Proposal Kegiatan Posko Tanggap Bencana Merapi 2010 Satu Bumi Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang
I.
Latar Belakang Gunung Merapi ditingkatkan dari Normal menjadi Waspada pada tanggal 20 September 2010. Pada 21 Oktober 2010 status Merapi menjadi Siaga, dan kemudian Awas terhitung sejak 25 Oktober 2010. Seperti diinformasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Merapi memasuki fase erupsi sejak Selasa sore, 26 Oktober 2010. Mapala Fakultas Teknik UGM , Satu Bumi, cukup berpengalaman dalam tanggap darurat bencana, diantaranya menjadi wakil relawan DIY pada saat Tsunami menerjang Aceh akhir 2005. Gempa yang mengguncang Yogyakarta bersamaan dengan aktifitas Gunung Merapi tahun 2006 juga menjadi saksi komitmen Satu Bumi untuk berperan aktif dalam aktifitas tanggap bencana. Sebagai organisasi mahasiswa cendekia yang energik dan idealis, Satu Bumi merupakan potensi yang luar biasa untuk aktifitas tanggap darurat bencana. Salah satu bentuk konkretnya, Mapala Satu Bumi mendirikan Posko Tanggap Bencana Gunung Merapi 2010 yang mempunyai 2 tahap dalam menangani korban bencana Merapi, yaitu : 1. Tahap I, tahap pendampingan korban bencana di TPS hingga status ‘AWAS’ Merapi dicabut. 2. Tahap II, tahap recovery tempat tinggal korban bencana yang ditinggalkan. Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, sekitar 4 km dari puncak Gunung Merapi dan sekitar 25 km arah barat laut Propinsi Yogyakarta adalah desa terakhir di sebelah barat Lereng Gunung Merapi dan menjadi salah satu daerah yang terkena dampak buruk guguran abu vulkanik yang lumayan tebal, sehingga penduduknya harus tinggal di TPS Sewukan (Tempat Pengungsian Sementara Sewukan). TPS Sewukan merupakan TPS yang tidak terdaftar dalam daftar TPS yang sudah direncanakan (TPS dadakan). Desa Krinjing merupakan sasaran kegiatan Tanggap Bencana Gunung Merapi 2010 yang sedang ditindaklanjuti. Gambaran umum lokasi dan tahapan pendampingan penanganan bencana Gunung Merapi 2010 terlampir.
II. Gambaran Umum Wilayah a. Kondisi Fisik Lokasi
: Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang (5
kilometer di barat laut puncak Merapi, di bawah pos pengamatan Babadan). Sarana kesehatan
: baru saja akan dibuatkan Poliklinik Desa (PKD)
Sarana pendidikan
: 2 buah sekolah dasar, SD 1 Krinjing dan SD 2 Krinjing
Sarana peribadatan
: masjid 1 buah
Peta Kawasan Gunung Merapi
TPS Sewukan Desa Krinjing
Ket :
Puncak G. Merapi
Hazard Zone III
Hazard Zone II
Hazard Zone I
10 Km, berpotensi hujan abu lebat dan lontaran batu
b. Kependudukan Jumlah penduduk Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang dari hasil wawancara : 2091 jiwa, 597 KK. Mata pencaharian sebagian besar petani dan peternak. c. Kondisi di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Berdasarkan hasil survey tanggal 29 Oktober 2010, kondisi TPS Sewukan yaitu sebagai berikut : Lokasi
: Desa Sewukan, Kec. Dukun, Kab.Magelang (10 kilometer di barat laut puncak Merapi)
Koordinat
: 070 31’ 59,9” LS dan 1100 21’ 11,7” BT
Ketinggian
: 687 mdpl
Bangunan yang dipergunakan sebagai TPS : sekolah dan tenda pleton Jumlah pengungsi : 1119 jiwa Jumlah pengungsi menurut umur : -
Lansia
: 439 jiwa
-
Balita 0-1 th
: 14 jiwa
-
Balita 1-5 th
: 294 jiwa
-
Anak2
: sekitar 150 jiwa
-
Ibu hamil
: 12 jiwa
-
Untuk pemuda dan pria dewasa sebagian besar ke ladang tiap pagi
Asal pengungsi : Desa Krinjing, desa tertinggi di kecamatan Dukun Agama
: sebagian besar Islam
Kondisi logistik : sementara sudah mencukupi untuk 1 hari kedepan. Dapur umum
: ibu-ibu PKK di Desa Sewukan menjadi relawan untuk membantu para pengungsi berada di rumah penduduk (rumah Bu Kades).
Kondisi kesehatan : beberapa relawan kesehatan mendirikan posko di rumah warga dan sementara masih dalam kondisi baik. Kondisi MCK
: berada di parit, di sawah, di mana-mana kotoran. 4 toilet yang hanya berfungsi 3 buah dan kotor. Sering terjadi antrian. Banyak yang mandi dan membuang kotoran di sungai belakang sekolah.
Kegiatan Belajar : ada beberapa guru yang secara sukarela mengajak anak-anak bermain di salah satu ruang TK di sekolah ini. Anak-anak masih butuh alat bermain dan belajar mengajar. Peribadatan
: menggunakan masjid di sekitar pengungsian.
Pengamatan emosional : setiap sore ada traumatic healing dari relawan untuk anakanak. Belum ada tanda-tanda stress. Namun kondisi ini tentu saja berubah saat pengungsi mulai merindukan kehidupan sehari-hari seperti masa sebelum letusan. Anak-anak bermain, lansia hanya duduk-duduk, pemuda desa mengkoordinir pengungsian. Pria dewasa ke ladang tiap pagi seperti biasanya. Personel relawan : tiap hari datang dan pergi, ada relawan kesehatan yang stay terus di pengungsian (rolling-an dari Stikes Solo).
Dokumentasi kondisi TPS Sewukan :
Gbr. Kondisi Lokasi Tempat Pengungsian Sementara
Gbr. Kondisi MCK
Gbr. Kondisi TPS untuk tidur
Gbr. Posko kesehatan
Gbr. Tempat pembuangan sampah
III. Rencana Kegiatan Anomali yang terjadi pada erupsi Gunung Merapi mengakibatkan perkiraan erupsi Merapi sulit ditebak. PVBMG sebagai pusat informasi penentuan status Gunung Merapi menyebutkan bahwa selama 10 hari kedepan status Merapi berada pada level “AWAS” dan perubahan status Merapi kedepannya sulit ditebak. Dalam hal ini, rencana kegiatan Posko bantuan diasumsikan selama 10 hari kedepan terhitung dari tanggal 28 Oktober 2010. Rencana kegiatan Posko akan dibagi dalam 2 tahap, tahapan tersebut dideferensiasikan berdasarkan gejala yang terjadi di barak pengungsian TPS Sewukan. Gejala tersebut meliputi ketersedian logistik di barak pengungsian serta pemulihan pasca bencana Merapi. TAHAP I, Pendampingan di TPS Pendampingan di TPS meliputi beberapa aspek : 1. Foods Support, Foods Support ini merupakan monitoring dan supply logistik sebagai upaya menjamin ketersediaan kebutuhan logistik pengungsi di barak pengungsian. Monitoring ini dilaksanakan selama berada di TPS dengan supply logistik setiap harinya.
2. Health Monitoring Selama beberapa hari kedepan perubahan kesehatan dan paparan penyakit akan berubah pada periode tertentu di TPS, sedangkan kegiatan Health monitoring di TPS Sewukan masih sangat terbatas. Pendampingan di tempat pengungsian sekaligus memproyeksikan kebutuhan akan obat-obatan, sehingga apabila diperlukan obat-obatan tersebut dapat tersedia dan digunakan setiap saat bagi pengungsi. Health monitoring ini dilakukan selama pengungsi berada di TPS. Pada minggu-minggu awal dengan intensitas hujan debu yang masih tinggi kebutuhan obat-obatan untuk ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) perlu adanya ditambah dengan kondisi pengungsi di barak pengungsian yang relative dingin, kebutuhan minyak angin, balsem, dan suplemen mutlak diperlukan untuk menjaga kondisi pengungsi tetap fit dan sehat di tempat pengungsian. Pada minggu berikutnya gejala demam, pusing, diare, infeksi jamur, dsb akan muncul dikarenakan kondisi tempat pengungsian yang terbatas dengan MCK yang minim serta tingkat paparan terhadap udara dingin yang tinggi. Pemenuhan kebutuhan obat-obatan dan Health monitoring tidak lepas dalam konsultasi dokter. 3. Education Support Bencana Gunung Merapi mengakibatkan kegiatan belajar mengajar terhenti sampai waktu yang tidak ditentukan. Banyaknya waktu luang di tempat pengungsian tidak serta merta menghambat anak-anak usia sekolah untuk tetap aktif belajar dan bermain melalui pendampingan belajar anak-anak sampai kurun waktu tertentu serta cara bermain yang aktif dan mendidik di tempat pengungsiaan. Memenuhi kebutuhan sarana pendidikan juga akan dilakukan berupa pembagian buku bacaan, buku tulis, buku pelajaran, serta alat-alat tulis sekolah. 4. Emotional Support Pengamatan kondisi psikologis masyarakat di tempat pengungsian membutuhkan perhatian yang cukup besar. Dampak trauma secara implisit maupun eksplisit tidak dapat diduga, pendampingan trauma terutama anak-anak dibutuhkan pada masa ini. Secara kontinyu, pendampingan dapat meningkatkan kualitas psikis dan motivasi belajar yang dibutuhkan bagi anak-anak (Observasi-wawancara-funplay,dongeng,dll).
TAHAP II, Recovery Tempat Tinggal Korban Bencana. Tahap recovery dilakukan bilamana status “AWAS” dari merapi dicabut, lokasi berada di Desa. Rehabilitasi Desa Krinjing pada dasarnya sampai dengan tahapan masyarakat dapat
menempati rumah dan melakukan aktivitas dirumah dengan layak. Ruang lingkup tahap ini adalah pembersihan rumah tempat tinggal dari debu, abu dan pasir merapi sehingga tempat tinggal siap untuk ditempati dan dihuni. Selain pada recovery tempat tinggal, kebutuhan recovery yang lain adalah pada sarana publik. Aspek recovery dari sarana publik ini adalah juga pembersihan sarana publik (Rumah Peribadatan, Gedung Serbaguna, Sekolah, dan Sarana Kesehatan). 1. Kegiatan pertama yang akan dilakukan setelah status “AWAS” merapi dicabut adalah “Rehabilitasi Tempat Tinggal” kegiatan ini dilaksanakan oleh warga setempat bersama para relawan yang diestimasikan berjumlah 100 orang. Kegiatan ini akan dilakukan oleh warga bersama relawan selama 2 hari, untuk perlengkapan kegiatan ini dipersiapkan oleh para relawan, peralatan ini meliputi ( sapu lidi, sekop, cangkul, serokan sampah, keranjang sampah, lap/kain pel, ember, gayung, dll). 2. Kegiatan yang kedua adalah “Rehabilitasi Sarana Publik”, kegiatan ini dilakukan oleh warga bersama para relawan yang akan dilakukan selama 1 hari setelah kegiatan yang pertama diselesaikan. Untuk para relawan akan disediakan posko tersendiri, di posko ini akan disediakan peralatan dan logistik untuk menunjang kedua kegiatan ini.
Tabel Timetable Rencana Kerja Tanggap Bencana Gunung Merapi 2010 Oktober Tahap
Kegiatan Pendampingan 27
I.
November
28
29
30
31
1
2
1.Life Support* 2.Education Support* 3.Emotional Support* 4.Health Monitoring*
II.
1.Rehabilitasi Tempat Tinggal 2. Rehabilitasi Sarana Publik Ket : *Durasi dapat berubah menyesuaikan kondisi/status Gunung Merapi.
3
4
5
6
7
8
9
IV. Kebutuhan Terlampir
PUSAT INFORMASI TANGGAP BENCANA MERAPI 2010 Sekretariat Posko Tanggap Bencana Jalan Grafika no. 2 Kampus Fakultas Teknik UGM Yogyakarta ·
Koordinator Lapangan : Jendul (081392501788)
·
Koordinator Posko
·
Koordinator Informasi : Antok (085747537752)
: Aini (085228345596)
Bagi Saudara/i yang akan ikut berpartisipasi dalam tanggap Merapi dapat menyalurkan bantuannya ke : Ø No Rek Tujuan
: Bank Mandiri a/n Rahmad Suyudi (0060005993484)
Ø No Rek Tujuan
: Bank BCA a/n Gunawan Wahyudi (0373003104)
Ø No Rek Tujuan
: Bank BNI a/n Dwi Sukma Pratiwi (0104601062)
Konfirmasi transfer silakan menghubungi Sdr. Antok Hp
085747537752 081325325237
Telp 0274 – 3339953
Info status Merapi dan perkembangan posko dapat dilihat di Link
: www.satubumi.net
Untuk info status dan perkembangan merapi di Yogyakarta dan sekitarnya dapat dilihat di Link
: www.merapi.combine.or.id Join twitter di http://twitter.com/jalinmerapi