Agustus 2007
PROGRAM PERCEPATAN PENELITIAN IRIGASI HEMAT AIR PADA BUDIDAYA PADI DENGAN METODE SRI DI TINGKAT TERSIER
Penyusun : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Ir. Soekrasno, Dipl. H.E. Ir. Dedi Kusnadi Kalsim, M. Eng., Dip. H.E. Ir. Sutiyadi Ir. Yushar, Sp. Subari, M.E. Marasi Deon Joubert, S.T. Teguh Pamungkas, S.T. Hanhan A. Sofiyuddin, STP Joko Triyono, STP
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR BALAI IRIGASI
DAFTAR ISI
Daftar Isi .................................................................................................................. i Daftar Gambar ......................................................................................................... ii Daftar Foto ............................................................................................................. iii Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier .................................................................................... 1 Usulan Rehabilitasi Prasarana dan Sarana Infrastruktur Irigasi .................................... 2
Lampiran: Lampiran 1. Calon Lokasi Program Percepatan SRI di Kab. Padang Pariaman Prov. Sumatera Barat ............................................................................ 3 Lampiran 2. Calon Lokasi Program Percepatan SRI di Kab. Gunung Kidul Prov. DI Yogyakarta ..................................................................................... 22 Lampiran 3. Calon Lokasi Program Percepatan SRI di Kab. Tasikmalaya Prov. Jawa Barat .................................................................................................. 40
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Letak calon lokasi Program Percepatan SRI di Kab. Padang Pariaman, Prov. Sumatera Barat. ........................................................................... 9
Gambar 2.
Skema jaringan DI Bandar Gadang Kalawi (112 Ha). ............................. 10
Gambar 3.
Skema jaringan irigasi di tersier BGK 2ki (25 Ha) DI Bandar Gadang Kalawi.................................................................... 10
Gambar 4.
Skema jaringan DI Bandar Piliang Aur Malintang (115 Ha) Kec. IV Koto Aur Melintang Kab. Padang Pariaman................................ 11
Gambar 5.
Tersier BP2ki DI Bandar Piliang, Pariaman. ........................................... 11
Gambar 6.
Petak tersier BGK 2 ki luas 25 ha DI Bandar Kalawi ............................... 12
Gambar 7.
Petak Tersier BP2 ki 45 ha DI Bandar Piliang. ....................................... 13
Gambar 8.
Letak calon lokasi Program Percepatan SRI di Kab. Gunung Kidul, Prov. DI Yogyakarta. ........................................................................... 30
Gambar 9.
Skema jaringan irigasi BSd ki 1 (30,9 ha), Sidodadi, Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta................................................................................ 31
Gambar 10. Peta skema irigasi P3A Sido Dadi Mulyo (41 ha).................................... 32 Gambar 11. Letak calon lokasi Program Percepatan SRI di Kab. Tasikmalaya, Prov. Jawa Barat................................................................................. 47 Gambar 12. Skema jaringan irigasi Petak Tersier CMA 5 Ki DI Ciramajaya................. 47 Gambar 13. Petak Tersier BCMA 5 luas 24 ha DI Ciramajaya, Kab. Tasikmalaya ........ 48
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
ii
DAFTAR FOTO
Foto 1. Pembangunan talang swadaya P3A DI Bandar Gadang Kalawi....................... 6 Foto 2. Ketua P3A DI Bandar Gadang Kalawi Pak Syamsudin. ................................... 6 Foto 3. Pintu sadap tersier BGK2 ki (25 ha) dan BGK2 ka (29,5 ha) .......................... 7 Foto 4. Sadap tersier BP2 ki (45 ha) DI Bandar Piliang. Sekam di RMU...................... 7 Foto 5. Ketua P3A DI Bandar Piliang Pak Masribeng. ................................................ 8 Foto 6. P3A Sido Dadi Mulyo dan Koperasi Tani GP3A DI Simo ............................... 26 Foto 7. Bendung Sidodadi .................................................................................... 26 Foto 8. Demplot SRI di P3A Sido Dadi Mulyo. ........................................................ 27 Foto 9. Kondisi pertumbuhan padi (69 hst) Demplot SRI di P3A Sido Dadi Mulyo. Rumput pakan ternak ditanam di sepanjang pematang sawah .................... 27 Foto 10. Tanggul sebelah kanan perlu dilining seperti sebelah kiri. ........................... 28 Foto 11. Lining saluran tersier perlu dilanjutkan....................................................... 28 Foto 12. Skhema areal P3A Sidodadi Mulyo ............................................................. 29 Foto 13. Perbandingan perakaran antara SRI dengan konvensional (tanam 10 bibit) . 29 Foto 14. Box Tersier di BCMA 5 DI Ciramajaya. ....................................................... 41 Foto 15. Pintu sadap tersier BCMA 5 DI Ciramajaya. ................................................ 41 Foto 16. Pemasangan pralon untuk demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya. .............. 42 Foto 17. Pengolahan tanah di deplot SRI dengan traktor tangan di BCMA 5 DI Ciramajaya............................................................................................... 42 Foto 18. Seleksi benih demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya................................... 43 Foto 19. Pembuatan kompos demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya......................... 43 Foto 20. Pembuatan MOL keong demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya.................... 44 Foto 21. Pesemaian demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya ...................................... 44 Foto 22. Tanam satu bibit per lubang demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya ............ 45 Foto 23. Penyiangan ke satu demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya ......................... 45 Foto 24. Pembuatan kompos demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya......................... 46
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
iii
PROGRAM PERCEPATAN PENELITIAN IRIGASI HEMAT AIR PADA BUDIDAYA PADI DENGAN METODE SRI DI TINGKAT TERSIER Di Indonesia, ekstensifikasi berupa perluasan lahan sawah sudah mencapai titik jenuh, namun peluang intensifikasi masih terbuka lebar, salah satunya melalui System of Rice Intensification (SRI). Budidaya Padi dengan Metode SRI perlu dikembangkan sejalan dengan penghematan air yang dapat dilakukan sampai 40%, konservasi sumber daya air, climate change dan peningkatan IP dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional. Penerapan SRI yang hemat air dapat berjalan bila ada ketersediaan air yang didukung oleh pedoman OP yang dapat diimpementasikan dengan baik. Hal ini menjadi sesuatu hal yang mendesak dan perlu dicari solusinya. Menindaklanjuti instruksi Menteri Pekerjaan Umum mengenai perlunya percepatan implementasi SRI (System of Rice Intensification) maka perlu dilakukan langkah – langkah tindak lanjutnya. Dilihat dari segi waktu, kegiatan Balitbang Dep. PU melalui Balai Irigasi bekerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi dalam penelitian SRI perlu dilakukan percepatan kegiatan dalam bentuk penelitian dan atau penerapan di tingkat Tersier di Sumbar dan Yogyakarta bersama-sama dengan Tasikmalaya yang sudah terlebih dahulu diprogramkan. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan-kegiatan untuk menyiapkan sarana dan prasarana sehingga pada tahun 2008 penelitian di tingkat tersier di ketiga lokasi tersebut dapat berjalan dengan baik, maka perlu dilakukan penyiapan lokasi dan petaninya pada tahun anggaran 2007 ini. Langkah-langkah persiapan yang telah ditempuh untuk lokasi Sumatera Barat dan DI Yogyakarta sejalan dengan kegiatan persiapan yang sudah dilakukan untuk daerah Tasikmalaya, yaitu: • Pemilihan lokasi tersier yang sesuai dengan kriteria dan mendapat dukungan pemerintah setempat • Penyiapan desain infrastruktur yang dibutuhan dari hasil survey Berdasarkan hasil survey pada lokasi-lokasi yang diusulkan oleh Sub Tim Sumatera Barat (Universitas Andalas), Sub Tim Yogyakarta (Universitas Gajah Mada) dan Sub Tim Jawa Barat (Institut Pertanian Bogor) telah diidentifikasikan lokasilokasi sebagai berikut: No.
Lokasi
Tersier
1 2
Sumatera Barat DI Yogyakarta
3
Jawa Barat
BGK 2 ki BP 2 ki P3A Sidodadi Mulyo (yang diairi dari bendung Sido Dadi) CMA 5 ki
Total
Luas (Ha)
Jumlah Petani
25 45 30,7
35 75 198
20,7
75
121,4
383
Biaya yang diperlukan tahun 2007 Peny. Petani Peny. Jar. Irigasi (Balai Irigasi) (Dinas Setempat)
112,031,084 237,112,000 551,564,000
83,372,150 117,695,607 505,758, 036
190,432,000
15,840,000
1,091,139,000
721,153,584
Ringkasan hasil dari kedua langkah yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel berikut dengan rincian pada Lampiran Laporan Hasil Survey Percepatan Penelitian Irigasi Hemat air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI untuk masing-masing lokasi.
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
1
USULAN REHABILITASI PRASARANA DAN SARANA INFRASTRUKTUR IRIGASI DALAM RANGKA PROGRAM PERCEPATAN PENELITIAN IRIGASI HEMAT AIR PADA BUDIDAYA PADI DENGAN METODE SRI DI TINGKAT TERSIER No 1
Lokasi Petak Tersier BGK 2 ki
Luas (Ha) 25
Sumatera Barat (DI Bandar Gadang Kalawi 112 Ha) Kab. Padang Pariaman Kec. Sungai Geringging Kampung Dadok, Batang Sungai Limau
2
Petak Tersier BP 2 ki
Tersier P3A Sido Dadi Mulyo
45
30,7
DI Yogyakarta (DI Simo) Kab. Gunung Kidul Kec. Karangmojo
4
Petak Tersier CMA 5 ki Tasikmalaya (DI Ciramajaya 1300 Ha) Kecamatan Mangunreja, Desa Salebu
Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Pembuatan Talang Air 83 m Pekerjaan Pembuatan Pintu Sadap Tersier Pekerjaan Pembuatan Box Kuarter 4 buah
Alat ukur debit Cut Throat Flume tipe 2 = 1 buah Total Total (+ PPN 10%)
Sumatera Barat (DI Bandar Piliang 115 Ha)
3
Perbaikan Infrastruktur
24
Pekerjaan Persiapan Lining saluran (total 264 m) Pekerjaan Pembuatan Bangunan Sadap Tersier 1 unit Pekerjaan Pembuatan Box Kuarter, 2 unit Alat ukur debit Cut Throath Flume tipe 3 = 1 buah Total Total (+ PPN 10%)
Biaya (Rp.) 2,800,000 59,900,000 2,500,000 12,000,000
411,045
2,800,000 75,484,000 20,000,000 8,023,714 688,294
Lebar pintu 60 cm Jumlah boks menjadi 2 (revisi dari RAB asal) W = 0,6 m; L = 1 m
106,996,008 117,695,609 15,203,000 304,527,707
Penambahan panjang pasangan batu saluran tersier dan subtersier di P3A Sido Dadi Mulyo (600 m) Penambahan alat ukur debit Cut Throat Flume: - Cut Throat Flume tipe 3 = 1 bh - Cut Throat Flume tipe 2 = 6 bh Total Total (+ PPN 10%)
139,361,032
TOTAL (+ PPN 10%)
Jumlah boks menjadi 4 (revisi dari RAB asal), panjang saluran pelindung talud cukup 1 m. Unit cost jadi Rp 3 juta/unit W = 0,3 m; L = 0,5 m
77,611,045 85,372,150
Pekerjaan Persiapan Peninggian Mercu Bendung Lining Sayap Kiri Hulu Bendung Perbaikan Pintu Pembilas Perbaikan Pintu Intake
Pembuatan Pintu Sorong Bulat (lebar 30 cm) pengukur debit Rehab boks tersier, 1 unit Pintu sorong, 3 unit Boks kuarter, 2 unit Total Total (+ PPN 10%)
Keterangan
Untuk meningkatkan luas irigasi dari 30,70 Ha dari Bendung Sidodadi menjadi 100 Ha Untuk perbaikan Tersier
688,294 2,466,270 459,780,033 505,758,036
W = 0,6 m; L = 1 m W = 0,3 m; L = 0,5 m
5,000,000 1,400,000 3,600,000 4,400,000 14,400,000 15,840,000
Pasangan batu prefabricated
721,153,584
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
2
Lampiran 1
Calon Lokasi Program Percepatan SRI di Kab. Padang Pariaman Prov. Sumatera Barat A. Calon Lokasi 1: DI Bandar Gadang Kalawi, Kampung Dadok, Kec. Sungai Geringging, Kab. Padang Pariaman, Batang Sungai Limau. 1. Luas total 112 ha. Terdiri dari petak tersier: (a) BGK 1a ka (0,5 ha), (b) BGK 1b ka (14 ha), (c) BGK 1c ka (20 ha), (d) BGK 1d ka (23 ha), (e) BGK 2 ka (29,5 ha), (f) BGK 2 ki (25 ha) (Gambar 2). 2. Calon petak tersier BGK 2 ki luas 25 ha, jumlah petani 35 orang (0,7 ha/petani) (Gambar 3). 3. Var IR42 konvensional produksi 4,2 ton GKP/ha. Percobaan SRI kompos jerami 5 ton/ha produksi 7,6 ton GKP/ha, Januari 2007. 4. Tekstur tanah lempung berpasir. 5. Belum ada pelatihan SRI. 6. Terganggu (Foto 1).
karena
talang
air
rusak,
dibangun
swadaya
temporer
7. Hama keong emas. 8. Ketua P3A (Foto 2).
Syamsudin;
Juru
Pengairan:
Sumiardi;
PPL:
Ali
Umar
9. Infrastruktur yang harus diperbaiki: (a) main system: mantel bendung, talang air; (b) petak tersier: pintu sorong sadap tersier (Foto 3), bangunan ukur cut throat flume (tipe 2) 1 buah, box bagi tersier dan kwarter sebanyak 4 buah. 10. RAB perbaikan main system dan tersier 80,815 juta terdiri dari (a) Pekerjaan persiapan Rp 2,8 juta, (b) Pekerjaan pembuatan talang air sepanjang 83 m Rp 59,9 juta; (c) Pekerjaan pintu sadap tersier 1 unit, cut throat flume (tipe 2) 1 unit, dan (d) box kwarter 4 unit Rp 8,023 juta (direvisi).
B. Calon lokasi 2: DI Bandar Piliang 1. Luas total 115 ha. Terdiri dari petak tersier: (a) BP 1 ka (40 ha), (b) BP 2 ki (45 ha), (c) BP TGH (30 ha) (Gambar 4). 2. Tekstur tanah lempung berpasir. 3. Calon petak tersier BP2 ki (45 ha, jumlah petani 75 orang, 0,6 ha/petani) (Foto 4) (Gambar 4). IP padi BP1 ka 300%, BP2 ki dan BP TGH 200%. IP total 230%. 4. Ketua P3A Masribeng (mantan PPL) (Foto 5).
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
3
5. Pola tanam BP1 ka: padi (Sept-Des) – padi (Jan-Apr) – padi (Mei-Ags). Pergiliran tanam: BP2ka: Jan-Mar/Apr – BP2TGH: Apr-Jun/Jul; BP2ki: Jul-Sep/Okt; BP2TGH: Okt-Des/Jan. 6. Tidak ada hama tungro sejak 10 tahun yang lalu. Tahun 1987 kena wereng coklat puso total. 7. Jerami 50% dibakar, sebagian dibiarkan melapuk. Rerata tanam 15 benih/lubang. Hama: kepinding tanah, walang sangit, tikus (musiman). 8. Varietas IR42, Cisokan, Arei Pinang, Seribu Gantang produksi 4,2-4,5 ton GKP/ha. Digunakan pestisida Refcord, 30% petani tidak menggunakan pestisida. 9. Genangan kontinyu, penyiangan cukup 1 kali, 50 kg benih/ha, jarak tanam 20x20 cm 25x25 cm. Bibit berlebih supaya aman. Harga GKP Rp 2.000/kg. 10. SRI dicobakan di Bandar Tanjung Januari 2007 seluas 1 ha: olah tanah dengan traktor, perataan tanah + PO 4 ton/ha, air macak-macak, benih 10 kg/ha, jarak tanam 25 x 25 cm, bibit ditanam berumur 8 hss, 28 hst disiang 1 x dengan cangkul, tanam 1 batang. Hasil 7,7 ton GKP/ha. Rerata 30 anakan/rumpun, 28 malai/rumpun. Konvensional 15 malai/rumpun, hasil 4,2 ton GKP/ha. Ubinan 2,5 x 2,5 menghasilkan rerata 4,8 kg GKP. Kenaikan produksi sekitar 75%. PPL Azwardi. 11. Rehab sistim utama dan jaringan tersier 117,409 juta, terdiri dari (a) Pekerjaan persiapan Rp 2,8 juta; (b) Lining saluran di beberapa tempat sepanjang 264 m Rp 75,484 juta; (c) Pekerjaan Pintu sadap tersier 1 unit: Rp 20 juta, cut throat flume (tipe 3) 1 unit: Rp 428 ribu, dan box kwarter 2 unit: Rp 8,023 juta. 12. Sebagai pegangan umum ukuran cut throat flume: Tabel 1. Pegangan umum penggunaan CTF di petak tersier
Tipe 1 2 3 4
Lokasi pengukuran Debit maksimum L (m) W (m) B (m) dari tenggorokan (m) (lt/det) Ha Hb < 10 0,5 0,10 0,21 0,11 0,28 10~50 0,5 0,30 0,41 0,11 0,28 50~100 1,0 0,60 0,82 0,22 0,56 > 100 1,5 1,0 1,33 0,33 0,83
Keterangan: L: panjang flume; W: lebar tenggorokan; B: lebar flume
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
4
L
3
1
6
1
W
W + L/4.5
L/3
2 L/3
2 L/9
5 L/9
10 cm
Pita Ukur
Pita Ukur
13. Nara Sumber: (a) Alinurdin KCD Sei Geringging-Amal, Hp: 0813.7421.9877; (b) Azwardi, PPL, Korong Aur Malintang, Hp 0813.7427.0602; (c) Kiram: Pemuka Masyarakat dan P3A; (d) Edi Zakri, Laksana Pengairan Cabdin PU Wil I, Sei Limau (X Jeruk) Hp 0813.6323.7740; (d) Balai Wilayah Sungai Sumatera 5: Ka Balai Yanuar; Adek Rizaldi PPK Pejabat Pembuat Komitmen (dulu Pimbagpro) Hp 0812.6628.457; Novri (draftment) Hp 0819.753.6005.
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
5
Foto 1. Pembangunan talang swadaya P3A DI Bandar Gadang Kalawi.
Foto 2. Ketua P3A DI Bandar Gadang Kalawi Pak Syamsudin.
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
6
Foto 3. Pintu sadap tersier BGK2 ki (25 ha) dan BGK2 ka (29,5 ha) DI Bandar Gadang Kalawi
Foto 4. Sadap tersier BP2 ki (45 ha) DI Bandar Piliang. Sekam di RMU masih dibakar potensil untuk pembuatan kompos
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
7
Foto 5. Ketua P3A DI Bandar Piliang Pak Masribeng.
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
8
PETA KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Calon lokasi di Prov. Sumatera Barat: - BGK 2 ki, DI Bandar Kalawi, Kampung Dadok, Kec. Sungai Geringging, Kab. Padang Pariaman, Batang Sungai Limau - BP 2 ki, DI Bandar Piliang Aur Malintang (115 Ha) Kec. IV Koto Aur Malintang Kab. Padang Pariaman
Gambar 1. Letak calon lokasi Program Percepatan SRI di Kab. Padang Pariaman, Prov. Sumatera Barat.
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
9
BGK 2 ki 25 ha - 30 lt/det
112 ha BGK 1
BGK 2
BGK 1a ka 0.5 ha - 0.6 lt/det
BGK 1b ka 14 ha - 16.8 lt/det
BGK 1c ka 20 ha - 24 lt/det
BGK 2 ka 29.5 ha - 35.4 lt/det
BGK 1d ka 23 ha - 27.6 lt/det
Gambar 2. Skema jaringan DI Bandar Gadang Kalawi (112 Ha).
Kw6 3,1 ha
Box 4 Kw5 5,7 ha
Kw7 1 ha
Kw2 1,8 ha
Oncoran 4 ha
Kw3 1,7 ha
Oncoran 1,6 ha
8,1 ha
Box 2 6,4 ha
20,2 ha BGK 2 ki 25 ha
Kw1 3,0 ha
Box 1 BGK 2 ka 29,5 ha
CTF
Pintu sadap tersier Kw4 3,1 ha
Box 3
saluran utama
Gambar 3. Skema jaringan irigasi di tersier BGK 2ki (25 Ha) DI Bandar Gadang Kalawi
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
10
BP2 ki 45 ha -54 lt/det
BP1
BP2
BPTGH 30 ha -36 lt/det
BP1 ka 40 ha -48 lt/det
Gambar 4. Skema jaringan DI Bandar Piliang Aur Malintang (115 Ha) Kec. IV Koto Aur Melintang Kab. Padang Pariaman
BP2 ki 45 ha
Kw1B=14 ha
Cut throat flume
Kw1A=31 ha
Box 2 sadap tersier
Kw1C+Kw1D=13 ha
Box 1 Kw2=14 ha
BPTGH 30 ha Tersier BP2ki DI Bandar Piliang, Pariaman
Gambar 5. Tersier BP2ki DI Bandar Piliang, Pariaman.
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
11
Gambar 7. Petak tersier BGK 2 ki luas 25 ha DI Bandar Kalawi Gambar 6. Petak Tersier BP2 ki 45 ha DI Bandar Piliang.
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
12
Gambar 6. Petak Tersier BP2 ki 45 ha DI Bandar Piliang.
Gambar 7. Petak tersier BGK 2 ki luas 25 ha DI Bandar Kalawi.
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
13
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
14
Rencana operasional Rotasi antar kwarter
Kw 1
Kw 5
Kw 4
Kw 3
Kw 2
Hari ke Hari Tanggal Jam Kw 1
Luas (Ha) Hari Jam Kum jam Hari + Jam
4:00:00 18:24:00 18:24:00
1 Senin 02/07/2007
1 3.0 0.60 14.40 14.40 1.0 -9.6
Nama PT BK2 ki DI Bandar Kalawi Kec Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman Layout disederhanakan Luas Petak Tersier 25.0 Jmlh Kwarter 5.0 Luas Kwarter: KW1 3.0 KW2 1.8 KW3 5.7 KW4 8.1 KW5 6.4 Total Tersier 25.0 Interval Irigasi (hari) 5.0
18:24:00 03:02:24 03:02:24
2 Selasa 03/07/2007
2 1.8 0.36 8.64 23.04 1.0 -15.4
03:02:24 06:24:00
3 Rabu 04/07/2007
3 5.7 1.14 27.36 50.40 1.0 3.4
06:24:00 06:24:00
4 Kamis 05/07/2007
KWARTER 4 8.1 1.62 38.88 89.28 1.0 14.9
Layout Awal di Lapangan Petak Tersier BK2 ki Luas (ha) 25 Kwarter: Kw1 3 Kw2 1.8 Kw5 5.7 Kw6+Kw7+x 8.1 KWS1+KW3+KW4 6.4 Total 25
di Petak Tersier BK2 ki DI Bandar Kalawi, Pariaman, Sumbar
5.00 0.00
Jumlah 25 5.00 120.00
06:24:00 21:16:48 21:16:48
21:16:48 04:00:00 04:00:00 18:24:00
03:00:00
5 6 7 Jumat Sabtu Minggu 06/07/2007 07/07/2007 08/07/2007 PENYEDERHANAAN 4:00:00 18:25:00 18:25:00 03:00:00
5 6.4 1.28 30.72 120.00 1.0 6.7 8 Senin 09/07/2007
06:30:00
06:30:00
9 Selasa 10/07/2007
21:15:00
21:15:00
10 Rabu 11/07/2007
04:00:00
11 Kamis 12/07/2007
12 Jumat 13/07/2007
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
15
Rencana operasional Rotasi antar kwarter
Kw 2
Kw 1
Kw 2
Hari ke Hari Tanggal Jam Kw 1
Luas (Ha) Hari Jam Kum jam Hari + Jam
2 Selasa 03/07/2007
06:00:00
06:00:00
KW 2 14.0 1.56 37.33 120.00 1.0 13.3
1 Senin 02/07/2007
KW 1 31.0 3.44 82.67 82.67 3.0 10.7
Layout yang disederhanakan Nama PT BP 2 ki DI Bandar Piliang Kec Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman Luas 45.0 Jmlh Kwarter 2.0 Luas Kwarter: KW1 31.0 KW2 14.0 Total Tersier 45.0 Interval (hari) 5.0
06:00:00
3 Rabu 04/07/2007 06:00:00 16:40:00 16:40:00
4 Kamis 05/07/2007
KWARTER
16:40:00 06:00:00
5 Jumat 06/07/2007
Berdasarkan Layout awal di lapangan Petak Tersier BP2 ki Luas (ha) 45 Jmlh Kwarter 7 Kw1 A 4 Kw1 B 14 Kw1 C 10 Kw1 D 3 KW2 A 4 KW2 B 5 KW2 C 5 Total 45
di Petak Tersier BP2 ki DI Bandar Piliang, Pariaman, Sumbar
06:00:00 06:00:00
6 Sabtu 07/07/2007
4.00 24.00
Jumlah 45 5.00 120.00
7 Minggu 08/07/2007
8 Senin 09/07/2007
16:40:00
16:40:00
9 Selasa 10/07/2007
10 Rabu 11/07/2007
06:00:00
11 Kamis 12/07/2007
12 Jumat 13/07/2007
Rencana Anggaran Rehabilitasi Sarana dan Prasarana yang Diajukan Dinas PSDA WS Sumatera IV
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
16
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
17
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
18
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
19
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
20
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
21
Lampiran 2
Calon Lokasi Program Percepatan SRI di Kab. Gunung Kidul Prov. DI Yogyakarta P3A Sido Dadi Mulyo, Ngagel, Karangmojo, Gunung Kidul, Kotak Pos 55891, Telp (0274) 7827358. Koperasi Tani GP3A DI Simo, Ponjong, Karangmojo. Ketua P3A: E.P. Suroyo (Foto 6). 1. Luas areal P3A Sido Dadi Mulyo 41,4 Ha, yang terdiri dari 9 blok. Jumlah areal dari bendung Sidodadi 30,7 ha (Foto 7, Gambar 9) dari sekunder DI Simo 7,15 ha dan dari sungai Tombo 3,05 ha. Potensi pengembangan adalah 100 ha. Pembagian blok DI Simo Jumlah Anggota Luas Areal Nama Blok No (orang) (ha) 1 Cangkring 38 6,40 2 Krapyak 29 4,15 3 Jumbleng 33 4,00 4 Jati 28 3,25 5 Branak 41 7,55 6 Gubet/Glagah 29 5,35 TOTAL BND. SIDODADI 198 30,70 7 Toko 24 3,25 8 Cemoro 23 4,00 TOTAL DI SIMO 47 7,25 9 Ngrombo 25 3,05 TOTAL 270 41,40
Sumber air Bnd. Bnd. Bnd. Bnd. Bnd. Bnd.
Sidodadi Sidodadi Sidodadi Sidodadi Sidodadi Sidodadi
DI Simo DI Simo S. Tombo
2. Pola tanam padi-padi-padi (14,55 Ha) di blok Cangkrang, Krapyak dan Jumbleng serta padi-padi-palawija (26,45 Ha) di blok Jati, Branak, Gubet, Cemoro, Toko dan Ngrombo. Luas 41 ha jumlah petani 270 orang (0,15 ha/petani). 3. Varietas padi yang umum dibudidayakan adalah Ciherang (dengan sistem konvensional menghasilkan sekitar 6,2 ton GKP/Ha). 4. Tekstur tanah liat. 5. Kondisi adaptasi budidaya SRI: o Para pemandu SRI adalah PPL yang merupakan alumni pelatihan yang dilaksanakan Ditjen PLA Deptan. Pelatihan telah dilaksanakan kepada 25 orang anggota P3A pada akhir bulan Maret 2007 selama 9 hari. o Lahan yang telah ditanami secara SRI pada MT II 2007 ini sekitar 2,1 Ha. Dosis pupuk yang digunakan adalah kompos 5 ton/Ha dan pupuk anorganik sesuai kebutuhan. Pada beberapa lokasi, tanam tunggal belum dapat dilaksanakan, satu lubang ditanami 2-3 bibit. o Bahan baku utama pembuatan kompos adalah jerami dan kohe sapi. o Interval pemberian air irigasi pada lahan SRI adalah sekitar 5 hari, tekstur tanah liat. o MOL yang digunakan diantaranya MOL rebung, pisang dan sayuran. o Hama yang menjadi kendala utama adalah belalang, orong-orong dan yuyu. o Hasil pengamatan plot SRI pada 69 hst: (a) jarak tanam 35 x 35 cm jumlah anakan > 60; 30 x 30 cm anakan >50; 25 x 25 cm anakan > 40 (Foto 8). Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
22
o
Irigasi plot to plot , genangan 2 cm sehari sudah surut, tekstur liat.
6. Kendala yang dihadapi: o Ketersediaan kohe sapi kurang. Yang ada 25 ekor. Koperasi telah mengajukan kredit lunak untuk 100 ekor sapi jenis Metal Super. o Perlu choper untuk mencacah jerami. o Tidak tersedianya traktor dan perontok padi. o Saluran irigasi perlu dilining. o Bendung perlu diperbaiki (tanggul kiri dilining dan mercu dipertinggi) (Foto 10). o Pada beberapa lokasi saluran perlu dibuat drainase agar air tidak melimpas dari saluran ke pekarangan rumah saat musim hujan. 7. Keperluan pakan ternak satu ekor sapi sekitar 250 m2 rumput. Kambing sekitar 25 m2 rumput. Sapi jenis Metal Super umur 5 bulan jantan harganya Rp 7 juta. 8. Perbaikan infrastruktur yang diperlukan: (a) Bendung peninggian mercu dan tanggul sekitar 200 m, (b) Lining untuk blok Gubet (sekitar 850 meter), telah disetujui oleh Dinas PU Provinsi (APBD Prov), (c) Lining saluran tersier melanjutkan PLA sekitar 600 m (Foto 11); (d) Cut throat flume di setelah pintu sadap dan di 6 lokasi pada perbatasan antar blok. 9. Lokasi ini merupakan lokasi program P2BN (Peningkatan Produksi Beras Nasional) dinas Pertanian Kabupaten. Dengan demikian searah dengan program percepatan SRI di petak tersier, sehingga bantuan dinas Pertanian Kabupaten akan lebih terarah menunjang program SRI. Program P2BN sudah dicanangkan dan mulai dijalankan oleh dinas-dinas terkait/SKPD (Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan lain-lain) melalui berbagai program yang mempunyai perhatian cukup besar dalam upaya meningkatkan produksi pertanian, termasuk produksi padi. 10. Nara Sumber: (a) Ir Iriawan Djatiasmoro, Dinas Pertanian Gunung Kidul, Tilp Kantor 0274-391317; HP: 08122950384, 081328026430; (b) Siya Pujana: PPS Kantor Kecamatan Karangmojo, Kab. Gunung Kidul, Tilp 0274-393021, HP 081.754.80802. 11. Tim UGM, Dinas Pertanian, Dinas Pengairan dan P3A telah mengadakan rapat hari Kamis 12/7/2007 untuk menyusun RAB dan usulan lengkap. Hasilnya adalah sebagai berikut: a. Peninggian mercu bendung Sidodadi setinggi 40 cm, sepanjang 20 m b. Pembuatan pasangan batu (lining) sayap kiri hulu bendung setinggi 2,5 meter panjang 215 meter c. Perbaikan pintu pembilas lebar pintu 100 cm dan penambahan tinggi 50 cm (dari 250 cm menjadi 300 cm); d. Perbaikan pintu intake lebar pintu 60 cm dan penambahan tinggi 50 cm (dari 100 cm menjadi 150 cm) karena pada waktu musim hujan air melimpas diatas pintu intake e. Penambahan panjang pasangan batu saluran tersier dan subtersier di 3 tempat dengan lebar 40 cm, tinggi 40 cm sepanjang 439 m, dan lebar 60 cm tinggi 60 cm sepanjang 161 m. Total 600 meter.
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
23
f.
Pembuatan dan pemasangan alat ukur debit tipe cuthroat, di saluran induk 1 buah untuk saluran pembawa selebar 60 cm dengan tinggi 70 cm. Untuk saluran tersier sebanyak 5 buah dengan lebar saluran 40 cm dengan tinggi 50 cm.
12. Pekerjaan perluasan jaringan irigasi dengan pembuatan saluran dan lining sepanjang 800 m dari blok Branak sampai blok Gubet, telah dianggarkan oleh Dinas Pengairan Provinsi. 13. Biaya yang diusulkan dari APBN Percepatan SRI di Tersier adalah sebesar Rp. 505.000.000 dengan rincian : (a) perbaikan bendung Sidodadi untuk memperluas areal irigasi (Rp 304,527,707.50 dan biaya persiapan Rp. 15,203,000.00) , (b) penambahan lining di tersier dan subtersier sepanjang 600 m (Rp. 139,361,032.00), (c) pemasangan bangunan ukur cut throat flume di saluran utama setelah pintu sadap (tipe 3) 1 buah dan pada batas-batas blok irigasi (tipe 2) 6 buah. 14. Sebagai pegangan umum ukuran cut throat flume: Tabel 1. Pegangan umum penggunaan CTF di petak tersier Tipe
Lokasi pengukuran Debit maksimum L (m) W (m) B (m) dari tenggorokan (m) (lt/det) Ha Hb 1 < 10 0,5 0,10 0,21 0,11 0,28 2 10~50 0,5 0,30 0,41 0,11 0,28 3 50~100 1,0 0,60 0,82 0,22 0,56 4 > 100 1,5 1,0 1,33 0,33 0,83 Keterangan: L: panjang flume; W: lebar tenggorokan; B: lebar flume
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
24
L
3
1
6
1
W
W + L/4.5
L/3
2 L/3
2 L/9
5 L/9
10 cm
Pita Ukur
Pita Ukur
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
25
Foto 6. P3A Sido Dadi Mulyo dan Koperasi Tani GP3A DI Simo.
Mercu bendung diusulkan dipertinggi
Foto 7. Bendung Sidodadi.
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
26
Foto 8. Demplot SRI di P3A Sido Dadi Mulyo.
Foto 9. Kondisi pertumbuhan padi (69 hst) Demplot SRI di P3A Sido Dadi Mulyo Rumput pakan ternak ditanam di sepanjang pematang sawah. Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
27
lokasi tanggul yang diusulkan untuk dilining
Foto 10. Tanggul sebelah kanan perlu dilining seperti sebelah kiri.
Foto 11. Lining saluran tersier perlu dilanjutkan. Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
28
Foto 12. Skhema areal P3A Sidodadi Mulyo.
Foto 13. Perbandingan perakaran antara SRI dengan konvensional (tanam 10 bibit).
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
29
Calon lokasi di Prov. DI Yogyakarta: DI Simo, Ngagel, Kec. Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul
Gambar 8. Letak calon lokasi Program Percepatan SRI di Kab. Gunung Kidul, Prov. DI Yogyakarta.
PETA KABUPATEN GUNUNG KIDUL Gambar 8. Letak calon lokasi Program Percepatan SRI di Kab. Gunung Kidul, Prov. DI Yogyakarta.
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
30
CTF 7
CTF 5
Kw 5 Branak 7,6 ha
CTF 4
Kw 4 Jati 3,3 ha
Kw 2 Krapyak 4,2 ha
CTF 2
Kw 3 Jumbleng 4,0 ha
CTF 3
BSd ki 1 pot 100 ha
CTF 1
Oncoran
Kw 1Cangkring 6,4 ha
Gambar 9. Skema jaringan irigasi BSd ki 1 (30,9 ha), Sidodadi, Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta
CTF 6
Kw 6 Gubet 5,4 ha
Saluran Drainase
BSd ka 1 Ngerombo 3,1 ha
Gambar 9. Skema jaringan irigasi BSd ki 1 (30,9 ha), Sidodadi, Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
31
Gambar 10. Peta skema irigasi P3A Sido Dadi Mulyo (41 ha). Gambar 10. Peta skhema irigasi P3A Sido Dadi Mulyo (41 ha). Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
32
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
33
Rencana operasional Rotasi antar kwarter
Kw 1
Kw 6
Kw 5
Kw 4
Kw 3
Kw 2
Hari ke Hari Tanggal Jam Kw 1
Luas (Ha) Hari Jam Kum jam Hari + Jam
Nama Petak Tersier DI Kec Kabupaten Prov LUAS JMLH KWARTER LUAS KWARTER Kw1 Cangkring Kw2 Krapyak Kw3 Jumbleng Kw4 Jati Kw5 Branak Kw6 Gubet TOTAL TERSIER Interval Irigasi
2 Selasa 03/07/2007
05:00:00 05:51:16 05:51:16 22:09:54 22:09:54
05:00:00
Kw 2 4.2 0.68 16.31 41.17 1.0 -7.7
6.4 4.2 4 3.3 7.6 5.4 30.9 5.0
30.9 6.0
1 Senin 02/07/2007
Kw 1 6.4 1.04 24.85 24.85 1.0 0.9
ha ha ha ha ha ha ha hari
BSd ki Sidodadi Karangmojo Gunungkidul Yogyakarta ha
13:41:57
13:41:57
3 Rabu 04/07/2007
Kw 3 4.0 0.65 15.53 56.70 1.0 -8.5
02:30:52
02:30:52
4 Kamis 05/07/2007
KWARTER Kw 4 3.3 0.53 12.82 69.51 1.0 -11.2
02:30:52 08:01:45 08:01:45
5 Jumat 06/07/2007
Kw 5 7.6 1.23 29.51 99.03 1.0 5.5 6.00 -24.00
Jumlah 30.9 5.00 120.00
08:01:45 05:00:00 05:00:00
06:00:00 22:10:00 22:10:00
6 7 Sabtu Minggu 07/07/2007 08/07/2007 Penyederhanaan 05:00:00 06:00:00
Kw 6 5.4 0.87 20.97 120.00 1.0 -3.0
13:45:00
13:45:00
8 Senin 09/07/2007
di Petak Tersier BSd ki 1 DI Sidodadi, Dusun Ngagel, Desa Karangmojo, Kec. Karangmojo, Kab. Gunungkidul, Yogyakarta
02:30:00
02:30:00
9 Selasa 10/07/2007
08:00:00
08:00:00
10 Rabu 11/07/2007
05:00:00
11 Kamis 12/07/2007
12 Jumat 13/07/2007
Rencana Anggaran Rehabilitasi Sarana dan Prasarana yang Diajukan Dinas PU Kabupaten Gunung Kidul
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
34
RENCANA ANGGARAN BIAYA Pekerjaan Kegiatan Lokasi Tahun Anggaran No.
I 1 2 3 4 5 6 7 II A 1 2 3 4 5 6 7
B 1 2 3
C 1
2 3
: : : :
Pembangunan Sayap Peninggian Mercu dan Perluasan Jaringan Irigasi Perbaikan Infrastruktur Bendung Sidodadi Karangmojo Kecamatan Karangmojo Kab. Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 2007
Macam Pekerjaan
Pekerjaan Persiapan Uitzet/ Bouwplank Papan nama kegiatan Langsiran bahan Pembersihan lokasi/ semak-semak Administrasi, dokumentasi dan pelaporan Asbuild drawing Pemasangan kisdam JUMLAH Pekerjaan Bendung Sidodadi Pekerjaan Sayap Pj. 215 m Galian tanah cadas Pasangan batu putih 1Pc : 4Ps Plester 1Pc : 4Ps Plester voch 1Pc : 2Ps Urug batu belakang sayap Suling-suling PVC Ǿ 2" Beton tulang sloof, ring, kolom 1pc:2ps:3sp Jumlah A Peninggian Bendung, Pengerukan Walet Beton tulang camp. 1Pc : 2Ps : 3 Split Plester 1Pc : 4Ps Pengerukan walet bendung termasuk pembuangan Jumlah B
Harga Satuan Rp.
Volume
Jumlah Harga Rp.
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
ls bh ls ls ls ls ls
450,000.00 300,000.00 4,000,000.00 1,500,000.00 2,000,000.00 953,000.00 6,000,000.00
450,000.00 300,000.00 4,000,000.00 1,500,000.00 2,000,000.00 953,000.00 6,000,000.00 15,203,000.00
223 450.4 200 496 268 73 26
m3 m3 m3 m3 m3 m' m3
41,980.00 345,840.00 21,533.00 15,967.50 59,040.00 8,000.00 2,449,350.00
9,361,540.00 155,766,336.00 4,306,600.00 7,919,880.00 15,822,720.00 584,000.00 63,683,100.00 257,444,176.00
4.07 25.00 700.00
Perbaikan Pintu Penguras dan Plester Dinding Lama Peninggian pintu plat baja pintu 1.00 pengambilan dan pintu penguras Pengelupasan plester lama 119.00 Plester 1Pc : 4Ps 119.00 Jumlah C JUMLAH A+B+C
m3 m2 m3
2,449,350.00 21,533.00 41,980.00
9,968,854.50 538,325.00 29,386,000.00 39,893,179.50
unit
4,500,000.00
4,500,000.00
m2 m2
1,075.00 21,533.00
127,925.00 2,562,427.00 7,190,352.00 304,527,707.50
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
35
No. III A 1 2 3 B 1 2 3
Macam Pekerjaan Pekerjaan Saluran Pj. 600 m' Saluran Type I Pj. 161 m' Galian tanah cadas Pasangan batu putih 1Pc : 4Ps Plester 1Pc : 4Ps Jumlah A Saluran Type II Pj. 439 m Galian tanah cadas Pasangan batu putih 1Pc : 4Ps Plester 1Pc : 4Ps Jumlah B JUMLAH A+B
Harga Satuan Rp.
Volume
Jumlah Harga Rp.
120 102.9 402
m3 m3 m2
41,980.00 345,840.00 21,533.00
5,037,600.00 35,586,936.00 8,656,266.00 49,280,802.00
217 182.2 834
m3 m3 m2
41,980.00 345,840.00 21,533.00
9,109,660.00 63,012,048.00 17,958,522.00 90,080,230.00 139,361,032.00
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
36
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
37
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
38
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
39
Lampiran 3
Calon Lokasi Program Percepatan SRI di Kab. Tasikmalaya Prov. Jawa Barat Lokasi : DI Ciramajaya, Kab. Tasikmalaya, Petak Tersier BCMA 5 luas 24 ha 1. Luas total DI Ciramajaya 1.300 ha. Petak Tersier BCMA 5 luas 24 ha (Gambar 1). Jumlah petani 75 orang (0,32 ha/petani) (Gambar 9). 2. Var Sariak Layung, konvensional produksi 2 kw GKP isi/35 bata atau 4 ton GKP isi/Ha (April 2007). 3. Tekstur tanah liat. 4. Sudah ada pelatihan SRI. Ada lokasi demplot SRI 2007/2008. 5. Ketua P3A Engkos; Juru Pengairan: Aep Rizal; PPL: Saprio Dedi. 6. Infrastruktur yang harus diperbaiki di tersier: (a) Box bagi tersier 1 unit; (b) box bagi kwarter 1 unit; (c) Bangunan ukur pintu sorong ujung bulat di pintu sadap tersier. 7. RAB perbaikan di petak tersier Rp 50.700.000 terdiri dari (a) Pembuatan pintu sorong bulat, (b) Pekerjaan rehab box tersier 1 unit dan pintu sorong box tersier 3 unit, (c) Pekerjaan rehab box kwarter 2 unit. 8.
Nara Sumber: (a) Oom Abdurachman, Kasi BSDA Citanduy Ciwulan 08122322261.
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
40
Bagian box yang rusak (diusulkan untuk diperbaiki)
Foto 14. Box Tersier di BCMA 5 DI Ciramajaya.
Pintu sadap BCMA 5 (diusulkan untuk diganti dengan pintu sorong bulat)
Foto 15. Pintu sadap tersier BCMA 5 DI Ciramajaya.
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
41
Foto 16. Pemasangan pralon untuk demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya.
Foto 17. Pengolahan tanah di deplot SRI dengan traktor tangan di BCMA 5 DI Ciramajaya.
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
42
Foto 18. Seleksi benih demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya
Foto 19. Pembuatan kompos demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
43
Foto 20. Pembuatan MOL keong demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya
Foto 21. Pesemaian demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
44
Foto 22. Tanam satu bibit per lubang demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya
Foto 23. Penyiangan ke satu demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
45
Foto 24. Pembuatan kompos demplot SRI di BCMA 5 DI Ciramajaya
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
46
PETA KABUPATEN TASIKMALAYA
Calon lokasi di Prov. Jawa Barat: CMA 5 ki, DI Ciramajaya, Ds. Salebu, Kec. Mangunreja, Kab. Tasikamalaya
Gambar 11. Letak calon lokasi Program Percepatan SRI di Kab. Tasikmalaya, Prov. Jawa Barat. KW 2d: 1,7ha oncoran: 1,9 ha KW 2e: 1,8 ha
KW 2d: 2,0 ha KW 1: 2,7 ha
KW 3b: 1,5 ha
oncoran: 0,3 ha
oncoran: 1,1 ha
oncoran: 0,4 ha KW 2b: 1,9 ha
Box 1 KW 3a: 3,2 ha
KW 3 : 4,7 ha KW 2a: 2,6 ha Pintu sadap tersier BCMA 5: 20,4 ha
KW 2: 12,7 ha
sal induk DI Ciramajaya
Gambar 12. Skema jaringan irigasi Petak Tersier CMA 5 Ki DI Ciramajaya. Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
47
Gambar 13. Petak Tersier BCMA 5 luas 24 ha DI Ciramajaya, Kab. Tasikmalaya
Gambar 13. Petak Tersier BCMA 5 luas 24 ha DI Ciramajaya, Kab. Tasikmalaya
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
48
Program Percepatan Penelitian Irigasi Hemat Air pada Budidaya Padi dengan Metode SRI di Tingkat Tesier
49