PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN “Pengembangan Pendidikan Akuntansi dan Keuangan yang Berkelanjutan”
PENGARUH FREKUENSI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTEK AKUNTANSI I MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Suranto* *Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Email korespondensi:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari frekuensi belajar dan prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan terhadap prestasi belajar Praktek Akuntansi I. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bermaksud melakukan pengujian hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa JuruProgram studi Pendidikan Akuntansi FKIP UMS. Sampel berjumlah 40 mahasiswa. Sampel diambil dengan random sampling. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi simultan dan uji normalitas, uji linieritas dan uji korelasi dan sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Berdasarkan perhitungan analisis regresi simultan Y =0,03271 X1 + 0,529 X2 – 0,576 dan untuk mencari koefisien korelasi antar kriterium Y dengan prediktor X1 dan X2 adalah korelasi antara Y dengan X1 sebesar 0,705 dan korelasi antara Y dengan X2 sebesar 0,708, Sumbangan Relatif (SR) untuk X1 = 0,497 dan Sumbangan Relatif untuk X2 =0,501, Sumbangan Efektif (SE) untuk X1 = 0,484 dan untuk X2 = 0,488 serta dari hasil olah data diperoleh nilai Lo sebesar 0,081 > 0,05 yang berarti data tersebar normal. Untuk uji linieritas diperoleh nilai F1 sebesar 1,496 dan Ftabel pada df 1;12 sebesar 4,75 karena F1 > Ftabel maka X1 berarti linier dan nilai F2 sebesar 1,281 dan Ftabel pada df 1;4 sebesar 7,71 karena F2 > Ftabel maka X2 berarti linier. Kata kunci: frekuensi belajar, prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan, prestasi belajar Praktek Akuntansi I.
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (FKIP-UMS) sebagai Lembaga Pencetak Tenaga Kependidikan mempunyai tugas dan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap diterjunkan sebagai tenaga pendidik disekolah umum maupun kejurusan. Sedangkan untuk mahasiswa program Pendidikan Akuntansi disamping mendapatkan materi keguruan juga mendapat materi bidang studi akuntansi yang selain dapat menunjang mahasiswa dalam mempersiapkan diri menjadi guru.
329
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN “Pengembangan Pendidikan Akuntansi dan Keuangan yang Berkelanjutan”
Materi mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan I (DAK I) dan materi Dasar Akuntansi Keuangan II (DAK II) merupakan bekal untuk menjadi guru akuntansi dan sekaligus menunjang mahasiswa didalam menempuh mata kuliah Praktek Akuntansi I. Dalam materi mata kuliah DAK I membahas tentang pengertian akuntansi, laporan keuangan, akuntansi perusahaan jasa, jurnal, posting kebuku besar dan neraca saldo, ayat jurnal penyesuaian dan neraca lajur, serta menutup perkiraan buku besar dan siklus akuntansi. Didalam mata kuliah DAK II membahas tentang akuntansi perusahaan dagang, jurnal khusus dan buku besar pembantu. Sedangkan didalam mata kuliah Praktek Akuntansi I mahasiswa dituntut untuk mengerjakan transaksi-transaksi yang dialami perusahaan dagang dan jasa, dimana garis besar tahapan-tahapan yang harus dikerjakan oleh mahasiswa. Untuk itu pemahaman yang didapatkan dari frekuensi belajar mata kuliah DAK I dan II diduga akan mempengaruhi mahasiswa didalam mengerjakan mata kuliah Praktek Akuntansi I. Menurut (Hadi, 1989:27) “frekuensi dapat ditunjukkan dengan adanya beberapa karateristik yang meliputi arah, intensitas, konsistensi dan spontanitas”. Selain itu mahasiswa didalam menempuh mata kuliah tidak terlepas dari proses belajar mengajar. Didalam proses belajar mengajar tujuan akhir yang akan dituju oleh mahasiswa ataupun harapan dari orang tua adalah prestasi yang baik yang didapat dari bangku kuliah. Menurut (Kristina Wahyu, 2004:3) “Masalah prestasi belajar memang sangat penting dari pendidikan dan pengajaran karena prestasi belajar berfungsi sebagai pengukur keberhasilan program terhadap pencapaian tujuan yang ditetapkan” Dengan pedoman prestasi yang dicapai oleh siswa, untuk memperbaiki kekurangan dalam pengajaran dan memperbaiki prestasi itu sendiri sehingga proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan, untuk itu penulis mengambil judul “Pengaruh Frekuensi Belajar Dan Prestasi Belajar Dasar Akuntansi Keuangan Terhadap Prestasi Belajar Praktek Akuntansi I Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015”
330
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN “Pengembangan Pendidikan Akuntansi dan Keuangan yang Berkelanjutan”
Perumusan Masalah Dengan berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan, adakah pengaruh frekuensi belajar dan prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan terhadap prestasi belajar Praktek Akuntansi I pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2014/2015?
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh frekuensi belajar dan prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan terhadap prestasi belajar Praktek Akuntansi I pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP Univesitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2014/2015
Kajian Teori Pengertian prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Debdiknas, 2008:787) adalah : Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru. Menurut Laster.D.Crow dan Alice Crow yang dikutip oleh Roestiyah.N.K. (1989:141) “ Belajar adalah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikap ” Faktor–faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua macam menurut (Moh Uzer Usman, 1993:9) yaitu “faktor internal dan faktor eksternal” 1. Faktor Internal, antara lain : a. Faktor Jasmani (fisiologis) yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Misal: alat pengindera manusia. b. Faktor Psikologis yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yaitu : faktor non intelektif, faktor intelektif dan faktor kematangan fisik maupun pribadi 2. Faktor Eksternal, antara lain: faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, faktor lingkungan spiritual dan keagamaan
331
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN “Pengembangan Pendidikan Akuntansi dan Keuangan yang Berkelanjutan”
Frekuensi Belajar Frekuensi belajar adalah kekerapan seseorang atau siswa dalam melakukan kegiatan belajar, yaitu dalam proses perubahan tingkah laku individu kearah yang lebih berkualitas dan relatif menetap melalui interaksi dengan lingkungannya sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Frekuensi belajar dari penelitian ini penulis menggunakan satuan waktu dalam jam, sehingga kekerapan siswa dalam melakukan kegiatan belajar dilihat dari berapakah jumlah jam yang digunakan siswa dalam belajar mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan.
Dasar Akuntansi Keuangan Mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan merupakan materi yang diberikan kepada mahasiswa untuk membekali mereka mempersiapkan diri menjadi guru dibidang ekonomi. Didalam proses belajar-mengajar dalam Pendidikan Ekonomi Akuntansi di FKIP-UMS, mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan dipilah menjadi dua yaitu DAK I dan DAK II. Di dalam mata kuliah DAK I dibahas mengenai siklus akuntansi perusahaan jasa yaitu proses akuntansi dimulai dari pencatatan transaksi keuangan perusahaan sampai dengan disusunnya laporan keuangan perusahaan. Didalam mata kuliah DAK II dibahas mengenai pencatatan akuntansi pada perusahaan dagang.
Praktek Akuntansi I Dalam mata kuliah Praktek Akuntansi I, para mahasiswa akan dilatih untuk mengerjakan berbagai fungsi akuntansi dengan menggunakan sumber bukti dan alat-alat pencatatan yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh gambaran tentang pelaksanaan akuntansi dalam perusahaan dagang yang sederhana. Pencatatan sepenuhnya dilakukan secara manual dan dikerjakan secara individual sehingga mahasiswa dapat mengerjakan semua tahapan dalam proses akuntansi yang utuh.
332
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN “Pengembangan Pendidikan Akuntansi dan Keuangan yang Berkelanjutan”
Kerangka Berpikir Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana telah dipaparkan dimuka, maka kerangka pemikirannya sebagai berikut: Frekuensi belajar Dasar Akuntansi Keuangan
Prestasi belajar Praktek Akuntansi I
Prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan
Hipotesis Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis bahwa: “Ada pengaruh yang positif antara frekuensi belajar dan prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan terhadap Praktek Akuntansi I pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2014/2015”. HASIL DAN PEMBAHASAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian bertempat di jurusan pendidikan Akuntansi FKIP-UMS. Subyek penelitiannya
adalah
mahasiswa
jurusan
Pendidikan
Akuntansi
yang
baru
menyelesaikan mata kuliah Praktek Akuntansi Tahun 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan dimulai bulan Januari sampai April 2015 dilakukan secara bertahap meliputi tahap persiapan, tahap pengambilan data dan tahap pengolahan data.
Populasi, Sampel dan Sampling Populasi penelitian adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi FKIP-UMS yang sedang menempuh mata kuliah Praktek Akuntansi I tahun 2014/2015 sejumlah kurang lebih 140 mahasiswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 40 mahasiswa. sampling yang digunakan adalah tehnik random sampling dengan cara undian
333
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN “Pengembangan Pendidikan Akuntansi dan Keuangan yang Berkelanjutan”
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian dengan menggunakan teknik penggumpulan data sebagai berikut : 1. Metode dokumentasi Dalam penelitian ini data yang diperoleh berasal dari dokumen bagian komputer rekaman hasil studi atau nilai DAK I dan II serta Praktek Akuntansi I mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. 2. Metode angket (Quesioner) Penelitian ini menggunakan metode angket tertutup secara langsung yaitu terdiri atas pertanyaan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan dengan kata lain orang yang dikenai angket harus memiliki jawaban yang telah disediakan dalam angket. Bentuk angket yang digunakan adalah sistem pilihan ganda.
Data Deskriptif Dari 40 responden nilai rata-rata untuk frekuensi belajar (X1) sebesar 59,55 dengan nilai minimum sebesar 32 dan nilai maksimum sebesar 80 dengan standart deviasi 13,33. Nilai rata-rata untuk prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan (X2) sebesar 2,89 dengan nilai minimum sebesar 1,0 dan nilai maksimum sebesar 4,0 dengan standart deviasi sebesar 0,84. Sedangkan nilai rata-rata untuk prestasi belajar Praktek Akuntansi I (Y) sebesar 2,90 dengan nilai minimum sebesar 1 dan nilai maksimum sebesar 4 dengan standart deviasi sebesar 0,96.
Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas Dengan menggunakan program statistik SPSS maka hasil uji normalitas dapat dirangkuman sebagai berikut:
334
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN “Pengembangan Pendidikan Akuntansi dan Keuangan yang Berkelanjutan”
Tabel 1 Perhitungan Uji Normalitas Variabe
N
Signifikansi
Kriteria
Keputusan
X1
40
0,441
> 0,05
Normal
X2
40
0,475
> 0,05
Normal
Y
40
0,081
> 0,05
Normal
l
Dari keputusan Ha diterima bila tingkat signifikan > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa frekuensi belajar, prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan dan prestasi belajar Praktek Akuntansi I berasal dari distribusi normal. 2. Uji Linieritas Uji linieritas dianalisis dengan menggunakan program statistik SPSS V.10 dengan hasil sebagai berikut: a. Uji Linieritas data angket tentang frekuensi belajar (X1) dengan data prestasi belajar Praktek Akuntansi I (Y). Nilai Fhitung sebesar 1,496 dan Ftabel pada df 1;12 sebesar 4,75 (lampiran 2). Karena Fhitung < Ftabel maka X1 berarti linier. b. Uji Linieritas data prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan (X2) dengan data prestasi belajar Praktek Akuntansi I (Y). Nilai Fhitung sebesar 1,281 dan Ftabel pada df 1;4 sebesar 7,71 (lampiran 2). Karena Fhitung < Ftabel maka X 1 berarti linier.
Analisis Data 1. Koefisiensi korelasi Antara kriterium Y dengan prediktor X1 dan X2 hasil pengolahan data dengan SPSS adalah sebagai berikut: a. Korelasi antara frekuensi belajar (X1) dengan prestasi belajar Praktek Akuntansi (Y) sebesar 0,705 pada tingkat signifikan 0,05 dengan jumlah sampel 40 responden dapat diketahui besarnya r tabel 0,312. Dengan demikian r hitung > r tabel sehingga ada hubungan variabel antara frekuensi belajar dengan prestasi belajar Praktek Akuntansi I.
335
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN “Pengembangan Pendidikan Akuntansi dan Keuangan yang Berkelanjutan”
b. Korelasi antara prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan (X2) dengan prestasi belajar Praktek Akuntansi (Y) sebesar 0,708 pada tingkat signifikan 0,05 dengan jumlah sampel 40 responden diketahui besarnya r tabel 0,312. Dengan demikian maka r hitung > r tabel sehingga ada hubungan variabel antara prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan dengan prestasi belajar Praktek Akuntansi I. 2. Analisis Regresi Mencari persamaan garis regresi
Y a1 X 1 a2 X 2 k Dari hasil pengolahan data menggunakan program SPSS, didapatkan persamaan regresi sebagai berikut: Y =0,03271 X1 + 0,529 X2 – 0,576 3. Uji Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE). a. Sumbangan Relatif (SR) Sumbangan Relatif untuk X1 = 0,497 atau 49,7% Sumbangan Relatif untuk X2 = 0,501 atau 50,1% b. Sumbangan Efektif (SE) Sumbangan Efektif untuk X1 = 0,484 atau 48,4% Sumbangan Efektif untuk X2 = 0,488 atau 48,8%
PEMBAHASAN Untuk mengetahui pengaruh frekuensi belajar dan prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan terhadap prestasi belajar Praktek Akuntansi I digunakan persamaan regresi linier berganda yaitu Y a1 X 1 a2 X 2 k dimana diperoleh persamaan Y = 0,03271 X1 + 0,529 X2 – 0,576 artinya bahwa variabel X1 dan X2 memberi pengaruh terhadap Y. Dari persamaan tersebut diatas dapat dinyatakan bahwa frekuensi belajar (X1) dan prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan (X2) berpengaruh terhadap prestasi belajar Praktek Akuntansi I. Dimana prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan (X2) memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap prestasi belajar Praktek Akuntansi I (Y), dibandingkan dengan variabel frekuensi belajar (X1). Dari hasil penelitian hal ini disebabkan dalam mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan telah mempelajari teori–teori
336
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN “Pengembangan Pendidikan Akuntansi dan Keuangan yang Berkelanjutan”
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengerjakan transaksi-transaksi yang ada dalam mata kuliah Praktek Akuntansi I, sehingga apabila mahasiswa memahami dan mendapatkan hasil prestasi yang baik pada mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan maka mahasiswa akan dapat mengerjakan transaksi-transaksi yang ada dalam Praktek Akuntansi I dengan baik sehingga hasil dari prestasi belajar Praktek Akuntansi I pun akan baik pula. Hasil perhitungan SR% dan SE% untuk masing-masing variabel diperoleh hasil sebagai berikut: pada frekuensi belajar (X1) diperoleh Sumbangan Relatif (SR) sebesar 49,7% dan Sumbangan Efektif (SE) sebesar 48,4% terhadap prestasi belajar Praktek Akuntansi I (Y). Untuk prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan (X2) diperoleh Sumbangan Relatif (SR) sebesar 50,1% dan Sumbangan Efektif (SE) sebesar 48,8% terhadap prestasi belajar Praktek Akuntansi I (Y). Sehingga secara keseluruhan yaitu frekuensi belajar dan prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan memberikan sumbangan sebesar 97,2% terhadap prestasi belajar Praktek Akuntansi I. Dari kedua variabel tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi belajar dan prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan memberikan sumbangan yang besar terhadap prestasi belajar Praktek Akuntansi I. Sehingga dengan frekuensi belajar yang tinggi dan prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan yang baik maka prestasi belajar Praktek Akuntansi I pun meningkat dengan baik. Dari hasil perhitungan korelasi antara frekuensi belajar (X1) dengan prestasi belajar Praktek Akuntansi I (Y) sebesar 0,705 pada tingkat signifikasi 0,05 dimana r hitung lebih besar dari r tabel sebesar 0,312. Hal ini membuktikan bahwa frekuensi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Praktek Akuntansi I. Sehingga sesuai dengan pendapat (Sutrisno Hadi, 1993:27) “frekuensi dapat ditunjukkan dengan adanya beberapa karateristik yang meliputi arah, intensitas, konsistensi dan spontanitas”. Sehingga frekuensi belajar dengan intensitas yang tinggi dan konsistensi yang baik didalam kelas maupun diluar kelas, akan dapat meningkatkan prestasi belajar Praktek Akuntansi I. Dari hasil perhitungan korelasi antara prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan (X2) dengan prestasi belajar Praktek Akuntansi I (Y) sebesar 0,708 pada tingkat signifikasi 0,05 dimana r hitung lebih besar dari r tabel sebesar 0,312. Hal ini
337
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN “Pengembangan Pendidikan Akuntansi dan Keuangan yang Berkelanjutan”
membuktikan bahwa prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Praktek Akuntansi I. Hal ini sesuai dengan pendapat (Moh Uzer Usman, 1993:9) bahwa faktor–faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua macam yaitu “faktor internal dan faktor eksternal”, dimana salah satu dari faktor internal adalah faktor psikologis intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat, dan faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki. Sehingga apabila prestasi yang telah dimiliki baik, dalam hal ini adalah prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan maka prestasi belajar Praktek Akuntansi I pun akan baik karena kedua mata kuliah ini saling berhubungan. Dengan uraian diatas maka frekuensi belajar dan prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan mampu memberikan konstribusi yang besar terhadap prestasi belajar Praktek Akuntansi I. Sehingga dengan frekuensi belajar yang tinggi dan prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan yang baik maka prestasi belajar Praktek Akuntansi I akan baik pula.
SIMPULAN Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa data tersebar normal, dan untuk uji linieritas data tersebut linier dan untuk uji regresi diperoleh hubungan antara frekuensi belajar dan nilai prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan terhadap Nilai Praktek Akuntansi adalah positif yang berarti apabila frekuensi belajar tinggi dan nilai prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan bagus maka nilai Praktek Akuntansi juga akan bagus. Dan untuk uji sumbangan relatif diperoleh sumbangan relatif untuk frekuensi belajar (X1) sebesar 49,7% sedangkan untuk nilai Dasar Akuntansi Keuangan (X2) sumbangan relatif terhadap nilai Praktek Akuntansi I sebesar 50,1%. Sumbangan efektif diperoleh sumbanhan efektif untuk frekuensi belajar (X1) sebesar 48,4% sedangkan untuk prestasi belajar Dasar Akuntansi Keuangan (X2) sumbangan efektif terhadap Praktek Akuntansi I sebesar 48,8%.
IMPLIKASI 1. Untuk dapat meningkatkan nilai Praktek Akuntansi I maka mahasiswa perlu meningkatkan frekuensi belajar Dasar Akuntansi Keuangan baik dilingkungan
338
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN “Pengembangan Pendidikan Akuntansi dan Keuangan yang Berkelanjutan”
formal (dikelas) maupun dilingkungan informal (dirumah atau ditempat kost). Misalnya dengan: memperbanyak pengetahuan dan pemahaman tentang materi pelajaran khususnya mata kuliah DAK I dan II, mandiri dalam belajar, menyelesaikan setiap tugas dan latihan pada mata kuliah DAK I dan II, melengkapi sarana belajar (buku penunjang, kalkulator, soal-soal latihan DAK, dll), motivasi diri yang kuat untuk belajar, bersikap baik sewaktu mengikuti pelajaran (memperhatikan penjelasan guru, mencatat) dan sebagainya. 2. Untuk dapat meningkatkan nilai Praktek Akuntansi I maka mahasiswa harus menguasai atau memahami terlebih dahulu mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan atau nilai Dasar Akuntansi Keuangan harus baik (dengan standart ukur nilai A atau B) karena seluruh teori dan ketrampilan langkah-langkah pengerjaan pada Praktek Akuntansi I ada dalam mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan. Misalnya: membuat jurnal, memposting jurnal kebuku besar, membuat neraca lajur, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA Ashari dan Sudarto (2014)”Dasar-dasar Akuntansi I”.Yogyakarta: UPP UNY. Ashari dan Sudarto (2014)”Dasar-dasar Akuntansi II”.Yogyakarta: UPP UNY. Depdiknas.2008.”Kamus Bahasa Indonesia Edisi ke Empat”.Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Kristina Wahyu Utami (2004)”Pengaruh Kompetensi Guru Ekonomi terhadap Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas III SLTPN 3 Klaten Tahun Pelajaran 2003/2004”.Surakarta: FKIP UMS. Moh Uzer Usman (1993) Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Roestiyah, N.K (1989) ”Masalah - masalah Ilmu Keguruan”.Jakarta: Bina Aksara. Rusyam, A.Tabrani (2010)”Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar”.Bandung: Remaja Rosdakarya Suharsimi Arikunto (2010)”Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta: Rineka Cipta. Sutrisno Hadi (1993)”Metodologi Research Jilid 3”.Yogyakarta: Andi Offset. Titik Asmawati (2014) “Modul Praktek Akuntansi 1”.Surakarta:UMS Washy Sumanto (2012)”Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan”. Yogyakarta: Andi offset. 339