PROGRAM DM (DOKTOR MENGABDI)
Pengabdian kepada Masyarakat LPPM Universitas Brawijaya 2017
Dasar Acuan Program DM
Tri Dharma Perguruan Tinggi 1. Pendidikan
2. Penelitian 3. Pengabdian Kepada Masyarakat
Payung Penelitian dan Masyarakat LPPM UB
Pengabdian
kepada
Penilaian Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat LPPM UB oleh Kemenristekdikti.
NawacitaPembangunan dari pinggir / desa / perbatasan
Sumber Daya Manusia Universitas Brawijaya
UB terdiri 14 Fakultas dan Program Vokasi dan Pascasarjana.
Jumlah Doktor sebanyak 630 orang
Jumlah Magister sebanyak 1.239 orang merupakan potensi pendukung program multidisiplin.
Keterlibatan Dosen 3 thn Terakhir Bersumber Dana Eksternal
Data ini merupakan Baseline untuk perencanaan program kegiatan, mengukur tingkat capaian dan keberhasilan program
Karakteristik Desa
Data Oktober 2015 tercatat ada 73.709 desa di Indonesia
Semua desa tersebut tersebar di 34 Provinsi, 511 Kabupaten/Kota dan 7000 lebih kecamatan.
Sebanyak 45% (112,5 juta jiwa) dari total jumlah penduduk Indonesia tinggal di desa.
Menurut Indek Desa Membangun (Permen PERMENDESA PDT Trans no 2 2016) Lima status Desa :
Desa Sangat Tertinggal : 13.453 Desa atau 18,25 % Desa Tertinggal
: 33.592 Desa atau 45,57 %
Desa Berkembang
: 22.882 Desa atau 31,04 %
Desa Maju
: 3.608 Desa atau 4,89 %
Desa Mandiri
:
174 Desa atau 0,24 %
Indeks Desa Membangun merupakan komposit dari ketahanan sosial, ekonomi dan ekologi.
IDM didasarkan pada 3 (tiga) dimensi tersebut dan dikembangkan lebih lanjut dalam 22 Variabel dan 52 indikator
Dimensi dan indikator Indek Desa Membangun
Data-data desa di Jawa Timur berdasar kualifikasi IDM
ROAD MAP KEGIATAN DM
2020 2019 2018
<2017
Base Line Program DM - Jumlah Doktor/Dosen terlibat - Jumlah judul - Jumlah Desa Binaan - Jumlah keterlibatan mahasiswa
Terwujudnya peningkatan Status desa Binaan - Jumlah Kerjasama dengan Pemerintah berdasar IDM daerah, Non Pemerintah dalam upaya peningkatan IDM Jumlah Doktor - Jumlah Dana Ekternal dalam bidang PKM terlibat 40% yg khususnya dalam peningkatan IDM. terlibat kegiatan - Implementasi Ipteks/hilirisasi di desa binaan yang mencakup sosial, ekonomi dan pengmas ekologi - Partisipasi aktif masyarakat desa binaan dalam pemanfaatn ipteks - Kompilasi data-data social mapping desa binaan
SKEMA PROGRAM DM
Mapping Potensi Desa Mapping Potensi yang dimiliki desa binaan dalam aspek Sosial, Ekonomi dan Ekologi
Pemberdayaan Masyarakat melalui IPTEKS Pemberdayaan masyarakat berdasar permasalahan yang dimiliki desa binaan dari aspek Sosial, Ekonomi dan Ekologi
Pembagian Wilayah Desa
Ring 1 Meliputi wilayah Malang Raya, Pasuruan, Blitar, Lumajang, Kediri, Mojokerto, Probolinggo
Ring 2 Meliputi wilayah Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, Jombang, Gresik, Tuban, Bojonegoro,
Ring 3 Meliputi wilayah Jawa Timur selain Ring 1 dan 2
Ring 4 Meliputi wilayah Kepulauan Jawa Timur
Ring 5 Luar Jawa
PAGU PROGRAM DM
Syarat Pengusul Pelaksana kegiatan program DM
Dosen/tim dosen jurusan/program studi/fakultas di lingkungan Universitas Brawijaya yang berstatus aktif (dosen PNS dan non PNS yang telah mempunyai NIDN/NIDK).
Jumlah tim pelaksana 3 - 5 orang, yang terdiri dari satu orang Doktor sebagai ketua tim dan 2-4 orang Doktor/Master sebagai anggota tim.
Seorang dosen hanya boleh satu kali sebagai ketua atau anggota dalam kegiatan program DM ditahun yang sama.
Kegiatan program DM juga harus melibatkan minimal 5 mahasiswa S1 yang sedang memprogram Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang dikelola oleh LPPM UB dan atau melibatkan mahasiswa yang memprogram PKL/PKN atau tugas akhir. (S1,S2 atau S3)
Time Schedule Program DM 2017
10 April
Sosialisasi Program
17 April – 5 Mei 2017 Peyerahan Proposal DM
9-10 Mei
Desk Evaluation dan
15 Mei
Pengumuman Hasil Desk Evaluation
18-19 Mei
Presentasi Pengusul Lolos Desk Evaluation
22 Mei
Pengumuman Penerima Program DM
29-30 Mei
Kontrak Penerima Program DM
30 Mei – 4 Desember Pelaksanaan Kegiatan
1-4 Agustus
Monev kegiatan
5 Desember
Pengumpulan Laporan Akhir dan Jurnal
Laporan Keuangan
Mengikuti Standar Biaya Umum (SBU) UB untuk RAB dan Laporan Keuangan website LPPM
No
Jenis Pengeluaran
1
Honorarium untuk pelaksana, petugas laboratorium, pengumpul data, pengolah data, penganalisis data, honor operator, dan honor pembuat sistem (maksimum 30% dan dibayarkan sesuai ketentuan SBU UB)
2
Pembelian bahan habis pakai untuk pembelian ATK, fotocopy, surat menyurat, penyusunan laporan, cetak, penjilidan, publikasi, pulsa, internet, bahan laboratorium, langganan jurnal, bahan pembuatan alat/mesin bagi mitra
3
Perjalanan untuk survei/sampling data, sosialisasi/pelatihan/ pendampingan/evaluasi, Seminar/Workshop DN- LN, akomodasikonsumsi, perdiem/lumpsum, transport
4
Sewa untuk peralatan/mesin/ruang laboratorium, kendaraan, kebun percobaan, peralatan penunjang pengabdian lainnya
Karena mekanisme honorarium sebagaimana tercantum pada jenis pengeluaran no 1 untuk kegiatan DM, maka segala bentuk pembayaran terkait dengan program DM tidak boleh lagi diajukan dalam system pembayaran renumerasi. Hal ini bertujuan untuk menghindari duplikasi pembayaran terkait kegiatan DM dan remunerasi.
Format Laporan sesuai MP
Jurnal Journal of Innovation and Applied Technology (JIAT) atau Jurnal Pengabdian yang lain.
TERIMAKASIH
Permasalahan keterlibatan doktor
Objek masalah berasal dr kacamata kampus bukan berbasis pada kebutuhan masyarakat shg sering kali tidak sustainable
Aspek Charity dominan aspek charity berubah menjadi aspek empowerment
Antara usulan dan realisasi lagging 1 thn permasalahan pd masyarakat sudah berubah.
Setiap desa perlu road map tentang pengembangan desa berbasis potensi lokal.
Desa Mandiri Desa yang telah terpenuhi Standar pelayanan Minimal (SPM) Desa yang mencakup kebutuhan social dasar, infrastuktur dasar, sarana dasar, pelayanan umum dan penyelenggaraan pemerintahan desa serta kelembagaan desa yang berkelanjutan
Desa Maju Desa yang sudah terpenuhi semua aspek SPM Desa pada semua aspek namun pengelolannya belum menunjukkan keberlanjutan.
Desa Berkembang Desa yang sudah terpenuhi semua aspek SPM Desa pada semua aspek namun belum ada pengelolaan secara optimal.
Desa Tertinggal Desa yang memiliki potensi sumber daya social, ekonomi dan ekologi tapi belum ada pengelolaan utk kesejateraan masyarakat.
Desa Sangat Tertinggal Desa yang mengalami kerentanan dalam masalah bencana, goncangan ekonomi, dan konfik social serta tidak ada kemampuan mengelola potensi social, ekonomi dan ekologi