MONOGRAFI
DAERAH
KABUPATEN ACEH UTARA
PROPiNSI DAERAH ISTIMEWA ACEH
PROYEK PENYÊMPURNAAN DAN PENGEMBANGAN STATISTIK PERTAN SAN PANGAN TH.1982/1983
DIREKTORAT JENDERAL PERTAIMIAIU TANAMAN PANGAIM DIREKTORAT BIIUA PROGRAM 1983
IONOGRAFI
DAERAH
KABUPATEN ACEH UTARA
PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH
PROYEK PENYEMPURNAAN DAN PENGEMBANGAN STATISTIK PERTANIAN P A N G A N TH.1982/1983
i KATA
Monografl
daerah
PENGANTAR
adalah gambaran dari suatu daerah, baik bersifat kualitatif maupun
kuantitatif. Monografi
tersebut mempunyai faedah yang besar, untuk keperluan perencanaan
dan
penyusunan program-program pembangunan daerah bersangkutan maupun daerah lain. Dalam penyusunan
monografi sangat diperlukan ketekunan, ketelitian dan kemauan di
samping tenaga, biaya dan waktu. Berbahagialah kita sebagai petugas, bilamana monografl daerah tempat kita bertugas itu telah tersusun, khususnya bagi pejabat baru di tempat tersebut. Monografi kali ini ditekankan pada bidang pertanian dan setelah diadakan penyesuaian seperlunya,
diharapkan mempunyai kegunaan yang besar bagi pemakainya.
Perlu dikemukakan di sini bahwa monografi yang telah dicetak Daerah dan dice.tak ulang oleh Pusat, akan dikirim ke semua daerah tingkat II seluruh Indonesia, karena adanya kesulitan teknis, maksud tersebut tahun ini belum dapat dicapai. Semoga untuk masa mendatang, kesulitan tersebut dapat diatasi. Kepada Saudara Kepala Dinas Pertanian Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II, juga kepada siapa saja yang terlibat dalam penyusunan monografi daerah ini diucapkan banyak terima kasih.
Jakarta,
Januari 1983
Direktur Bina Program Tanaman Panean
LiAlartono Soeronegoro f
NIP. 080007090.
ii KATA - PENGANTAR Penyusunan monografi Kabupaten fi ceh Utara adalah merupakan urutan ke V I dalam rangka menyusun monografi dari seluruh daerah tingkat II dalam Daerah Istimewa Aceh. Penyusunan monografi ini dimaksudkan
untuk
mengumpulkan
dan menyajikan
data-data pokok serta
mem—berikan bahan informasi yang diperlukan tentang potensi yang ada di Daerah Kabupaten Aceh Utara. Data-data yang terdapat di dalam buku ini dikumpulkan dari daerah Kabupaten Aceh Utara dan meliputi berbagai bidang. Tetapi penyusunannya lebih dititik-beratkan pada penyajian data serta informasi di bidang Pertanian dan diharapkan akan berguna bagi penyusunan sesuatu pe—rencanaan di bidang Pertanian di daerah tersebut. Dinas sudah berusaha menyusun monografi ini dengan secermat-cermatnya. Tetapi tidak dapat dimungkiri bahwa dalam menyusun monografl ini masih banyak terdapat kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangannya. Oleh karena itu teguran dan kritik yang sifatnya membangun serta menyempurnakan monografi ini sangat diharapkan dari segala pihak. Semoga monografl ini akan bermanfaat bagi segenap pihak yang memerlukannya.
Banda Aceh, 6 Januari 1975. K E P A L A DINAS P E R T A N I A N R A K Y A T D A E R A H ISTIMEWA A C E H Cap/ttd. M . HASBI H A M I D , B.S.A.
iii DAFTAR ISI Halaman — Kata Pengantar Direktur Bina Program Tanaman Pangan
i
-
ü
Kata Pengantar Kepala Dinas Pertanian Rakyat Prop. Daerah Istimewa Aceh
I.
PENDAHULUAN
1
II.
K E A D A A N UMUM
2
2.1.
Lokasi
2
2.2.
Pembagian Daerah Administrasi
2
2.3.
Organisasi Pemerintahan
2
III. POTENSI FISIK D A N P E N D U D U K
IV.
V.
VI.
6
3.1.
Keadaan tanah dan Topografi Daerah
6
3.2.
Iklim
g
3.2.1. Keuneunong
6
3.2.2. Sumber Air dan Pengairan
7
3.2.3. Prasarana Perhubungan
8
3.3.
Telekomunikasi
9
3.4.
Penduduk
9
PRASARANA PENDUDUK D A N LEMBAGA
15
4.1.
Pendidikan
15
4.2.
Agama
15
P E R I N D U S T R I A N , P E R T A M B A N G A N D A N PARIWISATA 5.1. Perindustrian
16 16
5.2.
Pertambangan
16
5.3.
Pariwisata
16
PERTANIAN
17
6.1.
17
Pertanian Tanaman Pangan
6.1.1. Padi
1 7
6.1.2. Palawija
22
6.1.3. Hortikultura
22
6.2.
Tanaman Perkebunan
6.3.
Peternakan
23
6.4.
Perikanan
23
VII. P E N G O L A H A N D A N P E M A S A R A N H A S I L P E R T A N I A N
. 22
24
7.1.
Pengolahan hasil Pertanian
24
7.2.
Pemasaran hasil Pertanian
24
VUL KESIMPULAN
26
LAMPIRAN Peta 1.
Peta lokasi Kabupaten Aceh Utara
27
Tabel 1.
Daftar Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Utara
29
iv Tabel 2.
Rata-rata curah hujan tiap tahun di Kabupaten Aceh Utara
Tabel 3.
Lu as sawah dan perincian pengairan bagi tiap-tiap kecamatan dalam Kabupaten
Tabel 4.
Aceh Utara Keadaan Pompa Air di Kabupaten Aceh Utara
31
Tabel 5. Tabel 6.
Keadaan bangunan pengairan dalam Kabupaten Aceh Utara Lokasi Keadaan jalan propinsi di Kabupaten Aceh Utara
32 33
Tabel 7.
Lokasi serta panjang jalan di Kabupaten Aceh Utara
33
Tabel 8.
Jenis, banyak, serta panjang jembatanjalan Negara dalam Kabupaten Aceh Utara . . . 34
Tabel 9.
Jenis, banyak, serta panjang jembatanjalan Propinsi dalam Kabupaten Aceh Utara . . 34
Tabel 10.
Luas daerah
dan
kepadatan penduduk
29 3
0
34
Tabel 11. Komposisi penduduk menurut kewarganegaraan
35
Tabel 12. Jumlah Dayah (Pasantren) di Kabupaten Aceh Utara
36
Tabel 13. Jumlah SD Negeri/Swasta di Kabupaten Aceh Utara
38
Tabel 14. Jumlah Madrasah Islam Negeri/Swasta
39
Tabel 15. Jumlah P.G.A 4/6 tahun di Kabupaten Aceh Utara
40
Tabel 16. Penyebaran areal persawahan tiap Kecamatan
41
Tabel 17.
42
Masa turun ke sawah tiap kecamatan
Tabel 18. Jenis-jenis padi lokal yang diusahakan
42
Tabel 19.
Luas areal panen padi per kecamatan
43
Tabel 20.
Luas panen,rata-rata hasihproduksi padi dan palawija
44
Tabel 20a. Produksi gabah kering per kecamatan
45
Tabel 21. Perkembangan Bimas Kabupaten Aceh Utara
46
Tabel 22.
Nama-nama Wilayah Unit Desa
46
Tabel 23.
Nama-nama PPL di Kabupaten Aceh Utara
47
Tabel 24.
Nama-nama B U U D / K U D
47
Tabel 25.
Nama-nama Wilayah Unit Desa yang sudah ada BRI
48
Tabel 26.
Realisasi penggunaan Saprodi
48
Tabel 27.
Perkembangan Kredit Bimas BRI Bireun
49
Tabel 28.
Perkembangan Kredit Bimas Lhok Seumawe
49
Tabel 29. Perbandingan produksi Bimas dan Non Bimas
50
Tabel 30.
50
Perkembangan produksi tahun 1965 - 1974
Tabel 31. Perkembangan tanaman palawija
50
Tabel 32.
Keadaan tanaman buah-buahan
51
Tabel 33.
Keadaan tanaman sayur-sayuran
51
Tabel 34a. Keadaan tanaman Perkebunan
51
Tabel 34b. Perkebunan Kelapa Sawit
52
Tabel 34c. Perkebunan Karet
52
Tabel 34d. Luas areal dan produksi Perkebunan Rakyat
53
Tabel 35. Populasi ternak di Kabupaten Aceh Utara
55
Tabel 35a. Perkembangan ternak di Kabupaten Aceh Utara
56
V
Tabel 36.
Jumlah pemotongan ternak di Kabupaten Aceh Utara
56
Tabel 37.
Jumlah pengeluaran ternak
56
Tabel 38.
Luas areal tambak dan produksi ikan
56
Tabel 39.
Keadaan produksi ikan beberapa tahun
57
Tabel 40.
Hari-hari pasar di Kabupaten Aceh Utara
57
Tabel 41.
Keadaan perusahaan penggilingan padi di Kabupaten Aceh Utara
58
1 I. P E N D A H U L U A N .
Kabupaten Aceh Utara adalah salah satu daerah tingkat II dalam Propinsi Daerah Istimewa Aceh yang terletak di pantai utara Pulau Sumatra. Kabupaten ini mempunyai potensi yang besar di bidang Pertanian, Perikanan, Perkebunan dan Pertambangan. Luas daerah keseluruhan meliputi 594.480 Ha di antaranya 123.406,84 ha adalah areal Pertanian yang meliputi: 1. A R E A L P E R S A W A H A N
44.146
Ha
6.578
Ha
11.670
Ha
4. A R E A L P E T E R N A K A N
16.750
Ha
5. A R E A L P E R K E B U N A N
63.513,80 Ha
2.
AREAL LADANG
3.
AREAL PERIKANAN
Dari angka-angka di atas dapat dilihat bahwa potensi pertanian di daerah ini sangat besar. Di bidang pertanian Pangan sudah menunjukkan hasil yang agak lumayan. Usaha-usaha untuk meningkatkan penyuluhan dan perbaikan cara-cara bercocok tanam padi sudah dilakukan sejak lama. Dan usaha untuk mengintrodusir intensifikasi yang sudah dilakukan pada waktu itu meskipun masih merupakan usaha kecil-kecilan. Bahkan dengan adanya peningkatan areal intensifikasi dewasa ini, daerah kabupaten Aceh Utara merupakan salah satu daerah yang selalu surplus beras dalam Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Di samping areal persawahan yang terjamin pengairannya dan dapat dilakukan usaha intensifikasi, dewasa ini juga sudah banyak dibangun pengairan-pengairan pedesaan yang baru dan pompanisasi. Malahan dengan selesai dibangun irigasi
K r Pase, lk. 7.000 Ha lagi tambahan areal sawah
yang terjamin pengairannya. Oleh karena itu usaha pembangunan Pertanian Pangan khususnya dan pembangunan pertanian pada umumnya di Kabupaten Aceh Utara mempunyai prospek yang cerah.
2 II. KEADAAN U M U M .
2.1. Lokasi: Kabupaten Aceh Utara terletak di pantai utara Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Letaknya membujur dari Barat ke Timur, yakni pada garis-garis 9 6 ° 2 4 ' - 5 ° 1 8 ' Lintang Utara adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut: — Sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka. — Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Aceh Tengah. — Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Aceh Timur. — Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Pidie. 2.2. Pembagian Daerah Administrasi: Kabupaten Aceh Utara terdiri dari 23 Kecamatan, 91 Kemukiman dan 1.432 Kampung. Perinciannya dapat dilihat pada tabel 1. Perlu dijelaskan bahwa dalam Propinsi Daerah Istimewa Aceh di samping pembagian daerah administratif atas kecamatan dan kampung (desa) juga terdapat pembagian administratif kemukiman. Kemukiman adalah suatu daerah administratif antara kecamatan dan desa. Hal ini mungkin disebabkan letak desa yang satu dengan desa yang lain sangat terpencar
-
pencar dan saling berjauhan sehingga diperlukan kemukiman untuk mengkoordinir desadesa ini. Ibu Kota Kabupaten Aceh Utara adalah Lho'Seumawe yang terletak di tepi selat Sumatra, selain sebagai ibu kota kabupaten Aceh Utara Lho'Seumawe juga merupakan salah satu kota pelabuhan Import/Export yang tidak kurang pentingnya di Daerah Istimewa Aceh. 2.3. Organisasi Pemerintahan. Pucuk Pemerintah daerah dipegang oleh Bupati yang dalam pelaksanaan tugas seharihari dibantu oleh beberapa orang pembantu ditambah staf ahli dan penasehat. Segala kebijaksanaan di daerah baru dapat dijalankan setelah mendapat persetujuan dan pengesahan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (D.P.R.D.). Di samping Bupati, juga terdapat suatu badan yang diberi nama MUSPIDA (Musyawarah Pimpinan Daerah) Badan ini terdiri dari: — Dan Dim Sebagai Ketua — Bupati — Kepala Polisi Resort — Kepala Kejaksaan Negeri — Ketua DPRD, masing-masing sebagai anggota Di kecamatan-kecamatan
yang memegang tampuk pemerintah adalah camat sedangkan
di kemukiman dan desa masing-masing dipegang oleh Imum dan Gecik. Kabupaten Aceh
3 Utara adalah suatu daerah otonom oleh karena itu dia mempunyai dinas-dinas otonom di samping jawatan-jawatan sentral. Adapun dinas-dinas Otonom sampai dengan tahun 1974 adalah sebagai berikut: 1. Dinas Pekerjaan Umura 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Pertanian Rakyat 4. Dinas Petemakan 5. Dinas Perikanan 6.
Dinas Perindustrian
Dinas-dinas ini langsung berada di bawah Bupati dan bertanggung jawab kepadanya baik administratif maupun teknis operasionil untuk pelaksanaan tugas yang dibiayai oleh instansi vertikal, peranan Bupati adalah mengontrol pelaksanaannya dan dinas-dinas yang bersangkutan bertanggung jawab kepada atasannya terhadap pelaksanaan tugas-tugas tersebut. Di samping itu ada juga beberapa instansi yang telah berstatus otonom tingkat Propinsi tetapi belum otonom di tingkat kabupaten Instansi-instansi seperti ini sama kedudukannya dengan jawatan-jawatan sentral adapun dinas dan jawatan ini adalah seperti berikut: 1. K O D I M 2. Kejaksaan Negeri 3. Komando Resort Kepolisian 4. Pengadilan Negeri 5. Pengadilan Mahkamah Syariah 6. Kantor Direktorat Koperasi 7. Kantor Agraria 8. Kantor Inspeksi Pendidikan Masyarakat 9. Kantor Urusan Agama 10. Kantor Pendidikan Agama 11. Kantor Penerangan 12. Kantor Penerangan Agama 13. Dinas P & K Kabupaten 14. Inspeksi P & K Kabupaten 15. Dinas Sosial Kabupaten 16. Dinas Kehutanan Kabupaten 17. Dinas Perkebunan Kabupaten 18. Perum Telekomunikasi 19. P N POS dan G I R O 20. Perusahaan Listrik Negara 21. Perwakilan Departemen Perdagangan 22. B.R.I. Cabang Lho'Seumawe 23. Kantor Imigrasi
4 24. P.J.K.A. 25. Kantor Sensus & Statistik 26. Kantor Pajak Luar 27. Kantor IPEDA 28. Kantor Bea Cukai 29. Kantor Tenaga Kerja 30. Kantor P.M.D. Adapun Struktur organisasi pemerintah dan Sensus organisasi sekretariat daerah Kabupaten Aceh Utara dapat dilihat pada gambar 1 dan 2. Gambar 1. Struktur Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Bupati/Kepala Daerah
Kecamatan
Dinas-2
1. Samalanga
15. Meurah Mulia
1. Dinas Pekeraajn Umum
2. Jeunieb
16. Syamtairra A
2. Dinas Kesehatan
3. Peudada
17. Tanah Pasir
3. Dinas Pertanian Rakyat
4. Jeumpa
18. Tanah Luas
4.
Dinas Peternakan
5. Peusangan
19. Matang Kuli
5.
Dinas Perikanan
6. Makmur
20.
6.
Dinas Perindustrian
7. Gandapura
21. Baktia
8. MuaraBatu
22.
9. Dewantara
23. Tanah Jambu Aye
10. Kota Makmur 11. Muara Dua 12.
BandaSakti
13. Syamtalira B 14.
Samudera
Lho'Sukon Seuneudom
I
I< cc < hLU
cc
J
* $ ai 5 co <
< <
I<
00 z < x
< cc C3 LU
< 3 ca
CM
CC
< co < C3
Q
6 III. POTENSI FISIK D A N P E N D U D U K : 3.1. Keadaan Tanah dan Topografi Daerah. Keadaan tanah yang terperinci, baik tentang jenis tanahnya maupun tingkat kesuburannya belum pernah diselidiki, oleh karena itu dalam monografi ini tidak dapat diberikan gambaran yang lengkap mengenai keadaan tanah. Tanah-tanah di Kabupaten Aceh Utara ada yang terdiri dari tanah liat, tanah liat berpasir, tanah pasir dan tanah berhumus. Umumnya tanah-tanah di Kabupaten Aceh Utara tergolong podsolik merah kuning dan organosol glei humus. Tingkat kesuburannya bermacam-macam, sejak dari tanah yang sangat subur sampai ke tanah yang tandus. Biasanya tanah tandus ini terdapat di daerah berbukit-bukit. Daerah Kabupaten Aceh Utara adalah suatu daerah yang terdiri dari daratan rendah, rawa-rawa bukit dan gunung-gunung. Letaknya memanjang dari Barat ke Timur sepanjang kaki bukit Barisan. Tinggi dari permukaan laut berkisar antara 0 - 600 m, pada ketinggian 400 -
600 m dari permukaan laut ditumbuhi oleh hutan-hutan lebat, sedangkan pada ke-
tinggian 0 - 400 m dari permukaan laut terdapat tanah-tanah pertanian yang subur, perkampungan dan daerah perikanan. Bahagian selatan daerah ini terdiri dari bukit-bukit dan pegunungan sedangkan bagian utara adalah daratan rendah. 3.2.
IKLIM Daerah Kabupaten Aceh Utara dipengaruhi oleh angin musim. Pada musim penghujan terdapat bulan-bulan basah sedang pada musim kemarau tidak terlalu kering. Keadaan suhu sedang tidak terlalu panas dan tidak terlalu ingin suhu rata-rata berkisar antara 2 8 ° — 36°C. Setiap tahun di daerah ini terdapat banjir yang merupakan bencana bagi penduduk. Bencana banjir ini biasanya terjadi di sekitar bulan-bulan Nopember s/d Desember setiap tahun daerah-daerah yang sering diserang bencana banjir, ini adalah daerah sebelah Timur Aceh Utara. Banjir terjadi
3 — 4 kali dalam setahun dengan ketinggian air rata-rata 0,5 — 0,75 m.
Lamanya tergenang air antara 1 — 3 hari, menurut perkiraan setiap tahun jumlah kerusakan tanaman rakyat, terutama padi, akibat bencana banjir ini berkisar antara 100 — 200 ha. Dalam beberapa tahun ini di Kabupaten Aceh Utara telah terjadi kemarau panjang. Hal ini mungkin disebabkan terlalu bebasnya pemotongan kayu dan penebangan hutan di gununggunung. Adapun curah hujan selama beberapa tahun dapat dilihat pada tabel 2. 3.2.1.
KEUNEUNONG. Keuneunong adalah suatu perhitungan untuk menentukan musim. D i daerah Istimewa Aceh pada umumnya untuk menentukan suatu musim dalam setahun dipergunakan istilah keuneunong (pranata mangsa).
7 Dalam satu tahun ada 12 keuneunong dan dinyatakan dengan angka sebagai berikut: 1. Keunong dua plok lhee (musim 23) dari tanggal 21 Januari s/d 20 Pebruari. 2. Keunong dua plok sa (musim 21) dari tanggal 21 Pebruari s/d 20 Mart. 3. Keunong sikureueng bhak (musim 19) dari tanggal 21 Mart s/d 20 April. 4. Keunong tujoh bhak (musim 17) dari tanggal 21 April - s/d 20 Mai. 5. Keunong limong bhak (musim 15) dari tanggal 21 Mai s/d 20 Juni. 6. Keunong Lhee bhak (musim 13) dari tanggal 21 Juni s/d 20 Juli. 7. Keunong siblah (musim 11) dari tanggal 21 Juli s/d 20 Agustus. 8. Keunong sikureung (musim 9) dari tanggal 21 Agustus s/d 20 September. 9. Keunong tujoh (musim 7) dari tanggal 21 September s/d 20 Oktober. 10. Keunong limong (musim 5) dari tanggal 21 Oktober s/d 20 Nopember. 11. Keunong Lhee (musim 3) dari tanggal 21 Nopember s/d 20 Desember. 12. Keunong sa (musim 1) dari tanggal 21 Desember s/d 20 Januari. Bagi petani-petani masalah keuneunong ini sangat diperhatikan dalam menentukan masa turun ke sawah, pengolahan tanah, menabur bibit dan sebagainya karena dengan berdasarkan keuneunong ini para petani memperhitungkan musim yang tepat untuk bercocok tanam. 3.2.2.
SUMBER AIR D A N PENGAIRAN. Di daerah Aceh Utara terdapat sungai-sungai yang besar yang merupakan sumber pengairan untuk daerah-daerah persawahan. Sungai-sungai yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Krueng Samalanga 2. Krueng Peudada 3. Krueng Nalam 4. Krueng Pandrah 5. Krueng Tuan 6. Krueng Bengkong 7. Krueng Pase 8. Krueng Keureutoe 9. Krueng Jeunieb 10. Krueng Peusangan 11. Krueng Buloh 12. Krueng Jambo Aye Di samping itu juga terdapat beberapa kali (krueng) lainnya yang tidak disebut di sini karena kecilnya. Tetapi peranannya untuk pengairan penting juga.
8 Luas areal persawahan dalam Kabupaten Aceh Utara berjumlah 44.146 ha. Yangmendapat pengairan adalah 19.939 ha sedangkan tadah hujan berjumlah 24.207 ha. Untuk seluruh kabupaten Aceh Utara hanya terdapat sebuah pengairan teknis yaitu irigasi Krueng Pase yang dapat mengairi daerah persawahan sekitar 7.000 ha yang meliputi 6 kecamatan,
yaitu
kecamatan - kecamatan
Meurah Mulia, Samudra, Syamtalira B,
Syamtalira A , Tanah Pasir dan Tanah Luas. Selebihnya adalah pengairan desa yang dibuat oleh masyarakat setempat. Tentu saja pengairan-pengairan ini masih jauh dari sempurna. Adapun luas sawah dan perincian pengairan bagi tiap kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara adalah seperti dapat dilihat pada tabel 3. sedangkan mengenai pompa air dan bangunan pengairan dalam Kabupaten Aceh Utara dapat dilihat pada tabel-tabel 4 dan 5. 3.2.3.
PRASARANA PERHUBUNGAN. 1
Jalan Raya. Di Kabupaten Aceh Utara terdapat jalan raya yang dapat dilalui oleh kendaraan ber-
motor. Jalan raya ini terdiri dari 3 jenis, yaitu: — Jalan Negara — Jalan Propinsi — Jalan Kabupaten Jalan Negara yang terdapat di Daerah Aceh Utara adalah sebagai bagian dari jalan negara yang menghubungkan antara dua ibu kota Propinsi, yaitu Banda Aceh sebagai ibu kota Propinsi Aceh dan Medan sebagai ibu kota Sumatra Utara. Panjang Jalan Negara yang melalui kabupaten Aceh Utara ini adalah 155 km, yakni sejak dari km 173 di sebelah barat sampai dengan km 328 di sebelah Timur. Sebagian besar jalan ini berada dalam keadaan rusak. Hal ini disebabkan tergenangnya air di sepanjang jalan tersebut pada saat turun hujan lebat. Biasanya keadaan seperti ini terjadi di sekitar bulan-bulan Nopember s/d Desember setiap tahun pada saat-saat itu biasa jalan berada dalam keadaan tergenang air. Retak-retak lagi jalan yang terdapat antara km 197 s/d km 291. Tidak jarang pada saatsaat seperti itu arus lalu lintas macet sama sekali. Di Daerah Aceh Utara juga terdapat beberapa bagian jalan yang tergolong jalan Propinsi. Panjang jalan ini adalah 43 K m , adapun keadaan serta lokasinya dapat dilihat pada tabel 6. Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa lk 92% jalan Propinsi yang berada di kabupaten Aceh Utara berada dalam kondisi yang agak lumayan dan sudah beraspal. Hanya jalan dari Geudong ke Blangme yang masih kurang baik karena jalan tersebut masih belum beraspal. Adapun jalan kabupaten/jalan desa yang ada di daerah ini panjangnya meliputi
9 1.103,50 K m . Kesemuanya masih merupakan jalan tanah dan belum ada pengerasan. Tentang lokasi dan panjang jalan di masing-masing lokasi itu dapat dilihat pada tabel 7. 2.
Jembatan Jembatan-jembatan yang melalui jalan negara semuanya ada 98 buah jembatan-jem-
batan ini pada umumnya masih peninggalan Belanda. Namun demikian dewasa ini berangsur-angsur direhabilitir dan sudah banyak yang diganti dengan yang baru. Panjang keseluruhannya meliputi 1.748,50 m dan perinciannya dapat dilihat pada tabel 8. Pada jalan Propinsi pun terdapat jembatan-jembatan yang keseluruhannya berjumlah 24 buah dengan total panjang 497,90 m. Perinciannya dapat dilihat pada tabel 9. Adapun jembatan-jembatan yang terdapat pada jalan kabupaten/jalan desa tidak ada datanya. 3.3. TELEKOMUNIKASI. Di ibukota kabupaten dan pada beberapa kota lainnya dalam kabupaten Aceh Utara terdapat juga prasarana telekomunikasi seperti Kantor Pos, Telegram dan Telepon. Malah akhirakhir ini sudah ada telex. Kesemua ini sangat membantu dalam memperlancar hubungan antara satu kota dengan kota lainnya baik dalam kabupaten sendiri maupun antara kota dalam kabupaten dengan kota-kota di lain kabupaten. 3.4. PENDUDUK. 3.4.1.
Keadaan Penduduk dan Luas Daerah. Kabupaten Aceh Utara adalah salah satu daerah yang terluas dan terpadat penduduknya jika dibandingkan dengan Kabupaten-kabupaten lainnya dalam Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Luasnya lk. 5.944,80 km2 dengan penduduknya menurut sensus 1971 sebanyak 481.632 jiwa Kepadatan penduduk di Kabupaten Aceh Utara adalah lk. 123 Jiwa Km2. Adapun luas daerah dan kepadatan penduduk untuk tiap-tiap kecamatan dalam kabupaten Aceh Utara dapat dilihat pada tabel 10 sedangkan komposisi penduduk menurut kewarga negaraan dapat dilihat pada tabel 11. Kalau kita lihat sensus demi sensus pertambahan penduduk adalah sebagai berikut: Sensus penduduk 31 Oktober 1961
383.655 Jiwa
Sensus penduduk 24 September 1971
470.532 Jiwa
Sensus penduduk 31 Oktober 1980
625.296 Jiwa
Laju pertumbuhan penduduk tiap tahun adalah: 1961 - 1971
= 2,08 %
1971 - 1980
= 3,17 %
10 Kepadatan penduduk per km2. Waktu dilaksanakan sensus penduduk untuk keseluruhan Propinsi Daerah Istimewa Aceh adalah: Tahun 1961 29 orang per km2. Tahun 1971 36 orang per km2. Tahun 1980 47 orang per km2.
3.4.2.
SOSIAL D A N K E B U D A Y A A N . 1. Adat Istiadat. Adat dan kebudayaan masyarakat di Kabupaten Aceh Utara semuanya bersendi kepada kepada ajaran-ajaran Agama Islam. Hal ini sudah berlaku sejak dahulu yaitu sejak pengaruh Agama Islam sudah kuat di Aceh. Adat dan kebiasaan ini masih tetap berlaku hingga sekarang dan dituruti oleh seluruh masyarakat, terutama di desa-desa beberapa dari adat dan kebiasaan ini adalah sebagai berikut: a.
Sewa Menyewa. Kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat di Aceh Utara adalah sewa menyewa. Dalam hal ini cara berlaku dalam masyarakat di Aceh Utara adalah terserah kepada kemauan kedua pihak yang membuat perjanjian sewa menyewa itu misalnya dalam hal sewa menyewa tanah Pertanian Pihak penyewa berkewajiban menyerahkan barang atau wang sejumlah yang disetujui dalam perjanjian. Pihak penyewanya bebas memanfaatkan seluruh hasil dari tanah tersebut, sepanjang tidak bertentangan dengan perjanjian yang sudah dibuatnya. Bila sudah sampai waktunya, tanah tersebut harus dikembalikan kepada yang empunya dalam keadaan seperti semula.
b.
Mengerjakan Tanah Orang. Karena tidak mempunyai tanah sendiri biasanya seseorang mengerjakan tanah orang lain. Pembagian hasilnya juga menurut perjanjian mereka. Hal ini biasanya didasarkan pada letaknya tanah yang dikerjakan itu ada di antaranya yang empunya tanah (sawah), mendapat seperduanya, ada yang sepertiganya dan ada pula seperlimanya. Bibit dan Zakat dipotong terlebih dahulu dari semua hasil padi yan diperoleh. Hal ini berlaku juga dalam mengerjakan tanah untuk kebun tanaman keras seperti kelapa, dan lain-lain.
c. Tata Cara Perkawinan. Disebabkan hal perkawinan mengandung adat istiadat yang dapat dikatakan penting maka ada beberapa pendapat tentang: 1. Perkawinan dengan bangsa asing Islam, pada waktu dulu Aceh masih belum dapat penduduknya dan orang Aceh merasa bangga kalau anak perempuannya dapat bersuamikan Orang asing yang berilmu yang berbangsa Arab, Turki dan Iran. Bangsa Asing lainnya yang memeluk Agama Islam. Misalnya Orang Pakistan dan Gujarat
11 dapat juga mengawini wanita Aceh tetapi biasanya wanita ini tidak tinggi derajat kebangsaannya. Pria-pria Aceh lebih-lebih dari golongan Ulama dan orang hanya selalu berusaha untuk kawin dengan wanita-wanita yang terpandang. 2. Perkawinan sepupu untuk kehormatan dan pertimbangan pahtis ada juga terjadi perkawinan di antara Tengku-tengku (golongan Ulama) dan Pocut-pocut (golongan Ulee balang). Dewasa ini berhubung dengan pendidikan modern kebiasaan-kebiasaan perkawinan sehufu itu sudah jarang sekali terjadi lagi. Kini kebanyakan wanita-wanita istimewa yang sudah bersekolah baik menengah atau pun tinggi, mereka telah menikah dengan pria yang keluaran sekolah menengah atau tinggi. Adat sehufu tentang kebangsaannya (Tengku-tengku dan Po Cut-Po Cut), telah mereka rubah sendiri dan mereka sudah menyesuaikan dirinya dengan keadaan massa mau tidak mau orang tua mereka terpaksa mengikuti keinginan anaknya yang perempuan itu, walaupun pria calonnya itu bukan terpandang oleh masyarakat. 3. Dalam kehidupan sehari-hari mengenai perkawinan, kita akan mengikuti beberapa pase yaitu: — Meminang — Beri Tanda (Tukar Cincin) — Serahkan Mahal — Nikah Peresmian biasanya 3 hari sebelum peresmian ada suatu lagi yaitu ba ranub gaca dan peresmian kebanyakan dilakukan pada siang hari. d. Kenduri Turun Ke Sawah. Sampai saat ini turun ke sawah pun dibuat keperluan kenduri. Apabila tidak sampai saat orang turun ke sawah, keujruen blang memberitahukan kepada petani-petani yang bersangkutan supaya mengadakan sedikit kenduri di suatu tempat dan tanggal tertentu pula. Pada waktu ini disembelih hewan dari hasil wang yang telah dikumpul bersama. Pada kenduri ini yang hadir keujruen blang, Keucik, Tengku-tengku Menasah dan Orang-orang Tua kampung dan para petani-petani serta lain-lainnya. Jika pada sudah menghijau di sawah, diadakan lagi sedikit kenduri dan pada kenduri ini tidak diadakan penyembelihan hewan. 3.4.3.
Kebudayaan Dan Kesenian. Jenis kesenian yang terdapat di Kabupaten Aceh Utara sebenarnya sangat banyak. Tetapi di bawah ini diturunkan beberapa saja untuk sekedar diketahui: 1. Seudati: Salah satu dari kesenian rakyat Aceh yang sangat popuier dan sangat digemari pada saat ini adalah Seudati.
12 Permainan seudati tersebut adalah perpaduan antara seni tari dan seni suara yang juga disebut Saman. Tari seudati ini tarian klasik yang sepesifik Aceh pesisir dan perkembangannya yang pesat di Daerah Kabupaten Aceh Utara. Para Pemain terdiri dari. 1. Orang Syeh 1. Orang apet uneun (pembantu sebelah kanan) 1. Orang apet wie (pembantu sebelah kiri) 1. Orang a pet bak (Pembantu belakang Syeh) 4. Orang pemain lainnya 2. Orang aneuk seudati 2. Alee Tunjang: Menurut sebuah cerita rakyat Aceh, alee tunjang ini telah lahir di tengahtengah ten
masyarakat
Buloh
Blang Ara (Kecamatan Kuta
Makmur). Kabupa-
Aceh Utara sejak dulu kala. Kalau dilihat alat-alat dari kesenian alee
tunjang
ini seperti kita menyaksikan ada orang sedang menumbuk lesung
sambil menari diiringi suara seurune pelepak ijok
dan lesungnya terbuat
ke daerah-daerah lain sesuai menurut,
kalle akan tetapi alunya terdiri dari dari pohon nangka. Perkembangannya
kondisi dan situasi Daerah itu sendiri.
3. Geundrang Pase: Asal-usulnya geundrang pase ini adalah hasil ciptaan raja meutandok untuk menghibur serta menjadi alat permainan putrinya sebagai pelipur lara. Geundrang Pase merupakan salah satu dari sekian banyak cabang kesenian yang terdapat
di Kabupaten Aceh Utara. Kesenian Geundrang ini adalah
perpaduan antara instrument tabuh, seni suara dan tari menari. Ben tuk permainan geundarang ini terdiri dari: a.
Geundrang 2 buah
b. Seurune kale satu buah c.
Para pemain terdiri: — 2 Orang pemukul geundrang — 2 Orang senot kisah — 2 Orang angkat kisah — 1 Orang peniup seurune kale
Dua orang angkat kisah ini terdiri dari seorang Pria yang berperan sebagai tukang lawak dan seorang wanita sebagai penari. 4. Rapai Pase: Rapai Pase ini adalah sejenis permainan rakyat yang khas Pase, karena hanya di
13 daerah inilah yang ada rapai tersebut. Di mana rapai pase ini mempunyai keistimewaannya dari rapai-rapai yang terdapat di daerah-daerah lain, baik dari segi bentuk dan tata cara membunyikannya. Bentuk bingkai besar dan dalam cara membunyikannya sambil berdiri. Untuk satu unit terdiri dari 20 - 30 buah rapai. Perkembangan permainan rapai ini mengalami masa tenang dalam artinya tidak mundur dan tidak maju tanpa dalam artinya tidak mundur dan tidak maju tanpa mempunyai perobahan-perobahan
sedikit pun baik dalam bentuk dari tata cara
permainan. Cara membunyikannya ada 2 cara yaitu: 1. Secara khidmat, yaitu dengan mengucap takbir selawat dan zikir, ini khusus pada upacara yang khidmat pula. 2. Secara biasa, untuk acara-acara kesenian yang lain, dengan irama dan lagunya yang tersendiri pula. 5.
Pulot: Rapai ini sering disebut pulot. Pulot ini adalah suatu kesenian rakyat yang dipimpin oleh pemuka-pemuka masyarakat serta orang-orang yang berada. Ini dibuktikan dari peralatannya (Pakaian) yang digunakan oleh anak pulot. Kesenian ini terdiri dari seni suara, seni tari dan ketrampilan serta ketangkasan. Susunan Pemain. Pemain pulot terbagi atas: 1. Poh Acek 2. Poh Anggak 3. Poh Lagee 4. Meu Lhok 5. Pupoh bak Pulot 6.
Ketangkasan
7. Senot dike Alat-alat perlengkapan untuk pulot. 1. Rapai dengan peralatannya 2. Kasur (tilam) alas tempat duduk aneuk pulot 3. Pakaian 4. Boh pulot 5. perempuannya 5. Tali temali.
14 3.4.4.
P A R T A I POLITIK. Partai-partai politik yang ada dalam Daerah Tingkat II Aceh Utara adalah: 1. Partai Nahdatul Ulama (N.U) 2. Partai Muslim Indonesia (Parmusi) 3. Partai Islam Perti (P.I. Perti) 4. Partai Serikat Islam Indonesia (P.S.I.I) Keempat Partai politik ini telah digabungkan menjadi satu Partai Politik Islam yaitu Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Persatuan Pembangunan ini turut duduk dalam lembaga Legeslatif (D.P.R.D.). Partai-partai Politik lainnya adalah: I.P.K.I., P.N.I. Partindo Partai-partai Politik tersebut tidak mendapat kursi dan dalam lembaga legislatif. Di samping itu di Kabupaten Aceh Utara juga terdapat Golongan Karya. Kehidupan Politik di Daerah Tingkat II Aceh Utara dapat dikatakan mantap, karena semua saling kerja sama baik, di bidang legeslatif, maupun dengan Executif.
15 IV.
PRASARANA PENDIDIKAN DAN LEMBAGA
4.1. P e n d i d i k a n . Di bidang pendidikan, kabupaten Aceh Utara termasuk salah sebuah Kabupaten yang terjamin di Daerah Istimewa Aceh. Sudah banyak para sarjana dan cerdik pandai yang dilahirkan oleh Kabupaten Aceh Utara. Di samping sekolah umum, di Kabupaten Aceh Utara juga terdapat sekolah-sekolah agama baik yang diasuh oleh pemerintah maupun oleh pihak swasta. Di mana juga terdapat pesantren-pesantren yang diasuh oleh Ulama setempat, adapun perincian dari sekolah dan pesantrenini dapat dilihat pada tabel 12, 13, 14 dan 15. 4.2.
Agama. Sebagaimana diketahui bahwa penduduk Daerah Istimewa Aceh hampir 100% beragama Islam. Hanya sebagian kecil dan umumnya pendatang yang memeluk agama selain dari Islam demikian juga dengan penduduk Kabupaten Aceh Utara. Agama selain Islam yang ada di Kabupaten Aceh Utara adalah Kristen, Katholik, Hindu dan Budha. Kebanyakan pemeluknya Indonesia lainnya.
adalah orang Tionghoa. Hanya sebagian kecil orang
16 V.
P E R I N D U S T R I A N , P E R T A M B A N G A N D A N PARIWISATA
5.1.
Perindustrian. Kegiatan industri rumah tangga di Kabupaten Aceh Utara masih belum begitu berkembang. Hanya di beberapa kecamatan saja ada kegiatan ini antara lain di: -
Kecamatan Dewantara dan Kecamatan Gandapura yang menghasilkan anyaman tikar.
— Kecamatan Peusangan berupa industri pemintalan sabut kelapa. -
Kecamatan Jeumpa dan Tanah Pasir yang menghasilkan barang-barang dari keramik.
— serta parang, pisau, cangkul dan lain-lain. Adapun keadaan produksinya tidak ada catatan sama sekali. Dilihat dari hasil usaha penduduk di bidang ini, maka dapat dikatakan belum banyak kemajuan yang telah dicapai. Hal ini kemungkinan disebabkan masih kurangnya pembinaan ke arah ini. Hasil yang dibuat selama ini hanya cukup untuk dipasarkan secara lokal saja. Itu pun cukup berat mendapat persaingan dari barang-barang import atau dari hasil pabrikpabrik yang terdapat di kota-kota besar. 5.2. P e r t a m b a n g a n . Daerah Kabupaten Aceh Utara mempunyai potensi yang besar di bidang pertambangan, terutama minyak dan gas bumi. Lokasi penggalian minyak ini tersebar di beberapa kecamatan antara lain Matang Kuli, Syamtalira A , Tanah Luas dan Muara Dua. Tentang kapasitas produksinya belum dapat diketahui secara mendetail. Bahan-bahan tambang lainnya belum pernah diadakan penelitian. Diduga di Kabupaten Aceh Utara ini terdapat juga Emas, mica, perak dan belerang. Masyarakat Kabupaten Aceh Utara dewasa ini sangat mengharapkan
berkembangnya
pertambangan ini, terutama pertambangan minyak dan gas bumi. Dan dengan perkembangan ini diharapkan kelak akan terbuka lapangan kerja dan sumber kemakmuran yang lebih besar kepada masyarakat di Kabupaten Aceh Utara di masa-masa mendatang. 5.3. P a r i w i s a t a. Objek pariwisata di Kabupaten Aceh Utara terdapat di beberapa tempat yang setiap tahunnya
mendapat kunjungan
masyarakat
baik yang berasal dari dalam maupun dari luar
Kabupaten Aceh Utara. Biasanya objek-objek ini dikunjungi oleh anak-anak sekolah pada saat-saat menjelang libur. sekolahnya dengan membawa makanan, minuman serta pakaian mandi untuk mandi bersama-sama. Demikian juga dengan masyarakat lainnya yang berkunjung ke tempat-tempat tertentu di bulan safar untuk mandi-mandi bersama. Adapun tempat-tempat yang biasa dikunjungi itu adalah: — Ujong Blang - Lhok Seumawe — Teupin Mane — Bireun — Batee Hick - Samalanga — Kuburan Malikun Saleh — Gendong.
17 VI.
PERTANIAN.
6.1. PERTANIAN TANAMAN PANGAN. 1. P A D I . 1. Areal Persawahan. Luas areal persawahan yang terdapat di Kabupaten Aceh Utara ada sebanyak 44.146 Ha. D i antaranya yang mendapat pengairan adalah 19.939 Ha yang terdiri dari: -
Pengairan setengah tehnis
:
5.000 Ha
-
Pengairan pedesaan
: 14.939 Ha
Selebihnya adalah merupakan sawah tadah hujan. Sebelum tahun 1965 hanya terdapat sekitar 3.000 Ha saja yang mempunyai pengairan yang agak teratur. Tetapi dengan adanya perbaikan yang terus menerus antara lain dengan perbaikan, pengairan pedesaan pada Krueng Nalam, Kureng Pandrah, Krueng Tuan, Krueng Buloh dan Krueng Pase, luas areal persawahan yang sudah mempunyai 19.939 Ha. Luas areal sawah yang ditanami saban tahun berubah-ubah. Hal ini disebabkan antara lain oleh: -
adanya extensifikasi.
-
adanya areal sawah yang tidak dapat ditanami padi disebabkan oleh perobahan musim, dan ini sering terjadi pada areal sawah tadah hujan.
-
adanya pertanaman di luar musim yang dapat mempengaruhi areal pertanaman secara keseluruhan. Adapun penyebaran di tiap-tiap Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dapat dilihat pada tabel 16.
2.
Pemilihan Tanah. Umumnya tanah-tanah sawah di daerah ini adalah merupakan hak milik. Tanah hak milik ini (tanah rakyat) pada umumnya tidak mempunyai sertifikat hak milik sesuai undang-undang agraris, oleh karena pemilihan hak atas tanah ini sudah turun temurun. Apabila terjadi transaksi peralihan hak milik dari satu orang ke pihak lain misalnya terima pusaka, jual beli, hilah dan sebagainya cukup dengan membuat surat di atas materai dan diketahui oleh Kepala Kampung serta Camat/Kepala Pemerintahan setempat. Dengan demikian peralihan hak milik atas tanah dipandang sudah sah. Pada umumnya petani di Kabupaten Aceh Utara memiliki sawah berkisar antara 0,25 Ha sampai 1 Ha. Dan tidak ada perorangan ataupun badan-badan lain yang memiliki sawah yang luas-luas.
3.
Masa Turun Ke Sawah. Bagi kecamatan-kecamatan yang ada irigasinya, biasanya masa turun ke sawah berkisar sekitar bulan Oktober s/d Desember untuk padi rendengan dan bulan April s/d
18 Juni untuk padi gadu. Sedangkan bagi kecamatan-kecamatan yang tidak ada irigasinya (sawah tadah hujan), masa turun ke sawah sangat tergantung kepada musim, dan biasanya berkisar sekitar bulan-bulan September s/d Januari. Masa turun ke sawah untuk seluruh Kabupaten Aceh Utara boleh dikatakan belum begitu serentak. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: a.
Tidak seluruh areal sawah yang ada sudah mempunyai irigasi yang teratur sehingga masa tanamnya sangat dipengaruhi oleh hujan yang tidak jarang musimnya sangat bervariasi antara satu tempat dengan tempat lain.
b. Adanya penanaman padi dua kali dalam setahun dan penanamannya tidak serentak dilakukan meskipun dalam satu areal persawahan. Hal ini tentu saja merajalela hama dan penyakit tanaman padi yang dapat mengakibatkan menurunnya hasil. c.
Petani penanaman yang belum begitu mantap antara tanaman padi dan palawija. Untuk jelasnya perbedaan masa tanam ini dapat dilihat pada tabel 17
4.
Bibit. Sebelum beredar benih-benih unggul nasional, yakni sebelum tahun 1965, benih yang dipakai adalah benih lokal. D i antara benih lokal ini, yang sangat digemari petani adalah seperti terlihat pada tabel 18. Sejak tahun 1965 sudah mulai beredar sedikit-sedikit benih unggul nasional baik yang diperkembangkan oleh Dinas Pertanian maupun oleh petani-petani maju dan mulai Mt 68/69 sudah mulai diintrodusir bibit unggul baru oleh Dinas Pertanian Rakyat Kabupaten Aceh Utara, yaitu PB5 sebanyak 2,5 ton dan PB8 sebanyak 8 ton. Tetapi penyebarannya pada waktu itu masih terbatas, yaitu di Kecamatan-kecamatan. — Samalanga — Jeunieb — Peudada — Makmur dan — Kuta Makmur Tetapi pada tahun-tahun berikutnya penyebaran jenis PB5 dan PB8 sudah merata di seluruh Kabupaten. Varitas C4 — 63, Pelita 1/1 dan pelita 1/2 mulai diintrodusir pada tahun 1972. Ternyata dewasa ini sudah meluas juga ke seluruh Kabupaten. Adapun bibit unggul yang lain seperti IR20, IR 22, Sintha, Dewi Ratih, Remaja, Sigadis dan Jelita kurang luas daerah penyebarannya.
5. Kerusakan Tanaman. Kerusakan tanaman padi disebabkan dua hal yaitu: -
Bencana Alam
— Serangan Hama/Penyakit.
19 a.
Bencana Alam. Kerusakan akibat bencana alam dapat dibagi lagi atas 3 kategori yaitu: -
Kekeringan
-
Banjir
-
Tanah Longsor.
Kerusakan karena kekeringan ini umumnya terjadi pada sawah-sawah tadah hujan. Biasanya hal ini terjadi akibat musim kemarau yang panjang. Dan biasanya hal ini terjadi pada bulan-bulan April s/d Agustus. Kadang-kadang juga terjadi kerusakan yang disebabkan oleh angin kering dan panas yang berhembus pada masa-masa primordia. Bila hal ini terjadi maka dapat mengakibatkan bulir-bulir pada hampa. Di Kabupaten Aceh Utara banyak terdapat sungai yang agak besar yang pada musim-musim penghujan
sering banjir. Dalam keadaan ini sawah-sawah sering ter-
genang air. Akibatnya tanaman padi yang terdapat di persawahan tersebut rusak. Banjir ini sering terjadi pada bulan-bulan September s/d Januari yang sangat parah akibat banjir ini adalah areal persawahan yang ada di Kecamatan Makmur. Akibat lain dari hujan lebat dan banjir ini adalah longsornya tanah-tanah di tepi-tepi sungai dan di lereng-lereng bukit. Akibatnya banyak tanaman padi yang rusak akibat tertimbun tanah-tanah longsor itu. D
-
Hama/Penyakit. Bila dibandingkan kerusakan tanaman padi yang disebabkan oleh berbagai-ber-
bagai faktor, maka kerusakan akibat hama ini lebih berat penyebab-penyebabnya yang utama adalah tikus, babi, penggerek batang, walang sangit, wereng, ulat tetetera dan lain-lain. Jumlah luas serangan oleh berbagai hama yang disebut di atas adalah sebagai berikut: -
Tahun 1971
: 2.672 Ha
-
Tahun 1972
: 6.132 Ha
-
Tahun 1973
:
847 Ha
dengan intensitas rata-rata 20% Penyakit-penyakit yang sudah banyak berkembang adalah Helminthosporium oryzae, Rhizoctonia oryzae, Pcricularia oryzae dan Cercospora oryzae. Tetapi kerusakannya belum seberat kerusakan yang disebabkan oleh serangan hama. Luas serangan penyakit ini adalah sebagai berikut: -
Tahun 1971
: 235 Ha
-
Tahun 1972
: 186 Ha
-
Tahun 1973
: 212 Ha
dengan intesitasnya berkisar antara 10%
20 6. Luas Panenan Dan Produksi. Luas areal panenan adalah sangat dipengaruhi oleh kerusakan-kerusakan apabila kerusakan kecil, maka areal panenan besar demikian juga sebaliknya. Untuk mendapatkan gambaran tentang luas panenan dan produksi di bawah ini diambil angka-angka selama 3 tahun sebagaimana dapat dilihat pada tabel-tabel 19 dan 20. BIMAS 1. Perkembangan Areal Bimas. Pelaksanaan Bimas sudah mulai dilaksanakan di Kabupaten Aceh Utara sejak MT 1965. Pada waktu itu masih merupakan percobaan dan dilaksanakan di dua kecamatan Kuta Makmur pada masing-masing kecamatan tersebut di tempatkan areal Bimas seluas 50 Ha. Bimas pertama kali ini berhasil dengan baik, masyarakat sudah mulai tertarik kepada program Bimas. Tetapi pada M T berikutnya tidak bisa dilanjutkan karena persiapan ke arah itu belum ada. Baru pada M T 1968/1969 Program Bimas itu dilanjutkan lagi sejak waktu-waktu itu di Kabupaten Aceh Utara Program Bimas semakin tahun semakin meningkat sehingga dalam MT 1974/1975 target arealnya sudah meliputi 18.200 Ha. Adapun perkembangan Bimas di Kabupaten Aceh Utara dapat dilihat pada tabel 21. 2.
Lokasi Areal Bimas. Lokasi-lokasi Proyek Bimas terpencar-pencar karena disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan pengairan di tiap-tiap kecamatan. Sampai dengan M T 1974/1975 ini terdapat 16 Kecamatan dari 23 Kecamatan yang ada dalam Kabupaten Aceh Utara. Hal ini disebabkan masih banyak/luas areal persawahan yang belum ada pengairan yang baik bahkan masih merupakan sawah tadah hujan. Kecamatan-kecamatan yang melaksanakan Bimas sampai MT 1974/1975 ini adalah sebagai berikut: 1. Kecamatan Samalanga
11. Kecamatan Meurah Mulia
2. Kecamatan Jeunieb
12. Kecamatan Samudra
3. Kecamatan Peudada
13. Kecamatan Syamtalira A
4. Kecamatan Peusangan
14. Kecamatan Tanah Pasir
5. Kecamatan Peusangan
15. Kecamatan Tanah Luas
6. Kecamatan Ganda pura
16. Kecamatan Makmur.
7. Kecamatan Muara Batu 8. Kecamatan Dewantara 9. Kecamatan Kuta Makmur 10. Kecamatan Syamtalira B
21 3.
Wilayah Unit Desa. Dalam menunjang pelaksanaan Bimas, di Kabupaten Aceh Utara sampai dengan akhir Desember 1974 sudah ditetapkan sebanyak 14 wilayah unit Desa. Tetapi perkembangannya sampai sekarang masih belum lancar benar. Masih banyak aparat-aparatnya yang belum lengkap. Pada masa-masa mendatang diharapkan aparataparat Unit Desa akan dapat dilengkapi secara bertahap. Adapun nama-nama wilayah Unit Desa dan kelengkapannya dalam Kabupaten Aceh Utara dapat dilihat pada tabel 22, 23, 24 dan 25.
4.
Penggunaan Sarana Produksi. Selama pelaksanaan Bimas di Kabupaten Aceh Utara yaitu sejak MT 1968/1969 s/d M T 1973/1974 telah dipergunakan sarana produksi berupa urea, TSP, Insektisida dan Rodentisida sebanyak berturut-turut 2.414,475 ton, 1.097,868 ton, 19.017,85 liter dan 1.509,14 Kg. Untuk jelasnya penggunaan saprodi ini dapat dilihat pada tabel 26.
5.
Perkembangan Kredit Bimas. Dalam pelaksanaan program Bimas ini, petani peserta Bimas selain dibantu oleh para P.P.L dalam hal penyuluhan pertaniannya juga dibantu dengan kredit produksi. Penyaluran kredit ini dilaksanakan oleh B.R.I. dengan aparatnya B.R.I. - U . D yang di beberapa wilayah Unit Desa dalam Kabupaten Aceh Utara sudah diadakan. Jenis kredit yang diberikan itu terdiri dari 2 macam yaitu kredit berupa barang-barang sarana produksi seperti pupuk, obat-obatan dan sebagainya serta kredit berupa uang tunai yang sering disebut Cost Of Living (COL). Dalam pelaksanaan kredit Bimas, di Kabupaten Aceh Utara terdapat dua kantor cabang B.R.I. Satu kantor cabang B.R.I. Bireun dan yang lain kantor cabang B.R.I. Lhok Seumawe. Kecamatan-kecamatan/Wilayah Unit Desa wilayah unit desa yang termasuk dalam B.R.I. cabang Bireun adalah Samalanga, Jeunieb, Peudada, Jeumpa, Peusangan, Makmur dan Gandapura. Sedangkan kecamatan-kecamatan/wilayah unit desa selebihnya adalah termasuk dalam kekuasaan B.R.I. cabang Lhok Seumawe. Keadaan perkembangan kredit Bimas di kedua kantor cabang tersebut dapat dilihat pada tabel 27 dan 28.
6.
Produksi. Tujuan Bimas untuk meningkatkan produksi bahan Makanan nyata terlebih dalam daerah ini untuk jelasnya peningkatan produksi ini dapat dilihat dalam tabel 29 di bawah ini. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan adanya Bimas produksi meningkat antara 65 sampai dengan 100% dibandingkan dengan tanaman di luar Bimas. Dengan demikian produksi total pun meningkat dari tahun ke tahun untuk jelasnya peningkatan produksi total ini dapat dilihat pada tabel 30.
22 6.1.2.
PALAWIJA. Tanaman Palawija terdapat hampir di setiap kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara. Tetapi di antara kecamatan-kecamatan itu yang merupakan sentra palawija adalah Peudada, Jeumpa, Peusangan, Makmur, Kuta Makmur, Matang Kuli dan Lho'Sukon. Sedangkan untuk kecamatan-kecamatan lainnya adalah merupakan usaha sambilan dan belum begitu mendapat tempat dalam kehidupan perekonomian petani. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya penyuluhan dalam bidang ini di samping pengaruh faktor harga yang tidak begitu Stabil. Namun demikian penanaman palawija ini terus diusahakan oleh para petani. Adapun perkembangannya dapat dilihat pada tabel 31.
6.1.3.
HORTIKULTURA. 1. Tanaman Buah-buahan. Sentra tanaman buah-buahan di Kabupaten Aceh Utara hanya terdapat di beberapa kecamatan saja, yaitu kecamatan Peusangan, Lho'Sukon, Matang Kuli, Tanah Lua, dan Kuta Makmur. Sedangkan untuk kecamatan lainnya hanya merupakan usaha sambilan dan biasanya kurang mendapat perhatian dari para petani. Adapun buah-buahan yang ada dalam Kabupaten
Aceh Utara dapat dilihat pada tabel
32. 2.
Tanaman Sayur-sayuran. Tanaman sayur-sayuran dalam Kabupaten Aceh Utara belum begitu intensif diusaha-
kan.
Perhatian para petani hanya setuju kepada beberapa jenis sayuran tertentu saja
seperti lombok dan bawang merah. Sedang selebihnya hanya diusahakan sekedarnya saja, Untuk jelasnya perkembangan tanaman sayur-sayuran ini dapat dilihat pada tabel 33. 6.2. T A N A M A N P E R K E B U N A N . Petani di Kabupaten Aceh Utara di samping berusaha tani di bidang tanaman pangan, juga mereka menanam tanaman perkebunan/tanaman industri seperti kelapa, cengkeh, kopi, pala, pinang dan kapas. Umumnya tanaman ini dimaksudkan untuk menambah penghasilan mereka sehari-hari. Di bidang kultur tehnis, pengusahaan tanaman-tanaman ini masih agak kurang. Mereka umumnya masih berpedoman kepada cara-cara lama dan belum mengusahakannya secara intensif. Baru akhir-akhir ini atas bimbingan dari Dinas Perkebunan setempat, pengusahaan tanaman
cengkeh dan pala sudah lebih intensif dibandingkan dengan
tanaman-tanaman
lainnya. Centra tanaman perkebunan ini terdapat di Kecamatan-kecamatan Samalanga, Jeunieb, Peudada, Jeumpa, Peusangan, Gandapura, Kuta Makmur dan Samudera. Sedang untuk kecamatan-kecamatan
lainnya hanya terdapat dalam jumlah yang kecil saja. Namun akhir-
akhir ini perhatian masyarakat sudah sedikit tertarik, terutama terhadap tanaman cengkeh, pala dan kelapa. Adapun tanaman karet dan pinang kelihatannya tidak menarik perhatian petani lagi.
23 Untuk jelasnya keadaan tanaman perkebunan ini dapat dilihat pada tabel 34 s/d tabel 37. 6.3. P E T E R N A K A N . Dalam daerah Kabupaten Aceh Utara terdapat tiga jenis ternak yaitu: — Ternak besar: Sapi, Kerbau dan Kuda. — Ternak kecil: Kambing dan Domba. — Ternak unggas: Ayam, Itik dan lain-lain. Adapun keadaan perkembangan ternak ini dapat dilihat pada tabel 35. Proses bertambahnya ternak dalam Kabupaten Aceh Utara disebabkan dua hal yaitu: -
Akibat dari pengembang biakan dari ternak-ternak yang ada dan.
— Akibat didatangkan dari luar daerah Kabupaten Aceh Utara, misalnya dari Pidie dan Aceh Tengah. Penggunaan dari ternak-ternak yang ada, selain untuk kebutuhan konsumsi masyarakat setempat, juga dipasarkan ke Medan. Bahkan tidak jarang pula yang diexport ke luar Negeri. Adapun jumlah ternak yang dikonsumsi setempat dan dipasarkan ke Medan dapat dilihat pada tabel 36 dan 37. 6.4. P E R I K A N A N . Di samping perikanan laut di Kabupaten Aceh Utara juga terdapat tambak-tambak pemeliharaan perikanan darat. Luas tambak pemeliharaan perikanan darat serta produksinya dapat dilihat pada tabel 38. Adapun jumlah produksi ikan laut dapat dilihat pada tabel 39 Sejak tahun 1974 di Kabupaten Aceh Utara sudah ada kegiatan penangkapan udang untuk keperluan export yang dilakukan oleh PT Surya Aceh Pengexporan udang ini dilakukan melalui pelabuhan Lhok Seumawe. Adapun jumlah export udang yang tercatat dalam tahun 1974 itu ada sebanyak 297.097 Ton. Usaha-usaha yang dilakukan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Utara dewasa ini untuk meningkatkan produksi perikanan laut serta peningkatan kescjahteraan nelayan adalah sebagai berikut: 1. Menyelamatkan/perbaikan alat-alat dan cara-cara penangkapan yang sekarang telah ada dan biasa dilakukan, dengan penyediaan alat-alat Perikanan yang dilakukan. 2.
Penggunaan alat-alat Perikanan baru yang lebih effisien, seperti gillnet nylon, trawler, purse-seini, vertikal long line dan sebagainya.
3.
Meluaskan usaha motorisasi Pukat Langgar/Pukat Banting Aceh seperti yang telah diusahakan di daerah-daerah ini.
4. Motorisasi Perahu-perahu Nelayan Type kulek dengan mesin-mesin Diesel ukuran 6 PK atau lebih. 5. Pelabuhan Perikanan yang lengkap dengan Fasilitas-fasilitas untuk kapal/alat-alat penangkapan, untuk produksi dan untuk orang. 6. Mengusahakan adanya Policy dan Fasilitas perkreditan yang tepat sehingga memungkinkan kredit yang dibutuhkan Nelayan dapat diterima dalam jumlah waktu dan prosedure yang tepat.
24 VII. P E N G O L A H A N D A N P E M A S A R A N H A S I L P E R T A N I A N . 7.1. Pengolahan Hasil Pertanian. Produksi Pertanian yang terbanyak di Kabupaten Aceh Utara dan memegang penting dalam perekonomian masyarakat adalah padi. Penanaman padi terdapat hampir di setiap kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dan produksinya pun yang terbanyak bila dibandingkan dengan produksi Pertanian lainnya. Di samping itu di Kabupaten Aceh Utara terdapat juga pertanaman palawija dan hortikultura. Tetapi pertanaman
ini tidak seluas pertanaman padi sehingga hasilnya pun juga
sedikit. Di antara hasil-hasil palawija, hanya kedele dan kaeang hijau saja yang diolah ala kadarnya seperti pembuatan tahu, tempé dan toge. Itu pun hanya dalam jumlah yang kecil dan dipasarkan secara lokal saja. Sedang hasil hortikultura belum ada pengolahan sama sekali terkecuali pisang yang dijadikan pisang selai terutama di kecamatan Tanah Jambo Aye. Produksi tanaman perdagangan yang mendapat pengolahan adalah kelapa. Kelapa ini umumnya dijadikan kopra untuk selanjutnya diolah menjadi minyak ataupun diexport. Kilang minyak kelapa hanya terdapat di beberapa tempat saja seperti di Lhok Seumawe, Gendong, Kreung Mane dan Candapura. Yang terbanyak diusahakan adalah pengolahan hasil produksi padi. Perusahaan penggilingan padi ini terdapat di semua kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara. Pada tahun 1974 saja sudah tercatat 157 buah usaha penggilingan padi, baik yang besar maupun yang kecil melihat perkembangan produksi padi selama ini, masih ada pengusaha-pengusaha yang berkeinginan untuk membuka usaha penggilingan padi lagi dewasa ini. Untuk jelasnya, usaha penggilingan padi di Kabupaten Aceh Utara dapat dilihat pada tabel 41. 7.2. P E M A S A R A N H A S I L P E R T A N I A N . Perdagangan hasil Pertanian di Kabupaten Aceh Utara dapat dibedakan atas: — Perdagangan lokal. — Perdagangan antar daerah. — Perdagangan export. 1. Perdagangan Lokal. Perdagangan lokal adalah perdagangan yang terjadi di dalam Kabupaten Aceh Utara sendiri. Jenis-jenis hasil Pertanian yang dipasarkan ini tergantung dari daerah masingmasing umumnya barang-barang yang diperdagangkan ini adalah padi, beras, palawija, hortikultura dan hasil-hasil hutan. Mengenai harga barang-barang, baik barang-barang kebutuhan maupun hasil-hasil pertanian tidak sama di semua tempat. Hal ini sangat tergantung kepada letak masingmasing tempat bagi tempat-tempat yang jauh letaknya dengan pasar Kabupaten sudah tentu barang-barang kebutuhan akan lebih tinggi dari pada tempat-tempat yang dekat letaknya dengan pasar kabupaten. Sebaliknya di tempat itu harga hasil pertanian akan
25 menjadi lebih rendah disebabkan banyak biaya tambahan yang diperlukan untuk mengangkutnya ke pasar-pasar lainnya. Di beberapa tempat di Kabupaten Aceh Utara terdapat hari-hari pasar tertentu untuk kegiatan pemasaran umumnya hari pasar itu terjadi sekali dalam seminggu di suatu tempat tertentu. Dari pasar-pasar itu untuk seluruh Kabupaten Aceh Utara dapat dilihat pada tabel 40. Di antara pasar-pasar itu, hanya tiga tempat saja yang ada perdagangan ternak yaitu Bireun, Geurugok dan Panton Labu. Tempat-tempat ini sudah lama terkenal sebagai tempat pemasaran hewan bahkan sampai-sampai ke luar daerah Kabupaten Aceh Utara. 2. Perdagangan Antar Daerah. Perdagangan antar daerah di Kabupaten Aceh Utara ternyata sangat lancar, terutama dengan daerah Sumatra Utara. Barang-barang hasil Pertanian yang diperdagangkan itu terdiri dari kopra, kopi, palawija, dan teristimewa padi/beras. Alat-alat transport untuk
melajukan
barang-barang
ini
umumnya dipergunakan
truck dan bus serta
kereta api. 3. Perdagangan export. Kegiatan export dilakukan melalui pelabuhan Lho'Seumawe. Barang-barang hasil pertanian yang diexport terutama kopi, kopra dan pinang. Data-datanya tidak dapat diturunkan dalam monografi ini.
26 VIII. K E S I M P U L A N . Dari uraian yang dipaparkan di muka dapatlah disimpulkan berikut: 1. Kabupaten Aceh Utara adalah suatu daerah tingkat II dalam Daerah Istimewa Aceh yang mempunyai luas lk. 5.944,80 Km2 dengan penduduknya menurut sensus tahun 1971 ada sebanyak 481.632 jiwa dengan kabupaten rata-rata 123,43 jiwa/Km2. 2.
Kabupaten Aceh Utara terdiri dari 23 Kecamatan 91 Kemukiman dan 1.432 Desa/Kampung.
3.
Kabupaten Aceh Utara suatu daerah yang terdiri dari daratan rendah-rendah, bukit-bukit dan gunung-gunung yang letaknya memanjang dari Barat laut ke Tenggara. Tinggi dari permukaan laut berkisar antara 0 - 600 M dengan curah hujan rata-rata 1.524 MM/tahun.
4. Jumlah areal persawahan ada 44.146 Ha yang terdiri dari 19.939 Ha, sawah berpengairan dan 24.207 Ha sawah tadah hujan. 5. Keadaan prasarana perhubungan umumnya relatif kurang baik, lebih-lebih pada waktu musim hujan tiba. 6. Keadaan pendidikan pada umumnya relatif maju bila dibandingkan dengan
daerah-daerah
tingkat II lainnya dalam Daerah Istimewa Aceh. 7. Adat istiadat penduduk di Kabupaten Aceh Utara pada umumnya bersendikan pada ajaranajaran Islam. Demikian juga dengan Kebudayaannya. Tetapi bidang kebudayaan ini pada umumnya kurang berkcmbang. 8. Di bidang Pertanian, khususnya di bidang pertanaman padi, dapat dikatakan relatif maju. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan areal intensifikasi dari tahun ke tahun di Kabupaten Aceh Utara. Dan dengan usaha intensifikasi ini, dapat menaikkan produksi per Ha sekitar 65 s/d 100% bila dibandingkan dengan tidak ada intensifikasi. Tetapi di bidang Palawija dan hortikultura sampai sekarang belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Demikian juga dengan bidang-bidang pertanian lainnya. 9. Hasil
Pertanian yang diusahakan di Kabupaten Aceh Utara, di samping dipakai untuk ke-
butuhan sendiri juga diperuntukkan bagi perdagangan, baik perdagangan lokal, perdagangan antar daerah, terutama dengan Sumatra Utara dan juga bagi perdagangan export, melalui pelabuhan Lho 'Semuawe ibu Kota Kabupaten Aceh Utara. 10.
Di Kabupaten Aceh Utara dewasa ini telah dibuka tambang-tambang minyak dan gas bumi oleh P.N. P E R T A M I N A . Dengan diexploitirnya tambang-tambang minyak dan gas ini, telah banyak memberikan lapangan pekerjaan bagi penduduk di Kabupaten Aceh Utara.-
27
Peta | : P e t a L o k a s i K a b u p a t e n
Aceh
DAERAH ISTIMEWA ACEH
Utara
29 Tabel 1 : NO.
Daftar kecamatan yang ada di kabupaten Aceh Utara.
Kecamatan
1
2
~
Jumlah „ ,. Kemukiman 3
Jumlah „ Kampung 4
Ibu Kota
T
v
Kecamatan 5
"
1.
Samalanga
5
74
Samalanga
2.
Jeunieb
4
68
Jeunieb
3.
Peudada
3
43
Peudada
4.
Jeumpa
7
98
Bireun
5.
Peusangan
8
145
6.
Makmur
3
24
Mt. Geulumpang II Leubu
7.
Gandapura
4
77
Geurengok
8.
Muara Batu
3
63
Kr. Mane
9.
Dewantara
6
59
Kr. Geukueh
10.
Kuta Makmur
4
58
BI
11.
Muara Dua
3
28
Cunda Lho'Seumawe
12.
Banda Sakti
1
17
13.
Syamtalira B
4
65
Bayu
14.
Samudra
3
39
Gendong
15.
Meurah Mulia
3
51
Meurah Mulia
16.
Syamtalira A
4
35
Sp. Mulieng
17.
Tanah Pasir
2
28
Jeurat Manyang
18.
Tanah Luas
4
76
Blang Jruem
19.
Matang Kuli
3
110
Matang Kuli
20.
Lho'Sukon
5
93
Lho'Seukon
21.
Bahtia
4
81
Alue Puteh
22.
Seuneudom
3
33
Seuneudom
23.
Tanah Jambo Aye
5
67
Panton Labu
Tabel 2 :
Rata-rata curah hujan tiap tahun dari tahun 1962 s/d 1973 di kab. Aceh Utara..
NO
Tahun
Rata-rata Hujan setahun (M.M.)
1.
2
3
L
1962
1.414
2.
1963
1.218
3.
1964
1.282
4.
1965
1.968
5.
1966
1.432
6.
1967
1.144
7.
1968
889
8.
1969
1.891
9.
1970
1.364
10.
1971
1.865
11.
1972
1.526
12.
1973
2.216,5
Rata-rata tahunan
1.524.
30 Tabel 3.
NO.
Pengairan ^
Kecamatan
1 1.
Luas Sawah dan Perincian pengairan bagi tiap kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara
2
3
Tadah Hujan ~~
4
Samalanga
2.000
726
2.
Jeunieb
2.100
1.042
3.
Peudada
1-100
959
4.
Jeumpa
1-500
1.754
5.
Peusangan
2.000
1.543
6.
Makmur
965
7.
Gandapura
750
1.786
8.
Muara Batu
1-000
1.037
9.
Dewantara
1-000
912
10.
Kota Makmur
1-300
416
11.
Muara Dua
75
2.191
12. 13.
BandaSakti SymtaliraB
850
14.
Samudera
955
15.
Meurah Mulia
1-200
56
16.
Symtalira A
1-000
129
5
1 9 2
304
17.
Tanah Pasir
605
334
18.
Tanah Luas
1.489
300
19.
Lhok'Sukon
20.
Matang Kuli
1-523
21.
Baktia
1-844
22. 23.
Seuneudom Tanah Jambu Aye
2.966 2.098
Jumlah
Keterangan
( H a )
50
1
19.939
2.095
|
24.207
|
N U
Tahun Pema-
1971/1972
1971/1972
30
50
50
50
sda
sda
sda
sda
n
6
1972/1973
Jlh
Tabel 4. K E A D A A N POMPA AIR D A L A M K A B U P A T E N ACHE U T A R A
Jlh
Keadaan Pompa sekarang
8
1972/1973
H a
18
6
Areal yang , .. . . dapatdiain ( )
sda
berjalanbaik
18
4
a n
50
150
1
1
16
16
§
1969/1970
Tanah Luas
Kota Makmur 1
s a n
Ukuran T. Pompa ( i)
1970/1971
Kende Krueng
1
i n c h
™
8
Teungok Matang Kuli
Peusangan
t
6
3. Sp. Tanjong
m
16
32
4. MatangKuli
U
1
2
5.
Kecamatan
Lho'Sukon
Muara Batu
Lokasi 1
Lho'Sukon
Mane
Mukim
1.
xj/~i -
2.
6.
Sumber : Dinas Pertanian Rakyat Kabupaten Aceh Utara.
v * Keterangan
K E A D A A N BAN GUN A N PENGAIRAN D A L A M KABUPATEN A C E H U T A R A .
Areal V2 . . „ DiairHa
1969
1969
Sebelum
—„-
berfungsi
Tabel 5.
350
Pembuatan i
200
Tahun l
Pintu Air
Pintu Air
p e U t a
-„-„-
-„-
Pintu Air
Tanggul
275
200
250
1969
69/70
69/70
-„-
_,_
Keadaan sekarang
Samalanga
Peudada
Sesudah
Kareueng
Lima
Pintu Air
350
300
P e U t a
Kampung
Mesjid Raya
Jenis Bangunan
NO.
Lueng Keuben
Meuns, Cot (BI Pusong)
Kecamatan
1.
Mukim
2. M e u r ah
Cet Meurak Bareh -„-
Pintu Air
Pintu Air
8. Mns. Pandrah Kandeh (Cot Capli Puta)
Mns. Cot (Kareung Puteh)
Simp Kramat
Pandrah
Kandang
Kuta Makmur
Jeunieb
Meurah Dua
Bendungan Overlaat
Pintu Air
Pintu Air
Pintu Air
300
300
300
250
350
150
70/71
70/71
70/71
70/71
70/71
69/70
69/70
-.-
-„-
-„-
— „—
_ _
3. Tiga Jeumpa
Peudada
-„-
4. IeRhopTimu Geudong
Kareung
69/70
5. Mns. Geudong (Lhok Crang)
Mns. MatangPasi (Bb. Lueng Pasir)
9. Simp. Empat (Cot Cahid)
Muara Batu
Bendungan Air
Bendungan Overlaat
-
7.
6.
10. Sawang
Dewantara
Dewantara
G . PuraTimu
Peusangan
Gandupura
-„-
-„-
200
200
200
72/73
72/73
_
»
_
—»—
—
-
72/73
72/73
—»
-.-
-„-
—
gasi Pante Lhong
Pintu Pembagi iri
—
Mns. Sawang (Curah Keumade)
Kreung Geukuh
Keude Amplah
Matang Glp. Baro
-„-
-„-
—
11. Palehlgeuh
Mns. Rayeuk Mns. Playu
-„-
»
13.
12.
MatangSagoe
-„-
penahan air banjir
150
300
71/72
14.
Mns. Nibong
—
15.
GampungPutoh
Bendungan Air
74/75
_
—
Pintu Air
Pintu (Kalkoklep) Dewantara
Gandapura
Meurah Mulia
Bukti Rata Blang Dalam
—
16.
Kalkoklep Penahan
17. Cot. Jabet
air asin
18.
Teunyeh
»
Blang dalam enting (Lampay)
bangun.-
Belum berfungsi dan sedang di-
-
Mns. Nibang
72/73
19.
Irigasi terdiri dari Kreung Pase —
Pintu air ini untuk Pilot Proyek
-
20.
Keterangan :
OJ
33 Tabel 6. Lokasi dan Keadaan jalan Propinsi yang ada di Kabupaten Aceh Utara. NO.
Dari
Ke
Panjang m
Lebar m
1.
Cunda
Lho'Seumawe
2.000
2.
Geudong
Blangme
4.000
3.
Sp. Samalanga
Samalanga
2.000
4.
Bireun
Takengon
35.000
5
Tabel 7.
Keadaan
5
Sedang
Aspal
3
Rusak
Tanah
4
Sedang
Aspal
Baik
Aspal
Lokasi serta panjang jalan kabupaten/desa di masingmasing lokasi di Kabupaten Aceh Utara.-
NO.
Kecamatan
1
2
Panjang Jalan (KM) 3
1.
Samalanga
66,50
2.
Jeunieb
52,50
3.
Peudada
41,50
4.
Jeumpa
5.
Peusangan
74,60 111,60
6.
Makmur
7.
Gandapura
127,00
8.
Muara Batu
61,00
9.
Dewantara
4,00
41,00
10.
Kota Makmur
41,50
11.
Muara Dua
41,50
12.
BandaSakti
19,00
13.
Syamtalira B
48,50
14.
Samudera
48,50
15.
Meurah Mulia
43,50
16.
Syamtalira
22,00
17.
Tanah Pasir
19,00
18.
Tanah Luas
38,50
19.
Matang Kuli
27,50
20.
Lho'Sukon
30,50
21.
Baktia
64,50
22.
Samudera
30,50
23.
Tanah Jambu Aye
50,00
Jumlah
Keterangan
1.103,70 KM.
34 Tabel 8.
NÖ~ 1 2.
Jenis, banyaknya serta jumlah panjang jembatan yang ada pada jalan negara dalam Kabupaten Aceh Utara.
I
Jenis Jembatan Jembatan Beton -„Besi
1
Jumlah Tabel 9.
Banyaknya (buah) 23 75 I
Panjang (M) 204,50 1-544,00
98
[
1.748,50
Jenis, banyaknya serta jumlah panjang jembatan yang ada pada jalan Propinsi dalam Kabupaten Aceh Utara.
NQ,
|
Jenis Jembatan
1.
Banyaknya (buah)
Panjang (M)
21
489,90
3
8^0
Jembatan Besi
2.
-„-
Kayu
Jumlah
1
24
|
497,90
Tabel 10. • Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk per Kecamatan Dalam Kabupaten Aceh Utara. Luas Daerah N 0
-
K
e
c
a
~T~
m
a
t
a
n
2
Jumlah
Kepadatan
(Km2_)
Penduduk
Per K m
3
4
5
1.
Samalanga
312,75
25.426
80,5
2.
Jeunieb
329,12
20.231
59,4
3.
Peudada
524,25
12.781
22,5
4.
Jeumpa
330,63
53.926
154,5
5.
Peusangan
255,23
55.877
210
6.
Makmur
58,30
7.966
119,8
7.
Garidapura
88,26
26.690
278
8.
Muara Batu
461,85
25.320
50
9.
Dewantara
309,38
26.559
79,8
10.
Kota Makmur
372
11.
Muara Dua
12.
BandaSakti
13.
Syamtalira B
2
16.415
40,9
81,48
18.297
208,3
18
24.900
1.316,1
223,13
12.038
52,82
24,19
10.070
17,5
482,13
8.572
453,3
14.
Samudra
15.
Meurah Mulia
16.
Syamtalira A
26
8.594
307,2
17.
Tanah Pasir
46,13
8.495
172,3
18.
Tanah Luas
102,75
14.828
134,7
19.
Matang Kuli
367,86
16.709
39,6
20.
Lho'Sukon
374,05
29.157
79,07
21.
Bahtk
283,90
24.108
82,76
22.
Seuneudom
23.
Tanah Jambo Aye Jumlah
56,25
10.142
187,7
817,16
24.531
26£
5.944,80
481.632
123,43
Sumber Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Utara.
35 Tabel 11.
Komposisi Penduduk Menurut Kewarga Negaraan di Kabupaten Aceh Utara.
J U M L A H PENDUDUK
NO.
KECAMATAN
~ ~ W.N.I.
1.
2
1
~ ~ ! W.N.A.
KETERANGAN
3
4
5
1.
Samalangan
25.394
32
2.
Jeunieb
20.224
7
3.
Peudada
12.781
4.
Jeumpa
53.590
336
5.
Peusangan
55.736
141
6.
Makmur
7.966
7.
Gandapura
26.688
2
8.
Muara Batu
28.307
13
9.
Dewantara
26.529
30
10.
Kota Makmur
16.415
11.
Muara Dua
18.290
7
12.
BandaSakti
24.749
151
13.
Syamtalira B
12.037
1
14.
Samudra
10.070
15.
Meurah Mulia
8.572
16.
Syamtalira A
8.594
17.
Tanah Pasir
8.495
18.
Tanah Luas
14.828
19.
Matang Kuli
16.695
14
20.
Lho'Sukon
29.075
82
21.
Baktia
24.108
22.
Seuneodom
10.142
23.
Tanah Jambo Aye
24.499
32
480.754
878
Jumlah
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Utara.
36 Tabel 12.
NO. I — 1
Kecamatan
Nama Dayah
Mamat
2
3
4
Samalanga
2.
Jeunieb
3. 4.
Peudada Jeumpa
5.
Jumlah Dayah2 (Pasantren) dalam Kabupaten Aceh Utan
Peusangan
P i m
P
i n a n
5
1. Ma'hudul Ulum 2. Ma'hudul Ulum
Mesjid Raya -„-
Tgk. Azis Saleh Tgk. Jamaluddin
3. Dayah Tanjungan
Tanjungan
Tgk. Badaruddin
4. - „ 5. - „ -
Kp. Menlung Arungan
Tgk. A Mutallib Tgk. A . Hamid umar
1. DarulAtih 9 _
Tufoh
Tgk. M . Isa Ahmad Tgk. Dianuddin
3. Nujurussalam
Pandrah
Tgk. Affan
l.NurulMuda 1. M.D.I.A
Cot Kurang Gelanggang
Tgk. M . Isa Tgk. Hasballah
2. Alma'madud duriah 3. Dayah Lipah Rayek
Blang Bladeh Lipah Rayek
Tgk. M . Amin Tgk. Abdullah
l.DarulUlum
TanohMirah
Tgk. Abdullah
2. Dayah Meulasah Krueng
Meulasah Krueng
Tgk. Usman
Menlung Putri
6.
Makmur
1. Darul Wutha
Blang Kuthang
7.
Gandapura
1. Dayah Samuti 2. _ _ CotPuuk
Samuti CotPu'ku
Tgk. M . Saleh Tgk. M . Ali
8.
Muara Batu
1. Darul Mutallim 2. Nulul Mutallib
Rhot Uleu Madon
Tgk. M . Kasem Tgk. M. Irsyad
3. Raudhatul Ma'arif
Cot Kuta
Tgk. Muhammad
4. Dayha Baboh Buleh
Baboh Buloh
Tgk. M . Hasan
5. Darul Ulem
Kt.Meulige
Tgk. Abdullah
9.
10
Dewantara
Muara Dua
,
1. Dayah Blang Karing
Blang Karing
Tgk. A . Rahman
2. Darul Lhalibin
K d . Amplah
Tgk. Abdullah
3. BustaulMuda
bhok Weng
Tgk. M . Syam
4. Darusra'adah
Keutapang
Tgk. Majiddin
5. NurulMuda
Puloh Mam pree
Tgk. Sa'ah
l.NurulMuda
Blang Pulo
Tgk. Syeh Ahmad
2. Mesjid Kandang
Kandang
Tgk. Ibrahim
3. Darul Aman
Tp. Dalam
Tgk. M . Said
BandaSakti
l.MonGeudong
Mon Geudong
Tgk. Yusuf
12.
Kota Makmur
1. Cot Rimeh
Cot Rimeh
Tgk. Muhammad
2. Dayah Cot Tjipbreh
Sp.Kramat
Tgk. Ibrahim
Syamtalira B
V
6
Laki2 Perempuan
Tgk. Yusuf
11
13.
K e t
3. Dayah KI. Kreung
KI. Kreung
Tgk. Ali Basyah
4. Dayah Beureugang
Beureugang
Tgk. M . Daud
1. Darul Murdijin
Syamtalira
Tgk. Meulaboh
2. Dayah Ms. Baro
Meulasah Baro
Tgk. Ahma.d Sabil
3. CotPling 4. - „ -
CotPling -„-
Tgk. Ishak Tgk. Abdullah
1
Laki Perempuan
37
1 14.
15.
2 Samudera
Meurah Mulia
16.
Syamtalira A
17.
Tanah Pasir
18.
Tanah Luas
19.
Lho'Sukon
3 1. Bayah Blang Nibong
Baktia
21. 22.
Jambu A y e Seuneudom
5
Blang Nibong
Tgk. Syeh A h m a d
2. Dayah Murong
Ms.Murong
Tgk. M . Y a h y a
3. Darul Muttaqin
Haga B k u i
Tgk. Hasan Saleh Tgk. Sulaiman
1. Dayah G p . Teugoh
Ms. Nibong
2. —,—
Mayang
Ms. Manyang
Tgk. Muhammad
3. - „ -
Paya K a m b o h
Paya Kamboh
Tgk. Abdullah
Darul Falah - „ Insad DayahAron Assyariah Dayah Dpat Dayah Matang Pokeh
Blang Asan Tp.Peuti Aron Ms. Kembang Dpat Mayang K p . Pande
Tgk. Tgk. Tgk. Tgk. Tgk. Tgk.
3. A l u m t a A l i m i n 1. Darul Maarif 2. Mitbahul Fatal
Hangsang Blang Asan Nibong
Tgk. M . A l i Dek Tgk. M . Y u n u s Tgk. M . Basyah
1. Dayah K m III 2. — „— U l e e T u t e u
K m . III lok Lho'Sukon
Tgk. M . Y a c o b Tgk. Sulaiman
1. 2. 3. 4. 1. 2.
3. Dayah L o k Barat 20.
4
1. 2. 1. 1.
Bustarul Muda Dayah Sepubek Sabulussalam Babussalam
Sumber :
- „ Pt. Breeh A l e u sepubek Panton Labu UtJelemhot
M.Isa Jamaluddin Syafie Asmawi M . Saleh Zainuddin
Tgk. Ibrahim Tgk. Tgk. Tgk. Tgk.
Razali Abubakar M . Amin Kainuddin
Kantor Urusan Agama Kabupaten Aceh Utara.
6
38 Tabel 13.
No.
JUML A H SD NEGERI/SWASTA Y A N G TERDAPAT D A L A M KABUPATEN ACEH U T A R A D A L A M T A H U N 1974.-
~~ " Kecamatan
"1
I
J
u
m
2
i
a
SD I Jumlah ^
h
3
~ 4
Jumlah Gum (Orang)
Jumlah Murid (Orang) Ket.
Laki2
Prem
Jlh
Laki2
Prem
Jjh
5
6
7
8
9
10
1.
Samalanga
13
51
62
39
101
1135
951
2.086
2.
Jeunieb
10
33
49
10
59
856
737
1.593
3.
Peudada
4.
Jeumpa
5.
Peusangan
6.
Gandapura
1
6
18
36
7
43
445
307
752
26
87
76
129
205
3.050
2.903
5.953
21
92
85
120
205
2.177
2.041
4.218
8
37
45
38
83
854
716
1.570
7.
Makmur
6
19
17
17
34
397
439
836
8.
Muara Batu
12
47
53
37
90
1.283
1.182
2.465
9.
Dewantara
12
42
45
37
82
1.301
1.128
2.429
10.
Kuta Makmur
8
24
31
12
43
646
496
1.142
11.
MuaraDua
10
27
31
30
61
981
752
1.733
12.
BandaSakti
16
44
36
90
126
1.981
1.863
3.844
13.
Syamtalira B
7
18
23
15
38
742
613
1.355
14.
Samudera
4
12
9
7
16
293
258
551
15.
Meurah Mulia
6
15
18
8
26
449
310
759
16.
Tanah Pasir
6
18
28
8
36
669
505
1.174
17.
Syamtalira A
5
22
28
10
38
571
498
1.069
18.
Tanah Luas
6
18
29
5
34
471
335
806
19.
Matang Kuli
9
27
31
18
49
880
695
1.575
15
65
60
55
115
1.826
1.389
3.215
8
24
46
7
53
1.165
908
2.037
11
35
50
18
68
985
921
1.906
5
17
23
7
30
572
450
1.022
230
792
911
724
1.635
23.729
20.397
44.126
20.
Lho'Sukon
21.
Baktia
22.
Tanah Jambo Aye
23.
Seuneudom Jumlah
Sumber : Kantor P & K Kabupaten Aceh U t a r a -
11
3 9
Tabel 14.
J U M L A H M A D R A S A H ISLAM NEGERI/SWASTA (MIN/MIS) D A L A M K A B U P A T E N A C E H U T A R A PADA T A H U N 1974.-
Jumlah Gum No.
Kecamatan
1
2
j*
j*
3
4
^
Jumlah Murid H^"
Tetap I Tidak I Bakti I Neg Tetap Swasta 5
6
3
70 34
45 22
1 3
8
9
10
11
12
23 7
69 32
1.047 655
1.169 679
2.216 1.334
1. 2.
Samalanga Jeunieb
6 5
3.
Peudada
2
1
25
16
2
6
24
411
407
818
4.
Jeumpa
6
3
97
53
28
17
98
1.310
1.406
2.716
5.
Peusangan
10
9
203
144
33
55
232
2.762
2.846
5.608
6.
Gandapura
6
5
94
78
31
24
133
1.507
1.464
2.971 729
7.
Makmur
2
15
16
2
8
26
323
406
8.
Muara Batu
2
16
9
4
7
20
284
356
640
9.
Dewantara
3
25
18
2
9
29
604
591
1.195
8
24
420
393
813
10
112
138
250
13
295
297
592
10.
MuaraDua
2
24
12
4
-
BandaSakti
2
15
9
1
12.
Kuta Makmur
3
19
5
1
7
13.
Syamtalira B
1
6
1
5
6
90
71
161
14.
Samudera
1
1
16
9
2
2
13
297
282
579
15.
Meurah Mulia
1
1
10
3
1
3
7
236
230
406
16.
Syamtalira A
1
3
-
1
2
3
113
128
241
17.
Tanah Pasir
-
1
6
3
2
5
48
36
84
18.
Tanah Luas
2
1
18
10
6
16
415
368
783
19.
Matang Kuli
1
1
6
2
3
5
124
133
257
20.
Lho'Sukon
1
1
11
4
10
14
294
309
603
21.
Baktia
1
2
22
5
1
9
15
375
383
758
22.
Tanah Jambo 12
5
1
4
10
317
384
701
4
2
1
3
64
66
130
n
23.
Aye
2
Seuneudom
-
Jumlah
I
58
1
1
|
33
751 1
I
471
119 I
217 I
807 I
Sumber : Kantor Pendidikan Agama Kabupaten Aceh Utara.-
I
12.103 12.542 24.645 I
I
40 Tabel 15.
P.G.A. 4 (6) TAHUN/M.Ts.A.I.S. NEGERI/SWASTA D A L A M K A B U P A T E N ACEH U T A R A . -
NO.
Kecamatan
~T"
2
1.
PGA 4 Thn , Neg. Swasta '
3
PGA 6 Thn 1 Neg. Swasta
4
Samalanga
5
6
1
2.
Jeunieb
_
3.
Peudada
-
4.
Jeumpa
MTs. A.I.S. 1 Neg. Swasta 7
8
-
_
_
1
1
1 _
-
-
_
1
-
_ 5.
Peusangan
1 -
6.
1
Gandapura
-
-
1 _ _
-
_
7.
Makmur Muara Batu
1
Dewantara Muara Dua
—
11.
BandaSakti
-
1
12.
Syamtalira B
—
—
63
143
-
37
67
104
-
90
193
283
26
72
98
-
47
79
126
-
81
133
214
17
26
43
-
55
72
—
116
180
-
1
-
-
4
43
47
-
.-
-
1
15
35
50
-
1
38
56
94
_
16
64
80
-
-
1
-
-
57
67
124
_
_
_
_
—
—
—
77
126
203
—
—
—
—
—
-
.
—
15.
Meurah Mulia
—
—
16.
Syamtalira A
-
-
17.
Tanah Pasir
—•
—
_
_
18.
Tanah Luas
—
—
—
—
—
19.
Matang Kuli
20.
Lho'Sukon
-
1
-
_
Seuneudom
85
17
-
23.
-
64
Samudera
Baktia
195
—
Kuta Makmur
JamboAye
119
-
13.
21.
76
—
14.
22.
—
1
20
29
49
1
75
62
137
—
—
1
_
—
_
_
—
—
—
—
_
61
43 —
—
—
—
—
—
—
40
66
_ —
—
—
—
_
104
-
_
12
-
—
-
11
1
_
—
10
—
1
9.
9
—
-
10.
Ket
-
8.
-
Jumlah Murid 1 1 ; Lk Pr Jlh
_
106
_
1
-
-
86
48
—
—
—
—
—
-
134 —
—
41 Tabel 16 : Penyebaran areal persawahan di tiap2 Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara.—
NO.
KECAMATAN
1
2
LUAS A R E A L (Ha)
KETERANGAN
3
4
1.
Samalanga
2.726
2.
Jeunieb
3.142
3.
Peudada
2.059
4.
Jeumpa
3.254
5.
Peusangan
3.545
6.
Makmur
965
7.
Gandapura
2.536
8.
Muara Batu
2.037
Dewantara
1.912
9. 10.
Kuta Makmur
1.716
11.
MuaraDua
2.266
12.
BandaSakti
13.
Syamtalira B
192 1.154
14.
Samudra
15.
Meurah Mulia
1.256
955
16.
Syamtalira A
1.129
17.
Tanah Pasir
939
18.
Tanah Luas
1.789
19.
Matang Kuli
1.253
20.
Lho'Sukon
2.145
21.
Baktia
1.844
22.
Seuneudom
2.966
23.
Tanah Jambo Aye
2.098
Jumlah
44.146 Ha Sumber : Diperta Kabupaten Aceh Utara —
42 Tabel 17.
Masa turun ke sawah di setiap kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara. B u 1 a
NO
Kecamatan
1
n
7~. M enanam 3 '
2
1 2. 3
Samalanga Jeunieb Peudada
H 10 1
4
Jeumpa
10
12 U 2 H
Panen r ane u
t 1
3 4 5
12 3
234 567
12
234
5
Peusangan
10
U
12
234
6.
Makmur
10
H
12
234
7.
Gandapura
10
H
12
234
8.
Muara Batu
10
H
12
234
Dewantara
9
10
11
123
10.
9.
Kuta Makmur
9
10
11
123
11.
MuaraDua
9
10
11
123
12.
BendaSakti
9
10
11
123
13.
Syamtalira B
10
11
12
234
14.
Meurah Mulia
10
11
12
234
15.
Samudra
H
12
1
345
16.
Syamtalira A
9
10
11
123
17.
Tanah Pasir
8
9
10
121
18.
Tanah Luas
9
10
11
123
19.
Matang Kuli
9
10
11
123
20.
Lho'Sukon
9
10
11
123
21.
Baktia
9
10
11
123
22.
Seuneudom
9
10
11
123
23.
Tanah Jambo Aye
9
10
11
123
Sumber : Dinas Peftanian Rakyat Kabupaten Aceh Utara.-
Tabel 18.
N
0
.
Jenis2 padi lokal yang diusahakan penduduk di Kabupaten Aceh Utara. Jenis
Produktivitas (Kw/Ha)
K et er an gan
1
Sigenpai
40
Angka2 ini berdasarkan hasil
2
Palaidang
38
ubinan tahun 1970/1971.
3.
Cantei
20
4.
Manyam Ro
35
5.
SiKunyet
32
6.
Reuntek Keuharah
34
7.
SiPendek
21
Sumber : Dinas Pertanian Rakyat Kabupaten Aceh Utara.-
43 Tabel 19.
NO.
Luas areal panen padi disetiap Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara selama 3 tahun.
Luas 1
Kecamatan 1971
P a n e n a n (Ha) •— 1972 3.014
1973
1.
Samalanga
3.028
3.422
2.
Jeunieb
3.302
3.478
3.574
3.
Peudada
2.404
2.366
2.277
4.
Jeumpa
2.332
3.115
4.345
5.
Peusangan
4.010
4.939
3.780
6.
Makmur
1.195
1.178
1.164
7.
Gandapura
2.908
2.812
2.541
8.
Muara Batu
2.383
2.345
2.669
Dewantara
2.051
1.931
2.165
10.
9.
Kuta Makmur
2.071
2.045
2.302
11.
MuaraDua
2.691
2.549
2.484
12.
BandaSakti
197
189
190
1.361
11.401
1.210
939
846
919
1.192
1.451
13.
Syamtalira B
14.
Samudera
15.
Meurah Mulia
1.391
16.
Syamtalira A
906
848
1.114
17.
Tanah Pasir
967
1.094
899
18.
Tanah Luas
1.913
1.517
2.083
19.
Matang Kuli
1.617
1.694
1.752
20.
Lho'Sukon
2.007
17.723
2.481
21.
Baktia
1.811
789
2.064
22.
Seuneudom
3.028
1.925
2.278
23.
Tanah Jambo Aye
2.275
1.734
2.956
47.336
44.193
49.877
Jumlah
44 Tabel 20.
Luas panen rata-rata hasil dan produksi Tanaman Bahan makanan Kab. Aceh Utara. Padi sawah
Tahun
Padi ladang
Jumlah padi
Luas panen Rata2 hasil Produksi Luas panen Rata2 hasil Produksi Luas panen Rata2 hasil Produksi (Ha) (kw/ha) (ton) (Ha) (kw/ha) (ton) (Ha) (kw/ha) (ton)
1968
33.317
33.83
112.709
3.162
33,78
10.682
36.479
33,83
123.391
1969
43.386
35.59
154.426
3.426
34,94
11.972
46.812
35,55
166.398
1970
44.339
41.67
184.765
4.651
37,45
17.419
48.990
41,27
202.184
1971
42.694
35.26
150.539
4.672
25,66
11.988
47.366
34,31
162.527
1972
39.174
41.95
164.323
4.672
30,13
14.075
43.846
40,69
179.396
1973
46.685
45,89
214.218
4.949
20,15
9.972
51.634
43,42
224.190
1974
44.203
48.86
215.980
4.201
19,49
8.190
48.404
46,31
224.170
1975
40.307
40,41
162.868
3.963
17,00
6.738
44.266
38,25
169.325
1976
45.839
37,19
170.479
7.294
21,85
15.937
53.133
35,09
186.416
1977
41.982
41,77
175.348
7.248
18,55
13.444
49.230
38,35
188.792
1978
37.345
44,31
165.459
7.728
20,63
15.939
45.073
40,25
181.398
Jagung Tahun
L
p (Ha)
u a s
a n e n
Ubi Kayu
Ubi jalar
Rata2 hasil Produksi Luas panen Rata2 hasil Produksi Luas panen Rata 2 hasil Produksi (kw/ha) (ton) (Ha) (kw/ha) (ton) (Ha) (kw/ha) (ton)
1968
9^60
1.004
669
122,59
8.201
334
60,00
2.004
1969
9,13
1.128
1.316
177,43
23.350
794
63,16
5.015
1970
230
14,43
332
187
100,
1.870
125
59,92
749
1971
1654
14,00
2.316
407
100,
4.070
353
61,00
2.153
1972
2119
1,15
243
1792
100,
17.920
1158
61,00
7.064
1973
1275
9.78
1247
1309
118
15.430
598
70,
4.186
1974
3454
9,13
3153
893
142
12.642
695
130
9.003
1975
1032
10,86
1.121
1.470
119
17.423
958
80
7.689
1976
1.613
10,07
1.624
1.384
118
16.397
426
95
4.028
1977
1.105
10,19
1.126
1.063
86
9.168
408
64
2.592
1978
910
9,64
877
649
93
6.025
129
78
1.011
Kacang tanah Tahun
Kedelai
Kacang hijau
Luas panen Rata2 hasil Produksi Luas panen Rata2 hasil Produksi Luas Panen Rata 2 hasil Produksi (Ha) (kw/ha) (ton) (Ha) (kw/ha) (ion) (Ha) (kw/M (ton)
1968
285
8,77
250
719
5,97
429
1969
561
8,25
463
955
6,97
666
1970
54
10,00
54
35
8,00
28
27
7,41
20
1971
226
10,00
226
181
8,01
145
260
8,00
208
1972
684
9,90
677
1101
8,00
881
661
8,00
529
1973
551
10,00
551
2140
6,19
1-325
459
8,04
-369
1974
910
9,14
859
2.475
6,84
1.693
1.228
7,43
912
1975
381
8,74
333
1.144
6,78
776
940
8,19
770
1976
386
9,43
364
716
8,04
576
662
8,53
565
1977
288
9,17
264
1.450
7,35
1.066
276
8,51
235
1978
420
9,48
398
2.265
7,40
1.675
788
7,61
600
45 Tabel 20 a. Produksi Gabah Kering di setiap Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara selama 3 tahun.— Produksi berupa gabah kering (Ton) N
°-
K
e
c
a
m
1 1.
a
t
a
n
2
1971 3
I
1972
1
1973
4
5
Samalanga
19.688
12.952
11.404
2.
Jeunieb
11.363
13.296
12.321
3.
Peudada
7.872
8.839
7.442
4.
Jeumpa
5.
Peusangan
7.268
6.732
12.357
14.014
15.226
14.806
6.
Makmur
3.985
3.719
3.902
7.
Gandapura
9.672
9.625
7.611
8.
Muara Batu
8.360
8.741
8.143
Dewantara
7.270
5.253
7.012
10.
9.
Kuta Makmur
7.404
6.552
7.163
11.
MuaraDua
7.349
6.186
6.358
12.
BandaSakti
492
349
456
13.
Syamtalira B
4.552
3.319
2.872
14.
Samudera
3.470
2.358
2.573
15.
Meurah Mulia
4.891
3.353
4.836
16.
Syamtalira A
3.784
3.212
2.785
17.
Tanah Pasir
2.610
1.573
1.798
18.
Tanah Luas
6.627
4.044
6.803
19.
Matang Kuli
5.673
5.218
5.835
20.
Lho'Sukon
7.706
5.164
8.856
21.
Baktia
6.791
5.118
6.780
22.
Seuneudom
12.512
4.812
7.590
23.
Tanah Jambo Aye
8.000
4.017
6.489
162.547
165.429
155.999
Jumlah
46 Tabel 21. Perkembangan Bimas sejak MT 1965 s/d MT 1974/1975 di Kabupaten Aceh Utara.
NO.
I
Musim Tanam
T ~
|
Target ( H a )
2
4 1
1965
100
2
1968/1969
200
3. 4.
1969 1970/1971
150 1-500
5. 6.
1971 1971/1972
7. 8.
1972 1972/1973
9
1
ïo!
9
7
3
1973/1974
n
1 9
12
74
1974/1975
Realisasi (Ha)
3
1.
6
1
0
0
0
200 1
5
0
1-432
0
5
2.600
9
2
,
3
1-907
2.600
1-636,5
1.500
1.933,4
7.000
6.706,82
4.000
2.266,75
18.200
Dalam Pelaksanaan.
Sumber : Dinas Pertanian Rakyat Kabupaten Aceh U t a r a -
Tabel 22.
N
.
0
I
Nama2 wilayah Unit Desa yang ada di Kabupaten Aceh Utara s/d Desember 1974.-
K e c am a t a n
Wilayah Unit Desa
1.
Dewantara
Dewantara
2
Samudera
Samudera
3
Jeunieb
Jeunieb
4
Tanah Pasir
Tanah Pasir
5.
Muara Batu
Muara Batu
6.
Samalanga
Samalanga
7.
Peusangan
Peusangan
g
Kuta Makmur
Kuta Makmur
9
Syamtalira B
Syamtalira B
10.
Peudada
Peudada
11.
Syamtalira A
Syamtalira A
12.
Jeumpa
Jeumpa
13.
Meurah Mulia
Meurah Mulia
14.
Tanah Luas
Tanah Luas
Sumber : Dinas Pertanian Rakyat Kabupaten Aceh U t a r a -
47 Tabel 23.
Nama2 P.P.L. yang ada di Kabupaten Aceh Utara s/d Desember 1974.
NO.
Nama wilayah Unit Desa
1
2
Nama P.P.L.
Keterangan
3
4
1.
Dewantara
1. Arifin Yahya 2. M . Yusuf Hasan
2.
Samudera
1. Saifuddin A 2. Syahbuddin Z
3. 4.
Jeunieb Tanah Pasir
1. Razali M . Syah 1. Amiruddin M usa
5.
Muara Batu
1. Bustami Saidi 2. Sayati Husin
6.
Samalanga
l.HelmiHamid
7.
Peusangan
1. Sofyan Mansur
8.
Kuta Makmur
1. Ranyidin M . Adam
Syamtalira B
1. Anwar Hasan
10.
9.
Peudada
1. Muhklis
11.
Syamtalira A
1. Badruddin
12.
Jeumpa
1. Azmi Abdullah 2. Jauhari
13.
Meurah Mulia
1. Saifuddin 2. M.Nasir Abed
14.
Makmur
1. Amiruddin Ibrahim
Penghubung P.P.L dengan Propinsi
1. Zakaria Insya
Sumber : Dinas Pertanian Rakyat Kabupaten Aceh U t a r a Tabel 24.
Nama2 B.U.U.D./K.U.D. yang sudah menyalurkan sarana produksi dalam MT 1974/1975 di Kabupaten Aceh Utara.-
NO. 1.
Nama Wilayah Unit Desa Samudera
Nama B.U.U.D./K.U.D. Samudera
2.
Jeunieb
Jeunieb
3.
Muara Batu
Muara Batu
4.
Samalanga
Samalanga
5.
Peusangan
Peusangan
6.
Syamtalira B
Syamtalira B
7.
Peudada
Peudada
8.
Meurah Mulia
Meurah Mulia
Sumber :
Dinas Pertanian Rakyat Kabupaten Aceh Utara.—
48 Tabel 25. . Nama2 wilayah unit Desa yang sudah ada B.R.I. - U.D dalam Kabupaten Aceh Utara s/d Desember 1 9 7 4 NO.
I
Nama Wilayah Unit Desa
Nama B.R.I. - U.D.
l"
Samalanga
B.R.I. - U.D. Samalanga
2.
Jeunieb
B.R.I. - U.D. Jeunieb
3
Peudada
B.R.I. - U.D. Peudada
4.
Peusangan
B.R.I. - U.D. Peusangan
5.
Muara Batu
B.R.I. - U.D. Muara Batu
6.
Samudera
B.R.I. - U.D. Samudera
7
Meurah Mulia
8.
Kuta Makmur
B.R.I. - U.D. Meurah Mulia J
B.R.I. - U.D. Kuta Makmur
Sumber : Dinas Pertanian Rakyat Kabupaten Aceh Utara.-
Tabel 26.
Realisasi penggunaan saprodi dalam pelaksanaan Bimas di Kabupaten Aceh Utara.-
I NO °N
Realisasi Penggunaan Saprodi MT
~ 7Z \ Urea(Ton)
1. 2.
1968/1969 1969
20 31,824
3. 4.
1969/1970 1970
24
5.
1970/1971
6.
1971
7.
1971/1972
381,41
8. 9.
1972 1972/1973
313,3
10.
1973
367,583
11.
1973/1974 Jumlah Sumber :
I
TCD IT \ TSP (Ton)
I
Insektisida ^
Roventisida (Kg)
6,95 15,897
200 239
1,2
24
2,4
152,148
18,688
2.453
283,26
118,46
59,23
1.086,6
118,4
190,
1.907,05
190,7
101,13
2.553,9
240,78
87,03
3.866,8
1.027,35 2.414,475
616,8 1.097,868
6.687,5 19.017,85
Kumpulan Data Pelaksanaan usaha Intensifikasi Bimas dan Inmas padi selama pelita I di daerah Istimewa Aceh Dinas Pertanian Rakyat Daerah Istimewa Aceh.-
20
653,6 |
1.509^14
49 Tabel 27.
NO :
M.T
1.
1969
2.
1969/1970
3.
1970
4.
1970/1971
5.
1971
6.
1971/1972
7
1972
8.
1972/1973
9.
1973
10.
1973/1974
11.
1974 Jumlah
Perkembangan Kridit Bimas MT 1969 s/d MT 1974 melalui kanca B.R.I. Bireun Aceh Utara.— Tunggakan 1
Jumlah Realisasi ( Rp ) Pengembalian ( Rp) 1.128.252
880.288
247.964
— 21,98
-
Untuk Kecamatan2 1. Samalanga
-
-
9.147.348
8.778.030
8.074.194
7.183.273
17.791.293,50
11.441.398,50
—
-
2. Jeunieb
369.318
-
4,04
3. Peudada
990.921
12,27
4. Jeumpa
3.349.895
18,83
5. Peusangan
—
9.823.099
8.365.622,51
6.492.663,50
4.862.782
— 1.457.436,49 1.629.881,50
61.500.664,25
7.890.986,25
8.916.618,50
124.334
8.796.284,50
52.422.764,26
70.451.378,49
122.874.132,75
Tabel 28.
Keterangan
53.609.678
—
6. Makmur
14,84
7. Gandapura
22,45 87,16 98,65
Perkembangan Kridit Bimas MT 1968/1969 s/d MT 1974 Melalui Kanca B.R.I. Lhok Seumawe.—
Musim Tanam
Jumlah Realisasi (Rp)
Pembayaran Kembali
Sisa
Tunggakan
(Rp )
( R P)
761.238
259.638
625.232,57
625.232,57
4.486.620
4.149.414
337.205
337.206
7,13
1971/1972
7.206.570,30
4.765.194
2.441.376,30
2.441.376,30
33,87
1972 1972/1973 1973
9.508.689,78 17.156.820
8.357.691,04 13.822.980
1.150.998,74 3.333.840
1.150.998,74 3.333.840
12,10 19,43
1973/1974
55.704.720
8.511.477,75
47.193.242,25
47.193.242,25
84,72^
1974
32.661.025
41.048,50
32.619.976,50
32.619.976,50
99,874
39.907.479,29
87.701.872,36
87.701.872,36
1968/1969
RP82,13
1969 1970/1971 1971
Jumlah
127.435.683,08
|
-
50 Tabel 29. NO.
Perbandingan produksi rata2 antara Bimas dan Non Bimas dari MT 1965 s/d 1974.-
MT
Rata2 Bimas (Qt/Ha)
Rata Luas Bimas (Qt/Ha)
1.
1965
35
20
2.
1968/1969
40
20
3.
1969
40,5
20
4.
1969/1970
49
23,5
5.
1970/1971
50,4
23,8
6.
1971
54
24
7.
1971/1972
61
26
8.
1972
65
25,6
9.
1972/1973
64
28
10.
1973
65
33
11.
1973/1974
65
32
12.
1974
-
Sumber : Dinas Pertanian Rakyat Kabupaten Aceh U t a r a Tabel 30.
Perkembangan Produksi padi dari tahun 1965 s/d 1974di Kabupaten Aceh Utara ( dalam bentuk gabah kering)
M.T
Rendengan ( Ton)
G a d u (Ton)
1969
124.676
1970
141.031,6
22.630,5
1.712,7
1971
150.539
34.668
1972
154,776
37.932
1973
149.546,3
41.500
1974
155.999,30
Sumber: Dinas Pertanian Rakyat Kabupaten Aceh U t a r a Tabel 31.
Perkembangan Tanaman Palawija dalam Kabupaten Aceh Utara selama tahun 1972 dan 1973.— 1972
NO.
Jenis Tanaman
Luas Tanam
. T. 2.
1
(Ha) Panen
Jagung
2.232
2.212
KetelaPohon
1.932
1.910
1.189
1.174
497
485
1973 Produksi Total (Ton)
Tanam
1.953,7
581
556
205,2
538
524
2.260,1
7.179,6
370
359
3.793,2
380
186
177
175,2
17.920
L u a s
1
(H ) a
Panen
Produksi Total (Ton)
3.
KetelaRambat
4.
Kacang Tanah
5.
Kacang Hijau
575
561
448,8
175
162
153,3
6.
Kacang Kedele
684
663
464,1
301
291
241,4
Sumber: Dinas Pertanian Rakyat Kabupaten Aceh Utara.—
51 Tabel 32.
Keadaan Tanaman buah2an di Kabupaten Aceh Utara selama tahun 1972 dan 1973.— 1972
NO.
Jenis Tanaman
1
2
1.
Mangga
Luas
1973
(Ha)
Produksi
Luas
(Ha)
Produksi
Tanam
Panen
(Ton)
Tanam
Panen
(Ton )
3
4
5
6
7
8
767
763
767
745
7.670
7.689
2.
Rambutan
159
147
630
159
154
745
3.
Jeruk
230
223
8.141
253
241
9.371
4.
Pepaya
389
375
2.702,5
396
374
2.937,4
5.
Nangka
349
324
3.590
349
347
3.652
6.
Jambu
80
80
80
76
7.
Manggis
129
124
639,2
129
116
539,5
8.
L a n g sa t
186
173
1.322,4
186
148
974,6 73.285,5
9.
Pisang
163
2.247
2.135
86.375,5
2.247
2.042
10.
Nenas
124
117
438,6
124
121
11.
Sa wo
87
87
87
74
335
183
473 321,5
Sumber : Dinas Pertanian Rakyat Kabupaten Aceh U t a r a Tabel 33.
Keadaan tanaman sayur2an di Kabupaten Aceh Utara selama tahun 1972 dan tahun 1973.1972
NO.
Jenis Tanaman
1.
Luas ( H a ) Tanam Panen
Tomat
417
413
1973 I
Produksi (Ton)
Luas (Ha) Tanam Panen
4.956
182
Produksi (Ton)
174
774
2.
BawangMerah
389
302
1.516
383
380
1.032
3.
Lombok
423
364
4.200
629
617
4.319
4.
Terong
267
261
1.820
215
209
1.170
5.
Bayam
317
279
1.500
343
321
1.080
6.
Mentimun
170
159
1.443
212
195
1.148
7.
Sawi
296
264
414
308
297
770
8.
Kacang Panjang
212
183
1.020
-x)
-x)
-x)
x)
Tak ada d a t a -
Sumber : Dinas Pertanian Rakyat Kabupatén Aceh U t a r a -
Tabel: 34a K E A D A A N T A N A M A N P E R K E B U N A N D A L A M K A B U P A T E N A C E H U T A R A PADA T A H U N 1973. NO. I
NAMA TANAMAN
LUAS T A N A M (Ha)
PRODUKSI (Ton)
ï~
KELAPA
24.976
28.653,6
2.
KARET
1.338
1.084
3.
K A P AS
200
54
4.
KOPI
710
698
5.
CENGKEH
6.
PINANG
216,75 9.408
Sumber : Dinas Perkebunan Rakyat Kabupaten Aceh Utara.
6 9.548
52 Tabel: 34b. PERKEBUNAN KELAPA SA WIT DI KABUPATEN ACEH UTARA.
"
Tahu
Jumlah perkebunan
, .I
I Yang meng, ...
Jumlah
L u a s
tanaman (Ha)
(ton)
-
Keterangan
hasilkan
1973
i
_
381
1974
1
-
315
1975
1
-
1976
Jumlah produksi
i
_
Belum memberikan h a s i L
485 4
8
5
1977
1
1978
1
-
625 725
1979
1
-
710
1980
i
_
7
1
0
1981
i
_
7
1
0
Sumber: Mengutip di bagian Stat Perkebunan BPS.
Tabel: 34c.
Tahun
PERKEBUNAN KARET (HEVEA) di KABUPATEN ACEH UTARA Banyak Perkebunan 1 Jumlah Yang menghasilkan
Luas tanaman ^
Jumlah produksi (
Keterangan
t o n )
~_
1970
3
3
705
258
1971
3
3
703
237
1972
3
2
703
179
1973
3
3
544
184
1974
3
2
509
170
1975
4
3
957
431
1976
3
3
929
367
1977
3
3
984
375
1978
3
3
1116
392
1979
3
3
1157
425
Terdiri dari PTP
1980
3
3
1320
468
dan Perkebunan
1981
3
2
1453
196
Swasta.
Sumber: Mengutip di bagian Stat Perkebunan BPS.
53 Tabel 34d.
LUAS AREAL DAN PRODUKSI PERKEBUNAN RAKYAT DI KABUPATEN ACEH UTARA TH. 1975 - 1980
Jenis tanaman : Karet. Tanaman yang belum menghasilkan/muda(ha)
Tahun (1)
~
(2)
~
1975
Tanaman yang menghasilkan (ha)
Rusak/tidak menghasilkan (ha)
. , . , , « k " " tanaman (ha)
, , P'oduksr (ton)
Rata-rata produksi kg/ha
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
791
310
391,91
144,25
11.399,50
5.141,38
479,77
-
754
299
396,55
-
791
1976
539
10.716,25
1977
-
754
1978
-
754
1979 1980
82
754
299
396,55
731
255
986
346
473,32
1.207
6
1.295
415
343,83
(3)
(4)
(Sementara) Jenis tanaman : Kelapa.
I
(5)
1
(1)
(2)
(6)
1975
8.964,78
20.631,72
29.596,50
21.633,46
1976
1.476
28.250
29.726
27.326
1
(7) 1.048,55 967,29
1977
908,49
29.216
2.899,75
1.909,60
849,99
1978
1.437,85
29.216
30.653,85
28.323,80
969,46
918 1.182
29.576 30.490
30.494 31.681
27.107 37.807
1979 1980 (Sementara)
9
916 1.239,98
Jenis tanaman : Kopi. (1)
(2)
1975 1976 1977
36
(3)
(4)
(5)
715
10
725
(6)
(7)
69,38
97,03
711
14
725
355,50
500,00
711
14
761
520
731,36
1978
36
711
14
1979 1980 (Sementara )
293 490
442 1.063
26 12
727,60 1.061 1.565
520
731,36
322,44 330,73
434,56 311,13
Jenis tanaman : Cengkeh.
0) 1975
1
(2) 517,50
1976
741
1977
719,65
1978
859,51
I
(3) 19 45
I
(4) 49,50
I
(5) 586
I
(6)
1
(7)
11,10
584,21
75
861
13,75
305,56
105,85
85
910,50
19
179,40
105,85
85
1.050,36
19
179,44
1979
1.144
427
-
1.571
66,55
155,85
1980
806
873
60
1.763
(Sementara) Sumber : Dit Jenderal Perkebunan.
109
124,86
54
Jenis tanaman : Kapok. (1)
|
(2)
^
1
|
4
(4)
[go
|
-
204
44
231,58
5
205
57,10
298,95
9
7
6
9
191
1
9
7
7
4
191
5
4
191
5
s
(5)
1
|
1
1978
1
(3)
(6)
(7)
200
47
246,07
200
47
246,07
1979
9
199
-
208
49,8
250,25
1980
81
226
26
333
36
159,29
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
3
2,40
800
(Sementara) Jenis tanaman : Lada (1)
|
1975
(2)
|
-
-
-
3
-
3
-
3
2,40
800
1979
1.50
3,0
4,50
1,30
433,33
1980
2
5
7
1
200
1976 1977 1978
(Sementara) Jenis tanaman : Pala. Ö)
1
________ (2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
1975
286
12
298
1976
305
7
312
1977
239,25
1978
249,91
1979
362,5
1980
174
91,50
1
(7)
0,76
75
230,75
91,50
341,41
10
372,50
171
(6)
37
353,
14
81,87
(Sementara ) Jenis tanaman : Casseavera (1)
1
(2)
1
(3)
I
(4)
I
(5)
1975 1976 1977
2,56
2,56
1978
2,56
2,56
1979
1,50
1,50
4
4
1980 ( Sementara )
Sumber : Dit Jenderal Perkebunan.
1
(6)
(7)
55
Jenis tanaman : Cokelat
0)
1
I
(2)
1975
-
1976
1
1977
1
1
(3) -
(4)
1
(5)
1
(6)
1
(7)
I
(6)
1
(7)
. 1
-
-
1
1978 1979 1980 (Sementara)
-
-
Jenis tanaman ; Jambu mete (1)
1
I
(2)
1975
-
1976 1977
-
I
(3)
(4)
1
(5)
1978 1979 1980 ( Sementara)
2
2 ,-
-
2 2
Sumber : Dit Jenderal Perkebunan.
Tabel : 35 Tahun _1
Sapi potong 2
Populasi ternak dikabupaten Aceh Utara Tahun 1974 - 1979 Kerbau 3_
Kambing _4
Domba
Babi
5_
6 •
Kuda
Ayam kampung
Ayam Ras
Itik
7
8
9
10
1974
138.301
99.471
50.942
18.101
-
-
638.142
3.544
265.118
1975 '
139.506
98.612
90.717
19.526
-
52
538.561
3.680
132.090
1976
142.848
101.461
100.914
22.279
120
52
578.029
5.000
233.144
1977
122.000
98.000
86.000
12.850
140
55
480.000
6.750
238.000
1978
122.990
101.106
90.681
14.662
450
33
576.500
5.256
279.500
1979
121.525
104.806
95.682
16.649
500
76
696.172
7.123
290.786
Sumber : Dit Jen Peternakan.
56 Tabel : 35 a. PERKEMBANGAN T E R N A K D A L A M KABUPATEN ACEH U T A R A S E L A M A T A H U N 1972 DAN 1973. MO
IFNTS T F R N A K
'
JfcM6 l _ K ^ A f v
N
ü
J U M LAH
Tahun 1972
KETERANGAN
Tahun 1973
~
SAPI
127.614
167.747
2.
KERBAU
78.422
95.681
3.
KAM B ING
80.276
95.681
4
DOM BA
12.522
14.841
AYAM
426.514
512.620
H I K
226.080
245.118
5
_
6
Sumber: Dinas Peternakan Kabupaten Aceh Utara.Tabel 36.
J U M L A H PEMOTONGAN T E R N A K D A L A M K A B U P A T E N A C E H U T A R A D A L A M TAHUN 1972 D A N 1973.-
NO
JENIS TERNAK
^ Y t . ^ Tahun 1972 Tahun 1973 3.546 3.985
1
SAPI
2
KERBAU
229
152
3.
K A M B I N G / D O M B A x)
735
850
KETERANGAN . x) Tidak Seluruhnya dapat tercatat.
Sumber: Dinas Peternakan Kabupaten Aceh U t a r a Tabel . 37. J U M L A H P E N G E L U A R A N T E R N A K K E L U A R K A B U P A T E N A C E H U T A R A D A L A M TAHUN 1972 DAN 1973.NO.
JENIS TERNAK
1. 2.
SAPI KERBAU
3.
KAMBING
JUMLAH Tahun 1972 Tahun 1973 698 1.025
795 1-227
-x)
4.
DOM BA
-x)
5.
AYAM/ITIK
-x)
KETERANGAN
x) tidak tercatat
45 5
10.250
Sumber: Dinas Peternakan Kabupaten Aceh Utara.
Tabel : 38. LUAS A R E A L T A M B A K D A N PRODUKSI P E R I K A N A N D A R A T DI K A B U P A T E N A C E H U T A R A S E L A M A BEBERAPA TAHUN NO.
TAHUN
LUAS T A M B A K (Ha)
PRODUKSI (Ha)
1.
1969
11.425
471.250
2.
1970
11.420
599.300
3.
1971
11.472
652.935
4.
1972
11.970
209.225
5.
1973
11.436
265.610
6.
1974
11.453
278.596
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Utara.
KETERANGAN
57 Tabel : 39. K E A D A A N PRODUKSI IKAN L A U T DI KABUPATEN A C E H U T A R A SEL A M A BEBERAPA T A H U N . ~1 NO.
T A H U N
1.
PRODUKSI ( T o n )
KONSUMSI (Ton)
DIJUAL K E L U A R DAERAH (Ton)
1970
5.875
3.916
1.959
2.
1971
4.310
2.874
1.436
3.
1972
6.125
484
5.641
4.
1973
7.184
4.790
2.394
5.
1974
7.291,5
4.860,6
2.430,9
30.785,5
16.924,6
13.860,9
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Aceh U t a r a -
Tabel : 40. HARI-HARI PASAR DI K O T A K E C A M A T A N D A L A M K A B U P A T E N
______ NO.
ACEH U T A R A KECAMATAN
NAMA PASAR
HARI PASAR
1.
Samalanga
Samalanga
Rabu
2.
Bireun
Bireun
Sabtu
3.
Jeunieb
Jeunieb
Kamis
4.
Peudada
Peudada
Rabu
5.
Peusangan
Matang Glumpang II
Kamis
6.
Gandapura
Geureugok
Selasa
7.
Muara Batu
Kr.Mane
Senin
8.
Dewantara
K r . Geukuh
Minggu
9.
Syamtalira B
Bayer
Rabu
10.
Kuta Makmur
Blang Ara
Sabtu
11.
Tanah Pasir
Simpang I V
Kamis
12.
Tanah Luas
Blang Jruem
Selasa
13.
Matang K u l i
Matang K u l i
Senin
14.
LhokSukon
Lho'Sukon
Sabtu
15.
Baktia
Al.Puteh
Rabu
16.
Tanah Jambu A y e
Panton Labu
Minggu
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Aceh U t a r a . -
KETERANGAN
58 Tabel : 41. K E A D A A N PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI D A L A M D A E R A H K A B U P A T E N A C E H U T A R A .
NO.
Nama dan Letak Perusahaan
Nama Pemilik
Suratizin Kekuatan Kapatitas ^ p
K
J
a
m
/
K
g
Rendemen Per 100 Kg. gbh k e r i n g
m e n j a d i
beras sosok (Kg)
ï
2
3
4
5
_ _ ï .
7
Kecamatan Samalanga. 1.
C V . SAHABAT
Usman Ishak
1973
27
375
65
2.
C V . MEURAH
Abubakar Hasan
1973
40
500
70
3.
H.S.S.
Hanafiah
-
16
200
60
4.
TIMOER
T. Ibrahim
1973
30
350
65
5.
ILHAMJAYA
T. Iskandar
-
15
200
65
6.
T. BUDIMAN
T. Budiman
1973
62
700
63
7.
ABUBAKAR HASAN
Abubakar Hasan
1973
18
350
65
8.
HARAPANJAYA
Nyak Sulaiman
-
13
300
65
9.
AMANAH
Ibrahim Adam
1973
20
350
65
10.
N Y A K BUGIS
Nyak Bugis
-
14
300
68
11.
M.YUNUSALI Kecamatan Jeunieb.
M.YunusAli
12.
M T . BUDIMAN
T. Budiman
1973
62
800
70
13.
KEUTAPANG JAYA
Abdullah Hasan
1973
18
800
60
14.
USAHA K A R Y A FAMILI
Idris Bantara
-
25
400
65
15.
A L I YUSUF
Ali Yusuf
14
200
60
16.
DUASEKAWAN
H . Hanafiah
22
300
60
1973
17.
KOPERASITUPAH
A.Rauf Ahmad
18
300
65
18.
USAHA Y A K I N
M.Pangge
18
300
65
19.
TUAN
Tgk. Oemar
18
300
65
20.
ABDUL M A N A F
Abdul Maaaf
15
200
65
21.
M . H A S A N YUSUF
M . Hasan Yusuf
16
200
65
T.Ismail
T. Ismail
18
300
65
22.
Kecamatan Peudada. 23.
USAHA PETANI
Sulaiman Bahar
16
580
60
24.
BEULAKAI
T. Abdullah
1973
16
200
60
25.
M . HASAN & S O N
M . Hasan Ibrahim
1974
16
175
65
26.
MEULANA
Cut Adek
1974
8
150
60
A . Gani Hanafiah
1973
40
500
65
Kecamatan Jeumpa. 27.
P.T.P.B. A H R U N & S O N
28.
Fa. N Y A K MAHMUD BROS
NyakMahmud
1973
40
500
62,5
29.
HARAPBEUNA
M . Saleh Sabil
1973
15
300
60
30.
HASAN MADDAN
M . Hasan Maddan
1973
30
400
65
31.
DJAMIL KONGSI
M.DjamilA.R.
1974
10
300
67
32.
HASAN REMAJA
M . Hasan
33.
SALAM
K. Azis Ibrahim
1 8
-
1 5
275
65
150
65
59
1
2
3
4
5
6
40
500
7
Kecamatan Peusangan. 34.
TIGA. A
Abdullah Jeddin
1974
65
35.
MURNIHATI
Hanafiah
1974
15
175
60
36.
H.
HarunMahmud
1974
16
200
65
1974
16
200
62,5
18
200
62,5
R.
37.
IBA KONGSI
B. Ibrahim/Ibrahim A
38.
SEDERHANA
M . Amin B
39.
SYARIKATULINAN
Hasbi Ibrahim
12
150
60
40.
A B D U L L A H BEN MAHDI
Abdullah Ben Mahdi
28
350
60
41.
KARYATANI
Abubakar Hasan
1973
20
300
62
42.
T E N A G A FAMILI
Yusuf Daud
1974
34
450
65
43.
BAKTIARIDRIS
Baktiar Idris BA
30
400
65
22
300
62,5
18
250
65
16
200
62,5
44.
A . R A H M A N ALI
A . Rahman Ali
45.
AHIOO
Ibrahim Lukman
1974
46.
T. U M A R H . R .
T. Umar H.R
1973
47.
HARAPANJAYA
Tkg. GamPuteh
1973
48.
KARYABRATA
Hasan Abdullah
Kecamatan Makmur. 18
300
65
30
400
65
12
200
65
Kecamatan Gandapura 49.
DUA. A .
Aminuddin Yahya
50.
KARYASEKATA
Yahya Daud
1973
23
350
65
51.
SEJAHTERA
Nurdin Ali
1973
22
300
65
52.
SUBUR J A Y A
Yahya Umar/Tkg Ujud
1973
18
384
65
53.
COTTEUBE
H . Budiman Hamid
1974
16
200
65
54.
INGINJAYA
M . Salam/Yahya U s -
1973
15
200
65
55.
BOMBAI
Amin Daud
1974
15
175
60
56.
AGANI/MUSTAFA
Agani/Mustafa
16
250
62
m
1973
a
n
57.
JAYA
SimanJasen
1973
60
800
68
58.
Fa. NISAM SAWANG G O Y .
M . Husin Usman
1973
16
200
62,5
59.
INDOMAS
M . Yahya Latif
13
280
60
60.
SANIS&SON
M . Daud Sulaiman
1973
23
300
65
61.
INDE RA
Banta Ibrahim
1973
18
300
64
62.
KEUMALAJAYA
Ibrahim H . Ismail
1974
16
300
65
63.
U S M A N A.R.
Usman A.R.
18
300
62,5
64.
N Y A K BAD AI ARS Y AD
Nyak Badai Arsyad
65.
SUMTRAGO
Amir Abdullah
18
300
65
66.
Z A I N A L ABIDIN
Zainal Abidin
23
400
65
67.
A B D U R R A H M A N HUSIN
Abdurrahman Husin
Kecamatan Dewantara. 68.
Fa. AGANI
H.A. Gani
1973
69.
C V . NISANJAYA
Abubakar
1973
70.
1 Fa.
TEGUH K A R Y A
1 Ben A l i
1
1973
40-46 16 1
46
1
1.000
68
225
67
500
[
62.5
60
1 71.
|
2 H.M. YUSUF
|
3
1
4
1
5
1
6
7
H.M. Yusuf
-
16
200
60
72.
NISAM SEPAKAT
Tkg. Ishak
1973
16
275
65
73.
NISAM BAKTI
M.Ben
1973
16
275
65
74.
C V . PERSAUDARAAN
AstamanN.S.
1973
30
400
67
75.
KARYADESA
M.Yacob
1973
30
300
65
76.
A B D U L L A H G A M CUT
Abdullah Gam Cut
16
200
60
21
250
64
32
400
65
77.
NAWAWI H A N A F I A H
Nawawi H .
78.
M.HUSINUSMAN
M . Husin Usman
79.
M
.H.Y.
M.H. Yusuf
Kecamatan Muara Dua. 80.
C V . BANDARJAYA
Ibrahim Ben
1973
46
600
68
81.
NISAM M A K M U R
Saridin Abdullah
1973
23
360
60
82.
USAHA M A K M U R
83.
Fa. K A R Y A M A K M U R
Hasbi Ibrahim
1973
16
300
67
Nyak Ben
1973
16
200
62,5
84.
Fa. PUTRA SEJATI
Zainal Abidin
1973
85.
BERGANGJAYA
K.M.Adam
86.
C V . MEDIA
Abdullah Alhasyimi
87.
USMAN Z.A.
Usman Z.A.
88.
A.MARZUKI
A . Marzuki
89.
M . HUSIN
M . Husin
Kecamatan Kuta Makmur.
16
200
60
27
350
60
1973
16
200
65
1973
16
200
62,5
16
200
62
-
16
200
60
M . Saleh Kali
1973
32
300
65
C V . MALCO C A B A N G
M . A l i Syeh
1973
40
600
70
92.
SIKUNYET
Mardhian Ali
1973
16
300
62,5
93.
P.T. BERINGIN BAKTI
Kodam I Isk Muda
-
20
400
68
94.
A.GANI HASAN
H.A. Gani Hasan
1 6
300
65
95.
IMRAN RISYAD
Imran Risyad
1 6
200
65
96.
KAMERA
Usman Affan
1974
16
200
60
97.
SEJAHTERA
Jafar Adami
1974
18
300
62
98.
SIKUNYET D U A
Mardhian A l i
1974
16
200
62,5
99.
C V . HARMONIS
H.A. Manan T. Kamal Rasyah
101.
T. K A M A L R A S Y A H Kecamatan Samudera. MUSAHASAN
A . Bakar Musa
1973
27
350
67
102.
MUTIARA GEUDONG
Usman Ahmad
1973
46
678
70
103.
HANAFIAH YAHYA
Hanafiah
1973
46
650
70
104.
H.HARUM
H.Harun
1973
31
350
68
Kecamatan Banda Sakti. 90.
MOHD. S A L E H K A L I Kecamatan Syamtalira B.
91.
100.
105. 1 D U A S A U D A R A
) Usman Nurdin
1
-
1
'
8
1
300
[
65
61
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
106.
LI D A N
Lisan
16
200
66
107.
ZAKARIA ALI
Zakaria Ali
16
200
62,5
108.
AS W A N
Ridwan
23
300
65
Kecamatan Meurah Mulia 109.
SIN A R
AliYasin
110.
MUARA JAYA
Mahlil
111.
T.M.T.
T.M. Taib
112.
TGK. A H M A D S Y A M
Tkg. Ahmad
113.
MEURAH JAYA
Muktaruddin
114.
T. SYAMSUDDIN
T. Syamsuddin
115. 116. 117.
Kecamatan Syamtalira A. MOHD. S A L E H K A L I P.T. L A K S A G U N A KELUARGA
Mohd. Saleh Kali Muktar Usman M . Hasan
118.
M . TAIB
M.Taib
119.
ZULKIFLI
Zulkifli
120.
Kecamatan Tanah Luas DOLOGDISTA
150
60
31
7,5
360
68
15
200
62
18
300
65
12
200
62
1973 1973 1973
46 42 25
500 500 300
68 65 65
1974
21
300
65
50
600
68
1973
-
-
DologDista
121.
KEUREUTO
H.A. Mana/T. Mahmud
62
700
68
122.
C.V.DWIKARYA
Abdul Azis
23
350
60
123.
USBA
Usba
30
400
60
124.
Kecamatan Tanah Pasir. USAHA FAMILI
T. Hasballah
18
300
65
125.
TGK. M A R Z U K I A . R .
Tgk. Marzuki A.R.
21
300
65
126.
KAOYSYAH
KaoySyah
21
300
62,5
127.
Kecamatan Matang Kuli. Fa.MEFTIA
T. Hasan Syah
1973
42
300
66
128.
A M A R CO
M.AminHarun
1973
23
350
65
129.
T.UMARH.R.
T.UmarH.R.
1974
15
175
60
130.
SEJAHTERA
M . Benseh
1974
16
200
65
131.
N . V . BUKTI
T.M.Basyah
1973
80
1.500
70
1973
1973
Kecamatan Lhok Sukon. 132.
KITA
Staruddin Jalil
12
200
60
133.
JEMBATAN
Sulaiman Hasballah
16
225
62,5
134.
RISMA
M.Ridyi
16
200
65
135.
MOHD. N A D E R
Mohd. Nader
16
200
65
136.
MAWAR
137.
AMIN/T. A B D U L L A H
HasbiM.Nur | Am in
1974 |
-
16 j
16
200 j
200
65 ]
60
62
" l i
1
2
3
I
4
5
I
6
|
7
138.
RUSMAN PUTEH
139
M.BASYAH
M . Basyah
140.
M.THAIB
M.Thaib Usman
141.
Kecamatan Baktia. WAHAB IBRAHIM
M . Husin Irsyad
142
PT.SIDONDON
T.M.Basyah
1973
143.
H.A. M A N A N
H.A.Manan
1973
144
P.T.KIMIKAYU
T.M.Basyah
145.
C V . PANCA U S A H A
A.Hadi
146.
Fa. BAKTI J A Y A
M . Lutan
147.
C.V.MINA
M . A l i Ulee Rubek
148'
MURNI
Ali Hanafiah
149.
Fa. ISNA
Ismail
150.
MOHD.THAIB
Mohd. Thaib Hatta
151.
Kecamatan Tanah Jambo Aye. Fa. BAGIA J A M B U A Y E
Thio Kok Ben
152
C V BARONA
T.M.Z. Abidin
1973
62
15 '
C V . MALCO
M.AliSyeh
1973
100
1.500
70
154.
Fa. A. M A N A N
Ismail
46
450
68
155.
Fa. P E R T A M A
Abdullah
60
700
68
156.
TUNAS CEMPEDAK
Ibrahim Daud
1973
Armansyah
1973
16
200
62
3
Rusman Puteh
I
16
200
62,5
23
300
65
13
150
60
16
200
67
27
350
65
132
2.000
70
46
600
68
40
500
67
-
35
450
68
-
16
200
68
-
-
1973
16 1 6
-
-
16
150
60
225
65
200
62
700
70
550
64,5
Kecamatan Seuneudom. 157.
SABEJAYAALUE
1
———' Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Utara.
,