perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PROGRAM BERITA “TA JATENG DIY” DAN KEPUASAN MENONTON (Studi Uses and Gratification Terhadap Khalayak Penonton Program Berita TA Jateng DIY yang ditayangkan TATV)
Disusun Oleh:
NI WAYAN RATRINA S NIM. D1209060
JURUSAN KOMUNIKASI PROGRAM S1 NON REGULER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” ( Filipi 4 : 13 )
“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” ( Lukas 1 : 37 )
“Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang” ( Amsal 23 : 18 )
“Berjuang terus pantang menyerah”
“Semua Karena AnugerahNYA”
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Dengan penuh hormat dan rasa cinta, karya sederhana ini peneliti persembahakan untuk : 1. Kedua Orang tuaku yang selama ini telah mencurahkan segala cinta kasih yang tak pernah terbatasBapak, atas doa restu dan motivasi agar segera menyelesaikan studi. 2. Buat
Calon
Suamiku
yang
selalu
memberikan Kasih Sayangnya 3. Buat adek-adekku yang sangat mengasihi aku 4. Teman-teman TATV yang tak henti memberi support commit to user 5. Almamater peneliti v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan karunia yang senantiasa dilimpahkan tiada putusnya, serta rasa terima kasih yang begitu besar kepada kedua orangtua tercinta atas doa restu yang diberikan sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi ini merupakan pertanggungjawaban
atas
amanah
yang
diberikan
orangtua
serta
pertanggungjawaban kepada diri penulis untuk menyelesaikan pendidikan sarjana. Terima kasih juga penulis haturkan kepada banyak pihak yang tak pernah lelah memberi dukungan dan membagi ilmunya kepada peneliti. Untuk itu, peneliti ingin mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang begitu besar kepada pihak-pihak di bawah ini : 1. Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Dra. Prahastiwi Utari , Ph.D, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sebelas Maret Surakarta yang sangat memberi motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 3. Drs. Haryanto, M.Lib dan Nora Nailul Amal, S.Sos, MLMEd, Hons, selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan pikiran dalam memberi nasehat, bimbingan, saran dan motivasi bagi peneliti. 4. Bapak dan Ibu, peneliti sungguh sangat bangga dan bersyukur menjadi seorang anak dari bapak dan ibu, membahagiakan bapak dan ibu adalah janji commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan tanggungjawab peneliti. yang tidak pernah berhenti memberi dukungan dan doa, serta motivasi, baik langsung maupun tidak langsung. 5. Calon Suamiku Adhi Bagus Irawan yang selalu memberikan Support dan selalu sabar mendampingi Peneliti hingga selesai. 6. Ibu Yashinta Titiek dan Ibu Ary Wulan yang selalu memberikan Support dan memberikan kemudahan selama peneliti mengerjakan Skripsi. 7. PT. Terang Abadi Televisi yang memberikan kemudahan serta kesempatan pada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 8. Sahabat-sahabat yang selalu memberi semangat saat peneliti mengalami suka atau duka, Yaya Barymore, Ag. Febri Dwi Prabowo alias Krete, Rizky Tito, Desmanita Saputri, dan teman-teman seperjuangan komunikasi 2009 yang melukiskan kenangan selama menjalani masa perkuliahan. 9. Sahabat-sahabat Ruang Akuarium di TATV (Kak Dian, Kak Adit, Kak Budi, Mbak Yuni, Rendy), Mbak Veronica Bebek, Mbak Dina dan temen-temen Marketing lainnya atas motivasi dan dukungannya. 10. Seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi siapa saja yang membcanya. Terima kasih. Surakarta,
Desember 2012
Peneliti,
commit to user
vii
NI WAYAN RATRINA S
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………… ....
i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………. ....
ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………......
iii
HALAMAN MOTTO…………………………………………………….. ....
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….. ....
v
KATA PENGANTAR…………………………………………………… .....
vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. ......
viii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. ......
xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………….. ......
xii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. ......
xv
ABSTRAK………………………………………………………………. ......
xvi
ABSTRACT…………………………………………………………….. ....... xvii BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................
7
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
7
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
8
E. Landasan Teori………………..……………………………...
8
1. Tinjauan Tentang Komunikasi ..........................................
8
2. Tinjauan Tentang Komunikasi Massa ............................... commit to user
12
viii
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II
digilib.uns.ac.id
3. Media Televisi Sebagai Media Massa ...............................
17
4. Teori Uses and Gratification ............................................
23
5. Pengertian dan Pemahaman Motif ....................................
27
6. Kepuasan Khalayak ...........................................................
28
F. Definisi Konsepsional dan Definisi Operasional ....................
34
1. Definisi Konsepsional…………………………………….
34
2. Definisi Operasional ..........................................................
35
F. Metode Penelitian.....................................................................
42
DESKRIPSI LOKASI ...................................................................
49
A. PT.Terang Abadi Televisi ........................................................
49
1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan .............................
49
2. Visi dan Misi ......................................................................
50
3. Struktur Organisasi ............................................................
50
4. Bagan Struktur Organisasi PT. Terang Abadi Televisi ......
53
5. Program Acara ...................................................................
54
6. Program Berita TA Jateng DIY .........................................
55
7. Logo TA Jateng DIY ..........................................................
56
B. Deskripsi Kota Surakarta .........................................................
56
C. Deskripsi Lokasi Kelurahan Banyuanyar ................................
57
1. Keadaan Topografi .............................................................
57
2. Pembagian Wilayah ...........................................................
58
3. Luas Daerah .......................................................................
59
4. Data Penduduk ................................................................... commit to user
60
ix
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III
BAB IV
BAB V
digilib.uns.ac.id
5. Bidang Pemerintahan .........................................................
61
6. Bidang Pendidikan .............................................................
62
7. Struktur Organisasi Kelurahan Banyuanyar.......................
63
DESKRIPSI VARIABEL GRATIFICATION SOUGHT, MEDIA USE, DAN GRATIFICATION OBTAINED ...............................
64
A. Gratification Sought .................................................................
64
B. Media Use ................................................................................
75
C. Gratification Obtained ..............................................................
79
ANALISIS DATA ........................................................................
92
A. Media Use ................................................................................
92
B. Discrepancy (Kesenjangan Kepuasan) ....................................
93
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
107
A. Kesimpulan ..............................................................................
107
B. Saran .........................................................................................
113
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1
Bagan Struktur Organisasi PT.Terang Abadi Televisi .............
53
Gambar II.2
Logo TA JAteng DIY...............................................................
56
Gambar II.3. Struktur Organisasi Kelurahan Banyuanyar ............................
63
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel I.1
Program Berita Terang Abadi Televisi ...................................
5
Tabel I.2.
Segment Audience Program Berita TA Jateng DIY ...............
44
Tabel II.1
Data Penduduk Kelurahan Banyuanyar Bulan Agutus 2012 Berdasarkan Kelompok Usia ...................................................
60
Jumlah Penduduk Kelurahan Banyuanyar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2012 .............................................
62
Tabel III.1
Gratification Sought ................................................................
65
Tabel III.2
Kebutuhan Responden untuk Mengetahui peristiwa terkini ...
66
Tabel III.3
Kebutuhan Responden untuk Mengethui Informasi Ekonomi .
67
Tabel III.4
Kebutuhan Responden untuk Mengetahui Situasi Politik................................................................................. ......
68
Kebutuhan Responden untuk Mengetahui Kebijakan baru Pemerintah Kota maupun daerah diwilayah Jawa Tengah......................................................................... ....
69
Kebutuhan Responden untuk Mengetahui Event/ Kegiatan Budaya.......................................................……. ......
69
Kebutuhan Responden untuk MengetahuiPerkembangan Daerah Responden yaitu Wilayah Jawa Tengah DIY ........... ..
70
Kebutuhan Responden untuk Menambah kecintaan, Terhadap Daerah Yaitu Wilayah Jawa Tengah DIY................
71
Kebutuhan Responden untuk Mendapatkan Bahan Perbincangan Dengan Rekan.......................................... .........
71
Kebutuhan Responden untuk memberikan informasi kepada orang lain mengenai peristiwa terkini....................... ...
72
Tabel III.11
Kebutuhan responden untuk mengisi waktu luang……… ......
73
Tabel III.12
Kebutuhan Responden untuk Mendapatkan Hiburan…… ......
74
Tabel II.2
Tabel III.5
Tabel III.6
Tabel III.7
Tabel III.8
Tabel III.9
Tabel III.10
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.13
digilib.uns.ac.id
Kategori Tingkat Kepuasan yang Diharapkan Responden……………………………………………….. ......
75
Tingkat Keseringan Responden Menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY…………………………………… ......
76
Aktivitas Responden Saat Menyaksikan Tayangan TA Jateng DIY ..........................................................................................
77
Curahan Waktu Responden untuk Menyaksikan TA Jateng DIY................................................................ .........
78
Curahan Waktu yang Diberikan Responden Dalam Menonton Acara TA Jateng DIY ................................... .........
79
Tabel III.18
Gratification Obtained………………………..........................
80
Tabel III.19
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden untuk Mengetahui peristiwa terkini……………………………. ......
81
Tingkat Kepuasan Yang DiperolehResponden untuk Mengethui Informasi Ekonomi.………………………… .......
82
Tingkat Kepuasan Yang DiperolehResponden untuk Mengetahui SituasiPolitik.............................................. ..........
83
Tingkat Kepuasan Yang DiperolehResponden untuk Mengetahui Kebijakan baru Pemerintah Kota maupun daerah diwilayah Jawa Tengah......................................... .......
84
Tingkat Kepuasan Yang DiperolehResponden untuk Mengetahui Event/Kegiatan Budaya................................. ......
85
Tingkat Kepuasan Yang DiperolehResponden untuk MengetahuiPerkembangan Daerah Responden yaitu Wilayah Jawa Tengah DIY ................................................ .....
85
Tingkat Kepuasan Yang DiperolehResponden untuk Menambah kecintaan, Terhadap Daerah Yaitu Wilayah Jawa Tengah DIY.....................................................................
86
Tingkat Kepuasan Yang DiperolehResponden untuk Mendapatkan Bahan Perbincangan Dengan Rekan........... ......
87
Tabel III.14
Tabel III.5
Tabel III.16
Tabel III.17
Tabel III.20
Tabel III.21
Tabel III.22
Tabel III.23
Tabel III.24
Tabel III.25
Tabel III.26
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.27
Tabel III.28
Tabel III.29
Tabel III.30
Tabel IV.1.
Tabel IV.2.
digilib.uns.ac.id
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden untuk memberikan informasi kepada orang lain mengenai peristiwa terkini........................................................................
88
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh responden untuk Mengisiwaktu luang………………………………… .............
89
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden untuk Mendapatkan Hiburan………………………………… ..........
89
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Tingkat Kepuasan yang Diharapkan Responden……………………………........
90
Tingkat Penggunaan (Media Use) dalam menyaksikan TA Jateng DIY ..............................................................................
93
Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan Kemampuan Pemenuhan Kebutuhan dari Program TA Jateng DIY ............................... 104
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner Penelitian
Data Media Use
Data Primer GS
Data Primer GO
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Ni Wayan Ratrina S, D1209060, PROGRAM BERITA “TA JATENG DIY” DAN KEPUASAN MENONTON(Studi Uses and Gratification Terhadap Khalayak Penonton Program Berita TA Jateng DIY yang ditayangkan TATV) Skripsi (S-1), Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta,27 November 2012. Sebagai salah satu televisi lokal di Surakarta yang memiliki jangkauan Siar atau Coverage Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Terang Abadi Televisi (TATV) memiliki program berita yang mewartakan peristiwa dan kejadian teraktual di wilayah Jawa Tengah dan DIY yaitu TA Jateng DIY. Program Berita TA Jateng DIYsudah memiliki beberapa kompetitor. Sehingga selaku Televisi Lokal yang memiliki Coverage Jawa Tengah DIY, TATV selalu memberikan berita terupdate untuk memenuhi kebutuhan pemirsa dalam perolehan infromasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Motif masyarakat Kelurahan Banyuanyar terhadap Program Berita TA Jateng DIY di TATV. 2) Kepuasan masyarakat Kelurahan Banyuanyar terhadap Program Berita TA Jateng DIY di TATV. 3) Motif masyarakat terhadap Program Berita TA Jateng DIY di TATV dengan kepuasan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan Uses and Gratification dan metode survey. Data dalam penelitian ini didapatkan dari angket kuesioner yang disebar kepada responden. Data yang diperoleh kemudian dikoding secara manual lalu diinterpretasikan. Selanjutnya, kesenjangan kepuasan dihitung dengan menggunakan rumus statistic discrepancy Palmgreen. Rumus discrepancy tersebut lalu dioperasionalkan dengan tabulasi silang, dimana item-item dalam GS disilangkan dengan item-item dalam GO. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: responden memiliki pengharapan yang tinggi pada hampir seluruh jenis kebutuhan yang ditawarkan, artinya sebagian besar responden ingin mencarikan pemenuhan atas kebutuhannya dengan menonton Program Berita TA Jateng DIY. Sementara pada pola penggunaan media (media use) hasil menunjukkan persentase yang tinggi pada saat berlangsungnya terpaan media (duractivity). Hal ini terlihat dari besarnya persentase responden yang menjawab menonton TA Jateng DIY tanpa melakukan aktivitas lain. Berdasarkan frekuensi menonton TA Jateng DIY mendapat perhatian yang sedang. Ini dilihat dari mayoritas responden yang menjawab menyaksikan TA Jateng DIY 3 hingga 4 kali dalam seminggu. Dari analisis discrepancy, diketahui bahwa dari 11 item kebutuhan yang ditawarkan pada responden, seluruhnya mampu dipenuhi oleh Program TA Jateng DIYi walaupun dalam skala sedang dan rendah. TA Jateng DIY mempunyai kemampuan yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan responden untuk mengetahui perkembangan Jawa Tengah dan DIY, untuk mengisi waktu luang,dan untuk mengetahui peristiwa terkini yang terjadi di Jawa Tengah dan DIY. commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Ni Wayan Ratrina S, D1209060, “TA JATENG DIY” NEWS PROGRAM AND WATCHING SATISFACTION (A Uses and Gratification Study on Audience of TA Jateng DIY News Program showed in TATV) Thesis (S-1), Communication Science Department of Social and Political Sciences Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, November 2012. As one of local television stations in Surakarta with Central Java and Daerah Istimewa Yogyakarta coverage, Terang Abadi Television (TATV) has news program broadcasting the most actual event and happening in Central Java and Daerah Istimewa Yogyakarta areas with TA Jateng DIY program. The TA Jateng DIY news program has had several competitors. Thus, as a local television with Central Java and DIY coverage, TATV always provides the most updated news to meet the audience’s demand for information gaining. This research aims to find out the extent to which the Media, in this case TATV, is used. The higher is the use of Media, the lower is the discrepancy between gratification sought (GS) and the gratification obtained (GO) the respondent of research obtained after watching TA Jateng DIY news program. This study employed Uses and Gratification approach and survey method. The data of research was obtained from questionnaire distributed to the respondent. The data obtained was then coded manually and then interpreted. Next, the gratification discrepancy was estimated using Palmgreen’s statistic discrepancy formula. Discrepancy formula was then operationalized with cross tabulation, in which the items of GS were matched with those of GO. From the result of data analysis, it could be concluded as follows: the respondents had high expectation in nearly all need types offered, meaning that most respondents wanted to seek for their need compliance by watching TA Jateng DIY News Program. Meanwhile, in the term of media use, the result showed high percentage during duractivity. It could be seen from the high proportion of respondents answering watching TA Jateng DIY without doing any other activities. Based on the frequency of watching TA Jateng DIY received moderate attention. It could be seen from the majority respondent answering watching TA Jateng DIY 3 to 4 times a week. From discrepancy analysis, it could be found that out of 11 need items offered to the respondent, all of them could be met by TA Jateng DIY Program at medium and low scale. TA Jateng DIY had high capability of meeting the respondents’ need for finding out the development of Central Java and DIY, and for spending leisure time and for finding out the actual event occurring in Central Java and DIY.
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi semakin canggih dari masa ke masa. Berbagai bidang usaha pasti memanfaatkan adanya teknologi dalam menjalankan aktivitasnya, tidak terkecuali teknologi yang digunakan dalam berkomunikasi dan mencari informasi, yang memungkinkan seseorang untuk dapat berkomunikasi dan mencari informasi dari jarak yang sangat jauh sekalipun. Dengan adanya teknologi, segala sesuatu dapat dilakukan dengan lebih mudah, cepat, dan tentunya lebih praktis. Karena memang untuk itulah teknologi diciptakan, termasuk media informasi dan hiburan seperti televisi yang selalu memperbaruhui acara programnya. Di manapun seseorang tinggal dan apapun pekerjaannya, pasti selalu membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Melalui program yang disediakan oleh televisi sekarang ini dapat berguna sebagai sarana komunikasi jarak jauh sekalipun dan juga dapat mempertemukan kerabat atau keluarga yang sudah lama terpisah. Keberadaan program-program televisi sekarang diharapkan menjadi sarana untuk meningkatkan akses informasi bukan hanya sebagai media hiburan saja bagi mayarakat kota, melainkan juga masyarakat yang berada di daerah. Berjalannya suatu tayangan program juga harus didukung oleh komunikasi antara para kru yang bertugas didalamnya. Televisi adalah kotak ajaib yang bisa menghipnotis ratusan juta bahkan menyentuh level miliaran orang commitJutaan to user bahkan miliaran orang tersebut di dunia karena kecanggihannya. 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
terhipnotis dengan kemampuan televisi dalam menghasilkan gambar dan suara secara bersamaan. Sejak kemunculannya hingga kini televisi semakin terasa sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Karena televisi, ritme dan kegiatan dalam hidup kita banyak diatur olehnya, sadar atau tidak sadar dan suka ataupun tidak suka inilah realitas televisi. Keberadaan media elektronik televisi sebagai suatu keniscayaan bagi siapapun. Bagi pemerintah maupun bagi masyarakat luas, media televisi tidak terbatas hanya sebagai media hiburan, ia juga berfungsi sebagai media informasi sekaligus alat sosial control. Kelebihan media televisi pada tayangannya yang bersifat audio visual (narasi dan gambar). Keberadaan media televisi sangat berguna sekali untuk masyarakat dalam memberikan informasi yang akurat, jelas dan faktual. Media elektronik itupun dapat memberikan hiburan melalui program-program yang telah mereka sediakan. Sebuah Citra atau image sebuah tayangan program merupakan salah satu faktor utama kesuksesan dari suatu program, hal ini terkait dengan bagaimana persepsi masyarakat sebagai penonton mampu menilai tayangan program tersebut. Dengan keberagaman persepsi dari penonton, kita dapat menilai sejauh mana citra atau image tayangan program tersebut di mata masyarakat. Citra merupakan tonggak utama dari perusahaan, perusahaan disini berarti stasiun televisi, citra yang baik akan mendukung kemajuan dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu tujuan utama dari perusahaan ialah membentuk citra yang baik dimata masyarakat karena citra itu sendiri mencakup banyak hal yang akan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
menjadi penilaian dimata masyarakat dan citra juga sangat terkait dengan kepuasan yang dalam hal ini adalah kepuasan program Berita TA Jateng DIY. Televisi telah membawa dampak yang besar bagi umat manusia. Televisi menyampaikan berbagai informasi, pesan – pesan dengan sangat cepat sampai ke khalayak pemirsa. Kelebihan televisi bersifat audio visual. Kelebihan lainnya adalah televisi dapat menyajikan siaran langsung (live broadcasting) pada waktu yang bersamaan. Pemirsa terpaksa menerima apa saja yang disajikan oleh televisi, baik dalam bentuk berita, pendidikan, hiburan maupun iklan. Deddy Iskandar Muda (2003: 42) menegaskan, bahwa “khusus untuk medium televisi, informasi yang diperoleh memlalui siaran televisi dapat mengendap dalam daya ingatan manusia lebih lama jika dibandingkan dengan perolehan informasi yang sama tetapi melalui membaca”. Hal tersebut disebabkan karena gambar atau visualisasi bergerak berfungsi sebagai tambahan dan dukungan informasi yang dituangkan dalam penulisan narasi. Penyiar sebagai pembaca atau yang membawakan berita memiliki kemampuan untuk memperkuat daya ingat manusia melalui alunan nada dan tekanan suara. Alasan tersebut juga diperkuat karena informasi yang disampaikan melalui medium televisi, diterima dengan dua indera sekaligus secara simultan pada saat yang bersamaan. Kedua indera tersebut adalah indera pendengaran (audio) dan indera penglihatan (visual). Siaran berita televisi, merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan berita (pesan) yang paling diminati oleh pemirsa dan masyarakat pada umumnya. Penyampaian pesan disajikan dengan cara yang lebih menarik dari audio visual commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
sehingga terasa lebih hidup, aktual dan dapat menjangkau ruang lingkup yang sangat luas. Jadi memang berita yang ditayangkan televisi tidak hanya memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat (penonton). Namun jika pesan-pesan yang disampaikan oleh media massa televisi tidak sesuai dengan aturan-aturan penyiaran yang telah ditetapkan dan dikemas dengan baik, seperti halnya kasus pada fakta diatas, maka hal tersebut akan memberikan implikasi yang negatif terhadap kehidupan masyarakat. Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, dalam ketentuan umum Bab I Pasal (1) angka 9 dikatakan : Lembaga penyiaran adalah penyelenggara penyiaran, baik lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas maupun lembaga penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan dalam ketentuan umum Bab I Pasal (1) angka 4 dikatakan bahwa: Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. Terang Abadi sebagai stasiun televisi lokal di Kota Surakarta memiliki bagian pemberitaan (news department) sebagai salah satu unit dalam perusahaan televisi. Bagian pemberitaan memiliki struktur dan sifat yang berbeda dengan unit yang lain. Perbedaan itu terletak dalam pola kerja bagian pemberitaan. Struktur organisasi bagian pemberitaan (news programme) stasiun televisi terdiri dari reporter, juru kamera, kordinator liputan (korlip), produser, eksekutif produser, dan direktur pemberitaan (news director). Divisi pemberitaan di TATV commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
memiliki berbagai macam program berita yang ditayangkan secara regular, diantaranya : Tabel 1.1 Program Berita Terang Abadi Televisi No 1.
2. 3.
4.
5.
6.
7.
8.
Program Berita TA Pagi
Keterangan Ditayangkan Senin hingga Jumat pukul 06.00 WIB dengan durasi 60 menit. Sedangkan Sabtu tayang pada pukul 06,30 dengan durasi90 menit. TA Pagi memiliki segmen interaktif lewat telephone dengan pemirsa. TA Siang Ditayangkan Senin hingga Sabtu pukul 12.00 WIB. TA Siang memberikan informasi terkini. TA Sandyakala Ditayangkan Senin hingga Sabtu, untuk Senin ditayangkan pada pukul 17.30 WIB dan Selasa hingga Sabtu ditayangkan pada pukul 16.30. TA Sandyakala berbahasa Jawa krama inggil. TA Surakarta Ditayangkan setiap hari pukul 19.00 WIB yang memberikan informasi terkini dari wilayah Surakarta dan sekitarnya. TA Wengi Ditayangkan Senin hingga Sabtu pada pukul 20.30 WIB, yang menggunakan bahasa Jawa Ngoko Mataraman. Krecek Ditayangkan setiap Senin, Rabu, dan Jumat pukul 15.30 WIB. Memberikan informasi seputar dunia kriminal dari wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Denyut Kota Sajian berita mendalam mengenai peristiwa yang sedang menjadi topic pembicaraan dari wilayah Jawa Tengah. Ditayangkan pada hari Minggu pukul 12.00 WIB. TA Jateng DIY Ditayangkan setiap hari pukul 23.05 WIB. TA Jateng DIY memberikan informasi terkini dari wilayah Jawa Tengah dan DIY. Sumber : Terang Abadi Televisi Sebagai salah satu stasiun televisi lokal di Surakarta, TATV memiliki satu program berita yang menawarkan mengenai peristiwa dan kejadian teraktual dari wilayah Jawa Tengah dan DIY dalam sebuah berita TA Jateng DIY, yang ditayangkan setiap pukul 20.30 WIB berdurasi 30 menit. Stasiun televisi ini berdiri di Surakarta sehingga commit memiliki kedekatan demografis dan psikologis to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
terhadap audience Surakarta dan seluruh audience jangkauan coverage TATV. Hal inilah yang memperkuat positioning Program Berita TA Jateng DIY. Dalam penelitian ini, penulis ingin melihat motif apa saja yang mendorong khalayak untuk menyaksikan TA Jateng DIY, dan bagaimana pola penggunaan media, serta tingkat kepuasan yang diperoleh setelah mengkonsumsi tayangan TA Jateng DIY. Dimana TA Jateng DIY selalu memberikan berita teraktual dan selalu baru di wilayah coverage TATV, yakni wilayah Jawa Tengah dan DIY. Untuk itu, dengan menggunakan pendekatan Uses and Gratification dilakukan sebuah penelitian untuk melihat seberapa besar pengaruh Motif Menonton TA Jateng DIY terhadap kepuasan penonton atau Khalayak dalam memperoleh Informasi yang dibutuhkan. Pendekatan ini menganggap bahwa khalayak mempunyai sifat aktif dalam mencari serta menggunakan media sesuai dengan kebutuhannya.Motif-motif tertentu yang ada pada khalayak menimbulkan sikap selektif terhadap media yang digunakannya. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya, media mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media yang efektif. Menurut Dennis McQuail dalam bukunya yang berjudul Teori Komunikasi Massa (2002: 388), ada empat kategori motif pengkonsumsian media secara umum yaitu motif informasi (survaillance), motif identitas pribadi (personal identity), motif integrasi dan interaksi sosial (personal relationship) dan motif hiburan (diversion). Dalam penelitian ini berusaha menjawab apa sebenarnya motif dari audience menonton Program berita TAtoJateng commit user DIY. Motif atau pengharapan ini
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
akan mendorong seseorang mengkonsumsi suatu media, yang akhirnya memungkinkan seseorang terkena terpaan (media exposure).
Besar kecilnya
terpaan media tergantung bagaimana pola penggunaan media. Setelah mengkonsumsi media tertentu seseorang akan memperoleh kepuasan nyata sebagai efek dari terpaan media. Efek media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : ”PROGRAM BERITA “TA JATENG DIY” DAN KEPUASAN MENONTON (Studi Uses and Gratification Terhadap Khalayak Penonton Program Berita TA Jateng DIY yang ditayangkan TATV).
B. Perumusan Masalah 1. Bagaimana motif masyarakat Kelurahan Banyuanyar terhadap Program Berita TA Jateng DIY di TATV? 2. Bagaimana frekuensi penggunaan media masyarakat Kelurahan Banyuanyar terhadap Program Berita TA Jateng DIY di TATV? 3. Bagaimana kepuasan masyarakat Kelurahan Banyuanyar terhadap Program Berita TA Jateng DIY di TATV?.
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan jawaban berdasarkan latar belakang masalah di atas tentang hal-hal sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui motif masyarakat Kelurahan Banyuanyar terhadap Program Berita TA Jateng DIY di TATV. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
2. Untuk mengetahui frekuensi penggunaan media masyarakat Kelurahan Banyuanyar terhadap Program Berita TA Jateng DIY di TATV. 3. Untuk mengetahui kepuasan masyarakat Kelurahan Banyuanyar terhadap Program Berita TA Jateng DIY di TATV.
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang telah peneliti lakukan ialah sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca tentang kepuasan khalayak terhadap program berita televisi serta diharapkan juga penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pimpinan stasiun televisi agar dapat meningkatkan terus citra stasiunnya melalui pendapat tingkat kepuasan tentang program berita televisi yang telah dijabarkan melalui penelitian ini. 2. Manfaat Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pengembangan Ilmu Komunikasi kedepannya, baik dari segi broadcasting maupun Citra, serta penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti sehubungan dengan masalah yang diteliti.
E. Landasan Teori 1. Tinjauan Tentang Komunikasi a. Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu topik yang sering diperbincangkan, bukan hanya dikalangancommit ilmuwan melainkan juga dikalangan to komunikasi, user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
awam, sehingga kata komunikasi itu sendiri memiliki terlalu banyak arti yang berlainan. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin communis yang berarti sama, sama disini maksudnya adalah sama makna, jadi, jika dua orang terlibat dalam komunikasi maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dikomunikasikan, yakni baik si penerima maupun si pengirim sepaham dari suatu pesan tertentu (Effendy, 2002: 9). Pengertian komunikasi secara etimologis di atas adalah bahwa komunikasi minimal harus mangandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informative, yakni agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan. Sebuah definisi
yang
dibuat
oleh
kelompok
sarjana
komunikasi
yang
mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia (human communication) bahwa: Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesame manusia (2) melalui pertukaran informasi (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Cangara, 2005: 18). Menurut Carl. I. Hovland memperluas pengertian komunikasi dengan tujuan perubahan perilaku, ini berarti bahwa komunikasi bukan sekedar memberi tahu, tetapi juga berupaya mempengaruhi agar seseorang atau sejumlah orang melakukan kegiatan atau tindakan yang di inginkan oleh komunikator, akan tetapi seseorang akan dapat mengubah commitorang to user sikap pendapat atau perilaku lain apabila komunikasinya bersifat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
komunikatif, yakni pesan-pesan yang disampaikan tidak hanya dimengerti oleh komunikator tetapi juga dimengerti oleh komunikan untuk mencapai suatu
komunikasi
yang
bersifat
komunikatif,
maka
seseorang
komunikator harus mengetahui dahulu kerangka berfikir (Frame Of Reference) dan pengalaman (Field Of Experience) calon komunikan. b. Unsur-Unsur Komunikasi Cangara menyebutkan bahwa komunikasi mempunyai unsur-unsur sebagai berikut: 1) Sumber Adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri, sumber disini dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen ataupun sejenisnya. 2) Komunikator Dalam komunikasi setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai proses, dimana komunikator dapat menjadi komunikan dan sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator 3) Pesan Adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini merupakan inti pesan yang sebenarnya menjadi pengaruh didalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan 4) Channel Adalah saluran penyampaian pesan, biasa disebut dengan media. 5) Efek Adalah hasil akhir suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang sesuai atau tidak sesuai yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai maka itu berarti komunikasi berhasil (Cangara, 2003: 45) Dari penjelasan tentang unsur-unsur komunikasi diatas terlihat bahwa komunikasi dimulai dari pikiran orang yang akan menyampaikan pesan atau informasi, kemudian dilambangkan dengan simbol dan proses selanjutnya melalui transmisi atau channel dan kemudian pesan akan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
sampai kepada si penerima dan terakhir efek yang ditimbulkan telah terinformasikan. c. Sifat Komunikasi Sifat komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy ada beberapa macam, yaitu sebagai berikut: 1) Tatap muka (face-to-face) 2) Bermedia (mediated) 3) Verbal (verbal) a) Lisan (oral) b) Tulisan (written/priated) 4) Nonverbal a) Gerakan /isyarat badaniah (gestural) b) Bergambar (pictorial) (Effendy, 2002: 7). Dalam penyampaian pesan, seorang komunikator (pengirim) dituntut untuk memiliki kemampuan dan sarana agar mendapatkan umpan balik (feedback) dari komunikan (penerima), sehingga maksud dari pesan tersebut dapat dipenuhi dengan baik dan berjalan dengan efektif. Komunikasi
dengan tatap muka (face-to-face) dilakukan
antara
komunikator dengan komunikan secara langsung, tanpa menggunakan media apapun kecuali bahasa sebagai lambing atau simbol komunikasi bermedia dilakukan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media sebagai alat bantu dalam menyampaikan pesannya. Komunikator dapat menyampaikan pesannya secara verbal dan nonverbal. Verbal dibagi kedalam dua macam yaitu lisan (oral) dan tulisan (written/printed). Sementara nonverbal dapat menggunakan gerakan atau isyarat badaniah (gestural) seperti melambaikan tangan, mengedipkan mata dan sebagainya, serta menggunakan gambar untuk commit to user mengemukakan idea tau gagasannya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
d. Tujuan Komunikasi Suatu proses komunikasi yang langsung mempunyai tujuan. Tujuan yang dipaparkan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Perubahan sikap, adalah komunikan dapat merubah sikap setelah dilakukan suatu proses komunikasi. 2) Perubahan pendapat, perubahan pendapat dapat terjadi dalam suatu komunikasi yang tengah dan sudah berlangsung dan tergantung bagaimana komunikator menyampaikan komunikasinya. 3) Perubahan perilaku, perubahan perilaku dapat terjadi bila dalam suatu proses komunikasi, apa yang dikemukakan komunikator sesuai dengan yang disampaikan hal ini tergantung kepada kredibilitas komunikator itu sendiri. 4) Perubahan sosial, yaitu perubahan yang terjadi dalam tatanan masyarakat
itu
sendiri
sesuai
dengan
lingkungan
ketika
berlangsungnya komunikasi (Effendy, 2002: 9) 2. Tinjauan Tentang Komunikasi Massa a. Pengertian Komunikasi Massa Dalam bentuk spesialisasi komunikasi terdapat salah satu bentuk komunikasi yang kita kenal dengan komunikasi massa. Seperti komunikasi pada umumnya, komunikasi massa juga merupakan suatu proses penyampaian ide-ide atau gagasan yang telah dikemas sedemikian rupa dari sumber kepada penerima. Yang membedakan komunikasi massa dengan komunikasi bentuk lain adalah karakteristik unsur-unsur yang ada dalam komunikasi massa itu sendiri dari mulai sumber atau komunikator commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
sampai efek yang dihasilkan. Namun sebelumnya ada berbagai macam pengertian dan definisi komunikasi massa yang diungkapkan para ahli untuk menjelaskan unsur-unsur tersebut. Seperti yang dinyatakan Bittner yang dikutip Rakhmat : “Mass communication is messages Communicated through a mass medium to a large number of people“ (Bittner dalam Rakhmat, 1996:188 ) artinya, Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. “Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, radio dan televisi yang siarannya ditujukan kepada umum,
dan
film
yang
di
pertunjukan
digedung-gedung
bioskop”.(Effendy, 1991:11). Pengertian-pengertian komunikasi massa diatas menyinggung media yang digunakan dalam komunikasi massa yang disebut media massa. “Media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan symbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup, dan norma-norma” (McQuail,1987:3). Selain pengertian-pengertian yang telah diuraikan di atas terdapat suatu pengertian yang mengacu pada karakteristik unsur-unsur dari komunikasi massa. Pengertian tersebut yaitu: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmat, 2000: 189). b. Karakteristik Komunikasi Massa Ada empat karakteristik komunikasi massa seperti yang dikutip oleh Effendy. Karakteristik komunikasi massa yaitu : 1) Komunikasi massa bersifat umum dan terbuka. Pesan komunikasi yang disampaikan oleh komunikator melalui media massa terbuka untuk umum dan siapa saja. 2) Komunikasi bersifat heterogen. Massa dalam komunikasi massa terdiri dari orang-orang heterogen yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang berbeda dalam kebudayaan yang beragam dari berbagai lapisan masyarakat. 3) Media massa menimbulkan keserempakan. Keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator dan penduduk tersebut satu sama lainnya dalam keadaan terpisah 4) Hubungan komunikator dengan komunikan bersifat non-pribadi. Dalam komunikasi massa hubungan komunikator dengan komunikan bersifat non-pribadi karena komunikasi yang anonim dicapai oleh orang-orang yang dikenal hanya dalam peranannya yang bersifat umum sebagai komunikator. (Effendy, 1993: 81-83). Dari karakteristik yang dikemukakan oleh Effendy tersebut dapat diartikan bahwa karakteristik atau sifat komunikasi meliputi sifat yang dimiliki oleh unsur-unsurnya : 1) Sifat komunikator. Komunikator dalam komunikasi massa adalah bersifat melembaga atau terstruktur, dimana lembaga atau organisasi tersebut memiliki misi tersendiri, jadi meskipun secara fungsional komunikatornya bersifat perorangan akan tetapi secara struktural, komunikator dalam komunikasi merupakan anggota suatu lembaga. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
2) Sifat pesan. Pesan yang disampaikan media massa bersifat umum karena memang ditujukan untuk umum. Tidak ada pesan komunikasi massa yang hanya ditujukan untuk khalayak dalam segmen tertentu, namun pesan tersebut akan terbaca, terlihat atau terdengar oleh khalayak yang bukan dari segmen sasarannya. 3) Sifat media. Media komunikasi memiliki sifat dapat menjangkau khalayak secara cepat, tepat dan terus menerus. Hubungan antara komunikator dan komunikan dapat dilakukan secara serempak dan menjangkau berbagai titik pemukiman pada waktu yang bersamaan. 4) Sifat komunikan. Komunikan dalam suatu komunikasi massa merupakan masyarakat umum yang sangat beragam, baik dalam segi demografis, usia, pendidikan dan lain-lain. c. Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi massa memiliki fungsi tersendiri sesuai dengan karekteristik unsur-unsurnya. Secara umum “komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pndidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam kehidupan seseorang” (Cangara, 2005: 63). Fungsi komunikasi massa lain yang lebih terperinci yaitu : 1) Informasi, yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta, dan pesan, opini, dan komentar sehingga orang bias mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya. 2) Sosialisasi, yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada, serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif. 3) Motivasi, yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang user lihat, dengar lewat media massa. lain melalui apa yangcommit merekatobaca,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
4) Bahan diskusi, menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai halhal yang menyangkut orang banyak. 5) Pendidikan, yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik pendidikan formal di sekolah maupun untuk di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik, dan mengesankan. 6) Memajukan kebudayaan, Media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui pertukaran program siaran. 7) Hiburan, media massa telah banyak menyita waktu luang untuk semua golonngan usia dengan difungsikannya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga. 8) Integrasi, banyak bangsa di dunia dewasa ini diguncang oleh kepentingan-kepentingan tertentu karena perbedaan etnis dan ras. Komunikasi satelit dapat dimanfaatkan untuk menjembatani perbedaan-perbedaan itu dalam memupuk dan memperkokoh persatuan bangsa (Cangara, 2005: 63-65) d. Efek Komunikasi Massa Komunikasi massa bisa mempunyai pengaruh yang kuat dan besar pada khalayaknya, bisa juga dianggap sedikit atau sama sekali tidak mempunyai pengaruh. Pengaruh ini lebih dikenal dengan sebutan efek. Efek diartikan sebagai semua jenis perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah menerima sesuatu pesan komunikasi dari suatu sumber. Perubahan yang dimaksud dapat meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku nyata (Wiryanto, 2000 : 62). Komunikasi dinyatakan efektif apabila ia mengasilkan efek-efek atau perubahan-perubahan sabagaimana yang diharapkan oleh sumber, seperti pengetahuan, sikap, dan perilaku, atau ketiganya. Perubahanperubahan di pihak penerima ini diketahui dari tanggapan-tanggapan yang diberikan penerima sebagai umpan balik. Suatu saat media dianggap sangat berpengaruh, tetapi ada saat lain ketika media massa hanya dianggap sedikit berpengaruh, atau bahkan commit to user hampir tidak ada pengaruhnya sama sekali. Hal ini dikarenakan adanya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
perbedaan pendekatan yang dilakukan terhadap cara meneliti efek media itu sendiri. Pendekatan pertama adalah melihat efek dari pesan media atau dari media itu sendiri. Kemudian pendekatan kedua adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yaitu dilihat dari perubahan kognitif, afektif, dan behavioral. 1) Efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi. 2) Efek afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap, atau nilai. 3) Efek behavioral, merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati ; yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku (Rakhmat, 2000: 219). 3. Media Televisi Sebagai Media Massa a. Sejarah Televisi Pada hakikatnya, media televisi lahir karena perkembangan teknologi. Bermula dari ditemukannya electrische teleskop sebagai perwujudan gagasan seorang mahasiswa dari Berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Nipkov, menemukan sistem penyaluran sinyal gambar, untuk mengirim gambar melalui udara dari suatu tempat ke tempat lain. Sistem ini dianggap praktis, sehingga diadakan percobaan pemancaran serta penerimaan sinyal televisi tersebut. Hal ini terjadi antara tahun 1883-1884. Akhirnya Nipkov diakui sebagai „Bapak‟ televisi. Televisi sudah mulai dapat dinikmati oleh publik Amerika Serikat pada tahun 1939, yaitu ketika berlangsungnya World‟s Fair di New York Amerika serikat, tetapi Perang Dunia II telah menyebabkan kegiatan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
dalam bidang televisi itu terhenti. Baru setelah itu, tahun 1946 kegiatan dalam bidang televisi dimulai lagi. Pada waktu itu di seluruh Amerika Serikat hanya terdapat beberapa buah pemancar saja, tetapi kemudian teknologi berkembang dengan pesat, jumlah pemancar TV meningkat dengan hebatnya. Tahun 1948 merupakan tahun penting dalam dunia pertelevisian karena pada tahun tersebut ada perubahan dari televisi eksperimen ke televisi komersial di Amerika. Seperti halnya dengan media massa lain, televisi pun tidak dapat dimonopoli oleh Amerika Serikat saja. Sewaktu Amerika giat mengembangkan media massa itu, negara-negara Eropa lain pun tidak mau ketinggalan. Perkembangan televisi sangat cepat sehingga dari waktu ke waktu media ini memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari. Menurut Skormis (Kuswandi, 1996: 8) dalam bukunya “Television and Society : An Incuest and Agenda “, dibandingkan dengan media massa lainnya (radio, surat kabar, majalah, buku, dan sebagainya). Televisi tampaknya mempunyai sifat istimewa. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bias bersifat informatif, hiburan, dan pendidikan, atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut. Informasi yang disampaikan oleh televisi, akan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
b. Perkembangan Televisi di Indonesia Media televisi di Indonesia bukan lagi sebagai barang mewah. Kini media layar kaca tersebut sudah menjadi salah satu barang kebutuhan pokok bagi kehidupan masyarakat untuk mendapatkan informasi. Dengan kata lain, informasi sudah merupakan bagian dari hak manusia untuk aktualisasi diri Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia dimulai
pada
tanggal
24
Agustus
1962,
bertepatan
dengan
dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan status sampai sekarang. Selama tahun 1962-1963 TVRI berada di udara rata-rata satu jam sehari dengan segala kesederhanaannya. TVRI yang berada di bawah Departemen Penerangan, kini siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia. Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan dari stasiun TV lainnya, yakni (RCTI) Rajawali Citra Televisi Indonesia yang bersifat komersial. Kemudian secara berturut-turut berdiri stasiun televisi (SCTV) Surya Citra Televisi Indonesia, (TPI) Televisi Pendidikan Indonesia dan (ANTeve) Andalas Televisi (Ardianto, 2007 : 127). Dengan
kehadiran
RCTI,
SCTV,
dan
TPI maka
dunia
pertelevisian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan, baik dalam hal mutu siarannya maupun waktu penayangannya. Untuk lebih meningkatkan mutu siarannya pada pertengahan tahun 1993, RCTI telah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
mengudara secara nasional dan membangun beberapa stasiun transmisi di berbagai kota besar di Indonesia , seperti : Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Batam, dan daerah-daerah lain. Kemudian stasiun-stasiun televisi swasta bertambah lagi dengan kehadiran Indosiar, Trans TV, Trans 7, Global TV, Metro TV, dan TV One. c. Daya Tarik Televisi Televisi mempunyai daya tarik yang kuat. Jika radio mempunyai daya tarik yang kuat disebabkan unsur kata-kata, musik dan sound effect, maka TV selain ketiga unsur tersebut juga memiliki unsur visual berupa gambar. Dan gambar ini bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan mendalam pada pemirsa. Daya tarik ini selain melebihi radio, juga melebihi film bioskop, sebab segalanya dapat dinikmati di rumah dengan aman dan nyaman. Selain itu, TV juga dapat menyajikan berbagai program lainnya yang cukup variatif dan menarik untuk dinikmati masyarakat. d. Program Televisi Pengaruh televisi terhadap sistem komunikasi tidak pernah lepas dari pengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi, dan perasaan bagi para penontonnya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh psikologis dari televisi itu sendiri, di mana televisi seakan-akan menghipnotis pemirsa, sehingga mereka telah hanyut dalam keterlibatan akan kisah atau peristiwa yang disajikan oleh televisi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
Menurut Frank Jefkins (2003 : 105), televisi memiliki sejumlah karakteristik khusus dan program acara, yaitu : 1) Selain menghasilkan suara, televisi juga menghasilkan gerakan, visi dan warna. 2) Pembuatan program televisi lebih mahal dan lama. 3) Karena menghandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu yang tampak haruslah dibuat semenarik mungkin. Sedangkan program acara televisi, terdiri dari : 1) Buletin berita nasional, seperti : siaran berita atau bulletin berita regional yang dihasilkan oleh stasiun-stasiun televisi swasta lokal. 2) Liputan-liputan khusus yang membahas tentang berbagai masalah aktual secara lebih mendalam. 3) Program-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau di luar ruangan, yang disiarkan langsung atau tidak langsung dari dalam negeri atau luar negeri. 4) Program acara mengenai topik khusus yang bersifat informatif, seperti: acara memasak, berkebun, dan acara kuis. 5) Acara drama, terdiri dari : sinetron, sandiwara, komedi, film, dan lain sebagainya. 6) Acara musik, seperti konser musik pop, rock, dangdut, klasik, dan lain sebagainya. 7) Acara bagi anak-anak, seperti : film kartun. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
8) Acara keagamaan, seperti : siraman rohani, acara ramadhan, acara natal, dan lain sebagainya. 9) Program acara yang membahas tentang ilmu pengetahuan dan pendidikan. 10) Acara bincang-bincang atau sering disebut talkshow. e. Dampak Acara Televisi Media televisi sebagaimana media massa lainnya berperan sebagai alat informasi, hiburan, kontrol sosial, dan penghubung wilayah secara strategis. Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi pesan media televisi kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga akan diinterpretasikan secara berbeda-beda menurut visi pemirsa. Serta dampak yang ditimbulkan juga beraneka ragam. Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman dan kebutuhan pemirsa terhadap isi pesan acara televisi berkaitan erat dengan status sosial ekonomi serta situasi dan kondisi pemirsa pada saat menonton televisi. Dengan demikian apa yang diasumsikan televisi sebagai suatu acara yang penting untuk disajikan bagi pemirsa, belum tentu penting bagi khalayak. Ada tiga dampak yang ditimbulkan dari acara televisi terhadap pemirsa : 1) Dampak kognitif yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi yang melahirkan pengetahuan bagi pemirsa. 2) Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trendi aktual yang ditayangkan televisi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
3) Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan pemirsa sehari-hari (Kuswandi, 1996 : 99). 4. Teori Uses and Gratification Model uses and gratification menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. (Effendy, 1993 : 289). Teori uses and gratification digambarkan Swanson sebagai a dramatic break with effect tradition of the past. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan
orang
terhadap
media.
Setiap
khalayak
dianggap
aktif
menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dari hal inilah timbul istilah uses and gratification, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan (Rakhmat, 2001 : 65). Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa kominikasi massa berguna (utility), bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif (intentionality); bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi (selectivity); dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu (stubborn). Karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai stuasi ketika kebutuhan itu terpenuhi. (Rakhmat, 2001 : 65). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
Dalam hal ini, tidak semua khalayak diangap aktif dalam mencari atau memenuhi kebutuhan akan berita semua dengan menonton sebuah media. Ini dikarenakan khalayak aktif adalah khalayak yang memperhatikan dengan seksama media yang menjadi sumber pemenuhan kebutuhannya, dalam hal ini berita TA Jateng DIY, kalau khalayak merasa kurang puas dengan berita yang diinformasikan, tentu mereka akan memberikan semacam keberatan kepada redaksi, yang bisa disampaikan melalui surat pembaca, e-mail, bahkan telpon langsung kepada redaksi. Berkaitan dengan pendekatan uses and gratification dan sifat khalayak yang aktif, Littlejohn menyatakan bahwa : “…. pendekatan ini melihat anggota-anggota khalayak secara aktif menggunakan isi-isi media, daripada bertindak pasif terhadap media …” (Littlejohn, 1996 : 345). Menurut Kart, Blumer, dan Gurrevitch teori uses and gratification diasumsikan bahwa : 1) Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan tidak mempunyai tujuan. 2) Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak. 3) Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalyak yang bersangkutan. 4) Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. 5) Penilaian tentang arti cultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayaknya. (Rakhmat, 2001: 205). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
Berkaitan dengan jenis media dan isi yang dipilih, konsep khalayak aktif memiliki kaitan dengan motif dan juga berarti bahwa khalayak mempunyai kecenderungan untuk mengolah makna atas informasi yang diperoleh. Dalam hal ini khalayak dapat memilih siaran berita mana yang akan ditontonnya, yang tentunya dapat semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan sosial khalayaknya demi terciptanya kepuasan. Pendekatan uses and gratification menekankan riset komunikasi massa
pada
konsumen
pesan
atau
komunikasi
dan
tidak
begitu
memperhatikan mengenai pesannya. Kajian yang dilakukan dalam ranah uses and gratification mencoba untuk menjawab pertanyaan : “mengapa orang menggunakan media dan apa yang mereka gunakan untuk media?” (McQuail, 2002 : 388). Pada model ini yang diteliti adalah sumber social dan psikologis dari kebutuhan yang menimbulkan harapan-harapan dari media massa atau sumber-sumber lain, yang menyebutkan perbedaan pola terpaan media (atau keterlibatan dalam kegiatan lain), dan menghasilkan kebutuhan dan akibatakibat lain, bahkan sering kali akibat-akibat yang tiak dikehendaki. (Rakhmat, 2001 : 65). Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan dasar, Maslow mengemukakan ada lima kebutuhan dasar (basic needs) secara hierarki, dan menempatkan kebutuhan akan aktualisasi diri sebagai tingkatan tertinggi (Effendy, 1993 : 294). Lima kebutuhan dasar tersebut antara lain : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
a. Cognitive Needs (Kebutuhan Kognitif) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan; juga memuasatkan rasa penasaran kita dengan dorongan penyelidikan kita. b. Affective Needs (Kebutuhan Afektif) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. c. Personal Integrative Needs (Kebutuhan Pribadi) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh hasrat akan harga diri. d. Social Integrative Needs (Kebutuhan Sosial) Kebutuhang yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. e. Escapist Needs (Kebutuhan Pelepasan) Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman. Kebutuhan-kebutuhan (needs) inilah yang menyebabkan timbulnya Gratification Sought, motif yang mendorong inidividu melakukan aktifitas dengan menggunakan media tertentu. Jadi yang disebut motif adalah dorongan yang ditimbulkan dari sejumlah kebutuhan yang ingin dicapai individu dari suatu objek tertentu yang menimbulkan perilaku individu. (Rakhmat, 2001 : 216). Pada konsep Palmgreen, kepuasan individu dalam menggunakan media massa dalam hal ini berita TA Jateng DIY, akan diketahui dengan ada tidaknya kesenjangan yang ditimbulkan antara kepuasan yang diharapkan ketika menonton berita TA Jateng DIY dengan kepuasan yang diperoleh setelah mengkonsumsi media televisi khususnya berita TA Jateng DIY. Untuk
mengukur
konsep
media
yang
memuaskan,
peneliti
menggunakan Gratification Sought dan Gratification Obtained dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
membandingkan keduanya dalam tingkat kesenjangan. Jadi kepuasan khalayak dalam suatu media tertentu diukur berdasarkan kesenjangan (discrepancy) antara Gratification Sought dan Gratification Obtained. Semakin kecil kesenjangannya, semakin memuaskan media tersebut. Semakin besar kesenjangannya, semakin tidak memuaskan media tersebut. (Subiakto, 2000: 3). 5. Pengertian dan Pemahaman Motif Motif berasal dari kata “motive” yang berarti secara obyektif merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk menentukan pilihannya dari berbagai perilaku tertentu, sesuai dengan tujuan. Sedangkan definisi subyektif motif merupakan dasar bagi seseorang untuk bergerak, berperilaku, dan bertindak menurut tujuan atau kegiatan membangkitkan daya gerak yang terdapat pada diri sendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam rangka mencapai tujuan ataupun kepuasan. (Rakhmat, 2001 : 23). Dengan demikian motif timbul karena adanya suatu kebutuhan. Menurut Dennis McQuail dalam bukunya yang berjudul Teori Komunikasi Massa (2002: 388), ada empat kategori motif pengkonsumsian media secara umum yaitu : a. Motif Informasi (Survaillance) Adalah berkenaan dengan kebutuhan individu akan informasi dan eksplorasi sosial. b. Motif Identitas Pribadi (Personal Identity) Adalah referensi diri, eksplorasi realitas, penguatan nilai, motif yang ditujukan untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak yang bersangkutan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
c. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial (Personal Relationship) Adalah motif yang meliputi interaksi dan integrasi sosial, merajuk kelangsungan hubungan individu tersebut dengan orang persahabatan, kegunaan sosial. d. Motif Hiburan (Diversion) Adalah motif yang meliputi kebutuhan untuk melepaskan diri rutinitas, tekanan, dan masalah; sarana pelepasan emosi; kebutuhan hiburan.
pada lain,
dari akan
Disini khalayak diasumsikan sebagai individu yang aktif dan diarahkan oleh tujuan. Anggota khalayak dianggap memiliki tanggung jawab sendiri dalam mengadakan pemilihan terhadap media massa untuk mengetahui kebutuhannya, untuk memenuhi kebutuhannya, dan bagaimana cara memenuhinya. Media massa dianggap sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan individu dan individu boleh memenuhi kebutuhan mereka melalui media massa atau dengan suatu cara lain. Sedangkan menurut Purwanto (2000 : 27), ada tiga fungsi motif, yaitu: a. Fungsi penggerak, mendorong seseorang bertindak untuk menentukan tujuannya. b. Fungsi menentukan arah perbuatan, teknik kearah tujuan. c. Fungsi seleksi-menyeleksi perbuatan diri seseorang, yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan mengesapingkan perbuatan yang tidak bermanfaat. 6. Kepuasan Khalayak Dalam kamus umum Bahasa Indonesia (1982 : 771), kepuasan berasal dari kata “puas” (bentuk kata sifat) yang berarti “merasa senang” (lega, commit to user kenyang, dan sebagainya karena sudah merasa secukup-cukupnya atau sudah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
terpeuhi hasrat hatinya). Sedangkan “kepuasan” (bentuk kata benda) yang diartikan sebagai suatu perihal atau perasaan puas, kelegaan, dan sebagainya. Faktor penting yang harus diperhatikan saat ini adalah kepuasan khalayak. Jika pelanggan tidak puas, dia akan menghentikan bisnisnya. Semua upaya dilakukan untuk mancapai mutu dan memberikan pelayanan yang unggul tidak ada artinya sama sekali jika tidak berusaha untuk memuaskan pelanggan. Definisi kepuasan sangatlah sederhana. Seorang pelanggan merasa puas jika kebutuhannya, secara nyata atau hanya anggapan, terpenuhi atau melebihi harapannya. Lalu, bagaimana bisa mengetahui kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan? Bertanya kepada pelanggan! Tepat sekali. Sangat sederhana, cukup bertanya, kemudian penuhi apa yang diinginkan pelanggan dan usahakan untuk melampauinya. (Gerson, 2004: 5). Selanjutnya kepuasan dalam penelitian ini lebih dimaksudkan pada terpenuhinya kebutuhan audience dalam kegiatan menggunakan media massa berdasarkan tujuan dan motif tertentu. Untuk mencapai kepuasan tersebut setiap individu bersifat aktif dan selektif dalam menggunakan atau memilih jenis media yang sesuia dengan kebutuhan agar tercipta kepuasan. Penelitian uses and gratification dilakukan dengan mengetahui motif seseorang dalam menggunakan media, disamping itu peneliti juga dapat mengungkapkan tingkat kepuasan seseorang setelah mengkonsumsi media tertentu. Seperti yang dilakukan Philip Palmgreen dalam mengembangkan konsep gratification sought (GS) yaitu kepuasan yang diinginkan atau commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
diharapkan individu dalam menggunakan jenis media, serta gratification obtained (GO) yaitu kepuasan nyata yang diperoleh setelah individu menggunakan atau mengkonsumsi suatu media tertentu. Bila mengukur kepuasan pelanggan, pengukuran harus dilakukan pada kebutuhan, keinginan, persyaratan, dan harapannya serta mengapa demikian. Banyak sekali kesenjangan yang ada antara pelanggan dan penyedia produk. Mengukur kesenjangan tersebut merupakan satu-satunya cara untuk menutupnya. Semua kesenjangan berdasarkan pada pebedaan persepsi antara penyedia dengan pelanggan mengenai apa yang seharusnya diterima oleh pelanggan. Berikut adalah daftar berbagai macam kesenjangan yang telah diidentifikasikan melalui penelitian (Gerson, 2004 : 27-28) : a. Kesenjangan antara pandangan perusahaan tehadap keinginan pelanggan dengan keinginan pelanggan yang sesungguhnya b. Kesenjangan antara pandangan perusahaan tehadap perusahan atau jasa yang telah dibeli pelanggan dan pandangan pelangga tehadap barang atau jasa yang diterimanya. c. Kesenjangan antara pandangan perusahaan dengan pandangan pelanggan terhadap mutu pelayanan yang diberikan. d. Kesenjangan antara harapan pelanggan terhadap mutu pelayanan dengan kinerja pelayanan yang sesungguhnya. e. Kesenjangan
antara
janji
pemasaran
sesungguhnya. commit to user
dengan
pelayanan
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
Dengan mengetahui kesenjangan (discrepancy) antara GS dan GO, peneliti dapat memahami tingkat kepuasan yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi media tertentu. a. Gratification Sought (GS) Palmgreen dan kawan-kawannya mendefinisikan Gratification Sought (GS) dala kaitannya dengan kepercayaan seseorang mengenai apa yang media dapat berikan dan evaluasi seseorang mengenai isi media. Sebagai contoh, jika seseorang percaya bahwa komedi situasi memberikan hiburan dan orang tersebut mengevaluasi hiburan itu bagus, maka ia mencari kepuasan dari kebutuhan hiburan dengan menonton komedi situasi. Disisi lain, jika seseorang percaya bahwa komedi situasi memberikan pandangan mengenai kehidupan yang tidak realistis dan mengevaluasi isi seperti itu jelek, maka ia menghindari untuk menonton komedi situasi. (Winarso, 2005 : 111). Gratification Sought (GS) adalah kepuasan yang diharapkan individu dalam menggunakan media tertentu (Subiakto, 2000 : 3). Individu menggunakan atau tidak menggunakan suatu media depengaruhi sebab-sebab tertentu, yaitu didasari motif pemenuhan kebutuhan yang ingin dipenuhi. Motif yang melatarbelakangi individu satu dengan individu lain dalam mengkonsumsi media tidaklah sama. Jadi dapat disimpulkan Gratification Sought (GS) adalah motif kepuasan yang diharapkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
individu dalam menggunakan media tertentu. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah motif individu dalam menonton Berita TA Jateng DIY. Pada penelitian ini, kategori motif individu dalam menonton Berita TA Jateng DIY yang dijadikan acuan adalah kategori motif pengkonsumsian menurut McQuail. Adapun kategori motif menurut McQuail (2002 : 70-71) adalah : 1) Motif Informasi Adalah motif yang berkenaan dengan kebutuhan individu akan informasi dan eksplorasi sosial. 2) Motif Identitas Pribadi Adalah motif yang berhubungan dengan referensi diri, eksplorasi realitas, penguatan nilai, motif yang ditujukan untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak yang bersangkutan. 3) Motif Integrasi dan Interaksi Sosial Adalah motif yang meliputi integrasi dan interaksi social, merujuk pada kelangsungan hubungan individu tersebut dengan orang lain, persahabatan, kegunaan sosial. 4) Motif Hiburan Adalah motif yang meliputi kebutuhan untuk melepaskan diri dari rutinitas, tekanan, dan masalah; sarana pelepasan emosi; kebutuhan akan hiburan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
b. Gratification Obtained (GO) Gratification Obtained (GO) adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh setelah menggunakan media (Subiakto, 2000 : 3). Gratification Obtained juga diartikan sebagai jumlah kebutuhan yang diperoleh atas terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tertentu setelah menggunakan media. Arti dari Gratification Obtained (kepuasan yang diperoleh) dalam penelitian ini adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah proses penggunaan media yaitu setelah menggunakan menonton Berita TA Jateng DIY. Indikator untuk mengukur Gratification Obtained (GO) sama dengan indikator untuk mengukur Gratification Sought (GS). Ketegori kepuasan yang diperoleh diukur dengan ketegori sebagai berikut (McQuail, 2002 : 72-73) : a. Kepuasan Informasi Adalah kepuasan yang berkenaan dengan kebutuhan individu akan informasi dan eksplorasi sosial. b. Kepuasan Identitas Pribadi Adalah kepuasan yang berhubungan dengan referensi diri, eksplorasi realitas, penguatan nilai, motif yang ditujukan untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak yang bersangkutan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
c. Kepuasan Interaksi dan Integrasi Sosial Adalah kepuasan yang meliputi integrasi dan interaksi social, merujuk pada kelangsungan hubungan individu tersebut dengan orang lain, persahabatan, kegunaan sosial. d. Kepuasan Hiburan Adalah kepuasan yang meliputi kebutuhan untuk melepaskan diri dari rutinitas, tekanan, dan masalah; sarana pelepasan emosi; kebutuhan akan hiburan.
F. Definisi Konsepsional dan Definisi Operasional 1. Definisi Konsepsional Definisi konsepsional adalan pengertian atau batasan tentang suatu konsep, yang dipilih atau diterapkan oleh peneliti.Dalam penelitian kuantitatif, konsep yang harus didefinisikan adalah variabel-variabel atau kata kunci penelitian atau kata kunci penelitian. (Hamidi, 2007: 4). 1.1 Motif Motif
adalah
kondisi
psikologis
yang
menimbulkan,
mengarahkan, dan mempertahankan laku tertentu (Pitinch & Schunk dalam Sukadji& Singgih Salim, 2001). 1.2 Penggunaan Media (Media Used) Penggunaan Media (Media Used) jumlah waktu yang digunakan untuk mengkonsumsi media dan berbagai hubungan antara individu dan konsumen media dan isi media yang dikonsumsi, atau dengan media commitKriyantono, to user secara keseluruhan. (Rakhmat 2006:207).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
1.3 Gratifications Sought (GS) Kepuasan
yang
dicari
atau
diinginkan
individu
mengkonsumsi suatu jenis media tertentu (radio, tv,
ketika
atau Koran).
(Rahkmat Kriyantono, 2006: 206). 1.4 Gratifications Obtained (GO) Adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media tertentu.(Rahkmat Kriyantono, 2006: 207). 1.5 Gratifications Discrepancy (GD) Adalah berbedaan perolehan kepuasan yang terjadi antara skor GS dan
GO dalam mengkonsumsi media
tertentu.
Semakin kecil
discrepancy-nya, semakin memuaskan media tersebut. 2. Definisi Konseptual Singarimbun (1989:23) menegaskan bahwa definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah vareiabel diukur. Kerlinger (1983 : 31) dengan memberi arti definisi operasional sebagai aktivitas-aktivitas atau “melakukan operasi” yang diperlukan untuk mengukur variabel.
Dengan
demikian, definisi ini merupakan operasionalisasi dari definisi konsepsional yang telah dijabarkan. (Hamidi, 2007:4) 1. Gratification Sought (GS) Gratification Sought (GS) diukur dengan menggunakan beberapa pertanyaan tentang kepuasan yang dicari dari menyaksikan film televisi di televisi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
Pertanyaan tersebut didasarkan pada motif responden dalam menonton film televisi yang terdiri dari 4 kelompok kebutuhan (berdasarkan teori Denis Mc Quail) yang dioperasionalisasikan dalam 11 item pertanyaan pencarian kepuasan, yaitu seperti berikut: 1) Motif Memenuhi Kebutuhan Informasi - Mengetahui peristiwa terkini dari wilayah Jawa Tengah dan DIY - Mengetahui informasi ekonomi dari wilayah Jawa Tengah dan DIY - Mengetahui situasi politik dari wilayah Jawa Tengah dan DIY - Mengetahui kebijakan baru yang dibuat pemerintah kota, Kabupaten dari wilayah Jawa Tengah dan DIY - Mengetahui event/kegiatan budaya di wilayah Jawa Tengah dan DIY 2) Motif Identitas Diri - Untuk mengetahui perkembangan Jawa Tengah dan DIY - Memanbah kecintaan terhadap Jawa Tengah dan DIY 3) Motif Integrasi dan Interaksi Sosial - Mendapatkan bahan perbincangan dengan rekan - Memberikan informasi kepada orang lain mengenai peristiwa terkini dari Jawa Tengah dan DIY 4) Motif Hiburan - Untuk mengisi waktu luang - Untuk mendapatkan hiburan (relaksasi) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
Pada masing-masing item pertanyaan kebutuhan diberikan empat alternative dengan skor 4 yang dapat dipilih responden yang menyatakan kuatnya keinginan responden untuk memuaskan kebutuhannya melalui tayangan tersebut. Dengan menggunakan skala Likert, keempat skala dimaksud adalah:
Sangat Setuju (skor 4)
Setuju (skor 3)
Tidak Setuju (skor 2)
Sangat Tidak Setuju (skor 1) Dari ketentuan skor tersebut akan diperoleh nilai tertinggi adalah
11 x 4 = 44 (sebagai batas atas) dan nilai terendah 11 x 1 = 11 (sebagai batas bawah). Dengan menentukan 3 kelas yang menyatakan tingginya harapan responden untuk memuaskan kebutuhannya melalui Program talent show tersebut maka diperoleh range (jarak) interval:
i= i= i = 8,25 i=8 Kategori ketiga kelas tingkat kepuasan yang diharapkan responden tersebut adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
- Sangat tinggi
= 35-44, artinya responden memang sangat mengharapkan pemuasan kebutuhan informasi dengan menyaksikan TA Jateng DIY.
- Tinggi
= 27-34,
artinya
pemuasan
responden
kebutuhannya
mengharapkan
melalui
program
Berita TA Jateng DIY. - Rendah
= 19-26, artinya responden cukup mengharapkan pemuasan
kebutuhannya
melalui
program
berita TA Jateng DIY. - Sangat rendah
= 11-18, artinya responden tidak mengharapkan pemuasan
kebutuhannya
melalui
program
berita TA Jateng DIY. 2. Penggunaan Media (Media Used) Media use merupakan perilaku khalayak dalam menggunakan media. Tingkat penggunaan media pada responden dalam penelitian ini dihitung berdasarkan tingkat perhatian, frekuensi, dan curahan waktu rata-rata yang diberikan responden pada tayangan TA Jateng dan DIY. a. Frekuensi Yaitu tingkat keseringan responden dalam menonton tayangan dimaksud.Dalam penelitian ini adalah berapa kali responden menonton TA Jateng DIY dalam satu waktu seminggu. Frekuensi responden dalam menonton acara TA Jateng DIY dikategorikan menjadi tiga tingkatan, yaitu: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
- Sangat Tinggi
: Jika menonton 7-8 kali dalam seminggu
- Tinggi
:Jika menonton 5-6 kali dalam seminggu
- Rendah
:Jika menonton 3-4 kali dalam seminggu
- Sangat rendah
: Jika menonton 1-2 kali dalam seminggu
b. Intensitas Kedalaman responden saat menonton TA Jateng DIY, dibagi menjadi tiga tahapan antara lain: - Before exposure (Sebelum terpaan) Menunjukkan aktivitas responden sebelum menggunakan media massa televisi, hal ini digambarkan dengan aktivitas pencarian informasi.
Dalam penelitian ini audience diamsusikan tidak
melakukan aktivitas sebelum terkena terpaan media.Sehingga tidak diukur. - During exposure (Saat terpaan) Menunjukkan aktivitas responden saat menggunakan media televisi.Digambarkan oleh perilaku responden saat mengikuti tayangan tersebut.
Sangat Tinggi, jika menonton tanpa melakukan aktivitas lain.
Sangat Rendah, jika menonton dengan melakukan aktivitas lain.
- After exposure (Setelah terpaan) Menunjukkan aktivitas responden setelah terpaan media atau setelah menyaksikan program berita TA Jateng DIY yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
digambarkan oleh aktivitas responden membicarakan dengan orang lain. Sangat Tinggi, jika melakukan perbincangan dengan orang lain tentang isi TA Jateng DIY. Sangat Rendah, jika tidak melakukan perbincangan dengan orang lain tentang isi berita TA Jateng DIY. c. Durasi Merupakan waktu yang digunakan responden untuk menyaksikan TA Jateng DIY. - Sangat Tinggi, jika selalu menyaksikan hingga selesai - Tinggi, jika hampir selalu menyaksikan hingga selesai - Rendah, jika terkadang menyaksikan hingga selesai - Sangat Rendah, jika tidak pernah menyaksikan hingga selesai 2. Gratification Obtained (Kepuasan yang diperoleh) Dalam penelitian ini variabel kepuasan yang diperoleh (GO) diukur dengan mengajukan kembali sejumlah pertanyaan yang dioperasionalkan dari 11 item pertanyaan kebutuhan dalam 3 kelompok yang berkaitan dengan jenis kebutuhan manusia seperti GS, tetapi lebih dikhususkan lagi dalam arti telah menunjuk pada media televisi tertentu yaitu, TA Jateng DIY yang ditayangkan di Terang Abadi Televisi. Langkah ini untuk mengetahui besarnya nilai GO yang diperoleh untuk masing-masing tayangan yaitu TA Jateng DIY. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
Seperti dalam GS, untuk mengoperasionalkan GO, diajukan pula pertanyaan-pertanyaan dengan tiga alternatif jawaban dalam 3 skor yang dapat dipilih responden.
Meski keempat alternatif jawaban yang
diberikan berbeda-beda untuk setiap itemnya (sesuai dengan kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah menyaksikan TA Jateng DIY), namun sebelumnya telah ditetapkan terlebih dahulu ketentuan pemberian skor untuk masing-masing alternatif jawaban sebagai berikut: a = skor 4 b = skor 3 c = skor 2 d = skor 1 3. Discrepancy (Kesenjangan Kepuasan) Kesenjangan
kepuasan
(Gratification
Discrepancy)
adalah
perbedaan perolehan kepuasan yang terjadi antara skor GS dan GO dalam mengkonsumsi media tertentu. Semakin kecil discrepancy nya, semakin memuaskan media tersebut. Diukur dengan menyilangkan nilai GS dan nilai GO yang diperoleh, sehingga akan nampak kesenjangan kepuasan yang dialami responden setelah menonton TA Jateng DIY. Indikator terjadinya kesenjangan kepuasan adalah: a) Jika mean skor (rata-rata skor) GS lebih besar dari mean skor GO (mean skor GS >mean skor GO) maka terjadi kesenjangan kepuasan, karena kebutuhan yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan kebutuhan yang diharapkan. Media tidak memuaskan commit to user khalayak.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
b) Jika mean skor GS sama dengan mean skor GO (GS=GO), maka tidak terjadi kesenjangan kepuasan, karena jumlah kebutuhan
yang
diinginkan semuanya terpenuhi. c) Jika mean skor GS lebih kecil dari mean skor GO (GS < GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan karena kebutuhan yang diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan yang diharapkan. Dengan kata lain bahwa media tersebut memuaskan khalayaknya. Semakin besar kesenjangan mean skor yang terjadi, maka makin tidak memuaskan media tersebut bagi khalayak.
Sebaliknya, semakin kecil
kesenjangan mean skor yang terjadi, maka makin memuaskan media tersebut bagi khalayaknya.
G. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan ungkapan cara-cara (metode) dan penetapan unsur-unsur yang berhubungan dengan jenis-jenis aktivitas penelitian, yakni dari penetapan lokasi, pendekatan penelitian, dan seterusnya sampai dengan analisis data. (Hamidi, 2007 : 122). 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu memaparkan situasi dan peristiwa.Dalam hal ini melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa, atau membuat prediksi. commit to user
Tetapi akan mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
keadaan mengenai apa, berapa banyak dan sejauh mana. (Jalaluddin Rakhmat, 2001 : 24) Jenis penelitian ini dipilih karena penulis ingin mengetahui gambaran tentang bagaimana kepuasan yang diharapkan dan diperoleh responden, pola penggunaan media, serta seberapa besar kesenjangan kepuasan yang terjadi. 2. Teknik Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan cara survei, yaitu riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.
(Rakhmat Kriyantono,
2006:60). 3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan diwilayah Kelurahan Banyuanyar Kota Surakarta.Kelurahan Banyuanyar merupakan bagian dari Kecamatan Banjarsari.Adanya heterogenitas tingginya terpaan media televisi pada masyarakat Banyuanyar tersebut sebagai alasan bagi peneliti untuk menjadikannya sebagai responden, karena mereka dianggap dapat mewakili.Selain itu juga mempertimbangkan kemudahan pencarian data, efisiensi waktu, serta biaya. 4. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pemirsa TA Jateng DIY yang berada di wilayah Kelurahan Banyuanyar dan sesuai dengan target commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
audience dari Program Berita TA Jateng DIY. Menurut J.R Rossister dan L. Percy (1998 : 346), Target Audience adalah segment yang akan tercapai oleh perusahaan. Berdasarkan data yang diperoleh PT. Terang Abadi Televisi segment audience Program Berita TA Jateng DIY adalah: Tabel 1.2 Berdasarkan usia
15 tahun keatas
Berdasarkan jenis kelamin
Pria dan Wanita
Berdasarkan golongan pekerjaan
Semua golongan pekerjaan
Berdasarkan wilayah
Seluruh coverage TATV di Jawa Tengah dan DIY
Sumber : Dept. News Terang Abadi Televisi Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Surakarta, pada tahun 2010, jumlah penduduk di Kelurahan Banyuanyar adalah 11.886 jiwa dengan luas 1,25 Ha dan memiliki kepadatan penduduk 9.509 jiwa/km2. Untuk keperluan ini maka hanya sebagian saja dari penduduk di Kelurahan Banyuanyar yang akan dijadikan responden. Mereka merupakan sumber data yang mewakili keseluruhan populasi. Untuk mengetahui jumlah populasi yang sesuai dengan segment audience TA Jateng DIY yaitu berusia 15 tahun ke atas dan dari berbagai golongan pekerjaan, penulis menggunakan data dari Badan Pusat Statistik Surakarta dan memakai hasil sensus tahun 2010.Data dimaksud terscantum dalam tabel jumlah penduduk yaitu sejumlah 7.487 jiwa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
Sampel merupakan bagian dari populasi
yang menjadi objek
penelitian. Dalam penelitian ini besar sampel diukur dengan rumus yang diberikan oleh Taro Yamane. n=
N N (d2) + 1
Keterangan : n = sampel N = populasi d2 = presisi 1 = angka konstan Berdasarkan data dari jumlah penduduk Kelurahan Karanganyar yang berusia 15 – 69 tahun, jumlah penduduk kelurahan Banyuanyar adalah 7.487 jiwa.Maka peneliti menggunakan data 7.487 jiwa sebagai populasi. Maka jumlah sampel dapat diketahui melalui perhitungan Yamane diperoleh banyaknya sampel sebagai berikut: n=
7.487 7.487 (0,12) + 1
n = 98,68196 orang dibulatkan menjadi 100 orang 5. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel, akan menggunakan quota sampling yaitu sebanyak 100 responden. Teknik ini diambil mengingat Kelurahan Banyuanyar terdiri atas 12 RW sehingga masing-masing RW diberi quota 9-10 responden yang memenuhi kriteria sebagai berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
-
Responden sering menonton TA TV
-
Responden setidaknya pernah menonton TA Jateng DIY Kelurahan Banyuanyar terbagi menjadi 12 Rukun Warga (RW) dan
48 Rukun Tetangga (RT).Jumlah penduduk pada setiap RW tidak diketahui. Dengan asumsi bahwa masing-masing cluster memiliki sifat homogeny, maka setiap kelurahan akan diambil sampel secara acak dengan jumlah yang hampir merata. Pengambilan sampel setiap sub populasi adalah 4-5 responden sehingga mencapai jumlah 100 responden sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam perhitungan diatas. 6. Teknik Analisa Data Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebar kepada sejumlah responden unuk pengumpulan data, seningga diperlukan tabel distribusi frekuensi untuk pengolahan datanya.
Langkah yang akan
dilakukan pertama adalah mengkoding data, dimana jawaban dari kuesioner diberi simbol berupa angka. Simbol ini kita sebut dengan kode. Pengkodingan dilakukan secara manual dengan menggunakan coding sheet.Langkah berikutnya adalah mengklasifikasikan data, kemudian menginterpretasikannya. Untuk mengatur kesenjangan kepuasan mengacu pada rumus statistik discrepancy yang diberikan Palmgreen, sebagai berikut: n.i.j D=
ij n.i.j i j
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
Dimana: D : discrepancy / kesenjangan n : jumlah sampel i
: kepuasan yang dicari
j
: kepuasan yang rendah Rumus discrepancy tersebut lalu dioperasionalkan dengan tabulasi
silang, dimana item-item dalam GS dicrosskan dengan item-item dalam GO.
Dari tabulasi silang tersebut akan diketahui presentase tingkat
kesenjangan kepuasan yang terjadi dengan menghitung jumlah responden yang mengalami ketidaksesuaian antara GS dan GO nya. Kesenjangan kepuasan yang dihitung dalam penelitian ini adalah kesenjangan yang terjadi saat responden tidak mendapatkan kepuasan seperti yang mereka harapkan. Oleh karena itu, penghitungan difokuskan pada angka-angka yang menyatakan GS lebih besar daripada GO. Angka-angka ini terletak pada kotak di atas garis impas tabulasi silang, dimana GS lebih besar dari GO. Sedangkan angka-angka yang dinyatakan “GS sama dengan GO” (angka-angka pada garis impas) maupun “GS lebih kecil dari GO” (angka-angka
dibawah
garis
impas)
dianggap
sebagai
tingkat
kemampuan media dalam memenuhi kebutuhan penonton. Setelah diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi, maka akan dapat diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Besarnya kepuasan yang mampu diberikan Program Berita TA Jateng DIY kepada commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
responden dapat dihitung dengan mengurangi tingkat kepuasan maksimal (ditetapkan 100%) dengan tingkat kesenjangan kepuasan yang dialami responden pada tiap-tiap itemnya. Semakin besar angka kesenjangan, berarti suatu media semakin tidak mampu memenuhi kebutuhan.Sebaliknya, semakin kecil angka kesenjangan, semakin besar kemampuan suatu media dalam memenuhi kebutuhan responden.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II DESKRIPSI LOKASI
A. PT. Terang Abadi Televisi 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Belajar dari sejarah pertelevisian di Indonesia baik televisi swasta maupun pemerintah serta mencermati dari semua perkembangan bisnis pertelevisian telah menjadi bahan pertimbangan bagi pemrakarsa berdirinya PT. Terang Abadi Televisi (TATV). Meskipun bukan merupakan stasiun swasta yang pertama dan satu-satunya yang dapat diterima di Surakarta, namun nilai-nilai karakteristik yang unik dengan sumber daya manusia dan budayanya di wilayah Surakarta ini memberikan potensi besar untuk dikembangkan dan dikemas dalam suatu produk penyiaran. Sebagai suatu kota yang letaknya strategis di wilayah segitiga pertumbuhan Joglosemar dan merupakan pusat kebudayaan Jawa Tengah dengan tingkat kemajuan usaha yang cukup pesat dalam dunia usaha dan pariwisata yang menjadikan kota Surakarta sangat potensial untuk didirikannya suatu stasiun televisi. TATV didirikan pada tanggal 1 Juli 2003 dan telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 1 September 2004. Pada tanggal 29 April 2005, TATV mulai melakukan siaran on air, dan disebut “Jelang Tayang Perdana”. Pada awalnya, TATV hanya melakukan siaran selama 3 (tiga) jam, dengan acara yang belum beragam. Setelah TATV melakukan commit to user 49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
grand launching pada tanggal 1 September 2004, TATV mulai melakukan siaran selama 8 (delapan) jam per hari. TATV yang memiliki tagline “TATV MANTEB, Masa Kini dan Tetap Berbudaya” ini beralamat di Jalan Brigjend Katamso No. 173, Mojosongo Surakarta 57127. Dengan jam siaran 18 (delapan belas) jam per hari yaitu jam 06.00-24.00. Dalam pendiriannya TATV bertujuan untuk berpartisipasi dalam mewujudkan visi dan misi kota Surakarta dan tetap menjaga khasanah lingkungan dan memperluas wawasan serta ikut meningkatkan moral, pendidikan, budaya dan kesejahteraan masyarakat dalam kerangka Negara Kesatuan Indonesia. 2. Visi dan Misi Visi TATV adalah memberi sumbangsih yang berarti guna kemajuan daerah dan masyarakat pemirsa dalam segala bidang kehidupan, melalui perubahan paradigma berpikir dan berperilaku. Sedangkan misi TATV adalah menjadi televisi yang memberi pencerahan paradigma berpikir dan berperilaku masyarakat pemirsa menuju pembangunan Indonesia seutuhnya. 3. Struktur Organisasi Struktur organisasi TATV dibagi menjadi tiga divisi utama, yaitu divisi pemberitaan, divisi marketing, dan divisi operasional.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
1) Pimpinan Direksi Pimpinan dipegang oleh satu direktur utama yang bertanggung jawab menyangkut kepentingan intern dan ekstern perusahaan. Tujuan pimpinan adalah sebagai berikut : a. Sebagai pejabat tertinggi dan memimpin perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan serta mengambil kebijakan-kebijakan
yang
berhubungan dengan pihak luar perusahaan. b. Mengawasi hasil kegiatan perusahaan dan administrasi melalui manajer-manajer perusahaan yang ada. c. Menilai dan mengevaluasi hasil kegiatan perusahaan secara berkala. 2) Divisi Pemberitaan Divisi pemberitaan dipimpin oleh direktur pemberitaan dan dibantu oleh general manager (GM) pemberitaan. GM pemberitaan membawahi bagian pemberitaan dan menbawahi Spesial Program. Divisi pemberitaan adalah divisi yang paling inti, yang mempunyai kewajiban untuk mencari, mengolah dan mengasilkan berita yang akurat, up to date, dan relevan. 3) Divisi Marketing Merupakan suatu divisi yang bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berhubungan dengan promosi dan pemasaran. Divisi marketing dipimpin oleh Direktur marketing yang dibantu oleh datu orang GM marketing dan Asisten GM Marketing. GM marketing membawahi bagian-bagian yang saling terkait dalam kegiatan marketing perusahaan, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
yaitu promo, art and property, marketing. Divisi marketing merupakan divisi yang menjadi tulang punggung pemasukan TATV. Karyawan yang ditempatkan pada divisi marketing bertugas untuk mencari pihak lain (klien) yang berminat untuk memasang iklan, mengadakan liputan, memberikan sponsor pada program acara tertentu, dan melakukan promosi-promosi lainnya. 4) Divisi Operasional Divisi operasional adalah divisi yang paling kompleks dalam struktur organisasi TATV, karena hampir semua kegiatan penting perusahaan masuk ke dalam divisi ini. Divisi operasional dipimpin oleh Direktur oprasional yang dibantu oleh GM operasional dan asisten GM operasional. Asisten GM operasional membawahi beberapa bagian yaitu : Teknik dan Operasional, Produksi Program, IT (Information Technology), Keuangan dan GA serta ME. Divisi operasional merupakan divisi yang bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan administrative dan operasional perusahaan. Seluruh divisi ini saling mendukung, bersatu dan saling melengkapi, sehingga diharapkan terjalin hubungan kerja yang teratur, nyaman, dan harmonis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
4.
Bagan Struktur Organisasi PT. Terang Abadi Televisi
Direktur Utama
Direktur Pemberitaan
Direktur Operasional
Direktur Marketing
GM Pemberitaan
Pemberitaan
GM Marketing
Spesial Program
AGM Manager
Editor News Art & Property
Promo
Marketing
GM operasional
AGM operasional
Teknik&ops.
Produksi
Program
Transmisi
Drama
Akusisi
Inst&Ops
Non drama
Traffic
Master Control
Library
IT
Keuangan
Back office
Keuangan& akutansi
Web site
Editor Prod
GA&ME
HRD
Transportasi
legal
Keamanan
Front office
Office Boy ME&BLD
ADM
Audio Logistik
HRD
Script writter
Sumber : PT. Terang Abadi Televisi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
5. Program Acara PT. Terang Abadi Televisi memiliki jam siaran 18 (delapan belas) jam per hari, mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB. Susunan program TATV berangkat dari informasi dan edukasi yang disajikan dalam bentuk hiburan (entertainment), yang bertujuan untuk menjangkau pemirsa dari segala usia, khususnya keluarga. Komposisi program acara TATV dikategorikan sebagai berikut : 1) Hiburan, yang terdiri dari acara musik, film dan drama, program acara anak dan program acara variasi (variety show). 2) Berita, terdiri dari berita olahraga, berita politik, ekonomi, budaya, kriminal, dan sebagainya. Dikemas dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah. Program Berita reguler yang dimiliki TATV antara lain : a. TA Pagi (berbahasa Indonesia) ditayangkan Senin hinga Jumat pukul 06.00 WIB berdurasi 60 menit, Sabtu pukul. 07.00 berdurasi 90 menit, menyajikan berita seputar Surakarta, Jogja, dan Jawa Tengah b. TA Siang ditayangkan Senin hingga Sabtu pukul 12.00 WIB berdurasi 30 menit, menyajikan berita seputar Surakarta, Jogja, dan Jawa Tengah c. TA Sandyakala (berbahasa Jawa Krama Inggil) ditayangkan Senin Pukul. 17.30, Selasa hingga Sabtu pada pukul 16.30 WIB berdurasi 30 menit, menyajikan berita seputar Surakarta, Jogja, dan Jawa Tengah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
d. TA Surakarta (berbahasa Indonesia) ditayangkan Setiap Hari pada pukul 19.00 WIB berdurasi 30 menit. Menyajikan informasi seputar wilayah Surakarta, Subosukowonosraten. e. TA Wengi (berbahasa Jawa Mataraman) ditayangkan Senin hingga Sabtu pada pukul 20.30 WIB berdurasi 30 menit. Menyajikan berita terkini seputar wilayah Surakarta, DIY, Jawa Tengah. f. TA Jateng DIY (berbahasa Indonesia) ditayangkan Setiap hari pada pukul 23.05 WIB berdurasi 30 menit. Menyajikan informasi terkini seputar wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. g. Denyut Kota (indepth news) ditayangkan pada hari Minggu pukul 12.00 WIB. Menyajikan berita mendalam mengenai peristiwa yang sedang menjadi perhatian publik.
6. Program Berita TA Jateng DIY Program Berita TA Jateng DIY adalah sebuah tayangan yang memberikan informasi mengenai peristiwa atau kejadian terkini dari wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Program ini disiarkan secara langsung (live) pada pukul 23.05 WIB berdurasi 30 menit setiap hari. Dalam kemasannya terdiri dari 10 (sepuluh) hingga 11 (sebelas) straight news mencakup berita politik, sosial, ekonomi, budaya dan olahraga. Pembaca
berita
(newsreader)
berperan
penyampaian pesan berita. commit to user
sebagai
komunikator
dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
7. Logo TA Jateng DIY
B. Deskripsi Kota Surakarta Kota Surakarta terletak di 7034’0”S 110049’0” E. Memiliki luas 4.403 km2. Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Boyolali. Sebelah Timur dan Barat berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo. Surakarta dibagi menjadi lima kecamatan. Setiap Kecamatan dibagi menjadi Kelurahan, lalu setiap Kelurahan dibagi menjadi beberapa Rukun Warga. Lima Kecamatan tersebut antara lain: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
1. Kecamatan Jebres 2. Kecamatan Laweyan 3. Kecamatan Pasar Kliwon 4. Kecamatan Serengan 5. Kecamatan Banjarsari Dimana Kelurahan Banyuanyar masuk dalam wilayah Kecamatan Banjarsari.
C. Deskripsi Lokasi Kelurahan Banyuanyar 1. Keadaan Topografi Seluruh wilayah Kelurahan Banyuanyar ini merupakan dataran rendah dengan kemiringann tanahnya sampai dengan. Letak Kelurahan Banyuanyar antara. Terletak pada ketinggian dari permukaan air laut. Kelurahan Banyuanyar beriklim tropis, dimana musim hujan antara 2000-3000 mm/tahun, dengan temperature kurang lebih 260 Celcius maksimal 29,10 Celcius, temperature terendah 19,20 Celcius. Kelurahan Banyuanyar merupakan salah satu Kelurahan diantarany 51 kelurahan yang ada dikota Surakarta, termasuk wilayah Kecamatan Banjarsari dengan letak di Barat wilayah Kota Surakarta, dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara
: Kelurahan Sawahan Kecamatan Colomadu
Sebelah Timur
: Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari
Sebelah Selatan
: Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari
Sebelah Barat
: Kelurahan Sawahan Kecamatan Colomadu
Wilayah Kelurahan Banyuanyar ini merupakan daerah perkotaan, sehingga lahan untuk pertanian dan peternakan commit tidak ada, kalaupun ada hanya sekedar untuk to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
pemanfaatan lahan perkarangan, diantaranya untuk memelihara ayam kampong, tanaman hias/tanaman potisasi dan toga. Kelurahan Banyuanyar sebagaimana Kelurahan
dipinggir
perkotaan
sehingga
masyarakatnya
mempunyai
cirri
sebagaimana masyarakat perkotaan. Heterogenitas penduduk cukup tinggi, baik dari segi pendidikan, ekonomi, social dan budaya. Dengan situasi dan kondisi yang demikian itu, maka menempatkan Kelurahan Banyuanyar Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta merupakan daerah jasa dan perdagangan serta membudayakan peran dan fungsi hokum, pelaksanaan hak asasi manusia dan demokrasi bagi seluruh elemen masyarakat, utamanya para penyelenggara pemerintah.
2. Pembagian Wilayah Kelurahan Banyuanyar dibagi menjadi 12 Rukun Warga (RW), 48 Rukun Tetangga (RT), dan 10 Nama Kampung, dengan pembagian wilayah sebagai berikut : Untuk Rukun Warga (RW) : RW I
: RT 01 – RT 03
RW II
: RT 01 – RT 03
RW III
: RT 01 – RT 03
RW IV
: RT 01 – RT 05
RW V
: RT 01 – RT 04
RW VI
: RT 01 – RT 04
RW VII
: RT 01 – RT 06
RW VIII : RT 01 – RT 05
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
RW IX
: RT 01 – RT 04
RW X
: RT 01 – RT 03
RW XI
: RT 01 – RT 03
RW XII
: RT 01 – RT 03
Untuk Nama Kampung : Kampung Murisan Kampung Gedongan Kampung Tegalan (Margomulyo) Kampung Klebengan Kampung Sidomulyo Kampung Tempel Kampung Dukuhan Kampung Bumirejo Kampung Krajan Kampung Gayamsari
3. Luas Daerah Luas Wilayah Kelurahan Banyuanyar adalah 125.000 Ha Dengan penggunaan tanah sebagai berikut :
Pemukiman
: 65,94 Ha
Jasa
: 4,46 Ha
Perusahaan
: 0,95 Ha commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
Industri
: 1,14 Ha
Tanah Kosong
: 0,41 Ha
Sawah
: 45, 15 Ha
Kuburan
: 0,10 Ha
Lap. Olah Raga : 1,35 Ha
Lain-lain
: 5,50 Ha
4. Data Penduduk Tabel II.1 Data Penduduk Kelurahan Banyuanyar-Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Bulan Agustus 2012 Berdasarkan Kelompok Usia NO
KELOMPOK USIA
1.
0-4
1.131
1.079
2.210
2
5–9
779
647
1.426
3
10 – 14
656
664
1.320
4
15 – 19
770
745
1.515
5
20 – 24
767
759
1.526
6
25 – 29
727
769
1.496
7
30 – 39
780
755
1.535
8
40 – 49
417
459
876
9
50 – 59
310
265
575
10
60 +
313
182
495
6.650
6.324
12.974
JUMLAH
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
Sumber : Data Laporan Monografi Dinamis Kelurahan Banyuanyar Bulan Agustus 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
5. Bidang Pemerintahan Sistem penyelenggaraan pemerintahan di masa mendatang berazazkan semangat dan jiwa demokrasi yaitu dengan menempatkan kedaulatan rakyat sebagai prioritas dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, didalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut Majelis Permusyawaratan Rakyat menerbitkan ketetapan Nomor XV / MPR / 1998, tentang penyelenggaraan Otonomi Daerah, pengaturan, pembagian serta perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari ketetapan tersebut kemudian diterbitkan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang no : 32 tentang pemerintahan Daerah dengan prinsip otonomi pada daerah Kabupaten dan atau Kota, yang lebih luas serta dibarengi alokasi perimbangan keuangan yang proporsional sebagaimana diatur dalam Undang –Undang Nomor : 25 Tahun 1999, tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Peraturan Daerah No : 6 Tahun 200, tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, dan di dalam menghadapi perubahan kedudukan, aparat Kecamatan dan Kelurahan menjadi salah satu Perangkat Daerah Kota Surakarta, yang dipimpin oleh seorang Camat dan Lurah, untuk mengakomodir tuntutan perubahan diperlukan sikap serta semangat kerja yang responsive / akomodatif juga antisipatif dari setiap jajaran aparatur pegawai Kecamatan dan Kelurahan terhadap berbagai tuntutan sesuai perkembangan dinamika masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
Dibidang Pemerintahan dengan adanya SOT tentang Perangkat Daerah, maka melalui Peraturan Walikota Surakarta No : 20 – I Tahun 2009, tentang pedoman uraian tugas jabatan structural pada Keluruhan, mengatur dengan jelas bahwa kegiatan penyelenggraaan administrasi Kelurahan dilaksanakan oleh Sekretaris Kelurahan, Seksi Tata Pemerintahan, Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Seksi Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Seksi Budaya dan Agama dan dibantu oleh beberapa staf. Dengan demikian kantor kelurahan akan dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan penyelenggara administrasi kelurahan, pusat sumber data, pusat pengelolaan data dan pusat pelayanan kepada masyarakat.
6. Bidang Pendidikan Jumlah Penduduk Kelurahan banyuanyar Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2012 sebagai berikut : Tabel II.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Banyuanyar Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2012 No
Tingkat Pendidikan
Jumlah Penduduk
1
Tamat Akademi / Perguruan Tinggi
2
Tamat SLTA
2.305
3
Tamat SLTP
2.952
4
Tamat SD
2.393
5
Tidak Tamat SD
855
6
Belum Tamat SD
999
7
Tidak Sekolah
486 JUMLAH
774
10.764
Sumber : Data Laporan Monografi Dinamis Kelurahan Banyuanyar Bulan Agustus 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
7. Struktur Organisasi Kelurahan Banyuanyar Lurah
Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi Tata Pemerintahan
Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Sekretaris
Seksi Pembangunan & Lingkungan
commit to user
Seksi Budaya & Agama
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III DESKRIPSI VARIABLE GRATIFICATION SOUGHT, MEDIA USE DAN GRATIFICATION OBTAINED
A. GRATIFICATION SOUGHT Dalam penelitian berjudul Program Berita “TA Jateng DIY” dan Tingkat Kepuasaan yang meneliti tentang Studi Pengaruh Motif Menonton Program Berita TA Jateng DIY yang ditayangan Terang Abadi Televisi (TATV) terhadap Kepuasaan Khalayak di Kelurahan Banyuanyar Kota Surakarta menggunakan pendekatan Uses and Gratifiction. Dengan pendekatan itulah diperlukan penelitian untuk mecari kepuasan yang diharapkan atau dicari oleh individu ketika menkomsumsi suatu jenis media tertentu, baik cetak maupun audio visual (Radio, TV, atau Koran) atau biasa dikenal dengan istilah Gratification Sought (GS). GS dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sejauh mana kepuasan yang diharapkan atau dicari responden dapat dipenuhi kepuasannya dengan cara menonton acara TA Jateng DIY yang ditayangkan di TATV. Jenis-jenis kebutuhan tersebut dapat dikategorikan dalam skala sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini
commit to user 64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
Tabel III. 1 Gratification Sought No
1.
Jenis-Jenis Gratification Sought Memenuhi Kebutuhan Informasi Mengetahui peristiwa terkini dari Wilayah Jawa Tengah DIY
F
%
F
%
F
%
Sangat Tidak Setuju F %
48
48%
50
50%
2
2%
-
-
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
2.
Mengetahui informasi ekonomi dari wilayah Jawa Tengah DIY
50
50%
47
47%
3
3%
-
-
3.
Mengetahui situasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY
50
50%
49
49%
-
-
1
1%
4.
Mengetahui kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Kota maupun daerah di wilayah Jawa Tengah DIY
46
46%
50
50%
4
4%
-
-
5.
Mengetahui event/kegiatan budaya wilayah Jawa Tengah DIY Motif Identitas Diri Mengetahui perkembangan daerah Saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY
46
46%
52
52%
2
2%
-
-
31
31%
66
66%
3
3%
-
-
Menambah kecintaan terhadap daerah Saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY Motif Intregasi dan Interaksi Sosial Mendapatkan bahan perbincangan dengan rekan
33
33%
67
67%
-
-
-
-
48
48%
40
40%
12
12%
-
-
Memberikan informasi kepada orang lain mengenai peristiwa terkini diwilayah Jawa Tengah DIY Motif Hiburan Untuk mengisi waktu luang
49
49%
45
45%
6
6%
-
-
20
20%
58
58%
2
2%
-
-
25
25%
47
47%
28
28%
-
-
6.
7.
8.
9.
10. 11.
Untuk mendapatkan hiburan (relaksasi) Sumber : Data Primer Kuesioner
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diharapkan oleh responden dapat terpenuhi setelah menonton kedua tayangan tersebut. Secara umum responden mengharapkan akan mendapatkan informasi peristiwa terkini, mengetahui perkembangan wilayah Jawa Tengah DIY, dan untuk mengisi waktu luang. Hal ini terlihat dengan jawaban atas itemitem pertanyaan motif informasi dan motif hiburan yang menduduki skala penting dan sangat penting. Untuk lebih mengetahui tingkat kepentingan masing-masing item kebutuhan berikut disajikan tingkat kepentingan pada setiap itemnya. 1. Motif Memenuhi Kebutuhan Informasi a. Kebutuhan responden untuk mengetahui peristiwa terkini dari Wilayah Jawa Tengah DIY Tabel III.2 Kebutuhan Responden untuk Mengetahui peristiwa terkini dari Wilayah Jawa Tengah DIY Kategori Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 48 50 2 100
% 48% 50% 2% 100
Sumber : Tabel III.I
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat gambaran tentang kebutuhan responden untuk mengetahui peristiwa terkini dari wilayah Jawa Tengah DIY dapat dilihat bahwa 48% responden menjawab antara skala sangat Setuju dan commit to user hampir sebahagian responden atau 50% dari keseluruhan responden yang ada
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
menjawab setuju. Sedangkan pada skala kategori tidak setuju prosentasenya berada pada angka 2% dan tidak responden yang menjawab sangat tidak setuju.
b. Kebutuhan responden untuk mengetahui informasi ekonomi dari wilayah Jawa Tengah DIY Tabel III.3 Kebutuhan responden untuk Mengetahui Informasi Ekonomi Dari Wilayah Jawa Tengah DIY Kategori Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 50 47 3 100
% 50% 47% 3% 100
Sumber : Tabel III.I
Berdasarkan presentase table III.3 dapat dilihat bahwa sebesar 50% responden menganggap Setuju dan 47% responden menjawab Sangat Setuju dalam hal kepuasan untuk mengetahui informasi ekonomi dari Wilayah Jawa Tengah DIY yakni dengan menonton tayangan TA Jateng DIY. Sedangkan sisanya yakni 3% responden mengatakan tidak setuju.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
c. Kebutuhan responden untuk mengetahui situasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY Tabel III.4 Kebutuhan Responden Untuk Mengetahui Situasi Politik Dari Wilayah Jawa Tengah DIY Kategori Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 50 49 1 100
% 50% 49% 1% 100%
Sumber : Tabel III.I
Jika dilihat pada kategori kebutuhan responden hampir sebahagian besar atau 50% dari responden yang ada menjawab pada skala sangat setuju untuk mengetahui situasi politik di wilayah Jawa Tengah DIY, Sedangkan untuk skala setuju prosentase responden berbeda tipis dengan kategori sangat setuju yakni sebesar 49%. Hal ini menunjukan responden memilih untuk menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY untuk mencari kepuasan dalam memperoleh informasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY. Hanya 1% dari responden yang menjawab sangat tidak setuju.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
d. Kebutuhan responden untuk mengetahui kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Kota maupun daerah di wilayah Jawa Tengah DIY Tabel III.5 Kebutuhan Responden Untuk Mengetahui kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Kota maupun daerah di wilayah Jawa Tengah DIY Kategori Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 46 50 4 100
% 46% 50% 4% 100
Sumber : Tabel III.I
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa hampir sebagian besar responden yakni sebanyak 46% memilih skala sangat setuju untuk memperoleh informasi tentang kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Kota maupun daerah di wilayah Jawa Tengah DIY yang ditayangkan dalam Program Berita TA Jateng DIY. Sedangkan 50% responden menyatakan setuju dalam menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY dan hanya 4% dari responden yang menjawab sangat tidak setuju. e. Kebutuhan responden untuk Mengetahui event/kegiatan budaya wilayah Jawa Tengah DIY Tabel III.6 Kebutuhan Responden Untuk Mengetahui Event/Kegiatan Budaya Wilayah Jawa Tengah DIY Kategori Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Tabel III.I
Frekuensi 46 52 2 100 commit to user
% 46% 52% 2% 100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
Dalam
kategori
kebutuhan
responden
untuk
mengetahui
event/kegiatan budaya di wilayah Jawa Tengah DIY, sebanyak 52% responden menjawab pada jawaban setuju. Sedangkan untuk kategori sangat setuju prosentasenya sebesar 46%. Hal ini menunjukan responden memilih untuk menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY untuk mencari kepuasan dalam memperoleh informasi mengenai event/kegiatan budaya. Hanya 2% dari responden yang menjawab tidak setuju.
2. Motif Identitas Diri a. Kebutuhan responden untuk mengetahui perkembangan daerah responden, yaitu wilayah Jawa Tengah DIY Tabel III.7 Kebutuhan Responden Untuk Mengetahui Perkembangan Daerah Responden, Yaitu Wilayah Jawa Tengah DIY Kategori Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 31 66 100
% 31% 66% 100
Sumber : Tabel III.I
Berdasarkan tabel III.7 sebanyak 66% responden menyatakan kebutuhan untuk mengetahui perkembangan daerah responden, yaitu wilayah Jawa Tengah DIY dengan cara menonton tayangan TA Jateng DIY masuk dalam skala setuju dan untuk kategori sangat setuju hanya ada 31 responden yang menjawab. Sedangkan untuk kategori tidak setuju dan sangat tidak commit to user pilihnnya. setuju tidak ada responden yang menyatakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
b. Kebutuhan Responden untuk menambah kecintaan, terhadap daerah yaitu wilayah Jawa Tengah DIY Tabel III.8 Kebutuhan Responden Untuk Menambah Kecintaan, Terhadap Daerah Yaitu Wilayah Jawa Tengah DIY Kategori
Frekuensi 33 67 100
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
% 33% 67% 100
Sumber : Tabel III.I
Berdasarkan tabel diats dapat dilihat bahwa responden memiliki keinginan yang tinggi terhadap kategori kebutuhan responden untuk menambah kecintaan, terhadap daerah yaitu wilayah Jawa Tengah DIY. Keinginan tersebut sebanyak 33% untuk skala sangat setuju dan 67% untuk skala setuju yang telah dipilih oleh responden.
3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial a. Kebutuhan responden untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan rekan Tabel III.9 Kebutuhan Responden Untuk Mendapatkan Bahan Perbincangan Dengan Rekan Kategori Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Sumber : Tabel III.I
Frekuensi 48 40 12 commit to user 100
% 48% 40% 12% 100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
Pada kategori ini responden paling banyak menjawab pada skala sangat setuju yaitu 48%, sedangkan yang memilih setuju sebanyak 40%. Sisanya 12% responden mimilih jawaban tidak setuju dan 0% pada opsi sangat tidak setuju. Kebutuhan responden untuk memberikan informasi kepada orang lain mengenai peristiwa terkini di wilayah Jawa Tengah DIY. Gambaran
yang
didapat,
responden
menginginkan
bahwa
dengan
menyaksikan TA Jateng DIY dapat memberi bahan untuk perbincangan dengan rekan mereka. b. Kebutuhan responden agar dapat memberikan informasi kepada orang lain Tabel III.10 Kebutuhan responden untuk memberikan informasi kepada orang lain mengenai peristiwa terkini di wilayah Jawa Tengah DIY Kategori Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Frekuensi 49 45 6 100
% 49% 45% 6% 100
Sumber : Tabel III.I
Berdasarkan table dalam pemenuhan kebutuhan responden agar dapat memberikan informasi kepada orang lain dapat dilihat bahwa responden memiliki harapan yang tinggi dengan menyaksikan Program TA Jateng DIY. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel III. 10 dimana 49% responden menjawab sangat setuju dalam pemenuhan kebutuhan diatas. Harapan yang tinggi juga didukung dengan hasil Prosentase responden yakni sebesar 45% yang menyatakan setuju dan sedangkan sisanya yaitu sebanyak 6% responden commit to user memilih jawaban tidak setuju.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
4. Motif Hiburan a. Kebutuhan responden untuk mengisi waktu luang Tabel III.11 Kebutuhan Responden Untuk Mengisi Waktu Luang Kategori
Frekuensi 20 58 2 100
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
% 20% 58% 2% 100
Sumber : Tabel III.I
Pada table di atas, sebanyak 20% menjawab sangat setuju dalam hal pemenuhan kebutuhan responden dalam mengisi waktu luang yang ditayangkan pada Pada Program Berita TA Jateng DIY. Sedangkan Hampir sebahagian responden atau 58% responden menjawab TA Jateng DIY mampu memenuhi kebutuhan dalam mengisi waktu luang. Sementara hanya 2% responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pemenuhan kebutuhan TA Jateng DIY Dalam mengisi waktu luang.Banyaknya responden yang menganggap penting kebutuhan ini karena acara ini tayang pada malam hari dimana waktu itulah responden memiliki waktu luang setelah seharian beraktivitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
b. Kebutuhan responden untuk mendapatkan hiburan(relaksasi) Tabel III.12 Kebutuhan Responden Untuk Mendapatkan Hiburan(Relaksasi) Kategori
Frekuensi 25 47 28 100
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
% 25% 47% 28% 100
Sumber : Tabel III.I
Dari table distribusi di atas sebanyak 25% responden menyatakan sangat setuju terhadap pemenuhan kebutuhan responden untuk mendapatkan hiburan(relaksasi) dengan menyaksikan TA Jateng DIY. Selain itu sebesar 47% responden juga menyatakan Setuju terhadap pemenuhan kebutuhan responden dalam menyaksikan TA Jateng DIY. Hal ini dikarenakan TA Jateng DIY merupakan salah satu bentuk hiburan. Sedangkan 28% responden menyatakan tidak setuju terhadap perolehan kebutuhan responden dalam mendapatkan hiburan(relaksasi). Dari pemaparan diatas dapat dilihat secara jelas bagaimana pengharapan responden untuk memenuhi kebutuhannya dari menonton tayangan TA Jateng DIY. Pada umumnya responden menganggap Sangat setuju jenis kebutuhan yang diajukan dan hanya beberapa yang memperoleh posisi tidak setuju. Untuk lebih mengetahui gambaran tingkat pemenuhan kebutuhan yang diharapkan responden, dapat dilihat pada tabel berikut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
Tabel III.13 Kategori Tingkat Kepuasan yang Diharapkan Responden Kategori Sangat Tinggi (41-44) Tinggi (37-40) Rendah (32-36) Sangat Rendah (27-31) Jumlah
Frekuensi 16 37 35 12 40
% 16% 37% 35% 12% 100
Sumber : Data Premier Kuisioner
Berdasar tabel diatas, sebagian besar responden yaitu 37% mempunyai tingkat pengharapan yang tinggi untuk memperoleh kepuasan dengan menyaksikan program berita tersebut, bahkan 16% responden memiliki pengharapan yang sangat timggi. Sedangkan hanya 12 responden atau sebesar 12% responden memiliki pengharapan yang sangat rendah terhadap kedua tayangan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden ingin mencarikan pemuasan kebutuhannya dengan menonton tayangan TA Jateng DIY
B. MEDIA USE Media Use atau penggunaan media merupakan perilaku khalayak dalam menggunakan media. Dalam penelitian ini media use dimaksudkan untuk mengukur bagaimana pola konsumsi responden terhadap program berita TA Jateng DIY. Pengukuran media use ini dioperasionalisasikan melalui tiga indikator, yaitu berdasarkan tingkat perhatian, frekuensi menonton dan curahan waktu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
yang diberikan responden untuk menonton tayangan tersebut. Hasil dari pengukuran ketiga indikator tersebut dapat disimak sebagai berikut. 1. Penggunaan Media Berdasarkan Frekuensi Frekuensi atau tingkat keseringan menyaksikan merupakan salah satu aspek untuk mengukur tingkat penggunaan media dikalangan responden. Dalam hal ini diindikasikan dengan tingkat keseringan responden dalam menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY dalam seminggu. Dimana TA Jateng DIY ditayangkan 7 kali dalam seminggu. Tabel III.14 Tingkat Keseringan Responden Menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY Kategori 6-7 kali dalam seminggu 4-5 kali dalam seminggu 2-3 kali dalam seminggu 0-1 kali dalam seminggu Jumlah
Frekuensi 49 43 7 1 100
% 49% 43% 7% 1% 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Dari 7 kali penayangan dalam seminggu, dapat dilihat mayoritas responden menyaksikan 6-7 kali dalam seminggu dan 4-5 kali dalam seminggu. Sedangkan 7% responden menyaksikan 2-3 kali dalam seminggu. Hanya 1% atau 1 orang yang selalu menyaksikan 0-1 kali. Ini menunjukan bahwa responden hamper selalu menyaksikan program TA Jateng DIY secara rutin setiap harinya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
2. Penggunaan Media Berdasarkan Tingkat Perhatian a. Pre Activity (sebelum terpaan media) kegiatan pra aktivitas merupakan kegiatan responden sebelum menggunakan media. Dalam penelitian ini responden diasumsikan tidak melakukan aktivitas apapun yang akhirnya dapat memutuskan untuk menyaksikan program TA Jateng DIY. Responden diasumsikan secara serta merta menyaksikan tanpa harus mencari referensi ataupun informasi sebelum menyaksikan TA Jateng DIY. Sehingga tidak dilakukan pengukuran pada angket/kuisioner. b. During Activity (selama terpaan media) kegiatan atau aktivitas responden selama terpaan media menunjuk pada kegiatan responden saat menyaksikan tayangan TA Jateng DIY. Pada rentang waktu ini dapat dilihat apakah responden melakukan aktivitas lain saat menyaksikan program TA Jateng DIY dan apakah responden menyaksikan acara tersebu sampai selesai atau tidak. Tabel III.15 Aktivitas Responden Saat Menyaksikan tayangan TA Jateng DIY Kategori Tidak Pernah menonton sambil melakukan kegiatan lain Jarang menonton sambil melakukan kegiatan lain Sering menonton sambil melakukan kegiatan lain Selalu menonton sambil melakukan kegiatan lain Jumlah Sumber : Data Primer Kuisioner
commit to user
Frekuensi 31 61 8 100
% 31% 61% 8% 100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
Data yang tersaji di atas menunjukan lebih banyak responden yang jarang menonton sambil melakukan kegiatan lain saat menyaksikan TA Jateng DIY dengan presentase 61%. Namun responden yang melakukan aktivitas lain jumlahnya sangat sedikit yakni sebesar 8%. Untuk keterangan aktivitas yang dilakukan responden saat menyaksikan program TA Jateng DIY yang diperoleh dari data primer kuisioner dapat dilihat pada lampiran. Tabel III.16 Curahan Waktu Responden untuk Menyaksikan TA Jateng DIY Kategori Selalu mengikuti dari awal hingga akhir Sering mengikuti dari awal hingga akhir Jarang mengikuti dari awal hingga akhir Tidak Pernah mengikuti dari awal hingga akhir Jumlah
Frekuensi 38 53 8 100
% 38% 53% 8% 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Dilihat dari cara responden dalam menyaksikan TA Jateng DIY, dari tabel di atas menyatakan bahwa mayoritas responden menjawab sering mengikuti dari awal hingga akhir, yaitu sebesar 53%. Sedangkan persentase responden yang menjawab selalu menyaksikan hingga selesai pun juga cukup banyak antara lain sebanyak 38%. Hanya 8% responden yang menjawab jarang menyaksikan TA Jateng DIY hingga selesai. 3. Penggunaan Media Berdasarkan Curahan Waktu Menonton Tnggi rendahnya tingkat penggunaan media berdasarkan curahan waktu menonton digambarkan dengan beapa lama waktu yang diberikan responden dalam menonton tayangan TA Jateng DIY. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
Tabel III.17 Curahan Waktu yang Diberikan Responden Dalam Menonton Acara TA Jateng DIY Kategori 30 menit 15 menit hingga 25 menit 10 menit hingga 15 menit Kurang dari 10 menit Jumlah
Frekuensi 39 49 11 1 100
% 39% 49% 11% 1% 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Dari tabel diatas terlihat bahwa dalam menyaksikan TA Jateng DIY mayoritas 49% responden menonton 15 hingga 25 menit, sedangkan 39% responden menyatakan menyaksikan TA Jateng DIY selama 30 menit. Dan sisany 11% responden menyaksikan 10 hingga 15 menit dan 1% responden menyatakan hanya menonton kurang dari 10 menit.
C. GRATIFICATION OBTAINED Gratification Obtained (GO) adalah kepuasan nyata yang diperoleg seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media tertentu. Yang dimaksudkan dengan GO disini adalah kepuasan nyata yang diperoleh responden tersebut dapat diukur melalui skala sangat puas, puas, tidak puas, dan sangat tidak puas dalam menjawab pertanyaan yang telah dicantumkan dalam kuisioner. Dalam pengukuran ini dapat dilihat apakah program TA Jateng DIY dapat membantu responden untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam kategori yang telah ditentukan dalam pernyataan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat table berikut ini. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
Tabel III. 18 Gratification Obtained
No
1.
Jenis-Jenis Gratification Sought Memenuhi Kebutuhan Informasi Mengetahui peristiwa terkini dari Wilayah Jawa Tengah DIY
Sangat Puas
Sangat Tidak Puas F %
Tidak Puas
Puas
F
%
F
%
F
%
45
45%
52
52%
11
11%
-
2.
Mengetahui informasi ekonomi dari wilayah Jawa Tengah DIY
44
44%
50
50%
3
3%
-
3.
Mengetahui situasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY
45
45%
49
49%
6
6%
-
4.
Mengetahui kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Kota maupun daerah di wilayah Jawa Tengah DIY
45
45%
50
50%
6
6%
5.
Mengetahui event/kegiatan budaya wilayah Jawa Tengah DIY Motif Identitas Diri Mengetahui perkembangan daerah Saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY
51
51%
49
49%
5
5%
-
41
41%
57
57%
-
-
-
-
42
42%
58
58%
2
2%
-
-
40
40%
49
49%
11
11%
-
-
Memberikan informasi kepada 45 orang lain mengenai peristiwa terkini diwilayah Jawa Tengah DIY Untuk mengisi waktu luang 29 Untuk mendapatkan hiburan 7 (relaksasi) Sumber : Data Primer Kuesioner
45%
50
50%
5
5%
-
-
29% 7%
61 58
61% 58%
10 35
10% 35%
6.
7.
8.
9.
10. 11.
Menambah kecintaan terhadap daerah Saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY Motif Intregasi dan Interaksi Sosial Mendapatkan bahan perbincangan dengan rekan
commit to user
-
-
-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
Dari table di atas dapat dilihat seberapa besar angka kepuasan responden setelah menyaksikan TA Jateng DIY dalam beberapa kategori kebutuhan yang dipaparkan dalam kuisioner. Secara umum responden menganggap TA Jateng DIY membantu dalam memenuhi kebutuhan informasi politik di wilayah Jawa Tengah DIY dan kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kabupaten. Ini tampak dari kategori motif informasi, dimana 49% responden menjawab TA Jateng DIY membantu mereka memenuhi kebutuhan informasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY. Untuk lebih mengetahui tingkat kepuasan responden pada masingmasing item kebutuhan berikut akan disajikan tingkat kepuasan pada setiap itemnya. 1. Motif Informasi a. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperoleh informasi tentang Peristiwa terkini dari wilayah Jawa Tengah DIY Tabel III.19 Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden Untuk Memperoleh Informasi Tentang Peristiwa Terkini Dari Wilayah Jawa Tengah DIY Kategori Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah
Frekuensi 45 52 3 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
commit to user
% 45% 52% 3% 100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
Data distribusi frekuensi dari kategori kebutuhan untuk mengetahui peristiwa terkini yang terjadi diJawa Tengah menunjukan bahwa sebanyak 45% responden merasa sangat puas dalam pemenuhan informasi melalui tayangan TA Jateng DIY. Sedangkan 52% responden mengganggap TA Jateng DIY memberikan kepuasan untuk mengetahui peristiwa terkini yang terjadi di Jawa Tengah DIY. Hanya 3% atau 3 orang yang menjawab TA Jateng DIY tidak memberikan kepuasan. Ini menunjukan sebagian besar responden cukup puas untuk item kebutuhan diatas. TA Jateng DIY cukup membantu responden untuk mengetahui informasi mengenai peristiwa terkini di wilayah Jawa Tengah DIY.
b. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperoleh informasi ekonomi dari wilayah Jawa Tengah DIY Tabel III.20 Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden Untuk Memperoleh Informasi Ekonomi Dari Wilayah Jawa Tengah DIY Kategori Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah
Frekuensi 44 50 6 100
% 44% 50% 6% 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Dari kepuasan yang diperoleh setelah menyaksikan program TA Jateng DIY, hanya 44% responden yang menjawab TA Jateng DIY sangat memuaskan dalam memenuhi kebutuhan informasi ekonomi dari wilayah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
Jawa Tengah DIY. Sedangkan 50% responden menjawab memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi. Namun jumlah responden yang menjawab tidak puas sebanyak 6%. Jumlah ini lebih banyak daripada jumlah responden yang menjawab tidak puas pada kategori sebelumnya.
c. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperoleh informasi situasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY Tabel III.21 Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden Untuk Memperoleh Informasi Situasi Politik Dari Wilayah Jawa Tengah DIY Kategori Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah
Frekuensi 45 49 6 100
% 45% 49% 6% 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Pada kategori kebutuhan di atas sebanyak 45% responden menjawab sangat puas. Sedangkan sebanyak 49% menjawab puas. Ini berarti TA Jateng DIY dianggap memberikan kepuasan kepada responden dalam memperoleh informs Situasi Politik dari wilayah Jawa Tengah DIY. Hanya 6% atau 6 orang saja yang menjawab tidak puas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
d. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperoleh informasi kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Kota maupun daerah dari wilayah Jawa Tengah DIY Tabel III.22 Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden Untuk Memperoleh Informasi Kebijakan Baru Yang Dibuat Pemerintah Kota Maupun Daerah Dari Wilayah Jawa Tengah DIY Kategori Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah
Frekuensi 45 50 5 100
% 45% 50% 5% 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Dari table distribusi frekuensi di atas sebanyak 45% responden menjawab Sangat puas. Ini berarti TA Jateng DIY mampu menjadi sarana sosialisasi kebijakan baru yang dibuat pemerintah kota maupun daerah. Selain itu sebanyak 50% responden menganggap TA Jateng DIY memberikan kepuasan dalam pemenuhan informasi tentang kebijakan baru yang dibuat Pemerintah setempat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 85
e. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperolehinformasi event / kegiatan budaya dari wilayah Jawa Tengah DIY. Tabel III.23 Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden Untuk Memperoleh Informasi Event / Kegiatan Budaya Dari Wilayah Jawa Tengah DIY Kategori Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah
Frekuensi 51 49 100
% 51% 49% 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Dari table distribusi frekuensi di atas sebanyak 51% responden menjawab Sangat puas. Ini berarti TA Jateng DIY mampu menjadi sarana perolehan informasi tentang sebuah event/kegiatan budaya dari wilayah Jawa Tengah DIY. Selain itu sebanyak 49% responden menganggap TA Jateng DIY memberikan kepuasan dalam pemenuhan informasi tentang sebuah event. 2. Motif Identitas Diri a. Tingkat kepuasan responden untuk mengethui perkembangan daerah Jawa Tengah dan DIY. Tabel III.24 Tingkat Kepuasan Responden Untuk Mengethui Perkembangan Wilayah Jawa Tengah DIY Kategori Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah
Frekuensi 41 57 2 100 commit to user
Sumber : Data Primer Kuisioner
% 41% 57% 2% 100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
Dari data di atas sebanyak 41% responden atau 41 orang menyatakan TA Jateng DIY sangat memberikan kepuasan dalam memberikan informasi perkembangan wilayah Jawa Tengah. Sedangkan 57% atau 57 orang menjawab Puas dalam akan informasi yang diberikan TA Jateng DIY dalam memberikan info tentang Perkembangan Jawa Tengah DIY. Hanya 2% yang menjawab tidak puas terhadap informasi yang diberikan TA Jateng DIY. Sehingga dapat disimpulkan responden cukup puas akan perolehan informasi dalam konten berita TA Jateng DIY, dimana responden juga merupakan warga yang tinggal dikawasan Jawa Tengah DIY.
b. Tingkat kepuasan responden untuk Menambah Kecintaan terhadap Wilayah Jawa Tengah DIY
Tabel III.25 Tingkat Kepuasan Responden Untuk Menambah Kecintaan terhadap Wilayah Jawa Tengah DIY Kategori Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah
Frekuensi 42 58 100
% 42% 58% 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Pada kategori kebutuhan untuk menambah kecintaan terhadap wilayah Jawa Tengah DIY, sebanyak 42% responden menjawab sangat puas terhadap to user pemenuhan informasi yangcommit diberikan TA Jateng DIY dalam pemenuhan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
kebutuhan di atas. Sedangkan 58% responden menjawab program berita TA Jateng DIY membantu untuk menambah kecintaan terhadap wilayah Jawa Tengah DIY. Tidak ada responden yang menyatakan tidak puas terhadap bertambahnya rasa cinta kepada daerah Jawa Tengah DIY. Data diatas menunjukan bahwa seluruh responden menganggap TA Jateng DIY mampu memberikan dampak akan menambah kecintaan terhadap Wilayah Jawa Tengah DIY.
3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial a. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperoleh bahan perbincangan dengan orang lain saat menonton TA Jateng DIY. Tabel III.26 Tingkat Kepuasan Responden Untuk Mendapat Bahan Perbincangan Dengan Rekan Kategori Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah
Frekuensi 40 49 11 100
% 49% 49% 11 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Berdasarkan data di atas, sebanyak 40% atau 40 responden menyatakan sangat puas terhadap informasi yang diberikan TA Jateng DIY dalam pemenuhan informasi untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan rekan. Sedangkan 49% responden menyatakan puas terhadap pemenuhan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
informasi. Dan hanya 11% yang menjawab tidak puas terhadap berita yang disajikan TA Jateng DIY sebagai bahan perbincangan dengan rekan. Hal ini menunjukan bahwa TA Jateng DIY mampu memberikan informasi yang menarik untuk diperbincangkan responden.
b. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memberikan informasi kepada orang lain. Tabel III.27 Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden Untuk Memberikan Informasi Kepada Orang Lain Kategori Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah
Frekuensi 45 50 5 100
% 45% 50% 5% 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 45% responden menyatakan sangat puas dalam memberikan info, sehingga responden dapat memberikan informasi kepad rekannya. Sedangkan sebanyak 50% responden merasa puas dalam pemberian informasi dari TA Jateng DIY sehingga mampu membantu responden dalam memberikan informasi kepada orang lain. Sedangkan 5% responden menyatakan tidak puas akan informasi yang diberikan TA Jateng DIY. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
4. Motif Hiburan a.
Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mengisi waktu luang Tabel III.28
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden Untuk Mengisi Waktu Luang Kategori Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah
Frekuensi 29 61 10 100
% 29% 60% 10% 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Pada table di atas, sebanyak 29% menjawab TA Jateng DIY Sangat memberikn Kepuasan responden dalam mengisi waktu luang. Sedangkan 61% responden menjawab TA Jateng DIY mampu memberikan kepuasan dalam mengisi waktu luang. Sementara hanya 10% responden yang menyatakan tidak puas terhadap TA Jateng DIY Dalam mengisi waktu luang.
b. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mendapatkan hiburan
Tabel III.29 Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden Untuk Mendapatkan Hiburan Kategori Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas Jumlah
Frekuensi 7 58 35 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
commit to user
% 7% 58% 35% 100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
Dari table distribusi di atas sebanyak 7% responden menyatakan dengan menyaksikan TA Jateng DIY, responden mendapatkan sebuah hiburan. Selain itu sebesar 58% responden juga menyatakan Puas. Hal ini dikarenakan TA Jateng DIY merupakan salah satu bentuk hiburan. Sedangkan 35% responden menyatakan tidak puas terhadap TA Jateng DIY sehingga tidak sepenuhnya memberikan hiburan. Dari pemaparan diatas dapat dilihat secara jelas bagaimana pengharapan responden untuk memenuhi kebutuhannya dari menonton tayangan TA Jateng DIY. Pada umumnya responden menganggap Sangat setuju jenis kebutuhan yang diajukan dan hanya beberapa yang memperoleh posisi tidak setuju. Untuk lebih mengetahui gambaran tingkat pemenuhan kebutuhan yang diharapkan responden, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel III.30 Kategori Tingkat Kepuasan yang Diharapkan Responden Kategori Sangat Tinggi (40-44) Tinggi (35-39) Rendah (30-34) Sangat Rendah (25-29) Jumlah
Frekuensi 33 32 30 5 100
% 33% 32% 30% 5% 100
Sumber : Data Premier Kuisioner
Berdasar tabel diatas, sebagian besar responden yaitu 37% mempunyai tingkat pengharapan yang timggi untuk memperoleh kepuasan dengan menyaksikan kedua acara ajang pencarian bakat tersebut, bahkan 16% responden memiliki pengharapan yang sangat timggi. Sedangkan hanya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
12 responden atau sebesar 12% responden memiliki pengharapan yang sangat rendah terhadap kedua tayangan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden ingin mencarikan pemuasan kebutuhannya dengan menonton tayangan TA Jateng DIY
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
BAB IV ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori model Palmgreen dkk yakni model teori untuk mengukur kesenjangan (discrepancy) antara kepuasan yang dicari (Gratification Sought) dengan kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained). Dengan kata lain, apakah khalayak puas setelah menggunakan media. Konsep mengukur kepuasan ini disebut GS (Gratification Sought) dan GO (Gratification Obtained). Palmgreen juga menggunakan dasar yang sama yaitu orang menggunakan media didorong oleh motif-motif tertentu, namun konsep yang diteliti oleh model Palmgreen ini tidak berhanti sampai disitu, dengan menanyakan apakah motif-motif khalayak itu telah dapat dipenuhi oleh media.
A. Media Use Pada bab sebelumnya telah dihasilkan beberapa data berdasarkan Penggunaan Media (Media Use) oleh responden. Data tersebut diperoleh berdasarkan bebrapa Kriteria seperti tingkat keseringan responden menyaksikan program berita TA Jateng DIY, aktivitas responden saat menyaksikan tayangan berita TA Jateng DIY, curahan waktu responden untuk menyaksikan berita TA Jateng DIY, dan curahan waktu yang diberikan responden dalam menonton acara berita TA Jateng DIY, Berdasarkan hasil data tersebut dapat dihasilkan Tingkat Penggunaan (Media Use) dalam menyaksikan TA Jateng DIY. commit to user 92
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
Tabel IV.1 Tingkat Penggunaan (Media Use) dalam menyaksikan TA Jateng DIY Kategori Sangat Tinggi (14-16) Tinggi (11-13) Rendah (8 - 10) Sangat Rendah (5-7) Jumlah
Frekuensi 37 54 8 1 100
% 37% 54% 8% 1% 100
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Media (Media Use) dalam menyaksikan Program Berita TA Jateng Cukup Tinggi. Hal ini tampak pada jumlah prosentase Tingkat Penggunaan Media sebesar 37% untuk kategori 37%, dan kategori Tinggi sebesr 54%. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan Media dalam menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY sangat baik. Ditambah lagi hanya 8% responden yang tidak menggunakan Media dalam menyaksikan TA Jateng DIY dengan baik.
B. Discrepancy (kesenjangan kepuasan) Melalui Program Berita TA Jateng DIY yang ditayangkan oleh Terang Abadi Televisi (TATV) dapat dihasilkan kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) dengan kepuasan nyata yang diperoleh (Gratification Obtained) setelah menggunakan media yang disebut dengan istilah Discrepancy (kesenjangan kepuasan). Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti kesenjangan kepuasan antara kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan dengan kepuasan nyata yang diperoleh responden dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
menyaksikan program berita TA Jateng DIY. Untuk melihat hasil dari tingkat kesenjangan atau Discrepancy penggunaan media sangat diperlukan untuk melihat perilaku khalayak dalam menggunakan media. Dalam penelitian ini media use dimaksudkan untuk mengukur bagaimana pola konsumsi responden terhadap program berita TA Jateng DIY. Melalui media Program Berita TA Jateng DIY yang ditayangkan TATV dapat dihasilkan Discrepancy tersebut. Pengukuran kesenjangan kepuasan mengacu pada rumus statistik discrepancy yang diberikan Palmgreen yaitu: ∑ n.i.j i≠j D= ∑ ∑ n.i.j i≠j
Dimana : D : discrepancy / kesenjangan n : jumlah sampel i : kepuasan yang dicari j : kepuasan yang diperoleh Dimana i ≠ j Rumus discrepancy yang digunakan tersebut dioperasionalkan dengan perhitungan cross tabulation (tabulasi silang), dimana item-item dalam GS disilangkan dengan item-item GO. Dari tabulasi silang tersebut akan dapat diketahui presentasi tingkat kesenjangan kepuasan yang terjadi dengan menghitung jumlah responden yang mengalami ketidaksesuaian antara GS dan GO, dalam hal ini GS lebih besar dari GO. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 95
Setelah diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi, maka akan dapat pula diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Besarnya kepuasan yang mampu diberikan oleh Program Berita TA Jateng DIY kepada responden dapat dihitung dengan mengurangi tingkat kepuasan maksimal (ditetapkan 100%) dengan tingkat kesenjangan kepuasan yang dialami responden pada tiap-tiap itemnya. Merujuk pada penelitian terdahulu, ditetapkan batasan kepuasan minimal sebesar 70%. Hal tersebut berarti apabila responden menyatakan bahwa kepuasan yang diperoleh untuk tiap jenis kebutuhan berkisar antara 70 – 100% atau bila kesenjangan kepuasan berkisar antar 0 – 30%, maka kebutuhan tersebut dianggap memuaskan. Asumsinya adalah 2/3 dari seluruh
responden merasa terpenuhi seluruh
kebutuhannya apabila kesenjangan kepuasan suatu media menunjukkan angka presentasi diatas 30% berarti media tersebut tidak mampu memuaskan responden. (Agung Dwi Iryanto, 2010 : 109) Semakin besar angka kesenjangan suatu media berarti media tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan responden. Sebaliknya, semakin kecil angka kesenjangan, maka semakin besar kemampuan suatu media dalam memenuhi kebutuhan responden. Tingkat pemenuhan kepuasan tersebut diklarifikasikan dalam tiga kategori yakni: Rendah, apabila presentase kesenjangan kepuasan sebesar 21 – 30%. Sedang, apabila presentase kesenjangan kepuasan sebesar 11 – 20%. Tinggi, apabila presentase kesenjangan kepuasan sebesar 0 – 10%. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 96
Melalui media PT. Terang Abadi Televisi dapat diperoleh kesenjangan
kepuasan
(Gratification
Discrepancy)
yang
dialami
responden setelah menyaksikan Program TA Jateng DIY dapat dilihat pada tabel-tabel uji kesenjangan GS-GO berikut : 1.Kesenjangan Kepuasan Setelah Menyaksikan TA Jateng DIY 1) Mengetahui informasi Peristiwa Terkini dari wilayah Jawa Tengah DIY GO GS
SP
P
TP
STP
Jumlah
SP
38
9
1
0
48
P
7
41
2
0
50
0
2
0
2
STP
0
0
0
0
0
Jumlah
18
22
0
0
40
TP
0
Sumber : Data Primer Kuisioner
Dari Tabel diatas dapat dihitung persentase kesenjangan kepuasan dimana GS tidak sama dengan GO, sebagai berikut : D = 9+1+2+7+2 x 100% 100 D = 21 x 100% 100 D = 21%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 97
Besarnya angka kesenjangan ini menunjukkan kesesuaian antara kepuasan yang diharapkan responden dengan kepuasan nyata yang didapat setelah menonton acara tersebut, namun perlu diingat bahwa ”ketidaksesuaian” ini mencakup dua kondisi. Di satu sisi kesenjangan terjadi karena kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) oleh responden lebih besar dari kepuasan nyata yang diperoleh (Gratification Obtained), sehingga media dianggap dapat memenuhi harapan penonton. Kondisi ini diwakili oleh angka-angka yang terletak pada kotak diatas garis impas (GS sama dengan GO) pada tabulasi silang, dimana GS lebih besar daripada GO. Di sisi lain, ketidaksesuaian ini bisa juga karena GS lebih kecil daripada GO. Pada kondisi ini media dapat dianggap memenuhi bahkan melampaui kepuasan yang diharapkan responden. Sebagai contoh, seorang responden yang menganggap ”tidak penting” suatu jenis kebutuhan, namun setelah menonton ternyata ia menyatakan ”puas” akan informasi yang ia dapatkan, maka dalam hal ini harapan responden dianggap telah terpenuhi. Kondisi ini terlihat pada kotakkotak yang berada dibawah garis impas, dimana GS lebih kecil dari GO. Mempertimbangkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penghitungan ulang untuk mengetahui kesenjangan kepuasan yang dimaksud, dimana responden tidak mendapatkan kepuasan yang mereka harapkan atau dengan kata lain media dianggap tidak dapat memenuhi kebutuhan responden. Dengan begitu dapat diketahui pula tingkat kemampuan media dalam memenuhi setiap jenis kebutuhan responden. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 98
Penghitungan ini tetap mengacu pada tabel uji kesenjangan diatas, hanya saja lebih difokuskan pada angka-angka yang menyatakan GO lebih kecil daripada GS. Sedangkan angka-angka yang menyatakan GO sama dengan GS maupun GO lebih besar dari pada GS dianggap sebagai tingkat kemampuan media dalam memenuhi kebutuhan penonton. Misalnya, untuk program TA Jateng DIY,pada item kebutuhan ”untuk mengetahui peristiwa terkini”, diperoleh angka kesenjangan sebagai berikut :
D=
9+1+2+7+2 x 100% 100
= 21 % Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesenjangan yang dialami responden adalah sebesar 21% dan tingkat kemampuan tayangan TA Jateng dalam memenuhi kebutuhan responden adalah 79%. Dengan cara yang sama maka akan didapat angka-angka kesenjangan pada jenis-jenis kebutuhan.
2) Mengetahui informasi ekonomi dari dari wilayah Jawa Tengah DIY GO GS SP P TP STP Jumlah
SP
P
TP
STP
Jumlah
40
9
1
0
50
4
40
3
0
47
0
1
0
3
0
0
0
0
0
44
50
6
0
100
2
Sumber : Data Primer Kuisioner commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 99
D = 4+1 x 100% 100 D = 5 x 100% 100 D = 5% 3) Mengetahui situasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY GO GS SP P TP STP Jumlah
SP
P
TP
STP
Jumlah
40
9
1
0
50
5
40
4
0
49
0
0
0
0
0
0
1
0
1
45
49
6
0
100
0
Sumber : Data Primer Kuisioner D = 1+4x 100% 100 D = 5 x 100% 100 D = 5% 4) Mengetahui kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Kota maupun daerah dari wilayah Jawa Tengah DIY GO GS SP P TP STP Jumlah
SP
P
TP
STP
Jumlah
39
6
1
0
46
6
42
2
0
50
0
2
0
4
0
0
0
0
0
45
50
5
0
100
2
commit to user Sumber : Data Primer Kuisioner
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 100
D = 6+2x 100% 100 D = 8 x 100% 100 D = 8% 5) Mengetahui event/kegiatan budaya dari wilayah Jawa Tengah DIY GO GS SP P TP STP Jumlah
SP
P
TP
STP
Jumlah
42
4
0
0
46
9
43
0
0
52
0
2
0
2
0
0
0
0
0
51
49
0
0
100
0
Sumber : Data Primer Kuisioner D = 9+2x 100% 100 D = 11 x 100% 100 D = 11% 6) Mengetahui perkembangan daerah saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY GO GS SP P TP STP Jumlah
SP
P
TP
STP
Jumlah
24
7
0
0
31
16
48
2
0
66
1
2
0
3
0
0
0
0
0
41
57
2
0
100
0
Sumber : Data Primer Kuisioner commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 101
D = 16+2+1 x 100% 100 D = 19 x 100% 100 D = 19% 7) Menambah kecintaan terhdap daerah Saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY GO GS SP P TP STP Jumlah
SP
P
TP
STP
Jumlah
25
8
0
0
33
17
50
0
0
67
0
2
0
2
0
0
0
0
0
42
58
0
0
100
0
Sumber : Data Primer Kuisioner D = 17x 100% 100 D = 11% 8) Mendapatkan bahan perbincangan dengan rekan GO GS SP P TP STP Jumlah
SP
P
TP
STP
Jumlah
36
11
1
0
48
4
35
1
0
40
0
3
0
12
0
0
0
0
0
40
49
11
0
100
9
Sumber : Data Primer Kuisioner commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 102
D = 4+3x 100% 100 D = 7 x 100% 100 D = 7% 9) Memberikan informasi kepada orang lain mengenai peristiwa terkini dari wilayah Jawa Tengah DIY GO GS SP P TP STP Jumlah
SP
P
TP
STP
Jumlah
36
12
1
0
49
8
35
2
0
45
1
3
0
6
0
0
0
0
0
45
50
5
0
100
2
Sumber : Data Primer Kuisioner D = 8+1+3 x 100% 100 D = 12 x 100% 100 D = 12% 10) Untuk mengisi Waktu Luang GO GS SP P TP STP Jumlah
SP
P
TP
STP
Jumlah
17
15
0
0
32
10
39
0
0
51
2
7
0
17
0
0
0
0
0
29
61
10
0
100
8
commit to user Sumber : Data Primer Kuisioner
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 103
D = 15+2 x 100% 100 D = 17 x 100% 100 D = 17% 11) Untuk mendapatkan Hiburan GO SP P GS SP P TP STP Jumlah
TP
STP
Jumlah
5
1
2
0
8
2
40
16
0
58
0
17
0
34
0
0
0
0
0
7
58
35
0
100
17
Sumber : Data Primer Kuisioner D = 1+16+2 x 100% 100 D = 19 x 100% 100 D = 19% Keterangan : Dalam hal GS : SP (Sangat Penting) P (Penting) TP (Tidak Penting) STP (Sangat Tidak Penting) Dalam hal GO : SP (Sangat Penting) P (Penting) TP (Tidak Penting) STP (Sangat Tidak Penting) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 104
Setelah dilakukan uji kesenjangan di atas maka diketahui angka kesenjangan masing-masing jenis kebutuhan untuk program TA Jateng DIY, hasilnya dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel IV. 1 Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan Kemampuan Pemenuhan Kebutuhan dari Program TA Jateng DIY Tingkat Kesenjangan
No
Jenis-Jenis Kebutuhan
1
Memenuhi Kebutuhan Informasi Mengetahui peristiwa 21% terkini dari Wilayah Jawa Tengah DIY
Tingkat Pemenuhan
Kategori
79%
Rendah
2
Mengetahui informasi 5% ekonomi dari wilayah Jawa Tengah DIY
95%
Tinggi
3.
Mengetahui situasi 5% politik dari wilayah Jawa Tengah DIY
95%
Tinggi
4.
Mengetahui kebijakan 8% baru yang dibuat Pemerintah Kota maupun daerah di wilayah Jawa Tengah DIY
92%
Tinggi
89%
Sedang
81%
Sedang
89%
Sedang
5.
6.
7.
Mengetahui event/kegiatan wilayah Jawa DIY
budaya 11% Tengah
Motif Identitas Diri Mengetahui 19% perkembangan daerah Saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY Menambah kecintaan 11% terhadap daerah Saya yaitu wilayah Jawacommit to user Tengah DIY
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 105
Motif Intregasi dan Interaksi Sosial Mendapatkan bahan 7% perbincangan dengan rekan
8.
9.
10.
11.
93%
Tinggi
Memberikan informasi 12% kepada orang lain mengenai peristiwa terkini diwilayah Jawa Tengah DIY Motif Hiburan Untuk mengisi waktu 17% luang
82%
Sedang
83%
Sedang
Untuk mendapatkan 19% hiburan (relaksasi)
81%
Sedang
Dari tabel diatas didapat fakta bahwa program TA Jateng DIY mampu memenuhi semua jenis kebutuhan yang diajukan yaitu sebanyak 11 jenis kebutuhan. Tingkat kemampuan TA Jateng DIY dalam memenuhi kebutuhankebutuhan tersebut tergolong cukup tinggi, dimana angka kesenjangan dibawah 20%, dari seluruh jenis kebutuhan yang pemenuhan kebutuhannya masuk dalam kategori rendah. Jenis kebutuhan tersebut adalah jenis kategori untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang minat dukungan pemirsa kepada kontestan yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan sebesar 93% dan tingkat kesenjangan sebesar 7%, serta jenis kebutuhan agar bisa memberikan informasi kepada orang lain yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan sebesar 82% dan tingkat kesenjangan sebesar 12%. Setelah diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi, maka akan dapat diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden serta tingkat penggunaan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 106
Media. Semakin Tinggi tingkat penggunaan Media, maka akan semakin baik. Hal ini berdampak pada pola penggunaan Media Terang Abadi Televisi (TATV) dalam pencarian informasi serta motif-motif lainnya. Begitu juga dalam hal Kesenjangan Kepuasan responden dalam menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY, semakin kecil angka kesenjangan, berarti suatu media dalam memenuhi kebutuhan responden. Untuk menghubungkan Kesenjangan Kepuasan (Discrepancy) dengan Penggunaan Media (Media Use) dapat dilihat dari Tingginya Penggunaan Media TATV dalam Program Berita TA Jateng DIY yakni sebesar 91% untuk kategori sangat tinggi dan tinggi. Sedangkan untuk kategori Kesenjangan Kepuasan dengan kategori Tinggi atau 5% terdapat pada jenis kepuasan mengetahui informasi ekonomi dari wilayah Jawa Tengah DIY dan mengetahui situasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tayangan Program Berita TA Jateng DIY dengan menggunakan Media TATV
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada penelitian yang berjudul Studi Pengaruh Motif Menonton Program Berita TA Jateng DIY yang ditayangkan TATV terhadap kepuasan khalayak di Kelurahan Banyuanyar Kota Surakarta, dapat dihasikan beberapa data yang merupakan hasil penelitian. Dengan mengacu pada data yang diperoleh dilapangan, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai Gratification Sought, Media Use, Gratification Obtained dan Discrepancy dari program berita TA Jateng DIY yang ditayangkan Terang Abadi Televisi, maka dapat dikemukakan kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1.
Kepuasan yang Diharapkan (Gratification Sought) Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yang pertama akan dilakukan
pencarian hasil tentang kepuasan yang dicari atau diinginkan responden ketika mengkonsumsi sebuah tayangan atau berita yang biasa disebut dengan istilah Gratification Sought (GS). Dalam penelitian ini Variabel GS, dioperasionalkan berdasarkan 11 item kebutuhan. Dari penelitian tersebutlah dihasilkan pernyataan responden yang menyatakan sangat setuju terhadap tayangan TA Jateng DIY. Berikut besaran prosentase responden TA Jateng DIY yang menyatakan sangat setuju dari berbagai item kebutuhan, Mengetahui peristiwa terkini dari Wilayah Jawa Tengah DIY (48%), Mengetahui informasi ekonomi dari wilayah Jawa Tengah commit to user
107
108 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DIY (50%), Mengetahui situasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY (50%), Mengetahui kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Kota maupun daerah di wilayah Jawa Tengah DIY (46%), Mengetahui event/kegiatan budaya wilayah Jawa Tengah DIY (46%). Kelima item tersebut berdasarkan item Pemenuhan Kebutuhan Informasi. Sedangkan untuk beberapa motif lainnya seperti Motif Identitas Diri, Motif Intregasi dan Interaksi Sosial, serta Motif Hiburan dapat disimpulkan sebagai berikut. Mengetahui perkembangan daerah Saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY (31%), Menambah kecintaan terhadap daerah Saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY (33%), Mendapatkan bahan perbincangan dengan rekan (48%), Memberikan informasi kepada orang lain mengenai peristiwa terkini diwilayah Jawa Tengah DIY (49%), Untuk mengisi waktu luang (20%), Untuk mendapatkan hiburan (relaksasi) (25%). Hasil diatas merupakan kesimpulan dari prosentase responden yang mengatakan sangat setuju terhadap tayangan TA Jateng DIY yang ditayangkan TATV. Sedangkan jika dilihat dari kategori tingkat kepuasan yang diharapkan responden, menurut data yang diperoleh sebagian besar responden yaitu 37% mempunyai tingkat pengharapan yang tinggi untuk memperoleh kepuasan dengan menyaksikan program berita tersebut, bahkan 16% responden memiliki pengharapan yang sangat tinggi. Sedangkan hanya 12 responden atau sebesar 12% responden memiliki pengharapan yang sangat rendah.
commit to user
109 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, melalui beberapa kategori yakni Sangat Puas, Puas, Tidak Puas dan Sangat Tidak Puas dapat disimpulkan sebegai berikut ini : Mengetahui peristiwa terkini dari Wilayah Jawa Tengah DIY (45%), Mengetahui informasi ekonomi dari wilayah Jawa Tengah DIY (44%), Mengetahui situasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY (45%), Mengetahui kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Kota maupun daerah di wilayah Jawa Tengah DIY (45%), Mengetahui event/kegiatan budaya wilayah Jawa Tengah DIY (51%). Kelima item tersebut berdasarkan item Pemenuhan Kebutuhan Informasi. Dari penelitian tersebutlah dihasilkan pernyataan responden yang menyatakan sangat setuju terhadap tayangan TA Jateng DIY. Sedangkan untuk beberapa motif lainnya seperti Motif Identitas Diri, Motif Intregasi dan Interaksi Sosial, serta Motif Hiburan dapat disimpulkan sebagai berikut. Mengetahui perkembangan daerah Saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY (41%), Menambah kecintaan terhadap daerah Saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY (42%), Mendapatkan bahan perbincangan dengan rekan (40%), Memberikan informasi kepada orang lain mengenai peristiwa terkini diwilayah Jawa Tengah DIY (45%), Untuk mengisi waktu luang (29%), Untuk mendapatkan hiburan (relaksasi) (7%). Hasil diatas merupakan kesimpulan dari prosentase responden yang mengatakan sangat setuju terhadap tayangan TA Jateng DIY yang ditayangkan TATV. commit to user
110 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sedangkan jika dilihat dari kategori tingkat kepuasan yang diharapkan responden, menurut data yang diperoleh sebesar 33% responden mempunyai tingkat pengharapan yang sangat tinggi, 32% responden memiliki pengharapan yang tinggi, 30% responden memiliki pengharapan yang rendah dan sebesar 5% responden memiliki pengharapan yang sangat rendah.
3. Kesenjangan Kepuasan (Discrepancy) Dari kesebelas item kebutuhan yang diajukan kepada responden dalam, maka diperoleh kesenjangan kepuasan responden dalam menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY. Untuk mengetahui kesenjangan kepuasan responden dalam menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY dapat dilihat pada kesimpulan berikut ini : Kesenjangan
Kepuasan
Responden
dalam
Mengetahui
kebutuhan
informasi peristiwa terkini dari Wilayah Jawa Tengah DIY yakni sebesar 21%. Kesenjangan Kepuasan Responden dalam mengetahui informasi ekonomi dari wilayah Jawa Tengah DIY yakni sebesar 5%. Kesenjangan Kepuasan Responden dalam mengetahui situasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY sebesar 5% Kesenjangan Kepuasan Responden dalam mengetahui kebijakan baru yang dibuat pemerintah kota maupun daerah di wilayah Jawa Tengah DIY sebesar 8% commit to user
111 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kesenjangan Kepuasan Responden dalam mengetahui event/kegiatan budaya wilayah Jawa Tengah DIY sebesar 11%. Kesenjangan Kepuasan Responden dalam Mengetahui perkembangan daerah Saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY sebesar 19%). Kesenjangan Kepuasan Responden dalam Menambah kecintaan terhadap daerah Saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY 11%. Kesenjangan
Kepuasan
Responden
dalam
Mendapatkan
bahan
perbincangan dengan rekan sebesar 7%. Kesenjangan Kepuasan Responden dalam Memberikan informasi kepada orang lain mengenai peristiwa terkini diwilayah Jawa Tengah DIY sebesar 12%. Kesenjangan Kepuasan Responden dalam mengisi waktu luang sebesar 17% Kesenjangan Kepuasan Responden dalam mendapatkan hiburan sebesar 19%. Ini
berarti
masing-masing
item
kebutuhan
memang
diharapkan
pemuasannya oleh mayoritas responden. Dengan demikian melalui kesebelas item kebutuhan yang diajukan kepada responden dapat dilihat kemampuan pemenuhan kebutuhan dari program TA Jateng DIY terhadap pemenuhan kepuasan yang hasilnya hampir semua responden menyatakan puas terhadap tayang tersebut.
commit to user
112 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Penggunaan Media (Media Use) Dalam penelitian ini dilakukan pula penelitian dalam hal pengukuran korelasi antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau biasa dikenal dengan istilah Variabel Media Use. Dari data yang yang diperoleh dilapangan diketahui bahwa korelasi antara keduanya masuk dalam kategori sedang. Ini berarti kemampuan media sudah cukup kuat dalam mengikat responden sebagai individu konsumen. Dalam hal penggunaan Media berdasarkan frekuensi dapat disimpulkan bahwa Tingkat keseringan Responden menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY sebanyak 6-7 kali sebesar 49%, Responden menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY sebanyak 4-5 kali sebesar 43%, Responden menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY sebanyak 3-4 kali sebesar 7% dan Responden menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY sebanyak 1-2 kali sebesar 1%. Jika melihat data cara responden dalam menyaksikan TA Jateng DIY, dapat dilihat dari tingkat perhatian dapat disimpulkan bahwa responden yang selalu menyaksikan TA Jateng DIY dari awal hingga akhir sebesar 38%, Responden yang sering menyaksikan TA Jateng DIY dari awal hingga akhir sebesar 53% dan sisanya sebesar 8% mengatakan Jarang menyaksikan TA Jateng DIY dari awal hingga akhir. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori model Palmgreen dkk yakni model teori untuk mengukur kesenjangan (discrepancy) antara kepuasan yang
dicari
(Gratification
Sought)
dengan
kepuasan
yang
diperoleh
(Gratification Obtained). Dengan kata lain, apakah khalayak puas setelah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
113 digilib.uns.ac.id
menggunakan media. Palmgreen juga menggunakan dasar yang sama yaitu orang menggunakan media didorong oleh motif-motif tertentu, namun konsep yang diteliti oleh model Palmgreen ini tidak berhanti sampai disitu, dengan menanyakan apakah motif-motif khalayak itu telah dapat dipenuhi oleh media. Teori tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti yakni dalam hal Penggunaan Media dan Tingkat Kepuasan Responden dalam menyaksikan TA Jateng DIY yang ditayangkan oleh TATV. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tingginya penggunaan media TATV yakni sebesar 91% untuk kategori Sangat Tinggi dan Tinggi. Karena penggunaan media yang tinggi maka akan dihasilkan tingkat kesenjangan yang rendah yakni sebesar 5% untuk kategori Motif mengetahui informasi ekonomi dan motif mengetahui situasi politik di wilayah Jawa Tengah DIY. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tayangan Program Berita TA Jateng DIY dengan menggunakan Media TATV mampu memenuhi kebutuhan responden.
B. SARAN 1) Penelitian ini sebaiknya dijadikan sarana evaluasi program yang ada di Terang Abadi Televisi (TATV), terutama penelitian tentang TA Jateng DIY yang saat ini telah diteliti tingkat kepuasaannya dan penggunaan medianya. Salah satu contohnya adalah tingginya motif responden untuk menonton TA Jateng DIY untuk mengetahui informasi ekonomi dan mengetahui situasi politik diwilayah Jawa Tengah DIY. Hal tersebut bisa dijadikan TATV sebagai rasional positioning program acara. commit to user
114 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Terbatasnya populasi penelitian yang sempit yakni diwilayah Banjarsari membuat penelitian ini tidak menjangkau seluruh masyarakat yang berada di wilayah coverage TATV. Sehingga kedepannya peneliti lainnya bisa melakukan penelitian serupa dengan mengambil Teknik sampling sesuai dengan populasi yang lebih luas lagi, terutama diwilayah yang berada dicoverage TATV.
commit to user