PROGRAM TALK SHOW DAN RUANG PUBLIC SPHERE: UPAYA MEDIA SEBAGAI INDUSTRI PRO PUBLIK Juniawati
Abstrak Berlimpahnya informasi menjadikan industri penyiaran mempunyai nilai jual yang tinggi, inilah yang menjadi alasan pula sehingga ramai bermunculan media elektronik di Indonesia. media massa khususnya media elektronik seperti televisi mampu memesona imajinasi publik. Media ini juga mampu membangun struktur ekspektasi jiwa secara bertahap layaknya sekolah. Masih minimnya ketersediaan media massa memberikan ruang bicara dan partisipasi masyarakat menjadi peluru bagi media massa untuk berperan lebih aktif menjemput ekspresi khalayak atau massa yang jumlahnya tidak terbatas ruang dan waktu ini untuk kemudian memberikan poin-poin positif bagi pemerintah, media maupun maasyarakat lewat program perbincangan atau talk show
Kata Kunci: Media, Informasi, Tantangan Ideologi A. Pendahuluan
manakala menjadi konsumsi masyarakat
Sumber daya manusia sebagai modal dasar maju dan berkembangnya suatu bangsa dan negara perlu adanya
hingga hari ini. Hal ini berimplikasi pada serapan informasi yang menyangkut hajat hidup orang banyak diterima. Melvin De Fluer menyebutkan
peningkatan dan penempaan, terutama yang
terkait
dengan
kesadaran
masyarakat akan pentingnya pendidikan, kesehatan dan sosial budaya. Hal ini dilakukan mengingat semakin terbukanya wawasan dan cakrawala dunia dalam era globalisasi
khususnya
dalam
bidang
utama
informasi
mengenai
kejadian
seluruh dunia. Sehingga kehadirannya ditunggu oleh masyarakat. Melalui media masyarakat
menjadi
kebiasaan
mendengar acara tertentu di radio atau menonton televisi adalah salah satu
informasi. Pengelolaan
bahwa media massa merupakan sumber
media
dan
pemandangan yang umum di masyarakat. Alhasil, tidak jarang muncul sikap
transformasi informasi menjadi penting
kebergantungan
﴾ 49 ﴿
masyarakat
terhadap
program atau sajian dari media. Sehingga
presenter talkshow terbaik KPI Award
di radio atau televisi sering kita dengar
2014. Booming talk show di negara
ada pendengar atau penonton panatik. Ini
adidaya Amerika juga tak kalah menarik
menunjukkan sedemikian tinggi kesan
dan dikenal masyarakat. Oprah Winfrey
atau pengaruh media yang diberikan
menjadi acara talk show berpengaruh
hingga kepada perilaku khalayak menjadi
sepanjang sejarah industri informasi di
demikian besar.
negara ini.
Ragam kemasan informasi dan
Fenomenal penggunaan informasi
hiburan di media yang ada, tidak lepas
di
dari pengaruh beralihnya sistem negara
kepuasan yang pantas bagi masyarakat
ini
dan
terekam melalui kebutuhan masyarakat
sistem
yang lebih individual secara pribadi.
demokrasi yang memberikan kebebasan
Orientasi media seseorang sedemikian ini
berekspresi. Hal ini disambut positif oleh
seperti disebutkan Mc Leod dan Mc
insan
semakin
Donald, 1990 (McQuail,2011) sebagai
bersemangat terlibat di dunia penyiaran.
hasil gabungan dari latar belakang sosial
Dengan
informasi
dan pengalaman media masa lalu dan
penyiaran
mengambil bentuk hubungan dari media
dari
rezim
orde
mengantarkannya
baru
kepada
penyiaran
dengan
berlimpahnya
menjadikan
industri
media
kemudian
mempunyai nilai jual yang tinggi, inilah
tertentu,
yang menjadi alasan pula sehingga ramai
spesifik, kebiasaan penggunaan.
bermunculan
media
elektronik
di
Indonesia. Adapun program bicang-bincang
kesukaan
menimbulkan
dan
kepentingan
Menariknya fenomena kemasan informasi
berita,
yang
menjadi
primadona
kini
di
semakin
masyarakat.
atau talk show yang hari ini telah
Menunjukkan bahwa informasi tidak lagi
meramaikan
seperti
sekedar pelengkap program acara di
Metro TV dengan acaranya mata najwa di
media televisi maupun radio, tapi menjadi
Metro TV yang berhasil meraih beberapa
amunisi
penghargaan
memegang peranan penting hingga suatu
media
elektronik
bergengsi
seperti
KPI
Award 2014 sebagai talkshow terbaik.
media
yang
utama
dan
media bisa dikenal atau tidaknya.
Ada pula Aiman dan Jusuf Kalla atau interupsi (sumber www.kpi.go.id, 2014)
B. Media Massa Dan Public Sphere
atau Kick Andy di Metro TV yang sarat dengan sehchan
pesan di
humanity
Net
TV
dan
yang
Sarah
Media
sebagai
institusi
sosial
masyarakat menjadi sarana efektif dalam
menjadi
﴾ 50 ﴿
menyampaikan informasi secara massif.
yang
Dengan berbagai model penyampaian
institusi lain dalam masyarakat. Keempat,
pesannya, media mampu memberikan
media massa adalah media kontrol,
ruh positif pada kehidupan masyarakat.
manajemen dan inovasi yang aktif dan
Ibnu Ndzir peneliti dari LIPI Indonesia
dinamis
menyebutkan bahwa media sosial pada
media massa tiada lain adalah forum
tahun
juta
ekspresi
dan
/Yudhi,
Keenam,
Sebagai
kompleks
media
2013
mencapai
75,57
(Muhammad
www.ahlulbaitiindonesia.org/berita). Media
massa
yang
dipercaya
mengsinergikan
dalam
dirinya
dengan
masyarakat.
aspirasi
Kelima,
masyarakat.
organisasi bisa
yang
dipelajari,
profesional, kompleks kerja dan budaya.
mampu membangun demokrasi Indonesia
Ketujuh, media
menjadi
beradab
barang dan jasa yang makin dibidik
setidaknya bukan hanya isapan jempol.
masyarakat di daerah sebab sebagai
Sebagai ruang publik yang disediakan
lahan baru dalam membangun ekonomi
masyarakat Indonesia, media massa tidak
daerah (Nunung Prajarto, 2004).
lebih
baik
dan
sekadar berdiri dan beroperasi. Media
mengandung industri
Pengaruh kehadiran media massa
massa sebagaimana fungsinya menjadi
khususnya
penyeimbang berbagai kepentingan dan
televisi
mampu
membawa
publik.
Media
nilai-nilai
konstruktif
bagi
masyarakat.
membangun
media
elektronik
memesona ini
seperti imajinasi
juga
struktur
mampu
ekspektasi
jiwa
Desakan yang amat kuat akan
secara bertahap layaknya sekolah. Media
hadirnya media massa dimotori beberapa
elektronik dikatakan George Comstock
alasan yang tidak hanya menjadikan
dalam bukunya Television in America
media sebagai artefak budaya. Media
televisi
masa menjadi sumber memperoleh citra
tererlakkan dan tak terpisahkan dalam
realitas
membentuk diri kita dan akan seperti diri
sosial
serta
interpretasinya.
Penilaian publik atas suatu peristiwa
telah
menjadi
faktor
tak
kita nanti (John Vivian, 2008)
adalah berawal dari penilaian media.
Begitu
pula
dengan
media
Kedua, media massa sedikit banyak
elektronik radio. Pengaruhnya demikian
menjadi pengembangan budaya dalam
besar ketika di Amerika serikat acara talk
arti luas. Meresap pada tatacara, mode,
show di radio menjadi hangat di telinga
gaya hidup dan norma-norma. Budaya
warga amerika. Lebih dari 660 stasiun
massa adalah hasil dari produksi media.
radio
Ketiga media mempunyai aturan sendiri
mendengarkan
﴾ 51 ﴿
dan
20
juta acara
orang
yang
tersebut
tiap
minggu dan 44 % masyarakat di negara
3. Lativi yang diakuisisi Bakrie grup
ini mendapat informasi politik kebanyakan
dan berubah menjadi TV One
dari acara bincang-bincang di radio (John
4. Global TV dan
Vivian, 2008).
5. Bali TV
Di Indonesia, semangat industri media
tak
elektronik
mau
ketinggalan.
kian
kepercayaan
hari
masyarakat,
makin
marak
media
penyiaran
mendapat
Sejarah
2. SCTV
telah
3. TPI
melalui perjuangan yang tidak singkat.
beberapa
4. Antv
penyiaran
Sebelum
5. Indosiar
reformasi media elektronik mengalami
6. Metro TV
Indonesia.
tahun
kemudian
menjadi MNC TV
Setidaknya terekam dalam sejarah sistem di
televisi
yaitu: 1. RCTI
Indonesia
industri
didahului oleh hadirnya 6 telivisi swasta
sehingga
bermunculan. di
Media
Perkembangan
jalan di tempat, tertekan dan menjadi
Fenomena penyiaran televisi terus
bagian dari alat politik penguasa orde
menampakkan diri sebagai industri yang
baru (Juniawati, 2013). Sejalan dengan
berkembang
perkembangan industri media massa hari
kehadiran beberapa televisi seperti di
ini pasca “revolusi Mei 1998” reformasi
tahun 2003 TVB, tahun 2005 Spacetoon
media penyiaran membuka peluang dan
dan 2007 SINDO TV hingga pada tahun
kesempatan yang sama untuk bebas
2011
menyampaikan ide dan pendapat.
mewarnai pertelevisian Indonesia (Wahyu
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
pesat
Kompas
TV
ditandai
dan
dengan
B
Channel
Wibowo, 2013).
menyebutkan pertumbuhan televisi mulai
Berdasarkan kondisi media hari
bergairah ketika tahun 1990-an, ketika
ini, penetrasi media massa di Indonesia
TVRI tidak lagi menjadi pusat media
yang mencapai 95 % dari total penduduk
untuk televisi. Pertumbuhan televisi di
Indonesia yang 240 juta jiwa. Tercermin
Indonesia mencapai puncaknya pada
melalui media radio yang telah mencapai
tahun 2001-2002 dengan hadirnya 5
47%, koran 25 %, majalah 13 %, telpon
televisi swasta baru, yaitu:
seluler 270 juta dan internet 29 % (www.
1. Trans TV
Kominfo.go.id).
2. TV 7 yang pada periode berikutnya menjadi Trans 7
Melihat
kenyataan
di
atas,
menunjukkan media berpeluang besar sebagai ruang diskusi dan penyampaian
﴾ 52 ﴿
pendapat dan model partisipasi massa.
adalah
Hal
dicermati,
(sense of public) dimana sebagai praktik
dengan
sosial yang melekat secara budaya.
juga
Alhasil, hadirnya public sphere sebagai
pertimbangan
ruang publik yang kuat, yang bersifat
ini
menarik
mengingat
untuk
media
massa
bermacam
kecenderungan
mempunyai
banyak
ekonomi.
Sejatinya,
sebagai
fasilitas
menggiring mampu kritis,
media
sosial
kesan
maupun
budaya.
ada
pembentukan kepekaan
inklusif, objek yang didiskusikan dapat diakses siapa saja.
manusia
Media dan public sphere menurut
secara
Hubermas menjadi bagian integral. Meski
politis-ekonomis
sedikit muncul keraguan terhadap media
dirinya
secara
masyarakat
yang
bahwa
merefleksikan baik
massa
pada
Dimana
umumnya
struktur
dalam menjaga perannya menjalankan
mempunyai
fungsi sosial. Konsep public sphere ini
kebabasan dari dominasi dan emasifatif.
mengantarkan
Setiap individu secara substansi memiliki
pentingnya sistem komunikasi publik yang
kesempatan
untuk
dibangun oleh media. Ketika menoleh
berbagai
kebelakang media massa di jaman orde
yang
berpartisipasi
sama
dalam
kesempatan, termasuk di media.
yang disebut Hubermas
merupakan wilayah dari
dominasi
sosial yang bebas
yang
kepada
akan
baru dengan sistem politik media sebagai
Model partisipasi ini dalam konsep public sphere
kita
alat
negara
mengembangkan
idiologi
(ideological state apparatus) (Nunung Prajarto,
2004).
Maka dalam
sistem
memungkinkan
keleluasaan informasi pasca reformasi,
kehidupan sosial kita untuk membentuk
posisi media telah keluar dari stigma
opini publik yang relatif bebas. Konsep ini
negatifnya sebagai corong pemerintah.
berangkat dari realitas sosial yang ada
Dalam kesempatan yang sama muncul
dalam
beberapa dukungan untuk media bisa
masyarakat,
pertukaran pandangan
dimana
informasi
dari
mengenai
proses berbagai
tumbuh
dan
berkembang
mengawal
suatu
demokrasi di Indonesia. Sebagaimana
permasalahan publik (trend setter) di
yang disebut Nunung Prajarto (2004)
masyarakat yang kemudian menjadi opini
yang terlembaga secara jelas melalui:
umum.
1. Undang-undang RI No. 36 Th. 1999 Dalam
praktik
pertukaran
pandangan yang terbuka dan diskusi mengenai masalah-masalah kepentingan sosial umum. Penekanan dari konsep ini
﴾ 53 ﴿
tentang Telekomunikasi 2. Undang-undang
No.
tentang kebebasan Pers
40/1999
3. Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 tenang Pendirian Perusahaan
level individu, masyarakat, institusi atau budaya:
Jawatan TVRI-RRI Lebih
lanjut,
Sudibyo (2004)
1. Menyebabkan menurut
Agus
perubahan
yang
perubahan
yang
perubahan
kecil
disengaja
idealnya ruang publik
2. Menyebabkan
(public sphere ) yang merupakan hasil
tidak disengaja
ramuan jurnalistik profesionalnya media
3. Menyebabkan
massa adalah dengan memberikan porsi
(dalam hal bentuk atau intensitas)
yang setara kepada semua pihak, tanpa
4. Memfasilitasi perubahan (disengaja
membeda-bedakan berpendapat
dan
muncul
siapa
yang
klaim-klaim
yang
terhadap
atau tidak) 5. Memperkuat yang sudah ada (tidak
suatu
ada perubahan)
persoalan.Lahirnya opini masyarakat di
6. Mencegah perubahan
media tentunya memiliki kekuatan yang
Akhirnya, konsep public sphere di
besar hasil dari konstribusi pandangan
media akan mempunyai harapan besar
individiu yang beragam tadi. Karena itu,
dimana media massa dapat senantiasa
mengingat pentingnya ide yang tertuang
menjadi
dalam ruang publik dan relevansinya
negara dan publik. Sebab dengan posisi
dengan
media
efek
media
maka
media
penengah
massa
antara
dapat
kekuatan
mengakomodir
diharapkan memiliki potensi yang cukup
informasi dan menyebarluaskannya demi
untuk
individu
untuk pembentukan opini publik dan
walaupun sebagian besar tidak disengaja
media menyajikan beragam pendapat
dengan mmenyediakan informasi atau isu
publik
yang ada dan memberikan pilihan atas
mencerahkan (Gun Gun Haryanto, 2006).
mempengaruhi
opini
secara
emansipatoris
dan
isu tersebut (McQuail,2011). Sebab bagaimanapun juga media massa
memiliki
kekuatan
konstruktif
dalam hal menarik perhatian khalayak lewat stimulus yang diberikan secara langsung ke individu yang berhubungan dengan sikap sosial, pilihan politik idiologi dan opini publik. McQuail (2011) melihat perubahan
induksi
media
C. Talk Show Dalam Media Elektronik Program perbincangan atau talk show
merupakan
kombinasi
seni
berbicara dan seni wawancara yang dikemas secara santai dan mengangkat tema-tema yang menjadi fenoma terkini di masyarakat.
bahwa
perubahan manapun dapat terjadi pada
﴾ 54 ﴿
Talkshow menjadi bagian dari keterampilan
pemandu
acara
dalam
radio
(Morissan,
2008)
beberapa
bentuknya dapat dilihat secara praktis
mewawancarai nara sumber terhadap
melalui:
suatu
sedang
1. One-on-on-show, dimana saat host
menjadi sorotan, interaktif dengan nara
atau presenter acara dan narasumber
sumber
dan
mendiskusikan suatu topik dengan dua
menghasilkan kesimpulan terbuka (Harley
posisi mikrofon terpisah di ruang studio
Prayudha,
yang sam.
permasalahan
dengan
aktual/
seimbang
2004).
Perbincangan
(talk
show) Berdasarkan Keputusan Komisi Penyiaran
Indonesia
009/SK/KPI/8/2004
2. Panel
Nomor
Tentang
Discussion,
sebagai
Pedoman
moderator
pewawancara hadir
bersama
sejumlah narasumber
Perilaku Penyiaran dan Standar Program
3. Call in show. Perbincangan yang
Siaran Komisi Penyiaran Indonesia pada
hanya melibatkan telepon pendengar.
Pasal 8 disebutkan bila program talk
Dengan didahului penentuan topik oleh
show termasuk di dalam program faktual.
host di studio dan juga memberikan
Adapun
pengertian
contoh
merujuk
pada
menyajikan
program
program
fakta
faktual
siaran
non-fiksi
yang
kemudian
(Sumber:
host
memberikan
kesempatan
Format siaran talk show informasi
yang
untuk
atau partisipasi dari pendengar.
P3SPS). Bentuk
pengalaman
tidak
terlepas
peran
stasiun
diketengahkan program ini adalah bernilai
penyiaran
jurnalistik yang mengangkat fenomena
program ini. Menurut Morissan (2008)
atau isu yang sedang berkembang dan
keberhasilan media televisi maupun radio
hangat di masyarakat. Kemudian dikemas
dalam
dengan percakapan sederhana (casual
bergantung pada:
conversation)
dengan
bahasa
yang
1. The ability to produce or buy prgrams
universal
dalam
upaya
untuk
with audience appeal (kemampuan
menghadapi heterogenitas khalayak. Lebih
lengkapnya,
untuk
acara
yang
dari
sendiri
menyelenggarakan
melaksanakan
memproduksi
programnya
atau
membeli
program yang memiliki daya tarik
perbincangan diarahkan oleh seorang
audien)
host yang punya dua kelebihan sekaligus
2. Air them at times when they can be
yakni piawai dalam memandu acara
seen by the audience to which they
sekaligus handal dalam mewawancara.
appeal (menayangkan pada waktu
Dalam penyelenggaraan talk show
di
﴾ 55 ﴿
yang dapat dilihat audien yang menjadi
1. Khalayak sebagai „orang-orang yang ditujukan‟. Merujuk kepada kelompok
sasaran) 3. Build
individual
programs
into
a
orang
yang
dibayangkan
schedule that encourages viewers to
komunikator
tune to the station and remain with it
konten dibuat. Ini mengarah kepada
from
siapa
one
program
membangun
to
another
sejumlah
(
dapat
mendorong
audien
yang
kepada siapa „terlibat‟
atau
„terinterpretasi‟
program
individu ke dalam suatu jadual yang
serta
oleh
2. Khalayak sebagai „ yang berlangsung‟.
untuk
Pengalaman
penerimaan
dengan
orang
sendirian
menentukan stasiun dan tetap berada
atau
di salurannya dari satu program ke
peristiwa interaktif dalam kehidupan
program berikutnya.
sehari-
hari,
lain
sebagai
berlangsung
dalam
konteks tempat atau fitur lain D. Khalayak kompleks
aktif
dan
3. Khalayak sebagai „pendengar atau audisi‟.
Khalayak Khalayak
Persoalan
atau
merupakan
penerima.
Lebih
khalayak
sekelompok
kepada
yang
pengalaman berpartisipasi,
manakala khalayak ditempelkan di
pendengar atau penonton yang memiliki
dalam
sebuah
pertunjukkan
perhatian, reseptif, tetapti relatif pasif
diperkenankan
untuk
yang terkumpul dalam latar yang kurang
melalui
yang
lebih bersifat publik. Khalayak adalah
memberikan respon di saat
produk konteks sosial (yang mengarah
bersaman.
alat
ikut
atau terlibat
jauh
atau yang
pada kepentingan budaya, pemahaman,
Sementara khalayak dari asalnya
dan kebutuhan informasi yang sama)
berada (masyarakat itu sendiri) yang
serta respon kepada pola pasokan media
memiliki banyak ciri:
tertentu
1. Merencanakan dan mengatur kegiatan
(McQuail,
mempunyai
gaya
2011).
Khalayak
pemikiranya
yang
tersendiri, yang kompleks dan berbeda
menonton dan mendengarkan 2. Tindakan
berdasarkan beberapa hal. Antara lain menurut
Nighthingale
dan
perhatian
individual yang sukarela
McQuail,
3. Khalayak media massa lebih beragam
2011). Dalam hal ini khalayak lebih
dalam dalam hal konten yang tersedia
kepada
dan perilaku sosial yang terlibat
penjelasan
diberikan media:
(lihat
pilihan
karakter
yang
4. Khalayak media massa tertarik pada pasokan
﴾ 56 ﴿
konten
untuk
memenuhi
kepuasan alih-alih terbentuk dalam
3. Aspek psikologi. Secara umum, aspek
respons pertunjukkan dan ketertarikan
ini mesti masuk dalam konten materi
berkala
acara, perilaku atau sikap host atau presenter
Berikut tipologi pembentukan khalayak media massa
pengaturan
kelengkapan
produksi
dengan
khalayak
berbagai
Khalayak media Adapun khalayak sebagai pasar Khalayak saluran atau konten ciri khas diantaranya: mempunyai
Teori
1. Khalayak
merupakan
konsumen. Adapula,
semua
pertimbangan teknis lainnya. Media
Masyarakat Level Makro: Sekelompok atau publik sosial Level Mikro: Penagkat Kepuasan (2011).
kepercayaan,
perasaan dan persepsi khalayak serta
SUMBER
Sumber: McQuail Komunikasi Massa.
acara,
Baik
kumpulan
konsumen
nyata
yang
maupun konsumen potensial. Hal ini
hendak
muncul ketika media menjadi industri
mereka.
bisnis yang semakin besar,maka istilah
Sehingga kecenderungan citarasa dan
pasarpun muncul yang merupakan
kehendak khalayak juga bisa berubah.
definisi dari khalayak (wilayah yang
Tergantung seberapa besar media massa
dilayani) oleh media.
memikirkan
bagaimana
memuaskan
dapat
keperluan
menjawab
diri
kebutuhan
yang
2. Anggotanya tidak saling berkaitan dan
kompleks.
tidak memiliki identitas diri bersama
Hal yang cukup urgen dalam memahami
khalayak
menetapkan
adalah
beberapa
3. Khalayak juga merupakan bentukan
dengan
skill
yang bersifat sementara
atau
4. Batasan
kemampuan manajerial dan sumber daya
khalayak
pelaksanaan
suatu
produk,
maka
kriteria sosial-ekonomi
pertimbangan
lainnya
adalah
seperti
ditentukan
umumnya
kepada
berdasarkan
5. Kepentingan publik adalah sesuatu
berikut: 1. Menempatkan
yang
yang dinomorduakan aspek
demografi
6. Hubungan khalayak dengan media
khalayak sasaran dari program yang
adalah saling perhitungan dan bukan
akan dihadirkan
berdasarkan moral.
2. Mempertimbangkan budaya masyarakat
kondisi
sosial
Terkait dengan persoalan yang kompleks
dan
hubungannya
dengan
perilaku khalayak atau audien. Sebagian
﴾ 57 ﴿
besar perilaku audien akan dijelaskan
partisipasi masyarakat di media, dengan
melalui berbagai kebutuhan (needs) dan
tujuan agar terbangun rasa sense of
kepentingan (interests) individu. Sebagai
belonging terhadap suatu masalah atau
contoh, banyak orang memilih media dan
kemajuan yang terjadi pada negara.
bentuk program yang di dengar dalam radio berdasarkan sejauhmana media
E. Penutup
dan program yang dipilih memenuhi kehendak khalayak (Saodah Wok et.al, 2003). Sasa Djuarsa Sendjaja (1999) berasumsi
bahawa
media
digunakan
sebagai alternatif pilihan dalam mencapai pemenuhan
keperluan
dalam lingkungan sosialnya. Karena itu wajar, apabila khalayak menjadi sangat selektif dalam memilih produk media.
lain dari perilaku audien yang aktif berperilaku berdasarkan kebutuhan dan kondisi
sosial
psikologis seseorang akan menyebabkan adanya
keperluan
yang
melalui kehadiran media massa hari ini. Hal tersebut tidak berlebihan mengingat penetrasi media demikian besar. Asumsi
menciptakan
atau sumber-sumber lain, yang membawa perbedaan
pola
penggunaan
media atau keterlibatan dalam aktivitas lainnya yang akhirnya akan menghasilkan pemenuhan keperluan dan konsekuensi lainnya, termasuk yang tidak diharapkan sebelumnya. Karenanya dalam banyak kajian
media
disebutkan
dan
bahwa
public
menilai
bahwa
media
massa
diyakini mampu mengemban tugas sosial masyarakat yang ikut juga mengantarkan bangsa ini menjadi lebih baik juga tidak
pada
sphere
sebagai
industri
yang
jumlah besar sebanding dengan kerjakerja profesional yang didengungkan di setiap program-program unggulan yang diluncurkan Demikian
juga
dengan
ketersediaan ruang publik yang dalam hal ini talk show sebagai wajah media massa untuk ruang bicara yang disediakan untuk masyarakat. Kiranya dapat lebih berdaya hari ini, meski masih tertinggal banyak catatan untuk perbaikan ke depan dalam jumlah waktu siaran dan konten yang berimbang.
kebutuhan
khalayak sebagaimana disebut di atas
media
menyerap sumber daya manusia dalam
harapan-harapan terhadap media massa
kepada
luas
salah. Cita-cita besar ini dan melekat
Menurut Katz (1974) dasar yang
merupakan
terhadap kebutuhan masyarakat
manusia
seandainya ia tidak mendapatkannya
kepuasan
Perlunya memberikan perhatian
Hal itu tidak lantas menjadikan media pesimis dan tenggelam dalam
adalah juga dengan memperbesar ruang
﴾ 58 ﴿
program-program
komersil
yang
Juniawati. 2013. Sistem Penyiaran Radio
mengatasnamakan masyarakat. Namun
di
yang
Press
sebenarnya
masih
minimnya
ketersediaan media massa memberikan
Pontianak:
STAIN
John Vivian. 2008. Terj. Teori Komunikasi
ruang bicara dan partisipasi masyarakat menjadi peluru bagi media massa untuk
Indonesia.
Massa. Jakarta: Kencana Morrisan.
2008.
Manajemen
berperan lebih aktif menjemput ekspresi
Penyiaran.
khalayak atau massa yang jumlahnya
Radio
tidak terbatas ruang dan waktu ini untuk
Kencana Prenada Media Group
kemudian memberikan poin-poin positif
Sasa Djuarsa Sendjaja, et al. (1999).
bagi
pemerintah,
media
maupun
Mengelola
Televisi.
Jakarta:
Teori Komunikasi. Jakarta: Pusat
maasyarakat lewat program perbincangan atau talk show dalam format lain.
dan
Strategi
Media
Penerbitan Universitas Terbuka. Saodah
Wok,
Narimah
Ismail,
Mohd.Yusof Hussain. (2003). TeoriF. Daftar Pustaka
Teori Komunikasi. Pahang Darul Makmur Malaysia: PTS Publication.
Agus Sudibyo, 2004. Ekonomi Media Penyiaran
Agus
Sudibyo.
www. Kominfo/ Berita kominfo bulan Agustus 2014. Diakses September
Jogjakarta: LkiS Denis
McQuail. Komunikasi
2011.
(Terj).
Massa.
2014
Teori
Jakarta:
www. KPI.go.id. Diakses Oktober 2014
Salemba Humanika Gun Gun Heryanto. 2006. Media massa dan Public Sphere. Dlm Jurnal Dakwah. Vol VIII.No.1 Juni. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Harley Prayudha. Radio. Suatu Pengantar untuk
Wacana
dan
Praktik
Penyiaran. Bayu Media Publishing Jalaluddin Rakhmat, (1993). Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
﴾ 59 ﴿