7989181, 7988776 7989755 Pejaten Timur, Pasar Minggu Jakarta Blok M Jl. Sultan Hasanuddin No. 30, Jakarta Selatan 12160 (021) 7257981, 7257980, 7257982 Blok M Kebayoran Baru 7257977, 7257975 AREA JAKARTA PONDOK INDAH Jakarta Pondok Indah Jl. Metro Pondok Indah Kav.II UA No. 48-50 Jakarta Selatan 12310 (021) 7507208 - 9, 7694982 7694850, 75906781 Jakarta Gandaria Jl. Gandaria Tengah III No. 21, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12130 (021) 2702865-5 2702867 Jakarta Cirendeu Jl. Cirendeu Raya, Pertokoan Prima Indah No. 10 Tangerang 15419 (021) 7444809 7444812 Jakarta Radio Dalam Jl. Radio Dalam Raya No.11-11A Jakarta Selatan 12140 (021) 2700439 2700627 Jakarta Mal Pondok Indah Pondok Indah Mal Blok B/ 2, Jakarta Selatan 12310 (021) 7506717-19 7506721 Jl. Metro Pondok Indah Gedung Aminta Plaza, Jakarta Selatan 12310 (021) 7512061-6 7512071 Jakarta Aminta Plaza Jl. Letjend. T.B. Simatupang Kav. X Jakarta Plaza Pondok Indah Jl. Taman Duta Kav. II UA 36-37, Pondok Indah Jakarta Selatan 12310 (021) 7507213-4 7507213 Jakarta Lebak Bulus Jl. Karang Tengah, Bona Indah Jakarta Selatan 12440 (021) 7692063 7691845 Blok A2/B7, Lebak Bulus Jakarta Pondok Pinang Center Pertokoan Pondok Pinang Center Jakarta Selatan 12310 (021) 7507366-7 7507365 Blok A 36/38/40, Jl. Ciputat Raya Jakarta Kebayoran Lama Jl. Raya Kebayoran Lama No. 222 Jakarta Selatan 12220 (021) 2700602-5 2700938 Wilayah
Area
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
279
280
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
Tangerang Graha Karnos Graha Karnos, Jl. Ir. H. Juanda No. 39, Ciputat Tangerang 15412 Jakarta Ciputat Center Pertokoan Ciputat Center, Jl. Ciputat Raya No. 75 Tangerang 15412 Cinere Jl. Cinere Raya Kav. 32-33 Depok 16514 Jakarta Arteri Pondok Indah Jl. Sultan Iskandar Muda No. 8 A Jakarta Selatan 12240 Jakarta Pondok Indah Metro Jl. Metro Pondok Indah Kav.II UA Jakarta Selatan 12310 No. 24-27, Pondok Indah Jakarta Mal Pondok Indah 2 Mal Pondok Indah 2 No. G 33 A & C, Jakarta Selatan 12310 Jl. Metro Pondok Indah Tangerang UIN Syarif Hidayatullah Jl. Ir. H. Jianda No. 95 Ciputat Tangerang Selatan 15412 Cinere PLN Gandul Kompk. Kantor PLN (Persero) UBS P3B, Depok 16514 Jl. Garuda No. 15 AREA JAKARTA FATMAWATI Jakarta Fatmawati Jl. R.S. Fatmawati No. 8, Cilandak Jakarta Selatan 12430 Jakarta Cipete Gedung Chase Worth, Jakarta Selatan 12410 Jl. R.S. Fatmawati No. 75, Cipete Jakarta Pejaten Jl. Warung Jati Barat No. 15 A, Pejaten Jakarta Selatan 12550 Jakarta Pondok Labu Jl. R.S. Fatmawati No. 8 , Pondok Labu Jakarta Selatan 12430 Jakarta Simatupang Gedung Ratu Prabu 2, Jakarta Selatan 12430 Jl. Letjend. TB Simatupang Kav.20 Jakarta Ragunan Jl. Harsono RM No.3, Gedung D, Jakarta Selatan 12550 KP Departemen Pertanian Jakarta Kawasan Komersial Cilandak Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta Selatan 12560 Kawasan Komersial Cilandak Gedung III Jakarta Warung Buncit Raya Jl. Warung Buncit Raya No. 6, Wisma Ritra Jakarta Selatan 12740 Jakarta Gedung Elnusa Graha Elnusa, Jakarta Selatan 12560 Jl. Letjend. T.B. Simatupang Kav. 1 B Jakarta ITC Fatmawati Ruko ITC Fatmawati No. 17, Jl. RS Fatmawati Jakarta Selatan 12150 Jakarta Mampang Imigrasi Jl. Warung Buncit Raya No. 302 H Jakarta Selatan 12760 Jakarta Fatmawati Cenderawasih Jl. Cenderawasih I No. 15 A, Cilandak Jakarta Selatan 12420 Jakarta Cilandak KKO Jl. Raya Cilandak KKO No. 5 Jakarta Selatan 12560 Jakarta Jatipadang Jl. Raya Ragunan No. 8 D Jakarta Selatan 12520 Jakarta Gedung Arkadia Perkantoran Hijau Arkadia, Jakarta Selatan 12520 Jl. Letjen. TB Simatupang Kav. 88 Jakarta Margasatwa Ruko Margasatwa View, Jakarta Selatan 12450 Jl. Margasatwa No.45 B, Pondok Labu AREA JAKARTA BINTARO JAYA Jakarta Bintaro Jaya Jl. Bintaro Utama, Bintaro Jaya Sektor I Jakarta Selatan 12330 Jakarta Pamulang Komplek Pertokoan Pamulang Permai Tangerang 15417 Blok SH IX Kav. 11-14 Tangerang Bintaro Jl. Bintaro Utama 3A Blok D No. 42-43, Tangerang 15225 Sektor III, Bintaro Jaya Jakarta Bintaro Burung Gereja Jl. Burung Gereja Blok B2 HS 2 Jakarta Selatan 12330 No.6, Sektor II, Bintaro Jaya Tangerang Pasar Ciputat Ruko Mutiara Center Ciputat, Tangerang 15411 Jl.Dewi Sartika No. B3, Ciputat Tangerang Bumi Serpong Damai Jl. Gunung Rinjani No.13 Blok R-G, Sektor IV Tangerang 15311 Bumi Serpong Damai Jakarta Gedung Lemigas Kanpus. PPPTMGB Lemigas, Jl. Ciledug Raya Jakarta Selatan 12230 Jakarta Bintaro Veteran Ruko Bintaro Veteran Raya Permai Jakarta Selatan 12330 Jl. RC Veteran No. 17 E Jakarta Petukangan Jl. Raya Ciledug No. 5C, Petukangan Jakarta Selatan 12270 Tangerang Pondok Cabe Mutiara Komplek Pertokoan Pondok Cabe Mutiara Tangerang 15418 Blok B-3A, Jl. Raya Parung Tangerang Bintaro Sentra Menteng Ruko Sentra Menteng, Bintaro Jaya Tangerang 15225 Sektor VII Blok MN 29 Tangerang Jurangmangu Ruko Pondok Aren, Jl. Raya Ceger Tangerang 15222 No.59, Jurangmangu Tangerang BSD Modern Ruko Pasar Modern BSD, Sektor Commercial I Tangerang 15318 Blok R No.59, Serpong, Jl. Pahlawan Seribu Tangerang ITC BSD Ruko ITC BSD No.17, Jl. Pahlawan Seribu, Serpong Tangerang 15322 Tangerang Serpong Simpang Tiga Puspitek Serpong Tangerang 15310 Tangerang Villa Melati Mas Ruko Villa Melati Mas Blok SR1 No. 20, Tangerang 15323 Jl. Pahlawan Seribu, Serpong
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
TELEPON
FAKSIMILI
(021) 74701725, 74701726, 74701727 (021) 7491621 (021) 7541916 (021) 2701173, 2701174, 2701175 (021) 7503057
74705316 7491621 7547565 7396772 7694982
(021) 75920455
75920452
(021) 7406254, 74713655, 74713968, 74714439 (021) 7542646
74713328 7533209
(021) 7504791 (021) 7236142-5
7504326 7236141
(021) 78831086 (021) 75816903 (021) 78833271, 78833356
78831127 7699803 78833414
(021) 7805441, 5184, 5873, 7811819
7805116, 7805117
(021) 7801478
7801479
(021) 7980666 (021) 78831183-5
7980644, 7970875 78831184
(021) 7248700, 72788815 (021) 7940450 (021) 75905080 (021) 7818880, 7811469, 78831456, 78835622 (021) 7890989 (021) 7816119, 7816219
7392522 7972146 75912911 7811409 78845753 7816261
(021) 75912684, 75912673, 75909650 75912707 (021) 7340924 - 29 (021) 7421006, 7, 8
7364068, 7364069 7421009
(021) 7362419, 7362404
7375884
(021) 7357272
7357318
(021) 7426545, 7425932, 7425635
7426021
(021) 5376767/68
5376769
(021) 2700298 (021) 7369215, 73691223, 73691907, 73691931, 73887202 (021) 73887702 & 39, 73887620 (021) 7490389
2700298 73692022 7372450 7424976
(021) 74863971, 74864019
74863848
(021) 73887963, 73887964, 73886679 (021) 53158541, 53158542
73886485 53158543
(021) 53161747, 53161748, 53161749 (021) 7560948, 7560949 (021) 5372607, 5373144
53161781 7560950 5374357
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Tangerang RS Eka BSD Rumah Sakit Eka Horpital CBD Tangerang 15321 (021) 53154637, 53154638, 53154640 Lot IX BSD City, Serpong 53154639 Tangerang Pamulang Siliwangi Ruko Tita, Jl. Raya Siliwangi No. 9 A, Pamulang Tangerang 15416 (021) 74718012, 74718014 74718016 AREA JAKARTA PASAR REBO Jakarta Pasar Rebo Plaza PP, Jl. Letjend. T.B. Simatupang No. 57 Jakarta Timur 13760 (021) 8408283 8403961, 8414446 Jakarta Gedung Aneka Tambang Jl. Letjend. T.B. Simatupang, Tanjung Barat Jakarta Selatan 12530 (021) 7892956 7892953 Jakarta Cilangkap Komplek Mabes ABRI Cilangkap Jakarta Timur 13870 (021) 8711739 8711447 Jakarta Kramatjati Kokan Anggatra PUSDIKKES No. PP8-A1 dan Jakarta Timur 13510 (021) 8000455, 80882152, 8000378 PP9-A1, Jl. Raya Bogor Km. 18 8006693, 80876863 Jakarta Plaza Kramatjati Indah Jl. Raya Bogor, Pertokoan Ramayana Jakarta Timur 13510 (021) 8090364 8090324 Blok A No.11-12 Cileungsi Mal Cileungsi Blok C No. 9, Bogor 16820 (021) 82484604 - 07 82484608 Jl. Raya Narogong, Cileungsi Jakarta Cijantung Gedung BP2TKI Lantai 1, Jl. Raya Bogor Km. 23,5 Jakarta Timur 13750 (021) 87794824, 87794874, 87794902 87797857 Cibubur Citra Grand Komplek Citra Grand Ruko 2 No. 15, Bekasi 17435 (021) 84596941, 84596942 84300086 Jl. Alternatif Km.4, Pondok Gede Jakarta Pasar Induk Kramatjati Pasar Induk Kramatjati Blok B.AKS/001, Jakarta Timur 13540 (021) 8400248, 87781739 8400879 Jl. Raya Bogor Km.17 Jakarta Taman Mini Indonesia Indah Komplek TMII, Gedung Sasana Kriya No. B 16 Jakarta Timur 13560 (021) 8403190 8714954 Jakarta R.S. M.H. Thamrin Jl. Raya Pondok Gede No. 23 , Kramatjati Jakarta Timur 13550 (021) 8096791 8008963 Jakarta Condet Jakarta 13520 (021) 80878729, 80878730, 80878731 80878727 Jl. Raya Condet No. 15 Bekasi Ujung Aspal Jl. Raya Hankam No. 18 B-C, Bekasi 17431 (021) 84592090, 84597382 84592091 Jati Murni, Pondok Gede Cibubur Kota Wisata Ruko Sentra Eropa Blok A No.6, Bogor 16968 (021) 84935699, 84930634, 84935675 Perumahan Kota Wisata, 84930635 Jl. Tranyogi Km.6, Cibubur Cibubur Time Square Jl. Raya Alternatif Cibubur-Cileungsi Bekasi 17433 (021) 84303649 - 50 84303848 No. 37 G, Jatisampurna AREA DEPOK Depok Jl. Margonda Raya No. 2 Depok 16432 (021) 7520569, 7760903 7762684 Jakarta Cimanggis Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 28 Jakarta Timur 13710 (021) 8710013, 8710016, 8710657 8710776, 87711803 Jakarta Cibubur Jl. Lapangan Tembak, Jakarta Timur 13720 (021) 87704204-5 87704206 Pertokoan Cibubur Indah Blok. A-22 - 23 Depok Bukit Sawangan Ruko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No.1, Depok 16518 (0251) 604904, 604905 604908 Jl.Raya Parung Km.35, Sawangan Citeureup Jl. Mayor Oking No. 10 - 11, Citeureup Bogor 16810 (021) 87942420, 87942283, 87909462 87942683 Depok Kelapa Dua Jl. Raya Akses UI No. 88 C, Kelapa Dua, Cimanggis Depok 16951 (021) 87712226 87712226 Depok Tengah Komplek Ruko Sukmajaya No. 15, Depok 16411 (021) 7715427, 7715432 7715441 Jl. Tole Iskandar, Depok II Tengah Depok Cisalak Jl. Raya Bogor Km.31 No.8, Cisalak Depok 16416 (021) 8734224, 8734117 8734220 Depok I Jl. Nusantara Raya No. 25 AB Depok 16432 (021) 77205078, 77205270 77205361 Depok Timur Jl. Proklamasi Raya Blok A No.7-8, Depok II Timur Depok 16417 (021) 77831443, 77829381, 77827453 77830194 Depok ITC Pertokoan ITC Depok No.49,Jl. Margonda Raya Depok 16431 (021) 77202319, 77202325 77202356 Depok Cinere Limo Jl. Cenere Raya No. 18 B, Cinere Depok (021) 7536364, 7536360 7536368 16514 Jakarta Universitas Pancasila Jl. Raya Lenteng Agung, Srengseng Sawah Jakarta Selatan 12640 (021) 78880410, 78890342 78880410 Depok Universitas Indonesia Kampus Universitas Indonesia, Depok 16424 (021) 78849075, 78849076 78849074 Gedung Pascasarjana Fakultas Ekonomi Depok Pondok Cina Jl. Raya Margonda No. 345 D, Pondok Cina Depok 16424 (021) 77210999, 77213388 77210888 Depok Jatijajar Jl. Raya Tole Iskandar No. 1 Depok 16415 (021) 87741872, 87744255, 87743880 87741716 Depok Kartini Pertokoan Kartini Blok A No. 11, Depok 16436 (021) 77217342, 77217343, 77217346 Jl. Kartini Raya, Pancoran Mas 77217344, 77217345 AREA BOGOR Bogor Juanda Jl. Ir. H, Juanda No. 12 Bogor 16121 (0251) 8313644, 8320008, 8324836 8323967, 8382401 Bogor Kapten Muslihat Jl. Kapten Muslihat No. 17 Bogor 16121 (0251) 8311129 8326852 Bogor Suryakencana Jl. Suryakencana No. 310 Bogor 16123 (0251) 8381136, 8329611 381134, 353104 Cibinong Komp. Ruko Graha Cibinong No. B-1, Bogor 16917 (021) 87918731-34 87918730 Jl. Raya Jakarta Bogor Km.43, Cibinong Bogor Warung Jambu Jl. Raya Pajajaran No. 1 - B Bogor 16153 (0251) 8387356 8319825 Bogor Tajur Jl. Raya Tajur No. 130 Bogor 16720 (0251) 8380733, 8380763 8390287 Bogor Pajajaran Ruko Bantar Kemang No.20 Q, Jl. Raya Pajajaran Bogor 16143 (0251) 8329512 8350085 Bogor Pasar Anyar Ruko Central Blok C No. 15, Jl. Dewi Sartika Bogor 16121 (0251) 8373238 8373268 Bogor Ciluar Jl. Raya Simpang Pomad Ruko No. 323 C, Ciluar Bogor 16710 (0251) 8658070 8658677 Bogor Soleh Iskandar Komplek Pertokoan 24, Bogor 16161 (0251) 8340091 8340063 Jl. KH Soleh Iskandar No. 2 H Sukabumi Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 124 Sukabumi 43132 (0266) 221319 221236 Wilayah
Area
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
281
282
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Sukabumi Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani No. 44 Sukabumi 43131 (0266) 222801, 222802, 223677, 224748 221116 Cianjur Jl. Suroso No. 51 Cianjur 43211 (0263) 268383 266078 Cipanas Jl. Raya Cipanas Blok 11 No. 201, Pacet Cianjur 43553 (0263) 511037 511039 Cicurug Jl. Siliwangi No. 287 B, Cicurug Sukabumi 43159 (0266) 732512 736364 Cianjur Cokroaminoto Jl. HOS Cikroaminoto No. 172 Cianjur 43214 (0263) 261730 261749 Pelabuhan Ratu Jl. Siliwangi No. 62, Pelabuhan Ratu Sukabumi 43363 (0266) 434651, 434654 434652 Cibadak Jl. Suryakencana No. 4, Cibadak Sukabumi 43351 (0266) 5311919 537207 WILAYAH VI/ BANDUNG Jl. Soekarno Hatta No. 486 Bandung 40266 (022) 7506242, 7511878 7505810, 7506632 AREA BANDUNG ASIA-AFRIKA Bandung Asia Afrika Utara Jl. Asia Afrika No. 107 Bandung 40112 (022) 4207026, 4203461, 4336693 4206998, 4233546, 4230137 Bandung Asia Afrika Selatan Jl. Asia Afrika No. 118-120 Bandung 40261 (022) 4240282 4240281 Bandung Soekarno-Hatta Jl. Soekarno Hatta No. 486 Bandung 40266 (022) 7562950 7562944 Bandung Siliwangi Jl. Siliwangi No. 3 Bandung 40132 (022) 2506858, 2502549, 2531940 2531941, 2531942 Bandung Alun-Alun Jl. Asia Afrika No. 51 Bandung 40001 (022) 4205555 4205312 Bandung Kiara Condong Jl. Kiara Condong No. 115 Bandung 40281 (022) 7235008 - 9, 7201827 7231536, 7213891 Bandung Buah Batu Jl. Buah Batu No. 268 Bandung 40264 (022) 7320854-5 7300369 Bandung Binacitra Jl. Soekarno Hatta No. 162 Bandung 40235 (022) 5422366, 5406674, 5406693 5411336, 5409846 Bandung Metro Jl. Soekarno Hatta No. 638 Bandung 40286 (022) 7508202 7562091 Bandung Kopo Jl. Raya Terusan Kopo 228 A Bandung (022) 5425541-3 5410568 40226 Bandung Jamika Jl. Jamika No. 33 C Bandung 40231 (022) 6403199 6403199 Bandung Sumbersari Jl. Soekarno Hatta No. 132 B Bandung 40222 (022) 6046262 6046261 Bandung Burangrang Jl. Burangrang No. 35 D Bandung 40262 (022) 7333999 7333995 Bandung Mohamad Toha Jl. Mohamad Toha No. 189 Bandung 40253 (022) 5209803, 5228190, 521163 5228203, 5228612 Bandung Soreang Jl. Raya Soreang No. 457 Bandung 40377 (022) 5892828 5896133 Bandung BKR Jl. BKR No. 124 A Bandung 40254 (022) 5222752 5226925 Bandung Taman Kopo Indah Komplek Taman Kopo Indah II Ruko IB No. 19 Bandung 40226 (022) 5421777 5421505 Bandung MTC Metro Trade Center Blok F1,Jl. Soekarno Hatta Bandung 40286 (022) 7508799, 7508846, 7508867, 7535701 7508869 Bandung Dayeuhkolot Jl. Bojongsoang No.79 Bandung 40288 (022) 7506428, 7510340, 7520802, 7568195 7504139 AREA BANDUNG SURAPATI Bandung Surapati Jl. Surapati No. 2 Bandung 40115 (022) 4241411 4207552, 4241436 Bandung Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 730, Bandung 40282 (022) 7213707 7213708 Gerbang Puri Tirta Kencana Bandung Martadinata Jl. R.E. Martadinata No.103 Bandung 40115 (022) 4209093 4204991 Bandung Ujungberung Jl. A. H. Nasution No. 67 Bandung 40611 (022) 7800135 7815020 Bandung Kanpus Telkom Gedung Kantor Pusat PT Telkom, Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 (022) 7206661 7206562 Garut Jl. Ahmad Yani No. 24 Garut 44115 (0262) 231698 232675 Sumedang Jl. Mayor Abdurachman No. 99 Sumedang 45323 (0261) 210275, 210276, 210277 210565 Bandung Dago Jl. Ir. H. Juanda No. 30 Bandung 40115 (022) 4208000, 4217000 4235351 Komplek STT Telkom, Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 (022) 7512480 7207501 Bandung STT Telkom Bandung Rancaekek Jl. Raya Dangdeur No. 137, Rancaekek Bandung 40394 (022) 7791010, 7791001 7791001 Bandung Jamsostek Jl. P.H. Hasan Mustapa No. 39 Bandung 40124 (022) 7217861 7217863 Bandung Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 295 A Bandung 40274 (022) 7320412 7313469 Bandung Cibeunying Jl. Jend. Ahmad Yani No. 317 Bandung 40121 (022) 7218551, 7210866 7210764 Bandung Cihampelas Jl. Cihampelas No. 182 Bandung 40131 (022) 2043996 2043997 Garut Cikajang Jl. Garut Cikajang No. 99 Garut 44171 (0262) 577595, 577596 577593 Tasikmalaya Otto Iskandardinata Jl. Otto Iskandardinata No. 26 Tasikmalaya 46113 (0265) 331821 331824 Tasikmalaya Mustofa Jl. H.Z. Mustofa No. 294 Tasikmalaya 46125 (0265) 333328 333336 Tasikmalaya Sutisna Jl. Sutisna Senjaya No. 88 Tasikmalaya 46114 (0265) 323261 335059 Ciamis Jl. Ahmad Yani No. 21 Ciamis 46211 (0265) 771538 771384 Ciamis Banjar Jl. Letjend. Suwarto No. 48, Banjar Ciamis 43622 (0265) 744713, 744814 744719 AREA BANDUNG BRAGA Bandung Braga Jl. Braga No. 133 Bandung 40111 (022) 4236030 4204444, 4238129, 4233456 Bandung Pajajaran Jl. Pajajaran No. 125 Bandung 40174 (022) 6018862, 6032301 6032296, 6002019 Bandung Setiabudi Jl. Setiabudi No. 210 Bandung 40141 (022) 2041933 234958, 2034958 Bandung R.S. Hasan Sadikin Jl. Pasteur No. 38 Bandung 40161 (022) 2042575 2031849, 2043311 Cimahi Jl. Raya Cimahi No. 612 Cimahi 40525 (022) 6644628 6644628 Bandung Pasteur Jl. Dr. Junjunan No. 155 A Bandung 40173 (022) 6020295-6 6020360 Pamanukan Jl. Ion Martasasmita No. 35, Pamanukan Subang (0260) 554555 551357 41254 Subang Jl. Jenderal Ahmad Yani No.5 Subang 41211 (0260) 417773, 416445, 416550 416665 Jatinangor Universitas Pajajaran Kampus Universitas Pajajaran Sumedang 45363 (022) 7781948 7781949 Jl. Raya Sumedang, Jatinangor
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Baros Leuwigajah Ruko Taman Pondok Mas Indah No. 4, Jl. Baros Cimahi 40532 (022) 6634666 6634659 Bandung Setrasari Plaza Setrasari Plaza Blok A No.5 Jl. Suria Sumantri Bandung 40146 (022) 2002465 2007496 Bandung Otista Jl. Otto Iskandardinata No. 293 Bandung 40251 (022) 4224728, 4224730 4237271 Bandung Cimindi Jl. Raya Cimindi No. 270, Bandung 40175 (022) 6631642, 6631663 6631643 Bandung Sukajadi Jl. Sukajadi No. 184 Bandung 40161 (022) 2037944 2041073 Bandung Pasar Baru Jl. Otto Iskandardinata No. 99, Pasar Baru Bandung 40111 (022) 4231727 4203166 Lembang Jl. Raya Grand Hotel No. 42, Lembang Bandung 40391 (022) 2784455, 2784700 2784972 Padalarang Jl. Raya Padalarang No. 465 A Padalarang 40553 (022) 6808214, 6808206 6808213 Purwakarta Jl. Sudirman No. 176 Purwakarta 41115 (0264) 201505 201507 Karawang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4, By Pass Kerawang 41314 (0267) 402353, 402679, 403127, 402853 403761, 405960, 408724, 414943 Karawang Tuparev Jl. Tuparev No. 44 Karawang 41312 (0267) 8454274, 8454275 8454273 Dawuan Cikampek Jl. Jend. Ahmad Yani No. 45, Dawuan Cikampek 41373 (0264) 316140 316385 Cikampek GKB PT Pupuk Kujang Kawasan PT Pupuk Kujang Cikampek 41373 (0264) 316387 311623 AREA CIREBON Cirebon Yos Sudarso Jl. Yos Sudarso No. 11 Cirebon 45111 (0231) 205506 - 7, 234350-1, 206204 203084, 83930980 Cirebon Jalan Kantor Jl. Kantor No. 4 Cirebon 45112 (0231) 203025 201596 Cirebon Siliwangi Cirebon 45124 (0231) 202125 207021 Jl. Siliwangi No. 139 Cirebon Tegalwangi Jl. Raya Tegalwangi Km. 9 No. 58 Cirebon 45154 (0231) 321260, 321513 321026 Indramayu Panjaitan Jl. D.I. Panjaitan No. 8 Indramayu 45212 (0234) 22001 22901 Kuningan Pertokoan Siliwangi No. 39-40, Kuningan 45511 (0232) 876457, 876557 871742 Jl. Siliwangi, Kuningan Indramayu Balongan Jl. Raya Balongan (Depo Pertamina) Indramayu 45217 (0234) 28475 28722 Jatibarang Jl. Mayor Dasuki No. 92, Jatibarang Indramayu 45273 (0234) 351450, 351440 353569 Majalengka Kadipaten Jl. Raya Timur No. 124, Kadipaten Majalengka 45453 (0233) 663007, 663008, 663010 662004 Cirebon Plered Jl. Raya Panembahan No. 51, Plered Cirebon 45154 (0231) 325438, 325439 321345 Cirebon Arjawinangun Jl. Ki Hajar Dewantoro No. 21, Kabupaten Cirebon 45162 (0231) 357676 357558 Desa Jungjang, Arjawinangun Cirebon Ciledug Jl. Merdeka Barat No. 68, Ciledug Kabupaten Cirebon 45188 (0231) 8665727 8665726 WILAYAH VII/ SEMARANG Jl. Pemuda No. 73 Semarang 50139 (024) 3517349, 3520484, 3520487 3520485 AREA SEMARANG PEMUDA Semarang Pemuda Jl. Pemuda No. 73 Semarang 50139 (024) 3514321 3545365 Semarang Pandanaran Jl. Pandanaran No. 104 Semarang 50134 (024) 8310325 8414125 Semarang Bangkong Plaza Jl. M.T. Haryono No. 864-866, Semarang 50242 (024) 8312736 8414346 Komp. Bangkong Plaza B 4-6 Semarang Gedung Telkom Gedung PT Telkom (Persero), Jl. Pahlawan No. 10 Semarang 50241 (024) 8442595, 8303005 8445710 Semarang Kepodang Jl. Kepodang No. 32-34 Semarang 50137 (024) 3544181 3544184 Semarang R.S. Kariadi Jl. Dr. Sutomo No. 16 Semarang 50231 (024) 8412503 8317546 Semarang Majapahit Kompleks Ruko Majapahit, Jl. Majapahit No. 339 Semarang 50191 (024) 6725702, 6725704 6725703 Jl. Diponegoro No. 36 Salatiga 50711 (0298) 321002, 324030 321331 Salatiga Semarang Patrajasa Jl. Sisingamangaraja Semarang 50231 (024) 8314450 8505162 Semarang Srondol Jl. Setiabudi No. G 62 E & F Semarang 50263 (024) 7461192, 7461736, 7461737 7461191 Semarang Pelindo Kompleks Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang 50174 (024) 3585382 3563450 Jl. Coaster No. 10 Demak Jl. Sultan Fatah No. 4B Demak 59511 (0291) 6904077 - 78 (0291) 6904079 Kudus Jl. Jend. Sudirman No. 164 Kudus 59301 (0291) 438768, 432974 438769 Jepara Jl. HOS Cokroaminoto No. 4 Jepara 59417 (0291) 591555, 592666 591666 Cepu Jl. Pemuda No. 60 Cepu 58312 (0296) 424627, 424630, 424631, 424625 424632, 424737 Pati Jl. Kol. Kusnandar Komplek Ruko Pasar Puri Pati 59112 (0295) 385909, 385066, 385067 385065 Blok 6-7 Blora Jl. Alun-Alun Selatan No. 5 Blora 58215 (0296) 5100091, 5100092 531547 Kudus Alun-Alun Jl. Jenderal Sudirman No. 3 C Kudus 59312 (0291) 439902, 439903, 439904 439901 Rembang Jl. Diponegoro No. 79, Rembang Rembang 59217 (0295) 691599, 6998309 6998308 AREA SEMARANG PAHLAWAN Semarang Pahlawan Jl. Pahlawan No. 3 Semarang 50241 (024) 8415362 8311366 Semarang Mpu Tantular Jl. Mpu Tantular No. 19 Semarang 50010 (024) 3544031-3 3517337 Semarang Sugiyopranoto Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 36 A-B Semarang 50246 (024) 3522790, 3522671, 3585783 3585084 Semarang Candi Baru Jl. S. Parman No. 55 K, Ruko Sultan Agung Semarang 50232 (024) 8312141, 8442550, 8506155 8505501 Ungaran Jl. Jend. Gatot Subroto No. 671 E-F, Ungaran Semarang 50511 (024) 6924296, 921989 6924295 Parakan Jl. Pahlawan No. 28, Parakan Temanggung 56254 (0293) 596471-73, 596598, 597227 596239 Weleri Jl. Utama Tengah No. 198 Weleri 51355 (0294) 644009, 642010 643460 Purwodadi Jl. R. Suprapto No. 97 A-B Purwodadi 58111 (0292) 425061 425062 Semarang Universitas Diponegoro Jl. Prof. Dr. Sudharto No. 9 B, Tembalang Semarang 50275 (024) 76480480, 76480484 76480556 Wilayah
Area
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
283
284
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Semarang Kawasan Industri Candi Kawasan Industri Candi Semarang 50184 (024) 7612381, 7612385 7612385 ,Jl. Candi Raya Blok F1E No.1-2 Semarang Gang Pinggir Jl. Gang Pinggir No. 13 A Semarang 50137 (024) 3510537, 3512929, 3551921 3551918 Semarang MT Haryono Jl. M.T. Haryono No. 419 Semarang 50136 (024) 3586267, 3586268 3586939 Ambarawa Jl. Jenderal Sudirman No.122, Ambarawa Semarang 50162 (0298) 596741, 596742 596743 Semarang Ngaliyan Jl. Prof. Dr. Hamka No. 9 Ruko C,D,E Tugu Semarang 50189 (024) 7619378, 7614769 (024) 7614770 Magelang Jl. Sudirman No. 26, Magelang 56126 (0293) 364012, 366776 364282 Komplek Pertokoan Rejotumoto Kutoarjo Jl. Pangeran Diponegoro No. 114, Kutoarjo Kutoarjo 54212 (0275) 642000, 642651 642652 Wonosobo Jl. Sumbing No. 18 Wonosobo 56311 (0286) 322474 322460 Muntilan Kompleks Ruko Muntilan Plaza Jl. Pemuda Muntilan 56414 (0293) 586066 586065 Temanggung Jl. Tentara Pelajar No. 1 Tamenggung 56213 (0293) 493862, 493863 491012 Magelang A. Yani Jl. Ahmad Yani No. 203 Magelang 56115 (0293) 314503 314546 AREA YOGYAKARTA Yogyakarta Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 26 Yogyakarta 55232 (0274) 557069, 586425 561893, 586432 Yogyakarta Wisma PU Jl. Laksda Adisucipto No. 165 Sleman 55281 (0274) 560915 s/d 560919 560920, 560921 Yogyakarta Diponegoro Jl. Pangeran Diponegoro No. 107 Yogyakarta 55231 (0274) 584758, 562415 562878 Yogyakarta Katamso Jl. Brigjen. Katamso No. 69 B Yogyajarta 55121 (0274) 415392, 415616, 415388, 415389 415670, 415672 Jl. Gejayan No. 28, Condong Catur Sleman 55283 (0274) 543028, 584041, 584140 543029 Yogyakarta Gejayan Yogyakarta UGM Jl. Kaliurang, Sekip Blok L-6 Sleman 55281 (0274) 543032, 521136 543031 Yogyakarta Godean Jl. Raya Godean Km.4 No. 32 Sleman 55292 (0274) 561311 561312 Bantul Jl. Gajah Mada No. 14, Bantul Bantul 55711 (0274) 368469, 368470 368470 Yogyakarta Gedung Magister UGM Lobby Gedung Magister UGM, Sleman 55281 (0274) 521412 548956 Jl. Nusantara, Bulak Sumur Yogyakarta Ahmad Dahlan Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 25 Yogyakarta 55121 (0274) 411753, 411784 411754 Yogyakarta STIE YKPN Kampus STIE YKPN, Jl. Seturan Sleman 55281 (0274) 486163 487657 Sleman Jl. Raya Magelang Km. 10 Sleman 55511 (0274) 865123, 868405 Ex.285 865566 Yogyakarta Suryotomo Hotel Limaran, Jl. Suryotomo No. 1 Yogyakarta 55121 (0274) 515621 515621 Yogyakarta R.S. Sardjito Jl. Kesehatan Sekip, Kotak Pos 21 Sleman 55284 (0274) 518671 518671 Yogyakarta Kaliurang Jl. Kaliurang Km.6,5 No.A 5 C, Sleman 55281 (0274) 889645, 889646 889657 Condongcatur, Depok, Sleman Yogyakarta Universitas - Gedung Rektorat Universitas Islam Indonesia Sleman 55283 (0274) 896323 896327 Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km.14,5, Besi, Sleman Wates Jl. Kolonel Sugiyono, Wates Kulon Progo 55611 (0274) 775319 775312 Wonosari Jl. Baron No. 34, Baleharjo, Wonosari Gunung Kidul 55811 (0274) 394433, 394713, 394271 391267 Yogyakarta Kotagede Jl. Kemasan No. 52 Kotagede Yogyakarta 55172 (0274) 4437168 - 69 4437167 AREA SOLO Solo Sriwedari Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 294 Solo 57141 (0271) 715455 711888 Solo Purwotomo Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 329 Solo 57142 (0271) 711161 - 71896535 713896 Solo Slamet Riyadi Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 16 Solo 57111 (0271) 41940 45500 Solo Pasar Klewer Komplek Pasar Klewer Los E 27-29, Jl. Dr. Rajiman Solo 57115 (0271) 42925 635018 Solo Baru Jl. Yos Sudarso No. 387 Solo 57157 (0271) 663542, 664407, 6644096 645586 Solo RSO Dr. Soeharso RSO Prof.Dr.Soeharso, Sukoharjo 57162 (0271) 742184, 742185 742218 Jl. Jenderal Ahmad Yani, Pabelan Sragen Plaza Atrium Blokc C-D, Sragen 57211 (0271) 890585, 894610 894611 Jl. Raya Sukowati No. 302-304 Palur Jl. Raya Palur No. 32, Jaten Karanganyar 57771 (0271) 827029 827589 Wonogiri Jl. Jenderal Sudirman No. 132 Wonogiri 57611 (0273) 323656, 323658 323657 Kartosuro Jl. Ahmad Yani No. 9 Sukoharjo 57162 (0271) 780822 780822 Klaten Jl. Pemuda Selatan No. 121, Tonggalan Klaten 57412 (0272) 325798, 327844, 327982 321277 Boyolali Jl. Kates, Pulian Boyolali 57316 (0276) 322702 325029 Delanggu Jl. Raya Delanggu No. 87, Dongkolan Delanggu 57471 (0272) 555640, 555645 555539 Karanganyar Jl. Lawu No. 386 Karanganyar 57712 (0271) 6491970 - 71 6491972 Sukoharjo Jl. Jenderal Sudirman No. 29 Sukoharjo 57551 (0271) 6594972, 6594973 6594974 AREA TEGAL Jl. Arief Rahman Hakim No. 19 Tegal 52123 (0283) 351181 353628, 358544 Tegal Arif Rahman Hakim Tegal Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 11 Tegal 52131 (0283) 358181 351309 Pemalang Jl. Sudirman No. 59 Pemalang 52313 (0284) 321647, 324707, 324880 321433 Gombong Jl. Yos Sudarso No. 241 Gombong 54411 (0287) 473620, 473621, 473115 472695 Brebes Plaza Dedy Jaya, Jl. Jenderal Sudirman No. 109 Brebes 52212 (0283) 673535, 6735536, 3304210 3308880 Tegal Banjaran Adiwerna Jl. Raya Banjaran No. 10, Adiwerna Tegal 52194 (0283) 442255, 442377 445545 Kebumen Jl. Pahlawan No. 126 Kebumen 54311 (0287) 383747 381488 Purwokerto Jl. Jend. Sudirman No. 463 Purwokerto 53114 (0281) 632222 636687 Banjarnegara Jl. S. Parman No. 31 Banjarnegara 53411 (0286) 591333, 591999 591839
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Purwokerto Unsoed Jl. Prof. Dr. HR Boenyamin No. 15 Purwokerto 53124 (0281) 642555, 642556 Purbalingga Jl. Jenderal Sudirman No. 37 Purbalingga 53312 (0281) 891192, 895555 Cilacap Jl. Jend. Ahmad Yani No. 100 Cilacap 53212 (0282) 533193, 533806 Kroya Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 A Kroya 53282 (0282) 492086, 492105 Cilacap Maos Komplek Pertamina Depot Maos, Cilacap 57232 (0282) 695026 Jl. Pertamina, Maos Kidul Majenang Jl. Diponegoro No. 85 Cilacap 53527 (0280) 623419 Pekalongan Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 34 Pekalongan 51111 (0285) 425131-33 Pekalongan Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No. 5 Pekalongan 51119 (0285) 422085 Pekalongan Alun-alun Jl. Alun-alun No. 3 Pekalongan 51101 (0285) 421758 WILAYAH VIII/ SURABAYA Jl. Basuki Rahmat No. 129-137 Surabaya 60271 (031) 5316760 - 66 AREA SURABAYA NIAGA Surabaya Niaga Jl. Veteran No. 42-44 Surabaya 60175 (031) 3524223 - 6 Surabaya Stasiun Kota Jl. Stasiun Kota No.60 C-D Kav. No.1 dan 2 Surabaya 60160 (031) 3530293, 3539366 - 67 Surabaya Pelabuhan Tanjungperak Jl. Perak Timur No.512 Blok H3-H4 Surabaya 60165 (031) 3295924, 3297929, 3295924 Surabaya Jembatan Merah Jl. Jembatan Merah No. 25-27 Surabaya 60175 (031) 3520090 - 99 Surabaya Kusuma Bangsa Jl. Kusuma Bangsa No. 106 Surabaya 60136 (031) 5323642, 5323880 Surabaya Kembang Jepun Jl. Kembang Jepun No.168-170 Surabaya 60162 (031) 3550091 - 92 Surabaya Indrapura Jl. Indrapura No. 45 Surabaya 60176 (031) 3521251 - 52, 3535715 Surabaya Tanjungperak Jl. Perak Timur No. 398 Surabaya (031) 3291792, 3292580, 3293568 60164 Surabaya Indragiri Jl. Indragiri No.30-32 Surabaya 60241 (031) 5611360, 5681439, 5681442, 70991623 Surabaya Pahlawan Jl. Pahlawan No. 120 Surabaya 60174 (031) 3534072-74, 3552550 Tuban Jl. Basuki Rachmat No. 75 Tuban 62317 (0356) 320786, 331436, 331437 Bojonegoro Jl. Teuku Umar No. 47 B Bojonegoro 62111 (0353) 892110, 892111, 892113 Lamongan Jl. Lamongrejo No. 120 Lamongrejo 62213 (0322) 318200, 318300, 318774, 318775 Surabaya Pasar Turi Kompleks Pertokoan Dupak Megah Blok B-6, Surabaya 60174 (031) 5345620 Jl. Dupak No. 3-9 Surabaya Pertamina Jagir Jl. Jagir, Wonokromo Surabaya 60243 (031) 8420753, 8420754 Surabaya Kapasan Jl. Kapasan No. 159 Surabaya 60141 (031) 319944, 3717529 Surabaya PT. PAL Kantor Pusat PT. PAL Surabaya 60155 (031) 3282026, 3298482 Surabaya Margorejo Jl. Raya Margorejo Indah Kav. A No. 131 - 132 Surabaya 60238 (031) 8499502, 8499773 Surabaya Armada Timur Markas Komando TNI AL, Gedung Panti - Surabaya 60155 (031) 3281075 Tjahaya Armada, Basis TNI AL Ujung Surabaya Unika Widya Mandala Jl. Dinoyo No. 41-44 Surabaya 60265 (031) 5624344 Surabaya Kapas Krampung Jl. Kapas Krampung No.67 Kav. 06 Surabaya 60133 (031) 3737469, 3737467, 3737471 Surabaya Kedungdoro Jl. Kedungdoro No. 84 Surabaya 60251 (031) 5462851, 5462853 Surabaya Undaan Jl. Undaan Kulon No. 105 A Surabaya 60274 (031) 5484379, 5484383, 5484384, 5481997 Gresik Jl. R.A. Kartini No. 210 Gresik 61122 (031) 3981300 Gedung Utama Semen Gresik Jl. Veteran Gresik 61121 (031) 3978504, 3981745 ext. 2077 Gresik Kota Baru Jl. Sukomulyo No. 10, Manyar Gresik 61121 (031) 3956406, 3956475 AREA SURABAYA GENTENGKALI Surabaya Gentengkali Jl. Gentengkali No. 93-95 Surabaya 60275 (031) 5319511 - 15 Surabaya Sungkono Jl. Mayjend. Sungkono No. 121 F Surabaya 60225 (031) 5685021 - 22, 5663045 Surabaya Mulyosari Jl. Raya Mulyosari No. 360 D-E Surabaya 60113 (031) 5927468 - 70, 5930034, 5962282 Surabaya Rungkut Megah Raya Komplek Pertokoan Rungkut Megah Raya Surabaya 60293 (031) 8720705, 8720706, Blok E/5-6, Jl. Raya Kali Rungkut No.5 8720708, 8720709 Surabaya Darmo Park Komplek Pertokoan Darmo Park I Surabaya 60256 (031) 5661745, 5661816 Blok V No.5-6, Jl. Mayjend. Sungkono Surabaya Darmo Permai Jl. H.R. Muhammad 36, Ruko Permata Blok B-1 Surabaya 60226 (031) 7344473-4 Surabaya Rungkut Jl. Rungkut Industri Raya No. 10 Surabaya 60293 (031) 8439193, 84322113, 8411238 Pamekasan Jl. Pangeran Diponegoro No.151 Pamekasan 69315 (0324) 331000, 330803, 330806 Sumenep Jl. Raya Trunojoyo No. 55 Sumenep 69417 (0328) 669836, 669837, 669874 Surabaya Pasar Atum Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Mall Lantai 2, Surabaya 60161 (031) 3531820, 3531825 Stand No. BA 25-29, Jl. Stasiun Kota Surabaya Bandara Juanda Bandara Juanda Surabaya 61253 (031) 2986422, 8667596, 8688419 Surabaya Pucang Anom Jl. Pucang Anom Timur No. 12 Surabaya 60282 (031) 5020126, 5020701 Surabaya Darmo Indah Komplek Ruko Darmo Indah Timur, Surabaya 60187 (031) 7328524, 7317618 Jl. Darmo Indah Timur Blok SS No.8 Surabaya Pakuwon Jl. Raya Bukit Darmo Boulevard No.8 G Surabaya 60226 (031) 7344049, 7344708 Surabaya Kupang Jaya Jl. Kupang Jaya A I No. 43 Surabaya 60189 (031) 7344674, 7344693 Wilayah
Area
Kantor Cabang
642557 891977 535408 492087 695009 621141 425134 421501 421780 5316776, 5320641, 5316597 3547571, 3533029 3530951 3294234 3525779 5313298 3550576 3526653 3293579 5681438 3530561 320787 892114 318773 5345603 8420754 3719944 3298482 8499031 3292354 5623963 3737468 5462852 5484393 3981442 3984608 3956416 5316716, 5478401 5678075 5930237 8707941 5672987, 5617389 7344472 8410435 324302 663775 3531796 8671661 5024063 7328525 7344071 7344679
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
285
286
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Surabaya Kenjeran Ruko Kenjeran Indah, Jl. Babatan Pantai No. 2 AB Surabaya 60113 (031) 3823303, 3823273 3823297 Surabaya Universitas Airlangga Kampus B, Universitas Airlangga, Surabaya 60286 (031) 5020365, 5020367 5020379 Jl. Airlangga No. 4-6 Sidoarjo Jl. Ahmad Yani No. 7 Sidoarjo 61219 (031) 8921327 8941577 Sidoarjo Krian Jl. Raya Krian No. 47, Krian Sidoarjo 61262 (031) 8982375, 8982376, 8982377 8971304 Sidoarjo Pahlawan Ruko Pondok Mutiara Indah Sidoarjo 61213 (031) 8922634 8922283 Blok N-02, Jl. Pahlawan Sidoarjo Candi Jl. Raya Candi No. 42 Sidoarjo 61272 (031) 8940674, 8740694 8940682 Sidoarjo Gateway Ruko Gateway Blok C-7, Waru Sidoarjo 61256 (031) 8557335, 8557402 8554113 Sidoarjo Sepanjang Jl. Bebekan No. 23, Sepanjang Sidoarjo 61257 (031) 7860003, 7860005 7860004 Bangkalan Jl. Soekarno Hatta No. 17 B Bangkalan 69112 (031) 3096452, 3095892 (031) 3095218 Surabaya Rungkut Madya Komp. Ruko Rungkut Mutiara B-02, Surabaya 60293 (031) 8794740, 8794762 (031) 8782350 Jl. Raya Rungkut Madya AREA SURABAYA BASUKI RAHMAT Surabaya Basuki Rahmat Jl. Basuki Rahmat No. 129-137 Surabaya 60271 (031) 5316760 - 66 5316778, 5320631, 5316752 Surabaya Pondok Chandra Jl. Palem TC 1 / 12, Pondok Chandra Indah Surabaya 61256 (031) 866672, 8663393, 8663363 8673866 Surabaya PDAM Jl. Prof. Dr. Moestopo No. 2 Surabaya 60131 (031) 5046745 - 46 5034988 Surabaya Diponegoro Jl. Raya Diponegoro No. 155 Surabaya 60241 (031) 5662853, 5669892, 5674347 5662839, 5674348 Surabaya Bratang Binangun Jl. Ngagek Jaya Selatan, Surabaya 60284 (031) 5043531, 5043701, 5624701 5043702, 5043430 Plaza Manyar Megah Indah Blok J 5-6 Surabaya Kertajaya Surabaya 32190 (0321) 5999869, 5981670 5981622 Jl. Dharmahusada Indah No. 130 Surabaya Darmo Raya Jl. Raya Darmo No. 41 Surabaya 60625 (031) 5685574, 5685891, 5677843 5686756, 5687458 Surabaya Tunjungan Plaza Jl. Basuki Rahmat No. 2-4 Surabaya 60261 (031) 5343251 - 52 5311305 Surabaya Gubeng Jl. Kalimantan No.10 Surabaya 60281 (031) 5039839, 5033783-84,5030765 5035346 Surabaya Pemuda Jl. Pemuda No. 27-31 Surabaya 60271 (031) 5311736 - 36 - 40 - 41, 5340756 5311432 Surabaya Wiyung Komplek Ruko Taman Pondok Indah Kav.A-35, Surabaya 60222 (031) 7660056, 7664559, 7664029 7668423 Jl. Raya Menganti No. 207, Wiyung Mojokerto Jl. Mojopahit No. 406 Mojokerto 61321 (0321) 323086, 323870, 323871 323093 Jombang Jl. Merdeka No. 115 Jombang 61413 (0321) 875141, 875541 323093 Surabaya Telkom Ketintang Jl. Ketintang No. 156 Surabaya 60245 (031) 8292659, 8292314, 8285823 8285713 Surabaya Jemursari Jl. Jemursari No. 81 Surabaya 60231 (031) 8474247, 8474458 8474376 Surabaya Menanggal Jl. A. Yani Komplek Mandiri Menanggal C1-C2 Surabaya 60243 (031) 8287568, 8287728 8288144 Surabaya Klampis Jl. Klampis Jaya No. 50 Surabaya 60117 (031) 5990060, 5990061 5995025 Surabaya Darmo Trade Center Darmo Trade Center Lt. 1 Kios A1-2, Surabaya 60241 (031) 8484490, 8484491 8484493 Jl. Wonokromo Raya Mojosari Jl. Hayam Wuruk No. 35 C, Mojosari Mojokerto 61382 (0321) 594400, 594020 593409 Surabaya Citra Raya G-Walk Perumahan Citra Raya Gwalk Blok W-1 No.10-11 Surabaya 60216 (031) 57431000, 57431222 57431033 Surabaya Universitas Petra Jl. Siwalankerto No. 121-131 Surabaya 60236 (031) 8439040, 8494830 - 31 8436418 AREA JEMBER Jember Alun-Alun Jl. Jend. Ahmad Yani No. 3 Jember 68118 (0331) 486671 485461, 487704 Jember Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 6-8 Jember 68137 (0331) 484691 486094 Jember Wijaya Kusuma Jl. Wijaya Kusuma No. 1 Jember 68118 (0331) 486096-8, 422687 484370 Bondowoso Jl. R.E. Martadinata No. 39, Bondowoso Bondowoso 68211 (0332) 420800, 420844 428888 Jember Ambulu Jl. Manggar No. 23, Ambulu Jember 68172 (0336) 88117, 881118 882549 Jember Tanggul Jl. PB Sudirman No. 24, Tanggul Jember 68155 (0336) 445007, 445866, 445880 445100 Probolinggo Jl. Suroyo No. 23 Probolinggo 67211 (0335) 421205 422303 Probolinggo Kraksaan Jl. Panglima Sudirman No. 119, Kraksaan Probolinggo 67282 (0335) 844399 844895 Lumajang Jl. Panglima Sudirman No. 33 Lumajang 67311 (0334) 886866 882151 Situbondo Jl. Jend. Ahmad Yani No. 102 Situbondo 68311 (0338) 671853 671854 Banyuwangi Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 2 Banyuwangi 68411 (0333) 424674, 424815 423257 Genteng Jl. Gajah Mada No. 253, Genteng Banyuwangi 68465 (0333) 845375, 845376, 845827 845116, 845784 Banyuwangi Rogojampi Jl. Raya Rogojampi No. 12-14, Rogojampi Banyuwangi 68462 (0333) 636419, 636420, 636422 636421 AREA MALANG Malang Wahid Hasyim Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 5-7 Malang 65119 (0341) 364961 - 2 364977 - 342102 Pasuruan Jl. Panglima Sudirman No. 11 Pasuruan 67115 (0343) 420221, 426876, 428666, 416833 426875 Malang Merdeka Jl. Merdeka Barat No. 1 Malang 65119 (0341) 325658 366959 Batu Jl. Dewi Sartika No. 45, Batu Malang 65315 (0341) 592998, 596534, 596535, 512334 512335 Malang Suprapto Jl. Jaksa Agung Suprapto 65 Malang 65112 (0341) 368691 364665 Malang Griya Shanta Ruko Griya Shanta Blok MP-53, Malang 65142 (0341) 404300 404301 Jl. Soekarno - Hatta Malang Malang Dampit Jl. Semeru Selatan No. 9, Malang 65181 (0341) 898461 - 64 898444 Dampit, Kabupaten Malang
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Pandaan Kompleks Pandaan Delta Permai A 18-19, Pandaan 67156 (0343) 638444, 638585 639493 Jl. Surabaya - Malang Kepanjen Jl. Ahmad Yani No. 5, Kepanjen Malang 65163 (0341) 399858 399855 Lawang Ruko Istana Lawang Blok A5, Malang 65213 (0341) 420555, 422999 422998 Jl. Dr. Soetomo, Lawang Malang Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 50 C-D Malang 65125 (0341) 480461, 480462, 480463 480460 Malang Gatot Subroto Jl. Jend. Gatot Subroto No. 9 A Malang 65127 (0341) 364441, 326477, 328391 334890 Malang MT Haryono Jl. MT Haryono No. 131 Malang 65141 (0341) 558140 - 42, 577252 558143 Malang Universitas Brawijaya Kampus Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang 65145 (0341) 573201, 573204 573204 Bangil Jl. Diponegoro F 10-11, Bangil Pasuruan 65141 (0343) 748821, 748823 748824 Malang Sawojajar Jl. Danau Toba No. E6/25 Malang 65139 (0341) 726666 726888 Kediri Jl. Diponegoro No. 17 Kediri 64123 (0354) 681396, 681430 681629 Kediri Joyoboyo Jl. Joyoboyo No. 34 A Kediri 64125 (0354) 694299, 694300, 694301 694700 Pare Jl. Panglima Besar Sudirman No. 43, Pare Kediri 64212 (0354) 398400 395489 Nganjuk Jl. Raya Ahmad Yani No. 207 Nganjuk 64418 (0358) 331662, 331663 331661 Madiun Jl. Pahlawan No. 29 Madiun 63116 (0351) 462557, 451598 463482 Madiun Sudirman Jl. Panglima Sudirman No. 38 Madiun 63132 (0351) 458444 467444 Ponorogo Jl. Urip Sumoharjo No. 102 Ponorogo 63411 (0352) 488909, 488910 484207 Tulungagung Jl. Sudirman No. 55 Tulungagung 66219 (0355) 326543-44 322571 Blitar Blitar 66112 (0342) 813546, 813547 813548 Jl. Merdeka No. 30 WILAYAH IX/ BANJARMASIN Jl. Lambung Mangkurat No. 3 Banjarmasin 70111 (0511) 3351405, 3351403, 3352249, 4366719 3365767, 69, 70, 71 AREA PONTIANAK Pontianak Diponegoro Jl. Diponegoro No. 17 Pontianak 78123 (0561) 769769 733767, 768330 Pontianak Sidas Jl. Sidas No. 2 Pontianak 78111 (0561) 734670, 747495 733672 Pontianak Ngurah Rai Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B Pontianak 78117 (0561) 734247 734147 Pontianak Tanjungpura Jl. Tanjungpura No. 110 Pontianak 78117 (0561) 734464 734752 Pontianak RS Santo Antonius Jl. K.H. Wahid Hasyim Pontianak 78115 (0561) 737454 737454 Pontianak Achmad Yani Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A Pontianak 78122 (0561) 765010 767993 Ketapang Jl. Letjen. R. Suprapto No. 1-2 Ketapang 78812 (0534) 35822, 35833, 35844 35855 Sintang Jl. Mas Tirto Haryono Sintang 78614 (0565) 24967, 24968, 24969 24973 Sanggau Jl. Ahmad Yani No. 5-6 Sanggau 78153 (0564) 24651, 24652 24653 Pontianak Siantan Jl. Khatulistiwa No. 1, Siantan Pontianak 78243 (0561) 886192 - 93, 886308, 886507 (0561) 886302 Sambas Jl. Gusti Hamzah No. 123 Sambas 79462 (0562) 391208, 391543, 391294 392567, 392675 Singkawang Jl. Merdeka No. 20 Singkawang 79122 (0562) 631335, 631389, 637546 631151 AREA BANJARMASIN Banjarmasin Lambung Mangkurat Jl. Lambung Mangkurat No. 3 Banjarmasin 70111 (0511) 4368475, 4367812, 3365831 4367856, 3352510, 3366051 Banjarmasin Pangeran Samudera Jl. Lambung Mangkurat No. 4 Banjarmasin 70111 (0511) 3352339, 4366303 3350928 Banjarmasin A. Yani Jl. Achmad Yani No. 4 - 5 Banjarmasin 70233 (0511) 3264261, 3263333, 3262690 3257278, 3257281 Banjarmasin Mitra Plaza Jl. Pangeran Antasari, Mitra Plaza Blok B-I No.37-38 Banjarmasin 70234 (0511) 3267748, 3267749 4365751 Banjarbaru Jl. Jenderal Ahmad Yani Km.34 No. 31 D Banjarbaru 70713 (0511) 4777058, 4780926 4780777 Batulicin Jl. Raya Btulicin, Kabupaten Kota Baru Kota Baru 72171 (0518) 71480 s.d. 71483 71484 Pelaihari Jl. Ahmad Yani No. 17, Pelaihari Tanah Laut 70811 (0512) 22801, 22812, 22824, 22838 22831 Banjarmasin Pelindo III/ Trisakti Pelabuhan Trisakti, Jl. Barito Hilir No. 6 Banjarmasin 70119 (0511) 364965, 366354 366354 Banjarmasin Sentra Antasari Pusat Perbelanjaan Sentra Antasari Banjarmasin 70234 (0511) 3360900, 3361948 3361949 Blok DT.001 Lt.2, Jl. Pangeran Antasari Kotabaru JL. Pangeran Indera Kesuma Jaya Blok 17, Kotabaru 72113 (0518) 24021,24022 (0518) 24666 Tanjung Jl. Pangeran Antasari No. 43 Tanjung 71513 (0526) 21575, 21898, 21079, 23473 21739 Barabai Pusat Perbelanjaan Murakata Barabai 71311 (0517) 43702, 44240, 44250 43701 Blok D 1 Lt.2, Jl. PHM Noor AREA PALANGKARAYA Palangkaraya Jl. Jend. Ahmad Yani No. 70 Palangkaraya 73111 (0536) 3222961, 3221378, 3221781, 3234283 3221969, 3224313, 3239438, 3235104, 3222702, 3230544 Muara Teweh Jl. Ahmad Yani No. 21, Muara Teweh Barito Utara 73811 (0519) 24673, 24676 24675 Pasar Kahayan Palangkaraya 73112 (0536) 3223451 3223441 Jl. Cilik Riwut Km 1 No. 19 - 20, Palangkaraya Buntok Jl. Pahlawan No. 5 Buntok Barito Selatan 73711 (0525) 23003, 23019 (0525) 22227 Sampit Jl. M.T. Haryono No. 81 A Sampit 74322 (0531) 21035 21632 Pangkalan Bun Jl. Udan Said No. 3, Pangakalan Bun Pangkalan Bun 74113 (0532) 24255, 24966, 35306, 27726 22710 Kuala Kapuas Jl. Jend. Sudirman No. 32 Kuala Kapuas 73513 (0513) 21132, 21695 21028 AREA SAMARINDA Samarinda Mulawarman Jl. Mulawarman No. 23 Samarinda 75112 (0541) 742097, 741464, 742855, 205720, 741462, 741464, 749062 743292 Wilayah
Area
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
287
288
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Samarinda Kesuma Bangsa Jl. Kesuma Bangsa No. 76 Samarinda 75121 (0541) 742549 743777 Samarinda Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 9 Samarinda 75111 (0541) 200836-7, 731531 31530 Tanjung Redeb Jl. Jenderal Sudirman No. 747 Tanjung Redeb 77312 (0554) 26031, 26032, 26033 26030 Samarinda Irian Jl. Irian No. 16 C Samarinda 75111 (0541) 742066 - 67 731718 Samarinda A. Yani Jl. Hasan Basri Blok A No. 1 Samarinda 75117 (0541) 736514, 736587 736291 Tenggarong Jl. K.H. Akhmad Muksin No. 36 Kutai Kartanegara 75512 (0541) 662150, 661945, 665953, 662133 665981, 662132 Tarakan Yos Sudarso Jl. Yos Sudarso No. 10 Tarakan 77113 (0551) 25960-3 21340 Tarakan Simpang Tiga Jl. Yos Sudarso No. 25 Tarakan 71112 (0551) 21933 21359 Nunukan Jl. Tien Suharto Rt.15, Nunukan Nunukan 77182 (0556) 2025660, 2025661 2025662 Pulau Bunyu Jl. Pangkalan, RT 01, Pulau Bunyu Tarakan 77181 (0551) 24318, 25001 24318 Bontang Jl. Angkasa No. 1, Airport Road, Komp. PT Badak Bontang 75324 (0548) 21490, 21492 21489 Lhoktuan Wisma KIE PT Pupuk Kaltim, Lhoktuan, Bontang Utara 75313 (0548) 41558, 41219 41219, 41535 Jl. Pakuaji Kav. 79 Bontang Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani No. 37 Bontang 75311 (0548) 20332, 21913, 27453 27453 Sangatta Jl. Yos Sudarso II No. 17 B-C, Sangatta Kutai Timur 75611 (0549) 25084, 25085 25086 AREA BALIKPAPAN Balikpapan Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 15 Balikpapan 76113 (0542) 733564, 427777, 424994, 422109, 424933 422882, 415593, 396950, 424994 Balikpapan Sudirman Komplek Ruko Balikpapan Permai, Balikpapan 76114 (0542) 731257 732249, 410555 Jl. Jend. Sudirman No. 642 Balikpapan Suprapto Jl. Letjend. Suprapto No. 1 Balikpapan 76131 (0542) 427000, 422840 424523 Balikpapan Klandasan Jl. Jend. Sudirman No. 71 Balikpapan 76112 (0542) 422821, 422900 422902 Balikpapan Batakan Jl. Mulawarman No. 122 Balikpapan 76115 (0542) 771191 771447 Balikpapan Telkom Divre VI Gedung Telkom, Balikpapan 76114 (0542) 872588 872588 Jl. MT. Haryono No. 169 - Ring Road Balikpapan Muara Rapak Ruko Taman Citra Blok A3 No.2-3, Balikpapan 76125 (0542) 421559, 736952, 414708 413783 Jl. Soekarno Hatta Tanah Grogot Jl. Gajah Mada No. 22, Tanah Grogot Kabupaten Paser 76211 (0543) 23208, 23577 22190 Balikpapan Baru Komplek Ruko Balikpapan Baru Blok D 6 No.2 Balikpapan 76114 (0542) 877976 871584 Penajam Paser Utara Jl. Propinsi Km 18 Petung Penajam Paser Utara 76143 (0542) 427777 ext.210 (0542) 422109 WILAYAH X/ MAKASSAR Jl. R.A. Kartini No. 12-14 Makassar 90111 (0411) 329097, 323547 329095 AREA MANADO Manado Dotulolong Lasut Jl. Dotulolong Lasut No. 15 Manado 95122 (0431) 866228, 863477, 863278 857579, 863577 Manado Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 47 Manado 95122 (0431) 864077, 864177, 858476 851877 Manado Sam Ratulangi Kompleks Wanea Plaza Blik I No.8, Jl.Sam Ratulangi Manado 95117 (0431) 876195 - 6, 876312, 876400 876500 Manado Toar Jl. Toar No. 4-6 Manado 95112 (0431) 863079, 868068, 860244, 863677 854376, 854155, 854743, 854745 Tomohon Komplek RS Bethesda Jl. Raya Tomohon Tomohon 95362 353844 (0431) 354951 Manado Boulevard Kompleks Megamas Blok 1A No.23, Manado 95111 (0431) 879733, 879735 879770 Jl. Piere Tendean, Boulevard Manado Bahu Komplek Bahu mall S/ 12, Manado 95115 (0431) 860034, 860107, 843714 Jl. Wolter Monginsidi, Bahu 860143, 860228 Amurang Jl. Trans Sulawesi, Buyungon, Amurang Minahasa Selatan 95354 (0430) 22314 22316 Kotamobagu Jl. A. Yani No.51 Kotamobagu 95711 (0434) 22820, 21580, 24250 21696 Bitung Jl. Xaverius Dotulong No. 29 Bitung 95514 (0438) 21022, 21166, 32626 21763 Gorontalo Jl. Jend. Ahmad Yani No. 28 Gorontalo 96112 (0435) 824131 - 34, 823551 824305, 824062 Limboto Jl. Jend. Sudirman No. 35, Limboto Gorontalo 96211 (0435) 880512, 880653 882363 Marisa Jl. Trans Sulawesi No. 29, Marisa, Kab. Pohowato Pohuwato 96266 (0443) 210071, 210371 210522 Tahuna Jl. Dr. Sutomo No. 1 Tahuna 95813 (0432) 21051, 22590, 22820 21457 Ternate Jl. Nukila No. 51 Ternate 97721 (0921) 3122778, 3121125, 3121040, 3123005 3121722, 3121141 Ternate Mononutu Jl. A. Mononutu No. 91 Ternate 97712 (0921) 327304, 327358, 24604 327072 Buli Jl. Kp. Baru - Buli, Maba Halmahera Timur 97862 (0921) 7812736 Ext. 401 Tobelo Jl. Kemakmuran No. 330, Tobelo Halmahera Utara 97762 (0924) 2621492, 2621679 2621615 AREA PALU Palu Sam Ratulangi Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 60 Palu 94111 (0451) 424971, 423975, 423942 424766 Palu Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No. 88 Palu 94223 (0451) 421482 - 84, 421480, 455706 421483 Palu Hasanuddin Jl. Sultan Hasanuddin No. 35 Palu 94112 (0451) 421580, 429180 424975 Poso Jl. Hasanuddin No. 13, Poso Poso 94616 (0452) 21367, 21467, 21567, 21704 21767 Donggala Jl. Moro No. 78 Donggala 94351 (0457) 71175 71161 Parigi Jl. Trans Sulawesi No. 117 Parigi 94371 (0450) 22245 - 48 22248 Luwuk Jl. Jend. Ahmad Yani No. 132 Luwuk 94711 (0461) 21143, 21144 22038
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Toli Toli Jl. W.R. Supratman No. 1 Toli Toli 94514 (0453) 21060, 24223 - 24, 21360 21760 AREA MAKASSAR Makassar Kartini Jl. R.A. Kartini No. 12-14 Makassar 90111 (0411) 324095, 319424, 319441, 319443 310778, 335741 Makassar Slamet Riyadi Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 8 Makassar 90111 (0411) 319963-4 317854 Makassar Sulawesi Jl. Sulawesi No. 81 Makassar 90174 (0411) 317378, 317388 320629, 320473 Makassar Cokroaminoto Jl. HOS Cokroaminoto No. 3 Makassar 90174 (0411) 323809, 317545 316488 Makassar Cendrawasih Jl. Cenderawasih No. 185 Makassar 90133 (0411) 837610 837609 Makassar Pettarani Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 18 D Makassar 90232 (0411) 441862 441382 Makassar Panakkukang Panakkukang Mas, Jl. Bolevar No. F 89 Makassar 90231 (0411) 441605, 425290 443777 Sangguminasa Kompleks Graha Satelit Blok 12 A, Gowa 92111 (0411) 880736, 880740 840134 Jl. Sultan Hasanuddin Bulukumba Jl. Sam Ratulangi No. 90 Bulukumba 92512 (0413) 2587965, 2587966, 2587968 2587967, 2587969 Makassar Universitas Negeri Makassar Jl. Bontolangkasa, Gunungsari Baru Makassar 90221 (0411) 874744 874747 Makassar Andalas Jl. Andalas No. 116 F Makassar 90155 (0411) 334023, 310164 310372 Makassar Veteran Jl. Veteran Utara No. 220 Makassar 90145 (0411) 319981. 332367 332354 Makassar Daya Komplek Bukit Khatulistiwa Blok B/9, Makassar 90241 (0411) 591255, 591256 591257 Jl. Perintis Kemerdekaan Km.13 Makassar RS Stella Maris Komplek RS Stella Maris, Jl. Somba Opu No. 273 Makassar 90001 (0411) 854289 854289 Semen Tonasa Komplek PT Semen Tonasa I, Kotak pos 114 Tonasa 90662 (0411) 320672 311973 Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 19 Mamuju 91511 (0426) 22386 21747 Mamuju Watampone Jl. M.H. Thamrin No. 10 Watampone 92713 (0481) 21330, 21227 21938 Sengkang Jl. Bau Mahmud No. 1 Sengkang 90913 (0485) 324333, 324222 324111 Pare Pare Jl. Andi Isa No. 5 Pare Pare 91114 (0421) 21046, 24339, 25339, 25439, 21339 21416 Pinrang Jl. Durian No. 24 - 26 Pinrang 91211 (0421) 921367, 922145 921878 Polewali Mandar Jl. Jenderal Sudirman No. 132, Wonomulyo Polewali Mandar 91352 (0428) 51985, 51987, 51988 51986 Palopo Jl. Andi Djemma No. 123 Palopo 91921 (0471) 21313, 23672, 23673 23671 Tana Toraja Jl. Andi Mappanyukki No. 70, Rantepao Tana Toraja 91831 (0423) 23202, 23377, 25522 23302 Soroako Jl. Gamalama Kav. 2 Luwu Timur 91984 (021) 5249861, 5249862 5249584, (0475-321044) Ambon Pantai Mardika Jl. Pantai Mardika Ambon 97123 (0911) 354572-5 354578 Ambon Universitas Pattimura Kampus Universitas Pattimura, Jl. Ir. M. Putuhena Ambon 97233 (0911) 322500, 322636 322602 Ambon Pattimura Jl. Raya Pattimura No. SK.2 / 1 Ambon 90172 (0911) 345587, 353122 352208 Tual Jl. Jend. Sudirman, Ohoibun, Kei Kecil Langgur 97611 (0916) 22996 - 97, 22097 (0916) 22096 AREA KENDARI MESJID AGUNG Kendari Mesjid Agung Jl. H. Abdullah Silondae 45, Mondonga Kendari 93111 (0401) 3121394, 327708, 3122109 3122386 Kendari Soekarno Jl. Soekowati No. 37 Kendari 93127 (0401) 321477, 331211 331210 Bau Bau Jl. Batara Guru No. 17 E Bau Bau 93127 (0402) 2825747 - 49 2827010 Pomalaa Komplek Aneka Tambang, Jl. Ahmad Yani Pomalaa 93562 (0405) 310824, 310825, 310560 310562 Kolaka Jl. Repelita No. 1 Kolaka 93560 (0405) 22225, 22226 22226 WILAYAH XI/ DENPASAR Jl. Veteran No. 1 Denpasar 80111 (0361) 226761 - 3 224077, 261453, 235924 AREA DENPASAR Denpasar Veteran Jl. Veteran No. 1 Denpasar 80111 (0361) 226761 - 3 224077, 261453, 235924 Denpasar Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 3 Denpasar 80112 (0361) 224705, 234647 234646 Denpasar Udayana Jl. Udayana No. 11 Denpasar 80112 (0361) 223511 231277 Denpasar Teuku Umar Jl. Teuku Umar No. 85 Denpasar 80111 (0361) 257566, 257655 257567, 223665 Nusa Dua Pertokoan Niaga Nusa Dua No.2-4, Badung 80362 (0361) 772095 - 6, 778052 772097 Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai, Nusa Dua Pelabuhan Benoa Jl. Raya Pelabuhan Benoa Denpasar 80222 (0361) 723551 723552 Kuta Raya Jl. Raya Kuta No. 456, Kuta Badung 80361 (0361) 752060, 754241 752221 Tabanan Jl. Jend. Ahmad Yani No. 99 X, Kediri Tabanan 82171 (0361) 812217, 812654, 815363 815364 Singaraja Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60, Singaraja Buleleng 81116 (0362) 25222 24543 Singaraja Seririt Jl. Jenderal Sudirman No. 64-66, Seririt, Singaraja Buleleng 81153 (0362) 94790, 94793, 94794, 94795 94792 Legian Jl. Raya Legian No. 494 E, Legian - Badung Badung 80361 (0361) 762589, 763412, 7762586 751894 Gianyar Ngurah Rai Komplek Pertokoan Pasar Gianyar Gianyar 80511 (0361) 948945, 948976 948567 Blok I No.2-3,Jl. I Gusti Ngurah Rai Denpasar Sanur Jl. Danau Tamblingan No. 27 Denpasar 80228 (0361) 283485, 283885 281240 Denpasar Gatot Subroto Jl. Gatot Subroto No. 80 Denpasar 80111 (0361) 436487 418133 Denpasar Merdeka Komplek Graha Merdeka No. 12-12A, Jl. Merdeka Denpasar 80226 (0361) 246647, 248827, 263451 255715 Denpasar Pasar Kumbasari Jl. Gajah Mada No. 105 Denpasar 80118 (0361) 434812 427599 Denpasar Bandara Ngurah Rai Wisti Sabha Building Lantai 1 / 6 Denpasar 80031 (0361) 756497 756497 Ubud Jl. Raya Ubud No. 14, Ubud Gianyar 80561 (0361) 977022, 975946 975889 Gianyar Sukawati Jl. Raya Sukawati Gianyar 80582 (0361) 294810, 294991 294729 Wilayah
Area
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
289
290
daftar cabang bank mandiri
JARINGAN KANTOR ALAMAT KANTOR
KOTAMADYA/ KABUPATEN
KODE POS
TELEPON
FAKSIMILI
Kuta Discovery Mall Discovery Shopping Mall A-3A, Badung 80361 (0361) 755522, 753390 753416 Jl. Kartika Plaza, Kuta Kerobokan Jl. Raya Kerobokan No. 104, Badung 80361 (0361) 733282, 733283 733283 Banjar Taman Legian Kuta Tabanan Kota Jl. Gajah Mada No. 131 A Tabanan Tabanan 82111 (0361) 819538 819152 AREA MATARAM Mataram Cakranegara Jl. Pejanggik No. 20-22, Cakranegara Mataram 83231 (0370) 631813, 636071 631810 Mataram AA Gde Ngurah Jl. AA Gde Ngurah No. 48 A-B Mataram 83231 (0370) 621481 637118 Sumbawa Besar Jl. Diponegoro No. 10 Sumbawa Besar 84343 (0371) 21438, 21567 21455 Kupang Urip Sumoharjo Jl. Urip Sumoharjo No. 16 Kupang 85229 (0380) 833216 833818 Kupang M. Hatta Jl. Muhammad Hatta No. 54 A Kupang 85112 (0380) 832459 832460 Atambua Jl. Pramuka No. 7 Atambua 85711 (0389) 21688, 21766 21535 Mota Ain Pos Terpadu Perbatasan RI - RDTL, Belu 83236 (0389) 21688, 21766 21535 Desa Silawan Mota Ain Maumere Jl. Moa Toda No. 12 Sikka 86151 (0382) 21274 23743 Ruteng Jl. Waeces No. 20 Karot, Manggarai Ruteng 86511 (0385) 21880 22115 Bertais Jl. Sandubaya No.2 Bertais - Cakranegara Mataram 83236 (0370) 672320 (0370) 671809 Praya Jl. Jend. Sudirman Lombok Tengah 83511 (0370) 655090 (0370) 655113 Kompleks Pertokoan C.3 - 4 Praya WILAYAH XII/ JAYAPURA Jayapura (0967) 537081, 537183-4, 537189 (0967) 537181 AREA JAYAPURA Jayapura Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 35 Jayapura 99111 (0967) 531028, 534186, 534494, 531836 534189, 533919 Jayapura Abepura Jl. Raya Abepura, Abepura Jayapura 99351 (0967) 581397, 587183 587182 Jl. Raya Kemiri No. 94, Sentani Jayapura 99352 (0967) 591668, 593623 593624 Jayapura Sentani Jayapura Waena Pertokoan Topaz, Jl. Raya Waena Sentani No. 231 Jayapura 99351 (0967) 572813, 572817 572816 Jayapura Sentra Bisnis Pasifik Komplek Ruko Pasifik Permai Blok D No.5, Jayapura 99112 (0967) 535166, 535177 535178 Jl.Reklamasi Pantai Apo Merauke Jl. Raya Mandala No. 1 Merauke 99613 (0971) 321333, 321128 322094 Nabire Jl. Pepera No. 19 Nabire 98801 (0984) 21135, 21045, 21145 21683, 23170, 23115 Serui Jl. Dr. Sam Ratulangi Serui 98212 (0983) 31535, 31536, 31537, 31782 31636, 33636 Biak Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2 Biak 98112 (0981) 22000, 21527 21557 Timika Jl. Belibis Timika-Mimika 99910 (0901) 321045, 321145, 321219, 321515 321727, 322691, 323019, 323820 Tembagapura Jl. Numfor Tembagapura- 99930 (0901) 351125, 361027 351155 Mimika Kuala Kencana Sentra Niaga Suite 117, Jl. Mandala Raya Selatan Kuala Kencana- 99920 (0901) 302265, 302266 302264 Mimika Tembagapura Shopping Centre Family Shopping Center Tembagapura Tembagapura- 98100 (0901) 351125 407625 Mimika Wamena Jl. Trikora No. 92 Wamena 99511 (0969) 31033, 31010 32520 AREA SORONG Sorong Basuki Rahmat Jl. Basuki Rahmat No. 22 Sorong 98401 (0951) 323845, 323844, 321440 321113 Sorong Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No. 99 Sorong 98414 (0951) 323200, 323111, 323222 323400, 323981 Manokwari Jl. Yos Sudarso No. 61 Manokwari 98311 (0986) 213567, 211102, 211103 - 04 211222 Bintuni Jl. Bintuni Raya Teluk Bintuni 98364 (0955) 3305385 Fak Fak Jl. Izak Telussa No. 26 Fak-fak 98601 (0956) 22119, 22120, 22124, 22480 22636, 25127, 23965 Kaimana Jl. Utarum Krooy Kaimana 98654 (0957) 21512, 21616, 21626, 21769
Wilayah
Area
Kantor Cabang
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
daftar kantor luar negeri/ perwakilan
JARINGAN KANTOR
ALAMAT
TELEPON
FAKSIMILI
SWIFT
BMRIHKHH
www.bankmandirihk.com
BMRISGSG
www.ptbankmandiri.com.sg
Hong Kong Branch
7th Floor, Far East Finance Centre,
+852-2527-6611
+852-2529-8131
16 Harcourt
+852-2877-3632
+852-2877-0735
Road, Hong Kong
Remittance Office
Shop 3, Ground Floor Keswick Court
+852-2881-6650
+852-2881-6650
Hong Kong
3 Keswick Street, Causeway Bay
Hong Kong +65-6213-5688
+65-6438-3363
Singapore Branch
3 Anson Road # 12-01/02
Springleaf Tower,
Singapore 079909
Cayman Islands Branch
Cardinal Plaza 3rd Floor,
#30 Cardinal Avenue,
PO BOX 10198,
Grand Cayman KY 1 - 1002,
Cayman Islands
WEBSITE
+1-345-945-8891
+1-345-945-8892
BMRIKYKY
BMRIIDJA
[email protected]
BMRIGB2L
www.bkmandiri.co.uk
Dili - Timor Leste Branch
Avenida Presidente
+670.331.7777
+670-331-7190
Nicolau Lobato No. 12,
021.526.3769
+670-331-7444
Colmera, Dili - Timor Leste
021.527.1222
Shanghai Representative
3401, Bank of China Tower,
Office
200 Yin Cheng (M) Road,
Pudong New Area
Shanghai, 200120,
People’s Republic of China
Bank Mandiri (Europe)
Cardinal Court (2nd Floor) -
Limited, London
23 Thomas More Street
London E1W 1YY -
United Kingdom
Mandiri International
Wisma Mepro Ground &
Remittance Sdn, Bhd
Mezzanine Floor
29 & 31, Jalan Ipoh
51200 Kuala Lumpur
Malaysia
021.252.1652 021.526.3572
+86-21-5037-2509
+86-21-5037-2507
+44-20-7553-8688
+44-20-7553-8699
+60-3-4045-4988
+60-3-4043-7988
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
291
292
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
LOKASI
MBDC
ALAMAT
KODE POS
KOTAMADYA/ KABUPATEN
PROPINSI
Daftar MBU Batam Lubuk Baja
Medan
Jl. Imam Bonjol, Lubuk Baja
29432
Batam
KEPULAUAN RIAU
Batam Sekupang Martadinata
Medan
Jl. R.E. Martadinata, Komp. Harapan Business Center Blok I No.1 29422
Batam
KEPULAUAN RIAU
Medan Pusat Pasar
Medan
Jl. Pusat Pasar No. 94-95
20216
Medan
SUMATERA UTARA
Medan Pulo Brayan
Medan
Jl. Yos Sudarso Blok A No.1A, Pulo Brayan
20116
Medan
SUMATERA UTARA
Medan Kirana
Medan
Jl. Kirana Raya No. 40-42
20112
Medan
SUMATERA UTARA
Medan Letda Suyono
Medan
Jl. Letda Suyono No. 220
20371
Medan
SUMATERA UTARA
Binjai
Medan
Jl. Jend. Sudirman No. 292
20711
Binjai
SUMATERA UTARA
Medan Gunung Krakatau
Medan
Jl. Gunung Krakatau No. 7 G-H
20239
Medan
SUMATERA UTARA
Medan Katamso
Medan
Jl. Brigjen Zain Hamid No. 28
20158
Medan
SUMATERA UTARA
Pekanbaru Sudirman Atas
Medan
Jl. Jend. Sudirman No. 452
28115
Pekanbaru
KEPULAUAN RIAU
Pematang Siantar
Medan
Jl. Sutomo No. 16
21115
Pematangsiantar
SUMATERA UTARA
Lhokseumawe Merdeka
Medan
Jl. Merdeka No. 135 C
24301
Lhokseumawe
NAD
Medan Taman Setiabudi
Medan
Perumahan Taman Setiabudi Indah
20132
Medan
SUMATERA UTARA
(eks Medan Belawan)
Jl.Cactus Raya Blok K No. 36 G
Ujungbatu
Medan
Jl. Jenderal Sudirman No. 15, Ujungbatu
28454
Riau
KEPULAUAN RIAU
Tanjungpinang
Medan
Jl. Teuku Umar No. 23
29111
Tanjungpinang
KEPULAUAN RIAU
Tebing Tinggi
Medan
Jl. Dr. Sutomo No. 17
20633
Tebing Tinggi
SUMATERA UTARA
Kuala Simpang
Medan
Jl. Cut Nyak Dien No. 21 A, Kuala Simpang
24475
Aceh Tamiang
NAD
Dumai Sudirman
Medan
Jl. Jend. Sudirman No. 133 A
28812
Dumai
KEPULAUAN RIAU
Padang Sidempuan
Medan
Jl. Sudirman No. 30-32
22718
Padang Sidempuan
SUMATERA UTARA
Sibolga
Medan
Jl. Brigjend. Katamso No. 43
22522
Sibolga
SUMATERA UTARA
Banda Aceh Cut Meutia
Medan
Jl. Cut Meutia No. 2
23242
Banda Aceh
NAD
Kisaran
Medan
Jl. Cokroaminoto No. 65
21215
Kisaran
SUMATERA UTARA
Baganbatu
Medan
Jl. Jend. Sudirman No. 219, Bagan Sinembah
28992
Rokan Hilir
KEPULAUAN RIAU
Rantau Prapat Ahmad Yani
Medan
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2
21415
Rantau Prapat
SUMATERA UTARA
Duri
Medan
Jl. Hangtuah No. 289-292
28884
Bengkalis
KEPULAUAN RIAU
Langsa
Medan
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 20
24416
Langsa
NAD
Pangkalan Brandan
Medan
Komplek Pertamina Sumbagut
20857
Pangkalan Brandan
SUMATERA UTARA
MBU Rengat
Medan
Jl. Jend. M.T. Haryono No. 11
29319
Rengat
KEPULAUAN RIAU
Batam Panbil
Medan
Kawasan Industri Panbil, Jl. Ahmad Yani
29433
Batam
KEPULAUAN RIAU
Bireuen
Medan
Jl. Iskandar Muda No. 102 ABC
24251
Bireuen
NAD
Stabat
Medan
Jl. KH Zainul Arifin No. 32, Stabat
20811
Langkat
SUMATERA UTARA
Kota Pinang
Medan
Jl. Bukit No. 3, Kota Pinang
21464
Labuhan Batu
SUMATERA UTARA
Medan Tanjung Morawa
Medan
Komplek Perkebunan PTP Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa
20362
Deli Serdang
SUMATERA UTARA
Tanjung Uban
Medan
Jl. Permaisuri No. 3
29152
Tanjung Uban
KEPULAUAN RIAU
Bengkalis
Medan
Jl. Ahmad Yani, Bengkalis
28712
Bengkalis
KEPULAUAN RIAU
Tanjung Balai
Medan
Jl. Teuku Umar No. 48-54
21312
Tanjung Balai
SUMATERA UTARA
Kabanjahe
Medan
Jl. Veteran No.23, Kabanjahe
20303
Tanah Karo
SUMATERA UTARA
Air Molek
Medan
Jl. Jend. Sudirman No. 190-192
29352
Air Molek
KEPULAUAN RIAU
Rantau Prapat M. Lubis
Medan
Jl. Letkol. Martinus Lubis 11
21412
Rantau Prapat
SUMATERA UTARA
Dumai Syarif Kasim
Medan
Jl. Sultan Syarif Kasim No. 99
28812
Dumai
KEPULAUAN RIAU
Balige
Medan
Jl. Patuan Nagari No.10
22313
Balige
SUMATERA UTARA
Medan Kapten Muslim
Medan
Jl. Kapten Muslim No. 10 A
20124
Medan
SUMATERA UTARA
Panyabungan
Medan
Jl. Willem Iskandar No. 105, Panyabungan
22913
Mandailing Natal
SUMATERA UTARA
Batam Batuaji
Medan
Ruko Muka Kuning Indah II Blok E 2 No.3A & 5 Jl. Batuaji Baru
29432
Batam
KEPULAUAN RIAU
Medan Lubuk Pakam
Medan
Jl. Dr. Sutomo No. 52, Lubuk Pakam
20514
Deli Serdang
SUMATERA UTARA
Medan Iskandar Muda
Medan
Jl. Sultan Iskandar Muda No. 24 A-B
20153
Medan
SUMATERA UTARA
Medan Sisingamangaraja
Medan
Jl. Sisingamangaraja No. 55 A-B
20217
Medan
SUMATERA UTARA
Pekanbaru Tuanku Tambusai
Medan
Jl. Tuanku Tambusai No. 18 E-F
28282
Pekanbaru
KEPULAUAN RIAU
Pematangsiantar Sudirman
Medan
Jl. Jend. Sudirman No. 14
21117
Pematangsiantar
SUMATERA UTARA
Medan Imam Bonjol
Medan
Jl. Jenderal Besar Abdul Haris Nasution No. 5 JK
20142
Medan
SUMATERA UTARA
Medan Balaikota
Medan
Jl. Tiban Raya, Komp.Tiban Garden Blok C No.20
29421
Batam
KEPULAUAN RIAU
Pekanbaru Sudirman Bawah
Medan
Jl. HR Soebrantas Kav. 3 & 4, Panam
28294
Pekanbaru
KEPULAUAN RIAU
Banda Aceh
Medan
Jl. Teuku H. Daud Beureuh No. 15 H
23123
Banda Aceh
NAD
Batam Ali Haji
Medan
Jl. Raya Ali Haji No. 39
29432
Batam
KEPULAUAN RIAU
Meulaboh
Medan
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 109
28884
Bengkalis
KEPULAUAN RIAU
Takengon
Medan
Jl. Sengeda No. 77-78, Takengon
24512
Aceh Tengah
NAD
Aek Kanopan
Medan
Jl. Jend. Sudirman No. 214-216, Aek Kanopan,Kec.Kualuh Hulu
21457
Labuhan Batu
SUMATERA UTARA
Tanjung Balai Karimun
Medan
Jl. Teuku Umar No. 9
29161
Tanjung Balai karimun
KEPULAUAN RIAU
Siak Perawang
Medan
Jl. Raya Perawang Km. 5, Siak
28772
Siak
KEPULAUAN RIAU
Pekanbaru Jalan Riau
Medan
Jl. Riau No. 12 D-E
28292
Pekanbaru
KEPULAUAN RIAU
Pangkalan Kerinci
Medan
Jl. Raya Lintas Timur
28381
Pangkalan Kerinci
KEPULAUAN RIAU
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
LOKASI
MBDC
ALAMAT
KODE POS
KOTAMADYA/ KABUPATEN
Natuna Medan Sukaramai
Medan
Jl. Datuk Kaya Wan Muhammad Benteng No. 96-98, Ranai
29183
Natuna
SUMATERA UTARA
Medan
Wisma Kawasan Industri Medan Jl. Pulau Batam No. 1
20242
Medan
SUMATERA UTARA
Medan Jalan Cirebon
Medan
Jl. Cirebon No. 97 - 99
20212
Medan
SUMATERA UTARA
Medan Perintis Kemerdekaan
Medan
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 5-5A
20235
Medan
SUMATERA UTARA
Pekanbaru Sudirman Atas
Medan
Jl. Jend. Sudirman No. 452
28115
Pekanbaru
SUMATERA UTARA
Medan Lapangan Merdeka
Medan
Jl. Balaikota No. 12-14
20111
Medan
SUMATERA UTARA
Medan Ahmad Yani
Medan
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 109
20111
Medan
SUMATERA UTARA
Medan Gatot Subroto
Medan
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 139
20112
Medan
SUMATERA UTARA
Lhokseumawe Pendopo
Medan
Jl. Merdeka No. 1
24315
Lhokseumawe
NA D
Pekanbaru Sudirman Bawah
Medan
Jl. Jend. Sudirman No. 140
28113
Pekanbaru
KEPULAUAN RIAU
Pasar Perluasan
Medan
Jl. Jend. Sudirman No. 14
21117
Pematangsiantar
SUMATERA UTARA
Zainul Arifin
Medan
Jl. Imam Bonjol No. 16 D
20112
Medan
SUMATERA UTARA
Makro
Medan
Jl. Kapten Muslim No. 10 A
20124
Medan
SUMATERA UTARA
Pekanbaru Ahmad Yani
Medan
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 85
28115
Pekanbaru
KEPULAUAN RIAU
Medan S Parman
Medan
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 139
20112
Medan
KEPULAUAN RIAU
Universitas Sumatera Utara
Medan
Kampus USU, Gelanggang Mahasiswa USU, Jl. Universitas No. 11
20155
Medan
KEPULAUAN RIAU
Brastagi
Medan
Jl. Veteran No.23, Kabanjahe
20303
Tanah Karo
KEPULAUAN RIAU
Pekanbaru Tuanku Tambusai
Medan
Komplek Lancang Kuning Square, Jl Tuanku Tambusai No. 144
28283
Pekanbaru
KEPULAUAN RIAU
Medan Belawan
Medan
Jl. Pelabuhan II Kotak Pos 15
20411
Belawan
KEPULAUAN RIAU
Sungai Rumbai
Palembang
Jl. Lintas Sumatera No. 2, Sungai Rumbai
27584
Dharmasraya
SUMATERA BARAT
Jambi Sam Ratulangi
Palembang
Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 20
36113
Jambi
JAMBI
Bengkulu Panorama
Palembang
Jl. Salak Raya No. 297 B, Bengkulu
38226
Bengkulu
BENGKULU
Jambi Sipin
Palembang
Jl. Kol. Abunjani No. 54
36129
Jambi
JAMBI
Tulang Bawang Unit II
Palembang
Jl. Lintas Timur, Desa Dwi Tunggal Jaya, Banjar Agung
34596
Tulang Bawang
LAMPUNG
Curup
Palembang
Jl. Merdeka No. 225, Curup
39117
Rejang Lebong
BENGKULU
Palembang Km 5
Palembang
Jl. Raya Palembang - Betung Km.12-13,Sukajadi, Talang Kelapa
30761
Banyuasin
SUMATERA SELATAN
Sengeti
Palembang
Jalan Lintas Timur Km.35, Desa Sengeti, Muaro Jambi
36381
Jambi
JAMBI
Jambi DR. Sutomo
Palembang
Jl. Dr. Sutomo, PO BOX 14
36113
Jambi
JAMBI
Palembang Plaju
Palembang
Pertamina UEP III, Jl. Kurnia
20368
Plaju
SUMATERA SELATAN
Sekayu
Palembang
Petro Muba Building, Jl. Merdeka Lk. I, Sekayu
30711
Musi Banyuasin
SUMATERA SELATAN
Tanjung Enim
Palembang
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 8
31711
Tanjung Enim
SUMATERA SELATAN
Palembang Sako Kenten
Palembang
Terminal Sako Kenten, Ruko K3 No.1, Sako Kenten
30762
Palembang
SUMATERA SELATAN
Pasaman
Palembang
Jl. Jend.Sudirman No.101, Pasaman Baru
26366
Pasaman Barat
SUMATERA BARAT
Palembang 16 Ilir
Palembang
Jl. Pasar 16 Ilir No. 165-167
30122
Palembang
SUMATERA SELATAN
Pangkal Pinang
Palembang
Jl. Jend. Sudirman No. 7
33128
Pangkalpinang
BANGKA BELITUNG
Bandar Lampung Teluk Betung
Palembang
Jl. Laksamana Malahayati No. 30
34223
Bandar Lampung
LAMPUNG
Metro
Palembang
Jl. Jend. Sudirman No. 39 A
34111
Metro
LAMPUNG
Tanjung Karang Kartini
Palembang
Jl. Kartini No. 79
35111
Tanjungkarang
LAMPUNG
Padang Bagindo Aziz Chan
Palembang
Jl. Gereja No. 34 A
25118
Padang
SUMATERA BARAT
Bukit Tinggi
Palembang
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 3
26111
Bukittinggi
SUMATERA BARAT
Jambi Dr.Sutomo
Palembang
Jl. Dr. Sutomo, PO BOX 14
36113
Jambi
JAMBI
Palembang Atmo
Palembang
Jl. Kolonel Atmo No.118
30125
Palembang
SUMATERA SELATAN
Palembang PUSRI
Palembang
Jl. Mayor Zen No. 9, Gedung YDPK
30118
Palembang
SUMATERA SELATAN
Palembang Pusat Dagang I
Palembang
Jl. T.P. Rustam Effendi No. 550
30125
Palembang
SUMATERA SELATAN
Bengkulu S. Parman
Palembang
Jl. Letjend. S. Parman No. 183
38223
Bengkulu
BENGKULU
Prabumulih Sudirman
Palembang
Jl. Sudirman No. 117
31121
Prabumulih
SUMATERA SELATAN
Palembang Pusat Dagang 2
Palembang
Jl. T.P. Rustam Effendi No. 550
30125
Palembang
SUMATERA SELATAN
Sarolangon
Palembang
Jl. Lintas Sumatera Km. 1
37381
Sarolangun
JAMBI
Jambi Telanaipura
Palembang
Jl. Prof. Dr. Sri S.M. Sofwan, SH No. 27, Telanaipura
36122
Jambi
JAMBI
Bangko (eks Muara Bungo)
Palembang
Jl. Jend. Sudirman, Pematang Kandis
37314
Bangko
JAMBI
Padang Indarung
Palembang
Social Center PT Semen Padang
25237
Padang
SUMATERA BARAT
Padang Muara
Palembang
Jl. Batang Arau No. 42
25215
Padang
SUMATERA BARAT
Payakumbuh
Palembang
Jl. Jenderal Sudirman No. 14
26211
Payakumbuh
SUMATERA BARAT
Solok
Palembang
Jl. K.H. Akhmad Dahlan
27322
Solok
SUMATERA BARAT
Lubuk Linggau
Palembang
Jl. Garuda No. 8-9
31616
Lubuk Linggau
SUMATERA SELATAN
Baturaja
Palembang
Jl. Serma Zakaria No. 35-37
32116
Baturaja
SUMATERA SELATAN
Sungailiat
Palembang
Jl. Sudirman No. 18
32111
Sungailiat
BANGKA BELITUNG
Tanjungpandan
Palembang
Jl. Merdeka No. 6
33411
Tanjungpandan
BANGKA BELITUNG
Bengkulu Ahmad Yani
Palembang
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60
38115
Bengkulu
BENGKULU
Bandar Jaya
Palembang
Jl. Proklamator No. 33 A, Bandar Jaya
34163
Lampung Tengah
LAMPUNG
Pringsewu
Palembang
Jl. Ahmad Yani No. 9, Pringsewu
35373
Tanggamus
LAMPUNG
Bandarlampung Teuku Umar
Palembang
Jl. Teuku Umar No. 7
35141
Bandar Lampung
LAMPUNG
Kotabumi
Palembang
Jl. Jenderal Sudirman No. 43
34516
Kotabumi
LAMPUNG
Lahat
Palembang
Jl. Mayor Ruslan Blok A No. 7-8
31411
Lahat
SUMATERA SELATAN
PROPINSI
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
293
294
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
LOKASI
MBDC
ALAMAT
KODE POS
KOTAMADYA/ KABUPATEN
PROPINSI
Padang Sudirman
Palembang
Jl. Sudirman No. 2A
25001
Padang
SUMATERA BARAT
Muara Bungo
Palembang
Jl. Lintas Sumatra Km. 1
37212
Muara Bungo
JAMBI
Sungai Lilin
Palembang
Pasar Sungai Lilin No. 33, Jl. Raya Palembang-Jambi
30755
Musi Banyuasin
SUMATERA SELATAN
Bandar Lampung Antasari
Palembang
Jl. Pangeran Antasari No. 149 B - C
35133
Bandar Lampung
LAMPUNG
Bandar Lampung Telukbetung2
Palembang
Jl. Laksamana Malahayati No. 30
34223
Bandar Lampung
LAMPUNG
Bengkulu Ahmad Yani2
Palembang
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60
38115
Bengkulu
BENGKULU
Bengkulu S. Parman2
Palembang
Jl. Letjend. S. Parman No. 183
38223
Bengkulu
BENGKULU
Bukittinggi Aur Kuning
Palembang
Jl. Raya By Pass No. 42, Pasar Aur Kuning
26131
Bukittinggi
SUMATRA BARAT
Jambi Telanaipura2
Palembang
Jl. Prof. Dr. Sri S.M. Sofwan, SH No. 27, Telanaipura
36122
Jambi
JAMBI
Padang Lapangan Imam Bonjol
Palembang
Jl. Bagindo Aziz Chan No. 12
31505
Padang
SUMATRA BARAT
Palembang Atmo2
Palembang
Jl. Kolonel Atmo No.118
30125
Palembang
SUMATERA SELATAN
Palembang Pusri2
Palembang
Jl. Mayor Zen No. 9, Gedung YDPK
30118
Palembang
SUMATERA SELATAN
Palembang Sudirman
Palembang
Jl. Jend. Sudirman No. 419
30134
Palembang
SUMATERA SELATAN
Prabumilih Sudirman2
Palembang
Jl. Sudirman No. 117
31121
Prabumulih
SUMATERA SELATAN
Bandar Lampung Cut Meutia2
Palembang
Jl. Cut Meutiah No. 46
35214
Bandar Lampung
LAMPUNG
Bandar Lampung Raden Intan
Palembang
Jl. Raden Intan No. 132
35141
Bandar Lampung
LAMPUNG
Bandar Lampung Supratman
Palembang
Jl. W.R. Supratman No. 70
35111
Bandar Lampung
LAMPUNG
Bangko2
Palembang
Jl. Jend. Sudirman, Pematang Kandis
37314
Bangko
JAMBI
Lahat2
Palembang
Jl. Mayor Ruslan Blok A No. 7-8
31411
Lahat
SUMATRA BARAT
Lubuk Linggau2
Palembang
Jl. Garuda No. 8-9
31616
Lubuk Linggau
SUMATRA BARAT
Toboali
Palembang
Jl. Jendral Sudriman No. 97, Toboali
33783
Toboali
JAMBI
Solok2
Palembang
Jl. K.H. Akhmad Dahlan
27322
Solok
SUMATRA BARAT
Padang Belakang Olo
Palembang
Jl. Belakang Olo No. 63
25116
Padang
SUMATRA BARAT
Palembang Veteran2
Palembang
Jl. Veteran No. A-8
30113
Palembang
SUMATERA SELATAN
Jambi Samrat 2
Palembang
Jl. Dr. Samratulangi No. 20
36113
Jambi
JAMBI
Muara Enim
Palembang
Jl. Jenderal Sudirman No. 44
31315
Muara Enim
JAMBI
Sarolangun2
Palembang
Jl. Lintas Sumatera Km. 1
37381
Sarolangun
JAMBI
Sungai Lilin2
Palembang
Pasar Sungai Lilin No. 33, Jl. Raya Palembang-Jambi
30755
Musi Banyuasin
SUMATERA SELATAN
Jambi Gatot Subroto
Palembang
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 60 A
36138
Jambi
JAMBI
Palembang Sako Kenten2
Palembang
Terminal Sako Kenten Ruko K3 No. 1 Sako Kenten, Palembang
30762
Palembang
SUMATERA SELATAN
Belitang
Palembang
Jl. Serma Zakaria No. 35-37
32116
Baturaja
JAMBI
Muara Bulian
Palembang
Jl. Dr. Sutomo, PO BOX 14
36113
Jambi
JAMBI
Way Halim
Palembang
Jl. Teuku Umar No. 7
35141
Bandar Lampung
LAMPUNG
Tangerang Daan Mogot
Jakarta Kota
Jl. Daan Mogot No. 32
15111
Tangerang
TANGERANG
Serang Pasar Lama
Jakarta Kota
Jl. Maulana Hasanuddin No. 57 B
42112
Serang
SERANG
Jakarta Juanda
Jakarta Kota
Jl. Ir. H. Juanda No. 25
10110
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Citra Garden
Jakarta Kota
Jl. Peta Selatan No. 6 A-B, Kalideres
11840
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta Pasar Pagi Lama
Jakarta Kota
Jl. Pintu Kecil III No. 54, Pasar Pagi
11230
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Jakarta Pademangan
Jakarta Kota
Jl. Pademangan IV Gang 6 No. 39
14410
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Jakarta Krekot Bunder
Jakarta Kota
Ruko Krekot Bunder,
10710
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
11460
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jl. Krekot Bunder Raya No. 62, Sawah Besar
Jakarta Jelambar Baru
Ruko Jelambar Baru, Jl.Jelambar Baru Raya
Jakarta Kota
No. 6B, Grogol, Petamburan
Jakarta Tanjungpriok Kramat
Jakarta Kota
Jl. Kramat Jaya No. 22 J Blok B Kav. No.4, Tanjungpriok
14260
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Jakarta Harco Mangga Dua
Jakarta Kota
Ruko Agung Sedayu Blok N No. 36, Jl. Mangga Dua Raya
10730
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Moch Mansyur
Jakarta Kota
Jl. KH Muhammad Mansyur No. 11 Blok A-3
10140
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Latumenten
Jakarta Kota
Jl. Prof. DR. Latumetten No. 17 E
11330
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta Kebon Jeruk Perjuangan Jakarta Kota
Jl. Perjuangan No. 9 B, Kebon Jeruk
11520
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Tangerang Ahmad Yani2
Jakarta Kota
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 9
15111
Tangerang
KCP
Prima Sunter
Jakarta Kota
Jl. Danau Sunter Utara Blk A Kav.1 Sunter Jaya 14350
14350
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Jayakarta Komp.sentral
Jakarta Kota
Komp. Ruko Sentral Blok A.9 & A10.
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jl.Pangeran Jayakarta No. 126-29
Jakarta Rawa Belong Binus
Jakarta Kota
Jl. Kebun Jeruk Raya No.8. Batu Sari Rawa Belong-Jakbar
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Tangerang Pasar Curug
Jakarta Kota
Jl. Raya Curug RT. 02 / RW 04 Curug Kulon Tangerang,
Tangerang
TANGGERANG
Tangerang Ciledug2
Jakarta Kota
Jl. Ciledug Raya No. 77, Kav. 1-2, Ciledug
15154
Tangerang
TANGGERANG
Tangerang Balaraja
Jakarta Kota
Jl. Raya Kresek No. 8-9 Balaraja Tangerang
Tangerang
TANGGERANG
Jakarta Daan Mogot
Jakarta Kota
Jl. Daan Mogot
11460
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta Glodok Plaza
Jakarta Kota
Ruko Glodok Plaza Blok H No.45-46, Jl. Pinangsia Raya
11180
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta Muara Karang Dalam
Jakarta Kota
Jl. Muara Karang Blok O / VIII Timur No. 69-70
14440
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Jakarta Tomang
Jakarta Kota
Jl. Tomang Raya No. 32
11430
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Tangerang Ki Samaun
Jakarta Kota
Jl. Ki Samaun No. 214
15118
Tangerang
BANTEN
Jakarta Taman Kedoya Baru
Jakarta Kota
Ruko Agave Blok B1/12A, Jl. Agave Kedoya
11520
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Tangerang Cikupa
Jakarta Kota
Pertokoan Cikupa Blok B No.3, Jl. Raya Serang Km. 14,8
15710
Tangerang
BANTEN
Tangerang Alam Sutera
Jakarta Kota
Ruko Sutera Niaga I No. 71, Jl. Raya Serpong
15325
Tangerang
BANTEN
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
LOKASI
MBDC
ALAMAT
KODE POS
KOTAMADYA/ KABUPATEN
PROPINSI
Jakarta Tanjuk Priok Yos Sudarso Jakarta Kota
Jl. Yos Sudarso No. 750
14210
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Jakarta Kota
Jakarta Kota
Jl. Lapangan Stasiun No. 2
11110
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta Pasar Baru
Jakarta Kota
Jl. H. Samanhudi No. 46
10710
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Mangga Dua
Jakarta Kota
Arkade Dusit Mangga Dua No. 5, Jl. Arteri Mangga Dua Raya
10730
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Mitra Bahari
Jakarta Kota
Komplek Pertokoan Mitra Bahari Blok E No.7-8, Jl. Pasar Ikan
14440
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Jakarta Jelambar
Jakarta Kota
Jl. Pangeran Tubagus Angke No. 10
11460
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta Gambir
Jakarta Kota
Jl. Ir. H. Juanda No. 18
10120
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Ketapang Indah
Jakarta Kota
Komplek Ketapang Indah, Jl. K.H. Zainal Arifin Blok A1
11140
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta Jembatan Lima
Jakarta Kota
Jl. K.H. Moch. Mansyur No. 222
11210
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta Cakung
Jakarta Kota
Komplek PT KBN, Jl. Raya Cakung, Cilincing
14410
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Jakarta Pangeran Jayakarta
Jakarta Kota
Jl. Pangeran Jayakarta No. 73
10730
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Tangerang Ahmad Yani
Jakarta Kota
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 9
15111
Tangerang
BANTEN
Jakarta Puri Indah
Jakarta Kota
Jl. Puri Indah Raya Ruko Blok I / 1
11610
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Tangerang Ciledug
Jakarta Kota
Jl. Ciledug Raya No. 77, Kav. 1-2, Ciledug
15154
Tangerang
BANTEN
Jakarta Grenvil
Jakarta Kota
Grenvil Real Estate Blok BG 31-36
11510
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Serang
Jakarta Kota
Jl. Diponogero No. 8
42111
Serang
BANTEN
Jakarta Kali Deres
Jakarta Kota
Jl. Utama Raya Blok B No. 57 A-B, Cengkareng
11730
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta Tanjungduren
Jakarta Kota
Jl. Tanjungduren Raya No. 56 A-B
11470
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Tangerang Cikokol
Jakarta Kota
Ruko Mahkota Mas Blok C No. J4 - J5, Cikokol
15117
Tangerang
BANTEN
Cilegon Merak
Jakarta Kota
Jl. Raya Merak No. 3
42431
Cilegon
BANTEN
Tangerang Merdeka
Jakarta Kota
Plaza Sinar Merdeka Mas Blok A2 No. 7-8, Jl. Merdeka No. 53
15113
Tangerang
BANTEN
Jakarta RS. Pelni
Jakarta Kota
Jl. Aipda KS Tubun 92-94, Petamburan
11410
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta Sunter Permai
Jakarta Kota
Jl. Sunter Permai Raya No. 1-4
14350
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Jakarta Roxy Mas
Jakarta Kota
Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 125
10150
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Mangga Besar
Jakarta Kota
Jl. Mangga Besar Raya No. 73-75
11170
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta Gunung Sahari
Jakarta Kota
Jl. Industri No. 1
10720
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Bandengan
Jakarta Kota
Komplek Puri Deltamas Blok J 1-2,
14450
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Jl. Bandengan Selatan No. 43
Jakarta Kyai Tapa
Jakarta Kota
Jl. Kyai Tapa No. 99
11440
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta
Jakarta Kota
Jl. Enggano No. 42
14310
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Tangerang Mutiara Kosambi
Jakarta Kota
Wkawasan Pergudangan Mutiara Kosambi 2 Blok A No.11
15211
Tangerang
BANTEN
Jakarta Pluit Selatan
Jakarta Kota
Jl. Raya Pluit Selatan No. 31-35
14450
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Tangerang Ciledug CBD
Jakarta Kota
Ruko Central Business Dustrict (CBD),
15157
Tangerang
BANTEN
Tanjungpriok Enggano -
Trade Mall and Shopping Arcade,
Jl. HOS Cokroaminoto No. 93, Ciledug
Jakarta Kedoya
Jakarta Kota
Rukan Golden Green No. 21, Jl. Arteri Kedoya
11520
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta Taman Palem Lestari
Jakarta Kota
Jl. Boulevar Taman Palem Lestari Blok D1 No. 19
11730
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta Angkasa
Jakarta Kota
Kantor Pusat PT MNA, Jl. Angkasa Blok B-15 Kav. 2-3
10720
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Tanjungpriok Tawes
Jakarta Kota
Jl. Tawes No. 23, Tanjungpriok
14310
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Jakarta Ahmad Yani
Jakarta Kota
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2
10510
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Tangerang -
Jakarta Kota
Pertokoan Bumi Permata Indah Blok R 1 No. 23,
15157
Tangerang
BANTEN
Bumi Permata Indah
Jl. Raden Saleh, Karang Tengah, Ciledug
Jakarta Kemanggisan
Jakarta Kota
Jl. Budi Raya No. 7 A-B, Kemanggisan
11480
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta Pos Pengumben
Jakarta Kota
Kompleks Intercon Megah Blok W.3 No. 20, Jl. Raya Joglo
11640
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta Duta Harapan Indah
Jakarta Kota
Ruko Duta Harapan Indah Blok I No.18, Kapuk Muara
14460
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Jakarta Grogol Muwardi
Jakarta Kota
Jl. Dr. Muwardi II No. 15 A, Grogol, Petamburan
11460
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Cilegon Pasar Anyar
Jakarta Kota
Jl. Raya Anyer No. 103, Anyer
42166
Serang
BANTEN
Griya Inti Sentosa
Jakarta Kota
Ruko Griya Inti Sentosa, Jl. Griya Utama Blok A No. 22
14350
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Serang Cikande
Jakarta Kota
Kawasan Industri Modern Cikande,
42186
Serang
BANTEN
Komplek Ruko Modern Cikande Blok B No. 1, Jl. Raya Cikande,
Tangerang Gading Serpong
Jakarta Kota
Ruko Gading Serpong Blok AA4 No. 38, Jl. Boulevard
15333
Tangerang
BANTEN
Jakarta Jembatan Dua
Jakarta Kota
Ruko Jembatan Dua, Jl. Jembatan Dua No.5C, Penjaringan
14450
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Jakarta Kapuk Raya
Jakarta Kota
Jl. Panjang No. 5 A, Kebon Jeruk
11530
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Rangkas bitung
Jakarta Kota
Komplek Pertokoan Pasar Kota Rangkasbitung
42311
Serang
BANTEN
15810
Tangerang
BANTEN
Blok B-1 No.1,Jl. Sunan Kalijaga, Rangkasbitung
Perum Borobudur Karawaci
Taman Borobudur II Blok DD No.1-2,
Jakarta Kota
Jl. Borobudur Raya, Perum II, Karawaci
Jakarta -
Jakarta Kota
Jl. Kampung Gusti Blok M No.25, Penjaringan
14450
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Jakarta Puri Botanikal
Jakarta Kota
Komplek Puri Botanical Blok H7 No.3, Jl. Raya Joglo
11460
Jakarta Barat
DKI JAKARTA
Jakarta PuloMas
Jakarta Thamrin
Komplek Artamas, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2
13210
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Bekasi Cikarang 1
Jakarta Thamrin
Ruko Roxy Blok E No. 1, Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang
17550
Bekasi
JAWA BARAT
Jakarta Fakhrudin
Jakarta Thamrin
Jl. K.H. Fakhrudin No.15, Tanah Abang
10250
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Taman Permata Indah
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
295
296
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
LOKASI
MBDC
ALAMAT
KODE POS
KOTAMADYA/ KABUPATEN
PROPINSI
Bekasi Sentra Niaga Kalimalang
Jakarta Thamrin
Jl. Jend. Ahmad Yani, Sentra Niaga Kalimalang Blok A3 No. 6-7
17141
Bekasi
JAWA BARAT
Jakarta Sabang
Jakarta Thamrin
Jl. Kebon Sirih No. 73
10340
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Kelapa Gading Barat
Jakarta Thamrin
Jl. Bolevar Barat Raya Blok LC-7 No. 22-23, Kelapa Gading
14240
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Bekasi Cikarang 2
Jakarta Thamrin
Ruko Roxy Blok E No. 1, Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang
17550
Bekasi
JAWA BARAT
Jakarta Bendungan Hilir 1
Jakarta Thamrin
Jl. Bendungan Hilir Raya No. 82
10210
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Pulogadung
Jakarta Thamrin
Jl. Raya Bekasi Km. 21, Pulogadung
14250
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Bekasi Ahmad Yani
Jakarta Thamrin
Jl. Jend. Ahmad Yani, Pusat Perdagangan Kalimalang
17141
Bekasi
JAWA BARAT DKI JAKARTA
Blok A VIII No.17-18
Jakarta Kebon Jati
Jakarta Thamrin
Jl. Kebon Jati No.18, Komplek Ruko No.116-117
10250
Jakarta Pusat
Jakarta Jatinegara Barat
Jakarta Thamrin
Jl. Jatinegara Barat No. 142 AB
13320
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Jakarta Atrium Senen
Jakarta Thamrin
Ruko Segitiga Senen Blok E-21/22, Jl. Senen Raya No. 135
10410
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Pasar Rumput
Jakarta Thamrin
Jl. Sultan Agung No. 59 D
12970
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Pahlawan Revolusi
Jakarta Thamrin
Jl. Pahlawan Revolusi No. 57 , Pondok Bambu
13470
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Jakarta Pasar Jatinegara Timur
Jakarta Thamrin
Jatinegara Trade Center Lt.III
13310
Jakarta Timur
DKI JAKARTA DKI JAKARTA
Blok AKS No.3, 3A & 5, Jl. Mataraman Raya
Jakarta Saharjo
Jakarta Thamrin
Komplek Gajah Unit F & G, Jl. Dr. Saharjo No. 111
12810
Jakarta Selatan
Jakarta Rawamangun Pemuda
Jakarta Thamrin
Jl. Pemuda No. 10, Kav. 79 Blok A
13220
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Jakarta Kalimalang
Jakarta Thamrin
Jl. Raya Tarum Barat Blok M I No. 2, Kav. Billy Moon, Kalimalang 13450
Jakarta Timur
DKI JAKARTA DKI JAKARTA
Pondok Kelapa
Jakarta Thamrin
Jl. Tarum Barat Km. 4,5, Kalimalang
13450
Jakarta Timur
Jakarta Kramat Raya
Jakarta Thamrin
Jl. Kramat Raya No. 94-96
10450
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Bekasi Plaza Pondok Gede 1
Jakarta Thamrin
Jl. Raya Pondok Gede No. 50 B, Pondok Gede
17414
Bekasi
JAWA BARAT
Jakarta Ambassador
Jakarta Thamrin
Mall Ambassador, Jl. Prof. Dr. Satrio
12940
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Cempaka Mas
Jakarta Thamrin
Kompleks Pertokoan Graha Cempaka Mas
10640
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA JAWA BARAT
Blok A 24-25, Jl. Letjend. Suprapto
Bekasi Juanda
Jakarta Thamrin
Jl. Ir. H. Juanda No. 155
17112
Bekasi
Jakarta Tebet Barat
Jakarta Thamrin
Jl. Tebet Barat IX No.26, Tebet
12810
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Villa Nusa Indah
Jakarta Thamrin
Komplek Perumahan Villa Nusa Indah II Blok U3 No.3-4
16969
Bogor
JAWA BARAT
Bekasi Bulak Kapal 1
Jakarta Thamrin
Ruko Juanda Elok No. 3A, Jl. Ir. H. Juanda
17112
Bekasi
JAWA BARAT
Bekasi Pondok Ungu
Jakarta Thamrin
Pertokoan Naga Swalayan Blok A 17, Jl. Sultan Agung
17132
Bekasi
JAWA BARAT
Jakarta Stasiun Senen
Jakarta Thamrin
Jl. Stasiun Senen No. 16
10410
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Stasiun Senen
Jakarta Thamrin
Jl. Stasiun Senen No. 16
10410
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Cikini
Jakarta Thamrin
Jl. Cikini Raya No. 56
10330
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Imam Bonjol
Jakarta Thamrin
Jl. Imam Bonjol No. 61
10310
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta R.S.C.M.
Jakarta Thamrin
Jl. Diponegoro No. 71
10430
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta D.I. Panjaitan
Jakarta Thamrin
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Gedung Wika
13340
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Jakarta Klender
Jakarta Thamrin
Komplek Ruko Blok B1 No.6, Jl. I Gusti Ngurah Rai
13470
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Rawamangun Balai Pustaka
Jakarta Thamrin
Komplek Ruko Mega Indah Blok A3,
13220
Jakarta Timur
DKI JAKARTA DKI JAKARTA
Jl. Balai Pustaka Timur No. 39, Rawamangun
Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Thamrin
Jl. Pulobuaran No. 2, Pulogadung
13930
Jakarta Timur
Jakarta Jatiwaringin
Jakarta Thamrin
Jl. Raya Jatiwaringin No. 263, Pondok Gede
17411
Bekasi
JAWA BARAT
Jakarta Cempaka -
Jakarta Thamrin
Cempaka Putih Permai Blok A No. 20-21, Jl. Letjend. Suprapto
10510
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Kelapa Gading
Jakarta Thamrin
Jl. Kelapa Gading Bolevar Blok TB2 No. 6-8, Kelapa Gading
14240
Jakarta Utara
DKI JAKARTA
Jakarta Duta Merlin
Jakarta Thamrin
Komplek Pertokoan Duta Merlin,
10130
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Blok A/26-28, Jl. Gajah Mada No. 3-5
Jakarta Prapatan
Jakarta Thamrin
Jl. Prapatan No. 30
10410
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Cik Ditiro
Jakarta Thamrin
Jl. Ki S. Mangunsarkoro No. 49
10310
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Tebet Supomo
Jakarta Thamrin
Jl. Prof. Dr. Supomo, SH No. 43, Tebet
12180
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Asem Baris
Jakarta Thamrin
Jl. KH Abdullah Syafie No. 45 E, Tebet
12840
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Pondok Bambu
Jakarta Thamrin
Jl. Pahlawan Revolusi No. 125 F/G, Pondok Bambu
13430
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Jakarta Rawa-
Jakarta Thamrin
Jl. Pegambiran No. 4, Rawamangun
13220
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Putih Permai
mangun Pegambiran Jakarta Salemba Raya
Jakarta Thamrin
Jl. Salemba Tengah No. 4 B
10440
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Cikarang Ruko Sentra
Jakarta Thamrin
Ruko Sentra Cikarang Blok C No.2, Jl. Raya Cikarang-Cibarusah
17550
Bekasi
JAWA BARAT
Bekasi Wisma Asri
Jakarta Thamrin
Jl. Raya Perjuangan Kav. M No. 14
17121
Bekasi
JAWA BARAT
Bekasi Jakasampurna
Jakarta Thamrin
Pertokoan Duta Permai Blok B 1 No.10,
17145
Bekasi
JAWA BARAT
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang
Bekasi Rawa Lumbu
Jakarta Thamrin
Ruko Kawu Jaya, Jl. Raya Pramuka No.1-2, Rawalumbu
17115
Bekasi
JAWA BARAT
Bekasi Grand Mal
Jakarta Thamrin
Komplek Ruko Grand Mal Bekasi Kaveling B No. 7,
17135
Bekasi
JAWA BARAT
Jl. Raya Sudirman
Bekasi Komsen Jati Asih
Jakarta Thamrin
Jl. Raya jati Asih No. 26
17423
Bekasi
JAWA BARAT
Cikarang Kota 1
Jakarta Thamrin
Jl. Kapten Sumantri No. 27, Cikarang
17530
Bekasi
JAWA BARAT
Cikarang Jababeka Ruko Roxy
Jakarta Thamrin
Ruko Roxy Blok B No. 3, Jl. Kasuari Raya, Cikarang Utara
17550
Bekasi
JAWA BARAT
Bekasi Taman Galaxi
Jakarta Thamrin
Komplek Pertokoan Taman Galaxi, Jl. Galaxi Raya Blok G No. 1
17147
Bekasi
JAWA BARAT
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
LOKASI
Bekasi Harapan Indah
MBDC
Jakarta Thamrin
ALAMAT
KODE POS
KOTAMADYA/ KABUPATEN
Ruko Sentra Niaga Blok SN 07,
17131
Bekasi
JAWA BARAT
PROPINSI
Jl. Boulevard Hijau, Komplek Perumahan Harapan Indah
Jakarta Rawasari
Jakarta Thamrin
Jl. Rawasari Selatan No. 29
10570
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Tebet Timur
Jakarta Thamrin
Jl. Tebet Timur Dalam Raya N0. 115
12820
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Duren Sawit
Jakarta Thamrin
Jl. Kolonel Sugiono No. 19 Blok O, Duren sawit
13430
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Jakarta Permata Ujung Menteng
Jakarta Thamrin
Ruko Permata Ujung Menteng, Jl. Raya Bekasi Km.25, Cakung
13910
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Bekasi Taman Harapan Baru
Jakarta Thamrin
Ruko Taman Harapan Baru Blok A 1 No.70,Kec.Medan Satria
17131
Bekasi
JAWA BARAT
Bekasi Villa Galaxi
Jakarta Thamrin
Jl. Pulo Ribung Raya Blok AR No. 25
17148
Bekasi
JAWA BARAT
Bekasi Kalimas
Jakarta Thamrin
Ruko Kalimas, Jl. Chairil Anwar Blok C No. 3A
17113
Bekasi
JAWA BARAT
Jakarta Salemba Raya
Jakarta Thamrin
Jl. Salemba Tengah No. 4 B
10440
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Bekasi Bulak Kapal 2
Jakarta Thamrin
Ruko Juanda Elok No. 3A, Jl. Ir. H. Juanda
17112
Bekasi
JAWA BARAT
Bekasi Plaza Pondok Gede 2
Jakarta Thamrin
Jl. Raya Pondok Gede No. 50 B, Pondok Gede
17414
Bekasi
JAWA BARAT DKI JAKARTA
Jakarta Bendungan Hilir 2
Jakarta Thamrin
Jl. Bendungan Hilir Raya No. 82
10210
Jakarta Pusat
Cikarang Kota 2
Jakarta Thamrin
Jl. Kapten Sumantri No. 27, Cikarang
17530
Bekasi
JAWA BARAT
Cikarang Jababeka Capitol
Jakarta Thamrin
Ruko Capitol Business Park
17530
Bekasi
JAWA BARAT JAWA BARAT
Jl. Niaga Raya Blok 2 C, Jababeka, Cikarang
Cikarang Jababeka
Jakarta Thamrin
Kawasan Industri Cikarang, Ruko Commercial Blok A, No. 25-26
17550
Bekasi
Jakarta Matraman
Jakarta Thamrin
Jl. Matraman Raya No. 31
13150
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Bekasi Cibitung
Jakarta Thamrin
Kawasan Industri MM 2100, Cibitung, Bekasi Fajar
17520
Bekasi
JAWA BARAT
Jakarta Wisma Baja
Jakarta Sudirman
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54
12170
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Ciputat Center
Jakarta Sudirman
Pertokoan Ciputat Center, Jl. Ciputat Raya No. 75
15412
Tangerang
TANGERANG
Bogor Ciluar
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Simpang Pomad Ruko No. 323 C, Ciluar
16710
Bogor
JAWA BARAT
Cibadak
Jakarta Sudirman
Jl. Suryakencana No. 4, Cibadak
43351
Sukabumi
SUKABUMI
Depok Kartini
Jakarta Sudirman
Pertokoan Kartini Blok A No. 11, Jl. Kartini Raya, Pancoran Mas
16436
Depok
JAWA BARAT
Tangerang Bumi Serpong Damai
Jakarta Sudirman
Jl. Gunung Rinjani No.13 Blok R-G,
15311
Tangerang
BANTEN
Sektor IV Bumi Serpong Damai
Depok Cinere Limo
Jakarta Sudirman
Jl. Cenere Raya No. 18 B, Cinere
16514
Depok
JAWA BARAT
Jakarta Fatmawati Cenderawasih
Jakarta Sudirman
Jl. Cenderawasih I No. 15 A, Cilandak
12420
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Pamulang2
Jakarta Sudirman
Komplek Pertokoan Pamulang Permai Blok SH IX Kav. 11-14
15417
Tangerang
TANGERANG
Kawasan Komersial Cilandak
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Cilandak KKO, Kawasan Komersial Cilandak Gedung III
12560
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Bogor Tajur
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Tajur No. 130
16720
Bogor
JAWA BARAT
Depok ITC
Jakarta Sudirman
Pertokoan ITC Depok No.49,Jl. Margonda Raya
16431
Depok
JAWA BARAT
Jakarta Bintaro Veteran
Jakarta Sudirman
Ruko Bintaro Veteran Raya Permai Jl. RC Veteran No. 17 E
12330
Jakarta Selatan
JAWA BARAT
Cibubur Time Square
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Alternatif Cibubur-Cileungsi No. 37 G, Jatisampurna
17433
Bekasi
JAWA BARAT
Tangerang ITC BSD
Jakarta Sudirman
Ruko ITC BSD No.17, Jl. Pahlawan Seribu, Serpong
15322
Tangerang
TANGERANG
Jakarta Bintaro Burung Gereja
Jakarta Sudirman
Jl. Burung Gereja Blok B2 HS 2 No.6, Sektor II, Bintaro Jaya
12330
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Pakubuwono
Jakarta Sudirman
Jl. Pakubuwono VI No. 39 A, Kebayoran Baru
12120
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Simprug2
Jakarta Sudirman
Simprug Gallery Blok B, Jl. Teuku Nyak Arief No. 10
12220
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Mampang2
Jakarta Sudirman
Jl. Mampang Prapatan No. 61
12790
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Depok Tengah2
Jakarta Sudirman
Komp. Ruko Sukmajaya No. 15
16411
Depok
JAWA BARAT
Jl. Tole Iskandar, Depok II Tengah
Sukabumi Ahmad Yani2
Jakarta Sudirman
Jl. Ahmad Yani No. 44
43131
Sukabumi
JAWA BARAT
Cianjur Cokroaminoto
Jakarta Sudirman
Jl. HOS Cikroaminoto No. 172
43214
Cianjur
JAWA BARAT
Jakarta Kebayoran Lama2
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Kebayoran Lama No. 222
12220
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Mayestik2
Jakarta Sudirman
Jl. Kyai Maja No. 6 A1-2, Kebayoran Baru
12120
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Sukabumi Sudirman
Jakarta Sudirman
Jl. Jend. Sudirman No. 124
43132
Sukabumi
JAWA BARAT
Jakarta Pondok Pinang Center
Jakarta Sudirman
Pertokoan Pondok Pinang Center
12310
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Blok A 36/38/40, Jl. Ciputat Raya
Tangerang Pamulang Siliwangi
Jakarta Sudirman
Ruko Tita Jl. Raya Siliwangi No. 9A, Pamulang Tangerang
#N/A
Tangerang
TANGERANG
Jakarta Ragunan2
Jakarta Sudirman
Jl. Harsono RM No.3, Gedung D, KP Departemen Pertanian
12550
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Pejaten Timur
Jakarta Sudirman
Jl. Warung Jati Barat No. 15A, Pejaten
#N/A
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Pancoran 2
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Pasar Minggu No.17 A
12780
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Tangerang Bumi Serpong Damai Jakarta Sudirman
Jl. Gunung Rinjani No.13 Blok R-G,
15311
Tangerang
BANTEN
Sektor IV Bumi Serpong Damai
Jakarta Cimanggis
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 28
13710
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Jakarta Plaza Kramat Jati Indah
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Bogor, Pertokoan Ramayana Blok A No.11-12
13510
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Jakarta Cirendeu
Jakarta Sudirman
Jl. Cirendeu Raya, Pertokoan Prima Indah No. 10
15419
Tangerang
BANTEN
Jakarta Cibubur
Jakarta Sudirman
Jl. Lapangan Tembak, Pertokoan Cibubur Indah Blok. A-22 - 23
13720
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Depok Margonda 1
Jakarta Sudirman
Jl. Margonda Raya No. 2
16432
Depok
JAWA BARAT
Cinere
Jakarta Sudirman
Jl. Cinere Raya Kav. 32-33
16514
Depok
JAWA BARAT
Depok I
Jakarta Sudirman
Jl. Nusantara Raya No. 25 AB
16432
Depok
JAWA BARAT
Depok Tengah
Jakarta Sudirman
Komplek Ruko Sukmajaya No. 15, Jl. Tole Iskandar, Depok II Tengah
16411
Depok
JAWA BARAT
Jakarta Mayestik
Jakarta Sudirman
Jl. Kyai Maja No. 6 A1-2, Kebayoran Baru
12120
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Pasar Minggu
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Pasar Minggu No. 89 J, Pejaten
12510
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
297
298
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
LOKASI
MBDC
ALAMAT
KODE POS
KOTAMADYA/ KABUPATEN
PROPINSI
Jakarta Melawai
Jakarta Sudirman
Jl. Melawai Raya No. 12-14, Kebayoran Baru
12160
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Pamulang
Jakarta Sudirman
Komplek Pertokoan Pamulang Permai Blok SH IX Kav. 11-14
15417
Tangerang
BANTEN
Jakarta Fatmawati
Jakarta Sudirman
Jl. R.S. Fatmawati No. 8, Cilandak
12430
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Bintaro Jaya
Jakarta Sudirman
Jl. Bintaro Utama, Bintaro Jaya Sektor I
12330
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Palmerah
Jakarta Sudirman
Jl. Palmerah Barat No. 39
10270
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Kebayoran Lama
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Kebayoran Lama No. 222
12220
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Tangerang Ciputat Center
Jakarta Sudirman
Pertokoan Ciputat Center, Jl. Ciputat Raya No. 75
15412
Tangerang
BANTEN
Jakarta Simprug
Jakarta Sudirman
Simprug Gallery Blok B, Jl. Teuku Nyak Arief No. 10
12220
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Cimanggis 2
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 28
13710
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Jakarta Mampang
Jakarta Sudirman
Jl. Mampang Prapatan No. 61
12790
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Tangerang Serpong
Jakarta Sudirman
Simpang Tiga Puspitek Serpong
15310
Tangerang
BANTEN
Jakarta Cilandak KKO
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Cilandak KKO No. 5
12560
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Bekasi Ujung Aspal
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Hankam No. 18 B-C, Jati Murni, Pondok Gede
17431
Bekasi
JAWA BARAT
Depok Margonda 2
Jakarta Sudirman
Jl. Margonda Raya No. 2
16432
Depok
JAWA BARAT
Depok Bukit Sawangan
Jakarta Sudirman
Ruko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No.1,
16518
Depok
JAWA BARAT
Jl.Raya Parung Km.35, Sawangan
Citeureup
Jakarta Sudirman
Jl. Mayor Oking No. 10 - 11, Citeureup
16810
Bogor
JAWA BARAT
Sukabumi Sudirman
Jakarta Sudirman
Jl. Jend. Sudirman No. 124
43132
Sukabumi
JAWA BARAT
Jakarta Gedung Lemigas
Jakarta Sudirman
Kanpus. PPPTMGB Lemigas, Jl. Ciledug Raya
12230
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Cileungsi
Jakarta Sudirman
Mal Cileungsi Blok C No. 9, Jl. Raya Narogong, Cileungsi
16820
Bogor
JAWA BARAT
Jakarta Ragunan
Jakarta Sudirman
Jl. Harsono RM No.3, Gedung D, KP Departemen Pertanian
12550
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Pasar Rebo
Jakarta Sudirman
Plaza PP, Jl. Letjend. T.B. Simatupang No. 57
13760
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Cicurug
Jakarta Sudirman
Jl. Siliwangi No. 287 B, Cicurug
43159
Sukabumi
JAWA BARAT
Cibinong
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Bogor Km.43, Cibinong
16916
Bogor
JAWA BARAT
Bogor Kapten Muslihat
Jakarta Sudirman
Jl. Kapten Muslihat No. 17
16121
Bogor
JAWA BARAT
Bogor Suryakencana (Siliwangi)
Jakarta Sudirman
Jl. Suryakencana No. 310
16123
Bogor
JAWA BARAT
Cianjur
Jakarta Sudirman
Jl. Suroso No. 51
43211
Cianjur
JAWA BARAT
Cipanas
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Cipanas Blok 11 No. 201, Pacet
43553
Cianjur
JAWA BARAT
Bogor Juanda
Jakarta Sudirman
Jl. Ir. H, Juanda No. 12
16121
Bogor
JAWA BARAT
Sukabumi Ahmad Yani
Jakarta Sudirman
Jl. Ahmad Yani No. 44
43131
Sukabumi
JAWA BARAT
Jakarta Sudirman
Jakarta Sudirman
Ruko Central Blok C No. 15, Jl. Dewi Sartika
16121
Bogor
JAWA BARAT
Jakarta Plaza Mandiri
Jakarta Sudirman
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38
12190
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Cibubur Citra Grand
Jakarta Sudirman
Komplek Citra Grand Ruko 2 No. 15,
17435
Bekasi
JAWA BARAT
15418
Tangerang
BANTEN
15323
Tangerang
BANTEN
Jl. Alternatif Km.4, Pondok Gede
Tangerang-
Komplek Pertokoan Pondok Cabe Mutiara
Jakarta Sudirman
Pondok Cabe Mutiara
Blok B-3A, Jl. Raya Parung
Tangerang Villa Melati Mas
Ruko Villa Melati Mas Blok SR1 No. 20,
Jakarta Sudirman
Jl. Pahlawan Seribu, Serpong
Tangerang Graha Karnos
Jakarta Sudirman
Graha Karnos, Jl. Ir. H. Juanda No. 39, Ciputat
15412
Tangerang
BANTEN
Depok Pondok Cina
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Margonda No. 345 D, Pondok Cina
16424
Depok
JAWA BARAT
Jakarta Pondok Labu
Jakarta Sudirman
Jl. R.S. Fatmawati No. 8 , Pondok Labu
12430
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta R.S. M.H. Thamrin
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Pondok Gede No. 23 , Kramatjati
13550
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Jakarta Pancoran
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Pasar Minggu No.17 A
12780
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta M.T. Haryono
Jakarta Sudirman
Jl. Letjend. M.T. Haryono Kav. 17
12810
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Gedung -
Jakarta Sudirman
Jl. Jend. Gatot Subroto, Manggala Wanabakti
10270
Jakarta Pusat
DKI JAKARTA
Jakarta Lebak Bulus
Jakarta Sudirman
Jl. Karang Tengah, Bona Indah Blok A2/B7, Lebak Bulus
12440
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Gedung
Jakarta Sudirman
Jl. Letjend. T.B. Simatupang, Tanjung Barat
12530
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Radio Dalam
Jakarta Sudirman
Jl. Radio Dalam Raya No.11-11A
12140
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Gedung Patrajasa
Jakarta Sudirman
Gedung Patrajasa, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 32-34
12950
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Depok Cisalak
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Bogor Km.31 No.8, Cisalak
16416
Depok
JAWA BARAT
Jakarta Departemen PU
Jakarta Sudirman
Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru
12110
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Panglima Polim
Jakarta Sudirman
Jl. Wijaya II, Komp. Wijaya Grand Center Blok B 1-3
12160
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Bogor Warung Jambu
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Pajajaran No. 1 - B
16153
Bogor
JAWA BARAT
Jakarta Tendean
Jakarta Sudirman
Jl. Wolter Monginsidi No. 123 C
12180
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Bintaro Veteran
Jakarta Sudirman
Ruko Bintaro Veteran Raya Permai Jl. RC Veteran No. 17 E
12330
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta ITC Permata Hijau
Jakarta Sudirman
Ruko Grand ITC Permata Hijau
12210
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Pusat Kehutanan
Aneka Tambang
Blok Emerald G 28, Jl. Arteri Permata Hijau
Tangerang -
Ruko Sentra Menteng, Bintaro Jaya Sektor VII Blok MN 29
15225
Tangerang
BANTEN
MBU Jakarta Warung Buncit Raya Jakarta Sudirman
Jl. Warung Buncit Raya No. 6, Wisma Ritra
12740
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Depok Timur
Jakarta Sudirman
Jl. Proklamasi Raya Blok A No.7-8, Depok II Timur
16417
Depok
JAWA BARAT
Jakarta Arteri Pondok Indah
Jakarta Sudirman
Jl. Sultan Iskandar Muda No. 8 A
12240
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Jakarta Sudirman
Bintaro Sentra Menteng
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
LOKASI
MBDC
ALAMAT
KODE POS
KOTAMADYA/ KABUPATEN
PROPINSI
Jakarta ITC Fatmawati
Jakarta Sudirman
Ruko ITC Fatmawati No. 17, Jl. RS Fatmawati
12150
Jakarta Selatan
DKI JAKARTA
Bogor Pajajaran
Jakarta Sudirman
Ruko Bantar Kemang No.20 Q, Jl. Raya Pajajaran
16143
Bogor
JAWA BARAT
Depok Jatijajar
Jakarta Sudirman
Jl. Raya Tole Iskandar No. 1
16415
Depok
JAWA BARAT
Bogor Yasmin
Jakarta Sudirman
Komplek Pertokoan 24, Jl. KH Soleh Iskandar No. 2 H
16161
Bogor
JAWA BARAT
Jakarta Nindya Karya
Jakarta Sudirman
Jl. Letjend. M.T. Haryono No. 3-7
13630
Jakarta Timur
DKI JAKARTA
Purwakarta
Bandung
Jl. Sudirman No. 176
41115
Purwakarta
JAWA BARAT
Bandung Alun-alun
Bandung
Jl. Asia Afrika No. 51
40001
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Siliwangi -
Bandung
Jl. Siliwangi No. 3
40132
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Braga
Bandung
Jl. Braga No. 133
40111
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Padjajaran
Bandung
Jl. Pajajaran No. 125
40174
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Pasteur
Bandung
Jl. Dr. Junjunan No. 155 A
40173
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Otista
Bandung
Jl. Otto Iskandardinata No. 293
40251
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Kiara Condong
Bandung
Jl. Kiara Condong No. 115
40281
Bandung
JAWA BARAT
Cimahi
Bandung
Jl. Raya Cimahi No. 612
40525
Cimahi
JAWA BARAT
Bandung Sukarno Hatta
Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 486
40266
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Buah Batu
Bandung
Jl. Buah Batu No. 268
40264
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Bina Citra
Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 162
40235
Bandung
JAWA BARAT
Sumedang
Bandung
Jl. Mayor Abdurachman No. 99
45323
Sumedang
JAWA BARAT
Bandung Ujung Berung
Bandung
Jl. A. H. Nasution No. 67
40611
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Ahmad Yani
Bandung
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 730, Gerbang Puri Tirta Kencana
40282
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Martadinata
Bandung
Jl. R.E. Martadinata No.103
40115
Bandung
JAWA BARAT
Garut
Bandung
Jl. Ahmad Yani No. 24
44115
Garut
JAWA BARAT
Bandung Kopo
Bandung
Jl. Raya Terusan Kopo 228 A
40226
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Jamika
Bandung
Jl. Jamika No. 33 C
40231
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Soreang
Bandung
Jl. Raya Soreang No. 457
40377
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Pasar Baru
Bandung
Jl. Otto Iskandardinata No. 99, Pasar Baru
40111
Bandung
JAWA BARAT
Bandung MTC
Bandung
Metro Trade Center Blok F1,Jl. Soekarno Hatta
40286
Bandung
JAWA BARAT
Tasikmalaya Otto Iskandardinata
Bandung
Jl. Otto Iskandardinata No. 26
46113
Tasikmalaya
JAWA BARAT
Purwakarta
Bandung
Jl. Sudirman No. 176
41115
Purwakarta
JAWA BARAT
Karawang
Bandung
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4, By Pass
41314
Kerawang
JAWA BARAT
Jatinangor Universitas Pajajaran
Bandung
Kampus Universitas Pajajaran Jl. Raya Sumedang, Jatinangor
45363
Sumedang
JAWA BARAT
Sumedang
Bandung
Jl. Mayor Abdurachman No. 99
45323
Sumedang
JAWA BARAT
Dawuan Cikampek
Bandung
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 45, Dawuan
41373
Cikampek
JAWA BARAT
Kuningan
Bandung
Pertokoan Siliwangi No. 39-40, Jl. Siliwangi, Kuningan
45511
Kuningan
JAWA BARAT
Bandung Majalengka2
Bandung
Jl. Raya Timur No. 124, Kadipaten
45453
Majalengka
JAWA BARAT
Rumah Sakit Hasan Sadikin
Bandung
Jl. Pasteur 38 Bandung
40161
Bandung
JAWA BARAT
Garut
Bandung
(Lapangan Raya)
Jl. Ahmad Yani No. 24
44115
Garut
JAWA BARAT
Tasikmalaya Otto Iskandardinata Bandung
Jl. Otto Iskandardinata No. 26
46113
Tasikmalaya
JAWA BARAT
Tasikmalaya Sutisna
Bandung
Jl. Sutisna Senjaya No. 88
46114
Tasikmalaya
JAWA BARAT
Ciamis
Bandung
Jl. Ahmad Yani No. 21
46211
Ciamis
JAWA BARAT
Cirebon Yos Sudarso
Bandung
Jl. Yos Sudarso No. 11
45111
Cirebon
JAWA BARAT
Cirebon Tegal Wangi
Bandung
Jl. Raya Tegalwangi Km. 9 No. 58
45154
Cirebon
JAWA BARAT
Cirebon Siliwangi
Bandung
Jl. Siliwangi No. 139
45124
Cirebon
JAWA BARAT
Majalengka Kadipaten
Bandung
Jl. Raya Timur No. 124, Kadipaten
45453
Majalengka
JAWA BARAT
Indramayu
Bandung
Jl. D.I. Panjaitan No. 8
45212
Indramayu
JAWA BARAT
Rancaekek
Bandung
Jl. Raya Dangdeur No. 137, Rancaekek
40394
Sumedang
JAWA BARAT
Subang
Bandung
Jl. Jenderal Ahmad Yani No.5
41211
Subang
JAWA BARAT
Bandung Taman Kopo Indah 2
Bandung
Komplek Taman Kopo Indah II Ruko IB No. 19
40226
Bandung
JAWA BARAT
Padalarang
Bandung
Jl. Raya Padalarang No. 465 A
40553
Padalarang
JAWA BARAT
Cirebon Plered
Bandung
Jl. Raya Panembahan No. 51, Plered
45154
Cirebon
JAWA BARAT
Bandung BKR
Bandung
Jl. BKR No. 124 A
40254
Bandung
JAWA BARAT
Tasikmalaya Mustofa
Bandung
Jl. H.Z. Mustofa No. 294
46125
Tasikmalaya
JAWA BARAT
Bandung Gatot Subroto
Bandung
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 295 A
40274
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Cimindi
Bandung
Jl. Raya Cimindi No. 270,
40175
Bandung
JAWA BARAT
Karawang Tuparev
Bandung
Jl. Tuparev No. 44
41312
Karawang
JAWA BARAT
Cirebon Jalan Kantor
Bandung
Jl. Kantor No. 4
45112
Cirebon
JAWA BARAT
Pamanukan
Bandung
Jl. Ion Martasasmita No. 35, Pamanukan
41254
Subang
JAWA BARAT
Bandung Sumbersari
Bandung
Jl. Soekarno Hatta No. 132 B
40222
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Burangrang
Bandung
Jl. Burangrang No. 35 D
40262
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Dago
Bandung
Jl. Ir. H. Juanda No. 30
40115
Bandung
JAWA BARAT
Banjar
Bandung
Jl. Letjend. Suwarto No. 48, Banjar
43622
Ciamis
JAWA BARAT
Jatibarang
Bandung
Jl. Mayor Dasuki No. 92, Jatibarang
45273
Indramayu
JAWA BARAT
Bandung Mohamad Toha
Bandung
Jl. Mohamad Toha No. 189
40253
Bandung
JAWA BARAT
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
299
300
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
LOKASI
MBDC
ALAMAT
KODE POS
KOTAMADYA/ KABUPATEN
PROPINSI
Bandung Setrasari Plaza
Bandung
Setrasari Plaza Blok A No.5 Jl. Suria Sumantri
40146
Bandung
JAWA BARAT
Baros Lewigajah
Bandung
Ruko Taman Pondok Mas Indah No. 4, Jl. Baros
40532
Cimahi
JAWA BARAT
Bandung Sukajadi
Bandung
Jl. Sukajadi No. 184
40161
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Dayeuh Kolot
Bandung
Jl. Bojongsoang No.79
40288
Bandung
JAWA BARAT
Bandung Lembang
Bandung
Jl. Raya Grand Hotel No. 42, Lembang
40391
Bandung
JAWA BARAT
Cirebon Ciledug
Bandung
Jl. Merdeka Barat No. 68, Ciledug
45188
Kabupaten Cirebon
JAWA BARAT
Cirebon Arjawinangun
Bandung
Jl. Ki Hajar Dewantoro No. 21, Desa Jungjang, Arjawinangun
45162
Kabupaten Cirebon
JAWA BARAT
Karawang
Bandung
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 4, By Pass
41314
Kerawang
JAWA BARAT
Dawuan Cikampek
Bandung
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 45, Dawuan
41373
Cikampek
JAWA BARAT
Magelang
Yogyakarta
Jl. Sudirman No. 26, Komplek Pertokoan Rejotumoto
56126
Magelang
JAWA TENGAH
Yogyakarta Sudirman
Yogyakarta
Jl. Jend. Sudirman No. 26
55232
Yogyakarta
D.I. YOGYAKARTA
Yogyakarta STIE YKPN
Yogyakarta
Kampus STIE YKPN, Jl. Seturan
55281
Sleman
D.I. YOGYAKARTA
Yogyakarta Diponegoro 1
Yogyakarta
Jl. Pangeran Diponegoro No. 107
55231
Yogyakarta
D.I. YOGYAKARTA
Yogyakarta Katamso
Yogyakarta
Jl. Brigjen. Katamso No. 69 B
55121
Yogyajarta
D.I. YOGYAKARTA
Yogyakarta UGM
Yogyakarta
Jl. Kaliurang, Sekip Blok L-6
55284
Sleman
D.I. YOGYAKARTA
Parakan
Yogyakarta
Jl. Pahlawan No. 28, Parakan
56254
Temanggung
JAWA TENGAH
Bantul
Yogyakarta
Jl. Gajah Mada No. 14, Bantul
55711
Bantul
D.I. YOGYAKARTA
Muntilan
Yogyakarta
Kompleks Ruko Muntilan Plaza Jl. Pemuda
56414
Muntilan
JAWA TENGAH
Solo Purwotomo
Yogyakarta
Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 329
57142
Solo
JAWA TENGAH
Solo Slamet Riyadi 1
Yogyakarta
Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 16
57111
Solo
JAWA TENGAH
Solo Slamet Riyadi 2
Yogyakarta
Jl. Brigjend. Slamet Riyadi No. 16
57111
Solo
JAWA TENGAH
Klaten
Yogyakarta
Jl. Pemuda Selatan No. 121, Tonggalan
57412
Klaten
JAWA TENGAH
Purwokerto
Yogyakarta
Jl. Jend. Sudirman No. 463
53114
Purwokerto
JAWA TENGAH
Gombong
Yogyakarta
Jl. Yos Sudarso No. 241, Gombong
54411
Kebumen
JAWA TENGAH
Cilacap
Yogyakarta
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 100
53212
Cilacap
JAWA TENGAH
Kutoarjo
Yogyakarta
Jl. Pangeran Diponegoro No. 114, Kutoarjo
54212
Kutoarjo
JAWA TENGAH
Banjarnegara
Yogyakarta
Jl. S. Parman No. 31
53411
Banjarnegara
JAWA TENGAH
Yogyakarta Katamso
Yogyakarta
Jl. Brigjen. Katamso No. 69 B
55121
Yogyajarta
D.I. YOGYAKARTA
Sragen
Yogyakarta
Plaza Atrium Blokc C-D, Jl. Raya Sukowati No. 302-304
57211
Sragen
JAWA TENGAH
Boyolali
Yogyakarta
Jl. Kates, Pulian
57316
Boyolali
JAWA TENGAH
Purwokerto 2
Yogyakarta
Jl. Jend. Sudirman No. 463
53114
Purwokerto
JAWA TENGAH
Purbalingga
Yogyakarta
Jl. Jenderal Sudirman No. 37
53312
Purbalingga
JAWA TENGAH
Wonosobo
Yogyakarta
Jl. Sumbing No. 18
56311
Wonosobo
JAWA TENGAH
Semarang Pahlawan
Semarang
Jl. Pahlawan No. 3
50241
Semarang
JAWA TENGAH
Semarang Sugiyopranoto 1
Semarang
Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 36 A-B
50246
Semarang
JAWA TENGAH
Semarang Candi Baru
Semarang
Jl. S. Parman No. 55 K, Ruko Sultan Agung
50232
Semarang
JAWA TENGAH
Semarang Sugiyopranoto 2
Semarang
Jl. Mgr. Sugiyopranoto No. 36 A-B
50246
Semarang
JAWA TENGAH
Semarang Kepodang
Semarang
Jl. Kepodang No. 32-34
50137
Semarang
JAWA TENGAH
Ungaran
Semarang
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 671 E-F, Ungaran
50511
Semarang
JAWA TENGAH
Kudus
Semarang
Jl. Jend. Sudirman No. 164
59301
Kudus
JAWA TENGAH
Salatiga
Semarang
Jl. Diponegoro No. 41
50711
Salatiga
JAWA TENGAH
Semarang Majapahit
Semarang
Kompleks Ruko Majapahit, Jl. Majapahit No. 339
50191
Semarang
JAWA TENGAH
Tegal Arif Rahman Hakim
Semarang
Jl. Arief Rahman Hakim No. 19
52123
Tegal
JAWA TENGAH
Tegal Sudirman
Semarang
Jl. Jend. Sudirman No. 11
52131
Tegal
JAWA TENGAH
Brebes
Semarang
Plaza Dedy Jaya, Jl. Jenderal Sudirman No. 109
52212
Brebes
JAWA TENGAH
Pekalongan Hayam Wuruk 1
Semarang
Jl. Hayam Wuruk No. 5
51119
Pekalongan
JAWA TENGAH
Pekalongan Hayam Wuruk 2
Semarang
Jl. Hayam Wuruk No. 5
51119
Pekalongan
JAWA TENGAH
Blora2
Semarang
Jl. Alun-Alun Selatan No. 5
58215
Blora
JAWA TENGAH
Cepu2
Semarang
Jl. Pemuda No. 60
58312
Cepu
JAWA TIMUR
Ungaran2
Semarang
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 671 E-F, Ungaran
50511
Semarang
JAWA TIMUR
Pekalongan Imam Bonjol
Semarang
Jl. Imam Bonjol No. 34
51111
Pekalongan
JAWA TENGAH
Solo Baru
Semarang
Jl. Yos Sudarso No. 387
57157
Solo
JAWA TENGAH
Sleman
Semarang
Jl. Raya Magelang Km. 10
55511
Sleman
JAWA TENGAH
Salatiga2
Semarang
Jl. Diponegoro No. 36
50711
Salatiga
JAWA TENGAH
Purwokerto 1
Semarang
Jl. Jend. Sudirman No. 463
53114
Purwokerto
JAWA TENGAH
Semarang Kawasan -
Semarang
Kawasan Industri Candi,Jl. Candi Raya Blok F1E No.1-2
50184
Semarang
JAWA TENGAH
Industri Candi
Semarang
Pemalang
Semarang
Jl. Sudirman No. 59
52313
Pemalang
JAWA TENGAH
Cepu
Semarang
Jl. Pemuda No. 60
58312
Cepu
JAWA TENGAH
Sukoharjo
Semarang
Jl. Jend. Sudirman No. 29 Sukoharjo
0
Sukoharjo
JAWA TENGAH
Weleri
Semarang
Jl. Utama Tengah No. 198
51355
Weleri
JAWA TENGAH
Purwodadi
Semarang
Jl. R. Suprapto No. 97 A-B
58111
Purwodadi
JAWA TENGAH
Blora
Semarang
Jl. Alun-Alun Selatan No. 5
58215
Blora
JAWA TENGAH
Kartosuro
Semarang &
Jl. Ahmad Yani No. 9
57162
Sukoharjo
JAWA TENGAH
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
LOKASI
MBDC
Yogyakarta
Palur
Semarang &
Yogyakarta
Semarang
Semarang &
Kawasan Industri Candi
Yogyakarta
Semarang Pemuda
Semarang &
Yogyakarta
Kudus 2
Semarang &
Yogyakarta
Kroya
Semarang &
Yogyakarta
Semarang Pandanaran
Semarang &
Yogyakarta
Semarang MT Haryono
Semarang &
Yogyakarta
Semarang Gang Pinggir
Semarang &
Yogyakarta
Magelang 2
Semarang &
Yogyakarta
Yogyakarta Kaliurang
Semarang &
Yogyakarta
Wonogiri
Semarang &
Yogyakarta
Semarang Srondol
Semarang &
Yogyakarta
Yogyakarta Gejayan
Semarang &
Yogyakarta
Yogyakarta Ahmad Dahlan
Semarang &
Yogyakarta
Tegal Banjaran Adiwerna
Semarang &
Yogyakarta
Pati
Semarang &
Yogyakarta
Wates
Semarang &
Yogyakarta
Wonosari
Semarang &
Yogyakarta
Kebumen
Semarang &
Yogyakarta
Bumi Ayu/Demak/Rembang
Semarang &
Yogyakarta
Ambarawa
Semarang &
Yogyakarta
Delanggu
Semarang &
Yogyakarta
Karanganyar
Semarang
Yogyakarta
Surabaya Darmo Park
Surabaya
ALAMAT
KODE POS
KOTAMADYA/ KABUPATEN
Jl. Raya Palur No. 32, Jaten
57771
Karanganyar
JAWA TENGAH
Kawasan Industri Candi,Jl. Candi Raya Blok F1E No.1-2
50184
Semarang
JAWA TENGAH
Jl. Pemuda No. 73
50139
Semarang
JAWA TENGAH
Jl. Jend. Sudirman No. 164
59301
Kudus
JAWA TENGAH
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 10 A
53282
Kroya
JAWA TENGAH
Jl. Pandanaran No. 104
50134
Semarang
JAWA TENGAH
Jl. M.T. Haryono No. 419
50136
Semarang
JAWA TENGAH
Jl. Gang Pinggir No. 13 A
50137
Semarang
JAWA TENGAH
Jl. Sudirman No. 26, Komplek Pertokoan Rejotumoto
56126
Magelang
JAWA TENGAH
Jl. Kaliurang Km.6,5 No.A 5 C, Condongcatur, Depok, Sleman
55281
Sleman
D.I. YOGYAKARTA
Jl. Jenderal Sudirman No. 132
57611
Wonogiri
JAWA TENGAH
Jl. Setiabudi No. G 62 E & F
50263
Semarang
JAWA TENGAH
Jl. Gejayan No. 28, Condong Catur
55283
Sleman
D.I. YOGYAKARTA
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 25
55121
Yogyakarta
D.I. YOGYAKARTA
Jl. Raya Banjaran No. 10, Adiwerna
52194
Tegal
JAWA TENGAH
Jl. Kol. Kusnandar Komplek Ruko Pasar Puri Blok 6-7
59112
Pati
JAWA TENGAH
Jl. Kolonel Sugiyono, Wates
55611
Kulon Progo
D.I. YOGYAKARTA
Jl. Baron No. 34, Baleharjo, Wonosari
55811
Gunung Kidul
D.I. YOGYAKARTA
Jl. Pahlawan No. 126
54311
Kebumen
JAWA TENGAH
Jl. Diponegoro No. 79, Rembang
59217
Rembang
JAWA TENGAH
Jl. Jenderal Sudirman No.122, Ambarawa
50162
Semarang
JAWA TENGAH
Jl. Raya Delanggu No. 87, Dongkolan
57471
Delanggu
JAWA TENGAH
Jl. Lawu No. 386
57712
Karanganyar
JAWA TENGAH
Komplek Pertokoan Darmo Park I
60256
Surabaya
JAWA TIMUR
60293
Surabaya
JAWA TIMUR JAWA TIMUR
Blok V No.5-6, Jl. Mayjend. Sungkono
Surabaya Rungkut Megah Raya
Surabaya
Komplek Pertokoan Rungkut Megah Raya
Blok E/5-6, Jl. Raya Kali Rungkut No.5
PROPINSI
Surabaya Rungkut SIER
Surabaya
Jl. Rungkut Industri Raya No. 10
60293
Surabaya
Sidoarjo
Surabaya
Jl. Ahmad Yani No. 7
61219
Sidoarjo
JAWA TIMUR
Sidoarjo Candi (eks Porong)
Surabaya
Jl. Raya Candi No. 42
61272
Sidoarjo
JAWA TIMUR
Sidoarjo Krian
Surabaya
Jl. Raya Krian No. 47, Krian
61262
Sidoarjo
JAWA TIMUR
Surabaya Bratang Binangun
Surabaya
Jl. Ngagek Jaya Selatan, Plaza Manyar Megah Indah Blok J 5-6
60284
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Pemuda
Surabaya
Jl. Pemuda No. 27-31
60271
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Gubeng
Surabaya
Jl. Kalimantan No.10
60281
Surabaya
JAWA TIMUR
Mojokerto
Surabaya
Jl. Mojopahit No. 406
61321
Mojokerto
JAWA TIMUR
Jombang
Surabaya
Ruko Cempaka Mas Blok A 1-2, Jl. Soekarno-Hatta No. 3
61481
Jombang
JAWA TIMUR
Surabaya Stasiun Kota
Surabaya
Jl. Stasiun Kota No.60 C-D Kav. No.1 dan 2
60160
Surabaya
JAWA TIMUR
Bojonegoro
Surabaya
Jl. Teuku Umar No. 47 B
62111
Bojonegoro
JAWA TIMUR
Surabaya Kembang Jepun
Surabaya
Jl. Kembang Jepun No.168-170
60162
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Indrapura
Surabaya
Jl. Indrapura No. 45
60176
Surabaya
JAWA TIMUR
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
301
302
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
LOKASI
MBDC
ALAMAT
KODE POS
KOTAMADYA/ KABUPATEN
PROPINSI
Surabaya Tanjungperak
Surabaya
Jl. Perak Timur No. 398
60164
Surabaya
JAWA TIMUR
Tuban
Surabaya
Jl. Basuki Rachmat No. 75
62317
Tuban
JAWA TIMUR
Gresik
Surabaya
Jl. R.A. Kartini No. 210
61122
Gresik
JAWA TIMUR
Lamongan
Surabaya
Jl. Lamongrejo No. 120
62213
Lamongrejo
JAWA TIMUR
Pamekasan
Surabaya
Jl. Pangeran Diponegoro No.151
69315
Pamekasan
JAWA TIMUR
Surabaya Mulyosari
Surabaya
Jl. Raya Mulyosari No. 360 D-E
60113
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Darmo Trade Center
Surabaya
Darmo Trade Center Lt. 1 Kios A1-2, Jl. Wonokromo Raya
60241
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Niaga
Surabaya
Jl. Veteran No. 42-44
60175
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Jembatan Merah
Surabaya
Jl. Jembatan Merah No. 25-27
60175
Surabaya
JAWA TIMUR
Gresik Kota Baru
Surabaya
Jl. Sukomulyo No. 10, Manyar
61151
Gresik
JAWA TIMUR
Mojosari *)
Surabaya
Jl. Hayam Wuruk No. 35 C, Mojosari
61382
Mojokerto
JAWA TIMUR
Surabaya Basuki Rahmat
Surabaya
Jl. Basuki Rahmat No. 129-137
60271
Surabaya
JAWA TIMUR
Sumenep *)
Surabaya
Jl. Raya Trunojoyo No. 55
69417
Sumenep
JAWA TIMUR
Surabaya Citra Raya Gwalk
Surabaya
Perumahan Citra Raya Gwalk Blok W-1 No.10-11
60216
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Indragiri
Surabaya
Jl. Indragiri No.30-32
60241
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Pucang Anom
Surabaya
Jl. Pucang Anom Timur No. 12
60282
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Jemursari
Surabaya
Jl. Jemursari No. 81
60231
Surabaya
JAWA TIMUR
Atambua
Surabaya
Jl. Kapasan No. 159
60141
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Kapas Krampung
Surabaya
Jl. Kapas Krampung No.67 Kav. 06
60133
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Kedungdoro
Surabaya
Jl. Kedungdoro No. 84
60251
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Darmo Indah
Surabaya
Komplek Ruko Darmo Indah Timur,
60187
Surabaya
JAWA TIMUR
Jl. Darmo Indah Timur Blok SS No.8
Surabaya Gentengkali
Surabaya
Jl. Gentengkali No. 93-95
60275
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Menanggal
Surabaya
Jl. A. Yani Komplek Mandiri Menanggal C1-C2
60243
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Pasar Turi
Surabaya
Kompleks Pertokoan Dupak Megah Blok B-6, Jl. Dupak No. 3-9
60174
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Kusuma Bangsa
Surabaya
Jl. Kusuma Bangsa No. 106
60136
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya PDAM
Surabaya
Jl. Prof. Dr. Moestopo No. 2
60131
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Pondok Chandra
Surabaya
Jl. Palem TC 1 / 12, Pondok Chandra Indah
61256
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Pahlawan
Surabaya
Jl. Pahlawan No. 120
60174
Surabaya
JAWA TIMUR
Sidoarjo Sepanjang
Surabaya
Jl. Bebekan No. 23, Sepanjang
61257
Sidoarjo
JAWA TIMUR
Sidoarjo Gateway
Surabaya
Ruko Gateway Blok C-7, Waru
61256
Sidoarjo
JAWA TIMUR
Surabaya Kupang Jaya
Surabaya
Jl. Kupang Jaya A I No. 43
60189
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Tunjungan Plaza
Surabaya
Jl. Basuki Rahmat No. 2-4
60261
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Darmo Permai
Surabaya
Jl. H.R. Muhammad 36, Ruko Permata Blok B-1
60226
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Pakuwon
Surabaya
Jl. Raya Bukit Darmo Boulevard No.8 G
60226
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Kenjeran
Surabaya
Ruko Kenjeran Indah, Jl. Babatan Pantai No. 2 AB
60113
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Darmo Park
Surabaya
Komplek Pertokoan Darmo Park I
60256
Surabaya
JAWA TIMUR
Blok V No.5-6, Jl. Mayjend. Sungkono
Sidoarjo Pahlawan
Surabaya
Ruko Pondok Mutiara Indah Blok N-02, Jl. Pahlawan
61213
Sidoarjo
JAWA TIMUR
Mataram Cakranegara2
Surabaya
Jl. Pejanggik No. 20-22, Cakranegara
83231
Mataram
MATARAM
Ruteng
Surabaya
Jl. Waeces No. 20 Karot,
86511
Manggarai Ruteng
MATARAM
Jember Ahmad Yani
Surabaya
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 6-8
68137
Jember
JAWA TIMUR
Surabaya Pelabuhan -
Surabaya
Jl. Perak Timur No.512 Blok H3-H4
60165
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya
Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Mall
60161
Surabaya
JAWA TIMUR
Tanjungperak Surabaya Pasar Atum
Lantai 2, Stand No. BA 25-29, Jl. Stasiun Kota
Surabaya Undaan
Surabaya
Jl. Undaan Kulon No. 105 A
60274
Surabaya
JAWA TIMUR
Sumbawa
Surabaya
Jl. Diponegoro No. 10
84343
Sumbawa Besar
JAWA TIMUR
Blitar 2
Surabaya
Jl. Merdeka No. 30
66112
Blitar
JAWA TIMUR
Maumere
Surabaya
Jl. Moa Toda No. 12
86151
Sikka
JAWA TIMUR
Surabaya Kenjeran
Surabaya
Ruko Kenjeran Indah, Jl. Babatan Pantai No. 2 AB
60113
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Rungkut SIER
Surabaya
Jl. Rungkut Industri Raya No. 10
60293
Surabaya
JAWA TIMUR
Malang Sawojajar
Surabaya
Jl. Danau Toba E.6 No. 25 Sawojajar - Malang,
14418
Malang
JAWA TIMUR
Mojokerto 2
Surabaya
Jl. Mojopahit No. 406
61321
Mojokerto
JAWA TIMUR
Lamongan
Surabaya
Jl. Lamongrejo No. 120
62213
Lamongrejo
JAWA TIMUR
Praya
Surabaya
Jl. Jend. Sudirman, Komplek Pertokoan No. C 3-4
0
Praya
Lombok Tengah
Selong
Surabaya
Jl. PB Sudirman No. 69-70
0
Selong
Lombok Timur
Surabaya Diponegoro
Surabaya
Jl. Raya Diponegoro No. 155
60241
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Wiyung
Surabaya
Komplek Ruko Taman Pondok Indah Kav.A-35,
60222
Surabaya
JAWA TIMUR
Jl. Raya Menganti No. 207, Wiyung
Surabaya Klampis
Surabaya
Jl. Klampis Jaya No. 50
60117
Surabaya
JAWA TIMUR
Surabaya Darmo Raya
Surabaya
Jl. Raya Darmo No. 41
60625
Surabaya
JAWA TIMUR
Malang Merdeka
Malang
Jl. Merdeka Barat No. 1
65119
Malang
JAWA TIMUR
Madiun
Malang
Jl. Pahlawan No. 29
63116
Madiun
JAWA TIMUR
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
LOKASI
MBDC
ALAMAT
KODE POS
KOTAMADYA/ KABUPATEN
PROPINSI
Jember Alun alun
Malang
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 3
68118
Jember
JAWA TIMUR
Probolinggo
Malang
Jl. Suroyo No. 23
67211
Probolinggo
JAWA TIMUR
Situbondo
Malang
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 102
68311
Situbondo
JAWA TIMUR
Banyuwangi
Malang
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 2
68411
Banyuwangi
JAWA TIMUR
Pasuruan
Malang
Jl. Panglima Sudirman No. 11
67115
Pasuruan
JAWA TIMUR
Kediri
Malang
Jl. Diponegoro No. 17
64123
Kediri
JAWA TIMUR
Malang Suprapto
Malang
Jl. Jaksa Agung Suprapto 65
65112
Malang
JAWA TIMUR
Batu
Malang
Jl. Dewi Sartika No. 45, Batu
65315
Malang
JAWA TIMUR
Tulungagung
Malang
Jl. Sudirman No. 55
66219
Tulungagung
JAWA TIMUR
Blitar
Malang
Jl. Merdeka No. 30
66112
Blitar
JAWA TIMUR
Pare
Malang
Jl. Panglima Besar Sudirman No. 43, Pare
64212
Kediri
JAWA TIMUR
Genteng
Malang
Jl. Gajah Mada No. 253, Genteng
68465
Banyuwangi
JAWA TIMUR
Lumajang
Malang
Jl. Panglima Sudirman No. 33
67311
Lumajang
JAWA TIMUR
Banyuwangi Rogojampi
Malang
Jl. Raya Rogojampi No. 12-14, Rogojampi
68462
Banyuwangi
JAWA TIMUR
Ponorogo
Malang
Jl. Urip Sumoharjo No. 102
63411
Ponorogo
JAWA TIMUR
Jember Ambulu
Malang
Jl. Manggar No. 23, Ambulu
68172
Jember
JAWA TIMUR
Bondowoso
Malang
Jl. R.E. Martadinata No. 39, Bondowoso
68211
Bondowoso
JAWA TIMUR
Pandaan
Malang
Kompleks Pandaan Delta Permai A 18-19, Jl. Surabaya - Malang
67156
Pandaan
JAWA TIMUR
Jember Wijaya Kusuma
Malang
Jl. Wijaya Kusuma No. 1
68118
Jember
JAWA TIMUR
Lawang
Malang
Ruko Istana Lawang Blok A5, Jl. Dr. Soetomo, Lawang
65213
Malang
JAWA TIMUR
Malang Kenjeran
Malang
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 9 A
65127
Malang
JAWA TIMUR
Kediri Joyoboyo
Malang
Jl. Joyoboyo No. 34 A
64125
Kediri
JAWA TIMUR
Malang Wahid Hasyim
Malang
Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 5-7
65119
Malang
JAWA TIMUR
Malang Dampit
Malang
Jl. Semeru Selatan No. 9, Dampit, Kabupaten Malang
65181
Malang
JAWA TIMUR
MBU Kepanjen
Malang
Jl. Ahmad Yani No. 5, Kepanjen
65163
Malang
JAWA TIMUR
Nganjuk*)
Malang
Jl. Raya Ahmad Yani No. 207
64418
Nganjuk
JAWA TIMUR
Tanggul *)
Malang
jl. PB Sudirman No. 24, Tanggul
68155
Jember
JAWA TIMUR
Malang Griya Shanta
Malang
Ruko Griya Shanta Blok MP-53, Jl. Soekarno - Hatta
65142
Malang
JAWA TIMUR
Bangil *)
Malang
Jl. Diponegoro F 10-11, Bangil
65141
Pasuruan
JAWA TIMUR
Probolinggo Kraksaan
Malang
Jl. Panglima Sudirman No. 119, Kraksaan
67282
Probolinggo
JAWA TIMUR
Malang Ahmad Yani
Malang
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 50 C-D
65125
Malang
JAWA TIMUR
Malang MT Haryono
Malang
Jl. MT Haryono No. 131
65141
Malang
JAWA TIMUR
Madiun2
Malang
Jl. Pahlawan No. 29
63116
Madiun
JAWA TIMUR
Denpasar Gajah Mada
Denpasar
Jl. Gajah Mada No. 3
80112
Denpasar
BALI
Kuta Raya
Denpasar
Jl. Raya Kuta No. 456, Kuta
80361
Badung
BALI
Denpasar Udayana
Denpasar
Jl. Udayana No. 11
80112
Denpasar
BALI
Mataram AA Gde Ngurah
Denpasar
Jl. AA Gde Ngurah No. 48 A-B
83231
Mataram
NUSA TENGGARA BARAT
Singaraja
Denpasar
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 60, Singaraja
81116
Buleleng
BALI
Tabanan
Denpasar
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 99 X, Kediri
82171
Tabanan
BALI
Gianyar Ngurah Rai
Denpasar
Komplek Pertokoan Pasar Gianyar
80511
Gianyar
BALI
80362
Badung
BALI
Blok I No.2-3,Jl. I Gusti Ngurah Rai
Nusa Dua
Pertokoan Niaga Nusa Dua No.2-4,
Denpasar
Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai, Nusa Dua
Denpasar Gatot Subroto
Denpasar
Jl. Gatot Subroto No. 80
80111
Denpasar
BALI
Mataram Cakranegara
Denpasar
Jl. Pejanggik No. 20-22, Cakranegara
83231
Mataram
NUSA TENGGARA BARAT
Kupang Urip Sumoharjo
Denpasar
Jl. Urip Sumoharjo No. 16
85229
Kupang
NUSA TENGGARA TIMUR
Atambua
Denpasar
Jl. Pramuka No. 7
85711
Atambua
NUSA TENGGARA TIMUR
Mataram AA Gde Ngurah
Denpasar
Jl. AA Gde Ngurah No. 48 A-B
83231
Mataram
NUSA TENGGARA BARAT
Kupang M. Hatta
Denpasar
Jl. Muhammad Hatta No. 54 A
85112
Kupang
NUSA TENGGARA TIMUR
Banjarmasin Pangeran Samudra Banjarmasin
Jl. Lambung Mangkurat No. 4
70111
Banjarmasin
KALIMANTAN SELATAN
Banjarmasin A. Yani
Banjarmasin
Jl. Achmad Yani No. 4 - 5
70233
Banjarmasin
KALIMANTAN SELATAN
Banjar Baru
Banjarmasin
Jl. Jenderal Ahmad Yani Km.34 No. 31 D
70713
Banjarbaru
KALIMANTAN SELATAN
Samarinda Sudirman
Banjarmasin
Jl. Jend. Sudirman No. 9
75111
Samarinda
KALIMANTAN TIMUR
Balikpapan Suprapto
Banjarmasin
Jl. Letjend. Suprapto No. 1
76131
Balikpapan
KALIMANTAN TIMUR
Pontianak Ngurah Rai
Banjarmasin
Jl. I Gusti Ngurah Rai No. 2 , Humaera B
78117
Pontianak
KALIMANTAN BARAT
Banjarmasin A. Yani 2
Banjarmasin
Jl. Achmad Yani No. 4 - 5
70233
Banjarmasin
KALIMANTAN SELATAN
Singkawang
Banjarmasin
Jl. Merdeka No. 20
79122
Singkawang
KALIMANTAN BARAT
Pangkalan Bun
Banjarmasin
Jl. Udan Said No. 3, Pangakalan Bun
74113
Pangkalan Bun
KALIMANTAN TENGAH
Sangatta
Banjarmasin
Jl. Yos Sudarso II No. 17 B-C, Sangatta
75611
Kutai Timur
KALIMANTAN TIMUR
Muara Teweh
Banjarmasin
Jl. Ahmad Yani No. 21, Muara Teweh
73811
Barito Utara
KALIMANTAN TENGAH
Samarinda Kesuma Bangsa
Banjarmasin
Jl. Kesuma Bangsa No. 76
75121
Samarinda
KALIMANTAN TIMUR
Kuala Kapuas
Banjarmasin
Jl. Jend. Sudirman No. 32
73513
Kuala Kapuas
KALIMANTAN TENGAH
Balikpapan Baru
Banjarmasin
Komplek Ruko Balikpapan Baru Blok D 6 No.2
76114
Balikpapan
KALIMANTAN TIMUR
Balikpapan Sudirman
Banjarmasin
Komplek Ruko Balikpapan Permai, Jl. Jend. Sudirman No. 642
76114
Balikpapan
KALIMANTAN TIMUR
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
303
304
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
LOKASI
MBDC
ALAMAT
KODE POS
KOTAMADYA/ KABUPATEN
PROPINSI
Sambas
Banjarmasin
Jl. Gusti Hamzah No. 123
79462
Sambas
Ketapang
Banjarmasin
Jl. Letjen. R. Suprapto No. 1-2
78812
Ketapang
KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN BARAT
Pontianak Achmad Yani
Banjarmasin
Jl. Achmad Yani No. 3 - 3 A
78122
Pontianak
KALIMANTAN BARAT
Pontianak Tanjungpura
Banjarmasin
Jl. Tanjungpura No. 110
78117
Pontianak
KALIMANTAN BARAT
Pelaihari
Banjarmasin
Jl. Ahmad Yani No. 17, Pelaihari
70811
Tanah Laut
KALIMANTAN SELATAN
Sanggau
Banjarmasin
Jl. Ahmad Yani No. 5-6
78153
Sanggau
KALIMANTAN BARAT
Sintang
Banjarmasin
Jl. Mas Tirto Haryono
78614
Sintang
KALIMANTAN BARAT
Batulicin
Banjarmasin
Jl. Raya Btulicin, Kabupaten Kota Baru
72171
Kota Baru
KALIMANTAN SELATAN
Tanjung
Banjarmasin
Jl. Pangeran Antasari No. 43
71513
Tanjung
KALIMANTAN SELATAN
Tanah Grogot
Banjarmasin
Jl. Gajah Mada No. 22 Tanah Grogot
76211
Tanah Grogot
Kalimantan Timur
Pontianak Sidas
Banjarmasin
Jl. Sidas No. 2
78111
Pontianak
KALIMANTAN BARAT
Balikpapan Muara Rapak
Banjarmasin
Ruko Taman Citra Blok A3 No.2-3, Jl. Soekarno Hatta
76125
Balikpapan
KALIMANTAN TIMUR
Bontang
Banjarmasin
Jl. Angkasa No. 1, Airport Road, Komp. PT Badak
75324
Bontang
KC
Lhoktuan
Banjarmasin
Wisma KIE PT Pupuk Kaltim, Lhoktuan, Jl. Pakuaji Kav. 79
75313
Bontang Utara
KCP
Sanggau
Banjarmasin
Jl. Ahmad Yani No. 5-6
78153
Sanggau
KCP
Balikpapan Batakan
Banjarmasin
Jl. Mulawarman No. 122
76115
Balikpapan
KALIMANTAN TIMUR
Pontianak Diponegoro
Banjarmasin
Jl. Diponegoro No. 17
78123
Pontianak
KALIMANTAN TIMUR
Tarakan Simpang Tiga
Banjarmasin
Jl. Yos Sudarso No. 25
71112
Tarakan
KALIMANTAN TIMUR
Samarinda A. Yani
Banjarmasin
Jl. Hasan Basri Blok A No. 1
75117
Samarinda
KALIMANTAN TIMUR
Pangkalan Bun
Banjarmasin
Jl. Udan Said No. 3, Pangakalan Bun
74113
Pangkalan Bun
KALIMANTAN TENGAH
Tenggarong
Banjarmasin
Jl. K.H. Akhmad Muksin No. 36
75512
Kutai Kartanegara
MATARAM
Tanjung Redep
Banjarmasin
Jl. Jenderal Sudirman No. 747
77312
Tanjung Redeb
KCP
Nunukan
Banjarmasin
Jl. Tien Suharto Rt.15, Nunukan
77182
Nunukan
KCP
Batulicin
Banjarmasin
Jl. Raya Btulicin, Kabupaten Kota Baru
72171
Kota Baru
KCP
Banjarbaru
Banjarmasin
Jl. Jenderal Ahmad Yani Km.34 No. 31 D
70713
Banjarbaru
KCP
Palangkaraya
Banjarmasin
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 70
73111
Palangkaraya
KALIMANTAN TENGAH
Buntok (Barito Selatan)
Banjarmasin
Jl. Pahlawan No. 5 (depan persimapangan tugu) Butok
#N/A
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah
Sampit2
Banjarmasin
Jl. M.T. Haryono No. 81 A
74322
Sampit
KALIMANTAN BARAT
Samarinda Sudirman 2
Banjarmasin
Jl. Jend. Sudirman No. 9
75111
Samarinda
KALIMANTAN TIMUR
Balikpapan Suprapto 2
Banjarmasin
Jl. Letjend. Suprapto No. 1
76131
Balikpapan
KALIMANTAN TIMUR
Banjarmasin -
Banjarmasin
Jl. Lambung Mangkurat No. 4
70111
Banjarmasin
KALIMANTAN SELATAN
Tarakan Simpang Tiga
Banjarmasin
Jl. Yos Sudarso No. 25
71112
Tarakan
KALIMANTAN TIMUR
Sampit
Banjarmasin
Jl. M.T. Haryono No. 81 A
74322
Sampit
KALIMANTAN TENGAH
Palangkaraya
Banjarmasin
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 70
73111
Palangkaraya
KALIMANTAN TENGAH
Barabai
Banjarmasin
Pusat Perbelanjaan Murakata Blok D 1 Lt.2, Jl. PHM Noor
71311
Barabai
KALIMANTAN SELATAN
Makassar Panakukkang
Makassar
Panakkukang Mas, Jl. Bolevar No. F 89
90231
Makassar
SULAWESI SELATAN
Sungguminasa
Makassar
Kompleks Graha Satelit Blok 12 A, Jl. Sultan Hasanuddin
92111
Gowa
SULAWESI SELATAN
Makassar Cendrawasih
Makassar
Jl. Cenderawasih No. 185
90133
Makassar
SULAWESI SELATAN
Makassar Sulawesi
Makassar
Jl. Sulawesi No. 81
90174
Makassar
SULAWESI SELATAN
Manado Datu Lolong Lasut
Makassar
Jl. Dotulolong Lasut No. 15
95122
Manado
SULAWESI UTARA
Bitung 1
Makassar
Jl. Xaverius Dotulong No. 29
95514
Bitung
SULAWESI UTARA
Palu Imam Bonjol 1
Makassar
Jl. Imam Bonjol No. 88
94223
Palu
SULAWESI TENGAH
Ambon Pantai Mardika 1
Makassar
Jl. Pantai Mardika
97123
Ambon
MALUKU
Gorontalo
Makassar
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 28
96112
Gorontalo
GORONTALO
Kendari Masjid Agung 1
Makassar
Jl. H. Abdullah Silondae 45, Mondonga
93111
Kendari
SULAWESI TENGGARA
Jayapura Sentra Bisnis
Makassar
Komplek Ruko Pasifik Permai Blok D No.5, Jl.Reklamasi Pantai Apo
99112
Jayapura
PAPUA
Ternate
Makassar
Jl. Nukila No. 51
97721
Ternate
MALUKU UTARA
Polewali Mandar 1
Makassar
Jl. Jenderal Sudirman No. 132, Wonomulyo
91352
Polewali Mandar
SULAWESI SELATAN
Manokwari
Makassar
Jl. Yos Sudarso No. 61
98311
Manokwari
IRIAN JAYA BARAT
Pare Pare
Makassar
Jl. Andi Isa No. 5
91114
Pare Pare
SULAWESI SELATAN
Kotamobagu
Makassar
Jl. A. Yani No.51
95711
Kotamobagu
SULAWESI UTARA
Watampone
Makassar
Jl. M.H. Thamrin No. 10
92713
Watampone
SULAWESI SELATAN
Palopo
Makassar
Jl. Andi Djemma No. 123
91921
Palopo
SULAWESI SELATAN
Pinrang
Makassar
Jl. Durian No. 24 - 26
91211
Pinrang
SULAWESI SELATAN
Palu Hasanuddin
Makassar
Jl. Sultan Hasanuddin No. 35
94112
Palu
SULAWESI TENGAH
Parigi
Makassar
Jl. Trans Sulawesi No. 117
94371
Parigi
SULAWESI TENGAH
Toli Toli
Makassar
Jl. W.R. Supratman No. 1
94514
Toli Toli
SULAWESI TENGAH
Sengkang
Makassar
Jl. Bau Mahmud No. 1
90913
Sengkang
SULAWESI SELATAN
Bulukumba
Makassar
Jl. Sam Ratulangi No. 90
92512
Bulukumba
SULAWESI SELATAN
Luwuk
Makassar
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 132
94711
Luwuk
SULAWESI TENGAH
Makassar Cokroaminoto
Makassar
Jl. HOS Cokroaminoto No. 3
90174
Makassar
SULAWESI
Makassar Andalas
Makassar
Jl. Andalas No. 116 F
90155
Makassar
SULAWESI
Makassar Pettarani
Makassar
Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 18 D
90232
Makassar
SULAWESI
Pangeran Samudera 2
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
LOKASI
MBDC
ALAMAT
KODE POS
KOTAMADYA/ KABUPATEN
PROPINSI
Semen Tonasa
Makassar
Komplek PT Semen Tonasa I, Kotak pos 114
90662
Tonasa
Manado Toar
Makassar
Jl. Toar No. 4-6
95112
Manado
SULAWESI UTARA
Manado Sam Ratulangi
Makassar
Kompleks Wanea Plaza Blik I No.8, Jl.Sam Ratulangi
95117
Manado
SULAWESI UTARA
Manado Sudirman
Makassar
Jl. Jend. Sudirman No. 47
95122
Manado
SULAWESI UTARA
Tahuna
Makassar
Jl. Dr. Sutomo No. 1
95813
Tahuna
SULAWESI UTARA
Sorong Ahmad Yani
Makassar
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 99
98414
Sorong
IRIAN JAYA BARAT
Biak
Makassar
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2
98112
Biak
KC
Makassar Veteran
Makassar
Jl. Veteran Utara No. 220
90145
Makassar
SULAWESI SELATAN
Soroako
Makassar
Jl. Gamalama Kav. 2
91984
Luwu Timur
KC
Bitung 2
Makassar
Jl. Xaverius Dotulong No. 29
95514
Bitung
SULAWESI UTARA
Palu Imam Bonjol 2
Makassar
Jl. Imam Bonjol No. 88
94223
Palu
SULAWESI TENGAH
Palu Sam Ratulangi
Makassar
Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 60
94111
Palu
SULAWESI TENGAH
Ambon Pantai Mardika 2
Makassar
Jl. Pantai Mardika
97123
Ambon
MALUKU
Manado bahu
Makassar
Komplek Bahu mall S/ 12, Jl. Wolter Monginsidi, Bahu
95115
Manado
SULAWESI UTARA
Kendari Masjid Agung 2
Makassar
Jl. H. Abdullah Silondae 45, Mondonga
93111
Kendari
SULAWESI TENGGARA
Kendari Soekarno
Makassar
Jl. Soekowati No. 37
93127
Kendari
SULAWESI TENGGARA
Jayapura Sentani
Makassar
Jl. Raya Kemiri No. 94, Sentani
99352
Jayapura
IRIAN JAYA
Ternate Mononutu
Makassar
Jl. A. Mononutu No. 91
97712
Ternate
MALUKU UTARA
Nabire 2
Makassar
Jl. Pepera No. 19
98801
Nabire
PAPUA
Tana Toraja
Makassar
Jl. Andi Mappanyukki No. 70, Rantepao
91831
Tana Toraja
SULAWESI SELATAN
Ambon Pattimura
Makassar
Jl. Raya Pattimura No. SK.2 / 1
90172
Ambon
MALUKU
Sorong Basuki Rahmat
Makassar
Jl. Basuki Rahmat No. 22
98401
Sorong
IRIAN JAYA BARAT
Merauke
Makassar
Jl. Raya Mandala No. 1
99613
Merauke
PAPUA
Nabire 1
Makassar
Jl. Pepera No. 19
98801
Nabire
PAPUA
Timika
Makassar
Jl. Belibis
99910
Timika-Mimika
PAPUA
Tomohon
Makassar
Komplek RS Bethesda Jl. Raya Tomohon
95362
Tomohon
SULAWESI UTARA
Limboto
Makassar
Jl. Jend. Sudirman No. 35, Limboto
96211
Gorontalo
GORONTALO
Marisa
Makassar
Jl. Trans Sulawesi No. 29, Marisa, Kab. Pohowato
96266
Pohuwato
GORONTALO
Donggala
Makassar
Jl. Moro No. 78
94351
Donggala
SULAWESI TENGAH
Jayapura Abepura
Makassar
Jl. Raya Abepura, Abepura
99351
Jayapura
PAPUA
Kolaka
Makassar
Jl. Repelita No. 1
93560
Kolaka
SULAWESI TENGGARA
Manado Boulevard
Makassar
Kompleks Megamas Blok 1A No.23, Jl. Piere Tendean, Boulevard
95111
Manado
SULAWESI UTARA
Fak Fak
Makassar
Jl. Izak Telussa No. 26
98601
Fak-fak
IRIAN JAYA BARAT
Poso
Makassar
Jl. Hasanuddin No. 13, Poso
94616
Poso
SULAWESI TENGAH
Mamuju
Makassar
Jl. Andi Pangeran Pettarani No. 19
91511
Mamuju
SULAWESI BARAT
Bau-Bau
Makassar
Jl. Batara Guru No. 17 E
93127
Bau Bau
SULAWESI TENGGARA
Amurang
Makassar
Jl. Trans Sulawesi, Buyungon, Amurang
95354
Minahasa Selatan
SULAWESI UTARA
Tobelo
Makassar
Jl. Kemakmuran No. 330, Tobelo
97762
Halmahera Utara
MALUKU UTARA
Polewali Mandar 2
Makassar
Jl. Jenderal Sudirman No. 132, Wonomulyo
91352
Polewali Mandar
MALUKU
Makassar Daya
Makassar
Komplek Bukit Khatulistiwa Blok B/9,
90241
Makassar
SULAWESI SELATAN
KCP
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.13
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
305
306
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
MBDC
ALAMAT
TELEPON
FAKSIMILI
Medan
Jl. Pulau Pinang No. 1 Lt. 2, Medan - Sumatera Utara
061 - 452 3793, 452 4176, 452 3874
061 - 452 4191
Palembang
Jl. TP. Rustam Effendi No 550 Palembang / Pusat Dagang
0711 - 372 202, 355 190, flexi 706 3877
071 - 368 510
Jakarta Kota
Jl. Lapangan Stasiun No. 2 Jakarta Barat 11110
021 - 698 331 62 / 63 / 66
021 - 691 0681 698 33162 / 64
Jakarta Sudirman
Gedung MBDC Jakarta Sudirman,
021 - 727 88859, 72780569, 727 80521
021 - 727 80535
Jl. Melawai XIII Blok N No. 1, Jakarta Selatan 12160
Jakarta Thamrin
“Menara BDN Lt. 4 Jl. Kebon Sirih No. 83 Jakarta Pusat - 10340”
021 - 30400198
021 - 230 2926, 3983 3057
Bandung
Jl. Asia Afrika No. 51 Bandung 40001
022 - 421 8911, 421 8722
421 8733, 421 8765 Semarang
Jl. Pahlawan No. 3 (Lt.2), Semarang 50243
022 - 421 8797
024 - 841 9757, 841 9758,
024 - 841 9756 (DM)
024 - 841 9759
Yogyakarta
Jl. Diponegoro No. 107 Yogyakarta 55231
0274 - 586 731, 566 979
0274 - 561 923
Surabaya
Jl. Pahlawan No. 120, Surabaya 60174
031 - 355 7693 , 355 5844
031 - 355 7494
Malang
Jl. Merdeka Barat No. 1 Malang 65119
0341 - 335 290, 335 292
0341 - 335 291
Denpasar
Jl. Surapati No. 15 Denpaar 80232
0361 - 222 573, 238 083
0361 - 2380082, 223 296
Banjarmasin
Jl. Achmad Yani KM 2 No. 4 - 5 Banjarmasin 70233
0511 - 326 2540, 263333,
0511 - 3269626, 257278, 257281
262690, 326 2540 Makassar
Jl. HOS. Cokroaminoto No. 3. Makassar 90174
Commercial Banking Center (CBC)
0411 - 323 809, 317 345, 319 442
ALAMAT
0411 - 316488, 319467
TELEPON
FAKSIMILI
Jakarta Commercial Sales Group
CBC Jakarta Kota
Jl. Lapangan Stasiun No.2 Jakarta 11110
021 - 6910705
021 - 6917029
CBC Jakarta Thamrin I
Gedung Menara BDN Lt. 4
021 - 39832828
021 - 39832891
Jl. Kebon Sirih No. 83 Jakarta Pusat
CBC Jakarta Imam Bonjol
Graha Mandiri Lt.12, Jl. Imam bonjol no.61 jkt 10310
021 - 31900352
021 - 39832832
CBC Jakarta Sudirman
Bank Mandiri Tower Lt. 5
021 - 5268118
021 - 5268119
Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190 021 - 5245029
021 - 5223743
CBC Plaza Mandiri
Plaza Mandiri Lt. 19
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta 12190
CBC Bekasi
Jl. Juanda No. 155 Bekasi 17112
021 - 8813200
021 - 8821100
CBC Kelapa Gading
Graha Rekso Lt. 3 Jl. Bulevar Blok CN 2 No. 12
021 - 45856250/60
021 - 45856230
Kelapa Gading, Jakarta 14240
CBC Otomotif
Plaza Mandiri lt.29
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190
021 - 5245035
021 - 52963012
Regional Commercial Sales I Group
CBC Medan
Jl. Imam Bonjol No.7, Medan 20112
061 - 4154600
061 - 4155385
CBC Pekanbaru
Jl. A. Yani No. 85, Lantai 2, Pekanbaru 28115
0761 - 856740
0761 - 856732
CBC Palembang
Jl. Kapten A. Rivai No.39, Palembang 30135
0711 - 355388
0711 - 360361
CBC Bandung
Jl. Asia Afrika No. 118 - 120, Bandung 40112
022 - 4267220
022 - 4209328
CBC Banjarmasin
Jl. Lambung Mangkurat No.8, Banjarmasin 70111
0511 - 4366794
0511 - 4366793
CBC Balikpapan
Bank Mandiri Balikpapan A.Yani,
0542 - 750372, 750373
0542 - 750371
Jl. Jend. A. Yani No.15 - Balikpapan 76113
Regional Commercial Sales II Group
CBC Semarang
Jl. Pemuda No.73 Lantai 3, Semarang 50139
024 - 3520053
024 - 3580579
CBC Surabaya Basuki Rahmat
Jl. Basuki Rahmat No. 129 - 137, Surabaya 60271
031 - 5348880
031 - 5480731
CBC Surabaya Pemuda
Gedung Medan Pemuda Lt.1, Jl. Pemuda No. 27 - 31, Surabaya 60271
031 - 5348938, 5327587
031 - 5349005
CBC Denpasar
Jl. Surapati No.15 Denpasar, 80232
0361 - 238083
0361 - 238082
CBC Makassar
Jl. Kartini No.19, Makassar 90111
0411 - 311718
0411 - 312595
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
daftar MBU, MBDC, CBC & SBDC
SBDC
SBDC Medan
ALAMAT
Jl. Imam Bonjol No 7 Medan 20112
SBDC Palembang
Jl. Kapt. A Rivai No 39 Palembang 30135
SBDC Pekanbaru
Jl. A Yani No 85 Pekanbaru 28115
TELEPON
FAKSIMILI
061 - 4154600
061 - 4155385
061 - 4151831
061 - 4521996
0711 - 312174
0711 - 319844
0711 - 315601 0761 - 839897 (M)
0761 - 839894
0761 - 839895
SBDC Jakarta Kota
021 - 6917165, 6917166
Jl. Pintu Besar Utara No 5 Jakarta 11110
SBDC Jakarta Sudirman
Jl. Melawai Raya No: 12-13, Jakarta Selatan 12190
021 - 6910681
- 6917147 6917776
021 - 72788233
021 - 72788404
021 - 72786528
SBDC Jakarta Thamrin
Jl. MH Thamrin No 5 Jakarta Pusat 10340
021 - 30400191
021 - 39832891
SBDC Bandung
Jl. Asia Afrika No. 118 - 120 Bandung 40261
022 - 4240286
022 - 4267222 024 - 3566812
- 7166230/31
3908322
SBDC Semarang
Jl. Pemuda No 73 Semarang 50139
024 - 3514321
024 - 3522888/3582808
SBDC Surabaya
Jl. Basuki Rachmat No. 129 - 137 Surabaya 60271
031 - 5479740
031 - 5323965
031 - 5479545
SBDC Denpasar
0361 - 238083 (H)
0361 - 244342
0361 - 263563 (Mgr)
0361 - 238082
SBDC Banjarmasin
0511 - 3363776
0511 - 3363082
Jl. Surapati No 15 Denpasar 80232 Jl. R. Suprapto No. 13-17, Lt 2, Banjarmasin 70114
SBDC Makassar
Jl. Kartini No. 19 Makassar 90111
0511 - 3365484 0411 - 312984
0411 - 310069
0411 - 311718
SBDC Bandar Lampung
JL. WR Supratman No.70 Bandar Lampung 35111
0721 - 487543 (M)
0721 - 485684
SBDC Bekasi
Komplek Ruko Bekasi Mas Jl. A. Yani Blok B. No.1-2 Bekasi
021 - 88962441
021 - 88961751
SBDC Pontianak
Jl. Sidas No.2 Pontianak 78111
0561 - 737058
0561 - 737058
SBDC Samarinda
Jl. Kesuma Bangsa No.76 Samarinda 75121
0541 - 744734
0541 - 739736
SBDC Manado
Jl. Dotulolong Lasut No.15 Manado 95122
0431 - 878845
0431 - 863577
SBDC Palu
Jl. Sultan Hasanuddin No.35 Palu 94112
0451 - 456700
0451 - 424766
SBDC Batam
JL Raja Ali haji No. 39
0778 - 457988
0778 - 433306
SBDC Padang
“Gedung Taman Melati Lt.2 Jl.Gereja No.34 Padang
0751 - 810676 ,20031
0751 - 32732
- 890045
SBDC Tangerang
Jl. Kisamaun No.214 Tangerang 15118
021 - 5523618, 5522145
021 - 5525344
SBDC Balikpapan
Jl. Jend Ahmad Yani No 15 Balikpapan
0542 - 427777 ext. 224
0542 - 422109
SBDC Pematangsiantar
Jl. Jend. Sudirman No.14 Pematangsiantar
0622 - 22035, 221149
0622 - 23211, 430391
SBDC Solo
JL Slamet Riyadi 294 Solo
0271 - 715455
0271 - 711888
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
307
308
pernyataan dewan komisaris
Laporan Tahunan ini, termasuk laporan Good Corporate Governance, Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya yang disampaikan, merupakan tanggung jawab penuh Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., atas kebenaran isinya dengan pembubuhan tanda tangan Dewan Komisaris
Edwin Gerungan
Muchayat
Mahmuddin Yasin
Komisaris Utama & Komisaris Independen
Wakil Komisaris Utama
Komisaris
Soedarjono
Pradjoto
Gunarni Soeworo
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
pernyataan direksi
Laporan Tahunan ini, termasuk laporan Good Corporate Governance, Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya yang disampaikan, merupakan tanggung jawab penuh Dewan Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., atas kebenaran isinya dengan pembubuhan tanda tangan Direksi
Agus Martowardojo
I Wayan Agus Mertayasa
Zulkifli Zaini
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur Commercial Banking
Sasmita
Abdul Rachman
Sentot A. Sentausa
Direktur Technology and Operations
Direktur Special Asset Management
Direktur Risk Management
Bambang Setiawan
Riswinandi
Thomas Arifin
Direktur Corporate Secretary, Legal and Customer Care
Direktur Corporate Banking
Direktur Treasury and International Banking
Budi G. Sadikin
Ogi Prastomiyono
Direktur Micro & Retail Banking
Direktur Compliance & Human Capital
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
309
310
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
311
LAPORAN KEUANGAN • LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
MENEMBUS BATAS KEINGINAN
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
312
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Plaza Mandiri Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190, Indonesia Tel. (62-21) 526 5045, 526 5095 Fax. (62-21) 527 4477, 527 5577 www.bankmandiri.co.id
Kami yang bertandatangan di bawah ini: 1. Nama : Alamat Kantor : Alamat Domisili / sesuai KTP : atau kartu identitas lain Nomor Telepon : Jabatan :
Agus Martowardojo Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 Kav. Polri E/31 B RT011/RW007 Kelurahan Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan 021 - 5245285 Direktur Utama
2. Nama : Alamat Kantor : Alamat Domisili / sesuai KTP : atau kartu identitas lain Nomor Telepon : Jabatan :
I Wayan Agus Mertayasa Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 Jl. Gereja Theresia No. 21, Kelurahan Gondangdia, Menteng Jakarta Pusat 021-5245969 Wakil Direktur Utama
dalam kedudukannya tersebut di atas bertindak untuk dan atas nama Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyatakan bahwa: 1. Bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Kosolidasian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Bank”) dan Anak Perusahaan; 2. Laporan Keuangan Konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; 3. a. Semua informasi dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan Keuangan Konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi ataufakta material; 4. Bertanggungjawab atas sistem pengendalian intern dalam Bank dan Anak Perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta,
Agus Martowardojo Direktur Utama
Februari 2010
I Wayan Agus Mertayasa Wakil Direktur Utama FM 001
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
313
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
314
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2009
2008
2007
8.867.881
8.388.974
5.909.369
ASET Kas
2e
Giro pada Bank Indonesia
2e, 2f, 3
16.055.871
13.354.289
28.161.059
Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp86.962, Rp87.689 dan Rp14.387 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
2e, 2r, 4
7.402.647
7.406.529
1.387.595
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp347.184, Rp386.708 dan Rp59.200 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
2g, 2r, 5
41.402.410
29.404.818
16.833.324
25.000 18.143.414 18.168.414
24.670.360 24.670.360
28.241 28.331.785 28.360.026
(15.022) 18.153.392
(45.513) 24.624.847
(1.043.473) 27.316.553
89.132.940
88.259.039
89.466.317
Efek-efek Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
2d, 2h, 2r, 6 48a
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai efek-efek dan penyisihan penghapusan
Obligasi Pemerintah
2d, 2i, 2r, 7
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp844.781, Rp1.158.049 dan Rp839.732 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
2j, 2r, 8
3.146.143
3.513.133
2.028.542
Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp30.488, Rp47.987 dan Rp33.600 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
2k, 2r, 9
4.905.541
619.092
3.290.853
Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp1.765, Rp6.313 dan Rp3.800 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
2l, 2r , 10
174.526
354.024
336.651
Kredit yang Diberikan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Kredit yang Diberikan Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan Jumlah Kredit yang Diberikan setelah pendapatan yang ditangguhkan Dikurangi: Penyisihan penghapusan Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih Piutang Pembiayaan Konsumen setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp16.343 pada tanggal 31 Desember 2009
2d, 2m, 2r, 11 48a
2n, 2o, 2r, 12
638.057 196.488.172 197.126.229 -
641.263 173.858.171 174.499.434 (1.334)
783.078 137.770.474 138.553.552 (23.472)
197.126.229 (12.435.525) 184.690.704
174.498.100 (11.860.312) 162.637.788
138.530.080 (13.041.696) 125.488.384
1.404.045
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .
Lampiran 1/1
-
-
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2009
2008
2007
ASET (lanjutan) Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp52.773, Rp246.008 dan Rp69.754 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
2p, 2r, 13
4.304.000
3.596.359
4.953.481
Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp2.106, Rp1.656 dan Rp73.943 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
2q, 2r, 14
186.848
158.173
124.905
2s, 15, 32c
4.963.306
4.603.560
4.531.577
Aset Pajak Tangguhan - bersih
2aa, 28e
6.014.085
6.123.919
4.096.447
Aset Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp936.622, Rp639.575 dan Rp612.638 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
2t, 2r, 16
3.812.265
5.394.134
5.160.533
394.616.604
358.438.678
319.085.590
Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi masing-masing sebesar Rp4.869.622, Rp4.461.347 dan Rp3.971.067 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .
Lampiran 1/2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2009
2008
2007
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Segera
2u
Simpanan Giro Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
2d, 2v, 17, 48a
Tabungan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
2d, 2v, 18, 48a
Deposito berjangka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
2d, 2v, 19, 48a
Jumlah Simpanan Simpanan dari Bank Lain Giro dan tabungan Inter-bank call money Deposito berjangka Jumlah Simpanan dari Bank Lain
2d, 2w, 20, 48a 2w, 21 2w, 22
573.557
619.798
852.777
254.439 72.442.408 72.696.847
115.857 68.970.831 69.086.688
130.522 62.175.686 62.306.208
96.573 113.698.438 113.795.011
43.339 94.910.673 94.954.012
42.844 90.020.713 90.063.557
470.237 132.588.286 133.058.523 319.550.381
313.909 124.757.443 125.071.352 289.112.052
181.309 94.803.949 94.985.258 247.355.023
5.842.569 4.943.958 10.786.527
3.144.743 7.588 4.565.783 7.718.114
1.637.065 827.617 2.945.659 5.410.341
Hutang atas Efek-efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
2k, 23
316.356
981.893
2.914.343
Kewajiban Derivatif
2l, 10
41.611
160.678
34.348
Kewajiban Akseptasi
2p, 24
4.356.773
3.842.367
5.023.235
1.672.619 1.672.619
1.016.603 1.016.603
30.000 4.021.467 4.051.467
(1.605) 1.671.014
1.016.603
(903) 4.050.564
3.944.356
9.371.508
9.345.061
329.362
316.401
469.508
542.921
746.808
540.608
2aa, 28a
1.855.829
3.174.500
1.280.398
29
9.132.586
7.999.368
9.624.031
2z, 30
6.217.068
2.836.650
2.935.27 5
359.318.341
327.896.740
289.835.512
189.494
28.069
6.346
Efek-efek yang Diterbitkan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
2d, 2x, 25 48a
Dikurangi: Diskonto dan biaya penerbitan yang belum diamortisasi
Pinjaman yang Diterima Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
2d, 2y, 26, 48a 2r, 27c
Beban yang Masih Harus Dibayar Hutang Pajak Kewajiban Lain-lain Pinjaman Subordinasi JUMLAH KEWAJIBAN Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
2b, 31
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .
Lampiran 1/3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2009
2008
2007
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan) EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar. Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Modal Ditempatkan dan Disetor - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.970.116.804 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 31 Desember 2009, 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.905.647.787 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 31 Desember 2008 dan 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.749.551.741 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 31 Desember 2007
32a
Dana Setoran Modal
10.485.058
10.452.824
10.374.776
-
-
127.593
6.911.587
6.809.056
6.570.959
113.447
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham
32b
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
2c
120.963
239.625
2h, 2i
(260.756)
(170.310)
Kerugian Bersih yang Belum Direalisasi dari Penurunan Nilai Wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan Selisih Revaluasi Aset Tetap
2s, 15a, 32c
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Opsi Saham Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasireorganisasi pada tanggal 30 April 2003) - Sudah Ditentukan Penggunaannya - Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Saldo Laba
(3.568)
-
-
3.046.936
2q, 32e
(22.890)
(50.935)
1.432
2ae, 33
16.174
54.465
107.320
32b, 32d 32b, 32d
5.706.921 12.151.712 17.858.6 33
5.680.357 7.498.787 13.179.144
2.611.690 6.293.147 8.904.837
35.108.769
30.513.869
29.243.732
394.616.604
358.438.678
319.085.590
JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .
Lampiran 1/4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2009
2008
2007
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Jumlah Pendapatan Bunga
2ab 2ac 34
31.640.259 958.705 32.598.964
26.496.487 839.750 27.336.237
23.232.749 695.800 23.928.549
2ab, 35, 59, 62
(15.675.213) (146.636) (15.821.849)
(12.371.417) (165.200) (12.536.617)
(11.430.672) (142.434) (11.573.106)
16.777.115
14.799.620
12.355.443
2ac 2c 36
4.311.235 637.065 536.063 5.484.363
3.423.247 789.350 440.410 4.653.007
2.447.476 313.845 401.269 3.162.590
Pembentukan Penyisihan Penghapusan atas Aset Produktif
2r, 37
(1.147.540)
(2.986.361)
(2.113.994)
(Pembentukan)/Pembalikan Penyisihan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
2r, 27c
(37.782)
221.393
61.409
(Pembentukan)/Pembalikan Penyisihan Lainnya
38
(810.408)
170.139
313.015
(Kerugian)/Keuntungan yang Belum Direalisasi dari Penurunan/Kenaikan Nilai Wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah
2h, 2i, 39
(2.155)
1.486
Keuntungan/(Kerugian) dari Penjualan Efek-efek dan Obligasi Pemerintah
2h, 2i, 40
Beban Bunga Beban bunga Beban pendanaan lainnya Jumlah Beban Bunga PENDAPATAN BUNGA - BERSIH Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi lainnya Laba selisih kurs - bersih Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
Beban Operasional Lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Lain-lain - bersih Jumlah Beban Operasional Lainnya
2d, 2ad, 2ae, 33, 41, 43, 48 a 2s, 42 44, 62
LABA OPERASIONAL Pendapatan Bukan Operasional - Bersih
45
LABA SEBELUM (BEBAN)/MANFAAT PAJAK DAN HAK MINORITAS (Beban)/Manfaat Pajak Tahun Berjalan Tangguhan Jumlah Beban Pajak - Bersih
2aa, 28b, 28c 2aa, 28b, 28d
LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
2b
LABA BERSIH LABA PER SAHAM Dasar (dalam Rupiah penuh) Dilusian (dalam Rupiah penuh)
180.752
(54.061)
(14.061)
228.498
(4.853.601) (4.324.893) (831.373) (10.009.867)
(4.563.768) (3.861.684) (469.329) (8.894.781)
(4.028.959) (3.421.783) (329.241) (7.779.983)
10.434.478
7.910.442
6.212.917
389.596
158.118
120.466
10.824.074
8.068.560
6.333.383
(3.479.867) (145.719) (3.625.586)
(4.711.894) 1.958.650 (2.753.244)
(2.686.154) 700.262 (1.985.892)
7.198.488
5.315.316
4.347.491
(43.024)
(2.495)
(1.267)
7.155.464
5.312.821
4.346.224
341,72 341,37
254,51 253,84
209,78 208,32
2af
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Lampiran 2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Saldo pada tanggal 31 Desember 2008
Modal Ditempatkan dan Disetor
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham
Dana Setoran Modal
Kerugian Bersih yang Belum Direalisasi dari Penurunan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Saldo Laba*) Opsi Saham
Sudah Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya
Jumlah
Jumlah Ekuitas
10.452.824
-
6.809.056
239.625
-
(50.935)
54.465
5.680.357
7.498.787
13.179.144
30.513.869
Pembentukan cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2008
32d
-
-
-
-
-
-
-
-
26.564
(26.564)
-
-
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2008
32d
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(1.859.488)
(1.859.488)
(1.859.488)
Alokasi laba bersih tahun 2008 untuk Dana Program Kemitraan dan Dana Bina Lingkungan
32d
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(212.512)
(212.512)
(212.512)
-
-
(403.975)
(403.975)
(403.975)
Pembayaran dividen interim dari laba bersih tahun 2009 Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Kerugian yang Belum Direalisasi dari Penurunan Nilai Wajar Efek -efek dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual S etelah Dikurangi Pajak Tangguhan
32d
(170.310)
Selisih Revaluasi Aset Tetap
-
-
-
-
-
-
-
32.234
-
102.531
-
-
-
-
2c
-
-
-
-
-
-
2h, 2i
1a, 2ae, 32a, 32b, 33
(118.662)
-
-
-
96.474
-
-
-
-
(118.662)
(90.446)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
-
-
-
-
-
-
28.045
-
-
-
-
28.045
Laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7.155.464
7.155.464
7.155.464
10.485.058
-
6.911.587
120.963
-
(22.890)
16.174
5.706.921
12.151.712
17.858.633
35.108.769
Saldo pada tanggal 31 Desember 2009
(90.446)
(38.291)
(260.756)
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .
Lampiran 3/1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Saldo pada tanggal 31 Desember 2007
Modal Ditempatkan dan Disetor
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham
Dana Setoran Modal
Kerugian Bersih yang Belum Direalisasi dari penurunan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Saldo Laba*) Opsi Saham
Sudah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah
Jumlah Ekuitas
10.374.776
127.593
6.570.959
113.447
3.046.936
1.432
107.320
2.611.690
6.293.147
8.904.837
29.243.732
Pembentukan cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2007
32d
-
-
-
-
-
-
-
-
21.731
(21.731)
-
-
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2007
32d
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(3.911.601)
(3.911.601)
(3.911.601)
-
-
(173.849)
(173.849)
(173.849)
Alokasi laba bersih tahun 2007 untuk Dana Program Kemitraan dan Dana Bina Lingkungan Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) Reklasifikasi dari selisih revaluasi aset tetap Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Kerugian yang Belum Direalisasi dari Penurunan Nilai Wajar Efek -efek dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual S etelah Dikurangi Pajak Tangguhan
32d 1a, 2ae, 32a, 32b, 33
78.048
(127.593)
(3.568)
Selisih Revaluasi Aset Tetap
-
-
-
-
-
238.097
-
-
-
-
2s, 15, 32c
-
-
-
-
-
2c
-
-
-
126.178
-
2h, 2i
-
-
-
-
135.697
-
-
3.046.936
-
3.046.936
-
-
-
-
-
-
126.178
(166.742)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
-
-
-
-
-
-
(52.367)
-
-
-
-
(52.367)
Laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.312.821
5.312.821
5.312.821
10.452.824
-
6.809.056
239.625
-
(50.935)
54.465
5.680.357
7.498.787
13.179.144
30.513.869
Saldo pada tanggal 31 Desember 2008
(166.742)
(3.046.936)
(52.855)
(170.310)
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .
Lampiran 3/2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Saldo pada tanggal 31 Desember 2006 Pembentukan cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2006 Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2006 Alokasi laba bersih tahun 2006 untuk Tantiem, Dana Program Kemitraan dan Dana Program Bina Lingkungan Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Kerugian yang Belum Direalisasi dari Penurunan Nilai Wajar Efek -efek dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual setelah Dikurangi Pajak Tangguhan Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007
Saldo pada tanggal 31 Desember 2007
Modal Ditempatkan dan Disetor
(Kerugian)/Keuntungan Bersih yang Belum Direalisasi dari Penurunan atau Kenaikan N ilai Wajar Efek-efek dan Obligasi Selisih Kurs Pemerintah karena Penjabaran yang Tersedia Laporan Keuangan untuk Dijual Selisih dalam Mata Setelah Dikurangi Revaluasi Uang Asing Pajak Tangguhan Aset Tetap
Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham
Dana Setoran Modal
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Saldo Laba*) Opsi Saham
Sudah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah
Jumlah Ekuitas
10.315.609
-
6.433.948
86.867
229.572
3.046.936
9.318
105.330
2.575.369
3.537.721
6.113.090
26.340.670
32d
-
-
-
-
-
-
-
-
36.321
(36.321)
-
-
32d
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(1.452.843)
(1.452.843)
(1.452.843)
-
-
(101.634)
(101.634)
(101.634)
32d
-
-
-
-
-
-
-
59.167
127.593
137.011
-
-
-
-
2c
-
-
-
26.580
-
-
-
2h, 2i
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10.374.776
127.593
6.570.959
113.447
1a, 2ae, 32a, 32b, 33
(233.140)
(3.568)
-
-
-
238.727
-
-
-
-
26.580
-
-
-
-
-
(233.140)
-
87.034
-
-
-
87.034
-
(7.886)
-
-
-
-
-
-
-
-
4.346.224
4.346.224
4.346.224
3.046.936
1.432
107.320
2.611.690
6.293.147
8.904.837
29.243.732
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .
Lampiran 3/3
(85.044)
(7.886)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan pendapatan provisi dan komisi Pembayaran beban bunga Pembayaran beban pendanaan lainnya Penerimaan dari penjualan Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan Pembelian Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan (Rugi)/laba selisih kurs - bersih Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Pendapatan bukan operasional - lainnya Arus kas dari aktivitas operasional sebelum perubahan aset dan kewajiban operasional
62
62
(Kenaikan)/penurunan atas aset operasional: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek - untuk diperdagangkan Tagihan lainnya - transaksi perdagangan Kredit yang diberikan Piutang pembiayaan konsumen Penerimaan atas aset produktif yang telah dihapusbukukan Aset lain-lain Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional: Giro Tabungan Deposito berjangka Inter-bank call money Kewajiban segera Hutang pajak Kewajiban lain-lain Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan/(kenaikan) efek-efek - tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (Kenaikan)/penurunan Obligasi Pemerintah - tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (Kenaikan)/penurunan penyertaan saham Penerimaan dari penjualan aset tetap Pembelian aset tetap (Kenaikan)/penurunan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kenaikan hak minoritas
2009
Kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas investasi
26.117.536 4.262.997 (12.165.217) (165.200)
23.222.510 3.143.276 (11.477.844) (142.434)
9.349.047
6.003.599
25.762.599
(9.722.868) (589.937) 716.236 (1.647.961) (4.853.601) (3.878.814) 197.692
(5.184.940) (138.149) 311.092 (469.332) (3.403.043) (3.288.579) 82.339
(25.549.223) 326.706 577.068 (16.229) (2.840.646) (2.837.906) 15.675
10.892.028
11.963.103
10.183.552
(11.958.068) 5.808.627 680.259 (24.906.337) (1.420.388) 2.350.123 1.118.663
(12.016.854) 2.600.153 (1.513.689) (36.149.818) 2.343.228 284.409
(7.359.001) (10.030.596) (97.988) (24.287.819) 1.375.021 (297.405)
6.266.337 18.882.649 8.365.346 (7.588) (46.242) (4.798.538) 1.133.216
6.650.858 4.114.274 28.871.129 (823.257) (232.979) (2.817.792) (2.751.048)
12.973.698 30.008.961 (4.345.784) (1.072.064) 181.438 (2.988.556) 1.560.507
521.717
5.803.964
524.900
(70.105)
149.005
(500.834) (1.080) 62.978 (651.467)
286.139 41.649 80.178 (613.507)
1.684.033 12.250 3.444 (298.367)
(4.268.951) 118.402
2.657.374 19.228
(2.482.465) -
(4.716.052)
2.400.956
(932.100)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .
Lampiran 4/1
2007
32.078.031 5.269.940 (15.879.101) (146.636)
12.360.087
15
2008
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan/(penurunan) atas efek-efek yang diterbitkan Penambahan atas pinjaman yang diterima Pembayaran atas pinjaman yang diterima Kenaikan/(penurunan) atas pinjaman subordinasi (Penurunan)/kenaikan efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pembayaran dividen, dana Program Kemitraan, dana Program Bina Lingkungan dan tantiem Eksekusi hak opsi saham Kas bersih yang (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
32d
2009
2008
2007
654.411 8.390.908 (13.818.060) 3.349.626
(3.033.961) 19.172.382 (19.283.446) (130.374)
93.815 16.267.116 (10.358.647) (1.233.809)
(665.539)
(1.932.450)
1.054.563
(2.475.975) 96.474
(4.085.450) 135.697
(1.554.477) 238.727
(4.468.155)
(9.157.602)
4.507.288
3.175.880
(6.234.929)
9.379.152
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
29.237.481
35.472.410
26.093.258
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
32.413.361
29.237.481
35.472.410
8.867.881 16.055.871 7.489.609
8.388.974 13.354.289 7.494.218
5.909.369 28.161.059 1.401.982
32.413.361
29.237.481
35.472.410
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
3 4
Jumlah kas dan setara kas Informasi Tambahan Arus Kas Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar Efek -efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
(90.446)
(Kerugian)/keuntungan dari (penurunan)/kenaikan nilai wajar Efek -efek dan Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan Pengakuan opsi saham dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) Penambahan aset tetap yang berasal dari Perjanjian Kerjasama Operasional (KSO)
15
(166.742)
(2.155)
1.486
(14.061)
-
-
(87.034)
131.640
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan .
Lampiran 4/2
(233.140)
-
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM a. Pendirian Usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 10 tanggal 2 Oktober 1998, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998. Akta pendirian dimaksud telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998. Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (“BBD”), PT Bank Dagang Negara (Persero) (“BDN”), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (“Bank Exim”) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (“Bapindo”) (selanjutnya secara bersama - sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”). Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar terakhir adalah sehubungan dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program Management Stock Option Plan (“MSOP”) yang berkaitan dengan jumlah lembar opsi saham yang telah dieksekusi sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Perubahan Anggaran Dasar ini dilaksanakan dengan akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM No. 4 tanggal 7 Januari 2010 yang telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan bukti penerimaan laporan No. AHU-AH.01.10-01385 tanggal 19 Januari 2010 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0004265.AH.01.09 tahun 2010 tanggal 19 Januari 2010. b. Penggabungan Usaha Pada akhir bulan Februari 1998, Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut “Pemerintah”) mengumumkan rencana untuk melakukan restrukturisasi atas Bank Peserta Penggabungan. Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan Bank Mandiri pada bulan Oktober 1998 dengan melakukan penyetoran tunai dan pengalihan saham Pemerintah pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 32a dan 32b). Selisih antara harga transfer dan nilai buku saham pada saat akuisisi tidak dihitung karena dinilai tidak praktis. Seluruh kerugian yang timbul selama periode akuisisi diakui dalam Program Rekapitalisasi. Rencana restrukturisasi tersebut dirancang untuk menggabungkan usaha Bank Peserta Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri. Restrukturisasi Bank Peserta Penggabungan dan Bank Mandiri juga mencakup:
Restrukturisasi kredit yang diberikan. Restrukturisasi aset non-kredit yang diberikan. Rasionalisasi kantor cabang di dalam dan luar negeri. Rasionalisasi sumber daya manusia.
Berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 100 tanggal 24 Juli 1999, Bank Peserta Penggabungan secara hukum melakukan penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta penggabungan usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh Gubernur Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal 29 Juli 1999. Penggabungan tersebut dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No. 09031827089 tanggal 31 Juli 1999.
Lampiran 5/1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) b. Penggabungan Usaha (lanjutan) Pada tanggal efektif penggabungan usaha: Semua aset dan kewajiban Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan. Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikan oleh Bank Mandiri. Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) (nilai penuh) atau setara dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang dimiliki oleh Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta Penggabungan (Catatan 32a dan 32b). Pada tanggal efektif dimaksud, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpa proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima seluruh hak dan kewajiban dari Bank Peserta Penggabungan. c. Rekapitalisasi Dalam rangka mengatasi kondisi ekonomi yang memburuk di Indonesia pada sektor perbankan, pada tanggal 31 Desember 1998, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan permodalan bank umum agar dapat memenuhi Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio yang selanjutnya disebut “CAR”) minimum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Keikutsertaan bank umum dalam Program Rekapitalisasi didasarkan pada persyaratan dan prosedur yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama tersebut, Pemerintah antara lain harus melakukan Program Rekapitalisasi Bank Umum terhadap seluruh Bank Milik Negara, Bank Pembangunan Daerah dan Bank Umum yang berstatus “Bank Take Over” oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”). Pada tanggal 28 Mei 1999, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999 (PP No. 52/1999) tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia pada Bank Mandiri melalui penerbitan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Menteri Keuangan dengan nilai maksimum Rp137.800.000. Pelaksanaan PP No. 52/1999 diatur dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 389/KMK.017/1999 dan No. 1/10/KEP/GBI tanggal 29 Juli 1999. Selama Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum diterbitkan, Bank Mandiri mengakui adanya “Tagihan kepada Pemerintah” sebesar Rp137.800.000 sesuai dengan penegasan Komitmen Pemerintah melalui surat dari Menteri Keuangan No. S-360/MK.017/1999 tanggal 29 September 1999 dan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN melalui Surat No. S-510/M-PBUMN/1999 tanggal 29 September 1999. Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 1/1/GBI/DPIP tanggal 11 Oktober 1999 perihal penerbitan Obligasi/Surat Utang Pemerintah dalam rangka penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia di Bank Mandiri, Bank Indonesia menyetujui tagihan kepada Pemerintah tersebut di atas termasuk dalam modal inti Bank Mandiri (Tier I) dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal (CAR) pada tanggal 31 Juli 1999 sampai dengan 30 September 1999, dengan syarat bahwa selambat-lambatnya tanggal 15 Oktober 1999, Obligasi/Surat Utang Pemerintah telah diterima oleh Bank Indonesia.
Lampiran 5/2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c. Rekapitalisasi (lanjutan) Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 1999 tanggal 24 Desember 1999 tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah di Bank Mandiri dalam rangka Program Rekapitalisasi, Pemerintah menambah penyertaan modal sampai sejumlah maksimum Rp42.200.000, sehingga penyertaan secara keseluruhan menjadi setinggi-tingginya sebesar Rp180.000.000. Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 dan No. 97 Tahun 1999 tersebut di atas, maka dalam Perjanjian Rekapitalisasi Sementara antara Pemerintah dengan Bank Mandiri beserta perubahannya, Pemerintah telah mengeluarkan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam 2 (dua) tahap, yaitu sebesar Rp103.000.000 pada tanggal 13 Oktober 1999 dan Rp75.000.000 pada tanggal 28 Desember 1999, sehingga pada tanggal 31 Desember 1999 jumlah keseluruhan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut menjadi sebesar Rp178.000.000. Berdasarkan Kontrak Manajemen pada tanggal 8 April 2000 antara Bank Mandiri dan Pemerintah, ditetapkan jumlah kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.931.000 atau lebih kecil dari jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Dari kelebihan tersebut, sebesar Rp1.412.000 digunakan sebagai tambahan modal disetor, sedangkan sisanya sebesar Rp2.657.000 dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 dalam bentuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah sebanyak 2.657.000 (dua juta enam ratus lima puluh tujuh ribu) unit. Sesuai Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-174/MK.01/2003 tanggal 24 April 2003 tentang pengembalian kelebihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang sebelumnya digunakan sebagai tambahan modal, Bank Mandiri telah mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah sebesar Rp1.412.000 kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 (Catatan 32b). Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan (“KMK-RI”) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan KMK-RI No. 420/KMK-02/2003 tanggal 30 September 2003 yang antara lain memutuskan jumlah final tambahan penyertaan modal Pemerintah sebesar Rp173.801.315 (Catatan 32b). d. Penawaran Umum Saham, Perubahan Modal Saham dan Obligasi Subordinasi Bank Mandiri Penawaran Umum Saham Bank Mandiri Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering yang selanjutnya disebut “IPO”) kepada Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) pada tanggal 2 Juni 2003 dan telah dinyatakan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam No. S-1551/PM/2003 tanggal 27 Juni 2003. Nama perusahaan berubah dari semula PT Bank Mandiri (Persero) menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdasarkan perubahan anggaran dasar yang dilaksanakan dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 2 tanggal 1 Juni 2003 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 6590. Pada tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan IPO atas 4.000.000.000 lembar saham Biasa Seri B, dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham yang dijual dengan harga Rp675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran umum kepada masyarakat tersebut merupakan divestasi atas 20,00% saham Bank Mandiri milik Pemerintah (Catatan 32a).
Lampiran 5/3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) d. Penawaran Umum Saham, Perubahan Modal Saham dan Obligasi Subordinasi Bank Mandiri (lanjutan) Penawaran Umum Saham Bank Mandiri (lanjutan) Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar saham Biasa Seri B Bank Mandiri telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuan dari Bursa Efek Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa Efek Surabaya No. JKT-028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003. Perubahan Modal Saham Bank Mandiri Rincian Perubahan Modal Saham Ditempatkan dan Disetor adalah sebagai berikut: Jumlah saham Setoran awal dalam pendirian oleh Pemerintah di tahun 1998 Penambahan modal disetor oleh Pemerintah di tahun 1999
4.000.000 251.000 4.251.000
Penambahan modal disetor oleh Pemerintah di tahun 2003
5.749.000 10.000.000
Penurunan nilai nominal saham dari Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadi Rp500 (nilai penuh)per saham melalui stock split di tahun 2003 Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2004 Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2005 Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2006 Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2006 Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2007 Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2007 Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2007 Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2008 Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2008 Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2008 Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2009 Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2009
20.000.000.000 132.854.872 122.862.492 71.300.339 304.199.764 40.240.621 343.135 77.750.519 8.107.633 399.153 147.589.260 86.800 64.382.217 20.970.116.805
Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Bank Mandiri Pada tanggal 3 Desember 2009, Bank Mandiri mendapat persetujuan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. S-10414/BL/2009 tanggal 3 Desember 2009 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 dengan nilai nominal sebesar Rp3.500.000. Pada tanggal 14 Desember 2009, obligasi tersebut telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia (Catatan 30).
Lampiran 5/4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) e. Kuasi-Reorganisasi Untuk menghilangkan konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, Bank Mandiri melakukan kuasi-reorganisasi sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPS-LB”) tanggal 29 Mei 2003. Penyesuaian kuasi-reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, di mana saldo rugi sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham. Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami perubahan sehubungan dengan perubahan tambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi sesuai dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 130 tanggal 29 September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C25309.HT.01.04.TH.2003 tanggal 23 Oktober 2003 dan diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 910 tanggal 23 Oktober 2003, Tambahan No. 93. Pada tanggal 30 Oktober 2003, RUPS-LB Bank Mandiri menyetujui kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003 tersebut sebagaimana terdapat dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 165 tanggal 30 Oktober 2003. f.
Divestasi Kepemilikan Saham oleh Pemerintah Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah telah melakukan divestasi lanjutan atas 10,00% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B melalui private placements (Catatan 32a).
g. Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi Anak Perusahaan yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: Nama Anak Perusahaan Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) Mandiri International Remittance Sendirian Berhad (MIR) PT Bank Syariah Mandiri (BSM) PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara PT Mandiri Sekuritas PT Bumi Daya Plaza PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) PT Mandiri Tunas Finance (MTF)
Jenis Usaha
Kedudukan
2009
Persentase Kepemilikan 2008 2007
Perbankan
London
100,00
100,00
100,00
Jasa Pengiriman Uang Perbankan Syariah Pengelolaan Properti Sekuritas Pengelolaan Properti Perbankan Pembiayaan Konsumen
Kuala Lumpur Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Denpasar Jakarta
100,00 99,99 99,00 95,69 93,33 81,46 51,00
99,99 99,00 95,69 93,33 80,00 -
99,99 99,00 95,69 93,33 -
Jumlah aset Anak Perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (sebelum eliminasi) berjumlah Rp28.693.251, Rp23.554.363 dan Rp18.607.409 atau 7,27%, 6,57% dan 5,83% dari jumlah aset konsolidasian. Bank Mandiri (Europe) Limited Bank Mandiri (Europe) Limited (“BMEL”) didirikan di London, Inggris pada tanggal 22 Juni 1999 berdasarkan “The Companies Act 1985 of the United Kingdom”. BMEL didirikan melalui konversi dari Bank Exim cabang London menjadi Anak Perusahaan dan efektif beroperasi sejak 31 Juli 1999. BMEL bertindak sebagai bank komersial untuk mewakili kepentingan Bank Mandiri dan berlokasi di London, Inggris.
Lampiran 5/5
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) g. Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi (lanjutan) Mandiri International Remittance Sendirian Berhad Mandiri International Remittance Sendirian Berhad (“MIR”) merupakan perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri dengan modal disetor sebesar USD1.800.000 dan menjadi badan hukum Malaysia sejak tanggal 17 Maret 2009 dengan registrasi No. 850077-P. MIR merupakan perusahaan penyedia jasa pengiriman uang (remittances) di bawah ketentuan Bank Negara Malaysia (“BNM”). Secara legal operasional, MIR sudah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia (“BI”) melalui surat No. 10/548/DPB1 tanggal 14 November 2009 dan persetujuan dari BNM untuk melakukan kegiatan operasional melalui surat No. KL.EC.150/1/8562 tanggal 18 November 2009. Pembukaan kantor MIR dilakukan pada tanggal 29 November 2009 yang berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia. Pelayanan MIR masih terbatas pada jasa pengiriman uang kepada rekening di Bank Mandiri. PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha bank dengan prinsip perbankan syariah, didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 15 Juni 1955 dengan nama PT Bank Industri Nasional (“PT Bina”). Selanjutnya PT Bina berubah menjadi PT Bank Maritim Indonesia pada tanggal 12 September 1968 dan kemudian berubah menjadi PT Bank Susila Bhakti pada tanggal 6 Juni 1974, yang merupakan Anak Perusahaan dari BDN. Perubahan nama perusahaan terakhir adalah berdasarkan Akta notaris Sutjipto, S.H., No. 23 tanggal 8 September 1999, yaitu menjadi PT Bank Syariah Mandiri. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara (“UGBDN”) adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan jasa pengelolaan dan penyewaaan gedung, didirikan berdasarkan akta notaris Abdul Latief, S.H., No. 104 tanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Martin Roestamy, S.H., No. 7 tanggal 25 November 2004. UGBDN memiliki 25,00% modal saham di PT Pengelola Investama Mandiri (“PIM”), suatu perusahaan yang didirikan untuk mengelola penyertaan-penyertaan exlegacy yang kepemilikannya sudah dialihkan menjadi kepemilikan atas nama PIM. PT Mandiri Sekuritas PT Mandiri Sekuritas didirikan di Jakarta pada tanggal 31 Juli 2000 berdasarkan akta notaris Ny. Vita Buena, S.H., menggantikan Notaris Sutjipto, S.H., No. 116 melalui penggabungan usaha PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas dan PT Merincorp Securindo. Penggabungan usaha tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia pada tanggal 25 Agustus 2000 berdasarkan Surat Keputusan No. C-18762.HT.01.01-TH.2000. PT Mandiri Sekuritas memiliki 99,90% dari total saham PT Mandiri Manajemen Investasi, Anak Perusahaan yang didirikan tanggal 26 Oktober 2004 dan bergerak di bidang manajemen dan penasehat investasi. PT Bumi Daya Plaza PT Bumi Daya Plaza (“BDP”) adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan jasa pengelolaan dan penyewaan gedung, didirikan di Jakarta, Indonesia berdasarkan akta notaris Ny. Subagyo Reksodipuro, S.H., No. 33 tanggal 22 Desember 1978. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir telah dicantumkan pada Tambahan Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 27 April 2001 No. 34. BDP memiliki 75,00% modal saham PIM.
Lampiran 5/6
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) g. Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi (lanjutan) PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Sinar Harapan Bali (“BSHB”) didirikan pada tanggal 3 November 1992 berdasarkan akta notaris Ida Bagus Alit Sudiatmika, S.H., No. 4 di Denpasar. Pada tanggal 3 Mei 2008 dilangsungkan penandatanganan Akta Akuisisi antara pemegang saham BSHB dan Bank Mandiri, sebagaimana tertuang dalam Akta Akuisisi No. 4 tanggal 3 Mei 2008 dibuat oleh I Wayan Sugitha, S.H., Notaris di Denpasar. Penandatanganan Akta Akuisisi ini menandai awal kepemilikan Bank Mandiri atas 80,00% saham BSHB, dimana selanjutnya pengelolaan BSHB akan dilakukan secara terpisah dari Bank Mandiri sebagai bank yang tetap berdiri sendiri (standalone bank) dengan fokus utama pada pengembangan bisnis Mikro dan Usaha Kecil. Pada tanggal 22 Oktober 2009, Bank telah melakukan penambahan penyertaan modal pada BSHB sebesar 1,46% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, atau sebesar Rp1.460.657.000 (nilai penuh) dengan melakukan pembelian seluruh saham BSHB yang dimiliki oleh Direktur Utama sebanyak 2.921.314 lembar saham, sebagaimana terdapat dalam Akta Jual Beli Saham No. 52 tanggal 22 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Ni Wayan Widastri, S.H., Notaris di Denpasar, Bali. Penambahan penyertaan modal Bank Mandiri pada BSHB tersebut dilaksanakan dalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance yang antara lain mensyaratkan Direktur Utama Bank harus berasal dari pihak yang independen. Penambahan penyertaan Bank Mandiri di BSHB telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia sebagaimana terdapat dalam surat No. 11/103/DPB1/TPB1-1 tanggal 21 Agustus 2009. Setelah dilaksanakannya penambahan penyertaan modal tersebut, porsi kepemilikan Bank Mandiri pada BSHB meningkat dari 80,00% menjadi 81,46% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan BSHB dengan total nilai penyertaan sebesar Rp81.461 dari semula Rp80.000. PT Mandiri Tunas Finance PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”, dahulu PT Tunas Financindo Sarana (“TFS”)) adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan pembiayaan konsumen. MTF didirikan berdasarkan Akta Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 262 tanggal 17 Mei 1989 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH.89 tanggal 1 Juni 1989 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 57, Tambahan No. 1369 tanggal 18 Juli 1989. Sesuai dengan akta notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM pada tanggal 6 Februari 2009, dilakukan penandatanganan akta jual beli antara pemegang saham MTF (PT Tunas Ridean Tbk. dan PT Tunas Mobilindo Parama) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dimana Bank Mandiri mengakuisisi 51,00% kepemilikan saham atas MTF melalui pembelian 1.275.000.000 lembar saham MTF (nilai nominal Rp100 (nilai penuh)) per lembar saham dengan harga Rp290.000. Pengalihan 51,00% kepemilikan kepada Bank Mandiri ini telah disahkan dalam RUPS-LB MTF sebagaimana tertuang dalam Berita Acara RUPS-LB No. 8 tanggal 6 Februari 2009 dan telah dicatatkan dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ditegaskan melalui Surat Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.01.10-01575 tertanggal 11 Maret 2009. Akuisisi ini juga telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 11/3/DPB1/TPB1-1 tertanggal 8 Januari 2009.
Lampiran 5/7
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) g. Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi (lanjutan) PT Mandiri Tunas Finance (lanjutan) Perubahan nama TFS menjadi MTF dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2009, sesuai Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Tunas Financindo Sarana No. 181 tanggal 26 Juni 2009 yang ditandatangani oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi. Anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-4056.AH.01.02.TH.09 pada tanggal 26 Agustus 2009. Goodwill yang timbul dari akuisisi MTF sebesar Rp156.807 diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 tahun dengan pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut. Beban amortisasi goodwill sampai dengan 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp28.748 dan telah dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian periode 2009. h. Struktur dan Manajemen Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38 Jakarta Selatan, Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 struktur kantor dalam dan luar negeri Bank Mandiri adalah sebagai berikut: 2009 Kantor wilayah dalam negeri Cabang dalam negeri: Kantor Area Kantor Community Kantor Branch Cash Outlet
Cabang luar negeri Kantor Perwakilan
2008
2007
12
10
10
62 115 856 62 1.095
59 118 359 491 1.027
58 99 341 458 956
4 1
4 1
4 1
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank Mandiri memiliki cabang-cabang luar negeri yang berlokasi di Cayman Island, Singapura, Hong Kong dan Timor Leste serta Kantor Perwakilan (Representative Office) di Shanghai - Republik Rakyat Cina. Efektif tanggal 9 Januari 2007, untuk mendukung pencapaian aspirasi Bank Mandiri menjadi Dominant Multi-Specialist Bank, Bank Mandiri mengubah struktur organisasinya menjadi Strategic Business Units (SBU). Secara garis besar, SBU dimaksud terdiri dari tiga kelompok besar, yaitu: 1. Business Units, berfungsi sebagai motor utama pengembangan bisnis Bank yang terdiri dari 6 (enam) Direktorat yaitu Corporate Banking, Commercial Banking, Consumer Finance, Micro & Retail Banking, Treasury & International Banking dan Special Asset Management; 2. Corporate Center, berfungsi untuk menangani hal-hal strategis korporasi serta dukungan kebijakan perseroan yang terdiri dari 3 (tiga) Direktorat yaitu Risk Management, Compliance & Human Capital dan Finance & Strategy; 3. Shared Service berupa supporting unit yang mendukung operasional Bank secara keseluruhan yang ditangani oleh Direktorat Technology & Operations.
Lampiran 5/8
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) h. Struktur dan Manajemen (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri adalah sebagai berikut: 2009 Dewan Komisaris Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : : : : :
Edwin Gerungan Muchayat Mahmuddin Yasin Soedarjono Pradjoto Gunarni Soeworo -
2008
2007
Edwin Gerungan Muchayat Mahmuddin Yasin*) Soedarjono Pradjoto Gunarni Soeworo -
Edwin Gerungan Muchayat Richard Claproth**) Soedarjono Pradjoto Gunarni Soeworo Yap Tjay Soen***)
*) Sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008 **) Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008 ***) Sampai tanggal pengunduran diri efektif tanggal 15 Mei 2008. Adapun pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) selama yang bersangkutan menjabat pada periode 1 Januari 2008 sampai dengan 15 Mei 2008 telah diputuskan pada RUPS Tahunan tanggal 4 Mei 2009.
2009 Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : : : : : : : :
2008
Agus Martowardojo I Wayan Agus Mertayasa Zulkifli Zaini Sasmita Abdul Rachman Sentot A. Sentausa Bambang Setiawan Riswinandi Thomas Arifin Budi Gunadi Sadikin Ogi Prastomiyono
2007
Agus Martowardojo I Wayan Agus Mertayasa Zulkifli Zaini Sasmita Abdul Rachman Sentot A. Sentausa Bambang Setiawan**) Riswinandi Thomas Arifin Budi Gunadi Sadikin Ogi Prastomiyono*)
Agus Martowardojo I Wayan Agus Mertayasa Omar Sjawaldy Anwar***) Zulkifli Zaini Abdul Rachman Sasmita Sentot A. Sentausa Bambang Setiawan**) Riswinandi Thomas Arifin Budi Gunadi Sadikin
*)
Menjabat sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008. Menjadi Direktur Kepatuhan terhitung mulai tanggal 17 Desember 2008 (berdasarkan Surat Gubernur Bank Indonesia Nomor 10/188/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 12 Desember 2008 perihal Keputusan atas Pengangkatan Direktur Kepatuhan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) **) Sebagai Direktur Kepatuhan sampai dengan tanggal 17 Desember 2008 ***) Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Komite Audit Bank Mandiri terdiri dari: 2009 Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota *)
: : : : :
2008
Gunarni Soeworo Soedarjono Zulkifli Djaelani Imam Sukarno -
2007
Gunarni Soeworo Soedarjono Zulkifli Djaelani Imam Sukarno -
Gunarni Soeworo Soedarjono Yap Tjay Soen*) Zulkifli Djaelani Imam Sukarno
Sampai tanggal pengunduran diri efektif tanggal 15 Mei 2008. Adapun pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) selama yang bersangkutan menjabat pada periode 1 Januari 2008 sampai dengan 15 Mei 2008 telah diputuskan pada RUPS Tahunan tanggal 4 Mei 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Komite Pemantau Risiko Bank Mandiri terdiri dari: 2009 Ketua Anggota Anggota Anggota Sekretaris (ex-officio)
: : : : :
Soedarjono Edwin Gerungan Gunarni Soeworo Tama Widjaja Pardi Sudradjat
2008 Soedarjono Edwin Gerungan Gunarni Soeworo Tama Widjaja Pardi Sudradjat
Lampiran 5/9
2007 Soedarjono Edwin Gerungan Gunarni Soeworo Tama Widjaja Pardi Sudradjat
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) h. Struktur dan Manajemen (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mandiri terdiri dari: 2009 Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Sekretaris (ex-officio)
: : : : : : : :
Edwin Gerungan Muchayat Soedarjono Pradjoto Gunarni Soeworo Mahmuddin Yasin Kresno Sediarsi
2008 Edwin Gerungan Muchayat Soedarjono Pradjoto Gunarni Soeworo Mahmuddin Yasin*) Kresno Sediarsi
2007 Edwin Gerungan Muchayat Soedarjono Richard Claproth**) Gunarni Soeworo Yap Tjay Soen***) Pradjoto Kresno Sediarsi
*) Sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008 **) Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008 ***) Sampai tanggal pengunduran diri efektif tanggal 15 Mei 2008. Adapun pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) selama yang bersangkutan menjabat pada periode 1 Januari 2008 sampai dengan 15 Mei 2008 telah diputuskan pada RUPS Tahunan tanggal 4 Mei 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Komite Good Corporate Governance Bank Mandiri terdiri dari: 2009 Ketua Anggota Anggota Anggota Sekretaris (ex - officio) *) **) ***) ****)
: : : : :
Muchayat Gunarni Soeworo Mahmuddin Yasin Mustaslimah
2008 Muchayat Gunarni Soeworo Mahmuddin Yasin**) Anwar Isham*) Mustaslimah
2007 Muchayat Richard Claproth***) Yap Tjay Soen****) Anwar Isham Mustaslimah
Mengundurkan diri pada tanggal 1 Januari 2009 Sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008 Sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008 Sampai tanggal pengunduran diri efektif tanggal 15 Mei 2008. Adapun pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) selama yang bersangkutan menjabat pada periode 1 Januari 2008 sampai dengan 15 Mei 2008 telah diputuskan pada RUPS Tahunan tanggal 4 Mei 2009.
Jumlah karyawan Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masingmasing adalah 22.909 orang, 22.408 orang dan 21.631 orang (tidak diaudit). 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Direksi bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan yang telah diselesaikan pada tanggal 22 Februari 2010. Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan adalah seperti dijabarkan di bawah ini: a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, ketentuan Bank Indonesia, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi, dan Perbankan”.
Lampiran 5/10
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, tagihan dan kewajiban derivatif yang dicatat berdasarkan nilai wajar, penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas dan tanah, bangunan serta peralatan tertentu yang telah direvaluasi. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali pengakuan bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non performing dan laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, yang termasuk kas dan setara kas adalah kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang Perbankan Syariah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101, “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 104, “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan BAPEPAM-LK. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian; jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.
b.
Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Mandiri. Suatu pengendalian atas suatu Anak Perusahaan lain dianggap ada bilamana Bank Mandiri menguasai lebih dari lima puluh persen (50,00%) hak suara pada Anak Perusahaan, atau Bank Mandiri dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi di Anak Perusahaan. Pada laporan keuangan konsolidasian Bank Mandiri, semua saldo dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan disajikan sebagai pengurang dari laba bersih konsolidasian untuk mendapatkan jumlah laba yang menjadi hak Bank. Hak minoritas dalam aset bersih disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasian diantara ekuitas dan kewajiban. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Anak Perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain. Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh atau berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai atau sampai dengan tanggal pengendalian berakhir.
Lampiran 5/11
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Anak Perusahaan dan kantor cabang luar negeri Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuan konsolidasian, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Anak Perusahaan luar negeri Bank Mandiri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut: (1) Aset dan kewajiban, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal neraca. (2) Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku pada bulan terjadinya transaksi. (3) Akun ekuitas - menggunakan kurs historis pada tanggal transaksi. (4) Laporan arus kas menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal neraca, kecuali akunakun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsur-unsur ekuitas menggunakan kurs historis. Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” pada kelompok Ekuitas dalam neraca konsolidasian. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi yang melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, semua aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut (Rupiah penuh): 2009 1 Pound Sterling Inggris 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 100 Yen Jepang
d.
15.164,94 13.542,43 9.395,00 10.219,00
2008 15.755,42 15.356,48 10.900,00 12.065,00
2007 18.760,64 13.821,80 9.393,00 8.384,00
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank Mandiri dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 yang didefinisikan antara lain: I. perusahaan di bawah pengendalian Bank dan Anak Perusahaan; II. perusahaan asosiasi; III. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; IV. perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam Catatan III di atas; dan V. karyawan kunci dan anggota keluarganya.
Lampiran 5/12
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan) Semua transaksi penting dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada Catatan 48. Transaksi antara Bank Mandiri dengan Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan-perusahaan yang dimiliki/dikendalikan oleh Pemerintah, termasuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah (UP3) (institusi yang menggantikan BPPN) dan Lembaga Penjamin Simpanan (institusi baru yang menggantikan UP3) tidak diperlakukan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
e.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan sedangkan giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro.
f.
Giro Wajib Minimum Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/19/PBI/2008 tanggal 15 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008, Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah ditetapkan sebesar 7,50% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder, dan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1,00% dari DPK dalam mata uang asing. GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5,00% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,50% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009. Pada tanggal 6 September 2005, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 7/29/PBI/2005 tentang perubahan atas peraturan Bank Indonesia No. 6/15/PBI/2004 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif 8 September 2005. Berdasarkan peraturan tersebut, diatur tambahan Giro Wajib Minimum dalam Rupiah untuk Bank yang memiliki rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga sebesar 50,00% - 60,00% wajib memelihara tambahan giro wajib minimum 3,00% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan Bank yang memiliki dana pihak ketiga lebih dari Rp50.000.000 wajib memelihara tambahan rasio Giro Wajib Minimum 3,00% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah sehingga rasio Giro Wajib Minimum yang harus dipelihara oleh Bank adalah sebesar 11,00% untuk Giro Wajib Minimum dalam mata uang Rupiah dan sebesar 3,00% dalam mata uang asing.
g.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), FASBI Syariah, call money, penempatan “fixed term”, deposito berjangka dan lain - lain. Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldonya dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
Lampiran 5/13
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Surat Perbendaharaan Negara (SPN), Negotiable Certificates of Deposits, medium-term notes, floating rate notes, promissory notes, Treasury Bills yang diterbitkan oleh Pemerintah Negara Lain dan Pemerintah Republik Indonesia, obligasi wajib konversi, wesel ekspor, efek-efek yang diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana, serta efek-efek yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham dan obligasi, termasuk obligasi Syariah perusahaan. Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari reksadana pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan pada tanggal neraca dibebankan pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Penilaian efek-efek didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut: (1) Efek-efek untuk diperdagangkan disajikan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Pada saat efek-efek untuk diperdagangkan dijual, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir tahun diakui sebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan yang direalisasi. (2) Efek-efek yang tersedia untuk dijual disajikan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat realisasi. (3) Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai perolehan yang disesuaikan dengan diskonto atau premium yang belum diamortisasi. Untuk efek-efek yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas efek-efek untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Transaksi pembelian dan penjualan efek-efek baik untuk nasabah maupun untuk Bank diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada saat tanggal transaksi efek (trade date). Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif selama sisa umur efek tersebut. Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi diperdagangkan dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian pada tanggal pemindahan. Efek-efek disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Efek-efek tidak diakui lagi (derecognised) dari neraca konsolidasian ketika Bank telah mentransfer semua risiko dan imbalan dari efek-efek tersebut secara signifikan.
Lampiran 5/14
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
Obligasi Pemerintah Obligasi Pemerintah adalah surat hutang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Obligasi Pemerintah terdiri dari Obligasi Pemerintah yang diperoleh dalam rangka program rekapitalisasi dan Obligasi Pemerintah yang dibeli dari pasar. Obligasi Pemerintah dicatat berdasarkan klasifikasi dari obligasi tersebut, dimana perlakuan akuntansinya adalah sama dengan perlakuan akuntansi untuk efek-efek seperti dijelaskan pada Catatan 2h. Untuk Obligasi Pemerintah yang aktif diperdagangkan di pasar keuangan, nilai wajar umumnya dihitung dengan mengacu kepada nilai pasar dari Bloomberg, atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) pada tanggal pelaporan neraca. Untuk Obligasi Pemerintah yang tidak memiliki nilai pasar, estimasi nilai wajar ditentukan dengan menggunakan pendekatan next repricing method dengan menggunakan faktor deflator. Obligasi Pemerintah tidak diakui lagi (derecognised) dari neraca konsolidasian ketika Bank telah mentransfer semua risiko dan imbalan dari obligasi tersebut secara signifikan.
j.
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan adalah tagihan sebagai akibat dari perjanjian pemberian fasilitas perdagangan kepada debitur yang akan ditagih pada saat jatuh tempo, dinyatakan sebesar saldo dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
k.
Efek-efek yang Dibeli/Dijual dengan Janji Dijual/Dibeli Kembali Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aset dalam neraca konsolidasian sebesar harga penjualan kembali dikurangi dengan pendapatan bunga yang belum diamortisasi dan penyisihan penghapusan. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (belum diamortisasi), dan diakui sebagai pendapatan selama periode sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali. Efek-efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali disajikan sebagai kewajiban dalam neraca konsolidasian sebesar harga pembelian kembali, dikurangi dengan bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai biaya dibayar dimuka dan diakui sebagai beban selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dijual hingga dibeli kembali.
l.
Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada tanggal laporan atau metode diskonto arus kas. Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif, setelah dikurangi penyisihan penghapusan. Kewajiban derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.
Lampiran 5/15
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif (lanjutan) Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dan (4) instrumen perdagangan, sebagai berikut: 1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai atas nilai wajar dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar aset dan kewajiban yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling hapus dalam tahun akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan. 2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya pada bagian ekuitas secara terpisah. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan. 3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya sebagai bagian dari komponen ekuitas, sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung nilai. 4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian pada tahun berjalan.
m.
Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu, dan tagihan yang berasal dari transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo yang belum diselesaikan dalam waktu 15 hari. Saldo kredit yang diberikan disajikan sebesar nilai pokok dikurangi penyisihan penghapusan. Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta penerusan dinyatakan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank Mandiri dan Anak Perusahaan. Di dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan oleh Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, berupa pembiayaan syariah yaitu penyediaan dana atau tagihan/piutang yang dapat dipersamakan dengan kas berupa: a) transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah b) transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiyah bittamlik c) transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah dan istishna d) transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh dan e) transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah Mandiri dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujroh, tanpa imbalan atau bagi hasil.
Lampiran 5/16
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m.
Kredit yang Diberikan (lanjutan) Penjelasan secara ringkas dari masing-masing jenis pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: Mudharabah adalah penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan menggunakan metode bagi untung (profit sharing) atau metode bagi pendapatan (net revenue sharing) antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Musyarakah adalah penanaman dana dari para pemilik dana/modal untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung semua pemilik dana/modal berdasarkan bagian dana/modal masing-masing. Ijarah adalah sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara pemilik obyek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas obyek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakan. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah sewa menyewa antara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakan dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa baik dengan jual beli atau pemberian (hibah) pada saat tertentu sesuai akad sewa. Murabahah adalah pembiayaan dalam bentuk transaksi jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Piutang murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan ”marjin yang ditangguhkan” yang dapat direalisasikan. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yakni saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian. Istishna adalah pembiayaan dalam bentuk transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan. Qardh adalah pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak meminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Kredit yang dibeli dari BPPN Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari BPPN” yang berlaku untuk semua pembelian kredit dari BPPN sejak 1 Januari 2002. Selisih antara pokok kredit dan harga pembelian diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan sebagai penyisihan penghapusan jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur. Koreksi atas pendapatan yang ditangguhkan dan penyisihan penghapusan hanya dapat dilakukan apabila Bank telah menerima pembayaran sebesar harga beli. Pendapatan dari kredit yang dibeli dari BPPN diakui secara tunai. Jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang pokok kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam perjanjian kredit baru. Jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan pembayaran dari saldo pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
Lampiran 5/17
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m.
Kredit yang Diberikan (lanjutan) Kredit yang dibeli dari BPPN (lanjutan) Bank Indonesia memperbolehkan Bank untuk mengklasifikasikan semua kredit yang dibeli dari BPPN dalam kategori lancar selama 1 (satu) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Setelah itu, kredit tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan peraturan Bank Indonesia mengenai klasifikasi kredit. Bank Indonesia mengharuskan Bank untuk dapat menerima pembayaran kredit sebesar harga beli dalam waktu maksimum 5 (lima) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Saldo kredit yang belum dilunasi setelah 5 (lima) tahun harus dihapusbukukan oleh Bank. Berdasarkan surat dari Bank Indonesia No. 9/58/DPNP/IDPnP tanggal 16 Februari 2007, Bank Mandiri dapat meneruskan pengelolaan kredit eks BPPN yang melewati jangka waktu 5 tahun setelah pembelian, sepanjang kredit tersebut pada saat mencapai jangka waktu 5 tahun tergolong lancar, baik berdasarkan faktor prospek usaha, kinerja, maupun kemampuan membayar debitur sebagaimana diatur dalam PBI Kualitas Aktiva yang berlaku. Restrukturisasi Kredit yang Diberikan Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya adalah lebih kecil dari nilai buku kredit yang diberikan. Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (deferred interest income) dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat pembayaran kredit diterima. Kerugian restrukturisasi disajikan sebagai bagian dari penyisihan penghapusan.
n.
Piutang Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan penghapusan. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen.
Lampiran 5/18
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n.
Piutang Pembiayaan Konsumen (lanjutan) Pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat perjanjian pembiayaan ditandatangani. Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.
o.
Pembiayaan Bersama Pembiayaan bersama terdiri atas pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse) dan pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse). Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana masing-masing pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di neraca konsolidasian secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama (without recourse) disajikan secara bersih di laporan laba rugi konsolidasian. Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain di mana Anak Perusahaan menanggung risiko kredit (with recourse) disajikan di neraca konsolidasian secara bruto. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama with recourse tersebut disajikan secara bruto di laporan laba rugi konsolidasian. Dalam pembiayaan bersama without recourse, Anak Perusahaan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pemberi pembiayaan bersama yaitu Bank. Selisihnya merupakan pendapatan dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen”.
p.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi disajikan sebesar nilai atas letters of credit atau sebesar nilai realisasi letters of credit yang telah diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
q.
Penyertaan Saham Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik serta penyertaan sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yang diberikan. Penyertaan saham di perusahaan asosiasi dengan persentase kepemilikan 20,00% sampai dengan 50,00% dicatat dengan metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan disesuaikan dengan bagian Bank atas ekuitas perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan, dikurangi penyisihan penghapusan. Penyertaan sementara pada perusahaan debitur hasil dari konversi kredit yang diberikan menjadi saham dicatat dengan metode biaya, tanpa memperhatikan persentase kepemilikan, dikurangi penyisihan penghapusan. Penyertaan saham lainnya dicatat dengan metode biaya yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Perubahan nilai investasi pada Anak Perusahaan yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dengan Anak Perusahaan, diakui sebagai bagian dari ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”. Akun ini akan diperhitungkan di dalam penentuan laba atau rugi Bank pada saat pelepasan investasi tersebut (Catatan 32e).
Lampiran 5/19
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q.
Penyertaan Saham (lanjutan) Goodwill diakui apabila terdapat selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi pertukaran. Goodwill disajikan sebagai aset lain-lain dan diamortisasi sebagai beban selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus, kecuali terdapat metode lain yang dianggap lebih tepat pada keadaan tertentu. Periode amortisasi goodwill adalah lima tahun, namun periode amortisasi yang lebih panjang (maksimum 20 tahun) dapat digunakan apabila terdapat dasar yang tepat.
r.
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif dan Non-Produktif Aset produktif terdiri atas giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, Obligasi Pemerintah, tagihan lainnya - transaksi perdagangan, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan akseptasi, penyertaan saham dan komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit, serta aset produktif yang berasal dari kegiatan syariah. Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit terdiri atas letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan, letters of credit yang diterbitkan dengan program penjaminan Bank Indonesia, garansi yang diterbitkan dalam bentuk standby letters of credit, bank garansi dan risk sharing. Aset non-produktif adalah aset Bank dan Anak Perusahaan yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank Mandiri dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan aset produktif ke dalam satu dari lima kategori dan aset non-produktif ke dalam satu dari empat kategori. Aset produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan aset produktif bermasalah (nonperforming) diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aset non-produktif terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Efek-efek diklasifikasikan sebagai “Lancar”, “Kurang Lancar” dan “Macet”. Mandiri Tunas Finance, anak perusahaan, menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang yang persentase kerugiannya ditentukan berdasarkan kerugian historis atau ketika terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang kemungkinan tidak dapat tertagih. Piutang ragu-ragu akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 180 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat tertagih. Penerimaan dari piutang yang telah dihapus bukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya. Pengklasifikasian aset produktif dan jumlah minimum penyisihan penghapusan atas aset serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Dalam penerapan PBI No. 7/2/PBI/2005 tersebut, Bank melakukan klasifikasi aset produktif berdasarkan evaluasi atas kinerja debitur, prospek usaha dan kemampuan membayar kepada Bank. Untuk Bank Syariah, pengklasifikasian aset produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, sebagaimana dalam pasal-pasal tertentu telah diubah dengan PBI No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007.
Lampiran 5/20
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r.
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif dan Non-Produktif (lanjutan) Pembentukan penyisihan minimum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut: Persentase minimum penyisihan kerugian Lancar 1% Dalam perhatian khusus 5% Kurang lancar 15% Diragukan 50% Macet 100% Persentase di atas berlaku untuk saldo aset produktif dan komitmen & kontinjensi, dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aset produktif dan komitmen & kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan. Untuk aset produktif dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Hutang Pemerintah (Obligasi Pemerintah) dan bagian aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai berupa giro, deposito, tabungan, setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank Indonesia atau Surat Utang Negara, Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, standby letter of credit dari prime bank yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credits, International Chamber of Commerce Publication No. 600 (UCP 600 ) dan International Standard Banking Practice (ISBP), tidak perlu dibentuk penyisihan. Untuk efek-efek , sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, penyisihan minimum yang wajib dibentuk adalah sebagai berikut: Persentase minimum penyisihan kerugian 1% 15% 50%
Lancar Kurang lancar Macet
Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit disajikan sebagai kewajiban pada neraca konsolidasian. Saldo aset produktif dengan kualitas macet dihapusbukukan pada saat manajemen Bank Mandiri dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa aset produktif tersebut tidak dapat tertagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan selama tahun berjalan. Jika terdapat kelebihan dari penerimaan pokok, kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, sejak 20 Januari 2006, Bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non-produktif seperti agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense accounts. Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut: Batas Waktu Lancar Sampai dengan 1 tahun Kurang lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun Diragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun Macet Lebih dari 5 tahun Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense accounts ditetapkan sebagai berikut: Batas Waktu Sampai dengan 180 hari Lebih dari 180 hari
Lancar Macet
Lampiran 5/21
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
Aset Tetap dan Aset Sewa Guna Usaha i.
Aset Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecuali aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali pada tahun 1979, 1987 dan 2003 berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Selisih nilai revaluasi aset tetap disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasian. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Bank Mandiri menerapkan PSAK No. 16 (revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aset Tetap dan Aset Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Bank Mandiri dan Anak Perusahaan memilih model biaya, dan seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasian telah direklasifikasi ke saldo laba konsolidasian pada tahun 2008 (Catatan 32c). Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan aset tetap. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat ekonomis aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Tahun Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor, perangkat lunak/komputer dan kendaraan bermotor
20 4-5
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun berjalan aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat ekonomis dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika tidak sesuai dengan keadaan akan disesuaikan secara prospektif. Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Ketika aset dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan, akumulasi biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aset tetap yang sebenarnya. Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Biaya perolehan hak atas tanah yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Lain-lain” dalam neraca konsolidasian dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
Lampiran 5/22
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
Aset Tetap dan Aset Sewa Guna Usaha i.
Aset Tetap (lanjutan) Selain itu, PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali memenuhi kondisi-kondisi tertentu yang telah ditentukan. PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan bahwa nilai tercatat aset tetap dikaji ulang setiap tanggal neraca untuk menilai apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aset tetap tersebut. Jika nilai tercatat aset tetap melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut, nilai tercatat aset tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut.
ii. Aset Sewa Guna Usaha Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (revisi 2007), “Sewa”, menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Berdasarkan PSAK No. 30 (revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Bank dan Anak Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian. Aset sewa guna usaha (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa guna usaha dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Bank akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, Bank mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. t.
Aset Lain-lain Aset lain-lain antara lain terdiri dari pendapatan bunga, provisi dan komisi yang masih akan diterima, tagihan, uang muka pajak, biaya dibayar dimuka, agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan lain-lain. Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank Mandiri dan Anak Perusahaan, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank Mandiri dan Anak Perusahaan. AYDA merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan dan disajikan pada “Aset Lain-lain“.
Lampiran 5/23
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t.
Aset Lain-lain (lanjutan) Aset yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aset tetap dalam bentuk properti yang dimiliki Bank Mandiri dan Anak Perusahaan tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha operasional Bank Mandiri dan Anak Perusahaan. AYDA dan properti terbengkalai disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realisable value). Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual AYDA tersebut. Kelebihan saldo kredit yang diberikan yang belum dilunasi oleh peminjam di atas nilai dari AYDA, dibebankan terhadap penyisihan penghapusan kredit yang diberikan. Selisih antara nilai bersih yang dapat direalisasi dengan hasil penjualan AYDA diakui sebagai keuntungan atau kerugian tahun berjalan pada saat dijual. Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan AYDA dan properti terbengkalai dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
u.
Kewajiban Segera Kewajiban segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Kewajiban segera disajikan sebesar jumlah kewajiban Bank dan Anak Perusahaan.
v.
Simpanan Simpanan adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat kepada Bank dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone Banking dan Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank. Termasuk di dalam giro adalah giro dan tabungan wadiah. Giro wadiah dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro. Giro wadiah serta tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai dengan kebijaksanaan Bank. Simpanan dalam bentuk giro wadiah dan tabungsan wadiah dinyatakan sebesar kewajiban Bank.
Lampiran 5/24
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) w.
Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Simpanan dari Bank lain dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain. Di dalam simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah, investasi tidak terikat yang terdiri dari tabungan mudharabah, deposito berjangka mudharabah, dan Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank (SIMA). SIMA merupakan sertifikat investasi yang diterbitkan oleh BSM dengan sistem bagi hasil dan hanya diperdagangkan antar bank. Jangka waktu pembiayaan SIMA berkisar 1-6 bulan.
x.
Efek-efek yang Diterbitkan Efek-efek yang diterbitkan oleh Bank dan Anak Perusahaan termasuk floating rate notes, medium-term notes dan travelers’ cheques dicatat sebesar nilai nominal. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, simpanan dari bank lain dengan jangka waktu lebih dari 90 hari juga disajikan sebagai efek-efek yang diterbitkan. Premi atau diskonto yang timbul dari penerbitan floating rate notes dan medium-term notes diakui sebagai pendapatan/beban yang ditangguhkan dan diamortisasi selama periode efek-efek tersebut.
y.
Pinjaman yang Diterima Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
z.
Pinjaman Subordinasi Pinjaman subordinasi dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan pinjaman subordinasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil penerbitan pinjaman subordinasi dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh tempo.
aa. Perpajakan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menerapkan metode kewajiban neraca (balance sheet liability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode kewajiban neraca, aset dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai aset dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan kewajiban tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang yang belum digunakan apabila besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial diberlakukan pada tahun dimana aset tersebut direalisasi atau kewajiban tersebut diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima.
Lampiran 5/25
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) aa. Perpajakan (lanjutan) Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk masing-masing perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aset pajak kini (current tax assets) dan kewajiban pajak kini (current tax liabilities) untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam laporan keuangan konsolidasian. Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi dengan kewajiban pajak tangguhan di neraca konsolidasian. ab. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan bunga yang berasal dari aset produktif bermasalah (non-performing) tidak diakui, kecuali pada saat pembayaran tunai diterima. Pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai non-performing, pendapatan bunga yang telah diakui tapi belum diterima harus dibatalkan sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. Seluruh penerimaan pembayaran yang berhubungan dengan kredit yang diberikan dengan kolektibilitas diragukan dan macet, harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang terhadap pokok kredit yang diberikan. Kelebihan penerimaan pembayaran atas pokok kredit yang diberikan harus diakui sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterima secara tunai sebelum kualitas kredit menjadi lancar sebagaimana diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Pendapatan bunga yang masih harus diterima atas aset non-performing Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dicatat sebagai tagihan kontinjensi dalam laporan Komitmen dan Kontinjensi pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Didalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan prinsip syariah. Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri dari pendapatan atas jual beli dari transaksi murabahah, istishna, pendapatan dari sewa (ijarah) dan pendapatan atas bagi hasil dari mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya. Pengakuan keuntungan murabahah yang pembayarannya dilakukan secara angsuran atau tangguh, dilakukan secara proporsional sesuai dengan praktik akuntansi perbankan yang berlaku umum (vide: Surat Bank Indonesia No.10/1260/DPbS tanggal 15 Oktober 2008 dan Surat Bank Indonesia No.9/634/DPbS tanggal 20 April 2007). Dalam kaitannya dengan tingkat risiko piutang murabahah, Anak Perusahaan menetapkan kebijakan atas pengakuan keuntungan murabahah sebagai berikut: 1) Untuk murabahah dengan pembayaran tangguh satu tahun atau kurang tanpa dikaitkan dengan risiko penagihan kas dari piutang (piutang tak tertagih) dan beban pengelolaan piutang serta penagihannya, keuntungan diakui dengan menggunakan metode efektif (anuitas) sesuai jangka waktu. 2) Untuk murabahah dengan pembayaran tangguh lebih dari satu tahun dimana risiko penagihan kas dari piutang (piutang tak tertagih) dan/atau beban pengelolaan piutang tersebut relatif kecil, keuntungan diakui dengan menggunakan metode efektif (anuitas). Anak Perusahaan menetapkan kebijakan tingkat risiko berdasarkan ketentuan internal. Pendapatan istishna diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian atau metode akad selesai.
Lampiran 5/26
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ab. Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan) Pendapatan ijarah diakui selama masa akad secara proporsional. Pendapatan usaha musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar haknya sesuai dengan kesepakatan. Pendapatan usaha mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati, dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha. Pendapatan pembiayaan konsumen Anak Perusahaan dinyatakan sebesar pendapatan bersih setelah dikurangi dengan bagian pendapatan milik bank-bank lain sehubungan dengan transaksi-transaksi kerjasama penerusan pinjaman, kerjasama pembiayaan bersama dan pengambilalihan piutang dan penunjukan selaku pengelola piutang. ac. Pendapatan Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan/atau yang mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang belum diamortisasi, diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi. ad. Imbalan Kerja Kewajiban Pensiun Bank Mandiri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang pesertanya adalah pegawai aktif Bank Mandiri sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta program pensiun manfaat pasti yang berasal dari masing-masing dana pensiun Bank Peserta Penggabungan. Program ini didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan secara berkala. Kewajiban imbalan pensiun Bank Mandiri and Anak Perusahaan dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari Program Pensiun pada usia pensiun normal dengan manfaat yang akan diterima berdasarkan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil investasinya. Apabila manfaat pensiun lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003, maka Bank dan Anak Perusahaan harus membayar kekurangan tersebut. Program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimum imbalan pensiun. Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi. Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di neraca konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi perusahaan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
Lampiran 5/27
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ad. Imbalan Kerja (lanjutan) Kewajiban Pensiun (lanjutan) Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10,00% dari imbalan pasti atau 10,00% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan. Kewajiban Imbalan Pasca-Kerja Lainnya Bank memberikan gaji masa bebas tugas yaitu imbalan kepada karyawan sebelum usia pensiun jabatan karyawan dimana karyawan dibebaskan dari tugas-tugas rutin dan tidak masuk kerja, tetapi memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan. Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun dan memenuhi masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini dicadangkan sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti, namun disederhanakan. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang berkualifikasi. Pembagian Tantiem Bank Mandiri mencatat tantiem dengan menggunakan basis akrual dan membebankannya pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. ae. Opsi Saham Bank Mandiri telah memberikan opsi saham kepada Direksi dan pegawai pimpinan berdasarkan posisi dan kriteria tertentu dalam Program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP). Jumlah biaya kompensasi saham dihitung pada tanggal diberikannya opsi saham dengan menggunakan nilai wajar dari opsi saham tersebut dan diakui sebagai bagian dari akun “Biaya Gaji dan Tunjangan Pegawai” selama periode opsi saham berdasarkan program hak bertingkat (graded vesting). Akumulasi biaya kompensasi saham diakui sebagai Opsi Saham pada akun Ekuitas. Nilai wajar dari opsi saham tersebut ditentukan berdasarkan pada laporan hasil penilaian aktuaria independen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes. af.
Laba per Saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian akhir tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor selama tahun berjalan. Laba per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua opsi saham dilaksanakan pada saat penerbitan (Catatan 32a dan 33).
Lampiran 5/28
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) af.
Laba per Saham (lanjutan) Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan dalam menghitung laba per saham dilusian pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah 20.961.252.565 lembar saham, 20.929.439.763 lembar saham dan 20.863.423.441 lembar saham. 2009
2008
2007
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham - Dasar Penyesuaian atas efek berpotensi saham biasa: MSOP - Tahap I MSOP - Tahap II MSOP - Tahap III
20.939.650.256
20.874.991.622
20.717.958.049
1.673.871 19.928.438
4.225.205 784.387 49.438.549
17.423.024 1.428.752 126.613.616
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham - Dilusian
20.961.252.565
20.929.439.763
20.863.423.441
ag. Informasi Segmen Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha (segmen primer) dan daerah geografis (segmen sekunder). Segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Bank dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Segmen primer dibagi ke dalam segmen-segmen usaha berikut: perbankan, Bank Syariah, sekuritas, pembiayaan, jasa pengiriman uang dan lain-lain, sedangkan segmen sekunder dibagi ke dalam Indonesia, Asia (Singapura, Malaysia, Hong Kong dan Timor Leste), Eropa Barat (Inggris) dan Cayman Island. 3.
GIRO PADA BANK INDONESIA 2009 Rupiah Dolar Amerika Serikat
2008
2007
15.342.428 713.443
12.770.724 583.565
26.829.332 1.331.727
16.055.871
13.354.289
28.161.059
Pada tanggal 31 Desember 2009, Giro Wajib Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan PBI No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 yang telah diubah dengan PBI No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008, selanjutnya diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada BI dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder masing-masing sebesar 5,00% dan 2,50% (2008: 5,00% dan 0,00% dan 2007: 11,00% dan 0,00%) dan valuta asing sebesar 1,00% (2008: 1,00% dan 2007: 3,00%). GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN) dan/atau kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Utama yang dipelihara di Bank Indonesia.
Lampiran 5/29
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) Realisasi Giro Wajib Minimum untuk rekening Rupiah dan Dolar Amerika Serikat (Bank Mandiri saja) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah: 2009 Rupiah - Giro Wajib Minimum Utama - Giro Wajib Minimum Sekunder Dolar Amerika Serikat
4.
2008
5,00% 42,29% 1,32%
5,47% 1,04%
2007 14,00% 3,01%
GIRO PADA BANK LAIN a. Berdasarkan Mata Uang: 2009
2008
2007
Rupiah Mata uang asing
257.845 7.231.764
53.039 7.441.179
36.067 1.365.915
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
7.489.609 (86.962)
7.494.218 (87.689)
1.401.982 (14.387)
7.402.647
7.406.529
1.387.595
2009
2008
2007
b. Berdasarkan Kolektibilitas: Rupiah: Lancar
257.845
53.039
36.067
Jumlah Rupiah
257.845
53.039
36.067
Mata uang asing: Lancar Macet
7.220.684 11.080
7.428.353 12.826
1.365.915 -
Jumlah mata uang asing
7.231.764
7.441.179
1.365.915
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
7.489.609 (86.962)
7.494.218 (87.689)
1.401.982 (14.387)
7.402.647
7.406.529
1.387.595
c. Berdasarkan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 tidak terdapat giro pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa. d. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (yield) per Tahun: 2009 0,14% 0,17%
Rupiah Mata uang asing
2008 0,45% 0,95%
2007 0,25% 3,11%
e. Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 2009 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) Lain-lain*) Saldo akhir tahun
2008
2007
87.689 12.607 (13.334)
14.387 71.072 2.230
11.149 2.731 507
86.962
87.689
14.387
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain yang dibentuk telah memadai.
Lampiran 5/30
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas: 2009 Jatuh Tempo
Lancar
Macet
Jumlah
Rupiah: Bank Indonesia
< 1 bulan
19.098.450
-
19.098.450
Call Money
< 1 bulan
1.163.000
-
1.163.000
> 1 b ulan < 3 bulan
145.000
-
145.000
< 1 bulan
172.486
-
172.486
> 1 b ulan < 3 bulan
147.417
-
147.417
> 6 bulan < 12 bulan
8.500
-
8.500
991
-
991
20.735.844
-
20.735.844
< 1 bulan
15.563.690
-
15.563.690
> 1 bulan < 3 bulan
2.457.089
Deposito Berjangka
Tabungan
tanpa jatuh tempo
Jumlah Rupiah Mata uang asing: Call Money
Penempatan “Fixed-Term”
2.457.089
-
> 12 bulan
-
112.046
112.046
< 1 bulan
2.732.132
-
2.732.132
94.431
-
94.431
> 1 bulan < 3 bulan > 12 bulan Deposito Berjangka
> 1 bulan < 3 bulan
Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
-
7.387
7.387
46.975
-
46.975
20.894.317
119.433
21.013.750 41.749.594 (347.184) 41.402.410
2008 Jatuh Tempo
Lancar
Macet
Jumlah
Rupiah: Bank Indonesia
< 1 bulan
13.650.642
-
13.650.642
Call Money
< 1 bulan
69.036
-
69.036
> 1 bulan < 3 bulan Deposito Berjangka Tabungan
44.063
-
44.063
256.050
-
256.050
> 1 bulan < 3 bulan
36.300
-
36.300
tanpa jatuh tempo
1.107
-
1.107
14.057.198
-
14.057.198
13.261.660
-
13.261.660
> 12 bulan
-
217.786
217.786
< 1 bulan
2.196.350
-
2.196.350
> 1 bulan < 3 bulan
548
-
548
> 6 bulan < 12 bulan
49.493
-
49.493
-
8.491
8.491
15.508.051
226.277
15.734.328 29.791.526 (386.708)
< 1 bulan
Jumlah Rupiah Mata uang asing: Call Money Penempatan “Fixed-Term”
< 1 bulan
> 12 bulan Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
29.404.818
Lampiran 5/31
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas (lanjutan): 2007 Jatuh Tempo Rupiah: Bank Indonesia
< 1 bulan
Call Money Deposito Berjangka
Penempatan “Fixed-Term”
Deposito Berjangka
Macet
Jumlah
11.199.067
-
< 1 bulan
20.000
-
20.000
< 1 bulan
175.100
-
175.100
11.394.167
-
11.394.167
< 1 bulan
3.410.630
-
3.410.630
< 1 bulan
2.017.616
Jumlah Rupiah Mata uang asing: Call Money
Lancar
11.199.067
2.017.616
-
> 1 bulan < 3 bulan
453
-
453
> 6 bulan < 12 bulan
41.479
-
41.479
28.179
-
5.498.357
-
< 1 bulan
Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
28.179 5.498.357 16.892.524 (59.200) 16.833.324
b. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank Mandiri tidak memiliki penempatan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tanggal 31 Desember 2007, di dalam penempatan deposito berjangka Rupiah terdapat penempatan pada Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) sebesar Rp80.000 yang belum menjadi Anak Perusahaan Bank Mandiri di tahun 2007 (Catatan 1g). c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (yield) per Tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
6,33% 0,22%
2008 6,55% 1,91%
2007 14,45% 4,37%
d. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak terdapat penempatan pada bank lain yang digunakan sebagai jaminan. e. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain 2009
2008
2007
Saldo awal tahun Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan (Catatan 37) Lain-lain*)
386.708 18.868 (58.392)
59.200 323.475 4.033
97.981 (36.337) (2.444)
Saldo akhir tahun
347.184
386.708
59.200
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain yang dibentuk telah memadai.
Lampiran 5/32
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) e. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Bank Mandiri memiliki penempatan pada lembaga keuangan (dalam likuidasi) dengan klasifikasi macet senilai Rp209.153 dan Rp242.708 dan di lain pihak lembaga keuangan tersebut menempatkan dananya di Bank Mandiri dalam bentuk giro dan inter-bank call money dengan jumlah sebesar Rp14.050 dan Rp16.431 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 20a dan 21a). Anak perusahaan juga memiliki kewajiban L/C UPAS yang telah jatuh tempo kepada lembaga keuangan tersebut sebesar USD8.054.248,50 (nilai penuh). Saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan (dalam likuidasi) tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah disalinghapuskan (set-off) dengan saldo giro dan inter-bank call money yang ditempatkan lembaga keuangan tersebut di Bank Mandiri serta kewajiban L/C UPAS Anak Perusahaan (hanya untuk tahun 2009). Perhitungan penyisihan penghapusan yang dibentuk oleh Bank Mandiri untuk lembaga keuangan tersebut adalah selisih antara saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan tersebut dengan saldo giro dan inter-bank call money yang ditempatkan lembaga keuangan tersebut di Bank Mandiri dan kewajiban L/C UPAS Anak Perusahaan (hanya untuk tahun 2009).
6.
EFEK-EFEK a. Berdasarkan Tujuan dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a): Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo
Pihak ketiga: Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo
Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai efek-efek Penyisihan penghapusan
2007
25.000
-
13.532 14.709 -
25.000
-
28.241
13.432.182 327.875 4.383.357
20.328.692 475.092 3.866.576
23.090.970 1.432.288 3.808.527
18.143.414
24.670.360
28.331.785
18.168.414
24.670.360
28.360.026
(42.211)
(41.724)
(8.833)
80.681 (53.492)
40.257 (44.046)
79.857 (1.114.497)
18.153.392
Lampiran 5/33
2008
24.624.847
27.316.553
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
EFEK-EFEK (lanjutan) b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas: 2009 Nilai Perolehan/ Nilai Nominal*) Rupiah: Diperdagangkan Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Investasi pada unit-unit reksa dana Saham
Tersedia untuk dijual Reksadana Syariah Investasi pada unit-unit reksa dana
Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Syariah Obligasi Syariah Perusahaan Obligasi Sertifikat Bank Indonesia Wesel ekspor
Jumlah Rupiah Mata uang asing: Tersedia untuk dijual Wesel ekspor Floating rate notes Obligasi
Dimiliki hingga jatuh tempo Wesel ekspor Obligasi Treasury bills Floating rate notes
Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
(Diskonto)/ Keuntungan/ Premi (Kerugian) yang Belum yang Belum Diamortisasi Direalisasi
Lancar
Nilai Wajar/Nilai Buku**) Kurang Lancar Macet
Jumlah
11.606.367 1.651.777 153.495 20.543
-
67.695 13.942 5.254 (6.166)
11.674.062 1.665.453 158.749 14.377
-
- 11.674.062 266 1.665.719 158.749 14.377
13.432.182
-
80.725
13.512.641
-
266 13.512.907
8.000 6.675
-
1.854 (298)
9.854 6.377
-
-
9.854 6.377
14.675
-
1.556
16.231
-
-
16.231
1.915.000 970.500 571.000 62.000 54.686
241 (24.979) (248) -
-
1.915.000 920.741 460.264 61.752 54.686
50.000 85.757 -
-
1.915.000 970.741 546.021 61.752 54.686
3.573.186
(24.986)
-
3.412.443
135.757
-
3.548.200
17.020.043
(24.986)
82.281
16.941.315
135.757
266 17.077.338
211.727 54.187 47.286
-
(1.978) 378
211.727 52.209 47.664
-
-
211.727 52.209 47.664
313.200
-
(1.600)
311.600
-
-
311.600
399.117 208.014 134.090 93.950
344 (28) (17.541)
-
399.117 180.179 134.062 76.409
28.179 -
-
399.117 208.358 134.062 76.409
835.171
(17.225)
-
789.767
28.179
-
817.946
1.148.371
(17.225)
(1.600)
1.101.367
28.179
-
1.129.546
18.168.414
(42.211)
80.681
18.042.682 (28.636)
163.936 (24.590)
18.014.046
139.346
Bersih *) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. **) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.
Lampiran 5/34
266 18.206.884 (266) (53.492) - 18.153.392
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
EFEK-EFEK (lanjutan) b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan): 2008 Nilai Perolehan/ Nilai Nominal*) Rupiah: Diperdagangkan Sertifikat Bank Indonesia Investasi pada unit-unit reksa dana Obligasi Saham
Tersedia untuk dijual Investasi pada unit-unit reksa dana Reksadana Syariah
Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Syariah Obligasi Syariah Perusahaan Obligasi Wesel ekspor
Jumlah Rupiah Mata uang asing: Tersedia untuk dijual Wesel ekspor Floating rate notes Obligasi
Dimiliki hingga jatuh tempo Wesel ekspor Obligasi Treasury bills Floating rate notes
Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
(Diskonto)/ Keuntungan/ Premi (Kerugian) yang Belum yang Belum Diamortisasi Direalisasi
Lancar
Nilai Wajar/Nilai Buku**) Kurang Lancar Macet
Jumlah
19.903.800 362.396 62.280 216
-
91.640 633 (2.590) (110)
19.995.440 363.029 59.391 106
-
- 19.995.440 363.029 299 59.690 106
20.328.692
-
89.573
20.417.966
-
299 20.418.265
27.987 8.000
-
(3.270) 765
24.717 8.765
-
-
24.717 8.765
35.987
-
(2.505)
33.482
-
-
33.482
-
1.305.000 986.121 546.212 170.015
-
-
1.305.000 986.121 546.212 170.015
-
3.007.348
1.305.000 994.262 581.000 170.015
(8.141) (34.788) -
3.050.277
(42.929)
-
3.007.348
-
23.414.956
(42.929)
87.068
23.458.796
-
299 23.459.095
202.835 141.404 94.866
-
(32.274) (14.537)
202.835 109.130 80.329
-
-
202.835 109.130 80.329
439.105
-
(46.811)
392.294
-
-
392.294
361.750 349.764 72.085 32.700
1.376 (42) (129)
-
356.286 351.140 72.043 32.571
-
5.464 -
361.750 351.140 72.043 32.571
816.299
1.205
-
812.040
-
5.464
817.504
1.255.404
1.205
(46.811)
1.204.334
-
5.464
1.209.798
24.670.360
(41.724)
40.257
24.663.130 (38.283)
-
5.763 24.668.893 (5.763) (44.046)
24.624.847
-
Bersih *) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. **) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.
Lampiran 5/35
- 24.624.847
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
EFEK-EFEK (lanjutan) b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan): 2007 Nilai Perolehan/ Nilai Nominal*) Rupiah: Diperdagangkan Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Saham Investasi pada unit-unit reksa dana Medium-Term Notes
Tersedia untuk dijual Sertifikat Bank Indonesia Syariah Obligasi Investasi pada unit-unit reksa dana Medium-Term Notes Reksadana Syariah
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi wajib konversi Obligasi Syariah Perusahaan Wesel ekspor Negotiable Certificates of Deposits
Jumlah Rupiah Mata uang asing: Diperdagangkan Obligasi Tersedia untuk dijual Wesel ekspor Floating rate notes Treasury bills Obligasi Promissory notes
Dimiliki hingga jatuh tempo Wesel ekspor Obligasi Floating rate notes Treasury bills
Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
(Diskonto)/ Keuntungan/ Premi (Kerugian) yang Belum yang Belum Diamortisasi Direalisasi
Lancar
Nilai Wajar/Nilai Buku**) Kurang Lancar Macet
Jumlah
22.780.819 252.122 16.782 13.532 3.900
-
73.209 5.247 (1.974) 1.152 -
22.854.028 257.091 14.808 14.684 3.900
-
- 22.854.028 278 257.369 14.808 14.684 3.900
23.067.155
-
77.634
23.144.511
-
278 23.144.789
670.000 439.975 32.843 30.000 6.000
-
1.836 -
670.000 441.811 32.843 30.000 6.000
-
-
670.000 441.811 32.843 30.000 6.000
1.178.818
-
1.836
1.180.654
-
-
1.180.654
-
776.360 283.934 315
-
1.018.809 -
1.018.809 776.360 283.934 315 2.079.418
1.018.809 787.200 283.934 315
(10.840) -
2.090.258
(10.840)
-
1.060.609
-
1.018.809
26.336.231
(10.840)
79.470
25.385.774
-
1.019.087 26.404.861
-
37.347
-
-
37.347
37.347
-
118.356 66.004 39.108 27.917 16.794
-
(728) (5) (636) 1.756
118.356 65.276 39.103 27.281 18.550
-
-
118.356 65.276 39.103 27.281 18.550
268.179
-
387
268.566
-
-
268.566
1.309.000 206.646 103.323 99.300
2.335 (2) (326)
-
1.249.385 208.981 103.321 98.974
7.403 -
52.212 -
1.309.000 208.981 103.321 98.974
1.718.269
2.007
-
1.660.661
7.403
52.212
1.720.276
2.023.795
2.007
387
1.966.574
7.403
52.212
2.026.189
28.360.026
(8.833)
27.352.348 (42.088)
7.403 (1.110)
27.310.260
6.293
79.857
Bersih *) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. **) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.
Lampiran 5/36
1.071.299 28.431.050 (1.071.299) (1.114.497) - 27.316.553
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
EFEK-EFEK (lanjutan) c. Berdasarkan Sisa Umur Hingga Jatuh Tempo: 2009
2008
2007
Rupiah: Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo < 1 tahun > 1 < 5 tahun > 5 < 10 tahun
188.712 15.311.068 1.350.050 170.213
398.599 21.670.357 843.722 502.278
69.472 25.008.786 856.687 401.286
Jumlah Rupiah
17.020.043
23.414.956
26.336.231
886.427 120.708 141.236
723.870 455.249 76.285
1.704.920 281.528 37.347
1.148.371
1.255.404
2.023.795
18.168.414
24.670.360
28.360.026
Mata uang asing: < 1 tahun > 1 < 5 tahun > 5 < 10 tahun Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai efek-efek Penyisihan penghapusan
(42.211)
(41.724)
(8.833)
80.681 (53.492)
40.257 (44.046)
79.857 (1.114.497)
18.153.392
24.624.847
27.316.553
d. Berdasarkan Golongan Penerbit: 2009
2008
2007
Pemerintah dan Bank Indonesia Perusahaan lain Bank
15.252.972 2.052.685 862.757
21.372.525 2.439.364 858.471
23.755.813 2.696.719 1.907.494
Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai efek-efek Penyisihan penghapusan
18.168.414
24.670.360
28.360.026
(42.211)
(41.724)
(8.833)
80.681 (53.492)
40.257 (44.046)
79.857 (1.114.497)
18.153.392
Lampiran 5/37
24.624.847
27.316.553
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
EFEK-EFEK (lanjutan) e. Rincian Obligasi Berdasarkan Peringkat: Peringkat*) Lembaga Pemeringkat Rupiah Diperdagangkan Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial
Tersedia untuk dijual Reksadana Syariah Obligasi PT Indosat (Persero) Tbk. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Lain-lain
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Syariah Perusahaan
Pefindo Fitch Ratings Indonesia
2009
Nilai Wajar/Nilai Buku**)
2008
2007
***)
idD – idAA+ idD – idAA+
AA(Idn)
-
-
2009
2008
2007
1.615.969
59.690
257.369
49.750
-
-
1.665.719
59.690
257.369
9.854
8.765
6.000
-
-
-
-
Pefindo
-
-
idAA+
-
-
180.298
Pefindo
-
-
-
-
149.940
Pefindo
-
-
idAA+ idA – idAA+
-
-
111.573
9.854
8.765
447.811
Beragam
idBB – idAA+
****)
Baa3.id – idAA+
idBBB- – idAA+
970.741
986.121
776.360
Obligasi PT Indosat (Persero) Tbk. PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Pefindo
idAA+
idAA+
-
218.410
215.822
-
Pefindo
187.356
181.500
-
Pefindo -
idAA+ idA – idAA+ -
-
Lain-lain Obligasi wajib konversi
idAA+ idBB – idAA- ****) -
-
140.255 -
148.890 -
1.018.809
1.516.762
1.532.333
1.795.169
3.192.335
1.600.788
2.500.349
-
-
37.347
47.664
80.329
27.281
208.358
351.140
208.981
256.022
431.469
273.609
Jumlah Rupiah Mata uang asing Diperdagangkan Obligasi
Beragam
-
-
BB-
Tersedia untuk dijual Obligasi
Beragam
A-
BBB+ – A-
Baa1 – A2
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi
Beragam
BB- – A
Ba3 – AA-
Ba3
Jumlah mata uang asing *)
Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti Pemeringkat Efek Indonesia, Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
**)
Efek-efek dengan kategor i dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.
***)
Pada tanggal 31 Desember 2009, obligasi dengan kategori diperdagangkan terutama terdiri dari Surat Perbendaharaan Negara yang tidak memiliki peringkat.
****) Termasuk didalamnya, obligasi PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. yang pada tanggal 14 Januari 2010 diperingkat kembali menjadi idCCC oleh Pefindo.
Lampiran 5/38
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
EFEK-EFEK (lanjutan) f. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (yield) per Tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
7,12% 5,05%
2008 10,01% 10,38%
2007 7,76% 8,73%
g. Mutasi Penyisihan Penghapusan Efek-efek: 2009 Saldo awal tahun Pembalikan selama tahun berjalan (Catatan 37) Penghapusbukuan (write - off) Penerimaan kembali efek-efek yang telah dihapusbukukan Lain-lain*) Saldo akhir tahun
2008
2007
44.046 (39.295) 50.940 (2.199)
1.114.497 (58.416) (1.018.809) 6.774
1.145.838 (22.773) (8.568)
53.492
44.046
1.114.497
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan efek-efek yang dibentuk telah memadai. Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 10/177/DpG/DPNP tanggal 9 Oktober 2008 perihal Penetapan Nilai Wajar dan Reklasifikasi Surat Utang Negara (SUN), pada tanggal 19 Desember 2008 Bank telah melakukan reklasifikasi Efek-efek Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual dengan nilai nominal masing masing sebesar Rp147.000 dan Rp434.000 ke Efek-efek Dimiliki Hingga Jatuh Tempo. Nilai wajar Efek -efek Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual sebelum reklasifikasi masing-masing sebesar Rp142.772 dan Rp433.975 dan nilai wajar Efek-efek Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual pada tanggal reklasifikasi masing-masing sebesar Rp138.210 dan Rp407.590. Kerugian yang belum direalisasi atas Efek-efek Tersedia Untuk Dijual yang direklasifikasi dicatat sebagai bagian dari kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan di ekuitas dan diamortisasi ke laporan laba rugi konsolidasian sampai dengan tanggal jatuh tempo efek-efek tersebut.
7.
OBLIGASI PEMERINTAH Akun ini terdiri dari obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang diperoleh Bank Mandiri dari pasar primer dan sekunder pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 dengan rincian sebagai berikut: 2009 Diperdagangkan, nilai wajar Tersedia untuk dijual, nilai wajar Dimiliki hingga jatuh tempo, nilai buku
Lampiran 5/39
2008
2007
430.198 25.915.611 62.787.131
43.748 26.244.185 61.971.106
972.392 27.294.443 61.199.482
89.132.940
88.259.039
89.466.317
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) a. Berdasarkan Jatuh Tempo Berdasarkan jatuh temponya, Obligasi Pemerintah adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah Diperdagangkan: Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun
Tersedia untuk dijual: Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun
Dimiliki hingga jatuh tempo: Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun
Jumlah Rupiah Mata uang asing Diperdagangkan: 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun
Tersedia untuk dijual: 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun
Dimiliki hingga jatuh tempo: 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun
Jumlah mata uang asing
Lampiran 5/40
2008
2007
371.336 58.862 -
4.950 38.798 -
9.280 272.954 261.452 409.943
430.198
43.748
953.629
650.683 19.696.001 5.537.544
643.223 14.562.198 10.946.419
739.520 348.686 13.366.139 12.761.785
25.884.228
26.151.840
27.216.130
1.366.067 576.453 40.520.202 20.152.786
5.334 1.515.61 4 36.684.355 23.642.622
1.350.000 25.810.000 33.934.598
62.615.508
61.847.925
61.094.598
88.929.934
88.043.513
89.264.357
-
-
9.792 8.971
-
-
18.763
31.383 -
47.723 44.622
49.321 28.992
31.383
92.345
78.313
152.849 18.774
123.181
104.884
171.623
123.181
104.884
203.006
215.526
201.960
89.132.940
88.259.039
89.466.317
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) b. Berdasarkan Jenis 2009 Tingkat suku bunga per tahun
Nominal
Nilai wajar
Tanggal jatuh tempo
Frekuensi pembayaran bunga
Rupiah Diperdagangkan Obligasi suku bunga tetap
432.289
9,28% 12,00%
430.198
20/02/2010 15/09/2013
1 bulan
339.096
9,00% 14,28%
374.099
15/03/2013 15/09/2018
6 bulan
25.510.129
25/06/2011 25/07/2020
3 bulan
Tersedia untuk dijual Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang
25.831.044
SBI 3 bulan
26.170.140
25.884.228
Tingkat suku bunga per tahun
Tanggal jatuh tempo
2.870.910
9,00% 15,58%
15/03/2010 15/05/2037
1 dan 6 bulan
59.744.598
SBI 3 bulan
25/12/2014 25/07/2020
3 bulan
Nilai buku
Frekuensi pembayaran bunga
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang
62.615.508
Tingkat suku bunga per tahun
Nominal
Nilai wajar
Tanggal jatuh tempo
Frekuensi pembayaran bunga
15/01/2016 9/03/2017
6 bulan
Mata uang asing Tersedia untuk dijual Obligasi suku bunga tetap
28.245
6,88% 7,50%
31.383
Nilai buku
Tingkat suku bunga per tahun
Tanggal jatuh tempo
171.623
6,75% 10,38%
04/05/2014 09/03/2017
Frekuensi pembayaran bunga
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi suku bunga tetap
Lampiran 5/41
6 bulan
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) b. Berdasarkan Jenis (lanjutan) 2008 Tingkat suku bunga per tahun
Nominal
Nilai wajar
Tanggal jatuh tempo
Frekuensi pembayaran bunga
Rupiah Diperdagangkan Obligasi suku bunga tetap
44.130
9,28% 13,40%
43.748
09/08/2009 15/09/2013
6 bulan
461.466
9,00% 14,28%
460.795
12/03/2012 15/11/2020
6 bulan
25.691.045
25/06/2011 25/07/2020
3 bulan
Tersedia untuk dijual Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang
25.839.044
SBI 3 bulan
26.300.510
26.151.840
Tingkat suku bunga per tahun
Tanggal jatuh tempo
2.103.327
9,00% 15,58%
15/06/2009 15/05/2037
6 bulan
59.744.598
SBI 3 bulan
25/12/2014 25/07/2020
3 bulan
Nilai buku
Frekuensi pembayaran bunga
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang
61.847.925
Tingkat suku bunga per tahun
Nominal
Nilai wajar
Tanggal jatuh tempo
Frekuensi pembayaran bunga
10/03/2014 17/01/2038
6 bulan
Mata uang asing Tersedia untuk dijual Obligasi suku bunga tetap
109.000
Nilai buku
6,63% 8,50%
92.345
Tingkat suku bunga per tahun
Tanggal jatuh tempo
6,78% 6,88%
03/10/2014 09/03/2017
Frekuensi pembayaran bunga
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi suku bunga tetap
123.181
Lampiran 5/42
6 bulan
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) b. Berdasarkan Jenis (lanjutan) 2007 Tingkat suku bunga per tahun
Nominal
Tanggal jatuh tempo
Frekuensi pembayaran bunga
28/11/2008 15/09/2025
6 bulan
25/06/2011
3 bulan
674.430
15/11/2010 15/02/2028
6 bulan
26.541.700
25/01/2008 25/07/2020
3 bulan
Nilai wajar
Rupiah Diperdagangkan Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang
896.832
10.000
9,00% 14,28%
943.603
SBI 3 bulan
10.026
906.832
953.629
Tersedia untuk dijual Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang
613.617
26.577.428
9,50% 15,58%
SBI 3 bulan
27.191.045
27.216.130
Tingkat suku bunga per tahun
Tanggal jatuh tempo
1.350.000
13,15%
15/03/2010
6 bulan
59.744.598
SBI 3 bulan
25/12/2014 25/07/2020
3 bulan
Nilai buku
Frekuensi pembayaran bunga
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang
61.094.598
Tingkat suku bunga per tahun
Nominal
Nilai wajar
Tanggal jatuh tempo
Frekuensi pembayaran bunga
Mata uang asing Diperdagangkan Obligasi suku bunga tetap
18.786
6,63% 6,88%
18.763
09/03/2017 17/02/2037
6 bulan
75.144
6,63% 8,50%
78.313
20/04/2014 17/02/2037
6 bulan
Tersedia untuk dijual Obligasi suku bunga tetap
Nilai buku
Tingkat suku bunga per tahun
Tanggal jatuh tempo
6,75% 6,88%
03/10/2014 09/03/2017
Frekuensi pembayaran bunga
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi suku bunga tetap
104.884
Lampiran 5/43
6 bulan
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) c. Informasi Lain Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 Obligasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp355.652, Rp876.539 dan Rp2.992.039 telah dijual kepada pihak ketiga dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 23). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Obligasi Pemerintah dengan jumlah nominal sebesar Rp3.967.500 dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang diterima dari bank lain (Catatan 26d). Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 10/177/DpG/DPNP tanggal 9 Oktober 2008 perihal Penetapan Nilai Wajar dan Reklasifikasi Surat Utang Negara (SUN), pada tanggal 19 Desember 2008 Bank Mandiri telah melakukan reklasifikasi Obligasi Pemerintah Diperdagangkan dan Tersedia untuk Dijual dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp116.813 dan Rp402.589 ke Obligasi Pemerintah Dimiliki Hingga Jatuh Tempo. Nilai wajar Obligasi Pemerintah Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual sebelum reklasifikasi masing-masing sebesar Rp100.720 dan Rp425.111 dan nilai wajar Obligasi Pemerintah Diperdagangkan dan Tersedia untuk Dijual pada tanggal reklasifikasi masing-masing sebesar Rp99.648 dan Rp376.737. Kerugian yang belum direalisasi atas Obligasi Pemerintah yang dipindahkan dicatat sebagai bagian dari kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan di ekuitas dan diamortisasi ke laporan laba rugi konsolidasian sampai dengan tanggal jatuh tempo Obligasi Pemerintah tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2007, kepemilikan Obligasi Pemerintah dengan nilai nominal sebesar Rp1.926.843 secara legal telah dialihkan kepada bank counterpart berkaitan dengan transaksi Callable Parallel Deposits (Catatan 22) dan Callable Zero Coupon Deposits. Oleh karena secara substansi risiko signifikan dan manfaat kepemilikan Obligasi Pemerintah tersebut belum dialihkan kepada bank counterpart, Bank masih mengakui Obligasi Pemerintah tersebut dalam neraca konsolidasian. Bank melakukan dua transaksi Callable Zero Coupon Deposits dengan bank counterpart yang berkaitan dengan kontrak pengalihan Obligasi Pemerintah. Kontrak dimulai pada saat Bank melakukan pengalihan Obligasi Pemerintah kepada bank counterpart dan menerima dana hasil pengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagian dari dana hasil pengalihan tersebut sejumlah Rp974.666 ditempatkan kembali ke bank counterpart dalam bentuk Callable Zero Coupon Deposits. Ringkasan dari kontrak callable zero coupon deposits adalah sebagai berikut: Deposito Rupiah Rupiah
Tanggal Efektif 29 Juli 2004 8 April 2005
Tanggal Jatuh Tempo 20 Juni 2013 20 Desember 2013
Nilai Deposito Awal 359.666 615.000
Nilai Deposito Akhir 1.000.000 1.514.470
Suku Bunga Efektif 12,18% 10,90%
Dana yang ditempatkan sebagai callable zero coupon deposit berasal dari sebagian dana yang diterima dari pengalihan Obligasi Pemerintah ke bank counterpart. Bunga deposito tersebut di atas sama dengan yield dari Obligasi Pemerintah pada saat dialihkan ke bank counterpart. Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal perjanjian dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah pada setiap tanggal redemption setiap tahunnya.
Lampiran 5/44
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) c. Informasi Lain (lanjutan) Berdasarkan perjanjian, bank counterpart dapat memutuskan perjanjian pada saat terjadinya Unwind Events yaitu apabila Bank gagal membayar setiap penambahan (top up) deposito Rupiah yang diharuskan dalam perjanjian. Apabila bank counterpart menggunakan haknya untuk melakukan penghentian transaksi lebih awal akibat terjadinya Unwind Events, Bank diharuskan membayar Unwind Cost kepada bank counterpart seperti yang ditentukan kemudian oleh bank counterpart. Selain itu bank counterpart memiliki hak untuk melakukan penghentian transaksi lebih awal jika bank counterpart memandang bahwa penerimaan dana dalam bentuk callable zero coupon deposits tersebut memiliki bunga yang lebih tinggi dari bunga pasar. Pada tanggal 29 Mei 2007, bank counterpart telah memutuskan lebih awal kontrak callable zero coupon deposits dengan nilai deposito awal sebesar Rp359.666 dan memberikan dana tunai sebagai penyelesaian atas transaksi tersebut pada tanggal 20 Juni 2007. Pada tanggal 26 Juni 2007, bank counterpart telah memutuskan lebih awal kontrak callable zero coupon deposits dengan nilai deposito awal sebesar Rp615.000 dan memberikan dana tunai sebagai penyelesaian atas transaksi tersebut pada tanggal 21 Desember 2007.
8.
TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang: 2009
2008
Rupiah: Pihak ketiga Usance L/C Payable at Sight Lain-lain
1.878.785 153.764
1.887.985 175.347
876.539 189.052
Jumlah Rupiah
2.032.549
2.063.332
1.065.591
997.481 960.894
1.616.647 991.203
922.818 879.865
Jumlah mata uang asing
1.958.375
2.607.850
1.802.683
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
3.990.924 (844.781)
4.671.182 (1.158.049)
2.868.274 (839.732)
3.146.143
3.513.133
2.028.542
Mata uang asing: Pihak ketiga Usance L/C Payable at Sight Lain-lain
2007
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 tidak terdapat tagihan lainnya - transaksi perdagangan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. b. Berdasarkan Kolektibilitas: 2009
2008
2007
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Macet
2.836.699 355.594 798.631
3.080.245 477.404 12.309 1.101.224
1.617.981 445.518 6.283 798.492
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
3.990.924 (844.781)
4.671.182 (1.158.049)
2.868.274 (839.732)
3.146.143
3.513.133
2.028.542
Lampiran 5/45
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN (lanjutan) c. Berdasarkan Jatuh Tempo: 2009 Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Lebih dari 12 bulan
2008
2007
491.755 914.964 479.886 145.944
518.571 912.041 486.776 145.944
440.254 416.551 208.786 -
2.032.549
2.063.332
1.065.591
278.471 552.704 286.613 187.900 652.687
747.496 766.511 328.155 765.688
1.047.396 397.855 357.432 -
Jumlah mata uang asing
1.958.375
2.607.850
1.802.683
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
3.990.924 (844.781)
4.671.182 (1.158.049)
2.868.274 (839.732)
3.146.143
3.513.133
2.028.542
Jumlah Rupiah Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan
d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan: 2009 Saldo awal tahun (Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) Lain-lain *)
2008
1.158.049 (181.181) (132.087)
Saldo akhir tahun
844.781
2007
839.732 196.581 121.736 1.158.049
812.247 (5.527) 33.012 839.732
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan lainnya - transaksi perdagangan telah memadai.
9.
EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI a. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 2009 Jenis Efek
Tanggal Dimulai
Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Jual Kembali
Pendapatan Bunga Belum Direalisasi
Nilai Bersih
Rupiah SPN Obligasi VR0020 Obligasi VR0029 SPN SPN Obligasi VR0031 Obligasi VR0031 Obligasi VR0029 Obligasi VR0028 Obligasi VR0029 Obligasi VR0029 Obligasi VR0029 Saham Obligasi VR0031 SPN
17/12/2009 19/11/2009 21/12/2009 11/12/2009 11/12/2009 15/10/2009 21/10/2009 07/07/2009 07/07/2009 28/12/2009 21/10/2009 10/09/2009 16/12/2009 15/10/2009 17/12/2009
08/01/2010 19/02/2010 22/03/2010 04/01/2010 04/01/2010 15/01/2010 21/01/2010 21/01/2010 21/01/2010 29/03/2010 21/01/2010 10/03/2010 26/02/2010 15/01/2010 08/01/2010
Jumlah Penyisihan penghapusan Bersih
854.530 511.664 509.436 487.434 451.940 413.495 335.444 318.470 208.612 203.573 175.441 176.255 125.000 100.066 94.948 4.966.308
1.068 5.018 7.889 261 242 1.159 1.505 1.421 931 3.416 787 2.468 3.714 281 119 30.279
853.462 506.646 501.547 487.173 451.698 412.336 333.939 317.049 207.681 200.157 174.654 173.787 121.286 99.785 94.829 4.936.029 (30.488) 4.905.541
Lampiran 5/46
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan) a. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (lanjutan) 2008 Jenis Efek
Tanggal Dimulai
Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Jual Kembali
Pendapatan Bunga Belum Direalisasi
Nilai Bersih
Rupiah Saham Saham Saham Saham Saham Saham Saham Saham
05/09/2008 25/08/2008 25/09/2008 19/12/2008 15/07/2008 05/09/2008 20/11/2008 25/11/2008
05/09/2009 25/02/2009 25/03/2009 19/01/2009 12/01/2009 05/09/2009 20/01/2009 23/01/2009
Jumlah Penyisihan penghapusan
178.896 148.800 109.553 101.722 54.651 59.632 25.974 25.942 705.170
19.634 4.200 4.433 1.055 308 6.545 974 942 38.091
Bersih
159.262 144.600 105.120 100.667 54.343 53.087 25.000 25.000 667.079 (47.987) 619.092
2007 Jenis Efek
Tanggal Dimulai
Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Jual Kembali
Pendapatan Bunga Belum Direalisasi
Nilai Bersih
Rupiah Obligasi FR0045 Obligasi FR0042 Obligasi FR0040, FR0043, dan FR0047 Obligasi FR0040 Obligasi FR0044 Obligasi FR0034 Saham Saham Saham Saham Obligasi FR0043 Obligasi FR0044 Obligasi FR0034 Obligasi FR0040 Saham Saham Obligasi FR0028 Obligasi FR0025 Obligasi FR0026 Obligasi FR0024
28/11/2007 28/11/2007
10/01/2008 03/01/2008
443.363 373.148
933 175
28/12/2007 28/12/2007 28/11/2007 27/12/2007 26/03/2007 23/10/2007 23/10/2007 18/12/2007 28/11/2007 28/12/2007 28/11/2007 28/11/2007 27/03/2007 07/12/2007 28/11/2007 13/12/2007 13/12/2007 13/12/2007
14/01/2008 17/01/2008 07/01/2008 17/01/2008 26/03/2008 21/04/2008 21/04/2008 31/03/2008 03/01/2008 17/01/2008 07/01/2008 07/01/2008 27/03/2008 27/03/2008 10/01/2008 14/01/2008 14/01/2008 14/01/2008
298.006 272.408 269.428 253.526 171.350 163.952 163.952 152.859 137.431 130.867 122.614 117.607 114.233 105.627 62.420 3.336 3.040 2.034 3.361.201
151 814 378 758 5.017 8.633 8.633 2.502 64 391 172 165 3.383 4.410 131 15 14 9 36.748
Jumlah Penyisihan penghapusan Bersih
442.430 372.973
297.855 271.594 269.050 252.768 166.333 155.319 155.319 150.357 137.367 130.476 122.442 117.442 110.850 101.217 62.289 3.321 3.026 2.025 3.324.453 (33.600) 3.290.853
Lampiran 5/47
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan) b. Berdasarkan Kolektibilitas: 2009
2008
2007
Lancar Kurang lancar Macet
4.936.029 -
356.949 260.130 50.000
3.324.453 -
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
4.936.029 (30.488)
667.079 (47.987)
3.324.453 (33.600)
4.905.541
619.092
3.290.853
c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Efek-efek yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali: 2009 Saldo awal tahun (Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) Lain-lain *)
2008
2007
47.987 (2.043) (15.456)
33.600 14.387 -
8.600 25.000 -
30.488
47.987
33.600
Saldo akhir tahun *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali telah memadai.
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Transaksi Pihak ketiga Terkait Nilai Tukar 1. Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain 3. Swap - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 4. Swap - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain Terkait Suku Bunga 1. Swap - suku bunga Lain-lain Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Nilai Wajar (Catatan 2l)
Nilai Kontrak
1.044.763 1.434
Tagihan Derivatif
(20.688) (50)
Kewajiban Derivatif
509 -
21.197 50
75.673 94.799
793 30
793 253
223
2.021.823 182.029
(5.568) 1.705
5.447 1.794
11.015 89
3.768.249 41.980
167.494 (609)
167.495 -
1 609
-
(8.427)
Lampiran 5/48
176.291 (1.765)
8.427 41.611 -
174.526
41.611
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan) Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Transaksi Pihak ketiga Terkait Nilai Tukar 1. Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain 3. Swap - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 4. Swap - jual Dolar Amerika Serikat Terkait Suku Bunga 1. Swap - suku bunga Lain-lain Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Nilai Wajar (Catatan 2l)
Nilai Kontrak
Tagihan Derivatif
Kewajiban Derivatif
439.976 53.415
(26.092) (8.471)
3.669 -
29.761 8.471
403.187 5.729
59.428 (643)
59.428 -
643
2.005.676 156.206
100.643 24.703
119.321 24.703
18.678 -
4.369.050
28.223
121.783
93.560
-
21.868
31.433 360.337 (6.313)
9.565 160.678 -
354.024
160.678
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Transaksi Pihak ketiga Terk ait Nilai Tukar 1. Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat 3. Swap - beli Dolar Amerika Serikat 4. Swap - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain 5. Option Buy Dolar Amerika Serikat Lain-lain 6. Option Sell Dolar Amerika Serikat Lain - lain Terkait Suku Bunga 1. Swap-suku bunga Dolar Amerika Serikat Lain-lain Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Nilai Wajar (Catatan 2l)
Nilai Kontrak
Tagihan Derivatif
Kewajiban Derivatif
1.608.343 10.515
997 97
3.919 97
2.922 -
111.639
225
477
252
1.185.249
383
2.548
2.165
4.001.795 81.410
320.727 (1.069)
332.162 -
11.435 1.069
-
70 1.178
70 1.178
-
-
(163) (2.047)
-
163 2.047
-
(5.008) (9.287)
340.451 (3.800)
5.008 9.287 34.348 -
336.651
34.348
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 tidak terdapat transaksi derivatif dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Lampiran 5/49
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan) Swap Suku Bunga (Interest Rate Swap) Pada tanggal 17 April 2003, Bank Mandiri menandatangani perjanjian swap suku bunga dengan bank-bank counterpart dengan nilai nominal masing-masing sebesar USD125.000.000 (nilai penuh) dan USD175.000.000 (nilai penuh). Transaksi yang mendasari perjanjian ini adalah penerbitan Medium-Term Notes (MTN) dengan nilai nominal sebesar USD300.000.000 (nilai penuh) pada bulan April 2003 (Catatan 25). Berdasarkan transaksi ini, Bank menerima pembayaran dengan bunga tetap enam bulanan sebesar 7,00% per tahun dan membayar kepada masing-masing bank counterpart dengan suku bunga mengam bang sebesar LIBOR 6 bulan + 3,37% per tahun hingga tanggal jatuh tempo MTN pada tanggal 22 April 2008. Suku bunga LIBOR 6 bulan tersebut ditentukan pada akhir periode bunga (in arrears). Kedua transaksi tersebut dianggap sebagai transaksi lindung nilai untuk tujuan akuntansi. Latar belakang dan tujuan dari penerbitan instrumen lindung nilai ini adalah untuk pengelolaan risiko suku bunga, dimana posisi positif interest rate gap dalam mata uang asing Bank Mandiri berisiko terhadap tren penurunan tingkat suku bunga yang diprediksikan pada waktu itu tetap berlangsung dalam rentang waktu 5 (lima) tahun ke depan. Bank memutuskan untuk mengkonversi biaya bunga tetap dari MTN menjadi biaya bunga mengambang agar risiko penurunan pendapatan bunga bersih dapat diminimalkan. MTN tersebut di atas telah lunas pada tanggal 22 April 2008. Swap Mata Uang (Cross Currency Swap) Bank Mandiri telah menandatangani beberapa kontrak swap mata uang (cross currency swap) yang berkaitan dengan kontrak efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) dengan beberapa bank counterpart. Kontrak dimulai pada saat Bank Mandiri menjual Obligasi Pemerintah kepada bank counterpart dan menerima dana dalam Rupiah. Dana tersebut kemudian digunakan untuk menyelesaikan transaksi spot dari kontrak swap mata uang dan Bank Mandiri akan menerima dana dalam Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal jatuh tempo, Bank Mandiri akan menerima dana Rupiah dan membayar dana dalam Dolar Amerika Serikat kepada bank counterpart. Selanjutnya, Bank Mandiri berkewajiban untuk menggunakan dana Rupiah tersebut untuk membeli kembali Obligasi Pemerintah yang telah dijual sebelumnya kepada bank-bank counterpart (Catatan 7 dan 23). Ringkasan dari kontrak swap mata uang tersebut adalah sebagai berikut: Tanggal Efektif
Tanggal Jatuh Tempo
Jenis Transaksi
Pembelian (Nilai Penuh)
Penjualan (Nilai Penuh)
3 November 2004
3 November 2009
Spot Forward
USD25 juta Rp285.060 juta
Rp285.060 juta USD25 juta
4 November 2004
4 November 2009
Spot Forward
USD25 juta Rp284.062 juta
Rp284.062 juta USD25 juta
18 Mei 2005
18 Mei 2010
Spot Forward
USD25 juta Rp316.356 juta
Rp316.356 juta USD25 juta
Bank Mandiri telah menyelesaikan kontrak swap mata uang dan kontrak efek yang dijual dengan janji dibeli kembali terkait pada tanggal jatuh tempo 3 November 2009 dan 4 November 2009 dengan bank-bank counterpart.
Lampiran 5/50
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, kolektibilitas tagihan derivatif adalah sebagai berikut: 2009 Lancar Dalam Perhatian Khusus
2008
2007
Dikurangi: Penyisihan penghapusan
176.235 56 176.291 (1.765)
360.337 360.337 (6.313)
340.451 340.451 (3.800)
Saldo akhir tahun
174.526
354.024
336.651
Mutasi penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah sebagai berikut: 2009 Saldo awal tahun (Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) Lain -lain *) Saldo akhir tahun
2008
2007
6.313 (4.696) 148
3.800 2.501 12
4.260 (467) 7
1.765
6.313
3.800
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan derivatif telah memadai.
11. KREDIT YANG DIBERIKAN A. Kredit yang diberikan terdiri atas: a. Berdasarkan Jenis Mata Uang, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2009
2008
2007
Rupiah: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) Pihak ketiga
153.940 165.538.201
119.324 135.117.712
235.021 96.494.562
Jumlah Rupiah
165.692.141
135.237.036
96.729.583
Mata uang asing: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) Pihak ketiga
484.117 30.949.971
521.939 38.740.459
548.057 41.275.912
Jumlah mata uang asing
31.434.088
39.262.398
41.823.969
197.126.229 197.126.229 (12.435.525)
174.499.434 (1.334) 174.498.100 (11.860.312)
138.553.552 (23.472) 138.530.080 (13.041.696)
184.690.704
162.637.788
125.488.384
Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Lampiran 5/51
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas: 2009 Dalam Perhatian Khusus
Lancar Rupiah: Modal kerja Investasi Konsumen Sindikasi Karyawan Program Pemerintah Ekspor Jumlah Rupiah Mata uang asing: Modal kerja Investasi Sindikasi Program Pemerintah Konsumen Ekspor Karyawan Lain-lain Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
69.901.816 48.660.672 28.555.612 1.463.417 1.253.940 377.774 163.017
5.279.011 2.420.311 2.736.674 1.167.611 2.837 13.389 -
565.643 149.859 90.717 98 1.373 -
223.668 162.450 125.337 52 159 -
1.504.759 441.128 421.167 4.794 4.856 -
150.376.248
11.619.833
807.690
511.666
2.376.704 165.692.141
9.125.168 7.919.492 3.774.569 107.542 49.097 29.694 238 769.498
4.432.179 2.385.037 164.404 3.428 169.119
37.378 27.730
370.524 32.847 -
1.109.818 648.474 271.219 6.633
15.075.067 10.953.003 4.243.039 107.542 52.525 29.694 238 972.980
21.775.298
7.154.167
65.108
403.371
2.036.144
31.434.088
172.151.546
18.774.000
872.798
915.037
4.412.848 197.126.229
(5.107.798)
(345.314)
(641.536)
(4.399.313) (12.435.525)
13.666.202
527.484
273.501
(1.941.564) 170.209.982
Lampiran 5/52
77.474.897 51.834.420 31.929.507 2.631.028 1.261.721 397.551 163.017
13.535 184.690.704
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas (lanjutan): 2008 Dalam Perhatian Khusus
Lancar Rupiah: Modal kerja Investasi Konsumen Program Pemerintah Karyawan Sindikasi Ekspor Jumlah Rupiah Mata uang asing: Modal kerja Investasi Sindikasi Karyawan Program Pemerintah Konsumen Ekspor Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
68.830.786 31.963.712 16.785.205 2.007.093 1.349.970 349.827 124.619
3.815.028 3.090.153 2.080.749 181.286 4.236 -
629.107 35.046 61.528 14.548 23 -
274.538 122.145 55.344 23.227 103 -
2.199.727 898.835 326.703 8.522 4.976 -
121.411.212
9.171.452
740.252
475.357
3.438.763 135.237.036
10.919.472 11.909.409 2.827.106 1.987.782 168.735 27.207 536
4.647.422 2.073.859 18.893 6.463 1.275 -
280.537 81.620 46.641 -
60.780 42.193 -
2.402.336 1.487.120 272.500 512 -
18.310.547 15.552.008 3.160.692 2.041.398 168.735 28.482 536
27.840.247
6.747.912
408.798
102.973
4.162.468
39.262.398
149.251.459
15.919.364
1.149.050
578.330
7.601.231 174.499.434
149.251.459
(1.334) 15.918.030
1.149.050
578.330
(1.334) 7.601.231 174.498.100
(1.593.604)
(2.796.702)
(307.510)
(448.414)
(6.714.082) (11.860.312)
13.121.328
841.540
129.916
147.657.855
Lampiran 5/53
75.749.186 36.109.891 19.309.529 2.234.676 1.359.308 349.827 124.619
887.149 162.637.788
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas (lanjutan): 2007 Dalam Perhatian Khusus
Lancar
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Rupiah: Modal kerja Investasi Konsumen Ekspor Program Pemerintah Karyawan Sindikasi
45.495.670 17.205.052 14.259.902 1.877.506 1.421.302 1.347.111 87.193
3.744.579 2.626.582 2.008.299 93.720 254.652 3.710 238.070
852.535 95.397 78.619 7.205 13.476 74 -
247.143 141.657 80.945 1.644 104 -
1.623.923 1.260.488 381.814 143.166 159.015 3.396 975.634
51.963.850 21.329.176 16.809.579 2.121.597 1.850.089 1.354.395 1.300.897
Jumlah Rupiah
81.693.736
8.969.612
1.047.306
471.493
4.547.436
96.729.583
Mata uang asing: Modal kerja Investasi Sindikasi Ekspor Program Pemerintah Konsumen Karyawan Lain-lain
13.507.875 9.749.240 2.931.299 1.299.023 130.152 83.178 659 1.259.031
3.892.009 1.972.543 487.036 522.602 1.691 85.758
132.799 62.664 49 100.432 57.044
68.225 123 7.983
1.810.956 2.910.767 43.075 705.594 2.162
19.411.864 14.695.214 3.461.459 2.627.651 130.152 84.992 659 1.411.978
Jumlah mata uang asing
28.960.457
6.961.639
352.988
76.331
5.472.554
41.823.969
110.654.193
15.931.251
1.400.294
547.824
10.019.990 138.553.552
1.400.294
547.824
(23.472) 10.019.990 138.530.080
(240.685)
(9.530.667) (13.041.696)
Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
(1.398) (22.074) 110.652.795 15.909.177 (1.239.540) 109.413.255
(1.866.006) 14.043.171
(164.798) 1.235.496
Lampiran 5/54
307.139
489.323 125.488.384
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas: 2009 Dalam Perhatian Khusus
Lancar Rupiah: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Pertanian Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Konstruksi Pertambangan Jasa-jasa sosial/masyarakat Listrik, gas dan air Lain-lain Jumlah Rupiah Mata uang asing: Industri Pertambangan Perdagangan, restoran dan hotel Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Pertanian Listrik, gas dan air Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
36.674.433
4.087.495
56.672
50.712
552.381
41.421.693
19.804.061 18.781.041 18.084.023
1.603.084 699.922 758.992
73.104 50.221 25.840
192.075 31.979 28.306
501.058 271.020 163.445
22.173.382 19.834.183 19.060.606
13.618.203 9.666.208 2.571.705 2.171.574 2.219.063 26.785.937
253.226 1.058.602 179.917 113.797 3.702 2.861.096
255.089 22.667 389 27.340 1.028 295.340
1.511 50.132 291 21.670 21 134.969
26.387 356.502 26.319 41.411 2.799 435.382
14.154.416 11.154.111 2.778.621 2.375.792 2.226.613 30.512.724
150.376.248
11.619.833
807.690
511.666
2.376.704 165.692.141
5.188.556 7.123.498
5.670.204 326.786
-
368.959 -
1.366.282 17.702
12.594.001 7.467.986
2.406.982 1.588.972
444.837 185.024
27.730 7.734
1.565 -
379.452 -
3.260.566 1.781.730
1.062.115 1.099.899 1.113.229 872.675 65.787 1.253.585
329.533 73.460 80.496 43.827
29.595 49 -
32.847
774 235.451 36.483
1.422.017 1.335.399 1.186.689 953.171 65.787 1.366.742
21.775.298
7.154.167
65.108
403.371
2.036.144
31.434.088
172.151.546
18.774.000
872.798
915.037
4.412.848 197.126.229
(5.107.798)
(345.314)
(641.536)
(4.399.313) (12.435.525)
13.666.202
527.484
273.501
(1.941.564) 170.209.982
Lampiran 5/55
13.535 184.690.704
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan): 2008 Dalam Perhatian Khusus
Lancar Rupiah: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Pertanian Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa sosial/masyarakat Listrik, gas dan air Pertambangan Lain-lain Jumlah Rupiah Mata uang asing: Industri Pertambangan Perdagangan, restoran dan hotel Konstruksi Pertanian Listrik, gas dan air Jasa-jasa dunia usaha Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
30.588.663
2.401.266
444.528
78.447
1.528.097
35.041.001
15.664.496 16.573.954 12.700.062 9.612.533
1.414.353 637.061 786.569 1.237.896
62.762 61.643 17.242 19.703
112.773 18.756 3.045 12.690
661.534 186.557 125.410 367.310
17.915.918 17.477.971 13.632.328 11.250.132
10.426.185 2.026.496 1.640.298 920.805 21.257.720
196.731 128.282 4.427 15.515 2.349.352
46.016 8.386 27 2.479 77.466
162.609 4.889 8 402 81.738
121.871 9.161 1.110 75.291 362.422
10.953.412 2.177.214 1.645.870 1.014.492 24.128.698
121.411.212
9.171.452
740.252
475.357
8.229.682 7.511.119
5.884.483 147.023
259.431 -
47.540 -
3.213.561 213.054
17.634.697 7.871.196
4.440.697 1.374.750 1.460.770 1.231.524 1.075.660
269.659 97.052 89.752 157.316 5.712
75.183 69.896 57
21.097 -
438.825 20.647 273.168
5.245.461 1.562.345 1.550.522 1.388.840 1.354.597
1.167.296 1.828 1.346.921
25.740 71.175
4.231
34.336 -
3.213
1.227.372 1.828 1.425.540
27.840.247
6.747.912
408.798
102.973
4.162.468
39.262.398
149.251.459
15.919.364
1.149.050
578.330
7.601.231 174.499.434
149.251.459
(1.334) 15.918.030
1.149.050
578.330
(1.334) 7.601.231 174.498.100
(1.593.604)
(2.796.702)
(307.510)
(448.414)
(6.714.082) (11.860.312)
841.540
129.916
147.657.855
13.121.328
Lampiran 5/56
3.438.763 135.237.036
887.149 162.637.788
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan): 2007 Dalam Perhatian Khusus
Lancar Rupiah: Industri 16.548.872 Perdagangan, restoran dan hotel 12.432.341 Pertanian 8.692.151 Jasa-jasa dunia usaha 8.902.319 Konstruksi 6.924.499 Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 5.997.627 Jasa-jasa sosial/masyarakat 1.460.956 Pertambangan 433.075 Listrik, gas dan air 185.356 Lain-lain 20.116.540 Jumlah Rupiah Mata uang asing: Industri Pertambangan Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian Listrik, gas dan air Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Konstruksi Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
2.032.194
751.380
171.498
2.003.585
21.507.529
1.404.263 1.012.794 457.097 1.161.885
95.089 15.632 12.434 77.029
76.201 1.847 5.380 109.907
534.553 375.254 671.262 229.637
14.542.447 10.097.678 10.048.492 8.502.957
587.222 121.956 128.163 1.302 2.062.736
12.379 2.936 81 80.346
916 4.775 18.088 82.881
151.920 13.708 95.566 50.657 421.294
6.750.064 1.604.331 674.973 237.315 22.763.797
81.693.736
8.969.612
1.047.306
471.493
4.547.436
96.729.583
8.468.825 9.087.257
5.961.124 375.881
251.335 -
28.338 37.596
4.247.277 203.090
18.956.899 9.703.824
2.160.438 2.355.570 1.804.566
228.295 38.632 87.082
57.044 42.063 -
9.805 -
247.215 28.829 13.135
2.702.797 2.465.094 1.904.783
1.188.970 995.832 387.597 8.479 2.502.923
29.588 137.372 10.332 93.333
985 211 49 1.301
592
352.246 380.762
1.219.543 1.133.415 750.224 8.479 2.978.911
28.960.457
6.961.639
352.988
76.331
5.472.554
41.823.969
110.654.193
15.931.251
1.400.294
547.824
10.019.990 138.553.552
1.400.294
547.824
(23.472) 10.019.990 138.530.080
(164.798)
(240.685)
(9.530.667) (13.041.696)
1.235.496
307.139
(1.398) (22.074) 110.652.795 15.909.177 (1.239.540) 109.413.255
(1.866.006) 14.043.171
Lampiran 5/57
489.323 125.488.384
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): d. Berdasarkan Jangka Waktu: 2009 Rupiah: Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
2008
2007
17.721.663 14.721.410 68.759.914 64.489.154
22.104.912 13.519.412 46.282.191 53.330.521
15.611.781 11.259.366 21.726.578 48.131.858
Jumlah Rupiah Mata uang asing: Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
165.692.141
135.237.036
96.729.583
12.062.156 938.894 8.381.264 10.051.774
8.752.766 2.552.266 12.384.576 15.572.790
10.054.544 4.416.986 5.292.872 22.059.567
Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan
31.434.088 197.126.229 -
39.262.398 174.499.434 (1.334)
41.823.969 138.553.552 (23.472)
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
197.126.229 (12.435.525)
174.498.100 (11.860.312)
138.530.080 (13.041.696)
184.690.704
162.637.788
125.488.384
Rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara gross (sebelum dikurangi penyisihan penghapusan) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah 2,79%, 4,73% dan 7,17% (Bank Mandiri saja 2,62%, 4,69% dan 7,33%, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007), sedangkan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara neto pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah 0,42%, 1,09% dan 1,51% (Bank Mandiri saja 0,32%, 0,97% dan 1,32% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007). Perhitungan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta laporan tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No. 7/10/DPNP tanggal 30 Maret 2005, dihitung atas dasar jumlah kredit tidak termasuk kredit yang diberikan pada bank lain masingmasing sebesar Rp1.629.064, Rp2.199.299 dan Rp1.612.886, dan setelah dikurangi dengan kerugian restrukturisasi sebesar Rp849.611, Rp1.270.261 dan Rp2.615.803. Termasuk dalam kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah kredit yang dibeli dari BPPN masing-masing sebesar Rp157.088, Rp289.292 dan Rp495.599, dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk sesuai dengan kolektibilitasnya masing-masing sebesar Rp1.571, Rp2.702 dan Rp7.299 dan pendapatan ditangguhkan masing-masing sebesar RpNihil, Rp1.334 dan Rp23.472.
Lampiran 5/58
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan: a. Termasuk di dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang diberikan oleh Anak Perusahaan masing-masing sebesar Rp15.952.728, Rp13.132.920 dan Rp10.161.283 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, terdiri atas: 2009 Piutang Murabahah dan Istishna Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan syariah lainnya Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2008
2007
8.290.462 3.256.613 4.405.653 15.952.728 (806.573)
6.936.699 3.582.492 2.613.729 13.132.920 (573.255)
5.297.679 1.997.758 2.865.846 10.161.283 (334.098)
15.146.155
12.559.665
9.827.185
b. Tingkat suku bunga rata-rata (yield) dan kisaran bagi hasil per tahun adalah sebagai berikut: Tingkat Suku Bunga Rata-rata (yield) per Tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
2008
12,80% 6,33%
11,91% 6,26%
2007 12,27% 7,11%
Kisaran Bagi Hasil per Tahun:
Piutang Murabahah dan Istishna Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan syariah lainnya
2009
2008
2007
12,91% - 14,77% 9,28% - 14,62% 13,53% - 15,74%
11,68% - 15,79% 5,01% - 22,27% 10,18% - 12,24%
12,06% - 14,49% 10,55% - 13,11% 16,12% - 17,87%
c. Agunan Kredit Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank Mandiri dan Anak Perusahaan. d. Kredit Program Pemerintah Kredit Program Pemerintah terdiri dari kredit investasi, kredit modal kerja permanen dan kredit modal kerja dimana Pemerintah dapat menyediakan sebagian dan/atau keseluruhan dananya. e. Kredit Sindikasi Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai agen fasilitas dalam kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah masing-masing berkisar antara 19,43% sampai dengan 80,29%; 4,00% sampai dengan 64,99%; dan 4,50% sampai dengan 73,40% dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi. Sedangkan jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai anggota sindikasi pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah masing-masing berkisar antara 0,36% sampai dengan 38,54%; 0,40% sampai dengan 56,29%; dan 0,07% sampai dengan 73,85% dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi.
Lampiran 5/59
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): f. Kredit yang Direstrukturisasi Berikut ini adalah jenis dan jumlah kredit yang telah direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007:
Perpanjangan jangka waktu kredit Perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga kredit Kredit Jangka Panjang dengan Opsi Saham (KJPOS) Fasilitas kredit tambahan Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema restrukturisasi lain-lain *)
2009
2008
2007
6.763.903
8.019.030
11.366.342
309.581 189.291 294.560
4.486.039 380.232 1.321.951
5.176.258 1.533.249 31.212
9.546.260
2.353.136
2.537.865
17.103.595
16.560.388
20.644.926
*) Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari skema restrukturisasi penurunan tingkat suku bunga, penjadualan kembali bunga yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.
Jumlah kredit yang telah direstrukturisasi dalam kategori kredit bermasalah pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp1.222.696, Rp2.958.551 dan Rp5.448.259. g. Kredit kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Catatan 48a) Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp638.057, Rp641.263 dan Rp783.078 atau 0,16%, 0,18% dan 0,24% dari jumlah aset konsolidasian. Termasuk dalam kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah kredit yang diberikan kepada karyawan Bank Mandiri. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank Mandiri terdiri dari kredit dengan tingkat suku bunga sebesar 4,00% per tahun yang digunakan untuk membeli kendaraan bermotor dan/atau rumah dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 15 (lima belas) tahun yang dibayar melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan. h. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank Indonesia. i.
Bank Mandiri memiliki sejumlah perjanjian penerusan kredit dengan lembaga keuangan internasional (Catatan 55).
Lampiran 5/60
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): j. Mutasi Penyisihan Penghapusan Kredit yang Diberikan: Mutasi penyisihan penghapusan kredit (tidak termasuk penyisihan penghapusan yang berasal dari selisih nilai pokok dan harga pembelian kredit dari BPPN) adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusbukuan Lain-lain*)
11.860.312 1.539.817 2.299.144 (2.279.542) (984.206)
13.041.696 2.299.377 2.343.228 (5.609.911) (214.078)
14.388.695 2.247.854 1.546.272 (5.336.005) 194.880
Saldo akhir tahun
12.435.525
11.860.312
13.041.696
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Sebagaimana diuraikan dalam Catatan 2r, penyisihan penghapusan kredit dibuat berdasarkan kajian dan penilaian atas kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing saldo kredit pada tanggal neraca. Dalam menentukan jumlah penyisihan penghapusan, Bank Mandiri menggunakan peraturan Bank Indonesia yang mengatur Penyisihan Penghapusan Aset Produktif. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan kredit yang diberikan telah memadai. k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi sebelum dikurangi pendapatan ditangguhkan dan penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut: Kredit Bermasalah 2009
2008
2007
Rupiah: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain
659.765 766.237 353.220 1.916.838
2.051.072 837.069 266.956 1.499.275
2.926.463 705.843 689.076 1.744.853
Jumlah Rupiah
3.696.060
4.654.372
6.066.235
Mata uang asing: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain
1.735.241 408.747 235.500 125.135
3.520.532 535.105 273.225 345.377
4.526.950 314.064 352.295 708.564
Jumlah mata uang asing
2.504.623
4.674.239
5.901.873
6.200.683
9.328.611
11.968.108
Lampiran 5/61
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): k. Jumlah minimum penyisihan penghapusan sesuai peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut (lanjutan): Minimum Penyisihan Penghapusan
l.
2009
2008
2007
Rupiah: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain
596.439 617.966 295.735 1.350.480
1.508.295 605.974 170.280 1.096.683
2.200.971 499.445 526.069 1.243.708
Jumlah Rupiah
2.860.620
3.381.232
4.470.193
Mata uang asing: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain
1.550.762 384.394 235.499 102.096
2.790.245 394.241 216.639 273.733
4.190.100 243.216 326.013 630.027
Jumlah mata uang asing
2.272.751
3.674.858
5.389.356
5.133.371
7.056.090
9.859.549
Penghapusbukuan Kredit Macet Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank Mandiri melaksanakan penghapusbukuan kredit macet masing-masing sebesar Rp2.223.520, Rp5.507.168 dan Rp5.118.510 (Bank saja). Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi: a. Fasilitas kredit telah digolongkan macet; b. Fasilitas kredit telah dibentuk penyisihan penghapusan aset (PPA) sebesar 100,00% (seratus perseratus) dari pokok kredit macetnya; c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan penyelamatan, namun tidak berhasil; d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar; dan e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh kewajiban kreditnya, termasuk yang berasal dari non-cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write-off). Penghapusbukuan kredit macet ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan tetap dilakukan.
m. Kredit yang dihapusbukukan dicatat di extra-comtable. Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan atas kredit yang telah dihapusbukukan. Kredit extra-comtable ini tidak disajikan dalam neraca, tetapi disajikan di luar neraca dalam buku besar Bank. Ikhtisar mutasi kredit extra-comtable untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut (Bank saja): 2009
2008
2007
Saldo awal tahun Penghapusbukuan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Lain-lain *)
34.510.621 2.223.520 (2.263.728) (1.860.496)
28.858.375 5.507.168 (2.308.856) 2.453.934
24.758.452 5.118.510 (1.531.342) 512.755
Saldo akhir tahun
32.609.917
34.510.621
28.858.375
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Lampiran 5/62
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): n. Pembelian Kredit dari BPPN Berdasarkan surat dari Bank Indonesia No. 9/58/DPNP/IDPnP tanggal 16 Februari 2007 kepada Bank Mandiri, dinyatakan bahwa Bank dapat meneruskan pengelolaan kredit eksBPPN yang mencapai jangka waktu 5 (lima) tahun setelah pembelian, sepanjang kredit tersebut pada saat mencapai jangka waktu 5 (lima) tahun tergolong lancar, baik dalam faktor prospek usaha, kinerja, maupun kemampuan membayar debitur sebagaimana diatur dalam PBI Kualitas Aktiva yang berlaku. Sesuai surat BI No. 10/28/DPB1 tanggal 24 Januari 2008, kredit yang tergolong lancar (performing) adalah kredit dengan kualitas 1 (Lancar) dan 2 (Dalam Perhatian Khusus). Periode 1 Januari - 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN masing-masing sebesar Rp1.571, Rp2.702 dan Rp7.299. Dari jumlah pokok kredit yang dibeli dari BPPN masing-masing sebesar Rp157.088, Rp289.292 dan Rp495.599 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, seluruhnya telah dilakukan pengikatan kredit baru. Tidak ada tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari kredit yang dibeli dari BPPN untuk seluruh tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up-front fee, pendapatan restrukturisasi dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar RpNihil, Rp35.840 dan Rp497.270. Mutasi jumlah pokok kredit, penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 yang dicatat dalam akun kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Kredit yang diberikan Saldo awal tahun Pelunasan selama tahun berjalan Penghapusbukuan selama tahun berjalan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - bersih
289.292 (132.204) -
495.599 (243.439) 37.132
Saldo akhir tahun
157.088
289.292
495.599
1.334
23.472
86.380
(1.334)
(22.322)
(49.776)
Pendapatan ditangguhkan Saldo awal tahun Koreksi pendapatan yang ditangguhkan karena penerimaan di atas nilai pembelian Pendapatan yang ditangguhkan digunakan untuk penghapusbukuan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - bersih Saldo akhir tahun
Lampiran 5/63
-
184
-
1.334
3.050.488 (2.086.164) (578.359) 109.634
(13.601) 469 23.472
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan) Komposisi kolektibilitas kredit yang dibeli dari BPPN pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: Lancar Dalam perhatian khusus Macet
2009 157.088 -
2008 267.062 1.972 20.258
2007 315.158 180.441 -
157.088
289.292
495.599
o. Kredit yang disalurkan dengan sistem pembiayaan langsung (executing) dan pembiayaan bersama (joint financing) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp4.372.268, Rp4.289.729 dan Rp3.498.877. 12. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN a. Pada tanggal 6 Februari 2009, Bank Mandiri menandatangani perjanjian fasilitas pembiayaan bersama (joint financing) dengan PT Mandiri Tunas Finance (anak perusahaan Bank Mandiri sejak tanggal 6 Februari 2009). Total fasilitas pembiayaan adalah sebesar Rp2.000.000 dan berlaku sampai 31 Desember 2009. Jumlah fasilitas pembiayaan bersama ini telah diubah menjadi sebesar Rp3.000.000 dan diperpanjang sampai dengan 28 Februari 2011 berdasarkan adendum perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 30 Desember 2009. Rincian dari piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Piutang pembiayaan konsumen – bruto Pembiayaan sendiri Rupiah
2.914.809
-
-
Dikurangi: Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain (without recourse) Rupiah Pihak ketiga Pihak terkait
(39.632) (1.092.547)
-
-
(1.132.179)
-
-
1.782.630
-
-
Total piutang pembiayaan konsumen – bruto Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Pembiayaan sendiri: Rupiah Pihak ketiga
(540.081)
-
-
Dikurangi: Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain (without recourse) Rupiah Pihak ketiga Pihak terkait
3.409 174.430
-
-
177.839
-
-
(362.242)
-
-
-
-
-
-
-
-
Total pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Total piutang pembiayaan konsumen
1.420.388
Penyisihan piutang ragu-ragu
(16.343)
Bersih
1.404.045
Lampiran 5/64
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) b. Rincian dari piutang pembiayaan konsumen Anak Perusahaan berdasarkan kolektibilitas pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
1.345.457 64.282 4.311 5.524 814
-
-
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
1.420.388 (16.343)
-
-
1.404.045
-
-
c. Mutasi penyisihan penghapusan piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut: 2009 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusbukuan Saldo akhir tahun
2008
2007
13.802 22.525 5.457 (25.441)
-
-
16.343
-
-
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan piutang pembiayaan konsumen telah memadai.
13. TAGIHAN AKSEPTASI a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2009
2008
2007
Rupiah: Tagihan kepada bank lain Pihak ketiga
121.364
8.783
118.195
Tagihan kepada debitur Pihak ketiga
187.478
85.168
74.688
308.842
93.951
192.883
120.792
78.323
491.475
3.927.139
3.670.093
4.338.877
Jumlah mata uang asing
4.047.931
3.748.416
4.830.352
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
4.356.773 (52.773)
3.8 42.367 (246.008)
5.023.235 (69.754)
4.304.000
3.596.359
4.953.481
Jumlah Rupiah Mata uang asing: Tagihan kepada bank lain Pihak ketiga Tagihan kepada debitur Pihak ketiga
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak terdapat tagihan akseptasi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Lampiran 5/65
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan) b. Berdasarkan Jatuh Tempo: 2009 Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Jumlah Rupiah Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2008
165.954 124.895 17.993 308.842
89.063 411 4.477 93.951
2007
104.358 81.246 7.279 192.883
1.090.792 1.705.214 1.240.472 11.453 4.047.931 4.356.773 (52.773)
3.721.136 16.996 5.638 4.646 3.748.416 3.842.367 (246.008)
1.425.862 2.000.819 1.021.231 382.440 4.830.352 5.023.235 (69.754)
4.304.000
3.596.359
4.953.481
2009
2008
2007
4.126.632 230.141 4.356.773 (52.773)
3.422.193 204.136 17.474 198.564 3.842.367 (246.008)
4.557.947 464.207 658 423 5.023.235 (69.754)
4.304.000
3.596.359
4.953.481
c. Berdasarkan Kolektibilitas:
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Macet Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
d. Mutasi penyisihan penghapusan tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: 2009 Saldo awal tahun (Pembalikan)/penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) Lain-lain*) Saldo akhir tahun
2008
2007
246.008 (219.512) 26.277
69.754 137.045 39.209
155.223 (96.805) 11.336
52.773
246.008
69.754
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi telah memadai.
14. PENYERTAAN SAHAM a. Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut: 2009 Metode ekuitas Metode biaya Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Lampiran 5/66
2008
2007
182.665 6.289 188.954 (2.106)
153.540 6.289 159.829 (1.656)
119.933 78.915 198.848 (73.943)
186.848
158.173
124.905
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan Metode Ekuitas: PT AXA Mandiri Financial Services
Persentase Kepemilikan
Jenis Usaha
Asuransi
49,00%
Metode Biaya: Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3.000) Beragam Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
3,99% - 10,00%
Biaya Perolehan
Akumulasi Ekuitas atas Bagian Laba
Nilai Tercatat
16.761
165.904
182.665
6.289
-
6.289 188.954 (2.106) 186.848
Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan Metode Ekuitas: PT AXA Mandiri Financial Services
Persentase Kepemilikan
Jenis Usaha
Asuransi
49,00%
Metode Biaya: Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3.000) Beragam Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
3,99% - 10,00%
Biaya Perolehan
Akumulasi Ekuitas atas Bagian Laba
Nilai Tercatat
16.761
136.779
6.289
-
153.540
6.289 159.829 (1.656) 158.173
Pada tahun 2008, penyertaan yang berasal dari restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi penyertaan saham (Debt Equity Swap) telah dihapusbuku karena telah dimiliki oleh Bank lebih dari 5 (lima) tahun. Hal ini sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan Metode Ekuitas: PT AXA Mandiri Financial Services PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia
Persentase Kepemilikan
Jenis Usaha
Biaya Akumulasi Ekuitas Perolehan atas Bagian Laba/(Rugi)
Asuransi
49,00%
16.761
Perusahaan Induk
34,00%
2.278
Metode Biaya: Lain - lain Beragam Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
3,99% - 59,70%*)
78.915
103.172 (2.278)
-
Nilai Tercatat
119.933 119.933 78.915 198.848 (73.943) 124.905
*) Termasuk pernyataan sementara dengan metode Debt Equity Swap.
Lampiran 5/67
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) b. Klasifikasi Penyertaan Saham Berdasarkan Kolektibilitas: 2009 Lancar Macet Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2008
2007
188.898 56 188.954 (2.106)
159.773 56 159.829 (1.656)
126.168 72.680 198.848 (73.943)
186.848
158.173
124.905
c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Penyertaan Saham: 2009
2008
2007
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 37) Penghapusbukuan (write-off)
1.656 450 -
73.943 339 (72.626)
73.625 318 -
Saldo akhir tahun
2.106
1.656
73.943
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penyertaan saham telah memadai. 15. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: Mutasi dari 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2009 Biaya Perolehan/ Nilai Revaluasi Pemilikan langsung Tanah *) Bangunan *) Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian Aset sewa guna usaha
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi (Catatan 42) Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak Kendaraan bermotor Aset sewa guna usaha
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi**)
Saldo Akhir
2.761.131 1.637.465
92 148.140
(192) (422)
28.487 46.843
2.789.518 1.832.026
4.167.285 79.069
168.031 12.013
(3.779) (5.812)
365.154 3.678
4.696.691 88.948
416.690 3.267
454.833 -
-
(449.045) -
422.478 3.267
9.064.907
783.109
(10.205)
(4.883)
9.832.928
925.316
82.793
(403)
4.843
1.012.549
3.478.309 57.069 653
355.936 6.697 653
(1.305) (5.781) -
(34.849) (309) -
3.798.091 57.676 1.306
4.461.347
446.079
(7.489)
(30.315)
4.869.622
Nilai buku bersih Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian Aset sewa guna usaha
2.789.518 819.477 898.600 31.272 4.538.867 422.478 1.961 4.963.306
*) Aset tetap tersebut direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003. Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasil penilaian dari Penilai Independen PT Vigers Hagai Sejahtera atas aset tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 15a). **) Direklasifikasi dari pos Properti Terbengkalai dan Aset Dalam Penyelesaian.
Lampiran 5/68
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. ASET TETAP (lanjutan) Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Saldo Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi Pengembangan dan lisensi - Integrated Banking System Perlengkapan dan inventaris kantor Bangunan Lain -lain
161.017 106.049 102.105 49.287 4.020 422.478
Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2009 untuk perjanjian Integrated Banking System adalah berkisar 97,22% - 98,98%. Termasuk dalam penambahan aset tetap bangunan selama tahun 2009 adalah bangunan yang di transfer oleh Anak Perusahaan (PT Usaha Gedung BDN (UG BDN)) sesuai dengan perjanjian Kerjasama Operasional (KSO) yang menyatakan bahwa pada tanggal berakhirnya KSO, UG BDN akan menyerahkan bangunan tersebut kepada Bank Mandiri. Bank Mandiri mencatat bangunan tersebut sebesar nilai wajar Rp131.640 (Catatan 45) dan akan disusutkan selama 20 tahun. Mutasi dari 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2008 Bi aya Perolehan/ Nilai Revaluasi Pemilikan langsung Tanah *) Bangunan *) Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian Aset sewa guna usaha
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi (Catatan 42) Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Aset sewa guna usaha
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi**)
Saldo Akhir
2.710.520 1.607.835
20.817 14.477
(45.577)
29.794 60.730
2.761.131 1.637.465
3.956.361 77.025
136.129 4.407
(35.697) (2.363)
110.492 -
4.167.285 79.069
150.903 -
434.410 3.267
-
8.502.644
613.507
(83.637)
32.393
9.064.907
887.272
83.297
(45.295)
42
925.316
3.035.079 48.716 -
478.530 10.625 653
(35.300) (2.272) -
-
3.478.309 57.069 653
3.971.067
573.105
(82.867)
42
4.461.347
(168.623) -
416.690 3.267
Nilai buku bersih Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian Aset sewa guna usaha
2.761.131 712.149 688.976 22.000 4.184.256 416.690 2.614 4.603.560
*) Aset tetap tersebut direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003. Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasil penilaian dari Penilai Independen PT Vigers Hagai Sejahtera atas aset tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 15a). **) Direklasifikasi dari pos Properti Terbengkalai dan Aset Dalam Penyelesaian.
Lampiran 5/69
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. ASET TETAP (lanjutan) Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Saldo Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi Pengembangan dan lisensi - Integrated Banking System Perlengkapan dan inventaris kantor Bangunan Lain -lain
297.136 78.567 24.175 10.864 5.948 416.690
Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2008 untuk perjanjian Integrated Banking System adalah berkisar 74,95% - 96,24%. Aset tetap tertentu Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, dengan nilai buku sebesar Rp23.576 pada tanggal 30 November 2008 sudah tidak dijaminkan lagi kepada Bank Indonesia sehubungan dengan persetujuan Bank Indonesia atas penyelesaian Pinjaman Subordinasi dengan Bank Indonesia sebesar Rp32.000 (Catatan 30).
Mutasi dari 1 Januari 2007 sampai 31 Desember 2007 Biaya Perolehan/ Nilai Revaluasi Pemilikan langsung Tanah *) Bangunan *) Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi (Catatan 42) Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi**)
Saldo Akhir
2.604.103 1.540.552
14.926
(628) (3.572)
107.045 55.929
2.710.520 1.607.835
3.717.510 73.178
107.876 6.957
(3.037) (2.548)
134.012 (562)
3.956.361 77.025
166.570
168.608
(3.722)
(180.553)
150.903
8.101.913
298.367
(13.507)
115.871
8.502.644
800.243
86.341
(3.381)
4.069
887.272
2.550.474 41.953
487.802 9.734
(3.197) (2.971)
-
3.035.079 48.716
3.392.670
583.877
(9.549)
4.069
3.971.067
Nilai buku bersih Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian
2.710.520 720.563 921.282 28.309 4.380.674 150.903 4.531.577
*) Aset tetap tersebut direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003. Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasil penilaian dari Penilai Independen PT Vigers Hagai Sejahtera atas aset tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pas ar pada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 15a). **) Direklasifikasi dari pos Properti Terbengkalai dan Aset Dalam Penyelesaian.
Lampiran 5/70
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. ASET TETAP (lanjutan) Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Saldo Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi Pengembangan dan lisensi - Integrated Banking System Bangunan Perlengkapan dan inventaris kantor Lain -lain
71.829 54.013 15.464 2.602 6.995 150.903
Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2007 untuk perjanjian Integrated Banking System adalah berkisar 73,77% - 96,24%. Pengurangan aset tetap di atas termasuk penjualan aset dengan rincian sebagai berikut: 2009
2008
2007
Nilai buku Harga jual
(2.716) 62.978
(770) 2.195
(3.958) 7.402
Laba penjualan aset tetap (Catatan 45)
60.262
1.425
3.444
a.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003 dan No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003, Bank Mandiri telah menugaskan PT Vigers Hagai Sejahtera, perusahaan jasa penilai terdaftar, untuk melaksanakan penilaian (revaluasi) aset tetap Bank Peserta Penggabungan, yaitu BBD, BDN, Bank Exim dan Bapindo pada tanggal 31 Juli 1999, sehubungan dengan pengalihan kerugian fiskal dan kompensasi kerugian fiskal dari wajib pajak yang melakukan pengalihan harta kepada Bank Mandiri. Berdasarkan Laporan Penilaian PT Vigers Hagai Sejahtera No. Ref-020-I/VHS/V/03 tanggal 26 Mei 2003, nilai aset tetap berikut kenaikan nilainya pada tanggal 31 Juli 1999 adalah sebagai berikut: Aset Tetap Tanah dan bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
Nilai Pasar
Nilai Buku
Kenaikan Nilai
4.427.510 438.086 19.604
843.414 275.370 355
3.584.096 162.716 19.249
4.885.200
1.119.139
3.766.061
Pendapat PT Vigers Hagai Sejahtera mengenai nilai pasar didasarkan pada Standar Penilaian Indonesia yang dikeluarkan oleh Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia (GAPPI) dan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI). Untuk menentukan nilai pasar tersebut, PT Vigers Hagai Sejahtera telah menggunakan metodologi penilaian pendekatan data pasar dan pendekatan biaya. Hasil revaluasi aset tetap tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah dengan Surat Keputusan No. Kep01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003.
Lampiran 5/71
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. ASET TETAP (lanjutan) Bank Mandiri membukukan hasil penilaian kembali (revaluasi) aset tetap untuk kepentingan perpajakan tersebut pada tanggal 18 Juni 2003, yaitu pada tanggal persetujuan efektif dari Direktorat Jenderal Pajak diperoleh, dengan terlebih dahulu memperhitungkan akumulasi penyusutan aset tetap terkait untuk periode 1 Agustus 1999 sampai dengan tanggal 18 Juni 2003. Kenaikan nilai bersih aset tetap sebesar Rp3.046.936 mencakup tanah, bangunan, kendaraan, perlengkapan dan peralatan kantor. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2s, Bank telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (revisi 2007), “Aset Tetap” dan mereklasifikasi seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap sebesar Rp3.046.936 yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasian tahun 2007 ke saldo laba konsolidasian pada tahun 2008 (Catatan 32c). Pengakuan kenaikan nilai dari hasil revaluasi aset tetap tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap pajak tangguhan karena kerugian fiskal yang digunakan untuk mengkompensasi kenaikan nilai tersebut belum pernah diakui sebagai aset pajak tangguhan oleh Bank. b.
Pada tanggal 22 Februari 1990, Bank menandatangani perjanjian Kerjasama Operasional (KSO) dengan PT Pakuwon Jati, dimana PT Pakuwon Jati akan mendirikan bangunan pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran 17 lantai beserta fasilitas pendukung lainnya di atas tanah milik Bank Mandiri yang terletak di Jalan Basuki Rachmat No. 2, 4, 6 Surabaya. PT Pakuwon Jati berhak untuk menggunakan bangunan tersebut selama 22 tahun. Pada tanggal 22 Maret 2012 saat berakhirnya KSO, bangunan tersebut akan diserahkan kepada Bank Mandiri. Pada tanggal 14 Juni 1991, Bank menandatangani perjanjian Kerjasama Operasional (KSO) dengan PT Duta Anggada Realty, dimana PT Duta Anggada Realty akan mendirikan bangunan 2 Menara perkantoran 32 lantai di atas tanak milik Bank Mandiri yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman kavling 53-56, Jakarta. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 14 Juni 1991 sampai dengan 20 tahun sejak tanggal penyelesaian bangunan, akan tetapi tidak lebih lama dari 23 tahun sejak penyelesaian pembangunan (bangunan akan diserah terimakan pada bulan Juni 2014 untuk menara pertama dan bulan Juni 2016 untuk menara kedua). Pada tanggal jatuh tempo tersebut, PT Duta Anggada Realty akan menyerahkan bangunan tersebut kepada Bank Mandiri.
c.
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah mengasuransikan aset tetap (tidak termasuk hak atas tanah, aset dalam penyelesaian dan aset sewa guna usaha) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam kepada PT Staco Jasapratama, PT Asuransi Raya, PT Asuransi Dharma Bangsa, PT Asuransi Takaful Umum, PT Asuransi Jasindo Takaful, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Purna Arthanugraha, PT Asuransi Bumida Bumiputera, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Jasatania, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bosowa, PT Asuransi Bina Dana Arta, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Puri Asih, MSIG Insurance (S’pore) Pte. Ltd., British Caymanian Insurance Co. Ltd., Tugu Insurance Co. Ltd., Bank of China Group Insurance Co. Ltd. dan HSBC Insurance (Asia) Ltd. dengan nilai jumlah pertanggungan asuransi berkisar Rp3.448.575 dan USD3.727.274,25 (nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2009, Rp1.997.281, USD84.249.506,46 (nilai penuh), SGD2.206.235 (nilai penuh) dan HKD3.745.000 (nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2008 dan Rp1.849.743 dan USD140.874.300,65 (nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2007. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan. Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.
Lampiran 5/72
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. ASET LAIN-LAIN Pendapatan yang masih akan diterima Lain -lain - bersih
2009
2008
2007
1.615.086 2.197.179
2.052.859 3.341.275
1.672.638 3.487.895
3.812.265
5.394.134
5.160.533
Pendapatan yang masih akan diterima Pendapatan yang masih akan diterima terdiri dari bunga yang masih akan diterima dari penempatan, efek -efek, Obligasi Pemerintah, kredit yang diberikan dan provisi dan komisi yang masih harus diterima. Lain-lain - bersih 2009 Rupiah: Biaya dibayar dimuka Properti terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai realisasi bersih masing-masing sebesar Rp13.226, Rp21.295 dan Rp29.248 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 Piutang transaksi nasabah Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai realisasi bersih masing-masing sebesar Rp10.163, Rp10.451 dan Rp10.451 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 Uang muka pajak Lain -lain Jumlah Rupiah Mata uang asing: Biaya dibayar dimuka Piutang transaksi nasabah Lain -lain Jumlah m ata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2008
2007
472.973
354.908
274.418
188.628 459.829
253.603 702.656
304.845 1.051.707
151.660 29.079 1.495.436 2.797.605
186.175 9.843 1.417.213 2.924.398
186.953 7.043 1.097.260 2.922.226
33.344 19.585 283.267 336.196 3.133.801 (936.622)
22.509 17.274 1.016.669 1.056.452 3.980.850 (639.575)
19.800 15.152 1.143.355 1.178.307 4.100.533 (612.638)
2.197.179
3.341.275
3.487.895
Biaya dibayar dimuka terdiri dari pembayaran dimuka yang sebagian besar berkaitan dengan biaya sewa dan pemeliharaan gedung. Piutang transaksi nasabah terutama merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek PT Mandiri Sekuritas (Anak Perusahaan). Lain-lain terutama terdiri dari berbagai macam tagihan kepada pihak ketiga dalam rangka transaksi, antara lain transaksi kliring, penjualan efek-efek yang masih harus diterima dan lain-lain. Mutasi jumlah penyisihan penghapusan dari aset lain-lain adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Saldo awal tahun Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan (Catatan 38) Penyelesaian selama tahun berjalan Reklasifikasi selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Lain -lain *)
639.575 541.981 (33.689) (192.343) (18.902)
612.638 (151.530) 166.521 11.946
994.703 (208.072) (46.513) (133.290) (5.076) 10.886
Saldo akhir tahun
936.622
639.575
612.638
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan ini telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari aset lain-lain.
Lampiran 5/73
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. SIMPANAN - GIRO a. Berdasarkan Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2009
2008
2007
Rupiah: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) Pihak ketiga Jumlah Rupiah
205.442 53.677.015 53.882.457
110.273 53.155.575 53.265.848
122.420 51.926.055 52.048.475
Mata uang asing: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) Pihak ketiga Jumlah mata uang asing
48.997 18.765.393 18.814.390
5.584 15.815.256 15.820.840
8.102 10.249.631 10.257.733
72.696.847
69.086.688
62.306.208
Termasuk di dalam saldo simpanan giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar Rp2.685.509, Rp1.454.837 dan Rp1.631.330 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
3,61% 0,87%
2008 2,85% 1,35%
2007 2,65% 1,89%
Kisaran bagi hasil giro wadiah per tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
0,93% - 1,09% 0,23% - 0,99%
2008 0,94% - 1,04% 0,24% - 1,05%
2007 0,91% - 1,07% 0,23% - 2,64%
c. Giro yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp1.053.844, Rp813.755 dan Rp575.005. d. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 giro dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp254.439, Rp115.857 dan Rp130.522 atau 0,35%, 0,17% dan 0,21% dari jumlah giro (Catatan 48a).
18. SIMPANAN - TABUNGAN a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang: 2009 Rupiah: Tabungan Mandiri Tabungan Mudharabah Tabungan Mandiri Haji Mata uang asing: Tabungan Mandiri
2008
2007
96.790.186 7.166.717 178.435 104.135.338
81.813.970 5.175.318 580.367 87.569.655
81.074.229 3.860.425 424.160 85.358.814
9.659.673
7.384.357
4.704.743
113.795.011
94.954.012
90.063.557
b. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 tabungan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp96.573, Rp43.339 dan Rp42.844 atau 0,08%, 0,05% dan 0,05% dari jumlah tabungan (Catatan 48a).
Lampiran 5/74
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. SIMPANAN – TABUNGAN (lanjutan) c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
2,78% 1,69%
2008 3,12% 2,26%
2007 3,68% 3,08%
Kisaran bagi hasil tabungan mudharabah per tahun:
Rupiah
2009
2008
2007
0,29% - 7,08%
0,29% - 6,83%
0,29% - 6,98%
2009
2008
2007
19. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA a. Berdasarkan Mata Uang:
Rupiah Mata uang asing
117.658.029 15.400.494
103.233.269 21.838.083
78.535.764 16.449.494
133.058.523
125.071.352
94.985.258
b. Berdasarkan Jangka Waktu: 2009 Rupiah: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
2008
2007
80.091.901 20.982.619 9.506.384 6.762.659 314.466
77.620.722 13.114.836 8.183.506 4.160.570 153.635
64.145.362 9.060.496 2.492.026 1.797.559 1.040.321
117.658.029
103.233.269
78.535.764
Mata uang asing: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
12.955.322 1.148.967 1.031.910 261.607 2.688
16.803.485 3.288.342 1.133.297 609.872 3.087
13.686.388 1.270.383 875.805 553.542 63.376
Jumlah mata uang asing
15.400.494
21.838.083
16.449.494
133.058.523
125.071.352
94.985.258
Jumlah Rupiah
Lampiran 5/75
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) c. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo: 2009 Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah Rupiah Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah mata uang asing
2008
2007
86.982.523 20.885.172 5.951.479 3.578.552 260.303 117.658.029
81.691.067 14.266.681 2.953.132 4.253.649 68.740 103.233.269
64.145.362 9.060.496 2.492.026 1.797.559 1.040.321 78.535.764
13.357.392 1.589.204 349.443 102.729 1.726
17.658.707 2.717.373 1.139.914 320.635 1.454
13.686.387 1.273.960 870.950 554.821 63.376
15.400.494
21.838.083
16.449.494
133.058.523
125.071.352
94.985.258
d. Termasuk di dalam deposito berjangka adalah investasi tidak terikat mudharabah masing-masing sebesar Rp9.583.762, Rp7.718.558 dan Rp5.171.943 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. e. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
8,36% 3,06%
2008 7,56% 3,29%
2007 7,39% 3,71%
Kisaran bagi hasil investasi tidak terikat mudharabah per tahun:
Rupiah Mata uang asing
2009
2008
2007
6,08% - 8,85% 1,91% - 3,00%
6,09% - 8,54% 2,36% - 3,28%
6,60% - 8,05% 2,85% - 3,35%
f. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp470.237, Rp313.909 dan Rp181.309 atau 0,35%, 0,25% dan 0,19% dari jumlah deposito berjangka (Catatan 48a). g. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, jumlah deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan masing-masing adalah sebesar Rp7.395.445, Rp6.632.688 dan Rp8.330.382. Deposito berjangka mudharabah yang dijaminkan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 atas piutang mudharabah yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM), Anak Perusahaan masing-masing adalah sebesar RpNihil, Rp289.996 dan RpNihil.
Lampiran 5/76
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO DAN TABUNGAN a. Berdasarkan Mata Uang:
Giro Rupiah Mata uang asing Jumlah Giro Tabungan Rupiah Jumlah Giro dan Tabungan
2009
2008
2007
476.584 5.096.728 5.573.312
528.490 2.388.645 2.917.135
1.307.562 80.538 1.388.100
269.257
227.608
248.965
5.842.569
3.144.743
1.637.065
Saldo simpanan dari bank lain - giro dan tabungan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp5.842.569 dan Rp3.144.743 di atas adalah setelah disalinghapuskan antara saldo simpanan dari bank lain - giro dari salah satu lembaga keuangan (dalam likuidasi) yang ditempatkan di Bank Mandiri sebesar Rp184 dan Rp214 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dengan saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan (dalam likuidasi) tersebut dengan klasifikasi macet sebesar Rp209.153 dan Rp242.708 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 5e). Termasuk dalam simpanan dari bank lain - giro adalah giro wadiah dan SIMA masing-masing sebesar Rp55.664, Rp11.696 dan Rp2.512 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun: 2009 Giro Rupiah Mata uang asing Tabungan Rupiah
2008
2007
3,61% 0,87%
2,85% 1,35%
2,65% 1,89%
2,78%
3,12%
3,68%
Kisaran bagi hasil Giro wadiah per tahun:
Rupiah Mata uang asing
2009
2008
2007
0,93% - 1,09% 0,23% - 0,99%
0,94% - 1,04% 0,24% - 1,05%
0,19% - 1,07% 0,23% - 2,64%
c. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, giro dan tabungan dari bank lain yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar RpNihil, Rp1.075 dan RpNihil atau Nihil, 0,03% dan Nihil dari jumlah simpanan dari bank lain - giro dan tabungan (Catatan 48a). d. Giro dan Tabungan yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, masingmasing sebesar Rp22.749, Rp33.634 dan Rp224.286.
Lampiran 5/77
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER-BANK CALL MONEY a. Berdasarkan Mata Uang: 2009 Mata uang asing
2008 -
7.588
2007 827.617
Saldo simpanan dari bank lain - inter-bank call money pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar RpNihil dan Rp7.588 disajikan setelah disalinghapuskan antara saldo simpanan dari bank lain - inter-bank call money dari salah satu lembaga keuangan (dalam likuidasi) yang ditempatkan di Bank Mandiri sebesar Rp13.866 dan Rp16.217 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dengan saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan (dalam likuidasi) tersebut dengan klasifikasi macet sebesar Rp209.153 dan Rp242.708 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 5e). b. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo: 2009 Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan
2008 -
7.588
2007 827.617
c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) per Tahun: 2009 Mata uang asing
2008 -
3,29%
2007 5,42%
d. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak terdapat saldo inter-bank call money dari bank lain dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 22. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA a. Berdasarkan Jenis Mata Uang: Rupiah Mata uang asing
2009
2008
2007
3.890.457 1.053.501
2.763.817 1.801.966
1.724.286 1.221.373
4.943.958
4.565.783
2.945.659
2009
2008
2007
3.785.798 56.022 35.857 12.480 300 3.890.457
2.684.933 44.421 12.971 21.192 300 2.763.817
1.703.249 7.640 2.300 11.097 1.724.286
1.053.501 1.053.501
166.917 1.635.049 1.801.966
1.197.890 23.483 1.221.373
4.943.958
4.565.783
2.945.659
b. Berdasarkan Jangka Waktu: Rupiah: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah Rupiah Mata uang asing: 1 bulan 6 bulan Jumlah mata uang asing
Di dalam simpanan dari bank lain - deposito berjangka termasuk investasi tidak terikat - deposito berjangka mudharabah masing-masing sebesar Rp207.640, Rp218.380 dan RpNihil pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.
Lampiran 5/78
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
2008
8,36% 3,06%
2007
7,56% 3,29%
7,39% 3,71%
Kisaran bagi hasil deposito berjangka mudharabah per tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
6,08% - 8,85% 1,91% - 3,00%
2008 6,09% - 8,54% 2,36% - 3,28%
2007 6,60% - 8,05% 2,85% - 3,35%
d. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak terdapat saldo deposito berjangka dari bank lain yang mempunyai hubungan istimewa. e. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan masing-masing adalah sebesar Rp149.906, Rp772.530 dan Rp42.079. f. Pada kwartal kedua tahun 2005, Bank melakukan dua transaksi Callable Parallel Deposits dengan bank counterpart yang berkaitan dengan kontrak penjualan Obligasi Pemerintah Indonesia. Kontrak dimulai pada saat Bank melakukan pengalihan Obligasi Pemerintah Indonesia kepada bank counterpart dan menerima dana hasil pengalihan tersebut dalam Rupiah. Sebagian dari dana hasil pengalihan tersebut sejumlah Rp1.268.000 ditempatkan kembali ke bank counterpart dan selanjutnya Bank menerima pinjaman Dolar Amerika Serikat sejumlah USD100.000.000 (nilai penuh). Ringkasan dari kontrak Callable Parallel Deposits adalah sebagai berikut: Tanggal efektif
Tanggal jatuh tempo
Nilai deposito awal
Nilai deposito akhir
Rupiah
Deposito
16 Mei 2005
20 Juni 2013
634.000
1.493.110 *)
Suku Bunga 11,17%
Dolar Amerika Serikat
17 Mei 2005
15 Juni 2013
USD50 juta (nilai penuh)
USD50 juta (nilai penuh)
LIBOR 3 bulan + spread
Rupiah
3 Juni 2005
20 Desember 2013
634.000
1.540.310 *)
11,00%
Dolar Amerika Serikat
8 Juni 2005
15 Desember 2013
USD50 juta (nilai penuh)
USD50 juta (nilai penuh)
LIBOR 3 bulan + spread
*) Zero Coupon Deposits
Dana yang ditempatkan sebagai deposito di atas berasal dari sebagian dana yang diterima dari pengalihan Obligasi Pemerintah ke bank counterpart. Perjanjian memberikan hak opsi kepada bank counterpart untuk memutuskan lebih awal perjanjian dengan menghentikan/menarik deposito Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada setiap tanggal redemption setiap tahunnya. Perjanjian juga mengharuskan Bank untuk menambah (top up) penempatan deposito Rupiah ke bank counterpart selama periode perjanjian yang dihitung berdasarkan dari pergerakan kurs spot Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal 15 Juni 2006, Bank telah menggunakan haknya untuk memutuskan lebih awal atas pinjaman USD50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 17 Mei 2005 di atas. Selain itu, pada tanggal 15 Desember 2006 Bank juga telah menggunakan hak untuk memutuskan lebih awal atas pinjaman USD50.000.000 (nilai penuh) dengan tanggal efektif 8 Juni 2005 di atas. Dalam hal Bank mengeksekusi opsi ini maka penempatan dalam Callable Zero Coupon Deposit tidak secara otomatis dihentikan.
Lampiran 5/79
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) Berdasarkan perjanjian, bank counterpart dapat memutuskan perjanjian pada saat terjadinya Unwind Events yaitu apabila Bank gagal membayar setiap penambahan (top up) deposito Rupiah yang diharuskan dalam perjanjian. Apabila bank counterpart menggunakan haknya untuk melakukan penghentian transaksi lebih awal akibat terjadinya Unwind Events, Bank diharuskan membayar Unwind Cost kepada bank counterpart seperti yang ditentukan kemudian oleh bank counterpart. Selain itu bank counterpart memiliki hak untuk melakukan penghentian transaksi lebih awal jika bank counterpart memandang bahwa penerimaan dana dalam bentuk callable zero coupon deposits tersebut memiliki bunga yang lebih tinggi dari bunga pasar. Hal ini sebagaimana telah dilakukan bank counterpart pada tanggal 28 Mei 2007 dan 25 Juni 2007. Pada tanggal 28 Mei 2007, bank counterpart memutuskan lebih awal atas transaksi dengan nilai deposito awal Rp634.000 dan memberikan dana tunai sebagai penyelesaian atas transaksi tersebut pada tanggal 20 Juni 2007. Pada tanggal 25 Juni 2007, bank counterpart memutuskan lebih awal atas transaksi dengan nilai deposito awal Rp634.000 dan memberikan dana tunai sebagai penyelesaian atas transaksi tersebut pada tanggal 21 Desember 2007.
23. HUTANG ATAS EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI 2009 Jenis Efek
Nilai Nominal
Tanggal Dimulai
Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Beli Kembali
Beban Bunga yang Belum Diamortisasi
Nilai Bersih
Obligasi Pemerintah Rupiah Obligasi VR0019 Jumlah
355.652
18/05/2005
18/05/2010
355.652
316.356
-
316.356
316.356
-
316.356
2008 Jenis Efek
Nilai Nominal
Tanggal Dimulai
Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Beli Kembali
Beban Bunga yang Belum Diamortisasi
Nilai Bersih
Obligasi Pemerintah Rupiah Obligasi VR0019 Obligasi VR0017 Obligasi FR0019 Jumlah Obligasi Non Pemerintah Rupiah Obligasi ORI 004 ORI 004 Obligasi Obligasi
Jumlah
355.652 289.859 231.028
18/05/2005 04/11/2004 03/11/2004
18/05/2010 04/11/2009 03/11/2009
316.356 284.062 285.060
-
316.356 284.062 285.060
885.478
-
885.478
50.997 24.076 10.602 6.335 5.102
350 189 83 9 66
50.647 23.887 10.519 6.326 5.036
99.000
97.112
697
96.415
975.539
982.590
697
981.893
876.539
50.000 26.000 11.000 7.000 5.000
05/09/2008 22/09/2008 23/09/2008 09/12/2008 09/12/2008
04/03/2009 22/01/2009 23/01/2009 02/02/2009 02/02/2009
Lampiran 5/80
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. HUTANG ATAS EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI (lanjutan) 2007 Jenis Efek
Nilai Nominal
Tanggal Dimulai
Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Beli Kembali
Beban Bunga yang Belum Diamortisasi
Nilai Bersih
Obligasi Pemerintah Rupiah Obligasi VR0013 Obligasi VR0031 Obligasi VR0031 Obligasi VR0019 Obligasi VR0017 Obligasi FR0040, FR0043, dan FR0047 Obligasi FR0019 Obligasi FR0020, FR0027, dan FR0033 Jumlah
617.500 669.000 446.000 355.652 289.859
07/06/2005 19/12/2007 19/12/2007 18/05/2005 04/11/2004
07/01/2008 03/01/2008 03/01/2008 18/05/2010 04/11/2009
617.500 602.746 401.829 316.356 284.062
259 172 -
617.500 602.487 401.657 316.356 284.062
283.000 231.028
28/12/2007 03/11/2004
28/01/2008 03/11/2009
297.527 285.060
34 -
297.493 285.060
100.000
28/12/2007
11/01/2008
110.021
293
109.728
2.915.101
758
2.914.343
2.992.039
Kontrak penjualan Obligasi Pemerintah dengan bank counterpart (No. Seri VR0013, VR0017, FR0019 dan VR0019) merupakan kontrak-kontrak yang berkaitan dengan kontrak-kontrak transaksi pendanaan valuta asing melalui mekanisme pertukaran mata uang asing (cross currency swap) dengan pihak-pihak tersebut di atas (Catatan 10). Tidak ada premi atau diskonto yang diakui atas kontrak-kontrak tersebut.
24. KEWAJIBAN AKSEPTASI a. Berdasarkan Jenis Mata Uang, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2009 Rupiah: Kewajiban kepada bank lain Pihak ketiga Kewajiban kepada debitur Pihak ketiga Jumlah Rupiah Mata uang asing: Kewajiban kepada bank lain Pihak ketiga Kewajiban kepada debitur Pihak ketiga Jumlah mata uang asing
2008
2007
187.478
85.168
74.688
121.364 308.842
8.783 93.951
118.195 192.883
3.927.139
3.670.093
4.338.877
120.792 4.047.931
78.323 3.748.416
491.475 4.830.352
4.356.773
3.842.367
5.023.235
2009
2008
2007
b. Berdasarkan Jatuh Tempo: Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Jumlah Rupiah Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Jumlah mata uang asing
Lampiran 5/81
165.954 124.895 17.993 308.842
89.063 411 4.477 93.951
104.358 81.246 7.279 192.883
1.090.792 1.705.214 1.240.472 11.453 4.047.931
3.721.136 16.996 5.638 4.646 3.748.416
1.425.862 2.000.819 1.021.231 382.440 4.830.352
4.356.773
3.842.367
5.023.235
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN Berdasarkan Jenis dan Mata Uang:
Rupiah: Cek perjalanan Mandiri Obligasi Medium Term Notes Obligasi Syariah Efek -efek Jangka Pendek Lain -lain Jumlah Rupiah Mata uang asing: Medium Term Notes Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Biaya penerbitan yang belum diamortisasi
2009
2008
2007
622.055 600.000 250.000 200.000 564 1.672.619
778.639 200.000 37.400 564 1.016.603
957.107 375.000 564 1.332.671
1.672.619
1.016.603
2.718.796 2.718.796 4.051.467
(1.605)
-
1.671.014
1.016.603
(903) 4.050.564
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, efek-efek yang diterbitkan yang dimiliki oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah sebesar RpNihil, RpNihil dan Rp30.000 (Catatan 48a). Obligasi Pada tanggal 8 Februari 2008, PT Tunas Financindo Sarana (sejak 20 Agustus 2009, berganti nama menjadi PT Mandiri Tunas Finance), anak perusahaan sejak 6 Februari 2009, menerbitkan Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 dengan nilai nominal sebesar Rp600.000, dimana cicilan pokok obligasi akan dibayarkan penuh pada saat jatuh tempo yang terdiri dari empat seri:
Obligasi Seri A Seri B Seri C Seri D
Nilai Nominal 350.000 25.000 50.000 175.000
Tingkat Bunga Tetap per Tahun 10,00% 10,50% 11,00% 11,25%
Jatuh Tempo 27 Februari 2009 20 Februari 2010 20 Februari 2011 20 Februari 2012
Seluruh Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 Seri A sebesar Rp350.000 telah dilunasi pada saat jatuh temponya. Pada tanggal 13 Februari 2007, PT Tunas Financindo Sarana menerbitkan Obligasi Tunas Financindo Sarana IV Tahun 2007 dengan nilai nominal sebesar Rp600.000, dimana cicilan pokok obligasi akan dibayarkan penuh pada saat jatuh tempo yang terdiri atas tiga seri:
Obligasi Seri A Seri B Seri C
Nilai Nominal 150.000 100.000 350.000
Tingkat Bunga Tetap per Tahun 10,00% 10,40% 11,00%
Jatuh Tempo 27 Februari 2008 22 Februari 2009 22 Februari 2010
Seluruh Obligasi Tunas Financindo Sarana IV Tahun 2007 Seri A sebesar Rp150.000 dan Seri B sebesar Rp100.000 telah dilunasi pada saat jatuh temponya.
Lampiran 5/82
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan) Medium-Term Notes (MTN) Rupiah 2009
Jenis Medium Term Notes
Arranger PT Mandiri Manajemen Investasi
Tanggal jatuh tempo
Jangka waktu (bulan)
Tingkat suku bunga per tahun
18 Nov 2011
48
11,60%
Nilai nominal
250.000 250.000
Untuk mendukung ekspansi pembiayaan konsumen, pada tanggal 18 November 2009 PT Mandiri Tunas Finance, Anak Perusahaan menerbitkan MTN sebesar Rp250.000 kepada PT Mandiri Manajemen Investasi dengan suku bunga sebesar 11,60%. Surat hutang ini memiliki jangka waktu 2 tahun yang berlaku sejak tanggal 18 November 2009 sampai dengan tanggal 18 November 2011. Mata uang asing 2007 Jenis/ Nomor ISIN MTN (XS0167272375)
Jangka Tanggal jatuh waktu tempo (bulan)
Arranger Credit Suisse First Boston (Europe) Ltd., London, UBS Hong Kong dan PT Mandiri Sekuritas
22 Apr 2008
Dikurangi: - Efek-efek yang diterbitkan dan dimiliki Bank Mandiri dan Anak Perusahaan - Diskonto yang belum diamortisasi
60
Tingkat suku bunga per tahun
7,00%
Nilai nominal USD Setara (nilai penuh) Rupiah
299.466.824
2.812.892
(10.017.641)
(94.096)
289.449.183 (96.115)
2.718.796 (903)
289.353.068
2.717.893
Bank Mandiri telah menerbitkan MTN sebesar USD300.000.000 (nilai penuh) dengan suku bunga 7,00% per tahun, pada harga 99,482% dan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2008. MTN dengan nilai nominal sebesar USD300.000.000 (nilai penuh) tersebut telah dilindung nilai dengan menggunakan jenis instrumen interest rate swap. MTN disajikan menurut nilai wajarnya sebagai akibat penyesuaian atas transaksi lindung nilai. Pada saat jatuh tempo di bulan April 2008, Bank telah melunasi MTN sebesar USD300.000.000 (nilai penuh) tersebut. Obligasi Syariah Pada 31 Oktober 2003, Bank Syariah Mandiri, anak perusahaan, mengeluarkan Obligasi Syariah Mudharabah yang memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dengan nilai Rp200.000 dan pendapatan bagi hasil dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembayaran pertama dilakukan pada tanggal 30 Januari 2004. Obligasi Syariah Mudharabah ini jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2008. Pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan diambil dari pendapatan margin Bank Syariah Mandiri yang berasal dari portofolio murabahah yang diperoleh selama 1 (satu) triwulan. Obligasi ini telah dilunasi pada saat jatuh tempo.
Lampiran 5/83
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan) Obligasi Syariah (lanjutan) Pada tanggal 31 Januari 2007, Bank Syariah Mandiri melakukan penawaran dan penjualan secara terbatas Subordinated Notes Syariah Mudharabah Tahun 2007 (Subnotes Bank) dengan nilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp200.000. Subnotes Bank ini berjangka waktu 10 tahun dengan hak melunasi (call option) pada tahun ke-5 sejak tanggal penerbitan. Indikasi Nisbah yang diberikan kepada pemegang Subnotes Bank adalah setara dengan 21,93% per tahun dari pendapatan yang dibagihasilkan. Pendapatan bagi hasil Subnotes Bank dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal penerbitan. Pada tanggal 5 April 2007, Subnotes Bank telah terealisasi sebesar Rp200.000. Subnotes Bank tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2017. Efek-efek Jangka Pendek Pada tanggal 6 November 2008, PT Mandiri Sekuritas, anak perusahaan, menerbitkan Efek-efek Jangka Pendek (Short-Term Notes) dengan tingkat bunga tetap sebesar 16,00% per tahun terhutang dalam cicilan bulanan mulai tanggal 30 November 2008. Nilai nominal keseluruhan adalah Rp37.400 dan diterbitkan dengan harga 100,00% dari nilai pokoknya. Efek-efek ini telah jatuh tempo dan sudah dilunasi pada tanggal 28 Februari 2009. 26. PINJAMAN YANG DITERIMA 2009 Rupiah: (a) Pemerintah Republik Indonesia (Catatan 48a) (b) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (c) Bank Indonesia (f) Lain-lain
Mata uang asing: (d) Direct Off-shore Loans (e) Fasilitas Pendanaan Perdagangan
2008
2007
200.000 180.031 135.822 610.003
240.000 241.974 214.337 710.000
280.000 326.122 392.150 625.743
1.125.856
1.406.311
1.624.015
2.818.500 -
4.065.700 3.899.497
845.370 6.875.676
2.818.500
7.965.197
7.721.046
3.944.356
9.371.508
9.345.061
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, pinjaman yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah Rp200.000, Rp240.000 dan Rp280.000 (Catatan 48a). (a) Pemerintah Republik Indonesia Akun ini merupakan pinjaman yang diterima oleh Bank Mandiri dari Pemerintah Republik Indonesia (RI) berdasarkan perjanjian No. KP-022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan amandemen perjanjian No. AMA-7/KP-022/DP3/2004 tanggal 15 Desember 2004 dan surat perjanjian No. 5-662/PB.7/2005 tanggal 13 Mei 2005 dan amandemen perjanjian No. AMA30/KP- 022/DP3/2006 tanggal 24 Agustus 2006 masing-masing tentang Perubahan terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. KP022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan Persetujuan Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah RI dan Bank Mandiri dalam rangka pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil. Pinjaman ini digunakan untuk penyediaan kredit bagi usaha mikro dan kecil dengan prosedur, tata cara dan persyaratan pemberian pinjaman sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil yang telah diubah dan disempurnakan dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 74/KMK.06/2004 tanggal 20 Februari 2004. Fasilitas ini dikenai suku bunga sebesar SBI 3 (tiga) bulanan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali pada tanggal 10 Maret, 10 Juni, 10 September dan 10 Desember atas dasar lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terakhir sebelum tanggal penetapan. Pembayaran pinjaman ini akan dilakukan dalam 5 (lima) kali angsuran per semester dan pembayaran pertama jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2007. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Desember 2019.
Lampiran 5/84
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) (b) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero) kepada Bank Mandiri dan Bank Sinar Harapan Bali (BSHB). Baki debet pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 untuk pinjaman Bank Mandiri adalah masing-masing sebesar Rp153.507, Rp219.050 dan Rp326.122 dan untuk pinjaman BSHB adalah masingmasing sebesar Rp26.524, Rp22.924 dan RpNihil. Fasilitas ini dikenai bunga 7,00% per tahun. Jangka waktu kredit dan jadual pelunasannya tergantung dari perjanjian kredit untuk masingmasing debitur, terakhir pada bulan Desember 2013. Bank Mandiri menyalurkan kembali pinjaman tersebut kepada anggota Koperasi Primer (Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya [KKPA]). (c)
Bank Indonesia Akun ini merupakan fasilitas kredit likuiditas yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) untuk dipinjamkan kembali kepada debitur-debitur Bank Mandiri sesuai dengan Kredit Program Pemerintah. Pengelolaan dan pengawasan fasilitas kredit ini dilakukan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero), sebuah badan usaha milik Pemerintah, berdasarkan Undangundang No. 23/1999 tanggal 17 Mei 1999 mengenai BI, Peraturan BI No. 2/3/PBI/2000 tanggal 1 Februari 2000 dan Peraturan BI No. 5/20/PBI/2003 tanggal 17 September 2003 tentang Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam rangka Kredit Program. Fasilitas kredit ini dikenai suku bunga berkisar antara 3,00% sampai 9,00% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal yang berbeda-beda yang terakhir pada tahun 2017. Rinciannya adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah: Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya (KKPA) Kredit Investasi Kecil (KIK) Kredit Investasi (KI)
2008
2007
79.701 35.968 20.153
135.971 52.889 25.477
285.484 74.132 32.534
135.822
214.337
392.150
(d) Direct Off-shore Loans Rincian pinjaman direct off-shore loans adalah sebagai berikut:
Deutsche Bank International (Asia) Ltd, Singapura Sindikasi Oversea - Chinese Banking Corp. Limited, United Overseas Bank Limited, Intesa San Paolo S.P.A., DZ Bank AG Deutsche Zentral Genossenschaftsbank, Bank Muscat S.A.O.G. Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura
2009
2008
2007
2.818.500
3.270.000
-
-
599.500 196.200
563.580 281.790
2.818.500
4.065.700
845.370
Deutsche Bank International (Asia) Limited (“DBI”), Singapura Pada tanggal 27 Februari 2008, Bank memperoleh pinjaman dari DBI sebesar USD300.000.000 (nilai penuh) (setara Rp2.818.500) dengan tingkat bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu untuk tahun pertama. Jika pinjaman ini diperpanjang, tingkat bunga tahun kedua dan ketiga akan dikenakan tingkat bunga tetap. Pinjaman ini telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Februari 2011. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan Obligasi Pemerintah seri VR0019 dengan nilai nominal sebesar Rp3.967.500 (Catatan 7).
Lampiran 5/85
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) (d) Direct Off-shore Loans (lanjutan) Oversea - Chinese Banking Corporation Limited, United Overseas Bank Limited, Intesa San Paolo S.P.A., DZ Bank AG Deutsche Zentral - Genossenschaftsbank dan Bank Muscat S.A.O.G. Berdasarkan perubahan perjanjian kredit sindikasi tanggal 3 September 2008, Bank memperoleh pinjaman sebesar USD55.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga SIBOR 12 (dua belas) bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini berjangka waktu satu tahun, dan telah dilunasi pada tanggal 10 September 2009. Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura (Sumitomo) Pada tanggal 23 September 1999, Bank memperoleh pinjaman dari Sumitomo sebesar USD30.000.000 (nilai penuh). Pembayaran pertama dan kedua telah dilakukan di 2008 sebesar USD12.000.000 (nilai penuh). Pinjaman ini berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan telah dilunasi pada tanggal 28 September 2009. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga SIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu. (e) Fasilitas Pendanaan Perdagangan Fasilitas pendanaan perdagangan merupakan pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu mulai dari 180 sampai dengan 365 hari dengan tingkat suku bunga sebesar LIBOR atau SIBOR ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan letters of credit yang diterbitkan oleh Bank Mandiri. Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh pinjaman telah dilunasi (bersaldo Nihil), sementara rincian saldo pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2009 Wachovia Bank NA, Amerika Serikat Bank of New York Mellon, Singapura (dahulu Bank of New York) ABN AMRO Bank NV, Singapura JP Morgan Chase NA, Singapura Bank of Nova Scotia, Hong Kong Dresdner Bank, AG, Frankfurt Credit Suisse, Zurich Bank of Nova Scotia, Singapura Oversea - Chinese Banking Corporation Limited, Singapura ING Bank, Singapura Credit Suisse, Singapura Standard Chartered Bank, Singapura Commerzbank AG, Frankfurt DBS Bank, Ltd., Singapura American Express Bank, New York National Bank of Dubai Bank of America, San Francisco DZ Bank AG Deutsche Zentral Genossenschaftsbank, Singapura
Lampiran 5/86
2008
2007
-
708.500
704.475
-
654.000 574.997 545.000 490.500 272.500 218.000 218.000 218.000 -
751.440 610.545 939.300 140.895 469.650 234.825 563.580 469.650 469.650 375.720 281.790 281.790 234.825 187.860
-
159.681
-
3.899.497
6.875.676
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) (f)
Lain-lain 2009 Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Lippo Tbk.) PT Bank Permata Tbk. The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PT Bank DBS Indonesia PT ANZ Panin Bank PT Panin Bank Tbk. Standard Chartered Bank PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Bank Indonesia
2008
2007
274.248 161.469 94.286 25.000 25.000 20.000 10.000 -
150.000 130.000 150.000 90.000 75.000 65.000 50.000 -
150.000 170.000 130.000 20.000 150.000 5.743
610.003
710.000
625.743
PT Bank Central Asia Tbk. Pada tanggal 7 Maret 2001, Anak Perusahaan dan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) menandatangani perjanjian kredit dimana BCA memberikan fasilitas modal kerja. Berdasarkan addendum perjanjian No. 5 tanggal 24 Juni 2008, BCA memberikan fasilitas installment loan dengan jumlah sebesar Rp650.000 dengan tingkat bunga sebesar 10,75% per tahun. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Maret 2012. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Pada tanggal 26 Juli 2004, Anak Perusahaan dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) menandatangani perjanjian kredit dimana BNI memberikan fasilitas modal kerja. Berdasarkan adendum perjanjian No.10 tanggal 2 Oktober 2007, BNI memberikan beberapa fasilitas yang dapat diperpanjang dengan jumlah sebesar Rp400.000. Pada tanggal 2 Oktober 2007, fasilitas ini diperpanjang hingga 31 Desember 2011. Tingkat bunga ditetapkan sebesar 11,00% - 13,00% fixed per tahun. PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Lippo Tbk.) Pada tanggal 13 Desember 2001, Anak Perusahaan dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Lippo Tbk) (CIMB) menandatangani perjanjian kredit dan berdasarkan adendum perjanjian No. 18 tanggal 12 Desember 2007, CIMB memberikan fasilitas dengan jumlah sebesar Rp100.000. Tingkat bunga ditetapkan sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlaku dan dapat berubah sewaktu-waktu (secara berkala atau floating). Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Desember 2010. PT Bank Permata Tbk. Pada tanggal 19 Oktober 2007, Anak Perusahaan dan PT Bank Permata Tbk. (Bank Permata) menandatangani perjanjian kredit, dimana Bank Permata memberikan fasilitas modal kerja dan foreign exchange line dengan batas masing-masing sebesar Rp170.000 dan Rp20.000. Perjanjian ini telah diperpanjang 2 (dua) kali, terakhir pada tanggal 7 Oktober 2009. Perjanjian ini diperpanjang sampai dengan 7 Oktober 2010 dengan penurunan limit fasilitas modal kerja menjadi sebesar Rp150.000. Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, bunga atas fasilitas modal kerja adalah sebesar bunga yang berlaku di pasar. The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Pada tanggal 22 Mei 2007, Anak Perusahaan dan The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) menandatangani perjanjian kredit, dimana HSBC memberikan fasilitas short-term funding dan fasilitas transaksi exposure risk limit/option dengan batas masing-masing sebesar Rp175.000 dan USD1.000.000 (nilai penuh). Pada 18 Februari 2008, perjanjian kredit Anak Perusahaan dengan HSBC tersebut diperpanjang dengan fasilitas short-term funding, revolving loan dan transaksi exposure risk limit/option dengan batas masing-masing sebesar Rp175.000, USD5.000.000 (nilai penuh) dan USD1.000.000 (nilai penuh). Pada Februari 2009, fasilitas ini diperpanjang dan berlaku sampai dengan Februari 2010. Tingkat bunga ditetapkan sebesar 2,50% di bawah bunga pinjaman bank per tahun.
Lampiran 5/87
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) (f)
Lain-lain (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia Pada tanggal 20 Juni 2008, Anak Perusahaan dan PT Bank DBS Indonesia (DBS) menandatangani perjanjian kredit, dimana DBS memberikan fasilitas modal kerja (revolving Rupiah facility advances) sebesar Rp150.000 serta fasilitas transaksi valuta asing (uncommited US Dollar facility) sebesar maksimum USD20.000.000 (nilai penuh). Pada Juni 2009, fasilitas ini diperpanjang sampai dengan Juni 2010. Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, tingkat bunga per tahun atas fasilitas modal kerja adalah sebesar 0,875% diatas bank’s prime lending rate atau tingkat suku bunga ditentukan berdasarkan kesepakatan pada saat penarikan fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang diterima di atas.
27. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI a. Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah: Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 46) Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 46) Standby letters of credit (Catatan 46) Jumlah Rupiah Mata uang asing: Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 46) Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 46) Standby letters of credit (Catatan 46) Jumlah mata uang asing
2008
2007
9.806.981 1.355.911 1.031.113 12.194.005
8.129.571 1.637.447 620.382 10.387.400
6.422.641 1.251.848 469.000 8.143.489
7.518.273 6.380.657 3.207.040 17.105.970
7.111.788 3.813.155 3.683.719 14.608.662
5.571.489 6.174.146 2.522.294 14.267.929
29.299.975
24.996.062
22.411.418
b. Berdasarkan Kolektibilitas: 2009
2008
2007
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
28.707.984 551.374 29.781 10.836 29.299.975 (329.362)
24.562.424 370.863 25.033 37.742 24.996.062 (316.401)
21.606.838 709.154 6.783 88.643 22.411.418 (469.508)
Komitmen dan kontinjensi - bersih
28.970.613
24.679.661
21.941.910
c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Komitmen dan Kontinjensi: 2009
2008
2007
Saldo awal tahun Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan Lain-lain*)
316.401 37.782 (24.821)
469.508 (221.393) 68.286
514.399 (61.409) 16.518
Saldo akhir tahun
329.362
316.401
469.508
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi telah memadai.
Lampiran 5/88
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERPAJAKAN a. Hutang Pajak - Bersih
Bank Mandiri Pajak penghasilan: Karyawan - Pasal 21 Badan - Pasal 25/29 Pasal 4 (2) Lain-lain Anak Perusahaan
2009
2008
2007
25.084 1.540.850 172.427 11.430 1.749.791 106.038
56.412 2.865.154 208.366 10.864 3.140.796 33.704
43.921 1.022.689 145.591 7.204 1.219.405 60.993
1.855.829
3.174.500
1.280.398
2009
2008
2007
3.271.570 208.297 3.479.867
4.551.185 160.709 4.711.894
2.552.750 133.404 2.686.154
b. Beban Pajak
Beban pajak - tahun berjalan: Bank Mandiri Anak Perusahaan Beban/(manfaat) pajak - tangguhan: Bank Mandiri Anak Perusahaan
162.544 (16.825) 145.719 3.625.586
(1.936.690) (21.960) (1.958.650) 2.753.244
(700.116) (146) (700.262) 1.985.892
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2aa, pajak penghasilan untuk Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (untuk tujuan Surat Pemberitahuan Pajak, perhitungan pajak secara konsolidasi tidak diperkenankan). c. Beban Pajak - Tahun berjalan Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat/(beban) pajak pada laporan laba rugi konsolidasian dan perhitungan pajak penghasilan dan beban pajak tahun berjalan untuk Bank Mandiri dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: 2009 Laba konsolidasian sebelum beban pajak dan hak minoritas Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak Anak Perusahaan - setelah eliminasi
10.824.074 (234.496)
Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas Bank Mandiri saja Ditambah/(dikurangi) perbedaan permanen: (Pendapatan tidak kena pajak)/ Biaya yang tidak dikurangkan menurut pajak Kerugian Cabang Hong Kong Lain-lain
Lampiran 5/89
2008
2007
8.068.560
6.333.383
(141.244)
(134.525)
10.589.578
7.927.316
6.198.858
(149.385) 2.651 (159.499)
189.537 62.367 35.465
52.436 15.126
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban Pajak - Tahun berjalan (lanjutan) 2009 Ditambah/(dikurangi) perbedaan temporer: Kelebihan penyisihan biaya pegawai Kelebihan penyisihan dan penghapusan kredit yang diberikan Kelebihan penyisihan aset lain-lain Kelebihan/(kekurangan) penyisihan kerugian yang timbul dari kasus hukum Kelebihan/(kekurangan) estimasi komitmen dan kontinjensi Kelebihan/(kekurangan) penyisihan aset terbengkalai Kelebihan/(kekurangan) penyusutan aset tetap Kelebihan penyisihan agunan yang diambil alih (Keuntungan)/kerugian dari kenaikan/penurunan nilai efek-efek dan Obligasi Pemerintah Selisih nilai realisasi bersih agunan yang diambil alih Selisih nilai realisasi bersih aset terbengkalai (Kekurangan)/kelebihan penyisihan penghapusan aset produktif selain kredit yang diberikan Pemulihan kredit Taksiran laba menurut pajak Beban pajak - tahun berjalan Bank Mandiri saja Anak Perusahaan Taksiran beban pajak - tahun berjalan
2008
2007
702.782
378.487
506.484
371.164 400.000
5.897.248 -
1.933.422 -
330.677
14.166
(22.293)
12.676 150.376 56.012 92.983
(154.090) (8.105) 111.736 -
(44.209) 46.110 (19.684) -
(15.596) (288) (8.069)
23 (7.952)
(600.229) (91.654) 11.684.179
840.628 (116.151) 15.170.675
(104.899) (90.915) 8.509.224
3.271.570 208.297
4.551.185 160.709
2.552.750 133.404
3.479.867
4.711.894
2.686.154
14.464 23.838 486
Perhitungan perpajakan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) Bank Mandiri. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 merupakan taksiran penghasilan terutang. Bank belum menyampaikan SPT pajak tahun 2009. Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self-assessment. Kantor Pajak berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah tanggal pajak terhutang. Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengumumkan adanya perubahan terhadap pajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009, yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk Bank akan dikenakan satu tarif sebesar 28,00% pada tahun 2009 dan akan berkurang menjadi 25,00% sejak 2010. Perubahan dalam tarif pajak ini menyebabkan penyesuaian dalam perhitungan pajak tangguhan. Sejak tahun 2009, Bank Mandiri mengakui kredit yang dihapus buku selama tahun berjalan sebagai pengurang laba bruto dengan memenuhi tiga ketentuan yang disyaratkan dalam pengakuan piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih sebagai pengurang dalam penghasilan bruto sesuai dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008.
Lampiran 5/90
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak Penghasilan - Tangguhan Rekonsiliasi antara taksiran beban pajak, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dari laba komersial sebelum beban pajak, dengan taksiran beban pajak pada laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2009 Laba konsolidasian sebelum beban pajak dan hak minoritas Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak Anak Perusahaan - setelah eliminasi
10.824.074 (234.496)
Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas Bank Mandiri saja Taksiran beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Kenaikan pajak tangguhan dari perubahan tarif pajak dan pengakuan perbedaan temporer tahun sebelumnya yang belum diakui Efek pajak atas perbedaan permanen: Kerugian Cabang Hong Kong (Pendapatan tidak kena pajak)/Biaya yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak Lain-lain Pemulihan kredit Beban pajak - Bank Mandiri saja Beban pajak - Anak Perusahaan Beban pajak - konsolidasian Dikurangi beban pajak kini - konsolidasian Beban/(manfaat) pajak tangguhan - konsolidasian
2008
2007
8.068.560
6.333.383
(141.244)
(134.525)
10.589.578
7.927.316
6.198.858
2.965.081
2.378.177
1.859.640
580.442
184.952
-
742
18.710
-
(41.828) (44.660) (25.663)
56.861 10.640 (34.845)
15.731 4.537 (27.274)
469.033 3.434.114 191.472 3.625.586 (3.479.867)
236.318 2.614.495 138.749 2.753.244 (4.711.894)
(7.006) 1.852.634 133.258 1.985.892 (2.686.154)
(1.958.650)
(700.262)
145.719
e. Aset pajak tangguhan Pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer antara nilai buku menurut komersial dan menurut pajak adalah sebagai berikut:
Bank Mandiri Aset pajak tangguhan: Hapus buku kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan kredit yang diberikan Penyisihan untuk beban pegawai Penyisihan penghapusan untuk aset produktif selain kredit yang diberikan Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Penyisihan aset lain-lain Penyisihan atas potensi kerugian yang timbul dari kasus hukum setelah dikurangi penyisihan atas aset pajak tangguhan sebesar Rp24.253 dan Rp38.926 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah (tersedia untuk dijual) Penyisihan aset terbengkalai Penyisihan agunan yang diambil alih Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih aset terbengkalai Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih agunan yang diambil alih Aset pajak tangguhan
Lampiran 5/91
2009
2008
2007
2.894.873 1.239.895 769.586
3.605.776 777.476 665.157
2.276.445 429.374 599.122
609.493 81.641 100.000
872.525 87.889 -
659.274 140.394 -
105.056
25.073
22.614
86.947 47.095 29.205
66.233 10.641 6.675
1.521 13.833 7.150
3.306
5.963
8.774
2.541 5.969.638
2.926 6.126.334
3.135 4.161.636
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Aset pajak tangguhan (lanjutan) 2009 Kewajiban pajak tangguhan: Nilai buku aset tetap Mark to market efek -efek
2008
2007
(25.697) (3.899)
(44.464) -
(81.161) (7)
Aset pajak tangguhan bersih - Bank Mandiri saja Aset pajak tangguhan - Anak Perusahaan
5.940.042 74.043
6.081.870 42.049
4.080.468 15.979
Jumlah aset pajak tangguhan konsolidasian - bersih
6.014.085
6.123.919
4.096.447
Aset pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Manajemen berpendapat bahwa terdapat kemungkinan besar jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. 29. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 2009 Rupiah: Cadangan atas bonus dan insentif, cuti dan THR Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai (Catatan 43) Penyisihan biaya manfaat bebas tugas (Catatan 43) Hutang transaksi nasabah Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 57c) Setoran jaminan Pendapatan diterima dimuka Lain-lain Jumlah Rupiah Mata uang asing: Setoran jaminan Pendapatan diterima dimuka Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 57c) Kewajiban sewa guna usaha Lain-lain Jumlah mata uang asing
2008
2007
1.066.838 1.044.505 973.347 516.897
775.927 925.002 794.159 483.824
647.930 784.938 655.489 557.822
494.200 493.899 377.442 2.566.160 7.533.288
157.560 466.130 368.933 1.897.308 5.868.843
204.611 527.347 351.257 2.681.784 6.411.178
537.120 148.856
440.451 198.791
565.340 199.043
20.166 1.008 892.148 1.599.298
18.756 2.248 1.470.279 2.130.525
1.131 2.447.339 3.212.853
9.132.586
7.999.368
9.624.031
Pada tanggal 31 Desember 2009, lain-lain terutama terdiri dari berbagai macam beban yang masih harus dibayar untuk biaya operasional Bank sebesar kurang lebih Rp702.402 (2008: Rp458.480 dan 2007: Rp428.770) dan pembayaran terkait ATM dan kartu kredit sebesar Rp288.998 (2008: Rp595.089 dan 2007: Rp966.750). Mutasi penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007: 2009
2008
2007
Saldo awal tahun Penyisihan/(pembalikan) selama tahun berjalan (Catatan 38) Lain -lain*)
176.316 340.707 (2.657)
205.742 (31.133) 1.707
316.227 (106.619) (3.866)
Saldo akhir tahun
514.366
176.316
205.742
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk atas kemungkinan timbulnya kerugian akibat tuntutan hukum tersebut telah memadai.
Lampiran 5/92
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. PINJAMAN SUBORDINASI Berdasarkan jenis dan mata uang: 2009 Rupiah: Two-Step Loans (TSL) (a) Nordic Investment Bank (NIB) (b) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF) (c) ASEAN Japan Development Fund - Export - Import Bank of Japan (AJDF - EBJ) (d) Asian Development Bank (ADB) Bank Indonesia Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Jumlah Rupiah Mata uang asing: Two-Step Loans (TSL) (d) Asian Development Bank (ADB) (e) Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW) Jumlah Mata uang asing
2008
2007
159.784
181.089
213.724
45.504
58.505
71.506
205.288 2.319.559 3.500.000 6.024.847
562 240.156 2.366.859 2.607.015
1.687 688 287.605 2.423.859 2.711.464
192.221 192.221
229.635 229.635
203.864 19.947 223.811
6.217.068
2.836.650
2.935.275
Two-Step Loans (TSL) (a) Nordic Investment Bank (NIB) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari NIB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit
Tujuan
Jangka Waktu
Nordic Investment Bank IV
Untuk mengembangkan dan membiayai proyek investasi prioritas utama di Indonesia, terutama sektor swasta atau yang menyangkut kepentingan bersama Indonesia dan Nordic.
15 April 1997 - 28 Februari 2017 dengan angsuran pertama pada tanggal 31 Agustus 2002.
Nordic Investment Bank III
Untuk mengembangkan dan membiayai investasi prioritas utama di Indonesia, terutama sektor swasta, atau yang menyangkut kepentingan bersama Indonesia dan Nordic.
4 Agustus 1993 - 15 Agustus 2008 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Februari 1999.
Rincian fasilitas kredit Nordic Investment Bank adalah sebagai berikut: 2009 (a) Nordic Investment Bank IV (NIB IV) (b) Nordic Investment Bank III (NIB III)
2008
2007
159.784 -
181.089 -
202.394 11.330
159.784
181.089
213.724
Tingkat suku bunga untuk fasilitas NIB III dan IV ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tidak tetap yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu tiga bulan selama enam bulan sebelumnya. Bank telah melunasi fasilitas pinjaman NIB III pada tanggal 15 Agustus 2008.
Lampiran 5/93
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (b) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF - OECF kepada Pemerintah Indonesia melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit Pollution Abatement Program (PAE)
Tujuan Equipment
Small Scale Industry (SSI)
Jangka Waktu
Pembelian peralatan untuk mencegah polusi.
19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus 1998.
Membiayai industri skala kecil.
19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus 1998.
Rincian fasilitas kredit International ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF) adalah sebagai berikut: 2009 (a) Pollution Abatement Equipment Program (PAE) (b) Small Scale Industry (SSI)
2008
2007
44.048 1.456
56.633 1.872
69.218 2.288
45.504
58.505
71.506
Penarikan kredit dari AJDF - OECF tersebut pembayarannya berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 5 tahun) dan dilunasi dalam 30 (tiga puluh) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal 15 Agustus 1998 dan berakhir pada tanggal 15 Februari 2013. Tingkat suku bunga atas fasilitas PAE adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 5,00% per tahun. Tingkat suku bunga atas fasilitas SSI adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 2,50% per tahun. (c) ASEAN Japan Development Fund - Export - Import Bank of Japan (AJDF - EBJ) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF - EBJ kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta, guna membiayai proyek investasi dan modal kerja industri skala kecil. Jumlah kredit yang diterima adalah sebesar Rp9.560 dan pembayarannya berjangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung sejak tanggal penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 3 tahun) dan dilunasi dalam 24 (dua puluh empat) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal 15 Desember 1997. Fasilitas kredit AJDF - EBJ dikenakan tingkat suku bunga yang ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya. Bank telah melunasi fasilitas kredit AJDF - EBJ pada tanggal 15 Juni 2009.
Lampiran 5/94
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (d) Asian Development Bank (ADB) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa jenis proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit
Tujuan
Jangka Waktu
ADB 1327 - INO (SF)
Membiayai Proyek Kredit Mikro (PKM).
15 Januari 2005 - 15 Juli 2029 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Januari 2005.
ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti
Membiayai proyek pemerintah dalam pendanaan kredit proyek industri perkebunan.
15 Februari 1989 - 15 September 2008 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Maret 1995.
Rincian fasilitas kredit Asian Development Bank (ADB) adalah sebagai berikut: 2009 (a) ADB Loan 1327 - INO (b) ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti
2008
2007
192.221 -
229.635 -
203.864 688
192.221
229.635
204.552
Menteri Keuangan melalui surat No. S-596/MK.6/2004 tanggal 12 Juli 2004, telah menyetujui pengalihan pengelolaan Proyek Kredit Mikro (PKM) Loan ADB No. 1327 - INO (SF) dari Bank Indonesia kepada Bank Mandiri. Dengan disetujuinya pengalihan PKM tersebut, maka telah dilakukan perubahan terhadap perjanjian penerusan pinjaman No. SLA-805/DP3/1995 tanggal 27 April 1995 yang diubah dengan amandemen No. AMA-287/SLA-805/DP3/2003 tanggal 22 April 2003 antara Republik Indonesia dan Bank Indonesia menjadi Republik Indonesia dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan No. AMA-298/SLA-805/DP3/2004 tanggal 16 Juli 2004. Pinjaman ADB untuk Proyek Kredit Mikro diberikan dalam mata uang SDR (Special Drawing Rights) sebesar SDR15.872.600,44 (nilai penuh) yang wajib dibayar kembali oleh Bank Mandiri dalam mata uang SDR kepada Pemerintah dalam 50 (lima puluh) kali angsuran setiap enam bulan secara prorata setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli, dengan angsuran pertama dilakukan pada tanggal 15 Januari 2005 dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2029. Atas pinjaman ADB tersebut, Bank Mandiri dikenakan service charge sebesar 1,50% per tahun pada setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli setiap tahunnya sejak penarikan pinjaman. Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti masing-masing sebesar 9,50% dan 10,00% per tahun. Bank telah melunasi fasilitas pinjaman ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti pada tanggal 15 September 2008. (e) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) Akun ini merupakan fasilitas pinjaman dari KfW ke Pemerintah Republik Indonesia melalui Bank Indonesia (BI) dan dilaksanakan oleh Bank Pelaksana yaitu Bank Mandiri untuk membiayai kontrak ekspor dalam mata uang Mark Jerman (DM) dengan maksimum pinjaman sebesar DM250.000.000 (nilai penuh) untuk penyediaan barang-barang modal, investasi dalam proyekproyek infrastruktur seperti transportasi, energi atau proyek komunikasi dan pengalihan teknologi baru antara pembeli yang berdomisili di Indonesia dan eksportir yang berdomisili di Republik Federal Jerman.
Lampiran 5/95
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two-Step Loans (TSL) (lanjutan) (e) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) (lanjutan) Sebelum mengimpor persediaan dari Jerman, pembeli harus menandatangani Perjanjian Pinjaman Individu (ILA) dengan persetujuan dari BI, KfW dan Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah pembiayaan tersebut dibatasi sampai 85,00% dari jumlah harga dalam DM dari setiap Kontrak Ekspor. Apabila jumlah harga diturunkan selama periode pengeluaran, maka KfW juga akan menurunkan pinjaman masing-masing secara proporsional. Nilai pesanan minimum atas Kontrak Ekspor adalah DM353.000 (nilai penuh) sedangkan yang menjadi elemen pinjaman adalah sebesar DM300.000 (nilai penuh). Syarat-syarat dan kondisi pinjaman seperti yang tercantum dalam akad penerusan pinjaman No. 31/1013/UK tanggal 21 Januari 1999 antara Bank Indonesia dan PT Bank Bumi Daya (Persero) (ex-legacy Bank) adalah sebagai berikut: Jangka waktu pinjaman 5 (lima) tahun, tidak termasuk 6 (enam) bulan masa tenggang, sejak ditandatanganinya ILA, yang dapat diperpanjang sampai 8 (delapan) atau 10 (sepuluh) tahun tergantung dari setiap ILA; Pelunasan pokok pinjaman harus dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali angsuran yang sama besar pada setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember per tahun yang dimulai 6 (enam) bulan setelah masa tenggang dari setiap ILA; Tingkat suku bunga dihitung sebesar 0,75% per tahun di atas tingkat referensi bunga komersial (Commercial Interest Rate Reference) terhitung sejak penarikan pinjaman masingmasing ILA, termasuk provisi kepada Bank Indonesia sebesar 0,15%, setelah pajak, yang harus dibayar setiap enam bulan pada tanggal 15 Juni dan 15 Desember; Biaya komitmen sebesar 0,25% per tahun dikenakan terhadap fasilitas yang belum digunakan sejak ditandatanganinya setiap ILA; dan Denda sebesar 2,00% per tahun di atas tingkat suku bunga yang dijelaskan di butir ketiga dalam hal keterlambatan bayar. KfW memberikan pinjaman kepada Pemerintah RI melalui BI diteruskan ke Bank Mandiri sebesar EUR11.777.361 (nilai penuh) yang telah ditarik Bank Mandiri sebesar EUR11.133.645 (nilai penuh) dari KfW melalui pembayaran letter of credit (L/C) sehubungan dengan impor peralatan untuk modernisasi Hot Strip Mill, Roughing Mill Motor, Stand F4 Rear Motor Drivers System dan pelayanan dari Siemens AG, Erlangan, Jerman, kepada PT Krakatau Steel (Persero) yang telah terikat dalam 2 (dua) ILA dengan BI dan KfW seperti berikut ini: 2007 Jumlah Fasilitas No. Pinjaman (Nilai Penuh)
Fasilitas yang Terpakai (Nilai Penuh)
Saldo Pinjaman Mata Uang Asal Setara (Nilai Penuh) Rupiah
F3137/1
EUR7.859.450
EUR7.215.734
EUR1.443.147
19.947 13 Januari 2000 - 15 Desember 2008 dengan angsuran pertama tanggal 30 Agustus 2002, namun ditunda hingga tanggal 31 Mei 2004. Angsuran dibagi prorata 10 kali. Angsuran terakhir tanggal 15 Desember 2008.
F3137/2
EUR3.917.911
EUR3.917.911
-
- 3 Maret 2000 - 15 Juni 2006 dengan angsuran pertama pada tanggal 31 Desember 2001. Angsuran dibagi prorata 10 kali.
Jumlah
EUR11.777.361
EUR11.133.645
EUR1.443.147
Jangka Waktu
19.947
Sesuai dengan perjanjian, pinjaman F3137/2 dan F3137/1 telah dilunasi masing-masing pada tanggal 15 Juni 2006 dan 15 Desember 2008.
Lampiran 5/96
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Bank Indonesia Akun ini merupakan pinjaman yang berasal dari konversi Kredit Likuiditas Bank Indonesia yang digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan PT Bank Dagang Negara (BDN), PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (Bapindo) dan PT Bank Syariah Mandiri (Anak Perusahaan). BDN dan Bapindo adalah ex-legacy Bank. Rincian dari fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, masing-masing adalah sebagai berikut:
Bank
Jangka Waktu
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
30 November 2004 31 Maret 2014 dengan angsuran pertama pada tanggal 30 November 2004
PT Bank Syariah Mandiri (BSM)
31 Januari 1994 30 November 2008
2009 Jumlah
2008 Jumlah
2007 Jumlah
2.319.559
2.366.859
2.391.859
-
-
32.000
2.319.559
2.366.859
2.423.859
Tingkat Suku Bunga 0,20% per tahun
Diperhitungkan secara triwulanan, sebesar 6,00% per tahun
Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/360/BKR tanggal 23 November 2004 tentang Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi, dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui restrukturisasi atas pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN sebesar Rp736.859 dan dari Bapindo (yang sebelumnya dicatat pada pos Modal Pinjaman) sebesar Rp1.755.000. Dalam restrukturisasi tersebut, pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN dan Bapindo dijadikan satu, sehingga menjadi Rp2.491.859, dengan jadual pelunasan pinjaman selama 11 (sebelas) tahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2014. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 0,20% per tahun yang dihitung dari sisa pokok pinjaman. Restrukturisasi atas pinjaman subordinasi ini telah disahkan melalui akta notaris tentang Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi No. 4 tanggal 7 Desember 2004 oleh Notaris Ratih Gondokusumo Siswono, S.H. di Jakarta. Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/130i/DPbS tanggal 26 November 2004 tentang Penyelesaian Pinjaman Subordinasi, dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui permohonan Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk melunasi sekaligus pinjaman subordinasi sebesar Rp32.000 pada tanggal 30 November 2008. Untuk keperluan tersebut, BSM menyerahkan jaminan fisik berupa aset tetap (Catatan 15). Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 6,00% per tahun yang dibayarkan secara triwulanan. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 30 November 2008. Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 Untuk memperkuat struktur permodalan serta mendukung ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha, pada tanggal 14 Desember 2009, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 sebesar Rp3.500.000. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi subordinasi ini dipergunakan sebagai modal pelengkap (lower tier 2) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 ini telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui Surat No.11/III/DPB1/TPB1-1 tertanggal 14 Desember 2009 dan pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berdasarkan surat Ketua Bapepam-LK No. S-10414/BL/2009 tanggal 3 Desember 2009.
Lampiran 5/97
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 (lanjutan) Bank Mandiri telah mencatatkan Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Desember 2009 sesuai Pengumuman Pencatatan Obligasi Subordinasi Bank Mandiri oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 11 Desember 2009. Obligasi tersebut berjangka waktu 7 (tujuh) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,85% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2009, peringkat obligasi ini menurut Pefindo adalah id AA+ (double A Plus). 31. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI Akun ini merupakan hak minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi sebagai berikut: 2009 Mandiri Tunas Finance Bank Sinar Harapan Bali Bumi Daya Plaza Usaha Gedung Bank Dagang Negara Mandiri Sekuritas
2008
2007
160.108 22.565 5.717 1.048 56
21.725 5.236 1.058 50
5.126 1.173 47
189.494
28.069
6.346
32. EKUITAS a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Modal dasar, ditempatkan dan disetor Bank Mandiri masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
Jumlah Lembar Saham
2009 Nilai Nominal Per Lembar Saham (Jumlah Penuh)
Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh)
Persentase Kepemilikan Saham
Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Dasar
1 31.999.999.999 32.000.000.000
500 500 500
500 15.999.999.999.500 16.000.000.000.000
0,00% 100,00% 100,00%
Modal Ditempatkan dan Disetor Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B
1 13.999.999.999
500 500
500 6.999.999.999.500
0,00% 66,76%
6.970.116.805
500
3.485.058.402.500
33,24%
20.970.116.805
500
10.485.058.402.500
100,00%
Publik (masing-masing di bawah 5%) - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Lampiran 5/98
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan)
Jumlah Lembar Saham
2008 Nilai Nominal Per Lembar Saham (Jumlah Penuh)
Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh)
Persentase Kepemilikan Saham
Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B
1 31.999.999.999
500 500
500 15.999.999.999.500
0,00% 100,00%
Jumlah Modal Dasar
32.000.000.000
500
16.000.000.000.000
100,00%
Modal Ditempatkan dan Disetor Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B
1 13.999.999.999
500 500
500 6.999.999.999.500
0,00% 66,97%
6.905.647.788
500
3.452.823.894.000
33,03%
20.905.647.788
500
10.452.823.894.000
100,00%
Publik (masing-masing di bawah 5%) - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Jumlah Lembar Saham
2007 Nilai Nominal Per Lembar Saham (Jumlah Penuh)
Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh)
Persentase Kepemilikan Saham
Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B
1 31.999.999.999
500 500
500 15.999.999.999.500
0,00% 100,00%
Jumlah Modal Dasar
32.000.000.000
500
16.000.000.000.000
100,00%
Modal Ditempatkan dan Disetor Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B
1 13.999.999 .999
500 500
500 6.999.999.999.500
0,00% 67,47%
6.749.551.742
500
3.374.775.871.000
32,53%
20.749.551.742
500
10.374.775.871.000
100,00%
Publik (masing-masing di bawah 5%) - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 2 Oktober 1998, modal dasar Bank Mandiri adalah sebesar Rp16.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per saham. Penetapan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp4.000.000 oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal pendirian Bank Mandiri, telah dilaksanakan sebagai berikut: 1. Pembayaran secara tunai melalui Bank Indonesia sejumlah Rp1.600.004. 2. Penempatan dalam saham yang dicatat sebagai penyertaan saham pada Bank Peserta Penggabungan sejumlah Rp599.999 untuk setiap bank atau jumlah keseluruhannya Rp2.399.996, melalui pengalihan saham milik Pemerintah Republik Indonesia pada setiap Bank Peserta Penggabungan kepada Bank Mandiri, seperti yang telah disebut dalam Rapat Umum Luar Biasa dari Bank Peserta Penggabungan. Berdasarkan perjanjian inbreng yang telah diaktakan dengan Akta No. 9 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998, Bank Mandiri dan Pemerintah Republik Indonesia setuju untuk mengalihkan saham-saham tersebut sebagai pembayaran untuk saham baru yang akan dikeluarkan oleh Bank Mandiri.
Lampiran 5/99
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan) Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri yang dituangkan dalam Akta No. 98 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 24 Juli 1999, pemegang saham memutuskan untuk meningkatkan modal disetor (modal saham) Bank Mandiri dari Rp4.000.000 menjadi Rp4.251.000 dan jumlah tersebut akan dibayar oleh Pemerintah Republik Indonesia. Penambahan sebesar Rp251.000 merupakan hasil konversi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham akibat dari adanya kelebihan obligasi rekapitalisasi yang diterbitkan dalam Program Rekapitalisasi Pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999. Berdasarkan Keputusan RUPS-LB tanggal 29 Mei 2003 yang dituangkan dalam akta No. 142 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank Mandiri antara lain menyetujui: (i) pelaksanaan IPO. (ii) perubahan struktur permodalan Bank Mandiri. (iii) perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri. Sehubungan dengan keputusan perubahan struktur permodalan di atas, modal saham ditempatkan dan disetor Bank Mandiri dinaikkan menjadi Rp10.000.000 serta dilakukan stock split saham Bank Mandiri yang semula dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar menjadi Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Dengan dilakukannya stock split tersebut, jumlah lembar saham modal dasar Bank Mandiri meningkat dari 16.000.000 lembar saham menjadi 32.000.000.000 lembar saham, sedangkan jumlah lembar saham modal ditempatkan dan disetor meningkat dari 10.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadi 20.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) terdiri dari 1 Saham Seri A Dwiwarna dan 19.999.999.999 Saham Biasa Seri B yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Berkaitan dengan perubahan struktur permodalan Bank Mandiri, RUPS-LB juga menyetujui penetapan bagian dari Dana Rekapitalisasi sebesar Rp168.801.315 sebagai agio saham. Perubahan struktur permodalan tersebut di atas berlaku efektif terhitung sejak tanggal 23 Mei 2003, dengan catatan Bank Mandiri harus melakukan kuasi-reorganisasi yang ditetapkan dalam RUPS selambat-lambatnya pada penutupan buku tahun 2003. Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dapat dipindahkan kepada siapapun. Saham Seri A Dwiwarna memberikan hak istimewa kepada Negara Republik Indonesia dimana dalam agenda-agenda tertentu, RUPS hanya dapat memutuskan jika pemegang saham Seri A Dwiwarna hadir dan menyetujui usul agenda dimaksud. Beberapa agenda RUPS yang wajib dihadiri dan disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna agar RUPS dapat memutus adalah agenda RUPS yang terkait dengan: 1. Penambahan modal. 2. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris. 3. Perubahan Anggaran Dasar. 4. Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan. 5. Pembubaran dan likuidasi dari perusahaan. Perubahan struktur modal sebagaimana disebutkan di atas telah dicantumkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) yang dituangkan dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 2 tanggal 1 Juni 2003. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan diumumkan pada tambahan No. 6590 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003.
Lampiran 5/100
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan) Kenaikan modal saham ditempatkan dan disetor Bank Mandiri dari Rp4.251.000 menjadi Rp10.000.000 dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Pengembalian sebagian modal disetor sebesar Rp251.000 kepada Pemerintah sebagai bagian dari kelebihan dana rekapitalisasi yang masih ditahan pada Bank Mandiri sebesar Rp1.412.000 dan meningkatkan modal disetor sebesar Rp1.000.000 dari cadangan, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2003 tanggal 29 Mei 2003 tentang Konversi Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Bank Mandiri (Persero), dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku Pemegang Saham PT Bank Mandiri (Persero) No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002. 2. Penambahan modal disetor sebesar Rp5.000.000 yang berasal dari tambahan modal disetor berdasarkan KMK-RI No. 227/202.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 tentang Besarnya Nilai Final Dan Pelaksanaan Hak Pemerintah Yang Timbul Sebagai Akibat Penambahan Penyertaan Modal Pemerintah Republik Indonesia Ke Dalam Modal PT Bank Mandiri (Persero) Dalam Rangka Program Rekapitalisasi Bank Umum. Berdasarkan Keputusan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 142 tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank Mandiri juga menyetujui rencana kepemilikan saham oleh pegawai dan Direksi melalui Program Penjatahan Saham/Employee Stock Allocation (“ESA”) dan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen/Management Stock Option Plan (“MSOP”). Program ESA terdiri dari program pemberian saham bonus (Bonus Share Plan) dan program penjatahan saham dengan diskon (Share Purchase at Discount). Sedangkan program MSOP ditujukan untuk Direksi dan pegawai pimpinan pada tingkatan (grade) atau kriteria tertentu. Biaya dan diskon atas program ESA tersebut menjadi tanggungan Bank Mandiri yang bebannya bersumber dari cadangan yang telah dibentuk. Pengelolaan dan pelaksanaan program ESA dan MSOP dilakukan oleh Direksi, sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Dewan Komisaris (Catatan 33). Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Republik Indonesia melepaskan 4.000.000.000 lembar sahamnya, yang mewakili 20,00% kepemilikannya di Bank Mandiri, melalui IPO. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27/2003 tanggal 2 Juni 2003 yang menyetujui divestasi sampai 30,00% atas kepemilikan Pemerintah di Bank Mandiri dan berdasarkan keputusan Tim Kebijakan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara No. Kep05/TKP/01/2004 tanggal 19 Januari 2004, Pemerintah Republik Indonesia melakukan divestasi lanjutan 10,00% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 11 Maret 2004 melalui private placement. Pada saat pelaksanaan IPO tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri memberikan opsi pembelian saham kepada manajemen melalui program MSOP Tahap 1 sebanyak 378.583.785 opsi dengan harga eksekusi sebesar Rp742,5 (nilai penuh) per lembar saham dan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas - Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp69,71 (nilai penuh) per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, opsi yang telah dieksekusi dari MSOP Tahap 1 adalah sebesar 375.365.957 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp187.683, penambahan Agio Saham sebesar Rp117.193. MSOP Tahap 1 dapat dieksekusi sampai dengan tanggal 13 Juli 2008 sebagaimana diumumkan pada Pengumuman Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) No. Peng-262/BEJ.PJS/P/07-2004 tanggal 14 Juli 2004, sehingga pada tanggal 31 Desember 2009 tidak ada lagi nilai opsi saham yang masih tercatat pada pos Ekuitas - Opsi Saham yang berasal dari MSOP Tahap 1.
Lampiran 5/101
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan) Selanjutnya pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian MSOP Tahap 2 sebanyak 312.000.000 opsi. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.190,50 (nilai penuh) untuk pelaksanaan ditahun pertama dan Rp2.493 (nilai penuh) untuk pelaksanaan ditahun kedua dan ditahun berikutnya. Nilai nominal per lembar saham adalah Rp500 (nilai penuh). Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas - Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp642,28 (nilai penuh) per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, jumlah opsi yang telah dieksekusi dari MSOP Tahap 2 adalah sebesar 305.028.852 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp152.514, penambahan Agio Saham sebesar Rp407.616, termasuk didalamnya opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 2 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar 86.800 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp43. Pada tanggal 31 Desember 2009, nilai opsi saham yang masih tercatat pada pos Ekuitas - Opsi Saham yang berasal dari MSOP Tahap 2 adalah sebesar Rp4.478. RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian MSOP Tahap 3 sebanyak 309.416.215 opsi. RUPS juga memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan kebijakan pelaksanaan dan pengawasan program MSOP Tahap 3 dan melaporkannya pada RUPS yang akan datang. Harga eksekusi opsi per lembar saham MSOP Tahap 3 adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh) dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas - Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp593,89 (nilai penuh) per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, opsi yang telah dieksekusi dari MSOP Tahap 3 adalah sebesar 289.721.996 lembar saham, sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp144.861 dan penambahan Agio Saham sebesar Rp460.360, termasuk didalamnya Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 3 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar 64.382.217 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp32.191. Pada tanggal 31 Desember 2009, nilai opsi saham yang masih tercatat pada pos Ekuitas - Opsi Saham yang berasal dari MSOP Tahap 3 adalah sebesar Rp11.696. Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah masing-masing sebesar 86.800 lembar saham dan 64.382.217 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp32.234 (Catatan 32b dan 33). Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2, dan MSOP Tahap 3 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah masing-masing sebesar 4.835.783 lembar saham, 55.110 lembar saham dan 87.991.721 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp78.048, termasuk penambahan modal ditempatkan dan disetor yang berasal dari eksekusi saham periode 1 Oktober 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 sebesar Rp31.606 (Catatan 32b dan 33). Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah masing-masing sebesar 43.512.471 lembar saham, 687.178 lembar saham dan 137.348.058 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp59.167 (Catatan 32b dan 33).
Lampiran 5/102
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. EKUITAS (lanjutan) b. Tambahan Modal Disetor/Agio Saham Tambahan modal disetor/agio saham pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masingmasing sebesar Rp6.911.587, Rp6.809.056 dan Rp6.570.959 berkaitan dengan modal tambahan yang berasal dari Program Rekapitalisasi (Catatan 1c) dan eksekusi opsi saham. Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah masing-masing sebesar 86.800 lembar saham dan 64.382.217 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Agio Saham sebesar Rp102.531 (Catatan 32a dan 33). Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah masing-masing sebesar 4.835.783 lembar saham, 55.110 lembar saham dan 87.991.721 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan agio saham sebesar Rp238.097, termasuk agio saham dari penambahan modal ditempatkan dan disetor yang berasal dari eksekusi saham periode 1 Oktober 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 sebesar Rp96.626 (Catatan 32a dan 33). Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah masing-masing sebesar 43.512.471 lembar saham, 687.178 lembar saham dan 137.348.058 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan agio saham sebesar Rp137.011 (Catatan 32a dan 33). Berdasarkan hasil dari uji telaah/due diligence review yang dilaksanakan atas nama Pemerintah tanggal 31 Desember 1999 dan Kontrak Manajemen (IMPA) tanggal 8 April 2000, ditetapkan bahwa terdapat kelebihan rekapitalisasi sebesar Rp4.069.000. Bank telah mengembalikan Rp2.657.000 dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 sesuai dengan kontrak manajemen. Sedangkan atas sisa kelebihan sebesar Rp1.412.000 telah dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 sesuai dengan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat tanggal 29 Oktober 2002 dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002. Termasuk di dalam jumlah pengembalian sisa kelebihan dana rekapitalisasi sebesar Rp1.412.000 di atas adalah bagian dari modal disetor sebesar Rp251.000. Pada tanggal 23 Mei 2003, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan Surat Keputusan (KMK - RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003, dan kemudian diubah dengan KMK No. 420/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 sebagai ketentuan lebih lanjut atas pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1999 dan No. 97 tahun 1999 mengenai jumlah final tambahan penyertaan modal Negara dalam modal Bank Mandiri. Hal-hal yang diputuskan dalam KMK - RI ini adalah sebagai berikut: a. Nilai final kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.801.315; b. Terhadap dana rekapitalisasi senilai Rp5.000.000 dikonversi dengan 5.000.000 lembar saham baru yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham dan c. Terhadap sisa dana rekapitalisasi senilai Rp168.801.315 dibukukan sebagai agio pada struktur modal Bank Mandiri. Dengan dilaksanakannya kuasi-reorganisasi oleh Bank, saldo rugi sebelum kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003 sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio.
Lampiran 5/103
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. EKUITAS (lanjutan) c. Selisih Revaluasi Aset Tetap Selisih revaluasi aset tetap sebesar Rp3.046.936 terutama berasal dari revaluasi aset tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada tanggal 31 Juli 1999. Revaluasi aset tetap ini didasarkan kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003, Surat Menteri Keuangan No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003 dan telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak sesuai Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah No. KEP-01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2s, Bank telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (revisi 2007), “Aset Tetap” dan mereklasifikasi seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap sebesar Rp3.046.936 yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasian tahun 2007 ke saldo laba konsolidasian pada tahun 2008 (Catatan 15a). d. Distribusi Laba Bersih Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan tanggal 4 Mei 2009, 29 Mei 2008 dan 28 Mei 2007, pemegang saham menyetujui distribusi laba bersih tahun 2008, 2007 dan 2006 sebagai berikut: 2008 Dividen Tantiem *) Dana Program Kemitraan Dana Program Bina Lingkungan Cadangan: Umum Khusus Jumlah Cadangan Laba Ditahan
Dividen per lembar saham (nilai penuh)
2007
2006
1.859.488 53.128 159.384 2.072.000 26.564 26.564 3.214.257
3.911.601 86.924 86.925 4.085.450 21.731 21.731 239.043
1.452.843 4.778 48.428 48.428 1.554.477 36.321 36.321 830.607
5.312.821
4.346.224
2.421.405
88,89584
187,11
70,02
*) Untuk tahun 2008 dan 2007 tantiem diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. masing-masing sebesar Rp61.318 dan Rp46.070 yang diambil dari cadangan yang telah dibentuk pada tahun 2008 dan 2007 sesuai dengan PSAK 24 (revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”. Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 28 Mei 2007 tantiem atas pembagian laba tahun 2006 hanya diberikan kepada Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Dividen yang berasal dari laba bersih tahun 2008, 2007 dan 2006 dibayarkan kepada pemegang saham masing-masing pada tanggal 11 Juni 2009, 3 Juli 2008 dan 29 Juni 2007. Dana alokasi untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berasal dari laba bersih tahun 2008, 2007 dan 2006 masing-masing dibayarkan pada tanggal 11 Juni 2009, 17 Juni 2008 dan 20 Juni 2007. Rapat Direksi telah menetapkan pelaksanaan pembagian dividen interim tahun buku 2009 kepada seluruh pemegang saham Bank sebesar Rp19,26433 (nilai penuh) per lembar saham dengan nilai total sebesar Rp403.975. Keputusan Direksi tersebut telah disetujui oleh Dewan Komisaris Bank. Bank melaporkan rencana pembagian dividen interim dimaksud kepada Bapepam-LK melalui surat No. CLC.CSC/CMA.2259/2009 tanggal 11 November 2009, kepada Bursa Efek Indonesia melalui surat No. CLC.CSC/CMA.2257/2009 tanggal 11 November 2009 dan kepada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melalui surat No. CLC.CSC/CMA.2258/2009 tanggal 11 November 2009 perihal Keterbukaan Informasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tentang Rencana Pembagian Dividen Interim Tahun Buku 2009.
Lampiran 5/104
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. EKUITAS (lanjutan) d. Distribusi Laba Bersih (lanjutan) Dividen interim tersebut dibagikan pada tanggal 22 Desember 2009 dan dicatat sebagai pengurang saldo laba. e. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Akun ini merupakan bagian Bank terhadap transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi dengan Bank yang dihitung sesuai dengan persentase kepemilikan Bank Mandiri atas Anak Perusahaan. Bank melakukan penyesuaian terhadap kerugian/keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual, modal sumbangan dan selisih revaluasi aset tetap sebagai bagian dari Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan. Sejak tanggal 1 Januari 2008 dengan berlakunya PSAK No.16 (revisi 2007), Selisih Revaluasi Aset Tetap telah direklasifikasikan seluruhnya ke saldo laba konsolidasian pada tahun 2008. 33. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM Berdasarkan Keputusan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 142 tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank menyetujui rencana program kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP). Tujuan dari program MSOP dimaksud adalah untuk memaksimalkan keberhasilan jangka panjang, memastikan keseimbangan kinerja Bank saat ini maupun jangka panjang, menyelaraskan tujuan manajemen dengan tujuan para pemegang saham, dan untuk menarik, mempertahankan, memotivasi pegawai pimpinan dan pegawai kunci lainnya untuk posisi dan kriteria tertentu. Sejalan dengan Peraturan Bursa Efek Jakarta No. 1-A, Bank menerbitkan saham baru dengan program MSOP yaitu tambahan saham seri B (yang diterbitkan tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) yang dilakukan sampai dengan maksimum sebesar 5,00% dari jumlah Saham yang ditempatkan dan disetor Bank atau sejumlah 1 (satu) miliar lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. MSOP Tahap 1 Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap pertama ini adalah selama 5 (lima) tahun sejak tanggal pemberian opsi. Jumlah maksimum opsi saham MSOP Tahap 1 yang dapat dieksekusi pada akhir tahun pertama masa vesting period/pengakuan hak kompensasi adalah 50,00% dari jumlah opsi yang diterima dan sisanya dapat dieksekusi pada akhir tahun kedua masa vesting period sampai dengan akhir tahun kelima masa periode opsi. Pada tanggal 14 Juli 2003, dengan persetujuan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003, Bank memberikan MSOP (MSOP Tahap 1) sebanyak 378.583.785 opsi saham dengan harga eksekusi (exercise price) sebesar Rp742,50 (nilai penuh) per lembar saham yaitu 110,00% dari harga penawaran per lembar saham dengan vesting period selama 2 (dua) tahun. Nilai wajar dari MSOP Tahap 1 yang diberikan pada tanggal 14 Juli 2003 adalah Rp69,71 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada tanggal 4 Maret 2004. MSOP Tahap 2 Pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian opsi tahap kedua (MSOP Tahap 2) sebanyak 312.000.000 opsi saham. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.190,50 (nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun pertama dan Rp2.493 (nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun berikutnya sampai dengan akhir tahun kelima masa option life.
Lampiran 5/105
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan) MSOP Tahap 2 (lanjutan) Masa berlaku MSOP Tahap 2 ini adalah selama 5 (lima) tahun, sejak eligibility date tanggal 21 Juni 2005. MSOP Tahap 2 seluruhnya dapat di eksekusi sebesar 100,00% dari jumlah opsi setelah tanggal 4 Desember 2006. Nilai wajar dari MSOP Tahap 2 yang diberikan pada tanggal 16 Mei 2005 adalah Rp642,28 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada tanggal 27 Februari 2006. MSOP Tahap 3 RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian opsi tahap ketiga (MSOP Tahap 3) sebanyak 309.416.215 opsi saham. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh) selama masa periode opsi. Penetapan alokasi opsi saham dan kebijakan program MSOP Tahap 3 ditetapkan oleh Dewan Komisaris pada tanggal 28 Juli 2006. Masa berlaku opsi MSOP Tahap 3 adalah selama 5 (lima) tahun dengan pelaksanaannya dilaksanakan maksimal sebanyak 2 (dua) kali dalam tiap tahunnya yang diumumkan melalui pengumuman Bursa Efek Jakarta No. Peng-989/BEJ - PSJ/P/10-2006 tanggal 31 Oktober 2006. Atas dasar kebijakan Dewan Komisaris tersebut, Bank Mandiri tanggal 30 Oktober 2007 menegaskan bahwa MSOP Tahap 3 dapat dieksekusi pada periode pertama (tanggal 7 Mei 2007 dan 5 November 2007) adalah maksimal sebesar 50,00% dari jumlah opsi yang diterima. Sedangkan sisanya dapat dieksekusi pada periode berikutnya (periode kedua dan atau periode eksekusi berikutnya). Nilai wajar dari MSOP Tahap 3 yang diberikan pada tanggal 22 Mei 2006 adalah Rp593,89 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada 22 Februari 2007. Nilai wajar dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 diestimasi dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes (Black Scholes option pricing model), dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Suku bunga bebas risiko Ekspektasi periode opsi Ekspektasi faktor ketidakstabilan harga saham Ekspektasi dividen yang dihasilkan Tingkat pengunduran diri karyawan
MSOP Tahap 1
MSOP Tahap 2
MSOP Tahap 3
8,46% 5 tahun 24,53% 7,63% 1,00%
9,50% 5 tahun 50,00% 7,63% 1,00%
11,65% 5 tahun 50,00% 7,75% 1,00%
Opsi yang dieksekusi selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar 64.469.017 opsi (Catatan 32a dan 32b) yang terdiri dari MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 masingmasing sebesar 86.800 opsi dan 64.382.217 opsi. Opsi yang dieksekusi selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar 92.882.614 opsi (Catatan 32a dan 32b) yang terdiri dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 masing-masing sebesar 4.835.783 opsi, 55.110 opsi dan 87.991.721 opsi. Opsi yang dieksekusi selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar 181.547.707 opsi (Catatan 32a dan 32b) yang terdiri dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 masing-masing sebesar 43.512.471 opsi, 687.178 opsi dan 137.348.058 opsi.
Lampiran 5/106
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan) Ikhtisar dari program MSOP dan mutasinya sepanjang periode adalah sebagai berikut (nilai penuh): 2009 Rata-rata Tertimbang Rata-rata Tertimbang Nilai Wajar Harga Eksekusi (Nilai Penuh) (Nilai Penuh)
Jumlah Opsi
Nilai Opsi Saham
Opsi beredar awal tahun
91.134.384
597,64
1.572,36
54.465
Opsi yang dieksekusi selama tahun berjalan
(64.469.017)
593,96
1.496,42
(38.291)
Opsi beredar akhir tahun
26.665.367
606,54
1.755,97
16.174
2008 Rata-rata Tertimbang Rata-rata Tertimbang Nilai Wajar Harga Eksekusi (Nilai Penuh) (Nilai Penuh)
Jumlah Opsi
Nilai Opsi Saham
Opsi beredar awal tahun
187.234.826
573,18
1.500,62
107.320
Opsi yang dieksekusi selama tahun berjalan
(92.882.614)
566,63
1.456,49
(52.630)
Opsi yang telah lewat masa berlakunya
(3.217.828)
69,71
742,50
(225)
Opsi beredar akhir tahun
91.134.384
597,64
1.572,36
54.465
2007 Rata-rata Tertimbang Rata-rata Tertimbang Nilai Wajar Harga Eksekusi (Nilai Penuh) (Nilai Penuh)
Jumlah Opsi Opsi beredar awal tahun Opsi yang diberikan selama tahun berjalan (Catatan 41)
Nilai Opsi Saham
368.782.533
521,62
1.383,41
105.330
-
-
-
87.034
Opsi yang dieksekusi selama tahun berjalan
(181.547.707)
468,44
1.318,48
(85.044)
Opsi beredar akhir tahun
187.234.826
573,18
1.500,62
107.320
Lampiran 5/107
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga diperoleh dari: 2009 Kredit yang diberikan Obligasi Pemerintah Efek -efek Provisi dan komisi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pendapatan pembiayaan konsumen Lain -lain
2008
2007
21.063.743 7.437.326 2.198.833 958.705 474.577 255.617 210.163
15.958.332 7.798.646 1.624.862 839.750 662.042 452.605
12.629.787 7.418.237 1.759.699 695.800 755.716 669.310
32.598.964
27.336.237
23.928.549
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan lain-lain adalah pendapatan berdasarkan prinsip syariah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp1.770.270, Rp1.555.619 dan Rp1.051.145, dengan rincian sebagai berikut: 2009 Pendapatan Murabahah Pendapatan Musyarakah Lain -lain
2008
2007
940.223 336.320 493.727
824.275 260.521 470.823
553.286 200.090 297.769
1.770.270
1.555.619
1.051.145
35. BEBAN BUNGA Rincian beban bunga terdiri atas: 2009 Deposito berjangka Tabungan Giro Premi asuransi untuk program penjaminan dana nasabah (Catatan 59) Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Pinjaman subordinasi Lain -lain
2008
2007
9.861.521 2.538.889 1.852.012 580.972 457.632 60.563 48.752 274.872
7.021.740 2.578.878 1.385.656 484.980 569.958 178.442 70.012 81.751
6.466.082 2.310.034 1.251.732 430.478 332.657 269.636 162.473 207.580
15.675.213
12.371.417
11.430.672
Termasuk dalam beban bunga atas deposito berjangka dan tabungan adalah beban berdasarkan prinsip syariah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masingmasing adalah sebesar Rp897.436, Rp745.667 dan Rp307.424. 36. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN 2009 Pendapatan bunga kredit hapus buku Pendapatan denda Pendapatan bea materai Safety deposit box Lain -lain
Lampiran 5/108
2008
2007
131.658 80.872 44.198 20.888 258.447
133.992 64.036 45.362 20.461 176.559
90.900 90.911 42.823 18.801 157.834
536.063
440.410
401.269
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ATAS ASET PRODUKTIF 2009 Pembentukan/(pembalikan) penyisihan penghapusan atas: Giro pada bank lain (Catatan 4e) Penempatan pada bank lain (Catatan 5e) Efek-efek (Catatan 6g) Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 8d) Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (Catatan 9c) Tagihan derivatif (Catatan 10) Kredit yang diberikan (Catatan 11B.j) Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 12c) Tagihan akseptasi (Catatan 13d) Penyertaan saham (Catatan 14c)
2008
2007
12.607 18.868 (39.295) (181.181) (2.043) (4.696) 1.539.817 22.525 (219.512) 450
71.072 323.475 (58.416) 196.581 14.387 2.501 2.299.377 137.045 339
2.731 (36.337) (22.773) (5.527) 25.000 (467) 2.247.854 (96.805) 318
1.147.540
2.986.361
2.113.994
38. (PEMBENTUKAN)/PEMBALIKAN PENYISIHAN LAINNYA - BERSIH 2009 (Pembentukan)/pembalikan penyisihan atas: Estimasi kerugian yang timbul dari kasus fraud Estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 29) Aset lain-lain (Catatan 16) Lain-lain
2008
2007
71.983 (340.707) (541.981) 297
(12.778) 31.133 151.530 254
107 106.619 208.072 (1.783)
(810.408)
170.139
313.015
39. (KERUGIAN)/KEUNTUNGAN YANG BELUM DIREALISASI DARI PENURUNAN/KENAIKAN NILAI WAJAR EFEK-EFEK DAN OBLIGASI PEMERINTAH 2009 Efek-efek Obligasi Pemerintah
2008
2007
(4.195) 2.040
1.450 36
15.129 (29.190)
(2.155)
1.486
(14.061)
40. KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) DARI PENJUALAN EFEK-EFEK DAN OBLIGASI PEMERINTAH 2009 Efek-efek Obligasi Pemerintah
2008
2007
161.741 19.011
(23.917) (30.144)
43.504 184.994
180.752
(54.061)
228.498
41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 2009 Gaji, upah, pensiun dan tunjangan pajak Tunjangan Hari Raya (THR), cuti dan terkait lainnya Penyisihan cadangan uang penghargaan pegawai dan manfaat bebas tugas Pendidikan dan pelatihan Kesejahteraan pegawai Penyisihan cadangan tantiem Beban kompensasi atas opsi saham (Catatan 33) Bonus dan lainnya
Lampiran 5/109
2008
2007
2.766.984 469.416
2.686.225 438.734
2.160.692 378.625
379.598 249.794 230.837 60.776 696.196
284.797 241.353 284.341 50.000 578.318
295.304 250.606 163.574 50.000 87.034 643.124
4.853.601
4.563.768
4.028.959
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan) Jumlah gaji kotor, tunjangan dan bonus Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Good Corporate Governance serta Executive Vice President dan Senior Vice President masing-masing adalah sebesar Rp188.993, Rp148.875 dan Rp84.976 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, dengan rincian sebagai berikut: 2009 Jumlah Anggota/ Pegawai Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Komite Pemantau Risiko Komite Good Corporate Governance Executive Vice President dan Senior Vice President
Gaji 6 11 2 1
Tunjangan
Bonus
Jumlah
7.425 27.571 776 282
6.630 17.514 188 61
12.837 48.001 274 103
26. 892 93.086 1.238 446
-
-
103
103
46
31.144
16.203
19.881
67.228
67
67.198
40.596
81.199
188.993
1*)
*) Sdr. Anwar Isham periode Januari sampai dengan Desember 2008.
2008 Jumlah Anggota/ Pegawai Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Komite Pemantau Risiko Komite Good Corporate Governance Executive Vice President dan Senior Vice President
Gaji 8*) 12**) 2 1
Tunjangan
Bonus
Jumlah
5.940 26.842 755 253
4.307 16.284 277 58
9.301 36.229 215 76
19.548 79.355 1.247 387
1
253
58
76
387
48
25.955
10.864
11.132
47.951
72
59.998
31.848
57.029
148.875
*)
Termasuk Sdr. Richard Claproth periode Januari sampai dengan Mei 2008, Sdr. Yap Tjay Soen periode Januari sampai dengan Maret 2008 dan Sdr. Mahmuddin Yasin sejak Juni 2008. **) Termasuk Sdr. Omar S. Anwar periode Januari sampai dengan Mei 2008 dan Sdr. Ogi Prastomiyono sejak Juni 2008.
2007 Jumlah Anggota/ Pegawai Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Komite Pemantau Risiko Komite Good Corporate Governance Executive Vice President dan Senior Vice President
Gaji
Tunjangan
Bonus
Jumlah
7 11 2 1
5.257 21.343 755 253
3.605 10.429 145 55
4.515 185 52
13.377 31.772 1.085 360
1
253
54
69
376
47
18.668
10.668
8.670
38.006
69
46.529
24.956
13.491
84.976
Terdapat 4 (empat) Komite di bawah Dewan Komisaris, dimana 2 (dua) Komite diantaranya, seluruh anggotanya adalah Komisaris, sementara 2 (dua) Komite yang lain masing-masing memiliki anggota yang berasal dari non-Komisaris, yakni 2 (dua) orang anggota Komite Audit dan 1 (satu) orang anggota Komite Pemantau Risiko.
Lampiran 5/110
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2009 Promosi Sewa Beban jasa profesional Penyusutan dan amortisasi aset tetap (Catatan 15) Komunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Alat tulis kantor Listrik, air dan gas Transpor tasi Barang/jasa pihak ketiga lainnya Lainnya
2008
2007
647.882 543.754 513.460 446.079 412.107 381.447 271.404 260.475 125.933 260.096 462.256
514.760 510.997 428.124 573.105 379.456 329.311 197.412 226.337 114.108 215.984 372.090
419.835 466.808 338.147 583.877 376.893 297.788 179.641 208.762 96.192 179.792 274.048
4.324.893
3.861.684
3.421.783
43. DANA PENSIUN DAN PESANGON Sesuai dengan kebijakan Bank, selain gaji, pegawai juga mendapatkan fasilitas dan tunjangan berupa Tunjangan Hari Raya (THR), gaji masa bebas tugas (MBT), fasilitas kesehatan, uang duka dan santunan duka, tunjangan cuti, fasilitas jabatan untuk jabatan tertentu, program pensiun untuk pegawai tetap, insentif sesuai dengan kinerja pegawai Bank dan manfaat untuk pegawai yang berhenti bekerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku. Dana Pensiun Bank Mandiri menyelenggarakan lima Dana Pensiun berbentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) sebagai berikut: a.
Satu Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Iuran Pasti (DPPK - PPIP) atau disebut Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) dibentuk tanggal 1 Agustus 1999. Peraturan untuk DPBM telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP/300/KM.017/1999 tanggal 14 Juli 1999 dan diumumkan di dalam Tambahan Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 3 Agustus 1999, serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 004/KEP.DIR/1999 tanggal 26 April 1999 dan telah diubah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-213/KM.5/2005 tanggal 22 Juli 2005 dan diumumkan di dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal 27 September 2005 serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 068/KEP.DIR/2005 tanggal 28 Juni 2005. Bank Mandiri dan para pegawainya masing-masing membayar sebanyak 10,00% dan 5,00% dari Base Pension Plan Employee Income. Presiden Direktur dan Dewan Pengawas DPBM adalah pegawai aktif Bank Mandiri, sehingga Bank Mandiri memiliki pengendalian atas DPBM. Oleh karena itu, transaksi antara DPBM dan Bank Mandiri dianggap sebagai transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. DPBM menginvestasikan beberapa sumber keuangannya pada deposito berjangka Bank Mandiri. Saldo deposito berjangka tersebut pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp25.500, Rp35.500 dan Rp10.000. Tingkat suku bunga atas deposito tersebut adalah sama dengan suku bunga atas deposito berjangka pihak ketiga. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank telah membayar iuran pensiun masing-masing sebesar Rp162.587, Rp154.830 dan Rp129.470.
Lampiran 5/111
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Dana Pensiun (lanjutan) b.
Empat Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK-PPMP) berasal dari masing-masing Dana Pensiun Bank Peserta Penggabungan, yaitu Dana Pensiun Bank Mandiri Satu atau DPBM I (BBD), DPBM II (BDN), DPBM III (Bank Exim) dan DPBM IV (Bapindo). Peraturan untuk masing-masing Dana Pensiun tersebut telah disahkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia masing-masing No. KEP-394/KM.017/1999, No. KEP395/KM.017/1999, No. KEP-396/KM.017/1999 dan No. KEP-397/KM.017/1999 semuanya tertanggal 15 November 1999. Berdasarkan persetujuan pemegang saham No. S-923/M-MBU/2003 tanggal 6 Maret 2003, Bank Mandiri telah melakukan penyesuaian manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan dengan surat keputusan masing-masing No. KEP/115/KM.6/2003 untuk PDP DPBM I, No. KEP/116/KM.6/2003 untuk PDP DPBM II, No. KEP/117/KM.6/2003 untuk PDP DPBM III, dan No. KEP/118/KM.6/2003 untuk DPBM IV semuanya tertanggal 31 Maret 2003. Peserta program pensiun manfaat pasti adalah mereka yang berasal dari legacy bank dengan masa kerja tiga tahun atau lebih pada saat penggabungan yang terdiri dari pegawai aktif bank, bekas karyawan (karyawan yang berhenti bekerja dan tidak mengalihkan haknya ke dana pensiun lain) dan pensiunan. Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 28 Mei 2007, Bank Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan melalui surat keputusan No. KEP-144/ KM.10/2007 (DPBM I); No. KEP-145/KM.10/2007 (DPBM II); No. KEP-146/KM.10/2007 (DPBM III) dan No. KEP-147/KM.10/2007 (DPBM IV) semuanya tertanggal 20 Juli 2007. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, kewajiban manfaat pensiun telah dibentuk berdasarkan perhitungan kewajiban dan biaya manfaat pensiun untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Eldridge Gunaprima Solution tanggal 25 Januari 2010 dan 30 Januari 2009 masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 serta PT Dayamandiri Dharmakonsilindo tanggal 31 Januari 2008 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007, dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: DPBM I
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
Tingkat diskonto
11,00% per tahun (2008: 12,00% dan 2007: 9,50% )
11,00% per tahun (2008: 12,00% dan 2007: 9,50% )
11,00% per tahun (2008: 12,00% dan 2007: 9,50% )
11,00% per tahun (2008: 12,00% dan 2007: 9,50% )
Tingkat pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan
10,00% per tahun (2008: 10,00% dan 2007: 9,50%)
10% per tahun (2008: 10,00% dan 2007: 9,50%)
10% per tahun (2008: 10,00% dan 2007: 9,50%)
10% per tahun (2008: 10,00% dan 2007: 9,50%)
Masa kerja yang digunakan
Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999
Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) yang digunakan
Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan
Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan
Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan
Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan
Tingkat kenaikan PhDP
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Tabel tingkat kematian
2009 dan 2008: Tabel Mortalita Indonesia 1999 (TMI II) untuk peserta aktif dan Group Annuity Mortality 1983 (GAM’ 83) untuk pensiunan (2007: CSO - 1958)
2009 dan 2008: Tabel Mortalita Indonesia 1999 (TMI II) untuk peserta aktif dan Group Annuity Mortality 1983 (GAM’ 83) untuk pensiunan (2007: CSO - 1958)
2009 dan 2008: Tabel Mortalita Indonesia 1999 (TMI II) untuk peserta aktif dan Group Annuity Mortality 1983 (GAM’ 83) untuk pensiunan (2007: CSO - 1958)
2009 dan 2008: Tabel Mortalita Indonesia 1999 (TMI II) untuk peserta aktif dan Group Annuity Mortality 1983 (GAM’ 83) untuk pensiunan (2007: CSO - 1958)
Lampiran 5/112
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Dana Pensiun (lanjutan) DPBM I
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
Tingkat pengunduran diri
2009 dan 2008: 5,00% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,167% tiap tahunnya sampai 0% diusia 55 tahun dan sesudahnya (2007: 5% untuk pegawai dengan usia 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya)
2009 dan 2008: 5,00% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,167% tiap tahunnya sampai 0% diusia 55 tahun dan sesudahnya (2007: 5% untuk pegawai dengan usia 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya)
2009 dan 2008: 5,00% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,167% tiap tahunnya sampai 0% diusia 55 tahun dan sesudahnya (2007: 5% untuk pegawai dengan usia 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya)
2009 dan 2008: 5,00% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,167% tiap tahunnya sampai 0% diusia 55 tahun dan sesudahnya (2007: 5% untuk pegawai dengan usia 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya)
Tingkat kecacatan
10% dari TMI II (2008: 10% dari TMI II; 2007: 10% dari tingkat kematian)
10% dari TMI II (2008: 10% dari TMI II; 2007: 10% dari tingkat kematian)
10% dari TMI II (2008: 10% dari TMI II; 2007: 10% dari tingkat kematian)
10% dari TMI II (2008: 10% dari TMI II; 2007: 10% dari tingkat kematian)
Metode aktuaria
Projected Unit Credit
Projected Unit Credit
Projected Unit Credit
Projected Unit Credit
56 tahun untuk semua strata
56 tahun untuk semua strata
56 tahun untuk semua strata
56 tahun untuk semua strata
80% dari PhDP
80% dari PhDP
62,50% PhDP
75% dari PhDP
Nihil
Nihil
Nihil
4% setiap 2 tahun
3% dari manfaat pensiun (2008: 5% dari manfaat pensiun; 2007: 15% dari manfaat pensiun)
3% dari manfaat pensiun (2008: 5% dari manfaat pensiun; 2007: 15% dari manfaat pensiun)
3% dari manfaat pensiun (2008: 5% dari manfaat pensiun; 2007: 15% dari manfaat pensiun)
3% dari manfaat pensiun (2008: 5% dari manfaat pensiun; 2007: 15% dari manfaat pensiun)
Usia pensiun normal Jumlah maksimum manfaat pasti Kenaikan manfaat pensiun Tarif pajak rata - rata
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: DPBM I Nilai kini kewajiban manfaat pensiun Nilai wajar aset bersih Funded Status
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
890.700 1.480.532
932.393 1.608.831
448.578 701.528
264.022 513.671
589.832
676.438
252.950
249.649
-
-
-
-
Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui
(475.036)
(488.194)
(186.897)
(125.713)
Surplus berdasarkan PSAK No. 24 (revisi 2004) Batas Aset (Asset Ceiling) *)
114.796 -
188.244 -
66.053 -
123.936 -
-
-
-
-
Aset Program Manfaat Pensiun yang diakui di neraca **)
Lampiran 5/113
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Dana Pensiun (lanjutan) Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: DPBM I Nilai kini kewajiban manfaat pensiun Nilai wajar aset bersih Funded Status Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Surplus berdasarkan PSAK No. 24 (revisi 2004) Batas Aset (Asset Ceiling) *)
**)
DPBM III
DPBM IV
845.275 1.282.165
894.127 1.363.865
429.552 705.327
258.659 487.306
436.890
469.738
275.775
228.647
-
-
-
-
(378.683)
(335.032)
(249.143)
(131.152)
58.207 -
134.706 -
26.632 -
97.495 -
-
-
-
-
Aset Program Manfaat Pensiun yang diakui di neraca **) *)
DPBM II
Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan. Tidak ada aset yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja” tidak terpenuhi.
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: DPBM I Nilai kini kewajiban manfaat pensiun Nilai wajar aset bersih Funded Status Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Surplus berdasarkan PSAK No. 24 (revisi 2004) Batas Aset (Asset Ceiling )*) Aset Program Manfaat Pensiun yang diakui di neraca **) *) **)
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
1.033.826 1.500.073
1.004.599 1.573.220
542.654 709.311
317.468 483.169
466.247
568.621
166.657
165.701
-
-
-
-
(406.468)
(357.302)
(165.814)
(87.767)
59.779 -
211.319 -
843 -
77.934 -
-
-
-
-
Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan. Tidak ada aset yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja” tidak terpenuhi.
Lampiran 5/114
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Undang - undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan akuntansi imbalan kerja PSAK No. 24 (revisi 2004) dengan mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (employee service entitlements). Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai berdasarkan UU No. 13/2003 sejumlah Rp1.044.505 (termasuk Rp10.915 yang merupakan pesangon atas pegawai yang sudah berhenti tetapi belum dibayarkan dan telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial), Rp925.002 (termasuk Rp27.253 yang merupakan pesangon atas pegawai yang sudah berhenti tetapi belum dibayarkan dan telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial) dan Rp784.938 berdasarkan perkiraan biaya uang penghargaan pegawai sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen (Catatan 29). Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 telah dibentuk berdasarkan perhitungan kewajiban dan biaya tunjangan masa kerja pegawai untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Eldridge Gunaprima Solution tanggal 25 Januari 2010 dan 30 Januari 2009 masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 serta PT Dayamandiri Dharmakonsilindo tanggal 31 Januari 2008 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria adalah sebagai berikut: a. Tingkat diskonto 10,50% per tahun (2008: 12,00% dan 2007: 10,00%). b. Tingkat kenaikan gaji 11,00% (2008: 11,00% dan 2007: 10,00%). c. Tabel tingkat kematian yang digunakan Tabel Mortalita Indonesia 1999 atau TMI II (2008: TMI II dan 2007: US 1980 Commissioners’ Standard Ordinary Table of Mortality). d. Tingkat pengunduran diri 5,00% per tahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,167% hingga 0,00% per tahun pada usia 55 tahun (2008: Tingkat pengunduran diri 5,00% per tahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,167% hingga 0,00% per tahun pada usia 55 tahun dan 2007: Tingkat pengunduran diri 5,00% pada usia 25 tahun yang menurun secara linear sebesar 0,25% per tahun sampai 0,00% pada usia 45 tahun dan sesudahnya). e. Metode aktuaria adalah projected unit credit method. f. Usia pensiun normal 56 tahun. g. Tingkat kecacatan 10,00% dari TMI II (2008: 10,00% dari TMI II dan 2007: 10,00% dari tingkat kematian). Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai yang diakui di neraca dan laporan laba rugi adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja): 2009
2008
2007
Nilai kini kewajiban Biaya jasa lalu yang belum diakui (Keuntungan)/ kerugian aktuarial yang belum diakui
947.923 41.951 (6.822)
776.962 43.089 45.492
700.946 44.227 25.484
Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai yang diakui di neraca
983.052
865.543
770.657
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui
63.377 91.340 (1.138)
Biaya Uang Penghargaan Pegawai
153.579
Lampiran 5/115
52.165 68.594 (1.138) 119.621
45.033 62.432 (870) 106.595
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Undang - undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (lanjutan) Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja): 2009 865.543 153.579 (36.070)
Cadangan atau tunjangan masa kerja pegawai awal tahun Biaya selama tahun berjalan Pembayaran manfaat Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (Catatan 29) *)
2008 770.657 119.621 (24.735)
983.052*)
2007 678.128 106.595 (14.066)
865.543*)
770.657
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Jumlah tersebut tidak termasuk pesangon atas pegawai yang telah berhenti tetapi belum dibayarkan sebesar Rp10.915 dan Rp27.253 yang telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai Anak Perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp50.538, Rp32.206 dan Rp14.281. Masa Bebas Tugas (MBT) MBT adalah suatu jangka tertentu sebelum usia pensiun jabatan pegawai yang membebaskan pegawai dari tugas-tugas rutin sebagaimana pegawai aktif dimana pegawai tidak masuk kerja dengan tetap memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan, meliputi: gaji, fasilitas kesehatan, tunjangan hari raya keagamaan, cuti tahunan (jika pada tahun berjalan masih terdapat masa kerja pegawai aktif), cuti besar (jika perhitungan cuti besarnya jatuh tempo pada periode MBT), uang duka dan santunan duka. Fasilitas MBT tersebut di atas selain untuk memberikan penghargaan sebagaimana tersebut di atas, juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai dalam rangka persiapan memasuki usia pensiun jabatan. Usia Pensiun Jabatan, Masa Kerja Minimal dan Lama MBT adalah sebagai berikut: No 1. 2.
Usia Pensiun Jabatan
Masa Kerja Minimal
Lama MBT
56 tahun 46 tahun
12 tahun 9 tahun
12 bulan 9 bulan
Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaris dalam perhitungan MBT adalah sebagai berikut: a. b. c. d.
Tingkat diskonto 10,50% per tahun (2008: 12,00% dan 2007: 10,00%). Tingkat kenaikan gaji 11,00% (2008: 11,00% dan 2007: 10,00%). Usia pensiun normal 56 tahun. Tingkat pengunduran diri 5,00% per tahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,167% hingga 0,00% per tahun pada usia 55 tahun (2008: Tingkat pengunduran diri 5,00% per tahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,167% hingga 0,00% per tahun pada usia 55 tahun dan 2007: Tingkat pengunduran diri 5,00% pada usia 25 tahun yang menurun secara linear sebesar 0,25% per tahun sampai 0,00% pada usia 45 tahun dan sesudahnya). e. Tabel tingkat kematian yang digunakan Tabel Mortalita Indonesia 1999 atau TMI II (2008: TMI II dan 2007: US 1980 Commissioners’ Standard Ordinary Table of Mortality). f. Tingkat kecacatan 10,00% dari TMI II (2008: 10,00% dari TMI II dan 2007: 10,00% dari tingkat kematian). Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, besarnya penyisihan atas tunjangan MBT untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar Rp973.347, Rp794.159 dan Rp655.489 (Catatan 29).
Lampiran 5/116
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Masa Bebas Tugas (MBT) (lanjutan) Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa bebas tugas adalah sebagai berikut: 2009 Biaya jasa kini Biaya bunga Pengakuan kerugian aktuarial
2008
2007
96.324 92.466 34.110
83.014 63.972 31.216
80.551 48.045 60.113
Biaya pencadangan masa bebas tugas
222.900
178.202
188.709
Cadangan atas tunjangan masa bebas tugas awal tahun Biaya selama tahun berjalan Pembayaran manfaat
794.159 222.900 (43.712)
655.489 178.202 (39.532)
489.650 188.709 (22.870)
Cadangan atas masa bebas tugas (Catatan 29)
973.347
794.159
655.489
Anak Perusahaan tidak memiliki Imbalan Masa Bebas Tugas (MBT).
44. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN - BERSIH 2009 Beban provisi dan komisi Beban restruksturisasi tenaga kerja Lain -lain
2008
2007
321.911 220.569 288.893
184.519 284.810
107.258 221.983
831.373
469.329
329.241
45. PENDAPATAN BUKAN OPERASIONAL - BERSIH 2009 Pendapatan atas transaksi KSO (Catatan 15) Pendapatan sewa gedung Laba atas penjualan aset tetap (Catatan 15) Denda Lain -lain - bersih
131.640 69.634 60.262 (1.553) 129.613 389.596
2008 82.148 1.425 (775) 75.320 158.118
2007 84.073 3.444 (2.448) 35.397 120.466
46. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 2009
2008
2007
39.067.994
27.932.045
25.396.389
7.736.568
5.450.602
7.425.994
(46.804.562)
(33.382.647)
KOMITMEN Kewajiban Komitmen: Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Pihak ketiga Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan (Catatan 27): Pihak ketiga Kewajiban Komitmen - Bersih
Lampiran 5/117
(32.822.383)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 2009
2008
2007
KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi: Pendapatan bunga dalam penyelesaian Garansi yang diterima dari bank lain Lain-lain
5.768.219 3.587.554 33.032
5.070.591 2.898.350 33.610
6.259.377 2.131.530 32.728
Jumlah Tagihan Kontinjensi
9.388.805
8.002.551
8.423.635
17.292.891 32.363
15.236.085 5.274
11.988.327 5.803
17.325.254
15.241.359
11.994.130
4.238.153 60.298
4.304.101 120.666
2.991.294 30.873
Jumlah Kewajiban Kontinjensi
21.623.705
19.666.126
15.016.297
Kewajiban Kontinjensi - Bersih
(1 2.234.900)
(11.663.575)
(6.592.662)
KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI - BERSIH
(59.039.462)
(45.046.222)
(39.415.045)
Kewajiban Kontinjensi: Garansi yang diberikan dalam bentuk: Bank garansi (Catatan 27): Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Standby letters of credit (Catatan 27) Lain-lain
47. TRANSAKSI-TRANSAKSI MATA UANG ASING Transaksi berjangka dan swap pertukaran mata uang asing disajikan dalam neraca konsolidasian sebagai tagihan/kewajiban derivatif (Catatan 10). Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing (Bank Mandiri saja) adalah sebagai berikut: 2009 Spot - Beli Mata Uang Asal Dolar Amerika Serikat Lain-lain
Mata Uang Asal (nilai penuh) 18.296.000 -
Spot - Jual Setara Rupiah
Mata Uang Asal (nilai penuh)
171.891 156.257
25.459.600 -
328.148
Setara Rupiah 239.193 112.382 351.575
2008 Spot - Beli Mata Uang Asal Dolar Amerika Serikat Lain - lain
Mata Uang Asal (nilai penuh) 18.332.661 -
Spot - Jual Setara Rupiah
Mata Uang Asal (nilai penuh)
199.826 78.235
3.503.433 -
278.061
Setara Rupiah 38.187 164.830 203.017
2007 Spot - Beli Mata Uang Asal Dolar Amerika Serikat Lain-lain
Mata Uang Asal (nilai penuh) 394.566.530 -
Spot - Jual Setara Rupiah 3.706.163 2.419.971 6.126.134
Lampiran 5/118
Mata Uang Asal (nilai penuh) 256.664.930 -
Setara Rupiah 2.410.854 3.717.870 6.128.724
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA a. Kegiatan Perbankan Normal Berikut ini adalah pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang memiliki transaksi dengan Bank Mandiri: Hubungan sebagai pemegang saham: Pemerintah Republik Indonesia Hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan: Pihak Terkait
Sifat dari Hubungan
PT Axa Mandiri Financial Services
Perusahaan Asosiasi
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Perusahaan Asosiasi
PT Great River International
Bank Mandiri sebagai kuasa pemegang saham Bank Mandiri sebagai pendiri dan hubungan pengurus Bank Mandiri sebagai pendiri dan hubungan pengurus Bank Mandiri sebagai pendiri dan hubungan pengurus Bank Mandiri sebagai pendiri dan hubungan pengurus Bank Mandiri sebagai pendiri dan hubungan pengurus Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 1 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 1 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 2 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 2 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 2 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 2 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 2 dan dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 3 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 3 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 3 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 3 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 3 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 4 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 4 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 4 Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan
Dana Pensiun Bank Mandiri Dana Pensiun Bank Mandiri 1 Dana Pensiun Bank Mandiri 2 Dana Pensiun Bank Mandiri 3 Dana Pensiun Bank Mandiri 4 PT Estika Daya Mandiri PT Asuransi Dharma Bangsa PT Gedung Bank Exim PT Gelora Karya Jasatama PT Gelora Karya Jasatama Putera PT Asuransi Staco Jasapratama PT Staco Estika Sedaya Finance
PT Caraka Mulia PT Griyawisata HM & C PT Mulia Sasmita Bhakti PT Puri Pariwara PT Tatapuri Perdana PT Krida Upaya Tunggal PT Wahana Optima Permai PT Wana Rimba Kencana PT Koexim Mandiri Finance PT Mandiri Management Investasi PT Pengelola Investama Mandiri PT Surya Sudeco
Lampiran 5/119
Sifat dari Transaksi Penyertaan saham, Simpanan nasabah Penyertaan saham, Simpanan nasabah Simpanan nasabah Dana Pensiun Karyawan Dana Pensiun Karyawan Dana Pensiun Karyawan Dana Pensiun Karyawan Dana Pensiun Karyawan Kredit yang diberikan,Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah, Bank Garansi Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Kredit yang diberikan, Simpanan nasabah, Bank Garansi Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah, Bank Garansi, Kredit yang diberikan Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Kredit yang diberikan, Simpanan nasabah
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan) Hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan (lanjutan): Pihak Terkait PT Tunas Mobilindo Parama PT Astra Graphia Tbk PT Astra International Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Asuransi Permata Nipponkoa PT Bali Securities PT Bina Pertiwi PT Federal International Finance PT Komatsu Remanufacturing Asia PT Pamapersada Nusantara PT Jardine Tangguh Transport PT Sasana Artha Finance PT Surya Artha Nusantara (SAN) Finance PT Tunas Andalan Pratama PT Tunas Dwipa Matra PT Tunas Ridean Tbk PT United Tractors Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia PT Astratel Nusantara PT Marga Trans Nusantara PT United Tractors Pandu Engineering PT United Tractors Semen Gresik PT Bank Permata Tbk
Sifat dari Hubungan
Sifat dari Transaksi
Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Hubungan pengurus
Simpanan nasabah
Perusahaan Asosiasi
Penyertaan saham, Simpanan nasabah Simpanan nasabah
Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan
Lampiran 5/120
Simpanan nasabah, Bank Garansi Simpanan nasabah, Bank Garansi,Kredit yang diberikan Simpanan nasabah, Efek-efek Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah, Kredit yang diberikan Simpanan nasabah, Efek-efek Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah, Kredit yang diberikan Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah, Bank Garansi Simpanan nasabah Simpanan nasabah, Bank Garansi Simpanan nasabah, Bank Garansi
Simpanan nasabah, Bank Garansi Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan) Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri Gaji, tunjangan dan bonus untuk Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Executive Vice President dan Senior Vice President (Catatan 41) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp188.993, Rp148.875 dan Rp84.976 atau 0,68%, 0,61% dan 0,39% dari jumlah beban operasional konsolidasian. Saham yang dimiliki oleh Direksi yang berasal dari program MSOP untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar 54.913.985 lembar saham, 46.129.749 lembar saham dan 20.500.281 lembar saham atau 0,17%, 0,14% dan 0,06% dari jumlah lembar saham modal dasar. Rincian saldo transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2009 Aset Efek-efek (Catatan 6a) Kredit yang diberikan (Catatan 11A.a dan 11B.g) Jumlah aset dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah aset konsolidasian Persentase jumlah aset kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aset konsolidasian
2008
2007
25.000 638.057
641.263
28.241 783.078
663.057
641.263
811.319
394.616.604
358.438.678
319.085.590
0,17%
0,18%
0,25%
Persentase Efek-efek dan Kredit yang diberikan terhadap jumlah aset konsolidasian adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Aset Efek-efek Kredit yang diberikan
0,01% 0,16%
0,18%
0,01% 0,24%
Jumlah
0,17%
0,18%
0,25%
254.439 96.573 470.237 200.000
115.857 43.339 313.909 1.075 240.000
130.522 42.844 181.309 30.000 280.000
1.021.249
714.180
664.675
359.318.341
327.896.740
289.835.512
0,28%
0,22%
0,23%
Kewajiban Simpanan - Giro (Catatan 17a) Simpanan - Tabungan (Catatan 18b) Simpanan - Deposito berjangka (Catatan 19f) Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan (Catatan 20c) Efek-efek yang diterbitkan (Catatan 25) Pinjaman yang diterima (Catatan 26) Jumlah kewajiban kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah kewajiban konsolidasian Persentase jumlah kewajiban kepada pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban konsolidasian
Lampiran 5/121
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan) Persentase Simpanan - Giro, Simpanan - Tabungan, Simpanan - Deposito berjangka, Simpanan dari bank lain - Giro dan Tabungan, Efek-efek yang diterbitkan dan Pinjaman yang diterima dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban konsolidasian masing-masing adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Kewajiban Simpanan - Giro Simpanan - Tabungan Simpanan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan Efek-efek yang diterbitkan Pinjaman yang diterima
0,07% 0,03% 0,13% 0,05%
0,04% 0,01% 0,10% 0,00% 0,07%
0,05% 0,01% 0,06% 0,01% 0,10%
Jumlah
0,28%
0,22%
0,23%
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kebijakan harga dan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, kecuali kredit diberikan kepada karyawan Bank (Catatan 11B.g). b. Transaksi Signifikan Lainnya Pada tahun 2000, hutang PT Garuda Indonesia (Persero) (”Garuda”) di Bank Mandiri secara bilateral direstrukturisasi, dimana hutang Garuda di Bank Mandiri sebesar USD80.000.000 (nilai penuh) dan Rp168.409 atau ekuivalen USD103.000.000 (nilai penuh) dikonversi menjadi Mandatory Convertible Bond (MCB) dalam valuta Rupiah, bunga kupon 4,00% per tahun, tenor 5 tahun dan IRR yang diharapkan sebesar 18,00% per tahun. Fasilitas MCB ini telah jatuh tempo pada tanggal 2 November 2006. Pada tanggal 10 November 2009, Bank Mandiri telah menerima surat dari Bank Indonesia yang menyatakan bahwa Bank Indonesia tidak berkeberatan atas rencana penyelesaian MCB PT Garuda Indonesia (Persero) dengan melakukan konversi MCB tersebut menjadi penyertaan saham sementara Bank Mandiri pada Garuda. Pada tanggal 30 Desember 2009, Bank Mandiri dan Garuda telah menandatangani Perjanjian Penyelesaian MCB berdasarkan Akta No. 272 tanggal 30 Desember 2009 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani S.H., Notaris pengganti dari Notaris Sutjipto S.H. Pada tanggal penandatanganan akta tersebut, Garuda telah melakukan pembayaran tunai sebesar 5,00% dari nilai pokok MCB sebesar Rp50.840 serta pelaksanaan konversi atas nilai sisanya sebesar 95,00% dari pokok MCB menjadi penyertaan saham Bank Mandiri di Garuda sebesar Rp967.869 atau sebanyak 967.869 lembar saham (setara dengan 10,60% kepemilikan). Penyertaan saham tersebut akan dilepas (dijual) pada saat Garuda melakukan penawaran perdana saham (IPO) yang diperkirakan akan dilaksanakan pada tahun 2010. Sesuai Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.6, lampiran keputusan Ketua Bapepam-LK No. 06/PM/2001 tentang Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum, maka pelepasan saham Garuda oleh Bank Mandiri hanya dapat dilakukan jika Pernyataan Pendaftaran IPO Garuda disampaikan lebih dari enam bulan setelah tanggal konversi MCB ke penyertaan saham. Pada tanggal 31 Desember 2009, penyertaan saham sementara di Garuda tidak dicatat di neraca konsolidasian tetapi sebagai akun extra-comtable.
Lampiran 5/122
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
49. PELAPORAN JATUH TEMPO Pelaporan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, didasarkan pada jangka waktu yang tersisa sejak tanggal-tanggal tersebut. Secara historis, terdapat bagian dari simpanan dalam jumlah yang cukup besar yang diperpanjang pada saat jatuh tempo. Selain itu, jika terdapat keperluan likuiditas, Obligasi Pemerintah (portofolio diperdagangkan dan tersedia untuk dijual) dapat dicairkan dengan menjual atau menggunakannya sebagai jaminan dalam pasar antar bank. Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan maturity gap antara aset dan kewajiban moneter adalah dengan menetapkan gap limit yang disesuaikan dengan kemampuan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan untuk memperoleh likuiditas segera. Pelaporan jatuh tempo aset dan kewajiban adalah sebagai berikut: 2009 Keterangan
Jumlah
Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo
<1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
>12 bu lan
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek -bersih Obligasi Pemerintah Tagihan lainnya - transaksi perdagangan - bersih Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali -bersih Tagihan derivatif - bersih Kredit yang diberikan - bersih Piutang pembiayaan konsumen - bersih Tagihan akseptasi - bersih Penyertaan saham - bersih Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain - bersih
8.867.881 16.055.871 7.402.647
-
8.867.881 16.055.871 7.402.647
-
-
-
-
41.402.410 18.153.392 89.132.940
981 187.462 -
38.531.010 2.487.330 -
2.862.004 11.890.854 1.733.994
934.787 -
8.415 950.405 3.409
1.702.554 87.395.537
3.146.143
-
759.913
1.445.943
754.266
186.021
-
4.905.541 174.526 184.690.704
-
3.417.151 38.032 9.069.879
1.488.390 38.313 16.464.843
89.452 16.982.284
8.729 32.164.344
110.009.354
1.404.045 4.304.000 186.848 4.963.306 6.014.085 3.812.265
186.848 4.963.306 6.014.085 8.253
64.078 1.243.073 1.454.536
125.775 1.807.282 1.843.159
180.392 1.242.307 -
321.016 11.338 506.317
712.784 -
394.616.604
11.360.935
89.391.401
39.700.557
20.183.488
34.159.994
199.820.229
Kewajiban segera Simpanan - Giro Simpanan - Tabungan Simpanan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Deposito berjangka Hutang atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Efek-efek yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Beban yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi
573.557 72.696.847 113.795.011 133.058.523
-
573.557 72.696.847 113.795.011 100.339.915
22.474.376
6.300.922
3.681.281
262.029
5.842.569 4.943.958
-
5.842.569 4.762.785
142.650
30.424
8.099
-
316.356 41.611 4.356.773 1.671.014 3.944.356
-
17.126 1.256.747 622.055 88.512
8.648 1.830.109 374.860 50.314
316.356 3.089 1.258.464 61.156
6.161 11.453 70.774
6.587 674.099 3.673.600
329.362
329.362
-
-
-
-
-
542.921 1.855.829 9.132.586 6.217.068
514.365 -
542.921 235.781 3.975.206 2.882
1.031.019 17.153
1.608.429 526.298 -
11.619 1.066.838 67.336
2.018.860 6.129.697
Jumlah Kewajiban
359.318.341
843.727
304.751.914
25.929.129
10.105.138
4.923.561
12.764.872
35.298.263
10.517.208
(215.360.513 )
13.771.428
10.078.350
29.236.433
187.055.357
Jumlah Aset Kewajiban
Aset/(kewajiban) - bersih
Lampiran 5/123
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
49. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan) Pelaporan jatuh tempo aset dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan): 2008 Keterangan
Jumlah
Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo
<1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
>12 bulan
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek -bersih Obligasi Pemerintah Tagihan lainnya - transaksi perdagangan - bersih Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali -bersih T agihan derivatif - bersih Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Penyertaan saham - bersih Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain - bersih
8.388.974 13.354.289 7.406.529
-
8.388.974 13.354.289 7.406.529
-
-
-
-
29.404.818 24.624.847 88.259.039
1.096 392.653 -
29.274.622 18.937.775 -
80.102 1.765.430 -
1.573.028 69
48.998 180.738 10.215
1.775.223 88.248.755
3.513.133
-
1.132.603
1.588.089
783.996
-
8.445
619.092 354.024 162.637.788 3.596.359 158.173 4.603.560 6.123.919 5.394.134
158.173 4.603.560 6.123.919 2.234.085
162.116 136.957 11.013.429 3.564.631 719.930
246.749 22.065 16.262.909 17.113 2.052.859
70.635 16.279.113 10.015 -
210.227 68.981 25.218.939 4.600 387.260
55.386 93.863.398 -
Jumlah Aset Kewajiban
358.438.678
13.513.486
94.091.855
22.035.316
18.716.856
26.129.958
183.951.207
Kewajiban segera Simpanan - Giro Simpanan - Tabungan Simpanan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter-bank Call Money - Deposito berjangka Hutang atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Efek-efek yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Beban yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi
619.798 69.086.688 94.954.012 125.071.352
-
619.798 69.086.688 94.954.012 99.349.774
16.984.054
4.093.046
4.574.284
70.194
3.144.743 7.588 4.565.783
-
3.144.743 7.588 2.851.850
44.421
1.648.020
21.192
300
981.893 160.678 3.842.367 1.016.603 9.371.508
-
34.406 48.075 3.797.570 778.639 2.021.771
62.009 32.086 23.787 37.400 1.604.124
56.403 11.568 1.098.942
569.122 24.114 9.442 874.364
316.356 200.564 3.772.307
316.401
316.401
-
-
-
-
-
746.808 3.174.500 7.999.368 2.836.650
7.375.071 -
746.808 283.603 622.139 3.420
182 17.153
2.890.897 272 3.983
545 42.153
1.159 2.769.941
Jumlah Kewajiban
327.896.740
7.691.472
278.350.884
18.805.216
9.803.131
6.115.216
7.130.821
30.541.938
5.822.014
(184.259.029)
3.230.100
8.913.725
20.014.742
176.820.386
Aset/(kewajiban) - bersih
Lampiran 5/124
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
49. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan) Pelaporan jatuh tempo aset dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan): 2007 Keterangan
Jumlah
Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo
<1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
>12 bulan
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek -bersih Obligasi Pemerintah Tagihan lainnya - transaksi perdagangan - bersih Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali -bersih Tagihan derivatif - bersih Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Penyertaan saham - bersih Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain - bersih Jumlah Aset
5.909.369 28.161.059 1.387.595
-
5.909.369 28.161.059 1.387.595
-
-
-
-
16.833.324 27.316.553 89.466.317
68.650 -
16.791.810 24.630.935 739.520
449 504.134 -
448.488 -
41.065 113.768 9.279
1.550.578 88.717.518
2.028.542
-
675.144
799.038
554.360
-
-
3.290.853 336.651 125.488.384 4.953.481 124.905 4.531.577 4.096.447 5.160.533
124.905 4.531.577 4.096.447 2.120.961
2.459.851 153.427 8.887.611 1.508.123 1.065.673
374.616 3.415 12.601.250 2.055.124 1.672.638
456.386 563 10.539.535 1.012.096 -
23.100.480 378.138 301.261
179.246 70.359.508 -
319.085.590
10.942.540
92.370.117
18.010.664
13.011.428
23.943.991
160.806.850
852.777 62.306.208 90.063.557 94.985.258
-
852.777 62.306.208 90.063.557 81.161.887
10.323.002
1.769.144
1.582.590
148.635
1.637.065 827.617 2.945.659
-
1.637.065 827.617 2.890.864
18.270
27.625
8.900
-
2.914.343 34.348 5.023.235 4.050.564 9.345.061
-
2.028.864 14.811 1.530.220 957.107 99.673
5.092 2.082.065 3.799.987
6.262 1.028.510 2.717.893 1.790.562
382.440 200.000 2.746.398
885.479 8.183 175.564 908.441
469.508
469.508
-
-
-
-
-
540.608 1.280.398 9.624.031 2.935.275
8.982.152 -
540.608 641.879 2.852
1.280.398 23.162
10.536
93.550
2.805.175
289.835.512
9.451.660
245.555.989
17.531.976
7.350.532
5.013.878
4.931.477
29.250.078
1.490.880
(153.185.872)
478.688
5.660.896
18.930.113
155.875.373
Kewajiban Kewajiban segera Simpanan - Giro Simpanan - Tabungan Simpanan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter-bank Call Money - Deposito berjangka Hutang atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Efek-efek yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Beban yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi Jumlah Kewajiban Aset/(kewajiban) - bersih
Lampiran 5/125
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
50. INFORMASI SEGMEN Bank mempertimbangkan industri atau aktivitas bisnis sebagai segmen primer dan lokasi geografis sebagai segmen sekunder. Aktivitas bisnis Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dan lokasi geografisnya adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan -
-
Jenis Usaha
Induk Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Anak Perusahaan Bank Mandiri (Europe) Limited Man diri International Remittance Sendirian Berhad PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Syariah Mandiri PT Mandiri Sekuritas PT Mandiri Tunas Finance (MTF) PT Bumi Daya Plaza dan Anak Perusahaan PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara dan Anak Perusahaan
Lokasi Geografis
__
2009
2008
2007
__
Perbankan
Indonesia, Singapura, Hong Kong, Cayman Island dan Timor Leste
v
v
v
Perbankan Jasa Pengiriman Uang Perbankan Bank Syariah Sekuritas Pembiayaan
Inggris
v
v
v
Malaysia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia
v v v v v
v v v -
v v -
Lain-lain
Indonesia
v
v
v
Lain-lain
Indonesia
v
v
v
Keterangan: v : sudah menjadi Anak Perusahaan - : belum menjadi Anak Perusahaan
Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009:
Perbankan Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen Beban operasional Beban operasional antar segmen
Bank Syariah
Sekuritas
Pembiayaan
Jasa Pengiriman Uang
Lain-lain
Eliminasi
Konsolidasian
35.047.671
2.417.995
402.697
379.920
144
15.652
-
38.264.079
390.501
-
13.302
-
-
-
(403.803)
-
35.438.172
2.417.995
415.999
379.920
144
15.652
(403.803)
38.264.079
25.109.260
2.007.611
326.470
312.689
2.845
70.726
-
27.829.601
-
-
-
-
-
19.290
-
(19.290)
Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen
25.089.970
2.007.611
326.470
312.689
2.845
70.726
19.290
27.829.601
Laba operasional
10.348.202
410.384
89.529
67.231
(2.701)
(55.074)
(423.093)
10.434.478
Laba bersih
7.137.716
290.943
46.185
65.587
(2.701)
40.827
(423.093)
7.155.464
Jumlah aset
373.329.892
22.036.535
1.485.000
1.792.489
12.745
347.583
(4.387.640)
394.616.604
93,57%
5,52%
0,37%
0,45%
0,00%
0,09%
Jumlah aset (persentase dari jumlah aset konsolidasian sebelum eliminasi)
Lampiran 5/126
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
50. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009: Indonesia
Asia
Eropa Barat Cayman Island
Eliminasi
Konsolidasian
Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen
37.793.566
249.484
129.907
91.122
-
38.264.079
403.803
-
-
-
(403.803)
-
38.197.369
249.484
129.907
91.122
(403.803)
38.264.079
Beban operasional Beban operasional antar segmen
27.236.114 (19.290)
207.611 -
110.955 -
274.921 -
19.290
27.829.601 -
Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen
27.216.824
207.611
110.955
274.921
19.290
27.829.601
Laba operasional
10.980.545
41.873
18.952
(183.799)
(423.093)
10.434.478
Laba bersih
7.417.957
70.291
13.273
77.036
(423.093)
7.155.464
Jumlah aset
387.991.438
5.298.941
2.370.709
3.343.156
(4.387.640)
394.616.604
97,24%
1,33%
0,59%
0,84%
Jumlah aset (persentase dari jumlah aset konsolidasian sebelum eliminasi)
Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008: Perbankan Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen
Bank Syariah
Sekuritas
Lain-lain
Eliminasi
Konsolidasian
29.455.014
2.037.376
435.151
9.128
-
179.646
-
3.048
-
(182.694)
-
29.634.660 21.808.678 1.848
2.037.376 1.757.437 -
438.199 376.719 -
9.128 83.393 -
(182.694) (1.848)
31.936.669
Beban operasional Beban operasional antar segmen Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen
31.936.669
24.026.227 -
21.810.526
1.757.437
376.719
83.393
(1.848)
24.026.227
Laba operasional
7.824.134
279.939
61.480
(74.265)
(180.846)
7.910.442
Laba bersih
5.360.122
196.416
965
16.449
(261.131)
5.312.821
Jumlah aset
342.200.350
17.064.857
2.349.988
343.433
(3.519.950)
358.438.678
94,54%
4,72%
0,65%
0,09%
Jumlah aset (persentase dari jumlah aset konsolidasian sebelum eliminasi)
Lampiran 5/127
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
50. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008: Indonesia Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen
Asia
Eropa Barat Cayman Island
Eliminasi
Konsolidasian
31.216.424
347.319
231.549
141.377
-
182.694
-
-
-
(182.694)
-
31.936.669
Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen
31.399.118
347.319
231.549
141.377
(182.694)
31.936.669
Beban operasional Beban operasional antar segmen
23.061.428 1.848
330.917 -
171.911 -
461.971 -
(1.848)
24.026.227 -
23.063.276 8.335.842
330.917 16.402
171.911 59.638
461.971 (320.594)
(1.848) (180.846)
24.026.227
42.148
117.081
(261.131)
5.312.821
(3.519.950)
358.438.678
Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen Laba operasional Laba bersih
5.424.121
Jumlah aset
348.109.840
5.060.951
3.397.760
5.390.077
96,17%
1,40%
0,94%
1,49%
Jumlah aset (pers entase dari jumlah aset konsolidasian sebelum eliminasi)
(9.398)
7.910.442
Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007: Perbankan Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen Beban operasional Beban operasional antar segmen Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen
Bank Syariah
Sekuritas
Lain - lain
Eliminasi
Konsolidasian
25.450.264
1.407.193
426.058
22.061
-
310.755
-
9.953
-
(320.708)
-
25.761.019 19.501.579 21.428
1.407.193 1.239.725 -
436.011 271.858 -
22.061 79.497 -
(320.708) (21.428)
27.305.576
27.305.576
21.092.659 -
19.523.007
1.239.725
271.858
79.497
(21.428)
21.092.659
Laba operasional
6.238.012
167.468
164.153
(57.436)
(299.280)
6.212.917
Laba bersih
4.389.064
115.455
108.391
34.339
(301.025)
4.346.224
Jumlah aset
306.090.346
12.885.378
2.721.589
345.967
(2.957.690)
319.085.590
95,05%
4,00%
0,84%
0,11%
Jumlah aset (persentase dari jumlah aset konsolidasian sebelum eliminasi)
Lampiran 5/128
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
50. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007: Indonesia
Asia
Eropa Barat Cayman Island
Eliminasi
Konsolidasian
Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen
26.589.718
298.933
206.341
210.584
320.708
-
-
-
(320.708)
-
26.910.426
298.933
206.341
210.584
(320.708)
27.305.576
Beban operasional Beban operasional antar segmen
20.351.904 21.428
184.005 -
144.040 -
412.710 -
(21.428)
21.092.659 -
Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen
20.373.332
184.005
144.040
412.710
(21.428)
21.092.659
Laba operasional
6.537.094
114.928
62.301
(202.126)
(299.280)
6.212.917
Laba bersih
4.299.212
102.884
44.107
201.046
(301.025)
4.346.224
Jumlah aset
306.354.573
3.658.886
2.654.475
9.375.346
(2.957.690)
319.085.590
95,13%
1,14%
0,82%
2,91%
Jumlah aset (persentase dari jumlah aset konsolidasian sebelum eliminasi)
-
27.305.576
51. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO) Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ration [CAR]) adalah rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (Risk Weighted Assets [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari Modal Inti (“Tier I”) dan Modal Pelengkap (“Tier II”) dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan. Dalam rangka perhitungan Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan komponen Modal Pelengkap Tambahan (“Tier III”) yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang memenuhi kriteria tertentu sebagai komponen Modal. Rasio Kecukupan Modal (Bank Mandiri saja) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2009
2008
2007
Modal: Modal inti*) Modal pelengkap Jumlah modal inti dan modal pelengkap Dikurangi : Penyertaan pada Anak Perusahaan
24.473.234 9.677.260 34.150.494 (3.693.516)
22.182.866 7.960.702 30.143.568 (2.966.634)
23.194.122 7.624.716 30.818.838 (2.535.000)
Jumlah modal untuk risiko kredit dan risiko pasar
30.456.978
27.176.934
28.283.838
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) kredit Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) pasar
195.833.993 1.592.975
172.833.315 699.652
133.960.413 2.355.524
Jumlah ATMR untuk risiko kredit dan risiko pasar
197.426.968
173.532.967
136.315.937
*)
Tidak termasuk pengaruh (beban)/manfaat pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp(145.719), Rp1.958.650 dan Rp700.262 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 dan kerugian yang belum direalisasi atas Efek -efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp(347.675), Rp(236.543) dan Rp(5.097) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Pada tanggal 30 April 2003 Bank Mandiri melakukan kuasi-reorganisasi dimana saldo rugi sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham.
Lampiran 5/129
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
51. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO) (lanjutan) 2009 CAR untuk risiko kredit CAR untuk risiko kredit dan pasar CAR Minimum
2008
2007
15,55% 15,43%
15,72% 15,66%
21,11% 20,75%
8,00%
8,00%
8,00%
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank secara konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2009 dengan memperhitungkan risiko pasar adalah 15,65% dan tanpa memperhitungkan risiko pasar adalah 15,78%.
52. POSISI DEVISA NETO Perhitungan Posisi Devisa Neto pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Bank disyaratkan untuk menjaga Posisi Devisa Neto neraca dan secara keseluruhan maksimum 20,00% dari jumlah modal. Sesuai dengan panduan Bank Indonesia, rasio Posisi Devisa Neto secara keseluruhan adalah penjumlahan nilai absolut dari selisih bersih antara aset dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah ditambah dengan selisih bersih dari tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi, yang dicatat dalam rekening administratif, untuk setiap mata uang asing, yang dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca adalah selisih bersih jumlah aset dan jumlah kewajiban dalam mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah. Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Mata Uang
Aset
Kewajiban
Posisi Devisa Neto
KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Yen Jepang Dolar Australia Dolar Hong Kong Pound Sterling Inggris Lain-lain
60.281.348 1.396.804 652.278 263.957 228.011 159.873 105.874 56.510
59.556.415 1.344.045 548.187 203.837 199.827 185.748 105.632 6.972
Jumlah
724.933 52.759 104.091 60.120 28.184 25.875 242 50.354*) 1.046.558
NERACA Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Australia Pound Sterling Inggris Lain-lain
57.834.011 1.281.829 579.546 206.926 159.873 151.510 89.344 56.510
Jumlah
55.578.691 1.254.255 415.951 72.916 54.178 118.677 90.467 6.972
2.255.320 27.574 163.595 134.010 105.695 32.833 (1.123) 49.538**) 2.767.442
Jumlah Modal Tier I dan Tier II dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan (Catatan 51) Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan)
30.456.978 9,09% 3,44%
Lampiran 5/130
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
52. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2009 jika menggunakan modal bulan November 2009 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: Modal bulan November 2009 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan)
26.382.396 10,49% 3,97%
Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Mata Uang
Aset
Kewajiban
Posisi Devisa Neto
KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Hong Kong Dolar Singapura Yen Jepang Dolar Australia Pound Sterling Inggris Lain - lain
61.593.324 917.496 673.414 369.806 295.094 145.389 129.950 35.765
63.497.969 886.840 82.356 352.951 296.794 124.161 37.564 6.466
Jumlah
1.904.645 30.656 591.058 16.855 1.700 21.228 92.386 29.299*) 2.687.827
NERACA Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Hong Kong Dolar Singapura Yen Jepang Dolar Australia Pound Sterling Inggris Lain-lain
60.108.482 903.675 372.507 331.603 283.981 145.019 86.938 35.765
Jumlah
59.666.442 834.465 91.185 330.011 279.351 121.895 18.589 6.466
442.040 69.210 281.322 1.592 4.630 23.124 68.349 29.299**) 919.566
Jumlah Modal Tier I dan Tier II dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan (Catatan 51) Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan)
27.176.934 3,38% 9,89%
Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2008 jika menggunakan modal bulan November 2008 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: Modal bulan November 2008 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan)
28.285.306 3,25% 9,50%
Lampiran 5/131
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
52. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Mata Uang
Aset
Kewajiban
Posisi Devisa Neto
KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Hong Kong Dolar Singapura Yen Jepang Pound Sterling Inggris Dolar Australia Lain-lain
54.175.402 1.003.792 350.233 295.974 227.332 161.183 118.508 46.460
55.037.509 929.991 102.891 221.501 177.165 (19.435) 65.045 22.229
Jumlah
862.107 73.801 247.342 74.473 50.167 180.618 53.463 31.179*) 1.573.150
NERACA Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Dolar Hong Kong Yen Jepang Pound Sterling Inggris Dolar Australia Lain-lain
48.996.492 997.020 289.937 239.622 171.041 123.005 110.137 41.713
49.949.573 904.992 201.024 102.891 134.694 12.983 29.792 7.885
Jumlah
(953.081) 92.028 88.913 136.731 36.347 110.022 80.345 33.828**) 374.867
Jumlah Modal Tier I dan Tier II dikurangi penyertaan pada anak perusahaan (Catatan 51) Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan)
28.283.838 1,33% 5,56%
Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2007 jika menggunakan modal bulan November 2007 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut: Modal bulan November 2007 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan) *) **)
28.204.492 1,33% 5,58%
Merupakan penjumlahan absolut dari selisih antara aset dan kewajiban beberapa mata uang asing lainnya. Merupakan penjumlahan dari selisih antara aset dan kewajiban beberapa mata uang asing lainnya.
53. RASIO ASET PRODUKTIF BERMASALAH, RASIO PEMENUHAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA KECIL DAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Bank Mandiri saja) adalah masing-masing sebesar 1,72%, 2,98% dan 4,52%. Rasio kredit bermasalah (Bank Mandiri saja) sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan (gross basis) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar 2,62%, 4,69% dan 7,33% (Catatan 11A.d). Rasio jumlah penyisihan penghapusan aset produktif yang telah dibentuk oleh Bank Mandiri terhadap jumlah minimum penyisihan penghapusan aset produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar 107,28%, 103,76% dan 104,22%.
Lampiran 5/132
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
53. RASIO ASET PRODUKTIF BERMASALAH, RASIO PEMENUHAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA KECIL DAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT (lanjutan) Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar 3,23%, 2,66% dan 3,31%. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 tidak melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia - PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimun Pemberian Kredit Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006.
54. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT Kegiatan Jasa Kustodian Bank Mandiri telah memberikan Jasa Kustodian sejak tahun 1995 dengan surat izin operasi yang telah diperbaharui oleh BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.01/PM/Kstd/1999 tertanggal 4 Oktober 1999. Kustodian Bank Mandiri merupakan bagian dari Capital Market Services Department, International Banking & Capital Market Services Group dimana jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut: a. Penyelesaian transaksi (settlement) atas jual & beli efek/efek-efek dengan maupun tanpa warkat (scriptless) yang dilakukan oleh nasabah; b. Penyimpanan (safekeeping) dan administrasi (administration) atas efek-efek maupun dokumen berharga lainnya; c. Pengurusan hak-hak nasabah atas kepemilikan efek-efek dan/atau dokumen berharga yang disimpan sampai dengan hak tersebut efektif di rekening nasabah (corporate action); d. Perwalian (proxy) pada Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Obligasi; e. Penyampaian laporan (reporting) dan informasi (information) yang terkait dengan efek-efek dan/atau dokumen berharga milik nasabah yang disimpan dan diadministrasikan oleh Kustodian Bank Mandiri. Untuk memenuhi kebutuhan investor dalam melakukan investasi pada berbagai instrumen efek-efek, Kustodian Bank Mandiri memfasilitasinya dengan menyediakan beragam layanan: a. Kustodian umum untuk melayani investor yang melakukan investasi pada instrumen pasar modal maupun pasar uang di Indonesia; b. Kustodian lokal untuk American Depository Receipts (ADRs) dan Global Depository Receipts (GDR) yang dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan konversi dari saham perusahaan yang terdaftar di bursa lokal dan luar negeri (dual/multi listing); c. Sub-Registry untuk melayani investor yang melakukan transaksi dan investasi pada Surat Utang Negara (SUN, baik Obligasi Negara maupun Surat Perbendaharaan Negara) serta Sertifikat Bank Indonesia (SBI); d. Kustodian mutual fund (reksadana) dan discretionary fund (kontrak pengelolaan dana) yang diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi; e. Kustodian Euroclear bagi nasabah yang akan melakukan investasi dan penyelesaian transaksi efek-efek yang terdaftar di bursa luar negeri dan tercatat di Euroclear Operations Centre, Brussels. Kustodian Bank Mandiri merupakan direct member dari Euroclear. f. Kustodian Pinjam Meminjam Efek (securities lending & borrowing) bagi nasabah yang ingin memaksimalkan hasil investasinya dengan meminjamkan efek-efeknya (saham) kepada perusahaan sekuritas melalui perantara dan penjaminan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (PT KPEI). g. Kustodian Exchange Traded Fund (ETF) yang diterbitkan dan dikelola oleh manager investasi dimana nasabah yang akan melakukan investasi reksa dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa.
Lampiran 5/133
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
54. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT (lanjutan) Kegiatan Jasa Kustodian (lanjutan) Kustodian Bank Mandiri memiliki 434, 416 dan 370 nasabah pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, yang terdiri dari dana pensiun, perusahaan asuransi, bank, yayasan, perusahaan sekuritas, reksadana, institusi/badan hukum lain maupun perseorangan. Nilai portofolio yang disimpan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp122.113.182, USD382.734.735 (nilai penuh), JPY2.016.666.666 (nilai penuh) dan EUR105.647 (nilai penuh), pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp97.801.970, USD425.028.200 (nilai penuh) dan JPY1.344.444.444 (nilai penuh) dan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp90.072.761, USD439.473.200 (nilai penuh) dan JPY672.222.222 (nilai penuh). Bank Mandiri mengasuransikan portofolio nasabah yang disimpan di kustodian terhadap kemungkinan kerugian yang timbul dari penyimpanan dan pemindahan efek-efek sesuai dengan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Kegiatan Wali Amanat Bank Mandiri telah memberikan Jasa Wali Amanat sejak tahun 1983. Surat ijin operasi untuk kegiatan wali amanat telah diperbaharui dan didaftarkan kembali ke BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No. 17/STTD-WA/PM/1999 tertanggal 27 Oktober 1999. Jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e.
Jasa Wali Amanat (Trustee) untuk obligasi & MTN Jasa Agen Pengelola Rekening Penampungan (Escrow Agent) Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent) Jasa Penampungan Dana IPO/Initial Public Offering (Receiving Bank) Jasa Agen Penjaminan (Security Agent)
Bank Mandiri selaku Wali Amanat pada tanggal 31 Desember 2009 telah mengelola 23 emisi dengan nilai emisi (Obligasi dan MTN) sebesar Rp16.184.400, pada tanggal 31 Desember 2008 telah mengelola 25 emisi dengan nilai emisi (Obligasi dan MTN) sebesar Rp14.124.400 dan pada tanggal 31 Desember 2007 telah mengelola 37 emisi dengan nilai emisi (Obligasi dan MTN) sebesar Rp13.686.607 dan USD100.000.000 (nilai penuh). Dana yang dikelola (dana pihak ketiga dan bank) pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp463.128 untuk 14 nasabah, pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp378.176 untuk 26 nasabah dan pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp448.816 untuk 17 nasabah. Baik Wali Amanat maupun Kustodian Bank Mandiri telah mendapat sertifikasi standar mutu pelayanan ISO 9001:2000.
55. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS) Kredit penerusan berdasarkan sumber dana dan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
Pemerintah: Listrik, gas dan air Transportasi dan komunikasi Industri Pertanian Konstruksi Pertambangan Lain -lain
Lampiran 5/134
2009
2008
2007
8.979.953 3.029.800 436.542 244.417 11.273 82.812
9.130.302 4.107.413 461.571 1.173.697 11.273 86.988
7.602.067 3.915.733 742.653 1.249.057 11.394 12.612 95.338
12.784.797
14.971.244
13.628.854
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
55. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS) (lanjutan) Bank Mandiri telah ditunjuk untuk menatausahakan kredit kelolaan yang diterima oleh Pemerintah Indonesia dalam berbagai mata uang dari beberapa lembaga keuangan bilateral dan multilateral untuk membiayai proyek-proyek Pemerintah melalui BUMN, BUMD dan Pemda, antara lain: Overseas Economic Cooperation Fund, Protocol France, International Bank for Reconstruction and Development, Asian Development Bank, The Swiss Confederation 30.09.1985, Kreditanstalt Fur Wiederaufbau, BNP Paribas, Nederland Urban Sector Loan & De Nederlanse Inveseringsbank voor Ontwikkelingslanden NV, Swiss Government, Banque Français & Credit National, US EXPORT IMPORT BANK, RYOSIN INT’L LTD, AUSTRIA, Swiss Banks Consortium 16.12.1994, The European Investment Bank, West Merchant Bank Ltd, Sumisho, Fuyo, LTCB, Orix & Sinco, Export Finance And Insurance Corporation (EFIC) Australia, Japan Bank for International Cooperation, Calyon & BNP Paribas, BNP Paribas & CAI, BELGIA, French Government, USAID, BARCLAYS, IDA, RDI - KI, LYONNAIS, U.B Denmark, Bank of China, SPAIN, CDC NES, NORDISKA dan Sumitomo Corporation. Kredit Kelolaan tidak disajikan dalam neraca konsolidasian karena Bank Mandiri dan Anak Perusahaan tidak menanggung risiko atas kredit tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut di atas Bank Mandiri bertugas melakukan penagihan kepada debitur dan menyetorkan kembali kepada Pemerintah atas pembayaran pokok kredit, termasuk bunga dan beban-beban lainnya serta pengelolaan dokumentasi kredit. Sebagai gantinya Bank Mandiri akan menerima jasa perbankan (fees) yang berkisar antara 0,15% - 0,40% dari setoran bunga nasabah dan 0,50% dari rata-rata saldo baki debet kredit selama satu tahun.
56. MANAJEMEN RISIKO Bank Mandiri menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang merujuk pada ketentuan Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan di perbankan internasional. Bank Mandiri menggunakan konsep Enterprise Risk Management (ERM) sebagai salah satu strategi manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan operasional Bank. Penerapan ERM akan memberikan nilai tambah (value added) bagi Bank dan stakeholders terutama dikaitkan dengan pelaksanaan organisasi berbasis Strategic Business Units (SBU) dan penilaian kinerja berbasis risiko (Risk Based Performance). ERM adalah sebuah proses pengelolaan risiko yang melekat dalam proses bisnis Bank, artinya pengelolaan risiko menjadi bagian yang menyatu dalam pengambilan keputusan bisnis Bank sehari hari. Dengan ERM, Bank akan memiliki kerangka kerja pengelolaan risiko yang sistematis dan menyeluruh (risiko kredit, risiko pasar & risiko operasional) dengan menghubungkan pengelolaan modal dan bisnis proses dengan risiko yang dihadapi secara utuh. Selain itu, ERM juga menerapkan pengelolaan risiko secara konsolidasi dengan perusahaan anak, secara bertahap untuk memaksimalkan efektivitas pengawasan dan nilai perusahaan berdasarkan PBI No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006. Kerangka pengelolaan risiko Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Kerangka ini tercantum dalam Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) agar sejalan dengan rencana penerapan Basel II Accord secara bertahap di Indonesia. Dalam kerangka pengelolaan risiko tersebut diatur berbagai kebijakan agar manajemen risiko berfungsi sebagai business enabler sehingga bisnis dapat tetap tumbuh dalam koridor prudential banking dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal (identifikasi pengukuran - pemantauan - pengendalian risiko) pada semua level organisasi.
Lampiran 5/135
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Pengawasan aktif dari Direksi dan Komisaris dan terhadap aktivitas manajemen risiko Bank diimplementasikan melalui pembentukan Risk & Capital Committee (RCC) dan Komite Pemantau Risiko. RCC terdiri dari empat sub komite yaitu: Asset & Liability Committee, Risk Management Committee, Capital & Investment Committee, dan Operational Risk Committe. Komite-Komite di bawah RCC ini bertanggung jawab atas penetapan kebijakan dan strategi risiko yang dihadapi Bank yaitu risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan. Selain itu, RCC juga bertanggung jawab terhadap pengelolaan asset & liabilities, evaluasi rencana penyertaan modal dan divestasi untuk Perusahaan Anak dan Strategic Business Unit (SBU) serta pengelolaan kebijakan dan prosedur risiko operasional yang bersifat strategis di Bank Mandiri. Komite Pemantau Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan kajian dan evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Bank, serta memberikan masukan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka pengambilan keputusan. Direktorat Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Direksi dan sekaligus menjadi anggota dengan hak suara (voting member) pada Risk and Capital Committee. Selain itu Bank juga telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berada di bawah Direktorat Manajemen Risiko (Risk Management Directorate). Dalam kegiatan operasionalnya, Direktorat Manajemen Risiko ini dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu 1) Credit Approval sebagai bagian dari four - eye principle, 2) Independent Risk Management yang dibagi menjadi dua grup, yaitu Credit Risk Policy Group yang berk aitan dengan risiko kredit dan portofolio, dan Market Operational Risk Group yang terkait dengan risiko operasional, risiko pasar dan risiko likuiditas. Direktorat Manajemen Risiko bersama-sama unit kerja terkait bertanggung jawab dalam mengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan termasuk menetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko. Seluruh risiko tersebut dilaporkan Bank melalui penyusunan laporan Profil Risiko secara triwulanan untuk menggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank, termasuk risiko perusahaan anak secara konsolidasi. Risiko Kredit Pengelolaan risiko kredit Bank terutama diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara ekspansi kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit secara prudent agar terhindar dari penurunan kualitas atau menjadi Non Performing Loan (NPL), serta mengoptimalkan penggunaan modal untuk memperoleh Risk Adjusted Return On Capital (RAROC) yang optimal. Untuk mendukung hal tersebut, Bank secara periodik melakukan review dan penyempurnaan terhadap Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Standar Prosedur Kredit (SPK) per segmen bisnis dan Memorandum Prosedur yang bersifat sementara dan mengatur tentang prosedur yang belum terakomodasi dalam SPK. Ketiga pedoman kerja dimaksud memberikan petunjuk pengelolaan risiko kredit secara lengkap, untuk mengidentifikasi risiko, mengukur serta mitigasi risiko dalam proses pemberian kredit secara end to end mulai dari penentuan target market, analisa kredit, persetujuan, dokumentasi, penarikan kredit, pemantauan/pengawasan, hingga proses penyelesaian kredit bermasalah/restrukturisasi.
Lampiran 5/136
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Untuk meningkatkan peran sosial dan kepedulian Bank terhadap risiko lingkungan serta sebagai salah satu wujud penerapan prinsip tanggung jawab dalam tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), Bank Mandiri telah menyusun manual Petunjuk Teknis Analisa Lingkungan Hidup dan Sosial dalam Pemberian Kredit yang digunakan sebagai referensi dalam melakukan analisa lingkungan pada analisa pemberian kredit. Petunjuk teknis ini merupakan kodifikasi dari kebijakan dan prosedur kredit terkait aspek lingkungan yang tertuang antara lain dalam KPBM dan SPK serta Standar Prosedur Operasional. Hal ini sejalan dengan upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia, dimana dalam Peraturan Bank Indonesia mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum diatur bahwa penilaian prospek usaha debitur dikaitkan pula dengan upaya debitur dalam memelihara lingkungan hidup. Secara prinsip pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat transaksional maupun tingkat portofolio. Pada tingkat transaksional diterapkan four - eye principle yaitu setiap pemutusan kredit melibatkan Business Unit dan Credit Risk Management Unit secara independen untuk memperoleh keputusan yang obyektif. Mekanisme four - eye principle dilakukan oleh Credit Committee sesuai limit kewenangan dimana proses pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite Kredit. Pemegang Kewenangan Memutus Kredit sebagai anggota Credit Committee memiliki kompetensi, kemampuan dan integritas yang tinggi sehingga proses pemberian kredit dilakukan secara obyektif, komprehensif dan hati-hati. Untuk memonitor kinerja pemegang kewenangan dalam memutus kredit, Bank telah mengembangkan system monitoring database pemegang kewenangan. Dengan sistem ini Bank setiap saat dapat memantau jumlah maupun kualitas kredit yang telah diputus oleh Pemegang Kewenangan, sehingga performance dari Pemegang Kewenangan memutus kredit dapat diketahui setiap waktu. Untuk mengidentifikasi serta mengukur tingkat risiko transaksional pada setiap aplikasi kredit yang diproses, digunakan Rating dan Scoring system. Rating dan Scoring system terdiri dari Bank Mandiri Rating System (BMRS), Small Medium Enterprise Scoring System (SMESS), Micro Banking Scoring System (MBSS) serta Consumer Scoring System. Bank juga telah mengembangkan Rating System untuk Financial Institution - Bank, berupa Bank Mandiri Financial Institution Rating (BMFIR), sehingga Bank dapat melakukan identifikasi dan pengukuran risiko Bank Counterparty yang dapat ditoleransi dalam memberikan fasilitas Credit Line. Untuk menunjang pengembangan alat tersebut, Bank telah memiliki Pedoman Penyusunan dan Pengembangan Model Credit Rating dan Credit Scoring, yang merupakan pedoman lengkap bagi Bank dalam menyusun model credit rating dan credit scoring. Disamping hal tersebut, guna memonitor performance model credit rating dan credit scoring, Bank melakukan review atas hasil scoring dan hasil rating yang dilakukan oleh Business Unit. Dengan melakukan pemantauan dan review terhadap model rating dengan pendekatan metodologi validasi akan diketahui performance model secara berkesinambungan. Saat ini validasi model telah dilakukan secara internal oleh Model Risk Validation, yaitu unit yang independent dan terpisah dari pengembang model. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kesalahan analis dalam pengukuran risiko kredit, khususnya dalam menetapkan nilai Probability of Default (PD) dan peringkat (rating) debitur. Dalam rangka pengukuran economic capital untuk risiko kredit serta comply dengan Basel II, Bank telah mengembangkan Long Term PD, melakukan review model internal untuk Exposure at Default (EAD) & Lost Given Default (LGD). Sebagai upaya pemantauan rating & scoring yang dikelola dalam database, disusun laporan Credit Scoring Review dan Rating Outlook yang diterbitkan secara triwulan dan semesteran. Laporan tersebut memuat informasi mengenai parameter scoring dan rating yang disusun menurut sektor industri. Hal ini bermanfaat bagi Business Unit khususnya sebagai acuan dalam menetapkan targeted customer dengan klasifikasi baik (perform), sehingga proses ekspansi kredit lebih berkualitas. Sebagai salah satu bagian dari pelaksanaan prudential banking, untuk mengidentifikasi, mengukur, dan memonitor risiko dalam pemberian kredit, disamping Rating dan Scoring tools, Bank menggunakan alat (tools) berupa spread sheet keuangan secara lengkap, format Nota Analisa Kredit (NAK) yang comprehensive dan Loan Monitoring System yang telah terintegrasi dalam sistem Integrated Loan Processing (ILP)/Loan Origination System (LOS) secara end to end process.
Lampiran 5/137
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Sedangkan sebagai upaya memitigasi risiko kredit per debitur, Credit Committee menentukan Struktur Kredit termasuk penentuan covenant yang tepat sesuai kebutuhan dan kondisi debitur, sehingga kredit yang diberikan benar-benar efektif dan menguntungkan bagi debitur maupun Bank Mandiri. Sejalan dengan kondisi krisis global yang belum stabil, untuk mengidentifikasi debitur-debitur yang berpotensi mengalami kesulitan pembayaran kewajiban kredit, melalui Loan Monitoring System, Bank melakukan deteksi dini dengan analisa Watch List (Early Warning Analysis) terhadap seluruh kredit debitur Corporate dan Commercial. Berdasarkan hasil analisa tersebut, Bank menetapkan account strategy dan tindakan dini untuk mencegah terjadinya NPL. Pada tingkat portfolio, pengelolaan risiko dilakukan dengan pendekatan active portfolio management yang secara proaktif memelihara diversifikasi portfolio pada tingkat optimal dengan risk exposure yang berada pada risk appetite yang ditetapkan oleh Bank. Dalam pelaksanaannya Bank menggunakan tools yang dinamakan Portfolio Guideline (PG). PG terdiri dari tiga bagian yaitu Industry Classification, Industry Acceptance Criteria dan Industry Limit. Industry Classification (IC) mengelompokan sektor industri kedalam 3 kelompok berdasarkan prospek industri dan risikonya. IC digunakan Bank dalam menetapkan target market industry. Tools yang kedua adalah Industry Acceptance Criteria (IAC) yang merupakan kriteria dasar (kualitatif dan kuantitatif) yang menjadi key success factors pada suatu sektor industri tertentu. IAC digunakan Bank dalam menetapkan targeted customer. Tools ketiga adalah Industry Limit (IL) yang memberikan batasan jumlah exposure maksimal yang dapat diberikan pada sektor industri tertentu. PG secara mendasar mengubah konsep bisnis perkreditan dimana Bank secara proaktif memprioritaskan industri-industri yang memberikan nilai tambah secara ekonomis dan menyeleksi perusahaan atau individu terbaik didalam masing-masing industri tersebut (winner players) yang dijadikan targeted customer. Dengan proactive approach ini maka portfolio menjadi lebih berkualitas karena kredit yang disalurkan akan lebih efektif dan memberikan nilai tambah baik bagi debitur maupun Bank. Proactive approach ini juga menghindari terjadinya konsentrasi risiko pada suatu industri tertentu atau debitur tertentu karena Bank secara aktif melakukan pembatasan eksposur melalui Kebijakan Limit (Industry Limit dan Limit Debitur). PG secara rutin di review dan dilakukan back testing sehingga senantiasa relevan dan up to date serta memiliki predictive value pada tingkat yang dapat diterima. Pada kuartal I/2009 Bank mengembangkan Portfolio Outlook yang menjadi salah satu referensi penentuan target market industri dalam ekspansi kredit. Portfolio outlook disusun secara ad hoc berdasarkan kondisi ekonomi tertentu yang diperkirakan dapat mempengaruhi kinerja portfolio kredit. Penerbitan Portfolio Outlook merupakan langkah antisipatif (early warning) sebelum aspek perubahan kondisi ekonomi dimaksud dimasukkan dalam review Industry Classification. Sebagai bagian dari active portfolio management, Bank senantiasa melakukan monitoring perkembangan risiko portfolio kredit melalui perhitungan credit risk profile yang menggambarkan potensi inherent risk dan efektifitas risk control system. Bank juga melakukan monitoring perkembangan dan kualitas portfolio berdasarkan konsentrasi, baik per segmen bisnis, 25 debitur besar, sektor industri, per wilayah, jenis produk, jenis valuta serta risk class. Dengan demikian Bank dapat mengambil langkahlangkah antisipatif dan mitigasi risiko secara portfolio disamping secara individu. Untuk memantau kualitas dan menguji elastisitas kualitas portofolio (NPL dan Yield) terhadap perubahan variabel-variabel ekonomi yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank secara rutin maupun ad hoc melakukan stress test terhadap seluruh portfolio kredit baik per kelompok debitur besar, segmen bisnis, industri maupun produk dengan berbagai scenario. Dengan stress test ini, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkah-langkah pengendalian portofolio dan solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian kualitas portfolio kredit dan kecukupan modal Bank terjaga dengan baik.
Lampiran 5/138
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Berdasarkan uraian tersebut di atas, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pengelolaan risiko kredit Bank Mandiri telah dilakukan secara menyeluruh dan terus ditingkatkan ketajaman dari control system yang ada. Dalam rangka mengembangkan secara berkesinambungan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan risiko, Bank telah membentuk Risk Management Academy yang memiliki 18 (delapan belas) modul yang disusun khusus untuk meningkatkan knowledge dan risk awareness karyawan. Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas a. Manajemen Risiko Likuiditas Likuiditas merupakan kemampuan Bank untuk memenuhi seluruh kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu dengan harga wajar. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, kewajiban kepada counterparty dan komitmen kredit kepada debitur. Risiko likuiditas disebabkan oleh ketidakmampuan Bank untuk menyediakan likuiditas dengan harga wajar yang akan berdampak kepada profitabilitas dan modal Bank. Dengan demikian, untuk mengelola risiko likuiditas yang akan timbul, Bank menetapkan kebijakan pengelolaan risiko likuiditas, yang mencakup antara lain pemeliharaan cadangan likuiditas yang optimal, pengukuran dan penetapan limit risiko likuiditas, penyusunan analisa skenario dan contingency plan, penyusunan strategi pendanaan serta memiliki akses pasar. Level likuiditas Bank diukur melalui Giro Wajib Minimum (GWM) yang diatur oleh Bank Indonesia dalam peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang perubahan atas PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Rupiah ditetapkan sebesar 7,50% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah yang terdiri dari GWM utama dan GWM sekunder, dan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1,00% dari DPK dalam valuta asing. GWM utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5,00% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,50% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009. Pada tanggal 31 Desember 2009, GWM utama dan sekunder Rupiah adalah 5,00% dan 42,29% dan 1,32% untuk GWM dalam valuta asing. Bank menggunakan metodologi liquidity gap untuk mengestimasi potensi risiko likuiditas yang akan dihadapi Bank di masa mendatang. Berdasarkan rencana bisnis Bank dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2009, sampai dengan 12 bulan ke depan likuiditas Bank diproyeksikan akan berada dalam posisi surplus yang optimal. Proyeksi defisit pendanaan dipantau melalui limit Maximum Cumulative Outflow (MCO). Untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi situasi likuiditas yang berbeda, Bank melakukan analisa skenario likuiditas, yang mencakup skenario kondisi normal dan tidak normal termasuk kondisi ekstrim atau krisis (stress testing) yang dilengkapi dengan penyusunan rencana kontinjensi. Sesuai dengan rencana kontinjensi tersebut, untuk kondisi bank specific crisis, Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas melalui pinjaman (seperti repurchase agreement, bilateral funding, collateralised facility agreement, foreign exchange swap), penjualan aset likuid (seperti Surat Utang Negara) dan pricing dana pihak ketiga. Sedangkan untuk kondisi general market crisis, Bank memenuhi kebutuhan likuiditas dari posisi secondary reserve (yang telah dicadangkan sebelumnya) atau melalui fasilitas likuiditas dari Bank Indonesia.
Lampiran 5/139
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) b. Manajemen Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko yang mempengaruhi kenaikan/penurunan nilai finansial assets dan liabilities Bank (Banking Book) karena adanya perubahan suku bunga yang berdampak pada pendapatan dan modal Bank. Risiko suku bunga terutama disebabkan perbedaan time repricing antara assets yang sensitif (RSA = Rate Sensitive Assets) dan liabilities yang sensitif (RSL = Rate Sensitive Liabilities). RSA didominasi oleh kredit dan obligasi pemerintah, dan RSL didominasi oleh Dana Pihak Ketiga (giro, tabungan dan deposito berjangka). Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Bank menggunakan analisa repricing gap, duration gap dan simulasi. Untuk menggambarkan besarnya eksposur risiko suku bunga, Bank menggunakan pendekatan repricing gap, sedangkan untuk mengukur sensitivitas pendapatan dan nilai modal ekonomis akibat pergerakan suku bunga, Bank menggunakan pendekatan Net Interest Income Sensitivity (NII Sensitivity) dan Economic Value of Equity (EVE) dengan melakukan simulasi skenario kenaikan dan penurunan suku bunga (rate shock). Pengukuran sensitivitas NII dan nilai ekonomis modal dilakukan dengan cara mengasumsikan kenaikan dan penurunan suku bunga secara parallel shift sebesar 100 basis points (bps). Hasil analisa sensitivitas menunjukkan bahwa perubahan suku bunga sebesar 100 bps Rupiah dan valas akan berpotensi terhadap penurunan NII 12 bulan sebesar 0,72% (tidak diaudit) dari target NII dan penurunan EVE sebesar 0,77% (tidak diaudit) dari target Equity. Selain melakukan analisa sensitivitas, Bank juga menggunakan pendekatan statistik untuk mengukur dampak volatility suku bunga terhadap pendapatan (Earning at Risk, EaR) dan Equity (Capital at Risk, CaR). Pada tanggal 31 Desember 2009 EaR dan CaR Bank masing-masing sebesar 0,50% (tidak diaudit) dan 2,31% (tidak diaudit) dari Equity. Bank juga melaksanakan analisa sensitivitas untuk kondisi ekstrim (stress testing) untuk melihat dampak perubahan suku bunga yang signifikan terhadap NII dan modal Bank. Untuk memberikan peringatan dini akan terjadinya risiko suku bunga, Bank memiliki alat pemantauan yang disebut Interest Rate Risk Red Flags yang terdiri dari beberapa indikator risiko suku bunga yaitu: Repricing Gap, NII Sensitivity dan Economic Value of Equity Sensitivity, Earning at Risk dan Capital at Risk. Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko suku bunga, Bank menetapkan limit atas indikator-indikator risiko suku bunga. Apabila terdapat pelampauan terhadap limit tersebut akan ditindaklanjuti dengan mitigasi risiko melalui strategi restrukturisasi Asset dan Liabilities atau strategi hedging. Instrumen derivative yang biasa dipakai Bank dalam memitigasi eksposur risiko suku bunga antara lain interest rate swap dan forward rate agreement. c. Manajemen Pricing Pricing Management merupakan salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya mendukung Bank menguasai pangsa pasar pendapatan (revenue market share) dengan cara memaksimalkan Net Interest Margin (NIM) terutama melalui pricing Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit. Dalam penetapan pricing DPK, Bank mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain biaya dana, struktur dan target pendanaan. Faktor eksternal antara lain likuiditas pasar, suku bunga pasar dan guarantee suku bunga. Dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal tersebut, Bank menerapkan strategi aggressive atau defensive. Untuk penetapan pricing Kredit, Bank menerapkan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (Risk Based Pricing). Struktur pembentukan suku bunga kredit terdiri dari Cost of Funds, Overhead Cost, Cost of Allocated Capital dan Risk Premium. Bank menetapkan Required Yield yang merupakan tingkat imbal hasil minimum yang diinginkan Bank.
Lampiran 5/140
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan) d. Manajemen Risiko Pasar Bank melakukan pengelolaan risiko pasar melalui monitoring atas aktivitas trading yang dilakukan oleh Treasury. Sebagai acuannya, Bank menetapkan limit transaksi yang meliputi Value at Risk Limit (VaR Limit), limit nominal dealer dan dealer loss limit. Hasil dari monitoring tersebut dituangkan dalam laporan Trading Risk Profile secara periodik yaitu harian, mingguan dan bulanan. Khusus untuk Laporan Bulanan dijabarkan secara lengkap hasil monitoring pengelolaan risiko pasar termasuk didalamnya perhitungan Stress Testing/Scenario Analysis yang mengkuantifikasi pergerakan pasar yang abnormal. Selain itu, juga dilaporkan hasil back testing untuk menilai efektivitas pengukuran VaR dan akurasi metodologi yang digunakan. Pengalokasian modal untuk meng-cover risiko pasar menggunakan pendekatan Standard Model sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Besarnya kebutuhan modal minimum yang dibutuhkan untuk meng-cover risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp127.935 sehingga nilai CAR setelah memasukkan unsur market risk dan credit risk adalah sebesar 15,43% (Catatan 51). Disamping itu, secara berkesinambungan, Bank melakukan review dan perbaikan atas penerapan manajemen risiko pasar sehingga selalu sesuai dengan ketentuan regulatory, keadaan terkini dan best practice yang berlaku. e. Manajemen Risiko Nilai Tukar Bank mengukur dan mengelola risiko nilai tukar untuk mengetahui dampak pergerakan nilai tukar terhadap pendapatan dan modal Bank. Posisi valuta asing Bank sebagian besar dalam denominasi US Dolar, dimana disisi kewajiban terutama adalah dana pihak ketiga dan pinjaman diterima sementara disisi aset terutama adalah kredit, penempatan antar bank dan efek-efek. Dalam upaya melakukan pengelolaan dan mitigasi risiko nilai tukar, pembiayaan kredit dan penempatan valuta asing diutamakan dibiayai dengan valuta yang sama dan untuk melindungi posisi terbuka valuta asing yang signifikan, Bank menggunakan instrumen derivatif seperti FX forward, swap dan option. Pengelolaan Posisi Devisa Neto (PDN) Bank dilakukan untuk selalu memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang mensyaratkan bank untuk memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) Neraca dan Keseluruhan secara konsolidasi untuk seluruh valuta asing tidak melebihi 20,00% dari modal Bank (Tier I dan II). Dalam rangka prinsip kehati - hatian Bank menetapkan limit internal 10,00% dari modal. Pada tanggal 31 Desember 2009 PDN Neraca sebesar 9,09% dan PDN Keseluruhan (absolut) sebesar 3,44% dari modal (Catatan 52). Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Bank melakukan manajemen risiko operasional secara proaktif dengan menjalankan serangkaian program yang efektif untuk melindungi kepentingan nasabah, mengurangi potensi kerugian, meningkatkan citra Bank dan membantu pencapaian target usaha Unit Kerja. Pada saat ini, Bank menyempurnakan implementasi pengelolaan risiko operasional dengan strategi sebagai berikut:
Lampiran 5/141
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Operasional (lanjutan) a. Mitigasi Risiko Operasional -
-
-
Sebagai pedoman dalam pengelolaan risiko operasional, Bank terus menyesuaikan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko operasional sesuai dengan perkembangan terkini, yaitu dengan melakukan review dan memperbaharui ketentuan Manajemen Risiko Operasional dalam bentuk Standar Prosedur Operasional (SPO) Manajemen Risiko Operasional, SPO Produk dan Aktivitas Baru (PAB) serta SPO Business Continuity Plan (BCP). Melaksanakan implementasi Operational Risk Management (ORM) Tools (Mandiri Loss Event Database, Risk & Control Self Assessment, dan Key Risk Indicators) di seluruh unit kerja Bank dengan tujuan agar pengelolaan risiko operasional lebih melekat dalam aktivitas Bank sehari-hari. Untuk dapat mengidentifikasi risiko operasional yang ada, Bank menyusun laporan profil risiko operasional baik per unit kerja maupun secara Bank wide, sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai besarnya potensi risiko bagi unit kerja dan Bank.
b. Menghitung Modal yang Diperlukan untuk Meng-cover Risiko Operasional Sesuai ketentuan Bank Indonesia SE BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009, Bank telah melakukan simulasi perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum untuk Risiko Operasional. Untuk tahun 2009, hasil simulasi perhitungan beban modal risiko operasional Bank Mandiri dengan menggunakan Basic Indicator Approach (BIA) adalah sebesar Rp2.276.350 (tidak diaudit). Mulai semester I tahun 2009, Bank telah melakukan simulasi perhitungan dengan menggunakan metode perhitungan Standardized Approach sejalan dengan pelaksanaan pengukuran kinerja SBU berbasis risiko. 57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING a. Perjanjian Integrated Banking System Dengan Vendor Pada tanggal 21 Juli 2001, Bank Mandiri mengadakan perjanjian Sistem Perbankan Terpadu dengan Vendor untuk pengadaan piranti lunak dan jasa instalasi untuk sistem perbankan terpadu, yang disebut eMAS (Enterprise Mandiri Advanced System), dengan nilai kontrak termasuk PPN 10% sebesar USD47.535.022,70 (nilai penuh). Perjanjian tambahan juga diadakan pada tanggal 23 April 2002, 28 Agustus 2003, 12 April 2004, 4 Juli 2005, 8 September 2008 dan 22 September 2008 dengan nilai kontrak masing-masing (termasuk PPN) sebesar USD20.467.218,20 (nilai penuh), USD462.000 (nilai penuh), USD1.014.344 (nilai penuh), USD44.000 (nilai penuh), USD1.155.000 (nilai penuh) dan USD44.000 (nilai penuh). Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar USD65.398.162 (nilai penuh, setelah PPN) telah dibukukan sebagai Aset Dalam Penyelesaian sebesar USD668.924 (nilai penuh, setelah PPN) dan sebagai Aset Tetap sebesar USD64.729.238 (nilai penuh, setelah PPN). Estimasi persentase penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2009 mencapai 98,98%. Pada tanggal 1 Agustus 2006, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian untuk menambah fitur eMAS dengan Vendor, dengan nilai kontrak (setelah PPN 10%) sebesar USD2.934.352 (nilai penuh). Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2009 (setelah PPN) sebesar USD2.068.578 (nilai penuh), telah dibukukan sebagai Aset Dalam Penyelesaian sebesar USD524.542 (nilai penuh) dan sebagai Aset Tetap sebesar USD1.608.386 (nilai penuh). Khusus proyek LOS Consumer dan LOS Credit Card, sementara dibukukan sebagai kewajiban lain-lain sebesar USD64.350 (nilai penuh), menunggu kelengkapan data. Estimasi penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2009 mencapai 97,22%.
Lampiran 5/142
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) a. Perjanjian Integrated Banking System Dengan Vendor (lanjutan) Pada tanggal 17 Januari 2008, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian untuk menambah fitur eMAS dengan Vendor dengan nilai kontrak (setelah PPN) sebesar USD871.200 (nilai penuh). Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2009 (setelah PPN) sebesar USD303.494 (nilai penuh), dibukukan sebagai Aset Tetap sebesar USD259.776 (nilai penuh) dan dibukukan sebagai Aset Dalam Penyelesaian sebesar USD58.291 (nilai penuh). Khusus proyek Enhancement Remittance System, sementara dibukukan sebagai kewajiban lain-lain sebesar USD14.573 (nilai penuh), menunggu kelengkapan data. Estimasi penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2009 adalah 85,59%. Pada tanggal 14 September 2009, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian untuk menambah fitur eMAS dengan Vendor dengan nilai kontrak (setelah PPN) sebesar USD693.000 (nilai penuh). Realisasi pembayaran sampai dengan 31 Desember 2009 (setelah PPN) sebesar USD453.337 (nilai penuh) dan telah dibukukan sebagai Aset Dalam Penyelesaian sebesar USD453.337 (nilai penuh). Estimasi penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2009 adalah 63,45%. b. Perjanjian Pengembangan Operational Risk Management dengan ABN AMRO Bank N.V. Pada tanggal 25 Februari 2005, Bank Mandiri dan ABN AMRO Bank N.V. menandatangani kerjasama pengembangan Operational Risk Management untuk membantu proses implementasi manajemen risiko operasional dan telah diubah melalui addendum. Kerjasama ini digunakan sebagai sarana transfer of knowledge untuk meningkatkan kapabilitas Bank dan pegawainya untuk menerapkan metodologi manajemen risiko operasional, sekaligus meningkatkan kapabilitas penghitungan alokasi modal sesuai standar Basel II. Berdasarkan kesepakatan tersebut, ABN AMRO Bank N.V. akan mendukung pengembangan kapabilitas internal Bank Mandiri dalam hal manajemen risiko operasional. Pengembangan kapabilitas ini akan dilakukan melalui sembilan Action Track dalam bentuk transfer of knowledge serta konsultasi. Kesepakatan ini bernilai USD1.200.000 (nilai penuh). Kerjasama ini telah berakhir di bulan Desember 2008. c. Perkara Hukum Bank Mandiri menerima permohonan pencairan rekening giro dan deposito Nasabah karena pemblokiran dan penyitaan atas rekening giro dan deposito atas nama Nasabah tersebut telah dicabut oleh Dirjen Pajak. Permohonan tersebut tidak dapat dipenuhi secara serta merta karena Bank Mandiri masih harus melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada BPPN. Setelah melakukan somasi karena permintaan pencairan rekening giro dan deposito tidak dipenuhi Bank Mandiri karena tidak disetujui BPPN, pada tanggal 7 Juni 2006 nasabah tersebut menggugat Bank Mandiri sebagai Tergugat I dan Menteri Keuangan Republik Indonesia sebagai Tergugat II di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat tertanggal 27 Agustus 2008 dan 28 Agustus 2008 telah meminta Bank Mandiri untuk mencairkan rekening giro dan deposito atas nama Nasabah karena merupakan jaminan hutang Nasabah dan telah dibatalkannya perjanjian jual beli piutang Nasabah yang dijamin dengan giro dan deposito tersebut. Dengan pembatalan perjanjian jual beli piutang Nasabah maka giro dan deposito yang menjadi agunan tersebut menjadi hak negara untuk diperhitungkan dengan utang Nasabah. Pencairan dana tersebut telah dilaksanakan dan dananya disimpan pada rekening Bendahara Umum Negara di Bank Indonesia. Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Mandiri menerima pemberitahuan putusan Kasasi Mahkamah Agung atas permohonan kasasi yang diajukan oleh Nasabah yang pada pokoknya memutuskan bahwa Nasabah adalah pemilik giro dan deposito yang ada pada Bank Mandiri dan
Lampiran 5/143
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) c. Perkara Hukum (lanjutan) memerintahkan Bank Mandiri agar mencairkan giro dan deposito berikut bunganya kepada Nasabah. Atas putusan kasasi tersebut pada tanggal 31 Maret 2009 Bank Mandiri dan Menteri Keuangan RI mengajukan permohonan peninjauan kembali. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, peninjauan kembali masih dalam proses. Jumlah klaim terhadap Bank Mandiri atas tuntutan hukum yang belum selesai pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, masing-masing Rp2.204.722, Rp1.277.161 dan Rp2.529.424. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Bank Mandiri telah membentuk penyisihan (disajikan dalam akun “Kewajiban Lain-lain”) untuk sejumlah tuntutan hukum yang belum diputuskan masing-masing sebesar Rp514.366, Rp176.316 dan Rp205.742 (Catatan 29). Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan yang dibentuk atas kemungkinan timbulnya kerugian akibat tuntutan hukum yang belum diputuskan atau yang sedang dalam proses telah memadai. d. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Atas Transaksi Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri (BSM) Terdapat perbedaan cara pandang mengenai pengenaan pajak atas transaksi pembiayaan murabahah antara Tim Pemeriksa Ditjen Pajak dengan Anak Perusahaan, Bank Syariah Mandiri (BSM). Tim Pemeriksa Dirjen Pajak berpendapat bahwa transaksi pembiayaan murabahah merupakan obyek Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sesuai dengan Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang No. 18 tahun 2000 pasal 1A ayat (1). Sehubungan dengan hal tersebut, Kantor Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas PPN Tahun 2003 untuk kantor pusat dan beberapa kantor cabang BSM dengan total sebesar Rp37.649. Dengan alasan terdapat permasalahan status hukum perpajakan dari transaksi Pembiayaan Murabahah yang saat itu berlaku belum secara spesifik dan eksplisit mengatur kegiatan usaha Bank Syariah khususnya Pembiayaan Murabahah, maka BSM mengajukan keberatan pada tanggal 10 Januari 2005 dan belum melaksanakan pembayaran terhadap SKPKB dan STP tersebut di atas. Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 10/24/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008 menyatakan bahwa transaksi jual beli dalam akad Murabahah adalah merupakan transaksi pembiayaan. BSM berpendapat bahwa transaksi pembiayaan murabahah merupakan jasa perbankan yang dikecualikan dari obyek PPN sesuai dengan Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang - undang No. 18 tahun 2000 pasal 4A ayat (3) huruf (d), bahwa jasa perbankan tidak termasuk sebagai obyek pajak PPN dan hal ini juga sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 144 tahun 2000 pasal 5 huruf (d). Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) sependapat dengan BSM dan pada tanggal 3 Agustus 2005, ASBISINDO menyampaikan surat No. 58/KU-DPP/08.05 kepada Dirjen Pajak dan memohon untuk tidak memberlakukan PPN pada pembiayaan dengan skema murabahah di perbankan syariah.
Lampiran 5/144
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) d. Pertambahan Nilai (PPN) Atas Transaksi Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri (BSM) (lanjutan) Atas keberatan yang diajukan oleh BSM, pada tanggal 1 Desember 2005 Dirjen Pajak menerbitkan surat keputusan penolakan permohonan keberatan BSM dengan surat No. Kep277/PJ.54/2005. Untuk menyelesaikan permasalahan mengenai perbedaan pengenaan PPN atas transaksi pembiayaan murabahah, BSM terus melakukan pembahasan dengan ASBISINDO, Bank Indonesia dan instansi lain yang terkait, namun sampai dengan saat ini pembahasan masih berlangsung dan belum ada keputusan. Oleh karena itu, BSM belum melakukan pencadangan atas SKPKB dan STP Tahun 2003 tersebut di atas. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 42 tahun 2009 tentang perubahan ketiga atas Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah diatur bahwa jasa pembiayaan, termasuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dikecualikan dari objek PPN. Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2010. e. Fasilitas Pinjaman jangka panjang dari Asian Development Bank Pada tanggal 30 Oktober 2009 yang kemudian diubah dan dinyatakan kembali pada tanggal 13 November 2009, Bank Mandiri menandatangani perjanjian pinjaman jangka panjang dengan Asian Development Bank (ADB) dengan total fasilitas sebesar USD105.000.000 (nilai penuh). Pinjaman jangka panjang ini bertujuan untuk memperbaiki struktur funding Bank Mandiri. Pinjaman tersebut terbagi dalam dua fasilitas, yaitu Fasilitas Tranche A berupa pinjaman langsung dari ADB dengan total fasilitas sebesar USD75.000.000 (nilai penuh) yang jatuh tempo 7 (tujuh) tahun setelah tanggal perjanjian, dan Tranche B disediakan oleh ADB sebagai Lender of Record dan didanai oleh commercial bank melalui Participation Agreements antara ADB dan bank tersebut dengan total fasilitas sebesar USD30.000.000 yang jatuh tempo 5 (lima) tahun setelah tanggal perjanjian. f. Trade Financing dengan Asian Development Bank Pada tanggal 25 November 2009, Bank Mandiri telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Asian Development Bank (ADB) melalui Trade Finance Facilitation Program (TFFP), yaitu Confirmation Bank Agreement (CBA), Issuing Bank Agreement (IBA) dan Revolving Credit Agreement (RCA). Berdasarkan CBA dan IBA, Bank Mandiri dapat bertindak baik sebagai confirming bank maupun sebagai issuing bank bagi transaksi ekspor impor nasabah dengan basis Letter of Credit (L/C). Sebagai confirming bank, Bank Mandiri dapat diberikan jaminan oleh ADB atas L/C yang diterbitkan oleh issuing bank, dan sebagai issuing bank, maka Bank Mandiri dapat diberikan confirmation guarantee oleh ADB atas L/C yang diterbitkan. Skema Trade Finance Facilitation Program (TFFP) tersebut merupakan program ADB untuk memfasilitasi transaksi perdagangan berbasis L/C di negara–negara berkembang Asia untuk mendorong tingkat pertumbuhan volume perdagangan. Dengan menjadi participant bank dalam TFFP ini, Bank Mandiri akan memiliki kemudahan akses untuk meningkatkan trade finance credit lines serta meningkatkan volume trade Perseroan dan membuka peluang bisnis baru khususnya ke negara–negara yang selama ini volume perdagangan dengan Indonesia masih cukup rendah.
Lampiran 5/145
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)
f. Trade Financing dengan Asian Development Bank (lanjutan) Selanjutnya berdasarkan RCA, Bank Mandiri menerima fasilitas kredit revolving sampai dengan jumlah maksimal USD25.000.000 (nilai penuh). Fasilitas kredit revolving ini dikenakan bunga sebesar jumlah Total Margin dan LIBOR selama Periode Bunga (Interest Period). Sampai dengan tanggal pelaporan, Bank Mandiri belum melakukan penarikan pinjaman ataupun menggunakan fasilitas pinjaman tersebut. g. Perjanjian Pembelian Saham AXA Mandiri Financial Services Pada tanggal 9 Desember 2009 Bank Mandiri dan National Mutual International Pty. Ltd. (NMI) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sale Purchase Agreement) dimana Bank Mandiri akan membeli 2,00% saham PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), suatu perseroan terbatas di bidang asuransi jiwa yang berkedudukan di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini merupakan bagian dari group AXA dan didirikan berdasarkan hukum Australia yang berkedudukan di 750 Collins Street, Docklands, Victoria 3008, Australia sehingga kepemilikan Bank Mandiri atas saham AXA Mandiri akan meningkat menjadi 51,00%. Pembelian 2,00% saham AXA Mandiri tersebut akan menjadi efektif setelah seluruh persyaratan pendahuluan sebagaimana dicantumkan dalam Perjanjian Jual Beli Bersyarat terpenuhi atau dikesampingkan oleh NMI dan Bank Mandiri.
58. KONDISI EKONOMI Kondisi ekonomi domestik terus membaik sejalan dengan pulihnya siklus global. Produk Domestik Bruto (GDP) 3Q09 mencatat pertumbuhan sebesar 4,20% Year on Year (YoY) naik dari 2Q09 sebesar 4,00% YoY. Membaiknya konsumsi masyarakat serta kinerja ekspor telah membantu perekonomian untuk menghasilkan output yang lebih tinggi. Pada kuartal ke tiga konsumsi masyarakat dan ekspor masing-masing mengalami kenaikan sebesar 1,80% dan 8,50% Quarter on Quarter (QoQ). Meskipun perekonomian domestik dan global mengalami pemulihan yang signifikan, otoritas umumnya masih ingin mempertahankan stimulasi ekonomi untuk beberapa saat kedepan. Policy rate diperkirakan baru mulai meningkat pada pertengahan tahun depan. Pemerintah tidak ingin proses pemulihan yang saat ini sedang terjadi mengalami gangguan. Untuk tahun 2010, GDP Indonesia diperkirakan mencapai 5,50% dengan inflasi berada pada kisaran 6,30%. Untuk mengakomodasi peningkatan inflasi, BI diperkirakan akan melakukan pengetatan sehingga suku bunga acuan dapat mencapai 7,25% diakhir tahun. Sejalan dengan perkembangan ekonomi, kondisi perbankan Indonesia juga diperkirakan membaik. Saat ini rasio kecukupan modal (CAR) berada pada level yang cukup tinggi, 17,80% dan diperkirakan akan terjaga sepanjang tahun 2010. Kredit akan tumbuh lebih baik dan diprediksi dapat mencapai 15,00% YoY. Meskipun ekspansi kredit lebih tinggi, namun kualitas kredit diperkirakan masih tetap terjaga dimana Non Performing Loan tetap berada dikisaran 4,00-5,00%. Laporan keuangan konsolidasian telah mencakup dampak kondisi ekonomi sepanjang hal tersebut dapat ditentukan dan diperkirakan besarnya. Pemulihan perekonomian ke kondisi yang sehat dan stabil sangat tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus diupayakan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk mencapai pemulihan ekonomi, suatu tindakan yang berada diluar kendali Bank Mandiri dan Anak Perusahaan. Tidak ada kejadian setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan ini yang mengindikasikan timbulnya ketidakpastian terhadap kelangsungan usaha Bank sebagai akibat ketidakpastian kondisi perekonomian Indonesia.
Lampiran 5/146
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
59. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26/KMK.017/1998 tanggal 28 Januari 1998, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, Pemerintah Republik Indonesia menjamin beberapa kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito harian, obligasi, efek -efek, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, transaksi swap mata uang asing dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit dan kewajiban lainnya, tidak termasuk pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, dewan komisaris dan pihak pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN No. 32/46/KEP/DIR dan No. 181/BPPN/0599 tanggal 14 Mei 1999, jangka waktu jaminan tersebut telah diperpanjang dengan sendirinya, kecuali BPPN dalam waktu sekurang-kurangnya enam bulan sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut menerbitkan pemberitahuan bahwa BPPN tidak bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu jaminan tersebut. Pada tahun 2001, Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN dibatalkan oleh Peraturan Bank Indonesia No. 3/7/PBI/2001 dan Keputusan Ketua BPPN No. 1035/BPPN/0401. Pada tahun 2001, Ketua BPPN mengeluarkan Surat Keputusan No. SK-1036/BPPN/0401 yang mengatur petunjuk pelaksanaan khusus mengenai jaminan Pemerintah Republik Indonesia terhadap kewajiban pembayaran bank umum. Pemerintah membebankan premi berkaitan dengan program penjaminan tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku (Catatan 35). Berdasarkan Keputusan Presiden No. 15/2004 tanggal 27 Februari 2004 tentang berakhirnya tugas dan penutupan BPPN, dan Keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.06/2004 tanggal 27 Februari 2004, Pemerintah Republik Indonesia membentuk Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3), sebuah institusi baru yang menggantikan BPPN, untuk melanjutkan pelaksanaan Program Penjaminan Pemerintah atas Kewajiban pada Bank-bank Lokal. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret 2005, terhitung sejak tanggal 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan Program Penjaminan Pemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi Pasar Uang Antar Bank. Program Penjaminan Pemerintah melalui Unit Pelaksana Penjamin Pemerintah (UP3) telah berakhir pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan dan Pembayaran Premi Program Penjaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum Untuk periode 1 Juli sampai dengan 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3 Pemerintah telah membentuk lembaga independen, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Undangundang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan, dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006 tentang Program Penjaminan Simpanan, besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling tinggi sebesar Rp100.000.000 (nilai penuh). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, maka Nilai Simpanan setiap nasabah pada satu bank yang dijamin oleh Pemerintah naik menjadi sebesar Rp2.000.000.000 (nilai penuh) dari semula Rp100.000.000 (nilai penuh), terhitung efektif tanggal 13 Oktober 2008.
Lampiran 5/147
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
59. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan) Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2009, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang tentang Lembaga Penjaminan Simpanan telah ditetapkan menjadi Undang-undang sejak tanggal 13 Januari 2009. 60. STANDAR AKUNTANSI BARU Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan pencabutan atas beberapa Standar Akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010 sebagai berikut: -
PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41 - Akuntansi Waran dan PSAK 43 - Akuntansi Anjak Piutang, PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54 - Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah, PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000) - Akuntansi Perbankan, PSAK 42 - Akuntansi Perusahaan Efek dan PSAK 49 - Akuntansi Reksa Dana, PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06 - Interpretasi atas paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing.
DSAK-IAI telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 yaitu: -
PSAK 26 (revisi 2008) - Biaya Pinjaman.
Tidak terdapat dampak atas berlakunya revisi standar tersebut di atas terhadap laporan keuangan Bank. - PSAK 50 (revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan (berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009). - PSAK 55 (revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009). Pada tanggal 30 Desember 2008, DSAK-IAI telah mengumumkan penundaan berlakunya PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) selama setahun melalui surat No. 1705/DSAK/IAI/12/-2008 sehingga PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) akan berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Di bulan Juli 2009, DSAK-IAI juga telah mengeluarkan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006). DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 sebagai berikut: -
PSAK 1 (revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan, PSAK 2 (revisi 2009) – Laporan Arus Kas, PSAK 4 (revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 5 (revisi 2009) – Segmen Operasi, PSAK 12 (revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, PSAK 15 (revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi, PSAK 25 (revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, PSAK 48 (revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset, PSAK 57 (revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi, PSAK 58 (revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, ISAK 7 (revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, ISAK 9 – Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa, ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan,
Lampiran 5/148
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
60. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) - ISAK 11 – Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik, - ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer. Bank dan Anak perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standar ini terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian. 61. REKONSILIASI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS Sehubungan dengan implementasi PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) efektif 1 Januari 2010 seperti yang telah dijelaskan di Catatan 60, Bank secara terus menerus menyempurnakan metode perhitungan dan data historis yang digunakan untuk menghitung penyisihan penghapusan kolektif dan individual untuk debitur-debitur kredit dalam rangka implementasi kedua PSAK tersebut. Oleh karena itu, Manajemen memutuskan untuk tidak menyajikan rekonsiliasi International Financial Reporting Standard (IFRS) atas laba bersih konsolidasian dan ekuitas konsolidasian Bank Mandiri dan Anak Perusahaan pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) merupakan adopsi dari IFRS 32 dan IFRS 39 (revisi 2005). Bank telah melakukan persiapan yang diperlukan untuk dapat menerapkan PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) mulai 1 Januari 2010. Berdasarkan penilaian Manajemen, penerapan standar tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap posisi keuangan konsolidasian Bank pada tanggal 1 Januari 2010.
62. REKLASIFIKASI AKUN Akun biaya premi kepada Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) pada tanggal 31 Desember 2008 direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian per tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Deskripsi Akun
Dilaporkan sebelumnya
Reklasifikasi
Dilaporkan saat ini
Beban Operasional Lainnya - lain-lain - bersih Beban Bunga
954.309 11.886.437
(484.980) 484.980
469.329 12.371.417
Arus kas dari aktivitas operasional: - Pembayaran beban bunga - Beban operasional lainnya
11.680.237 954.312
484.980 (484.980)
12.165.217 469.332
Akun biaya premi kepada Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) pada tanggal 31 Desember 2007 direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian per tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Deskripsi Akun
Dilaporkan sebelumnya
Reklasifikasi
Dilaporkan saat ini
Beban Operasional Lainnya - lain-lain - bersih Beban Bunga
759.719 11.000.194
(430.478) 430.478
329.241 11.430.672
Arus kas dari aktivitas operasional: - Pembayaran beban bunga - Beban operasional lainnya
11.047.366 446.707
430.478 (430.478)
11.477.844 16.229
Lampiran 5/149
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
63. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Sehubungan dengan implementasi PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) efektif 1 Januari 2010, Bank memiliki kesempatan untuk meninjau ulang klasifikasi aset keuangan dan dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan tanpa terkena sanksi. Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank memutuskan untuk mereklasifikasi Obligasi Pemerintah sebesar Rp38.000.000 dari klasifikasi “dimiliki hingga jatuh tempo” ke klasifikasi “tersedia untuk dijual”. Obligasi Pemerintah tersebut direklasifikasi dengan nilai wajar pada tanggal 1 Januari 2010 dan kerugian yang belum direalisasi sebesar Rp404.255 atas Obligasi Pemerintah yang dipindahkan pada tanggal reklasifikasi dicatat sebagai bagian dari kerugian bersih yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan di ekuitas. Pada tanggal 28 Januari 2010, Bank Mandiri telah mencairkan Fasilitas Pinjaman Jangka Panjang dari Asian Development Bank (ADB) sebesar USD75.000.000 (nilai penuh) dan USD30.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktu pinjaman masing-masing selama 7 (tujuh) tahun dan 5 (lima) tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2016 dan 31 Oktober 2014. Pinjaman ini dikenakan dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin tertentu (Catatan 57e).
64. DAFTAR INFORMASI TAMBAHAN Informasi yang disajikan pada Lampiran 6/1 – 6/10 merupakan informasi keuangan tambahan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., perusahaan induk, yang menyajikan penyertaan Bank pada Anak Perusahaan berdasarkan metode ekuitas. Lampiran 6/11 – 6/13 menyajikan informasi mengenai kualitas aktiva produktif sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tentang “Transparansi Kondisi Keuangan Bank” sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 7/50/PBI/2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/PPNP tentang Laporan Publikasi Triwulan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan SE BI No. 7/10/DPNP, serta peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian dalam rangka Pemberian Kredit dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)”. Oleh karena perbedaan antara laporan keuangan perusahaan induk dengan laporan keuangan konsolidasian tidak material, maka Catatan atas Laporan Keuangan perusahaan induk saja tidak disajikan dalam informasi keuangan tambahan ini.
Lampiran 5/150
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. NERACA - PERUSAHAAN INDUK 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2009
2008
2007
8.397.724
8.063.502
5.707.807
15.070.892
12.526.144
27.449.153
6.710.448
6.814.854
1.341.924
40.326.918
29.166.762
16.207.791
25.000 14.561.822 14.586.822
21.243.380 21.243.380
26.225.476 26.225.476
2.022 14.588.844
10.497 21.253.877
(1.027.628) 25.197.848
87.985.192
87.771.938
89.329.712
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp844.781, Rp1.158.049 dan Rp839.732 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
3.127.594
3.493.784
2.011.516
Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp30.488, Rp32.531 dan Rp33.600 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
4.784.254
95.934
2.145.230
Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp1.765, Rp6.313 dan Rp3.800 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
169.2 98
327.230
336.651
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp84.178, Rp84.588 dan Rp14.383 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp344.907, Rp386.366 dan Rp55.903 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 Efek-efek Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai efek-efek dan penyisihan penghapusan
Obligasi Pemerintah
Kredit yang Diberikan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Kredit yang Diberikan Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan Jumlah Kredit yang Diberikan setelah Pendapatan yang ditangguhkan Dikurangi: Penyisihan penghapusan Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih
Lampiran 6/1
591.201 179.096.644 179.687.845 -
577.895 158.430.490 159.008.385 (1.334)
651.079 126.198.838 126.849.917 (23.472)
179.687.845 (11.594.955) 168.092.890
159.007.051 (11.271.655) 147.735.396
126.826.445 (12.694.900) 114.131.545
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. NERACA - PERUSAHAAN INDUK 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2009
2008
2007
ASET (lanjutan) Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp52.773, Rp246.008 dan Rp69.754 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
4.304.000
3.596.359
4.953.481
Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp2.106, Rp1.656 dan Rp73.943 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
3.691.466
2.965.034
2.533.683
Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi masing-masing sebesar Rp4.485.569, Rp4.125.336 dan Rp3.651.045 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
4.728.390
4.417.162
4.361.764
Aset Pajak Tangguhan - bersih
5.940.042
6.081.870
4.080.468
Aset Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp909.790, Rp639.575 dan Rp612.638 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
2.393.042
4.094.419
3.647.297
370.310.994
338.404.265
303.435.870
JUMLAH ASET
Lampiran 6/2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. NERACA - PERUSAHAAN INDUK 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2009
2008
2007
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Segera
552.885
549.319
806.874
313.676 69.548.886 69.862.562
126.801 66.780.948 66.907.749
142.439 60.062.324 60.204.763
86.257 106.363.602 106.449.859
76.145 89.534.573 89.610.718
76.480 86.162.963 86.239.443
875.091 122.534.428 123.409.519 299.721.940
381.302 116.666.052 117.047.354 273.565.821
258.078 89.100.109 89.358.187 235.802.393
5.884.195 3.851.482 9.735.677
3.139.899 7.588 2.628.843 5.776.330
1.648.377 827.617 1.642.110 4.118.104
316.356
885.478
2.507.123
41.611
150.644
33.279
4.356.773
3.842.367
5.023.235
622.619
779.203
3.769.660
3.307.830
8.638.583
8.725.061
Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
326.566
313.889
467.979
Beban yang Masih Harus Dibayar
443.764
641.750
460.206
Hutang Pajak
1.749.791
3.140.796
1.219.405
Kewajiban Lain-lain
7.809.345
6.769.566
8.355.544
Pinjaman Subordinasi
6.217.068
2.836.650
2.903.275
335.202.225
307.890.396
274.192.138
Simpanan Giro Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
Tabungan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
Deposito berjangka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Simpanan Simpanan dari Bank Lain Giro dan tabungan Inter-bank call money Deposito berjangka Jumlah Simpanan dari Bank Lain Hutang atas Efek-efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Kewajiban Derivatif Kewajiban Akseptasi Efek-efek yang Diterbitkan - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi masing-masing sebesar RpNihil, RpNihil dan Rp903 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 Pinjaman yang Diterima
JUMLAH KEWAJIBAN
Lampiran 6/3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. NERACA - PERUSAHAAN INDUK 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2009
2008
2007
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan) EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B. Modal Ditempatkan dan Disetor - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.970.116.804 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 31 Desember 2009, 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.905.647.787 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 31 Desember 2008 dan 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.749.551.741 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 31 Desember 2007
10.485.058
10.452.824
10.374.776
-
-
127.593
6.911.587
6.809.056
6.570.959
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
120.963
239.625
113.447
Kerugian Bersih yang Belum Direalisasi dari Penurunan Nilai Wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan
(260.756)
(170.310)
Dana Setoran Modal Tambahan Modal Disetor/Agio Saham
Selisih Revaluasi Aset Tetap
(3.568)
-
-
3.046.936
(22.890)
(50.935)
1.432
16.174
54.465
107.320
Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio pada saat kuasi - reorganisasi pada tanggal 30 April 2003) - Sudah Ditentukan Penggunaannya - Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Saldo Laba
5.706.921 12.151.712 17.858.633
5.680.357 7.498.787 13.179.144
2.611.690 6.293.147 8.904.837
JUMLAH EKUITAS
35.108.769
30.513.869
29.243.732
370.310.994
338.404.265
303.435.870
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Opsi Saham
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Lampiran 6/4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. LAPORAN LABA RUGI - PERUSAHAAN INDUK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2009
2008
2007
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi Jumlah Pendapatan Bunga
29.020.892 856.054 29.876.946
24.290.244 794.379 25.084.623
21.678.821 654.290 22.333.111
Beban Bunga Beban bunga Beban pendanaan lainnya Jumlah Beban Bunga
(14.381.146) (146.636) (14.527.782)
(11.314.098) (165.200) (11.479.298)
(10.716.076) (142.434) (10.858.510)
PENDAPATAN BUNGA - BERSIH
15.349.164
13.605.325
11.474.601
3.732.918 621.574 844.9 43 5.199.435
2.946.122 766.995 617.744 4.330.861
2.093.160 300.913 688.921 3.082.994
(845.134)
(2.661.993)
(1.867.235)
Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi lainnya Laba selisih kurs - bersih Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Penyisihan Penghapusan atas Aset Produktif (Pembentukan)/Pembalikan Penyisihan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (Pembentukan)/Pembalikan Penyisihan Lainnya (Kerugian)/Keuntungan yang Belum Direalisasi dari (Penurunan) atau Kenaikan Nilai Wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah Keuntungan/(Kerugian) dari Penjualan Efek-efek dan Obligasi Pemerintah
(37.596)
222.189
61.307
(806.790)
194.439
313.015
(2.052)
3.602
129.866
Beban Operasional Lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Lain-lain - bersih Jumlah Beban Operasional Lainnya
(4.205.057) (3.734.754) (734.613) (8.674.424)
LABA OPERASIONAL
(55.217)
(12.848)
157.474
(4.095.663) (3.367.710) (422.993) (7.886.366)
(3.658.450) (3.073.505) (301.642) (7.033.597)
10.312.469
7.752.840
6.175.711
277.109
174.476
23.147
LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN) PAJAK
10.589.578
7.927.316
6.198.858
(Beban)/Manfaat Pajak Tahun Berjalan Tangguhan Jumlah Beban Pajak - Bersih
(3.271.570) (162.544) (3.434.114)
(4.551.185) 1.936.690 (2.614.495)
(2.552.750) 700.116 (1.852.634)
7.155.464
5.312.821
4.346.224
Pendapatan Bukan Operasional - Bersih
LABA BERSIH
Lampiran 6/5
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Ditempatkan dan Disetor
Saldo pada tanggal 31 Desember 2008
Dana Setoran Modal
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham
Kerugian Bersih yang Belum Direalisasi dari penurunan atau kenaikan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan
10.452.824
-
6.809.056
239.625
Pembentukan cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2008
-
-
-
-
-
-
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2008
-
-
-
-
-
-
Alokasi laba bersih tahun 2008 untuk Dana Program Kemitraan dan Dana Bina Lingkungan
-
-
-
-
-
Pembayaran dividen interim dari laba bersih tahun 2009
-
-
-
-
-
-
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
(170.310)
Selisih Revalu asi Aset Tetap
-
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
(50.935)
Saldo Laba*) Opsi Saham
Sudah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
7.498.787
Jumlah
Jumlah Ekuitas
54.465
5.680.357
13.179.144
-
-
26.564
(26.564)
-
-
-
(1.859.488)
(1.859.488)
(1.859.488)
-
-
-
-
(212.512)
(212.512)
(212.512)
-
-
-
-
(403.975)
(403.975)
(403.975)
-
-
-
(38.291)
-
-
-
96.474
-
-
-
-
-
-
-
(118.662)
-
30.513.869 -
32.234
-
102.531
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
-
-
-
Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(90.446)
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
-
-
-
-
-
-
28.045
-
-
-
-
28.045
Laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7.155.464
7.155.464
7.155.464
10.485.058
-
6.911.587
120.963
16.174
5.706.921
12.151 .712
17.858. 633
35.108.769
Saldo pada tanggal 31 Desember 2009
(118.662)
(90.446)
(260.756)
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.
Lampiran 6/6
-
(22.890)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Ditempatkan dan Disetor Saldo pada tanggal 31 Desember 2007 Pembentukan cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2007 Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2007 Alokasi laba bersih tahun 2007 untuk Dana Program Kemitraan dan Dana Bina Lingkungan Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) Reklasifikasi dari selisih revaluasi aset tetap
Dana Setoran Modal
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham
Kerugian Bersih yang Belum Direalisasi dari penurunan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Saldo Laba*) Opsi Saham
Sudah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaan nya
Jumlah
Jumlah Ekuitas
10.374.776
127.593
6.570.959
113.447
(3.568)
3.046.936
1.432
107.320
2.611.690
6.293.147
8.904.837
29.243.732
-
-
-
-
-
-
-
-
21.731
(21.731)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(3.911.601)
(3.911.601)
(3.911.601)
-
-
-
-
(173.849)
(173.849)
(173.849)
-
(52.855) -
3.046.936
-
3.046.936
135.697 -
-
-
-
-
-
126.178
-
-
-
-
-
(166.742)
-
-
-
-
(52.367)
-
-
5.312.821
5.312.821
5.312.821
54.465
5.680.357
7.498.787
13.179.144
30.513.869
78.048 -
(127.593) -
-
-
-
238.097 -
-
-
(3.046.936)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
-
-
-
126.178
Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
-
-
-
-
-
-
Laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008
-
-
-
-
-
-
10.452.824
-
6.809.056
239.625
Saldo pada tanggal 31 Desember 2008
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
(166.742)
(170.310)
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi -reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.
Lampiran 6/7
-
-
-
(52.367) (50.935)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Ditempatkan dan Disetor Saldo pada tanggal 31 Desember 2006
Dana Setoran Modal
Keuntungan/(Kerugian) Bersih yang Belum Direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Selisih Kurs Pemerintah karena Penjabaran yang Tersedia Laporan Keuangan untuk Dijual Selisih dalam Mata Setelah Dikurangi Revaluasi Uang Asing Pajak Tangguhan Aset Tetap
Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Saldo Laba*) Opsi Saham
Sudah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah
Jumlah Ekuitas
10.315.609
-
6.433.948
86.867
229.572
3.046.936
9.318
105.330
2.575.369
3.537.721
6.113.090
26.340.670
Pembentukan cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2006
-
-
-
-
-
-
-
-
36.321
(36.321)
-
-
Pembayaran dividen dari laba bersih tahun 2006
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(1.452.843)
(1.452.843)
(1.452.843)
(101.634)
(101.634)
(101.634)
Alokasi laba bersih tahun 2006 untuk Tantiem, Dana Program Kemitraan dan Dana Program Bina Lingkungan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
59.167
127.593
137.011
-
-
-
-
(85.044)
-
-
-
238.727
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
-
-
-
26.580
-
-
-
-
-
-
-
26.580
Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
-
-
-
-
-
-
Pengakuan opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
-
-
-
-
-
-
Laba bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007
-
-
-
-
-
-
10.374.776
127.593
6.570.959
113.447
(3.568)
3.046.936
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2007
(233.140)
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.
Lampiran 6/8
-
-
-
-
(233.140)
87.034 -
-
-
-
87.034 (7.886)
-
-
-
4.346.224
4.346.224
4.346.224
1.432
107.320
2.611.690
6.293.147
8.904.837
29.243.732
(7.886)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan pendapatan provisi dan komisi Pembayaran beban bunga Pembayaran beban pendanaan lainnya Penerimaan dari penjualan Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan Pembelian Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan (Rugi)/laba selisih kurs - bersih Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Pendapatan/(beban) bukan operasional - lainnya Arus kas dari aktivitas operasional sebelum perubahan aset dan kewajiban operasional (Kenaikan)/penurunan atas aset operasional: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek - untuk diperdagangkan Tagihan lainnya - transaksi perdagangan Kredit yang diberikan Penerimaan atas aset produktif yang telah dihapusbukukan Aset lain-lain Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional: Giro Tabungan Deposito berjangka Inter-bank call money Kewajiban segera Hutang pajak Kewajiban lain-lain Kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas operasional ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (Kenaikan)/penurunan efek-efek - tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Penurunan Obligasi Pemerintah - tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (Kenaikan)/penurunan penyertaan saham Penerimaan dari penjualan aset tetap Pembelian aset tetap (Kenaikan)/penurunan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas investasi
Lampiran 6/9
2008
2007
29.466.193 4.588.972 (14.579.133) (146.636)
23.900.414 3.740.496 (11.160.001) (165.200)
21.694.274 2.747.445 (10.787.411) (142.434)
9.349.047
6.003.599
25.762.599
(9.722.868) (499.769) 489.106 (1.490.556) (4.205.057) (3.343.759) 88.997
(5.184.940) 446.695 301.814 (395.548) (2.934.937) (2.858.731) 29.915
(25.549.223) 327.359 433.539 (22.342) (2.470.137) (2.536.280) (86.529)
9.994.537
11.723.576
9.370.860
(11.118.697) 6.639.853 679.459 (22.902.980) 2.263.730 1.230.557
(12.489.707) 3.061.408 (2.087.073) (32.642.886) 2.308.856 105.832
(6.875.186) (10.161.195) (94.461) (20.671.839) 1.360.091 (536.985)
5.607.303 16.930.947 7.584.804 (7.588) 3.567 (4.662.574) 1.039.779
6.647.888 2.580.780 26.110.631 (823.257) (257.555) (2.629.794) (2.712.363)
12.906.350 28.834.189 (6.940.878) (1.072.064) 235.391 (2.890.345) 1.921.265
13.282.697
(1.103.664)
5.385.193
(93.256)
708.475
277.996
159.812 (313.894) 59.129 (547.721)
773.241 (116.438) 80.178 (532.118)
1.625.841 44.034 3.444 (247.041)
(4.686.278)
2.050.365
(1.728.718)
(5.422.208)
2.963.703
(24.444)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN (Penurunan)/kenaikan atas efek-efek yang diterbitkan Penambahan atas pinjaman yang diterima Pembayaran atas pinjaman yang diterima Kenaikan/(penurunan) atas pinjaman subordinasi (Penurunan)/kenaikan efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pembayaran dividen, dana Program Kemitraan, program Bina Lingkungan dan tantiem Eksekusi hak opsi saham Kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2008
2007
(156.584) 1.007.144 (6.337.897) 3.349.626
(2.990.457) 7.767.382 (7.991.371) (98.374)
8.843 7.627.116 (2.275.202) (1.233.809)
(569.123)
(1.621.645)
(2.475.975) 96.474
(4.085.450) 135.697
(1.554.477) 238.727
(5.086.335)
(8.884.218)
3.715.268
2.774.154
(7.024.179)
9.076.017
904.070
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
27.489.088
34.513.267
25.437.250
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
30.263.242
27.489.088
34.513.267
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
8.397.724 15.070.892 6.794.626
8.063.502 12.526.144 6.899.442
5.707.807 27.449.153 1.356.307
Jumlah kas dan setara kas
30.263.242
27.489.088
34.513.267
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari:
Informasi Tambahan Arus Kas Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan (Kerugian)/keuntungan dari penurunan/kenaikan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan Pengakuan opsi saham dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) Penambahan aset tetap yang berasal dari Perjanjian Kerjasama Operasional (KSO)
Lampiran 6/10
(90.446)
(2.052)
(166.742)
(233.140)
3.602
(12.848)
-
-
(87.034)
131.640
-
-
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF *) - PERUSAHAAN INDUK 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2009 NO
POS-POS
DALAM PERHATIAN KHUSUS
LANCAR
I 1
PIHAK TERKAIT AKTIVA PRODUKTIF Penempatan pada bank lain
2
Surat-surat berharga kepada pihak ketiga **)
3
Kredit kepada pihak ketiga a. KUK b. Kredit properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak direstrukturisasi c. Kredit lain yang direstrukturisasi d. Lainnya
A.
4
Penyertaan pada pihak ketiga a. Pada perusahaan keuangan bank b. Pada perusahaan keuangan non-bank c. Dalam rangka restrukturisasi kredit d. Lainnya
5
Tagihan lain kepada pihak ketiga
6
Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga
1
AKTIVA NON PRODUKTIF Properti terbengkalai
B.
24.785
-
591.138 18 3.272 3.272 24.515 563.333 3.693.572 2.311.603 1.183.369 198.600
MACET
JUMLAH
-
-
-
-
-
-
24.785
-
-
-
591.201 18 3.301 3.301 24.515 563.367
-
-
-
-
3.693.572 2.311.603 1.183.369 198.600
63 29 29 34
243.221
-
-
-
-
-
-
32.363
-
-
-
-
32.363
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 Rekening antar kantor dan suspense account
-
-
-
-
-
-
-
-
-
A. 1
PIHAK TIDAK TERKAIT AKTIVA PRODUKTIF Penempatan pada bank lain
43.929.218
130.512
2
Surat-surat berharga kepada pihak ketiga dan Bank Indonesia **)
105.635.296
3
Kredit kepada pihak ketiga a. KUK b. Kredit properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak direstrukturisasi c. Kredit lain yang direstrukturisasi d. Lainnya
156.200.596 4.681.414 11.282.008 92.075 11.189.933 5.263.379 134.973.795
4
Penyertaan pada pihak ketiga a. Pada perusahaan keuangan bank b. Pada perusahaan keuangan non-bank c. Dalam rangka restrukturisasi kredit d. Lainnya
5
Tagihan lain kepada pihak ketiga
11.930.531
585.791
6
Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga
28.303.724
551.374
1
AKTIVA NON PRODUKTIF Properti terbengkalai
-
-
-
188.395
-
2
Agunan yang diambil alih
-
-
-
124.443
-
3
Rekening antar kantor dan suspense account
-
-
B.
JUMLAH
2
-
DIRAGUKAN
2 Agunan yang diambil alih
II
1
243.221
KURANG LANCAR
a. PPA produktif yang wajib dibentuk b. PPA non produktif yang wajib dibentuk Total PPA yang wajib dibentuk ***) a. PPA produktif yang telah dibentuk b. PPA non produktif yang telah dibentuk Total PPA yang telah dibentuk
-
2.436.032
17.505.835 787.834 2.088.505 798.130 1.290.375 9.698.136 4.931.360 -
113.936 613.861 61.997 68.511 68.511 179.486 303.867
903.577 71.921 94.973 47.275 47.698 135.941 600.742
3.872.775 201.078 162.623 2 162.621 859.245 2.649.829
105.749.232 179.096.644 5.804.244 13.696.620 937.482 12.759.138 16.136.187 143.459.593
-
-
-
-
798.631
13.314.953
-
6.609
28.891.488
29.781
-
-
44.059.730
-
188.395 124.443
370.484
2.806.516
353.020.476
18.643.063
757.578
1.216.415
5.179.011
378.816.543
2.468.925 2.468.925 2.496.911 2.496.911
4.426.579 4.426.579 5.038.489 5.038.489
259.879 259.879 332.352 332.352
451.789 305.203 756.992 636.268 305.203 941.471
4.808.527 370.484 5.179.011 4.814.981 869.520 5.684.501
12.415.699 675.687 13.091.386 13.319.001 1.174.723 14.493.724
*)
Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut: a) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005. b) Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan Kepada Bank Indonesia sebagaimana telah diubah SE BI No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005. c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati -hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)". **) Termasuk didalamnya Obligasi Pemerintah. ***) Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI intervensi dan Obligasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA.
Lampiran 6/11
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF *) - PERUSAHAAN INDUK 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2008 NO
POS-POS
DALAM PERHATIAN KHUSUS
LANCAR
I 1
PIHAK TERKAIT AKTIVA PRODUKTIF Penempatan pada bank lain
2
Surat-surat berharga kepada pihak ketiga **)
3
Kredit kepada pihak ketiga a. KUK b. Kredit properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak direstrukturisasi c. Kredit lain yang direstrukturisasi d. Lainnya
4
Penyertaan pada pihak ketiga a. Pada perusahaan keuangan bank b. Pada perusahaan keuangan non-bank c. Dalam rangka restrukturisasi kredit d. Lainnya
5
Tagihan lain kepada pihak ketiga
6
Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga
1
AKTIVA NON PRODUKTIF Properti terbengkalai
A.
B.
MACET
JUMLAH
-
-
-
-
-
-
-
-
577,895 1,826 1,826 85,515 490,554
-
-
-
-
577,895 1,826 1,826 85,515 490,554
2,966,690 1,995,359 793,227 178,104
-
-
-
-
2,966,690 1,995,359 793,227 178,104
128,465
-
-
-
-
128,465
5,274
-
-
-
-
5,274
-
-
166,313 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 Rekening antar kantor dan suspense account
-
-
-
-
-
-
-
-
-
A. 1
PIHAK TIDAK TERKAIT AKTIVA PRODUKTIF Penempatan pada bank lain
36,047,154
239,103
36,286,257
5,464
109,057,075
7,062,909 189,845 363,539 3,383 360,156 1,986,817 4,522,708
158,429,156 4,223,291 13,014,791 980,601 12,034,190 15,085,623 126,105,451
2
Surat-surat berharga kepada pihak ketiga dan Bank Indonesia **)
109,051,611
3
Kredit kepada pihak ketiga a. KUK b. Kredit properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak direstrukturisasi c. Kredit lain yang direstrukturisasi d. Lainnya
134,485,879 3,242,110 10,158,054 162,701 9,995,353 4,621,420 116,464,295
4
Penyertaan pada pihak ketiga a. Pada perusahaan keuangan bank b. Pada perusahaan keuangan non-bank c. Dalam rangka restrukturisasi kredit d. Lainnya
5
Tagihan lain kepada pihak ketiga
6
Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga
1
AKTIVA NON PRODUKTIF Properti terbengkalai
-
-
253,370
-
-
2
Agunan yang diambil alih
-
-
158,922
-
-
B.
3 Rekening antar kantor dan suspense account JUMLAH
2
DIRAGUKAN
2 Agunan yang diambil alih
II
1
166,313
KURANG LANCAR
a. PPA produktif yang wajib dibentuk b. PPA non produktif yang wajib dibentuk Total PPA yang wajib dibentuk ***) a. PPA produktif yang telah dibentuk b. PPA non produktif yang telah dibentuk Total PPA yang telah dibentuk
-
15,412,247 733,349 2,411,581 814,505 1,597,076 7,503,847 4,763,470 -
6,816,632
681,540
24,262,714
370,863
1,538,730
-
975,732 28,264 40,742 12 40,730 694,099 212,627 29,783 -
-
492,389 29,723 40,875 40,875 279,440 142,351 24,933
-
-
-
1,299,788
8,827,743
32,837
24,691,347
253,370 158,922
432,154
1,970,884
316,047,357
16,464,650
1,417,807
517,322
9,072,255
343,519,391
2,005,844 2,005,844 2,077,116 2,077,116
2,828,418 2,828,418 2,828,725 2,828,725
214,259 61,844 276,103 294,025 61,844 355,869
374,813 374,813 439,374 439,374
7,618,010 432,154 8,050,164 7,893,075 553,170 8,446,245
13,041,344 493,998 13,535,342 13,532,315 615,014 14,147,329
*)
Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut: a) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005. b) Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan Kepada Bank Indonesia sebagaimana telah diubah SE BI No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005. c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)". **) Termasuk didalamnya Obligasi Pemerintah. ***) Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI intervensi dan Obligasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA.
Lampiran 6/12
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF *) - PERUSAHAAN INDUK 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2007 POS-POS
NO
DALAM PERHATIAN KHUSUS
LANCAR
I 1
PIHAK TERKAIT AKTIVA PRODUKTIF Penempatan pada bank lain
2
Surat-surat berharga kepada pihak ketiga **)
3
Kredit kepada pihak ketiga a. KUK b. Kredit properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak direstrukturisasi c. Kredit lain yang direstrukturisasi d. Lainnya
4
Penyertaan pada pihak ketiga a. Pada perusahaan keuangan bank b. Pada perusahaan keuangan non-bank c. Dalam rangka restrukturisasi kredit d. Lainnya
5
Tagihan lain kepada pihak ketiga
6
Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga
1
A.
MACET
JUMLAH
-
-
-
-
-
-
-
-
651.079 677 677 219.515 430.887
-
-
-
-
651.079 677 677 219.515 430.887
2.535.001 1.436.733 910.346 187.922
-
-
-
-
2.535.001 1.436.733 910.346 187.922
-
167.092 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.803
AKTIVA NON PRODUKTIF Properti terbengkalai
-
-
-
-
-
-
2
Agunan yang diambil alih
-
-
-
-
-
-
3
Rekening antar kantor dan suspense account
-
-
-
-
-
-
1
PIHAK TIDAK TERKAIT AKTIVA PRODUKTIF Penempatan pada bank lain
-
-
-
-
II A.
17.452.909
2
Surat-surat berharga kepada pihak ketiga dan Bank Indonesia **)
3
Kredit kepada pihak ketiga a. KUK b. Kredit properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak direstrukturisasi c. Kredit lain yang direstrukturisasi d. Lainnya
4
Penyertaan pada pihak ketiga a. Pada perusahaan keuangan bank b. Pada perusahaan keuangan non-bank c. Dalam rangka restrukturisasi kredit d. Lainnya
5
Tagihan lain kepada pihak ketiga
6
Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga
1
AKTIVA NON PRODUKTIF Properti terbengkalai
-
2
Agunan yang diambil alih
-
B.
3 Rekening antar kantor dan suspense account JUMLAH
2
DIRAGUKAN
5.803
B.
1
167.092
KURANG LANCAR
a. PPA produktif yang wajib dibentuk b. PPA non produktif yang wajib dibentuk Total PPA yang wajib dibentuk ***) a. PPA produktif yang telah dibentuk b. PPA non produktif yang telah dibentuk Total PPA yang telah dibentuk
114.555.599 99.702.900 3.078.985 7.792.653 247.889 7.544.764 5.001.201 83.830.061 -
15.148.227 809.429 1.948.004 663.963 1.284.041 8.550.533 3.840.261 -
7.403 1.252.029 43.782 44.345 5.089 39.256 979.789 184.113
285.999 38.322 47.003 47.003 102.728 97.946
17.452.909
1.071.020
115.634.022
9.786.211 231.158 1.071.531 28.162 1.043.369 4.311.721 4.171.801
126.175.366 4.201.676 10.903.536 945.103 9.958.433 18.945.972 92.124.182 72.625 72.625 -
-
-
72.625 72.625 -
8.678.182
909.725
6.941
-
798.916
10.393.764
21.258.626
709.154
6.783
-
64.007
22.038.570
-
304.845
-
-
-
158.922
-
-
1.314.006
-
-
-
304.845 158.922
326.972
1.640.978
266.321.197
16.767.106
1.736.923
285.999
12.119.751
297.230.976
1.510.029 1.510.029 1.698.359 1.698.359
1.612.656 1.612.656 1.928.961 1.928.961
152.675 69.565 222.240 156.460 69.948 226.408
145.423 145.423 147.505 147.505
11.318.044 326.972 11.645.016 11.429.171 542.690 11.971.861
14.738.827 396.537 15.135.364 15.360.456 612.638 15.973.094
*)
Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut: a) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 November 2005. b) Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan Kepada Bank Indonesia sebagaimana telah diubah SE BI No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005. c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)". **) Termasuk didalamnya Obligasi Pemerintah. ***) Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI intervensi dan Obligasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA.
Lampiran 6/13
489
REFERENSI bapepam LK
MENEMBUS BATAS KEINGINAN
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
490
REFerensi bapepam lk
KRITERIA
PENJELASAN
HAL.
I. UMUM 1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan, menyajikan juga dalam bahasa Inggris.
3
2. Laporan tahunan dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas.
3
3. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.
Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka. 2. Samping. 3. Belakang dan, 4. Setiap halaman.
3
4. Laporan Tahunan ditampilkan di website Perusahaan.
Laporan Tahunan disajikan pada website Perusahaan minimal untuk 2 tahun.
3
1. Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha. 2. Laba (rugi) kotor. 3. Laba (rugi) usaha. 4. Laba (rugi) bersih. 5. Laba (rugi) bersih per saham.
8
2. Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
Informasi memuat antara lain: 1. Modal kerja bersih. 2. Jumlah investasi. 3. Jumlah aset. 4. Jumlah kewajiban. 5. Jumlah ekuitas.
8
3. Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.
8
4. Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik Informasi harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus.
Informasi memuat: 1. Harga saham tertinggi. 2. Harga saham terendah. 3. Harga saham penutupan. 4. Jumlah saham yang diperdagangkan untuk setiap triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).
249
5. Laporan Tahunan wajib memuat informasi jumlah obligasi atau obligasi konvertibel yang diterbitkan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/obligasi konversi yang beredar. 2. Tingkat bunga. 3. Tanggal jatuh tempo. 4. Peringkat obligasi.
238
1. Laporan Dewan Komisaris.
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian kinerja direksi mengenai pengelolaan perusahaan 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi. 3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan dewan komisaris. 4. Perubahan komposisi dewan komisaris (jika ada).
12
2. Laporan Direksi.
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Kinerja perusahaan mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. 2. Prospek usaha. 3. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan. 4. Perubahan komposisi dewan direksi (jika ada).
18
II. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
III. LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
REFerensi bapepam lk
KRITERIA 3. Tanda tangan anggota direksi dan anggota dewan komisaris.
PENJELASAN
HAL.
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri. 2. Pernyataan bahwa direksi dan dewan komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan. 3. Ditandatangani seluruh anggota dewan komisaris dan anggota direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya. 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari ybs dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.
308-309
IV. PROFIL PERUSAHAAN Sampul belakang
1. Nama dan alamat perusahaan. 2. Riwayat singkat perusahaan.
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama dan perubahan nama perusahaan jika ada.
2
3. Bidang usaha.
Meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan.
252-255
4. Struktur Organisasi.
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan.
42
5. Visi dan Misi Perusahaan.
Mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Penjelasan tentang visi perusahaan. 2. Penjelasan tentang misi perusahaan.
Sampul Depan Bagian Dalam
6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama. 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain). 3. Umur. 4. Pendidikan. 5. Pengalaman kerja.
14
7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota direksi.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama. 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain). 3. Umur. 4. Pendidikan. 5. Pengalaman kerja.
34
8. Jumlah Pegawai (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan pegawai).
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah pegawai untuk masing-masing level organisasi. 2. Jumlah pegawai untuk masing-masing tingkat pendidikan. 3. Pelatihan pegawai yang telah dan akan dilakukan. 4. Adanya persamaan kesempatan kepada seluruh pegawai. 5. Biaya yang telah dikeluarkan.
225
9. Komposisi Pemegang saham.
Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham. 2. Direktur dan komisaris yang memiliki saham. 3. Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%.
248
10. Daftar Anak Perusahaan dan atau Perusahaan Asosiasi.
Informasi memuat antara lain : 1. Nama Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi. 2. % Kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha anak perusahaan atau perusahaan asosiasi. 4. Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).
45
11. Kronologis pencatatan saham;
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham. 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham.
246
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
491
492
REFerensi bapepam lk
KRITERIA
PENJELASAN
HAL.
3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku. 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan. 12. Kronologis pencatatan efek lainnya;
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya. 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya. 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku. 4. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan 5. Peringkat efek.
N.A
13. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE. 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik. 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
247
14. Akuntan Perseroan.
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan. 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan. 3. Besarnya fee audit. 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit.
245
15. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan. 2. Tahun perolehan. 3. Badan pemberi penghargaan. 4. Masa berlaku.
4
16. Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada).
268
V. Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan 1. Tinjauan operasi per segmen usaha.
Memuat uraian mengenai: 1. Produksi / kegiatan usaha. 2. Penjualan/ pendapatan usaha. 3. Profitabilitas. 4. Peningkatan/ penurunan kapasitas produksi untuk masingmasing segmen usaha.
158-199
2. Uraian atas kinerja keuangan Perusahaan.
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset; 2. Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan jumlah kewajiban; 3. Penjualan/pendapatan usaha; 4. Beban usaha; 5. Laba/Rugi bersih
50-69
3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan.
Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang. 2. Tingkat kolektibilitas piutang.
61-70
4. Bahasan tentang struktur modal (capital structure), kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies), dan tingkat likuiditas perusahaan (liquidity).
Penjelasan atas: 1. Struktur modal (capital structure), 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies), 3. Tingkat likuiditas perusahaan (liquidity).
68-70
5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal.
Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut. 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut.
69-70
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
REFerensi bapepam lk
KRITERIA
PENJELASAN
HAL.
3. Mata uang yang menjadi denominasi. 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. 6. Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
Ada atau tidak ada pengungkapan.
Lamp. 5/146
7. Uraian tentang komponen-komponen substansial dari pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan.
Ada atau tidak ada pengungkapan.
50-59
8. Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan, jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru.
Ada atau tidak ada pengungkapan.
Lamp. 5/146
9. Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan atau pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun.
Ada atau tidak ada pengungkapan.
Lamp. 5/139-141
10. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Lamp. 5/150
11. Uraian tentang prospek usaha perusahaan.
Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya.
20-23, Lamp. 5/146
12. Uraian tentang aspek pemasaran.
Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.
46-49
13. Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.
Memuat uraian mengenai: 1. Besarnya deviden untuk masing-masing tahun. 2. Besarnya Payout Ratio.
59, 68-69
14. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.
Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana. 2. Rencana penggunaan dana. 3. Rincian penggunaan dana, dan 4. Saldo dana. 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada). Dalam hal dana hasil penawaran umum telah habis dipergunakan, harus ada pernyataan mengenai hal tersebut.
Lamp. 5/97-98
15. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi hutang/modal.
Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi; 3. Sumber dana. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.
Lamp. 5/5-8
16. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi.
Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi. 2. Sifat hubungan afiliasi. 3. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.
Lamp. 5/119-122
17. Uraian mengenai perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.
Memuat uraian perubahan peraturan pemerintah dan dampaknya terhadap perusahaan.
Lamp. 5/148-149
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
493
494
REFerensi bapepam lk
KRITERIA
PENJELASAN
HAL.
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
Lamp. 5/148-149
1. Uraian Dewan Komisaris.
Uraian memuat antara lain: 1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. 2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota dewan komisaris. 3. Frekuensi pertemuan. 4. Tingkat kehadiran dewan komisaris dalam pertemuan.
82
2. Uraian Direksi.
Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. 2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota direksi. 3. Frekuensi pertemuan. 4. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi.
93
3. Komite Audit.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite audit. 2. Uraian tugas dan tanggung jawab. 3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit 4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit. 5. Independensi anggota komite audit.
85
4. Komite Nominasi.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi. 2. Independensi anggota komite nominasi. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi.
89
5. Komite Remunerasi.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite remunerasi. 2. Independensi anggota komite remunerasi. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite remunerasi. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite remunerasi.
89
6. Komite-komite lain yang dimiliki oleh perusahaan.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain. 2. Independensi anggota komite lain. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.
87,91, 106
7. Uraian mengenai kebijakan penetapan remunerasi bagi Direksi yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan.
Mencakup antara lain: 1. Prosedur penetapan remunerasi tertuang dalam SOP. 2. Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi
89, 134
8. Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan.
Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan. 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan.
124,152
9. Uraian mengenai unit audit internal.
Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal. 2. Struktur unit audit internal. 3. Piagam unit audit internal. 4. Uraian pelaksanaan tugas.
125, 230
10. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan.
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan (misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku
202
18. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi. VI. Good Corporate Governance
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
REFerensi bapepam lk
KRITERIA
PENJELASAN
HAL.
bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah). 2. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. 11. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Pembentukan Pusat Pengaduan Konsumen. 2. Program peningkatan layanan kepada konsumen. 3. Biaya yang telah dikeluarkan.
137
12. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai “community development program” yang telah dilakukan.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Mitra Usaha binaan Perusahaan. 2. Program pengembangan pendidikan. 3. Program perbaikan kesehatan. 4. Program pengembangan seni budaya. 5. Biaya yang telah dikeluarkan.
151
13. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama aktivitas lingkungan.
Mencakup antara lain informasi tentang : 1. Aktivitas pelestarian lingkungan. 2. Aktivitas pengelolaan lingkungan. 3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan. 4. Biaya yang telah dikeluarkan.
142-151
14. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, Direksi dan anggota dewan Komisaris yang sedang menjabat.
Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan. 2. Kasus posisi. 3. Status penyelesaian perkara/gugatan. 4. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan.
N.A
15. Akses informasi dan data perusahaan.
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, bulletin dsb.
247, Sampul Belakang
16. Etika Perusahaan.
Memuat uraian antara lain: 1. Keberadaan code of conduct. 2. Isi code of conduct. 3. Penyebaran code of conduct kepada pegawai dan upaya penegakannya. 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan.
80,127
1. Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.
Kesesuaian dengan peraturan Bapepam No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.
3
2. Opini akuntan atas laporan keuangan.
Kesesuaian dengan SPAP-IAI
3. Deskripsi Auditor Independen di Opini.
Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan. 2. Tanggal Laporan Audit. 3. No. ijin KAP (jika ada).
4. Laporan keuangan yang lengkap.
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Neraca. 2. Laporan laba rugi. 3. Laporan perubahan ekuitas. 4. Laporan arus kas. 5. Catatan atas laporan keuangan.
Lamp. 1/1 Lamp. 4/2
5. Perbandingan tingkat profitabilitas.
Uraian mengenai perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Lamp. 2
6. Penyajian Laporan Arus Kas.
Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Penggunaan metode langsung (direct method) 2. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 3. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas. 4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau
Lamp. 4/1-2
VII. Informasi Keuangan
3
3
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
495
496
REFerensi bapepam lk
KRITERIA
PENJELASAN
HAL.
pengeluaran kas kepada pelanggan (customer), pegawai, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi. 5. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan. 7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi.
Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Konsep dasar penyajian laporan keuangan. 2. Pengakuan pendapatan dan beban. 3. Penilaian investasi. 4. Penilaian dan metode penyusutan aset tetap. 5. Dasar perhitungan laba per saham.
Lamp. 5/11-24
8. Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain: 1. Rincian jenis transaksi, nama pihak yang memiliki hubungan istimewa, dan jumlah piutang dan atau hutang yang terkait. 2. Dirinci jumlah masing-masing pos aset, kewajiban, penjualan dan pembelian (beban) kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa beserta persentasenya terhadap total aset, kewajiban, penjualan dan pembelian (beban). 3. Penjelasan transaksi yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha utama dan jumlah hutang / piutang sehubungan dengan transaksi tersebut. 4. Sifat hubungan, jenis dan unsur transaksi hubungan istimewa. 5. Kebijakan harga dan syarat transaksi serta pernyataan apakah penerapan kebijakaan harga dan syarat tersebut sama dengan kebijakan harga dan syarat untuk transaksi dengan pihak ketiga.
Lamp. 5/119-122
9. Pengungkapan yang Berhubungan dengan Perpajakan.
Hal-hal yang harus diungkapkan selain Jenis dan Jumlah Hutang Pajak 1. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku. 2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini. 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi telah sesuai dengan SPT. 4. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca. 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
Lamp. 5/25
10. Aset & Kewajiban Dalam Mata Uang Asing.
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rincian aset dan kewajiban dalam mata uang asing serta ekuivalennya dalam rupiah. 2. Posisi neto dari aset dan kewajiban dalam mata uang asing. 3. Rincian kontrak valuta berjangka dan equivalen dalam rupiah. 4. Kebijakan manajemen risiko mata uang asing. 5. Apabila lindung nilai tidak dilakukan, alasan untuk tidak melakukannya.
Lamp. 5/12
11. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya.
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Penjelasan mengenai standar akuntansi keuangan dan peraturan baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan; dan 2. Dampak penerapan standar akuntansi keuangan dan peraturan baru tersebut.
Lamp. 5/148-149
12. Komitmen dan Kontinjensi.
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Untuk perikatan berupa perjanjian sewa, keagenan dan distribusi, bantuan manajemen, teknis, royalti dan lisensi memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait, periode berlakunya perikatan, dasar penentuan kompensasi dan denda, jumlah beban atau pendapatan pada periode pelaporan, dan pembatasan-pembatasan lainnya. 2. Untuk perikatan berupa Kontrak/perjanjian yang memerlukan
Lamp. 5/143-146
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
REFerensi bapepam lk
KRITERIA
PENJELASAN
HAL.
penggunaan dana di masa yang akan datang, seperti: pembangunan pabrik, perjanjian pembelian, ikatan untuk investasi, dsb. memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, periode berlakunya perikatan, nilai keseluruhan, mata uang, dan bagian yang telah direalisasi. 3. Untuk pemberian jaminan/garansi memuat uraian tentang pihak-pihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga untuk pihak yang dijamin, latar belakang dikeluarkannya jaminan, periode berlakunya jaminan, nilai jaminan. 4. Perkara/sengketa hukum dengan mengungkapkan pihak-pihak yang terkait, jumlah yang diperkarakan, serta latar belakang, isi dan status perkara dan pendapat hukum (legal opinion). 5. Untuk peraturan pemerintah yang mengikat perusahaan seperti: masalah lingkungan hidup, diungkapkan uraian singkat tentang peraturan dan dampaknya terhadap perusahaan.
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
497
498
catatan
LAPORAN TAHUNAN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
performance highlight strategic business unit (Bank Only)
CORPORATE BANKING
TOTAL KREDIT (Rp. Triliun)
COMMERCIAL BANKING
14,43
TOTAL DANA (Rp. Triliun)
MICRO & RETAIL BANKING
TREASURY & INT. BANKING
5,47 55,38
CONSUMER FINANCE
30
60
60,69 90
120
14,90
30
60
23,6
90
120
30
5,38 60
90
120
9,40 56,40
30
60
90
120
SPECIAL ASSET MANAGEMET
4,17
5,65
0,32
4,60
30
60
90
120
30
60
90
120
60
90
120
30
60
90
120
2,11
16,16
26,31
3,66 170,73
30
60
TOTAL FEE (Rp. Miliar)
90
120
30
60
631
TOTAL NII (Rp. Triliun) (Asset & Deposit)
90
1
3
TOTAL CONTRIBUTION MARGIN (Rp. Triliun)
5
7
1
3
5
15
25
35
5
NPL (%)
15
25
35
60
90
7
1
180
2.549
994
5,11
3
5
30
7
1
3
1,51
5
7
1
3,15
15,72 25
35
25
35
5
5
7
1
5
15
22,77 25
35
5
15
25
35
5
25
35
5
15
25
35
5
15
25
35
5
10,08
15
25
35
5
15
25
35
15
25
35
5
15
25
35
15
25
35
1,12 6,45 15
25
35
5
8,0
5,81 15
25
35
5
7
5,91
6,85 2,43
5
-
11,26
5,20 15
3
1,38
2,19
2,49 15
3
4,02
15
5
131
0,67
0,37
0,15 5
30
4,73
11,67
1,68 6,69
5
120
1,96
13,30
1,66
90
7,87
11,60
COST OF LIABILITIES (%)
5
60
356
4,45
5,55
30
4,65
3,91
LOAN YIELD RP & FX (%)
707
3,51
120
9,7 15
25
35
5
15
25
35
5
Valas
Rupiah
www.bankmandiri.co.id
LAPORAN TAHUNAN
2009
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Plaza Mandiri Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan, Jakarta 12190 Indonesia Tel. : +62 21 - 526 5045, 5299 7777 Fax. : +62-21 - 526 8246