ProKlim sbg Penguatan Inisiatip Pengelolaan SDH Berbasis Masyarakat Asdep Peningkatan Peran Organisasi Kemasyarakatan Deputi Bidang Komunikasi dan Peningkatan Peranserta Masyarakat Kementrerian Lingkungan Hidup Mei 2012 Krisdinar.wordpress.com
bumi makin panas jangan cumakipas kipas saatn ya untu k m el akukan sesuatu
.
Bencana di Indonesia (2010)
Menteri Negara Lingkungan Hidup
Contoh Penyebab Pemanasan Global Deforestasi di Kalimantan (Borneo) Laju Deforestasi (2003-2005): 2.8 juta Ha/tahun Kebakaran hutan (Kalbar,2006): kerugian US$ 91 juta (sumber: www.beritabumi.or.id)
Terjadi apabila Tidak dilakukan upaya pengendalian Secara serius Sources: Radday, M. 2007. 'Borneo Maps'.
Menteri Negara Lingkungan Hidup
Pembangunan & Industrialisasi
6
Kebakaran Hutan ?!
Emisi Netto Indonesia diperkirakan bertambah dari 1.35 menjadi 2.95 GtCO2e antara tahun 2000 dan 2020 Penurunan Emisi GRK 26% di tahun 2020
Rencana Penurunan Emisi GRK 26%
Pengelolaan lingkungan merupakan upaya bersama semua pihak melalui pengembangan kemitraan antara pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat madani dan masyarakat luas
Proklim dan tantangannya
pergeseran iklim kekeringan VS kebanjiran gagalnya panen kekurangan pangan (hasil panen 3 juta ton, menjadi 2 juta ton)
Hama dan penyakit tropis seperti malaria, Hilangnya plasmanutfah sumberdaya genetik
Konsep Respon Pemanasan Global
Perubahan Iklim
Mitigasi
Adaptasi : suatu proses untuk memperkuat dan membangun strategi antisipasi dampak keragaman dan perubahan iklim serta melaksanakannya sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil manfaat positifnya. (MENYESUAIKAN PERUBAHAN) Mitigasi: usaha penanggulangan untuk mencegah terjadinya perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi/meningkatkan penyerapan gas rumah kaca dari berbagai sumber emisi/sorot. (MENCEGAH)
Dampak
Respon/ Tindakan
Adaptasi
Indonesia saat ini.... • Kejadian iklim ekstrim makin sering terjadi dan mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia • Pemerintah Indonesia telah menetapkan target pengurangan GRK 26 % pada tahun 2020 • Pemerintah /Pemda memerlukan data untuk mengukur pencapaian pengurangan GRK dan langkah adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Tahapan Pengembangan Proklim • Perumusan konsep awal (2009-2010) • Pengumpulan data lapangan (2010 - April 2011) Survey di beberapa kota : Palembang, Yogyakarta, Solo, Cilacap, Semarang, Malang, Batu, Bali
• Perumusan konsep ProKlim termasuk pengertian, cakupan area, kriteria dan mekanisme o o o o
Diskusi dengan wakil perusahaan yang menjalankan CSR Pembahasan oleh Tim Kecil , melibatkan pakar dan unit kerja terkait KLH Konsultasi dengan Sektor Terkait Konsultasi dengan Pemda
Hasil Survey Lapangan • Inisiatif lokal telah dilakukan masyarakat namun masih tersebar dan belum dipahami sebagai upaya mitigasi dan adaptasi Upaya individual berdasarkan kearifan tradisional Program lokal berdasarkan inisiatif masyarakat setempat Kegiatan lokal yang didukung oleh LSM / Lembaga Donor Program pemerintah daerah Program Community Development ataupun CSR dari perusahaan
Contoh kegiatan ProKlim di beberapa lokasi terpisah
Fasilitas pengolahan sampah
Desain rumah panggung
Taman apotek hidup
Penanaman mangrove dan peternakan kepiting
Biogas terbuat dari fiber
Konstruksi antisipasi abrasi air laut
a .
b .
c .
d . parit / kolam
1. Tampungan air atau bak penampung air
Sistem pengelolaan air (subak) dan pertanian organik
2-10 m tergantu ng jenis dan lapisan tanah
Lubang Resapan Biopori
bak kontrol 5 sedimen 0 c sedimen m mengend ap di bagian pasangan bawah batu kosong dan ijuk
. Sumur Resapan
Perumusan Konsep ProKlim termasuk pengertian, cakupan area, kriteria dan mekanisme
• Kampung Iklim suatu lokasi yang masyarakatnya melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara terukur dan berkesinambungan. • ProKlim merupakan program yang memberikan pengakuan terhadap partisipasi aktif masyarakat yang telah melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang terintegrasi, sehingga dapat mendukung target penurunan emisi GRK nasional dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim. • Pelaksanaan ProKlim mencakup serangkaian kegiatan perencanaan, sosialisasi, fasilitasi, pengawasan, penilaian dan evaluasi dan kampung iklim.
Tujuan ProKlim Mendorong pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat setempat untuk memahami permasalahan perubahan iklim dan dampaknya, serta melakukan tindakan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara proaktif yang berkontribusi kepada upaya pembangunan nasional.
Manfaat ProKlim Memberikan kontribusi dalam pencapaian target penurunan emisi GRK nasional sebesar 26% pada tahun 2020;
Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi variabilitas iklim dan dampak perubahan iklim;
Tersedianya data kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta potensi pengembangannya di tingkat lokal yang dapat menjadi bahan masukan dalam perumusan kebijakan, strategi dan program terkait perubahan iklim.
Penguatan kembali kapasitas para pemenang penghargaan Kalpataru sebagai tokoh penggerak ProKlim
Menjalin kemitraan dengan dunia usaha
Mengembangkan dan menciptakan kapasitas individu atau kelompok
Mengembangkan pemberdayaan masyarakat
Mengembangkan keterlibatan aktif lembagalembaga nasional maupun internasional untuk menyediakan informasi dan bantuan teknis serta pelatihan. Pemerintah memfasilitasi dan mengkoordinasikan potensi sumber anggaran (seperti APBN, APBD, DAK, hibah, CSR, dan DNS, atau sumber swadaya masyarakat)
Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam pendampingan
Pengusul ProKlim • Lokasi ProKlim dapat diusulkan oleh semua pihak yang memiliki informasi bahwa di suatu lokasi telah dilaksakan kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, antara lain: • Lembaga formal masyarakat yang memiliki landasan hukum dan struktur organisasi yang jelas, seperti Karang Taruna, Koperasi, lembaga keagamaan, Kelompok Usaha Tani; • Lembaga swadaya masyarakat atau NGOs maupun community-based organizations (CBOs); • Dunia usaha melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dan atau Community Development (CD). Pengajuan lokasi ProKlim harus sepengetahuan Kepala Desa/Lurah dan menggunakan “Lembar Pengusulan Lokasi ProKlim”.
Kriteria Penilaian ProKlim Kegiatan (60%)
Adaptasi: penyesuaian terhadap dampak Mitigasi: mengurangi emisi GRK
Aspek Kelompok Masyarakat dan Dukungan Keberlanjutan (40%) Menyangkut kelembagaan pihak yang mengajukan usulan lokasi dan yang akan melakukan kegiatan ProKlim misal: institusi, penanggung jawab, eksistensi kelembagaan, keanggotaan Menjamin bahwa kegiatan ProKlim akan dilakukan secara berkelanjutan
Cakupan Kegiatan ProKlim Kegiatan Adaptasi • Pengendalian kekeringan, banjir, dan longsor • Peningkatan Ketahanan pangan • Penanganan/antisipasi kenaikan muka laut, rob dan intrusi/abrasi air laut, gelombang tinggi • Pengendalian penyakit terkait iklim
Kegiatan Mitigasi • Pengelolaan sampah dan limbah padat • Pengolahan dan pemanfaatan limbah cair • Penggunaan energi • Pengurangan emisi dari kegiatan pertanian • Konservasi hutan • Penanganan/antisipasi kejadian kebakaran hutan dan lahan
Aspek Kelompok Masyarakat dan Dukungan Keberlanjutan • • • • • • • •
Pengakuan Kelompok Mayarakat Dukungan Kebijakan Dinamika Kemasyarakatan Kapasitas Masyarakat Keterlibatan pemerintah Keterlibatan swasta/LSM/ perguruan tinggi Pengembangan kegiatan Manfaat
Keterkaitan ProKlim dengan Program K/L Lain Proklim
Desa Energi Mandiri, dll
Desa Ramah Lingkungan, dll
Peningkatan Kualitas Lingkungan
Usulan ProKlim (Sekretariat)
Tim Penilai
Tim Teknis
Tim Pengarah
MenLH
Mekanisme ProKlim