Proposal Praktek Kerja Lapangan PT. Geoservices
2015
Proposal Praktek Kerja Lapangan
“Metode Well Logging : Akuisisi, Processing, dan Interpretasi”
Email :
[email protected] Phone : 081224803355
Jurusan Teknik Geofisika Fakultas Teknik Universitas Lampung 2015
1
Proposal Praktek Kerja Lapangan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal Praktek Kerja Lapangan (PKL). Tidak lupa saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan proses pembuatan proposal ini. Praktek Kerja Lapangan merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil bagi mahasiswa Strata-1(S1). Untuk itu kami memohon kepada instansi atau perusahaan yang kami maksud agar bisa menerima kami untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ini diharapkan mahasiswa bisa mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh selama kuliah pada fenomena - fenomena nyata yang terjadi di alam. Adapun metode yang akan digunakan disesuaikan dengan pembimbing lapangan yang ada di perusahaan. Hal ini untuk mempermudah pekerjaan selama Praktek Kerja Lapangan berlangsung. Waktu pelaksanaannya akan dilakukan pada Maret sampai April 2015.
Penyusun
Email :
[email protected] Phone : 0857-5851-8283
2
DAFTAR ISI halaman KATA PENGANTAR ....................................................................................... 2 DAFTAR ISI...................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .................................................................................... 4 1.2. Dasar Praktek Kerja Lapangan............................................................ 5 1.3. Tujuan Praktek Kerja Lapangan.......................................................... 5 BAB II TEORI DASAR 2.1. Tinjauan Umum Well Logging ........................................................... 6 2.1.2. Konsep Dasar Well Logging ..................................................... 6 2.1.3. Perangkat – Perangkat Well Logging ....................................... 7 2.2. Tahap Processing dan Interpretasi Data Well Logging ...................... 11 BAB III METODOLOGI PRAKTEK 3.1. Lokasi, Waktu dan Tema Praktek ....................................................... 13 3.2. Metode Praktek ................................................................................... 13 3.3. Kegiatan Praktek ................................................................................. 14 3.4. Peserta Kerja Praktek Lapangan ......................................................... 14 BAB IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sumber daya manusia (human resource) merupakan masalah yang klasik dan hangat dibicarakan dalam pertemuan-pertemuan ilmiah seperti seminar, lokakarya simposium bahkan terkadang hadir dalam diskusi-diskusi lepas yang melibatkan para pakar, cendekiawan, praktisi sampai dikalangan mahasiswa dihampir seluruh pelosok negeri. Dari pertemuan-pertemuan tersebut hanya satu kesimpulan yang dapat mereka tarik yaitu bahwa kualitas SDM kita masih sangat rendah bila dibandingkan dengan negara-negara di dunia yang telah mengalami kemajuan bukan hanya dalam sektor pendidikan namun secara koheren telah merata di semua aspek kehidupan masyarakatnya baik itu di segi ekonomi, sosial budaya dan sebagainya. Berdasarkan Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional dan Peraturan No.60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, menyatakan bahwa pendidikan tinggi terdiri dari pendidikan akademik dan profesional. Sehingga perguruan tinggi harus mampu memenuhi kebutuhan negara akan hal tenaga kerja yang profesional di bidangnya. Sebagai salah satu jurusan yang ada di Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Geofisika Universitas Lampung diharapkan mampu mencetak tenaga yang terampil, berkualitas, dan kompetitif. Oleh sebab itu, semua mahasiswa wajib mengikuti mata kuliah Praktek Kerja Lapangan sebesar 4 sks (1-3), yang diharapkan nanti agar para mahasiswa mampu memperoleh ilmu secara langsung di lapangan dari orang-orang yang terlatih di sebuah perusahaan sehingga tidak hanya mengandalkan teori belaka. Sebagai salah satu metode dalam geofisika, metode Well Logging dapat digunakan baik dalam eksplorasi pada tahap pendahuluan sebelum dilakukan produksi, Batubara,
dapat
digunakan
pada
Lapangan
Hidrokarbon,
Geothermal,
maupun Tambang Mineral Lainnya. Keunggulan dari metode ini adalah mampu menggambarkan keadaan bawah permukaan secara Lateral, sehingga litologi masing-masing lapisan dapat tergambar dengan jelas dan sebagai data pengikat metode geofisika yang lainnya. Dalam rangka merealiasikan tujuan tersebut diperlukan kerjasama antara pihak Universitas dengan instansi yang terkait sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dan memberikan gambaran mengenai realita yang akan dihadapi ketika menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Salah satu instansi yang berkaitan adalah PT. Dizamatra Powerindo
1.2. Dasar Praktek Kerja Lapangan Dasar praktek kerja lapangan ini adalah : 1. Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2. Kurikulum Jurusan Teknik Geofisika Fakultas Teknik Universitas Lampung. 3. Praktek Kerja Lapangan adalah Mata Kuliah Wajib yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Strata-1 (S-1).
1.3. Tujuan Praktek Kerja Lapangan Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah : 1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah kurikulum dan kelulusan di Jurusan Teknik Geofisika Fakultas Teknik Universitas Lampung. 2.
Mengenal dan memperluas wawasan geofisika dengan metode well logging.
3.
Dapat Melakukan Akuisisi, Processing dan Interpretasi data Well Logging.
4. Mengetahui peranan para geofisikawan dalam eksplorasi pendahuluan hidrokarbon, pertambangan, maupun geothermal. 5. Sebagai studi perbandingan antara teori yang telah diperoleh dalam pembelajaran di universitas dengan kenyataan yang ada di lapangan.
BAB II TEORI DASAR 2.1. Tinjauan Umum Well Logging 2.1.2. Konsep Dasar Well Logging Well logging merupakan metode penelitian yang mempelajari karakter fisik batuan suatu formasi dari pengamatan dan perhitungan parameter fisik batuan dari pemboran. Parameter fisik tersebut berupa sifat porositas, resistivitas, temperature, densitas, permeabilitas dan kemampuan cepat rambat yang direkam oleh gelombang elektron dalam bentuk kurva. Pada prinsipnya alat di masukkan kedalam sumur dan dicatat sifat fisik pada daerah di kedalaman tertentu.Pencatatan dilakukan dengan kedalamannya, waktu, jarak kemudian di plot kedalam suatu log yang mempunyai skala tertentu dan direkam dalam bentuk digital. - Kecepatan Gelombang Akustik a. Gelombang Kompresi King (1966) telah menyimpulkan bahwa harga kecepatan gelombang kompresi akan membesar dengan bertambahnya tekanan.Gelombang dirambatkan oleh gerak partikel yang sejajar dengan arah perambatannya.perambatan ini terjadi oleh tabrakan elastik atom/molekul ke tetangganya. b. Gelombang Transversal King (1966) juga telah menyimpulkan bahwa harga kecepatan gelombang transversal akan membesar dengan bertambahnya tekanan. - Poisson Ratio Rasio ini adalah sebuah ukuran perubahan bentuk geometri akibat tegangan satu arah dan merupakan perbandingan fraksi perubahan diameter terhadap fraksi perubahan panjang.jika d adalah diameter dan I adalah panjang,maka : µ = Δd/d / Δ1/1
- Modulus Young Pergeseran atom atau molekul yang menyebabkan perambatan gelombang akustik masih berada dalam sifat-sifat elastik media atom
atau molekul
itu,sehingga berlaku hukum Hooke. - Densitas Batuan Kerapatan batuan atau disebut juga densitas batuan makin besar densitas batuan maka makin tinggi keraptan suatu batuan. - Porositas Porositas adalah volume rongga dalam batuan dibanding volume total batuan. Porositas absolut adalah perbandingan volume seluruh pori dengan volume total batuan. Porositas efektif adalah rongga dalam batuan yang berhubungan satu dengan yang lainnya (Koesoemadinata, 1980). Faktor besar – kecilnya porositas dipengaruhi besar butir, pemilahan, bentuk kebundaran, penyusunan butir dan kompaksi dan sementasi. - Permeabilitas Permeabilitas adalah sifat batuan untuk meluluskan cairan melalui pori – pori yang berhubungan tanpa merusak partikel. 2.1.3. Perangkat – Perangkat Well Logging 1. Log Gamma Ray Prinsip dari Log Gamma Ray adalah suatu rekaman dari tingkat radioaktivitas alami yang terjadi karena unsur Uranium, Thorium dan potassium pada batuan. Pemancaran yang terus – menerus terdiri dari semburan pendek dari tenaga tinggi sinar Gamma, yang mampu menembus batuan yang dapat dideteksi oleh detector. Fungsi dari log gamma ray adalah untuk membedakan lapisan permeable dan tidak permeable. Pada batupasir dan batu karbonat mempunyai konsentrasi radioaktif rendah dan gamma ray-nya bernilai rendah; dan sebaliknya pada batulempung serpih, mempunyai gamma ray tinggi.
Secara khusus Log GR berguna untuk mengetahui lapisan permeable dan impermeable, dapat juga data dari Log GR dibandingkan dengan data didapat dari Log SP. Secara umum fungsi dari Log GR antara lain : 1. Evaluasi kandungan serpih Vsh 2. Menentukan lapisan Permeabel,Impermeable 3. Evaluasi bijih mineral radioaktif 4. Evaluasi lapisan mineral yang bukan radioaktif 5. Korelasi Log pada sumur berselubung 6. Korelas antar sumur 2. Log SP (Spontaneous Potential Log) Log SP adalah rekaman perbedaan potensial listrik antara elektroda di permukaan dengan elektroda yang terdapat di lubang bor yang bergerak naik – turun. Supaya SP dapat berfungsi maka lubang harus diisi oleh lumpur konduktif. SP digunakan untuk : 1. Identifikasi lapisan permeable,impermeable 2. Mencari batas-batas lapisan permeable dan korelasi antar sumur berdasarkan lapisan itu. 3. Menentukan nilai resistivitas air formasi (Rw) 4. Memberikan indikasi kualitatif lapisan serpih. Pada lapisan serpih, kurva SP umumnya berupa garis lurus yang disebut garis daasar serpih, sedangkan pada formasi permeable kurva SP menyimpang dari garis dasar serpih dan mencapai garis konstan pada lapisan permeable yang cukup tebal yaitu garis pasir. Penyimpangan SP dapat ke kiri atau ke kanan tergantung pada kadar garam air formasi dan filtrasi lumpur. 3. Log Resistivity (LR) Log Resistivity digunakan untuk mendeterminasi zona Mining Area dan zona air, mengindikasikan zona permeable dengan mendeteminasi porositas resistivitas.
Karena batuan dan matrik tidak konduktif, maka kemampuan batuan untuk menghantarkan arus listrik tergantung pada fluida dan pori Alat-alat yang digunakan untuk mencari nilai resistivitas (Rt) terdiri dari dua kelompok yaitu Laterelog dan Log Induksi.. Yang umum dikenal sebagai log Rt adalah LLd (Deep Laterelog Resistivity), LLs (Shallow Laterelog Resisitivity), ILd (Deep Induction Resisitivity), ILm (Medium Induction Resistivity), dan SFL. a.
Laterelog Prinsip kerja dari laterelog ini adalah memfokuskan arus listrik secara
lateral ke dalam formasi dalam bentuk lembaran tipis. Ini dicapai dengan menggunakan arus pengawal (bucking current), yang fungsinya untuk mengawal arus utama (measured current) masuk ke dalam formasi sedalam-dalamnya. Dengan mengukur tegangan listrik yang diperlukan untuk menghasilkan arus listrik utama yang besarnya tetap, resistivitas dapat dihitung dengan hokum ohm. b.
Log Induksi Prinsip kerja dari Induksi yaitu dengan memanfaatkan arus bolak-balik
yang dikenai pada kumparan, sehingga menghasilkan medan magnet, dan sebaliknya medan magnet akan menghasilkan arus listrik pada kumparan. Secara umum, kegunaan dari Log Induksi ini antara lain : 1. Mengukur konduktivitas pada formasi, 2. Mengukur resistivitas formasi. 4. Log Porositas Log porositas digunakan untuk mengetahui karakteristik/sifat dari litologi yang memiliki pori, dengan memanfaatkan sifat – sifat fisika batuan yang didapat dari sejumlah interaksi fisika di dalam lubang bor. Hasil interaksi dideteksi dan dikirim ke permukaan barulah porositas dijabarkan. Ada tiga jenis pengukuran porositas yang umum digunakan di lapangan saat ini adalah Sonik, Densitas, dan Neutron. Nama-nama ini berhubungan dengan besaran fisika yang dipakai dimana pengukuran itu dibuat sehingga istilah-istilah “Porositas Sonik”, “Porositas Densitas”, dan “Porositas Netron”. Penting untuk
diketahui bahwa porositas-porositas ini bias tidak sama antara satu dengan yang lain atau tidak bisa mewakili “porositas benar”. 5. Log Sonic Log sonic pada prinsipnya mengukur waktu rambatan gelombang suara melalui formasi pada jarak tertentu, sehingga memerlukan pemancar dan penerima yang dipisahkan dalam jarak tertentu. Waktu yang dibutuhkan tersebut biasanya disebut “Interval Transit Time” (∆t). ∆t
berbanding terbalik dengan
kecepatan gelombang suara dan tergantung pada jenis litologi, porositas dan kandungan porinya. 6. Log Density Alat porositas kedua adalah yang akan ditinjau adalah Alat Lito-Densitas atau Litho-Density Tool (LDT). Pada LDT, menggunakan prinsip fisika nuklir dengan memanfaatkan tembakan sinar gamma, sehingga LDT dirancang untuk memberikan tanggapan terhadap gejala fotolistrik dan hamburan Compton dengan cara memilih sumber radioaktif yang memproduksi sinar gamma dengan tingkat tenaga antara 75 Kev dan 2 Mev, misalnya unsur Cesium-137 yang mempunyai puncak tenaga sinar gamma pada 662 keV. 7.
Log Neutron Alat ini disebut Alat Netron terkompensasi (Compensated Netron Tool)
atau disingkat CNT. Alat ini biasanya dikombinasikan dengan LDT dan GammaRay, karena ketiga alat tersebut adalah alat nuklir dengan kecepatan logging yang sama dan kombinasi netron-densitas akan memberikan evaluasi litologi pintas dan indicator gas yang ampuh. Fungsi dari log netron adalah untuk menggambarkan formasi sarang (porous) dan untuk menentukan porositasnya. Log ini memberikan data yang berguna untuk menghitung jumlah hydrogen yang ada dalam formasi. Mekanisme kerja dari log ini adalah dengan pemancaran netron yang berenergi tinggi dari sumber radioaktif yang dipasang pada alat.Jika tumbukan akan kehilangan energi tergantung 5. Log Sonic
Log sonic pada prinsipnya mengukur waktu rambatan gelombang suara melalui formasi pada jarak tertentu, sehingga memerlukan pemancar dan penerima yang dipisahkan dalam jarak tertentu. Waktu yang dibutuhkan tersebut biasanya disebut “Interval Transit Time” (∆t). ∆t
berbanding terbalik dengan
kecepatan gelombang suara dan tergantung pada jenis litologi, porositas dan kandungan porinya. Zona gas sering diidentifikasi dengan menggabung log netron dan log densitas. Penggabungan log netron dan log porositas selain sangat baik untuk penentuan harga porositas, mengidentifikasi litologi dan untuk mengevaluasi kandungan serpih. Ketika rongga batuan diisi gas pembacaan log netron akan lebih rendah disbanding bila ronga diisi oleh minyak atau air. Hal ini terjadi karena kandungan hydrogen pada gas jauh lebih rendah dibandingkan kandungan hydrogen pada minyak maupun air. 2.2. Tahap Processing dan Interpretasi Data Well Logging Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam processing data log adalah sebagai berikut: Pengolahan data menggunakan rockwork a. menginput data ke dalam rockwork b. membuatan peta lokasi bore holes data log dengan fungsi map c. memodelan data resistivitas 3D dengan mengunakan p-data model d. memodelan resistivitas akuifer 3Ddengan menggunakan p-data model e. memodelan fence data resistivitas dengan mengunakan p-data fence lalu tarik garis pada titik pengeboran. f. memodelan lithologi 3Ddengan menggunakan litologi model di fungsi bar. g. memodelan lithologi akuifer dengan mengimput batas bawah dan atas dari aquifer tersebut di fungsi litologi. h. memodelan fence lithologi dengan mengunakan litologi lalu fence setelah itu tarik garis pada titik pengeboran. Logging memberikan data yang yang diperlukan untuk mengevaluasi secara kuantitas,kualitas banyaknya Mining Area di lapisan pada situasi dan
kondisi sesungguhnya. Kurva log memberikan informasi yang cukup tentang sifat-sifat batuan. Dari sudut pandang pengambil keputusan, logging adalah bagian yang penting dari proses pemboran dan penyelesaian sumur. Log adalah suatu grafik kedalaman (kadang-kadang waktu), dari satu set kurva yang menunjukkan parameter yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur. Ada dua cara untuk melakukannya : o Secara manual, dengan metode pintas (quick look) atau o Dengan computer, baik di lapangan maupun di FLIC (Field Log Interpretation Center)
BAB III METODOLOGI PRAKTEK
3.1. Lokasi, Waktu dan Tema Praktek Lokasi praktek dilakukan di “PT. Dizamatra Powerindo” mulai Maret – April 2015. Tema dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah “Metode Well Logging : Akuisisi, Processing, dan Interpretasi”.
3.2. Metode Praktek Metodologi yang akan digunakan dalam praktek kerja lapangan adalah : Metode Praktis, metode praktek langsung pada objek yang akan belajar di bawah pengawasan dan bimbingan dari pengawas lapangan. Metode Observasi, metode pengumpulan data dengan cara langsung mengamati dan merekam obyek yang dipelajari. Metode Wawancara, metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung oleh pengawas lapangan Metode Sastra, yaitu dengan mempelajari literatur pengambilan data dalam bentuk buku, buku teks, jurnal, dan bentuk lain yang terkait dengan objek yang sedang dipelajari untuk mendukung penyelesaian Pelatihan Job penyusunan laporan. Metode Bimbingan, ada konsultasi suatu bantuan dalam men-dokumentasikan bidang ilmiah yang diperoleh selama program praktek. Hal ini dilakukan dengan pembimbing bidang lapangan di PT. Dizamatra Powerindo, dan dosen pembimbing dari Universitas Lampung.
3.3. Kegiatan Praktek Dalam melaksanakan program praktek, kita sebagai mahasiswa diharapkan untuk melakukan studi kasus, yang mengangkat kasus yang ditemukan dalam program praktek untuk menjadi sebuah penilaian yang sesuai dengan bidang keahlian yang ada, atau untuk mengamati cara kerja proses atau alat untuk kemudian dikaji sesuai dengan bidang keahlian. Untuk mendukung program praktek dan penilaian yang akan dilakukan, dapat diimplementasikan dengan beberapa metode implementasi, seperti:
Wawancara dan diskusi untuk memperoleh informasi yang mendukung pada sistem kontrol.
Studi literatur untuk menemukan informasi data dari literatur sebagai patokan untuk membandingkan hasil yang diperoleh.
Langsung pengamatan ke situs untuk mengetahui sistem kontrol yang digunakan perusahaan. Sistem yang akan diimplementasikan adalah sesuai dengan kondisi lapangan
yang ada, atau sesuai. Selama program praktek, saya akan mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan, data yang diperoleh selama kerja praktek akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan disebarluaskan, dan digunakan hanya sebagai laporan kerja praktek, dan laporan tersebut ditinjau dan disetujui oleh perusahaan. 3.4. Peserta Praktek Kerja Lapangan Yang akan menjadi peserta kegiatan Praktek Kerja Lapangan adalah Mahasiswa Jurusan Teknik Geofisika Fakultas Teknik Universitas Lampung yang berjumlah 2 orang, yaitu: Agung Mahesya Hakim Farid Anshari Leo Rivandi Purba
NPM. 1115051005 NPM. 1115051015 NPM. 1115051022
BAB IV PENUTUP Demikianlah Proposal Pengajuan Praktek Kerja Lapangan ini Saya buat. Besar harapan bagi Saya dapat diterima di PT. Dizamatra Powerindo untuk melaksanakan kerja praktek dengan tema Akuisisi, Processing dan Interpretasi Well Logging. Bapak/Ibu dapat menghubungi saya melalui email/Hp : Email :
[email protected] Hp : 085758518283 Atas perhatian Bapak/Ibu Kami ucapkan terima kasih. Berikut saya lampirkan CV (Curriculum Vitae) pribadi Saya.
DAFTAR PUSTAKA Bateman, R.M., 1985, Open-hole Log Analysis & Formation Evaluation, International Human Resources Development Corporation, Boston. Darling, T, 2005, Well Logging and Formation Evaluation, Gulf Freeway, Texas. Ellis, D. V. & Singer, J. M., 2008, Well Logging for Earth Scientist 2nd Edition, Springer, Netherlands. Harsono, A, 1997, Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log, Schlumberger Oilfield Services, Jakarta. Rider, M, 1996, The Geological Interpretation of Well Logs 2nd Edition, Interprint Ltd, Malta. Schlumberger, 1989, Log Interpretation Principles/Aplication, Schlumberger Educational Services, Texas. Sheriff, R.E., 1991. Encyclopedic Dictionary of Exploration Geophysics, Society of Exploration Geophysicist, Tulsa,Oklahoma, 376pp.