PROSIDING 1SEMINAR NASIONAL EKONOMI 2014 "Kesiapan Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015" Lhokseumawe, 18 - 20 November 2014
MISMEMINIF
64a/ k/14 A PROSIDING SEMINAR NASIONAL EKONOMI 2014
"KFSIAPAN DAERAH MENCHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015"
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH Lhokseumawe, 18 — 20 Nopember 2014
Penerbit: FE -UNIMAL PRESS LHOKSEUMAWE 2014
a
I
r
Pcrpustakaan Nasional RI : Katalog Dalam Terbitan Seminar Nasional Ekonomi dan Call for Papers: "Xesiapan Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015"
4DUniversitas Malikussaleh
Cetakan Kedua Tahun 2014 Hak Cipta dilindungi Undang-undang
All Rights Reserved
Editor Perancang Sampul Penata Letak Pracetak dan Produksi
: Iswadi, SE., M.Si., Ak : Tim Panitia Seminar Nasional Ekonomi 2014 : Tim Panitia Seminar Nasional Ekonomi 2014 : FE Unimal Press
Pencrbit
FE Universitas Malikussaleh 71. Malikussaleh Utama No.I-2 !Campus Bukit Indah Lhokseumawe PO.Box. 141. TeIp. 064541373. Fax. 0645-44450 www.fe-unimal.org. Email: info®fe-unimal.org
ISBN: 978.602.14708.1.7 xxv + 67 hal., 21 cm x 29,7 cm
•
Dilarang kcras memfotocopy atau memperbanyak schahagian atau scluruh huku ini tanpa seirin tcrtulis dari Pcncrbit
DAFTAR ISI Kata Pcngantar Sambutan Dekan Falcultas Ekonomi UNIMAL Sambutan Rektor Univeritas Malikussaleh Susunan Mara Seminar Nasional Ekonomi 2014 Millar Reviewer Dallar Isi Jadwal Presentasi Makalab
iii
iv vi viii ix xv
Makalab: Bidang Ekonomi Pembangunan INDIICATOR PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA UMKM DI PROVINSI ACEH Oleh: Amru Usman, lswadi, Iskandarsyah Madjid PENGUATAN KEUNGGULAN KOMPETITIF SEKTOR PERTANIAN INDONESIA DALAM RANGKA MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Anis NU, Aini
2
ANALISIS PENGARUH BIROKRASI RUMIT DAN BURUK TERHADAP PENDAPATAN PERKAPITA MASYARAKAT Oleh: Benni Sinaga
3
SEKTOR PERTANIAN MERUPAKAN SEKTOR UNGGULAN DALAM PDRB SUMATERA UTARA Oleh: ND. Melva Sitanggang
4
KESIAPAN MASYARAKAT INDONESIA DALAM MENGHADAPI AFTA 2015 Okh: Hermin Nainggolan
S
PERDAGANGAN LUAR NEGERI; PERBANDINGAN TEORITIS NEOCLASICAL MOSAIC DENGAN SISTEM KEYNESIAN MULTI-NEGARA METZLER SERTA PERDAGANGAN INDONESIA Oleh: Kheriril Amvar elan Sapna Biby
6
MODEL PENGEMBANGAN USAHA }CECIL MENENGAH (UKM) BERBASIS KETRAMPILAN DAN KLASTER EKONOMI DI PROVINSI ACEH Oleh. Alariyudi. Rasyidin dan Ikranmddin
7
POTENSI PERTUMBUHAN UMKM DI FROWNS! ACEH Oleh: Nurlina
8
viii
PENGARUH DANA OTONOM1 KHUSUS TERHADAP KEM1SKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI ACEH Oleh: Ratna
_• t
•
9
KINERJA UMKM INDONESIA DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA, EKSPOR, PDB DAN PERTUMBUHAN EKONOMI (MENYONGSONG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN-MEA 2015) Oleh: Sabri
10
THE EFFECT OF EDUCATION AND TRAINING TOWARDS THE DEVELOPMENT OF ENTREPRENEURIAL ATTITUDES AND MICRO AND SMALL BUSINESS ENTERPRISES GROWTH IN RIAU PROVINCE (THE STUDY STATE OWNED ENTREPRISES AND LOCAL GOVERMENTS ENTERPRISE OF RIAU PROVINCE) Oleh: Sri hxdarti, Yulia Efni dan Rio formes Manahan Marpaung
11
ANALLSIS KETIMPANGAN PENDAPATAN REGIONAL ANTAR KABUPATEN BARSELA PROVINSI ACEH Oleh: Yayuk Eko Wahyuningsih
12
ANA ANALISIS PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK USAHA PRODUKSI GARAM SEUMATANG KABUPATEN ACEH UTARA Oleh: Muhammad Ifaykal dan Faisal
13
Makalab: Bidang Elwoomi Islam PROPOSING POVERTY-ERADICATION MODEL: (THE ROLE OF ENTREPRENEURSHIEWAQF AND EDUCATION IN INDONESIA) Oleh: Pramono Hariadi dan Chandra Suparno
14
PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM PEMIKIRAN SARJANA ISLAM Oleh: Saprinal Manurung, &tear Jullandi dan Irfan
15
DETERMINANTS OF CUSTOMER LOYALTY FOR THE ISLAMIC BANKING Oleh: Naufal Bachri dan Syanosid Bari
16
MODEL PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM MENINGKATKAN KFSEJAHTERAAN MASYARAICAT DI PROVINSI ACEH Oleh: Dansanhur dan Munardi
17
AKUNTANSI MURABAHAH BERDASARKAN PSAK 102 Oleh: stfuhammad Suip dan Spax•al Ilarianto
18
i
t I ix
134 Prosiding Seminar Plasional Ekonoml 2014 "Kesiapan Dant+ Manghadapi Masyankat Ekonomi ASEAN 2015' Lhokseumawe 18 - 20 Ntmember 2014. Fakultas Ekonomi - Universitas Malthussaleh
PERDAGANGAN LUAR NEGERI: PERBANDINGAN TEORITIS NEOCLASICAL MOSAK DENGAN SJSTEM KEYNESIAN MULTI-NEGARA METZLER SERTA PERDAGANGAN INDONESIA
Khairil Anwar Fakultas Ekonomi Universitas Malilcussaleh Sapna Biby Fakultas Ekonomi Universitas Malikus,saleh
ABSTRAK
•
Perdcbatan panjang antara pars pemikir ekonomi beraliran klasik tennasuk neo-klasik dcngan kclompok aliran Keynesian scakan tiada alchimya. Masing-masing pihak menganggap pandangan mcrcka yang paling bcnar. Dalam arukcl ini coba dibahas topik yang berhubungan dcngan keseimbangan umum dalam bidang perdagangan luar negeri. Titik fokus dari masing-masing aliran yaitu berhubungan dengan peranan pernerintah dalam perdagangan bar negeri. Pam pcmikir klasik tetap beranggapan bahwa pcmerintah tidak perlu melakukan intervensi di dalam perdagangan luar negeri, scmentara pihak keynessian tnenganggap bahwa campur tangan pemerintah di dalam kegiatan ekonomi termasuk perdagangan luar negeri merupakan suatu kcniscayaan. Sclain membahas teori yang dikemuicakan oleh Mosak sebagai pemikir aliran nco-klasik, dan Metzler yang mewakili aliran kcynessian, artikel ini jugs mengungkap kondisi talcini tentang perdagangan luar negcri Indonesia khususnya ekspor dan impor. Kates kunci: Perdagangan luar negeri, neoclassical, keynessian
• Presiding Seminar Nasional Ekononn 2014 -Xessapan Dana Menghadapi Masyarakat Elconorno ASEAN 2015". thokseunsinve 18 - 20 Nopember 2014. Fakukas 1110410reli — Univenitas Maliansalees
PENDAHULUAN masalah-masalah yang Pembahasan dengan kcsei mbangan berhubungan internasional, tidak terlepas dari model "duaNegara", "dua-komoditas", dua-faktor" telah dipresentasikan gambaran ekonomi dan hubungan di berbagai internasional kcdua Negara tersebut, diuraikan dengan can yang tidak mungkin dalam babagai sistem yang umum. Pada umumnya model ini mcngikuti model yang dikembanglcan oleh Mosak atau Metzler, atau keduanya.
135
umum untuk barang-barang tertentu excess demand adalah not bagi dunia secara kescluruhan. Kita berharap tidak terjadi ketidalcseimbangan antara demand dan supply untuk barang individual pada masing-masing Negara; barang dapat dickspor maupun impor. bagi dunia sccara keseluruhan, namun, ekspor dan impor membatalkan satu sama lain untuk sctiap komoditas, dan pcnnintaan global dan pasokan hams soma. dengan demikian kits mendapatkan sistem equilibrium dunia berikut: Pcrsamaan [13.3) in
Sistem Neokiasikal Mosaic Sistem kescimbangan umum Mosaic dengan perdagangan luar negeri mcrupakan pengembangan langsung dari sistem excess demand Hick. Perlu diingat bahwa dalam ekonomi tertutup dengan jumlah n barang dan jasa, dimana barang n digunakan sebagai sebuah simbol, cistern excess demand adalah: Persamaan [4.2) t = 1,...,n qf (ni, , gh_i) = 0 Dimana rriadalah sebutan untuk harga, berdasarkan hukum Say, salah satu dari persamaan lain yang diikuti. Mengingat Imam Lange pada teori neoklasikal, Mosaic sangat berhati-hati dalam dalil hukum Say untuk memperolch secara eksplisit dari tampilan persamaan dari permintaan dan penawaran uang. Sekarang kita asumsikan bahwa dunia terdiri dari negara-negara m, masing-masing mempunyai set dari fungsi excess demand. Hukum Say diasumsikan berlaku untuk masingmasing Negara. Mengabaikan biaya transportasi, bea cukai, pajak dacrah dan hambatan lain untuk mobilitas pcnuh. Fungsi set dari excess demand pada beberapa Negara j adalah: Persamaan 113.1] i = 1,...,n •••arn-t) = 0 lqf = fie i = 1, .., m Dan hukum Say, Persamaan 3.2) rt
j qf
=0
= 1, ...,m
ldentitasnya dalam harga Karcna barang dan jasa bergerak secara bebas antar Ncgara, kondisi kescimbangan
9fOrt. • 7111—
= °
1= 1..... n
Ist yang membuat persamaan n untuk menentukan harga n-1. Salah satu persamaan yang dependen pada yang lainnya. Persamaan 113.41 olin
t
j qf n, 0 it! Dan kita dibiarkan dengan n-1 persamaan independen untuk menentukan n-I harga di tingkat dunia Secara cksplisit Mosak mengadopsi hukum Say, dcngan demikian mcnurut definisi dikesampingkan perubahan dalam memegang uang tunai, namun is memperkenalkan uang sebagai detcrminan tingkat harga absolut di masing-masing negara. Dengan menggunakan persamaan Fisher kita perolch: Persamaan [13.51 pet
j = 1, , rn On El qf ni = imiv 1.1 Dimana jM adalah jumlah uang pada Megan j (diukur dalam satuan nilai tukar), jV adalah kecepatan perputaran transaksi (diasumsikan given), dan jq, adalah keseimbangan turnover (yang hams ditentukan dari fungsi demand atau supply stink= fungsi excess demand). Pcrsamaan berikut menggambarkan nilai tukar di semua Negara. Persamaan (13.61 jpn J = 1, ,m jRh = hP h = 1...m
136 Prowling Seminar Nasional Ekonomi 2014 "Kesiapan DaNan Mew masyarakat Ekonomi ASEAN 201S' thokseumase 111- 20 November 2014. Fakukan EMMEN -Universitas Mabkussalen
Nilai tukar jitt, di dcfinisikan sebagai harga dari setiap mata uang Negara h dalam hal pertukaran Negara j.
121.
Keseimbangan Umom dan Neraca Pembaya ra n Untuk mempelajari masalah neraca pcmbayaran dalam aturan keseimbangan umum kits hams meninggalkan hukum Say, bcralih kepada jcnis masalah yang urns yang dihadapi dalam Walrassian tertutup atau Sis-tcm hiksian. bisa jugs diselesaikan dengan sisters Patinkin. Fungsi Excess demand menjadi: Persamaan [13.7)
.1P
I wq Pi
Elm = I
= 1.... , Jumlah uang dari Negara j adalah jM, dan dcngan asumsi bahwa mata uang dipcgang steam eksklusif oleh warga Negara sendiri, kita dapat menulis fungsi excess demand adalah: Persamaan [13.8)
kit = 1,...,n 1 = 1, m P JP JP Homogeneous dari derajat nol pada harga dan kuantitas uang. Karcna kita mengukur harp masing-masing negara dalam hal mata uang sendiri, tapi tents bcrasumsi bahwa soma barang dan jasa bcrgerak betas antar Negara, kita perolch: Persamaan 3.91 i = 1, n /Pi =JRmm Pt 1= 1, ,m — 1 Kits asumsikan, scmua nilai tukar yang dinyatakan atas dasar mata uang ncgara m, schingga harga scmua ncgara dapat dinyatakan dalam harga negara m itu. Bahkan kctika ekonomi dunia bcrada dalam ketidakscimbangan kita asumsikan (sctclah konvcrsi kc mata uang bersama) hanya ada satu harp di pasar dunia untuk setiap barang. jika Persamaan (/3.8) kita forrnulasikan kemba I i maka system keseimbangan dunia akan mcnjadi: Persamaan [13.10]
iqf
CPI
in
E
. x OPt iPn /%
jM
=0
1P
= 1, ..., n Excess danand dunia untuk sctiap pasar (baring) hams nol seperti sebelumnya. Schingga kondisi keseimbangan ncraca perdagangan untuk muing-masing Negara adalah: Persamaan (13.11)
E
ifel/3/4 =0
j = 1, ..., in
Sal Persamaan ini menyatakan bahwa untuk setiap ncgara nilai total permintaan barang dan jasa harus sama dcngan nilai total penawaran atau total pengeluaran untuk barang dan jasa hams sama dengan total penjualan barang dan jasa. 131. Sistem Perdagangan Lou Negeri dan Kepemilikan Valuta Asing Dalam sistern ini, tcrdapat sejumlah alai tukar mata uang nasional, tctapi hams diasumsikan bahwa mata uang nasional dapat dipcgang juga olch orang asing. Pada bagian ini kita akan mengasumsikan bahwa tidak ada cadangan devisa rcsriti dan tidak ada intervensi pcmcrintah di pasar valuta asing. Nilai tukar yang "mengambang" dan diserahkan kepada kckuatan pasar; ini adalah sepcnuhnya konsep tcori ncoklasik. Kita hams memperhitungkan bahwa kcpcmilikan kas awal tcrdiri dari kcdua mata uang domestik dan asing yang, olch karena itu, hams memasukkan sebapi argumen dalam fungsi demand dan supply, dan dengan demikian fungsi excess demand itu jelas kepemilikan nyata yang patting, tetapi tidak cukup persis jelas bagaimana kcpcinilikan riil hams didefinisikart. Dengan asumsi umum harga pasar dunia yang seragam. Persamaan [13.12)
hm _ j R„, hM hR„, jP
j = 1,...,m h = 1, ...,m
= AMAP konversi kc mata uang domestik dan dcflasi oleh tingkat harga domestik setara dengan deflasi dengan tingkat harga di negara asing. ini masuk akal karma di pasar asing yang kcpernilikan mata uang asing yang digunakan untuk transaksi. Kita dapat menulis utang fungsi
k y,
137 Presiding Seminar Nasional Ekonomi 2014 -Kesepan Daerah Menghadap Masyarakat Ekorsafill ASEAN 201S". Lhoicseumayee 18 - 20 Nopember 2014. Faeultm Ekormas - theeenstas Maiiusraleb
excess demand yang ditunjukkan pada persamaan 13.8 mcnjadi: Persamaan [13.87 j = 1, ,n x ar x —r, 1Pn tin ) . =1,...,m jP jP
Dimwits hMj merupakan vector dart elemen m, h = di definisikan dart persamaan 1112. Fungsi excess demand yang nyata dart kemcmilikan kas maw uang m memiliki bentuk yang sama:
Persamaan [13.131 jR,,,
jR,„ hMlf hM = I hR,„ jP
hR,,„ jP
= hMi x .11 hm ) .(1P1 1 kir
j = 1, m h = 1, , m
1P.. I
Sekarang kits berada dalam posisi untuk mclengkapi system dunia, Persamaan 13.7 dan Persamaan /19 tidak berubah. Tetapi kescimbangan umum dari komoditas dan jasa berubah mcnjadi: Persamaan [13.107
V 1=,
.
liPt
hm
"I VT s -se
=0
t
an 1, n Tambahannya, kita menemukan kondisi kescimbangan tethadap uang: Persamaan [13.101
El Mj elr Ph,.../1IP474,h14) )
=0
= 1, .m Kondisi kcseimbangan pada ncraca pembarayaran pada Persamaan 13.11 kanbali sama.
141.
IsIllai Tukar Tetap Dan Modifikasi Lainnya
Sejak perang dunia 11, kcbanyakan Negara menggunakan tingkat nilai tukar yang ditetapkan, pernerintah mclakukan pembelian dan penjualan maw uang asing pada harga yang tetap harga hams seen kebetulan akan dipatok pada tingkat ckuilibrium ada perubahan dalam menjelaskan posisi equiliblium oleh model sebelumnya. Mcnarik dan rcalistis,
bagaimanapun, adalah saw di mane harga yang dipatok di atas atau di bawah nilai kcseimbangan. Neraca pcmbayaran akan keluar dart kcseimbangan dengan surplus atau defisit permanen. Pemerintah wajib untuk mengumpulkan devisa atau menggunakan cadangan devisa yang ada. Secara resmi nilai tukar tetap diperkenalkan berarti bahwa kita hams mempertimbangkan m-I nilai tukar sebagai variabel eksogen dan drop m- I yang (independen) kondisi kescimbangan kondisi neraca pembayaran (lihat persamaan 13.11). Fungsi dari sistem berubah sccara radikal, fitur yang paling penting adalah bahwa akumulasi atau dekumulasi cadangan akan berlangsung terus mcncrus sehing,ga sistem tidak dapat berada dalam ekuilibrium yang stasioner. akumulasi dapat bereaksi kembali pada neraca pcmbayaran, dan menciptakan kcseimbangan dalam jangka panjang. Scmuanya tergantung pada kebijakan moneter simultatineous pemcrintah. jika pemerintah yang mematok harga dan membeli atau menjual valuta asing, supply uang di negara-negara hams rneningkat atau berkurang; ini alum memiliki tick jangka panjang pada neraca pembayaran. Pada kebijakan yang berbeda schubungan dengan supply uang, cfck jangka panjang dapat menjadi berbeda sepenutuwa. 151. Pemerataan
Harga
Faktor
Internasional
Dalam sistem Ntosak diasumsikan bahwa harga relatif, ukuran harga adalah sama di semua ncgara. Dalam sistem dengan kepemilikan valuta asing LtitlillSi yang sama dibuat schubungan dengan harga dalam bcntuk uang (setelah konvcrsi kc mata uang bersama). Asumsinya mensyaratkan bahwa ada mobilitas pcnuh tanpa biaya transportasi dan hambatan lain untuk gcrakan komoditas dan falctor. Tidak mungkin untuk menjaga asumsi ini jika keberadaan apa yang disebut "Domestik" atau komoditas dan jasa nasional diakui. Sulit untuk mcngasumsikan bahwa faktor-faktor produksi (atau lebih tepatnya jasa mercka) bcrgerak secara intemasional tanpa hambatan; tanah dan somber daya alam lainnya tentu tidak dapat dipindahkan
138 Prodding Simla National Ekonoira 2014 "Kesiapan We Menghadapi Masyarakat Ekonorni ASEAN 201Y. thokseumawe IS - 20 Nopember 2014. Faktdtas Danced - Universitet Makkussaiah
dari sate negara kc negara lainnya. Olch karena itu kite dapat mcninggalkan asumsi harga relative yang scragam. Komoditas domestik (perumahan dan layanan lainnya) memiliki biaya transportasi mahal dan tidak dapat diekspor atau diimpor. Umumnya Mosak maupun Kemp sepakat bahwa faktor dapat bergerak bebas, maka faktor harp (untuk faktor yang sama) !tarns menjadi sama di mans-mans. Terlepas dari emigrasi dan pergerakan modal, tcori Ncoclasical biasanya dipilih untuk bekerja dengan asumsi standar bahwa faktor-faktor yang bertar-benar bergerak, akan tetapi sepakat dengan Hcckscher dan Ohlin yang mane perdagangan komoditas akan cenderung untuk menyamakan harga-harga faktor intemasional. 16]. Sistem Keynesian Multi-Negara Metzler Kontribusi bcsar dari Keynesian, atau lebih tepatnya tcori post-Keynesian, pada bagian dari perdagangan luar negeri adalah dasar dari fungsi impor, dimana pendapatan nasional atau total produksi nasional adalah sebagai variabel dominan yang menentukan impor. Fungsi .impor adalah dasar hubungan dalam fungsi multi Negara Metzler, yang man memperlihatkan adanya sating berhubungan antara formasi pendapatan scbuah Negara. Metzler (1950, 1951) mengasurnsilcan bahwa total pengeluaran dapat dibagi menjadi pengeluaran domestik dan impor. Kcdua fungsi dari pendapatan nasional. Jika Y, adalah pendapatan nasional, adalah pengeluaran domcstik, dan adalah impor Negara j, kits dapat membangun hipotesis: Persamaan [13.14) Dl = allYi +
j = 1, ...,m
Dimana ail dan adalah konstanta. a1, dapat sebagai marginal propensity to spend sccara domestik, dan autonomous pengeluaran domestik. Fungsi impor adalah: Persamaan [13.15)
jumlah Ncgara disimbolkan dengan m. Hukum Say tidak menjclaskannya, seharusnya kits mcndapatkan: in
Egli = bahwa dalam kcscimbangan, total pendapatan (produksi) harus sama dengan pengeluaran domcstik ditambah ckspor, karena ekspor suatu negara muncul dari impor negara-negara lain. kits hams dalam keseimbangan untuk negara j: Persamaan [13.161 = ail Y1 + + auYi + + _if Yi _1
+ ay+11Yi+1 + + ami Y711 Atau Persamaan [13.17) IR
Yi =
+
E
Yj
= 1, ....M
I I Inilah yang disebut system Metzler. Berisi tcntang persamaan m untuk menentukan pendapatan nasional Ncgara in. dalam kondisi tertentu mengenai au yang konstan, sistcm akan memiliki solusi yang unik. Sistem ini kemudian dapat digunakan untuk mempelajari bagaimana perubahan dalam permintaan akan mempengaruhi pendapatan nasional di scmua ncgara. Berdasarkan asumsi tambahan sehubungan dengan sistem Dinamic (atau lebih tepatnya, dari model dinamic "corresponding") dapat ditunjukkan bahwa pergcseran perrnintaan kc suatu ncgara tertentu akan meningkatkan keseimbangan pendapatan dari negara itu, bahkan kctika semua dampak seluruh sistem telah diperhitunglcan, asalkan sistem stabil. Sistem tidak menganggap keseimbangan dalam neraca pembayaran suatu negara, dan tidak ada mekanisme yang dapat menjamin keseimbangan neraca pembayaran. balk harga maupun nilai tukar.. bahwa pecan uang dan exchange holdings tidak jelas. Tanpa modifikasi sistcm schingga nilai terbatas adalah untuk membahas masalah yang berkaitan dengan perbaikan neraca pembayaran disequilibria, kurs valuta asing, dan masalah pasar valuta asing.
17I
j = 1, ...,m
ixj
Dimana i # j adalah kccenderungan Ncgara j untuk mclakukan impor dari Ncgara
171. Biaya
Transportasi Dan Keseimbangan Spasial Salah satu kontribusi patting dari Ohlin (1935) adalah untuk menunjukkan bahwa
139 Prodding Seminar Nasional Ekonong 2014 ifesiapan Daerah Menghadapi Mrosyarakat Dank ASEAN 2015". lbokseurnawe 111- 20 Nopernber 2014. Falwitas Elionomi - Universitas Maidansideb
perdagangan luar negeri dan perdagangan antar dacrah pada dasarnya fenomena identik, dan untuk menunjukkan bahwa masalah perdagangan benar-benar disebabkan olch adanya biaya transportasi dan hambatan lain untuk komoditas dan pergerakan faktor. Namun demikian, modern "pure" teori perdagangan luar ncgcri memberi perhatian yang relatif scdikit untuk masalah biaya transportasi. Mcskipun itu upaya Ohlin, ter' keseimbangan internasional dan teori keseimbangan spasial (olch van Thunen) telah mengembangkan lebih mandiri. Baru-barn ini, telah dibuat upaya untuk membangun sistem ekuilibrium umum di mama biaya transportasi dan lokasi dalam ruang merupakan bagian integral dari masalah keseimbangan (Samuelson, 1952 dan 1954; hard, 1956; dan Lcfeber, 1958) REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA Susan Chun Thu dan Daniel Trefler (2003) Trade and Inequality in Developing Countries: A General Equilibrium Analysis. Model estimasi yang dikembangkan adalah: WHIt Nu Aln —a, + Beau + 91 aln — + Lit wut Dan, aZu = + ftyyrt' + Oviln + ‘It
03/Stn +042t/n—r— + vu Laic tgge
Dimana al dan a; adalah efek tetap negara yang teramati heterogenitas. Untuk model ini, kami mengikuti dengan Ricardian internasional Model perbedaan teknologi (Dombusch et al. 1977) dengan model Heckscher-Ohlin (Dombusch et al. 1980). Dalam model kami, teknologi catch-up menyebabkan produksi barang keterampilan-intensif dari Utara untuk bermigrasi Selatan. Dengan demikian, permintaan untuk keterampilan dan karenanya kenaikan ketimpangan upah di kedua wilayah. Mekanisme ini terkait erat dengan yang dijelaskan oleh Feenstra dan Hanson (1996). Kami menemukan dukungan empiris untuk tiga prcdiksi yang terkait dengan mekanisme au. Pertarna, Southern catch-up menggeser pangsa ekspor terhadap sebagian besar barang keterampilan-intensif ke Selatan
(he > 0). Kedua, pergeseran mengakibatkan pangsa ckspor meningkatkan tingkat > 0). Ketiga, Southern ketimpangan upah catch-up tidak sceara langsung meningkatkan ketimpangan upah. Sebaliknya, Southern catchup mcnimbulkan ketimpangan upah hanya sccara tidak langsung dcngan mcnaikkan saham ekspor barang yang paling keterampilan-intensif kc Selatan. Lisandro Abrego (1999). Trade Liberalization and Foreign Direct Investment: An Applied General Equilibrium Model for Costa Rica. Barang-barang impor dan domestik, masing-masing, diasumsi kan Ae dan pcngganti scmpuma untuk saw sama lain. Barang yang diperdagangkan dikonsumsi di masing-masing ncgara adalah komposit, V', of M' dan D'. Disesuaikan dengan Constant Elasticity of Substitution (CES) ftmgsi agregat adalah: Q'(L' , K') E
at
+ (1 — aO(KO
at'
Dimana sebagai nilai tambak y' adalah shift parameter, a' share parameter dan a' adalah elastisitas pergantian antara tenaga kcrja dengan modal pada masing-masing Negara. Kondisi equilibrium dari faktor permintaan tenaga kerja adalah: =
8Qi elf
Dimana merupakan tingkat upah. Untuk modal dalam negeri dan modal asing: 4,
= (1— rA)
8Q' OK I No OK . I
= 0. _ TA) 8Q' OK' oK Dimana ve. dan vie mcnunjukkan net return dari modal luar negeri dan dalam negeri masingmasing Ncgara. Simulasi hasil penelitian Lisandro mcnemukan bahwa efek kesejahteraan dan modal masuk dari liberalisasi scbaiknya dcngan mengoptimalkan struktur tariff impor. Dengan tampa pengenaan pajak pendapatan modal luar negeri, mengoptimalkan kcbijakan komersial akan efcktif dalam perdagangan bebas.
140 Prosiding Seminar Nasional Ekonomi 2014 "Kesiapan Daerah Menghadapl Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Lhokseumawe 18 — 20 'Mottled. 2014. Fakultas Ekonomi — Universitas Mahkussaleh
Liberalisasi perdagangan menyebabkan arus modal keluar 0,66 persen. Dimana keberadaan pajak modal luar negeri, tidak menganggu ekonomi yang dijalankan dan buktinya dengan pengembangan diusahakan kesejahteraan. Ronald W. Jones (2011) General Equilibrium Theory and Competitive Trade Model. Dalam papernya Jones mendiskusikan tcntang model-model perdagangan intemasional, penjelasan sederhana perbandingan sederhana dan masing-masing hasil perubahan basil komparatif statik, perekonomian itu yang memiliki pekaja dalam keseimbangan umum tanpa banyak berkonsentrasi pada stansi pasar dunia. Ian King, dan Frank Stabler (2011) A Simple Theory of Trade and Unemployment in General Equilibrium. Kami mengembangjcan perekonomian terbuka model general equilibrium, dengan berbasis lelang diarahkan mencari pcngangguran, untuk mempelajari interaksi perdagangan dan pengangguran. Teori ascribes semua basil mumi untuk dasar-dasar teknologi dan endowment. Jika negara-negara dibcdakan oleh endowment, merck dagang balk tingkat pengangguran dan sewa di-modal (menyerap tenaga kerja) yang berlimpah Kenaikan negara (pcnurunan), tetapi tidak menyebabkan pemerataan. Sclain itu, upah yang diharapkan lebih tinggi di negara-modal berlimpah. Jika negara-negara dibedakan oleh teknologi, perdagangan meningkat (meriurun) tingkat pengangguran di negara yang teknologinya relatif unggul (inferior) untuk memproduksi padat modal yang balk. METODOLOGI Keseimbangan umum dan perdagangan luar negeri Indonesia dapat di analisis dengan pendekatan comparative analysis antara dua mainstream pemikiran Sistem Neoklasikal Mosaic dan Sistem Keynesian Multi-Negara Metzler serta descriptive analytic data-data perdagangan luar negeri Indonesia. PERDAGANGAN LUAR NEGERI INDONESIA
Di Indonesia penelitian tentang perdagangan luar ncgari juga sudah banyak dilakukan, pcnulis tertarik dengan salah saw penelitian yang dilakukan oleh Nancy Nopeline (2009) yang mcneliti tentang "pengaruh nilai tukar rill tcrhadap neraca perdagangan bilateral Indonesia (Marshall-Lemer Condition dan Fenomena J-Curve)" Penelitian Nopelinc bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai tukar rill terhadap neraca perdagangan bilateral Indonesia terhadap mitra dagang utamanya yaitu Jepang. Hasil penelitian menemukan bahwa perdagangan bilateral Indonesia dengan mitra dagang utamanya dalam jangka panjang memenuhi kondisi Marshall-Lemer sehingga fenomena J-Curve juga terjadi. Sebaliknya Marshall-Lerner condition tidak terjadi dalam jangka pendek, sehingga tidak terjadi fenomena J-Curve dalam perdagangan Indonesia dengan Jepang. Ekspor Indonesia Total ekspor Indonesia per bulan selama tahun 2013 sebagaimana disajikan pada Gambar berikut:
141 Prosiding Seminar Nasional Ekonomi 2014 "Keseapan Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi MEAN 2015". Lhokseumawe 18 — 20 Nopember 2014. Fakultas Ekonomi — Uniyersitas Mallkussaleh
Gambar 1: Grafik Nilai Ekspor Tahun 2013
/ d•
tahun 2002 sampai tahun 2009 bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor Indonesia ke seluruh mitra dagang di ASEAN Gambar 2. Grafik Ekspor Indonesia Ke Jepang, Amerika Serikat dan Negara-Negara ASEAN
I
3.0 •
Sumber: http://www.bps.go.id
Tabel 1: Nilai Ekspor Indonesia Selama Tahun 2013 Bolan/Month: January/January Pebruarl/February Maret/Marth A918/441 PAN/May Joni/June hali/July,, Arstus/Aullust September/September Oktober/Oewber Nopernber/Nowinber Desember/December TOTAL
Nilai/ •Value (US 5) 15 375487 902 15 015 627 735 15024 577683 14760892 129 16133 358 190 14 758 819 151 15087 863565 13 013707 039 14706775080 15698330394 15938557641 16967798188 182551 794 701
Beta t/ Wd8h) (KG) 55 661 972 692 53 861 7701 mber 59 776 509 210 58887635 554 61 440 502 451 54 121 878206 56 083 727 696 53 046 541 725 55867989989 57019945829 65039844044 69196719738 700005037290
Sumber: http://www.bpsio.id
•
Data yang disajikan pada Gambar-1 maupun Tabel 1 menunjuldcan bahwa ekspor Indonesia selama tahun 2013 mengalami tluktuasi. Jib pada periode Januari sampai Maret stabil pada nilai US $ 15 milyar, pada bulan april tutun ke nilai US $ 14,76 milyar, kemudian pada bulan Mei kembali naik ke nilai US $ 16,13 milyar, selanjutnya sildus turun naik terjadi selama periode selanjutnya, bahkan pada Periode agustus sempat turun ke nilai US $ 13,08 Milyar yang merupakan ekspor terendah Indonesia selama tahun 2013. Di dalam perdagangan Intemasional, mitra dagang utama ekspor Indonesia adalah Jepang. Nilai ekspor Indonesia ke Jepang selama
Sumber: http://www.bps.go.id (diolah)
Selain Jepang, Indonesia juga masih banyak melakukan ekspor ke Amerika Serikat, walaupun jumlah dan nilainya jauh di bawab Jepang, namun amerika serikat masih menduduki peringkat kedua tujuan ekspor Indonesia. Sementara mitra dagang di tingkat ASEAN, Vietnam dan Malaysia masih paling tinggi. Tabel 2. Nilai Ekspor Indonesia Ke NegaraNegara ASEAN 2110
MO
MN
I ursila I sem
1313103
15114.10
mut
mu$ nem
smarm
11110$
1342140
MOS
1104120
111113
FT•ira
I
7M20
moo
1IS6371)
201/270 2400
MO
I
2620 MP
341.70 Mr
1299100 2101321
6101.0)
Italia
12340 715.71
*10 ON
MID 4163 1.40
4129) 3114
I
ins MP 101)
NIS 25110
I I
MA
Ilspre his 1 Third
essi *at Kati Itanglamilis In Vai MEIN
224110
all
7:44 RAO 110 $,1410
2410$ $1150 Mt* MCA 1711109
rAngka perkiraan Sumber: http://www.bps.go.id
an
WV
29514W
60.00
410
WS 216310
MP EOM
MK*
NINA
142 Prosiding Seminar Nacional Ekonomi 2014 "Kesiapan Oaf, ah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015".
lisokseumawe 18 — 20 Nopember 2014. Fakultas Ekonomi — Univerutas Malikussalth
Impor Indonesia Tidak jaub berbeda impor jika dibandingkan dengan ekspor Indonesia dimana dijumpai data yang fluktuatif pada setiap bulan selama periode 2013. Nilai impor Indonesia sebagaimana disajikan pada Gambar 2 dan Tabel 2 di bawah ini. Gambar 3. Graflk NOM Impor Tahun 2013
a
berfluktuasi pada setiap bulannya selama periodc tahun 2013. Impor Indonesia temyata Icbih banyak dari Amerika Serikat dibandingkan dengan Jepang, padahal sebagaimana kita pahami dari penjelasan sebelumnya bahwa Jepang merupakan Negara tujuan ekspor yang paling banyak. Gambar 4 juga menunjukkan bahwa impor dari Meganncgara ASEAN semakin meningkat dalam bcbcrapa tahun terakhir. Gambar 4. Graft perkembangan Impor Indonesia Tahun 2000-2012
4 4
4
Sumber: http:/hvww.bps.go.id
Tabel 3. Nilai Impor Indonesia Selama Periode Tahun 2013 stag ,,.. , Now. oa ---,,,,, , 0-0.40,46„ei. -.F.,._ whietuss, vitishivG) lanati/14nuary ParvarViebecury Mara/March
15 450 235 320
11 925 159 622
IS 113 U4 233 14 Cl 075 645
4444/401 14404/32 arrd/Paw /AP*
16443464E44 16440 641732
109046901U II MS 11300 13 710 114 111 11 110027 739 1/923604333 11 20 671 OW
4413443/414941 Upanterfaeptember accite/Octobar NoprowsberMonanber 04344.644/Deca44644 TOTAL
1501019963 17 416 911 671 a 012 On OS 13509774910 15474021 743 IS149329413 114511641111 115 43$460 WM
1 617 MS 734 11291021719 12 103233 593 11 173 110043 1231140600 141 UMW 134
Sumber: httpd1www.bps.go.id Berdasarkan data pada Tabel 3 dan Gambar 3 menunjukkan bahwa nilai impor *Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor artinya untuk tahun 2013 Indonesia mengalami dcfisit didalam neraca perdagangan. Total nilai impor Indonesia mencapai US S 1 86,63 Milyar sementara nilai impor pada tahun yang sama hanya US S 182,55 Milyar. Gambar 3 up menunjukkan bahwa nilai impor
Sum her: httpillwww.bps.gaid Tabel 4. Nilid Impor Indonesia dari Negaranegara ASEAN 44,934301 It
MI
a
3III
1111
MO
MOM 1111170 31056 40014 40/01 417/14)
IMO
0213
1044 11040
UM* 1441110 1241534 1/ 21114 1114141
210731
/QM
NIS
ma
110430
11111PS
era
n3921
44460
1111
MS
as
WM
7431
11111
111
no
ttO
iris
to
MD
141114
1140.40
1737 M
fits
043
SI ma
a*
5E4
141141
11100
120 / NW
Pia
is 51344
FM
2/1411
St*
50/150
40164
EMMA
6404414301
424030
2110
Ma
11111
ma
141711 1111491
11111/
oath
rAngka perkiraan Sumber: http:/lwww.bps.go.id
11411
IS
• Prosiding Seminar Nasional Ekonoml 2014 'Kesiapan Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi MEAN 2015". thokseumawe 18 — 20 Nopember 2014. Fakultas Ekonomi — UniversItas Malikussafeh
KESIMPULAN 1. Terdapat perbedaan pandangan antara neokiasikal Mosak dengan Sistem Keynesian Multi-Negara Metzler. Mosaic mengabaikan biaya transportasi, bea cukai, pajak daerah dan hambatan lain untuk mobilitas penuh dan hanya memfokuskan pada excess demand yang terjadi pada suatu Negara menyebabkan mereka melakukan perdagangan. Sedangkan Keynesian, atau lebih tepatnya teori post-Keynesian, pada bagian dari perdagangan luar negeri adalah dasar dari fungsi impor, dimana pendapatan nasional atau total produksi nasional adalah sebagai variabel dominan yang menentulcan impor. Fungsi impor adalah dasar hubungan dalam fungsi multi Negara Metzler, yang mana memperlibatkan adanya saling berhubungan antara formasi pendapatan sebuah Negara. 2. Untuk kasus di Indonesia, neraca perdagangan Indonesia lebih sering mengalami defisit, dimana nilai impor lebih besar dari ekspor. Negara tujuan ekspor Indonesia yang utama adalah Jepang, selain itu juga Negara Amerika Serikat, Australia, Eropa, dan beberapa Negara lainnya baik di ASEAN maupun diberbagai belahan dunia lainnya. Sedangkan untuk impor, Indonesia banyak dari akumulasi impor dari Negaranegara ASEAN seperti Vietnam, Malaysia, Singapore, Thailand dan beberapa Negara lainnya. Selain itu tentu saja dari Jepang dan Amerika Serikat serta beberapa Negara' lain di seluruh dunia. DAFTAR PUSTAKA BPS (2014) Data statistik Perdagangan Indonesia. Website: http:/Avww.bps.go.id 'Ian King, dan Frank Stabler (2011) A Simple Theory of Trade and Unemployment in General Equilibrium. Bavarian Graduate Program in Economics Lisandro Abrego (1999). Trade Liberalization and Foreign Direct Investment: An Applied General Equilibrium Model for
143
Costa Rica. CSGR Working Paper No. 26/99 Ronald W. Jones (2011) General Equilibrium Theory and Competitive Trade Models. University of Rochester Susan Chun Thu dan Daniel Trefler (2003) Trade and Inequality in Developing Countries: A General Equilibrium Analysis. Canada's Social Science and Humanities Research Council (SSHRC) grant number 72016040.
Nomor : 1202/UN45.4/LL/2014 Diberikan Kepada :
Khairil Anwar, SE., M. Si Sebagai :
Pemateri Dalam Acara :
SEMINAR NASIONAL EKONOMI 2014 "Kesiapan Daerah Menghadam Masyarakat Ekonomi Asean 2015" Lhokseumawe, 18 - 20 November 2014 Diselengarakan Oleh :
AKULTAS EKONOMI .UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh,
Ketua Panitta Seminar Nasional Ekonomi,
•
Wahyuddin. SE., M.Si, Ak.CA
Iswadi, SE.. M.Si. Ak.CA
NIP 19750520 200212 1 002
NIP 19760105 200501 1 002