PROFIL PERUSAHAANN Company Profile
Penguatan konsolidasi perusahaan menjadi perwujudan semangat bagi Bank Kesejahteraan untuk tetap mampu bergerak dinamis dengan harmonisasi Sumber Daya Manusia yang berada di garisan terdepan dalam penguatan kinerja dan infrastruktur yang terintegrasi untuk meningkatkan kesejahteraan Indonesia ”Consolidation reinforcement in the Company becomes the manifestation of Bank Kesejahteraan spirit to sustain dynamic growth with front line Human Resources harmonization in enforcing integrated performance and infrastructure to escalate welfare of Indonesia.
ii
PENGUATAN KONSOLIDASI
CONSOLIDATION REINFORCEMENT
Saat ini Bank Kesejahteraan tengah beroperasi dalam lingkungan industri bisnis perbankan yang terus bergerak dan berubah semakin kompleks. Kompleksitas industri perbankan terus ditunjukkan dengan perkembangan inovasi untuk mengikuti siklus hidup produk dan layanan perbankan yang semakin beragam, konsumen yang semakin wellinformed, dan harapan seluruh pemangku kepentingan yang terus meningkat.
Bank Kesejahteraan is currently operated on banking business industry circumstances which keeps evolving and shifting to be more complex. The complexity of banking industry is indicated by innovation trend to adhere with life cycle of banking products and services which are varied, well-informed customers and increasing expectation from the stakeholders.
Bank Kesejahteraan hadir sebagai mitra dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan upaya untuk senantiasa beradaptasi mengikuti setiap perubahan sehingga dapat menghasilkan keseimbangan melalui kinerja dan prestasi yang cemerlang, keunggulan SDM, serta terciptanya lingkungan yang asri dalam koridor prudential banking. Penguatan secara konsolidasi menjadi spirit perusahaan untuk mewujudkan keberhasilan yang tidak lagi dilihat
Bank Kesejahteraan exists as partner in improving welfare of Indonesian scoiety with an effort to adapt following every transition that will create balance through remarkable performance and achievement, HR excellent, and green environment development in prudential banking corridor. Strengthening through consolidation becomes the Company’s spirit to embody the achievement which is not only from financial aspect but also company’s strengthening in realizing
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
an Penguat asi Konsolid
semata-mata dari keberhasilan secara finansial, akan tetapi melalui penguatan perusahaan dalam mewujudkan tata kelola yang mampu menciptakan mekanisme check and balance baik secara internal dan eksternal perusahaan.
governance to establish check and balance mechanism both internally and externally in the company.
Kemitraan yang dibangun oleh Bank Kesejahteraan dengan gerakan Koperasi selama ini, khususnya koperasi Pegawai Negeri Sipil di seluruh Indonesia merupakan perwujudan sinergi Bank Kesejahteraan dengan gerakan Koperasi sebagai pangsa pasar utamanya. Harmonisasi sinergi ini selalu menjadi harapan tinggi bagi Bank Kesejahteraan untuk memacu pertumbuhan koperasi dalam melayani kebutuhan anggotanya. Pada akhirnya, hal tersebut akan mendorong program pemerintah untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
The partnership which is developed by Bank Kesejahteraan refers to current Cooperative initiative, primarily Civil Servant cooperative all over Indonesia as an embodiment of Bank Kesejahteraan’s synergy with the Cooperatives as primary market share. The synergy harmonization is always regarded as principal expectation for Bank Kesejahteraan to accelerate coopertive growth in serving demands of their members. Eventually, this will encourage Government program to improve welfare of Indonesian society.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
1
DAFTAR ISI table of contents
4
Ikhtisar Keuangan Penting
61 Kepemilikan Saham dan Shares Option
Key Financial Highlights
6
Sharesownership and Shares Option
Kaleidoskop 2013
61 Daftar Entitas Anak dan Struktur Grup Perusahaan
Kaleidoscope of 2013
9
List of Subsidiaries and Corporate Group Structure
Penghargaan 2013
62 Penawaran Umum (IPO) danPenggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Award of 2013
11
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT 12 Laporan Pengawasan Dewan Komisaris
65
Business Prospects
67 Rencana Strategis Tahun 2014
20 Laporan Direksi
Strategic Plan 2014
Report of The Board of Directors
70 Aspek Pemasaran
35 Surat Pernyataan Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Tahun 2013
Marketing Aspect
70 Kegiatan Usaha Penghimpunan Dana Fund Collection Activitiy
71 Kegiatan Usaha Penyaluran Kredit
Statement of Responsibility of Annual Reporting PT Bank Kesejahteraan Ekonomi For 2013
Lending Business
73 Jaringan dan Layanan Service and Network
74 Peningkatan Layanan
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE 38 Identitas Bank Kesejahteraan Identity of Bank Kesejahteraan
40 Kilas Balik Bank Kesejahteraan
77
Service Improvement
PENGEMBANGAN SDM HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT 78 Pengembangan Sumber Daya Manusia
Milestone of Bank Kesejahteraan
Human Resources Development
42 Visi
79 Komposisi Pegawai
Vision
Employees Composition
42 Misi
80 Pengembangan Profesionalime SDM Yang Sustainable
Mission
42 Motto
Sustainable HR Professionalism Development
Tagline
83 Peningkatan Profesionalisme
43 Budaya Perusahaan
Professionalisme Development
Corporate Culture
88 Etika danPertentangan Kepentingan
44 Kode Etik Perusahaan Code of Conducts
Conflict of Interest and Ethics
46 Produk dan Jasa
92 Penilaian Kinerja Pegawai Employee Performance Assessment
Products and Services
98 Perbandingan Rasio Gaji Tahun 2013
51 Jaringan Kerja
Salary Ratio 2013
Operational Network
98 Reward & Punishment
53 Alamat Kantor Pusat, Kantor Cabang, dan Kantor Cabang Pembantu Address of Head Office, Branch Office and Supporting Branch Office
55 Lembaga Profesi Penunjang Supporting Professional Agency
56 Struktur Organisasi
Reward & Punishment
102 Fungsi Kesekretariatan
105
Performance of Bank Kesejahteraan Shares
58 Informasi Bagi Investor Information For Investors
59 Dividen dan Kebijakan Dividen Dividend and Dividend Policy
60 Struktur Permodalan Capital Structure
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Secretariat Function
TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY 107 “Visi dan Misi”
Organization Structure
"Vision and Mission"
58 Komposisi Pemegang Saham Per 31 Desember 2013 58 Kinerja Saham Bank Kesejahteraan
2
TINJAUAN OPERASIONAL OPERATIONAL REVIEW 66 Prospek Usaha
Supervisory Report From The Board of Commissioners
37
Initial Public Offering (IPO) and IPO Proceeds Realization
108 Penerapan Kinerja IT Tahun 2013 IT Performance Implementation in 2013
109 Pengembangan Teknologi Tahun 2013
113
Technology Development 2013
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT 114 Prinsip Penerapan Manajemen Risiko Principles of Risk Management Implementation
115 Organisasi danSumber Daya Profesional Manajemen Risiko
223 Apresiasi Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Appreciation For Corporate Governance Implementation
Risk Management Organization and Professional Resources
224 Struktur danMekanisme Tata Kelola Perusahaan Structure and Mechanism of Corporate Governance
116 Sistem Manajemen Risiko
224 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Risk Management System
General Meeting of Shareholders
121 Implementasi Manajemen Risiko
226 Dewan Komisaris
Risk Management Implementation
Board of Commissioners
124 Risiko Kredit
237 Komite-Komite Di Bawah Dewan Komisaris
Credit Risk
Committees Under The Board of Commissioners
132 Risiko Pasar
248 Direksi
Market Risk
Board of Directors
134 Risiko Operasional
258 Komite Di Bawah Direksi
Operational Risk
Committees Under The Board of Directors
137 Risiko Likuiditas
266 Fungsi Kepatuhan
Liquidity Risk
Compliance Function
139 Risiko Hukum
273 Laporan Audit Intern
Legal Risk
Internal Audit Report
139 Risiko Strategis
281 Audit Ekstern
Strategic Risk
External Audit
141 Risiko Kepatuhan
284 Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan
Compliance Risk
Conflict of Interest Transaction
142 Risiko Reputasi
284 Whistleblowing System
Reputation Risk
Whistleblowing System
144 Profil Risiko
285 Praktik Bad Corporate Governance
Risk Profile
Bad Corporate Governance Practice
146 Evaluasi Sistem Manajemen Risiko
286 Akses Informasi
Risk Management System Evaluation
146 Strategi danRencana Kerja Tahun 2014
185
Working Plan and Strategy 2014
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN
289
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 290 Tanggung Jawab Terhadap Nasabah Responsibility to The Customers
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE
294 Program CSR Bank Kesejahteraan
186 Tinjauan Kinerja Keuangan
295 BKE Peduli Pendidikan
Bank Kesejahteraan CSR Program BKE Peduli Pendidikan
Financial Performance Review
296 BKE Peduli Ibadah
186 Analisa danPembahasan Manajemen Atas Kinerja Bank Kesejahteraan
BKE Peduli Pendidikan
296 BKE Peduli Kesehatan
Management Discussion and Analysis On Bank Kesejahteraan’s Performance
BKE Peduli Pendidikan
297 BKE Peduli Lingkungan BKE Peduli Pendidikan
203 Laporan Laba Rugi
297 BKE Peduli Sarana
Income Loss Statement
210 Rasio Keuangan Terkait Solvabilitas danKolektibilitas, Likuiditas, danRentabilitas Bank
217
Information Access
Financial Ration Related With Solvability and Collectability, Liquidity and Rentability of The Bank
299
BKE Peduli Pendidikan
INFORMASI PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN 300 Profil Dewan Komisaris Profile of The Board of Commissioners
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
304 Profil Direksi
GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
308 Profil Pemimpin Divisi Audit Intern
Profile of Board of Directors Profile of Head of Internal Audit Division
218 Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan Commitment of Good Corporate Governance Implementation
219 Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Policy
221 Penilaian Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Assessment
312 Struktur Dewan Komisaris, Direksi, danPemimpin Divisi
315
Struktur Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemimpin Divisii
LAPORAN KEUANGAN 2013 PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI 2013 FINANCIAL REPORT OF PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
3
Ikhtisar Keuangan Penting Key Financial Highlights KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah)
2013
2012
2011
2010
Remarks (in million Rupiah)
2009
NERACA
BALANCE SHEET
Total Aset
3.024.921
3.084.472
2.546.226
2.077.274
1.538.493
Total Asset
Aset Produktif
2.793.061
2.871.378
2.362.004
1.937.520
1.466.081
Earning Asset
Kredit yang Diberikan
2.112.510
2.079.135
1.919.452
1.610.683
1.334.142
Loans
Penempatan pada BI dan Bank Lain
345.865
257.930
108.990
279.568
44.854
Placement with BI and Other Banks
Efek - Efek
325.089
520.505
330.687
43.877
84.864
Securities
6.597
13.808
2.876
3.392
2.221
(42.582)
(48.153)
(43.290)
(43.004)
(29.802)
Impairment Losses Non-Productive Asset
Giro pada Bank Lain Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Non Produktif
274.442
261.248
227.512
182.758
102.214
2.447.827
2.500.845
2.155.115
1.707.883
1.303.158
18.054
22.112
17.387
14.938
22.347
Demand Deposits
189.555
181.269
142.489
113.076
94.763
Savings
2.240.218
2.297.464
1.995.239
1.579.868
1.186.048
228.000
267.439
113.399
135.479
30.049
14.000
14.000
14.000
-
-
Ekuitas
304.002
275.076
234.322
211.076
173.025
Equity
Modal Disetor
197.365
166.209
138.653
127.647
118.305
Paid-in Capital
22.566
26.103
23.464
24.330
10.489
368.356
375.568
343.766
283.805
232.425
Interest Income
(195.634)
(201.912)
(203.282)
(163.420)
(154.402)
Interest Expense
172.722
173.656
140.484
120.385
78.023
Pendapatan Operasional Lainnya
1.962
1.202
1.746
1.209
995
Keuntungan (kerugian) penjualan efek-efek bersih
(578)
837
212
-
-
Gain (loss) on sale of marketable securities - net
Pemulihan (penyisihan) kerugian penurunan nilai aset keuangan
1.445
(9.086)
(2.207)
-
-
Reversal (allowance) for impairment losses on financial assets
Dana Pihak Ketiga Giro Tabungan Deposito Simpanan dari Bank Lain Pinjaman Subordinasi
Tambahan Modal Disetor LAPORAN LABA RUGI
Third Party Fund
Time Deposit Savings with Other Banks Subordinate Loans
Additional Paid-in Capital INCOME STATEMENT
Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga Bersih
Beban Operasional
Interest Income - Net Other Operating Income
(109.425)
(100.596)
(80.717)
(74.227)
(48.610)
Operating Expense
Laba Operasional
66.126
66.013
59.517
47.367
30.408
Operating Income
Laba Sebelum Pajak
65.732
66.026
59.312
47.117
30.218
Income Before Tax
Beban Pajak
(16.854)
(16.851)
(15.207)
(12.398)
(8.896)
Tax Expense
Laba Bersih
48.878
49.175
44.104
34.718
21.323
Net Income
2.418
2.959
3.087
2.806
1.818
Laba per Saham Dasar RASIO KEUANGAN (%)
Earning per Share FINANCIAL RATIO (%)
Rasio Kecukupan Modal (CAR)
4
Current Accounts with Other Banks
12,28
12,11
10,87
11,92
12,09
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Imbal Hasil Rata-Rata Aktiva (ROA)
2,40
2,48
2,59
2,66
2,14
Return on Asset (ROA)
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE)
Return on Equity (ROE)
18,82
21,42
22,11
19,70
13,94
Marjin Pendapatan Bunga Bersih (NIM)
7,00
7,24
6,85
6,94
5,71
Net Interest Margin (NIM)
NPL Gross
1,91
1,61
1,16
1,37
1,64
NPL Gross
NPL Netto
0,21
0,16
0,02
-
0,45
NPL Net
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
82,76
82,81
82,74
83,00
86,79
LDR
86,30
83,14
89,06
94,31
102,38
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Operating Expenses to Oeprating Income Ratio (BOPO) LDR
TOTAL ASET Total Asset
(Rp Jutaan) (Rp Million)
LABA SEBELUM PAJAK Net Income Before Tax
(Rp Jutaan) (Rp Million)
TOTAL KREDIT Total Loan
(Rp Jutaan) (Rp Million)
EKUITAS Equity
(Rp Jutaan) (Rp Million)
DANA PIHAK KETIGA Third Party Fund
(Rp Jutaan) (Rp Million)
PENDAPATAN BUNGA BERSIH Net Interest Income
(Rp Jutaan) (Rp Million)
CAR CAR
(Dalam %) (In ( %))
ROE ROE
(Dalam %) (In %)
NIM NIM
(Dalam %) (In %)
BOPO BOPO
(Dalam %) (In ( %))
Kaleidoskop 2013 Kaleidoscope of 2013 FEBRUARI 2013
21 Februari 2013: Bank Kesejahteraan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Hotel Borobudur, Jakarta.
February 21, 2013: Bank Kesejahteraan held Annual General Meetings of Shareholders at Hotel Borobudur, Jakarta.
27 Februari 2013: Bank Kesejahteraan menyelenggarakan Hari Ulang Tahun Bank Kesejahteraan ke 21 tahun melalui berbagai kegiatan CSR, baik yang dilaksanakan di Kantor Pusat maupun jaringan kantor Bank Kesejahteraan.
February 27, 2013: Bank Kesejahteraan celebrated 21st Anniversary of Bank Kesejahteraan ke 21 through various CSR activity, both carried in Head Office or Office Network of Bank Kesejahteraan.
APRIL 2013
6
Laporan Tahunan
FEBRUARY 2013
APRIL 2013
4 April 2013: Bank Kesejahteraan membuka relief officer (RO) di 3 (tiga) wilayah di Indonesia, yaitu Banten, Riau, dan Palembang untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada gerakan Koperasi Pegawai Republik Indonesia.
April 4, 2013: Bank Kesejahteraan established relief officer (RO) in 3 (three) area in Indonesia, namely Banten, Riau, and Palembang to improve service to Republic of Indonesia Civil Servant Cooperatives.
11 April 2013: Pembukaan Kantor Cabang Banjarmasin, Kalimantan Selatan dalam rangka perluasan wilayah layanan yang dilakukan Bank Kesejahteraan.
April 11, 2013: Inauguration of Branch Office in Banjarmasin, South Kalimantan to expand service area of Bank Kesejahteraan.
25 April 2013: Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Bank Khusus di Tengah Dominasi Asing” di Ballroom Hotel Le Meredien, Jakarta yang diselenggarakan oleh Infobank.
April 25, 2013: “Special Bank Challenge and Opportunity” National Smeinar at Ballroom, Le Meredien Hotel, Jakarta held by Infobank.
Annual Report 2013
JULY 2013
JULI 2013
5 Juli 2013: Bank Kesejahteraan meraih penghargaan Titanium Award untuk Bank berpredikat ”Sangat Bagus” selama 18 (delapan belas) tahun berturut-turut dari Majalah Infobank atas keberhasilannya mempertahankan kinerja perusahaan.
12 Juli 2013: Bank Kesejahteraan melakukan pengundian BKE Boom Periode I (Januari 2013-Juni 2013) di Kantor Pusat dan bersamaan dengan kegiatan buka puasa bersama dengan anak yatim piatu sebagai salah satu kegiatan CSR.
OKTOBER 2013
July 5, 2013: Bank Kesejahteraan received Titanium Award as a Bank with ”Excellent” predicate in 18 (eighteen) consecutive years from Infobank magazine for the achievement in maintaining performance of the Company.
July 12, 2013: Bank Kesejahteraan held BKE Boom 1st Period Lottery (January 2013June 2013) at Head Office and also held Fasting break event with orphanage as one of CSR activities.
OCTOBER 2013
17 Oktober 2013: Bank Kesejahteraan kembali meraih penghargaan dalam Annual Report Award 2012 yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance secara berturut-turut untuk ketiga kalinya sebagai konsistensinya terhadap transparansi laporan kinerja dan perkembangan Bank Kesejahteraan.
24 Oktober 2013: Bank Kesejahteraan memberikan beasiswa kepada putra-putri pegawai Bank Kesejahteraan dan outsourcing yang berprestasi untuk tingkat pendidikan SD dan SMP.
NOVEMBER 2013
October 17, 2013: Bank Kesejahteraan once again won an award in Annual Report Award 2012 held by Governance Policy National Committee for 3 consecutive periods as its consistency on transparent disclosure of Bank Kesejahteraan’s performance and development reporting.
October 24, 2013: Bank Kesejahteraan donated scholarship for Bank Kesejahteraan employees and outsourcing staffs children with excellent academic record for level of Elementary School and Junior High School.
NOVEMBER 2013
29 November 2013: Bank Kesejahteraan memberikan tempat sampah organik dan non organik kepada lingkungan di sekitar kantor (Sekolah, Pom Bensin, Rumah Sakit, Kantor Kelurahan, Kantor Pos Polisi, dan Puskesmas) sebagai peran aktif dalam kegiatan CSR peduli lingkungan.
Laporan Tahunan
November 29, 2013: Bank Kesejahteraan donated organix and non-organic waste bin to the society surrounding the office (School, Gas Station, Hospital, Disrict Office and Puskesmas) as an active participation of Environmental Care CSR activity.
Annual Report 2013
7
8
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Penghargaan 2013 Award of 2013
ANNUAL REPORT AWARD TAHUN 2012
INFOBANK AWARD TAHUN 2012
Peringkat ke 3 dari 18 peserta untuk kategori Private Keuangan Non Listed dan peringkat ke-74 dari 230 peserta untuk kategori umum dalam Annual Report Award 2012 yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance.
Bank dengan predikat “Sangat Bagus” selama 18 (delapan belas) tahun berturut-turut sekaligus mendapatkan Titanium Award atas prestasinya berhasil meraih peringkat ketiga untuk bank berpredikat “Sangat Bagus”.
ANNUAL REPORT AWARD 2012
INFOBANK AWARD 2012
3rd rank from 18 participants for Private Non-Listed category and 74th rank from 230 participants for general category on Annual Report Award 2012 held by Governance policy National Committee.
As a bank with ”Excellent” predicate in 18 (eighteen) consecutive years and also received Titanium Award for the achievement in obtaining third rank of ”Excellent” predicate.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
9
Laporan Manajemen Management Report 12 Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Supervisory Report From The Board of Commissioners
20 Laporan Direksi Report of The Board of Directors
35 Surat Pernyataan Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Tahun 2013 Statement of Responsibility of Annual Reporting PT Bank Kesejahteraan Ekonomi For 2013
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Supervisory Report from the Board of Commissioners
1
2
3
4
Jusuf Amiruddin, SE, MM Komisaris
Prof. DR. Wagiono Ismangil Komisaris Utama
DR. Mahyuddin Ramli, MBA Komisaris
Drs. Achmad Subianto, MBA Komisaris
Commissioner
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
12
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Dewan Komisaris menilai bahwa tahun 2013 sebagai tahun yang penuh tantangan telah dilewati Bank Kesejahteraan dengan tetap konsisten menjalankan prinsip tata kelola yang baik sehingga berhasil mencapai hasil kinerja maksimal yang didukung oleh efisiensi operasional yang semakin meningkat ”The Board of Commissioners assumed that 2013 was a challenging year passed by Bank Kesejahteraan by consistently implementing good corproate governance principle to achieve optimum performance supported by improving operational efficiency."
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
13
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
14
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Para Stakeholders, Pemegang Saham, dan Masyarakat yang terhormat,
Our Honored Stakeholders, Shareholders and Society,
Kami senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat segala rahmat dan karunia yang tak pernah putus dilimpahkan kepada kami sehingga sepanjang tahun 2013 ini kami dapat menjalankan tugas sebagai salah satu institusi keuangan yang menjalankan fungsi intermediasi, sekaligus dapat melaporkan pencapaian-pencapaian yang diraih oleh Bank Kesejahteraan.
We would always deliver gratitude to God Almighty for infinite bless and grace for us in overcoming 2013 by carrying a duty as one of financial institutions who carries intermediary functions, and able to deliver several achievements booked by Bank Kesejahteraan.
Secara umum, Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama tahun 2013, Direksi beserta seluruh manajemen dan karyawan telah menunjukkan upaya yang serius untuk meraih pencapaian kinerja yang maksimal dilihat dari sisi kuantitatif maupun kualitatif dengan tetap mengedepankan penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan sistem pengendalian intern yang memadai.
In general, the Board of Commissioners views that throughout 2013, the Board of Directors and all management as well as employees has indicated thoughtful initiative to achieve optimum performance both from quantitative and qualitative aspects by continuously upholding good corporate governance and adequate internal audit system implementation.
Sebagai wujud atas pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan Perusahaan, maka Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun 2013 dituangkan dalam buku Laporan Tahunan Perusahaan. Laporan ini merupakan uraian secara garis besar atas pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Komisaris yang bertujuan memberikan informasi kepada stakeholders terkait kegiatan dan aktivitas Dewan Komisaris selama tahun 2013 sesuai dengan Rencana Bisnis Bank yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
As an actualization of Board of Commissioners function implementation in overseeing activity of the Company, Report of Board of Commissioners throughout 2013 is disclosed on the Annual Report book. The report is a summary of Board of Commissioners supervisory duty aiming to provide information to the stakeholders regarding duty and activity of Board of Commissioners in 2013 based on Bank Business Plan as approved by the Board of Commissioners.
Berdasarkan indikator-indikator makro ekonomi, pertumbuhan ekonomi global di penghujung tahun 2013 mengalami perlambatan akibat ketidakpastian pertumbuhan perekonomian di Amerika Serikat terkait pengurangan dana stimulus (tapering) oleh The Fed. Sedangkan untuk potret perekonomian di Indonesia masih mampu melewati tekanan ekonomi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 5,6% dengan nilai inflasi 8,38%.
Referring to macroeconomy indicators, global economic growth at the end of 2013 was decelerating due to economic growth uncertainty in United States as the impact of fund stimulus deduction (tapering) by The Fed. While, economic trend in Indonesia was still able to survive economic pressure with economic growth to 5.6% and inflation rate to 8.38%.
Dari sektor perbankan, meskipun mengalami tekanan dari sektor eksternal maupun domestik, industri perbankan Indonesia tetap mampu menunjukkan kinerja yang positif. Hal tersebut tercermin dari kondisi rasio permodalan perbankan yang tercatat jauh di atas ambang batas 8% yakni sebesar sekitar 18,13% sejalan dengan peran intermediasi yang optimal dan efisiensi yang semakin membaik dengan pencapaian profitabilitas yang tumbuh sebesar 14,95% dari tahun sebelumnya.
From banking sector, despite several pressure from external and domestic sectors, Indonesian banking industry still able to book positive performance. This as reflected from banking capital ratio which was exceeding limit of 8% reaching to 18.13% in line with optimum intermediary function and better efficiency with profitability growth by 14.95% from prvious year.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Pencapaian kinerja Bank Kesejahteraan di tahun 2013 banyak terpengaruh oleh kebijakan macro prudential dalam rangka mencegah terjadinya over-heating dan menjaga stabilitas perekonomian Indonesia melalui kebijakan yang memangkas batas atas rasio Giro Wajib Minimum - Loan to Deposit Ratio (GWM-LDR) dari 100% menjadi 92% pada pertengahan triwulan keempat tahun 2013. Sebagai bank dengan skala yang relatif masih terbatas, maka kondisi tersebut menempatkan Bank Kesejahteraan pada posisi yang sangat ketat untuk dapat bersaing di tengah persaingan bank-bank dalam memupuk likuiditas seiring dengan adanya peningkatan suku bunga, baik suku bunga simpanan maupun suku bunga pinjaman.
Achievement of Bank Kesejahteraan in 2013 was predominantly affected by macroprudential policy to prevent over-heating and maintain Indonesian economic stability by deducing ceiling of Minimum Statutory Reserves – Loan to Deposit Ratio from 100% to 92% in the mid of 4th Quarter of 2013. As a bank with limited scale, respective condition brought Bank Kesejahteraan to highly intense position in competing with other banks in fostering liquidity in line with increasing interest rate, both saving and loan interest rate.
Pada kondisi perekonomian yang belum stabil tersebut, kinerja Bank Kesejahteraan di tahun 2013 mengalami perlambatan di bandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut tercermin dalam besaran dan rasio keuangan pokok tahun 2013, seperti total aset sebesar Rp3.024.921 juta (turun 1,93%), Dana Pihak Ketiga sebesar Rp2.447.827 juta (turun 2,12%), Pendapatan Bunga sebesar Rp368.356 juta (turun 1,92%), Laba Setelah Pajak sebesar Rp16.854 juta (turun 0,02%). Namun demikian, Bank Kesejahteraan tetap dapat memenuhi pelayanan kepada gerakan koperasi pegawai negeri Republik Indonesia dengan pencapaian penyaluran kredit tahun 2013 sebesar Rp2.112.510 juta (meningkat sebesar 1,61%). Jaringan kantor Perusahaan yang didukung dengan teknologi informasi yang memadai juga telah mengalami penambahan sebanyak 1 kantor cabang.
From the instability of economic condition, performance of Bank Kesejahteraan in 2013 booked a deceleration from previous year. This as reflected from key financial level and ratio in 2013 with total assets of Rp3,024,921 million (decreased by 1.93%), Third Party Fund of Rp2,447,827 million (decreased by 2.12%), Interest Income of Rp368,356 million (decreased by 1.92%), Net Income of Rp16,854 million (decreased by 0.02%). On the other hand, Bank Kesejahteraan was succeeded in fulfilling service to cooperatives of Republic Indonesia Civil Servant with loan disbursement realization in 2013 reached to Rp2,112,510 million (grew by 1.61%). Office network of the Company which is supported by adequate information technology also added by 1 new branch office.
Dewan Komisaris menilai bahwa di samping perlambatan pencapaian kinerja Bank Kesejahteraan tahun 2013, Bank Kesejahteraan tetap dapat memastikan perjalanan bisnisnya berada pada koridor yang diharapkan dengan mengacu pada asas prudential banking dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang memadai dengan pengelolaan Manajemen Risiko yang tertib pada seluruh unit organisasi. Selain itu, pengembangan sistem Sumber Daya Manusia dalam menunjang terciptanya lingkungan kerja yang kondusif telah menjadi salah satu pokok pengawasan oleh Dewan Komisaris sehingga profesionalisme dan kesehatan pengelolaan bank dapat terlaksana untuk memberikan pelayanan yang maksimal.
The Board of Commissioners assessed that besides deceleration of Bank Kesejahteraan performance in 2013, Bank Kesejahteraan was ensuring business milestone assurance is on the right corridor by referring to appropriate prudential banking and Good Corporate Governane principles with ordered Risk Management in every organization unit. Moreover, Human Resources Development in supporting conducive working circumstances has became on of primary monitoring activity of the Board of Commissioners that professionalism and soundness of the bank’s management can be implemented to provide optimum services.
Selama tahun 2013, fungsi pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dilakukan melalui pembahasan atas pencapaian kinerja secara berkala, evaluasi atas operasional bank berdasarkan laporan-laporan yang diterima oleh Dewan
Throughout 2013, active monitoring function by the Board of Commissioners was carried through periodic discussion of performance achievement, evaluation of the bank’s operational based on reprots received by the Board of
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
15
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
16
Komisaris. Dalam menjalankan fungsinya, Dewan Komisaris didukung oleh komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Nominasi dan Remunerasi dalam mengkomunikasikan melalui berbagai forum rapat formal maupun rapat informal untuk memberikan masukan atau rekomendasi kepada Direksi maupun unit kerja.
Commissioners. In carrying its function, the Board of Commissioners is supported by several committees established by the Board of Commissioners namely Audit Committee, Risk Management Committee and Nomination and Remuneration Committee in communicating through various meeting forum both formal and non-formal to provide recommendation or advise to the Board of Directors and working unit.
Sistematika laporan pengawasan Dewan Komisaris selama tahun 2013 yang dituangkan dalam Laporan Tahunan ini meliputi uraian secara garis besar mengenai rekomendasi pengawasan dan pencapaian kinerja Bank Kesejahteraan.
Systematics of Board of Commissioners monitoring report in 2013 is stated on the Annual Report including general description of monitoring recommendation and performance achievement of Bank kesejahteraan.
REKOMENDASI PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS
RECOMMENDATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS MONITORING
1. Penyaluran Kredit Dewan Komisaris senantiasa memberi rekomendasi agar penyaluran kredit dilakukan dengan memperhatikan proses analisa berdasarkan prinsip kehati-hatian terhadap aspek risiko dan peningkatan kualitas pengendalian intern agar penyaluran kredit yang dilakukan dapat tepat sasaran dan target kualitas kredit berada dalam koridor yang telah ditetapkan.
1. Loan Disbursement The Board of Commissioners provides recommendation that the loan disbursement is carried by concerning analysis process based on prudent principle of risk aspect and internal audit quality improvement that the loan disbursement is carried effectively and the loan quality target is under determined corridor.
Dewan Komisaris selalu berperan aktif dalam memberikan saran dalam konsultasi kredit antara Direksi dan Komisaris dalam hal pemberian kredit kepada Debitur dalam jumlah tertentu.
The Board of Commissioners continues to actively provide loan advise and consultacy between the Board of Directors and Commissioners in disbursing loan to Debtors in certain amount.
2. Penghimpunan Dana Dewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi agar Bank Kesejahteraan dapat mengintensifkan peningkatan penghimpunan dana yang berbasis biaya murah sekaligus peningkatan komposisi dana ritel sehingga tingkat bunga yang diberikan dapat lebih kompetitif di antara bank pesaing dengan kondisi yang memberikan untung maksimal bagi Bank Kesejahteraan di samping memelihara kecukupan likuiditas.
2. Fund Collection The Board of Commissioners provides recommendation that Bank Kesejahteraan will be able to intensify lowcost fund collection growth as well as increase retail fund composition that the interest rate implemented will be more competitive among peers bank under certain codnition which provides optimum benefit for Bank Kesejahteraan besides maintaining liquidity adequacy.
3. Pendapatan dan Beban Dewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi agar Bank Kesejahteraan dalam mengupayakan peningkatan pendapatan bunga yang bersumber dari penyaluran kredit, maupun pendapatan lain selain bunga dengan mengoptimalkan perolehan fee based income. Di samping itu, Dewan Komisaris juga memberikan
3. Income and Expenses The Board of Commissioners provides recommendation that Bank Kesejahteraan in pursuing interest income growth from loan disbursement, or other income besides interest by optimizing fee-based income. On the other hand, the Board of Commissioners also provides recommendation related with expense post that
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
rekomendasi yang terkait dengan beban agar Bank Kesejahteraan dapat terus melakukan efisiensi dalam melaksanakan aktivitas operasional Bank.
Bank kesejahteraan will continuously performs efficiency in carrying operational activity of the Bank.
4. Permodalan Walaupun posisi permodalan (CAR) Bank masih di atas ambang batas yang ditetapkan reguator, namun permodalan Bank harus mampu mendukung rencana ekspansi bisnis dan pertumbuhan yang ingin dicapai dengan merealisasikan rencana penambahan modal pemegang saham sesuai target waktu yang telah ditetapkan dan menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang rendah untuk mengoptimalkan penggunaan modal Bank.
4. Equity Despite the position of Capital Adequacy Ratio (CAR) which still exceeding limit set by the regulator, the capital of the Bank has to able in supporting business expansion plan and expected growth by realizing additional capital of the shareholders based on determined schedule and disbursing fund to earning assets with low RWA level to optimize capital allocation of the Bank.
5. Sumber Daya Manusia Dewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi terkait pengembangan Sumber Daya Manusia di Bank Kesejahteraan yang merupakan peran sentral di dalam Perusahaan, antara lain agar pemenuhan kebutuhan SDM dapat mendukung kebutuhan bisnis dengan tetap mengutamakan kualitas SDM melalui penyempurnaan dan peningkatan kualitas pendidikan serta pelatihan, termasuk internalisasi budaya perusahaan secara menyeluruh.
5. Human Resources The Board of Commissioners provides recommendation related with Human Resources Development in Bank Kesejahteraan as a central role in the Company, namely that fulfillment of HR requirement in supporting business necessity by keep prioritizing HR quality through education and training quality improvement including comprehensive corporate culture internalization.
6. Teknologi Informasi Dukungan penuh teknologi informasi dalam industri perbankan menjadi salah satu aspek penting untuk dapat menyediakan kemudahan bagi kebutuhan konsumen/ nasabah terhadap layanan bank sekaligus sebagai upaya meningkatkan efisiensi.
6. Information Technology Information Technology full support in banking industry becomes one of key aspects to provide accessibility for customers demand regarding the bank’s services as well as en effort to improve efficiency.
Dewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi terkait peningkatan kehandalan teknolgi informasi guna mendukung peningkatan kecepatan, akurasi, dan kualitas operasional bank sehingga dapat memberikan layanan yang memuaskan.
The Board of Commissioners provides recommendation related with improvement of information Technology reliability to support in increasing acceleration, accuration and operational quality of the Bank that will deliver satisfying services.
7. Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Perubahan skala dan tingkat persaingan bisnis Bank yang semakin kompleks menjadi tantangan bagi Bank Kesejahteraan untuk mengembangkan dan menguatkan manajemen risiko yang dinamis. Dengan demikian, Dewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi yang menitikberatkan pada proses pengendalian intern terhadap hasil pemeriksanaan
7. Risk Management and Internal Audit Chaging scale and level of more complex Bank business competition becomes notable challenge for Bank Kesejahteraan to develop and bolster dynamic risk management. Therefore, the Board of Commissioners provides recommendation by highlighting internal audit proces for internal and external auditor audit result including follow-up which is necessaary to be carried
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
17
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
18
auditor internal maupun auditor eksternal termasuk tindak lanjut yang perlu dilakukan sesuai tenggat waktu yang telah ditetapkan sebagai upaya perbaikan di setiap unit kerja Bank Kesejahteraan.
based on determined schedule as an improvement effort in every working unit of Bank Kesejahteraan.
8. Jaringan Kantor dan Layanan Produk Bank Dewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi terkait pengembangan jaringan kantor dan penambahan fasilitas layanan yang menjadi strategi Bank Kesejahteraan dalam menjawab tantangan perbankan harus diimbangi dengan peningkatan koordinasi antar unit kerja untuk dapat mencapai target dalam pengembangan jaringan kantor dan pengembangan layanan produk bank yang lebih kompetitif.
8. Office Network and Products Services of the Bank The Board of Commissioners provides recommendation related with office network and additional service features as the strategy of Bank Kesejahteraan in answering banking challenge has to be balanced with improvement of inter working unit coordination in developing office network as well as products and services of the bank to be more competitive.
9. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Selain sebagai bentuk kepedulian yang dibangun Bank Kesejahteraan, program CSR menjadi wujud apresiasi kepada masyarakat atas kepercayaan dan dukungan penuh yang diberikan atas proses bisnis Bank Kesejahteraan dalam perjalanan kinerja Bank Kesejahteraan yang sustainable. Oleh karena itu, Dewan Komisaris senantiasa memberikan rekomendasi untuk menempatkan program CSR sebagai program jangka panjang perusahaan yang dapat memberikan manfaat baik bagi Bank Kesejahteraan maupun bagi lingkungan.
9. Corporate Social Responsibility As an awareness build by Bank Kesejahteraan, CSR program becomes and appreciation and full support provided for business process of Bank Kesejahteraan in the history of Bank Kesejahteraan’s sustainable performance. Therefore, the Board of Commissioners provides recommendation to regard CSR program as long-term corporate program to bring benefit both for Bank Kesejahteraan and the environment.
Tahun 2013 telah berhasil dilalui Bank Kesehateraan dengan pencapaian kinerja yang cukup baik di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil dan berbagai pengetatan regulasi makro prudensial. Meskipun terdapat beberapa perlambatan pada kinerja Perusahaan, namun kami berharap Bank Kesejahteraan menjadi semakin matang dalam menjalankan aktivitas bisnisnya di tahun 2014 dan menjadikan momentum bagi kita semua untuk tetap waspada dan mawas diri terhadap segala tantangan yang tentunya tidak akan lebih mudah.
2013 has been successfully passed by Bank Kesejahteraan with acceptable performance achievement amidst less stable economic condition as well as macro prudential regulation tightening. Despite several weakening on the Company’s performance, we prompt that Bank Kesejahteraan will be more mature in carrying business activity in 2014 and placing momentum for us to remain aware and concern towards every challenge which surely will relatively intense.
Kami berharap semangat, pengabdian, keberanian, konsistensi, dan kebulatan visi dari setiap unit kerja dapat terus ditingkatkan dalam menghadapi lingkungan eksternal yang notabene menjadi ”tahun politik” dan diproyeksikan akan memicu persaingan perbankan yang semakin ketat. Menghadapi berbagai kondisi tersebut, Dewan Komisaris berkomitmen penuh untuk menjalin sinergi yang lebih baik dalam melaksanakan fungsi pengawasan yang semakin komprehensif sebagai mitra kerja aktif bagi Direksi dalam melakukan eksekusi terhadap berbagai inisiatif strategi di tahun 2014.
We would expect that the spirit, dedication, courage, consistency and firmness of vision of every working unit to be improved in facing external circumstances as ”year of politics” and estimated to encoruage higher banking competition. In overcoming respective conditions, the Board of Commissioners is fully committed to establish strategy to be better implementing more comprehensive monitoring function as an active partner for the Board of Directors in executing various strategic initiative in 2014.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Berdasarkan berbagai pertimbangan atas tantangan perekonomian dan industri perbankan mendatang, serta melalui tahapan diskusi yang mendalam dengan Direksi dan jajaran Bank Kesejahteraan, Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan atas Rencana Bisnis Bank tahun 2014. Kami berharap, di tahun 2014 Bank Kesejahteraan lebih mampu berkompetisi secara efektif dengan tetap mengedepankan keseimbangan antara pertumbuhan dan pengendalian yang memadai.
Based on several consideration regarding upcoming banking industry and economic challenge, as well as after profound disucssion with the Board of Directors and Management of Bank Kesejahteraan, the Board of Commissioners has provided approval on the Bank Business Plan for 2014. We’d expect that in 2014 Bank Kesejahteraan will be able to effectivel compete by continuously prioritizing balance between growth and adequate controlling.
Dengan segala semangat dan kebulatan visi yang terus ditanamkan di segenap jajaran manajemen Bank Kesejahteraan dalam pencapaian kinerja di tahun 2013, menjadi kebanggaan khusus bagi Dewan Komisaris untuk menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah memberikan dukungan, komitmen, dan kepercayaan penuh kepada Bank Kesejahteraan.
Within every spirit and vision determination internalized in entire management of Bank Kesejahteraan in achieving performance in 2013, it becomes a notable pride for the Board of Commissioners to deliver reward and appreciation to all stakeholders which has been dedicated support, commitment and full trust to Bank Kesejahteraan.
Apresiasi yang tinggi juga kami berikan kepada jajaran Direksi dan setiap karyawan atas kerja keras dan dedikasi yang diberikan sehingga Bank Kesejahteraan dapat mencatat keuntungan yang baik sebagai hasil kinerja bersama selama ini. Rasa terimakasih juga kami sampaikan kepada seluruh nasabah tercinta yang telah menjalin kebersamaan, loyalitas, dan kerjasama selama ini untuk memberikan inspirasi dan motivasi utama bagi kami dalam upaya kami mempersembahkan kualitas layanan yang lebih baik.
Highest appreciation would be also addressed to the Board of Directors and every employees for every hard work and dedication that Bank Kesejahteraan succeeded in posting positive profit as the result of current collective performance. Our gratitude is also addressed to all of our beloved customers who has developed togetherness, loyalty and partnership to present in providing principal inspiration and motivation for us to present better service quality.
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Jakarta, 31 Desember 2013 Dewan Komisaris Board of Commissioners
Prof Prof. DR.Wagiono DR Wagiono Ismangil Ismang Komisaris Utama President Commissioner
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
19
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Laporan Direksi
Report Of The Board Of Directors
1
2
3
4
Arif Hidayat, SE, Akt Direktur Director
Silo Edi, SE Direktur Director
R.M Yunianto, SE Direktur Utama President Director
Wahju Hidajat, SE, M Hum Direktur Director
20
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Tahun 2013 menjadi tahun konsolidasi yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan guna membangun landasan yang kokoh bagi pertumbuhan bisnis baik secara kuantitatif maupun kualitatif sehingga dapat memberikan nilai tambah yang semakin baik bagi seluruh pemangku kepentingan ”2013 was a consolidating year of Bank Kesejahteraan to establish firm foundation for the business growth both quantitatively and qualitatively to deliver higher added value to all stakeholders”
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
21
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Respected Shareholders,
Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena segala limpahan rahmat dan karunia-Nya lah Bank Kesejahteraan dapat menghadapi sekaligus melalui tahun 2013 dengan segala pencapaian yang cukup baik. Sebagai bagian dari pemenuhan aspek transparansi dan akuntabilitas sebagaimana yang telah diatur dalam PBI No. 14/4/PBI/2012 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank, maka perkenankan kami atas nama Direksi Bank Kesejahteraan menyampaikan beberapa pencapaian utama atas kinerja Bank Kesejahteraan selama tahun 2013 kepada pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.
We would express praise and gratitude to God the Almighty, which under His bless, Bank Kesejahteraan was able to overcome and pass 2013 with acceptable achievement. As a fulfillment of transparency and accountability aspects as regulated under PBI No. 14/4/PBI/2012 regarding Bank Report Transparency and Publication, please kindly allo wus on behalf of Board of Directors of Bank Kesejahteraan to deliver several key acheivements of Bank Kesejahteraan performance throughout 2013 to the shareholders and stakeholders.
Pada setiap tahun, kami selalu berharap dapat mengoptimalkan kinerja kami lebih baik dari tahun sebelumnya. Segala pencapaian yang telah kami raih di tahun 2013 tidak terlepas dari dukungan dan komitmen Bank Kesejahteraan dalam mengeksekusi inisiatif strategis dalam koridor prinsip kehatihatian dan pengendalian intern yang memadai.
In every year, we always expect to optimize our performance higher from previous year. Every achievement which has been booked in 2013 can not be separated from support and commitment of Bank Kesejahteraan in executing strategic initiative under prudent principle and adquate internal audit mechanism.
Kondisi tersebut tidak menjadi titik puas bagi kami untuk terus membangun pertumbuhan yang sustainable di tahuntahun mendatang. Kami tentu berharap bahwa berbagai inisiatif strategis yang akan kami lakukan di tahun 2014,
The condition was not simultaneously brought satisfaction for us in developing sustainable growth in years to come. We surely prompt that every strategic initiative which will be implemented in 2014 will be executed in accordance
dapat berjalan sesuai dengan komitmen kami yang tertuang dalam Corporate Plan 2011-2015.
with our commitment as stated on Corporate Plan 2011 – 2015.
KONDISI PEREKONOMIAN DAN PERBANKAN INDONESIA TAHUN 2013
INDONESIAN ECONOMIC AND BANKING TREND IN 2013
Pada tahun 2013 kondisi perekonomian Indonesia menghadapi tantangan yang tidak mudah karena perekonomian dan pasar keuangan Indonesia masih terkena imbas dari pertumbuhan ekonomi global yang belum sepenuhnya puilh dan ketidakpastian di sektor keuangan akibat sentimen negatif pengurangan stimulus moneter di Amerika Serikat.
In 2013, Indonesian economic condition faced strained challenge due to Indonesian economy and financial market were still hampered by the impact of non-recovered global economic growth as well as uncertainty of monetary sector caused by negative sentiment from monetary stimulus reduction in United States.
Meskipun demikian, patut disyukuri bahwa mulai triwulan
Thus, it shall be appraised that starting from 4th quarter of 2013, economic and monetary system started to be controlled and shifted towards more balance direction. This is marked
IV tahun 2013, stabilitas ekonomi dan sistem keuangan mulai terkendali dan bergerak ke arah yang lebih seimbang. Hal
22
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
tersebut ditandai dengan berbagai indikator makro ekonomi yang dapat terkendali sebagai hasil dari berbagai kebijakan dan program kegiatan yang ditempuh oleh regulator untuk dapat mengupayakan pencapaian kinerja perekonomian nasional tahun 2013 yang terukur.
by several controlled macroeconomy indicators as the result of various policy and activity program taken by the regulator to increase measured national economy performance in 2013.
Secara umum, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada level 5,78% (yoy) dengan tingkat inflasi mencapai 8,38% (yoy). Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang tercatat sebesar 6,23% (yoy) dengan tingkat inflasi yang mencapai 4,30% (yoy). Menurunnya kinerja perekonomian Indonesia merupakan dampak dari terbatasnya pertumbuhan ekspor riil seiring perlambatan ekonomi global, serta lemahnya pertumbuhan investasi.
Approximately, Indonesian economic growth was at 5.78% level (yoy) with inflation rate to 8.38% (yoy). The growth was lower from economic growth in 2012 which was booked to 6.23% (yoy) with inflation rate to 4.30% (yoy). Decreasing Indonesian economic performance was an impact of real export growth restriction in accordance with global economic deceleration, as well as slow investment growth.
Di sisi lain, ketidakpastian kondisi pasar keuangan global menyebabkan nilai tukar rupiah berada dalam tren yang melemah sejalan dengan kinerja NPI 2013 yang mencatat defisit. Secara rata-rata, nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2013 melemah sebesar 10,4% dari Rp9.358/dolar AS pada 2012 menjadi Rp10.445/dolar AS pada 2013.
On the other hand, uncertainty of global monetary market condition encouraged rupiah exchange rate on weak trend in line with deficit prformance of Import Payment Balance Sheet 2013. Averagely, rupiah ecvhange rate in 2013 decreasd to 10.4% from Rp9,358/US Dollar in 2012 to Rp10,445/US Dollar in 2013.
Stabilitas perekonomian Indonesia yang masih dapat terkendali ditopang oleh ketahanan perbankan yang tetap terjaga sampai dengan akhir 2013. Secara industri, rasio permodalan perbankan masih cukup kuat yang tercatat jauh di atas ambang batas 8%, yakni sebesar 18,60%. Fungsi intermediasi perbankan nasional dapat berjalan dengan baik dan resiliensi
Indonesian economic stability was controlled and supported by maintained banking resilience as end of 2013. Form the industry overview, banking equity ratio was remained strong which booked exceeding limit of 8% which was 18.60%. National banking intermediary function was carried appropriately with well-preserved reslience and efficiency level.
yang terjaga serta tetap dapat mempertahankan tingkat efisiensi. Secara tahunan, kredit megalami pertumbuhan sebesar 21,60% (yoy) dari Rp2.707,9 triliun pada 2012 menjadi RP3.292,9 triliun pada 2013 dengan rasio Non Performing Loan (NPL) gross perbankan tahun 2013 sebesar 1,77% atau turun 0,10% dari NPL gross trahun 2012 yang tercatat sebesar 1,87%.
Annually, loan booked growth by 21.60% (yoy) from Rp2,707.9 trillion in 2012 to Rp3,292.9 trillion in 2013 with banking Non Performing Loan (NPLO) gross ratio to 1.77% or dropped by 0.10% from NPL gross in 2012 which was booked of 1.87%.
Di sisi penghimpunan dana, peningkatan pertumbuhan
From fund collecting aspect, increase of Third Party Collection
Dana Pihak Ketiga (DPK) masih lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit, yakni tumbuh 13,6% (yoy). Lambatnya pertumbuhan DPK tersebut dipengaruhi oleh perpindahan sebagian besar dana nasabah ke produk
was lower from loan growth, which grew by 13.6%(yoy). Slow Third Party Fund collection was affected by transfer of most fund customers to investment products which provide higher return on stock or bonds market. Therefore, banking
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
23
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
24
investasi yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi baik di pasar saham maupun obligasi. Dengan demikan, LDR perbankan berada pada level 89,87% dan dinilai oleh regulator masih berada dalam batas kewajaran sebagaimana yang ditetapkan dalam aturan Giro Waji Minimum LDR yakni sebesar 78,%-92%.
LDR was at 89.87% level and assessed by the regulator was under fair limit as determined on LDR of Minimum Statutory Reserves which is 78.5 – 92%.
Ketahanan fungsi intermediasi perbankan telah memberikan peningkatan profitabilitas perbankan dari 5,48% pada triwulan III-2013 menjadi 5,53% pada triwulan IV-2013. Dari sisi aset, total aset perbankan mengalami peningkatan sebesar 16,24% dari pencapaian total aset tahun 2012.
Banking function resilience has provided increase in banking profitability from 5.48% in 3rd Quarter of 2013 to 5.53% from 4th Quarter of 2013. From assets aspct, total assets of banking booked increased by 16.24% from total assets realization in 2012.
PENCAPAIAN KINERJA BANK KESEJAHTERAAN TAHUN 2013
ACHIEVEMENT OF BANK KESEJAHTERAAN PERFORMANCE 2013
Tahun 2013 menjadi tahun yang sarat dengan tantangan bagi Bank Kesejahteraan di tengah ketidakpastian kondisi makro dan berbagai ketentuan regulator yang semakin komprehensif. Di tengah kondisi makro tersebut, Bank Kesejahteraan tetap dapat mempertahankan pencapaian aset di angka Rp3 triliun meskipun pertumbuhan laba bersih sedikit melambat dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp66.026 juta menjadi Rp65.733 juta di tahun 2013.
2013 is a challenging year for Bank Kesejahteraan amidst macro condition uncertainty and several more comprehensive regulator policies. In the middle of respective macro condition, Bank Kesejahteraan was proven suceeded in maintaining assets realization reaching to Rp3 trillion despite lower net income realization if compared with previous year which reached to Rp66,026 million to Rp65,733 million in 2013.
Penurunan tersebut dipengaruhi oleh pencapaian pendapatan bunga kredit yang turun sebesar 3,11% dari pencapaian pendapatan bunga kredit tahun 2012, meskipun Bank Kesejahteraan tetap mampu memacu pertumbuhan portofolio kredit selama tahun 2013 yang tumbuh sebesar 1,61% dari tahun 2012.
The decrease was affected by realization of loan interest income which grew by 3.11% from loan interest income in 2012, thus, Bank Kesejahteraan continued to accelerate loan portfolio growth in 2013 which grew by 1.61% from 2012.
Dalam rangka perluasan customer base termasuk penambahan kapasitas layanan dan jaringan sesuai dengan yang diharapkan, maka hingga akhir tahun 2013, Bank Kesejahteraan telah menambah 1 (satu) jaringan kantor cabang di wilayah Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang disertai dengan penambahan jaringan ATM guna memperluas layanan e-channel dan mencapai target untuk berperan dalam national payment gateway.
As an effort to expand customers base including additional service and network capacity based on the expectation, as end of 2013, Bank Kesejahteraan has added 1 (one) branch office network in Banjarmasin, South Kalimantan followed by ATM network expansion to widen e-channel sevice in achieving target to participate in national payment gateway.
Selain menggunakan ATM Bank Kesejahteraan, seluruh nasabah Bank Kesejahteraan dapat melakukan transaksi finansial melalui lebih dari 40.000 mesin ATM berlogo ATM Bersama, dan ALTO. Kini Bank Kesejahteraan menjadi salah
Besides using Bank Kesejahteraan ATM, every customer of Bank Kesejahteraan is also able to perform financial transaction in more than 40,000 ATM machines with ATM Bersama and ALTO logo. Currently, Bank Kesejaheraan becomes a bank
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
satu bank dengan fasilitas yang terus update dan serius melakukan ekspansi pengembangan baik produk, jaringan kantor, maupun layanan demi mewujudkan kemudahan transaksi untuk nasabah.
with updated features and vigorously conducted expansion either the products, office networks or services to bring transaction convenience to the customers.
Kondisi Permodalan
Equity Position
Komitmen kami dalam menjaga kecukupan modal Bank di samping perkembangan aktivitas bisnisnya tercermin melalui kebijakan internal kami dalam menjaga rasio permodalan (CAR) tidak kurang dari 10% sesuai dengan Rencana Bisnis Bank dimana nilai tersebut masih tetap berada di atas ketentuan batas minimum permodalan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8%.
Our commitment in preserving equity of the Bank besides developing business activity is reflected from our internal policy in maintaining Capital Adequacy Ratio (CAR) which no less than 10% based on Bank Business Plan where the level is exceeding minimum equity limit implemented by Bank Indonesia which is 8%.
Hingga akhir tahun 2013, rasio permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) Bank Kesejahteraan berada pada level 12,28%. Nilai tersebut masih berada di atas ketentuan minimum permodalan yang ditetapkan oleh regulator maupun oleh kebijakan internal Bank Kesejahteraan.
As end of 2013, Capital Adequacy Ratio (CAR) of Bank Kesejahteraan is at 12.28% level. The level is still exceeding equity minimum limit implemented by the regulator as well as internal policy of Bank Kesejahteraan.
Bidang Penyaluran Kredit
Loan Disbursement Sector
Memiliki visi untuk menjadi Bank terkemuka yang sehat dan fokus dalam membangun perekonomian Indonesia melalui kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil dan masyarakat pada umumnya, maka bisnis inti Bank Kesejahteraan adalah menyalurkan kredit kepada gerakan Koperasi Pegawai Republik Indonesia untuk dapat memberikan manfaat dalam melayani kebutuhan modal kerja dari pangsa pasar utama kami. Komitmen tersebut ditunjukan melalui alokasi kredit kepada Koperasi tahun 2013 yang mencapai sebesar 97% dari total kredit yang disalurkan oleh Bank Kesejahteraan.
Holding the vision to become a bank which is reputable, sound and focus in developing Indonesian economy through welfare of Civil Servant and general public, core business of Bank Kesejahteraan is to disburse loan for Republic of Indonesia Civil Servant Cooperatives Initiativet o bring benefit in serving working capital demand from our primary market segment. The commitment is indicated through loan allocation to the Cooperatives which in 2013 reached to 97% from total loan disbursed by Bank Kesejahteraan.
Besarnya porsi pembiayaan kepada koperasi sekaligus menjadi tantangan bagi kami untuk mampu memberikan manfaat melalui pelayanan yang lebih optimal tanpa memacu pertumbuhan di luar batas prinsip kehati-hatian. Hasil dari segala upaya kami terwujud dari pencatatan total penyaluran kredit yang meningkat sebesar 1,61% menjadi Rp2.112 miliar dibandingkan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp2.079 miliar. Peningkatan pertumbuhan kredit tersebut masih dapat dijaga pada fakta bahwa tingkat Non Performing Loan (NPL) di akhir tahun 2013 sebesar 1,91% dan jauh di bawah batasan maksimum NPL BI yang sebesar 5%.
Amount of loan contribution for the cooperatives aslo becomes our challenge in providing benefit through more optimum service without triggering growth beyond the prudent principle. Result of our effort are realizd from total loan disbursement realization which grew by 1.61% to Rp2,112 billion from 2012 which was booked of Rp2,079 billion. Increase in the loan growth was controlled that the Non-Performing Loan (NPL) as end of 2013 reached to 1.91% and below the NPL Limit implemented by BI which is 5%.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
25
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
26
Meskipun pencapaian NPL di akhir tahun 2013 sedikit mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,61% yang dikarenakan adanya penurunan kualitas dari beberapa nasabah Bank Kesejahteraan, namun demikian Bank Kesejahteraan telah mengambil langkah dan upaya penyelesaian permasalahan tersebut baik melalui jalur hukum maupun proses yang masih berjalan hingga saat ini.
Although NPL realization as end of 2013 was slightly increased from previous year to 1.61% due to decreasing quality from several customers of Bank Kesejahteraan, the Bank has taken several actions and efforts to settle the issue both through legal process and other processes which are currently under progress.
Di samping mengupayakan sisi finansial dalam pencapaian penyaluran kredit, kami senantiasa terus melanjutkan penguatan pada sisi pelayanan bagi nasabah kredit, terutama kredit kepada seluruh Koperasi Pegawai Republik Indonesia yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia dengan pelayanan yang menjangkau hingga 33 (tiga puluh tiga) propinsi. Sehingga pada tahun 2013, Bank Kesejahteraan telah berhasil melayani pemberian kredit dengan wilayah di seluruh Indonesia dari Sabang-Merauke. Perbaikan proses percepatan kredit terus kami kembangkan yang didukung dengan program aplikasi Rating Underweb untuk memberikan kecepatan layanan kepada nasabah kredit tanpa mengesampingkan prinsip kehati-hatian.
Besides attempts from financial aspect in realizing loan disbursmenet, we continuously strengthen service improvement for credit customers, mainly loan for every Republic of Indonesia Civil Servant Cooperatives spread all over indonesia with service covering to 33 (thrity three) provinces. That, in 2013, Bank Kesejahteraan was succeeded in serving loan disbursemnet with area covering nationwide from Sabang to Merauke. Improvement of loan acceleration process are developed by us within the support form Rating Underweb application to provide service speed to the customres without neglecting prudent principles.
Standarisasi proses aplikasi kredit dilakukan maksimal selama 7 (tujuh) hari kerja dengan proses pencairan kredit dapat segera dilakukan setelah seluruh dokumen lengkap. Upaya ini terus ditingkatkan di seluruh kantor cabang Bank Kesejahteraan. Kami juga senantiasa berupaya melakukan pembinaan debitur dalam rangka menjaga
Loan application process standardization is carried maximum within 7 (seven) working days with loan realization process to be immediately conducted after all of the documents are stated complete. The effort is improved in all Bank Kesejahteraan branch office. We will also attempt to empower the debtors to maintain the disbursed loan
kualitas kredit yang disalurkan, salah satunya dengan menjaga kedekatan emosional kami dengan debitur termasuk memberikan pelatihan dalam pengelolaan manajemen koperasi tanpa mengabaikan profesionalisme kami di dalam proses penyaluran kredit tersebut.
quality, namely by preserving emotional relationship with the debtors including through several training on cooperatives management without neglecting our professionalism on the loan disbursement process.
Bidang Penghimpunan Dana
Fund Collection Sector
Di samping memacu pertumbuhan kredit untuk dapat secara konsisten memenuhi visi dan misi Bank Kesejahteran dalam memberikan manfaat melalui pelayanan khususnya kepada koperasi pegawai negeri di seluruh Indonesia, dan masyarakat pada umumnya, Bank Kesejahteraan juga berupaya meningkatkan peran dalam fungsi intermediasi melalui peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK). Tidak hanya berhenti
Besides accelerating loan growth to consistently fulfill vision and mission of Bank Kesejahteraan in providing benefit through the services particularly to Republic of Indonesia Civil Servant Cooperatives, and the public generally, Bank Kesejahteraan is committed to improve its role on intermediary function through Third Party fund collection. Not only on fund collection volume, Bank Kesejahteraan is
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
pada penghimpunan volume dana, Bank Kesejahteraan juga sangat fokus pada peningkatan efisiensi biaya dana agar dapat mengoptimalkan pendapatan Bank Kesejahteraan pada titik yang optimal.
also highly focused in increasing fund cost efficiency to optimize income of Bank Kesejahteraan in optimum level.
Seiring dengan ketatnya persaingan perolehan sumber dana di tahun 2013, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2013 sedikit terkoreksi lebih rendah sebesar 2,12% dari tahun 2012 atau hanya mencapai Rp2.448 miliar. Pengurangan ketergantungan pendanaan kepada deposan inti, terus kami lakukan untuk meminimalisir potensi risiko yang muncul serta dalam rangka efisiensi untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik.
In line with tight competition of fund source acquisition in 2013, Third Party Fun growth in 2013 was correcte decreasing by 2.12% from 2012 or only reached to Rp2,448 billion. Deduction of financing dependency to core depositors were carried to minimize risk potential and to bring efficiency in acquiring better revenue.
Tabungan mencatat pertumbuhan yang relatif lebih tinggi dibandingkan jenis simpanan lainnya. Selama tahun 2013, tabungan Bank Kesejahteraan telah tumbuh sebesar 4,57% atau mencapai Rp189 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya tercatat sebesar Rp181 miliar. Giro dan Deposito Bank Kesejahteraan tahun 2013 sedikit menurun dari tahun 2012, masing-masing mencapai Rp18 miliar untuk Giro dan Rp2.240 miliar untuk Deposito. Peningkatan dalam pencapaian tabungan tersebut merupakan dampak dari implementasi strategi untuk menumbuhkan sektor ritel melalui program BKE Boom yang telah diselenggarakan di tahun 2013.
Saving products booked relatively high growth than other deposit products. Throughout 2013, savings of Bank Kesejahteraan grew by 4.57% or reached to Rp189 billion from previous year which only booked of Rp181 billion. Current Accounts and Time Deposit of Bank Kesejahteraan in 2013 was slightly decreased from 2012 which each reached to Rp18 billion for Current Accounts and Rp2,240 billion for Time Deposit. Increase in the savings realization is a result of strategy implementation to foster retail sector through BKE Boom program held in 2013.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
Praktik pengelolaan setiap aktivitas bisnis dan operasional sesuai prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good
Management practice of every business and operational activity based on Good Corporate Governance (GCG) principles becomes fundamental part of Bank Kesejahteraan’s assurance to strengthen Company’s position by referring to current best practices. Indicator of Bank Kesejahteraan’s commitment realization acheivement in implementing good corporate governance is reflected from achievement of Bank Kesejahteraan in maintaining rank on 3 highest ranks on Annual Report Award in 3 (three) conscutive years.
Corporate Governance) telah menjadi hal yang mendasari keyakinan Bank Kesejahteraan guna memperkuat posisi perusahaan dengan tetap mengacu pada best practices yang ada. Ukuran keberhasilan perwujudan komitmen Bank Kesejahteraan dalam implementasi tata kelola perusahaan yang baik dapat terlihat pada keberhasilan Bank Kesejahteraan dalam mempertahankan peringkat dalam 3 (tiga) besar pada penghargaan Annual Report Award selama 3 (tiga) tahun berturut-turut. Keberhasilan tersebut menjadi jawaban untuk seluruh pihak bahwa Bank Kesejahteraan berkomitmen dalam memberikan nilai tambah melalui kesiapan kami menjawab tantangan serta memfasilitasi para pemangku kepentingan (stakeholder)
The acheivement becomes an answer for every party that Bank Kesejahteraan is committed in providing added value through our readiness in answering challeng as well as facilitating the stakeholders to provide support on sustainble
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
27
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
28
sehingga mampu memberi dukungan terhadap peningkatan nilai perusahaan secara berkelanjutan. Penciptaan GCG yang kuat dari Bank Kesejahteraan telah mendukung penguatan kondisi internal perbankan nasional sebagaimana halnya yang tercantum pada pilar ke-4 dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan memberikan pemenuhan atas kebutuhan public disclosure pada pilar ke-3 pada Basel II.
corporate values improvement. Strong GCG establishment form Bank Kesejahteraan has encouraged national banking internal condition improvement as disclosed on 4th pillar of Indonesian Banking Architecture and providing compliance of public disclosure requirement as stated on 3rd pillar of Basel II.
Eksekusi Bank Kesejahteraan dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik selama tahun 2013, tidak hanya berhenti pada keberhasilannya dalam penghargaan Annual Report Award. Sepanjang tahun 2013, serangkaian strategi maupun tindakan korektif terus dilakukan secara intensif dan terprogram oleh Bank Kesejahteraan dengan tetap mengacu pada ketentuan dan pedoman implementasi GCG yang diselaraskan terhadap fokus bisnis bank.
Bank Kesejahteraan execution in actualizing good corporate governance in 2013 was not only limited on its achievement at Annual Report Award. Throughout 2013, various strategies as well as corrective action were carried intensively and well-program by Bank Kesejahteraan by referring to GCG implementation regulation and manual in line with business focus of the bank.
Hal tersebut menjadi kesadaran penuh bagi Bank Kesejahteraan untuk menerapkan dan menyempurnakan implementasi GCG agar dapat dilaksanakan secara konsisten di seluruh lapisan organisasi dan bukan sekedar sebagai upaya dalam memenuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
This later becomes full awareness of Bank Kesejahteraan to implement and improve GCG implementation to be consistently carried in every organization level and not only as a compliance towards every prevailing law and regulation.
Bank Kesejahteraan bertekad untuk dapat menjadi bank kebanggan yang mampu mengemban visi dan misinya di dalam mencatat keberhasilan pencapaian kinerja dengan praktik GCG terbaik di masa mendatang. Oleh karena itu, Bank Kesejahteraan terus konsisten membangun paradigma
Bank Kesejahteraan is firmed to be proud bank which able to carry its vision and misison in achieving performance under best GCG practice in years to come. Therefore, Bank Kesejahteraan consistently develops development and GCG enforcement paradigm which not only able to
pembangunan dan penguatan GCG yang tidak hanya mampu memberikan nilai yang lebih tinggi bagi perusahaan, namun merupakan jalan untuk ikut berperan serta dalam pengembangan masyarakat sekitar yang tidak terlepas di dalamnya unsur pendidikan, kesehatan, maupun sosial ekonomi tanpa mengesampingkan fokus untuk menjaga serta membina hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan kelompok pemangku kepentingan secara berkelanjutan.
provide higher added value for the Company but also as a way to participate in developing surrounding community which is integrated with education, haelth or socio-economy asepcts without abandoning focus to maintain and develop harmonious and sustainable relaionship with stakeholders group in sustainable manner.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PROFESIONAL YANG BERKELANJUTAN
SUSTAINABLE PROFESSIONAL RESOURCE DEVELOPMENT
Hubungan industrial perbankan di Bank Kesejahteraan dilandasi dengan semangat implementasi budaya perusahaan dari para pihak untuk memberikan yang terbaik untuk Perusahaan maupun pegawai. Bank Kesejahteraan menyadari
Banking industrial relation in Bank Kesejahteraan is grounded by spirit of corporate culture implementation from every party to deliver the best to the Company as well as employees. Bank Kesejahteraan is aware the importance of human
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
pentingnya sumber daya manusia dalam pengembangan bisnis Bank Kesejahteraan yang berkesinambungan.
resources on the Bank’s sustainable business development.
Perusahaan berkomitmen untuk menjadi salah satu bank dengan sumber daya profesional yang memiliki potensi serta kompetensi terbaik sebagai keunggulan kompetitif. Untuk itu, Bank Kesejahteraan secara berkelanjutan mempersiapkan future leaders melalui program Middle Management Development Program (MMDP) dan Credit Officer Development Program (CODP) dimana setiap trainee yang direkrut akan mengikuti program pendidikan intensif. Ujian akhir dari setiap program akan diawasi dan dinilai langsung oleh tim Direksi. Setelah para trainee lulus dari program, sepanjang karir mereka di Bank Kesejahteraan akan terus diisi dan ditempa melalui program pendidikan yang berjenjang, pelatihan, dan pengalaman kerja yang membuka wawasan dengan materi pendidikan dan pengembangan yang berkelanjutan baik hard skill maupun soft skill.
The Company is committed to become a bank with professional resources who hold best competency and potential as the competitive advantages. Therefore, Bank Kesejahteraan continuously prepares future leaders through Middle Management Development Program (MMDP) and Credit Office Development Program (CODP) where every recruited trainee will participate on intensive education program. Final exam of every program will be supervised and assessed directly by the Board of Directors team. After the trainee graduated from the program, along their career at Bank Kesejahteraan will be equipped with gradual education and training program, and the working experience will bring knowledge with sustainable learning material both hard skill and soft skill.
Dalam rangka mendukung setiap langkah pencapaian strategi inisiatif yang telah ditetapkan dalam Corporate Plan dan Rencana Bisnis Bank, maka fokus pengembangan organisasi melalui organizational review menjadi hal yang mendasar untuk mengkaji produktifitas dan efektivitas struktur organisasi Bank Kesejahteraan. Kami juga telah melakukan tata kelola organisasi melalui pemenuhan infastruktur dan pemenuhan pegawai yang memadai. Hal tersebut dilandasi harapan agar Bank Kesejahteraan dapat lebih siap dan solid dalam menangani bisnis yang semakin
To support every strategic initiative achievement as determined on the Corporate Plan and Bank Business plan, focus of organization development through organizational review becomes fundamental factor to assess organization structure productivity and effectiveness in Bank Kesejahteraan. We also has carried organization governance by fulfilling employees infrastructure and fulfillment appropriately. This is grounded on the expectation that Bank Kesejahteraan will be more ready and solid in handling bigger and more
besar dan kompleks, serta tetap konsisten dan tangguh dalam menghadapi persaingan yang kian ketat.
complex business as well as remain consistent and resilient in facing tighter competition.
Di samping melakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan untuk memperkuat tongkat estafet kepemimpinan di Bank Kesejahteraan, kami senantiasa progresif melakukan penyempurnaan sistem pengukuran dan penilaian kinerja melalui Key Performance Indicators (KPI) untuk menciptakan manajemen kinerja yang lebih efisien dan efektif sehingga dapat memberikan nilai lebih kepada seluruh pegawai
Besides carrying various education and training program to strengthen the leadership baton in Bank Kesejahteraan, we progressively improve performance assessment and appraisal through Key Performance Indicators (KPI) to establish more efficient and effective performance management that will deliver added value to all employees with employees welfare improvement based on realization
dengan peningkatan kesejahteraan pegawai berdasarkan pencapaian dan prestasi kinerja yang dicapai.
of achievement and performance.
Sebagai bentuk apresiasi atas prestasi kinerja pegawai, tahun 2013 kami memberikan penghargaan pada penilaian kinerja
As an appreciation of employees performance acheivement, in 2013, we gave several awards regarding performance Laporan Tahunan
Annual Report 2013
29
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
30
untuk setiap pegawai yang telah memberikan kontribusi maksimal dalam pencapaian kinerja Bank Kesejahteraan termasuk pemberian punishment bagi karyawan yang dinilai melakukan pelanggaran atas peraturan dan ketentuan yang ditetapkan untuk menegakkan kedisiplinan dalam lingkungan kerja pada Bank Kesejahteraan. Di samping itu, hal ini juga telah menjadi komitmen kami untuk memupuk daya saing kerja yang positif dan adil sesuai pencapaian kinerja dari masing-masing pegawai.
appraisal for every employee which has delivered optimum contribution in achieving Bank Kesejahteraan’s performance including charging punishment for certain employee which is proven committing violation of prevailing regulation to reinforce discipline on working circumstances of Bank Kesejahteraan. Moreover, it becomes our commitment to foster positive and fair working competition based on performance achievement of every employee.
PENGENDALIAN MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Bank Kesejahteraan terus menyadari pentingnya penguatan posisi dan reputasi di mata nasabah melalui upaya pengendalian risiko di samping pengembangan portofolio bisnisnya. Penguatan dan penyempurnaan infrastruktur serta perangkat risiko seperti kebijakan dan prosedur yang disesuaikan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku menjadi fokus Bank Kesejahteraan untuk mendukung tata kelola manajemen risiko.
Bank Kesejahteraan continuously realize the importance of strengthening position and reputation among the customers through risk management development besides developing its business portfolio. Risk infrastructure enforcement and improvement such as risk policy and procedure which are in reference to prevailing law and regulation becomes the focus of Bank Kesejahteraan to support risk management governance.
Kemampuan teknis dan risk awareness harus melekat pada setiap insan pegawai Bank Kesejahteraan sebagai bentuk pengawalan kegiatan usaha bank melalui 4 (empat) pilar utama yang meliputi tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, Sistem Informasi Manajemen dan Sumber Daya Manusia, termasuk sistem pengendalian risiko sesuai dengan penerapan kerangka kerja Basel II serta persiapan implementasi Basel III.
Technical and risk awareness capacity has to be attached on every employee of Bank Kesejahteraan as an actualization in escorting the bank’s business activity through 4 (four) pillars including risk governance, risk management framework, risk management process, Management Information System and Human Resources including risk mitigation system based on Basel II framework implementation and preparation of Basel III implementation.
Bank Kesejahteraan juga telah memiliki organisasi manajemen risiko yang terdiri dari Dewan Komisaris yang menjalankan fungsi pengawasan risiko (risk oversight) dengan Dewan Direksi bersama Komite Manajemen Risiko sebagai pelaku dalam menjalankan fungsi kebijakan risiko. Meski demikian, peningkatan kapabilitas manajemen risiko melalui penyempurnaan metodologi, proses, review terus dilakukan untuk mengiringi skala aktivitas bisnis dan operasional bank yang terus meningkat.
Bank Kesejahteraan is also established risk management organization which consists of the Board of Commissioners which carries risk oversight function with the Board of Directors and Risk Management Committee as a player in carrying risk policy function. Thus, improvement of risk management capability through improvement of methodology, process and review is continuously carried to adhere growing business and operational activities scale of the bank.
SINERGI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
SYNERGY OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Bank Kesejahteraan tumbuh bersama di lingkungan masyarakat Indonesia untuk turut memperkuat perekonomian Indonesia melalui fungsi intermediasi yang menyadari penuh bahwa
Bank Kesejahteraan grows altogether on Indonesian society circumstances to strengthen Indonesian economy through intermediary function which is fully aware that the social
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
tanggung jawab sosial merupakan bentuk investasi sosial yang akan memberikan manfaat timbal balik berkesinambungan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Bank Kesejahteraan konsisten melaksanakan berbagai program tanggung jawab secara terpadu yang meliputi berbagai kegiatan dengan orientasi pada pemenuhan tanggung jawab konsumen, antara lain penyediaan produk dan layanan perbankan yang berkualitas, pemenuhan kesejahteraan karyawan, serta turut aktif dalam kegiatan sosial, pendidikan, keagamaan yang terencana.
repsonsibility as a social investment which will provide sustainable long term mutual benefit. Therefore, Bank Kesejahteraan consistently carries various integrated social responsibility program including various activities which are oriented towards fulfillment of responsibility to the customers, namely providing quaified banking products and services, fulfilling employees welfare and actively participates on social, education and religios activities.
Pertumbuhan bisnis Bank Kesejahteraan diharapkan berada pada titik yang berkualitas dan mampu menyeimbangkan keberhasilan kinerja dalam memperoleh laba yang diseimbangkan dengan keberhasilan menjaga lingkungan hidup dan memajukan kehidupan masyarakat di daerah sekitar operasional Bank. Selama tahun 2013, Bank Kesejahteraan telah menyalurkan dana untuk berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebanyak Rp385 juta.
Business growth of Bank Kesejahteraan is expected on qualified point and able to balance performance achievement in acquiring profit, adjusted with an achievement in preserving the environment and promoting public living condition surrounding operational area of the Bank. Throughout 2013 Bank Kesejahteraan disbursed fund for various Corporate Social Responsibility activities reaching to Rp385 million.
PROSPEK USAHA TAHUN 2014 MELALUI KOMITMEN PENGUATAN KONSOLIDASI
BUSINESS PROSPECTS FOR 2014 THROUGH COMMITMENT OF STRENGTHENING CONSOLIDATION
Sepanjang tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Indonesia menghadapi tantangan yang tidak ringan sehingga memberikan tekanan kepada stabilitas makroekonomi dan berdampak pada kesinambungan pertumbuhan ekonomi. Tahun 2014, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada pada level 5,8-6,2% dengan tingkat inflasi 4,5±1%
Throughout 2013, Indonesian economy faced strained challenge that provided certain pressure to macroeconomic stablity and affected to economic growth sustainability as well. In 2014, Indonesian economic growth is estiamted on 5.8%-6.2% level with inflation rate of 4.5±1% in line with domestic economy consolidation process towards more
sejalan dengan proses konsolidasi ekonomi domestik menuju ke kondisi yang lebih seimbang (sumber: Bank Indonesia).
balance condition (source: Bank Indonesia).
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 didorong oleh potensi adanya perbaikan ekonomi global yang diharapkan mampu mendorong ekspor dan dorongan atas permintaan domestik antara lain adanya pengaruh Pemilu 2014. Dorongan permintaan domestik menjadi prospek utama bagi Bank Kesejahteraan untuk ikut berperan dalam memberikan pemenuhan kebutuhan tersebut melalui jalinan kemitraan dengan koperasi, khususnya kepada
Indonesian economic growth projection in 2014 will be supported by potential of global economy improvement which is expected to encourage export and stimulus of domestic demand namely the execution of General Election 2014. Fomestic demand stimulus becomes primary prospect for Bank Kesejahteraan to participate in providing the demand fulfillment through partnership with the cooperatives, primarily Civil Servant Cooperatives. Thus, we consider the
koperasi Pegawai Negeri Sipil. Meskipun demikian, kami merasa perlu untuk tetap melakukan penguatan dan perbaikan dari sisi konsolidasi internal Bank Kesejahteraan dengan mempertimbangkan segala risiko yang mungkin muncul di tengah tantangan sektor finansial dengan memelihara
necessary to perform improvement and strengthening from Bank Kesejahteraan internal consolidation asepct by concerning every potential risk which may occur amid financial sector challenge by maintaining adequacy of liquidity, improving efficiency and preserving quality of
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
31
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
kecukupan likuiditas, peningkatan efisiensi, dan menjaga kualitas aktiva produktif Bank Kesejahteraan.
earning assets of Bank Kesejahteraan.
Mempertimbangkan hal-hal tersebut, di tahun 2014 Bank Kesejahteraan menargetkan untuk melakukan akselerasi ekspansi penyaluran kredit kepada segmen umum selain dengan tetap fokus pada penyaluran kredit kepada gerakan koperasi dan tetap mengutamakan pertumbuhan yang berkualitas. Bank Kesejahteraan juga akan terus mengimbangi pertumbuhan pada sisi aset dengan pertumbuhan di sisi liabilities dengan mengutamakan pertumbuhan pada penghimpunan dana murah termasuk peningkatan aktivitas layanan jasa perbankan sehingga dapat meningkatkan transaction-based fee.
Considering above-mentioned conditon, in 2014, Bank Kesejahteraan plans to accelerate loan disbursement expansion to general segment besides remain focuses on loan disbursement for cooperatives and prioritizing qualified growth. Bank Kesejahteraan will also balance growth of assets with liabilities growth by promoting low-cost collection growth including increasing banking service activity that will increase fee based transaction.
Berdasarkan kondisi tersebut, manajemen yakin dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan yang lebih baik untuk Indonesia melalui peningkatan pemberian manfaat kepada koperasi koperasi khususnya koperasi Pegawai Negeri Sipil dalam memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Semakin besar manfaat yang dapat diberikan oleh Bank Kesejahteraan maka akan memberikan peluang yang lebih baik pula pada pertumbuhan yang berkelanjutan bagi Bank Kesejahteraan yang terus menjadi prioritas utama bagi kami.
Based on respective condition, the management is confident will deliver contribution of higher growth for indonesia through the increase in benefit provision to the cooperatives, mainly Civil Servant cooperatives in fulfilling working capital demand. The higher benefit provided by Bank Kesejahteraan, the better opportunity for sustainable growth of Bank Kesejahteraan will be achieved as our key priority.
RENCANA STRATEGIS BANK KESEJAHTERAAN TAHUN 2014
STRATEGIC PLAN OF BANK KESEJAHTERAAN IN 2014
Sesuai dengan yang tertuang dalam visi dan misi Bank Kesejahteraan bahwa sejak awal didirikan, fokus usaha Bank Kesejahteraan
Referring to the provision stated on vision and misison of Bank Kesejahteraan that since its establishment, business focus of Bank Kesejahteraan is to carry a business as sound commercial bank by prioritizing on retail segment and actively participating on Civil Servant welfare improvement through business partnership with cooperatives, mainly Republic of Indonesia Civil Servant Cooperatives as well as other business entities. Through service network spread all over Indonesia, Bank Kesejahteraan will continuously improve its performance by conducting service expansion and quality improvement to cater wider market share.
adalah menjalankan usaha sebagai bank umum yang sehat yang mengutamakan bidang ritel serta berperan aktif dalam usaha meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil melalui kemitraan usaha dengan koperasi, terutama Koperasi Pegawai Republik Indonesia serta badan-badan usaha lainnya. Melalui layanan jaringan kerja yang tersebar di Indonesia, Bank Kesejahteraan akan senantiasa berusaha meningkatkan kinerjanya dengan terus melakukan ekspansi dan perbaikan kualitas layanan sehingga dapat meraih pangsa pasar yang lebih luas. Untuk tahun 2014, Bank Kesejahteraan akan tetap fokus pada penyaluran kredit kepada segmen gerakan koperasi dengan memperluas layanan pada segmen umum yang
32
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
For 2014, Bank Kesejahteraan will remain focus on loan disbursement to cooperatives movement segment by expanding services for general segment balanced with
diimbangi dengan peningkatan perbaikan kualitas dalam proses pemberian kredit sehingga kualitas kredit yang diberikan tetap berada pada risk limit yang ditetapkan. Dari sisi penghimpunan dana, Bank Kesejahteraan terus berfokus pada perbaikan struktur dana Bank Kesejahteraan melalui penghimpunan dana murah yaitu melalui tabungan dan giro, sekaligus sebagai komitmen Bank Kesejahteraan untuk mengurangi ketergantungan pada deposan inti.
quality improvement of loan disbursement process that the quality of loan disbursed will stay at implemented risk limit. Form fund collection aspect, Bank Kesejahteraan will continuously focus in improving fund structure of Bank Kesejahteraan by collecting low-cust fund through saving and current accounts, as well as the commitment of Bank Kesejahteraan to reduce dependency to core depositors.
Dalam rangka mencapai kondisi dan target penguatan konsolidasi di tahun 2014, Bank Kesejahteraan terus melakukan pengembangan dan penyempurnaan sistem teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas layanan bagi nasabah termasuk pengembangan fitur produk yang dimiliki guna memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan nasabah yang terus berkembangan seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
To achieve consolidation bolstering condition and target in 2014, Bank Kesejahteraan will sustain information technology system development and refinement to improve service quality to the customers including developing current products feature to meet as well as anticipate growing customers’ demand in line with the economic growth.
Pelaksanaan strategi baik di bidang penyaluran kredit maupun penghimpunan dana tersebut akan didukung oleh kesiapan Sumber Daya Manusia sebagai capital yang menjamin keberlangsungan bisnis Bank Kesejahteraan. Untuk itu, di tahun 2014 Bank Kesejahteraan secara konsisten terus melakukan rekrutmen pekerja yang memprioritaskan pemenuhan formasi jajaran bisnis atau marketing sebagai ujung tombak dalam pencapaian target penyaluran kredit maupun penghimpunan dana. Sedangkan untuk kebutuhan jangka panjang, Bank Kesejahteraan juga akan terus menyempurnakan kebijakan pengembangan karir dalam mempersiapkan dan memperkuat tongkat estafet
The strategy implementation both in loan disbursement and fund collection sector will be supported by Human Resources readiness as a capital to ensure business sustainability of Bank Kesejahteraan. Therefore, in 2014, BanK Kesejahteraan will consistently perform employees recruitment by prioritizing to fulfill business management or marketing formation as front line in achieving loan disbursment and fund collection target. Bank Kesejahteraan will also improve carrer development policy and strengthen leadership baton including improvement of reward and punsihment to establish sound and fair employees productivity by complying with several regulation on employment sector,
kepemimpinan termasuk penyempurnaan sistem reward dan punishment untuk menciptakan produktifitas pekerja yang sehat dan adil dengan tetap memperhatikan ketentuan di bidang ketenagakerjaan, kondisi pasar, dan kemampuan finansial perusahaan.
market condition and financial capacity of the Company.
Akseleresi pertumbuhan organik maupun non-organik juga terus diupayakan oleh Bank Kesejahteraan. Untuk itu, Bank Kesejahteraan akan terus melakukan kajian yang komprehensif guna mengidentifikasi peluang untuk melakukan penguatan permodalan sehingga dapat tercipta nilai tambah
Organic and non-organic growth acceleration will be also crried by Bank Kesejaheraan. Therefore, Bank Kesejahteraan will continuously perform comprehensive review to identify opportunity in carrying capital intensification that will create added-value for business synergy development to support
bagi perkembangan sinergi bisnis untuk mendukung ekspansi bisnis Bank Kesejahteraan.
business expansion of Bank Kesejahteraan.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
33
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
APRESIASI
APPRECIATION
Proses transformasi dan semangat konsolidasi untuk keberhasilan pencapaian kinerja yang membanggakan baik secara kualitas maupun secara kuantitas pada Bank Kesejahteraan di tahun 2013 selalu diikuti oleh dukungan dan pengabdian dan kerja keras yang diberikan tim manajemen dan seluruh karyawan Bank Kesejahteraan. Atas seluruh pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan yang diberikan oleh seluruh pemegang saham dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh seluruh karyawan dalam keberhasilan Bank Kesejahteraan.
Transformation process and consolidation spirit to achieve proud performance both from quality and quantity aspect in Bank Kesejahteraan throughout 2013 was followed by support and dedication and hard work from management and employees of Bank Kesejahteraan. Regarding those achievements, we would like to address highest appreciation a nd reward for the trust given by all shareholders and dedication indicated by all employees on the achievement of Bank Kesejahteraan.
Kami menyadari tahun 2014 akan menjadi proses penguatan konsolidasi lanjutan untuk menjawab persaingan bisnis yang semakin meningkat. Bank Kesejahteraan akan terus menjaga optimisme, tanggung jawab, transparansi, dan disiplin tinggi atas setiap strategi yang telah ditetapkan agar tetap mampu menjaga keberhasilan pencapaian kinerja yang cemerlang dengan keutuhan visi dan misi perusahaan untuk tumbuh bersama Indonesia sebagai bagian dalam upaya meningkatkan kesejahteraan seluruh pemangku kepentingan melalui pertumbuhan kinerja di masa depan yang penuh tantangan dengan dukungan dan kepercayaan dari Dewan Komisaris, Pemegang Saham, nasabah, dan mitra usaha Bank Kesejahteraan.
We realize that 2014 will become part of advance consolidation bolstering process to answer increasing business competition. Bank Kesejahteraan will maintain optimism, responsibility, transparency and discipline in every implemented strategy to preserve excellent performance achievement with integrated vision and misison to grow with Indonesia as part of an initiative in improving welfare of every stakeholders through performance growth in the challenging future supported with support and trust from the Board of Commissioners, Shareholders, Customers and business partners of Bank Kesejahteraan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Jakarta, 31 Desember 2013
Direksi Board of Directors
R.M M Yunianto,S.E Yu Direktur Utama President Director
34
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Tahun 2013 Statement Of Responsibility Of Annual Reporting PT Bank Kesejahteraan Ekonomi For 2013
Kebenaran atas isi Laporan Tahunan 2013 beserta dengan Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait di dalamnya merupakan tanggung jawab dari Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi, dengan membubuhkan tandatangan masing-masing di bawah ini.
Authorization for the content of Annual Report 2013 altogether with Financial Statements and other related information is the responsibility of Board of Commissioners and Board of Directors of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi by signing herewith.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Prof. DR Prof DR. Wagiono Ismangil Komisaris Utama President Commissioner
Drs. Achmad Subianto, MBA Komisaris Commissioner
Amiruddin, SE, Jusuf Amiruddin SE MM Komisaris Commissioner
DR. MahyuddinRamli MahyuddinRamli, MBA DR Komisaris Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
R.M Y Yunianto, SE Direktur Utama President Director
Wa Wah W a ju Hidajat,, SE, M Hum Wahju Direkt tur Direktur
Director
Silo E Edi, di, SE Direktu Direktur
Arif Hidayat, SE, Akt Direktur
Director
Director
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
35
Profil Perusahaan Company Profile 38 Identitas Bank Kesejahteraan Identity of Bank Kesejahteraan
40 Kilas Balik Bank Kesejahteraan Milestone of Bank Kesejahteraan
42 Visi Vision
42 Misi Mission
42 Motto Tagline
43 Budaya Perusahaan Corporate Culture
44 Kode Etik Perusahaan Code of Conducts
46 Produk dan Jasa Products and Services
51 Jaringan Kerja Operational Network
53 Alamat Kantor Pusat, Kantor Cabang, dan Kantor Cabang Pembantu Address of Head Office, Branch Office and Supporting Branch Office
55 Lembaga Profesi Penunjang Supporting Professional Agency
56 Struktur Organisasi Organization Structure
58 Komposisi Pemegang Saham Per 31 Desember 2013 58 Kinerja Saham Bank Kesejahteraan Performance of Bank Kesejahteraan Shares
58 Informasi Bagi Investor Information For Investors
59 Dividen dan Kebijakan Dividen Dividend and Dividend Policy
60 Struktur Permodalan Capital Structure
61 Kepemilikan Saham dan Shares Option Sharesownership and Shares Option
61 Daftar Entitas Anak dan Struktur Grup Perusahaan List of Subsidiaries and Corporate Group Structure
62 Penawaran Umum (IPO) danPenggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Initial Public Offering (IPO) and IPO Proceeds Realization
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Identitas Bank Kesejahteraan Identity of Bank Kesejahteraan
38
NAMA
NAME
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
TANGGAL BERDIRI
DATE OF ESTABLISHMENT
04 Oktober 1991
October 4th, 1991
DASAR HUKUM PENDIRIAN
LEGAL BASIS OF ESTABLISHMENT
Akta No. 37 tanggal 4 Oktober 1991 yang disempurnakan dengan Akta No. 122 tanggal 20 November 1991
Deeds No. 37 dated October 4th, 1991 which later amended under Deeds No. 122 dated November 20th, 1991
TANGGAL BEROPERASI
DATE OF OPERATION
27 Februari 1992
February 27th, 1992
DASAR HUKUM BEROPERASI
LEGAL BASIS OF OPERATION
Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 256/KMK.013/1992 tanggal 21 Februari 1992
Decree of Minister of Finance of Republic Indonesia No. 256/KMK.013/1992 dated february 21st,1992
MODAL DASAR
AUTHORIZED CAPITAL
Rp200.000.000.000,-
Rp200.000.000.000,-
MODAL DISETOR
PAID-IN CAPITAL
Rp197.364.920.000,-
Rp197.364.920.000,-
KANTOR PUSAT
HEAD OFFICE
Gedung IKP-RI Jl. R.P Soeroso No. 21 Jakarta Pusat 10330, Indonesia
Gedung IKP-RI, Jl. R.P Soeroso No. 21 Jakarta Pusat 10330, Indonesia
TELEPON
TELEPHONE
(62-21) 3100422, 3100448, 3100204, 3100205
(62-21) 3100422, 3100448, 3100204, 3100205
FAKSIMILI
FACSIMILE
(62-21) 3102970, 31909911
(62-21) 3102970, 31909911
HOMEPAGE:
HOMEPAGE:
www.bankkesejahteraan.co.id
www.bankkesejahteraan.co.id
EMAIL
EMAIL
[email protected]
[email protected]
KANTOR LAYANAN
SERVICE OFFICE
12 kantor layanan, dan 5 Relief Officer
12 Service Office and 5 Relief Officer
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
1,46% 1,79%
1,46%
61,09%
11,65%
Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) PT Recapital Advisors PT Taspen (Persero) Dana Pensiun PT Jasa Raharja Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Koperasi Pegawai PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
23,09% KEPEMILIKAN:
OWNERSHIP:
(per Desember 2013)
(as of December 2013)
Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) 61,09% PT Recapital Advisors 23,09% PT Taspen (Persero) 11,65% Dana Pensiun PT Jasa Raharja 1,79% Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia 1,46% Koperasi Pegawai PT Bank Kesejahteraan Ekonomi 0,92%
Holding of Pegawai Republik Indonesia Cooperative (IKPRI) 61,09% PT Recapital Advisors 23,09% PT Taspen (Persero) 11,65% Dana Pensiun PT Jasa Raharja 1,79% Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia 1,46% Employees Cooperatives of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi 0,92%
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
39
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Kilas Balik Bank Kesejahteraan Milestone of Bank Kesejahteraan
1952
40
1961
1955
1991
1952
1952
Pendirian Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) pada bulan Juni 1952 di Jakarta dan berbagai kota di Indonesia oleh beberapa tokoh pegawai negeri sebagai tindak lanjut dari keinginan kuat dari pegawai negeri yang mendirikan Koperasi Pegawai Negeri pada tahun 1950-an.
Public Servant central cooperative (PKPn) on June 1952 in Jakarta by several public servant initiators and later followed by PKPn establishment at some major cities in Indonesia as the follow up of strong will from public servant who established Public Servant cooperative in 1950 era.
1955
1955
Berdasarkan keputusan konvensi PKPN seluruh Indonesia pada tanggal 21 November 1958 di Bandung, Badan Koordinasi PKPN seluruh Indonesia berganti nama menjadi Gabungan PKPN seluruh Indonesia.
Pursuant to Indonesian PKPn convention decision held in Bandung at November 21st, 1958, Indonesian PKPn Coordinative Board’s name was changed into Indonesian PKPN Association.
1961
1961
Gabungan PKPN seluruh Indonesia diubah menjadi Induk Koperasi Pegawai Negeri Seluruh Indonesia (IKPN-SI), yang kemudian berganti nama menjadi Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI) pada tahun 1984.
Indonesian PKPN Association was transformed into Indonesian Public Servant Parent cooperative (IKPN-SI) which later changed its name into Republic of Holding of Indonesia Public Servant cooperative (IKPN-RI) in 1984.
1991
1991
Sebagai tindak lanjut dari keluarnya UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan dengan memperhatikan Keputusan Rakernas KORPRI tahun 1991, Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI) berubah menjadi Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI).
As the follow-up of Law no 25 of 1992 issuance regarding cooperative Bodies and by considering KORPRI national coordination Meeting Decision in 1991. Republic of Indonesia Public Servant Parent cooperative was transformed into Republic of Indonesia Employees Parent cooperative (IKPRI).
Atas dasar pemikiran dan pembahasan bersama di kalangan pengurus dan penasihat termasuk badan pengawas maupun keluarga besar IKP-RI yang diketuai oleh Bapak Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo, maka dicetuskanlah pendirian PT Bank Kesejahteraan Ekonomi sesuai akta No.37 tanggal 4 Oktober 1991 oleh notaris Ny. Siti Pertiwi Henry Shidki, SH yang disempurnakan dengan Akta No.122 tanggal 20 November 1991 dimuat dalam berita Negara RI No.528 tahun 1992 dan diumumkan dalam tambahan berita Negara RI tanggal 7 Februari 1992 No.11.
Referring to collective idea and discussion at the supervisor and management including supervisory agency as well as IKP-RI big family headed by Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo, PT Bank Kesejahteraan Ekonomi that became the sequence of IKPRI loan business agency (Lemusdit) that establishment was initiated pursuant to Deeds No.37 dated October 4th, 1991 by notary Mrs. Siti Pertiwi Henry Shidki, SH that later amended by Deeds No.122 dated november 20th, 1991 disclosed on RI State Report No.528 of 1992 and announced on the RI State Report attachment dated February 7th, 1992 No.11.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
1992
2005
2013
2012
1992
1992
Bank Kesejahteraan resmi beroperasi pada tanggal 27 Februari 1992 berdasarkan ijin operasi yang dikeluarkan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 256/KMK.013/1992 tanggal 21 Februari 1992 dengan modal dasar perseroan sebesar Rp50.000.000.000,-.
Bank Kesejahteraan officialy operates at february 27th, 1992 referring to operating license issued pursuant to Minister of finance of Republic of Indonesia Letter no. 256/KMK.013/1992 February 21st, 1992 with company’s authorized capital amounting to Rp50.000.000.000,
2005
2005
Perubahan Anggaran Dasar untuk yang pertama kalinya melalui Akta No.5 tanggal 27 Oktober 2005 yang dibuat oleh notaris Judy KH. Sentana, SH mengenai Perubahan Modal Dasar menjadi 20.000.000 lembar saham atau senilai Rp200.000.000.000,-
First amendment ofcompany’s Article of Association pursuant to Deeds No.5 dated October 27th, 2005 made by notary Judy KH. Sentana, SH regarding Article of Association amendment into 20.000.000 shares or equal to Rp200.000.000.000,-
2012
2012
Bank Kesejahteraan tetap berhasil mempertahankan kinerjanya dan mendapat penghargaan ”Titanium Trophy Award” dari Infobank dengan predikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan selama 16 (enam belas) tahun berturut-turut dan kembali meraih peringkat ke-2 dalam penghargaan Annual Report Award (ARA) Tahun 2010 dan 2011 sebagai apresiasi yang diberikan oleh lembaga otoritas keuangan di Indonesia atas penerapan prinsip-prinsip GCG di Bank Kesejahteraan yang meliputi transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandiran, dan kewajaran kepada pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.
Bank Kesejahteraan maintained its performance and receive ”Titanium Trophy Award” from InfoBank with Excellent Predicate for Financial Perforamnce of 16 (sixteen) consecutive years and 2nd rank of Annual Report Award (ARA) 2010 and 2011 as the appreciation from financial authority agency in Indonesia for GCG principles implementation in Bank Kesejahteraan which includes transparency, accountability, resposnibility, independency, and fairness to the shareholders and all stakeholders.
2013
2013
Sebagai perwujudan upaya Bank Kesejahteraan dalam mengoptimalkan kemampuan dan kompetensi yang telah dimiliki selama ini, Bank Kesejahteraan melakukan penguatan segala perbaikan dan penyempurnaan secara konsolidasi dengan tetap memanfaatkan peluang pengembangan bisnis sesuai visi dan misi Bank Kesejahteraan.
As an actualization of Bank Kesejahteraan’s effort in optimizing existing capability and competency, Bank Kesejahteraan performed strengthening of every improvement and refinement as well as consolidation by continuously capturing business development opportunity based on vision and mission of Bank Kesejahteraan.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
41
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
VISI
VISION
“Menjadi Bank Umum yang disegani, menjadi andalan dan sekaligus kebanggaan dari pegawai negeri, koperasi dan masyarakat”.
“ To become a respected and reliable commercial bank which be the proud of civil servants, Koperasi and society.”
42
Disegani, karena merupakan bank sehat dan selalu mampu menjaga tingkat kesehatan dan kualitasnya. Andal, karena dikelola secara profesional, mampu bersaing di antara bank yang sekelas, mampu mengikuti arah perkembangan perbankan dan mampu menjadi mitra yang membangun bagi nasabah, khususnya koperasi pegawai negeri dan para anggotanya. Bangga, karena merasa memiliki dan dari pelayanannya memperoleh manfaat dan nilai lebih.
Respected, as it is a healthy bank which always able to keep its solvency and quality. Reliable, as it is professionally managed, capable to compete with other banks with equal level, capable to keep up with banking business trend and capable to be supportive partner for customers, especially the koperasi of civil servants and its members. Proud, as customers posses the sense of belonging and get benefits and additional values from its service.
MISI
MISSION
“Menjalankan usaha sebagai bank umum yang sehat yang mengutamakan bidang ritel, berperan aktif dalam usaha meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil beserta keluarganya melalui kemitraan usaha dengan koperasi, terutama Koperasi Pegawai Republik Indonesia serta badanbadan usaha lainnya”.
“To run the business as a healthy commercial bank, focusing on retail business, actively take part in the effort to improve the prosperity of civil servants and their families through business partnership with koperasi, especially Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) and other business entities”.
MOTTO
TAGLINE
Sejahtera Bersama Kami
Be prosperous with us
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
CORPORATE CULTURE
BUDAYA PERUSAHAAN Bank Kesejahteraan mendefinisikan budaya perusahaan sebagai pedoman bagi seluruh sikap dan perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas yang dirumuskan melalui Surat Keputusan Direksi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Nomor: 22/2006/SK tanggal 8 Maret 2006 tentang Buku Pedoman Budaya Kerja ke dalam lima nilai kebersamaan (shared values) yang disingkat “IT FOR US” sebagai ikrar untuk melakukan perubahan dan perbaikan di segala bidang dalam mendukung keberhasilan penyempurnaan manajamen perusahaan.
Bank Kesejahteraan defines corporate culture as the guideline for every employees behavior and attitude in implementing duties as stated on PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Board of Directors Decision Letter No: 22/2006/SK tanggal 8 Maret 2006 regarding Working culture guideline Book into five sharaed values, acknowledged as “IT FOR US” as the commitment to perform transformation and improvement at every aspects in supporting company’s management refinement success.
INTEGRITY (Integritas) Perilaku terpuji dengan menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan lainnya serta menjunjung kode etik profesi.
INTEGRITY honorable behaviour by putting the interests of the company above other interests and respecting the professional code of ethic.
TEAMWORK (Kerjasama) Bekerja secara efektif dan fokus mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui koordinasi, membangun komunikasi terbuka, rasa saling percaya, dan saling menghargai.
TEAMWORK Working effectively and be focus to achieve the target which had been decided through coordination, build open communication, mutual trust and mutual respect.
FOCUS ON CUSTOMER (Fokus pada nasabah) Komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam menangani dan memenuhi kebutuhan setiap nasabah baik internal maupun eksternal.
FOCUS ON CUSTOMER commitment to deliver excellent service in handling and meeting customer’s needs, either internal or external.
RESULT ORIENTED (Orientasi pada hasil) Mengutamakan disiplin, penuh tekad dan semangat dalam mengerahkan segenap kemampuan dan pengalaman kerja untuk hasil terbaik.
RESULT ORIENTED Prioritizing discipline, full of willpower and passion in exploring their maximum capability and working experience for the best achievement.
RESPONSIBILITY (Tanggung jawab) Bertanggung jawab penuh dalam memimpin, mengarahkan dan menerapkan Good Governance terhadap berbagai sumber daya dan risiko secara efisien dan efektif.
RESPONSIBILITY full responsibility in leading, driving and implementing good governance to various sources and risks in an effective and efficient way.
CONTINUOUS IMPROVEMENT (Perbaikan terus menerus) Senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan pengelolaan sumber daya dan proses-proses bisnis menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.
CONTINUOUS IMPROVEMENT Always executing betterment and improvement in managing business sources and process to achieve continuous growth.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
43
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Kode Etik Perusahaan Code of Conducts
44
Bank Kesejahteraan mengembangkan kode etik sebagai sekumpulan standar perilaku untuk menjadi panduan bagi perusahaan dalam melakukan aktivitas bisnis dan bersinergi dengan seluruh pemagku kepentingan. Perilaku ideal yang didasarkan pada nilai-nilai luhur diyakini oleh Bank Kesejahteraan sebagai jalan untuk mencapai kekuatan hubungan yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan dan peningkatan nilai bagi Pemegang Saham dengan tetap beretika dan berlandaskan hukum.
Bank Kesejahteraan develops code of conduct as set of conducts standard as a reference to the Company in performing business activity and synergizing with every stakeholders. Ideal conducts based on virtue values upheld by Bank Kesejahteraan as a mean to achieve harmonious relationship with all stakeholders and increase value for the shareholders by always promoting ethics and grounding on legal basis.
Secara garis besar, kode etik Bank Kesejahteraan berisi tentang standar perilaku sesuai etika berusaha dan bekerja yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran manajemen dan karyawan sebagai budaya kerja dalam aktivitas operasional sehari-hari. 1. Patuh dan taat pada ketentuan perundangan dan peraturan yang berlaku. 2. Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang bertalian dengan kegiatan Bank.
In general, Code of Conducts of Bank Kesejahteraan consists of conducts reference based on working and business ethics which has to be practiced by all management and employees as working culture in daily operational activity.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
1. Complies with prevailing regulation. 2. Performing accurate registration of every transaction related with the Bank’s activity.
Dalam pengembangan penerapan GCG pada aktivitas dunia perbankan, Bank Kesejahteraan telah merumuskan kebijakan yang mengatur mengenai etika perusahaan dalam berbisnis yang diatur sesuai SK Direksi No.31/2013/SK tanggal 26 Juni 2013 tentang Kebijakan Kepatuhan (Revisi Tahun 2013). Hal tersebut menjadi langkah nyata dari komitmen Bank Kesejahteraan untuk menerapkan standar etika terbaik dalam menjalankan setiap aktivitas bisnisnya agar tetap sesuai dengan visi, misi, dan budaya pada Bank Kesejahteraan. Regarding the GCG implementation trend on banking industry activity, Bank Kesejahteraan has formulated a policy to regulate code of conducts in carrying business as regulated under BOD Decree No. 31/2013/SK dated June 26th, 2013 regarding Compliance Policy (Revision of 2013). This becomes the actual program of Bank Kesejahteraan’s commitment to implement best ethical standard in carrying every business activity to remain conform with vision, misison and culture of Bank Kesejahteraan.
3. Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat. 4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi. 5. Menghindarkan diri dari keterlibatan pengambilan keputusan dalam hal terdapat pertentangan kepentingan. 6. Menjaga kerahasiaan nasabah dan Bank. 7. Memperhitungan dampak merugikan dari setiap kebijakan yang ditetapkan Bank terhadap keadaan ekonomi, sosial, dan lingkungan. 8. Tidak menerima hadiah atau imbalan untuk memperkaya diri dan keluarga. 9. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya. 10. Tidak menjadi anggota partai politik. 11. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan.
3. Preventing from every unfair competition. 4. Not abusing authority for personal interest. 5. Preventin from decision making involvement if facing a conflict of interest situation. 6. Preserving confidentiality of the customers and Bank. 7. Calculation loss impact from every policy implemented by the Bank to economic, social and environmental condition. 8. Not receiving reward or gratification for self and family benefit. 9. Not conducting improper attitude which may harm professional aspiration. 10. Not being a member of political party. 11. Improving knowledge and skill.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
45
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Produk dan Jasa Products and Services
Seperti halnya yang tertuang dalam Anggaran Dasar perusahaan yang kemudian dijabarkan dalam visi dan misi Bank Kesejahteraan, maka kami melakukan kegiatan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk menjadi bank kebanggaan bagi pegawai negeri, koperasi, dan masyarakat yang dapat menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup masyarakat. As stated on the Article of Association and later described on Bank Kesejahteraan’s vision and mission, we carry our business activity on banking sector pursuant to applicable law and regulation to be proud bank for the public servant, cooperative and the society as well as supporting national development implementation to improve national economy growth and stability distribution towards society’s living condition improvement. Hingga saat ini bidang usaha Bank Kesejahteraan masih fokus dalam memberikan pelayanan kebutuhan modal kerja kepada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) yang ada di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota koperasi dengan tidak mengurangi komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pada umumnya dalam aktivitas perbankan.
46
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Recently, line of business of Bank Kesejahteraan is still focused on providing working capital service provision to Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) all over Indonesia to fulfill every cooperative member by not decreasing company’s commitment in providing service to general society regarding the banking activity.
Untuk dapat mencapai target pelayanan kepada seluruh KPRI yang tersebar di seluruh pelosok wilayah Indonesia, perusahaan membagi wilayah usahanya menjadi dua (2) wilayah pemasaran yang terbagi dalam:
To achieve service target to all KPRI spread all over Indonesia, the company divided its operational area into 2 (two) marketing area, classified into:
1. Bidang Kredit KPRI Wilayah Barat, mencakup Wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. 2. Bidang Kredit KPRI Wilayah Timur, mencakup Wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya.
1. KPRI Loan Western Area, including Sumatera, Java, and Kalimantan area. 2. KPRI Loan Eastern Area, Including East Timor, West Timor, Bali, Sulawesi, Maluku, and Papua.
Sebagai bentuk akselerasi pertumbuhan atas fungsinya dalam menjalankan fungsi intermediasinya selain melayani fokus pangsa pasar kepada KPRI, perusahaan senantiasa melengkapi pelayanannya melalui beberapa produk pendanaan, produk pembiayaan, dan layanan bagi masyarakat secara luas .
As the realization of growth acceleration on its intermediary function besides focus on serving KPRI market segment, the company also completed its services through several financing products, funding product and service for general society.
PRODUK PENDANAAN
SAVINGS PRODUCTS
Tabungan Mesra Tabungan dalam mata uang rupiah yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan pemberian santunan rawat inap bagi nasabah yang bersangkutan tanpa pembayaran premi dengan sistem perhitungan bunga yang cukup bersaing sesuai syarat yang disepakati guna memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
Mesra Saving Personal saving in Rupiah currency that the withdrawal can be conducted at any time by providing hospitalized allowance for the respective customers without premium fee with relatively competitive interest rate calculation system referring to agreed terms and condition to provide simplification and convenience in performing transaction.
Tabungan-Ku Tabungan bagi nasabah perorangan dengan keringanan dan kemudahan persyaratan guna memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi sekaligus menumbuhkembangkan kesadaran menabung bagi masyarakat.
Tabungan-Ku Personal saving with simple and easy terms and conditions to give simplicity and comfort in transaction, as well as to promote saving awareness for the society
Tabungan Pintar Tabungan berjangka dengan pemberian bunga di atas bunga tabungan biasa dengan berbagai keuntungan, kemudahan, dan fleksibilitas guna membantu masyarakat dalam melakukan perencanaan keuangan di masa mendatang serta memberikan kepastian perolehan dana bagi penabung maupun ahli waris sesuai target waktu yang diinginkan dengan manfaat asuransi tanpa premi dan biaya administrasi.
Pintar Saving Time deposit with higher interest compared to ordinary saving with varoius benefits, easiness and flexibility to assisst society in performing future financial planning as well as providing fund support guarantee for customers or their heir on expected maturity time without premiumfee and administration-fee benefit.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
47
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
48
Tabungan Pilar Tabungan berjangka yang diperuntukan baik bagi nasabah perorangan maupun badan usaha dengan 1 (satu) kali penyetoran yang memberikan jaminan utama berupa penggantian rawat inap gratis dan jaminan tambahan lain sesuai syarat yang disepakati sehingga dapat memberikan manfaat investasi optimal.
Pilar Saving Plan savings dedicared both for individual or corporate as well as business entity customers with a (one) time deposit that provides main insurance in form of free hospitalized fee and other additional benefits based on agreed terms and condition that will be able to provide optimum investment benefit.
Tabungan Koperasi Tabungan yang diperuntukkan bagi koperasi pegawai negeri sebagai persyaratan dalam proses pembiayaan modal kerja koperasi sekaligus menumbuhkembangkan kesadaran pemupukan modal kerja atas perolehan bunga tabungan sesuai dengan syarat yang disepakati.
Cooperative Saving Saving product dedicated for public servant cooperative as the cooperative working capital loan requirement as well as growing working capital foster awareness on saving interest rate income referring to approved terms and condition.
Deposito Sejahtera Produk investasi berjangka yang diperuntukan bagi nasabah perorangan maupun badan usaha dengan keuntungan bunga optimal dan penarikan yang hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu yang disepakati.
Sejahera Time Deposit Time-based investment product dedicated for individual or business entity customers with optimum interest benefit with withdrawal that only able to be conducted after particular agreed maturity time.
Giro Sejahtera Simpanan yang diperuntukkan bagi perorangan maupun badan usaha guna menunjang kelancaran aktivitas keuangan dan bisnis yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan atau alat pembayaran lainnya.
Sejahtera Current Accounts Saving product dedicated to individual or business entity to support financial and business activity that the withdrawal can be conducted at anytime by using cheque, bilyet giro or other mode of payments.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
PRODUK PEMBIAYAAN
LOAN PRODUCTS
Kredit Koperasi Pembiayaan yang diberikan kepada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) untuk memberikan kemudahan bagi koperasi dalam memupuk modal kerja sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan simpan pinjam anggota dengan perolehan manfaat berupa perlindungan asuransi tanpa premi dan penangguhan pembayaran sisa kredit anggota koperasi oleh pihak asuransi sesuai dengan syarat yang disepakati.
Koperasi Loan Loan product dedicated to Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) to provide easiness for the cooperative in fostering working capital that will be able to support members’ savings and loan demand fulfillment provided by benefit in form of free-premium insurance protection and cooperative members’ loan balance deferral by insurance party referring to agreed terms and condition.
Kredit Investasi Pembiayaan jangka menengah/panjang untuk pemenuhan kebutuhan barang-barang modal dalam rangka rehabilitasi, moderenisasi, dan perluasan usaha untuk memberikan kemudahan dalam mewujudkan rencana dan kebutuhan investasi nasabah.
Investment Loan Middle/long term loan facility to fulfill capital goods necessity regarding business expansion, rehabilitation and modernization to provide easiness in realizing customers’ investment plan and demand.
Kredit Agunan Tunai Pembiayaan bagi perorangan maupun badan usaha dengan pemberian kredit sampai dengan 90% dari nominal deposito yang diagunkan dan jangka waktu yang disesuaikan dengan jangka waktu deposito atau lebih untuk tujuan berbagai keperluan dengan pola pemberian kredit secara langsung dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran atau bentuk lainnya.
Cash Collateral Loan Loan product both for individual or business entity customers by providing loan up to 90% from guaranteed deposit nominal and maturity time adjusted to the deposit’s maturity time or more aiming to support several needs within direct loan schemen in form of current Account or other loan products.
Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) Pembiayaan bagi perorangan untuk pembelian kendaraan bermotor baik kendaranaan baru maupun bekas dengan suku bunga pinjaman yang bersaing, jangka waktu yang fleksibel, dan asuransi all risk.
Motor Vehcile Loan Loan product dedicated for individual customer to purchase motor vehicle both new or used with competitive interest rate, flexible tenor and all-risk protection facility.
Kredit Multiguna Pembiayaan yang diperuntukan bagi perorangan maupun kelompok guna membantu debitur memenuhi berbagai keperluan dengan keringanan dan kemudahan persyaratan yang didasarkan atas penghasilan tetap atau rata-rata debitur dan dapat disertai dengan agunan kebendaan. Pemberian pembiayaan dilakukan dengan plafond maksimal hingga Rp1 miliar dan dengan jangka waktu maksimal selama 5 (lima) tahun.
Multiguna Loan Loan product dedicated for individual or group to assist debtor in fulfilling several necessities with easy and simple requirements based on debtors’ fixed or average income and also equipped with material collateral. The loan provision was conducted with maximum plafond up to Rp1 billion with maximum maturity time of 5 (five) yeras period.
Kredit Koperasi Pegawai Pembiayaan dalam mata uang rupiah yang diperuntukkan bagi pegawai bank aktif dalam pengelolaan kebutuhan untuk kepemilikan saham Bank bagi pegawai, memenuhi kebutuhan pegawai yang mengajukan pinjaman kepada koperasi pegawai, serta penyewaan mobil kepada Bank.
Employee Coopeative Loan Loan product in Rupiah account dedicated for active bank employees in managing demand on Bank’s share ownership for the employees, fulfilling employees’ necessity that propose loan to employees cooperative as well as car rental to the Bank.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
49
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
JASA BANK
50
SERVICES OF THE BANK
ATM Sarana yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan berbagai transaksi penarikan maupun pemindahbukuan dana dari ATM Bank Kesejahteraan dan di seluruh jaringan ATM Bersama.
ATM A facility that provides convenience for the customers in performing several withdrawal or transfer transaction from Bank Kesejahteraan ATM and at every ATM Bersama network.
Billing Payment Layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan pelanggan pada pihak ketiga (PLN, Telkom, Telkomsel, TV Berlangganan, dan pembelian voucher pulsa) melalui setoran uang kas atau debet rekening melalui teller.
Billing Payment The banking facility in receiving customers’ billing payment on third parties (PLN, Telkom, Telkomsel, Subscribed TV, and cellular phone balance voucher purchase) through cash deposit or account debting through teller.
Kliring Penyelesaian pembayaran atau transaksi antarbank melalui warkat dengan memindahkan saldo kepada pihak yang berhak dalam satu wilayah kliring.
Clearing Refers to inter-bank payment or transaction settlement through letter (warkat) by transferring balance to the obligatory party on one clearing area.
RTGS (Real Time Gross Settlement) Penyelesaian transaksi pembayaran yang dilakukan per transaksi dan bersifat real time sesuai dengan perintah dan penerimaan pembayaran dalam satu kota maupun dalam kota.
RTGS (Real Time Gross Settlement) Payment transaction settlement performed per transaction in real time manner referring to payment order and receipt both at the same or different cities.
Transfer Pemindahan dana antarbank dalam wilayah kliring lokal.
Transfer Inter-bank fund transfer on local clearing area.
Bank Garansi Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga berupa jaminan pembayaran sebagai kesanggupan bank dalam memenuhi kewajibannya kepada pihak penerima jaminan apabila dalam suatu kondisi yang telah ditetapkan, pihak yang dijamin tidak dapat memenuhi kewajibannya.
Guarantee Bank Written agreement provided by the bank to third party in form of payment gurantee as the bank’s ability in fulfilling its obligation to the collateral receiver party if there is any condition implemented, the guaranteed party failed to accomplish his/her obligation.
Electronic Payroll Jasa pembayaran gaji karyawan dari suatu lembaga atau institusi melalui teknologi guna memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi nasabah.
Electronic Payroll Employees payroll facility from certain institution using technology application to simplify and provide convenience to the customers.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Jaringan Kerja Operational Network
Padang
Kalimantan Selatan
Makassar
Jakarta Semarang Surabaya Bandung
Sejak pertama kali beroperasi pada tahun 1992, Bank Kesejahteraan tetap berkomitmen untuk menjadi bank pilihan dan kebanggan yang senantiasa menjaga aktivitas usahanya dengan menyediakan berbagai produk dan layanan sekaligus dalam infrastruktur yang memadai, salah satunya melalui ketersediaan jaringan kantor sehingga dapat menjangkau dan memenuhi kebutuhan setiap nasabah yang pada akhirnya dapat memberikan dampak positif terhadap penguatan pertumbuhan bisnis Bank Kesejahteraan dalam jangka panjang.
Since initial operation in 1992, Bank Kesejahteraan maintains its commitment to be chosen and proud bank that always preserves its business activity by providing various products and services simultaneously on appropriate infrastructure, such as within the office network availability that is able to reach and fulfill every customers’ needs which will encourage positive impact of long-term business growth enforcement of Bank Kesejahteraan.
Pada bulan April 2013, Bank Kesejahteraan kembali menambah 1 (satu) jaringan layanannya berupa kantor cabang yang terletak di Banjarmasin agar dapat memperluas layanannya di wilayah Indonesia sehingga pada penghujung tahun 2013 Bank Kesejahteraan telah memiliki 6 (enam) kantor cabang, 5 (lima) kantor cabang pembantu, dan 12 ATM yang tersebar di wilayah operasional kantor cabang dan kantor cabang pembantu.
In April 2013, Bank Kesejahteraan expaned 1 (one) service network of branch office in Banjarmasin to grow the service nationwide that as end of 2013, Bank Kesejahteraan was supported by 6 (six) branch offices, 5 (five) supporting branch offices and 12 ATM machines spread in branch offices and supporting branch offices operational area.
KANTOR CABANG DAN KANTOR CABANG PEMBANTU
BRANCH OFFICE AND SUPPORTING BRANCH OFFICES
Sebagai langkah untuk memastikan Visi dan Misi Bank Kesejahteraan dapat tersosialisasi dan terwujud dengan maksimal, Bank Kesejahteraan senantiasa memastikan jalannya kegiatan operasional bisnis Bank sesuai fungsi masing-masing kantor cabang. Perkembangan kantor cabang dapat berubah sesuai dengan pencapaian kinerja dari
As an initiative to ensure Bank Kesejahteraan’s vision and mission has been optimally realized and socialized, Bank Kesejahteraan always supervises operational activity performed by every office networks both branch office or supporting branch office referring to each branch office function. The development at each branch office is highly
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
51
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
52
masing-masing kantor cabang tersebut sebagai wujud dari kerjasama tim dari seluruh karyawan yang berada di kantor cabang tersebut dalam mewujudkan setiap inistiatif strategis perusahaan.
depended on its employees in implementing every company’s strategic initiatives. Branch office development can be transformed referring to performance achievement from each branch office.
Penilaian kinerja setiap kantor cabang secara rutin dan berkala selalu dipantau oleh manajemen sesuai fungsinya. Setiap kantor cabang induk harus senantiasa mengawasi kantor cabang pemabantu yang berada di bawah ruang lingkupnya. Itu sebabnya, produk dan layanan yang ditawarkan oleh kantor cabang pembantu sama dengan yang ditawarkan oleh kantor cabang, hanya saja pada kantor cabang memiliki kewenangan dalam melakukan persetujuan untuk pemberian kredit sedangkan kantor cabang pembantu lebih difokuskan dalam penghimpunan dana pihak ketiga.
Performance appraisal for every branch office is periodically and regularly carried and monitoired by the management based on the function. Every holding branch office has to oversee Supporting Branch Office under its scope. Therefore, products and services offered by Supporting Branch Offices are similar with one offered by Branch Office with different in authority held by Branch Office to adjust approval of loan disbursement while the Supporting Branch Office is more focused in collecting third party fund.
ATM DAN KARTU ATM
ATM AND ATM CARD
Seiring perkembangan Bank Kesejahteraan yang semakin positif di tengah kemajuan teknologi dan tuntutan gaya hidup masyarakat yang semakin dinamis dengan segala kemudahan, maka Bank Kesejahteraan juga terus berkomitmen untuk ikut aktif berkontribusi positif dalam menyediakan segala kemudahan dan kenyamanan untuk bertransaksi dengan layanan Bank Kesejahteraan. Hal tersebut tercermin melalui pengembangan jaringan mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang tersebar di setiap jaringan kantor cabang maupun kantor cabang pembantu. Selain tergabung dalam jaringan ATM Bersama, Bank Kesejahteraan juga telah bergabung dalam jaringan ALTO. Dengan demikian, seluruh nasabah Bank Kesejahteraan dapat mengakses layanan menggunakan kartu ATM Bank Kesejahteraan di lebih dari 35.000 mesin ATM berlogo ATM bersama dan ALTO.
In line with more positive growth of Bank Kesejahteraan in the midst of technology and society’s lifestyle demand that is more dynamic with wide range of simplification offered, Bank Kesejahteraan is also committed to actively provide positive contribution in providing every comfort and simplification in performing transaction with Bank Kesejahteraan’s services. This is reflected from ATM (Automatic Teller Machine) network development spread at every branch office and supporting branch office. Besides, joining ATM Bersama network, as the end of october 2012, Bank Kesejahteraan has participated on ALTO network. Therefore, every Bank Kesejahteraan’s customers will be able to access our service utilizing Bank Kesejahteraan ATM card in more than 35.000 ATM machines with ATM bersama and ALTO logo.
Sepanjang tahun 2013, Bank Kesejahteraan telah memiliki 12 mesin ATM dengan jumlah pemegang kartu ATM Bank Kesejahteraan sebanyak 13.821. Jumlah tersebut merangkak naik sebesar 23% dari jumlah pemegang tahun 2012.
In 2013, Bank Kesejahteraan had 12 ATM machines with total Bank Kesejahteraan ATM card holder reached to 13,821 customers. The number is escalating by 23% from total cardholders in 2012.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Alamat Kantor Pusat Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Address of Head Office, Branch Office and Supporting Branch Office
KANTOR PUSAT HEAD OFFICE
KANTOR CABANG BRANCH OFFICES
Gedung IKP-RI Jl. R.P Soeroso No. 21 Jakarta Pusat 10330, Indonesia Telepon. (62-21) 3100422 (62-21) 3100448 (62-21) 3100204 (62-21) 3100205 Faksimili. (62-21) 3102970 Email:
[email protected]
Jakarta Gedung IKP-RI Jl. R.P Soeroso No. 21 Jakarta Pusat 10330, Indonesia Telepon. (62-21) 3107010 Faksimili. (62-21) 31902333 Email:
[email protected] Semarang Jl. Ahmad Yani No. 153 Semarang 60241, Indonesia Telepon. (62-24) 8419727 Faksimili. (62-24) 8419726 Email:
[email protected]
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
53
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Surabaya Jl. Tunjungan No. 42-48 Surabaya 60275, Indonesia Telepon. (62-31) 5473136 (62-31) 5474339 (62-31) 5474492 Faksimili: (62-31) 5474474 Email:
[email protected] Bandung Jl. Abdul Rivai No.1D, Cihampelas Bandung 40171, Indonesia Telepon. (62-22) 4266638 Faksimili. (62-22) 4218951 Email:
[email protected] Padang Jl. Belakang Olo No. 53 B Padang 25112, Indonesia Telepon. (62-751) 811129 Faksimili. (62-751) 811130 Email:
[email protected] Makasar Jl. A.P. Petarrani No. A-100 Makasar 90222, Indonesia Telepon. (62-411) 453141 Faksimili. (62-411) 453074 Email:
[email protected] Banjarmasin Jl. Gatot Subroto No.4-5, Kebun Bunga Banjarmasin, Kalimantan Selatan-Indonesia Telepon. (62-511) 3252550 Faksimili. (62-511) 3255949 Email:
[email protected]
54
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
KANTOR CABANG PEMBANTU SUPPORTING BRANCH OFFICE Sudirman Wisma Bumiputera Lantai Dasar Jl. Jend. Sudirman Kav. 75 Jakarta Selatan 12910, Indonesia Telepon. (62-21) 5224531 Faksimili. (62-21) 5224513 Email:
[email protected] Kebayoran Gedung AJB Bumiputera Jl. Wolter Monginsidi No. 86 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170, Indonesia Telepon. (62-21) 2700270, 2700208 Faksimili. (62-21) 7262962 Email:
[email protected] Tugu Pahlawan Jl. Pasar Besar No. 38 B Surabaya 60174, Indonesia Telepon. (62-31) 3574045 Faksimili. (62-31) 3574044 Email:
[email protected] Lengkong Wisma GKP-RI Jawa Barat Jl. Lengkong Besar No. 4 Bandung 40261, Indonesia Telepon. (62-22) 4263178 Faksimili. (62-22) 4210456 Kudus Jl. Raden Agil Kusumadya No.32 Kudus, Jawa Tengah, Indonesia Telepon. (62-91) 432334 Faksimili. (62-91)430353
Lembaga Profesi Penunjang Supporting Professional Agency
KANTOR AKUNTAN PUBLIK Public Accountant Office Drs. J. Tanzil & Rekan Wisma Bumiputera 18th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.75 Jakarta 12910, Indonesia Tel: (62-21) 525-2737 Fax: (62-21) 573-1676 Email:
[email protected] Website: www.jtanzilco.com
NOTARIS DAN PPAT Notary and Land Deed Official Ny. Judy Sentana, SH, MH Rukan Permata Senayan Blok C-5 Jl. Tentara Pelajar, Patal Senayan Jakarta 12210, Indonesia Tel: (62-21) 5794-0888 Fax: (62-21) 5794-0728
KANTOR JASA PENILAI PUBLIK Public Appraisal Service Agency Felix Sutandar & Rekan Jl. Balikpapan I No. 6 Jakarta Pusat 10130, Indonesia Tel: (62-21) 63851341-42-43 Fax: (62-21) 63851340 Email:
[email protected] Homepage: www.felixsutandar.com
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
55
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Struktur Organisasi Organization Structure
DEWAN KOMISARIS - KOMITE AUDIT - KOMITE PEMANTAU RISIKO - KOMITE REMUNERASI & NOMINASI
- KOMITE MANAJEMEN RISIKO - KOMITE ASSET & LIABILITY - KOMITE MANAJEMEN KEPEGAWAIAN - KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR KEPATUHAN & MANAJEMEN RISIKO
DIVISI TEKNOLOGI
DIVISI AUDIT
Brazano R. Hakim
I Nyoman Sidia
BIDANG PERENCANAAN TEKNOLOGI & SUPPORT
BIDANG AUDIT
Lianto S. Lie
Aji Pamungkas BIDANG PENGEMBANGAN APLIKASI TEKNOLOGI
Ateng Kusnawan BIDANG OPERASIONAL TEKNOLOGI
Ali Aktar Khan BIDANG PERENCANAAN KORPORASI
BIDANG INTERNAL CONTROL
Chandra Dewi
BIDANG TREASURY
DIVISI MANAJEMEN RISIKO PJS. Yoga Permana Haris
BIDANG ANALISA KESEHATAN BANK DAN RISIKO
BIDANG ANALISA RISIKO KREDIT *
DIVISI SDM
Dhini Laswita
BIDANG PENGEMBANGAN SDM
Widyo Hapsoro
BIDANG ADMINISTRASI SDM
Sri Murtanti
Tonny Hidayat
BIDANG KESEKRETARIATAN
Tri Widiyanti
Setiawan Harsono BIDANG PENGELOLAAN LIKUIDITAS
Edie Surachman
BIDANG KEPATUHAN
Agha Rifqy M
* Sampai dengan akhir tahun 2013, belum terdapat pengisian jabatan/As end of 2013, the position remained vacant.
56
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Sekretaris Direksi
DIREKTUR PENGEMBANGAN BISNIS
DIREKTUR DANA & LAYANAN
DIVISI PEMASARAN KREDIT
DIVISI HUKUM DAN REMEDIAL
DIVISI DANA & PENGEMBANGAN PRODUK
R.S. Purnomo
Pudji Widojomo
Evangelina Sintawati
BIDANG KREDIT KPRI WILAYAH BARAT
BIDANG ADMINISTRASI & REVIEW KREDIT
Wahyuli Riza Ghani
Roedhi Hermawanto
BIDANG KREDIT KP-RI WILAYAH TIMUR
BIDANG PENYELESAIAN KREDIT HAPUS BUKU
Putera Abdillah
Arland Bestianto
DIVISI OPERASI
Anjar Pratikno
BIDANG RTGS/SKN DAN SETTLEMENT
BIDANG PEMASARAN DANA*
Benny Abrido BIDANG PENGEMBANGAN PRODUK
BIDANG UMUM
Endang Wijayanti
M. Fitrah Basri BIDANG SQA
BIDANG KREDIT UMUM *
Ita Martini Sulistiawaty
BIDANG MONITORING & PENGENDALIAN KREDIT
BIDANG ATM CENTER
Mochamad Isnaeny
Bambang Hendra Setiarko BIDANG AKUNTANSI DAN LAPORAN
Leli Indrayanti CABANG
CABANG PEMBANTU
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
57
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Informasi Bagi Investor Information For Investors KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM PER 31 DESEMBER 2013
COMPOSITION OF SHAREHOLDERS AS OF DECEMBER 31ST, 2013
Jumlah Pemegang Saham Bank Kesejahteraan sampai dengan akhir tahun 2013 masih berjumlah 6 institusi dengan komposisi kepemilikan saham terbesar dimiliki oleh Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) sebagai induk dari seluruh koperasi pegawai di Indonesia yang sekaligus menjadi segmen pasar utama bagi kegiatan bisnis Bank Kesejahteraan.
Total shareholders of Bank Kesejahteraan as end of 2013 was 6 institutions with largest shares ownership composition owned by Holding of Pegawai Republic Indonesia Cooperatives (IKPRI) as the Holding of entire employee cooperative in Indonesi also as primary market segment for business activity of Bank Kesejahteraan.
1,79%
1,46%
0,92%
11,65% PEMEGANG SAHAM/SHAREHOLDERS
IKPRI
2013 (%)
23,09%
PT Recapital Advisors PT Taspen (Persero) DP. Jasa Raharja DP. Jasindo Kopeg BKE
61,09% PEMEGANG SAHAM/SHAREHOLDERS 1.
IKPRI
2. 3. 4. 5. 6.
Kopeg BKE
NOMINAL SAHAM/PAR VALUE (Rp)
KOMPOSISI/COMPOSITION (%)
12.057.297
120.572.970.000
61,09
PT Recapital Advisors
4.556.624
45.566.240.000
23,09
PT Taspen (Persero)
2.298.736
22.987.360.000
11,65
DP. Jasa Raharja
353.607
3.536.070.000
1,79
DP. Jasindo
288.287
2.882.870.000
1,46
Total
58
JUMLAH LEMBAR SAHAM/ TOTAL SHARES
181.941
1.819.410.000
0,92
19.736.492
197.364.920.000
100,00
KINERJA SAHAM BANK KESEJAHTERAAN
PERFORMANCE OF BANK KESEJAHTERAAN SHARES
Sebagai bentuk komitmen transparansi kepada publik maka Bank Kesejahteraan telah meminta lembaga penilai independen Kantor Jasa Penilai Publik yang bekerja sesuai dengan profesional penilai untuk melakukan penilaian terhadap keseluruhan saham sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) guna memperkirakan nilai pasar wajar yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah. Bank Kesejahteraan menggunakan hasil penilaian tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan jual beli saham.
As an actualization of transparency commitment to the public, Bank Kesejahteraan has proposed the independent rating agency of Public Rating Service Agency that supported by professional assessor to perform assessment on overall shares referring to Indonesian Rating Standard to measure fair market value stated in Rupiah currency. Bank Kesejahteraan utilizes the rating result as the consideration to conduct shares trading.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Penetapan nilai saham Bank Kesejahteraan di tahun 2013 telah dilakukan penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Felix Sutandar & Rekan dengan hasil Nilai Pasar Wajar atas keseluruhan saham sebesar Rp24.229,-
Determination of Bank Kesejahteraan shares value in 2013 was conducted through appraisal form Felix Sutandar & Partners Public Appraisal Agency with Fiar Market Value of entire shares of Rp24,229.
Perkembangan Harga Saham Bank Kesejahteraan/Bank Kesejahteraan Shares Price Trend Tahun/Year
Harga Pasar/Market Value (Rp)
Harga Buku/Book Value (Rp)
2013
24.229
15.401
2012
27.062
16.513
2011
29.549
16.875
DIVIDEN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND AND DIVIDEND POLICY
Pembagian dividen di Bank Kesejahteraan telah dilakukan berdasarkan kebijakan yang telah disepakati oleh seluruh Pemegang Saham dengan kebijakan sebagai berikut:
Dividend payment in Bank Kesejahteraan has been conducted based on a policy agreed by all shareholders with detail of policy as follows:
1. Jenis dan besaran pembayaran dividen baik dividen tunai maupun dividen saham diambil dari laba bersih setiap tahunnya yang akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. 2. Keputusan dalam membayarkan kebijakan dividen dilakukan dengan melihat jumlah perolehan laba, kondisi keuangan dan likuiditas termasuk kecukupan pemenuhan modal bank (CAR), kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta faktor-faktor lain yang disesuaikan dengan arahan seluruh Pemegang Saham.
1. Dividend payment amount and type both cash or shares dividend derived from net income annually will be executed after approved at the Annual general Meetings of Shareholders (AGMS).
Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 12 Maret 2014, Bank Kesejahteraan telah melakukan pembayaran dividen untuk tahun buku 2013 sebesar 95,54% dari laba bersih atau senilai Rp46.696.540.072,- dengan komposisi pembayaran dalam bentuk dividen tunai dan dividen saham yang disesuaikan dengan keinginan para pemegang saham. Rasio pembayaran yang dilakukan dalam bentuk dividen saham pada tahun 2013 menurun rasio pembayaran dividen dalam bentuk saham pada tahun 2012. Hal ini menjadi komitmen seluruh Pemegang Saham untuk memperbaiki komposisi kepemilikan saham Bank Kesejahteraan sesuai dengan PBI No.14/8/PBI/2012 tentang Kepemilikan Saham Bank Umum.
Pursuan to Decision of General Meetings of Shareholders (GMS) held on March 12th, 2014, Bank Kesejahteraan has distributed dividend for fiscal year 2013 95.54% from net income or in amount of Rp46,696,540,072 with payment composition in cash dividend and shares dividend in referring to aspiration of the shareholders. Payment ratio of shares divididend in 2013 was decreased from payment of shares dividend in 2012. This as the commitment of the Shareholders to improve shareownership composition of Bank Kesejahteraan based on PBI No. 14/8/PBI/2012 regardign Sharesownership of Commercial Banks.
2. Decision in distributing dividend policy by considering profit amount, financial and liquidity condition, including bank’s capital adequacy ratio (CAR), compliance to applicable law and regulation, and other factors adjusted to the directions stated by the Shareholders.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
59
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Pembayaran Dividen Bank Kesejahteraan Tahun Dividen/Dividend Year
Jumlah Dividen/Total Dividend (Rp)
Dividen Per Lembar Saham (Rp)/ Dividend Per Shares (Rp)
Rasio Pembayaran Dividen Dividend Payout Ratio
2013
46.696.540.072
2.366
95,54%
2012
47.127.422.700
2.700
95,84%
2011
39.136.458.750
2.650
88,89%
2010
30.920.742.000
2.250
86,37%
2009
19.875.203.040
1.680
90,68%
*) Rasio Dividen: Dividen/Laba Bersih/Dividend Ratio: Dividend/Net Income
60
STRUKTUR PERMODALAN
CAPITAL STRUCTURE
Bank Kesejahteraan senantiasa berupaya untuk terus menjaga komitmennya dalam memenuhi setiap ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia dalam memperkuat struktur permodalan perbankan Indonesia. Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan merekomendasikan agar penguatan permodalan pada Bank Kesejahteraan terus dioptimalkan dengan sumber yang berasal dari laba perusahaan yang mengacu kepada strategi dan persyaratan organisasi dengan mempertimbangkan dan memperhatikan peraturan yang berlaku serta perkembangan ekonomi dan komersial.
Bank Kesejahteraan always maintain its commitment to comply with every regulation implemented by Bank Indonesia regarding capital management compliance. capital structure policy at Bank Kesejahteraan is implemented referring to organization’s requirement and strategy by considering and noticing several appicable regualtion as well as economy and commercial development.
Kebijakan yang ditetapkan oleh Bank Kesejahteraan dilakukan dalam rangka:
Several policies implemented by Bank Kesejahteraan are conducted for:
1. Menjaga kondisi struktur permodalan yang kuat dalam menjaga kepercayaan pemodal dan kreditur sehingga diharapkan dapat menjaga perkembangan bisnis di masa mendatang. 2. Memperhitungkan pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian kepada seluruh Pemegang Saham dengan menjaga keseimbangan tingkat keamanan dalam menjalankan aktivitas bisni dan kegiatan operasional bank.
1. Maintaining strong capital structure in preserving investor and creditor’s trust that is expected able to preserve business development in the future.
Sepanjang tahun 2013, Bank Kesejahteraan telah mampu menjaga kecukupan modal yang dimiliki dengan nilai realisasi CAR sebesar 12,28%, di atas CAR minimum yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 8%. Hal ini menunjukkan kondisi permodalan Bank Kesejahteraan yang cukup sehat karena didominasi oleh komposisi Modal Inti dengan dominasi perolehan yang bersumber dari laba perusahaan.
In 2013, Bank Kesejahteraan has succeed in maintaining capital adequacy with CAR realization of 12.28% of minimun CAR required by Bank Indonesia which is 8%. This is indicated equity of Bank Kesejahteraan is relatively sound which is dominated by Core Capital composition with most acquisition form Company’s profit.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
2. Calculating impact of capital level with payout to the shareholders by maintaining security level balance in carrying bank’s operational activity and working process.
Posisi Modal Bank Kesejahteraan 2013
2012
2011
(dalam Jutaan Rupiah/in million Rupiah) Modal Inti Modal Pelengkap Jumlah Modal
260.290
240.814
211.659
32.024
34.511
18.355
292.314
275.325
230.014
2.098.006
2.052.771
1.936.138
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko Risiko Kredit Risiko Pasar
-
-
-
281.772
220.504
180.386
2.379.778
2.273.275
2.116.524
Dengan memperhitungan Risiko Kredit
13,93%
13,41%
11,88%
Dengan memperhitungan Risiko Kredit dan Pasar
13,93%
13,41%
11,88%
Dengan memperhitungan Risiko Kredit dan Operasional
12,28%
12,11%
10,87%
Dengan memperhitungan Risiko Kredit, Operasional, dan Pasar
12,28%
12,11%
10,87%
Risiko Operasional Total ATMR
Rasio Kecukupan Modal
Berdasarkan struktur permodalan Bank Kesejahteraan tersebut, maka posisi modal disetor terhadap modal dasar Bank Kesejahteraan, adalah sebagai berikut:
Referring to Bank Kesejahteraan’s capital structure, paid-in capital to authorized capital position of Bank Kesejahteraan is as follows:
2013 Keterangan Description
2012
Nominal Saham Shares Nominal
Modal Dasar
20.000.000
200.000.000.000,-
20.000.000
200.000.000.000,-
20.000.000
200.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor
19.736.492
197.364.920.000
16.620.944
166.209.440.000,-
13.865.275
138.652.750.000,-
263.508
2.635.080.000
3.379.056
33.790.560.000,-
6.134.725
61.347.250.000,-
Saham dalam Portepel
Jumlah Saham Total Shares
2011
Jumlah Saham Total Shares
Nominal Saham Shares Nominal
Jumlah Saham Total Shares
Nominal Saham Shares Nominal
KEPEMILIKAN SAHAM DAN SHARES OPTION
SHARESOWNERSHIP AND SHARES OPTION
Bank Kesejahteraan belum menjadi public listed company maka sampai dengan akhir tahun 2013 seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Kesejahteraan tidak memiliki shares option terhadap saham Bank Kesejahteraan.
Bank Kesejahteraan has not become public listed company due as end of 2013 every member of Board of Commissioners, Board of Directors and Executives of Bank Kesejahteraan did not have shares option of Bank Kesejahteraan’s shares.
DAFTAR ENTITAS ANAK DAN STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN
LIST OF SUBSIDIARIES AND CORPORATE GROUP STRUCTURE
Bank Kesejahteraan tidak memiliki entitas anak pada struktur grup perusahaan sampai dengan tahun 2013.
As of 2013, Bank Kesejahteraan does not have subsidiary on corporate group structure.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
61
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
PENAWARAN UMUM (IPO) DAN PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) AND IPO PROCEEDS REALIZATION
Bank Kesejahteraan merupakan salah satu bank swasta nasional non devisa yang merupakan private company tertutup yang tidak menjual sahamnya kepada publik. Oleh karena itu, sampai dengan akhir tahun 2013 Bank Kesejahteraan tidak memiliki aktivitas korporasi yang terkait dengan penawaran umum (initial public offering) baik melalui penerbitan surat hutang atau obligasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya.
Bank Kesejahteraan is one of national private non-foreign exchange banks that also a closed private company that does not offer it shares to the public. Therefore, as end of 2012, Bank Kesejahteraan did not perform corporate activity related to securities listing or initial public offering fund proceed both through bonds or obligation issuance that may affect changes on other securities.
INFORMASI BAGI INVESTOR INFORMATION FOR INVESTOR PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (62-21) 3100448/3100422
[email protected] www.bankkesejahteraan.co.id Gedung IKP-RI Jl. R.P. Soeroso No. 21 Jakarta 10330, Indonesia
62
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
63
Tinjauan Operasional Operational Review 66 Prospek Usaha Business Prospects
67 Rencana Strategis Tahun 2014 Strategic Plan 2014
70 Aspek Pemasaran Marketing Aspect
70 Kegiatan Usaha Penghimpunan Dana Fund Collection Activity
71 Kegiatan Usaha Penyaluran Kredit Lending Business
73 Jaringan dan Layanan Service and Network
74 Peningkatan Layanan Service Improvement
TINJAUAN OPERASIONAL OPERATIONAL REVIEW
Prospek Usaha dan Strategi Umum 2014 Business Prospec and General Strategy 2014
66
PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECTS
Tahun 2014, perekonomian dunia terus menunjukkan tandatanda perbaikan terutama pada negara maju seperti Amerika Serikat dan Tiongkok dimana pertumbuhan negara maju diperkirakan berada pada level 3,2% yang menunjukkan peningkatan dari pertumbuhan ekonomi 2013 yang hanya berada pada level 2,4% (sumber: World Bank). Membaiknya kondisi perekonomian pada negara maju secara tidak langsung memberikan angin segar bagi negara berkembang, seperti Indonesia.
In 2014, global economy continues to indicate recovery mainly in developed countries such as United States and China where the economic growth of developed countries is estimated to reach 3.2% which improve from economic growth in 2013 which only at 2.4% level (source: World Bank). Progressive trend of economic growth in developed countries will indirectly encourage more favorable condition for developing countries, as Indonesia.
Pertumbuhan konsolidasi perekonomian Indonesia tahun 2014 diprediksi oleh Bank Indonesia berada pada level 5,86,2% dengan tingkat inflasi sebesar 4,5 ± 1%. Meskipun tapering atau pengurangan stimulus yang dilakukan Bank Sentral memberikan dampak pada laju perekonomian Indonesia namun perekonomian akan tetap stabil apabila fundamental Indonesia semakin kuat. Oleh karena itu, pemerintah dan regulator terus melakukan perbaikan infrastruktur dan reformasi birokrasi dalam rangka mengejar pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Indonesian economic consolidation trend in 2014 is estimated by Bank Indonesia to be at 5.8 - 6.2% level with inflation rate of 4,5 ± 1%. Despite tapering of or stimulus reducation implemented by Bank Indonesia which encourage certain impact to Indonesian economic growth, the economy will remain stable if Indonesian fundamental is stronger. Therefore, the Government and regulator will continuously perform infrastructure improvement and bureaucracy reform to chase long-term economic growth.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 diperkirakan akan tetap didominasi pertumbuhan kelas menengah yang semakin pesat sehingga mendorong kenaikan konsumsi domestik, penyelenggaranaan Pemilu 2014, dan peningkatan komposisi jumlah penduduk usia produktif. Di Indonesia, akses dan kemampuan masyarakat terhadap jasa di sektor keuangan masih lemah. Kondisi tersebut terlihat dari rasio kredit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang masih berada di level 32% dan masih jauh di bawah negara-negara Asia Tenggara.
Indonesian economic growth in 2014 is estimated will still be dominated by rapid middle-class growth that will drive domestic consumption growth, the General Election 2014 and increasing productive age population. In Indonesia, particularly, public access and capacity in financial sector is relatively low. The condition is as referred from loan to Gross Domestic Product (GDP) ratio which below 32% level and still far below the Southeast Asia countries.
Berdasarkan beberapa kondisi tersebut, perbankan Indonesia perlu mempersiapkan langkah dalam rangka meningkatkan kinerja bisnisnya dengan pengelolaan risiko yang optimal. Bank Kesejahteraan melihat industri perbankan memiliki prospek bisnis yang sangat menjanjikan sekaligus menantang untuk tetap tumbuh.
Based on those conditions, Indonesian banking shall prepare certain initiatives to boost business performance through optimum risk management. Bank Kesejahteraan views that banking industry holds promosing and challenging business prospects to remain gorw.
Tingginya jumlah koperasi, khususnya koperasi pegawai negeri yang ada di Indonesia menjadikan Bank Kesejahteraan memiliki peluang usaha yang cukup baik dalam rangka membantu kebutuhan modal kerja koperasi sehingga dapat terus berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil beserta keluarganya melalui jalinan kemitraan dengan koperasi. Dengan demikian Bank Kesejahteraan
High number of cooperatives, mainly civil servant cooperatives in Indonesia brings Bank Kesejahteraan to a prospective business prospects to support working capital demand for the cooperatives to actively participates in realizing welfare for the Civil Servants and their families through the partnership with the cooperatives. Therefore, Bank Kesejahteraan will contribute for Indonesian economy through various policies
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
dapat turut menyumbang kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui berbagai kebijakan yang disusun untuk terus memperbaiki dan memperkuat infrastruktur dari segala sisi.
prepared to improve and strengthen the infrastructure from several aspects.
Fokus penguatan konsolidasi yang dilakukan Bank Kesejahteraan selama tahun 2013 akan tertuju pada peningkatan outstanding dan jumlah nasabah baik untuk bidang penyaluran kredit maupun dalam penghimpunan dana, peningkatan jumlah pengguna e-channel untuk meningkatkan fee based income, pemenuhan kuantitas SDM dan pembentukan SDM yang profesional, penyempurnaan dukungan teknologi, serta berbagai kebijakan intern yang diselaraskan dengan kebijakan dan peraturan regulator.
Focus of consolidation initiative carried by Bank Kesejahteraan throughout 2013 will be directed towards increasing outstanding and number of customers both on loan disbursement and fund collection segment, increasing e-channel users to raise fee-based income, fulfliing HR quantity and creating professional HR, refining technology support as well as other internal policies aligned with regulator policy and regulation.
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014
STRATEGIC PLAN 2014
Dalam rangka mencapai strategi umum di tahun 2014 dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan agenda Pemilu, Bank Kesejahteraan telah menyusun strategi dengan mempertimbangkan beberapa hal antara lain kuantitas sumber daya manusia dan kompetensi inti yang dimiliki oleh segenap jajaran manajemen baik di tingkat kantor pusat maupun jaringan kerja.
To achieve general strategy in 2014, with the projection of economic growth and General Election agenda, Bank Kesejahteraan has prepared a strategy which considers several factors namely quantity of human resources and core competency holds by the management both in Head Office or service network.
Bank Kesejahteraan meyakini bahwa dengan kematangan kompetensi inti yang terus dikembangkan, penguatan yang menyeluruh baik dari sisi permodalan, kecepatan dan ketepatan pemenuhan sumber daya manusia pada setiap unit kerja, pengembangan teknologi informasi, serta dinamisme kebijakan dari regulator Bank Kesejahteraan akan mampu mencatatkan kinerja yang lebih optimal pada tahun mendatang tanpa mengabaikan kepatuhan terhadap ketentuan regulator maupun perundang-undangan yang berlaku.
Bank Kesejahteraan believe withing maturity of currently developed core competency, comprehensive enforcement from capital, speed and accuracy of human resources, information technology development and dynamic of the regulators’ policy, Bank Kesejahteraan will bring more optimum performance in years to come without neglecting compliance against the regulator policy or prevailign regulation as well.
Pembahasan dan penyusunan RBB tahun 2014 dilakukan melalui proses perencanaan seluruh organisasi maupun perencanaan dalam tingkat unit sebagai penjabaran strategi organisasi dengan pendekatan sistem perencanaan dua arah melalui top-down dan bottom-up dengan jadwal dan mekanisme pelaksanaan yang telah dibakukan dan diatur dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 12/21/PBI/2010 tanggal 19 Oktober 2010 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.12/27/ DPNP tanggal 25 Oktober 2010.
Discussion and preparation of Bank Business Plan in 2014 through planning process both in organization planning and through two way direction planning system via topdown and bottom-up under several implementation which has been booked and regulated under Corporate Manual Book referring to Bank Indonesia Regulation No. 12/21/ PBI/2010 sated October 19th, 2010 and Circular Letter of Bank Indonesia No. 12/27/DPNP dated October 25th, 2010.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
67
TINJAUAN OPERASIONAL OPERATIONAL REVIEW
68
Rencana kegiatan operasional dan proses kerja Bank Kesejahteraan tahun 2014 seluruhnya telah tertuang di dalam Rencana Bisnis Bank yang telah mendapat persetujuan dan disahkan dari Dewan Komisaris serta Bank Indonesia. Dewan Komisaris senantiasa mengingatkan agar dalam upaya pencapaian setiap target yang telah ditetapkan di dalam RBB dapat menjadi komitmen dan dilakukan berdasarkan prinsip prudential banking serta mempertimbangkan praktik tata kelola perusahaan yang sehat. Hal tersebut menjadi tanggung jawab Direksi untuk melakukan komunikasi kepada seluruh insan Bank Kesejahteraan melalui setiap unit sebagai dokumen perencanaan yang harus menjadi dasar dan pedoman dalam penyusunan dan pelaksanaan business plan.
Operational acitivity and working process plan of Bank Kesejahteraaan in 2014 is comprehensively stated on Bank Business Plan which has been approved and authorized by Board of Commissioners and Bank Indonesia. The Board of Commisisoners always prompts that in every effort to achieve the targets determined on RBB to become a commitment and carried based on prudential banking principle and considering sound corporate governance practice. This becomes the responsibility of the Board of Directors to establish communication to all people of Bank Kesejahteraan through every unit as a planning document which is placed as principal and guideline in preparing and implementing the business plan.
Pelaksanaan pembahasan atas pencapaian setiap rencana yang telah disusun tersebut akan dipantau dan dilakukan evaluasi secara rutin setiap bulan melalui laporan bulanan kepada Direksi. Laporan kinerja keuangan tersebut akan digunakan sebagai bahan dalam laporan Direksi kepada Dewan Komisaris pada rapat Dewan Komisaris yang dilakukan setiap bulan. Di samping itu, sebagai wujud pertanggungjawaban dan komitmen manajemen Bank Kesejahteraan terhadap segala ketentuan yang mengatur mengenai penyampaian realisasi kinerja keuangan seperti yang tertuang dalam PBI No. 12/21/PBI/2010 tanggal 19 Oktober 2010, maka Direksi senantiasa menyampaikan laporan kinerja keuangan setiap triwulan kepada Bank Indonesia mengenai realisasi pencapaian RBB. Penyampaian laporan kinerja keuangan secara semesteran kepada Bank Indonesia juga disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada Bank Indonesia.
Implementation of the discussion of every determined target achievement is monitored and evaluated periodically within every month through monthly report to the Board of Directors. The Financial Performance report will be used as a reference from Board of Directors monthly report to the Board of Commissioners. On the other hand, as a realization of accountability and commitment of Bank Kesejahteraan’s management towards every regulation regarding financial performance realization disclosure as stated on PBI No. 12/21 dated October 19th, 2010, the Board of Directors will always present quarter financial performance report to Bank Indonesia regarding realization of RBB achievement. Semester financial performance report will also be delivered to Bank Indonesia is also delivered by Board of Commissioners to the Bank Indonesia.
Sesuai dengan visi dan misi yang menjadi pedoman kuat bagi Bank Kesejahteraan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, maka Bank Kesejahteraan telah merumuskan arah dan kebijakan bank menuju tercapainya visi dan misi tersebut, yaitu: Menetapkan tema pengembangan tahun 2014: “Penguatan Konsolidasi” sebagai penguatan posisi Bank Kesejahteraan menuju perusahaan yang dibanggakan oleh pegawai negeri dan masyarakat. Melakukan upaya penguatan modal sebagaimana yang diwajibkan oleh Bank Indonesia melalui optimalisasi portfolio penyaluran pembiayaan dengan mempertimbangkan efisiensi alokasi modal dengan tetap mengutamakan perbaikan kualitas aset.
Based on vision and mission which become firm foundation for BanK Kesejahteraan in carrying its business activity, Bank Kesejahteraan has designed the bank’s direction and policy towards the vision and mission realization, as follows: Determining development theme of 2014: “Consolidating Enforcement” as a bolstering of Bank Kesejahteraan’s position towards a Company which bring pride to civil servants and society. Performing capital strengthening effort as obligated by Bank Indonesia through the lending disbursement portfolio by considering efficiency of capital allocation by keep prioritizing assets quality improvement.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Melakukan optimalisasi posisi Bank Kesejahteraan dalam mempertahanakan dan meningkatkan penguasaan pasar terhadap Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) dalam pembiayaan yang diberikan dengan komposisi pembiayaan minimal 85% dari total kredit. Memperkuat pertumbuhan funding based dengan meningkatkan pertumbuhan dana ritel yang berbasis biaya rendah melalui upaya promosi yang terarah. Mendukung proyeksi pertumbuhan bisnis yang sustainable melalui perluasan jaringan kantor secara selektif untuk mendukung kecepatan akses dan peningkatan transaksi yang dibutuhkan nasabah dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal. Menciptakan produk dan melengkapi layanan perbankan dengan features baru untuk menumbuhkembangkan competitiveness Bank Kesejahteraan di industri perbankan yang dilengkapi dengan peningkatan aktivitas cross selling dan integrated marketing dalam penjualan produk dan jasa bank. Penguatan pengelolaan manajemen yang optimal melalui semangat konsolidasi yang berkesinambungan dalam kristalisasi budaya perusahaan “IT FOR US” pada segala aspek dari bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, Manajemen Risiko, maupun aktivitas Operasional untuk mendukung pergerakan bisnis perbankan yang semakin dinamis.
Langkah strategis tersebut telah menjadi landasan bagi seluruh jaringan kantor baik kantor cabang maupun kantor cabang pembantu sehingga dapat memberikan kontribusi yang nyata untuk membangun kekuatan konsolidasi Bank Kesejahteraan dalam tahapan menuju take-off di masa mendatang. Transformasi dalam menerapkan dan mengikuti perkembangan bisnis bank tidak terlepas dari konsentrasi dan komitmen penuh manajemen Bank Kesejahteraan terhadap setiap ketentuan, kebijakan, maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk membentuk suatu sinergi yang berkesinambungan dalam pencapaian kinerja perusahaan yang lebih baik.
Carrying optimization of Bank Kesejahteraan’s position in maintaining and increasing market domination on Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) through lending aspect with lending composition minimum 85% of total loan. Bolstering funding based growth by boosting retail low-cost fund through directed promotion program. Supporting sustainable business growth projection through selective office network expansion to support access speed and increase transaction which is required by the customers by considering internal and external factors. Creating banking products and completing banking services with new features to increase competitiveness of Bank Kesejahteraan in banking industry which is equipped by core selling and integrated marketing in selling the bank’s products and services. Intensifying optimum management through sustainable consolidation spirit through corporate culture “IT FOR US” internalization in all aspects of Human Resources, Information Technology, Risk Management, and Operational activity to support more dynamic banking business shifting.
The strategic efforts has become the principal for every office network both in Branch Office and Supporting Branch Office to provide real contribution to develop consolidation power of Bank Kesejahteraan towards take-off phase in years to come. Transformation in implementing and adhering business development of the bank can not separated from thorough concentration and commitment from the management of Bank Kesejahteraan regarding every regulation, policy and prevailing law to establish sustainable synergy in achieving better performance.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
69
TINJAUAN OPERASIONAL OPERATIONAL REVIEW
Aspek Pemasaran Marketing Aspect
Program pemasaran yang terpadu dan terencana selain dapat sebagai brand awareness bagi Bank Kesejahteraan, program pemasaran dapat memberi kemudahan bagi nasabah baru maupun existing untuk mengenal produk dan fitur jasa layanan perbankan dari Bank Kesejahteraan. Integrated and well-planned marketing program besides being a brand awareness for Bank Kesejahteraan, the marketing aspect provides easiness for the new or existing customers to ackowledge banking products and service fatures offered by Bank Kesejahteraan.
70
Bank Kesejahteraan senantiasa berusaha untuk terus memenuhi harapan dari setiap nasabah terhadap kemudahan dan kecepatan layanan dunia perbankan baik dalam hal penyaluran dana maupun penghimpunan dana. Oleh karena itu, sepanjang tahun 2013 Bank Kesejahteraan berupaya untuk dapat mencapai target dalam menjaga dan meningkatkan pangsa pasar melalui program pemasaran yang intensif sehingga nasabah lebih mengenal dan mendapatkan kemudahan akses dalam melakukan berbagai aktivitas.
Bank Kesejahteraan is always committed to meet expectation from every customer regarding banking service convenience and speed regarding fund collection or lending. Therefore, throughout 2013, Bank Kesejahteraan is committed to achieve target in securing and increasing market share through intensive marketing program that the customers will further acknowledge and obtain access in carrying various activities.
KEGIATAN USAHA PENGHIMPUNAN DANA
FUND COLLECTION ACTIVITIY
Bank Kesejahteraan telah melakukan berbagai program promosi dalam rangka melakukan penghimpunan dana untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat dalam pengelolaan keuangan baik dari perorangan maupun badan usaha. Pengelolaan keuangan tersebut dilakukan melalui berbagai macam produk pendanaan yang ditawarkan Bank Kesejahteraan berupa Giro, Tabungan, dan Deposito.
Bank Kesejahteraan has carried several promotion program to perform fund collection and provide added value to the society regarding financial management both individual and business entity. The financial management is carried through various lending products offered by Bank Kesejahteraan namely Current Accounts, Saving Accounts and Time Deposit.
Program BKE Boom menjadi salah satu program yang dibangun Bank Kesejahteraan untuk memasarkan produk tabungan dalam rangka menghimpun basis pendanaan yang berbiaya rendah sekaligus meningkatkan pangsa pasar yang dimiliki. Selain kegiatan pemasaran melalui program BKE Boom, Bank Kesejahteraan juga konsisten melakukan berbagai program promosi dan sponsorship untuk meningkatkan brand awareness dari nasabah sebagai
BKE Boom Program as a program established by Bank Kesejahteraan to market saving products to collect low-cost fund basis as well as increase current market share. Besides marketing activity through BKE Boom program, Bank Kesejahteraan also consistently carries several promotion and sponsorship program to increase brand awareness from the customers as a commitment in serving customers’ demands besides always preserving liquidity level, compliance
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
komitmen kesungguhan dalam melayani kebutuhan nasabah di samping selalu berusaha menjaga tingkat likuiditas, kepatuhan terhadap ketentuan maupun peraturan yang berlaku dalam rangka mewujudkan praktik tata kelola perusahaan (Good Coporate Governance) yang sehat.
against prevailing regulation to realize sound Good Corporate Governance.
Bank Kesejahteraan juga aktif dalam berpartisipasi pada berbagai kegiatan pameran di tingkat nasional serta mengikutsertakan nasabah dalam program customer gathering untuk menguatkan jalinan kerjasama dengan nasabah dari berbagai kalangan. Setiap program pemasaran dilakukan secara menyeluruh oleh seluruh jaringan kerja yang dimiliki Bank Kesejahteraan di Indonesia, yakni di Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Padang, Makassar, dan Banjarmasin.
Bank Kesejahteraan also actively participates in various national level exhibition and participates the customers on customer gathering program to foster partnership with the customers from various groups. Every marketing program is carried comprehensively through current networks owned by Bank Kesejahteraan in Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Padang, Makassar, and Banjarmasin.
Dari sisi sumber daya manusia, Bank Kesejahteraan terus melakukan penambahan dan peningkatkan kompetensi tenaga pemasar yang ada mengenai produk dan jasa layanan dari Bank Kesejahteraan sehingga seluruh tenaga pemasaran dapat memasarkan produk dan jasa yang lengkap dan menyeluruh sesuai dengan kebutuhan nasabah sekaligus menjadi financial and business advisor bagi nasabah.
From human resources aspect, Bank Kesejahteraan continuously carries improvement and enhance competency of current marketing staff regarding products and services of Bank Kesejahteraan that every marketing staff will be able to offer comprehensive and complete products and services based on customers demand and also being a financial and business advisor for the customers.
Nasabah merespon positif atas setiap program yang dilakukan Bank Kesejahteraan dalam rangka menghimpun dana murah. Hal tersebut ditandai dengan peningkatan dana Tabungan di tahun 2013 sebesar 4,57% dari perolehan Tabungan pada akhir tahun 2012. Melihat kondisi tersebut, Bank Kesejahteraan akan terus melaksanakan inovasi pemasaran produk secara berkesinambungan.
The Customers delivered positive response towards the program carried by Bank Kesejahteraan to collect low-cost fund. This is indicated by increase in Saving fund in 2013 of 4.57% from total saving realization as end of 2012. Considering the condition, Bank Kesejahteraan will continue carry sustainable product marketing innovation.
KEGIATAN USAHA PENYALURAN KREDIT
LENDING BUSINESS
Jangkauan gerakan koperasi pegawai negeri sipil yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia tidak lepas dari komitmen Bank Kesejahteraan untuk melakukan berbagai inovasi dan kreatifitas pada aspek pemasaran dalam penyaluran kredit yang kompetitif, khususnya kepada sektor koperasi sekurangkurangnya sebesar 85% dari total kredit. Hal tersebut menjadi wujud komitmen manajemen yang tertuang dalam Kebijakan Umum Direksi Tahun 2012 sesuai Surat Keputusan Direksi No.120/2011/SK tanggal 17 Oktober 2011 yang dilakukan dalam pandangan, prinsip, dan semangat untuk memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dengan pengembangan sektor industri kecil maupun menengah di samping memanfaatkan berbagai momentum dan peluang yang muncul dari industri perbankan di Indonesia.
Civil Servant cooperatives coverage is spread all over Indonesia area and can not be separated from commitment of Bank Kesejahteraan to carry several innovation and creativity on marketing aspect regarding competitive lending activity mainly on cooperative sector, at least 85% from total loan. This becomes the realization of management’s commitment as stated on BOD General Policy of 2012 based on BOD Decree No. 120/2011/SK dated October 17th, 2011 carried under perspective, principle and spirit to provide highest benefit to all society by developing small and medium enterprise besides utilizing various momentum of promising opportunity in Indonesian banking industry.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
71
TINJAUAN OPERASIONAL OPERATIONAL REVIEW
72
Pada tahun 2013, Bank Kesejahteraan telah berhasil mewujudkan komitmennya dengan perolehan penyaluran dana yang diberikan kepada sektor koperasi mencapai 97% dari total penyaluran kredit yang diberikan. Pencapaian tersebut, tidak terlepas dari tingkat kepercayaan nasabah terhadap solusi pembiayaan yang ditawarkan Bank Kesejahteran dalam memenuhi kebutuhan nasabah melalui pemenuhan modal kerja koperasi untuk melayani kebutuhan seluruh anggotanya.
In 2013, Bank Kesejahteraan has succeeded in actualizing its commitment through lending realization for cooperatives sector to 97% from total disbursed loan. The achievement was can not be separated from customers trust level against lending solution offered by Bank Kesejahteraan in fulfilling customers demand through cooperative working capital fulfillment to serve demand of every member.
Demi menyukseskan penjangkauan pasar yang lebih luas dan menguatkan jalinan kemitraan dengan seluruh koperasi pegawai negeri di seluruh wilayah Indonesia, maka Bank Kesejahteraan juga terus berupaya mendekatkan diri kepada pangsa pasar utama pada gerakan koperasi guna mengakomodir kebutuhan masyarakat, khususnya Pegawai Negeri Sipil melalui penambahan dan memperkuat jalinan kerjasama dengan koperasi-koperasi sekunder dalam menjajaki koperasi primer yang dinilai potensial. Bank Kesejahteraan juga mengutamakan kedekatkan emosional kepada gerakan koperasi untuk membangun loyalitas dan semangat jalinan kerjasama yang positif melalui penempatan relief officer pada beberapa wilayah Indonesia yang dinilai potensial.
In supporting wider market expansion and bolstering partnership with all civil servant cooperatives nationwide, Bank Kesejatheraan is also committed to reach primary market segment on cooperative movement to accommodate demand of society, especially Civil Servants by expanding and strengthening partnership with secondary cooperatives in pursuing primary cooperative which is considered potential. Bank Kesejahteraan also prioritizes emotional connection to the cooperative movement to establish loyalty and positive partnership spirit through relief officer recruitment in several Indonesian area which are considered potential.
Dari sisi pengelolaan kualitas kredit, Bank Kesejahteraan senantiasa merancang strategi komunikasi pemasaran yang diaplikasikan secara berkesinambungan melalui pembinaan kepada koperasi sebagai nilai tambah layanan yang diberikan Bank Kesejahteraan dalam menjamin pemberian kredit dapat berjalan lancar dengan kualitas kredit yang diharapkan dalam kondisi baik.
From loan quality management aspect, Bank Kesejahteraan always prepares marketing communication strategy which is applied continuously through cooperative development as an added value from Bank Kesejahteraan in ensuring the lending will be carried appropriately and the disbursed loan is expected on good condition.
Pelaksanaan berbagai upaya pemasaran tersebut dilakukan oleh seluruh jaringan kantor cabang Bank Kesejahteraan di seluruh wilayah untuk meningkatkan intensitas bisnis dan pemasaran sehingga dapat terus menjaga reputasi dan posisinya dalam industri perbankan, menambah sekaligus memperkuat loyalitas nasabah agar dapat menghasilkan bisnis yang tumbuh secara berkelanjutan di tengah pasar pembiayaan yang semakin ketat.
The implementation of several marketing program is determined by all Bank Kesejahteraan branch office network in all area to increase business and marketing intensity to continuously preserve its reputation and position on banking industry, increasing and bolstering customers loyalty to establish sustainable grow business amidst tighter lending market.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
JARINGAN DAN LAYANAN
SERVICE AND NETWORK
Pengembangan jaringan dan layanan baik dalam bentuk konvensional maupun e-channel menjadi salah satu strategi pemasaran Bank Kesejahteraan untuk memberikan nilai tambah, kemudahan, dan kecepatan akses bagi kebutuhan nasabah. Peningkatan akses dilakukan melalui pembukaan jaringan kerja di wilayah baru untuk memaksimalkan potensi bisnis pada daerah yang telah memiliki jalinan kerjasama dengan gerakan koperasi cukup banyak dan peluang potensi yang menjanjikan bagi pertumbuhan bisnis Bank Kesejahteraan.
Service and network development both in form of conventional and e-channel becomes a marketing strategy of Bank Kesejahteraan to provide added value, convenience and accessibility of customers’ support. Increasing access is carried by opening office network in new area to optimize business potential in certain area which has already hold partnership with cooperative movement is considered significant for business potential of Bank Kesejaheraan business growth.
Di sisi lain, peningkatan akses layanan nasabah melalui e-channel menjadi salah satu strategi pemasaran yang difokuskan pada penambahan jaringan ATM serta penambahan fitur layanan payment point dalam menerima pembayaran tagihan utilitas. Peningkatan akses layanan melalui e-channel bertujuan untuk mendekatkan keterjangkauan Bank Kesejahteraan dengan nasabah sehingga nasabah mendapatkan kemudahan dan kecepatan transaksi sesuai kebutuhannya, sekaligus diharapkan dapat meningkatkan performa efisiensi operasional Bank Kesejahteraan.
On the other hand, increasing customers service access through e-channel also becomes a marketing strategy which is focused on ATM Network expansion and additional features of payment point in handling utility bill payment. Increasing service access through e-channel is aimed to bring Bank Kesejahteraan coverage closer to the customers to have transaction convenience and speed, as well as expected to improve operational efficiency performance of Bank Kesejahteraan.
Sementara itu, untuk pengembangan jaringan kerja Bank Kesejahteraan di tahun 2013 adalah penambahan 1 (satu) jaringan kerja di wilayah Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang diikuti dengan penambahan 1 (satu) mesin ATM. Dengan penambahan tersebut, maka hingga akhir tahun 2013, Bank Kesejahteraan telah memiliki 7 (tujuh) kantor cabang dan 5 (lima) kantor cabang pembantu. Melalui berbagai program dan strategi korporasi tersebut, Bank Kesejahteraan berharap dapat menghadapi persaingan dalam industri perbankan untuk memenuhi kebutuhan nasabah terhadap ketersediaan berbagai kemudahan transaksi. Semangat menghadapi tantangan tersebut senantiasa dilakukan di dalam berbagai upaya dan koridor kepatuhan terhadap segala ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Thus, regarding office network development of Bank Kesejahteraan in 2013, there was 1 (one) additional working network in Banjarmasin, South Kalimantan which was followed by 1 (one) new ATM machine. Within the support, as end of 2013, Bank Kesejaheteraan has had 7 (seven) branch offices and 5 (five) supporting branch offices. Through respective corporate program and strategy, Bank Kesejahteraan expects to overcome banking industry competition to meet customers’ demand regarding availability of transaction convenience. Spirit to overcome the challenge is carried on several efforts and under compliance corridor regarding all regulation of Bank Indonesia as well as other prevailing law.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
73
TINJAUAN OPERASIONAL OPERATIONAL REVIEW
74
PENINGKATAN LAYANAN
SERVICE IMPROVEMENT
Seluruh strategi pemasaran yang telah disusun memerlukan komitmen dari seluruh unit bisnis untuk melakukan implementasi yang terarah dan berkesinambungan. Bank Kesejahteraan melalui segenap lapisannya senantiasa berupaya meningkatkan dan terus memperbaiki kualitas layanan bagi nasabah sehingga diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan bisnis Bank Kesejahteraan yang sustainable.
Every marketing strategy which has been prepared requires commitment from every business unit to perform planned and sustainable implementation. Bank Kesejahteraan through its management always seeks to improve service quality to the customers that is expected to provide positive impact for sustainable business growth of Bank Kesejahteraan.
Langkah strategis yang telah dilakukan Bank Kesejahteraan tahun 2013 untuk menjamin dan meningkatkan kualitas layanan, antara lain: Melakukan standarisasi infrastruktur layanan pada banking hall untuk setiap jaringan kantor. Meningkatkan service skill dan service leadership melalui berbagai program pelatihan kepada karyawan di seluruh jaringan kerja seluruh Indonesia. Mengoptimalkan fungsi “Call Center” sebagai fungsi response center untuk menindaklanjuti keluhan nasabah dan mengawasi penyelesaian keluhan nasabah yang dipastikan langkah-langkah penyelesaian yang sebaikbaiknya. Menyusun program perbaikan kualitas layanan secara terarah dan komprehensif yang dilengkapi dengan formulasi kebijakan, sosialisasi, pembinaan, serta monitoring prosedur operasional. Melaksanakan assurance kebersihan, kerapihan, kenyamanan lingkungan kerja termasuk penempatan perangkat kerja. Meningkatkan perbaikan kualitas data melalui pengkinian data nasabah.
Strategic initiative taken by Bank Kesejahteraan in 2013 to ensure and improve service quality, among others:
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Performing service infrastructure standardization on banking hall for every office network. Improving service skill and service leadership through several employees training in all operational area in Indonesia. Optimizing “Call Center” function as a response center to follo-wup customers complaints and oversee the customers complaints settlement as ensured on best settlement procedure. Preparing service quality improvement program in planned and comprehensive manners, equipped with policy formulation, socialization, development and monitoring of operational procedure. Carrying assurance of cleanliness, neat and convenience of working place including office infrastructure placement. Improving data quality through customers data update.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
75
Pengembangan SDM Human Resources Development 78 Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
79 Komposisi Pegawai Employees Composition
80 Pengembangan Profesionalime SDM Yang Sustainable Sustainable HR Professionalism Development
83 Peningkatan Profesionalisme Professionalisme Development
88 Etika danPertentangan Kepentingan Conflict of Interest and Ethics
92 Penilaian Kinerja Pegawai Employee Performance Assessment
98 Perbandingan Rasio Gaji Tahun 2013 Salary Ratio 2013
98 Reward & Punishment Reward & Punishment
102 Fungsi Kesekretariatan Secretariat Function
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
Pengelolaan SDM yang dilakukan secara terintegrasi yang didukung dengan implementasi budaya kerja Bank Kesejahteraan dan berprinsip pada pelaksanaan GCG yang baik bertujuan untuk mewujudkan SDM Bank Kesejahteraan yang professional dan sejahtera. Integrated HR management is supported with implementation of Bank Kesejahteraan working culture and referring to GCG implementation aiming to create professional and prosperous Human Resources of Bank Kesejahteraan.
78
Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat Bank Kesejahteraan terus berupaya melakukan perbaikan dan pengembangan strategi untuk meningkatkan kompetensi yang memadai dari setiap pegawai sebagai aset utama dalam membangun kekuatan kinerja. Hal ini menjadi komitmen dan penghargaan perusahaan atas peran serta segenap pegawai Bank Kesejahteraan yang tidak terlepas dalam proses keberhasilan Bank Kesejahteraan dalam menuai prestasi.
Tighter business competition encourages Bank Kesejahteraan to continuously perform strategy improvement and development to elevate appropriate competency from every employee as key asset in developing performance capacity. This is as commitment and appreciation from the Company of every contribution from Bank Kesejahteraan’s employee which can not be separated from Bank Kesejahteraan success process in achieving accomplishment.
Penerapan strategi pengelolaan dan pengembangan SDM Bank Kesejahteraan dilakukan berdasarkan kompetensi, kualitas kinerja, komunikasi yang efektif sehingga membentuk kualitas SDM yang produktif, professional, dan sejahtera. Pengembangan dan pemenuhan sumber daya manusia yang tepat dan akurat menjadi fungsi dan tanggung jawab Divisi Sumber Daya Manusia dengan visi :
HR management and development strategy implementation in Bank Kesejahteraan is carried based on competency, quality, performance and effective communication hat establish productive, professional and prosperous HR quality. Accurate and effective human resources development and fulfillment becomes function and responsibility of Human Resources Division carrying the vision of:
1. Menjadi partner strategis dalam pengelolaan dan pengembangan SDM seiring dengan peningkatan bisnis bank. 2. Mencetak pegawai dengan knowledge dan skill yang tinggi didukung dengan attitude yang baik. 3. Melakukan transformasi budaya kerja melalui nilai-nilai dasar (Core Values) perusahaan yang meliputi: Integritas (Integrity) Kerjasama Tim (Team Work) Fokus pada nasabah (Focus on Customer) Orientasi pada Hasil Tanggung jawab Peningkatan terus menerus 4. Sebagai pilihan pegawai dalam mengembangkan karirnya.
1. Being strategic partner of HR management and development in line with business development of the Bank. 2. Creating high knowledge and skill employee supported with good attitude. 3. Carrying corporate culture transformation through Core Values, including; Integrity Team Work Focus on Customer Result Oriented Responsibility Continuous Improvement 4. Employees preference in developing career.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Dalam rangka meningkatkan profesionalisme pada arsitektur SDM Bank Kesejahteraan, maka Bank Kesejahteraan secara konsisten melakukan sistem pengelolaan yang berkesinambungan mulai dari proses rekrutment, pengembangan kompetensi, perencanaan karir pegawai, peningkatan kesejahteraan pegawai dan penerapan budaya kerja, melalui:
To enhance professionalism of HR architecture in Bank Kesejahteraan, the Bank consistently implements sustainable management system from recruitment process, competency development, employee career planning, employee welfare improvement and corporate culture implementation, throughout:
1. Membangun dan memperbaiki organisasi dan sistem SDM secara terus menerus untuk menunjang bisnis, meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja pegawai. 2. Meningkatkan kualitas dari jasa SDM dengan meningkatkan efisiensi, kecepatan kerja, akurasi, dan proses kerja SDM. 3. Merekrut, mengembangkan dan mempertahankan personel yang berkualitas melalui: a. Program Pengembangan b. Peningkatan Kompetensi Pegawai 4. Menjadi agen perubahan.
1. Developing and improving HR organization and system continuously to support business, to increase employees productivity and working satisfaction. 2. Increasing quality from HR service by elevating efficiency, working speed, accuracy and HR working process. 3. Recruiting, developing and maintaining qualified personnel, throughout: a. Development Program. b. Employees Competency Development. 4. Being agent of changes.
KOMPOSISI PEGAWAI
EMPLOYEES COMPOSITION
Berdasarkan data kepegawaian Bank Kesejahteraan per akhir tahun 2013 tercatat jumlah pegawai Bank Kesejahteraan berjumlah 362 pegawai (tidak termasuk direksi, komisaris, dan komite). Jumlah tersebut berbanding lurus dengan perkembangan dan pertumbuhan bisnis Bank Kesejahteraan, di antaranya adanya peningkatan jumlah jaringan kantor Bank Kesejahteraan di wilayah Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Based on Bank Kesejahteraan employment data as end of 2013, total employees of Bank Kesejahteraan was 362 employees (not including Directors, Commissioners and Committee). The number was progressive with Bank Kesejahteraan business growth and development namely increase in Bank Kesejahteraan office network in Banjarmasin, South Kalimantan.
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan/Employees Profile Based On Position NO
2013
2012
1
KELOMPOK JABATAN Pemimpin Divisi
7
8
Head of Division
2
Pemimpin Cabang Pemimpin Capem
7 5
6 5
Head of Branch Office Head of Supporting Branch Office
3
Wakil Pemimpin Cabang, Pemimpin Bidang,
3 23
3 21
Deputy of Head of Branch Office, Head of Division,
4
Koordinator
12
10
Coordinator
5
Officer/Analis
128
113
Officer/Analyst
5
Pelaksana
86
83
Executor
6
Pegawai Dasar
91
97
Basic Employee
362
346
Total
Jumlah
POSITION
*) status Pegawai Dasar merupakan pegawai outshourcing.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
79
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN/EMPLOYEES PROFILE BASED ON EDUCATION 2013 NO
PENDIDIKAN
TETAP/ PERMANENT
2012
NON TETAP/ NON-PERMANENT
-
NON TETAP/ NON-PERMANENT
-
2
EDUCATION
1
S3
2
S2
11
-
10
7
3
S1
170
50
141
62
4
Diploma
25
13
28
9
5
SLTA
2
84
5
86
6
SLTP
5
-
5
-
Junior High School
7
SD
2
-
3
-
Elementary School
215
147
192
166
Jumlah*)
-
TETAP/ PERMANENT
Doctorate Degree Master Degree Bachelor Degree Diploma High School
Total*)
*) Pegawai Non-Tetap adalah pegawai kontrak dan outshourching (security, pengemudi, pramubakti, dan kurir) KOMPOSISI PEGAWAI BERDASARKAN KELOMPOK USIA/EMPLOYEES PROFILE BASED ON AGE NO
KELOMPOK USIA
2012
AGE
1
20 s.d 30
218
234
20 to 30
2
31 s.d 40
80
59
31 to 40
3
41 s.d 50
47
36
41 to 50
4
51 ke atas
17
29
51 or older
362
358
Jumlah*)
80
2013
Total*)
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME SDM YANG SUSTAINABLE
SUSTAINABLE HR PROFESSIONALISM DEVELOPMENT
Bank Kesejahteraan menyadari sepenuhnya bahwa dinamisme perkembangan perekonomian secara umum, dan industri perbankan secara khusus selalu membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki dedikasi, integritas tinggi, inovatif, dan profesional menjalan tugas dan aktivitas di lingkungan perbankan sesuai dengan rencana dan strategis yang ditetapkan dengan prinsip pelaksanaan budaya sadari risiko dan prudential banking koridor peraturan yang berlaku.
Bank Kesejahteraaan is fully aware that economic trend generally and banking industry growth particularly always require dedicated, high integrity, innovative and professional human resources in carrying duty and activity on banking circumstances based on determined plan and strategy referring to the implementation of risk awareness principle and prudential banking corridor as well as prevailing regulation.
Menjawab tantangan industri perbankan yang semakin ketat, Bank Kesejahteraan senantiasa berusaha memenuhi komitmen dalam pemenuhan sumber daya manusia yang memadai sesuai dengan rencana dan strategi perusahaan yang didasarkan pada Corporate Plan Bank Kesejahteraan (jangka panjang), dan Rencana Bisnis Bank/RBB (jangka menengah dan jangka pendek). Segala proses pemenuhan pegawai unit kerja di Kantor Pusat difasilitasi oleh Divisi Sumber Daya Manusia, sedangkan pemenuhan pegawai untuk kebutuhan kantor cabang dan/ atau kantor cabang pembantu dapat dilakukan oleh masing-masing kantor cabang dan/atau kantor cabang pembantu dengan berkoordinasi dengan Divisi Sumber Daya Manusia.
Answering tighter banking industry challenge, Bank kesejahteraan always seeks to fulfill commitment in recruiting adequate human resoruces to comply with corporate plan and strategy based on Bank Kesejahteraan Corporate Plan (Long-Term) and Bank Business Plan (Middle and Short Term). Every process of employees recruitment at Working Unit in Heda Office is facilitated by Human Resoruces Division, while employees recruitment for branch office and/or supporting branch office can be carried by each branch and/or supporting branch office by coordinating with Human Resoruces Division.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
PEMENUHAN SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES RECRUITMENT
Sistem penerimaan calon pegawai untuk memenuhi kebutuhan pegawai, kandidat pemimpin, pegawai expertise, maupun tenaga alih daya pada Bank Kesejahteraan dilakukan dengan berpedoman kepada BPP Rekrutmen 59/2013/ SK- SDM tanggal 28 Juni 2013 yang dilaksanakan sesuai dengan kualifikasi kompetensi yang akan diisi serta kebutuhan organisasi atas proses review struktur organisasi yang dilakukan mengikuti perubahan tuntutan aktivitas bisnis Bank.
Employees candidate recruitment system to meet employees, executives candidate, expert staff or outsourced staff demand in Bank Kesejahteraan is carried by referring to Recruitment BPP No. 59/2013/SK – SDM dated June 28th, 2013 carried based on vacant position competency qualification as well as organization demand and review of organization structure following the Bank business activity demand shifting.
Untuk tujuan independensi dan transparansi, maka strategi yang diterapkan dalam proses rekrutmen di tahun 2013 dilakukan dengan proses rekrutmen yang dibantu oleh pihak ketiga dengan tetap memperhatikan kualitas maupun kompetensi yang dipersyaratkan, seperti halnya yang sudah menjadi strategi rekrutmen pada periode sebelumnya antara lain melalui:
To meet independency and transparency purpose, the strategy implemented on recruitment process in 2013 was carried through recruitment process in cooperation with third party by concerning required quality or competency, as the recruitment strategy implemented on prior period namely:
1. Kegiatan pemasangan iklan di media elektronik (Jobstreet, Jobsdb, Lion Jobs). 2. Mengikuti event bursa kerja. 3. Pemasangan iklan lowongan kerja di website universitas ternama dan website Bank Kesejahteraan. 4. Campus hiring, atau talent scouting.
1. Job vacancy advertisement on electronic media (Jobstreet, JobsDb, Lion Jobs). 2. Participating working bazaar event. 3. Job vacancy advertisement in reputable university website and Bank Kesejahteraan website. 4. Campus hiring or talent scouting.
Mengingat karakteristik bisnis Bank Kesejahteraan yang fokus pada gerakan koperasi pegawai negeri sipil dengan jangkauan gerakan koperasi yang tersebar di seluruh Indonesia, maka Bank Kesejahteraan melakukan pemenuhan jabatan baik melalui kegiatan mutasi (promosi dan rotasi) pekerja maupun rekrutmen reguler maupun rekrutmen khusus. Melalui strategi rekrutmen tersebut, selama tahun 2013 Bank Kesejahteraan telah menambah jumlah pegawai sebesar 67 orang.
Considering business characteristic of Bank Kesejahteraan which is focusing on civil servant cooperative business with coverage of cooperative business spread nationwide, Bank Kesejahteraan carries position recruitment both by conducting employees mutation (promotion and rotation) or regular and special hiring. Through thre recruitment strategy, Bank Kesejahteraan throughout 2013 has added 67 new employees.
Rekrutmen Regular
Regular Recruitment
Kebijakan yang dianut untuk memenuhi kebutuhan pegawai adalah merekrut calon pegawai baru baik lulusan baru (fresh graduate) maupun tenaga berpengalaman yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan/disyaratkan untuk mengisi suatu posisi jabatan di seluruh jaringan kantor Bank Kesejahteraan. Mekanisme proses rekrutmen pegawai di Bank Kesejahteraan dilakukan dalam 5 (lima) tahapan seleksi, yaitu:
A policy which is implemented to meet employees demand by recruiting fresh as well as expert graduate candidate based on required competency to fill a position in all Bank Kesejahteraan’s office network. Mechanism of employees recruitment process in Bank Kesejahteraan is carried under 5 (five) selection stages, among others:
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
81
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
Seleksi Administrasi Administrative Selection
Tes Tertulis Written Test
Tes Wawancara Interview Test
Tes Psikologi Psychology Test
Tes Kesehatan Medical Test
1. Seleksi administrasi, dilakukan untuk menyeleksi seluruh calon pegawai yang melamar ke Bank Kesejahteraan dengan memperhatikan kualifikasi pendidikan, usia, IPK dan pengalaman pekerjaan. 2. Tes tertulis, dilakukan untuk menyaring calon pegawai sesuai dengan kompetensi dasar yang minimum harus dimiliki oleh calon pegawai Bank Kesejahteraan, yaitu matematika dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, logika, dan pengetahuan umum. 3. Tes wawancara, dilakukan untuk mencari informasi terhadap kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap pegawai Bank Kesejahteraan, baik kompetensi umum maupun kompetensi teknis yang telah ditetapkan Bank Kesejahteraan. Melalui tes wawancara, juga digali informasi mengenai tingkat knowledge, skill, dan attitude calon pegawai tersebut. 4. Tes Psikologi, dilakukan untuk melihat faktor kecerdasan, daya analisis, berfikir praktis- operasional, kepedulian pada keteraturan dan ketapatan, kecermatan, hasrat berprestasi, orientasi pelayanan, kerjasama tim, komunikasi efektif, kepemimpinan, kepercayaan diri, manajemen diri dan integritas pegawai agar sesuai dengan yang diharapkan oleh Bank Kesejahteraan.
82
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
1. Administrative Selection, carried to screen every candidate who applies to Bank Kesejahteraan by concerning educational qualification, age, GPA and employment history. 2. Written Test, carried to screen employees candidate based on minimum core competency which has to be hold by Bank Kesejahteraan employee namely basic mathematics, Indonesian Language, English, Logics and General Knowledge. 3. Interveiw Test, carried to seek information regarding compulsory competency of every Bank Kesejahteraan employee both general or technical competencies implemented by Bank Kesejahteraan. Through the interview, information regarding knowledge, skill and attitude level of the employees candidate will also be conducted. 4. Psychology test, carried to assess intelligence factor, analysis ability, operational practical thingking, order and accuracy awareness, through attitude, achievement passion, service orientation, team work, effective communication, leadership, selfconfident, self-management and integrity as expected by Bank Kesejahteraan.
5. Tes Kesehatan, dilakukan untuk memeriksa kesiapan kesehatan dari calon pegawai dalam menghadapi beban dan tanggung jawab dari pekerjaan yang akan dijalani.
5. Medical Test, carried to assess health readiness of employees candidate in facing duty and responsibility from upcoming working assignment.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pegawai yang tidak berhubungan langsung dengan usaha pokok bank (core business), seperti jenis pekerjaan kebersihan (cleaning service), pengamanan (security), kurir, pengemudi, dan teknisi, Bank Kesejahteraan melakukan rekrutmen melalui perusahaan alih daya (outsourching) sesuai SK Direksi No. 49/2012/SKSDM tanggal 28 Mei 2012 dengan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.
On the other hand, to meet employees demand which does not relate with core business of the bank namely cleaning service, security, courier, driver and technician, Bank Kesejaheraan performed outsourcing recruitment under BOD Decree No. 49/2012/SK-SDM dated May 28th, 2012 by continuously complying with prevailing employment regulation.
Rekrutmen Khusus
Special Hire
Dalam rangka mengisi kebutuhan pegawai di level Officer, Bank Kesejahteraan senantiasa menganut kebijakan promosi dari dalam (internal) Bank untuk memberikan kesempatan yang lebih baik dalam pengembangan karirnya di Bank Kesejahteraan sesuai hasil prestasi pegawai yang bersangkutan baik dari kompetensi teknis maupun non teknis. Dengan demikian, penerimaan pegawai baru dapat menggantikan posisi jabatan yang kosong akibat adanya promosi terhadap pegawai internal. Apabila terdapat kebutuhan tenaga Officer yang tidak tersedia dari internal Bank maka Bank Kesejahteraan akan melakukan proses rekrutmen melalui program pendidikan “Ofiicer Development Program” (ODP) baik internal maupun eksternal atau melalui rekrutmen khusus (special hired).
To fulfill employees requirement at officer level, Bank Kesejahteraan implements Bank’s internal promotion policy to provide better opportunity to the employees in developing their careers at Bank Kesejahteraan based on respected employees achievements both from technical or nontechnical competencies. Employees candidate selection and recruitment is adjusted to required qualification. If there is any officer staff request that is not available at Bank’s internal, Bank Kesejahteraan will perform recruitment proces through internal or external officer Development Program (ODP) or special hire.
Special hire hanya dilakukan oleh Bank Kesejahteraan untuk memperoleh tenaga pegawai tingkat pimpinan yang memiliki kualifikasi, kompetensi yang spesifik/khusus berdasarkan kebutuhan organisasi yang tidak dapat dipenuhi dari sumber internal, oleh karena itu semua yang mengajukan lamaran pada level ini harus sudah mempunyai cukup pengalaman pada bidang sesuai ketentuan yang berlaku.
Special hire is only carried to recruit Executive Level employee with specific/special competency qualification, competency based on organization demands which can not be met by internal soruce, therefore, every applicants on this level has to have expertise on respective field on prevailing regulation.
PENINGKATAN PROFESIONALISME
PROFESSIONALISME DEVELOPMENT
Sebagai bukti pentingnya sumber daya manusia bagi kemajuan dan keberhasilan perusahaan, Bank Kesejahteraan menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan potensi dan kompetensi pegawainya melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan dengan kesempatan yang cukup dan setara kepada seluruh pegawai dalam rangka mengembangkan diri dan karirnya sehingga dapat memenuhi kompetensi yang dibutuhkan untuk menunjang profesionalime di setiap bidang jabatan.
As an evident of human resoruces significancy for the Company’s growth and achievement, Bank Kesejaheraan delivers its commitment to develop employees potential and competency through various training and development program with adequate and equal opportunity for every employees in obtaining self and career development to fulfill required competency and support professionalism in every position.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
83
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
84
Program pelatihan yang dirancang, dikembangkan, dan disampaikan oleh Divisi SDM kepada pegawai senantiasa memperhatikan gap kompetensi individual pegawai yang terbesar dalam organisasi, rencana pengembangan bisnis Bank Kesejahteraan, usulan dari seluruh unit kerja, dan anggaran yang tersedia. Pembinaan dan pengembangan yang dibutuhkan dilakukan melalui berbagai metode pembelajaran baik melalui pendidikan, pelatihan, sosialisasi, coaching, penugasan dinas, program mutasi, maupun program rotasi.
The training program which has been designed, developed and disclosed by HR Division to the employees always considers the largest employees individual competency gap in the organization, Bank Kesejahteraan business development plan, recommendation from all working unit and available budget. Required training and development is carried through several learning methods namely education, training, socialization, coaching, working assignment, mutation program or rotation program.
Wujud komitmen Bank Kesejahteraan dalam meningkatkan profesionalisme pegawai telah tercermin dalam kebijakan manajemen yang tertuang pada BPP Pendidikan & Pelatihan No.113/2009/SK yang menganggarkan anggaran Bank sebesar kurang lebih 5% dari biaya personalia. Selama tahun 2013, tidak kurang dari 22 program dengan 199 training dan pengembangan yang telah dilakukan Bank Kesejahteraan baik yang bersifat inhouse atau outhouse yang diikuti oleh 278 orang pegawai dengan total investasi dalam rangka peningkatan kompetensi dan profesionalisme pekerja sebesar Rp2.503 juta yang telah mencapai 5,6% dari total biaya personalia.
The realization of Bank Kesejahteraan’s commitment to increase employess professionalism has been reflected from management policy as stated on Education and Training BPP No. 113/2009/SK which allocated Bank’s budget of 5% from personnel expneses. Throughout 2013, no less than 22 program with 199 training and development performed by Bank Kesejahteraan both inhouse or outhouse participated by 278 employees with total investment on employees competency and professionalism development reached to RP2,503 million or 5.6% from total personnel expenses.
Dalam rangka menilai efektivitas pelatihan yang telah diikuti oleh pegawai, maka Bank Kesejahteraan melalui Divisi SDM telah meminta setiap pegawai yang mengikuti pelatihan untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut:
To assess effectiveness of training program participated by employees, Bank Kesejahteraan through HR Division proposes every employee to participate training of certain aspects, as follows:
a. Menyusun laporan tertulis hasil dari pelatihan yang telah diikuti dan memberikan sosialisasi di unit kerjanya. b. Melaksanakan ujian berupa test tertulis kepada peserta pelatihan dalam bentuk pre-test dan post-test. c. Khusus untuk menilai pemahaman APU dan PPT telah dilakukan Uji Kompetensi melalui Bank Vision yang diselenggarakan secara serentak di seluruh cabang setiap 4 (empat) bulan sekali.
a. Drafting writtern report from the participated training and doing socialization in their working units. b. Conducting written examination to training participants in form of pre-test and post-test. c. Particularly to assess APU and PPT understanding has been through Competency test of Bank Vision held simultaneously in all branh in every 4 (four) months.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Secara garis besar, program pengembangan kompetensi dan keahlian dalam karir bagi pegawai Bank Kesejahteraan digambarkan dalam 5 besaran yaitu :
In general, competency and expertise development program for employees career in Bank Kesejahteraan is illustrated on 5 indicators, among others:
1. 2. 3. 4.
Program Pelatihan Penunjang Bisnis. Program Perencanaan Karir. Workshop dan Pemenuhan Kompetensi Teknis. Program Sertifikasi & Sosialisasi Ketentuan Internal dan Eksternal. 5. Internalisasi Budaya Kerja, Budaya Resiko & Kepatuhan.
1. 2. 3. 4.
Berikut program pendidikan dan pelatihan yang telah dilaksanakan pada tahun 2012 berdasarkan 5 besaran program : 1. Program Pelatihan Penunjang Bisnis a. Service Excellence, b. Selling Skill, c. Negotiation Skill.
Following are education and training program carried throughout 2013 based on 5 program indicators:
2. Program Perencanaan Karir a. Credit Officer Development Program (CODP) b. Middle Management Development Program (MMDP) c. Program beasiswa pegawai
2. Career Planning Program. a. Credit Officer Development Program (CODP) b. Middle Management Development Program (MMDP) c. Employee Scholarship Program
3. Workshop dan Seminar Pemenuhan Kompetensi Teknis a. Pendidikan Pengenalan b. Pendidikan Pengembangan c. Pendidikan Aplikasi d. Leadership Workshop Program
3. Technical Competency Workshop and Fulfillment. a. Orientation Program b. Development Program c. Application Program d. Leadership Workshop Program
Dalam rangka meningkatkan kemampuan leadership bagi tingkat pimpinan, Bank Kesejahteraan telah menyelenggarakan Leadership Workshop pada bulan November 2013 dengan hasil yang mengharapkan bahwa setiap figur pemimpin di Bank Kesejahteraan mampu untuk: - Mengelola dan memimpin diri sendiri (Managing Self). - Mengelola pekerjaan yang berdampak pada organisasi (Managing Task). - Mengelola orang lain atau bawahannya (Managing People).
To improve leadership ability regarding leadership level, Bank Kesejahteraan has implemented Leadership Workshop in November 2013 as a result which expects as a leaders figure in Bank Kesejahteraan to be able to:
Business Support Training Program. Career Planning Program. Technical Competency Workshop and Fulfillment. Internal and External Regulation Certification & Socialization Program. 5. Corporate Culture, Risk & Compliance Culture Internalization.
1. Business Support Training Program. a. Service Excellence b. Selling Skill c. Negotiation Skill
-
Self-Managing. Managing Task which affected to the organization. Managing people.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
85
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
86
Leadership Workshop tersebut menghasilkan rumusan komitmen yang disepakati oleh seluruh pimpinan unit kerja di Bank Kesejahteraan, yang terdiri dari: 1) Memahami dan menyadari sepenuhnya peran penting dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh seorang leader di BKE (sadar peran). 2) Secara sadar memahami adanya kelemahan-kelemahan leadership yang dihadapi BKE saat ini, mencakup Skill, Attitude, dan Mindset. 3) Dengan rasa penuh tanggung jawab, sesegera mungkin akan melakukan upaya-upaya konkrit untuk memperbaiki kelemahan leadership pada butir 2 mulai dari diri sendiri. 4) Menyampaikan rencana dan realisasi langkah-langkah perbaikan kelemahan leadership yang telah dilakukan kepada atasan dan Divisi SDM. 5) Sebagai leader, kami siap menjadi Role Model.
Leadership Workshop is generated commitment formulation which is agreed by all Head of Unit in Bank Kesejahteraan, consists of: 1) Undersnading and fully concerning important role and responsibility which has to be taken by a leader in BKE (role awareness). 2) Consciously understanding leadership weakness faced by BKE currently including Skill, Attitude and Mindset.
4. Program Sertifikasi & Sosialisasi Ketentuan Internal dan Eksternal Program ini merupakan program pengembangan, peningkatan, dan pengukuran pengetahuan dan ketrampilan pegawai yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi pegawai yang diperlukan, disyaratkan untuk jabatan tertentu atau memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh regulator (Bank Indonesia) melalui pelatihan sertifikasi manajemen risiko, sertifikasi auditor, sertifikasi IT.
4. Internal and External regulation Socialization & Certification Program The program is an employee development, improvement, knowledge assessment and expertise wiming to enhance employees required competency, for certain position or complying with regulation implemented by regulator (Bank Indonesia) through risk management certification, auditor certification, IT certification.
Sepanjang tahun 2013, Bank Kesejahteraan telah melakukan program sertifikasi dan sosialisasi terkait ketentuan internal dan eksternal, di antaranya:
Throughout 2013, Bank Kesejahteraan has conducted certification program and internal and external regulation socialization, among others:
a. Program Sertifikasi Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1, 2, dan 3. Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko"Risk Management in Market Trading". Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko "Meningkatkan Pengelolan Risiko Kredit dan Risiko Likuiditas dalam Menghadapi Dampak Ekonomi Global". Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko Kredit dan Risiko Operasional.
a. Certification Program Level 1, 2 and 3 Risk Management Certification. “Risk Management in Market Trading” Risk Management Certification refreshment. “Increasing Credit Risk and Liquidity Risk Management in Facing Global Economy Impact” Risk Management Certification Refreshment. Credit Risk and Operational Risk Certification Refreshment.
b. Program Sosialisasi a. Sosialisasi program promosi: BKE BOOM b. Standar Layanan c. Pembinaan Pegawai dan Monitoring Risiko Operasional d. Arus Kas
b. Socialization Program a. BKE BOOM promotion program socialization. b. Service standard. c. Employee development and operational risk monitoring. d. Cash flows.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
3) By fully responsible to be immediately carry concrete efforts to improve leadership weakness as mentioned on point 2 starting from individual. 4) Disclosing plan and realization of improvement actions for leadership weakness taken for the superiod and HR Division. 5) As a leader and ready to be Role Model
e. APU dan PPT di seluruh cabang (internal dan Bank Indonesia) f. Seminar "Identifikasi Area Berisiko Tinggi di Wilayah Indonesia berdasarkan RisikoPenyalahgunaan Bank sebagai SaranaPencucian Uang“ (BI) g. Tata Cara Penilaian GCG h. Risiko"Risiko Kredit dan Risiko Operasional"
e. APU and PPT implementation in all branch (internal and Bank Indonesia). f. “High Risk Area Identification in Indonesian Region of Bank Abuse as Money Laundering Place” Seminar (BI). g. GCG assessment procedure. h. “Credit Risk and Operational Risk”
5. Internalisasi Budaya Kerja, Budaya Saar Risiko & Kepatuhan
5. Corporate Culture, Risk Awareness & Compliance Internalization In line with business development of Bank Kesejahteraan, Corporate Culture is more important in motivating and establishing conducive working environment in achieving vision and mission of the Company. Bank Kesejahteraan has formulated corporate culture containing 6 (six) pillars shared values. Shared values of Bank Kesejahteraan shared values as stated on Board of Directors Decree No. 22/2006/SK dated March 8th, 2006.
Seiring dengan pertumbuhan usaha bisnis Bank Kesejahteraan, semakin disadari bahwa Budaya Kerja memiliki peran penting dalam memotivasi dan memberikan suasana kerja yang kondusif bagi terwujudnya pencapaian visi dan misi Perusahaan. Bank Kesejahteraan telah merumuskan budaya kerja yang mengandung nilai-nilai kebersamaan (shared values) yang terdiri dari 6 (enam) pilar. Nilai kebersamaan (shared values) Bank Kesejahteraan tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 22/2006/SK tanggal 8 Maret 2006. Hingga saat ini, nilai-nilai budaya kerja Bank Kesejahteraan yang telah menjadi landasan berpikir, dan bertindak dalam proses aktivitas bisnis dari setiap insan Bank Kesejahteraan telah mampu mendukung pencapaian kinerja Bank Kesejahteraan. Namun demikian upaya evaluasi atas implementasi penerapan Budaya Kerja di Bank Kesejahteraan terus dilakukan seiring dengan dinamisme perkembangan bisnis Bank untuk memastikan core values yang dimiliki Perusahaan dapat menjawab tantangan di masa mendatang.
Currently, corporate cultures of Bank Kesejahteraan values as reference in thinking and conducting in every business process of Bank Kesejahteraan people which are able to encourage performance achievement of Bank Kesejahteraan. Thus, evaluation of corporate culture implementation in Bank Kesejahteraan is continuously carried in accordance with the bank’s business development dynamic to ensure core values of the Company able to answer future challenge.
Budaya kerja Bank Kesejahteraan telah menjadi salah satu materi yang selalu disampaikan dalam setiap program pendidikan yang bersifat refreshing termasuk saat melakukan seleksi pegawai yang bertujuan untuk menyelaraskan nilainilai pribadi pegawai dengan nilai-nilai budaya kerja Bank Kesejahteraan. Sesuai dengan komitmen manajemen yang telah menyatakan ikrar untuk melakukan perubahan dan perbaikan di segala bidang, maka seluruh pimpinan unit mempunyai andil yang sangat menetukan dalam rangka pembinaan pegawai dalam unit kerja.
Corporate culture of Bank Kesejahteraan has become one of material to be disseminated in every refreshing educational program including the employees recruitment aiming to align employees’ personality with corporate cultures of Bank Kesejahteraan. Based on the management’s commitment which has declared commitment to perform transformation and improvement in al aspect, that every head of unit has a contribution to determine employees development initiative in working unit.
Untuk memastikan budaya kerja telah terlaksana dengan baik di seluruh unit kerja, maka internalisasi budaya kerja terus dilakukan oleh masing-masing pemimpin unit kerja melalui morning briefing dan corporate culture gathering. Pengukuran implementasi budaya kerja dilakukan pada Bulan Desember 2013, melalui penyebaran kuisioner kepada pegawai yang berisi berbagai macam pertanyaan mengenai
To ensure corporate culture has been carried appropriately in all working unit, corporate culture internalization is carried by each of Head of Unit through morning briefing and corporate culture gathering. Corporate culture implementation assessment was carried in December 2013, through questionnaire distribution to the employees containing several inquiries regarding attitude reflecting sixth corporate
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
87
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
88
perilaku yang mencerminkan nilai-nilai keenam pilar budaya kerja. Hasil dari pengukuran tersebut akan menjadi bahan evaluasi manajemen untuk menyusun upaya peningkatan implementasi budaya kerja di tahun yang akan datang.
cultures. The result of the assessment will be regarded as consideration of management’s evaluation to prepare corporate culture implementation effort in years to come.
Selama tahun 2013, internalisasi budaya kerja ditekankan pada pilar teamwork dan continous improvement melalui workshop unit perkreditan, unit dana, unit operasional dan support, serta seluruh cabang dalam bentuk rapat koordinasi, morning briefing, program team building di setiap unit kerja. Selain itu, Bank Kesejahteraan juga berupaya untuk memfasilitasi program workshop maupun knowledge sharing dengan tujuan dapat menghasilkan rekomendasi untuk peningkatan pengetahuan dan ketentuan dalam hal mitigasi risiko dari risiko yang melekat ada setiap aktivitas bisnis sebagai wujud intenalisasi budaya sadar risiko dan budaya patuh terhadap segala bentuk kebijakan dan ketentuan yang berlaku, baik ketentuan intern maupun ekstern.
Throughout 2013, corporate culture internalization was focused on teamwork and continuous pillars through lending unit workshop, fund unit, operational and support unit as well as all branch as coordination meeting, morning briefing, team building in every unit. Moreover, Bank Kesejahteraan is also facilitated workshop and knowledge sharing program aiming to generate recommendation to improve inherent risk mitigation knowledge and regulation in every business activity as an actualization of risk awareness culture internalization and compliance culture against every prevailing policy and regulation, both internal and external regulation.
ETIKA DAN PERTENTANGAN KEPENTINGAN
CONFLICT OF INTEREST AND ETHICS
Dalam prakteknya, bank dihadapkan pada risiko-risiko bisnis yang berkaitan erat dengan pengelolaan usahanya sebagai perantara keuangan. Risiko bisnis yang dihadapi juga semakin tinggi sejalan dengan perkembangan dunia bisnis yang semakin kompleks. Berkaitan dengan hal tersebut dalam rangka meminimalisasikan risiko kerugian baik secara materiil maupun non-materiil/nama baik, bank wajib mengelola seluruh aktifitasnya berdasarkan prinsip kehati-hatian, dan menuntut seluruh jajaran pimpinan dan pegawai untuk menjunjung tinggi integritas dan menjaga nilai-nilai etika baik yang berlaku umum maupun khusus yang menyangkut pertentangan kepentingan.
In its practice, the bank is exposed by certain business risk which is related with business management as financial intermediary. Business risk face is higher in line with more complex business growth in the industry. Related with certain aspects to minimize loss risk potential both material and non-material/reputation, the bank is obligated to manage every activity based on prudent principle, and demand of every executive and employee to highly upload and preserve ethical values which are widely and particularly applied regarding conflict of interest.
Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam rangka meningkatkan kinerja bank, melindungi stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum diperlukan adanya kebijakan dan ketentuan tentang ”Pertentangan Kepentingan (Conflict of Interest)”. Kebijakan ini mengatur tentang hal-hal yang berkaitan dengan hal-hal yang dapat mengundang potensi adanya pelanggaran terhadap penyelenggaraan fungsi jabatan yang harus dipatuhi oleh jajaran pimpinan dan pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi dimanapun berada.
In relation with respective aspect, to improve the bank’s performance, preserving stakeholders and increasing compliance against prevailing regulation as well as widely applied ethical values, a policy and regulation regarding Conflict of Interest is required. The policy regulates several aspects which may encourage violation potential on position function practice which has to be complied with executives and employees of Bank Kesejahteraan at anywhere.
Seluruh jajaran pimpinan dan pegawai harus mematuhi dan menghormati kebijakan dimaksud untuk mencegah terjadinya pertentangan antara kepentingan pribadi dengan
Every executives and employees has complied and respected the policy to prevent conflict between personal and corporate interest in establishing and developing relationship on
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
kepentingan perusahaan dalam membangun dan membina hubungan atas nama Bank Kesejahteraan dengan pihak ketiga. Dengan demikian, hubungan kerja seluruh jajaran pimpinan dan pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi dengan pihak ketiga tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan pribadi yang bersangkutan.
behalf of Bank Kesejahteraan’s name with third parties. Therefore, working relationship of all executives and employees of Bank Kesejaheraan Ekonomi with third parties shall not be interfered by personal interest.
Kebijakan ini menjelaskan secara umum standar-standar Etika dan Pertentangan Kepentingan meliputi hubungan dengan Nasabah, Relasi dan atau Rekanan, pemberian dan penerimaan bingkisan, pengadaan perlengkapan dan peralatan perusahaan, keterkaitan hubungan keluarga, penggunaan fasilitas Nasabah/Relasi/Rekanan dan Bank, entertaiment/ perjamuan, perjalanan dinas, melakukan kegiatan usaha di luar bank dan penyuapan.
The policy generally explains Ethical and Conflict of Interest standard including relationship with the customers, relation or partners, gift delivery or receiving, office supplies and equipment procurement, family relationship, customers/ partners and the Bank’s facility usage, entertainment/feast, travelling duty, or business activity outside the Bank and bribery.
Prinsip umum yang mendasari kebijakan tentang Pertentangan Kepentingan adalah bahwa: “Seluruh Jajaran Pimpinan dan Pegawai Bank Kesejahteran harus mencegah potensi terjadinya situasi pertentangan kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan“
General principle which grounded Conflict of Interest transaction is that “every management and employee of Bank Kesejahteraan has to prevent conflict of interest potential between individual and te company’s interest.
KEBIJAKAN DAN KETENTUAN TENTANG PERTENTANGAN KEPENTINGAN
CONFLICT OF INTEREST REGULATION AND POLICY
1) Hubungan Khusus Seluruh jajaran Pimpinan dan Pegawai tidak dibenarkan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan bila yang bersangkutan memiliki hubungan khusus dengan pihakpihak yang akan menerima dampak dari pengambilan keputusan tersebut, misalnya seperti anggota keluarga/ kerabat, teman/sahabat, nasabah/vendor/ rekanan maupun relasi bisnis, agar pengambilan keputusan tersebut bebas dari potensi timbulnya pertentangan kepentingan.
1) Special relation Every Executive and Employee is not allowed to involve on decision making if having special affiliation with certain party who will receive impact of the decision making namely family member/relative, friend/acquitances, customers/vendor/partners or business relation that the decision making will be free from conflict of interest.
2) Pemberian Bingkisan dari Calon Nasabah/Nasabah/Relasi Bisnis/Rekanan Ketiga Lainnya Seluruh jajaran Pimpinan/pegawai tidak dibenarkan meminta baik secara tersirat maupun tersurat, menerima, memberi persetujuan untuk menerima, mengijinkan isteri/suami/anak, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menerima pemberian dalam bentuk apapun juga, seperti uang, barang, jasa hiburan, potongan harga/fasilitas lainnya dari nasabah, relasi maupun rekanan perusahaan.
2) Gratification from customers/partners/business partners/ other third parties candidate Every Executive/Employee is not allowed to propose explicitely or implicitely, receive, approve to receive, allow wife/husband/child both directly and indirectly to receive gratification in any form namely cash, goods, entertainment, discount/other facilities from the customers, partners or company.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
89
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
90
3) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Untuk Kantor Pemilihan rekanan perusahaan dalam rangka pengadaan peralatan dan perlengkapan untuk kantor harus dilaksanakan secara transparan dan obyektif menyangkut proses pemilihan rekanan (tender dan non-tender), penetapan harga dan diskon, kualitas/mutu, dan layanan purna jual. Jumlah peserta calon rekanan sekurangkurangnya 2 (dua) perusahaan yang berbeda dan tidak terkait kepemilikannya satu sama lain ataupun kepemilikannya terkait dengan pimpinan/pegawai, baik secara langsung maupun tidak langsung.Fasilitas diskon dari pengadaan peralatan dan perlengkapan perkantoran dibukukan untuk keuntungan bank dan bukan perseorangan (pimpinan/ pegawai) yang menangani pengadaan.
3) Office Supplies and Equipment Procurement Vendor assignment to provide office supplies and equipment has to be carried transparently and objectively regarding vendors selection process (tender and nontener), determining price and discount, quality and after sales service. Number of vendors candidate at least 2 (two) different companies which are not related on its ownership with the exectuives/employees both directly and indirectly. Discount facility from th procurement of office supplies and equipment is posted for the bank’s income and not being individual (exectives/employees) benefit who handles the procurement process.
4) Penggunaan Fasilitas Milik Nasabah, Relasi, Rekanan, atau Bank
4) Using Customers, Parnters and Bank Facility
a. Fasilitas milik Nasabah, Relasi dan Rekanan Pimpinan/pegawai Bank tidak diperkenankan memakai atau meminjam dari mereka untuk kepentingan pribadi, baik keluarga seperti isteri/suami/anak maupun anggotaanggota keluarga lainnya yang masih dalam batasan ikatan kekeluargaan baik secara vertikal maupun horizontal sampai dengan derajat kedua.Laranganini dimaksudkan agar pegawai/jajaran pimpinan bersangkutan dapat bersikap tegas dalam pengambilan keputusan berdasarkan peraturan/ketentuan yang ada sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah dilimpahkan kepadanya.
a. Customers or Parnters Facility Executive/employee of the Bank is not allowed to use or borrow from those parties for personal interest, both family namely wife/husband/children or other family members which are bounded by vertical family and horizontal family relationship to second heirs. The restriction is aimed that the employee/management can be firm in taking decision based on existing regulation/ policy and the auhtoriy and responsibility delegated.
b. Fasilitas milik Bank Kesejahteraan Pada prinsipnya semua milik dan fasilitas perusahaan tidak diperkenankan digunakan oleh pegawai/pimpinan untuk kepentingan pribadi, baik keluarga seperti isteri/ suami/anak maupun anggota-anggota keluarga lainnya yang masih dalam batasan ikatan kekeluargaan baik secara vertikal maupun horizontal sampai dengan derajat kedua. Pengecualian adalah bila memperoleh persetujuan pejabat yang berwenang dan sampai pada batas-batas kewajaran maupun kepatutan.
b. Bank Kesejahteraan’s Facility Principally, every assets and facility of th Company is not allowed to be used by employee/executive for personal interest, both family namely wife/husband/children or or other family members which are bounded by vertical family and horizontal family relationship to second heirs. Exception will be applied if approved by authorized official and under fair and acceptable limit.
5) Jamuan (Entertainment) Pada hakekatnya, Pimpinan/pegawai bank tidak diperkenankan menerima jamuan (entertainment) yang dilakukan oleh calon nasabah/nasabah/relasi/rekanan untuk Pimpinan/pegawai. Pimpinan/Pegawai yang
5) Entertainment Basically, Executives/employees of the Bank is not allowed to receive entertainment from customers/depositors/ partners candidate for the Exectives/employees. Any Executive/Employee who conduct entertainment with
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
melakukan perjamuan (entertainment) kepada calon nasabah/nasabah, relasi atau rekanan, dapat dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
customers/depositors, partners or vendros can be conducted under certain terms as follows:
a. Jamuan (entertainment) untuk kepentingan Bank diperbolehkan hanya jika terdapat kemungkinan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, untuk mengembangkan bisnis bank atau menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan calon nasabah/ nasabah, relasi dan atau rekanan. b. Jamuan (entertainment) hanya terbatas pada jamuan makan dan minum direstoran/hotel atau tempat-tempat yang dipertimbangkan patut, serta tidak disajikan dalam bentuk jamuan (entertainment) yang dapat menimbulkan citra negatif bagi perusahaan atau pribadi pimpinan/ pegawai yang bersangkutan. c. Jamuan makan dan minum sedapat mungkin dihindarkan untuk dilaksanakan di rumah/tempat tinggal pimpinan/ pegawai. Namun bila karena kondisi tetentu, maka bila diselenggarakan di rumah pegawai, harus diadakan dengan motif/alasan yang jelas, seperti kepada siapa jamuan (entertainment) diberikan, apaka terdapat potensi imbal-balik (reciprocal business) seperti kegiatan promosi/ pengembangan usaha ke dua belah pihak, peningkatan hubungan bisnis dan sama sekali bukan untuk tujuantujuan pribadi pimpinan/pegawai. d. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk jamuan (entertainment) kepada calon nasabah/nasabah/relasi bisnis/rekanan harus jelas, dalam batas kewajaran dan kepatutan serta dipertanggung-jawabkan dengan tertib dan baik.
a. The entertainment is on behalf of the Bank’s interest is allowed only under a possibility, both long or short term, to develop the bank business or establish mutual beneficiary partnership with the customers/depositors, partners and or vendors candidate.
6) Biaya Perjalanan Dinas Perjalanan dinas baik kunjungan ke unit-unit kerja maupun ke calon nasabah/nasabah harus diselengarakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dengan biaya-biaya ditanggung perusahaan termasuk di dalamnya transportasi, akomodasi, uang saku, serta pengeluaran-pengeluaran yang dapat dipertanggung-jawabkan dan dalam batas-batas wajar (misal jamuan/entertainment, makan dan minum kepada calon nasabah/nasabah, relasi bisnis, rekanan maupun unit kerja bank)
6) Official Travelling Expense Official travelling expsnes to working unit or customers/ depositors candidate has to be carried based on prevailing regulation under expense from the company including transporation, accommodation, lumpsum, and expenses which can be accounted in fair limit (namely entertainment, dinner to customers candidate, business relation, vendors or working unit).
7) Kunjungan Nasabah a. Dalam melakukan kunjungan ke nasabah, pimpinan/ pegawai harus memiliki jadwal yang terencana tentang tujuan kunjungan kepada calon nasabah/nasabah seperti halnya namun tidak terbatas pada untuk lebih mengenal
7) Customers Visit a. To carry customers visit, executive/employee has to have well-planned strategy regarding purpose of the visit to customers/depositors candidate such as but not limited to further acknowledge the customers domicile, collecting
b. The entertainment is only limited on dinner and drinking in restaurant/hotel or other places which are considered appropriate and not presented in form of entertainment which may encourage negative image for the company or respective executive/employee. c. Dinner entertainment is prevented to be held in house of executives/employees. Thus, under certain condition, if held on employees’ house, shall be carried over clear reason/motives, such as the invited guest, and if there is any reciprocal business namely promotion/business development ativity for both parties, improving business relationship and not aiming for personal executive/ employees benefit.
d. Expense allocated fro the entertainment to customers/ depositors/business relation/partners has to be clear, under fairness and appropriate limit and orderly and adequately accounted.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
91
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
dan mengetahui domisili nasabah, mengumpulkan data/ usaha-usaha/aktifitas yang dijalankan nasabah, memastikan kondisi perkembangan usaha, melakukan penagihan dan lain sebagainya. b. Seluruh biaya yang timbul akibat dari kunjungan tersebut, alat transportasi, akomodasi, makan dan minum maupun biaya-biaya lainnya harus dibebankan kepada bank dan tidak diperkenankan untuk dibebankan kepada nasabah. c. Pimpinan/pegawai yang melakukan kunjungan ke nasabah wajib membuat laporan kunjungan serta tindak lanjut yang diperlukan dari kunjungan tersebut.
92
customers activity/business data, ensuring business development condition, performing collection and other activities. b. Every cost occurred due to the visit, transporation infrastructure, accommodation, food and beverage or other expenses has to be charged to the bank and not allowed to be charged to the customers. c. Executive/employee who conducts customers visit has to prepare visit report as necessary follow-up fromt h visit.
8) Kegiatan Di Luar Bank Kesejahteraan a. Pimpinan/Pegawai tidak diperkenankan melakukan kegiatan-kegiatan di luar bank seperti berusaha/bisnis, berdagang, kerja sampingan baik langsung maupun tidak langsung yang dapat berdampak pada/merugikan kepentingan kegiatan Bank Kesejahteraan atau setidaktidaknya berpengaruh pada jam kerja atau fokus/ konsentrasi kerja/kinerja yang bersangkutan di Bank Kesejahteraan b. Pimpinan/Pegawai dapat dimungkinkan untuk diizinkan melakukan kegiatan-kegiatan lainnya seperti mengajar, menjadi pembicara/penceramah, melakukan kegiatan sosial yang dapat memberikan nilai positif bagi Bank Kesejahteraan sepanjang hal tersebut tidak mengganggu aktivitas sehari-hari dan telah memperoleh persetujuan Direksi (bagi Pegawai) atau Dewan Komisaris (bagi Direksi) terlebih dahulu.
8) Activity outside Bank Kesejahteraan a. Executive/employee is not allowed to perform activities outside the bank namely business/entrepreneuring, trading, side job, both directly and indirectly which may bring loss to Bank Kesejahteraan’s interest or at least affecting working hour or working focus/concentration of related party in Bank Kesejahteraan.
9) Penyuapan a. Bagi Pemimpin/Pegawai Bank Kesejahteraan, kegiatan suap-menyuap dalam bentuk dan dengan alasan apapun tidak diperkenankan untuk dilakukan karena akan merusak integritas, citra dan nama baik Bank. b. Pimpinan/Pegawai yang melakukan kegiatan suap menyuap akan dikenakan sanksi/hukuman sesuai dengan ketentuan-ketentuan internal maupun perundangundangan yang berlaku.
9) Bribery a. For Executives/employees of Bank Kesejaheraan, bribery n any form and under any reason is not allowed to be conducted that willharm integrity, image and reputation of the Bank. b. Executive/employee which conduct bribery will be charged by punishment/penalty based on internal regulation and prevailing regulation.
PENILAIAN KINERJA PEGAWAI
EMPLOYEE PERFORMANCE ASSESSMENT
Secara periodik dan berkala, setiap pegawai mendapatkan gambaran hasil pencapaian kinerja sesuai target yang telah ditetapkan pada tahun sebelumnya yang dituangkan dalam Key Performance Indicator. Berdasarkan hasil gambaran pencapaian kinerja tersebut, Bank Kesejahteraan melalui Divisi Sumber Daya Manusia mendapatkan mapping keperluan program pendidikan dan pembinaan yang diperlukan untuk setiap pegawai.
Periodically, every employee obtains result of performance achievement based on target as determined on previou year and stated on Key Performance indicators. Based on the performance result, Bank Kesejaheraan through Human Resources Division acquires mapping of employees education and development program requirement.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
b. Executive/employee are may allowed to perform other activities namely teaching, being a speaker/spokeperson, carrying social charity which may bring positive value for Bank kesjeahteraan as long not interefering daily activity and has been prior approved by Board of Directors (for employees) or Board of Commissioners (for Board of Directors).
Bank Kesejahteraan menyadari benar bahwa tonggak utama dalam keberhasilan eksistensi Bank Kesejahteraan adalah kinerja dan dedikasi dari seluruh pegawai. Oleh karena itu, Bank Kesejahteraan sangat berkomitmen untuk menghargai setiap profesionalisme kinerja yang ditunjukkan oleh setiap pegawai melalui penyempurnaan pengelolaan kinerja pegawai berbasis Key Performance Indicator (KPI). Kegiatan ini dilakukan dengan mengacu padan BPP Pedoman Penyusunan & Penilaian Kinerja Pegawai No 10/2007/SK. Sasaran kinerja untuk setiap pegawai disusun melalui perencanaan penetapan sasaran kinerja untuk jangka waktu mulai 1 Januari tahun 2013 sampai dengan 31 Desember tahun 2013.
Bank Kesejaheraan is highly aware that primary principal of Bank Kesejahteraan existence success is the performance and existence from every employee. Therefore, Bank Kesejahteraan is highly committed to respect performance professionalism as indicated by every employee through the improvement of employee performance management based on Key Performance Indicators (KPI). The activity is carried by referring to Employees Performance Assessmetn and Preaparation Manual Book No. 10/2007/SK. Performance target for every employee is prepared through performance target determination for time period from January 1st, 2013 to December 31st, 2013.
Penyusunan sasaran kinerja pada bank Kesejahteraan dilakukan dengan 3 (tiga) tahap:
Formulation of performance target of Bank Kesejahteraan is carried under 3 (three) stages, as follows:
TAHAP KORPORASI
CORPORATE STAGE
Penetapan sasaran kinerja secara keseluruhan tertuang dalam Rencana Bisnis Bank yang telah disusun dan disetujui oleh Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham sesuai hasil kesepakatan bersama dalam rapat penyusunan KPI Korporasi yang diadakan oleh Direksi beserta seluruh unit kerja.
Performance target determination which is comprehensivel stated on Bank Business Plan and has been prepared and approved by Board of Directors, Board of Commissioenrs and Shareholders based on collective agreement on Corporate KPI preparation meeting held by Board of Directors and all working unit.
TAHAP UNIT KERJA
WORKING UNIT STAGE
Setiap unit kerja yang teerlibat akan menentukan sasaran kinerja sesuai bagian yang melibatkan unit kerja terkait berdasarkan KPI Korporasi yang telah disepakati sebelumnya. Sasaran unit kerja tersebut menjadi sasaran kepala unit kerja dalam bentuk KPI unit kerja dan KPI Kantor Cabang dan/ atau KPI Kantor Cabang Pembantu.
Every involved unit will determine performance target based on any part which involves respective unit based on Corporate KPI which has been prior agreed. The working unit target becomes target of head of working unit in form of working unit and Branch Office/Supporting Branch office KPI.
TAHAP INDIVIDU
INDIVIDUAL STAGE
Setiap sasaran yang disusun dari masing-masing pegawai sudah saling terikat satu sama lain dengan bawahan maupun atasannya sesuai KPI Unit Kerja yang telah disusun oleh kepala unit kerja untuk dikomunikasikan kepada setiap pegawai yang menjadi bawahannya beserta penentuan bobot KPI berdasarkan gap sasaran kinerja yang dianggap masih menjadi tantangan bagi unit kerja terkait. Hal ini dilakukan untuk membangun kerjasama tim antar pegawai untuk mencapai sasaran unit kerja yang bersangkutan dalam rangka mendukung program inisiatif perusahaan secara menyeluruh.
Every determined target form each employee has been related each other both with subordinate or superior based on Working Unit KPI which has been prepared by Head of Working Unit to be communicated to every subordinate employee as well as KPI weight determination based on performance target gap as a challenge for respective working unit. This is carried to develop inter employees team work to achieve respective working unit target to support overall company’s initiative program.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
93
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
94
Komponen penilaian kinerja yang digunakan adalah : 1. Sasaran /tujuan kerja Hal-hal yang menjadi tujuan untuk dicapai dari setiap unit kerja dan individu 2. Key Performance Indicator (KPI) Hal-hal yang digunakan sebagai dasar untuk penilaian yang terdiri atas indikator keuangan dan indikator non keuangan yang terukur dan dapat diukur yang menyatakan efektifitas dan efisiensi sebuah pekerjaan dan membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. 3. Kompetensi umum Hal-hal yang berhubungan dengan sikap dan perilaku yang diperlukan oleh seluruh pegawai untuk dapat mencapai tujuan organisasi. 4. Kompetensi teknis Segala hal yang berhubungan dengan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi dan dapat diterapkan pada suatu fungsi atau lingkup kerja tertentu. 5. Target Tolok ukur yang dilihat dari suatu batas waktu, jumlah volume, jumlah nasabah, jumlah transaksi yang harus dicapai, dan jumlah kesalahan yang harus diminimalisir.
Performance assessment indicators used as follows: 1. Working target/purpose Several aspects as purspose to be achieved from every working unit and individual. 2. Key Performance Indicator (KPI) Several aspects as a basis for assessment consists of financial and non-financial indicators which is measurable and stated effectiveness and effieciency of every assignment and to support the organization in achieving its purpose. 3. General Competency Several aspects regarded with attitude and conducts which is required by all employees to achieve the organization’s purpose. 4. Technical Competency Several aspects which are related with required knowledge and skill to achive organization’s purpose and may be expected from certain function and working scope.
Dalam penilaian kinerja, setiap unit kerja akan menilai dua unsur pengukuran utama yaitu Indikator Pencapaian Hasil (KPI) dan Kompetensi (kompetensi umum dan kompetensi teknis). Penilaian ini bersifat komunikatif, obyektif, langsung, dan terbuka antara pimpinan unit kerja dengan setiap bawahannya untuk membahas realisasi pencapaian kinerja dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja dimaksud. Review atau evaluasi hasil kinerja dilaksanakan setiap triwulan dengan tujuan:
On the performance assessment, every working unit will have two key assessment indicators namely Key Performance Indicators (KPI) and Competencey (general and technical competencies). The assessment is communicative, objective, direct and transparent among head of working unit and the subordinate to discuss performance achievement realization and issues faced on the performance realization. Review or evaluation of the performance result is carried quarterly, aiming to:
1. Penilaian pencapaian realiasi kinerja terhadap target atau sasaran yang telah ditetapkan. 2. Dasar penetapan bonus, penetapan kenaikan gaji, program mutasi, dan program promosi. 3. Sumber informasi bagi pimpinan unit kerja terhadap kemampuan dan kendala yang dihadapi dari setiap bawahannya sehingga setiap pimpinan unit kerja dapat memberikan coaching dan/atau feedback kepada bawahan terkait hal-hal yang diperlukan agar dapat bekerja lebih baik dan mencapai realisasi kerja sepenuhnya sesuai atau bahkan melebihi dari target yang telah ditetapkan.
1. Performance realization target assessment towards the determined target or objectives. 2. Principal for bonus determination, salary appraisal, mutation and promotion program. 3. Information soruce for head of working unit against every capacity and cosntraints which is faced by every subordinate that every head of working unit may provide coaching and/or feedback to the subordinate related required aspects to carry beter work and achieve comprehensive working realization based or exceeding the implemented target.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
5. Target An indicator which is assessed from time limit, total volume, total customers, total transaction and total error which has to be minimized.
4. Rekomendasi kepada Divisi Sumber Daya Manusia mengenai kebutuhan pelatihan dan/atau pendidikan yang diperlukan bawahannya untuk mengatasi gap competency yang ada sehingga kegagalan pencapaian kinerja dapat dihindari. Di samping itu, pimpinan unit kerja dapat pula memberikan rekomendasi kepada Divisi SDM dalam melakukan review individu untuk keperluan peningkatan grade atau program mutasi terhadap bawahannya yang memiliki kehandalan dan kemampuan pencapaian kinerja di atas rata-rata untuk jabatan tertentu.
4. Recommendation from Human Resources Division regarding training and/or education necessity requied by the subordinate to overcome current competency gap to prevent performance achievement failure. On the other hand, the Head of Unit may also recommend the HR Division to carry individual review regarding grade improvement or mutation program for the subordinate who has reliability and competency to achieve performance beyond average for certain position.
KESETARAAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI
EMPLOYEE EQUALITY AND WELFARE
Bank Kesejahteraan memiliki motto ”Sejahtera Bersama Kami”. Motto tersebut berlaku baik untuk kepentingan internal maupun eksternal perusahaan. Dalam lingkungan internal, kondisi sejahtera tercermin melalui berbagai sistem untuk memberikan apresiasi terhadap hasil kinerja pegawai mulai dari sistem remunerasi maupun pemberian rewards sebagai penghargaan prestasi dan profesionalisme pegawai.
Bank Kesejahteraan has a tagline “be prosperous with us.” The tagline is applied for both internal and external interests. On the internal circumstances, prosperous condition is reflected from several system to give appreciation of employees performance starting from remuneration or rewards system as employees’ reward and professionalism.
SISTEM REMUNERASI
REMUNERATION SYSTEM
Bank Kesejahteraan senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai melalui pemberian kompensasi kepada setiap pegawai sesuai dengan pencapaian kinerja dari setiap pegawai. Sejalan dengan persaingan yang semakin ketat, Bank Kesejahteraan juga berupaya untuk menciptakan paket dan sistem remunerasi serta tunjangan yang lebih atraktif dan kompetitif. Pemberian paket remunerasi tersebut terus di-review secara periodik untuk memastikan pegawai dan kesejahteraan pegawai Bank Kesejahteraan berada pada kondisi yang kompetitif sesuai dengan dengan perkembangan bisnis dan industri perbankan.
Bank Kesejahteraan is always committed to enhance employees welfare through every employee performance. Besides in accordance with tighter competition, Bank Kesejahteraan will also aim to deliver more attractive and competitive remuneration package, system as well as allowance. The remuneration package distirbution hsa to ber periodically reviewed to ensure Bank Kesejaheraaan’s employees’ welfare placed on competitive condition pursuant to banking industry business growth.
Sistem remunerasi dan tunjangan yang diperoleh setiap pegawai Bank Kesejahteraan termasuk dalam bentuk tunjangan yang dibayarkan Bank dan fasilitas pinjaman bagi pegawai. Penetapan sistem remunerasi yang diperoleh pegawai Bank Kesejahteraan dirumuskan berdasarkan jenjang kepangkatan (grade1 sampai dengan grade 15) dan disusun berdasarkan kompetensi yang ditetapkan sesuai dengan BPP Sistem Imbalan Jasa No 90/2011/SK tanggal 20 Juli 2011. Pada tahun 2013, manajemen Bank Kesejahteraan menyetujui perbaikan kesejahteraan pegawai dengan melakukan penyesuaian gaji pokok, tunjangan, dan lainnya yang disesuaikan dengan kenaikan inflasi dan lainnya.
Remuneration and allowance system for every employee including on allowance paid to the Bank and other employees loan facility. Remuneration system implementation obtained by Bank Kesejehateraan is formulated pursuant to position level (grade 1-15) and formulated as implemented competency referring BPP Service fee System no. 90/2011/SK dated july 20th, 2011. In 2013 Bank Kesejahteraan’s management approved employees’ welfare improvement by conducting basic salary adjustment, allowance and other costs adjusted to inflation and other services.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
95
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
Imbalan jasa yang diberikan kepada setiap pegawai ditentukan berdasarkan: Status kepegawaian dari pegawai yang bersangkutan Pangkat/grade yang ditetapkan oleh Bank Target bagi tenaga pemasar Prestasi kerja dari pegawai Domisili/daerah kerja Jabatan yang dipercayakan oleh Bank
Remuneration package for every employees was implemented referring to: Employment status Grade implemented by the Bank Marketing officer target Employees working precentation Working domicile/area Assigned position by the Bank
Komponen paket imbalan jasa terdiri dari : Penghasilan netto gaji bulanan merupakan penjumlahan dari gaji pokok dan tunjangan-tunjangan yang termasuk dalam komponen gaji. Bantuan/fasilitas/tunjangan lain di luar gaji dan jaminan social. Insentif yang diberikan pada saat tertentu dengan mempertimbangkan kinerja perusahaan dan kinerja pegawai dalam bentuk bonus dan jasa produksi. Fasilitas tertentu lainnya yang melekat pada tugas dan jabatan. Pajak pendapatan yang ditanggung sepenuhnya oleh Bank.
Remuneration package consists of: Monthly salary net income that is result of basic salary added with other allowance including on salary component. other grant/facility/allowance outside salary and social insurance Incentive provided at particular time by considering company and employees’ performance in form of incentives and production incentive. Particular facility attached on the duties and position
Komponen gaji/penghasilan bulanan terdiri dari : Gaji pokok Tunjangan jabatan. Tunjangan makan/transport Tunjangan kesehatan. Tunjangan leasing (untuk jabatan tertentu) Tunjangan pajak. Upah lembur (diberikan kepada pegawai yg berhak lembur bagi pegawai Clerical (petugas administrasi) dan Non Clerical ( pegawai Dasar).
Monthly salary/remuneration consists of: Basic Salary Position Allowance Transport/Eat Allowance health Allowance Leasing Allowance (for particular position) Tax Alloance overtime Incentive (given to clerical and non-clerical employees that reserve the right to perform overtime work.
Bentuk kesejahteraan pegawai yang diberikan oleh Bank Kesejahteraan di luar komponen penghasilan bulanan, juga diberikan dalam bentuk fasilitas lainnya, antara lain: Fasilitas Kesehatan 1. Penggantian Pembelian Kacamata dan Biaya Perawatan Gigi Diberikan kepada kepada pegawai tetap atau pegawai kontrak yang telah bekerja selama 2 (dua) tahun yang besarnya ditentukan berdasarkan grade. 2. Penggantian Biaya Melahirkan Diberikan kepada pegawai tetap untuk membantu biaya melahirkan putra pertama, kedua dan ketiga dengan besar biaya penggantian yang ditentukan oleh grade.
Employees welfare package provided by Bank Kesejahteraan besides monthly remuneration package, also provided on other facilities, among others: health facility 1. Eyeglasses Purchase and Teeth Treatment Expense Reimbursement Provided to permanent or employee with more than 2 years working period that the amount is decided referring to grade. 2. Maternity Expense Reimbusement Provided to permanent or employee with more than 2 years working period that the amount is decided referring to grade.
96
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Income tax full payment by the company.
3. Asuransi Rawat Inap Diberikan kepada pegawai tetap dengan biaya tarif rawat inap yang disesuaikan dengan grade. Fasilitas Perumahan Diberikan kepada Pimpinan Cabang atau Wakil pimpinan Cabang yang berasal dari luar daerah dimana cabang tersebut berada. Tunjangan Hari Raya Diberikan pada pegawai yang telah berstatus tetap dan bagi pegawai kontrak dengan masa kerja lebih dari tiga bulan dengan besaran sekurang-kurangnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan/atau kebijakan internal yang berlaku Tunjangan Pendidikan/Anak Sekolah Diberikan pada pegawai yang telah berstatus tetap untuk membantu menjamin tersedianya fasilitas pendidikan bagi keluarganya. Tunjangan Cuti Diberikan pada pegawai yang telah berstatus tetap atau pegawai yang telah bekerja sekurang kurangnya 12 (dua belas) bulan dengan besarnya tunjangan cuti sebesar satu kali gaji pokok. Pinjaman Pegawai Fasilitas yang diberikan kepada pegawai yang telah berstatus tetap dengan masa kerja tertentu dan jangka waktu pinjaman yang telah diatur dalam ketentuan tersendiri dengan peruntukan antara lainmeliputi pinjaman anak sekolah, pinjaman kepemilikan kendaraan bermotor, pinjaman kepemilikan rumah. Sumbangan Sosial Dalam hal-hal sosial, Bank Kesejahteraan juga memberikan sumbangan sebagai bentuk partisipasi aktif dari Bank Kesejahteraan kepada pegawai yang terwujud melalui: 1. Sumbangan Pernikahan Diberikan kepada pegawai sebagai ungkapan suka cita saat pernikahan pertama. 2. Sumbangan Duka Cita Diberikan kepada pegawai sebagai ungkapan bela sungkawa karena anggota keluarganya (istri/suami, anak, serta orang tua kandung). 3. Pegawai yang Meninggal Dunia 4. Sumbangan Musibah Bencana Alam (gempa, tanah longsor, banjir, kebakaran).
3. Inpatient Insurance Provided to permanetn employee with inpatient tariff expense adjsuted with grade.
Housing allownce Provided to Head of Branch office or Deputy of Branch Office from any area outside the Branch office location.
Religous feast Allowance Provided to permanent employees and employee with more than three months working period that the amount at least referring to applicable regulation and/or internal policy.
Education/Student Allowance Provided to permanent employee to support education facility availability for his/her family.
Leave Allowance Provided for permanent employees or employee with more than 12 (twelve) months working period where amount of leave allowance as much as one time basic salary.
Employees Loan facility provided to permanent employee with particular working period and loan’s maturity time has been regulated under separated terms with the purpose as of children education, motor vehicle purchase and house ownership loans.
Social Donation on social aspects, Bank Kesejahteraan also provided donation as form of Bank Kesejahteraan’s active participation to the employees that were realzied throughout: 1. Wedding grant Provided to employee as delightful joy expression at first wedding. 2. Condolences grant Provided to employee as grief expression on family member loss (wife/husband, children and parents) 3. Passed-away employee 4. Natural Disaster Donation (earthquake, landslide, flood, fire).
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
97
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
98
PERBANDINGAN RASIO GAJI TAHUN 2013
SALARY RATIO 2013
Sesuai dengan besarnya bentuk dan paket remunerasi yang dilihat dari gaji, maka perbandingan rasio gaji tertinggi dan terendah di Bank Kesejahteraan adalah sebagai berikut: 1. Perbandingan rasio gaji tertinggi dengan gaji terendah khusus untuk pegawai tetap sampai dengan batas pelaksana adalah 13,35.4: 1 2. Perbandingan rasio gaji direksi tertinggi dengan gaji terendah adalah 1.18: 1 3. Perbandingan rasio gaji komisaris tertinggi dengan gaji terendah adalah 1.11: 1 4. Perbandingan rasio gaji direksi tertinggi dengan gaji pegawai tertinggi adalah 2.62 :1
Referring to remuneration package form and amount, the comparison between highest and lowest salary at Bank Kesejahteraan, as follows: 1. Highest and lowest salary ratio comparison for permanent to operator employees is 13,35.4: 1
REWARD & PUNISHMENT
REWARD & PUNISHMENT
Selain pemberian program remunerasi dan promosi yang adil dan transparan sebagai wujud apresiasi dan pengakuan perusahaan terhadap kinerja pegawai, Bank Kesejahteraan juga menyiapkan berbagai kerangka penghargaan yang dibentuk dan diberikan kepada pegawai sebagaimana yang telah ditetapkan dalam SK Direksi no.73/2012/SK tanggal 27 Agustus 2012. Di dalam ketentuan tersebut, telah diatur bahwa reward diberikan dalam 3 (tiga) bentuk, yaitu:
Besides fair and transparent remuneration program as a realization of company’s appreciation and recognition to employees’ performance, Bank Kesejahteraan also prepares several awarding framework established and dedicated to the employees as regulated under BOD Decree No. 73/2012/ SK dated August 27th, 2012. Besides the regulation, the reward is regulated to be given in 3 (three) forms, among others:
1. Apresiasi Bentuk penghargaan yang diberikan oleh pimpinan unit kerja Bank Kesejahteraan kepada pegawai dalam unit kerja atas perilaku positif yang berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan dengan hasil istimewa dan usaha ekstra. Apresiasi diberikan dalam bentuk Surat Penghargaan , Gift Voucher dan bingkisan-bingkisan kecil seperti buku dan sebagainya. 2. Penghargaan Direksi (Direksi Award) Penghargaan Direksi yang diberikan kepada setiap pegawai dengan prestasi kerja individu terbaik yang disesuaikan dengan pencapaian laba perusahaan sebagai suatu bentuk apresiasi atas tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan dan pencapaian hasil kerja yang ditunjukkan secara istimewa dan signifikan selama satu tahun oleh pegawai atau oleh satu tim kerja berupa pemberian tambahan pendapatan, surat penghargaan dari Direksi, maupun perjalanan paket wisata bersama Direksi.
1. Appreciation An award dedicated for Head of Working Unit in Bank Kesejahteraan to the employees on working unit regarding positive attitude in achieving excellent performance and delivering extra effort. The appreciation is given in form of Certificate, Gift Voucher and small gifts such as book and others.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
2. Highest and lowest BOD salary comparison comparison 1.18: 1 3. Highest and lowest Boc salary i comparison s 1.11: 1 4. Highest BOD salary and highest employee salary comparison is 2.62 :1
2. BOD Award BOD award is dedicated to employees with best individual working performance aligned with Company’s income realization as an appreciation for any action based on corporate values and excellent as well as significant working achievement over one year performed by an employee or working unit team, given as extra salary, Certificaiton from Board of Directors and travelling package with the Board of Directors.
Mekanisme penetapan pegawai yang berhak mendapatkan Direksi Reward dilakukan melalui mekanisme:
Employees award mechanism for BOD Award is carried under following mechanism:
Direksi Board of Directors 1
6
Komite Manajemen Kepegawaian (KMK) Employment Management Committee
2
5 Divisi Sumber Daya Manusia (DISDM) Human Resources Division (HR Division)
3
4
Seluruh Pimpinan Unit Kerja dan Kantor Cabang All of Head of Working Unit and Branch Office
Keterangan: 1) Direksi menetapkan kebijakan untuk memberikan Direksi Reward 2) Penetapan kriteria persyaratan ditetapkan oleh Komite Manajemen Kepegawaian (KMK) yang dilihat dari hasil penilaian KPI dan ketertiban pegawai yang bersangkutan (tidak adanya Surat Peringatan yang diterima sepanjang tahun 2013 dan tingkat kedisiplinan yang baik). 3) Divisi SDM menyampaikan kriteria tersebut kepada seluruh unit kerja dan cabang untuk meminta meminta usulan dan setiap pimpinan unit kerja atau kantor cabang untuk mengusulkan nama-nama pegawai yang di nominasikan untuk memperoleh reward. 4) Seluruh pimpinan unit kerja dan kantor cabang menyampaikan nominasi seluruh nama pegawai yang direkomendasikan untuk menerima reward. 5) Divisi SDM menyampaikan seluruh nama-nama pegawai yang diusulkan oleh seluruh unit kerja atau cabang ke dalam Komite Manajemen Kepegawaian (KMK). 6) Komite Manajemen Kepegawaian (KMK) melakukan seleksi atas seluruh nama yang masuk sebagai nominasi untuk diusulkan kepada Direksi dan Direksi akan memutuskan nama pegawai yang berhak memperoleh reward berdasarkan keputusan Rapat Direksi.
Notes: 1) The BoD implemented BoD Reward policy. 2) Indicators implementation by Employment Management Committee as indicated from KPI Assessment result and respective employees’ obediance (no notification Letter received in 2011 and disciplinary rate is good). 3) HR Division disclosed the criteria to all working units and branch office to as for recommendation from every working unit to propose employees’ name to be awarded. 4) All of Head of Unit and Branch office addressed recommended employes name to receive reward. 5) HR Divison delivers all of proposed by all working unit or other branch office under the Employment Management committee. 6) Employment Management committee perform selection on all name listed as nomination to be proposed to the BOC and BOD that will alter decided on these name that reserves the right to recieve reward based on BOD Meeting Decision.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
99
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
3. Penghargaan Masa Kerja (Long Service award) Penghargaan Masa Kerja (Long Service award) diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada pegawai yang telah memiliki masa kerja minimal 15 tahun berturut turut dan kelipatannya. Penghargaan diberikan kepada pegawai dalam bentuk Plakat dan Hadiah yang ditetapkan oleh Direksi.
3. Long Service Award Long Service Award is dedicated as an appreciation to employees with minimum 15 consecutive years and multiple years. The award is given to the employees in form of tropby and Prize as determined by the Board of Directors.
Kebijakan Reward tahun 2013 didasarkan atas hasil penilaian kinerja pegawai dalam 1 (satu) tahun dengan pemberian bonus minimal 3,7 kali sampai dengan 6,5 kali.
Reward policy in 2013 is based on employees performance appraisal in 1 (one) year with bonus realization minimum 3/7 times to 6.5 times.
Selain penghargaan yang diberikan manajemen Bank Kesejahteraan kepada pegawai, dalam menjunjung komitmen transparansi dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia di Bank Kesejahteraan, maka manajemen juga telah menetapkan penerapan punishment bagi pegawai yang dinilai secara obyektif telah melakukan pelanggaran dan/ atau penyimpangan ketentuan Bank Kesejahteraan.
Every reward provided by Bank Kesejahteraan management to the employees in supporting transparency commitment at human resources development and management at Bank Kesejahteraan, that the management also implements punishment mechanism for any employee considered objectively perform violation and/or deviate from Bank Kesejahteraan’s regulation.
Penerapan punishment dilakukan mengacu kepada SK Direksi No. 80/2011/SK tanggal 30 Juni 2011 yang menetapkan pemberian sanksi sesuai dengan disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan dengan mempertimbangkan jenis pelanggaran, frekuensi pelanggaran, bobot pelanggaran, adanya unsur kesengajaan, dan tata tertib perusahaan dengan pengenaan sanksi berupa:
Punishment implementation is referring to BPP order & Sanction no. 52/2010/SK dated June 30th, 2011, which determined punishment adjusted with the violation level by considering violation type, frequency and weighted, coincidentally and company’s regulation with the punishment a follows:
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5.
Surat Teguran Surat Peringatan Pertama Surat Peringatan Kedua Surat Peringatan Ketiga/terakhir Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Selama tahun 2013, Bank Kesejahteraan telah memberikan punishment berupa surat teguran sebanyak 38 surat, surat peringatan 1 (SP-1) sebanyak 6 surat, surat peringatan 2 (SP-2) sebanyak 3 surat, dan tidak terdapat pemberian sanksi berupa surat peringatan 3 (SP-3). Semua surat surat teguran dan surat peringatan yang diberikan Bank Kesejahteraan di tahun 2013 adalah pemberian punihment untuk pelanggaran yang berkaitan dengan tingkat kedisipinan dan administratif. Dengan kata lain, sepanjang tahun 2013 tidak ditemukan pelanggaran yang bersifat fraud (kecurangan) yang dilakukan oleh pegawai.
100
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Warning Letter. First Degree Warning Letter. Second Degree Warning Letter. Third Degree/Final Warning Letter. Employment Dismissal.
In 2013, Bank Kesejahteraan charged punishment through 38 letters of 1 (SP – 1) to 6 (six) letters, second notification letter (SP – 2) to 3 (three) employee with no third notification Letter (Sp – 3). All of the letters provided by Bank Kesejahteraan in 2013 were punishment charges for disclipnary and administrative violations. Otherwise, throughout 2013, there was no fraud event peformed by the employee.
Untuk meminimalisir adanya penyimpangan atau pelanggaran yang dilakukan pegawai, maka seluruh manajemen Bank Kesejahteraan terus melakukan pembinaan melalui komunikasi langsung dalam forum morning briefing secara periodik dan berkesinambungan untuk saling membangun kesadaran terhadap budaya kepatuhan terhadap setiap ketentuan yang ditetapkan Bank Kesejahteraan.
To minimize violation or regulation tresspass performed by employee, the Bank Kesejahteraan’s management will always performing development program through direct communication at morning briefing forum periodically and in sustainable manner to raise awareness each other as well developing complicane cultre towards every regulation implemented by Bank Kesejahteraan.
Sumber Daya Manusia Bank Kesejahteraan di Masa Mendatang Perkembangan bisnis dan aktivitas usaha di masa mendatang menjadi tuntutan mutlak bagi Bank Kesejahteraan untuk terus fokus melakukan perbaikan sekaligus pengembangan dalam mempersiapkan sumber daya manusia sebagai salah satu kekuatan infrastruktur perusahaan. Dengan semangat transformasi yang bergerak secara sustainable, maka di tahun 2014 Bank Kesejahteraan melalui Divisi Sumber Daya Manusia telah menetapkan beberapa kebijakan di bidang sumber daya manusia untuk mendukung seluruh strategi inisiatif perusahaan antara lain:
Bank Kesejahteraan Human Resources Looking Forward Business development and activity in years to come becomes a compulsory demand for Bank Kesejahteraan to keep focus in carrying improvement and development to prepare human resources as one of Company’s infrastructure potential. Within sustainable shifting transformation spirit, in 2014, Bank Kesejahteraan through Human Resources Division has implemented several human resources policy to support all of Company’s initiatives, as follows:
Kebijakan/Policy
Strategi/Strategy
Sasaran/Target
Menyempurnakan struktur organisasi yang disesuaikan dengan kompleksitas aktivitas usaha bank/ Improving organization structure based on business actitivty complexity
Mengevaluasi dan merevisi struktur organisasi sesuai dengan perkembangan aktivitas usaha bank/Evaluating and revising organization structure based on business activity complexity
Pengembangan Sarana&Prasarana Manajemen/Management facilities and infrastructure Development
Memenuhi kebutuhan sumber daya manusia untuk dapat mendukung perkembangan aktivitas dan kegiatan usaha bank/Fulfilling human resources demand to support business and activity development
Melakukan perencanaan sumber daya manusia dan rekrutmen sesuai kebutuhan organisasi/Performing human resources planning and recruitment based on organization demand
Pemenuhan Kebutuhan TenagaKerja Jangka Pendek dan Panjang/Short and Long term employee recruitment
Meningkatkan kesejahteraan pegawai yang didasarkan pada kinerja dan kompetensi sesuai perkembangan kinerja perusahaan/Improving employees welfare based on perofrmance and competency referring to Company’s performance
Perbaikan Kesejahteraan Pegawai/ Employee welfare improvement
Meningkatkan kualitas dan kompetensi seluruh sumber daya manusia yang ada/Improving current human resources quality and competency
Menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi sesuai gap kompetensi dan regulasi perbankan/Preparing education plan, planning and certification based on competency gap and banking regulation
Peningkatan Kompetensi Pegawai/ Employees competency improvement
Meningkatkan peran pimpinan dalam hal coaching, counseling, dan pembinaan pegawai/Improving role of leaders in providing coaching, counselling and employee development
Peningkatan Kompetensi Tingkat Pimpinan/Improving executive level competency
Melanjutkan sistem reward bagi pegawai yang berprestasi dan punishment bagi pegawai yang melanggar peraturan/ Continuing reward system for performed employee and punsihment for an employee who violates the regulation
Pembinaan pegawai/Employee development
Melanjutkan internalisasi budaya kerja, khususnya pilar responsibility, focus on customer, dan continuous improvement melalui program-program yang mendorong perbaikan pelayanan dan kepuasan pelanggan/Continuing corporate culture internalization mainly responsibility, focus on customer and continuous improvement pillars through certain program which encourage customer service and satisfaction improvement
Budaya Kerja/Corporate culture
Menyelenggarakan pelatihan pengembangan core competency bagi lulusan ODP dan MMDP/Implementing core competency development training for ODP and MMDP graduate
Kaderisasi Pegawai Tingkat Pimpinan/Executive Level Succession
Mempersiapkan program kaderisasi tingkat pimpinan/Preparign executive level succession proram
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
101
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
102
KEMUDAHAN AKSES INFORMASI KEPADA PEGAWAI
INFORMATION ACCESS SUPPORT FOR EMPLOYEES
Untuk mempermudah penyampaian informasi kepada pegawai, pada tahun 2013 Bank Kesejahteraan telah melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Penyebaran hardcopy Surat Keputusan Direksi ke seluruh unit kerja terkait dengan remunerasi (untuk penyesuaian gaji dan grade serta pembayaran THR dan bonus). b. Penyebaran Surat Keputusan Direksi dan memo internal ke seluruh unit kerja yang menginformasikan setiap kali terjadinya perubahan pejabat Bank Kesejahteraan. c. Sedangkan informasi mengenai rekrutmen dilakukan melalui pemasangan lowongan kerja melalui website Bank Kesejahteraan (www.bankkesejahteraan.co.id/karir), poster di lembaga-lembaga pendidikan, dan portal job online.
To support information disclosure to the employees, in 2013, Bank Kesejahteraan conducted several activities, as follows: a. BOD Decree hardcopy dissemination to all unit related with remuneration (for salary and grade appraisal and THR and bonus payment). b. BOD Decree and internal memo dissemination to all working unit which informs about changing executives position in Bank Kesejahteraan. c. While, information regarding recruitment conducted through job vacancy advertisement through Bank Kesejahteraan website (www.bankkesejahteraan.co.id/ carerr), posters in education agencies and job online portal.
FUNGSI KESEKRETARIATAN
SECRETARIAT FUNCTION
Kesekretariatan Bank Kesejahteraan berada di bawah Divisi SDM yang mengemban fungsi dan tanggung jawab dalam penyusunan dan penatausahaan dokumentasi segala kebijakan, perencanaan dan melakukan komunikasi dengan segala pihak demi kepentingan perusahaan. Dalam menjalankan fungsinya, keskretariatan dibantu oleh segala pihak dalam berhubungan dengan pihak eksternal maupun internal agar dapat mengakomodasikan segala kepentingan dari segenap pemangku kepentingan.
Bank Kesejahteraan’s secretary is under Human Resource Division that holds duties and responsibilities in organizing and administering documentation of company’s policy, planning as well as performing communication wtih all parties on behalf of company’s interest. In implementing its duties, the corporate Secretary is assisted by all parties in establishing communicaiton with Bank Kesejahteraan’s internal and external parties to acommodate every stakeholder’s interest.
Dalam hubungan dengan pihak eksternal dipelihara dengan baik, khususnya dalam rangka pemenuhan kewajiban yang harus dilakukan oleh Bank Kesejahteraan untuk memberikan keterangan mengenai kinerja, kegiatan operasional, serta hal-hal lain yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan. Segala hubungan tersebut dilakukan antara lain melalui kegiatan pertemuan pembahasan kinerja, penyampaian laporan keuangan secara periodik.
Relationship with external party is appropriately maintained especially to comply with Bank Kesejahteraan’s obligation in disclosing company’s information, operational activity and other related information needed by the stakeholders. Every relationship is performed such as through performance discussion meeting activity, periodic financial statement disclosure.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Sesuai dengan SK Direksi No. 58/2012/SK-SDM tanggal 11 Juni 2012 maka fungsi utama Bidang Kesekretariatan adalah melakukan kegiatan administrasi dokumentasi perusahaan, memastikan terlaksananya kegiatan RUPS, pencatatan saham-saham yang diterbitkan, serta pelaporan/tindak lanjut kepada pihak-pihak yang berwenang dan memastikan dukungan ekspedisi bagi seluruh unit kerja di Kantor Pusat. Sedangkan tugas pokok yang menjadi tanggung jawab Bidang Kesekretariatan, meliputi: - Menatausahakan administrasi seluruh dokumen penting perusahaan. - Memastikan terlaksananya kegiatan RUPS/RUPSLB termasuk pencatatan saham yang diterbitkan serta pelaporan/tindak lanjut kepada pihak-pihak yang berkepentingan. - Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) Bank Kesejahteraan. - Memberikan dukungan administrasi dan ekspedisi surat menyurat di Kantor Pusat.
Pursuant to Amendment of jobdesk SK no. 58/2012/SK-SDM dated june 11th, 2012, main function of Secretariat function is performing company’s document administration activity, ensure gMS activity implementation, issued shares register as well as disclosure/follow- up to authorities and ensure that expedition support for every working unit at head office. While, primary duties that becomes Secretariat Division responsibility is including:
Selain melakukan hubungan dengan seluruh stakeholders, fungsi kesekretariatan juga melakukan fungsi dalam menyebarluaskan segala informasi mengenai Bank Kesejahteraan kepada segenap pegawai Bank Kesejahteraan sebagai salah satu elemen penting. Informasi yang disampaikan dapat dilakukan melalui berbagai media maupun bentuk forum internal.
Besides establishing relationship with all stakeholders, secretarial function also peforms function in distribution every information related to Bank Kesejahteraan to every employee as one of important elements. Disclosed information can be accessed through several media or internal forum.
-
Administering every company’s important document.
-
Ensuring the implementation of gMS/EgMS activities including initial public offering issued as well as reporting or follow-up to the authirities.
-
Responsible on corporate Social Responsibility activity implementation at Bank Kesejahteraan.
-
Providing adminsitrative and mailing expedition at head office.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
103
Teknologi Informasi Information Technology 107 “Visi dan Misi” "Vision and Mission"
108 Penerapan Kinerja IT Tahun 2013 IT Performance Implementation in 2013
109 Pengembangan Teknologi Tahun 2013 Technology Development 2013
106
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Teknologi Informasi Information Technology Bank Kesejahteraan senantiasa berkomitmen untuk melakukan pengembangan kehandalan sistem dan prosedur teknologi yang mampu memberikan dukungan dalam pencapaian inisiatif strategi perusahaan. Sebagai salah satu pelaku industri perbankan, Bank Kesejahteraaan terus melakukan pengembangan sistem dan prosedur sesuai dengan segala prosedur dan ketentuan yang ditetapkan dengan harapan dapat mengakomodir peningkatan pelayanan nasabah sbagai prioritas Bank Kesejahteraan. Menyadari pentingnya hal tersebut, Bank Kesejahteraan telah menetapkan visi dan misi IT untuk memberikan kemudahan layanan dan akses informasi yang lebih baik lagi.
Bank Kesejahteraan is always committed to perform technology system and procedure reliability development which will provide support in realizing corporate strategic initiative achievement. As one of banking industry player, Bank Kesejahteraan to perform system and procedure development based on implemented procedure and regulation aiming to accomodate customers service improvement as priority of Bank Kesejahteraan. Awaring the importance of respective condition, Bank Kesejahteraan has implemented IT Vision and Mission to provide better inforamtion access and service.
VISI
VISION
Menjadikan Teknologi Informasi sebagai sarana pendukung yang efektif, efesien dan optimal dalam memenuhi kebutuhan operasional, pengembangan bisnis dan peningkatan kualitas pelayanan Bank.
Bring Information Technology as effective, efficient and optimum supporting instrument in fulfilling the requirement of operational, business development and improving service quality of the Bank.
MISI
MISSION
1. Menciptakan Sumber Daya Manusia yang dapat memanfaatkan Teknologi Informasi untuk efesiensi dan efektifitas kerja. 2. Melakukan Optimalisasi Sistem Proses melalui pemanfaatan Teknologi Informasi secara tepat dan benar. 3. Menyediakan Teknologi Informasi yang handal (efficient & effective), mudah dikembangkan (adaptive & flexible), aman (secure), mudah pengelolaannya (user friendly), dan terintegrasi (integrated). 4. Pengembangan teknologi informasi yang menyangkut regulasi, kebijakan intern, pengembangan produk baru maupun pengembangan sistem. 5. Terkait dengan implementasi neraca PSAK 50/55, IT Bank Kesejahteraan telah melakukan penyempurnaan dan penyesuian dalam aplikasi CoreBanking Bank Vision terkait Memanfaatkan Teknologi Informasi yang berorientasi pada Peningkatan Pelayanan Nasabah yang efesiensi dalam biaya (cost effective) dan terkelola dengan baik (good governance).
1. Creating Human Resources who able to apply Information Technology for working efficiency and effectiveness. 2. Performing process sytem optimization by applying accurate and appropriate Information Technology. 3. Providing efficient & effective, adaptive & flexible, secure, user friendly and integrated Information Technology.
4. Developing Information Technology which is related with regulation, internal policy, new product or system development. 5. Related with implementation of SFAS 50/55 balancesheet, IT of Bank Kesejahteraan has carried CoreBanking Bank Vision application improvement and adjustement by using Information Technology which is oriented to Customers Service and cost effieiceny as well as good governance.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
107
TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY
108
PENERAPAN KINERJA IT TAHUN 2013
IT PERFORMANCE IMPLEMENTATION IN 2013
Sepanjang tahun 2013, Teknologi dan Sistem Informasi Bank Kesejahteraan telah melakukan berbagai aktivitas kegiatan, seperti diantaranya pengembangan bisnis melalui pengembangan produk dana maupun jaringan (delivery channel), pengembangan terkait operasional dan sistem support dengan standarisasi Level Agreement, pemenuhan penyesuaian sistem terhadap pemberlakuan penerapan kebijakan regulasi, dan pengembangan Sistem Informasi Managemen (MIS).
Throughout 2013, information technology and system in Bank Kesejahteraan has implemented several activities namely business development through fund and service (delivery channel) development, operational and system support development with Level Agreement standardization, compliance with system adjustment against regulation policy implementation and Management Information System (MIS) development.
Aktivitas kegiatan Teknologi dan Sistem Informasi Bank Kesejahteraan tahun 2013 dalam pelaksanaan implementasinya dilakukan secara bertahap, bertingkat dan berkesinambungan dengan mengacu pada Rencana Strategis Teknologi Informasi (Information Teknologi Strategic Plan) dan Rencana Bisnis Bank (Business Plan), berikut aktivitas kegiatannya :
Information Technology and System activity implementation in Bank Kesejahteraan throughout 2013 carried gradually and continuously by referring to Information Technology Strategic Plan and Business Plan, among others:
1. Pengembangan teknologi informasi yang terkait dengan regulasi dan kebijakan intern, melalui: a. Penyesuaian aplikasi KYC (Knowledge Your Customer); dan SID (Sistem Informasi Debitur). b. Pemenuhan kebutuhan modul aplikasi APU PPT (Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme) serta aplikasi LSMK (Laporan Stabilitas Moneter dan Sistem Keuangan). c. Pelengakapan lisensi atas produk Microsoft (Ms.Office, Windows, Dll), direalisasikan secara final melalui kepemilikan Enterprise Agreement (EA) untuk 250 lisensi pada awal tahun 2013. d. Penerapan hardening system (pengaturan dan penataan hak akses), active directory dan standarisasi hardware/ software secara bertahap pada sarana Infrastruktur teknologi Bank Kesejahteraan, dengan mengacu pada profile fungsi dan kewenangan dari user pengguna teknologi.
1. Information technology development related with internal regulation and policy, throughout: a. Know Your Customer (KYC) and (Debtors Information System) applications adjustment. b. APU – PPT (Anti Money-Laundering and Terrorism Prevention Activity) application module compliance and LSMK (Monetary and Financial System Stability Report) application. c. Completing Microsoft products license (Ms. Office, Windows, etc) which finally realized through Enterprise Agreement (EA) ownership).
2. Melakukan penguatan layanan IT secara bertahap melalui Pengembangan terkait Operasional dan Sistem Support: a. Penyediaan sarana Call Center 24 Jam yang pengelolaannya ditangani oleh unit kerja ATM Center sebagai antisipasi atas adanya kebutuhan informasi yang diperlukan oleh nasabah.
2. Strengthening IT service gradually through Operational and Support System development, as follows: a. Call Center 24 hours channel support which managed by ATM Center unit as an anticipatory of customers’ information requirement.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
d. Implementing hardening system (accessing rights management and arrangement), active directory and gradual hardware/software standardization on technology infrastructure of Bank Kesejahteraan referring to profile of function and authority of the technology user.
b. Pengembangan sistem aplikasi, dengan orientasi tujuan untuk pencapaian: 1) Kemudahan dan kecepatan Manage Service (Aplikasi: Signature Digital System, Help Desk System) 2) Keakuratan perhitungan dan hasil proses (Aplikasi: Credit Scoring dan Kredit Kendaraan Bermotor) 3) Keamanan perlindungan data dan informasi (Aplikasi: Mail Sytem, Firewall System, Access Gateway “Citrix”, dan AntiVirus “Panda”) 4) Ketertiban sistem administrasi dan dokumentasi (Aplikasi ; Asuransi Credit , dan Document Management System)
b. Applicaiton system aiming to achieve: 1) Manage Service speed and access (Application: Signature Digital System, Help Desk System). 2) Process calculation and result accuracy (Application: Credit Scoring and Motor Vehicle Loan). 3) Data and Information Security (Application: Mail System, Firewall System, Access Gateway “Citrix” and “Panda’ AntiVirus). 4) Administration and documentation system order (Applicaiton: Loan Insurance and Document Management System).
3. Mendukung pengembangan layanan, melalui: a. Program Undian Tabungan Mesra “BKE BOOM “ dengan pengundian yang dilakukan pada bulan Juni dan Desember 2013. b. Mobile (SMS) Banking sebagai fasilitas layanan transaksi mobile yang mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi non tunai secara mobile seperti transaksi transfer antar rekening dan antar Bank, pembayaran dan pembelian.
3. Supporting service development, throughout: a. “BKE BOOM” Mesra Saving lottery with lottery carried in June and December 2013.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TAHUN 2013
TECHNOLOGY DEVELOPMENT 2013
Di dalam dukungannya pada aktivitas kegiatan bisnis dan operasional Bank, posisi Teknologi dan Sistem Informasi Bank Kesejahteraan adalah sebagai business solution dan service provider, yaitu posisi yang sangat strategis karena harus menciptakan terobosan dan inovasi pengembangan dan transformasi usaha, baik yang terkait dengan peningkatan kualitas layanan maupun pengembangan produk bisnis.
Regarding support for business and operational activities of the Bank, position of Information System and Technology of Bank Kesejahteraan is as business solution and service provider, a highly strategic position which shall create business development and transformation breakthrough and innovation either related with service quality improvement or business product development.
Kondisi seperti ini, memerlukan adanya keselarasan yang baik antara kebijakan yang disusun dalam Information Technology Strategic Plan (IT-SP) dengan sasaran objektif strategis bisnis Bank.
The condition requires harmony among several policies formulated under Information Technology Strategic Plan (IT-SP) with business strategic objective of the Bank.
b. Mobile (SMS) Banking as mobile service facility to support the customers in carrying mobile non-cash transaction such as inter account and inter bank transfer transaction, purchase and payroll.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
109
TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY
110
Berikut beberapa rencana pengembangan dan implementasi teknologi dan sistem informasi yang menjadi target kegiatan tahun 2014 :
Following are information technology and system implemenation and development plan as the target of activity in 2014:
1. Pengembangan Produk dan Bisnis Bank Dalam rangka peningkatan jumlah rekening dan volume tabungan a. Pengembangan Program Undian Tabungan Mesra “BKE BOOM”. b. Pengembangan fitur layanan, melalui layanan OnLine Banking. c. Peningkatan kualitas layanan, melalui fasilitas virtual account d. Pengembangan jalin kemitraan yang berbasis kepada pemanfaatan teknologi.
1. Product and Business Development To increase number and volume of saving account.
2. Pengembangan Support Operasional Bank Dalam rangka peningkatan layanan kepada nasabah sekaligus meningkatkan corporate branding image a. Penyediaan ATM Mesin di beberapa tempat terbuka yang strategis (public area). b. Pengembangan penggunaan peralatan mobile (device mobile), seperti HandPhone dengan berbagai varian dan EDC Mobile.
2. Operational Support Development To improve service to the customers to enhance corporate branding image a. ATM Machine procurement in several strategic public area. b. Mobile device application development, such as variety of HandPhone and EDC Mobile.
3. Pemenuhan Kebijakan Regulasi Dalam rangka pelaksanaan kepatuhan dan kesesuaian operasional dan bisnis Bank dengan kebijakan yang berlaku. a. Implementasi BCP (Business Continuity Plan), melalui sosialisasi dan ujicoba b. Penyesuaian laporan Bank, seperti LBU, LBBU, LHBU, LKPBU, SID menjadi XBLR/LSMK. c. Implementasi NSICCS (National Standard Indonesian Chip Card Spesification) d. Penyempurnaan laporan APU PPT.
3. Regulation Compliance To improve compliance and conformity with operational and business of the Bank under prevailing policy.
Melalui segala upaya dan rencana strategis yang telah ditetapkan di tahun 2014 sebagaimana tertuang dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2014-2016, maka diharapkan segala sistem dan prosedur teknolgi informasi Bank Kesejahteraan pada tahap yang siap untuk mendukung kecepatan layanan dan transaksi yang semakin kompleks.
Through several strategic plan and initiatives implemented in 2014 as stated on Bank Business Plan 2014-2016, every information technology system and procedure in Bank Kesejahteraan is expected to reach ready level to support more complex service and transaction speed.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
a. “BKE BOOM” Mesra Saving Lottery Prize Development. b. Service feature development through OnLine Banking service. c. Service quality improvement through virtual account facility. d. Technology based partnership development.
a. BCP (Busines Continuity Plan) implementation, through socialization and try out. b. Adjustement of Bank’s Report, such as LBU, LBBU, LHBU, LKPBU, SID to XBLR/LSMK. c. NSICCS (National Standard Indonesian Chip Card Specification) Implementation. d. APU PPT Report improvment.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
111
Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report 114 Prinsip Penerapan Manajemen Risiko Principles of Risk Management Implementation
115 Organisasi danSumber Daya Profesional Manajemen Risiko Risk Management Organization and Professional Resources
116 Sistem Manajemen Risiko Risk Management System
121 Implementasi Manajemen Risiko Risk Management Implementation
124 Risiko Kredit Credit Risk
132 Risiko Pasar Market Risk
134 Risiko Operasional Operational Risk
137 Risiko Likuiditas Liquidity Risk
139 Risiko Hukum Legal Risk
139 Risiko Strategis Strategic Risk
141 Risiko Kepatuhan Compliance Risk
142 Risiko Reputasi Reputation Risk
144 Profil Risiko Risk Profile
146 Evaluasi Sistem Manajemen Risiko Risk Management System Evaluation
146 Strategi danRencana Kerja Tahun 2014 Working Plan and Strategy 2014
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
Laporan Manajemen Risiko Risk Management Report
“Profil risiko inheren Bank Kesejahteraan pada akhir tahun 2013 berada pada peringkat Low to Moderate. Hal ini menunjukkan kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari risiko inheren komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu di masa datang” “Inherent risk profile of Bank Kesejahteraan as end of 2013 was at Low to Moderate level. This indicated loss potential faced by the Bank from composite inherent risk were relatively low during certain period in years to come”
Manajemen Risiko memiliki peran penting dalam mengawal setiap perubahan skala bisnis dan kompleksitas usaha yang dihadapi Bank Kesejahteraan agar senantiasa lebih responsif terhadap setiap tantangan bisnis yang dihadapi. Manajemen risiko yang diterapkan secara komprehensif di Bank Kesejahteraan akan membantu Bank Kesejahteraan dalam menjaga kondisi permodalan di samping mengoptimalkan profil dan menjaga reputasi Bank Kesejahteraan yang pada ujungnya akan mampu memberikan nilai positif bagi perkembangan Bank Kesejahteraan.
Risk Management has an important role in escorting every business scale shifting and business complexity faced by Bank Kesejahteraan to be more responsive in facing every business challenge. The risk management is comprehensively implemented in Bank Kesejahteraan to assist Bank Kesejahteraan in maintaining capital condition besides optimizing profile and reputation of Bank Kesejahteraan which will later provide positive value for the growth of Bank Kesejahteraan.
PRINSIP PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
PRINCIPLES OF RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
Penerapan manajemen risiko di Bank Kesejahteraan berlandaskan pada Surat Keputusan Direksi Nomor 28/2013/ SK tanggal 10 Juni 2013 tentang Kebijakan Manajemen Risiko yang diharmonisasikan dengan Surat Keputusan Nomor 36/2013/SK tanggal 10 Juli 2013 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko untuk memenuhi ekspetasi dari stakeholders dalam mewujudkan Bank yang sehat. Manajemen Bank Kesejahteraan menempatkan manajemen
114
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Risk Management implementation in Bank Kesejahteraan is referring to BOD Decree No. 28/10/2013/SK dated June 10th, 2013 regarding Risk Management Policy to meet the stakeholders’ expectation in establishing sound Bank. The management of Bank Kesejahteraan regards risk management as a key element to safeguard the bank’s business activity through 4 (four) primary pillars of Risk Governance; Risk
risiko sebagai elemen penting yang melakukan pengawalan kegiatan usaha bank melalui 4 (empat) pilar utama yaitu Tata Kelola Risiko; Kerangka Manajemen Risiko; Proses Manajemen Risiko, Sistem Informasi Manajemen, dan Sumber Daya Manusia; dan Sistem Pengendalian Risiko.
Management Framework; Risk Management Process; Management Information System, and Human Resources; and Risk Mitigation System.
Di samping itu, pengelolaan manajemen risiko pada Bank Kesejahteraan juga dilakukan dengan prinsip proaktif dan progresif dalam melakukan pendekatan secara komprehensif dalam mengidentidikasi, mengukur, mengelola, dan memantau setiap risiko yang berdampak pada aktivitas bisnis, operasional, maupun organisasi Bank Kesejahteraan terhadap 8 (delapan) kategori risiko yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu risiko kredit, operasional, likuiditas, pasar, strategik, hukum, kepatuhan, dan reputasi. Selain penilaian terhadap profil risiko Bank, Bank Kesejahteraan juga melakukan penilaian tingkat kesehatan secara self-assessment yang mencakup 4 faktor yang telah ditetapkan Bank Indonesia terdiri dari profil risiko, GCG (Good Corporate Governance), rentabilitas dan permodalan.
Moreover, risk management in Bank Kesejahteraan is also carried under proactive and progressive principle to conduct comprehensive approach in identifying, calculating, mitigating and monitoring every risk with certain impacts towards business and operational activities as well as organization of Bank Kesejahteraan against 8 (eight) risks category implemented by Bank Indonesia namely credit risk, operational risk, liquidity risk, market risk, strategic risk, legal risk, compliance risk and reputation risk. Besides assessment of the Bank’s risk profile, Bank Kesejahteraan aslo carried soundness rating by self-assessment including 4 indicators as implemented by Bank Indonesia namely risk profile, Good Corporate Governance (GCG), rentability and capital.
ORGANISASI DAN SUMBER DAYA PROFESIONAL MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT ORGANIZATION AND PROFESSIONAL RESOURCES
Bank Kesejahteraan menerapkan pelaksanaan manajemen risiko dengan segala risk awareness dan kemampuan teknis yang memadai sebagai tanggung jawab dari seluruh unit kerja di Bank Kesejahteraan untuk melakukan pengelolaan risiko dari setiap aktivitas bisnis dan operasional bank yang dijalankan. Bank Kesejahteraan telah memisahkan fungsi antara satuan kerja pengambil risiko yang melekat pada seluruh unit bisnis, satuan kerja pendukung yang melekat pada seluruh unit pendukung (supporting), dan satuan kerja manajemen risiko (risk management unit). Segala pemisahan tersebut dimaksudkan untuk memastikan setiap bentuk pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan meminimalisir kemungkinan munculnya benturan kepentingan di antara beberapa unit kerja.
Bank Kesejahteraan implements risk management within the risk awareness and appropriate technical capability as the responsibility of every working unit at Bank Kesejahteraan to perform risk management of every business and operational activity carried by the bank. Bank Kesejahteraan has separated the function between inherent risk taker unit at every business unit, supporting unit which is inherent on every supporting unit and risk management unit. The separation is aimed to ensure every decision-making scheme can be performed by minimizing conflict of interest potential among the working units.
Bank Kesejahteraan menempatkan Divisi Manajemen Risiko selaku unit pengelola risiko yang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen serta ikut berperan dalam memberikan pertimbangan bagi manajemen bank yang diperkirakan dapat berdampak risiko bagi bank di masa mendatang sekaligus penguatan kerangka organisasi manajemen risiko yang terdiri dari Dewan Komisaris yang menjalankan fungsi pengawasan risiko dengan perangkat Komite-Komite dibawah Dewan Komisaris dan Direksi yang
Bank Kesejahteraan also places Risk Management Division as a risk management unit which carries its duties and responsibilities independently as well as participates in providing recommendation to the bank’s management that may cause risk to the bank in years to come also to strengthen risk management organization which consists of Board of commissioners with the Committees under the Board of Commissioners and Board of Directors who formulates risk policy with the Committees under the Board of Directors.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
115
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
116
merumuskan kebijakan risiko dengan perangkat KomiteKomite Direksi. Organisasi manajemen risiko di Bank Kesejahteraan terdiri dari:
The Risk Management unit in Bank Kesejahteraan consists of:
Untuk memenuhi regulasi Bank Indonesia dan pemahaman yang lebih baik tentang penerapan manajemen risiko, manajemen bank telah mengikutsertakan 28 pegawai dalam program sertifikasi manajemen risiko, dengan komposisi 1 pegawai pada level 3, 4 pegawai pada level 2, dan 23 pegawai pada level 1
To fulfill the regulation of Bank Indonesia and better undersanding regarding risk management implementation, the bank’s management has participated 28 employees on risk management certification program with composition of 1 employee at level 3, 4 employees at level 2 and 23 employees at level 1.
SISTEM MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT SYSTEM
Sistem manajemen risiko di Bank Kesejahteraan terus dikembangkan untuk mendukung proses bisnis dan operasional yang lebih efisien dalam rangka pengambilan keputusan yang lebih cepat namun tetap mengacu pada prinsip kehati-hatian. Dalam rangka itu, Bank Kesejahteraan telah menyempurnakan sistem rating kredit simpan pinjam KPRI sebagai perangkat pelaksanaan dual control (4 eyes principles) dalam pemberian kredit khususnya kredit KPRI.
Risk Manaement System in Bank Kesejahteraan is continuously developed to support more efficient business and operational process on rapid decision making by always referring to prudent principle. In respective condition, Bank Kesejaheraan has improved KPRI saving and loan rating system as a tool in implementing dual control (4 eyes principles) in disbursing loan primarily KPRI loan.
Selain itu, Bank Kesejahteraan telah menggunakan Operational Risk Self Assessment secara web-based untuk mempercepat akses dan mempermudah kontrol dalam penilaian risiko operasional. Dengan demikian, melalui penerapan manajemen risiko yang mengoptimalkan penggunaan business judgement bersama dengan analisa berdasarkan kondisi historis, maka diharapkan dapat mendukung proses bisnis Bank Kesejahteraan yang lebih cepat namun tetap mengacu kepada prinsip prudential banking.
Moreover, Bank Kesejahteraan has implemented Web-based Operational Risk Self-Assessment to accelerate access and support control on operational risk assessment. Therefore, through the risk management implementation which optimizes business judgement application altogether with historical condition analysis, is expected to support faster business process of Bank Kesejahteraan by continues to referring with prudential banking principle.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Dalam rangka mendukung penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian intern yang baik, Bank Kesejahteraan telah memiliki struktur organisasi yang memadai, antara lain dengan membentuk Divisi Audit, Divisi Manajemen dan Satuan Kerja Kepatuhan yang independen.
To support appropriate risk management and internal audit system implementation, Bank Kesejahteraan has an adequate organization structure namely by establishing independent Audit Division, Management Division and Compliance Unit.
Bank Kesejahteraan telah menyediakan sistem informasi yang memadai terkait Sistem Manajemen Risiko secara umum, yang terdiri dari:
Bank Kesejahteraan has provided adequate information system related with general Risk Management System consists of:
1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Penerapan manajemen risiko dalam rangka pelaksanaan fungsi peran pengawasan dilakukan oleh Dewan Komisaris terhadap aktivitas bank yang dilakukan melalui rapat bersama Direksi minimal 1 (satu) kali dalam sebulan yang sebelumnya diawali dengan pertemuan antar Dewan Komisaris dengan seluruh anggota Komite Dewan Komisaris yang Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. Pengawasan yang diberikan oleh Dewan Komisaris dilakukan dalam rangka memberikan persetujuan kebijakan manajemen risiko bank sekaligus memantau efektiftas penerapan kebijakan manajemen risiko yang telah ditetapkan.
1. BOD and BOC Active Supervision Risk management implemenation regarding supervisory function carried by the Board of commissioners towards bank’s activity is implemented through joint meeting with the Board of Directors minimum once in every month that is before preceeded by meeting between the Board of Commissioners with every Boc committees members that are Audit committee and Risk Monitoring Committee. The supervision provided by the Board of Commissioners is performed to provide approval on Bank’s risk management policy as well as monitoring implemented risk management policy’s effectiveness.
Sedangkan pengawasan aktif yang dilakukan di tingkat Direksi dilakukan dengan penyusunan dan implementasi kebijakan terkait dengan kondisi risiko bank dan strategi pengendalian risiko yang dilakukan dalam rapat Direksi yang diadakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan. Direksi juga memperoleh rekomendasi-rekomendasi dari Komite Manajemen Risiko, Komite ALCO dan Komite Pengarah Teknologi.
While, active supervision performed at the Board of Directors level is carried by formulating and implementing policies related to bank’s risk condition as well as risk management strategy that is performed on the BOD meeting held minimum once a month. The Board of Directors also obtains several recommendations from Rik Management committee, ALCO Committee and Information Technology Committee.
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit Untuk melengkapi pelaksanaan unsur pengawasan aktif yang dilakukan terhadap jalannya pengelolaan manajemen risiko di Bank Kesejahteraan, maka selama tahun 2013, Direksi telah menerbitkan kebijakan dan prosedur sebagai pedoman dan pendukung pelaksanaan aktivitas internal Bank dan penerapan proses kontrol yang terarah sesuai dengan visi dan misi, serta rencana bisnis yang telah ditetapkan.
2. Adequacy of Limit Determination Policy and Procedure To complete active supervision aspect implemented towards risk management practive at Bank Kesejahteraan, throughout 2012, the Board of Directors issued 35 (thirty five) policies and procedures as the guideline and support of Bank’s internal activity implementation as well as focused controlling process implementation referring to vision and mission as well as business plan implemented.
Pemenuhan atas kecukupan kebijakan dan prosedur menjadi fokus utama Direksi dalam rangka memenuhi persyaratan kepatuhan dan memastikan kesesuaiannya terhadap kebijakan dan peraturan serta perundangan
Compliance to the policy and procedure adequacy becomes Board of Directors key focus to comply with compliance requirement as well as ensuring its conformity with prevailing policy, law and other regulations, beside
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
117
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
yang berlaku, selain sebagai fungsi kontrol terhadap penerapan tingkat kepatuhan di seluruh unit kerja.
as the controlling function towards compliance level implementation at every working unit.
Bank Kesejahteraan telah memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit yang memadai dan dilakukan kaji ulang secara berkala guna mendukung penerapan manajemen risiko yang baik, antara lain:
Bank Kesejahteraan has adequate Limit determination policy and procedure as well as periodic review to support adequate risk management implementation, namely:
1) Kebijakan Pengelolaan Teknologi Informasi (TI) dalam Rangka Penerapan Manajemen Risiko Penggunaan TI (Surat Keputusan Direksi No. 10/2013/SK tanggal 28 Maret 2013). 2) Pedoman Pengelolaan Teknologi Informasi (TI) dalam Rangka Penerapan Manajemen Risiko Penggunaan TI (Surat Keputusan Direksi No. 17/2013/SK tanggal 26 April 2013). 3) Kebijakan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Sesuai Risiko (Surat Keputusan Direksi No. 19/2013/ SK tanggal 30 April 2013). 4) Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko (Surat Keputusan Direksi No. 26/2013/ SK tanggal 5 Juni 2013). 5) Kebijakan Manajemen Risiko (Surat Keputusan Direksi No. 28/2013/SK tanggal 10 Juni 2013). 6) Pedoman Manajemen Risiko (Surat Keputusan Direksi No. 36/2013/SK tanggal 10 Juli 2013). 7) Batas Maksimum Pemberian Kredit dan Penyediaan Dana Besar (Surat Keputusan Direksi No. 43/2013/ SK tanggal 31 Juli 2013). 8) Kewenangan terkait aktivitas Perkreditan, Pendanaan, Treasury dan Operasional (Surat Keputusan Direksi No. 44/2013/SK tanggal 27 Agustus 2013). 9) Pengeluaran Biaya Promosi dan Alat Promosi Kredit (Surat Edaran Direksi No. 13/02/DIR/SE tanggal 30 Desember 2013).
118
1) Information Technology (IT) Management policy to regarding IT Application on Risk Management Implementation (BOD Decree No. 10/2013/SK dated March 28th, 2013). 2) Information Technology (IT) Management Manual regarding IT Application on Risk Management Implementation (BOD Decree No. 17/2013/SK dated April 26th, 2013). 3) Minimum Capital Adequacy Ratio based on Risk Policy (BOD Decree No. 19/2013/SK dated April 30th, 2013). 4) Risk Based Bank Soundness Level Rating Manual (BOD Decree No. 26/2013/SK dated June 5th, 2013). 5) Risk Management Policy (BOD Decree No. 28/2013/ SK dated June 10th, 2013). 6) Risk Management Manual (BOD Decree No. 36/2013/ SK dated July 10th, 2013). 7) Minimum Legal Lending Limit and Large Exposure (BOD Decree No. 43/2013/SK dated July 31st , 2013). 8) Authority related with Loan, Financing, Treasury and Operational activity (BOD Decree No. 44/2013/SK dated August 27th, 2013). 9) Promotion Expense and Credit Promotion Instrument (BOD Circular Letter No. 13/02/DIR/SE dated December 30th, 2013.
3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
3. Adequacy of Risk identification, Measurement, Monitoring and Mitigation Process and Risk Management Information System
Bank Kesejahteraan telah melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko yang merupakan bagian utama dari proses penerapan manajemen risiko. Bank Kesejahteraan telah melekatkan tugas dan tanggung jawab untuk melakukan proses pengukuran dan penilaian tingkat risiko bank kepada Divisi Manajemen Risiko selaku unit kerja independen. Untuk menjaga kecukupan proses pelaksanaan sistem
Bank Kesejahteraan has performed risk identification, measurement, monitoring and mitigation as primary part of risk management implementation. Bank Kesejaheraan has attached duties and responsibilities to perform bank’s risk level assessment and measurement to Risk Management Division as independent working unit.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
manajemen risiko pada Bank Kesejahteraann, Divisi Manajemen Risiko telah melakukan identifikasi risiko melalui koordinasi dengan Divisi Audit dan Bidang Kepatuhan, serta Risk Officer yang berada di seluruh cabang untuk melakukan pelaksanaan pengendalian risiko secara tidak langsung. Divisi Manajemen risiko setiap bulannya melakukan penilaian profil risiko yang merupakan penilaian terhadap risiko inhern dan kualitas penerapan manajemen risiko yang mencakup 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik, dan risiko kepatuhan.
To preserve risk management system implementation process adequacy, Risk Management Division has performed risk identification through coordination with the Audit Division and compliance Division as well as Risk officer located at every branch to carry indirect risk mitigation implementation. Risk Management Division performs risk profile assessment in every month as an appraisal of ineherent risk and risk management implementation quality including 8 (eight) risks of credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk.
Hasil pengukuran dan penilaian terhadap pengelolaan sistem manajemen risiko telah tertuang dalam profil risiko Bank untuk dilaporkan kepada Direksi, Komite Manajemen Risiko, dan Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko setiap 1 (satu) kali dalam sebulan. Selain dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko, proses pemantauan terhadap segala eksposur risiko terkait dengan aktifitas Bank juga melibatkan Bidang Kepatuhan, Bidang Pengelolaan Likuiditas, Divisi Audit, Divisi Hukum & Remedial serta seluruh para pemimpin unit kerja.
The result of risk management system assessment and measurement result has stated on the Bank’s risk profile to be disclosed to the Board of Directors, Risk Management committee and Board of commissioners through the Risk Monitoring committee once in every month. Besides performed by the Risk Management Division, supervision process towards every risk exposure related to Bank’s activity also involves compliance Unit, Liquidity Management Unit, Audit Division and Legal & Remedy Division as well as every head of Working Unit.
Hasil pemantauan eksposur risiko disampaikan dalam rapat Komite Manajemen Risiko dan Komite ALCO untuk memastikan langkah-langkah pengendalian yang dilakukan oleh Direksi Bank Kesejahteraan. Agar penerapan manajemen risiko dapat berjalan dengan efektif dan optimal, Dewan Komisaris dan Direksi mengevaluasi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala berdasarkan laporanlaporan yang disampaikan Divisi Manajemen Risiko termasuk laporan penilaian profil risiko.
Risk exposure monitoring result is disclosed at the Risk Management Committee and ALCO Committee to ensure mitigation acitvity implemented by Board of Directors of Bank Kesejahteraan. That the risk management implementation to be effectively and optimally carried, the Board of Directors and Board of Commissioners evaluate and provide improvement recommendation regarding risk management policy implementation periodically based on the reports delivered by Risk Management Division including risk profile assessment report.
4. Sistem Pengendalian Intern Yang Menyeluruh Langkah-langkah pengendalian intern yang dilakukan oleh Bank Kesejahtraan telah tertuang dalam struktur organisasi melalui pemisahan fungsi bisnis, fungsi pengendali, dan fungsi support. Penerapan sistem pengendalian intern yag efektif membantu Bank Kesejahteraan dalam menjaga aset, menyediakan pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian.
4. Comprehensive internal Audit System Internal audit activities implemented by Bank Kesejahteraan has been stated on organizational structure throughout separation of business function, audit function and support function. The implementation of effective internal audit system is supporting Bank Kesejahteraan in securing assets, providing trusted financial and managerial reporting, increasing compliance gainst prevailing law and regulation and reducing loss potential, fraud and violation of prudent principles.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
119
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
120
Bank Kesejahteraan melalui Divisi Audit melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan usaha Bank Kesejahteraan dengan ruang lingkup pemeriksaan meliputi, kecukupan sistem pengendalian intern, efektivitas sistem pengendalian intern dan kualitas kinerja. Setiap kelemahan dalam pengendalian intern, yang diidentifikasi oleh Divisi Audit maupun pihak lainnya segera dilaporkan dan menjadi perhatian pejabat atau Direksi yang berwenang.
Bank Kesejaheraan through Risk Management Division carries monitoring towards every business activity of Bank kesejahteraan including adequacy of internal audit system, effectiveness of internal audit system and performance quality. Every weakness on internal audit as identified by Audit Division or other paties will be immediately reported to the authorized Executives or Directors.
Bank Kesejahteraan telah memiliki pedoman standar sistem pengendalian intern yang mencakup 5 (lima) elemen pokok, yaitu: Pengawasan oleh manajemen dan budaya pengendalian Identifikasi dan penilaian risiko Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi Sistem akuntansi, informasi, dan komunikasi Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan
Bank Kesejahteraan has already hold internal audit system standard procedure including 5 (five) kay elements, among others: Monitoring from the management and audit culture.
5. Penetapan Limit Sebagai salah satu upaya yang telah diterapkan dalam mengelola risiko dengan tujuan untuk menjaga rasio kecukupan permodalan, Bank telah menerbitkan kebijakan tentang penetapan limit untuk memudahkan dalam melakukan pemantauan risiko yang mencakup: a. Limit penempatan dana deposan b. Limit kredit wilayah c. Limit wewenang memutus pemberian kredit d. Limit BMPK e. Limit pelaksanaan hapus buku f. Limit Giro Wajib Minimum g. Limit secondary reserve h. Limit non core deposit i. Limit pemberian special rate j. Limit persetujuan penempatan dana k. Limit treasury l. Limit transaksi operasional
4. Limit Determination As an effort implemented in mitigating risk which is aimed to maintain capital adequacy ratio, the Bank issued policy on limit determination to support in carrying appropriate risk monitoring, including:
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Risk identification and assessment. Audit activity and function division. Accounting, information and communication system. Monitoring activity and fraud corrective action.
a. Depositor fund Placement Limit b. Regional Loan Limit c. Loan Disbursement Suspension Authority Limit d. Legal Lending Limit e. Write-off Implementation Limit f. Minimum Statutory Reserves Limit g. Secondary Reserve Limit h. Non-core Deposit Limit i. Special Rate Allowance Limit j. fund Placement Approval Limit k. Treasury Limit l. operational transaction Limit
IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
PENGELOLAAN RISIKO PADA ASPEK PERMODALAN
RISK MANAGEMENT ON CAPITAL ASPECT
Secara bertahap, Bank Kesejahteraan berupaya dalam memenuhi regulasi dari Bank Indonesia terkait perhitungan kecukupan modal Bank yang diarahkan untuk memenuhi ekspektasi para pemegang saham melalui berbagai kebijakan permodalan yang sejalan dengan rencana jangka panjang pengembangan bisnis Bank dan alokasi modal secara efisien sehingga dapat memberikan pengembalian yang optimal. Pengelolaan risiko pada aspek permodalan Bank Kesejahteraan dilakukan melalui diversifikasi sumber permodalan untuk menyesuaikan kebutuhan rencana strategis jangka panjang.
Gradually, Bank Kesejahteraan is committed to comply Bank Indonesia regulation regarding Bank’s capital Adequacy Ratio calculation that is directed to fulfill shareholders’ expectation throughout severtal capital policy in accordance with Bank’s long-term busines development plan as well as efficient capital allocation that will provide optimum return. The risk management on Bank Kesejahteraan’s capital aspect is performed through capital resource diversification to adjsut long-term strategic plan necessity.
Bank Kesejahteraan terus memastikan kecukupan permodalan yang dimiliki dalam mengcover risiko yang mungkin terekspose dari setiap aktivitas bisnis yang dilakukan. Kebijakan permodalan Bank mengacu kepada regulasi Bank Indonesia yang berlandaskan pada Basel II dalam melakukan perhitungan kecukupan modal yang semuanya tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 19/2013/SK tanggal 30 April 2013 tentang Kebijakan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai Risiko yang diharmonisasikan dengan Surat Keputusan Direksi Nomor 20/2013/SK tanggal 1 Mei 2013 tentang Pedoman Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum. Pada posisi 31 Desember 2013 (audited) rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 12,28%, yang menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama pada akhir tahun 2012, sebesar 12,11% (audited).
Bank Kesejahteraan always ensures capital adequacy owned by the Bank in covering any risk that may be exposed form every business activity carried. Bank Kesejahteraan’s capital adequacy ratio is reaferring to Bank Indonesia Regulation which refers to Basel II in performing Capital Adequacy Ratio calculation as stated on BOD Decree No. 19/2013/SK dated April 30th, 2013 regarding Risk Based Capital Adequacy Ratio Obligation which was harmonized under BOD Decree No. 20/2013/SK dated May 1st, 2013 regaridng Minimum Capital Adequacy Ratio Calculation Policy. As of December 31st, 2013 position (audited), Capital Adequacy Ratio (CAR) reached to 12.28% indicated improvement from end of 2012 which was 12.11% (audited).
Kenaikan CAR tersebut disebabkan adanya peningkatan modal inti yang berasal dari setoran modal oleh pemegang saham dalam bentuk deviden saham sebesar Rp27.618 juta dan pengeluaran saham baru oleh Pemegang Saham sebagai komitmen dalam rangka memperkuat kondisi permodalan Bank. Upaya penguatan modal Bank Kesejahteraan juga berasal dari instrumen modal yang diterbitkan Bank dalam bentuk pinjaman subordinasi kepada Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) selaku pemegang saham mayoritas Bank Kesejahteraan yang dilakukan setelah adanya kesepakatan dari kedua belah pihak serta mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia.
The CAR growth was caused by core capital increase dericed from capital deposit in form of shares dividend amounted to Rp27,618 million and new shares issuance by the Shareholders as a commitment to strengthen the bank’s capital condition. Capital condition strengthening effort of Bank Kesejahteraan is also derived from every capital instrument issued by the Bank in form of subordination Bond to Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) as the majority shareholder of Bank Kesejahteraan that was performed afer the agreement of both parties as well as approved by the Bank Indonesia.
Pinjaman subordinasi tersebut diberikan sebesar Rp14 miliar dengan jangka waktu selama 6 (enam) tahun yang terhitung mulai 26 September 2011 sampai dengan 26 September 2017 dan tingkat imbal hasil sebesar 12% per tahun. Pinjaman
Subordinate loan is disbursed amounted to Rp14 billion with 6 (six) years maturity period starting from September 26th, 2011 until September 26th, 2017 with return rate 12% per year. The subordinate loan will be categorized as Laporan Tahunan
Annual Report 2013
121
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
subordinasi tersebut dikategorikan sebagai modal pelengkap yang ikut mempengaruhi rasio kecukupan modal Bank Kesejahteraan sehingga berada di atas CAR minimum 8% sebagaimana yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Fitur atas pinjaman subordinasi yang digunakan adalah fitur konversi yang sewaktu-waktu dapat dikonversi menjadi saham (modal disetor).
supplementary capital that also contributes in affecting Bank Kesejahteraaan’s capital adequacy ratio that the current ratio is exceeding minimum cAR of 8% as implemented by Bank Indonesia. Subordinate Loan feature utilized is conversion feature that can be converted into shares (paid-in capital) at anytime.
Untuk posisi Desember 2013, rasio modal inti yang dimiliki Bank terhadap ATMR posisi 31 Desember 2013 (audited) adalah sebesar 10,94% dengan komposisi modal inti dibandingkan dengan modal pelengkap ditambah dengan modal pelengkap tambahan mencapai sebesar 812,80% dengan perhitungan ATMR seperti tertera pada tabel berikut ini:
As of December 2013, core capital to RWA ratio as of December 31st, 2013 (audited) was 10.94% with core capital composition compared to supplementary capital and additional supporting capital reached 812.80%. following are the RWA calculation ias follows:
No.
KOMPONEN MODAL / CAPITAL STRUCTURE
I.
KOMPONEN MODAL / CAPITAL STRUCTURE A.
B.
C.
PERIODE TANGGAL LAPORAN / REPORTING DATE PERIODE
Modal Inti
240.814
1
Modal disetor / Paid-in Capital
197.365
2
Cadangan Tambahan Modal / Reserves of Additional Paid-in Capital
3
Modal Inovatif / Innovative Capital Instruments
-
4
Faktor Pengurang Modal Inti / Tier - 1 Capital Deduction Factor
-
5
Kepentingan Non Pengendali / Non-Controlling Interest
-
62.925
Modal Pelengkap / Supplementary Capital (Tier - 2)
34.511
1
Level Atas (Upper Tier 2)
21.757
2
Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti / (Lower Tier 2) maximum 50% of Tier - 1 Capital *)
10.267
3
Faktor Pengurang Modal Pelengkap / Tier - 2 Capital Deducation Factor
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap / Tier - 1 and Tier - 2 Capital Deduction Factor Eksposur Sekuritisasi / Securitization Exposures
122
D.
Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) / Additional Supplementary Capital (Tier - 3)
E.
Modal Pelengkap Tambahan Yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar / Additional Supplementary Capital For Market Risk Anticipation
II.
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) / TOTAL OF CORE AND SUPPLEMENTARY CAPITAL (A+B+C)
292.314
III.
TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E) / TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL, AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY FOR MARKET RISK ANTICIPATION (A+B+C+E)
292.314
IV.
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT / RISK WEIGHTED ASSET FOR CREDIT RISK
V.
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL / RISK WEIGHTED ASSET FOR OPERATIONAL RISK
2.098.006 281.772
VI.
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR / RISK WEIGHTED ASSET FOR MARKET RISK
VII.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL [II:(IV+V)] / MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK AND OPERATIONAL RISK
12,28%
VIII.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] / MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK AND OPERATIONAL RISK [II: (IV+V)]
12,28%
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
-
Saat ini, Bank Kesejahteraan juga sedang mengembangkan pengukuran kebutuhan permodalan Bank yang mampu meng-cover seluruh risiko yang melekat pada aktivitas bisnis Bank seiring dengan persiapan penerapan Basel III serta regulasi dan inisiatif yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Bank Kesejahteraan telah mempersiapkan berbagai upaya dalam menghadapi implementasi Basel III yang mengacu kepada seluruh dokumentasi Basel III dan regulasi inisiatif yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Currently, Bank Kesejahteraan is also developing Bank’s capital necessary measurement that is able to cover every inherent risk on Bank’s business activity in accordance with Basel III implementation preparatio as well as regulation and initiatives issued by Bank Indonesia. Bank Kesejahteraan has prepared several programs in preparing Basel III implementation referring to every Basel III document and regulation initiative issued by Bank Indonesia.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BANK SECARA KHUSUS
SPECIFIC RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
Bank Kesejahteraan menyadari pentingnya penanganan potensi risiko yang mungkin muncul dari aktivitas bisnis Bank sehingga di tahun 2013, melalui Divisi Manajemen Risiko, bank telah melakukan serangkaian stress testing secara komprehensif untuk melindungi Bank dari kerugian yang berdampak baik secara finansial maupun non finansial. Oleh karena itu, pada tahun 2013, penerapan manajemen risiko Bank Kesejahteraan menitikberatkan pada perbaikan kualitas proses dengan didukung perbaikan struktur dalam rangka meminimalkan risiko yang akan dihadapi.
Bank Kesejahteraan awares the importance of risk potential handling that may occur from Bank’s business activity in 2013, Bank Kesejahteraan’s risk management implementation was focused on process quality improvement supported by structural improvement to minimize faced risks to protect the bank for any loss that may bring financial and nonfinancial impact. Therefore, in 2012, Bank Kesejahteraan’s risk management implementation is focused on process quality improvement supported by structure enhancement to minimize any risk that may be faced in the future.
Seluruh risiko yang ada selalu dinilai dan diukur setiap tahunnya untuk dilaporkan kepada manajemen intern Bank Kesejahteraan maupun kepada Bank Indonesia dengan implementasi pengelolaan manajemen risiko melalui: a. Melengkapi kebutuhan Buku Pedoman Perusahaan di setiap unit kerja dan kantor cabang. b. Melakukan kajian atas kebijakan dan merevisi ketentuanketentuan yang belum sejalan dengan kondisi Bank dan regulasi Bank Indonesia. c. Early Warning di tingkat internal maupun eksternal melalui informasi tertulis. d. Sosialisasi APU & PPT dan evaluasi terhadap penerapan APU dan PPT e. Menerbitkan kebijakan tentang penetapan Perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kolektif f. Pelaksanaan rapat kinerja dalam rangka evaluasi terhadap pencapaian sasaran.
Every existing risk is always be assessed and measured annually to be reported to the Bank Kesejahteraan’s internal management and Bank Indonesia by implementing risk management throughout: a. completing company’s Manual Book in every working unit and branch office. b. Performing review on policy and regulation that has not conformed with Bank’s condition and Bank Indonesia Regulation. c. Early warning at internal and external levels trough writthen information. d. APU & PPT socialization and evaluation towards APU & PPT implementation. e. Issuing policy on collective Impairment Lossess calculation. f. Performance meeting implementation to evaluate the target achievement
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
123
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
124
RISIKO KREDIT
CREDIT RISK
Bank menggunakan pendekatan Standar (Standardized Approach) dalam melakukan pengelolaan risiko pada aktivitas perkreditan yang bertujuan untuk mengukur, mengantisipasi, dan menimalisir kemungkinan kerugian yang muncul karena berbagai faktor yang timbul dari aktivitas nasabah terhadap kemampuannya untuk memenuhi kewajiban. Proses kredit di Bank Kesejahteraan dilakukan dengan didasari kebijakan kredit yang dijelaskan secara lebih detail pada Standard Operating Procedure (SOP) Perkreditan.
The Bank applies Standardized Approach to perform risk management on credit aspect aiming to measure, anticipate and minimize loss potential due to several factors from customers’ activity regarding their abilities to fulfill their obligation. Credit process in Bank Kesejaheraan is carried based on credit policy which is explained more comprehensively on Credit Standard Operating Procedure (SOP).
ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO KREDIT
CREDIT RISK MANAGEMENT ORGANIZATION
Sebagai bentuk penerapan manajemen risiko kredit, Bank telah memiliki struktur kelola terkait risiko kredit yang menggambarkan keterlibatan seluruh pihak, sebagai berikut: a. Unit Bisnis, peran unit bisnis di Bank Kesejahteraan menjadi fungsi dari Divisi Pemasaran Kredit di Kantor Pusat dan unit pemasaran kredit di seluruh kantor cabang dalam rangka ekspansi melalui pemberian kredit (Kantor Cabang Semarang, Kantor Cabang Surabaya, Kantor Cabang Bandung, Kantor Cabang Padang, Kantor Cabang Makassar, Kantor Cabang Banjarmasin).
As form of credit risk management, the Bank holds governance structure regarding credit risk describing involvment of every party, as follows: a. Business Unit, role of business unit at Bank Kesejahteraan as function of credit Marketing Division at the head office and credit marketing unit at the entire Branch office related to company’s expansion trough loan disbursement (Semarang Branch office, Padang Branch office, Makassar and Banjarmasin Branch office).
b. Unit Pemulihan Kredit, peran ini melekat pada pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab Divisi Hukum & Remedial di Kantor Pusat yang secara struktur organisasi merupakan unit terpisah dari unit bisnis. Unit ini juga bertanggung jawab terhadap tata kelola administrasi debitur dan melakukan review kredit sebagai langkah mitigasi atas perjalanan kredit serta mengusulkan dan melaksanakan hapus buku kredit.
b. Credit Recovery Unit, this role is attached to duties and responsibilities implemenation of Legal & Remedy Division at the head office that based on the organizational structure becomes separated unit from the business unit. This unit is also responsible on debtor administration management as well as performing credit review as mitigation plan on loan process and also recommending and implementing loan write-off.
c. Unit Manajemen Risiko Divisi Manajemen Risiko bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dual control (for eyes principles) dalam proses pemberian kredit, pelaksanaan pengukuran dan penilaian risiko kredit, serta pemantauan pelaksanaan pengendalian risiko kredit. Pelaksanaan dual control principles di Kantor Cabang dilakukan oleh Risk Officer yang bertanggung jawab kepada Pemimpin Cabang dan memiliki garis pelaporan kepada Divisi Manajemen risiko, Bidang Kepatuhan, dan Divisi Audit.
c. Risk Management Unit Risk Management Unit Risk Management Division is responsible on four eyes principles implementation in disbursing loan, credit risk assessment and measurement as well as credit risk management implementation monitoring. four eyes principles implementation at the Branch office is carried by Risk officeer that is responsible to the head of Branch office and holds reporting line to the Risk Management Division, compliance Unit and Audit Division.
d. Kelompok Pemutus Kredit Kelompok Pemutus Kredit (KPK) merupakan Komite Kredit bank yang memiliki fungsi penuh dalam keputusan pemberian kredit dalam jumlah tertentu dan diatur secara berjenjang berdasarkan struktural jabatan pada
d. Loan Suspension group Loan Suspension group Loan Suspension group is bank’s credit committee that holds full function in deciding loan disbursement on particular amount and regulated gradually referring to structural position at the bank’s
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
organisasi bank. Bank telah memiliki ketentuan wewenang pemberian plafond kredit per debitur atas proposal yang diajukan harus dilakukan presentasi kepada anggota KPK dengan dihadiri Pemimpin Divisi Manajemen Risiko, Pemimpin Bidang Kepatuhan dan Pemimpin Divisi Hukum dan Remedial.
organization. The Bank holds loan disbursement plafond per depositors for any loan proposal submitted has to be presented to the KPK group attended by head of Risk Management Division, head of compliance Unit and head of Legal and Remedy Division.
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO KREDIT
CREDIT RISK MANAGEMENT MECHANISM
Pengelolaan risiko kredit di Bank Kesejahteraan dilakukan melalui: 1. Pengalokasian provisi/pencadangan yang memadai untuk menutup potensi kerugian yang dilakukan sesuai dengan kondisi risiko di masing – masing jaringan kantor pengelola portofolio kredit Bank. 2. Penetapan kebijakan dan prosedur kredit yang menyeluruh. 3. Proses persetujuan kredit melalui Komite Pemutus Kredit yang memiliki tingkat kewenangan berjenjang sampai Direktur Utama. 4. Monitoring portofolio kredit yang terstruktur melalui rapat kolektibilitas serta melalui rapat monitoring eksposur risiko kredit.
Credit risk management in Bank Kesejahteraan is carried throughout: 1. Adequate alowance/reserve allocation to cover loss potential carried based on risk condition in each credit portfolio management office network of the Bank. 2. Comprehensive credit policy and procedure implementation. 3. Credit proposal process through Loan Suspension Committee with gradual level authority to the President Director. 4. Structurized credit portfolio monitoring through collectability meeting and credit risk exposure monitoring meeting.
Untuk mendukung pelaksanaan proses pemberian persetujuan kredit dan mengukur tingkat risiko yang melekat masingmasing debitur, Bank Kesejahteraan telah menggunakan sistem rating khusus bagi debitur dari segmen KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) dan sistem scoring bagi debitur dari segmen lainnya berdasarkan sistem pemeringkatan internal. Pengukuran terhadap permodalan Bank Kesejahteraan menjadi satu rangkaian dalam rangka untuk mengukur tingkat kemampuan bank dalam menyerap potensi kegagalan sebagai langkah dalam mengantisipasi risiko kredit yang dilakukan sejak dini.
To Support loan disbursement process implementation as well as assessing risk level inherent in eavery debtor, Bank Kesejahteraan has operated spesific rating system for debtor from KPRI segment and scoring system for debtor from other segments referring to internal rating system. The measurement on Bank Kesejahteraan’s capital becomes part of series to assess bank’s ability level in absorbing failure potential as early step in mitigating credit risk.
Sebagai bentuk mitigasi yang dilakukan Bank Kesejahteraan dalam rangka pemberian kredit kepada KPRI dimana Bank tidak mensyaratkan kepada debitur untuk pemenuhan agunan, maka Bank Kesejahteraan melakukan pengendalian risiko melalui penetapan kewajiban untuk pemenuhan Bukti Realisasi Kredit (BRK) sebagai sayarat mutlak yang diperlukan dalam pemberian kredit Bank Kesejahteraan. Bank Kesejahteraan telah memisahkan fungsi unit bisnis dengan unit pengendali di kantor pusat maupun kantor cabang untuk melakukan pemantauan BRK sebagai langkah dalam meminimalisir benturan kepentingan.
As form of mitigation step performed by Bank Kesejahteraan regarding loan disbursement to KPRI where the Bank does not require to the debtor to provide collateral, that Bank Kesejahteraan performs risk management trough Loan Realization Evident requirement as the necessary requirement needed on the Bank Kesejahteraan’s loan disbursement. Bank Kesejahteraan separates Business and controlling untis at the head office as well as at the Branch office to peform Loan Realization Evident as an effort in minimizing conflict of interest potential.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
125
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
126
Pelaksanaan fungsi Risk Officer pada setiap kantor cabang, terdiri dari: 1. Melakukan analisa aspek risiko dan aspek kepatuhan atas permohonan kredit. 2. Memantau pemenuhan dokumen persyaratan kredit, termasuk pemantauan dalam pemenuhan Bukti Realisasi Kredit. 3. Memberikan pendapat kepada Pemimpin Cabang selaku pemberi persetujuan kredit pada limit Kantor Cabang.
Risk officer function implementation at every Branch office, consists of: 1. Performing risk and compliance aspects analysis on the loan proposal. 2. Monitoring loan required document fulfillment, including Loan Realization Evident . 3. Providing recommendation to the head of Branch office as the loan approver on Branch office limit.
KEBIJAKAN PENGELOLAAN RISIKO KONSENTRASI KREDIT
CREDIT CONCENTRATION RISK MANAGEMENT POLICY
Kebijakan Bank untuk diversifikasi pembiayaan oleh Bank yang terfokus pada segmen kredit KPRI ditetapkan melalui pembagian atas wilayah-wilayah yang menjadi target pemasaran kredit bank. Pembagian wilayah tersebut dilengkapi dengan penetapan limit pelampauan maksimal sebesar 10% atas target portfolio kredit yang telah ditetapkan untuk masing-masing wilayah. Hal ini berfungsi sebagai sarana pemantauan bagi manajemen bank.
The Bank’s policy to diverse loan disbursed by the Bank focusing on KPRI Loan segment is implemented trough regional devisions that will be bank’s loan marketing target. The regional division is equipped with maximum exceeding limit implementation as much as 10% of loan portofilio target implemented for each region. This is functioned as Bank’s management monitoring instrument.
Bank Kesejahteraan telah memiliki kebijakan dan prosedur dalam aktivitas perkreditan Bank yang mencakup : a) Kebijakan umum perkreditan b) Pedoman pelaksanaan pemberian kredit KPRI dan PKPRI/ GKPRI c) Pelaksanaan Restrukturisasi Kredit, Hapus Buku, dan Hapus Tagih d) Sistem Pemantauan Eksposur Risiko Kredit e) Pelaksanaan Four Eyes Principles Kredit f) Pedoman Penilaian Kualitas Kredit g) Pengaturan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure) h) Pelaksanaan Monitoring dan Penagihan Kredit i) Pengaturan Down Payment pada Kredit Kendaraan Bermotor dan ketentuan Loan to Value (LTV) pada Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Multi Guna j) Penetapan Tarif Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Kolektif k) Pedoman penggunaan Aplikasi Rating Kredit.
Bank Kesejahteraan has a policy and procedure for the Bank’s credit activity, including:
MONITORING KREDIT
CREDIT MONITORING
Sebagai langkah antisipatif dalam mengelola kualitas debitur, Bank Kesejahteraan telah melakukan pengembangan pada sistem review internal sebagai sarana kontrol lebih lanjut terhadap kredit yang telah diberikan. Divisi Hukum dan Remedial menjadi perangkat penting dalam menjalankan kebijakan penanganan collection and recovery untuk lebih
As anticipatory step in managing debtor quality, Bank Kesejahteraan has performed internal review system development as advance control instrument towards disbursed loan. Legal and Remedy Division become key instrument in implementing collection and recovery policy to be more focus, systematic , agressive and integrated in
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
a) Credit general policy. b) KPRI and PKPRI/GKPRI loan disbursement manual. c) Loan restructurization, Write-off and haircut Implementation. d) Credit Risk Exposure Monitoring System e) Credit Four Eyes Principles Implementation f) Credit Quality Assessment Manual g) Legal Lending Limit and Large Exposure Regulation. h) Loan Monitoring and Collection Implementation i) Down Payment Regulation for Motor Vehcile and Loan to Value for Mortgage and Multiguna Loan j) Collective Allowance for Impairment Losses Tariff Determination k) Credit Rating Application Manual
fokus, sistematis, agresif, dan terintegrasi dalam melakukan pemantauan berkala seluruh kegiatan penagihan yang dilakukan baik melalui telepon maupun kunjungan on the spot.
performing periodic monitoring towars collection activity performed both trough telephone channel or on the spot visit.
Proses monitoring juga dilakukan melalui struktur rapat monitoring eksposur risiko kredit yang dilakukan secara bulanan serta melalui rapat kolektibilitas yang dilakukan oleh masing – masing unit pengelola kredit baik di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang Bank. Selain itu, Bank Kesejahteraan juga melakukan proses simulasi dan strest test terhadap portofolio penyaluran kredit Bank dilakukan secara berkala sebagai sistem informasi early warning bagi manajemen bank dalam rangka mengidentifikasi secara dini perubahan profil risiko yang disebabkan oleh penurunan potensial maupun aktual dari Risiko Kredit untuk mengetahui perubahan kualitas portofolio bank akibat beberapa perubahan parameter kondisi ekonomi yang mungkin terjadi.
Monitoring process is also carried under monthly credit risk exposure monitoring meeting structure through collectability meeting carried by each credit management unit either in Head Office or Branch Office of the Bank. Moreover, Bank Kesejahteraan also carries simulation and stress test process towards Bank’s loan disbursement portfolio is periodically conducted as early warning information system for the bank’s management in performing early identification on risk profile shifting caused by potential or actual decrease form credit Risk to oserve bank’s portfolio quality shifting caused by several changes on economy condition parameter that may be occured.
TAGIHAN YANG TELAH JATUH TEMPO DAN TAGIHAN YANG MENGALAMI PENURUNAN NILAI
MATURED AND IMPAIRED RECEIVABLES
Bank Kesejahteraan telah memiliki definisi tersendiri untuk tagihan yang telah jatuh tempo dan tagihan yang mengalami penurunan nilai. Seluruh tagihan yang dimiliki Bank Kesejahteraan dapat mengalami penurunan nilai kredit/ impairment apabila bukti obyektif yang memenuhi kriteria salah satu unsur berikut: a. Memburuknya kinerja/keuangan debitur yang dapat mempengaruhi penerimaan arus kas masuk debitur. b. Kemungkinan debitur pailit atau mengalami reorganisasi keuangan. c. Bank memberikan keringanan atas angsuran debitur. d. Faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi arus kas masuk debitur.
Bank Kesejahteraan holds particular definition for matured and impaired receivables. Every receivable owned by Bank Kesejahteraan may experience impairment if objective evident that fulfilling any of following criteria:
Apabila berdasarkan pengamatan atau observasi yang dilakukan atas peristiwa dapat mempengaruhi kesanggupan bayar debitur di masa mendatang yang menyebabkan penurunan nilai kurang dari nilai yang sudah tercatat awal, maka harus dibentuk suatu Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebagai cadangan kerugian yang besarnya dihitung dari besarnya penurunan nilai pada aset keuangan yang dievaluasi baik secara individual atau kolektif.
If based on obesvation or assessment performed on any event that may interfere debtros’ ability to pay in the future that may cause impairment losses on early booked value, Impariment Lossess reserve has to be established as the loss reserve that the amount is calculated from the impairment on financial asset evaluated both individually or collectively.
a. Collective Impairment Dibentuk untuk kredit dengan plafond awal hingga Rp2 milliar per rekening dengan menggunakan metode
a. Collective Impairment Established for loan with initial plafond up to Rp5 billion per acount by utilizing probability of default (PD) and
a. Debtor’s financial/performance weakening that may affect debtors’ income cashflow. b. Possibility of debtors’ bankruptcy or financial reorganizing. c. The bank provides allowance on the debtors’ installment. d. other factors that may affect debtors’ cashflow.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
127
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
128
probability of default (PD) dan loss given default (LGD) untuk penentuan tarifnya. Hasil perhitungan CKPN kolektif dilakukan validasi data dan backtesting untuk memastikan keakurasian tarif yang ditetapkan dan kecukupan CKPN.
loss given default (LgD) to decide the tariff. collective impairment calculation result is performed through data validation and backtesting to ensure tariff accuracy implemented and Impairment losses adequacy.
b. Individual Impairment Dibentuk untuk kredit dengan plafond awal tertentu yang telah mengalami tunggakan angsuran. Evaluasi dilakukan secara individu setiap 3 (tiga) bulan terhadap:
b. Individual Impairment Established for loan with particular initial plafond that experience installment overdue. The evaluation is performed individually within 3 (three) months towards:
1) Plafond kredit per rekening Rp2 miliar atau lebih yang menunggak angsuran pokok/bunga lebih dari 90 (sembilan puluh) hari. 2) Plafon kredit per debitur hingga Rp2 miliar yang menunggak angsuran pokok/ bunga lebih dari 60 (enam puluh) hari sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari.
1) Loan plafond Rp2 billion per account od more that experiences interest/core installment overdue for more than 90 (ninety) days. 2) Loan plafond to Rp2 billion per debtor that experiences interest/core installment overdue for more than 60 (sixty) to 90 (ninety) days. .
Dalam melakukan penentuan pembentukan Cadangan Kerugian penurunan Nilai, Bank Kesejahteraan senantiasa terus mengembangkan model Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD) untuk menghitung eksposur yang ada dalam rangka mendukung penerapan Basel II terkait perhitungan economic capital. Hasil dari simulasi menjadi gambaran atau acuan bagi Bank untuk melakukan pemantauan atau monitoring yang lebih ketat kepada nasabah atau debitur-debitur yang berpotensi mengalami penurunan kualitas untuk selanjutnya menetapkan langkah antisipatif yang diperlukan guna menanggulangi dampak yang lebih buruk.
In determining allowance for Impairment Losses, Bank Kesejahteraan is always developing Probability of Default (PD) and Loss given (LGD) to measure current exposure to support Basel II implementation regarding economic capital calculation. Result from the simulation process becomes the reference or guidance for the Bank to perform tighter monitoring to the customers or debtors that may potentially experience quality degradation to later implement anticipatory action needed to mitigate worse impact.
Pendekatan dalam pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
The Approach on the Impairment Lossess reserve is conducted with following stages:
a. Probability of Default (PD), merupakan tingkat kemungkinan kegagalan pemenuhan kewajiban dari debitur yang diukur dengan menggunakan Migration Analysis atau pengukuran dengan menggunakan internal rating system dan dilakukan melalui analisa tingkat migrasi data historikal 5 (lima) tahun terakhir berdasarkan segmen kredit.
a. Probability of Default (PD), is debtor settlement failure possibility that is measured using Migration Analysis or measurement through internal rating systen and performed through last 5 (five) years historical data migration level analysis based on loan segment.
b. Loss given default (LGD), merupakan pengukuran besarnya tingkat kerugian akibat kegagalan debitur dalam memenuhi kewajibannya, yang diukur dengan menggunakan metode expected recovery atas data historikal hapus buku 5 (lima) tahun terakhir berdasarkan segmen kredit berikut recovery-nya.
b. Loss given Default (LGD), measurement on loss level amount caused by debtors’ failure in settling its liability, measured with expected recovery method on last 5 (five) years write-off historical data based on loan segment as well as its recovery.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Bank (dijelaskan pada tabel halaman 150)
Disclosure of Net Receivables by Area – Bank Only
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Bank (dijelaskan pada tabel halaman 156)
Disclosure of Net Receivables by Contractual
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi Bank (dijelaskan pada tabel halaman 158)
Disclosure of Net Receivables by Economic Sector – Bank Only (explained in table at page 158)
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah Bank (dijelaskan pada tabel halaman 162)
Disclosure of Receivables and Provisioning based on Area - Consolidated (explained in table at page 162)
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi Bank (dijelaskan pada tabel halaman 166)
Disclosure of Receivables and Provisioning based on Economic Sector - Consolidated (explained in table at page 166)
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bank (dijelaskan pada tabel halaman 168)
Movements of Impairment Provision Disclosure - Bank Only (explained in table at page 168)
Kebijakan Penggunaan Peringkat dalam Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit
Rating Application Policy in Calculating Risk Weighted Assets Based on Risk for Credit Risk
Portofolio kredit yang dimiliki Bank Kesejahteraan menggunakan bobot risiko tagihan yang tidak didasarkan pada peringkat. Dengan demikian, hingga akhir tahun 2013 Bank Kesejahteraan tidak menggunakan lembaga pemeringkat.
Credit portfolio owned by Bank Kesejahteraan is utilizing risk weight of the receivables which is not based on the rating. Therefore, as end of 2013, Bank Kesejahteraan did not hire any rating agency.
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Counterparty Credit Risk Disclosure
Tagihan yang dimiliki Bank kepada pihak lawan adalah berupa dan reserve repo, SUN kepada Bank Indonesia sebesar Rp93 miliar (posisi 31 Desember 2013-audited).
Receivables owned by the Bank to conterparty is in form of and reseve repo, SUN with Bank Indonesia amounted to Rp93 billion (December 31st, 2013-audited position).
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Reserve Repo Bank (dijelaskan pada tabel halaman 169)
Disclosure of Counterparty Credit Risk - Reverse Repo Transaction - Bank Only (explained in table at page 169)
(explained in table at page 150)
(explained in table at page 156)
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
129
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
130
MITIGASI RISIKO KREDIT
CREDIT RISK MITIGATION
Penghitungan ATMR Risiko Kredit yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan dapat memperhitungkan keberadaan agunan, penjaminan, asuransi kredit, maupun bentuk garansi sebagai teknik mitigasi risiko kredit. Bank Kesejahteraan telah menetapkan kebijakan terhadap jenis agunan yang dapat diterima oleh Bank antara lain berupa :
Credit Risk RWA calculation carried by Bank Kesejahteraan may calculate collateral, guarantee, loan insurance or other collateral forms availability as credit risk mitigation techniques. Bank Kesejahteraan has implemented several policies on collateral type that is accepted by the Bank, as of:
1. Agunan kebendaan berupa benda bergerak berwujud maupun benda bergerak tidak berwujud yang memenuhi kriteria yang dapat diterima sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain, memiliki nilai ekonomis, marketable, transferable, dan memiliki nilai yuridis. 2. Agunan non kebendaan berupa personel guarantee dan company guarantee, yang hanya merupakan dan diterima sebagai agunan tambahan yang tidak mempengaruhi rasio nilai agunan terhadap plafond kredit.
1. collateral in form of tangible or intangible moving goods that complies to the acceptable criteria referring to applicable regulation, such as holding economy value, marketable, transferrable and holding judicial value.
Barang agunan diasuransikan dengan “Banker’s Clause” Bank Kesejahteraan dengan nilai pertanggungan asuransi minimal senilai barang agunan dengan jangka waktu pertanggungan asuransi sampai dengan kredit lunas/ selesai. Perusahaan asuransi yang ditunjuk akan senantiasa dievaluasi oleh bank sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
Collateral goods insured by Banker’s clause of Bank Kesejahteraan with insurance protection value equal with the collateral goods value withing insurance protection time coverage period to the loan settlement. The insurance company that is appointed will be evaluated by the bank at least once in a year.
Bank Kesejahteraan tidak menggunakan atau memperhitungkan teknik mitigasi risiko kredit dalam perhitungan Aset tertimbang (ATMR) untuk Risiko Kredit.
Bank Kesejahteraan did not utilize or calculate credit risk mitigation in measuring Risk Weighted Assets (RWA) for credit Risk.
Pengungkapan Tagihan Bersih Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Bank (dijelaskan pada tabel halaman 170)
Disclosure of Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation - Bank Only
Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko (dijelaskan pada tabel halaman 174)
Disclosure of Net Receivables and Credit Risk (dijelaskan pada tabel halaman 174)
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank
Credit Risk RWA Calculation Based on Standard Approach
Eksposur Aset di Neraca (dijelaskan pada tabel halaman 176)
Disclosure of On Balance Sheet Assets Exposures (explained in table at page 176)
Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontijensi Pada Transaksi Rekening Administratif (dijelaskan pada tabel halaman 177)
Disclosure of Exposure on Off Balance Sheet Commitment/ Contingency (explained in table at page 177)
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
2. non-goods collateral in form of personal and corporate collateral, that is only and accepted as supplementary colalteral that does not affect collateral value ratio to loan plafond.
(explained in table at page 170)
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (dijelaskan pada tabel halaman 178)
Disclosure of Exposure of Counterparty Credit Risk
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setlemen (dijelaskan pada tabel halaman 178)
Disclosure of Exposure of Settlement Risk
Eksposur Sekuritisasi (dijelaskan pada tabel halaman 179)
Disclosure of Securitization Exposure (explained in table at page 179)
Total Pengukuran Risiko Kredit (dijelaskan pada tabel halaman 179)
Disclosure of Total Credit Risk Management (explained in table at page 179)
PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT PENDEKATAN STANDAR BANK SECARA KONSOLIDASI DENGAN PERUSAHAAN ANAK
CREDIT RISK RWA CALCULATION STANDARD APPROACH – CONSOLIDATED WITH SUBSIDIARIES
Sampai dengan akhir tahun 2013, Bank Kesejahteraan tidak memiliki perusahaan anak sehingga tidak terdapat pengungkapan kuantitatif perhitungan ATMR Risiko Kredit yang dilakukan secara konsolidasi dengan perusahaan anak.
As end of 2013, Bank Kesejahteraan did not have subsidiary that there is no quantitative disclosure of consolidated credit Risk RWA calculation with the subsidiary.
(explained in table at page 178)
(explained in table at page 178)
Total Pengukuran Risiko Kredit/Disclosure of Total Credit Risk Management
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT/TOTAL RWA CREDIT RISK TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL/TOTAL DEDUCTING FACTOR OF TIER
Posisi Tanggal Laporan/ Reporting Date Position
Posisi Tangal laporan Tahun Sebelumnya/Previous Year Reporting Date Position
2.098.006
2.052.771
0
0
STRATEGI MANAJEMEN RISIKO KREDIT
CREDIT RISK MANAGEMENT STRATEGY
Strategi Bank dalam penerapan manajemen risiko kredit sepanjang tahun 2013 telah dilakukan dengan melalui upaya-upaya sebagai berikut : a. Menempatkan petugas detasering (setara dengan Relief Officer) di beberapa wilayah yang dinilai memiliki potensi untuk ekspansi bank. b. Pengaturan kembali wewenang Kelompok Pemutus Kredit c. Pengaturan kembali tentang tata cara pengisian Media Pencairan Kredit. d. Pengaturan kembali penetapan limit perkreditan di tingkat wilayah.
Bank’s strategy in implementing credit risk management in 2013 is performed throughout following activities: a. Placing detasering (equal with Relief officer) officer at several area considered potential for bank’s expansion. b. Rearrangement of Loan Suspension group authority. c. Rearrangement of Loan Disbursement Media procedure. d. Rearrangement on Legal Lending Limit in area level.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
131
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
e. Penunjukan pejabat pengganti pelaksana dual control (four eyes principles) dalam pemberian kredit. f. Penambahan cakupan materi presentasi proposal kredit berikut dasar pertimbangan kredit. g. Pengaturan kembali ketentuan tentang restrukturisasi kredit, hapus buku, dan hapus tagih
e. Rearrangement on loan limit implementation at regional level. f. Appointment of substitute officer as four eyes principle executor on loan disbursement. g. Rearrangement policy of- loan restructuration, writeoff and haircut.
Implementasi pelaksanaan manajemen risiko terhadap proses perkreditan pada tahun 2013 dapat terlihat pada:
Risk management implementation towards credit process in 2013 can be inferred from:
a. Peningkatan kualitas pada proses kontrol pencairan kredit. b. Penyempurnaan Standard Operating Procedure Restrukturisasi Kredit, Hapus Buku dan Hapus Tagih. c. Workshop tentang perkreditan dan pengaruhnya pada Tingkat Kesehatan Bank bagi seluruh Relationship Manager Kredit.
a. Improvement of loan realization controlling process quality. b. Refining Standard operating for Credit Restructurization, Write-off and haircut. c. Workshop on credit and its impact towards Bank’s soundness level for all credit Relationship Manager.
RISIKO PASAR
MARKET RISK
ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO PASAR
MARKET RISK MANAGEMENT ORGANIZATION
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/ PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, Bank Kesejahteraan tidak termasuk dalam bank yang wajib melakukan perhitungan kecukupan modal dengan risiko pasar. Pengelolaan risiko pasar trading book pada Bank Kesejahteraan hanya disebabkan oleh adanya perubahan suku bunga dan nilai tukar. Untuk pengelolaan manajemen risiko pasar, Bank Kesejahteraan telah membentuk Bidang Pengelolaan Likuiditas sebagai unit kerja yang memiliki fungsi sebagai pengendali risiko pasar yang independen dari unit bisnis. Bidang Treasury, Divisi Pemasaran Kredit, Divisi Pemasaran Dana, dan Kantor Cabang menjadi unit bisnis yang mempunyai potensi terekspose risiko pasar dalam pelaksanaan fungsinya.
Pursuant ot Regulation of Bank Indonesia No. 15/12/PBI/2013 dated December 12th, 2013 regarding Minimum Capital Adequacy Ratio Obligation for Commecial Bank, bank Kesejahteraan is not considered as a bank which is obligated to calculate capital adequacy based on market risk. Market risk management at Bank Kesejahteraan will only be driven by changing interest and exchange rate. Regarding market risk management, Bank Kesejahteraan has established Liquidity Management Division as working unit that holds function as market risk controller that is independent from business unit. Treasury Unit, credit Marketing Division, Fund Marketing Division and the Branch office become business units that hold market risk exposure in implementing their duties.
Bank Kesejahteraan menilai efektivitas pengelolaan risiko pasar Bank melalui Asset Liability Management Committee (ALCO) yang memiliki tugas dan tanggung jawab:
Bank Kesejahteraan assesses that the Bank’s market risk management effectiveness through Asset Liability Management committee (ALCO) that holds duties and responsibilities as follows: a. Developing, reviewing and modifying ALMA strategy.
a. Mengembangkan, mengkaji ulang dan memodifikasi strategi ALMA. b. Mengevaluasi posisi risiko suku bunga dan strategi ALMA guna memastikan bahwa taking position Bank telah sesuai dengan tujuan pengelolaan dan risiko suku bunga. c. Mengkaji ulang penetapan harga (pricing) aktiva dan pasiva untuk memastikan bahwa pricing tersebut dapat mengoptimalkan hasil penempatan dana, meminimumkan biaya dana dan memelihara struktur neraca Bank sesuai strategi ALMA.
132
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
b. Evaluating interest rate risk position as well as ALMA strategy to ensure that Bank’s taking position has complied with interest rate risk and its mitigation target. c. Reviewing asset and liability pricing to ensure that the pricing will optimize fund placement result, minimizing fund cost as well as preserving Bank’s balance sheet structure referring to ALMA strategy.
d. Mengkaji ulang deviasi antara realisasi dengan Rencana Bisnis Bank. e. Menginformasikan kepada Direksi atas setiap perkembangan dan kondisi pasar, serta ketentuan yang mempengaruhi dalam strategi dan kebijakan ALMA.
d. Reviewing deviation between Bank’s Business Plan and its realization. e. Informing to the Board of Directors on every market condition and development, as well as procedures that may interfere ALMA policy and strategy.
PENGELOLAAN PORTFOLIO TRADING BOOK DAN BANKING BOOK
MANAGEMENT OF BOOK TRADING AND BANKING BOOK PORTFOLIO
Bank Kesejahteraan tidak memiliki instrument trading book dalam neraca dan rekening administrative untuk tujuan diperdagangkan atau dipindahtangankan. Bank Kesejahteraan hanya memiliki portofolio banking book berupa Sertifikat Bank Indonesia dan Reserve Repo SUN kepada Bank Indonesia yang dimiliki dengan tujuan untuk kepentingan likuditas atau dimiliki hingga jatuh tempo sehingga Bank tidak melakukan revaluasi nilai pasar.
Bank Kesejahteran did not have trading book investment on its balance sheet or off-balance account which are aimed to be traded or transferred. Bank Kesejahteraan only holds banking book portfolio in form of to Bank Indonesia certificate and reserve Repo government Bonds to Bank Indonesia owned under particular purpose for liquidity or to owned until the maturity period that the Bank does not perform market value revaluation.
MEKANISME PENGUKURAN RISIKO PASAR
MARKET RISK CALCULATION MECHANISM
Bank Kesejahteraan melakukan pengukuran risiko pasar secara periodik dengan memperhatikan faktor risiko suku bunga untuk melihat dan memantau pergerakan tingkat suku bunga yang tidak sejalan dengan posisi repricing gap antar Aset dan Kewajiban Bank Kesejahteraan. Bank Kesejahteraan juga telah menerapkan kebijakan pengamanan secara menyeluruh yang didukung oleh mekanisme sistem pengawasan secara berkesinambungan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan dalam ALCO.
Bank Kesejahteraan performs market risk assessment periodically by considering interest rate risk factor to assess and monitor interest rate shifting that is not in line with repricing gap position between Bank Kesejahteraan’s asset and liability. Bank Kesejahteraan also implements comprehensive security policy supported by sustainable monitoring system to ensure that every activity does not violate regulations implemented on the ALCO.
Pengelolaan risiko pasar pada Bank Kesejahteraan dilakukan dengan menetapkan limit-limit risiko pasar agar eksposur tetap sejalan dengan risk appetite melalui:
Market risk management in Bank Kesejahteraan is performed by implementing market risk limit that the exposure is in line with risk appetite, throughout:
a. Mencermati perkembangan ekonomi, tingkat inflasi dan perubahan kebijakan oleh regulator, yang dapat berpengaruh pada marjin, laba, cost of fund, dan permodalan. b. Melakukan kontrol terhadap risiko yang timbul dari perubahan suku bunga melalui peran aktif ALCO terkait dengan perkembangan usaha Bank dan struktur sumber dana serta penetapan limit - limit risiko pasar. c. Pemantauan atas kinerja treasury untuk memastikan pencapaian target bisnis dan pendapat tercapai dalam kondisi yang optimal. d. Peran aktif seluruh jaringan kantor untuk melakukan monitoring arus kas dan pengelolaan stabilitas cash flow dalam rangka menjaga tingkat kebutuhan likuiditas.
a. observing economy, inflation rate and policy changing by regulator development that may affect margin, profit, cost of fund and capital. b. Performing control on risk occured from interest rate shifting through ALCO active participation regarding Bank’s business development and fund source structure as well as market risk limit implementation. c. Monitoring towards treasury performance to ensure business and income target achievement in optimum condition. d. Active participation from every office network to perform cash flow monitoring and cash flow stability management to maintain liquidity necessary level.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
133
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
134
e. Pemantauan secara konsisten suku bunga pasar dan evaluasi atas tarif suku bunga dalam rangka penetapan SBDK.
e. consistent monitoring on market interest rate and evaluation on interest rate tariff regarding legal lending limit implementation.
CAKUPAN PORTFOLIO YANG DIPERHITUNGKAN DALAM KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
SCOPE OF PORTFOLIO CALCULATED ON MINIMUM CAPITAL ADEQACY RATIO OBLIGATION
Dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai dengan kriteria dalam PBI No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, maka sampai dengan akhir tahun 2013, Bank Kesejahteraan tidak memiliki kriteria sebagai Bank yang memiliki kewajiban untuk menghitung ATMR risiko Pasar.
On the Minimum capital Adequacy Ratio calculatio pursuant to criteria stated at PBI no. 15/12/PBI/2013 dated December 12th, 2013 Minimum capital Adequacy Ratio obligation on commercial Bank as end of 2013, Bank Kesejahteraan did not have any criteria as the Bank who has a liability to calculate Market Risk RWA.
Langkah-langkah dan Rencana dalam Mengantisiapasi Risiko Pasar atas Transaksi Mata Uang Asing, Lindung Nilai, dan Utang dengan Suku Bunga Fluktuasi Hingga akhir tahun 2013, Bank Kesejahteraan masih tercatat sebagai salah satu Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Non Devisa yang tidak memiliki transaksi dengan menggunakan mata uang asing, sehingga dalam proses bisnis yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan , Bank tidak melakukan aktivitas lindung nilai dan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Bank Kesejahteraan tidak memiliki kriteria sebagai Bank yang memiliki kewajiban untuk menghitung ATMR Risiko Pasar.
Plans and Actions to Mitigate Market Risk of Foreign Exchange, Hedging Value and Debt with Fluctuated Interest Rate Transaction As end of 2013, Bank Kesejahteraan is still registered as one of national Private Banks non-foreign Exchange that did not hold foreign exchange transaction that on the business process performed by Bank Kesejahteraan, the Bank did not perform hedging value activity and referring to Bank Indonesia Regulation, Bank Kesejahteraan does not criteria as Bank that holds obligation to calculate Market Risk CAR.
RISIKO OPERASIONAL
OPERATIONAL RISK
Pengelolaan risiko operasional pada Bank Kesejahteraan juga menjadi hal mendasar dalam menjalankan aktivitas bisnis dan operasionalnya. Risiko operasional dapat disebabkan oleh adanya ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk management in Bank Kesejahteraan also becomes fundamental part in carrying its busienss and operational activities. The operational risk may be caused by internal process insufficiency and/or failure, human error, system failur or external factors that may affect Bank’s operationals.
Untuk proses pengukuran dan penilaian risiko operasional, Bank Kesejahteraan telah memiliki aplikasi Operational Risk Self Assessment (ORSA) secara web-based untuk mempercepat akses dalam pelaporan oleh unit-unit kerja kepada Divisi Manajemen Risiko. Pelaksanaan ini dilakukan setiap bulannya untuk menjadi bagian dari penilaian profil risiko Bank secara keseluruhan. Selain dari ORSA, Bank Kesejahteraan juga telah mengembangkan metode penilaian khusus untuk risiko teknologi dan informasi yang proses pengukuran dan penilaiannya dilakukan oleh Divisi Teknologi.
Regarding the operational risk calculation and assessment, Bank Kesejahteraan has web-based Operational SelfAssessment (ORSA) application to accelerate access of reporting from working units to the Risk Management Division. The implementation is carried within every month as a part of comprehensive risk profile assessment in the Bank. Bank Kesejahteraan has already developed special calculation method for information and technology risk whose calculation is carried by Technology Division.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Dalam rangka meningkatkan efektifitas penerapan pengelolaan manajemen risiko operasional di Bank Kesejahteraan, bank telah melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Memperkuat pengawasan aktif melalui perubahan susunan komite Manajemen Risiko. b. Melengkapi/ menyempurnakan/ menerbitkan kebijakan yang mengatur tentang prosedur pengaktifan rekening pasif, prosedur penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah dan pengaturan kembali hak akses user pada sistem aplikasi. c. Sosialisasi Risiko Operasional di kantor beberapa kantor cabang dalam rangka untuk mendukung penerapan budaya sadar risiko. d. Workshop Operasional dan Pendanaan. e. Peningkatan kualitas SDM secara berkesinambungan agar mitigasi risiko dapat diterapkan sejak awal proses pada semua aktivitas di seluruh unit kerja.
The enhance operational risk management implementation effectiveness, the bank has performed following activities:
ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL
OPERATIONAL RISK MANAGEMENT ORGANIZATION
Tata kelola manajemen risiko operasional pada Bank Kesejahteraan telah didesain sedemikian rupa untuk dapat menumbuhkan kesadaran dan rasa bertanggung jawab pada seluruh unit kerja sebagai risk owner terhadap proses manajemen risiko untuk risiko operasional. Pengelolaan manajemen risiko operasional tersebut melekat pada 3 (tiga) fungsi unit kerja yakni:
Goeverannce of operational risk management in Bank Kesejahteraan has been desgined in particular manner to establish awareness and responsibility at every working unit as the risk owner towards risk management process on operational risk. The operational risk management is inherent on 3 (three) working units, as of:
1. Divisi Manajemen Risiko, yang bertanggung jawab melaksanakan fungsi manajemen risiko operasional secara menyeluruh untuk membantu Direksi dalam mengelola risiko operasional serta memastikan kebijakan manajemen risiko operasional berjalan pada seluruh tingkat organisasi. 2. Petugas Risk Officer yang ditempatkan di seluruh kantor cabang sebagai fasilitator proses manajemen risiko operasional untuk memastikan konsistensi penerapannya di Kantor Cabang dengan jalur pelaporan ganda secara langsung yaitu kepada Pemimpin Cabang dari cabang yang bersangkutan, serta kepada Divisi Manajemen Risiko, Bidang Kepatuhan, dan Divisi Audit.
1. Risk Management Division, responsible in implementing operational risk management function comprehensively to assist the Board of Directors in managing operational risk as well as ensuring that operational risk management policy can be implemented at every organizational level.
Mekanisme Identifikasi dan Pengukuran Risiko Operasional Untuk menjamin kesesuaian proses pengukuran risiko terhadap perkembangan proses bisnis Bank Kesejahteraan,
Mechanism of Operational Risk Identification and Calculation To ensure risk assessment process conformity with Bank Kesejahteraan’s business process development, Bank
a. Strengthening active supervision through Risk Management committee compostion changes. b. Completing/refining/issuing policies that regulate passive account activation procedure, customers complaint settlemetn and handling procedure as well as rearrangement on user access right on application system. c. Operational risk socialization at several branch offices to support risk awareness culture. d. Operational and funding Workshop. e. Sustainable HR quality improvement that the risk mitigation can be implemented at early stages and at every activity performed in every working unit.
2. Risk offcer located at every Branch office as the facilitator of operational risk management to ensure its implementation consistency at the Branch office by direct double reporting channel to the head of Branch office of respected branch as well as to Risk Management Division, compliance Unit and Audit Division.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
135
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
Bank Kesejahteraan telah melakukan menggunakan metode self risk assesment berupa checklists secara internal dengan tujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pada lingkup risiko operasional bank melalui sistem aplikasi Operational Risk Self Assessment (ORSA) dimana setiap unit kerja dapat mengidentifikasi risiko operasional yang terjadi di setiap unit kerjanya masing-masing.
Kesejahteraan has performed several activities using self risk assessment method in form of checklist internally aiming to identify potential and weakness on bank’s operational scope through operational Risk Self Assessment (oRSA) application where every working unit may identify operational risk occured at each working unit.
Proses pengukuran terhadap faktor risiko dilakukan secara individual (per jenis risiko) dan eksposur risiko secara keseluruhan (agregat/komposit). Pengukuran risiko operasional dilakukan setelah seluruh unit kerja melakukan checklist pada kertas kerja identifikasi pada sistem ORSA yang mencakup kejadian, frekuensi, maupun nominal transaksi.
Risk factor assessment process is carried individually (per risk type) and overall risk exposure (aggregate/composite). The operational risk assessment is conducted after al of working units performed checklist on identification worksheet at ORSA system including event, frequency or nominal of transaction.
MEKANISME MITIGASI RISIKO OPERASIONAL
MECHANISM OF OPERATIONAL RISK MITIGATION
Bank Kesejahteraan melalui Divisi Manjemen Risiko telah melakukan review secara berkala terhadap faktor-faktor penyebab timbulnya risiko operasional, dampak kerugian, dan langkah-langkah mitigasi untuk mengendalikan eksposur risiko yang terjadi. Hasil pemantauan risiko dilaporkan kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko untuk dilakukan mitigasi meliputi tingkatan kebijakan, pendelegasian wewenang, pendidikan dan pelatihan, dokumentasi data, manajemen sistem informasi, kontrol fisik sampai kepada manajemen relasi dengan nasabah.
Bank Kesejahteraan through Risk Management Division has carried periodic review towards several factors that may cause operational risk, loss imapct and mitigation actions to control occured risk exposure. The risk monitoring result is reported to the Board of Directors and Risk Monitoring committee to be mitigated including policy level, authority delegation, training and development, physical control to relation management with the customers.
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual/Quantitative Disclosure on Operational Risk - Bank Only 31 Desember 2013 No
Pendekatan yang Digunakan/ Approach
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir)/ Gross Profit (Average 3 last years)
Pendekatan Indikator Dasar / Basic Indicator Approach
1.
TOTAL
Beban Modal/Capital Expense
ATMR/RWA
150.278
22.542
281.772
150.278
22.542
281.772
31 Desember 2012 No
1.
Pendekatan yang Digunakan/ Approach
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir)/ Gross Profit (Average 3 last years)
Pendekatan Indikator Dasar / Basic Indicator Approach TOTAL
136
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Beban Modal/Capital Expense
ATMR/RWA
117.602
17.640
220.504
117.602
17.640
220.504
RISIKO LIKUIDITAS
LIQUIDITY RISK
Penerapan pengelolaan risiko likuiditas menjadi hal penting yang harus dilakukan seluruh elemen perbankan untuk menghindari ketidakmampuan Bank dalam menyediakan likuiditas dengan harga yang wajar untuk memberikan dampak positif bagi pertumbuhan profitabilitas dan modal Bank. Risiko Likuiditas bank dapat diukur melalui beberapa indicator yang dapat dipantau secara berkala antara lain rasio Giro Wajib Minimum, Secondary Reserves , Net Secondary Reserves ¸Non Core Deposit (NCD) dan loan to deposit (LDR) dengan penetapan limit-limit yang mengacu pada ketentuan regulator (eksternal) maupun kebijakan internal pada Bank.
Liquidity risk management implementation becomes significant factor that has to be perfomed by banking element to prevent Bank’s inability to preovide fair price liquidity to provide positive impact towards proftability and Bank’s capital growth. Bank’s liquidity risk may be assessed through several indicators which may be periodically assessed, such as Minimum Statutory Reserve, secondary reserves as liquidity reserves, and loan to deposit ratio (LDR) by implementing several limits referring to regulator’s regulation as well as Bank’s internal regulation.
ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO LIKUIDITAS
LIQUIDITY RISK MANAGEMENT ORGANIZATION
Dalam tatanan struktural organisasi pada Bank Kesejahteraan, pengelolaan manajemen risiko likuidtas dilakukan melaui koordinasi dari beberapa unit, antara lain: 1. Adanya Komite ALCO yang melakukan pembahasan dan pengawasan terhadap likuiditas Bank Kesejahteraan dari berbagai macam kondisi baik mikro atau makro. 2. Divisi Pemasaran Dana dan Pengembangan Produk dan seluruh kantor cabang dan cabang pembantu untuk mencari sumber dana. 3. Bidang Treasury yang menjalankan operasional pemenuhan kebutuhan likuiditas dari ketentuan regulator. 4. Bidang Pengelolaan Likuiditas untuk melakukan formasi strategi likuiditas dan analisa terhadap sumber risiko likuiditas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
On Bank Kesejahteraan’s organizational strucuture, liquidity risk management is carried through the coordination among several units, namely: 1. ALCO committee who performs supervision on Bank Kesejahteraan’s liquidity against market condition.
INDIKATOR PERINGATAN DINI PERMASALAHAN LIKUIDITAS
EARLY WARNING INDICATORS ON LIQUIDITY ISSUES
Bank Kesejahteraan telah memiliki kebijakan yang memadai agar setiap saat dapat memenuhi semua kewajiban yang jatuh tempo, baik jangka pendek maupun jangka menengah. Fokus Bank Kesejahteraan untuk memastikan tingkat kebutuhan arus kas menjadi prioritas utama agar tidak terdapat kendala dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek melalui aset likuid yang terkelola dengan baik.
Bank Kesejahteraan has hold several adequate policies that is able to fulfill every mature liability simultaneously, both short term or middle term liabilities. Bank Kesejahteraan’s focus to ensure that cash flow necessity level becomes main priority that there is no issue in fulfilling short term liability through well-managed liquid asset.
Pengelolaan risiko likuiditas senantiasa dimonitor secara proaktif dengan memperhatikan indikator baik internal maupun eksternal yang menjadi sistem peringatan dini permasalahan likuiditas Bank Kesejahteraan, antara lain: 1. Peningkatan konsentrasi pada beberapa aset dan sumber dana tertentu 2. Terjadinya pelampauan limit
Liquidity risk management is always monitored proactively by considering several indicators both internal or external that also becomes early warning system on Bank Kesejahteraan’s liquidity issue, as of: 1. concentration enhancement on several particular assets and fund sources. 2. Limit exceeding event.
2. Fund Marketing and Product Development Divisions as well as every Branch office to provide fund sources. 3. Treasury Division, who carries liquidity compliance operational from counterparty. 4. Liquidity Management Division, to perform liquidity strategy formulation and analysis on liquidity risk sources referring to applicable regulation.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
137
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
3. Peningkatan biaya dana secara keseluruhan, dan/ atau posisi arus kas yang semakin buruk sebagai akibat maturity mismatch yang besar terutama pada skala waktu jangka pendek.
3. overall fund cost increase and/or worsened cashflow position as impact of significant maturity mismatch especially in short term period.
Dalam rangka memperoleh gambaran mengenai kondisi likuiditas Bank Kesejahteraan, maka Bank Kesejahteraan melakukan pembahasan atas permasalahan dalam rapat ALCO yang dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan. Bank Kesejahteraan telah membuat kebijakan sebagai upaya melakukan diversifikasi sumber dana melalui pembentukan komposisi dana retail dan non retail serta fokus pada upaya penurunan deposan inti.
To obtain illustration on Bank Kesejahteraan’s liquidity condition, Bank Kesejahteraan performs discussion regarding several issues at ALco meeting held minimum once a year. Bank KEsejahteraan has formulated policy as an effort to diverse fund source through retail and non-retail fund composition as well as focus on core depositor reducing initiative.
Mekanisme Pengukuran dan Pengendalian Risiko Likuiditas Bank Kesejahteraan melakukan pengukuran risiko likuditas berdasarkan struktur pendanaan/ simpanan menurut jenis, jangka waktu, suku bunga, pemilik dana dan konsentrasi kepemilikan dana. Alat pengukuran risiko likuiditas Bank meliputi proyeksi arus kas, rasio-rasio likuiditas, profil maturitas, dan stress testing.
Mechanism of Liqudiity Risk Calculation and Mitigation Bank Kesejahteraan performs liquidity assessment based on loan/ saving structure referring to type, maturity, interest rate, fund holder and fund ownership concentration. Bank’s liquidity risk assessment instrument is including cash flow projection, liquidity ratio, maturity profile and stress testing.
Berbagai upaya implementasi penerapan manajemen risiko terkait pengelolaan terhadap risiko likuiditas tercermin sebagai berikut: a. Memperkuat struktur sumber dana melalui penetapan sasaran terkait komposisi dana korporasi dan dana retail
Several risk management implementation initatives regarding liquidity risk management is as follows:
b. Peluncuran produk tabungan pilar untuk mengoptimalkan sumber dana retail. c. Melengkapi/ menyempurnakan/ menerbitkan kebijakan yang mengatur tentang penarikan dana tabungan dan prosedur pencairan/ pemblokiran deposito serta kebijakan asset & liability management (ALMA). d. Menurunkan secara berkelanjutan portfolio dan rasio deposan inti e. Penerapan kebijakan limit portfolio penempatan dana pihak ketiga yang lebih terarah dan terstruktur. f. Memperbaiki maturity profile dana pihak ketiga melalui komposisi deposito jangka pendek ke jangka panjang. g. Memperkuat data base dalam rangka penetapan strategi sumber dana.
138
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
a. Strengthening fund source structure through target implementation related to corporate and retail fund composition. b. Pilar Saving product launching to optimize retail fund source. c. Completing/refining/issuing policies that regualte saving fund withdrawal and time deposit liquefaction/blocking as well as asset & liability management (ALMA) policies. d. Gradually reducing core depositor ratio portfolio. e. More structured and focused third party fund placement portfolio limit policy implementation. f. Improving third party fund maturity profile through short to long-term time deposit composition. g. Reinforcing database to implement fund souce strategy.
RISIKO HUKUM
LEGAL RISK
ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO HUKUM
LEGAL RISK MANAGEMENT ORGANIZATION
Pengelolaan aktivitas bisnis dan operasional Bank Kesejahteraan tentunya tidak akan terlepas dari kemungkinan timbulnya risiko hukum apabila terdapat tuntutan hukum akibat kelemahan dari aspek yuridis. Oleh karena itu, Bank Kesejahteraan telah membentuk unit kerja yang bertanggung jawab dalam mengelola dan mengendalikan risiko hukum pada Bank Kesejahteraaan. Fungsi dan tanggung jawab tersebut melekat pada Divisi Hukum & Remedial yang melakukan koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko terkait pengukuran risiko hukum secara kuantitatif dan kualitatif.
Bank Kesejahteraan’s business and operational activity management surely can not be separated from legal risk occurance possibility if there is any litigation regarding judicial aspect weakness. Therefore, Bank Kesejahteraan has established working unit that is responsible in managing and mitigating legal risk in Bank Kesejahteraan. The function and responsibility are inherent in Legal & Remedy Division that performs coordination with Risk Management Division regarding legal risk measurement both quantitatvely or qualitatively.
MEKANISME PENGENDALIAN RISIKO HUKUM
MECHANISM OF LEGAL RISK MITIGATION
Permasalahan yang terjadi terkait dengan risiko hukum dilaporkan oleh Divisi Hukum & Remedial kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko untuk dilakukan langkahlangkah mitigasi. Mekanisme pengendalian risiko hukum tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dalam proses memitigasi kemungkinan munculnya kerugian akibat kelemahan dalam hal perikatan yang dapat menjadi sumber sengketa di kemudian hari. Dalam mekanisme pengelolaan risiko hukum di kantor cabang, dilakukan melalui penempatan Risk Officer untuk memastikan kelayakan kajian hukum dalam setiap kegiatan atau transaksi menjadi salah satu upaya Bank Kesejahteraan dalam mengedepankan pengelolaan risiko hukum yang efektif yang didasari oleh Surat Edaran Direksi Nomor 04/08/DIR/SE tanggal 22 Agustus 2013 perihal Penanganan Masalah Hukum.
Several issues that occured related to legal risk are reported by Legal & Remedy Division to the Board of Directors and Risk Monitoring committe to implement mitigation actions. The legal risk mitigation mechanism is performed as realizaion of responsibility in mitigating loss potential caused by weakness on boundary aspect that may become source of dispute in the future. Regarding legal risk management mechanism in Branch Office, is carried by recruiting Risk Officer to ensure adequacy of legal review in every activity or transaction becomes one of Bank Kesejahteraan’s effort in upholding effective legal risk management based on BOD Circular Letter No. 04/08/DIR/SE dated August 22nd, 2013 regarding Legal Issue Mitigation.
RISIKO STRATEGIS
STRATEGIC RISK
ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS
STRATEGIC RISK MANAGEMENT ORGANIZATION
Risiko strategis dapat muncul dari pengelolaan aktivitas usaha dan bisnis apabila terdapat ketidaktepatan pengambilan keputusan dan/atau dalam implementasi suatu keputusan strategis, termasuk dalam kegagalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis yang terjadi. Bank Kesejahteraan telah menyusun risk appetite dan risk tolerance yang akan menjadi bagian dalam kebijakan manajemen risiko pada Rencana Bisnis Bank.
Strategic risk may occur form business activity management if there is any mismatch on decision making and/or strategic decision implementation, including failure on anticipating changes on business circumstances. Bank Kesejahteraan has formulated risk appetite and risk tolerance which will become part of risk management policy on the Bank Business Plan.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
139
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
140
Pengelolaan risiko strategis pada Bank Kesejahteraan melibatkan unit-unit yang meliputi: 1. Bidang Perencanaan yang bertanggungjawab dalam memformulasikan pencapaian terhadap target setiap unit kerja atas dasar pembahasan yang telah dilakukan dalam penetapan Rencana Bisnis Bank sesuai dengan visi dan misi serta strategi yang ditetapkan manajemen bank dalam Kebijakan Umum Direksi. 2. Divisi Manajemen Risiko sebagai unit yang melakukan pemantauan deviasi atas pencapaian target perusahaan untuk mengukur tingkat risiko strategic sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Strategic risk mitigation in Bank Kesejahtereaan involves several units, including: 1. Corporation Planning Unit that is responsible in formulating target achievement for every working unit based on discussion performed on the Bank’s Business Plan implementation referring to vision and mission as well as strategy implemented by the bank’s management on Board of Directors’ general Policy. 2. Risk Mangement Division as the unit that performs supervision on deviation of company’s target achievement to assess strategic risk level referring to prevailing law and regulation.
KEBIJAKAN BANK UNTUK IDENTIFIKASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS
BANK’S POLICY FOR CHANGING BUSINESS CIRCUMSTANCES IDENTIFICATION
Dalam hal risiko strategis, Bank Kesejahteraan melalui Direksi dan Komisaris selaku manajemen bank selalu aktif melakukan review kinerja dan evaluasi kebijakan terhadap penyusunan target bisnis dan melakukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan dalam rencana strategis Bank dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal Bank. Proses review tersebut dilakukan untuk mendukung tercapainya target yang tertuang dalam rencana bisnis bank. Direksi secara konsisten melibatkan seluruh unit kerja dan kantor cabang serta kantor cabang pembantu dalam mereview kinerja atas setiap program kerja yang disusun melalui laporan yang disampaikan oleh unit kerja Perencanaan Korporasi maupun dalam rapat kerja setiap triwulan untuk dapat segera diambil tindakan korektif dan strategi yang harus dilakukan.
Regarding strategic risk, Bank Kesejahteraan through the Board of Directors and Board of commissioners as the bank’s management always actively performs performance review and policy evaluation towards business target implementation and performs necessary corrective actions on the Bank’s strategic olan by considering Bank’s internal and external conditions. The review process is performed to support target achievement stated on the bank business plan. The Board of Directors consistently participates every working unit and branch office as well as supporting branch office in reviewing the performance of every formulated working program through reports delivered by corporate Planning unit or at the quarter working meeting to immediately perform coorective action and strategy that are considered necessary to be implemented.
MEKANISME UNTUK MENGUKUR KEMAJUAN YANG DICAPAI DARI RENCANA BISNIS YANG DITETAPKAN
MECHANISM TO CALCULATE PROGRESS FROM DETERMINED BUSINESS PLAN
Pengukuran atas kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan menjadi tanggung jawab Bidang Perencanaan Korporasi yang dilakukan bersama-sama dengan Divisi Manajemen Risiko serta unit kerja lain yang dianggap memiliki keterlibatan dalam menetapkan penilaian pencapaian rencana bisnis yang dimaksud dengan memperhatikan hasil pengukuran profil risiko Bank dan pertimbangan-pertimbangan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Calculation of the progress achieved compared with the business plan implemented becomes the responsibility of corporate Planning Unit that is performed altogether with the Risk Management Division and other working units which are considered holding contribution in implementing respected business plan achievement assessment by considering Bank’s risk profile assessment and other accountable considerations.
Evaluasi atas strategi dan pencapaian target bank dilakukan setiap 3 (tiga) bulan dalam rapat koordinasi antara Direksi dengan seluruh pejabat Bank Kesejahteraan sesuai dengan hasil pencapaian rencana kerja dari setiap unit yang telah dilaporkan secara periodic setiap bulan.
Evaluation on bank’s target achivement and strategy is performed in every 3 (three) months at the coordination meeting between the Board of Diretors with every Bank Kesejahteraan’s Executive officer referring to working plan target from every unit that has been reported periodically in every month.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
RISIKO KEPATUHAN
COMPLIANCE RISK
Sebagai salah satu pelaku industri perbankan, Bank Kesejahteraan tidak terlepas dari segala ketentuan dan peraturan yang bersifat mengikat baik dari Bank Indonesia sebagai regulator perbankan, maupun dari peraturan perundang-undangan yang berlaku. Risiko kepatuhan dapat muncul manakala Bank tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, peraturan, dan kode etik dalam menjalankan aktivitas bisnisnya sebagai salah satu pelaku industri keuangan.
As one of banking industry players, Bank Kesejahteraan can not be separated from every regulation that is compulsary both from Bank Indonesia as the banking regulator and ther prevailing law and regulations. The compliance risk may occur when the Bank is failed to comply with the prevailing law, regulation and ethical code in carrying its business activity as one of financial industry players.
Dalam rangka mengelola risiko kepatuhan, Bank Kesejahteraan telah memiliki Code of Conduct & Compliance Charter sebagai pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dan untuk mendukung tugas pengendalian serta untuk menunjang fungsi kepatuhan. Bank juga telah melakukan penyesuaian/ penyempurnaaan/revisi ketentuan terhadap internal serta memastikan kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
To mitigate compliance risk management, Bank Kesejahteraan has already hold Code of Conduct & Compliance Charter as an implementation of Good Corporate Goverannce as wel as to support monitoring duty. The Bank has also adjusted/refined/ revised the regulation regarding internal aspect and ensuring that business activity carried by the Bank has conformed with regulation of Bank Indonesia and other prevailing regulation.
ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO KEPATUHAN
COMPLIANCE RISK MANAGEMENT ORGANIZATION
Pengelolaan risiko kepatuhan pada Bank Kesejahteraan dilakukan oleh Satuan Kerja Bidang Kepatuhan sebagai unit yang bertanggung jawab untuk mengevaluasi, menetapkan dan mempertahankan kerangka kerja kepatuhan agar budaya kepatuhan tetap berjalan pada kebijakan kepatuhan regulasi dan prosedur. Bidang Kepatuhan menjalankan perannya dalam membantu Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko.
Compliance risk management in Bank Kesejahteraan is performed by compliance Unit as the unit that holds responsibility to evaluate, implement and maintain compliance framewrok that the complicane culture is continuously performed on regulation and procedure compliance policy. compliance Unit performs its role in assissting the compliance & Risk Management Director.
Disisi lain, kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur merupakan tanggung jawab dari semua pegawai dan dipantau secara konsisten. Penguatan Compliance Culture dan kesadaran bahwa kepatuhan merupakan tanggung jawab seluruh SDM di seluruh lini dalam struktur organisasi Bank Kesejahteraan telah berpedoman pada 4 (empat) pilar dalam PBI no. 13/2/PBI/2011 mencakup:
On the other hand, compliance to the policy and procedure becomes the responsibility of every employee and consistently supervised. corporate culture reinforcement and awareness that compliance is part of every hR responsibility at every Bank Kesejahteraan’s organizational structure, has been referring to 4 (four) pillars stated at PBI no. 13/2/PBI/2011 including:
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Budaya Kepatuhan Pengelolaan Risiko Kepatuhan Kebijakan, Sistem dan prosedur dan kegiatan usaha bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangan yang berlaku dan memastikan tingkat kepatuhan Bank.
Compliance culture Compliance Risk Mitigation Policy Bank’s business activity and procedure pursuant to Bank Indonesia Regulation and other applicable law and regulation as well as ensuring Bank’s compliance level.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
141
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
142
STRATEGI MANAJEMEN RISIKO DAN EFEKTIVITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KEPATUHAN
COMPLIANCE RISK MANAGEMENT AND IMPLEMENTATION EFFECTIVENESS
Bank Kesejahteraan telah memiliki pedoman perilaku dan budaya kerja perusahaan yang terus dikristalisasikan kepada seluruh unit kerja melalui program morning briefing untuk dilaporkan kepada Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko secara periodik. Sepanjang tahun 2013, Bank telah menerbitkan berbagai kebijakan dan prosedur internal terkait dengan pelaksanaan fungsi kepatuhan dalam hal memastikan kebijakan Bank.
Bank Kesejahteraan has hold code of conduct and corporate culture that is continuously internalized to every working unit through morning briefing program to be reported to the compliance and Risk Management Director periodically. In 2013,, the Bank issued several internal policy and procedure regarding compliance function implementation in ensuring Bank’s compliance.
Di samping itu, Bank Kesejahteraan senantiasa konsiten dalam melaksanakan kaji ulang ketentuan-ketentuan internal dan ketentuan yang belum dievaluasi untuk dapat diselaraskan dengan ketentuan Bank Indonesia sejalan dengan program kerja kedepan yang berkelanjutan. Untuk memastikan terwujudnya terlaksananya budaya kepatuhan, Bidang Kepatuhan melakukan sosialisasi peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Internal Bank.
Besides, Bank Kesejahteraan also consistently performs internal regulation and non-evaluated regulation review to be adjusted with Bank Indonesia Regulation in accordance with future sustainable working program establishment. To ensure compliance culture implementation realization, compliance Unit performs regulation socialization issued by Bank Indonesia and Bank’s Internal.
MEKANISME PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN RISIKO KEPATUHAN
COMPLIANCE RISK MONITORING AND MITIGATION
Bidang Kepatuhan bertanggungjawab dalam memastikan bahwa seluruh aktivitas bank telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Internal Bank dengan koordinasi yang dilakukan bersama seluruh Risk Officer, dan Divisi Audit. Risk Officer bertanggung jawab dalam melakukan pengendalian risiko kepatuhan di kantor cabang sebagai salah satu fungsinya.
Compliance Unit is responsible in ensuring every bank’s activity has complied to the Bank Indonesia Regulation as well as other applicale regulation and policy implemented by Bank’s Internal within the coordination with every Risk officer and Audit Division. Risk officer is responsible in performing compliance risk mitigation at the branch office as one of its function.
Sedangkan Divisi Audit, senantiasa berkomitmen melakukan pemantauan penyelesaian temuan audit baik dari Bank Indonesia maupun pihak auditor independen lainnya yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Pelaksanaan komitmen atas hasil audit tersebut kemudian disampaikan kepada Direksi dan Bidang Kepatuhan.
While tha Audit Division is always committed to perform audit finding result settelemnt monitoring both from Bank Indonesia or other independent auditors that is performed in consistent and sustainable manners. The audit result implementation commitment is later disclosed to the Board of Directors and compliance Division.
RISIKO REPUTASI
REPUTATION RISK
ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO REPUTASI
REPUTATION RISK MANAGEMENT ORGANIZATION
Bank Kesejahteraan melekatkan pelaksanaan pengelolaan risiko reputasi kepada seluruh pegawai di seluruh unit kerja Bank Kesejahteraan baik di tingkat kantor pusat dan kantor cabang. Hal tersebut dilakukan mengingat reputasi merupakan outcome dari seluruh aktivitas yang terjadi di Bank.
Bank Kesejahteraan attached reputation risk mitigation to every employee at every Bank Kesejahteraan working unit at head office and Branch office level. This is performed considering reputation is the outcome of every activity carried in the Bank.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Bank Kesejahteraan akan segera menindaklanjuti apabila terdapat munculnya risiko reputasi yang dapat mempengaruhi pada penurunan tingkat kepercayaan stakeholders yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank Kesejahteraan dengan mempertimbangkan materialitas permasalahan. Untuk penanganan komunikasi informasi dan kehumasan, Bank telah memiliki Bidang Kesekretariatan yang dibawah struktur Divisi Sumber Daya Manusia.
Bank Kesejahteraan will immediately process if there is any reputation risk occure that may affect stakeholders’ trust degradation sourced from negative perception towards Bank Kesejahteraan by considering issue material. Regarding information communication and public relation management, the Bank has already hold Secretariate Unit under the human Resources Division structure.
Kebijakan dan Mekanisme Pengendalian Risiko Reputasi Dalam hal risiko reputasi, Bank Kesejahteraan menempatkan bahwa perlindungan atas reputasi Bank Kesejahteraan harus memperoleh prioritas di atas semua kegiatan lain sepanjang waktu, didukung dengan kontrol yang melekat untuk memastikan praktek-praktek bisnis yang sehat melalui peran serta dari seluruh jajaran organisasi untuk berperan aktif menjaga reputasi bank mengingat risiko reputasi dapat terjadi secara independen dari jenis risiko lainnya.
Reputation Risk Management Policy and Mechanism Regarding reputation risk, Bank Kesejahteraan perceives that protection on Bank Kesejahteraan’s reputation has to be prioritized beyond other activities everytime, supported by inherent control to ensure sound business practice through role and participation from every organization line to actively preserve bank’s reputation considering that reputation risk may independently occur from other risk types.
Bank Kesejahteraan telah memiliki sistem pengukuran dan penilaian risiko reputasi yang tercakup dalam pengukuran profil risiko Bank. Di samping itu, sistem pelaporan yang efisien dan efektif mengenai kondisi dan perkembangan Bank Kesejahteraan menjadi sarana informasi yang memadai kepada Dewan Komisaris, Direksi, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Audit.
Bank Kesejahteraan has already hold reputation risk assessment and measurement system included on the Bank’s risk profile. Besides, efficient and effective reporting system regarding Bank Kesejahteraan’s progress and condition becomes appropraite information to the Board of commissioners, Board of Directors, Risk Monitoring committee and Audit committee.
PENGELOLAAN RISIKO REPUTASI PADA SAAT KRISIS
REPUTATION RISK MITIGATION DURING CRISIS PERIOD
Peran pemimpin setiap unit kerja baik yang berada di kantor pusat, kantor cabang, maupun kantor cabang pemabntu menjadi sangat penting dan mutlak diperlukan dalam mengidentifikasi risiko reputasi yang terjadi pada bisnis atau aktivitas unit tersebut. Selain itu pimpinan setiap unit kerja tersebut juga bertindak sebagai front liner dalam membangun dan mencegah risiko reputasi, khususnya terkait hubungan dengan nasabah.
Role form every head of Working Unit located at the head office, branch office as well as supporting branch office becomes necessary and highly required in identifying reputation risk occur at respected business or unit activity. Besides, every head of working unit also takes role as the frontliner in establishing and preventing reputation risk, especially related to the customer relation.
Corporate Secretary sebagai unit kerja yang melaksanakan manajemen risiko reputasi bertanggung jawab: 1) Menjalankan fungsi kehumasan dan merespon pemberitaan negative atau reputational event lainnya yang dapat menyebabkan kerugian bagi Bank. 2) Mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan stakeholder: investor, nasabah, kreditur, asosiasi, dan masyarakat.
Corporate Secretary Unit as the working unit who carries reputation risk management holds responsibilites to: 1) Perform public relation function and respnd every negative publication or other reputational events that may bring loss to the Bank. 2) Communicate any information required by the stakeholders; investor, customers, creditors, associate and public.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
143
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
144
Bank Kesejahteraan juga terus mengembangkan program Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan baik dalam bidang pendidikan, kesenian, olahraga, kesehatan, maupun keagamaan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya.
Bank Kesejahteraan also develops corporate Social Responsibility Program that is implemented on education, art, sport, health, or religious to provide benefit for the society generally.
Eksposur risiko reputasi Bank Kesejahteraan didominasi oleh komplain nasabah. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan percepatan permasalahan, Bank telah membentuk Call Center Bank secara terpusat yang berada dibawah tanggung jawab Divisi Operasi.
Reputation risk exposure of Bank Kesejahteraan is also dominated by customers complaints. To improve service quality and complaints acceleration, the Bank has established centralized Call Center of the Bank which is under the responsibility of Operational Division.
PROFIL RISIKO
RISK PROFILE
Divisi Manajemen Risiko sebagai satuan kerja yang melakukan penilaian profil risiko pada Bank Kesejahteraan untuk melihat sejauh mana efektifivitas dan efisiensi segala aktivitas bisnis dan operasional yang dijalankan Bank Kesejahteraan. Penilaian profil risiko akan disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komsaris Bank Kesejahteraan secara bulanan dan disampaikan kepada Bank Indonesia setiap triwulanan. Pada akhir tahun 2013, profil risiko inheren Bank Kesejahteraan berada pada peringkat Low to Moderate. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari risiko inheren komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu di masa datang.
Risk Mangement Division as particular working unit that perform risk profile assessment in Bank Kesejahteraan to assess how far the effectiveness and efficiency of every business as well as operational activities carried by Bank Kesejahteraan. Risk profile assessment will be monthly disclosed to the Board of Directors and Board of commissioners of Bank Kesejahteraan and quarterly to the Bank Indonesia. As end of 2012, Bank Kesejahteraan’s inherent risk profile was at Low to Moderate level. The condition reflects that by considering Bank’s business activity, loss potential faced by the Bank from the inherent risks composite is considered low for particular period in years to come.
Di samping itu, Bank Kesejahteraan juga melakukan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko untuk memberikan gambaran kepada manajamen dan pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kecukupan sistem pengendalian intern yang ada di Bank Kesejahteraan. Hasil penilaian kualitas penerapan manajemen risiko selama tahun 2013 telah dilaksanakan secara Cukup Memadai (Fair), meskipun masih terdapat kelemahan yang bersifat minor. Namun demikian, hal tersebut telah mendapat tindak lanjut dari manajemen melalui arahan dan perbaikan pada kualitas proses hingga pengambilan keputusan serta keterlibatan secara langsung pada aktivitasaktivitas yang diperkirakan dapat berdampak risiko.
Besides, Bank Kesejahteraan also carries risk management implementation quality assessment to perovide illustration to the management and other related parties regarding internal audit ystem adequacy in Bank Kesejahteraan. The risk management implementation quality assessment in 2013 has been implemented in fair manner, though there were several minor weakneesses. Even though, the weaknesses had been followed-up by the management through several direction and improvement on process quality that the decision making and direct involvement on several activities predicted holding risk impact.
Bank menilai risiko inheren atas risiko yang melekat pada aktivitas-aktivitas Bank dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Penilaian terhadap kualitas penerapan manajemen risiko dilakukan melalui analisa kualitatif 4 pilar yang meliputi tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, SIM dan SDM, serta sistem pengendalian risiko.
The bank assessed inherent risk of the bank’s activity both quantitatively and qualitatively. The assessment of risk management implementation quality is carried through 4 pillars qualitative analysis including corporate governance, risk management process, IT System and HR as well as risk mitigation system.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Hasil penilaian masing – masing jenis risiko :
Result of each risk calculation, as follows:
Risiko Inheren / Inherent Risk
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko / Risk Management Implementation Quality
Risiko Komposit / Composite Risk
Kredit / Credit
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Pasar / Market
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Jenis Risiko / Risk Type
Likuiditas / Liquidity
Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Operasional / Operational
Low to Moderate
Fair
Low to Moderate
Kepatuhan / Compliance
Low to Moderate
Fair
Low to Moderate
Hukum / Legal
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Reputasi / Reputation Strategik / Strategic Komposit / Composite
Low
Fair
Low to Moderate
Moderate
Fair
Moderate
Low to Moderate
Fair
Low to Moderate
Hasil penilaian tingkat kesehatan bank untuk posisi Desember 2013 secara komposit berada pada peringkat Cukup Sehat. Hal tersebut mencerminkan bahwa kondisi Bank secara umum cukup sehat karena Bank dinilai cukup mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal, dengan peringkat profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas dan permodalan yang secara umum cukup baik dan memadai atas prinsip-prinsip dasar good corporate governance.
Result of the bank’s soundness level rating as of December 2013 position compositely on Fair rating. This is reflected that the bank’s consolidation is generally sound and the Bank is assessed able to mitigate significant negative impact from business condition shifting and external factor, with the rating of risk profile, GCG implementation, rentability and capital were generally fair and adequate on good corporate governance principles.
Hasil kajian penerapan Manajemen Risiko selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan Rapat Komite Manajemen Risiko (KMR) dalam rangka membahas hal–hal penting terkait dengan kebijakan dalam pengelolaan usaha Bank Kesejahteraan. 2. Pengelolaan risiko pasar dengan melakukan kontrol terhadap risiko yang timbul dari perubahan suku bunga melalui peran aktif Komite ALCO serta penerapan limit – limit risiko pasar. 3. Pengelolaan risiko operasional melalui pengukuran terhadap efektivitas sistem pelaporan metode ORSA (Operational Risk Seft Assesment) secara komprehensif dan transparan. 4. Pengelolaan Risiko Hukum dengan melakukan kaji ulang kebijakan dan prosedur yang terkait batas waktu, kewenangan dan efektifitas perjanjian kerjasama dengan pihak lain serta kebijakan yang mengatur tentang mekanisme dan wewenang dalam penyelesaian kasus terkait ranah hukum.
Result of Risk Management implementation review in 2013, as follows: 1. Implementing Risk Management committee meeting to discuss several significant aspects related to Bank Kesejahteraan’s policy on business management. 2. Market risk mitigation by performing control on risk occured from interest rate shifting through active participation from ALCO committee as well as market risk limit implementation. 3. operational risk mitigation through assessment on operational Risk Self Assessment) reporting method effectiveness in comprehensive and transparent manners. 4. Legal Risk Mitigation by carrying review of policy and procedure related with commitment with other parties maturity, authority and effectiveness as well as the policies which regulate mechanism and authority of legal issue/cases settlement.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
145
146
EVALUASI SISTEM MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT SYSTEM EVALUATION
Pelaksanaan kaji ulang terhadap kebijakan dan prosedur Bank dilakukan secara konsisten oleh Bank Kesejahteraan sebagai program kerja berkelanjutan dalam rangka memastikan kesesuaiannya terhadap kebijakan dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku, serta memastikan bahwa eksposur risiko pada Bank Kesejahteraan masih sejalan dengan risk appetite. Pada tahun mendatang, Bank Kesejahteraan tetap berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan terhadap kebijakan yang harus disempurnakan, di antaranya: a. Kebijakan KPMM sesuai profil risiko b. Kebijakan dalam proses restrukturisasi dan hapus buku kredit c. Penyempurnaan terhadap limit special rate deposito. d. Kebijakan sistem informasi dan teknologi yang optimal dalam mendukung pelaksanaan fungsi APU & PPT. e. Penerapan manajeman risiko TI melalui pelaksanaan self asessment IT Risk. f. Penyempurnaan kebijakan dan prosedur Risiko Likuiditas terkait Contigensi Funding Plan. g. Penguatan dan peningkatan fungsi kontrol dari seluruh unit kerja melalui pengembangan risk awareness dari seluruh pegawai.
Bank’s procedure and policy review implementation is consistently performed by Bank Kesejahteraan as sustainable working program in ensuring its compliance towards every policy and procedures as well as other applicable law and regulation, also ensuring that risk exposure in Bank Kesejahteraan is still considered in line with risk appettite. on the next future years, Bank Kesejahteraan is committed to continuously performs improvement on several policies, as follows:
STRATEGI DAN RENCANA KERJA TAHUN 2014
WORKING PLAN AND STRATEGY 2014
Kebijakan manajemen risiko Bank di tahun 2014 adalah melakukan upaya – upaya untuk : a. Memperbaiki tingkat kesehatan Bank dari peringkat 3 (cukup sehat) menjadi peringkat 2 (sehat) dengan strategi yang ditempuh antara lain : 1) Memperbaiki profil risiko dari peringkat 3 (tiga) menjadi peringkat 2 (dua) dengan memperbaiki risiko material 2) Mempertahankan peringkat faktor rentabilitas tetap berada pada peringkat 2 (dua) 3) Memperbaiki peringkat GCG dari peringkat 3 (tiga) menjadi peringkat 2 (dua). b. Menanamkan budaya sadar risiko melalui keterlibatan langsung pemimpin unit kerja terkait dengan pelaksanaan fungsi dan tugas seluruh lini organisasi.
Risk management policy of the Bank in 2014 is carrying certain initiatives, to: a. Increase the Bank’s soundness level from level 3 (fair) to 2 (sound) with several strategies taken, as follows:
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
a. KPMM Policy based on risk profile b. Loan write-off and restructuration process policy c. Refinement on time deposit special rate limit d. optimum information and technology policy in promoting APU & PPT implementation. e. IT risk management implementation through IT Risk Self-Assessment implementation f. Liquidity Risk procedure and policy refinement related to contingency funding Plan g. control function improvement and reinforcement from every working unit through risk awareness development form every employee.
1) Improving risk profile from level 3 (three) to level 2 (two) by improving material risk. 2) Maintaining rentability factor level to remain on level 2 (two). 3) Improving GCG rating from 3 (three) to 2 (two). b. Internalizing risk awareness culture through direct participation of Head of Working Unit in relation with duties and function realization of all organizational line.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
147
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
Kredit per sektor ekonomi 2 tahun terakhir Loan per Economy Sector in Last 2 Years Sektor Ekonomi/Economy Sector
31 Desember 2012 -
-
Perikanan/Fishery
-
-
7.817
3.943
-
-
Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying Industri Pengolahan/Manufacturing Listrik, Gas dan Air/Electricity, Gas and Water
-
-
1.194
-
650
1.595
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/Hotel and Food & Beverage
41
794
Transportasi, pergudangan dan komunikasi/Transportation, Warehousing and Communications
-
-
2.031.703
2.060.018
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/Real Estate, Rental and Business Services
-
806
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib /
-
-
1.039
32
Konstruksi/Construction Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and Retail Trading
Perantara Keuangan/Financial Intermediary
Jasa pendidikan/Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Human Health and Social Work Activities
13.928
27.009
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Public, SocioCulture, Entertainment and Other Personal
2.705
202
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/Activities of Households as Employers
-
-
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/International Institution and Other Extra International Agencies
-
-
100
-
19.960
18.114
-
-
2.079.135
2.112.512
Kegiatan yang belum jelas batasannya/Undefined Activities Bukan lapangan usaha/Non Business Field Lainnya/Others
148
31 Desember 2013
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan/Agriculture, Hunting and Forestry
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum Quantitative Disclosure of Capital Structure of Commercial Banks (dalam jutaan rupiah/in million rupiah) No. I.
KOMPONEN MODAL/CAPITAL SCTRUCTURE
31 Desember 2013
KOMPONEN MODAL/CAPITAL SCTRUCTURE A.
31 Desember 2012
Bank
Bank 240.814
Modal Inti/Core Capital (Tier - 1)
260.291
1
Modal disetor/Paid-in Capital
197.365
166.209
2
Cadangan Tambahan Modal/Reserves of Additional Paid-in Capital
62.926
74.605
3
Modal Inovatif /Innovative Capital Instruments *)
-
-
4
Faktor Pengurang Modal Inti/Tier - 1 Capital Deduction Factor
-
-
5
Kepentingan Non Pengendali/Non-Controlling Interest
-
-
Modal Pelengkap/Supplementary Capital (Tier - 2)
32.024
34.511
1
Level Atas/Upper Tier 2*)
21.757
21.444
2
Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti/Lower Tier 2 maximum 50% of Tier - 1 Capital *)
10.267
13.067
3
Faktor Pengurang Modal Pelengkap/Tier - 2 Capital Deducation Factor
-
-
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap/Tier - 1 and Tier - 2 Capital Deduction Factor
-
-
Eksposur Sekuritisasi/Securitization Exposures
-
-
Persyaratan (Tier 3)/Requirements (Tier-3)
-
-
Modal Pelengkap Tambahan Yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar/Additional Supplementary Capital for Market Risk
-
-
II.
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C)/TOTAL OF CORE AND SUPPLEMENTARY CAPITAL (A+B+C)
292.315
275.325
III.
TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E)/TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL, AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY FOR MARKET RISK ANTICIPATION (A+B+C+E)
292.315
275.325
IV.
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT/ RISK WEIGHTED ASSET FOR CREDIT RISK
2.098.006
2.052.771
V.
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL/RISK WEIGHTED ASSET FOR OPERATIONAL RISK
281.772
220.504
VI.
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR /RISK WEIGHTED ASSET FOR MARKET RISK
-
-
VII.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL [II:(IV+V)]/ MINIMUM CAPPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK AND OPERATIONAL RISK [II: (IV+V)]
12,28%
12,11%
VIII.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)]/MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK [III : (IV + V + VI)]
12,28%
12,11%
B.
C.
D. Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi/Additional Supplementary Capital (Tier - 3)
E.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
149
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Disclosure of Net Receivables by Area - Bank Only 31 Desember 2013 / 31 December 2013 No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region Bali
Banten
Bengkulu
D.I. Yogyakarta
DKI Jakarta
Gorontalo
1
Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
659.501
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks
-
131
-
2
135.278
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
214
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
3.432
5.920
9.915
-
8.145
3.498
9
Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate
34.223
81.500
51.119
12.265
74.511
21.417
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables
-
42
0
3
65
72
11
Aset Lainnya / Other Assets
-
-
-
-
29.918
-
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any) Total
37.655
87.592
61.033
12.269
907.631
24.987
31 Desember 2013 / 31 December 2013 No
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Region
Kategori Portofolio / Portfolio Category Jambi
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
1
Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
301
289
269
171
-
162
4
Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
4.715
33.099
8.114
74.282
4.162
7.284
9
Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate
22.820
173.938
279.976
168.238
47.972
35.252
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables
21
1.420
555
1.782
40
-
11
Aset Lainnya / Other Assets
-
2.574
4.068
3.201
-
3.513
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
-
27.857
211.321
292.982
247.674
52.174
46.210
Total
150
Jawa Barat
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
31 Desember 2013/31 December 2013 No
Kategori Portofolio/Portfolio Category
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/Net Receivables by Region Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kep. Bangka Belitung
Kep. Riau
Lampung
Maluku
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
47
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
6.383
3.232
377
4.943
4.858
299
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
1.915
15.847
3.370
10.533
51.512
410
9 10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
-
-
-
-
-
-
11
Aset Lainnya/Other Assets
-
-
-
-
-
-
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
-
8.345
19.079
3.747
15.477
56.370
709
Total
31 Desember 2013/31 December 2013 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/Net Receivables by Region No
Kategori Portofolio/Portfolio Category Maluku Utara
Nusa Tenggara Barat
N.A.D.
Nusa Tenggara Timur
Papua
Riau
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
971
3.554
11.927
6.213
42
5.094
5.624
7.295
91.355
34.836
-
36.960
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
-
-
163
22
-
-
11
Aset Lainnya/Other Assets
-
-
-
-
-
-
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
-
6.595
10.849
103.444
41.071
42
42.053
Total
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
151
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
31 Desember 2013/31 December 2013 No
Kategori Portofolio/Portfolio Category
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/Net Receivables by Region Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
-
170
-
-
-
18
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
3.587
40.088
8.816
6.961
1.218
10.930
10.996
119.244
31.312
9.597
4.728
210.505
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
-
204
86
26
0
-
11
Aset Lainnya/Other Assets
-
1.600
-
-
-
2.839
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
-
14.583
161.307
40.214
16.585
5.946
224.293
Total
31 Desember 2013/31 December 2013 No
Kategori Portofolio/Portfolio Category
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/Net Receivables by Region
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
659.501
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
-
-
136.838
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
214
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/Retired Loans
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
4.294
8.549
294.900
45.384
99.151
1.793.807
Sumatera Selatan
Total
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
1
-
4.503
11
Aset Lainnya/Other Assets
-
-
47.712
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
49.680
107.699
2.937.474
Total
152
Sumatera Utara
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
31 Desember 2012/31 December 2012 No
Kategori Portofolio/Portfolio Category
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/Net Receivables by Region Bali
Banten
Bengkulu
D.I. Yogyakarta
DKI Jakarta
Gorontalo
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
555.456
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
-
130
-
3
151.822
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
1.705
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
2.035
5.559
17.862
-
9.489
3.660
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
21.506
53.189
44.617
7.590
66.029
8.807
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
-
0
294
3
134
99
11
Aset Lainnya/Other Assets
-
-
-
-
27.893
-
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
-
23.541
58.879
62.773
7.595
812.527
12.566
Total
31 Desember 2012/31 December 2012 No
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/Net Receivables by Region
Kategori Portofolio/Portfolio Category Jambi
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
242
432
673
134
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
10.017
52.359
12.111
83.450
8.918
11.979
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
15.827
253.347
259.089
155.195
54.450
20.923
9 10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
1.224
1.843
15
860
66
-
11
Aset Lainnya/Other Assets
-
3.377
4.441
3.735
-
-
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
-
27.309
311.357
276.328
243.374
63.434
32.902
Total
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
153
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
31 Desember 2012/31 December 2012 No
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/Net Receivables by Region
Kategori Portofolio/Portfolio Category
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kep. Bangka Belitung
Kep. Riau
Lampung
Maluku
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
47
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
7.863
1.735
557
-
10.930
1.593
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
1.913
10.034
190
135
36.415
-
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
-
-
9
-
1
-
11
Aset Lainnya/Other Assets
-
-
-
-
-
-
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
-
9.823
11.768
756
135
47.346
1.593
Total
31 Desember 2012/31 December 2012 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/Net Receivables by Region No
Kategori Portofolio/Portfolio Category Maluku Utara
Nusa Tenggara Timur
Papua
Riau
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
-
-
1
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
4.082
4.482
17.070
9.735
193
4.290
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
1.960
10.133
100.127
16.220
-
29.767
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
-
-
97
2
-
-
11
Aset Lainnya/Other Assets
-
-
-
-
-
-
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
-
6.042
14.615
117.294
25.956
193
34.058
Total
154
Nusa Tenggara Barat
N.A.D.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
31 Desember 2012/31 December 2012 No
Kategori Portofolio/Portfolio Category
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/Net Receivables by Region Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
217
-
-
-
108
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
69.987
13.340
8.627
3.921
14.385
121.774
27.919
9.405
13.005
198.329
214
-
26
223
3
1.891
-
-
-
2.280
-
-
-
-
-
194.084
41.260
18.058
17.149
215.105
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
11
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any) Total
31 Desember 2012/31 December 2012 No
Kategori Portofolio/Portfolio Category
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah/Net Receivables by Region Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Grand Total
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
-
-
555.456
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
-
-
153.808
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
1.705
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/Retired Loans
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9.722
6.848
406.797 1.651.736
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
45.365
68.479
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
1
429
5.542
11
Aset Lainnya/Other Assets
-
-
43.617
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
55.088
75.756
2.818.661
Total
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
155
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Bank secara Individual Disclosure of Net Receivables by Contractual 31 Desember 2013/31 December 2013 Tagihan Bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak /Net Receivables by Contractual Maturity No
Kategori Portofolio/Portfolio Category ≤ 1 tahun/≤ 1 year
> 3 tahun s.d 5 tahun/≤ 3 year to 5 years
> 5 tahun/> 5 tahun
Non Kontraktual/ Noncontractual
Total
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
659.501
-
-
-
-
659.501
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
136.838
-
-
-
-
136.838
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
214
-
-
-
-
214
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan/Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
31.673
158.540
101.255
3.358
74
294.900
142.653
910.171
733.097
7.649
237
1.793.807
90
973
2.031
500
910
4.503
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
11
Aset Lainnya/Other Assets
-
-
-
-
47.712
47.712
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
-
970.968
1.069.683
836.383
11.507
48.933
2.937.474
Total
156
> 1 tahun s.d 3 tahun/≤ 1 year to 3 years
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
31 Desember 2012/31 December 2012 Tagihan Bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak /Net Receivables by Contractual Maturity No
Kategori Portofolio/Portfolio Category ≤ 1 tahun/≤ 1 year
> 1 tahun s.d 3 tahun/≤ 1 year to 3 years
> 3 tahun s.d 5 tahun/≤ 3 year to 5 years
> 5 tahun/> 5 tahun
Non Kontraktual/ Noncontractual
Total
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
555.456
-
-
-
-
555.456
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
153.808
-
-
-
-
153.808
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
1.705
-
-
-
-
1.705
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan/Employee/Retired Loans
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
42.890
212.175
146.062
5.664
6
406.797
125.568
772.605
728.615
24.948
-
1.651.736
3.362
793
465
181
741
5.542
9
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
11
Aset Lainnya/Other Assets
-
-
-
-
43.617
43.617
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
-
-
-
-
-
-
882.788
985.573
875.142
30.793
44.364
2.818.661
Total
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
157
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Disclosure of Net Receivables by Economic Sector – Bank Only
No
Sektor Ekonomi/Economy Sector
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral/ Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
31 Desember 2013 1
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan/Agriculture, Hunting and Forestry
-
-
-
-
2
Perikanan/Fishery
-
-
-
-
3
Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying
-
-
-
-
4
Industri Pengolahan/Manufacturing
-
-
-
-
5
Listrik, Gas dan Air/Electricity, Gas and Water
-
-
-
-
6
Konstruksi/Construction
-
-
-
-
7
Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and Retail Trading
-
-
-
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/Hotel and Food & Beverage
-
-
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi/Transportation, Warehousing and Communications
-
-
-
-
10
Perantara Keuangan/Financial Intermediary
659.501
-
-
136.838
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/Real Estate, Rental and Business Services
-
-
-
-
12
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/Public Administration, Defense and Compulsory Social Security
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan/Education Services
-
-
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Human Health and Social Work Activities
-
-
-
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal
-
-
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/Activities of Households as Employers
-
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International Institution and Other Extra International Agencies
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya/Undefined Activities
-
-
-
-
19
Bukan lapangan usaha/Non Business Field
-
-
-
-
20
Lainnya/Others
-
-
-
-
659.501
-
-
136.838
Total 31 Desember 2012/ 31 December 2012
158
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
Kredit Beragun Rumah Tinggal /Loans Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
47.712
-
-
-
-
-
-
-
47.712
-
Annual Report 2013
159
Kredit Pegawai/ Pensiunan/ Employee/ Retired Loans
Tagihan kepada Korporasi/ Receivables on Corporate
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
Laporan Tahunan
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
Aset Lainnya/ Other Assets
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivables on Sovereigns
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral/ Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
No
Sektor Ekonomi/Economy Sector
1
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry
-
-
-
-
2
Perikanan/Fishery
-
-
-
-
3
Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying
-
-
-
-
4
Industri Pengolahan/Manufacturing
-
-
-
-
5
Listrik, Gas dan Air/Electricity, Gas and Water
-
-
-
-
6
Konstruksi/Construction
-
-
-
-
7
Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and Retail Trading
-
-
-
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/Hotel and Food & Beverage
-
-
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi/Transportation, Warehousing and Communications
-
-
-
-
10
Perantara Keuangan/Financial Intermediary
555.456
-
-
153.808
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/Real Estate, Rental and Business Services
-
-
-
-
12
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/Public Administration, Defense and Compulsory Social Security
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan/Education Services
-
-
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Human Health and Social Work Activities
-
-
-
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal
-
-
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/Activities of Households as Employers
-
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/ International Institution and Other Extra International Agencies
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya/Undefined Activities
-
-
-
-
19
Bukan lapangan usaha/Non Business Field
-
-
-
-
20
Lainnya/Others
-
-
-
-
555.456
-
-
153.808
Total
160
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
Kredit Beragun Rumah Tinggal /Loans Secured by Residential Property
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.214
-
-
-
-
-
379
-
279
-
-
-
-
-
-
41
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.705
-
389.178
1.635.290
3.823
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
993
2
-
-
-
-
-
-
13.968
-
-
-
-
-
-
2.493
-
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
100
-
-
-
-
-
-
-
14.647
1.444
214
-
-
-
-
-
-
-
-
43.617
-
-
1.705
-
406.797
1.651.736
5.542
43.617
-
Annual Report 2013
161
Kredit Pegawai/ Pensiunan/ Employee/ Retired Loans
Tagihan kepada Korporasi/ Receivables on Corporate
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
Laporan Tahunan
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
Aset Lainnya/ Other Assets
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah Bank secara Individual Disclosure of Receivables and Provisioning based on Area - Consolidated 31 Desember 2013 No
Wilayah/Region
Kategori Portofolio/Portfolio Category Bali
1
Tagihan/Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Receivables
Banten
Bengkulu
D.I. Yogyakarta
DKI Jakarta
Gorontalo
37.655
87.419
61.033
12.265
82.869
24.916
a. Belum Jatuh Tempo/Non Past Due
-
9
-
-
3
-
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
-
32
0
3
62
72
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/ Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/ Allowance for Impairment Losses - Collective
110
887
214
15
1.270
729
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
218
1.291
31 Desember 2013 No
Wilayah/Region
Kategori Portofolio/Portfolio Category Jambi
1
Tagihan/Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Receivables a. Belum Jatuh Tempo/Non Past Due
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
52.134
42.536
27.535
207.037
288.090
242.520
18
1.048
546
1.551
-
-
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
3
372
9
231
40
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/ Allowance for Impairment Losses - Individual
-
17.076
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/ Allowance for Impairment Losses - Collective
179
8.919
438
5.252
913
-
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
1.438
31 Desember 2013 No
162
Wilayah/Region
Kategori Portofolio/Portfolio Category Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kep. Bangka Belitung
8.298
19.079
3.747
15.477
56.370
709
a. Belum Jatuh Tempo/Non Past Due
-
-
-
-
-
-
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
-
-
-
-
-
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/ Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/ Allowance for Impairment Losses - Collective
-
148
27
43
259
24
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
1
Tagihan/Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Receivables
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
50
Kep. Riau
Lampung
Maluku
31 Desember 2013 Wilayah/Region No
Kategori Portofolio/Portfolio Category Maluku Utara
1
Tagihan/Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Receivables
Nusa Tenggara Barat
N.A.D.
Nusa Tenggara Timur
6.595
10.849
103.281
Papua
Riau
41.049
42
42.053
a. Belum Jatuh Tempo/Non Past Due
-
-
162
-
-
-
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
-
-
1
22
-
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/ Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/ Allowance for Impairment Losses - Collective
18
153
2.033
128
0
79
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
535 31 Desember 2013
No
Wilayah/Region
Kategori Portofolio/Portfolio Category Sulawesi Barat
1
Tagihan/Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Receivables
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
14.583
159.332
40.128
16.559
5.946
221.435
a. Belum Jatuh Tempo/Non Past Due
-
189
66
-
-
-
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
-
16
19
26
0
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/ Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/ Allowance for Impairment Losses - Collective
-
1.804
959
262
68
-
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
24
31 Desember 2013 No
Kategori Portofolio/Portfolio Category
Wilayah/Region Sumatera Selatan
1
Tagihan/Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Receivables
Sumatera Utara
49.679
Total
107.699
2.088.920 -
a. Belum Jatuh Tempo/Non Past Due
-
-
3.592
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
1
-
910
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/ Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
17.076
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/ Allowance for Impairment Losses - Collective
165
407
25.505
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
585
4.141
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
163
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
31 Desember 2012 No
Wilayah/Region
Kategori Portofolio/Portfolio Category Bali
1
Tagihan/Receivables
2
Banten
Bengkulu
D.I. Yogyakarta
DKI Jakarta
Gorontalo
23.541
58.752
63.046
7.622
78.193
12.607
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Receivables
-
-
-
-
-
-
a. Belum Jatuh Tempo/Non Past Due
-
-
-
-
-
-
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
-
4
567
33
872
140
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/ Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/ Allowance for Impairment Losses - Collective
99
348
521
60
1.511
86
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
2.173
31 Desember 2012 No
Wilayah/Region
Kategori Portofolio/Portfolio Category Jambi
1
Tagihan/Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Receivables a. Belum Jatuh Tempo/Non Past Due b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
Jawa Barat
Jawa Tengah
27.219
338.059
271.368
244.154
63.860
32.902
-
-
-
-
-
-
-
6.220
-
-
-
-
162
29.066
169
5.510
493
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/ Allowance for Impairment Losses - Individual
-
17.041
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/ Allowance for Impairment Losses - Collective
1.356
9.621
1.383
5.020
929
345
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
1.480
31 Desember 2012 No
164
Wilayah/Region
Kategori Portofolio/Portfolio Category Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kep. Bangka Belitung
Kep. Riau
Lampung
Maluku
1
Tagihan/Receivables
9.776
11.768
807
135
47.355
1.593
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Receivables
-
-
-
-
-
-
a. Belum Jatuh Tempo/Non Past Due
-
-
-
-
-
-
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
-
-
60
-
10
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/ Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/ Allowance for Impairment Losses - Collective
54
147
46
1
279
75
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
31 Desember 2012 Wilayah/Region No
Kategori Portofolio/Portfolio Category Maluku Utara
Nusa Tenggara Barat
N.A.D.
Nusa Tenggara Timur
Papua
Riau
1
Tagihan/Receivables
6.042
14.615
117.863
25.958
193
34.058
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Receivables
-
-
-
-
-
-
a. Belum Jatuh Tempo/Non Past Due
-
-
-
-
-
-
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
-
-
666
3
-
-
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/ Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/ Allowance for Impairment Losses - Collective
142
232
2.160
146
1
140
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
31 Desember 2012 No
Wilayah/Region
Kategori Portofolio/Portfolio Category Sulawesi Selatan
1
Tagihan/Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Receivables
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
193.415
41.260
18.200
18.436
212.897
-
-
-
-
-
a. Belum Jatuh Tempo/Non Past Due b. Telah Jatuh Tempo/Past Due
Sulawesi Tengah
-
-
-
-
-
1.654
-
169
1.509
183
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/ Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
-
-
-
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/ Allowance for Impairment Losses - Collective
1.971
633
344
1.550
883
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
No
Kategori Portofolio/Portfolio Category
570
31 Desember 2012 Wilayah/Region Sumatera Selatan
1
Tagihan/Receivables
2
Sumatera Utara
Total
55.109
75.844
2.106.646
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Receivables
-
-
-
a. Belum Jatuh Tempo/Non Past Due
-
-
6.220
21
517
41.807
b. Telah Jatuh Tempo/Past Due 3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-individual/ Allowance for Impairment Losses - Individual
-
-
17.041
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)-kolektif/ Allowance for Impairment Losses - Collective
331
698
31.112
5
Tagihan yang dihapus buku/Written-Off Receivables
4.223
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
165
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual Disclosure of Receivables and Provisioning Based on Economic Sector Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Receivables No
Sektor Ekonomi/Economic Sectors
Tagihan/ Receivables
Belum jatuh tempo/Non Past Due
Telah jatuh tempo/Past Due
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)individual/ Allowance for Impairmentindividual
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)kolektif/ Allowance for Impairmentcollective
Tagihan yang dihapus buku/ Written-Off Receivable
31 Desember 2013 1
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry
-
-
-
-
-
2
Perikanan/Fishery
-
-
-
-
-
3
Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying
-
-
-
-
-
4
Industri Pengolahan/Manufacturing
-
-
-
-
-
5
Listrik, Gas dan Air/Electricity, Gas and Water
-
-
-
-
-
6
Konstruksi/Construction
-
-
-
-
2.423
7
Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and Retail Trading
-
-
-
-
97
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/Hotel and Food & Beverage
-
-
-
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi/Transportation, Warehousing and Communications
-
-
-
-
-
10
Perantara Keuangan/Financial Intermediary
-
-
-
-
1.621
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/Real Estate, Rental and Business Services
-
-
-
-
-
12
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/Public Administration, Defense and Compulsory Social Security
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan/Education Services
-
-
-
-
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Human Health and Social Work Activities
-
-
-
-
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal
-
-
-
-
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/Activities of Households as Employers
-
-
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/International Institution and Other Extra International Agencies
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Undefined Activities
-
-
-
-
-
19
Bukan lapangan usaha/Non Business Field
-
-
-
-
-
20
Lainnya/Others
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.141
Total
166
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
17.076
17.076
(dalam jutaan rupiah/in million rupiah) Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)/ Impaired Receivables No
Sektor Ekonomi/Economic Sectors
Tagihan/ Receivables
Belum jatuh tempo/Non Past Due
Telah jatuh tempo/Past Due
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)individual/ Allowance for Impairmentindividual
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)kolektif/ Allowance for Impairmentcollective
Tagihan yang dihapus buku/ Written-Off Receivable
31 Desember 2013 1
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan/ Agriculture, Hunting and Forestry
-
-
-
-
-
-
2
Perikanan/Fishery
-
-
-
-
-
-
3
Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying
8.833
-
8.833
7.817
-
-
4
Industri Pengolahan/Manufacturing
-
-
-
-
-
-
5
Listrik, Gas dan Air/Electricity, Gas and Water
-
-
-
-
-
-
6
Konstruksi/Construction
1.214
-
-
-
1.137
-
7
Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and Retail Trading
658
-
-
-
271
-
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum/Hotel and Food & Beverage
41
-
-
-
1
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi/Transportation, Warehousing and Communications
-
-
-
-
-
-
10
Perantara Keuangan/Financial Intermediary
2.056.770
6.220
27.389
9.225
25.079
4.223
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan/Real Estate, Rental and Business Services
-
-
-
-
-
-
12
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib/Public Administration, Defense and Compulsory Social Security
-
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan/Education Services
1.057
-
64
-
73
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Human Health and Social Work Activities
13.968
-
-
-
331
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal
2.759
-
266
-
266
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga/Activities of Households as Employers
-
-
-
-
-
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya/International Institution and Other Extra International Agencies
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya/ Undefined Activities
-
-
-
-
1
-
19
Bukan lapangan usaha/Non Business Field
21.345
-
5.254
-
3.951
-
20
Lainnya/Others Total
-
-
-
-
-
-
2.106.646
6.220
41.807
17.041
31.112
4.223
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
167
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual Movements of Impairment Provision Disclosure - Bank Only (dalam jutaan rupiah/in million rupiah) 31 Desember 2013
168
31 Desember 2012
CKPN Individual/ Individual Allowance for Impairment Losses -Individual
CKPN Kolektif/ Individual Allowance for Impairment Losses Collective
CKPN Individual/ Individual Allowance for Impairment Losses Individual
CKPN Kolektif/ Individual Allowance for Impairment Losses Collective
No
Keterangan/Description
1
Saldo awal CKPN/Beginning Balance - Allowance for Impairment Losses
17.041
31.112
8.365,10
34.924,89
2
Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)/Additional/reversal allowance for impairment losses
35
(1.466)
10.522,61
(1.437)
2.a. Pembentukan CKPN pada periode berjalan/ During the year-net
7.893
6.091
10.522,61
9.274,57
2.b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan /Reversal allowance for impairment losses during the year
7.858
7.858
-
10.711,46
3
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan/Allowance for impairment losses used for written off receivables during the year
-
(4.141,00)
(1.846)
(2.376)
4
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan/Other additional allowance during the year
-
-
-
-
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual Disclosure of Counterparty Credit Risk - Reverse Repo Transaction - Bank Only
31 Desember 2013
31 Desember 2012
Tagihan Bersih/Net Receivables
Nilai MRK /MRK Value
Tagihan Bersih Setelah MRK/Net Receivables After MRK
Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivables on Sovereigns
92.588
-
92.588
-
280.843
-
280.843
-
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
5.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
6.
Tagihan Kepada Korporasi/ Receivables on Corporate
-
-
-
-
-
-
-
-
92.588
-
92.588
-
280.843
-
280.843
-
No
Kategori Portofolio/ Portfolio Category
1.
Total
ATMR Setelah MRK/RWA after MRK
Tagihan Bersih/Net Receivables
Laporan Tahunan
Nilai MRK /MRK Value
Tagihan Bersih Setelah MRK/Net Receivables After MRK
ATMR Setelah MRK/RWA after MRK
Annual Report 2013
169
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
Pengungkapan Tagihan Bersih Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual Disclosure of Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation - Bank Only
No
Kategori Portofolio/Portfolio Category
A
Eksposur Neraca/Balance Sheet Exposure
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
4.
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
6.
Kredit BeragunProperti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
7.
Kredit Pegawai/ Pensiunan/Employee/Retired Loans
8.
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9.
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
11.
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
Total Eksposur Neraca/Total Balance Sheet Exposure B
Eksposur Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif/Commitment/Contingency Liability on Off Balance Account Exposure
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
4.
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
6.
Kredit BeragunProperti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
7.
Kredit Pegawai/ Pensiunan/Employee/Retired Loans
8.
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9.
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
11.
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
Total Eksposur TRA/Total Off Balance Transaction C
Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)/Counterparty Risk Exposure
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
4.
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
6.
Kredit BeragunProperti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
7.
Kredit Pegawai/ Pensiunan/Employee/Retired Loans
8.
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9.
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
11.
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
Total Eksposur Counter Party Credit Risk/Total Counterparty Credit Risk Exposure
170
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
31 Desember 2013/31 December 2013
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
Beban Modal
ATMR
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit/Net Receivables after Credit Risk Mitigation Lainnya
659.501
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
136.838
-
-
-
-
-
-
-
-
27.368
2.189
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
215
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
294.899
-
-
221.174
17.694
-
-
-
-
-
-
-
1.793.806
-
1.793.806
143.504
-
-
-
-
-
-
-
-
4.503
6.755
540
5.483
-
-
-
-
-
-
42.229
-
-
42.229
3.378
-
-
-
-
-
-
-
-
-
136.838
-
-
-
-
294.899
1.836.250
4.503
-
664.984
-
-
-
215
17
2.091.546
167.324 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
558
-
-
558
45
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
483
-
-
-
362
29
-
-
-
-
-
-
-
5.539
-
-
5.539
443
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
483
6.097
-
-
6.459
517
-
-
-
-
-
-
-
-
-
92.588
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
92.588
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan
-
Annual Report 2013
171
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
No
Kategori Portofolio/Portfolio Category
A
Eksposur Neraca/Balance Sheet Exposure
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
4.
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
6.
Kredit BeragunProperti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
7.
Kredit Pegawai/ Pensiunan/Employee/Retired Loans
8.
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9.
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
11.
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
Total Eksposur Neraca/Total Balance Sheet Exposure B
Eksposur Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif/Commitment/Contingency Liability on Off Balance Account Exposure
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
4.
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
6.
Kredit BeragunProperti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
7.
Kredit Pegawai/ Pensiunan/Employee/Retired Loans
8.
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9.
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
11.
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
Total Eksposur TRA/Total Off Balance Transaction C
Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)/Counterparty Risk Exposure
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
4.
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
6.
Kredit BeragunProperti Komersil/Loans Secured by Commercial Real Estate
7.
Kredit Pegawai/ Pensiunan/Employee/Retired Loans
8.
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9.
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
11.
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
Total Eksposur Counter Party Credit Risk/Total Counterparty Credit Risk Exposure
172
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
31 Desember 2012/31 December 2012
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
Beban Modal
ATMR
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit/Net Receivables after Credit Risk Mitigation Lainnya
555.456
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
153.808
-
-
-
-
-
-
-
-
30.762
2.461
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.705
-
-
1.705
136
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
406.797
-
-
-
305.098
24.408
-
-
-
-
-
-
-
1.651.736
-
-
1.651.736
132.139
-
-
-
-
-
-
-
-
5.542
-
8.313
665
5.041
-
-
-
-
-
-
38.576
-
-
38.576
3.086
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
560.497
153.808
-
-
-
-
406.797
1.692.017
5.542
-
2.036.189
162.895 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
651
-
-
651
52
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.747
-
-
-
2.060
165
-
-
-
-
-
-
-
13.833
-
-
13.833
1.107
-
-
-
-
-
-
-
-
25
-
38
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.747
14.483
25
-
16.582
1.327 -
280.843
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
280.843
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
173
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual/Disclosure of Net Receivables and Credit Risk
No
Kategori Portofolio/Portfolio Category
A
Eksposur Neraca/Balance Sheet Exposure
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
4.
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
6.
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
7.
Kredit Pegawai/ Pensiunan/Employee/Retired Loans
8.
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9.
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
11.
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
Total Eksposur Neraca/Total Balance Sheet Exposure B
Eksposur Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif/Commitment/Contingency Liability on Off Balance Account Exposure
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
4.
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
6.
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
7.
Kredit Pegawai/ Pensiunan/Employee/Retired Loans
8.
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9.
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
11.
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
Total Eksposur TRA/Total Off Balance Transaction C
Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)/Counterparty Risk Exposure
1.
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on Sovereigns
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on Public Sector Entities
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
4.
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on Banks
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans Secured by Residential Property
6.
Kredit Beragun Properti Komersial/Loans Secured by Commercial Real Estate
7.
Kredit Pegawai/ Pensiunan/Employee/Retired Loans
8.
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9.
Tagihan kepada Korporasi/Receivables on Corporate
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo/Past Due Receivables
11.
Aset Lainnya/Other Assets
12
Eksposur di unit usaha syariah (apabila ada)/Exposures at Sharia Based Business (if any)
Total Eksposur Counter Party Credit Risk/Total Counterparty Credit Risk Exposure
174
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
31 Desember 2013
31 Desember 2012
Bagian yang Dijamin Dengan/Part Secured By
Bagian yang Tidak Dijamin/ Nonsecured Part
Bagian yang Dijamin Dengan/Part Secured By Tagihan Bersih/Net Receivables
Agunan/ Collateral
Garansi/ Guarantee
Asuransi Kredit/ Loan Insurance
Bagian yang Tidak Dijamin/ Nonsecured Part
Tagihan Bersih/Net Receivables
Agunan/ Collateral
Garansi/ Guarantee
Asuransi Kredit/ Loan Insurance
659.501
-
-
-
-
659.501
555.456
-
-
-
-
555.456
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
136.838
-
-
-
-
136.838
153.808
-
-
-
-
153.808
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
215
-
-
-
-
215
1.705
-
-
-
-
1.705
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
lainnya/ Others
lainnya/ Others
294.899
-
-
-
-
294.899
406.797
-
-
-
-
406.797
1.793.806
-
-
-
-
1.793.806
1.651.736
-
-
-
-
1.651.736
4.503
-
-
-
-
4.503
5.542
-
-
-
-
5.542
42.229
-
-
-
-
42.229
43.617
-
-
-
-
43.617
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.931.991
-
-
-
-
2.931.991
2.818.661
-
-
-
-
2.818.661
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
558
-
-
-
-
558
651
-
-
-
-
651
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
483
-
-
-
-
483
2.747
-
-
-
-
2.747
5.539
-
-
-
-
5.539
13.833
-
-
-
-
13.833
-
-
-
-
-
-
25
-
-
-
-
25
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6.580
-
-
-
-
6.580
17.256
-
-
-
-
17.256
92.588
-
-
-
-
92.588
280.843
-
-
-
-
280.843
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
92.588
-
-
-
-
92.588
-
-
-
-
-
-
280.843
-
-
-
-
280.843
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
175
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT PENDEKATAN STANDAR - BANK SECARA INDIVIDUAL / CREDIT RISK RWA CALCULATION BASED ON STANDARD APPROACH - BANK ONLY 1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca/Disclosure of On Balance Sheet Assets Exposures
(dalam jutaan rupiah/in million rupiah) 31 Desember 2013
No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
Tagihan Bersih / Net Receivables
ATMR Sebelum MRK / RWA Before MRK
ATMR Setelah MRK / RWA After MRK
1.
Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns
659.501
-
-
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks
136.838
27.368,00
27.368,00
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property
-
-
-
6.
Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate
215
215,00
215,00
7.
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans
-
-
-
8.
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
294.899
221.174,00
221.174,00
1.793.806
1.793.806,00
1.793.806,00
4.503
6.755
6.755,00
9.
Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables
11.
Aset Lainnya / Other Assets
47.712 Total
2.937.474
42.229,00 2.049.318
2.091.547
(dalam jutaan rupiah/in million rupiah) 31 Desember 2012 No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
ATMR Sebelum MRK / RWA Before MRK
ATMR Setelah MRK / RWA After MRK
555.456
-
-
1.
Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks
153.808
30.762
30.762
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property
-
-
-
6.
Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate
1.705
1.705
1.705
7.
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans
-
-
-
8.
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
406.797
305.098
305.098
9.
Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate
1.651.736
1.651.736
1.651.736
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables
11.
Aset Lainnya / Other Assets Total
176
Tagihan Bersih / Net Receivables
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
5.542
8.313
8.313
43.617
-
38.576
2.818.661
1.997.614
2.036.189
2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif / Disclosure of Exposure on Off Balance Sheet Commitment/Contingency (dalam jutaan rupiah/in million rupiah) 31 Desember 2013 No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
Tagihan Bersih / Net Receivables
ATMR Sebelum MRK / RWA Before MRK
ATMR Setelah MRK / RWA After MRK
1.
Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns
-
-
-
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks
-
-
-
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property
6.
Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate
7.
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans
8.
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
-
-
-
558,00
558,00
558,00
-
-
-
483,00
362,00
362,00
9.
Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate
5.539,00
5.539,00
5.539,00
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables
-
-
-
11.
Aset Lainnya / Other Assets
-
-
-
6.580
6.459
6.459
Total
(dalam jutaan rupiah/in million rupiah) 31 Desember 2012 No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
Tagihan Bersih / Net Receivables
ATMR Sebelum MRK / RWA Before MRK
ATMR Setelah MRK / RWA After MRK
1.
Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns
-
-
-
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks
-
-
-
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property
-
-
-
651
651
651
-
-
-
2.747
2.060
2.060
13.833
13.833
13.833
25
38
38
-
-
-
17.256
16.582
16.582
6.
Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate
7.
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Employee/Retired Loans
8.
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
9.
Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Past Due Receivables
11.
Aset Lainnya / Other Assets Total
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
177
3. Pengungkapan Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) / Disclosure of Exposure of Counterparty Credit Risk (dalam jutaan rupiah/in million rupiah) 31 Desember 2013 No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
31 Desember 2012
Tagihan Bersih / Net Receivables
ATMR Sebelum MRK / RWA Before MRK
ATMR Setelah MRK / RWA After MRK
Tagihan Bersih / Net Receivables
ATMR Sebelum MRK / RWA Before MRK
ATMR Setelah MRK / RWA After MRK
1.
Tagihan Kepada Pemerintah / Receivables on Sovereigns
92.588
-
-
280.843
-
-
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Receivables on Multilateral Development Banks and International Institution
-
-
-
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank / Receivables on Banks
-
-
-
-
-
-
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6.
Kredit Beragun Properti Komersial / Loans Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
92.588
-
-
280.843
-
-
Total
4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) / Disclosure of Exposure of Settlement Risk
(dalam jutaan rupiah/in million rupiah) 31 Desember 2013
No
1.
2.
178
Jenis Transaksi / Type of Transaction
Nilai Eksposur / Exposure Value
Faktor Pengurang Modal / Capital Deduction Factor
31 Desember 2012
ATMR / RWA
Nilai Eksposur
Faktor Pengurang Modal
ATMR
Delivery versus payment
0
0
0
0
a. Beban Modal 8% (5-15 hari) / Capital Expense 8% (5-15 days)
0
0
0
0
b. Beban Modal 50% (16-30 hari) / Capital Expense 50% (16-30 days)
0
0
0
0
c. Beban Modal 75% (31-45 hari) / Capital Expense 75% (31-45 days)
0
0
0
0
d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) / Capital Expense 100% (more than 45 days)
0
0
0
0
Non-delivery versus payment
0
0
TOTAL
0
0
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
0
0
0
0
0
0
5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi / Disclosure of Securitization Exposure (dalam jutaan rupiah/in million rupiah) 31 Desember 2013
No
Jenis Transaksi / Type of Transaction
Faktor Pengurang Modal / Capital Deduction Factor
31 Desember 2012 Faktor Pengurang Modal / Capital Deduction Factor
ATMR / RWA
ATMR / RWA
1.
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan / Eligible Loan facilities
0
0
0
0
2.
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan / Illegible Loan facilities
0
0
0
0
3.
Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan / Eligible liqudity facilities
4.
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan / illegibible liquidity facilities
0
0
0
0
5.
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan / Eligible securities backed assets purchase
0
0
0
0
6.
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
0
0
0
0
7.
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum. / Expsoure of Securitization excluded on regulation of Bank Indonesia regarding prudent principle in assets securitization activity for commercial banks.
0
0
TOTAL
6.
0
0
0
0
0
0
Total Pengukuran Risiko Kredit / Disclosure of Total Credit Risk Management (dalam jutaan rupiah/in million rupiah) Posisi Tangal laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Reporting Date Position
Posisi Tanggal Laporan / Reporting Date Position TOTAL ATMR RISIKO KREDIT / TOTAL RWA CREDIT RISK
2.098.006
2.052.771
0
0
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL / TOTAL DEDUCTING FACTOR OF TIER
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
179
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual/Disclosure of Rupiah Maturity Profile – Bank Only
No
I
Pos - Pos/Accounts
NERACA/BALANCE SHEET A. ASET/ASSETS 1. Kas/Cash 2. Penempatan pada Bank Indonesia/Placement with Bank Indonesia 3. Penempatan pada Bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks 4. Surat Berharga **/Securities 5. Kredit yang Diberikan /Loan 6. Tagihan lainnya/Other Receivables 7. Lain-lain/ Others Total Aset/Total Assets
B. KEWAJIBAN/LIABILITIES 1. Dana Pihak Ketiga/Third Party Fund 2. Kewajiban pada Bank Indonesia/Liabilities with Bank Indonesia 3. Kewajiban kepada bank lain/Liabilities with Other Banks 4. Surat Berharga yang Diterbitkan/Securities Issued 5. Pinjaman yang Diterima/Borrowings 6. Kewajiban Lainya/Other Liabilities 7. Lain-lain/Others Total Kewajiban/Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/Net assets (liabilities)
II
REKENING ADMINISTRATIF/OFF-BALANCE SHEET
A. Tagihan Rekening Administratif/Off-Balance Sheet Receivables 1. Komitmen/Commitment 2. Kontinjensi/Contingency Total Tagihan Rekening Administratif/Total Off-Balance Sheet Receivables
B. Kewajiban Rekening Administratif/ Off-Balance Sheet Liabilities 1. Komitmen/Commitment 2. Kontinjensi/Contingency Total Kewajiban Rek Administratif/ Total Off-Balance Sheet Liabilities
C. Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/Net Off-Balance Sheet Receivables (Liabilities) Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)]/Net [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif/Cumulative Differences
180
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
31 Desember 2013 JATUH TEMPO/MATURITY Saldo /Outstanding
≤ 1 Bulan/
> 1 bulan s/d 3 bulan/
> 3 bulan s/d 6 bulan /
> 6 bulan s/d 12 bulan
> 12 bulan/
≤ 1 Month
> 1 month to 3 months
> 3 month to 6 months
> 6 month to 12 months
> 12 months
5.483
5.483
-
-
-
-
426.999
426.999
-
-
-
-
136.597
136.597
-
-
-
-
232.501
79.902
19.878
-
132.721
-
2.112.512
2.760
21.023
66.384
103.794
1.918.551
92.588
92.588
-
-
-
-
17.017
17.017
-
-
-
-
3.023.697
761.346
40.901
66.384
236.515
1.918.551
2.447.828
1.089.760
757.777
298.692
208.441
93.158
-
-
-
-
-
-
228.000
228.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
-
-
-
15
23.199
12.860
10.339
-
-
-
14.000
-
-
-
-
14.000
2.713.042
1.330.620
768.116
298.692
208.456
107.158
310.655
-569.274
-727.215
-232.308
28.059
1.811.393
-
-
-
-
-
-
11.277
-
-
10
162
11.105
11.277
-
-
10
162
11.105
32.750
6.242
3.772
14.906
7.830
-
2.450
-
-
2.450
-
-
35.200
6.242
3.772
17.356
7.830
-
-23.923
-6.242
-3.772
-17.346
-7.668
11.105
286.732
-575.516
-730.987
-249.654
20.391
1.822.498
-575.516
-1.306.503
-1.556.157
-1.535.766
286.732
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
181
LAPORAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT REPORT
No
I
Pos - Pos/Accounts
NERACA/BALANCE SHEET A. ASET/ASSETS 1. Kas/Cash 2. Penempatan pada Bank Indonesia/Placement with Bank Indonesia 3. Penempatan pada Bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks 4. Surat Berharga **/Securities 5. Kredit yang Diberikan /Loan 6. Tagihan lainnya/Other Receivables 7. Lain-lain/ Others Total Aset/Total Assets
B. KEWAJIBAN/LIABILITIES 1. Dana Pihak Ketiga/Third Party Fund 2. Kewajiban pada Bank Indonesia/Liabilities with Bank Indonesia 3. Kewajiban kepada bank lain/Liabilities with Other Banks 4. Surat Berharga yang Diterbitkan/Securities Issued 5. Pinjaman yang Diterima/Borrowings 6. Kewajiban Lainya/Other Liabilities 7. Lain-lain/Others Total Kewajiban/Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/Net assets (liabilities)
II
REKENING ADMINISTRATIF/OFF-BALANCE SHEET
A. Tagihan Rekening Administratif/Off-Balance Sheet Receivables 1. Komitmen/Commitment 2. Kontinjensi/Contingency Total Tagihan Rekening Administratif/Total Off-Balance Sheet Receivables
B. Kewajiban Rekening Administratif/ Off-Balance Sheet Liabilities 1. Komitmen/Commitment 2. Kontinjensi/Contingency Total Kewajiban Rek Administratif/ Total Off-Balance Sheet Liabilities
C. Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/Net Off-Balance Sheet Receivables (Liabilities) Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)]/Net [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif/Cumulative Differences
182
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
31 Desember 2012 JATUH TEMPO/MATURITY Saldo /Outstanding
≤ 1 Bulan/
> 1 bulan s/d 3 bulan/
> 3 bulan s/d 6 bulan /
> 6 bulan s/d 12 bulan
> 12 bulan/
≤ 1 Month
> 1 month to 3 months
> 3 month to 6 months
> 6 month to 12 months
> 12 months
5.041
5.041
-
-
-
-
315.795
315.795
-
-
-
-
153.808
153.808
-
-
-
-
239.662
995
-
238.667
-
-
2.079.135
11.106
23.907
64.231
91.237
1.888.654
280.843
140.113
140.730
-
-
-
18.281
18.281
-
-
-
-
3.092.565
645.139
164.637
302.898
91.237
1.888.654
2.500.845
1.161.207
904.100
179.593
167.028
88.917
-
-
-
-
-
-
267.439
267.439
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
91
56
-
7
28
-
10.394
10.394
-
-
-
-
18.604
4.425
-
179
-
14.000
2.797.373
1.443.521
904.100
179.779
167.056
102.917
295.192
-798.382
-739.463
123.119
-75.819
1.785.737
29.611
6.205
2.893
15.182
5.331
-
9.310
1.111
2.389
281
627
4.902
38.921
7.316
5.282
15.463
5.958
4.902
2.450
-
-
2.450
-
-
2.450
-
-
2.450
-
-
36.471
7.316
5.282
13.013
5.958
4.902
331.663
-791.066
-734.181
136.132
-69.861
1.790.639
-791.066
-1.525.247
-1.389.115
-1.458.976
331.663
-
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
183
Analisa Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Bank Kesejahteraan Management Discussion and Analysis On Bank Kesejahteraan’s Performance 186 Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Review
186 Analisa danPembahasan Manajemen Atas Kinerja Bank Kesejahteraan Management Discussion and Analysis On Bank Kesejahteraan’s Performance
203 Laporan Laba Rugi Income Loss Statement
210 Rasio Keuangan Terkait Solvabilitas dan Kolektibilitas, Likuiditas dan Rentabilitas Bank Financial Ration Related With Solvability and Collectability, Liquidity and Rentability of The Bank
Analisa Dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Bank Kesejahteraan Management Discussion And Analysis On Bank Kesejahteraan’s Performance
“PT Bank Kesejahteraan Ekonomi mencatat laba bersih pada 2013 sebesar Rp48.878 juta, turun sebesar 0,60 persen dari tahun sebelumnya Rp49.175 juta. Meningkatnya beban bunga akibat kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi salah satu penyebabnya”. ”PT Bank Kesejahteraan Ekonomi posted net income of Rp48,878 million in 2013, slightly dropped by 0.60% from previous year of Rp49,175 million. Increasing interest rate due to raising BI base rate became on of the encouraging factor.”
186
Pembahasan dan analisa terhadap kinerja Bank Kesejahteraan berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 yang termasuk dalam Laporan Tahunan ini. Laporan keuangan yang berada di dalam Laporan Tahunan ini disusun dan disajikan sesuai dengan PSAK Indonesia dan Pedoman Akuntansi dan Pelaporan untuk Industri Perbankan Indonesia serta telah dilakukan audit oleh Kantor Akuntan Publik Drs.J.Tanzil & Rekan selaku auditor independen.
Following discussion and analysis on Bank Kesejahteraan’s performance has to be read simultaneously with annual financial statemetns for fiscal years ended on December 31st, 2013 and 2012 which also attached on the Annual Reprot. The financial statemetns attachement is prepared and presented based on Indonesian SFAS and Accounting and Reporting Manual for Indonesian Banking Industry and had been audited by Drs. J. Tanzil & Partners Public Accountant Office as Independent Auditor.
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE REVIEW
Kinerja perekonomian Indonesia berada pada tren yang menurun pada triwulan III/2013 yang dipengaruhi oleh masih terbatasnya ekspor akibat belum kuatnya kondisi perekonomian dunia dan penurunan harga komoditas global, serta melemahnya daya beli domestik akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kondisi tersebut menjadikan pertumbuhan ekonomi 2013 berada pada angka 5,7% (yoy). Pelemahan nilai tukar rupiah juga masih berlanjut dengan nilai rata-rata nilai tukar rupiah melemah dari level Rp9.781/ USD ke level Rp10.652/USD.
Indonesian economy performance arrived at downwarding trend in 3rd Quarter of 2013 affected by limited export due to fragile global economic condition and decreasing global commodity price, as well as weakening domestic buying power encouraged by increasing Oil Fuel price. Those condition brought economic growth in 2013 only at 5.7% (yoy) level. Rupiah depreciation was also continued with lower Rupiah exchange rate from Rp9,781/USD to Rp10,652/ USD level.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Bank Indonesia merespon kenaikan inflasi dan pelemahan nilai tukar melalui penyesuaian suku bunga acuan dan memperkuat operasi moneter. Secara bertahap, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan (BI rate) hingga berada pada level 7,50% per akhir Desember 2013. Kenaikan suku bunga acuan tersebut diikuti oleh peningkatan suku bunga yang terjadi di seluruh kelompok bank baik untuk suku bunga simpanan mapun suku bunga kredit. Kenaikan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang dipublikasikan oleh perbankan juga menunjukkan peningkatan, khususnya SBDK untuk segmen konsumsi non-KPR dan korporasi yang menunjukkan peningkatan lebih tinggi dibandingkan SBDK untuk segmen lainnya. Namun demikian, SBDK akhir 2013 masih lebih rendah dibandingkan dengan nilai SBDK pada periode awal diberlakukannya aturan SBDK pada triwulan I/2011.
Bank Indonesia responded to inflation rate escalation and rate depreciation by carrying base interest rate correction and bolstering monetary operation. Sequentially, Bank Indonesia increased BI Rate to 7.50% level as end of December 2013. Increasing BI Rate was followed by higher interest rate implementation both for saving or lending products in entire bank groups. Higher Lending Basic Interest Rate published by banking sector also indicated an increase, mainly SBDK for non-mortgage consumer and corporate segments which led to higher growth compared with SBDK in other segments. Thus, as end of 2013, SBDK was remain lower from SBDK level at the beginning of SBDK regulation implementation in 1st Quarter of 2011.
Meski kondisi pasar keuangan domestik mengalami tekanan, ketahanan industri perbankan masih dapat terjaga yang didukung oleh kuatnya rasio permodalan yang mencapai 18,132%. Sejalan dengan peran intermediasi yang optimal dan efisiensi yang semakin membaik. Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan di tahun 2013 tumbuh sebesar 21,60% dan pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar 9,71% dengan LDR sebesar 89,70%. Di sisi lain, perbankan Indonesia masih memiliki ketahan yang cukup baik dalam menjaga kualitas kredit. Hal tersebut tercermin melalui penurunan nilai NPL akhir tahun 2013 menjadi 1,85%. Bank Indonesia tetap merespon tingginya pertumbuhan kredit melalui supervisi kluster perbankan sesuai ketentuan yang dituangkan melalui Peraturan Bank Indonesia terkait kelas bank umum berdasarkan kegiatan usaha (BUKU) I, II, III, dan IV sehingga penyelesaian tantangan perbankan dapat disesuaikan dengan masing-masing kelas perbankan.
Although domestic monetary market condition was under pressure, banking industry resilent was maintained supported by strong equity ratio reached to 18.132%. In line with optimum intermediary role and better efficiency. Banking lending growth in 2013 grew by 21.60% and Third Party Fund collection grew by 9.71% with LDR to 89.70%. On the other hand, Indonesian banking was still proven resilient in controlling the loan quality. This as reflected from decreasing NPL rate as end of 2013 to 1.85% level. Bank Indonesia kept responding high lending growth through banking cluster supervision based on regulation as stated on Bank Indonesia Regulation related with commercial banks classification based on business activity (BOOK) I, II, III and IV that the banking challenge settlement could be aligned with each banking classification.
Pada tahun 2013, Bank Kesejahteraan memiliki 98% dari portofolio kredit yang disalurkan kepada gerakan koperasi, khususnya koperasi pegawai negeri sipil sebagai bagian dari aktiva produktif. Sebagai hasil dari strategi Bank Kesejahteraan, selama tahun 2013, Bank Kesejahteraan berhasil mencapai margin bunga bersih sebesar Rp172.722 juta dan pertumbuhan ekuitas sebesar 10,51% dengan portofolio kredit yang meningkat sebesar 1,61%.
In 2013, Bank Kesejahteraan held 98% from lending portfolio disbursed to cooperative mocement, mainly civil servant cooperative as part of earning assets. As the result of Bank Kesejahteraan’s strategy, in 2013, Bank Kesejahteraan succeeded in realizing net interest margin to Rp172,722 million and equity growth of 10.51% with progressive loan portfolio by 1.61%.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
187
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE
Ringkasan Perkembangan Aset Periode 2009-2013 KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah)
2013
Kas
2012
PERUBAHAN 2013: 2012 (%)
2010
2009
5.483
5.041
8,77
4.969
4.198
208.134
197.865
5,19
171.535
136.323
66.668
Current Accounts with Bank Indonesia (BI)
6.597
13.808
(52,22)
2.876
3.392
2.221
Current Accounts with Other Banks
Penempatan pada BI dan BankLain
348.865
257.930
35,25
108.990
279.568
44.854
Placement with BI and Other Banks
Efek-Efek
325.089
520.505
(37,54)
330.687
43.877
2.112.510
2.079.135
1,61
1.919.452
1.610.683
Pendapatan yang Masih Akan Diterima
17.016
18.281
(6,92)
17.731
12.761
13.299 Accrued Income
Aset Tetap
28.540
26.253
8,71
24.057
18.138
16.788 Fixed Asset
1.576
1.566
0,64
1.452
2.252
Aset Lain-Lain
29.619
26.486
11,83
21.552
21.093
Aset Produktif
2.793.061
2.871.378
(2,73)
2.362.004
1.937.520
274.442
261.248
5,05
227.512
182.758
3.024.921
3.084.472
(1,93)
2.546.226
2.077.274
Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain
Kredit yang Diberikan
Aset Pajak Tangguhan – bersih
Aset Non Produktif Jumlah Aset
3.094 Cash
84.864 Marketable Securities 1.334.142 Loans
740 Deffered Tax Assets – Net 12.135 Other Assets 1.466.081 Productive Asset 102.214 Non Productive Aset 1.538.493 Total Aset
ASSETS
ASET
188
2011
Aset Bank Kesejahteraan terdiri dari Aset Produktif dan Aset Non Produktif. Aset Produktif Bank Kesejahteraan meliputi Kredit, Serifikat Bank Indonesia, Penempatan pada Bank Indonesia, Penempatan pada Bank Lain, dan Giro pada Bank Lain. Sedangkan Aktiva Non Produktif meliputi Kas, Giro pada Bank Indonesia, Aktiva Tetap, dan Aktiva Lain-Lain.
Bank Kesejahteraan’s Assets is comprising of Earning and Non-Earning Assets. Earning Assets of Bank Kesejahteraan includes Loans, Certificate of Bank Indonesia, Placements with Bank Indonesia, Placements with Other Banks and Current Accounts with Other Banks. While, Non-earning Assets includes Cash, Current Accounts with Bank Indonesia, Fixer Assets and Other Assets.
Selama tahun 2013, total aset Bank Kesejahteraan mengalami penurunan sebesar 1,93% yaitu dari Rp3.084.472 juta di akhir tahun 2012 menjadi Rp3.024.921 juta di akhir tahun 2013. Penurunan jumlah aktiva tersebut terutama didorong oleh penurunan Dana Pihak ketiga sebesar Rp53.018 juta atau turun 2,12%.
In 2013, Total Assets of Bank Kesejahteraan booked a decrease by 1.93% from Rp3,084,472 million as end of 2012 to Rp3,024,921 million as end of 2013. Decreasing total assets was mainly encouraged by decrease in Third Party Fund in amount of Rp53,018 million or by 2.12%.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
ASET PRODUKTIF
EARNING ASSETS
Aset produktif Bank sampai dengan akhir tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 2,73% yaitu dari Rp2.793.061 juta diakhir tahun 2013 menjadi Rp2.871.378 juta di akhir tahun 2012. Penurunan tersebut seiring dengan penurunan surat berharga (efek-efek) sebesar 37,54%.
As end of 2013, Earning Assets of the Bank decreased by 2.73% from RP2,871,378 million as end of 2012 to Rp2,793,061 million as end of 2013. The decrease was in line with decrease in securities by 37.54%.
KREDIT
LOANS
Hingga akhir tahun 2013, Bank Kesejahteraan masih mampu mempertahankan posisinya untuk tetap dapat melayani kebutuhan modal kerja bagi koperasi. Kondisi tersebut ditunjukkan dari komposisi penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi mencapai 97% dari total penyaluran kredit
As end of 2013, Bank Kesejahteraan was proven succeed in maintaining its position to support working capital demand for cooperatives. The condition was as indiacted by composition of loan disbursed to cooperatives which soar to 97% from total lending as end of 2013 with market share
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
189
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE
di akhir tahun 2013 dengan penguasaan pangsa pasar sebanyak sekitar 20% dari jumlah koperasi yang aktif.
realization around 20% from total active cooperatives.
Sampai dengan akhir tahun 2013, Bank Kesejahteraan telah menyalurkan kredit sebesar Rp2.112.510 juta yang meningkat sebesar 1,61% dibandingkan dengan penyaluran kredit di akhir tahun 2012. Rendahnya peningkatan kredit tersebut dikarenakan adanya PBI No,12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, yang menyebutkan bahwa batasan LDR adalah 78%-92% (Bank diperbolehkan memiliki LDR di atas 100% apabila memiliki rasio CAR ≥ 14%), sehingga penyaluran kredit belum optimal karena CAR Bank dibawah 14%. Seluruh fasilitas pinjaman tersebut disalurkan dalam mata uang Rupiah.
By the end of 2013, Bank Kesejahteraan had disbursed loan amounted to Rp2,112,510 million or grew by 1.61% from loan disbrusemnet as end of 2012. The slight increase was due to PBI No. 12/19/PBI/2010 regarding Minimum Statutory Reserves for Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency, stated that LDR limit is around 78%92% (The Bank is allowed to have LDR above 100% if holding CAR Ratio ≥ 14%),that the loan disbursement had not been optimum due to the Bank’s CAR was still below 14%. Every lending facility was disbursed in Rupiah currency.
Jumlah dropping kredit selama periode 2013 adalah sebesar Rp942.219 juta dengan jumlah angsuran selama periode 2013 sebesar Rp885.730 juta. Dengan demikian, pertumbuhan kredit (netto) sampai dengan akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp56.489 juta.
Total loan dropping in 2013 period amounted to Rp942,219 million with total installment for 2013 period reached to Rp885,730 million. Therefore, lending growth (net) as end of 2013 was realized at Rp56,489 million.
Perkembangan jumlah kredit yang disalurkan dengan memperhatikan golongan debiturnya sampai dengan akhir tahun 2013 dapat dijelaskan sebagai berikut :
The disbursed loan trend by considering debtors type as end of 2013 as illustrated below:
Perkembangan Portofolio Kredit Tahun 2013 2013 KETERANGAN Deb KPRI/PKPRI/GKPRI KPR
Rp (dalam jutaan)
Deb
Rp (dalam jutaan)
Deb
Rp (dalam Jutaan)
2.192
2.059.317
2.216
2.031.634
(24)
27.683
125
544
209
878
(84)
(334)
Umum
528
52.649
553
46.623
(25)
6.026
Jumlah
2.845
2.112.510
2.978
2.079.135
(133)
33.375
Berikut adalah jenis produk pinjaman yang ditawarkan oleh Bank dalam aktivitas bisnisnya:
190
Perubahan (2012: 2011)
2012
Following are type of lending products offered by the Bank on its business activity.
KREDIT KOPERASI
COOPERTIVES LOAN
Merupakan paket pembiayaan yang disediakan oleh Bank bagi koperasi yang beranggotakan Pegawai Republik Indonesia untuk membantu modal kerja koperasi dalam menjalankan usahanya guna memenuhi kebutuhan anggotanya melalui usaha simpan pinjam.
Refers to lending package offered by the Bank for the cooperatives with Indonesian Civil Servant members to assist cooperatives working capital in carrying the business to fulfill the members demand through saving and lending business activity.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Sampai dengan akhir tahun 2013, komposisi penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi pegawai negeri melalui KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) selama tahun 2013 adalah sebesar Rp2.059.317 juta. Porsi tersebut meningkat sebesar 1,36% dibandingkan dengan porsi penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi pegawai negeri di tahun 2012 sebesar Rp2.031.634 juta. Kondisi tersebut seiring dengan meningkatnya kebutuhan modal kerja usaha simpan pinjam yang dibutuhkan koperasi dalam melayani kebutuhan anggotanya.
As end of 2013, loan disbursement composition to the civil servant cooperatives via KPRI (Indonesian Civil Servant Cooperatives) in 2013 reched to Rp2,059,317 million. The composition grew by 1.36% from loan disbursement percentage to civil servant cooperatives as end of 2012 which was Rp2,031,634 million. Respective condition was in accordance with increasing lending and saving business working capital demand required by cooperatives in serving the members’ demand.
KREDIT KPR
MORTGAGE
Merupakan paket pembiayaan KPR yang disediakan oleh Bank bagi masyarakat menengah ke bawah yang didanai dari fasilitas Kredit Likuiditas Bank Indonesia maupun Pemerintah.
Refers to Mortgage lending package provided by the Bank and dedicated for middle-lower society which was supported by Bank Indonesia or Government Liquidity Lending Facility.
Sampai dengan akhir tahun 2013, porsi penyaluran kredit yang diberikan untuk KPR adalah sebesar Rp544 juta yang menurun sebesar 38,04% dibandingkan penyaluran kredit untuk KPR di tahun 2012 sebesar Rp878 juta. Kondisi tersebut seiring dengan kondisi Bank Kesejahteraan yang tidak lagi memberikan KPR baru dengan pertimbangan terbatasnya perolehan dana jangka panjang untuk pembiayaan KPR.
Ase end of 2013, contribution of lending for Mortgage reached to Rp544 million or decreased by 38.04% from loan disbursement for Mortage in 2012 which was Rp878 million. The realization was due to certain condition that Bank Kesejahteraan was no longer provided new Mortgage considering limited long-term fund realization to support Mortgage lending.
KREDIT UMUM
GENERAL LOAN
Merupakan paket pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank bagi debitur, antara lain kredit modal kerja, kredit investasi, kredit kendaraan bermotor, kredit multiguna, maupun kredit karyawan.
Refers to lending package offered by the Bank for the debtors, namely working capital loan, investment loan, motor vehicle loan, multiguna loan or employees loan.
Kredit Umum memberikan kontribusi sebesar 2,49% dari portofolio kredit pada tahun 2013. Saldo portofolio kredit umum sebesar Rp52.649 juta mengalami peningkatan sebesar 12,92% dari porsi penyaluran kredit Umum di akhir tahun 2012 sebesar Rp46.623 juta.
General Loan contributed 2.49% from overall loan portfolio in 2013. General loan portfolio balance was arrived at Rp52,649 million or rose by 12.92% from general loan disbursement portion as end of 2012 which was Rp46,623 million.
Portofolio perkreditan Bank Kesejahteraan hingga akhir tahun 2012 masih didominasi oleh penyaluran kredit kepada koperasi pegawai negeri. Hal tersebut menunjukkan kokohnya komitmen dan konsistensi bank dalam menjaga keutuhan visi dan misi untuk menjadi bank kebanggaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kemitraan usaha dengan koperasi.
Bank Kesejahteraan lending portfolio as end of 2012 was still dominated by loan disbursement for civil servant cooperative. This indicated firm commitment and consistency of the bank in maintaining vision and mission integrity to become the proud bank in elevating welfare of the society through business partnership with cooperatives.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
191
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE
Dalam mendukung akselerasi pertumbuhan pemberian kredit kepada sektor riil, Bank Kesejahteraan memiliki komitmen untuk memberikan pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Pentingnya upaya dalam memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah tersebut guna membantu kelangsungan usahanya dengan pertumbuhan positif dan menarik sesuai risiko yang diterima.
In supporting lending growth acceleration for real sector, Bank Kesejahteraan is committed to provide lending for micro, small and medium enterprises. The urgency of micro, small and medium empowerment effort is to support business sustainability with positive and promising growth according to acceptable risk.
Pemberdayaan terhadap pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dinilai sangat penting guna memperkuat struktur perekonomian, mengingat sektor UMKM terbukti telah mampu menunjukan peran dan kontribusinya dalam pemulihan ekonomi masyarakat dan ketahanan ekonomi nasional.
Micro, small and medium enterprise development initiative was regared very important in bolstering economic structure, concerning that Mircro and SME sector was proven succeed in delivering role and contribution on public economy recovery and national economy resilient.
Penyaluran kredit menurut Usaha Mikro Kecil dan Menengah sampai dengan 31 Desember 2013 mencapai jumlah sebesar Rp2.043.852 juta atau 96,75% dari total kredit yang disalurkan. Jumlah tersebut meningkat sebesar 1,62% dari penyaluran kredit menurut Usaha Mikro Kecil dan Menengah akhir tahun 2012 sebesar Rp2.011.355 juta.
Lending based on Micro, Small and Medium Business as of Decemebr 31st, 2013 reached to Rp2,043,852 million or 96.75% from total disbursed loan. The amount was increased by 1.62% from total lending based on Micro, Small and Medium Business as end of 2012 realized ato Rp2,011,355 million.
192
Kredit kepada usaha mikro, merupakan pembiayaan yang diberikan menurut usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro dengan kekayaan bersih maksimal sebesar Rp50 juta (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta memiliki hasil penjualan tahunan maksimal sebesar Rp300 juta (tiga ratus juta rupiah).
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Loan for micro enterprise, refers to lending provided based on productive business of individual and/or individually owned business entity which complied with micro business criteria with net assets maximum of Rp50 million (five million rupiah) not including business location land and building and booking annual sales income maximum Rp300 million (three hundred million rupiah).
Bank Kesejahteraan telah menyalurkan pembiayaan kredit untuk usaha mikro selama tahun 2013 sebesar Rp24.505 juta meningkat sebesar Rp595 juta dibandingkan akhir tahun 2012 yang sebesar Rp23.910 juta.
Kredit kepada usaha kecil, merupakan pembiayaan yang diberikan menurut usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan memenuhi kriteria usaha kecil dengan kekayaan bersih lebih dari Rp50 juta (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp500 juta (lima ratus juta rupiah) serta memiliki penjualan tahunan lebih dari Rp300 juta (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan Rp2,2 miliar (dua miliar lima ratus juta rupiah).
Sampai dengan akhir tahun 2013, Bank Kesejahteraan telah menyalurkan pembiayaan kredit untuk usaha kecil sebesar Rp509.115 juta yang meningkat sebesar Rp12.202 juta dari akhir tahun 2012.
Kredit kepada usaha menengah, merupakan pembiayaan yang diberikan menurut usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan memenuhi kriteria sebagai usaha kecil atau besar dengan kekayaan bersih lebih dari Rp500 juta (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp10 miliar (sepuluh miliar rupiah) serta memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2,5 miliar (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp50 miliar (lima puluh miliar rupiah).
Bank Kesejahteraan has disbursed lending for micro business amounted to Rp24,505 million in 2013 or grew by Rp595 million from 2012 which was Rp23,910 million.
Loan for small enterprise, refers lending provided based on independent productive business which complied with micro small criteria with net assets ranging from more than Rp50 million (five million rupiah) to Rp500 million (five hundred rupiah) and booking annual sales income ranging from more than Rp300 million (three hundred million rupiah) to Rp2.5 billion (two billion and five hundred rupiah).
As end of 2013, Bank Kesejahteraan has disbursed loan for small enterprise amounted to Rp509,115 million or grew by Rp12,202 million from the end of 2012.
Loan for medium enterprise, referes to lending provided based on independent productive business which complied with micro small criteria with net assets ranging from more than Rp500 million (five hundred rupiah) to Rp10 billion (ten billion rupiah) and booking annual sales income ranging from more than Rp2.5 billion (two billion and five hundred rupiah) to Rp50 billion (fifty billion rupiah).
Kredit kepada usaha menengah memberikan kontribusi sebesar Rp1.578.890 juta dari total kredit yang disalurkan oleh Bank Kesejahteraan hingga akhir tahun 2013. Jumlah tersebut meningkat sebesar Rp20.786 juta dari kredit kepada usaha menengah di tahun 2012.
Loan for medium enterprise contributed Rp1,578,890 million from total loan disbursed by Bank Kesejahteraan as end of 2013. The amount grew by Rp20,786 million from total lending for medium enterprise in 2012.
Penyaluran kredit berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan Bank Kesejahteraan didominasi oleh sektor pada perantara keuangan karena fokus penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi pegawai negeri yang memberikan kontribusi sebesar 97,52% pada akhir tahun 2013. Sektorsektor lainnya diikuti oleh sektor jasa pendidikan, kesehatan dan kemasyarakatan sebesar 1,8336%, sektor pertambangan sebesar 0,19%, serta sektor lainnya seperti berikut :
Loan disbursement based on economy sector, the loan disbured by Bank Kesejahteraan is dominated by financial intermediary sector due to loan disbursement focus provided to civil servant cooperatives contributed 97.52% as end of 2013. Other sectors were followed by education, health and public sectors of 1.8335%, mining sector at 0.19% and other sectors, as follows:
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
193
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE
Penyaluran Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi Tahun 2013 KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah) 1.
Pertambangan
2.
Industri Pengolahan
3.
Konstruksi
4.
Perdagangan besar dan eceran
5.
Penyediaan akomodasi & Makan minum
6.
Pengangkutan, Pergudangan, dan Jasa Komunikasi
7.
Jasa Pendidikan, Kesehatan dan Kemasyarakatan
8.
Perantara Keuangan
9.
Lain-Lain
2012 %
3.943
Rp 0,19
-
Jumlah
194
2013 Rp
% 8.833
0,42
-
-
1.214
0,06
1.595
0,08
658
0,03
794
0,04
41
0,002
-
-
28.046
1,33
17.784
0,86
2.060.018
97,52
2.029.260
97,60
18.114
0,86
2.112.510
21.345
1,03
2.079.135
100,00
Bank menjadi salah satu lembaga keuangan yang aktif turut serta berperan sebagai agen intermediasi perbankan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kemitraan yang dibangun dengan koperasi pegawai negeri. Namun demikian, seiring dengan pertumbuhan kredit yang diberikan, Bank Kesejahteraan senantiasa berusaha menjalankan aktivitas bisnisnya dalam prinsip kehati-hatian untuk dapat menjaga kualitas kredit pada tingkat yang masih dapat diterima. Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross mengalami peningkatan dari sebesar 1,61% pada tahun 2012 meningkat menjadi 1,91% di akhir tahun 2012.
The Bank becomes one of financial institution which is actively participated as banking intermediary agent to assure public demands fulfillment and welfare improvement through the partnership developed with civil servant cooperatives. Thus, in line with disbursed loan growth, Bank Kesejahteraan will continuously carries its business activity under prudent principles to control loan quality on acceptable level. Non-Performing Loan (NPL) Gros ratio booked an increase by 1.61% in 2013 or to 1.91% as end of 2103.
Sedangkan secara absolut juga terjadi peningkatan sebesar Rp6.940 juta dari nominal NPL Gross di akhir tahun 2012 sebesar Rp33.422 juta menjadi Rp40.362 juta di akhir tahun 2013. Peningkatan tersebut lebih dikarenakan adanya penyalahgunaan penggunaan kredit (side streaming) yang dilakukan oleh debitur atas kredit yang diberikan.
While, from absolute perspective, there was also Rp6,940 million increase from NPL Cross nominal as end of 2012 of Rp33,422 million to Rp40,362 million as end of 2013. The growth was mainly due to loan side streaming performed by debtors on the disbursed loan.
KAS
CASH
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Merupakan dana kas yang disediakan oleh teller atau disimpan dalam Automatic Teller Machine (ATM) yang diperuntukkan dalam kegiatan operasional Bank, antara lain terkait penyediaan dana kas berdasarkan permintaan penarikan simpanan nasabah Bank maupun dalam menunjang kegiatan aktivitas operasional bank.
Refers to cash funds provided by teller or deposited on Automatic Teller Machine (ATM) which is dedicated for the Bank’s Operational activity, namely related with cash fund provision on demand of the Bank’s customers deposit withdrawal or to support other operational activities of the bank.
Selama tahun 2013, nilai kas yang tercatat meningkat sebesar Rp8,77% yaitu dari Rp5.041 juta pada tahu 2012 meningkat menjadi Rp5.483 juta. Peningkatan ini juga didorong oleh adanya penambahan jaringan kantor cabang dan mesin ATM.
Throughout 2013, cash value was recorded growing by 8.77% from Rp5,041 million in 2012 to Rp5,483 million. The growth was encouraged by branch office and ATM machine network expansion.
GIRO PADA BANK INDONESIA (BI)
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (BI)
Penempatan dana dalam rekening giro pada Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.12/19/ PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 sehubungan dengan Giro Wajib Minimum (GWM). Mengacu pada peraturan tersebut menyebutkan bahwa GWM dalam rekening Rupiah menjadi sebesar 10,5% yang terdiri dari 8% GWM primer dan 2,5% GWM sekunder dari total dana pihak ketiga dalam Rupiah, maka Bank Kesejahteraan harus menjaga cadangan minimum di Giro pada BI.
Fund placements on current accounts with Bank Indonesia has complied with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 12/19/PBI/2010 dated October 4th, 2010 regarding Minimum Statutory Reserves stated that GWM in Rupiah to 10.5% comprising of 8% primary GWma nd 2.5% secondary GWM from total third party fund in Rupiah, that Bank Kesejahteraan has to maintain minimum reserves in Current Accounts with Bank Indonesia.
Sedangkan untuk GWM Sekunder, Bank Kesejahteraan harus memelihara cadangan minimum pada efek dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia.
While, for secondary GWM, Bank Kesejahteraan has to maintain minimum reserves on securities as Certificates of Bank Indonesia.
Selama tahun 2013, Bank Kesejahteraan tetap dapat memelihara kecukupan likuiditas dalam memenuhi kewajiban GWM baik GWM primer dan GWM sekunder sebagai tindak lanjut dalam memenuhi peraturan tersebut.
In 2013, Bank Kesejahteraan succeeded inmaintaining liquidity adequacy to comply with GWM obligation both primary and secondary GWM as a follow-up in complying with the regulation.
GIRO PADA BANK LAIN
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
Merupakan penempatan dana ke dalam rekening giro pada bank lain yang bertujuan untuk memberi kemudahan penyediaan dana dalam melaksanakan penyelesaian transaksi. Perkembangan saldo giro pada Bank Lain sangat bergantung kepada fluktuasi frekuensi transaksi dana yang dilakukan oleh nasabah. Selama tahun 2013, rekening giro pada bank lain mengalami penurunan sebesar 52,22% yaitu dari Rp13.808 juta pada tahu 2012 turun menjadi Rp6.597 juta.
Refers to fund placement on current accoutns with other banks aiming to provide convenient to perform transaction settlement. Current accounts balance with Other banks trend is highly depended on fluctuation of fund transaction frequency carried by the customers. Throughout 2013, current accounts with other banks booked a decrease by 52.22% from Rp13.808 million in 2012 to Rp6.597 million.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
195
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) dan Call Money. Selama tahun 2013, rekening penempatan pada BI dan Bank Lain mengalami peningkatan sebesar 35,25% yaitu dari Rp257.930 juta pada tahu 2012 meningkat menjadi Rp348.865 juta.
Placements with Bank Indonesia and other Banks consists of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI) and Call Money. Throughout 2013, placements with BI and Other Banks increased by 35.25% from Rp257,930 million in 2012 or grew to Rp348,865 million.
ASET TETAP
FIXED ASSETS
Bank Kesejahteraan mencatat pertumbuhan aset tetap di akhir tahun 2013 sebesar 8,71% lebih tinggi dari nilai aset tetap yang tercatat pada akhir tahun 2012. Peningkatan tersebut terkait dengan adanya penambahan inventaris atas jaringan kantor cabang dalam rangka memperluas kegiatan operasional selama tahun 2013.
Bank Kesejahteraan recorded fixed asets growth as end of 2013 by 8.17% or higher from fixed assets realization as end of 2012. The growth was related with additional inventory on branch office network to expand operational activity in 2013.
KEWAJIBAN
LIABILITIES
Pertumbuhan aset Bank Kesejahteraan selama tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 1,93% lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar Rp3.084.472 juta menjadi Rp3.024.921 juta pada akhir tahun 2013. Penurunan tersebut berasal dari turunnya dana pihak ketiga sebesar 2,12% dan turunnya simpanan dari bank lain sebesar 14,75%.
Bank Kesejahteraan’s assets growth in 2013 booked a decrease by 1.93%, lower from previous period of Rp3,084,472 million to Rp3,024,921 million as end of 2013. The decrease was took place on decreasing third party fund by 2.12% and savings with other banks by 14.75%.
Ringkasan Perkembangan Kewajiban Periode 2009-2013 KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah)
2013
2012
Kewajiban Segera
797
1.079
Dana Pihak Ketiga
2.447.827 228.000
Simpanan dari Bank Lain Pinjaman yang Diterima Pinjaman Subordinasi
196
Perubahan (2013: 2012) (%)
2011
2010
2009
(26,13)
923
1.108
2.500.845
(2,12)
2.155.115
1.707.882
267.439
(14,75)
113.399
135.479
15
91
(83,52)
276
1.191
14.000
14.000
-
14.000
-
Pinjaman Lain-Lain
23.199
21.951
5,68
22.082
16.205
Jumlah Kewajiban
2.720.961
2.810.009
3,17
2.311.904
1.866.198
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
947
Liabilities immediately payable
1.303.158 Deposits from Customers 30.049 Deposits from other banks 2.942 Borrowings -
Subordinated Loans
22.583 Other Liabilities 1.365.468 Total Liabilities
DANA PIHAK KETIGA
THIRD PARTY FUND
DPK merupakan dana yang dihimpun dari pihak ketiga dalam bentuk giro, tabungan dan deposito yang ditempatkan di Bank Kesejahteraan dari nasabah. Seluruh dana yang ditempatkan tersebut adalah dalam bentuk Rupiah antara lain terdiri dari giro, tabungan, dan deposito berjangka. Dana pihak ketiga merupakan salah satu kontribusi pendanaan yang terbesar dari total kewajiban yang dimiliki Bank Kesejahteraan yakni sekitar 90% dari jumlah kewajiban di akhir tahun 2013.
Third Party fund refers to collected fund from third party in form of current accounts, savings and time deposits placed in Bank Kesejahteraan from the customers. Every deposited fund is in Rupiah comprising of current accounts, savings and time deposits. Third Party Fund is one of largest funding contribution from total liabilities of Bank Kesejahteraan which was 90% from total liabilities as end of 2013.
Selama tahun 2013, Dana Pihak Ketiga mengalami penurunan sebesar 2,12% dari total dana pihak ketiga di akhir tahun 2012 sebesar Rp2.500.845 juta menjadi Rp2.447.827 juta pada akhir tahun 2013. Deposito berjangka merupakan kontribusi terbesar dalam dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Bank Kesejahteraan sebesar 91,52%.
Throughout 2013, Third Party Fund booked 2.12% decrease from total Third Party Fund as end of 2012 which arrived at Rp2,500,845 million to Rp2,447,827 million as end of 2013. Time deposit realized largest contribution from Third Party Fund collected by Bank Kesejahteraan which was 91.52%.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
197
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE
Produk dana pihak ketiga yang terdapat di Bank Kesejahteraan adalah sebagai berikut:
198
Third Party Fund product with Bank kesejahteraan, among others:
GIRO
CURRENT ACCOUNTS
Penghimpunan dana masyarakat yang berasal dari Giro sampai dengan akhir Desember 2012 adalah sebesar Rp18.054 juta. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 18,35% dari saldo Giro yang tercatat di akhir tahun 2012 sebesar Rp22.112 juta.
Public fund collection from Current Accounts as of December 2012 amounted to Rp18,054 million. The amount declined by 18.35% from current accoutns balance posted as end of 2012 which was Rp22,112 million.
TABUNGAN
SAVINGS
Merupakan sejumlah dana yang ditempatkan oleh nasabah di Bank Kesejahteraan yang terdiri dari Tabungan Mesra, Tabungan Koperasi, Tabungan Pintar, Tabungan Pilar dan Tabunganku. Selama tahun 2013, Bank Kesejahteraan berhasil menghimpun dana tabungan sebesar Rp189.555 juta. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 4,57% dari saldo Tabungan yang berhasil dihimpun Bank Kesejahteraan pada akhir tahun 2012 sebesar Rp181.269 juta.
Refers to amount of fund deposited by the customers with Bank Kesejahteraan comprising of Mesra Saving, Koperasi Saving, Pintar Saving, Pilar Saving and TabunganKu. Throughout 2013, Bank Kesejahteraan succeeded in collecting savings fund amounted to Rp189,555 million. The amount grew by 4.57% from balance of Savings collected by Bank Keejahteraan as end of 2012 which arrived at Rp191,369 million.
Meningkatnya saldo tabungan ini sangat dipengaruhi oleh promosi yang gencar dilakukan khususnya dalam program BKE Boom yang berlangsung sepanjang tahun 2013 dan semakin beragam serta berkembangnya fitur-fitur produk tabungan yang menarik masyarakat untuk menabung di Bank Kesejahteraan.
Increasing savings balance was highly encouraged by intensive promotion carried especially through BKE Boom held along 2013 and more varied and grown savings product featurs which attracted the society to deposit in Bank Kesejahteraan.
Di masa mendatang, Bank Kesejahteraan akan tetap mengupayakan pertumbuhan penghimpunan dana yang berbasis biaya murah melalui pengembangan fitur dan peningkatan program pemasaran yang lebih optimal dan intensif pada setiap produk Tabungan demi memperkuat pertumbuhan dana ritel Bank Kesejahteraan.
In years to come, Bank Kesejahteraan will continuously seek to grow low-cost fund funding collection through feature development and more optimum and intensive marketing program enhancement for every Saving product to boost retail fund growth in Bank Kesejahteraan.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
DEPOSITO
TIME DEPOSIT
Sampai dengan akhir tahun 2013, pencapaian penghimpunan dana deposito yang dikelola Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp2.240.218 juta. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 2,49% dari nilai deposito yang berhasil dihimpun pada akhir tahun 2012. Penurunan tersebut semata-mata menyesuaikan kebutuhan landing Bank Kesejahteraan.
As end of 2013, realization of time deposit fund collection managed by Bank Kesejahteraan amounted to Rp2,240,218 million. The amount decreased by 2.49% from time deposit value collected as end of 2012. The decrease was due to adjustement with Bank Kesejahteraan’s lending demand.
SIMPANAN DARI BANK LAIN
DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Kemudahan pelaksanaan transfer dana atau penyelesaian transfer dapat dilakukan melalui penempatan dana pada beberapa bank lain yang dicatat sebagai giro pada bank lain. Demikian pula yang terjadi dari bank lain yang menempatkan dananya di Bank Kesejahteraan untuk memperoleh kemudahan penyelesaian transaksi yang akan dicatat sebagai Simpanan dari Bank Lain, sebagai salah satu komponen dari kewajiban.
Fund transfer or transfer settlement practice convenient is carried by placing fund in several banks posted as current accounts with other banks. So does with other banks who placed fund with Bank Kesejahteraan to acquire transaction convenient which will posted as Deposits from Other Banks as one of liabilities component.
Sampai dengan akhir tahun 2013, saldo Simpanan dari Bank Lain yang tercatat di Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp228.000 juta. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 14,75% dari saldo Simpanan dari Bank Lain yang tercatat di akhir tahun 2012.
As end off 2013, balance of Deposits from Other Banks posted in Bank Kesejahteraan amounted to Rp228,000 million. The amount decreased by 14.75% from balance of Deposits from Other Banks booked as end of 2012.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
199
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE
200
PINJAMAN YANG DITERIMA
BORROWINGS
Pinjaman yang diterima oleh Bank Kesejahteraan sebagai dukungan dana dari Bank Indonesia berupa Kredit Likuiditas Bank Indonesia untuk pembiayaan kredit Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSS)dengan bunga sekitar 3%-9% per tahun. Selain itu, pinjaman yang diterima oleh Bank Kesejahteraan termasuk di dalamnya adalah Rekening Dana Investasi (RDI) yang merupakan pinjaman yang disediakan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk pembiayaan Program Perumahan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Rumah Sangat Sederhana (RSS) dan Rumah Sederhana (RS). Pinjaman tersebut disalurkanmelaluiPT.Bank Tabungan Negara (Persero) dengan biaya administrasi sekitar 2%-3% per tahun atas pinjaman yang telah ditarik.
Borrowings of Bank Kesejahteraan as fund assistance from Bank Indoensia in form of Bank Indonesia Liquidity Loan to fund “Rumah Sederhana (RS)” and “Rumah Sangat Sederhana (RSS)” with interest rate at 3%-9% per annum. Moreover, Borrowings of Bank Kesejahteraan was including Investment Fund Accounts as a lending grom Governtment of Republic Indonesia to finance housing program, Mortgage of Rumah Sangat Sederhana (RSS) and Rumah Sederhana (RS). The lending was disbursed through PT Bank Tabungan Negara (Persero) with administration fee at 2%-3% per annum for withdrawed lending.
Sampai dengan akhir tahun 2013, jumlah pinjaman yang diterima tercatat sebesar Rp15 juta yang menunjukkan penurunan sebesar 83,52% dari jumlah pinjaman yang diterima pada akhir tahun 2012. Penurunan tersebut disebabkan karena adanya transaksi pelunasan atas fasilitas pinjaman tersebut.
As end of 2013, total received Borrowings posted amounted to Rp15 million which indicate 83.52% decrease from Borrowings as end of 2012. The decrease was due to transaction settlement of the Borrowings facility.
PINJAMAN SUBORDINASI
SUBORDINATED LOAN
Dalam rangka memperkuat permodalan pada Bank Kesejahteraan serta untuk mendorong pengembangan usaha dan kemampuan bersaing dalam menjalankan aktivitas bisnis bank yang perlu diimbangi dengan kondisi permodalan yang sehat, maka Bank Kesejahteraan menerima pinjaman subordinasi dari Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) sebesar Rp14 milyar sesuai dengan perjanjiannya dengan bank No.1011/B-1/IX/2011 dan No.23/2011/PER tanggal 26 September 2011. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama 5 (lima) tahun dengan tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun.
To strengthen Bank Kesejahteraan’s equity and encourage business development and competitive advantage in carrying the bank’s business activity which needs to be aligned with sound capital condition, Bank Kesejahteraan received subordinated loan from Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) amounted to Rp14 billion pursuant to commitment with the Bank No.1011/B-1/IX/2011 and No.23/2011/PER dated September 26th, 2011. The loan holds maturity for 5 (five) years and interest rate at 12% per annum.
Penerbitan pinjaman subordinasi tersebut diperuntukkan sebagai modal pelengkap (tier II capital) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan dana yang diperoleh telah dimanfaatkan untuk mendukung ekspansi kredit sesuai dengan prinsip-prinsip kehati-hatian.
Subordianted loan issuance is dedicated as Tier II Capital based on Bank Indonesia regulation and fund acquired and has been realized to support loan expansion based on prudent principle.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
EKUITAS
EQUITY
Ringkasan Perkembangan Ekuitas Periode 2009-2013 KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah) Modal Disetor Tambahan Modal Disetor
2013
2012
197.365
166.209
Perubahan (2013: 2012) (%)
2011
2010
2009
18,74
138.653
127.647
118.305
Share Capital
22.566
26.103
13,55
23.464
24.330
10.489 Additional Paid-in Capital
Kerugian yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual
-41
-170
75,88
-76
-
- Unrealized losses on available-for-sale marketbale securities
Saldo Laba yang Telah Ditentukan Penggunaannya
35.193
32.450
8,45
27.557
24.356
22.909 Appropriated Retained Earnings
Saldo Laba Jumlah Ekuitas
48.878
49.871
1,99
44.724
34.742
21.322
303.961
274.463
10,75
234.322
211.076
173.025
Pada akhir tahun 2013, total ekuitas yang tercatat pada Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp303.961 juta. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 10,75% dari total ekuitas pada akhir tahun 2012. Peningkatan tersebut bersumber dari peningkatan saldo laba sebesar 1,99% dari Rp49.871 juta di tahun 2012 menjadi Rp48.878 juta di tahun 2013 dan penambahan modal disetor yang berasal dari dividen saham sebesar Rp27.618 juta. Dividen persaham untuk laba bersih tahun buku 2011 dan 2012 adalah 2.650,- per lembar saham dan Rp2.700,- per lembar saham.
Retained Earnings Total Equity
As end of 2013, total equity posted at Bank Kesejahteraan amounted to Rp303,961 million. The amount grew by 10.75% from total equity as end of 2012. The hike took place on increase in retained earnings of 1.99% from Rp49,871 million in 2012 to Rp48,878 million in 2013 and additional paid-in capital from shares dividend amounted to Rp27,618 million. Dividend per shares for net income fiscal year 2011 and 2012 was 2,650 per shares and Rp2,700 per shares.
KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL
CAPITAL STRUCTURE POLICY
peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, Bank Kesejahteraan memiliki kebijakan untuk menjaga struktur modal yang mampu mengantisipasi seluruh risikorisiko utama yang terjadi di dalam pengelolaan bank. Risikorisiko utama dimaksud adalah risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional. Perhitungan risiko operasional untuk biaya modal ditetapkan sebesar 15% dari rata-rata pendapatan bruto tahunan selama 3 tahun terakhir.
Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24th, 2008. To fulfill the requirement, Bank Kesejahteraan has a policy to maintain capital structure which will anticipate every key risks occur in the Bank’s management. The key risks comprises of market risk, credit risk and operational risk. Operational risk calculation for capital expense is stipulated at 15% from annual gross revenue average during the last 3 years.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
201
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE
202
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, modal bank terdiri atas:
Pursuant to the Bank Indonesia Regulation, the bank’s capital comprises of:
1. Modal Inti
Core Capital
Merupakan modal bank yang terdiri dari modal saham yang disetor, agio saham, cadangan umum, laba ditahan, laba tahun berjalan, dana setoran modal, pendapatan komprehensif lainnya dan selisih yang terjadi antara laporan keuangan. Modal Inti Bank Kesejahteraan di tahun 2013 mencapai Rp260.290 juta naik sebesar 8,09% dari posisi Rp240.814 juta ditahun sebelumnya, karena adanya tambahan modal dari dividen saham tahun buku 2012 dan tambahan modal dari pemegang saham.
Refers to the bank’s capital consists of paid-in shares capital, shares agio, general reserves, retained earnings, income for the year, capital deposit fund, other comprehensive income and difference with the financial statements. Bank Kesejahteraan Core Capital in2013 reached to Rp260,290 million, grew by 8.09% from position of Rp240,814 million in prior years, due to additional capital from shares dividend for fiscal year 2012 and additional capital for the shareholders.
2. Modal Pelengkap (maksimum 100% dari modal inti)
Supplementary Capital (maximum 100% from Core Capital)
Modal pelengkap mengacu pada modal bank yang terdiri dari: penyisihan penilaian kembali aktiva tetap, penyisihan umum untuk provisi penghapusan aktiva produktif, pinjaman sub-ordinasi, dan kenaikan nilai instrumen keuangan yang tersedia untuk dijual. Total modal pelengkap Bank Kesejahteraan di tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 7,21% dari Rp34.511 juta di tahun 2012 menjadi Rp32.024 juta di tahun 2013.
Supplementary Capital is referring to the bank’s capital comprising of: allowance for fixed assets revaluation, subordinated loan and increase in value of financial instruments available for sale. Total supplementary capital of Bank Kesejahteraan in 2013 decreased by 7.21% from Rp34,511 million in 2012 to Rp32,024 million in 2013.
3. Modal Pelengkap Tambahan
Additional Supplementary Capital
Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar. Bank kesejahteraan tidak memiliki modal tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar.
Additional Supplementary Capital allocated to anticipate Market Risk. Bank Kesejahteraan does not have additional capital allocated to anticipate market risk.
Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal dan kreditur. Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal sepanjang tahun.
The Bank’s policy is to maintain storng capital to preserve investor and creditor trusts. The Bank has complied with every capital requirement stipulated by external parties along the year.
Bank menggunakan rasio modal yang diwajibkan regulator untuk memantau modal. Pendekatan BI untuk pengukuran ini terutama berdasarkan pemantauan terhadap kecukupan modal minimal 8%.
The Bank used capital ratio required by the regulator to monitor the equity. BI approach for the calculation is mainly based on monitoring of minimum capital adequacy ratio at 8%.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
LAPORAN LABA RUGI
INCOME LOSS STATEMENT
Pada akhir tahun 2013, Bank Kesejahteraan berhasil membukukan laba bersih (setelah pajak) sebesar Rp48.878 juta turun sebesar 0,60% dari perolehan laba bersih (setelah pajak) pada akhir tahun 2012. Hal ini diakibatkan karena adanya peningkatan cost of fund akibat naiknya BI rate dari 5,75% menjadi 7,50%.
At the end of 2013, Bank Kesejahteraan succeeded in booking net income (after tax) amounted to Rp48,878 million or decreased by 0.60% from net income (after tax) realization as end of 2012. This was due to increasing cost of fund due to higher BI Rate from 5.75% to 7.50%.
Laporan Laba Rugi KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah)
2013
Perubahan (2013: 2012) (%)
2012
2011
2010
2009
Pendapatan Bunga
368.356
375.568
(1,92)
343.766
283.805
232.425
Interest Income
Dikurangi: Beban Bunga
195.634
201.912
(3,11)
203.282
163.420
154.402
Interest Expense
Pendapatan Bunga Bersih
172.722
173.656
(0,54)
140.484
120.385
78.023
Net Interest Income
Pendapatan OperasionalLainnya
1.385
2.039
(32,07)
1.958
1.209
995
Other Operating Income
107.980
109.682
(1,55)
82.924
74.227
48.610
Other Operating Expense
66.127
66.013
0,17
59.517
47.367
30.408
Operational Income
394
13
2.930,77
-206
-251
-189
Non-Operating Income
Laba Sebelum Pajak
65.733
66.026
(0,44)
59.312
47.117
30.218
Income Before Tax
Beban Pajak
16.855
16.851
0,02
15.207
12.398
8.896
Tax
Laba Bersih
48.878
49.175
(0,60)
44.104
34.718
21.323
Net Income
Dikurangi: Beban Operasional Pendapatan Operasional Pendapatan/(Beban) Non Operasional
PENDAPATAN BUNGA
INTEREST INCOME
Hingga akhir tahun 2013, Bank Kesejahteraan berhasil membukukan pendapatan bunga sebesar Rp368.356 juta yang menunjukkan penurunan pendapatan bunga sebesar 1,92% dari perolehan pendapatan bunga tahun sebelumnya. Dari total pendapatan bunga tersebut, sebesar Rp345.941 juta atau sebesar 93,91% merupakan kontribusi dari pendapatan bunga pinjaman.
As end of 2013, Bank Kesejahteraan booked interest income amounted to Rp368,356 million or indicated interest income growth by 1.92% from interest income realization in previous year. From total interest income, Rp345,941 million or 93.91% was contributed from loan interest income.
Pada tahun 2013 Bank kesejahteraan menurunkan base lending rate untuk pinjaman, hal ini berdampak pada perolehan pendapatan bunga di tahun 2013. Penurunan base lending rate ini merupakan salah satu strategi untuk semakin meningkatkan customer base Bank Kesejahteraan.
In 2013, Bank Kesejahteraan implemented lower base lending rate for loan/lending, this affected the realization of interest income in 2013. Decreasing base lendign rate is one of strategies to increase Bank Kesejahteraan’s customer base.
Pendapatan Bunga KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah) Kredit Penempatan pada BI dan Efek-Efek Giro pada Bank Lain dan Penempatan pada Bank Lain Jumlah Pendapatan Bunga
2013
2012
Perubahan (2013: 2012) (%)
345.941
357.494
(3,23)
Loans
18.841
15.114
24,66
Placement with BI and Marketable Securities
3.574
2.960
20,74
Current Accounts with Other Banks and Placement with Other Banks
368.356
375.568
(1,92)
Total
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
203
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE
204
Pendapatan Bunga Dari Kredit
Interest Income From Loan
Sebagai bank yang fokus dalam memberikan layanan kepada pangsa pasar utamanya yakni kepada koperasi Pegawai Negeri Sipil, penyaluran kredit yang diberikan mayoritas adalah hasil kontribusi dari kredit kepada koperasi. Tingkat suku bunga rata-rata kredit koperasi telah menunjukkan penurunan dari 17,08% pada akhir tahun 2012 menjadi 15,76% pada akhir tahun 2013. Di samping itu, penurunan suku bunga kredit juga dimaksudkan sebagai salah satu stimulus pasar guna menarik nasabah dalam melakukan transaksi pembiayaan pada Bank Kesejahteraan.
A a bank which is focused in providing servie to primary market share of Civil Servants Cooperatives, loan disbursement was majority as the contribution or gain from lending to the cooperatives. Average cooperatives loan interest rate has delivered decrease from 17.08% as end of 2012 to 15.76% as end of 2013. Moreover, decreasing interest rate was also intended as on of market stimulus to attract the customers in performing lending transaction in Bank Kesejahteraan.
Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan tersebut memberikan kontribusi terbesar dari total pendapatan bunga yakni sebesar 93,91%.
Interest Income from disbursed loan provided largest contribution from total interest income which was at 93.91%.
Pendapatan Bunga dari Penempatan Pada Bank Indonesia dan Efek-Efek
Intrest Income from Placement with Bank Indonesia and Securities
Selain memperoleh pendapatan bunga yang bersumber dari hasil penyaluran kredit, Bank Kesejahteraan juga memperoleh pendapatan bunga yang bersumber dari penempatan pada Bank Indonesia dan efek-efek selama periode tertentu. Pendapatan bunga dari penempatan pada Bank Indonesia dan efek-efek ini memberikan kontribusi terhadap jumlah pendapatan bunga sebesar 5,11% pada pada tahun 2013.
Besides acquiring interest Income from lending, Bank Kesejahteraan also acquired interest rate from placement with Bank Indonesia and securities under certain period. Interest Income from Placement with Bank Indonesia and securities provided 5.11% contribution form total interest income realization in 2013.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Pendapatan Bunga dari Giro Pada Bank Lain dan Penempatan Pada Bank Lain
Interest Income form Current Accounts with Other Banks and Placements with Other Banks
Penempatan giro pada bank lain yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan selain bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam penyelesaian transaksi antara lokal, penempatan dana tersebut juga memberikan kontribusi pada pendapatan bunga yang tercatat pada Bank Kesejahteraan. Demikian halnya dengan penempatan pada bank lain sebagai penyeimbang dari alokasi kelebihan dana yang juga memberikan kontribusi pada total pendapatan bunga. Selama tahun 2013, penempatan giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain memberikan kontribusi terhadap total pendapatan bunga sebesar 0,97% pada tahun 2013.
Current Accounts placements with other banks carried by Bank Kesejahteraan besides aiming to provide convenient on transaction settlement between local, the fund placement also provided contribution to interest income realization posted in Bank Kesejahteraan. So does the placemens with other banks as the counterparty of outstanding allocation which also contributed on total interest income. Throughout 2013, current accounts placements with other bansk and placements with other banks contributed 0.97% on total interest income realization in 2013.
BEBAN BUNGA
INTEREST EXPENSE
Selama tahun 2013, beban bunga yang tercatat pada Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp195.634 juta. Jumlah tersebut lebih rendah sebesar 3,11% dibandingkan dengan beban bunga pada akhir tahun 2012. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya beban bunga deposito.
Throughout 2013, interest expense posted in Bank Kesejahteraan amounted to Rp195,634 million. The amount was 3.11% lower from interest income as end of 2012. The decrease was mainly due to decreasing time deposit interest rate.
Beban Bunga KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah)
2013
Perubahan (2013: 2012) (%)
2012
Beban Bunga: - Deposito Berjangka
Interest Expense 176.418
182.988
(3,59)
- Tabungan
7.427
7.281
2,01
- Call Money
4.346
2.129
104,13
610
585
4,27
- Giro - Pinjaman Subordinasi
Time Deposits Savings Deposits Call Money Current Accounts
1.680
1.686
(0,36)
- Pinjaman yang Diterima
1
10
(90,00)
Subordinated Loans
- Efek-Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
-
-
-
Securities Sold with Agreement to Repurchase
-
2.388
-
Marketing Fund
4.679
4.647
0,69
453
198
128,79
195.634
201.912
(3,11)
Borrowings
Lain-Lain: - Pemasaran Dana - Premi Penjaminan Simpanan - Lain-Lain Total
Premium of Deposit Guarantee Others Total
Beban Bunga dari Deposito Berjangka
Interest Expense from Time Deposit
Beban bunga yang tercatat pada Bank Kesejahteraan sebagian besar bersumber dari deposito berjangka yang memberikan kontribusi sebesar 82,33% dari total kewajiban bank. Sebagai dampaknya, beban bunga deposito berjangka merupakan jumlah beban bunga terbesar yakni sebesar 90,18% dari jumlah beban bunga di akhir tahun 2013.
Interest expense posted in Bank Kesejahteraan was mostly acquired from time deposit with 82.33% contribution from total bank’s liabilities. As the impact, time deposit interest expense constitutes largest interest expense which was 90.18% from total interest expense realization in 2013.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
205
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE
Selama tahun 2013, beban bunga deposito berjangka mengalami penurunan sebesar 3,59% lebih rendah dibandingkan dengan beban bunga yang dibayar pada tahun 2012. Hal tersebut sejalan dengan adanya penurunan cost of fund selama tahun 2013 dengan tingkat bunga rata-rata per tahun mengalami penurunan dari 8,86% pada akhir tahun 2012 menjadi10,41.% pada akhir tahun 2013.
Throughout 2013, time deposit interest expense decreased by 3.59% from interest expense paid in 2012. This was in accordance with decreasing cost of fund along 2013 with annual interest reate per annum declining from 8.86% at the end of 2012 to 10.41% as end of 2013.
Tingkat Suku Bunga Rata-Rata Deposito Berjangka 2013
2012
KETERANGAN Dalam persentase Rata-rata Tingkat Suku Bunga:
Average Interest Rate:
1 bulan
6,00
7,50
1 month
3 bulan
6,25
7,50
3 months
6 bulan
7,00
7,75
6 months
12 bulan
7,00
7,75
12 months
Beban Bunga dari Tabungan dan Giro Beban bunga dari tabungan dan giro yang tercatat hingga akhir tahun 2013 masing-masing adalah sebesar Rp7.427 juta dan Rp610 juta. Jumlah beban bunga dari tabungan tersebut mengalami peningkatan sebesar 2,01% seiring dengan peningkatan perolehan tabungan di akhir tahun 2013 yang meningkat sebesar 4,57%.
206
Interest Expense from Savings and Current Accounts Interest expense from savings and current accounts posted as end of 2013 was each at Rp7,427 million and Rp610 million. Total interest expense from savings grew by 2.01% in line with increasing savings realization at the end of 2013 which increased by 4.57%.
Sedangkan jumlah beban bunga dari giro pada akhir tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 4,27% dari beban giro akhir tahun 2012.
Thus, total interest expense from current accounts at the end of 2013 decreased by 4.27% from current accounts expense as end of 2012.
Beban Bunga dari Pinjaman Subordinasi
Interest Expense from Subordinated Loan
Berdasarkan perjanjian Pinjaman Subordinasi antara Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dengan Bank Kesejahteraan sesuai perjanjian No. 1011/B-1/IX/2011; No. 23/2011/PER tanggal 26 September 2011 dan Addendum Perjanjian Pinjaman Subordinasi No. 241/D-IV/VI/2012; No. 07/2012/PER tanggal 21 Juni 201 Bank menrima pinjaman subordinasi sebesar Rp14 milyar dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun. Dan dalam jangka waktu selama 6 (enam) tahun atau berakhir pada tanggal 26 September 2017.
Pursuant to Subordinated Loan commitment between Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) and Bank Kesejahteraan based on agreement No. 1011/B-1/IX/2011; No. 23/2011/PER dated September 26th, 2011 and Addendum of Subordianted Loan No. 241/D-IV/VI/2012; No. 07/2012/ PER dated June 21st, 2012, the Bank received subordinated loan amounted to Rp14 billion with interest rate at 12% per annum. And, under 6 (six) years maturity or will be ended on September 26th, 2017.
Beban bunga dari pinjaman subordinasi yang tercatat pada akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp1.680 juta dengan kontribusi sebesar 0,86% dari total beban bunga bank.
Interest Expense from subordinated loan posted as end of 2013 was in amount of Rp1,680 million with 0.86% contribution from total bank’s interest income.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Beban Bunga dari Pinjaman yang Diterima
Interest Expense from Borrowings
Beban bunga yang berasal dari pinjaman yang diterima menunjukan penurunan dari Rp10 juta pada akhir tahun 2012 menjadi Rp1 juta di akhir tahun 2013. Penurunan tersebut terkait dengan penurunan pinjaman yang diterima oleh Bank Kesejahteraan atas pelunasan fasilitas pinjaman yang diterima dari KLBI (Kredit Likuiditas Bank Indonesia) maupun RDI (Rekening Dana Investasi). Pinjaman yang diterima merupakan dana subsidi baik dari Bank Indonesia maupun dari Pemerintah Republik Indonesia terkait dalam mendukung kebutuhan pembiayaan perumahan Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSS).
Interest expense from borrowings booked a decrease from Rp10 million as end of 2012 to Rp1 million as end of 2013. The decrease was related with declining Borrowings of Bank Kesejahteraan on Lending Facility settlement from KLBI (Bank Indonesia Liquidity Loan) or RDI (Investment Fund Account). The Borrowings are subsidized funds both from Bank Indonesia and Government of Republic of Indonesia relate with an effort to support Rumah Sederhana (RS) and Rumah Sangat Sederhana (RSS) mortgage lending demand.
Beban Bunga dari Lain-Lain
Interest Expese from Others
Beban bunga dari lain-lain merupakan beban bunga yang berasal baik dari premi penjaminan simpanan, maupun lain-lain (premi asuransi penabung). Hingga akhir tahun 2013, beban bunga dari lain-lain yang tercatat adalah sebesar Rp5.132 juta Rp7.233 juta yang menunjukkan penurunan sebesar 29,05% dari beban bunga akhir tahun 2012. Penurunan tersebut seiring dengan kebijakan manajemen untuk mengurangi beban atas pemasaran dana dalam upaya memperoleh simpanan nasabah.
Interest Expense from Others refers to interest expense both from Premium of deposit guarantee, or others (Premium of depositor guarantee). As end of 2013, interest expense from others posted at Rp5,132 million, Rp7,233 million or decreased by 29.05% from interest expense in 2012. The decrease was in line with the management’s policy to reduce expense on fund marketing to acquired customers’ savings.
PENDAPATAN BUNGA BERSIH
NET- INTEREST INCOME
Hingga akhir tahun 2012, Bank Kesejahteraan berhasil mencatat pendapatan bunga bersih sebesar Rp172.722 juta. Jumlah tersebut menunjukkan penurunan sebesar 0,54% dari pendapatan bunga bersih yang berhasil diperoleh pada akhir tahun 2012. Penurunan tersebut dikarenakan turunnya pendapatan bunga Bank.
As end of 2013, Bank Kesejahteraan succeeded in booking net interest income to Rp172,722 million. The amount delivered a decrease by 0.54% from Net interest income realization as end of 2012. The decrease was due to decrease in the Bank’s interest income.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
207
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
OTHER OPERATING INCOMES
Selama akhir tahun 2013, pendapatan operasional lainnya mengalami peningkatan sebesar 63,23% dibandingkan pendapatan operasional lainnya yang tercatat pada akhir tahun 2012. Salah satu kontributor peningkatan pendapatan operasional lainnya adalah meningkatnya pendapatan kredit kredit yang telah dihapus buku sebesar 560,50% menjadi sebesar Rp1.103 juta dari angka sebesar Rp167 juta di tahun 2012 sebagai hasil pelaksanaan program intensifikasi penyelesaian kredit bermasalah. Selain itu Bank Kesejahteraan juga berhasil membukukan keuntungan dari pendapatan provisi dan komisi sebesar Rp123 juta.
As end of 2013, other operating income increased by 63.23% form other operating incomes posted as end of 2012. One of the other operating incomes growth contributors was increase in write-off loan income by 560.50% to Rp1,103 million from amount of Rp167 million in 2012 as the result of Non-Performing Loan settlement intensification program implementation. Moreover, Bank Kesejaheraan also booked income from provision and fee income amounted to Rp123 million.
Sedangkan pendapatan lain-lain yang terdiri dari pendapatan transaksi ATM, pendapatan pemeliharaan rekening, pendapatan denda dan lain-lain diakhir tahun 2013 mencapai Rp736 juta.
While, other incomes comprised of ATM transaction income, account maintenance income and penalty and other incomes which as end of 2013 reached to Rp736 million.
Pendapatan Operasional Lainnya KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah)
Perubahan (2013: 2012) (%)
2012
Pendapatan Kembali Kredit yang Telah Dihapusbukukan
1.103
167
Collection of Loans Previously Written-Off
Pendapatan Provisi dan Komisi Selain dari Kredit yang Diberikan
123
130
Fees and Commisions Other than from Loans
Keuntungan atas Penjualan Efek-Efek
-
-
Gain on Sale of Marketable Securities
Pemulihan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
-
-
Reversal of Estimated Losses on Commitments and Contingencies
735
905
1.962
1.202
Lain-Lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
208
2013
Others Total Other Operating Income
BEBAN OPERASIONAL LAIN
OTHER OPERATING EXPENSES
Beban operasional lain yang terdiri dari beban tenaga kerja, beban administrasi dan umum, dan lain-lain di tahun 2013 meningkat 8,78% menjadi sebesar Rp109.425 juta dari nilai sebesar Rp100.596 juta di tahun 2012. Salah satu kontributor peningkatan beban operasional adalah peningkatan beban administrasi dan umum sebesar 12,78% dan peningkatan beban personalia yang termasuk kenaikan beban gaji dan kesejahteraan pegawai sebesar 4,40%.
Other operating expenses consisted of employee expense, general and administrative expense and others which in 2013 grew by 8.78% to Rp109,425 million from amount of Rp100,596 million in 2012. One of operating expenses growth contributor was increase in administrative and general expenses by 12.78% and increase in personnel expense including increase in employee salary and welfare expense by 4.40%.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Beban Operasional Lain KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah)
2013
2012
Perubahan (2013: 2012) (%)
Beban Administrasi dan Umum
57.060
50.592
Beban Personalia
49.480
47.396
4,40
2.886
2.607
10,70
109.425
100.596
8,78
Penyusutan Jumlah Beban Operasional
12,78
General and Administrative Personnel Depreciation Total Other Operating Expenses
Kenaikan beban umum dan administrasi sebesar 12,78% pada akhir tahun 2013 disebabkan oleh kenaikan biaya perjalanan dinas, biaya promosi dan biaya perbaikan dan pemeliharaan sebagai dampak dari adanya penambahan jaringan kantor Bank Kesejahteraan.
Increase in general and administrative expense by 12.78% as end of 2013 was triggered by Travelling expense, promotion expense and repair and maintenance expense as the impact of Bank Kesejahteraaan office network expansion.
Peningkatan beban personalia didorong oleh adanya peningkatan karyawan yang terjadi dari akhir tahun 2013 dan meningkatnya gaji pokok karyawan serta pembagian bonus pada akhir tahun 2013 yang didasarkan pada kinerja masing-masing karyawan.
Increase in personnel expense was encouraged by increasing employees took place in 2013 and appraisal of employees basic salary as well as bonus distribution as end of 2013 based on performance of each employee.
LABA OPERASIONAL
OPERATING INCOME
Secara kinerja keseluruhan menunjukkan bahwa Bank Kesejahteraan mencapai pertumbuhan laba operasional sebesar 0,17% lebih tinggi dibandingka laba operasional yang tercatat pada akhir tahun 2012. Hal ini berarti bahwa Bank Kesejahteraan berhasil menerapkan segala kebijakan dan strategi yang kami susun untuk dapat mencetak pertumbuhan bisnis yang lebih baik dari tahun ke tahun, termasuk mengurangi komposisi dana yang memiliki biaya bunga tinggi dalam tujuan untuk mencapai margin bunga bersih yang lebih tinggi.
Overall performance of the Bank indicated that Bank Kesejahteraan achieved operating income growth by 0.17% higher from operating income posted as end of 2012. This indicated that Bank Kesejahteraan succeedd in implementing every determined strategy and policy to book higher business growth within years, including reducing high interest cost fund composition to achieve higher net interest margin.
LABA BERSIH
NET INCOME
Perolehan laba bersih pada akhir tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,60% yaitu dari Rp49.175 juta pada akhir tahun 2012 menjadi sebesar Rp48.878 juta pada akhir tahun 2013. Hal ini diakibatkan karena adanya peningkatan cost of fund akibat naiknya BI rate dari 5,75% menjadi 7,50%.
Net income realization as end of 2013 decreased by 0.60% from Rp49,175 million as end of 2012 to Rp48,848 million as end of 2013. This was due to increasing cost of fund due to BI Rate increase from 5.75% to 7.50%.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
209
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
COMPREHENSIVE INCOME
Pendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak muncul setelah berlakunya PSAK No.1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan yang berlaku efektif per 1 Januari 2011. Pendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak merupakan perubahan rugu yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual selama periode 2013, 2012 dan 2011. Sehingga nilai bersih pendapatan komprehensif adalah sebesar Rp129 juta.
Other Comprehensive income-net recognized after the implementation of SFAS No. 1 (Revised 2009) regarding Financial Statemetns Presentation effective on January 1st, 2011. Other comprehensive income-net refers to shifting on unallocated budget from changing of fair value on marketable securities available for sales during the period of 2013, 2012 and 2011. Theat, net value for comprehensive income was Rp129 million.
TOTAL LABA KOMPREHENSIF
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Dengan memperhitungkan pendapatan komprehensif tersebut, maka total laba komprehensif Bank Kesejahteraan untuk tahun buku 2013 adalah sebesar Rp49.008 juta, turun 0,15% dari posisi Rp49.081 juta di tahun 2012.
By calculating the comprehensive income, total comprehensive income of Bank Kesejahteraan for fiscal year 2013 amounted to Rp49,008 million, decreased by 0.15% from position of Rp29,081 million in 2012.
RASIO KEUANGAN TERKAIT SOLVABILITAS DAN KOLEKTIBILITAS, LIKUIDITAS, DAN RENTABILITAS BANK
FINANCIAL RATION RELATED WITH SOLVABILITY AND COLLECTABILITY, LIQUIDITY AND RENTABILITY OF THE BANK
Rasio Keuangan KETERANGAN
2013
Rasio Kecukupan Modal
12,28
Rasio Kredit/ terhadap Kredit Bermasalah
1,91
Rasio Kredit terhadap Simpanan
86,30
Margin Pendapatan Bunga Bersih
7,00
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
210
2012
Dalam persentase
82,76
Imbal Hasil Rata-Rata Aktiva
2,40
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas
18,82
12,11 Capital Adequacy Ratio 1,61
Non Performing Loan
83,14 Loan to Deposit Ratio 7,24
Net Interest Margin
82,81 Operational Expenses to Operating Income Ratio 2,48
Return on Assets
21,42 Return on Equity
SOLVABILITAS DAN KOLEKTIBILITAS
SOLVABILITY AND COLLECTABILITY
Rasio Kecukupan Modal
Capital Adequacy Ratio
Pada akhir tahun 2013, rasio kecukupan modal menunjukkan peningkatan sebesar 0,17% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut seiring dengan peningkatan modal yang bersumber dari pembagian dividen saham tahun buku 2012 sebesar Rp27.618 juta, dan laba tahun 2013 sebesar Rp65.732 juta. Sesuai dengan peraturan yang ditetapkan di oleh Bank Indonesia bahwa rasio kecukupan modal minimum yang ditetapkan adalah sebesar 8%. Dengan rasio kecukupan modal Bank Kesejahteraan pada level 12,28%, struktur permodalan Bank Kesejahteraan tersebut tetap memiliki kapasitas untuk dapat mengimbangi risiko pasar dan risiko kredit dimana rasio tersebut masih lebih tinggi dibandingkan rasio kecukupan minimum yang ditetapkan oleh regulator melalui Bank Indonesia.
As end of 2013, Capital Adequacy Ratio grew by 0.17% form previous year. This was in line with increasing equity from shares dividend fiscal year 2012 amounted to Rp27,618 million and income in 2013 of Rp65,732 million. Pursuant to regulation stipulated by Bank Indonesia, minimum capital adequacy ratio is 8%. With the Capital Adequacy Ratio of Bank Kesejahteraan at 12.28% level, capital structure of Bank Kesejahteraan was on the position which enable to bank to balance market risk and credit risk whre the ratio remained higher from minimum adequacy ratio implemented by the regulator via Bank Indonesia.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Rasio Kredit Bermasalah
Non-Performing Loan Ratio
Rasio NPL di tahun 2013 Bank Kesejahteraan menunjukkan peningkatan sebesar 0,30% dari sebesar 1,61% di akhir tahun 2012 menjadi 1,91% di akhir tahun 2013. Hal tersebut dipengaruhi oleh turunnya kolektibilitas beberapa debitur akibat penyalagunaan kredit.
Bank Kesejahteraan NPL ratio in 2013 improved by 0.30% from 1.61% as end of 2012 to 1.91% as end of 2013. This was affected by decreasing collectability of several debtors due to loan abuse.
LIKUIDITAS
LIQUIDITY
Rasio Kredit terhadap Simpanan
Loan to Deposit Ratio
Rasio kredit terhadap simpanan pada tahun 2013 meningkat menjadi 86,30% dibandingkan tahun sebelumya yaitu sebesar 83,14% seiring dengan meningkatnya pertumbuhan kredit sebesar 1,61% pada akhir tahun 2013 dibandingkan tahun 2012. Sedangkan perolehan dana pihak ketiga mengalami penurunan sebesar 2,12% pada akhir tahun 2013 dibandingkan tahun 2012.
Loan to deposit ratio in 2013 was grew to 86.30% from previous year which was 83.14%. In accordance with increasing lending growth by 1.61% as end of 2013 compared with 2012. While, third party fund acquisition decreased by 2.12% as end of 2013 compared with 2012.
RENTABILITAS
RENTABILITY
Marjin Pendapatan bunga bersih pada tahun 2013 mengalami penurunan dari 7,24% pada tahun 2012 menjadi 7,00% pada tahun 2013. Penurunan tersebut dikarenakan pendapatan bunga yang menurun serta turunnya kualitas kredit.
Net Interest Margin decreased by 7.24% in 2013 from 2012, which booked at 7.00% in 2013. The decrease was due to decreasing interest income and loan quality.
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Operational Expense to Operational Income Ratio
Pada akhir tahun 2013, rasio BOPO mengalami penurunan menjadi sebesar 82,76% dari posisi tahun 2012 yang sebesar 82,81%. Penurunan tersebut dikarenakan beban bunga yang menurun hingga mencapai 3,11% dari akhir tahun 2012.
As end of 2013, BOPO ratio decreased to 82.76% from position recorded in 2012 of 82.81%. The decrese was due to decreasing interest expense to 3.11% level as end of 2013.
Imbal Hasil Rata-Rata Aktiva
Return on Assets (ROA)
Imbal hasil rata-rata aktiva (ROA) pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi sebesar 2,40% dari posisi tahun 2012 yang sebesar 2,48%. Hal tersebut disebabkan penurunan pendapatan bank pada tahun 2013.
Return on Assets in 2012 decreased by 2.40% form position of 2012 which was 2.48%. this was due to decrease in the bank’s income occurred in 2013.
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas
Return on Equity (ROE)
Imbal hasil rata-rata ekuitas (ROE) pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi sebesar 18,82% dari posisi tahun 2012 yang sebesar 21,42%. Hal ini disebabkan adanya peningkatan rata-rata ekuitas sebesar 14,58%, sementara laba (setelah pajak) mengalami penurunan sebesar 0,60%.
Return on Equity in 2013 decreased to 18.82% from position of 2012 which was 21.42% This was encouraged by average equity growth by 14.58% while, net income decreased by 0.60%.
Komponen Substansial Atas Pendapatan dan Beban Lainnya Hingga akhir tahun 2013, Bank Kesejahteraan tidak memiliki transaksi substansial pada pos Pendapatan dan Beban LainLain yang berdampak tajam baik kenaikan maupun penurunan pada pencatatan Laporan Keuangan Bank Kesejahteraan.
Substantial Component of Other Incomes and Expenses As end of 2013, Bank Kesejahteraan did not have substantial transaction on Other Incomes and Expenses posts with significant impact both on increase or decrease of Bank Kesejahteraan Financial Statemetns preparation.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
211
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE
Ikatan Material yang Terkait dengan Belanja Modal
Material Commitment Related with Capital Expenditure
Sebagai komitmen dalam menyediakan dan melaksanakan pengembangan layanan Bank Kesejahteraan di masa mendatang, Bank Kesejahteraan telah menetapkan target untuk membangun jaringan kantor dan mesin ATM sebanyak 1 kantor cabang, sebagai implementasi dari rencana ekspansi Bank Kesejahteraan. Sumber pendanaan atas belanja modal dilakukan dalam mata uang Rupiah sehingga bank tidak memiliki risiko mata uang asing dalam transaksi belanja modal yang dilakukan sepanjang tahun 2013.
As a commitment in providing and developing Bank Kesejahteraan service in years to come, Bank Kesejahteraan has stipulated a target to develop office and ATM machine network comprises of 1 branch office, as the implementation of Bank Kesejahteraan expansion plan. Funding source for capital expenditure did not have foreign currency risk on capital expenditure transaction carried throughout 2013.
Seluruh penggunaan kantor/gedung/bangunan milik sendiri maupun yang disewa oleh Bank Kesejahteraan dengan yang berada di Kantor Pusat termasuk seluruh inventaris kantor yang berada di dalamnya telah diasuransikan. Bank telah mengasuransikan aset tetap (kecuali tanah) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan asuransi pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp13.044 juta. Bank Kesejahteraan telah mengasuransikan aset tetap untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Tripakarta dan PT Asuransi Jasindo. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31Desember 2013.
All of self-owned or leased office/building by Bank Kesejahteraan and with the Head Office including every office supplies has been insured . The Bank has insured fixed assets (except land) to cover loss potential for fire risk and other risk with insured value as of December 31st, 2013 amounted to Rp13,044 million. Bank Kesejahteraan has insured fixed assets to cover loss potential of fire risk with PT Asuransi Tripakarta and PT Asuransi Jasindo. The Managemetn views that the insured value has been adequate to cover loss potential for the insured assets. There was no fixed assets insured by the Bank as of December 31st, 2013.
ARUS KAS
CASH FLOWS 2013
2012
KETERANGAN
DESCRIPTION
Dalam Rp(jutaan)
212
Arus Kas dari Aktivitas Operasional
120.217
95.183
Cash Flow from Operating Activites
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
3.770
90.251
Cash Flow from Investing Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
(19.586)
(9.125)
Cash Flow from Financing Activities
Kas Bersih
104.401
176.309
Net Cash Flow
Arus Kas dari Kegiatan Operasi
Cash Flows from Operatign Activities
Di tahun 2013, total arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional adalah sebesar Rp120.217 juta terutama terkait dengan peningkatan efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
In 2013, total cash flows net from operating activity amounted to Rp120,217 million primarily related with increase in marketable securities available for sale and held to maturity.
Arus Kas untuk Kegiatan Investasi
Cash Flows from Investing Activity
Sementara arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi di tahun 2013 adalah sebesar Rp3.770 juta, terutama berasal dari penurunan efek-efek yang tersedia untuk dijual sebesar dan hasil penjualan aset tetap.
While, net cash flows form investing activity in 2013 amounted to Rp3,770 million, primarily from decrease in marketable securities available for sale and gain from fixed assets disposal.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
Cash Flows from Financing Activity
Pada tahun 2013, arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan sebesar adalah Rp19.586 juta, terutama terkait dengan pembayaran dividen tunai dan penerimaan dari pinjaman dalam rangka mendukung peningkatan kredit. Penggunaan arus kas tersebut digunakan setelah memperhitungkan perolehan arus kas bersih yang berasal dari aktivitas operasional Bank Kesejahteraan sebesar Rp120.217 juta.
In 2013, net cash flows from financing activities amounted to Rp19,586 million, primarily related with cash dividend distribution and gain from borrowings to support loan expansion. The cash flow realization was used after considering net cash flows acquisition from operational activity of Bank Kesejahteraan which amounted to Rp120,217 million.
Tingginya BI Rate pada kuartal terakhir tahun 2013 mengakibatkan kenaikan tingkat suku bunga simpanan yang mengakibatkan kebijakan manajemen untuk mengurangi sumber pendanaan yang berasal dari simpanan nasabah. Sebagai akibatnya, selama tahun 2013, arus kas bersih dari aktivitas operasional mengalami penurunan sebesar Rp71.908 juta atau menurun 40,78% dari arus kas bersih selama tahun 2013.
High BI Rate level at the last quarter of 2013 encouraged increase in saving account interest rate which led to management’s policy to reduce financing soruces from customers’ deposit. As the impact, throughout 2013, net cash flows from operating activity decreased by Rp71,908 million or 40.78% from net cash flows in 2013.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI
COMMITMENT AND CONTINGENCY
Komitmen dan kontinjensi merupakan rekening administratif yang timbul dari transaksi yang berkaitan dengan kredit. Komitmen mengacu kepada suatu ikatan atau kontrak yang berkaitan dengan penyediaan pembiayaan dari instrumen keuangan dan menyebabkan adanya pengakuan pencatatan pada aktiva dan/atau kewajiban yang dimiliki oleh bank selama periode tertentu. Kontinjensi merupakan kemungkinan atas terjadinya suatu kondisi terhadap aset dan/atau kewajiban sebagai akibat dari transaksi bank. Komitmen dan kontinjensi menunjukkan penurunan sebesar 11,55% dari tahun 2012.
Commitment and contingency refers to off-balance account from certain transaction which is related with loan. The commitment refers to a commitment or contract which is related with lending provision from financial instrument and encourage recognition on assets and/or liabilities held by the Bank during certain periods. Contingency refers to possibility of certain condition or event against assets and/ or liabilities as the impact of the bank’s transaction. Commitment and contingency booked decrease of 11.55% from 2012.
Komitmen dan Kontinjensi Tahun 2013 2013
2012
KETERANGAN
DESCRIPTION
Dalam persentase Komitmen:
Commitment
Liabilitas Komitmen
Commitment Payables
Fasilitas Kredit yang Belum Digunakan
32.750
29.611
Komitmen Bersih
32.750
29.611
Kontinjensi:
Commitments Contingencies
Tagihan Kontinjensi Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian
Unused Loans Facilities
Contingent Receivables 12.658
9.310
Bank Garansi yang Diterbitkan
30
2.450
Bank Guarantees Issued
Kontinjensi Bersih
12.628
6.860
Contingencies – net
Liabilitas Komimen dan Kontinjensi-Bersih
20.122
22.751
Commitment and Contingent Liabilities
Liabilitas Kontinjensi
Interest Receivables on non-performing loans Contingents Liabilities
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
213
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA BANK KESEJAHTERAAN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON BANK KESEJAHTERAAN’S PERFORMANCE
214
Dampak Perubahan Suku Bunga terhadap Kinerja Bank
Impact of Changing Interest Rate on the Bank’s Performance
Kondisi perekonomian moneter Indonesia pada kuartal terakhir tahun 2013 mengalami gejolak yang sangat fluktuatif sehingga mengakibatkan kenaikan BI Rate hingga mencapai tingkat 7,50%. Kenaikan yang signifikan ini mengakibatkan peningkatan tingkat suku bunga kredit dan simpanan selama tahun 2013.
Indonesian monetary economy condition at the last quarter of 2013 experienced highly fluctuative turmoil which led to BI Rate growth to 7.50% level. This significant increase affected increase in lending and saving interest rate level in 2013.
Peningkatan kisaran tingkat suku bunga simpanan lebih besar dari kisaran tingkat suku bunga pinjaman yang mengakibatkan penurunan marjin pendapatan bunga bersih selama tahun 2013. Marjin pendapatan bunga bersih menurun dari 7,24% pada tahun 2012 menjadi 7,00% pada tahun 2013. Selanjutnya, penurunan marjin pendapatan bunga bersih mengakibatkan peningkatan laba operasional Bank selama tahun 2013 tidak sebesar peningkatan yang terjadi selama tahun 2012. Dengan demikian, kondisi perekonomian moneter Indonesia mempengaruhi penentuan BI Rate yang merupakan salah satu langkah intervensi Bank Indonesia untuk menjaga kestabilan perekonomian Indonesia. BI Rate merupakan indikator penentuan kebijakan tingkat suku bunga Bank dan selanjutnya sebagai dasar penentuan langkah strategi Bank. Sebagai hasilnya, kebijakan tingkat suku bunga dan strategi Bank yang tepat berdampak pada perolehan laba operasional pada tahun yang bersangkutan.
Saving interest rate growth was higher from lending interest ate which affected decrease in Net interest margin throughout 2013. Net interest margin decreased by 7.24% in 2012 to 7.00% in 2013. Hereinafter, decrease in net interest margin brought a consequence to the Bank’s operating income in 2013 which was lower from the amount realized in 2012. Therefre, Indonesian monetary condition was affected BI Rate determination as one of Bank Indonesia’s intervention initiative to maintain Indonesian economic stability. BI Rate is a basic determination indicator for the Bank’s interest rate and also as the foundation of the Bank’s strategic initiative implementation. As a result, interest rate policyand accurate strategy of the Bank will affect operational income realization in respective year.
Kemampuan Membayar Hutang Dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
Solvability and Collectability
Sampai dengan akhir Desember 2013, Bank Kesejahteraan tidak memiliki catatan atas penggunaan hutang maupun piutang dalam kegiatan bisnis perusahaan.
As end of December 2013, Bank Kesejahteraan did not have any record on debt or receivables realization on the Company’s business activity.
Informasi Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Subsequent Material Information
Tidak ada infomasi material yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan akuntan
There was no subsequent material information after accountant reporting date.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Informasi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi Afiliasi
Material Information Containing Conflict of Interest and Affiliated Transaction
Sepanjang tahun 2013, Bank Kesejahteraan tidak memiliki transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa baik secara langsung maupun tidak langsung yang berhubungan dengan kegiatan usaha utama Bank Kesejahteraan sesuai dengan definisi transaksi terkait benturan kepentingan menurut peraturan Bapepam-LK No.IX.E.1.
Throghout 2013, Bank Kesejahteraan did not have any transaction with special related party both directly and indirectly related with the Bank’s primary business activity based on conflict of interest transaction definition based on Bapepam – LK Regulation No. IX.E.1.
Sepanjang tahun 2013 Bank Kesejahteraan memiliki transaksi berupa fasilitas pinjaman kepada karyawan tetap. Fasilitas pinjaman yang diberikan kepada karyawan digunakan dalam rangka pembelian kendaraan, atau keperluan lainnnya dengan tingkat bunga sebesar 5% dalam jangka waktu 1 sampai 5 tahun. Sedangkan untuk transaksi simpanan nasabah Bank Kesejahteraan telah membebankan biaya bunga sesuai denga ntingkat suku bunga di pasar. Dengan demikian Bank Kesejahteraan telah melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi secara wajar.
Throughout 2013, Bank Kesejahteraan had transaction as employees loan facility. The loan facility for the employees were realized to purchase vehicle or other requirements with interest rate at 5% and 1 to 5 years maturity. While, related with customers saving transaction, Bank Kesejahteraan had charged interest fee based on interest rate level applied in the market. Therefore, Bank Kesejahteraan has carried transaction with related party in fair manner.
Informasi Keuangan Luar Biasa
Extraordinary Financial Information
Laporan Keuangan Bank Kesejahteraan disusun dengan berpedoman pada prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum bagi perbankan di Indonesia yaitu atas dasar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan mengacu pada setiap Peraturan Bank Indonesia sehingga sampai dengan akhir tahun 2013, tidak terdapat catatan pada Bank Kesejahteraan atas aktivitas korporasi yang menyebabkan timbulnya informasi keuangan yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
Financial Statements of Bank Kesejahteraan is prepared in compliance with accounting principle and practice which is generally applied in Indonesian banking industry which is Statements of Financial Accounting Standard (SFAS) and referring to every Bank Indonesia Regualtion that as end of 2013,t here was no record at Bank Kesejahteraan regarding corporate action which encouraged extraordinary financial information.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
215
Laporan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Report 218 Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan Commitment of Good Corporate Governance Implementation
219 Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Policy
221 Penilaian Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Assessment
223 Apresiasi Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Appreciation For Corporate Governance Implementation
224 Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan Structure and Mechanism of Corporate Governance
224 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders
226 Dewan Komisaris Board of Commissioners
237 Komite-Komite Di Bawah Dewan Komisaris Committees Under The Board of Commissioners
248 Direksi Board of Directors
258 Komite Di Bawah Direksi Committees Under The Board of Directors
266 Fungsi Kepatuhan Compliance Function
273 Laporan Audit Intern Internal Audit Report
281 Audit Ekstern External Audit
284 Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Conflict of Interest Transaction
284 Whistleblowing System Whistleblowing System
285 Praktik Bad Corporate Governance Bad Corporate Governance Practice
286 Akses Informasi Information Access
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Laporan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Report
”Bank Kesejahteraan berkomitmen sepenuhnya untuk menjadi Bank kebanggaan yang menciptakan keberhasilan kinerja perusahaan melalui pengelolaan bisnis Bank dengan pelaksanaan tata kelola perusahaan (GCG) yang semakin baik” “Bank Kesejahteraan is fully committed to be a proud Bank who establish achievement of the company through business management based on higher Good Corporate Governance (GCG) implementation.
218
TUJUAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
COMMITMENT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION
Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) telah menjadi unsur penting bagi Bank Kesejahteraan dalam meningkatkan kinerja Bank Kesejahteraan, melindungi stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan. Hal ini sekaligus menjadi wujud kepatuhan perusahaan terhadap Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
good corporate governance has become key element in Bank Kesejahteraan in carrying every corporate action in preserving Bank Kesejahteraan’s performance growth within every years. This also becomes the realization of corporate compliance to Bank Indonesia Regulation no. 8/14/PBI/2006 dated October 5th, 2006 and Bank Indonesia circular Letter no. 9/12/DPNP dated May 30th, 2007 regarding good corporate governance Implementation on Commercial Bank.
Sebagai salah satu bank swasta nasional yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi secara nyata dan signifikan pada pertumbuhan perekonomian Indonesia, maka penerapan tata kelola yang dilakukan Bank Kesejahteraan tidak lagi sekedar aksi perusahaan dalam memenuhi ketentuan maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku, namun telah menjadi strandar etika yang berlaku bagi seluruh manajemen Bank Kesejahteraan.
As one of national private banks that is committed to provide concrete and significant contribution to Indonesian economy growth, that the governance implemented by Bank Kesejahteraan is no longer only as corporate action in complying applicable law and regulation, but also becomes ethic standard applied for every Bank Kesejahteraan’s management.
Bank Kesejahteraan melaksanakan praktik tata kelola perusahaan dengan prinsip-prinsip dasar tata kelola perusahaan yang berpedoman pada prinsip Transparansi (transparency), Akuntabilitas (accountability), Tanggung Jawab (responsibility), Independensi (independency) dan Kewajaran (fairness) melalui transformasi perbaikan pranata baik dari sisi organisasi maupun sistem pengelolaan bisnis yang handal.
Bank Kesejahteraan implements good corporate governance principles referring to the fundamental principles of Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and fairness principles throughout infrastructure improvement transformation both from reliable organizational as well as business management system.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Penerapan tata kelola perusahaan (GCG) yang baik dan berkesinambungan di lingkungan Bank Kesejahteraan memiliki tujuan, antara lain: 1. Memaksimalkan nilai Bank Kesejahteraan dengan kemampuan daya saing dalam segala lingkup bisnis dan operasionalnya sehingga dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain, terutama bagi bank-bank lain baik bagi bank yang berada dalam 1 (satu) peer-group dengan Bank Kesejahteraan maupun bank lain dalam hal penerapan praktik tata kelola perusahaan (GCG). 2. Mendorong pengelolaan Bank Kesejahteraan secara lebih profesional, efisien, dan efektif dalam memberdayakan segala sumber daya dan fungsi yang ada dari seluruh lini baik jajaran manajemen maupun setiap pegawai di lingkungan Bank Kesejahteraan. 3. Meningkatkan kesadaran setiap organ Bank Kesejahteraan dalam menjalankan tindakan bisnis yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan kepatuhan terhadap segala kebijakan dan regulasi yang berlaku dengan menyeimbangkan kesadaran adanya tanggung jawab sosial terhadap seluruh stakeholder dan lingkungan di sekitar Bank Kesejahteraan. 4. Menguatkan tingkat kepercayaan para pemegang saham, dan seluruh stakeholder terhadap kemandirian pengelolaan organisasi Bank Kesejahteraan. 5. Memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional melalui peningkatan iklim bisnis yang kondusif dan berkelanjutan.
Sustainable good corporate governance (gcg) implementation in Bank Kesejahteraan’s neighborhood holds several objectives, as follows: 1. Optimizing value of Bank Kesejahteraan through competitive advantages in every business and operational scope that able to be guidance for other companies located in 1 (one) peer-group with Bank Kesejahteraan as well as other banks regarding the good corporate governance implementation.
KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE POLICY
Pelaksanaan praktik GCG pada Bank Kesejahteraan senantiasa mengacu pada kebijakan dan ketentuan maupun peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pelaksanaan GCG maupun yang terkait dengan proses bisnis Bank Kesejahteraan. Landasan yuridis pelaksanaan GCG Bank Kesejahteraan mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia dan Pedoman GCG Perbankan Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Budaya perusahaan yang dimiliki Bank Kesejahteraan menjadi pendorong pelaksanaan benchmarking praktik GCG terhadap perusahaan besar lain yang telah sukses mengimplementasikan GCG sebagai bahan perbaikan yang ingin terus disempurnakan oleh Bank Kesejahteraan.
GCG practice implementation in Bank Kesejahteraan always refers to policy and procedures as well as regulation that regulate gcg implementation or Bank Kesejahteraan’s business process. The Bank Kesejahteraan’s gcg implementation judicial foundation refers to Bank Indonesia circular Letter and Indonesian Banking GCG guideline issued by corporate governance Policy national committee by promoting prudent principle. Corporate culture owned by Bank Kesejahteraan also becomes supporting factor of gcg practice benchmarking implementation towards other companies that have succeeded in implementing gcg as corrective material that will be refined continuously by Bank Kesejahteraan.
2. Encouraging Bank Kesejahteraan’s management in professional, efficient and effective manners in empowering every resources and function available from every organization lines both at the management or employee level in Bank Kesejahteraan’s circumstances. 3. Enhancing every Bank Kesejahteraan’s organ awareness in carrying appropriate business action referring to moral values and compliance towards every applicable law and regulation by balancing awareness on corporate social responsibility to every stakeholder and environment surrounding Bank Kesejahteraan. 4. Enhancing trust level of shareholders and stakeholder towards Bank Kesejahteraan’s organizational management independency. 5. Providing positive contribution towards national economy throughout conducive and sustainable business climate improvement.
Achievement of Bank Kesejahteraan in carrying improvement
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
219
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Keberhasilan Bank Kesejahteraan dalam melakukan penyempurnaan penerapan tata kelola Bank Kesejahteraan telah menyusun Buku Pedoman GCG berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 99/2007/SK tanggal 26 Desember 2007 yang mengacu pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
of Bank Kesejahteraan’s corporate governance is formulating GCG Manual Book referring to Board of Directors Decree No. 99/2007/SK dated December 26th, 2007 referring to Bank Indonesia Regulation no/ 8/14/PBI/2006 dated October 5th, 2006 as well as Bank Indonesia circular Letter no. 9/12/ DPNP dated May 30th, 2007 regarding Good Corporate Governance Implementation on Commercial Bank.
Dalam rangka memastikan penerapan 5 (lima) prinsip dasar GCG, Bank Kesejahteraan secara berkala melakukan penilaian sendiri (self assessment) yang meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian GCG, yaitu:
To ensure the implementation of 5 (five) GCG basic principles, Bank Kesejahteraan gradually carries self-assessment including 11 (eleven) GCG assessment indicators, among others:
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
1. Board of Commissioners duties and responsibilities implementation. 2. Board of Directors duties and responsibilities implementation. 3. Completeness and Duty Implementation of the Committees 4. Conflict of Interest Handling 5. Implementation of the Bank’s compliance function 6. Internal Audit function 7. External Audit function 8. Risk Management function including Internal Audit System 9. Fund Provision for Related Party and Large Exposures.
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite 4. 5. 6. 7. 8.
Penanganan Benturan Kepentingan Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank Fungsi Audit Intern Fungsi Audit Ekstern Fungsi Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern 9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposures) 10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan, Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance dan Pelaporan Internal 11. Rencana Strategis Bank
220
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
10. Transparency of financial and non-financial condition, good corporate governance Implementation Report and Internal Reporting 11. Bank’s Strategic Plan.
PENILAIAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE ASSESSMENT
Pada tahun 2013, Bank Kesejahteraan telah melakukan Self Assesment serta melakukan tindakan korektif yang diperlukan guna menilai efektivitas penerapan kebijakan GCG.
In 2013, Bank Kesejahteraan has carried Self-Assessment and necessary corrective action to assess GCG policy implementation effectiveness.
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG/GCG Implementation Self Assessment Report
Individual
Peringkat / Rating
Definisi Peringkat / Rating Description
2
Baik / Good
ANALISIS
ANALYSIS
Berdasarkan hasil penilaian self assessment GCG dapat disimpulkan bahwa manajemen Bank telah melakukan penerapan GCG yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip GCG dan terhadap kelemahan yang ada, secara umum kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Manajemen Bank, antara lain:
Referring to GCG self-assessment result, it can be concluded that management of the Bank has carried GCG implementation which is generally acceptable. This as indicated from adequate fulfillment of GCG principles and for every current weakness, generally less significant and able to be settled under normal action by the Bank’s management, among others:
A. Governance Structure
B. Governance Structure
Bank telah memiliki jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang memadai untuk melaksanakan fungsi pengawasan sesuai dengan kompleksitas usaha Bank. Selain itu Bank memiliki komite-komite dibawah Dewan Komisaris dengan jumlah yang memadai serta struktur organisasi dan tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang organisasi.
The Bank has adequate number of members of the Board of Commissioners and Board of Directors to implement supervisory functions in accordance with the Bank's business complexity. In addition, the Bank is also supported with several committees under the Board of Commissioners with an adequate number and organizational structure as well as clear responsibilities at every level of the organization.
Terdapat kelemahan pada governance structure, namun secara umum kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Manajemen Bank.
There are weaknesses in the governance structure, but generally less significant and can be solved under normal action by the Bank Management.
Saat ini terdapat kekosongan jabatan pada Pemimpin Divisi Audit, yang disebabkan karena pemimpin Divisi Audit sebelumnya telah habis masa kontrak pada bulan November 2013. Terhadap hal ini, Manajemen telah memiliki beberapa kandidat untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut dan akan segera ditetapkan paling lambat bulan Mei 2014.
Currently there is a vacant position at the Head of Audit Division, which is due to prior Head of Audit Division had finished his working contract in November 2013. Regarding to this issue, the management has had several candidates to fill the vacancy and will be determined no longer than May 2014.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
221
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
222
B. Governance Process
B. Governance Process
Dewan Komisaris sesuai perannya telah melaksanakan tugasnya secara independen dalam memberikan penilaian dan nasihat kepada Direksi. Disisi lain, Direksi selalu berusaha bertindak dan mengambil keputusan secara tepat serta melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai prinsip GCG, termasuk menetapkan strategi usaha disesuaikan dengan visi dan misi Bank. Selain adanya perencanaan strategis, Direksi telah menetapkan kebijakan-kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang operasional, melakukan supervisi untuk memastikan ketepatan dan kualitas serta menyetujui data keuangan yang disajikan kepada publik dan pemegang saham.
Referring to its roles, Board of Commissioners has carried its duties independently in providing assessment and advice to the Board of Directors. On the other hand, the Board of Directors are always seeking to act and make decisions appropriately and Garry out its duties and responsibilities according to the principles of Good Corporate governance, including setting business strategy tailored to the vision and mission of the Bank. In addition to the strategic planning, the Board of Directors has determined that Bank policies are located in the area of operations, supervision to ensure the accuracy and quality as well as approve the financial data presented to the public and shareholders.
Terdapat kelemahan pada governance process, namun secara umum kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Manajemen Bank, antara lain:
There are weaknesses in the governance process, but generally less significant and can be solved under normal action by the Bank Management, among others:
1. Pemantauan Divisi Audit terhadap pemenuhan tindak lanjut temuan audit internal belum dilengkapi dengan analisis terhadap tindak lanjut yang melewati target waktu yang disepakati. Untuk selanjutnya, laporan pemantauan tindaklanjut audit internal akan dilengkapi dengan analisis terhadap tindaklanjut yang melewati target waktu yang disepakati 2. Pedoman kerja Divisi Audit telah sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan SPFAIB, namun masih perlu dilakukan update terkait panduan audit intern yang berbasis risiko sesuai dengan aktifitas Bank terkini. Terhadap hal ini, Divisi Audit telah melakukan evaluasi terhadap Pedoman Audit Intern dan akan segera diselesaikan. 3. Dalam penyaluran kredit kepada KPRI, khususnya terkait dengan pelaksanaan administrasi yang baik, masih ditemukan adanya BRK dan RAT yang belum dipenuhi debitur dan telah melampaui batas waktu yang ditetapkan. Hal ini disebabkan karena masih lemahnya pemahaman debitur dan monitoring dari RM kredit, namun demikian Bank terus berupaya untuk memenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Pelaksanaan RBB belum sepenuhnya terpenuhi sesuai apa yang direncanakan, khususnya dalam penyaluran kredit. Hal ini disebabkan saat ini Bank fokus terhadap perbaikan infrastruktur tata kelola yang meliputi penyempurnaan struktur organisasi, kebijakan dan prosedur, serta perbaikan terhadap proses perkreditan.
1. Monitoring of Audit Division regarding the follow-up of internal audit findings have not been equipped with the follow-up analysis of the target under determined schedule. Thus, a follow-up monitoring of internal audit reports will be complemented with an analysis regarding follow-up of the target through an agreed time. 2. Audit Division Working Manual has comolied with the minimum standards implemented by SPFAIB, but still need to perform an update related guide risk-based internal audit in accordance with the Bank's current activities. Responding to this, the Audit Division has conducted an evaluation of the Internal Audit Manual and will be immediately resolved 3. Regarding loan disbursement to KPRI, particularly related to the implementation of good administration, RAT BRK debtor was stil found which did not comply and exceeding the determined time limit. This is due to the weakness of the understanding and monitoring of RM debtor credit, however, the Bank continues to strive to comply with prevailing regulations.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
4. RBB Implementation has not completely fulfilled as planned, especially in lending. This is due to the Bank's current focus on improving governance infrastructure which includes the improvement of the organizational structure, policies and procedures, as well as the process of credit recovery.
C. Governance Outcome
C. Governance Outcome
Hasil rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Komite telah dituangkan dalam risalah rapat yang telah ditandatangani dan didokumentasikan dengan baik. Selain itu Manajemen memiliki komitmen yang kuat untuk melakukan perbaikan atas kelemahan-kelemahan Bank yang ditemukan.
The results of Board of Commissioners, Directors and Committee meetings has been recorded on minutes of meeting as well as signed and documented appropriately. Further, the management has a firm commitment to carry improvements over the Bank weaknesses which was found.
Terdapat kelemahan pada governance outcome, namun secara umum kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Manajemen Bank, antara lain: 1. Terjadi peningkatan sanksi denda dari periode sebelumnya yang didominasi karena kesalahan LBU terkait aktivitas perkreditan. Terhadap hal tersebut telah dilakukan penyempurnaan ketentuan dan telah dilakukan perbaikan pada laporan berikutnya.
There are weaknesses in the governance outcome, but generally less significant and can be solved under normal action by the Bank Management, among others:
2. Masih terdapat temuan audit internal yang belum ditindaklanjuti oleh unit kerja, karena tingkat kepedulian karyawan terhadap budaya risiko dan budaya kerja masih kurang baik. Terhadap hal ini, Manajemen telah memasukan penyelesaian terhadap tindak lanjut audit sebagai bagian penilaian KPI unit kerja.
2. Internal audit findings which have not been followed up by a unit of work was still founded, due to the level of employee awareness of the risk culture and work culture was not optimum. Responding to this, the Management has included the completion of the follow-up audit as part of KPI for working unit assessment.
1. Increasing financial penalties from previous period dominated by mistake if LBU in relation with lending activities. Repsonding to thi, regulation refinement and improvements have been made in subsequent reports.
APRESIASI PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
APPRECIATION FOR CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION
Komitmen dan perhatian Bank Kesejahteraan dalam proses implementasi GCG pada Bank Kesejahteraan telah memperoleh pengakuan dari pihak eksternal. Hal tersebut menunjukkan wujud apresiasi dan kepercayaan masyarakat yang semakin membaik terhadap kemandirian dan keterbukaan Bank Kesejahteraan dalam pengelolaan tata kelola perusahaan untuk mengembangkan perolehan keuntungan yang member nilai tambah bagi seluruh stakeholder.
Commitment and awareness of Bank Kesejahteraan related with GCG implementation process at Bank Kesejahteraan has obtained recognition from external party. This becomes realization of higher public’s trust and appreciation towards Bank Kesejahteraan’s independency and transparency in managing good corporate governance to raise profit achievement that delivers added-value for all stakeholders.
Penghargaan bergengsi yang berhasil diraih Bank Kesejahteraan melalui keberhasilannya meraih juara II dalam Annual Report Award secara berturut-turut untuk tahun 2010 dan 2011, dan juara III dalam Annual Report Award untuk tahun 2012. Meskipun terdapat penurunan peringkat dalam Annual Report Award tahun 2012, namun Bank Kesejahteraan tetap dapat meraih keberhasilan dalam
Prestigious awards received by Bank Kesejahteraan through its success in winning 2nd rank for Private financial nonListed category at Annual Report Award event two years consecutively since 2010 and 2011 and 3rd rank on Annual Report Award for 2012. Despite slightly degradated on the Annual Report Award 2012 rank, Bank Kesejahteraan still preserved 3 (three) highest rank amid increasing number
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
223
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
224
mempertahankan dalam posisi 3 (tiga) besar di tengah bertambahnya jumlah peserta Annual Report Award dengan kualitas yang terus membaik.
of Annual Report Award Participants with improved quality.
Hal tersebut menunjukkan pengakuan yang diberikan atas keberhasilan implementasi GCG di Bank Kesejahteraan. Ajang penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi yang diselenggarakan atas kerjasama dari Bapepam-LK dengan Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian BUMN, Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance, dan Ikatan Akuntansi Indonesia.
This indicates that the recognition addressed on GCG implementation success at Bank Kesejahteraan. The awarding event becomes the appreciation held in cooperation by Bapepam-LK with Taxes general Directorate, Ministry of SoE, Indonesian Stock Exchange, Bank Indonesia, governance Policy national committee and Indonesian Accounting Association.
STRUKTUR DAN MEKANISME TATA KELOLA PERUSAHAAN
STRUCTURE AND MECHANISM OF CORPORATE GOVERNANCE
Komitmen manajemen untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif dan optimal dilakukan melalui penguatan infrastruktur dan peningkatan keandalan serta penyempurnaan segala sistem dan prosedur sesuai dengan dinamika bisnis dan regulasi yang berlaku. Pada tahapan ini, Bank Kesejahteraan penerapan atas pelaksanaan GCG di Bank Kesejahteraan dibangun dan dimulai dari komitmen dan konsistensi organ perseroan yang memainkan peran kunci dan paling berpengaruh terhadap strategis perusahaan yakni Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Dewan Direksi.
Commitment from the management to support more optimum and effective GCG implementation is carried through infrastructure reinforcement and reliability improvement as well as refinement on every system and procedures referring to applicable regulation and business dynamic. At this phase, GCG implementation in Bank Kesejahteraan is established and initiated from company’s organ commitment and consistency in playing key and most significant role towards corporate strategic activity such as general Meetings of Shareholders (GMS), Board of commissioners, and Board of Directors.
Mekanisme pelaksanaan GCG di lingkungan Bank Kesejahteraan dimulai dengan pengambilan keputusan penting di dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memberikan kewenangan pengelolaan perusahaan kepada Dewan Direksi dalam penanganan pengawasan oleh Dewan Komisaris atas pengelolaan dimaksud.
Mechanism of GCG implementation mechanism in Bank Kesejahteraan is initiated with the significant decision making at the general Meetings of Shareholders by delegating company’s management authority to the Board of Directors and supervisory handling to the Board of commissioners on respected management.
Bank Kesejahteraan meyakini konsistensi dari setiap organ perseroan dalam menjalankan setiap fungsi dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar perusahaan, maupun ketentuan perbankan lainnya menjadi hal yang mutlak untuk memperkuat value driver yang mampu meningkatkan nilai perusahaan di masa mendatang. Prinsip independensi dalam menjalankan tugas, fungsi, dan tanggung jawab semata-mata untuk kepentingan Perseroan telah dilakukan secara konsisten. Pertanggungjawaban tersebut diwujdukan melalui:
Bank Kesejahteraan believe that every company’s organ consistency in carrying every duties and responsibilities referring to applicable regulation, Article of Association as well as other banking regulation that becomes necessary part to enhance value driver that will raise company’s value in the future. Independency principle in implementing duties, function and responsibility is on behalf of company’s interest and consistently implemented. The accountability was conducted throughout following program, as follows:
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
RUPS menjadi organ Perseroan sebagai otoritas tertinggi dalam struktur pengelolaan perseroan dengan segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan
The GMS is a company’s organ who holds the highest authority on the company’s management structure with the authority that is not delegated to the Board of Directors
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undangundang atau anggaran dasar. Wewenang tersebut antara lain meliputi mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, menunjuk Auditor Eksternal, serta menentukan jumlah kompensasi/ remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
and Board of commissioners in particular limitation stated on the law or Article of Association. The authority includes appointing and dismissing Board of commissioners and Board of Directors members, approving Article of Association amendment, approving Annual Report of the company, appointing external auditor as well as determining amount of Board of commissioners and Board of Directors compensation/remuneration package.
Perseroan menjamin seluruh pemegang saham untuk mendapatkan segala keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan. Segala keputusan yang diambil di dalam RUPS didasari atas kepentingan perusahaan dalam jangka panjang dengan pengambilan keputusan yang dilakukan secara wajar dan transparan.
The company ensures every shareholders to obtain every information related to the company from the Board of Directors and/or Board of commissioners as long does not violate with company’s interest. Every decision taken at the gMS was referring to company’s long- term interest with transparent and fair decision making process.
Sesuai dengan pasal 78 ayat (2) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menyebutkan bahwa RUPS Tahunan wajib dilaksanakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. Pada tahun 2013, Bank Kesejahteraan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2012 pada tanggal 22 Februari 2013 yang bertempat di Hotel Borobudur Jakarta, Jl. Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat 10710 yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham. RUPS untuk Tahun Buku 2013 telah dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2014 yang bertempat di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Jl. MH. Thamrin 6, Jakarta.
Pursuant to article 78 point (2) Law no. 40 of 2007 regarding Limited company stated that the Annual gMS is obligated to be held within the latest 6 (six) months after the end of fiscal year. In 2014, Bank Kesejahteraan held Annual general Meetings of Shareholders (AGMS) on February 22nd, 2013 at Borobudur hotel, jakarta, jl. Lapangan Banteng Selatan, jakarta Pusat 10710 attended by all shareholders. The GMS for Fiscal Year 2013 has been carried on March 12th, 2014 at Sari Pan Pacific Hotel Jakarta, Jl. MH. Thamrin 6, Jakarta.
Pada RUPS Tahun Buku 2012 telah dilaksanakan dengan beberapa agenda sebagai berikut: 1. Menerima dan menyetujui laporan pertanggung jawaban Direksi mengenai kondisi dan jalannya pengelolaan perusahaan untuk tahun buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik DRS. J. Tanzil & Rekan a member of PrimeGlobal Asia Pacific Ltd, dengan pendapat “Wajar Tanpa Syarat”.
At the Annual GMS of Fiscal Year 2012, several agenda had been discussed, as follows: 1. Receiving and approving Board of Directors accountability report regarding company’s management process and condition for fiscal year 2012 audited by Drs. j. Tanzil & Partners Public Accountant office, member of Prime global Asia Pacific, Ltd. With “Unqualified” opinion.
2. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada segenap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris atas segala tindakan, kepengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2012, selama tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan telah tercermin dalam laporan tahunan perusahaan.
2. Delegating dismissal and full responsibility discharged (volledig acquit et de charge) to the Board of Directors and Board of commissioners members for every action, management and supervision carried in 2012, so long those actions do not relate with crime and already disclosed on the company’s Annual Report.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
225
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
226
3. Menyetujui dan mengesahkan penggunaan laba bersih tahun buku 2012 sebesar Rp49.175.343.276,- sebagai berikut:
3. Approving and Authorizing net profit proceed fiscal year 2012 amounted to Rp49,175,343,276, as follows:
a. 4,16% dari laba bersih Bank Kesejahteraan tahun buku 2012 atau sebesar Rp2.047.920.576,- digunakan untuk pembentukan Cadangan Umum sebagai bentuk komitmen manajemen terhadap rencana penambahan modal Bank sekaligus sebagai komitmen terhadap ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan yang menetapkan penggunaan bagian laba untuk dana cadangan minimal 20% dari jumlah modal yang disetor. b. 95,84% dari laba bersih Bank Kesejahteraan tahun buku 2012 atau sebesar Rp47.127.422.700,- dibagikan sebagai dividen baik untuk dividen tunai dan dividen saham kepada seluruh pemegang saham yang akan dibayarkan sesuai ketentuan yang berlaku.
a. 4.16% of Bank Kesejahteraan’s net income for fiscal year 2012 or amounted to Rp2,047,920,576,- allocated for general Reserve allowance as management’s commitment towards Bank’s additional capital as well as the commitment as stated on the Article of Association to implement income shares for reserve fund minimum 20% from total paid-in capital.
4. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan pasal 4 ayat (1) tentang Modal Dasar.
4. Approving amendment of Articles of Association article 4 point (1) regarding Authorized Caoital.
5. Menyetujui peningkatan jumlah modal disetor sebagaimana ditetapkan dalam RBB 2013 s.d 2015 melalui pengeluaran saham baru yang ditawarkan kepada seluruh pemegang saham.
5. Approving additional paid-in capital as stated on RBB 2013 to 2015 through new shares issuance offered to the shareholders.
6. Menyetujui untuk melakukan penawaran saham melalui IPO dengan perkiraan jumlah saham yang ditawarkan minimal sebesar 35% dalam rangka memperkuat kondisi permodalan sesuai dengan Corporate Plan 2015, termasuk melakukan penyesuaian Anggaran Dasar menjadi Perusahaan Terbuka.
6. Approving to conduct shares offering through IPO with estimation of shares offered to 35% in order to strengthen capital structure based on Corporate Plan 2015, including aligning Articles of Association as Listed Company.
7. Menyetujui dan menetapkan pemberian besarnya remunerasi bagi seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang mencakup gaji, tunjangan, honorarium, penghargaan atas masa bhakti, fasilitas, serta benefit lainnya untuk tahun 2013.
7. Approving and allocating amount of remuneration for all of Board of Commissioners and Board of Directors members including salary, allowance, honorarium, working dedication award, facility and other benefits for 2013.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan yang merujuk kepada Undang-Undang Perseroan Terbatas untuk melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus apabila diperlukan sesuai dengan Anggaran Dasar. Dewan Komisaris juga memberikan nasihat kepada Direksi untuk memastikan
The Board of commissioners is company’s organ that represents clear duties and responsibilities pursuant to Article of Association referring to Limited company Law to perform general/specific supervision if considered necessary referring to Article of Association. The Board of commissioners also delivers advice to the Board of Directors to ensure company’s management has complied to good corporate
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
b. 95.84% of Kesejahteraan’s net income for fiscal year 2011 or amounted to Rp47,127,422,700,- was distributed as cash and shares dividend to the shareholders and will be paid under prevailing regulation.
jalannya pengelolaan perusahaan telah berjalan sesuai tata kelola perusahaan (GCG) yang baik pada seluruh lapisan dan jenjang organisasi.
governance (gcg) principe in every organization level and aspect.
Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah memenuhi persyaratan lulus penilaian kemampuan dan kepatuhan (fit and proper test) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Guna mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
The Board of commissioners of Bank Kesejahteraan has complied to fit and property test referring to Bank Indonesia Regulation that is appointed and dismissed by the GMS. To support its duties and responsibilities implementation effectiveness, the Board of commissioners is assisted by Audit committee, Risk Monitoring committee and Remuneration and nomination committee.
Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan tidak menerima keuntungan pribadi lainnya dari bank selain remunerasi dan fasilitas atau tunjangan lainnya di luar yang telah ditetapkan di dalam RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris atas setiap pelaksanaan pengawasan yang dilakukan terhadap pengelolaan perusahaan oleh Direksi merupakan salah satu perwujudan akuntabilitas pengawasan dalam rangka implementasi prinsip-prinsip GCG.
Every Board of Commissioners members of Bank Kesejahteraan does no receive other personal interest from the bank except the remuneration and facility as well as other allowances implemented at the GMS. The Board of Commissioners accountability on supervisory function implementation towards company’s management held by the Board of Directors becomes one of supervisory accountability realization regarding the GCG principles implementation.
Independensi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Independency
Bank Kesejahteraan telah memenuhi ketentuan atas jumlah, komposisi, kriteria, dan independensi dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 sebagai perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum dan Surat Edaran No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Kewajaran dan kesetaraan kepentingan menjadi fokus utama keberadaan Komisaris Independen sehingga dapat tercipta keselarasan kepentingan yang positif baik antara pemegang saham minoritas maupun stakeholder lainnya.
Bank Kesejahteraan has complied to regulation regarding number, composition, criteria and independency referring to Bank Indonesia Regulation no. 8/14/PBI/2006 as amendment of Bank Indonesia Regulation no. 8/4/PBI/2006 regarding good corporate governance Implementation on commercial Bank and Bank Indonesia circular Letter no. 9/12/DPNP dated May 30th, 2007 regarding good corporate governance Implementation on commercial Bank . fairness and equality becomes key focus of Independent commissioner’s role that positive and harmonious interest between minority shareholders and other stakeholders can be established.
Anggota Dewan Komisaris Bank Kesejateraan sampai dengan akhir tahun 2013 berjumlah 4 (empat) orang dimana 2 (dua) di antaranya merupakan Komisaris Independen. Hal tersebut telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai keberadaan Komisaris Independen dalam suatu Bank bahwa paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Independensi komisaris pada Bank Kesejahteraan hingga akhir tahun 2013 diwujudkan melalui:
Board of Commissioners members of Bank Kesejahteraan as end of 2012 consisted of 4 (four) members where 2 (two) members as Independent commissioners. This was complied to Bank Indonesia Regulation stated that Independent commissioner’s existence in a Bank at least 50% compared to total Board of commissioners members is Independent commissioners. The independency of Bank Kesejahteraan’s commissioners as end of 2013, as follows:
Anggota Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank atau perusahaan lain, baik
Board of commissioners members of Bank Kesejahteraan do not serve as commissioner, Director or Executive officer at other banks or companies both domestic or
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
227
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
di dalam maupun luar negeri. Keberadaan anggota Komisaris Independen Bank Kesejahteraan dimaksudkan untuk dapat mendukung terciptanya iklim kerja yang menjunjung prinsip kesetaraan, keadilan dan transparansi dengan lingkungan kerja yang lebih obyektif di antara berbagai kepentingan. Komisaris Independen Bank Kesejahteraan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau keluarga dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi, pemegang saham pengendali atau dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen dan obyektif. Selain itu, seluruh Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat kedua baik antar anggota Dewan Komisaris maupun antar Dewan Direksi.
overseas. Existence of Independent commissioner in Bank Kesejahteraan is aimed to support fair, equal and transparent working climate establishment that is more objectives towards several interests. The Independent commissioner of Bank Kesejahteraan does not hold financial, management, share ownership and/or family relations with other member of Board of commissioners, Board of Directors, controlling shareholders or with the Bank that may interfere its ability to act independently and objectively. Thus, every Board of Commissioners members of Bank Kesejahteraan does not hold blood family ties to second generation both between Board of Directors members and with Board of commissioners.
Komposisi Dewan Komisaris
Composition of Board of Commissioners
Seluruh Dewan Komisaris pada Bank Kesejahteraan telah diangkat oleh RUPS dan mengikuti tahap fit and proper test (uji kepatuhan dan kelayakan) sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bank indonesia maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya di Bank Kesejahteraan, seluruh Dewan Komisaris secara kolektif telah memiliki keahlian dan kemampuan yang memadai, kompetensi yang mendukung, serta independensi dalam membuat keputusan untuk mendorong pencapaian peningkatan kinerja Bank Kesejahteraan secara lebih efektif dan efisien.
Every Board of commissioners members in Bank Kesejahteraan has been appointed at GMS and participating fir and proper test referring to Bank Indonesia Regulation as well as other applicable regulation. In carrying its duties in Bank Kesejahteraan, every Board of commissioners collectively holds appropriate skill and expertise as well as supportive competency and independency in driving performance achievement of Bank Kesejahteraan in more effective and efficient manners.
Hingga akhir tahun 2013, Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan beranggotakan 4 (empat) orang yang seluruhnya berdomisili di Indonesia serta tidak merangkap sebagai Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada bank atau perusahaan lain, baik di dalam maupun di luar negeri dimana dua di antaranya merupakan Komisaris Independen. Adapun komposisi adalah sebagai berikut:
As end of 2013, Board of commissioners of Bank Kesejahteraan, consisted of 4 (four) members that entirely resides in Indonesia who do not serve as commissioners, Director or Executive officer at other banks or companies, both domestic or aboard where two of the members are Independent commissioners. The composition is as follows:
NAMA / NAME
228
JABATAN / POSISTION
REPRESENTASI PEMEGANG SAHAM / SHAREHOLDERS REPRESENTATION
PERIODE JABATAN / SERVING PERIOD
Prof. DR. Wagiono Ismangil
Komisaris Utama / President Commissioner
IKP-RI
15 April 2009 - 2014
Drs. Achmad Subianto
Komisaris / Commissioner
PT. Taspen
15 April 2009 - 2014
Jusuf Amiruddin, SE, MM
Komisaris / Commissioner
Independen
15 April 2009 – 2014
DR. Mahyuddin Ramli, MBA
Komisaris / Commissioner
Independen
15 April 2009 - 2014
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Setiap anggota Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan menyadari sepenuhnya kewajiban untuk memiliki itikad baik dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas pengawasan serta pemberian nasihat secara proaktif kepada Direksi untuk kepentingan dan tujuan keberlanjutan perusahaan. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris adalah setara dan tugas Komisaris Utama yakni mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Namun demikian, Dewan Komisaris tidak turut serta dalam pengambilan keputusan operasional.
Board of Commissioners Duties and Responsibilities Every member of Bank Kesejahteraan’s Board of Commissioners is fully aware the obligation to hold good will and responsible in carrying supervisory duty as well as proactively providing recommendation to the Board of Directors on behalf of company’s interest and sustainable objectives. Position of Board of commissioners is equal and the President Commissioners in charge to coordinate Board of commissioners activity. Thus, the Board of commissioners is not involved at operational decision-making process.
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat yang selalu dikaji ulang secara berkala dan terakhir telah disempurnakan dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 01/2013/SK tanggal 22 April 2013.
In carrying its duties, the Board of Commissioners has already hold working manual and procedure, including regulation of working ethics, schedule and meeting provision which is periodically reviewed with the latest amendment under Board of Commissioners Decree No. 01/2013/SK dated April 22nd, 2013.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, antara lain: 1. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank Kesejahteraan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi secara berkala maupun sewaktu-waktu, serta memberikan nasihat kepada Direksi. 3. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank Kesejahteraan. 4. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Divisi Audit, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya. 5. Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi. 6. Memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah menjalankan tugasnya secara efektif. 7. Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal 8. Membahas permasalahan sesuai dengan agenda rapat dan diselenggarakan secara berkala, paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun, serta dihadiri secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun. 9. Membuat risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir dan didistribusikan kepada semua anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat maupun yang tidak serta didokumentasikan dengan baik.
Implementation of Board of Commissioners duty and responsibility, among others: 1. To ensure the implementation of GCG principles in every business activity of Bank Kesejahteraan in entire level or organization. 2. To carry monitoring towards the implementation of duty and responsibility of Board of Directors periodically or at any time as well as providing advise to the Board of Directors. 3. To direct, oversee and evaluate implementation of strategic policy of Bank Kesejahteraan. 4. To ensure that the Board of Directors has followed-up every audit finding and recommendation from Audit Division, External Auditor, audit result of Bank Indonesia and/or other authority. 5. To establish Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee. 6. To ensure that the established Committees has carried their duties effectively. 7. To allocate adequate time to carry their duties and responsibilities optimally. 8. To discuss several issue based on meeting agenda and held periodically, at least 4 (four) times in a year, and attended physically at least 2 (twice) a year. 9. To prepare Minutes of Meetings signed by all attending Board of Commissioners members and distributed to all Board of Commissioners member who attends or does not attend and appropriately documented.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
229
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
230
10. Menyampaikan laporan tentang tugas dan tanggung jawabnya kepada pemegang saham melalui RUPS.
10. To deliver report regarding duties and responsibilities to the shareholders through GMS.
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners Meeting
Sebagai perusahaan yang selalu berkomitmen untuk memenuhi segala ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku, Bank Kesejahteraan memenuhi kewajibannya terhadap Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum pasal 15 dimana Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan rapat secara berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali setahun.
As a company that is committed to comply every applicable law and regulation, Bank Kesejahteraan complies its obligation towards Bank Indonesia Regulation towards Bank Indonesia Regulation no. 8/14/PBI/2006 regarding good corporate governance Implementation on commercial Banks article 15 where the Board of commissioners is obligated to held meeting periodically at least 4 (four) times in a year and attended by every Board of commissioners members physically at least 2 (twice) a year.
Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, dimana setiap bulannya selalu diadakan pertemuan/ rapat dengan komite di bawahnya dan dengan Direksi. Rapat diadakan untuk mengevaluasi dan membahas kinerja perusahaan, pelaksanaan fungsi kepatuhan, pemantauan profil risiko dan laporan komite audit serta hal-hal lain yang membutuhkan perhatian dan penjelasan dari Direksi.
The Board of Commissioners has allocated adequate time to carry its duties and responsibilities where every month always conducts meeting with the committees and Board of Directors. The Meeting is carried to evaluate and discuss the Company’s performance, compliance function implementation, risk profile monitoring and audit committee report as well as other issues which require concern and explanation from the Board of Directors.
Agenda rapat Dewan Komisaris dilakukan secara reguler melalui berbagai forum rapat formal maupun informal berupa rapat internal Dewan Komisaris, rapat Dewan Komisaris bersama Komite, maupun rapat Dewan Komisaris bersama Direksi. Dewan Komisaris juga menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris bila dianggap perlu atas permintaan tertulis dari: Komisaris Utama Salah seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris Permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi Permintaan tertulis seorang atau lebih Pemegang Saham yang sama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah.
The Agenda of Board of commissioners meeting is regularly performed through several formal and informal meeting forum in form of Board of commissioners internal meeting or Board of commissioners and Board of Directors joint meeting. The Board of commissioners also held Board of commissioners meeting if considered necessary on behalf of written proposal from: President commissioner One or more Board of commissioners members Written proposal from one or more Board of Directors members Written proposal from one or more Shareholders that equally represents 1/10 (one per tenth) part f total shares with legal voting rights.
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah menyelenggarakan 24 (dua puluh empat) kali rapat yang telah dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan secara fisik lebih dari 2 (dua) kali rapat Dewan Komisaris.
In 2013, the Board of Commissioners held 24 (twenty four) meetings attended by all of Board of Commissioners members of Bank Kesejahteraan physically in more than 2 (two) Board of Commissioners meeting.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Tabel berikut menggambarkan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris selama tahun 2013 :
Following table illustrates attendance of Board of Commissioners in 2013:
Kehadiran Rapat Dewan Komisaris / Attendance of Board of Commissioners Meeting NAMA KOMISARIS / NAME OF COMMISSIONER
JUMLAH RAPAT / TOTAL MEETING
JUMLAH KEHADIRAN / TOTAL ATTENDANCE
% KEHADIRAN / % ATTENDANCE
24
14
58%
Drs. Achmad Subianto
24
24
100%
Jusuf Amiruddin, SE, MM
24
24
100%
DR. Mahyuddin Ramli, MBA
24
24
100%
Prof. DR. Wagiono Ismangil
Risalah rapat Dewan Komisaris ditandatangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat maupun yang tidak menghadiri. Pengambilan keputusan dalam rapat Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, atau melalui pemungutan suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah untuk mufakat. Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat Dewan Komisaris, akan dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat tersebut. Selama tahun 2013, tidak terjadi dissenting opinion.
The minutes of meetings of Board of Commissioners meeting is signed by chairman of the meeting and distributed to every Board of Commissioners member attending or not attending the meeting. The decision meeting on the Board of commissioners meeting is performed based on agreement on consensus. Any dissenting opinion that occur on he Board of commissioners meeting, will be clearly disclosed at the minutes of meetings attached with the reason of the dispute. In 2013, there was no dissenting opinion.
Rekomendasi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Recommendation
Pelaksanaan pengawasan secara aktif yang dilakukan oleh Dewan Komisaris terhadap jalannya pengelolaan Bank Kesejahteraan dilakukan sebagai rangkaian dalam memastikan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris secara aktif memberikan rekomendasi kepada manajemen, dalam hal ini adalah Direksi, terhadap hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai kinerja perusahaan yang lebih efektif dan efisien. Meski demikian, setiap rekomendasi yang diberikan tersebut dilakukan dengan memperhatikan hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi dalam prinsip check and balance.
The implementation of active supervision carried by the Board of commissioners towards Bank Kesejahteraan’s management process held as series in ensuring good corporate governance implementation. The Board of commissioners is actively providing recommendation to the management, in this regard the Board of Directors, towards several aspects need to be considered to achieve more effective and efficient company’s performance. Thus, every recommendation provided is held by considering the working relation between the Board of commissioners and Board of Directors on check and balance principle.
Berdasarkan seluruh pengawasan aktif yang telah dilakukan Dewan Komisaris atas realisasi kinerja Bank Kesejahteraan terhadap setiap program kerja yang disusun untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, maka sepanjang tahun 2013 Dewan Komisaris telah memberikan rekomendasi beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari manajemen Bank Kesejahteraan sebagai upaya perbaikan dan peningkatan kinerja Bank Kesejahteraan, antara lain sebagai berikut:
Referring to active supervision carried by the Board of commissioners on Bank Kesejahteraan’s performance realization towards every working program formulated to support sustainable growth, throughout 2013, the Board of commissioners has provided recommendation on several aspects need to be considered by the Bank Kesejahteraan’s management as corrective action as well as Bank Kesejahteraan’s performance improvement, among others:
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
231
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
232
a. Bank perlu menetapkan risk appetite dan risk tolerance, serta mereview kebijakan secara tertulis yang membantu kinerja pemantauan, dan pembinaan dari setiap unit kerja agar garis koordinasi mitigasi risiko dapat berjalan dengan baik. b. Kondisi likuiditas yang ketat wajib dipantau secara harian agar Risiko Likuiditas tetap terkendali. Hal tersebut dapat dilakukan melalui: Touching approach yang intensif dari masing-masing marketing kepada para deposan inti. Meningkatkan pencapaian eksposure outstanding pada tabungan dan giro. c. Peningkatan pengawasan atas pelaksanaan tugas seharihari oleh Direksi sesuai dengan Direktorat dan Bidangnya masing-masing atas efektivitas pelaksanaan morning briefing dengan penekanan terhadap pemahaman dan pelaksanaan ketentuan baik internal maupun eksternal dalam rangka terwujudnya Budaya Kepatuhan. d. Direksi harus berperan serta dan memantau pelaksanaan tindak lanjut pelaksanaan action plan APU dan PPT agar dapat terselenggara dengan baik dan memenuhi dari target waktu yang telah ditetapkan.
a. That the Bank shall implement risk appetite and risk tolerance as well as review the policy under written statement to assist the performance monitoring, and development of every working unit that the risk mitigation coordination line can be appropriately implemented. b. Tight liquidity condition is obligated to be daily monitored that the Liquidity Risk will be under controlled. This is carried through: Intensive Touching approach from every marketing to core depositors. Increasing exposure outstanding realization on saving accounts and current accounts. c. Increasing monitoring of daily duty implementation from the Board of Directors on each field regarding effectiveness of morning briefing by highlighting the understanding and implementation of regulation both internal and external to actualize Compliance Culture.
Pelatihan Komisaris
Board of Commissioners Training
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris pada Bank Kesejahteraan untuk memberikan rekomendasi terhadap perbaikan tata kelola perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan telah didukung oleh berbagai upaya pengembangan kompetensi dari seluruh Dewan Komisaris.
implementation of Board of Commissioners duties and responsibilities to provide recommendation on corporate governance improvement to enhance sustainable performance growth has been supported by several Board of commissioners’ competency development program.
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah mengikuti berbagai seminar, workshop, maupun konferensi sebagai upaya penguatan kompetensi yang dimiliki seiring perkembangan bisnis bank. Berikut daftar keikutsertaan anggota Dewan Komisaris dalam pelatihan selama tahun 2013:
In 2013, Board of Commissioners of Bank Kesejahteraan participated on several competency enhancement efforts in accordance with bank’s business growth. Following list of Board of commissioners participation on the training program throughout 2013:
d. The Board of Directors shall participate in monitoring follow-up of APU and PPT action plan to be implemented appropriately and fulfilled determined schedule.
NO
MATERI PELATIHAN / TRAINING MATERIAL
1
Leadership Workshop "Kepemimpinan Prima adalah Faktor Kunci Keberhasilan BKE" / Leadership Achmad Subianto Workshop "Excellent Leadership as BKE Key Success” Jusuf Amiruddin Mahyuddin Ramli
2
Pelatihan Penyusunan RBB (Sinkronisasi Strategi Permodalan antara ICAAP, RBB dan TKS) / RBB Achmad Subianto, Arif Hidayat, Jusuf Amiruddin, Preparation Training (Capital Synchronization Strategy among CAAP, RBB and TKS) RM Yunianto, Silo Edi, Wahju Hidajat
3
Sinkronasi Strategi Permodalan antara ICAAP, Rencana Bisnis Bank dan Faktor Permodalan pada Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko / Capital Synchronization Strategy among Mahyuddin Ramli ICAAP, Bank Business Plan and Capital Factor on Risk Based Bank Soundness Rating
4
Tata Cara Penilaian GCG / GCG Assessment Procedure
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
PESERTA / PARTICIPANTS
Achmad Subianto Jusuf Amiruddin, Mahyuddin Ramli
Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi Bank Kesejahteraan telah menetapkan pemberian remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mengacu kepada keputusan yang telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas persetujuan dari seluruh pemegang saham dengan memperhatikan saran serta rekomendasi yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan kajian setiap tahun dengan mempertimbangkan beberapa aspek utama, antara lain:
Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration Bank Kesejahteraan implements remuneration and other facilities package for the Board of Commissioners and Board of Directors as decided on the general Meetings of Shareholders (GMS) on approval of the shareholders by considering advice and recommendation provided by Remuneration and Nomination Committee. Remuneration and Nomination Committee carries annual review by considering several key aspects, as of:
a. Performance kinerja perusahaan b. Performance kinerja individual c. Melakukan benchmark dengan bank bank lain yang berada dalam peer group tentang biaya remunerasi. d. Memperhatikan kemampuan keuangan perusahaan jangka panjang
a. Company’s performance b. Individual performance c. Benchmark with other peer group banks regarding remuneration package d. Considering long-term company’s financial capacity.
Prosedur penetapan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut dilakukan dengan alur sebagai berikut:
Remuneration procedure of Board of commissioners and Board of Directors, as follows:
Bagan Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi/Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration Determination Procedure Scheme
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE
Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan kajian terhadap sistem remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan best practise. Menyusun rekomendasi dan mengusulkan kebijakan remunerasi yang telah ditetapkan untuk Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris.
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
Remuneration and Nomination Committe performs review on remuneration system distributed to the Board of Commissioners and Board of Directors complying to applicable regulations and best practices. Formulating and recommending remuneration policy distributed to the Board of Commissioners and Board of Directors Membahas usulan yang disampaikan Komite Remunerasi dan Nominasi Mengusulkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) GENERAL MEETINGS OF SHAREHOLDERS (GMS)
Discussing recommendation delivered to the Remuneration and Nomination Committee. Proposing BOC and BOD remuneration to the GMS
Menetapkan remunerasi yang berlaku untuk Dewan Komisaris dan Direksi
Determining remuneration distributed to the Board of Commissioners and Board of Directors
REMUNERASI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOC & BOD MEMBERS REMUNERATION
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
233
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Pajak atas penghasilan dan tantiem Direksi menjadi beban masing-masing anggota Direksi yang dipotong dari penghasilan dan tantiem yang diterima. Jenis remunerasi dan fasilitas lain yang diberikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan jumlah seluruh paket remunerasi dan fasilitas lain yang diterima adalah sebagai berikut:
Tax of the Board of Directors remuneration and incentive is charge to each Board of Director member which is deduced from the allocated incentive and remuneration. Type of remuneration and other facilities distributed to all Board of Commissioners and Board of Directors members, as follows:
Jenis dan Jumlah Remunerasi dan Fasilitas Lain Jumlah diterima dalam 1 tahun / Amount Received in 1 Year Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain / Remuneration and other Facilities Type
Dewan Komisaris / Board of Commissioners Orang / Person
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, pajak & fasilitas lainnya dalam bentuk non natura)/Remuneration (salary, incentive, periodic allowance, tantieme, tax and other facilities in non-natura form)
Rp Juta / Rp Million
Direksi / Board of Directors Orang / Person
Rp Juta / Rp Million
4
4.128
4
11.049
-
-
4 -
340 -
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang: /Other facitlieis in natura form (housing, transportation, health insurance and others) which: - Dapat dimiliki / Can be owned - Tidak dapat dimiliki / Can not be owned
Sedangkan remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2013 dikelompokkan dalam tingkat kisaran perolehan penghasilan sebagai berikut:
While, remuneration received by the Board of Commissioners and Board of Directors in 2013 was classified on the remuneration level, as follows:
Perolehan Jenis Remunerasi / Range of Remuneration Jenis Remunerasi per orang dalam setahun *) Remuneration Type per person in one year*)
Jumlah Komisaris / Numbers of BOD
Jumlah Direktur / Numbers of BOC
Di atas Rp. 2 milyar / Rp. 2 billion or more
-
4
Di atas Rp. 1 s.d 2 milyar / Above Rp. 1 to Rp2 billion
4
-
Di atas Rp. 500 juta s.d Rp. 1 milyar / Above Rp. 500 juta to Rp. 1 billion
-
-
Rp. 500 juta ke bawah / Rp. 500 million or less
-
-
*) yang diterima secara tunai / received in cash Skala Perbandingan Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Tahun 2013, adalah / Highest and Lowest Salary Ratio 2013, as follows: No. 1
234
Keterangan / Description Gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah / Highest and Lowest Employees Salary Ratio
Rasio / Ratio 13,35 x
2
Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah / Highest and Lowest Directors Salary Ratio
1,18 x
3
Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah / Highest and Lowest Commissioner Salary Ratio
1,11 x
4
Gaji Direksi tertinggi dan Pegawai tertinggi / Highest Directors Salary and Lowest Employees Salary Ratio
2,62 x
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS WORKING RELATIONSHIP
Dewan Komisaris dan Direksi Bank Kesejahteraan telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja dalam board manual yang diatur sesuai Anggaran Dasar dan Buku Pedoman Good Corporate Governance (GCG) sebagaimana yang tertuang dalam Surat Keputusan DireksiNomor 99/2007/SK tanggal 26 Desember 2007 yang mengacu pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Kebijakan tersebut bersifat mengikat atas tugas, tanggung jawab, kewajiban, wewenang, dan haknya.
The Board of commissioners and Board of Directors of Bank Kesejahteraan holds working guideline and procedure stated on the board manual referring to Article of Association and good corporate governance Manual Book as stated on the Board of Directors Decree no. 99/2007/SK dated December 26th, 2007 referring to Bank Indonesia Regulation no. 8/14/ PBI/2006 dated October 5th, 2006 as well as Bank Indonesia circular Letter no. 9/12/DPNP dated May 30th, 2007 regarding good corporate governance Implementation on commercial Bank. The policy is obligatory towards its duties, responsibilities, obligation, authority and rights.
Direksi dan Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah menjalankan hubungan kerja dalam kondisi yang saling menghormati sesuai fungsi dan tugasnya masing-masing baik dalam sifat informal maupun formal semata-mata untuk kepentingan dan perkembangan usaha Bank Kesejahteraan.
The Board of Directors and Board of commissioners of Bank Kesejahteraan has performed working relationship in mutual respects condition referring to each function and duties both informally or formally addressing to Bank Kesejahteraan’s business interest and development.
Dewan Komisaris dapat memperoleh akses dan kemudahan informasi mengenai perkembangan dan kinerja Bank Kesejahteraan secara tepat waktu, lengkap, dan akurat dari Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi Bank Kesejahteraan dapat melakukan hubungan kerja yang bersifat informal untuk mendapatkan update proses dan langkah yang diperlukan dalam rangka kepentingan usaha Bank Kesejahteraan. Namun demikian, hubungan kerja dimaksud tidak akan mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan melalui mekanisme dan tata cara yang sah menurut peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.
The Board of commissioners may obtain access and information regarding Bank Kesejahteraan’s performance and progress in timely, complete and accurate manners from the Board of Directors. The Board of commissioners and Board of Directors of Bank Kesejahteraan may establish informal working relation to obtain process update as well as necessary action required on behalf of Bank Kesejahteraan’s business interest. Thus, the respected working relation will not provide legal force before decided through legal mechanism and procedure referring to applicable regulation and Article of Association.
Anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Bank Kesejahteraan telah menandatangani surat pernyataan bahwa mereka : Tidak memiliki saham yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih pada Bank Kesejahteraan maupun pada bank atau perusahaan lain di dalam atau di luar negeri. Tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan Bank. Tidak menerima fasilitas dan penghasilan lain selain yang telah ditetapkan dalam RUPS. Tidak saling memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen.
The Board of commissioners and Board of Directors member of Bank Kesejahteraan has formulated and signed written statement that they: Do not hold 5% (five per hundreds) or more shares at Bank Kesejahteraan or other banks and companies, both domestic or overseas. Do not utilize the Bank for personal, family and/or other parties’ interest that may bring loss or reduce Bank’s profit. Do not receive other facilities or remunerations beside implemented at the GMS. Do not holds financial/management and family relationships with other Board of Directors and Board of commissioners members and/or controlling Shareholders that may interfere its independency.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
235
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Rapat Gabungan Dewan Komisaris Dan Direksi
Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meetings
Guna mendukung pelaksanaan pengelolaan bank secara efisien dan berkesinambungan maka Dewan Komisaris dapat sewaktu-waktu meminta penjelasan atau laporan baik tertulis maupun lisan kepada Direksi terkait kondisi kinerja Bank Kesejahteraan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Direksi wajib memberikan segala kelengkapan data dan informasi yang diminta tersebut secara akurat dan terkini sesuai dengan kondisi kinerja Bank Kesejahteraan.
To support bank’s management implementation in efficient and sustainable manners, the Board of commissioners can occasionally propose report or explanation both written or stated to the Board of Directors regarding Bank Kesejahteraan’s performance condition, the Board of Directors is obligated to provide every information and data completeness required in accurate and recent manners referring to Bank Kesejahteraan’s performance condition.
Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan secara periodik setiap bulan yang selalu diikuti dengan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi dalam membahas evaluasi kinerja Bank, hasil audit, evaluasi atas pelaksanaan tugas Direksi, serta pemecahan masalah yang dihadapi. Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris maupun rapat Direksi selalu dilakukan secara musyawarah dan mufakat, dan sejauh ini tidak terdapat dissenting opinions. Hasil rapat tersebut selalu dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh seluruh Dewan Komisaris/Direksi, dibagikan kepada setiap anggota Dewan Komisaris/Direksi dan didokumentasikan oleh Sekretaris Perusahaan.
The Board of commissioners meeting is held periodically within every month and followed by Board of commissioners and Board of Directors joint meeting in discussing Bank’s performance evaluation, audit result, evaluation of Board of Directors’ duties implementation as well as issues settlement. The decision making at Board of Directors or Board of commissioners meetings always refers to agreement and consensus, and so far, there is no dissenting opinion occur. The meeting result is always stated on the minutes of meetings, signed by every Board of commissioners/Board of Directors member and distributed to them as well as documented by corporate Secretary.
Frekuensi rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi yang diselenggarakan selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Frequenc of Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meeting held in 2013, as follows:
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2013 JUMLAH RAPAT / TOTAL MEETING
JUMLAH KEHADIRAN / TOTAL ATTENDANCE
% KEHADIRAN /% ATTENDANCE
Prof. DR. Wagiono Ismangil
12
7
58%
Drs. Achmad Subianto, MBA
12
12
100%
Jusuf Amiruddin, SE, MM
12
12
100%
DR. Mahyuddin Ramli, MBA
12
12
100%
12
11
91%
NAMA KOMISARIS
DIREKSI RM. Yunianto Wahju Hidajat
12
10
83%
Silo Edi
12
10
83%
Arif Hidayat
12
12
100%
***)Ketidakhadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam rapat disebabkan yang bersangkutan menjalani cuti, mengikuti seminar dan dinas ke luar kota./ Absence of the Board of Commissioners and Board of Directors ont he meeting due to the leave, participating on seminar or out of town official duty
236
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS
STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS MEMBERSHIP AND STRUCTURE
KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE
KOMITE PEMANTAU RISIKO RISK MONITORING COMMITTEE
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE
Jusuf Amiruddin, S.E., M.M Sebagai Ketua merangkap Anggota (Komisaris Independen) As Chairman cum Member (Independent Commissioner)
Mahyuddin Ramli Sebagai Ketua merangkap Anggota (Komisaris Independen) As Chairman cum Member (Independent Commissioner)
Jusuf Amiruddin, S.E., M.M Sebagai Ketua merangkap Anggota (Komisaris Independen) As Chairman cum Member (Independent Commissioner)
Chaidir Nurdin Sebagai Anggota As Member
Purwo Junianto Sebagai Anggota (Komisaris Independen) As Member (Independent Commissioner)
Mahyuddin Ramli Sebagai Anggota (Komisaris Independen) As Member (Independent Commissioner)
M. Didiek Madinendar.K **) Sebagai Anggota As Member
Pandji Kartiko Sebagai Anggota (Komisaris Independen) As Member (Independent Commissioner)
Achmad Subianto Sebagai Anggota (Komisaris Independen) As Member (Independent Commissioner) Dhini Laswita Sebagai Anggota As Member
Pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan dilakukan dengan bantuan dari beberapa komite, antara lain Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite Pemantau Risiko. Pembentukan komite di bawah Dewan Komisaris didasari atas kesadaran dan komitmen penuh Bank Kesejahteraan dalam melaksanakan praktek tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Hal tersebut sejalan dengan PBI No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
Implementation of Board of Commissioners function in Bank Kesejahteraan is supported by assistance from several committees, namely Audit committee, Remuneration and Nomination committee, and Risk Monitoring Committee. The establishment of Committees under the Board of commissioners is referring to Bank Kesejahteraan’s concern and commitment in implementing Good Corporate Governance. Also as compliance to Bank Indonesia Regulation no. 8/14/PBI/2006 dated October 5th, 2006 regarding amendment of PBI no. 8/4/PBI/2996 dated January 30th, 2006 regarding Good corporate Governance Implementation on commercial Bank.
Komite Bank Kesejahteraan tidak berasal dari mantan Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif Bank serta tidak merangkap jabatan serupa pada bank lain sehingga lebih fokus dan independen di dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya di Bank Kesejahteraan.
Committee of Bank Kesejahteraan are not appointed from former Board of commissioners, Board of Directors or Bank’s Executive officers as well as not holding dual position in similar position at other banks that is more focus in its duties and responsibilities implementation in Bank Kesejahteraan.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
237
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Dalam menjalankan tugasnya, komite-komite telah memiliki pedoman dan mekanisme kerja yang mengatur uraian tugas serta tanggung jawab yang telah diketahui dan bersifat mengikat bagi setiap anggota Komite. Namun demikian, pedoman kerja Komite-Komite tersebut masih belum mencakup tugas dan tanggung jawab yang jelas dari setiap anggota Komite, belum mengatur tentang pengaturan hak suara dari setiap anggota Komite, dan program kerja tahunan yang dapat digunakan oleh Dewan Komisaris untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite-Komite.
238
In carrying its duties, the committee holds working guideline and mechanism regulating duties and responsibilities description acknowledged and obligatory for each committee’s members. Thus, the committee’s working guideline has not disclosed clear duties and responsibilities from every committee’s member, and that the annual working plan may be addressed by the Board of Commissioners in evaluating Committee’s duties implementation.
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Dalam rangka mewujudkan komitmen Bank Kesejahteraan untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, serta keputusan Dewan Komisaris, maka Bank Kesejahteraan telah membentuk Komite Audit sejak tanggal 16 Juli 2008 yang terdiri dari Komisaris Independen sebagai ketua dan 2 (dua) orang anggota independen.
In actualizing commitment of Bank Kesejahteraan to implement Good Corporate Governance by referring to Bank Indonesia Regulation no. 8/41/PBI/2006 dated January 30th, 2006 regarding amendment of PBI no. 8/4/PBI/2996 dated October 5th, 2006 regarding Good Corporate Governance Implementation on commercial Bank, as well as Board of Commissioners Decree, that the Bank Kesejahteraan established Audit committee on July 16th, 2008 which consists of Independent Commissioner as a chairman and 2 (two) other independent members.
Komite Audit pada Bank Kesejahteraan telah dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pemeriksaan atau penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi Direksi dalam mengelola perusahaan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Komite Audit Bank Kesejahteraan telah berpedoman pada peraturan yang menegaskan bahwa anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan.
The Audit committee in Bank Kesejahteraan has been established to assist the Board of commissioners in carrying audit or observation considered necessary towards Board of Directors’ function in managing the company. In carrying its duties and function, the Audit committee of Bank Kesejahteraan has referring to the regulation stating that Audit committee member at least consists of one Independent commissioner, one independent party that holds financial or accounting expertise and one independent party that holds legal or banking expertise.
Seluruh keanggotaan Komite Audit pada Bank Kesejahteraan telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank yang tertuang dalam Keputusan Direksi No.99/2007/ SK tanggal 26 Desember 2007, serta peraturan/ketentuan terkait lainnya.
Every Audit committee member in Bank Kesejahteraan has complied to appropriate Independency, expertise, integrity and moral criteria as required on corporate Good Corporate Governance Manual Book stated on the Board of Directors’ Decree no. 99/2007/SK dated December 26th, 2007 as well as other prevailing regulations.
Independensi Anggota Komite Audit
Audit Committee Members Independency
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya pada Bank Kesejahteraan, seluruh anggota Komite Audit senantiasa berpegang pada independensi pelaksanaan tugas. Seluruh anggota Komite Audit Bank Kesejahteraan terdiri
In carrying its duties and function in Bank Kesejahteraan, every Audit Committee member always complies to duties implementation independency provision. The membership of Audit committee in Bank Kesejahteraan
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
dari 3 (tiga) orang, dimana salah seorang di antaranya merupakan Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit. Ketua Komite Audit dibantu oleh 2 (dua) orang anggota komite yang berasal dari pihak independen. Seluruh keanggotaan Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalam Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank dan peraturan/ketentuan terkait lainnya dengan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan. Anggota Komite Audit Bank Kesejahteraan tidak ada yang berasal dari Direksi Bank Kesejahteraan maupun direksi dari bank lain. Anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau hubungan yang berkaitan dengan Bank Kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuannya dalam menjalankan fungsi dan tugasnya secara independen.
consists of 3 (three) members, where one of the members is the Independent commissioner who serves as chairman of Audit committee. The Chairman of the Audit committee is assisted by 2 (two) other committee members from independent parties. Every Audit committee member has complied to appropriate independency, expertise, integrity, and moral criteria as required on the company’s Good Corporate Governance Manual book and other prevailing regulations with an independent party that holds financial or accounting expertise and another independent party that holds legal or banking expertise. Audit committee member of Bank Kesejahteraan does not serve as other members of Board of Directors or in other banks. Audit committee member does not hold financial, managerial, share ownership and/or family relationship with Board of commissioners, Board of Directors and/ or other relations related to Bank Kesejahteraan that may interfere its independency in carrying duties and function.
Komposisi Komite Audit
Audit Committee Composition
Susunan anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam Pasal 38 ayat (1) PBI Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum yang menegaskan bahwa anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan. Dengan demikian, sampai dengan akhir tahun 2013, susunan keanggotaan adalah sebagai berikut:
Audit committee membership structure has complied to regulation implemented by Bank Indoensia on Article 38 point (1) PBI no. 8/4/ PBI/2006 regarding Good Corporate Governance on Commercial Bank highlighting that Audit committee member at least consists of one Independent commissioner, an independent party that holds financial or accounting expertise and independent party that holds legal or banking expertise. Therefore, as end of 2013, the membership structure is as follows:
Daftar Komite Audit / List of Audit Committee NAMA / NAME
JABATAN / POSITION
Jusuf Amiruddin, S.E., M.M
Ketua (Komisaris Independen) / Chairman (Independent Commissioner)
Chaidir Nurdin
Anggota (Pihak Independen) / Member (Independent Party)
M. Didiek Madinendar.K
Anggota (Pihak Independen) / Member (Independent Party)
Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Audit
Audit Committee Duties and Responsibilities
Komite Audit pada Bank Kesejahteraan melakukan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan pendapat atau saran kepada Dewan Komisaris terhadap segala hal yang perlu disampaikan kepada Direksi mengenai laporan dan hal-hal lain, khususnya dalam bidang keuangan dengan
Audit committee at Bank Kesejahteraan performs its duties and responsibilities in providing opinion or recommendation to the Board of commissioners towards any aspects need to be disclosed to the Board of Directors regarding reporting and other activities, especially on financial aspect by referring
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
239
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
berpedoman pada visi dan misi Bank, ketentuan Anggaran Dasar dan Peraturan yang berlaku bagi Bank, serta prinsipprinsip Good Corporate Governance (GCG) sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 01/2008/ SK tanggal 12 Agustus 2008 terkait pedoman dan tata tertib kerja, antara lain: Memberikan pendapat yang profesional dan independent kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris sesuai dengan hasil identifikasinya untuk mendapatkan perhatian bagi Dewan Komisaris. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap : - Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern. - Kesesuaian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi yang berlaku. - Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan Standar Audit yang berlaku. - Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia. Memonitor kecukupan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan Bank Indonesia bersama dengan Direksi untuk memenuhi komitmen pemenuhan tindak lanjut dari seluruh satuan kerja terkait sehingga seluruh risiko dapat teridentifikasi, terukur dan dapat dimitigasi dengan baik dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan Publik dan KAP sesuai ketentuan yang berlaku kepada RUPS melalui Dewan Komisaris.
to Bank’s vision and mission, Article of Association as well as other regulations applied to the Bank and good Corporate Governance principles as regulated under Board of Commissioners Decree No. 01/2008/SK dated August 12th, 2008 related with working manual and procedure, among others: Providing professional and independent opinion to the Board of commissioners towards reporting or other aspects disclosed by the Board of Directors to the Board of commissioners to be considered by the Board of commissioners. Performing monitoring and evaluation towards: - Internal Audit Unit duties implementation. - Conformity of Financial report with prevailing Accounting Standards. - Audit performed by Public Accountant office conformity with applied Accounting Standards. - Following-up implementation by the Board of Directors on SKAI, Public Accountants and Bank Indonesia supervision result findings. Monitoring Bank Indonesia’s audit result follow-up implementation adequacy altogether with the Board of Directors to comply follow-up settlement commitment from every related working unit that every risk can be appropriately identified, measured and mitigated to assess internal audit including financial reporting process adequacy. Providing recommendation regarding appointment of Public Accountant and Public Accountant Office based on prevailing law to the GMS through the Board of Commissioners.
Rapat Komite Audit
Audit Committee Meeting
Sepanjang tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 11 kali yang merupakan rapat resmi dari Komite Audit dengan frekuensi kehadiran sebagai berikut:
In 2013, Audit Committee held 11 meetings as official meeting with attendance frequency, as follows:
Kehadiran Rapat Komite Audit JUMLAH RAPAT
JUMLAH RAPAT YANG DIHADIRI
% KEHADIRAN
Jusuf Amiruddin
11
11
100%
Chaidir Nurdin
11
11
100%
M. Didiek M. Kusumo
11
11
100%
KOMITE AUDIT
Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat. Hasil rapat Komite Audit merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara
240
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Decision of the Audit Committee meeting is taken based on collective consensus or voting winner if the consensus is failed to be achieved. Result of the Audit Committee meeting is a recommendation which can be utilized optimally
optimal oleh Dewan Komisaris. Hasil risalah rapat telah dibuat, secara jelas dan didokumentasikan dengan baik.
by the Board of Commissioners. Minutes of Meeting is made clearly and appropriately documented.
Sepanjang tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut: 1. Memantau dan melakukan review atas seluruh informasi keuangan yang disajikan oleh manajemen Bank Kesejahteraan selama tahun buku 2013 Rencana Bisnis secara triwulan. 2. Memantau kinerja Divisi Pemasaran Kredit dalam menjaga kualitas kredit agar tidak memburuk, serta upaya penyelesaian kredit hapus buku. 3. Melakukan pemantauan atas efektifitas perencanaan dan pelaksanaan audit termasuk tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. 4. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor ekstern termasuk menelaah independensi dan objektivitas auditor ekstern serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan. 5. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
Throughout 2013, Audit Committee has carried several activities, as follows: 1. Monitoring and carrying review on every financial information disclosed by Bank Kesejahteraan’s management throughout fiscal year 2013 and the Business Plan quarterly. 2. Monitoring Credit Marketing Division’s performance in preserving loan quality not to be worsened, as well as write-off loan settlement initiative. 3. Monitoring on audit planning and implementation effectiveness including audit result follow-up to assess internal audit including financial reporting process adequacy. 4. Evaluating audit performed by external auditor implementation effectiveness including external auditor objectiveness and independency as well the audit adequacy to ensure every significant risk has been measured. 5. Performing monitoring and evaluation on audit planning and implementation as well as audit result follow-up supervision to assess internal audit and financial reporting process adequacy.
KOMITE PEMANTAU RISIKO
RISK MONITORING COMMITTEE
Jalannya tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam rangka memastikan pengelolaan Bank Kesejahteraan sesuai dengan implementasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), didukung oleh langkah Dewan Komisaris dengan membentuk Komite Pemantau Risiko untuk membantu dalam melakukan fungsi pengawasan bank. Komite Pemantau Risiko Bank Kesejahteraan telah dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dewan Komisaris Nomor 04/2007/SK tanggal 10 Juli 2007 sebagaimana telah diubah dengan SK Dewan Komisaris Nomor 01/2008/SK tanggal 16 Juli 2008. Pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh Komite Pemantau Risiko pada Bank Kesejahteraan mengacu pada setiap ketentuan yang mendasarinya.
Implementation of Board of committees’ duties and responsibilities in ensuring that the management of Bank Kesejahteraan has complied with Good Corporate Governance implementation is assisted by Board of commissioners initiative to establish Risk Monitoring committee to support in carrying bank’s supervisory function. The Risk Monitoring committee of Bank Kesejahteraan is established pursuant to Board of commissioners Decree no. 04/2007/SK dated July 10th, 2007 as amended by Board of commissioners Decree no. 01/2008/SK dated July 16th, 2008. The Risk Monitoring committee’s duties implementation at Bank Kesejahteraan refers to every fundamental regulations.
Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko
Risk Montering Committee Member Independency
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya pada Bank Kesejahteraan, seluruh anggota Komite Pemantau Risiko senantiasa berpegang pada indenpendensi pelaksanaan tugas.
In carrying its duties and function at Bank Kesejahteraan, every member of Risk Monitoring Committee always refers to duties implementation independency.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
241
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko Bank Kesejahteraan terdiri dari 3 (tiga) orang, dimana salah seorang di antaranya merupakan Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko. Ketua Komite Pemantau Risiko dibantu oleh 2 (dua) orang anggota komite yang berasal dari pihak independen. Kompetensi sebagai anggota Komite Pemantau Risiko telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalam Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank dan peraturan/ketentuan terkait lainnya dengan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan. Anggota Komite Pemantau Risiko Bank Kesejahteraan tidak ada yang berasal dari Direksi Bank Kesejahteraan maupun direksi dari bank lain. Anggota Komite Pemantau Risiko tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau hubungan yang berkaitan dengan Bank Kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuannya dalam menjalankan fungsi dan tugasnya secara independen.
Membership of Risk Monitoring Committee in Bank Kesejaheraan consists of 3 (three) members, where one of the member is an Independent commissioner who serves as Chairman of Risk Monitoring committee. The Chairman of Risk Monitoring committee is assisted by 2 (two) other Risk Monitoring committee members from independent party. Competency as member of Risk Monitoring committee has complied to appropriate independency, expertise, integrity and moral criteria required on the company’s good corporate governance Manual Book and other applicable regulation/ procedure and one independent party that holds financial or accounting expertise as well as another independent party that holds legal or banking expertise. Member of Bank Kesejahteraan’s Risk Monitoring committee does not served as Board of Directors of Bank Kesejahteraan as well as other banks. Member of Risk Monitoring COmmittee does not hold financial, managerial, share ownership and/or family relationship with other members of Board of commissioners, Board of Directors and/or other relations related to Bank Kesejahteraan that may interfere its independency in carrying duties and function.
Komposisi Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee Composition
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko menjalankan tugasnya dengan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komposisi keanggotaan Komite Pemantau Risiko dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dewan Komisaris Nomor 04/2007/SK tanggal 10 Juli 2007 sebagaimana telah diubah dengan SK Dewan Komisaris Nomor 01/2008/SK tanggal 16 Juli 2008. Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko per akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Every Risk Monitoring Committee member performs duties and responsible to the Board of commissioners. Risk Monitoring Committee membership composition was established pursuant to Board of Commissioners Decree no. 04/2007/ SK dated July 10th, 2007 as amended by Board of commissioners Decree no/ 01/2008/SK dated july 16th, 2008. Risk Monitoring Committee membership composition as end of 2013, as follows:
Daftar Komite Pemantau Risiko NAMA
242
JABATAN
DR. Mahyuddin Ramli, MBA
Ketua (Komisaris Independen)
Purwo Junianto
Anggota (Pihak Independen)
Pandji Kartiko
Anggota (Pihak Independen)
Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee Duties and Responsibilities
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Pemantau Risiko telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 02/2008/SK tanggal 12 Agustus 2008. Komite Pemantau Risiko
In carrying its duties, The Risk Monitoring Committee has already hold working procedure and manual as regulated under Board of Commissioners Decree No. 02/2008/SK dated August 12th, 2008. The Risk Monitoring Committee of
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Bank Kesejahteraan berfungsi membantu Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan untuk melakukan bebeapa hal sebagai berikut: Membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan terkait kesesuaian pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko oleh Direksi maupun pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko (KMR) dan Divisi Kerja Manajemen Risiko. Memberikan masukan atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. Melakukan pemantauan atas segenap risiko akibat perubahan indikator pasar yang memungkinkan terjadinya perubahan kestabilan bagi Bank Kesejahteraan. Melakukan tugas khusus lainnya berdasarkan akses dan informasi yang diperoleh dari manajemen Bank Kesejahteraan dan mengusulkan alternatif penyelesaian terkait kemungkinan terjadinya risiko. Menyampaikan laporan, saran, dan pertimbangan terhadap aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris.
Bank Kesejahteraan is in charge to assisst the Board of commissioners of Bank Kesejahteraan to perform following activities: Assissting the Board of Commissioners in carrying supervisory duties related to Risk Management Policy implementation conformity by the Board of Directors or Risk Monitoring Committee as well as Risk Management Division duties implementation. Providing advice or recommendation to the Board of Commissioners regarding evaluation of risk managment policy and its implementation conformity.
Rapat Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee Meeting
Dalam rangka menjalankan setiap tugas dan tanggung jawab yang melekat kepadanya, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan berbagai pertemuan dengan pihak-pihak yang dianggap relevan dalam membahas masalah risiko yang dihadapi Bank Kesejahteraan pada aktivas bisnisnya. Selama tahun 2013, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan pertemuan rapat sebanyak 11 kali, dengan rincian sebagai berikut:
To perform its duties and responsibilities embedded, the Risk Monitoring committee held several meetings with various parties consdiered relevant in discussing risk issues faced by Bank Kesejahteraan in its business activity. In 2013, the Risk Monitoring committee held 11 meetings with details as follows:
KOMITE PEMANTAU RISIKO
JUMLAH RAPAT
Performing monitoring towards every risk encoruaged by market indicator shifting that may interfere Bank Kesejahteraan’s stability . Conducting special assignment in relation with access and information acquired from Bank Kesejahteraan’s management as well as proposing settlement alternative regarding risk occurance possibility. Disclosing report, advice and opinion towards Bank Kesejahteraan’s business activity that needs Board of commissioners’ consideration.
JUMLAH RAPAT YANG DIHADIRI
% KEHADIRAN
Mahyuddin Ramli
11
11
100
Purwo Junianto
11
11
100
Pandji Kartiko
11
11
100
Keputusan rapat Komite Pemantau Risiko diambil berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat. Hasil rapat Komite Pemantau Risiko merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris. Hasil risalah rapat telah dibuat, secara jelas dan didokumentasikan dengan baik.
Decision of the Risk Monitoring Committee meeting is taken based on collective consensus or voting winner if the consensus is failed to be achieved. Result of the Audit Committee meeting is a recommendation which can be utilized optimally by the Board of Commissioners. Minutes of Meeting is made clearly and appropriately documented.
Berdasarkan hasil rapat yang telah dilaksanakan selama tahun 2013, Komite Pemantau Risiko telah memberikan
Throughout 2013, The Risk Monitoring Committee has provided recommendation to the Board of Directors to Laporan Tahunan
Annual Report 2013
243
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
masukan kepada Dewan Komisaris agar Direksi dapat menindaklanjuti hal-hal sebagai berikut: (1) Secara berkala mengadakan rapat Komite Pemantau Rsiko. (2) Secara berkala mengadakan pertemuan dengan seluruh pemimpin unit kerja dalam rangka melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan manajemen risiko dan pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko. (3) Membuat laporan dalam bentuk memo yang berisikan hasil pemantauan dan rekomendasi dalam rangka perbaikan untuk disampakan kepada Dewan Komisaris.
follow-up several aspects, among others:
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE
Bank Kesejahteraan membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai pelaksana fungsi untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan Bank Kesejahteraan, khususnya atas segala kebijakan dan sistem remunerasi dan nominasi yang diterapkan di Bank Kesejahteraan terhadap kesesuaiannya pada prinsip keadilan dan transparansi sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Adanya fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi sekaligus sebagai perwujudan perhatian yang diberikan oleh manajemen Bank Kesejahteraan atas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Bank Kesejahteraan established Remuneration and nomination committee as the function executor to assist the Board of commissioners in performing Bank Kesejahteraan’s supervisory duties especially towards every remuneration and nomination system and policy implemented at Bank Kesejahteraan and its conformity with fairness and transparency principles referring to applicable regulation. The establishment of Remuneration and nomination function is also the realization of Bank Kesejahteraan management’s concern on Good Corporate Governance (GCG) implementation.
Independensi Anggota Komite Remunerasi Dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Members Independency
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya pada Bank Kesejahteraan, seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi senantiasa berpegang pada indenpendensi pelaksanaan tugas, antara lain:
In carrying its duties and function at Bank Kesejahteraan, every Remuneration and nomination committee member always refers to duties implementation independency, as follows:
244
Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Kesejahteraan terdiri dari 4 (empat) orang, dimana salah seorang di antaranya merupakan Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Remunerasi dan Nominasi. Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi dibantu oleh 1 (satu) orang anggota komite yang merupakan Komisaris Independen, 1 (satu) orang anggota komite yang merupakan Komisaris Bank Kesejahteraan, dan 1 (satu) anggota yang merupakan perwakilan pegawai yaitu Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia. Kompetensi sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas, obyektifitas, etika, dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalam Buku Pedoman Perusahaan Good Laporan Tahunan
Annual Report 2013
1. Periodically carried Risk Monitoring Committee Meeting. 2. Periodically held meeting with all head of division to oversee and evaluate the implementation of risk management as well as Risk Management Committee’s duty. 3. Preparing report in form of memo containing result of monitoring and recommendation regarding the improvement to be delivered to the Board of Commissioners.
All of the members of Bank Kesejahteraan’s Remuneration and nomination committee consists of 4 (four) members, where one of the members is Independent commissioner serves as chairman of Remuneration and nomination committee. The chairman of Remuneration and nomination committee is assisted by 1 (one) committee’s member that is also Independent commissioner, 1 (one) committee’s member that is also the commissioner of Bank Kesejahteraan and 1 (one) member as the employees representative who is Head of human Resources Division. competency as member of Remuneration and nomination committee has complied to appropriate independency, expertise, integrity and moral criteria required on the company’s Good Corporate Governance Manual Book
Corporate Governance Bank dan peraturan/ketentuan terkait lainnya dengan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan. Memiliki pemahaman yang komprehensif dan menyeluruh terkait ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam konsep sumber daya manusia, termasuk sistem remunerasi dan/atau nominasi bank. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Kesejahteraan tidak ada yang berasal dari Direksi Bank Kesejahteraan maupun direksi dari bank lain.
and other applicable regulation/procedure and one independent party that holds financial or accounting expertise as well as another independent party that holds legal or banking expertise.
Having comprehensive and thorough understanding on applicable regulation on human resources, including bank’s remuneration and/or nomination concepts. Member of Bank Kesejahteraan’s Remuneration and nomination committee. is not served as Board of Directors of Bank Kesejahteraan as well as other banks.
Komposisi Komite Remunerasi Dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Composition
Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi pada Bank Kesejahteraan terdiri dari 4 (empat) orang yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Komite Remunerasi dan Nominasi pada Bank Kesejahteraan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 04/2007/SK tanggal 10 Juli 2007 yang diperbaharui dengan SK Dewan Komisaris Nomor 01/2008/SK tanggal 16 Juli 2008.
Composition of Remuneration and nomination committee at Remuneration and nomination committee consists of 4 (four) members headed by an Independent commissioner. The Remuneration and nomination committee at Bank Kesejahteraan was established pursuant to Board of commissioners Decree no. 04/2007/SK dated July 10th, 2007 as amended by Board of commissioners Decree no/ 01/2008/ SK dated July 16th, 2008.
Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi pada Bank Kesejahteraan telah memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai anggota maupun ketua komite, dengan susunan keanggotaan hingga akhir 2013 sebagai berikut:
Every member of Remuneration and nomination committee at Bank Kesejahteraan has complied criteria and requirement as the member and chairman of the committee with membership composition as end of 2013 as follows:
Daftar Komite Remunerasi dan Nominasi NAMA
JABATAN
Jusuf Amiruddin
Ketua (Komisaris Independen)
Mahyuddin Ramli
Anggota (Komisaris Independen)
Achmad Subianto
Anggota (Komisaris)
Dhini Laswita
Anggota (Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia)
Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi Dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Duties and Responsibilities
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Remunerasi dan Nominasi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 02/2008/SK tanggal 12 Agustus 2008.
In carrying its duties and responsibilities, Remuneration and Nomination Committee has already hold working procedure and moanual as regulated under Board of Commissioners Decree No. 02/2008/SK dated August 12th, 2008.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
245
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan : Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai : 1. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
246
Menyusun dan menetapkan rekomendasi mengenai kebijakan remunerasi : 1. Penghasilan anggota Direksi adalah berbentuk gaji dan tunjangan, dimana gaji adalah merupakan penghasilan dasar yang diterima, sedangkan komponen tunjangan terdiri dari tunjangan pajak, tunjangan leasing dan tunjangan lain yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Duties and Responsibilities of Remuneration and nomination committee, as follows: Performing evaluation regarding remuneration policy as well as providing recommendation to the Board of commissioners regarding: 1. Remuneration policy for Board of Commissioners and Board of Directors to be disclosed at the General Meetings of Shareholders (GMS). 2. Remuneration policy for executive officers and employees generally to be disclosed to the Board of Directors.
Formulating and implementing remuneration policy recommendation, such as: 1. Board of Directors’ remuneration is in form of salary and allowance, where the salary refers to basic salary accepted while the allowance post consists of tax allowance, leasing allowance and other allowances implemented at the general Meetings of Shareholders.
Di luar itu, seperti halnya dengan semua pegawai, Direksi juga memperoleh uang cuti, Tunjangan Hari Raya dan Jasa Produksi. Untuk Jasa Produksi dihitung berdasarkan besarnya perolehan laba.
Further, as applied to the employees, the Board of Directors also received leave allowance, Ied Mubarrak allowance and Production Incentive. for the production incentive was calculated from total profit obtained.
2. Penghasilan anggota Komisaris adalah berbentuk honorarium setiap bulan. Pajak atas penghasilan tersebut adalah beban Bank.
2. Board of commissioners’ remuneration is in form of monthly honorarium. The income tax becomes Bank’s expense.
Seperti halnya dengan Direksi, para anggota Komisaris memperoleh jasa produksi yang dihitung berdasarkan besarnya perolehan laba. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi paling kurang sesuai dengan : - Kinerja Keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku. - Prestasi kerja individual. - Kewajaran pada peer group. - Pertimbangan Sasaran dan Strategi jangka panjang Bank.
As the Board of Directors, the Board of Commissioners members also received production incentive calculated from profit realization. formulating and providing recommendation regarding Board of Commissioners and Board of Directors shifting and/or appointment to be delivered to the President commissioners to be later disclosed at the general Meetings of Shareholders. Ensuring that the remuneration policy at least complies with: - Financial performance and reserve settlement as stated on the applicable regulation.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
-
Individual Performance Peer group fairness Bank’s Long –term strategy and objective.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris yang berkaitan dengan remunerasi dan Nominasi serta melaporkan hasil kajian dan rekomendasinya kepada Dewan Komisaris secara berkala maupun sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.
Performing other duties assigned by the Board of commissioners related to remuneration and nomination sides as well as reporting its review result and recommendation to the Board of Commissioners gradually or at any time if required.
Rapat Komite Remunerasi Dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Meeting
Sepanjang tahun 2013, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan berbagai pembahasan dalam membantu Dewan Komisaris untuk memastikan jalannya segala sistem dan kebijakan terkait remunerasi dan nominasi di Bank Kesejahteraan telah berjalan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Throughout 2013, Remuneration and nomination committee performed several discussions in assisting the Board of Commissioners to ensure remuneration and nomination policy and system practice at Bank Kesejahteraan has complied with prevailing regulation.
Seluruh pembahasan dilakukan dalam forum rapat yang telah dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali sesuai dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Every discussion carried on the meeting forum of 3 times based on attendance level as follows:
JUMLAH RAPAT
JUMLAH RAPAT YANG DIHADIRI
% KEHADIRAN
Jusuf Amiruddin
3
3
100
Mahyuddin Ramli
3
3
100
Achmad Subianto
3
3
100
Dhini Laswita
3
3
100
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
Keputusan rapat Komite Remunerasi dan Nominasi diambil berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat. Hasil rapat Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris. Hasil risalah rapat telah dibuat, secara jelas dan didokumentasikan dengan baik.
Decision of the Remuneration and Nomination Committee meeting is taken based on collective consensus or voting winner if the consensus is failed to be achieved. Result of the Audit Committee meeting is a recommendation which can be utilized optimally by the Board of Commissioners. Minutes of Meeting is made clearly and appropriately documented.
Selama tahun 2013, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan pembahasan terkait hal-hal sebagai berikut : 1. Terkait Kebijakan Remunerasi, antara lain : - Melakukan evaluasi terhadap kebijakan dan paket remunerasi dan formula pembagian Tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris sebagai usulan untuk disampaikan kepada RUPS. - Memberikan rekomendasi perubahan skala gaji bagi pegawai dan melakukan adjustment secara bertahap.
Throughout 2013, Remuneration and Nomination Committee has carried discussion related several aspects, as follows: 1. Related to Remuneration Policy, as of: - Evaluating remuneration package and policy as well as incentive package for Board of Directors and Board of Commissioners to give recommendation to the Board of commissioners as advice to be delivered to the GMS. - Recommending about the employees’ salary scale appraisal and carrying gradual adjustment.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
247
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
248
2. Terkait Kebijakan Nominasi, antara lain : - Review kebijakan terkait mekanisme penggantian, pengangkatan serta pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi. - Schedule kerja komite terkait nominasi Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2014. - Program kaderisasi tingkat pemimpin.
2. Related to nomination Policy, as of: - Reviwing policy related with mechanism of Board of Commissioners and Board of Directors succession, appointment and dismissal. - Working schedule of the committee related with the nomination of Board of Commissioners and Board of Directors in 2014. - Executives level succession program.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi merupakan organ perusahaan yang memiliki tanggung jawab penuh atas terlaksananya kepengurusan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar untuk memberikan nilai tambah dan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan. Direksi mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang didahului atas dasar evaluasi Dewan Komisaris terhadap kinerja Direksi baik secara individual maupun kolektif.
The Board of Directors is company’s organ that holds full responsibility on company’s management implementation in achieving company’s vision and mission as stated at the Article of Association to provide added-value and sustainable company’s growth. The Board of Director is responsible to dislocse the company’s management accountability to the general Meetings of Shareholders (GMS) preceded by basic evaluation performed by Board of commissioners towards Board of Directors’ performance both personally or collectively.
Hal tersebut sejalan dengan sebagai perwujudan akuntabilitas dalam rangka perwujudan prinsip-prinsip Good Corporate Governance agar dapat memaksimalkan profitabilitas operasional bank dengan tetap patuh terhadap ketentuan dan kebijakan peraturan regulator dan perundang-undangan yang berlaku.
In accordance with and as a realization of accountability as well as good corporate governance to optimize bank’s operational profitability by complying to prevailing law and regulation.
Direksi pada Bank Kesejahteraan melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab yang melekat pada masing-masing Direksi dengan dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali. Anggota Direksi Bank Kesejahteraan berjumlah 4 (empat) orang dan keseluruhan anggota Direksi tersebut berdomisili di Indonesia. Kedudukan masing-masing anggota Direksi, termasuk di dalamnya Direktur Utama adalah setara dengan Direktur Utama sebagai koordinator seluruh kegiatan Direksi.
The Board of Directors at Bank Kesejahteraan carries its duties and responsibilities embedded on each Board of Directors member headed by President Director that is derived from independent party to controlling shareholders. Member of Board of Directors of Bank Kesejahteraan consisted of 4 (four) people and every member are resided in Indonesia. Every BOD member, including President Director, is equal each other with the President Director as the coordinator of entire Board of Directors activity.
Independensi Direksi
Board of Directors Independency
Penyusunan komposisi Direksi yang telah ditetapkan sedemikian rupa yang diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal tersebut memungkinkan pengambilan keputusan yang dilakukan secara efektif, efisien, cepat, tepat, dan bertindak independen. Tindakan independen tersebut memiliki arti bahwa: Direksi dipilih atas dasar integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan yang memadai sesuai dengan
Board of Directors’ composition arrangement is implemented as such appointed by the general Meetings of Shareholders (GMS). This encourages decision making to be performed in effective, efficient, fast, accurate and independent manners.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Board of Directors is appointed based on adequate financial integrity, competency and reputation based
persyaratan penilaian kemampuan dan kepatutan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi dan memperoleh persetujuan dari RUPS. Seluruh tindakan yang dilakukan Direksi tidak memiliki benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuan direksi untuk melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawabnya secara kritis, tegas, dan mandiri baik antara anggota Direksi maupun antara anggota Direksi dengan Dewan Komisaris. Antara para anggota Direksi dan/ atau antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga baik menurut hubungan garis lurus, garis ke samping, maupun hubungan semenda. Anggota Direksi berasal dari pihak yang tidak memiliki hubungan dengan Pemegang Saham Bank Kesejahteraan. Seluruh anggota Direksi Bank Kesejahteraan tidak merangkap jabatan lainnya pada bank atau perusahaan lain.
on requirement of capability and appropriateness assessment as implemented by Bank Indonesia. Succession and/or appointment of Board of Directors members has considered recommendation from Remuneration and Nomination Committee after approved by the GMS. Every action performed by the Board of Directors does not have any conflict of interest that may interfere Board of Directors’ ability to implement its duties and responsibilities in serious, firm and independent both between the Board of Directors’ members or between the Board of Directors’ members to Board of commissioners. Among the Board of Directors members and/or between the Board of Directors’ members to Board of commissioners does not have blood family relations up to third heirs either vertically, horizontally or by marriage. Board of Directors members are appointed from from the parties without any relation with Bank Kesejahteraan’s shareholders. Every Board of Directors member of Bank Kesejahteraan does not serve at other position both at the bank or other companies.
Komposisi Direksi
Board of Directors Composition
Komposisi Direksi Bank Kesejahteraan ditetapkan sedemikian rupa sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi Bank Kesejahteraan.
Composition Bank Kesejahteraan’s Board of Directors was implemented particularly referring to General Meetings of Shareholders (GMS) Decision and considering recommendation from Remuneration and Nomination Committee of Bank Kesejahteraan.
Seluruh anggota Direksi Bank Kesejahteraan berdomisili di Indonesia, memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun sebagai Pejabat Eksekutif Bank, dan telah memenuhi ketentuan fit & proper test dari Bank Indonesia.
Every member of Board of Directors resides in Indonesia and holds more than 5 (five) years experience as Bank’s Executive officers and has complied with fit & proper test from Bank Indonesia.
Komposisi Direksi hingga akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Composition of Board of Directors as end of 2013 is as follows:
Direksi
Jabatan
Surat dan Tanggal Persetujuan Gubernur Bank Indonesia
RM Yunianto Budi Sudarmodjo
Direktur Utama
No. 11/138/GBI/DPIP/Rhs tanggal 09 Oktober 2009
Wahju Hidajat
Direktur
No. 9/118/GBI/DPIP/Rhs tanggal 26 September 2007
Silo Edi
Direktur
No. 11/33/GBI/DPIP/Rhs tanggal 24 Maret 2009
Arif Hidayat
Direktur
No. 11/45/GBI/DPIP/Rhs tanggal 13 April 2009
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
249
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
250
Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi
Board of Directors Duties and Responsibilities
Bank Kesejahteraan telah memiliki pedoman, sistem, dan prosedur kinerja bagi seluruh insan pada jenjang organisasi yang tersedia secara lengkap dan update sesuai dengan ketentuan perundang-undangan maupun peraturan perbankan yang berlaku. Hal tersebut berlaku pula bagi seluruh Direksi Bank Kesejahteraan yang secara kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan, memiliki pemahaman dan kompetensi yang memadai dalam menghadapi permasalahan yang timbul dalam aktivitas bisnis usaha Bank Kesejahteraan, sekaligus membuat keputusan yang independen untuk mendorong peningkatan kinerja dan kualitas Bank Kesejahteraan yang berkelanjutan.
Bank Kesejahteraan has hold performance guideline, system and procedure applied for all employees at every organizational level that are also available in comprehensive and update manners referring to applicable banking law and regulation. This also applied for every Bank Kesejahteraan’s Board of Directors members that has collectively hold expertise to implement duties and responsibilities delegated, holding appropriate experience as well as competency in overcoming any issue occurred on Bank Kesejahteraan’s business activity as well as taking independent decision to encourage continuous performance and quality improvement at Bank Kesejahteraan.
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang selalu dikaji ulang secara berkala dan terakhir telah disempurnakan dengan SK Direksi No. 147/2011/SK tanggal 8 Desember 2013. Secara umum, tugas dan tanggung jawab Direksi mencakup beberapa hal sebagai berikut: Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh dalam memimpin dan melaksanakan kepengurusan Perseroan dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direksi Perseroan berperan aktif dalam melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap kegiatan usaha Bank Kesejahteraan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential banking) untuk meningkatkan nilai pemegang saham (shareholders) dan stakeholders. Mewujudkan pencapaian rencana bisnis dan strategi yang ditetapkan baik jangka pendek, menengah, dan jangka panjang dalam konteks keuangan dan nonkeuangan. Memastikan pelaksanaan pengelolaan aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan telah berjalan dengan secara proaktif memantau serta melakukan evaluasi, pembahasan, dan pembinaan atau fungsi supervisi kepada seluruh unit kerja terkait pencapaian kinerja perusahaan sesuai dengan tindakan dan langkah yang dianggap perlu baik secara langsung maupun dalam forum. Sebagai wujud komitmen pelaksanaan GCG, Direksi Bank Kesejahteraan memberikan perhatian penuh dalam menjalankan fungsi pengendalian internal yang efektif sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan Bank
In carrying its duties, the Board of Directors has already hold working procedure and manual which is periodically reviewed with the latest amendment under BOD Decree No. 147/2011/ SK dated December 8th, 2013. generally, duties and responsibilities of Board of Directors including several aspects, as follows: The Board of Directors is fully responsible in managing and carrying company’s management with the authority and responsibility as regulated at Article of Association as well as applicable regulation.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
The Board of Directors actively takes part in implementing good corporate governance principles in every Bank Kesejahteraan’s business activity by promoting prudential banking principle to enhance shareholders and stakeholders’ value.
Realizing business and strategic plan implemented both short- term, middle-term or long-term on financial and non-financial context.
Ensuring that Bank Kesejahteraan’s business activity management has carried by proactively monitoring as well as evaluating, discussion and training as well as supervision function to every working unit regarding company’s performance achievement referring to several action and activities considered necessary both directly or through the forum, As the actualization of GCG implementation commitment, the Board of Directors of Bank Kesejahteraan provides full concern in implementing effective internal audit function as regulated on Bank Indonesia Regulation, Risk
Indonesia, fungsi Manajemen Risiko, fungsi Kepatuhan, serta fungsi Audit Intern melalui tindak lanjut hasil temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), auditor eksternal yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. Menyelenggarakan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam mempertanggungjawabkan seluruh tugas dan jalannya kepengurusan perseroan pada Bank Kesejahteraan kepada Pemegang Saham. Memastikan ketersediaan kelengkapan data dan informasi yang akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris maupun pihak-pihak lain yang terkait. Menyampaikan kebijakan dan strategi yang ditetapkan oleh Bank Kesejahteraan kepada seluruh jajaran jenjang organisasi dengan kemudahan akses melalui berbagai media sosialisasi yang dilakukan baik secara langsung oleh Direksi maupun melalui surat edaran dan media komunikasi lainnya yang ada di Bank Kesejahteraan. Memperhatikan kepentingan stakeholders dengan memberikan nilai tambah sesuai dengan etika atau budaya perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Management function as well as Internal Audit function through follow-up on the audit finding result as well as recommendation delivered by Internal Audit Unit, External Auditor as well as performed by Bank Indonesia and/or other authorities’ supervision result. Conducting General Meetings of Shareholders (GMS) in giving responsibility of its entire duties and responsibilities of company management at Bank Kesejahteraan to the Shareholders. Ensuring accurate, update and time manner data and information completeness to the Board of commissioners or other related parties. Presenting strategy and policy implemented by Bank Kesejahteraan to every organization level within the accessibility through various socialization media both directly carried by the Board of Directors or through circular letter as well as other communication channels at Bank Kesejahteraan. Considering stakeholders’ interest by providing added value referring to corporate culture or ethics as well as prevailing law and regulation.
Adapun fungsi dan masing-masing Direktur Bank Kesejahteraan dapat disebutkan sebagai berikut:
Function of each Board of Directors member at Bank Kesejahteraan disclosed as follows:
Direktur Utama a. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi seluruh kegiatan perusahaan dengan bekerjasama dan dibantu oleh Direktur lainnya sesuai dengan aplikasi visi dan misi Bank Kesejahteraan. b. Menetapkan, mengelola, mengawasi, dan mengendalikan jalannya perusahaan agar tetap mengacu kepada rencana strategis yang telah ditetapkan untuk menghasilkan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan dan tetap berpedoman terhadap hukum, peraturan perundangundangan, dan peraturan perbankan lainnya. c. Secara berkala dan periodik melakukan evaluasi terhadap realisasi pencapaian target dan rencana yang ditetapkan, sekaligus mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan sesuai dengan kajian yang komprehensif dalam memasarkan produk dan jasa yang lebih dinamis dan kompetitif untuk peningkatan kinerja Bank Kesejahteraan. d. Mengkoordinasikan pengelolaan Bank Kesejahteraan dalam tatanan pelaksanaan prinsip kehati-hatian bank (prudential banking), Good Corporate Governance (GCG),
President Director a. Responsible in coordinating every company’s activity by coordinating and assisted by other Directors referring to Bank Kesejahteraan’s vision and mission application. b. Implementing, managing and controlling company’s management to always refer to strategic plan implemented to provide sustainable corporate growth and comply to law, regulation as well as other banking regulations.
c. Periodically and regularly performs evaluation on implemented target and plan, as well as directing transformational process required to overcome competitive challenge referring to comprehensive review in marketing more dynamic and competitive products and services to enhance Bank Kesejahteraan’s performance. d. Coordinating Bank Kesejahteraan’s management on good corporate governance and prudential banking as well as Risk Management principles implementation at
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
251
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
serta Manajemen Risiko di Bank Kesejahteraan melalui pembinaan terhadap seluruh pimpinan unit kerja dan cabang. e. Meningkatkan citra positif Bank Kesejahteraan dan turut membina hubungan baik dan harmonis dengan seluruh Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Pegawai, Nasabah, Pemerintah, dan seluruh mitra kerja Bank Kesejahteraan agar dapat terwujud hubungan yang saling menguntungan bagi kepentingan kedua belah pihak. f. Memiliki hak dan wewenang dalam bertindak untuk dan atas nama Direksi dalam mewakili perusahaan. g. Memimpin dan mengarahkan perumusan kebijakan dan strategi dalam penyusunan action plan Divisi Teknologi, Divisi Audit, Bidang Perencanaan Korporasi, Bidang Treasury, dan Bidang Pengelolaan Likuiditas agar sejalan dengan rencana pengembangan Bank Kesejahteraan yang telah ditetapkan. h. Memantau dan melakukan evaluasi untuk memastikan implementasi dari setiap kebijakan, strategi, dan action plan yang telah disusun oleh seluruh unit yang berada langsung di bawahnya telah berjalan secara berkesinambungan untuk kepentingan dan usaha Bank Kesejahteraan. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko a. Memimpin dan mengarahkan penyusunan action plan dari Divisi Manajemen Risiko, Divisi Sumber Daya Manusia, dan Bidang Kepatuhan agar sejalan dengan kebijakan dan strategi Bank Kesejahteraan secara bankwide. b. Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengarahkan, mengendalikan, dan mengevaluasi penyusunan serta pelaksanaan strategi dan kebijakan pengelolaan Manajemen Risiko bank yang mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Memastikan perencanaan dan pengelolaan kebijakan, sistem, dan prosedur Sumber Daya Manusia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang sejalan dengan strategi dan kebijakan Bank Kesejahteraan. d. Memantau dan menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga agar seluruh kegiatan dan aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan berjalan pada koridor peraturan yang berlaku terutama terkait kepada perjanjian dan komitmen Bank Kesejahteraan kepada Bank Indonesia maupun pihak eksternal lainnya. e. Mengarahkan dan mengkoordinasikan implementasi dan evaluasi corporate culture dalam mendukung
252
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Bank Kesejahteraan through training program dedicated to every head of working unit as well as branch offices. e. Enhancing Bank Kesejahteraan’s positive image and also maintain good and harmonious relation with every shareholders, Board of commissioners, Board of Directors, employees, customers, government and every Bank Kesejahteraan’s business partners to establish mutual beneficiary relation for both parties’ interest. f. Holding rights and authorities to perform for and on behalf of the Board of Directors in representing the company. g. Leading and managing strategy and policy formulation on Technology Division, Audit Division, corporate Planning group, Treasury group and Liquidity Management group action plan formulation to be in line with Bank Kesejahteraan’s impelemented development. h. Monitoring and performing evaluation to ensure the implementation of every policy, strategy and action plan formulated by every working unit under his/her supervision has been continuously implemented for Bank Kesejahteraan’s business and interest.
Compliance and Risk Management Director a. Leading and directing Risk Management Division, human Resources Division and compliance group action plan formulation to be in line with Bank Kesejahteraan’s bank wide strategy and plan. b. Responsible in formulating, managing, controlling, and evaluating bank’s Risk Management strategy and policy implementation and formulation referring to applicable law and regulation. c. Ensuring the implementation and management of human Resources policy, system and procedure both in short or long term to be in line with Bank Kesejahteraan’s policy and strategy. d. Monitoring and impelementing several action required to maintain every Bank Kesejahteraan’s business activity to be performed on applicable regulation scope especially related to Bank Kesejahteraan’s commitment and agreement to Bank Indonesia or other external parties. e. Directing and coordinating corporate culture evaluation and implementation in promoting good corporate
terwujudnya tata kelola perusahaan yang baik (GCG) sehingga dapat mewujudkan pencapaian tujuan Bank Kesejahteraan sebagaimana ditetapkan dalam visi dan misinya. f. Memastikan jalannya hubungan kerja yang produktif, efektif, dan efisien antara Bank Kesejahteraan dengan seluruh pegawai baik secara individu maupun unit kerja dalam koridor perbankan yang sehat dan hubungan industrial yang harmonis.
governance realization to realize Bank Kesejahteraan’s target accomplishment as implemented on its vision and mission. f. Ensuring productive, effective and efficient working relation implementation between Bank Kesejahteraan and all employees both individual or through the working unit on sound banking scope as well as harmonious industrial relation.
Direktur Dana dan Layanan a. Memimpin dan mengarahkan penyusunan action plan dari Divisi Pemasaran Dana dan Pengembangan Produk, serta Divisi Operasi agar sejalan dengan kebijakan dan strategi Bank Kesejahteraan secara bankwide. b. Bertanggung jawab dalam menetapkan strategi dan kebijakan perusahaan dalam bidang pendanaan dan kegiatan operasional Bank Kesejahteraan sesuai dengan sasaran yang ditetapkan dengan tetap mengacu kepada peraturan yang berlaku. c. Memimpin dan mengkoordinasikan pengaturan produk Bank Kesejahteraan dan promosi produk secara lebih agresif dan kompetitif dalam mengikuti dinamisme persaingan dan kebutuhan nasabah dengan tetap mengindahkan kebijakan Bank Kesejahteraan dalam prinsip kehati-hatian (prudential banking). d. Menetapkan dan merumuskan strategi dan kebijakan yang sesuai di bidang operasional termasuk sarana dan logistik, service quality assurance, serta di bidang jaringan layanan pada ATM untuk tetap terlaksananya kegiatan Bank Kesejahteraan yang efisien dan efektif. e. Memimpin dan mengarahkan segala proses dan perbaikan yang diperlukan dalam memenuhi tantangan perkembangan bisnis di bidang pendanaan Bank dan kemajuan aktivitas layanan operasional Bank. f. Melakukan pembinaan hubungan dengan seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu serta nasabah melalui berbagai forum dan kunjungan untuk memastikan jalannya hubungan yang harmonis dalam membangun pendanaan Bank Kesejahteraan.
Fund and Service Director a. Managing and Directing fund Marketing and Product Development Marketing Division as well as operational Division to be in line with Bank Kesejahteraan’s bankwide strategy and policy. b. Responsible in implementing company’s strategy and policy on funding aspect and operational activity of Bank Kesejahteraan to be in accordance with implemented target by referring to applicable regulation.
Direktur Pengembangan Bisnis a. Memimpin dan mengarahkan penyusunan action plan dari Divisi Pemasaran Kredit, Divisi Hukum dan Remedial, serta seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu agar sejalan dengan kebijakan dan strategi Bank Kesejahteraan secara bankwide.
Business Development Director a. Managing and coordinating credit Marketing Division, Legal and Remedy Division’s action plan as well as every branch office and supporting branch office to be in line with Bank Kesejahteraan’s bankwide strategy and policy.
c. Managing and coordinating Bank Kesejahteraan’s product management as well as more aggressive and competitive product marketing in adhering to competition dynamic as well as customers’ needs by referring to Bank Kesejahteraan’s policy on prudential banking principle. d. Implementing and formulating appropriate policy and strategy on operational aspects including logistic and infrastructure, service quality assurance as well as service network aspect at the ATM to continuously perform Bank Kesejahteraan’s effective and efficient activity. e. Managing and directing every corrective action and process required to satisfy Bank’s funding business growth as well as Bank’s operational service activity. f. Performing relation maintenance with every branch office and supporting branch office as well as customers through several forum and visit to ensure that the harmonious relation practice in establishing Bank Kesejahteraan’s funding.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
253
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
254
b. Bertanggung jawab dalam menetapkan, mengelola, dan mengendalikan kebijakan perusahaan di bidang pembiayaan baik terkait dengan pemasaran kredit maupun review kredit. c. Memimpin dan mengarahkan segala proses dan perbaikan yang diperlukan dalam memenuhi tantangan perkembangan bisnis di bidang pembiayaan Bank dan proses legal terkait pembiayaan Bank. d. Mendukung dan berkoordinasi dengan Direktur Pemasaran Dana dan Pengembangan Produk untuk melakukan pengaturan produk dan promosi produk perkreditan secara lebih agresif dan kompetitif dalam mengikuti dinamisme persaingan dan kebutuhan nasabah dengan tetap mengindahkan kebijakan Bank Kesejahteraan dalam prinsip kehati-hatian (prudential banking). e. Memimpin, mengarahkan, memantau dan memastikan proses penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah terhadap kesesuaiannya dengan segala tahapan yang telah tertuang dalam peraturan internal Bank Kesejahteraan maupun peraturan eksternal. f. Melakukan pembinaan hubungan dengan seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu serta nasabah melalui berbagai forum dan kunjungan untuk memastikan jalannya hubungan yang harmonis dalam membangun perkreditan Bank Kesejahteraan.
b. Responsible in implementing, managing and controlling company’s policy at financing sector related to loan marketing or review.
Berdasarkan setiap tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan kepada setiap Direksi maka selama tahun 2013, Direksi Bank Kesejahteraan telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya yang secara umum tercermin melalui beberapa hal sebagai berikut: 1. Memimpin, mengarahkan, memantau, dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2013 dengan tetap mengacu pada implementasi visi dan misi Bank Kesejahteraan. 2. Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan kepengurusan Bank dengan selalu mematuhi kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Menetapkan strategi usaha dan memantau serta memastikan pelaksanaan Good Corporate Governance dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian bank serta kepatuhan pada Peraturan Bank Indonesia dan ketentuan perundang-undangan lainnya yang berlaku untuk meningkatkan nilai pemegang saham (shareholders) dan stakeholders.
Referring to every duties and responsibilities delegated to the Board of Directors, in 2013, Board of Directors of Bank Kesejahteraan has perfomed its duties and responsibilities that generally reflected from following aspects:
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
c. Managing and directing every corrective action and process required to satisfy business development at Bank’s financing and legal process regarding Bank’s financing. d. Supporting and coordinating with fund Marketing and Product Development Director to perform product management and conduct more aggressive and competitive product promotion in adhering competition dynamic as well as customers’ needs by promoting Bank Kesejahteraan’s policy on prudential banking principle. e. Managing, directing, monitoring and ensuring nonperforming loan settlement and its compliance with every phase stated on the Bank Kesejahteraan’s internal or external regulations. f. Performing relationship maintenance with every branch office and supporting branch office as well as customers through several forum and visit to ensure harmonious relations in establishing Bank Kesejahteraan’s credit sector.
1. Managing, directing, monitoring and performing evaluation on Bank Business Plan 2012 implementation reflected from Bank Kesejahteraan’s profit achievement that exceeded implemented target by referring to Bank Kesejahteraan’s vision and mission implementation. 2. Being fully responsible on Bank’s management by always comply to authority and responsibility as regulated on the Article of Association as well as applicable regulation. 3. Implementing business strategy and monitoring as well as ensuring good corporate governance implementation by referring to prudential principle and compliance to bank Indonesia Regulation as well as currently applicable regulation to enhance shareholders and stakeholders’ value.
4. Secara rutin dan proaktif melakukan berbagai pembahasan mengenai perkembangan kinerja Bank Kesejahteraan dengan segala proses dan perbaikan yang diperlukan melalui berbagai media komunikasi baik dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, Rapat Direksi, maupun rapat evaluasi dengan seluruh unit kerja, kantor cabang, dan kantor cabang pembantu sehingga dapat diambil keputusan-keputusan yang bersifat strategis dan dinamis mengikuti perkembangan ketentuan perbankan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Melakukan supervisi kepada jajaran manajemen untuk memastikan ketepatan dan kualitas laporan serta memberikan persetujuan data keuangan yang disajikan kepada pemegang saham, maupun pihak eksternal yang berkepentingan. 6. Mewakili atas nama Bank Kesejahteraan dalam menyetujui jalinan kerjasama dengan berbagai pihak untuk kepentingan pertumbuhan dan pengembangan usaha Bank Kesejahteraan. 7. Menyelenggarakan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam mempertanggungjawabkan seluruh tugas dan jalannya kepengurusan perseroan pada Bank Kesejahteraan kepada Pemegang Saham. 8. Menjalin hubungan yang harmonis dengan seluruh pihak baik dalam lingkungan kerja Bank Kesejahteraan maupun dalam masyarakat luas untuk membangun citra positif Bank Kesejahteraan sehingga dapat mendukung peningkatan nilai Bank Kesejahteraan.
4. Periodically and proactively performing several discussions regarding Bank Kesejahteraan’s performance development within every corrective action and process required in various communication channels both through the Board of commissioners and Board of Directors joint meeting, Board of Directors meeting as well as evaluation meeting with every unit, branch office and supporting branch office that will be able to take strategic and dynamic decisions adhering to banking and other applicable regulations development. 5. Performing supervision to the management to ensure reporting quality and compliance as well as providing approval on financial data disclosed to the shareholders or other related external parties.
Rapat Direksi
Board of Directors Meeting
Berjalannya komunikasi dan koordinasi antara manajemen dalam menjalankan pengelolaan aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan dilaksanakan secara periodik guna mendukung pencapaian kinerja bank secara lebih efektif dan efisien. Demikian halnya yang dilakukan oleh Direksi Bank Kesejahteraan dalam menyusun kebijakan atau keputusan strategis yang dilakukan melalui rapat Direksi untuk mengambil berbagai keputusan dan rencana strategis.
The implementation of communication and coordination between the management in carrying Bank Kesejahteraan’s business activity that is periodically performed to support more effective and efficient bank’s performance achievement. As performed by Bank Kesejahteraan’s Board of Directors in formulating strategic policy and decision performed through the Board of Directors meeting to take several strategic plans and decisions.
Rapat direksi diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam seminggu. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan bahwa Direksi dapat mengadakan rapat di luar jadwal yang ditentukan tersebut sebagai wujud komitmen Direksi terhadap kepentingan Bank Kesejahteraan. Pengambilan keputusan dalam rapat Direksi tersebut dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal tidak terjadi musyawarah untuk mufakat, maka pengambilan keputusan akan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
The Board of Directors meeting held minimum 1 (once) a week, though, not limited that the Board of Directors held the meeting beyond the implemented schedule as Board of Directors’ commitment realization towards Bank Kesejahteraan’s interest The decision making on the Board of Directors meeting is performed based on agreement on consensus. If the consensus is failed to be achieve, the decision making will be referring to the majority vote.
6. Representing on behalf of Bank Kesejahteraan in approving partnership with various parties for Bank Kesejahteraan’s business development and growth interest. 7. Implementing General Meetings of Shareholders (GMS) in delivering responsibility of company’s management at Bank Kesejahteraan to the shareholders. 8. Establishing harmonious relationship with entire partiess both inside Bank Kesejahteraan’s internal neighborhood as well as general public to establish Bank Kesejahteraan’s positive image that able to promote Bank Kesejahteraan’s value enhancement.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
255
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Selama tahun 2013, Direksi Bank Kesejahteraan telah menyelenggarakan 26 kali rapat dan tidak pernah terjadi disenting opinion. Frekuensi rapat Direksi yang diselenggarakan selama tahun 2013 dan tingkat kehadiran oleh masingmasing anggota Direksi pada setiap rapat adalah sebagai berikut:
In 2013, Bank Kesejahteraan’s Board of Directors held 26 meeting and never recorded any dissenting opinion. The Board of Directors meeting frequency in 2013 as well as Board of Director members’ attendance level as follows:
Kehadiran Rapat Direksi / Attendance of Board of Directors Meeting NAMA / NAME
JUMLAH RAPAT / TOTAL MEETING
JUMLAH KEHADIRAN / TOTAL ATTENDANCE
% KEHADIRAN / % ATTENDANCE
26
25
96%
RM. Yunianto Wahju Hidajat
26
24
92%
Silo Edi
26
24
92%
Arif Hidayat
26
26
100%
Hasil rapat Direksi telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, ditandatangani ketua rapat/ Direktur Utama, dan disampaikan kepada semua anggota Direksi, termasuk kepada anggota Direksi yang tidak menghadiri rapat. Pendapat tidak setuju dalam rapat dicatat dalam notulen rapat.
The Board of Directors meeting result is stated on the minutes of meetings and appropriately documented, signed by chairman of the meeting/President Director to be delivered to every Board of Directors member, including the Board of Directors member that does not attend the meeting. Disagree opinion is not disclosed at the minutes of meetings.
Pelatihan Direksi
Board of Directors Training
Dalam rangka menunjang pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya dalam pengelolaan kinerja bank serta peningkatan dan pengembangan kompetensi seluruh Direksi, maka Direksi Bank Kesejahteraan telah mengikuti pelatihan maupun workshop selama tahun 2013 dengan rincian sebagai berikut:
To support its function, duties and responsibilities on bank’s performance management as well as every Board of Directors member’s competency development and enhancement, the Board of Directors of Bank Kesejahteraan participated several trainings and workshops in 2013 with details as follows:
NAMA DIREKSI / NAME OF DIRECTORS
PELATIHAN/WORKSHOP / TRAINING/WORKSHOP Leadership Workshop "Kepemimpinan Prima adalah Faktor Kunci Keberhasilan BKE". Leadership Workshop "Excellent Leadership as BKE Key Success” Pelatihan Penyusunan RBB (Sinkronisasi Strategi Permodalan antara ICAAP, RBB dan TKS). RBB Preparation Training (Capital Synchronization Strategy among CAAP, RBB and TKS)
RM. Yunianto Tata Cara Penilaian GCG GCG Assessment Procedure Workshop Cabang Makassar, Banjarmasin, dan Semarang "Meningkatkan Inovasi dan Perbaikan Terus-Menerus" Workshop of Makassar, Banjarmasin, and Semarang Branch Office "Improving Continuous Improvement and Innovation”
256
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
NAMA DIREKSI / NAME OF DIRECTORS
PELATIHAN/WORKSHOP / TRAINING/WORKSHOP Leadership Workshop "Kepemimpinan Prima adalah Faktor Kunci Keberhasilan BKE". Leadership Workshop "Kepemimpinan Prima adalah Faktor Kunci Keberhasilan BKE". Pelatihan Penyusunan RBB (Sinkronisasi Strategi Permodalan antara ICAAP, RBB dan TKS). RBB Preparation Training (Capital Synchronization Strategy among CAAP, RBB and TKS) Tata Cara Penilaian GCG GCG Assessment Procedure
Arif Hidayat
Seminar "Identifikasi Area Berisiko Tinggi di Wilayah Indonesia berdasarkan Risiko Penyalahgunaan Bank sebagai Sarana Pencucian Uang Seminar "High Risk Area Identification in Indonesia Based on Bank Abuse as Money Laundering Place Risk Seminar Prospek Ekonomi dan Perbankan Nasional 2014 National Economy Prospect and Banking 2014 Seminar Workshop Cabang Bandung "Innovation and Continuous Improvement" Workshop of Bandung Branch Office "Innovation and Continuous Improvement" Leadership Workshop "Kepemimpinan Prima adalah Faktor Kunci Keberhasilan BKE". Leadership Workshop "Excellent Leadership as BKE Key Success”". Pelatihan Penyusunan RBB (Sinkronisasi Strategi Permodalan antara ICAAP, RBB dan TKS). RBB Preparation Training (Capital Synchronization Strategy among CAAP, RBB and TKS) Tata Cara Penilaian GCG GCG Assessment Procedure Peran LPS dalam Penyelamatan Bank Gagal Role LPS in Restructuring Failed Bank
Wahju Hidajat Seminar Pengadaan Informasi Teknologi 2013 Information Technology Procurement 2013 Seminar Workshop Cabang Padang "Inovasi dan Perbaikan Terus Menerus" Workshop of Padang Branch Office " Innovation and Continuous Improvement" Workshop Dana "Developing High Performance Through the Power of Teamwork" Fund Workshop "Developing High Performance Through the Power of Teamwork" Workshop Operasional "Meminimalisasi Risiko Operasional melalui Validasi Transaksi" Operational Workshop "Minimizing Operational Risk through Transaction Validation " Leadership Workshop "Kepemimpinan Prima adalah Faktor Kunci Keberhasilan BKE". Leadership Workshop "Excellent Leadership as BKE Key Success". Pelatihan Penyusunan RBB (Sinkronisasi Strategi Permodalan antara ICAAP, RBB dan TKS). RBB Preparation Training (Capital Synchronization Strategy among CAAP, RBB and TKS) Silo Edi Tata Cara Penilaian GCG GCG Assessment Procedure Workshop Cabang Surabaya "Meningkatkan Inovasi dan Perbaikan Terus-Menerus" Workshop of Surabaya Branch Office " Innovation and Continuous Improvement"
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
257
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
258
KOMITE DI BAWAH DIREKSI
COMMITTEES UNDER THE BOARD OF DIRECTORS
Dalam rangka meningkatkan efektivitas penetapan kebijakan, strategi dan pengelolaan risiko Bank maka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi dibantu oleh komitekomite eksekutif. Komposisi keanggotaan komite disusun sesuai dengan kesulitan dan kompleksitas tugas dan tanggung jawab komite. Setiap komite akan menyampaikan rekomendasi kepada Direksi sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Direksi.
To enhance Bank’s policy, strategy and risk management implementation that in implementing its duties and responsibilities, the Board of Directors is assisted by several executive committees. The membership composition of the committee is formulated referring to the committee’s duties and responsibilities complexity and challenge. Every committee will disclose recommendation to the Board of Directors on the decision making performed by the Board of Directors.
KOMITE ALCO
ALCO COMMITTEE
Struktur organisasi dan keanggotaan komite ALCO diatur dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 78/2011/SK tanggal 13 Juni 2011 tentang “Perubahan Susunan ALCO (Revisi 2011)”, sebagai berikut: Ketua ALCO : Pemimpin Divisi Pemasaran Dana & Pengembangan Produk Sekretaris ALCO : Pemimpin Bidang Pengelolaan Likuiditas Anggota ALCO : - Seluruh anggota Direksi - Pemimpin Divisi Operasi - Pemimpin Divisi Pemasaran Kredit - Pemimpin Divisi Perencanaan dan Teknologi - Pemimpin Divisi SDM - Pemimpin Divisi MR - Pemimpin Divisi Hukum dan Remedial - Pemimpin Bidang Treasury - Pemimpin Bidang Pemasaran Dana
ALCO committee’s membership and organizational strucutre is regulated under the Board of Directors Decree no. 78/2011/ SK dated June 13th, 2011 regarding “Changes in ALCO (Revised 2011),” as follows: Chairman of ALCO: Head of Fund Marketing & Product Development Division Secretary of ALCO: Head of Liquidity Management group ALCO Members: - Board of Directors Members - Head of operational Division - Head of credit Marketing Division - Head of Technology Division - Head of human Resources Division - Head of Risk Management Division - Head of Legal and Remedy Division - Head of Treasury group - Head of Fund Marketing group
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Alco
ALCO Committee Duties and Responsibilities
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 78/2011/SK dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab ALCO adalah sebagai berikut: Mengembangkan, mengkaji ulang dan memodifikasi strategi ALMA. mengevaluasi posisi risiko suku bunga dan strategi ALMA guna memastikan bahwa taking position Bank telah sesuai dengan tujuan pengelolaan dan risiko suku bunga. Mengkaji ulang penetapan harga (Pricing) aktiva dan pasiva untuk memastikan bahwa pricing tersebut dapat mengoptimalkan hasil penempatan dana, meminimumkan biaya dana dan memelihara struktur neraca Bank sesuai strategi ALMA. Mengkaji ulang deviasi antara realisasi dengan Rencana Bisnis Bank. Menginformasikan kepada Direksi atas setiap
Pursuant to Board of Directors Decree no. 78/2011/SK stated that duties and responsibilities of ALCO are as follows:
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Developing, reviewing and modifying ALMA strategy.
Evaluating interest rate and ALMA strategy risks position to ensure that Bank’s taking position has complied with interest rate risk and management target. Reviewing asset and liability Pricing to ensure that the Pricing is able to optimize fund placement return, minimize fund cost and maintain Bank’s balance sheet structure referring to ALMA strategy.
Reviewing deviation between Bank Business Plan and its realization. Informing to the Board of Directors on every market
perkembangan dan kondisi pasar, serta ketentuan yang mempengaruhi dalam strategi dan kebijakan ALMA.
condition and development, as well as regulation that may affect ALMA strategy and policy.
Rapat Komite Alco
ALCO Committee Meeting
Rapat ALCO dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan, yang secara teknis diatur oleh sekretaris ALCO dengan agenda rapat yang meliputi:
The ALCO meeting is held minimum 1 (once) a month which is technically organized by ALCO secretary with meeting agenda, as follows:
Agenda rutin, meliputi materi sesuai kerangka kerja ALMA yaitu: - Evaluasi pelaksanaan hasil keputusan rapat ALCO periode sebelumnya. - Evaluasi kondisi moneter yang mempengaruhi suku bunga. - Likuiditas, meliputi rasio deposan inti, maturity profile dan posisi secondary reserve. - Earning & Investment, meliputi: cost of money, base lending rate (BLR) dan realisasi net interest margin (NIM). - Kinerja keuangan, meliputi: Aktiva Produktif, DPK, Laba/Rugi, Bopo, NIM, LDR, NPL, CAR dan BLR.
Agenda khusus, membahas materi penting dan mendesak, seperti pengaruh ekonomi makro yang dapat mempengaruhi suku bunga, DPK dan pinjaman secara signifikan dalam jangka pendek. Agenda khusus ini dapat dilaksanakan lebih dari sekali sebulan.
Tata pelaksanaan dalam rapat Komite ALCO diatur sebagai berikut: Quorum rapat ALCO tercapai bila sedikitnya dihadiri oleh Ketua ALCO, 2 (dua) orang anggota Direksi dan 3 (tiga) orang anggota ALCO level Pemimpin Divisi. Apabila Ketua ALCO berhalangan, dapat digantikan oleh salah satu anggota dari Pemimpin Divisi. Apabila dalam rapat tidak terjadi kesepakatan, hasil rapat diputuskan melalui voting seluruh anggota yang hadir yaitu minimal 50%+1. Risalah rapat ALCO dibuat oleh Sekretaris ALCO dan disampaikan kepada seluruh anggota ALCO paling lambat 4 (empat) hari kerja setelah rapat ALCO. Sekretaris ALCO harus berkoordinasikan dengan satuan kerja terkait atas hasil keputusan rapat ALCO yang perlu segera ditindaklanjuti.
Periodic agenda, including material referring to ALMA framework, as of: - Previous ALCO meeting decision implementation evaluation. - Monetary condition evaluation that may affect interest rate. - Liquidity, including core depositor ration, maturity profile and secondary reserve position. - Earning and Investment, including: cost of money, Base Lending Rate (BLR) and Net Interest Margin (NIM) realization. - Financial performance, including: productive asset, Third Party fund, Income/Loss, operating Expense to operating income ration, NIM, LDR, NPL, CAR and BLR. Special agenda, discussing urgent and significant material, such as impact of macro economy towards interest rate, Short-term significant Third Party fund and loan. The specific agenda may be discussed within more than once a month.
ALCO committee meeting procedure is regulated as follows:
ALCO meeting quorum is achieved if the meeting is attended by chairman of ALCO, 2 (two) BOD members and 3 (three) ALCO members on head of Division level. If the chairman of ALCO is absence, can be represented by one of members from head of Division level. If the meeting failed to achieve consensus, the meeting result is decided through voting from the participants, that is minimum 50%+1. ALCO meeting’s minutes of meetings is made by ALCO Secretary and delivered to the ALCO members the latest 4 (four) work days after the meeting. ALCO Secretary has to coordinate with related unit on ALCO meeting result that needs to be immediately followed-up.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
259
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
260
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT COMMITTEE
Struktur organisasi dan keanggotaan Komite Manajemen Risiko diatur berdasarkan Surat Keputusan Direksi 40/2012/ SK tanggal 6 September 2012 tentang Perubahan Susunan Komite Manajemen Risiko (Revisi 2012), dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:
Risk Management committee’s membership and organizational strucure is regulated under the Board of Directors Decree no. 40/2012/ SK dated September 6th, 2012 regarding change son Risk Management committee (Revised 2012), with membership composition as follows:
Ketua Pemimpin Divisi Manajemen Risiko
Chairman Head of Risk Management Division
Ketua Pengganti Pemimpin Divisi Operasi
Substitutive Chairman Head of operational Division
Sekretaris Pemimpin Bidang Analisa Kesehatan Bank dan Risiko
Secretary Head of Bank’s Soundness and Risk Group
Anggota : - Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko - Direktur Dana & Layanan - Direktur Pengembangan Bisnis - Pemimpin Divisi SDM - Pemimpin DivisiTeknologi - Pemimpin Divisi Hukum dan Remedial - Pemimpin Divisi Dana dan Pengembangan Produk - Pemimpin Bidang Kepatuhan - Pemimpin Bidang Perencanaan Korporasi - Pemimpin yang membidangi Treasury - Pemimpin Bidang Pengelolaan Likuiditas - Pemimpin Cabang Jakarta
Members: Compliance and Risk Management Director Fund and Service Director Business Development Director Head of human Resources Division Head of Technology and Planning Division Head of Legal and Remedy Division Head of credit Marketing Division Head of fund and Product Development Division Head of compliance Group Head of Treasury Unit Group Head of Liquidity Management Group Head of corporate Planning Group Head of Jakarta Branch Office
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee Duties and Responsibilities
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi 40/2012/SK tanggal 6 September 2012 dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan dan penyesuaian kebijakan manajemen risiko termasuk strategi manajemen risiko dan contigency plan apabila terjadi kondisi tidak normal. 2. Mengevaluasi dan memperbaiki penerapan manajemen risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal bank yang mempengaruhi tingkat kesehatan dan profil risiko bank. 3. Penetapan atas hal – hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti
Pursuant to Board of Directors Decree no. 40/2012/SK dated September 6th, 2012 stated that duties and responsibilities of Risk Management committee are as follows: 1. Risk management policy formulation and adjustment including risk management and contingency plan management if extraordinary event is occurred. 2. Evaluating and improving risk management implementation periodically or occasionally as the impact of bank’s internal and external condition changes that may interfere bank’s soundness level and risk profile.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
3. Implementing several aspects related to business decision that may violate normal procedure, such as significant
4.
5.
6.
7.
8.
keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis bank, pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan. Menetapkan dan menyesuaikan batasan terhadap masing-masing jenis risiko dan mengalokasikannya kepada unit-unit operasional yang mengelola risiko. Melakukan penilaian terhadap hasil pengukuran tingkat risiko yang dihadapi oleh bank termasuk kajian terhadap usulan produk dan aktivitas baru yang akan diterbitkan oleh bank. Mengevaluasi adanya pengecualian setiap jenis risiko yang dikelola, termasuk unit yang bertanggung jawab dan kewenangannya. Memantau secara berkala dampak implementasi kebijakan dan strategi bisnis bank dan besaran risiko yang mungkin terjadi. Melakukan penilaian terhadap tingkat risiko terhadap rencana penerbitan produk atau aktivitas baru.
business expansion exceed, risk exposure/position taking exceeding implemented limit.
4. Implementing and adjusting limits on each risk type and allocating to the operational units managing the risk. 5. Performing assessment on risk level measurement faced by the bank including new product and activity that will be issued by the bank proposal assessment. 6. Evaluating the exception of every managed risk, including responsible and authorized unit. 7. Periodically monitoring impact of bank’s business strategy and policy implementation towards risk exposure that may occur. 8. Performing assessment on risk level towards new products issuance or activity plan.
Rapat Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee Meeting
Komite Manajemen Risiko melakukan rapat sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan dengan agenda antara lain: Agenda rutin, yang membahas mengenai kajian terhadap proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko melalui metodologi penilaian risiko guna meyakini bahwa risiko yang dihadapi Bank seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan risiko operasional telah di-cover oleh modal yang cukup dan dijaga dalam tingkat yang aman. Agenda khusus, yang diperuntukkan bagi pembahasan permasalahan yang dianggap perlu dan mendesak, serta dapat dilaksanakan lebih dari 1 (satu) kali dalam sebulan.
The Risk Management committee meeting is held at least 1 (once) in a month with following agenda:
Tata pelaksanaan Rapat Komite Manajemen Risiko diatur sebagai berikut: Quorum rapat KMR tercapai bila sedikitnya dihadiri oleh Ketua atau Ketua Pengganti dan/atau 2 (dua) orang anggota Direksi lainnya serta 2/3 anggota (tanpa diwakilkan). Apabila diperlukan, Ketua KMR berwenang untuk mengundang unit kerja atau pejabat lainnya sebagai narasumber. Setiap anggota KMR memiliki hak suara sama dalam rapat KMR.
Risk Management committee meeting procedure is regulated as follows: KMR meeting quorum is achieved if attended by Chairman or Chairman Attorney and/or 2 (two) other BOD members and 2/3 members (not delegated)
Periodic agenda, discussing review of risk identification, measurement, monitoring an mitigation through risk assessment method to ensure that the risks faced by the Bank such as liquidity risk, credit risk and operational risk have been covered by adequate capital and controlled in secure level.
Special agenda, dedicated to discuss urgent and significant issues, and may be held for more than once in a month.
If considered necessary, chairman of KMR is authorized to invite other working units or executive officers as the source. Every KMR member holds equal vote at the meeting.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
261
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
If the meeting failed to achieve consensus, meeting decision is decided through voting mechanism from the attending participants, that is minimum 50%+1.
KMR meeting minutes of meetings is made by KMR Secretary and delivered to the members the latest 3 (three) work days after the KMR meeting.
KOMITE MANAJEMEN KEPEGAWAIAN
EMPLOYMENT MANAGEMENT COMMITTEE
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.15/2012/SK tanggal 20 April 2012 tentang Revisi Komite Manajemen Kepegawaian (KMK), maka susunan struktur organisasi Komite Manajemen Kepegawaian pada Bank Kesejahteraan diatur sebagai berikut:
Pursuant to Board of Directors’ Decree no. 15/2012/SK dated April 20th, 2012 regarding Employment Management Committee (KMK), the Employment Management Committee’s structure at Bank Kesejahteraan is as follows:
Ketua Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
Chairman Compliance and Risk Management Director
Sekretaris Pimpinan Divisi Sumber Daya Manusia
Secretary Head of Human Resources Division
Anngota : - Pemimpin Divisi Manajemen Risiko - Pemimpin Divisi Operasi - Pemimpin Divisi Pemasaran Kredit - Pemimpin Divisi Audit (SKAI) - Pemimpin Divisi Teknologi - Pemimpin Divisi Hukum dan Remedial - Pemimpin Divisi Dana dan Pengembangan Produk
Members : Head of Risk Management Division Head of Operational Division Head of Audit Division Head of Technology Division Head of Legal and Remedy Division Head of Fund Marketing and Product Development Division
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Kepegawaian
Employment Management Committee Duties and Responsibilities
262
Apabila dalam rapat tidak terjadi kesepakatan, hasil rapat diputuskan melalui pengambilan suara seluruh anggota yang hadir dengan hasil keputusan diambil berdasarkan hasil pengambilan suara terbanyak, yaitu minimal 50%+1. Risalah rapat KMR dibuat oleh sekretaris KMR dan disampaikan kepada seluruh anggota KMR paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah rapat KMR.
Memberikan masukan dan usulan kepada Direksi untuk mendapatkan keputusan dan persetujuan mengenai penetapan kebijakan kepegawaian, pengembangan pengetahuan dan ketrampilan pegawai, mutasi atau rotasi pegawai, promosi dan tindakan administratif serta hukuman jabatan kepada pegawai di bawah tingkat divisi. Mengevaluasi kepegawaian yang ada, seperti sistem penggajian dan fasilitas pegawai, sistem penilaian, sistem pengembangan karir, sistem pelatihan, dan pemberian penghargaan dan sanksi. Mengevaluasi dan menilai tata tertib dan peraturan perusahaan. Meningkatkan implementasi budaya kerja perusahaan.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Providing recommendation to the Board of Directors to obtain decision and approval regarding employment policy, employees’ competency and expertise development, employees mutation and rotation, promotion, administrative action as well as position punishment to the employees under the division level. Evaluating existing employment policy, such as employees remuneration and facility system, assessment system, career development system, training system as well as reward and punishment program. Evaluating and assessing company’s regulation and procedure. Enhancing corporate culture implementation.
KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY COMMITTEE
SK Direksi No.17/2012/SK tanggal 23 Mei 2012 tentang Komite Pengarah Teknologi Informasi (Revisi 2012), dengan susunan sebagai berikut:
BOD Decree No. 17/2012/SK dated May 23rd, 2012 regarding Information Technology Committee (Revised 2012), with composition as follows:
Ketua Pemimpin Divisi Teknologi
Chairman Head of Planning and Technology Division
Sekretaris Pemimpin Bidang Perencanaan Teknologi dan Support
Secretary Head of Technology Planning and Support Division
Anggota : - Seluruh Anggota Direksi - Pemimpin Divisi Operasi - Pemimpin Divisi Pemasaran Kredit - Pemimpin Divisi Pemasaran Dana dan Pengembangan Produk - Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia - Pemimpin Divisi Manajemen Risiko - Pemimpin Divisi Hukum dan Remedial
Members : - Board of Directors members - Head of Operational Division - Head of Credit Marketing Division - Head of Fund Marketing and Product Development Division - Head of Human Resources Division - Head of Risk Management Division - Head of Legal and Remedy Division
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pengarah Teknologi Informasi
Information Technology Duties and Responsibilities
Berdasarkan SK Direksi No.17/2012/SK tanggal 23 Mei 2012 dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
Pursuant to Board of Directors Decree No. 79/2011/SK dated June 13th, 2011 stated that the duties and responsibilities are as follows: Providing evaluating and recommendation regarding Information Technology Strategic Planning that is in accordance with Bank Kesejahteraan’s business activity strategic plan. Implementing Information Technology project priority status that is critical or provides significant impact to Bank’s operational activity. Conformity between Information Technology project implementation with the project plan (Project charter) agreed at the Service Level Agreement with the Management Information System necessity that supports Bank Kesejahteraan’s business activity management. Implementing several actions that may minimize risks on bank’s investment at information technology sector that the investment will provide optimum contribution towards bank’s business target achievement.
Memberikan evaluasi dan rekomendasi mengenai Rencana Strategis Teknologi Informasi yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank Kesejahteraan. Menetapkan status prioritas proyek Teknologi Informasi yang bersifat kritikal atau dianggap memberikan dampak yang signifikan terhadap aktivitas operasional bank. Kesesuaian antara pelaksanaan proyek Teknologi Informasi dengan rencana proyek (Project Charter) yang disepakati dalam Service Level Agreement dengan kebutuhan Sistem Informasi Manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Bank Kesejahteraan. Menetapkan langkah-langkah yang dapat meninimalkan risiko atas investasi yang dilakukan bank pada sektor Teknologi Informasi agar investasi tersebut dapat memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pencapaian tujuan bisnis bank.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
263
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
264
Merumuskan kebijakan dan prosedur Teknologi Informasi yang utama terkait kebijakan pengamanan Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko yang terkait dengan penggunaan Informasi Teknologi pada Bank Kesejahteraan. Melakukan pembahasan dan menetapkan penyelesaian terhadap solusi yang berkaitan dengan Teknologi Informasi. Melakukan kajian penetapan spesifikasi dan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan kebijakan Teknologi Informasi dan proyek Teknologi Informasi yang sedang dilakukan untuk dapat memberikan laporan perkembangannya kepada Direksi.
Formulating Information Technology procedure and policy especially related to Information Technology security policy regarding Information Technology utilization at Bank Kesejahteraan. Performing discussion and implementing settlement on any solution related to Information Technology. Performing specification implementation review and Information Technology policy as well as existing Information Technology projects effectiveness to deliver its progress report to the Board of Directors.
Rapat Komite Pengarah Teknologi Informasi
Information Technology Committee Meeting
Komite Pengarah Teknologi Informasi melakukan rapat sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) bulan sekali (triwulan) atau sewaktu-waktu bila dianggap perlu untuk memberikan arahan dalam pengembangan Teknologi Informasi.
Information Technology Director committee meeting is held at least 3 (three) times in a month (quarterly) or occasionally if considered necessary to provide direction on Information Technology development.
5. KOMITE KREDIT
CREDIT COMMITTEE
Komite Kredit adalah Komite Pemutus Kredit yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direksi yang terakhir kali disempurnakan dengan SK Direksi No. 13/2013/SK tanggal 18 April 2013. Komite Pemutus Kredit memiliki wewenang dan tanggung jawab antara lain: a) Menyetujui atau menolak permohonan kredit baru, perpanjangan maupun penambahan kredit yang sesuai wewenangnya. b) Koordinasi dengan ALCO mengenai pendanaan maupun tingkat suku bunga. c) Melaksanakan tugasnya secara profesional, jujur, objektif, cermat dan seksama.
Credit Committee is a Credit Determining Committee which is established based on BOD Decree with the latest amendment under BOD Decree No. 13/2013/SK dated April 18th, 2013. The Credit Determining Committee holds authorities and responsibilities, among others: a) Approving or declining new credit proposal, renewal or loan extension referring to its authority. b) Coordinating with ALCO regarding funding and its interest rate. c) Carrying its duties professionally, honest, objective, accurate and thoroughly.
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT
FUND PROVISION TO RELATED PARTY
Bank Kesejahteraan memiliki kebijakan mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi No. 43/2013/SK tanggal 31 Juli 2013 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit dan Penyediaan Dana Besar.
Bank Kesejahteraan has a policy regarding fund provision to related party and large exposure as regulated under BOD Decree No. 43/2013/SK dated July 31st, 2-13 regarding Lending Limit and Large Exposure.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana dalam jumlah besar telah sesuai dengan prinsip kehati-hatian, memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit, memperhatikan permodalan serta portofolio penyediaan dana. Selama tahun 2013 tidak terjadi pelanggaran atau pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit.
Fund Provision to related party and large exposure has complied with prudent principle, complying with Bank Indonesia Regulation regarding Legal Lending Limit, concerning capital and fund provision portfolio. Throughout 2013, there was no violation or exceeding of Legal Lending Limit.
Penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan debitur inti/grup per 31 Desember 2013 pada Bank Kesejahteraan adalah sebagai berikut :
Fund Provision to Related Party and Core Depositors/Group as of December 31st, 2013 at Bank Kesejahteraan is as follows:
NO.
PENYEDIAAN DANA / FUND PROVISION
JUMLAH BAKI DEBET / TOTAL DEBT BALANCE Debitur / Depositors
Nominal (Jutaan Rupiah) / Nominal (Million Rupiah)
1
Kepada Pihak Terkait / To Related Party
11
3.490
2
Kepada debitur inti / To core depositors : Individu / Individual Grup / Group
15 -
172.663 -
Setiap penyediaan dana kepada Pihak Terkait merupakan kewenangan dan diputus oleh Dewan Komisaris, kecuali terhadap penyediaan dana yang ada kaitannya dengan fasilitas kepada Direksi dan Pejabat Eksekutif yang kewenangannya dilimpahkan kepada Direksi sedangkan penyediaan dana kepada debitur besar/inti dilakukan dengan sangat selektif.
Every fund provision for related party becomes the authority and is decided by the Board of commissioners, except towards fund provision related to the facilities dedicated to BOD or Executive Officers that the authority is delegated to the BoD while the fund provision to large/core depositors will be performed in highly selective manner.
BUY BACK SAHAM DAN BUY BACK OBLIGASI BANK
SHARES AND BONDS BUY BACK
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang diatur dalam SE BI No.15/15/DPNP perihal Pelaksanaan Bank Kesejahteraan tidak menerbitkan saham dan obligasi bank sehingga hingga akhir tahun 2013, Bank Kesejahteraan tidak melakukan pembelian kembali saham dan pembelian kembali obligasi.
Pursunat to Bank Indonesia Regulation as stated under BI SE No. 15/15/DPNP regarding the implementation, Bank Kesejahteraan did not issue bonds and shares that as end of 2013, Bank Kesejahteraan did not conduct shares and bonds buy back.
DAFTAR PERUSAHAAN ASOSIASI
LIST OF ASSOCIATION
Bank Kesejahteraan merupakan salah satu bank swasta non devisa dengan kepemilikan saham mayoritas yang dimiliki oleh Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dan tidak tercatat memiliki anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi hingga akhir tahun 2013.
Bank Kesejahteraan is a non-foreign exchange private bank with majority share ownership of Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) and does not listed for gaving subsidiary or affiliation as end of 2013.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
265
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
“Penerapan budaya kepatuhan melalui penegakan disiplin dan etika bisnis menjadi tanggung jawab kami untuk memenuhi ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku” “Compliance culture implementation throughout business ethic and discipline enforcement for every people to comply with prevailing law and regulation.
FUNGSI KEPATUHAN Perkembangan inisiatif strategis Bank Kesejahteraan terus berkembang mengikuti perkembangan industri perbankan dan segala ketentuan yang mengatur di dalam setiap aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu, pengembangan arsitektur transformasi terus dilakukan oleh Bank Kesejahteraan termasuk dalam membangun strategi dan kebijakan melalui peningkatan pemahaman dan implementasi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang semakin baik.
266
COMPLIANCE FUNCTION ”Development of Bank Kesejahteraan’s strategic initiatives which continuously evolves in accordance with banking industry development and any related procedures that regulate every business activities. Therefore, transformation architecture development is continuously performed by Bank Kesejahteraan including in developing policy and strategy through better procedures and regulations understanding and implementation.
Dalam menjalankan penjabaran dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab terhadap pengawasan dan pemantauan penerapan kepatuhan, Bank Kesejahteraan memiliki Direktur Kepatuhan yang membawahi langsung Bidang Kepatuhan sebagai unit kerja yang bertugas mengelola risiko kepatuhan. Hal tersebut menjadi wujud implementasi komitmen Bank Kesejahteraan untuk memenuhi peraturan regulator yang tertuang dalam PBI 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
In carrying duties and responsibilities implementation and description towards compliance implementation supervision and monitoring, Bank Kesejahteraan is supported by compliance Director that directly assisted by compliance Unit as the working unit that holds responsibility to manage compliance risk. This becomes the realization of Bank Kesejahteraan’s commitment implementation to comply regulator’s regulation stated at PBI 13/2/PBI/2011 dated january 12th, 2011 regarding general Bank compliance function Implementation.
Segala kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur dari aktivitas usaha yang dijalankan Bank Kesejahteraan sepanjang tahun 2013 telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia sesuai prinsip prudential banking. Selain itu, Bank Kesejahteraan juga menyadari pentingnya penerapan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) untuk menjaga stabilitas kelangsungan hidup perusahaan melalui pengelolaan yang
Every business policy, provision, system, procedure and activity implemented by Bank Kesejahteraan in 2012 has complied to Bank Indonesia Regulation referring to prudential banking principle. Thus, Bank Kesejahteraan also awares the importance of Good Corporate Governance implementation to maintain company’s sustainability through the management based on Transparency, Accountability, Responsibility,
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
didasarkan pada asas Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, dan Fairness (keadilan). Pelaksanaan prinsip ini telah menjadi bagian yang menyatu dari proses manajemen dan budaya perusahaan.
Independency and fairness principles. The implementation of these principles becomes integrated part of corporate culture and management process.
Bentuk komitmen Bank Kesejahteraan di implementasikan dengan dibuatnya Piagam Kepatuhan (Compliance Charter) untuk mendukung tugas pengendalian dan menunjang fungsi kepatuhan serta ditandatanganinya komitmen kepatuhan oleh setiap pegawai dan pejabat Bank Kesejahteraan untuk patuh terhadap Kode Etik (Code of Conduct) Bank Kesejahteraan. Di samping didorong oleh munculnya berbagai peraturan yang mendasari pelaksanaan fungsi kepatuhan dan praktek GCG yang sehat, pada hakekatnya hal tersebut telah menjadi kesadaran sepenuhnya dari manajemen Bank Kesejahteraan untuk menjalankan proses bisnis yang mencerminkan kepatuhan Bank terhadap segala ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna meminimalisir risiko kepatuhan Bank.
As an actualization of of Bank Kesejahteraan’s commitment by formulationg Compliance Charter to support audit duty and compliance function as well as the signing of Compliance commitment of every employee and Executive of Bank Kesejahteraan to comply with Code of Conduct of the Bank. Besides supported by issuance of several regulations that guides sound compliance function and sound GCG practice implementation, principally, it becomes fully awareness of Bank Kesejahteraan’s management to carry business process which reflects Bank’s compliance towards prevailing laws and regulations to mimize bank’s compliance risk.
Bank Kesejahteraan memegang teguh komitmen dalam mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan, selain sebagai wujud kesadaran pengelolaan Bank yang sehat, semangat tersebut juga didasari oleh keinginan Bank Kesejahteraan untuk menjaga reputasi Bank Kesejahteraan di mata seluruh stakeholders. Oleh karena itu, Bank Kesejahteraan telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan yang independen dan bebas dari pengaruh unit kerja lainnya untuk melaksanakan fungsi kepatuhan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan.
Bank Kesejahteraan is firmly committed in complying every law and legal regulations, besides as part of sound Bank’s management awareness realization, the vision is also grounded on Bank Kesejahteraan’s objective to maintain Bank Kesejahteraan’s reputation among the stakeholders. Therefore, Bank Kesejahteraan has established independent Compliance Unit which is free from other units influence to carry compliance function based on Bank Indonesia Regulation and directly responsible to the Compliance Director.
Pengelolaan Risiko Kepatuhan terutama ditujukan untuk membangun budaya kepatuhan di seluruh unit organisasi yang dapat berkembang karena adanya perubahan peraturan ekstern, komunikasi intern, pengetahuan dan budaya disiplin karyawan, dan infrastruktur sebagai berupaya untuk meminimalisir segala potensi kerugian yang ditimbulkan dari segala bentuk sanksi baik berupa teguran tertulis maupun penurunan tingkat kesehatan bank salah satunya melalui pengelolaan risiko kepatuhan.
The compliance risk management is mainly aimed to establish compliance culture in every organization units that may be developed due to changing external regulation, internal communication, employees disciplinary culture and knowledge as well as infrastructure as an effort to minimize every loss potential occur from any penalty in form of written warning letter or decreasing bank’s soundness level namely by managing compliance risk.
Dewan Komisaris dan Direksi senantiasa melakukan pengawasan aktif terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan agar pelaksanaannya berjalan dengan baik. Pengawasan aktif tersebut dilakukan dalam bentuk antara lain, persetujuan atas kebijakan dan prosedur, pelaporan secara periodik, dan
The Board of Commissioners and Board of Directors always carries active monitoring of compliance function implementation that the execution will be appropriate. The active monitoring is implemented namely through approval of several polcicies and procedures, periodic reporting and
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
267
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
268
saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan fungsi kepatuhan.
recommendations to improve compliance function implementation quality.
Satuan Kerja Kepatuhan selain bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan juga bertanggung jawab terhadap penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU dan PPT) dalam rangka meminimalisir risiko Bank Kesejahteraan digunakan sebagai sarana pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Besides being responsible in implementing compliance function, Compliance Unit is also in charge in implementing Anti Money Laundering and Terrorism Financing Activity Prevention program to minimize the risk that Bank Kesejahteraan is used as an institution to conduct money laundering and terrorisme financing.
Dalam rangka memastikan efektivitas pelaksanan fungsi kepatuhan di Bank Kesejahteraan maka sepanjang tahun 2013 Bidang Kepatuhan telah melakukan hal-hal sebagai berikut : 1) Melakukan sosialisasi dan refresh terhadap ketentuan yang dilakukan oleh pihak internal maupun kerjasama dengan pihak eksternal dalam rangka peningkatan pemahaman Budaya Kepatuhan. 2) Melakukan kajian atas ketentuan baru dalam rangka mengetahui dampaknya terhadap kegiatan usaha Bank Kesejahteraan dan melakukan penyesuaian ketentuan internal yang diperlukan. 3) Melakukan penilaian risiko kepatuhan dan menyusun laporan profil risiko kepatuhan dalam rangka mengelola risiko kepatuhan. 4) Menilai dan mengevaluasi kecukupan dan kesesuaian rancangan ketentuan internal yang akan diterbitkan terhadap ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5) Melakukan pemantauan terhadap kewajiban pelaporan kepada pihak eksternal. 6) Melakukan pemantauan terhadap pemenuhan komitmen yang dibuat Bank Kesejahteraan kepada Bank Indonesia dan/ atau otoritas pengawas lain yang berwenang
To ensure compliance function implementation effectiveness at Bank Kesejahteraan, in 2013, the compliance Division has performed following activities: 1) Carrying socialization and refreshement towards the regulation issued by internal party or partnership with external party to increase Compliance Culture understanding. 2) Reviewing new regulation to acknowledge the impact to business activity of Bank Kesejahteraan and aligning internal regulation which is necessary. 3) Carrying compliance risk assessment and preparing compliance risk profile report to mitigate compliance risk. 4) Assessing and evaluating adequacy and conformity between upcoming issued internal regulation draft aainst prevailing and Bank Indonesia Regulation. 5) Monitoring compulsory reporting to external party. 6) Monitoring fulfillment of commitment made by Bank Kesejahteraan with Bank Indonesia and/or other supervisory authorities.
PENERAPAN BUDAYA KEPATUHAN
COMPLIANCE CULTURE IMPLEMENTATION
Seiring dengan Peraturan Bank Indonesia yang mengatur pelaksanaan fungsi kepatuhan bank umum sesuai PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011, maka penerapan kepatuhan pada Bank Kesejahteraan selama tahun 2013 telah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna memastikan tingkat kepatuhan Bank atas penerapan 4 (empat) pilar yang meliputi:
In line with Bank Indonesia Regulation that regualtes general bank compliance function referring to PBI no. 13/2/PBI/2011 dated january 12th, 2012, that the compliance implementation at Bank Kesejahteraan in 2012 has been properly implemented referring to Bank Indonesia Regulation and other applicable regulations to ensure Bank’s compliance level towards 4 (four) pillars implementation, including:
1. Budaya Kepatuhan, 2. Pengelolaan Risiko Kepatuhan,
1. Compliance culture 2. Compliance Risk Management
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
3. Kebijakan, Sistem dan Prosedur 4. Kegiatan Usaha Bank.
3. Policy, System and Procedure 4. The Bank’s Business Activity.
Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko dibantu oleh Bidang Kepatuhan bertanggung jawab untuk membangun Compliance Culture dengan kesadaran membangun tanggung jawab kepatuhan dari seluruh sumber daya di seluruh lini dalam struktur organisasi Bank.
Compliance & Risk Management Director is assisted by Compliance Unit which is responsible in establishing Compliance Culture within the awareness in developing compliance responsibility on every resources at every business line inside Bank’s organizational structure.
Pelaksanaan pengawasan kepatuhan Bank Kesejahteraan (compliance supervision) secara keseluruhan dilakukan oleh Bidang Kepatuhan yang dilakukan dengan berkoordinasi dengan seluruh Risk Officer yang tersebar di seluruh cabang untuk melakukan pengawasan pelaksanaan risiko kepatuhan sebagai salah satu fungsinya. Peran dan fungsi kepatuhan dalam mengantisipasi seluruh kemungkinan terjadinya risiko atas aktivitas bank dilakukan lebih dini dengan forward looking sehingga lebih sensitif terhadap segala perubahan yang mungkin terjadi dan mempengaruhi aktivitas bisnis bank.
Bank Kesejahteraan’s compliance supervision overall implementation is performed by compliance Unit in coordination with every Risk officer spread at every Branch office to conduct compliance risk implementation supervision as one of its functions. compliance roles and functions in anticipating any risks on bank’s activity is earlier performed by forward looking method that is more sensitive towards every possible change that may occur and affect other bank’s business activities.
Sistem penerapan budaya kepatuhan di Bank Kesejahteraan dilakukan melalui serangkaian proses dan tahapan, antara lain melalui:
Compliance culture implementation system at Bank Kesejahteraan is conducted throughout series of process and stages, such as:
1. Kebijakan dan Prosedur terkait Fungsi Kepatuhan Penetapan segala kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dimaksudkan dalam rangka membangun kesadaran dan kepedulian dari seluruh pihak dalam lingkungan kerja Bank Kesejahteraan terhadap implementasi kebijakan dan prosedur kerja maupun kepatuhan di lingkungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Hal ini sekaligus menjadi pencegahan dini dari praktek ketidakpatuhan jajaran Bank terhadap regulasi maupun ketentuan yang berlaku.
1. Compliance Function Related Policy and Procedure Implementation of any policy and procedure which are implemented to establish awareness and concern from every party on Bank Kesejahteraan working circumstances against the implementation of working policy and procedure and compliance at Head Office and Branch Office. This is also as an early prevention from fraud of Bank’s Management against prevailing law and regulation.
2. Review/Pengkajian Regulasi Internal dan Eksternal Pelaksanaan review atau kaji ulang terhadap ketentuanketentuan internal terus dilakukan baik terhadap ketentuan yang belum dievaluasi maupun ketentuan baru mengikuti perkembangan ketentuan Bank Indonesia maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. Proses kajian akan dilakukan bersamaan dengan unit kerja terkait untuk menyelaraskan hasil review regulasi dengan implementasi dari setiap unit kerja dalam aktivitas kerja yang dilakukan. Pelaksanaan kajian juga dimaksudkan sebagai monitoring action plan dalam upaya pencapaian program kerja yang telah disusun.
2. Internal and External Regulation review Review implementation on internal regulation is continuously carried both towards non-evaluated or new regulations referring to Bank Indonesia Regulation or other applicable regulations transformation. The review process will be performed simultaneously with related working units to harmonize regulation review result and its implementation on every working units at their working activities. The review implementation is also aimed as monitoring action plan regarding implemented working program accomplishment.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
269
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
270
3. Compliance Sharing Untuk memastikan terwujudnya terlaksananya budaya kepatuhan, Bidang Kepatuhan melakukan sosialisasi peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun internal bank secara berkala dan up to date. Manajemen Bank Kesejahteraan juga menekankan pentingnya penyebaran pemahaman dan implementasi budaya kepatuhan melalui kegiatan morning briefing yang dilaksanakan oleh setiap unit kerja secara berkala sebagaimana yang telah berjalan selama ini dan tertuang dalam memo Direksi nomor 139/DIR/2011/MM tanggal 20 September 2011 dan dievaluasi penerapannya sesuai Memo Divisi Sumber Daya Manusia No.26/DIR/2012/ MM tanggal 21 Mei 2012.
3. Compliance Sharing To ensure the realization of corporate culture implementation, the compliance Unit performs periodic and recent socialization both on regulations issued by Bank Indonesia or bank’s internal regulation. Bank Kesejahteraan’s management also focuses on the importance of corporate culture implementation and understanding through morning briefing activity implemented by every working units periodically as conducted so far and stated on the Board of Directors note no. 139/DIR/2011/MM dated September 20th, 2011 and had been evaluated on its implementation referring to human Resources Division note no. 26/DIR/2012/MM dated May 21st, 2012.
4. Pemantauan Kepatuhan Guna mengoptimalkan implementasi proses budaya kepatuhan, Bidang Kepatuhan secara rutin melakukan pemantauan melalui laporan kepatuhan untuk keperluan internal dan eksternal secara berkala baik kepada Direktur Kepatuhan, Direktur Utama, maupun Bank Indonesia.
4. Compliance Supervision To optimize corporate culture process implementation, the compliance Unit periodically conducts supervision through compliance report for periodic internal and external reporting to the compliance Director, President Director as well as Bank Indonesia.
Tingkat Kepatuhan Posisi Akhir Tahun 2013
Compliance Level as End of 2013 Position
1) Rasio Kewajiban Penyedian Modal Minimum (KPMM) adalah 12,28% berada diatas ketentuan Bank Indonesia yaitu 10% sampai dengan kurang dari 11%. 2) Rasio NPL (net) adalah 0,21% berada dalam batas yang diperkenankan Bank Indonesia sebesar 5% (net). 3) Giro Wajib Minimum primer adalah 8,76% Giro Wajib Minimum Sekunder adalah 10,05% berada diatas ketentuan Bank Indonesia. 4) Tidak terdapat pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit baik kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait. 5) Terhadap komitmen yang dibuat Bank Kesejahteraan kepada Bank Indonesia dan/ atau otoritas pengawas lain yang berwenang selalu diupayakan untuk dapat dipenuhi sesuai dengan target waktu yang disepakati.
1) Minimum Capital Adequacy Ratio was 12.28% or exceeding Bank Indonesia regulation on 10% and less than 11%.
Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris (APU/PPT)
Anti Money Laundering And Terrorism fInancIng Prevention Program
Sebagai salah satu pelaku industri perbankan, Bank Kesejahteraan memiliki kesadaran penuh dalam rangka mendukung program pencegahan tindak anti pencucian uang maupun pencegahan pendanaan terorisme. Hal tersebut seiring
As one of banking industry players, Bank Kesejahteraan holds full awareness in supporting anti money-laundering and terrorism financing prevention program. This is in accordance with compliance to Bank Indonesia Regulation
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
2) NPL-ratio net was 0.21% or under limit allowed by Bank Indonesia of 5% (net). 3) Primary Minimum Statutory Reserves was 8.76% while Secondary Statutory Reserves was 10.05% or exceeding Bank Indonesia Regulation. 4) Thre was no violation of Legal Lending Limit either to related or non-related party. 5) Regarding the commitment made by Bank Kesejahteraan to Bank Indonesia and/or other supervisory authority will seek to be complied based on agreed schedule.
dengan pemenuhan komitmen terhadap Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013 perihal Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.
no.11/28/2009 dated July 1st, 2009 regarding Anti Money Laundering and Terrorism financing Prevention Program Implementation for general Bank and Bank Indonesia circular Letter no. 11/31/DNPP dated November 30th, 2011 regarding Anti Money Laundering and Terrorism financing Prevention Program Implementation guideline.
Sepanjang tahun 2013, Bank Kesejahteraan telah melakukan beberapa hal dalam rangka meningkatkan dan memperbaiki efektifitas penerapan APU-PPT antara lain sebagai berikut: 1) Melakukan evaluasi terhadap sistem yang mendukung Penerapan Program APU dan PPT agar dapat mengidentifikasi Nasabah, Transaksi Keuangan Mencurigakan, dan transaksi keuangan lainnya yang diwajibkan dalam Undang-undang. 2) Memantau kesesuaian transaksi keuangan dengan profil Nasabah khususnya Nasabah dan transaksi yang berisiko tinggi 3) Mengidentifikasikan transaksi yang memenuhi kriteria mencurigakan. 4) Menyusun laporan transaksi keuangan mencurigakan dan laporan lainnya sebagaimana diatur dalam undangundang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang untuk disampaikan kepada PPATK berdasarkan persetujuan Direktur Kepatuhan. 5) Memantau pelaksanaan pengkinian data nasabah sesuai dengan target pada awal tahun dan realisasinya terhadap target. 6) Melakukan sosialisasi dan refresh ketentuan APU dan PPT yang dilakukan pihak internal maupun bekerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Throughout 2013, Bank Kesejahteraan has carried several activities to improve and enhance effectiveness of APU – PPT implementation namely as follows: 1) Evaluating a system which supports APU and PPT Program implementation to identify Suspicious Customers, Financial Transaction and other financial transaction which is compulsory based on Law.
Laporan Direktur Kepatuhan
Compliance Director Report
Penerapan fungsi kepatuhan pada Bank Kesejahteraan menjadi salah satu fokus pokok dari Direktur Kepatuhan seiring dengan terbitnya PBI 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 perihal Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, maka sepanjang tahun 2013, Direktur Kepatuhan telah melaksanakan tugasnya pada fungsi kepatuhan antara lain: Merumuskan dan mengusulkan strategi guna memastikan terciptanya Budaya Kepatuhan pada Bank Kesejahteraan dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip kepatuhan dan prinsip kehati-hatian bank.
The implementation of Bank Kesejahteraan’s compliance function becomes one of compliance Director primary functions in accordance with the issueance of PBI no. 13?2?PBI/2011 dated january 12th, 2011 regarding general Bank compliance function Implementation, that in 2013, the compliance Director has performed its duties at compliance function, as follows: Formulating and proposing strategy to ensure corporate culture establishment at Bank Kesejahteraan is properly implemented referring to bank’s prudent and compliance principles.
2) Monitoring conformity between financial transaction and Customers profile mainly high risk customers and transaction. 3) Identifying the transaction under doubtful criteria. 4) Preparing suspicious financial transaction report and other reports as regulated under law of money laundering prevention and eradication to be delivered to PPATK based on approval from Compliance Director. 5) Overseeing implementation of customers data update based on target at the beginning of the year and the realization of the target. 6) Carrying socialization and refrhesment of APU and PPT regulation carried by internal party or cooperating with Financial Transaction Reporting and Analysis Center (PPATK).
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
271
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
Implementing compliance system and procedure that will be utilized to formulate Bank’s internal guideline and regulation. Ensuring that every business policy, regulation, system, procedure as well as activity performed by Bank Kesejahteraan has complied to Bank Indonesia Regulation and applicable regulation. Minimizing Bank’s compliance Risk. Performing other duties related to compliance function. Monitoring and preserving Bank Kesejahteraan’s compliance towards agreements and commitment with third party.
Pengembangan Fungsi Kepatuhan Tahun 2013
Compliance Function Development in 2013
Sesuai dengan perkembangan bisnis dunia perbankan yang semakin kompleks dan dinamis, maka penguatan dan penyempurnaan fungsi kepatuhan sangat diperlukan. Rencana pengembangan fungsi kepatuhan pada tahun 2013 adalah:
Referring to banking industry business development that is more complex and dynamic, the compliance function refinement and reinforcement are considered necessary. Compliance function development plan in 2013, as follows:
272
Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank Kesejahteraan telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank Kesejahteraan terhadap komitmen dan perjanjian dengan pihak ketiga.
Penerapan budaya kepatuhan secara terus menerus melalui peningkatan pemahaman dan sosialisasi. Mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap risiko kepatuhan yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi perkembangan bisnis di Bank Kesejahteraan. Melanjutkan penyempurnaan terhadap review regulasi internal dan eksternal Bank untuk memastikan kesesuaian aktivitas usaha Bank dengan berbagai perkembangan regulasi baik internal maupun eksternal. Memantau dan menjaga tingkat kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat Bank kepada seluruh pihak ketiga yang berkepentingan dan berwenang atas segala tindak lanjut yang diperlukan.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Compliance culture continuous implementation to enhance awareness and compliance towards the regulation through regulation understanding and dissemination. Managing compliance risk by performing compliance risk identification, measurement, monitoring and controlling that may potentially cause loss to business development at Bank Kesejahteraan. Continuing refinement on internal and external regulations review to ensure Bank’s business activity conformity towards several regulations changing both internally or externally. Monitoring and preserving Bank’s compliance level towards ever commitment made by the Bank to every third party that hold interest and authorized on any necessary follow-up.
“Bank Kesejahteraan terus mengembangkan penyempurnaan arsitektur sistem pengawasan dan pengendalian yang mengacu pada best practice dalam rangka memperkuat keamanan aktivitas bisnis bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku” “Bank Kesejahteraan always evolves audit and supervision system architect refinement referring to best practice to strengthen bank’s business activity security pursuing to applicable regulations”
LAPORAN AUDIT INTERN
INTERNAL AUDIT REPORT
Perkembangan industri perbankan yang dinamis menuntut penguatan sistem pengawasan dan pengendalian yang semakin membaik sebagai pengiring dari dinamisme proses dan aktivitas yang dijalankan oleh Bank, termasuk oleh Bank Kesejahteraan. Sejak awal beroperasinya, Bank Kesejahteraan telah membentuk suatu unit kerja khusus yakni Divisi Audit untuk menjalankan fungsi penjagaan dan pengamanan kegiatan usaha Bank sebagai wujud komitmen kami atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB).
Dynamic shifting on banking industry encourages better audit and supervision system enhancement as the support of dynamic process from every activity carried by the Bank, including by Bank Kesejahteraan. Since its initial operation to the 20th years of journey, Bank Kesejahteraan has already established special working unit, Audit Division to perform audit and supervision function of Bank’s business activity as our commitment realization on Bank Indonesia Regulation no. 1/6/ PBI/1999 dated September 20th, 1999 regarding Delegation of Compliance Director and Standard of Audit Internal function Implementation on commercial Bank.
Seiring dengan komitmen manajemen dalam implementasi fungsi pengawasan intern tersebut, maka segenap jajaran manajemen dan pegawai Bank Kesejahteraan senantiasa membangun kesamaan pemahaman mengenai peranan, tugas, dan tanggung jawab dari unit Audit Intern melalui berbagai media komunikasi efektif. Divisi Audit pada Bank Kesejahteraan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama untuk menjalankan pelaksanaan audit dengan metodologi risk based audit dan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB), sekaligus memiliki jalur komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dan Direktur Kepatuhan.
In accordance with management’s commitment in internal audit function implementation, that every management and employee of Bank Kesejahteraan is always committed to establish understanding conformity on Internal Audit Unit roles, duties and responsibilities through various effective media. The Audit Division of Bank Kesejahteraan is directly responsible to the President Director to perform audit within risk-based audit approach and Standard of Audit Internal function Implementation on commercial Bank, as well as establishing direct communication channel with the Board of commissioners and Compliance Director.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
273
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
274
VISI
VISION
Menjadi penunjang yang memiliki dedikasi dan profesionalisme tinggi, dalam mewujudkan bank yang sehat, yang memiliki sistem pengendalian intern yang handal dan kepatuhan dalam pelaksanaannya.
To become supporter with high dedication and professionalism in realizing sound bank, supported by reliable internal audit system and compliance in its operational.
MISI
MISION
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas manajemen risiko, sistem pengendalian intern, dan tata kelola yang baik atas segala aktivitas maupun penerapan teknologi dalam bisnis Bank.
Enhancing risk management, internal audit unit and good corporate governance efficiency and effectiveness on every activity as well as technology implementation on Bank’s business.
PIAGAM AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT CHARTER
Bank telah menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) sesuai dengan PBI No: 1/6/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum khususnya Bab III tentang Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Pasal 9. Piagam Audit Intern menjadi salah satu indikator dalam mewujudkan praktik kebijakan Good Corporate Governance (GCG) yang berkelanjutan di Bank Kesejahteraan sesuai dengan prinsip pelaksanaan GCG dalam pertumbuhan kinerja keuangan.
The Bank has formulated Internal Audit Charter pursuant to PBI No. 1/6/199 regarding Assignment of Compliance Director and implementation of Internal Audit Function Implementation on Commercial Bank particularly on Chapter III regarding the Bank’s Internal Audit Function Implementation Standard as an indicator in actualizing sustainable Good Corporate Goverannce (GCG) policy in Bank Kesejahteraan based on GCG implementation principle on financial performance growth.
Pada tanggal 12 September 2011 PT Bank Kesejahteraan Ekonomi telah melakukan revisi atas Piagam Audit Internal sebelumnya dan telah ditandatangani oleh Komisaris, Direktur Utama dan Direktur Kepatuhan pada tanggal 19 September 2011 dengan menambahkan fungsi audit Teknologi Informasi sebagai bagian dalam proses audit internal sesuai dengan PBI No: 9/15/PBI/2007 tanggal 30 November 2007, dan SE BI No.9/30/DPNP tanggal 12 Desember 2007 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum dimana Bank wajib menerapkan Fungsi Audit Intern Teknologi Informasi Bank.
On September 12th, 2011, PT Bank Kesejahteraan Ekonomi has revised previous Internal Audit Charter and signed by the Commissioner, President Director and Compliance Director on September 19th, 2011 by adding Information Technology audit function as part of internal audit process based on PBI No. 9/15/PBI/2007 dated November 30th, 2007 and SE BI No. 9/30/DPNP dated December 12th, 2007 regarding Risk Management Implementation Manual on Information Technology Application for Commercial Bank where the Bank is obligated to implement Information Technology Internal Audit Function.
Tujuan dan Fungsi Audit Intern
Internal Audit Function and Objectives
Divisi Audit pada Bank Kesejahteraan memiliki tujuan untuk: 1. Memastikan kehandalan sistem pengendalian intern pada semua aktivitas fungsional bank dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, 2. Memberikan gambaran atas potensi risiko yang timbul akibat pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku serta dampak yang ditimbulkan bagi bank secara keseluruhan.
Audit Division in Bank Kesejahteraan holds objectives to: 1. Ensure internal audit system reliability in every bank’s functional activity can be appropriately performed and referring to applicable regulation. 2. Provide illustration on risk potential that occur caused by violation on applicable regulation as well as the impact to the bank generally.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Sementara itu, sebagaimana tertuang dalam Piagam Audit Internal dan Surat Keputusan Jobdesc bahwa fungsi utama Divisi Audit memiliki fungsi strategis untuk: 1. Menyelenggarakan audit intern yang efektif, 2. Melakukan penilaian atas kecukupan dan efektifitas struktur pengendalian intern dan kualitas pelaksanaannya, 3. Melaporkan temuan hasil pemeriksaan dalam bentuk Laporan Hasil Audit dan menyampaikan langsung ke Direktur Utama, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, dan Dewan Komisaris
On the other hand, as stated on the Internal Audit charter and jobdesc Decree that the main function of Audit Division related to strategic functions to: 1. Implement effective internal audit. 2. Perform assessment on internal audit structure effectiveness and adequacy as well as its implementation quality. 3. Report audit finding result in form of Audit Result Report and disclose directly to the President Director, compliance and Risk Management Director as well as Board of commissioners.
Tanggung Jawab dan Wewenang Audit Intern
Internal Audit Responsibility and Authority
Di samping segala tujuan dan fungsi Audit Intern, Divisi Audit memiliki tanggung jawab dan tugas-tugas pokok pekerjaan antara lain sebagai berikut: 1. Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap operasional bank dengan melakukan pemeriksaan langsung maupun tidak langsung, 2. Memastikan penyusunan rencana audit tahunan dengan metode risk based audit yang dituangkan dalam Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) berdasarkan arahan dan persetujuan Direktur Utama dengan cakupan dan strategi audit yang sesuai dengan perkembangan bisnis dan permasalahan yang teridentifikasi. 3. Melakukan identifikasi dan penilaian secara obyektif, transparan, dan independen atas obyek yang diperiksa sesuai dengan kebijakan, sistem, dan prosedur yang ditetapkan pada PKAT. 4. Memastikan efektifitas pelaksanaan fungsi internal kontrol dan fungsi anti fraud melalui pembinaan kepada seluruh unit kerja dan kantor cabang terkait dengan hasil audit internal. 5. Memberikan pendapat dan/atau saran perbaikan kepada unit lain yang berkaitan dalam rangka meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana. 6. Melakukan pemantauan hasil audit intern maupun audit ekstern serta memastikan penyampaian laporan hasil tindak lanjut kepada manajemen Bank maupun pihak ketiga yang berwenang secara berkala. 7. Menjadi counterpart auditor dari audit ekstern. 8. Merencanakan pengembangan dan peningkatan kompetensi para auditor melalui rencana program pendidikan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Divisi Sumber Daya Manusia.
Besides holding distinctive function and objective, the Audit Division also holds notable responsible and main working duties, as follows: 1. Assisting duties of President Directors and Board of commissioners in carrying supervision on bank’s operational by performing direct or indirect assessment. 2. Ensuring annual audit plan formulation within risk based audit method stated on the Annual Audit Working Program pursuant to direction and approval from the President Director with audit scope and strategy referring to business development and identified issues. 3. Performing objective, transparent and independent identification and assessment on audited object referring to policy, system and procedure implemented in PKAT. 4. Ensuring internal audit and anti-fraud functions implementation effectiveness through training to every working unit as well as related branch office regarding internal audit result. 5. Providing opinion and/or corrective suggestion to other related units to enhance fund as well as resource efficiency and utilization. 6. Performing internal or external audit result supervision as well as ensuring follow-up result report disclosure to the Bank’s management or authorized third party periodically. 7. Being the counterpart auditor of external auditor. 8. Planning auditor competency enhancement and development through education and training plan by coordinating with Human Resources Division.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
275
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
276
Dalam menjalankan fungsi serta tanggung jawabnya sebagai Divisi Audit di Bank Kesejahteraan, Divisi Audit memiliki wewenang untuk menunjang kelancaran tugas serta tanggung jawabnya, antara lain: 1. Melakukan akses terhadap catatan, karyawan, sumber daya dan dana serta aset bank lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan audit. 2. Membuat analisis dan penelitian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kagiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung maupun tidak langsung. 3. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa kepada semua tingkatan manajemen. 4. Memberikan tanggapan atas usulan kebijakan atau sistem dan prosedur untuk memastikan bahwa dalam kebijakan ataupun sistem dan prosedur yang baru tersebut telah dimasukkan pula aspek-aspek pengendalian intern agar pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif dan efisien. 5. Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana.
In carrying its function and responsibility as Audit Division in Bank Kesejahteraan, the Audit Division holds authority to support duties and responsibilities implementation, as of:
Struktur Organisasi Audit Intern
Internal Audit Organization Structure
Unit kerja Audit Intern pada Bank Kesejahteraan dipimpin oleh Pemimpin Divisi Audit. Dalam menjalankan tugasnya, Pemimpin Divisi Audit dibantu oleh Pemimpin Bidang Audit, Pemimpin Bidang Internal Kontrol dan Audit Teknologi Informasi.
Internal Audit Unit in Bank Kesejahteraan is led by head of Audit Division. In carrying its duties, assisted by head of Audit group, head of Internal Audit and Information Technology group.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
1. Performing access on records, employees, resource and fund as well as other bank’s assets related to audit implementation. 2. Formulating analysis and research on financial, accounting, operational as well as other aspects throughout direct and indirect audit. 3. Providing corrective opinion and objective information regarding audited activity to every management level. 4. Providing response on policy as well as system and procedure to ensure that on the new policy or system and procedure has disclosed internal audit aspect that the implementation may be carried in effective and efficient manners. 5. Identifying every possibility to improve and enhance fund and resource utilization.
Pelaksanaan Kegiatan Audit Intern
Internal Audit Activity Implementation
Sepanjang tahun 2013, Divisi Audit telah melaksanakan audit rutin baik audit umum maupun audit teknologi informasi terhadap seluruh unit kerja termasuk kantor-kantor cabang sesuai dengan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun 2013 yang telah disetujui Direktur Utama. Pelaksanaan seluruh program kerja tersebut sebagai wujud komitmen atas pemenuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia No.1/6/ PBI/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB) dan Peraturan Bank Indonesia No.9/15/ PBI/2007 tanggal 30 Nopember 2007 serta Surat Edaran Bank Indonesia No.9/30/DPNP tanggal 12 Desember 2007 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum.
Throughout 2012, Audit Division performed periodic audit both general or technology audits towards every working unit including branch offices referring to Annual Audit Working Program 2012 approved by the President Director through Decree No. 15/ DIR/2012/MM dated february 23rd, 2012. The implementation of every working unit as the commitment realization of Bank Indonesia Regulation No.1/6/ PBI/1999 regarding Delegation of compliance Director and Standards of Internal Audit function Implementation on commercial Bank and Bank Indonesia Regulation No.9/15/ PBI/2007 dated november 30th, 2007 dated December 12th, 2007 regarding guidelineof Risk management Implementation in Information Technology Utilization on Commercial Bank.
Aktivitas yang dilakukan oleh Divisi Audit Intern sepanjang tahun 2013, antara lain: 1. Melaksanakan audit rutin untuk audit umum maupun audit teknologi informasi terhadap unit kerja baik di lingkungan Kantor Pusat maupun Kantor Cabang sesuai dengan target yang ditetapkan Divisi Audit dalam rencana audit tahunan. Divisi Audit juga melakukan audit khusus yang diperlukan bilamana terdapat permasalahan yang dapat menganggu jalannya sistem operasional Bank yang berpotensi menimbulkan risiko kerugian pada aktivitas Bank. 2. Menerapkan mekanisme pelaksanaan audit yang didasarkan atas penilaian kuantitatif dari Key Perfomance Indicator (KPI) dari seluruh unit kerja agar diperoleh penilaian dan pengukuran terhadap frekuensi penyimpangan dalam rangka membangun Sistem Pengendalian Intern Bank secara berkelanjutan. 3. Bertindak sebagai partner serta melakukan pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit baik hasil audit internal maupun eksternal terutama menyangkut perbaikan GCG dan Profil Risiko. 4. Melakukan pemeriksaan atas dokumen transaksi harian di Kantor Cabang Jakarta, Kantor Cabang Pembantu Sudirman dan Kantor Cabang Pembantu Kebayoran Baru serta menyampaikan laporan bulanan kepada Direktur Utama. 5. Melaksanakan fungsi Anti Fraud sesuai penunjukan yang diberikan oleh manajemen kepada Divisi Audit sejak 1 Juni 2012 sebagai pelaksana fungsi anti fraud dan telah menyampaikan Laporan Penerapan Strategi Anti Fraud Semester I dan Semester II Tahun 2012 kepada Bank Indonesia.
Several activities carried by Internal Audit Division throughout 2012, as follows: 1. Implementing periodic audit both for general or information technology audit towards bank’s working unit at head office as well as Branch office environment referring to target implemented by Audit Division on annual audit plan. The Audit Division also performs special audit required if there is any issue that may interfere Bank’s operational system that also holds potential in bringing loss risk to Bank’s activity. 2. Implementing audit implementation mechanism based on quantitative assessment from Key Performance Indicators (KPI) from every working unit to obtain assessment and evaluation on frequency and deviation to establish sustainable Bank’s Internal Audit System. 3. Acting as partner as well as performing supervision on audit result recommendation follow-up action both internal or external audit results especially regarding gcg and Risk Profile improvement. 4. Performing audit on daily transaction document at jakarta Branch office, Sudirman Branch office and Kebayoran Baru Branch office as well as disclosing monthly report to the President Director. 5. Performing Anti-fraud function based on the appointment delegated by the management to the Audit Division since june 1st, 2012 as the executor of Anti-fraud function and has disclosed Anti-fraud Strategy Implementation Report 1st and 2nd Semester of 2012 to Bank Indonesia.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
277
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
278
6. Berperan aktif sebagai counterpart auditor eksternal. 7. Melakukan sosialisasi dan pembinaan terkait efektifitas pengendalian intern oleh seluruh unit kerja baik pada saat exit meeting maupun knowledge sharing yang difasilitasi oleh Bank untuk keperluan intern pegawai secara inhouse.
6. Actively participates as external auditor counterpart. 7. Performing socialization and training related to internal audit effectiveness by every working unit both at exit meeting or in- house knowledge sharing facilitated by the Bank for employees’ internal demand.
Sampai dengan akhir Desember 2013, seluruh temuan hasil audit intern maupun ekstern telah ditindaklanjuti oleh auditee sesuai target waktu yang disepakati dan berdasarkan informasi yang diterima Divisi Audit dari seluruh unit kerja menunjukkan tidak ditemukan tidak ditemukan adanya kejadian fraud dalam kurun waktu tersebut.
As end of December 2012, every internal and external audit finding result has been followed-up by the auditee according to time limite agreed and refering to information received by the Audit Division from every working unit did not indicate any fraud event in the time period.
Pengembangan SDM Auditor
Auditor HR Development
Optimalisasi pelaksanaan peran dan fungsi Divisi Audit Intern berada pada profesionalisme kerja dan kualitas SDM pada unit kerja Audit Intern. Oleh karena itu, Bank Kesejahteraan senantiasa mendorong dan memberikan kesempatan yang sama pada setiap SDM Auditor untuk mendapatkan pelatihan, pendidikan, maupun pembinaan baik yang dilakukan secara in-house training maupun ex-house training. Selama ini Bank Kesejahteraan senantiasa mengikutsertakan auditor dalam pelatihan dan/atau pendidikan yang bersifat peningkatan profesi. Sampai tahun 2013, seluruh pejabat Divisi Audit telah memenuhi persyaratan dan memiliki Sertifikat Tanda Lulus Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko dari Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) sesuai dengan ketentuan.
optimization on Internal Audit Division roles and function lies on hR quality and working professionalism. Therefore, Bank Kesejahteraan always encourages and provides equal opportunity for every Auditor hR to obtain training, education or development both in-house or ex-house trainings. currently, Bank Kesejahteraan always participates the auditors on training and/or education program related to professional enhancement. As of 2013, every Audit Division officer has complied to requirement and holds Risk Management certification from Risk Management certification Agency referring to prevailing regulation
Sistem Pengendalian Internal Bank
Internal Control System of the Bank
Bank Kesejahteraan telah memiliki elemen dan mekanisme pengawasan yang berkesinambungan dalam rangka mendukung pengelolaan operasional Bank yang sehat sesuai praktik GCG. Mekanisme tersebut meliputi pengawasan oleh manajemen dan kultur pengendalian, identifikasi dan penilaian risiko, kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi, sistem akuntansi informasi dan komunikasi serta kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi sebagai dukungan dari manajemen dengan elemen dari sistem pengendalian intern yang tercermin dari sebagai berikut : Pelaksaaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam menciptakan kultur dan menekankan pentingnya pengendalian intern melalui fungsi pengawasan yang dilakukan secara berkala untuk melakukan evaluasi kinerja manajemen sesuai rencana strategis bank yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank.
Bank Kesejahteraan already holds sustainable audit element and mechanism in supporting Bank’s sound operational management referring to gcg practice. The mechanism includes supervision performed by the management and audit culture, risk assessment and identification, audit activity and function separation, information and communication accounting system as well as audit activity and corrective action as support from the management within the element from internal audit system reflected on following aspects:
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Board of commissioners and Board of Directors duties and responsibilities implementation in establishing internal audit culture as well as stressing the importance of internal audit through periodic supervision function to perform management’s performance evaluation referring to bank’s strategic plan stated on the Bank Business Plan.
Bank Kesejahteraan telah memiliki pedoman atau Kerangka Penerapan Manajemen Risiko yang senantiasa di-review secara berkesinambungan sebagai wujud pelaksanaan budaya pengendalian dari segenap jajaran manajemen dan pegawai. Adanya kegiatan pengendalian berupa penetapan kebijakan dan prosedur yang diterapkan pada semua tingkatan fungsional dalam struktur organisasi serta dilakukan kaji ulang secara periodik. Bank Kesejahteraan telah memiliki Sistem Akuntansi yang diterapkan secara konsisten, sistem informasi dan sitem komunikasi yang mampu memberikan informasi kepada semua pihak, baik intern maupun ekstern seperti pengawas Bank, auditor ekstern, pemegang saham dan nasabah Bank. Pemantauan terhadap penerapan Zero Defect melalui pemeriksaan transaksi serta kelengkapan dokumen pendukung guna memastikan transaksi harian yang telah dibukukan telah sesuai dengan ketentuan internal maupun eksternal. Menyusun eksposur risiko berdasarkan hasil audit dan melakukan pembinaan terhadap unit-unit kerja terkait.
Bank Kesejahteraan already holds Risk management Implementation framework and guideline that is continuously reviewed as the realization of audit culture implementation from every management and employee.
Audit activity in form of policy and procedure implementation applied to every functional level on organizational structure as well as periodic review.
Bank Kesejahteraan already holds Accounting System that is consistently implemented, information and communication systems that able to provide information to every party, both internal or external parties such as Bank’s supervisor, external auditor, shareholders as well as Bank’s customers. Monitoring of Zero Defect implementation through transaction and supporting document completeness assessment to ensure booked daily transaction has complied with internal and external regulation.
Preparing risk exposure based on audit result and carrying development of related working unit.
Upaya Pencegahan Internal Fraud
Internal Fraud Prevention Initiative
Bank Kesejahteraan senantiasa berusaha menjaga komitmennya dalam melindungi perkembangan dan pertumbuhan kinerja Bank Kesejahteraan dengan cara-cara yang sehat dan transparan, termasuk dari kemungkinan terjadinya internal fraud. Internal fraud merupakan tindakan penyimpangan atau kecurangan yang dilakukan oleh pengurus maupun pegawai Bank baik yang berstatus tetap dan tidak tetap terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank sehingga menimbulkan potensi kerugian yang signifikan.
Bank Kesejahteraaan is always committed to preserve its commitment in protecting Bank Kesejahteraaan’s performance and growth within sound and transparent activities from possibility of internal fraud occurance. Internal fraud refers to violation or fraud performed by the bank’s permanent management or employees with no relation with Bank’s operational activity and working process that may bring significant loss potential.
Dalam rangka menjaga dan menumbuhkembangkan komitmen dan kesadaran melakukan praktik tata kelola yang baik bagi perkembangan Bank Kesejahteraan, maka Bank Kesejahteraan telah memulai upaya pencegahan internal fraud sebelum diterbitkannya SE BI No.13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 yang meliputi aspek Pencegahan, Deteksi, Investigasi, Pemantauan, Evaluasi dan Tindaklanjut dengan berbagai cara antara lain: 1. Bank Kesejahteraan telah mencanangkan Program Zero Defect sejak 3 (tiga) tahun yang lalu yang dituangkan dalam komitmen Bank Kesejahteraan melalui Surat Keputusan Direksi No.14/2010/SK tanggal 5 Februari
To preserve and establish commitment as well as awareness in performing Good Corporate Governance for Bank Kesejahteraaan’s growth, that Bank Kesejahteraaan has initiated internal fraud prevention effort before the issuance of Bank Indonesia Regulation No. 13/24/ PBI/DPNP dated December 9th, 2011 through following activities:
1. Bank Kesejahteraaan implemented Zero Defect Program since 3 (three) years ago stated on Bank Kesejahteraaan’s commitment through Board of Directors Decree No. 14/2010/SK dated february 2010 regarding operational
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
279
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
2.
3.
4.
5.
280
2010 tentang Buku Pedoman Ketentuan Umum Operasional. Bank Kesejahteraan telah memiliki Pedoman Penerapan Strategi Anti Fraud yang disahkan melalui Surat Keputusan Direksi No.23/2012/SK tanggal 1 Juni 2012 dan menetapkan Pimpinan Divisi Audit untuk melakukan fungsi anti fraud di Bank Kesejahteraan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Memberikan arahan dan pembinaan melalui berbagai media komunikasi dalam forum sosialisasi maupun pembinaan internal terkait Pedoman Penerapan Strategi Anti Fraud kepada seluruh pegawai. Penerapan sanksi/punishment kepada pelaku penyimpangan dengan memberikan sanksi mulai dari Surat Teguran, Surat Peringatan (SP) 1,2, dan 3 dengan tujuan memberikan efek jera terhadap pelaku penyimpangan. Bank Kesejahteraaan senantiasa menanamkan dan menginternalisasikan pilar-Pilar Sistem Pengendalian Internal termasuk pencegahan internal fraud kepada seluruh pegawai dalam morning briefing yang diselenggarakan setiap bulan oleh masing-masing unit kerja.
general Procedure guideline Book. 2. Bank Kesejahteraaan already holds Anti-fraud Strategy Implementation guideline authorized through Board of Directors Decree no. 23/2012/SK dated June 1st, 2012 and implemented head of Audit Division to perform Anti-fraud function in Bank Kesejahteraaan that is directly responsible to the President Director. 3. Providing direction and training through several communication media in socialization forum as well as internal training regarding Anti-fraud Strategy Implementation to every employee. 4. Punishment imposed to the fraud subject by addressing sanction from notification Letter, 1, 2, 3 Warning Letter aiming to give wary effect on the fraud subject.
5. Bank Kesejahteraaan always internalizes and implements Internal Audit System pillars including anti-fraud to every employe through morning briefing performed every month by each working unit.
Jumlah Kasus Penyimpangan
Total Fraud Event
Dari laporan hasil pelaksanaan audit maupun laporan kejadian fraud yang diterima oleh Divisi Audit Intern dari seluruh unit kerja baik kantor pusat maupun kantor cabang menunjukkan bahwa selama tahun 2013 tidak terdapat kasus penyimpangan yang menyebabkan kerugian keuangan yang signifikan di Bank Kesejahteraaan.
Referring to audit result or fraud event report received by Internal Audit Division frome very unit both in Head and Branch Offices, indicated that throughout 2013 there was no fraud event which brought significan financial loss in Bank Kesejahteraan.
Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi
Monitoring and Corrective Action
Bank Kesejahteraan menjalankan fungsi pemantauan dan review secara intensif terhadap kecukupan sistem pengendalian intern yang dilakukan melalui Divisi Audit Intern terhadap terhadap kelemahan-kelemahan dalam pengendalian intern, baik yang diidentifikasi oleh SKAI maupun pihak lainnya dalam bentuk Matriks Sistem Monitoring. Matriks Sistem Monitoring tersebut dirancang oleh Divisi Audit sebagai salah satu pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam rangka mempermudah pelaksanaan pemantauan serta penyampaian laporannya kepada Bank Indonesia.
Bank Kesejahteraaan carries monitoring and review functions intensively towards internal audit system adequacy carried through Internal Audit Division towards internal audit issues, both identified by Internal Audit Unit or other parties in form of Monitoring System Matrix. The Monitoring System Matrix is formulated by Audit Division as one of Management Information System development in simplifying its report disclosure and monitoring to Bank Indonesia.
Melalui Matriks Sistem Monitoring yang secara umum memuat aspek-aspek kelemahan, auditee yang bertanggungjawab, target waktu penyelesaian perbaikan tersebut, Divisi Audit melakukan pemantauan terhadap:
Through the Monitoring System Matrix that generally discloses weakness aspect, the responsible auditee, corrective settlement time limit, the Audit Division performs monitoring towards:
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
1. Kegiatan operasional Bank berdasarkan kewajaran laporan keuangan dan akuntabilitas. 2. Kepatuhan terhadap segala ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku 3. Pelaksanaan praktik prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)
1. Bank’s operational activity referring to financial statement’s fairness and accountability. 2. Compliance to every applicable law and regulation.
Seluruh kegiatan pemantauan dan tindak lanjut hasil perbaikan yang dilakukan secara komprehensif melalui Divisi Audit Intern akan dilaporkan kepada Bank Indonesia dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.
Every monitoring and corrective follow-up performed comprehensively through Internal Audit Division will be reported to Bank Indonesia with notification to the Board of commissioners.
AUDIT EKSTERN
EXTERNAL AUDIT
Selain melakukan fungsi pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan operasional dan proses kerja yang berjalan di Bank Kesejahteraan melalui fungsi Divisi Audit Intern, Bank Kesejahteraan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil yang beralamat di Wisma Bumiputera-18th Floor Jl. Jend.Sudirman Kav.75 Jakarta 12910, Indonesia untuk melakukan audit atas laporan keuangan bank pada tahun 2012. Proses penunjukkan kantor akuntan tersebut telah dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit serta telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
Besides carrying supervision and audit towards working process as well as operational activity operated in Bank Kesejahteraan through Internal Audit function, Bank Kesejahteraan appointed Drs. j. Tanzil Public Accountant office addressed at Wisma Bumiputera-18th Floor Jl. jend. Sudirman Kav.75 jakarta 12910, Indonesia to perform audit on bank’s financial statement in 2013. The public accountant office appointment process has been carried referring to recommendation from Audit committee and approved by the Board of Commissioners.
Dalam melaksanakan Fungsi Audit Ekstern, Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk telah mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan dengan penyampaian management letter tepat pada waktunya. Independensi akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan tahun buku 2013 telah sesuai dengan Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
In performing External Audit function, the appointed Public Accountant office has been independently acted, complying public accountant professional standard and working agreement as well as audit scope implemented through management letter disclosure in timely manners. The independency of public accountant in auditing financial statement in 2012 has complied to Auditing Standard implemented by Indonesian Accounting Association.
Dari hasil audit Kantor Akuntan tersebut, dinyatakan bahwa Bank Kesejahteraan telah menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material posisi keuangan tanggal 31 Desember 2013 dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dengan demikian proses dan hasil kinerja yang dilakukan di Bank Kesejahteraan telah sesuai dengan tuntutan praktik tata kelola perusahaan (Good Coporate Governance) yang sehat dengan transparansi pengungkapan kondisi keuangan bank sebagaimana ketentuan Bank Indonesia.
Considering from the Public Accountant’s audit result, stated that Bank Kesejahteraan has fairly disclosed every material element on financial position as of December 31st, 2013 as well as operating result and cash flow referring to accounting principle generally applied in Indonesia. Therefore, the performance result and process carried in Bank Kesejahteraan has complied to sound good corporate governance requirement with bank’s financial condition disclosure as regulated by Bank Indonesia.
3. Good Corporate Governance practice implementation.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
281
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
282
AKUNTAN INDEPENDEN PERSEROAN
INDEPENDENT ACCOUNTANT OF THE COMPANY
Berdasarkan hasil rekomendasi yang diberikan oleh Dewan Komisaris dan Direksi, Bank Kesejahteraan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan untuk melakukan Review dan Audit atas Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2013. Rekomendasi yang digunakan dalam penunjukan KAP meliputi aspek Independensi, Komunikas, Konsultasi dan Biaya Kantor. Akuntan Publik Drs. J. Tanzil& Rekan tersebut telah menjadi auditor perusahaan sejak tahun buku 2011 dan telah menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai dengan standar profesional akuntan publik dan lingkup tugas yang telah ditetapkan.
Based on recommendation delivered to the Board of Commissioners and Board of Directors, Bank Kesejahteraan has appointed Drs. J. Tanzil & Partners Public Accountant Office to carry audit of Financial Statemetns Fiscal year 2013. Recommendation used on the Public Accountant Office appointment is including several aspects of independency, communication, consultacy and Office Expense. Drs. J. Tanzil & Partners has served as the Company’s auditor since fiscal year 2011 and has completed its assignments independently based on public accountant professional standard and working scope as determined.
Ruang lingkup audit yang dilakukan sepanjang tahun 2013 meliputi review dan audit atas laporan dan kinerja keuangan serta kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan.
Audit scope carried in 2013 was including financial performance and report review and audit as well as compliance against Law and Regulaion.
Kantor Akuntan Publik Drs.J. Tanzil & Rekan tidak memberikan jasa konsultasi lainnya kepada Bank Kesejahteraan selain dalam koridor lingkup tugasnya. Total biaya yang dikeluarkan atas jasa audit laporan keuangan tahun 2013 adalah sebesar Rp245.000.000,00 (tidak termasuk PPN).
Drs. J. Tanzil & Partners Public Accountant Office did not provide other consultative service to Bank Kesejahteraan besides on its duty scope. Total expense allocated for financial statement audit fee in 2013 was amounted to Rp245,000,000.00 (exclueded VAT).
STRATEGI DAN RENCANA KERJA AUDIT INTERN TAHUN 2014
INTERNAL AUDIT WORKING PLAN AND STRATEGY 2014
Rencana pengembangan fungsi audit 2014 diselaraskan dengan rencana kerja yang terdapat dalam Rencana Bisnis Bank 2014 serta tertuang dalam KPI unit Kerja Divisi Audit sebagai berikut : a. Melakukan audit umum dan TI atas seluruh kantor Cabang maupun Kantor Cabang Pembantu serta seluruh Unit Bisnis yang berada di Kantor Pusat dengan target pencapaian yang ditetapkan setiap bulan serta melakukan pengembangan yang berfokus pada peningkatan cakupan pemeriksaan yang salah satunya adalah menjadikan On The Spot kepada end user sebagai salah satu program audit yang tertuang dalam Program Kerja Audit Tahunan. b. Melakukan fungsi monitoring dan pemantauan komitmen tindaklanjut penyelesaian hasil audit internal maupun eksternal termasuk komitmen penyampaian pelaporan kepada pihak regulator sesuai ketentuan serta upaya peningkatan kualitas GCG. c. Optimalisasi pelaksanaan Internal Control dan pelaksanaan fungsi Anti Fraud serta melakukan pemeriksaan terhadap
Audit function development plan in 2014 is aligned with working plan as stated on Bank Business Plan 2014 also as stated on KPI for Audit Division, among others:
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
a. Carrying general and IT Audit in every Supporting Branch Office and Business Unit at Head Office with monthly determined achievement target as well as performing development focusing in expanding audit scope namely by placing On the Spot to end user as audit program as stated on Annual Audit Working Program.
b. Prioritizing monitoring and oversight function of internal and external audit result settlement follow-up commitment including in delivering report to the regulator based on policy and initiative to improve GCG quality. c. Optimizing Internal Control practice and Anti-Fraud function implementation as well as carrying audit of
tiket-tiket transaksi harian KC Jakarta, KCP Sudirman dan KCP Kebayoran dan menyusun tabulasi risk event dalam rangka penyusunan data base risiko dan laporan Bulanan Zero Defect. d. Penambahan 3 (tiga) auditor, 2 (dua) auditor sebagai pengganti auditor yang telah mengundurkan diri dan 1 (satu) penambahan auditor baru sesuai kebutuhan yang tertuang dalam RBB 2014 -2016 serta melakukan peningkatan kompetensi auditor melalui pelatihan yang sesuai maupun program sertifikasi. e. Tindaklanjut implementasi Budaya Kerja yang dilakukan melalui morning briefing atau rapat internal.
daily transaction tickets in Jakarta Branch Office, Sudirman Supporting Branch Office and Kebayoran Supporting Branch Office in preparing risk event tabulation to formulate Zero Defect risk based data and monthly report. d. Additional 3 (three) auditors, 2 (two) auditors as replacement of the one who resigned and 1 (one) new additional auditor based on requirement stated on RBB 2014 – 2016 and improving auditor competency through appropriate training as well as certification program. e. Follow-up of Corporate Culture implementation carried through morning briefing or internal meeting.
PENYIMPANGAN INTERNAL DAN PERMASALAHAN HUKUM
INTERNAL FRAUD AND LITIGATION
Pada periode tahun 2013, Bank Kesejahteraan masih memiliki beberapa permasalahan hukum terkait proses penyelesaian kredit bermasalah dengan beberapa nasabah kredit. Namun demikian, Bank Kesejahteraan telah melakukan upaya pencegahan dan penyelesaian segera sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk dapat menghindarkan Bank Kesejahteraan dari segala risiko yang dapat merugikan Bank Kesejahteraan. Upaya pencegahan tersebut telah ditempuh oleh Bank Kesejahteraan melalui jalur pengadilan dengan proses yang masih berjalan hingga saat ini.
In 2013, Bank Kesejahteraan still faced several legal issues related to non-performing loan issue settlement with seeral loan customers, Thus, the Bank Kesejahteraan had performed prevention and settlement actions referring to applicable regulations to prevent Bank Kesejahteraan from any possible risks that may bring loss to Bank Kesejahteraan. The prevention action taken has been proposed by Bank Kesejahteraan through the legal mechanism with current process remaining to the present.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank
Financial and Non-Financial Condition Disclosure
Bank Kesejahteraan telah melakukan penyusunan dan penyajian laporan keuangan dan non keuangan secara tepat waktu dengan tata cara, jenis dan cakupan sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
Laporan Keuangan Triwulan Bank Kesejahteraan telah dipublikasikan secara tepat waktu pada Media Indonesia. Bank Kesejahteraan juga telah menyampaikan berbagai informasi terkait produk, program promosi, segala aktivitas Bank Kesejahteraan, serta menyajikan laporan keuangan dan non keuangan pada situs www.bankkesejahteraan. co.id yang dapat diakses oleh masyarakat luas untuk menjamin kemudahan informasi yang dibutuhkan mengenai lingkup dan aktivitas Bank Kesejahteraan.
Bank Kesejahteraan has formulated and disclosed its financial and non-financial condition report in timely manner with procedure, type and scope as regulated on Bank Indonesia Regulation and other applicable regulations. Bank Kesejahteraan quarter financial report has been published in timely manner at Media Indonesia newspaper. Bank Kesejahteraan also has disclosed other informations related to Bank Kesejahteraan’s products, promotional program and activity as well as published financial and non-financial report on official site www.bankkesejahteraan. co.id which can be accessed by general public to ensure information accessibility required regarding Bank Kesejahteraan’s scope and activity.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
283
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
284
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
CONFLICT OF INTEREST TRANSACTION
Benturan kepentingan merupakan suatu kondisi dimana terdapat kepentingan di luar kepentingan untuk Bank Kesejahteraan yang timbul dari kepentingan untuk diri sendiri, keluarga, maupun pihak-pihak tertentu dalam jajaran Bank Kesejahteraan. Bank Kesejahteraan telah memiliki Kebijakan, Sistem dan Prosedur penyelesaian mengenai benturan kepantingan yang mengikat setiap staf/karyawan Bank Kesejahteraan.
Conflict of interest refers to particular condition where there is any interest besides on behal of Bank Kesejahteraan’s interest that occur from personal, family or particular parties’ interest at Bank Kesejahteraan’s management. The Bank Kesejahteraan has hold conflict of interest policy, system and procedure that is obligatory for every Bank Kesejahteraan’s employee/staff.
Kebijakan, sistem, dan prosedur tersebut telah dituangkan dalam bentuk kebijakan internal berupa kode etik yang wajib dipatuhi oleh segenap jajaran Komisaris, Direksi, maupun Pegawai, termasuk dalam hal ini adalah Memo Direksi No. 68/DIR/2010 tanggal 8 Juli 2010 perihal Himbauan Larangan Pemberian Hadiah/Bingkisan kepada Pejabat/ Karyawan/wati Bank Kesejahteraan. Selama tahun 2013 tidak terjadi transaksi yang mengandung benturan kepentingan oleh Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif, maupun dengan seluruh pihak dalam lingkungan kerja Bank Kesejahteraan.
The policy, system and procedure as stated in form of internal policy as code of conduct and has to be complied by every BOC, BOD or Employees including the Board of Directors note no. 68/DIR/2010 dated July 8th, 2010 regarding Announcement of gratification/ Reward to Bank Kesejahteraan’s Executive officers/Employees Provision Prohibition. In 2012, there is no transaction containing conflict of interest involving the BOD, BOC, Executive Officers or every other parties in Bank Kesejahteraan’s working circumstances.
WHISTLEBLOWING SYSTEM
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Sebagai perusahaan yang memegang komitmen penuh untuk menjaga setiap aktivitas bisnisnya dari segala kemungkinan timbulnya risiko yang berpotensi merugikan Bank Kesejahteraan baik dari aspek finansial maupun non finansial, maka Bank Kesejahteraan melalukan berbagai upaya pengendalian intern secara pro aktif. Salah satunya dengan menitikberatkan pada efektivitas penerapan sistem pengendalian fraud melalui pelaporan pelanggaran (whistleblowing system).
As a company that is fully committed to preserve every business activity from any risk potential that may bring loss to Bank Kesejahteraan both in financial or non-financial terms, that Bank Kesejahteraan always performs various internal audit efforts proactively. one of the efforts is by focusing on the fraud control system implementation through whistleblowing system.
Whistleblowing system merupakan sistem atau mekanisme yang dibuat untuk melaporkan suatu perbuatan/permasalahan yang dapat merugikan organisasi Bank Kesejahteraan. Setiap jajaran Bank Kesejahteraan harus berperan aktif dalam melakukan pencegahan terjadinya fraud secara bersamasama. Sampai saat ini, sistem pelaporan yang ada di Bank Kesejahteraan masih berbasis kepada laporan tertulis kepada Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia.Lingkup pelaporan yang dapat dilakukan oleh seluruh jajaran Bank Kesejahteraan meliputi permasalahan antara atasan dan bawahan, bawahan dan atasan, fraud, pelanggaran tata tertib, permasalahan pekerjaan.
Whistleblowing system refers to a particular system or mechanism that is developed to report any issue/action that may bring loss to Bank Kesejahteraan’s organization. Every Bank Kesejahteraan’s management has to actively participate in implementing fraud pervention altogether. currentlym reporting system at Bank Kesejahteraan is still based on written report delivered to head of human Resources Division. The report’s scope may be addressed by every Bank Kesejahteraan’s management including issues between superior and subordinate, fraud, regulation violation and employment issue.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Tujuan yang diharapkan dengan implementasi whistleblowing system pada Bank Kesejahteraan adalah: Tercapainya perbaikan yang berkelanjutan dengan terpenuhinya kebutuhan nasabah baik untuk pegawai sebagai nasabah internal maupun untuk masyarakat sebagai nasabah eksternal yang saling memiliki kepentingan atas perbaikan kualitas dan perkembangan kinerja Bank Kesejahteraan. Mencegah berbagai pelanggaran melalui penciptaan lingkungan kerja yang sehat, dan adil. Sebagai media early warning system terhadap segala kejadian yang berpotensi menimbulkan kerugian sehingga dapat menurunkan risiko yang mungkin dihadapi Bank Kesejahteraan. Perwujudan nyata yang dibangun Bank Kesejahteraan terhadap praktik tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Expected targets from the whistleblowing system at Bank Kesejahteraan are as follows: Sustainable improvement accomplishment within the customers’ needs fulfillment both for the employees as internal customers as well as the society as external customers that both hold interest on Bank Kesejahteraan’s performance development and quality improvement.
Mekanisme pelaporan whistleblowing system pada Bank Kesejahteraan dilakukan dengan proses sebagai berikut: Pegawai yang mengetahui atau menemukan perbuatan fraud dapat melaporkan kejadian tersebut melalui surat, email, maupun sms kepada Pemimpin Divisi SDM. Setiap laporan yang masuk akan diteliti terlebih dahulu kebenarannya dengan melakukan crossing cek dari beberapa sumber yang dapat dipercaya sebagai tindak lanjut pemeriksaan serta mengumpulkan bukti awal. Hasil penelitian akan disampaikan kepada Komite Manajemen Kepegawaian untuk dicarikan solusi terbaik atas pemecahan permasalahan untuk kemudian dapat diambil tindakan tegas apabila hal tersebut terbukti jelas dapat membahayakan atau merugikan perkembangan Bank Kesejahteraan.
Whistleblowing system mechanism at Bank Kesejahteraan is carried within following processes: The employee that finds any fraud activity may report the event through mail, email or sms to the head of hR Division. Every received report will be assessed after verified by performing check crossing from several trusted sources as the assessment follow-up as well as early evident collection. The result will be delivered to the Employment Management committee to be found best solutin on the issue settlement to be later taken respected firm sanction if the event is proven may harm or bring loss to Bank Kesejahteraan’s growth
Prevent every violation through sound and fair working environment establishment. As early warning system media towards any event that may potentially bring loss that will reduce any risk faced by Bank Kesejahteraan. Realizaion of Bank Kesejahteraan’s Good Corporate Governance practice.
PRAKTIK BAD CORPORATE GOVERNANCE
BAD CORPORATE GOVERNANCE PRACTICE
Bank Kesejahtraan senantiasa berkomitmen untuk menjalankan pengelolaan aktivitas bisnis dan operasionalnya dengan mengedepankan praktik tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) sebagaimana yang tertuang dalam berbagai peraturan dan ketentuannya. Hal tersebut menjadi peluang bagi Bank Kesejahteraan untuk dapat meningkatkan nilai dan citra positif Bank Kesejahteraan bagi seluruh stakeholders.
Bank Kesejahteraan is always committed to implement its business and operational activity by promoting Good Corporate Governance as stated on its policies and procedures. This becomes an opportunity for Bank Kesejahteraan to enhance Bank Kesejahteraan’s value and positive image fro every stakeholders.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
285
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE REPORT
286
Sampai dengan akhir tahun 2013, Bank Kesejahteraan telah melaorkan seluruh aktivitas bisnis dan proses pengelolaan Bank Kesejahteraan di dalam Laporan Tahunan sebagai upaya Bank Kesejahteraan untuk menjunjung prinsip-prinsip GCG dengan penyajian laporan keuangan atas kinerja Bank Kesejahteraan yang sesuai dengan PSAK dan kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan.
As end of 2013, Bank Kesejahteraan has reported every Bank Kesejahteraan’s management process as well as business activity on the Annual Report as Bank Kesejahteraan’s effort to promote GCG principles within the financial statement disclosure on Bank Kesejahteraan’s performance that complies to SFAS and taxes obligation regulation.
Sejalan dengan kewajiban Bank Kesejahteraan untuk memberikan kontribusi positif dan nilai tambah kepada seluruh stakeholders melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang tumbuh berkelanjutan. Oleh karena itu, sepanjang tahun 2013, Bank Kesejahteraan tidak memiliki laporan sebagai perusahaan yang melakukan pencemaran lingkungan atas aktivitas bisnis yang dijalankan dan tidak memiliki perkara penting atau keterlibatan Anggota Direksi, dan/atau Anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkap dalam Laporan Tahunan.
In accordance with Bank Kesejahteraan’s obligation to provide positive contribution and added-value to every stakeholders through the corporate Social Responsibility (CSR) program that is continuously developed. Therefore, throughout 2013, Bank Kesejahteraan did not face any report, as the company that is responsible for environmental degradation towards its implemented business activities and did not face any legal issues or involvement of serving BOD and/or BOC members that is not diclosed on the Annual Report.
AKSES INFORMASI
INFORMATION ACCESS
Kesadaran untuk meningkatkan prinsip transparansi infromasi baik secara internal dan eksternal dalam rangka menjaga dan memberikan pemahaman melalui akses informasi dalam perspektif positif atas kebijakan dan kegiatan Bank kepada seluruh stakeholders menjadi bagian penting bagi perkembangan Bank Kesejahteraan. Selain melalui media cetak nasional, Bank Kesejahteraan senantiasa terus mengembangkan platform teknologi informasi dalam memberikan dukungan penyediaan informasi secara terintegrasi yang dilakukan melalui:
Awareness to improve inforamation disclosure principle both internally and externally to maintain and provide understanding through information access and positive perspective of the Bank’s policy and activity to all stakeholders becomes key factor of Bank Kesejahteraan growth. Besides using national printed media, Bank Kesejahteraan continuously develops information technology platgorm to provide integrated information channel support throughout:
1. Website Bank Kesejahteraan: www.bankkesejahteraan. co.id 2. Email:
[email protected] 3. Media elektronil melalui televise/radio 4. Forum-forum gathering dengan nasabah 5. Media komunikasi antara Bank Kesejahteraan dengan seluruh pegawai melalui intranet, morning briefing, evaluasi kinerja, sosialisasi, dan sebagainya
1. Website of Bank Kesejahteraan: www.bankkesejahteraan. co.id. 2. Email:
[email protected] 3. Electronic media through Television/radio 4. Customers gathering forum 5. Communication channel between Bank Kesejahteraan and all employees through intranet, morning briefing, performance evaluation, socialization and others.
Melalui segala keterbukaan dan kemudahan perolehan informasi tersebut, diharapkan Bank Kesejahteraan dapat memperkuat citra positif di mata masyarakat luas.
Through the information disclosure and access, Bank Kesejahteraan is expected to bolster positive image among the general public.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
287
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 290 Tanggung Jawab Terhadap Nasabah Responsibility to The Customers
294 Program CSR Bank Kesejahteraan Bank Kesejahteraan CSR Program
295 BKE Peduli Pendidikan BKE Peduli Pendidikan
296 BKE Peduli Ibadah BKE Peduli Pendidikan
296 BKE Peduli Kesehatan BKE Peduli Pendidikan
297 BKE Peduli Lingkungan BKE Peduli Pendidikan
297 BKE Peduli Sarana BKE Peduli Pendidikan
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
“Turut menjadi bagian dalam pembangunan masyarakat Indonesia yang sejahtera menjadi tujuan dalam setiap langkah perkembangan Bank Kesejahteraan.” “To take part in developing Indonesian society welfare as a purpose of every development step of Bank Kesejahteraan.”
290
TANGGUNG JAWAB TERHADAP NASABAH
RESPONSIBILITY TO THE CUSTOMERS
TANGGUNG JAWAB KEPEGAWAIAN
EMPLOYMENT RESPONSIBILITY
Setiap insan pegawai Bank Kesejahteraan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keberhasilan Bank Kesejahteraan dalam memberikan manfaat dan nilai tambah bagi setiap pemangku kepentingan. Oleh karena itu, Bank Kesejahteraan melalui segenap manajemen berkomitmen untuk dapat memberikan nilai tambah yang bermanfaat bagi pegawai di lingkungan kerja Bank Kesejahteraan melalui berbagai kebijakan CSR terkait ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja.
Every employee of Bank Kesejaheraan is an integrated part of Bank Kesejahteraan’s achievement in bringing benefit and added velue to the stakeholders. Therefore, Bank Kesejahteraan through the entire management is committed to provide beneficiary added value for employees on Bank Kesejahteraan working circumstances by implementing several CSR policy related with employment, occupational health and safety.
Seluruh kebijakan yang mengatur tersebut telah tertuang dalam Buku Peraturan Perusahaan 2012-2014 yang telah diperbarui dan disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta sejak bulan Agustus 2012, dengan pokok-pokok ketentuan antara lain:
Every policy which regulates respective aspect as stated on Corporate Regulation Boon 2012 – 2014 which has been renewed and authorized by Manpower and Transmigration Agency of DKI Jakarta Province since August 2012, with principals, among others:
1. Ketentuan fasilitas kesejahteraan pegawai bagi pegawai tetap, pegawai kontrak, dan keluarga pegawai. 2. Fasilitas kesehatan meliputi fasilitas rawat inap, tunjangan pengobatan rawat jalan, penggantian biaya perawatan mata, gigi, dan persalinan. 3. Fasilitas sosial yang meliputi fasilitas peribadatan, olah raga, dan kesenian yang disediakan dalam rangka memberikan nilai tambah dan manfaat lebih bagi kesejahteraan pegawai.
1. Regulation of Employee welfare facility for permanent and contracted employees as well as their families. 2. Health benefit including inpatient facility, outpatient allowance, reimbursement for eye, teeth and labor treatment. 3. Social allowance including religious, sports and art facilities provided to give added value and benefit for the employees welfare.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Wujud komitmen manajemen Bank Kesejahteraan dalam hal kesehatan dan keselamatan untuk setiap pegawai juga telah dituangkan dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Sistem Imbalan Jasa sesuai Surat Keputusan (SK) Direksi No. 90/2011/SK tanggal 20 Juli 2011.
The realization of Bank Kesejahteraan management’s commitment regarding health and safety for every employee has also stated on Corporate Manual Book regarding Benefit System under Board of Directors Decree No. 90/2011/SK dated July 20th, 2011.
Adapun pokok-pokok penjelasan terkait fasilitas kesehatan pegawai dan keselamatan kerja pegawai yang diatur di dalam BPP tersebut, antara lain:
Several key explanation related with occupational health and safety for the employees as regulated on the BPP, among others:
Kesehatan Pegawai
Employee Health
Kebijakan untuk menjamin kesehatan pegawai dilakukan melalui beberapa pemberian bantuan kesehatan yang meliputi: 1. Bantuan Pembelian Kaca Mata dan Biaya Perawatan Gigi Bantuan pembelian kacamata dan perawatan gigi diberikan kepada pegawai dengan status pegawai tetap untuk membantu pegawai yang berdasarkan alasan medis perlu menggunakan kacamata dan/atau perlu mendapatkan perawatan gigi.
A policy to ensure employees’ health which is carried through several health donation, including:
2. Bantuan Biaya Melahirkan Bantuan biaya melahirkan diberikan kepada setiap pegawai dengan status pegawai tetap di Bank Kesejahteraan untuk membantu biaya kelahiran anak pertama, kedua, dan ketiga sesuai dengan ketentuan Bank. Khusus bagi pegawai wanita, bantuan biaya melahirkan diberikan apabila suami pegawai yang bersangkutan tidak mendapatkan bantuan istri melahirkan di kantor tempatnya bekerja dengan melampirkan surat keterangan dari kantor tempat suami pegawai yang bersangkutan bekerja.
2. Labor Treatment Expense Allowance Labor treatment allowance is dedicated to every permanent employee in Bank Kesejahetraan to support first, second and third child labor expense. Especially for the female employee, labor treatment allowance is provided if the husband does not receive labor allowance from his office by attaching an official letter from the husband’s office.
3. Asuransi Rawat Inap Pemberian asuransi rawat inap akan diberikan kepada setiap pegawai dengan status pegawai tetap dan kepada pasangan (suami atau istri pegawai tersebut) dengan tarif asuransi rawat inap disesuaikan dengan tingkat grade pegawai yang bersangkutan dan MoU dengan pihak asuransi pada tahun tersebut.
3. Inpatient Insurance Inpatient insurance facility will be given to permanent employee and to spouse (husband or wife) with inpatient insurance coverage is adjusted with employees grade and MoU with the insurance in respective year.
1. Allowance for Glasses and Teeth Treatment. Allowance for glasses purchase and teeth treatment is dedicated to permanent employee to assist the employee who under medical condition requires glasses and/or teeth treatment.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
291
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT
292
Keselamatan Kerja
Occupational Safety
Kebijakan keselamatan kerja sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 dan peraturan pelaksanaannya bahwa semua pegawai yang berusia dibawah 55 tahun diikutsertakan dalam program jaminan sosial tenaga kerja pada PT Jamsostek.
Occupational safety policy as regulated under Law No. 3 of 1992 and the execution provision that every employee under 55 years is participated on manpower social insurance program with PT Jamsostek.
Program jamsostek yang diikuti oleh Bank meliputi : 1. Jaminan Kecelakaan Kerja. 2. Jaminan Hari Tua. 3. Jaminan Kematian.
Jamsostek program participated by the Bank is including: 1. Occupational Accident Benefit 2. Retirement Benefit 3. Death Benefit.
Bank Kesejahteraan juga memberikan fasilitas asuransi jiwa yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab perusahaan bagi pegawai dengan jabatan tertentu yang mewajibkan bagi pegawai yang bersangkutan untuk melaksanakan tugasnya di luar kantor dan di luar jam kerja pada umumnya, seperti pengemudi, satuan pengamanan, teller, staf penagihan, dan staf data centre.
Bank Kesejahteraan also provides life insurance facility which completely becomes responsibility of the Company for the employees with certain position which obligates respective employee to carry duty outside the office and working hour, namely driving, security, teller, collection staff and data centre staff.
Selain kebijakan yang mengatur mengenai kesejahteraan pegawai, manajemen Bank Kesejahteraan juga memberikan komitmen terkait kenyamanan kerja dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan kerja pada pegawai. Bank Kesejahteraan melalui Bidang Service Quality Assurance melakukan evaluasi terhadap lingkungan kerja Bank Kesejahteraan secara berkala mengenai kelengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana kerja yang dibutuhkan, kebersihan lingkungan kerja, kelengkapan dan kelayakan sarana pengamanan, serta ketepatan dan keserasian lay out ruangan kerja.
Besides certain policy which regulates employees welfare, the management of Bank Kesejahteraan also provides a commitment related with working convenience to improve service quality and working convenience to the employees. Bank Kesejahteraan through Service Quality Assurance Division carries evaluation of Bank Kesejaheraan working circumstances periodically regarding office facility and infrastructures completeness and adequacy which are required, working environment cleanliness, security equipment completeness and adequacy and working space layout appropriateness and harmony.
TURN OVER PEGAWAI
EMPLOYEES TURNOVER
Sepanjang tahun 2013, jumlah pegawai yang keluar dari Bank Kesejahteraan tercatat sebanyak 69 orang dengan alasan pengunduran diri yang beraneka ragam. Namun demikian, tingkat turn over tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan kinerja Bank Kesejahteraan.
Throughout 2013, total employees resigned from Bank Kesejahteraan was 69 employees with various reasons. Thus, the turn over rate did not bring significant impact to performance growth of Bank Kesejahteraan.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
MASUK/SIGN IN
KELUAR/RESIGN
Total pegawai masuk di 2013 : 88 pegawai Total pegawai keluar di 2013 : 69 pegawai
Resigned Employees Reason
Pensiun dini/Early Pension
4
Pensiun normal/Normal Pension
3 1
Mendapat pekerjaan lain Move to another job
16
Masa kontrak tidak diperpanjang Non-extend Contract
10
tidak achieve target Target Achievement Failure
10
Melanjutkan studi Continuing Study Alasan keluarga Family Business
4 17
Tidak merasa cocok dengan pekerjaan Not suit with the job Meninggal Dunia
3 1 0481
21
Laporan Tahunan
62
0
Annual Report 2013
293
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT
294
PROGRAM CSR BANK KESEJAHTERAAN
BANK KESEJAHTERAAN CSR PROGRAM
Jalinan hubungan yang berkelanjutan dengan seluruh pemangku kepentingan selalui mengiringi pertumbuhan Bank Kesejahteraan yang sekaligus menunjukkan komitmen yang kuat dari manajemen dan setiap insan pegawai Bank Kesejahteraan untuk memberikan manfaat dan nilai tambah yang terus berkelanjutan.
Sustainable partnership with all stakeholders will safeguard Bank Kesejahteraan’s future growth which also indicates firm commitment of the management and every employee of Bank Kesejahteraan to bring sustainable benefit and added-value.
Melalui berbagai media dan pendekatan untuk memperkuat kinerja ekonomi maupun sosial, Bank Kesejahteraan berharap dapat memaksimalkan perolehan keuntungan dengan hubungan kemitraan bersama seluruh gerakan koperasi dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan Indonesia. Hal tersebut dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi yang akan datang. Sebagai bank yang memiliki visi dan misi untuk menjadi bank kebanggaan dari pegawai negeri, koperasi, dan masyarakat luas sebagai peran aktif untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil beserta keluarganya, maka kegiatan CSR yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan dilandasi dengan semangat untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, khususnya dalam bidang kesehatan dan pendidikan.
Through various media and approach to bolster economic and social performance, Bank Kesejahteraan is expected to optimize benefit realization through partnership with cooperatives movement in supporting achievement of Indonesian development purposes. This is carried through the fulfilment of current generation necessity without scarifying future generations’ interest. As a bank with vision and mission to become proud bank of civil servants, cooperatives and public as an active participation to improve welfare of Civil Servants and their families, CSR activity carried by Bank Kesejahteraan is grounded on the spirit to realize the vision and mission, especially on health and education aspect.
Fokus terhadap kegiatan pendidikan ini dipilih karena saat ini fokus bisnis Bank Kesejahteraan adalah menjalin kemitraan dengan koperasi pegawai negeri dimana kebutuhan anggota koperasi tersebut juga tidak terlepas di dalamnya dari unsur
Focus of the educational activity was preferred due current business focus of Bank Kesejahteraan is to foster partnership with civil servant cooperative where the demand of the cooperative member can not be separated from health and
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
kebutuhan terhadap pendidikan dan kesehatan. Selain hal tersebut, Bank Kesejahteraan juga tidak mengesampingkan fokusnya dalam menjaga serta membina hubungan yang selaras dan harmonis secara berkelanjutan dengan kelompok pemangku kepentingan lainnya, seperti para karyawan, pemegang saham, komunitas sekitar di Bank Kesejahteraan, dan para nasabah yang menjadi kunci dari segala aktivitas layanan perbankan yang diberikan oleh Bank Kesejahteraan.
education aspect. Moreover, Bank Kesejahteraaan also does not abandon its focus in maintaining and developing harmonious and conducive as well as sustainable relationship with other stakeholders namely the employees, shareholders and community surrounding Bank Kesejahteraan, and the customers as key of every banking service activity provided by Bank Kesejahteraan.
Sebagai bentuk komitmen Bank Kesejahteraan dalam implementasi kegiatan CSR, maka setiap tahun Bank selalu menyediakan anggaran yang cukup dalam mendukung program CSR yang dibangun. Perusahaan menyadari bahwa kinerja perusahaan harus memberikan dampak positif yang berkelanjutan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat tersebut pada akhirnya menjadi dukungan kembali bagi pengembangan bisnis Bank Kesejahteraan. Untuk mewujudkan hal tersebut, sepanjang tahun 2013 Bank Kesejahteraan telah melakukan berbagai aksi sosial, antara lain sebagai berikut:
As a commitment of Bank Kesejahteraan on CSR activity implementation, the Bank allocates adequate budget every year to support CSR program to be developed. The Company is aware that the Company’s performance has to bring sustainable positive impact towards society welfare improvement. The society welfare improvement will later become the support for business development of Bank Kesejahteraan. To realize respective condition, during 2013, Bank Kesejahteraan has carried several social activity, among others:
BKE PEDULI PENDIDIKAN
BKE PEDULI PENDIDIKAN
Pendidikan menjadi salah satu jalan yang mampu menciptakan dan mempersiapkan generasi muda yang berkualitas tinggi untuk membangun kemajuan bangsa. Kualitas pendidikan yang semakin baik akan menjadi tonggak bagi perbaikan kualitas kesejahteraan hidup masyarakat. Seiring dengan hal tersebut, Bank Kesejahteraan selalu berkomitmen untuk
ducation becomes one way to establish and prepare highqualified youth to build nation’s progress. Better education quality will be milestone for publics’ welfare. In accordance to that condition, Bank Kesejahteraan is always committed to participate in improving Indonesian education quality performed through BKE Peduli Pendidikan fund disbursement
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
295
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT
ikut menjadi bagian dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia yang dilakukan melalui dana BKE Peduli Pendidikan sebanyak Rp161 juta dengan garis besar program sebagai berikut: Program pemberian beasiswa kepada putra/putri berprestasi dari keluarga gerakan koperasi yang menjadi nasabah Bank Kesejahteraan. Memberikan perangkat perlengkapan pendidikan baik berupa laptop, PC komputer, printer, peralatan sekolah, maupun buku-buku pelajaran kepada sekolah-sekolah untuk memberikan motivasi dan kesempatan yang sama dalam memperkaya pengetahuan, peningkatan kualitas, dan kreativitas anak didik. Dalam rangka menciptakan sumber daya berkualitas yang memiliki pemahaman dalam lingkup kerja di sektor perbankan sejak dini, Bank Kesejahteraan memberikan kesempatan pada siswa/siswi untuk melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di lingkungan kerja Bank Kesejahteraan. Menjalin kerjasama dengan IKOPIN (Institut Manajemen Koperasi Indonesia) untuk memberikan beasiswa kepada putra/putri berprestasi dari pengurus seluruh gerakan koperasi.
296
reached to Rp161 million with general program is as follows:
Scholarship program for Excellent children from cooperative movement that also becomes Bank Kesejahteraan’s customer. giving away education infrastructure suh as laptop, PC, computer, school equipment as wels school books to the schools to share motivation and equal opportunity in expanding knowledge, quality improvement as well as student’s creativity.
To create qualified resources with understanding of banking working scope since early stages, Bank Kesejahteraan provides an opportunity to the students to perform Field Job on Bank Kesejahteraan working circumstances.
Establishing partnership with IKOPIN (Indonesian Cooperatives Management Institute) to give scholarship for excellent children of cooperative movement committee.
BKE PEDULI IBADAH
BKE PEDULI IBADAH
Keberhasilan pembangunan ekonomi nasional ditunjang pula melalui kematangan kualitas moral manusia yang lebih baik serta didukung dengan tingkat kesejahteraan hidupnya. Menyadari akan hal tersebut, Bank Kesejahteraan juga turut melaksanakan kegiatan CSR berupa santunan kepada masyarakat yang kurang mampu melalui dana BKE Peduli Ibadah sebesar Rp84 juta dengan garis besar program sebagai berikut: Buka puasa bersama anak yatim dan bantuan Panti Yatim Indonesia serta pemberian sembako dan ta’jil untuk masyarakat sekitar selama bulan Ramadhan. Pemberian bantuan kepada beberapa panti asuhan maupun berbagai kegiatan amal. Pemberian hewan qurban berupa 1 (satu) ekor sapi kepada Masjid Bintaro dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Adha 1434 H.
national economy development success is also supported by better human moral quality and maturity as well as supported by its living welfare. considering such condition, Bank Kesejaheraan also performed CSR activity in form of donation for less-advantage society amounted to Rp84 million with general program, as follows:
Fasting break event with orphan and donation for orphanage for Panti Yatim Indonesia and groceries and food donation for surrounding community during the Ramadhan. Donation to several orphanages and other charity activities. Qurban animal donation as 1 (one) cow to Bintaro Mosque to celebrate Eid al-adha 1434 H
BKE PEDULI KESEHATAN
BKE PEDULI KESEHATAN
Bentuk dukungan dan kepedulian Bank Kesejahteraan dalam bidang kesehatan untuk memberikan manfaat dan nilai lebih baik kepada lingkungan eksternal maupun internal diwujudkan oleh Bank Kesejahteraan melalui dana BKE Peduli Kesehatan sebesar Rp41 juta yang disalurkan dalam program:
The realization of Bank Kesejahteraan’s support and care on health aspect to provide benefit and added value for external and internal environment realized by Bank Kesejahteraan as follows:
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat umum dan kegiatan donor darah dalam rangka menyambut hari jadi Bank Kesejahteraan ke-21 tahun. Pemberian bantuan berupa bahan makanan pokok kepada masyarakat prasejahtera di lingkungan sekitar kantor pusat Bank Kesejahteraan. Pemberian santunan panti jompo Budi Pertiwi.
Free medical check-up for public to celebrate Bank Kesejahteraan 21st Anniversary.
Donation in form of basic groceries needs to less advantage society at Bank Kesejahteraan’s head office surrounding area. Donation for Budi Pertiwi nursing homes.
BKE PEDULI LINGKUNGAN
BKE PEDULI LINGKUNGAN
Bentuk dukungan dan kepedulian Bank Kesejahteraan dalam bidang lingkungan untuk memberikan manfaat dan nilai lebih baik kepada lingkungan eksternal maupun internal diwujudkan oleh Bank Kesejahteraan melalui dana BKE Peduli Kesehatan sebesar Rp42 juta yang disalurkan dalam program:
As a realization of support and concern of Bank Kesejaheraan to provide better benefit and added-value to external and internal environment through BKE Peduli Kesehatan fund amounted to Rp42 million which was disbursed through various program, as follows:
Pemberian tempat sampah kepada sekolah-sekolah, pos polisi, pom bensin, kelurahan, puskesmas, rumah sakit, dan wisma IKPRI dan sewa mobil bak. Partisipasi workshop budidaya sampah laut. Pemberian kaos event Kementrian dan kelautan. Sumbangan korban bencana alam BMPD
Waste bin donation to schools, police office, gas station, district office, puskesmas, hospital, and IKPRI resident and leasing pick-up car. Participating on sea waste utilization workshop. Donation of Ministry of Marine and Fisheries T-Shirt. Donation for BMPD disaster victim.
BKE PEDULI SARANA
BKE PEDULI SARANA
Bentuk dukungan dan kepedulian Bank Kesejahteraan dalam bidang sarana atau fasilitas umum untuk memberikan manfaat dan nilai lebih baik kepada lingkungan eksternal maupun internal diwujudkan oleh Bank Kesejahteraan melalui dana BKE Peduli Kesehatan sebesar Rp45 juta yang disalurkan dalam program: Pemberian bantuan helm dan body protector (peduli keselamatan kerja) kepada tukang ojek sekitar Bank Kesejahteraan, logo BKE. Pengecatan ring basket sekolah. Bantuan pembelian meubelair TK dan PAUD Harsa Batang
As a realization of support and concern of Bank Kesejaheraan to provide better benefit and added-value to external and internal environment through BKE Peduli Sarana fund amounted to Rp45 million which was disbursed through various program, as follows:
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN POLITIK
FUND PROVISION FOR POLITICAL ACTIVITY
Sepanjang tahun 2013, Bank telah menyelenggarakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) untuk membangun dan mewujudkan komitmen Bank Kesejahteraan dalam memberikan nilai tambah dan manfaat yang sustainable bagi setiap pemangku kepentingan atas proses bisnis Bank. Namun demikian, seluruh kegiatan sosial yang dilakukan sepanjang tahun tidak termasuk dalam kegiatan politik sehingga Bank Kesejahteraan tidak memberikan atau mengalokasikan dana untuk kegiatan politik.
In 2013, Bank has implemented corporate social responsibility (CSR) activity implemented through several activities both on education, health or religious aspects tu establish and realize Bank Kesejahteraan’s commitment in providing added-value and sustainable benefit for every stakeholder on Bank’s business process. Thus, ell of social acitivity performed in one year did not include political activity that Bank Kesejahteraan does not provide or allocate fund for political activity.
Helmet and body protector donation (occupational safety care) to motorcycle taxi driver surrounding Bank Kesejahteraan with BKE logo. School basketball ring painting. Furniture donation for Harsa Batang Kindergarten.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
297
Informasi Perusahaan Company Information 300 Profil Dewan Komisaris Profile of The Board of Commissioners
304 Profil Direksi Profile of Board of Directors
308 Profil Pemimpin Divisi Audit Intern Profile of Head of Internal Audit Division
312 Struktur Dewan Komisaris, Direksi, danPemimpin Divisi Structure of the Board of Directors, and Leaders Division
INFORMASI PERUSAHAAN COMPANY INFORMATION
Profil Dewan Komisaris Profile Of The Board Of Commissioners
300
Wagiono Ismangil, Prof. DR
Wagiono Ismangil, Prof. DR
Komisaris Utama Lahir di Bandung tahun 1935, Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1960, pasca sarjana Busines Administration Universitas of Southern California dan Universitas California Berkeley, USA tahun 1974. Sejak 1960 sampai sekarang mengabdi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, sebagai dosen dan Dekan FE UI 1984 -1988. Pada tahun 1988 – 1995 berkarir di Departemen Koperasi sebagai Sekjen 1988-1993, Kabalitbang 1993-1995. Direktur Eksekutif Institut Pengembangan Managemen Indonesia. Pada tahun 19972003 memasuki dunia perbankan sebagai Komisaris Utama PT Rabobank Indonesia dan PT Rabofinance. Tahun 19761980 anggota komisaris PT Aneka Tambang. Sejak taahun 2002 sampai dengan sekarang sebagai Ketua Umum Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI). Diangkat sebagai Komisaris Utama Bank Kesejahteraan sejak 15 April 2004.
President Commissioner Born at Bandung in 1935, Bachelor Degree of Economy from Universitas Indonesia in 1960, Master Degree of Business Administration from Southern california University and california Berkeley University, United States in 1974. Since 1960 to present serves at feculty of Economy of Universitas Indonesia as lecturer and Dean of fE UI for 1984 -1988 period. In 1988-1995 served at cooperative Department and appointed as general Secretary in 1998 -1993, served as head of Research and Development in 1993 - 1995. Served as Executive Director of Indonesian Management Development Institute. In 1997 – 2003 entered banking industry as President commissioner of PT Rabobank Indonesia and PT Rabofinance. In 1976-1980 served as member of Board of commissioners of PT Aneka Tambang. Since 2002 to present served as general chairman of Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI). Appointed as President Director of Bank Kesejahteraan since April 15th, 2004.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Drs. Achmad Subianto, MBA
Drs. Achmad Subianto, MBA
Komisaris Lahir di Cilacap, Jawa Tengah tahun 1946. Mencapai gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro, Semarang tahun tahun 1971, mencapai gelar MBA Konsentrasi Finance dan IT Program Pasca Sarjanah University Syracuse, New York, USA tahun 1977. Pada Tahun 1971-1989 berkarir di Departemen Keuangan dengan jabatan Kasubit Perusahaan Industri dan Pertambangan. Menjabat Direktur Keuangan dan Administrasi PT Garuda Indonesia tahun 1989-1993. Selanjutnya pada tahun 1993-1996 Deputi Bidang Ekonomi dan Pengawasan Badan Pengelola Industri Strategis. Pada tahun 1996-1998 kembali menjabat Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia. Sesmen Kementerian BUMN tahun 19982000, Kemudian pada tahun 2000-2008 Direktur Utama PT Taspen dan Ketua Umum BAZNAS tahun 2001-2004. Diangkat sebagai Komisaris Bank Kesejahteraan mulai bulan April 2008 hingga sekarang.
Commissioner Born at Cilacap, Central Java in 1946. Awarded Bachelor Degree of Economy from Universitas Diponegoro, Semarang in 1971, and MBA of finance and IT Program Study from Postgraduate Program of University Syracuse, new york, USA in 1977. In 1971-1989 served at Ministry Department as head of Industrial and Mining corporate Unit. Appointed as finance and Administration Director at PT garuda Indonesia in 19891993. Later in 1993-1996 served as Deputy of Economy Sector and Strategic Industry Management Supervisory Board. In 1996-1998 re-appointed as financial Director of PT Garuda Indonesia. Appointed as Secretary of Minister of State Enterprise in 1998 – 2000 and later in 2000 -2008 as President Director of PT Taspen and chairman of BAZNAS in 2001-2004. Appointed as commissioner of Bank Kesejahteraan started from April 2008 to present.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
301
INFORMASI PERUSAHAAN COMPANY INFORMATION
302
Jusuf Amiruddin, SE ,MM.
Jusuf Amiruddin, SE ,MM
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat tahun 1946. Mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1984, Magister Managemen Universitas Indonesia tahun 1989. Meniti karir di PT Pertamina sejak tahun 1973 dengan Jabatan terakhir sebagai Kepala Dinas Anggaran Investasi dan selanjutnya ditunjuk sebagai Direksi Dana Pensiun Pertamina pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2001. Di samping itu, pada periode yang sama ditunjul pula sebagai Komisaris PT Tugu Reasuransi Indonesia (PT Tugu Rei). Diangkat sebagai Komisaris Bank Kesejahteraan mulai bulan Januari 2002 hingga sekarang.
Born at Payakumbuh, West Sumatera in 1946. Awarded Bachelor Degree of Economy from Universitas Indonesia, Jakarta in 1984, and Master Degree of Management from Universitas Indonesia in 1989. Started his career at PT Pertamina since 1973 with the latest position as head of Investment Budget Division and later was appointed as Director of Pertamina Pension fund in 1999 to 2001. Besides, at the same period, he was also appointed as commissioner of PT Tugu Reasuransi Indonesia (PT Tugu Rei). Appointed as Commissioner of Bank Kesejahteraan since 2002 to present.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
DR. Mahyuddin Ramli, MBA.
DR. Mahyuddin Ramli, MBA
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Lahir di Padang, Sumatera Barat pada bulan Desember 1953. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Andalas, Padang tahun 1979, dan Master of Business Administration dari University of Denver tahun 1994. Gelar PhD dalam Manajemen Keuangan diperoleh dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2005. Meniti karir di Bank Mandiri sejak tahun 1999 dengan jabatan terakhir sebagai Regional Manager dan selanjutnya berkarir di Bank Ekspor Impor Indonesia tahun 1981-1999 dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Cabang Medan. Diangkat sebagai Komisaris Bank Kesejahteraan mulai bulan Juni 2007 hingga sekarang.
Born at Padang, West Sumatera in December 1953. Awarded Bachelor Degree of Economy from Universitas Andalas, Padang in 1979, and Master of Business Administration from University of Denver in 1994. Awarded Ph.D Degree on financial Management from faculty of Economy of Universitas Indonesia in 2005. Started his career at Bank Mandiri since 1999 with the latest position as Regional Manager and before served at Bank Ekspor Impor Indonesia since 1981-1999 with the latest position as Deputy of head of Medan Branch office. Appointed as commissioner of Bank Kesejahteraan since June 2007 to present.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
303
INFORMASI PERUSAHAAN COMPANY INFORMATION
Profil Direksi Profile of Board Of Directors
304
R.M. Yunianto Budi Sudarmodjo, SE
R.M. Yunianto Budi Sudarmodjo, SE
Direktur Utama
President Director
Lahir di Lahat, Sumatera Selatan tahun 1957, Sarjana Ekonomi UKI Jakarta tahun 1984. Bekerja di Mercubuana Group bidang Automotif Divisi Keuangan tahun 1984, kemudian bergabung dengan Bank Bukopin pada tahun 1985 dengan jabatan terakhir sebagai Pimpinan Cabang Cirebon sampai tahun 1989. Sejak 1991, bergabung dengan IKP-RI sebagai anggota TIM Persiapan Pembukaan Bank Kesejahteraan dan pada tahun 1992 diangkat sebagai Kepala Divisi Pengawasan kemudian diangkat sebagai Direktur Pengawasan tahun 1993, diangkat sebagai Direktur Kredit tahun 1994, diangkat sebagai Direktur Kepatuhan tahun 2000 dan jabatan terakhir sebagai Direktur Pengembangan Bisnis untuk masa jabatan 2004 – 2009. Pada RUPS tanggal 15 April 2009 diangkat sebagai Direktur Utama untuk masa jabatan 2009 - 2014.
Born in di Lahat, South Sumatera in 1957, Bachelor Degree of Economy from UKI jakarta in 1984. Served at Mercubuana Automotive group, financial Division in 1984, later joint with Bank Bukopin in 1985 with the latest position as Head of Cirebon Branch office until 1989. Since 1991, served in IKPRI as permanent member of Bank Kesejahteraan establishment organizer team and in 1992 appointed as head of Supervisory Divison and alter as Supervisory Director in 1993, served as credit Director in 1994, Compliance Director in 2000 and the latest position as Business Development Director for 2004-2009 period. At the GMS held on April 15th, 2009, appointed as President Director for 2009-2014 period.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Wahju Hidajat, SE, M Hum
Wahju Hidajat, SE, M Hum
Direktur
Director
Lahir di Jakarta tahun 1960, Sarjana Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Jakarta tahun 1985, Pasca Sarjana Magister Hukum Bisnis Universitas Gajah Mada tahun 2007. Memperoleh gelar profesi CWM (Certified Wealth Management) dari Magister Manajemen UGM tahun 2010. Tahun 1987 bekerja di Lembaga Usaha Perkreditan Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI), kemudian bergabung dengan Bank Kesejahteraan yang didirikan oleh IKP-RI pada tahun 1992 sebagai Account Officer (AO). Tahun 1993 diangkat sebagai Kepala Bagian Kredit, dan tahun 1997 dipromosikan menjadi Kepala Kelompok Penyelesaian Kredit Bermasalah hingga tahun 2002. Selanjutnya tahun 2002 diangkat sebagai Kepala Divisi Treasury dan Pemasaran Dana hingga tahun 2007, diangkat sebagai Direktur Dana dan Layanan untuk masa jabatan sampai tahun 2009 dan pada RUPS tanggal 15 April 2009 diangkat kembali sebagi Direktur Dana dan Layanan untuk masa jabatan 2009 - 2014.
Born at jakarta in 1960, Bachelor Degree of Economy from Universitas Kristen Indonesia, jakarta in 1985, Master Degree of Business Law Magister from Universitas gajah Mada in 2007. Awarded CWM (Certified Wealth Management) professional title from UGM Magister Management in 2010. In 1987, worked at credit Business Institution of Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI), and later served at Bank Kesejahteraan established by IKP-RI in 1992 as Account Officer (AO). In 1993 appointed as head of credit Division and in 1997 was promoted as chairman of non-Peforming Loan Settlement Team until 2002. Later in 2002 was appointed as head of Treasury Division for working period until 2009 and at the GMS held on April 15th, 2009, appointed as funding and Service Director for 2009 -2014 period.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
305
INFORMASI PERUSAHAAN COMPANY INFORMATION
306
Silo Edi, SE
Silo Edi, SE
Direktur
Director
Lahir di Surabaya tahun 1962, Sarjana Ekonomi Universitas Krisna Dwipayana Jakarta tahun 1986. Bekerja di ACC Departemen PT National Astra Motor tahun 1986, kemudian bergabung dengan PT Bank Tata tahun 1988 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Operasional sampai tahun 1990. Pada tahun 1990 bergabung dengan Bank Kesejahteraan sebagai Kepala Bagian Otomasi dan Pembukuan, diangkat sebagai kepala Divisi Operasi tahun 1995, Kepala Divisi Pengendalian dan Dokumentasi Kredit tahun 1999, Kepala Divisi Dana tahun 2001, Pemimpin Satuan Kerja Audit Intern tahun 2002. Selanjutnya tahun 2005 diangkat sebagai Kepala Divisi Kredit hingga tahun 2009. Pada RUPS tanggal 15 April 2009 diangkat sebagi Direktur Pengembangan Bisnis untuk masa jabatan 2009-2014.
Born at Surabaya in 1962, Bachelor Degree of Economy from Universitas Krisna Dwipayana, jakarta in 1986. Worked at Acc Departement of PT National Astra Motor in 1986, and later served at PT Bank Tata in 1988 with the latest position as head of operational Division until 1990. In 1990 he joint with Bank Kesejahteraan as head of Automation and Accounting Division, appointed as head of Operational Division in 1995, head of credit Documentation and controlling Division in 1999, head of funding Division in 2001, head of Internal Audit Unit until 2009. At the GMS held on April 15th, 2009, appointed as Business Development Director for 2009-2014 period.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Arif Hidayat, SE, Akt
Arif Hidayat, SE, Akt
Direktur
Director
Lahir di Cilacap tahun 1963, Sarjana Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang tahun 1988. Tahun 1988 bekerja di Lembaga Usaha Perkreditan Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI) dengan jabatan Kepala bagian Akuntansi dan Kuangan, kemudian bergabung dengan Bank Kesejahteraan pada tahun 1992 sebagai Kepala Bagian Pasar Uang, diangkat sebagai kepala Divisi Treasury tahun 1996, Kepala Divisi Kredit tahun 2003. Selanjutnya tahun 2004 diangkat sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko hingga tahun 2009. Pada RUPS tanggal 15 April 2009 diangkat sebagi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko untuk masa jabatan 2009-2014.
Born at cilacap in 1963. Bachelor Degree of Economy from Universitas Diponegoro, Semarang in 1988. In 1988 served at Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI) credit Business Unit with position as head of finance and Accounting Division, and later joint with Bank Kesejahteraan in 1992 as head of Monetary Market Division, appointed as head of Treasury Division in 1996, head of credit Division in 2003. And later in 2004 was appointed as head of Risk Management Division until 2009. At the GMS held on April 15th, 2009, appointed as compliance and Risk Management Director for 2009-2014 period.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
307
INFORMASI PERUSAHAAN COMPANY INFORMATION
PROFIL PEMIMPIN DIVISI AUDIT INTERN PROFILE OF HEAD OF INTERNAL AUDIT DIVISION
I NYOMAN SIDIA Warga negara Indonesia. Lahir di Singaraja,Bali pada tanggal 25 Juli 1956. Telah menyelesaikan pendidikan sarjana dari Fakultas Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Bali pada tahun 1989 dan menyelesaikan Magister Manajemen dari Program Pascasarjana Magister Manajemen Jurusan Keuangan Universitas Krisnadwipayana di Jakarta pada tahun 2005.
I NYOMAN SIDIA Indonesian citizen. Born in Singaraja, Bali at july 25th, 1956. Awarded Bachelor Degree from faculty of Education of Universitas Udayana, Bali in 1989 and Master Degree on Magister Management from Magister Management Postgraduate Program, finance Study, Universitas Krisnadwipayana, jakarta in 2005.
Kursus Pengembangan Kompetensi: Tata Buku A1, Fakultas Ekonomi (YPFE) Universitas Udayana tahun 1976 Pendidikan Pemeriksa dan Analis Bank (PPAB) Angkatan VI Bank Indonesia Jakarta, 1991-1992 Pendidikan Foreign Exchange and International Trade di Bank Indonesia Jakarta Juli 1993 Kursus Manajemen Risiko di Institut Bankir Indonesia Jakarta tahun 2001 Kursus Manajemen Pengawasan dan Pemeriksaan Bank di Institut Bankir Indonesia Jakarta, Mei tahun 2002 Studi Banding Sistem Pengawasan Bank di Australian Prudential Regulation Authority (APRA) Sydney -Australia dan Reserve Bank of New Zealand Wellington New Zealand Oktober 2000 Studi Banding Perkreditan Korporasi di Bank Negara Malaysia, Kuala Lumpur Oktober tahun 2002 Studi Banding On Site Supervision di Bank Sentral Republik Korea, Seoul Oktober 2003
308
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
Competency Development Course A1 Administration, faculty of Economy, Universitas Udayana in 1976 Bank Analyst and Assessor Training, Batch vI, Bank Indonesia,jakarta, 1991-1992 Foreign Exchange and International Trade Training at Bank Indonesia jakarta, july 1993 Risk Management course at Indonesian Banker Institute, 2001. Supervision Management and Bank Audit course at Indonesian Banker Institute, jakarta, May in 2002 Bank Audit System comparison Studay at Australian Prudential Regulation Authority (APRA), Sydney – Australia and Reserve Bank of new zealand, Wellington new zealand, october 2000 Corporate Loan Benchmarking at Bank negara Malaysia, Kuala Lumpur, october 2002 On Site Supervision Comparison Study di Korean Republic Central Bank, Seoul, october 2003
Seminar International: Seminar on Strengtening The Development of Debt Securities Market, oleh South East Asian Central Banks (SEACEN), World Bank dan International Monetary Fund (IMF) di Colombo Sri Lanka Juni tahun 2004 Sertifikasi Manajemen Risiko Grade 6 dan 7 di Bank Indonesia Jakarta tahun 2006 dan 2007 Manajemen Risiko tingkat Advance di Bank Indonesia Jakarta tahun 2008 Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1,2 dan 3 dari BSMR
Pengalaman Kerja Pegawai Tata Usaha di Kantor Bank Indonesia Denpasar pada tahun 1981 Pemeriksa/Pengawas Bank di Bank Indonesia Jakarta pada tahun 1992 - 1998 Pengawas Bank /On Site Supervisory Present (OSP) yang ditempatkan di Kantor Pusat Bank Danamon Jakarta tahun 2000-2003. Pengawas Bank Senior/ On Site Supervisory Present (OSP) yang ditempatkan di Kantor Pusat Bank Negara Indonesia 1946 Jakarta pada tahun 2003 - 2005 Pengawas Bank Madya (Asisten Direktur) di Direktorat Pengawasan Bank 3 Bank Indonesia Jakarta pada tahun 2006 - 2009. Anggota Komite Audit pada PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Jakarta sejak Januari - Nopember 2011. Anggota Komite Audit PT Bank Pembangunan Daerah (BPD Bali) Denpasar pada bulan Juli – Nopember 2011 Pemimpin Divisi Audit Intern PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Jakarta sejak bulan Nopember 2011-November 2013.
International Seminar on Strengtening The Development of Debt Securities Market, by South East Asian central Banks (SEAcEn), World Bank and International Monetary fund (IMf) di colombo Sri Lanka, june 2004. Risk Management 6th and 7th grade certification at Bank Indonesia jakarta in 2006 and 2007 Advance Risk Management at Bank Indonesia jakarta in 2008 Risk Management 1st, 2nd and 3rd levels certification from BSMR.
Career History Administrative Staff at Bank Indonesia Denpasar office, in 1981 Bank Supervisor/Assessor at Bank Indonesia Jakarta in 1992 -1998 Bank on Site Supervisory Present (OSP) located at Bank Danamon Head Office, Jakarta in 2000 - 2003. Senior Bank on Site Supervisory Present (OSP) located at Bank Negara Indonesia 1946 Head Office, Jakarta in 2003 - 2005. Middle Bank Supervisor (Assistant of Director) at Third Supervisory Directorate at Bank Indonesia Jakarta in 2006-2009. Member of Audit Committee at PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Jakarta since January - November 2011. Member of Audit committee PT Bank Pembangunan Daerah (BPD Bali) Denpasar in July - November 2011 Head of Internal Audit Division at PT Bank Kesejahteraan Ekonomi jakarta since November 2011- November 2013.
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
309
Pudji Widojono Divisi Hukum dan Remedial
310
Laporan Tahunan
Evangelina Sintawati Divisi Pemasaran Dana dan Pengembangan Produk
Annual Report 2013
Yoga Permana Haris PJS. Divisi Manajemen Risiko
I Nyoman Sidia Divisi Audit
R.S Poernomo Divisi Pemasaran Kredit
Dhini Laswita Divisi Sumber Daya Manusia
Brazano R. Hakim Divisi Teknologi
Anjar Pratikno Divisi Operasi
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
311
INFORMASI PERUSAHAAN COMPANY INFORMATION
Struktur Dewan Komisaris, Direksi, Dan Pemimpin Divisi Structure of the Board of Directors, and Leaders Division
SUSUNAN DEWAN KOMISARIS / COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONER Komisaris Utama / President Commissioner Prof. DR. Wagiono Ismangil Komisaris / Commissioner Drs. Achmad Subianto, MBA Komisaris (Komisaris Independen) / Independent Commissioner Amiruddin SE.MM Komisaris (Komisaris Independen) / Independent Commissioner DR. Mahyuddin Ramli, MBA
SUSUNAN DIREKSI / COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTOR Direktur Utama / President Director RM Yunianto Budi Sudarmodjo, SE Direktur Dana dan Layanan / Director of Funds and Services Wahju Hidajat, SE.MHum Direktur Pengembangan Bisnis / Director of Business Development Silo Edi, SE Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko / Director of Compliance and Risk Management Arif Hidayat, SE,Akt
312
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
SUSUNAN PEMIMPIN DIVISI / STRUCTURE DIVISION LEADER Divisi Operasi / Operations Division Anjar Pratikno,SE Divisi Dana dan Pengembangan Produk / Fund and Product Development Division Evangelina Sintawati, SE Divisi Pemasaran Kredit / Credit Marketing Division R.S. Poernomo, SMn Divisi Hukum dan Remedial / Division of Law and Remedial Pudji Widojono, SH,MH Divisi Manajemen Risiko / Division of Risk Management PJS. Yoga Permana Haris Divisi Sumber Daya Manusia / Division of Human Resources Dhini Laswita, SH Divisi Teknologi / Division of Technology Ir. Brazano R Hakim Divisi Audit / Audit Division I Nyoman Sidia, SE,MM
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
313
Laporan Keuangan 2013 PT Bank Kesejahteraan Ekonomi 2013 Financial Report of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
316
Laporan Tahunan
Annual Report 2013
_ヽ
「 じ ヽ REξttahteraan
30ARD OF D′ RIC70RS'SrArFMEN丁
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
RFGARDrJVG FOR TH[FfNANC:Al THF RISPONS′
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN
′ Tγ B′ ι
STA「EMFNTS
TAHUN VANG BERAKHIR PADA TANGGAL‐
I■ARS
31 DESEMBER 2013.2012 DAN 2011
fNDFD ND 2011 20132012■ DECFMBfR 31′
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
PT BttNκ κ[SEJAHTERAAN fκ ONOM′
TANGGAL
Kami yang beftanda tangan dibawah ini
4/eめ e υndersigned i ι
:
l Nο me
1. Nama
:R.M. Yunianto Eudi SudarmodJo : Gedung IKP-RI kantor Alamat Jl. R.P. Soeroso No 21, Jakarta 10330
:R M ttη ねnto Bυ d
dd″ Ss OttCe σ
i′ (D― R′
ResidentiO′
σddress
iノ i″
Nο 2 υ ♪ Owi Dσ lσ mり ′
ノ α々arrο Telephone
Nomor telepon: (02L) 3L0O422; 3t00448 : Direktur Utama Jabatan
I
:Wahju Hidajat
selο lο ″
:ρ 21り 31θ θ42
`
31θ θ448
:Pに sdent Directo′
ttle
2. Nome
: Wahiu Hidoiat
Office
: IKP-RI BuiLding
Alamat kantor : Gedung IKP-RI
oddress
J[. R.P. Soeroso No.21,
Jl. R.P. Soeroso No. 21, Jakafta 10330
.lokotto 10330
Alamat domisili: Kompleks DKI Blok Q-9 RT 007/ RW 04, Joglo Kembangan, Jakarta Barat
Residentiol oddress : Kompleks DKI BIok Q-9 RT 007/ RW 04, )oglo Kembongon,
Nomor telepon: (021\ 3700422; 3L00448 Jabatan : Direktur
Te[ephone
イ2231θ 0448 ρ21,3ヱ θθ
Title
Direcror
menyatakan bahwa
Jokotto Borot
declore thot :
:
1. Kami beftanggung jawab atas penyusunan
dan
L.
penyajian laporan keuangan PT Bank Kesejahteraan E
Sυ dO′ mο りο
ding
Cliandο GOndariο ′
Jakarta Selatan
2.
iι
l R P Soerο so No 2ユ ′ ノ yakartaユ 0330
Alamat domisili :Jl. H. Nawi Dalam I No.2, Gandaria, Cilandak,
Nama
8υ
we ore responsible for the preporotion ond presentotton of finonciol stotements of PT Bonk Kesejohteroan Ekonomi;
konom i;
Laporan keuangan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia;
2.
The finonciol stotements of PT Bonk Kesejohteroon Ekonomi hove been prepared ond presented in occordonce with lndonesion Finonciol Accounting Stondords;
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi telah dimuat
3. o. AII informotion in the finonciol stotements of PT Bonk Kesejohteroon Ekonomi have been disc[osed in a complete ond truthful monner;
secara lengkap dan benar;
b. Laporan keuangan PT Bank
Kesejahteraan
Ekonomi tidak mengandung informasi atau fakta
material yang
tidak benar, dan
tidak
PT Bank Keselanteraan Ekonomi・
Kantor pusat
Gedung lKP‐ RI,」 I R R Soeroso No 21 Jakarta 10330-lndonesia
_ Te11 62 21 3100448,6221 3100422,Fax :6221 3102970 Ema‖ :mal@bankkeselahteraan co d‐
websle―
bankkeselahteraan co id
The finonciol stotements of PT Bonk Kesejohteroon
Ekonomi do not contoin ony incorrect informotion or moteriol focts, nor do they om[t ony informotion or materioI focts;
し/
menghilangkan informasi atau fakta material;
b.
l)-Bank r)I
Keseiahteraan
4.Kamibertanggungjawabatassistempengenda|ian4.WeoreresponsbleforPTBonkKesejohteroan
R
internal dalam PT Bank Kesejahteraan
Ekonomi.
Ekonomi intemal control system
ThE stotement hos been made
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenamya.
truthfully
日 ■ 日
コ ロ 鳳
n n ロ ロ
R 亀 ロ
R 日
R R ロ
n ロ
Atasnamadalili:i:llli器 :::Iル
`よ
]1:霧
・ ■ ,:Li;二、
JDlreCrOrs
Surabaya Business License : KEP-608/KM.17/1998 Jl. Mayjend. Sungkono, Darmo Park II Blok III / 19 – 20, Surabaya 60225 – Indonesia Phone : (62-31) 5671713 (Hunting) Fax : (62-31) 5631847 Website: www.jtanzilco.com E-mail:
[email protected]
Jakarta Business License : KEP-186/KM.6/2003 Wisma Bumiputera 18th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav.75, Jakarta 12910 – Indonesia Phone : (62-21) 5252737 (Hunting), Fax. (62-21) 5731678 Website: www.jtanzilco.com E-mail:
[email protected]
No. ARJ-002/0214 Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
The Shareholders, Boards of Commissioners and Directors PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2013, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
We have audited the accompanying financial statements of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi, which comprise the statements of financial position as of December 31, 2013, and the statement of comprehensive income, statement of changes in equity and statement of cash flows for the year then ended and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Management's statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Management is responsible for the preparation and fair presentation of these financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.
Tanggung jawab auditor
Auditors' responsibility
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.
Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free from material misstatement.
responsibility
for
the
financial
“KAP Drs. J. Tanzil & Rekan is a member of PrimeGlobal Asia Pacific Ltd. (formerly IGAF Polaris Asia Pacific Ltd.), a worldwide association of independent accounting firms. PrimeGlobal does not and cannot offer any professional services to clients. Each independent member of PrimeGlobal is a separate firm and an independent legal entity. PrimeGlobal is not a partnership and independent member firms are not acting as an agent of PrimeGlobal or other independent member firms.”
DRS. J. TANZIL & REKAN Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang juga mencakup digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors' judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity's preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity's internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the accompanying financial statements present fairly, in all material respects, the financial position of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi as of December 31, 2013, and its financial performance and its cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
DRS. J. TANZIL & REKAN
Ary Daniel Hartanto,S.E.,Ak.,CA,CPA Ijin Akuntan Publik / Public Accountant License No.AP.0354 14 Pebruari 2014 / February 14, 2014 *ARY/WDS/Nik
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
Notes
2013
2012
2011
2a, c, 4
5.482.766.300
5.041.084.250
4.968.691.900
208.134.442.975
197.864.540.134
6.597.117.246
13.807.704.975
2.875.671.034
Current accounts with other banks
348.865.047.971
257.929.753.776
108.989.502.624
Placements with Bank Indonesia and other banks
92.588.005.829
280.842.955.288
-
Securities purchased under resale agreements
232.500.821.200
239.661.704.800
330.686.995.000
Marketable securities Available-for-sale
2a, c, e, 5
Giro pada bank lain
2a, c, d, e, 6
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
2a, c, d, f, 7
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
2c, d, g, 8
Efek-efek Tersedia untuk dijual
2c, d, h, 9
ASSETS Cash
171.535.118.246 Current accounts with Bank Indonesia
Kredit yang diberikan 2c, d, i, aa, 10, 34 2.767.892.122 Pihak berelasi 2.109.743.899.598 Pihak ketiga Dikurangi: (42.581.572.664) Penyisihan kerugian penurunan nilai
4.734.680.998
4.238.961.946
2.074.400.387.450
1.915.213.375.101
(48.153.055.277)
(43.289.985.992)
2.069.930.219.056
2.030.982.013.171
1.876.162.351.055
17.016.532.805
18.281.295.502
17.731.318.717
Accrued income
8.745.271.010
Fixed assets Net of accumulated depreciation of Rp12,613,328,444 (2012: Rp11,372,209,674; 2011: Rp11,250,781,620)
Pendapatan yang masih akan diterima
2c, 11
Aset tetap Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp12.613.328.444 (2012: Rp11.372.209.674; 2011: Rp11.250.781.620)
2j, l, 12
Aset takberwujud Setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp3.314.735.289 (2012: Rp2.872.891.611; 2011: Rp2.533.836.515)
2k, l, 13
Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain
10.835.220.339
10.109.713.403
Loans Related parties Third parties Less: Allowance for impairment losses
1.776.964.602
1.898.560.714
1.526.541.013
Intangible assets Net of accumulated amortisation of Rp3,314,735,289 (2012: Rp2,872,891,611; 2011: Rp2,533,836,515)
2y, 18d
1.575.519.352
1.565.949.117
1.452.089.475
Deferred tax assets - net
2c, d, m, x,
29.619.295.105
26.486.299.276
21.552.081.131
Other assets
3.024.921.952.780
3.084.471.574.406
2.546.225.631.205
TOTAL ASSETS
aa, 14, 34
JUMLAH ASET
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2013
2012
2011
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga
2c, n, 15
796.851.608
1.078.718.183
922.700.564
92.732.517.417
64.651.041.316
9.707.304.470
2.355.094.768.125
2.436.193.845.970
2.145.407.358.677
2.447.827.285.542
2.500.844.887.286
2.155.114.663.147
2c, o, aa, 16, 34
LIABILITIES Liabilities immediately payable Deposits from customers Related parties Third parties
Simpanan dari bank lain
2c, p, 17
228.000.000.000
267.438.846.358
113.398.544.045
Deposits from other banks
Utang pajak
2y, 18a
7.122.089.550
4.603.780.227
6.109.396.003
Taxes payable
Pinjaman yang diterima
2c, q, 19
15.124.000
91.437.000
275.872.426
Borrowings
2c, z, 20, 32
23.199.409.734
21.951.009.813
22.081.984.044
Other liabilities
2c, r, aa, 21, 34
14.000.000.000
14.000.000.000
14.000.000.000
Subordinated loans
2.720.960.760.434
2.810.008.678.867
2.311.903.160.229
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS Modal saham Modal dasar: Seri A: 2 saham dengan nominal Rp10.000 per saham Seri B: 79.999.998 (2012 dan 2011: 19.999.998) saham dengan nominal Rp10.000 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh: Seri A: 2 saham Seri B: 19.736.490 (2012: 16.620.942; 2011: 13.865.273) saham Tambahan modal disetor Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2s, 22
197.364.920.000
166.209.440.000
138.652.750.000
EQUITY Share capital authorised capital: Serie A: 2 shares with par value Rp10,000 per share Serie B: 79,999,998 (2012 and 2011: 19,999,998) share with par value Rp10,000 per share Issued and fully paid capital: Serie A: 2 shares Serie B: 19,736,490 (2012: 16,620,942; 2011: 13,865,273) shares
23
22.565.395.635
26.102.845.635
23.463.642.035
Additional paid-in capital
2w, 9d
(40.688.255)
(170.090.304)
(75.736.741)
2t, 24 35.193.277.508
32.449.514.487
27.557.492.454
48.878.287.458
49.871.185.721
44.724.323.228
84.071.564.966
82.320.700.208
72.281.815.682
303.961.192.346
274.462.895.539
234.322.470.976
3.024.921.952.780
3.084.471.574.406
2.546.225.631.205
-
-
-
Unrealised losses on available-for-sale marketable securities-net of deferred tax Retained earnings Appropriated Unappropriated TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya Pendapatan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Pendapatan provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan Pemulihan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Lain-lain Jumlah pendapatan operasional lainnya Keuntungan (kerugian) atas penjualan efek-efek - bersih Pemulihan (penyisihan) kerugian penurunan nilai aset keuangan Beban operasional lainnya Umum dan administrasi T Tenaga kerja k j Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset takberwujud Jumlah beban operasional lainnya
368.355.718.283
375.568.104.653
343.766.033.521
195.633.556.486
201.911.945.009
203.282.234.457
172.722.161.797
173.656.159.644
140.483.799.064
2i
1.103.440.983
166.816.484
346.838.606
2v
122.965.000
129.736.150
148.420.470
2d
-
96.703.391
905.117.333
1.154.317.553
1.962.390.698
1.201.669.967
1.746.280.020
837.008.905
211.598.350
2d, 29
1.445.426.783
(9.085.725.406)
(2.206.944.470)
2x, aa, 27, 34
57.059.844.615
50.592.480.403
39.998.845.114
2 aa, 28 2z, 28, 32 32, 34
49 479 628 024 49.479.628.024
47 396 254 372 47.396.254.372
38 307 583 003 38.307.583.003
2j, k, 12, 13
Gain (losses) on sale of marketable securities - net Reversal (allowance) for impairment losses on financial assets
2.886.031.589
2.607.163.502
2.410.956.378
100.595.898.277
80.717.384.495
66.126.672.934
66.013.214.833
59.517.348.469
INCOME FROM OPERATIONS
454.409.986
826.427.466
250.194.964
(848.185.713)
(813.631.727)
(456.008.718)
(393.775.727)
12.795.739
(205.813.754)
65.732.897.207
66.026.010.572
59.311.534.715
(16.907.314.000)
(16.933.075.750)
(14.382.061.000)
52.704.251
2ab, 40
Other operating income Collection of loans previously written-off Fees and commissions other than from loans Reversal of estimated losses on commitments and contingencies Others Total other operating income
109.425.504.228
2y, 18b
2w, 9d
INCOME AND EXPENSES FROM OPERATIONS Interest income Interest expense Net interest income
Other operating expenses General and administrative P Personnel l Depreciation of fixed assets and amortisation of intangible assets Total other operating expenses
30
Jumlah laba komprehensif setelah pajak LABA PER SAHAM DASAR
735.984.715
(577.802.116)
LABA BERSIH Pendapatan komprehensif lain: Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan Pendapatan komprehensif lain setelah pajak
2011
2u, aa, 26, 34
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH
2012
2u, v, aa, 25, 34
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL Pendapatan non-operasional Beban non-operasional PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL - BERSIH
2013
82.408.454
(825.256.191)
(16.854.609.749)
(16.850.667.296)
(15.207.317.191)
48.878.287.458
49.175.343.276
44.104.217.524
NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) Non-operating income Non-operating expenses NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) - NET INCOME BEFORE INCOME TAX INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred INCOME TAX EXPENSE - NET NET INCOME
Other comprehensive income: Unrealised gain (losses) on available-for-sale marketable securities (75.736.741) net of deferred tax Other comprehensive income (75.736.741) net of tax
129.402.049
(94.353.563)
129.402.049
(94.353.563)
49.007.689.507
49.080.989.713
44.028.480.783
Total comprehensive income net of tax
2.418
2.959
3.087
BASIC EARNINGS PER SHARE
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia Modal
Tambahan modal disetor/
untuk dijual -
Additional paid-in capital
setelah pajak tangguhan/
ditempatkan dan
Saldo 31 Desember 2010 Pembagian laba: Dividen saham Dividen tunai Cadangan umum Setoran modal Setoran modal yang tidak disetujui Laba bersih tahun berjalan Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan
Unrealised losses
Agio saham/
lainnya/
on available-for-sale
Telah ditentukan
Belum ditentukan
Catatan /
Issued and fully
Premium on
Other
marketable securities -
penggunaannya/
penggunaannya/
Jumlah ekuitas/
Notes
paid capital
share capital
paid-in capital
net of deferred tax
Appropriated
Unappropriated
Total equity
127.647.110.000
11.180.122.035
13.150.000.000
-
24.356.066.714
2ac, 24
11.005.640.000
-
-
-
-
(11.005.640.000)
2ac, 24
-
-
-
-
-
(19.915.102.000)
Saldo 31 Desember 2012
34.742.273.444
211.075.572.193 (19.915.102.000)
24
-
-
-
-
3.201.425.740
(3.201.425.740)
-
22, 23
-
-
12.283.520.000
-
-
-
12.283.520.000
23
-
-
(13.150.000.000)
-
-
-
(13.150.000.000)
-
-
-
-
-
44.104.217.524
44.104.217.524
-
-
-
(75.736.741)
-
-
(75.736.741)
138.652.750.000
11.180.122.035
12.283.520.000
(75.736.741)
27.557.492.454
44.724.323.228
18.524.690.000
-
-
-
2ac, 24
-
-
-
24
-
-
-
9.032.000.000
3.251.520.000
-
-
-
-
-
-
166.209.440.000
14.431.642.035
11.671.203.600
2w, 9d
Saldo 31 Desember 2011 Pembagian laba: Dividen saham Dividen tunai Cadangan umum Setoran modal Laba bersih tahun berjalan Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan
Saldo laba/Retained earnings
Modal disetor
disetor penuh/
2ac, 24
22, 23
2w, 9d
(612.316.400)
4
234.322.470.976
-
(18.524.690.000)
-
-
-
(20.611.768.750)
-
4.892.022.033
(4.892.022.033)
-
-
-
-
11.671.203.600
-
-
49.175.343.276
49.175.343.276
(94.353.563)
-
-
(94.353.563)
(170.090.304)
32.449.514.487
49.871.185.721
(20.611.768.750)
274.462.895.539
Balance as of December 31, 2010 Distribution of net income: Share dividend Cash dividend General reserve Paid-in capital Not approved paid-in capital Net income for the year Unrealised losses on available-for-sale marketable securities net of deferred tax Balance as of December 31, 2011 Distribution of net income: Share dividend Cash dividend General reserve Paid-in capital Net income for the year Unrealised losses on available-for-sale marketable securities net of deferred tax Balance as of December 31, 2012
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia Modal
Tambahan modal disetor/
untuk dijual -
Additional paid-in capital
setelah pajak tangguhan/
ditempatkan dan
Unrealised losses
Agio saham/
lainnya/
on available-for-sale
Telah ditentukan
Belum ditentukan
Catatan /
Issued and fully
Premium on
Other
marketable securities -
penggunaannya/
penggunaannya/
Jumlah ekuitas/
Notes
paid capital
share capital
paid-in capital
net of deferred tax
Appropriated
Unappropriated
Total equity
Saldo 31 Desember 2012 Pembagian laba: Dividen saham Dividen tunai Cadangan umum Setoran modal Laba bersih tahun berjalan Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan
Saldo laba/Retained earnings
Modal disetor
disetor penuh/
166.209.440.000
14.431.642.035
11.671.203.600
27.618.030.000
-
-
-
2ac, 24
-
-
-
24
-
-
-
3.537.450.000
1.414.982.000
-
2ac, 24
22, 23
2w, 9d
Saldo 31 Desember 2013
(170.090.304)
32.449.514.487
49.871.185.721
274.462.895.539
Balance as of December 31, 2012
-
(27.618.030.000)
-
-
(19.509.392.700)
-
2.743.763.021
(2.743.763.021)
(4.952.432.000)
-
-
-
-
-
-
-
-
48.878.287.458
48.878.287.458
-
-
-
129.402.049
-
-
129.402.049
Distribution of net income: Share dividend Cash dividend General reserve Paid-in capital Net income for the year Unrealised gain on available-for-sale marketable securities net of deferred tax
197.364.920.000
15.846.624.035
6.718.771.600
35.193.277.508
48.878.287.458
303.961.192.346
Balance as of December 31, 2013
(40.688.255)
(19.509.392.700) -
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan 5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 2013
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga Penerimaan pendapatan operasional lainnya Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran beban tenaga kerja Penerimaan pendapatan non-operasional Pembayaran beban non-operasional Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi (Kenaikan) penurunan dalam aset operasi Penempatan pada Bank Indonesia (jatuh tempo lebih dari 3 bulan) Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (Kenaikan) penurunan efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Pembelian aset tetap Pembelian aset takberwujud Hasil penjualan aset tetap Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman yang diterima Penerimaan dari pinjaman subordinasi Setoran modal Setoran modal yang tidak disetujui Pembayaran dividen tunai Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
2012
2011
369.665.941.806
372.120.597.964
347.864.791.293
(194.043.420.662)
(201.829.984.358)
(201.192.716.235)
1.384.588.582
1.953.271.552
1.861.174.979
(60.817.420.355)
(55.754.754.725)
(38.914.959.796)
(47.322.112.294)
(45.113.721.190)
(35.419.631.673)
185.295.603
210.559.116
79.582.964
(839.331.879)
(791.971.938)
(453.559.556)
(15.678.975.750)
(17.228.267.000)
(13.974.013.500)
52.534.565.051
53.565.729.421
59.850.668.476
10.000.000.000
(10.000.000.000)
-
188.013.947.377
(280.586.789.000)
-
(37.561.480.751)
(163.905.387.522)
(310.689.420.504)
47.422.241
94.690.513
(490.587.651)
(281.866.575)
156.017.619
(53.017.601.744)
345.730.224.139
447.232.061.510
(39.438.846.358)
154.040.302.313
(22.080.188.893)
(79.269.539) 120.216.869.702
(3.911.461.322) 95.183.326.161
(185.487.819)
331.726.098 173.968.771.217
7.000.000.000
94.000.000.000
12
(3.022.126.201)
(3.551.861.843)
(6.057.855.680)
13
(483.156.763)
(813.423.542)
(498.299.141)
12
275.601.100
615.868.350
171.242.000
3.770.318.136
90.250.582.965
(301.384.912.821)
(76.313.000) 23
(184.435.426)
(295.000.000.000)
(915.072.272)
-
-
14.000.000.000
-
11.671.203.600
12.283.520.000
23
-
-
(13.150.000.000)
24
(19.509.392.700)
(20.611.768.750)
(19.915.102.000)
(19.585.705.700)
(9.125.000.576)
(7.696.654.272)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
104.401.482.138
176.308.908.550
(135.112.795.876)
Kas dan setara kas awal tahun
464.677.892.354
288.368.983.804
423.481.779.680
569.079.374.492
464.677.892.354
288.368.983.804
5.482.766.300
5.041.084.250
4.968.691.900
208.134.442.975
197.864.540.134
171.535.118.246
6.597.117.246
13.807.704.975
2.875.671.034
Kas dan setara kas akhir tahun Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah kas dan setara kas
4 5 6
7
348.865.047.971
247.964.562.995
108.989.502.624
569.079.374.492
464.677.892.354
288.368.983.804
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest, fees and commisions received Interest paid Other operating income received General and administrative expenses paid Personnel expenses paid Non-operating income received Non-operating expenses paid Income tax paid Cash received before changes in operating assets and liabilities (Increase) decrease in operating assets Placements with Bank Indonesia (matures more than 3 months) Securities purchased under resale agreements Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Other liabilities Net cash provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES (Increase) decrease in marketable securities available-for-sale and held-to-maturity Acquisitions of fixed assets Acquisitions of intangible assets Proceeds from sale of fixed assets Net cash provided by (used in) investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of borrowings Proceeds from subordinated loans Proceeds from additional capital Payments of not approved paid-in capital Payments of cash dividend Net cash used in financing activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents at beginning of year Cash and cash equivalents at end of year Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks with original maturities of 3 months or less from acquisition date Total cash and cash equivalents
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements as a whole 6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM a.
b.
1.
Pendirian dan informasi umum PT Bank Kesejahteraan Ekonomi ("Bank") didirikan pada tanggal 4 Oktober 1991 berdasarkan akta notaris No.37 dari Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., notaris di Jakarta, yang kemudian diubah dengan akta No.122 tanggal 20 Nopember 1991 dari notaris yang sama. Akta pendirian tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 27 Nopember 1991 melalui Surat Keputusan No.C27107 HT.01.01.Th91 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.528 Tambahan No.11 tanggal 7 Pebruari 1992.
GENERAL INFORMATION a.
Establishment and general information PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (the "Bank") was established on October 4, 1991, based on a notarial deed No.37 of Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., notary in Jakarta, which was then amended by notarial deed No.122 dated November 20, 1991 by the same notary. The Bank's deed of establishment has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.C2-7107 HT.01.01.Th91 dated November 27, 1991 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No.528 Supplement No.11 dated February 7, 1992.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan pada tahun 2008 tercantum dalam akta notaris No.33 dari Judy K.H. Sentana, S.H.,M.H., notaris di Jakarta, tanggal 31 Juli 2008 mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Bank dengan Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah
The Bank's Articles of Association have been amended several times. The amendment in the 2008 based on notarial deed No.33 by Judy K.H. Sentana, S.H., M.H., notary in Jakarta, dated July 31, 2008, which is regarding the adjustment of the Bank’s articles of association in conformity with Law No.40 Year 2007 concerning the Limited Liability Company. This
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU98554.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 22 Desember 2008.
amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.AHU-98554.AH.01.02.Tahun 2008 dated December 22, 2008.
Perubahan terakhir Anggaran Dasar Bank dengan akta notaris Judy Sentana, S.H., M.H., No.17, pemegang saham Bank telah merubah modal dasar Bank menjadi 80.000.000 saham dengan nominal Rp10.000 yang terdiri dari 2 lembar saham Seri A dan 79.999.998 lembar saham Seri B sehingga jumlah modal dasar Bank menjadi Rp800.000.000.000. Atas perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia lewat surat No.AHU-AH.01.1011320 tanggal 28 Maret 2013.
The latest amendment of the Bank's Articles of Association by notarial deed No.17 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have changed the authorised capital into 80,000,000 shares par value Rp10,000 which consist of 2 shares of Series A and 79,999,998 shares of Series B with a total of Rp800,000,000,000. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights through letter No.AHU-AH.01.10-11320 dated March 28, 2013.
Bank mulai melakukan kegiatan perbankan pada tanggal 27 Pebruari 1992.
The Bank started its banking activities on February 27, 1992.
Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.256/KMK.013/1991 tanggal 21 Pebruari 1992.
The Bank obtained a license as a commercial bank based on the Decision Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No.256/KMK.013/1991 dated February 21, 1992.
Maksud dan tujuan Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, maksud dan tujuan Bank adalah sebagai berikut: Menjalankan segala kegiatan dan usaha di bidang bank umum dalam arti kata seluas-luasnya berdasarkan dan yang dimungkinkan oleh perundang-undangan;
b.
7
Purpose and objectives Based on article 3 of the Bank's Articles of Association, the purpose and objectives of its activities are as follows: To engage in general banking services in accordance with the prevailing laws and regulations;
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) b.
c.
1.
Maksud dan tujuan (lanjutan) Menunjang kegiatan di sektor perdagangan, pengangkutan, perindustrian, pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, peternakan, kehutanan, perumahan, jasa-jasa, pendidikan dan lain-lain; dan Diarahkan terutama untuk mewujudkan tercapainya tujuan Koperasi Pegawai Republik Indonesia, yaitu meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri beserta keluarganya.
b.
Jaringan kantor Kantor Pusat Bank berlokasi di Gedung Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI), Jl. R.P. Soeroso No.21, Jakarta 10330. Bank memiliki kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang tersebar di Jakarta, Semarang, Kudus, Surabaya, Bandung, Padang, Makassar dan Banjarmasin. Jumlah kantor pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
c.
2013
Kantor cabang Kantor cabang pembantu d.
GENERAL INFORMATION (continued)
-
Office network The Bank’s head office is located at Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) Building, Jl. R.P. Soeroso No.21, Jakarta 10330. The Bank has branches and supporting branches office throughout Jakarta, Semarang, Kudus, Surabaya, Bandung, Padang, Makassar and Banjarmasin. The total number of offices as of December 31, 2013, 2012 and 2011 are as follows: 2011
7
6
6
5
5
4
d.
Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Direksi Direktur Utama Direktur
To focus primarily on the realisation of the objectives of the Republic of Indonesia's Employee Cooperative which is to improve the State Employees and families' welfare.
2012
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, Satuan Kerja Audit Internal dan karyawan
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Purpose and objectives (continued) To support in trading, transportation, industry, agriculture, plantation, fishery, mining, ranch, forestry, property, services, education and other sectors; and
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee, Internal Audit Task Force and employees As of December 31, 2013, 2012 and 2011, the members of the Bank's Boards of Commissioners and Board of Directors are as follows:
Prof. DR. Wagiono Ismangil Drs. Achmad Subianto, MBA Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. DR. Mahyuddin Ramli, MBA
R.M. Yunianto Budi Sudarmodjo, S.E. Wahju Hidajat, S.E., M.Hum. Drs. Silo Edi Arif Hidayat, S.E., Akt.
8
Branches Sub-branches
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
Board of Directors President Director Directors
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan) d.
1.
GENERAL INFORMATION (continued) d.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, Satuan Kerja Audit Internal dan karyawan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan Komite Audit Bank adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
As of December 31, 2013 and 2012, the members of the Bank's Audit Committee are as follows:
Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. Drs. Chaidir Nurdin, M.M. M. Didiek Madinendar Kusumo, S.E., M.M.
Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan Komite Audit Bank adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. Drs. Chaidir Nurdin, M.M. I Nyoman Sidia, S.E., M.M.
e.
Chairman Members
31 2013, 2013 2012 and 2011, 2011 the members of As of December 31, the Bank's Risk Monitoring Committee are as follows:
DR. Mahyuddin Ramli, MBA Drs. Purwo Junianto, MBA Panji Kartiko, S.H.
Chairman Members
As of December 31, 2013, 2012 and 2011, the members of the Bank's Nomination and Remuneration Committee are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, susunan Komite Nominasi dan Remunerasi Bank adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
Chairman Members
As of December 31, 2011, the members of the Bank's Audit Committee are as follows:
2013 2012 dan 2011, 2011 susunan Pada tanggal 31 Desember 2013, Komite Pemantau Risiko Bank adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee, Internal Audit Task Force and employees (continued)
Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. DR. Mahyuddin Ramli, MBA Drs. Achmad Subianto, MBA Dhini Laswita, S.H.
Chairman Members
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Kepala Satuan Kerja Audit Internal adalah I Nyoman Sidia, S.E., M.M. Pada tanggal 31 Desember 2013, Bank belum menunjuk Kepala Satuan Kerja Audit Intern.
As of December 31, 2012 and 2011, the Internal Audit Task Force Head was I Nyoman Sidia, S.E., M.M. As of December 31, 2013, the Bank has not yet appointed a Head of the Internal Audit Unit.
Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, Bank memiliki karyawan tetap masing-masing sebanyak 214, 192 dan 154 (tidak diaudit).
As of December 31, 2013, 2012 and 2011, the Bank has 214, 192 and 154 permanent employees, respectively (unaudited).
e.
Tanggal penyelesaian laporan keuangan Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 14 Pebruari 2014.
9
Completion date of the financial statements The management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements which were completed and authorised for issuance by the Board of Directors on February 14, 2014.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies that are consistently applied in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 are as follows:
a.
a.
b.
Dasar penyusunan laporang keuangan dan pernyataan kepatuhan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008 yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia.
Basis of preparation of the financial statements and statement of compliance The financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards (SAK) which comprised of the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of the Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) and the Accounting Guidelines for Indonesian Banking (PAPI) 2008 issued by Bank Indonesia in cooperation with IAI.
Laporan keuangan disusun berdasarkan kosep akrual, kecuali llaporan arus kkas, dengan d k k bi menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut.
The financial statements have been prepared on the accrual b i except ffor the h statements off cash h flows, fl i h basis, using the historical cost convention, except for certain accounts which are valued on other measurement bases as described in the accounting policies for such accounts.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared using the direct method and are classified into cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted.
Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank.
The presentation currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah), which is the functional currency of the Bank.
Penerapan baru dan revisi PSAK dan ISAK Dalam periode berjalan, Bank telah menerapkan Penyesuaian PSAK 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan" yang efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013.
10
b.
Adoption of new and revised PSAK and ISAK In the current period, the Bank has adopted the Improvement on PSAK 60, "Financial Instruments: Disclosures" which is effective for accounting periods beginning on or after January 1, 2013.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN b.
2.
Penerapan baru dan revisi PSAK dan ISAK (lanjutan) Berikut adalah interpretasi yang telah diterbitkan dan akan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014 yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank:
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES b.
-
ISAK 27, "Pengalihan Aset dari Pelanggan" Hal ini memberikan pedoman bagaimana cara untuk memperhitungkan item aset tetap yang diterima dari pelanggan, atau uang tunai yang diterima dan digunakan untuk memperoleh atau membangun aset tertentu. Hal ini hanya berlaku untuk aset tersebut yang digunakan untuk menyambung pelanggan dengan jaringan atau untuk menyediakan akses berkelanjutan dengan penyediaan barang atau jasa atau keduanya.
-
ISAK 27, "Transfer of Assets from Customers" This provides guidance on how to account for items of property, plant and equipment received from customers, or cash that is received and used to acquire or construct specific assets. It is only applicable to such assets that are used to connect the customer to a network or to provide ongoing access to a supply of goods or services or both.
-
ISAK 28, "Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas" H l ini i i menjelaskan j l k b h i t k it Hal bahwa instrumen ekuitas yang diterbitkan kepada kreditur untuk mengakhiri liabilitas keuangan yang memenuhi persyaratan sebagai pertimbangan yang dibayarkan. Instrumen ekuitas yang diterbitkan diukur sebesar nilai wajarnya. Dalam hal ini tidak dapat diukur secara andal, instrumen diukur pada nilai wajar atas kewajiban memadamkan. Keuntungan atau rugi harus diakui segera dalam laporan laba rugi.
-
ISAK 28, "Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments" Thi clarifies l ifi that th t equity it instruments i t t issued i d to t a creditor dit This to extinguish a financial liability qualify as consideration paid. The equity instruments issued are measured at their fair value. In case that this cannot be reliably measured, the instruments are measured at the fair value of the liability extinguished. Any gain or loss is recognised immediately in profit or loss.
The Bank is presently evaluating and has not yet determined the effects of these new accounting interpretations on its financial statements.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari interpretasi akuntasi yang baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan. c.
Adoption of new and revised PSAK and ISAK (contonued) The following interpretations have been issued which will become effective for periods beginning on or after January 1, 2014 and are considered relevant to the financial reporting of the Bank as follows:
Aset dan liabilitas keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK 50 (revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian", PSAK 55 (revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" dan PSAK 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan".
11
c.
Financial assets and liabilities Effective January 1, 2012, the Bank adopted PSAK 50 (revised 2010), "Financial Instruments: Presentation", PSAK 55 (revised 2011), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and PSAK 60, "Financial Instruments: Disclosures".
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) PSAK 50 (revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
SUMMARY OF (continued) c.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial assets and liabilities (continued) PSAK 50 (revised 2010) provides requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. These requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK 55 (revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan b b k k pembelian b li j l i beberapa kontrak atau penjualan item non-
PSAK 55 (revised 2011) establishes the principles for recognising and measuring financial assets, financial li bili i and d some contracts to buy b ll non-financial fi i l liabilities or sell
keuangan. PSAK ini menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Bank beserta sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Bank terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Bank mengelola risiko tersebut. (i) Klasifikasi Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan; Kredit yang diberikan dan piutang; Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; Investasi tersedia untuk dijual.
PSAK 60 requires disclosures to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance of the Bank and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Bank is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Bank manages those risks. (i) Classification The Bank classifies its financial assets in the following categories at initial recognition: Financial assets at fair value through profit or loss (FVPL), which have 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets held-for-trading;
12
-
Loans and receivables; Held-to-maturity (HTM) investments; Available-for-sale (AFS) investments.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Klasifikasi (lanjutan) Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan
SUMMARY OF (continued) c.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial assets and liabilities (continued) (i) Classification (continued) Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: -
those that the Bank intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held-fortrading, and those that the Bank upon initial recognition designates as at FVPL;
-
those that upon initial recognition are designated as AFS investments; or those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration, which are classified as AFS.
-
dalam kelompok tersedia untuk dijual. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini.
HTM investments consist of non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intention and ability to hold to maturity. Investments intended to be held for an undetermined period are not included in this classification.
Investasi tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi.
The AFS investments consist of non-derivative financial assets that are designated as AFS or are not classified in one of the other categories of financial assets. After initial recognition, AFS investments are measured at fair value with gains or losses being recognised as part of equity until the investment is derecognised or until the investment is determined to be impaired at which time the cumulative gain or loss previously reported in equity is included in profit or loss.
Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia dijual dan dilaporkan pada laporan laba rugi.
The effective yield and (where applicable) results of foreign exchange restatement for AFS investments are reported in profit or loss.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Klasifikasi (lanjutan) Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; Liabilitas keuangan lainnya.
SUMMARY OF (continued) c.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial assets and liabilities (continued) (i) Classification (continued) Financial liabilities are classified into the following categories at initial recognition: Financial liabilities at FVPL, which have 2 (two) subclassifications, i.e. financial liabilities designated as such upon initial recognition and financial liabilities classified as held-for-trading; -
Other financial liabilities.
Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi saat pengakuan liabilitas.
Other financial liabilities pertain to financial liabilities that are not held for trading nor designated as at FVPL upon recognition of the liability.
Kelompok aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar l l i laporan l l b rugii terdiri di i dari d i aset dan d li bili melalui laba liabilitas
The sub-classification of financial assets and liabilities at i fi i l assets and d li bili i held h ld for f FVPL consists off financial liabilities trading which the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking.
keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok ini, kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset dan liabilitas dalam kelompok ini dicatat pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan dengan keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi.
14
Derivatives are also categorised under this subclassification unless they are designated as effective hedging instruments. Assets and liabilities classified under this category are carried at fair value in the statements of financial position, with any gains or losses being recognised in profit or loss.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Klasifikasi (lanjutan) Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Instrumen Keuangan/ Financial Instrument
A Aset kkeuangan// Financial assets
Kredit yang diberikan dan piutang/ d receivables bl Loans and
Liabilitas keuangan lainnya/ Other financial liabilities
(ii) Pengakuan awal a. Pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian atau penjualan reguler) diakui pada tanggal perdagangan atau tanggal penyelesaian, yaitu tanggal Bank berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. b.
c.
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (revisi 2011)/ Category as defined by PSAK 55 (revised 2011)
Investasi tersedia untuk dijual/ AFS investments
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
SUMMARY OF (continued)
Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. 15
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial assets and liabilities (continued) (i) Classification (continued) As of December 31, 2013, 2012 and 2011, the Company classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
Golongan/ Class Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/ Current accounts with Bank Indonesia and other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali / Securities purchased under resale agreements Kredit yang diberikan/Loans Bunga yang masih akan diterima/Interest receivables Aset lain-lain/Other assets Efek-efek/Marketable securities Liabilitas segera/Liabilities immediately payable Simpanan nasabah/Deposits from customers Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Pinjaman diterima/Borrowings Liabilitas lain-lain/Other liabilities Pinjaman subordinasi/Subordinated loans (ii) Initial recognition a. Purchase or sale of a financial asset under a contract whose terms require delivery of the asset within the time frame established generally by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases or sale) is recognised on the trade date or settlement date, i.e., the date that the Bank commits to purchase or sell the assets.
b.
Financial assets and financial liabilities are initially recognised at fair value. For those financial assets or financial liabilities not classified as at FVPL, the fair value is added with directly attributable transaction costs.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Pengakuan awal (lanjutan) Bank, pada saat pengakuan awal, dapat menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut: penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi secara signifikan atau mengeliminasi ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang tertentu kelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan dan dilaporkan kepada manajemen kunci; atau -
aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.
SUMMARY OF (continued) c.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial assets and liabilities (continued) (ii) Initial recognition (continued) The Bank, upon initial recognition, may designate certain financial assets and liabilities, at FVPL (fair value option). The fair value option is only applied when the following conditions are met: -
the application of the fair value option significantly reduces or eliminates an accounting mismatch that would otherwise arise; or
-
the financial assets and liabilities are part of a portfolio of identified financial instruments that are managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy and reported to key management personnel; or
-
the financial assets and liabilities consist of a host contract and an embedded derivative that must be bifurcated.
(iii) Pengukuran setelah pengakuan awal Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajarnya.
(iii) Subsequent measurement AFS financial assets and financial assets and liabilities measured at FVPL are subsequently measured at fair value.
Kredit yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables, HTM investments and other financial liabilities are measured at amortised cost using the effective interest method.
(iv) Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan, diantara para pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar.
(iv) Fair value measurement Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction.
Bank mengukur nilai wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif, yang tersedia sewaktu-waktu dan teratur dari penukaran, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.
The Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market, which are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency and represent actual and regularly occurring market transaction on an arm’s length basis.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (iv) Pengukuran nilai wajar (lanjutan) Kuotasi harga pasar yang sesuai bagi aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan biasanya sama dengan harga penawaran yang berlaku, sementara untuk aset yang akan diperoleh atau liabilitas yang dimiliki adalah harga permintaannya. Ketika Bank memiliki aset dan liabilitas dengan risiko pasar saling hapus, nilai tengah dari pasar dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan penyesuaian harga penawaran atau harga permintaan diterapkan pada posisi terbuka atau neto (net open position) , yang sesuai.
SUMMARY OF (continued) c.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial assets and liabilities (continued) (iv) Fair value measurement (continued) The appropriate quoted market price for an asset held or liability to be issued is usually the current bid price and, for an asset to be acquired or liability held, the asking price. When the Bank has assets and liabilities with offsetting market risks, mid-market prices can be used as a basis for establishing fair values for the offsetting risk positions and apply the bid or asking price to the net open position as appropriate.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi penggunaan k i pasar terkini ki i yang dilakukan dil k k secara wajar j oleh l h transaksi
If a market for a financial instrument is not active, the Bank determines the fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent l h k i b arm's length market transactions between
pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan (jika tersedia), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial serupa dan analisis arus kas yang didiskonto. Teknik penilaian yang dipilih membuat penggunaan maksimal input pasar, mengandalkan sedikit mungkin pada input khusus dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan.
knowledgeable, willing parties (if available), reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same and discounted cash flow analysis. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on the inputs specifically from the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments.
(v) Pengukuran biaya diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
(v) Amortised cost measurement The amortised cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortisation using the effective interest method of any difference between the initial amount and the maturity amount, and minus any reduction for impairment or uncollectibility.
(vi) Pengakuan pendapatan dan beban a. Pendapatan dan beban bunga atas aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakui pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(vi) Income and expense recognition a. Interest income and expense on AFS assets and financial assets and liabilities measured at amortised cost, are recognised in profit or loss using the effective interest method.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vi) Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) b. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi.
SUMMARY OF (continued) c.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial assets and liabilities (continued) (vi) Income and expense recognition (continued) b. Gains and losses arising from changes in the fair value of the financial assets and liabilities classified as at FVPL shall be recognised in profit or loss.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai, dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
Gains and losses arising from changes in the fair value of AFS financial assets shall be recognised directly in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial asset is derecognised.
Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya, kkeuntungan atau kerugian k i k l if yang sebelumnya b l kumulatif
When a financial asset is derecognised, the cumulative i l i l recognised i d in i equity i gains or losses previously are recognised in profit or loss.
diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi. Untuk aset keuangan dan kewajiban keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan atau kewajiban keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
For financial assets and financial liabilities carried at amortised cost, the gains and losses shall be recognised in profit or loss when the financial asset or financial liability is derecognised or impaired, and through the amortisation process.
(vii) Reklasifikasi aset keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
(vii) Reclassification of financial assets The Bank is not allowed to reclassify any financial instrument out of or into the FVPL category while it is held or issued.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual karena perubahan intensi atau kemampuan, diukur kembali pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
Reclassification of financial assets from HTM category to AFS category as a result of a change in intention or ability, shall be remeasured at fair value. The gains or losses shall be recognised directly in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets are derecognised.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
SUMMARY OF (continued) c.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial assets and liabilities (continued) (vii) Reclassification of financial assets (continued) The Bank cannot classify any financial assets as HTM investments, if the Bank has, during the current financial year or during the 2 (two) preceding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of HTM investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of HTM investments) other than sales or reclassifications that:
a.
dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
a.
are so close to maturity or the financial asset’s repurchase date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value;
b.
terjadi setelah Bank memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
b.
occur after the Bank has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or prepayments; or
c.
terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
c.
are attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.
(viii) Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan, yang mendekati nilai wajar dari pembayaran yang ditransfer untuk memperoleh aset.
(viii) Offsetting Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statements of financial position if, and only if, the Bank has a currently enforceable legal right to offset the recognised amounts and intends either to settle on a net basis or to realise the asset and settle the liability simultaneously, which approximates the fair value of the consideration transferred to acquire the asset.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards.
(ix) Penghentian pengakuan a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika: Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
(ix) Derecognition a. Financial assets are derecognised when: the contractual rights to the cash flows from the financial assets have expired; or
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ix) Penghentian pengakuan (lanjutan) a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika: (lanjutan) Bank telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan; atau -
b.
SUMMARY OF (continued) c.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial assets and liabilities (continued) (ix) Derecognition (continued) a. Financial assets are derecognised when: (continued)
antara (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, tetapi telah mentransfer pengendalian atas aset.
-
the Bank has transferred the financial assets and its contractual rights to receive the cash flows or if the contractual rights were retained by the Bank but assumes a contractual obligation to pay the received cash flow in full without material delay to a third party under a ‘pass through’ arrangement; or
-
either (a) the Bank has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred the control of the asset.
ik Bankk telah l h mentransfer f hak h k untukk menerima i Ketika arus kas dari aset atau telah memasuki kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer serta tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidak mentransfer kendali atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas aset tersebut.
h the h Bankk has h transferred f d its i rights i h to receive i When cash flows from an asset or has entered into a 'pass through' arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognised to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit dalam waktu dekat atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan kerugian penurunan nilai.
Loans are written-off when there is no realistic prospect of collection in the near future or the normal relationship between the Bank and the borrowers has ceased to exist. When a loan is deemed uncollectible, it is written-off against the related allowance for impairment losses.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru. Selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau yang ditransfer, dengan jumlah yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laporan laba rugi. 20
b.
Financial liabilities are derecognised when the obligations specified in the contract are discharged, cancelled or have expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing financial liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new financial liability. The difference between the carrying amount of the extinguished or transferred financial liability and the consideration paid, including any non-cash assets transferred or liabilities assumed, shall be recognised in profit or loss.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) d.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
SUMMARY OF (continued) d.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Identification and measurement of impairment on financial assets Impairment of financial assets At each statement of financial position date, the Bank assesses whether there is objective evidence that the financial assets not carried at FVPL are impaired. Financial assets are impaired when there is objective evidence that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows of the asset that can be estimated reliably.
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: (i) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; (ii) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau
The criteria used by the Bank to determine objective evidence of impairment are as follows: (i) significant financial difficulties experienced by the issuer or debtor; (ii) breach of contract, like defaults or deferred principal or
tunggakan pembayaran pokok atau bunga; (iii) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; (iv) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (v) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau (vi) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: - memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan - kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
interest payments; (iii) the creditor, for economic or legal reasons in connection with the financial difficulties experienced by the debtor, provides relief (concession) to the debtor that may not be given if the debtor does not have such difficulties;
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) dan 12 (dua belas) bulan dan untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.
The estimation of period between the occurrence of events and identification of loss are determined by management for every identified portfolio. Generally, that period varies between 3 (three) and 12 (twelve) months and for specific cases, it needs longer period.
21
(iv) there is a possibility that the debtor will declare bankruptcy or perform other financial reorganisations; (v) the loss of an active market on financial assets as the result of financial difficulties; or (vi) observable data has indicated that there is measurable decrease in the estimated future cash flows of the financial assets since the initial recognition of the assets, although the decrease cannot be identified to the individual financial assets in the portfolio, including:
-
deterioration of the payment status of the debtor in the portfolio; and national or local economic conditions related to the default on assets in the portfolio.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) d.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individu, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai
SUMMARY OF (continued) d.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Identification and measurement of impairment on financial assets (continued) Impairment of financial assets (continued) The Bank first assesses whether an objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment.
secara kolektif. Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: (i) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai; (ii) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.
The Bank determines that loans should be evaluated individually for impairment if one of the following criteria is met: (i) Loans which individually have significant value and objective evidence of impairment; (ii) Restructured loans which individually have significant value.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: (i) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai; (ii) Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; (iii) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan.
The Bank determines loans to be evaluated for impairment through collective evaluation if one of the following criteria is met: (i) Loans which individually have significant value but there is no objective evidence of impairment; (ii) Loans which individually have insignificant value;
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, "Perubahan atas Surat Edaran No.11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)". SE-BI tersebut memuat penyesuaian atas PAPI 2008 tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat.
In assessing the impairment collectively, the Bank applies Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No.11/33/DPNP dated December 8, 2009, “The Amendment to the Bank Indonesia Circular Letter No.11/4/DPNP dated January 27, 2009 on the Implementation of Accounting and Reporting Guidelines for Indonesian Banking Industry (PAPI)". The SE-BI contains the amendment to PAPI 2008 regarding the transitional provision on estimation of collective impairment of loans for eligible banks.
22
(iii) Restructured loans which individually have insignificant value.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) d.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Sesuai dengan Lampiran SE-BI No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif dengan mengacu pada pembentukan cadangan umum dan cadangan khusus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset bank umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
SUMMARY OF (continued) d.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Identification and measurement of impairment on financial assets (continued) Impairment of financial assets (continued) In accordance with the Appendix to the SE-BI No.11/33/DPNP dated December 8, 2009, the Bank determines that the allowance for collective impairment losses of loans with reference to the general allowance and special allowance in accordance with the Bank Indonesia regulations regarding the assessment of commercial banks' asset quality. In accordance with the aforementioned SE-BI, the transition rules for collective impairment calculation on loans can be applied until December 31, 2011.
Penyisihan kolektif untuk kredit yang dikelompokkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia.
Collective allowance for loans classified as special mention, substandard, doubtful and loss is calculated after deducting the value of allowable collateral in accordance with the Bank Indonesia Regulations. The calculation of allowance for
Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan nilai tercatat (biaya perolehan diamortisasi).
impairment losses is based on carrying amount (amortised cost).
Penyisihan minimum yang harus dibentuk sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut:
The minimum allowance to be established in accordance with the Bank Indonesia Regulations is as follows:
Klasifikasi Lancar *) Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet *)
Persentase minimum penyisihan kerugian/ Minimum percentage of allowance for possible losses
Classification
1% 5% 15% 50% 100%
Current *) Special mention Substandard Doubtful Loss
kecuali untuk kredit yang dijamin dengan agunan tunai sesuai ketentuan Bank Indonesia.
Sebelum 1 Januari 2012, Bank menggunakan persentase di atas untuk menghitung penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara kolektif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.
23
*)
except for credit secured by cash collateral based on the Bank Indonesia regulations.
Prior to January 1, 2012, the Bank applied the above percentages to estimate the allowance for impairment losses of financial assets subject to collective impairment after deducting the collateral value, in accordance with the regulation of Bank Indonesia.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) d.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Mulai 1 Januari 2012, penghitungan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara kolektif berdasarkan pengalaman kerugian yang lalu (historical loss experience). Historical loss experience disesuaikan menggunakan dasar data yang dapat diobservasi untuk mencerminkan efek dari kondisi saat ini terhadap Bank dan menghilangkan efek dari masa lalu yang sudah tidak berlaku saat ini. Aset keuangan dikelompokan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang sama antara lain dengan mempertimbangkan segmentasi kredit dan tunggakan debitur. Bank menggunakan migration analysis method , untuk menilai penyisihan kerugian penurunan nilai aset. Bank menggunakan data historis selama 5 (lima) tahun dalam hi b bili off Default f l (PD) dan d i menghitung Probability Loss Given
SUMMARY OF (continued) d.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Identification and measurement of impairment on financial assets (continued) Starting January 1, 2012, the calculation of allowance for impairment lossess on financial assets are collectively evaluated on the basis of historical loss experience. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions affecting the Bank and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist. Financial assets are grouped on the basis of similar credit risk characteristics by considering the credit segmentation and past due status of the debtors, among others.
The Bank uses migration analysis method to assess the allowance for impairment losses. Bank uses historical data for 5 (five) years in calculating the Probability of Default (PD) d Loss Given i f l (LGD). and Default
Default (LGD). Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:
The Bank uses the fair value of collateral as the basis for future cash flow if one of the following conditions is met:
(i) Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan; (ii) Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan.
(i) Loans are collateral dependent, i.e. if the source of loans repayment is only from the collateral; (ii) Foreclosure of collateral is most likely to occur and supported by legally binding collateral agreement.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
Impairment losses on financial assets carried at amortised cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets' original effective interest rate.
Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or HTM investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest rate before the modification of terms.
Jika kredit yang diberikan, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
If a loan, receivable or HTM investment has a variable interest rate, the discount rate used to measure the impairment loss is the current effective interest rate specified in the contract.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) d.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi, dimana perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian penurunan nilai yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan dicatat pada akun "Penyisihan kerugian penurunan nilai" sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.
SUMMARY OF (continued) d.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Identification and measurement of impairment on financial assets (continued) Impairment of financial assets (continued) As a practical guidance, the Bank can measure the impairment based on the instrument's fair value by using observable market price, where the calculation of present value of the estimated future cash flows of collateralised financial asset reflects the generated cash flow from the foreclosure of collateral net of costs to acquire and sell the collateral, regardless of whether or not foreclosure is probable. Impairment losses are recognised in profit or loss and reflected in an "Allowance for impairment losses" account as a deduction from financial assets carried at amortised cost.
Jik d periode i d berikutnya, b ik t j l h kerugian k i Jika, pada jumlah penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi pada periode berjalan.
If b t period, i d the th amountt off impairment i i t loss l If, iin a subsequent decreases and the decrease can be related objectively to an event that occured after the impairment was recognised (i.e. improvement in the debtor’s or issuer’s credit rating), the impairment loss that was previously recognised has to be reversed either directly or by adjusting the allowance account. The reversal should not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date the impairment is reversed. The reversal amount is recognised in the current profit or loss.
Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi.
Impairment losses on AFS marketable securities are recognised by transferring the cumulative loss that has been recognised directly in equity to profit or loss. The cumulative loss that has been removed from equity and recognised in profit or loss is the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in profit or loss.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan diakui pada periode terjadinya.
If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as AFS securities increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in the profit or loss, the impairment loss is reversed and recognised in the period it occurred.
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) d.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.
SUMMARY OF (continued) d.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Identification and measurement of impairment on financial assets (continued) Impairment of financial assets (continued) Interest income on the impaired financial assets continues to be recognised using the original rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
The recoveries of written-off financial assets in the current period are credited by adjusting the allowance for impairment losses accounts. Recoveries of written-off loans from previous period are recorded as operational income other than interest income.
Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi Sesuai dengan SE-BI No.13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk
Impairment of commitments and contingencies In accordance with SE-BI No.13/658/DPNP/DPnP dated December 23, 2011, the Bank is not required to provide an
membentuk penyisihan penghapusan atas aset nonproduktif dan transaksi rekening administrasi (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.
allowance for impairment losses on non-productive assets and administrative account transactions (commitments and contingencies), but the Bank should still calculate the allowance for impairment losses in accordance with the applicable accounting standards.
e.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
e.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at amortised cost using the effective interest method less allowance for impairment losses.
f.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money dan deposito berjangka.
f.
Placements with Bank Indonesia and other banks Placements with Bank Indonesia and other banks consist of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), call money and time deposits.
Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan.
Placements with Bank Indonesia are stated at outstanding balances net of unearned interest income.
Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
Placements with other banks are stated at amortised cost using the effective interest method less allowance for impairment losses.
26
the
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan penyisihan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek itu dibeli hingga saat dijual kembali.
SUMMARY OF (continued) g.
i.
Efek-efek Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
ACCOUNTING
POLICIES
Securities purchased under resale agreements Securities purchased under resale agreements are presented as receivables at the agreed resale price net of the difference between the purchase price and agreed resale price (unearned interest income) and allowance for impairment losses. The difference between the purchase price and the agreed resale price are amortised using effective interest rate as interest income over the period, commencing from the acquisition date to the resale date.
Securities purchased under resale agreements are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortised cost using the effective interest method less allowance for impairment losses.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. h.
SIGNIFICANT
h.
Marketable securities Marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia (SBI).
Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari efek-efek tersedia untuk dijual tersebut setelah dikurangi pajak yang tercatat dalam ekuitas diakui sebagai penghasilan atau beban pada periode dimana surat berharga tersebut dijual. Penurunan permanen atas nilai efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.
Marketable securities classified as AFS are stated at fair value. The unrealised gains or losses, net of tax, on the AFS marketable securities recorded in equity are recognised as income or expense of the period when realised. Any permanent decline in the value of AFS marketable securities is recognised in the current period’s profit or loss.
Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Premium or discount is amortised using effective interest method.
Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
27
i.
Loans Loans are measured at amortised cost using the effective interest method, less allowance for impairment losses. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are an integral part of effective interest rate. The amortisation is recognised in profit or loss. Allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) i.
j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Kredit yang diberikan (lanjutan) Restrukturisasi kredit yang diberikan Setelah syarat dan ketentuan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap menunggak. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit.
SUMMARY OF (continued) i.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Loans (continued) Loan restructuring After the terms of loans have been renegotiated, any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, following the impairment assessment of loans.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk
Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognised only if the cash value of total future cash receipts specified in the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and
penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring.
Kredit yang dihapus buku Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
Loans written-off Loans are written-off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written-off against the related allowance for impairment losses. The recoveries of written-off loans, in current period is credited by adjusting the allowance for impairment losses accounts. Recoveries of written-off loans from previous period are recorded as operational incomes other than interest income.
Aset tetap Mulai 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK 16 (revisi 2011), "Aset Tetap". Revisi PSAK ini juga mengatur akuntansi tanah dan sekaligus mencabut PSAK 47, "Akuntansi Tanah".
28
j.
Fixed assets Starting January 1, 2012, the Bank implemented PSAK 16 (revised 2011), "Fixed Assets". This revised PSAK also prescribes the accounting for land and therefore, it revoked PSAK 47, "Accounting for Land".
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Aset tetap (lanjutan) ISAK 25, “Hak atas Tanah” yang juga berlaku efektif pada tanggal yang sama, memberikan pedoman lebih lanjut mengenai perlakukan beberapa hak atas tanah di Indonesia beserta biaya terkait. ISAK ini juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak disusutkan kecuali terdapat bukti sebaliknya yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Penerapan standar dan interpretasi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap Bank.
SUMMARY OF (continued) j.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Fixed assets (continued) ISAK 25, "Land Rights" which was effective on the same date, provides further guidance related to the treatments of certain landrights in Indonesia and the related costs. It also states that land right is not depreciated unless there is contrary evidence indicates that the extension or renewal of land likely or definitely not be obtained. The adoption of the standard and interpretation does not have significant impact to the Bank.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan awal aset tetap meliputi biaya konstruksi atau harga pembelian dan setiap biaya diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke kondisi kerjanya dan lokasi untuk digunakan.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses (if any). The initial cost of the fixed assets consists of its construction cost or purchase price and any directly attributable costs of bringing the asset to its working condition and location for its intended use.
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at historical cost and is not depreciated.
Hak atas tanah, termasuk biaya pengurusan legal hak yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembaharuan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Biaya yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai "Aset Takberwujud".
Landrights, including the legal costs incurred at initial acquisition of landrights, are stated at cost and not amortised. Specific costs associated with the renewal or extension of land titles are deferred and amortised over the legal term of the landrights or the estimated economic life of the land, whichever is shorter. The deferred cost are presented as "Intangible Assets".
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”. Akumulasi biaya perolehan meliputi biaya konstruksi dan biaya langsung lainnya. Aset dalam penyelesaian tidak disusutkan dan hanya akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Assets under construction are stated at cost and are presented as part of “Fixed Assets”. The accumulated costs include cost of construction and other direct costs. Assets under construction are not depreciated and they will only be reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is completed and the constructed asset is ready for its intended use.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Aset tetap (lanjutan) Pengakuan penyusutan dimulai ketika aset tersebut ada di lokasi dan kondisinya dan dapat dioperasikan sebagaimana yang dimaksud oleh manajemen. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
SUMMARY OF (continued) j.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Fixed assets (continued) Recognition of depreciation commences when an asset is in its location and condition and capable of being operated in the manner intended by management. Depreciation is computed using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:
Tahun / Years Bangunan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor
k.
20 5 5 5 5
Buildings Computer and installation Office equipment Vehicles Office machinery
Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset b i suatu penggantian i jik memenuhi hi kriteria ki i tetap sebagai jika
When a significant inspection of the asset is performed, the cost of inspection is capitalised as part of the replacement h asset’s ’ carrying i h criteria i i for f cost off the amount, if the
pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
recognition are met. All maintenance and repair costs which do not fulfill the capitalisation criteria, are recognised in profit or loss upon occurrence. At each financial year end, the assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively as appropriate.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung dari selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui dalam laporan laba rugi pada tahun yang sama ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognised upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is recognised in profit or loss in the year the asset is derecognised.
Aset takberwujud Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak.
k.
Intangible assets Intangible assets consist of software.
Aset takberwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal dan kemungkinan besar Bank akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut.
Intangible assets is recognised only when its cost can be measured reliably and it is probable that expected future benefits that are attributable to it will flow to the Bank.
Perangkat lunak yang bukan merupakan bagian integral dari perangkat keras yang terkait dicatat sebagai aset takberwujud dan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi.
Software which is not an integral part of a related hardware is recorded as intangible asset and stated at carrying amount, which is cost less accumulated amortisation.
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Aset takberwujud (lanjutan) Biaya perolehan perangkat lunak terdiri dari seluruh biaya yang berkaitan secara langsung dengan persiapan perangkat lunak tersebut sampai menjadi siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
SUMMARY OF (continued) k.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Intangible assets (continued) Cost of software consists of all expenses directly attributable to the preparation of such software until it becomes ready to be used for its intended purpose.
Pengeluaran setelah perolehan perangkat lunak dapat dikapitalisasi sebagai perangkat lunak hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis masa depan, dimana kinerjanya akan lebih baik dari yang semula diperkirakan. Pengeluaran yang tidak menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat lunak diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Subsequent expenditures on the software is capitalised only when it increases the future economic benefits, wherein its performance becomes better than originally expected. Expenditures with no additional future economic benefits from the software is directly recognised as expenses when incurred.
Pengakuan amortisasi dimulai ketika perangkat lunak tersebut ada di kondisinya dan siap digunakan atau dioperasikan sebagaimana yang dimaksud oleh manajemen. dihi d k d garis i Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode
Recognition of amortisation commences when the software is in its condition and ready to be used or operated in the manner intended by management. Amortisation is computed i the h straight-line i h li method, h d based b d on the h estimated i d useful f l using
lurus, berdasarkan masa manfaat perangkat lunak yang diestimasi, yaitu 5 (lima) tahun.
lives of the software, which is 5 (five) years.
Penurunan aset non-keuangan Nilai tercatat aset non-keuangan ditelaah untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat suatu aset tidak dapat dipulihkan. Jika ada indikasi seperti itu dan nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah terpulihkan, aset atau unit penghasil kas diturunkan nilainya ke jumlah terpulihkan. Taksiran jumlah terpulihkan aset adalah yang lebih tinggi dari nilai wajar aset dan nilai pakai. Nilai wajar adalah nilai yang diperoleh dari penjualan aset dalam transaksi yang wajar dikurangi biaya penjualan sedangkan nilai pakai adalah nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang diharapkan muncul dari penggunaan aset secara terus menerus dan dari penjualannya pada akhir masa pakainya. Untuk aset yang tidak menghasilkan arus kas masuk independen yang besar, jumlah terpulihkan ditentukan untuk unit penghasil kas terkait aset tersebut. Rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi. Dalam membuat taksiran nilai pakai, estimasi arus kas masa mendatang didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini dari nilai waktu dari uang dan risiko spesifik untuk aset.
31
l.
Impairment of non-financial assets The carrying values of non-financial assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an asset may not be recoverable. If such indication exists and where the carrying amount of an asset exceeds the estimated recoverable amount, the assets or cash-generating units are written down to their recoverable amount. The estimated recoverable amount of an asset is the higher of an asset's fair value and value-in-use. The fair value is the amount obtainable from the sale of an asset in an arm's length transaction less costs of disposal while value-in-use is the present value of estimated future cash flows expected to arise from the continuing use of an asset and from its disposal at the end of its useful life. For an asset that does not generate largely independent cash inflows, the recoverable amount is determined for the cash-generating unit to which the asset belongs. Impairment losses are recognised in profit or loss. In assessing value-in-use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Penurunan aset non-keuangan (lanjutan) Untuk aset non-keuangan tidak termasuk aset tak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas, penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan, apakah ada indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui mungkin tidak lagi ada atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut terjadi, jumlah terpulihkan diperkirakan. Rugi penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik hanya jika telah terjadi perubahan dalam estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika ini kasusnya, jumlah tercatat aset meningkat menjadi jumlah terpulihkan tersebut. Jumlah peningkatan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, setelah dikurangi penyusutan atau amortisasi, sehingga seolah-olah kerugian penurunan nilai yang diakui untuk aset tahun-tahun sebelumnya tidak pernah terjadi.
SUMMARY OF (continued) l.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Impairment of non-financial assets (continued) For non-financial assets excluding intangible assets with indefinite useful life, an assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognised impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognised impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognised. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. That increased amount cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortisation, had no impairment loss been recognised for the asset in prior years.
Pembalikan tersebut diakui dalam laporan laba rugi kecuali aset dicatat pada nilai revaluasi, yang mana pembalikan diperlakukan sebagai peningkatan revaluasi. Setelah pembalikan itu, beban penyusutan atau amortisasi disesuaikan dalam tahun-tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah revisi nilai tercatat aset, dikurangi nilai sisa, secara sistematis atas sisa manfaatnya.
Such reversal is recognised in profit or loss unless the asset is carried at revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase. After such a reversal, the depreciation or amortisation expense is adjusted in future years to allocate the asset's revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Aset takberwujud dengan masa manfaat tidak terbatas diuji untuk penurunan nilai setiap tahun baik secara individu maupun di tingkat unit penghasil kas mana yang sesuai dan ketika keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin mengalami penurunan nilai.
Intangible assets with indefinite useful lives are tested for impairment annually either individually or at the cash generating unit level as appropriate and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired.
Pada tanggal 31 Desember, 2013, 2012 dan 2011, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui untuk aset nonkeuangan Perusahaan yang terdiri atas aset tetap dan perangkat lunak.
As of December 31, 2013, 2012 and 2011, no impairment loss was recognised for the Company's non-financial assets which consist of fixed assets and software.
m. Aset lain-lain Aset lain-lain terdiri dari beban dibayar di muka, uang muka, persediaan alat tulis kantor dan barang cetakan dan lain-lain.
m. Other assets Other assets consist of prepaid expenses, advance payments, office supplies and printing and others.
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
Prepaid expenses are amortised over their beneficial periods using the straight-line method.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
SUMMARY OF (continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
n.
Liabilitas segera Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
n.
Liabilities immediately payable Liabilities immediately payable represent obligations to third parties based on contract or order by those having authority that have to be settled immediately. Liabilities immediately payable are measured at their amortised cost using effective interest method.
o.
Simpanan nasabah Giro, tabungan dan deposito berjangka diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
o.
Deposits from customers Current accounts, savings deposits and time deposits are classified as liabilities measured at amortised cost, which are initially recognised at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of the deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
p.
Simpanan dari bank lain Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain dalam bentuk tabungan, giro, call money yang jatuh tempo menurut perjanjian tidak lebih dari 90 hari dan deposito berjangka.
p.
Deposits from other banks Deposits from other banks represent liabilities to other banks, in the form of savings deposits, current accounts, call money with original maturities of 90 days or less and time deposits.
Deposits from other banks are classified as liabilities measured at amortised cost, which are initially recognised at fair value and are subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. q.
Pinjaman yang diterima Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
33
q.
Borrowings Borrowings are funds received from the Government of the Republic of Indonesia and Bank Indonesia with payment obligation based on borrowing agreements.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
SUMMARY OF (continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
q.
Pinjaman yang diterima (lanjutan) Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
q.
Borrowings (continued) Borrowings are classified as liabilities measured at amortised cost which are initially recognised at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of borrowings and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
r.
Pinjaman subordinasi Pinjaman subordinasi diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi
r.
Subordinated loans Subordinated loans are classified as liabilities measured at amortised cost which are initially recognised at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. Amortised cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of subordinated loans and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman subordinasi dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. s.
Modal saham Modal saham diukur dengan nilai nominal untuk seluruh saham yang diterbitkan dan diklasifikasikan sebagai bagian dari "Ekuitas". Biaya tambahan yang terkait langsung dengan penerbitan saham baru dikurangkan terhadap modal saham.
s.
Share capital Share capital is measured at par value for all shares issued and is classified as part of "Equity". Incremental costs directly attributable to the issuance of new shares are deducted against share capital.
t.
Saldo laba Saldo laba merupakan saldo kumulatif laba atau rugi bersih, distribusi dividen, penyesuaian periode sebelumnya, efek dari perubahan kebijakan akuntansi dan penyesuaian modal lainnya.
t.
Retained earnings Retained earnings represent the cumulative balance of net income or loss, dividend distributions, prior period adjustments, effects of changes in accounting policy and other capital adjustments.
u.
Pengakuan pendapatan dan beban bunga Pendapatan bunga diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Bank dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Beban bunga diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (akrual basis).
u.
Interest income and expense recognition Interest income is recognised to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Bank and the income can be reliably measured. Interest expenses are recognised in conformity with its benefits in the current operations (accrual basis).
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
v.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Pengakuan pendapatan dan beban bunga (lanjutan) Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama masa perkiraan umur dari aset keuangan atau liabiltas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
SUMMARY OF (continued) u.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Interest income and expense recognition (continued) Interest income and expenses are recognised in profit or loss using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial assets or liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial assets or liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasikan arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan
When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses. This calculation includes all remuneration/fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. Transactions costs include incremental costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance
bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya transaksi meliputi biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan.
of a financial liability.
Bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, efek-efek yang tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest on financial assets and liabilities at amortised cost, AFS marketable securities are calculated on an effective interest basis.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
If a financial asset or group of similar financial assets' value has diminished as a result of impairment losses, interest income subsequently obtained is recognised based on the effective interest rate used to discount future cash flows in calculating impairment losses.
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunga telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai.
Loans whose principal or interest has been past due for 90 days or more, or where reasonable doubt exists as to the timely collection, are generally classified as impaired loans. Interest accrued but not yet collected is reversed when a loan is classified as impaired loan.
Pendapatan dan beban provisi dan komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan liabilitas keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan, atau selama periode risiko. 35
v.
Fees and commission income and expense Fees and commissions income and expense of financial assets and liabilities, which are an integral part of the effective interest rate are being taken into account in calculating the effective interest rate. These income and expense are amortised during the life of financial assets or liabilities or during the period of the risk.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) v.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Pendapatan dan beban provisi dan komisi (lanjutan) Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan atau jangka waktu perkreditan, atau jumlahnya tidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
SUMMARY OF (continued) v.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Fees and commission income and expense (continued) Commissions and fees not related to lending activities or loan periods, or not material are recognised as revenues and expenses at the time the transactions occur.
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan dengan kredit diakui sebagai bagian dari pendapatan bunga.
Fees and commission income related to lending activities are recognised as part of interest income.
w. Pendapatan komprehensif lain Pendapatan komprehensif lainnya terdiri item pendapatan atau beban (termasuk item yang sebelumnya disajikan dalam laporan perubahan ekuitas) yang tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan sesuai dengan PSAK. Pendapatan komprehensif lain merupakan laba (rugi) yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia - setelah pajak tangguhan sebesar Rp129,402,049, (Rp94,353,563) dan (Rp75 736 741) pada 31 Desember 2013, 2013 2012 dan 2011. 2011 (Rp75.736.741)
w. Other comprehensive income Other comprehensive income comprises items of income or expense (including items previously presented under the statements of changes in equity) that are not recognised in profit or loss for the year in accordance with PSAK. The other comprehensive income is consists of unrealised gain (losses) on available-for-sale marketable securities - net of deferred tax which amounted to Rp129,402,049, (Rp94,353,563) and Rp(75 736 741) on December 31, 31 2013, 2013 2012 and 2011, 2011 Rp(75,736,741) respectively.
x.
Sewa Bank mengklasfikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.
x.
Lease The Bank classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Leases that transfer to the lessee substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Leases which do not transfer to the lessee substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Dalam sewa operasi, Bank mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Under an operating lease, the Bank recognises lease payment as an expense on a straight-line basis over the lease term.
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) y.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Perpajakan Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
SUMMARY OF (continued) y.
ACCOUNTING
POLICIES
Taxation Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pendapatan pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
Deferred income tax is provided, using the liability method, for temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. The effective tax rate is used to determine deferred tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan b h j l h laba l b fiskal fi k l pada d masa mendatang d k bahwa jumlah akan
A deferred tax asset is recognised to the extent that it is b bl that h future f bl profits fi will ill b il bl against i probable taxable be available which the deferred tax asset can be utilised.
memadai untuk dapat dikompensasi dengan aset pajak tangguhan yang diakui tersebut.
z.
SIGNIFICANT
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected or appealed against, when the results of the objection or appeal has been determined.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year and computed using prevailing tax rates.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK 46 (revisi 2010), yang mengharuskan Bank untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.
Effective January 1, 2012, the Bank applied PSAK 46 (revised 2010), which requires the Bank to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognised in the statements of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognised in the financial statements.
Imbalan kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek seperti upah, iuran jaminan sosial, cuti jangka pendek, jasa produksi dan imbalan nonmoneter lainnya diakui selama periode jasa diberikan. Imbalan kerja jangka pendek diukur sebesar jumlah yang tidak didiskontokan.
37
z.
Employee benefits Short-term employee benefits Short-term employee benefits such as wages, social security contributions, short-term compensated leaves, production service bonus and other non-monetary benefits are recognised during the period when services have been rendered. Short-term employee benefits are measured using undiscounted amounts.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan) z.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
Imbalan kerja (lanjutan) Tantiem Bank juga memberikan tantiem kepada para Komisaris dan Direksi dan untuk setiap tahun buku dicadangkan dan diakui sebagai beban pada periode berjalan yang jumlahnya ditaksir berdasarkan pengalaman jumlah yang disetujui dalam RUPS tahun-tahun sebelumnya dan kemudian diusulkan untuk disetujui/disahkan dalam RUPS yang akan datang. Jika terdapat selisih antara jumlah tantiem yang dicadangkan dengan jumlah yang disahkan oleh RUPS, maka selisih tersebut dibebankan/dikreditkan pada laporan laba rugi sebagai penambah atau pengurang tantiem.
SUMMARY OF (continued) z.
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Employee benefits (continued) Tantiem The Bank also provides tantiem for Commissioners and Directors. These costs are recognised as current period's expenses and the amount is estimated based on the tantiems authorised during Shareholders' General Meetings (RUPS) in the prior year. Such tantiems are are subsequently proposed for approval by the Shareholders in the following Shareholders' General Meeting (RUPS). Any difference between the amount accrued and the amount approved by the RUPS is charged/credited to profit or loss as an addition to or deduction of the provision for tantiems.
Imbalan pasca-kerja Bank menghitung kewajiban imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003.
Post-employment benefits The Bank calculates post-employment benefits obligations to its employees in accordance with Labor Law No.13/2003 dated March 25, 2003.
Perhitungan imbalan kerja mengunakan metode Projected Unit-Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui dari masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.
The calculation of post employment benefits is determined using the Projected Unit-Credit method. Actuarial gains or losses are recognised as income or expenses when the net accumulated unrecognised actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation on that date. These gains or losses are recognised on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the participating employees.
Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut telah menjadi hak (vested), dan sebaliknya akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak (vested).
Past service cost is recognised immediately to the extent that the benefits are already vested, otherwise it is amortised on a straight-line method over the average period until the benefits become vested.
Kewajiban estimasi imbalan pasca-kerja yang diakui di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
Post-employment benefits obligations recognised in the statements of financial position is the present value of the defined benefit obligations as adjusted for unrecognised actuarial gains or losses and unrecognised past service costs.
Efektif 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja", yang mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas imbalan kerja, baik jangka pendek dan jangka panjang. Bank telah memilih metode koridor 10% untuk pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria. Bank juga diharuskan untuk mengakui kewajiban dan beban pada saat karyawan telah memberikan jasa serta entitas telah menerima manfaat ekonomi dari jasa tersebut.
Effective January 1, 2012, the Bank follows PSAK No.24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, which regulates the accounting and disclosure for employee benefits, both shortterm and long-term. The Bank has chosen the 10% corridor method for the recognition of actuarial gains and losses. The Bank also requires recognition of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
SUMMARY OF (continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
aa. Transaksi dengan pihak berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK No.7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
aa. Transactions with related parties The Bank enters into transactions with related parties. In these financial statements, the term related parties are defined under PSAK No.7 (Revised 2010) on “Related Party Disclosures”.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika: (i) Suatu pihak yang secara langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (a) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank; (b) memiliki pengaruh signifikan atas Bank; atau (c) memiliki pengendalian bersama atas Bank;
The Bank considers the following as its related parties: (i) a person who, directly or indirectly through one or more intermediaries, (a) controls, or is controlled by, or under common control with the Bank, (b) has significant influence over the Bank or (c) has joint control over the Bank;
(ii) suatu pihak yang berada dalam kelompok usaha yang sama dengan Bank;
(ii) an entity which is a member of the same group as the Bank;
(iii) suatu pihak yang merupakan ventura bersama di mana Bank sebagai venturer;
(iii) an entity which is a joint venture of a third party in which the Bank has ventured in;
(iv) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Bank;
(iv) a member of key management personnel of the Bank;
(v) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (i) atau (iv);
(v) a close family member of the person described in clause (i) or (iv);
(vi) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (iv) atau (v);
(vi) an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced, directly or indirectly by the person described in clause (iv) or (v);
(vii) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas terkait Bank.
(vii) an entity which is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Bank or an entity related to the Bank.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam catatan atas laporan keuangan (Catatan 34).
Transactions with related parties are made on terms agreed by both parties, where such requirements may not be the same as other transactions undertaken with third parties. Material transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements and the relevant details have been presented in note of the financial statements (Note 34).
ab. Laba per saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun berjalan.
ab. Earning per share Basic earning per share is computed by dividing net income with the weighted average number of outstanding shares during the year.
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
3.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN 2.
SUMMARY OF (continued)
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
ac. Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang saham Bank diakui sebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan Bank pada tahun ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Bank.
ac. Dividend Dividend distribution to the Bank’s Shareholders is recognised as a liability in the Bank financial statements in the year in which the dividends are approved by the Bank’s shareholders.
ad. Segmen operasi Segmen operasi adalah komponen dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas, yang mana hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
ad. Operating segment An operating segment is a component of an entity that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of the entity's other components, whose operating results are reviewed regularly by the chief operating decision maker to make decisions about resources allocated to the segment and assess its performance, and for which discrete financial information is available.
Karena pada saat ini Direksi Bank hanya menelaah alokasi
As the Bank's Board of Directors currently only reviews the
aset keuangan tertentu di antara nasabah ritel, nasabah usaha kecil dan menengah (UKM) serta nasabah Middle Market, tetapi tidak untuk hasil operasi lainnya serta informasi keuangan yang dapat dipisahkan juga tidak tersedia di Bank, maka manajemen berkeyakinan bahwa Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal.
allocation of certain financial assets amongst retail customers, small and medium enterprise (SME) customers and middle market (MM) customers, but not the others operating results and the discrete financial information is also currently unavailable within the Bank, the management believes that the Bank is being managed as a single operating segment.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI 3. YANG PENTING
USE OF SIGNIFICANT JUDGEMENTS
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of financial statements in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that effects:
-
-
nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
40
-
-
ACCOUNTING
ESTIMATES
AND
the reported amounts of assets and liabilities, and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements, the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI 3. YANG PENTING (lanjutan)
USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)
Pertimbangan profesional dan estimasi signifikan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:
The most significant uses of the judgement and estimates in determining the amounts recognised in the financial statements are follows:
Usaha yang berkelanjutan Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
Going concern The Bank's management has made an assessment of the Bank's ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Futhermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank's ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
Klasifikasi aset dan liabillitas keuangan Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu b i aset keuangan k d li bili k d sebagai dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti diungkapkan pada Catatan 2c.
Classification financial asset and liabilities The Bank determine the classifications of certain assets and li bili i as financial fi i l assets and d financial fi i l liabilities li bili i by b judging j d i liabilities if
Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.
Fair value of financial instruments Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity and model inputs such as prepayment rates and default rate assumptions.
Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut:
The Bank presents the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy:
-
-
keuangan
Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif; Tingkat 2 - nilai wajar yang menggunakan input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan Tingkat 3 - nilai wajar yang menggunakan input yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). 41
ESTIMATES
AND
they meet the definition set forth in PSAK 55 (revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies disclosed in Note 2c.
-
-
Level 1 - the fair value is based quoted prices (unadjusted) in active markets; Level 2 - the fair value uses inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable, either directly (ie as prices) or indirectly (i.e, derived from prices); and Level 3 - the fair value uses inputs that are not based on observable market data (unobservable inputs).
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI 3. YANG PENTING (lanjutan)
USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)
Klasifikasi pada investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Bank mengklasifikasikan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi memerlukan pertimbangan signifikan untuk memiliki investasi tersebut sampai dengan jatuh tempo. Dalam membuat pertimbangan ini, Bank mengevaluasi intensi dan kemampuan untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo.
Classification to held-to-maturity investments The Bank classifies non-derivative financial assets with fixed and determinable payments and fixed maturity as held-to-maturity investments. This classification requires significant judgment to hold such investments to maturity. In making this judgment, the Bank evaluates its intention and ability to hold such investments to maturity.
Aset keuangan tanpa harga kuotasi dalam pasar aktif Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, yaitu antara lain, apakah aset memiliki harga kuotasi atau tidak dalam pasar aktif. Termasuk dalam evaluasi apakah aset keuangan memiliki kuotasi pasar dalam pasar aktif adalah penentuan apakah harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dan apakah harga tersebut merepresentasikan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.
Financial assets not quoted in an active market The Bank classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions in an arm’s length basis.
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang produktif secara kolektif dan individual untuk setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan.
Impairment losses on loans and receivables The Bank reviews its loans and receivables collectively and individually at each statements of financial position date to assess whether an impairment loss should be recorded in profit or loss. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss. In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the borrower’s financial situation and the net realisable value of collateral.
Mulai tahun 2012, untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif tersebut, kredit dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit, dimana arus kas kontraktual masa datang diestimasi berdasarkan kerugian historis kelompok kredit yang pernah dialami selama lima tahun terakhir. Kerugian historis tersebut kemudian disesuaikan untuk mencerminkan kondisi saat ini. Metode estimasi yang digunakan dalam perhitungan penurunan nilai secara kolektif adalah metode statistik (statistical model analysis method) , yaitu migration analysis method untuk menentukan tingkat Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD) karena angka persentase antar segmentasi lebih tertib, teratur, serta halus dan tetap memperhitungkan data hapus buku. Selanjutnya, hasil tingkat persentase PD dan LGD digunakan sebagai dasar estimasi penurunan nilai atas kredit secara kolektif. Sedangkan evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan dengan menghitung nilai kini atas arus kas masa datang dibandingkan dengan nilai tercatat.
Starting 2012, for the evaluation objective of impairment losses collectively, loans are classified by similar characteristics of credit risk, where the contractual future cash flows are estimated based on historical loss loan group, which experienced during last five years. The historical losses are assessed to reflect current conditions. Estimation method used in the calculation of impairment losses collectively is statistical model analysis method, which is migration analysis method to generate Probability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD) because inter segment percentage value are more organise, smooth and still calculating loans write-off data. Furthermore, the result of percentage rate of PD and LGD is used as basic estimate impairment losses collectively on loans. While the evaluation of impairment losses individually is valued by calculating the present value of future cash flows compared with the carrying amount.
42
ESTIMATES
AND
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI 3. YANG PENTING (lanjutan)
USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang (lanjutan) Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut di masa mendatang.
Impairment losses on loans and receivables (continued) These estimates are based in assumptions about a number of factors and actual results may differ, as reflected in changes in the allowance for impairment in the future.
Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual
Impairment of available-for-sale investments
Bank menelaah efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penurunan nilai atas investasi tersebut dinilai apakah terdapat penurunan signifikan atau berkepanjangan nilai wajar dibawah nilai perolehan atau terdapat bukti obyektif telah terjadi penurunan nilai. Penentuan apa yang dimaksud dengan “signifikan” dan “berkepanjangan” membutuhkan pertimbangan dari Bank. Dalam menentukan pertimbangan, Bank mengevaluasi diantaranya faktor, pergerakan harga pasar historis dan jangka waktu serta lama perpanjangan di
The Bank reviews securities classified as available-for-sale at each financial position date to assess whether there is an impairment in value. The impairment of these investments is assessed whether there is significant or prolonged decline in the fair value below its cost or where other objective evidence of impairment exists. The determination of what is “significant” or “prolonged” requires judgment from the Bank. In making this judgment, the Bank evaluates, among others factors, historical market price movements and duration and the extent to which the fair value of cost the investment is less than the cost.
mana nilai wajar dari investasi kurang dari biayanya. Umur ekonomis aset tetap Bank memperkirakan masa manfaat aset tetap berdasarkan periode dimana aset diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau secara berkala dan diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan sebelumnya, karena kerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secara komersial dan legal atau batasan lainnya atas penggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut, estimasi masa manfaat dari aset tetap didasarkan pada penilaian secara kolektif dengan menggunakan praktik industri, teknik evaluasi internal dan pengalaman dengan aset serupa. Tetap dimungkinkan, bagaimanapun, bahwa hasil masa depan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan dari faktor dan keadaan saat pencatatan. Pengurangan taksiran masa manfaat dari aset tetap akan maningkatkan beban operasional yang diakui.
43
Useful life of fixed assets The Bank estimate the useful lives of fixed assets based on the period over which the assets are expected to be available for use. The estimated useful lives of fixed assets are reviewed periodically and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the assets. In addition, estimation of the useful lives of fixed assets is based on collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in estimates brought about by changes in factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any period would be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of fixed assets would increase the recorded operating expenses.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI 3. YANG PENTING (lanjutan)
USE OF SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)
Penurunan nilai aset non keuangan Bank mengevaluasi penurunan nilai aset apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai adalah sebagai berikut: (i) Kinerja yang rendah secara signifikan jika dibandingkan dengan ekspektasi dari hasil operasi historis maupun proyeksi hasil operasi di masa yang akan datang; (ii) Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan (iii) Tren negatif industri dan ekonomi signifikan.
Impairment of non-financial assets The Bank assess impairment on assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an assets may not be recoverable. The factors that which could trigger an inpairment review include the following:
Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakai aset (unit penghasil kas). Jumlah
The Bank recognise an impairment loss whenever the carrying amount of an assets exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an assets (or cash generating unit's) fair value less costs to sell and its value in use. Recoverable f individual assets or, iff it is not possible, amounts are estimated for
terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut.
(i)
ESTIMATES
AND
Significant underperformance relative to expected historical or projected future operating results;
(ii) Siginificant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and (iii) Significant negative industry or economic trends.
for the Cash Generating Unit to which the asset belongs.
Pengakuan pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal dan perbedaan temporer sampai pada batas adanya kemungkinan bahwa keuntungan yang dikenai pajak akan tersedia dimana kerugian dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yang signifikan juga diperlukan untuk menentukan jumlah dari aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu yang mungkin terjadi dan tingkatan dari keuntungan yang dikenakan pajak di masa yang akan datang bersama dengan strategi perencanaan pajak di masa yang akan datang.
Recognition of deferred taxes Deferred tax assets are recognised for all unused tax losses and temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilised. Significant management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognised, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Nilai sekarang dari kewajiban pensiun Biaya untuk program pensiun manfaat pasti dan imbalan pascakerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian aktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan, peningkatan gaji di masa depan, tingkat kematian dan peningkatan jumlah pensiun di masa depan. Karena sifat jangka panjang rencana-rencana ini, estimasi memiliki ketidakpastian yang signifikan.
Present value of retirement obligation The cost of defined benefit retirement plan and other post employment benefits is determined using actuarial valuations. The actuarial valuation involves making assumptions about discount rates, expected rates of return on assets, future salary increases, mortality rates and future pension increases. Due to the long term nature of these plans, such estimates are subject to significant uncertainty.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. KAS
4.
CASH
Kas yang dimiliki seluruhnya dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal 31 Desember 2013, Bank memiliki kas sebesar Rp5.482.766.300 (2012: Rp5.041.084.250; 2011: Rp4.968.691.900).
Cash on hand is all in Rupiah currency. As of December 31, 2013, the Bank has cash amounting to Rp5,482,766,300 (2012: Rp5,041,084,250; 2011: Rp4,968,691,900).
Saldo kas termasuk uang pada ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sebesar Rp746.350.000 (2012: Rp942.850.000; 2011: Rp800.050.000).
Total cash includes cash in ATMs (Automatic Teller Machines) amounting to Rp746,350,000 (2012: Rp942,850,000; 2011: Rp800,050,000).
5. GIRO PADA BANK INDONESIA
5. 2013
Rupiah
208.134.442.975
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
2012
2011
197.864.540.134
171.535.118.246
Rupiah
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia (BI).
Current accounts with Bank Indonesia are maintained to comply with Bank Indonesia (BI) minimum statutory reserve requirement (GWM) (GWM).
Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2013 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 4% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. PBI tersebut mulai berlaku sejak tanggal 31 Desember 2013.
The statutory reserves ratio is calculated based on Bank Indonesia's Regulation (PBI) No.15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 regarding Minimum Reserve of General Banks in Rupiah and Foreign Currency for Conventional General Banks. In accordance with such regulation, The minimum Primary Reserve in Rupiah is designated at 8% of third party funds in Rupiah and minimum Secondary Reserve in Rupiah is designated at 4% of third party funds in Rupiah. The minimum Loan to Deposit Ratio (LDR) reserve in Rupiah is designated at the amount of computation between over and under disincentive parameters and the difference between the Bank’s LDR and LDR target by taking into account the difference between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. The PBI is effective starting December 31, 2013.
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
5.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued)
Rasio GWM pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, yang diperbarui dengan PBI No.15/7/PBI/2013 tanggal 26 September 2013 tentang "Perubahan Kedua Atas PBI No.12/19/PBI/2010 tentang GWM Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing”. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM LDR. GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara KPMM Bank dan KPMM Insentif. PBI tersebut mulai berlaku sejak tanggal 1 Nopember
The statutory reserves ratio as of December 31, 2012 and 2011 is calculated based on Bank Indonesia’s regulation (PBI) No.12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 regarding Minimum Reserve Requirement of General Banks at Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency, which has been amended by PBI No.15/7/PBI/2013 dated September 26, 2013 concerning “Second Changes on PBI No.12/19/PBI/2010 regarding Minimum Statutory Reserves of Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies”. In accordance with such regulation, Minimum Reserve Requirement in Rupiah consists of Primary Reserve, Secondary Reserve and LDR reserve. The minimum Primary Reserve in Rupiah is designated at 8% of third party funds in Rupiah and minimum Secondary Reserve in Rupiah is designated at 2.5% of third party funds in Rupiah. The minimum LDR reserve in Rupiah is designated at the amount of computation between over and under disincentive parameters and the difference between the Bank’s LDR and LDR target by taking into account the difference between the
2010. Pemenuhan GWM LDR mulai berlaku sejak tanggal 1 Maret 2011.
CAR and CAR incentive. The PBI is effective starting November 1, 2010. The minimum LDR reserve requirement should be complied since March 1, 2011.
Rasio GWM (tidak diaudit) Bank pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013, 2012 and 2011, the GWM ratios (unaudited) of the Bank are as follows:
Rupiah GWM Primer GWM Sekunder
2013
2012
2011
8,76%
8,18%
8,07%
10,54%
10,35%
16,08%
Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, Bank telah memenuhi ketentuan BI mengenai GWM.
Rupiah Primary GWM Secondary GWM
As of December 31, 2013, 2012 and 2011, the Bank has complied with BI regulation on the GWM.
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. GIRO PADA BANK LAIN
6.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
Tidak terdapat giro pada pihak berelasi.
There was no current accounts with related party.
a.
a.
Berdasarkan nama bank 2013
Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jambi PT Bank Pembangunan D hS l iS l t Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Jumlah giro pada bank lain
By counterparty bank
2012
2011
3.351.118.780
5.497.387.447
1.705.679.315
1.767.797.870
3.950.944.636
389.619.593
612.663.555
2.839.990.684
47.448.822
398.191.028
944.242.689
210.464.820
300.691.055
241.837.569
174.510.228
89.666.831
93.478.423
44.316.066
70.823.182
70.463.185
70.000.000
3.267.106
11.389.015
-
2.897.839
157.971.327
73.144.569
-
-
160.487.621
6.597.117.246
13.807.704.975
2.875.671.034
Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jambi PT Bank Pembangunan D h SSulawesi l i Selatan S l t Daerah dan Sulawesi Barat PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Total current accounts with other banks
b.
Berdasarkan kolektibilitas Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, semua giro pada bank lain diklasifikasikan lancar.
b.
By collectibility All current accounts with other banks are classified as current as of December 31, 2013, 2012 and 2011.
c.
Tingkat bunga rata-rata per tahun
c.
Average annual interest rates
Rupiah
2013
2012
2011
1,61%
2,12%
2,47%
47
Rupiah
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) d.
6.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, giro pada bank lain tidak mengalami kerugian penurunan nilai. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai yang perlu diakui.
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
7.
2012
2011
Rupiah
218.865.047.971
117.929.753.776
83.989.502.624
50.000.000.000
-
-
25.000.000.000
30.000.000.000
-
20.000.000.000
-
-
-
45.000.000.000
-
-
35.000.000.000
-
-
30.000.000.000
-
-
-
25.000.000.000
35.000.000.000
-
-
348.865.047.971
257.929.753.776
108.989.502.624
Berdasarkan jangka waktu
b. 2013
< 1 bulan 3 bulan - 1 tahun Jumlah
By type and banks
a. 2013
b.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS There was no placements with related party.
Berdasarkan jenis dan bank
Rupiah Penempatan pada Bank I d i b ih setelah t l h Indonesia, bersih dikurangi bunga yang ditangguhkan sebesar Rp34.952.029 (2012: 70.246.224; 2011: Rp10.497.376) Call money PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Ganesha PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Dinar Indonesia PT Prima Master Bank PT Bank Agris Deposito berjangka PT Bank Andara Jumlah
Movements in allowance for impairment losses As of December 31, 2013, 2012 and 2011, current accounts with other banks are not impaired. Management believes that there was no allowance for impairment losses to be recognised.
d.
Tidak terdapat penempatan kepada pihak berelasi. a.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued)
By maturity
2012
2011
348.865.047.971
247.964.562.995
108.989.502.624
-
9.965.190.781
-
348.865.047.971
257.929.753.776
108.989.502.624
-
-
-
48
Pl t with ith B Placement Bankk Indonesia, net of unearned interest of Rp34,952,029 (2012: Rp70,246,224; 2011: Rp10,497,376) Call money PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Ganesha PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Dinar Indonesia PT Prima Master Bank PT Bank Agris Time deposits PT Bank Andara Total
< 1 month 3 months - 1 year Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) c.
7.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued)
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
c.
As December 31, 2013, 2012 and 2011, the placements with Bank Indonesia and other banks has a remaining maturity period less than one month.
Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain memiliki sisa umur jatuh tempo kurang dari 1 bulan. d.
Kisaran tingkat bunga per tahun
Penempatan pada Bank Indonesia Call money Deposito berjangka e.
By remaining period to maturity
d.
Range of annual interest rates
2013
2012
2011
5,75%
4,00% - 4,25%
4,50% - 6,75%
6,90 % - 7,00%
4,25% - 5,10%
4,55% - 6,30%
9,75%
-
-
Berdasarkan kolektibilitas P d tanggal t l 31 Desember D b 2013, 2013 2012 dan d 2011 semua Pada 2011, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan lancar.
e.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang perlu diakui pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011.
8. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
Placement with Bank Indonesia Call money Time deposits
By collectibility l t with ith Bank B k Indonesia I d i and d other th banks b k are classified l ifi d All placements as current as of December 31, 2013, 2012 and 2011.
Management believes that there was no allowance for impairment losses on placement with Bank Indonesia and other banks to be recognised as of December 31, 2013, 2012 and 2011.
8.
SECURITIES PURCHASED UNDER RESALE AGREEMENTS There was no securities purchased under resale agreements which are related party.
Tidak terdapat efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dari pihak berelasi.
2013 Tanggal
Harga jual
Bunga yang belum
Jangka
Tanggal
jatuh
kembali/
diamortisasi/
Nilai
waktu/
dimulai/
tempo/
Reselling
Unamortised
bersih/
Period
Start date
Due date
price
intererst
Net value
Bank Indonesia Surat Perbendaharaan Negara/Treasury Bills -
SPN12140507 SPN12140604
7 hari/days 7 hari/days
31 Des. 2013/
7 Jan. 2014/
Dec. 31, 2013
Jan. 7, 2014
31 Des. 2013/
7 Jan. 2014/
Dec. 31, 2013
Jan. 7, 2014
Jumlah
49
53.609.083.618
52.659.503
53.556.424.115
39.069.959.626
38.377.912
39.031.581.714
92.679.043.244
91.037.415
92.588.005.829
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)
8.
SECURITIES (continued)
PURCHASED
UNDER
RESALE
AGREEMENTS
2012 Tanggal
Harga jual
Bunga yang belum
Jangka
Tanggal
jatuh
kembali/
diamortisasi/
Nilai
waktu/
dimulai/
tempo/
Reselling
Unamortised
bersih/
Period
Start date
Due date
price
intererst
Net value
20 Nop. 2012/
15 Peb. 2013/
Nov. 20, 2012
Feb. 15, 2013
Bank Indonesia Surat Utang Negara/Government Debenture Debt -
Seri/Series FR0052 Seri/Series FR0043 Seri/Series FR0061 Seri/Series FR0059 S i/S i FR0059 Seri/Series Seri/Series FR0056 Seri/Series FR0052 Seri/Series FR0040 Seri/Series FR0059 Seri/Series FR0064 Seri/Series FR0043
87 hari/days 91 hari/days 27 hari/days 98 hari/days i/d 90 h hari/days 97 hari/days 87 hari/days 53 hari/days 90 hari/days 88 hari/days 91 hari/days
9 Okt. 2012/
8 Jan. 2013/
Okt. 9, 2012
Jan. 8, 2013
27 Des. 2012/
25 Jan. 2013/
Dec. 27, 2012
Jan. 25, 2013
11 Des. 2012/
19 Mar. 2013/
Dec. 11, 2012
Mar. 19, 2013
Ok 2012/ 10 Okt.
8 JJan. 2013/
Oct. 10, 2012
Jan. 8, 2013
12 Des. 2012/
19 Mar. 2013/
Dec. 12, 2012
Mar. 19, 2013
20 Nop. 2012/
15 Peb 2013/
Nov. 20, 2012
Feb. 15, 2013
3 Des. 2012/
25 Jan. 2013/
Dec. 3, 2012
Jan. 25, 2013
10 Okt. 2012/
8 Jan. 2013/
Oct. 10, 2012
Jan. 8, 2013
19 Nop. 2012/
15 Peb. 2013/
Nov. 19, 2012
Feb. 15, 2013
9 Okt. 2012/
8 Jan. 2013/
Okt. 9, 2012
Jan. 8, 2013
69.825.401.966
413.109.024
69.412.292.942
12.984.467.574
11.042.911
12.973.424.663
43.743.328.075
128.189.292
43.615.138.783
26.698.135.330
259.776.829
26.438.358.501
20 425 586 450 20.425.586.450
17 757 352 17.757.352
20 407 829 098 20.407.829.098
18.207.274.137
176.869.415
18.030.404.722
17.115.080.393
82.621.805
17.032.458.588
14.474.501.846
43.024.501
14.431.477.345
10.214.072.928
8.977.849
10.205.095.079
9.873.760.418
56.296.197
9.817.464.221
1.298.122.149
1.079.069
1.297.043.080
37.292.571.715
110.603.449
37.181.968.266
282.152.302.981
1.309.347.693
280.842.955.288
Surat Perbendaharaan Negara/Treasury Bills -
Seri/Series SPN12130704
53 hari/days
3 Des. 2012/
25 Jan. 2013/
Dec. 3, 2012
Jan. 25, 2013
Jumlah
Pada tanggal 31 Desember 2011 tidak terdapat saldo efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali.
As of December 31, 2011 there was no outstanding balance of securities purchased under resale agreements.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali tidak mengalami kerugian penurunan nilai.
As of December 31, 2013 and 2012, securities purchased under resale agreements are not impaired.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang perlu diakui pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Management believes that there was no allowance for impairment losses on securities purchased under resale agreements to be recognised as of December 31, 2013 and 2012. 50
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. EFEK-EFEK
9.
MARKETABLE SECURITIES
Tidak terdapat efek-efek dari pihak berelasi.
There was no marketable securities from related party.
a.
a.
Berdasarkan tujuan dan jenis 2013
Tersedia untuk dijual Sertifikat Bank Indonesia: Nilai nominal Diskonto yang belum diamortisasi Nilai bersih Rugi yang belum direalisasi - bersih Jumlah b.
239.000.000.000 (6.444.927.793) 232.555.072.207 (54.251.007) 232.500.821.200
232.500.821.200
(6.111.508.128) 239.888.491.872 (226.787.072) 239.661.704.800
2012
(9.212.022.679) 330.787.977.321 (100.982.321) 330.686.995.000
330.686.995.000
2011
2012
79.902.304.000
994.381.300
-
-
59.501.238.000
132.720.547.200
238.667.323.500
271.185.757.000
232.500.821.200
239.661.704.800
330.686.995.000
d.
2012
< 1 month 1 month - 3 months 3 months - 1 year Total
The movement of unrealised loss The movement of unrealised loss from the change in fair value of available for sale marketable securities during periods 2013, 2012 and 2011 was as follows: 2011
(226.787.072)
(100.982.321)
-
172.536.065
(125.804.751)
(100.982.321)
(54.251.007)
(226.787.072)
(100.982.321)
13.562.752
56.696.768
25.245.580
(40.688.255)
(170.090.304)
(75.736.741)
51
3 months - 1 year
By remaining period to maturity
19.877.970.000
2013
Unrealised loss - net Total
2011
239.661.704.800
Perubahan rugi yang belum direalisasi Perubahan rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual selama periode 2013, 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Saldo awal Penambahan laba (rugi) yang belum direalisasi selama periode berjalan Jumlah sebelum pajak tangguhan Pajak tangguhan Saldo akhir - bersih
340.000.000.000
Available-for-sale Certificates of Bank Indonesia: Par value Unamortised discount Net value
By maturity
c.
2013
d.
246.000.000.000
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
< 1 bulan 1 bulan - 3 bulan 3 bulan - 1 tahun Jumlah
2011
b. 2013
c.
2012
Berdasarkan jangka waktu
3 bulan - 1 tahun
By purpose and type
Beginning balance Addition of unrealised gain (loss)
Total before deferred tax Deferred tax Ending balance - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. EFEK-EFEK (lanjutan) e.
9.
Tingkat bunga rata-rata per tahun
e.
Sertifikat Bank Indonesia f.
Average annual interest rates
2013
2012
2011
4,77%
4,86%
6,28%
Berdasarkan kolektibilitas Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, efek-efek tidak mengalami penurunan nilai. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai efekefek yang perlu diakui.
10. KREDIT YANG DIBERIKAN a.
MARKETABLE SECURITIES (continued)
f.
Certificates of Bank Indonesia
By collectibility As of December 31, 2013, 2012 and 2011, marketable securities are not impaired. Management believes that there was no allowance for impairment losses on marketable securities to be recognised.
10. LOANS
Berdasarkan jenis dan kolektibilitas
a.
By type and collectibility
2013
Pihak berelasi Konsumsi
Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Tidak mengalami
Mengalami
penurunan nilai/
penurunan nilai/
Not impaired
Impaired
Jumlah/ Total
2.767.892.122
-
2.767.892.122
2.767.892.122
-
2.767.892.122
2.024.851.476.923
36.979.450.931
2.061.830.927.854
32.341.179.631
-
32.341.179.631
12.189.202.007
3.382.590.106
15.571.792.113
2.069.381.858.561
40.362.041.037
2.109.743.899.598
2.072.149.750.683
40.362.041.037
2.112.511.791.720
(6.722.292.508)
(35.859.280.156)
(42.581.572.664)
2.065.427.458.175
4.502.760.881
52
2.069.930.219.056
Related parties Consumer
Third parties Working capital Investment Consumer Total Allowance for impairment losses Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN a.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. LOANS
Berdasarkan jenis dan kolektibilitas (lanjutan)
a.
By type and collectibility (continued)
2012
Pihak berelasi Konsumsi
Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi Jumlah P i ih kkerugian i Penyisihan penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Tidak mengalami
Mengalami
penurunan nilai/
penurunan nilai/
Not impaired
Impaired
Jumlah/ Total
4.734.680.998
-
4.734.680.998
4.734.680.998
-
4.734.680.998
2.008.249.989.124
27.182.311.779
2.035.432.300.903
15.103.732.006
7.823.155.320
22.926.887.326
12.294.509.651
3.746.689.570
16.041.199.221
2.035.648.230.781
38.752.156.669
2.074.400.387.450
2.040.382.911.779
38.752.156.669
2.079.135.068.448
(16.286.373.508)
(31.866.681.769)
(48.153.055.277)
2.024.096.538.271
6.885.474.900
Tidak mengalami
Mengalami
penurunan nilai/
penurunan nilai/
Not impaired
Impaired
2.030.982.013.171
Related parties Consumer
Third parties Working capital Investment Consumer Total All f Allowance for impairment losses Total loans - net
2011
Pihak berelasi Konsumsi
Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Jumlah/ Total
4.238.961.946
-
4.238.961.946
4.238.961.946
-
4.238.961.946
1.859.012.485.082
18.175.716.416
1.877.188.201.498
24.196.850.986
13.530.667
24.210.381.653
9.669.123.345
4.145.668.605
13.814.791.950
1.892.878.459.413
22.334.915.688
1.915.213.375.101
1.897.117.421.359
22.334.915.688
1.919.452.337.047
(21.428.229.659)
(21.861.756.333)
(43.289.985.992)
1.875.689.191.700
473.159.355
53
1.876.162.351.055
Related parties Consumer
Third parties Working capital Investment Consumer Total Allowance for impairment losses Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
10. LOANS (continued)
a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia
a. By type and collectibility (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation 2013
Lancar/ Current
Pihak berelasi Konsumsi
Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Substandard
Doubtful
Loss
Total
2.767.892.122
-
-
-
-
2.767.892.122
2.767.892.122
-
-
-
-
2.767.892.122
1.991.944.475.421
32.907.001.502
952.039.433
2.262.158.063
33.765.253.435
2.061.830.927.854
32.341.179.631
-
-
-
-
32.341.179.631
12.000.675.789
188.526.218
3.189.000
6.362.130
3.373.038.976
15.571.792.113
2.036.286.330.841
33.095.527.720
955.228.433
2.268.520.193
37.138.292.411
2.109.743.899.598
2.039.054.222.963
33.095.527.720
955.228.433
2.268.520.193
37.138.292.411
2.112.511.791.720
(3.132.517.996)
(273.400.760)
(3.589.774.512) 2.035.464.448.451
29.963.009.724
681.827.673
54
(436.327.515) 1.832.192.678
(35.149.551.881) 1.988.740.530
(42.581.572.664) 2.069.930.219.056
Related parties Consumer
Third parties Working capital Investment Consumer Total Allowance for impairment losses Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
10. LOANS (continued)
a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia (lanjutan)
a. By type and collectibility (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued)
2012
Lancar/ Current
Pihak berelasi Konsumsi
Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Substandard
Doubtful
Loss
Total
4.734.680.998
-
-
-
-
4.734.680.998
4.734.680.998
-
-
-
-
4.734.680.998
1.956.409.012.421
57.171.255.592
-
2.205.146.130
19.646.886.760
2.035.432.300.903
15.103.732.006
-
-
7.823.155.320
22.926.887.326
11.901.603.879
392.905.772
-
3.745.814
3.742.943.756
16.041.199.221
1.983.414.348.306
57.564.161.364
-
2.208.891.944
31.212.985.836
2.074.400.387.450
1.988.149.029.304
57.564.161.364
-
2.208.891.944
31.212.985.836
2.079.135.068.448
(9.238.537.924)
-
(1.138.998.137)
(28.977.986.619)
-
1.069.893.807
2.234.999.217
(8.797.532.597) 1.979.351.496.707
-
48.325.623.440
55
(48.153.055.277) 2.030.982.013.171
Related parties Consumer
Third parties Working capital Investment Consumer Total Allowance for impairment losses Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
10. LOANS (continued)
a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia (lanjutan)
a. By type and collectibility (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued)
2011
Lancar/ Current
Pihak berelasi Konsumsi
Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Substandard
Doubtful
Loss
Total
4.238.961.946
-
-
-
-
4.238.961.946
4.238.961.946
-
-
-
-
4.238.961.946
1.806.403.738.904
52.608.746.178
-
145.942.139
18.029.774.277
1.877.188.201.498
15.640.561.050
8.556.289.936
-
-
13.530.667
24.210.381.653
9.244.371.720
424.751.625
27.639.385
125.744.802
3.992.284.418
13.814.791.950
1.831.288.671.674
61.589.787.739
27.639.385
271.686.941
22.035.589.362
1.915.213.375.101
1.835.527.633.620
61.589.787.739
27.639.385
271.686.941
22.035.589.362
1.919.452.337.047
(122.647.010)
(21.738.207.825)
(18.355.274.110) 1.817.172.359.510
(3.072.955.549) 58.516.832.190
(901.498) 26.737.887
56
149.039.931
297.381.537
(43.289.985.992) 1.876.162.351.055
Related parties Consumer
Third parties Working capital Investment Consumer Total Allowance for impairment losses Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
10. LOANS (continued)
Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas
b.
By economic sector and collectibility
2013
Perantara keuangan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Rumah tangga Pertambangan dan penggalian Perdagangan besar dan eceran Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan P di k d id Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa pendidikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Tidak mengalami
Mengalami
penurunan nilai/
penurunan nilai/
Not impaired
Impaired
2.023.449.046.330
36.568.775.372
Jumlah/ Total
2.060.017.821.702
Financial intermediary
27.009.049.075
-
27.009.049.075
14.469.379.302
3.644.447.559
18.113.826.861
Health and social services Households
3.942.581.427
-
3.942.581.427
Mining and excavation
1.594.727.623
-
1.594.727.623
805.970.593
-
805.970.593
794.421.711
-
794.421.711
84.574.622
117.151.029
201.725.651
-
31.667.077
31.667.077
2.072.149.750.683
40.362.041.037
2.112.511.791.720
(6.722.292.508)
(35.859.280.156)
(42.581.572.664)
Wholesale and retail Real estate, leasing services and servicing companies A d ti and d Accomodation food and beverages Services in social, art culture, recreation and other individual services Educational services Total Allowance for impairment losses
2.065.427.458.175 TRUE
4.502.760.881 TRUE
57
2.069.930.219.056
Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
10. LOANS (continued)
Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan)
b.
By economic sector and collectibility (continued)
2012
Perantara keuangan Rumah tangga Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Pertambangan dan penggalian Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Konstruksi Jasa pendidikan Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Kegiatan yang belum jelas batasannya Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Perantara keuangan Rumah tangga Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Pertambangan dan penggalian Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Konstruksi Transportasi, pergudangan dan komunikasi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Dipindahkan
Tidak mengalami
Mengalami
penurunan nilai/
penurunan nilai/
Not impaired
Impaired
2.004.987.400.514
26.715.200.099
2.031.702.600.613
16.008.178.557
3.951.404.134
19.959.582.691
Financial intermediary Households
13.928.185.166
-
13.928.185.166
Health and social services
-
7.816.506.243
7.816.506.243
2.487.607.203
217.151.029
2.704.758.232
1.193.538.796
-
1.193.538.796
987.027.749
51.895.164
1.038.922.913
Mining and excavation Services in social, art culture, recreation and other individual services Construction Educational services
650.462.817
-
650.462.817
40.802.094
-
40.802.094
Jumlah/ Total
99.708.883
-
99.708.883
2.040.382.911.779
38.752.156.669
2.079.135.068.448
(16.286.373.508)
(31.866.681.769)
(48.153.055.277)
2.024.096.538.271
6.885.474.900
2.030.982.013.171
-
-
-
2011
Wholesale and retail Accomodation and food and beverages Other activities Total Allowance for impairment losses Total loans - net
Tidak mengalami
Mengalami
penurunan nilai/
penurunan nilai/
Not impaired
Impaired
1.846.876.589.986
15.756.566.113
1.862.633.156.099
13.938.848.129
4.358.043.067
18.296.891.196
Financial intermediary Households
18.167.051.770
-
18.167.051.770
Health and social services
7.728.637.124
-
7.728.637.124
Mining and excavation Services in social, art culture, recreation and other individual services Construction Transportation, warehousing and communications Accomodation and food and beverages Brought forward
Jumlah/ Total
6.226.881.163
857.547.646
7.084.428.809
-
1.213.580.199
1.213.580.199
827.652.812
-
827.652.812
494.045.160
-
494.045.160
1.894.259.706.144
22.185.737.025
1.916.445.443.169
58
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
10. LOANS (continued)
Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan)
b.
By economic sector and collectibility (continued)
2011
Pindahan Perdagangan besar dan eceran Jasa pendidikan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Kegiatan yang belum jelas batasannya Jumlah Penyisihan kerugian il i penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Tidak mengalami
Mengalami
penurunan nilai/
penurunan nilai/
Not impaired
Impaired
1.894.259.706.144
22.185.737.025
1.916.445.443.169
Carried forward Wholesale and retail Educational services Real estate, leasing services and servicing companies
Jumlah/ Total
357.066.485
97.283.499
454.349.984
254.946.001
51.895.164
306.841.165
734.014
-
734.014
2.244.968.715
-
2.244.968.715
1.897.117.421.359
22.334.915.688
1.919.452.337.047
(21 428 229 659) (21.428.229.659)
(21 861 756 333) (21.861.756.333)
(43 289 985 992) (43.289.985.992)
1.875.689.191.700
473.159.355
59
1.876.162.351.055
Other activities Total Allowance for i i t losses l impairment Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
10. LOANS (continued)
b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia
b. By economic sector and collectibility (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation 2013
Dalam perhatian
Lancar/
khusus/
Current
Perantara keuangan Rumah R h ttangga Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Pertambangan dan penggalian Perdagangan besar dan eceran Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Jasa kemasyarakatan, sosial budaya hiburan dan perorangan lainnya Jasa pendidikan Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Special mention
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Substandard
Doubtful
Loss
Total
1.990.542.044.828
32.907.001.502
952.039.433
2.262.158.064
33.354.577.876
2.060.017.821.703
14.280.853.084 14 280 853 084
188.526.218 188 526 218
3.189.000 3 189 000
6.362.130 6 362 130
3.634.896.429 3 634 896 429
18.113.826.861 18 113 826 861
27.009.049.075
-
-
-
-
27.009.049.075
3.942.581.427
-
-
-
-
3.942.581.427
1.594.727.623
-
-
-
-
1.594.727.623
805.970.593
-
-
-
-
805.970.593
794.421.711
-
-
-
-
794.421.711
84.574.622
-
-
-
117.151.029
201.725.651
-
-
-
-
31.667.077
31.667.077
2.039.054.222.963
33.095.527.720
955.228.433
2.268.520.194
37.138.292.411
2.112.511.791.721
(3.589.774.512)
(3.132.517.996)
-273.400.760
(436.327.515)
(35.149.551.881)
(42.581.572.664)
2.035.464.448.451
29.963.009.724
681.827.673
60
1.832.192.679
1.988.740.530
2.069.930.219.057
Financial intermediary Households H h ld Health and social services Mining and excavation Wholesale and retail Real estate, leasing services and servicing companies Accomodation and food and beverages Services in social, art culture recreation and other individual services Educational services Total Allowance for impairment losses Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
10. LOANS (continued)
b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia (lanjutan) Lancar/ Current
Perantara keuangan Rumah tangga Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Pertambangan dan penggalian Jasa kemasyarakatan, sosial budaya hiburan dan perorangan lainnya Konstruksi Jasa pendidikan Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Kegiatan yang belum jelas batasannya Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Dalam perhatian khusus/ Special mention
b. By economic sector and collectibility (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued)
2012
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Substandard
Doubtful
Loss
Total
1.954.615.455.710 1 954 615 455 710 15.615.272.785
57.171.255.592 57 171 255 592 392.905.772
-
2.205.146.130 2 205 146 130 3.745.814
17.710.743.181 17 710 743 181 3.947.658.320
2.031.702.600.613 2 031 702 600 613 19.959.582.691
Financial intermediary Households
13.928.185.166 -
-
-
-
7.816.506.243
13.928.185.166 7.816.506.243
2.487.607.203 987.027.749
-
-
-
217.151.029 1.193.538.796 51.895.164
2.704.758.232 1.193.538.796 1.038.922.913
Health and social services Mining and excavation Services in social, art culture recreation and other individual services Construction Educational services
374.969.714
-
-
-
275.493.103
650.462.817
Wholesale and retail
40.802.094
-
-
-
-
40.802.094
Accomodation and food and beverages
99.708.883 1.988.149.029.304
57.564.161.364
-
2.208.891.944
31.212.985.836
99.708.883 2.079.135.068.448
(8.797.532.597)
(9.238.537.924)
-
(1.138.998.137)
(28.977.986.619)
(48.153.055.277)
-
1.069.893.807
2.234.999.217
1.979.351.496.707
48.325.623.440
61
2.030.982.013.171
Other activities Total Allowance for impairment losses Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
10. LOANS (continued)
b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia (lanjutan)
b. By economic sector and collectibility (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued)
2011 Dalam perhatian
Lancar/
khusus/
Current
Perantara keuangan Rumah tangga Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Pertambangan dan penggalian Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Konstruksi Transportasi, pergudangan dan komunikasi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Perdagangan besar dan eceran Jasa pendidikan Dipindahkan
Special mention
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Substandard
Doubtful
Loss
Total
1.794.542.697.979 13.514.096.504
52.333.892.007 424.751.625
27.639.385
145.942.139 125.744.802
15.610.623.974 4.204.658.880
1.862.633.156.099 18.296.891.196
Financial intermediary Households
18.167.051.770
-
-
-
-
18.167.051.770
Health and social services
-
7.728.637.124
-
-
-
7.728.637.124
5.952.026.992 -
274.854.171 -
-
-
857.547.646 1.213.580.199
7.084.428.809 1.213.580.199
-
827.652.812
-
-
-
827.652.812
Mining and excavation Services in social, art culture, recreation and other individual services Construction Transportation, warehousing and communications
494.045.160
-
-
-
-
494.045.160
Accomodation and food and beverages
357.066.485 254.946.001
-
-
-
97.283.499 51.895.164
454.349.984 306.841.165
1.833.281.930.891
61.589.787.739
27.639.385
271.686.941
22.035.589.362
1.917.206.634.318
62
Wholesale and retail Educational services Brought forward
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
10. LOANS (continued)
b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan) Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia (lanjutan) Lancar/ Current
Pindahan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Kegiatan yang belum jelas batasannya Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
Dalam perhatian khusus/ Special mention
b. By economic sector and collectibility (continued) Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia regulation (continued)
2011 Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Substandard
Doubtful
Loss
Total
1.833.281.930.891
61.589.787.739
27.639.385
271.686.941
22.035.589.362
1.917.206.634.318
734.014
-
-
-
-
734.014
2.244.968.715 1.835.527.633.620
61.589.787.739
27.639.385
271.686.941
22.035.589.362
2.244.968.715 1.919.452.337.047
(18.355.274.110)
(3.072.955.549)
(901.498)
(122.647.010)
(21.738.207.825)
1.817.172.359.510
58.516.832.190
26.737.887
63
149.039.931
297.381.537
(43.289.985.992) 1.876.162.351.055
Carried forward Real estate, leasing services and servicing companies Other activities Total Allowance for impairment losses Total loans - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c.
10. LOANS (continued)
Berdasarkan jangka waktu
c. 2013
< 1 tahun 1 tahun - 2 tahun 2 tahun - 5 tahun > 5 tahun Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih d.
34.242.218.452
33.969.243.575
26.919.417.164
101.139.775.622
106.779.368.817
1.939.373.689.149
1.897.791.008.684
1.748.222.551.435
37.190.776.900
46.235.040.567
37.530.999.631
2.112.511.791.720
2.079.135.068.448
1.919.452.337.047
(42.581.572.664)
(48.153.055.277)
(43.289.985.992)
2.069.930.219.056
Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
d. 2012
149.299.016.553
393.130.157.266
417.035.537.308
1.453.318.995.578
1.467.295.893.340
1.323.422.761.865
21.909.986.968
30.962.432.295
29.695.021.321
2.112.511.791.720
2.079.135.068.448
1.919.452.337.047
(42.581.572.664)
(48.153.055.277)
(43.289.985.992)
2.030.982.013.171
1.876.162.351.055
TRUE
TRUE
e.
Total loans - net
2012
2011
17,79%
17,95%
17,93%
f.
< 1 year 1 year - 2 years 2 years - 5 years > 5 years Allowance for impairment losses Total loans - net
Average annual interest rates
2013
Ikhtisar kredit bermasalah
Allowance for impairment losses
2011
187.746.585.547
2.069.930.219.056
< 1 year 1 year - 2 years 2 years - 5 years > 5 years
By remaining period to maturity
452.141.710.322
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Kredit yang diberikan
1.876.162.351.055
185.141.098.852
TRUE
f.
2.030.982.013.171
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
< 1 tahun 1 tahun - 2 tahun 2 tahun - 5 tahun > 5 tahun
2011
101.705.107.219
2013
e.
2012
By maturity
Loans
Non-performing loans
Rasio kredit bermasalah - kotor terhadap jumlah kredit adalah 1,91%, 1,61% dan 1,16% masing-masing untuk 31 Desember 2013, 2012 dan 2011.
Non-performing loan ratio - gross to loan was 1.91%, 1.61% and 1.16% as of December 31, 2013, 2012 and 2011, respectively.
Rasio kredit bermasalah - bersih terhadap jumlah kredit adalah 0,21%, 0,16% and 0,02% masing-masing untuk 31 Desember 2013, 2012 dan 2011.
Non-performing loan ratio - net to loan was 0.21%, 0.16%, and 0.02%, as of December 31, 2013, 2012 and 2011, respectively.
64
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) g.
10. LOANS (continued)
Kredit yang direstrukturisasi
g. 2013
Kredit yang direstrukturisasi Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
h.
Restructured loans
2012
2011
76.590.149.355
73.653.766.513
65.780.900.957
(25.829.724.950)
(19.104.263.071)
(12.663.792.527)
50.760.424.405
54.549.503.442
53.117.108.430
Restructured loans Allowance for impairment losses Total - net
Restrukturisasi kredit dilakukan dengan cara perpanjangan masa pelunasan kredit, penurunan bunga yang jatuh tempo, perubahan persentase tingkat bunga dan kapitalisasi bunga menjadi pokok kredit.
The terms of restructured loans consist of extension of payment maturity dates, reduced overdue interest, modification of interest rate and capitalised interest into the new outstanding principal loan balance.
Tidak ada kredit yang direstrukturisasi yang termasuk dalam kredit yang diberikan kepada pihak berelasi.
There are no restructured loans to related parties.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 2013
Saldo awal Penyisihan (pemulihan) selama tahun berjalan (Catatan 29) Penghapusbukuan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Saldo akhir
48.153.055.277
h.
Movements in the allowance for impairment losses The movements in allowance for impairment losses of loans are as follows:
2012
2011
43.289.985.992
43.003.601.953
(1.445.426.783)
9.085.725.406
2.206.944.470
(4.140.555.830)
(4.222.656.121)
(1.920.560.431)
14.500.000
-
-
42.581.572.664
48.153.055.277
43.289.985.992
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai yang dibentuk telah memadai.
Beginning balance Allowance (reversal) during the year (Note 29) Write-off Recoveries from written-off loans Ending balance
kerugian
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate.
Jumlah minimum penyisihan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan yang wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia adalah sebesar Rp60.461.155.392 pada tanggal 31 Desember 2013 (2012: Rp55.034.409.950; 2011: Rp43.289.985.992). Sedangkan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan yang telah dibentuk adalah sebesar Rp42.581.572.664 pada tanggal 31 Desember 2013 (2012: Rp48.153.055.277; 2011: Rp43.289.985.992) sehingga rasio pemenuhan penyisihan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar 70,43% (2012: 87,50%; 2011: 100%).
Minimum allowance for impairment losses for loans which required by Bank Indonesia are amounting to Rp60,461,155,392 as of December 31, 2013 (2012: Rp55,034,409,950; 2011: Rp43,289,985,992). While total allowance for impairment losses for loans which has been provided is amounting to Rp42,581,572,664 as of December 31, 2013 (2012:Rp48,153,055,277; 2011: Rp43,289,985,992) resulted in adequacy ratio for allowance for impairment losses of loans which is required by Bank Indonesia as of December 31, 2013 amounted to 70.43% (2012: 87.50%; 2011: 100%).
65
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) i.
10. LOANS (continued)
2013
Kredit yang dihapus buku - prospek 11.898.791.464 Saldo awal 4.140.555.830 Penghapusbukuan Penerimaan kembali kredit (437.087.612) yang telah dihapusbukukan 15.602.259.682 Saldo akhir Kredit dihapus buku - non prospek 3.564.900.591 Saldo awal Penerimaan kembali kredit (680.853.371) yang telah dihapusbukukan 2 884 047 220 2.884.047.220 S ld akhir khi Saldo j.
i.
Kredit yang dihapus buku Ikhtisar mutasi kredit yang dihapus buku untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Loans written-off A summary of loans written-off for the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 are as follows:
2012
2011
7.824.193.943
6.172.641.535
4.222.656.121
1.920.560.431
(148.058.600)
(269.008.023)
11.898.791.464
7.824.193.943
3.583.658.475
3.661.489.058
(18.757.884) 3 564 900 591 3.564.900.591
j.
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan 1) Kredit yang diberikan dijamin dengan tabungan, deposito, agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan.
(77.830.583) 3 583 658 475 3.583.658.475
Loans written-off - prospect Beginning balance Write-off Recoveries from written-off loans Ending balance Loans written-off - non prospect Beginning balance Recoveries from written-off loans E di balance b l Ending
Other significant information relating to loans 1) Loans are secure by savings deposits, time deposits, collateral bound by hypothecation or a power of attorney to sell and other collateral commonly accepted by banks.
2) Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit karyawan dan kredit perorangan lainnya. Kredit karyawan adalah kredit yang diberikan kepada karyawan untuk membeli kendaraan, rumah atau keperluan lainnya dengan tingkat bunga sebesar 5% - 6,5% dan jangka waktu antara 1 sampai 15 tahun. Pinjaman dan bunganya dilunasi melalui pemotongan gaji.
2) Consumer loans consistes of housing, loans to employees and other personal loans. Loans to employees are loans for purchasing vehicles, houses or other items with an interest rate 5% - 6.5% and a maturity term of 1 to 15 years. The loans and interest payments are collected through monthly payroll deduction.
3) Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, Bank memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
3) As of December 31, 2013, 2012 and 2011, the Bank complied with Legal Lending Limit (LLL) requirements of Bank Indonesia.
4) Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, kredit yang diberikan kepada personel manajemen kunci (pihak berelasi) sebesar Rp2.551.176.927, Rp4.266.009.898 dan Rp4.181.946.379, masing-masing kurang dari Rp1.000.000.000.
4) As of December 31, 2013, 2012 and 2011, loans to key management personnel (related parties) amounted Rp2,551,176,927, Rp4,266,009,898 and Rp4,181,946,379, less than Rp1,000,000,000 each.
5) Rasio Kredit Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 adalah 21,16%, 24,24% dan 24,35%.
5) The ratio of Micro Small Business (UMK) Credit to total loans as of December 31, 2013, 2012 and 2011 are 21.16%, 24.24% and 24.35%.
66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. PENDAPATAN YANG MASIH AKAN DITERIMA
11. ACCRUED INCOME
Pendapatan yang masih akan diterima merupakan bunga atas kredit yang diberikan dan penempatan pada bank lain sebesar Rp17.016.532.805 pada tanggal 31 Desember 2013 (2012: Rp18.281.295.502; 2011: Rp17.731.318.717).
Accrued income represents interest on loans and placement with other banks amounted to Rp17,016,532,805 as of December 31, 2013 (2012: Rp18,281,295,502; 2011: Rp17,731,318,717).
67
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP
12. FIXED ASSETS 2013
Biaya perolehan Tanah Bangunan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Bangunan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor Nilai buku
1 Januari/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
31 Desember/
January 1
Addition
Disposal
Reclassification
December 31
2.634.400.000
-
-
-
2.634.400.000
1.951.974.500
-
-
-
1.951.974.500
9.773.904.280
1.886.593.796
259.463.068
125.867.677
11.526.902.685
3.474.397.833
451.448.500
322.506.432
-
3.603.339.901
1.659.853.000
44.305.000
343.700.000
-
1.360.458.000
1.861.525.787
639.778.905
129.830.995
-
2.371.473.697
21.356.055.400
3.022.126.201
1.055.500.495
125.867.677
23.448.548.783
125.867.677
-
-
(125.867.677)
-
21.481.923.077
3.022.126.201
1.055.500.495
-
23.448.548.783
8.133.227
97.598.724
-
-
105.731.951
6.656.652.337
1.258.753.095
259.311.517
-
7.656.093.915
2.068.290.539
499.058.424
309.280.099
-
2.258.068.864
1.563.954.664
81.512.611
343.700.000
-
1.301.767.275
1.075.178.907
344.355.860
127.868.328
-
1.291.666.439
11.372.209.674 11 372 209 674
2.281.278.714 2 281 278 714
1.040.159.944 1 040 159 944
-
10.109.713.403
Cost Land Buildings Computer and installation Office equipment Vehichles Office machinery Construction in progress
Accumulated depreciation Buildings Computer and installation Office equipment Vehichles Office machinery
12.613.328.444 12 613 328 444 10.835.220.339
Book value
2012
Biaya perolehan Tanah Bangunan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Bangunan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor Nilai buku
1 Januari/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
31 Desember/
January 1
Addition
Disposal
Reclassification
December 31
-
-
-
2.634.400.000
2.634.400.000 1.951.974.500
-
-
-
1.951.974.500
9.082.099.397
1.704.869.694
1.138.932.488
125.867.677
9.773.904.280
3.057.466.825
495.924.061
78.993.053
-
3.474.397.833
2.450.803.000
-
790.950.000
-
1.659.853.000
1.466.948.054
451.693.588
57.115.855
-
1.861.525.787
16.057.317.276
2.652.487.343
2.065.991.396
4.712.242.177
21.356.055.400
3.938.735.354
899.374.500
-
(4.712.242.177)
125.867.677
19.996.052.630
3.551.861.843
2.065.991.396
-
21.481.923.077
-
8.133.227
-
-
8.133.227 6.656.652.337
6.593.163.432
1.189.190.684
1.125.701.779
-
1.679.288.101
463.477.008
74.474.570
-
2.068.290.539
2.073.825.137
281.079.527
790.950.000
-
1.563.954.664
904.504.950
226.346.395
55.672.438
-
1.075.178.907
11.250.781.620
2.168.226.841
2.046.798.787
-
11.372.209.674
8.745.271.010
10.109.713.403
68
Cost Land Buildings Computer and installation Office equipment Vehichles Office machinery Construction in progress
Accumulated depreciation Buildings Computer and installation Office equipment Vehichles Office machinery Book value
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued) 2011
Biaya perolehan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor Nilai buku
1 Januari/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
31 Desember/
January 1
Addition
Disposal
Reclassification
December 31
8.193.393.068
1.164.913.276
276.206.947
-
9.082.099.397
2.283.413.176
638.217.050
76.445.401
212.282.000
3.057.466.825
2.613.973.000
14.000.000
177.170.000
-
2.450.803.000
1.304.989.304
269.490.000
107.531.250
-
1.466.948.054
14.395.768.548
2.086.620.326
637.353.598
212.282.000
16.057.317.276
179.782.000
3.971.235.354
-
(212.282.000)
3.938.735.354
14.575.550.548
6.057.855.680
637.353.598
-
19.996.052.630
5.760.211.049
1.060.009.016
275.546.939
48.490.306 -
1.330.277.336
423.858.671
74.847.906
1.880.212.860
370.782.277
177.170.000
-
848.638.683
211.066.156
106.709.583
(48.490.306)
9.819.339.928
2.065.716.120
634.274.428
-
4.756.210.620
Construction in progress
Accumulated depreciation Computer and installation 1.679.288.101 Office equipment 2.073.825.137 Vehichles 904.504.950 Office machinery 6.593.163.432
11.250.781.620 8.745.271.010
69
Cost Computer and installation Office equipment Vehichles Office machinery
Book value
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued)
Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Persentase
The details of constructions in progress as of December 31, 2013, 2012 and 2011 are as follows:
Akumulasi
penyelesaian/
biaya/
Percentage
Accumulated
Estimasi penyelesaian/
of completion
cost
Estimated completion
31 Desember 2012 Komputer dan instalasi
December 31, 2012 99%
125.867.677
Pebruari 201 February 2013
31 Desember 2011
December 31, 2011
Tanah dan bangunan
54%
3.687.000.000
K t dan d instalasi i t l i Komputer
99%
251 735 354 251.735.354
2013
Desember 201 December 2012 S t b 2012 September
Land and buildings C t and d iinstallation t ll ti Computer
The details of the gain from sale of fixed assets are as follows:
Rincian dari laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Harga jual Nilai buku Laba penjualan aset tetap
Computer and installation
2012
2011
275.601.100
615.868.350
171.242.000
6.486.717
-
630.000
269.114.383
615.868.350
170.612.000
Proceeds Book value Gain from sale of fixed assets
Jumlah kerugian penghapusan aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp8.853.834, Rp19.192.609 dan Rp2.449.162.
As of December 31, 2013, 2012 and 2011, loss on fixed assets writeoff amounted to Rp8,853,834, Rp19,192,609 and Rp2,449,162, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank memiliki 1 bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB). Sertifikat tersebut mempunyai masa manfaat 30 tahun. Masa berlaku HGB berakhir tahun 2041. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.
As of December 31, 2013 and 2012, the Bank had 1 plots of land with Building Use Rights (HGB) titles. Those certificates have useful lives 30 years. The HGB expiration period up to 2041. Management believes that there will be no difficulty in obtaining the extension of the landrights as all the land were acquired legally and are supported by sufficient evidence of ownership.
Bank telah mengasuransikan aset tetap (kecuali tanah) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan asuransi pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp13.044.059.485 (2012: Rp13.379.925.226; 2011: Rp13.403.585.201) pada PT Asuransi Tripakarta dan PT Asuransi Jasindo. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The Bank has insured its fixed assets (except lands) to cover possible losses due to fire and other risks as of December 31, 2013, for a total insurance coverage of Rp13,044,059,485 (2012: Rp13,379,925,226; 2011: Rp13,403,585,201) with PT Asuransi Tripakarta and PT Asuransi Jasindo. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover losses arising from such risks.
70
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013, estimasi nilai wajar aset tetap (tanah dan bangunan) adalah sebesar Rp5.630.000.000.
As at December 31, 2013, the estimated fair value of fixed assets (land and building) is Rp5,630,000,000.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap sebagaimana dimaksud dalam PSAK 48 (revisi 2009) selama tahun berjalan, karena manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap tidak melebihi estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali.
Management believes that there is no impairment in the value of fixed assets owned by the Bank during the year in accordance with PSAK 48 (revised 2009), because management believes that the carrying amounts of fixed assets do not exceed the estimated recoverable amount.
Bank memiliki aset tetap yang pada tanggal 31 Desember 2013 sudah disusutkan penuh namun masih digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Bank sebesar Rp10.391.889.631.
The Bank possessed fixed assets which has been fully depreciated as at December 31, 2013 but are fully used to support the Bank operation activities amounted Rp10,391,889,631.
Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011.
There are no fixed assets pledged by the Bank as of December 31, 2013, 2012 and 2011.
71
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TAKBERWUJUD
13. INTANGIBLE ASSETS
1 Januari/ January 1
Biaya perolehan Perangkat lunak Akumulasi amortisasi Perangkat lunak Nilai buku
Penambahan/ Addition
2013 Pengurangan/ Disposal
Reklasifikasi/ Reclassification
31 Desember/ December 31
4.771.452.325 4.771.452.325
483.156.763 483.156.763
162.909.197 162.909.197
-
5.091.699.891 5.091.699.891
2.872.891.611 1.898.560.714
604.752.875
162.909.197
-
3.314.735.289 1.776.964.602
Cost Software Accumulated amortisation Software Book value
2012
Biaya perolehan Perangkat lunak Perangkat lunak dalam penyelesaian
Akumulasi amortisasi Perangkat lunak Nilai buku
1 Januari/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
31 Desember/
January 1
Addition
Disposal
Reclassification
December 31
3.587.616.228
648.423.542
102.348.745
637.761.300
4.771.452.325
Cost Software Software in progress
472.761.300
165.000.000
-
(637.761.300)
-
4.060.377.528
813.423.542
102.348.745
-
4.771.452.325
2.533.836.515
438.936.661
99.881.565
-
2.872.891.611
1.526.541.013
1.898.560.714
Accumulated amortisation Software Book value
2011
Biaya perolehan Perangkat lunak Perangkat lunak dalam penyelesaian Akumulasi amortisasi Perangkat lunak Nilai buku
1 Januari/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
31 Desember/
January 1
Addition
Disposal
Reclassification
December 31
3.167.328.387
315.287.841
-
105.000.000
3.587.616.228
Cost Software Software in progress
394.750.000
183.011.300
-
(105.000.000)
472.761.300
3.562.078.387
498.299.141
-
-
4.060.377.528
2.188.596.257
345.240.258
-
-
2.533.836.515
1.373.482.130
1.526.541.013
Accumulated amortisation Software Book value
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset
Management believes that there is no indication of permanent
takberwujud yang dimiliki oleh Bank.
impairment in the value of intangible assets of the Bank.
Rincian perangkat lunak dalam penyelesaian pada tanggal-tanggal 31
The details of software in progress as of December 31, 2011 are as
Desember 2011 adalah sebagai berikut:
follows:
Persentase
Akumulasi
penyelesaian/
biaya/
Percentage
Accumulated
Estimasi penyelesaian/
of completion
cost
Estimated completion
31 Desember 2011 Perangkat lunak
December 31, 2011 97%
472.761.300
Nopember, 2012 / November, 2012
72
Software
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET LAIN-LAIN
Beban dibayar di muka dan uang muka Persediaan alat tulis kantor dan barang cetakan Lain-lain Jumlah
14. OTHER ASSETS 2013
2012
2011
28.929.402.671
25.776.560.901
20.710.546.938
158.225.675
130.649.375
167.754.680
531.666.759
579.089.000
673.779.513
29.619.295.105
26.486.299.276
21.552.081.131
Beban dibayar di muka termasuk sewa gedung kantor kepada Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia, pihak berelasi, sebesar Rp3.984.156.000 pada tanggal 31 Desember 2013 (2012: Rp144.453.936; 2011: Rp1.006.425.552) (Catatan 34).
15. LIABILITIES IMMEDIATELY PAYABLE 2013
2012 -
17.834.135
56.962.305
1.060.884.048
865.738.259
796.851.608
1.078.718.183
922.700.564
16. SIMPANAN NASABAH
16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS a. 2013
Pihak ketiga Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
Temporary deposits Others Total
Others mainly consist of "ATM Bersama" transaction and fund transfer.
Berdasarkan jenis
Pihak berelasi Giro Tabungan Deposito berjangka
2011
796.851.608
Lain-lain terutama meliputi antara lain transaksi "ATM Bersama" dan kiriman uang.
a.
Office supplies and printing Others Total
Prepaid expenses include office building rent to Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia, a related party, amounted to Rp3,984,156,000 as of December 31, 2013 (2012: Rp144,453,936; 2011: Rp1,006,425,552) (Note 34).
15. LIABILITAS SEGERA
Setoran sementara Lain-lain Jumlah
Prepaid expenses and advance payments
1.699.013.397
2012
1.027.911.602
By type 2011
1.502.733.160
2.499.011.381
2.531.925.699
1.750.901.088
88.534.492.639
61.091.204.015
6.453.670.222
92.732.517.417
64.651.041.316
9.707.304.470
16.355.499.884
21.083.683.207
15.883.868.001
187.056.227.978
178.737.216.594
140.738.198.671
2.151.683.040.263
2.236.372.946.169
1.988.785.292.005
2.355.094.768.125
2.436.193.845.970
2.145.407.358.677
2.447.827.285.542
2.500.844.887.286
2.155.114.663.147
73
Related parties Current accounts Savings deposits Time deposits Third parties Current accounts Savings deposits Time deposits Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) b.
16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu
b. 2012
2013
< 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan > 12 bulan Jumlah c.
2011
41.068.500.000
99.287.900.000
45.460.390.157
862.273.313.650
831.459.722.709
677.275.318.808
768.982.866.067
861.726.545.748
681.455.683.305
334.932.616.775
297.508.396.151
315.546.742.628
232.695.236.410
207.216.585.576
275.235.827.329
265.000.000
265.000.000
265.000.000
2.240.217.532.902
2.297.464.150.184
1.995.238.962.227
Rincian deposito berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo 2013
l <1b bulan 1 bulan - 3 bulan 3 bulan - 6 bulan 6 bulan - 12 bulan > 12 bulan Jumlah
c.
2011
1 051 983 115 711 1.051.983.115.711
1 120 780 214 822 1.120.780.214.822
917 934 883 198 917.934.883.198
695.188.199.065
850.317.953.884
583.301.409.379
321.417.819.443
186.275.494.736
297.714.153.969
171.363.398.683
140.090.486.742
196.023.515.681
265.000.000
-
265.000.000
2.240.217.532.902
2.297.464.150.184
1.995.238.962.227
Giro Tabungan Deposito berjangka e.
-
Tingkat bunga rata-rata per tahun
d.
2011
1,70%
1,67%
1,54%
3,98%
4,56%
5,10%
8,55%
7,91%
10,44%
e.
Current accounts Savings deposits Time deposits
Other significant information relating to deposits from customers
Simpanan yang diblokir dan dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan serta tujuan lainnya
Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
-
2012
2013
Amounts blocked and pledged as loan collateral and other purpose
2012
2011
30.000.000
-
-
75.121.927.714
72.132.854.258
54.340.098.041
10.344.200.000
11.390.000.000
4.963.735.793
85.496.127.714
83.522.854.258
59.303.833.834
74
th < 1 month 1 month - 3 months 3 months - 6 months 6 months - 12 months > 12 months Total
Average annual interest rates
2013
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan simpanan nasabah
< 1 month 1 month 3 months 6 months 12 months > 12 months Total
Details of time deposits by remaining period to maturity
2012
-
d.
Time deposits by term
Current accounts Savings deposits Time deposits Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. SIMPANAN DARI BANK LAIN
17. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Tidak terdapat simpanan dari pihak berelasi.
There were no deposits from related parties.
a.
a.
Berdasarkan jenis 2013
Pihak ketiga Call money Deposito berjangka Jumlah b.
123.000.000.000
By type
2012
2011
245.000.000.000
Third parties Call money Time deposits Total
60.000.000.000
105.000.000.000
22.438.846.358
53.398.544.045
228.000.000.000
267.438.846.358
113.398.544.045
Call money dan deposito berjangka berdasarkan jangka waktu Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, call money dan deposito berjangka memiliki jangka waktu kurang dari 1 bulan.
b.
c.
Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo Pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, call money dan deposito berjangka memiliki sisa jatuh tempo kurang dari 1 bulan.
c.
By remaining period to maturity As December 31, 2013, 2012 and 2011, call money and time deposits has a remaining maturity period less than one month.
d.
Tingkat bunga rata-rata per tahun
d.
Average annual interest rates
Call money Deposito berjangka e.
As December 31, 2013, 2012 and 2011, call money and time deposits has a term less than one month.
2013
2012
2011
4,69%
5,01%
5,60%
6,61%
8,03%
9,17%
e.
Informasi pokok lainnya sehubungan dengan simpanan dari bank lain Tidak terdapat simpanan dari bank lain yang diblokir dan dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggaltanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011.
18. PERPAJAKAN a.
Call money Time deposits
Other significant information relating to deposits from other banks There were no deposits from other banks that were blocked and pledged as loan collateral as of December 31, 2013, 2012 and 2011.
18. TAXATION
Utang pajak
a. 2013
Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 29 Pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) Jumlah
Call money and time deposits by term
2012
Taxes payable 2011
1.463.691.939
722.146.975
1.355.254.332
44.425.582
61.928.860
16.759.754
1.000.000.000
1.200.000.000
1.139.920.000
1.607.314.000
178.975.750
534.247.000
3.006.658.029
2.440.728.642
3.063.214.917
7.122.089.550
4.603.780.227
6.109.396.003
75
Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 25 Income tax article 29 Income tax article 4 (2) Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
18. TAXATION (continued)
Manfaat (beban) pajak penghasilan
b.
2013
Kini Tangguhan Jumlah c.
(16.907.314.000)
(16.933.075.750)
(14.382.061.000)
52.704.251
82.408.454
(825.256.191)
(16.854.609.749)
(16.850.667.296)
(15.207.317.191)
Perbedaan tetap Sewa Seragam karyawan Aktivitas karyawan Iklan dan promosi Penagihan dan kerjasama kredit Gaji dan tunjangan Pemulihan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Lain-lain Jumlah perbedaan tetap Penghasilan kena pajak
c.
2011
65.732.897.207
66.026.010.572
59.311.534.715
(379.613.435)
287.977.303
2.560.210.132
755.335.516
(399.722.622)
325.892.030
(164.905.077)
441.379.135
(83.464.834)
-
-
(6.103.662.092)
210.817.004
329.633.816
(3.301.024.764)
740.993.314
420.381.445
276.545.127
405.147.000
341.176.250
351.113.750
162.627.360
120.651.750
134.018.122
-
3.210.005
6.525.000
-
-
600.000.000
-
-
131.000.000
-
-
(96.703.391)
376.774.115
491.239.162
115.235.441
1.685.541.789
1.376.658.612
1.517.734.049
67.629.256.000
67.732.303.000
57.528.244.000
76
Current Deferred Total
Current tax The reconciliation between income before tax expense, as shown in the statements of comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 are as follows:
2012
2013
Perbedaan temporer Tantiem Kewajiban imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset takberwujud Pembentukan (pemulihan) penyisihan kerugian penurunan nilai - kredit Jumlah perbedaan temporer
2011
2012
Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
L b sebelum b l j k Laba pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
Income tax benefit (expenses)
I b f ttax per Income before statements of comprehensive income Temporary differences Tantiem Post-employment benefits obligation Depreciation of fixed assets and amortisation of intangible assets Addition (reversal) of allowance for impairment losses - loans Total temporary differences Permanent differences Rent Employees uniform Employees activities Advertising and promotion Collection and loans cooperation Salaries and benefits Reversal of estimated losses on commitment and contingencies Others Total permanent differences Taxable income
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
18. TAXATION (continued)
Pajak kini (lanjutan)
c. 2013
Current tax (continued)
2012
2011
Beban pajak penghasilan 25% X Rp67.629.256.000
Income tax expense (16.907.314.000)
-
-
25% X Rp67,629,256,000
-
25% X Rp67,732,303,000
25% X Rp67.732.303.000
-
(16.933.075.750)
25% X Rp57.528.244.000
-
-
(14.382.061.000)
25% X Rp57,528,244,000
(16.907.314.000)
(16.933.075.750)
(14.382.061.000)
Total
15.300.000.000
16.754.100.000
13.847.814.000
(1.607.314.000)
(178.975.750)
(534.247.000)
Jumlah Pajak dibayar di muka Pajak penghasilan pasal 25 Utang pajak penghasilan pasal 29
Prepaid tax Income tax article 25 Income tax payable article 29
Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah sesuai dengan d Surat S P b i h T h P j k yang tercantum pada Pemberitahuan Tahunan Pajak
The amounts of the estimated income tax payable for the years ended December 31, 2012 and 2011 conform with the d in i the h Annual A l Corporate C IIncome T R amount reported Tax Return
Penghasilan yang disampaikan Bank ke Kantor Pelayanan Pajak.
filed by the Bank with the Tax Authorities.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Bank’s profit before income tax is as follows:
2013
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Pajak dihitung pada tarif pajak Perbedaan tetap Sewa Seragam karyawan Aktivitas karyawan Iklan dan promosi Penagihan dan kerjasama kredit Gaji dan tunjangan Pemulihan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Lain-lain Jumlah Jumlah beban pajak penghasilan
2012
2011
65.732.897.207
66.026.010.572
59.311.534.715
Income before tax per statements of comprehensive income
(16.433.224.302)
(16.506.502.643)
(14.827.883.679)
Tax calculated
(185.248.328)
(105.095.361)
(69.136.282)
(101.286.750)
(85.294.062)
(87.778.437)
(40.656.840)
(30.162.938)
(33.504.531)
(802.501)
(1.631.250)
-
-
(150.000.000,00)
-
-
(32.750.000)
-
24.175.848
(94.193.529)
(122.809.790)
(28.808.860)
(421.385.447)
(344.164.653)
(379.433.512)
(16.854.609.749)
(16.850.667.296)
(15.207.317.191)
-
77
Permanent differences Rent Employees uniform Employees activities Advertising and promotion Collection and loans cooperation Salaries and benefits Reversal of estimated losses on commitment and contingencies Others Total permanent differences Total income tax expenses
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
18. TAXATION (continued)
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
d.
Deferred tax assets (liabilities)
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara
The tax effects of significant temporary differences between
pelaporan komersial dan perpajakan adalah sebagai berikut:
commercial reporting and tax purposes are as follows:
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset takberwujud Kewajiban imbalan pasca kerja Tantiem Kerugian yang belum direalisasi atas efek efek dalam kelompok efek-efek tersedia untuk dijual Aset pajak tangguhan - bersih
1 Januari
Credited (charged)
Dibebankan ke
2013/
to statements of
ekuitas/
31 Desember 2013/
January 1,
comprehensive
Charged to
December 31,
2013
income
equity
2013
(13.661.095)
(41.226.269)
-
(54.887.364)
810.866.585
188.833.879
-
999.700.464
712.046.859
(94.903.359)
-
617.143.500
56.696.768
-
(43.134.016)
13.562.752
1.565.949.117
52.704.251
(43.134.016)
1.575.519.352
Deferred tax assets (liabilities) Depreciation of fixed assets and amortisation of intangible assets Post-employment benefits obligation Tantiem Unrealized losses on available for sale available-for-sale marketable securities Deferred tax assets - net
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi 1 Januari
31 Desember
komprehensif/ Credited (charged)
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset takberwujud Kewajiban imbalan pasca kerja Tantiem Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset pajak tangguhan - bersih
Dikreditkan ke
2012/
to statements of
ekuitas/
2012/
January 1,
comprehensive
Credited to
December 31,
2012
income
equity
2012
-
(13.661.095)
(99.930.656)
-
810.866.585
71.994.326
-
712.046.859
(124.005.879)
110.344.784
910.797.241 640.052.533
25.245.580
-
31.451.188
56.696.768
1.452.089.475
82.408.454
31.451.188
1.565.949.117
78
Deferred tax assets (liabilities) Depreciation of fixed assets and amortisation of intangible assets Post-employment benefits obligation Tantiem Unrealized losses on available-for-sale marketable securities Deferred tax assets - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
18. TAXATION (continued)
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
d.
Deferred tax assets (liabilities)
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset takberwujud Penyisihan kerugian penurunan nilai - kredit Kewajiban imbalan pasca kerja Tantiem Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset pajak tangguhan - bersih
1 Januari
Credited (charged)
Dikreditkan ke
2011/
to statements of
ekuitas/
2011/
January 1,
comprehensive
Credited to
December 31,
2011
income
equity
2011
(103 139 671) (103.139.671) 1.525.915.523
(20 866 208) (20.866.208)
-
(1.525.915.523)
-
31 Desember
(124 005 879) (124.005.879) -
829.324.234
81.473.007
-
910.797.241
-
640.052.533
-
640.052.533
-
-
25.245.580
25.245.580
2.252.100.086 2 252 100 086
(825.256.191) (825 256 191)
25.245.580 25 245 580
1.452.089.475 1 452 089 475
79
Deferred tax assets (liabilities) Depreciation of fixed assets and amortisation of intangible assets Allowance for impairment losses - loans Post-employment benefits obligation Tantiem Unrealized losses on available-for-sale marketable securities Deferred tax assets - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
d.
Aset (liabilitas) pajak tangguhan (lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang.
d.
Deferred tax assets (liabilities) (continued) Management believes that the deferred tax assets resulted from temporary differences which can be realised in the next periods.
e.
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2007 tentang “Perubahan Ketiga atas Undang-undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” yang berlaku mulai tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Ketentuan peralihan dari Undang-undang tersebut mengatur bahwa perpajakan untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh DJP paling lambat pada akhir tahun 2013.
e.
Administrative Based on Law of the Republic of Indonesia No.28 Year 2007 regarding “Third Amendment of Law No.6 Year 1983 regarding General Rules and Procedures of Taxation” which are applicable starting 2008, the Directorate General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years from the date the tax becomes due. The transitional provisions of the said Law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and before may be assessed by the DGT at the latest at the end of 2013.
19. PINJAMAN YANG DITERIMA
19. BORROWINGS 2013
Kredit Likuiditas Bank Indonesia Pemerintah Republik Indonesia (Rekening Dana Investasi) Jumlah
2012
2011
-
-
836.526
15.124.000
91.437.000
275.035.900
15.124.000
91.437.000
275.872.426
Liquidity Loans from Bank Indonesia Government of Republic of Indonesia (Investment Fund Accounts) Total
a.
Kredit Likuiditas Bank Indonesia merupakan pinjaman yang disediakan oleh Bank Indonesia untuk pembiayaan kredit Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSS) dengan tingkat bunga 3% sampai dengan 9% per tahun.
a.
Liquidity Loans from Bank Indonesia represents borrowings facility from Bank Indonesia for funding Housing Loans Program named "Rumah Sederhana (RS) and Rumah Sangat Sederhana (RSS)" bearing interest at rates ranging from 3% 9% per annum.
b.
Pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia (Rekening Dana Investasi) merupakan pinjaman yang disediakan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk pembiayaan Program Perumahan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Rumah Sangat Sederhana (RSS) dan Rumah Sederhana (RS). Pinjaman ini disalurkan melalui PT Bank Tabungan Negara (Persero) dengan rincian sebagai berikut:
b.
The loans from Government of Republic of Indonesia (Investment Fund Accounts) represent borrowing facility from the Government of Republic Indonesia for funding Housing Loans Program (KPR) which called Rumah Sangat Sederhana (RSS) and Rumah Sederhana (RS). This loans are channeled through PT Bank Tabungan Negara (Persero) with details as follows:
-
Perjanjian penerusan pinjaman No.24/PKS/DIR/1996 tanggal 25 Januari 1996 dengan jumlah plafon sebesar Rp4.764.095.000, jatuh tempo tanggal 25 Januari 2011.
-
Channeling loans agreement No.24/PKS/DIR/1996 dated January 25, 1996 with the plafond amounting to Rp4,764,095,000 with ending period on January 25, 2011.
-
Perjanjian penerusan pinjaman No.09/PKS/DIR/1997 tanggal 29 April 1997 dengan jumlah plafon sebesar Rp1.807.300.000, jatuh tempo tanggal 29 April 2012.
-
Channeling loans agreement No.09/PKS/DIR/1997 dated April 29, 1997 with the plafond amounting to Rp1,807,300,000 with ending period on April 29, 2012.
80
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
19. BORROWINGS (continued)
-
Perjanjian penerusan pinjaman No.04/PKS/DIR/1998 tanggal 17 Maret 1998 dengan jumlah plafon sebesar Rp5.323.210.000, jatuh tempo 17 Maret 2013.
- Channeling loans agreement No.04/PKS/DIR/1998 dated on March 17, 1998 with the plafond amounting to Rp5,323,210,000 with ending period on March 17, 2013.
-
Perjanjian penerusan pinjaman No.05/PKS/DIR/2000 tanggal 8 Pebruari 2000 dengan jumlah plafon sebesar Rp569.681.000, jatuh tempo tanggal 8 Pebruari 2015. Pada tanggal 13 Juni 2001 telah dilakukan perubahan (amandemen) plafon perjanjian penerusan pinjaman No.05/PKS/DIR/2000 tanggal 8 Pebruari 2000 menjadi Rp181.506.250.
-
The Bank is charged by administration fee amounting to 2% up to 3% per annum for the total of used facility and accumulated as obligation from time to time.
Bank dikenakan biaya administrasi sebesar 2% sampai dengan 3% per tahun atas jumlah pinjaman yang telah ditarik dan masih terutang dari waktu ke waktu.
20. LIABILITAS LAIN-LAIN
20. OTHER LIABILITIES 2012
2013
Bunga yang masih harus dibayar Kewajiban imbalan pasca kerja (Catatan 32) Tantiem Jasa produksi Pendapatan bunga yang ditangguhkan Beban yang masih harus dibayar Pembayaran debitur atas angsuran pinjaman Simpanan sementara Setoran jaminan Pendapatan diterima di muka Lain-lain Jumlah
Channeling loans agreement No.05/PKS/DIR/2000 dated on February 8, 2000 with the plafond amounting to Rp569,681,000 with ending period on February 8, 2015. On June 13, 2001 there is plafond amendment on channeling loans agreement No.05/PKS/DIR/2000 dated February 8, 2000 amounting to Rp181,506,250.
10.338.780.156
2011
9.314.573.719
8.610.126.793
3.998.801.858
3.243.466.342
3.643.188.964
2.468.574.000
2.980.187.435
2.560.210.132
2.326.666.608
1.245.798.807
1.416.715.645
1.870.098.934
2.422.952.285
1.998.610.569
1.414.432.154
1.974.086.546
2.152.621.316
641.989.994
682.671.633
1.007.370.771
92.978.559
43.418.632
80.290.137
-
-
110.613.650
-
-
85.407.320
47.087.471
43.854.414
416.828.747
23.199.409.734
21.951.009.813
22.081.984.044
Accrued interest Post-employment benefits obligation (Note 32) Tantiem Production service bonus Deferred interest income Accrued expenses Payment of loans from customers Temporary savings Security deposits Unearned income Others Total
Bunga yang masih harus dibayar merupakan beban bunga simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi.
Accrued interest represent interest expenses for customer deposits, deposits from other banks, borrowings and subordinated loans.
Setoran jaminan merupakan titipan debitur terkait dengan penerbitan bank garansi.
Security deposits represent debtor’s funds for issuance of bank guarantee.
81
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PINJAMAN SUBORDINASI
21. SUBORDINATED LOANS Based on Subordinated Loans Agreement between Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) with Bank No.1011/B1/IX/2011; No.23/2011/PER dated September 26, 2011 and Addendum Subordinated Loans Agreement between Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) with Bank No.241/DIV/VI/2012; No.07/2012/PER dated June 21, 2012, Bank received subordinated loans amounted Rp14,000,000,000 with interest rate 12% per annum and 6 years term or ends on September 26, 2017.
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Subordinasi antara Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dengan Bank No.1011/B1/IX/2011; No.23/2011/PER tanggal 26 September 2011 dan Addendum Perjanjian Pinjaman Subordinasi antara Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dengan Bank No.241/DIV/VI/2012; No.07/2012/PER tanggal 21 Juni 2012, Bank menerima pinjaman subordinasi sebesar Rp14.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 12% per tahun dan dalam jangka waktu selama 6 tahun atau berakhir pada tanggal 26 September 2017.
22. MODAL SAHAM Berdasarkan Rapat 21 Pebruari 2013, Sentana, S.H., M.H., modal dasar Bank
22. SHARE CAPITAL Based on the Annual Shareholders' General Meeting dated February 21, 2013, the minutes of which are covered by notarial deed No.17 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have changed the authorised capital into 80,000,000 shares with a par value of Rp10,000 which consist off 2 shares off Series A and 79,999,998
Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal yang diaktakan dengan akta notaris Judy No.17, pemegang saham Bank telah merubah menjadi 80.000.000 saham dengan nominal
Rp10.000 yang terdiri dari 2 lembar saham Seri A dan 79.999.998 lembar saham Seri B sehingga jumlah modal dasar Bank menjadi Rp800.000.000.000. Atas perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia lewat surat No.AHU-AH.01.10-11320 tanggal 28 Maret 2013.
shares of Series B with a total authorised capital of the Bank amounting to Rp800,000,000,000. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights through its letter No.AHUAH.01.10-11320 dated March 28, 2013.
Susunan pemegang saham Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The Bank’s shareholders as of December 31, 2013, 2012 and 2011 are as follows:
2013 Jumlah modal
Pemegang saham Saham Seri A Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Jumlah Saham Seri A
ditempatkan dan
Persentase
disetor penuh/
kepemilikan/
Lembar saham/
Issued and fully
Percentage
Number of shares
paid capital
of ownership
1
10.000
0,00%
1
10.000
0,00%
2
20.000
0,00%
82
Shareholders Series A Shares Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Total Series A Shares
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
22. SHARE CAPITAL (continued) 2013 Jumlah modal
Saham Seri B Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Recapital Advisors PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Dana Pensiun PT Jasa Raharja Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi Jumlah Saham Seri B Jumlah
ditempatkan dan
Persentase
disetor penuh/
kepemilikan/
Lembar saham/
Issued and fully
Percentage
Number of shares
paid capital
of ownership
12.057.296
120.572.960.000
61,09%
4.556.624
45.566.240.000
23,09%
2.298.735
22.987.350.000
11,65%
353.607
3.536.070.000
1,79%
288.287
2.882.870.000
1,46%
181.941
1.819.410.000
0,92%
19.736.490
197.364.900.000
100,00%
19.736.492
197.364.920.000
100,00%
Series B Shares Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Recapital Advisors PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Dana Pensiun PT Jasa Raharja Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi Total Series B Shares Total
Based on the Annual Shareholders' General Meeting dated February 21, 2013, the minutes of which are covered by notarial deed No.17 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved the dividend share amounting to Rp27,618,030,000 (2,761,803 shares). The additional share capital have been recorded by Bank Indonesia’s monitoring administration through its Letter No.15/109/DPB3/PB3-4/Rahasia dated December 24, 2013.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21 Pebruari 2013, yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana, S.H., M.H., No.17, pemegang saham Bank telah menyetujui pembagian dividen saham sebesar Rp27.618.030.000 (2.761.803 lembar saham). Atas tambahan setoran modal tersebut telah dicatat dalam administrasi pengawasan Bank Indonesia melalui surat No.15/109/DPB3/PB3-4/Rahasia tanggal 24 Desember 2013.
The total dividend share is divided as follows: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia has 1,453,883 shares with a nominal amount of Rp14,538,830,000; PT Recapital Advisors has 785,055 shares with a nominal amount of Rp7,850,550,000; PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) has 416,387 shares with a nominal amount of Rp4,163,870,000;
Jumlah dividen saham tersebut terbagi sebagai berikut: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia sejumlah 1.453.883 lembar saham dengan nominal Rp14.538.830.000; PT Recapital Advisors sejumlah 785.055 lembar saham dengan nominal Rp7.850.550.000; PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) sejumlah 416.387 lembar saham dengan nominal Rp4.163.870.000; Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia sejumlah 38.038 lembar saham dengan nominal Rp380.380.000; Dana Pensiun PT Jasa Raharja sejumlah 44.434 lembar saham dengan nominal Rp444.340.000; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi sejumlah 24.006 lembar saham dengan nominal Rp240.060.000.
-
-
83
Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia has 38,038 shares with a nominal amount of Rp380,380,000; Dana Pensiun PT Jasa Raharja has 44,434 shares with a nominal amount of Rp444,340,000; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi has 24,006 shares with a nominal amount of Rp240,060,000.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
22. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat tanggal 21 Pebruari 2013 yang diaktakan dengan akta notaris No.17 oleh Judy Sentana, S.H., M.H., pemegang saham Bank telah menyetujui setoran modal sebesar Rp11.671.203.600 yang terbagi menjadi modal saham sebesar Rp8.336.570.000 dan agio saham sebesar Rp3.334.633.600.
Based on the Minutes of Meeting dated February 21, 2013 which are covered by notarial deed No.17 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved the additional share capital which amounted to Rp11,671,203,600 and was divided to share capital amounting to Rp8,336,570,000 and premium on share capital amounting to Rp3,334,633,600.
Atas tambahan setoran modal tersebut telah dicatat dalam administrasi pengawasan Bank Indonesia melalui surat No.15/93/DPB3/PB3-4/Rahasia tanggal 7 Nopember 2013 sebesar Rp3.537.450.000 dengan agio saham sebesar Rp1.414.982.000 terbagi sebagai berikut:
The additional share capital have been recorded by Bank Indonesia’s monitoring administration through its letter No.15/93/DPB3/PB3-4/Rahasia dated November 7, 2013 amounting to Rp3,537,450,000 and premium on share capital amounting to Rp1,414,982,000 were divided as follows:.
-
-
-
-
Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia sejumlah 142.857 lembar saham dengan nominal Rp1.428.570.000; PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) sejumlah 191.200 lembar saham dengan nominal R 1 912 000 000 Rp1.912.000.000; Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia sejumlah 19.688 lembar saham dengan nominal Rp196.880.000;
-
-
Atas tambahan setoran modal dari PT Recapital Advisors sebesar Rp4.799.120.000 dengan agio saham sebesar Rp1.919.651.600 belum dicatat dalam administrasi pengawasan Bank Indonesia.
Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia has 142,857 shares with a nominal amount of Rp1,428,570,000; PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) has 191,200 shares with a nominal amount of Rp1,912,000,000; Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia has 19,688 shares with a nominal amount of Rp196,880,000;
The additional share capital from PT Recapital Advisors amounting to Rp4,799,120,000 and premium on share capital amounting to Rp1,919,651,600 have not been recorded by Bank Indonesia’s monitoring administration.
2012 Jumlah modal
Pemegang saham Saham Seri A Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Jumlah Saham Seri A
ditempatkan dan
Persentase
disetor penuh/
kepemilikan/
Lembar saham/
Issued and fully
Percentage
Number of shares
paid capital
of ownership
1
10.000
0,00%
1
10.000
0,00%
2
20.000
0,00%
84
Shareholders Series A Shares Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Total Series A Shares
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
22. SHARE CAPITAL (continued) 2012 Jumlah modal
Saham Seri B Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Recapital Advisors PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Dana Pensiun PT Jasa Raharja Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi Jumlah Saham Seri B Jumlah
ditempatkan dan
Persentase
disetor penuh/
kepemilikan/
Lembar saham/
Issued and fully
Percentage
Number of shares
paid capital
of ownership
10.460.556
104.605.560.000
62,94%
3.771.569
37.715.690.000
22,69%
1.691.148
16.911.480.000
10,17%
289.485
2.894.850.000
1,74%
250.249
2.502.490.000
1,51%
157.935
1.579.350.000
0,95%
16.620.942
166.209.420.000
100,00%
16.620.944
166.209.440.000
100,00%
Series B Shares Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Recapital Advisors PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Dana Pensiun PT Jasa Raharja Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi Total Series B Shares Total
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham yang dibuat dihadapan notaris Judy Sentana, S.H., M.H., No.2 tanggal 12 Januari 2012, Dana Pensiun Pertamina telah menjual seluruh kepemilikan saham di Bank sejumlah 766.681 saham kepada PT Recapital Advisors dan telah mendapat persetujuan oleh Bank Indonesia melalui surat No.13/122/DPB3/TPB3-4/Rahasia tanggal 19 Desember 2011.
Based on The Deed of Share Sale and Purchase No.2 dated January 12, 2012 of Judy Sentana, S.H., M.H., Dana Pensiun Pertamina sold its ownership of 766,681 shares in the Bank to PT Recapital Advisors which has been approved by Bank Indonesia through its letter No.13/122/DPB3/TPB3-4/Rahasia dated December 19, 2011.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 22 Pebruari 2012, yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana, S.H., M.H., No.32, pemegang saham Bank telah menyetujui pembagian dividen saham sebesar Rp18.524.690.000 (1.852.469 lembar saham). Atas tambahan setoran modal tersebut telah dicatat dalam administrasi pengawasan Bank Indonesia melalui surat No.14/55/DPB3/PB3-4/Rahasia tanggal 9 Juli 2012.
Based on Annual Shareholders' General Meeting dated February 22, 2012, the minutes of which are covered by notarial deed No.32 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved the dividend share which amounted to Rp18,524,690,000 (1,852,469 shares). The additional share capital have been recorded by Bank Indonesia’s monitoring administration through its letter No.14/55/DPB3/PB3-4/Rahasia dated July 9, 2012. The total dividend share is divided as follows: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia has 1,218,105 shares with a nominal amount of Rp12,181,050,000; PT Recapital Advisors has 359,985 shares with a nominal amount of Rp3,599,850,000; PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) has 192,891 shares with a nominal amount of Rp1,928,910,000;
Jumlah dividen saham tersebut terbagi sebagai berikut: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia sejumlah 1.218.105 lembar saham dengan nominal Rp12.181.050.000; PT Recapital Advisors sejumlah 359.985 lembar saham dengan nominal Rp3.599.850.000; PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) sejumlah 192.891 lembar saham dengan nominal Rp1.928.910.000; Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia sejumlah 29.979 lembar saham dengan nominal Rp299.790.000; Dana Pensiun PT Jasa Raharja sejumlah 32.589 lembar saham dengan nominal Rp325.890.000; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi sejumlah 18.920 lembar saham dengan nominal Rp189.200.000.
-
-
85
Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia has 29,979 shares with a nominal amount of Rp299,790,000; Dana Pensiun PT Jasa Raharja has 32,589 shares with a nominal amount of Rp325,890,000; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi has 18,920 shares with a nominal amount of Rp189,200,000.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
22. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat tanggal 14 Juli 2011 yang diaktakan dengan akta notaris No.16 oleh Judy Sentana, S.H., M.H., pemegang saham Bank telah menyetujui setoran modal sebesar Rp12.283.520.000 yang terbagi menjadi modal saham sebesar Rp9.032.000.000 dan agio saham sebesar Rp3.251.520.000 atas nama Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia, PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) dan Dana Pensiun PT Jasa Raharja. Atas tambahan setoran modal tersebut telah dicatat dalam administrasi pengawasan Bank Indonesia melalui surat No.14/52/DPB3/PB3-4/Rahasia tanggal 21 Juni 2012.
Based on the Minutes of Meeting dated July 14, 2011 which are covered by notarial deed No.16 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved the additional share capital which amounted to Rp12,283,520,000 and was divided to share capital amounting to Rp9,032,000,000 and premium on share capital amounting to Rp3,251,520,000 from Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia, PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) and Dana Pensiun PT Jasa Raharja. The additional share capital have been recorded by Bank Indonesia’s monitoring administration through its letter No.14/52/DPB3/PB3-4/Rahasia dated June 21, 2012.
Berdasarkan akta Notaris Judy Sentana, S.H., M.H., No.19, tanggal 10 Oktober 2012, dilakukan perubahan pasal 4 ayat (2) dari Anggaran Dasar Bank, sehingga untuk selanjutnya modal yang telah ditempatkan dan disetor sebesar Rp166.209.440.000.
Based on notarial deed No.19 dated October 10, 2012 of Judy Sentana, S.H., M.H., the article 4 (2) of the Bank’s Articles of Association has been amended and therefore the issued and fully paid capital amounted to Rp166,209,440,000.
2011 Jumlah modal
Pemegang saham Saham Seri A Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Jumlah Saham Seri A Saham Seri B Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Recapital Advisors PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Dana Pensiun Pertamina Dana Pensiun PT Jasa Raharja Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi Jumlah Saham Seri B Jumlah
ditempatkan dan
Persentase
disetor penuh/
kepemilikan/
Lembar saham/
Issued and fully
Percentage
Number of shares
paid capital
of ownership
1
10.000
0,00%
1
10.000
0,00%
2
20.000
0,00%
8.560.451
85.604.510.000
61,74%
2.644.903
26.449.030.000
19,08%
1.309.457
13.094.570.000
9,44%
766.681
7.666.810.000
5,53%
224.496
2.244.960.000
1,62%
220.270
2.202.700.000
1,59%
139.015
1.390.150.000
1,00%
13.865.273
138.652.730.000
100,00%
13.865.275
138.652.750.000
100,00%
86
Shareholders Series A Shares Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Total Series A Shares Series B Shares Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Recapital Advisors PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Dana Pensiun Pertamina Dana Pensiun PT Jasa Raharja Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi Total Series B Shares Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
22. SHARE CAPITAL (continued) Based on Annual Shareholders' General Meeting dated April 12, 2011, the minutes of which are covered by notarial deed No.10 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved the dividend share which amounted to Rp11,005,640,000 (1,100,564 shares).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 12 April 2011, yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana, S.H., M.H., No.10, pemegang saham Bank telah menyetujui pembagian dividen saham sebesar Rp11.005.640.000 (1.100.564 lembar saham).
The total dividend share is divided as follows: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia has 948,479 shares with a nominal amount of Rp9,484,790,000; PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) has 117,496 shares with a nominal amount of Rp1,174,960,000;
Jumlah dividen saham tersebut terbagi sebagai berikut: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia sejumlah 948.479 lembar saham dengan nominal Rp9.484.790.000; PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) sejumlah 117.496 lembar saham dengan nominal Rp1.174.960.000; Dana Pensiun PT Jasa Raharja sejumlah 20.143 lembar saham dengan nominal Rp201.430.000; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi sejumlah 14.446 lembar saham dengan nominal Rp144.460.000.
-
-
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Agio saham Saldo awal Penambahan Saldo akhir Modal disetor lainnya Saldo awal Setoran modal tahun berjalan Reklasifikasi ke modal ditempatkan dan disetor penuh Setoran modal yang tidak disetujui Saldo akhir Jumlah
Dana Pensiun PT Jasa Raharja has 20,143 shares with a nominal amount of Rp201,430,000; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi has 14,446 shares with a nominal amount of Rp144,460,000.
-
23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 2013
2012
2011
14.431.642.035
11.180.122.035
11.180.122.035
1.414.982.000
3.251.520.000
-
15.846.624.035
14.431.642.035
11.180.122.035
11.671.203.600
12.283.520.000
13.150.000.000
-
11.671.203.600
12.283.520.000
(4.952.432.000)
(12.283.520.000)
-
-
-
(13.150.000.000)
6.718.771.600
11.671.203.600
12.283.520.000
22.565.395.635
26.102.845.635
23.463.642.035
Premium on share capital Beginning balance Addition Ending balance Other paid-in capital Beginning balance Paid-in-capital during the year Reclassification to issued and fully paid capital Not approved paid-in capital Ending balance Total
Agio saham Pada tanggal 31 Desember 2013, penambahan agio saham sebesar Rp1.414.982.000 berasal dari setoran modal sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.21 oleh Judy Sentana, S.H., M.H., tanggal 21 Pebruari 2013 (Catatan 22).
Premium on share capital As of December 31, 2013, premium on share capital amounted to Rp1,414,982,000 as a result of paid-in capital as stated in notarial deed No.21 dated February 21, 2013 of Judy Sentana, S.H., M.H. (Note 22).
Pada tanggal 31 Desember 2012, penambahan agio saham sebesar Rp3.251.520.000 berasal dari setoran modal sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.16 oleh Judy Sentana, S.H., M.H., tanggal 14 Juli 2011 (Catatan 22).
As of December 31, 2012, premium on share capital amounted to Rp3,251,520,000 as a result of paid-in capital as stated in notarial deed No.16 dated July 14, 2011 of Judy Sentana, S.H., M.H. (Note 22). 87
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)
23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)
Modal disetor lainnya Pada 31 Desember 2012, saldo modal disetor lainnya sebesar Rp11.671.203.600 merupakan setoran modal dari PT Recapital Advisors, PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero), Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia dan Dana Pensiun PT Jasa Raharja masing-masing sebesar Rp6.718.771.600, Rp2.676.800.000, Rp2.000.000.000 dan Rp275.632.000. Atas tambahan setoran modal tersebut yang telah dicatat dalam administrasi pengawasan Bank Indonesia melalui surat No.15/93/DPB3/PB3-4/Rahasia tanggal 7 Nopember 2013 sebesar Rp3.537.450.000 dengan agio saham sebesar Rp1.414.982.000. Sedangkan setoran modal PT Recapital Advisors sebesar Rp4.799.120.000 dengan agio saham sebesar Rp1.919.651.600 sampai dengan 31 Desember 2013 belum dicatat dalam administrasi pengawasan Bank Indonesia.
Other paid-in capital As of December 31, 2012, other paid-in capital amounted to Rp11,671,203,600 which consist of additional share capital from PT Recapital Advisors, PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero), Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia and Dana Pensiun PT Jasa Raharja which amounted to Rp6,718,771,600, Rp2,676,800,000, Rp2,000,000,000 and Rp275,632,000. The additional share capital have been recorded by Bank Indonesia’s monitoring administration through its Letter No.15/93/DPB3/PB34/Rahasia dated November 7, 2013 amounting to Rp3,537,450,000 and premium on share capital amounting to Rp1,414,982,000. The additional share capital and premium on share capital from PT Recapital Advisors amounting to Rp4,799,120,000 and Rp1,919,651,600, respectively, have not yet been recorded by Bank Indonesia’s monitoring administration until December 31, 2013 .
B d k P t K t R t tanggal t l 14 Juli J li 2011 Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat yang diaktakan dengan akta notaris No.16 oleh Judy Sentana, S.H., M.H., pemegang saham Bank telah menyetujui setoran modal sebesar Rp12.283.520.000 yang terbagi menjadi modal saham sebesar Rp9.032.000.000 dan agio saham sebesar Rp3.251.520.000 atas nama Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia, PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) dan Dana Pensiun PT Jasa Raharja. Atas tambahan setoran modal tersebut telah dicatat dalam administrasi pengawasan Bank Indonesia melalui surat No.14/52/DPB3/PB3-4/Rahasia tanggal 21 Juni 2012 (Catatan 22).
B d on the th Minutes Mi t off Meeting M ti d t d July J l 14, 14 2011 which hi h are Based dated covered by notarial deed No.16 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved the additional share capital which amounted to Rp12,283,520,000 and was divided to share capital amounting to Rp9,032,000,000 and premium on share capital amounting to Rp3,251,520,000 from Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia, PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) and Dana Pensiun PT Jasa Raharja. The additional share capital have been recorded by Bank Indonesia’s monitoring administration through its letter No.14/52/DPB3/PB3-4/Rahasia dated June 21, 2012 (Note 22).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 7 April 2010 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.7 oleh Judy Sentana, S.H., M.H., pemegang saham Bank telah menyetujui setoran modal sebesar Rp15.847.123.200 dari Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Bank Indonesia telah mencatat tambahan setoran modal Bank sebesar Rp2.697.123.200 yang terbagi menjadi modal saham sebesar Rp2.005.590.000 dan agio saham sebesar Rp691.533.200 pada tanggal 11 Pebruari 2011 melalui surat No.13/7/DPB3/TPB3-4/Rahasia. Berdasarkan surat Direksi No.07/DIR/2011 tanggal 23 Pebruari 2011, Bank telah mengajukan kembali sisa setoran modal sebesar Rp13.150.000.000 yang belum disetujui oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia melalui surat No.13/80/DPB3/TPB3-4/Rahasia tanggal 10 Agustus 2011 tidak dapat menyetujui penambahan modal disetor ini.
Based on the Annual Shareholders' General Meeting dated April 7, 2010 as stated in notarial deed No.7 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved the additional share capital amounting to Rp15,847,123,200 from Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Bank Indonesia have recorded the additional share capital of the Bank which amounted to Rp2,697,123,200 and was divided to share capital amounting to Rp2,005,590,000 and premium on share capital amounting to Rp691,533,200 dated February 11, 2011 through its letter No.13/7/DPB3/TPB34/Rahasia. Based on the Directors letter No.07/DIR/2011 dated February 23, 2011, the Bank have re-submitted the remainder of the share capital amounting to Rp13,150,000,000 which have not yet been approved Bank Indonesia. Bank Indonesia through its letter No.13/80/DPB3/TPB3-4/Rahasia dated August 10, 2011 did not approve for this additional paid-in capital.
88
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PENGGUNAAN LABA BERSIH
24. APPROPRIATION OF NET INCOME
Penggunaan laba bersih tahun 2012 ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21 Pebruari 2013, sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.17 oleh Judy Sentana, S.H., M.H.
Income distribution for the year 2012 was made based in the Shareholders' Annual General Meeting dated February 21, 2013 as stated in notarial deed No.17 of Judy Sentana, S.H., M.H.
Penggunaan laba bersih tahun 2011 ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 22 Pebruari 2012 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.32 oleh Judy Sentana, S.H., M.H.
Income distribution for the year 2011 was made based in the Shareholders' Annual General Meeting dated February 22, 2012 as stated in notarial deed No.32 of Judy Sentana, S.H., M.H.
Penggunaan laba bersih tahun 2010 ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 12 April 2011 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.10 oleh Judy Sentana, S.H., M.H.
Income distribution for the year 2010 was made based in the Shareholders' Annual General Meeting dated April 12, 2011 as stated in notarial deed No.10 of Judy Sentana, S.H., M.H.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tersebut di atas, penggunaan laba bersih tahun 2012, 2011 dan k sebagai b ib ik 2010 di ditetapkan berikut:
Based on the above Shareholders' Annual General Meetings, the distributions of net income for the financial years 2012, 2011 and ll 2010 were as ffollows:
Pembagian dividen tunai Pembagian dividen saham Pembentukan cadangan umum Pembagian tantiem
2012
2011
2010
19.509.392.700
20.611.768.750
19.915.102.000
27.618.030.000
18.524.690.000
11.005.640.000
2.743.763.021
4.892.022.033
3.201.425.740
2.848.187.435
2.560.210.132
1.677.665.101
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, tantiem dibukukan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011, tantiem is recorded as expense in the current year statement of comprehensive income.
25. PENDAPATAN BUNGA
25. INTEREST INCOME 2013
Kredit yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia dan efek-efek Giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Jumlah
Cash dividend Share dividend General reserve Tantiem
2012
2011
345.940.755.197
357.494.626.657
325.039.981.066
18.840.540.504
15.114.434.837
18.176.180.941
2.194.806.158
759.221.606
458.057.364
1.379.616.424
2.199.821.553
91.814.150
368.355.718.283
375.568.104.653
343.766.033.521
Jumlah bunga yang diperoleh dari pihak berelasi pada tahun 2013 sebesar Rp125.384.310 (2012: Rp173.270.305; 2011: Rp53.312.574).
Loans Placements with Bank Indonesia and marketable securities Current accounts with other banks and placements with other banks Securities purchased under resale agreements Total
Total received interest from related parties for the year ended 2013 amounted to Rp125,384,310 (2012: Rp173,270,305; 2011: Rp53,312,574). 89
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. BEBAN BUNGA
26. INTEREST EXPENSES 2012
2013
Beban bunga Deposito berjangka Tabungan Call money Pinjaman subordinasi Giro Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima Lain-lain Premi penjaminan simpanan (Catatan 38) Pemasaran dana Lain-lain Jumlah
182.987.700.023
185.821.265.147
7.426.826.026
7.281.204.797
6.430.122.374
4.346.494.771
2.129.340.441
1.175.311.034
1.680.000.100
1.685.889.646
307.096.774
609.947.596
584.925.661
397.778.926
176.418.523.472
19.452.118
-
-
772.325
9.889.662
20.721.838
190.502.016.408
194.678.950.230
194.152.296.093
4.678.826.415
4.647.308.301
4.189.578.000
-
2.387.509.090
4.808.367.570
452.713.663
198.177.388
131.992.794
5 131 540 078 5.131.540.078
7 232 994 779 7.232.994.779
9 129 938 364 9.129.938.364
195.633.556.486
201.911.945.009
203.282.234.457
Interest expense Time deposits Savings deposits Call money Subordinated loans Current accounts Securities sold with agreement to repurchase Borrowings Others Premium of deposit guarantee (Note 38) Marketing fund Others Total
Total interest expense to related parties for the year ended 2013 amounted to Rp7,821,794,484 (2012: Rp3,673,647,315; 2011: Rp2,345,235,556).
Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi pada tahun 2013 sebesar Rp7.821.794.484 (2012: Rp3.673.647.315; 2011: Rp2.345.235.556).
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2013
Sewa Iklan dan promosi Perjalanan dinas Penagihan dan kerjasama kredit Asuransi Listrik, air, telepon dan komunikasi Outsourcing Alat tulis dan cetakan Transportasi dan rumah tangga Perbaikan dan pemeliharaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Jasa profesional Peralatan kantor Representasi Pendirian kantor cabang Seragam karyawan Corporate Social Responsibility Pajak Dipindahkan
2011
2012
2011
8.890.646.227
5.725.042.822
4.016.479.119
8.361.734.003
7.048.403.022
5.128.179.619
7.456.541.270
8.346.996.184
6.085.941.519
6.624.160.453
6.300.203.120
4.969.680.287
4.813.365.192
4.758.364.027
3.727.313.275
3.036.196.708
2.908.851.877
2.882.686.056
2.775.746.353
2.614.134.674
2.350.957.372
2.736.685.222
2.325.131.707
2.011.477.518
2.672.155.126
2.341.004.075
1.926.222.610
2.431.996.131
2.328.071.225
2.031.962.633
1.714.246.134
1.349.885.770
940.668.940
1.689.142.595
437.134.700
693.318.466
737.471.651
945.733.176
684.673.994
489.355.213
474.428.274
597.704.659
423.813.608
406.972.699
387.612.913
405.147.000
341.176.250
351.113.750
384.988.095
732.191.530
145.662.152
296.707.282
199.126.875
194.959.670
55.940.098.263
49.582.852.007
39.126.614.552
90
Rent Advertising and promotion Travelling Collection and loans cooperation Insurance Electricity, water, telephone and communication Outsourcing Stationery and printing Transportation and housekeeping Repair and maintenance Automatic Teller Machine (ATM) Professional fee Office equipment Representation Branch office establishment Employees uniform Corporate Social Responsibility Taxes Brought forward
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan)
Pindahan Koran dan majalah Keamanan Rapat dan dokumentasi Aktivitas karyawan Administrasi bank Lain-lain Jumlah
27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES (continued)
2013
2012
2011
55.940.098.263
49.582.852.007
39.126.614.552
268.036.800
241.301.250
69.169.579
249.354.846
166.113.729
281.165.544
172.921.589
273.694.426
228.303.350
162.627.360
120.651.750
145.729.672
124.808.686
141.704.463
130.965.661
141.997.071
66.162.778
16.896.756
57.059.844.615
50.592.480.403
39.998.845.114
Rent expenses paid to related parties for the year ended 2013 amounted to Rp966,613,296 (2012: Rp861,971,616; 2011: Rp861,971,616).
Beban sewa kepada pihak berelasi pada tahun 2013 sebesar Rp966.613.296 (2012: Rp861.971.616; 2011: Rp861.971.616).
28. BEBAN TENAGA KERJA
Gaji dan tunjangan Jasa produksi Tantiem Pendidikan dan pelatihan Imbalan pasca kerja (Catatan 32) Jumlah
Carried forward Newspaper and magazine Security Meeting and documentation Employees activities Bank administration Others Total
28. PERSONNEL EXPENSES 2013
2012
2011
35.591.503.624
32.869.889.606
25.536.937.627
7.055.324.608
7.120.468.587
6.400.525.329
2.468.574.000
2.848.187.435
2.560.210.132
2.503.497.612
2.649.988.766
2.260.467.460
1.860.728.180
1.907.719.978
1.549.442.455
49.479.628.024
47.396.254.372
38.307.583.003
Salaries and benefits Production service bonus Tantiem Education and training Post-employment benefits (Note 32) Total
The total remuneration which is given to the Board of Commissioners and Directors for the year ended 2013 amounted to Rp15,225,640,062 (2012: Rp14,452,813,365; 2011: Rp11,644,325,457).
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tahun 2013 sebesar Rp15.225.640.062 (2012: Rp14.452.813.365; 2011: Rp11.644.325.457).
91
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. BEBAN TENAGA KERJA (lanjutan)
28. PERSONNEL EXPENSES (continued) 2013
Jumlah pegawai/ Total employee
De an Komisaris Dewan Direksi Komite Audit Pejabat Eksekutif Jumlah
Tunjangan/
Gaji/Wages
Provisions
Jumlah/Total
4
1 028 952 000 1.028.952.000
3 123 275 835 3.123.275.835
4 152 227 835 4.152.227.835
4
2.057.934.000
9.015.478.227
11.073.412.227
2
146.600.000
57.094.350
203.694.350
14
2.145.764.000
4.418.510.052
6.564.274.052
24
5.379.250.000
16.614.358.464
21.993.608.464
Board of Commissioners Board of Directors Audit Committee Executive officers Total
2012 Jumlah pegawai/ Total employee
Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Pejabat Eksekutif Jumlah
Tunjangan/
Gaji/Wages
Provisions
Jumlah/Total
4
949.812.000
2.900.681.980
3.850.493.980
4
1.907.229.000
8.695.090.385
10.602.319.385
2
128.876.000
48.790.400
177.666.400
14
1.421.350.500
4.766.856.301
6.188.206.801
24
4.407.267.500
16.411.419.066
20.818.686.566
Board of Commissioners Board of Directors Audit Committee Executive officers Total
2011 Jumlah pegawai/ Total employee
Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Pejabat Eksekutif Jumlah
Tunjangan/
Gaji/Wages
Provisions
Jumlah/Total
4
816.123.000
2.371.467.940
3.187.590.940
4
1.632.030.000
6.824.704.517
8.456.734.517
2
113.770.000
83.145.300
196.915.300
13
1.503.350.620
3.394.960.172
4.898.310.792
23
4.065.273.620
12.674.277.929
16.739.551.549
92
Board of Commissioners Board of Directors Audit Committee Executive officers Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. PEMULIHAN (PENYISIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN
Kredit yang diberikan
2013
2012
1.445.426.783
(9.085.725.406)
30. PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL
Beban non-operasional Denda/sanksi R i penghapusan h t Rugi asett ttetap Rugi penghapusan aset takberwujud Lain-lain Jumlah pendapatan (beban) non-operasional - bersih
2012
269.114.383
615.868.350
Liabilitas kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan Kontinjensi - bersih Liabilitas komitmen dan kontinjensi - bersih
2011
170.612.000
185.295.603
210.559.116
79.582.964
826.427.466
250.194.964
(54.367.167)
(2.614.251)
(106.705.562)
(8 853 834) (8.853.834)
(19 192 609) (19.192.609)
(2 449 162) (2.449.162)
(2.467.180)
-
-
(784.964.712)
(789.357.687)
(346.853.994)
(848.185.713)
(813.631.727)
(456.008.718)
12.795.739
(393.775.727)
(205.813.754)
Non-operating incomes Gain on sale of fixed assets Others
Non-operating expenses Penalty/sanctions L it ff off fixed fi d assets t Loss on write-off Loss on write-off of intangble assets Others Total non-operating incomes (expenses) - net
31. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 2013
Kontinjensi Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Loans
(2.206.944.470)
454.409.986
31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Komitmen Liabilitas komitmen Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Komitmen - bersih
2011
30. NON-OPERATING INCOMES (EXPENSES)
2013
Pendapatan non-operasional Laba penjualan aset tetap Lain-lain
29. REVERSAL (ALLOWANCE) FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS
2012
2011
Commitments Commitment payables (32.749.944.973)
(29.611.316.116)
(18.935.246.626)
(32.749.944.973)
(29.611.316.116)
(18.935.246.626)
Unused loans facilities Commitments - net Contingencies Contingent receivables Interest receivables on nonperforming assets
12.658.119.406
9.309.900.852
9.283.234.904
(30.000.000)
(2.450.000.000)
(884.666.430)
12.628.119.406
6.859.900.852
8.398.568.474
(20.121.825.567)
(22.751.415.264)
(10.536.678.152)
93
Contingent liabilities Bank guarantees issued Contingencies - net Commitments and contingent liabilities - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
32. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003.
The Bank calculates post-employment benefits for its qualified employees in accordance with Labor Law No.13/2003.
Kewajiban imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 dicatat berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 20 Desember 2013, 1 Pebruari 2013, dan 24 Oktober 2011. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja tersebut dihitung dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Post-employment benefits obligation dated December 31, 2013, 2012 and 2011 recorded based on the actuarial calculation performed by PT Prima Bhaksana Lestari, independent actuary, based on its report dated December 20, 2013, February 1, 2013 and October 24, 2011. Post-employment benefits obligation were calculated using the "Projected Unit Credit" method and using assumptions as follows:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalitas Tingkat cacat
Usia pensiun normal
2013
2012
2011
9,1896%
6,269%
7,58%
10%
10%
12%
TMI - 2011
TMI - 2011
TMI - 1999
5% dari tabel
5% dari tabel
5% dari tabel
mortalita/5% of the
mortalita/5% of the
mortalita/5% of the
mortality table
mortality table
mortality table
55
55
55
Beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: 2013
Beban jasa kini Beban bunga Kerugian aktuaria yang diakui Biaya jasa lalu-non vested K-150 Biaya jasa lalu-non vested UUK-13 Jumlah (Catatan 28)
2012 1.189.527.064
801.401.750
581.191.922
510.901.750
577.602.067
247.784.952
130.267.216
93.414.690
62.700.132
62.700.132
62.700.132
14.323.816
14.323.816
14.323.816
1.860.728.180
1.907.719.978
1.549.442.455
2012
2011
9.589.817.576
10.375.984.155
7.849.972.565
(451.763.124)
(528.787.072)
(605.811.020)
(6.603.730.741) 3.243.466.342
94
Current service cost Interest expense Actuarial loss recognised Past service cost-non vested K-150 Past service cost-non vested UUK-13 Total (Note 28)
Post-employment benefits obligation recognised statements of financial position were as follows:
2013
(5.139.252.594)
Normal retirement age
2011
954.727.358
3.998.801.858
Mortality table Disability rate
Expenses recognised in the statements of comprehensive income were as follows:
Kewajiban imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui Jumlah (Catatan 20)
Discount rate Salary increment rate
(3.600.972.581) 3.643.188.964
in
the
Present value of post-employment benefit obligations Unrecognised past service cost Unrecognised actuarial loss Total (Note 20)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
32. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION (continued) The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the obligations for post employement and current service cost as of December 31, 2013:
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap kewajiban imbalan pasca kerja dan beban jasa kini pada tanggal 31 Desember 2013: 2013 Kewajiban imbalan pasca
Beban jasa kini/
kerja/ Post -
Current service
employement
cost
b
Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin Penurunan suku bunga dalam 100 basis poin
fi
650.700.653
104.871.678
(838.120.408)
(133.649.237)
Perubahan kewajiban imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut: 2013
Saldo awal Pembayaran manfaat selama tahun berjalan Beban selama tahun berjalan Saldo akhir
The changes of post-employment benefits obligation were as follows: 2012 3.643.188.964
3.317.296.934
(1.105.392.664)
(2.307.442.600)
(1.223.550.425)
1.860.728.180
1.907.719.978
1.549.442.455
3.998.801.858
3.243.466.342
3.643.188.964
Beginning balance Benefit payments during the year Expense during of the year Ending balance
33. OPERATING SEGMENT
Seperti yang dijelaskan di Catatan 2ad, Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal. Pada saat ini, Bank hanya menganalisa segmen secara geografis dimana manajemen menelaah laporan internal manajemen secara bulanan untuk masing-masing area. Berikut adalah ringkasan yang menjelaskan tiap-tiap area geografis dalam Bank:
Jawa Tengah Jawa Timur Jawa Barat Sumatera Barat Sulawesi Selatan Kalimantan Selatan Lainnya (diluar Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan)
2011
3.243.466.342
33. SEGMEN OPERASI
Wilayah
Increase in interest rate by 100 basis point Decrease in interest rate by 100 basis point
As discussed in Note 2ad, the Bank is being managed as a single operating segment. Currently, the Bank only performs segment analysis based on the geographical area where the management reviews internal management reports on a monthly basis. The Bank's geographical area are as follows:
Kantor/Office Cabang Semarang/Semarang branch Cabang Surabaya/Surabaya branch Cabang Bandung/Bandung branch Cabang Padang/Padang branch Cabang Makassar/Makassar branch Cabang Banjarmasin/Banjarmasin branch Kantor Pusat/Head office Cabang Jakarta/Jakarta branch
95
Area Central Java East Java West Java West Sumatera South Sulawesi South Kalimantan Other (outside Central Java, East Java, West Java, West Sumatera and South Sulawesi)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
33. OPERATING SEGMENT (continued)
Informasi segmen geografis pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2013 Pendapatan bunga bersih Kerugian atas penjualan efek-efek - bersih Pendapatan operasional lainnya Jumlah pendapatan eksternal Pendapatan (beban) antar area Jumlah pendapatan area Aset tidak lancar
Lainnya/ Others 65.335.462.651
Pendapatan bunga bersih Keuntungan atas penjualan efek-efek - bersih Pendapatan operasional lainnya Jumlah pendapatan eksternal Pendapatan (beban) antar area Jumlah pendapatan area Aset tidak lancar
Pendapatan bunga bersih Keuntungan atas penjualan efek-efek - bersih Pendapatan operasional lainnya Jumlah pendapatan eksternal Pendapatan (beban) antar area Jumlah pendapatan area Aset tidak lancar
Jawa Barat/ West Java
Sulawesi Selatan/ South Sulawesi
Kalimantan Selatan/
5.306.637.063
172.722.161.797
11.872.700 5.318.509.763 (2.882.596.475) 2.435.913.288
(577.802.116) 1.962.390.698 174.106.750.379 174.106.750.379
Net interest income Loss on sale of marketable securities - net Other operating income Total external revenue Inter-area revenue (expenses) Total area revenue
12.612.184.941
Non-current assets
(1.874.734.834)
32.059.988.849
27.771.426.370
175.731.133
145.030.130
70.930.835
49.488.495
72.930.944
66.194.066.996 9.892.646.974 76.086.713.970
22.331.190.913 3.456.527.542 25.787.718.455
22.112.952.048 (820.902.440) 21.292.049.608
(1.803.803.999) 14.652.196.942 12.848.392.943
32.109.477.344 (12.900.001.769) 19.209.475.575
27.844.357.314 (11.397.870.774) 16.446.486.540
9.406.126.837
710.852.415
(577.802.116) 1.436.406.461
Others
Jawa Tengah/ Central Java
549.556.670 Jawa Timur/ East Java
502.198.007 Jawa Barat/ West Java
Jumlah/ Total
Sumatera Barat/ West Sumatera
21.967.921.918
South Kalimantan
341.856.582
318.928.088
782.666.342
Sumatera Barat/ West Sumatera
Sulawesi Selatan/ South Sulawesi
Kalimantan Selatan/ South Kalimantan
Jumlah/ Total
2013
2012
64.452.057.505
23.532.115.592
26.230.055.734
(292.856.838)
28.591.208.053
31.143.579.598
-
173.656.159.644
837.008.905 658.463.012 65.947.529.422 8.239.413.464
200.715.613 23.732.831.205 2.988.872.268 26.721.703.473
139.600.596 26.369.656.330 (4.130.834.524)
68.404.251 (224.452.587) 17.400.512.617
58.657.455 28.649.865.508 (11.296.990.913)
22.238.821.806
17.176.060.030
17.352.874.595
75.829.040 31.219.408.638 (13.200.972.912) 18.018.435.726
-
837.008.905 1.201.669.967 175.694.838.516 175.694.838.516
Net interest income Gain on sale of marketable securities - net Other operating income Total external revenue Inter-area revenue (expenses) Total area revenue
12.008.274.117
Non-current assets
74.186.942.886 9.470.048.779 Lainnya/
2011
Jawa Timur/ East Java
22.155.459.780
Lainnya/
2012
Jawa Tengah/ Central Java
Geographical segment information as of December 31, 2013 , 2012 and 2011 are as follows:
Others
763.799.628 Jawa Tengah/ Central Java
637.659.898 Jawa Timur/ East Java
602.216.601 Jawa Barat/ West Java
129.565.596
404.983.615
-
Sumatera Barat/ West Sumatera
Sulawesi Selatan/ South Sulawesi
Kalimantan Selatan/ South Kalimantan
Jumlah/ Total
2011
35.874.238.446
15.382.755.706
27.732.495.141
8.394.908.612
23.721.348.289
29.378.052.870
-
140.483.799.064
211.598.350 1.035.212.092 37.121.048.888 20.122.586.131 57.243.635.019
193.281.588 15.576.037.294 7.310.211.287 22.886.248.581
179.144.938 27.911.640.079 (8.366.222.313) 19.545.417.766
108.838.640 8.503.747.252 5.351.131.012 13.854.878.264
117.612.279 23.838.960.568 (10.541.430.694) 13.297.529.874
112.190.483 29.490.243.353 (13.876.275.423) 15.613.967.930
-
211.598.350 1.746.280.020 142.441.677.434 142.441.677.434
Net interest income Gain on sale of marketable securities - net Other operating income Total external revenue Inter-area revenue (expenses) Total area revenue
7.779.549.736
545.760.392
-
10.271.812.023
Non-current assets
697.930.873
572.881.962
96
252.044.074
423.644.986
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
34. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan normal usaha, Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama.
In the normal course of business, Bank enters into certain transactions with parties which are related to the management and/or owned by the same ultimate shareholder. All transactions with related parties have met the agreed terms and conditions.
Sifat hubungan Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank sebagaimana diungkapkan pada Catatan 2aa.
Nature of relationship Related parties are companies and individuals who directly or indirectly have relationships with the Bank through ownership or management as disclosed in Note 2aa.
Berikut ini adalah pihak-pihak berelasi Bank, sifat hubungan dan sifat dari transaksi:
The related parties, nature of relationship and nature of transactions are described as follows:
Pihak berelasi/ Related parties d k Koperasii Induk Indonesia
Pegawaii
Jenis transaksi/ Type of transaction
h i k The h Bank's k Pemegang saham mayoritas Bank/ majority shareholder
PT Recapital Advisors
Pemegang saham bank/ The Bank's shareholder
PT Asuransi Recapital
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder
Si b h sewa bangunan/ b Simpanan nasabah, Deposits from customer, rent of buildings Simpanan nasabah/ Deposits from customer Simpanan nasabah/ Deposits from customer
PT Asuransi Jiwa Recapital
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan nasabah/ Deposits from customer
PT Recapital Securities
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan nasabah/ Deposits from customer
PT Recapital Asset Management
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan nasabah/ Deposits from customer
PT Capitalinc Investment Tbk
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate shareholder
Simpanan nasabah/ Deposits from customer
Dewan komisaris, direksi dan pejabat eksekutif bank serta anggota keluarga dekat dengan orang-orang tersebut/ Board of commissioners, directors and executive bank officers and close members of the families of such individuals
Kredit yang diberikan, simpanan nasabah/ Loans, deposits from customer
Personel manajemen management personnel
blik Republik
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
kunci/
Key
Personel manajemen kunci adalah pihak yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengendalikan aktivitas Bank baik secara langsung maupun tidak langsung.
97
Key management personnel are parties who have authority and responsibility to control the Bank activities, directly or indirectly.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
34. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Personil manajemen kunci termasuk Dewan Komisaris, Direksi, Pemimpin Divisi dan Pemimpin Cabang yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang signifikan untuk merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan Bank.
Key management personnel include Board of Commissioners, Board of Directors, Heads of Division and Heads of Branch that have significant authority and responsibility for planning, directing and controlling the Bank's activities.
Transaksi dengan pihak berelasi Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan dengan persyaratan yang sama dengan yang berlaku bagi pihak ketiga, kecuali pinjaman yang diberikan kepada para personel inti manajemen.
Related parties transactions Transactions with related parties are executed under similar terms and conditions as those with third parties, except for loans to key management personnel.
Saldo dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The outstanding balance with related parties are as follows:
2013
Aset K dit yang dib ik Kredit diberikan Pengurus dan pejabat eksekutif Bank Hubungan lainnya Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan-bersih Persentase terhadap jumlah kredit yang diberikan Aset lain-lain Beban dibayar di muka untuk sewa gedung kantor kepada: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia Persentase terhadap jumlah aset lain-lain Liabilitas Simpanan nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase terhadap jumlah simpanan nasabah
2012
2011
4.181.946.379
Assets L Loans Bank's management and executive officers Others relationship
2.551.176.297
4.266.009.898
216.715.825
468.671.100
57.015.567
2.767.892.122
4.734.680.998
4.238.961.946
(1.006.637)
(9.421.399)
(42.389.619)
Allowance for impairment losses
2.766.885.485
4.725.259.599
4.196.572.327
Total loans-net
0,13%
0,23%
0,22%
Percentage of total loans
3.984.156.000
144.453.936
1.006.425.552
13,45%
0,55%
4,67%
1.699.013.397
1.027.911.602
1.502.733.160
2.499.011.381
2.531.925.699
1.750.901.088
88.534.492.639
61.091.204.015
6.453.670.222
92.732.517.417
64.651.041.316
9.707.304.470
3,79%
2,59%
0,45%
98
Other assets Office building prepaid rent for: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia Percentage of total other assets Liabilities Deposits from customers Current accounts Savings deposits Time deposits Total Percentage of total deposits from customers
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) 2013
34. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) 2012
2011
Kewajiban imbalan pasca kerja Persentase terhadap jumlah kewajiban imbalan pasca kerja
1.560.401.725
1.173.725.783
1.380.399.977
39,02%
36,19%
37,89%
Pinjaman subordinasi Persentase terhadap jumlah pinjaman subordinasi Persentase terhadap jumlah modal disetor
14.000.000.000
14.000.000.000
14.000.000.000
100,00%
100,00%
100,00%
7,09%
8,42%
10,10%
125.384.310
173.270.305
53.312.574
0 03% 0,03%
0 05% 0,05%
0 02% 0,02%
7.821.794.484
3.673.647.315
2.345.235.556
4,00%
1,82%
1,15%
966.613.296
861.971.616
861.971.616
1,69%
1,70%
2,15%
Pendapatan dan beban Pendapatan bunga Persentase terhadap jumlah d t b pendapatan bunga Beban bunga Persentase terhadap jumlah beban bunga Beban sewa Persentase terhadap jumlah beban umum dan administrasi Kompensasi kepada personil manajemen kunci Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja Jumlah Persentase terhadap jumlah beban tenaga kerja
21.789.914.114
20.641.020.166
459.825.655
386.758.847
315.617.531
22.249.739.769
21.027.779.013
16.858.253.780
44,97%
44,37%
44,01%
35. MANAJEMEN RISIKO
16.542.636.249
Post-employment benefits obligation Percentage of total post-employment benefits benefits obligation Subordinated loans Percentage of total subordinated loans Percentage of total paid in capital Income and expense Interest income Percentage of total i t t iincome interest Interest expenses Percentage of total interest expenses Rent expense Percentage of total general and administrative expenses Compensation of key management personnel Short-term employee benefits Post-employment benefits Total Percentage of total personnel expenses
35. RISK MANAGEMENT
Penerapan manajemen risiko di Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 perihal “Perubahan atas PBI No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum” dan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal "Perubahan atas Surat Edaran No.5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum".
99
Implementation of risk management in Bank accordance with the Bank Indonesia regulation No.5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 and Circular Letter of Bank Indonesia No.5/21/DPNP dated September 29, 2003 which was amended by Bank Indonesia Regulation No.11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009 regarding "Revision for PBI No.5/8/PBI/2003 regarding Application of Risk Management for Commercial Banks” and Circular Letter of Bank Indonesia No.13/23/DPNP dated October 25, 2011 regarding "Amendment on Circular Letter No.5/21/DPNP regarding Implementation of Risk Management for Commercial Banks".
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Pengelolaan risiko tidak hanya terbatas pada pemantauan, pelaporan dan evaluasi terhadap risiko-risiko yang terjadi, namun juga mendeteksi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas Pengelolaan risiko diwujudkan melalui penyusunan buku Pedoman Penerapan Manajemen Risiko yang mencakup kebijakan dan prosedur mengenai:
Risk management is not merely related to monitoring, reporting, and evaluating the risks, but also detecting and to anticipate the possible risks. Management's commitment to enhance the quality of risk management is implemented by formulating the manual of Guidelines for Application of Risk Management which shall cover the policies and procedures as follows:
-
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;
-
-
Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit;
-
-
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan
-
-
Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
-
Active supervision by the Board of Commissioners and Board of Directors; Adequacy of policies, procedures, and establishment of limits; Adequacy of processes of identification, measurement, monitoring, and control of risks and the Risk Management information system; and Comprehensive internal control system.
Selain itu, manajemen telah membentuk Komite Manajemen Risiko
In addition, the management has been establishing the Risk
dan Divisi Manajemen Risiko, dengan harapan pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja usaha Bank.
Management Committee and Risk Management Division, where, the overall risk management will be integrated, coordinated, and continuously practice to improve operational performance.
Sesuai dengan kompleksitas usahanya, Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko strategik dan risiko reputasi.
In accordance with the complexity of business, the Bank has managed 8 (eight) risks, namely credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, strategic risk and reputation risk.
Setiap triwulan, Bank telah menyusun profil risiko yang secara garis besar dapat mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki oleh Bank.
In quarterly, the Bank has prepared the risks profile globally which reflected the Bank's risk rate.
Kerangka manajemen risiko Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan pengawasan dari Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Pemantau Risiko. Komite Pemantau Risiko merupakan pengawas risiko tertinggi di Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko tersebut menyetujui dan memonitor pelaksanaan kerangka dan kebijakan manajemen risiko Bank. Dewan Komisaris mendelegasikan kuasa kepada Direktur Utama dan Direksi untuk mengimplementasikan strategi manajemen risiko. Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Direksi dan bertanggungjawab untuk mengelola risiko yang ada di Bank.
Risk management framework The organization of the Bank’s risk management involves oversight from the Board of Commissioners, the Board of Directors and the Risk Monitoring Committee. The Risk Monitoring Committee is the highest risk authority in the Board of Commissioners’ level. The Risk Monitoring Committee approves and monitors the implementation of risk management framework and policies of the Bank. Board of Commissioners delegate authority to the President Director and Board of Directors to implement the risk management strategy. The Risk Monitoring Committee is established by the Board of Directors and is responsible for managing risk of the Bank.
100
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Kebijakan manajemen risiko Bank ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Bank, untuk menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko ditelaah secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk, dan jasa yang ditawarkan. Bank, melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, berusaha untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan konstruktif, dimana semua karyawan memahami tugas dan kewajiban mereka.
Risk management framework (continued) The Bank’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Bank, to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to limits determined. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Bank, through its training and management standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations.
Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit dibantu oleh Satuan Kerja Audit Intern. Satuan kebutuhan menelaah Kerja Audit Intern secara berkala maupun sesuai kebutuhan,
The Bank’s Audit Committee is responsible for monitoring compliance with the Bank’s risk management policies and procedures, and for reviewing the adequacy of the risk management framework in relation to the risks faced by the Bank. The Bank’s Audit Committee is assisted in these functions Force Internal Audit Task Force by Internal Audit Task Force.
pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Bank.
undertakes both regular and ad-hoc reviews of risk management controls and procedures, the results of which are reported to the Bank’s Audit Committee.
Komite Pemantau Risiko mengawasi perkembangan kebijakan menajemen risiko dan menilai penerapannya. Komite juga memberikan nasihat mengenai strategi manajemen risiko yang harus digunakan oleh Bank. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komite Pemantau Risiko akan melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko yang diketuai oleh Kepala Divisi Manajemen Risiko.
The Risk Monitoring Committee supervises the development of risk management policies and assesses the implementation. The Committee also provides advice on the risk management strategy to be employed by the Bank. In conducting its oversight role, the Risk Monitoring Committee will also monitor and evaluate the performance of the Risk Management Committee chaired by the Head of Risk Management Division.
ALCO merupakan sarana utama untuk mencapai tujuan dalam mengelola aset. Liabilitas dan modal sedemikian rupa dengan memperhatikan risiko terkait untuk tujuan penggunaan secara efisien dan optimum. Tujuan utama dari ALCO adalah:
The ALCO is the primary vehicle for achieving the objectives of managing assets, liabilities and capital with the consideration of related risk for the purpose of efficient and optimum utilization. The main purposes of an ALCO are to:
(i)
(ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
memberikan arahan dan menyakinkan penerapan strategi untuk mengelola komposisi posisi keuangan dan struktur pendanaan Bank pada kondisi normal dan stress; memonitor risiko-risiko dan pengaruh dari kondisi pasar; menyediakan sarana untuk mendiskusikan masalah ALCO; memfasilitasi kerjasama antara bisnis/departemen yang berbeda; menyelesaikan isu antar departemen seperti alokasi sumber daya; menelaah sumber dan alokasi pendanaan secara keseluruhan; melakukan perencanaan ke depan dan menentukan lingkungan perbankan yang paling sesuai untuk perencanaan aset/liabilitas di masa depan dan menelaah skenario kontinjensi;
101
(i)
(ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
provide direction and ensure tactical follow-throught to manage the Bank's balance sheet composition and finding structure under normal and stressed conditions; monitor the risk and market influences; provide a forum for discussing ALCO issues; facilitate teamwork between different resolve departmental inter-face issues such as resource review overall sourcing anf allocation of funding; plan and determine the most appropriate banking environment for asset/liability forward planning and review contingency scenarios;
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan) (viii) mengevaluasi skenario alternatif tingkat suku bunga, harga dan kombinasi portofolio; menelaah distribusi aset/liabilitas dan jatuh temponya.
Risk management framework (continued) (viii evaluate alternative ratem pricing and portfolio mix scenarios; review asset/liability distributions and maturities.
Unit Risiko Operasional dan Pengendalian Bank bertanggung jawab dalam penerapan manajemen risiko operasional yang mencakup:
The Bank's Operational Risk and Control Unit is responsible for applying operational risk management which comprises:
pengawasan aktif dan manajemen proaktif dari Dewan Komisaris dan/atau Direksi terhadap profil risiko operasional Bank dan eksposurnya melalui rapat komite secara berkala;
(i)
(ii) penetapan kebijakan dan prosedur dan limit risiko operasional termasuk penelaahan berkala dengan tujuan kepatuhan terhadap peraturan dan/atau praktek-praktek terbaik yang terkini;
(ii)
(i)
(iii) pengimplementasian kerangka kerja manajemen risiko operasional yang proses penilaian, ope as o a ya g mencakup e ca up p oses identifikasi, de t as , pe aa , pemantauan dan pengendalian risiko operasional untuk menjaga tingkat kerugian risiko operasional Bank berada dalam batasan toleransi dan untuk menjaga Bank dari kemungkinan kerugian yang dapat terjadi; (iv) pengembangan budaya kesadaran risiko dan pengendalian pada seluruh jenjang organisasi melalui komunikasi yang memadai mengenai pentingnya pengendalian internal yang efektif. Komite Manajemen Risiko dibentuk dengan tujuan, diantaranya adalah: untuk menelaah seluruh risiko secara sistematis dan memastikan terdapat pengendalian yang memadai sehingga tingkat pengembalian mencerminkan risiko-risiko terkait. Risiko-risiko yang harus ditelaah antara lain risiko kredit, risiko operasional, risiko pasar, risiko reputasi dan risiko keberlanjutan; (ii) untuk mengidentifikasi masalah yang terkait dengan risiko pada seluruh bisnis sejak dini untuk menghindari kerugian yang tidak semestinya terjadi dan memastikan bahwa Bank telah memperhitungkan seluruh risiko dengan cepat; (iii) untuk menjalankan tata kelola dan pengawasan atas sistem penilaian risiko guna meyakinkan bahwa sistem tersebut telah tepat sasaran dan dipergunakan secara memadai untuk pengendalian risiko pada bisnis. (i)
Risiko kredit Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat timbul dari aktivitas fungsional Bank yaitu perkreditan (penyediaan dana), treasury dan investasi serta operasional dan pelayanan. 102
active oversight and pro-active management from Board of Commissioners and/or Directors over Bank's operational risk profiles and its exposures through regular committee meetings;
establishment of operational risk policies and procedures anf operational risk appetite including its regular reviews in order to comply with updated regulations and/or best practices; (iii) implementation of operational risk management identification, assessment, fframework a e o tthat at comprises co p ises tthee ide tificatio , assess e t, monitoring and mitigation of operational risk so as to maintain losses within acceptable levels and protect the Bank from foreseeable future losses; (iv) development of risk and control awareness culture in all organisational level, through adequate communication regarding the importance of effective internal controls. The Risk Management Committee is established with having, among others, the following objectives: (i) to review all risks on a systematic basis and ensure that adequate controls exist and that the related returns reflect these risks. Risks to be reviewed include credit risk, operational risk, market risk, reputation risk and sustainability risk; (ii) to identify risk issues across all businesses at an early stage to avoid unnecessary loss and ensure that the Bank is pricing all risks correctly; (iii) to exercise governance and oversight over the Bank's risk rating systems to ensure that they are fit for purpose and adequately utilised to control risk in the business. Credit risk Credit risk is the risk resulting from the default of counterparty in fulfilling its obligation. Credit risk can arise from various functional activities of the Bank such as credit (finance of fund), treasury and investment also operational and services.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) Di dalam melakukan pengelolaan risiko kredit Bank berfokus pada beberapa unsur utama yang meliputi sumber daya manusia yang sadar risiko, proses persetujuan kredit yang transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit, tata cara, kriteria dan alat ukur risiko yang jelas, administrasi dan dokumentasi yang lengkap serta pengawasan kredit secara berkesinambungan terhadap kualitas kredit yang diberikan.
Credit risk (continued) In managing credit risk, the Bank focuses on several major, elements which are people's risk-awareness, transparent and layered credit process by Credit Committee, clear risk procedures, criteria and measurement tools, adequate credit administration and documentation also a continuous credit oversight on the loans portfolio quality.
Sesuai dengan misinya, Bank lebih memfokuskan penyaluran kreditnya pada sektor usaha kecil, terutama kepada Koperasi Pegawai Republik Indonesia, termasuk anggotanya. Sumber pembayaran kredit tersebut berasal dari pemotongan gaji para anggotanya setiap bulan. Dengan demikian, risiko kredit yang mungkin timbul menjadi merata dan dapat ditekan seminimal mungkin.
As the mission, Bank focused to small business sector, especially to Republic of Indonesia Employee Cooperative, including its members. The source of the loans payment are from salary deduction of the members every month. Thus, the credit risks that may arise are spread eventually and can be mitigated as minimum as possible.
Upaya yang dilakukan Bank dalam memperbaiki profil risiko kredit adalah monitoring atas debitur dan mengambil tindakan yang di l k k li k di id k menjadi j di non-performing f i diperlukan agar kualitas kreditnya tidak
Efforts by the Bank in improving credit risk profile are the monitoring of borrowers and taking necessary actions so that the di quality li does d b f i l (NPL) credit not become non-performing loans (NPL);
loans (NPL); melakukan penagihan secara intensif terhadap debitur bermasalah; melakukan kaji ulang dan mengevaluasi indikator aspek risiko dan aspek kepatuhan untuk mengevaluasi penerapan four eyes principles serta peratingan untuk pemberian kredit koperasi; mengintensifkan rapat Komite Pemutus Kredit untuk pemberian kredit dengan plafon besar; dan secara konsisten memantau kredit dalam rangka ekspansi kredit yang sehat dan berkualitas.
conduct an intensive collection of problematic debtors; conducted a review and evaluating indicators of risk aspects and compliance aspects to evaluate the application of four eyes principles and rating for cooperatives credit; intensify the Credit Approval Committee meeting for credit approval with a large plafond, and consistently monitor the credit in order to make qualified and healthy loans expansion.
Berikut ini adalah rasio kredit bermasalah/non-performing loans (NPL) dan rasio kualitas aset produktif Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011:
The following are the non-performing loans (NPL) ratio and the earnings asset quality ratio of the Bank as of December 31, 2013, 2012 and 2011:
Rasio NPL - bruto Rasio NPL - bersih Rasio kualitas aset produktif
2013
2012
2011
1,91%
1,61%
1,16%
0,21%
0,16%
0,02%
1,80%
1,63%
1,58%
Sistem pengelolaan manajemen risiko kredit Bank telah dibakukan dalam suatu Pedoman Perusahaan (PP) dan dikaji secara periodik.
103
NPL ratio - gross NPL ratio - net Earnings assets quality ratio
The Bank credit risk management system has been standarized in the Company's Guidelines (PP) and reviewed periodically.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan kredit lainnya.
Credit risk (continued) (i) The maximum credit risk exposure without calculating the collateral and other credit.
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk liabilitas kontinjensi, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus Bank bayarkan dalam hal timbul kewajiban atas instrumen yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
For financial assets recognised on the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For contingent liabilities, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the instruments issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the un-drawn committed credit facilities granted to customers.
Eksposur risiko kredit terhadap aset pada laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Credit risk exposure to assets in the statement of financial position as of December 31, 2013, 2012 and 2011 is as follows:
Eksposur maksimum / Maximum exposure Keterangan
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek Kredit yang diberikan Jumlah - kotor Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2013
2012
Description
2011
208.134.442.975
197.864.540.134
171.535.118.246
6.597.117.246
13.807.704.975
2.875.671.034
348.865.047.971
257.929.753.776
108.989.502.624
92.588.005.829
280.842.955.288
-
232.500.821.200
239.661.704.800
330.686.995.000
2.112.511.791.720
2.079.135.068.448
1.919.452.337.047
3.001.197.226.941
3.069.241.727.421
2.533.539.623.951
(42.581.572.664) 2.958.615.654.277
(48.153.055.277) 3.021.088.672.144
(43.289.985.992) 2.490.249.637.959
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Marketable securities Loans Total - gross Allowance for impairment losses Total - net
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada Credit risk exposure on the administrative accounts as of tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 adalah sebagai December 31, 2013, 2012 and 2011 is as follows: berikut: Eksposur maksimum / Maximum exposure 2013 2012 2011 Keterangan Description Bank garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Jumlah
30.000.000
2.450.000.000
884.666.430
Bank guarantees issued Unused loans facilities Total
32.749.944.973
29.611.316.116
18.935.246.626
32.779.944.973
32.061.316.116
19.819.913.056
104
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan kredit lainnya. (lanjutan) Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset di laporan posisi keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bersih seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan.
Credit risk (continued) (i) The maximum credit risk exposure without calculating the collateral and other credit. (continued) The above table shows the maximum exposure to credit risk for the Bank as of December 31, 2013, 2012 and 2011, without calculating the collateral or other credit support. For statement of financial position assets, the exposure is determined based on net carrying value as disclosed in the financial statements.
Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit yang berasal dari kredit yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut: - Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus i d kebijakan k bij k tersebut. b senantiasa mengacu pada
Management believes on the Bank's ability to control and maintain its credit risk exposure arising from loans based on the following:
Bank telah memiliki sistem deteksi dini permasalahan melalui "early warning system " dan pemantauan yang disiplin. (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit
- The Bank has an early problem detection system through "early warning system" and disciplined monitoring.
- The Bank has written guidelines regarding credit policies and processes that cover all aspects of loans granted. Each granting of credit should always efer to such policy.
-
Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sejenis atau memiliki kegiatan usaha dalam wilayah geografis yang sama, atau memiliki karakteristik yang sejenis yang dapat menyebabkan kemampuan nasabah untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi ataupun kondisi lainnya. a) Sektor geografis Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011. Untuk tabel ini, Bank telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis nasabah atau counterparty .
105
(ii)
Concentration of financial asset risk with credit risk exposure Credit concentration risk arises when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions. a Geographical sectors The following tables break down Bank’s credit exposure at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorised by geographical region as of December 31, 2013, 2012 and 2011. For these tables, Bank has allocated exposures to regions based on the customer or counterparty geographical area.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (a) Sektor geografis (lanjutan)
Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (a) Geographical sectors (continued) 2013
DKI Jakarta
Jawa Barat/
Jawa Tengah/
Jawa Timur/
Sumatera Barat/
Sulawesi Selatan/
Kalimantan Selatan/
Lain-lain/
Jumlah/
West Java
Central Java
East Java
West Sumatera
South Sulawesi
South Kalimantan
Others
Total
Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek Kredit yang diberikan Jumlah - kotor Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
208.134.442.975
-
-
-
-
-
-
-
208.134.442.975
5.591.197.966
-
2.897.839
-
612.663.555
89.666.831
-
300.691.055
6.597.117.246
328.865.047.971
20.000.000.000
-
-
-
-
-
-
348.865.047.971
92.588.005.829
-
-
-
-
-
-
-
92.588.005.829
232.500.821.200
-
-
-
-
-
-
-
232.500.821.200
83.241.317.657
231.207.255.696
286.757.491.883
247.038.569.279
219.461.659.568
159.935.427.375
42.238.940.510
842.631.129.752
2.112.511.791.720
950.920.833.598
251.207.255.696
286.760.389.722
247.038.569.279
220.074.323.123
160.025.094.206
42.238.940.510
842.931.820.807
3.001.197.226.941 (42.581.572.664) 2.958.615.654.277
106
Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Marketable securities Loans Total - gross Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (a) Sektor geografis (lanjutan)
Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (a) Geographical sectors (continued) 2012
DKI Jakarta
Jawa Barat/
Jawa Tengah/
Jawa Timur/
Sumatera Barat/
Sulawesi Selatan/
Kalimantan Selatan/
Lain-lain/
Jumlah/
West Java
Central Java
East Java
West Sumatera
South Sulawesi
South Kalimantan
Others
Total
Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek Kredit yang diberikan Jumlah - kotor Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
197.864.540.134
-
-
-
-
-
-
-
197.864.540.134
10.474.426.972
-
157.971.327
-
2.839.990.684
93.478.423
-
241.837.569
13.807.704.975
227.929.753.776
-
-
30.000.000.000
-
-
-
-
257.929.753.776
280.842.955.288
-
-
-
-
-
-
-
280.842.955.288
239.661.704.800
-
-
-
-
-
-
-
239.661.704.800
77.330.496.278
328.279.286.787
268.881.327.494
241.152.881.691
210.748.734.810
191.222.823.631
32.617.046.671
728.902.471.086
2.079.135.068.448
1.034.103.877.248
328.279.286.787
269.039.298.821
271.152.881.691
213.588.725.494
191.316.302.054
32.617.046.671
729.144.308.655
3.069.241.727.421 (48.153.055.277) 3.021.088.672.144
107
Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Marketable securities Loans Total - gross Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (a) Sektor geografis (lanjutan)
Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (a) Geographical sectors (continued) 2011
DKI Jakarta
Jawa Barat/
Jawa Tengah/
Jawa Timur/
Sumatera Barat/
Sulawesi Selatan/
Kalimantan Selatan/
Lain-lain/
Jumlah/
West Java
Central Java
East Java
West Sumatera
South Sulawesi
South Kalimantan
Others
Total
Aset Giro pada Bank Indonesia
171.535.118.246
-
-
-
-
-
-
-
171.535.118.246
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Jumlah - kotor Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2.375.763.728
-
73.144.569
-
47.448.822
44.316.066
-
334.997.849
2.875.671.034
108.989.502.624
-
-
-
-
-
-
-
108.989.502.624
330.686.995.000
-
-
-
-
-
-
-
330.686.995.000
67.919.264.368
312.840.163.217
268.870.502.085
221.237.027.864
173.634.584.205
189.051.398.735
25.990.219.826
659.909.176.747
1.919.452.337.047
681.506.643.966
312.840.163.217
268.943.646.654
221.237.027.864
173.682.033.027
189.095.714.801
25.990.219.826
660.244.174.596
2.533.539.623.951 (43.289.985.992) 2.490.249.637.959
108
Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total - gross Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (a) Sektor geografis (lanjutan) Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 adalah
Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (a) Geographical sectors (continued) Credit risk exposure on the administrative accounts as of December 31, 2013, 2012 and 2011 is as follows:
sebagai berikut: 2013 DKI Jakarta
Bank garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Jumlah
Jawa Barat/
Jawa Tengah/
Jawa Timur/
Sumatera Barat/
Sulawesi Selatan/
Kalimantan Selatan/
Lain-lain/
West Java
Central Java
East Java
West Sumatera
South Sulawesi
South Kalimantan
Others
-
-
-
-
-
30.000.000
-
Jumlah/ Total -
30.000.000
Bank guarantees issued Unused loans facilities Total
5.126.062.735
1.346.975.582
21.464.615.687
4.096.306.213
-
-
-
715.984.756
32.749.944.973
5.126.062.735
1.346.975.582
21.464.615.687
4.096.306.213
-
30.000.000
-
715.984.756
32.779.944.973
Jawa Barat/
Jawa Tengah/
Jawa Timur/
Sumatera Barat/
Sulawesi Selatan/
Kalimantan Selatan/
Lain-lain/
West Java
Central Java
East Java
West Sumatera
South Sulawesi
South Kalimantan
Others
2012 DKI Jakarta
Bank garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Jumlah
-
-
2.450.000.000
-
-
-
-
Jumlah/ Total -
2.450.000.000
Bank guarantees issued Unused loans facilities Total
5.347.994.089
2.980.677.901
16.895.205.893
4.379.887.066
-
-
-
7.551.167
29.611.316.116
5.347.994.089
2.980.677.901
19.345.205.893
4.379.887.066
-
-
-
7.551.167
32.061.316.116
Jawa Barat/
Jawa Tengah/
Jawa Timur/
Sumatera Barat/
Sulawesi Selatan/
Kalimantan Selatan/
Lain-lain/
Jumlah/
West Java
Central Java
East Java
West Sumatera
South Sulawesi
South Kalimantan
Others
Total
2011 DKI Jakarta
Bank garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Jumlah
790.523.430
-
-
-
74.643.000
19.500.000
-
-
884.666.430
Bank guarantees issued Unused loans facilities Total
2.747.864.645
495.253.010
12.592.238.971
3.099.890.000
-
-
-
-
18.935.246.626
3.538.388.075
495.253.010
12.592.238.971
3.099.890.000
74.643.000
19.500.000
-
-
19.819.913.056
109
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
(ii)
(ii)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (b) Sektor industri
Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (b) Industry sectors
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa
The following table describes the details of the Bank's credit exposure at the carrying amount
memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor
(without calculating collateral or other credit support), which are categorized by industri sector.
industri. 2013 Pemerintah (termasuk
Lembaga
Bank
keuangan
Indonesia)/
bukan bank/
Perusahaan
Government
Non-bank
lainnya/
(including Bank
Bank/
financial
Other
Perseorangan/
Jumlah/
Indonesia)
Banks
institution
companies
Individuals
Total
Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek Kredit yang diberikan Jumlah - kotor Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
208.134.442.975
-
-
-
-
208.134.442.975
-
6.597.117.246
-
-
-
6.597.117.246
218.865.047.971
130.000.000.000
-
-
-
348.865.047.971
92.588.005.829
-
-
-
-
232.500.821.200
-
92.588.005.829 232.500.821.200
-
-
2.060.017.821.702
32.451.644.696
20.042.325.322
2.112.511.791.720
752.088.317.975
136.597.117.246
2.060.017.821.702
32.451.644.696
20.042.325.322
3.001.197.226.941 (42.581.572.664) 2.958.615.654.277
110
Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Marketable securities Loans Total - gross Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
(ii)
(ii)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (b) Sektor industri (lanjutan)
Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (b) Industry sectors (continued)
2012 Pemerintah (termasuk
Lembaga
Bank
keuangan
Indonesia)/
bukan bank/
Perusahaan
Government
Non-bank
lainnya/
(including Bank
Bank/
financial
Other
Perseorangan/
Jumlah/
Indonesia)
Banks
institution
companies
Individuals
Total
Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek Kredit yang diberikan Jumlah - kotor Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
197.864.540.134
-
-
-
-
197.864.540.134
-
13.807.704.975
-
-
-
13.807.704.975
117.929.753.776
140.000.000.000
-
-
-
257.929.753.776
280.842.955.288
-
-
-
-
280.842.955.288
239.661.704.800
-
-
-
-
239.661.704.800
-
-
2.028.405.914.400
24.727.952.263
26.001.201.785
2.079.135.068.448
836.298.953.998
153.807.704.975
2.028.405.914.400
24.727.952.263
26.001.201.785
3.069.241.727.421 (48.153.055.277) 3.021.088.672.144
111
Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Marketable securities Loans Total - gross Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
(ii)
(ii)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (b) Sektor industri (lanjutan)
Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (b) Industry sectors (continued)
2011 Pemerintah (termasuk
Lembaga
Bank
keuangan
Indonesia)/
bukan bank/
Perusahaan
Government
Non-bank
lainnya/
(including Bank
Bank/
f financial
Other
Perseorangan/
Jumlah/
Indonesia)
Banks
institution
companies
Individuals
Total
Aset Giro pada Bank Indonesia
171.535.118.246
-
-
-
-
171.535.118.246
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Jumlah - kotor Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
-
2.875.671.034
-
-
-
2.875.671.034 108.989.502.624
83.989.502.624
25.000.000.000
-
-
-
330.686.995.000
-
-
-
-
330.686.995.000
-
-
1.868.574.531.181
5.930.817.411
44.946.988.455
1.919.452.337.047
586.211.615.870
27.875.671.034
1.868.574.531.181
5.930.817.411
44.946.988.455
2.533.539.623.951 (43.289.985.992) 2.490.249.637.959
112
Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total - gross Allowance for impairment losses Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan) (b) Sektor industri (lanjutan)
Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued) (b) Industry sectors (continued)
Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:
Credit risk exposure on the administrative accounts are as follows:
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Lembaga keuangan
Rekening administratif Garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Jumlah
bukan bank/
Perusahaan
Non-bank
lainnya/
financial
Other
Perseorangan/
Jumlah/
institution
companies
Individuals
Total
-
-
30.000.000
28.732.406.977
3.303.548.047
713.989.949
28.732.406.977
3.333.548.047
713.989.949
Administrative accounts Guarantees issued
30.000.000
32.749.944.973 Unused loan facilities 32.779.944.973
Total
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Lembaga keuangan
Rekening administratif Garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Jumlah
bukan bank/
Perusahaan
Non-bank
lainnya/
financial
Other
Perseorangan/
Jumlah/
institution
companies
Individuals
Total
-
2.450.000.000
-
23.628.152.832
4.050.318.975
1.932.844.309
23.628.152.832
6.500.318.975
1.932.844.309
Administrative accounts Guarantees issued
2.450.000.000
29.611.316.116 Unused loan facilities 32.061.316.116
Total
31 Desember 2011 / December 31, 2011 Lembaga keuangan
Rekening administratif Garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Jumlah
bukan bank/
Perusahaan
Non-bank
lainnya/
financial
Other
Perseorangan/
Jumlah/
institution
companies
Individuals
Total
-
884.666.430
-
18.030.970.537
789.182.589
115.093.500
18.030.970.537
1.673.849.019
115.093.500
113
Administrative accounts Guarantees issued
884.666.430
18.935.246.626 Unused loan facilities 19.819.913.056
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (iii) Evaluasi penurunan nilai Bank telah memiliki kebijakan yang telah diterapkan secara konsisten untuk pemeringkatan risiko atas portofolio aset keuangan. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagai analisis keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasar yang telah diolah guna pengukuran risiko pihak lawan. Semua peringkat risiko disesuaikan dengan berbagai kategori dan ditentukan sesuai dengan panduan peringkat Bank Indonesia.
Credit risk (continued) (iii) Impairment assessment The Bank has a policy that has been consistently applied for risk assessment of the financial asset portfolio. This rating system is supported by a variety of financial analyses, combined with market information that has been processed for the measurement of counterparty risk. All risk ratings are adjusted to the various categories and ranks as determined in accordance with the Bank Indonesia's rating guidance.
Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuan kerugian penurunan nilai aset keuangan untuk tujuan akuntansi. Dengan demikian, kerugian hanya diakui jika terdapat bukti obyektif atas peristiwa kerugian spesifik.
The Bank uses an incurred loss model for the recognition of impairment losses of financial assets for accounting purposes. These mean that losses can only be recognised when there is objective evidence of a spesific loss event.
Pertimbangan utama dalam melakukan evaluasi penurunan nilai kredit yang diberikan khususnya pembayaran pokok atau b j h tempo lebih l bih dari d i 90 hari h i atau terdapat d bunga yang jatuh
The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are d b more than h d h k overdue by 90 days or there are any known
kesulitan atau pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal. Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dengan dua metode, yaitu evaluasi penurunan nilai secara individual dan kolektif (Catatan 2d).
difficulties or non-compliance of the original term of the contract. The Bank evaluates impairments assessment using two method, individual and collective impairment assessment (Note 2d).
Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual untuk masing-masing kredit yang diberikan yang signifikan. Bank melakukan penilaian secara individual untuk kredit dengan plafon di atas Rp5.000.000.000.
The Banks determines the allowances for impairment losses for each significant loans on an individual basis. The Bank assesses individually for loans with principal above Rp5,000,000,000.
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai, antara lain kemampuan debitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya, termasuk klaim terhadap pihak asuransi, nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas.
Items considered when determining allowance for impairment losses include the sustainability of the debtors' business plan, its ability to improve performance once a financial difficulty is arisen, projected receipts and the expected payout should bankruptcy occurs, the availability of other financial support, including claim for the insurance party, the realizability of collateral, and the timing of expected cash flows.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan. Sedangkan evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang tidak signifikan secara individual.
The allowance for impairment losses is evaluated at each reporting date. The allowance for impairment losses is based on collective evaluation is made for the loans which are not individually significant.
114
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (iii) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Berikut ini adalah risiko aset keuangan berdasarkan klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011:
Credit risk (continued) (iii) Impairment assessment (continued) Below are financial asset risks based on the allowance for impairment losses assessment classification as of December 31, 2013, 2012 and 2011:
31 Desember 2013 / December 31, 2013 Mengalami penurunan nilai/Impaired
Tidak mengalami
Kredit yang diberikan Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah
penurunan nilai/
Individual/
Kolektif/
Jumlah/
Not impaired
Individual
Collective
Total
2.072.149.750.683
17.076.100.452
23.285.940.585
(6.722.292.508)
(17.076.100.452)
(18.783.179.704)
#VALUE!
4.502.760.881
Loans Allowance for (42.581.572.664) impairment losses 2.069.930.219.056 Total 2.112.511.791.720
-
-
b 2012 / December D b 31, 31 2012 31 D Desember Mengalami Tidak mengalami
Kredit yang diberikan Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah
penurunan nilai/Impaired
penurunan nilai/
Individual/
Kolektif/
Jumlah/
Not impaired
Individual
Collective
Total
2.040.382.911.779
19.927.468.532
18.824.688.137
(16.286.373.508)
(17.041.431.536)
(14.825.250.233)
2.024.096.538.271
2.886.036.996
3.999.437.904
-
-
Loans Allowance for (48.153.055.277) impairment losses 2.030.982.013.171 Total 2.079.135.068.448
-
31 Desember 2011 / December 31, 2011 Mengalami Tidak mengalami
Kredit yang diberikan Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah
penurunan nilai/Impaired
penurunan nilai/
Individual/
Kolektif/
Jumlah/
Not impaired
Individual
Collective
Total
1.897.117.421.359
8.365.095.891
13.969.819.797
(21.428.229.659)
(8.365.095.891)
(13.496.660.442)
1.875.689.191.700
-
115
473.159.355
Loans Allowance for (43.289.985.992) impairment losses 1.876.162.351.055 Total 1.919.452.337.047
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (iv) Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit per jenis instrumen keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (diluar penyisihan kerugian penurunan nilai):
Credit risk (continued) (iv) That table below shows credit quality per class of financial assets that are neither past due nor impaired (gross of allowance for impairment lossses):
2013
Tersedia untuk dijual Efek-efek
Belum jatuh tempo dan tidak
Jatuh tempo dan
mengalami penurunan nilai/
tidak mengalami
Neither past due nor impared
penurunan nilai/
Mengalami
Tingkat tinggi/
Tingkat standar/
Past due but
penurunan nilai/
Jumlah/
High grade
Standard grade
not impared
Impaired
Total
232.500.821.200
-
-
-
Kredit yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia
208.134.442.975
-
-
-
6.597.117.246 Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia 288.865.047.971 dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan 92.588.005.829 janji dijual kembali 2 038 278 099 971 2.038.278.099.971 Kredit yang diberikan 2.866.963.535.192 Jumlah Penyisihan kerugian (3.951.886.850) penurunan nilai 2.863.011.648.342 Jumlah - bersih
-
-
-
60.000.000.000
-
-
-
-
-
29 494 948 322 29.494.948.322
304 944 533 304.944.533
44 433 798 894 44.433.798.894
89.494.948.322
304.944.533
44.433.798.894
(29.945.553)
(35.859.641.851)
(2.740.098.410) 86.754.849.912
274.998.980
8.574.157.043
232.500.821.200
Available-for-sale Marketable securities
Loans and receivables Current accounts with 208.134.442.975 Bank Indonesia Current accounts with 6.597.117.246 other banks Placements with Bank Indonesia 348.865.047.971 and other banks Securities purchased under 92.588.005.829 resale agreements 2 112 511 791 720 2.112.511.791.720 Loans 3.001.197.226.941 Total Allowance for (42.581.572.664) impairment losses 2.958.615.654.277 Total - net
2012
Tersedia untuk dijual Efek-efek
Belum jatuh tempo dan tidak
Jatuh tempo dan
mengalami penurunan nilai/
tidak mengalami
Neither past due nor impared
penurunan nilai/
Mengalami
Tingkat tinggi/
Tingkat standar/
Past due but
penurunan nilai/
Jumlah/
High grade
Standard grade
not impared
Impaired
Total
239.661.704.800
-
-
-
Kredit yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia
197.864.540.134
-
-
-
13 807 704 975 13.807.704.975 Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia 162.929.753.776 dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan 280.842.955.288 janji dijual kembali 1.992.935.859.666 Kredit yang diberikan 2.888.042.518.639 Jumlah Penyisihan kerugian (11.238.596.769) penurunan nilai 2.876.803.921.870 Jumlah - bersih
-
-
-
95.000.000.000
-
-
-
-
-
47.408.987.968
38.064.145
38.752.156.669
142.408.987.968
38.064.145
38.752.156.669
(5.042.624.486)
(5.152.254)
(31.866.681.768)
137.366.363.482
32.911.891
6.885.474.901
116
239.661.704.800
Available-for-sale Marketable securities
Loans and receivables Current accounts with 197.864.540.134 Bank Indonesia Current accounts with 13 807 704 975 13.807.704.975 other banks Placements with Bank Indonesia 257.929.753.776 and other banks Securities purchased under 280.842.955.288 resale agreements 2.079.135.068.448 Loans 3.069.241.727.421 Total Allowance for (48.153.055.277) impairment losses 3.021.088.672.144 Total - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued) 2011
Tersedia untuk dijual Efek-efek
Belum jatuh tempo dan tidak
Jatuh tempo dan
mengalami penurunan nilai/
tidak mengalami
Neither past due nor impared
penurunan nilai/
Mengalami
Tingkat tinggi/
Tingkat standar/
Past due but
penurunan nilai/
Jumlah/
High grade
Standard grade
not impared
Impaired
Total
330.686.995.000
-
-
-
Kredit yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia
171.535.118.246 .535. 8. 6
-
-
-
2.875.671.034 Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia 83.989.502.624 dan bank lain 1.835.527.633.620 Kredit yang diberikan 2.424.614.920.524 Jumlah Penyisihan kerugian (18.355.274.110) penurunan nilai 2.406.259.646.414 Jumlah - bersih
-
-
-
25.000.000.000
-
-
61.553.898.048
35.889.691
22.334.915.688
86.553.898.048
35.889.691
22.334.915.688
(3.071.277.259)
(1.678.290)
(21.861.756.333)
83.482.620.789
34.211.401
473.159.355
330.686.995.000
Available-for-sale Marketable securities
Loans and receivables Current accounts with 171.535.118.246 .535. 8. 6 Bank Indonesia Current accounts with 2.875.671.034 other banks Placements with Bank Indonesia 108.989.502.624 and other banks 1.919.452.337.047 Loans 2.533.539.623.951 Total Allowance for (43.289.985.992) impairment losses 2.490.249.637.959 Total - net
Kualitas kredit didefinisikan sebagai berikut: (a) Tingkat tinggi - Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, yaitu giro atau penempatan pada institusi Pemerintah, transaksi dengan bank yang memiliki reputasi baik dengan tingkat kemungkinan gagal bayar atas kewajiban yang rendah.
The credit quality are defined as follows: (a) High grade - Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks which are current accounts or placements with the Government, transaction with reputable banks with low probability of insolvency.
- Kredit yang diberikan, bunga yang masih akan diterima dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang sangat baik, dan tidak pernah menunggak sepanjang waktu kredit; debitur dengan tingkat stabilitas dan keragaman yang tinggi; memiliki akses setiap saat untuk memperoleh pendanaan dalam jumlah besar dari pasar terbuka; memiliki kemampuan membayar yang kuat dan rasio-rasio neraca yang konservatif.
- Loans, interest receivables and third party receivables are borrowers with very satisfactory track record of loan repayment and whose accounts did not trun past due during the term of the loan; borrowers with high degree of stability and diversity; has access to raise susbstansial amounts of funds through public market at any time; very strong debt service capacity and has conservative balance sheet ratios.
(b) Tingkat standar - Giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, yaitu giro atau penempatan pada bank lokal yang tidak terdaftar di bursa.
(b) Standard grade - Current accounts with other banks, placements with other banks which are current accounts or placements with the local banks not listed in the stock exchange.
- Kredit yang diberikan, bunga yang masih akan diterima dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang baik dan tidak pernah menunggak 90 hari atau lebih; memiliki akses terbatas ke pasar modal atau pasar keuangan lainnya; tingkat pendapatan dan kinerja keseluruhan tidak stabil; memiliki kemampuan membayar yang cukup.
- Loans, interest receivables and third party receivables are borrowers who have and average track record of loan repayment and whose accounts did not turn past due for 90 days and over; smaller corporations with limited access to public capital market or to alternative financial market; volatility of earnings and overall performance; debt service capacity is adequate.
117
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (c) Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Eksposur dimana pihak ketiga yaitu debitur dalam tahap awal dari keterlambatan pembayaran dan telah gagal untuk melakukan pembayaran p y atau p pembayaran y tidak p penuh,, sesuai dengan g persyaratan p y kontraktual dalam perjanjian kredit. Hal ini pada umumnya dimana suatu kredit telah lewat jatuh tempo sampai dengan 90 hari dan tidak terdapat indikasi penurunan nilai lainnya.
Credit risk (continued) (c) Past due but not impared Exposures which third party are borrowers is in the early stages of deliquency and has failed to make a payment, or partial payment, in accordance with the contractual terms off the loan agreement. g This is typically where a loan is up to 90 days past due and there is no others indicators of impairment.
(d) Mengalami penurunan nilai Eksposure telah mengalami penurunan nilai. Bank mempertimbangkan bahwa pihak ketiga yaitu debitur tidak mungkin membayar kewajiban kreditnya secara menyeluruh, atau pemulihannya akan bertumpu pada realisasi agunan apabila ada, atau debitur telah menunggak kewajiban kredit selama lebih dari 90 hari dan terdapat indikasi pen penurunan r nan nilai nilai.
(d) Impaired Exposures have been assessed as impared. The Bank considers that either the third party are borrowers is unlikely to pay its credit obligation in full, or the recovery will be relied on realising collateral if held, or borrowers has been past due more than 90 days and there is others indicators of impairment. impairment
118
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas Risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat dari adanya kesenjangan antara sumber pendanaan yang pada umumnya berjangka pendek dan aset yang pada umumnya berjangka panjang. Besar kecilnya risiko likuiditas ditentukan antara lain: (i) Kecermatan dalam perencanaan arus kas atau arus dana berdasarkan prediksi pembiayaan dan prediksi pertumbuhan dana termasuk mencermati tingkat fluktuasi dana;
Liquidity risk The risk of loss resulting from the gap between short-term funding and long term assets. The size of the liquidity risk is determined, i.e.:
(ii) Ketepatan dalam mengatur struktur dana termasuk kecukupan dana; (iii) Ketersediaan aset yang siap dikonversikan menjadi kas; dan
(ii)
(iv) Kemampuan menciptakan akses ke pasar antar bank atau sumber dana lainnya. Apabila kesenjangan tersebut cukup besar maka akan menurunkan kemampuan Bank untuk memenuhi kewajibannya saat jatuh p j y pada p j tempo. Oleh karena itu untuk mengantisipasi terjadinya risiko likuiditas, maka diperlukan manajemen likuiditas, yang merupakan bagian dari pengelolaan liabilitas.
(i)
Accuracy in cash flow or flow of fund planning based on financing and fund growth prediction, include observe the fund rate volatility;
The precision in managing the fund structure, including the adequacy of funding; (iii) To be availability of asset that is ready to be converted into cash; and (iv) Ability to create access to the interbank market or other funding sources. If the gap is large enough it will reduce it will reduce the Bank abilityy to meet its liabilities at maturity. y Therefore, liquidity q y management is needed to anticipate liquidity risk, which is a part of the management liability.
Kebijakan likuiditas Bank ditujukan untuk memastikan bahwa kebutuhan dana dapat dipenuhi, baik untuk membayar deposito pada saat jatuh tempo atau untuk memenuhi fasilitas kredit yang belum digunakan.
The Bank's liquidity policies are aimed at ensuring that fund requirements can be fulfilled, either to pay deposits at maturity or to fulfill additional loans on request.
Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas Bank berada dalam tanggung jawab Satuan Kerja Likuiditas sedangkan pengukuran serta analisa terhadap kondisi likuiditas menjadi tugas Divisi Manajemen Risiko diantaranya stress test likuiditas berdasarkan skenario dan pembuatan profil risiko yang terkait likuiditas.
Maintaining and monitoring the Bank's liquidity position is the responsibility of the Liquidity Unit while measuring and analysing on liquidity condition is the responsibility of the Risk Management Group which among others include liquidity stress test based on scenarios and preparing risk profile related to liquidity risk.
Pengelolaan kelebihan dana likuiditas yang tidak terserap penyaluran kredit teroptimalisasi melalui pengelolaan treasury .
Managing the excess of liquidity fund which are not absorbed by credits will be optimized thorugh managing treasury.
Sebagian besar kelebihan dana likuiditas tersalurkan melalui instrumen-instrumen yang berjangka pendek dan aman. Umumnya, kondisi likuiditas bank terjaga baik dimana penarikan dana nasabah dapat terpenuhi sekaligus kelebihan dana teroptimalkan dengan imbal hasil yang optimal.
Most of the excess of liquidity will be placed in short-term and secured instruments. In general, the Bank's liquidity condition is well maintained where the customers withdrawal can be fulfilled while the excess fund can be optimized with optimum return.
Sumber dana dan waktu jatuh tempo deposito dikelola untuk menghindari adanya dana yang idle dan menentukan jumlah serta instrumen aset likuid yang tepat untuk menjamin tingkat likuiditas yang terkendali secara terus menerus.
Sources of funds and maturity dates of deposits are managed to avoid idle funds and determine the appropriate liquidity level and liquid asset instrument to ensure a sustainable liquidity level.
Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode jatuh tempo kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan:
The following table illustrates the maturity profile analysis of the Bank's assets and liabilities according to their remaining maturity period at the statement of financial position date:
119
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 2013 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah ) Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Aset tetap - bersih Aset takberwujud - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain Penyisihan kerugian penurunan nilai
kontraktual /
Kurang dari
1-3
3-6
6 - 12
Lebih dari
Nilai tercatat /
No contractual
bulan /
bulan /
bulan /
Carrying y g value
maturity y
1 bulan / Less than 1 month
months
months
months
12 bulan / More than 12 months
5.483
-
5.483
-
-
-
-
208.134
-
208.134
-
-
-
-
6.597
-
6.597
-
-
-
-
348.865
-
348.865
-
-
-
-
92.588
-
92.588
-
-
-
-
232.501
-
79.902
19.878
-
132.721
-
2.112.512
-
2.760
21.023
66.384
103.794
1.918.551
17.017
-
17.017
-
-
-
-
10.835
10.835
-
-
-
-
-
1.777
1.777
-
-
-
-
-
1.576
1.576
-
-
-
-
-
29.619
29.619
-
-
-
-
-
3.067.504
43.807
761.346
40.901
66.384
236.515
1.918.551
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Marketable securities Loans Accrued income Fixed assets - net Intangible assets - net Deferred tax assets - net Other assets Allowance for impairment losses
(42.582) 3.024.922
120
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 2013 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah ) Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo
Liabilitas Liabilitas segera Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Utang pajak Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi Perbedaan jatuh tempo Posisi jatuh tempo setelah penyisihan kerugian penurunan nilai
kontraktual /
Kurang dari
1-3
3-6
6 - 12
Lebih dari
Nilai tercatat /
No contractual
bulan /
bulan /
bulan /
Carrying value
maturity
1 bulan / Less than 1 month
months
months
months
12 bulan / More than 12 months
797
-
797
-
-
-
-
18.055
-
16.679
1.376
-
-
-
189.555
-
21.079
13.815
20.747
41.021
92.893
2.240.218
-
1.052.002
742.586
277.945
167.420
265
228.000
-
228.000
-
-
-
-
7.122
-
5.515
1.607
-
-
-
15
-
-
-
-
15
23.199
12.860
10.339
-
-
-
-
14.000
-
-
-
-
-
14.000
2.720.961
12.860
1.334.411
759.384
298.692
208.456
107.158
346.543
30.947
(573.065)
(718.483)
(232.308)
28.059
1.811.393
Liabilities Liabilities immediately payable Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits from other banks Taxes payable Borrowings Other liabilities Subordinated loans Maturity gap Net position, net of allowance for impairment losses
303.961
121
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 2012 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah ) Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Aset tetap - bersih Aset takberwujud - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain Penyisijan kerugian penurunan nilai
kontraktual /
Kurang dari
1-3
3-6
6 - 12
Lebih dari
Nilai tercatat /
No contractual
bulan /
bulan /
bulan /
C Carrying i value l
maturity i
1 bulan / Less than h 1 month h
months h
h months
months h
12 bulan / More than h 12 months h
5.041
-
5.041
-
-
-
-
197.865
-
197.865
-
-
-
-
13.808
-
13.808
-
-
-
-
257.930
-
257.930
-
-
-
-
280.843 239.662 2.079.135 18.281 10.110 1.898 1.566 26.486 3.132.625
10.110 1.898 1.566 26.486 40.060
140.113 995 11.106 18.281 645.139
140.730 23.907 164.637
238.667 64.231 302.898
91.237 91.237
1.888.654 1.888.654
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Marketable securities Loans Accrued income Fixed assets - net Intangible assets - net Deferred tax assets - net Other assets Allowance for impairment losses
(48.153) 3.084.472
122
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 2012 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah ) Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo
Liabilitas Liabilitas segera Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Utang pajak Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi Perbedaan jatuh tempo Posisi jatuh tempo setelah penyisihan kerugian penurunan nilai
kontraktual /
Kurang dari
1-3
3-6
6 - 12
Lebih dari
Nilai tercatat /
No contractual
bulan /
bulan /
bulan /
Carrying value
maturity
1 bulan / Less than 1 month
months
months
months
12 bulan / More than 12 months
1.079
-
1.079
-
-
-
-
22.112
-
20.427
1.685
-
-
-
181.269
-
20.038
13.069
19.621
39.624
88.917
2.297.464
-
1.120.742
889.346
159.972
127.404
-
267.439
-
267.439
-
-
-
-
4.604
-
4.425
-
179
-
-
91
-
56
-
7
28
-
21.951
12.636
9.315
-
-
-
-
14.000
-
-
-
-
-
14.000
2.810.009
12.636
1.443.521
904.100
179.779
167.056
102.917
322.616
27.424
(798.382)
(739.463)
123.119
(75.819)
1.785.737
Liabilities Liabilities immediately payable Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits from other banks Taxes payable Borrowings Other liabilities Subordinated loans Maturity gap Net position, net of allowance for impairment losses
274.463
123
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 2011 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah ) Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Aset tetap - bersih Aset takberwujud - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain Penyisihan kerugian penurunan nilai
kontraktual /
Kurang dari
1-3
3-6
6 - 12
Lebih dari
Nilai tercatat /
No contractual
bulan /
bulan /
bulan /
Carrying value
maturity
1 bulan / Less than 1 month
months
months
months
12 bulan / More than 12 months
4.969
-
4.969
-
-
-
-
171.535
-
171.535
-
-
-
-
2.876
-
2.876
-
-
-
-
108.990
-
108.990
-
-
-
-
330.687
-
-
59.501
-
271.186
-
1.919.452
-
78.694
88.153
99.421
123.025
1.530.159
17.731
-
17.731
-
-
-
-
8.745
8.745
-
-
-
-
-
1.527
1.527
-
-
-
-
-
1.452
1.452
-
-
-
-
-
21.552
21.552
-
-
-
-
-
2.589.516
33.276
384.795
147.654
99.421
394.211
1.530.159
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Accrued income Fixed assets - net Intangible assets - net Deferred tax assets - net Other assets Allowance for impairment losses
(43.290) 2.546.226
124
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 2011 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah ) Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo
Liabilitas Liabilitas segera Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Utang pajak Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi Perbedaan jatuh tempo Posisi jatuh tempo setelah penyisihan kerugian penurunan nilai
kontraktual /
Kurang dari
1-3
3-6
6 - 12
Lebih dari
Nilai tercatat /
No contractual
bulan /
bulan /
bulan /
Carrying value
maturity
1 bulan / Less than 1 month
months
months
months
12 bulan / More than 12 months
923
-
923
-
-
-
-
17.387
-
43
87
87
869
16.301
142.489
-
356
713
713
7.124
133.583
1.995.239
-
917.935
583.301
297.714
196.024
265
113.399
-
113.399
-
-
-
-
6.109
-
5.575
-
534
-
-
275
-
250
-
25
-
-
22.082
13.472
8.610
-
-
-
-
14.000
-
-
-
-
-
14.000
2.311.903
13.472
1.047.091
584.101
299.073
204.017
164.149
277.613
19.804
(662.296)
(436.447)
(199.652)
190.194
1.366.010
Liabilities Liabilities immediately payable Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits from other banks Taxes payable Borrowings Other liabilities Subordinated loans Maturity gap Net position, net of allowance for impairment losses
234.323
125
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Yang dimaksud dengan faktor pasar adalah suku bunga.
Market risk Market risk is the risk arising from movement in market variables in portfolios held by the Bank that could incur losses for the Bank (adverse movement). Market variables are defined as interest rates.
Risiko suku bunga timbul dari berbagai layanan perbankan Bank bagi nasabah termasuk deposito, kredit yang diberikan dan fasilitas giro. Bank juga melakukan aktivitas investasi terbatas untuk kepentingan sendiri.
Interest rate risk arises from various banking services provided by the Bank for its customers, including deposits, loans and current account facilities. The Bank also conduct limited investment activites for its own purposes.
Bank melakukan pengukuran risiko suku bunga dengan menggunakan metodologi yang dapat mengidentifikasi risiko suku bunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga serta menentukan besaran risiko terhadap Bank.
The Bank performs interest rate risk monitoring by utilising a methodology which can identify the risk of the interest rate on the asset portofolio and liabilities that are sensitive to interest rate fluctuation and can determine the risk exposure of the Bank.
T b l di bawah b h ini i i merupakan k ki ti k t bunga b t h Tabel kisaran tingkat per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011:
Th t bl below b l i th range off iinterest t t rates t per annum The table summarises the for significant assets and liabilities for the year ended December 31, 2013, 2012 and 2011:
Aset Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek Kredit yang diberikan Liabilitas Simpanan nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Call money - Deposito berjangka Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi
2013
2012
2011
0,00% - 4,00%
0,5% - 4,00%
1,25% - 3,00%
7,00% - 9,25%
4,00% - 5,10%
4,50% - 4,70%
5,90%
4,28% - 10,50%
-
4,85% - 7,22%
4,20% - 4,85%
5,00% - 7,35%
5,00% - 25,40%
5,00% - 25,40%
5,00% - 25,40%
0,00% - 6,25%
0,00% - 3,00%
0,00% - 5,00%
0,00% - 6,25%
0,00% - 6,25%
5,25% - 13,00%
5,00% - 10,00%
5,00% - 11,00%
0,00% - 3,00%
6,00% - 7,50%
4,40% - 7,00%
1,25% - 3,00%
9,00% - 11,00%
7,25% - 8,00%
4,65% - 9,00%
2,00% - 3,00%
2,00% - 3,00%
2,00% - 3,00%
12,00%
12,00%
12,00%
126
Assets Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Marketable securities Loans Liabilities Deposits from customers Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits from other banks Call money Time deposits Borrowings Subordinated loans
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan) Analisis sensitivitas untuk beberapa faktor pasar menunjukkan bagaimana laba rugi dan ekuitas dapat dipengaruhi oleh perubahan dari beberapa faktor risiko sesuai dengan tabel di bawah ini. Secara umum, sensitivitas diestimasi dengan membandingkan suatu nilai awal ke nilai tertentu setelah perubahan tertentu dari faktor pasar, dengan mengasumsikan seluruh variabel lainnya tetap. Sensitivitas atas laporan laba rugi merupakan efek atas perubahan estimasi suku bunga atas laba rugi untuk suatu periode, berdasarkan nilai suku bunga mengambang atas aset dan liabilitas yang diperdagangkan dan tidak diperdagangkan yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2013.
Market risk (continued) Sensitivity analysis for several market factors showing how profit or loss and equity could be affected by changes in the relevant risk factor are in the following tables below. In general, sensitivity is estimated by comparing an initial value to the value derived after a specified change in the market factor, assuming all other variables are constant. The sensitivity of the statement of income is the effect of the assumed changes in interest rates on the profit or loss for a period, based on the floating rate trading and non-trading financial assets and liabilities held by the Bank as of December 31, 2013.
Tabel di bawah ini menunjukkan sensitivitas dari laporan laba rugi komprehensif Bank terhadap kemungkinan perubahan wajar atas suku bunga untuk aset dan liabilitas keuangan dengan suku bunga d tanggall 31 Desember b 2013: tetap pada
The table below demonstrates the sensitivity of the Bank's statement of comprehensive income to reasonably possible changes in interest rates for fixed rate financial assets and liabilities as of December 31, 2013:
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Dampak ke laporan laba rugi komprehensif/ Impact to statement of comprehensive income (dalam jutaan Rupiah Perubahan basis poin/ Change in basis point
/ in million Rupiah)
+1,00% -1,00%
3.920 (3.920)
Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Untuk mengawasi risiko operasional yang mungkin terjadi, Bank telah mengembangkan suatu sistem dengan menggunakan metodologi pengukuran sendiri (self-assessment) yang dilakukan oleh masingmasing risk owner, sehingga dapat dibentuk suatu peta risiko yang mungkin terjadi di setiap unit kerja.
Operational risk Operational risk is a risk incurred by insufficient and or malfunction of internal processes, human error, system failure, or external problems that affect the Bank's operation. To monitor the possible occurence of operational risk, the Bank has developed a selfassessment measurement system to be performed by each risk owner, which enables the Bank to develop a risk mapping system that could potentially be implemented at each work unit.
127
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko operasional (lanjutan) Dengan peta risiko, risiko operasional dapat diukur berdasarkan nilai komposit risiko yang ditetapkan oleh Regulator sehingga manajemen dapat melakukan pengendalian terhadap dampak risiko yang timbul. Untuk mengalokasikan kebutuhan modal risiko operasional, sesuai dengan Basel Committee on Banking Supervision, serta roadmap implementasi Basel II di Indonesia, pertama kali Bank akan menggunakan metodologi pendekatan Basic Indicator dan saat ini masih melakukan pengumpulan data risiko yang akan digunakan dalam perhitungan beban modal risiko operasional dengan menggunakan pendekatan yang lebih kompleks (Advanced Measurement Approach).
Operational risk (continued) With the risk mapping, operational risks can be measured accurately and enables the management to control any arising risk impact. To allocate capital requirements in measuring operational risk, in accordance with the Basel Committee on Banking Supervision and also the roadmap of Basel II implementation in Indonesia, the Bank will use the Basic Indicator approach and currently is collecting data which will be used in the application of the Advanced Measurement Approach methodology.
Risiko kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Compliance risk Compliance risk is the risk caused by non-compliance with or nonapplication of prevailing regulations.
Bank mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan penelaahan secara komprehensif untuk memastikan kesesuaian kebijakan standar operasi dan prosedur serta pengembangan produk baru dengan peraturan eksternal.
The Bank manages its compliance risk by performing comprehensive review to ensure that Bank's Standard Operating Procedures and new product development conform with external regulations.
Satuan Kerja Kepatuhan juga telah melaksanakan pengkajian sistem dan prosedur terhadap rencana kebijakan dan rancangan keputusan dalam rangka mencegah penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Di samping itu, Bank juga melakukan:
The Compliance Unit has also evaluated systems and procedures relating to new or revised policies and decisions to ensure their compliance with the applicable regulations. Furthermore, the Bank has also performed the following:
-
-
monitoring of the implementation of prudential principles, including the obligation to meet the minimum capital requirementm maximum legal lending limit, etc;
-
compliance reporting both for internal and external parties purposes; and revision of the compliance procedures guidance.
-
pemantauan prinsip kehati-hatian, di antaranya yang menyangkut kewajiban pemenuhan modal minimum, batas maksimum pemberian kredit, Giro Wajib Minimum dan lainlain; pelaporan tugas kepatuhan baik untuk kepentingan internal maupun kepada pihak eksternal yang berwenang; dan melakukan revisi pedoman tata kerja kepatuhan.
-
Risiko hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis dalam bisnis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang sempurna.
Legal risk Legal risk is the risk raised by weakness in juridicial aspects of the business, which could be caused by legal claims, non-existence of supported regulation or weaknesses in agreements, such a unfulfilled terms and conditions in contracts and binding collateral which is not complete.
Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
Legal risks are managed by ensuring that all activities and business relationships between the Bank and third parties are based on rules and conditions that are capable of protecting the Bank's interests from a legal perspective. 128
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko strategik Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis yaitu visi Bank, rencana strategis, perubahan kepemilikan dan peluncuran produk baru.
Strategic risk Strategic risk is the risk that is caused by inappropriate determination and implementation of the Bank strategy, inappropriate business decisions or being unresponsive to external changes. Here are the factors that influence the strategic risk that the Bank's vision, strategic plan, changes in ownership and new product launches.
Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan setiap kebijakan strategis secara kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-Komite yang telah dibentuk.
The Bank manages strategic risk through a consideration of, and decision making process regarding every strategic policy in a collective and comprehensive manner performed by the established Bank's Directors and Committees.
Risiko reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank t persepsii negatif tif tterhadap h d Bank. B k atau
Reputation risk Reputational risk is the risk that is caused by negative publicity related to the business activity of the Bank or negative perception of th k the B Bank.
Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian antara aktivitas kegiatan usaha Bank bersama-sama dengan aktivitas lain sehingga reputasi Bank tetap terjaga.
The Bank manages its reputational risk by ensuring that its business activities are in conformity with its other activities, so as to maintain the Bank's reputation.
36. MANAJEMEN MODAL
36. CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan utama manajemen permodalan Bank adalah untuk memastikan bahwa permodalan telah memenuhi persyaratan permodalan eksternal dan mempertahankan peringkat kredit yang kuat dan rasio permodalan yang sehat dalam rangka menunjang bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objectives of the Bank's capital management are to ensure that it complies with externally imposed capital requirements and it maintans strong credit ratings and healthy capital ratio in order to support its business and to maximize shareholders value.
Bank mengatur struktur modal dan membuat penyesuaian atas perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko kegiatannya. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Bank dapat menyesuaikan jumlah pembayaran dividen kepada pemegang saham dan struktur pengembalian modal. Tidak terdapat perubahan tujuan, kebijakan dan proses dari tahun sebelumnya.
The Bank manages its capital structure and makes adjustments to it in the light of changes in economic conditions and the risk characteristics of its activities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Bank may adjust the amount of dividen payment to shareholders and return capital structure. No changes were made in the objectives, policies and processes from the previous years.
Bank telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun.
The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year.
129
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
36. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
Modal yang diwajibkan regulator Bank Indonesia (BI) menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan BI yang berlaku dalam hal ini modal yang diwajibkan regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial.
Regulatory capital Bank Indonesia (BI) sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing BI regulation in respect of regulatory capital. The Bank's approach to capital management is driven by bank's strategic and organizational requirements, taking into account regulatory, economic and commercial enviroment.
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank dianalisa dalam 2 (dua) tier:
The Bank calculates its capital requirements using the prevailing BI regulation where the Bank's regulatory capital is analyzed into 2 (two) tiers:
-
-
-
Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, saldo laba dan laba periode berjalan. Modal tier 2, meliputi penyisihan kerugian penurunan nilai yang diperbolehkan dan pinjaman subordinasi.
-
Tier 1 capital, which includes issued and fully paid share capital, additional paid-in capital, general reserve, retained earnings and income for the period. Tier 2 capital, which includes the amount of allowance for impairment losses and subordinated loans.
Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhi kriteria modal tier 3 sesuai dengan peraturan BI yang berlaku.
The Bank does not have any other supplementary capital which meets the criteria of tier 3 capital under prevailing BI regulation.
Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1; hanya 50 persen laba periode berjalan sebelum pajak tangguhan yang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan jumlah penyisihan penurunan nilai kolektif yang boleh dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2.
Various limits are applied to elements of the regulatory capital. The effect of deferred taxation has been excluded in determining the amount of retained earnings for tier 1 capital; only 50 percent of the profit for the period before deferred taxation being included in tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction on the amount of collective impairment allowances that may be included as part of tier 2 capital.
Aset Tertimbang Menurut Risiko ("ATMR") Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang mencerminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur, yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan BI, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR Bank.
The Bank's risk weighted assets ("RWA") are determined according to specified requirements that seek to reflect the varying levels of risk attached to assets and exposures not recognised in the statement of financial position. Based on BI regulations, the Bank needs to take into consideration its credit risk , market risk and operational risk in measuring the RWA.
Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal dan kreditur dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungankeuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat.
The Bank's policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor and creditor confidence and to sustain future development of business. The impact of the level of capital on shareholders' return is also recognised and the Banks also recognizes the need to maintain a balance between the higher return that might be possible with greater gearing and the advantages and security level afforded by a strong capital position.
130
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
36. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
Modal yang diwajibkan regulator (lanjutan) Bank telah menerapkan PBI No.14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum berdasarkan Peringkat Profil Risiko, yang merupakan perubahan dari PBI No.10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008. Peraturan tersebut baru efektif diterapkan pertama kali untuk pelaporan posisi bulan Maret 2013 dengan menggunakan profil risiko bulan Desember 2012.
Regulatory capital (continued) The Bank has implemented PBI No.14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 on Minimum Capital Reserve for General Bank based on Risk Profile Rating, which amends PBI No.10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008. The aforementioned regulation is initially effective for the March 2013 reporting using the December 2012 risk profile.
Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai peraturan BI yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The Bank's regulatory capital position under prevailing BI regulation as of December 31, 2013, 2012 and 2011 were as follow:
2013
2012
2011
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) Modal inti M d l pelengkap l k Modal Jumlah modal Aset Tertimbang Menurut Risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional Total Aset Tertimbang Menurut Risiko Rasio kecukupan modal Dengan memperhitungkan risiko kredit Dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar Dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional Dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
260.291
240.814
211.659
32 024 32.024
34 511 34.511
18 355 18.355
292.315
275.325
230.014
2.098.006
2.052.771
1.936.138
-
-
-
281.772
220.504
180.386
2.379.778
2.273.275
2.116.524
Core capital S l t it l Supplementary capital Total capital Risk Weighted Asset Credit risk Market risk Operational risk Total Risk Weighted Asset Capital adequacy ratio
13,93%
13,41%
11,88%
13,93%
13,41%
11,88%
12,28%
12,11%
10,87%
With credit risks With credit and market risks With credit and operational risks
12,28%
12,11%
10,87%
With credit, operational and market risks
9,00% - <10,00%
8,00%
8,00%
Required Minimum Capital Adequacy Ratio
131
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
Modal yang diwajibkan regulator (lanjutan) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 mengenai Kewajiban Modal Minimum Bank Umum, bank wajib menyediakan modal minimum sesuai dengan profil risikonya yang ditetapkan dengan skema berikut ini: a.
b.
c.
d.
Regulatory capital (continued) In accordance with Bank Indonesia No.14/18/PBI/2012 dated 28 November 2012 regarding Minimum Capital Adequacy Requirement for Commercial Banks, a bank is required to provide a minimum capital based on its risk profile as stipulated under the following schemes: a. For banks with risk profile rating 1 (one), the minimum capital requirement is 8% of Risk Weighted Asset;
Untuk profil risiko peringkat 1 (satu), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 8% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko; Untuk profil risiko peringkat 2 (dua), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 9% sampai dengan kurang dari 10% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko; Untuk profil risiko peringkat 3 (tiga), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 10% sampai dengan kurang dari 11% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko; Untuk profil risiko peringkat 4 (empat) atau 5 (lima), modal minimum terendah yang wajib dimiliki adalah 11% sampai Risiko dengan kurang dari 14% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko.
b.
For banks with risk profile rating 2 (two), the minimum capital requirement is 9% to less than 10% of Risk Weighted Asset;
c.
For banks with risk profile rating 3 (three), the minimum capital requirement is 10% to less than 11% of Risk Weighted Asset;
d.
For banks with risk profile rating 4 (four) or 5 (five), the minimum capital requirement is 11% to less than 14% of Risk Weighted Asset Asset.
Bank Indonesia berwenang menetapkan modal minimum lebih besar dari modal minimum dalam hal Bank Indonesia menilai suatu bank menghadapi potensi kerugian yang membutuhkan modal lebih besar.
Bank Indonesia is authorised to stipulate minimum capital greater than minimum capital in terms of Bank Indonesia assesses a bank as facing potential losses which requires a larger capital.
Berdasarkan self-assessment Bank, profil risiko Bank posisi bulan Juni 2013 dinilai berada pada peringkat 2. Oleh karena itu, Bank berkewajiban untuk memenuhi modal minimum sebesar 9% sampai dengan kurang dari 10%. Pada tanggal 31 Desember 2013, Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank berada pada level di atas modal minimum yang diwajibkan tersebut, yaitu sebesar 12,28%.
Based on its self-assessment, the Bank risk profile is assessed on June 2013 to be in rating 2. Therefore, the Bank is required to provide a minimum capital of 9% to less than 10%. As of December 31, 2013, the Bank Capital Adequate Ratio was 12.28%, which was higher than the required minimum provision of capital.
37. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN 1.
2.
37. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Pada tanggal 1 Maret 2013, Bank mengadakan perjanjian sewa menyewa ruang kantor Gedung IKP-RI di lantai I-IV dengan Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Sewa ruang kantor berlaku sejak tanggal 1 Maret 2013 sampai dengan 28 Pebruari 2018. Uang sewa dasar sebesar Rp4.254.249.600. Pada tanggal 19 Desember 2012, Bank mengadakan perjanjian sewa menyewa ruang kantor di lantai dasar dengan PT Wisma Bumiputera. Sewa ruang kantor berlaku sejak tanggal 11 Pebruari 2013 sampai dengan 10 Februari 2018. Uang sewa dasar sebesar Rp970.260.000, sesuai dengan perjanjian, penyewa harus membayar uang jaminan sebesar Rp44.032.500.
132
1.
On March 1, 2013, the Bank entered into a lease agreement for office space at IKP-RI Building on the first to fourth floor with Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Lease office space force on March 1, 2013 until February 28, 2018. The total rent payment amounted to Rp4,254,249,600.
2.
On December 19, 2012, the Bank entered into a lease agreement to rent office space in ground floor with PT Wisma Bumiputera. Lease office space force on February 11, 2013 until February 10, 2018. According to the agreement, the amount of rent payment amounted to Rp970,260,000 and the tenant has to pay security deposit amounted to Rp44,032,500.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
3.
Pada tanggal 1 Oktober 2012, Bank telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Recapital mengenai penyediaan jasa asuransi jiwa untuk debitur Bank. Perjanjian ini berjangka waktu 5 tahun.
3.
On October 1, 2012, the Bank has signed cooperation agreement with PT Asuransi Jiwa Recapital of insurance services for the debtor. The term of this agreement for 5 (five) years.
4.
Pada tanggal 7 Maret 2012, Bank mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Alto Network tentang keanggotaan pada jejaring Alto. Bank wajib membayar biaya keanggotaan sebesar Rp100.000.000, biaya pemasangan sebesar Rp50.000.000, iuran bulanan sebesar Rp10.000.000 yang dibayar 3 (tiga) bulan dimuka serta deposit yang diperhitungkan dari dana deposit transaksi SPB (Sistem Pembayaran Biller ). Perjanjian ini berjangka waktu selama 5 (lima) tahun.
4.
On March 7, 2012, the Bank entered into a cooperation agreements with PT Alto Network about membership in networking Alto. Bank has to paid a membership fee amounting to Rp100,000,000, installation fee Rp50,000,000, Rp10,000,000 monthly fee paid by 3 (three) months in advance and a deposit are calculated from deposit fund transactions SPB (Biller Payment System). The term of this agreement for 5 (five) years.
5.
Pada tanggal 16 Oktober 2011, Bank telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Alto Network tentang layanan (Si P b Bill ) B jib membayar b bi SPB (Sistem Pembayaran Biller ). Bankk wajib biaya
5.
On October 16, 2011, the Bank has signed cooperation agreement with PT Alto Network for SPB (Biller Payment S ) B h to paid id a membership b hi and d set up fee f off System). Bankk has
keanggotaan dan set up sebesar Rp75.000.000 serta deposit transaksi sebesar Rp300.000.000.
Rp75,000,000 and also transaction deposits amounted to Rp300,000,000.
6.
Pada tanggal 27 April 2011, Bank mengadakan perjanjian sewa atas bangunan untuk kegiatan usaha di Jakarta dengan Ir. Ivan Santosa. Perjanjian ini berjangka waktu selama 6 (enam) tahun yang dimulai sejak tanggal 27 April 2011 sampai dengan 26 April 2017 dengan jumlah uang sewa sebesar Rp1.166.700.000.
6.
On April 27, 2011, the Bank entered into a lease of buildings for business activities in Jakarta with Ir. Ivan Santosa. The term of this agreement for 6 (six) years commencing on April 27, 2011 and ends on April 26, 2017 with a total rent payment amounted to Rp1,166,700,000.
7.
Pada tanggal 3 Januari 2011, Bank telah mendatangani perjanjian support dan maintenance website, email, firewall dan web proxy dengan PT ADW Sysfotech Indonesia dengan biaya Rp48.000.000 per tahun untuk jangka waktu 5 tahun.
7.
On January 3, 2011, the Bank has signed agreement of support and maintenance website, email, firewall and web proxy with PT ADW Sysfotech Indonesia amounted to Rp48,000,000 per year for 5 years period.
8.
Pada tanggal 22 November 2010, Bank mengadakan perjanjian kerjasama Berlangganan Layanan Colocation dengan PT Supra Primatama Nusantara (BIZNET). Biaya setup Rp4.000.000 (Co-Location ) dan Rp4.000.000 (MMR Cross Connect ). Biaya per bulan Rp11.750.000.
8.
On November 22, 2010, the Bank entered into an agreement of Colocation Service Subscription with PT Supra Primatama Nusantara (BIZNET). Setup fee amounted to Rp4,000,000 (CoLocation) and Rp4,000,000 (MMR Cross Connect). Cost per month Rp11,750,000.
9.
Bank mengadakan perjanjian sewa atas bangunan dan ruang kantor untuk kegiatan usaha di Surabaya dengan PT Kodrat Alam. Perjanjian ini berjangka waktu selama 5 (lima) tahun yang dimulai sejak tanggal 14 Juli 2010 dan berakhir pada tanggal 13 Juli 2015 dengan jumlah uang sewa sebesar Rp1.200.000.000.
9.
The Bank entered into a lease of buildings and office space for business activities in Surabaya with a PT Kodrat Alam. The term of this agreement for 5 (five) years commencing on July 14, 2010 and ends on July 13, 2015 with a total rent payment amounted to Rp1,200,000,000.
133
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
37. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
10. Pada tanggal 16 Oktober 2009, Bank telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang pemanfaatan “ATM Bersama” untuk anggota pokok. Bank wajib membayar biaya biaya keanggotaan Rp400.000.000 (satu kali bayar), biaya system host Rp20.000.000 (per bulan), Biaya sistem ATM Rp4.000.000 (dikenakan per bulan untuk delapan terminal ATM pertama dan Rp500.000 untuk terminal ATM berikutnya).
38. JAMINAN PEMERINTAH PEMBAYARAN BANK UMUM
TERHADAP
10.
On October 16, 2009, the Bank has signed cooperation agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis for usage of the “ATM Bersama” for the principle member. Bank has to paid a membership fee of Rp400,000,000 (one time payment), the host system cost Rp20,000,000 (per month), system ATM fee of Rp4,000,000 (charged per month for an eight first ATM terminal and Rp500,000 to the next ATM terminal).
KEWAJIBAN
38. GOVERNMENT GUARANTEE FOR PAYMENT LIABILITY OF COMMERCIAL BANKS
Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti d d blik Indonesia d i No.3 (Perppu No. 3/2008) Undang-Undang Republik
Based on Law No.24 dated September 22, 2004, which was effective on September 22, 2005 and subsequently amended by the Government Regulation-in-Lieu-of Law No.3 (Perppu No.3/2008) d d October b h d i i Insurance dated 13, 2008, the Indonesia Deposit
tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Saat ini Bank adalah peserta dari program tersebut.
Corporation (LPS) was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, the amount of such guarantee is subject to change if the situation complies with certain valid criteria. The Bank is a participant of the program.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,25% pada tanggal 31 Desember 2013 (2012: 5,50%; 2011: 6,50%).
Based on Government Regulation No.66 year 2008 dated October 13, 2008 regarding the Amount of Deposit Guarantee by the Indonesia Deposit Insurance Corporation, the amount of deposit covered by LPS is up to Rp2,000,000,000 per depositor per bank. Customer deposits are covered only if the rate of interest is equal to or below 7.25% as of December 31, 2013 (2012: 5.50%; 2011: 6.50%).
Pada tanggal 13 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telah mengesahkan Perppu No.3/2008 menjadi Undang-Undang.
On January 13, 2009, the Government of the Republic of Indonesia stipulated Perppu No.3/2008 to become a Law.
39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank yang tercatat dalam laporan keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal ini.
The table presents the comparison, by class, of the carrying amounts and fair value of the Bank’s financial instruments that are recognised in the financial statements. The fair values disclosed are based on relevant information available as of December 31, 2013, 2012 and 2011, and not updated to reflect changes in market conditions which have occurred after this date.
134
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2013 Kewajiban
Kredit yang
Aset Kas Gi pada Giro d B Bankk IIndonesia d i Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Aset lain-lain Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
keuangan
diberikan dan
Tersedia
diamortisasi/
Jumlah
Jumlah
piutang/
untuk dijual/
Financial
nilai tercatat/
nilai wajar/
Loans and
Available-for-
liabilities at
Total carrying
Total fair
receivables
sale
amortised cost
amount
value
5.482.766.300
-
-
5.482.766.300
5.482.766.300
208 134 442 975 208.134.442.975
-
-
208 134 442 975 208.134.442.975
208 134 442 975 208.134.442.975
6.597.117.246
-
-
6.597.117.246
6.597.117.246
348.865.047.971
-
-
348.865.047.971
348.865.047.971
92.588.005.829
-
-
92.588.005.829
92.588.005.829
-
232.500.821.200
-
232.500.821.200
232.500.821.200
2.069.930.219.056
-
-
2.069.930.219.056
2.069.930.219.056
17.016.532.805
-
-
17.016.532.805
17.016.532.805
683.784.759
-
-
683.784.759
683.784.759
2.749.297.916.941
232.500.821.200
-
2.981.798.738.141
2.981.798.738.141
-
-
796.851.608
796.851.608
796.851.608
-
-
2.447.827.285.542
2.447.827.285.542
2.447.827.285.542
-
-
228.000.000.000
228.000.000.000
228.000.000.000
-
-
15.124.000
15.124.000
15.124.000
-
-
23.199.409.734
23.199.409.734
23.199.409.734
-
-
14.000.000.000
14.000.000.000
14.000.000.000
-
-
2.713.838.670.884
2.713.838.670.884
2.713.838.670.884
135
Assets Cash Current accounts with Bank I d Indonesia i Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Marketable securities Loans Accrued income Other assets
Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Other liabilities Subordinated loans
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2012 Kewajiban
Kredit yang
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Aset lain-lain Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
keuangan
diberikan dan
Tersedia
diamortisasi/
Jumlah
Jumlah
piutang/
untuk dijual/
Financial
nilai tercatat/
nilai wajar/
Loans and
Available-for-
liabilities at
Total carrying
Total fair
receivables
sale
amortised cost
amount
value
5.041.084.250
-
-
5.041.084.250
5.041.084.250
197.864.540.134
-
-
197.864.540.134
197.864.540.134
13.807.704.975
-
-
13.807.704.975
13.807.704.975
257.929.753.776
-
-
257.929.753.776
257.929.753.776 280.842.955.288
280.842.955.288
-
-
280.842.955.288
-
239.661.704.800
-
239.661.704.800
239.661.704.800
2.030.982.013.171
-
-
2.030.982.013.171
2.030.982.013.171
18.281.295.502
-
-
18.281.295.502
18.281.295.502
639.675.225
-
-
639.675.225
639.675.225
2.805.389.022.321
239.661.704.800
-
3.045.050.727.121
3.045.050.727.121
-
-
1.078.718.183
1.078.718.183
1.078.718.183
-
-
2.500.844.887.286
2.500.844.887.286
2.500.844.887.286 267.438.846.358
-
-
267.438.846.358
267.438.846.358
-
-
91.437.000
91.437.000
91.437.000
-
-
21.951.009.813
21.951.009.813
21.951.009.813
-
-
14.000.000.000
14.000.000.000
14.000.000.000
-
-
2.805.404.898.640
2.805.404.898.640
2.805.404.898.640
136
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Marketable securities Loans Accrued income Other assets
Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Other liabilities Subordinated loans
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2011 Kewajiban
Kredit yang
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Aset lain-lain
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
keuangan
diberikan dan
Tersedia
diamortisasi/
Jumlah
Jumlah
piutang/
untuk dijual/
Financial
nilai tercatat/
nilai wajar/
Loans and
Available-for-
liabilities at
Total carrying
Total fair
receivables
sale
amortised cost
amount
value
4.968.691.900
-
-
4.968.691.900
4.968.691.900
171.535.118.246
-
-
171.535.118.246
171.535.118.246
2.875.671.034
-
-
2.875.671.034
2.875.671.034 108.989.502.624
108.989.502.624
-
-
108.989.502.624
-
330.686.995.000
-
330.686.995.000
330.686.995.000
1.876.162.351.055
-
-
1.876.162.351.055
1.876.162.351.055
17.731.318.717
-
-
17.731.318.717
17.731.318.717
1.428.903.969
-
-
1.428.903.969
1.428.903.969
2.183.691.557.545
330.686.995.000
-
2.514.378.552.545
2.514.378.552.545
-
-
922.700.564
922.700.564
922.700.564
-
-
2.155.114.663.147
2.155.114.663.147
2.155.114.663.147
-
-
113.398.544.045
113.398.544.045
113.398.544.045
-
-
275.872.426
275.872.426
275.872.426
-
-
22.081.984.044
22.081.984.044
22.081.984.044
-
-
14.000.000.000
14.000.000.000
14.000.000.000
-
-
2.305.793.764.226
2.305.793.764.226
2.305.793.764.226
137
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Accrued income Other assets
Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Other liabilities Subordinated loans
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Bank menggunakan hirarki berikut untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan:
The Bank adopts the following hierarchy for determining and disclosing the fair value of financial instruments:
Tingkat 1: dikutip (tidak dapat disesuaikan) dari harga pasar aktif untuk aset atau liabilitas keuangan yang identik;
(i)
Level 1: quoted (unadjusted) prices in active markets;
(ii) Tingkat 2: teknik lain dimana semua input yang memiliki efek signifikan dalam pencatatan nilai wajar, dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung;
(ii)
Level 2: other techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair value are observable, either directly or indirectly;
(iii) Tingkat 3: teknik lain dimana menggunakan input, yang memiliki efek signifikan dalam pencatatan nilai wajar, tidak berdasarkan pada data yang dapat diobservasi di pasar.
(iii) Level 3: other techniques which use inputs which have significant effect on the recorded fair value that are not based on observable market data.
Tabel di bawah ini menunjukkan instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar yang dikelompokkan berdasarkan hirarki nilai wajar:
The table below show the financial instruments measured at fair value grouped according to the fair value hierarchy.
(i)
b 2013/ December D b 31, 31 2013 31 D Desember Nilai tercatat/ Carrying value
Aset keuangan Tersedia untuk dijual Efek-efek (i)
232.500.821.200
Nilai wajar/Fair value Tingkat/
Tingkat/
Tingkat/
Level 1
Level 2
Level 3
-
232.500.821.200
Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan aset lain-lain.
(i)
-
Financial assets Available-for-sale Marketable securities
Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, securities purchased under resale agreements and other assets.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money dan deposito berjangka.
Placements with Bank Indonesia and other banks represent placements in the form of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), call money and time deposits.
Nilai tercatat dari kas dan setara kas, giro dan penempatan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The carrying amount of cash and cash equivalents, current accounts and placements with floating rate is a reasonable approximation of fair value.
Estimasi nilai wajar terhadap penempatan dengan suku bunga tetap, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan aset lain-lain ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari penempatan dengan suku bunga tetap, efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali, dan aset lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The estimated fair values of fixed interest bearing placements, marketable securities, securities purchased under resale agreements and other assets were based on discounted cash flows using prevailing money market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity. Since the maturity is below one year, the carrying amounts of fixed rate placements, securities purchased under resale agreements and other assets were the reasonable approximation of its fair values. 138
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
(ii) Kredit yang diberikan Portofolio kredit Bank secara umum terdiri dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan kredit yang diberikan dengan jangka pendek dengan suku bunga tetap. Kredit yang diberikan dinyatakan berdasarkan amortised cost. Nilai wajar dari pinjaman yang diberikan menunjukkan nilai diskon dari perkiraan arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima oleh Bank dengan menggunakan suku bunga pasar saat ini.
(ii)
Loans Generally, the Bank’s portfolio consists of loans with floating interest rate and short-term loans with fixed interest rate. Loans are stated at amortised cost. The estimated fair value of loans represents the discounted amount of estimated future cash flows expected to be received by the Bank using the current market rates.
Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang dan nilai tercatat atas kredit jangka pendek dengan suku bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The carrying amounts of floating rate loans and short-term fixed rate loans were the reasonable approximation of their fair values.
(iii) Liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain dan liabilitas lain-lain
(iii) Liabilities immediately payable, deposits from customers, deposits from other banks and other liabilities
Estimasi nilai wajar liabilitas segera, simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga adalah sebesar jumlah yang harus dibayarkan kembali sewaktu-waktu.
The estimated fair values of liabilities immediately payable, deposits with no stated maturity, which include non-interest bearing deposits, are the amounts repayable on demand.
Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan tingkat suku bunga tetap ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari simpanan dengan suku bunga tetap dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The estimated fair values of fixed interest bearing deposits are based on discounted cash flows using interest rates for new debts with similar remaining maturity. Since the maturity is below one year, the carrying amounts of fixed rate deposits and other liabilities were the reasonable approximation of their fair values.
(iv) Efek-efek Nilai wajar untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker) /pedagang efek (dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa atau dinilai dengan menggunakan metode penilaian internal.
(iv) Marketable securities The fair values for held-to-maturity marketable securities are based on the market prices or broker/dealer price quotations. When this information is not available, the fair value is estimated using quoted market prices for securities with similar credit, maturity and yield characteristics or using internal valuation model.
139
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. LABA PER SAHAM DASAR
40. BASIC EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah dasar yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 2013
Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba per saham Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang untuk perhitungan laba per saham dasar Laba per saham dasar
The following are basis used in determining the basic earnings per share:
2012
48.878.287.458
2011
49.175.343.276
44.104.217.524
20.216.404
16.620.944
14.288.418
2.418
2.959
3.087
140
Net income Net income for the calculation of basic earnings per share Number of shares Weighted average number of ordinary shares for calculation of basic earnings per share Basic earnings per share
REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK Prefference of The Regulations of The Bapepam-Lk
No. I.
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
HAL. PAGE
Umum General 1
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris. Written in good and correct in Bahasa, it is recommended to present the report as well as in english.
2
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca. Printed with good quality using readable type and size of font.
3
Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas. The Annual Report should clearly disclose the identity of the company.
Nama perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman. Name of the company and year of the Annual Report is disclosed on: 1. The front cover; 2. Sides; 3. Back cover; and 4. Each page.
4
II. 1
2
Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan. The Annual Report is posted in the Company’s website.
The Annual Report includes current and previous years.
Ikhtisar Data Keuangan Penting Key Financial Information highlights Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha 2. Laba (rugi) 3. Total laba (rugi) komprehensif 4. Laba (rugi) per saham
Information of the Company’s business performance in comparative from over a period of 3 (three) financial years or since the Company commenced its business if less than 3 years.
The information discloses, as follows: 1. Sales/operating revenue. 2. Income (loss). 3. Comprehensive Income (loss) 4. Earning (loss) per share.
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat antara lain:Jumlah investasi pada entitas asosiasi dan/atau 1. Joint venture 2. Jumlah aset 3. Jumlah liabilitas 4. Jumlah ekuitas
Financial information of the Company in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the Company commenced its business if less than 3 years. 3
Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun sebelumnya.
4
4
Information discloses, as follows: 1. Total investment with associated entities 2. Total asset 3. Total liabilities 4. Total equity
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan. selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. The information discloses 5 (five) general financial ratios that are relevant with company’s industry. Financial Ratio in comparative form in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the Company commenced its business if less than 3 years.
4
No. 4
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik.
1. a. b. c. d. 2.
Share price information in table and graph forms.
Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: Jumlah saham yang beredar; Kapitalisasi pasar; Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan Volume perdagangan. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham. Untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
HAL. PAGE 59
1. a. b. c. d. 2.
Information in the form of a table that contains: The number of shares outstanding; The market capitalization; The stock price high, low, and closing; and Trading volume. Information in the form of graphs that contains at least the closing price and trading volume of the stock. For each quarter in two (2) years of the last book.
5
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. Information about bonds, sukuk (islamic bonds) or converted bonds issued within the last 2 (two) financial years
III. 1
Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding) 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk
62, 265
The information includes: 1. Number of outstanding bonds/convertible bonds 2. Interest/yield rate 3. Maturity date 4. Bonds/sukuk rating
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report from the Board of Commissioners and Board of Directors Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi 3. Komite-komite yang berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada)
12
Includes following items: 1. Evaluation in Board of Directors performance regarding the Company’s management 2. Evaluation on Company’s business prospect prepared by the Board of Directors 3. Committees under the Board of Commissioners supervision 4. Changes in Board of Commissioners composition altogether with its reason (if any) 2
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan 2. Prospek usaha 3. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada) Includes following items: 1. Analysis on company’s performance, including strategic policy, comparison between achieved result and target implemented and any constrain faced by the company 2. Business prospect 3. Good corporate governance implementatation performed by the Company 4. Changes on Board of Directors composition and its reason (if any)
20
No. 3
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan
Ignature of The Board of Commissioners and Board of Directors
HAL. PAGE 35
Disclosing the following informations: 1. Signatures of the Board of Commissioners and Board of Directors are on a separate sheet 2. Statement that the Board of Directors and Board of Commissioners are fully responsible to the truthfulness of the content of the Annual Report 3. Signed by all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors by mentioning their names and positions 4. Written explanation in a separate letter from the concerned member in the event of not signing the Annual Report, or, written explanation in separate letter from other member in the event the concerned member did not provide written explanation IV. 1
Profil Perusahaan Company Profile Nama dan alamat lengkap perusahaan.
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website.
38
Name and address of the company. The information discloses name and address, zip code, telephone and/or facsimile, email, website. 2
Riwayat singkat perusahaan.
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).
40
Brief history of the company includes among others: date/year of establishment, name and change in the company name, if any. 3
Bidang usaha Line of Business
Uraian mengenai antara lain: 1. Bidang usaha yang dijalankan sesuai dengan anggaran dasar yang telah ditetapkan; dan 2. Penjelasan mengenai produk dan/atau jasa yang dihasilkan
46
Description includes: 1. The line of business as stated in the last articles of association and 2. Type of products and/or services produced 4
Struktur organisasi
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi.
56
Organizational structure In chart form, including name and position of at least one position structure/position below the Board of Directors 5
Visi dan Misi perusahaan Vision and Mission of the Company
Mencakup: 1. Visi perusahaan; 2. Misi perusahaan; dan 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris Including : 1. Company’s vision; 2. Company’s mission; and 3. Statement that the vision and mission have been approved by the Board of Directors or Board of Commissioners
42
No. 6
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris
Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris
Name, title, and brief profile of the Board of Commissioners members.
HAL. PAGE 300
The information includes following item: 1. Name 2. Position (including in other companies or institutions) 3. Age 4. Educational Background 5. Employment History 6. First appointment date as Board of Commissioners member 7
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi Name, title, and brief profile of the Board of Directors members
Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukkan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris
304
The information includes following item: 1. Name 2. Position (including in other companies or institutions) 3. Age 4. Educational Background 5. Employement History 6. First appointment date as Board of Directors member 8
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misalnya: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan). Number of employees (two years comparative) and competency development description (for example: employees education and training program).
9
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
10
Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi List of subsidiary and/or associated entity
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan 3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan 4. Biaya yang telah dikeluarkan 5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan.
79, 83
The information includes following item: 1. Number of employee for each organization level 2. Number of employee for each education level 3. Employees' training program has been carried out by promoting equal opportunity for all employees. 4. Training Expenses. 5. Employee competency development costs that have been incurred. Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham 2. Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham 3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masingmasing kurang dari 5%, dan persentase kepemilikannya The information includes following item: 1. Names of shareholders having 5% or more shares. 2. Names of Directors and Commissioners who own shares. 3. Public shareholders that hold less than 5% shares' ownership and the percentages.
39, 58
Informasi memuat antara lain : 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi 4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi) Information includes, following item: 1. Name of the subsidiaries/associations 2. Share ownership composition 3. Information regarding, subsidiaries/associations 4. Information regarding subsidiaries/associations operational status (has been operated or has not been operated)
61
No.
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
11
Struktur grup perusahaan
Struktur grup perusahaan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV), atau pernyataan tidak memiliki grup.
Company’s Group Structure
HAL. PAGE 61
Company’s group structure illustrating subsidiaries, associations, joint venture and special purpose vehicle (SPV) or statement not holding any group. 12
Kronologis pencatatan saham Shares listing history
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan
58
Information includes, following item: 1. Shares listing history 2. Types of corporate action that caused changes in the shares volume. 3. Changes in the shares volume from the initial shares listing to the end of recent financial year period 4. Name of Stock Exchange in where the company shares are listed 13
Kronologis pencatatan efek lainnya Other Securities Listing History
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan 5. Peringkat efek
62
Information includes, following item: 1. Other securities listing history 2. Types of corporate action that affected any changes in securities volume. 3. Changes in the securities volume from the initial listing to the end of current financial year period. 4. Name of Stock Exchange where the company’s other securities are listed. 5. Securities rating. 14
Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal Name and address of stock exchange supporting institutions and or professions.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek
55
Information includes, following item: 1. Name and address of Shares Register Agency. 2. Name and address of Public Accountants’ Office. 3. Name and address of the securities rating company. 15
Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional Awards and certification received by the company, both on national or international scale
16
Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada) Name and address of subsidiaries and/ or branch or representative office (if any)
Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)
9
The information includes following items: 1. Name of the Award and/or certification 2. Awarding year 3. Awarding and/or certification institutions 4. Validity Period (for certification) Memuat informasi antara lain: 1. Nama dan alamat entitas anak; dan 2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/cabang/perwakilan, agar diungkapkan. Contains information such as: 1. Name and address of the subsidiary; and 2. Name and address of branch / representative. Note: If the company has no subsidiaries / branches / representative, in order to be expressed.
53
No. V. 1
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
HAL. PAGE
Analisis dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance Tinjauan operasi per segmen usaha Operational review per business segment
Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha; 2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; 3. Penjualan/pendapatan usaha; 4. Profitabilitas; untuk masing-masing segmen usaha yang diungkapkan dalam laporan keuangan (jika ada)
186
The information includes following items: 1. Production/business activity 2. Increase/decrease in production capacity. 3. Sales/operating income. 4. Profitability. for each business segmen disclosed in the financial statement (if any) 2
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan Description of company’s financial performance
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel) , antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas 3. Ekuitas 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif 5. Arus kas
188-213
Financial performance analysis including comparison between current year with previous year financial performance (in naration and table forms), The information includes following items: 1. Current asset, non-current asset and total asset 2. Short-term liabilities, long-term liabilities and total liabilities 3. Equity 4. Operating revenue/cost of sales, income (loss) and expense, other comprehensive income and total comprehensive income (loss) 3
4
5
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan
Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang 2. Tingkat kolektibilitas piutang
Discussion and analysis regarding Company’s solvability and collectibility by presenting relevant ratio calculation
Explanation on: 1. Solvability, both short or long term 2. Accounts receivable collectability ratio
Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal
Penjelasan atas: 1. Struktur modal (capital structure), dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)
(capital structure policy) Discussion on capital structure and capital structure policy
Explanation about: 1. Capital Structure 2. Capital Structure Policy
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal
Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan
Discussion on capital goods investment material commitment
Explanation about: 1. The purpose of the commitment 2. Fund source expected to fullfil respective commitment 3. Currency of denomination. 4. Steps taken by the company to protect the risk against related foreign currency position. Note: Should be disclosed if the company has no material ties in capital goods investments.
210
60, 202
212
No. 6
7
8
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru. If the financial statement discloses material increase or decrease in the sales or net income, that the an explanation should disclose regarding the extent of respective changes can be linked to, among others, the amount of goods or services sold, and or the existence of new products or services.
Penjelasan mengenai: 1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih 2. Faktor penyebab peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru
Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan Comparative information between target at the initial financial year with the realization, and target or projection for next one year regarding revenue, income, capital structure, or other aspects considered significant for the Company
Informasi memuat antara lain: 1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi) 2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
Material Information and facts subsequent to the date of the accountant’s report 9
Uraian tentang prospek usaha perusahaan Company’s Business Prospect Description
HAL. PAGE 203
Explanation about: 1. Amount of increase/decrease in sales or net income 2. Increase/decrease in material from the sales or net income causative factors related to amount of goods or services sold, and or any new products or services
186
Information includes folloowing item: 1. Comparison between target at the beginning of fiscal year with the realization 2. Implemented target or projection in next one year
214
Company’s prospects description related with industry and economy generally, accompanied with supporting quantitative data from reliable data source. Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
66
Company’s prospects description related with industry and economy generally, accompanied with supporting quantitative data from reliable data source. 10
Uraian tentang aspek pemasaran
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar
70
Marketing Aspect Description Information regarding the marketing aspect of the company’s products and services, namely marketing and market share strategy. 11
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir Dividend policy and the dates and total dividend per share (cash and/or non cash) and total dividend per year declared and paid for the last 2 (two) years
12
Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP). Employee stock ownership program and / or implemented management company (ESOP / MSOP).
Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah dividen 2. Jumlah dividen per saham 3. Payout ratio Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.
59
Information includes following item: 1. Total dividend 2. Total dividend per share 3. Payout ratio Note: if no dividend was paid, state the reason Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya; 2. Jangka waktu; 3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan 4. Harga exercise. Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan. Contains a description of: 1. Number of shares ESOP / MSOP and realization; 2. Term time; 3. Requirements employees and / or management of the beneficiaries; and 4. The exercise price. Note: if it does not have such programs, in order to be disclosed.
264
No.
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
13
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)
Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana, 2. Rencana penggunaan dana, 3. Rincian penggunaan dana, 4. Saldo dana, dan 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada)
IPO Proceeds realization (regarding the Company is obligated to disclose IPO proceeds realization report)
14
Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal Material information, regarding investment, expansion, divestment, acquisition, debt/ capital restructuring
15
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/ atau transaksi dengan pihak afiliasi. Information on material transactions with conflict of interest and/or transactions with related parties.
HAL. PAGE 62
Information includes following item: 1. Total funds acquired. 2. IPOProceeds plan. 3. Details of IPO Proceeds 4. Outstanding Proceeds. 5. Date of GMS Approval on IPO Proceeds amendment (if any). Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi; 3. Sumber dana. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
n.a
Information includes following item: 1. The purpose of respective transaction; 2. The transactions value or amount of fund restructurized; 3. Source of funds Note: if there are no such transactions, shall be disclosed Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
265, 284
Information includes following item: 1. Name of person performed and nature of affiliated transaction; 2. Transaction fairness statement 3. Reason of the transaction 4. Transaction realization in current period 5. Company’s policy related with transaction review mechanism; and 6. Compliance with regulation and related provision Note: if there is no respective transaction, shall be disclosed 16
Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan Explanation regarding changes in regulation that holds significant impact to the company
17
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
n.a
Description should contain among others: any changes in regulation and its impact on the company Note: if there is no change in regulation with significant effect, shall be disclosed
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan
Explanation regarding changes in accounting policy
Description should contain among others: changes in accounting policy as well as its reason and impact to the financial statement
n.a
No. VI. 1
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
HAL. PAGE
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Uraian Dewan Komisaris Board of Commissioners Description
Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris 6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris)
226
Includes following items: 1. Board of Directors duties description 2. Remuneration policy disclosure 3. Remuneration structure indicating remuneration component for every Board of Commissioners member and per component nominal value for each Board of Commissioners member 4. Board of Commissioners meeting frequency and attendance level in the meeting 5. Training program to enhance Board of Commissioners competency 6. Board Charter (Board of Commissioners Manual) disclosure 2
Informasi mengenai Komisaris Independen. Information about the Independent.
Meliputi antara lain: 1. Kriteria penentuan Komisaris; dan 2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen.
227
Include among others: 1. Criteria for determination of the Commissioner; and 2. Statement about the independence of each Independent. 3
Uraian Direksi Board of Directors Description
Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi 2. Frekuensi pertemuan 3. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi 5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi) 6. Kebijakan mengenai suksesi Direksi.
248
Includes following items: 1. Scope of work and responsibility of each Board of Directors member 2. Meeting frequency 3. Board of Directors attendance level in the meeting 4. Training program to enhance Board of Directors competency 5. Board Charter disclosure (Board of Directors Manual) 6. Policy regarding the succession of Directors. 4
Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Board of Commissioners and/or Board of Directors members assessment
Mencakup antara lain: 1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/ atau Direksi 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 3. Pihak yang melakukan assessment Includes following items: 1. Board of Commissioners and/or Board of Directors members’ performance assessment process. 2. Criteria used in carrying the performance assessment of Board of Commissioners and/or Board of Directors’ members’ performance. 3. Assessor party
140, 233
No. 5
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi
Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi 3. Pengungkapan indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi
Description of Board of Directors remuneration policy
HAL. PAGE 233
Includes following item: 1. Disclosure of Remuneration procedure policy 2. Remuneration structure indicating types and total of short-term remuneration, post employment and/other long term Remuneration for every Board of Directors’ member 3. Disclosure of Key performance indicators to assess Board of Directors’ performance 6
Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu
Dalam bentuk skema atau diagram kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah.
58
In form of scheme or chart except for state-owned enterprises fully owned by the government.
Information regarding majority and controlling shareholders both directly or indirecty to personal owner 7
Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali Disclosure of affiliated Relationship between Board of Directors members, Board of Commissiones members and/or Majority/ Controlling Shareholders
Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan
227, 235, 248
Includes following item: 1. Affiliated relationship between Board of Directors and Board of Commissioners members 2. Affiliated relationship between Board of Directors members with Majority and/ or Controlling Shareholders 3. Affiliated relationship between Borad of Commissioners members 4. Affiliated relationship between Board of Commissioners memebrs with Majority/ Controlling Shareholders Note: if do not have respective affiliated relationship, shall be disclosed 8
Komite Audit Audit Committee
Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit 3. Independensi anggota komite audit 4. Uraian tugas dan tanggung jawab 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit Includes following item: 1. Name and position of Audit Committee members. 2. Educational qualification and employment history of Audit Committee members 3. Audit committee members independency 4. Duties and responsibilities description 5. Audit committee meeting frequency and attendance level
238
No. 9
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
Komite Nominasi dan Remunerasi
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/ atau remunerasi 2. Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau remunerasi 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/atau remunerasi
Remuneration and Nomination Committee
HAL. PAGE 244
Includes following items: 1. Name, position and brief profile of Nomination and/or Remuneration Committee members 2. Nomination and/or remuneration committee members independency 3. Duties and responsibilities description 4. Nomination and/or remuneration committee duties implementation report 5. Nomination and/or remuneration committee meeting frequency and attendance level 10
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan Other committees under the Board of Commissioners
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain 2. Independensi anggota komite lain 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain
241
Includes following items: 1. Name, level, and brief profile of the members of the committees 2. Other committees members independency 3. Duties and responsibilities description 4. Other committees duties implementation report 5. Other committees meeting frequency of meetings and the attendance level. 11
Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan Corporate Secretary duties and function description
Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan 3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi Sekertaris Perusahaan.
102
Includes following items: 1. Name and brief profile of Corporate Secretary officer 2. Corporate Secretary duties implementation report 3. Training programs in order to develop competence corporate secretary. 12
Uraian mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya. A description of the General Meeting of Shareholders (AGM) of the previous year.
Mencakup antara lain: 1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya; 2. Realisasi hasil RUPS pada tahun buku; dan 3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan.
224
Include, among others: 1. Decision GMS previous year; 2. Realization of the AGM in the book; and 3. Reasons in the event of a decision of the General Meeting has not been realized. 13
Uraian mengenai unit audit internal Description of internal audit unit in the Company
Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal 2. Jumlah pegawai pada unit audit internal 3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal 4. Struktur atau kedudukan unit audit internal 5. Uraian pelaksanaan tugas 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal Includes following items: 1. Name of the Head of internal audit unit 2. Number of internal audit unit employees 3. Internal audit qualification/certification as an internal audit profession 4. Organizational structure or position of the internal audit unit 5. Duties implementation report 6. Respective party that appoints or dismisses the Head of Internal Audit Unit
273
No.
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
14
Akuntan Perusahaan
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 3. Besarnya fee audit dan jasa atestasi lainnya (dalam hal akuntan memberikan jasa atestasi lainnya bersamaan dengan audit) 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan
Corporate Accountant
HAL. PAGE 281
The information Includes following items: 1. Number of audit periods that the accountant has audited the Company’s financial statements 2. Number of audit periods that the public accountant office has audited the Company’s financial statements 3. The Amount of Audit or other attestation fee 4. Other services provided by the accountant beside financial audit service Notes: if there is no other service, shall be disclosed 15
Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan Description of to Risk Management of the Company
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut
114
The information Includes following items: 1. Explanation of Risk Management System. 2. Explanation of Evaluation of Risk Management Activity. 3. Explanation of the risks faced by the company 4. Efforts to manage those risks. 16
Uraian mengenai Sistem Pengendalian Internal Explanation of Internal Audit System
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian internal, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional/COSO (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities) 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern
273, 284
The information Includes following items: 1. Brief explanation regarding internal audit system, including operational and financial audit 2. Explanation of internal audit system conformity with international recognized framework/COSO (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities) 3. Explanation regarding evaluation on internal audit system effectiveness 17
Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup Description of corporate social responsibility on environmental activities.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain 4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki Information, includes as follows: 1. Policy 2. Activities performed 3. Financial impact from the environmental program related to Company’s operational, namely environmental friendly and recyclable material and energy utilization, Company’s waste management system and so forth. 4. Certification on Environmental sector (if any)
290
No.
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
18
Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain
Description of Corporate Social Responsibility on occupational health and safety activities.
HAL. PAGE 290
Information, includes as follows: 1. Policy 2. Activities carried out 3. Financial impact regarding employment practice, occupational health and safety such as gender equity and job opportunity, occupational infrastructure and safety, employee turnover rate, occupational accident rate and so forth 19
Uraian mengenai Corporate Social Responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan Description of Corporate Social Responsibility on social and community empowerment activities.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain
294
Information, includes as follows: 1. Policy 2. Activities carried out 3. Financial impact regarding social empowerment activity among others indigeneous manpowers, surrounding community empowerment, social infrastructure improvement, other donations and so forth 20
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen Description of corporate social responsibility related with responsibility to the customers.
Mencakup antara lain: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain
295
Information, includes as follows: 1. Policy 2. Activities carried out 3. Financial impact regarding product responsibility, customer’s health and safety, product information, facility, numbers and response to customer’s complaint and so forth. 21
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan Litigation or legal cases faced by the Company, subsidiaries, members of Board of Directors and/or Board of Commissioners serving on the Annual Report period
Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan 2. Status penyelesaian perkara/gugatan 3. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada Entitas, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi). Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan.
283
The information Includes following items: 1. Case/litigation decsription 2. Case/litigation settlement status 3. Impacts on the Company’s financial condition 4. Administrative penalties imposed on the Company, the Board of Commissioners and Board of Directors, by the relevant authorities (capital markets, banking and others) in the last financial year (or there is a statement that is not subject to administrative sanctions). Notes: If there is no case/claim, shall be disclosed 22
Akses informasi dan data Perusahaan Information Access and Corporate Data
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya Description on access to corporate information and data to the public, for example through website, mass media, mailing list, bulletin etc. availability.
62, 102 286
No.
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
HAL. PAGE
23
Bahasan mengenai etika bisnis Perusahaan
Memuat uraian antara lain: 1. Isi etika bisnis 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi 3. Penyebarluasan kode etik; 4. Upaya dalam penerapan dan penegakannya 5. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan
43-45, 88, 266
Discussion on Corporate business ethic
The information Includes following items: 1. Business ethnic Content 2. Revelation of Business ethic is applicable to all organization level. 3. Dissemination of codes of conduct; 4. Implementation and enforcement effort 5. Statement about Corporate Culture 24
Pengungkapan mengenai whistleblowing system Disclosures of the whistleblowing system
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran 2. Perlindungan bagi whistleblower 3. Penanganan pengaduan 4. Pihak yang mengelola pengaduan 5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya.
284
Includes whistleblowing system mechanism: 1. Distribution of whistleblowing report 2. Protection for the whistleblower 3. Report handling 4. Report management party 5. The number of incoming complaints and processed in the last financial year as well as follow-ups. VI. 1
Informasi Keuangan Financial Information Surat pernyataan direksi dan/atau dewan komisaris tentang tanggung jawab atas laporan keuangan
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan
35, KAP
Financial Statement compliance with related regulation responsibility. Board of Directors statement regarding to the Responsibility of the financial statement 2
Opini auditor independen atas laporan keuangan
Keuangan Kesesuaian dengan SPAP-IAI
281
Financial Compliance with SPAP-IAI Independent auditor’s opinion on the financial statement. 3
Deskripsi opini auditor independen di Laporan keuangan Independent auditor’s opinion description on the financial statement
Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan 2. Tanggal Laporan Audit 3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik The description contains: 1. Name and signature. 2. Audit Report Date 3. Public Accountant Office and Individual Public Accountant license number.
KAP
No. 4
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
Laporan keuangan yang lengkap
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan (neraca) 2. Laporan laba rugi komprehensif 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan)
Full financial statements
HAL. PAGE 4, KAP hal 1-6
includes all elements of the financial statements: 1. Balance sheet 2. Comprehensive income statement 3. Report on changes in equity 4. Cash flow statement 5. Notes to the financial statement 6. Financial position at the beginning of the comparative periods presented if the company implemented an accounting policy retrospectively or restated an account in the financial statement, or if the company reclassified financial statement accounts (if relevant) 5
Perbandingan tingkat profitabilitas
Uraian mengenai perbandingan laba/ rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya
Comparison of profitability ratio
4, 203 KAP hal 3
The description of the comparison of profit / loss for the year by prior year 6
Laporan arus kas Cash Flow Report
Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan
212, KAP hal 6
Should fulfill the following provisions: 1. Classification of activities into three categories: operating, investing and financing 2. Use of the direct method to report cash flow from operating activities 3. Separate presentation of cash income and/or expenditure in the current year from operating, investing and financing activities 4. Disclosure of non-cash activities in the notes to the financial statement 8
Ikhtisar kebijakan akuntansi Accounting policy highlights
Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan 3. Pengakuan pendapatan dan beban 4. Aset tetap 5. Instrumen keuangan
KAP hal 10-40
Includes at least: 1. Statement of compliance with SAK. 2. Financial statement measurement and preparation foundation 3. Income and expense recognition 4. Fixed Asset 5. Financial Instrument 9
Pengungkapan transaksi pihak berelasi Affiliated Party transaction disclosure
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas. Several aspects disclosed, as follows: 1. Name of the affiliated parties, as well as the nature and relationship with the affiliated parties. 2. Value of the transaction and the percentage on total related income or expense. 3. Outstanding and the percentage towards total asset or liabilities.
264, KAP hal 97-99
No.
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
10
Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; 2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
Disclosure on any aspects related with Taxation
HAL. PAGE KAP hal 37 KAP hal 75-80
The things that must be disclosed: 1. Reconciliation of fiscal and current income tax calculation; 2. Explanation of the relationship between tax expense (income) and income tax accounting; 3. Statement that Taxable Income (CGC) reconciliation results as basis for charging the Annual Income Tax Agency; 4. Details of deferred tax assets and liabilities are recognized in the statement of financial position for any periods presented, and the amount of tax expense (income) Deferred tax is recognized in the income statement if the number is not visible from the amount of deferred tax assets or liabilities are recognized in the statement of position finance; and 5. Disclosure or no tax disputes. 11
Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap Disclosure of fixed assets
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan; 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi
196, KAP hal 28-30 KAP hal 68-71
Items that must be disclosed: 1. Depreciation method used 2. Explanation of whether fair value model or cost model have been adopted as accounting policy 3. Method and significant assumptions used in estimating the fair value of fixed assets (revaluation model) or disclosing the fair value of fixed assets (cost model) 4. Reconciliation of recorded gross amount and cumulative depreciation of fixed assets at the beginning and end of the period by showing addition, reduction and reclassification 12
Kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan imbalan kerja Accounting Policy related with employment benefits
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Jenis imbalan kerja yang diberikan kepada karyawan; 2. Deskripsi umum mengenai jenis program imbalan pascakerja yang diselenggarakan oleh perusahaan; 3. Kebijakan akuntansi perusahaan dalam mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial; dan 4. Pengakuan keuntungan dan kerugian untuk kurtailmen dan penyelesaian. Several aspects shall be disclosed: 1. Type of employment benefit provided to employees 2. General description regarding post employment benefit program held by the company 3. Accounting policy in the company to recognize actuarial Income and loss; and 4. Income and loss recognition for curtailment and settlement
92, KAP hal 37-38
No.
KRITERIA CRITERIA
PENJELASAN DESCRIPTION
13
Pengungkapan yang berhubungan dengan instrumen keuangan
Hal-hal yang harus diungkapkan: 113, 1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen KAP 41, keuangan; KAP hal 34-139 2. Klasifikasi instrumen keuangan; 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan; 4. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko; 5. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan 6. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif.
Disclosure regarding the Financial Instruments
HAL. PAGE
Shall be disclosing: 1. Accounting policy, requirement and condition for every financial instrument group; 2. Financial instrument classification; 3. Fair value for every financial instrument group risk management policy and objectives; 4. Risk Management policy and objectives; 5. Explanation of financial instrument inherent risk: market risk, credit risk and liquidity risk and 6. Quantitative analysis on every risk related to financial instrument 14
Penerbitan laporan keuangan Issuance of Financial Statements
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. Several aspects shall be disclosed, as follows: 1. Date of authorized financial statements issuance; and 2. Responsible parties in authorizing financial statements.
KAP