PROPOSAL PENELITIAN
‘Cerita Lucu Papua (MOP) dalam Pergulan dan Pengaruhnya Terhadap Kekerabatan Masyarakat di Timika, Papua’
RACHMAT JULAINI F21110342
JURUSAN SASTRA INGGRIS FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Indonesia, dengan berbagai macam budaya yang ada di dalamnya mempunyai ratusan budaya yang berbeda-beda. Seperti halnya diketahui bahwa budaya merupakan simbol utama dalam membangun masyarakat yang tetap menjunjung tinggi nilai moral dan keagamaan. Namun dalam penerapannya, seringkali budaya dianggap sebagai penghambat pembangunan bangsa. Papua, yang merupakan kawasan paling timur di Indonesia, menyimpan begitu banyak budaya yang tidak mampu dijawab oleh berbagai media, baik cetak maupun elektronik, kecuali kita sebagai masyarakat yang sadar dengan kearifan budaya terjun langsung ke masyarakat papua untuk mencari budaya yang terpendam. Beberapa waktu lalu, kita sempat dihebohkan dengan celotehan anak papua melalui video berjudul „epen cupen‟. Budi, sebagai pemeran utama dalam video berbagai versi tersebut, menjadi bahan pembicaraan di Kota Makassar ini. Bahkan di dalam sebuah video terdapat anak-anak sekolah yang dengan polosnya belajar membaca dengan dialek mereka masing-masing. Tentunya video tersebut menyita perhatian khalayak ramai karena menghadirkan sebuah budaya yang lain, tertawa namun tetap menjunjung tinggi moral bangsa.
B. Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam masalah ini, adalah yang pertama, makna „kata-kata kasar‟ yang terkandung dalam Cerita Lucu Papua (MOP), dan kedua makna dari penciptaan MOP dalam meyatukan kebersamaan masyarakat papua.
C. Rumusan Masalah Dari fokus penelitian yang sudah ada, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana kata-kata kasar dapat menjadi sebuah kelucuan ? 2. Bagaimana fungsi dari penciptaan MOP untuk masyarakat papua menghadapi zaman modern?
D. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk memahami arti kata-kata kasar dan penggunaanya yang dapat membuat “cair” suasana bagi masyarakat papua khususnya Timika. 2. Untuk mengetahui sampai sejauh mana MOP berkembang, dan pengaruhnya bagi masyarakat timika menjawab tantangan zaman.
E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menggali ciri-ciri khas masyarakat papua yang cenderung lebih akrab dengan masyarakat lainnya, dibandingkan dengan masyarakat luar Papua. Manfaat lain ditujukan kepada : 1. Diri sendiri, dan juga pembaca laporan ini nantinya. 2. Warga Negara Asing, khususnya yang tertarik mencari budaya Indonesia lain, selain pulau Jawa dan Sulawesi.
Bab II KAJIAN TEORI
A. Makna Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna adalah arti, maksud pembicaraan atau penulis. Pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan. Lebih lanjut, penggunaan istilah makna dalam penelitian ini berfungsi sebagai makna khusus. Makna khusus yaitu makna kata atau istilah yang pemakaiannya terbatas pada bidang tertentu. Dari pengertian tentang makna tersebut, dapat diketahui bahwa istilah makna dapat dipakai dalam berbagai keperluan tetapi sesuai dengan konteks kalimatnya. Di samping itu, pemakaiannya juga disesuaikan pula dengan bidang-bidang yang berkaitan dengan pemakaian istilah makna. Berkaitan dengan penelitian ini, makna yang dipakai adalah makna khusus yaitu istilah yang pemakaian dan maknanya terbatas pada bidang tertentu.
B. MOP Cerita Lucu Papua, atau yang lebih populer dengan nama MOP, singkatan dari menipu orang penipu. Artinya, seseorang atau seorang pencerita menipu pendengar dengan sebuah bualan atau cerita yang tak masuk akal. MOP kadang identik dengan kata-kata yang berbau SARA, namun tetap mengadirkan ciri khasnya yaitu kelucuan. Unsur SARA yang terdapat pun biasa menyinggung diri pencerita itu sendiri dengan maksud untuk dijadikan bahan tertawaan agar pendengar tak merasa tersinggung bila mereka yang menjadi objek tertawaan.
Bab III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan makna MOP di masyarakat papua khususnya di Timika. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dalam bentuk tertulis maupun lisan. Seluruh data kemudian dianalisis secara induktif sehingga menghasilkan data yang deskriptif. Untuk memperoleh data dilakukan atau dibutuhkan teknik pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi atau pengamatan, wawancara, dan dokumentasi yang berupa sumber bacaan atau tertulis, serta foto atau gambar dari pencerita maupun kegiatan MOP itu sendiri.
B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini meliputi masyarakatat di Timika, Papua baik yang berasal dari Papua, maupun masyarakat asli Papua itu sendiri. Objek dalam penelitian ini adalah MOP, yang mana MOP merupakan cerita atau lelucon yang berkembang dalam pergaulan masyarakat di Papua.
C. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Mimika yang lebih dikenal dengan sebutan Timika. Timika Sendiri merupakan tempat dimana terdapat perusahaan tambang emas terbesar di Indonesia yaitu PT Freeport Indonesia. Penelitian akan dilakukan secara acak dalam beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Mimika, Papua dan diambil beberapa pencerita maupun pendengar MOP untuk menjadi responden yang diwawancarai tentang topik penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan diperlukan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Observasi Dalam penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh dan mengumpulkan data. Proses kegiatan ini lebih ditekankan pada ketelitian dan kejelian peneliti sendiri. Dalam observasi ini, peneliti melakukan pengamatan secara langsung tempat yang akan digunakan untuk penelitian. b. Wawancara Tahap kedua dalam mengumpulkan data yaitu melakukan wawancara langsung secara mendalam dengan responden yang telah ditentukan sebelumnya. Wawancara
adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara diadakan dengan tujuan untuk memperoleh data yang diperlukan, untuk mengecek kebenaran data yang diperoleh melalui kegiatan observasi yang dilakukan pada langkah pertama. c. Dokumentasi Tahap dokumentasi dilakukan untuk dapat memperkuat data hasil dari wawancara dan observasi. Dokumen-dokumen yang berisi data-data yang dibutuhkan meliputi bukubuku yang relevan, serta foto-foto atau gambar tentang Cerita Lucu Papua (MOP).
E. Triangulasi Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi dilakukan agar hasil penelitian ini valid. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Agar mendapatkan data yang lebih valid dan ada kecocokan satu sama lain, dilakukan triangulasi dari data wawancara dan data observasi, serta dokumentasi yang berupa rekaman dan foto atau gambar. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Pengambilan data dilakukan pada sejumlah sumber data yang berbeda-beda. Data dianggap valid bila jawaban sumber data yang satu sesuai atau sama dengan jawaban sumber yang lainnya.
F. Rencana Biaya Anggaran Penelitian ini merupakan penelitian budaya guna memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Metodologi Penelitian Kebudayaan, maka semua biaya ditanggung oleh penulis.
G. Jadwal Waktu Penelitian 1. Minggu I : Persiapan 2. Minggu II – V : Pengumpulan data, pengolahan dan analisis data secara garis besar 3. Minggu VI – X : Penyusunan laporan draf, mulai Bab I – Bab V 4. Minggu XI – XII : Laporan akhir
H. Daftar Pustaka 1. Harsono, Andreas dan Setiono, Budi. 2005. Jurnalisme Sastrawi : Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Pantau: Jakarta. 2. Hendri, Jhon. 2009. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan Suku Bunga Riil Terhadap Cadangan Primer dan Kredit untuk Nasabah Bank Mandiri. Tesis Universitas Gunadarma: Jakarta. Blog/Situs : 1. Wong_Njawa.blogspot.com/contoh-proposal-penelitian-budaya.html