PROSEDUR PENCATATAN ANGGARAN INVESTASI PADA PEMBANGUNAN GUDANG PELUMAS PT. PERTAMINA LUBRICANTS PRODUCTION UNIT JAKARTA Nama NPM Program Studi Pembimbing
: Airen Arida Putri : 50213493 : DIII Manajemen Keuangan : Dr. Herry Susanto
LATAR BELAKANG Anggaran merupakan alat manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengendalian mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Adapun investasi sangat penting dalam penganggaran. Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untuk berinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah, mesin dan peralatan. Berdasarkan inilah yang menjadi dasar bagi penulis untuk mengangkat judul Laporan Kerja Praktek tentang “PROSEDUR PENCATATAN ANGGARAN INVESTASI PADA PEMBANGUNAN GUDANG PELUMAS PT. PERTAMINA LUBRICANTS – PRODUCTION UNIT JAKARTA”
TUJUAN • Melaksanakan Perencanaan, Pengorganisasian, Pengawasan, dan Pengaturan agar tercapainya tujuan yang telah direncanakan pada awal dari PT. Pertamina Lubricants – Production Unit Jakarta. • Melaksanakan proses pembangunan gudang pelumas dan fasilitas pendukung PT. Pertamina Lubricants – Production Unit Jakarta. • Mengurangi timbulnya kelebihan / kekurangan dana pada sisi keuangan di PT. Pertamina Lubricants – Production Unit Jakarta.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pencatatan Anggaran Investasi pada PT. Pertamina Lubricants – Production Unit Jakarta • Pada pencatatan anggaran investasi pada PT. Pertamina Lubricants – Production Unit Jakarta menggunakan Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Metode) untuk mengetahui jumlah atau keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. PT. Pertamina Lubricants – Production Unit Jakarta menggunakan metode ini karena dianggap lebih mudah dan efisien.
HASIL DAN PEMBAHASAN Prosedur Pencatatan Resiko PT. Pertamina Lubricants Prosedur yang dilakukan oleh PT. Pertamina Lubricants melalui lima tahapan yaitu: 1. Usulan anggaran investasi 2. Tahap pengeluaran dana investasi 3. Lembar kerja data dan asumsi pendukung perhitungan keekonomian 4. Perhitungan proyeksi arus kas dan indikator ekonomi 5. Pemberian harga usulan investasi
Bagian Aliran Arus Dokumen Prosedur Pencatatan Anggaran Investasi Penjelasan : 6.1 Persiapan pengajuan anggaran biaya tahunan 6.1.1 Bagian technical – PU menginformasikan pengajuan anggaran tahunan ke masing – masing Fungsi User agar mengajukan rencana kerja dan anggaran biaya. 6.1.2 Fungsi pengguna menyerahkan rencana kerja dan anggaran biaya dari fungsinya masing – masing. 6.1.3 Bagian Technical – PU mengumpulkan pengajuan rencana kerja dan anggaran biaya dari Fungsi User. 6.2 Penyusunan anggaran biaya tahunan 6.3 Pengajuan anggaran biaya tahunan 6.3.1 Bagian Technical – PU mengajukan Rencana Kerja dan biaya yang sudah disusun ke Manager PU bila diterima oleh Vice President maka diserahkan kembali kepada Manajer PU untuk dilaksanakan perencanaan proyek tersebut, bila ditolak maka dikembalikan kepada Fungsi Technical untuk dikaji kembali. 6.4 Pelaksanaan dan pengontrolan tiap – tiap unit fungsi kerja atas realisasi anggaran.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Prosedur pencatatan anggaran investasi yang diterapkan pada lingkup PT. Pertamina Lubricants – Production Unit Jakarta sudah berjalan dengan baik karena adanya keterkaitan satu sama lain sehingga mempermudah pelaksanaan kegiatan pada suatu organisasi dan dapat menggunakan biaya yang seminimal mungkin. 2. Dokumen yang digunakan pada prosedur anggaran investasi yaitu usulan anggaran investasi, tahap pengeluaran dana investasi, lembar kerja data dan asumsi pendukung perhitungan keekonomian, perhitungan proyeksi arus kas dan indikator ekonomi, dan pemberian harga usulan investasi. 3. Sistem anggaran investasi menggunakan sistem anggaran tradisional karena bersifat berdasarkan jenis pengeluaran dan penerimaan, berorientasi ke belakang (backward oriented), bersifat incremental yang memasukkan unsur tambahan/marjinal terhadap anggaran tahun lalu sebagai dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya.
KESIMPULAN DAN SARAN Saran 1. Dalam membuat anggaran perusahaan menyerahkan kebagian technical, sebaiknya perusahaan menyerahkan kepada bagian administrasi sepenuhnya, karena bagian inilah yang mengetahui seluk beluk laporan keuangan. 2. Sebaiknya sebelum usulan anggaran diserahkan kepada user oleh bagian technical menyerahkan kepada Manager PU sehingga fungsi pengawasan terhadap realisasi anggaran dapat di kontrol dengan baik sebelum proyek dijalankan.