BERIKAN SUARA ANDA PADA THEME-O-METER MULAI 21 N0V - 20 DES 2011
BONUS
SISIPAN HUT PERTAMINA SISIPAN PERTAMINA EP
Terbit Setiap Senin 19 Desember 2011
NO. 51 TAHUN XLVII 12 Halaman
Pojok Manajemen : FUNGSI LEGAL HARUS SELALU BEKERJA Within Context
3
Suara Pekerja : SEMANGAT TERBARUKAN
Foto : PRIYO/Pertamina
www.pertamina.com
2
Lugas dan Informatif
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina mengangkat penghargaan Rekor Bisnis yang diraih Pelumas Pertamina.
PELUMAS PERTAMINA RAIH REKOR BISNIS Pertamina kembali mendapatkan apresiasi dari stakeholder. Kali ini, Pertamina mendapatkan penghargaan Rekor Bisnis (ReBi). Pertamina dinilai sebagai produsen pelumas dengan market share tertinggi selama 20 tahun terakhir.
“Keberhasilan ini merupakan total dari penjualan pelumas
perusahaan.
baik di segmen bawah maupun segmen atas. Dimana market
Penghargaan ReBi adalah sebuah apresiasi dan pe
share pelumas Pertamina menguasai hampir 60 persen pasar
ngakuan tertinggi yang diberikan kepada suatu perusahaan
pelumas di Indonesia,” ujar Djaelani.
atau organisasi, baik swasta maupun pemerintah dan juga
Menurutnya, Pelumas Pertamina sudah bisa menguasai
kepada suatu produk, jasa, dan merek atas prestasi yang
pasar di kalangan low tier. Dan sekarang yang harus
diraih di dalam bidang; kinerja pasar, kinerja produk, kinerja
diperjuangkan adalah peningkatan penjualan pelumas top
pelayanan, kinerja proses, research & development, sumber
tier. Karena, Djaelani beralasan, kalau ingin menjadi pemain
daya manusia, tanggung jawab sosial terhadap masyarakat
kelas dunia, Pertamina harus bisa menjual pelumas dengan
dan lingkungan sekitar, maupun keunggulan-keunggulan
harga dan kualitas yang kompetitif.
bisnis lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.
JAKARTA – Penghargaan ReBi diterima oleh Direktur Pe
“Apalagi pelumas Pertamina sudah bisa menguasai ham
Kegiatan penghargaan ReBi ke-6 ini merupakan kerja sama
masaran dan Niaga Pertamina, Djaelani Sutomo di Hotel
pir di seluruh segmen. Mulai dari kalangan bawah, kalangan
antara Harian Seputar Indonesia bersama Tera Foundation
Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (14/12).
menengah, hingga kalangan atas, itu memudahkan dalam
yang bertujuan untuk memberikan pengakuan prestasi bisnis
hal pemasaran produknya,” ujar Djaelani.
kepada pelaku dunia usaha dan bisnis yang membuat inovasi
Djaelani mengungkapkan, ini merupakan penghargaan yang luar biasa. Penghargaan ReBi ini diharapkan menjadi
Untuk tahun 2012 sendiri, lanjut Djaelani, tim dari pelumas
serta bermanfaat bagi dunia usaha dan masyarakat. Untuk
semangat untuk memacu bagaimana bisa mencapai target
Pertamina harus bisa menaikkan penjualan pelumas top tier
tahun 2011 ini, 15 perusahaan terkemuka meraih ReBi sesuai
yang lebih besar lagi di tahun mendatang.
karena ini mempunyai potensi profit yang cukup besar bagi
dengan kategori bisnis yang dikompetisikan .MPNDJ
POJOK
MANAJEMEN
No. 51
Tahun XLVII, 19 Desember 2011
2
Fungsi Legal Harus Selalu Bekerja “Within Context” Pengantar Redaksi: Legal Counsel mempunyai peran penting untuk mengawal kepentingan perusahaan. Ada cara pandang yang harus dirubah agar peran itu dapat dijalankan dengan baik. Berikut percakapan singkat dengan Chief Legal Counsel Pertamina Alan Frederik Panggabean, yang sebelumnya adalah Kepala Hukum BPMigas dan pernah juga menjadi General Counsel ARCO Indonesia dan Chief Legal Counsel BP Tangguh LNG. Anda datang dari luar untuk memimpin “Legal Counsel” Pertamina. Bagaimana Anda melihat peran Fungsi Hukum? Kita semua sudah maklumlah peran yang harus dijalankan Fungsi Hukum di dalam suatu perusahaan. Yang ingin saya garis bawahi hanyalah ini. Legalitas adalah bukan tujuan akhir. Kontrak yang ditulis dan dinegosiasikan dengan baik hanyalah alat.Tujuan akhir adalah menyetor deviden untuk negara sebagai pemilik. Hukum adalah bukan core activity. Bahkan, we are not making money. We are spending money… for a good cause though; in order for others to make money. Bagaimana seharusnya Fungsi Hukum menjalankan perannya? Keterlibatan Hukum harus memberikan nilai tambah untuk direktorat-direktorat dan fungsi-fungsi lainnya. Value itu hanya ada kalau advis yang kita berikan adalah objektif dan sound. Objektifitas memang oleh klien sering dilihat sebagai sesuatu yang menghambat. Oleh karena itu, Hukum seharusnya selalu juga memberikan alternatif solusi. Di mata Anda, apakah Legal Pertamina sudah menjalankan perannya secara ideal? Kalau belum, apa yang akan Anda lakukan? Pencapaian sesuatu yang ideal adalah suatu proses yang tidak akan pernah selesai. Prioritas saya yang pertama adalah mengefektifkan dan mengefisienkan proses bisnis di Fungsi Hukum sendiri. Proses bisnis itu tidak boleh berlangsung out of context atau in isolation of our corporate objectives. Agar efektif dan efisien, setiap sub kegiatan dalam proses bisnis itu harus memberikan nilai tambah. Suatu “meja”, seorang pejabat, seorang pekerja dengan posisi yang lebih senior seharusnya hanya dilibatkan dalam proses jika dia memberi nilai tambah. Masalahnya, di banyak organisasi pemerintah atau “semi” pemerintah seperti kita, pendekatan yang digunakan terbalik. Dibuat dulu struktur organisasinya, direkrut orang-orang untuk mengisi kotak-kotak yang ada dan baru kemudian ditetapkan proses bisnisnya. Proses bisnis diciptakan untuk men-justify jumlah orang dan struktur organisasi. Lahirlah birokrasi. Fokus saya yang kedua, adalah kompetensi dan attitude. Pertamina mempunyai suatu sistem rekrutmen yang mungkin terbaik di Indonesia. Pertamina juga mempunyai asset knowledge yang luar biasa, yang diperoleh dari sejarahnya yang panjang.Tetapi semua itu tidak akan ada artinya kalau kita tidak punya suatu proses bisnis yang mengubah potensi menjadi kompetensi, yang menciptakan value dari aset yang dimiliki. Selanjutnya, agar kompetensi memberikan manfaat yang maksimal bagi perusahaan, diperlukan attitude yang tepat. Kompetensi seperti apa yang harus dipunyai seorang lawyer Pertamina? Ada dua hal yang menurut saya mutlak bagi seorang lawyer. Pertama, excellence dalam melakukan analisa dan membuat pendapat hukum
yang sound. Kedua, excellence dalam menyampaikan pendapat hukum itu secara persuasif. Excellence yang diminta oleh klien kita adalah tidak kurang dari yang dituntut oleh perusahaan-perusahaan seperti Exxon, Total atau BP dari lawyer-lawyer mereka. Kalau Pertamina mau “bermain di liga yang sama” dengan perusahaan-perusahaan itu, we should learn to live by the same standards. Attitude seperti apa yang anda maksud? Keterbukaan terhadap change, kesediaan untuk melakukan tranformasi yang sudah menjadi visi perusahaan. Saya sama sekali tidak mengatakan bahwa yang dulu itu jelek atau salah sehingga harus diubah. Namun, bukankah selalu ada ruang untuk improvement, doing things better, smarter? Sikap positif terhadap perubahan itu tidak dapat digantikan atau ditukar dengan banyaknya slogan “renewable spirit” atau “transformasi” yang kita tempel di dinding. Saya sadar betul, program yang menjadi fokus saya tidak akan bisa diselesaikan dalam waktu singkat.Tetapi upaya harus dimulai. Saya juga sadar bahwa dalam melaksanakan program tadi saya akan terpaksa mengambil tindakan-tindakan yang “tidak populer”. Tapi saya selalu ingat wejangan yang diberikan kepada saya ketika saya memulai karir 27 tahun yang lalu: “being a manager is not a popularity contest”. Apakah akan ada penataan kembali organisasi? Kalau proses bisnis yang efektif dan efisien memerlukan penataan organisasi, maka itu harus dilakukan. Ada satu hal lagi yang menjadi kekhawatiran saya menyangkut tata organisasi kita. Di atas kertas, sejak permulaan tahun ini Fungsi Hukum Korporat sudah centralized. Tidak ada lagi Fungsi Hukum di direktoratdirektorat. Namun dalam prakteknya, “kemenyatuan” atau sentralisasi proses bisnis belum sepenuhnya terjadi. Misalnya: dibawah hampir semua manajer saya, ada lawyers yang mengerjakan kontrak-kontrak pengadaan barang dan jasa, (product) sales contract, pembiayaan proyek, kerja sama usaha atau corporate matters. Keadaan seperti ini tidak mendorong terbentuknya “centre of expertise” dan mengakibatkan inefisiensi penggunaan sumber daya. Mewujudkan sentralisasi dalam arti seutuhnya di perusahaan sebesar Pertamina memang bukan soal mudah.Tantangannya adalah mencari suatu bentuk “centralized function” tanpa mengesampingkan aspirasi direktorat atau fungsi lain bahwa mereka ingin “mempunyai” lawyers yang khusus didedikasikan untuk masing-masing mereka. Apakah tantangan hukum terbesar bagi Pertamina saat ini dalam menjalankan usahanya? Kriminalisasi keputusan-keputusan bisnis yang meleset atau keliru! Ini menimbulkan ketakutan pada para pengambil keputusan. Akibatnya, keputusan bisnis tidak atau lambat diambil. Ketakutan itu adalah tantangan terbesar kita. Disini Fungsi Hukum harus dapat mengkongkritkan proteksi yang sudah dicantumkan dalam UU PT dan diulang dalam Anggaran Dasar kita. Proteksi itu dikenal dengan nama “The Business Judgement Rule”. Pembuat keputusan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian yang timbul jika dia telah bertindak secara hati-hati. Hukum harus dan akan selalu membantu dilakukannya kehati-hatian itu. Walaupun begitu, perlu dicatat bahwa “kehati-hatian” sama sekali bukan berarti tidak mengambil risiko bisnis. Juga, “kehatian-hatian” tidak boleh diwujudkan dengan menerbitkan puluhan sistem tata kerja (standard operating procedure) atau dengan membentuk bermacam task force atau committee yang membawa kita pada suatu proses bisnis yang rumit, di dalam mana individu bisa bersembunyi dari accountability.MPURIP
Editorial Jangan Mudah Puas Bangga dengan pencapaian kinerja perusahaan, pada tahun ini dirasakan seluruh insan Pertamina setelah mendengar pidato Direktur Utama Pertamina saat merayakan HUT perusahaan tercinta ini pada 10 Desember lalu. Di tengah kondisi ekonomi yang tak menentu, krisis hutang di beberapa negara, guncangan perekonomian di Amerika Serikat, krisis politik di kawasan Timur Tengah, ternyata Pertamina mampu membukukan laba bersih Rp 19,46 triliun per September 2011. Laba yang diraih Pertamina mampu melampaui target laba yang diamanatkan pemerintah sebesar Rp 17,7 triliun. Jika dibandingkan BUMN lainnya, Pertamina masih menduduki posisi atas dalam perolehan laba. Pada kinerja hingga akhir triwulan III, BUMN lain yang mencatatkan laba setelah Pertamina, yakni Bank Rakyat Indonesia dengan Rp 10,43 triliun, PLN Rp 9,7 triliun, dan Bank Mandiri Rp 9,2 triliun. Raihan laba ini tak lepas dari peranan sektor hulu atau produksi migas yang menjadi backbone Pertamina. Produksi minyak mencapai 191 barel per hari (bph) dan gas 1.510 juta kaki kubik per hari (mmscfd), dimana angka tersebut lebih baik dibandingkan tahun 2010. Kendati demikian pencapaian tersebut masih dibawah target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang menetapkan produksi sebesar 208 ribu bph. Sementara produksi gas sudah di atas target, yakni 1.450 mmscfd. Karena itu tak ada salahnya jika Pertamina optimis hingga akhir tahun 2011 ini memproyeksikan laba Rp 21 triliun. Atau bisa menyamai laba terbesar yang diraih Pertamina sepanjang sejarah pada 2006, dimana menembus Rp 21,6 triliun. Perolehan laba yang melampaui target jangan membuat kita puas begitu saja. Harus terus memelihara etika dan etos kerja, dan profesionalisme. Sisa beberapa hari kerja di tahun 2011 ini bukan saatnya untuk berpangku tangkan, ‘ongkang-ongkang’ kaki, sekadar menutup akhir tahun dengan rutinitas menghabiskan waktu tutup buku. Bahwa waktu itu sangatlah berharga. Sekecil apapun jika dimanfaatkan dengan maksimal, akan memberikan kontribusi besar bagi perusahaan. Justru di akhir tahun inilah kesempatan untuk meningkatkan kembali kinerja, memompa semangat terbarukan, agar bisa berlari sprint di tahun 2012. Mengingat di tahun 2012 Direksi dan Komisaris telah mengusulkan target perolehan laba Pertamina sebesar Rp. 20,83 triliun atau meningkat 18% dibandingkan target laba bersih pada RKAP tahun 2011. Dengan usulan RKAP 2012 tersebut, diharapkan seluruh pekerja, dengan semangat yang senantiasa terbarukan, bekerja sama, bekerja dengan sepenuh hati, dan saling bahu-membahu mendukung pencapaian target 2012 yang lebih baik dibandingkan tahun 2011. Kerja keras yang dilakukan selama hampir satu tahun ini, tak akan sia-sia jika insan Pertamina terus menjaga ritme kerja dengan sebaik-baiknya. Bahwa perusahaan tidak sekadar menuntut, tetapi juga memberikan achievement kepada pekerja-pekerja berprestasi, kepada mereka yang telah menyumbangkan energinya untuk perusahaan ini. Mari bergandeng tangan, merapatkan barisan, untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.MP
SUARA
No. 51
PEKERJA
Tahun XLVII, 19 Desember 2011
Semangat Terbarukan Saat melewati jembatan penyeberangan dari Plaju hendak menuju kilang sungai gerong, terpampang tulisan Renewable Spirit. Tentu kita bertanya apa maksud tulisan tersebut bila kita kaitkan dengan brand strategy Pertamina yang baru dalam menjawab tantangan ke depan. Brand atau merek secara sederhana merupakan koneksi emosi, yang menghubungkan setiap stakeholder yang berada di luar atau didalam organisasi itu tanpa terkecuali. Meminjam istilah seorang novelis muda Indonesia, “brand atau merek adalah tingkatan kasmaran antara dua titik”. Kalau brand atau merek itu selalu bergairah, maka tingkat kasmaran menjadi tinggi. Tapi kalau brand atau merek itu membosankan, tidak lagi membangkitkan gairah, maka level kasmarannya langsung drop alias lesu. Ikatan atau koneksitas emosi itu pun hilang. Brand Strategy Pertamina yang baru mengusung brand idea “Renewable Spirit/ Energi Terbarukan”. Mengapa Renewable Spirit ? Karena kita menginginkan semangat yang tak pernah padam, selalu terbarukan dan juga sejalan dengan transformasi yang sedang berjalan. Ketika Pertamina meluncurkan sebuah brand strategy baru, dengan brand DNA – “terbarukan”, Pertamina juga mencari koneksitas atau ikatan emosi yang sangat kuat yang mampu terus-menerus membuat para stakeholder-nya bergairah kepada brand atau merek Pertamina. Konsep “terbarukan” sangatlah unik, dan cukup menantang. Ide “terbarukan” sebenarnya sangat sederhana. Ibarat Anda memiliki sebuah koin mata uang, sisi yang satu adalah semua perubahan besar yang inovatif dan kreatif, sedangkan sisi yang satu nya adalah semua perubahan yang sifatnya teratur dan disiplin. Bilamana koin itu diputar seperti gangsing, maka kedua perubahan itu berfusi menjadi satu. Menjadi sebuah proses yang terus menerus diperbarui. Inilah konsep “ter barukan”. Dari berbagai info yang coba dikumpulkan oleh penulis, sumber brand strategy Pertamina yang baru ini sejatinya bermula atau bercikal-bakal dari Program BTP Integrasi Brand Korporat – yang digagas oleh Sekretaris Perseroan berdasarkan visi untuk menyusun komunikasi brand yang selaras dan bersinergi dengan brand strategy. Output BTP berupa brand strategy Pertamina diharapkan dapat menjadi payung kegiatan-kegiatan branding perusahaan. Sebagai contoh, tak jarang ditemukan iklan-iklan Pertamina dengan beraneka ragam pesan yang kurang selaras. Aspek lain seperti aplikasi brand book dan brand identity, sponsorship, pameran serta promosi belum dikelola secara sinergi antara korporat, produk dan anak perusahaan. Agar pesan lebih efektif sampai kepada stakeholders dan efisiensi biaya, pengelolaan brand untuk meningkatkan brand equity Pertamina harus dilakukan terintegrasi (selaras). Ide ini sendiri, bukanlah datang begitu saja. Usai re formasi tahun 1998, masa perubahan yang mengubah sudut pandang dunia mulai bergulir dan membuat pasar Indonesia terbuka lebar. Pertamina mulai bersaing dengan kompetitor berbagai pemain global, seperti Shell, Total hingga Petronas. Maka biarpun pertempuran ini dilakukan di Indonesia, tetapi sifat kompetisi dan persaingannya, merupakan pertempuran global dengan aturan global. Pertamina menyadari betul hal ini. Untuk bisa menang, Pertamina butuh menyulap dirinya menjadi pemain global yang siap bertempur dengan aturan global. Maka Pertamina mengusung program transformasi untuk menyiapkan diri menjadi pemain global. Bisnis pelumas Pertamina misalnya, dengan kualitas dan pemasaran yang lebih baik, bisa bersaing efektif melawan kompetitor asing, dan malahan telah diekspor ke sejumlah negara, seperti Australia, Myan mar, Dubai, Singapura dan Pakistan. Demikian juga produk dan distribusi BBM Pertamina telah mengalami sejumlah pengembangan baik lewat renovasi SPBU hingga pengembangan pelayanan. Semua dilakukan Pertamina untuk menjawab tantangan kompetisi global tersebut. Tekad menjadi provider energi global, terus dipacu dengan melakukan berbagai tindakan dan langkah nyata. Program transformasi selama satu dekade ini,
3
menjadikan sebuah pengalaman, yang melahirkan visi dan misi baru ke dekade yang berikutnya. Untuk mengawal dan memastikan keberhasilan tercapainya tujuan perusahaan itu, maka lahirlah brand strategy “terbarukan”. Sebagai proses selanjutnya untuk menjadikan program transformasi berkelanjutan, yang tidak hanya sesaat. Tetapi menjadi sebuah etos dan motto organisasi untuk selalu berdisplin melakukan pembaruan yang tidak pernah berhenti. Selalu maju selangkah dan terus maju. Selalu menjadi lebih inovatif dan kreatif serta berprestasi. Proses berikutnya ketika mencari slogan atau tag-line yang pas buat Pertamina, eksplorasi dan penjelajahan dilakukan secara sangat ekstensif dengan memperhatikan sejumlah kendala, budaya, dan hal-hal yang kita anggap relevan dengan visi dan misi Pertamina. Terutama dengan gagasan untuk menjadi perusahaan berkaliber dunia. Setelah sampai pada pengendapan wawasan dan pemikiran yang panjang, akhirnya terpilih “Semangat Terbarukan”. Sesungguhnya semuanya diawali dengan semangat dan ditentukan oleh semangat. Semangat adalah ibarat bahan bakar dan energi kehidupan. Negara Indonesia, diproklamirkan dengan semangat ingin merdeka. Seorang atlit prestasinya sangat ditentukan oleh semangatnya untuk menang dan menjadi juara. Demikian pula dengan Quality Management Refinery Unit III yang penuh semangat ingin menunjukkan kontribusinya dan mengharumkan nama RU III di tingkat korporat. Semangat ini menjadikan RU III sebagai Unit Operasi terbaik dan Juara Umum dalam Agenda bergensi Annual Pertamina Quality (APQ) Awards 2011. Dengan semangat pantang menyerah, RU III mampu melewati sejumlah kesulitan serta hambatan dan tampil sebagai pemenang yang membanggakan. Maka, semangat sekaligus menjadi titik awal dan titik akhir yang harus terus tetap terbarukan. Dalam berbagai data dari sejumlah interview yang didapat oleh penulis dengan stakeholder Pertamina, mulai dari supplier hingga konsumen dan masyarakat awam, ditemukan begitu banyak harapan agar Pertamina sukses dan menjadi institusi dan perusahaan yang membanggakan Indonesia. Kecintaan dan kepedulian ini sungguh mengharukan. Dan sekaligus menjadi modal untuk menggagas tekad dan mengobarkan semangat. Konsep “terbarukan” dapat dikatakan merupakan anganangan dan cita-cita masa depan Indonesia yang diidamidamkan bersama. Menggulirkan semangat ini akan menjadi sebuah pusaran kekuatan, dimana Pertamina bisa dan mampu menjadi pemimpin yang menciptakan inspirasi majemuk untuk berprestasi dan berkarya. Baik ke dalam tubuh Pertamina sendiri ataupun di luar Pertamina. Sukses korporasi yang berkinerja sangat tinggi, sangat dipengaruhi oleh ide-ide baru, kemampuan berimajinasi dan kecepatan berinovasi. Mengombinasikan ketiganya dalam sebuah perilaku dan disiplin korporasi adalah tantangan prestasi setiap pemain global. Rahasianya, mencari satu perekat yang mampu me rangkul ketiganya dan menjadikan satu kesatuan energi. Mud ah-mudahan “semangat terbarukan” itulah yang diharapkan menjadi gelora energi ke depan. Bagaimana “semangat terbarukan” yang ditularkan oleh para pengelola brand ini tertanam dalam diri setiap insan Pertamina dengan terus menggelorakan hingga tak terpadamkan. Keyakinan tumbuh bersama bahwa brand strategy Pertamina “Terbarukan” adalah proses akselerasi yang memang dibutuhkan. Ibarat roller coaster inilah petualangan yang ditunggutunggu. Selamat berpetualang ! Bagaimana dengan RU III, so pasti bisa !!• Disarikan dan dikumpulkan dari berbagai sumber dari Internal Pertamina & Eksternal Pertamina dengan satu semangat yaitu “ Semangat Terbarukan “ atau Renewable Spirit dan kita pasti bisa.
Aries HAMDANi Quality Management RU III Plaju
BERITA
No. 51
KITA
Tahun XLVII, 19 Desember 2011
4
Bandung – Media massa merupakan mitra perusahaan dalam melakukan komunikasi massal kepada masyarakat luas. Oleh karena itu, Pertamina memandang media massa harus mempunyai pengetahuan yang komprehensif mengenai bisnis yang dilakukan oleh Pertamina. Khususnya lini bisnis yang berkaitan langsung dengan masyarakat luas. Pada 7 November 2011, Pemasaran Region Jawa Bagian Barat menerima kunjungan media-media lokal yang berada di dalam keanggotaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat. Mereka mengikuti kegiatan Site Visit di lokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Bandung Group (Ujung Berung). Dalam kesempatan tersebut, Sales Area Manager Bandung Jumali, memaparkan mengenai pola dis tribusi dan pemasaran BBM di Wilayah Jawa Barat. Kemudian, Operation Head TBBM bandung Group, Sugeng Budi Susilo juga menyampaikan presentasi mengenai profil dan tugas-tugas pokok dari TBBM bandung Group. Ke-14 insan pers yang mengikuti kegiatan tersebut tampak antusias dan semangat untuk mengetahui lebih jauh dan mendalam me ngenai materi-materi yang diberikan. “Ini satu hal yang positif, karena dengan tugastugas yang saling terkait dengan kepentingan publik, kegiatan atau forum seperti ini dapat membuka pintu komunikasi”, ujar Uyun Achadiat selaku Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia – Jawa Barat dalam sambutannya. Setelah melakukan sesi tanya jawab, para peserta didampingi oleh Fungsi HSSE TBBM Tg. Gerem melakukan kunjungan ke area operasional TBBM Tg. Gerem. Kesempatan ini lagi-lagi tidak disia-siakan oleh para peserta untuk mengetahui lebih jauh mengenai seluk beluk lokasi tersebut. Selain dari segi teknis operasional, pembahasan yang menjadi topik yang paling mengemuka adalah mengenai rencana pengaturan BBM Bersubsidi. Mengenai hal ini, Pertamina Pemasaran Jawa Bagian Barat menyatakan bahwa Pertamina siap untuk menghadapi hal tersebut. Dan saat ini, secara operasional, Pertamina juga sedang melaksanakan langkah-langkah yang perlu dilakukan terkait pengaturan BBM bersubsidi, seperti mempersiapkan SPBU dengan program-program pelayanan yang lebih baik kepada konsumen BBM Non-Subsidi, antara lain dengan program pemisahan jalur, dan juga red carpet. Dan, saat ini Pertamina juga se dang menunggu penetapan mengenai pengaturan BBM Bersubsidi tersebut dari pemerintah selaku regulator. Site visit bagi insan pers ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan baik dengan stakeholder Pertamina, khususnya dari kalangan pers. Selain untuk mewujudkan salah satu tata nilai Pertamina, yaitu customer focus, kegiatan seperti ini juga diharapkan dapat memunculkan pencitraan perusahaan yang baik.MPFRM REG. III
Foto : KUN/PERTAMINA
PWI Jawa Barat Pahami Proses Kerja TBBM Bandung Group
Jakarta – Guna mem perkenalkan lebih dekat ber bagai layanan yang tersedia, Direktorat Human Resources Pertamina menggelar HR Expo di Kantor Pusat Pertamina. Kegiatan yang digelar selama lima hari mulai 5 - 9 Desember 2011 ini diisi dengan pengenalan lebih dekat layanan HR Pertamina serta seminar. HR Expo yang diadakan bertepatan dengan HUT ke-54 Pertamina ini dibuka oleh Direktur SDM Rukmi Hadihartini, dan dihadiri oleh SVP HR Development Ahmad Bambang, jajaran VP dan Manger di lingkungan HR, serta tamu undangan dari anak perusahaan. “Pada kesempatan ini kita ingin menyampaikan peran HR s e b a g a i b i s n i s p a r t n e r. Karena untuk mewujudkan perusahaan yang world class harus dimulai dari people-nya. Dan HR harus memberikan layanan setara HR di peru sahaan world class,”ujar Rukmi dalam sambutannya. Menurut Rukmi dengan memperkenalkan lebih de kat seluruh layanan HR, di harapkan bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pekerja. “Tujuan diadakan ini terutama bagaimana kita
Direktur SDM Rukmi Hadihartini mendapatkan penjelasan mengenai layanan HR Online.
akan menjelaskan kepada para customer kita, yakni siapapun dari masing-masing Direktorat yang kita layani dimana kita telah berubah menjadi strategic business partner dan memberikan kemudahan dalam layanan HR,” tambah Rukmi. Berbagai kemudahan layanan yang diberikan HR ternyata bukan janji belaka. Seperti dirasakan VP Pelumas Supriyanto Dwi Hutomo. “Sa ya rasa banyak yang bisa saya dapatkan dari service HR Online. Salah satunya
SFCS yang berhubungan dengan pekerjaan saya, “ujar Supriyanto. Ia menambahkan dengan SFCS hasil kinerja yang bagus otomatis akan diberikan benefit. Di sisi lain dengan persaingan bisnis pelumas yang sangat luar biasa, tidak bisa seterusnya menggantungkan pada produk dan kualitasnya. Tetapi masalah SDM juga harus disentuh kemampuan dan kapabilitasnya. “Dengan info training yang diselenggarakan korporat dan bisa diakses seluruh pekerja kami sangat
terbantu. Bisa melihat data training, judul training, dan proses pendaftaran online,” jelasnya. HR Expo juga diisi dengan talkshow bersama sejumlah pakar dengan tema menarik, seperti “Personal Branding” bersama psikolog Ratih Ib rahim, “Sukses Melalui Orang Lain” oleh Michael Haryanto, “Plan Your Future: Make Your Dream Comes True” dan “Bagaimana Bisa Lebih Berarti” yang disampaikan oleh Juhono S. Sudirgo dan Arief Munandar.MPDSU
Menjadikan ‘Customer’ Sebagai Partner Bisnis Jakarta – Menjadi partner yang terbaik bagi pelanggan BBM Industri dan Marine merupakan misi dari BBM Industri & Marine. Tujuannya adalah agar Industri & Marine dapat tumbuh dan besar ber sama dengan partnernya. Demikian disampaikan Vice President Fuel Industry & Marine Marketing Pertamina, Dani Adriananta, pada Customer and Agent Gathe ring Fuel Industry & Marine Marketing di The Sultan Hotel Jakarta, Senin (21/11). Sementara itu, lanjut Dani, visi dari Fungsi Industri & Marine Pertamina, yakni menjadi unit bisnis pemasaran BBM Industri dan Maring berkinerja kelas dunia. “Sekarang ini Pertamina merupakan persero dan industri dan marine merupakan unit yang memiliki pangsa pasar cukup banyak. Artinya
sekarang ini sudah tidak bisa main-main lagi, pasar sudah ada tinggal bagaimana kita bisa berkompetisi dengan perusahaan lain. Karena mempertahankan lebih mudah daripada harus merebut kembali pasar yang sudah pergi,” paparnya. “Sejauh ini kompetensi inti dari Fuel Industri & Marine yang telah dilakukan adalah memasarkan berbagai jenis bahan bakar untuk pelanggan Industri dan Marine; penjualan dengan jaringan distribusi yang luas; dan menjadi bagian supply chain management Pertamina yang andal,” ung kap Dani. Menurut Dani, inovasi terus dilakukan BBM Industri & Marine, yaitu dengan melakukan pengembangan produk BBM bunker. “Per tamina Fuel Industry & Ma rine Marketing selama ini
Foto : WNR/PERTAMINA
Foto : FRM REG. III
Manfaatkan Berbagai Benefit di HR expo
Vice President Fuel Industry & Marine Marketing Pertamina Dani Adriananta menjelaskan tentang Pertamina di hadapan agen dan pelanggan BBM Industri & Marine Pertamina.
telah memasarkan berbagai macam produk BBM, seperti Premium, Kerosene, Minyak Solar, Minyak Diesel, dan Minyak Bakar. Sementara itu, untuk melayani kebutuhan pelanggan bunker, Pertamina mengembangkan produk baru, yaitu MFO 380 Cst dan
MGO 5,” ujarnya. Disinggung juga tentang jaringan distribusi Pertamina, Dani menjelaskan Pertamina memiliki enam unit kilang, 112 unit TBBM. Satu unit floating storage, 54 unit DPPU, tiga unit jobber, 605 APMS, dan 4.879 SPBU.MPNDJ
RESTRUKTURISASI UTANG TPPI TUNTAS
JAKARTA (Media Indonesia) - PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) memastikan proses restrukturiasi utang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) telah usai. Direktur Utama PPA Boyke Mukijat mengatakan, saat ini proses restrukturiasi tinggal me nunggu persetujuan Menteri Keuangan. “Pada prinsipnya kami sudah done, tinggal tunggu Menteri Keuangan,” katanya. Menurut Boyke, persetujuan itu diperlukan karena terkait posisi Menkeu sebagai pemilik aset. Setelah memperoleh persetujuan Menkeu, restrukturisasi utang akan langsung ditandatangani dengan jadwal pembayaran paling lambat Februari atau awal Maret 2012. “Sesuai kesepakatan, TPPI mempunyai waktu 75 hari setelah tanda tangan untuk pembayaran,” ujar Boyke. Sementara VP Corporate Communication Pertamina M. Harun mengatakan, sesuai kesepakatan, TPPI akan membayar mogas sesuai harga pasar. “Untuk elpiji tidak mau jual, karena tidak mau memakai harga pasar,” ujar Harun.
RI Renegosiasi tax treaty
JAKARTA (Investor Daily) - Pemerintah berencana merenegosiasi traktat pajak (tax treaty) dengan sejumlah negara guna menyempurnakan aturan pajak. Tax treaty adalah perjanjian perpajakan antara dua negara yang dibuat dalam upaya meminimalkan terjadinya pengenaan pajak berganda dan berbagai upaya penghindaran pajak. Dirjen Pajak Fuad Rahmany menjelaskan, Belanda merupakan salah satu negara yang sudah menyepakati rencana revisi tax treaty dengan Indonesia. “Kami sudah sepakat dengan berbagai rencana revisi, tapi proses ratifikasi aturan belum dilakukan. Namun, kami sudah perbaiki semua masalah pajak bersama pemerintah Belanda,” kata Fuad di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta. Menurut Fuad, revisi tax treaty dilakukan sejalan dengan kebijakan renegosiasi kontrak dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas. Untuk itu, Ditjen Pajak, Kementerian ESDM, dan BP Migas siap memberikan masukan terkait hal-hal yang harus direnegosiasikan. Fuad menambahkan, renegosiasi kontrak dengan KKKS bukan hanya terkait masalah migas, melainkan juga bidang yang lebih umum. “Tax treaty akan direnegosiasi tapi tidak spesifik tentang migas, itu sifatnya lebih umum,” ujarnya.MPRO
BERITA
No. 51
KITA
Tahun XLVII, 19 Desember 2011
Fastron Europe Asia Expedition Jelajahi Iran Teheran, Iran – Setelah menyelesaikan rute maraton di negara-negara Asia Tengah bekas Uni Sovyet, sejak Sela sa, 29 November 2011, tim mulai mejelajahi Republik Islam Iran. Tim memasuki Iran dari Ashgabad, Turkmenistan, melalui pos perbatasan Bajgyran. Dari Bajgyran, tim langsung menuju Teheran melalui kawasan pegunungan Kaukasus yang mendominasi kawasan bagian utara Iran. Di kawasan pegunungan inilah terdapat Gunung Damavand (5604 m). Saat ini Iran sudah memasuki musim dingin sehingga rombongan harus melalui banyak daerah bersalju. Suhu di sepanjang perjalanan berkisar antara 0 sampai 10 derajat celcius. Tim tiba di Teheran pada Rabu dini hari (30/11) dan langsung diterima Aji Setiawan, kuasa usaha Kedutaan Besar Republik Indonesia di Te her an. Suasana politik di Teheran saat ini sedang tidak kondusif, KBRI di Teheran meminta tim ekspedisi me nginap di Wisma Indonesia selama di Teheran. Pada Jumat, 2 Desember 2011,
5
Foto :PELUMAS
RESUME Pekan Ini
tim meninggalkan Teheran menuju kota Tabriz di dekat perbatasan Turki. Iran adalah negara ke sepuluh yang dilalui tim Fastron-Metro TV, setelah Turkm enistan, Uzbekistan, Kazakhstan, Kyrgyztan, RRC, Republik Laos, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Tim ekspedisi ini dilepas dari Jakarta pada 17 Agustus lalu oleh Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan. Dalam ekspedisi ini, tim terdiri dari 13 personil, menggunakan empat Toyota Fortuner. Selama perjalanan, tim telah melalui beragam medan mulai dari kawasan Tropis di Indonesia dan Malaysia. Tim
juga melintasi kawasan banjir di Thailand dan melintasi g u r u n p a s i r Ta k l i m a k a n di Xinjiang, China. Dalam dua minggu terakhir, mulai Kyrgyztan hingga Iran, tim banyak melalui kawasan pegunungan bersalju. Medan yang beragam dan jarak yang telah ditempuh membuktikan ketangguhan pelumas Fastron Pertamina sebagai pelumas resmi yang digunakan Toyota Fortuner dalam ekspedisi ini. Fastron adalah produk unggulan yang telah teruji kualitasnya dan merupakan pelumas synthetic Pertamina yang tersedia dalam berbagai macam jenis varian sesuai dengan
karakteristik kekentalannya. Dari Iran, tim akan melanjutkan perjalanan m e n u j u Tu r k i , B u l g a r i a , Serbia, Hungaria, Austria dan berakhir di Roma, Italia, pada 20 Desember mendatang. Total jarak tempuh hingga Roma diperkirakan mencapai 20 ribu kilometer lebih. Sela ma perjalanan, tim tiga kali mengganti oli dengan menggunakan oli Fastron Gold. Pergantian oli pertama di Malaysia, pergantian kedua di China, dan terakhir dilakukan di Sofia, Bulgaria. Walau melalui beragam medan dan cuaca, hingga saat ini mesin mobil tetap mampu berjalan dengan baik.MPPELUMAS
‘ERP Management Program’ : Upaya CSS dalam Optimalisasi Sistem ERP JAKARTA - Integrated Change Management (ICM) Corporate Shared Service (CSS) berusaha meningkatkan optimalisasi sistem ERP dengan mengadakan ERP Management Program. Kegiatan berlangsung pada 16 – 18 November 2011 di Ruang Prima XP, Lantai 21 Gedung Utama Pertamina, dengan target 23 peserta, yang terdiri dari Operation Head Terminal BBM S&D Region 2 dan Region 4. ERP Management Program merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan awareness dari level manajemen dalam penggunaan sistem ERP secara optimal dan mengatasi permasalahan yang terjadi di sistem ERP, sehingga tingkat validitas data di sistem ERP menjadi lebih baik, dan dapat digunakan perusahaan untuk mengambil keputusan strategis. Salah satu ciri perusahaan kelas dunia adalah terbentuknya budaya pengambilan kepu tusan yang didasari pada informasi yang cepat dan dapat dipercaya (IT Culture). Untuk mendukung budaya tersebut sangat tergantung dari bagaimana suatu sistem informasi diimplementasikan. Skill, will, awareness dan ownership terhadap sistem ERP menjadi kunci untuk mewujudkan Pertamina menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia. Kegiatan ERP Management Program dibuka oleh Herman M. Zaini, Manager Quality dan Quantity didampingi oleh Lukman Sjaifullah, Project Coordinator ICM. Dan pada hari kedua, Direktur Pemasaran & Niaga Djaelani Sutomo ikut memberikan pengarahan kepada peserta ERP Management Program. Djaelani Sutomo memberikan pengarahan terkait kinerja di unit operasional dan gambaran beberapa kejadian yang perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen di unit operasi Pertamina. Terkait dengan MySAP, Djaelani mengemukakan kenyataan di lapangan masih kerap ditemukan “kebocoran” operasional walaupun secara laporan sudah bagus. “Para Operation Head harus selalu melakukan introspeksi dan melakukan perbaikan kinerja,” tegasnya. Dalam penutupan kegiatan ini, SVP CSS Burhanuddin A. E. berpesan agar para Operation Head selalu memonitor tingkat backlog transaksi di unit operasional masingmasing dan dapat melakukan kontrol langsung terhadap kegiatan ERP oleh pekerja di unit tersebut.MPCSS
DINAMIKA
Transformasi
No. 51
Tahun XLVII, 19 Desember 2011
6
Untuk informasi & keluhan seputar Human Resources (HR) silakan menghubungi:
HR Contact Center
(khusus hari kerja, mulai pukul 07.00-12.00 WIB dan 13.00-15.30 WIB) Telp : 021.3816999/ext : 6999 (Kantor Pusat) atau email :
[email protected]
DINAMIKA
No. 51
Transformasi
Tahun XLVII, 19 Desember 2011
PQA : Kemarin 98,9% Saat Ini 98,5% - Tahun Depan?
Siap Melayani melalui Quality Management Forum (QMF) 2011 Sudah menginjak tahun ketiga Insan Mutu Pertamina mengukuhkan Quality Management Forum (QMF) sebagai suatu media untuk mengevaluasi kinerja, menetapkan sasaran pencapaian dan kebijakan-kebijakan strategis yang mempu mendorong dan mengakselerasi langkah kegiatan quality management (QM) untuk memberikan kinerja terbaiknya. Bertempat di Bandung pada tanggal 12- 13 Desember 2011, sejumlah 50 pekerja penggerak kegiatan QM diseluruh Direktorat dan Anak Perusahaan berupaya untuk merumuskan rencana strategis meliputi kegiatan Standardization Management (SM), Pertamina Quality Assessment (PQA), Continuous Improvement Program (CIP), Knowledge Management Pertamina (KOMET) dan Organisasi QM. Dengan mengusung tema “Tingkatkan Peran Manajemen dan Keterlibatan Pekerja dalam Kegiatan Quality Management untuk Menjawab Tantangan dan Peluang Perusahaan”, Waluyo - Direktur Umum juga memberikan pengarahan tentang bagaimana seorang pemimpin seharusnya engaged (terlibat) dalam pengelolaan suatu kegiatan sehingga mampu mendorong para Pekerja untuk selalu produktif dan inovatif. Direktur PIMR yang diwakili oleh Gusrizal - SVP Corporate Investment & Business Development menjabarkan RJPP Pertamina 2011-2015 yang menjadi landasan strategis dalam penyusunan Roadmap QM yang terukur dan selaras dengan Visi Perusahaan. Sementara itu, implementasi dan komitmen manajemen dalam kegiatan QM di Direktorat Pengolahan disampaikan oleh Rusnaedy Johari SVP Refining Operation sebagai sharing session untuk memberikan referensi bagaimana pengelolaan kegiatan QM di Direktorat yang mampu memberikan kontribusi terbesar dalam kegiatan CIP tersebut. Sebagai pemenang dalam Annual Pertamina Quality (APQ) Awards 2011 kategori The Best Quality Board, Irwan - General Manager RU III hadir untuk menyampaikan kiat-kiat sukses keaktifan Dewan Mutu dalam menggerakkan kegiatan Sistem Manajemen Mutu di Unit yang meliputi kegiatan SM / ISO, PQA, CIP dan KOMET. Materi pembahasan baru yang menjadi concern pada QMF tersebut adalah penyusunan program pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai untuk masing-masing posisi jabatan dalam QM. Pada QMF kali ini dihadirkan narasumber internal dari PLC untuk memberikan materi perihal penyusunan pembelajaran dengan harapan hasil dari QMF ini akan selaras dengan program pembelajaran yang telah digulirkan oleh Fungsi PLC sebagai penanggungjawab kegiatan pembelajaran di Pertamina. Kegiatan yang berlangsung pada selama dua hari tersebut telah berhasil merumuskan kebijakan dan sasaran strategis meliputi kegiatan SM, PQA, KOMET, CIP dan Organisasi QM. Untuk pertama kalinya pulalah, Insan Mutu mempunyai Roadmap QM yang selaras dengan RJPP Pertamina dan program pembelajaran untuk seluruh Unit Operasi/Usaha/ Bisnis dan Anak Perusahaan yang sesuai untuk kebutuhan QM baik secara fungsional maupun struktural. Melalui “dapur” QMF tersebut, Insan Mutu berusaha memberikan yang terbaik bagi Perusahaan. Olahan dari “dapur” tersebut diyakini akan mampu memberikan sajian terbaik berupa prestasi, kontribusi dan pencapaian yang tidak hanya memberikan kepuasan tapi juga kebanggaan bagi Pertamina.
Pertamina Quality Assessment (PQA) berbasis KKEP (Kriteria Kinerja Ekselen Pertamina) adalah suatu program asesmen kinerja Unit Operasi/Unit Usaha/Unit Bisnis dan Anak Perusahaan yang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2003 sebagai upaya peningkatan kinerja bisnis perusahaan. PQA dimulai dengan tahapan pembinaan dan peningkatan kompetensi, penyusunan dokumen aplikasi (DA), asesmen, penyerahan hasil asesmen dan tindak lanjut opportunity for improvement (OFI) hasil asesmen. Dalam menindaklanjuti OFI menjadi action for improvement (AFI), di tahun 2011 ini disusun program coaching OFI-AFI aplikan dibimbing oleh para expert team (senior examiner) untuk menerjemahkan OFI menjadi AFI yang strategis dan tepat sasaran. Hal yang penting untuk diketahui dalam menindak lanjuti OFI PQA adalah bagaimana aplikan dapat memahami esensi dari OFI dan mendefinisikannya secara jelas dalam bentuk rencana kegiatan utama. Tindak lanjut OFI to AFI bukanlah sekedar memperlihatkan bukti-bukti dokumen/memo/STK pada saat dilakukan assessment, namun lebih dari itu proses tindak lanjut itu seharusnya berupa pelaksanaan dari rangkaian kegiatan rencana utama yang harus jelas deliverablenya, jelas tata waktu pelaksanaan, dan jelas pula PIC-nya. Penindaklanjutan OFI telah dikawal oleh QM Korporate secara serius sejak tahun 2010, adapun status penyelesaian OFI to AFI adalah sebesar 98,9% untuk 28 aplikan yang berasal dari Direktorat Pengolahan, Pemasaran, dan beberapa Anak Perusahaan. Pada tanggal 5-6 Desember 2011 yang lalu telah dilaksanakan monitoring penyelesaian outstanding OFI-AFI untuk 21 aplikan PQA peserta tahun 2010, dengan status penyelesaian seperti pada tabel berikut:
Pada kegiatan ini juga dilaksanakan coaching penyusunan AFI bagi 12 aplikan dari Unit Bisnis dan Anak Perusahaan di Lingkungan Direktorat M&T yang merupakan hasil asesmen PQA 2011 yang jumlahnya sebanyak 395 item. Pada hari kedua pelaksanaan closing PQA 2011 & kick-off PQA 2012, hadir Tim Management dari aplikan-aplikan tersebut untuk menandatangani Management Commitment Charter, dengan point-point sebagai berikut: 1. Penyusunan Dokumen Aplikasi (DA) sebagai upaya pemetaan proses bisnis, organisasi dan budaya Perusahaan di setiap Unit Operasi/ Usaha/ Bisnis dan Anak Perusahaan. 2. Penyelenggaraan proses asesmen menghasilkan feedback report yang berisi Opportunity for Improvement (OFI) atau peluang perbaikan sebagai referensi penyusunan Rencana Jangka Pendek dan Rencana Jangka Menengah. 3. Penyelesaian outstanding OFI-AFI akan menjadi salah satu prioritas pelaksanaannya diyakini dapat meningkatkan kinerja Perusahaan secara keseluruhan.
Untuk meningkatkan pemahaman mengenai PQA, hadir pula Bapak Roedjito (EX. CEO BRI) sebagai praktisi kepemimpinan Baldridge Criteria yang memberikan paparan mengenai perbaikan kinerja perusahaan berdasarkan kriteria kinerja ekselen perusahaan (case study Malcolm Baldridge), dengan point-point: 1. Penerapan kriteria kinerja ekselen perusahaan dan tindak lanjutnya terhadap perbaikan kinerja perusahaan. 2. Sharing pengalaman penerapan MBNQA. Diharapkan kegiatan PQA yang dilaksanakan secara berkelanjutan dengan tahapan yang terukur dan sistematis ini dapat meningkatkan kinerja Unit Usaha/Operasi dan Anak Perusahaan secara keseluruhan sehingga dapat mendukung pencapaian visi Pertamina menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia. oleh Primawan Ratiansyah, Quality Management - General Affairs Directorate
Oleh : Dewi Hanifah - Quality Management, General Affairs Directorate http://intra.pertamina.com/KOMET
Tim Knowledge Management (KOMET) Quality Management – Dit. GA Lt. 17 – Gd. Utama, KP Pertamina Tlp. (021) 381 6847 Facs. (021) 350 2673 Email:
[email protected]
7
Sinopsis
No. 51
JAKARTA - Menjadi seorang istri yang baik bukanlah hal mudah.Banyak hal yang harus dipahami dari pasangannya. Apalagi dengan semakin bertambahnya usia perkawinan banyak sekali problem yang muncul dalam rumah tangga. Untuk itulah, Persatuan Wanita Patra (PWP) Pertamina EP menyelenggarakan seminar bersama Dr. Boyke Dian Nugraha, SPOG, MARS di Auditorium Kwarnas, pada (7/12). Seminar ini juga dihadiri oleh anggota PWP Direktorat Hulu. Ketua PWP Dit. Hulu Dwi Mohammad Husein berharap seminar ini dapat bermanfaat bagi anggota PWP. “Apalagi kita sebagai istri pekerja Pertamina yang seringkali harus jadi single fighter saat suami menjalankan tugas perusahaan. Dengan mengikuti seminar ini, kita mendapat pengetahuan bagaimana cara berkomunikasi dengan pa sangan kita sehingga bisa mewujudkan keharmonisan rumah tangga.” Sementara itu Dr. Boyke dalam seminar yang mengambil tema “Love, Seks and Harmony”, menjelaskan, salah satu faktor pendukung untuk terciptanya keharmonisan rumah tangga adalah komunikasi. Dengan komunikasi yang baik, pasangan akan memahami isi hati satu sama lain. Boyke mengingatkan, salah satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah masalah seks. Seks yang sehat akan memberikan kepuasan pada pasangan dan berdampak pada kebahagiaan rumah tangga. “Namun bila hubungan seks sudah tidak sehat lagi, maka akan menimbulkan keinginan bagi pasangan untuk mendapat kepuasan dari orang lain atau selingkuh,” kata dr. Boyke. Selain itu, konsultan seks ini menerangkan banyak hal mengenai
Foto : KUN/pertamina
Komunikasi, Kunci Keharmonisan Rumah Tangga
Judul Buku : Dialog Peradaban untuk toleransi dan perdamaian Pengarang : Abdurrahman, Wahid Kolasi : xxvii/310p/il/21cm ISBN : 9789792264326
Anggota PWP menyimak penjelasan dari Dr. Boyke Dian Nugraha, SPOG, MARS.
rahasia perkawinan yang sukses, masalah perselingkuhan yang semakin marak terjadi, penyebab terjadinya ketidakharmonisan, dan akibat dari perselingkuhan. Di akhir acara ibu-ibu begitu antusias bertanya seputar kehidupan rumah tangga dan mereka sangat senang karena dari seminar ini mendapat banyak pengetahuan mengenai tips membangun rumah tangga yang harmonis.MPKUN
PWP Direktorat Pemasaran & Niaga Peduli Sesama BOGOR - Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, Persatuan Wanita Patra (PWP) Direktorat Pemasaran dan Niaga membantu mere novasi mushola Al Muttaqin yang terletak di Desa Dukuh, Kecamatan Cibungbulang, Bogor, pada (9/12). Selain merenovasi mushola, PWP juga memberikan fasilitas mushola seperti karpet, Alqur’an, dan kipas angin. Total sumbangan yang diberikan Rp 53.229.000. Ketua PWP Pusat Dit. Pemasaran dan Niaga Ninik Djaelani Sutomo berharap dengan direnovasinya mushola tersebut bisa menjadi sarana untuk menambah keimanan masyarakat. Termasuk menjadi tempat bagi anak anak untuk menimba ilmu agama. “Oleh karena itu, bila suatu saat membutuhkan sarana tambahan, PWP akan memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan,”kata Ninik. Sementara Suherman mewakili masyarakat setempat mengucapkan terima kasih atas diberikannya bantuan tersebut. “Selama ini masyarakat memang sangat membutuhkan mushola ini. Kami berjanji akan menggunakannya untuk kemaslahatan warga Dukuh,” ujarnya.MPKun
Foto : KUN/pertamina
Kebudayaan adalah jalan utama untuk menuju peradaban yang akan membuat manusia mencintai kehidupan dan menjaga perdamaian. Peradaban merupakan fungsi penting kekhalifahan manusia yang bisa kita pelajari dari sejarah. Kemajuan sebuah peradaban tidak bisa dilakukan hanya dengan berdiam diri. Peradaban sebuah bangsa merupakan hasil dialog dengan peradaban disekitarnya. Karena itu, keterbukaan menjadi kata kunci penting. Tidak ada sebuah bangsa yang memiliki peradaban tinggi tanpa keterbukaan cara berpikir. Demikian juga tidak ada dialog tanpa keterbukaan berpikir. Karena itu, dialog dan keterbukaan merupakan jalan yang harus membangun peradaban dan karakter sebuah bangsa. Dalam sejarah Islam abad pertengahan misalnya, ketika Islam mencapai puncak kejayaan peradaban yang biasa disebut golden age, itu merupakan hasil dialog yang sangat intensif dengan peradaban Yunani. Ketika itu para ilmuan islam tidak malu belajar dari sebuah masa yang rentangnya sangat jauh, bahkan dari komunitas yang keyakinan teologisnya berbeda. Demikian juga dengan peradaban Barat yang kini merajai dunia, itu merupakan hasil dialog dari berbagai unsur peradaban lain termasuk peradaban Islam. Islam dan Buddha adalah dua agama besar dunia. Islam berasal dari kawasan Barat Dunia, sehingga disebut para ahli kajian agama sebagai Western Religion. Sementara itu, Buddha sering mereka sebut sebagai salah satu Eastern Religion, agama yang tumbuh kembang di Dunia Timur. Terlepas dari asal muasalnya tersebut, kedua agama menyebar keberbagai wilayah dunia. Kedua agama ini tentu saja memiliki ajaran-ajaran yang berbeda. Tetapi dibalik perbedaan-perbedaan itu, jelas pula kedua agama bertujuan agar para penganutnya dan bahkan umat manusia pada umumnya dapat hidup sejahtera baik lahir maupun batin. Dialog yang dilakukan oleh kedua tokoh ini bisa menjadi inspirasi banyak kalangan, terutama generasi muda, bagaimana seharusnya membangun dialog yang sehat. Diceritakan sebuah dialog antara Pemuka agama Gus Dur dan Daisaku Ikeda yang diadakan dalam beberapa sesi yang telah ditata dengan rapi dan diklasifikasikan dalam bab-bab penting yang menarik untuk dibaca. Kedua tokoh tersebut menyerukan ajaranajaran luhur tentang perdamaian, toleransi dan hak asasi manusia, masalah yang saat ini semakin penting kita perjuangkan. Dalam suasana kehidupan bermasyarakat yang plural dan berbhineka tunggal ika, rasanya kehadiran buku ini akan menambahkan khasanah untuk bisa dijadikan rujukan penting, sehingga dapat memperkecil adanya gesekangesekan di masyarakat, yang belakangan disinyalir makin meningkat frekuensinya.MPPERPUSTAKAAN
8
Tahun XLVII, 19 Desember 2011
PKM SPM Pertamina Raih Star International Award 2011 Semakin sering menghadapi suatu event kompetisi akan semakin terbiasa memepersiapkannya. Hal ini dialami oleh tim PKM SPM yang telah tampil beberapa kali dalam event tingkat korporat, nasional dan internasional dalam Team Excellence Showcase 2011, Asia Pacific Quality Organization (APQO) di Singapore pada 17 Oktober 2011, yang diselenggarakan oleh Singapore Productivity Association (SPA) dengan hasil “STAR” APQO International Awards 2011. TQM dan MBNQA Penilaian dalam awarding ini adalah Total Quality Management (TQM) berbasiskan PDCA (Plan, Do, Check, Action). Star International Award 2011 adalah penghargaan internasional tertinggi APQO yang merupakan bentuk pengakuan atas kerja keras dan semangat tinggi pekerja dalam membangun kapasitasnya untuk melakukan sesuatu tindakan nyata yang dikontribusikan bagi perusahaan melalui proses bisnis dengan menggunakan metode yang jelas dan management tools yang bersifat universal dalam best practice pengembangan perusahaan. Peserta dari Pertamina selain PKM SPM atau Sinergi Pengolahan (RU VI) dan Marine Services Perkapalan adalah GKM INTERMILAN (Geothermal) dan GKM SALLIX (Pelumas) masing-masing memperoleh Gold Award. Kriteria dan grade dalam awarding ini terdiri atas Star (terbaik pertama), Gold (kedua), Silver (ketiga) dan Bronze (keempat). Bersamaan dengan kegiatan ini, juga diselenggarakan kegiatan Awarding Global Performance Excellent Award (GPEA) 2011 yang berbasiskan MBNQA (Malcolm Baldridge National Quality Award).
Beberapa pertanyaan yang menarik dan memperkuat posisi PKM SPM antara lain adalah: 1). Seberapa penting keberadaan PKM (QCP) ini dalam bagi perusa haan 2). Mengapa SPM tenggelam dan bagaimana mengapungkannya? 3). Biaya recoveries musibah SPM tentu sangat besar, bagaimana mereduce cost? 4). Bagaimana memilih SPM PT.Arun, bagaimana mengambilnya dan shipment dilakukan? 5). Bagaimana menghitung penyelamatan pendapatan sebanyak 107% dari target. Lesson Learnt dalam kompetisi APQO Lesson Learnt yang dapat diambil dari event ini adalah : 1). Meningkatkan rasa percaya diri pekerja (confident) dalam melaksanakan ide dan kegiatan yang bersifat innovative. 2). Membangun kebiasaan berkompetisi secara sehat dan memperteguh perilaku berinovasi serta membangun kerja berkelompok (teamwork) 3). Mendorong perilaku inovasi sealigus membuktikan ide radikal kedalam tindakan yang konstruktif dan bertanggung jawab. 4). Memperkuat citra perusahaan sekaligus mendorong percepatan trans formasi menuju World Class Company. 5). Membuka wawasan yang lebih lebar, menambah pengalaman yang penting dalam pembentukan manusia berbudaya transformasional. MP Win Pudji Pamularso
PALEMBANG - Pertamina sebagai BUMN terbesar dan
KITA
No. 51
Tahun XLVII, 19 Desember 2011
9
Nobar Final Sepakbola Sea Games bersama Pelumas Pertamina
bergerak di sektor energi nasional yang menguasai hajat hidup rakyat tentunya tidak terlepas dengan sorotan
Medan – Untuk mendukung Tim Nasional Indonesia di ajang pertandingan Final Sepakbola Sea Games ke XXVI dengan Tim Nasional Malaysia, pada (21/11), Pelumas Region I mengadakan nonton bareng dengan masyarakat Kota Medan di The Views Café & Bar Grand Swiss Bell Hotel, Medan. Nonton bareng yang dihadiri sekitar puluhan penonton ini juga dihadiri oleh Sales Area Manager Pelumas Region I, Ibnu Prakoso dengan mengungkapkan bahwa Pelumas Pertamina adalah produk dalam negeri yang memiliki kualitas. Dengan nonton bareng kali ini sekaligus upaya mendukung tim nasional agar dapat berhasil serta apresiasi kepada konsumen yang selama ini telah menggunakan produk Pelumas Pertamina.MPFRM REG. I
publik. Hal ini membuat berbagai aktivitas maupun isu hangat yang menyangkut Pertamina selalu menarik untuk disimak, sehingga hampir tidak ada aktivitas Pertamina yang terlewatkan dari pemberitaan di media. Hal ini tentunya membuat Pertamina perlu membangun sinergi bersama dengan insan pers sehingga terjalin hubungan baik antara para pencari berita dan Pertamina.
Foto : FRM REG. I
Pertamina Bangun Sinergi dengan Media Sumbagsel
kRONIKA
Hal ini diungkapkan GM Fuel Retail Marketing (FRM) Region II, Abdul Cholid saat membuka Media Gathering Pertamina Se-Sumatera Bagian Selatan, pada 28 November hingga 1 Desember 2011 di Bali. Kegiatan yang dilaksanakan FRM Region II untuk kedua kalinya ini mengangkat tema “Sinergi untuk Energi Negeri” yang berkaitan dengan tema HUT Pertamina ke 54 “Energi untuk Negeri”. Kegiatan ini diikuti oleh 30 Jurnalis dari berbagai
MANAGEMENT WALK THROUGH KE TBBM PAREPARE
media cetak dan elektronik di lima Provinsi yakni, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Bengkulu dan turut hadir VP Corporate Communication Muhammad Harun, GM FRM Region II Abdul Cholid, Manager Gasdom & Gas Product Chairul Afian Adin dan Sales Manager Region Industri dan Marine Sumbagsel Deny Djukardi serta Ast. Man. External Relation Roberth MV. Dalam kesempatan tersebut, Abdul Cholid menyam paikan pentingnya peran pers dalam mendukung Per tamina untuk mencapai visinya menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia. “Media gathering yang diadakan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pertamina untuk terus membangun sinergi dan membina hubungan baik antara Pertamina dan Insan Pers di Sumbagsel.” Menurutnya, media gathering ini diadakan dengan tujuan utama berbagi pengetahuan dan informasi tentang bisnis dan operasional Pertamina. Para jurnalis bisa memperoleh pengetahuan yang lebih komprehensif tentang Suplai dan Distribusi, BBM Retail, Pelumas, dan Gas Domestik. Di samping itu, forum diskusi juga menjadi wadah untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat. “Dengan adanya acara ini diharapkan akan ada keseimbangan serta pemahaman rekan-rekan pers terhadap Pertamina, sehingga berita yang dihasilkan tetap kreatif, inovatif, edukatif namun masih mengedepankan nilai-nilai kritikal. Itulah cita-cita karya yang kita tunggu, sesuai tema kita ‘Sinergi Untuk Energi Negeri,” ungkapnya. Dalam media gathering ini, para insan pers mendapatkan pengetahuan materi tentang kegiatan bisnis Pertamina yakni pola suplai dan distribusi, Gas Domestik, BBM retail dan Pelumas. Selain itu, para awak media yang setiap hari bergelut dengan deadline juga diajak refreshing sejenak dengan mengunjungi tempat wisata di Pulau Dewata. “Kami menyambut baik adanya kegiatan ini serta konsep acaranya, materi yang diberikan sangat kita butuhkan sebagai sumber referensi dan pemahaman kita kedepan dalam pemberitaan. Akibat kekurangpahaman selama ini, berita yang muncul menjadi terkesan me nyudutkan. Saya berharap kegiatan ini dilakukan secara periodik sehingga informasi yang didapat selalu up to date,” ungkap Krismadi, koresponden Kompas Bangka Belitung.MPFRM REG. I
Foto : FRM REG. VII
Kepulauan Bangka Belitung. Sedangkan dari Pertamina
PAREPARE – SVP Fuel Marketing & Distribution Djoko Prasetyo melakukan Management Walk Through ke wilayah kerja Fuel Retail Marketing Region VII pada 2 November 2011. Dalam kesempatan tersebut Djoko Prasetyo memantau operasional Terminal BBM Parepare. Tampak GM FRM Region VII Adi Nugroho sedang menerangkan kondisi sarana dan fasilitas TBBM Parepare kepada SVP Fuel Marketing & Distribution Djoko Prasetyo.MPFRM REG. VII
KIPRAH
10
No. 51
AP
anak perusahaan
Tahun XLVII, 19 Desember 2011
Foto : WAHYU/Pertamina
CPP Blok Gundih Masuki Tahap Konstruksi
GM Proyek PPGJ Dody Sasongko, GM Proyek Pengembangan Pondok Makmur Arif Wahidin S, GM Proyek Pengembangan Gas Matindok Medianto B. Satyawan dan Manager Humas PEP Agus Amperiato berdiskusi saat Management Walk Trough (MWT) ke lokasi pengeboran di KTB 02-04.
BLORA - Pembangunan Central Processing Plant (CPP) gas blok Gundih Pertamina EP memasuki tahap konstruksi awal. Pembangunan CPP merupakan wujud konsistensi Pertamian EP (PEP) atas komitmen pengembangan gas di lapangan Gundih, Cepu, Blora Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan konsumen. GM Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) PEP Dody Sasongko menegaskan bahwa kegiatan pembangunan CPP telah memasuki tahap konstruksi atau pilling, serta pembangunan fasilitas sementara dan kantor. “Realisasi pembangunan CPP ini sudah mencapai sekitar delapan persen dari total kegiatan konstruksi. Pembangunan ini menjadi perhatian utama kami karena dengan dibangunnya CPP maka gas dari Blok Gundih dapat segera dimanfaatkan oleh PLN untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas di Tambak Lorok yang merupakan proyek negara untuk pembangkitan listrik Jawa – Bali,” ujarnya. Dalam melaksanakan pembangunan CPP, PEP bekerja sama dengan konsorsium PT Inti Karya Persada Teknik dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai 8 pelaksana pembangunan CPP dengan nilai kontrak sekitar 120 juta dolar AS. Pembangunan CPP ini merupakan tindak lanjut Proyek
Pengembangan Gas Jawa yang akan mengalirkan 50 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) untuk pembangkit listrik tenaga gas milik PLN di tambak Lorok, Jawa Tengah. Selanjutnya gas tersebut di manfaatkan oleh PLN sebagai bahan bakar pembangkit listrik (PLTG), yang berada di wilayah Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah. Pelaksanaan pembangunan CPP akan dilakukan di dalam jangka waktu 730 hari terhitung mulai tanggal 1 Juni 2011 sejak perjanjian ditanda tangani. Dalam pembangunan CPP, PT Pertamina EP secara bertahap akan melibatkan tenaga kerja lokal sampai dengan 60% dari total jumlah pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan pembangunan tersebut. Pertamina merupakan produsen gas untuk kebutuhan domestik. Pa sokan gas Pertamina untuk konsumen terdiri dari 34% dipasokan kepada Perusahaan Gas Milik Negara (PGN), 20% untuk memenuhi kebutuhan industri, 18 % untuk industri pupuk, 25% untuk pembangkit listrik, dan sisanya untuk kebutuhan kilang Pertamina. Status produksi gas PEP sampai dengan Oktober 2011 mencapai 1.038 MMSFCFD. Sementara itu, produksi gas Pertamina EP telah mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya dalam lima tahun terakhir.MPPEP
Distrik Mundu Area JBB Pertagas Tanam 2.000 Mangrove INDRAMAYU - Sebagai ben tuk pencegahan terhadap abrasi yang terjadi di Pantai Junti Desa Dadap, pada 4 November 2011 Distrik Mundu Area Jawa Bagian Barat (JBB) Pertagas melaksanakan pe nanaman 2.000 bibit pohon mangrove di wilayah pantai tersebut. Penanaman mangrove diresmikan oleh Pjs. Kepala Distrik Mundu Area JBB Pertagas Yudha Prasetya
didampingi Kepala Dinas Lingk ungan Hidup, Dinas Kehutanan, Aparat Desa Dadap dan perwakilan masyarakat Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Ka bupaten Indramayu. Kegiatan ini adalah realisasi program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertagas yang berkolaborasi dengan PT Pertamina (Per sero). Dalam program ini, Pertamina memberikan bi
bit mangrove, sedangkan Pertagas membantu biaya penanaman dan perawatan mangrove. Biaya yang dike luarkan sekitar Rp 120 juta. Masyarakat sekitar dan Pemda Indramayu menyambut positif pelaksanaan kegiatan ini. Penanaman mangrove yang akan dilakukan secara berkelanjutan di Pantai Junti ini tidak hanya dapat men cegah abrasi pantai, namun juga dapat melindungi wi
‘Training Web PR & FI Posting’ JAKARTA - PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PT PDSI) bersama dengan Corporate Shared Service (CSS) melaksanakan training Web PR dan FI Posting yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan ERP. Training berlangsung di Ruang Matahari, Lt. 16 Gedung Standart Chartered Jakarta, dari tanggal 21 – 26 November dengan 30 peserta dari masingmasing area operasi PDSI yang dibagi dalam 2 batch. Training dibuka oleh Direktur Keuangan & Administrasi PT PDSI Made Mahendra Budhi. Dalam sambutannya Made mengatakan kepada seluruh pihak untuk berkomitmen melakukan training dengan baik. “Kita menerapkan sesuatu itu harus well inform, well implementation sehingga hasilnya jelas, karena kita sudah bicara visi misi PDSI kedepan,” tegas Made. Lukman Sjaifullah, Project Coordinator ICM CSS menyampaikan bahwa saat ini Pertamina sedang berupaya menjadi perusahaan yang world class. Salah satunya dengan pemanfaatan IT melalui penerapan ERP yang diharapkan bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam arti bisa meningkatkan daya saing. CSS senantiasa melakukan improvement untuk memberikan kemudahan bagi kelancaran penggunaan ERP, antara lain aplikasi yang berbasis kepada Web. “Semoga segala upaya yang kita lakukan dapat menyelesaikan kendala yang selama ini terjadi dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan menuju perusahaan kelas dunia dimana salah satu cirinya adalah information driven corporation,” ungkap Lukman. Pada bagian akhir pembukaan training, Ario Bintoro, Manager IT PT PDSI ikut memberikan masukan kepada peserta agar bisa memanfaatkan ilmu yang didapat dari CSS. Ario mengharapkan proses GR/SA juga dapat segera diaplikasikan untuk melengkapi End to End proses Procure to Pay.MPCSS
layah konservasi biota laut. Selain itu, program pen a naman mangrove ini dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat sekitar. Sedangkan manfaat yang akan dirasakan oleh Pertagas adalah tanaman mangrove
tersebut dapat melindungi jalur pipa gas yang tertanam sekitar 30 meter dari bibir pantai.MPPERTAGAS
No. 51
AP
anak perusahaan
UBEP Adera Tembus 2000 Barel JAKARTA - Unit Bisnis PEP Adera berhasil menembus angka produksi di atas 2000 barel per hari (bopd). Keberhasilan ini merupakan hasil dari upaya optimalisasi produksi dengan reopening sumur, kerjaulang pindah lapisan, dan pemboran. Peningkatan produksi tersebut didapatkan dari re opening sumur RJA-50 yang menghasilkan sekitar 116 bopd, kerja ulang pindah lapisan pada sumur RJA-121 menghasilkan sekitar 305 bopd, dan pemboran sumur DWA-63 menghasilkan gas sekitar 3,6 mmscfd. ”Sumur DWA-63 rencananya akan direkomplesi sambil menunggu fasilitas produksi gas,” ujarnya. GM UBEP Adera Christian HP Siahaan mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengupayakan optimalisasi produksi melalui pembenahan reservoir management dan sinergi antar fungsi. Christian menjelaskan bahwa produksi lapangan Abab, Dewa, Raja mulai menunjukkan peningkatan pada (11/11) dengan menembus angka1.800 barel per hari. Selanjutnya, angka produksi menembus 2.000 barel per hari pada (23/11). ”Ini merupakan angka tertinggi dalam masa UBEP Adera setelah alih kelola dari JOB Leko Maras yang hanya memproduksi pada 23 April 2009 sekitar 1.200 barel,” ujarnya. Hingga Desember 2011, PEP melakukan reopening di 3 sumur selanjutnya, yaitu ABB-46, DWA-34, dan RJA-1, Reparasi : DWA-48, RJA-123, dan Rekomplesi sumur DWA-63.MPPEP
11
Tahun XLVII, 19 Desember 2011
Logo Baru Pertamina Retail Jakarta – PT. Pertamina Retail melakukan perubahan logo sebagai upaya untuk menyinergikan bisnisnya dengan perusahaan induk, yakni PT. Pertamina (Persero). Perubahan logo secara resmi dilakukan pada 8 Desember 2 0 11 d i S P B U C O C O (Company Own Company Operated) Kemang, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan tersebut hadir Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo, Presdir PT. Pertamina Retail Giri Santoso, dan pejabat lain di lingkingan Pemasaran dan Niaga. Dalam kesempatan tersebut Presiden Direktur PT. Pertamina Retail Giri
Santoso menyampaikan perubahan logo ini bertujuan untuk lebih memotivasi Pertamina Retail dalam upaya menjaga nama baik dan nama besar Pertamina sebagai perusahaan induk. Sedangkan penambahan kata Retail bertujuan untuk menjelaskan fungsi Pertamina Retail sebagai anak peru sahaan Pertamina yang mengelola kegiatan bisnis retail baik Fuel maupun Non Fuel. “Kami berharap dengan diresmikannya logo baru ini, dapat memberikan motivasi pada Pertamina Retail agar mampu menjadi Perusahaan yang Professional, Unggul dan Mandiri, sekaligus juga mendukung visi PT Pertamina
Foto : TATAN/pertamina
KIPRAH
(Persero) untuk menjadi Perusahaan Energi kelas Dunia,” ungkap Giri Santoso. Bersamaan dengan peresmian logo baru, Pertamina Retail memberikan apresiasi kepada para pe langgannya, yakni mem berikan Bahan Bakar Khusus
gratis selama peresmian berlangsung. Hal ini sebagai bentuk penghargaan kepada para pelanggan sekaligus menunjukkan kualitas pro duk bahan bakar khusus Pertamina seperti Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex. MPDSU
Pelatihan Budidaya Ternak Bebek di Pendopo PENDOPO - PT Pertamina EP (PEP) Field Pendopo meng
adakan pelatihan budidaya ternak bebek untuk pemuda karang taruna yang berada di wilayah kerja Perusahaan. Kegiatan ini merupakan salah satu program CSR PEP Field Pendopo. Pelatihan tersebut dise lenggarakan di Gedung Ar sendora, Komperta Pendo po, (1/12). Kegiatan ini ter selenggara berkat kerja sama antara Perusahaan dengan Komunitas Wong Pendopo (KWP).
Terdapat tiga kabupaten yang merupakan wilayah kerja Pendopo, yaitu Muara Enim, Musi Rawas, dan Musi Banyuasin. Pemuda karang taruna yang mengikuti pelatihan berasal dari ketiga kabupaten tesebut. Acara dibuka oleh Field Manager PEP Field Pendopo yang diwakili oleh M. Nur. Dalam sambutannya, M. Nur berharap para peserta dapat menyerap dan mengaplikasikan ilmu yang diberikan dalam pe
latihan tersebut. Penyuluh yang membe rikan pelatihan kali ini adalah tim dari KWP dan Dinas Peternakan Kabupaten Ogan Ilir yang diwakili oleh Aldi Zulkarnain. Para peserta mendapatkan tiga materi. Yaitu, ‘Perspektif Budidaya Bebek Potong dari Sudut Agrobisnis’, ‘Teknik Budidaya Bebek Potong Secara Insentif’, dan ‘Aplikasi Budidaya Bebek Potong’.MPPEP PENDOPO
PT Pertamina EP Tindak Lanjuti OFI to AFI PQA 2010 BANDUNG - Pertamina EP (PEP) mengadakan perte muan untuk penyusunan dan pemb ahasan Standar Tata Kerja (STK) yang terdiri dari Tata Kerja Organisasi (TKO), Tata Kerja Individu (TKI), dan Tata Kerja Penggunaan Alat (TKPA), di Bandung pada 7-11 November 2011. Pembahasan ini merupakan prog ress dari Opportunity For Improvement (OFI) to Action For Improvement (AFI) Pertamina Quality Award 2010. Pertemuan yang difa silitasi oleh Tim Organisasi, Standardisasi dan Mutu (OSM) Fungsi HRD ini, dihadiri oleh beberapa perwakilan fungsi yang ada di PEP, antara
lain Fungsi PMR, Fungsi Legal & Relations, Fungsi Komersialitas, Fungsi MDGTI dan Fungsi HRD. “Tujuan diadakannya pertemuan ini adalah untuk membahas tindak lanjut dari Feedback Report PQA 2010, dimana sampai dengan TW III 2011 ini item OFI yang sudah selesai 73% dan yang masih dalam progress penyelesaian 27%, harapannya sampai ak hir tahun selesai 100%,” ujar Manager OSM Heru Murti. Terdapat sekitar 43 STK yang harus disusun dan ditargetkan selesai pada TW IV. Setiap fungsi dib erikan kesempatan untuk berdiskusi dan mencari referensi terkait dengan STK yang akan di
susun, untuk selanjutnya di-review ulang bersama tim dari OSM. Nantinya STK ini akan melengkapi STK se belumnya dan menjadi pan duan bagi seluruh pekerja dalam bekerja. Antusiasme masing-ma sing tim dalam menyusun dan me-review STK sangat tinggi. Hal itu terlihat ketika diskusi dan melakukan review masing-masing STK yang begitu menarik. “Saya mengucapkan te rima kasih kepada semua tim penyusun. Ini merupakan langkah kita bersama menuju terciptanya sistem manajemen excellent di PT Pertamina EP,” pungkas Heru Murti.MPPEP
KETUA PENGARAH Vice President Corporate Communication • WAKIL KETUA PENGARAH/PENANGGUNG JAWAB Manajer Media • PIMPINAN REDAKSI Mochamad Harun • WK. PIMPINAN REDAKSI Wianda Arindita Pusponegoro • REDAKTUR PELAKSANA Dewi Sri Utami • TIM REDAKSI Urip Herdiman K., Nilawati Dj., Irli Karmila • TATA LETAK & ILUSTRASI Rianti Octavia, Oki Novriansyah • FOTOGRAFER Kuntoro, Wahyu Nugraha Ruslan, Tatan Agus NST • SIRKULASI Ichwanusyafa • kontributor Seluruh Hupmas Unit, Anak Perusahaan & Joven • ALAMAT REDAKSI Jl. Perwira No. 2-4, Jakarta Telp. 3815946, 3815966, 3816046 Faks. 3815852, 3815936 • HOME PAGE http://www.pertamina.com • EMAIL
[email protected],
[email protected] • Penerbit Divisi Komunikasi Korporat- Sekretaris Perseroan
CSR
No. 51
corporate social responsibility
Pertamina Bantu Petani dan Nelayan Teluk Kabung Padang – Pertamina dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) khususnya di bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat memberikan bantuan kepada Kelompok Usaha Masyarakat Mandiri (KUMM) di bidang pelatihan menjahit dan konveksi bagi ibu-ibu nelayan serta pelatihan dan pemberian alat-alat pertanian kepada petani Bungus Teluk Kabung, Padang, (23/11). Program pemberdayaan yang dilakukan selama satu tahun ke depan tersebut diresmikan oleh Wakil Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah dengan dihadiri Operation Head Terminal BBM Teluk Kabung Bintang J Rogahang, Ketua KAN Teluk Kabung
12
Tahun XLVII, 19 Desember 2011
Penguatan Kapasitas Posyandu untuk Ibu dan Anak SEMARANG - Program Pertamina Sehati (Sehat A n a k Te r c i n t a d a n I b u ) merupakan sebuah program CSR yang berfokus pada peningkatan kesehatan anak dan ibu. Pada 5 Desember 2011, Pertamina Sehati hadir di PKK Kelurahan Sekayu yang berada di wilayah ring I Kantor Fuel Retail Marketing Region IV Semarang. Me lalui penguatan kapasitas Posyandu, FRM Region IV memberikan penyuluhan gizi dan nutrisi bagi para ibu. Hal tersebut sesuai dengan program pemerintah, yaitu menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat dan sejahtera. Kegiatan penguatan ka pasitas ponyandu ini dila kukan Pertamina bekerjasama dengan Persatuan Wanita Patra (PWP) FRM Region IV, dengan memberikan penyuluhan gizi dan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak pada tahun emas pertumbuhannya. Pada kesempatan terse but, ahli gizi dr.Evita Ratna mengharapkan kegiatan ini
Foto : FRM REG. IV
Foto : FRM REG. I
BERITA
GM FRMR IV Rifky E.Hardijanto mencium salah satu balita saat membuka kegiatan penguatan kapasitas posyandu di Kelurahan Sekayu, Semarang.
dapat mengurangi balita yang mengalami kurang gizi akibat salah pemberian nutrisi.Per tamina juga memberikan bantuan makanan tambahan dan alat peraga edukatif untuk balita serta diramaikan dengan demo memasak makanan yang sarat gizi. Melalui program ini ibu-ibu dapat mengetahui pentingnya gizi dan jenis-jenis makanan apa saja yang sarat gizi serta cara mengolah dan menyajikannya
dengan benar. GM FRM Region IV Rifky E.Hardijanto dengan didampingi ketua PWP Tingkat Wilayah Pemasaran IV Semarang Yana Rifky Hardijanto menyerahkan ban tuan kepada perwakilan warga di posyandu Tunas Harapan II . Kepedulian FRM Region IV tidak hanya dibuktikan lewat kegiatan di bidang kesehatan namun jug a di bidang lain,
seperti lingkungan, pendidikan dan pemberdayaan masya rakat. Bersamaan dengan per ingatan HUT-54, FRM Reg ion IV melaksanakan berbagai kegiatan sosial. Di antaranya pemberian bantuan biaya pendidikan bagi 2.650 siswa SD – SMA, bakti sosial pengobatan gratis, khitanan massal, operasi katarak, pembangunan laboratorium komputer, serta penanaman mangrove. MPFRM REG. IV
Suhaili, Sekcam, masyarakat dan anggota KUMM Dalam program ini ibu-ibu nelayan diberikan pe latihan menjahit hingga mampu mandiri berproduksi. Hal ini ditandai dengan penyerahan 20 unit mesin jahit dari Wakil Walikota Padang kepada anggota KUMM. Sedangkan untuk pertanian ditandai dengan penyerahan dua unit mesin traktor Yanmar kepada anggota kelompok tani. Mahyeldi menyampaikan apresiasi terhadap program digulirkan Pertamina dan PKPU Padang karena ikut mendorong kemandirian masyarakat. Masyarakat diajak untuk semangat dan sungguhsungguh menyambut program ini. Pada kesempatan itu Mahyeldi turut meminta masyarakat untuk membantu menjaga operasional Pertamina agar program CSR dapat berkelanjutan. Operation Head Terminal BBM Teluk Kabung, Bintang J Rogahang mengatakan bahwa sebagai BUMN yang fokus mengelola bisnis inti di bidang energi tetap berupaya menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat terutama meningkatkan taraf ekonomi dengan program pemberdayaan. Sehubungan dengan lokasi Terminal BBM berada di areal nelayan dan petani, maka program-program pemberdayaan masyarakat disesuaikan dengan kondisi yang ada. Selain menyediakan mesin jahit, progam ban tuan bekerja sama dengan lembaga PKPU ini juga menyediakan satu orang guru ahli jahit dan pen damping serta lokasi pelatihan. Diharapkan nantinya hasil produksi KUMM bisa berkembang dan dapat dipasarkan lebih baik.MPFRM REG. I
Siswa SD Antusias Periksa Gigi SURABAYA - Sekitar 250 siswa SDN 60 & 61 Perak Uta ra sangat antusias mengikuti penyuluhan dan pemeriksaan gratis gigi dan mulut yang digelar Pertamina bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia cabang Surabaya, pada (19/11). Pada kesempatan ini, tim dari PDGI Cabang Surabaya memberikan penyuluhan me ngenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta bagaimana merawat gigi dengan baik dan be nar. Selanjutnya, secara berg iliran, anak-anak akan diperiksa giginya dan diobati atau diambil tindakan ringan apabila dirasa perlu. Selain penyuluhan dan pemeriksaan, Pertamina dan PDGI Surabaya juga membangun Pojok Kesehatan Gigi yang diberikan ke pihak sekolah untuk kemudian dikelola ke depannya. Melalui Pojok Kesehatan Gigi tersebut, diharapkan siswa dapat terus mempelajari pentingnya kesehatan gigi dan mulut. “Pojok Kesehatan Gigi ini terdiri dari berbagai pe
Foto : FRM REG.V
Bungus Teluk Kabung.
Para siswa SDN 60 & 61 Perak Utara mendapatkan penjelasan mengenai cara menggosok gigi yang benar.
ngetahuan mengenai kese hatan gigi dan mulut, baik dari buku, alat peraga mau pun poster yang sudah kami siapkan,” ujar Ketua PDGI Cabang Surabaya Elly Munadzirah. Sementara Asisstant Manager External Relations Pertamina FRM Region V Eviyanti Rofraida menyatakan, melalui program Clino Gigi ini, Pertamina berharap dapat membantu masyarakat, teru
tama anak-anak, agar dapat terus meningkatkan kualitas kesehatan dalam hidupnya. Selain Clino Gigi, pro gram CSR Pertamina di bidang kesehatan antara lain Pemeriksaan Kank er Serviks, Bright With Pertamina (Pemeriksaan mata & bantuan kacamata), Sehati (Kesehatan Anak dan Ibu), dan lain-lain. Sedangkan di bidang pen didikan antara lain beasiswa (SD, SMP, SMA dan S1), An
jungan Baca Pertamina (di RS dr. Soetomo Surabaya, RS Sanglah Bali dan RS Syaiful Anwar Malang), Pertamina Goes to Campus, Pertamina Youth Program, serta pela tihan untuk masyarakat. Di bidang lingkungan, di anta ranya penanaman 10.000 mangrove di Hutan Ekow i sata Wonorejo, Program Pe ngelolaan Sampah di Perak, uji emisi, dan penanaman po hon produktif.MPFRM REG. V