PROSES PRODUKSI ACARA MUSIC MANIA DI RBTV
Naskah Publikasi
diajukan oleh : Arief Budiyanto 04.11.0613
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010
THE PRODUCTION PROCESS OF MUSIC MANIA SHOW ON RBTV PROSES PRODUKSI ACARA MUSIC MANIA DI RBTV Arief Budiyanto Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Music mania is a represent event of talk show with 60 minute of duration presenting guest star
Jogjakarta bands of indie
or national bands which is promo of album in
Jogjakarta. In this time program of event orienting music as theme very popular in Indonesia. Music become one of the solution of society to release a moment from situation in this time which is full of pressure and condition of indefinite economics. Producing an event in television do not only depend on concept of director or the copy writing. but also team work and equipments of up to standard production minimize, that be can present a event of good television. Relate to that thing is, there are question drawing : How to assess elegibility of an event in television ? Music mania it self divided to three phase production process that is, pre produce, production process, and after produce. In this thesis, researcher tried to analyze those issues and the result are addressed to give suggestion to producer of a event. Beside that, researcher also suggest producer of event to be developing of music music mania show to get more attention of sponsorship and advertisement. Keyword : production of music mania, indies band, promo album, music mania, talk show.
ii
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Music mania merupakan acara talk show berdurasi 60 menit yang menampilkan
bintang tamu band-band indie Jogjakarta ataupun band-band nasional yang sedang promo album di kota Jogjakarta. Saat ini program acara yang berorientasikan musik sebagai tema sangat populer di Indonesia. Di tengah masyarakat sekarang yang penuh dengan tekanan, situasi yang tidak pasti, hiruk pikuk kecemasan sosial dan ekonomi, musik menjadi salah satu solusi penting untuk lepas sejenak dari situasi tersebut. Kota Jogjakarta sendiri mempunyai band–band indie yang sangat banyak jumlahnya, entah itu mahasiswa, pelajar, dan umum. Dan ini merupakan lahan pasar yang sangat menjanjikan. Karena pada umumnya mereka ingin mendapatkan kesempatan untuk tampil, baik di tempat umum apalagi di televisi, walaupun mereka harus mengeluarkan biaya untuk itu. Penayangan sebuah program acara televisi bukan hanya tergantung pada konsep penyutradaraannya saja atau kreatifitas penulisan naskah. Dalam memproduksi suatu acara diperlukan suatu kerja sama yang profesional antar setiap divisi satuan kerja produksi, serta alat produksi yang memenuhi syarat agar dapat menyajikan sebuah acara televisi yang dapat memberikan nilai pendidikan, hiburan dan informasi untuk pemirsa televisi. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan permasalahan, bagaimana
cara menilai kelayakan suatu acara di televisi ? 1.3
Batasan Masalah Ruang lingkup pemanfaatan teknologi broadcast saat ini sangat luas sesuai fungsi
penerapanya pada masing-masing bidang yang berbeda. Untuk memfokuskan pembahasan dalam hal ini di batasi ruang lingkup yang lebih sempit yaitu produksi program acara yang akan di tayangkan di televise lokal, pemaparan data dan pekerjaan yang di lakukan pada saat pra produksi, proses produksi, dan pasca produksi serta tools atau software yang di
1
gunakan dalam proses produksi acara music mania, yaitu : Adobe Premiere Pro 1.5, Adobe Audition, Adobe Photoshop. 1.4
Tujuan Penelitian Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program pendidikan jenjang strata 1 Teknik Informatika di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Sebagai media pengembangan dan penerapan ilmu yang di dapat selama masa studi di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Sebagai media untuk RBTV dalam memberikan gambaran penilaian kelayakan acara televisi. Sebagai media pembelajaran untuk mengenal proses produksi acara televisi dan acuan penulisan skripsi di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
1.5
Manfaat Penelitian Memperoleh gelar sarjana di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Memperoleh pengalaman dan ilmu selama masa studi di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Mengetahui tahapan-tahapan dalam memproduksi suatu acara yang akan di tayangkan di televisi. Menjadi terampil dan mengenal penerapan proses-proses produksi televisi serta mengerti prosedur penulisan karya ilmiah.
5.6
Metode Pengumpulan Data Sebagai usaha dalam memperoleh data yang benar, relefan dan terarah sesuai
dengan permasalahan yang di hadapi, maka perlu adanya suatu metode yang tepat untuk mencapai tujuan dalam penelitian. Untuk itu di kembangkan berbagai metode pengumpulan data dalam penelitian skripsi ini,yaitu :
Metode Observasi Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara
langsung dan melalui kerja praktek yang telah di lakukan di lapangan (RBTV).
Metode Interview (Mewawancarai Produser Acara) Merupakan cara yang efektif untuk mengumpulkan informasi dari seseorang
informan atau seorang yang berwenang dalam instansi tersebut secara langsung yang
2
bertanggung jawab terhadap program acara yang di tangani. Karena pada dasarnya setiap program acara yang di tayangkan di RBTV mempunyai pengarah acara masing-masing.
Kepustakaan Metode dengan perolehan data dari buku-buku yang telah di terbitkan atau dari
literature-literature, baik dari perpustakaan STMIK AMIKOM Yogyakarta maupun sumber lainya, yang merupakan sumber pengetahuan teori mengenai broadcast di mana semuanya berkaitan dengan permasalahan yang akan di bahas. 1.7
Sitematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi ini penulis susun dengan format sebagai berikut : Bab I
Pendahuluan
Bab ini merupakan bagian pengantar dari pokok permasalahan yang di bahas dalam skripsi ini. Adapun hal-hal yang di bahas berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, sistematika dan rencana kegiatan penelitian. Bab II
Landasan Teori
Bab ini menguraikan masalah mengenai pengenalan broadcast secara umum dan system perangkat lunak yang di gunakan sesuai standar minimal perangkat yang di gunakan untuk proses produksi dan penayangan program acara televisi. Serta software yang di gunakan untuk proses produksi. Bab III
Analisis dan Perancangan Sistem
Bab ini menjelaskan tentang profile singkat dari Plat AB Production, program acara yang di bahas dan profil singkat RBTV. Bab ini juga akan memaparkan analisis, pra produksi, proses produksi dan pasca produksi. Bab IV
Implementasi dan Pembahasan
Bab ini akan membahas tentang hasil Analisis System, Produksi dan Pasca Produksi.
3
Pra Produksi, Proses
Bab V
Penutup
Bab ini merupakan bagian akhir dari penulisan skripsi yang berisikan kesimpulan dan saran dari seluruh isi laporan.
4
LANDASAN TEORI 2.1
Sejarah Multimedia Istilah
multimedia
berasal
dari
teater
bukan
komputer.
Pertunjukan
yang
memanfaatkan lebih dari satu medium atau media seringkali disebut pertunjukan multimedia. Multimedia mencakup monitor video,
dan karya seni manusia sebagai bahan dari
pertunjukan. Citra visual dapat dimasukan ke dalam sistem dari paket perangkat lunak yang menyatukan digital, dan dari kamera video, pita dan piringan video, dan scanner optik. Input audio dapat dimasukkan melalui mikrofon, pita kaset, dan compact disc. Multimedia memungkinkan pemakai komputer untuk memdapatkan output dalam bentuk jauh lebih kaya dari pada media tabel dan grafik konvensional. Pemakai dapat melihat gambar tiga dimensi, foto, video bergerak, atau animasi dan mendengar suara stereo, perekam suara atau musik. 2.2
Perangkat Lunak Multimedia Broadcasting Software atau tools yang di gunakan pada saat proses produksi acara music mania
yaitu :
Adobe Premiere
Adobe Audition
Adobe Photoshop
2.3
Sistem Produksi Acara Televisi Suatu produksi acara televisi, ada sebuah tim yang nantinya akan bertanggung
jawab dalam pelaksanaan produksi tersebut. Tim ini terdiri atas beberapa orang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda.
Produser
Pengarah Acara
Technical Director
Floor Director
5
Lighting Director
kameramen
2.4
Teknik Bidikan Kamera
Close Up(CU) Close Up (CU) adalah bidikan kamera sangat dekat pada orang atau obyek dramatis.
Medium Close Up (MCU) Medium Close UP (MCU) adalah bidikan kamera yang cukup dekat pada suatu
obyek, tetapi mencakup obyek lain yang berada di dekatnya.
Extreme Close Up (ECU) Extreme Close Up (ECU) adalah bidikan pada bagian wajah seperti mata, hidung,
bibir dan lain-lain.
Medium Shot (MS) Medium Shot (MS) adalah bidikan kamera dengan sudut lebar pada sebuah subyek,
tetapi bukan latar belakang keseluruhan.
Long Shot (LS) Long Shot (LS) adalah bidikan kamera jauh yang menunjukan pandangan penuh dari
sebuah adegan untuk memberikan kesan efek jarak.
Very Long Shot (VLS) Very Long Shot (VLS) adalah bidikan kamera yang sangat jauh, lebih jauh dari Long
Shot (LS). Teknik bidikan ini bertujuan untuk menampilkan seluruh obyek yang kita bidik, tetapi efek jarak yang penonton dapatkan sangat jauh, tetapi obyek terlihat menyeluruh.
Two Shot dan Group Shot Two Shot adalah bidikan kamera pada obyek atau karakter yang biasanya dekat
dengan kamera. Tetapi apabila jumlah karakter atau obyek yang kita bidik berjumlah lebih dari enam, maka bidikan ini di namakan Group Shot.
Point Of View (POV) Point Of View (POV) adalah bidikan kamera dari titik pandang yang di lihat
seseorang yang berada pada sebuah gambar atau video.
Cut dan Cut Away (CA) Cut adalah bidikan kamera yang mengalami perubahan secara langsung dari adegan
satu ke adegan yang lain tanpa adanya transisi atau perintah untuk mengakhiri adegan.
6
Sedangkan Cut Away (CA) adalah sebuah cara yang di gunakan untuk memotong waktu sebuah kejadian.
Interior (INT) dan Exterior (EXT) Interior (INT) merupakan bidikan kamera atau pengambilan gambar yang di lakukan
di dalam sebuah ruangan, baik sebuah kantor, kamar, di dalam rumah, dan lain-lain. Sedangkan Exterior (EXT) adalah bidikan atau pengambilan gambar yang di lakukan di luar ruangan. 2.5
Gerakan Kamera Pada umumnya gerakan kamera yang sering di gunakan ada empat yaitu:
PAN (Panning) Panning (PAN) merupakan cara pengambilan gambar dengan menggerakan badan
kamera ke arah horizontal (kiri dan kanan), tetapi tidak merubah kedudukan kamera.
Tracking / Dollying (Track / Dolly) Gerakan kamera yang mendekati obyek di sebut Track In (TI) / Dolly In (DI),
sedangkan gerakan kamera yang menjauhi obyek di sebut Track Out (TO) / Dolly Out (DO).
Crabbing (crab) Crabbing (Crab) merupakan gerakan kamera yang mengelilingi obyek baik kearah
kanan maupun ke arah kiri.
Tilting (Tilt) Prinsipnya gerakan Tilting (Tilt) hampir sama dengan Panning, yang berbeda hanya
arah gerakanya saja. Gerakan Panning adalah ke arah horizontal, sedangkan Tilting (Tilt) ke arah vertical (atas dan bawah). 2.6
Editing Masalah kontinuitas gambar sering di asosiasikan dengan upaya mencocokan apa
yang terjadi pada shot satu dengan shot yang lainya, masalah kecil ini merupakan salah satu aspek yang penting dan sangat peka dalam masalah kontinuitas gambar, sebab gambargambar di layar dan yang kita nikmati merupakan hasil dari pemilihan gambar yang di hasilkan dari beberapa kamera. Selanjutnya di susun dalam kesatuan sehingga mampu menunjukan suatu kontinuitas gambar yang baik dalam arti wajar dan logis, sehingga dapat di nikmati oleh penonton dengan baik. Di sinilah peranan seorang editor dalam memproduksi sebuah program acara televisi di mana hasilnya langsung di nikmati oleh penonton.
7
2.7
Teknik Editing
Live On Tape Acara yang di produksi di rekam terus menerus, seperti halnya kalu acara yang di
produksi langsung di siarkan, sedangkan pelaksanaan Editingnya di laksanakan saat itu juga dengan menggunakan Vision Mixer dan hasilnya langsung sebagai bahan acara yang siap untuk di siarkan.
Retakes Retakes dapat di artikan sebagai mengulang pengambilan gambar yang telah di
lakukan, tetapi dapat juga di lakukan bukan hanya karena kesalahan dalam pengambilan gambar saja, dapat juga di sebabkan oleh kesalahan-kesalahan lainya, misalnya keterlambatan masuknya Telepon, Ilustrasi atau Tune dan lain sebagainya. Karena itu di dalam Editing yang menggunakan Retake, berarti bahwa akan di lakukan koreksi dari gambar-gambar yang di nilai baik dan benar. Dengan demikian melalui cara ini akan meningkatkan mutu teknik maupun artistiknya.
Rekaman Bagian Demi Bagian Acara ini di rekam Sequence per Sequence sesuai dengan Breakdown Script yang
telah di buat dan dalam pelaksanaan rekaman juga di gunakan Retake, tetapi dapat pula pengambilan gambar di lakukan dengan berbagai macam Angle, kemudian saat Editing di pilih gambar yang di nilai baik. Dengan kondisi gambar yang tidak berurutan, pada saat editing tentu saja di dasarkan atas kamera script yang telah di susun, sedangkan grafik, efek suara maupun gambar dapat di sisipkan kemudian.
Single Source Recording Adalah gambar yang di hasilkan dari beberapa kamera, di mana setiap kamera
merekam sendiri-sendiri dari acaranya. Dari hasil rekaman gambar ini, penyelesaiannya di lakukan saat Post Production(Video Tape Editing). 2.8
Jenis Editing
Continuity Editing Hakekatnya Editing itu untuk sebagian produksi televisi merupakan hal yang mudah,
tetapi memang ada sebagian yang merupakan bagian yang rumit. Pada Continuity Editing ini dimaksudkan sebagai alat untuk menghubungkan beberapa titik dari objek yang sedang melakukan aktifitas, baik berupa dialog maupun pergerakan.
Reational Editing
8
Editing jenis ini di lakukan Intercutting, meskipun shot yang di gunakan tidak mempunyai hubungan secara langsung, namun apabila hasilnya telah di satukan, baru tampak hubungan dengan yang lainya.
Dynamic Editing Intercutting yang
rumit
dapat
menciptakan
suatu
suasana
dramatik
yang
mengarahkan, memberikan tekanan dan sebaliknya, idenya sendiri tidak terdapat pada komponen shot, tetapi dapat memberikan dampak yang bisa di tafsirkan adanya suatu hubungan.
2.9 Kelayakan Teknis Produksi Memproduksi suatu program acara tentu tidak mudah dan ada beberapa unsur yang harus di perhatikan demi untuk memenuhi standar dalam memproduksi program acara tersebut, baik mengenai pengambilan gambar maupun pemilihan jenis produk yang bernilai promotif.
Production House Memproduksi sebuah program acara harus ada rumah produksi yang mempunyai ijin
secara sah agar semua bentuk program acara yang di produksi dapat di terima oleh pihak televisi dan tentunya menjadi legal.
Studio Produksi Studio menjadi syarat mutlak jika sebuah Rumah Produksi (Production House) akan
memproduksi sebuah program acara.
Peralatan Produksi Memperlancar sebuah produksi penentu utama adalah alat yang di gunakan. Di
butuhkan alat-alat yang mendukung dan sesuai dengan standar broadcast sebagai penentu akhir.
9
ANALISIS 3.1
Analisis PIECES Menyelesaikan permasalahan perlu di susun analisis yang di gunakan sebagai alat
ukur untuk menentukan sebuah system yaitu dengan menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, dan Service).
a)
Analisis Kinerja (Performance Analysis) Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu
badan usaha. Masalah kinerja dapat terjadi ketika tugas-tugas operasional di jadikan terlalu lambat dalam mencapai sasaran yang di inginkan. Dari hasil penelitian yang di lakukan, didapat hasil bahwa dalam proses produksi yang selama ini berlangsung masih banyak kelemahan, di antaranya : -
Kurang kompaknya tim produksi
-
Terlambat dari waktu produksi
b) Analisis Informasi (Information Analysis) Apabila analisa dari system informasi baik, maka akan di dapatkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan yang di harapkan. Informasi yang di hasilkan dalam suatu system sangat penting untuk pengambilan keputusan bagi pihak manajemen. -
Informasi yang bermanfaat bagi pemirsa yang mendorong untuk melakukan hal
positif. c)
Penyampaian kata mutiara. Analisis Ekonomi (Economy Analysis) Music mania, di lihat dari segi ekonomi saat ini membutuhkan biaya yang tidak
sedikit terutama dalam hal proses produksi tapi di lihat dari analisis biaya proyek ini dapat di lanjutkan. d)
Proses produksi acara music mania memerlukan banyak biaya Analisis Kontrol (Control Analysis) Merupakan peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki
kesalahan serta kekurangan yang terjadi di dalam sebuah sistem atau proyek sangat di perlukan keberadaanya untuk menghindari dan mendeteksi secara dini terhadap kesalahan
10
sistem. Dengan adanya kontrol, maka tugas-tugas atau kinerja yang mengalami gangguan bisa di perbaiki. -
Pencahayaan kurang jelas
-
Rekaman suara kurang bagus
e)
Analisis Efisien (Efficiency Analysis ) Merupakan peningkatan terhadap efisiensi operasi, efisiensi berbeda dengan
ekonomis. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumberdaya di gunakan dengan pemborosan paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari output dibagi dengan inputnya. f)
Bujet yang terbatas Analisis Pelayanan (Service Analysis) Merupakan peningkatan terhadap pelayanan yang di berikan oleh sistem. Proyek
yang di pilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi manajemen dan bagian lain yang merupakan simbol kualitas dari suatu program acara. -
Patut di teruskan karena mendapatkan keuntungan dari iklan.
11
PEMBAHASAN 4.1
Tema Music mania merupakan acara talk show berdurasi 60 menit yang menampilkan
bintang tamu band-band indie Jogjakarata ataupun band nasional yang sedang promo album di kota Jogjakarta. Acara ini pertama kali di tayangkan di RBTV pada hari jumat tanggal 19 agustus 2005 jam 18.00-19.00 WIB. Music mania dari pertama kali tayang di RBTV sampai saat ini telah mencapai episode 210. Ini merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi suatu program acara bukan sinetron bisa bertahan melewati 100 episode. Ini bisa di artikan bahwa program acara Music mania bisa di terima oleh masyarakat, khususnya masyarakat Jogjakarta dan sekitarnya yang masih terjangkau oleh pemancar RBTV. Banyak sekali perbaikan-perbaikan yang telah di lakukan dari pertama kali sampai sekarang ini pada acara Music mania. Di samping tuntutan kondisi juga agar acara menjadi lebih baik, hal ini di tujukan untuk lebih memuaskan khalayak pemirsanya. Penamaan tema pada sebuah program acara “Music Mania” dapat memberikan penilaian yang positif bagi khalayak pemirsanya. Hal ini diharapkan mampu memberikan hiburan pada pemirsanya karena acara yang berorientasikan musik sebagai tema sangat diminati oleh masyarakat. 4.2
Hasil analisis
Hasil analisis yang telah di lakukan untuk mencapai kondisi ideal adalah sebagai berikut: a)
b)
c)
Analisis Kinerja -
Membuat cek list
-
Membuat cek list daftar kru
-
Lebih disiplin
Analisis Informasi -
Patut di pertahankan
-
Patut di pertahankan
Analisis Ekonomi
12
-
Menekan pengeluaran yang di rasa tidak memberikan efek nyata terhadap
proses produksi. d)
e)
Analisis Kontrol -
Menaikan level pencahayaan
-
Melakukan pengangkatan suara
Analisis Efisien -
f)
4.3
Menekan pengeluaran seperti pemakaian kaset minimal 2 kali maksimal 4 kali
Analisis Pelayanan -
Patut di pertahankan
-
Di kembangkan lagi agar menarik minat sponsor
Questioner Menentukan bagus tidaknya sebuah acara televisi biasanya di lakukan survei rating.
Caranya beraneka ragam, dari yang paling canggih sampai yang manual. Misalnya dengan teknik questioner, menyebar koresponden ke setiap daerah, jadi di cari minimal 20 orang dari berbagai usia dan pekerjaan untuk melihat sebuah program acara lalu di beri pertanyaan sesuai dengan program acara yang telah di tonton tadi.
13
PENUTUP 5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa setelah membuat uraian tentang proses produksi acara
“Music Mania” di RBTV maka secara garis besar dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Dari sisi penonton Menentukan bagus tidaknya sebuah acara televisi biasanya di lakukan survei rating.
Caranya beraneka ragam, dari yang paling canggih dengan menggunkan sebuah alat yang bernama peoplemeter. Pesawat televisi di masing-masing rumah panel dipantau secara elektronik oleh sistem peoplemeter. Masing-masing anggota rumahtangga diberikan sebuah tombol khusus pada handset peoplemeter (misalnya tombol 1 untuk Ayah, tombol 2 untuk Ibu). Anggota rumahtangga diminta untuk menekan tombol handset pada saat menonton TV, dan menekan kembali ketika selesai menonton Harga peoplemeter yang mahal biasanya hanya di miliki oleh lembaga survei dan televisi nasional. Maka penulis menggunakan cara manual misalnya dengan teknik questioner, menyebar koresponden ke setiap daerah, dan di cari minimal 20 orang dari berbagai usia dan pekerjaan untuk melihat sebuah program acara lalu di beri pertanyaan sesuai dengan program acara yang telah di tonton tadi. Hasil dari questioner yang telah di lakukan mendapati sebagian besar responden setuju bahwa acara music mania merupakan salah satu acara yang bagus. Hal ini di dukung dengan besarnya jumlah jawaban responden yaitu 80% setelah di adakan questioner terhadap 20 responden.
Dari sisi produksi Setiap kesempatan interaktif yaitu yang di berikan yaitu segment 2 (dua) dan 3 (tiga)
mampu mendapat respon yang baik, terbukti dengan masuknya 1 (satu) telefon pada segment 2 (dua) dan 2 (dua) pada segment 3 (tiga). Meskipun tidak bisa di katakan sangat bagus, tetapi tetap saja layak untuk di pertahankan. Banyaknya iklan yang masuk jelas sangat menguntungkan bagi acara music mania, semakin banyak iklan yang masuk maka semakin besar pula pendapatan dari iklan tersebut. Total biaya produksi dalam 1 tahun pertama: Rp 109.119.500 Total pendapatan dari iklan dalam 1 tahun pertama : Rp 163.200.000
14
Total keuntungan dalam 1 tahun pertama: Rp 54.080.500
Dari sisi teknis Meskipun dari sisi teknis masih banyak kekurangan-kekurangan seperti kualitas
suara dan cahaya yang di rasa masih kurang bagus, ini bisa di pahami dengan terbatasnya sumber daya, secara keseluruhan acara music mania merupakan salah satu acara yang bagus. Terbukti dari 20 orang responden 80% responden mengatakan bagus. 5.2
Saran Menyusun laporan proses produksi acara “Music Mania”, penulis memberikan saran-
saran kepada produser acara sebagai berikut : a) Di harapkan akan terus melakukan perbaikan-perbaikan demi kepuasan pemirsanya. b) Lebih mengembangkan lagi potensi yang ada agar lebih menarik lagi minat sponsor dan iklan.
DAFTAR PUSTAKA
15
DAFTAR PUSTAKA Suyanto, M, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset, Yogyakarta, 2004. Suyanto, M, Analisis Dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran, Andi Offset, Yogyakarta, 2004.