PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM SENSOR INFRARED OBJECT DETECTOR SOLUSI BAGI PELANGGAR GARIS MARKA DALAM TERTIB LALU LINTAS
BIDANG KEGIATAN: PKM – GT Diusulkan Oleh :
STEFANUS AGNES DWI P
(NIM 21030114060096/Angkatan 2014)
QONITA MAHARDIKA P
(NIM 21030114060040/Angkatan 2014)
PINGKI ALBA TARUNA
(NIM 21030114060125/Angkatan 2014)
M. FAHRIZAL ARDHI
(NIM 21030114060124/Angkatan2014)
KUKUH GALIH KUSWORO
(NIM 21030113060113/Angkatan 2013)
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015
ii
iii
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ....................................................................................................iii RINGKASAN ..................................................................................................iv 1.PENDAHULUAN .........................................................................................1 1.1. Latar Belakang ..............................................................................1 1.2. Tujuan dan Manfaat yang Ingin Dicapai........................................1 2. GAGASAN ...................................................................................................2 2.1. Kondisi kekinian ............................................................................2 2.2. Solusi yang pernah ditawarkan ......................................................4 2.3. Solusi yang ditawarkan penulis......................................................4 2.4. Grup Pengembang yang Terlibat dan Teknik Implementasi..........6 3. KESIMPULAN..............................................................................................6 3.1. Gagasan yang Diajukan..................................................................6 3.2. Prediksi hasil yang akan diperoleh.................................................7 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................7 LAMPIRAN.......................................................................................................8 Lampiran 1. Biodata Ketua,Anggota Kelompok dan Dosen..............................8 Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas.......... 24 Lampiran 4.Surat Pernyataan Ketua Peneliti.......... ......................................... 25
iv
RINGKASAN Pelanggaran lalu lintas masa kini sudah melampaui batas normal. Banyak sekali pengendara yang melanggar rambu-rambu lalu lintas, dan kejadian serupa hampir terjadi setiap kali di jalan raya. Sehingga kejadian serupa menjadi kebiasaan bagi pengguna jalan yang melintas.Contoh kecil garis marka. Garis ini dibuat untuk memberi batas berhenti pada pengendara saat di lampu lalu lintas agar memberi ruang gerak untuk penyebrang jalan menyebrang dan pengendara lain yang lewat dari arah lain. Agar lalu lintas berjalan lancar. Tetapi banyak pengendara yang melanggar garis marka karena tidak sabar menunggu lamanya traffic light. Sehingga pengendara yang berhenti melebihi garis marka dapat menganggu kenyamanan penyebrang jalan dan pengguna jalan lainnya. Gagasan yang ditawarkan oleh tim ini adalah mengintegrasikan perangkat yang disebut sensor infrared object detector untuk medeteksi pengendara jalan yang melanggar garis marka, cara kerjanya jika ada bagian dari kendaraan yang melebihi garis marka, maka sensor akan mendeteksi kendaraan, sensor yang mendeteksi akan terhubung dengan kamera cctv yang berada di atas lampu lalu lintas yang akan segera merekam jenis dan bentuk kendaraan beserta plat nomornya, lalu pada saat itu juga data langsung dikirim ke kantor polisi terdekat untuk di identifikasi dan dilacak untuk diberi sangsi tegas. Gagasan ini juga berpotensi besar mengurangi tindak pelanggaran yang terjadi di jalan raya. Teknikimplementasi sensor infrared object detector melibatkan pengembang perangkat keras elektronik, pengembang konten internet, operator telekomunikasi dan pihak kepolisian, serta pemerintah.
Kata kunci : sensor infrared, garis marka, tertib lalu lintas
1
1.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelanggaranlalu lintas kini marak terjadi hampir di seluruh jalan raya. Hampir setiap waktu pelanggaran rambu lalu lintas terjadi di jalanan, entah melanggar tanda rambu-rambu lalu lintas atau bahkan tidak menaati aturan tentang surat-surat apa saja yang harus dimiliki pengendara bermotor untuk mengendarai kendaraan bermotor entah roda 2 ataupun roda 4. Pelanggaran yang dilakukan seakan sudah menjadi kebiasaan bagi hampir seluruh kalangan masyarakat pengguna jalan. Sehinga hal ini dapat meresahkan bagi pengguna jalan lainnya, karena menyangkut keselamatan seseorang di jalan raya. Rambu Lalu Lintas dan Marka Jalan menurut UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyatakan bahwa Rambu Lalu Lintas adalah bagian perlengkapan Jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi Pengguna Jalan dan Marka Jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan Jalan atau di atas permukaan Jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang yang berfungsi untuk mengarahkan arus Lalu Lintas dan membatasi daerah kepentingan Lalu Lintas. Sehingga pengguna jalan wajib untuk mematuhi rambu lalu lintas di jalan raya serta marka jalan. Upaya yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalahsebuah perangkat sensor infrared beserta kamera cctv guna mengurangi pelanggaran lalu lintas di jalan raya terutama bagi pengguna jalan raya yang melanggar garis marka jalan.Selanjutnya akan dijelaskan mengenai sensor infrared object detector yang berfungsi untuk mengurangi pelanggaran garis marka lalu lintas beserta dengan kamera cctv yang akan memantau pelanggaran lalu lintas. 1.2. Tujuan dan Manfaat yang Ingin Dicapai Penulisan ini memiliki tujuan untuk: Memaparkan alternatif solusi untuk mengurangi tindakan pelanggaran lalu lintas di jalan raya Menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh pengguna jalan raya. Mengetahui peluang yang dapat dimanfaatkan sebagai solusi
2
Adapun manfaat dari tulisan ini adalah: Memberikan masukan kepada pemerintah dalam bentuk sensor infrared object detector beserta kamera cctv sebagai solusi untuk mengurangi angka pelanggaran lalu lintas di jalan raya. Memberikan solusi jangka pendek dan jangka menengah yang dapat diimplementasikan dengan membuat perangkat pengawas pelanggaran lalu lintas yang di pasang di setiap traffic light.
2. GAGASAN 2.1. Kondisi kekinian 2.1.1. Peraturan tentang cara penindakan pelanggaran lalu lintas Pada kondisi saat ini peraturan mengenai cara penidakan pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan wajib diketahui masyarakat umum. Karena jika kedapatan pengendara bermotor entah roda 2 ataupun roda 4 yang melanggar lalu lintas, masyarakat dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk membuktikan laporan tindakan pelanggaran seseorang dijalan raya untuk menegakkan keemanan dan kenyamanan berlalu lintas di jalan raya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 80 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pada Bab III mengenai Tata Cara Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, bagian kesatu tentang Dasar Penindakan Pelanggaran Pasal 23 yang berbunyi: “Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan didasarkan atas hasil: a. temuan dalam proses Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan; b. laporan; dan/atau c. rekaman peralatan elektronik.” Pada point C yaitu tentang rekaman peralatan elektronik, hal ini merupakan dasar dalam pembuatan PKM – GT ini. Dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 80 tahun 2012 ini, maka sensor infrared object detector dapat digunakan oleh kepolisian untuk sarana tertib lalu lintas di jalan raya.Cara ini lebih efisien karena cara kerja dari mesin inidi lapangan tidak melibakan sdm (sumber daya manusia), sdm mulai bekerja saat menerima data server berupa foto, lalu pihak kepolisian menindaklanjuti dari laporan tersebut. 2.1.2. Rendahnya kesadaran pengendara akan berlalu lintas Ada beberapa pihak berpendapatbahwa rendahnya kesadaran pengendara akan berlalu lintas merupakan salah satu pemicu terjadinya pelanggaran lalu lintas dijalan raya. Sehingga banyak dijumpai pelanggaran-pelanggaran lalu lintas dari mulai hal kecil seperti tidak memperhatikan rambu-rambu lalu lintas hingga pelanggaran berat seperti tidak menggunakan helm di jalan raya, sebenarnya tidak menggunakan helm di jalan raya merupakan masalah sepele, tetapi jika terjadi
3
kecelakaan lalu lintas dapat berakibat fatal. Hal-hal seperti ini sering diabaikan oleh pengendara bermotor baik roda dua maupun roda empat. Akibatnya pengendara menjadi lalai saat di jalan raya. Pelanggaran yang akan diangkat dalam PKM-GT ini adalah pelanggaran terhadap garis marka. Garis marka yang terdapat di traffic light berfungsi untuk memberi batasan berhenti bagi pengendara bermotor saat traffic light berwarna merah, dan memberikan ruang gerak bagi pejalan kaki untuk menyebrang serta pengendara bermotor lainnya yang melewati pesimpangan jalan tersebut. Berikut ini akan disajikan sebuah gambar mengenai pelanggaran lalu lintas yaitu pelanggaran garis marka.
Gambar 1. Pelanggaran garis marka
Gambar 1. Merupakan seorang pengendara bermotor roda 2 yang melanggar garis marka, pengendara berhenti tidak di belakang garis marka tetapi melewati garis marka yang dapat menganggu kenyamanan bagi pejalan kaki yang hendak menyebrang. Maka dari itu hal-hal seperti gambar harus ditangani lebih lanjut oleh polisi agar kejadian serupa tidak menjadi kebiasaan bagi masyarakat pengendara motor. Kepolisian harus lebih jeli dan waspada akan pelanggaranpelanggaran serupa yang sering kali terjadi di jalan raya.
4
2.2. Solusi yang pernah ditawarkan 2.2.1. Melalui Pos Polisi di sekitar Traffic Light Solusi yang pernah dilakukan adalah membuat pos-pos polisi di sekitar traffic light yang terdapat 1 hingga 2 polisi atau bahkan lebih untuk memantau keadaan jalan di sekitar bahkan memantau jika terjadi pelanggaran lalu lintas, seperti pelanggaran garis marka. Tetapi dirasa cara ini kurang efektif karena dalam pengoperasian pos polisi ini melibatkan sdm (sumber daya manusia) yang memiliki rasa lelah, dan tidak bisa dipaksa untuk bekerja mengawasi jalan raya selama 2 4 jam. Jiakau diberlakukan sistem “shift” hal ini juga tidak efektif karena dalam sehari bisa membutuhkan 3-6 orang untuk berjaga bergantian selama satu hari. Tidak efektif karena sumber daya manusianya langsung terjun ke lapangan untuk pemantauan. Dan terkadang terdapat di beberapa titik pos polisi yang kedapatan polisi tidak berada di tempat bertugas sehingga ada pos polisi yang kosong sehingga pemantauan di persimpangan tersebut tidak berjalan maksimal. Akibatnya pelanggaran lalu lintas sering dilakukan pengendara di saat di sekitar persimpangan tersebut tidak ada yang mengawasi (polisi). Seperti memberi kesempatan bagi pengendara untuk melanggar peraturan berlalu lintas yang telah dibuat dan di tetapkan oleh pemerintah.
2.3. Solusi yang ditawarkan penulis 2.3.1. Sensor Infrared Object Detector Berdasarkan penjabaran sebelumnya dan mengenai pelanggaran lalu lintas terutama bagi pelanggaran garis marka, tim PKM – GT ini memiliki gagasan untuk menerapkan Sensor Infrared Object Detector yang bertugas untuk memantau dan mengawasi keadaan persimpangan jalan dari pelanggaran garis marka yang dilakukan pengendara bermotor. Sensor Infrared Object Detector merupakan perangkat yang terdiri dari sensor infrared dan kamera cctv yang melakukan koordinasi untuk tujuan pemantauan dari tindakan pelanggaran garis marka. Penerapan sistem sensor ini dirasa cukup efektif karena perangkat ini tidak perlu diawasi oleh manusia, perangkat ini dapat bekerja sendiri layaknya traffic light yang dapat bekerja tanpa pengawasan. Dan perangkat ini dapat bekerja 24 jam tanpa berhenti.
5
Gambar 2. Penerapan Sensor Infrared Object Detector
Jika terjadi pelanggaran garis marka, maka sensor akan bekerja memerintahkan kamera CCTV untuk merekam kendaraan bermotor yang melanggar(plat nomor) lalu data langsung dikirm ke kantor polisi untuk ditindaklanjuti.
Cara kerja dari perangkat ini adalah pertama traffic light akan berwarna merah yang menandakan pengendara harus berhenti karena akan ada pengendara jalan dari persimpangan lain yang akan lewat serta pejalan kaki yang akan menyebrang jalan melalui zebra cross. Setelah lampu berwarna merah sensor kembali aktif. Jika ada pengendara yang berhenti melebihi garis marka maka sensor akan menerima respon, lalu berkoordinasi dengan kamera cctv yang terpasang di atas traffic light, kamera cctv mulai merekam kendaraan bermotor yang melanggar, diidentifikasi dari jenis kendaraannya, warna kendraan, bentuk
6
serta plat nomor dari kend araan itu sendiri. Setelah itu data langsung dikirim melalui server kantor polisi terdekat, sebagai pelaporan akan terjadinya pelanggaran lalu lintas. Penetapan pelanggaran ini bersifat kuat karena dilengkapi berupa bukti rekaman perangkat eletronik, dan tuduhan ini sangat sulit untuk dipatahkan. 2.4. Grup Pengembang yang Terlibat dan Teknik Implementasi 1. Pengembang Perangkat Keras Elektronik Meningkatkan riset di bidang sensor infrared dan kamera cctv. 2. Pengembang Konten Internet a. Mempersiapkan arsitektur dan perangkat komputer server. b. Mempersiapkan jaringan internet yang memadai, karena berhubungan dengan transfer data. 3. Operator Telekomunikasi a. Mempersiapkan backbone jalur komunikasi internet dari kamera cctv ke komputer server. b. Mempersiapkan arsitektur jaringan untuk mendukung fungsionalitas komunikasi melalui sensor infrared dan kamera cctv. 4. Pihak Kepolisian Sebagai penerima data pelaporan pelanggaran dan menindaklanjuti laporan yang telah dikirim perangkat. 5. Pemerintah a. Mempersiapkan regulasi (jaringan, standar layanan, dan sebagainya) serta standardisasi perangkat. b. Mempersiapkan skema pinjaman lunak untuk grup pengembang.
3. KESIMPULAN 3.1. Gagasan yang Diajukan 1. Mengintegrasikan perangkat sensor dan kamera cctvdalam sebuah sistem lalu lintas. Perangkat tersebut diberi nama “Sensor Infrared Object Detector” 2. Memanfaatkan Sensor Infrared Object Detectorsebagai piranti input. Pemrosesandilakukan pada komputer server dan output berupa data pada komputer. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 80 tahun 2012, menerangkan bahwa penindakan pelanggaran lalu lintas bisa dilaporkan dalam bentuk rekaman perangkat elektronik. 4. Hubungan antara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 80 tahun 2012 dengan penggunaan perangkat Sensor Infrared Object Detector guna mengurangi pelanggaran lalu lintas.
7
3.2. Prediksi hasil yang akan diperoleh 1. Gagasan ini menjawab kebutuhan perangkat keamanan berlalu lintas dan kenyamanan berkendara dengan metode yang efektif dan efisien. 2. Gagasan ini berpotensi besar mengurangi pelanggaran lalu lintas di jalan raya. 3. Gagasan ini merupakan gambaran penertiban lalu lintas yang modern lima hingga sepuluh tahun mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Noname, 2012, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA, ww.hukum.unsrat.ac.id Noname, 2014, PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, kemhubri.dephub.go.id Yasin Adriansyah, 2014, Rambu Baru di Bandung, www.skyscrapercity.com ZakariyaAfifFajar, 2012, 10 KesalahanPengendara Motor yang SeringDiabaikan, edukasi.kompasiana.com
8
9
10
11
12
Lampiran 3. Dosen Pembimbing 1. Identitas Diri 1.1
Nama Lengkap (dengan gelar)
Ir. Dwi Handayani, MT
1.2
Jabatan Fungsional
Lektor Kepala
1.3
NIP
1955100821982032001
1.4
Tempat dan Tanggal Lahir
Surakarta, 8 Oktober 1955
1.5
Alamat Rumah
Jl. Tembalang Baru IV / 39 Semarang
1.6
Nomor Telpon/Faks
(024) 7471506
1.7
Nomor Hp
081575071507
1.8
Alamat Kantor
Jl. Prof Sudharto Kampus Undip Tembalang
1.9
Nomor Telepon/Faks
024-7471379
1.10
Alamat Email
[email protected]
1.11 Mata Kuliah yang diampu
1. Operasi Teknik Kimia I 2. Operasi Teknik Kimia II 3. MKP Teknologi Minyak Atsiri 4. Fisika Terapan
2 RIWAYAT PENDIDIKAN 2.1. Program :
S-1
S-2
S-3
2.2. Nama PT
Univeritas Diponegoro
Institut Teknologi Bandung
-
2.3. Bidang Ilmu
Teknik Kimia
Teknik Lingkungan
-
2.4. Tahun Masuk
1974
1992
-
2.5. Tahun Lulus
1980
1994
-
2.6. Judul Skripsi/ Tesis/Disertasi
Pra Rencana Analisis Transport Pendirian Pabrik Ammonium Dalam Tanah Aluvial Pantai Water Glass Kodya Semarang
-
13
2.7. Nama Pembimbing
1. Ir Marwoto Kusuma Pradono
1. Prof. Dr. Soepangat Soemarto
-
3 PENGALAMAN PENELITIAN (5 tahun terakhir) Pendanaan No.
Tahun
Judul Penelitian Sumber
Jumlah ( Rp)
1.
2009
Reduksi senyawa Toksik (Doiscorin) program SINTA Melalui Ekstraksi gelombang Mikro DP2M DIKTI untuk Produksi Tepung Gadung sebagai Bahan Baku Tepung Komposit
100.000.000
2.
2010
Optimalisasi Konsentrasi Limbah dan Program ClusterPerbandingan Waktu Aerob/Anaerob Fakultas Teknik Pada Pementukkan Plastik UNDIP Biodegradable (Polihidroksialkanoat) dari Limbah Tapioka Dengan Menggunakan Sequencing Batch Reaktor ( Anggota Peneliti )
15.000.000
3.
2011
Pengembangan Proses Degradasi Hibah FT-Undip Sampah Organik untuk Produksi Gas Bio dan Pupuk Organik
15.000.000
4.
2012
Pemanfaatan Ampas Jahe Limbah Hibah FT-UNDIP Industri Jamu dan Minuman untuk Produksi Minyak Jahe dengan Distilasi Vacuum
15.000.000
5.
2012
Pengembangan Teknik Inaktivasi Hibah Kompetitif Enzim Lipoksigenase Melalui Proses PNBP UNDIP Steaming-Hidrotropik Untuk Integrasi Produksi Tepung Biji Kecipir dan Minyak Pangan Sehat ( Anggota Peneliti )
40.000.000
14
6.
2013
Rancang Bangun Digester Semi Strategis -Hibah Kontinyu Pada Produksi Biogas dan Bersaing FTPupuk Organik dari Sampah Organik. UNDIP
30.000.000
7.
2014
Pengembangan Teknik Ekstraksi Hibah FT-Undip Hidrotropik Gelombang Mikro Minyak Jahe (Jinger Oil) Sebagai Alternatif Peningkatan Kandungan Zingibern
71.000.000,-
4 PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
No.
Tahun
Judul Pengabdian Kepada Masyrakat
Pendanaan Sumber
Jumlah (Rp)
1.
2010
IbM Kelompok Tani Garam
IPTEKS Bagi Masyarakat (IbM) DP2M DIKTI
40.000.000
2.
2011
Pelatihan Pembuatan Aneka Sabun Bagi KUB Amposari, Kedung Mundu, Kec. Tembalang, Semarang
HIBAH-FT.Undip
7.500.000
3.
2012
IbM kelompok industri rumah tangga kue keciput sebagai produk unggulan kabupaten Kudus dengan modifikasi proses pembuatan(Anggota Pengabdian)
IPTEKS Bagi Masyarakat (IbM) DP2M DIKTI
40.000.000
4.
2013
IbM Kelompok Industri Serbuk Instan Jamu (Obat Herbal) dan Minuman Kesehatan di Ungaran, Kabupaten Semarang
IPTEKS Bagi Masyarakat (IbM) DP2M DIKTI
47.500.000
5.
2013
IbM Kelompok Industri Rumah IPTEKS Bagi 40.000.000 Masyarakat Tangga Kue Keciput (IbM) DP2M Sebagai Produk Unggulan DIKTI Kabupaten Kudus Dengan Modifikasi Pembuatan
Proses
15
6.
2013
Mengentaskan Kemiskinan dengan BOPTN-Undip Meningkatkan Pendapatan Nelayan dan Masyarakat Pengolah Ikan Panggang, Memanfaatkan Asap Cair sebagai Pengendali Polusi
30.000.000
7.
2013
Rancang Bangun Alat Pembuat DIPA FT-UNDIP Lubang Resapan Biopori secara Mekanik dan Penerapannya diLingkungan RW V. Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Semarang
20.000.000
8.
2014
IbM Kelompok Industri Kue Keciput BOPTN-DIPA dan Uceng sebagai Produk Unggulan Undip Industri Rumah Tangga di Kabupaten Kudus (Program Lanjutan)
46.000.000
5 PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL Volume/ No.
Tahun
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal Nomor
1.
2010
Studi Awal Proses Inaktivasi Enzim Lipoksigenase Untuk Produksi Tepung Biji Kecipir Sebagai Bahan Baku Tepung Komposit
12 Januari 2010, ISBN : 978.979.704.8 83.9
Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian 2009 UNIMUS Semarang
2.
2011
Peningkatan Produksi Garam Beryodium Melalui Aplikasi Alat Pencetak Garam Secara Mekanik
Edisi Khusus, ISSN: 18582907
Jurnal Metana
3.
2011
Reduksi Senyawa Toksik (Dioscorin) melalui Ekstraksi Gelombang Mikro untuk Produksi Tepung Gadung sebagai bahan Baku Tepung Komposit,
ISBN : 978-979- Karya Undip untuk 19524-2-2, hal. Anak Bangsa 29 – 35
16
17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
No
Nama
1
Stefanus Agnes DP
2
Qonita Mahardika P
3
Pingki Alba Taruna
4
M. FahrizalArdhi
5
Kukuh Galih Kusworo
Program Studi PSD III Teknik Kimia PSD III Teknik Kimia PSD III Teknik Kimia PSD III Teknik Kimia PSD III Teknik Kimia
Bidang Ilmu Teknik
Alokasi Waktu 12 jam/minggu
Uraian Tugas
Teknik
12 jam/minggu
Merumuskan Hasil Literatur Pencarian Literatur
Teknik
12 jam/minggu
Pencarian Literatur
Teknik
12 jam/minggu
Teknik
12 jam/minggu
Konsultasi dengan Dosen Merumuskan Hasil Literatur
18