kementerian pupr Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Program 2016, BPIW Fokus pada Efektifitas Pembangunan dan Keterpaduan Infrastruktur BPIW Dukung Pengembangan Kawasan Wisata Danau Toba Edisi 01/Januari 2016
LAPORAN KHUSUS: BPIW MAKSIMALKAN PERSIAPAN PRA KONREG
badan pengembangan infrastruktur wilAYAH (BPIW) kementerian pupr
infrastruktur PUPR terpadu untuk negeri
Gedung BPIW Lantai 1 Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 11210 Email:
[email protected] Telp. +6221-7279 8112 www.bpiw.pu.go.id
@informasiBPIW
Layanan Informasi BPIW
3
Buletin BPIW
Pelindung:
SALAM REDAKSI
A. Hermanto Dardak
Penasehat: Dadang Rukmana
Pengarah: Hadi Sucahyono Harris H. Batubara Rezeki Peranginangin Kuswardono
Pemimpin Redaksi: P. Yudantoro
Redaktur Pelaksana: Shoviah
Redaksi: Etty Winarni M. Salahudin Rasyidi Mochammad Tranggono Hari Suharto Diyaksa Erwin Adhi Setyadhi Wahyu Hendrastomo Melva Eryani Marpaung
Kontributor: Hendra Djamal Mutri Batul Aini Andina Dwiky Ichlasul Naufal Nina Indahsari
Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR
Alamat Redaksi: Gedung G, BPIW Lantai 1 Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 11210 Email:
[email protected] Website: www.bpiw.pu.go.id Twitter: @informasiBPIW Youtube: Layanan informasi BPIW No. Telp. +6221-7279 8112
Pembaca yang budiman. Sejak awal tahun 2016, kami memiliki optimisme yang tinggi, agar menjadi lebih baik. Dengan semangat itu pula, mulai edisi Januari, Sinergi Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) berupaya melakukan penyesuaian agar mampu menyajikan informasi dengan lebih baik. Pada edisi ini kami menyajikan tema Program Kerja BPIW tahun 2016 di rubrik Kabar Utama. Rubrik tersebut menampilkan program-program apa saja yang dilakukan BPIW melalui 4 pusat, yakni Pusat Perencanaan Infrastruktur (PPI), Pusat Pemprograman dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur (PPEKI), Pusat Pengembangan Kawasan Strategis (PPKS), dan Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan (PPKP). Kami juga menyajikan rubrik Wawancara bersama Kepala BPIW Hermanto Dardak. Dalam rubrik ini, Kepala BPIW memaparkan dukungan penuh BPIW terhadap tahun percepatan infrastruktur yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Rubrik Laporan Khusus dibahas mengenai Pra Konsultasi Regional (Pra Konreg), dimana BPIW dipercaya melaksanakan kegiatan tersebut, termasuk juga Konreg yang akan dilaksanakan pada Maret mendatang. Dalam rubrik ini dibahas persiapan BPIW sebelum pelaksanaan Pra Konreg. Selain itu pembaca juga dapat menikmati sajian informasi mengenai kegiatan BPIW sepanjang Januari, melalui rubrik Kilas BPIW. Tidak hanya itu, sajian ringan juga telah disiapkan tim redaksi seperti rubrik JalanJalan yang menampilkan kawasan wisata Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebagaimana diketahui Mandalika merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Kemudian dalam rubrik Tips akan memberikan cara memantapkan resolusi hidup Anda dan rubrik Glossary menampilkan beberapa istilah Jalan. Kami berharap apa yang disajikan dapat memperkaya wawasan pembaca. Masukan tetap kami harapkan demi kemajuan buletin ini. Selamat membaca.
Redaksi menerima tulisan/artikel/opini/foto yang berkaitan dengan bidang pengembangan infrastruktur dan keterpaduan wilayah dalam lingkup kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Redaksi berhak menyunting naskah/artikel yang masuk sesuai dengan tema penerbitan dan ketersediaan jumlah halaman/rubrik. Tulisan dapat dikirim ke email:
[email protected] Cover : BPIW untuk Negeri Design : Heri Hito
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
4
daftar isi Edisi 01/Januari 2016
6
18
03 SALAM REDAKSI 04 DAFTAR ISI
52
16 REVIEW
56
46 OPINI
60 INFO PRODUK BPIW
Perencanaan Wilayah, Dasar
Korelasi Pembangunan
Proses Penyusunan Keterpaduan
Pengembangan Suatu Daerah
Infrastruktur dengan
Pembangunan Infrastruktur PUPR
Pertumbuhan Ekonomi 05 PERSPEKTIF
61 TIPS
18 WAWANCARA 50 INFOGRAFIS
Tekad BPIW Tahun 2016,
BPIW Siapkan Program
Semangat Perubahan
Percepatan Pembangunan
Dukungan WPS Terhadap
Infrastruktur
Pengembangan Tol Laut
Hidup Anda 62 TOKOH
06 KABAR UTAMA Program 2016, BPIW Fokus
7 Tips Memantapkan Resolusi
24 TEROPONG MEDIA
52 TEKNOLOGI
ZUMI ZOLA
pada Efektifitas Pembangunan
Infrastruktur PUPR
Smart Highway, Inovasi Cerdas
Baru Terpilih Jadi Gubernur,
dan Keterpaduan Infrastruktur
Dalam Media Cetak
Untuk Keselamatan Para
Langsung Bekerja Untuk
Pengendara
Masyarakat Jambi
14 GLOSSARY Berbagai Istilah Tentang Jalan
25 KILAS BPIW BPIW Dukung Pengembangan Kawasan Wisata Danau Toba
54 JALAN-JALAN Mandalika, Kawasan Wisata yang Mempesona
41 LAPORAN KHUSUS Koordinasi Antar Kementerian
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
58 POTRET
dalam Pembentukan Badan Otorita
Penandatanganan Kontrak
Danau Toba
Kegiatan Tahun Anggaran 2016
Perspektif
5
Tekad BPIW Tahun 2016, Semangat Perubahan Pembangunan infrastruktur yang tidak terpadu dan tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat, telah menjadi masa lalu yang telah dikubur dalam-dalam. Oleh karena itu, semangat perubahan yang lebih baik menjadi tekad Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Perubahan tersebut harus terlihat pada keterpaduan pembangunan infrastruktur dan diterapkannya pengembangan wilayah secara benar dan terarah. Sehingga pada akhirnya pembangunan Infrastruktur PUPR dapat dirasakan masyarakat. Pada tahun 2016, Program kerja BPIW difokuskan pada turunan dari program-program pembangunan infrastruktur supaya betul-betul dilaksanakan secara efektif. Dengan demikian hasil dari pembangunan infrastruktur tersebut tidak hanya dalam bentuk fisik semata, melainkan dapat menjadikan suatu kawasan dapat berproduksi, menyediakan lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya itu, BPIW juga akan mengevaluasi terkait tingkat keterpaduan pembangunan infrastruktur, tingkat sinkronisasi dan seberapa besar terjadinya peningkatan pembangunan infrastruktur. Program kerja yang telah disusun dan akan segera dilaksanakan BPIW melalui 4 pusat, yakni Pusat Perencanaan Infrastruktur (PPI), Pusat Pemprograman dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur (PPEKI), Pusat Pengembangan Kawasan Strategis (PPKS), dan Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan (PPKP). Program yang dijalankan PPI sesuai dengan tugasnya yakni melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, strategi, rencana strategi, analisis manfaat, serta rencana keterpaduan pengembangan kawasan dengan infrastruktur bidang PUPR. Dengan didasari pada tugasnya tersebut, program yang akan dilaksanakan oleh pusat ini, salah satunya adalah Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). Dengan penyusunan kebijakan dan strategi tersebut, diharapkan pengelolaan 35 WPS dapat berjalan konsisten. Selanjutnya, program yang akan dilaksanakan PPEKI sepanjang tahun ini, juga sesuai dengan tugasnya yakni melaksanakan sinkronisasi program, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan keterpaduan pengembangan kawasan dengan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
Salah satu program yang dilakukan PPEKI yakni Penyusunan dan Sinkronisasi Program Pembangunan Jangka Pendek Keterpaduan Pengembangan Kawasan dengan Infrastruktur PUPR di WPS. Sinkronisasi ini diperlukan agar pembangunan infrastruktur di WPS dapat seirama dengan Pembangunan Jangka Pendek tersebut. Kemudian PPKS juga telah menyiapkan beberapa program kerja yang sesuai dengan tugasnya yakni melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, pengembangan area inkubasi di kawasan strategis pada wilayah pengembangan strategis yang menterpadukan antara pengembangan kawasan dan infrastruktur bidang PUPR, serta fasilitasi pengadaan tanah. Salah satu program yang dijalankan PPKS pada tahun ini adalah Rencana Pengembangan WPS di Pulau Sumatera, Jawa dan Bali, Kalimantan dan Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku. Rencana pengembangan WPS tersebut sejalan dengan Renstra Kementerian PUPR dan BPIW untuk periode 2015-2019. Sepanjang tahun ini juga PPKP akan melaksanakan beberapa program, sesuai dengan tugasnya yakni melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, dan pengembangan area inkubasi di kawasan perkotaan yang menterpadukan antara pengembangan berbagai kawasan dan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat di kawasan perkotaan, serta keterkaitan antara kawasan perkotan dan kawasan perdesaan. Program yang akan dilaksanakan PPKP salah satunya Penyusunan Program Keterpaduan Infrastruktur PUPR Bidang Perkotaan dan Perdesaan. Dengan penyusunan program ini diharapkan pembangunan perkotaan dan perdesaan dapat terpadu, sehingga dapat mengikis ketimbangan pembangunan di perkotaan dan perdesaan. Program yang disusun diharapkan dapat dijalankan secara maksimal, sehingga resolusi yang dicanangkan BPIW untuk tahun 2016 dapat menciptakan infrastruktur PUPR yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya itu, tekad BPIW mewujudkan infrastuktur PUPR yang efektif,efisien, berfungsi optimal dan bermanfaat lebih besar bagi masyarakat diharapkan dapat terwujud dengan keterpaduan dan kerja sama semua stakeholder terkait bidang PUPR baik pusat maupun daerah. Semoga. Tim Redaksi
SINERGI SINERGI//Edisi Edisi01 01--Januari Januari2016 2016
6
kabar utama
Program 2016, BPIW Fokus pada Efektifitas Pembangunan dan Keterpaduan Infrastruktur Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla saat ini fokus pada pembangunan infrastruktur. Hal ini ditunjukkan dengan langkah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menggelar penandatangan kontrak kegiatan Tahun Anggaran 2016 pada 6 Januari 2016 lalu. Total paket yang ditandatangani ini sebanyak 644 paket dengan nilai kontrak sebesar Rp 8,81 triliun. Sejalan dengan itu, program kerja Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) tahun 2016 juga difokuskan pada efektifitas program pembangunan infrastruktur berbasis pengembangan wilayah dan evaluasi tingkat keterpaduan infrastruktur, agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Ketiga, belum mantapnya konektivitas antara infrastruktur di darat dan laut, serta pengembangan kota maritim/pantai. Keempat, pemanfaatan sumber daya yang belum optimal dalam mendukung kedaulatan pangan dan kemandirian energi. Kepala BPIW Hermanto Dardak menyatakan tantangan itu harus dijawab dengan program kerja yang terfokus, sehingga program pembangunan infrastruktur PUPR betul-betul dilaksanakan secara efektif dan efisien, sehingga berfungsi optimal serta bermanfaat bagi masyarakat. “Hasil dari pembangunan infrastruktur tersebut tidak hanya dalam bentuk fisik semata, melainkan Pembangunan jalan tol
Sumber: Kementerian PUPR
dapat menjadikan suatu kawasan dapat berproduksi, menyediakan lapangan kerja, dan
Gebrakan Kementerian PUPR diawal ta-
terutama antara Kawasan Barat Indonesia
hun dengan menggelar penandatanganan
(KBI) dan Kawasan Timur Indonesia (KTI).
kontrak tersebut, menimbulkan optimisme
Kedua, urbanisasi yang tinggi (meningkat
bahwa pembangunan infrastruktur sepan-
6 kali dalam 4 dekade) diikuti persoalan
jang tahun ini dapat berjalan optimal, dan
perkotaan seperti urban sprawl (perkem-
penyerapan anggaran bisa lebih tinggi dari
bangan permukiman yang tidak terkontrol)
tahun 2015 lalu yang mencapai 93%.
dan penurunan kualitas lingkungan, pemenu-
Akan tetapi pembangunan infrastruktur
han kebutuhan dasar, dan kawasan perde-
dihadapkan pada 4 tantangan. Pertama,
saan sebagai hinterlan (pedalaman) belum
disparitas antar wilayah relatif masih tinggi
maksimal dalam memasok produk primer.
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
meningkatkan pertumbuhan ekonomi,“ ungkap Dardak beberapa waktu yang lalu. Dalam program kerja tersebut BPIW juga akan mengevaluasi tingkat keterpaduan pembangunan infrastruktur, tingkat sinkronisasi dan seberapa besar terjadinya peningkatan pembangunan infrastruktur. Guna mewujudkan hal itu, BPIW telah menyiapkan beberapa program kerja yang dilaksanakan melalui 4 pusat, yakni Pusat
kabar utama
Perencanaan Infrastruktur (PPI), Pusat Pem-
egis Pembangunan Infrastruktur Terpadu
strategis, antartingkat pemerintahan dan
programan dan Evaluasi Keterpaduan Infra-
Bidang PUPR berupa Review dan Sosialisasi
antarpulau. Melalui program ini akan dilaku-
struktur (PPEKI), Pusat Pengembangan Ka-
Renstra Kementerian PUPR 2015-2019. Ke-
kan lanjutan program terkait Penyusunan
wasan Strategis (PPKS), dan Pusat Pengem-
mudian PPI juga akan melaksanakan pro-
Rencana Pengembangan Infrastruktur PUPR,
bangan Kawasan Perkotaan (PPKP). Tugas yang dilaksanakan PPI ini adalah penyiapan penyusunan kebijakan teknis, strategi, rencana strategi, analisis manfaat, serta rencana keterpaduan pengembangan kawasan dengan infrastruktur bidang PUPR. Beberapa program BPIW melalui PPI seperti program terkait Kebijakan dan
yakni untuk Pulau Sumatera,
“Hasil dari pembangunan infrastruktur tersebut tidak hanya dalam bentuk fisik semata, melainkan dapat menjadikan suatu kawasan dapat berproduksi, menyediakan lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi“
Strategi Keterpaduan Penbangunan Infrastruktur Wilayah Bidang PUPR antar Sektor atau Wilayah, berupa Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengelolaan WPS .
Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Papua. Kemudian akan dilakukan juga Perencanaan Keterpaduan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Rembang-Ngawi-Trenggalek-Blitar dan Brebes-Purwokerto-Cilacap. Selanjutnya, PPEKI juga telah
gram Review Renstra BPIW 2015-2019.
memiliki program yang akan dilaksanakan
Program lain yang akan dilaksanakan PPI
sepanjang tahun 2016 ini. PPEKI mempunyai
yakni rencana induk dan rencana pengem-
tugas melaksanakan sinkronisasi program,
Selain itu PPI juga melaksanakan program
bangan infrastruktur bidang PUPR terpadu
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan keter-
Rencana Jangka Panjang dan Rencana Strat-
antarsektor, antarwilayah pengembangan
paduan pengembangan kawasan dengan in-
Jembatan merah putih Ambon
7
Sumber: Kementerian PUPR
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
8
kabar utama
frastruktur bidang PUPR. Beberapa program
bangan area inkubasi di kawasan strategis
Keterpaduan Infrastruktur PUPR Bidang
yang akan dijalankan PPEKI adalah Penyusu-
pada wilayah pengembangan strategis yang
Perkotaan dan Perdesaan, Rencana Pengem-
nan dan Sinkronisasi Program Pembangunan
menterpadukan antara pengembangan ka-
bangan Kawasan Metropolitan Baru Palem-
Jangka Pendek Keterpaduan Pengemban-
wasan dan infrastruktur bidang pekerjaan
bang Raya dan Bimindo. Selain kawasan met-
gan Kawasan dengan Infrastruktur PUPR di
umum dan perumahan rakyat, serta fasili-
ropolitan, juga akan dilakukan Penyusunan
Wilayah Pengembangan Strategis. Kemudian
tasi pengadaan tanah.
Rencana Pengembangan Kawasan Kota Baru
dilakukan Perumusan Program dan Program
Beberapa program yang akan dijalankan
Prioritas Nasional Kementerian PUPR tahun
antara lain Rencana Pengembangan WPS di
Penyusunan Masterplan juga akan di-
2017 melalui pelaksanaan Konsultasi Regional
Pulau Sumatera, Jawa dan Bali, Kalimantan
laksanakan tahun ini seperti Penyusunan
dan Sulawesi, Kepulauan
Masterplan Infrastruktur PUPR Kawasan
Nusa Tenggara, dan Kepu-
Perkotaan PKN dan PKW di Pulau Sumatera
lauan Maluku. Rencangan
dan Jawa. Hal yang sama juga dilakukan un-
Pengembangan Infrastruk-
tuk Pulau Kalimantan dan Sulawesi, Pulau
tur juga dilakukan untuk Ka-
Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Dalam program kerja tahun 2016 tersebut BPIW juga akan mengevaluasi tingkat keterpaduan pembangunan infrastruktur, tingkat sinkronisasi dan seberapa besar terjadinya peningkatan pembangunan infrastruktur tersebut
Maja, Bandar Kayangan, dan Sofifi.
wasan Strategis Pariwisata
Selanjutnya akan dilakukan Penyusunan
Pantai dan Pariwisata Pegu-
Masterplan Kawasan Hinterland Pulau Su-
nungan dan Budaya. Selan-
lawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua.
jutnya akan dilaksanakan
Penyusunan Masterplan tersebut termasuk
juga program Penyusunan (Konreg) dan Pra Konreg. Persiapan Pra Konreg telah dilakukan dan akan dilaksanakan Pra Konreg di Kota Medan, Yogyakarta, Bali, dan Makassar, pada bulan Februari.
Ketentuan Zonasi Sistem Nasional WPS MBBPT dan Penyusunan Database Keterpaduan Infrastruktur pada 35 WPS. Anjungan Cerdas juga akan dirancang dan
Setelah Pra Konreg, dilanjutkan
dibangun di beberapa WPS yakni WPS Yog-
Konreg yang akan digelar di Kota Jakarta
ya-Prigi-Blitar-Malang, Gilimanuk-Denpasar-
pada bulan Maret mendatang. Tujuan dari
Padang Bai, dan Merak-Bakauheni-Bandar
Pra Konreg ini adalah, identifikasi awal isu-
Lampung-Palembang-Tanjung Api Api (MBB-
isu strategis bidang PUPR tahun 2017 sebagai
PT). Kemudian juga akan dilaksanakan pro-
bahan masukan Konreg.
gram Rencana Aksi Tahunan Implementasi
PPEKI juga akan melakukan Sinkronisasi
Keterpaduan Program Kawasan Strategis
Program dan Pembiayaan TA 2018 Pemban-
Wilayah I dan II serta Rencana Aksi Tahunan
gunan Infrastruktur PUPR di WPS Wilayah I
Implementasi Keterpaduan Program Antar
dan II. Selain itu juga dilakukan Pengukuran
Kawasan Strategis Wilayah I dan II. Termasuk
Keterpaduan Infrastruktur PUPR pada WPS
juga program Rencana Aksi Tahunan Pro-
Wilayah Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa
gram Pengadaan Tanah Infrastruktur PUPR.
Tenggara, Kalimantan, Pulau Sulawesi, Malu-
Sedangkan
PPKP
mempunyai
tugas
ku, Maluku Utara, Papua, serta Papua Barat.
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis,
Tidak hanya itu, PPEKI juga melakukan
rencana dan program, dan pengembangan
program Monitoring dan Evaluasi Program
area inkubasi di kawasan perkotaan yang
Kementerian PUPR terhadap Pengembangan
menterpadukan
Wilayah I dan II.
berbagai kawasan dan infrastruktur bidang
antara
pengembangan
Kemudian, PPKS juga telah menyiapkan
PUPR di kawasan perkotaan, serta keterkai-
beberapa program kerja. Sebagai pusat yang
tan antara kawasan perkotaan dan kawasan
mengurusi kawasan strategis, PPKS mempu-
perdesaan.
nyai tugas melaksanakan penyusunan kebi-
Beberapa program yang akan dilak-
jakan teknis, rencana dan program, pengem-
sanakan PPKP yakni Penyusunan Program Infrastruktur jembatan Dolago, Sulteng
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
kabar utama
juga untuk kawasan Pulau Sumatera, Pulau
menuju pelabuhan. Dengan cara ini maka
perumahan rakyat yang handal dalam men-
Jawa, Pulau Bali, Kepulauan Nusa Tenggara,
produk daerah tersebut dapat dipasarkan
dukung Indonesia yang berdaulat, mandiri,
dan Pulau Kalimantan.
dan diekspor melalui pelabuhan.
dan berkepribadian berlandaskan gotong
Perencanaan yang dilakukan akan direal-
Suatu daerah akan semakin berkembang
isasikan dalam bentuk pembangunan yang
bila konektivitasnya dibangun, dengan men-
Sedangkan misi Kementerian PUPR adalah
merupakan output fisik. Selain output fisik
ghubungkan satu kawasan dengan kawasan
pertama, mempercepat pembangunan in-
tersebut juga dapat dihasilkan outcome
yang lain. Dengan demikian akan tercapa-
frastruktur sumber daya air termasuk sum-
maupun impact. Pembangunan pelabuhan di
inya keterpaduan pembangunan fisik dengan
ber daya maritim untuk mendukung ketah-
suatu daerah misalnya, juga diiringi dengan
pengembangan wilayah.
anan air, kedaulatan pangan dan kedaulatan
pembangunan jalan. Hal ini sangat membantu daerah tersebut yang mengembangkan produk terkait perkebunan, misalnya sawit.
9
royong”.
energi. Kedua, mempercepat pembangunan
Renstra PUPR Jadi Bahan Acuan
infrastruktur jalan untuk mendukung konek-
Program Kerja BPIW tahun 2016 mengacu
tivitas guna meningkatkan produktivitas,
Artinya, bila pembangunan pelabuhan
pada Rencana Strategis (Renstra) Kement-
efisiensi, dan pelayanan sistem logistik na-
selesai dilakukan, maka diharapkan secara
erian PUPR dan juga Renstra BPIW periode
sional. Ketiga, mempercepat pembangunan
bersamaan pembangunan jalan juga sele-
2015-2019.
Renstra tersebut merupakan
infrastruktur permukiman dan perumahan
sai dilakukan, akan membantu daerah itu
perwujudan dari visi dan misi Kementerian
rakyat untuk mendukung layanan infrastruk-
memasarkan hasil perkebunannya dengan
PUPR. Visi Kementerian PUPR adalah “ter-
tur dasar yang layak. Keempat, memper-
melintasi infrastruktur jalan yang sudah jadi
wujudnya infrastruktur pekerjaan umum dan
cepat pembangunan infrastruktur PUPR secara terpadu dari pinggiran didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antar daerah. Kelima, meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang PUPR yang meliputi SDM, wasdal, kesekertariatan serta litbang. Keenam, meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang PUPR yang meliputi SDM, wasdal, kesekertariatan serta litbang. Dalam
Renstra
tersebut
dinyatakan
bahwa arah kebijakan pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat tahun 2015-2019 secara umum adalah mewujudkan infrastruktur yang handal dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, ketahanan air, kedaulatan energi, konektivitas bagi penguatan daya saing. Selain itu mewujudkan layanan infrastruktur dasar melalui keterpaduan dan keseimbangan pembangunan antar daerah, antar sektor dan antar tingkat pemerintahan yang didukung dengan industri konstruksi nasional yang berkualitas dan sumber daya organisasi yang kompeten dan akuntabel. Arah kebijakan pembangunan infrastruktur meliputi: 1) Meningkatkan ketahanan air, kedaulatan pangan dan kedaulatan energi guna mengSumber: Kementerian PUPR
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
10
kabar utama
gerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi. Hal itu akan dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan air baku untuk segala kebutuhan peningkatan kinerja jaringan irigasi rawa, peningkatan pengendalian daya rusak air, peningkatan upaya konservasi sumber daya air, peningkatan kinerja operasi, dan pemeliharaan sarana prasarana sumber daya air 2) Dukungan terhadap konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim. Kondisi tersebut akan dilakukan melalui penurunan waktu tempuh pada koridor utama, peningkatan pelayanan jalan nasional, dan peningkatan fasilitasi terhadap jalan daerah untuk mendukung pengembangan kawasan; dan 3) Dukungan terhadap peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur dasar permukiman di perkotaan dan perdesaan akan dilakukan melalui peningkatan pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat dan peningkatan pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak. Selain itu peningkatan pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat, penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) baik melalui penyediaan perumahan maupun melalui bantuan pendanaan dan pembiayaan perumahan, serta peningkatan rumah tangga masyarakat berpenghasilan rendah yang menghuni rumah layak melalui bantuan fasilitas pendanaan dan pembiayaan perumahan. Mengingat sangat luasnya wilayah Indonesia, maka untuk memudahkan pengelolaannya, pengembangan wilayah dibagi menurut wilayah Pulau/Kepulauan yang dikelompokkan ke dalam beberapa tipe wilayah pengembangan yang diistilahkan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) yang didalamnya melingkupi kawasan perkotaan, kawasan industri, dan kawasan maritim ber-
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Petikemas Pelabuhan Tanjung Perak
dasarkan pada tema atau potensi per pulau,
dustri dan jasa nasional, dan percepatan
sebagai berikut:
pembangunan ekonomi berbasis maritim
1) Pulau Sumatera
(kelautan).
Tema besar pengembangan wilayah Pulau
3) Pulau Papua
Sumatera adalah pintu gerbang perdagan-
Tema besar pada wilayah Pulau Papua
gan internasional dan industri berbasis ko-
adalah percepatan pengembangan industri
moditas kelapa sawit, karet, timah, bauksit,
komoditas lokal perkebunan, peternakan,
dan kaolin. Kemudian lumbung energi nasi-
kehutanan. Kemudian juga dilakukan per-
onal termasuk pengembangan energi terba-
cepatan pengembangan ekonomi kemariti-
rukan biomassa, hilirisasi komoditas batuba-
man, percepatan pengembangan hilirisasi
ra, dan percepatan pembangunan ekonomi
industri pertambangan, migas dan tembaga.
berbasis maritim (kelautan).
Selanjutnya dilakukan penguatan kapasitas
2) Pulau Jawa
kelembagaan pemerintahan daerah dan ma-
Tema besar pengembangan wilayah Pulau
syarakat, percepatan pengembangan pari-
Jawa adalah sebagai lumbung pangan na-
wisata budaya dan alam, peningkatan ka-
sional, salah satu pintu gerbang destinasi
wasan konservasi dan daya dukung lingkun-
wisata terbaik dunia, pendorong sektor in-
gan, dan pengembangan kawasan ekonomi
kabar utama
11
jasa nasional, dan percepatan pemKawasan Perkotaan
bangunan ekonomi berbasis maritim (kelautan). Sedangkan tema besar pada pengem-
Klaster Industri
bangan wilayah Nusa Tenggara adalah pintu gerbang pariwisata ekologis, pengembangan industri perikanan, ga-
Pelabuhan/ Kawasan
Dry Port
ram, dan rumput laut, pengembangan
Arus Perdagangan eksport dan antar wilayah
industri berbasis peternakan sapi dan gan industri mangan, dan tembaga. 6) Kepulauan Maluku Tema
besar
wilayah
pada
Maluku
pengembangan
adalah
produsen
makanan laut dan lumbung ikan nasional, pengembangan industri berbasis komoditas perikanan, pengembangan
Jalur Infrastruktur (Jarak/kereta)
perkebunan jagung, dan pengemban-
Klaster Industri
Kawasan Perkotaan
Klaster Industri
industri pengolahan berbasis nikel, dan tembaga, serta pariwisata bahari.
Pelabuhan/ Kawasan
7) Pulau Sulawesi Tema
besar
pada
pengembangan
wilayah Sulawesi adalah pengembangan industri berbasis rotan, aspal,
Arus Perdagangan eksport dan antar wilayah
nikel, bijih besi dan gas bumi. Pulau
Sumber: m.energitoday.com
inklusif dan berkelanjutan berbasis wilayah kampung masyarakat adat. 4) Pulau Kalimantan Tema besar pada pengembangan Wilayah Kalimantan adalah mempertahankan fungsi Kalimantan sebagai paru-paru dunia, salah satu lumbung pangan nasional, pengembangan industri berbasis komoditas kelapa sawit, dan karet. Selain itu lumbung energi nasional dengan pengembangan hilirisasi komoditas bara, bauksit, bijih besi, gas alam cair, pasir zirkon dan pasir kuarsa. 5) Pulau Bali dan Nusa Tenggara Tema besar pada pengembangan wilayah Bali adalah sebagai lumbung pangan nasional, salah satu pintu gerbang destinasi wisata terbaik dunia, pendorong sektor industri dan
Sulawesi juga sebagai pintu gerbang
dak dicapai. Secara garis besar tujuan terse-
perdagangan
kawasan
but meliputi: pertama, menerpadukan per-
timur, lumbung pangan nasional dengan
internasional dan
encanaan dan pemrograman pembangunan
pengembangan industri kakao, padi, dan
Infrastruktur bidang PUPR dengan pengem-
jagung. Selain itu wilayah ini juga sebagai
bangan wilayah antar sektor, antar daerah,
pengembangan industri berbasis logistik,
dan antar pemerintahan.
dan percepatan pembangunan ekonomi ber-
Kedua, menerpadukan pelaksanaan pem-
basis maritim (kelautan) melalui pengem-
bangunan Infrastruktur bidang PUPR dengan
bangan industri perikanan dan pariwisata bahari. Pengembangan WPS tersebut
berazaskan
pada efisiensi yang berbasis daya dukung. Dari Renstra Kemen-
Perencanaan yang dilakukan akan direalisasikan dalam bentuk pembangunan yang merupakan output fisik. Selain output fisik tersebut juga dapat dihasilkan outcome maupun impact.
terian PUPR itu, BPIW juga telah menyusun Renstra periode 2015-
pengembangan wilayah antar sektor, antar
2019. Tentu saja Renstra BPIW mengacu
daerah, dan antar pemerintahan. Ketiga,
pada Renstra Kementerian PUPR. Dari visi,
menyelenggarakan tata kelola sumber daya
misi, tujuan, dan sasaran strategis Kemen-
organisasi keterpaduan pembangunan.
terian PUPR, BPIW telah menetapkan tujuan yang merupakan rumusan kondisi yang hen-
Infrastruktur
bidang
PUPR
dengan
pengembangan wilayah yang meliputi sum-
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
12
kabar utama
ber daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekretariatan serta penelitian dan pengembangan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang PUPR yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Dokumen Renstra BPIW menyebutkan bahwa sasaran program yang hendak dicapai meliputi: 1) Meningkatnya ketersediaan dan kualitas perencanaan infrastruktur PUPR yang terpadu dengan pengembangan kawasan strategis baik di perkotaan, klaster industri, maupun perdesaan, melalui : a. Perencanaan jangka panjang, menengah, dan jangka pendek, meliputi : - Penyusunan kebijakan teknis keterpaduan perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur PUPR dengan pengembangan wilayah; - Penyusunan strategi nasional pengembangan perkotaan; - Penyusunan rencana terpadu pembangunan infrastruktur PUPR pulau/kepulauan; - Penyusunan skema pembiayaan infrastruktur PUPR; - Penyusunan indeks rasio infrastruktur; - Evaluasi dampak manfaat keterpaduan infrastruktur; - Perumusan rekomendasi dukungan infrastruktur pada sektor yang terkait PUPR. b. Pemrograman jangka menengah dan jangka pendek, meliputi: - Sinkronisasi program jangka pendek dalam entitas wilayah (pulau/kepulauan, kawasan strategis, dan kawasan perkotaan); - Evaluasi kinerja keterpaduan; - Evaluasi kelayakan/kesiapan program dan kegiatan; - Perencanaan
penguatan
kelembagaan
dalam rangka keterpaduan 2) Meningkatnya keterpaduan infrastruktur PUPR dengan pengembangan kawasan strategis baik di perkotaan, kluster industri maupun perdesaan, yang akan dicapai melalui strategi: a. Perencanaan pengembangan kawasan dan
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Infrastruktur Waduk Jatigede
koridor.
Strategi tersebut meliputi :
b. Pengembangan keterpaduan infrastruktur
1) Kegiatan dukungan manajemen pengem-
untuk keterpaduan kawasan, meliputi:
bangan infrastruktur wilayah;
- Pelaksanaan
2) Kegiatan perencanaan infrastruktur pe-
percontohan
/
inkubasi
kerjaan umum dan perumahan rakyat;
pengembangan kawasan; - Pengembangan kota baru dan cerdas
3) Kegiatan pemrograman dan evaluasi keterpaduan infrastruktur pekerjaan umum dan
(smart city) - Peremajaan perkotaan melalui urban re-
perumahan rakyat; 4) Kegiatan pengembangan kawasan strat-
development/urban renewal. - Pelaksanaan NSPK pengembangan kawasan strategis dan kawasan perkotaan; - Pelaksanaan dan fasilitasi percepatan pen-
egis perdesaan; dan 5) Kegiatan pengembangan kawasan strategis perkotaan. Renstra ini kemudian diimplementasikan
gadaan tanah. Renstra BPIW juga menyebutkan menge-
dengan berbagai program kerja, salah satu-
nai strategi
pengembangan wilayah yang
nya terkait WPS. Direncanakan akan diban-
diimplementasikan dalam suatu program
gun 35 WPS di seluruh Indonesia. Ke- 35
pengembangan
WPS tersebut tersebar di seluruh pulau dan
infrastruktur
wilayah.
kabar utama
13
rus diwujudkan dengan kerja keras dari seluruh jajaran di lingkungan BPIW. Tidak hanya itu, kerja sama dan koordinasi yang erat terutama dengan seluruh satminkal di lingkungan Kementerian PUPR juga sangat dibutuhkan. Kerja sama dan koordinasi dengan pemerintah daerah juga harus terjalin dengan baik sehingga keterpaduan infrastruktur dengan pengembangan wilayah yang berbasis WPS dapat dilaksanakan secara optimal. Pada akhirnya pembangunan infrastruktur berbasis pengembangan wilayah tersebut akan berdampak positif bagi masyarakat dan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Hendra/Shoviah
Sumber: Kementerian PUPR
kepulauan yaitu: Pulau Sulawesi (5 WPS), Pulau Kalimantan (4 WPS), Kepulauan Maluku (2 WPS), Pulau Bali - Nusa Tenggara (5 WPS), Pulau Papua (4 WPS), Pulau Jawa (8 WPS), dan Pulau-Pulau Kecil Terluar (1WPS). WPS terbagi berdasarkan tiga kelompok pertumbuhan terpadu. Pertama, kelompok kawasan yang sudah terbangun terdiri dari 10 WPS seperi utara Jawa, Merak-Bakauheni-Bandar Lampung, Palembang, Tanjung Api-Api dan Kalimantan Timur. Kedua, kelompok kawasan yang sedang berkembang terdiri dari 16 WPS, contohnya di Papua dan
Mengingat sangat luasnya wilayah Indonesia, maka untuk memudahkan pengelolaannya, pengembangan wilayah dibagi menurut wilayah Pulau/Kepula uan yang dikelompokkan ke dalam beberapa tipe wilayah pengembangan yang diistilahkan Wilayah Pengembangan Strategis
Palu. Ketiga, kawasan pertumbuhan baru sebanyak 9 WPS. Contohnya pulau-pulau terdepan, terluar dan perbatasan. Program kerja yang sudah direncanakan ha-
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Glossary
14
Berbagai Istilah Tentang Jalan Salah satu pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR adalah jalan. Istilah jalan ini juga bermacam-macam. Berikut kami uraikan beberapa istilah jalan yang dikutip dari buku Kamus dan Istilah Bidang Pekerjaan Umum yang diterbitkan Puskom Kementerian Umum pada 2012.
Sumber: Kementerian PUPR
Infrastuktur Jalan Tol Gempol Pandaan
Pada edisi kali ini, kami uraikan beberapa isti-
permukaan tanah dan atau air serta di atas
tan umum dengan ciri perjalanan jarak jauh,
lah jalan.
permukan air, kecuali jalan kereta api, jalan
kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan
Jalan
lori, dan jalan kabel.
masuk dibatasi secara berdaya guna.
Prasarana transportasi darat yang meliputi
Jalan Akses
Jalan Arteri Primer
segala bagian jalan, termasuk bangunan di-
Akhir dari jalur landai, tempat bertemu den-
Jalan arteri yang menghubungkan secara ber-
peruntukan bagi lalu lintas, yang berada pada
gan tempat masuk jalan raya.
daya guna antar pusat kegiatan nasional atau
permukaan tanah, yang berada pada permu-
Jalan Arteri
antara pusat kegiatan nasional dengan pusat
kaan tanah, di atas permukaan tanah, di atas
Jalan umum yang berfungsi melayani angku-
kegiatan wilayah.
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Glossary
Jalan Arteri Sekunder
Jalan Kolektor 1
tan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak
Jalan yang menghubungkan kawasan primer
Jalan kolektor primer yang menghubungkan
dekat, dengan kecepatan rata-rata rendah.
dengan kawasan sekunder kesatu, kawasan
antar ibukota provinsi.
Jalan Nasional
sekunder kesatu dengan kawasan sekunder
Jalan Kolektor 2
Jalan arteri dan jalan kolektor alam sistem
kesatu, atau kawasan sekunder kesatu den-
Jalan kolektor primer yang menghubungkan
jaringan jalan primer yang menghubungkan
gan kawasan sekunder kedua.
ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/
antar ibukota provinsi, dan jalan stategis nasi-
Jalan Bebas Hambatan
kota.
onal, serta jalan tol.
Jalan umum untuk lalu lintas menerus dengan
Jalan Kolektor 3
Jalan Provinsi
pengendalian jalan masuk secara penuh dan
Jalan kolektor primer yang menghubungkan
Jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan
tanpa adanya persimpangan sebidang serta
antar ibukota kabupaten/kota
primer yang menghubungkan ibukota provinsi
dilengkapi dengan pagar ruang milik jalan.
Jalan Kolektor Primer
dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar
Jalan Desa
Jalan yang menghubungkan secara berdaya
ibukota kabupaten/kota dan strategis provinsi.
Jalan umum yang menghubungkan kawasan
guna antara pusat kegiatan nasional den-
Jalan Raya
dan/atau antar permukiman di dalam desa,
gan pusat kegiata lokal, antar pusat kegiatan
Jalam umum untuk lalu lintas menerus den-
serta jalan lingkungan.
wilayah, atau antara pusat kegiatan wilayah
gan pengendalian jalan masuk secara terba-
Jalan Kabupaten
dengan pusat kegiatan lokal
tas dan dilengkapi dengan median, paling se-
Jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer
Jalan Kolektor Sekunder
dikit dua lajur setiap arah.
yang tidak termasuk pada jalan nasional dan
Jalan
jalan provinsi, yang menghubungkan ibukota
sekunder kedua dengan kawasan sekunder
Jalan yang menghubungkan jalan tol dengan
kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar
kedua atau kawasan sekunder kedua dengan
jalan umum yang ada.
ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan
kawasan sekunder ketiga kolektor.
Jalan Poros
pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lo-
Jalan Kota
Jalan yang menghubungkan masing-masing
kal, serta jalan umum dalam sistem jaringan
Jalan umum dalam sistem jaringan jalan
stasiun permukiman atau lingkungan
jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan
sekunder yang menghubungkan antar pusat-
perumahan.
jalan strategis kabupaten.
pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat
Jalan Kecil
pelayanan dengan persil, menghubungkan an-
Jalan umum untuk melayani lalu lintas setem-
tar persil, serta menghubungkan antar pusat
pat, paling sedikit dua lajur untuk dua arah
permukiman yang berada di dalam kota.
dengan lebar paling sedikit 5,5 meter.
Jalan Layang
Jalan Kerikil
Jalan yang berada di atas permukaan tanah.
Jalan yang permukaannya terbuat dari lapisan
Jalan Lingkar
yang diperkeras.
Istilah bagi semua jalan yang melingkari pusat
Jalan Khusus
suatu kota; pada kota yang sangat besar ter-
Jalan yang dibangun oleh instansi, badan usa-
dapat jalan lingkar dalam, lingkar tengah dan
ha, perseorangan, atau kelompok masyarakat
lingkar luar; fungsinya adalah agar kendaraan
untuk kepentingan sendiri.
di dalam kota dapat mencapai bagian kota
Jalan Kolektor
tertentu tanpa harus melalui pusat kota atau
Jalan umum yang berfungsi melayani ang-
bagian kota lainnya atau untuk mempercepat
kutan pengumpul atau pembagi dengan ciri
perjalanan dari satu sisi kota ke sisi lainnya.
perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata
Jalan Lingkungan
sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
Jalan umum yang berfungsi melayani angku-
yang
menghubungkan
kawasan
15
Jalan Penghubung
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
16
Review
Perencanaan Wilayah, Dasar Pengembangan Suatu Daerah
Pengembangan
suatu
wilayah,
semestinya
diawali
dengan
perencanaan. Suatu perencanaan yang matang, akan berdampak pada pengembangan wilayah yang terpola dengan baik. Buku “Perencanaan Pembangunan Wilayah”, buah karya Prof. Robinson Tarigan, M.R.P., ini memaparkan secara jelas mengenai pengembangan wilayah tersebut. Dalam buku terbitan Bumi Aksara tahun 2006 ini Robinson Tarigan juga menyebutkan bahwa Perencanaan Pembangunan Wilayah tidak bisa terlepas dari Perencanaan Penggunaan Ruang Wilayah, bila perencanaan itu ingin dibuat terpadu. Judul buku
: Perencanaan Pembangunan Wilayah”
Menurut Profesor Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara (USU) ini
Pengarang : Prof. Robinson Tarigan, M.R.P
perencanaan ruang wilayah tercakup dalam kegiatan perencanaan tata
Penerbit
ruang, sedangkan perencanaan aktivitas pada ruang wilayah (terutama
: Bumi Aksara
Tahun terbut : 2006 Tebal buku
: 296 halaman
aktivitas ekonomi) tercakup dalam kegiatan perencanaan pembangunan wilayah, baik jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek. Perencanaan wilayah sebagai langkah dalam menciptakan kehidupan yang efisien, nyaman, serta lestari. Pada akhirnya, dapat menghasilkan rencana yang menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang direncanakan, baik pihak pemerintah maupun pihak swasta.
Menurut Profesor Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara (USU) ini perencanaan ruang wilayah tercakup dalam kegiatan perencanaan tata ruang, sedangkan perencanaan aktivitas pada ruang wilayah (terutama aktivitas ekonomi) tercakup dalam kegiatan perencanaan pembangunan wilayah
Buku setebal 296 halaman itu terdiri dari 10 bab. Dalam Bab 1 dibahas mengenai beberapa pengertian yang menyangkut perencanaan dan ruang lingkup dari perencanaan itu sendiri. Dalam bab ini dijelaskan mengenai beberapa hal diantaranya bidang-bidang yang tercakup dalam Perencanaan Wilayah dan kaitan perencanaan dengan pengambilan keputusan. Pada bab 2 dibahas mengenai pendekatan sektoral dan regional dalam Perencanaan Pembangunan Wilayah. Dalam bab ini dikupas beberapa hal diantaranya Ruang Lingkup Perencanaan Pembangunan Wilayah, pendekatan sektoral dan regional. Kemudian di bab 3 dijelaskan mengenai dasar-dasar perencanaan ruang wilayah, mulai dari landasan dan manfaat pengaturan penggunaan ruang hingga langkah-langkah dalam pelaksanaan perencanaan.
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Review
17
Pada bab 4 dibahas berbagai teori tentang
Para pejabat di daerah dapat menjadikan
lokasi, salah satunya mengenai terjadinya
buku ini sebagai referensi untuk mengatur
konsentrasi
berbagai
produsen/pedagang
dari
kebijakan
pembangunan
yang
barang sejenis. Selanjutnya dalam bab 5
ditetapkan sebagai skala prioritas. Selain
dijelaskan juga mengenai ruang dan wilayah.
itu dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam
Dalam bab 6 dikupas beberapa hal seperti mengenai
bagaimana terbentuknya kota-
kota di Indonesia. Pada bab 7 Prof. Robinson membahas mengenai model gravitasi, mulai dari asal mula dan alur pikir model gravitasi hingga masalah ketidaksinambungan. Kemudian pada bab 8 dibahas mengenai proyeksi penduduk, salah satunya mengenai proyeksi
penduduk
berdasarkan
proyeksi
jumlah rumah. Dalam bab 9 dijabarkan mengenai
arti
dan
ruang
lingkup
Linier
Programming (suatu metode untuk mencari nilai maksimum atau nilai minimum dari bentuk linier) hingga penyelesaian dengan tabel simpleks yang merupakan metode yang digunakan umtuk mencari nilai optimal dari program linier. Pada bab 10 dibahas
Buku ini lebih
menyusun Rencana Pembangunan, baik jangka pendek, jangka menengah, amupun jangka
ditujukan sebagai
panjang.
referensi bidang
memiliki
perencanaan pembangunan wilayah, walaupun di dalamnya
Dengan kajian yang bersifat ilmiah dan kualitas
yang
mumpuni,
maka
membuat buku ini berbobot dan penting untuk dibaca. Selain itu, buku tersebut bermanfaat bagi
orang
yang
memerlukan
informasi
mengenai bidang penataan ruang. Hendra Djamal
juga ada sedikit membahas tentang perencanaan tata ruang wilayah
mengenai dasar-dasar evaluasi proyek, mulai dari
perbedaan
studi
kelayakan
finansial
dengan studi kelayakan sosial ekonomi hingga mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi sebuah proyek jalan. Buku ini lebih ditujukan sebagai referensi bidang perencanaan pembangunan wilayah, walaupun di dalamnya juga ada sedikit membahas tentang perencanaan tata ruang wilayah. Hal ini tidak lain karena perencanaan pembangunan wilayah tidak bisa terlepas dari perencanaan penggunaan wilayah jika ingin berjalan terpadu. Oleh sebab itu, di dalam buku yang juga menjadi salah satu koleksi Perpustakaan Kementerian PUPR tersebut juga terdapat bab yang membahas prinsip dasar atau petunjuk umum yang harus diperhatikan dalam perencanaan tata ruang wilayah. Dalam buku tersebut dipaparkan juga bahwa Perencanaan Pembangunan Wilayah yang terkait dengan Perencanaan Tata Ruang Wilayah, sehingga perncanaan itu lebih komperehensif dan terpadu. Berbagai alat analisis yang dikemukakan, dapat dipakai dalam Perencanaan Pembangunan Wilayah maupun dalam menyusun Tata Ruang Wilayah. Buku ini direncanakan untuk dua kelompok pembaca sekaligus yaitu para akademisi dan para praktisi. Untuk setiap rumus, ada uraian yang menggunakan kalimat biasa untuk menerangkan isi dan kegunaan rumus tersebut. Dengan demikian para praktisi dapat menangkap makna yang terkandung pada tiap topik yang dibahas dan terpacu untuk menerapkannya.
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
18
wawancara
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
wawancara
19
BPIW Siapkan Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur
A. Hermanto Dardak
........................................................................................................ Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)
Pembangunan infrastruktur bergerak lebih awal menyusul langkah pemerintah melalui Kementerian PUPR yang telah menandatangani kontrak senilai Rp 8,81 triliun pada Tahun Anggaran 2016. Sejumlah pihak menilai langkah itu merupakan salah satu langkah positif dalam menggerakan laju perekonomian nasional dan mendukung tahun percepatan pembangunan infrastruktur. Kementerian PUPR juga telah menyiapkan beberapa program untuk mendukung percepatan pembangunan. Bagaimana sebenarnya fokus program Kementerian PUPR sepanjang tahun 2016 ini?, seperti apa dukungan dari BPIW?, dan bagaimana target BPIW pada tahun tersebut?. Berikut petikan wawancara Sinergi dengan Kepala BPIW He rmanto Dardak yang dirangkum dari beberapa kesempatan.
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
20
wawancara Apa yang menjadi program besar dari Kementerian PUPR ?
Setelah penandatangan konrak, maka tahun 2016 ini kita
bisa
membangun 8 waduk. Jumlah ini sifatnya menambah 22 waduk yang Kementerian PUPR akan mempercepat pemenuhan apa yang sudah
sekarang ini sedang berjalan. Kemudian juga jalan tol, perumahan
kita rancang selama 5 tahun. Jadi mulai tahun 2015 hingga 2019.
dan lain-lain. Jadi dengan telah dilakukan penandatangan kontak,
Kita misalnya menargetkan 65 waduk akan dibangun, kemudian
kita sudah lakukan percepatan, sehingga bulan Januari ini uang muka
juga seribu kilometer jalan tol, tapi fokusnya di wilayah-wilayah
sudah bisa diberikan. Tentunya ini akan lebih meyakinkan kita, bahwa
pertumbuhan, yang agak khusus tentunya, bahwa yang dibangun di
proyek yang kita bangun untuk memicu pertumbuhan ekonomi.
wilayah pertumbuhan tadi. Ini juga untuk mengurangi disparitas. Ada
Disamping output fisik, kita juga bisa menghasilkan outcome
10 wilayah pertumbuhan yang memang sudah berkembang, dan ada
maupun impact. Jadi proyek yang kita bangun tadi kita fokuskan di
10 wilayah pertumbuhan yang lain yang memang pengembangan
daerah yang menjadi tempat pusat pertumbuhan. Misalnya begini,
baru seperti di Papua, di mana Bapak
“Jadi dengan telah dilakukan
Presiden telah berkunjung ke sana. Ada juga daerah yang sedang berkembang seperti di Kalimantan dan Sulawesi, di mana daerah yang menjadi pusat pertumbuhan tadi sebagai mesin pertumbuhan secara nasional
dan juga di dalam wilayah
pertumbuhan itu ada kawasan-kawasan pusat
pertumbuhan
yang
di Sei Mangke Provinsi Sumatera Utara
didukung
konektivitasnya, supaya ada nilai tambah disitu. Inilah yang menjadi fokus untuk diselesaikan. Pada tahun 2015 masih ada beberapa tantangan antara lain soal kelembagaan,
penandatangan kontak, kita sudah lakukan percepatan, sehingga bulan Januari ini uang muka sudah bisa diberikan. Tentunya ini akan lebih meyakinkan kita, bahwa proyek yang kita bangun untuk memicu pertumbuhan ekonomi”
dibangun hilirisasi dari sawit, kemudian pelabuhan
Kuala
Tanjung
dibangun.
Jalan kita bangun untuk menghubungkan antara kawasan perkebunan dengan pelabuhan. Sehingga
waktu proyek
jalan selesai dilakukan, produknya bisa dipasarkan,
kemudian
bisa
diekspor
melalui pelabuhan tadi. Jadi ini akan meningkatkan kemanfaatan dari proyek tadi.
Bukan hanya pembangunan fisik
yang dilakukan tapi juga dapat berguna dengan baik. Saya rasa ini
yang kita
harus lakukan.
sehingga memang penyerapan anggaran di awal-awal tahun 2015 praktis
kecil. Tapi untuk tahun ini
kelembagaan kita terbentuk, sehingga tahun 2015 akhir sudah
Dari total proyek yang menjadi target Kementerian PUPR ini sudah berapa persen yang dilelang?
dilakukan pelelangan. Kalau Rp 9 triliunan, tentunya anggaran PUPR 2016 sekitar Rp 104 Ini sesuatu yang baru, ada lelang dini di tahun 2015 untuk tahun
triliun sehingga diatas 6 persen.
2016. Bisa diceritakan bagaimana hal itu dilakukan ? Banyak lelang yang sudah dilakukan Kementerian PUPR. Bagaimana Sebetulnya sebelumnya lelang dini sudah kita lakukan beberapa kali,
memastikan integritas peserta lelang?
namun pada awal tahun 2015, Kementerian PU dan Kementerian Perumahan Rakyat disatukan menjadi satu Kementerian, sehingga
Kalau itu ada prosedur yang harus diikuti. Itu tetap dilakukan
lelang dini belum bisa dilakukan di awal tahun 2015. Tapi tahun ini
prosesnya. Sehingga peserta lelang dapat memenuhi persyaratan
kita lakukan lebih cepat lagi, karena kelembagaan kita sudah ada,
teknis. Kemudian dari segi pembiayaan, tentunya cari yang paling
dan kita melakukan tender pada akhir 2015, dan yang penting
kompetitif. Jadi yang kita cari, peserta lelang yang secara teknis
belum tanda tangan kontrak pada tahun 2015. Kontraknya kita
memenuhi syarat tapi secara biaya bisa ditekan sebaik mungkin.
lakukan di tahun 2016. Tapi proses pelelangan dari mulai September
Artinya tawaran lelang yang kita lakukan merupakan tawaran lelang
hingga Desember 2015 sudah kita bisa mulai. Pada saat itu tahapan
yang bertanggungjawab. Sebenarnya masalah lelang ini sudah
lelang kita jalankan mulai dari memberikan informasi tentang
ada prosedurnya. Namun yang penting, dengan adanya proyek
adanya lelang, proses lelang sendiri hingga penandatangan kontrak
pembangunan dapat menciptakan lapangan kerja. Pembangunan
bagi pemenang lelang.
yang dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
wawancara
21
kesejahteraan masyarakat. Kedua, proses tadi dilakukan seawal
membangun waduk itu bisa memakan waktu 4 tahun. Tapi kalau
mungkin, makanya lelang kita lakukan di akhir tahun 2015 atau
secara umum penyerapan di Kementerian PUPR diatas 93 persen.
bahkan pertengahan menuju akhir tahun. Sehingga bulan Januari
Jadi sebetulnya yang pokok-pokok telah dapat dilaksanakan.
2016 penyerapan anggaran bisa cepat dilakukan. Artinya, bila proyek dikerjakan di awal tahun maka hasil dari pelaksanaan pembangunan
ini
semakin
Diatas 93 persen itu sudah sesuai target atau melampaui target?
cepat
dirasakan masyarakat.
Dulu memang diharapkan 93 persen
“Ini sesuai dengan apa yang kita Banyak
sekali
pekerjaan
rumah
yang dibebani kepada Kementerian PUPR. Kalau kita melihat sejenak kinerja di tahun 2015 lalu, berapa banyak
proyek-proyek
tertunda
pelaksanaannya di tahun 2015 ? Sebetulnya
ada
proyek
yang
sifatnya multi tahun, sehingga tidak selesai dalam satu tahun. Misalnya
fokuskan, dalam membangun wilayah kita bagi menjadi 35 wilayah pertumbuhan. Dengan demikian kita mencoba membuat konektifitas yang kuat, infrastruktur yang terpadu“
karena kondisi awalnya yang kita lakukan adalah
penataan
kelembagaan
tadi.
Kita harapkan tahun 2016 ini kita bisa menyelesaikan
proyek yang penting,
terutama untuk wilayah pertumbuhan. Misalnya
wilayah
pertumbuhan
dari
Jakarta menuju Cirebon, bukan main sekarang, ada beberapa kawasan industri yang sepanjang
wilayah pertumbuhan
itu. Pengembangan kawasan kita juga harapkan berkembang hingga Semarang.
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
22
wawancara
Sekarang sudah sampai ke Pejagan, kemudian Pejagan hingga
Seperti apa konsep pengembangan wilayah di Indonesia?
Pemalang, di mana proses konstruksi akan dilakukan diawal tahun 2016 ini. Kita harapkan itu bisa selesai nantinya. Kemudian juga untuk
Ini sesuai dengan apa yang kita fokuskan, dalam membangun
daerah Kertosono hingga Mojokerto itu bisa kita sambung, kemudian
wilayah kita bagi menjadi 35 wilayah pertumbuhan. Dengan demikian
juga Mojokerto hingga Surabaya dan Gempol hingga ke Pasuruan. Itu
kita mencoba membuat konektifitas yang kuat, infrastruktur yang
antara lain di Jawa.
terpadu diantara kawasan-kawasan prioritas di dalam kawasan
Untuk di luar Jawa, di Pulau Sumatera kita melakukan inovasi atau
pertumbuhan tadi. Akses infrastrukturnya, seperti jalan, harus
terobosan, di mana biasanya kita tender, dan kita
berikan kepada
baik, sehingga dapat dihubungkan dengan pelabuhan. Untuk wilayah
BUMN, 100 persen pemerintah. Sekarang ini sudah mulai dibangun
perkotaan, akses infrastrukturnya harus baik. Inilah yang kita
wilayah pertumbuhan untuk Sumatera,
fokuskan, sehingga dapat menjadi
misalnya Bakauheni menuju Palembang
“Tahun 2016 kita fokus agar
dan Tanjung Api-Api. Untuk mendukung wilayah pertumbuhan
turunan program pembangunan
kita membebaskan tanah seluas 120
pembangunan
wilayah.
Misalnya
dari Medan ke Pekanbaru, disitu ada Danau Toba kita dukung, Sei Mangke yang menghasilkan sawit, kita bangun
meter. Dari jumlah tersebut, 60 meter
infrastruktur betul-betul bisa
untuk jalan tol, 30 meter sebelah kiri
efektif dilaksanakan dan kita
pelabuhan.
kita berikan
mengevaluasi berapa tingkat
Dengan demikian hasil perkebunan
untuk utilitas, yakni bisa
untuk listrik tegangan tinggi, bisa untuk
keterpaduan pembangunan
utilitas gas, dan fiber optik. Dan sebelah kanannya
kita alokasikan untuk kereta
api. Sehingga bagian ini sebagai koridor yang menjadi tulang punggung sebuah kawasan. Jadi nanti akan
lengkap
infrastrukturnya, sehi ng g a swa st a
infrastruktur, berapa tingkat sinkronisasi dan bagaimana pembangunan infrastruktur tersebut
akan lebih tertarik untuk masuk kesitu.
meningkat”
sawit , bisa langsung dibawa ke pelabuhan
untuk
dipasarkan.
Ini
yang menjadi penting. Hal ini kita sudah
tuangkan
dalam
rencana
pengembangan pelabuhan utama di Indonesia. Apa yang menjadi fokus dari program-
Masalah sekarang kan banyak kawasan industri, tapi kenapa listriknya tidak ada. Disini koridor tadi sudah
industri dan kita bangun akses menuju
program yang dilaksanakan BPIW tahun 2016 ini?
lengkap, sehingga investor dalam negeri dan luar yang akan masuk kesitu akan cepat bisa memperoleh infrastruktur yang diperlukan.
Tahun 2016 kita fokus agar turunan program pembangunan infrastruktur betul-betul bisa efektif dilaksanakan dan kita
Jadi dengan disiapkan tempat untuk utilitas itu memangkas
mengevaluasi
permasalahan pembebasan lahan?
infrastruktur,
berapa berapa
tingkat tingkat
keterpaduan sinkronisasi
pembangunan dan
bagaimana
pembangunan infrastruktur tersebut meningkat. Jadi supaya Ya. jadi tidak perlu lagi kita membebaskan lahan untuk memindahkan
hasilnya jangan hanya output atau fisik saja, tapi juga output yang
utilitas ketika membangun jalan tol. Jadi dengan membuat tempat
membuat kawasan tadi berproduksi, lapangan kerja disediakan
untuk utilitas di pembangunan jalan tol tersebut, menjadi bagian dari
dan juga tentunya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah
keterpaduan infrastruktur, karena disitu lengkap.
tersebut. Itu yang menjadi fokus pengembangan kita.
Soal anggaran, di Januari ditargetkan penyerapannya 6 %. Di akhir
Apa permasalahan yang biasa dihadapi dalam pembangunan
2016 apakah targetnya diatas 93%?
infrastruktur? Apa langkah yang dilakukan dalam mengatasi masalah yang ada?
Saya rasa iya 2015 kita bisa menyerap 93%, tentunya diatas itu. Ya kita maksimalkan untuk mendekati rencana tadi.
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Yang pertama kebiasaan kita membangun sesuai sektor-sektornya.
wawancara
23
Sumber: Dok BPIW
Misalnya bangun jalan,
bangun jalan saja, padahal jalan itu
lebih dulu, kemudian kita berkoordinasi dengan siapa. Kedua,
dibutuhkan untuk menuju pelabuhan. Artinya pelabuhannya perlu
masalah tanah, inovasi kita, satu wilayah pertumbuhan, kita akan
dibangun juga. Ini harus sinkron, harus terpadu. Dalam konteks ini,
membangun tulang punggungnya berupa jalan tol dan kereta api.
khususnya Kementerian PUPR, pendahulu kita selalu menekankan
Tulang punggung menjadi penting. Lahannya kita coba sediakan
pengembangan wilayah, apa saja yang kita butuhkan. Harus
untuk infrastruktur, sehingga kawasan yang dibangun bisa berfungsi.
difokuskan wilayah dibangun dan itu harus siap ada di sana. Makanya
Terkait masalah koordinasi antar instansi, kita buat master plannya.
kita mengembangkan 35 WPS, di mana didalamnya ada kawasan
Hendra/Naufal/Andina
strategis, kawasan ekonomi khusus, kota baru, termasuk kawasan wisata. Kawasan wisata sudah cukup unggul, namun dukungan infrastruktur masih kurang. Wisatanya dibangun, pendukungnya dibangun juga. Untuk itu kita dengan Kemenko Maritim dan Sumber Daya menetapkan 10 KSPN, kita fokus di dalam wilayah pertumbuhan untuk mendukung itu tadi. Intinya dengan 35 WPS kita memadukan mana yang dibangun
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
24 24
Teropong Media
Infrastuktur PUPR dalam media cetak Kami membuat guntingan berita dengan topik infrastruktur dan topik lain yang berkaitan dengan topik tersebut, dari tanggal 4 hingga 29 Januari. Berita yang dihimpun sebanyak 79 berita. Guntingan berita kami sarikan dari 5 media cetak, yaitu: Kompas, Koran Tempo, Koran Sindo, Republika, dan Investor Daily. Dengan adanya guntingan berita ini, diharapkan dapat diketahui opini publik yang berkembang seputar infrastruktur. Selain itu, dapat berguna sebagai media moitoring BPIW. Berikut ini adalah rangkuman pemberitaan di bulan Januari tersebut.
3% 2% Tambahan? Manfaat kepada persawahan dan pengairan dari waduk, 3% Integrasi jalan,
Smart city,
Kawasan Ekonomi Khusus
6%
Pemerintah melakukan percepatan penyerapan anggaran dengan mempercepat pembangunan infrastruktur,
21%
6%
Sektor pariwisata dipengaruhi infrastruktur,
8%
Perkembangan jalan tol,
15%
Jembatan,
9% Pembangunan adil dan merata, serta membangun dari pinggiran,
Pendirian infrastruktur berdampak kepada pengembangan ekonomi,
9% Manfaat langsung yang dirasakan sektor lain - Pengembangan property - Pembangunan desa - Pariwisata - Smart city - Lapangan kerja - Pengairan
SINERGI / Edisi 0101 -Januari Januari2016 2016
12%
Kendala yang dihadapi - Pembebasan lahan - Pembiayaan proyek - Bencana alam
25
KILAS BPIW 26 BPIW Dukung Pengembangan Infrastruktur Kawasan Wisata Danau Toba
28 Kementerian PUPR dan World Bank Jalin Kerjasama Pembangunan Infrastruktur Pariwisata
30
Penerapan ISO 9001 : 2015 sebagai Upaya Peningkatan Sistem Manajemen Mutu BPIW
32 34
Hermanto Dardak Paparkan Strategi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur dalam Rapim Polri
Untuk Optimalkan Kinerja, BPIW Tingkatkan Kapasitas Pegawai Non PNS dan CPNS
36 38
Kementerian PUPR dan World Bank Lakukan Kerjasama Terkait Program Sustainable Urbanization
Koordinasi Antar Kementerian dalam Pembentukan Badan Otorita Danau Toba
SINERGI SINERGI // Edisi Edisi 0101 -Januari Januari2016 2016
26
Kilas BPIW
BPIW Dukung Pengembangan Kawasan Wisata Danau Toba
Foto: Dok.
yang melibatkan beberapa Satminkal di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di ruang rapat BPIW, Selasa (26/1). Kepala BPIW Hermanto Dardak yang memimpin
langsung
rapat
tersebut
mengatakan pengembangan kawasan ini penting mengingat Presiden Joko Widodo sepakat untuk mengembangkan 10 Kawasan Strategis
Pariwisata
Nasional
(KSPN),
salah satunya Danau Toba. Rapat ini juga menurutnya sebagai persiapan kunjungan Presiden ke Danau Toba pada bulan Maret mendatang. Pada
kesempatan
tersebut,
Dardak
mengatakan bahwa saat ini potensi Danau Toba sangat tinggi, namun jumlah wisatawan Kepala BPIW, Hermanto Dardak memberikan arahan terkait Danau Toba
yang berkunjung ke danau itu menurun. Kondisi ini terjadi disebabkan beberapa faktor,
Danau Toba yang berada di Provinsi Sumatera
pembangunan infrastruktur. Sehubungan
tujuan wisata yang cukup menjanjikan.
dengan hal itu, Dardak mengusulkan untuk
Tidak hanya itu,
membagi
ini,
kawasan tersebut juga
dikembangkan
pangan lebih
merupakan
dan
areal
menjadi
perkebunan.
mengoptimalkan Badan
lumbung
kawasan
Pengembangan
fokus
infrastruktur
menjadi
dua bagian, yaitu infrastruktur destinasi
Untuk
menuju kawasan wisata Danau Toba dan
wisata
infrastruktur di daerah wisata Danau Toba
Infrastruktur
Wilayah (BPIW) melakukan rapat koordinasi
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
salah satunya adalah kurang optimalnya
kawasan
dapat
Utara
itu sendiri. Dalam
penjelasannya,
Dardak
27
Suasana rapat koordinasi dengan Satminkal dilingkungan kementerian PUPR
menyebutkan ada beberapa pengembangan
di beberapa Kabupaten sekitar Danau Toba
Perwakilan dari Ditjen Bina Marga, Chaidir
infrastruktur di kawasan tersebut yang
dan mendukung anjungan cerdas di kawasan
menambahkan saat ini instansinya sedang
perlu
wisata Danau Toba.
mengembangkan rencana jalan tol dari Tebing
diperhatikan
oleh
masing-masing
Satminkal, seperti Ditjen Sumber Daya Air (SDA) diharapkan dapat memaksimalkan
Sedangkan terkait penyediaan perumahan, Dardak
menekankan
dalam
pengembangan
kawasan
Danau
Toba,
seperti peningkatan Embung Aek Natonang di Kabupaten Samosir,
pembersihan
enceng gondok secara rutin dan
normalisasi
saluran
Tanah Ponggol. Lebih
lanjut
menyatakan
tahun
Ditjen
Cipta
diharapkan
dapat
2016-2017 Karya
Dardak
di
mengoptimalkan
“Rencananya pada tahun 2018 pengembangan infrastruktur di kawasan Danau Toba akan didukung oleh World Bank”
rehabilitasi
jalan tol ini untuk mempermudah wisatawan menuju Danau Toba. “Sesuai dengan usulan
pembangunan
unit-
APBN-P, pada tahun 2016 ini akan dilakukan
unit
baru
pelebaran jalan di Jalan Lingkar Prapat
tersebut.
sebagai bagian dari ruas Tebing Tinggi
di
kumuh
perumahan wilayah
Koordinasi antar instansi
menuju Prapat,” tukas Chaidir. Selain
yang berkaitan dengan masalah ini menurutnya
di
perlu dilakukan.
rapat
Menurut pada
tahun
dilakukan
Dardak,
diikuti
lingkungan ini
juga
perwakilan
satminkal
Kementerian dihadiri
Kepala
PUPR, Pusat
Pengembangan Kawasan Strategis BPIW,
akan
Rezeki Peranginangin dan Kepala Pusat
percepatan
Perencanaan Infrastruktur, Hadi Sucahyono.
ini
untuk seluruh kegiatan
Naufal/Hendra
pengembangan infrastruktur di kawasan
penataan
kawasan wisata Pangururan – Tuktuk –
Danau Toba. “Rencananya pada tahun 2018
Tomok terutama terkait Sistem Penyediaan
pengembangan infrastruktur di kawasan
Air Minum (SPAM), Instalansi Pengolahan Air
Danau Toba akan didukung oleh World Bank.
Minum (IPAL), dan persampahan. Selain itu
Untuk
yang perlu dilakukan adalah pembangunan
Masterplan dimulai dari pertengahan tahun
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang
ini untuk persiapan percepatan infrastruktur
berbasis
di kawasan itu,” ucapnya.
Reduce, Reuse dan Recycle (3R)
Tinggi – Prapat – Sibolga. Pembangunan
dan
kawasan
program yang ada di tahun ini
pada
itu perlu disiapkan terlebih dahulu
SINERGI SINERGI//Edisi Edisi01 01-- Januari Januari 2016 2016
28
Kilas BPIW
Kementerian PUPR dan World Bank Jalin Kerjasama Pembangunan Infrastruktur Pariwisata
Kementerian Pengembangan
PUPR
melalui
Infrastruktur
Badan Wilayah
(BPIW) menindaklanjuti koordinasi dengan
pelestarian lingkungan dan infrastruktur dari
Kawasan
kawasan tersebut.
Pengembangan Kawasan Perkotaan dan
Menanggapi
hal
tersebut,
Hermanto
Strategis,
Kepala
Pusat
Kepala Pusat Pemrograman dan Evaluasi BPIW, serta pejabat BPIW lainnya.
mengembangkan
Dardak selaku Kepala BPIW Kementerian
kawasan pariwisata di Indonesia. Menurut
PUPR mengadakan rapat lanjutan dengan
Menurut Dardak, saat ini Indonesia memiliki
Alexandra
perwakilan
World Bank untuk koordinasi pengembangan
beberapa tantangan dalam pengembangan
dari World Bank yang hadir pada rapat
kawasan pariwisata melalui konsep Wilayah
wilayah pariwisata seperti sumber daya
tersebut saat ini terdapat dua kekurangan
Pengembangan Strategis (WPS). Rapat ini
pariwisata, baik alam atau budaya yang
utama dalam pariwisata di Indonesia yaitu
dihadiri oleh Kepala Pusat Pengembangan
belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk
World
Bank
dalam
Drees,
selaku
memberikan
kontribusi
secara
optimal
pada pengembangan pariwisata. Sebagai gambaran, jumlah wisatawan asing pada tahun 2013 hanya 8,8 juta, lebih rendah daripada di Malaysia yang mencapai 25,7 juta dan Thailand yang mencapai 26,5 juta. Begitu pula dengan layanan pariwisata dari segi infrastruktur untuk konektivitas masih belum mencukupi. Hal ini ditunjukkan dengan daya saing infrastruktur pariwisata Indonesia yang berada di peringkat 101, sedangkan Malaysia berada di peringkat ke68 dan Thailand berada di peringkat ke-21. Dardak menambahkan, pada tahun 2019 target jumlah kedatangan turis asing ke Indonesia adalah sebesar 20 juta orang. “Untuk mendukung meningkatnya jumlah kedatangan turis pada tahun 2019 tersebut, perlu Kepala BPIW berdiskusi dengan perwakilan World Bank
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
adanya
perencanaan
beberapa
strategi
pengembangan
yakni
kawasan
Kilas BPIW
Sumber: Dok. BPIW
BPIW mengadakan rapat koordinasi lanjutan dengan World Bank
pariwisata yang berbasis pengembangan
satu infrastruktur yang akan dikembangkan
tahun ini. Program pengembangan kawasan
wilayah strategis, peningkatan profesio-
adalah jalan tol Medan – Tebing Tinggi –
pariwisata yang bekerja sama dengan
nalisme
dan
Pematang Siantar, serta telah disiapkan
World Bank ini akan diusulkan kepada
pengembangan UKM, pengembangan
pelebaran jalan nasional di sekitar Danau
Bappenas untuk masuk ke dalam Blue Book
infrastruktur untuk kawasan pariwisata
Toba.
dan diharapkan pada tahun 2017 program
sumber
daya
manusia
beserta aksesnya, serta pengembangan
Untuk pengembangan infrastruktur
kelembagaan dan dukungan
k awa s a n p a r iw is a t a ,
untuk mengi ntegras i k a n
komponen
yang
akan
disiapkan
antara
lain
berbagai stakeholders dalam mencapai target pariwisata nasional,” jelas Dardak pada rapat yang diadakan di ruang rapat BPIW, Senin (11/1). S aat
i ni ,
BPIW
t e la h
menyiapkan konsep rencana pengembangan kawa s a n pariwisata sebagai bagian dari WPS. Salah satu contohnya adalah kawasan Danau Toba.
29
Saat ini, BPIW telah menyiapkan konsep rencana pengembangan kawasan pariwisata sebagai bagian dari WPS. Salah satu contohnya adalah kawasan Danau Toba.
re a d i ne ss
ini dapat terlaksana,” ungkap Alexandra, perwakilan dari World Bank. Naufal
cr i t e r i a
untuk investasi dalam b id a n g infr a st r u k t u r pariwisata, menyediakan skema pembiayaan yang berkelanjutan investasi
untuk
infrastruktur
pariwisata, serta pembiayaan untuk pembangunan fisik seperti air bersih, sanitasi, jalan, drainase,
Dalam paparannya, Dardak menggarisbawahi bahwa Kementerian
pengolahan
limbah,
museum,
PUPR akan mengembangkan Danau Toba
cerdas dan ruang terbuka hijau.
anjungan
melalui konsep pengembangan wilayah
“Anggaran investasi dalam mendukung
yang terintegrasi dengan WPS Medan –
pengembangan pariwisata diharapkan dapat
Tebing Tinggi – Dumai – Pekanbaru. Salah
diimplementasikan
dalam
pertengahan
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
30
Kilas BPIW
Penerapan ISO 9001 : 2015 sebagai Upaya Peningkatan Sistem Manajemen Mutu BPIW
Foto: Dok.
diterapkan sebagai pedoman melaksanakan pekerjaan agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas di lingkungan BPIW. Sehubungan dengan hal tersebut, BPIW mengadakan sosialisasi penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang dibuka oleh Dadang Rukmana, selaku Sekretaris Badan Infrastruktur Wilayah. “Tujuan dari kegiatan ISO dimaksudkan untuk membantu kita, agar bekerja menjadi lebih akuntabel. Karena kita menggunakan anggaran dari rakyat, jadi tiap rupiah yang digunakan ada tanggung jawab output atau outcomenya. Episentrum bukan di kita, sulit atau tidak pelaksanaan ISO dilakukan, yang penting kepuasan pihak lain seperti masyarakat yang dilayani.” Ungkap
Dadang Rukmana membuka acara Sistem Manajemen Mutu BPIW
Sumber: Dok. BPIW
Dadang dalam acara yang dilaksanakan di Ruang Rapat lantai 2 gedung BPIW, Selasa
Dalam
rangka
penyusunan
Agenda
BPIW telah merintis penerapan SMM
Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)
di Sekretariat Badan pada Tahun 2015.
memerlukan quality assurance sebagai
BPIW kemudian mengadakan sosialisasi
upaya
pembaharuan
penerapan SMM yang digunakan tahun lalu
dan perubahan mendasar selaras dengan
yakni ISO 9001:2008. Namun, dikarenakan
program sertifikasi berstandar internasional
ISO
(ISO).
kelemahan, maka diterbitkan ISO terbaru
untuk
Permen
melakukan
PU
No.4/PRT/M/2009
tentang Manajemen Mutu Kementerian PU
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
(05/01).
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, Badan
9001:2008
yaitu ISO 9001:2015.
memiliki
beberapa
Kilas BPIW
Oleh karena itu, BPIW perlu bersiap untuk merevisi standar sertifikasi SMM nya
la in nya . Te nt u s a j a it u s e m u a bisa
hadir di acara tersebut. Harapannya,
sebelum
permen
PU
sesuai dengan ISO 2008:2015. Perubahan
mengenai SMM yang terbaru diluncurkan,
tersebut
beriringan
BPIW dapat melakukan review SMM pada
dengan proses revisi PERMEN PU No.04/
tingkat eselon II yang dilakukan oleh auditor
PRT/M/2008 tentang SMM menjadi permen
internal. Dadang juga berharap terkait ISO
PUPR berdasarkan standar terbaru yang
untuk mulai diaplikasikan di salah satu
diperkirakan akan selesai pada pertengahan
bagian di pusat-pusat di BPIW. “Target tahun
dapat
berjalan
Tahun 2016. BPIW juga akan berusaha
ini seluruh unit di sekretariat badan sudah
menyelesaikan sertifikasi sesegera mungkin.
menerapkan sistem ISO, cara membuat dan
“Serti fi kasi sebai k nya s e ce p a t nya
menjalankan program sudah sesuai dengan
m aksi mal
memang
disarankan pertengahan tah u n
2016
sudah
selesai. Saat ini sudah ada kegiatan, kontrak dan data penunjang lain yang mempermudah
untuk
segera menyelesaikan sertifikasi.” harap Ineke, konsultan ahli yang turut
t in g g i,” u n g k a p D a d a n g. N i na
sistem ISO. Langkah
batas
akhir tahun, tapi sangat
d ila k u k a n j ik a k it a me milik i ko m itmen
Sumber: Dok. BPIW
Suasana acara Sistem Manajemen Mutu BPIW
disele sai kan,
31
“Target tahun ini seluruh unit di sekretariat badan sudah menerapkan sistem ISO, cara membuat dan menjalankan program sudah sesuai dengan sistem ISO”
demi
langkah
sudah
didokumentasikan u nt u k me mu d a h k a n program yang berjalan sesuai dengan ISO. Jadi nanti
dibuat
masing-
masing pusat sudah ada salah satu bagian yang menerapkan sistem itu, untuk menjadi contoh bagi
b id a n g - b id a n g
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
32
Kilas BPIW
Hermanto Dardak Paparkan Strategi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur dalam Rapim Polri Foto: Dok.
Sumber: Dok. BPIW
Hermanto Dardak memberikan paparan di Rapim Polri
Kepolisian Republik Indonesia menggelar
kesiapan Pemerintah dalam menghadapi
Rapat Pimpinan (Rapim) Polri di auditorium
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dari
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), 26
sudut
Januari sampai dengan 29 Januari. Rapim
seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan,
ini mengangkat tema “Dengan Memperkuat
Kementerian
Soliditas,
Revolusi
Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian
Mental, Polri Siap Mengamankan Kebijakan
Tenaga Kerja dan Kementerian Perhubungan.
Profesionalisme
dan
Pemerintah”. Salah satu topik diskusi yang diangkat dalam rapat ini adalah mengenai
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
pandang
Terkait
hal
Pengembangan
beberapa
Pekerjaan
tersebut,
Kementerian, Umum
Kepala
Infrastruktur
dan
Badan Wilayah
Kilas BPIW
33
Kepala BPIW, Hermanto Dardak Berfoto Bersama dengan Keynote Speakers di Rapim Polri
(BPIW), Hermanto Dardak, yang mewakili
dukungan seluruh stakeholder termasuk
Polri dalam beberapa hal seperti melakukan
Menteri
PUPR,
mengenai
Polri, seperti contoh pada masa konstruksi
manajemen/rekayasa
Pembangunan
di Jalan Tendean, Jakarta Selatan, yang saat
kemacetan yang mungkin timbul, menjaga
Infrastruktur dalam mendukung Kebijakan
ini begitu intensif, memerlukan manajemen
keamanan saat berlangsungnya proyek,
Pemerintah di bidang ekonomi.
lalu lintas yang optimal dari Polri,” tutur
dan membantu pembangunan infrastruktur
Dardak.
dasar pada saat tanggap darurat bencana.
Strategi
menjelaskan
Keterpaduan
Dalam penjelasannya, Dardak mengatakan bahwa
salah
akibat
Contoh lain sinergitas yang dibutuhkan
Sedangkan pada masa pasca konstruksi,
menghadapi MEA saat ini adalah dengan
Ke me nt e r ia n PU PR t e r h a d a p Po lr i,
Dardak berharap Polri dapat membantu
pembang una n
infrastruktur W ilayah Strategis mencakup
strategi
lintas
dalam
percepatan
satu
lalu
yang
berbasis
Pengemb a ng a n (WPS)
yang
sektor
juga
pariwisata
dan wilayah perbatasan. Fokus rencana
pada
keterpaduan
lintas sektor dan antara pusat dengan daerah pada kawasan pertumbuhan dan disinkronkan terhadap fungsi, lokasi, waktu dan
besaran
investasi
pada
menurut
Pada tahap konstruksi, menurutnya butuh bantuan Polri dalam Melakukan manajemen/rekayasa lalu lintas akibat kemacetan yang mungkin ditimbulkan.
pemrograman jangka pendek, “Tentu
saja
infrastruktur pertumbuhan
dalam untuk
ekonomi
Dardak
dalam menjaga penggunaan infrastruktur
adalah saat pra-
dan membuat rekayasa lalu lintas serta
konstruksi seperti
manajemen lalu lintas yang terpusat.
pembebasan lahan dan
sudah menyelesaikan masa konstruksinya
p e n d u d u k .
sebulan sebelum hari-H, namun harus
Bantuan
tetap ada manajemen lalu lintas pada
yang
d i l a k u k a n
saat
Polri
PUPR sudah terintegrasi dengan tol untuk
berupa
mencegah
jalan tol pada saat lebaran nanti,” tutup
dampak
Dardak dalam paparannya. Naufal
dan s os ia l
yang mungkin timbul dari kegiatan tahap ini, dan menjaga keamanan serta kelancaran
Indonesia,
kegiatan tersebut.
pasca konstruksi, Kementerian PUPR butuh
tahap
Kementerian
otomatisasi dalam upaya optimalisasi alur
pembangunan
Pada
dan
atau
me m pe rce p a t baik
pelaksanaannya
menanggulangi ko nf lik
dalam masa pra konstruksi, konstruksi dan
“Pada masa lebaran, Kementerian PUPR
pemindahan
konstruksi,
Dardak
berpendapat bahwa dibutuhkan bantuan
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
34
Kilas BPIW
Untuk Optimalkan Kinerja, BPIW Tingkatkan Kapasitas Pegawai Non PNS dan CPNS Foto: Dok.
Pengarahan oleh sekretaris BPIW, Dadang Rukmana
Dalam rangka mendukung kelancaran
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
dan Non PNS di lingkungan BPIW. Acara ini
Anggaran
selain dihadiri oleh pegawai CPNS dan Non
2016, khususnya dalam hal percepatan
PNS, dihadiri juga oleh pejabat Eselon 3
pelaksanaan kegiataan di tahun 2016 serta
dari Sekretariat Badan, Pusat Perencanaan
dalam memahami tusi visi misi dan program-
Infrastruktur
program yang ada, Badan Pengembangan
dan Evaluasi Keterpaduan PUPR, Pusat
Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian
Pengembangan Kawasan Strategis, dan
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan.
pelaksanaan
kegiatan
Tahun
PUPR,
Pusat
Program
(PUPR) mengadakan acara pembekalan
“Kami tidak membedakan antara CPNS
kegiatan tahun anggaran 2016 bagi CPNS
dan non PNS, sama saja, kita sama-sama
35
Peserta kegiatan yang terdiri dari CPNS & tenaga ahli.
bekerja di Kementerian PU P R k h u s u s nya
bahwa ada tiga hal penting
yang harus
sekaligus memberikan pemahaman kepada
di BPIW, yang membedakan hanya status
dipahami oleh seluruh CPNS dan Non-PNS.
peserta mengenai tugas dan fungsi BPIW,
administrasi saja,” tutur Dadang Rukmana,
Pertama, memahami tugas dan fungsi
bisnis proses yang dijalankan oleh BPIW
selaku Sekretaris BPIW saat membuka
Kementerian PUPR khususnya tugas dan
serta program-program unggulan BPIW,
acara tersebut. (13/1).
fungsi
Berdasarkan analis i s be b a n ke r j a , idealnya
saat
353 personil PNS, ini
saat
hanya
tersedia
162 PNS sehingga kekurangannya sebanyak 191 personil. Untuk
menutupi
k e k u r a n g a n tersebut, BPIW telah merekrut non
PNS.
BPIW.
Kedua,
berlaku
pegawai
value
salah satunya konsep WPS. Harapannya
Ke me nt e r ia n
pada kegiatan ini, pegawai CPNS maupun
PUPR termasuk di
Non-PNS dapat memahami lebih mendalam
BPI W, d a n ke t ig a
mengenai BPIW, sehingga ke depan pegawai
menyamakan spirit
CPNS dan non PNS dapat bekerja lebih efektif
sebagai warga BPIW.
dan optimal. Nina/Andina
memahami di
ini
BPIW membutuhkan sedangkan
yang
“Kami tidak membedakan antara CPNS dan non PNS, sama saja, kita sama-sama bekerja di Kementerian PUPR khususnya di BPIW, yang membedakan hanya status administrasi saja”
D a d a n g menambahkan b a hwa
be ke r j a
ke r a s,
be r ge r a k
cepat, dan bertindak tepat, harus menjadi pedoman sebagai
mereka warga
Kementerian
Beban
kerja yang diemban oleh pegawai kerja Non-
PUPR,
PNS pun tetap sama dengan PNS, Dadang
bahwa “infrastructure development is
menuturkan bahwa keberadaan pegawai
a part of economic development” sehingga
Non-PNS sangat membantu BPIW dalam
sesuai dengan misi PUPR yaitu membangun
menjalankan tugas dan fungsinya.
ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.
Dalam paparannya Dadang menjelaskan
Pada
Dadang
juga
kesempatan
mengingatkan
tersebut,
Dadang
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Kilas BPIW
36
Kementerian PUPR dan World Bank Lakukan Kerjasama Terkait Program Sustainable Urbanization Dalam mewujudkan visi Kementerian PUPR
Foto: Dok.
dalam membangun Indonesia, Kementerian PUPR bekerjasama dengan World Bank untuk
dapat
mendukung
program-
program prioritas yang direncanakan oleh Kementerian PUPR terutama yang berkaitan dengan sustainable urbanization. Dalam tindak lanjutnya, Kementerian PUPR mengadakan
rapat
pertemuan
dengan
World Bank yang membahas mengenai program-program Kementerian PUPR yang berkaitan dengan infrastruktur, permukiman dan penyediaan perumahan. Rapat tersebut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Taufik Widjojono, Dirjen Cipta Karya, Andreas Suhono,
masing-masing Kepala
Pusat di Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) dan segenap rombongan World Bank. Taufik Widjojono menjelaskan program Kementerian
PUPR
pada
tahun
2015-
Sekertaris jendral PUPR, Taufik Widjojono menyambut Laura Tuck, Vice president Sustainable development
berkualitas, serta meningkatkan tata kelola
investor, salah satunya World Bank karena
sumber daya organisasi di bidang PUPR.
keterbatasan sumber dana yang dimiliki oleh
Pada
pertemuan
tersebut,
Andreas
Pemerintah Pusat.
2019 akan berfokus pada ketahanan air,
Suhono juga menerangkan bahwa Cipta
“Pada bidang penyediaan perumahan,
kedaulatan pangan dan energi, infrastruktur
Karya memiliki target 100% akses air minum,
saat ini Indonesia mengalami backlog.
jalan
untuk
mendukung
konektivitas,
0% kawasan permukiman kumuh dan 100%
Untuk mengatasi hal tersebut, sejalan
infrastruktur
pemukiman
akses sanitasi layak dalam menyediakan
dengan adanya launching program 1 juta
pembangunan
infrastruktur dasar di permukiman. Untuk
rumah oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla,
infrastruktur PUPR secara terpadu dari
memenuhi target ini diperlukan bantuan
bidang penyediaan perumahan memiliki
pinggiran didukung industri konstruksi yang
oleh Pemerintah Daerah, pihak swasta dan
program rental housing untuk mengurangi
pembangunan dan
perumahan
rakyat,
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Kilas BPIW
gap backlog perumahan di Indonesia,” tutur
dukung, daya tampung, lingkungan fisik,
lain yang dapat mempengaruhi perencanaan
Taufik pada rapat yang diadakan di Ruang
serta arahan RPJMN dan Nawacita.
perkotaan di Indonesia
Sekretaris Jenderal PUPR, Kamis (21/1).
c. Tiga area yang harus dibenahi untuk
“Dalam hal ini, perlu adanya integrasi
Dalam rapat pertemuan tersebut, dibahas
mendukung Sustainable Urbanization yaitu
antara perencanaan urban water, urban
juga mengenai program pengembangan
mempermudah regulasi dan izin untuk
sanitation, urban housing, urban tourism
infrastruktur berba s i s m a sya r a k a t
bisnis dan investasi di perkotaan, perlu
dan urban infrastructure untuk mendukung
dan
adanya
Sustainable
pendekatan
yang
digunakan
oleh
perencanaan
perkotaan
urban
Urbanization
di
Indonesia,”
Kementerian PUPR,
planning yang lebih
tutup Laura Tuck pada pertemuan tersebut.
yaitu:
baik, dan finansial
Naufal
a. Tiga pendekatan berbasis masyarakat yang dilakukan dalam pembangunan Bendungan
yaitu
pembangunan bendungan
untuk
penyediaan air baku bagi masyarakat, fasilitasi
dan
Dalam rapat pertemuan tersebut, dibahas juga mengenai program pengembangan infrastruktur berbasis masyarakat dan pendekatan yang digunakan oleh Kementerian PUPR
untuk
membuat
kota menjadi lebih “bankable”. Dengan pembenahan di tiga area ini, diharapkan pe r kot a a n
akan
me n j a d i
le b ih
nyaman ditinggali, lebih berkelanjutan dan lebih produktif. Menurut
penguatan kapasitas
Laura
kelembagaan di Pemerintah Daerah serta
Tuck, selaku Vice President Sustainable
pemberdayaan masyarakat.
Development of World Bank, Kementerian
b. BPIW melakukan konsepsi pembangunan
PUPR
infrastruktur melalui pendekatan wilayah
masalah perkotaan yang selama ini dialami
atau
oleh Indonesia terkait perubahan guna
yang
dikenal
Pengembangan merupakan
dengan
Strategis
pendekatan
wilayah
perlu
memperhatikan
tantangan
(WPS).
WPS
lahan, degradasi lingkungan, daya dukung
berbasis
daya
lingkungan, perubahan iklim dan masalah
Rapat Program Sustainable Ubanitation Kementerian PUPR & World Bank
37
Sumber: Dok BPIW
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
38
Kilas BPIW
Koordinasi Antar Kementerian dalam Pembentukan Badan Otorita Danau Toba
Foto: Dok.
Pembentukan Badan Otorita Danau Toba dengan 5 Kementerian
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menghadiri
Basuki rapat
Hadimuldjono Koordinasi
Polhukam
Luhut
(Rakor)
Pariwisata
Arief
Panjaitan, Yahya,
dan
Menteri Menteri
tindak lanjut pembentukan Badan otorita
Lingkungan
pariwisata Danau Toba yang dipimpin oleh
Nurbaya. Selain lima pejabat tinggi tersebut,
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan
turut hadir Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya (Menko) , Rizal Ramli di Institut
Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian
Teknologi Del, Laguboti, Toba Samosir,
PUPR, Hermanto, Plt. Gubernur Sumut,
Sumatera Utara, Sabtu (9/1).
Tengku Erry Nuradi, Kapolda Sumut dan tujuh
Rakor tersebut juga di hadiri oleh tiga
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Menteri kabinet kerja lainnya yaitu Menko
turut
Hidup
dan
Kehutanan
Siti
Bupati dari seluruh wilayah yang mengelilingi
Kilas BPIW
Danau Toba yakni Bupati Toba Samosir,
“Kita tahu tantangan itu dan tidaklah mudah
wisata tersebut.
Bupati Tapanuli Utara, Bupati Samosir,
Dengan demikian, kawasan wisata itu
untuk mengatasinya. Namun, tantangan
Bupati Karo, Bupati Simalungun, Bupati Dairi
bisa menjadi “Monaco of Asia”, pariwisata
tersebut sudah mulai ditangani dengan
dan Bupati Humbang Hasundutan.
tingkat internasional yang dapat memikat
pembuatan jalan tol Kualanamu – Tebing
banyak wisatawan mancanegara. “Kita akan
Tinggi yang direncanakan akan selesai di
jadikan Danau Toba
tahun 2016, dan Tebing Tinggi – Pemantang
ini Monaco of Asia,
Siatar ditahun 2017” tutur Dardak. Andina
Dalam Rakor ini, Menko Rizal Ramli mengatakan p e r l u n y a pembentukan Badan
Otorita
pengelolaan Dan au
Toba
dapat agar lebih terkoordinasi. Dalam
hal
ini Menko Rizal Ram li memi nta agar masyarakat Sumatera Utara
“Kita akan jadikan Danau Toba ini Monaco of Asia, karena orang sudah tahu kalau Monaco itu bagus, cantik, pemandangannya indah dan bersih, begitu juga dengan Danau Toba yang tidak kalah bagus”
karena orang sudah tahu kalau Monaco itu
bagus,
cantik,
pemandangannya indah
dan
bersih,
begitu juga dengan Danau Toba yang tidak kalah bagus” ujarnya. Pada
kesempatan
t e r s e b u t , Me nt e r i PUPR,
Basuki
mengatakan
serta pemerintah
bahwa
daerahnya bisa mendukung segala upaya
saat ini PUPR sudah melakukan perencanaan
pemerintah yang akan menjadikan Danau
dan
Toba sebagai ikon pariwisata Indonesia.
i nfr a st r u k t u r u nt u k me n ge mb a n g k a n
Didukung dengan program one destination
pariwisata di daerah Danau Toba yang dalam
pemrograman
39
untuk
mendukung
Menteri PUPR dan Kepala BPIW hadir dalam Pembentukan Badan Otorita Danau Toba
one management yang di canangkan oleh
hal ini di lakukan oleh BPIW.
Arief Yahya selaku Menteri Pariwisata
Dardak
untuk mempercepat proses pengambilan
memang menjadi masalah utama dalam
keputusan yang berkaitan dengan daerah
pengembangan daerah wisata Danau Toba.
membenarkan
Hermanto
bahwa
akses
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
40
Laporan Khusus
Demi Wujudkan Pembangunan Infrastruktur yang Bermanfaat Bagi Masyarakat, BPIW Maksimalkan Persiapan Pra Konreg
Pra Konsultasi Regional (Konreg) dan Konreg merupakan tahapan yang sangat penting dalam merencanakan pembangunan infrastruktur yang terpadu yang dapat memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat. Dengan semangat itulah, selaku pihak yang diberikan amanah menggelar kegiatan tersebut, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) memaksimalkan persiapan, terutama Pra Konreg yang akan digelar dalam waktu dekat ini. Dengan menjalin koordinasi yang erat baik dengan seluruh satminkal di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) maupun dengan Pemerintah Daerah, BPIW optimis dapat menggelar kegiatan itu dengan sukses.
Tahun 2016 menjadi tahun yang berarti bagi BPIW. Betapa tidak,
berdaulat, mandiri dan berkepribadian”.
badan yang baru berusia satu tahun ini sudah diberi kepercayaan
Sebelum Konreg dimulai, terlebih dahulu digelar Pra Konreg. Tujuan
besar untuk menggelar Konreg Kementerian PUPR, di Jakarta pada
dari Pra Konreg ini adalah, pertama, identifikasi awal isu-isu strategis
10-11 Maret mendatang. Konreg merupakan hajatan penting, karena
bidang PUPR tahun 2017 sebagai bahan masukan Konreg.
merupakan forum koordinasi dan sinkronisasi dari program tahunan
Kedua, identifikasi awal rencana aksi pencapaian output/pekerjaan
sebagai salah satu tahapan penyiapan program guna mensinergikan
strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
sumber daya pembangunan Bidang PUPR yang dimiliki Kementerian
(RPJMN) bidang PUPR dan atau Rencana Strategis (Renstra)
PUPR dan Pemerintah Daerah.
Kementerian PUPR 2015-2019 sebagai bahan masukan Konreg.
Pelaksanaan Konreg pada tahun ini mengambil tema “meningkatkan
Ketiga, konsolidasi program tahun 2017 antara Kementerian PUPR
keterpaduan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat
dengan Pemerintah Daerah melalui Dinas Bidang PUPR termasuk
berbasis wilayah pengembangan strategis menuju Indonesia yang
sinkronisasi antar sektor.
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Laporan Khusus
Sumber: Dok BPIW
Kepala BPIW memimpin rapat persiapan Pra Konreg
Kemudian tujuan keempat yakni, mensinkronkan, mensinergikan, dan menterpadukan kebutuhan infrastruktur di masing-masing Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) tahun 2017 sebagai bahan masukan Konreg.
Utara, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua Barat, dan Papua. Hasil yang diharapkan dari Pra Konreg yakni isu strategis dan rencana kebutuhan pembangunan Bidang PUPR di seluruh Provinsi dari
Pra Konreg yang rencananya akan dilaksanakan di empat kota
diskusi dalam desk Provinsi. Hasil lain yang diharapkan yakni rencana
besar dan diikuti 34 provinsi di Indonesia. Keempat kota besar itu
pencapaian Renstra, dan usulan rencana kegiatan sebagai bahan
yakni Medan (4-5 Februari), Yogyakarta (11-12 Februari), Bali (18-19 Februari), dan Makassar (25-26 Februari). Pra Konreg yang diadakan di Kota Medan diikuti 10 Provinsi yakni Nangroe Aceh Darussalam (NAD),
Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu,
41
Bangka Belitung,
Sumatera Selatan, dan Lampung.
masukan dalam pelaksanaan Konreg PUPR
Hasil yang diharapkan dari Pra Konreg yakni isu strategis dan rencana kebutuhan pembangunan Bidang PUPR di seluruh Provinsi dari diskusi dalam desk Provinsi.
Pra Konreg di Yogyakarta diikuti tujuh
2016,
guna penyusunan Rencana Kerja
Kementerian PUPR tahun 2017 yang selaras dengan arah kebijakan nasional dan isu-isu strategis daerah yang mengakomodasi keterpaduan pembangunan infrastruktur PUPR di kawasan, antar kawasan, dan antar WPS. Pelaksanaan Pra Konreg dihadiri peserta dari Kementerian PUPR yakni Sekretaris
Provinsi yakni Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah
Jenderal, Ditjen Sumber Daya Air (SDA), Ditjen Bina Marga, Ditjen Cipta
Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, dan Bali.
Karya, Ditjen Penyediaan Perumahan, dan BPIW.
Kemudian Pra Konreg di Kota Makassar diikuti 11 Provinsi yakni
Sedangkan peserta dari daerah yakni Bappeda Provinsi, beberapa
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur Kalimantan Utara, Kalimantan
dinas bidang PUPR (Dinas Kebinamargaan, Dinas Keciptakaryaan,
Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah,
Dinas Pengelolaan SDA/Pengairan, dan Dinas terkait Perumahan, Balai
Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.
dan Satker di Lingkungan Ditjen Bina Marga, Satker Cipta Karya, serta
Selanjutnya, Pra Konreg di Kota Bali diikuti enam Provinsi yakni Maluku
Penyediaan Perumahan Provinsi.
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
42
Laporan Khusus
Sumber: Dok BPIW
Kepala Pusat Pemrograman dan Evaluasi PUPR, Harris memimpin Rapat koordinasi persiapan Pra Konreg I
didasari pada Undang-Undang No.25 Tahun 2004
Beberapa persiapan yang dilakukan diantaranya konsolidasi materi
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-
Pra Konreg
Pra Konreg dan penyiapan tim yang akan ditugaskan sebagai tim
undang tersebut mengamanatkan agar Perencanaan Pembangunan
utama Pra Konreg maupun Konreg. Penugasan kepada tim inti ini akan
Nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh,
tertuang dalam Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani langsung
dan tanggap terhadap perubahan. Selain itu Undang-Undang
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Tim ini diharuskan menguasai
No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Undang-undang ini
sepenuhnya substansi persoalan yang ada.
mengamanatkan bahwa keuangan negara harus dikelola secara
Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah Rencana Tata Ruang
tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis,
Wilayah (RTRW) dan isu strategis Provinsi yang dikaitkan dengan
efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan
WPS, sehingga akan memudahkan untuk menyaring usulan.
rasa keadilan dan kepatutan.
Nantinya didalam Pra Konreg ada desk
Pra Konreg dan Konreg sangat penting dalam merencanakan pembangunan yang terpadu yang dapat memberikan manfaat secara
langsung
kepada
masyarakat.
Dengan semangat itulah, BPIW bergerak cepat,
dengan
langsung
menggelar
persiapan pelaksanaan Pra Konreg. Kegiatan ini digelar dua kali, yakni pada tanggal 15 dan 22 Januari. Saat memimpin pertemuan yang
Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan isu strategis Provinsi yang dikaitkan dengan WPS, sehingga akan memudahkan untuk menyaring usulan.
dihadiri seluruh pejabat Eselon II hingga IV
pembahasan
program
provinsi.
Desk
provinsi merupakan rapat pembahasan isu-isu
strategis
pembahasan
bidang
rencana
PUPR program
serta dan
anggaran kegiatan tahun 2017 untuk masing-masing
provinsi.
Desk
ini
dilaksanakan secara serentak masingmasing provinsi. Di setiap desk tersebut terdapat petugas desk yang terdiri dari koordinator desk,
pada 15 Januari lalu itu, Kepala BPIW Hermanto Dardak menekankan
penanggung jawab materi desk, dan anggota desk. Untuk koordinator
pentingnya kerja sama dan keterpaduan satminkal di lingkungan
desk merupakan pejabat eselon II, yang bertugas memimpin jalannya
Kementerian PUPR maupun dengan Pemerintah Daerah. Masukan-
desk. Kemudian, untuk penanggung jawab materi desk merupakan
masukan yang timbul perlu ditelaah bersama untuk menyatukan
pejabat eselon II,III, dan IV sesuai SK Konreg, di mana masing-masing
persepsi masing-masing pihak.
eselon mewakili Ditjen atau Badan yakni SDA, Bina Marga, Cipta Karya,
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Laporan Khusus
No
AGENDA
43
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
1.
Pra Konreg Wilayah Sumatera
Medan, 4-5 Februari 2016
2.
Pra Konreg Wilayah Jawa-Bali
Yogyakarta, 11-12 Februari 2016
3.
Pra Konreg Wilayah Nusa Tenggara-Maluku-Papua
4.
Pra Konreg Wilayah Kalimantan-Sulawesi
5.
Konreg
Bali, 18-19 Februari 2016 Makassar, 25-26 Februari 2016 Jakarta, 10-11 Maret 2016 (Jadwal tentatif)
Penyediaan Perumahan dan Pembiayaan Perumahan, Bina Konstruksi, Sekjen, dan BPIW.
Meski Konreg dilaksanakan BPIW namun dukungan semua pihak sangat diharapkan agar kegiatan ini dapat berjalan optimal. Dengan
Sedangkan anggota desk, yakni panitia yang bertugas
telah digelarnya semua persiapan tersebut, maka BPIW telah siap
mempersiapkan materi hasil Pra Konreg dalam setiap desk. Peserta
menggelar Pra Konreg maupun Konreg. Kegiatan ini diharapkan dapat
desk yakni Kepala Bappeda Provinsi, Kepala Dinas terkait PUPR
benar-benar berimplikasi positif bagi pembangunan infrastruktur yang
Provinsi, Kepala Satker dan Balai yang terdapat di provinsi. Output
berbasis pada keterpaduan pengembangan wilayah. Nina/Hendra
yang didapat masing-masing desk harus dikumpulkan kepada Tim Perumus. Setelah rapat persiapan pertama, dilanjutkan persiapan kedua pada 22 Januari lalu.
Kegiatan ini dilakukan untuk memantapkan
persiapan pelaksanaan Pra Konreg dan k onsolidasi lanjutan materi Pra Konreg. Dengan mulai dekatnya waktu pelaksanaan Pra Konreg yang pertama yakni di Kota Medan 4-5 Februari mendatang, maka acara tersebut dititikberatkan pada konsolidasi materi dan teknis Pra Konreg. Beberapa hal yang dibahas diantaranya progres kegiatan, permasalahan teknis, dan pematangan materi terkait hakekat dari Pra Konreg itu sendiri. Pelaksanaan Pra Konreg tentu saja akan mendapat banyak usulan dan masukan dari masing-masing daerah.
Usulan dan masukan
tersebut disesuaikan dengan Renstra dan WPS Kementerian PUPR. Kedua hal ini menggunakan pendekatan wilayah yang diharapkan dapat menangkap kebutuhan terkait pengembangan kawasan.
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
44
Laporan Khusus
Sudut Pandang Seputar Pra Konreg Pra Konreg punya peran yang sangat penting dalam menghimpun segala masukan dan usulan dari seluruh stakeholder terkait infrastruktur, baik yang ada di pusat maupun di daerah. Dengan demikian seluruh masukan dan usulan terkait program infrastruktur tahun 2017 tersebut dapat dibicarakan pada saat Konreg nanti. Lalu, bagaimana pandangan jajaran pimpinan BPIW seputar pelaksanaan Pra Konreg ini?. Berikut kutipan komentar-komentarnya.
Beri Dukungan Program Infrastruktur Untuk Kawasan Strategis Kepala BPIW, Hermanto Dardak
“Pra Konreg dan Konreg adalah forum koordinasi dan sinkronisasi program tahunan, sebagai salah satu tahapan penyiapan program, guna mensinergikan sumber daya pembangunan Bidang PUPR yang dimiliki Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah. BPIW juga memiliki tujuan dalam Pra Konreg ini, yakni untuk memberikan dukungan terhadap kawasan-kawasan strategis. Awalnya kita menyusun melalui pendekatan WPS. Kemudian kita pertajam lagi mengenai kawasan strategis. Selanjutnya kita lihat apa yang dibutuhkan oleh kawasan strategis ini. Setelah kita mengetahui apa yang dibutuhkan, maka kita beri dukungan melalui program pembangunan infrastruktur, sehingga potensi yang ada di kawasan tersebut dapat dioptimalkan. Namun jika ada usulan untuk membuat aset baru, hal itu perlu dikaji ulang untuk disinergikan dengan WPS yang sudah disusun. Intinya, kita saling melengkapi dengan teman-teman lain. Kita breakdown kebutuhan dari masing-masing pihak di lingkungan PUPR, kita telaah bersama untuk menyamakan satu persepsi dari berbagai pihak”
Kegiatan Pra Konreg, Kerja Keras Seluruh Pihak Sekretaris BPIW, Dadang Rukmana
“Kita perlu menerpadukan serta menyinkronkan, karena Pra Konreg dan Konreg ini sangat penting dalam merencanakan pembangunan yang terpadu, maka harus dipersiapkan dengan matang. Tim tentu harus menguasai substansi, selain itu juga memiliki kemampuan berkomunikasi dan negosiasi. BPIW memang jadi panitia, tapi bendera kita tetap bendera PUPR. Jadi saat BPIW mempersiapkan perencanaan pembangunan infrastruktur bagi kesejahteraan masyarakat, tentu saja itu adalah keringat dari seluruh pihak, terutama di lingkungan Kementerian PUPR. Bila ada perbedaan usulan maka hal itu merupakan hal yang wajar, karena masih berstatus usulan yang masih mengalami proses panjang untuk menjadi sebuah keputusan. Nanti ada Konreg, tapi kita tetap harus mengacu dengan baseline. Persiapan sudah kita lakukan dengan maksimal, selanjutnya bergantung kepada bagaimana pelaksanaan di lapangan”
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Laporan Khusus
45
Setiap Masalah Dihimpun dan Dianalisa
Kepala Pusat Perencanaan Infrastruktur BPIW, Hadi Sucahyono “Catatan pertama, selalu diingatkan bahwa Pra Konreg bukan sebagai kolektor program, namun dari kita yang nantinya akan memberikan arahan, mana yang tepat atau mana yang menjadi prioritas. Disini peran pemimpin desk dan tim pendukungnya. Penguasaan substansi menjadi penting, kalau sudah ditentukan desknya, langsung saja fokus ke tugas dan desknya. Kemudian penguasaan wilayah, salah satu amunisi yang dikuasai adalah RTRW provinsi. Hal ini akan memudahkan untuk menyaring program serta menentukan prioritas program. Setiap pengendali desk memiliki informasi tentang RTRW, RJPM, dan potensi masalah yang ada di tiap provinsi. Gunanya untuk membuat bank informasi tiap provinsi. Selanjutnya dari informasi yang ada kita menganalisis masalah. Kita harus cari tahu, misalnya daerah genangan banjir di mana, sebaran kawasan kumuh dan kebutuhan jalan akses yang dibutuhkan di setiap provinsi”.
Melalui Pra Konreg, Setiap Usulan dari Daerah Dinilai
Kepala Pusat Pemrogaman dan Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur BPIW, Harris Batubara “Tim inti Pra Konreg dan Konreg dituangkan dalam SK penugasan yang ditandatangani oleh Bapak Menteri. Baik tim maupun proses pelaksanaannya, diperlukan persiapan yang matang untuk melaksanakan Pra Konreg agar dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Beberapa hal yang dibahas dalam persiapan yang kita lakukan seperti progres kegiatan, permasalahan teknis, dan hakekat dari Pra Konreg. Namun Pra Konreg bukan serta merta memutuskan satu kebijakan dalam satu waktu, melainkan memberikan waktu yang cukup untuk menilai tingkat skala kepentingan di setiap usulan dari daerah. Hakekat Pra Konreg ini memberikan ruang waktu panjang hingga berlangsungnya Konreg. Jadi pada saat ada usulan, tidak serta merta kita langsung mengambil keputusan”
Program 2017 Harus Dikaji Secara Mendalam
Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis BPIW, Rezeki Peranginangin “Bila persiapan yang dilakukan sudah matang, selanjutnya bagaimana kita bisa memanfaatkan momentum tersebut dengan bekerja maksimal saat pelaksanaan nanti. Untuk program 2017 yang sudah ditentukan dalam WPS harus dipastikan bahwa sudah dilakukan kajian yang mendalam dan dijadikan sebagai program yang strategis. Sebagai sebuah kegiatan yang selalu dilaksanakan setiap tahun, diharapkan Konreg dapat memberikan keuntungan secara langsung bagi masyarakat. Sehubungan dengan beberapa target Renstra seperti pencapaian 1.000 kilometer jalan tol, 2.600 kilometer jalan nasional, dan 11.400 meter jembatan, sebaiknya dicari tahu lokasi pemenuhan semua target tersebut. Nanti teman-teman yang bertugas di masing-masing desk berusaha mencari ini, supaya diskusi dengan Satminkal juga bisa seirama. Seandainya mereka sudah menargetkan satu lokasi, nanti kita diskusikan dan bandingkan dengan kompetensinya dan master plan yang sudah disusun.”
Pembangunan Infrastruktur Harus Mendukung Sektor Lain Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan BPIW, Kuswardono
“Masing-masing pejabat eselon II memberikan berbagai masukan untuk mendukung terselenggaranya Pra Konreg. Dukungan dan masukan yang diberikan baik dalam bentuk substansi maupun teknis, seperti masukan lain untuk menegaskan pembagian tanggung jawab di masing-masing pejabat di lingkungan BPIW. Segera dibagi, mana yang menjadi tanggung jawab masing-masing eselon II dan eselon III. Sehingga bisa mendalami tiap desk dan tugasnya sesuai dengan substansi baseline. Untuk mencapai itu, pembangunan infrastruktur harus mendukung sektor-sektor strategis lain. Tugas BPIW bukan sekedar mengembangkan kawasan, tapi juga memberikan dukungan kepada kawasan pariwisata, pelabuhan, dan sektor strategis lain.Dukungan yang diberikan kepada masingmasing daerah juga sebaiknya disesuaikan dengan Renstra dan WPS Kementerian PUPR. Kedua hal ini menggunakan pendekatan wilayah yang diharapkan dapat menangkap kebutuhan terkait pengembangan kawasan”.
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
46
Opini
Korelasi Pembangunan Infrastruktur dengan Pertumbuhan Ekonomi Oleh : Shoviah & Hendra Djamal
Infrastruktur didefinisikan sebagai fasilitas atau struktur dasar, peralatan, instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat. Infrastruktur merupakan pendukung utama aktivitas masyarakat.
Sumber: Kementerian PUPR
Pembangunan jembatan Merah Putih Ambon
Infrastruktur didefinisikan sebagai fasili-
Dengan membangun infrastruktur, maka
tas atau struktur dasar, peralatan, instalasi
suatu daerah yang tadinya sulit memasar-
yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk
kan produk perkebunan karena kondisi yang
berfungsinya sistem sosial dan sistem eko-
jalan yang rusak, maka dapat dengan mudah
nomi masyarakat. Infrastruktur merupakan
memasarkannya. Tidak hanya infrastruktur
pendukung utama aktivitas masyarakat.
sektor transportasi, infrastruktur sektor
Misalnya agar produk perkebunan seperti
lain seperti jaringan listrik, jaringan komu-
kelapa sawit, kopra, teh dan kopi dapat di-
nikasi, dan jaringan air minum juga dapat
pasarkan, maka dibutuhkan bagian dari in-
membantu aktivitas masyarakat.
frastruktur sektor transportasi yakni berupa angkutan jalan.
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Bila pembangunan infrastruktur ini dilakukan, maka banyak orang berpendapat bahwa
Opini
47
hal itu dapat menggerakkan perekonomian. Bahkan keberadaan infrastruktur secara umum diyakini dapat memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Benarkah demikian?. Korelasi antara pembangunan infrastruktur dengan pertumbuhan ekonomi ini dianalisis secara ilmiah sejak lama oleh beberapa ilmuan bidang ekonomi, baik dalam maupun luar negeri. Beberapa ilmuan tersebut seperti Johannes Fedderke dan Rob Garlick dari Fakultas Ekonomi Universitas Cape Town Afrika Selatan. Pada pada tahun 2008 keduanya menulis tentang “Infrastructure Development and Economic Growth in South Africa: A review of the Accumulated Evidence” atau diartikan sebagai “Pembangunan infrastruktur dan Pertumbuhan Ekonomi di Afrika Selatan:
Sebuah Tinjauan dari Akumulasi
Bukti”. Setelah dilakukan penelitian mereka menyimpulkan bahwa didasari pada bukti teoritis dan empiris ternyata ada hubungan positif yang kuat antara infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi. Secara khusus, dikatakan bahwa terjadinya dampak infrastruktur pada output baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui peningkatan sektor swasta. Investasi dari para investor di Afrika Selatan mendorong peningkatan produktivitas masyarakat dan meningkatnya ekspor. Dalam buku “Socio-Economic Impact of Infrastructure Investments”, Vytautas Snieska dan Ineta Simkunaite menyebutkan pengukuran statistik dari hubungan antara infrastruktur dan faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi di negara baltik membuktikan, beberapa variabel tidak cukup untuk mengevaluasi dampak dari infrastruktur pembangunan, karena pesatnya pembangunan dikawasan tersebut. Untuk itu dibutuhkan metode skala penuh dalam rangka mengukur hal itu. Peneliti dalam negeri, Elen Setiadi bahkan telah meneliti 8 provinsi di Sumatera (model penelitian diaplikasikan pada data 8 provinsi di Pulau Sumatera tahun 1983-2003) men-
Rumah susun Jatinegara
Sumber: Kementerian PUPR
genai dampak pembangunan infrastruktur
akumulasi kapital fisik sebagai salah satu
terhadap pertumbuhan ekonomi tersebut.
faktor penggerak pertumbuhan ekonomi In-
Hasil penelitiannya ini ditulis dalam buku
donesia.
“Pengaruh
pembangunan
infrastruktur
dasar terhadap pertumbuhan”.
Hal ini terjadi karena pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia telah berhasil menin-
Pertumbuhan total dari factor produc-
gkatkan rata-rata pendapatan per kapita riil
tivity yang paling tinggi di Pulau Sumatera
nasional. Kedua, meskipun pendapatan per
adalah Provinsi Riau dan Provinsi Nanggroe
kapita riil nasional telah meningkat, namun belum terdapat pemer-
Aceh Darussalam. Studi yang dilakukan
menemukan
bahwa
pening-
katan
pendapa-
tan
perkapita
dipengaruhi
oleh
pertumbuhan frastruktur pon
dan
intele-
listrik,
serta peningkatan investasi non infrastruktur
dan
Korelasi antara pembangunan infrastruktur dengan pertumbuhan ekonomi ini dianalisis secara ilmiah sejak lama oleh beberapa ilmuan bidang ekonomi, baik dalam maupun luar negeri.
indeks pendidikan.
ataan pendapatan per kapita riil antar provinsi di
Indonesia.
Ketiga,
terdapat indikasi teori b-convergence dengan kecepatan konvergensi sebesar
1,75%
atau
setara dengan half life sekitar 41,14 tahun. Artinya, dengan
provinsi-provinsi pendapatan
per kapita riil lebih rendah tumbuh lebih tinggi
Dalam Buletin Ekonomi Moneter dan Per-
dibandingkan dengan provinsi-provinsi den-
bankan, Juli 2014, Novi Maryaningsih, Oki
gan pendapatan per kapita riil lebih tinggi.
Hermansyah, dan Myrnawati Savitri menulis
Keempat, teori s-convergence belum ter-
“Pengaruh Infrastruktur terhadap Pertum-
jadi dalam perekonomian nasional Indonesia,
buhan Ekonomi Indonesia”. Dalam analisa
yang artinya masih terdapat ketimpangan
ketiganya menunjukkan bahwa pertumbu-
pendapatan per kapita riil antar provinsi di
han ekonomi Indonesia mempunyai hubun-
Indonesia. Kelima, kondisi infrastruktur jalan
gan yang searah dengan pertumbuhan
dan listrik berdampak signifikan terhadap
akumulasi stok kapital atau investasi. Hal ini
pertumbuhan pendapatan per kapita, namun
menunjukkan peran penting investasi atau
tidak demikian dengan pelabuhan. Dengan
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
48
Opini
demikian terbukti bahwa investasi secara
dalam World Economic Forum ini juga meng-
merupakan aset fisik yang menyediakan jasa
empiris sebagai faktor pendorong pertum-
ingatkan bahwa pembangunan infrastruktur
dan digunakan dalam produksi dan konsumsi
buhan ekonomi Indonesia.
juga harus memperhatikan keseimbangan
meliputi public utilities seperti telekomuni-
kemajuan ekonomi dengan masalah sosial
kasi, air minum, sanitasi dan gas). Demikian
dan lingkungan.
juga dengan public works seperti jalan, bend-
Kondisi tersebut terjadi karena; pertama, intervensi kebijakan Pemerintah lebih mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi-
Terkait pembangunan infrastruktur ter-
ungan dan saluran irigasi dan drainase, serta
provinsi yang tertinggal. Hal ini terkait den-
hadap pertumbuhan ekonomi regional di
sektor transportasi seperti jalan kereta api, angkutan pelabuhan dan lapangan terbang. Stephan Fretz dari Universitas St. Gallen Swiss, menulis “Infrastructure and Economic Growth”. Dalam disertasi untuk meraih gelar Doktor Filsafat Internasional Urusan Ekonomi dan Politik tersebut, Stephan menyimpulkan beberapa hal, salah satunya adalah, munculnya infrastruktur baru biasanya menciptakan pemenang dan pecundang. Dicontohkannya sebuah teknologi telekomunikasi baru, misalnya, broadband, akan membuat, misalnya dial-up internet, menjadi usang. Sebuah jalan raya baru dapat membuat daerah tertentu lebih menarik, dan merugikan daerah lain. Sehubungan dengan hal itu ia menekankan bahwa para
Rumah susun di daerah Pluit Jakarta
Sumber: BPIW
pembuat kebijakan harus mempertimbangkan aspek-aspek tersebut secara eksplisit
gan ketimpangan pendapatan per kapita
Indonesia, Taufiq Amrullah dalam bukunya
dalam rangka untuk menghindari konsekue-
riil yang sangat besar di antara provinsi-
berjudul “Analisis pengaruh pembangunan
nsi yang tidak diinginkan.
provinsi di Indonesia sehingga diperlukan
infrastruktur terhadap pertumbuhan eko-
Analisa yang dilakukan para peneliti
peran pemerintah yang lebih besar. Kedua,
nomi regional di Indonesia” telah meneliti,
tersebut membuktikan bahwa pembangu-
penggunaan anggaran secara bijaksana
pengaruh pembangunan infrastruktur ter-
nan infrastruktur yang dilakukan secara
dengan lebih fokus pada pos-pos anggaran
hadap pertumbuhan ekonomi regional di In-
simultan bisa saja berdampak pada pertum-
yang mendukung akumulasi kapital baik in-
donesia dengan menggunakan analisis eko-
buhan ekonomi. Hal ini dikarenakan ketika
frastruktur keras maupun human capital.
nometrik data panel. Variabel infrastruktur
satu daerah melaksanakan pembangunan,
Ketiga, perbaikan kondisi infrastruktur baik
yang digunakan pada penelitian ini adalah
misalnya jalan atau jembatan, maka akan
keras maupun lunak perlu terus diupayakan
infrastruktur ekonomi yakni jalan,
dengan mempertimbangkan aspek geograf-
listrik, telepon dan air minum. Dari
is dan kebutuhan wilayah.
hasil penelitian ini dapat disimpulkan dilakukan
bahwa terdapat hubungan yang posi-
oleh banyak negara, menimbulkan daya sa-
tif antara pembangunan infrastruktur
ing dan mendorong produktivitas di satu sisi
dengan pertumbuhan ekonomi re-
dan berdampak sosial bagi masyarakat, di
gional yang diwakili oleh pendapatan
mana terbukanya lowongan pekerjaan yang
perkapita penduduk.
Pembangunan
infrastruktur
dapat meningkatkan pendapatan. Dalam tu-
Dengan
demikian
pembangunan
infrastruktur dapat mempermudah aktivitas ekonomi masyarakat dan juga meningkatkan produktivitas serta output/pendapatan.
lisan bertajuk “The Global Competitiveness
infrastruktur mutlak diperlukan teru-
Report 2014–2015”, Klaus Schwab menye-
tama dalam upaya meningkatkan pereko-
banyak tenaga kerja yang terserap. Dengan
butkan bahwa daya saing yang berkelanjutan
nomian suatu wilayah. Adanya infrastruktur
banyaknya tenaga kerja yang terserap maka
di 113 negara mendorong produktivitas pem-
dapat mempermudah aktivitas ekonomi ma-
akan mengikis angka pengangguran di suatu
bangunan yang berdampak positif bagi per-
syarakat dan juga meningkatkan produktivi-
daerah atau bahkan negara.
ekonomian masyarakat. Analisis yang ditulis
tas serta output/pendapatan. Infrastruktur
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Tidak hanya itu, ketika jalan dan jembatan
Opini
49
elesai dibangun, maka akan memperlancar distribusi barang dan jasa, atau dengan kata lain, kegiatan ekonomi masyarakat di daerah tersebut berjalan. Namun bisa saja pembangunan infrastruktur tidak terlalu berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi bila tidak diiringi dengan keterpaduan pembangunan infrastruktur. Artinya, dibangunnya infrastruktur yang berdiri sendiri tanpa disertai infrastruktur pendukung lain yang dibutuhkan maka yang terjadi adalah infrastruktur tersebut tidak berfungsi optimal. Dengan kata lain, keterpaduan pembangunan infrastruktur perlu dilakukan agar berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Disisi lain, pembangunan infrastruktur juga harus memperhatikan masalah sosial yang mungkin timbul, misalnya permukiman warga yang terkena pembangunan infrastruktur. Masalah yang timbul tersebut, harus diselesaikan secara arif bijaksana dan sesuai dengan aturan yang ada. Dengan demikian diharapkan pembangunan infrastruktur dapat berdampak positif pada kemajuan daerah, bagi perekonomian masyarakat sekitar, dan juga bagi pendapatan negara.
Referensi : 1. IFC Economics NotesThe impact of infrastructure on growth in developing countries Antonio Estache and Grégoire Garsous - April 2012 2. Pengaruh Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Novi Maryaningsih Oki Hermansyah Myrnawati Savitri Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Volume 17, Nomor 1, Juli 2014 3. The Global Competitiveness Report 2014–2015 Klaus Schwab, World Economic Forum 4. Pengaruh pembangunan infrastruktur dasar terhadap pertumbuhan ekonomi regional: 8 provinsi di Pulau Sumatera - Elen Setiadi 5. Infrastructure Development and Economic Growth in South Africa: A review of the accumulated evidence Johannes Fedderke1 and Rob Garlick2 6. Infrastructure Development and Economic Growth in South Africa: A review of the Accumulated Evidence Johannes Fedderke dan Rob Garlick 2008 7. Socio-Economic Impact of Infrastructure Investments Vytautas Snieska Ineta Simkunaite 8. Analisis pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia Taufiq Amrullah 9. nfrastructure and Economic Growth Stephan Fretz
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
50
DUKUNGAN WPS TERHADAP Aceh 1
Lhokseumawe
Belawan
Kuala Tanjung 2
Riau
23
Pekanbaru Sumatera
Teluk Bayur
3
Jambi
4
Bangka Belitung
5
Palembang Jalur Rencana Pelabuhan Hub Jalur Rencana Pelabuhan Feeder Prioritas Pelabuhan Utama
Lampung
Kalimantan 20
Sampit 6
Cilamaya
U
22
Banjarmasin
Jakarta
Panjang
7
Surabaya
8 9
Balikpapan
21
BatamPontianak
11
10
Jawa
12
13
14
M Bali 15
16
Skala 1: 14.000,000 0
125
225
500
Km 1000
750
Pulau
Sumatera
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Tol Laut 1 . Malahayati 2. Belawan )* Kuala Tanjung )* 3. Teluk Bayur 4. Panjang 5. Batu Ampar 6. Jambi : Talang Duku 7. Palembang: Boom Baru
Pulau
Tol Laut
Java
8. Tanjung Priok )* 9. Tanjung Perak )* 1 0.Tanjung Emas
Kalimantan
1 1 .Sampit 13 .Samarinda 1 4.Balikpapan : Kariangau 1 5.Pontianak
Bali-Nustra
16 .Kupang
17
Infografis
51 51
PENGEMBANGAN TOL LAUT Pulau-Pulau Kecil Terluar WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang WPS Pertumbuhan Baru WPS Perbatasan Darat Negara
Bitung 24
n
25
Pantoloan Ternate Sorong 26
31
Jayapura
32
Sulawesi 27
30
Ambon
Maluku
28
Makasar
33
Papua
Bau Bau 34
18 19
Major Ports Lines Feeder Ports Lines
Pulau
Tol Laut
Sulawesi
1 7.Makasar )* 1 8.Pantoloan 29.Kendari 20.Bitung )*
Maluku
21 .Ternate: A. Yani 22.Ambon
Papua
23.Sorong
Pelabuhan yang sudah didukung jalan akses atau sudah terhubung dengan jalan nasional tercatat sebanyak 165 Pelabuhan dengan rincian sebagai berikut: • 40 pelabuhan utama (PU); • 122 pelabuhan pengumpul (PP );(58pelabuhan yang sudah terbanguntapi aksesnyabelum memadai • 5 pelabuhan hub.
Prioritas Pelabuhan Hub Internasional (Hasil Rakor dengan Dirjen Perhubungan Laut tanggal 20 Agustus 2015): 1. Pelabuhan Kuala Tanjung, merupakan pelabuhan hub tol laut untuk Indonesia Bagian Barat 2. Pengganti Pelabuhan Cilamaya, disiapkan untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok, yang akan segeradibangun 3. Pelabuhan Bitung, dipersiapkan untuk hub internasional laut.
24.Jayapura SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
52
Smart Highway, Inovasi Cerdas Untuk Keselamatan Para Pengendara Sumber: smarthighway.net
Monitoring glowing lines pada smart highway
Kecelakaan kendaraan bermotor terutama yang terjadi pada malam hari disebabkan kondisi jalan yang gelap gulita, tanpa lampu penerangan. Kalaupun ada lampu penerangan, terkadang tak cukup membantu pengendara. Namun sejak tahun 2013, seorang desainer Belanda Daan Roosegaarde menciptakan jalan bercahaya di malam hari. Pria kelahiran Nieuwkoop Belanda ini
Ide ini terinspirasi dari Jelly Fish atau gurita yang
salah satu kandidat terpilih Talent of The Year 2015 by Kuntsweek dan juga menjadi jawara dalam kompetisi desain inovatif dunia. Salah satu ide yang dibuatnya adalah Smart Highway, di
mampu menyala di dalam
mana jalan umum yang dirancang dengan memberi garis tepi
air meski tanpa listrik atau
menyala di malam hari, sehingga memudahkan pengguna jalan
tanpa panel surya,
di kanan kirinya, dengan menggunakan cat khusus yang mampu melihat arah jalan disaat gelap gulita. Smart Highway merupakan alternatif penerangan jalan yang sangat murah, dan hemat energi. Dalam mewujudkan idenya ini Daan Roosegaarde bekerja sama dengan perusahaan pengembang, Heijmans. Ide ini terinspirasi dari Jelly Fish atau gurita yang mampu menyala di dalam air meski tanpa listrik atau tanpa panel surya, istilahnya glowing in the dark atau bersinar dalam gelap. Dengan
01 - Januari Januari2016 2016 SINERGI / Edisi 01-
Teknologi
demikian bagi pengguna jalan, terutama di
sensor yang hanya menyala ketika kendaraan
jalan-jalan yang jauh dari energi listrik, dapat
mendekati lampu tersebut. Konsep ini
mengendarai lebih mudah dengan melihat
adalah alternatif yang berkelanjutan dan
cahaya yang bersinar dari garis tepi jalan
hemat
tersebut.
terus menerus. Interactive Light juga dapat
biaya
memberikan Kini fokus inovasi Roosegaarde bersama
untuk
pencahayaan
pengingat
kecepatan
53
yang pada
pengemudi.
perusahaan pengembang Heijmans adalah mengembangkan konsep jalan cerdas ini
Hingga saat ini, konsep ini hanya ada di
dalam skala besar dengan desain jalan
Belanda, dan belum ada di Indonesia. Bila
seperti ‘Glow-in-the-dark Lining’, ‘Dynamic
inovasi ini diterapkan ditanah air, maka dapat
Paint’, and ‘Interactive Light’. Dengan konsep
mencegah terjadinya kecelakaan di jalan
tersebut, Roosegaarde berkeinginan untuk
raya. Naufal
membuat jalan yang berkesinambungan dan interaktif melalui sarana pencahayaan, hemat energi, dan rambu lalu lintas yang terkoneksi dengan situasi jalan. Berikut adalah beberapa inovasi dan desain yang ditawarkan keduanya dalam pengembangan Smart Highway di Belanda: 1. Glow In The Dark Lining Konsep Glow In The Dark Lining adalah menyerap energi matahari di siang hari dan bersinar dalam gelap pada malam hari. Lapisan Glow The Dark Lining akan memancarkan cahaya selama 10 jam pada malam hari. Konsep ini merupakan sebuah alternatif yang aman dan berkelanjutan
Sumber: smarthighway.net
untuk pencahayaan konvensional untuk jalan gelap. 2. Dynamic Paint Konsep Dynamic Paint diterapkan untuk mendeteksi temperatur jalan pada saat musim dingin. Dynamic Paint akan menyala ketika temperatur jalan di bawah suhu tertentu dan akan menjadi transparan lagi ketika jalan tersebut sudah dirasa aman dan tidak licin pada saat musim dingin, Kondisi ini tergantung pada suhu jalan pada saat itu. Dynamic Paint memperingatkan pengemudi ketika jalan tersebut licin pada musim dingin sehingga pengemudi dapat lebih berhati-hati melewati jalan tersebut. 3. Interactive Light Konsep Interactive Light dikendalikan oleh
SINERGI - Januari SINERGI/ /Edisi Edisi01 01Januari 2016 2016
54
Mandalika,
Kawasan wisata yang mempesona
Pantai Seger Mandalika
Sumber: lombokindonesia.tumblr.com
Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mencapai 10 juta orang dalam lima tahun, yakni mulai tahun 2015 hingga 2019 mendatang. Untuk mencapai target tersebut Pemerintah menetapkan 10 titik wisata paling potensial dan diprioritaskan pengembangannya. Kesepuluh destinasi wisata ini merupakan bagian dari program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Salah satu daerah yang ditetapkan menjadi KSPN adalah kawasan Mandalika, Kute, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Jalan-jalan
Kawasan wisata yang masuk dalam
Mataram-Mandalika khususnya Mandalika,
perjalanan menuju Mandalika, anda akan
program KSPN merupakan kawasan yang
Ke me nt e r ia n
melewati Desa Sade. Penduduk di desa ini
memiliki fungsi utama pariwisata atau
be be r a p a
s e pe r t i:
merupakan Suku Sasak, penduduk asli Pulau
memiliki
pembangunan jalan tol bandara-Mandalika,
Lombok. Di desa itu, anda dapat singgah
dan Penataan kawasan Mandalika dan
sebentar untuk melihat proses pembuatan
potensi
pariwisata
untuk
nasional
pengembangan
dan
mempunyai
PU PR
me re nc a n a k a n
pe mb a n g u n a n ,
pengaruh penting dalam beberapa aspek,
sekitarnya.
diantaranya
Keindahan Pesisir Selatan
pertumbuhan
ekonomi,
pemberdayaan sumber daya alam, sosial
kain tenun khas Suku
Lombok
dan budaya. Penetapan suatu wilayah
Kawasan
Mandalika
menjadi KSPN melalui suatu proses yang
memiliki
posisi
panjang dengan berbagai masukan dan
strategis
dan
kajian.
dijangkau
Mandalika telah resmi menjadi kawasan wisata
terpadu
di
Lombok
yang mudah
dengan
menggunakan berbagai
Kawasan Mandalika memiliki posisi yang strategis dan mudah dijangkau dengan menggunakan berbagai sarana transportasi
Sasak dan dapat dibeli sebagai cinderamata. Kawasan
Mandalika
memiliki 7 pantai yang sudah menjadi primadona para
wisatawan
yaitu
pantai Kuta, Tanjung Aan,
setelah
sarana transportasi. Untuk
diresmikan oleh Presiden RI ke-6 Susilo
menuju Pantai Mandalika
Bambang Yudhoyono pada tahun 2011. Pada
dapat menggunakan bus
Ketujuh pantai ini berada
era kepemimpinan Presiden Joko Widodo,
melalui
dalam satu garis pantai,
pemerintah berencana mengucurkan dana
Lama perjalanan sekitar 1,5 jam. Namun
sehingga terletak bersebelahan satu dengan
sebesar Rp 1,8 triliun lebih dari APBN. Dana
bila
melalui
yang lainnya. Salah satu keunggulan pantai
itu untuk pembangunan infrastruktur di
Bandara Internasional Lombok (BIL) hanya
di kawasan ini yakni memiliki air yang jernih
kawasan itu. Rencana tersebut disampaikan
dibutuhkan waktu sekitar 20 menit saja.
dengan ombak yang tenang.
Presiden saat melakukan kunjungan ke
Berbagai penginapan kini sudah tersedia
Lombok beberapa waktu lalu.
di
Kota
Mataram.
menggunakan
sekitar
55
kawasan
kendaraan
Mandalika.
Dalam
Seger,
Mawun,
Semeti,
Mawi, dan Selong Belanak.
Pada saat air laut surut, akan mudah sekali menemukan biota laut, seperti ganggang,
Untuk mendukung pengembangan diiringi
kawasan,
harus
dengan
pembangunan
infrastruktur.
Sehu b ung a n
dengan hal itu, Mandalika dijadikan sebagai daerah yang menjadi bagian dari program 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS), yakni WPS Tanjung-MataramM a n d a l i k a . Ke m e n t e r i a n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Wilayah
(BPIW)
Infrastruktur menggulirkan
program tersebut dengan tujuan agar dengan
pembangunan pendekatan
dilakukan wilayah
melalui berbagai sektor. Salah satunya dari sektor pariwisata. Dalam program WPS Tanjung-
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Jalan-jalan
56
bintang laut dan teripang. Keunggulan lain
dapat digunakan untuk beristirahat. Di pantai
Mata kita pun dimanjakan suasana yang
dari Pantai Mandalika adalah memiliki pasir
ini juga dilengkapi dengan mushola dan
indah ketika ombak kecil terlihat sesekali
putih dengan tekstur seperti butiran merica.
toilet umum. Keberadaan Pantai Mandalika
menyapu pantai yang putih bersih.
Kawasan pantai ini juga dikelilingi perbukitan
didukung oleh keberadaan area parkir yang
Keindahan alam Mandalika, benar-benar
hijau.
luas dan deretan pedagang
membuai. Tidak hanya bagi wisatawan,
karang
yang menjual minuman dan
tetapi juga para konglomerat negeri ini, yang
makanan ringan.
sangat tertarik dan serius untuk berinvestasi
yang Tumpukan
yang menjorok ke laut
menambah
indahnya
kawasan
tersebut. Lokasi ini cocok oleh
digunakan penyuka
Menikmati indahnya pantai di kawasan Mandalika dari atas bukit adalah momen paling menarik
Menikmati indahnya pantai
fotografi. Beberapa spot
sangat
dan mengembangkan kawasan tersebut.
di kawasan Mandalika dari
Selain Mandalika, Lombok juga memiliki
atas bukit adalah momen
kekayaan seni dan budaya lokal yang terus
paling menarik yang patut
dilestarikan. Salah satunya Upacara Rebo
anda dapatkan. Bahkan dari
Bontong. Upacara ini
puncak bukit ini, anda dapat
menolak bencana dan penyakit. Kegiatan ini
melihat
terumbu
dilaksanakan satu tahun sekali tepat pada
menarik, misalnya bukit yang ditumbuhi
karang yang berdiri tegar meski dihempas
hari Rabu minggu terakhir bulan Safar.
sebatang pohon dengan ranting-ranting
aliran
puncak
Menurut kepercayaan masyarakat Sasak
menjuntai
bukit, anda dapat menyaksikan kedua sisi
pada hari Rebo Bontong merupakan puncak
pantai
yang
keluar
dari
tumpukan
karang.
ombak yang
laut.
gugusan
dimaksudkan untuk
Berada
sama-sama
di
menyuguhkan
terjadi bencana. Upacara Rebo Bontong
Sepanjang pantai tumbuh pohon-pohon
pemandangan yang mempesona. Suasana
ini masih dilaksanakan oleh masyarakat di
yang rindang untuk berteduh dan juga
perdesaan sangat kentara ketika para
Kecamatan Pringgabaya.
dilengkapi beberapa berugaq (istilah dalam
gembala
bahasa Sasak untuk menyebut gazebo), yang
memakan rumput hijau di bukit tersebut.
menggiring
kerbaunya
untuk Legenda
dibalik
keindahan
Mandalika
Dalam legenda Suku Sasak, Mandalika berasal dari nama seorang putri kerajaan kuno Tanjung Bitu yang diperintah oleh Raja Tonang Beru dan didampingi Ratu Seranting. Putri mereka, Putri Mandalika tumbuh menjadi putri yang cantik, dan banyak pangeran yang terpikat dengan kecantikannya dan ingin menikahinya. Sang putri punya sifat yang sensitif, sehingga ia tidak ingin ada pangeran yang tersakiti hatinya, sehingga ia tidak pernah menolak kehadiran setiap pangeran yang ingin datang melamar. Keributan sesama pangeran pun tak terhindarkan. Mereka pun tak segansegan untuk menyerang satu sama lain untuk mendapatkan cinta Putri Mandalika. Putri Mandalika yang lembut dan baik hati tidak ingin terjadi konflik yang berujung pada pertempuran. Ia pun memutuskan untuk mengorbankan diri agar tidak terjadi konflik dan kesedihan diantara rakyatnya, terutama Pantai Mandalika tampak dari udara
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Sumber: haripersnasional.com
saat beberapa pangeran bersaing secara
Jalan-jalan
57
Rakyat Tanjung Bitu percaya bahwa Mandalika berubah menjadi Nyale. Legenda inilah yang kemudian diperingati setiap tanggal 20 bulan kesepuluh di tahun Sasak (sekitar Februari) dengan menggelar festival Bau Nyale atau mencari Nyale
Pantai Seger Mandalika
Sumber: len-diary.blogspot.co.id
tidak sehat untuk mendapatkan cintanya.
untuk dikumpulkan dan dimasak untuk
Putri Mandalika memutuskan menceburkan
dimakan bersama. Pada festival ini juga
diri ke laut pada tanggal 20 di bulan ke-10
diadakan serangkaian pentas seni tradisional
(kalender Sasak). Rakyat Tanjung Bitu yang
diantaranya betandak atau berbalas pantun,
menyayangi Mandalika berusaha mencarinya
bejambik
di lokasi jatuhnya sang putri.
kepada kekasih, belancaran atau pesiar
Namun Mandalika tak pernah ditemukan dan hanya menemukan cacing laut yang
atau
pemberian
cinderamata
dengan perahu, dan pementasan drama kolosal Putri Mandalika. Andina
disebut Nyale. Rakyat Tanjung Bitu percaya bahwa Mandalika berubah menjadi Nyale. Legenda inilah yang kemudian diperingati setiap tanggal 20 bulan kesepuluh di tahun Sasak
(atau
sekitar
Februari)
dengan
menggelar festival Bau Nyale atau mencari Nyale. Pada festival ini, masyarakat lokal dan para wisatawan mencari cacing Nyale
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
58
Potret
potret
Penandatanganan Kontrak Kegiatan Tahun Anggaran 2016 Disamping menyaksikan penandatanganan kontrak, Presiden RI, Jokowi dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono juga melakukan video conference dengan pelaksana kegiatan pembangunan Jalan Tol Pejagan-Pemalang
Tahun 2016 sebagai tahun percepatan kerja, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelenggarakan “Penandatanganan Kontrak Kegiatan Tahun Anggaran 2016”. Acara penandatangan kontrak tersebut dilakukan di 5 lokasi secara bersamaan yaitu Medan, Banjarmasin, Surabaya, Manado dan Jayapura melalui video conference di Ruang Pendopo Kementerian PUPR, Jakarta, awal Januari lalu. Pada masing-masing lokasi akan ditandatangani sebanyak 10 paket yang
terdiri dari paket kontraktual baik pekerjaan fisik maupun jasa konsultansi di bidang jalan dan jembatan, sumber daya air, infrastruktur permukiman dan penyediaan perumahan. Disamping menyaksikan penandatanganan kontrak, Presiden RI, Jokowi dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono juga melakukan video conference dengan pelaksana kegiatan pembangunan Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Jawa Tengah dan pembangunan Jembatan Pulau Balang, Kalimantan Timur untuk mengetahui perkembangunan kedua proyek strategis tersebut
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Potret
59
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
60
Info Produk BPIW
Proses Penyusunan Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur PUPR
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
Tips
61
7 Tips Memantapkan Resolusi Hidup Anda
Perubahan yang kecil dan konsisten dapat
7. Melatih resolusi baru setiap hari, maka
resolusi tahun baru, namun terkadang
menghasilkan perubahan jangka panjang.
resolusi itu akan menjadi kebiasaan
melupakannya. Lalu, apa yang harus kita
4. Beri penghargaan yang bermanfaat
Jika anda melatih dan menerapkan resolusi
lakukan, sehingga kita konsisten dalam
bagi diri anda ketika anda dapat menepati
ini selama tiga bulan, resolusi tersebut
mengubah hidup kita menjadi lebih baik?.
resolusi
dapat menjadi kebiasaan seumur hidup
Berikut tips yang yang bisa membantu anda
Jika anda mencapai resolusi yang anda
anda. Kebiasaan baru akan menjadi bagian
memantapkan resolusi atau perubahan
inginkan, maka lakukan sesuatu yang
dari hidup anda.
yang anda inginkan :
dapat memotivasi anda. Misalnya dengan
Ingatlah!, meski manusia bukan makhluk
1. Pastikan bahwa anda ingin berubah
melakukan liburan yang bermanfaat dan
yang sempurna, namun setiap manusia
Bicaralah pada diri anda, dan ucapkan
yang memberi pelajaran berharga bagi
pasti ingin memiliki kehidupan yang
“terima kasih”, dan cobalah untuk
hidup anda.
lebih baik. Jadi, lakukanlah yang terbaik
memahami bahwa diri anda itu bermanfaat
5. Temukan alasan mengapa anda ingin
semampu yang anda bisa lakukan. Andina
bagi hidup anda. Pastikan, keinginan anda
berubah dan mengadopsi resolusi baru
(Sumber: www.akuinginsukses.com)
untuk berubah lebih baik.
Anda.
2. Buatlah resolusi yang sederhana
Temukan alasan yang menghentikan anda
Jika anda memiliki beberapa resolusi besar,
untuk berubah. Kemudian buat strategi
maka buatlah sebuah rencana sederhana
untuk menyingkirkan hal tersebut.
untuk menyelesaikan resolusi tersebut
6. Pikirkan alasan mengapa kita belum
secara bertahap.
merubah diri di masa lalu
3. Bagilah resolusi ke dalam langkah-
Kurangi hal-hal yang memicu kebiasaan
langkah sederhana dan tidak menggangu
lama anda pada minggu-minggu awal sejak
rutinitas Anda
anda menentukan resolusi. Ciptakan sebuah
Resolusi sama dengan permainan dart
lingkungan yang akan membantu perubahan
board, bergerak sedikit saja, bisa meleset.
dalam diri anda secara terus menerus.
Seringkali orang memikirkan
SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
62
Tokoh
Baru Terpilih Jadi Gubernur, Langsung Bekerja Untuk Masyarakat Jambi Zumi Zola Gubernur Jambi yang baru saja terpilih, Zumi Zola menilai, banyak sekali pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat Jambi yang memerlukan perhatian dari pemerintah pusat. Kepala daerah yang masih berusia muda ini berharap silaturahmi yang dilakukan dengan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dapat segera ditindak lanjuti. “Alhamdulillah kita bisa bertukar informasi dan mensinergikan antara program pemerintah pusat dengan visi misi kami untuk Jambi lima tahun ke depan,” ujarnya saat dibincangi Sinergi usai pertemuan dengan Kepala BPIW Hermanto Dardak beserja jajarannya, awal Januari lalu. Salah satu prioritas pembangunan yang diharapkannya mendapat perhatian dari pemerintah pusat adalah terkait masalah pelabuhan. Zumi menargetkan Jambi memiliki pelabuhan yang besar di Ujung Jabung yang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. “Dengan dibangunnya pelabuhan, dapat memperkuat ekonomi di Jambi mengingat adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA. Kita butuh pelabuhan yang lebih refresentatif daripada yang ada saat ini, yaitu di Muara Sabak,” ucap suami Sherrin Tharia ini. Tidak hanya itu, masalah infrastruktur berupa jalan menjadi perhatiannya. Saat ini Zumi beserta jajarannya sedang mencarikan opsi untuk memperpendek waktu tempuh perjalanan terutama di sekitar Gunung Kerinci. Dengan memperpendek waktu tempuh tersebut dapatmempercepat evakuasi bila terjadi bencana. “Pembangunan SINERGI / Edisi 01 - Januari 2016
infrastruktur memegang peranan penting. Kita harapkan jalan provinsi bisa jadi jalan nasional sehingga APBD provinsi bisa digunakan untuk yang lain,” tutur pria yang dulu dikenal sebagai artis sinetron tersebut. Dengan dukungan dari BPIW, ia berharap Jambi dapat bersaing dengan provinsi tetangga, seperti Provinsi Sumatera Selatan, Riau, maupun Sumatera Barat. Menduduki jabatan sebagai gubernur menjadi tantangan tersendiri bagi Zumi yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Tanjung Jabung Timur. Pria kelahiran Jakarta 31 Maret 1980 ini tadinya hanya mengurusi satu kabupaten saja, maka sebagai gubernur ia harus memperhatikan laju pembangunan di 11 kabupaten dan kota. Dengan kondisi tersebut tentu bukan hal yang m u d a h , mengingat anak mantan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin itu harus berkoordinasi dengan
Bupati maupun Wali Kota di masing-masing daerah di Provinsi Jambi. Untuk mengatasi hal tersebut bagi Zumi, tak ada pilihan lain selain memupuk kekompakan dengan Bupati maupun Wali Kota setempat. Dengan mendapat dukungan dari para pemimpin wilayah tersebut bagi Zumi menjadi kunci mempercepat pembangunan di daerahnya. “Tapi saya pikir setiap posisi pasti punya tantangan yang berbeda, tapi ada kesamaannya, yakni bagaimana melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Tentunya setiap kabupaten maupun kota punya permasalahan masing-masing, mungkin tantangannya disitu. InsyaAllah kalau didukung para Bupati dan Wali Kota pembangunan Jambi bisa jadi satu tujuan. Jangan tidak kompak. Harus kompak,” tegasnya. Tidak hanya menjalin kekompakan dengan Bupati dan Wali Kota, baginya kekompakan dengan pemerintah pusat terutama dengan Kementerian PUPR juga harus terjalin. Dengan bersinergi dengan pemerintah pusat, ia berharap pembangunan daerahnya dapat terus tumbuh dan berkembang secara merata. Jabatan yang tinggi membawa konsekuensi yang tidak ringan. Waktu, tenaga, dan pikiran harus diberikan secara maksimal. Kondisi tersebut sangat disadari Zumi. Namun bagi Zumi hal itu tidak menjadi masalah, karena ia berusaha menikmati setiap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Terlebih lagi bila apa yang dilakukannya dapat berarti bagi masyarakat terutama masyarakat di Provinsi Jambi. “Lebih capek, itu konsekuensinya. Tapi selama kita menikmati pekerjaan yang kita lakukan tidak ada masalah,” tutupnya dengan senyum. Hendra Djamal
Kunjungi Info BPIW di website & Akun kami: www.bpiw.pu.go.id @informasiBPIW Layanan Informasi BPIW
badan pengembangan infrastruktur wilAYAH (BPIW) kementerian pupr
badan pengembangan infrastruktur wilAYAH (BPIW) kementerian pupr
SUKSESKAN PELAKSANAAN
..........................................................
PRA KONSULTASI REGIONAL (PRA-KONREG) FEBRUARI 2016
..........................................................
& KONSULTASI REGIONAL (KONREG) MARET 2016