6b
ib
.cnabmiM
fn«:{jy,qc5Jjvr^;a ^vinti ir-'.'wn/rg ojaeffne^
iiab ,nau{y|.
)ft‘!i*v.'
na:4fit;u
sat.
W.
'
V”'
:,f
JCtt'Mb
3.'!!
bi ^9*'^
fi!
wtisnonib
ȣ^k<}5x
i'lqqiaJ
;v&ofiv:'^t^}
.>ii\!
?fiqr.5
tUii0s» fiSfWjjfi^'
^vi s’fftrljiiaji nii;;4i(t!jfumqiii
iitu^llki
,iif£-unaino?(wj (lids' gstii/
i4i»
qfl
^s;i>/'Siv ^^:•
,SXtsi'
iS
5?KbiJ
Wi3
nioihi&S)*
nsb
>iid.wt>qsq
mCf
iis%fwrisi|Safi iUtd^
^inu
sloq
_"
rmfe
-ih .
(Uj3iRliB.&i!jq
J»q«bin} '••
si3l
.-;! '
'
'
.
SS
f?S
niusia hi v t">d c
.nqgaofljfs.oq dsts«b, rlfJoites
’t.
.,
t,s^
b^i5cs»>;.'t'>q {Su;,tl)
;lym«
''4:
'
•
•
««>eriv-;4
xlsJtls fin
"
niJi'd^w
4.,
.,
i^o
friisHiais-.-.y
'
h
mb
H
d^^ii
'
iir»yh?)4iH5;
;
-vn’
v'i i-j;^
,i)bdG'(8o^ r.iei'^oiq
yd-f
had
'f/.ni^tns ntsb
'1*4
litJfSAqi iffidib d'st' i,^^Jt^iu&^Iv,'^ft.’^y
:
n^'lhJX
'tifif
.iiaS5lud,t%
d>>
ti
jU
!:.''
>/v|0.v »W)Aii
,s!*c|a
swnjsYftjfeq
,01^ iri^
i\Ut’,iu(hKi 4lsV
t
.li!!'
^n:. ij
sq.’sti.A'.
;,'
i
Jm(I
iituh.tiu'biti
a;;,’ ir •viifbJ^- .'-idi: ji.ktd.sitfiiiJ
AMd)
hlufri i/Ai^
'«i9«
ii3flCi-?sj»wi?.d
Ul<-.<jdlfc5aq,
(f t-
iabii
tm
SJo'^^U
.if-'-i/-
d i.‘.u;2
.'TtUB^I^bflsSI
,a;<
iis^valgftsfn /;is^li|ia..:,„-.v
!» j»iqy«i43lib
'
inu\fSi
uhaq (ibnj^,?a6^
ncmUusT?«j
,aiiu>y:-{W'./, (B-..b4't«tsd*atyi
‘'>brJ
'V'-ta
jnaKtiitsdgal
i^cnudai;m:.rkc;^aiva3t^ gnyr'and iai^jwanjcfii^
'a
i::trt-'ffa
-
ifei(ii«j»Ti9w>-gi5ti?JobflX
isi4dS''!q^t
;ihiV rtqrififdsSy^l
if-ignb
',.,>’•
i-;
,
"a
!?dfeiosu
,
'/
^
„:
'
(5.; ''
?;
.c^fnifliA '.juda«tgi
-
.
..
"'
•
hM'
ismjjlib
.nfnyvf^ .njf^.AsJ
n.i;-{*ftU5i
•
::% '
':^‘; tf^islisd
«Kihsdtru»m. gfi^Y
iU’4r<.5(n Jiiqsl) riisbiis; /isitg^tefr. ‘
i;:6d
'etfe'’‘'''i
Viiiiltiq,}mib(idoA nifficywm'ujqeb
',r!'.
.
isqabiaj slideqa :ayv'(xi^ uiifinisbria’l
‘Stid e'4«fet?dm!.(?.
(uii)
.c^H^qsjssstn
/
;^/
dyj.™ 1^'
hmib
,v,b. \, ift
-:j‘.
,^y.fs; ns!^y;>b
lai?.
tii8>inutfw:had .tiki
-
secara teratur, dapat mengetahui kasus frambosia, kusta,
TBC
dan penyakit
lain
yang memerlukan program
kesehatan khusus, meningkatkan efisiensi penyampaian pelayanan.
Biaya: Dana yang diperlukan untuk membiayai insentif bagi staf Posyandu, kader di tingkat desa dan pembantu-pembantu; bahan-bahan dan peralatan guna melayani lebih banyak lagi (targetnya 100%)
penduduk
desa.
Peningkatan
di
bidang pertanian
Kebutuhan: Kemiskinan material (kurang dan tidak terjaminnya cadangan dan arus F>ertukaran bahan makanan dan uang untuk memenuhi kebutuhan dasar), rendahnya produktivitas tenaga kerja, penurunan hasil panen dan penurunan kualitas kesuburan tanah menunjukkan perlunya suatu perbaikan di bidang pertanian, Alasan bagi kecenderungan yang merugikan
masalah
di
diuraikan pada bab sebelumnya, dan menyarankan
ini
bidang pertanian perlu diperhatikan secara mendesak.
bahwa
Pertanian tetap merupakan fokus guna
peningkatan pendapatan untuk jangka panjang, apabila perlu, ditunjang peningkatan bidang kredit dan
pemasaran, dan dengan
fasilitas
prosesing lokal yang dapat dibangun di daerah pesisir apabila tingkat
produksi memungkinkannya.
Pembaharuan inovasi
Pendekatan:
di
bidang pertanian perlu diterapkan secara bertahap. Untuk jangka
panjang, suatu sistem pertanian yang sesuai bagi daerah tersebut adalah agro-forestry terpadu, yang
menggabungkan tanaman pangan, tanaman hortikultura, serta tanaman keras komersial jangka panjang. Sistem seperti ini akan mempertahankan keragaman hasil sehingga memberi kesempatan bagi petani miskin untuk menjamin kelangsungan mata pencahariannya, dan dapat diterapkan pada berbagai jenis tanah, lahan dan
air di tiap
Namun,
Perkebunan tanaman monokultur (sejenis) dan kelergantungan tanaman komersial yang bemilai eksp>or perlu dihindarkan (lihat Li, 1991a dan 1991b).
bidang lahan milik petani.
yang berlebihan
atas
sistem agro-forestry tidak dapat diterapkan secara serentak, akan lebih baik apabila tehnologi baru
diperkenalkan satu persatu secara bertahap, dengan melibatkan sebanyak-banyaknya petani
(lihat
Bunch,
1985).
Tekanan usulan langkah ini adalah pada penyuluhan pertanian yang sesuai serta peran-serta masyarakat yang mengarah pada proses peningkatan pertanian yang berkesinambungan dan mandiri, dengan melibatkan masukan sarana produksi sesedikit mungkin (benih, peralatan, dll.) dari pemerintah, untuk menjamin bahwa semua petani perbukitan, termasuk yang miskin, didorong untuk berperan-serta. Sistem penyuluhan sudah mulai bekerja secara efektif
yang
telah
memperoleh
(tenagasukarelawan pertanian.
VSO)
suatu
dukungan
dari
di
enam desa
kehadiran
dan motivator lapangan yang yang
Latihan kerja lapangan bagi petugas
PPL dan PPLD
sasaran di
seorang latar
Kecamatan Tinombo, tempat
ahli
pertanian
lahan
belakang pendidikannya
di
kering
bidang
sedang dilakukan secara teratur sehingga
meningkatkan pengetahuan mereka mengenai masalah pertanian lahan kering. Awal yang baik yang
telah
dimulai perlu diperluas.
Sejauh
ini,
usaha penyuluhan memfokuskan kelompok tani laki-laki yang seringkali tidak melibatkan petani
miskin, dan dalam beberapa kasus, terdiri dari orang-orang terpencar yang tidak bekerja bersama serta tidak saling berbagi informasi.
Program penyuluhan hams menjangkau
tiap
lingkungan pemukiman
di
daerah
perbukitan di duabelas desa sasaran, mulai dengan pengujian beberapa inovasi/iehnologi efektif yang dapat diserap secara luas dan yang dapat
membantu dalam pengembangan dan pcnyempumaan
ini.
54
sistem penyuluhan
r
.
^.obn:A
(<W0UJ
,t'l^i3x?.c!'i
'Is?!'
'^‘v<J
-
ti;?wi'i; iaviit'JfTivir
Mnaji
.
:
gni;v eiifih
i:;
i..:ri
t'S-v.
4
ttutli}i1
/
' _
hsa r/.rb'-'
zva^
Jiii''>.4:ir-,’jq
n.-’^
«jv|:ni.ij»r,j
i«{
o
.
Joi irfon^rngin itan'' di
.j:=:>,-
^
J^vm'iaq nA;^bV!-'.
i'U
f?'
ri.Cf.
f'
fl'j'./j;.
'
r,a-A (<^-
Jtbrj
,.i-
s^tibid ib
;i
!•;>..'
h.
jft
n
i
•
.
.
-j’l
Ufii
s(J'ck;.f-
s
ijidwjR
<(5njHq
.v/:4fiaq fltfxnsi &qn«%->;jnq[fibnoq afcp/jqiiwq
sb
,n6ie?.affi©q
yrt;a5«0'sq ?.«iliif!8^ masM’’. '
-
'
.;^;nnginii!3nu
j
'
lb
ri'^o-v.
'4iiif^U
..eiuiluiitfpri
ij
iiT<>yj ’
[3
4
*»
;
'-*
3 {J«?
v
jdRiryjici
tgiv
;i'::fv«'.!-:,!q-
tsmoi
BBtlldoKad
a^sr :^3P •
.
“'.iufnqH
qfc iq/M^ib fiiqiib jbJjti
Sqjd
'“^ins^
T
nam^iej'
-
.
%sti
nijtelrq
'
.
ffWqt
n£infijT«q
.q
-
'^b6o^
I'ii'-'oni
l;i;qv>3
::r,f:Y
.
ruji.6l/.
,
3:-f'/.-
,
gnsb'iii ih
’
S>- .’^b.:1
:•
.t!iSi;^am ^/i3^ fjSgnuJ^bimoi
;
q
^.w .la.
<^WTtriJ}H!5q,
'V'^
>'
’
/i-ub^Vin i;v‘iift|4
n^'
iu;,ai.'r\aq
rn'ff^fssr
hab’flifi
,g#K47ftftib
S’^ISWA
gf/S'>
!4afts:J
n«&!
qsi&lg^is^
>iuxo!dbrw>%«umJ^T#ff>8?a4
,::£iii?l«Efo
.flwtm
|ns’> :&:.>f?mi
H::7'7
,fiRJi':^ifd-!iq i-.uisq
esBH |vS'il:?if)45r^,*4^ v;
« ,
'
:sa
;<,!
5T'3^fi5@l3:i (ii*i2U^;y b
%‘(
hibpt
i>n:: i'Ai ;.bij« ;.i«sv
'^I;is''b
i-ri) 7.)i;-.:
qr.){qhj 7 «..q
iif
j'i!.
^
tgrjfcaNr/;\i?4ii^'.r^n!n3d f
«h
4
8 gnr «»Hqq»j<
»
C*r« nfe scjffrxJfid
aOf dq ir.riJcb jf:i4> .nb
rnarq|Ol*i^
r-t;wrf
"iii;
.,i.
Ranns^.
4awb.‘X|ilL' «t
v'"'
:)>il«d»
kittfii
iaab *^td*1s*b ib
uw&dcibrqt ’^qs'j jjas^iuji'
?>.uf
j
"
nikmJ^^*y
.blRasqi ran^srwrq a:ir/jm qfljidsjSHqtyj/riqiJiUgqfmfn' •<
“HItm iij; X ;^'i
$3r<&$
,
Urutan langkah-langkah yang mungkin dilakukan, adalah sebagai berikut:
Latihan bagi pekerja penyuluhan:
Hal
ini
perlu dilanjutkan dan
ditingkatkan serta perlu
memasukkan
aspek kepekaan budaya, pemahaman akan sistem p>ertanian tradisional, penghargaan terhadap pengalaman pctani, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan menyebarkan informasi ke lokasi terpencil dimana sebagian besar petaninya buta huruf.
PPLD
baru yang direkrut
hams
berasal dari desa dan dusun tempat dia akan bekerja nanti, mahir berbicara
bahasa setempat, dan menyadari bahwa tugas
pemukiman
nriereka
akan mencakup pekerjaan mlin di lingkungan
di perbukitan.
Tugas pertama mereka adalah mengunjungi tiap lingkungan pemukiman dan mintapenduduk untuk memilih petani setempat sebagai wakil mereka (kontak tani), baik lelaki maupun perempuan yang berperan sebagai penghubung bagi masyarakat pemukiman tersebuL Apabila memungkinkan, kontak tani (pembantu penyuluh) ini sebaiknya memperoleh beberapa latihan (mungkin di Balai Pertanian di Bobalo) sehingga mereka mampu menemskan informasi dan dapat mulai membantu lingkungan pemukiman mereka tanpa
hams
tergantung pada kunjungan
Penanaman
sesuai
PPLD.
dengan kontur:
Hal
ini
sudah dilaksanakan oleh beberapa kelompok
tani di areal
Proyek, dan dapat lebih diperluas lagi karena cukup sederhana, efektif dan Udak membutuhkan biaya
tambahan maupun resiko bagi petani. Hal ini dapat dipakai untuk mengawali diskusi dengan para petani mengenai masalah erosi tanah, temtama pada lahan-lahan dimana tanaman keras ditanam.
tanaman pangan: Telah ditunjukkan sebelumnya bahwa akan
terjadi krisis produksi pangan tanaman keras semakin memakan sebagian besar lahan dan hanya menyisakan sedikit bagi tanaman pangan, atau bahkan memindahkan tanaman pangan ke daerah yang curam dan tererosi tanpa masa istirahat (bcro) yang memadai.
Intensifikasi
di perbukitan, karena
Pencarian lahan untuk tanaman pangan telah menyebabkan beberapa petani pegunungan tengah
hams pindah
ke pegunungan dalam, suatu kecendemngan yang mempunyai konsekuensi jangka panjang yang memgikan bagi masyarakat maupun lingkungan hidup. Usaha-usaha mendesak sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produksi pangan di kebun di daerah pegunungan tengah, dengan berbagai teknik seperti penanaman sesuai dengan kontur, teknik mulsa, benih unggul, pemagaran kebun untuk melindungi tanaman dari gangguan babi hutan dan
lain-lain.
Diperlukan pula usaha penggalakan tanaman hortikultura seperti bawang merah, kacang tanah dan sayuran,
dan memperhatikan masalah penyakit bawang merah mengingat masyarakat benar-benar bertumpu pada jenis tanaman ini untuk memenuhi kebutuhan uang tunai.
Penyuluhan bagi usaha perluasan tanaman keras: Walaupun banyak petani yang menanam tanaman keras, mereka memerlukan penyuluhan mengenai masalah pemilihan jenis tanaman, kecocokan lokasi dan kesesuaian lahan, kualitas benih, Jarak tanam, penaungan, p>emupukan, pemangkasan, dan pengendalian
dan penyakit. Tanpa penyuluhan tersebut, banyak pohon yang sudah ditanam atas
inisiatif sendiri
hama
kurang
baik tumbuhnya, lebih mengkhawatirkan bagi petani dibandingkan ketika lahan yang sama ditanami dengan
tanaman pangan dan hortikultura. Usaha mempcrbaiki kualitas serta daya tahan pohon-pohon yang tumbuh tersebut sama pentingnya dengan penyediaan bibit untuk menambah jumlah pohon.
telah
bibit, peralatan, dan sebagainya: Apabila mereka akan diberi bantuan bahan-bahan, utama perlu diberikan bagi lingkungan pemukiman yang mempunyai uang paling sedikit untuk membeli bahan tersebut. Begitu lingkungan pemukiman dimaksud telah dipilih, bahan-bahan tersebut
Bahan-bahan, prioritas
dibagikan secara adil dan merata di lingkungan pemukiman tersebut, sesuai dengan daftar lengkap
penduduknya. Hal
ini
menjamin kejujuran dan kemudahan tugas pemantauan. 55
;'
'
uh^q enw
‘im
ju-J!ik.>.;^4iwq qsfcfiitiw
m
;»iiSq
r«j--
iH9»« muto
nfissurf^icrq
•'
'
ludljsj
Igiid
:u«ift'lHvRfirq
teH.'
R^i'rwwlfeifoQ '
nfiuqm
-,'m
trinagsas
miTnf^ ~
Auu<
r lilam .imsfl •t^sS-sd n«X£
•n»idvw
lS45‘:W4yf'9
Ai'urr^in
>:tiU';si -r-.*;
.^ubM[y«s»j
'
,-
mb team.9d. mart
K-ioTOMif k^£^ill
rd>
jiWjisd
fVBb ,JSQ/T5al^!
ilii.bfi\(llSfn
Wflffll
MinoJf) ^*fi^m IbtBw
.md9£«a fieindbOisq; j/i'.S'l
lb taj^ten)
iaimff >sqsh aiii
^at'.m
»i£teJSY.a8«i
im -:ibqRiGt^i
iz&mvMl MJt&trmdm
qw^aa
Mi
mM'-mM
ifttiiKj
snmnn^
'.£i^a Tittisd •‘'•%gMse
cDLiifiqsg-
B»g^?aq nurnariRl myJslfibqim^nT
!>qnefHo.w?b)
ztnui
,
fifi{nt'.;fca,9*l
mqab asb .isYO^ i|£d a4!?'Ot^qw?fc‘4ai nsdedcf^
;';;
,/4o«: ii4cni
iBnaanam
>
ftsmsim imv^- >l^y»ti.3Q fie:iitsff
U)
,ost^ oimmiH qcd
uias
,i£bBni3iti gnfjY
.'-‘W
'V?
oi^wm.
liebT roagaii^ naihRiani) fesxi^aial
B'.vs1todi
:
na.yao^l aiigosb icsf^SR
IfiH
itti
iimmib
dqflisrr
&|ja<j §iHi«-i;;..i-*i}
s«ai&5( igsl asoliqqib
Oi;§?wb i.giyfeb
.q
;
mi
4'»i0
Ik Jdfx^
ii'/aid
.
/iliiiuvnrsq
.QjqH-wgautmj^i
ijj'
/.'ul&J
i£gf.(fe?
rfsflowiqfTJp^ji
iterfiiftr
.
fexswrn ftm&n^sq
'4£U i3nt;(.flMSn»«n Js'^sf^ .(ina.'
hai Mfko.i
(ruMfGiJ ib :;um
O' yiB
,w
irqti.'d
Mttmdftfcq).
isS^iti^
eeab
f-i6 ‘au-#n^‘
flO’^
'^
!tJ
VS
.jqjnSfJad
tetin ..
.
-
.
..
,.
.
.
.(iCriif
;-:rd •
"',,{Tft5Ȥ*<5?>
(iiaTt«.^Ji JlaffiO
'9
apd>yj? acri&^g;;K>q
....
.
Juggmi riif?^-,®2;luffi iimn
,
laJnoil.
»ft|B3b
.atsMJBl ocb
a«^v/sd
ilajiud
il
(&>bns?-^?js/n
ibf^
Siiittm
^ •:«£&na» ,«iM.^«0
.
r^-j
nel) dfjq® gosbad.
&<no; abd^?
_
_
fud«i nshfic^'^'
s(i^ iwiuHidi3)( irfyn$ai?>m ;(uJmMni
a«q$y#W
'
rtaitufttYRS*!
.?si«i
dsi«*«:v.
'Sl!lKHBS5fc5if-di»:to^^
fttiruinEj
ds^fit.a' r^'•^^^lS}^tti^^^^ ,-airfiilfudao5pi£9.ij[
Ki
iv>4oq .a6v
StTai4;^’^.tb'’aUbetaini
;.v4
5i(jWii'^4||*r;od^ ' ,
^iioq
mtiilisH iiodth
,,-.
ria'lfi
-iu)ad JkJid siftsilKr<*5»? ofi-^nish
fid^<Sfii
fttiffjJcjA
ir'J'iqib
•uih‘^»J })
iiqgn*-b
iiu^ab?.
nVfof
MUrifimB
,tu
.!iRi!;:.M,v7i-.
.*r»«ii'. ^i.b(?d
nvognuik-q
,
nab RS||te4 i£mendi
<';e3{afi
isf'Hiibonibd
f.'sfj
ib
rhitUm
s
sfimu >^hohq
_»8»^ ^iviiTvJ iVbu-.Uiuinaq na^nujliitifiJ tvi^ofi
;\ndu4fm} died -
_,iidld t«uda'l-.a«)rfi
:a'
,sa£'<.
tuii.u liiSi-j.'
•';'.
sfi'da itSiUsiud i^ife'itaqfnem atfel.'
slalftial ife:ddMsd(»|p
deb
atififiT
ixeu^'jbawfiftianain ttHii
inoJsq
mrii
^d»i9i' w;:{ed n‘.;ii
ftba
n«yiuio5f ranMitftw \m
tuas^c^a
f«'H
aeifSKdib
BYn;'Vbal«siq
Guna memperbaiki bahan-bahan
efisiensi
serta penyebarannya, seorang petugas
penyampaian
(seperti bibit, benih, patok-patok pagar,
PPL hams
hadir ketika
pupuk, peralatan) diantarkan ke desa oleh kontraktor,
dan hams mencatat nama-nama anggota masyarakat lingkungan pemukiman yang datang ke kantor desa untuk mengambil bagian mereka pada hari yang ditentukan. Pengambilan bahan-bahan dapat dipadukan
dengan suatu acara penyuluhan tambahan yang dipimpin oleh petugas PPLD dan wakil-wakil kontak petani dan dihadiri oleh masyarakat lingkungan pemukiman yang meneiima bantuan ini.
Awal
dari agro-forestry terpadu:
Diskusi mengenai konsep agro-forestry terpadu perlu dimulai di
lingkungan pemukiman sehingga tiap individu dan lingkungan pemukiman secara keselumhan dapat mulai
mengkaji/mengevaluasi lahan mereka dan sumberdaya lainnya guna mengembangkan rencana jangka panjang.
Proses
ini
perlu berjalan serentak dengan
pemecahan masalah pemilikan lahan
(lihat Li,
1991n;
Ruwiastuti and Blowfield, 1991). di areal Proyek sudah hams mempunyai suatu pengertian dasar mengenai prinsip-prinsip agro-forestry, mereka sudah hams belajar dan melaksanakan beberapa teknik (seperti penanaman sesuai dengan kontur, pemagaran, mulsa, pemeliharaan pohon) dan mereka hams sudah berperan-serta dalam suatu sistem penyuluhan yang efektif yang dapat membantu mereka pada proses
Tujuannya, setelah dua tahun, semua petani
perbaikan dan intensifikasi pertanian untuk jangka panjang.
Perbaikan Jalan setapak dan jembatan
kecil
fisik mempakan masalah yang dirasakan lebih serius oleh petugas pemerintah yang tidak lerbiasa mendaki dibandingkan oleh penduduk pegunungan yang biasa tumn ke pasar. Tingkat masalah ini prioritas yang hams diperhatikan perlu didiskusikan lebih lanjut dengan tiap lingkungan pemukiman, dengan pimpinan desa, serta wakil-wakil dari instansi pemerintah dan LSM yang karena
Kebutuhan: Keterkucilan
tanggung-jawabnya menghamskan mereka untuk berkunjung ke daerah perbukitan.
bempa jembatan
kecil di beberapa perlintasan sungai utama,
kematian atau rusaknya
hasil pertanian
Prioritas
awal dapat
guna memudahkan komunikasi dan mencegah
pada saat sungai tersebut
banjir.
Pendekatan: Mengembangkan suatu rencana terpadu didngkat desa guna perbaikan bidang komunikasi (jembatan dan jalan setapak yang diperbaiki sesuai keperluan) mempakan suatu tindakan yang baik bagi pimpinan desa dalam proses perencanaan dari bawah-ke-atas yang melibatkan peran-serta. Mereka perlu memanggil anggota masyarakat tiap lingkungan pemukiman, membuat peta, mendiskusikan kebutuhannya, prioritasnya, dan membuat anggaran serta jadwalnya, mungkin untuk suatu perioda rencana selama lima tahun. Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum bersama staf Bangdes dan LSM dapat membantu diskusi di tingkat lingkungan pemukiman maupun tingkat pemukiman yang miskin dan jauh terwakili dengan
56
desa, baik.
dan menjamin bahwa kebutuhan lingkungan
'iib#H:^.i^
^a
fbte
,-JOi:iffno».'«
I
Jf^ Jt^eWQ
%m<^
tlnb wwKSl ai gfwib gtw<( iMcvr
tflfiWq ifcinol
®"-^'-"
.
-s-at
.'il
dolo !'
tir
^ ®
laTaoi JSqfi*
®
„
^
.
-»
.fl,!
'^ '•^-
'^te^loVotga
;uinjq-wJ
\ffft.
a
3t
ti>
Utsfaq
aonwe
jwb {nt^pq^^v^fnioms^f;^^
/Ifibite «L'.tfiil siififi
,
isibe/iib
ctBitcISsetftev^sni^^
T£2»^ /ii^»gn4>9 «}^a^
i^flsjoiq
t»-.'S’’
msrf«a»b?^
ftig«l W$o<{0ii
‘
iidoK#^^ oailt/t«n{r«(q utK>A itim a
«i9ii)fl^.«^%«d
i«H 1^
;
neb^
js^ Ji6^
ialuimi) efviq
nfirt^-ftsiJad
arni-rai*®^ gnasic
H
^^
fenaO,
jH«i
,r(ifw3
i^ptms^iww
nsimm
lbim
M
T^*m'(fJ!»q iwaaSw^
io^Kj-ii^
,'uyttj;Wftv«l
iKjab
^
I
>am
JtS5htO«/iiti'(r0tt;l«s!>q^^
.Wf^a» jsub
rfftl^se"
i-^riaiTsb/^’j^w n^H5^|j||*
o^s
r.>(«ooix mnsdfftom'
«rj
-
*-
i.v<s2“fltfii
'
'Mii’^tfiiiiffi^
''‘Tfr-rr-
ir'i lit?
'IStw'ilT
“'r-jjf
7
...'
•j?--^'*
'
--
qejifiadi
S
I (tetoaartlj
|ili
}fi«5
sb^ neiosna^i fJawi" ‘
'^if
^6C«i (ofltfife
iB:i
;
(ui^^fi)-
fimil
fiT»j jsoj(^<W leodmiJwi
"" .
,_.
.
,
rb6
1ti* «a8*«s¥
tb tta?%i>:iu'£y6d
2a^
fi*sb
ttft§fWb;.8iWs^
,i^im
.naiteft,;
2m wniiunk)^
DAFTAR PUSTAKA Bunch, Ronald
Two Ears of Com: A
1985
guide to people centred agricultural improvement World Neighbours
Case, D’Arcy Davis 1990 The Community’s Toolbox: The idea, methods and tools for paitjclpatorv assessment,
monitoring and evaluation in community forestry Rome:
FAO
Chambers, Robert 1983 Rural Development’ Putting the Last
Kerangka Perencanaan
Strategis
First
Harlow: Longman
(KPS) Training Manual
Tania 1991a Culture. Ecology and Livelihood in the Tinombo Region of Central Sulawesi Jakarta and Halifax: Environmental Management Development in Indonesia Project Li,
1991b "Access to Natural Resources in the TTM Sustainable Area Development Background Study, Sulawesi Regional Development Project
McCraken, Jennifer Ohlsson,
Bo 1990
et al
An
Introduction to Rapid Rural Appraisal for Agricultural
Site",
Development London: IIED
"Baseline Studies for Development" Forests. Trees and People Newsletter
Ruwiastuti, Maria Rita and
Mick Blowfield 1991 Penguasaan Tanah
di
Daerah
Rural Livelihoods
No
riM-IAD
8,
March 1990
Sulawesi Regional
Development Project Strachan, Lloyd et al 1989 Provincial Development Status
Review Sulawesi Tengah Sulawesi Regional Development
Project
Watson, David and Richard Holloway 19^ Delhi: Oxford and IBH Publishing
)
Changing Focus: Involving the Poor in Rural Development Planning
World Bank 1990 Poverty World Development Report 1990 Bank :
New
New
York: Oxford University Press for the World
• ;
i-
m A
tj.'.
‘'iim^.
'(ianmiiSf ^
•.•'
''i.
i‘)
IIM
'
Om:tloi o«v(
rtSfsjiM
,1^;^
Cy*.!,'*
^
'
it; .
'^L:.*:
ilf’y, 0-
'
,-
''
>f/^:
-
j;
-
Li^
-
.
.
—
"i
r^0C4-
,m>$trj
-
-
5*
5
k
?/
U tvin o' i
5itl
»-•»...
•>..>*»
^
»
?^.^jU^4«|l^'llUl fcna
,
'
v^K/^^ y.'4
-iV
y
c
“c'-;-.
r
V gt/
’
r
'
•/:j;''f
;iG:
/
0 UhpW-