Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra 2011
Menjelaskan pengertian alokasi biaya Menjelaskan tujuan alokasi biaya Menjelaskan proses alokasi biaya berbasis volume (volume based costing) Mengaplikasikan langkah-langkah dalam mengalokasikan biaya dengan direct method, step method dan reciprocal method Membebankan biaya dari cost pool ke cost object berbasis volume
Alokasi Biaya Menghubungkan beberapa biaya atau kelompok biaya (cost pool) dengan satu atau lebih cost object.
Biaya yang bersifat langsung (direct cost) yang dapat ditelusur item per item ke dalam cost object, tidak membutuhkan metode alokasi Alokasi biaya menjadi penting ketika hubungan antara biaya dengan cost object bersifat tidak langsung
Contoh alokasi biaya Item Biaya Biaya pemakaian kain (industry garmen)
Dasar alokasi Jumlah meter kain yang digunakan
Biaya tenaga professional (perusahaan jasa konsultan)
Jam konsultasi yang diberikan
Biaya keamanan dan kebersihan Biaya sewa kantor/pabrik Biaya bahan penolong Gaji pengawas/supervisor
? ? ? ?
Menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Mengurangi kecerobohan atas penggunaan sumber daya yang dipakai bersama Mendorong manajemen untuk mengevaluasi efisiensi pemberian jasa internal. Menghitung biaya produksi full cost untuk tujuan pelaporan keuangan dan menentukan harga jual berbasis biaya (cost-based price).
Alokasi berbasis volume (Volume based costing=VBC) Alokasi berbasis aktivitas (Activity based costing = ABC)
Mengalokasikan biaya tidak langsung ke masing-masing departemen menggunakan volume-cost driver. Mengalokasikan biaya dari departemen pendukung ke departemen produksi menggunakan volume-cost driver. Membebankan biaya dari departemen produksi ke cost object menggunakan volume-cost driver.
Data biaya produksi Departemen Pemeliharaan, Departemen Umum, Departemen Persiapan dan Departemen Pemasangan Dep. Dep. Pemeliharaan Umum Biaya langsung Biaya tak langsung : - bahan penolong - tenaga kerja Total biaya (dalam Rp 000) volume cost driver: - jumlah material yang digunakan - jam pemakaian mesin
68,000
85,000
Dep. Dep. Persiapan Pemasangan 120,000
70,000
Total 343,000 55,000 40,000 438,000
3,125 500
3,750 1,250
2,875 375
Alokasi biaya tak langsung berupa bahan penolong dialokasikan ke Departemen Persiapan sebesar (3,125/12,500) X Rp55,000 ribu = Rp13,750 ribu
2,750 375
12,500 2,500
Alokasi Biaya Tak Langsung (indirect cost) ke Departemen Dep. Pemeliharaan Biaya langsung
Biaya tak langsung - bahan penolong - tenaga kerja Total alokasi biaya tak langsung Total biaya setelah alokasi biaya tak langsung
Dep. Umum
Dep. Dep. Total (dalam Rp 000) Persiapan Pemasangan
68,000
85,000
120,000
70,000
343,000
13,750 8,000 21,750
16,500 20,000 36,500
12,650 6,000 18,650
12,100 6,000 18,100
55,000 40,000 95,000
89,750
121,500
138,650
88,100
438,000
Data alokasi biaya dari departemen jasa ke departemen lainnya Dep. Pemeliharaan (S-1)
40%
Dep. Pemeliharaan (S-1) De. Umum (S-2)
Dep. Umum (S-2)
25%
Dep. Persiapan (P-1)
Dep. Pemasangan (P-2)
30%
30%
45%
30%
Metode untuk mengalokasikan biaya dari Departemen Pendukung ke Departemen Produksi adalah :
1.Direct Method 2. Step Method 3. Reciprocal Method
1.Direct Method Alokasi biaya yang diperhitungkan hanya alokasi dari departemen jasa (pendukung) ke Departemen Produksi. Alokasi ke Departmen Jasa lainnya tidak diperhitungkan
Alokasi Biaya dari Departemen Jasa ke Departmen lainnyaDIRECT METHOD
Biaya masing-masing departemen sebelum alokasi
S-1 89,750
Departemen S-2 P-1 121,500 138,650
P-2 88,100
30%
30%
50%
50%
44,875
44,875
45%
30%
60%
40%
72,900 256,425
48,600 181,575
Alokasi dari Departemen Pemeliharaan (S-1) Persentase alokasi S-1 yang diperhitungkan 1) Proporsi alokasi Alokasi S-1 ke Departemen Produksi Alokasi dari Departemen Umum (S-2) Persentase alokasi S-2 yang diperhitungkan Proporsi alokasi 2) Alokasi S-2 ke Departemen Produksi Biaya masing-masing departemen setelah alokasi 3) 1) 2) 3)
-
S-1 = 50% berasal dari 30% : 60%, perhitungan yang sama untuk S-2 S-1 = 60% diperoleh dari 45% : 75% , perhitungan yang sama untuk S-2 Total alokasi biaya di departemen S1 setelah alokasi diperoleh dari : 138,650+44,785+72,900
-
Total 438,000
89,750
121,500 438,000
2. Step Method Alokasi yang diperhitungkan hanya alokasi dari departemen awal ke departemen berikutnya Alokasi ke Departmen Jasa SEBELUMNYA tidak diperhitungkan
Alokasi Biaya dari Departemen Jasa ke Departmen lainnyaSTEP METHOD Biaya masing-masing departemen sebelum alokasi
S-1 89,750
Alokasi dari Departemen Pemeliharaan (S-1) Persentase alokasi S-1 yang diperhitungkan Proporsi alokasi Alokasi S-1 ke Departemen Produksi Alokasi dari Departemen Umum (S-2) Persentase alokasi S-2 yang diperhitungkan Proporsi alokasi 1) Total biaya S-2 setelah alokasi dari S-1 Alokasi S-2 ke Departemen Produksi Biaya masing-masing departemen setelah alokasi 2) 1) 2) 3)
Departemen S-2 P-1 121,500 138,650
P-2 88,100
40%
30%
30%
35,900
26,925
26,925
45%
30%
60%
40%
94,440 260,015
62,960 177,985
Total 438,000
53,850
157,400
-
-
S-1 = 60% diperoleh dari 45% : 75% , perhitungan yang sama untuk S-2 Total alokasi biaya di departemen S1 setelah alokasi diperoleh dari : 138,650+ 26,925+94,440 Total alokasi S-1 ke departemen lainnya, yang dijumlahkan, hanya alokasi ke departemen produksi (26,925+26,925), karena alokasi ke departemen jasa (S-2) hanya bersifat sementara, total biaya S-2, termasuk alokasi dari S-1 akan dialokasikan semuanya ke departemen produksi
157,400 438,000
3)
3. Reciprocal Method memperhitungkan semua alokasi biaya dari departemen jasa ke departemen lainnya. Untuk mengalokasikan biaya dengan reciprocal method, pertama harus dihitung total biaya dari departemen jasa setelah alokasi dari departem jasa lain
3. Reciprocal Method Menghitung biaya di departemen jasa (S-1 dan S-2) setelah alokasi antar departemen jasa, dengan menyusun persamaan matematika sederhana berikut: S1 = 89,750 + 25% S2 S2 = 121,500 + 40% S1 S1 = 89,750 + 0.25 * (121,500 + 0.4 S1) S1 = 89,750 + 0.25 * (121,500 + 0.4 S1) S1 = 89,750 + 30,375 + 0.1 S1 0.9 S1= 120,125 S1 = 133,472.22
3. Reciprocal Method Setelah nilai S-1 diperoleh, maka dapat dicari nilai S-2, sebagai berikut:
S2= 121,500 + 40% S1 S2 = 121,500 + 40% (133,472.22) S2 = 174,888.89
3. Reciprocal Method Menghitug alokasi biaya dari departemen jasa ke departemen produksi : Biaya masing-masing departemen sebelum alokasi Alokasi dari Departemen Pemeliharaan (S-1) Persentase alokasi S-1 ke departemen produksi Total Biaya S-1 setelah alokasi dari S-2 Alokasi S-1 ke Departemen Produksi
S-1 89,750
1)
P-2 88,100
30%
30%
40,042
40,042
45%
30%
78,700 257,392
52,467 180,608
Total 438,000
133,472
Alokasi dari Departemen Umum (S-2) Persentase alokasi S-2 ke departemen produksi Total biaya S-2 setelah alokasi dari S-1 Alokasi S-2 ke Departemen Produksi Biaya masing-masing departemen setelah alokasi 1)
Departemen S-2 P-1 121,500 138,650
80,083
174,889
-
-
Total alokasi biaya di departemen S1 setelah alokasi diperoleh dari : 138,650+ 40,042+ 78,700
131,167 438,000
PT. Anugerah menghasilkan dua jenis produk masingmasing produk Standar yang diproduksi sebanyak 6,000 unit dan produk Premium yang diproduksi sebanyak 2,000 unit. Biaya produksi di Departemen Persiapan dan Departemen Pemasangan dibebankan ke cost object yaitu produk Standar dan Premium Volume cost driver yang digunakan yaitu : 1. unit yang diproduksi 2. tenaga kerja langsung.
Data volume cost driver untuk pembebanan biaya dari Departemen Produksi ke Produk :
Departemen
Volume cost driver
Dep. Persiapan (P1) unit yang diproduksi Dep. Pemasangan (P-2) jam tenaga kerja langsung
Produk Standar 6,000 3,600
Premium 2,000 2,400
Pembebanan Biaya Dari Departemen Produksi Ke Produk Standar Dan Premium (Direct Method) Standar
Premium
Total Biaya yang dialokasi
Total Biaya di Dep. Persiapan (P1)-Direct Method
192,318.75
64,106.25
256,425.00
Total Biaya di Dep. Pemasangan (P-2)-Direct Method Total biaya produksi Jumlah unit yang diproduksi Biaya produksi per unit
108,945 72,630 301,263.75 136,736.25 6,000 2,000 50.21 68.37
181,575 438,000
Soal 6.1 PT. Indah Jaya memproduksi 2 jenis produk mainan mobil balap untuk anak-anak merek Sporty dan Luxury, masing-masing diproduksi 5,000 unit dan 7,500 unit. Pengeluaranpengeluaran di pool kan ke dalam pool biaya yaitu Departemen SDM dan Departemen Umum, serta dua departemen produksi yaitu Departemen Perakitan dan Departemen Pengepakan. Data biaya pada masing-masing cost pool adalah : Biaya langsung Biaya tidak langsung Bahan baku tak langsung Tenaga kerja tak langsung Total
Dep. SDM Dep Umum 30,000 50,000
Dep Perakitan 150,000
Dep Pengepakan 250,000
Total 480,000 50,000 75,000 605,000
Bahan baku tak langsung akan dialokasikan ke masing-masin departemen berdasarkan jam kerja tenaga kerja langsung (TKL), sedangkan tenaga kerja tak langsung berdasarkan jam mesin, dengan data sebagai berikut: Bahan baku tak langsung Tenaga kerja tak langsung
Dep. SDM Dep Umum Dep Perakitan Dep Pengepakan 3750 4375 3125 1250 6700 8375 10050 8375
Total 12500 33500
Diminta : Hitunglah total cost dimasing-masing departemen setelah alokasi biaya tak langsung
Soal 6.2 Dengan menggunakan data pada soal 6.1 di atas, anda diminta untuk menghitung alokasi biaya dari departemen jasa (Departemen SDM dan Departemen Umum) ke departemen produksi, jika diketahui persentase alokasi sebagai berikut :
Dep Perakitan Dep Pengepakan
Dep. SDM Dep Umum 60% 40% 35% 65%
Diminta : Hitunglah alokasi: a. Hitunglah alokasi dari departemen jasa ke departemen produksi, dengan menggunakan : i. Direct method ii. Step method iii. Reciprocal method b. Hitunglah biaya per unit produk masing-masing merek mainan anak, jika alokasi menggunakan direct method dan step method
Soal 6.3 Asuransi Masa Depan Cerah memiliki dua departemen jasa, departments — actuarial (S1) dan premium rating (S2), serta dua departemen produksi, yaitu departments — marketing dan sales. Distribusi biaya per departemen adalah sebagai berikut Actuarial Actuarial (S1) Premium (S2)
Premium Marketing Sales 70% 15% 25% 0% 25%
15% 50%
Biaya yang di pool kan dimasing-masing departemen sebagai berikut: Actuarial Premium Rating Marketing Sales
$96,000 18,000 72,000 48,000
Diminta : Hitunglah alokasi biaya dari departemen jasa ke departemen lainnya, dengan menggunakan : a. Direct method b. Step method c. Reciprocal method