PROTOTYPE MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATERI PECAHAN UNTUK SISWA SD KELAS IV Henny Khoirun Nisaa’, Rini Nurhakiki, Mimiep S. Madja Jurusan Matematika - Universitas Negeri Malang E-mail:
[email protected] Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk media pembelajaran matematika materi pecahan yang penulis beri nama “MUMICAH” yang dikemas secara interaktif sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif sumber belajar. Tahapan pengembangan media ini yaitu menentukan kebutuhan dan tujuan pengembangan, hingga tahap evaluasi dan revisi program. Pada tahap evaluasi, dipilih tiga orang ahli materi, dua orang ahli media yang terdiri dari dosen dan guru sebagai validator. Hasil analisis data dari pelaksanaan validasi adalah sebagai berikut: dari ahli materi sebesar 93,4%, dari ahli media sebesar 94,4%, dan dari angket siswa sebesar 96%. Berdasarkan hasil tersebut, media interaktif yang dikembangkan dikatakan valid dan layak digunakan. Kata kunci: media pembelajaran, interaktif, pecahan Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian besar siswa. Hal ini dikarenakan matematika menuntut berfikir keras dan cenderung bersifat abstrak sehingga siswa merasa sulit untuk memahaminya. Konsep dasar matematika merupakan hal yang prinsip dan penting untuk menunjang pengembangan hasil belajar selanjutnya, salah satunya adalah materi pecahan. Pecahan merupakan materi dasar dalam matapelajaran matematika tingkat Sekolah Dasar. Diharapkan pecahan sebagai dasar dari ilmu lainnya, sehingga penting untuk dipelajari dan dipahami. Sebagian siswa Sekolah Dasar mengganggap pecahan merupakan materi yang sulit. Berdasarkan observasi penulis pada saat kegiatan KKN, terdapat siswa yang salah dalam dan . Ada sebagian siswa yang menjawab lebih membandingkan pecahan besar dari . Alasannya karena dirasa 5 lebih besar sehingga lebih besar dari . Hal ini dimungkinkan siswa kurang memahami pecahan. Begitu juga dengan permasalahan lainnya seperti operasi hitung pecahan. Misalkan ditambah , ada sebagian siswa menjumlahkan kedua pecahan tersebut dengan menjumlahkan pembilang kedua pecahan dan penyebut kedua pecahan tanpa menyamakan penyebut terlebih dahulu, sehingga mereka mendapatkan hasil penjumlahannya adalah . Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam belajar pecahan, penulis merasa perlu adanya media belajar yang dapat membantu siswa sedemikian hingga media dapat menarik perhatian siswa untuk fokus sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi tersebut. Dengan kecanggihan teknologi, banyak siswa memanfaatkan media komputer sebagai media yang mereka sukai, baik itu berupa
Artikel |_______________________________Henny Khoirun Nisaa’/Matematika/2012
1
game yang sedang marak ataupun pembelajaran interaktif. Seperti yang dikatakan oleh Santoso (2008 : 1) : “Media belajar yang baik memungkinkan pembelajar berinteraksi secara aktif dalam pembelajaran serta memungkinkan terjadinya interaksi antara pembelajar dengan media”. Dalam hal ini, media pembelajaran melalui komputer diharapkan berbentuk interaktif. Seiring dengan perkembangan teknologi, multimedia semakin berkembang secara pesat dimasyarakat. Dalam mengembangkan suatu multimedia pembelajaran, diperlukan kreatifitas yang tinggi untuk membuat media yang menarik, interaktif, dan inovatif. Media pembelajaran ini bisa digunakan oleh siswa secara mandiri, guna membantu mempermudah dalam belajar, khususnya matematika. Belajar mandiri berbasis teknologi multimedia menurut Ariani, dkk. (2010: 67) adalah interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka saja, tetapi komunikasi juga sebagai media pendidikan yang dapat dilakukan menggunakan media komunikasi seperti komputer, internet, blog, dan sebagainya. Oleh karena itu, diharapkan dengan menggunakan multimedia interaktif akan lebih memberi kesan bagi penggunanya. Media elektronik yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran matematika adalah komputer, di mana komputer sebagai media yang sangat efektif dan efisien dalam menyampaikan pesan-pesan instruksional. Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang abstrak, apalagi untuk siswa SD kelas IV. Materi pecahan adalah materi yang banyak kaitannya dengan kehidupan nyata, tetapi dalam mengubah dari bentuk konkrit ke bentuk abstrak masih ada siswa yang kesulitan, khususnya materi operasi pada pecahan. Pada media yang dibuat oleh penulis, ditampilkan suatu simulasi penggunaan bilangan pecahan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi pola pikirnya terhadap materi pecahan. Selain itu juga terdapat latihan soal serta evaluasi sebagai evaluasi dari materi pecahan, sehingga siswa tidak hanya mendapatkan materinya saja, tetapi juga dapat berlatih dalam menyelesaikan soal-soal dalam media yang penulis beri nama “MUMICAH (Multimedia Interaktif Pecahan)” ini. Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah merancang dan membuat prototype media pembelajaran matematika berbasis multimedia interaktif pada materi pecahan untuk siswa SD kelas IV. Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan produk berupa media pembelajaran matematika berbasis multimedia interaktif pada materi pecahan untuk siswa SD kelas IV yang akan dikemas dalam bentuk CD (Compact Disc) pembelajaran yang bersifat autorun. Pengguna cukup memasukkan CD maka secara otomatis akan muncul jendela autorun. Pengguna tidak perlu menginstall software apapun karena media berekstensi “.exe”. Metode Penelitian dan Pengembangan Model penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh peneliti berupa model prosedural. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk (PPKI: 2010). Pada penelitian dan pengembangan dalam pembuatan media pembelajaran interaktif ini peneliti menggunakan model yang telah dikembangkan
Artikel |_______________________________Henny Khoirun Nisaa’/Matematika/2012
2
oleh Alessi dan Trollip (1991: 245-248) yang terdiri dari menentukan kebutuhan dan tujuan pengembangan, mengumpulkan referensi, mempelajari isi materi, perancangan awal, pembuatan diagram alir program, pembuatan struktur program, pembuatan storyboard program, pembuatan program, membuat bahan pendukung, evaluasi dan revisi program. Selain itu, untuk mengetahui apakah media pembelajaran ini sesuai atau perlu direvisi, dibutuhkan suatu validasi media. Validasi media yang dikembangkan penulis berupa angket yang akan divalidasi oleh tim ahli yaitu ahli media (dosen), ahli materi (dosen dan guru), dan pengguna (siswa). Uji Coba Produk Pada uji coba produk penelitian dan pengembangan ini, penulis memilih uji perseorangan, yaitu dengan mengambil sampel 6 orang siswa yang belum menempuh materi pecahan dengan memperhatikan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Untuk validasi produk ditujukan kepada dosen untuk menilai kevalidan program. Format validasi yang diisi oleh validator dan format isian yang diisi oleh subyek coba (pengguna) meliputi penilaian dari aspek materi, aspek bahasa, aspek tampilan program, dan aspek interaktif. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data berupa angket (kuisioner). Angket ini ditujukan kepada validator. Kuisioner berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan program yang diberikan kepada validator dengan memberikan skor pada instrument tersebut. Data yang diperoleh pada tahap pengumpulan data dengan instrumen pengumpulan data, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis dan persentase. Rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah sebagai berikut : ∑ 100% ∑ Dengan : P : persentase ∑ : jumlah skor penilaian (yang diberikan validator) ∑ : jumlah skor tertinggi Kriteria validasi yang digunakan dalam validasi program disajikan pada Tabel 1 berikut: Tabel 1 Kriteria Validasi Program Persentase(%) Kriteria Validasi 76-100
valid
56-75
Cukup valid
40-55
Kurang valid (revisi)
0-39
Tidak valid (revisi)
Diadaptasi dari Arikunto (2009:245)
Dengan mengadaptasi kriteria validasi pada Tabel 1 apabila hasil validasi terhadap program yang dilakukan mencapai lebih dari sama dengan 56% maka hal ini berarti program media pembelajaran interaktif materi pecahan dapat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar secara mandiri.
Artikel |_______________________________Henny Khoirun Nisaa’/Matematika/2012
3
Hasil dan Pembahasan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Multimedia Interaktif Materi Pecahan untuk Siswa Kelas IV SD ini merupakan suatu media pembelajaran yang dikembangkan untuk membantu siswa dalam mempelajari materi pecahan. Media pembelajaran ini dapat dijalankan pada operating system windows XP atau versi yang lebih baru. Untuk memulai menjalankan media pembelajaran ini, pengguna tidak perlu menginstall software apapun sehingga memudahkan pengguna dalam menjalankannya. Di dalam CD pembelajaran dilengkapi dengan program autorun yang memudahkan pengguna untuk menjalankannya atau dengan cara mengeksekusi file Mumicah.exe. Berikut ini merupakan tampilan-tampilan media yang penulis buat.
\
Gambar 1 Scene Tampilan Loading Pembuka
Gambar 2 Scene Tampilan Halaman Pembuka (Selamat Datang)
Gambar 3 Scene Tampilan Halaman Utama
Gambar 4 Scene Tampilan Profil Penyusun
Gambar 5 Scene Tampilan Menu Utama
Gambar 6 Salah Satu Tampilan Menu “Materi Mengenal Pecahan”
Gambar 7 Salah Satu Tampilan “Materi Pengantar”
Gambar 8 Salah Satu Tampilan Materi Penjumlahan
Gambar 9 Scene Tampilan Menu Latihan Soal
Gambar 10 Scene Tampilan Menu Evaluasi Komponen media pembelajaran yang dinilai adalah materi yang disajikan pada media dan cara penyajian materi. Data uji coba yang diperoleh terdiri dari penilaian validasi oleh ahli materi, ahli media, dan pengguna (siswa). Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bagian. 1. Data Hasil Validasi a. Data Hasil Validasi Ahli Materi Data hasil validasi ahli materi diperoleh dari seorang dosen Matematika Universitas Negeri Malang, seorang guru SD Negeri Penanggungan Malang, dan seorang guru SD Negeri Jatirenggo 1 Lamongan. Selain data kuantitatif, diperoleh data kualitatif berupa kritik dan saran dari ahli materi. Berikut merupakan saran dan kritik yang diberikan oleh validator ahli materi. Tabel 2 Komentar dan Saran oleh Ahli Materi Validator Komentar dan saran ke1 Panah pada pembilang dan penyebut ditampilkan secara bertahap, soal cobacoba diperjelas agar siswa tidak bingung mengerjakannya. 2. Sangat bagus dan tingkatkan lagi, perbanyak kreatifitas media pembelajaran untuk siswa SD. 3 Pembelajaran dengan menggunakan media sangat bagus sekali untuk siswa SD. Materi yang disampaikan sudah bagus dan menarik.
Keterangan: Validator ke-1 : Lucky Tri Oktaviana, S.Si, M.Kom, dosen Matematika Universitas Negeri Malang Validator ke-2 : Khusnul Khotimah, S.Pd, guru SDN Penanggungan Malang Validator ke-3 : Maulidah Hilmi, S.Pd, guru SDN Jatirenggo 1 Lamongan
b.
Data Hasil Validasi Ahli Media Data hasil validasi ahli materi diperoleh dari seorang dosen Matematika Universitas Negeri Malang dan seorang guru P3TI MAN 3 Malang. Selain data kuantitatif, diperoleh data kualitatif berupa kritik dan saran dari ahli media. Berikut merupakan saran dan kritik yang diberikan oleh validator ahli media.
Tabel 3 Komentar dan Saran oleh Ahli Media Validator Komentar dan saran ke1 Soal coba-coba yang akan dikerjakan diberi keterangan coba-coba ke-1 atau kesekian, kemudian pada bagian evaluasi hendaknya diberi batasan waktu untuk mengerjakan. 2. Pada dasarnya media interaktif ini sudah sangat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran, hanya perlu beberapa revisi terkait bug yang ada pada program, yaitu pada suara timingnya kurang tepat/pas.
Keterangan: Validator ke-1 : Lucky Tri Oktaviana, S.Si, M.Kom, dosen Matematika Universitas Negeri Malang Validator ke-2 : Izza Ulil Amri, S.Kom, guru P3TI MAN 3 Malang Data Hasil Pengguna (Siswa) Subyek coba dari media pembelajaran adalah 6 siswa kelas IV SDN Penanggungan Malang. Berikut adalah beberapa saran dan kritik yang diberikan oleh siswa. 2.
Tabel 4 Komentar dan Saran Pengguna (Siswa) Siswa keKomentar dan saran 1. Saya suka pembelajaran matematika ini karena mudah dan bagus 2. Saya suka dengan pembelajaran ini mudah dan bagus 3. Bagus, saya suka. Saya suka pelajaran pecahan, saya juga mau belajar kembali 4. Saya suka sekali 5. Bagus sekali, saya senang sekali. Saya suka pelajaran matematika 6. Saya suka pelajaran pecahan. Saya ingin sekali belajar matematika memakai media
Analisis Data Pada tahap ini dilakukan pengolahan dari data yang diperoleh dari para validator dan subyek coba. Dengan mengacu pada teknik analisis data, diperoleh hasil analisis hasil validasi dari masing masing-masing validator dan subyek coba sebagai berikut. 1. Analisis Hasil Validasi a. Analisis Hasil Validasi Ahli Materi Analisis hasil validasi ahli materi diperoleh persentase total keseluruhan adalah 93,4% artinya termasuk kriteria valid. Sedangkan persentase tiap item diperoleh persentase terendah adalah 75% dan tertinggi adalah 100% sehingga termasuk kriteria cukup valid dan valid sehingga dari sisi materi media
Artikel |_______________________________Henny Khoirun Nisaa’/Matematika/2012
7
pembelajaran matematika berbasis multimedia interaktif materi pecahan tidak perlu dilakukan revisi dan tetap bisa digunakan. Berdasarkan komentar dan saran yang diberikan validator, dilakukan perbaikan pada media pembelajaran. Perbaikan yang telah dilakukan adalah memberi keterangan coba-coba 1, 2, 3, dan seterusnya. Kemudian memperbaiki arah panah pembilang dan penyebut secara bertahap. b. Analisis Hasil Validasi Ahli Media Analisis hasil validasi ahli diperoleh persentase total keseluruhan adalah 94,4% artinya termasuk kriteria valid. Sedangkan persentase tiap item diperoleh persentase terendah adalah 75% dan tertinggi adalah 100% sehingga termasuk kriteria cukup valid dan valid. Berdasarkan komentar dan saran yang diberikan validator, perlu dilakukan perbaikan pada media pembelajaran. Perbaikan yang telah dilakukan adalah memberi batasan waktu pada saat mengerjakan soal evaluasi dan memperbaiki timing suara yang kurang tepat/pas. 2.
Analisis Hasil Penilaian Siswa
Analisis hasil penilaian siswa diperoleh presentase total keseluruhan adalah 96% artinya termasuk kriteria praktis. Sedangkan persentase tiap item diperoleh persentase terendah 75% dan persentase tertinggi adalah 100% sehingga termasuk kriteria cukup praktis dan praktis sehingga dapat digunakan untuk pembelajaran secara mandiri. Kesimpulan Hasil analisis data secara keseluruhan, media pembelajaran ini dapat dikategorikan valid karena memenuhi kriteria pada validasi dari segi isi (materi) sebesar 93,4% dan dari segi tampilan (media) sebesar 94,4%. Selain itu rata-rata keseluruhan respon yang diberikan subyek coba memenuhi kriteria praktis yaitu sebesar 96%. Berikut adalah kelebihan dari media pembelajaran matematika berbasis multimedia interaktif materi pecahan, sebagai berikut: a. Media dikemas dalam bentuk CD dan bersifat autorun sehingga dapat langsung tampil bila CD diputar. b. Tidak membutuhkan proses instalasi karena program berekstensi.exe sehingga dapat dibuka walaupun dalam komputer tidak terinstal software Adobe ® Flash® CS4. c. Program memuat petunjuk yang dapat memudahkan siswa/pemakai menggunakannya. d. Media bersifat interaktif, sehingga pengguna bersemangat dalam belajar. e. Media digunakan siswa secara mandiri sehingga siswa dapat mempelajari materi sendiri di luar jam pelajaran sekolah. f. Penyampaian materinya bertahap dan disertai animasi yang menarik. g. Dalam setiap tampilan terdapat tombol keluar yang memudahkan pengguna untuk keluar setiap saat. h. Media pembelajaran ini ditampilkan dengan suara (narasi) pada materi.
Artikel |_______________________________Henny Khoirun Nisaa’/Matematika/2012
8
i. Pada penyajian soal evaluasi ditampilkan secara random, sehingga pada saat memulai mengerjakan, soal yang ditampilkan berbeda dari sebelumnya. j. Tampilan menarik dengan mengombinasikan gambar, tulisan, warna, animasi, dan dilengkapi dengan iringan musik yang dilengkapi dengan toggle switch on/off. Saran Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut. 1. Media pembelajaran ini sebaiknya digunakan untuk siswa SD kelas IV untuk memperdalam dan memahami materi pecahan. 2. Perlunya mengembangkan media pembelajaran komputer untuk materi lain, sehingga siswa merasa termotivasi dan lebih tertarik belajar matematika. 3. Dapat dimanfaatkan oleh guru maupun tenaga pengajar lainnya sebagai alat untuk membantu proses pembelajaran materi pecahan secara klasikal maupun individu. Untuk pengembangan lebih lanjut dapat ditambahkan lebih banyak soal-soal yang kontekstual yang berkaitan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Pustaka Ariani, N. & Haryanto, D. 2010. Pembelajaran Multimedia Media di Sekolah (Ardhiawan, Ed.). Jakarta: Prestasi Pustaka. Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2010. Malang: Universitas Negeri Malang. Santoso, Budi. 2008. Pengembangan Sistem Cerdas sebagai Media Pembelajaran untuk Materi Penjumlahan Pecahan. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Trollip, Stanley, R. & Alessi, Stepen, M. 1991. Computer based Instructional: Method and Development. Prentice Hall
Artikel |_______________________________Henny Khoirun Nisaa’/Matematika/2012
9